Anda di halaman 1dari 7

BISNIS INTERNASIONAL PT UNILEVER TBK.

AMI SITI ALAWIAH 66180075

MELIANA FEBRIANTI 66180068

RIZAL HAPIAN 66180019

MUTIARA DEWI 66180107

RISMA PITRIAH 66180103

MUHAMMAD IZYRA AL MUNAWAR 1965140015

DINA ARIFAH MAHA 1805160454

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
2021
LATAR BELAKANG
PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang sudah ada d
i Indonesia sejak tahun 1933, yang sebelumnya bernama Lever’s Zeepfabrieken N.V. Kemudi
an pada tahun 1980 namanya berubah menjadi PT Unilever Indonesia, dan pada tahun 1997,
berubah nama lagi menjadi PT Unilever Indonesia.Tbk. PT Unilever Indonesia melakukan Ini
tial Public Offering tanggal 11 Januari 1982 dengan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak
9.200.000 lembar, dan per Des 2011 jumlah saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta s
ebanyak 7.630.000.000 lembar. Saat ini PT Unilever Indonesia memiliki 43 brand yang terdir
i dari 27 brand pada Home and Personal Care, serta 16 brand pada food and beverages. Bersu
mber dari Laporan Tahunan 2011, produk dari Home and Personal Care ini berkontribusi seb
esar 73,3% terhadap total penjualan PT Unilever, sedangkan produk dari food and beverages
berkontribusi sebesar 26,7% terhadap penjualan Unilever. Produk yang pertama kali dibuat ol
eh PT Unilever Indonesia adalah margarin Blue Band dan sabun Lux. Pada tahun 1942 PT U
nilever Indonesia sempat berhenti beroperasi akibat Perang Dunia ke dua yang saat itu terjadi
dan tahun 1945 Unilever beroperasi kembali.
Unilever merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang sudah mengelua
rkan puluhan Brand yang nyatanya sukses di terima oleh masyarakat dengan baik. Berdasarka
n situs resminya (www.unilever.co.id) hampir 2 Miliar produk Unilever digunakan oleh masy
arakat di seluruh dunia setiap harinya.
Unilever memiliki beberapa program Corporate Social Responsibility yang dilaksanak
an melalui brand-brand yang dinaunginnya dalam usaha menciptakan kualitas hidup yang leb
ih baik. Salah satu aksi tersebut adalah kampanye “Cuci Tangan Pakai Sabun” yang dilaksana
kan oleh Lifebuoy. Kampanye “Cuci Tangan Pakai Sabun” atau CTPS bertujuan untuk meng
edukasi masyarakat agar memiliki gaya hidup sehat dan berkualitas.
Hal tersebut mengungkapkan betapa pentingnya Corporate Social Responsibility dala
m perusahaan. Setiap perusahaan di Indonesia harus merubah orientasi bisnisnya yang tadiny
a hanya sebatas profit atau keuntungan, menjadi focus juga kepada lingkungan sekitarnya. Se
cara harfiah Corporate Social Responsibility seringkali diterjemahkan sebagai kegiatan ‘sumb
angan’ dari perusahaan, padahal jika ditelisik lebih jauh itu hanya merupakan sebagian kecil
dari Corporate Social Responsibility itu sendiri.
MENGAPA TERTARIK MEMILIH PERUSAHAAN UNILEVER
Karena, unilever menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang sudah men
geluarkan puluhan Brand yang nyatanya sukses di terima oleh masyarakat dengan baik. Prod
uk yang dijual dipasaran, sangat diminati oleh konsumen dan juga segala kalangan masyaraka
t. Hal ini dikarenakan barang yang diproduksi sangatlah berkualitas dan dijual dengan harga y
ang cukup terjangkau dan bahkan Unilever memiliki strategi management yang baik dalam b
ersaing dan memiliki kemampuan untuk tetap bertahan dalam dunia industri.
Tanggung jawab sosial Unilever cukup mengesankan dengan mendirikan Yayasan Un
ilever Indonesia Peduli sebagai bukti bahwa Unilever sangat peduli kepada masyarakat dan li
ngkungan setempat demi pencapaian hidup yang lebih baik. Selain itu, Unilever juga sering
mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial berdasarkan brand-brand terkenal, seperti
kampanye cuci tangan dengan Sabun (Lifebuoy), program edukasi kesehatan gigi dan mulut
(Pepsodent), program pelestarian makanan tradisional (Bango) dan program memerangi kelap
aran serta membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi.
Meningkatkan manfaat sosial yang positif dan mengurangi jejak lingkungan adalah du
a tujuan besar yang terus menerus diupayakan oleh Unilever. Bahkan Unilever memiliki strat
egi besar yang dinamakan Unilever Sustainable Living Plan (USLP). Unilever telah mencatat
beberapa pencapaian yang memiliki dampak positif terhadap sosial dan lingkungan melaui pr
ogram-program berbasis kemasyarakatan dan beragam inovasi yang dijalankan, mulai dari pr
ogram kesehatan dan kebersihan, kelestarian lingkungan, sampai peningkatan penghidupan m
asyrakat Indonesia mulai dari petani sampai pemilik toko.

CONTOH KASUS (RANGKUMAN)


Kronologi Unilever Menang Melawan Orang Tua Di Sengketa Merek Pasta Gigi

Orang Tua (HardWood) dan Unilever merupakan merupakan brand mempunyai supre
me atau banyak produk yang dimiliki dibawahnya salah satu contohnya adalah pasta gigi.Jak
arta – Unilever akhirnya lepas dari denda 30 miliar dari kasus sengketa. Sebab, gugatan pasta
gigi yang dibuat oleh Orang Tua itu ditolak Mahkamah Agung (MA).

Yang dipermasalahkan HardWood kepada Unilever adalah pasta gigi Pepsodent stron
g yang sebelumnya HardWood lebih dulu mengeluarkan pasta gigi yaitu Formula Strong Prot
ection 12 Mei 2020 Perusahaan induk Orang Tua, Hardwood Private Limited, melakayangka
n ke PN JakPus. Hardwood (Orang Tua) mendaftarkan merek Formula Strong yang terdaftar
IDM000258479 kelas 3, yaitu pasta gigi, sediaan-sediaan untuk membersihkan gigi palsu, ob
at gosok gigi, obat kumur, dan larutan kumur bukan untuk keperluan medis.

Isi gugatan yang diminta HardWood : Menyatakan tergugat telah melanggar Merek
“Strong”, daftar nomor IDM000258478, Kelas 3, milik penggugat, sejak tahun 2019 sampai d
engan saat ini. Menghukum Unilever (tergugat) untuk membayar ganti rugi kepada Orang Tu
a (penggugat) sebesar Rp. 108,040,382,324,- , dengan perincian Kerugian Materiil sejumlah
Rp. 33,040,382,324,- dan kerugian Immateriil sejumlah Rp. 75,000,000,000 tergugar harus m
embayar seluruh biaya perkara.

Akan tetapi Unilever menjawab dari gugatan tersebut, mengatakan berdasarkan UU d


an yurisprudensi tetap Mahakamah Agung, tergugat menilai bahwa merek-merek “PEPSODE
NT STRONG 12JAM” yang digunakan oleh tergugat secara jelas meyakinkan tidak memiliki
persmaan pada pokoknya dengan merek “STRONG” nomor pendaftaran IDM000259478 mili
k Penggugat. Merek “PEPSODENT STRONG 12JAM” mengingat tidak terdapat kesan kemi
ripan dari segi bentuk dan kombinasi unsur, konsep, cara penempatan dan susunan unsur pem
bentuk merek.

Sebelumnya PN Jakpus mengabulkan seluruh permintaan dari penggugat akan tetap U


nilever mengajukan permohonan kasasi yang pada akhirnya PN Jakpus mengumumkan bila p
ermohonan kasasi Unilever Indonesia dikabulkan.

PENERAPAN FDI YANG DILAKUKAN OLEH PT UNILEVER

FDI merupakan bentuk penanaman modal yang dilakukan perusahaan untuk memperl
uas jangkauannya secara lintas batas negara asl. Hubungan FDI terdiri dari perusahaan induk
dan afiliasi asing yang bersama-sama membentuk bisnis internasional atau perusahaan multin
asional. Penanaman modal secara FDI banyak dilakukan saat globalisasi. Hal tersebut dikareb
akab terdapat kemudahan akses transportasi dan kebutuhan untuk mencari pasar yang lebih lu
as dan menjanjikan selain pasar domestik. Bentuk-bentuk FDI adalah dengan melakukan mer
ger, akuisisi dan Join Venture.

Bentuk penerapan FDI yang dilakukan oleh perusahaan PT. Unilever adalah J
oint Venture, Joint Venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang
berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kek
uatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Dengan membentuk usaha ini PT. Unilever
mempuntai keuntungan, Salahsatu contoh usaha patungan yang dijalin oleh Unilever a
dalah dengan Europeand Asia Commercial Company (EAC), yaitu perusahaan yang
memproduksi deterjen dan berbagai produk rumah tangga di Myanmar. Penggabunga
n antara Unilever di Myanmar dengan EAC ini kemudian membentuk UnileverEAC
Myanmar Company Limited. EAC dan Unilever memiliki komitmen yang sama dala
m memperbaiki lingkungan dan kehidupan masyarakat dinegara Myanmar. Sebagai re
alisasinya, Unilever telah memberikan pendidikan tentang kebersihan kepada anak-an
ak di Myanmar dengan menggunakan mereknya yaitu Lifebuoy dan Signal.

Manfaat FDI perusahaan PT Unilever di Indonesia

CARA YANG DILAKUKAN UNILEVER UNTUK PASAR LUAR NEGERI

Strategi Unilever Untuk menjadi perusahaan global seperti saat ini, tentu ada strategi-
strategi yang diterapkan oleh Unilever sehingga mampu menjadi perusahaaninternational yan
g dikenal oleh dunia. Strategi-strategi tersebut antara lain :

1. Pembukaan cabang dan ekspor-impor di berbagai negara


Strategi utama yang dilakukan Unilever untuk memasuki pasar global adalah dengan
membuka cabang perusahaan dan memberikan investasi diberbagai negara, antara lain
Filipina, Indonesia, Australia, Vietnam. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian me
mproduksi berbagai produk Unilever yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat se
tempat, baik itu di bidang makanan, minuman, pembersih, maupun perawatan tubuh,
yang kemudian di ekspor ke negara-negara lain. Sebagai contoh, PT Unilever Indones
ia Tbk telah memproduksi berbagai produk seperti Royco dan kecap Bango, dan kem
udian di ekspor ke lebih dari 20 negara. Hingga saat ini, produk unilever telah tersebar
di lebih dari 190 negara, dengan menguasai lebih dari 400 merek di dunia.
2. Joint venture
Selain membuka cabang di berbagai negara dan melakukan kegiatan ekspor-impor, str
ategi lain yang digunakan Unilever untuk memasuki pasarglobal adalah dengan melak
ukan Joint Ventures atau usaha patungan. Salahsatu contoh usaha patungan yang dijali
n oleh Unilever adalah dengan Europeand Asia Commercial Company (EAC), yaitu p
erusahaan yang memproduksideterjen dan berbagai produk rumah tangga di Myanmar.
Penggabungan antara Unilever di Myanmar dengan EAC ini kemudian membentuk
UnileverEAC Myanmar Company Limited. EAC dan Unilever memiliki komitmenya
ng sama dalam memperbaiki lingkungan dan kehidupan masyarakat dinegara Myanm
ar. Sebagai realisasinya, Unilever telah memberikan pendidikantentang kebersihan ke
pada anak-anak di Myanmar dengan menggunakanmereknya yaitu Lifebuoy dan Sign
al.
3. Bermitra dengan organisasi dunia
Sebagai perusahaan yang sudah bertingkat internasional, PT Unilevermelakukan berb
agai kemitraan dengan beberapa organisasi dunia untukmembantu meningkatkan kese
jahteraan masyarakat dunia. Organisasi-organisasi tersebut yaitu :
 Oxfam Kemitraan antara Unilever dan Oxfam adalah mengenai upaya mengurangi
kemiskinan dengan memperkerjakan individu terutama wanita dan peningkatan nu
trisi (menyediakan air minum yang bersih).
 Population Services International (PSI) Unilever bekerjasama dengan PSI bertujua
n untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Kenya, Vietnam, dan Zimbabwe a
kan pentingnyamencuci tangan dengan sabun. Bersama PSI dan Pure it, Unilever j
uga menyediakan air minum yang bersih dan aman di India.
 Save the Children Kerjasama yang dijalin Unilever dengan Save the Children ini b
ertujuan untuk membantu mengurangi angka kematian anak-anak dan ibunya akib
at kelaparan atau karena penyakit-penyakit yang lazim seperti diare dan radang pa
ru-paru. Bantuan yang diberikan berupa tenaga kesehatan, nutrisi dasar, dan interv
ensi penyelamatan hidup

GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT UNILEVER TBK.


Kita sering mendengar banyak perusahaan yang terpuruk karena tata pemerintahan se
buah perusahaan tersebut tidak baik sehingga banyak fraud atau praktik korupsi, kolusi dan n
epotisme (KKN) yang terjadi, sehingga terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para
investor, yang mengakibatkan tidak ada investor yang mau membeli saha perusahaan tersebut.
Artinya, bisa dikatakan jika perusahaan tersebut tidak menerapkan Corporate Governance de
ngan baik.
Good Corporate Governance (GCG) adalah seperangkat peraturan yang mengatur, me
ngelola dan mengawasi hubungan antara para pengelola perusahaan dengan stakeholders disu
atu perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melakukan peningkat
an pada kualitas GCG menunjukan peningkatan penilaian pasar, sedangkan perusahaan yang
mengalami penurunan kualitas GCG, cenderung menunjukan penurunan pada penilaian pasar
(Cheung, 2011).
PT Unilever Indonesia Tbk, Merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan prins
ip-prinsip GCG kedalam kegiatan bisnisnya yang dituangkan dalam Code of Bussiness Princi
ples (CoBP) dan nilai-nilai (value) yang merupakan pedoman bagi perilaku manajemen, kary
awan, pemegang saham dan mitra kerjanya.
berdasarkan data dari The Indonesia Institute of Corporate Governance (IIGC) PT Uni
lever merupakan salah satu perusahaan yang ikut bergabung secara sukarela dalam penelitian
tentang penerapan GCG sejak pada tahun 2001 smapi tahun 2003. Dan pada waktu itu pula P
T Unilever pertama kalinya menerapkan kebijakan penerapan Good Corporate Governance p
ada kegiatan bisnisnya.
Sebagai tolak ukur kemajuan perusahaan kita dapat menggunakan laporan keuangan p
erusahaan yang dalam jangka waktu tertentu selalu dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Ke
mudian selanjutkan dianalisis, dari situ kita tentunya mengetahui kondisi perusahaan, apakah
mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran.
Berkat penerapan GCG (Good Corporate Governance) tersebut menurut Muhammad
Saleh (Direktur Corporate Relation PT Unilver Indonesia Tbk.) perusahaan ini setiap tahunny
a terus mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.
Adapun penghargaan-penghargaan yang telah didapat sebagai berikut:
Pada tahun 2002 PT Unilever mendapatkan penghargaan “Good Corporate Governanc
e Committed to Corporate Governance” dari Finance Asia, “best Corporate sosial Responsibil
ities” dari Frontier dan Tempo Media Group, “Best in corporate Governance- Indonesia” dari
The Asset-Bechmark Magazine.
Pada tahun 2003, kembali PT Unilever menerima berbagai penghargaannya terutama
penghargaan atas penerapan GCG dalam perusahaan tersebut, diantaranya: “Environment Ex
cellence Award 2003 dari Asian Corporate Social Responsibility Forum; Asia’s Best Compan
ies Award 2003 dari Finance Asian Magazine, dimana CFO Unilever terpilih sebagai CFO ter
baik diIndonesia; Economies Value Added (EVA) Award 2003 dari Majalah SWA dan Mark
Plus; Best Corporate Strategy; Best Financial Manajement, Best Focuson Shareholder Value
dan Best Corporate Governance 2003 for Indonesia dari Adia Money; The Best in corporate
Governance dari Asset Benchmark Corporate governance survey 2003; 200 Asia’s leading C
ompanies dari Far Eastrern Economies Review Magazine dimana Unilever menempati temop
at kedua; 20 Dream Companies 2003 dari Majalah Warta Ekonomi dimana Unilever menemo
ati urutan kedua.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari komitmen yang sungguh-sungguh terhadao p
enerapan prinsip GCG dalam Bisnisnya, yang diterjemahkan dalam CoBP yang dijadikan ped
oman berusaha dari Unilever tersebut.

Anda mungkin juga menyukai