Anda di halaman 1dari 16

HUJAN RATA-RATA WILAYAH

Macam-macam cara menghitung


Hujan Rerata Daerah
Ada tiga macam cara yang umum dipakai dalam
menghitung hujan rata-rata wilayah yaitu :
1. rata-rata aljabar,
2. poligon Thiessen,
3. isohyet.
4. Inverse distance weighting
1. Rata-rata Aljabar
• Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan mempunyai
pengaruh yang setara.
• Cara ini cocok untuk:
• kawasan dengan topografi rata atau datar,
• alat penakar tersebut merata/hampir merata, dan
• harga individual curah hujan tidak terlalu jauh dari harga rata-ratanya.

• Persamaannya adalah :

• Di mana
• P1, P2, …., Pn = curah hujan yang tercatat di pos penakar hujan 1, 2, …., n
• n = banyaknya pos penakar hujan.
2. Metode Poligon Thiessen
• Metode ini dikenal sebagai metode rata-rata timbang (weighted
mean).
• Proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan dipertimbangkan
untuk mengakomodasi ketidak seragaman jarak.
• Diasumsikan bahwa variasi hujan antara pos yang satu dengan
lainnya adalah linier dan bahwa sembarang pos dianggap dapat
mewakili kawasan terdekat.
• Hasil metode poligon Thiessen lebih akurat dibandingkan dengan
metode rata-rata aljabar.
• Cara ini cocok untuk
• daerah datar dengan luas 500 – 5.000 km2, dan
• jumlah penakar hujan terbatas dibandingkan luasnya .
Prosedur penerapan metode Poligon Thiessen sebagai berikut.

• Lokasi pos penakar hujan diplot pada peta DAS.


• Antar pos penakar dibuat garis lurus penghubung.
• Tarik garis tegak lurus ditengah-tengah tiap garis penghubung
sedemikian rupa, sehingga membentuk poligon Thiessen.
• Semua titik dalam satu poligon akan mempunyai jarak terdekat
dengan pos penakar yang ada di dalamnya dibandingkan dengan
jarak terhadap pos lainnya.
• Selanjutnya curah hujan pada pos tersebut dianggap representasi
hujan pada kawasan dalam poligon yang bersangkutan.
2. Thiessen polygon method
Luas areal pada tiap-tiap
poligon dapat diukur dengan
planimeter dan luas total DAS
(A) dapat diketahui dengan
menjumlahkan semua luasan
poligon.

Hujan rata-rata DAS dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Dengan :
P1, P2, …., Pn = curah hujan di pos penakar
hujan 1, 2, …., n.
A1, A2, …., An = adalah luas areal poligon 1, 2,

…., n.
n adalah banyaknya pos penakar hujan.
3. Metode Isohiyet
• Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan
hujan rata-rata, namun diperlukan keahlian dan pengalaman.
• Cara ini memperhitungkan secara aktual pengaruh tiap-tiap pos
penakar hujan.
• Dengan kata lain asumsi metode Thiessen yang secara membabi buta
menganggap bahwa tiap-tiap pos penakar hujan mencatat kedalaman
yang sama untuk daerah sekitarnya dapat dikoreksi.
• Metode Isohyet cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan
luas lebih dari 5.000 km2.
3. Metode Isohiyet
Steps
• Gambar isohyets (kontur curah hujan)
• Hitung area antara setiap pasangan
isohyets yang berdekatan (Ai)
• Hitung curah hujan rata-rata untuk
setiap pasangan isohyets yang
berdekatan (pi)
• Hitung rata-rata area menggunakan
rumus berikut
3. Isohyetal method (lanj)
10
1 N
P   Ai Pi 20
A i 1 P1
A1=5 , p1 = 5

A2=18 , p2 = 15
5  5  18 15  12  25  12  35
P  21.6 mm P2
47 A3=12 , p3 = 25

P3
30 A4=12 , p3 = 35
4. Inverse distance weighting
• Prediksi pada suatu titik lebih dipengaruhi oleh pengukuran
terdekat daripada pengukuran terjauh P1=10
• Prediksi pada titik yang tidak ada datanya berbanding
terbalik secara proporsional terhadap jarak ke titik lokasi
terukur
P2= 20 d1=25
• Steps
– Hitung jarak (di) dari titik yang tidak data hujannya ke semua titik d2=15 P3=30
yang ada datanya
d12   x1  x2  2   y1  y2  2 d3=10
p
– Hitung curah hujan di titik yang tidak data hujan menggunakan
rumus berikut

N  Pi 
  2
 
i 1  d i 
10 20 30
2
 2 2
ˆ
P Pˆ  25 15 10  25.24 mm
N 
1  1 1 1
  2
i 1  d i 
 
25 2 152 10 2
Rainfall interpolation in GIS
Data umumnya tersedia sebagai titik
curah hujan yang disimpan dalam
tabel atribut
Rainfall maps in GIS

Nearest Neighbor “Thiessen” Spline Interpolation


Polygon Interpolation
NEXRAD
• NEXt generation RADar: adalah radar doppler yang digunakan untuk mendapatkan informasi cuaca
• Sebuah sinyal dipancarkan dari radar yang kembali setelah kembali penurunan curah hujan
• Sinyal yang dikembalikan dari radar dianalisis untuk menghitung intensitas curah hujan yang terintegrasi dari waktu
ke waktu untuk mendapatkan besar curah hujan

Working of NEXRAD
NEXRAD Tower
NEXRAD WSR-88D Radars in Central Texas
(Weather Surveillance Radar-1988 Doppler)
scanning range = 230 km
NEXRAD Products:

Stage I: Just Radar


Stage II: gages,
satellite, and surface
temperature
Stage III:
Continuous mosaic
from radar overlaps

EWX – NEXRAD Radar in New Braunfels

Source: PBS&J, 2003


NEXRAD data
• NOAA’s Weather and Climate Toolkit (JAVA
viewer)
• http://www.ncdc.noaa.gov/oa/wct/

• West Gulf River Forecast Center


• http://www.srh.noaa.gov/wgrfc/
• National Weather Service Precipitation Analysis
• http://www.srh.noaa.gov/rfcshare/precip_analysis_new.php
TERIMA KASIH
• SILAHKAN DIKERJAKAN UNTUK TUGAS RERATA HUJAN DENGAN CARA:
• Poligon thiesen
• Ishoyet

• DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai