Anda di halaman 1dari 250

BIOLOGI SEL

oleh : Dr. Netty Suharti, MS


Cabang Ilmu Biologi yang
Mempelajari sel dan masalah yang
berhubungan dengan sel
konten

• Pendahuluan
• molekul kimia penyusun makhluk hidup
• Organisme prokariot
• Organisme eukariot
• Struktur sel
• Struktur organel
• Perkembangan sel
• Siklus sel
• Transkripsi DNA
Pendahuluan
• Biologi sel (juga disebut sitologi, daribahasa
Yunani kytos, "wadah“ dan logos “ ilmu”) adalah
ilmu yang mempelajari tentang sel.
• Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup
– sifat-sifat fisiologi sel,
– struktur sel, membrane sel dan organel yang terdapat
di dalam sel,
– lingkungan dan antaraksi sel,
– daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel ,
hingga kematian sel (apoptosis).
• Biologi sel dipelajari pada skala mikroskopik
maupun skala molekuler,
• Biologi sel meneliti organisme bersel tunggal
(uniseluler) seperti bakteri maupun sel-sel
terspesialisasi di dalam organisme multiseluler
seperti tumbuhan, hewan dan manusia.
• Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja
sel merupakan hal mendasar bagi semua
bidang ilmu biologi biologi.
• Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara
berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya
bagi bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan
dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema
pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan
digeneralisasikan pada jenis sel lain.
• Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika,
biokimia, biologi molekular, dan biologi perkembangan
Ciri utama makhluk hidup
• 1. Struktur nya rumit dan kompleks  Struktur
ini dapat diperiksa pada berbagai tingkat yaitu :
• (organisme/makhluk hidup)  organ  jaringan
 sel  organel sub seluer  makromolekul 
molekul kecil-atom
Con’d ….. Ciri makhluk hidup
• 2.Bersifat dinamismelakukan pertukaran
molekul secara terus menerus diantara
bagian organisme, antara organisme
dengan alam sekitarnya melalui proses
metabolisme.
Macam reaksi metabolisme
• Anabolisme contoh reaksi fotosintesa:
• chy
• CO2 + H2O  C6H12O6 + O2
• chl
• Katabolisme  contoh reaksi Respirasi
• C6H12O6 +O2  CO2 + H2O +E (ATP)
Con’d …..Ciri makhluk hidup
• 3. Menduplikasikan strukturnya yang unik
(berkembang biak)  mengarah kepada
pertumbuhan dan pembentukkan individu baru.
• 4. Tanggap terhadap macam perubahan tertentu
terhadap stimulus yang datang dari alam
sekitarnya. Tangapan tergentung pada
koordinasi aktivitas bagian organisme.
• 5. Mengalami evolusi yaitu perubahan yang
terjadi secara perlahan.
Atom Karbon (C)
Salah satu atom penyusun makhluk hidup
adalah atom karbon (C) yang membedakan
satu senyawa kimia dengan senyawa
lainnya pada sel.
Atom C mempunyai ciri khusus yaitu :
1. Dapat mengikat atom lain yang
mempunyai valensi 4, secara kovalen.
2. Dapat mengikat atom C lain secara
kovalen membentuk rantai yang panjang
Con’d…. Atom C
• Memungkinkan karbon sebagai tulang
punggung untuk kedudukannya yang tidak
terbatas terhadap berbagai molekul.
• Molekul-molekul yang mengandung
karbon merupakan dasar dari kehidupan
• Bahan kimia yang mengandung karbon
disebut dengan kimia organik.
Organisasi kehidupan
• Molekul kehidupan (senyawa kimia
penyusun sel hidup):
– Hidrokarbon
– Karbohidrat (gula, pati, selulosa)
– lipid
– Protein
– Asam nukleat
1.hidrokarbon
• Merupakan molekul organik yamg paling
sederhana yaitu zat yang hanya terdiri dari
karbon dan hidrogen,contoh : metana
(CH4).
• Karena atom C mempunyai kemampuan
utk saling mengikat dengan atom C
lainnya maka hidrokarbon dpt berupa
suatu rantai yang panjang, seperti oktana
• H HHHHHHH
• H-C-C-C-C-C-C-C-C-H
• HHHHHHH H
• Hidrokarbon dapat merupakan suatu
cincin ; benzen
2. karbohidrat
• Hanya tersusun dari 3 jenis unsur yaitu C,H dan O, dengan
rumus umum (CH2O)n.
• Merupakan sumber energi bagi sel hidup dan sebagai
monomer dari polimer seperti pati dan selulosa.
• Dikelompokan atas monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Contoh senyawa
karbohidrat adalah glukosa, maltose, pati dan selulosa,
• Glukosa merupakan salah satu monosakarida yang
memiliki 6 atom C, 12 H dan 6 O dengan rumus
(C6H12O6).
• Polisakarida merupakan suatu polimer yang terdiri unit
glukosa sebagai monomernya (contoh pati/amilum dan
selulosa).
Golongan KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT

KH yg dpt dihidrolisis KH yg tidak dpt dihidrolisis

Disa Oligo Poli Monosakarida


sakarida sakarida sakarida

Makromolekul
Penggolongan monosakarida
Jenis senyawa Jumlah Atom C Contoh

Triosa 3 gliseraldehid

tetrosa 4 eritrosa

pentosa 5 deoksiribosa

hexsosa 6 glukosa

heptosa 7 seduheptulosa
• Triosa, pentosa dan heksosa merupakan
senyawa bahan baku, senyawa antara
atau produk yang paling penting dalam
lintasan metabolik fotosintesa dan
respirasi.
• Tetrosa dan heptosa jarang ditemui dalam
rangkaian reaksi biokimia yang
berlangsung pada sel
Monosakarida

 Contoh : glukosa, fruktosa, galaktosa

O HOCH2 
C–H H O H / OH
H – C – OH H

HO – C – H OH H
H – C – OH HO OH / H
H – C – OH H OH
CH2OH 

Struktur Glukosa
Disakarida
KH yg terdiri dari 2 monosakarida yang sama atau berbeda
contoh : maltosa, selobiosa, laktosa, sukrosa

HOCH2 HOCH2
H O H H O H
H H
OH H O OH H
HO OH HOCH2
H OH H OH H O H
H
HOCH2 OH H

H O O OH
H H OH

OH H
HO H

H OH
HOCH2 HOCH2
H O H H O H
H H
OH H O OH H
O
H OH H OH
CH2OH H
H O
H

OH H
O
H OH
HOCH2 CH2
H O H H O H
H H

OH H O OH H

O
H OH H OH
Oligosakarida
KH yg terdiri dari 3 – 6 unit monosakarida
contoh : maltotriosa

Polisakarida
Bentuk KH yg terdiri dari banyak (> 6 unit) molekul
monosakarida
contoh : pati, glikogen, inulin, kitin, selulosa dll.
O O O O O
C H C H C H C H C
N C N C N C N C N C
H H H H H H H H H H
27 ribbon 310 helix  helix  helix

Ikatan hidrogen pada struktur helix


Struktur helix

ikatan
hiodrogen
Helix ganda tiga Rambut
– Konformasi 
Ikatan hidrogen terjadi antara dua rantai polipeptida 
konformasi β yg membtk lembaran yang berlipat (pleated
sheeds)  Sutera (fibroin)

Ikatan hidrogen
Jenis Protein Dalam Sel

Jenis protein di dalam sel

A.protein sederhana (albumin,


globulin )
B.protein kompleks
(lipoprotein,nukleoprotein)
C.Enzim (koenzim, apoenzim)
D.hormon,
E.asam nukleat.
• Struktur tersier
 Terjadinya pelipatan (folding) rantai α-helix atau
konformasi-βmembentuk protein globular yg struktur 3
dimensinya lebih rumit daripada protein serabut
• Struktur kuartener
 Terbentuk karena interaksi antara 2 molekul globular
atau lebih
misal : interaksi antar globin dalam hemoglobin
Struktur protein
2. Lipid
• Merupakan senyawa organik yang sangat
hidrofobik.
• Tersusun dari atom karbon, hidrogen dan
oksigen
• Di dalam sel terdapat bermacam jenis
lipid, yang paling penting adalah :
lemak/minyak, fosfolipid dan steroid.
LIPID
• Peranan Biologi Yang Penting Dari Lipid
– Komponen struktur membran
– Bentuk energi cadangan
– Komponen permukaan sel
– Komponen dlm proses pengangkutan melalui
membran

• PENGGOLONGAN LIPID
– Lipid Sederhana
– Lipid Majemuk
– Lipid Prekursor dan Derivat
LIPID SEDERHANA
Lemak/minyak
O
H2C – O – C – R1
O
HC – O – C – R2
O
H2C – O – C – R3

Asam lemak
 Asam lemak jenuh
 Asam lemak takjenuh
LIPID KOMPLEKS
• Fosfolipid
 Komponen (unsur) utama lipid membran sel
 Lipid yg mengandung gugus ester fosfat

• Fosfogliserida
 Fosfolipid yg erat hub. dg minyak/lemak
 Mengandung ester asam lemak pd sisi C1 & C2 gliserol
serta ester fosfat pada sisi C3 gliserol
 Molekulnya berisi dua ggs hidrofobik (ester as. lemak)
 ekor dan satu ggs hidrofilik (ester fosfat)  kepala
Contoh : Fosfatidilgliserol, fosfatidilkolin (lesitin),fosfatidiletanolamin
(sefalin), fosfatidilinositol, fosfatidilserin, plasmolagen dan
sfingomielin

 Struktur fosfolipid  

O
R1 – C – O – CH2
O
R2 – C – O – CH S U S S
O
H2C – O – P – O – CH2CH2N+(CH3)3
O–

ekor kepala
Lesitin
Membran
Plasmolagen
 Terdapat dlm otak dan otot (10 % dr fosfolipid yg ada
dlm otak dan otot)

Sfingomielin
 Ditemukan dg jml yg besar di dlm jar. otak dan saraf

• Glikolipid (glikosfingolipid)
 Tersebar luas dlm setiap jaringan tubuh  jar. Saraf
spt otak
 Senyawa ini terutama tdpt pd lipatan luar membran
plasma dan sbg bgn dr KH permukaan sel
 Dua senyawa glikolipid sederhana  galaktosilseramida
dan glukosilseramida
Galaktosilseramida
 Glikosfingolipid utama pada jaringan otak dan saraf
 ditemukan di tempat lain dg jml yg relatif rendah
 Mengandung sejml asam lemak yang khas (C24)

OH H O OH
CH3(CH2)12CH=CHCHCH – N – C – CH(CH2)21CH3

CH2OH
HO O
H OCH2
OR H
H H
H OH
Glukosilseramida
 Glikosfingolipid yg terutama terdapat dlm jaringan
ekstra neural  ditemukan juga dg jml yg sedikit di dlm
otak

LIPID PREKURSOR DAN DERIVAT


Mencakup 
 asam-asam lemak
 steroid
 hormon
Lecture
Lecture5.5.Lipids
Lipids 41
41

Lipids

• Lipids have low solubility in water;


• Lipids are amphipathic (polar and
nonpolar);
• Lipids are a principle component of
biological membranes;
• highly reduced forms of carbon;
yield large amount of energy upon
oxidation in metabolism;
Roles of Lipids

 Structural elements (phospholipids, cholesterol)


Energy storage (fatty acids, triacylglycerols)
 Hormones ( sex hormones e.g. Estrogen, testosteron)
 Enzyme cofactors (coenzyme A)
 Electron carriers (coenzyme Q, plastpquinone)
 Light-absorbing pigments (carotenoids)
 Emulsifying agents (bile salts)
 Intracellular messengers (phosphatidyl inositol)
lemak
• Lemak selalu memiliki atom hidrogen lebih
banyak dibanding molekul Karbohidrat
• Lemak : disusun dari 1 molekul gliserol
(memiliki 3 gugus OH) dan tiga molekul asam
lemak, tdd rantai hidrokarbon dengan gugus
karboksil diujungnya), sering disebut sebagai
trigliserida.
• Gugus OH dari gliserol dapat berikatan dg ggs
karboksil as lemak dg melepaskan molekul air
• As lemak memiliki 4-24 atom C
Jenis Jumlah atom C struktur

Laurat 12
Mirisetat 14
Palmitat 16
Stearat 18
Oleat 18
Linoleat 18
linolenat 18
Lecture
Lecture5.5.Lipids
Lipids 45
45

Triglycerols (triglycerides)
• Triglycerols consist of a glycerol esterified with three fatty
acids
• If all fatty acid chains are the same, the molecule is called
triacylglycerol (e.g., tristearin)

O
H2C O

O
CH
O

O
H2C
O
O
H2C O

O
CH
O

O
H2C
O
fosfolipid
• Pada umumya lipid bersifat non polar
(hidrofobik), tetapi ada lipid yang memilki kepala
hidrofilik, ekor hidrofobik disebut ampifilik.
• Lipid ampifilik merupakan bagian terpenting dari
sel.
• Salah satu dari asam lemak, digantikan oleh ggs
polar yg mengandung fosfat sehingga disebut
fosfolipid.
• Yang banyak terdapat pada sel adalah fosfatidil
etanolamin (sefalin) yg penting dari membran
sel.
Steroid
• Hati mamalia mensintesis dan
mengeluarkan golongan lipid ampifilik lain
yaitu garam-garam empedu disebut
steroid.
• Steroid memiliki kerangka dengan 17 atom
C yg tersusun dalam 4 cincin.
• Struktur lipid ini berbeda dg fosfolipid,
tetapi memiliki gugus hidrofobik pada satu
ujung dan hidrofilik pada ujung yang lain,
sehingga dpt mengemulsi lemak yang
masuk kedalam tubuh, sehingga mudah
dicerna dan diserap oleh usus.
• Tiap steroid memiliki perbedaan dengan
steroid lainnya dalam lokasi, sifat gugus
samping dan ikatan ganda tertentu.
PROTEIN
• Proteios (Yunani)
• Protein merupakan komponen utama dalam sel
hidup

Ciri-ciri protein (molekul)


• Massa relatif (Mr) besar  makromolekul
• Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino
• Strukturnya tdk stabil terhadap beberapa faktor :
pH, radiasi, suhu & oksidator/reduktor
• Reaktif dan spesifik
3. Protein
Molekul protein berukuran lebih besar dibanding
karbohidrat dan lipid
Tersusun dari asam amino dengan ikatan
peptida
Setiap asam amino mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen serta sulfur.
Asam amino dapat ditulis dengan rumus :
KLASIFIKASI PROTEIN

1. Protein sederhana
a. Protein serat (fibrous)
b. Protein globular

2. Protein terkonyugasi
● Chromoprotein
● Glikoprotein
● Nukleoprotein
● Fosfoprotein
● Protein-koenzim
● Lipoprotein
Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologi

• Protein enzim
• Protein struktural
• Protein kontraktil
• Protein pengangkut
• Protein hormon
• Protein pertahanan
• Protein cadangan
STRUKTUR PROTEIN

• Struktur Primer

R H O R H O R
H H
C N C C N C C
N C C N C C N C
H H H

H O R H O R H O

• Struktur Sekunder
– Struktur helix  ikatan hidrogen terjadi dlm satu
rantai polipeptida
Struktur kimia asam amino (alanin)
Fungsi protein
• Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim.
• Jenis protein lain berperan dalam fungsi
struktural atau mekanis, misalnya protein
penyususn membran sel, protein pembentuk
batang dan sendi sitoskeleton.
• Protein terlibat dalam sistem kekebalan tubuh
(imun) sebagai antibodi dengan fungsi sangat
spesifik.
• Antibodi akan disintesis jika ada senyawa atau
benda asing seperti virus,sel bakteri atau sel
jasad hidup lainnya masuk ke dalam tubuh
lanjutan
• Berperan dalam sistem pergerakan yang
terkoordinasi, misal dlm kontraksi otot,
pergerakan kromosom
• sistem kendali dalam bentuk hormon,
• sebagai komponen penyimpanan (dalam biji)
dan juga dalam transportasi hara.
• Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).
lanjutan
• Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup.
• Protein merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
• Protein ditemukan oleh
Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Sintesa protein
• Biosintesis protein alami sama dengan
ekspresi genetik.
• Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan
bagi translasi yang dilakukan ribosom.
• Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya
tersusun dari asam amino proteinogenik.
• Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi.
Sintesa protein
• Saat menjelang proses transkripsi
berjalan, biasanya didahului signal dari
luar akan kebutuhan suatu protein yang
dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan,perkembangan,metabolisme
dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan
• Sintesa protein adalah penyusunan asam
amino pada rantai polipeptida.
• Dalam proses tersebut melibatkan
• DNA, dengan basa (”T”,”A”,”C”,”G”)
• RNA, dengan basanya (”U”, ”A”,”C”,”G” )
• Promoter = tempat melekat polimerase
pertama kali dalam proses transkripsi DNA
RNA
• RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis
protein.
• Terdapat 3 jenis RNA yaitu:
• 1. mRNA (messenger RNA atau RNA duta/RNAd), bertugas untuk
mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein.
Terdapat di inti sel. Triplet basa pada mRNA disebut kodon.
• 2. tRNA (transfer RNA ), bertugas untuk mencocokkan triplet basa
(kodon) yang ada pada mRNA dengan asam amino yang sesuai.
Terdapat di sitoplasma. Triplet kode genetik pada tRNA disebut
antikodon.
• 3. rRNA (ribosomal RNA atau RNAr), bertugas untuk memasangkan
kodon mRNA dengan antikodon tRNA dan menggeser rantai-rantai
supaya terbentuk polipeptida(protein). Terdapat di ribosom.
Contoh transkripsi
Sense/Template 5’-TACCGACCGGGAAAT-3’
• Antisense/Komplementer 3’-ATGGCTGGCCCTTTA-5’

• mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’

• Kodon start : AUG


• Kodon stop
2. Translasi dan Sintesis
• mRNA yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel
menuju rRNA.
• Disana mRNA masuk ke rRNA diikuti oleh tRNA. Ketika
antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA,
kemudian rantai bergeser ke tengah.
• Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA
kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan
asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA.
• Proses ini berlangsung hingga kodon stop,
ribosom subunit besar dan kecil terpisah,
mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.
• mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’
• tRNA 5’-UACCGACCGGGAAAU-3’
KODE GENETIK

• Protein yang terbentuk dalam sintesis protein


mengikuti kode genetik berdasarkan kode
genetik mRNA(kodon). Kode genetik itu
berbentuk triplet sehingga terjadi kelimpahan
kode untuk protein.
• protein bisa mempunyai lebih dari 1 triplet
genetik. Yang perlu diingat adalah triplet untuk
kodon start(awal) untuk sintesis protein dan stop
untuk menghentikan proses sintesis protein.
• Kodon start: AUG, proteinnya methionine
• Kodon stop : UAA,UAG, UGA Huruf Kedua
• Huruf pertama U C A G Huruf Ketiga U UUU
Phe UCU Se UAU Tyr UGU Cys U UUC UCC
UAC UGC C UUA Leu UCA UAA Stop UGA
Stop A UUG UCG UAG Stop UGG Trp G C CUU
Leu CCU Pro CAU His CGU Arg U CUC CCC
CAC CGC CCU CCA CAA Gln CGA A CUG
CCG CAG CGG G A AUU Ile ACU Thr AAU Asn
AGU Ser U AUC ACC AAC AGC C AUA ACA
AAA Lys AGA Arg A
• AUG Met ACG AAG AGG G
• G GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gly U
• GUC GCC GAC GGC C
• GUA GCA GAA Glu GGA A
• GUG GCG GAG GGG G
• Rumus cepat:mRNA=DNA komplementer=DNA
antisense=kode protein
• tRNA=DNA template=DNA sense=kodogen
• Dari DNA ke RNA, T diganti menjadi U.
• Sintesis protein merupakan salah satu
proses anabolisme yang sangat vital bagi
kehidupan.
• Salah satu peranannya adalah dalam hal
menampilkan karakter yang dikendalikan
oleh DNA melalui kode- kode basa
nitrogen yang dimilikinya.
Bagaimana sintesis protein berlangsung?

• Semuanya dimulai oleh eksistensi gen atau DNA


sebagai pusat pengendali semua aktivitas sel.
• Dalam mengekspresikan karakternya DNA tidak
dapat melakukannya sendiri karena letaknya
yang sangat tersembunyi di dalam inti sel.
• Sehingga DNA harus membuat salinan dirinya
dalam bentuk RNA yang bisa dikatakan serupa
karena hasil cetakan DNA tetapi memiliki
struktur biokimia dan fungsi yang berbeda.
• Oleh DNA yang sama dibentuk 3 macam RNA
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
– mRNA bertugas untuk membawa informasi genetika
dari DNA untuk dibawa ke sitoplasma tepatnya di
ribosom,
– tRNA untuk membawa asam-asam amino sesuai
dengan kode yang dibawa oleh mRNA
– rRNA berfungsi untuk menggabungkan asam-asam
amino tersebut menjadi polipeptida atau protein.
• Secara umum tahapan sintesis protein dibedakan
menjadi 2, yaitu: transkripsi dan translasi.
• Transkripsi atau penyalinan adalah tahap pembentukan
mRNA oleh DNA, sedangkan translasi adalah tahap
penterjemahan kode genetika mRNA (kodon) menjadi
asam amino oleh tRNA (anti kodon) dan selanjutnya
asam-asam amino tersebut dirangkai menjadi protein
oleh rRNA dalam ribosom.
• Protein yang terbentuk dibedakan menjadi
2 berdasarkan fungsinya, yaitu protein
struktural untuk menyusun struktur sel dan
protein fungsional berupa enzim dan
hormon untuk mengatur proses
metabolisme.
• Protein-protein inilah yang
mengekspresikan sifat-sifat sel
• DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel
baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot
tidak memiliki system internal, DNA tidak
terpisahkan dari inti sel lainnya.
• Pada Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan
dari sitoplasma oleh selubung inti. Proses
sintesis protein terbagi atastranskripsi dan
translasi.
• Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk
proses transkripsi suatu gen berada di
kromosom dan terikat oleh protein histon.
• RNA diperlukan dalam proses sintesa protein
untuk membawa informasi yang dibawa oleh gen ke
tempat sintesis protein dalamsitoplasma.
•  Pelaksana sintesa protein adalah
• :1. RNA duta/RNA-messenger/RNA-m (pembawa
perintah/informasi genetis); merupakan jenis RNA yang
terbesar molekulnya dalam sel.
• 2. RNA-ribosom/RNA-r (RNA yang membina sebagian
ribosom/mesin pabrik protein)
• 3. RNA-transfer/RNA-t (pengantar asam amino ke
ribosom); merupakan jenis RNA yang terkecil
molekulnya dalam sel.
Tahapan sintesa protein adalah:
• 1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.
• 2. Penterjemahan informasi genetis berupa urutan asam
amino melalui proses translasi.
•  prosesnya :
• 1.replikasi : yang terjadi seperti pada sel membelah
waktu mitosis
• 2.transkripsi :informasi genetic pada DNA, di salin oleh
mRNA
• 3.translasi : mRNA ke sitoplasma ke reticulum
•  Endoplasma (ribosom)
• Struktur protein dapat dilihat sebagai
hirarki, yaitu berupa:
• struktur primer (tingkat satu),
• sekunder (tingkat dua),
• tersier (tingkat tiga),
• kuartener (tingkat empat):
 struktur primer protein merupakan urutan
asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
 Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang
berjasa dengan temuan metode penentuan
deret asam amino pada protein, dengan
penggunaan beberapa enzim protease yang
mengiris ikatan antara asam amino tertentu,
menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan
kertas kromatografik.

 Urutan asam amino menentukan fungsi
protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram
menemukan bahwa translokasi asam
amino akan mengubah fungsi protein, dan
lebih lanjut memicu mutasi genetik.
• struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan
oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai
berikut
• struktur tersier yang merupakan gabungan dari
aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur
tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik
tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang
stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
• contoh struktur kuartener yang terkenal adalah
enzim Rubisco dan insulin.
• Struktur primer protein bisa ditentukan dengan
beberapa metode:
– (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N
HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer,
– (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan
menggunakan degradasi Edman,
– (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan
spektrometri massa,
– (4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa
• Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan
spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier
Transform Infra Red (FTIR).
• Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua
absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-
beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216
nm.
• Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein
bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR,
pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan
dengan pita amida-I dari lempeng-beta.
• Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa
diestimasi dari spektrum inframerah
• Protein mempunyai banyak sekali fungsi
pada tubuh kita.
• Pada dasarnya protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh, proses
kekebalan tubuh.
• Setiap orang dewasa harus mengonsumsi
1 g protein per kg berat tubuhnya.
Kebutuhan akan protein bertambah pada
wanita hamil dan atlet-atlet.
• Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100%
dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan
Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang
menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya
busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di
dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan
odem.
• Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
– hipotonus
– gangguan pertumbuhan
– hati lemah
• Kekurangan yang terus menerus
menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian.
• Dari makanan kita memperoleh Protein.
• Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih
sederhana terdiri dari asam amino.
• Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.
• Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino.
Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat
disintesa sendiri oleh tubuh, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri
oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino.
• Setelah penyerapan di usus maka akan
diberikan ke darah. Darah membawa asam
amino itu ke setiap sel tubuh.
• Kode untuk asam amino dapat disintesa oleh
DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi.
• Kemudian karena hasil transkripsi di proses
lebih lanjut di ribosom atau
retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi
Struktur primer protein
• Protein yang pertama ditentukan urutan as
aminonya adalah insulin suatu hormon dengan
rumus molekul C254H377N65O75S6. Juga
ditentukan lokasi hub gugus S-S dalam protein
ini.
• Protein ini tdd 2 rantai polipeptida, yang
dihubungkan dengan dua gugus sulfida yang
didalamnya terdapat 51 asam amino.
• Urutan as amino dan lokasi dari jembatan
disulfida di dalam protein disebut struktur primer
protein.
Lisozim
• Protein lain yg telah ditentukan struktur
primernya adalah lisozim.
• Suatu enzim yang terdapat pada putih
telur, air mata dan cairan sekresi lainnya
yang dapat merombak dinding
polisakarida dari jenis bakteri, dg demikian
dapat memberi perlindungan terhadap
infeksi.
4. Asam nukleat
• Di dalam sel terdapat dua macam asam
nukleat yaitu DNA dan RNA
• Merupakan suatu polimer dengan BM
25.000 – 50 milyar.
• monomer dari asam nukleat yaitu
nukleotida, terdiri atas 3 bagian yaitu :
– Sebuah gula pentosa (memiliki 5 atom C),
ada 2 jenis yi :
• ribosa dengan ggs OH pd atom C no 2, dan
deoksiribosa dengan atom H pada atom C no 2.
Lanjutan: nukleotida
• 2. suatu struktur cincin yang mengandung
nitrogen yaitu basa yang terikat pada atom C 1
dari gula pentosa.
• Pada DNA terdapat 4 basa yang berlainan
– Dua jenis basa yaitu adenin dan guanin memiliki
struktur cincin ganda disebut purin.
– Dua jenis basa lainnya yi timin dan sitosin memiliki
struktur cincin tunggal disebut pirimidin.
– Kombinasi sebuah basa dengan sebuah gula disebut
nukleusasi.
Lanjutan : nukleotida
• Satu, dua atau tiga gugus fosfat yang terikat
pada atom C 5’ dari gula pentosa.
• Baik DNA maupun RNA dibentuk dari nukleotida
trifosfat
• Pada RNA nukleotida ini adalah ATP, CTP,GTP
dan UTP, sedangkan pada DNA adalah dATP,
dCTP,dGTPdan dTTP.
• Tiap nukleotida terikat pada polimer yang
berkembang pada atom C no 3 dari pentosa.
• Tiap jalur DNA dan RNA mempunyai suatu arah,
menurut suatu konvensi dibaca ke arah 5‘  3’.
STRUKTUR NUKLEOTIDA

Basa
N

Gula
ribosa

23 Otober 2009 Netty Suhatri


Struktur kimia DNA
Molekul RNA yang disintesis dalam proses
transkripsi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok
Sel sebagai dasar kehidupan
• Unit dasar kehidupan
• Unit strukturil dan fungsionil dari makhluk
hidup.
• Diselubungi oleh membran yang tediri dari
lipid dan protein (lipo-protein).
• Disebut juga dengan membran plasma
(plasmalemma)
Sejarah perkembangan mengenai
sel
• Dimulai pada abad ke 15 (1485)  de Vinci
mengamati benda kecil dengan lensa
(mikroskop) sederhana
• Robert Hooke (1662) mengamati sel mati dari
gabus berupa rongga kecil (cellula) yang
dilapisi dinding, terdiri dari selulosa.
• Anthoni van Leeuwanhook membuat mikroskop
cahaya mengamati partikel kecil 
animalcules
• Robert Brown (1828) pergerakan partikel
dalam sel  aliran Brown
Lanjutan : sejarah
• Robert Brown (1831)  menemukan nukleus (inti sel)
• J.E Purkinje( 1839 ) Menemukan komponen dalam
sel yang diberi nama protoplasma pada sel hewan
• Hugo van Mohl (1846)  Protoplasma pada sel
tumbuhan
• Kolliker ( )  Sitoplasma untuk cairan yang mengelilingi
inti sel
• Abad ke 19  ilmu tentang sel terus berkembang
melahirkan satu cabang ilmu biologi  cytology.
• Teori sel kemudian dikembangkan pada
tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden
dan Theodor Schwann yang mengatakan
bahwa semua makhluk hidup atau
organisme tersusun dari satu sel tunggal,
yang disebut uniselular, atau banyak sel,
yang disebut multiselular.
• Semua sel berasal dari sel yang telah ada
sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-
fungsi vital demi kelangsungan hidup
organisme dan terdapat informasi
mengenai regulasi fungsi tersebut yang
dapat diteruskan pada generasi sel
berikutnya.
Biologi modern
• Pada tahun 1950 saat ditemukan DNA
dan 1960 ditemukan RNA, dianggap
sebagai awal dari ilmu pengetahuan
tentang bioliogi molekuler modern) yang
dapat mengungkap biologi konvensional
seperti ; anatomi, sitologi, histologi,
fisiologi, genetika, evolusi
Struktur sel
• Berdasarkan struktur selnya organisme dibedakan
atas 2 kel:
– Prokariot
– eukariot
• Organisme Prokariot  strukturnya masih
sederhana, tidak memiliki membran inti
– Contoh bakteri dan ganggang hijau biru
• Organisme Eukariot struktur selnya sudah
komplek, memiliki inti sel dan organel-organel
dengan struktur dan fungsi yang khusus
• Organisme prokariota tidak memiliki inti sel
dengan organisasi internal sel yang relatif lebih
sederhana.
• Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
– eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri
– archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip
dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan
yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat
asam atau air yang mengandung kadar garam yang
sangat tinggi.
• Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal
yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
• Organisme eukariota memiliki organisasi
intraselular yang jauh lebih kompleks,
antara lain dengan membran internal,
organel yang memiliki membran tersendiri
seperti inti sel dan sitoskeleton yang
sangat terstruktur.
• Sel eukariota memiliki beberapa
kromosom linear di dalam nuklei, di
dalamnya terdapat sederet molekul DNA
yang sangat panjang yang terbagi dalam
paket-paket yang dipisahkan oleh histon
dan protein yang lain.
Struktur sel
• Secara umum setiap sel memiliki
• membran sel, sitoplasma, dan
• inti sel atau nukleus.
• Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai
protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol)
yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang
memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung
kehidupan sel.
• Organel memiliki struktur terpisah dari
sitosol dan merupakan "kompartementasi"
di dalam sel, sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi yang tidak mungkin
berlangsung di sitosol.
• Sitoplasma juga didukung oleh jaringan
kerangka disebut sitoskeleton yang
mendukung bentuk sitoplasma sehingga
tidak mudah berubah bentuk.
• Organel-organel yang ditemukan pada
sitoplasma adalah
• mitokondria (kondriosom)
• badan Golgi (diktiosom)
• retikulum endoplasma
• plastida (khusus tumbuhan, mencakup
leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
• vakuola (khusus tumbuhan)
Struktur SEL
• Satuan minimum kehidupan
• Dalam banyak hal sel tunggal adalah
makhluk hidup
• Ukuran bervariasi ;
– Stafilococcus (1 µm )
– sel darah merah (7.5 µm)
– Amuba (300 µm),
• Dalam kemasan ini terdapat mesin yang
melakukan semua fungsi kehidupan
Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel

• Isolasi sel adalah proses pengambilan


suatu partikel sel dari tempat asalnya
untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi
dari suspensi jaringan.
• Dapat dilakukan dengan dua cara :
• 1. Fluorescence-Activated Cell Sorter
• 2. Laser Capture Microdissection
Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu:

• 1. Fluorescence-Activated Cell Sorter


– Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang
berikatan dengan zat fluoresen untuk melabel sel
spesifik.
– Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca
oleh detektor. Suspensi yang mengandung sel diberi
sinyal positif atau negatif bergantung pada selnya
mengandung zat fluoresen atau tidak.
– Suspensi kemudian melewati aliran listrik dan
dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai
muatannya.
• 2. Laser Capture Microdissection
– Prinsip metode ini menggunakan laser untuk
memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya
memisahkan sel tumor dari jaringannya.
Pembiakan sel

• Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak)


secara in vitro (menggunakan media) atau in
vivo (melibatkan sel hidup).
• Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan
primer dan biakan sekunder.
• Biakan primer ialah biakan yang diambil
langsung dari jaringan organisme tanpa
proliferasi sel secara in vitro.
• Biakan sekunder ialah biakan yang
dikembangbiakkan dari biakan primer, biasanya
di-refresh dalam jangka waktu tertentu
Hibridisasi sel

• Sel hibrid adalah gabungan dua sel


berbeda yang dengan hasil akhir satu
inti sel. Tujuan dibuatnya sel hibrid adalah
untuk membentuk antibodi monoklonal.
Fraksinasi sel

• Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi


organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi.
• Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam
fraksinasi, memisahkan organel berdasarkan
ukuran dan densitasnya.
• Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk
memperoleh organel yang besar, diperlukan
kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan
sebaliknya.
• Fraksinasi sel ialah teknik untuk memisahkan
bagian-bagian sel. Secara umum, teknik ini
melibatkan homogenisasi, yaitu pemecahan sel
secara halus dengan bantuan blender atau alat
ultrasuara, dan sentrifugasi, yaitu pemisahan
komponen-komponen sel oleh gaya sentrifugal
dalam alat sentrifuge, alat seperti komidi putar
untuk tabung reaksi yang dapat berputar pada
berbagai kecepatan.
• Sentrifuge yang paling canggih, yang
disebut ultrasentrifuge, dapat berputar
secepat 80.000 rotasi per menit (rpm) dan
memberikan gaya pada partikel-partikel
sampel hingga 500.000 kali gaya gravitasi
bumi (500.000 g).
• Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge
akan memisahkan bagian-bagian sel ke
dalam dua fraksi, yaitu pelet, yang terdiri
atas struktur-struktur lebih besar yang
terkumpul di bagian bawah tabung
sentrifuge, dan supernatan, yang terdiri
atas bagian-bagian sel yang lebih kecil
yang tersuspensi dalam cairan di atas
pelet tersebut.
• Supernatan ini disentrifugasi kembali dan
prosesnya diulangi, dengan kecepatan
putaran yang semakin tinggi pada setiap
tahap, sehingga komponen sel yang
semakin lama semakin kecil terkumpul
dalam pelet yang berurutan.
Struktur sel prokariot
• Hanya memiliki satu kromosom, dan tidak
memiliki histon yang bergabung dengan
kromosom tersebut
• Tidak memiliki mikrotubula, sehingga tidak
terdapat sentriol, gelendong dan badan
basal.
• Sebagian prokariot memiliki flagela, tapi
tidak dibentuk dari mikrotubula seperti
halnya pada eukariot.
Sel bakteri
• Sel bakteri diselubungi oleh dinding sel,
cukup kaku sehingga memberikan bentuk
yang tetap bagi sel bakteri tersebut.
• Dinding selnya mengandung bahan
polimer kompleks peptidoglikan,
mengandung asam amino dan gula.
Struktur dinding dan membran sel bakteri

• Gula ada dua macam heksosa


mengandung nitrogen yaitu N-
asetilglukosamin (NAG) dan N-
asetilmuramat (NAM) membentuk polimer
yang terikat pada karbon 1 dan 4 disusun
dengan cara yang sama dengan selulosa
• Dibawah dinding sel langsung terdapat
membran sel, mengandung dua lapisan
fosfolipid yang sama seperti eukariot.
Flagela dan pili
• Flagela tertambat pada membran sel dan
menular keluar melalui dinding sel, dengan
struktur dan komposisi berbeda debngan flagela
eukariot.
• Beberapa bakteri mempunyai perangkat filamen
protein yang tertambat dalam dinding sel dan
menyembul keluar melalui dinding sel struktur
ini disebut pili, tempat menyuntikan kromosom
donor ke dalam resepien (reproduksi
Aseksual=konjugasi).
Mesosom
• Sebagian membran sel bakteri dapat
melipat ke dalam sitoplasma untuk
membentuk mesosom, struktur ini
melakukan berbagai fungsi
• Membantu membentuk dinding penyekat
pada saat pembelahan sel bakteri,
• Membantu pemisahan kromosom bakteri
yang berduplikasi.
• Mengeluarkan sekresi sel.
Gambar sel bakteri
Klassifikasi bakteri
• 1. Berdasarkan bentuk selnya :
– Coccus  berbentuk bulat ;Diplicocccus, staphylococcus.
– Bacillus  berbentuk batang
– Spirilium  bentuk spiral
• 2. Berdasarkan respon terhadap pewarnaan Gram 
suatu metode pewarnaan yang dikemukakan oleh
Christian Gram.
– Gram (+) dan gram (-)
• 3. Kemampuan melakukan fotosintesa (Bakteri
fotosintetik):
– menggunakan energi cahaya untuk mereduksi CO2 menjadi KH
– Sebagai penyedia elektron bukan air, tetapi H2S (hidrogen
sulfida) untuk mensintesis NADPH dan ATP
Kokus gram+
• Stafilokokus  pada kulit, saluran
pencernaan dan pernafasan.
• Hidup dalam bahan makanan,
menghasilkan toksin keracunan.
• Streptokokus tumbuh membentuk
rantai menghasilkan toksin sakit
tenggorokan, bisul /penyakit kulit, infeksi
telinga tengah.
• Pneumococcus  penyebab pneumonia
Kokus gram -
• Neissiria meningitis  menimbulkan
meningitis infeksi di selaput otak lazim
pada anak kecil
• N. gonorrhoe  penyakit gonorhea
(melalui kontak seksual). Menyerang
uretra, menyebabkan keluarnya nanah,
menetap pada kelenjar prostat dan
epidermis
Bacillus gram +
• Clostridium tetani (anaerobik obligat)
menghasil toksin yang kuat masuk kedalam
tubuh melalui tusukan, pecahan kaca, paku, dan
jarum pencandu narkotika).
• C. botulinum penghasil toksin botulinin pada
makanan kaleng
• Bacillus anthracis  penyebab antrak
• Bacillus subtillis bakteri tanah
biasamenghasilkan antibiotik basitrasin
• Lactobacillus perubahan susu menjadi keju
dan mentega serta yogurt.
Bacillus gram (-)
• Jumlah banyak sekali
• Escherichia coli  membantu mencerna vit K
dan B sehingga dapat diserap usus.
• Salmonella typhii  menimbulkan demam tipoid
pada tempat yang sanitasinya kurang baik.
• Vibrio cholerae penyebab kolera
• V.parahaemolyticus
• Yersina pestis  penyebab penyakit Pes
disebarkan oleh kutu tikus yang terinfeksi,
menyebabkan limpa membengkak.
Spirillum
• Dinding sel yang kaku pada spirilum
menjadikan bentuk heliks.
Aktinomisetes
• Berupa filamen yang tipis seperti kapang
• Dominan terdapat ditanah, penghancur sampah
organik dan sebagai sumber penghasil antibiotik
seperti :
– Streptomisin,
– eritromisin,
– kloramfenikol,
– tetrasiklin
• Aktinomisin D bersifat terlalu toksik jika
digunakan pada manusia, tapi memiliki
kemampuan memblok replikasi dan transkripsi
DNA  alat penelitian biologi molekuler
Lanjutan :Struktur sel
• Walaupun tipe sel bermacam, terdapat
persamaan pada sifat, bentuk dan fungsional
bagi kebanyakan sel.
• Salah satu sifat sel yang universal adalah
adanya membran pembatas diluar membran
sel = plasmalemma, berfungsi untuk :melindungi
isi sel Sangat tipis hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron (ketebalan 10nm),
terdiri atas 3 lapisandua garis gelap yang
dipisah ruang yang jernih (terang).
Struktur membran sel
• Analisis kimiawi : dengan cara isolasi
dan memeriksa molekul yang
menyusunnya  terdiri dari 50% lipid
dan 50% protein.
• Lipid pada membran sel merupakan
fosfolipid (fosfotidil etanolamin) dan
kolesterol.
• Fosfolipid bersifat amfifilik yaitu bagian
kepala bersifat hidrofilik dan ekor
hidrofobik. Jika terkena air molekul ini
akan menata diri, dengan cara
berpasangan ekor dengan ekor
kepala hidrofilik berhadapan dengan air
dan ekor hidrofobik terlindung dari air
terbentuk dwilapis fosfolipid dapat
dilewati molekul dan ion tertentu 
selektif permiabel.
Organisme eukariot
• Telah memiliki membrane inti
• Memiliki organel dengan struktur dan
fungsi khusus
• Contoh, jamur, protozoa, tumbuhan dan
hewan
Nukleus(Inti sel)
• Merupakan pusat pengendali dalam sel.
• Dibatasi oleh sepasang membran yang tidak
sinambung mengandung pori
memungkinkan bahan keluar masuk nukleus
• Didalam inti sel terdapat kromosom tampak
sebagai struktur memanjang disebut kromatin
(tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa).
• Disamping itu juga terdapat anak inti
(nucleolus)
Sitoplasma
• Segala struktur didalam sel diluar nukleus.
• Pola luas dari membran dan kompartemen yang
dibatasi membran didalam sitoplasma disebut
organel.
• Dengan menghancurkan sel dan disentrifus
dengan gaya mulai dari yang kecil sampai besar
akan terpisah bagian-bagian sel dari yang
memiliki berat molekul besar (nukleus) sampai
yang memiliki berat molekul kecil organel
Organel
• Khloroplas
• Mitochondia
• Ribosom
• Retikulum Endoplasma
• Aparatus Golgi
• Lisosom
• Mikrotubula/Mikrofilamen
• vakuola
Khloroplas
• Hanya terdapat pada sel tumbuhan dan
alga
• Berbentuk cakram dengan diameter 5 – 8
um, tebal 2-4 um, dengan jumlah
bervarasi antar sel dan spesies.
• Pada alga sering dijumpai kloroplas
dengan ukuran besar.
• Sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
20-40 kloroplas per sel.
Struktur Kloroplas
• Kloroplas memiliki membran ganda yang
didalamnya terdapat butiran disebut grana
 tempat terjadinya reaksi terang dari
fotosintesa.
• Setiap grana terdiri dari kompartemen
yang tersusun berdempetantylakoid
• Setiap grana dihubungkan oleh ikatan
membran disebut lamel stroma atau fret.
Komposisi kimia kloroplas
• Terdiri dari Karbohidrat, lipid, protein klorofil,
karotenoid, DNA, RNA serta berbagai enzim dan
koenzim.
• Struktur kloroplas : Diselubungi oleh membran
ganda, berupa lipoprotein dengan tebal 50
amstrong. Bagian dalam terdiri dari matriks,
stroma dan grana
• Pada stroma terdapat banyak enzim tempat
berlangsungnya reaksi gelap (fiksasi CO2) dari
fotosintesa
Fungsi kloroplas
• Untuk fotosintesa : dengan adanya klorofil,
cahaya mata hari akan masuk kedalam sel
tumbuhan melalui tiga tahap yaitu fotolisis,
fotofosforilasi dan fiksasi CO2.
• Untuk sintesis protein; kloroplas mempunyai
DNA khusus yang akan mengkode mRNA, rRNA
dan tRNA serta ribosomal protein. Sintesis
protein pada kroplas juga dapat dihambat oleh
antibiotik kloramfenikol seperti halnya protein
pada bakteri dan mitokondria.
DNA dan ribosom pada kloroplas
• DNA kloroplas berbeda dengan DNA inti
dan hampir menyerupai DNA bakteri
• Berfungsi dalam pembelahan atau
pewarisan sifat dari kloroplas tersebut.
• Kloroplas juga mempunyai ribosom yang
lebih kecil dari ribosom sitoplasma dan
memiliki tipe 70S menyerupai ribosom
bakteri.
mitochondria
• Organel yang berbentuk bulat atau tongkat dengan
ukuran 0.2-5 um.
• Terdapat dalam sel protozoa, sel hewan dan sel
tumbuhan dengan bentuk morfologi, sifat biokimia
serta fungsi yang khusus.
• Jumlahnya dalam sel bervariasi, tapi pada sel yang
aktif membelah seperti sel hati  terdapat lebih dari
seribu mitochondria.
• Hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron,
memiliki membran ganda, membran luar merupakan
batas halus dan membran dalam berupa lipatan
yang masuk kedalam rongga disebut krista.
Ribosom
• Merupakan struktur yang sangat kecil yang
tersuspensi dalam sitoplasma 250 A.
• Merupakan situs tempat berlangsungnya
sintesis protein.
• Pada sel yang aktif mensintesis protein
ditemukan banyak ribosom (25% dari berat
kering sel).
• Beberapa protein yang disintesis di ribosom
ditambahkan kedalam sitoplasma  contoh
hemoglobin dalam sel darah merah,
Retikulum Endoplasma
• Merupakan sistim membran yang meluas yang
berpasangan (ganda) terdiri dari lipid-protein.
• Salah satu permukaan membran RE
menghadap sitosol, disana menempel ribosom
dan lainnya menghadap bagian dalam rongga.
• REyang penuh dengan ribosom RER (Rought
Endoplasmic Reticulum) = EPR kasar, tempat
sintesis protein.
• RE tanpa ribosom SER (Smooth Endoplasmic
Reticulum) diduga berfungsi untuk sintesis
molekul lain seperti lemak, fosfolipid dan steroid.
Aparatus Golgi
• Dijumpai pada hampir semua sel hewan
dan tumbuhan
• Tdd tumpukan saku pipih yang dibatasi
membran.Protein disintesis pada RER 
ke AGdi+karbohidrat,saku-saku
penuh, berpindah ke permukaan sel dan
mengeluarkan isinya.
• Saku berprotein yang lain pada AG dpt
disimpan didalam sel sebagai lisosom
Lisosom
• Struktur bulat dibatasi membran tunggal,
dihasilkan AG yang penuh protein.
• Berisi enzim hidrolitikyang dapat mencerna
polisakarida, lipid dan fosfolipid, asam nukleat
dan protein.
• Karena terkurung dalam lisosom enzim tsb
terhalangi mencernakan komponen dalam sel.
• Bila sel mati, atau organel tidak berfungsi lagi
maka dapat dicerna oleh lisosom bermanfaat
sehingga sel sehat/baru dapat
menggantikannya.
Peroksisom
• Ukurannya hampir sama dngan lisosom (0,3-1,5
um)
• Juga penuh berisi enzim yang paling khas
adalah peroksidase yang mengkatlis
perombakan hidrogen peroksida (H2O2) molekul
yang berbahaya dalam metabolisme sel.
• Berfungsi juga dalam perubahan lemak menjadi
KH dan perubahan purin dalam sel.
• Pada hewan peroksisom terkurung dalam sel
hati dan ginjal, pada tumbuhan terdapat dalam
berbagai tipe sel.
Vakuola
• Organel sitoplasmik yang berisi cairan,
dibatasi oleh membran identik dengan
membran sel.
• Berfungsi menyimpan bahan makanan
dan bahan buangan dari sel
• Sel tumbuhan yang masih muda memiliki
banyak vakuola dengan ukuran kecil,
dengan matangnya sel terbentuk vakuola
tengan yang besar.
Sitoskeleton (Mikrotubula,
mikrofilamen, filament
intermediate)
• Berupa silinder protein yang terdapat pada
kebanyakan sel hewan dan tumbuhan
• Diameter luar 25nm,lumen15 nm
• Protein pembentuk mikrotubula disebut
tubulin.
• Bersama filamen intermediat menentukan
bentuk struktur pada sitoplasma
• Mikrotubulus berupa silinder berongga
yang memberi bentuk sel, menuntun
gerakan organel, dan membantu
pergerakan kromosom pada saat
pembelahan sel.
• Silia dan flagela eukariota, yang
merupakan alat bantu pergerakan, juga
berisi mikrotubulus.
• Filamen intermediat mendukung bentuk sel dan
membuat organel tetap berada di tempatnya.
• mikrofilamen, yang berupa batang tipis dari
protein aktin, berfungsi
• untuk kontraksi otot pada hewan,
• pembentukan pseudopodia untuk pergerakan
sel amuba,
• aliran bahan di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
• Sejumlah protein motor menggerakkan
berbagai organel di sepanjang
sitoskeleton eukariota. Secara umum,
protein motor dapat digolongkan dalam
tiga jenis, yaitu kinesin, dinein, dan miosin.
Kinesin dan dinein bergerak pada
mikrotubulus, sementara miosin bergerak
pada mikrofilamen.
Mikrofilamen
• Serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm,
terdiri protein yang disebut aktin, berfungsi
dalam memisahkan dua anak sel hasil
pembelahan.
• Gerakan dari sitoplasma tergantung pada
mikrofilamen, juga merupakan ciri penting
dari sel yang berpindah dan berubah
bentuk.
Hormon

Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman -


"yang menggerakkan") adalah pembawa pesan
kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk
tumbuhan, memproduksi hormon.
• Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan
fluida sell untuk mencari sel target.
• Ketika hormon menemukan sel target, hormon
akan mengikat protein reseptor tertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal
• Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut
dan bereaksi baik dengan mempengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas
protein selular, termasuk di antaranya
perangsangan atau penghambatan
pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan
sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan
persiapan aktivitas baru (misalnya terbang,
kawin, dan perawatan anak), atau fase
kehidupan (misalnya pubertas dan menopause).
Lanjutan ..... hormon

• Pada banyak kasus, satu hormon dapat


mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya. Hormon juga mengatur
siklus reproduksi pada hampir semua
organisme multiselular.
• . Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah
hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin
vertebrata. Walaupun demikian, hormon
dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan
jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon
dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun
ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon
(ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke
aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau
difusi ke sel target
• Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon
dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
• Hipotalamus mengontrol sekresi banyak
kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yg juga mengontrol kelenjar-
kelenjar lain.
• Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar
pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan
mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya
dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan
mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
• Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama
pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih
aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau
ujung akar) atau dalam tahap perkembangan
pesat (buah yang sedang dalam proses
pemasakan).
• Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain
dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan
floem) atau transfer antar sel.
• Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang
menghasilkan hormon.
Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia
yang mengontrol produksi sejumlah
hormon yang memiliki fungsi penting bagi
tubuh.
Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior
kelenjar pituitari oleh hipotalamus.
Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu
1. faktor pelepas (releasing factor) yang
menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan
hormon tertentu
2. faktor penghambat (inhibiting factor) yang
dapat menghentikan sekresi hormon tersebut.
Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas
FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang
menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan
LH.
Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang
menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya
glukagon dan insulin.
Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas
akan memproduksi glukagon untuk
meningkatkannya lagi.
Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan
pankreas memproduksi insulin untuk
menurunkan kadar glukosa tersebut.
Organisme Prokariot
• Tidak semua sel mengandung semua
struktur komponen sel. Struktur tersebut
hanya ditemukan pada sel hewan,
tumbuhan dan sebagian mikroorganisme.
• Ada kelompok organisme yang struktur
selnya masih sederhana, inti selnya tidak
memiliki membran  prokariot
(pronuklear) seperti bakteri dan ganggang
hijau biru.
• Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di
luar membran yang dikenal sebagai dinding sel.
Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi
perubahan ukuran sel.
• Keberadaan dinding sel juga menyebabkan
terbentuknya ruang antarsel, yang pada
tumbuhan menjadi bagian penting dari
transportasi hara dan mineral di dalam tubuh
tumbuhan.
• Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri
mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
Perbedaan sel organisme
• Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai
beberapa perbedaan seperti berikut:
• Sel tumbuhan
• Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
• Mempunyai bentuk yang tetap.
• Mempunyai dinding sel [cell wall] terdiri dari selulosa.
• Mempunyai plastida (kloroplas) untuk fotosintesa.
• Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.
• Tidak memiliki lisosom [lysosome].
• Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
• Mempunyai bentuk yang tidak tetap
• Tidak Mempunyai plastida.
• Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun
kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler
memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki
tumbuhan
• Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau
[vesicle
• Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran
(granul) glikogen
• Sel bakteri sangat kecil.Mempunyai bentuk
yang tetap.
• Mempunyai dinding sel [cell wall] terdiri
dari peptidoglikan.
• Tidak mempunyai plastida.
• Tidak Mempunyai vakuola [vacuole]
• Tidak Mempunyai sentrosom
• Tidak memiliki nukleus dalam arti
sebenarnya.]
Metabolisme dan reproduksi
• Ribosom yang dimiliki prokariot berbeda dengan
eukariot dan memiliki keanehan biokimia
• Reproduksi pada prokariot umumnya aseksual
• Spesies yang melangsungkan rekombinasi
genetik melakukannya dengan cara yang
bebeda dari eukariot, dimana satu individu
donor hanya memindahkan sebagian dari gen-
gennya pada individu ke dua yaitu individu
penerima (resepien). Tidak terjadi meiosis.
Virus
• Virus bukanlah prokariot, tidak ada dinding
peptidoglikan, ribosom, dsb.
• Tidak memiliki mesin enzimatik untuk membuat
energi ATP atau melalukan aspek metabolisme
lainnya.
• Tidak mapu memperbanyak diri tidak memiliki
kriteria kehidupan
• Virus berhubungan dengan makhluk hidup,
terkait dengan penyakit yang ditimbulkannya
yaitu: influenza, campak, polio, flu burung.
Fase hidup virus
• Berada didalam sel-sel hidup dan di luar
sel hidup.
• Diluar sel inang virus terdiri atas partikel
yang mempunyai ciri tersendiri, berukuran
sangat kecil, (9nm , setengah ukuran
ribosom), ada virus berukuran relatif besar
yaitu virus vaksinia berdiameter 230 nm
(lebih besar dari sel bakteri).
Partikel virus (virion) tdd :
• Sebuah inti dalam (interior) dari asam nukleat 
bagi beberapa virus asam nukleatnya adalah
DNA, dan virus lain RNA, tidak ada yang
memiliki keduanya
• Lapisan protein yang mengelilingi inti disebut
kapsid : berfungsi untuk:
– melindungi asam nukleat
– menentukan macam sel yang akan dilekati partikel
virus,
– membantu menyisipkan virion (inti) ke dalam sel
inangnya.
Aktifitas kromosom
• Jika sel siap mebelah terjadi perubahan pada
kromosom  menggulung menjadi benda
memadat  dengan pewarnaan tertentu dapat
diamati dengan mikroskop biasa.
• Secara kimia kromosom terdiri dari DNA dan
protein yaitu histon (protein dasar).
• Histon bermuatan positif, DNA karena ada
gugus fosfat bermuatan negatif  histon terikat
erat dengan DNA
nukleolus
• Selain kromosom didalam intisel juga ditemukan
anak inti berbentuk bulat dan berukuran lebih
besar anak inti (nukleolus)  dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya tempat sintesis
molekul RNA yang digunakan untuk merakit
ribosom
• Ribosom amat penting pada sintesis protein
dalam sel, sehingga sel yang sangat aktif dalam
sintesis protein memiliki nukleolus yang besar.
Protein pada membran sel :
• Protein pada membran sel bersifat agak
hidrofilik karena disusun oleh asam amino yang
hidrofilik dan adanya gula yang terikat secara
kovalen pada beberapa protein  disebut
protein ekstrinsik ditemukan dipermukaan luar
dan dalam membran sel, tapi tidak menembus
ke dalam dwilapis fosfolipid.
• Protein lain menembus ke dalam dwilapis 
protein intrinsik
Siklus sel
• Setiap sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya, dan
tahap-tahap kehidupan sel antara pembelahan sel ke
pembelahan sel berikutnya disebut sebagai siklus sel.
Pada kebanyakan sel, siklus ini terdiri dari empat proses
terkoordinasi, yaitu pertumbuhan sel, replikasi DNA,
pemisahan DNA yang sudah digandakan ke dua calon
sel anakan, serta pembelahan sel.

• Pada bakteri, proses pemisahan DNA ke
calon sel anakan dapat terjadi bersamaan
dengan replikasi DNA, dan siklus sel yang
berurutan dapat bertumpang tindih.
• Hal ini tidak terjadi pada eukariota yang
siklus selnya terjadi dalam empat fase
terpisah sehingga laju pembelahan sel
bakteri dapat lebih cepat daripada laju
pembelahan sel eukariota.
• Pada eukariota, tahap pertumbuhan sel
umumnya terjadi dua kali, yaitu sebelum
replikasi DNA (disebut fase G1, gap 1)
dan sebelum pembelahan sel (fase G2).
• Siklus sel bakteri tidak memiliki fase G1,
namun memiliki fase G2 yang disebut
periode D.
• Tahap replikasi DNA pada eukariota
disebut fase S (sintesis), atau pada bakteri
ekuivalen dengan periode C. Selanjutnya,
eukariota memiliki tahap pembelahan
nukleus yang disebut fase M (mitosis).
• Peralihan antar tahap siklus sel dikendalikan
oleh suatu perlengkapan pengaturan yang tidak
hanya mengoordinasi berbagai kejadian dalam
siklus sel, tetapi juga menghubungkan siklus sel
dengan sinyal ekstrasel yang mengendalikan
perbanyakan sel.
• Misalnya, sel hewan pada fase G1 dapat
berhenti dan tidak beralih ke fase S bila tidak
ada faktor pertumbuhan tertentu, melainkan
memasuki keadaan yang disebut fase G0 dan
tidak mengalami pertumbuhan maupun
perbanyakan.
• Contohnya adalah sel fibroblas yang
hanya membelah diri untuk memperbaiki
kerusakan tubuh akibat luka.
• Jika pengaturan siklus sel terganggu,
misalnya karena mutasi, risiko
pembentukan tumor—yaitu perbanyakan
sel yang tidak normal—meningkat dan
dapat berpengaruh pada pembentukan
kanker
Pembelahan sel
• Tujuan dari pembelahan sel pada mahkluk hidup
bersel banyak (multiseluler) adalah
memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-
sel tubuh yang mengalami kerusakan.
• Sedangkan pada mahkluk hidup bersel tunggal
(uniseluler), pembelahan sel bertujuan untuk
memperbanyak jumlah sel dan
mempertahankan diri dari kepunahan.
• Keterkaitan/hubungan pembelahan sel dengan
pewarisan sifat
• Pembelahan sel, baik mitosis maupun meiosis
sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel
yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel
turunannya.
Siklus sel
• Siklus sel merupakan fungsi sel yang paling
mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah
besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian
memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga
terjadi dua sel baru yang identik
• Proses ini berlangsung terus-menerus dan
berulang (siklik)
Fase pada Siklus Sel

• Sase S (sintesis) : Pada fase ini terjadi replikasi DNA


• Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas)
• Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
– Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada
dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan
maupun perkembangan.
– Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik
dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak
melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
Siklus Sel

• Siklus sel terdiri dari dua fase yaitu :


– Mitotic (M) phase (mitosis and cytokinesis)
– Interphase (cell growth and copying of
chromosomes in preparation for cell division)
• Interphase (terdiri dari sekitar 90% dari
siklus sel) yang dapat dibagi dalam sub
fase:
– G1 phase (“first gap”)
– S phase (“synthesis”)
– G2 phase (“second gap”)
• G1 (gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif
berekspresi
• S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom 
dua kromatid
• G2 (gap 2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen untuk
mengontrol pembentukan protein/ enzim untuk
keperluan mitosis
• G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot, sel darah
merah)
Dalam kultur sel tertentu, G1: 16-24 jam, M: 1-2 jam
Terdapat variasi yang besar dalam lamanya siklus sel
• Fase G1: aktifasi metabolik sel, duplikasi
organela dan komponen cytosolik, mulai
replikasi centrosome
Fase S: replikasi DNA. DNA perlu direplikasi
karena akan menghasilkan 2 sel maka perlu
digandakan terlebih dahulu supaya sel anaknya
akan mendapatkan materi yang sama persis
• Fase G2: pertumbuhan sel berlanjut, sintesis
enzim dan protein, replikasi centrosome komplit
(fase sebelum sintesis) merupakan fase
persiapan sebelum fase berikutnya/mitosis.
• Fase M: mitosis/pembelahan sel,
pergerakan kromosom bisa diikuti dari
tengah ke tepi, akan menjadi sitokinesis (1
sel menjadi 2 sel)
Fase-fase dalam siklus sel
• Siklus sel terdiri dari
INTERPHASE
– Interphase
– Fase mitotik S
G1 (DNA synthesis)
• Interphase
– G1 phase

is
sis es
ito in
G2

M ytok
– S phase

C
MI
(M TOTIC
)P
– G2 phase HA
SE

• The mitotic phase


Figure 12.5

– mitosis
– cytokinesis
Siklus sel

G1 - first gap

S - DNA
synthesis (replication)

G2 - second gap
• Profase : Nukleolus mulai menghilang,
kromosom mulai muncul/jelas. Membran
nukleus mulai menghilang. Untaian
kromososm yang semula meluas menjadi
pilinan lebih pendek dan lebih tebal, shg
nampak lebih nyata.
• Metafase (2 menit): Ditandai dengan
munculnya gelendong, yang berasal dari
mikrotubula yang meluas di ujung atau
kutub sel . Sentromer dari doublet
kromosom mulai terikat pada sekumpulan
mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di
tengah antara kutub / bidang ekuator,
sedangkan ujung lepas kromosom
arahnya secara acak.
• Anafase ( beberapa menit) : dimulai ketika
kromosom yang berduplikasi saling
berpisah. Bergerak memisah menuju ke
kutub berlawanan. Bagian ujung
kromososm yang bebas kini membalik ke
arah akuator, seakan adanya geseran
dengn sitoplasma disekitarnya
menghalangi geraknya menuju kutub.
• Telofase: merupakan kebalikan dari
profase. Setelah kromosom sampai di
kutub, kromosom mulai membuka
gulungannya, nukleolus muncul kembali,
membran nukleus mulai terbentuk
disekitar kromosom. Akhirnya terbentuk
lempengan sel yang muncul di ekuator.
Dinding sel di setiap lempengan sel
disekresikan  dengan demikian
selesailah proses pembelahan sel.
• Mitosis terdiri dari 5 phases
– Prophase
– Prometaphase

G2 OF INTERPHASE PROPHASE PROMETAPHASE


Centrosomes Aster Fragments
(with centriole pairs) Chromatin Early mitotic Kinetochore
spindle Centromere of nuclear
(duplicated) envelope Nonkinetochore
microtubules

Nucleolus Nuclear Plasma Chromosome, consisting Kinetochore


gure 12.6 microtubule
envelope membrane of two sister chromatids
– Metaphase
– Anaphase
– Telophase

METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase
plate Cleavage Nucleolus
furrow forming

Nuclear
envelope
Spindle Centrosome at Daughter forming
Figure 12.6 one spindle pole chromosomes
mikrotubul mengontrol pergerakan kromosom
selama mitosis

Spindle muncul dari sentromer


spindle microtubules
asters
Cromosom terletak pada spindel
selama pembelahan
miosis
• Kromososm memiliki pasangan homolog
• Sel yang mengandung suatu komplemen
lengkap pasangan kromosom dikatakan
mempunyai jumlah kromosom diploid (2n).
• Setiap spesies mempunyai sejumlah khas
kromosom dalam selnya: lalat
Drosophylla (8), bawang (16), manusia
(46), udang sungai (200).
• Jika pada mitosisi menghasilkan sek-sel yang
mempunyai jumlah kromosom yang sama
dengan sel induknya.
• Hal ini akan menimbulkan masaalah jika sel
yang dibentuk sel persatuan sel gamet sperma
dengan sel telur yang masing-masing memiliki
46 kromosom, akan menghasilkan 92 kromosom
(2x lipat) jumlah spesies.
• Sehingga dalam pembentukkan zigot terjadi
suatu pembelahan sel yang khusus yaitu miosis.
• Pada proses miosis terdiri dua pembelahan sel
secara berurutan yaitu miosis I dan Miosis II.
• Jika sel membelah secara miosis akan terbentuk
empat sel, masing-masing berisi setengan dari
jumlah diploid kromosomnya (haploid = n).
• Masing-masing pembelahan miosis dapat
dipisahkan menjadi fase seperti pada mitosis,
akan tetapi terdapat perbedaan penting pada
perilaku kromosomnya dalam pembelahan yang
pertama
• Profase I
• Matafase I
• Anafase I
• Telofase I
• Pembelahan meiotik ke dua sama dengan pembelahan
mitotik
• Kro msh terdapat sbg doublet (kembar),
• Sentromer merekat pada gelendongdan menuju arah
ekuator pada metafase II.
• Pemisahan sentromer kromatid dan masing-masing di
tarik ke kutub yang berlawanan pada anafase II.
• Dengan selesainya meitik II, terbentuklah
empat sel, masing-masing mengandung
satu anggota pasangan homolog yang
terdapat pada sel aslinya/induknya.
Perkembangan sel
• Sebagaimana organisme multiselular
lainnya, kehidupan manusia juga dimulai
dari sebuah sel embrio diploid hasil dari
fusi haploid oosit dan spermatosit yang
kemudian mengalami serangkaian mitosis.
• Di dalam tubuh manusia, telah dikenali
sekitar 210 jenis sel.
Perkembangan sel
• Sel-sel embrio, pada tahap awal bersifat
totipoten  setiap sel memiliki kapasitas untuk
terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh
jenis sel tubuh.
• Sementara berjalannya tahap perkembangan,
kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi
pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang
hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi
menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas
unipoten.
Perkembangan sel
• Pada level molekular, perkembangan sel
dikendalikan melalui suatu proses
– pembelahan sel,
– diferensiasi sel,
– morfogenesis
– apoptosis.
• Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara
genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima
sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.
Proses perkembangan sel pada
hewan
• Perkembangan sel menghasilkan
bermacam jaringan dan organ.
• Perkembangan sel pada hewan berbeda
antar satu spesies dengan yang lainnya,
tetapi memiliki persamaan tahapan
perkembangan yaitu :
– Pembelahan sel
– Morfogenesis
– diferensiasi
Lanjutan... Perkembangan sel hewan
• Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan, yaitu bertemunya
sel gamet jantan dan betina), terbentuk zigot.
• Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus
menerus, yang berlangsung sangat cepat menghasilkan
morula.
• Morula berkembang menjadi bentuk yang memiliki
rongga disebut blastula
• Blastula terus mengalami pembelahan sel dan selama
pembelahan ini, terjadi morfogenesis terbentuk gastrula.
Diferensiasi sel
• Blastula terus membelah dan membentuk
gastrula, dan terbentuk embrio.
• Sel-sel embrio berkembang terus
membentuk jaringan, organ dan sistem
organ dengan struktur dan fungsi khusus
yang difungsikan waktu hewan dewasa.
Proses perkemangan sel pada
hewan
a. Stadium morula
Pada pekembangan awal zigot membelah menjadi 2,
kemudian 4, 8 dst membentuk suatu wujud yang disebut
morula, yang terdiri banyak sel berkumpul membentuk
satu kesatuan
b. Stadium blastula
dalam tahap ini masih berlangsung proses pembelahan
sel, hingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah
disebut blastosol.
c. Stadium gastrula
dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang lekukan
(blastopor) yang mempunyai dua lapisan
d. Organogenesis.
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan
sel membentuk struktur dan fungsi khusus)
yaitu :
1. Ekstoderm  menjadi kulit, sistim syaraf,
hidung (indra), anus, kelenjar kulit dan mulut.
2. Mesoderm  menjadi tulang, otot, ginjal,
jantung pembuluh darah dan alat kelamin.
3. Endoderm  menjadi kelenjar-kelenjar yang
mempunyai hubungan dengan alat
pencernaan, paru-paru dan alat pernafasan.
Proses perkembangan sel pada
tumbuhan
• Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan polinasi,
diikuti fetilisai  terbentuk zigot yang membelah terus
menerus membentuk embrio.
• Embrio mendapat makanan dari kotiledon yang terdapat
pada biji tumbuhan tingkat tinggi.
• Embrio memiliki sumbu, bagian sumbu yang terdapat
diatas kotiledon disebut epikotil yang memiliki bakal
tunas (plumula) yang akan berkembang menjadi bagian
atas tanaman ( batang, daun, cabang)
• Bagian sumbu yang terletak dibawah otiledon disebut
hypokotil yang memiliki bakal akar (radikula) yang akan
berkembang menjadi akar.
Regenerasi dan diferensiasi sel

• Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan


perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi
ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki
bagian yang rusak.
• Diferensiasi sel adalah proses pematangan
suatu sel menjadi sel yang spesifik dan
fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam
jaringan, dan mendukung fisiologis hewan.
Misalnya, sebuah stem cell mampu
berdiferensiasi menjadi sel kulit.
• Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi,
mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan
pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang
spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan
diferensiasi.
• Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh
genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel,
namun mengekspresikan set gen yang berbeda,
bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan.
Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi
karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah
yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera
lainnya.
• Pada embrio yang berkembang, keempat proses
ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan
pengatur khusus untuk proses ini.
• Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat
keputusannya masing-masing, menurut jumlah
kopi instruksi genetik dan kondisi khusus
masing-masing sel.
• Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap
mempertahankan karakteristik karena masih
mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek
moyangnya saat awal perkembangan embrio
morfogenesis
• morfogenesis
• Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel,
interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki
4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh
ekspresi gen, sebagai berikut:
• Proliferasi sel
– menghasilkan banyak sel dari satu sel
• Spesialisasi sel
– menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang
berbeda
• Interaksi sel
– mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
• Pergerakan sel
– menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ
apoptosis
• Apoptosis, kematian sel secara normal
(diatur oleh gen 153).
• Apoptosis merupakan bagian dari
perkembangan sel, sel tidak dapat mati
begitu saja tanpa suatu mekanisme yang
tertanam di dalam sel, yang dapat
diaktivasi oleh sinyal internal maupun
eksternal.
• DNA ( deoxyribonucleic acid ) merupakan
tempat penyimpanan informasi genetik
yang dikodekan dalam bahasa kimiawi
dan diproduksi di dalam semua sel tubuh
Anda.
• Program DNA inilah yang mengendalikan
perkembangan sifat anatomi, fisiologi,
biokimia, bahkan sebagian sifat perilaku
Anda.
Susunan DNA
• DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang tersusun rangkap
membentuk DNA double helix dan berpilin
ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari tiga
gugus molekul, yaitu (1) Gugus fosfat (2)
Gula dengan 5 atom C (3) Basa nitrogen
yang terdiri dari golongan purin, yaitu
adenin dan guanin serta golongan
pirimidin, yaitu citosin dan timin.
• Menurut Watson - Crick, DNA digambarkan
seperti tangga tali berpilin atau lebih dikenal
dengan helix ganda atau double helix.
• Pada pita DNA menunjukkan tulang belakang
gula-fosfat dari dua untai DNA.
• Kedua untai DNA tersebut diikat oleh ikatan
hidrogen yang dilambangkan dengan garis titik
titik di antara dua basa nitrogen yang
berpasangan di bagian dalam helix ganda
(gambar berikut).
Struktur kimia DNA
Replikasi DNA
• Merupakn proses perbanyakan bahan
genetik, Sebagai salah satu faktor sangat
penting dalam proses pertumbuhan sel.
• Replikasi bahan genetik merupakan
proses pengkopian rangkaian molekul
bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga
dihasilkan molekul anakan yang sangat
identik.
Replikasi DNA
• Model replikasi DNA menunjukkan bahwa DNA
anak terdiri atas pasangan untaian DNA induk
dan untaian DNA hasil sintesis baru.
• Untaian DNA induk berperan sebagai cetakan
(template) bagi pembentukkan untaian DNA
baru.
• Sebagaimana diketahui DNA untai ganda
berpasangan secara komplementer antara basa
nukleotida A dengan T dan C dengan G
mekanisme dasar replikasi DNA
• Proses replikasi DNA harus diawali dengan
pemutusan (denaturasi) ikatan antara untaian
DNA yang satu dengan komplementernya.
• Denaturasi awal terjadi pada bagian DNA yang
dikenal sebagai ori (origin of replication) atau
titik awal replikasi.
• Ikatan hidrogen antara A – T dan C – G,akan
terputus, sehingga untaian DNA membuka
membentuk struktur seperti garpu replikasi
Skema transkripsi
5’ATG GTC CTT TAC TTG TCT GTA TTT 3’  DNA kode
3’TAC CAG GAA ATC AAC AGA CAT AAA 5’ DNA cetak

Transkripsi

5’AUG GUC CUU UAG UUG UCU GUA UUU3’ RNA


• Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen.
Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam
inti akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel
anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi)
kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan
ukuran yang sama dari induknya.
Setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama
dengan induknya dan masing-masing kromosom
tersebut merupakan sumbangan dari keduainduknya.
Mutasi
• Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada
bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada
taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun
pada taraf kromosom.
• Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya
disebut aberasi.
• Mutasi pada gen dapat mengarah pada
munculnya alel baru dan menjadi dasar
munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
• Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di
alam, biasanya lebih rendah daripada
1:10.000 individu.
• Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat
pembangkit mutasi (mutagen, termasuk
karsinogen), radiasi surya maupun
radioaktif, serta loncatan energi listrik
seperti petir.
• Individu yang memperlihatkan perubahan
sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut
mutan.
• Dalam kajian genetik, mutan biasa
dibandingkan dengan individu yang tidak
mengalami perubahan sifat (individu tipe
liar atau "wild type").
Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang
Bermutasi

• Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi


pada sel somatik, yaitu sel tubuh seperti sel
kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada
keturunannya.
• Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi
pada sel gamet, yaitu sel organ reproduksi yang
meliputi sperma dan ovum pada manusia.
Karena terjadinya di sel gamet, maka akan
diwariskan kepada keturunannya
• Pada umumnya, mutasi itu merugikan,
mutannya bersifat letal dan homozigot resesif.
• Namun mutasi juga menguntungkan,
diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat
tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul.
Contoh, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji,
buah stroberi yang besar, dll.
• Mutasi ini juga menjadi salah satu kunci
terjadinya evolusi di dunia ini.
• Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi
disebut MUTAGEN. Mutagen dibagi menjadi 3, yaitu:
• Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat
digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi
terbentuknya benang-benang spindel dan dapat
menghambat pembelahan sel pada anafase.
• Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar
radioaktif, dan sinar gamma. Sinar ultraviolet dapat
menyebabkan kanker kulit.
• Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat
menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang
dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
Proses Transkripsi
Proses Transkripsi
Proses transkripsi ini terjadi di dalam
inti sel (nukleus). DNA tetap berada di dalam
nukleus, sedangkan hasil transkripsinya
dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma dan
melekat pada ribosom.
Ini dimaksudkan agar gen asli tetap
terlindung, sementara hasil kopinya ditugaskan
untuk melaksanakan pesan-pesan yang
dikandungnya. Jika RNA rusak, akan segera
diganti dengan hasil kopian yang baru
Proses Transkripsi

1. Inisiasi (permulaan)
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter
menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan
yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan
sebagai cetakan.

2. Elongasi (pemanjangan)
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka
untaian heliks ganda DNA dengan bantuan enzim polimerase,
sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari
cetakan DNA-nya.
• Struktur kompleks DNA dan RNA
polimerase pd saat pemanjangan transkripsi
3. Terminasi (pengakhiran)

ketika RNA polimerase mencapai urutan basa tertentu yang


disebut terminator.Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu
urutan RNA yang berfungsi sebagai kodon terminasi (kode stop)
yang sesungguhnya.
Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat
pada akhir kodon terminasi, yaitu ketika polimerase mencapai titik
terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel
eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan
AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang jauh kira-kira 10
hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari
enzim tersebut.

Anda mungkin juga menyukai