Anda di halaman 1dari 14

MACAM – MACAM DAN JENIS ALIRAN PADA SALURAN

TERBUKA
DOSEN PENGAMPU : EKO NOERHAYATI, Ir. MT. D

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

ADHIESTA HARYO GUNAWAN (21801051098)


ENDY TRIO PRASETIAWAN (21801051101)
MUHAMMAD AQIL RIZAL R. (21801051104)
MUHAMMAD RAY HADAD A. A. (21801051113)
MOHAMAD RAMADHANA D. S. (21801051114)
IKMAL SAJID (21801051123)

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Jl.Mayjen Haryono 193 Malang 65144 Telp.0341-551932, 551822
Email : humas@unisma.ac.id
Tahun ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “ MACAM – MACAM DAN JENIS
ALIRAN TERBUKA”. Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk
menambah pengetahuan rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para
pembaca umumnya tentang jenis aliran terbuka.

Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah
ilmu dalam mata kuliah hidrolika serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.

Demikian makalah ini kami buat , kami menyadari bahawa makalah ini
belum sempurna. Saran dan kritik sangan dibutuhkan menyempurnakan makalah
ini.

Penulis

Malang, 30 Maret 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Maalah ...............................................................................3
1.3 Manfaat ..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................4

2.1 Jenis Aliran Terbuka.........................................................................4


BAB III PENUTUP..........................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................10
3.2 Saran .................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aliran air dalam suatu pipa dapat berupa aliran saluran-terbuka (open
channel flow) maupun aliran pipa (pipe-flow). Kedua jenis aliran itu banyak
memilikii kesamaan tetapi juga banyak memiliki perbedaan. Jika
dibandingkan, aliran saluran terbuka harus memiliki permukaan bebas (free
surface), sedangkan aliran-pipa tidak memiliki itu karena aliran harus mengisi
seluruh saluran. Selain itu, permukaan bebas pada aliran saluran-terbuka
dipengaruhi oleh tekanan udara, sedangkan pada aliran-pipa yang alirannya
terkurung di pipa tidak langsung dipengaruhi tekanan udara karena salurannya
terutup kecuali tekanan Hidrolik. Berikut adalah Skema Kedua aliran tersebut:

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Kedua aliran tersebut juga dapat dibandingkan pada gambar 1.2 dibawah
ini. Dimana pada gambar terlihat permukaan air dalam tabung diatur dengan
tekanan dalam pipa dengan ketinggian yang disebut garis derajat hidrolik
(hydraulic grade line). Pada gambar 1.2 sebelah kiri, tekanan yang
ditimbulkan oleh air pada setiap pipa ditunjukkan pada permukaan penampang
dalam tabung yang bersesuaian dengan kolom air setinggi y diatas garis

1
tengah pipa. Jumlah energi dalam aliran penampang berdasarkan suatu garis
persamaan adalah jumlah tinggi tempat z diukur dari garis tengah pipa, tinggi
tekan, y dan tinggi kecepatan V2/2g, dengan V adalah kecepatan rata-rata
aliran. Energi ini dinyatakan sebagai Garis Energi (energy line). Energi yang
hilang ketika air mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 disebut dengan
hf. Sedangkan pada sebelah kanan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa aliran
dianggap memiliki kemiringan saluran kecil dan dalam hal ini permukaan air
merupakan garis derajat hodrolik dan kedalaman air sama dengan tinggi
tekanan.

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Meskipun kedua jenis aliran ini hampir sama, penyelesaian masalah aliran
dalam saluran terbuka lebih rumit daripada aliran pipa. Ini didasarkan pada
kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas yang cenderung berubah
tergantung waktu dan ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar aliran
serta permukaan bebas yang tergantung satu sama lain. Selain itu, kondisi fisik
saluran terbuka yang bervariasi dibandingkan pipa serta penampang aliran
melintang saluran terbuka yang beraneka ragam tidak hanya bundar seperti
aliran pipa, juga menyebabkan saluran terbuka jadi lebih rumit ketimbang
aliran-pipa. Kekasaran dari permukaan saluran terbuka juga dapat mempersulit
penyelesaian massalah saluran ini mengingat kekasarannya tergantung pada
kedudukan permuaaan bebas, maka dari itu pemilihan koefisien gesekan

2
saluran terbuka lebih tidak pasti dibandingkan aliran-pipa. Dalam kehidupan
kita, saluran pembuang air banjir yang merupakan saluran tertutup, biasanya
dirancang untuk alran saluran terbuka sebab aliran dlaam saluran pembuang
diperkirakan hampir setiap saat memiliki permukaan bebas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.) Jenis aliran tertutup ?

1.3 TUJUAN
1.) Agar mahasiswa mengetahui tentang saluran terbuka .
2.) Agar mahasiswa mengetahui tentang jenis aliran terbuka.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS ALIRAN TERBUKA

2.1.1 Aliran Invisid (Inviscid Flow)

Aliran Invisid adalah aliran nonkompresibel yang tidak mengalami


gesekan. Aliran tanpa gesekan adalah aliran fluida yang pengaruh
gesekannya diabaikan atau pengaruh kekentalan (viskositas) fluida tidak
mempengaruhi aliran fluida, dapat dikatakan aliran ini tidak mempunyai
viskositas (hambatan) atau kekentalan (μ = 0). Meskipun pada
kenyataannya semua fluida mempunyai viskositas namun pada kondisi
tertentu pengaruh viskositas tidak mempengaruhi sifat fluida sehingga
dapat diabaikan.

Gambar 2.1. Daerah Aliran Invisid dan Aliran Viskos

2.1.2 Viskos (Viscous Flow)

Aliran Viskos adalah aliran fluida yang masih dipengaruhi oleh


viskositas (hambatan) atau kekentalan (μ ≠ 0). Aliran ini terjadi pada
fluida yang pekat atau kental, kepekatan atau kekentalan fluida ini
tergantung oleh gesekan antara partikel penyusun fluida tersebut. Aliran
viskos (berdasarkan struktur alirannya) dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu aliran laminer dan aliran turbulen.
1.) Aliran Laminer (Laminar Flow)
Aliran laminer adalah suatu tipe aliran yang ditunjukkan oleh gerak
partikel-partikel cairan menurut garis-garis arusnya yang halus dan
sejajar.

4
Gambar 2.2 Aliran Laminer
Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak
teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan. Aliran laminer terjadi apabila kecepatan aliran rendah,
ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai kekentalan besar.
Karekteristik aliran laminer yaitu fluida bergerak mengikuti garis
lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya tinggi dan lintasan
gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.
2.) Aliran Turbulen (Turbulent Flow)
Berbeda dengan aliran laminer, aliran turbulen tidak mempunyai
garis-aris arus yang halus dan sejajar sama sekali. Pada aliran
turbulen, partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garis
lintasannya saling berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila
kecepatan aliran besar, saluran besar dan zat cair mempunyai
kekentalan kecil. Aliran di sungai, saluran irigasi/drainasi, dan di laut
adalah contoh dari aliran turbulen.

Gambar 2.3. Aliran Turbulen


Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya
pusaran-pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus
menerus antara partikel partikel cairan di seluruh penampang aliran.
Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat

5
suatu angka tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds
Number). Angka Reynolds adalah ukuran dari rasio gaya inersia pada
suatu elemen fluida terhadap gaya viskositas elemen. Angka ini
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Re = V.R / µ
Dimana: Re = Angka Reynold
V = Kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/dt)
R = Jari-jari hidrolik (m) Rasio antara luas penampang
melintang saluran dengan keliling basah (A / P)
μ = Viskositas kinematik (m2/dt)
Angka Reynolds merupakan parameter tak-berdimensi yang sangat
terkenal dalam ilmu mekanika fluida. Nama ini diberikan sebagai
penghargaan bagi Osborne Reynolds (1842-1912), insinyur dari
inggris yang pertama kali mendemontrasikan bahwa kombinasi dari
variabelvariabel dapat digunakan sebagai suatu patokan untuk
membedakan aliran laminar dengan aliran turbulen. Kategori aliran
untuk saluran terbuka menurut Angka Reynold:
Aliran Laminer Re < 500
Aliran Transisi 500 < Re < 1000
Aliran Turbulen Re > 1000
2.1.3 Aliran Mantap (Steady Flow)
Aliran mantap merupakan aliran yang bilamana debit, kedalaman,
dan kecepatan aliran tersebut tidak berubah sepanjang waktu tertentu.
Secara matematis: dv/dt = 0

Gambar 2.4. Aliran Mantap

6
Aliran ini disebut juga sebagai aliran tetap. Contoh dari aliran ini
adalah saluran irigasi.
2.1.4 Aliran Tak Mantap/Berubah (Unsteady Flow)
Aliran tak mantap merupakan aliran ini terjadi bilamana debit,
kedalaman, dan kecepatan aliran tersebut berubah menurut waktu. Secara
matematis: dv/dt ≠ 0

Gambar 2.5. Aliran Tak Mantap


Aliran ini disebut juga sebagai aliran tidak tetap. Contoh dari aliran
ini adalah aliran muara yang dipengaruhi pasang surut, banjir, dan
gelombang.
2.1.5 Aliran Seragam (Uniform Flow)
Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran sama
pada setiap penampang saluran. Aliran seragam merupakan aliran dimana
debit (Q), kedalaman (y), luas basah (A), dan kecepatan (v), tidak
berubah sepanjang saluran tertentu (x). Pada aliran ini kecepatan aliran di
sepanjang saluran adalah tetap, dalam hal kecepatan aliran tidak
bergantung pada tempat atau tidak berubah menurut tempatnya.
Contohnya seperti saluran drainase.

Gambar 2.6. Aliran Seragam


2.1.6 Aliran Tak Seragam (Non-uniform Flow)

7
Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran tidak
sama pada setiap penampang saluran. Aliran seragam merupakan aliran
dimana debit (Q), kedalaman (y), luas basah (A), dan kecepatan (v),
berubah sepanjang saluran tertentu (x). Pada aliran ini kecepatan berubah
menurut tempatnya. Contohnya seperti aliran pada pintu air.

Gambar 7. Aliran Tak Seragam


Aliran tak seragam terbagi menjadi dua, yaitu aliran berubah
lambat laun/berubah beraturan (gradually varied flow) dan aliran berubah
dengan cepat (rapidly varied flow). Aliran disebut berubah beraturan
apabila perubahan kecepatan terjadi secara lambat laun dalam jarak yang
panjang, sedangkan aliran disebut berubah dengan cepat apabila
perubahan terjadi pada jarak yang pendek. Aliran berubah beraturan jika
parameter hidrolik (kecepatan, tampang basah) berubah secara progresif
dari satu tampang ke tampang yang lain. Apabila di ujung hilir saluran
terdapat bendung maka akan terjadi profil muka air pembendungan
dimana kecepatan aliran akan berkurang (diperlambat), sedangkan
apabila terdapat terjunan maka profil aliran akan menurun dan kecepatan
akan bertambah (dipercepat). Sedangkan aliran berubah dengan cepat
jika parameter hidrolik berubah secara mendadak (saluran transisi),
loncat air, terjunan, aliran melalui bangunan pelimpah dan pintu air.

8
Gambar 2.8. Perubahan kedalaman air (a. aliran seragam; b. aliran berubah lambat
laun; c. aliran berubah dengan cepat) disepanjang aliran

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Aliran Invisid adalah aliran nonkompresibel yang tidak mengalami gesekan.
2. Aliran Viskos adalah aliran fluida yang masih dipengaruhi oleh viskositas
(hambatan) atau kekentalan (μ ≠ 0).
 Aliran laminer adalah suatu tipe aliran yang ditunjukkan oleh gerak
partikel-partikel cairan menurut garis-garis arusnya yang halus dan
sejajar.
 Aliran turbulen tidak mempunyai garis-aris arus yang halus dan sejajar
sama sekali. Re = V.R / µ
3. Aliran mantap merupakan aliran yang bilamana debit, kedalaman, dan
kecepatan aliran tersebut tidak berubah sepanjang waktu tertentu. Secara
matematis: dv/dt = 0
4. Aliran tak mantap merupakan aliran ini terjadi bilamana debit, kedalaman,
dan kecepatan aliran tersebut berubah menurut waktu. Secara matematis:
dv/dt ≠ 0
5. Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran sama pada
setiap penampang saluran.
6. Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran tidak sama
pada setiap penampang saluran.

3.2 SARAN
Saran yang kami dapat lebih baik mencari referessi di buku dan mencari
referensi lebih banyak lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chow, Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.

Nasution, Ichwan Ridwan. 2005. Mekanika Fluida dan Hidrolika. Medan:


Universitas Sumatera Utara.

Wahyudi. 2013. Hidrolika Saluran Terbuka (open chanel hydraulic).


Palangkaraya : Universitas Muhammadyah Palangkaraya.

iv

Anda mungkin juga menyukai