Anda di halaman 1dari 22

Adab & Sunnah

Muslimah di
Idul Adha
KISMIS
(Kajian Seputar Muslimah dan Islam)
OUTLINE
10 Hari Pertama
01 Bulan Dzulhijjah

02 Idul Adha
01
10 Hari Pertama
Bulan Dzulhijjah
“Di antara
karunia Allah
yang agung
adalah
diberikannya
kepada kita
waktu-waktu
yang mulia dan
barokah”
❑ Waktu mulia dan barokah tidak serta merta membuat
orang yang berada di dalamnya lantas menjadi mulia
dan barokah
❑ Kemuliaan dan keberkahan waktu-waktu tersebut
tergantung bagaimana kita memanfaatkannya
❑ Di antara waktu yang mulia dan barokah adalah: 10
hari pertama bulan Dzulhijjah

َ ‫) َولَيَا ٍل‬1( ‫َو ْالفَ ْج ِر‬


)2( ‫ع ْش ٍر‬
Artinya:
“1. Demi fajar; 2. Demi malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1-2)
❑ Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, “malam yang sepuluh” dalam Q.S.
Al-Fajr : 2 tersebut adalah 10 hari di awal Bulan Dzulhijjah

.‫ يَ ْع ِني أَيَّا ُم ْالعُ ْش ِر‬.‫للا ِم ْن َه ِذ ِه ْاْلَيَّام‬


ِ ‫ب ِإلَى‬ َّ ‫َما ِم ْن أَي ٍَّام ا َ ْلعَ َم ُل ال‬
ُّ ‫صا ِل ُح ِفي َها أَ َح‬
َّ‫ ِإال‬،‫للا‬
ِ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫ َوالَ ْال ِج َها ُد ِفي‬:‫للا؟ قَا َل‬ َ ‫ َوالَ ْال ِج َها ُد ِفي‬،‫للا‬
ِ ‫س ِبي ِل‬ ِ ‫سو َل‬ ُ ‫ يَا َر‬:‫قَالُ ْوا‬
)‫ (رواه البخاري‬. ٍٍ‫ فَلَ ْم يَ ْر ِج ْع ِم ْن َذ ِل َك بِشَي‬، ‫َر ُج ٌل خ ََر َج بِنَ ْف ِس ِه َو َما ِل ِه‬

“Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah
daripada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat
bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah
shallalâhu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali
orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak
kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)’.”
(HR. Al-Bukhari)
PENTING!
❑ Hadirkan kesadaran, bahwa amal saleh yang
akan kita lakukan berbeda nilai dan bobotnya
dibanding hari-hari lainnya
❑ Kesadaran ini mestinya mendorong agar
ibadah terlaksana lebih bermutu, baik
kuantitas maupun kualitas
❑ Di sisi lain, kesadaran hari-hari mulia ini
mendorong kita untuk menjauhi kemungkaran
di dalamnya. Terlebih lagi bulan Dzulhijjah ini
termasuk salah satu dari empat bulan yang
dimuliakan (Al-Asyhurul Hurum: Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, Muharram, Rajab)
Amalan-Amalan pada 10
Hari Pertama Bulan
Dzulhijjah
Takbir dan Dzikir

“Tidak ada hari-hari yang amal


di dalamnya lebih mulia di sisi
Allah dan lebih Dia cintai
dibanding hari-hari yang
sepuluh ini. Hendaklah kalian
memperbanyak tahlil, takbir dan
tahmid."
(HR. Ahmad)
Dua Macam Takbir
❑ Takbir Mutlaq: Berlaku sejak masuk waktu maghrib
malam pertama Bulan Dzulhijjah, hingga menjelang
fajar hari Arofah atau hari Idul Adha. Dikatakan mutlaq
karena dapat dibaca kapan saja dan dalam kondisi
bebas, tidak terikat pada waktu.
❑ Takbir Muqoyyad: Sebagian ulama berpendapat sejak
fajar hari Arafah, sebagian lagi berpendapat sejak fajar
hari Idul Adha, hingga ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Dikatakan muqoyyad karena terikat waktu dalam
membacanya, yaitu setiap habis sholat fardhu, sebelum
dzikir sholat.
Menunaikan Ibadah Haji

Tidak semua orang berkesempatan ibadah


haji. Namun semua orang dapat niat dan
bertekad untuk ibadah haji. Kuatkan niat
tersebut, perjelas tekad dengan langkah
nyata, seperti menabung, mendaftar, dll.
Kalaupun tidak terlaksana insyaAllah akan
tercatat sebagai pahala yang sempurna.
“Siapa yang ingin berbuat kebaikan, lalu dia tidak
dapat melakukannya, Allah catat di sisiNya sebagai
kebaikan yang sempurna. Jika dia ingin berbuat
kebaikan lalu dapat dia lakukan, maka Allah Azza
wa Jalla catat dengan sepuluh kebaikan hingga
tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan-kelipatan
yang banyak.”
(HR. Bukhari Muslim)
Puasa
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat
menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun
sesudahnya.” (HR. Muslim)

❑ Sebagian ulama berpendapat juga disunahkan puasa sejak tanggal


1 hingga tanggal 9 Dzulhijjah
❑ Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
"Berpuasa pada hari-hari ini sangat disunahkan"
Berkurban
❑ Jumhur ulama berpendapat bahwa berkurban adalah sunnah mu'akkad
bagi yang mampu, sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa berkurban
hukumnya wajib bagi yang mampu.
❑ Kurban bukan sekali seumur hidup, tapi tiap tahun jika mampu
❑ Dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah SAW menetap di Madinah selama
sepuluh tahun, setiap tahun beliau berkurban" (HR. Ahmad)
❑ Berkurbanlah dengan hewan ternak terbaik semampunya, namun hati-hati
dari riya dan ujub
❑ Bagi yang sudah niat berkurban, dilarang memotong rambut dan kukunya.
"Jika kalian lihat hilal Dzulhijjah (awal Dzulhijjah) dan ada di antara kalian
yang ingin berkurban, hendaknya dia tidak memotong rambut dan
kukunya." (HR. Muslim)
02
IDUL ADHA
❑ Hukum Sholat Idul Adha adalah sunnah
mu’akkad
❑ Allah SWT memerintahkan melalui
firmanNya dalam Q.S. Al-Kautsar: 1-2:

‫ص ِل ِل َر ِب َك َوا ْن َح ْر‬
َ َ‫ف‬ ‫ط ْي ٰن َك ْال َك ْوث َ َر‬
َ ‫اِنَّا ٓ ا َ ْع‬
“Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah sholat karena
Allah dan berkurbanlah”
Disunnahkan mandi, memakai
wewangian dan berpakaian yang baik

Dari Annas bin Malik Radhiallahu


Anhu, ia menceritakan:
“Pada hari Idul Fitri dan Idul Adha,
Rasulullah memerintahkan kami
untuk mengenakan pakaian terbaik
yang kami miliki dan memakai
wewangian terbaik yang ada pada
kami, serta berkurban dengan
binatang yang tergemuk yang kami
punyai” )HR. Al-Hakim)
Waktu Sholat ‘Ied
❑ Waktu pelaksanaan Idul Adha lebih diutamakan pada
awal waktu sehingga memungkinkan para jamaah
untuk menyembelih hewan kurban setelah sholat
❑ Hal ini berdasarkan hadits dari Al-Barra’, dimana ia
menceritakan, aku pernah mendengar
RasulullahSAW berkhutbah seraya bersabda:
“Sesungguhnya sesuatu yang kami awali pada hari ini
adalah mengerjakan sholat, kemudian kembali pulang
dan menyembelih kurban. Barangsiapa mengerjakan
hal itu, maka ia telah menjalankan sunnah kami”
(HR. Al-Bukhari)
Makan setelah melaksanakan Sholat Idul Adha

Dari Buraidah Radhiallahu Anhu, diceritakan:


“Bahwa Nabi tidak berangkat sholat pada hari raya Idul Fitri
melainkan setelah makan, dan beliau tidak makan pada hari raya
Idul Adha, melainkan setelah kembali dari sholat”
(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berangkat ke tempat pelaksanaan sholat
❑ Disunnahkan bagi wanita muslimah untuk berangkat menuju ke
tempat pelaksanaan sholat Idul Adha sembari bertakbir,
mengagungkan nama Allah
Berdasarkan hadits dari Ummu Athiyyah, dimana ia menceritakan:
“Kami pernah diperintahkan untuk keluar rumah pada hari raya,
hingga kami mengelurakan gadis-gadis dari pingitannya. Juga
mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haid, dimana mereka
berada di belakang orang-orang yang mengerjakan sholat dan
mereka bertakbir, berdoa seraya mengharap berkah hari tersebut
serta kesuciannya.” (HR. Al-Bukhari)
Menempuh jalan yang berbeda

Dari Jabir Radhiallahu Anhu, dimana ia bercerita:


“Apabila berangkat sholat ‘Ied, Nabi menempuh jalan yang
berbeda dengan jalan yang beliau tempuh pada saat pulang.”
(HR. Al-Bukhari)
Jazakumullah
Khairan Katsir

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai