ACARA I
PENGENALAN ALAT
Dosen Pembimbing :
Oleh :
160722614643/H 2016
Asisten Dosen :
B. BAHAN
1. Kertas A4
2. Alat tulis
3. Kamera
V. DIAGRAM ALIR
identifikasi fungsi
siapkan alat dan
identifikasi alat - dan cara kerja
bahan praktikum dokumentasikan buat laporan
alat praktikum alat - alat
kualitas air
praktikum
VII. PEMBAHASAN
1. Eksikator
Desikator adalah alat yang bentuknya seperti panci yang bersususn 2,
biasanya nya terbuat dari kaca yang tebal. Istilah Desikator biasa juga disebut
dengan istilah Eksikator. Perbedaan Desikator dan Eksikator ialah desikator
merupakan alat pengering yang dibawahnya ada zat (desikan) untuk mengikat
air sedangkan eksikator alat pengering yang bentuknya mirip eksikator yang
dibawahnya tidak ada zat pengering. Ada dua macam eksikator yaitu eksikator
biasa yang dibagian bawah diisi dengan zat desikan( alat yang dapat mengikat
air), misal : silica gel, kapur (pada larang) dan eksikator vakum yang terdapat
kran pembuka / penutup yang dihubungkan dengan pompa vakum.
Cara penggunaan alat :
a. Membuka tutup tutup desikator / eksikator dengan cara menggesernya,
b. Letakkan alat / bahan dari oven yang hendak didingikan atau dikeringkan
kedalam desikator / eksikator.
c. Setelah alat/ bahan masuk kedala eksikator / desikator, tutup kembali
penutup dengan cara menggesernya kembali.
d. Tunggu beberapa saat sampai alat/ bahan sudah dingin dan bebas air,buka
kembali seperti langkah nomor 1
e. Jika dilakukan penimbangan akan diperoleh bobot yang stabil ( tidak
terpengaruh air)
2. Water checker
Memiliki fungsi utama sebagai alat ukur kualitas air, diantaranya untuk
mengukur suhu, kekeruhan air, oksigen terlarut, konduktivitas, PH, potensial
reduksi-oksidasi (ORP)
Cara penggunaan alat :
a. Masukkan air pada wadah yang ada. Untuk cek PH, masukkan air kemudian
tambahkan dengan pH standart sesuai batasan yang ditentukan agar hasil
data yang terbaca sesuai
b. Untuk cek konduktifitas, masukkan air kemudian tambahkan cairan
elektroda, kemudian pencet tombol EC dan baca hasil pada monitor
c. Untuk mengetahui turbiditas, cukup masukkan air dalam wadah, kemudian
masukkan alat dan baca hasil pada monitor
3. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah suatu alat atau instrument untuk mengukur
transmisi atau absorben suatu contoh sebagai fungsi dari suatu panjang
gelombang (Chairns 2009).Merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet.Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding
dengankonsentrasi larutan di dalam kuvet.
Cara penggunaan alat :
a. Sambungkan kabel ke arus listrik.
b. Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer
c. Atur sesuai dengan data yang akan di uji (panjang gelombang)
d. Jika panjang gelombang telah sesuai, tekan tombol Accept
4. Konduktivitimeter
Konduktiviti meter merupakan salah satu dari alat yang digunakan
dalan uji kualitas aIr.alat ini memiliki fungsi untuk mengetahui nilai
konduktiviti dala air atau sebuah larutan.
Cara penggunaan alat :
a. Pasangkan setiap bagian dari alat conductivity meter,yaitu konektor
terhadap input soket dan pastikan benar-benar pada posisi terkunci.
b. Hidupkan instrumen dengan menekan tombol “power”.
c. Tekan tombol CD/TDS dan pilih fungsi untuk pengukuran konduktivitas.
Layar akan menampilkan unit "mS".
d. Lakukan pengujian
5. pH meter
pH meter atau EC meter, Keduanya digunakan untuk mengetahui
tingkat keasaman ataupun kebasaan air dengan skala 0 sampai 14, dan untuk
mengetahui konduktifitas larutan.
Cara penggunaan alat :
a. Tabung/wadah beri air dan tetesi dengan reagen dengan proporsi yang
sesuai batasan
b. Kemudian masukkan alat kemudian ukur
c. PH meter kemudian akan mengeluarkan hasil dari pengukuran tersebut
6. Gelas beker
Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki
beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari 5
– 6000 mL.
Cara penggunaan alat :
a. Bersihkan gelas ukur dari bahan-bahan lainnya atau zat tertentu
b. Keringkan gelas ukur
c. Tuangkan bahan atau zat yang akan digunakan dalan gelas ukur sesuai
takaran dengan melihat volumenya di gelas ukur
Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
7. Erlenmeyer
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang
dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur
erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas
ukuran volume dari 25 – 2000 mL.
Cara penggunaan alat :
a. Elemeyer di sterilkan terlebih dahulu dengan aquades.
b. Lalu hitung air yang dimasukan pada elemeyer.
c. Elemeyer yang sudah diisi dengan air di simpan di bawah burret yang sudah
di jepit dengan statif.
d. Lalu cairan reagen yang ada pada burret perlahan di teteskan pada air yang
ada pada elemeyer dengan membuka keran yang ada pada burret.
e. Air yang sudah tercampur dengan reagen kemudian di putar-putar secara
perlahan sampai air yang ada pada elemeyer berubah warna.
Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer
tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan
kecepatan lemah.
9. Pipet
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 –
100 mL.
Cara penggunaan alat :
a. Pastikan pipet dalam keadaan kosong dan steril
b. Tekan pipet pada bagian pangkal,dan masukkan ujung pipet kedalam
larutan yang akan di ambil,dan jika sudah maka lepaskan tekanan pada
bagian pangkal pipet
c. Dan untuk meneteskan larutan pada pipet dapat dilakukan dengan menekan
kemvbali pangkal pipet.
Prinsip Kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.
10. Buret
Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret
sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3.
Cara penggunaan alat :
a. Burret yang akan di pakai di sterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan
air Aquades
b. Gunakan corong dan gelas ukur untuk memasukan reagen pada burret.
c. Keran yang ada pada burret harus dalam keadaan tertutup.
d. Dalam meneteskan reagen pada air yang akan di analisis, maka keran pada
burret dapat di buka secara perlahan.
e. Pada saat melakukan penetesan dengan membuka keran dianjurkan dalam
keadaan duduk dan siku bertumpu pada meja, hal ini bertujuan untuk
keseimbangan atau mengurangi gerakan yang tidak di perlukan saat
pengukuran.
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum
digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di
bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
12. Timbangan
Timbangan merupakan alat yang berbentuk seperti halnya timbangan pada
umumnya,akan tetapi yang membedakan adalah pernitungan dari
timbangannay yaitu memiliki akurasi yang tinggi.
Cara penggunaan alat :
a. Hubungkan timbangan dengan listrik
b. Tekan tombol on pada timbangan untuk menghidupkan timbangan
c. Timbang barang yang akan di timbang dan catat hasilnya.
d. Apabila menimbang menggunakan wadah maka dapat dilaklukan dengan
menekan tomobol zero terlebih dahulu untuk mendapatkan catatan berat
barang atau sempel.
13. Statif
Statif merupakan alat yang terbuat dari besi atau baja yang berfungsi
untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya
pada saat digunakan.
Cara penggunaan alat
a. Siapkan statif
b. Longgarkan pengfunci pada statif
c. Kemudian pasangkan pada alat yang akan digunakan
d. Kencangkan kembali penguci pada statif
VIII. KESIMPULAN
Praktikum pengenalan alat – alat kualitas air memiliki tiga belas alat yang
diidentifikasi. Alat – alat praktikum ini ialah eksitator, water checker,
spektrofotometer, konditivitimeter, pH meter, gelas beker, erlenmeyer, labu
pejal/ukur, pipet, buret, tabung reaksi, timbangan, dan statif. Alat alat ini
memiliki fungsi yang berbeda beda. Alat ini digunakan untuk menguji kualitas
air. Dari hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan diharapkan mahasiswa
dapat mengenali dan menggunakan alat – alat praktikum kualitas air ini dengan
baik dan benar. Sebelum memulai praktikum, setiap praktikan wajib mengetahui
segala alat yang akan di gunakannya, baik fungsi, prinsip kerja maupun cara
menggunakannya.