I.2 Tujuan
Tujuan praktikum diantaranya :
1.2.1 Pengujian pewarnaan dengan Cara uji Harrizon,Perak Nitrat
Amoniakal dan dengan pereaksi fehling
Pengujian dilakukan untuk menunjukan adanya gugus
pereduksi pada serat yang rusak karena zat kimia.
1.2.2 Pengujian pewarnaan dengan Cara Pencelupan Tolak , Cara biru
trunbuli , Na –Kromat dan dengan Metilen Blue
Pengujian dilakukan untuk menunjukkan adanya
karboksilat pada serat selulosa yang rusak karena zat kimia.
1.2.3 Pengujian penggelembungan dengan NaOH dan Pengujian
pewarnaan dengan Congo red
Pengujian dilakukan untuk membedakan kerusakan serat
kapas karena zat kimia dan mekanika.
2. DASAR TEORI
2.1 Serat Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman kapas yang
termasuk ke dalam jenis Gossypium ,yaitu:
a. Gossypium aeboreum
b. Gossypium herbarium
c. Gossypium barbadense
d. Gossypium hirsutum
Gossypium hirsutum berhasil dikembangkan
menjadi tanaman Industri.
a. Memanjang
Bentuk memanjang serat kapas, pipih seperti pita yang
terpuntir. Bentuk memanjang serat,dibagi menjadi tiga bagian,
ialah :
Dasar
Berbentuk kerucut pendek yang selama
pertumbuhan serat tetap tertanam diantara sel-sel
epidermis
Badan
Kira-kira ¾ sampai 15/16 panjang serat.Mempunyai
diameter yang sama ,dinding yang tebal dan lumen
yang tipis.
Ujung
Mempunyai sedikit konvolusi dan mempunyai
lumen.
b. Melintang
Bentuk penampang serat secara melintang sangat
bervariasi dari pipih sampai bulat tetapi pada umumnya
berbentuk seperti ginjal. Serat kapas dewasa , penampang
melintangnya terdiri dari 6 bagian yaitu:
Kutikula
Merupakan lapisan terluar yang mengandung lilin ,
pectin dan protein.
Dinding primer
Lapisan antara
Merupakan bagian pertama dari dinding sekunder
Dinding sekunder
Dinding lumen
Lebih tahan terhadap pereaksi pereaksi tertentu
dibandingkan dinding sekunder.
Lumen
Merupakan ruangan kosong di dalam serat.
2.3 Struktur Molekul
CH 2 OH
CH 2 OH
O O
H H H OH
H H
6
H
OH H HO OH
HO OH H
H OH H OH
α- Glukosa β- Glukosa
CH 2 OH H OH
H O H
H O OH H
OH H H
HO H H OH
O
H OH CH 2 OH
H OH CH 2 OH H OH CH 2 OH
HO H H O H O
OH H O OH H OH
H H H
H H H O H
O OH H OH
H H H
O O
CH 2 OH H OH CH 2 OH H OH
1. Warna Kapas
Warna kapas pada umumnya sedikit krem.
Beberapa kapas yang seratnya panjang, warnanya lebih krem
dari pada jenis kapas yang serat-seratnya lebih pendek.
Warna krem ini disebabkan oleh pengaruh cuaca yang lama,
debu atau kotoran. Tumbuhnya jamur pada kapas sebelum
pemetikan menyebabkan warna putih kebiru-biruan yang tidak
bisa dihilangkan dalam pengelantangan.
2. Kekuatan
Kekuatan serat kapas sangat dipengaruhi oleh
kadar selulosa yang dikandungnya. Dalam keadaan basah
serat kapas akan memiliki kekuatan yang lebih besar
dibandingkan dengan serat ketika dalam keadaan kering. Hal
ini disebabkan karena dalam keadaan basah, serat akan
menggelembung sehingga berbentuk silinder yang akan
menyebabkan berkurangnya bagian-bagian serat yang
terpuntir, dalam kondisi seperti ini distribusi tegangan akan
diterima di sepanjang serat secara lebih merata. Kekuatan
serat kapas dalam keadaan kering berkisar 3,2 - 5,2 g/denier
dan dalam keadaan basah lebih tinggi lagi.
3. Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi di
antara serat-serat selulosa alam yang lainnya. Mulur serat
kapas berkisar antara 4 – 13% tergantung dari jenis serat
kapasnya dan rata-rata mulurnya adalah 7%.
4. Moisture Regain
Serat kapas memiliki afinitas yang besar terhadap
air, dan air memiliki pengaruh yang nyata pada sifat-sifat
serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar, rapuh
dan kekuatannya rendah. Moisture Regain (MR) serat kapas
bervariasi sesuai dengan perubahan kelembaban relatif
tertentu. MR kapas pada kondisi standar berkisar antara 7 –
8,5%.
5. Berat Jenis
Berat jenis serat kapas adalah 1,50 sampai 1,56.
b. Sifat Kimia
1. Pengaruh asam
Selulosa tahan terhadap asam lemah, sedangkan
terhadap asam kuat akan menyebabkan kerusakan. Asam
kuat akan menghidrolisa selulosa yang mengambil tempat
pada jembatan oksigen penghubung sehingga terjadi
pemutusan rantai molekul selulosa (hidroselulosa). Rantai
molekul menjadi lebih pendek dan menyebabkan penurunan
kekuatan tarik selulosa. Reaksi hidroselulosa dapat dilihat
pada Gambar 5 berikut ini.
CH2OH H OH
H O H
H O OH H
O OH H H H O
H
O
H OH CH2OH
Hidrolisa
CH2OH H OH
H O
H H OH H
C OH H
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
CH2OH H OH
H O
OH OH H
H OH H
C
O OH H O H O
H
O
H OH CH2OH
2. Pengaruh Alkali
Alkali mempunyai pengaruh pada kapas. Alkali kuat
pada suhu rendah akan menggelembungkan serat kapas
seperti yang terjadi pada proses merserisasi, sedangkan
pada suhu didih air dan dengan adanya oksigen dalam
udara akan menyebabkan terjadinya oksiselulosa.
3. Pengaruh Panas
Serat kapas tidak memperlihatkan perubahan
kekuatan bila dipanaskan pada suhu 120OC selama 5 jam,
tapi pada suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan
penurunan kekuatan. Serat kapas kekuatannya hampir
hilang jika dipanaskan pada suhu 240OC.
4. Pengaruh oksidator
5. Oksidator dapat mengoksidasi selulosa sehingga terjadi
oksiselulosa, rantai molekul selulosa terputus dan selanjutnya
mengakibatkan terjadinya oksiselulosa lanjutan yang
mengubah gugus aldehid menjadi gugus karboksilat. Pada
oksidasi sederhana dalam suasana asam tidak terjadi
pemutusan rantai, hanya terjadi pembukaan cincin glukosa.
Pengerjaan lebih lanjut dengan alkali akan mengakibatkan
pemutusan rantai molekul sehingga kekuatan tarik akan
turun. Oksiselulosa terjadi pada proses pengelantangan yang
berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab atau
pemanasan yang lama pada suhu diatas 140OC.
CH2OH H OH
O
H O H
H OH H
O OH H H O
H H O
H OH CH2OH
Oksidasi
CH2OH CH2OH
O OH OH
H O H
H H O
O H O
C C C C H
O H O H O H O H
CH2OH
O CH2OH
H O OH OH
H H
H O
O H
C C O H
C C
O OH O OH
O OH O OH
Kerusakan kimia
a. Serangan jasad renik.
Kerusakan disebabkan karena jasad renik tersebut mengeluarkan
enzim yang menyebabkan kerusakan kimia. Degradasi selulosa
oleh enzim sama dengan degradasi oleh asam, hanya enzim
terregenerasi secara tetap. Adanya zimasa dapat mengubah
selulosa menjadi glukosa. Selulosa yang terregenerasi (misal
rayon viskosa atau rayon kupro) lebih mudah terkena jasad renik
daripada selulosa alam (makin rendah polimer makin mudah
diserang).
b. Pengolahan kimia.
Serat selulosa dapat rusak karena asam maupun zat oksidator.
Asam menyebabkan terjadinya hidroselulosa yang mempunyai
gugus pereduksi. Proses oksidasi baik dalam suasana asam
maupun basa menimbulkan oksiselulosa yang mempunyai gugus
pereduksi maupun karboksilat.
c. Cahaya.
Kerusakan disebabkan oleh terjadinya pemutusan ikatan primer
pada selulosa.
d. Panas.
Kerusakan karena panas dapat dilihat dengan terjadinya
perubahan pada dinding primer selulosa.
2.2.2 Selulosa II
A. Pengujian Pewarnaan dengan Cara Uji Harrizon
- Campurkan 1 ml larutan A dalam 20 ml air dengan 2 ml larutan B
dalam 20 ml
- Didihkan contoh uji didalam campuran satu mi larutan A ditambah
20 ml air dengan dua ml larutan B dalam 20 ml air selama lima
menit.
- Cuci didalam larutan B (1 ml dalam 10ml).
- Cuci dengan air panas suhu 70oC.
- Adanya endapan abu-abu hitam menunjukkan adanya gugus
aldehida (kerusakan karena zat kimia).
2.3 Evaluasi
2.3.1 Selulosa I
A. Pengujian Penggelembungan dengan NaOH
Adanya kepala jamur atau dumble pada ujung serat
menunjukkan serat baik atau serat yang mengalami kerusakan
mekanik sedangkan tidak ada kepala jamur pada ujung serat
menunjukkan kerusakan kimia yang hebat. Besar kecil kepala jamur
menunjukkan derajat kerusakan kimia serat,
B. Pengujian Pewarnaan dengan Congored
- Pada kapas yang rusak karena mekanika akan terlihat adanya serat
yang sobek dan putus, terbentuk dumbel dan serat berwarna merah.
- Pada kapas yang rusak karena kimia akan terlihat adanya retakan
memanjang, tidak terjadi dumbel dan adanya bagian serat warna
merah.
- Kerusakan karena panas akan menghasilkan noda spiral pada serat
tapi dapat tampak pula kerusakan oleh zat kimia.
- Serat yang rusak karena jasad renik akan terlihat permukaan serat
akan aus, atau filamen-filamen dari jasad renik akan terlihat.
2.3.2 Selulosa II
A. Pengujian Pewarnaan dengan Cara Uji Harrizon
Adanya endapan abu-abu atau hitam menunjukkan adanya gugus
aldehida.
B. Pengujian Pewarnaan dengan Perak Nitrat Amonikal
Serat yang rusak akan berwarna kuning dan coklat bergantung
tingkat kerusakannya, sedangkan serat yang baik warna akan hilang
setelah dilakukan pencucian.
C. Pengujian Pewarnaan dengan Pereaksi Fehling
Adanya endapan berwarna merah muda atau merah menunjukkan
adanya gugus pereduksi.
N Pengamatan Mikroskopik
Contoh Uji Penggelembungan NaOH Pewarnaan Congo Red
O Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji
Ada dumble di Ada retakan
ujung serat = dan tidak ada
1. Kapas Baik serat baik Terlampir dumble = Terlampir
kapas rusak
oleh kimia
Tidak ada Permukaan
dumble = serat aus atau
kerusakan kimia tampak
Kapas Rusak
2. yang hebat Terlampir filamen = Terlampir
Oleh Asam
kapas rusak
oleh jasad
renik
Tidak ada Ada serat yang
Kapas Rusak dumble = sobek dan
3. Terlampir Terlampir
Oleh Alkali kerusakan kimia putus = rusak
yang hebat oleh mekanika
Tidak ada Permukaan
dumble = tampak
Kapas Rusak
4. kerusakan kimia Terlampir filamen = Terlampir
Oleh H2O2
rusak oleh
jasad renik
5. Kapas Rusak Ada dumble = Terlampir Ada retakan Terlampir
kerusakan kimia dan terbentuk
yang hebat dumble =
Oleh Kaporit
rusak oleh
kimia
Ada dumble = Ada noda
Kapas Rusak Rusak oleh spiral = rusak
6. Terlampir Terlampir
Oleh Hipoklorit mekanik atau karena panas
serat baik
Tidak ada Tidak ada
dumble = rusak dumble dan
Kapas Rusak
7. oleh kimia Terlampir ada retakan = Terlampir
Oleh KMnO4
Rusak karena
kimia
N Pengamatan Mikroskopik
Contoh Uji Penggelembungan NaOH Pewarnaan Congo Red
O Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji
Tidak ada Tidak ada
dumble = serat dumble dan
Kapas Rusak
8. rusak oleh kimia Terlampir ada retakan = Terlampir
Oleh Jamur
Rusak karena
kimia
Ada dumble = Ada dumble
Kapas Rusak rusak oleh dan retakan =
9. Terlampir Terlampir
Oleh Pukulan mekanik atau rusak karena
serat baik mekanik
Ada dumble = Permukaan
rusak oleh aus atau
Kapas Rusak mekanik atau tampak
10. Terlampir Terlampir
Oleh Panas serat baik filamen =
rusak oleh
jasad renik
3.2 Identifikasi Kerusakan Serat Selulosa 2
Tabel 3.2. Pengujian Kerusakan Selulosa 2
N Contoh Pengujian
Horrizon Perak Amoniakal Fehling
O Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji
Berwarna Warna Tidak ada
abu = punya pudar endapan
gugus setelah merah/pink
Kapas Terlampi
1. aldehida Terlampir pencucian = = tidak Terlampir
Baik r
serat baik punya
gugus
aldehida
Berwarna Berwarna Ada
hitam = coklat = endapan
Kapas
punya serat rusak warna
Rusak Terlampi
2. gugus Terlampir merah/pink Terlampir
Oleh r
aldehdia = punya
Asam
gugus
aldehida
Berwarna Warna Tidak ada
abu = punya pudar endapan
Kapas
gugus setelah merah/pink
Rusak Terlampi
3. aldehdia Terlampir pencucian = = tidak Terlampir
Oleh r
serat baik punya
Alkali
gugus
aldehida
Berwarna Warna Tidak ada
abu = punya coklat = endapan
Kapas
gugus serat rusak merah/pink
Rusak Terlampi
4. aldehdia Terlampir = tidak Terlampir
Oleh r
punya
H2O2
gugus
aldehida
5. Kapas Berwarna Terlampir Berwarna Terlampi Tidak ada Terlampir
Rusak putih = tidak kuning = r endapan
Oleh punya serat rusak merah/pink
N Contoh Pengujian
Horrizon Perak Amoniakal Fehling
O Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji
gugus = tidak
aldehida punya
Kaporit
gugus
aldehida
Berwarna Berwarna Tidak ada
Kapas abu = punya coklat = endapan
Rusak gugus serat rusak merah/pink
Terlampi
6. Oleh aldehdia Terlampir = tidak Terlampir
r
Hipoklori punya
t gugus
aldehida
Berwarna Berwarna Tidak ada
abu = punya coklat = endapan
Kapas
gugus serat rusak merah/pink
Rusak Terlampi
7. aldehdia Terlampir = tidak Terlampir
Oleh r
punya
KMnO4
gugus
aldehida
Berwarna Berwarna Tidak ada
abu = punya coklat = endapan
Kapas
gugus serat rusak merah/pink
Rusak Terlampi
8. aldehdia Terlampir = tidak Terlampir
Oleh r
punya
Jamur
gugus
aldehida
Berwarna Warna Tidak ada
abu = punya pudar endapan
Kapas
gugus setelah merah/pink
Rusak Terlampi
9. aldehdia Terlampir pencucian = = tidak Terlampir
Oleh r
serat baik punya
Pukulan
gugus
aldehida
10. Kapas Berwarna Terlampir Berwarna Terlampi Tidak ada Terlampir
N Contoh Pengujian
Horrizon Perak Amoniakal Fehling
O Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji Keterangan Hasil Uji
putih = tidak coklat = endapan
punya serat rusak merah/pink
Rusak
gugus = tidak
Oleh r
aldehida punya
Panas
gugus
aldehida
Terlampir
Terlampir
Terlampir
biru muda = gugus gugus karboksilat
Kapas
1. tidak ada karboksilat karboksilat
Baik
gugus
karboksilat
Berwarna Tidak ada Tidak ada Ada gugus
Kapas
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
biru tua = gugus gugus karboksilat
Rusak
2. ada gugus karboksilat karboksilat
Oleh
karboksilat
Asam
Berwarna Tidak ada Ada gugus Ada gugus
Kapas
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
biru tua = kuning = karboksilat karboksilat
Rusak
5. ada gugus serat rusak
Oleh
karboksilat
Kaporit
Kapas Berwarna Tidak ada Ada gugus Ada gugus
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Rusak biru tua = gugus karboksilat karboksilat
6. Oleh ada gugus karboksilat
Hipoklo karboksilat
rit
Berwarna Tidak ada Tidak ada Ada gugus
Kapas
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
biru muda = gugus gugus karboksilat
Rusak
7. tidak ada karboksilat karboksilat
Oleh
gugus
KMnO4
karboksilat
Berwarna Tidak ada Tidak ada Ada gugus
Kapas
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
biru muda = gugus gugus karboksilat
Rusak
8. tidak ada karboksilat karboksilat
Oleh
gugus
Jamur
Kapas karboksilat
Berwarna Tidak ada Tidak ada Ada gugus
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Rusak biru muda = gugus gugus karboksilat
9. Oleh tidak ada karboksilat karboksilat
Pukula gugus
n karboksilat
Berwarna Tidak ada Tidak ada Ada gugus
Kapas
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
4.2 Selulosa II
A. Pengujian Pewarnaan dengan Cara Uji Harrizon
Pada uji Harrison ini adanya endapan abu-abu atau hitam
menunjukkan adanya gugus aldehida (kerusakan karena zat kimia). Cara
ini juga dapat digunakan untuk membedakan antara kerusakan kimia dan
kerusakan mekanika,karena gugus pereduksi selalu ada pada serat selulosa
yang rusak karena zat kimia, dan tidak terdapat pada serat selulosa yang
rusak secara mekanika. Besar kecilnya endapan abu yang ada pada serat
tersebut menentukan seberapa besar kerusakan kimia yang di alami
serat.Serat-serat kapas yang mengandung gugus aldehida adalah serat
serat yang mengalami kerusakan.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa kapas baik, kapas rusak oleh
alkali, kapas rusak oleh H2O2, kapas rusak oleh hipoklorit, kapas rusak oleh
KMnO4, kapas rusak oleh Jamur, kapas rusak oleh panas, dan kapas rusak
oleh pukulan terdapat endapan berwarna abu-abu hal tersebut
menunjukkan adanya gugus aldehid yang bereaksi dengan larutan horizon.
Kapas yang paling banyak mengandung gugus aldehid adalah kapas rusak
oleh asam ditandai dengan warna serat menjadi hitam setelah dietetesi
larutan horizon. Kapas yang rusak karena pukulan dan kaporit tidak terlihat
endapan berwarna abu-abu kecoklatan.
Adanya perbedaan hasil pewarnaan dengan lit er at ur mungkin
disebabkan karena pada waktu pencucian serat kurang bersih atau
larutan yang digunakan sudah tidak stabil konsentrasinya.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Selulosa I
A. Pengujian Penggelembungan dengan NaOH
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kapas
yang paling rusak karena penggelembungan NaOH adalah kapas rusak
oleh KMnO4. Kapas yang rusak adalah kapas rusak oleh alkali, kapas
rusak oleh H2O2, kapas rusak oleh kaporit, kapas rusak oleh hipoklorit,
kapas rusak oleh KMnO4, dan kapas rusak oleh jamur.
5.2 Selulosa II
A. Pengujian Pewarnaan dengan Cara Uji Harrizon
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kapas
yang mengandung gugus aldehid adalah kapas baik, kapas rusak oleh
asam, kapas rusak oleh alkali, kapas rusak oleh h2o2, kapas rusak oleh
hipoklorit kapas rusak oleh KMnO4, kapas rusak oleh jamur, kapas rusak
oleh panas, kapas rusak oleh pukulan.
B. Pengujian Pewarnaan dengan Perak Nitrat Amonikal
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kapas
yang mengandung gugus pereduksi adalah kapas rusak oleh H2O2,
kapas rusak oleh hipoklorit, kapas rusak oleh KMnO4, kapas rusak
oleh jamur, kapas rusak oleh asam, kapas rusak oleh pulukan, kapas
yang rusak karena kaporit, dan kapas rusak oleh panas.
DAFTAR PUSTAKA