Merupakan proses terkelupasnya butiran tanah dari induknya dan terangkutnya material tersebut oleh air
atau angin. Erosi kulit (sheet erosion) adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di
daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (run off).
Kebanyakan model yang dipakai untuk studi erosi adalah model parametrik kotak kelabu.
Model ini menjembatani gap antara model kotak putih dan model kotak hitam.
Model ini antara lain:
a. Model Regressi Ganda (Multiple Regression)
b. Universal Soil Loss Equation (USLE)
c. Modifikasi USLE (MUSLE)
Sedimentasi
Lima proses utama yang terjadi akibat timbulnya tanah yang terdegradasi, yaitu: menurunnya bahan
kandungan bahan organik tanah, perpindahan liat, memburuknya struktur dan pemadatan tanah, erosi
tanah, deplesi dan pencucian unsur hara.
Khusus untuk tanah-tanah tropika basa terdapat tiga proses penting yang menyebabkan terjadinya
degradasi tanah, yaitu:
1) Degradasi fisik yang berhubungan dengan memburuknya struktur tanah sehingga memicu pergerakan,
pemadatan, aliran banjir berlebihan, dan erosi dipercepat.
2) Degradasi kimia yang berhubungan dengan terganggunya siklus C, N, P, S dan unsur-unsur lainnya.
3) Degradasi biologi yang berhubungan dengan menurunya kualitas dan kuantitas bahan organik tanah,
aktivitas biotik dan keragaman spesies fauna tanah yang juga menurun ikut menurun.
Klasifikasi Tanah yang Terdegradasi
Klasifikasi tanah terdegradasi cukup banyak dimunculkan oleh para ahli diantaranya adalah
GLASOD (Globall Aseeemen of Soil Degradation), suatu proyek yang dirancang UNEP. Klasifikasi
GLASOD didasarkan atas keseimbangan antara kekuatan rusak iklim dan resistensi alami kelerengan
terhadap kekuatan merusak akibat intervensi manusia. Sehingga dihasilkan penurunan kapasitas
tanah saat ini atau kedepan untuk mendukung kehidupan manusia.
Tipe degradasi tanah dibagi 2 macam, yaitu :
1) berhubungan dengan displasemen bahan tanah yang terdiri dari erosi air dan erosi angin
2) berdasarkan deterosiasi in situ terdiri dari degradasi kimia (hilangnya unsur hara/bahan organik,
salinasi dan polusi), dan degradasi fisik. Derajat tipe degradasi terbagi menjadi rendah sedang,
kuat dan ekstrim, dengan faktor penyebab adalah deforestasi, overgrazing, kesalahan pengelolan
pertanian, ekspoitasi berlebihan, dan aktivitas industri.
METODE USLE
Prediksi erosi berbeda dengan perhitungan erosi secara langsung di lapangan. Prediksi
erosi adalah metode untuk memperkirakan laju erosi yang akan terjadi dari tanah yang
digunakan dalam suatu penggunaan lahan dan pengelolaan tertentu. Sedangkan
perhitungan erosi secara langsung dilapangan adalah metode untuk menghitung erosi
yang terjadi dari tanah secara langsung dilapangan dalam jangka waktu tertentu.
Manfaat dari prediksi erosi yaitu dapat memperkirakan erosi yang masih dapat dibiarkan
sehingga sudah bisa ditetapkan kebijakan penggunaan tanah dan tindakan konservasi
tanah seperti apa yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah dan tanah dapat
digunakan secara produktif dan lestari.
Salah satu metode yang masih digunakan yaitu Metode USLE (Universal Soil Lost Equation). Metode
USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari
erosi lembar atau alur dibawah keadaan tertentu.
Persamaan USLE dapat dilihat dibawah ini:
A = R x K x Ls x C x P
Dimana:
R = Erosivitas hujan
K = Erodibilitas tanah
Ls = Indeks panjang dan kemiringan lereng
C = Indeks vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman
P = Indeks tindakan khusus konservasi tanah
TUGAS