Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Robert Kiyosaki

Ayo kita lakukan sedikit tes. Apakah Anda baru saja membeli HP iPhone terbaru sebagai
aset? Tidak. Apakah mobil BMW Anda adalah sebuah aset? Nggak juga, tentu saja tidak.
Mari kita lihat bagaimana orang kaya bertindak saat menghasilkan uang dibandingkan
dengan orang miskin. Orang kaya ketika sudah mendapatkan penghasilannya maka ia
langsung membeli aset.

Mereka membeli aset seperti saham, obligasi, dan real estat. Dalam jangka panjang,
sumber daya berupa aset ini akan menciptakan lebih banyak uang untuk mereka di masa
depan.

Sedangkan orang-orang kelas menengah ketika mendapatkan uang dari pekerjaan mereka
yang bagus, maka biasanya begitu mereka mendapatkan gaji, mereka menghabiskannya
untuk biaya kewajiban yang mereka anggap aset, beserta harta benda seperti TV, mobil
dan rumah liburan.

Ayah PhD-nya belajar bertahun-tahun hanya untuk mendapatkan tambahan beberapa ratus
dolar dari gaji ekstra setiap bulannya. Tapi ditempat lain, ayah kaya menggunakan
tahun-tahun itu untuk mulai memperoleh aset. Orang kaya fokus pada kolom aset mereka,
sementara orang lain berfokus pada laporan laba rugi mereka.

Jika rata-rata orang mendapat pemotongan gaji sebesar 2%, dia akan sangat marah. Tapi di
sisi lain jika dia kehilangan 2% di pasar saham (yang merupakan asetnya) ia
mengabaikannya dengan menyalahkan nasib buruk atau manajer aset yang buruk.

Namun, bagi sebagian orang, Ini adalah situasi yang lebih buruk jika kehilangan 2% dari
aset mereka daripada kehilangan 2% untuk gajinya.

Tingkatan gaji dianggap pribadi, sedangkan tingkatan aset tidak. Ini adalah masalah umum
bagi orang miskin. Mulailah mengambil tanggung jawab atas keputusan investasi Anda!

---
Orang-orang ini menjadi kaya, bukan dengan melakukan diversifikasi, tetapi dengan fokus.
Jangan lakukan apa yang dilakukan orang miskin dan kelas menengah, yaitu menaruh
sedikit telur mereka di terlalu banyak keranjang.

Alih-alih, fokuslah, dan tempatkan di beberapa keranjang saja, jika tabungan Anda masih
lebih kecil dibandingkan gaji tahunan Anda, saya pikir ini sudah benar. Bidiklah untuk
mendapatkan hasil yang akan berdampak pada hidup Anda dan lakukanlah diversifikasi
segera setelah itu. Karena Anda telah memperoleh kekayaan yang akan sulit diperoleh
kembali melalui pekerjaan harian biasa Anda.
----
Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. (miskin)
Kurangnya uang adalah akar dari segala kejahatan. (kaya)
Uang tanpa kecerdasan finansial adalah uang yang segera hilang.
----
Ada 4 bagian literasi keuangan yang harus Anda fokuskan, menurut Robert Kiyosaki.

• Nomor 1 adalah akuntansi. Akuntansi adalah kemampuan untuk membaca


angka yang dibaca – baik itu angka dari laporan tahunan, atau dari rekening
bank pribadi Anda.

• Nomor 2 adalah berinvestasi. Ini adalah ilmu yang menghasilkan uang.

• Nomor 3 adalah memahami pasar. Setidaknya, Anda harus memahami aturan dasar
penawaran dan permintaan.

• Nomor 4 adalah hukum. Memahami keuntungan pajak dan perlindungan pribadi yang
diberikan oleh perusahaan

-----

Kesimpulan nomor 1 adalah Anda harus membeli aset untuk mulai menghasilkan
pendapatan pasif setiap bulan.

• Kesimpulan nomor 2 adalah bahwa korporasi adalah kendaraan yang berguna untuk
melindungi diri Anda dari kerugian dan untuk dapat membayar diri Anda sendiri terlebih
dahulu,bukan pemerintah.

• Kesimpulan nomor 3 adalah mulai mengambil tanggung jawab atas keputusan


investasi Anda sendiri – ia bahkan lebih penting daripada gaji Anda.

• Kesimpulan nomor 4 adalah Anda harus berinvestasi dengan cara yang terfokus untuk
menumbuhkan kekayaan besar.

Dan yang terakhir,

• Kesimpulan 5 adalah disarankan untuk mulai mendidik diri sendiri dalam keuangan
pribadi. Fokus pada akuntansi, investasi, dan pemahaman pasar.

----

Ayah miskin nya berpendidikan tinggi dan mempunyai gelar Ph.D.


Sedangkan ayah kaya nya bahkan tidak menyelesaikan bangku SMP.

Ayah Miskin nya adalah seorang kepala dinas pendidikan negara bagian

hawai, dan ayah kayanya adalah seorang pengusaha biasa.

Kedua nya berhasil dalam karier, pekerja keras dan memiliki penghasilan yang

besar.

Tapi yang satu bersusah payah dalam hal keuangan sepanjang hidupnya.

sedangkan yang satunya lagi kelak menjadi salah satu orang terkaya di

Hawaii.

Yang satu mati meninggalkan puluhan juta dolar untuk keluarga.

Sedangkan yang satu nya lagi mati meninggalkan banyak tagihan dan

hutang.

Kedua pria itu berkuasa, kharismatis, dan berpengaruh. Keduanya sering


memberi robert nasihat. tetapi nasihat mereka tidaklah sama, bahkan kerap
sangat berbeda dan saling bertentangan.

--

Bagi orang tua dari kalangan miskin dan kelas menengah tentu tidak asing

dengan

kata-kata :
“Teruslah sekolah dan belajarlah yang giat, agar nanti kamu mendapatkan

pekerjaan yang keren dan bergaji tinggi!”

Si anak mungkin lulus dengan peringkat yang mengagumkan, namun belum

tentu akan bermental kaya. Karena pelajaran untuk menjadi kaya sebagian

besar dipelajari anak di dalam lingkungan keluarga.

Selain itu menurut Buku Rich Dad & Poor Dad, permasalahan uang juga tidak
diajarkan di sekolah ataupun dibangku kuliah.

Sekolah hanya fokus di bidang pelajaran dan keterampilan


professional, BUKAN pada keterampilan finansial.
Ayah kandung Robert yang miskin sering berkata “Saya tidak mampu
membelinya.”

Sedangkan ayah kaya nya selalu melarang kata-kata seperti itu, ia justru
sering berkata “Bagaimana agar saya bisa membelinya?”.

Yang satu memberikan anda pelarian dari permasalahan,

Sedangkan yang satu memaksa anda membuka cakrawala untuk berfikir.

Ketika ayah miskin nya mengatakan “Saya tidak mampu membelinya,” secara
tanpa sadar otaknya telah berhenti bekerja.

Sebaliknya dengan membuat pertanyaan “Bagaimana agar saya bisa


membelinya?”, maka otak anda telah dipaksa untuk harus bekerja.

Bahkan ayah kaya robert selalu berkata bahwa perkataan “Saya tidak bisa
membelinya” adalah sebuah tanda kemalasan.
Ayah yang satu mengajar nya bagaimana menulis resume yang mengesankan
sehingga dia bisa mendaptkan pekerjaan yang pantas. Satunya lagi justru
mengajarkan dia bagaimana menulis rencana bisnis dan finansial yang kuat
sehingga dia bisa menciptakan pekerjaan bagi orang lain.

Yang satu percaya bahwa perusahaan atau pemerintah akan mengurus

kebutuhan pensiun nya. Dia selalu setuju dengan gagasan kenaikan upah,

program pensiun, tunjangan kesehatan, cuti sakit, hari libur, dan berbagai hal

lainnya.

Dia terkesan dengan dua pamannya yang bergabung dengan militer dan

memperoleh tunjangan pensiun serta berbagai keuntungan lainnya setelah

dua puluh tahun aktif mengabdi. Dia menyukai gagasan tunjangan kesehatan

dan berbagai privilage khusus yang disediakan militer untuk para

pensiunannya.

dan tentu dia juga adalah salah satu orang yang mendukung sistem ikatan

dinas yang disediakan lewat universitas.

Terkadang, gagasan tentang jaminan kerja tampak lebih penting daripada

pekerjaan itu sendiri. Dia sering mengatakan, “Saya telah bekerja keras untuk

pemerintah, saya berhak untuk mendapatkan keuntungan itu.”

Sedangkan ayahnya yang satunya lagi percaya pada sikap mandiri penuh

dalam soal finansial. Dia dengan lantang menentang mentalitas ‘berhak’,


karena beranggapan bahwa hal itu justru menciptakan orang yang lemah dan

sangat miskin secara finansial.

Dia sangat tegas dalam hal kemandirian dan kebebasan finansial.

Memiliki kedua orang ayah yang berpengaruh dan berkuasa, memberikan


robert sebuah pengalaman nyata tentang bagaimana suatu jalan pikiran
mampu membentuk kenyataan.

Contohnya, Ayah miskin nya selalu berkata “Aku tidak akan pernah kaya.” dan
ramalan itu pun menjadi kenyataan.

Ayah kaya nya selalu menganggap dirinya sebagai orang kaya bahkan dalam
keadaan krisis keuangan yang hebat. Dia selalu berkata kepada anak-anak
nya bahwa

“Ada perbedaan antara menjadi miskin dan menjadi bangkrut. bangkrut terjadi
sementara waktu, dan miskin terjadi hampir sepanjang hidup.”

Ayah miskin nya selalu berkata “Saya tidak tertarik dengan uang” atau “Uang
tidak lah penting”. Ayah nya yang kaya selalu berkata “Uang adalah kekuatan,
Uang adalah kekuasaan”.

Uang datang dan pergi, tetapi jika anda mempunyai pendidikan tentang
bagaimana uang bekerja, anda memperoleh kekuasaan atasnya dan dapat
mulai membangun Kekayaan lagi dan lagi.
Uang datang dan pergi, tetapi jika anda mempunyai pendidikan tentang
bagaimana uang bekerja, anda memperoleh kekuasaan atasnya dan dapat
mulai membangun Kekayaan lagi dan lagi.

Alasan mengapa pendidikan konvensional saja tidak berhasil adalah karena


kebanyakan dari kita pergi ke sekolah dan tidak pernah belajar bagaimana
cara uang bekerja, sehingga tanpa disadari kita telah menghabiskan
sebagian besar hidup kita untuk bekerja demi uang.

Anda mungkin juga menyukai