Anda di halaman 1dari 17

1|Copyright Ellen May Institute

BACA INI DULU!


© 2019 Ellen May Institute

Silakan memperbanyak dan menyebarluaskan dokumen ini dengan tidak mengubah apa pun dari
seluruh isi dokumen ini. Dilarang mengubah, mengutip, memperjualbelikan isi dokumen ini tanpa
seizin Ellen May Institute. Produk ini adalah produk GRATIS. Apabila Anda membayar untuk produk
ini berarti Anda sudah menjadi korban penipuan. Harap laporkan ke info@ellen-may.com.

The information provided on this ebook is intended for personal edutainment purposes only.

FOLLOW US!
Facebook : https://www.facebook.com/EllenMay.Pakarsaham/

Instagram : @ellenmay_official, @ellenmayinstitute

Twitter : @pakarsaham

Youtube : ELLEN MAY TV

Join telegram channel: t.me/ellenmayinstitute

Join Trading & Investing Guide and get Kopipagi : ellen-may.com/guide

Contact us: info@ellen-may.com

www.supertrader.id/whatsapp

Websites : www.ellen-may.com , www.premiumaccess.id, www.supertrader.id

2|Copyright Ellen May Institute


3|Copyright Ellen May Institute
Ellen May adalah seorang trader dan investor sukses yang sudah berpengalaman
sejak tahun 2007 dan survive melewati krisis hebat tahun 2008 bahkan
menghasilkan keuntungan besar sejak krisis tersebut, dan beliau dikenal sebagai
Pakar Saham Indonesia. Pada waktu itu banyak orang yang mengalami kerugian
di pasar saham, padahal jika dijalankan dengan benar, pasar saham bisa
memberi banyak sekali keuntungan. Prihatin dengan kondisi tersebut, Ms Ellen
May bertekad untuk membantu semua orang, untuk bisa bertumbuh secara
finansial khususnya melalui trading dan investasi saham.

Berbekal pengalaman sejak tahun 2007 yang semakin diperbarui dan diperbarui,
beliau terus mengedukasi banyak orang melalui lembaga edukasi saham, Ellen
May Institute. Ellen May Institute merupakan sebuah lembaga edukasi pasar
modal nomor 1 di Indonesia, berkomitmen untuk mencetak member dan alumni
yang berhasil untung besar (hingga 100% atau lebih), menjadi seorang Super
Trader™, dengan cara yang praktis dan mudah dipahami oleh orang awam.

Ellen May Institute telah mengadakan ratusan kali seminar di kota-kota besar di
Jakarta maupun di luar Jakarta, seperti Bandung, Solo, Malang, Yogyakarta, Bali,
Medan, Pontianak, dan Surabaya. Saat ini kami memiliki pengajar profesional
yang kompeten dan jumlah alumnus pelatihan tercatat lebih dari 15.000 orang
dan juga lebih dari 200.000 orang yang diedukasi oleh Ms Ellen May melalui
social media.

Ellen May Institute juga diundang untuk mengisi acara dan event-event publik
di berbagai tempat. Mall, kampus, radio, dan komunitas.

4|Copyright Ellen May Institute


Melalui PremiumAccess.id, Ellen May Institute berkomitmen untuk membantu
calon Super Trader ™ agar bisa menghasilkan keuntungan besar dengan cara
sepraktis mungkin.

Melalui workshop Super Performance Trader, Ellen May Institute berkomitmen


untuk membentuk seorang Super Trader ™ untuk menguasai 3 pilar trading
masteries, dan mempercepat langkah keberhasilan trading saham.

Kami juga bekerjasama dengan berbagai pihak, untuk seminar inhouse training,
baik oleh Ms Ellen May sendiri ataupun oleh pengajar / team coaches dari Ellen
May Institute, bersama PT Bursa Efek Indonesia, Anggota Bursa / sekuritas,
banking, universitas, perusahaan finansial, ataupun perusahaan-perusahaan
lainnya.

Komitmen kami adalah, memperkaya Indonesia, dan menjadikan hidup orang


lebih baik dengan menjadi seorang investor saham dan khususnya dengan
menjadi seorang Super Trader™, dengan ilmu yang sudah kami praktekkan dan
terbukti berhasil.

We make money, we change lives better!

Salam profit!

Ellen May Institute

5|Copyright Ellen May Institute


6|Copyright Ellen May Institute
Terima kasih sudah mendownload Ebook “Pensiun Muda dan Kaya ala Ellen May”.

Sebagai apresiasi kami atas semangat Anda, kami memberikan VOUCHER bonus 1 bulan gratis, untuk
pembelian Super Trader Signal (Premium Access) yang terbatas hanya untuk 100 orang
pendownload pertama.

Cara pakainya mudah banget! Klik di sini ya untuk menggunakan voucher tersebut.

Semoga bermanfaat!

Salam profit,

Ellen May

7|Copyright Ellen May Institute


Pensiun Muda dan Kaya ala Ellen May
By : Ellen May

Terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang penat, Johny pun mulai berpikir untuk pensiun di usia dini.
Ia membayangkan, alangkah bahagianya kalau bisa pensiun di usia lebih muda, dan menghabiskan
waktu bersenang-senang bersama dengan keluarga dan orang-orang yang ia cintai. Tiap hari
menikmati hidup tanpa harus membanting tulang lagi. Seperti Robert Kiyosaki, yang pensiun di usia
47 tahun. Bahkan, setelah browsing-browsing di internet, Johny pun semakin mantap merencanakan
pensiun dini setelah melihat beberapa orang yang bisa pensiun di usia 30 tahunan. Sebut saja Todd
Tresidder yang pensiun di usia 35 tahun, Billy dan Akaisha Kaderli yang pensiun di usia 38 tahun.

Sempat terpikir untuk pensiun muda seperti Johny? Bagaimana caranya?

Tertarik dengan banyak pertanyaan untuk mempersiapkan pensiun, berikut adalah langkah
mempersiapkan pensiun lengkap dengan tips investasi saham ala saya, Ellen May.

Langkah 1. Tentukan goal Anda


Tentukan usia berapa kita mau pensiun, dan berapa biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda
per tahun. Dengan demikian, kita bisa menghitung berapa jumlah uang yang kita perlukan untuk
memenuhi kebutuhan pensiun kita.

Sebagai contoh: Rata-rata usia hidup manusia saat ini adalah sekitar 75 tahun. Jika kita panjang umur,
mungkin saja bisa mencapai 85-90 tahun.

Misalnya saja, Johnny berencana pensiun di usia 55 tahun, dengan biaya hidup per tahun Rp 600 juta.
Berarti Johnny memerlukan Rp 12 miliar untuk hidup nyaman di hari tua tanpa bekerja.

8|Copyright Ellen May Institute


Langkah 2. Cek kondisi Anda saat ini
Setelah menentukan tujuan, hal kedua yang harus kita lakukan saat ini adalah mengetahui situasi kita
sehingga kita tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berapa usia Anda saat ini? Berapa penghasilan Anda saat ini? Berapa uang yang Anda bisa simpan dan
investasikan setiap bulannya?

Sebagai contoh :

Usia Johnny saat ini 30 tahun, dengan penghasilan Rp 50 juta sebulan, dan setiap bulannya, Johnny
bisa menyimpan uang lebih untuk ditabung dan diinvestasikan sebesar Rp 25 juta (50%) dari
penghasilan.

Artinya, dalam waktu setahun, Johny bisa menyimpan uang sekitar Rp 300 juta.

Jika Johny memerlukan Rp 12 miliar untuk pensiun, dengan penghasilan yang sama, artinya Johny
memerlukan 40 tahun lagi untuk mencapai angka tersebut, di mana Johny akan berusia 70 tahun saat
itu. Well… bukan sebuah rencana yang bagus untuk pensiun dini. Belum lagi jika uang yang kita
kumpulkan menyusut karena inflasi.

Jika Johny mau pensiun di usia 55 tahun, ia punya 25 tahun lagi, yang artinya ia bisa mengumpulkan
uang dari 50% penghasilannya sebesar Rp 7,5 Miliar.

Johnny dan Anda perlu cara yang lebih cepat untuk mengembangkan uang. Bagaimana caranya?

Langkah 3. Grow your money exponentially


Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan pensiun dini Anda. Sebelum saya
bicara tentang mengembangkan uang lebih banyak, ada baiknya kita berhitung kembali dengan
pengeluaran kita dan gaya hidup kita.

Cara paling mudah (namun juga paling menantang) adalah dengan mengencangkan ikat pinggang.
Tidak semua orang suka dengan ide ini. Apalagi generasi millennials, yang mementingkan eksistensi
dan pengakuan, yang terkadang membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.

Jika saat ini belum bisa menabung, mulai menabung. Jika baru bisa menabung 10%, usahakan tabung
20%. Jika sudah bisa 20% usahakan tabung 50%. Well, saran ini terdengar klasik dan membosankan.
But it works…!

9|Copyright Ellen May Institute


Bagaimana caranya bisa berinvestasi dan mengembangkan uang kalau tidak punya amunisi?

Billy & Akaisha Kaderli mengaku bahwa


mereka berhemat luar biasa, menabung
setiap bulannya sekitar 50-70% dari
penghasilan, untuk diinvestasikan, selama
10 tahun. Mereka hidup sangat sederhana
dan juga mengelola pengeluaran untuk
pajak, selain pengeluaran untuk gaya
hidupnya.

Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya mengembangkan uang


setelah penghasilan terkumpul?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan benih-benih uang Anda.

1. Dengan menambah passive income.


Banyak orang yang berhasil pensiun dini dengan passive income dari membeli properti dan
menyewakannya, lalu hidup dari biaya menyewakan rumah tersebut. Passive income tidak
hanya didapat dari properti. Passive income juga bisa diperoleh dari bisnis yang sudah berjalan
secara autopilot dan memberikan penghasilan bagi kita, tanpa harus berada di lokasi untuk
bekerja. Bisa juga, passive income didapat dengan menginvestasikan sebagian uang kita pada
sebuah bisnis, dan kita menjadi investor pasif yang mendapat imbal hasil / pembagian dividen
dari perusahaan tersebut. Prinsip itulah yang juga digunakan oleh investor saham untuk
mendapatkan imbal hasil dari dividen dalam jangka panjang, serta dari pertumbuhan harga
saham itu sendiri. Bagaimana caranya?

10 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
2. Investasi di pasar modal

Investasi di pasar modal tidak melulu saham. Anda bisa berinvestasi pada instrument obligasi,
dan juga reksadana. Jika Anda ingin investasi yang lebih rendah risiko, bisa berinvestasi di
instrumen obligasi pemerintah. Jika Anda ingin investasi yang lebih tinggi imbal hasil, Anda
bisa berinvestasi di reksadana, dari reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap,
reksadana campuran, dan reksadana saham.

Namun jika Anda menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi lagi, Anda bisa berinvestasi
saham.

Berikut ini adalah simulasi pertumbuhan uang, jika Anda menginvestasikan Rp 10 juta tiap
tahunnya selama 10 tahun berturut-turut pada beberapa saham berikut ini.

Source : Buku Nabung Saham Sekarang, Ellen May

11 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Source : Buku Nabung Saham Sekarang, Ellen May

Source : Buku Nabung Saham Sekarang, Ellen May

12 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Dalam 10 tahun, saham-saham berfundamental apik tersebut, sanggup tumbuh lebih dari 3 digit,
mencapai angka 100-700%.

Jika Johnny punya uang Rp 300 juta tiap tahun, dalam 10 tahun berturut-turut ia menginvesasikan
total sejumlah Rp 3 miliar. Jika uangnya bertumbuh 100%, artinya dalam 10 tahun Johnny memiliki
uang 6 Miliar. Jika pertumbuhan konsisten, maka dalam 25 tahun, dengan menginvestasikan Rp 7.5
miliar, Johnny akan mendapat imbal hasil Rp 7.5 miliar, bahkan lebih. Pada saat itu, Johny
mendapatkan uang sekitar Rp 15 miliar.

Well… perhitungan di atas memang bukan perhitungan yang 100% fix. Ada banyak faktor yang akan
mempengaruhi. Misalnya, pertumbuhan harga saham sendiri, bisa lebih dari 100% dalam waktu 10
tahun. Pertumbuhan 100% dalam 10 tahun ini tergolong lambat. Banyak saham yang bertumbuh lebih
dari 100% hanya dalam hitungan kurang dari 1 tahun. Saham-saham tersebut adalah saham-saham
second liner dengan likuiditas dan kapitalisasi lebih kecil.

Oleh karena itu, tetap harus dilakukan diversifikasi untuk investasi pada saham untuk investasi jangka
panjang dan saham untuk keperluan trading.

Belum lagi, dividen saham yang bisa menambah penghasilan Johnny.

Memang, ada risiko dalam berinvestasi saham. Namun, dalam jangka panjang, pasar saham cenderung
akan terus naik, karena perusahaan yang sehat fundamentalnya akan terus beroperasi dan
menghasilkan keuntungan, semakin maju, dan juga didorong oleh faktor inflasi.

13 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Berapa banyak kita boleh berinvestasi di pasar saham?

Berapa banyak uang yang boleh dialokasikan untuk investasi di pasar saham?

Jika Anda punya waktu lebih dari 20 tahun untuk menyiapkan pensiun Anda, maka Anda boleh
meletakkan 80-100% uang Anda pada instrumen saham, dengan catatan Anda memahami cara
kerjanya dan cara pembatasan risiko sebelum memutuskan untuk membeli saham pertama Anda.

Jika Anda punya waktu 15 tahun dari saat ini menuju pensiun Anda, maka Anda bisa menginvestasikan
sekitar 60-70% di pasar saham. Dan jika Anda punya waktu 10 tahun saja menuju pensiun Anda, maka
sebaiknya Anda menginvestasikan uang dingin Anda tidak lebih dari 50%.

Sisanya bisa diinvestasikan di instrument obligasi atau reksadana pendapatan tetap. Mengapa
demkikian? Bukannya semakin dekat dengan pensiun justru harus semakin agresif menggandakan
uang?

Salah !

Semakin dekat dengan pensiun, harus semakin melindungi uang dan asset.

Lalu… bagaimana kalau setelah dihitung-hitung, waktu yang kita punya belum bisa mencukupi untuk
pensiun? Ya jangan dipaksakan pensiun terlalu dini. Mungkin dari target Anda 40 tahun, bisa mundur
pensiun di usia 45 tahun sambil memperbanyak income, mengurangi pengeluaran, dan menambah
investasi dan passive income.

Last but not least…


Mempersiapkan diri untuk hari tua itu bagus, dan akan lebih baik jika selama kita masih bisa berkarya.

Pensiun bukan untuk sekedar bersenang-senang dan menikmati hidup. Financial security, yang
memberikan kepastian dan jaminan hari tua, sebaiknya tetap diimbangin dengan kegiatan yang
bermanfaat.

Warren Buffett, di usianya 88 tahun, ketika saya berkunjung ke Omaha untuk menghadiri Berkshire
Hathaway annual meeting, masih sangat aktif menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari pemegang
saham, dari pagi sampai sore, dan masih bisa menghitung dengan baik, masih ingat angka demi angka
penting.

14 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Warren Buffett punya sejuta alasan untuk tidak perlu melakukan hal itu lagi. Namun, ia tetap bekerja,
dan hal itulah yang membuatnya benar-benar hidup, tidak hanya secara fisik, namun juga secara
mental.

“Anyone driven to retire early may not find a leisurely lifestyle a satisfying way to live. To build assets
faster, you must live frugally and save a high percentage of your income. This helps you in two ways:
You save a lot, and you live a lower-cost lifestyle, which requires fewer assets to maintain.” Todd
Tresidder, retired in 35.

“I had been a computer engineer at Intel since 1996, but the job wasn’t the right fit for me anymore.
My physical and mental health deteriorated and I knew I had to get out. I started retire by 40 to keep
tab of my early retirement journey. Eventually, I gave my notice and left the corporate world forever
in July 2012. We tracked our cash flow and saved all my income since 2010. Those 2 years gave us a
chance to see if we could really survive with just one paycheck, our passive income, and my online
income. I didn’t say ‘quit working’ in the first paragraph. You don’t have to quit working when you
retire. It’s not good for your mental health to stop working completely while you’re still productive. Joe
Udo, retired in 38.

For myself… I will never retire as I am not working for the money itself, but for growing with
purpose.

Salam profit,

Ellen May

15 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Super Trader Signal (Premium Access) adalah layanan rekomendasi dan guide/ bimbingan trading
harian oleh team Ellen May Institute, yang memberikan rekomendasi saham realtime, dan menjawab
semua pertanyaan Anda setiap hari. Informasi selengkapnya bisa lihat di sini : www.premiumaccess.id
atau jika ingin tanya-tanya bisa klik di sini premiumaccess.id/whatsapp

16 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e
Super Trader Worskhop adalah pelatihan oleh Ellen May yang mengajarkan tentang bagaimana
caranya growing our money exponentially, dan memilih saham yang bertumbuh di atas 50% dalam
waktu kurang dari 1 tahun. Informasi selengkapnya bisa lihat di sini : www.supertrader.id atau jika
ingin tanya-tanya bisa klik di sini www.supertrader.id/whatsapp

17 | C o p y r i g h t E l l e n M a y I n s t i t u t e

Anda mungkin juga menyukai