Anda di halaman 1dari 16

Di Susun oleh :

1. Yanuar Nugraha
2. Achmad Subkhi Alfian

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2009
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
II. MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................1
III. PEMBAHASAN...............................................................................................2

1. Pengertian dan Bentuk


Determinan...............................................................2
2. Determinan Matriks Ordo 2 x 2 dan 3 x
3......................................................5
3. Minor..............................................................................................................
6
4. Minor
Komponen...........................................................................................7
5. Menggunakan
Diagonal.................................................................................7
6. Sifat Umum Determinan................................................................................9

IV. Kesimpulan dan Penutup...............................................................................13


V. Daftar Pustaka dan Diskusi............................................................................14
I. PENDAHULUAN
Bentuk determinan :

a11 a12  a1n


a21 a22  a2 n
 
am1 am 2  amn

Orde determinan tergantung dari jumlah baris dan kolom, misalnya


determinan orde kedua berarti ada dua baris dan dua kolom. (m=n=2)

Determinan diperkenalkan dan digunakan dalam kaitannya dengan


sistem persamaan linier, misalnya determinan orde kedua dapat
diperkenalkan dan digunakan dalam kaitannya dengan sistem dari
dua persamaan linier.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dibidang matematika yang berhubungan dengan
determinan dan diharapkan isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
1
III. PEMBAHASAN
Pengertian
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan
suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar.
Sebagai contoh, kita ambil matriks A2x2

A= tentukan determinan A
untuk mencari determinan matrik A maka,
detA = ad – bc

 Determinan
1. Bentuk determinan :
a11 a12  a1n
a21 a22  a2 n
 
am1 am 2  amn

Orde determinan tergantung dari jumlah baris dan kolom, misalnya


determinan orde kedua berarti ada dua baris dan dua kolom.
(m=n=2)

Determinan diperkenalkan dan digunakan dalam kaitannya dengan


sistem persamaan linier, misalnya determinan orde kedua dapat
diperkenalkan dan digunakan dalam kaitannya dengan sistem dari
dua persamaan linier. 2
Tinjau sistem persamaan linier sebagai berikut :
a11x1 + a12x2 = b1
a21x1 + a22x2 = b2
dalam dua peubah x1, x2 yang tak diketahui. Biasanya persoalan
demikian dipecahkan dengan cara sebagai berikut :
 Kalikan persamaan pertama dengan a22, persamaan kedua
dengan –a12 dan dijumlahkan. Hasil yang diperoleh adalah :
(a11a22 – a21a12)x1 = b1a22 – b2a12
 Kemudian kalikan persamaan pertama dengan - a21, persamaan
kedua dengan a11 dan dijumlahkan. Hasil yang diperoleh adalah :
(a11a22 – a21a12)x2 = b2a11 – b1a21
 Bila (a11a22 – a21a12) tidak nol, maka kita boleh membagi dan
mendapatkan hasil yang diminta, yaitu :
b1a22  b2 a12 b2 a11  b1a21
x1  x2 
a11a22  a21a12 a11a22  a21a12

Pernyataan dalam penyebut ditulis dalam bentuk :


a11 a12
a21 a22

Dan disebut determinan orde kedua, jadi :


a11 a12
 a11 a22  a21a12
a21 a22

Keempat bilangan a11, a12, a21, a22 disebut unsur atau elemen dari
determinan. Unsur-unsur di garis horizontal membentuk baris
dan unsur-unsur di garis vertikal membentuk kolom dari
determinan.

3
Penulisan penyelesaian x1 dan x2 dapat dituliskan lebih
mudah dalam bentuk :
D1 D2
x1  x2 
D D
Dengan,
a11 a12 b1 a12 a11 b1
D D1  D2 
a21 a22 b2 a22 a21 b2

Rumus ini disebut aturan Cramer. Perhatikan bahwa D 1 diperoleh


dengan mengganti kolom pertama dari D oleh kolom dengan
unsur-unsur b1, b2 dan D2 diperoleh dengan mengganti kolom
kedua dari D dengan kolom tadi.

Jika b1 dan b2 keduanya nol, sistem dikatakan homogen. Dalam


hal ini, sistem itu paling sedikit mempunyai penyelesaian x1 = 0
dan x2 = 0. Sistem itu mempunyai penyelesaian lain jika dan
hanya jika D  0.

Jika paling sedikit satu dari b1 dan b2 tidak nol, maka sistem itu
dikatakan tak homogen. Jadi jika D  0, maka sistem itu
mempunyai tepat satu penyelesaian.

4
2. Determinan Matriks Ordo 2 x 2
 Determinan dari matriks 2 x 2 disebut juga determinan
ordo 2 x 2.
 a b = ad - bc
c d
 Contoh 1. temukan nilai masing – masing determinan.
a.) -2 5 b.) 7 4
6 8 -3 2

-2 5 = (-2)(8) – 5(6) 7 4 = (7)(2) – 4(-3)


6 8 -3 2
= -16 – 30 = 14 + 12
= -46 = 26

3. Determinan Matriks Ordo 3 x 3


 Determinan dari matriks 3 x 3 disebut juga determinan ordo
3 x 3.
 Satu metode evaluasi determinan ordo 3 x 3 adalah minor
komponen.
 Minor adalah bentuk elemen dari determinan ketika baris dan
kolom berisi elemen yang telah di hapus.

Minor
 a1 b1 c1 minor dari a1 adlh b2 c2
a2 b2 c2 b3 c3
a3 b3 c3
 a1 b1 c1 minor dari b1 adlh a2 c2
a2 b2 c2 a3 c3
a3 b3 c3

 a1 b1 c1 minor dari c1 adlh a2 b2


a2 b2 c2 a3 b3
a3 b3 c3

Determiman Ordo 3 x 3
a b c
d e f = a e f - b d f + c d e
g h i h i g i g h

Minor Komponen
 Evaluasi 2 7 -3 menggunakan minor komponen.
-1 5 -4
6 9 0
2 7 -3
-1 5 -4 = 2 5 -4 - 7 -1 -4 + (-3) -1 5
6 9 0 9 0 6 0 6 9
= 2 (0 – (-36) – 7(0 – (-24)) – 3(-9 – 30)
= 2 (36) – 7(24) – 3(-39)
= 72 – 168 + 117
= 21

Menggunakan diagonal
 Metode yang lain untuk evaluasi determinan ordo 3 x 3
menggunakan diagonal.
 Langkah pertama, tulislah kolom 1, 2 di sebelah kanan
determinan.
a b c a b c a b
d e f è d e f d e
g h I g h i g h
7

 Langkah kedua, gambarkan diagonal masing – masing elemen


dari determinan baris atas ke bawah samping kanan.
a b c a b c a b
d e f è d e f d e
g h I g h i g h
aei bfg cdh
 Kemudian, gambarkan diagonal dari elemen di determinan baris
ketiga bawah ke atas sebelah kanan. Temukan produk dari
elemen pd masing – masing diagonal.
gec hfa idb
a b c a b c a b
d e f è d e f d e
g h I g h i g h
 Evaluasi -1 3 -3 menggunakan diagonal.
4 -2 -1
0 -5 2
0 -5 24
-1 3 -3 -1 3 -1 3 -3 -1 3
4 -2 -1 4 -2 4 -2 -1 4 -2
0 -5 2 0 -5 0 -5 2 0 -5
4 0 60
8

 Langkah ketiga, tambahkan produk – produk bawah dan


kurangkan dari produk atas.
4 + 0 + 60 – 0 – (-5) – 24 = 45
Sifat Umum Determinan
Menjabarkan determinan yang elemen-elemennya sangat banyak
akan sangat menjemukan, tetapi bila kita mengetahui sifat-sifat
determinan, kita dapat menyederhanakan perhitungannya. Berikut
ini diberikan beberapa sifat pokok determinan.

 Teorema 1 (tranposisi)
Nilai suatu determinan tidak berubah jika baris-barisnya
ditulis sebagai kolom-kolomnya dalam urutan yang sama.
a1 a2 a1 b1

b1 b2 a2 b2

 Teorema 2 (Perkalian oleh suatu konstanta)


Jika semua unsur dari satu baris (atau satu kolom) dari suatu
determinan dikalikan oleh faktor k yang sama, maka nilai dari
determinan yang baru, sama dengan k kali nilai determinan yang
diketahui.
ka1 kb1 a b1
k 1
a2 b2 a2 b2

 Teorema 3
Jika semua unsur dalam suatu baris (atau suatu kolom) dari
suatu determinan adalah nol, maka nilai determinan itu
sama dengan nol.
9
 Teorema 4
Jika setiap unsur dalam suatu baris (atau suatu kolom) dari suatu
determinan dinyatakan sebagai suatu binomial, maka determinan
itu dapat ditulis sebagai jumlah dari dua determinan.

a1  d1 b1 c1 a1 b1 c1 d1 b1 c1
a2  d 2 b2 c2  a2 b2 c2  d 2 b2 c2
a3  d 3 b3 c3 a3 b3 c3 d3 b3 c3
 Teorema 5 (Penukaran baris atau kolom)
Jika sebarang dua baris (atau dua kolom) determinan
dipertukarkan, maka nilai determinan itu dikalikan dengan –1.
a2 b2 a b1
 1
a1 b1 a2 b2

 Teorema 6 (Baris-baris atau kolom-kolom yang sebanding)


Jika unsur-unsur yang berkaitan dari dua baris (atau dua kolom)
suatu determinan adalah sebanding, maka nilai determinan itu
sama dengan nol.
a1 ka1
0
a2 ka2

10
Contoh :

Carilah nilai x dari determinan orde 3 berikut :


x 5 3
5 x 1 1 0
3 4 x2

Jawab :
Untuk jenis pertanyaan ini, kita coba mendapatkan faktor yang sama, jika
mungkin. Sebagai contoh, jika baris 2 dan 3 kita tambahkan pada baris 1,
kita peroleh :
( x  2) ( x  2) ( x  2)
5 x 1 1 0
3 4 x2
Keluarkan faktor yang sama (x + 2)

Jika kolom 2 dan kolom 3 kita kurangi dengan kolom 1, maka :


1 11 11 1 0 0
( x  2) 5 x 1 5 1 5  ( x  2) 5 x4 4  0
3 43 x23 3 1 x 1
1 1 1
( x  2) 5 x 1 1 0
3 4 x2

Penjabaran sepanjang baris atas mengubahnya menjadi determinan orde


kedua
x4 4
( x  2) 0
1 x 1

11
Jika determinannya kita buka, maka diperoleh :
x+2)[(x-4)(x+1)-4] = 0
x+2) (x2 – 3 x – 8) = 0
x+2 = 0 atau x2 – 3x – 8 = 0

yang akhirnya memberikan x = -2 atau x = 0,5 (3  41)


12

IV. KESIMPULAN
Bahwa Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang
menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks
bujursangkar dan determinan memiliki sifat umum diantaranya
teorema 1 sampai teorema 7. Deterrminan matriks 3 x 3 dapat
diselesaikan dgn cara minor komponen dan menggunakan cara
sarrus. Determinan matriks ordo 3 x 3 yang menggunakan cara
sarrus perlu di perhatikan arah diagonal masing – masing elemen.
Apabila diagonal dari baris atas ke baris bawah samping kanan
bernilai positif (+) dan diagonal dari baris bawah ke baris atas
samping kanan bernilai (-).

V. PENUTUP
Sekian makalah dari kelompok kami jika ada kesalahan dalam kata
– kata yang ada dimakalah ini saya dan kelompok saya meminta
maaf sebesar – besarnya, semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat di masa yang akan datang, Terima Kasih.

13

DAFTAR PUSTAKA
 www.google.com
 www.wikipedia.com
 www.mathcenter.com
 www.erfanmath.wordpress.com
 Diktat Ir. Marsiano

DISKUSI
1. Imam Arifudin
Saran → Tolong buat contohnya yang lebih banyak lagi dan buat
contoh yang mudah di mengerti.
2. Januari Eka
Question → dari mana hasil x + 2 pada baris 1 kolom 1, 2 dan 3
pada contoh soal determinan halaman 11.
Answer → jadi x + 2 pd baris 1 kolom 1 di hasilkan dari
menjumlahkan nilai yang ada pada kolom 1, x + 2 pd
baris 1 kolom 2 di hasilkan dari menjumlahkan nilai
yang ada pada kolom 2 dan x + 2 pd baris 1 kolom 3
di hasilkan dari menjumlahkan nilai yang ada pada
kolom 3.

14

Anda mungkin juga menyukai