LAPORAN INDIVIDU
AGUNG SEROJA HIMAWAN, ST
PENDAMPING DESA PEMBERDAYAAN (PDP)
Kepada Yth :
Satker P3MD DPMD Provinsi Jawa Timur
di -
Surabaya
Dengan Hormat
Hormat Saya
LAMPIRAN-LAMPIRAN :.....................................................................................................
Lampiran 1 : Realisasi Kegiatan Individu ...............................................................................
Lampiran 2 : Rencana Kegiatan Bulan Berikutnya .................................................................
Lampiran 3 : Laporan Kunjungan Lapangan ..........................................................................
Lampiran 4 : Foto Kegiatan Individu ......................................................................................
Lampiran 5 : Bimbingan Dilakukan oleh PD ..........................................................................
LAPORAN INDIVIDU
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa telah mengatur bahwa pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa ditempuh melaui upaya pendampingan. Pendampingan
merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan untuk percepatan
pencapaian kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dapat dicapai diantaranya melalui peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Pendampingan masyarakat dalam konteks implementasi Undang-Undang Desa berada
dalam ranah pembelajaran politik. Karenanya, tidak dimungkinkan lagi adanya pola-pola
pendampingan desa yang bersifat apolitis sebagai sekedar urusan penyelesaian urusan
proyek pembangunan. Kedepan dituntut adanya pendamping masyarakat desa yang
mampu hadir sebagai guru kader untuk melahirkan kekuatan rakyat desa sebagai benteng
NKRI. Pendamping masyarakat desa harus didudukkan sebagai bagian dari upaya
menegakkan kedaulatan bangsa dan negara sebagaimana diwujudkan dengan
mengimplementasikan Undang-Undang Desa secara sistematis, konsisten, dan
berkelanjutan.
Pendampingan masyarakat desa merupakan bagian utama dari proses pengembangan
kapasitas masyarakat desa. Core business pemberdayaan masyarakat Desa adalah penguatan
rakyat sebagai proses belajar sosial yaitu learning by capacity dan learning by doing yang
menyatu dalam seluruh praktek pembangunan di tingkatan komunitas. Pemberdayaan
masyarakat merupakan varian dari proses reformasi tatanan ekonomi-politik melalui sebuah
proses transformasi sosial.
Pendampingan masyarakat merupakan sebuah proses kaderisasi desa. Sebuah upaya
menciptakan kader desa sebagai orang-orang kunci yang mampu menggerakkan dinamika
kehidupan di desa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan
berkepribadian di bidang budaya. Kader desa ini juga mampu hadir sebagai agen-agen
perubahan (the agent of changes) yang terdidik dan terlatih untuk mengorganisir dan
memimpin rakyat desa bergerak menuju pencapaian cita-cita normatif.
Pendampingan masyarakat desa yang berkarakter politis ini diharapkan mampu
melahirkan partisipasi masyarakat yang bersifat substansial. Ukuran partisipasi masyarakat
desa tidak sekedar jumlah kehadiran orang-orang dalam forum musyawarah atau
sekedar perhitungan kehadiran orang dalam kegiatan gotong- royong. Partisipasi
masyarakat hendaknya dimaknai secara baru dengan memfokuskan diri pada kemampuan
rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan mengartikulasikan kepentingannya secara
demokratis dalam ruang publik politik.
Adapun dalam pelaksanaan undang-undang desa no 6 tahun 2014, kami sudah
melakukan pendampingan kegiatan sebagai berikut : Entri Data Dasar, pendampingan
administrasi pelaksanaan anggaran desa, inventarisasi dan pendataan pencairan dana desa,
inventarisasi dan pendataan penyaluran dana desa, Persiapan Penyusunan RKPDes untuk
tahun anggaran 2020 se kecamatan Karang Penang
Pemerintah Kabupaten Sampang terus berupaya meningkatkan pembangunan di
wilayah Kabupaten Sampang, baik pembangunan yang bersifat fisik maupun yang non fisik
disemua Bidang. Dan dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Sampang
“Mewujudkan Sampang Sejahtera dan Berakhlak Dengan Berbasis Pembangunan
Perdesaan”. Maka daerah-daerah terus dipacu dan didorong perkembangannya. Wilayah-
wilayah kecamatan dikembangkan sesuai potensi daerahnya.
Melalui program-program pembangunan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten, APBD
Provinsi dan APBN daerah-daerah di wilayah Kebupaten Sampang didorong untuk terus
berkembang dan maju. Sinergi dengan visi dan misi Kabupaten Sampang, visi dan semangat
UU Nomor 6 tahun 2014 memberikan kewenangan kepada desa untuk mengelola
pembangunan bersekala desa, diharapkan ke depan desa akan semakin berkembang menjadi
lebih kuat, maju dan mandiri.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDUAL
BAB III
RENCANA KEGIATAN BULAN BERIKUTNYA
Untuk rencana kegiatan bulan November tahun 2020 telah kami susun berdasarkan
progres kegiatan. Secara umum ditiap desa pada bulan November desa mealakukan
perubahan APBDes yang di pergunakan untuk DD BLT di tiap desa. Dalam bulan berikutnya
diharapkan untuk semua desa diwilayah Kecamatan Karang Penang diupayakan untuk
dapatnya menyusun berkas pertanggungjawaban ADD dan DD tahap ke III dan BLT DD di
desa. Desa diharapkan dapat mempercepat proses pencairan BLT DD Tahap VI (Bulan
September) sehingga warga yang terdampak wabah Corona dapat terbantu dalam bidang
finansial.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bulan November ini desa yang berada di Kecamatan Karang Penang masih
menyelesaikan Penyusunan berkas pencairan ADD dan DD tahap II tahun 2020
2. Penyaluran BLT DD Tahap IV (Juli) - VI (September) yang terlaksana di desa, dan tidak
ada permasalahan yang berarti. Penyaluran di desa meliputi :
1. Desa Bluuran : 467 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 420.300.000,-
2. Desa Tlambah : 346 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 311.400.000,-
3. Desa Karang Penang Onjur : 242 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 217.800.000,-
4. Desa Karang Penang Oloh : 289 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 260.100.000,-
5. Desa gunung Kesan : 524 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 471.600.000,-
6. Desa Poreh : 233 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 209.700.000,-
7. Desa Bulmatet : 237 Jiwa x ((Rp. 300.000,- x 3 bulan (Juli -
September)) = Rp. 213.300.000,-
3. Masalah yang terjadi dan rekomendasi Tindak Lanjut dari masalah yang ada
Masalah yang terjadi di Kecamatan Karang Penang adalah sementara ini tidak ada
permasalahan yang cukup berarti.
- Masalah penyaluran BLT yang tiap tahapnya mengalami ketelatan yang dialami di
desa, terkait dengan jadwal yang mendadak dan kesiapan desa dalam menghimbau
warganya untuk pencairan BLT tersebut. Selain itu pula dalam jadwal pencairan di
desa yang di buat oleh pihak BRI adalah dalam 1 hari untuk 7 desa, namun dari
personil BRI yang tesedia dalam pencairan hanya ada 4 sampai 5 orang. Sehingga
jadwal yang dibuat tersebut tidak bisa mengcover desa, yang mana tiap desanya KPM
nya lebih dari 200 orang dan ada yang mencapai 500 KPM. Sehingga pelaksanaannya
jadi mundur. Dan ini akan terjadi sampai tahap IX apabila tidak ditambahkannya
personil dari Bank BRI