Anda di halaman 1dari 2

TRAINED ENTREPRENEUR

(untuk program lanjutan)

Dalam hal mendapatkan uang untuk kehidupan, ada 2 cara yang dilakukan orang :
1. Bekerja  Uang (penghasilan aktif), disebut Kuadran Kiri (lihat Cashflow Quadrant)
2. Bekerja  Aset  Uang, disebut Kuadran kanan.
Pada tipe yang pertama yaitu bekerja kemudian mendapatkan uang, dilakukan oleh 95%
orang di dunia ini. Nasihat yang umumnya diberikan ke anak-anaknya adalah :”Belajar yang
rajin supaya nanti bisa masuk perguruan tinggi yang baik, kemudian bekerja dengan
penghasilan besar dan bisa kaya”. Yang mereka tidak tahu adalah, penghasilan aktif tidak
bisa membuat orang menjadi kaya. Umumnya mereka hidup sesuai besarnya penghasilan.
Berapapun besarnya penghasilan, setinggi itu pula tingkat hidupnya. Bahkan tidak jarang
lebih tinggi dan harus berhutang atau kredit.
Hanya sedikit yang bekerja membangun aset dan kemudian aset itu yang menghasilkan
uang. Disini ada 2 kelompok yaitu Business Owner dan Investor. Business owner adalah
pebisnis dimana bisnisnya sudah bisa ditinggal. Misalnya konglomerasi, Waralaba dan
Networking. Konglomerasi itu jaringan bisnis besar. Waralaba jaringan bisnis sejenis seperti
restoran, toko atau apotik. Sedang Networking yaitu jaringan perorangan. Banyak yang
keliru dengan MLM atau money game. Sebenarnya cirinya jelas. Kalau Networking itu
biasanya uang masuknya kecil, ada produk yang dipakai sendiri dan tidak harus tutup point
dan sebagainya. Kalau MLM ada ketentuan harus tutup point, setiap bulan harus membeli
produk jumlah tertentu. Sedangkan money game, biaya masuknya besar dan tidak ada
produk. Orang yang diatasnya mendapat uang dari biaya masuk orang dibawahnya.
Networking perlu dibahas lebih detail karena inilah satu-satunya kesempatan orang biasa
untuk bisa menyeberang ke kuadran kanan dengan cepat. Dikenal dengan “membangun
aset 5 tahun”, karena hanya dalam waktu 2-5 tahun, siapapun Anda dan berapapun
penghasilan Anda sekarang, Anda bisa pensiun dini kalau mau. Penghasilan yang diperoleh
disini hampir pasti lebih besar dari penghasilan Anda sekarang. Cara lain ya menjadi
investor, dengan menginvestasikan sebagian penghasilan kita. Ini dikenal dengan sebutan
“membangun aset 50 tahun” karena memang butuh 30 -50 tahun untuk bisa menikmati
hasilnya.
Tidak bisa dibantah lagi bahwa setiap orang perlu back up income. Salah satu senior saya
sakit dan harus sering berobat ke Singapura. Hanya dalam waktu 1 tahun semua hartanya
habis. Seminggu sebelum beliau meninggal, saya menjenguknya ke rumah sakit. Sambil
menangis beliau berkata :”Benar Anda dik, dokter itu butuh back up income. Lihat saya ini
satu tahun sakit dan tidak bisa praktek, harta yang saya kumpulkan selama 40 tahun habis
sama sekali”. Beliau meninggal dengan meninggalkan istrinya dalam kondisi kekurangan
uang dan kehabisan harta.
Banyak sekali orang yang berusaha mencari back up income dengan mendirikan usaha
kuadran kanan (tanpa mengawasi sendiri) atau investasi. Entah itu di bidang peternakan,
perkebunan, bengkel, restoran dan sebagainya. Hampir semuanya gagal dengan berbagai
sebab. Nampaknya seperti penyebab internal (ditipu pelaksana atau pelaksana yang kurang
cakap) atau eksternal. Tetapi sebenarnya penyebabnya sama, yaitu diri kita sendiri. Yaitu
program pikiran dan karakter kita sendiri, sering disebut sebagai mental block.
Sebagai orang kuadran kiri (bekerja menghasilkan uang), maka karakter dominan kita
adalah takut berbuat salah, takut mengambil resiko dan tidak mempercayai orang. Selalu
ingin mengerjakan semuanya sendiri. Akibatnya, rencana apapun yang dipercayakan
kepada orang lain bisa dipastikan gagal, karena yang kita tarik dengan pikiran kita ya apa
yang kita takutkan. Mulai dari orang yang tidak bisa dipercaya sampai ke kegagalan. Coba

Trained Entrepreneur – dr. Sigit Setyawadi SpOG Page 1


perhatikan, berapa banyak pensiunan direksi perusahaan besar yang gagal membangun
bisnis sendiri dari pesangonnya?. Saat aktif mereka mengelola perusahaan kuadran kanan,
tetapi mereka sendiri masih di kuadran kiri. Mencoba sendiri bisnis kuadran kanan dengan
skala yang jauh lebih kecil dan gagal. Mereka tidak tahu bahwa ada program pikiran dalam
dirinya yang harus dihilangkan dulu.
Tahun 2000 saya membaca buku Rich Dad Poor Dad dan Cashflow Quadrant, dan mulai
investasi. Tetapi selalu gagal dan “tertipu”. Reksadana yang tadinya bagus, tiba-tiba drop
dan nilai uangnya berkurang terus. Beberapa kali nurut ke pialang tertentu, nampaknya
bagus, tetapi selalu berhasil habis. Investasi emas dan sebagainya juga tidak ada hasilnya
karena nilainya turun terus.
Oktober 2003 saya diajak anak saya ikut Leadership Seminar di Jakarta, barulah saya tahu
jalan yang sudah disebut Robert T Kiyosaki dalam buku maupun CD nya, yaitu
‘PENDIDIKAN MENYEBERANG KUADRAN”. Saya ikuti semua nya, alhamdulillah saya bisa
berhenti praktek 17 Agustus 2005. Maunya cuma untuk back up income ternyata dapatnya
main income. Mau praktek terus dengan santai ya nggak bisa. Bayangkan kalau saya
membuat pengumuman “hanya bisa menolong persalinan hari Senin sampai Rabu jam 9
pagi sampai jam 6 sore”. Pasti dicaci orang.
Walaupun yang benar saya sedang ikut program Trained Entrepreneur, banyak yang
mengira saya mengerjakan MLM atau apa. Saya hanya tersenyum dan mengiyakan. Dalam
hati saya tersenyum dan berkata :”Apapun istilah dan namanya, jelas bukan seperti apa
yang sekarang Anda pikirkan. Karena kalau Anda tahu benar apa yang sedang saya
kerjakan, Andapun pasti semangat mengerjakannya”. Salah satu syarat bisa menyeberang
ke kanan adalah “bersedia menerima anggapan yang salah tentang diri kita dari orang lain”.
Untungnya saya sudah membaca hal itu dan mengerti dari awal bahwa saya sedang
berjalan ke arah berlawanan dari kebanyakan orang.
Program Trained Entrepreneur iatau Membangun Pipa 5 tahun ada 3 tahapan :
1. Program 10 – 15  part time 10 bulan, penghasilan pasif 15 juta sebulan.
2. Program 25 - 50  part time 25 bulan, penghasilan pasif 50 juta sebulan.
3. Program 60 - 100  part time 60 bulan, penghasilan pasif 100 juta sebulan.
Sepertinya tidak masuk akal ya ?
Memang benar, di kuadran kanan, tidak ada yang masuk akal menurut orang kuadran kiri.
Saya sudah 25 tahun di kuadran kiri dan 14 tahun di kuadran kanan tidak mau balik ke kiri
lagi. Bahkan masih sering ada penyesalan “mengapa nggak dulu dulu saya tahu hal ini ?”.
Kalau anak SMA ingin jadi dokter, ya perlu mendapat pendidikan dari para dokter. Kalau
orang kuadran kiri ingin memiliki penghasilan pasif (kuadran kanan) ya perlu mendengarkan
orang-orang yang sudah memiliki penghasilan pasif.
Sampai jumpa di puncak sukses.

Sigit Setyawadi.

Trained Entrepreneur – dr. Sigit Setyawadi SpOG Page 2

Anda mungkin juga menyukai