Anda di halaman 1dari 10

1

EDISI REVISI
2

PENDAHULUAN
Di dunia ini, banyak orang yang seumur
hidupnya bekerja jungkir balik, hanya untuk
bertahan hidup saja. Ada yang bertahan hidup
mewah, ada yang sederhana, bahkan banyak
yang amat sangat sederhana. Kita bekerja
untuk hidup dan hidup untuk bekerja.
Disisi lain, ada orang orang yang begitu
menikmati kehidupannya. Mereka tidak perlu
bekerja mencari uang lagi, hidupnya
digunakan untuk lebih memperhatikan orang
lain. Atau dengan istilah lain, mereka orang
yang sudah selesai dengan dirinya.
Umumnya mereka orang orang yang sudah
bebas finansial dan bebas waktu.
3

PLAFON REJEKI

Sejak kecil kita sudah mendengar ajaran


bahwa "rejeki itu sudah diatur oleh Allah".
Tetapi umumnya kita bertindak dan bersikap
sebaliknya, meskipun itu tidak salah. Yaitu
berjuang keras mati matian untuk
mendapatkan uang, berusaha mendapat
sebanyak mungkin rejeki, seolah olah jatah
rejeki kita belum ditentukan.
1. Apakah rejeki kita memang sudah
diatur ? Jawabnya IYA. Tetapi yang
mengatur bukan Allah langsung. Allah
punya mekanisme canggih, yaitu hukum
hukum alam yang diciptakan untuk
mengatur semesta ciptaannya ini. Salah
satu hukum alam yg mengatur rejeki kita
4

adalah HUKUM ALAM KESESUAIAN.


Rejeki kita ini sama dengan rata rata
rejeki 6 orang yang paling
mempengaruhi kita beberapa tahun
terakhir ini. Itulah yang mengatur rejeki
kita.
Ibarat termostat di setrika listrik, angka rata
rata rejeki 6 orang tadi menjadi batas atas
rejeki kita. Jika sudah hampir mendekati
batas atas, maka dimunculkan segala hal,
mulai tidak fokus sampai didatangkan
pengganggu yang bisa menurunkan rejeki
kita.
Kita bisa saja berusaha setengah mati
sehingga rejeki kita bisa menembus plafon
atau takaran tadi. Tapi itu tidak akan lama,
rejeki kita akan ditarik lagi ke bawah oleh
pikiran bawah sadar kita. Satu satunya cara
mudah adalah dengan menaikkan plafon
rejekinya.
5

PLAFON REJEKI KITA


Jika plafon rejeki kita 3 juta sebulan, maka
bekerja jungkir balik bagaimanapun ya
dapatnya sekian. Mungkin saja kita mendapat
tawaran bisnis yang memberi penghasilan
besar. Tetapi umumnya kita menolaknya.
Mungkin kita mau mengerjakannya sebentar.
Tetapi nggak pakai lama, kita akan diliputi
keragu raguan, ketidak nyamanan dan
akhirnya berhenti. Mungkin kita mengerjakan
bisnis dg teman dan berhasil mendapat
penghasilan besar. Nggak pakai lama, entah
bagaimana caranya, akan diturunkan lagi.
Begitulah kehidupan ekonomi kita akan
berjalan seperti roller coaster. Naik turun bikin
mual penumpangnya, yaitu keluarga kita.
6

Banyak teman di grup yang


bertanya :"Bisnisnya pak dokter apa ?".
Pertanyaan seperti ini jarang sy jawab karena
sy tidak yakin apakah plafon rejekinya sudah
cukup tinggi untuk bisa menghargai apa yg
saya kerjakan ?
Jawaban saya adalah meminta beliau untuk
meningkatkan plafon rejekinya dulu. Tanpa
memiliki plafon rejeki yang tinggi, maka bisnis
yg berpotensi membangkrutkan akan nampak
menarik, sedang yang memakmurkan akan
dihindari. Mereka senang dengan bisnis yang
hasilnya cepat, besar dan bebas resiko.
Akibatnya mereka sangat mudah ditipu karena
sebenarnya bisnis yang semacam itu tidak
ada.
7

DEFINISI KAYA SEBENARNYA (KAYA


SEJATI)
Selama ini kita salah mengartikan tentang
kaya, kita anggap bahwa orang kaya itu
adalah mereka yang memiliki penghasilan
besar, rumah besar dan mobil bagus. Padahal
sebagian besar yang demikian itu sebenarnya
miskin, hanya hidup mewah saja (lihat materi
Kecerdasan Finansial Dasar).
Definisi yang benar dari kaya agak berbeda
untuk setiap ahli :
1. Robert T Kiyosaki : Kekayaan anda adalah
berapa lama Anda bisa mempertahankan
tingkat kehidupan Anda bila mulai besok
Anda dan keluarga Anda tidak bekerja
secara fisik  Komoditasnya adalah waktu.
2. Burked Hedges : Kita disebut kaya kalau
memiliki uang dan waktu yang cukup untuk
melakukan apapun yang kita inginkan
8

kapanpun kita mau  Komoditasnya adalah


kebebasan.
3. Roger Hamilton : Kekayaan Anda bukan
jumlah uang yang Anda miliki, melainkan
apa yang tertinggal dalam diri Anda bila
Anda kehilangan semua uang Anda. 
Komoditasnya kemampuan Anda.

Kesalahan dalam mengartikan kaya itu yang


membuat kita semakin lama semakin miskin.
9

Bagaimana Cara Meningkatkan Plafon Rezeki


Anda?

Ikuti Kulwa (Kuliah Via WA)

Grup KULWA Peningkatan Plafon Rezeki &


Kecerdasan Finansial Untuk Menjadi Kaya
Sejati Dengan Mentor Dr.Sigit Setyawadi

Kulwa dilaksanakan setiap hari dengan pemberian materi


pagi dan sore

UNTUK PENDAFTARAN
Silahkan Hubungi WA Saya!
(0852 5117 9046)
Atau klik TOMBOL di bawah
10

Anda mungkin juga menyukai