I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menghitung hasil pengukuran panjang dan kemiringan
lereng di lapangan dan pengolahan dem pada softwere arcgis 10.4
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi panjang dan kemiringan lereng
terhadap erosi yang terjadi
c. Kemudian add data kembali peta tanah wilayah Batu yang telah di
intersect
d. Setelah itu dissolve peta batu dengan memilih peta sesuai kajian kita.
e. Setelah itu kembali ke ArcToolbox > Spatial Analyst Tool > Extraction
> Extract by Mask.
f. Pemotongan dengan clip melalui Analyst tool > extract > clip (Lakukan
clip untuk kota Batu jika DEM yang ditranformasi masih daerah yang
luas).
g. Interpolate line > menarik garis dari 1 kontor ke kontur yang lain sesuai
keinginan > klik profile graph.
1. Pengukuran di lapangan
a. Gambar penampang melintang (terlampir)
b. Pembacaan abney level segmen 1 = 37
c. Pembacaan abney level segmen 2 = 34
d. Pembacaan abney level segmen 3 = 36
e. Pembacaan abney level segmen 4 = 35
f. Pembacaan abney level segmen 5 = 37
g. Panjang lereng keseluruhan adalah 25 meter dan setiap segmen
memiliki jarak 5m
h. Rata rata kemiringan lereng adalah 35,8 dan 49,72%
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini akan membahas tentang pengukuran besar
kemiringan dan panjang lereng berlokasi pada Desa Brau, Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemiringan
lereng dan panjang lereng adalah metode manual dengan menggunakan
profilling dan menggunakan aplikasi Arcgis. Dengan menggunkan dua
metode tersebut kita dapat membandingkan hasil yang diperoleh.
Dari hasil pengukuran di lapangan dan pengolahan data DEM ASTER
di ArcGIS, menunjukkan hasil yang berbeda. Dimana pada perhitungan
dilapangan didapat hasil rata-rata kemiringan lereng sebesar 35,8 atau
49,72%. Sedangkan pada pengolahan data DEM ASTER di ArcGIS
menunjukkan hasil rata-rata kemiringan lereng sebesar 32 atau 62,5% .
Menurut Wiradisastra (1999) kemiringan lereng tergolong Sangat curam jika
nilainya >45%, sehingga lereng pada wilayah Desa Brau, Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu termasuk dalam kategori kemiringan kereng yang sangat
curam.
Lereng yang sangat curam tidak selalu memiliki tingkat erosi yang
tinggi. Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya seperti curah hujan,
tutupan lahan dan sifat fisik tanah yang ada di area tersebut. Pada wilayah
Desa Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu memiliki tutupan lahan yang masi
cukup lebat dengan semak belukar dan hutan pinus. Dengan demikian
vegetasi mampu mengikat tanah dan menahan tanah yang tererosi sehingga
di lereng yang sangat curam, erosi yang terjadi tidak terlalu besar
dibandingkan dengan lereng yang sangat curam akan tetapi tidak memiliki
vegetasi. Selain itu di sektor perkebunannya pun masyarakat sekitar sudah
menggunakan prinsip tersering sehingga tanaman yang ditanam tidak
mengikuti arah kemiringan lereng sehingga mengurangi laju erosi.
VII. KESIMPULAN
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat kemiringan lereng dan
panjang lereng dapat ditentukan dengan pengukuran langsung di lapangan
yaitu dengan profilling dan dapat menggunakan software ArcGIS dengan data
DEM ASTER. Dari hasil praktikum dengan menggunakan profilling
(pengukuran langsung) dan menggunakan ArcGIS didapat hasil bahwa pada
wilayah kajian di Desa Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu memiliki
kemiringan lereng sebesar 49,72% dan 62,5% dan tergolong lereng sangat
curam. Desa Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada wilayah kajian yang
kita teliti, merupakan wilayah yang memiliki lereng yang sangat curam, akan
tetapi terdapat tutupan lahan berupa vegetasi. Vegetasi meliputi hutan pinus
dan ilalang dan rumput yang rapat sehingga laju erosi dapat diminimalisir.
VIII. DAFTAR RUJUKAN
Kartasapoetra. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Taufik. 2008. DEM (DIGITAL ELEVATION MODEL). Bandung: Institut
Teknologi Bandung
Wiradisastra. 1999. Geomorfologi dan Analisis Lanskap.Bogor:
Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
IX. LAMPIRAN
ACARA IV
NIM : 160722614626
Offering/Thn : G/2016
JURUSAN GEOGRAFI
2017