DAN
EVALUASI ANCAMAN EROSI
Metoda prediksi erosi merupakan alat untuk menilai
apakah suatu program atau tindakan konservasi tanah
telah berhasil mengurangi erosi
14
1954-1957 Smith and Wishmeier “USLE” dibangun di
National Runoff and Soil Loss Data Center (SCS)
oleh Science and Education Administration.
Dari data sebanyak lebih dari 10 000 data plot –
tahun - > masih ada gap
Pemakaian :
Prediksi erosi di areal pertanaman
Prediksi erosi lembar dan alur (sheet, rill), rata-rata tahunan
16
USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION)
A = RKLSCP
A = Tanah yang hilang (Ton Ha-1 Thn-1)
R = Factor Hujan ( Erosivitas hujan )
K = Faktor tanah ( Erodibilitas tanah )
LS = Faktor lereng
- Panjang Lereng
- Persen Lereng (kemiringan)
C = Faktor Pengelolaan Tanaman
P = Faktor teknik Konservasi Yang Dipakai
Teras
Penanaman/ Pengolahan menurut kontur
17
USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION)
A = RKLSCP
A = Tanah yang hilang (Ton Ha-1 Thn-1)
R = Factor Hujan ( Erosivitas hujan )
K = Faktor tanah ( Erodibilitas tanah )
LS = Faktor lereng
- Panjang Lereng
- Persen Lereng (kemiringan)
C = Faktor Pengelolaan Tanaman
P = Faktor teknik Konservasi Yang Dipakai
Teras
Penanaman/ Pengolahan menurut kontur
18
USLE
Kelebihan : Sederhana, nilai-nilai parameter sudah tersedia /mudah didapat
.
Kekurangan :
1. Tidak akurat untuk prediksi per kejadian hujan (single storm event),
karena nilai R merupakan rata-rata tahunan
2. Model Erosi untuk agriculture field-scale, kurang mengakomodasi deposisi
dan produksi sedimen untuk catchment scale
3. Tidak memperhitungkan erosi dari hot spots seperti erosi parit, channel
erosion, longsor dll.
4. Model memfokuskan pada pengaruh tunggal masing-masing faktor dan
mengabaikan interaksi antar faktor
19
Variant dari Model USLE :
A = Rm KLSCP
Rm = Faktor erosivitas hujan yang dimodifikasi dengan menggunakan
persamaan :
Rm = 0,5 Rst + 0, 35 Vu1/3
Rst = El30 untuk Kejadian hujan
Vu = Volume Run-off (mm)
Kekurangan : Tidak memprediksi deposisi dan produksi sedimen pada outlet catchment
20
Variant dari Model USLE :
MUSLE
A = Sy = RwKLSCP
Rw = Faktor erosivitas hujan yang dimodifikasi dengan
menggunakan persamaan :
Rw = 9.05 ( V . Qp ) 0.56
V = Volume Run-off (m3/Ha)
Qp = Debit puncak Run-off (m3/s)
21
Contoh soal :
Diketahui : Sebuah DAS dengan luas : 40.5 ha
Hujan menghasilkan 15.4 mm R.O dengan Debit Puncak 50.8 m3/jam.
K-faktor = 0.23
Nilai LS = 2.0 , CP = 1
Jawab :
Rw = 9.05 (V.Qp) 0.56
22
ADD A FOOTER 23
Penggunaan Data Penginderaan Jauh
Keunggulan :
- Memberikan data sebaran spasial daerah yang mengalami erosi secara lebih
akurat
- Pengamatan secara time series lebih mudah dilakukan
24
Evaluasi Erosi
• Penilaian kemungkinan besarnya erosi yang dapat
terjadi pada suatu wilayah atau sebidang tanah . . . . . . .
. (1)
• Penilaian besarnya erosi yang telah terjadi pada suatu
wilayah atau sebidang tanah. . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
). Penilaian potensi erosi/ancaman erosi/bahaya erosi
(2). Pengukuran erosi
Evaluasi ancaman erosi : untuk mengetahui bagian dari suatu
daerah yang mempunyai potensi untuk mengalami erosi dan
kemungkinan tingkat erosi yang terjadi
Tingkat pengamatan:
1. Makro (1 : 1000.000)
2. Meso (1: 20.000 – 1: 50.000)
3. Mikro (suatu bidang tanah)
Bahaya erosi dinyatakan dalam “ Indeks Bahaya Erosi”
28
- Pengukuran dilakukan dengan mengukur jumlah
tanah yang tererosi dari suatu petak erosi dengan
luas yang diketahui
- Tanah yang tererosi ditampung pada suatu bak
penampung di bawah petak erosi, di ambil dan diukur
pada setiap kejadian hujan
- Ukuran petak bervariasi, tergantung tujuan pengukuran
ukuran petak standar (Wischmeier dan Smith) panjang
22 m, lebar 2-4 m
29
PETAK EROSI
Petak Erosi DITSL
31
Contoh Petak Erosi
32
Contoh Petak Erosi
ADD A FOOTER 33
Contoh Petak Erosi
34
2. Pengukuran Penurunan Permukaan Tanah
39
4. Pengukuran pada Muatan Sedimen Air Sungai
40
Pengukuran hasil sedimen dengan mengambil
contoh air dalam interval waktu tertentu –
pengukuran konsentrasi sedimen dalam contoh
air
41
Debit Sedimen
Q=VA
Q = debit aliran sungai (m3/detik)
V = kecepatan limpasan air sungai (m/detik)
A = luas penampang basah sungai (m2)
Qs = Q Cs
Qs = debit sedimen air sungai (gram/detik)
Q = debit aliran sungai (m3/detik)
Cs = konsentrasi sedimen (mg/liter)
42
5. Pengukuran Tebal Sedimen (Survei Sedimen)
44