BAB III
PERSAMAAN KUADRAT
3.1 Memfaktorkan Persamaan
Bentuk dasar persamaan kuadrat:
ax 2 bx c 0 (3.1)
2
Persamaan ax bx c 0 jika difaktorkan maka:
Cari dua bilangan
Jika kedua bilangan itu dikalikan hasilnya a.c
Jika keduanya dijumlahkan hasilnya b.
Contoh: 3.1
Faktorkan persamaan kuadrat 2x2 − 5x − 3 = 0
Penyelesaian:
Jika persamaan tersebut akan difaktorkan maka carilah dua bilangan
Jika kedua bilangan itu dikalikan hasilnya 2∙ (−3) = −6
Jika keduanya dijumlahkan hasilnya − 5
Kedua bilangan tersebut adalah −6 dan 1. Persamaan selanjutnya diuraikan
sebagai berikut:
2x2 − 5x − 3 = 0 2x2 − 6x + x − 3 = 0
2x (x − 3) + (x − 3) = 0
(2x − 1)(x − 3) = 0
Dengan demikian persamaan 2x2 − 5x − 3 = 0 dapat difaktorkan menjadi
(2x − 1)(x − 3) = 0
Contoh: 3.2
Faktorkan persamaan 3x2 − 11x − 4 = 0
Penyelesaian:
Jika persamaan tersebut akan difaktorkan maka carilah dua bilangan
Jika kedua bilangan itu dikalikan hasilnya 3 x (−4) = −12
Jika keduanya dijumlahkan hasilnya − 11
Kedua bilangan tersebut adalah −12 dan 1. Persamaan selanjutnya diuraikan
sebagai berikut:
3x2 − 11x − 4 = 0 3x2 − 12x + x − 4 = 0
3x (x − 4) + (x − 4) = 0
(3x + 1)(x − 4) = 0
Dengan demikian persamaan 3x2 − 11x − 4 = 0 dapat difaktorkan menjadi
(3x + 1)(x − 4) = 0
3.2 Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Bentuk-bentuk seperti x 2 4 , ( x 3) 2 9 dan ( x 1) 2 7 disebut kuadrat
sempurna. Sebab untuk mencari akar-akar persamaan kuadratnya cukup langsung
mengakarkan kedua sisi bentuk tersebut. Namun dalam banyak kasus, soal-soal
tidak dalam bentuk kuadrat sempurna. Karena itu harus dilakukan modifikasi
sehingga diperoleh bentuk kuadrat sempurna.
Syarat untuk melengkapi kuadrat menjadi kuadrat sempurna adalah konstanta di
depan x2 harus 1. Karena itu persamaan (3.1) harus dibagi a, diperoleh:
b c
x2 x
a a
2 2
2b 1 b c 1 b
x x
a 2 a a 2 a
2 2
b c b
x
2a a 2a
2
b b2 c
x 2
2a 4a a
2
b b 2 4ac
x
2a 4a 2
Contoh : 3.3
Ubah persamaan 2x2 + 5x = 3 menjadi kuadrat sempurna.
Penyelesaian:
Ubah persamaan sehingga konstanta di depan x2 menjadi 1. Ini berarti
persamaan harus dibagi 2. Diperoleh:
5 3
x2 x
2 2
Tambahkan kedua sisi persamaan dengan setengah koefisien x lalu
2 2
1 5 5 25
dikuadratkan. Dalam hal ini . .
2 2 4 16
5 25 3 25
x2 x
2 16 2 16
Selanjutnya selesaikan kedua sisi:
2
1 5 24 25
x .
2 2 16 16
2
5 49
x
4 16
Untuk kasus soal di atas, dapat pula diselesaikan dengan cara difaktorkan. Jika
disusun kembali persamaan tersebut menjadi 2 x 2 5x 3 0 . Untuk
memfaktorkan maka cari dua bilangan jika dikalikan hasilnya −6 dan jika
dijumlahkan hasilnya 5. Angka tersebut adalah 6 dan −1.
2x 2 6x x 3 0
2x ( x 3) ( x 3) 0
(2 x 1)( x 3) 0
Jadi persamaan 2x 2 5x 3 jika difaktorkan menjadi (2 x 1)( x 3) 0 .
Catatan:
2
5 49
Bentuk x dan (2 x 1)( x 3) 0 terlihat sangat berbeda. Namun
4 16
dapat dipastikan bahwa kedua persamaan tersebut sama saja. Silahkan buktikan
sendiri!!!
3.3 Mencari Persamaan Kuadrat Dari Akar yang Diketahui
Sebuah persamaan kuadrat yang mempunyai akar-akar α dan β maka persamaan
kuadrat tersebut adalah:
(x − α)(x − β) = 0 (3.2)
Atau jika 3.2 diuraikan:
x 2 ( ) x 0 (3.3)
Contoh : 3.4
1
Akar-akar dari sebuah persamaan kuadrat adalah dan −2. Tentukan
3
persamaan kuadratnya.
Penyelesaian:
Bila menggunakan 3.2 persamaan kuadratnya berbentuk:
1
( x )( x (2)) 0
3
1
( x )( x 2) 0
3
5 2
x2 x 0 Kalikan dengan 3
3 3
3x 2 5 x 2 0
Bila menggunakan 3.3 diperoleh:
1 1
x 2 ( 2) x (2) 0
3 3
5 2
x2 x 0 Kalikan dengan 3
3 3
3x 2 5 x 2 0
Ternyata dengan persamaan 3.3 pekerjaan lebih sederhana.
1 5
x2 2
2
Akar-akar persamaan tersebut adalah x = 3 dan x = −2.
b. Dari soal diperoleh a = 3, b = 4 dan c = −4
4 4 2 4(3)(4)
x 1, 2
2(3)
48 48 2
x 1, 2 x1
6 6 3
48
x2 2
6
Akar-akar persamaan tersebut adalah x = 2/3 dan x = −2.
3.4.2 Memfaktorkan
Contoh : 3.6
Dengan cara memfakorkan, carilah akar-akar persamaan x 2 x 6 0
Penyelesaian:
Faktorkan dulu persamaanya.
x2 x 6 0
( x 3)( x 2) 0
Persamaan terakhir ini hanya akan benar jika dan hanya jika:
x 3 0 x=3
dan
x20 x = −2
Diperoleh akar-akar persamaannya x = 3 dan x = −2
3.4.3 Melengkapkan kuadrat sempurna
Contoh : 3.7
Dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna, carilah akar-akar persamaan
3x 2 4 x 4 0
Penyelesaian:
Bagi persamaan 3x 2 4 x 4 0 dengan 3 agar koefisien x2 menjadi 1.
4x 4 4
x2 0 Pindahkan konstanta ke kanan.
3 3 3
2
2 4x 4 1 4
x Tambahkan kedua ruas dengan .
3 3 2 3
2 2
4x 1 4 4 1 4
x2 . .
3 2 3 3 2 3
2 2
2 4x 2 4 2
x
3 3 3 3
2
2 16
x
3 9
2 16
x
3 9
2 4 2 4 2
x x1
3 3 3 3 3
2 4 6
x 2 2
3 3 3
Akar-akar persamaan adalah x = 2/3 dan x = −2
3.4.4 Diskriminan
Dari rumus abc seperti yang pada persamaan 3.4 dapat ditulis dalam:
b D
x1, 2
2a
Dimana D disebut diskriminan yang besarnya
D b 2 4ac (3.5)
Nilai diskriminan (D) dapat menunjukkan jenis akar persamaan kuadrat. Jenis
akar dibedakan atas dua macam yaitu real dan tak real.
Jika D > 0 akar real
Jika D > 0 dua akar real yang berbeda
Jika D = 0 akar kembar atau dua akar real yang sama
Jika D < 0 akar tak real bilangan kompleks
3.5 Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
Grafik fungsi kuadrat selalu berbentuk lintasan lengkung atau parabola dengan
karakteristik sebagai berikut.
Diketahui bahwa D b 2 4ac , maka jika:
a > 0; parabola terbuka ke atas (concave up)
a < 0; parabola terbuka ke bawah (concave down)
D < 0; parabola tidak memotong maupun menyinggung sumbu x
D = 0; parabola menyinggung sumbu x
D > 0; parabola memotong sumbu x di dua titik
Langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat sketsa grafik fungsi kuadrat
y ax 2 bx c adalah sebagai berikut
Menentukan titik potong dengan sumbu x, diperoleh jika y = 0
Menentukan titik potong dengan sumbu y, diperoleh jika x = 0
b
Menentukan persamaan sumbu simetri x
2a
D
Menentukan nilai ekstrim grafik y
4a
b D
Menentukan koordinat titik balik ,
2a 4a
Contoh : 3.8
Buatlah sketsa grafik fungsi kuadrat y x 2 4 x
Penyelesaian:
a. Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0
x 2 4x = 0
x ( x 4) = 0
x = 0 atau (x + 4) = 0 x = – 4
Jadi memotong sumbu x di titik (0, 0) dan (–4, 0)
b. Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0
maka,
y = 02 + 4.0 y = 0
Jadi memotong sumbu y di titik (0, 0)
Garis x = −2
Kurva y = x2 + 4x
−4 −2 0 x
Titik
− balik
(−2,−4) 4
10 y
9
8
7
6
5
4
3
2
1
x
0
-4 -3 -2 -1 -1 0 1 2 3 4
(−2, 4)
−4 0 x
Penyelesaian:
Terdapat tiga buah titik yang diketahui yaitu dua titik potong dengan sumbu x dan
satu titik balik. Pada titik balik diketahui dua hal yaitu sumbu simetri −2 dan nilai
ekstrim −4.
b
Dari sumbu simetri x = 2 b = 4a (1)
2a
Dari titik potong dengan sumbu y (0,0) dan (−4,0) hanya akan dipakai salah
satunya saja. Begitu nilai c telah diperoleh maka titik yang satunya lagi tak perlu
digunakan. Substitusikan ke persamaan y ax 2 bx c . Telah diperoleh bahwa b
= 4a sehingga persamaan kuadrat kini menjadi:
y ax 2 4ax c
Titik (0,0) : x = 0 dan y = 0
000c c=0 (2)
Persamaan kuadrat kini menjadi
y ax 2 4ax
4ac b 2
Dari titik titik ekstrim y = 4 y . Karena b = 4a dan c = 0 maka
4a
4ac b 2 4a (0) 4a 2 16a 2
persamaan titik ekstrim menjadi y 4a
4a 4a 4a
4 4 a a = −1 (3)
Substitusikan (3) ke (1) diperoleh:
b 4.(1) 4 (4)
Kini semua konstanta persamaan telah diperoleh yaitu:
a 1 , b 4 dan c = 0
6 y
2
x
0
-6 -4 -2 0 2 4 6
-2
-4
-6
Contoh : 3.12
Buat grafik persamaan lingkaran x 2 y 2 6 x 10 y 15 0 .
Penyelesaian:
Mula-mula ubah ke bentuk standard dengan terlebih dulu melengkapkan kuadrat
sempurnanya.
x 2 y 2 6 x 10 y 15 0
x 2 6x y 2 10y 15
x 32 y 52 15 9 25
x 32 y 52 49
x 32 y 52 7 2
Ini berarti lingkaran dengan pusat (3,5) dan jari-jari 7.
14 y
12
10
8
(−3,5) 6
r=7 4
2
x
0
-12 -10 -8 -6 -4 -2-2 0 2 4 6
Sumbu a
mayor b
Fokus Pusat Fokus
Vertex (p,q) Vertex
c
Sumbu
minor
Fokus
Sumbu a
minor
Pusat
(p,q)
b
Sumbu c
mayor
Fokus
Vertex
y
Mayor
Pusat
V (p,q) V
F F
Minor
Mayor
V Pusat V x
F (0,0) F q
Minor
p
Contoh : 3.13
Tentukan vertex dan fokus dari ellips 4 x 2 y 2 16 .
Penyelesaian:
Mula-mula ubah ke bentuk standard. Agar bagian di kanan menjadi 1, semuanya
dibagi dengan 16
x 2 y2
1
4 16
x2 y2
1
22 42
Dengan demikian ellips berpusat di titik (0,0) dengan a = 4, b = 2 dan
c 4 2 2 2 2 3 3,4 . Nilai a harus selalu lebih besar dari nilai b agar nilai c
selalu ada. Karena a berada di bawah variabel y, berarti sumbu mayor berada pada
sumbu−y. Sumbu mayornya vertikal.
Vertex atas V(p,q + a) = (0,4)
Vertex bawah V(p,q − a) = (0,−4)
Fokus atas F(p, + c) = (0, 2 3 )
Fokus bawah F(p, − c) = (0, 2 3 )
y
4
2 3
x
−2 2
−2 3
−4