Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL DALAM


MEMPERSATUKAN NKRI

Disusun Oleh:

Nama : Yunita Rosiana


NPM : 18012010032
Jurusan : Manajemen

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAWA TIMUR
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia memiliki banyak keragaman budaya yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup
secara berdampingan, saling mengisi. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut
dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” .
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu
adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda.
Kesadaran akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu
di wujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.
Dewasa ini masih banyak masyarakat yang belum mempunyai toleransi yang
baik dengan banyaknya perbedaaan yang ada. Mereka masih belum menerima
perbedaan tersebut. Padahal untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, masyarakat
harus menempatkan dan menerapkan sistem integrasi nasional tersebut.
Di negara sebesar Indonesia, integrasi sosial tidak hanya terbatas pada
sekelompok masyarakat saja, melainkan mencapai lingkup negara yang biasa disebut
integrasi nasional. Pengertian integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional.
Ada dampak positif yang bisa kita rasakan bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah yang pada akhirnya dikelola untuk
kesejahteraan rakyat itu sendiri. Namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Dampak dari luasnya wilayah dan
beragamnya budaya, dapat menghasilkan berbagai macam karakter manusia yang dapat
memicu persatuan, kesatuan, bahkan perpecahan bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahan yang terkait dengan
Integrasi Nasional diantaranya :
1.2.1 Apakah definisi dari Integrasi Nasional ?
1.2.2 Pentingnya integrasi dalam masyarakat indonesia yang plural ?
1.2.3 Apa Maksud dari Pluralitas Masyarakat Indonesia ?
1.2.4 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi nasional?
1.2.5 Strategi integrasi yang tepat bagi bangsa indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian Integrasi Nasional.
2. Untuk mengetahui Maksud dari Pluralitas Masyarakat Indonesia.
3. Untuk mengetahui Proses dalam Integrasi Nasional.
4. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong Integrasi Nasional.
5. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan dalam membangun integrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahasa inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan kata
Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
a) Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan,hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru.Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan
karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan
bangsa Indonesia.
Intergasi nasional dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan berbagai aspek perbedaan
sosial budaya yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa..
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa.
Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai
integrasi yaitu:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budayadan sosial
dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional,membangun rasa
kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan padaikatan-ikatan yang lebih sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakankelompok-kelompok sosial
budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintahdengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yangdiperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yangditerima
demi mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan definisi tersebut, Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe integrasi :
1. Integrasi nasional
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit-elit massa
5. Integrasi tingkah laku(tindakan integratif)
Kelima pendekatan yang selanjutnya kami sebut sebagai faktor yang menentukan
tingkat integrasi suatu negara adalah:
1) adanya ancaman dari luar
2) gaya politik kepemimpinan
3) kekuatan lembaga-lembaga politik,
4) ideologi nasional
2.2 Pentingnya Integrasi
Banyak sekali pentingnya sebuah integrasi. Masyarakat yang terintegrasi dengan
baik merupakan harapan bagi setiap negara, salah satunya Indonesia. Sebab masyarakat
yang terintegrasi diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan belum
terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan masyarakat. Seperti halnya pada era
reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan suku,budaya dan agama bahkan
kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat mencapai tujuannya sehingga
dengan adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dapat
dilakukan.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh
sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya
integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi
yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi,
masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga
konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-
tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi
nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat
Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat
dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat
penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat
menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional
Di dalam Integrasi Nasional memiliki berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
Integrasi Nasional itu sendiri, berikut faktor-faktor integrasi nasional :
1. Faktor Pendorong Integrasi
Ada beberapa faktor pendorong integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
a) Adanya rasa senasib seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah
b) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda Tanggal 28 Oktober 1928
c) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e) Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
f) Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika

2. Faktor Penghambat Integrasi


Ada beberapa faktor penghambat integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
a) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama
yang dianut, ras dan sebagainya
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
d) Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
e) Kurangnya toleransi antargolongan

2.4 Problematika dan Solusi dalam integrasi nasional


Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut :
a) Geografi
Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri
adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar
pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang
mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang
memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b) Demografi
Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran
penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi
bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.
c) Ideologi
Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya
konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap
agama yang dianut dan agama lain.
d) Politik
Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai
ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering
mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak
ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam
masyarakat.
e) Ekonomi
Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian besar
penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat
Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat
miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar
yaitu melalui KKN.
f) Sosial Budaya
Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan sumber konflik
apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang
satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering
terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern
dengan kelompok yang relatif terbelakang.
g) Pertahanan Keamanan
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi
bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung
didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang
bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

2 Solusi
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional
adalah sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan
dari ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka mele starikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi
bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.
2.5 Strategi Integrasi
Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada
beberapa strategi yang mungkin ditempuh,yaitu:
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang
baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika
asimilasi ini menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa negara
mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang
ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan
identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak
bahwa upaya mewujudkan integrasinasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur
budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan.

2. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti
bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya
pembentuknya. Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh
pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh
unsur budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak
bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan dengan tetap menghargai unsur-
unsur budaya kelompok atau budaya lokal, walaupun penghargaan tersebut dalam
kadaryang tidak terlalu besar.

3.Strategi Pluralis
Paham Pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan
dalam masyarakat. Paham Pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatran pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat
untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dnegan strategi pluralis dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur
keragaman dalam negara. Baik suku, agama, buaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang serta hidup berdampingan secara damai. Jadi
Integrasi nasional diwujudkan dengan tetap ,menghargai terdapatnya perbvedaan-
perbedaan dalam msyarakat

2.6 Toleransi
1. Pengertian Toleransi
Toleransi dalam bahasa Belanda adalah “tolerantie” dan kata kerjanya
adalah “toleran”. Dalam bahasa Latin, “tolerare” artinya menahan diri, bersikap sabar
membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-or ang yang
memiliki pendapat berbeda.
Toleran mengandung pengertian bersikap mendiamkan, adapun toleransi adalah
suatu sikap tenggang rasa kepada sesamanya. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-
macam suku yang mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri, memeluk agama dan
menganut kepercayaan yang berbeda-beda akan tetapi mereka tetap satu bangsa
memiliki satu tanah air dan memiliki bahasa persatuan. Semboyan kita yaitu Bhinneka
Tunggal Ika

Macam-macam Toleransi
 Toleransi dalam pluralisme beragama
 Toleransi dalam pluralisme budaya
 Toleransi dalam pluralisme suku
 Toleransi mayoritas melindungi minoritas.
 Toleransi manusia dalam hidup bermasyarakat

2. Perilaku Toleran Sebagai Bentuk Nilai (Jati Diri) Kebangsaan


Perilaku toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan
dengan kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran
dan perasaan orang lain. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia multikultural. Dengan
pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang berkaitan
dengan keberagaman sosial budaya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah
pada pertentangan sosial yang dapat mengancam disintegrasi n asional
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain
yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa
Indonesia
2. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosial c iptaan Tuhan Yang Maha Esa
3. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
4. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki persamaan kedudukan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan
kewajiban asasi.
5. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai pemilihan
dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa,
bahasa, adat istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya

2.7 Ancaman dam Tantangan


 Ancaman
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
Ancaman dibedakan menjadi
a. Ancaman militer =>ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata serta
terorganisir dan sangat berbahaya.
Bentuk ancaman militer
1. perang saudara
2. agresi wilayah
3.sabotase untuk merusak instalasi militer
4. pemberontakan militer
5. pelanggaran wilayah oleh negara lain

b. Ancaman nonmiliter => ancaman yang tidak bersenjata tetapi jika dibiarkan itu
akan membahayakan bangsa.
Bentuk ancaman nonmiliter :
1. penyalahgunaan narkoba
2. korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
3. perusakan lingkungan
4. kemiskinan
5. kebodohan
6. lunturnya kesatuan dan persatuan bangsa

Selain itu ancaman juga dibedakan menjadi ancaman yang berasal dari dalam negeri dan
dari luar negeri
Ancaman dari dalam negeri berupa
1. kerusuhan
2. pemaksaan kehendak
3. pemberontakan bersenjata
4. keinginan untuk mengubah ideologi

Ancaman dari luar negeri berupa


1.penguasaan wilayah indonesia
2.pencurian kelayaan alam
3. penyelundupan barang
4.masuknya pesawat asing ke wilayah indonesia
 Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar tetap
utuh dan bersatu. Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama
yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim
dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara
illegal, kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak, masalah separatisme,
pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman terorisme dalam negeri dan sebagainya.
Dengan demikian, berdasar tantangan tersebut di atas, maka sebagai masyarakat
yang berada dalam NKRI wajiblah menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI
serta keselamatan bangsa. Sedangkan dalam perumusannya, kebijakan umum
pertahanan negara dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Negara dan proses
penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku Penasehat
Presiden RI.
Tujuan nasional merupakan kepentingan nasional yang abadi dan menjadi acuan
dalam merumuskan tujuan pertahanan negara, yang ditempuh dengan tiga strata
pendekatan yaitu pertama, strata mutlak, dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa Indonesia ; kedua, strata penting,
dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan
hubungan antar suku, agama, ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi
manusia dan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup ; dan ketiga, strata
pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia. Untuk mencapai
tujuan pertahanan negara tersebut, salah satunya diperlukan input sumberdaya TNI yang
bagus dan optimal. Masyarakat menuntut TNI untuk menjaga dan memelihara stabilitas
keamanan nasional tetapi jika input SDM secara intelektual, moral dan mental lemah
akan sangat kesulitan untuk mewujudkannya.

2.9 Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Memperkukuh Integrasi Bangsa


a) Membangun dan menghidupkan komitmen yang menjadikan perjalanan panjang
Indonesia untuk menyatukan dirinya. Dimulai dari Kebangkitan Nasional pada 1908,
Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945 harus terus dihadirkan hakikat
dan maknanya dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa Indonesia.
b) Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk membangun konsensus.
Kompromi dan kesepakatan adalah jiwa demokrasi. Penghormatan dan pengakuan
terhadap mayoritas diperlukan, tetapi perlindungan terhadap minoritas tetap tidak boleh
diabaikan.
c) Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kelembagaan itu diharapkan mampu
membangun mekanisme peleraian konflik untuk mencegah kecenderungan tindakan
represif dalam menyelesaikan konflik.
d)Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret. Tegas dan tepat dalam segala
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, juga semua wilayah.
e) Pentingnya memiliki kepemimpinan yang arif dan efektif dalam pembinaan
integrasi nasional.

2.10 Kebhinekaan Bangsa Indonesia


Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu
Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma
(Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan
bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan
masyarakat Majapahit.
Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan
dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya
kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai
kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri atau
daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya
negara kita ini akan terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika
dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.

2.11 Strategi yang Digunakan untuk Menciptakan Integrasi Bangsa Indonesia


a)Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air, dan rasa
persaudaraan supaya tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b)Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primordialisme sempit pada setiap
kebijaksanaan dan kegiatan, sehingga mencegah terjadinya KKN.
c)Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecah belahan
dari pihak luar dan kaki tangannya.
d)Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir- butir
Pancasila dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi
bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi

2.15 Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Peran serta rakyat dalam keutuhan NKRI dapat dilakukan diberbagai
lingkungan kehidupan, baik lingkungan keluarga , masyarakat dan juga sekolah dengan
cara berbacam-macam dari yang paling mudah diterapkan hingga yang paling sulit
untuk diterapkan.
1. Di lingkungan keluarga
Contoh partisipasi di lingkungan keluarga antara lain sebagai berikut:
a)Melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur
b)Senantiasa rajin belajar bagi anggota keluarga yang masih bersekolah
c)Ikut menjaga harta benda keluarga
d)Patuh dan taat terhadap tata krama dan aturan keluarga
2. Di lingkungan masyarakat
Contoh partisipasi di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut:
a)Melaksanakan kerja bhakti yang diadakan oleh kampung sesuai kemampuan
b)Melaksanakan kegiatan ronda malam bagi warga yang sudah dewasa
c)Membuang sampah pada tempatnya
d)Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dalam lingkungan keluarga
3.Di lingkungan sekolah
Contoh partisipasi di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut:
a)Menaati tata tertib yang berlaku di sekolah
b)Menggalang kerjasama antar teman tanpa memandang latar belakang agama, suku, ras
dan golongan
c)Hidup rukun dengan warga sekolah
d)Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara,
terutama negara-negara yang usianya masih relatifmuda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala
perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya
negara tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda. Sejak
proklamasi kemerdekaan sampai sekarang negara Indonesia masih menghadapi
persoalan bagaimana menyatukan penduduk Indonesia yang didalamnya terdiri dari
berbagai macam suku, memeluk agama yang berbeda-beda, berbahasa dengan bahasa
daerah yang beranekaragam, serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama
lain, untuk menjadi satu entitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam perjalanan membangun kehidupan
bernegara ini, kita masih sering dihadapkan pada kenyataan adanya konflik atar
kelompok dalam masyarakat, baik konflik yangberlatarbelakang kesukuan, konflik antar
pemeluk agama, konflik karenakesalahpahaman budaya, dan semacamnya. Hal itu
menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh ini masih belum
tuntas perlu terus dilakukan pembinaan. Walaupun harus juga disadari bahwa integrasi
nasional dalam arti sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan, dan konflik di antara
sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkan sama sekali. Tulisan ini akan memaparkan
kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai macam perbedaan dan upaya
mewujudkan integrasi nasional dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-
perbedaan tersebut.
3.2 Saran
Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui apakah Integrasi Nasional serta
berbagai faktor yang mempengaruhi dan pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa
Indonesia. Dengan mengetahui pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia.,
diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang baik dan mampu melaksanakan proses
pemersatuan perbedaan perbedaan yang ada pada negara kita sehingga terciptanya
keserasian dan tidak adanya konflik dalam negara ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.

Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-


penteingnya-integrasi-nasional.org/wiki)

Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat
Cina, gramedia, Jakarta.

Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi.


Bumi aksara, Jakarta.

Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.

Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)

Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-


penteingnya-integrasi-nasional.org/wiki)

Anda mungkin juga menyukai