ACARA I
MEMBUAT KONSTRUKSI FLOWNETS
Dosen Pembimbing:
Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si.
Asisten :
Retno Hatmanti Wilujeng
Oleh:
Nama Mahasiswa :Nadya Aulia Rahma
NIM :160722614643
Offering : H/2016
Karena airtanah mengalir dari muka airtanah tinggi ke rendah, misal dari A ke b,
maka rasio dari selisih head A ke B dengan jaraknya disebut hydraulic gradient atau
kemiringan muka airtanah.
A
h = h A hB
s = jarak B – A
h
h
H =
s
s B
Analisis
Menyusun laporan
VI. HASIL
1. Peta flownets pada kertas HVS (terlampir)
2. Deliniasi peta flownets di kertas kalkir (terlampir)
3. Penampang melintang flownets (terlampir)
4. Perhitungan (terlampir)
VII. PEMBAHASAN
Hasil penggambaran flownets dapat dilihat mengalami perubahan arah aliran
tanah. Perubahan arah aliran dapat dilihat dari arah kontur yang mengalami
pembelokan berbeda dengan arah yang lainnya. Perbedaan arah aliran air tanah ini
dapat disebabkan oleh adanya pembuatan sumur gali maupun sumur bor dan
bentuk topografi. Bentuk topografi mempengaruhi aliran air tanah. Pada dataran
tinggi terletak di daerah pegunungan (lereng kaki gunung). Lereng gunung
berfungsi sebagai daerah recharge sebab pada daerah ini tataguna lahan
didominasi oleh hutan sehingga air tanah banyak terinfiltrasi. Recharge area
adalah daerah yang menyediakan pengisian air tanah. Recharge area alami yang
baik adalah daerah dimana airpermukaan mampu meresap menjadi air tanah.
Daerah dataran rendah pada penggunaan lahannya banyak dijadikan sebagai
daerah permukiman, industri, pusat kota dan sebagainya sehingga pada daerah ini
pertumbuhan penduduk pesat dan peggunaan air tanah tinggi. Topografi ini
berfungsi sebagai daerah discharge. Daerah transisi merupakan daerah antara
topografi dataran tinggi dan redah. Daerah ini dapat menjadi daerah recharge
meskipun jumlahnya relatif kecil. Daerah transisi ini mengalami perubahan
tataguna lahan yang cukup besar.
Hasil gambar dari gradirn hysraulic didapatkan apabila nilai 0 maka
kemiringan aliran semakin tinggi. Sedangkan hasil yang menunjukkan angka 0
menunjukkan aliran tanah landai atau datar. Dapat dilihat pada penampang
melintang yang telah gambar tingkat kemiringan air tanah tertinggi berada pada
segmen A dan terus mengalami penurunan hingga segmen G. Pada segmen G – H
stabil dan kembali naik pada segmen J dan turun kembali hingga segmen L.
Manfaat yang sangat dapat dirasakan dari pembuatan gradien hydraulic ini
yakni jika terjadi sebuah polusi airtanah. Contoh pada kebocoran air lindi di TPA.
Dengan menggunakan gradien ini kita dapat mengetahui dan meminimalisir
dampak yang akan terjadi pada airtanah. Sehingga dapat mencegah ataupun
memberikan solusi yang efektif. Dengan adanya diagram ini maka dapat diketahui
arah air tanah mengalir.
VIII. KESIMPULAN
Air merupakan komponen penting dalam kehidupan. Air tanah saat ini
semakin banyak berkurang. Penggunaan yang berlebihan dengan tidak
diimbanginya upaya peremajaan atau pengembalian air tanah akan menyebabkan
air tanah sulit untuk ditemukan. Pembuatan flownets dan diagram hydrolic dapat
memberikan informasi mengenai keberadaan dan arah aliran air tanah.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Masitoh, Ferriyati. 2018. Panduan Praktikum Geohidrologi. Malang.
Universitas Negeri Malang
Seyhan, Erin. 1990. Dasar - Dasar Hidrologi. UGM Press: Yogyakarta
Wilda, Silmi. Membuat Kontruksi Flownets dan Menghitung Debit Airtanah
dengan Flownets.
https://www.academia.edu/12560228/MEMBUAT_KONSTRUKSI_FLOWNETS
. Diakses pada 04 September 2018
X. LAMPIRAN
1. Peta flownets pada kertas HVS (terlampir)