Orang Miskin
Beberapa orang menganggap bahwa menjadi orang kaya itu tidak enak. Bagi
mereka orang kaya itu tidak bahagia, keluarganya tidak harmonis, sakit-
sakitan, bahkan erat kaitannya dengan korupsi. Setiap orang bebas untuk
memilih pendapatnya. Namun bagi saya, menjadi orang kaya itu enak.
Orang kaya itu penuh dengan kebahagiaan, bisa makan enak, bisa berlibur
dengan nyaman, ketika sakit tidak perlu khawatir mengenai biaya
pengobatan, bahkan bisa membantu orang lain. Sobat, semua itu bermula
dari pikiran kita. Ketika kita berpikir bahwa menjadi orang kaya itu tidak
enak, maka kita akan menemukan ribuan alasan yang menunjukkan bahwa
menjadi orang kaya itu tidak enak. Namun sebaliknya, bila kita berpikiran
bahwa menjadi orang kaya itu enak, maka fakta-fakta yang menunjukkan
bahwa menjadi orang kaya itu enak pun akan berdatangan.
Menurut Tung Desem Waringin, orang miskin menggunakan pola pikir “atau,”
yaitu antara “yang tidak enak” atau “yang lebih tidak enak,” misalnya: “lebih
baik miskin daripada sakit-sakitan” “lebih baik miskin daripada keluarga
berantakan” “lebih baik miskin daripada menjadi koruptor” Bagaimana
dengan orang kaya? Orang kaya memilih pola pikir “dan,” yakni “yang enak”
dan “yang lebih enak,” contohnya: “kaya dan sehat” “kaya dan keluarga
harmonis” “kaya dan bahagia” Sobat sukses, orang miskin mencari
kenyamanan. Ia akan berusaha ala kadarnya untuk meraih kekayaan.
Namun ketika usaha yang ala kadarnya itu tidak membuahkan hasil, ia akan
mencari rasa nyaman dengan membela dirinya melalui pilihan-pilihan
tersebut.
Namun orang kaya memiliki semangat yang tak ada habisnya untuk
mencapai keadaan yang lebih baik setiap harinya. Bagi orang kaya esok
harus lebih baik dari hari ini. Ingatlah selalu bahwa semua itu adalah pilihan.
Bila kita memilih menjadi orang miskin, maka kita akan menemukan faktar
bahwa menjadi orang miskin itu enak. Namun bila kita memilih menjadi
orang kaya, maka kita akan menemukan fakta bahwa menjadi orang kaya itu
jauh lebih enak daripada menjadi orang miskin.
Dan lebih dari itu, bila kita memutuskan untuk menjadi orang kaya, Tuhan
akan menunjukkan dan membimbing kita untuk mencapai kekayaan
tersebut.
Menurut Tung Desem Waringin, yang membedakan orang kaya dengan orang
miskin adalah pola pikirnya. Di dalam bukunya yang berjudul Financial
Revolution in Action, beliau menjabarkan perbedaan pola pikir antara orang
kaya dan orang miskin, yaitu:
3. Orang kaya memastikan orang lain win baru ia win, orang miskin
win-lose, lose-win atau win dulu baru orang lain win
Pada dasarnya setiap orang egois. Sehingga jika Anda ingin menang dulu,
lalu orang lain menang belakangan, maka orang lain tidak akan memberikan
apa yang Anda inginkan. Namun apabila Anda membuat orang lain menang,
lalu Anda menang belakangan, akan lebih mudah bagi Anda untuk
memperoleh apa yang Anda inginkan dari orang lain tersebut.
4. Orang kaya penuh daya upaya, orang miskin penuh alasan yang
membatasi
Setiap orang tentu memiliki persoalan tersendiri dalam hidupnya. Orang
miskin menganggap persoalan itu sebagai suatu penghambat yang
merintangi perjalanannya untuk mencapai kesuksesan. Sehingga ia dengan
mudah menyerah pada persoalan yang dihadapinya. Namun orang kaya
menganggap persoalan itu sebagai tantangan yang harus dihadapi dan akan
melatihnya agar mampu mengatasi persoalan yang lebih sulit.
10. Orang kaya mengagumi orang kaya dan sukses lainnya, orang
miskin iri pada orang kaya dan sukses
Orang kaya bergaul dengan orang-orang sukses. Karena melalui bergaul
dengan orang-orang sukses, kita akan ditulari pola pikir orang sukses. Mata
kita juga akan lebih terbuka terhadap setiap peluang yang ada dan akan
lebih mudah bila kita bekerjasama dengan orang-orang sukses untuk
mewujudkan peluang tersebut. Sebaliknya orang miskin bergaul dengan
orang- orang yang negatif, orang-orang yang malah akan menghambat
mereka untuk maju.
11. Orang kaya bergaul dengan orang positif dan sukses, orang
miskin bergaul dengan orang negatif dan tidak sukses
Tulislah di secarik kertas lima orang yang paling sering berinteraksi dengan
Anda. Lalu tuliskan pula penghasilan mereka. Maka Anda akan menemukan
bahwa rata-rata penghasilan dari kelima orang tersebut sama dengan
penghasilan Anda. Jika Anda ingin sukses, maka bergaullah dengan orang-
orang sukses, karena Anda akan tertular pola pikir, tutur kata dan sikap
mereka.
14. Orang kaya adalah penerima yang luar biasa, orang miskin
adalah penerima yang buruk
Orang kaya memiliki keyakinan bahwa mereka pantas untuk menerima
kekayaan. Karena semakin banyak kekayaan yang mereka peroleh, semakin
banyak orang yang bisa mereka bantu. Namun sebaliknya orang miskin
merasa diri mereka tidak pantas untuk menerima kekayaan. Bagi mereka
bisa makan dan tidur sudah cukup Bagaimana Anda bisa kaya kalau Anda
tidak mengundang uang untuk masuk ke dompet Anda? Ingatlah bahwa
Anda bukan robot yang malam dicharge, lalu siang bekerja keras. Keinginan
akan harta kekayaan adalah sesuatu yang wajar. Yang tidak wajar adalah
bila keinginan tersebut diwujudkan melalui cara-cara yang tidak terpuji.
17. Orang kaya fokus pada wealth style mereka, orang miskin fokus
pada life style mereka
Orang miskin memboroskan uang mereka untuk membeli rumah mewah,
mobil mewah, dan busana yang glamor semata-mata hanya agar mereka
terlihat seperti orang kaya. Bahkan yang lebih parah lagi mereka membeli
semua liabilitas itu dengan utang, seperti KPR dan kartu kredit. Hal ini
bertolak belakang dengan orang kaya yang fokus pada membangun passive
income dan massive income mereka. Mereka menghemat uang untuk
membeli aset-aset yang nantinya akan memberi makan mereka.
18. Orang kaya mengatur uang mereka dengan baik, orang miskin
tidak mengatur uang mereka dengan baik
Orang kaya mengelola uang yang masuk dan keluar ke dan dari kantong
mereka dengan sangat baik. Mereka memilih untuk membayar masa depan
mereka sendiri sebelum membayar orang lain. Setiap kali mendapat uang,
mereka akan langsung menyisihkan sebagian untuk ditabung, lalu sisanya
digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan orang miskin langsung
menggunakan penghasilan mereka untuk keperluan sehari-hari, kalau ada
sisa baru ditabung.
19. Orang kaya membuat uang bekerja keras untuk mereka, orang
miskin membuat diri mereka bekerja keras untuk uang
Orang kaya menginvestasikan uang mereka ke investasi yang aman dan
hasilnya diinvestasikan kembali. Sedangkan orang miskin menggunakan
uang mereka untuk keperluan-keperluan yang bersifat konsumtif.
21. Orang kaya terus menerus belajar dan bertumbuh, orang miskin
berpikir mereka sudah tahu
Orang kaya senantiasa belajar dan langsung mempraktekkan apa yang
mereka pelajari. Sedangkan orang miskin berpikir bahwa mereka sudah tahu
dan merasa tidak penting untuk melakukan sesuatu yang telah mereka
ketahui.