Anda di halaman 1dari 12

Rich Dad, Poor Dad

Apa yang orang kaya ajarkan kepada anaknya, yang kelas menengah tidak
Robert T. Kiyosaki

Tentang
Rich Dad Poor Dad adalah buku tahun 1997 yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Sharon
Lechter. Buku ini menganjurkan pentingnya pendidikan keuangan, kemandirian finansial dan
membangun kekayaan melalui investasi dalam aset, investasi properti, membangun bisnis
sendiri, serta meningkatkan kecerdasan finansial (IQ finansial).
Rich Dad Poor Dad ditulis dalam gaya serangkaian perumpamaan yang didasarkan pada
kehidupan Kiyosaki. Nama "Rich Dad" konon adalah ayah temannya yang mengumpulkan
kekayaan dari kewirausahaan dan investasi yang cerdas, sedangkan "ayah miskin" diklaim
sebagai ayah Kiyosaki sendiri yang katanya bekerja keras sepanjang hidupnya tetapi tidak
pernah memperoleh keamanan finansial.

Apa Yang Akan Kamu Pelajari?


Sebagian besar dari kita tahu apa yang dimaksud dengan ungkapan rat race, tetapi jika
ditanya, bagaimana kita mendefinisikannya?
Satu definisi adalah "Rutinitas tanpa akhir bekerja untuk semua orang kecuali diri Anda
sendiri. Ini berarti Anda melakukan semua pekerjaan, sementara yang lain seperti
pemerintah, pemungut cukai, dan bos Anda menerima sebagian besar upah.
Kami biasanya menganggap rat race sebagai sesuatu yang kami semua mengalaminya.
Namun, di saat yang sama, kami juga membicarakannya sebagai sesuatu yang kami benci. Jadi
mengapa kita terus balapan?
Karena kehidupan kebanyakan orang didominasi oleh ketakutan mereka terhadap
ketidaksetujuan masyarakat.
Misalnya, pertimbangkan mantra "Pergi ke sekolah, belajar keras, dapatkan pekerjaan yang
baik."
Kami masih mengajarkan hal ini, meskipun itu adalah nasihat yang didasarkan pada pemikiran
masa lalu orang tua kami. Saat itu, Anda kemungkinan besar akan mendapatkan pekerjaan
setelah lulus dari perguruan tinggi, bekerja untuk perusahaan yang sama selama beberapa
dekade, dan pensiun dengan kehidupan yang nyaman. Hari ini, resep ini tidak bisa menjamin
kehidupan yang bebas dari kemiskinan.
Yang benar adalah Anda dapat belajar dengan giat, masuk ke sekolah yang bagus dan lulus ke
pekerjaan bergaji tinggi tanpa pernah melihat pertumbuhan finansial, karena Anda masih
terjebak dalam “rat race”. Bos Anda bukan Anda, menjadi kaya dari semua kerja keras Anda.
Namun demikian, kami tetap percaya dan mengikuti cara di atas karena takut melanggar
harapan yang telah ditanamkan ke dalam diri kami sejak lahir. Hasilnya? Kita mungkin
menghindari kemiskinan, tetapi kita tentu saja tidak bertambah kaya.

Ketakutan akan ketidaksetujuan masyarakat mencegah kita


untuk meninggalkan “rat race” dan menjadi kaya.
Sebagian besar dari kita tahu apa yang dimaksud dengan ungkapan rat race, tetapi
jika ditanya, bagaimana kita mendefinisikannya?
Satu definisi adalah "Rutinitas tanpa akhir bekerja untuk semua orang kecuali diri
Anda sendiri. Ini berarti Anda melakukan semua pekerjaan, sementara yang lain
seperti pemerintah, pemungut cukai, dan bos Anda menerima sebagian besar upah.
Kami biasanya menganggap rat race sebagai sesuatu yang kami semua
mengalaminya. Namun, di saat yang sama, kami juga membicarakannya sebagai
sesuatu yang kami benci. Jadi mengapa kita terus balapan?
Karena kehidupan kebanyakan orang didominasi oleh ketakutan mereka terhadap
ketidaksetujuan masyarakat.
Misalnya, pertimbangkan mantra "Pergi ke sekolah, belajar keras, dapatkan
pekerjaan yang baik."
Kami masih mengajarkan hal ini, meskipun itu adalah nasihat yang didasarkan pada
pemikiran masa lalu orang tua kami. Saat itu, Anda kemungkinan besar akan
mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi, bekerja untuk
perusahaan yang sama selama beberapa dekade, dan pensiun dengan kehidupan
yang nyaman. Hari ini, resep ini tidak bisa menjamin kehidupan yang bebas dari
kemiskinan.
Yang benar adalah Anda dapat belajar dengan giat, masuk ke sekolah yang bagus dan
lulus ke pekerjaan bergaji tinggi tanpa pernah melihat pertumbuhan finansial, karena
Anda masih terjebak dalam “rat race”. Bos Anda bukan Anda, menjadi kaya dari
semua kerja keras Anda.
Namun demikian, kami tetap percaya dan mengikuti cara di atas karena takut
melanggar harapan yang telah ditanamkan ke dalam diri kami sejak lahir. Hasilnya?
Kita mungkin menghindari kemiskinan, tetapi kita tentu saja tidak bertambah kaya.
Ketakutan dan keserakahan dapat mendorong orang yang
bodoh secara finansial dalam membuat keputusan yang tidak
rasional.
Dalam hal uang, setiap orang kaya atau tidak mengalami dua emosi dasar:
keserakahan dan ketakutan. Jika Anda memiliki uang, kemungkinan besar Anda akan
fokus pada semua hal baru yang dapat dibeli (keserakahan). Jika Anda tidak
memilikinya, Anda khawatir, Anda mungkin tidak akan pernah merasa cukup (takut).
Orang-orang yang tidak tahu bagaimana mengelola keuangan mereka sangat rentan
untuk membiarkan emosi ini mendorong pengambilan keputusan mereka.
Misalnya, Anda baru saja menerima promosi dan kenaikan gaji yang lumayan.
Anda dapat menginvestasikan uang ekstra ke dalam sesuatu seperti saham atau
obligasi, yang akan menghasilkan uang dari waktu ke waktu, atau Anda dapat
memuaskan diri sendiri dengan pembelian barang, seperti mobil atau rumah.
Jika Anda adalah orang yang bodoh secara finansial, di sinilah emosi mengambil alih.
Rasa takut kehilangan uang begitu kuat sehingga mencegah Anda berinvestasi di
saham atau aset lain karena risiko yang dirasakan, meskipun investasi semacam itu
akan memberi Anda kekayaan dalam jangka panjang.
Pada saat yang sama, keserakahan membuat Anda membelanjakan gaji Anda untuk
gaya hidup yang hedon, misalnya dengan membeli rumah yang lebih besar, yang
tampaknya merupakan pilihan yang jauh lebih nyata dan lebih aman daripada
membeli saham di sebuah perusahaan.
Namun, peningkatan ini juga berarti mortgage yang lebih besar dan tagihan utilitas
yang lebih tinggi, yang secara efektif meniadakan kenaikan gaji Anda.
Ini adalah bagaimana ketakutan dan keserakahan menghalangi orang yang bodoh
secara finansial untuk menjadi kaya dalam jangka panjang.
Jadi bagaimana Anda bisa melawan emosi yang kuat ini?
Dengan membangun pengetahuan keuangan Anda dalam hal-hal seperti investasi,
risiko, dan utang. Ini akan menempatkan Anda pada posisi yang lebih baik untuk
membuat keputusan yang rasional, bahkan dalam menghadapi keserakahan dan
ketakutan.
Meskipun penting untuk kemakmuran pribadi dan
masyarakat, kami tidak menerima pelatihan dalam
pengetahuan finansial.
Kebanyakan orang berpikir bahwa untuk menjadi kaya, cukup berbakat dan cakap.
Tetapi kenyataannya, dunia ini penuh dengan orang-orang seperti itu, dan
kebanyakan dari mereka adalah orang miskin. Apa yang mereka lewatkan adalah
pengetahuan finansial, bakat komprehensif untuk mata pelajaran keuangan seperti
akuntansi, investasi, dan sebagainya.
Sayangnya, kita dibesarkan tanpa pengetahuan ini. Sistem sekolah kami dibentuk
untuk melatih orang-orang dalam berbagai mata pelajaran yang bermanfaat, tetapi
pengetahuan finansial bukanlah salah satunya.
Anak-anak tidak diajari tentang mata pelajaran seperti menabung atau berinvestasi,
dan akibatnya tidak mengerti tentang topik seperti compound interest. Sebagaimana
dibuktikan dengan jelas oleh fakta bahwa, hari ini, bahkan siswa SMP sering
menghabiskan uang mereka.
Kurangnya pengetahuan dalam finansial ini merupakan masalah tidak hanya bagi
kaum muda tetapi juga bagi orang dewasa yang berpendidikan tinggi. Banyak dari
mereka membuat keputusan yang buruk dengan uang mereka.
Misalnya, politisi umumnya dianggap sebagai orang yang paling cerdas dan terdidik
dalam masyarakat, tetapi ada alasan mengapa negara-negara berakhir dengan utang
nasional yang mengejutkan: sebagian besar politisi yang memerintah memiliki sedikit
atau tidak memiliki pengetahuan finansial.
Orang biasa juga bisa sangat buruk dalam menangani masalah uang mereka,
sebagaimana dibuktikan oleh kurangnya perencanaan dana pensiun mereka.
Misalnya, di Amerika Serikat 50 persen orang yang bekerja tidak memiliki dana
pensiun. Dari 50 persen sisanya, hampir 75 hingga 80 persen memiliki dana pensiun
yang tidak efektif.
Jelas, masyarakat lain telah meninggalkan kita dalam hal pengetahuan keuangan.
Jadi, terserah pada individu untuk mendidik dirinya sendiri.
Ketika kita menemukan diri kita sedang mencari kekayaan di saat perubahan
ekonomi yang besar, sangatlah penting untuk secara mandiri mengejar pengetahuan
finansial yang baik.
Edukasi finansial secara mandiri dan penilaian realistis atas
keuangan Anda adalah fondasi untuk menjadi kaya
Anda dapat memulai perjalanan menuju kekayaan di titik manapun dalam hidup
Anda, tetapi semakin cepat Anda melangkah, semakin baik. Jika Anda mulai pada
usia 20, Anda akan jauh lebih mungkin untuk menjadi kaya dibandingkan memulai di
usia 30.
Terlepas dari usia, cara terbaik untuk memulai adalah dengan menilai kondisi
keuangan Anda, menetapkan tujuan Anda, dan kemudian memperoleh pengetahuan
yang diperlukan untuk mencapainya.
Pertama, lihatlah secara jujur kondisi keuangan Anda saat ini. Dengan pekerjaan
Anda saat ini, secara realistis, berapa ekspektasi pendapatan Anda saat ini dan di
masa depan, dan berapa biaya yang Anda harus sisihkan untuk pengeluaran? Sebagai
contoh, mobil Mercedes baru yang membuat Anda meneteskan air liur karena belum
terjangkau untuk saat ini.
Setelah ini, Anda akan dapat menetapkan tujuan keuangan yang realistis. Anda dapat
mengatakan, misalnya, Anda ingin Mercedes berada dalam jangkauan Anda dalam
waktu lima tahun.
Langkah selanjutnya adalah mulai membangun pengetahuan finansial Anda. Anggap
ini sebagai investasi ke dalam aset terbesar yang tersedia untuk Anda: pikiran Anda.
Anda dapat melakukan ini dengan berbagai cara, tetapi satu pendekatan yang baik
adalah dengan mengalihkan fokus: bekerja untuk apa yang Anda pelajari, bukan apa
yang Anda uangkan.
Misalnya, jika Anda takut ditolak, cobalah bekerja sebentar di perusahaan marketing.
Meskipun Anda mungkin tidak mendapatkan gaji yang luar biasa, Anda akan
mendapatkan banyak keterampilan penjualan dan kepercayaan diri, yang akan
sangat berguna di masa depan.
Anda juga dapat meningkatkan pengetahuan keuangan Anda di waktu luang Anda.
Daftar kelas dan seminar keuangan, baca buku tentang topik tersebut, dan coba
membangun koneksi dengan para ahli.
Jika Anda mendasarkan fondasi keuangan Anda pada langkah-langkah ini, ada
kemungkinan besar Anda akan menjadi kaya suatu hari nanti.

Untuk menjadi kaya, Anda harus belajar mengambil risiko


Kegilaan didefinisikan sebagai melakukan hal yang sama berulang-ulang dan
mengharapkan hasil yang berbeda. Dengan logika ini, jika Anda ingin mengubah
keadaan keuangan Anda saat ini, Anda harus mulai menangani keuangan Anda
dengan cara yang berbeda.
Perubahan terbesar yang perlu Anda lakukan adalah belajar mengambil risiko.
Semua orang yang sukses secara finansial telah mengambil risiko untuk mencapai
posisi mereka sekarang, dan mereka berhasil karena mereka mengelola risiko, bukan
takut akan risiko.
Mengambil risiko berarti tidak selalu seimbang dan tidak menjamin keamanan
dengan uang Anda, itulah yang Anda lakukan ketika Anda memasukkannya ke dalam
rekening giro dan tabungan di bank.
Daripada bermain aman, cobalah menginvestasikan uang Anda di saham atau
obligasi. Meskipun ini dianggap lebih berisiko daripada rekening bank biasa, mereka
memiliki peluang menghasilkan lebih banyak kekayaan dan terkadang (seperti halnya
saham) dalam waktu yang sangat singkat.
Atau, jika Anda tidak ingin berkomitmen pada pasar saham, ada berbagai investasi
lain yang akan membantu menumbuhkan kekayaan Anda dalam jangka panjang,
seperti properti atau yang disebut sertifikat hak gadai. Dengan sertifikat hak gadai,
suku bunga berkisar antara 8 sampai 30 persen.
Tentu saja, semakin tinggi keuntungan, semakin tinggi resikonya. Dengan saham,
misalnya, selalu ada sedikit kemungkinan Anda bisa kehilangan seluruh investasi
Anda. Tetapi jika Anda tidak mengambil risiko sejak awal, Anda dijamin tidak akan
menghasilkan keuntungan besar.
Jadi, Anda melihat bahwa mengambil peluang yang lebih besar dan menangani risiko
yang lebih besar diperlukan untuk mulai menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Jalan menuju kekayaan itu panjang, jadi Anda harus tetap


mempunyai motivasi dalam diri sendiri
Perjalanan menuju kekayaan itu panjang dan penuh cobaan. Sangat mudah untuk
berkecil hati ketika Anda mengalami rintangan seperti melihat harga saham yang
Anda investasikan tiba-tiba jatuh. Untuk mencapai tujuan keuangan Anda, Anda
harus menemukan cara untuk tetap termotivasi bahkan dalam menghadapi masalah.
Salah satu metode untuk meningkatkan motivasi adalah dengan membuat daftar
“keinginan” dan “tidak diinginkan” untuk referensi pribadi Anda.
Misalnya: "Saya tidak ingin berakhir seperti orang tua saya" dan "Saya ingin bebas
dari hutang saya dalam waktu tiga tahun."
Tarik keluar dan lihat daftar ini setiap kali Anda membutuhkan motivasi mengapa
Anda harus tekun dalam perjalanan Anda menuju kekayaan.
Cara lain yang baik untuk tetap termotivasi adalah membelanjakan uang untuk diri
sendiri sebelum membayar tagihan Anda.
Meskipun agak berlawanan dengan intuisi, dengan cara ini Anda akan melihat
dengan tepat berapa banyak uang ekstra yang Anda perlukan setiap bulan untuk
memenuhi kedua tujuan Anda: memenuhi keinginan seperti membeli gitar antik
yang Anda minati, dan memenuhi tagihan Anda.
Ini tidak berarti Anda harus menimbun banyak hutang kartu kredit, tetapi tetaplah
“membayar” diri Anda terlebih dahulu; tekanan ekstra untuk melunasi tagihan Anda
sesudahnya akan memotivasi Anda untuk menemukan cara-cara kreatif untuk
menghasilkan cukup uang untuk memuaskan keduanya.
Metode ini juga akan mempertajam dan mengembangkan disiplin finansial Anda,
yang merupakan ciri utama semua orang yang sukses secara finansial.
Untuk inspirasi dari luar, pelajarilah kisah hidup orang kaya seperti Warren Buffett
atau Donald Trump. Bacalah tentang bagaimana mereka berjuang untuk mencapai
kemenangan yang akan membantu Anda tetap ambisius.
Praktikan tips-tips ini dan Anda pasti akan sadar bahwa tetap termotivasi di jalan
menuju kekayaan tidaklah sesulit itu.

Kemalasan dan kesombongan bahkan dapat mendorong


orang yang berpengetahuan finansial yang luas ke dalam
kemiskinan
Bahkan setelah memperkuat pengetahuan finansial Anda, jebakan dalam
kepribadian buruk mungkin dapat mengancam Anda dan uang Anda.
Kemalasan dan kesombongan adalah dua jebakan, karena mereka dapat merugikan
Anda dengan cara yang tidak Anda sadari.
Kita sering melihat kemalasan seperti tidak melakukan apa-apa, tetapi sebenarnya
kemalasan bukan berarti tidak melakukan apa-apa; kemalasan juga bisa diartikan
sebagai menghindari hal-hal yang seharusnya dilakukan.
Misalnya, bayangkan seorang pengusaha yang bekerja lebih dari 60 jam seminggu.
Ketika orang luar melihatnya, dia terlihat tidak malas sama sekali. Namun, dengan
bekerja larut malam seperti itu, dia telah menjauhkan keluarganya. Dia telah melihat
masalah di rumah, tetapi, daripada mengatasinya, dia merasa lebih baik untuk
mengubur dirinya dalam pekerjaan. Singkatnya, dia menunjukkan kemalasan: dia
menghindari apa yang seharusnya dia lakukan, dan kemungkinan besar akan
menanggung konsekuensi berupa perceraian yang dapat membuat dia menderita.
Demikian pula, kesombongan bisa menjadi kelemahan yang menghancurkan.
Berlawanan dengan definisi biasa, dalam kasus kehancuran finansial, kesombongan
dapat didefinisikan sebagai “ketidakpedulian ditambah ego”; kombinasi dari
pengetahuan keuangan yang buruk dan ego yang terlalu sombong untuk
mengakuinya.
Kesombongan adalah kelemahan yang sangat berbahaya ketika Anda melakukan
investasi. Misalnya, beberapa broker saham akan mencoba memberi makan sisi
arogan Anda untuk menjual lebih banyak saham dan memaksimalkan komisi mereka
sendiri. Mereka seperti penjual mobil bekas yang tidak jujur; mereka meningkatkan
ego Anda dengan hanya memberi tahu hal-hal positif dari suatu investasi yang pada
akhirnya membuat Anda bodoh dengan tidak mengetahui hal-hal negatifnya.
Jadi, bahkan jika Anda menjadi seorang jenius finansial, jagalah diri Anda agar tidak
terjebak di dalam perangkap ini. Dengan cara ini, Anda jauh lebih mungkin untuk
menghindari kehancuran finansial.

Berinvestasilah di dalam aset, yang memasukkan uang ke


dalam saku Anda; dan hindari liabilitas, yang mengambil uang
Anda.
Mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas diperlukan untuk memastikan Anda
membuat keputusan investasi yang tepat.
Sederhananya, aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang bagi Anda, sementara
liabilitas menghabiskan uang Anda.
Kemungkinan besar Anda akan menjadi kaya jika Anda lebih banyak berinvestasi
dalam aset.
Aset termasuk bisnis, saham, obligasi, reksadana, properti yang menghasilkan
pendapatan, catatan IOU, royalti dari kekayaan intelektual, dan apa pun yang
bernilai yang menghasilkan pendapatan, naik harga seiring waktu, dan dapat dijual
dengan mudah.
Ketika Anda berinvestasi dalam aset, uang Anda menjadi karyawan yang bekerja
untuk menciptakan pendapatan bagi Anda. Semakin banyak "karyawan" yang Anda
miliki, semakin baik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penghasilan Anda
setinggi mungkin di atas pengeluaran Anda, dan kemudian menginvestasikan
kembali kelebihan pendapatan ke dalam aset Anda, menggunakan lebih banyak uang
untuk bekerja untuk Anda.
Sayangnya, banyak investor terus-menerus salah mengira liabilitas tertentu adalah
aset.
Misalnya, rumah sering dianggap sebagai aset, tetapi sebenarnya itu adalah salah
satu liabilitas terbesar yang dapat Anda miliki. Membeli rumah sering kali berarti
bekerja sepanjang hidup Anda untuk melunasi mortgage dan pajak properti selama
30 tahun.
Ini merugikan Anda dalam dua cara: Pertama, Anda dijamin memiliki pengeluaran
besar yang diambil dari penghasilan Anda setiap bulan (tanda liabilitas) selama 360
bulan ke depan. Kedua, semua 360 pembayaran tersebut seharusnya dapat
diinvestasikan dalam aset yang berpotensi lebih menguntungkan, seperti saham atau
real estat yang Anda dapat sewakan kepada penyewa.
Memastikan bahwa Anda mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas berarti
Anda dapat mengetahui dengan baik apa yang Anda harus investasikan dan apa yang
harus dihindari.

Pekerjaan Anda membayar tagihan, tetapi bisnis Andalah


yang akan membuat Anda kaya.
Kebanyakan orang menganggap pekerjaan dan bisnis mereka sebagai satu dan hal
yang sama. Namun, dalam hal keuangan pribadi, ada perbedaan:
Pekerjaan Anda adalah apapun yang Anda lakukan 40 jam seminggu untuk
membayar tagihan, membeli bahan makanan, dan menutupi biaya hidup lainnya.
Biasanya, ini memberi Anda gelar tertentu seperti "pemilik restoran" atau "penjual".
Bisnis Anda, di sisi lain, adalah tempat Anda menginvestasikan waktu dan uang untuk
membantu menumbuhkan aset Anda.
Karena pekerjaan hanya menutupi pengeluaran Anda, kecil kemungkinannya untuk
sebuah pekerjaan ini bisa membuat Anda kaya. Untuk mencapai kekayaan, Anda
harus membangun bisnis sambil bekerja di pekerjaan Anda.
Ambil contoh, seorang koki yang pergi ke sekolah seni kuliner dan tahu semua trik
perdagangan. Meskipun pekerjaannya, memasak, dapat menyediakan cukup uang
untuk membayar sewa dan memberi makan keluarganya, dia masih belum tumbuh
kaya.
Jadi, dia berinvestasi dalam bisnis: real estate. Berapapun uang ekstra yang dia miliki
setiap bulan, dia gunakan untuk membeli aset yang menghasilkan pendapatan
seperti apartemen dan kondominium yang bisa dia sewakan kepada penyewa.
Sebagai alternatif, bayangkan seorang penjual mobil yang menginvestasikan sisa
pendapatan setiap bulan ke dalam perdagangan saham.
Dalam kedua kasus, pekerjaan memberikan penghasilan yang cukup untuk bertahan
hidup setiap bulan. Namun, dengan memasukkan pendapatan ekstra mereka ke
dalam bisnis mereka, orang-orang ini juga mengembangkan aset mereka dan
melangkah menuju kekayaan.
Pekerjaan Anda sering mendanai bisnis Anda pada awalnya; oleh karena itu, lebih
bijaksana untuk mempertahankan pekerjaan harian Anda sampai bisnis Anda mulai
menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ketika itu mulai terjadi, aset Anda bukan pekerjaan Anda yang akan menjadi sumber
penghasilan utama Anda.
Dan itu, adalah tanda kemandirian finansial yang sebenarnya.
Pekerjaan Anda membayar tagihan, tetapi bisnis Andalah yang akan membuat Anda
kaya.

Pahami kode pajak untuk membantu Anda meminimalkan


pajak
Semua orang tahu bahwa pajak mengurangi kekayaan pribadi, tetapi kebanyakan
orang tidak mau repot mencari tahu bagaimana mereka dapat meminimalkan pajak
yang mereka bayar. Ada banyak cara hal ini dapat dicapai secara legal.
Salah satu cara untuk mengurangi pajak adalah dengan menginvestasikan uang Anda
melalui korporasi. Jika Anda berinvestasi melalui perusahaan Anda sendiri, uang yang
Anda hasilkan dikenakan pajak jauh lebih ringan daripada jika Anda berinvestasi atas
nama Anda sendiri.
Di Amerika Serikat, perusahaan juga memiliki manfaat lain. Misalnya, hutang dan
liabilitas ditempatkan di perusahaan, bukan nama pemilik, yang menjamin kerugian
terbatas pada investasi yang gagal.
Ketika Anda seorang karyawan, Anda mendapat penghasilan, dikenai pajak, dan
kemudian mencoba untuk hidup dari apa yang tersisa. Ketika Anda dilindungi oleh
perusahaan, Anda memperoleh pemasukan, berinvestasi, atau membelanjakan
sebanyak mungkin, dan kemudian baru dikenai pajak atas apa yang tersisa.
Maka, tidak heran perusahaan dapat membantu orang menjadi kaya dengan sangat
cepat.
Ada cara lain untuk meminimalkan pajak Anda juga; ini hanya masalah mendidik diri
Anda sendiri tentang celah yang ada dan manfaat dari sistem pajak.
Misalnya, karena Bagian 1031 dari Kode Pendapatan Internal sistem pajak Amerika
Serikat, jika Anda menjual aset real estat Anda saat ini untuk membeli yang lebih
mahal, pemerintah menunda pajak real estat baru Anda sampai Anda melikuidasi
properti yang lebih mahal tersebut.
Ini berarti keuntungan modal Anda meningkat, sementara pemerintah menahan diri
untuk tidak mengambil apapun dari Anda sampai nanti.
Dengan menyadari bagaimana "sistem" bekerja di negara Anda, Anda mungkin dapat
secara legal mengurangi berapa banyak uang yang diambil pemerintah dari Anda.
Pahami kode pajak untuk membantu Anda meminimalkan pajak.

Ringkasan Akhir
Karena kita tidak dilatih dalam pengetahuan finansial di sekolah, ini adalah tanggung
jawab kita sebagai seorang individu untuk mengembangkan pengetahuan ini. Kita
hanya akan menjadi kaya atau mandiri secara finansial setelah kita memiliki IQ
finansial yang kuat dan pola pikir yang teguh dan ambisius untuk mendukungnya.
Pada akhirnya, apa yang Anda investasikan dalam pikiran Andalah yang membawa
Anda menuju kesuksesan, karena pikiran Anda adalah aset terpenting Anda dalam
situasi keuangan apa pun.

Anda mungkin juga menyukai