Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yunita Rosiana

NPM : 18012010032

Manajemen Operasional F012

#Bela-belain Pake Almet karena kangen Yupien beserta isinya Pak 🙏 + ini saya mengerjakan
menggunakan HP jadi, mau Selfi hpnya dipakai buat ngetik. Terimakasih Pak Feliks atas
semuanya, stay safe ya pak..

• 1. Apakah Netting Out Inventory, jelaskan dan berikan contohnya


Netting Out Inventory merupakan proses perhitungan kebutuhan bersih untuk setiap
periode selama waktu perencanaan.
Netting (Perhitungan Kebutuhan Bersih), Kebutuhan Bersih (NR) dihitung sebagai
nilai dari Kebutuhan Kotor (GR) minus Jadwal Penerimaan (SR) minus Persediaan
Ditangan (OH). Kebutuhan bersih dianggap nol bila NR lebih kecil dari atau sama
dengan nol.

Contoh Proses
Netting a. Data XXX
Desc Period
0 1 2 3 4 5 6 Total
Gross Require 5 20 10 30 10 10 85
Schduld Rcpts .. 30 .. .. .. .. ..
On Hand 25 .. .. .. .. .. .. 25

b. Proses Perhitungan
t GRt SRt OHt GRt – SRt - OHt NRt
1 5 .. 25 -20 ..
2 20 30 20 -30 ..
3 10 .. 30 -20 ..
4 30 .. 20 10 10
5 10 .. 0 10 10
6 10 .. 0 10 10
 85 30

c. Hasil Perhitungan
Desc Period
0 1 2 3 4 5 6 Total
Gross Require 5 20 10 30 10 10 85
Schduld Rcpts .. 30 .. .. .. .. ..
On Hand 25 20 30 20 .. .. .. 75
Not Require .. .. .. 10 10 10 30

CARANYA:
• Kita punya persediaan 25 unit (OH0), di periode 1 kita harus menjual 5 unit
(GR1), jadi sisa persediaan kita adalah: 25-5 = 20 unit (OH1). Persediaan kita
tinggal 20 unit (OH1), di periode 2 ada permintaan 20 unit (GR2), jadi sisa
persediaan kita adalah: 20-20 = 0, namun pada periode tersebut, dalam "catatan
status persediaan", telah terjadwal bakal datang pesanan sebesar30 unit.
Jadi perhitungan sisa persediaan menjadi: OH1+SR-20 = 20+30-20 = 30 unit.

• 2. Apakah Lot Sizing, jelaskan dan berikan contohnya !


Teknik lot sizing merupakan ukuran lot sizing (kuantitas pesanan) untuk memenuhi
kebutuhan bersih satu atau beberapa periode sekaligus. Dalam penerapan metode MRP
penentuan ukuran pesanan (lot) yang digunakan merupakan faktor yang terpenting.
a. Sebagai contoh, Perusahaan A menetapkan bahwa pemesanan hanya dapat dilakukan
per pack yang berisi 60 material , dan perusahaan B membutuhkan 15 unit material,
maka perusahaan B harus memesan material sebanyak 4 pack. Ukuran pack yang
harus dipesan disebut lot (satuan pembulatan). Contoh lain, perusahaan Adi Wijaya
akan memesan material sebanyak 30 unit, akan tetapi alat tranportasi hanya mampu
mengangkut material sebanyak 15 unit. Maka perusahaan harus melakukan pemesanan
sebanyak dua kali lot. Teknik pemesanan seperti ini bertujuan untuk meminimasi
biaya pemesanan dan biaya simpan dari material. Dan teknik pemesanan ini
dinamakan lot sizing.

3. Apakah Time Phasing Requirement, jelaskan dan berikan contohnya !


Sistem MRP juga dikenal sebagai perencanaan kebutuhan berdasarkan tahapan waktu
(Time-phase requirements planning). MRP mengendalikan inventori dan produksi
dengan menggunakan konsep Time-phasing yakni penghitungan waktu penyelesaian
produk akhir dimana perhitungan berjalan mundur untuk menentukan kapan setiap
komponen harus dipesan.
Time phased MRP dimulai dengan mendaftar item pada
MPS untuk:
• Menentukan jumlah semua komponen dan material yang dibutuhkan untuk
produksi.
• Menentukan waktu komponen dan material dibutuhkan.

• Time phase plan adalah penyajian plan (rencana) dimana semua data
(demand,order,inventory) disajikann dalam time bucket.
• Time bucket adalah pembagian planning period yang digunakan dalam
MPS/MRP. Panjang time bucket :

Contoh dalam Kegiatan :


Diketahui
Sebuah perusahaan manufaktur hendak menetukan besarnya lot. Berikut ini informasi yang
didapat:
• Cost per komponen atau harga per komponen : 10$
• Order atau set-up cost per order (SC) atau biaya pesan per pemesanan : 47$
• Carrying Cost/week atau Holding Cost (HC) atau biaya simpan per minggu 10%
• Kebutuhan bersih minggu ke-1 sebanyak 50 unit, minggu ke-2 sebanyak 60 unit, minggu
ke-3 sebanyak 70 unit, minggu ke-4 turun menjadi 60 unit, mingu ke-5 sebanyak 95 unit,
minggu ke-6 sebanak 75 unit, minggu ke-7, 60 unit dan minggu ke-8 sebanyak 55 unit.

Keterangan
HC = biaya simpan. Dihitung dengan cara End Inventory x biaya simpan perminggu
Misalnya pada minggu pertama End Inventory = 0 dan biaya simpan per minggu = 10% x 10 = 1,
maka HC = 0 x 1 = 0

SC = biaya pesan setiap kali pesan. Dihitung dengan cara: product quantity x biaya pesan setiap
kali pemesanan
Misalnya pada minggu pertama, Net Requirement = 50 dan product quantity = 50 jadi
pemesanan hanya dilakukan 1x, sedang biaya pesan setiap kali pemesanan sebesar 47, maka SC
= 1 x 47 = 47.

Hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa bila digunakan
untuk 8 minggu adalah 376

Anda mungkin juga menyukai