TERBUKA
DOSEN PENGAMPU : EKO NOERHAYATI, Ir. MT. D
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Jl.Mayjen Haryono 193 Malang 65144 Telp.0341-551932, 551822
Email : humas@unisma.ac.id
Tahun ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan judul “ MACAM – MACAM DAN JENIS
ALIRAN TERBUKA”. Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk
menambah pengetahuan rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para
pembaca umumnya tentang jenis aliran terbuka.
Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah
ilmu dalam mata kuliah hidrolika serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.
Demikian makalah ini kami buat , kami menyadari bahawa makalah ini
belum sempurna. Saran dan kritik sangan dibutuhkan menyempurnakan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua aliran tersebut juga dapat dibandingkan pada gambar 1.2 dibawah
ini. Dimana pada gambar terlihat permukaan air dalam tabung diatur dengan
tekanan dalam pipa dengan ketinggian yang disebut garis derajat hidrolik
(hydraulic grade line). Pada gambar 1.2 sebelah kiri, tekanan yang
ditimbulkan oleh air pada setiap pipa ditunjukkan pada permukaan penampang
dalam tabung yang bersesuaian dengan kolom air setinggi y diatas garis
1
tengah pipa. Jumlah energi dalam aliran penampang berdasarkan suatu garis
persamaan adalah jumlah tinggi tempat z diukur dari garis tengah pipa, tinggi
tekan, y dan tinggi kecepatan V2/2g, dengan V adalah kecepatan rata-rata
aliran. Energi ini dinyatakan sebagai Garis Energi (energy line). Energi yang
hilang ketika air mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 disebut dengan
hf. Sedangkan pada sebelah kanan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa aliran
dianggap memiliki kemiringan saluran kecil dan dalam hal ini permukaan air
merupakan garis derajat hodrolik dan kedalaman air sama dengan tinggi
tekanan.
Meskipun kedua jenis aliran ini hampir sama, penyelesaian masalah aliran
dalam saluran terbuka lebih rumit daripada aliran pipa. Ini didasarkan pada
kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas yang cenderung berubah
tergantung waktu dan ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar aliran
serta permukaan bebas yang tergantung satu sama lain. Selain itu, kondisi fisik
saluran terbuka yang bervariasi dibandingkan pipa serta penampang aliran
melintang saluran terbuka yang beraneka ragam tidak hanya bundar seperti
aliran pipa, juga menyebabkan saluran terbuka jadi lebih rumit ketimbang
aliran-pipa. Kekasaran dari permukaan saluran terbuka juga dapat mempersulit
penyelesaian massalah saluran ini mengingat kekasarannya tergantung pada
kedudukan permuaaan bebas, maka dari itu pemilihan koefisien gesekan
2
saluran terbuka lebih tidak pasti dibandingkan aliran-pipa. Dalam kehidupan
kita, saluran pembuang air banjir yang merupakan saluran tertutup, biasanya
dirancang untuk alran saluran terbuka sebab aliran dlaam saluran pembuang
diperkirakan hampir setiap saat memiliki permukaan bebas.
1.3 TUJUAN
1.) Agar mahasiswa mengetahui tentang saluran terbuka .
2.) Agar mahasiswa mengetahui tentang jenis aliran terbuka.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Gambar 2.2 Aliran Laminer
Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak
teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan. Aliran laminer terjadi apabila kecepatan aliran rendah,
ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai kekentalan besar.
Karekteristik aliran laminer yaitu fluida bergerak mengikuti garis
lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya tinggi dan lintasan
gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.
2.) Aliran Turbulen (Turbulent Flow)
Berbeda dengan aliran laminer, aliran turbulen tidak mempunyai
garis-aris arus yang halus dan sejajar sama sekali. Pada aliran
turbulen, partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garis
lintasannya saling berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila
kecepatan aliran besar, saluran besar dan zat cair mempunyai
kekentalan kecil. Aliran di sungai, saluran irigasi/drainasi, dan di laut
adalah contoh dari aliran turbulen.
5
Number). Angka Reynolds adalah ukuran dari rasio gaya inersia pada
suatu elemen fluida terhadap gaya viskositas elemen. Angka ini
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Re = V.R / µ
Dimana: Re = Angka Reynold
V = Kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/dt)
R = Jari-jari hidrolik (m) Rasio antara luas penampang
melintang saluran dengan keliling basah (A / P)
μ = Viskositas kinematik (m2/dt)
Angka Reynolds merupakan parameter tak-berdimensi yang sangat
terkenal dalam ilmu mekanika fluida. Nama ini diberikan sebagai
penghargaan bagi Osborne Reynolds (1842-1912), insinyur dari
inggris yang pertama kali mendemontrasikan bahwa kombinasi dari
variabelvariabel dapat digunakan sebagai suatu patokan untuk
membedakan aliran laminar dengan aliran turbulen. Kategori aliran
untuk saluran terbuka menurut Angka Reynold:
Aliran Laminer Re < 500
Aliran Transisi 500 < Re < 1000
Aliran Turbulen Re > 1000
2.1.3 Aliran Mantap (Steady Flow)
Aliran mantap merupakan aliran yang bilamana debit, kedalaman,
dan kecepatan aliran tersebut tidak berubah sepanjang waktu tertentu.
Secara matematis: dv/dt = 0
6
2.1.4 Aliran Tak Mantap/Berubah (Unsteady Flow)
Aliran tak mantap merupakan aliran ini terjadi bilamana debit,
kedalaman, dan kecepatan aliran tersebut berubah menurut waktu. Secara
matematis: dv/dt ≠ 0
7
dimana debit (Q), kedalaman (y), luas basah (A), dan kecepatan (v),
berubah sepanjang saluran tertentu (x). Pada aliran ini kecepatan berubah
menurut tempatnya. Contohnya seperti aliran pada pintu air.
8
Gambar 2.8. Perubahan kedalaman air (a. aliran seragam; b. aliran berubah lambat
laun; c. aliran berubah dengan cepat) disepanjang aliran
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Aliran Invisid adalah aliran nonkompresibel yang tidak mengalami gesekan.
2. Aliran Viskos adalah aliran fluida yang masih dipengaruhi oleh viskositas
(hambatan) atau kekentalan (μ ≠ 0).
Aliran laminer adalah suatu tipe aliran yang ditunjukkan oleh gerak
partikel-partikel cairan menurut garis-garis arusnya yang halus dan
sejajar.
Aliran turbulen tidak mempunyai garis-aris arus yang halus dan sejajar
sama sekali. Re = V.R / µ
3. Aliran mantap merupakan aliran yang bilamana debit, kedalaman, dan
kecepatan aliran tersebut tidak berubah sepanjang waktu tertentu. Secara
matematis: dv/dt = 0
4. Aliran tak mantap merupakan aliran ini terjadi bilamana debit, kedalaman,
dan kecepatan aliran tersebut berubah menurut waktu. Secara matematis:
dv/dt ≠ 0
5. Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran sama pada
setiap penampang saluran.
6. Aliran seragam adalah aliran yang bilamana kedalaman aliran tidak sama
pada setiap penampang saluran.
3.2 SARAN
Saran yang kami dapat lebih baik mencari referessi di buku dan mencari
referensi lebih banyak lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
iv