Anda di halaman 1dari 9

Tugas Aplikasi Manajemen Terpadu

“MENGANALISIS STRATEGI OPERASIONAL DAN


KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA”

Oleh : Kelompok 5
Aplikasi Manajemen Terpadu B012

Aulia Fitri Setiawan 18012010010


Fayola Zafira 18012010017
Herinda Nur Amalia 18012010040
Aulia Fahma Syaharani 18012010145
Edo Rahmatullah 18012010312

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2020 – 2021
Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia
Unilever Indonesia, yang berdiri pada 5 Desember 1933, telah tumbuh hingga kini
menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di
Indonesia. Kami telah hadir menemani perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia melalui
rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama dunia seperti
Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,
Wall’s, Royco, Bango dan lainnya.
1933 – Unilever Indonesia pertama kali berdiri dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V di
daerah Angke, Jakarta Utara

1936 – Margarin Blue Band dan sabun mandi Lux mulai dipasarkan di Indonesia

1982 – Unilever Indonesia menjadi perseroan terbuka dan melepas saham ke publik dengan
mendaftarkan 15% saham di Bursa Efek Indonesia

1990 – Membuka pabrik Personal Care di Rungkut, Surabaya dan memasuki bisnis teh
dengan mengakuisisi SariWangi

1992 – Pabrik es krim Wall’s dibuka di Cikarang. Conello dan Paddle Pop muncul di pasar

2001 – Memulai bisnis kecap dengan mengakuisisi Bango

2004 – Merek Knorr diakuisisi dari Unilever Overseas Holding Ltd dan menggabungkannya
dengan Unilever Indonesia. Memindahkan pabrik produk perawatan rambut dari Rungkut ke
Cikarang

2008 – Membangun pabrik perawatan kulit (skin care) terbesar se-Asia di Cikarang.
Memasuki bisnis minuman sari buah dengan mengakuisisi brand Buavita dan Gogo. SAP
diimplementasikan di seluruh Unilever Indonesia

2013 – Memperingati 80 tahun perjalanan Unilever Indonesia, dengan meluncurkan “Project


Sunlight” untuk menginspirasi masyarakat agar bergabung dalam menciptakan masa depan
yang lebih cerah bagi generasi mendatang

2014 – Meluncurkan program ‘Bitobe untuk Indonesia’, sebagai wujud komitmen jangka
panjang Lifebuoy untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat

2015 – Membuka pabrik ke-9 dari Unilever Indonesia seluas 6 hektar di Cikarang, yang
memiliki kapasitas produksi sebanyak 7 juta unit bumbu masak dan kecap setiap tahunnya

2016 – Memindahkan kantor pusat ke gedung baru seluas 3 hektar di BSD City Tangerang.
Kantor baru ini ditempati oleh 1.200 karyawan dan diresmikan pada tahun 2017

2018 – Meluncurkan kategori baru yaitu kategori saus sambal dengan mempersembahkan
saus sambal Jawara dan meluncurkan brand perawatan tubuh baru Korea Glow
Strategi Operasional PT. Unilever Indonesia

Strategi Bisnis Unit


Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis independen di bawah perusahaan
yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan.
SBU menyediakan produk dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal. Pada analisis ini kelompok kami akan mengambil beberapa jenis produk personal
home care dari PT. Unilever, yaitu Shampo Sunsilk. Strategi Business Unit yang akan kami
analisis adalah SBU berdasarkan lokasi. Produk Shampo Sunsilk ini diproduksi di 3 lokasi,
yaitu :
1. Kantor Pusat PT. Unilever Indonesia
Grha Unilever.
Jl. BSD Boulevard Barat Green Office Park Kavling 3, BSD City, Tangerang –
15345.

2. Kantor PT. Unilever Indonesia Surabaya


Jl. Rungkut Industri IV No.5-11, Kutisari, Kec. Tenggilis Mejoyo, Kota SBY, Jawa
Timur 60291.
Produk Personal Home Care yang diproduksi diantaranya :
- Citra
- Lifebuoy
- Clear
- Lux
- Sunsilk
- Pepsodent

3. Kantor PT. Unilever Indonesia HPC Liquid dan Powder Cikarang Factory
Jl. Jababeka Raya Blok O - KIJ, Wangunharja, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa
Barat 17530.
Pabrik di Cikarang ini merupakan komplek dari pabrik – pabrik yang dimiliki
PT. Unilever Indonesia, salah satunya adalah Pabrik HPC Liquid dan Powder
Cikarang Factory dan hampir memproduksi semua produk personal home care dan
produk skincare, produk personal home care yang diproduksi diantaranya :
- Pond’s
- Vaseline
- Lifebuoy
- Citra
- Lux
- Dove, dll
PT. Unilever Indonesia Surabaya (SBU 2) dan PT. Unilever Indonesia HPC Liquid dan
Powder Cikarang Factory (SBU 3).
SBU 2 dan SBU 3 memiliki fungsi utama untuk melayani pelanggan, meningkatkan
laba penjualan, meningkatkan omset penjualan, serta menekan struktur biaya. Dengan
pendirian pabrik di berbagai wilayah maka produksi produk tiap tahunnya akan meningkat
sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen di seluruh wilayah Indonesia serta dapat
memenuhi permintaan ekspor. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari
omset penjualan. Untuk pelayan itu sendiri PT. Unilever menggunakan sistem CRM  yaitu
suatu pendekatan pelayanan yang sebaik-baiknya dan pelayanan yang  memuaskan  kepada
konsumen yang berfokus pda pembangunan jangka panjang dan hubungan konsumen yang
berkelanjutan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan maupun perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan keuntungan diperusahaan.

Kantor Pusat PT. PT. Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia


Unilever Indonesia Rungkut Surabaya Cikarang Factory

Grha Unilever SBU 2 SBU 3


Produk : Sunsilk Produk : Sunsilk
SBU 1

Research and Development Research and Development


Marketing Marketing
Supply Chain Supply Chain
Customer Development Customer Development
Finance Finance
Human Resource Human Resource
Informasi Teknologi Informasi Teknologi

Divisi Pada PT. Unilever Indonesia Rungkut Surabaya


Pada pabrik di daerah Surabaya, PT. Unilever Indonesia memiliki beberapa departemen/divisi
kerja yang berada dalam pabrik, berikut adalah departemen/divisi kerja dari pabrik Unilever
yang ada di Surabaya :
1. Research and development
Tim penelitian dan pengembangan Unilever diakui sebagai salah satu tim terbaik di
dunia. Mereka membuat ide-ide cemerlang menjadi realita, demi terus membesarkan
brand agar menjadi lebih berani dan lebih menarik. Divisi ini dapat terlibat dalam berbagai
hal, seperti perlindungan paten, pendisiplinan peraturan, atau desain produk. Divisi ini
juga bertugas untuk mengecek kualitas sistem pabrik atau meminimalkan dampak
lingkungan dari kegiatan pabrik. Pekerjaan di divisi ini sangat bervariasi, mulai dari projek
praktis, sampai merencanakan bagaimana kita melakukan pekerjaan kita di masa depan.
R & D ini disusun untuk mendukung bidang inovasi penting :
- Discover, memberikan manfaat fungsional melalui teknologi produk baru
- Desain, menciptakan produk dan kemasan unggulan
- Deploy, menerapkan penyesuaian campuran untuk pasar lokal.

2. Marketing
Divisi marketing akan terlibat dalam berbagai kegiatan peluncuran produk dengan
menentukan proposisi, promosi, harga, strategi produk yang paling tepat, dan juga akan
bekerja dengan tim pengembangan pelanggan pada pendistribusian produk ke pasar yang
tepat.
Dengan pentingnya Marketing untuk memahami, menciptakan dan membangun
permintaan, lingkup pekerjaan seorang marketer menjadi sangat besar. Bekerja pada
kategori besar dan produk dalam lingkungan yang berubah sepanjang waktu,
meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan volume adalah pekerjaan yang menantang
sekaligus memuaskan.
Marketing dibagi menjadi dua bidang :
- Brand Development - Menciptakan visi yang menarik untuk brand dan
merencanakan pengembangan seluruh bagian pemasaran. Ini termasuk
komunikasi brand, inovasi dan renovasi serta proposisi melalui saluran yang
khusus.
- Brand Building - Menerjemahkan visi ke dalam konteks pasar lokal,
merencanakan aktivitas praktikal dan memastikan rencana tersebut dijalankan
dengan sempurna. Tugas utama tim ini adalah mendapatkan pangsa pasar dan
pendapatan, dengan cara memimpin keseluruhan operasional di nasional.
Marketer memiliki peran penting untuk berinteraksi dengan konsumen, melalui
brand kami, untuk mengkomunikasikan dan melibatkan konsumen dalam misi
sustainability.

3. Supply chain
Supply Chain memainkan peran penting dalam menyampaikan barang-barang PT.
Unilever Indonesia kepada pelanggan dan konsumen. Mulai dari sumber bahan baku untuk
produksi (procurement) sampai distribusi produk akhir (logistics & delivery). Dalam
pekerjaan ini ialah menjunjung keunggulan inovasi dan teknologi.
Proses Supply Chain PT. Unilever Indonesia memanfaatkan delapan disiplin ilmu:
teknik, manufaktur, pengadaan (procurement), logistik, layanan pelanggan (customer
service), perencanaan, kualitas dan keamanan. Di Supply Chain, tidak hanya berusaha
untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dengan memproduksi produk-produk terbaik,
namun juga memprioritaskan keamanan saat bekerja. Pabrik-Pabrik Unilever selalu
dikelola sebagai lingkungan yang aman dan nyaman untuk bekerja dan berinovasi, karena
karyawan merupakan aset yang penting bagi perusahaan.
Karir dalam Supply Chain terbagi dalam bidang-bidang berikut :
- Customer Service (Plan): Perencana Permintaan bekerja dengan menggunakan
berbagai model dan pengetahuan pasar untuk menentukan potensi penjualan.
Karena itu, sang perencana akan bekerja sama dengan pabrik untuk memenuhi
permintaan dengan biaya yang paling efektif.
- Supply Management / Procurement (Source): Optimasi biaya dan kualitas atas apa
yang kita beli melalui metode pengadaan material, kemasan, dan barang non-
produksi secara cerdas. Tim Supply Management mengeksplorasi cara-cara baru
untuk bekerja dengan pemasok dan memainkan peran penting dalam inovasi
teknologi.
- Manufakture (Make): tugas utama dari tim ini adalah untuk membuat produk
berkualitas tinggi dengan output dan biaya yang tepat. Sebagai insinyur,
tantangannya adalah untuk terus meningkatkan produktivitas mesin.
- Customer Service / Logistics (Deliver): Bertanggung jawab atas pengiriman
produk ke para pelanggan dan memastikan ketersediaan di setiap rak toko.
Peranannya termasuk manajemen order, bekerja sama dengan pergudangan dan
transportasi, dan memastikan produk selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.

4. Customer development
Tim Customer Development PT. Unilever Indonesia bermitra dengan pelanggan
untuk merintis produk, kategori dan konsep baru.
- Berfokus pada pembeli.
Baik itu manajemen kategori, mengembangkan dan menerapkan solusi dan
aktivasi brand / kategori, atau manajemen account yang berfokus pada omset,
keuntungan dan pangsa pasar, peran Customer Development di Unilever akan
mengarahkan anda untuk menyediakan keunggulan pada tren, kebiasaan dan
perilaku pembelanja (shopper)
- Fokus pada eksekusi
Dalam kemitraan dengan retailer, kami berfokus pada pelaksaan aktivasi di toko
yang brilian yang sesuai dengan perencanaan kategori.
- Berkolaborasi dengan pelanggan
Pendekatan inovatif kami untuk berkolaborasi secara konsisten diakui oleh
pelanggan kami.
Indonesia Colabortioni Center (ICC) mempromosikan kolaborasi dengan
memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan global, serta peralatan dan metode yang
unggul. Perencanaan Bisnis Bersama (Joint Business Planning) kami menyediakan
solusi bagi pelanggan, dari inovasi produk sampai eksekusi di toko.

5. Finance
Departemen keuangan di Unilever sangat penting untuk memastikan
pertumbuhan bisnis dan keberhasilan tim di setiap bagian dari perusahaan. Ketika
brand besar seperti Dove atau Clear dikembangkan, orang akan beralih ke divisi
finance untuk konsultasi keuangan. Sama halnya ketika kita membutuhkan strategi
penetapan harga baru, divisi finance akan berada pada garis depan.
Tantangan bagi seorang anggota divisi finance, adalah melihat laporan
keuangan terdahulu dan membantu perusahaan membuat keputusan penting setiap
hari.
Peran Finance dibagi menjadi:
- Finance Business Partner bekerja sama dengan departemen untuk membantu
mereka membuat keputusan keuangan yang sehat dan inisiatif drive.
- Controller menerapkan proses informasi manajemen untuk menciptakan nilai bagi
bisnis.
- Expertise Services bekerja di segala bidang mulai dari asuransi dan risiko, audit
internal, treasury sampai ke hubungan investor dan pensiun. Dengan
mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai strategi yang mendorong
pertumbuhan dan profitabilitas, anda akan berada di garis depan dalam evolusi
perusahaan untuk memenuhi tujuan.

6. Human resources
Bekerja di HR, memiliki kesempatan untuk mendukung dan mengembangkan
aset Unilever paling penting – sumber daya manusia - dengan memungkinkan mereka
untuk memberikan kinerja bisnis yang luar biasa. Di HR, tidak hanya menjadi bagian
dari budaya Unilever, para pekerja membantu menciptakan budaya tersebut.
Untuk berada di HR, harus memiliki minat yang tinggi terhadap orang-orang
dan bisnis yang menjadi bagian dari operasional pekerjaan, perubahan budaya
organisasi, pengembangan kepemimpinan, manajemen bakat, hubungan karyawan dan
penyelarasan.
- Business Partners
Bekerja sama dengan para pemimpin bisnis untuk memberikan agenda bisnis
melalui strategi terintegrasi. Mereka memastikan bahwa bakat, organisasi,
keterampilan, kemampuan dan budaya yang tepat terbangun untuk membina
hubungan kerja yang positif
- Expertise Team
Sumber solusi HR & saran (kebijakan, proses, sistem dan alat-alat) di bidang
kepemimpinan, pengembangan efektivitas pembelajaran, organisasi dan reward.
Expertise team menjadi bagian dari pengembangan solusi baru, sistem dan best
practices yang akan diluncurkan dalam wilayah, negara atau bahkan global.
- HR Services
Menyampaikan dan terus meningkatkan proses end-to-end HR seperti rekrutmen,
learning, reward, dan administrasi tenaga kerja. Mereka juga melacak, memantau
dan secara aggressive mengelola kinerja pelayanan untuk memastikan bahwa
pelayanan disampaikan dengan kualitas yang ditentukan dan dengan biaya yang
optimal.

7. Information technology
Sebagai sebuah bisnis global, Unilever perlu menjalankan bisnis secara lancar,
cerdas dan tetap memiliki cutting edge. Teknologi informasi harus bisa menyetir
efisiensi tersebut- mencipatakan cara kerja untuk meningkatkan operasi, memberikan
sistem yang lebih cerdas dan memberikan hasil yang lebih baik. Di departemen TI,
perusahaan mencari orang-orang yang menyeimbangkan passion pada teknologi dan
kemampuan bisnis. Para pekerja harus memiliki keinginan yang tinggi untuk
menciptakan efisiensi, kemampuan untuk mengerti kompleksitas dan dedikasi untuk
mendorong aktivitas lewat bisnis.
IT adalah departemen yang secara terintegrasi memfasilitasi cara kerja yang
lebih efektif dan kerjasama tim yang lebih dekat untuk mencapai competitive
advantage baik secara lokal maupun global.
Peran IT dibagi menjadi:
- Business partnering
Memberikan saran, bantuan dan keunggulan teknologi kepada bisnis untuk
memaksimalkan manfaat dari produk dan layanan yang tersedia.
- Services
Sumber kemitraan dengan vendor dan mengelola pemasok eksternal serta
negosiasi kontrak untuk terus meningkatkan pelayanan.

8. Communication
Tim Communications di Unilever memastikan stakeholder tetap mendapat
informasi tentang bisnis yang dijalankan.
Dalam departemen ini, tim difokuskan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif
ke audiens yang berbeda baik di dalam maupun di luar perusahaan - dari karyawan
sampai investor, jurnalis, pencari kerja, LSM, mitra bisnis, pelanggan dan konsumen.
Ini adalah peran mereka untuk melindungi reputasi Unilever dan berbagi
informasi tentang produk, tujuan dan nilai-nilai. Selain dikenal dengan reputasi brand-
brand Unilever, Unilever juga mendapatkan reputasi untuk komitmen perusahaan
pada sustainability, dan tim Communications perusahaan memainkan peran penting
dalam menyebarkan informasi tersebut.
- Tim Media Relations bertanggung jawab untuk berhubungan dengan pers,
sementara External Affairs kami memiliki spesialisi bekerja sama dengan
pemerintah, LSM dan badan-badan seperti kelompok kampanye dan think tank.
- Tim Digital Communications kami bertanggung jawab atas website perusahaan
kami Unilever.co.id yang dikemas dengan konten menarik dan memastikan situs
tersebut berjalan lancar. Dan tim editorial kami bertanggung jawab atas saluran
berita internal kami, memastikan karyawan mendapatkan informasi dan inspirasi
tentang berita Unilever dari Indonesia dan seluruh dunia.

Divisi Pada PT. Unilever Indonesia Cikarang Factory


Divisi pada PT. Unilever Indonesia Cikarang Factory selebihnya sama dengan yang ada pada
PT. Unilever Indonesia Rungkut, namun ada beberapa hal yang membedakan, diantaranya :
Inbound logistik
 Penerimaan bahan baku : bahan baku diterima oleh gudang pusat. Bahan baku
diberi kode, diinput di database persediaan umtuk memudahkan kontrol jumlah
persediaan yang tersedia, persediaan yang habis, dan persediaan yang baru di tambah.
 Pengendalian kualitas : pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen (Quality
Control Material). Departemen ini bertugas memastikan bahan baku yang masuk
digudang sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

Operation
 Proses produksi : dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan baku
sedemikian rupa hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Proses produksi ini
meliputi beberapa aktivitas seperti : penakaran, pencampuran, dan pengemasan. Setelah
dikemas, jumlah produk jadi tersebut diinput.
 Pengendalian produk : pengendalian produk dilakukan oleh departemen Quality
Control Product. Departemen ini bertugas memastikan bahwa produk yang diproduksi
sudah sesuai dengan standar kualitas yang sudah di tetapkan oleh PT.Unilever Indonesia
Tbk.

Anda mungkin juga menyukai