• Persamaannya adalah :
• Di mana
• P1, P2, …., Pn = curah hujan yang tercatat di pos penakar hujan 1, 2, …., n
• n = banyaknya pos penakar hujan.
2. Metode Poligon Thiessen
• Metode ini dikenal sebagai metode rata-rata timbang (weighted
mean).
• Proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan dipertimbangkan
untuk mengakomodasi ketidak seragaman jarak.
• Diasumsikan bahwa variasi hujan antara pos yang satu dengan
lainnya adalah linier dan bahwa sembarang pos dianggap dapat
mewakili kawasan terdekat.
• Hasil metode poligon Thiessen lebih akurat dibandingkan dengan
metode rata-rata aljabar.
• Cara ini cocok untuk
• daerah datar dengan luas 500 – 5.000 km2, dan
• jumlah penakar hujan terbatas dibandingkan luasnya .
Prosedur penerapan metode Poligon Thiessen sebagai berikut.
Dengan :
P1, P2, …., Pn = curah hujan di pos penakar
hujan 1, 2, …., n.
A1, A2, …., An = adalah luas areal poligon 1, 2,
…., n.
n adalah banyaknya pos penakar hujan.
3. Metode Isohiyet
• Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan
hujan rata-rata, namun diperlukan keahlian dan pengalaman.
• Cara ini memperhitungkan secara aktual pengaruh tiap-tiap pos
penakar hujan.
• Dengan kata lain asumsi metode Thiessen yang secara membabi buta
menganggap bahwa tiap-tiap pos penakar hujan mencatat kedalaman
yang sama untuk daerah sekitarnya dapat dikoreksi.
• Metode Isohyet cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan
luas lebih dari 5.000 km2.
3. Metode Isohiyet
Steps
• Gambar isohyets (kontur curah hujan)
• Hitung area antara setiap pasangan
isohyets yang berdekatan (Ai)
• Hitung curah hujan rata-rata untuk
setiap pasangan isohyets yang
berdekatan (pi)
• Hitung rata-rata area menggunakan
rumus berikut
3. Isohyetal method (lanj)
10
1 N
P Ai Pi 20
A i 1 P1
A1=5 , p1 = 5
A2=18 , p2 = 15
5 5 18 15 12 25 12 35
P 21.6 mm P2
47 A3=12 , p3 = 25
P3
30 A4=12 , p3 = 35
4. Inverse distance weighting
• Prediksi pada suatu titik lebih dipengaruhi oleh pengukuran
terdekat daripada pengukuran terjauh P1=10
• Prediksi pada titik yang tidak ada datanya berbanding
terbalik secara proporsional terhadap jarak ke titik lokasi
terukur
P2= 20 d1=25
• Steps
– Hitung jarak (di) dari titik yang tidak data hujannya ke semua titik d2=15 P3=30
yang ada datanya
d12 x1 x2 2 y1 y2 2 d3=10
p
– Hitung curah hujan di titik yang tidak data hujan menggunakan
rumus berikut
N Pi
2
i 1 d i
10 20 30
2
2 2
ˆ
P Pˆ 25 15 10 25.24 mm
N
1 1 1 1
2
i 1 d i
25 2 152 10 2
Rainfall interpolation in GIS
Data umumnya tersedia sebagai titik
curah hujan yang disimpan dalam
tabel atribut
Rainfall maps in GIS
Working of NEXRAD
NEXRAD Tower
NEXRAD WSR-88D Radars in Central Texas
(Weather Surveillance Radar-1988 Doppler)
scanning range = 230 km
NEXRAD Products: