PENYEMPURNAAN TEKSTIL
PENGARUH VARIASI WAKTU PERAM PADA PROSES DESIZING DENGAN
CARA OKSIDATOR MENGGUNAKAN METODE EXHAUST
Grup : 2K2
Eka O.,S.ST.,MT
2018
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud : untuk mengetahui pengaruh variasi waktu peram pada proses
desizing dengan cara oksdator dan metode perendaman
Tujuan : mendapatkan hasil yang optimum dari variasi waktu peram
Serat kapas merupakan serat alam yang dihasilkan dari tanaman Gossypium.
Tanaman ini tumbuh dengan baik didaerah lembab dan banyak disinari matahari.
Sifat dan kualitas kapas tergantung pada tempat kapas itu tumbuh dan berkembang.
Komposisi selulosa murni diketahui sebagai suatu zat yang terdiri dari unit-
unit anhidro-β-glukosa dengan rumus empiris (C6H10O5)n , dimana n merupakan
derajat polimerisasi yang tergantung dari besarnya molekul. Hubungan antara
selulosa dan glukosa telah lama dikenal yaitu pada peristiwa hidrolisa selulosa oleh
asam sulfat dan asam klorida encer, yang menghasilkan suatu hasil akhir yang
memiliki bentuk glukosa.
Hal ini membuktikan bahwa selulosa terbentuk dari susunan cincin glukosa.
Glukosa diketahui sebagai turunan (derivate) pyranosa yang berarti memilki enam
segi (sudut), dan struktur kimia dari glukosa sendiri memiliki dua bentuk tautomeri
yaitu α-glukosa dan β-glukosa seperti pada Gambar dibawah ini
CH 2 OH
CH 2 OH
O O
H H H OH
H H
H
OH H HO OH
HO OH H
H OH H OH
α- Glukosa β- Glukosa
Selulosa adalah disakarida yang terdiri dari dua unit β-glukosa yang
dihubungkan oleh jembatan oksigen (ikatan oksigen). Susunan dari selubiosa ini
berhasil ditemukan oleh W.N. Haworth dan K. Freudenberg dengan tata nama
sebagai 1-4 anhidro-β-glukosa seperti pada Gambar berikut ini :
CH 2 OH H OH
H O H
H O OH H
OH H H
HO H H OH
O
H OH CH 2 OH
H OH CH 2 OH H OH CH 2 OH
HO H H O H O
OH H O OH H OH
H H H
H H H O H
O OH H OH
H H H
O O
CH 2 OH H OH CH 2 OH H OH
Morfologi serat
Sifat Fisika
a. Warna
Warna kapas tidak betul-betul putihi, biasanya sedikit cream.
b. Kekuatan serat
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam serat,
panjang rantai dan orientasinya. Kekuatan serat kapas per bundel rata-rata
adalah 96.700 pound per inci2 dengan minimum 70.000 dan maksimum
116.000 pound per inci2.
c. Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi diantaranya serat-serat
selulosa alam, kira-kira dua kali mulur rami.
d. Kekuatan
Kekakuan dapat didefinisikan sebagai daya tahan terdapat perubahan bentuk,
dan untuk tekstil biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuataan
saat putus dengan mulur seat putus. Kekuatan dipengaruhi oleh berat molekul,
kekuatan rantai selulosa, derajat kristalinitas dan terutama derajat orientasi
rantai selulosa.
e. Keliatan
Keliatan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk
menerima kerja, dan merupakan sifat yang penitng untuk serat-serat selulosa
alam, keliatan serat kapas relatif tinggi tetapi dibanding dengan serat-serat
selulosa yang diregenerasi, sutera dan wol keliatannya rendah tinggi.
f. Moisture regain
Moisture regain serat kapas pada kondisi standar adalah 7 – 8,5 %.
g. Berat jenis
Berat jenis serat kapas berkisar 1,50 – 1,56.
h. Indeks bias
Indeks bias serat kapas yang sejajar sumbu serat adalah 1,58 sedangkan yang
tegak lurus adalah 1,53.
Sifat Kimia
a. Pengaruh asam
Selulosa tahan terhadap asam lemah, sedangkan terhadap asam kuat akan
menyebabkan kerusakan. Asam kuat akan menghidrolisa selulosa yang
mengambil tempat pada jembatan oksigen penghubung sehingga terjadi
pemutusan rantai molekul selulosa (hidroselulosa). Rantai molekul menjadi
lebih pendek dan menyebabkan penurunan kekuatan tarik selulosa. Reaksi
hidroselulosa dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
CH2OH H OH
H O H
H O OH H
O OH H H H O
H
O
H OH CH2OH
Hidrolisa
CH2OH H OH
H O
H H OH H
C OH H
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
CH2OH H OH
H O
OH OH H
H OH H
C
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
Reaksi Hidroselulosa
b. Pengaruh alkali
Alkali mempunyai pengaruh pada kapas. Alkali kuat pada suhu rendah akan
menggelembungkan serat kapas seperti yang terjadi pada proses merserisasi,
sedangkan pada suhu didih air dan dengan adanya oksigen dalam udara akan
menyebabkan terjadinya oksiselulosa.
c. Pengaruh panas
2.2 Kanji
Sebelum ditenun benang lusi dikanji untuk menambah kekuatan dan daya
gesek yang tinggi. Benang lusi yang tidak dikanji kekuatannya rendah, mudah
putus sehingga mengurangi mutu kain dan efisiensi produksi.
Kanji bersifat menghalangi penyerapan (Hidrofob) larutan baik dalam
proses pemasakan, pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan
khusus sehingga jika kanji tidak dihilangkan mengakibatkan hasil proses tersebut
kurang sempurna. Pada proses pencelupan dan pencapan zat warna tidak bisa
masuk kedalam serat sehingga warna akan luntur dan tidak rata.
Penganjian benang lusi biasanya menggunakan kanji alam maupun kanji
sintetik tergantung dari jenis seratnya.
Oksidator
Hidrogen Peroksida adalah bahan pemutih yang paling tepat dan efisien untuk
tekstil. Hidrogen peroksida dijual bebas, dengan berbagai merek dagang dalam
konsentrasi rendah (3-5%) sebagai pembersih luka atau sebagai pemutih gigi
(pada konsentrasi terukur). Dalam konsentrasi agak tinggi dijual sebagai pemutih
pakaian dan disinfektan. Penggunaan hidrogen peroksida dalam kosmetika dan
makanan tidak dibenarkan karena zat ini mudah bereaksi (oksidan kuat) dan
korosif
Iodium
Iodin atau Iodium adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol I dan nomor atom 53. Penamaan ini bermula ketika kimia yodium pertama
kali berhasil di isolasi dari asap berwarna ungu yang merupakan bentuk
pembakaran/penguapan yodium yang berasal dari pembakaran rumput laut
kering. Unsur ini diperlukan oleh hampir semua mahkluk hidup. Iodin
adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektro
positif. Iodium banyak terkandung dalam air laut dan terkonsentrasi pada
beragam biota laut. Rumput laut contohnya, memiliki konsentrat yodium yang
sangat tinggi hingga cukup 1 sendok makan rumput laut relatif memenuhi
kebutuhan harian manusia normal akan yodium.
Iodium dalam praktikum ini digunakan sebagai evaluasi pada bahan,
apakah bahan tersebut masih mengandung kanji atau tidak. Apabila bahan yang
ditetesi kanji berwarna coklat atau hitam maka bahan tersebut sudah tidak
mengandung kanji, namun apabila bahan yang ditetesi kanji berwarna biru atau
ungu maka masih terdapat kanji pada abahn tersebut.
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Beaker gelas 500ml
2. Batang pengaduk
3. Pemanas
4. Timbangan digital
5. Pipet
6. Panci
BAHAN :
Evaluasi
1. H2O2 1%
2. NaOH 1%
9. Vlot 1:30
VI. PERHITUNGAN
6.1 Perhitungan Resep
VII. DISKUSI
Proses penghilangan kanji (desizing) cara oksidator terdapat dua metode yaitu
metode perendaman dan pad-batching. Metode yang kita gunakan saat praktikum yaitu
metode perendaman. Proses penghilangan kanji cara perendaman, praktikan perlu
merendam kain dengan larutan penghilang kanji dalam beaker gelas, perendaman
dilakukan dengan suhu 80℃ dengan waktu yang bervariasi yaitu 30 menit, 45 menit, 60
menit. Setelah direndam sesuai waktu dan suhu yang telah ditentukan kain contoh uji di
cuci panas menggunakan air panas dan cuci dingin menggunakan air dingin masing-
masing selama 5 menit. Setelah itu dikeringkan dalam oven.
Pada proses penghilangan kanji cara oksidator terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi seperti konsentrasi zat, waktu peram, pH, dan suhu, serta metoda yang
digunakan.
Praktikum yang kami kerjakan yaitu dengan memvariasikan waktu
perendamannya . Waktu perendaman sangat berpengaruh pada proses penghilangan kanji
dengan oksidator, karena oksidator bekerja lama untuk menghancurkan kanji. Zat
oksidator akan mengoksidasi rantai molekul kanji yang panjang menjadi molekul yang
lebih pendek yang menyebabkan kanji akan larut. Jadi semakin lama waktu
perendamannya nya semakin baik karena oksidator bekerja lama untuk menghancurkan
kanji. Maka dari itu hasil dari praktikum yang kita kerjakan dengan waktu perendaman 60
menit menghasilkan % penurunan berat yang paling tinggi sesuai dengan teori yang ada.
Penggunaan H2O2 sebagai oksidator kuat, cara kerja nya H2O2 akan mengoksidasi rantai
molekul kanji yang panjang menjadi molekul yang lebih pendek yang menyebabkan kanji
akan larut. Pada praktikum yang kami kerjakan digunakan 1-2 ml H2O2 . Penambahan zat
pembasah bertujuan untuk menurunkan tegangan permukaan bahan, memudahkan bahan
terbasahi.
Saat dilakukan pengecekan terhadap kandungan kanji dalam bahan tersebut yaitu
dengan meneteskan beberapa tetes iodium pada beberapa bagian dari bahan. Apabila
bahan yang telah diproses ternyata masih terdapat banyak kanji, maka dapat dilihat pada
saat ditetesi iodium bahan menjadi berwarna biru.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan perobaan yang dilakukan dengan memvariasikan waktu
perendaman 30 menit, 45 menit, 60 menit. Hasil optimum terjadi pada waktu
perendaman 60 menit. Karena memiliki % paling besar yaitu 15,27%
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ichwan dkk.Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan Penyempurnaan.
.Politeknik STTT. Bandung.
http://kb.123sehat.com/mineral/yodium/
https://id.wikipedia.org/wiki/Iodin /
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_peroksida/