Anda di halaman 1dari 3

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Tindak Pidana Korupsi yang diampu Oleh

Dr. Eny Suastuti. S.H, M.Hum

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Faza Wahyu A (088)

Nadya Rafika (090)

Ardha Mega W (091)

Novita Nur W (094)

Merlin Syafira (096)

PROGAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2020

Putusan
Nomor 2/pid.sus-TPK/2019/PN.MnK
Perkara ini terletak di pengadilan tindak pidana korupsi pada pengadilan negeri monokwari
Terdakwa atas nama GETRIDA MANDOWEN,SE
PRIMAIR:
Terdakwa GETRIDA MANDOWEN selaku Bendahara APBD pada BAWASLU Prov. Papua Barat
Tahun 2014 bersama-sama dengan saksi MUHAMMAD IDRUS, SH selaku Sekertaris BAWASLU
Prov. Papua Barat Tahun 2014 (dituntut didalam berkas terpisah) dan ALFREDO NGAMELUBUN,
SH.MH selaku Ketua BAWASLU Prov. Papua Barat Periode 2012 s/d 2017 (disidik dengan berkas
perkara terpisah)pada bulan Maret Tahun 2014 atau pada suatu waktu ditahun 2014,
bertempat di Kantor BAWASLU Prov. Papua Barat di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua
Bara.
Sedangkan dana hibah dikeluarkan oleh Ketua Komisioner membuat Nota Dinas terkait
kebutuhan anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dibiayai oleh dana HIBAH APBD;
Nota Donas tersebut ditujukan kepada Sekertaris Bawaslu PB sdr MUHAMAD IDRUS setelah itu
Sdr. MUHAMAD IDRUS Nota dinas tersebut diteruskan ke Bendahara APBD terdakwa GETRIDA
MANDOWEN untuk membuat CHEQUE senilai besarnya dana yang diperlukan dan CHEQUE
tersebut ditanda-tangani oleh Bendahara APBD GETRIDA MANDOWEN dan Sekertaris Bawaslu
PB MUHAMAD IDRUS selanjutnya CHEQUE tersebut dimasukan ke Bank BNI cabang Manokwari
untuk diproses dan setelah itu dana tersebut diproses dan diambil secara Tunai; maka
diserahkan semuanya dengan kwitansi kepada Ketua Komisioner Bawaslu PB untuk
dipergunakan sesuai kebutuhan.
2014
Tahun 2014 ada dana HIBAH dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Kepada BAWASLU Papua
Barat senilai Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dari pengajuan senilai Rp. 5.000.000.000
(lima milyar rupiah); Awalnya sekitar bulan Februari 2014 kami (Komisioner yang terdiri dari sdr
Alfredo Ngamelubun selaku Ketua, Isac Waramori selaku Anggota, Karel Suebuselaku anggota,
Terdakwa selaku sekretaris BAWASLU Papua Barat, Terdakwa sendiri selaku Bendahara APBD
dan sdri. Maxda Rini selaku bendahara APBN) melakukan rapat mengenai kebutuhan yang tidak

terakomodir oleh dana APBN dimana dana APBD siap membackup/membantu selanjutnya
Komisioner membuat rincian kebutuhan berdasarkan bagian Pengawasan, bagian Hukum dan
bagian SDM kemudian rincian kebutuhan yang telah disiapkan oleh komisioner tersebut
diserahkan kepada Sekretaris BAWASLU Papua Barat untuk dibuatkan format permohonan
dana HIBAH kepada Pemerintah Prov. Papua Barat

Selanjutnya Terdakwa dan Muhammad Idrus membawa permohonan tersebut kepada


SEKDA Papua Barat tembusan kepada Gubernur Papua Barat, Kepada BPKAD selanjutnya
sekitar pertengahan tahun 2014 saksi dapat informasi dari Muhammad Idrus bahwa dana
HIBAH sudah ada sehingga Terdakwa dan Muhammad Idrus ketemu pak ELSON IMBIRI dan
kami masukan Permohonan Pencairan dana kepada Bagian Umum kemudian kami disuruh
membuka rekening atas nama BAWASLU Propinsi Papua Barat padaBank BNI Manokwari, KTP
(Ketua dan Sekretaris BAWASLU) setelah kami tunggu sekitar 2-3 minggu kemudian kami dapat
informasi bahwa dana sudah ada dalam rekening BAWASLU Papua Barat sebesar Rp.
2.000.000.000 (dua milyar rupiah) dan kemudian akan dicairkan berdasarkan kebutuhan dan
Dana tersebut seluruhnya telah digunakan dan telah dipertanggungjawabkan;

Penggunaan dana HIBAH untuk kebutuhan yang tidak terakomodir oleh dana APBN dan
mekanisme penggunaan dana yaitu sekretaris akan sampaikan kepada Terdakwa untuk
permintaan dana dan Terdakwa akan konfirmasi kepada komisioner setelah itu Terdakwa dan
Muhamad Idrus ke Bank untuk mencairkan dana sesuatu kebutuhan dan Terdakwa serahkan

langsung kepada komisioner/kepala bidang yang melakukan permintaan.

Anda mungkin juga menyukai