Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota : 1.

Rama Afdillah (18050724048)


2. Mahendra Kurnia Putra K. (18050724046)
3. Safina Iman A (18050724074)
4. Angga Raditya (18050724076)
Kelas : S1 Teknik Sipil 2019 A

METODE USLE
A. Erosi
Erosi adalah hilang atau terkikisnya tanah oleh suatu factor . Pada umumnya
erosi erosi yang terjadi oleh air lebih besar dibandingkan erosi oleh angin di daerah
iklim basah seperti Indonesia. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur
dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk
menyerap dan menahan air (Arsyad, 2010).

B. USLE sebagai Model Perhitungan Erosi


Prediksi erosi adalah satu pendugaan besarnya erosi yang dipengaruhi oleh
factor iklim, tanah, topografi, dan penggunaan lahan. Untuk kepentingan praktis nilai
factor erosi dapat mengacu pada penelitian dan penerapan rumus empiris yang telah
dilakukan di Indonesia, yaitu menggunakan persamaan umum kehilangan tanah USLE
(Universal Soil Loss Equation) oleh Wischemeier & Smith (1978). USLE adalah
suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi jangka Panjang
dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Rumus USLE dapat dinyatakan
sebagai berikut:
A=R x K x L x S x C x P
dimana :
A = Erosi total (ton/ha/tahun)
R = Indeks erosivitas hujan (cm)
K = Faktor erodibilitas tanah
L = Indeks Panjang lereng
S = Indeks kemiringan lereng (%)
C = Faktor jenis penutup tanah
P = Faktor pengelolaan lahan

 Faktor Erosivitas Hujan (R)


Erosivitas hujan adalah kemampuan air hujan sebagai penyebab
terjadinya erosi yang bersumber dari laju dan distribusi tetesan air hujan,
dimana keduanya mempengaruhi besarnya energi kinetic air hujan. Faktor
erosivitas hujan (R) dapat dihitung dengan rumus:
El 30=2,21 x CH 1,36
Dimana:
El 30 =¿ Intensitas hujan maksimum 30 menit
CH =¿ Curah hujan bulanan ( cm )
 Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Faktor erdibilitas tanah (K) terhadap erodi merupakan jumlah tanah
yang hilang rata-rata setiap tahun per satuan indeks daya erosi. Faktor
erodibilitas tanah adalah indeks kuantitatif kerentanan tanah terhadap erosi air.
Nilai erodibiltas tanah dapat ditentukan berdasarkan identifikasi jenis
tanah dalam satuan pemetaan tanah. Tabel dibawah ini memperlihatkan
besaran nilai K untuk berbagai jenis tanah di Indonesia (Arsyad, 1989 dan
Asdak, 1995)

 Faktor

Kemiringan Lereng (LS)


Nilai L dan S dihitung sekaligus berupa fakotr LS, merupakan ratio
antara tanah yang hilang dari suatu petak terhadap petak lain. Kombinasi
factor Panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S) adalah factor karakteristik
lereng yang merupakan salah satu factor pengaruh erosi. Dalam pembuatan
nilai indeks Panjang dan kemiringan (LS) ini hanya ditentukan berdasarkan
kemiringan lereng saja. Tabel dibawah ini memperlihatkan besaran LS untuk
berbagai tingkat kemiringan lereng:
 Faktor Jenis Penutup Lahan (C)
Faktor C merupakan angka perbandingan yang berhubungan dengan tanah
hilang tahunan pada areal yang bervegetasi dengan areal yang sama jika areal
tersbut kosong dan ditanami secara teratur. Nilai factor C dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini:

 Faktor Pengelolaan Lahan (P)


Faktor konservasi tanah merupakan Tindakan pengawetan yang meliputi
usaha-usaha untuk mengurangi erosi tanah yaitu secara mekanis maupun
biologis/vegetasi. Indeks penutupan vegetasi (C) dan Indeks pengolahan lahan
(P) dpat digabung CP, dapat dilihat Nilai CP pada table dibawah ini:

C. Contoh Penerapan Metode USLE


Diketahui sebuah daerah aliran sungai dengan luas 80ha memiliki curah hujan
bulanan sebesar 144 mm dan memiliki jenis tanah Latosol ( Haplorthox). Daerah aliran
sungai tersebut memiliki tingkat kemiringan lahan sebesar 5% dan disepanjang DAS
digunakan sebagai sawah. Berapakah nilai erosi total yang terjadi pada DAS tersebut ?
Jawaban :
 Mencari Nilai Faktor Erosivitas Hujan ( R )
R dicari menggunakan persamaan :
El30 = 2.21 x CH1.36
El30 = 2.21 x 14.41.36
El30 = 83.13 cm

 Mencari Nilai Faktor Erodibilitas Tanah ( K )


Jenis tanah pada DAS adalah Latosol ( Haplorthox ) sehingga nilai K = 0.09

 Mencari Nilai Faktor Kemiringan Lereng ( LS )


Pada DAS memiliki kemiringan lahan sebesar 5% sehingga menurut tabel
dengan kemiringan 5% memiliki nilai LS sebesar 0.4

 Mencari Nilai Faktor Pengelolahan Lahan ( CP )


Di sepanjang DAS dimanfaatkan sebagai lahan persawahan. Sehingga
menurut tabel nilai CP didapat sebesar 0.01

 Mencari Nilai ( A )
A = R x K x LS x CP
A = 83.13 x 0.09 x 0.4 x 0.01
A = 0.029 ton/ha/tahun

 Mencari Total Erosi


Total Erosi = Luas Lahan x A
Total Erosi = 80 x 0.029
Total Erosi = 2.32 ton/tahun

Anda mungkin juga menyukai