Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausah
aan 1

Modul Standar untuk


digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana

Fakultas
Ilmu Komputer

Program
Studi
Sistem
Informasi

Tatap
Muka

14

Kode MK

Disusun Oleh
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Abstract

Kompetensi

Modul pada pertemuan 14 berisi


tentang Mengenali peluang dalam
berwirausaha.

Mahasiswa diharapkan akan dapat


mamahami cara mengenali Peluang
dalam berwirausaha.

Mengenali Peluang dalam


Berwirausaha
Mengenali Hingga Memilih Peluang Usaha yang Tepat
banyak pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit,
menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan
akhirnya frustasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun meskipun
memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum tentu
bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika modal yang dimiliki
pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tentu akan membuat
kondisi semakin sulit.
Dalam kondisi seperti itu, apa yang harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan
mimpi menjadi orang sukses tanpa persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidak jelas.
Kerugian besar yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya dapat
dihindari atau paling tidak dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa memilih usaha yang
benar-benar tepat, sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai
atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut.
Untuk memilih usaha yang sesuai dengan kondisi kita sebenarnya juga tidak terlalu
sulit. Kita dapat memilih usaha yang sesuai dengan kondisi di sekitar lingkungan kita sendiri.
Seperti di lingkungan keluarga, di lingkungan kantor, atau di lingkungan komplek
perumahan, di kampus, atau di mana pun kita berada.
Kita tidak perlu harus membuat usaha yang terlalu muluk-muluk. Cukup sederhana
saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada
di sekeliling kita. Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak
mungkin dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi penting
yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan peluang dan ancaman
(strengths, weakness, opportunities and threats) atau lebih dikenal dengan SWOT.

201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT ;
A. KEKUATAN
Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah di
dapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat
dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mal dapat dikembangkan menjadi koskosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi.
B. KELEMAHAN
Melihat kelemahan yang dimiliki agar tidak memaksakan diri melakukan usaha yang
sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh:
sebaiknya jangan membuka usaha rental computer, tetapi tidak mengetahui sama sekali
keterampilan dalam mengoperasikan computer.
C. PELUANG
Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh:
membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin di
lingkungan perkantoran, dan lain-lain.
D. ANCAMAN
Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi, memiliki siklus hidup yang
pendek dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang
lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu
tentangnya atau bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.

Kita harus jeli melihat setiap peluang yang muncul di sekitar kita dan tidak perlu
bingung mencari ide untuk dijadikan peluang, karena idea tau gagasan ada di mana pun.
201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Ada banyak sekali peluang bisnis jika kita tahu bagaimana dan di mana menemukannya,
yang mungkin saja sudah ada dalam diri kita atau bahkan sudah di depan mata.
Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau
pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan:

Lihat barang-barang di sekeliling dan yang sedang kita gunakan

Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri

Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis

Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan

Baca Koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha

Baca buku kuning telepon (yellow pages)

Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus

Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat

Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya

Ikuti kursus kewirausahaan

Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya

Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar

Kunjungi pusat-pusat incubator bisnis

Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba

Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran-pameran lainnya

Kunjungi perusahaan pesaing

Kenali konsumen atau pelanggan potensial

Kenali agen, distributor, atau pedagang besar

Lakukan hobi dan wisata

Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi

Kunjungi lembaga penelitian dan universitas

Ikut seminar, forum diskusi, lokakarya, atau symposium

Kunjungiasosiasi dagang dan bisnis

Masuk sebagai anggota partai tertentu

Ikuti pertemuan alumni

Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi Negara

Dan masih banyak lagi

201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan akan
bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan
gagasan atau ide disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil.
Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi di sekitar kita. Selama masih ada
kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita
manfaatkan , misalnya ;
a. Mengenali kebutuhan pasar
Usaha berkembang karena ada permintaan, dan banyak bisnis kecil muncul karena
ada kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Seperti membidik pasar kaum muda
atau ABG, misalnya kosmetik, telpon genggam dengan fitur-fitur yang menarik dan
pulsa yang murah, factory outlet, atau membidik pasar di mana konsumen yang
sibuk dan sangat menghemat waktu jika hanya sekedar berbelanja dengan membuat
situs perdagangan secara online atau layanan antar barang.
b. Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran
Ide dari peluang ini adalah bukar yang pertama tetapi menjadi yang terbaik. Dulu ada
Pisang Pontianak, saat ini sudah ada produk turunannya seperti P-man, atau produk
yang melengkapi dari produk yang terlebih dulu ada seperti jasa katering dan antar
jemput di lembaga pendidikan, jasa penitipan anak di perkantoran, dan sebagainya.
c. Memadukan bisnis-bisnis yang ada
Usaha ini merupakan usaha yang terintegrasi seperti usaha kos yang dipadukan
dengan usaha penatu dan catering, usaha pemasaran terpadu yang meliputi media
cetak, televise, dan radio, dan sebagainya.
d. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi
Produk-produk seperti kamera digital, telepon genggam, computer, serta produkproduk fesyen dan tata rias model rambut funky, di mana produk-produk tersebut
berkembang sangat pesat di pasar, baik karena di dorong oleh perkembangan
kemampuan teknologi maupun karena selera pelanggan yang selalu berubah.
e. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata
setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa
Contoh: produk inovatif dari Sony yang di kembangkan dari ide gula-gula yang
terbuat dari agar-agar, yang di pandang bukan hanya sekedar makanan manis
kegemaran anak-anak, tetapi justru menjadi sebuah inspirasi dalam mendesain
pemutar (player) music digital Walkman Network.

201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

f.

Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku).


Contoh: banyak tempat-tempat seperti hotel atau restoran yang sebelumnya tidak
menyediakan playground, tetapi apabila kemudian disediakan, maka pengunjung
pasti mudah saja, tetapi juga anak-anak balita.
Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak, tidak mungkin kita dapat seluruhnya.

Kita dibatasi oleh sumber daya yang terbatas, sehingga kita harus memilih ide atau
gagasan yang cukup layak untuk dikerjakan.
Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara
lain :
1. Tentukan tujuan besar yang hendak di capai
Menentukan tujuan dan arah bisnis sangat di perlukan bagi wirausahawan baru,
sebab setelah itu harus segera melakukan tindakan-tindakan nyata dengan penuh
motivasi untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Oleh sebab itu,
setiap wrausahawan baru harus mampu menetapkan niat tersebut baik dalam hati,
pikiran, maupun yang terbaik tentunya dalam bentuk tulisan.
Cara yang sederhana dalam menentukan tujuan adalah dengan mengenali
keinginan Anda Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan? Dan satu hal yang
terpenting dalam memilih bisnis yang tepat adalah jawaban tentang, Apa yang
benar-benar ingin Anda lakukan sehingga orang akan mengeluarkan uangnya untuk
Anda? jawaban mengenai keinginan Anda ini akan sangat membantu dalam
langkah awal memulai bisnis.
Keinginan merupakan sesuatu hal yang dapat membuat anda beraksi untuk segera
memenuhinya, dan akhirnya akan muncul sebuah aksi atau tindakan. Oleh sebab
itu, coba pikirkan kembali pertanyaan berikut ini : Apa yang benar-benar ingin Anda
lakukan?
2. Buat daftar ide usaha
Membuat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik perhatian Anda. Kita dapat
menggunakan pikiran kita untuk membantu menggambarkan apa saja yang
memungkinkan kita untuk selalu mengingatnya. Pikiran membantu otak kita dalam
memudahkan menemukan dan meyimpan dengan baik.
3. Nilai kemampuan pribadi
pikirkanlah tantang segala kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan
untuk mencapai sukses dalam bisnis yang Anda lakukan.
Untuk mempermudah mewujudkan ide atau gagasan, buatlah daftar mengenai
langkah apa yang Anda inginkan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Jika
201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mengalami kesulitan dalam memulainya.

Gunakan pertanyaan berikut ini

untuk mendapatkan alur ide Anda.


a. Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup Anda?
b. Apa yang hampir dan pernah terlewatkan dalam hidup Anda?
c. Pada situasi apa dalam hidup, yang Anda rasakan paling menyenangkan dan
mengesankan?
d. Apa cita-cita dan ambisi Anda?
e. Dan sebagainya.
Dengan menjawab pertanyaan tersebut Anda akan lebih fokus untuk memilih
bisnis yang terbaik atau sesuai bagi Anda.
4. Pilih kriteria
Buatlah tabel kriteria bisnis yang diperlukan, misalnya berisi jumlah modal yang
diperlukan, kebutuhan penghasilan tahunan, sektor bisnis yang disukai, jangka waktu
pengembalian modal, situasi lingkungan yang diinginkan, interaksi dengan pemasok,
pengembangan kepribadian, ukuran bisnis dan jumlah karyawan, jam kerja bisnis,
jam istirahat dan liburan, tigkat dukungan dari orang dekat, tingkat pertumbuhan
yang diinginkan, lokasi, jumlah dan sifat konsumen yang dituju atau pangsa dan
waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke lokasi atau tempat usaha.
Lalu berikan penilaian tingkat kepentingan Anda dari setiap pertanyaan tadi yang
telah Anda jawab.

Kesukaan pribadi ini adalah faktor yang menentukan untuk

memilih bisnis yang tepat bagi Anda. Selanjutnya beri peringkat faktor pemilihan
bisnis menurut skala kepentingannya. Misalnya dari satu sampai lima, dimana satu
menunjukkan bahwa faktor itu tidak relevan dan lima menunjukkan faktor tersebut
sangat penting.
5. Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan atau mentor
langkah ini dilakukan untuk mendapatkan saran serta masukan dari pengalaman
mereka, sehingga kita tidak memilih ide usaha hanya sekedar keinginan semata dan
meminimalisasi

akibat

coba-coba

dalam

menjalankan

bisnis

nantinya.

Membandingkan (benchmarking) dengan bisnis sejenis akan bermanfaat untuk


mengetahui lebih banyak bisnis yang akan ditekuni.

Anda akan mendapatkan

gambaran tentang jumlah modal yang dibutuhkan hambatan serta peluang


dibandingkan bisnis sejenis yang sudah berjalan.
6. Nilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang melalui riset
melalui riset lapangan dapat dilihat apakah suatu bisnis dapat bertahan atau tidak.
Macam-macam faktor dapat dianalisis dan digunakan sebagai landasan berpijak
dalam melakukan bisnis sesungguhnya, seperti kemampuan menghasilkan laba,
pola pertumbuhan dan alasan pemilik memilih bidang usaha tersebut.
201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

7. Tetapkan pilihan
Pada bagian ini, Anda harus memilih salah satu dari ide yang sudah Anda buatkan
daftarnya dan tentunya memilih berdasarkan kemungkinan tingkat keberhasilan
terbesar dan risiko kegagalan terkecil.

Cara Memulai Bisnis


Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik iu
dilakukannya sendiri maupun bersama teman-teman adalah sebagai berikut ;
1. Memulai Bisnis Baru
Memulai bisnis baru seringkali menjadi pilihan yang paling menarik, namun harus
dipahami bahwa mengelola bisnis baru memerlukan alokasi waktu, tenaga dan pikiran
sepenuhnya.
Terdapat tiga bentuk usaha yang dapat dirintis oleh Anda, yaitu;

Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship) yaitu bentuk usaha yang dimiiliki
dan dikelola sendiri.

Persekutuan (partnership) yaitu kerjasama antara dua orang atau lebih.

Prusahaan berbadan hukum (corporation) yaitu perusahaan yang didirikan atas


dasar badan usaha dengan modal beruoa saham.

2. Membeli Bisnis yang Sudah Ada


Membeli bisnis yang sudah ada menawarkan keuntungan dari pelanggan yang sudah
ada tanpa menambah kompetisi. Penghasilan diperoleh lebih cepat dan pembiayaan
lebih mudah, tetapi Anda harus membayar lebih untuk membeli usaha yang telah ada.
3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada
Pilihan

ini

terjadi

karena

pengusaha

atau

wirausahawan

tersebut

melakukan

pengembangan usaha yang sudah ada sebelumnya.


4. Memilih Usaha Franchise
Waralaba (franchise) adalah suatu bentuk kerja sama antara pemilik waralaba dan
pewaralaba (franchisor) dengan penerima waralaba atau terwaralaba (franchisee) dalam
mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha
(waralaba).
Beberapa keunggulan bisnis waralaba yang paling mencolok dibandingkan dengan
memiliki atau memulai usaha sendiri adalah proses belajar yang lebih singkat,
menggunakan nama usaha yang terkenal, mendapat bantuan untuk memulai usaha,
jaminan suplai, dukungan usaha lain, serta kekuatan dalam kegiatan promosi yang efisien.

201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pewaralaba (franchisor) juga akan turun tangan secara langsung dan menerjunkan orang
terbaiknya untuk membantu penerima usaha waralaba, sehingga outlet waralaba tersebut
berjalan dengan baik dan sukses. Pewaralaba akan merasa tercoreng namanya apabila
gerainya ternyata mengalami kegagalan dan harus menutup gerai tersebut.
Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha
Beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru ;
1. Usaha dibidang makanan atau kuliner
2. Usaha pakaian atau perhiasan
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal
4. Usaha pendidikan
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi
6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain dalam membangun usaha.

Jenis usaha yang di masuki oleh para wirausahawan ;


1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Pabrikasi
4. Konstruksi
5. Perdagangan
6. Jasa Keuangan
7. Jasa Perorangan
8. Jasa Pendidikan
9. Jasa Transportasi
10. Jasa Pariwisata

Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis


adalah :
1. Kebutuhan modal
2. Risiko
3. Pengawasan
4. Kemampuan manajerial
5. Kebutuhan waktu
6. Pajak
Dibawah ini beberapa bentuk badan hukum usaha di Indonesia dan beberapa pertimbangan
untuk dapat memilih salah satu diantaranya yang paling tepat.
201
6

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1. Perusahan perorangan
Perusahaan perseorangan (sole proprietorship) merupakan perusahaan yang dimiliki
dan diselenggarakan oleh satu orang.
2. Persekutuan
Persekutuan (partnership) merupakan bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bisnis.
Dalam persekutuan terdapat dua macam kategori, yaitu sekutu umum dan sekutu
terbatas.
a. Sekutu umum (general partner) yaitu sekutu yang terlibat secara aktif dalam
pengelolaan usaha sehingga memiliki tanggung jawab yang terbatas atas
kewajiban usaha. Sekutu juga mempunyai hak untuk bertindak dan membuat
keputusan sebagai pemilik.
b. Sekutu terbatas (limited partner) yaitu pihak partner tidak terlibat secara aktif
dalam pengelolaan usaha. Sekutu hanya memiliki tanggung jawab terbatas
atas kewajiban usaha sebesar investasi yang ditanamkan.
3. Perseroan
Perseroan atau korporasi (corporate) adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan
hukum, dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik
modalnya.
4. Koperasi
Koperasi

merupakan

beranggotakan

organisasi

orang-orang

atau

ekonomi
badan

rakyat
hukum,

yang

berwatak

sebagai

usaha

sosial,
bersama

berdasarkan atas kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluan, yaitu antara lain :
1. Lokasi

kantor, yaitu

diperuntukan

sebagai

tempat

pengendalaian

kegiatan

operasional unit dibawahnya


2. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yng digunakan untuk melakukan proses produksi barang
atau jasa.
3. Lokasi Gudang, merupakan tempat penyimpangan barang milik perusahaan baik
barang yang masuk maupun barang yang keluar.
4. Lokasi Cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumen
langsung pada wilayah-wilayah tertentu.
Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Pemilihan lokasi memiliki seni yang
tinggi, bahkan ada wirausahawan yang sudah meramalkan bahwa keberadaannya akan
201
6

10

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

sangat menetukan kesuksesan usaha yang dijalankannya. Beberapa pertimbangan yang


harus diperhatikan dalam menentukan lokasi, yaitu:
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi, yaitu:
1. Dekat dengan pasar atau pelanggan.
2. Dekat dengan sarana transportasi.
3. Pasokan tenaga kerjanya terjamin kesediaannya.
4. Listrik, air dan sarana prasarana lainnya.
5. Dekat dengan lembaga keuangan.
6. Dekat dengan kawasan industri pendukung.
7. Dekat dengan pusat pemerintahan.
8. Lokasi dapat dikembangkan.
9. Pertimbangan social budaya masyarakat dan lngkungannya.
10. Hukum yang berlaku dilingkungan tersebut.
11. Dekat dengan pelabuhan, bandara, stasiun dan terminal.
12. Besarnya nilai investasi untuk lokasi.
13. Nilai ekonomis masa datang dari lokasi.
14. Iklim dan tekstur tanah serta pertimbangan lainnya.

Selain mempertimbangkan lokasi usaha, tak kalah petingnya yaitu menentukan layout atau
tata letak fasilitas yang dapat menentukan fasilitas yang dapat menentukan sejumlah
efisiensi baik dalam produksi maupun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang
hendak dicapai dan pertimbangkan lainnya dalam penentuan layout, yaitu:
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor
pusat maupun cabang.
2. Mempertimbangkan urutan produksi.
3. Perusahaan harus menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik.
4. Perusahaan dapat menentukan tata letak.
5. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas.
6. Dapat menentukan kualitas dan keselamatan kerja.
7.

Posisi sinar matahari, pendingin dan kebisingan suara.

8. Dan pertimbangan lainnya yang memberikan efisiensi.


Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia

201
6

11

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Yang menjalankan usaha adalah manusia semua faktor produksi berupa tanah, mesin, dan
bangunan tidak akan berarti tanpa adanya manusia. Organisasi diperlukan untuk mencapai
tujuan. Struktur organisasi menggambarkan kerjasama dalam mencapai tujuan yang
efisiensi.
1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan implementasi atau
operasional rencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumbersumber daya lainnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang
diharapkan oleh mereka.
3. Struktur organisasi harus membantu dalan proses pengambilan keputusan dan
memproses informasi yang dibutuhkan.
Struktur organisasi hendaknya dapat memberikan fasilitas bagi pengembangan dan
pencapaian tujuan jangka panjang dan sekaligus juga efisien dalam operasionalisasi tugastugas jangka pendek.

Perlu diingat, bahwa bentuk struktur organisasi tidak permanen

sepanjang waktu, seperti yang sudah dibahas diatas, perubahan akan selalu terjadi seiring
dengan perubahan lingkungan organisasi tersebut.
Bentuk organisasi jika mengacu pada banyak literatur akan sangat banyak sekali macam
dan jenisnya. Sebagai gambaran saja untuk pembahasan ini, bentuk organisasi ada yang
membedakan menjadi dua jenis yaitu unitary (U-form) dan multidivisional (M-form).
Struktur organisasi berbentuk unitary membagi perusahaan berdasarkan fungsi-fungsi
usaha, diantaranya produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Tanggung
jawab tertinggi dalam penciptaan laba terletak di satu orang, yaitu direktur utama.
Sedangkan struktur organisasi berbentuk multidivisional membagi kegiatan ke dalam
beberapa divisi, seperti divisi makanan, divisi perdagangan, divisi agrobisnis, dan lainnya.
Masing-masing divisi tersebut berfungsi sebagai profit center yang bertanggungjawab atas
kinerjanya masing-masing. Direktur utama bertindak sebagai koordinator divisi-divisi dan
berkoordinasi dengan kantor pusat.
Dalam penyusunan

rencana struktur organisasi dan tugas-tugas yang akan

dilaksanakan, dapat dibuat perkiraan mengenai kebutuhan tenaga kerja atau karyawan yang
harus disediakan.

Dalam prakteknya, kebutuhan tenaga kerja atau karyawan tersebut

dipenuhi secara bertahap dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan usahanya.


Dalam pengelolaan SDM, selain faktor jumlah yang juga perlu mendapatkan perhatian
adalah kepuasan karyawan.

Karyawan yang puas akan dapat bekerja dengan baik,

sehingga produktiftasnya tinggi.


201
6

12

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi
yang berhubungan dengan suatu jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis
memperkirakan kebutuhan sejumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi
atau perusahaan. Perencanaan ini diperlukan dalam mengelola usaha karena :
1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau
usaha baru.
2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun, pemutusan pekerjaan dan hal
lainnya.
3. Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliansi dan
pengembangan usaha lainnya.
Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang
tepat. Kegiatannya meliputi penarikan, seleksi, dan penempatan.
Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan kriteria penilaian tenaga kerja yang akan kita
ambil untuk nantinya bekerja pada organisasi perusahaan adalah :
1. Capability
2. Capacity
3. Character
4. Credibility
5. Commitment
6. Creativity
7. Compatibility
Pelatihan dan pengembanggan
Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan.
Kompensasi
Kompensasi (compensation) merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya
manusia, jika saja karyawan tidak diberi kan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa
yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi, maka
organisasi akan kehilangan mereka, karena mungkin mereka akan tidak mau bekerja lagi
201
6

13

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dan bahkan mungkin pindah ke perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa saja merugi
dan kehilangan banyak waktu untuk mencari penggantinya.
Perencanaan karir
Perencanaan karir sebagai suatu system yang dapat memberikan kesempatn bagi
karyawan untuk melalui dan mendapat jenjang jabatan selam diperusahaan.
Keselamatan tenag kerja
Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja menunjukan kepada kondisi-kondisi fisikologisfisikal dan psikologis tenag kerja yang diakibatkan oleh lngkungan kerja.

Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja merupakan putusnya hubungan antara karyawan dengan
perusahaan.

Pendekataan Mutu terhadap Proses Operasionalisasi Wirausaha

Para wirausahawan baru harus memperhatikan mutu dalam proses produksi,


pelayanan, dan manajeman, karena dengan mutu yang baik, maka produk dan jasa yang
dihasilkan dapat berkompetisi di pasar dan dapat bersaing dengan produk sejenis.

Konsep mutu berkembang seiring berkembangnya Manajemen Kualitas Total ( Total


Quality Management-TQM ) yaitu adanya kemauan dari pengusaha untuk melakukan
perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap
level organisasi, untuk mencapai kualitas yang 'excellent' dalam semua aspek organisasi
melalui proses manajemen.
Trik Mengelola Keuangan Usaha
KOMPAS.com Seorang teman pernah mengeluh penghasilan dari usahanya selalu habis
sebelum ditabung. Kalau pun ada yang bisa ditabung, jumlahnya hanya sedikit. Padahal,
proyek yang ia terima cukup banyak. Seharusnya, usahanya bisa berjalan lancar dan
hidupnya bisa senang meski sedang tidak ada order. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
201
6

14

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Hal ini mungkin pernah dialami oleh sebagian orang yang mengawali dunia usaha. Apalagi,
jika usaha tergolong jenis usaha keluarga. Pada awal usaha, saat mendapat proyek, uang
selalu saja habis untuk menghidupi keluarga. Istilahnya, saat sudah senang, lupa segalanya.
Lupa

harus

bayar

listrik,

telepon,

internet,

transportasi,

dan

sebagainya.

Dan satu hal yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak
banyak usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah langkah dasar penting
yang harus dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu, bagaimana mengatur keuangan usaha
yang baik?
1. Tentukan Porsi Keuangan
Cara paling mudah untuk mengatur keuangan usaha adalah dengan menyepakati sejak
awal berapa porsi uang yang akan digunakan sesuai lalu lintas uang yang dibutuhkan.
Misalnya, berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk membayar gaji, operasional
perusahaan, serta berapa keuntungan yang akan digunakan mengembangkan usaha dan
untuk ditabung.
Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk
gaji, 30 persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon,
fax, transportasi, dan lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan
usaha, dan sisa 10 persen untuk tabungan pribadi.
Jadi, misalnya pemasukan sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di
awal untuk disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6 juta untuk biaya
pengembangan usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan pribadi.
Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini tidak mutlak. Anda boleh
menentukan sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar
nilai yang sudah disepakati di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur
keuangan usaha.
2. Pisahkan Rekening Pribadi dan Usaha
Setelah porsi ditentukan, langkah berikutnya lakukan pencatatan keuangan usaha. Memang
jika usaha masih kecil, kita cenderung sering menyamakan antara uang yang diterima
dalam usaha dan uang untuk kepentingan pribadi. Bahkan kita biasanya menyimpan uang
itu dalam satu nomor rekening.
Padahal, jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan dalam
melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan
melakukan pemisahan pencatatan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi, maka
akan lebih mudah untuk membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan
201
6

15

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

uang untuk kepentingan pribadi. Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat
memberikan informasi lebih jelas tentang keadaan finansial dari usaha yang sedang
dijalankan. Apalagi saat ini sejumlah bank sudah menyediakan produk layanan yang dapat
mendukung pencatatan keuangan usaha Anda. Di antaranya, produk Taplus Bisnis dari
Bank BNI dan Tabungan SiAga Bukopin Bisnis dari Bank Bukopin.
3. Jangan Mudah Tergoda
Inilah poin yang utama sebagai bentuk usaha mendisiplinkan diri. Dan, memang kunci
utama mengatur keuangan usaha adalah disiplin dalam mematuhi porsi persentase yang
kita atur untuk keuangan usaha dan pribadi.
Godaan biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya belum
terlalu penting jadi seperti minta dibeli. Ada kalanya, saat uang masuk dalam jumlah besar,
tiba-tiba kita merasa butuh ini dan itu. Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar
terlihat lebih pantas saat bertemu klien.
Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan itu. Namun dengan catatan, Anda mesti
bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan
usaha, tanyakan dulu, apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang
bisa ditunda. Nah, jawaban ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana uang bisa
digunakan.
Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda bisa menggunakan software akuntansi
untuk pencatatan keuangan usaha. Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa
dilakukan lebih profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah untuk
seenaknya mengambil uang usaha untuk kebutuhan pribadi.
Mengelola Keuangan Usaha
Pada dasarnya, setiap usaha memerlukan modal. Modal usaha dapat berupa modal
dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. Dan hal yang terpenting
adalah mengetahui berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal usaha
tersebut, dan bagaimana mengelola modal usaha tersebut, memilih investasi yang benar,
dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh. Berikut
adalah bahasan teori mengenai masalah dana tersebut :
1.

Mengetahui Modal Usaha

Hal yang terpenting dahulu dalam berwirausaha adalah mengetahui kebutuhan modal
usaha. Dan pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang
diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
201
6

16

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan yaitu
modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a. Modal Investasi Awal
Adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka
panjang. Contoh :

bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan,

perabotan kantor, dan barang-barang lain yang digunakan untuk jangka panjang.
Jika kita memiliki usaha kue brownies, maka modal investasi awal kita adalah
bangunan untuk memasak serta alat-alat seperti oven, kompor gas, loyang kue,
peralatan-peralatan seperti mixer, sendok, garpu, dan alat pembungkus. Biasanya,
modal awal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang, tetapi nilai
dari modal investasi awal akan menyusut dari tahun ke tahun, bahkan bisa dari bulan
ke bulan.
Banyak cara untuk menyiasati besarnya biaya investasi. Untuk bangunan misalnya
kita bisa menyewa sebelum mampu membeli, atau bekerja sama dengan pemilik
bangunan yang tidak dipakai. Untuk peralatan yang nilainya cukup besar kita dapat
lakukan dengan cara sewa atau yang sering disebut juga leasing.
b.

Modal Kerja
Adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan
jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang
permintaan. Sebagai contoh,jika usaha kita berupa toko kosmetik, maka modal kerja
yang kita butuhkan adalah modal untuk membeli jenis-jenis kosmetik. Jika kita
mempunyai usaha keripik kentang, maka modal usaha kita adalah modal untuk
membeli kentang, minyak, dan bumbu masak.
Prinsipnya tanpa modal kerja kita tidak akan bisa menyelesaikan pembuatan barang
dan jasa sesuai permintaan. Jadi tanpa modal kerja kita tidak akan mendapatkan
pembeli karena barang dan jasa tidak ada yang dapat dihasilkan. Banyak cara
menyiasati untuk memperkecil modal kerja seperti contoh usaha fotocopy, kita dapat
mengajak kerja sama pihak distributor kertas, demikian juga berlaku bagi usaha
lainnya.

c. Modal Operasional
Modal yang harus kita keluarkan untuk biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contoh
: biaya untuk pembayaran gaji pegawai, telepon bulanan, listrik, air bahkan retribusi.
Pada prinsinya, yang dimaksud dengan modal operasioanal adalah uang yang harus
kita keluarkan untuk membayar biaya diluar bisnis kita secara langsung.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil modal operasional,
yang paling besar adalah biaya tenaga kerja. Jangan terlalu banyak pegawai dulu,
usahakan mulai dari tenaga kerja harian atau kontrak, sebelum usaha kita mapan.
201
6

17

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Sebab dengan memperkerjakan karyawan tetap, jika usaha kurang berhasil dan
harus melakukan PHK karyawan, konsekuensinya kita harus memberikan pesangon
yang akan menjadi beban usaha kita.

2.

Mengetahui Sumber Permodalan

Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber pemodalan dapat diperoleh melalui :
a.

Modal Sendiri
Merupakan cara yang paling mudah, karena kebutuhan modal dibiayai sendiri. Modal
sendiri adalah kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat
diperoleh dari tabungan, dana cadangan atau mempergunakan aset yang tidak
produktif.

b.

Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal
dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Pada dasrnya, ada
tiga jenis kredit perbankan, yaitu :
1)

Kredit Usaha

Yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha untuk
usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2)

Kredit Konsumsi

Yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, misalnya
untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi.

Pada umumnya suku bunga yang

dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi akan lebih besar dibandingkan
bunga kredit untuk tujuan usaha.
3)

Kredit Serbaguna

Yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha. Salah satu
produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan.
Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta bank dalam mengajukan kredit :
1. Debitur perorangan
Debitur perorangan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan yaitu
pengusaha, karyawan, professional. . Persyaratan yang diminta untuk masing-masing
debitur :
- Fotokopi identitas.
201
6

18

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

- Fotokopi NPWP.
- Fotokopi akte nikah.
- Fotokopi kartu keluarga.
- Fotokopi rekening buku tabungan di bank.
- Fotokopi slip gajian & surat keterangan bekerja dari perusahaan.
2. Debitur badan usaha / perusahaan.
Bagi debitur yang berbentuk badan usaha seperti CV, PT. firma dll
3. Jaminan
Saat mengajukan kredit ke bank. biasanya kita akan diminta untuk menjamin salah
satu asset yang kita miliki kepada bank. Sehingga apabila kita mampu mengembalikan
pinjaman tersebut, bank akan menyita asset yang kita jaminkan tersebut sebagai ganti
uang yang kita pinjam. tentunya nilai barang jaminan tersebut harus lebih besar atau
minimal sama dengan nilai uang yang akan kita pinjam .
c.

Bank syariah
Prinsip bank syariah adalah bagi hasil dan tidak menetapkan bunga sebagaimana bank
konvensional. Ada beberapa produk yang ditarwarkan bank syariah yaitu :
1. Pembiayaan murhabah, dimana pihak bank memberikan barang untuk kita, baik
berupa modal kerja, investasi maupun konsumsi dan selanjutnya kita akan
membayar/mengangsur setiap bulan sesuai dengan kesepakatan awal.
2. Pembiayaan mudarabah, dimana pihak bank menyetujui kesepakatan bagi hasil atas
suatu jenis usaha baik dalam bidang perdagangan, industri, maupun sewa kontrak
dengan usahawan/investor
3. Pembiayaan musyawarah, yaitu usaha perkongsian antara pengusaha/investor dan
pihak perbankan yang didasarkan atas kesepakatan kedua belah pihak.

d.

Pegadaiaan
Melalui pegadaiaan, kita dapat meminjam sejumlah uang dengan mengandalkan asset
berharga sebagai jaminan.

Aset tersebut akan tetap menjadi milik kita sampai kita

menebusnya

3.
201
6

Proses Pengolahan Keuangan


19

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Setelah merencanakan usaha dan memperoleh modal untuk usaha, maka selanjutnya
adalah mengelola keuangan selama proses usaha berjalan. Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam tata kelola keuangan.
a. Kita harus memisahkan antara uang pribadi dan uang perusahaan. Jangan pernah
mencampurkan antara uang pribadi dan uang perusahaan.
b. Kita harus memastikan sistem pencatatan yang rapih dan teratur sesuai dengan
kaidah akuntansi. Setiap transaksi dicatat dalam jurnal harian, buku besar, laporan
laba-rugi dan neraca.
c. Melakukan manajemen kas.

Melakukan manajemen kas diperlukan untuk

mengoptimalkan aset, guna memastikan bahwa semua tagihan akan dapat


dibayarkan dengan baik.
Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan, yaitu realisasi produksi dan
penerimaan, realisasi biaya serta realisasi persediaan, jumlah utang-piutang dan kondisi
kas.

Daftar Pustaka
1. Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
2. Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.
3. Soesarsono, 2002, Pengantar Kewirausahaan, Buku I, Jurusan Teknologi Industri
IPB, Bogor.
4. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
5. Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu
Publisher, Yogyakarta.
6. http://westaction.org/definitions/def_entrepreneurship_1.html

yang

diakses

pada

tanggal 13 Januari 2006


7. Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma, Jakarta.
8. Masud & Mahmud Machfoedz, 2004, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
9. Winardi, 2003, Entrepreneur & Entrepreneurship, Kencana, Jakarta.

201
6

20

Kewirausahaan 1
Sukarno B N, S.Kom, M.Kom

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai