Anda di halaman 1dari 43

“KASUS OBAT YANG MENGINDUKSI PENYAKIT HEMATOLOGI”

KELOMPOK 3
Sulastari Cahyani (1601123) Nurmaya Sari (1601134)

Syahrul Amin (1601124) Fajar Bintang Illahi (1701013)

Tutik Rahayu (1601125) Sulastri (1701039)

Waldy Wijayanto (1601127) Oktavyana Erna (1701077)

Winda Eki Elia (1601128) Dwi Pratiwi (1701099)

Windasari (1601129) Vincent Tristan (1701132)

Windasari (1601130) Zaki Khairi (1701139)

Yeni Suryaningsih Utami (1601131) Fiona Fitri Annisa (1601132)


APA ITU FARMASI KLINIK?

Farmasi klinik adalah suatu disiplin ilmu kesehatan di


mana farmasis memberikan asuhan (“care”; bukan
hanya jasa pelayanan klinis) kepada pasien dengan
tujuan untuk mengoptimalkan terapi obat dan
mempromosikan kesehatan, wellness dan prevensi
penyakit.
APA TUJUAN POKOK PROFESI FARMASI?

• Tujuan Melayani masyarakat untuk memastikan pengunaan


obat yang aman dan tepat.
• Pokok sasarannya yaitu meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit.
APA ITU Hematologi
HEMATOLOGI?
bahasa Yunani

Haima = darah Logi = ilmu

adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan studi, diagnosis,


pengobatan, dan pencegahan penyakit yang berhubungan dengan darah.

• menurut American Society of Hematology, hematologi ialah


studi tentang darah baik kesehatan dan juga penyakit.
Termasuk didalamnya adalah masalah dengan sel darah
merah, sel darah putih, trombosit, pembuluh darah, sumsum
tulang, kelenjar getah bening, limpa, dan protein yang terlibat
dalam perdarahan dan pembekuan (hemostasis dan
trombosis).
SISTEM HEMATOLOGI
Adalah cairan yang ada pada manusia
sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil
Darah metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri.

55% Plasma Darah 45% Korpuskuler


(bagian cair darah) (bagian padat darah)

Sel Darah Keping Darah Sel Darah Putih


Merah (Trombosit) (Leukosit)
(Eritrosit)
FUNGSI DARAH :
• Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen,
1 zat-zat sisa metabolisme, hormon, dan air.

• Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh
yang aktif ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap
2 stabil, yaitu berkisar antara 36 –37oC.

• Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh
3 sel darah putih.

• Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)


4
Korpuskuler (bagian padat darah)

 Eritrosit (sel darah merah)


• Merupakan bagian utama dari sel darah.
• Berbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan
oleh adanya Hemoglobin.
• Dihasilkan oleh limpa, hati dan sum-sum tulang
pada tulang pipih. Berusia sekitar 120 hari, sel
yang telah tua dihancurkan di hati dan dirombak
menjadi pigmen bilirubin (Pigmen empedu).
• Fungsi primernya adalah mengangkut O2 dari
paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke
paru-paru. Morfologi Mikroskopis Eritrosit
dengan Pembesaran objektif 100 kali
 Lekosit(sel darah putih)
 leukosit jauh lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel darah putih jauh
lebih sedikit daripada sel darah merah.
 Diproduksi di sum-sum tulang, limpa dan kelenjar limfe. Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Eosinofil: Mengandung granula berwarna merah dan berperan pada reaksi alergi
(terutama infeksi cacing)
2. Basofil : Mengandung granula berwarna biru dan berperan pada reaksi alergi
3. Netrofil (Batang dan Segmen) : Disebut juga sel Poly Morpho Nuclear dan berfungsi
sebagai fagosit
4. Limfosit Berfungsi sebagai sel kekebalan tubuh, yaitu
· Limfosit T : Berperan sebagai imunitas seluler
· Limfosit B : Berperan sebagai imunitas humoral
5. Monosit yaitu Lekosit dengan ukuran paling besar
 Trombosit (keping darah / sel darah pembeku)
 Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil
 Bentuknya tidak teratur dan tidak mempunyai inti.
 Diproduksi pada sum-sum tulang dan berperan dalam proses pembekuan darah.
 Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut trombositosis, sedangkan apabila kurang
dari 200.000 disebut trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari.
PERBEDAAN ERITROSIT, LEUKOSIT, DAN
TROMBOSIT
 Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
• Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari BB manusia.
• Plasma darah memiliki warna kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari
90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi
bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
• berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh
bagian tubuh manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh
atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.

Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:

1. Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik


2. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi
PATOFISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI

1. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah


hemoglobin sel darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak
dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan tubuh.
Macam-macam anemia antara lain :
a) Anemia hemoragis
 Anemia akibat kehilangan darah secara berlebihan.
b) Anemia aplastik
 Sumsum tulang yang tidak berfungsi sehingga produksi sel darah
merah terhambat.
c) Anemia megaboblastik
 Bila salah satu factor (Vitamin B12, asam folat dan factor instrinsik
(terdapat pada mukosa lambung)) tidak ada maka produksi eritroblas
dalam sumsum tulang akan bermasalah. Akibatnya sel darah tumbuh
terlampau besar, memiliki membrane yang rapuh dan mudah pecah.
d) Anemia hemolitik
 Sel darah merah yang abnormal ditandai dengan rapuhnya sel dan masa
hidup yang pendek (biasanya ada factor keturunan)
e) Anemia pernisiosa
 karena defisiensi factor instrinsik yang mengakibatkan absorbsi B12
terganggu.
f) Renal anemia
Terjadi karena sekresi eritropoitein dari ginjal berkurang akibat penyakit ginjal.

2. Leukimia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali.
Pengobatan : kemoterapi untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Dan
transplantasi sumsum tulang.

3. Hemofilia adalah penyakit yang bersifat keturunan (genetik). Penderita penyakit ini
tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena darahnya sukar membeku
Pemeriksaan Hematologi
 Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah
dan komponen-komponennya

Tujuan Pemeriksaan Hematologi

1. Mendeteksi kelainan Hematologi (anemia, leukemia) dimana


diduga ada kelainan jumlah dan fungsi dari seldarah
2. Kelainan sistemik (hati dan ginjal) yang dapat mempengaruhi sel
darah baik bentuk maupun fungsinya.
3. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan
atau penurunan jumlah leukosit serta hitung jenisnya.
4. Mendeteksi penyakit perdarahan yang menunjukkan kelainan faal
hemostasis.
Jenis-jenis Pemeriksaan Hematologi
1. pemeriksaan darah rutin

pemeriksaan darah rutin adalah beberapa macam pemeriksaan hematologi


yang di anggap dasar atau atau awal dari pemeriksaan selanjutnya yang belum
dapat di pakai untuk menegakkan diagnosa.
Meliputi :
• LED (laju endap darah, erithrocyte sedimentation rate, ESR) adalah
kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan
satuan mm/jam. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua,
yaitu metode Wintrobe dan Westergreen.
- Metode Westergreen: - Metode Wintrobe :
Laki-laki : 0 – 15 mm/jam Laki-laki : 0 – 9 mm/jam
Perempuan : 0 – 20 mm/jam Perempuan 0 – 15 mm/jam
• Hemoglobin (Hb)
Ada 2 metode untuk menetapkan kadar hemoglobin yaitu metode Sahli dan metode
cyanmethemoglobin. Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk
penetapan kadar hemoglobin di laboratorium.
- nilai normal :
laki - laki : 14-16 g/dl
perempuan : 12-14 g/dl
- Penurunan Hb terdapat pada penderita: Anemia, kanker, penyakit ginjal,
pemberian cairan intravena berlebih, dan hodgkin.
Dapat juga disebabkan oleh obat seperti: Antibiotik, aspirin,
antineoplastik(obat kanker), indometasin, sulfonamida, primaquin, rifampin,
dan trimetadion.
- Peningkatan Hb terdapat pada pasien dehidrasi, polisitemia, PPOK, gagal
jantung kongesti, dan luka bakar hebat. Obat yang dapat meningkatkan Hb
adalah metildopa dan gentamicin.
• menghitung jumlah leukosit
Nilai normal leukosit:
Dewasa : 4000-10.000/ µL
Bayi / anak : 9000-12.000/ µL
Bayi baru lahir : 9000-30.000/ µL
• Hitung Jenis Leukosit
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.
Terdapat lima jenis leukosit, yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi
dan proses penyakit.
• Hematokrit /volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell volume, PCV)
adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan dengan
cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu. Tujuan
dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui konsentrasi eritrosit dalam
darah.
Nilai hematokrit secara automatik menggunakan hematology analyzer atau secara
manual ada 2, yaitu metode makrohematokrit dan mikrohematokrit/kapiler.
Nilai normal HMT:
Anak : 33-38%
Laki-laki Dewasa : 40-50%
Perempuan Dewasa : 36-44%

• Hitung Trombosit
untuk mengevaluasi, diagnosis dan pemantauan perdarahan, leukemia, gangguan
pembekuan darah. Penurunan sampai dibawah 100.000/ µL berpotensi untuk
terjadinya perdarahan dan hambatan pembekuan darah.
Jumlah Normal: 150.000-400.000 /µL

2. pemeriksaan darah lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping
itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon
terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter
pemeriksaan, yaitu
• Hemoglobin
• Hematokrit
• Leukosit (White Blood Cell / WBC)
• Trombosit (platelet)
• Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
• Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
• Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
• Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
• Platelet Disribution Width (PDW)
• Red Cell Distribution Width (RDW)
METODE SOAP
S (SUBJECTIVE) adalah keluhan pasien saat ini yang didapatkan dari anamnesa .

O (OBJECTIVE) adalah hasil pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital,


skala nyeri dan hasil pemeriksaan penunjang pasien pada saat ini.

A (ASSESSMENT) atau penilaian keadaan adalah berisi diagnosis kerja, diagnosis


diferensial atau problem pasien, yang didapatkan dari menggabungkan penilaian
subyektif dan obyektif.

P (PLAN) atau rencana asuhan adalah berisi rencana untuk menegakan diagnosis
(pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti),
rencana terapi (tindakan, diet, obat-obat yang akan diberikan), rencana monitoring
(tindakan monitoring yang akan dilakukan, misalnya pengukuran tensi, nadi, suhu,
pengukuran keseimbangan cairan, pengukuran skala nyeri) dan rencana pendidikan.
Cara menulis metode S-O-A-P
SUBJECTIVE (S):
Lakukan anamnesa untuk mendapatkan keluhan pasien saat ini, riwayat
penyakit yang lalu, riwayat penyakit keluarga. Kemudian tuliskan pada
kolom S
Contoh :
S :sesak nafas sejak 3 jam yang lalu, riwayat astma bronchiale sejak 5
tahun lalu

OBJECTIVE (O) :
Lakukan pemeriksaan fisik dan kalau perlu pemeriksaan penunjang
terhadap pasien, tulis hasil pemeriksaan pada kolom O.
Contoh :
O : Keadaan umum gelisah, Tensi…..,Nadi…….. …….. ronki -/-
………………. Wheezing +/+…… dst
ASSESSMENT (A) :
Buat kesimpulan dalam bentuk suatu Diagnosis Kerja, Diagnosis
Differensial, atau suatu penilaian keadaan berdasarkan hasil S dan O.
Isi di kolom A
Contoh :
A : WD/ Status Astmatikus ; DD/ ALO ……dst

PLAN (P):
Tuliskan rencana diagnostik, rencana terapi / tindakan, rencana monitoring, dan
rencana edukasi.
Contoh :
Rencana Diagnostik ( D ) : Lakukan foto Ro thorax ap/lat; periksa GDP dan 2 jam
pp … dst
Rencana Terapi/Tindakan (Tx ) : Pasang Infus…… , berikan medika mentosa…….Dst
Rencana Monitoring ( M ) : pasang monitor , catat tanda-tanda vital tiap 4 jam …
ukur saturasi O2 … dst
Rencana Edukasi( E ) : posisi harus……. Kegiatan fisik terbatas pada………. Diet yg
boleh……. Dst
S-O-A-P dilaksanakan pada saat dokter
menulis penilaian ulang terhadap pasien
rawat inap atau saat visit pasien. Catatan
dokter dengan S-O-A-P terdokumentasi
dalam status rekam medis pasien baik
rawat inap (didalam catatan terintegrasi)
dan rawat jalan di status rekam medis
rawat jalan. Semua catatan ini akan
dievaluasi secara periodik.
OBAT-OBAT YANG DAPAT
MENGINDUKSI PERDARAHAN
Sambungan
“KASUS OBAT YANG MENGINDUKSI
PENYAKIT HEMATOLOGI DENGAN
METODA SOAP”
KASUS

 Seorang laki-laki bernama Budi berusia 36 tahun datang ke Instalasi


Rawat Darurat Mata RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 14
Pebruari 2009 pukul 16.00 dengan keluhan utama munculnya warna
merah perdarahan di selaput mata kiri. Keluhan ini kemudian juga
disertai penglihatan dobel bila membuka kedua mata. Sejak 3 jam
sebelum masuk rumah sakit, mata kiri tampak merah, kemudian muncul
benjolan berwarna merah pada mata dan penderita merasa melihat
dobel bila membuka kedua mata. Mata terasa kemeng. Tidak ada riwayat
trauma.
 Penderita mempunyai riwayat penyakit kelainan katup jantung sejak 1
tahun yang lalu, sudah pernah dirawat di ruang jantung pada awal
januari 2009 karena sesak. Terapi terakhir yang rutin digunakan: warfarin,
angioten, digoxin, furosemid, dan spironolakton. Warfarin telah
digunakan sejak sekitar 1 bulan sebelumnya. Sejak 2 minggu terakhir
penderita mengeluh batuk kadang keluar darah, Urine berwarna
kemerahan, dan bila menggosok gigi sering berdarah. Pasien juga sudah
berobat ke poli paru dan mendapat terapi cefixime dan codein.
DATA PASIEN
Nama pasien : Budi
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Keluhan : - munculnya warna merah perdarahan di selaput
mata kiri
- penglihatan ganda bila membuka kedua mata
- Mata terasa kemeng
- Batuk kadang keluar darah
- Urine berwarna kemerahan
- bila menggosok gigi sering berdarah
Riwayat penyakit : - penyakit kelainan katup jantung sejak 1 tahun
yang lalu
Riwayat terapi :- Pernah dirawat di ruang jantung pada awal
januari 2009 karena sesak
- Terapi terakhir yang rutin digunakan warfarin,
angioten, digoxin, furosemid, dan
spironolakton.
- Pasien juga sudah berobat ke poli paru dan
mendapat terapi cefixime dan codein
PENYELASAIAN METODA SOAP
S (SUBJECTIVE)

 Keluhan utama munculnya warna merah perdarahan di selaput


mata kiri. Keluhan ini kemudian juga disertai penglihatan ganda bila
membuka kedua mata
 Batuk kadang keluar darah
 Mata terasa kemeng
 Sejak 2 minggu terakhir penderita mengeluh batuk kadang keluar
darah, Urine berwarna kemerahan, dan bila menggosok gigi sering
berdarah.
O (OBJECTIVE) Objektive

1. pemeriksaan fisik
• Tajam penglihatan kedua mata 6/6, dengan tekanan intraokuler mata kanan
12,2 mmHg dan mata kiri 17,3 mmHg.
 Segmen anterior mata kanan didapatkan edema palpebra, lain-lain tidak
didapatkan kelainan.
 Segmen anterior mata kiri didapatkan edema dan hematom palpebra yang
minimal, hematom hanya pada tepi lateral palpebra superior, proptosis,
perdarahan subkonjungtiva dan kemosis di daerah superior, temporal dan
inferior.
 Pemeriksaan oftalmoskopi langsung pada kedua mata didapatkan perdarahan
flamed shape, dengan tortuosity pembuluh darah yang tampak jelas.
 Didapatkan hambatan gerakan bola mata pada mata kiri
O (OBJECTIVE)
2. pemeriksaan laboratorium darah

 kadar hemoglobin 9,1 g/dl, dan pemanjangan Prothrombin Time > 2,01 dan
Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) 124.
 Dari data pemeriksaan International Normalized Ratio (INR) yang dilakukan
penderita 1 bulan sebelumnya, didapatkan INR 5,36 (nilai normal 0,9–1,2)

3. Pemeriksaan foto dada didapatkan kardiomegali dengan edema


pulmonum dan Tb paru.

4. Pemeriksaan CT scan orbita tanpa kontras didapatkan lesi hiperdens di


daerah retrobulber sisi lateral orbita kiri, curiga suatu perdarahan
retrobulber.
A (ASSESSMENT)
Terapi yang pernah digunakan
Golongan Antikoagulan
Kategori Obat resep
Mencegah dan mengatasi
Manfaat
penggumpalan darah
Digunakan
Dewasa
oleh
Kategori X: Studi pada binatang
percobaan dan manusia telah
memperlihatkan adanya abnormalitas
terhadap janin atau adanya risiko
Kategori terhadap janin. Obat dalam kategori
kehamilan dan ini dikontraindikasikan pada wanita
menyusui yang sedang atau memiliki
kemungkinan untuk hamil. Warfarin
tidak diserap ke dalam ASI. Namun
tetap diskusikan manfaat dan
risikonya dengan dokter.
Bentuk obat Tablet
Merek dagang: Warfarin, Simarc, Notisil 2, Notisil 5
Tentang Warfarin
A (ASSESSMENT)
Terapi yang pernah digunakan
Dosis:
ANGIOTEN - Dosis awal dan dosis pemeliharaan 1
x 50 mg/hari.
Komposisi: - Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 x
Losartan. 100 mg/hari.
- Tidak perlu menyesuaikan dosis pada
Bentuk Sediaan: orang tua.
Tablet 50 mg. - Pada gangguan hati ringan sampai
sedang 1 x 25 mg/hari.
Farmakologi: - ANGIOTEN dapat
Kompetitif dan selektif terhadap reseptor AT1 diberikan: sebelum atau sesudah
sehingga menghambat efek angiotensin II, sehingga makan dan bersama-sama obat
menurunkan aktivitas simpatis, menurunkan retensi antihipertensi lainnya
Na dan H2O, menurunkan sekresi aldosteron, -
sehingga terjadi vasodilatasi. Kontraindikasi:
Losartan dalam tubuh menjadi metabolit aktif yang Hipersensitif, Wanita Hamil &
15-20 x lebih poten daripada losartan, t1/2 adalah 2 Menyusui.
jam (6-9 jam metabolit). Metabolisme di hati.
Ekskresi: feses (65%) dan urin (35%). Peringatan dan Perhatian:
Hati-hati pada pasien dengan tekanan
Indikasi: darah rendah.
- Hipertensi (ringan sampai sedang).
- Nefropati diabetes + hipertensi. Efek Samping:
Penurunan tekanan darah.
A (ASSESSMENT)
Terapi yang pernah digunakan

Digoxin

• Digoxin adalah obat dengan fungsi untuk mengobati gagal jantung,


biasanya bersama dengan obat lain.
• Obat ini juga digunakan untuk mengobati jenis tertentu dari denyut
jantung tidak teratur (fibrilasi atrium kronik).
• Digoxin termasuk golongan cardiac glycoside.
• Obat ini bekerja pada mineral tertentu (natrium dan kalium) di dalam
sel jantung. Digoxin menurunkan ketegangan jantung dan membantu
agar denyut jantung tetap normal, teratur, dan kuat.
A (ASSESSMENT)
Didapati bahwa INR Pasien 5,36 (nilai normal 0,9–1,2)
 Visus normal orang dewasa adalah  Tajam penglihatan kedua mata
20/20 (dalam feet) atau 6/6 (dalam 6/6
meter).

 Nilai tekanan intraokular di setiap  Tekanan intraokuler mata kanan


individu berbeda-beda, nilai normal 12,2 mmHg dan mata kiri 17,3
berkisar 10-21 mmHg. mmHg.
 Nilai normal Hb : Wanita 12-16 gr/dL Pria
14-18 gr/dL Anak 10-16 gr/dL Bayi baru  Kadar hemoglobin 9,1 g/dl
lahir 12-24gr/dL ’

 Pemanjangan Prothrombin Time dalam


 Pemanjangan Prothrombin Time
keadaan normal bervariasi dari 28-40
> 2,01 s
detik
 Nilai normal uji Activated Partial  Activated Partial
Thromboplastin Time APTT adalah 20 – Thromboplastin Time (APTT)
35 detik 124 s.
NORMAL PASIEN
A (ASSESSMENT)

 International Normalised Ratio merupakan suatu uji laboratorium untuk


menentukan seberapa lama waktu yang diperlukan darah untuk
membentuk bekuan. Hal ini dilakukan untuk menentukan efek
antikoagulan oral pada sistem pembekuan.
 INR pasien berdasaran data objektif 5,36 (nilai normal 0,9–1,2) yang
menandakan darah pasien terlalu encer akibat efek dari warfarin yang
dikonsumsi pasien .
 Sebelumnya Warfarin diberikan karena pasien memiliki riwayat kelainan
katup jantung yang menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dalam
eritrosit .
 Warfarin diberikan untuk mengencerkan darah sehingga suplai oksigen
jantung dalam eritrosit tercukupi.
 Namun darah yang terlalu encer ini dapat penyebabkan
perdarahan,sehingga mata kiri pasien mengalami perdarahan.
 Untuk menanganinya hentikan penggunaan warfarin dan untuk
menormalkan kembali darah yang sukar membeku maka dapat diberikan
vitamin k.
A (ASSESSMENT)

 Rendahnya jumlah hemoglobin adalah penyebab anemia yang utama.


 Hemoglobin rendah menunjukkan rendahnya tingkat oksigen dalam darah,
yang sering menyebabkan sesak nafas.
 Untuk mengatasi kekurangan oksigen dalam darah, tubuh mencoba untuk
meningkatkan daya kerja jantung.
 Hal ini menimbulkan gejala seperti jantung berdebar dan nyeri dada.
 Kadar hemoglobin rendah juga dapat memperburuk masalah jantung yang
telah ada.

Rendahnya jumlah hemoglobin

memperburuk masalah jantung


A (ASSESSMENT)

 Di bidang Kardiologi didapatkan Mitral Regurgitasi tanpa tanda akut heart


failure, dimana subkonjungtival bleeding bisa disebabkan oleh
penggunaan warfarin.
 Pasien juga dikonsulkan ke Departemen Ilmu Penyakit Paru dan
didapatkan edema paru + suspek Tuberkulosa paru + suspek Pneumonia.
 azotemia prerenal dan gross hematuria yang dapat disebabkan oleh
warfarin.
P (PLAN)

 Penatalaksanaan pada pasien ini yang merupakan hasil konsultasi dengan


bidang Kardiologi, Paru dan Interna yaitu: warfarin dihentikan, pasien
dirawat dan dilakukan observasi tanda-tanda vital.
 Di bidang mata, dilakukan observasi visus, Tekanan Intra Okuler, tanda-
tanda perdarahan dan derajat proptosis.
 Terapi yang diberikan adalah injeksi Vitamin K 3 √ 1 ampul IV, IVFD PZ 14
tetes/menit, Levofloksasin 1 √ 500 mg IV drip, angioten 1-0-0, furosemide 1-
0-0, digoxin 1 √ 1, dan Copar 6 √ 1.
 Untuk mata diberikan polimiksin neomisin ED 6 ddgtt1OS dan Kloramfenikol
EO 3ddOS

Anda mungkin juga menyukai