Anda di halaman 1dari 6

Hadits-Hadits Lemah Seputar Bulan

Dzulhijjah
Pembaca yang budiman, kita patut bersyukur kepada Allah atas taufik yang
telah Ia limpahkan hingga kita dapat mengisi waktu yang utama di sepuluh
hari awal Dzulhijjah dengan amal
By Yhouga Pratama 5 November 2011
1 2527 5

Pembaca yang budiman, kita patut bersyukur kepada Allah atas taufik yang telah Ia
limpahkan hingga kita dapat mengisi waktu yang utama di sepuluh hari awal Dzulhijjah
dengan amal shalih. Akan tetapi perlu bagi kita untuk mengetahui beberapa hadits lemah dan
palsu, yang sering dijadikan sandaran bagi sebagian kaum muslimin untuk beribadah di
waktu yang mulia ini. Diantaranya adalah hadits-hadits sebagai berikut.
Hadits 1

Tidak ada hari yang paling dicintai Allah untuk diibadahi pada hari itu selain 10 hari di
(awal) bulan Dzulhijjah, pahala puasa pada setiap harinya senilai dengan pahala puasa
sepanjang tahun, dan sholat pada setiap malamnya senilai dengan sholat pada malam
Lailatul Qadar
Dhaif (lemah), Abu Isa (At Tirmidzi) berkata, Hadits ini gharib tidak diketahui selain dari
hadits Masud bin Washil, dari An Nahas, (dst), dan didhaifkan Syaikh Al Albani dalam

Dhaif Sunan Ibnu Majah (1728) no. 377 akan tetapi terdapat perbedaan lafazh dalam hadits
ini, lihat Al Misykat (1471), Dhaif Jamiush Shaghir (5161), dan Dhaif At Targhib no. 123,
Silsilah Adh Dhaifah 5142
Hadits 2

Barangsiapa yang berpuasa di 10 (hari awal Dzulhijjah) baginya tiap hari seperti pahala
puasa sebulan penuh, pahala puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) senilai dengan puasa setahun
penuh, dan pahala puasa Arafah (9 Dzulhijjah) senilai pahala puasa selama dua tahun
Maudhu (palsu), Ibnu Hibban berkata, Jelas sekali nampak kedustaan di dalamnya hingga
tidak perlu lagi dijelaskan derajat haditsnya lihat Al Maudhuat karya Ibnul Jauzi (2/112),
dan Al Fawaid Al Majmuat Kitab Ash Shiyam hadits no. 30, At Tanzih Asy Syariah Al
Marfuat (2/187)
Hadits 3

Puasa di 10 hari awal Dzulhijjah pahalanya senilai dengan puasa 100 tahun, hari kedua
(Dzulhijjah) senilai puasa 200 tahun, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) pahalanya senilai 1000
tahun, dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) senilai 2000 tahun.
Tidak shahih, lihat Tadzkiratul Maudhuat (119), Mausuah Al Ahadits wa Al Atsar Ad
Dhaifah wa Al Maudhuat 13434
Hadits 4

Puasa hari Tarwiyah menjadi kafarah (penghapus dosa pent) satu tahun, dan puasa hari
Arafah menjadi kafarah dua tahun
Maudhu, lihat Dhaif Al Jami no. 3501, Irwaul Ghalil 4/121
Hadits 5

Adalah (Nabi shallallaahu alahi wa sallam) biasa berpuasa pada kesembilan hari di bulan
Dzulhijjah, hari Asyura, tiga hari setiap bulannya, hari Senin pada setiap awal bulan, dan
hari Kamis dan Senin setelah Jumat kedua
Dhaif, Az Zailai berkata hadist ini dhaif. Lihat Dhaif Al Jami no. 4570
Hadits 6

Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah dan tidak ada amal yang dikerjakan di waktu
tersebut yang paling dicintai Allah Azza wa Jalla daripada hari ini yaitu 10 hari di awal
bulan Dzulhijjah- maka perbanyaklah kalian bertahlil dan bertakbir mengingat Allah di
dalamnya. Amal di bulan ini dilipatgandakan 700 kali.
Dhaif, didhaifkan oleh Al Albani dalam Dhaif At Targhib wa At Tarhib 1/364
Hadits 7

Allah Azza wa Jalla telah memilih satu waktu, dan waktu yang paling Allah Azza wa Jalla
cintai ialah Dzulhijjah, dan waktu yang paling Allah Azza wa Jalla cintai di bulan
Dzulhijjah ialah sepuluh hari awal.
Didhaifkan oleh Ibnu Adi, dan Ibnu Rajab di Lathaiful Maarif 467
Hadits 8
:
0

Dari Al AuzaI rahimahullah beliau berkata, Telah sampai kepadaku bahwasanya amal di
sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah pahalanya seperti berperang di jalan Allah, siang
harinya diisi dengan puasa dan malam harinya dengan giat (beribadah), kecuali seseorang
yang telah dikhususkan dengan syahadah (mati syahid). Telah menceritakan kepadaku
dengan hadits ini seorang dari Bani Makhzum, dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam.
Didhaifkan Al Albani dalam Dhaif At Targhib dan At Tarhib 1/365 dan makna hadits ini
shahih dengan lafadz selain ini (yaitu berpuasa di siang harinya dan giat beribadah di
malam harinya) lihat Shahih Ibnu Hibban 3853
Hadits 9
:

Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam : Puasa
hari Asyura (10 Muharram pent), 10 hari di awal Dzulhijjah, tiga hari di setiap bulan, dan
dua rakaat sebelum matahari terbit
Didhaifkan oleh Al Albani dalam Al Irwa (4/111), Shahih wa Dhaif Sunan An NasaI (2416
Hadits 10
: :

Adalah Nabi shallallaahu alaihi wa sallam biasa mengatakan pada hari-hari di sepuluh
awal Dzulhijjah, Setiap hari pahalanya seperti 1000 hari dan pada hari Arafah,
Pahalanya 10 kali lipat dari hari seperti ini.
Didhaifkan oleh Al Albani dalam Dhaif At Targhib wa At Tarhib 1/365
Hadits 11




Ada seorang pemuda yang biasa memperdengarkan (nyanyian) dan setiap nampak hilal
bulan Dzulhijjah ia berpuasa, maka Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam diutus
kepadanya dan berkata, Apa yang membuatmu berpuasa pada hari-hari ini?. Ia
menjawab, Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah, sesungguhnya inilah hari-hari
Masyair dan Haji, aku berharap Allah Azza wa Jalla menyertakanku dalam doa mereka.
Kemudian Nabi berkata kepadanya, Setiap harinya (engkau berpuasa pent) senilai dengan
pahala membebaskan 100 budak, kemudian 100 budak tersebut menjadi penunjuk jalan ke
Baitullah, dan 100 kuda betina yang mereka kendarai di jalan Allah jika itu hari Tarwiyah,
senilai dengan 1000 budak, dan 1000 unta, dan 1000 kuda yang mereka kendarai di jalan
Allah jika itu hari Arafah, senilai dengan 2000 budak dan 2000 unta, dan 2000 yang mereka
kendarai di jalan Allah, dan puasa dua tahun sebelumnya, dan puasa dua tahun setelahnya.
Maudhu (Palsu), sebagaimana dalam Al Maudhuat (2/111), Laali (2/107), At Tanzih Asy
Syariah 2/148, dan Al Fawaid Al Majmuah (95)
Hadits 12

,
,
,

,
,
,



.

Di hari pertama bulan Dzulhijjah Allah mengampuni Adam dan barangsiapa yang
berpuasa pada hari tersebut Allah akan mengampuni seluruh dosanya
Di hari kedua Allah mengabulkan doa sayyidina Yusuf, dan barangsiapa yang berpuasa di
hari itu pahalanya seperti beribadah kepada Allah setahun penuh dan tidak bermaksiat
walau sekejap mata
Di hari ketiga Allah mengabulkan doa Zakaria, dan barangsiapa yang berpuasa pada hari
itu Allah akan mengabulkan doanya

Di hari keempat lahir sayyidina Isa alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari
itu Allah akan menghilangkan kefakiran darinya dan pada hari kiamat ia akan dikumpulkan
bersama As Safarat Al Kiram (malaikat yang mulia pent)
Di hari kelima lahirlah Musa alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu ia
akan dibebaskan dari sifat munafik dan adzab kubur
Di hari keenam Allah membukakan sayyidina Muhammad alaihis sholatu wassalam
kebaikan, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan melihatnya dengan rahmatNya dan ia tidak akan diadzab
Di hari ketujuh ditutup pintu-pintu jahannam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu
Allah akan tutup baginya 30 pintu kesulitan dan Allah bukakan baginya 30 pintu kebaikan
Di hari kedelapan yang disebut juga dengan hari Tarwiyah, barangsiapa berpuasa pada
hari itu akan diberi balasan yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah
Di hari kesembilan yaitu hari Arafah barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan
mengampuni dosanya selama setahun sebelumnya, dan setahun sesudahnya
Di hari kesepuluh yaitu Idul Adha, di dalamnya terdapat qurban, penyembelihan, dan
pengaliran darah (hewan qurban), Allah akan mengampuni dosa anak-anaknya (yaitu orang
yang berpuasa tadi pent). Barangsiapa yang member makan orang mukmin dan
bershadaqah Allah akan mengutus baginya pada hari kiamat, keamanan dan timbangannya
lebih berat dari Gunung Uhud
Hadits ini tidak ada asalnya, namun banyak tersebar di forum-forum internet
Hadits 13

Barangsiapa berpuasa pada hari ke-28 Dzulhijjah, akan dituliskan baginya pahala puasa
60 bulan
Sanadnya dhaif, lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dhaifah 10/594
Hadits 14

Adalah Nabi shallallaahu alaihi wa sallam jika beliau terlewat beberapa hari di bulan
Ramadhan, beliau mengqadhanya di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah
Dhaif. Silsilah Al Ahadits Adh Dhaifah 12/989
[Diterjemahkan dari artikel di http://www.subulassalaam.com/articles/articlea.cfm?
article_id=142 ]

Penerjemah: Yhouga Ariesta


Artikel Muslim.Or.Id

Anda mungkin juga menyukai