Anda di halaman 1dari 1

Laju erosi tanah yang dapat terjadi pada sebidang lahan dapat diprakirakan melalui penilaian faktor-faktor

lahan yang berpengaruh kuat terhadap kemungkinan terjdainya erosi tanah tersebut. Laju erosi tanah dapat
diduga dengan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Metode USLE hanya akurat diterapkan untuk
sebidang lahan berukuran nisbi sempit yang mengalami erosi alur atau erosi antar alur. Adapun persamaan
USLE adalah sebagai berikut:
A=RKLSCP
Keterangan:
A : Laju erosi tanah prakiraan (ton/ha/tahun).
R : Faktor keagrecivan curah hujan (erosivitas hujan) dibidang lahan kajian.
K : Faktor kepekaan/kemudahan tanah tererosi (erodibilitas tanah) di bidang lahan kajian.
L : Faktor panjang lereng bidang kajian.
S : Faktor kemiringan bidang lahan kajian.
C : Faktor penutupan bidang lahan kajian.
P : Faktor tindakan konservasi pada bidang lahan kajian.
Prakiraan laju erosi dengan metode USLE untuk lahan yang luas dilakukan dengan membagi lahan
tersebut menjadi satuan lahan-satuan lahan yang penampilan faktor-faktor pengendalian erosinya nisbi
homogen. Prakiraan laju erosi tanahnya dilakukan pada setiap satuan lahan tersebut dan untuk memperoleh
gambaran umum dihitung nilai rataannya.
USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakan metode pendugaan erosi yang dikembangkan oleh
Wischmeier dan Smith (1978) pada lahan pertanian di Amerika Utara. Dalam perkembangannya model ini
diaplikasikan untuk menduga erosi pada lahan kehutanan, daerah aliran sungai, pemukiman, jalan, daerah
pertambangan dan sebagainya. Pengembangan model ini yang diaplikasikan untuk menduga di luar daerah
asalnya dengan kondisi yang berbeda dapat menghasilkan nilai prakiraan yang berbeda. Metode USLE hanya
akurat diterapkan untuk sebidang lahan berukuran nisbi sempit yang mengalami erosi alur atau erosi antar
alur/erosi permukaan dengan bentuk persamaan : A = R.K.L.S.C.P, dimana
A : laju erosi yang diperkirakan (ton/ha/th)
R : faktor keagresifan curah hujan di bidang lahan kajian
K : faktor erodibilitas lahan
L : faktor panjang lereng lahan kajian
S : faktor kemiringan bidang lahan kajian
C : faktor penutupan lahan bidang lahan kajian
P : faktor tindakan konservasi pada bidang lahan kajian
Persamaan USLE yaitu A = RKLSCP. R Asdak (1995) mengatakan tenaga yang menyebabkan
terkelupas dan terangkatnya partikel-partikel tanah ke tempat yang lebih rendah dengan istilah erosivitas hujan.
Faktor erosivitas hujan merupakan hasil perkalian antara energi kinetik (Ek) dan suatu turun hujan dengan
intensitas hujan 30 menit (I30). A Faktor erodibilitas tanah menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap
pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah tersebut oleh adanya energi kinetik air hujan. Besarnya
erodibilitas juga ditentukan oleh karakteristik tanah seperti tekstur tanah, stabilitas egregat tanah, kapasitas
infiltrasi, dan kondisi organik dan bahan kimia tanah. L dan S faktor indeks topografi L dan S masing-
masing mewakili pengaruh panjang dan kemiringan lereng terhadap besarnya erosi. C faktor pengelolaan
tanah adalah rasio rata-rata kehilangan tanah dari tanah yang ditanami dengan pengelolaan tertentu terhadap
rata-rata kehilangan tanah yang diolah tanpa tanah, pada tanah, lereng dan curah hujan yang sama. Semakin
baik perlindungan permukaan tanah oleh tanaman pangan atau vegetasi semakin rendah tingkat energy (Dephut,
1998). P faktor tindakan konservasi tanah adalah rasio rata-rata kehilangan tanah dari lahan yang mendapat
perlakuan konservasi tanah terhadap rata-rata kehilangan tanah dari lahan yang diolah tanpa tanaman, pada
tanah, lereng dan curah hujan yang sama. Penerapan teknik konservasi tanah di lapangan dilakukan untuk
mengamankan tanah dan tanaman dari bahaya erosi sehingga faktor konservasi tanah (P) biasanya menjadi satu
dengan nilai faktor pengelolaan tanaman (C)/menjadi (CP) (Arsyad, 2000).

Anda mungkin juga menyukai