Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.
Denga berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain,
dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata lain, lebih baik membayar gaji daripada menjadi orang
gajian.

a) Seseorang memilih melakukan wirausaha karena beberapa hal yaitu :

1. seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi,
berhubungan dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun secara
sosial.

2. Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan mendapatkan kekuasaan atas
sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan, pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama
wirausaha melakukan kegiatan usaha.

3. Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu memenuhi


kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan hidup layak secara fisik dan
mental.

4. Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya yang
dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.

b) Seseorang memilih menjadi pegawai negeri karena: Tinggi rendahnya Gaji PNS tergantung pangkat
dan golongan yang dimilikinya. Semakin tinggi pangkat dan golongan yang dimilikinya semakin tinggi
pula gaji yang diterimanya. Tapi serendah rendahnya gaji PNS masih lebih tinggi dari pada Upah buruh.
Pegawai negeri sipil mendapatkan jaminan hari tua berupa gaji pensiun. Inilah yang membuat orang
orang memilih menjadi PNS. Pada usia pensiun ini para pegawai negeri sipil ini tetap mendapatkan gaji
meskipun gajinya diturunkan. Dan Enaknya lagi, gaji ini tetap bisa diwariskan kepada sang istri atau
suami jika ia sudah meninggal.

B. Kendala-kendala untuk mulai berwirausaha

8 kendala dan solusi memulai usaha19

Nov
Wirausaha pemula biasanya menemui beberapa kendala dalam memulai usaha atau mengembangkan
bisnisnya. Beberapa kendala itu mulai dari urusan sumber daya manusia, pengembangan produk,
perencanaan modal, hingga eksekusi.

Kepala Peneliti Bursa Efek Indonesia, Poltak Hotradero, menjelaskan, dengan mengetahui kendala,
diharapkan wirausaha dapat mengatasi berbagai kendala itu. Poltak membeberkan delapan kendala
yang biasa dialami wirausaha.

Baca juga:

Ingin Merintis Usaha Baru? Perhatikan 4 Hal Ini!

7 Usaha Rumahan Paling Menjanjikan, Cuma Butuh Modal Kecil!

3M dalam Membangun Bisnis, Penting Banget Nih!

1. Sumber Daya Manusia

Seorang enterpreneur membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk memulai usaha dan
mengembangkan perusahaannya. Untuk itu, seorang enterpreneur harus terus berinvestasi pada
manusia untuk membesarkan perusahaan.

Poltak mencontohkan PT Astra International Tbk. Di mana dalam menjalani bisnisnya, Astra fokus dalam
manajerial sumber daya manusia, sehingga apa pun bisnisnya Astra dapat berkembang. “Awalnya, Astra
hanya bisnis perakitan mobil. Tapi, sekarang bisnisnya di mana-mana, dari sawit hingga air bersih,” kata
Poltak dalam Enterpreneur Festival di Jakarta.

2. Pengembangan Produk

Poltak menjelaskan, banyak pebisnis pemula yang salah dalam menentukan bisnis yang akan ditekuni.
Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang tidak dibutuhkan masyarakat. Ia
memberi saran agar membuat produk “demand driven”, yaitu produk-produk yang dibutuhkan
masyarakat.
Poltak mencontohkan bagaimana Hewlett-Packard terus meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan
masyarakat, karena adanya masukan dan saran dari masyarakat. Pengembangan produk penting untuk
keberlangsungan perusahaan.

3. Memetakan Kompetisi

Poltak menyarankan agar setiap calon pengusaha untuk melakukan riset SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dan terus mengawasi para pesaing. Penyusunan rencana sangat penting bila
kompetisi terus terjadi.

Salah satu contoh perusahaan yang tidak melakukan perencanaan yang baik adalah Kodak. “Kodak
penemu foto digital pertama dan kuat di fotografi. Namun, karena mereka kuat menjadi tidak waspada
disalip kompetitor, sehingga Kodak bangkrut tahun lalu,” kata analis pasar modal ini.

4. Permintaan

Pelanggan adalah raja. Untuk itu, seorang enterpreneur harus menentukan siapa yang menjadi prioritas
atas produk yang dijual. Penentuan segmentasi ini untuk mengetahui karakteristik pelanggan.

Poltak mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan untuk pelanggan kelas bawah dengan menyediakan
barang-barang generik dan dengan harga paling murah. Positioning ini membuat demand Wal-Mart
menjadi elastis. Saat ekonomi bagus, masyarakat kelas bawah belanja di Wal-Mart, dan saat ekonomi
sulit, masyarakat kelas atas juga ikut belanja di Wal-Mart.

5. Pricing

Ketika memulai usaha, kamu perlu perhatikan harga. Penentuan harga merupakan hal yang paling sulit
ditentukan oleh seorang yang baru terjun dalam dunia bisnis. Menurut dia, harga yang telah ditentukan
harus dapat berubah menyesuaikan situasi perekonomian, atau berinovasi dengan menciptakan produk
baru yang terjangkau.
Unilever, lanjutnya, merupakan contoh yang bagus. Produk Unilever sangat kuat di konsumen kelas atas.
Namun, dengan strategi brilian, Unilever juga dapat menjangkau kelas bawah dengan membuat
kemasan sachet.

“Ketika produk dikecilkan, ternyata margin lebih besar produk normal,” katanya.

Baca juga: Bisnis Online Tanpa Modal, Emang Bisa?

6. Siklus Penjualan

Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan siklus penjualan produknya, apakah tahan lama atau
tidak. Enterpreneur juga harus memperhatikan lamanya suatu produk di pasaran dengan terus
berinovasi mengeluarkan produk-produk baru.

Sebagai contoh, Nokia terus mengeluarkan produk baru setiap tujuh bulan, sehingga para pesaing tidak
dapat mengejar inovasi yang dilakukan Nokia.

“Sayangnya, masalah Nokia cuma operating system yang tetap bertahan dengan Symbian yang tidak
terbuka seperti Android,” katanya.

7. Perencanaan modal

Seorang yang berjiwa enterpreneur selalu membuat perencanaan modal dan target. Dengan
perencanaan modal yang kuat, para pengusaha terus memutarkan modalnya untuk mengembangkan
usaha. “Yang terpenting bagi orang yang berjiwa enterpreneur adalah sukses, berfoya-foya itu nomor
sekian, yang penting besar dulu,” katanya.

Contohnya adalah General Electric yang terus memutarkan modalnya untuk ekspansi di bisnis yang baru.
GE selalu menargetkan bisnis yang baru dimasukinya harus sukses menjadi tiga besar dalam lima tahun.

8. Eksekusi
Ia menjelaskan, eksekusi suatu produk merupakan hal tersulit. Seorang wirausaha harus taat pada
jadwal yang telah ditentukan. Selain itu, produk yang akan dieksekusi sudah terbukti dibutuhkan dan
orang yang menjadi sasaran produknya dapat menggunakan.

berikut ini adalah beberapa kendala yang kerap terjadi ketika membangun bisnis untuk pertama kalinya.

1. Bingung memilih bisnis yang tepat

Bingung memilih bisnis yang tepat

Kebingungan memilih bisnis yang akan dijalankan, hal ini merupakan salah satu yang paling umum
dirasakan calon pebisnis pemula. Bisnis yang sedang tren tentu akan selalu menarik, tapi juga bisa saja
hanya bersifat musiman. Sebaliknya, bisnis yang terlihat besar dan menguntungkan justru tidak mudah
untuk dimulai dari awal.

Asuransi Sun Life

Hal-hal seperti ini bisa saja membuat Anda pusing sendiri dalam menentukan bisnis yang tepat untuk
dilakoni. Jangan buang waktu dan hanya berkutat di dalam pertanyaan yang satu ini saja. Pilih bisnis
yang sesuai dengan minat dan kemampuan, sehingga lebih mudah untuk memulai dan mengelolanya
dengan cara yang tepat.

Baca Juga: Pebisnis Pemula, Ini 4 Kriteria Produk Bisnis Online yang Paling Aman Dijual

2. Takut mengalami kegagalan

Kegagalan merupakan salah satu hal yang paling menakutkan bagi para pebisnis pemula. Kehilangan
kesempatan, waktu dan juga uang merupakan dampak yang kerap membayangi orang yang ingin terjun
ke dunia bisnis.
Pada dasarnya, semua ini merupakan bagian dari resiko bisnis itu sendiri. Anda bisa mengelola berbagai
risiko ini dengan cara yang tepat, sehingga tidak perlu dialami ketika menjalankan bisnis.

OCBC NISP KTA CASHLOAN

Hindari rasa takut yang berlebihan seperti ini, sebab hal tersebut bisa membuat langkah selalu surut
dalam membangun bisnis. Cobalah untuk selalu berpikir positif dan tenang, agar bisa memulai bisnis
dengan rencana yang lebih matang.

3. Tidak punya modal bisnis

uang rupiah

Tidak punya modal bisnis

Bisnis yang besar tentu akan membutuhkan modal yang banyak, sehingga sulit untuk direalisasikan oleh
pemula. Dalam prakteknya, bisnis yang besar sekalipun bisa saja dimulai dari sebuah bisnis yang kecil
terlebih dahulu.

Jangan hanya fokus pada skala bisnis yang besar dan membutuhkan modal yang juga besar, sebab hal ini
akan membuat Anda sulit untuk memulai bisnis. Ada banyak pilihan bisnis yang lebih simpel dan minim
modal, sehingga Anda bisa menjalankannya dengan lebih mudah.

OK Bank KTA

Jika perlu modal tambahan, Anda bisa mendapatkan dana pinjaman dengan berbagai cara, antara lain
pinjam ke anggota keluarga lain atau bahkan mengajukan pinjaman online di berbagai aplikasi pinjol
terpercaya atau berbagai bank.

4. Tidak punya tempat berbisnis

Tempat bisnis yang strategis memang kerap mahal, Anda bisa kesulitan untuk membayar sewanya saja.
Namun bisnis bisa saja dimulai dari tempat yang kecil, bahkan dari rumah sekalipun.
Anda dapat memilih bisnis rumahan yang tepat untuk masa awal ini, di mana Anda menjalankan semua
aktivitas bisnis dari rumah saja. Jangan memaksakan diri untuk menyewa tempat bisnis, apalagi jika
kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk kebutuhan tersebut.

Baca Juga: Pebisnis Pemula, ini 4 Hal Penting yang Bikin Bisnis Anda Sukses

Asuransi Kesehatan Karyawan (Side)

5. Tidak percaya diri dan merasa tidak mampu

wanita

Tidak percaya diri dan merasa tidak mampu

Pada masa awal ini, Anda tentu belum memiliki kemampuan dalam mengelola bisnis atau bahkan
merencanakannya dengan sempurna. Jangan jadikan alasan untuk merasa tidak percaya diri dalam
memulai bisnis tersebut.

Anda harus tetap optimis dan lebih banyak belajar lagi, agar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
menjalankan bisnis. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah ilmu bisnis, mulai dari
mengikuti seminar hingga membaca lebih banyak artikel dan buku tentang dunia bisnis yang geluti.

6. Belum siap untuk berhenti dari pekerjaan utama

Meninggalkan pekerjaan kantoran untuk menekuni bisnis yang baru memang tidak mudah. Hal ini
bahkan akan semakin sulit, jika ternyata Anda sudah bekerja cukup lama.

Promo Kartu Kredit Citibank

Tak perlu bingung ataupun khawatir, sebab Anda bisa saja menjalankan kedua pekerjaan ini secara
beriringan. Biasakan untuk disiplin dan membagi waktu dengan cerdas, agar pekerjaan dan bisnis bisa
sukses secara bersamaan.
Jika bisnis sudah berjalan stabil dan menunjukan omset penjualan yang terus meningkat, maka Anda
bisa resign dari perusahaan.

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha yaitu:

1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.

2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola


sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang
paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

4) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap


menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

1. Bingung Mau Usaha Apa

Kebanyakan ide bisnis membuat Anda bingung dalam memilih. Ada banyak kesempatan bisnis yang
menjanjikan. Namun, Anda bingung memilih peluang usaha yang terbaik dan cocok untuk Anda.

Rasanya Anda ingin membuka kafe, tetapi Anda tertarik juga dengan bisnis startup atau bisnis properti.
Menjalankan semuanya sekaligus tidak mungkin. Anda pun harus memilih salah satu.

Jika Anda bingung, cobalah Anda memilih bisnis yang paling sesuai dengan passion dan keahlian serta
memiliki prospek yang bagus untuk jangka panjang. Itulah bisnis yang paling layak untuk Anda jalankan.

2. Takut Usaha Gagal


Kegagalan menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja. Kekhawatiran adalah hal yang wajar
selama Anda tidak membiarkannya menghalangi Anda untuk melangkah. Anda harus melawannya.

Berpikirlah positif senantiasa. Bergaul dengan orang-orang yang optimis. Lihat orang lain yang sudah
sukses, padahal dulunya hidup miskin atau tidak berpendidikan tinggi. Buat diri Anda termotivasi agar
tidak fokus memikirkan hal-hal negatif.

3. Tidak Ada Modal Usaha

Sesuaikan bisnis Anda dengan modal yang dipunya. Jika modal terbatas, cobalah bisnis kecil-kecilan
terlebih dahulu. Seperti bisnis dropship online di mana Anda hanya butuh modal handphone dan
koneksi internet.

Namun, jika Anda maunya melakukan bisnis dengan modal yang cukup besar maka cobalah cari
pemasukan tambahan dengan bekerja sampingan. Bisa juga dengan meminjam uang pada keluarga
ataupun bank.

Bahkan, cobalah cari investor yang tertarik dengan konsep bisnis Anda. Anda bisa menggaet investor
melalui website crowdfunding. Bisa juga melalui kompetisi startup untuk mendapatkan pendanaan dari
para venture capital jika Anda berhasil memenangkan pitching.

4. Tidak Ada Tempat untuk Buka Usaha

Harga sewa tempat yang semakin mahal kerap menjadi kendala usaha. Namun, tidak semua jenis bisnis
harus menyewa tempat. Lebih baik mulai bisnis dari apa yang Anda punya.

Anda bisa memulai bisnis rumahan. Anda bisa berjualan barang secara online. Anda bisa menjalankan
bisnis dari tempat tinggal Anda. Tidak usah pusing harus mencari tempat usaha lagi.
5. Merasa Tidak Punya Kemampuan Berbisnis

Skill itu penting dan Anda bisa mempelajarinya. Banyaklah membaca, ikuti seminar dan kursus, serta
bergabunglah dengan komunitas wirausaha untuk mendapatkan ilmu dan menambah jaringan bisnis.

Pebisnis yang sudah sukses dulunya juga memulai bisnis dari nol dan tidak punya pengalaman sama
sekali. Jadi, Anda pun pasti bisa asalkan Anda mau terus belajar dan meningkatkan kemampuan bisnis
Anda.

6. Belum Siap Resign dari Pekerjaan

Idealnya, Anda fokus saat menjalankan bisnis. Namun, jika Anda merasa belum siap untuk meninggalkan
pekerjaan Anda saat ini maka tidak terlalu menjadi masalah.

Anda bisa kok berbisnis sambil bekerja kantoran. Anda hanya perlu disiplin dalam mengatur waktu
antara bisnis dan pekerjaan. Sebab Anda akan lebih sibuk dan Anda harus siap menanggung risikonya.

C. Faktor-faktor yang menyebabkan keengganan untuk mau dan mampu melakukan

wirausaha

10 alasan dibalik banyaknya orang yang masih enggan untuk memulai bisnisnya sendiri. Dari 10 poin ini
akan ada banyak hal yang dapat kita pelajari. Yuk kita baca satu per satu ^_^

1. Tetap Ingin Berada di Zona Nyaman

Tidak bisa dipungkiri, menjadi pengusaha berarti harus mau keluar dari zona nyaman kita. Kita dituntut
untuk mencoba hal baru dan berjuang dengan serius. Khususnya jika kita memang bukan berasal dari
kalangan berada, yang artinya benar- benar memulai dari bawah.

Seorang pengusaha sangat familiar dengan kata- kata jatuh, bangkrut, kerja keras, jatuh bangun, gagal
dan kata- kata sejenisnya. Bagi beberapa orang, kata- kata ini horor.
Mereka lebih nyaman dengan kata- kata gajian, bonus sudah cair atau besok libur. Hmmmm…
bagaimana menurut Anda?

2. Takut Dengan Ketidakpastian

Berbeda dengan mereka yang bermental pengusaha, tidak sedikit orang yang takut pada ketidakpastian
dan jatuh miskin. Dunai bisnis memang dikenal dengan banyak hal yang tidak pasti, tapi disinilah nikmat
dan tantangannya.

Bagi mereka yang enggan memulai usaha, sebelum membayangkan indahnya sukses, mereka sudah
banyak membayangkan tentang bangkrut, minim profit. Tentu itu sangat bisa terjadi, tapi bagaimana
jika mempersiapkan itu dengan pikiran yang lebih positif?

3. Tidak Ada Modal

Ini sih alasan klasik. Banyak para karyawan yang tidak berani mencoba berbisnis dengan alasan tidak ada
modal atau modal kurang. Hitung- hitungan memang penting dalam memulai bisnis, tapi terlalu banyak
berhitung justru dapat menciutkan nyali.

Faktanya, modalnya sebenarnya hanyalah salah satu faktor kecil yang membuat para pengusaha sukses
besar dengan bisnisnya. Sebagian pengusaha terkadang hanya mengandalkan passion saja saat memulai
usaha mereka.

Anda bahkan bisa memulai bisnis tanpa modal atau modal minim. Yang penting mau bergerak dan
mencoba dulu. Misalnya saja dengan mencoba bisnis reseller dan dropshipper.

4. Tidak Ada Dukungan dari Keluarga atau Pasangan

Ketika sudah berkeluarga, tanggung jawab seseorang menjadi semakin besar. Tidak jarang, ini menjadi
sebuah alasan untuk enggan memulai usaha. Mereka takut kalau usahanya tidak jalan atau hasilnya yang
diperoleh tidak sebesar ketika menjadi karyawan.
Belum lagi kalau keluarga atau pasangan setengah hati karena tidak yakin dengan prospek bisnis yang
akan digeluti. Saat bekerja di perusahaan multinasional, keluarga biasanya yang paling menentang untuk
pindah haluan menjadi pengusaha.

5. Bingung Cara Mulainya

Tidak jarang kita mendengar banyak orang yang bertanya bagaimana cara memulai sebuah usaha atau
bisnis.

“Mulainya darimana sih? Caranya gimana sih?”

Persis seperti salah satu quote terkenal dari Bob Sadino, bisnis terbaik itu bukan bisnis yang terus
ditanyakan, tapi langsung dijalankan. Ilmunya memang tetap dibutuhkan, tapi tidak dengan tanya
kesana kesini tanpa keberanian untuk memulai.

Jika memang Anda ingin memulai usaha, coba lah memulai dengan membaca- baca artikel bisnis, atau
bisa juga dengan mengikuti seminar atau workshop.

6. Ragu dengan Kemampuan Diri Sendiri

Percaya lah, setiap orang pasti pernah meragukan dirinya sendiri. Yang menjadi pertanyaan, kalau
kemampuan diri hanya disimpan dan tidak diasah, mana bisa jadi lebih baik?

Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru dan melatih diri kita menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Cobalah dengan mulai menjual beberapa produk kepada teman dekat dan keluarga. Tidak masalah jika
mereka tidak membeli atau hanya membeli sedikit, it’s nice to try.

Atau cobalah iseng- iseng melakukan riset produk untuk dijual. Ini mungkin kegiatan sederhana, tapi bisa
membangkitkan rasa ingin tahu untuk melangkah lebih jauh lagi. Awali dengan memancing diri untuk
bergerak dan mengembangkan diri.

7. Mendengar Sahabat atau Kerabat Gagal dalam Bisnis


Pengalaman dari orang- orang yang ada di sekitar kita memang bisa mempengaruhi mindset dan action
kita. Misalnya kita sering mendengar sahabat jatuh dari bisnis, ini bisa saja membuat nyali kita menjadi
ciut, sehingga kita lebih pilih jalur aman menjadi karyawan.

Pikiran negatif seperti ini memang sangat bisa membekas di benak kita. Daripada terus berpikir negatif
ini, ambillah kesempatan Anda. Tanpa mencobanya, Anda tidak akan pernah belajar dan melangkah
maju.

8. Belum Menemukan Pola Bisnis yang Cocok

Jika ini yang menjadi alasan Anda, bisa jadi Anda sebetulnya sudah mulai memikirkan beberapa cara
untuk memulai bisnis. Namun, karena merasa tidak cocok ini dan itu, maka ada rasa takut untuk
memulai.

Memang baik sebenarnya memulai bisnis dengan cara yang sehati dengan kita. Jika memang keinginan
sudah ada, bekali diri dengan mengenal berbagai pola bisnis lebih dulu. Proses ini akan membangkitkan
ketertarikan Anda dan rasa ingin mencoba kembali.

9. Menimbang- nimbang Bisnis Apa yang Akan Dijalankan

Jenis binis memang banyak di dunia ini. Ada yang mencicipi bisnis kuliner, ada yang berbisnis ritel, dan
ada juga yang fashion. Cara termudah untuk memulai adalah yang paling sesuai dengan passion kita.

Semakin sesuai ide bisnis dengan passion, maka akan semakin mudah untuk ketemu jalannya. Kenapa?
Karena kita selalu memiliki tenaga dan semangat ekstra dalam menjalaninya.

10. Merasa Ingin Membangun Channel/ Jaringan Bisnis Dulu

Ya betul, membangun jaringan bisnis memang sangat penting dalam bisnis. Tapi, jangan sampai hal ini
menjadi kendalamu dalam memulai bisnis. Membangun jaringan bisnis dapat dilakukan sambil
berjalannya bisnis.
Dengan memulai bisnis Anda segera, Anda akan semakin mengenal potensi pasar. Selanjutnya, Anda
akan berkenalan dengan orang- orang yang terkait dengan model bisnis Anda. Dengan sendirinya,
jaringan bisnis akan terbentuk.

11. Pernah Mau Mencoba, Tapi Sudah Gagal Duluan

Apakah ada orang yang baru mau icip- icip memulai bisnis, tapi gagal duluan? Memang ada.

Khusus ini, artinya Anda sebenarnya sudah mencoba memulai usaha. Namun percobaan pertama
meninggalkan kenangan buruk dan rasa ciut untuk melanjutkan.

Yang perlu Anda ketahui, it’s okay. Gagal itu memang menyakitkan, tapi ini adalah salah satu cara untuk
melatih mental dan strategi Anda. Gagal dalam percobaan pertama tidak akan menghentikan Anda
menjadi orang besar. Karena kenyataannya, orang besar pasti pernah gagal berkali- kali dalam jatuh
bangun bisnis mereka.

Tidak ada kekhawatiran yang benar- benar harus Anda rasakan. Bangkitlah, persiapkan diri lagi dengan
mental dan strategi yang lebih baik lagi.

10 Alasan Kenapa Orang Enggan Memulai Bisnis Sendiri

Jadi Entrepreneurs memang terlihat begitu nyaman dan nikmat ya CiQaf? Kerja tanpa harus mengikuti
jam kerja karyawan yang biasanya mulai dari jam 8 sampai jam 5 sore. Tapi tahukah CiQaf dibalik itu
semua, semua mengetahui tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha. Beberapa pengusaha pada
awal mula merintis bisnisnya bahkan ada yang bekerja hingga 24 jam sehari, ditambah akhir bulan tidak
ada pemasukan yang mencukupi. Maka banyak orang-orang yang enggan untuk memulai usahanya
sendiri karena mengetahui resiko-resiko yang menghiasi seorang pengusaha dibalik kesuksesan mereka.
Paling tidak ada 10 alasan mengapa banyak orang masih enggan memulai usahanya sendiri, yuk
langsung cek!

1. Khawatir Akan Ketidakpastian

Semua orang perlu dengan yang namanya kepastian. Tapi masuk ke dunia bisnis berarti CiQaf harus
selalu siap dengan ‘Ha yang tidak pasti’. Siapa yang dapat memastikan omzet atau bahkan profit sebuah
bisnis ditiap akhir bulannya? Tidak ada bukan? Semua pengusaha akan mengalami masa-masa tidak ada
profit sama sekali, hingga profit yang berkali-kali lipat dari biasanya.

www.unsplash.com/ @nordwood

2. Ingin Tetap Berada di Zona Nyaman

Menjadi pengusaha berarti merelakan nasib kita lewat usaha-usaha kita yang seringkali tak membuat
nyaman hidup. Merintis usaha dari bawah, seorang pengusaha akan ‘berkenalan’ dengan kata-kata;
bangkrut, gagal, jatuh-bangun, kerja-keras, dan lain-lain. Tapi pengusaha yang tangguh adalah mereka
yang tetap maju ke depan membawa kata-kata; pantang menyerah, bisa, yakin, dan sebagainya.

Baca juga: 7 Cara Membangun Brand Awareness

3. Khawatir Tidak di Dukung oleh Keluarga atau Pasangan

Ketika sudah memiliki keluarga, tanggung jawab kita terlebih seorang laki-laki sudah makin besar. Akan
ada banyak keperluan yang menggantungkan nasibnya kepada kita. Hal ini akan membuat seseorang
ragu untuk mengambil keputusan dalam berbisnis. Karena khawatir pemasukan nantinya tidak sebesar
saat menjadi pegawai kantoran, sehingga tidak mencukupi kebutuhan keluarga.

4. Modal yang Tidak atau Belum Mencukupi

Alasan klasik ini akan sering diucapkan oleh mereka yang enggan memulai bisnis mereka. Lantaran
modal yang kurang, mereka tidak mau mencoba memulai bisnis sekecil apapun. Padahal modal hanyalah
faktor kecil dari sebagian besar pengusaha yang sukses dengan bisnisnya. Mereka terkadang hanya
mengandalkan passion dan hobi saat memulai bisnisnya, uang hanya efek dari kegiatan bisnis mereka.

www.unsplash.com/ @christinhumephoto

5. Masih Ragu Terhadap Kemampuan Diri dalam Berbisnis

Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, jadi jangan terlalu ‘ngotot’ untuk menjadi
pengusaha. Bisa jadi hal tersebut bukan bakat yang ada pada dirimu. Namun mencoba bukanlah hal
yang salah, bakat pun bisa dibangun dan dilatih dengan konsisten. Cobalah untuk menjual beberapa
produk kepada kenalan dan lihat bagaimana hasilnya.

6. Memiliki Pengalaman Mendengar Kerabat yang Gagal Berbisnis

Persepsi seseorang kadang bisa muncul lewat pengalaman dari orang-orang terdekat. Seseorang yang
enggan berbisnis bisa jadi dikarenakan oleh pengalamannya mendengar kerabatnya gagal dalam
berbisnis, sehingga mindset bahwa berbisnis itu sulit sukses dan mudah gagal akan membekas di benak
kamu. Jauhi pikiran negatif, ambillah berbagai kesempatan sehingga banyak yang bisa kamu coba dan
kerjakan.

7. Tidak atau Belum Mengerti Bagaimana Memulainya

Tampaknya bisa jadi lebih banyak orang yang beralasan seperti ini. Cara mengatasinya tidak lain dan
tidak bukan adalah dengan mencari ilmunya. Seseorang tak akan berhasil melakukan sesuatu jika tidak
tahu langkah-langkahnya. Maka mulailah ikuti berbagai workshop bisnis, seminar atau berkumpul dan
sharing bersama teman-teman yang sudah sukses memulai bisnis sebelumnya.

Baca juga: Strategi Bisnis Kreatif Untuk Produkmu

8. Masih Menimbang-nimbang Bisnis Apa yang akan Dijalankan

Jenis bisnis tentu banyak di dunia ini. Saking banyaknya seseorang dapat kebingungan bisnis seperti apa
yang ia akan jalankan. Apalagi dengan informasi yang ia dapatkan, bahwa si A sukses berbisnis Properti,
si B sukses berbisnis ritel, si C, si D, dan lain sebagainya. Idealnya, temukan passion dan aktivitas yang
anda senangi, maka kedepannya hal tersebut akan sangat bisa dijadikan sebuah bisnis.

www.unsplash.com/ @jeshoots

9. Belum Menemukan Pola Bisnis yang Sesuai

Pada level ini, biasanya seseorang sudah mulai memikirkan untuk memulai bisnis miliknya. Namun
mereka masih terkendala dengan strategi seperti apa yang harus meleka lakukan agar bisnisnya nanti
tidak gagal dan berujung sukses.Seperti kata Alhmarhum Bob Sadino; Bisnis yang sukses itu adalah bisnis
yang dikerjakan, bukan dipikirkan terus!
10. Masih Ingin Membangun Channel Bisnis

Dalam berbisnis, jaringan atau channel memang sangat dibutuhkan. Tapi baiknya hal tersebut tidak
dijadikan alasan kamu menunda-nunda mulai berbisnis. Luncurkanlah produkmu, mulailah bisnis kamu
dengan apa-adanya. Lalu lengkapi dan sempurnakan dengan channel atau jaringan yang kamu milik

Anda mungkin juga menyukai