Anda di halaman 1dari 24

INDIKATOR EROSI DAN

MENGHITUNG LAJU
EROSI DENGAN
METODE USLE
Erosi
 (Arsyad,1989) menyatakan erosi merupakan akibat interaksi dari faktor iklim, tanah,
topografi, vegetasi, dan aktifitas manusia terhadap sumber daya alam
 (Hardjowigeno, 1987) dalam (Islam dkk., 2014) Erosi adalah suatu proses di mana
tanah dihancurkan (detached) dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin atau gravitasi.
 (Kustamar, 2009) menjelaskan bahwa konservasi lahan akan efektif jika berupa
perpaduan antara konservasi vegetative, mekanis, dan konstruktif.
 (Kusumar, 2013) Konservasi mekanis dalam bentuk pengaturan lereng permukaan
lahan diharapkan meningkatkan efektivitas pengendalian laju erosi permukaan dan
mendukung pengkondisian stabilitas lereng.
INDIKATOR EROSI

Faktor Erosivitas Hujan (R)

Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)

Faktor Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Tanah (CP)


Faktor Erosivitas Hujan (R)
Erosivitas hujan adalah potensi atau kemampuan
hujan yang dapat menimbulkan erosi tanah.
CARA MENGHITUNG
EROSIVITAS HUJAN
(Bowles, 1978) dalam (Asdak, 2014) dalam menentukan besarnya erosivitas
hujan tahunan rata-rata menggunakan persamaan :

dengan:
R : Erosivitas hujan rata rata tahunan
RAIN : Curah hujan rata rata tahunan (cm)
DAYS : Jumlah hari hujan rata-rata pertahun (hari)
MAXP : Curah hujan maks rata-rata dalam 24 jam
perbulan
CARA MENGHITUNG
EROSIVITAS HUJAN (R)
ATAU DENGAN RUMUS menggunakan metode matematis :

R =237 , 4 + 2 , 61 Y

dengan :
R : Erosivitas hujan rata rata
tahunan
Y : Besarnya curah hujan tahunan
(mm)
Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Indeks kepekaan tanah terhadap erosi atau erodibilitas tanah (K) merupakan
jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap tahun per satuan indeks daya erosi
curah hujan. Kepekaan tanah terhadap erosi dipengaruhi oleh tekstur tanah
(terutama kadar debu+pasir halus), bahan organik, struktur, dan permeabilitas
tanah. Makin tinggi nilai K maka tanah makin peka terhadap erosi.
CARA MENGHITUNG
ERODIBILITAS TANAH (K)
BISA DENGAN PERSAMAAN:

dengan :
K : Erodibilitas tanah
M : Persentase pasir sangat halus dan debu (%)
x : Persentase BO
y : Kode struktur tanah
z : Kelas permabilitas tanah
CARA MENGHITUNG
ERODIBILITAS
TANAH (K)

 ATAU MENGGUNAKAN
TABEL BERIKUT INI
YANG DI KELUARKAN
Puslitbang Pengairan
Bandung
Faktor Panjang dan
Kemiringan Lereng (LS)
Kemiringan dan panjang lereng dapat ditentukan melalui peta
topografi. Baik panjang lereng (L) maupun curamnya lereng
(S) mempengaruhi banyaknya tanah yang hilang karena erosi.
Faktor LS merupakan rasio antara tanah yang hilang dari suatu
petak dengan panjang dan curam lereng tertentu.
CARA MENGHITUNG Faktor Panjang
dan Kemiringan Lereng (LS)

dengan S :

Dengan :
LS : Faktor kemiringan lereng (m)
L : Panjang lereng (m)
S : Kemiringan lereng (%)
g : Gravitasi (m/dt)
CARA MENGHITUNG Faktor Panjang
dan Kemiringan Lereng (LS)
Kemiringan lereng (%) Nilai LS
 ATAU MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN TABEL 0-5 0,25
KONVERSI NILAI
KEMIRINGAN LERENG
MENJADI NILAI LS >5-15 1,20
BERIKUT. Yang di
keluarkan oleh Dirjen >15-35 4,25
Reboisasi dan
Rehabilitas Lahan, >35-50 9,50
1986
> 50 12,00
Faktor Penggunaan Lahan dan
Pengelolaan Tanah (CP)
Merupakan faktor kriteria penggunaan lahan dan pengelolaan tanah, dimana C adalah faktor
vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman yaitu nisbah antara besarnya erosi suatu areal
dengan vegetasi dan pengelolaan tanaman tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang
identik dan tanpa tanaman.

Sedangkan P adalah faktor tindakan tindakan khusus konservasi tanah yaitu nisbah antara
besarnya berosi dari tanah yang diberi perlakuan tindakan konservasi khusus seperti pengelolaan
tanah menurut kontur, penanaman dalam strip atau teras terhadap besarnya erosi dari tanah yang
diolah searah dengan lereng dalam keadaan yang identik.
CARA MENENTUKAN Penggunaan
Lahan dan Pengelolaan Tanah (CP)
 Jika Tidak ada dilakukan konservasi maka dianggap P=1

Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1986


CARA MENENTUKAN
Penggunaan Lahan dan
Pengelolaan Tanah (CP)

Faktor pengolahan Lahan


(P)
Curah Hujan
 Analisis Curah Hujan Wilayah ada beberapa metode yaitu Metode Rerata Aritmatika
(Aljabar), Metode Poligon Thiesen, Metode Isohyet. Dalam penyusunan tesis ini
menggunakan metode POLIGON THIESEN.

Gambar Metode Poligon Thiessen (Sosrodarsono dan Takeda, 2003)


 Erosi adalah penggerusan lapisan tanah bagian atas (top soil) yang disebabkan oleh
air dan angin (Bafdal, 2000). Secara deskriptif (Arsyad,1989) menyatakan erosi
merupakan akibat interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan
aktifitas manusia terhadap sumber daya alam.
Mekanisme terjadinya erosi oleh (Schwab dkk., 999) diidentifikasikan menjadi tiga
tahap yaitu:
 Detachment (penghancuran tanah dari agregat tanah menjadi partikel tanah).
 Transportation (pengangkutan partikel tanah oleh limpasan hujan).
 Sedimentation (sedimentasi/pengendapan tanah tererosi).
Faktor-Faktor Penyebab Erosi
 Kemiringan lereng (Topografi)
 Keadaan vegetasi atau tumbuhan (Tata Guna Lahan)
 Volume air, sebagai tenaga erosi (Hujan)
 Jenis Tanah
Metode USLE
A = R . LS . K. CP
 dengan :
A : Jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap tahun (ton/ha/tahun)
R : Faktor Erosivitas hujan
K : Faktor Erodibilitas Tanah
 LS : Faktor panjang lereng dan kemiringan lereng
 CP : Faktor penutup tanah dan pengelolaan tanah
Erosi yang diijinkan

 Sumber : Departemen Kehutanan (1998) dalam (Islam dkk.,2014)


UNTUK PRAKTEK
KONSERVASI “PEMETAAN”
1. Buat 4 kelompok
2. Cari Data terkait 4 indicator erosi di satu wilayah tertentu masing-masing
kelompok dapat 1 indicator
3. 4 kelompok itu sama lokasinya
4. Undi indicator erosi yang akan di buat masing-masing kelompok 1 item
5. Kalau datanya tidak temukan maka bisa di buat tetapi dengan nilai yang logis
6. Hitung kemudian petakan
7. Dipersentasikan + diprint 4 lembar hasil peta pada tanggal 14 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai