Anda di halaman 1dari 4

DSLR untuk pemula, catatan tambahan

Artikel ini ditujukan sebagai saran dan masukan untuk mas Kevin dari Bandung yang sedang
mencari kamera DSLR idamannya, meski secara umum artikel ini juga dapat ditujukan bagi
siapa saja yang sedang merencanakan membeli kamera DSLR khususnya DSLR kelas
pemula.
Berikut petikan dari pertanyaan mas Kevin pada blog saya : DSLR untuk pemula, pilih yang
mana?
Di bdg ada pameran Gadget, kbetulan ada canon EOS400D kit dijual 5,7jt plus CF
2GB..
mending mana ya mas?? D40 ato EOS400D ???
Pentax bgus gt mas???
pas saya liat camera prosumer Fuji S100Fs saya tertarik juga neh mas..hehehe..
harga Fuji S100FS tuh brapaan sih mas???
aduh koq saya bingung sendiri yah???
pilih mana ya mas???
bantu saya ya mas !!!
Pertanyaan diatas cukup dapat memberi gambaran kepada kita mengenai sulitnya
memutuskan memilih kamera yang tepat. Memang wajar apabila seseorang telah
menganggarkan sejumlah dana yang lumayan besar untuk memiliki kamera profesional, tentu
dia tidak ingin membuat kesalahan dengan memilih kamera yang tidak sesuai dengan
keinginannya. Masalahnya disini, adalah tidak mudah untuk menjawab pertanyaan langsung
seperti ini. Dalam memutuskan sesuatu tentu tiap orang memiliki dasar pertimbangan
masing-masing, dan pilihan saya belum tentu sama seperti anda. Untungnya di jaman modern
sekarang ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah wawasan sebelum
memutuskan dalam memilih, misalnya dengan ikut dalam forum atau membaca review
profesional. Dengan semakin memahami akan pilihan yang ada, diharapkan kesalahan dalam
memilih dapat dihindari.
Kamera DSLR, apapun model dan merknya, ditujukan sebagai kamera profesional yang
mampu memberikan kinerja dan kualitas hasil foto yang tinggi. Kamera jenis ini ditujukan
bagi fotografer yang mengerti akan dasar fotografi, sehingga apabila digunakan dengan tepat
tentu akan memberi hasil yang memuaskan. Dibandingkan dengan kamera saku biasa,
kamera DSLR memiliki keunggulan dalam hal kinerja seperti pemotretan kecepatan tinggi,
shutter lag yang singkat, ketepatan dalam pengukuran cahaya (metering) dan tersedia setting
manual yang berlimpah. Pada masing-masing kamera DSLR sendiri terdapat kesamaan
standar yang membedakannya dari kamera saku biasa, seperti :

Memiliki lensa yang dapat dilepas

Memiliki sensor berukuran besar

Memiliki modul auto fokus yang akurat

Jendela bidik mendapat gambar langsung dari lensa

Memakai shutter mekanik

Terdapat cermin yang dapat naik turun saat memotret

Saat pertama akan mencari kamera DSLR memang menjadi saat yang sulit. Pertama kali
tentu adalah mengukur kemampuan diri, baik dalam hal dana maupun kemampuan. Bagi
pemula yang sudah mengerti dasar fotografi dan telah memiliki sejumlah dana, dapat mulai
mempertimbangkan DSLR entry level (pemula) yang harganya berkisar dibawah 10 jutaan.
Bagi para profesional yang akan menjadikan kamera DSLR sebagai sarana mencari uang
tentu memerlukan kamera yang lebih canggih dan mampu mendukung kebutuhan
pemakainya. Umumnya kamera DSLR profesional digunakan di studio foto yang
digabungkan dengan perangkat lain seperti sistem flash dengan kabel. Kamera profesional
juga digunakan para wartawan yang memerlukan kecepatan tinggi, atau kemampuan tahan
terhadap berbagai kondisi cuaca ekstrim. Oleh karena itu tentukan terlebih dahulu pada posisi
manakah kita saat akan membeli sebuah kamera DSLR. Sebagai contoh, mas Kevin telah
menyatakan bahwa dia adalah pemula yang baru akan membeli DSLR pertamanya. Oleh
karena itu pilihannya jatuh antara Nikon D40 atau Canon EOS 400D, meski juga mau
mempertimbangkan Pentax K100D Super. Ketiganya adalah DSLR pemula yang cirinya
berukuran kecil, memiliki paket lensa kit dan harganya terjangkau.
Pada dasarnya memilih kamera adalah seni dan pengalaman tersendiri, dimana keputusan
yang tepat tentu akan memberi kepuasan dan sebaliknya kesalahan dalam memilih bisa-bisa
membuat kecewa dan penyesalan. Namun dalam hal memilih kamera DSLR untuk pemula,
seseorang dianggap telah cukup mengerti akan dasar fotografi, sehingga minimal mampu
mengenali kelebihan dan keterbatasan dari tiap-tiap pilihan yang ada. Inilah saran yang dapat
saya sampaikan :
1. Tidak ada kamera yang paling baik. Tiap kamera DSLR, meski untuk pemula,
dirancang untuk digunakan sebagai kamera serius yang dilengkapi fitur tingkat lanjut.
Tanpa peduli merk, spesifikasi standar dari kamera DSLR pemula umumnya sama.
2. Kunci dari fotografi profesional adalah lensa. Kamera DSLR memang menjadi
penentu pada proses memotret, namun kualitas dan kesan profesional dari sebuah foto
didapat dari jenis lensa yang terpasang. Adalah lebih sulit (dan lebih mahal) mencari
lensa favorit daripada sekedar bodi kamera DSLR. Semakin sering kamera dipakai
maka semakin berkurang nilai jual kembalinya, sementara lensa cenderung awet dan
dapat menjadi investasi tersendiri.
3. Dalam memilih DSLR kenali dulu fitur dan spesifikasinya, kembalikan kepada
kebutuhan kita, apakah memang perlu fitur dan spesifikasi yang ditawarkan. Jangan
sampai anda membayar lebih untuk fitur yang tidak dibutuhkan. Setelah itu kenali
juga koleksi lensanya, asesoris lainnya dan perhatikan ergonominya.
4. Jangan berharap fitur dan spesifikasi ekstra tinggi pada kamera DSLR pemula.
Harga memang menentukan kualitas. Sorry to say, tapi ini memang harus diakui
meski mungkin ada yang tidak sependapat. Saat menginginkan kualitas terbaik dari
sebuah kamera DSLR, dimana spesifikasi dan fitur yang dimilikinya adalah yang

kelas satu, tentu harga yang harus dibayar jauh lebih tinggi daripada DSLR pemula
yang fitur dan spesifikasinya tergolong standar.

Khusus untuk mas Kevin, maaf saya tidak akan memberikan jawaban mana yang paling baik
dari ketiga pilihan anda (Nikon D40, Canon 400D, Pentax K100D). Ketiganya merupakan
DSLR pemula yang laris di pasaran, mereka berbagi spesifikasi yang hampir sama, memiliki
lensa kit yang spesifikasinya sama dan ketiganya mampu memberikan hasil foto yang luar
biasa baiknya.

Nikon D40 menjadi kamera DSLR termurah dengan kualitas baik, didukung nama
besar Nikon yang terkenal dengan ergonominya, legenda TTL flashnya, dan matrix
meteringnya. Selain itu lensa kit Nikon D40 termasuk yang terbaik diantara lensa kit
Canon 400D atau Pentax K100D.

Canon EOS 400D menjadi penerus EOS350D yang sukses, kini mengusung sensor
CMOS 10 MP (sebelumnya 8 MP), sistem anti debu, 9 titik AF (sebelumnya 7 titik).
kompatibel akan lensa EF/EF-S (dan lensa alternatif lain), serta fiturnya cukup
lengkap.

Pentax K100D Super menjadi pesaing Nikon D40 dengan keunggulan di stabilizer
pada bodi kamera (CCD shift) sehingga lensa Pentax apapun yang terpasang seakan
menjadi memiliki stabilizer. Generasi Super ini menyempurnakan K100D lama
dengan penggunaan motor auto fokus pada lensa, layaknya sistem auto fokus milik
Nikon D40. Selain itu Pentax memiliki keunggulan jumlah titik AF hingga 11 titik,
menyediakan layar LCD tambahan di bagian atas, dan ditenagai baterai alkaline yang
mudah dicari di warung-warung.

Sebaiknya anda pelajari betul-betul spesifikasi ketiganya, kemudian jawablah pertanyaan


saya dibawah ini, nantinya tanpa disadari anda akan mampu memutuskan sendiri mana
kamera pilihan anda :
1. Apakah anda lebih suka kamera DSLR dengan sensor CCD (Nikon, Pentax) atau
CMOS (Canon)?
2. Apakah anda memerlukan sensor beresolusi hingga 10 megapiksel (Canon)?
3. Apakah anda membutuhkan stabilizer pada bodi (Pentax) atau di lensa (Nikon,
Canon)?

4. Apakah anda lebih menyukai melihat status parameter pada layar tambahan LCD
kecil di bagian atas kamera (Pentax) atau tidak keberatan dengan melihat semua
informasinya pada layar LCD utama (Nikon, Canon) ?
5. Mana dari ketiganya yang memiliki ergonomi terbaik, ukuran handgrip yang tampak
nyaman, tata letak tombol yang rapi dan logis, serta material bodi (plastik) yang terasa
kuat?
6. Apakah anda keberatan dengan ketiadaan motor auto fokus pada bodi (Nikon)?
7. Berapa jumlah titik auto fokus yang anda butuhkan? Cukup hanya tiga saja (Nikon),
sembilan titik (Canon) atau hingga sebelas titik (Pentax)?
8. Apakah anda keberatan dengan ketiadaan opsi spot metering (Canon)?
9. Apakah anda keberatan dengan ketiadaan opsi bracketing (Nikon)?
10. Apakah anda amat membutuhkan flash sync hingga 1/500 detik (Nikon)?
11. Apakah anda menyukai baterai lithium (Nikon, Canon) atau alkaline (Pentax)?
Setidaknya dengan memahami kebutuhan kita, mengenal kelebihan dan keterbatasan dari
pilihan kamera yang ada, serta memperhitungkan faktor lain (seperti purna jual,
kemudahan/ketersediaan pilihan lensa dan asesoris), maka memilih DSLR idaman tak lagi
menjadi sulit. Pilihlah satu yang paling anda sukai, pasanglah lensanya, dan mulailah
memotret.
Tambahan :

Apabila memperhitungkan kamera


prosumer sebagai kompetitor DSLR, memang dapat menjadi dilema tersendiri. Namun
Fujifilm S100FS memang cukup berani bersaing dengan DSLR pemula dengan menawarkan
harga 7-8 juta, seakan ingin merebut pasar dengan keunggulan adanya lensa zoom 14x yang
sudah terintegrasi pada bodi. Sayangnya review dari dpreview menemukan satu kekurangan
fatal dari kamera ini yaitu adanya penyimpangan warna saat kontras tinggi berupa purple
fringing yang tampak mengganggu pada foto yang dihasilkan. Apabila mengacu pada ukuran
sensor, tentu sensor Fuji yang berukuran 2/3 inci ini tidak sepadan dengan besarnya sensor
ukuran APS-C pada DSLR, sehingga hasil foto Fuji ini pada ISO tinggi masih banyak
terdapat noise.

Anda mungkin juga menyukai