Anda di halaman 1dari 19

3/24/2023

Analisis Struktur Metode


Kekakuan dan Fleksibilitas
Penyelesaian susunan persamaan linier dengan metode matriks

IR. SYAHLENDRA, S.T., M.T.

SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

A. Sistem Persamaan Linear


Jika sistem m persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui x1,x2,…..,xn :

a11x1 + a12x2 + ….+ a1nxn = b1


a21x1 + a22x2 + ….+ a2nxn = b2
…………………………………
am1x1 + am2x2 + ….+ amnxn = bm

1
3/24/2023

SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

B. SPL Konsisten dan Inkonsisten


Apabila SPL mempunyai penyelesaian, maka disebut sistem
persamaan linear yang konsisten, sebaliknya SPL tidak mempunyai
penyelesaian disebut sistem persamaan linear yang inkonsisten.

Suatu SPL yang konsisten mempunyai penyelesaian tunggal atau


penyelesaian sebanyak tak berhingga.

C. SPL dengan Matriks


a11x1 + a12x2 + ….+ a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + ….+ a2nxn = b1
…………………………………
am1x1 + am2x2 + ….+ amnxn = bm

a11 a12 ..... a1n x b


a21 a22 ..... a2n x b
..... ..... ..... ...... .... =
....
am1 am2 ..... amn x b

2
3/24/2023

atau AX = B dengan A=(aij) matriks koefisien,


X=(x1,x2,…..,xn)* dan B=(b1,b2,…,bn)*.
Matriks lengkap sistem tersebut adalah :

D. Jenis-jenis SPL

1. SPL homogin
a11x1 + a12x2 + …….. + a1nxn = 0
a21x1 + a22x2 + …….. + a2nxn = 0
…………………………………….
am1x1 + am2x2 + …... + amnxn = 0

Contoh :
x1 – 2x2 + 3x3 = 0
x1 + x2 + 2x3 = 0

3
3/24/2023

2. SPL non homogin


a11x1 + a12x2 + ….+ a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + ….+ a2nxn = b2
…………………………………
am1x1 + am2x2 + ….+ amnxn = bm

CONTOH
x1 – 2x2 + 3x3 = 4
X1 + x2 + 2x3 = 5

E. Penyelesaian SPL Non Homogin


Khusus untuk m=n SPL yg non homogin, penyelesaian tunggal bila Det (A) ≠ 0 dapat
menggunakan :

1. Aturan Cramer
Metode Cramer digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan n dan persamaan dalam n
variabel. Metode ini menggunakan matriks dan determinan yang perlu dipahami. Kedua metode
ini menerapkan aturan cramer untuk mencari solusi sistem persamaan linear.

Pandang sistem n persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui :


a11x11 + a12x12 + ……..+ a1nx1n = b1
a11x11 + a12x12 + ……..+ a1nx1n = b2
………………………………………..
an1x11 + an2x12 + ……..+ annxnn = bn

4
3/24/2023

Determinan matriks koefisien adalah :

Bila de(Ak) adalah determinan yang didapat dari det (A) dengan
mengganti kolom ke k dengan suku tetap (b1 b2 ……bn), maka
aturan Cramer mengatakan :

k = 1,2,3,……,n

Contoh : Selesaikan SPL berikut !


2x1 + 8x2 + 6x3 = 20
4x1 + 2x2 – 2x3 = -2
3x1 - x2 + x3 = 11
Penyelesaian : determinan matriks koefisien

5
3/24/2023

Sedangkan :

2. Menggunakan invers matriks

Bila Det(A) ≠ 0, maka A-1 adalah


AX = B
A-1.AX = A-1.B
Jadi : X = A-1 penyelesaian sistem ini.

Catatan :
Bila m=n dan Det(A) = 0, maka sistemnya mempunyai tak berhingga banyak
penyelesaian.

Contoh : selesaikan SPL berikut dengan menggunakan invers matriks !


2x1 + 8x2 + 6x3 = 20
4x1 + 2x2 – 2x3 = -2
3x1 - x2 + x3 = 11

6
3/24/2023

Penyelesaian : determinan matriks koefisien adalah :


2 8 6
Det A = 4 2 −2 = 4 + −48 + −24 − 36 − 4 − 32 = −140
3 −1 1

1 0 −14 −28
A−1 = −10 −16 28
−140
−10 26 −28

1 0 −14 −28 20 1 −280 2


X = A−1 . H = −10 −16 28 −2 = 140 = −1
−140 −140
−10 26 −28 11 −560 4

x = 2; x = −1; x = 4

3. Algoritma Eliminasi Gauss/ Gauss Naif


1. Membagi persamaan pertama dengan koefisien a11. Langkah tersebut disebut
normalisasi. Tujuan normalisasi ini adalah agar koefisien dari x1 berubah menjadi 1.
2. Kalikan persamaan yang telah dinormalisasi (dalam hal ini persamaan pertama)
dengan koefisien pertama dari persamaan kedua (yaitu a21).
3. Mengurangkan baris kedua dan ketiga dengan baris pertama.
4. Kalikan persamaan pertama yang sudah dinormalisasi dengan koefisien tertentu
sehingga a11 = a31.
5. Kurangkan persamaan ketiga dengan hasil dari yang didapat dari langkah 4.
6. Baris kedua dibagi dengan koefisien a22. Langkah ini disebut NORMALISASI untuk
persamaan kedua. Tujuannya adalah agar koefisien x2 berubah menjadi 1.
7. Kalikan persamaan kedua yang sudah dinormalisasi pada langkah ke-6 dengan
suatu koefisien tertentu sehingga a22 = a32.
8. Kurangkan persamaan ketiga dengan persamaan kedua hasil dari langkah ke-7.

7
3/24/2023

Contoh

1. Diketahui sistem Persamaan Linier


2x1 + 2x2 + x3 = 4
3x1 - x2 + x3 = 1
x1 + 4x2 - x3 = 2
berapa nilai x1, x2, dan x3 2 2 1 𝑥 4
3 −1 1 𝑥 = 1
1 4 −1 𝑥 2

Penyelesaian
Sistem persamaan linier tersebut dibentuk dalam matriks berikut
 Langkah:

1. Membagi persamaan pertama 2 2 1 𝑥 4


dengan koefisien a11. Langkah 3 −1 1 𝑥 = 1
tersebut disebut normalisasi. 1 4 −1 𝑥 2
Tujuan normalisasi ini adalah
agar koefisien dari x1 berubah
menjadi 1.
1 1 1 12 𝑥 2
2
𝑏 → 3 −1 1 𝑥 = 1
1 4 −1 𝑥 2

8
3/24/2023

2. dan 3.

2. Untuk memperoleh nilai baris kedua, Kalikan


persamaan yang telah dinormalisasi (dalam hal ini
persamaan pertama) dengan koefisien pertama dari
persamaan kedua (yaitu a21).

3. Kemudian mengurangkan baris kedua dengan baris


pertama.

4. Kalikan persamaan pertama yang sudah


4. dan 5. dinormalisasi dengan koefisien tertentu sehingga a11 =
1 1 1
2 𝑥 2 a31.
𝑏 −𝑏 → 0 −4 −1 2 𝑥 = −5
𝑥 0
0 3 −3 2 5. Kurangkan persamaan ketiga dengan hasil dari yang
didapat dari langkah 4.

7. Kalikan persamaan kedua yang sudah


dinormalisasi pada langkah ke-6 dengan suatu
koefisien tertentu sehingga a22 = a32.
1 1 12 𝑥 2 8. Kurangkan persamaan ketiga dengan
3
− 𝑏 → 0 3 38 𝑥 = 15 4 persamaan kedua hasil dari langkah ke-7.
4 𝑥
0 3 −3 2 0

1 1 1 2
2 𝑥
3 5
𝑏 − 3𝑏 → 0 1 𝑥 = 4
8
𝑥 − 15
0 0 − 15 8 4

9
3/24/2023

 Hasil:

𝑥 + 3 8𝑥 = 5 4
𝑥 = 5 4 − 3 8 2 = 0,5

𝑥 + 𝑥 + 1 2𝑥 = 2
𝑥 = 2 − 0,5 − 1 2 ⋅ 2 = 1

4. Eliminasi Gauss Jordan

Pada eliminasi Gauss langkah penyelesaian adalah:


a) Operasi normalisasi: elemen diagonal dirubah menjadi 1
b) Operasi reduksi: elemen non diagonal dirubah menjadi 0

Pada metode Gauss Jordan kedua langkah diselesaikan bersamaan

10
3/24/2023

Algoritma Gauss Jordan

 Dengan metode Gauss Jordan matriks A diubah sedemikian rupa


sampai terbentuk identitas dengan cara :

diubah menjadi

C* merupakan matriks C yang sudah mengalami beberapa kali


transformasi, sehingga:

Contoh Soal

Diketahui Sistem Persamaan Linier


2x1 + 2x2 + x3 = 4
3x1 - x2 + x3 = 1
x1 + 4x2 - x3 = 2

11
3/24/2023

 Langkah:
1.

2.

3.

4.

12
3/24/2023

5.

6.

7.

Jadi: x1 = 0, x2 = 1, x3 = 2

13
3/24/2023

5. Metode Gauss Seidel

 Sering dipakai untuk menyelesaikan persamaan yang berjumlah


besar.
 Dilakukan dengan suatu iterasi yang memberikan harga awal
untuk x1 = x2 = x3 = ... = xn = 0.
 Metode ini berlainan dengan metode Gauss Jordan dan Gauss
Naif karena metode ini menggunakan iterasi dalam menentukan
harga x1, x2, x3, ..., xn.
 Kelemahan metode eliminasi dibandingkan metode iterasi
adalah metode eliminasi sulit untuk digunakan dalam
menyelesaikan SPL berukuran besar.

Langkah Penyelesaian
1. Beri harga awal x1 = x2 = x3 = ... = xn = 0
2. Hitung

Karena x2 = x3 = x4 = ... = xn = 0, maka

14
3/24/2023

3. x1 baru yang didapat dari tahap 2 digunakan


untuk menghitung x2.

Baris 2  a21x1 + a22x2 + a23x3 + ... + a2nxn = C2

4. Menghitung x3
Baris 3  a31x1 + a32x2 + a33x3 + ... + a3nxn = C3
a33x3 = C3 – a31x1 – a32x2 – … – a3nxn

15
3/24/2023

5. Cara ini diteruskan sampai ditemukan xn.


6. Lakukan iterasi ke-2 untuk menghitung x1, x2, x3, ..., xn baru

7. Mencari kesalahan iterasi |a| dengan cara:

8. Iterasi diteruskan sampai didapat |a| < |s|

16
3/24/2023

Contoh Soal

 Diketahui SPL:
x1 + 7x2 – 3x3 = –51
4x1 – 4x2 + 9x3 = 61 
12x1 – x2 + 3x3 = 8
dan s = 5 %

 Iterasi ke-0
x 1 = x 2 = x3 = 0
 Iterasi ke-1

8 − 12𝑥 + 𝑥 8 − 12(−51) + −66,25


𝑥 = = = 184,58
3 3

17
3/24/2023

 Iterasi ke-2

 Iterasi ke-3

 Perhitungan x1, x2, x3 diteruskan sampai semua |a| < |s|

18
3/24/2023

Iterasi ke- Nilai x a

x1 = 0
0 x2 = 0
x3 = 0

x1 = 51
1 x2 = 66,25
x3 = 184,58

x1 = 966,49 a = 105,28 %
2 x2 = 1366,55 a = 104,85 %
x3 = 3407,78 a = 105,42 %

x1 = 19840,19 a = 104,87 %
3 x2 = 27522,94 a = 104,97 %
x3 = 70189,11 a = 104,86 %


Sekian dan Terima Kasih

19

Anda mungkin juga menyukai