MODUL
BIOLOGI
Pendahuluan
Sel merupakan satuan kehidupan terkecil yang menyusun tubuh mahluk hidup, tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen
kimiawi berupa bahan organic dan anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2, C,
dll. Sedangkan bahan organic yang menyusun sel diantaranya adalah Karbohidrat, Lipid dan
Protein. Karbohidrat, lipid dan protein merupakan bahan-bahan penyusun sel yang berukuran
besar, disebut juga makromolekul.
a. Monosakarida
6 CH2OH
5C CH2OH
O
H O O
H H
H H
4C O C1 HO H
H
O O H O
3C C2
H O
H O
Rumus Simbol
bangun monosakarida
H O H O
Maltosa
c. Polisakarida
2. Lipid
Merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofob (sukar larut dalam air).
Ada 3 kelompok lipid, yaitu :
a. Lemak (Trigliseraldehid)
Merupakan lipid yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak.
HHH Di alam, lemak terdapat dalam bentuk 2 macam, yaitu:
HCCCH
1. LemakO jenuh
O : ditemukan
O pada hewan, memiliki ciri berbentuk padat pada suhu
C
kamarC(25O0 C).
CO O
CH2 CH2 CH2
2. Lemak tak jenuh
CH
: Ditemukan pada tumbuhan (disebut juga minyak). Memiliki cirri
CH2 2 CH2
berbentuk
CH2 cair2pada
CH CH2suhu kamar ( 250C)
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH
CH2 CH2 CH
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2
CH2
CH3 CH3 CH3
b. Fosfolipid
Merupakan lipid penyusun membran sel. Fosfolipid disusun oleh gugus fosfat dan 2 asam
lemak.
c. Steroid
Merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin berjumlah 4 buah.
Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone seks, vitamin D, komponen
membrane
sel, dll. CH3
H3
CH3
CH3
CH3
6C 5C
6C 6C
H
3. Protein
Merupakan molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki fungsi
diantaranya : sebagai penyusun membran sel, sebagai katalis reaksi kimiawi, pembentuk
struktur sel.
BAGIAN 1
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOT DAN SEL
EUKARIOT
Referensi : [3] Dr. Ir. Muhammad Jusuf . Biologi dan Reproduksi Sel. hlm 1.4-1.7
[2] Eva, L.H., Tintin, A., Ida, H., Riana, Y.D.P (2009). Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. hlm
7-17
Referensi : [5] Rahmadina., & Husnarika, F (2017). Biologi sel : Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup. hlm 23-24
4. Jelaskan struktur dan Fungsi elemen Cytoskeleton
Semua sel eukariotik dilengkapi dengan sebuah kerangka sel (sitoskeleton) yang berfungsi memberinya
bentuk, kemampuan bergerak dan kemampuan mengatur organel-organel serta memindahkan organel-
organel dari satu bagian sel ke bagian yang lain. Hal ini disebabkan oleh karena semakin besarnya
sebuah sel, semakin rumit serta semakin khusus struktur-struktur di dalamnya.
Mikrofilamen (actin filamen)
Mikrofilamen adalah serat tipis dengan panjang diameter 5 − 6 nm. Terdiri dari protein yang
disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai
tempat dalam sel. Pada banyak sel, sitoplasmanya bergerak-gerak dan fenomena ini
dinamakan aliran sitoplasmik. Geraknya bergantung pada adanya mikrofilamen.
Mikrofilamen ini juga merupakan ciri yang penting sekali dalam sel yang berpindah-pindah
dan berubah-ubah bentuknya. [4]
Filamen intermediet
Filamen intermedia merupakan benang berongga yang terdiri dari lima buah protofilamen,
sejajar satu dengan yang lain dan membentuk sebuah lingkaran. Filamen intermediet banyak
dijumpai dalam sel yang sering mendapatkan tekanan mekanis, seperti sel epitelum, akson sel
saraf atau selsel otot polos [4]
Mikrotubula
Mikrotubula adalah silinder protein yang terdapat pada kebanyakan sel hewan dan tumbuhan.
Mikrotubula juga memainkan peranan yang amat penting dalam pembelahan sel. Pembelahan
sel yang berhasil memerlukan distribusi tepat kromosomnya ke setiap sel anak. Setiap
kromosom bergerak ke tujuannya berakhir pada seikat mikrotubula. Mikrotubula juga
digunakan dalam pembentukan sentriol, benda basal dan flagella. Terdapat dua kelompok
mikrotubula: 1) Mikrotubula stabil yaitu mikrotubula yang dapat diawetkan dengan larutan
fiksatif apa pun, misalnya: OsO4, MnO4, atau aldehida pada suhu berapa pun. 2)
Mikrotubula labil yaitu mikrotubula yang dapat diawetkan hanya dengan larutan Gambar
1.15. Mikrotubula fiksatif aldehida dan pada sekitar suhu 4°C.[4]
Tight Junctions
(sambungan ketat)
Desmosomes
(desmosom)
Gap Junctions
(sambungan celah)
Matrix
Extracellular Membran plasma sel berdekatan
5. Tunjukan dan sebutkan element matrix extra seluler pada gambar diatas!!
6. Jelaskan struktur dan fungsi matrix tersebut?
a).Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan
molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif
adalah difusi dan osmosis.
1). Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air
bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated
diffusion)
i. Difusi sederhana
Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama
dalam suatu ruangan. Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita
memasukkan segumpal gula ke dalam air , molekul-molekulnya terlarut , dan tersebar
(berdifusi) . Pada akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar merata ke dalam
air.
ii. Difusi terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier
protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu
proses perpindahan molekul ini. [1]
2). Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain,
osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke
larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel. Bila
konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini
menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat
memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya
membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam
sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan
pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya
membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. Sel hewan dapat mengalami lisis (pecah)
apabila larutan di luar sel bersifat hipotonik. Sebaliknya, sel hewan akan mengalami krenasi
apabila larutan diluar sel bersifat hipertonik. Perhatikan contoh berikut agar Anda
mengetahui lebih jelas mengenai terjadinya krenasi dan lisis pada sel darah merah.[1]
b).Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Pada transpor
aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran dan melawan gradien konsentrasi. Transpor
aktif ini berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi
molekul lingkungannya. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+ )/kalium (K+),
endositosis, dan eksositosis.
1). Pompa ion Natriun (Na+) atau Kalium ( K+)
Meskipun ion Na+ dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih
tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar
sel. Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya
konsentrasi ion Na+ di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi,
maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke
dalam sel. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu
melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+. Energi
ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada
dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan
2 ion K+ dari luar sel. Oleh sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.
2). Endositosis
Endositosis merupakan proses masuknya senyawa melalui membran dengan cara
pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian
membran. Hal ini terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih. Jika yang
dimasukkan berupa senyawa padat disebut fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut
pinositosis.
3). Eksositosis
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus
kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel
kelenjar atau sel sekresi.[1]
Referensi : [1] Purnomo., Sudjino., & Trijoko, H (2009). Biologi. Kelas XI untuk SMA dan
MA. hlm 11-17
BAGIAN II
EMBRIOGENESI
S
Embriogenesis merupakan perkembangan manusia secara biologis. Adapun tahapan embriogenesis adalah:
1.Gametogenesis 2.Fertilisasi 3.Pembelahan (cleavage) 4.Organogenesis dan 5.Histogenesis
Tahapan fertilisasi
1. Isilah kotak yang masih kosong pada proses fertilisasi ini !
Spem
Corona Radiata
Zona pellucita
Oocyte in second
melotic division
Spem nucleus
Acrosome
Acrosomal Reaction
Granulosa cells of corona radiata
Zona pellucida
Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas
Brawijaya. Hlm 12
2. Amati dan isilah nama jaringan/organ berikut ini!
2.Ovary
1. Egg
3. Follicele
3.Buatlah grafik proses menstrusi dan proses ovulasi serta fluktuasi hormonal
yang berpengaruh terhadap proses tersebut.
[2] Eva, L.H., Tintin, A., Ida, H., Riana, Y.D.P (2009). Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. hlm 256
4.Amatilah gambar dibawah ini, jelaskan dan isilah tahapan pembelahan yang terjadi!
Blastocyt
` Clavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut blastomer. Stadium
clavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang
menghasilkan morula dan blastomer. Jika sudah mencapai stadium 2 sel, zigot akan mengalami serangkaian
pembelahan mitosis sehinggal selnya bertambah. Sel-sel ini semakin kecil pada setiap pembelahan dikenal sebagai
blastomer. Sampai stadium 8 sel inii akan berkumpul membentuk gumpalan. Namun setelah pembelahan ke tiga,
blastomer memksimalkan kontak satu sama lian membentuk suatu bola pada sel padat yang disatukan oleh taut erat.
Poses pemadatan, memisahkan sel-sel bagian dalam yang berkomunikasi secara akstensif melalui gap junction dari
sel-sel luar. Sekitar 3 hari dari pembuahan, sel-sel mulai kembali membelah membentuk massa morula (16 SEL ). Sel
dibagi dalam morula membentuk massasel dalam dan sel-sel diskitarnya membentuk massa sel luar. Massa sel dalam
menghasilkan jaringan mudigah yang sebenarnya dan massa sela luar membentuk trofoblas yang kemudian
berkembang menjadi plasenta. [6] Zigot mengalami pembelahan mitosis 2,4,8, hingga 64 sel. Sel-sel yang terbentuk
disebut blastomer. Saat jumlah sel sudah 64, blastomer berkumpul dan membentuk bola sel yang disebut morula.
Pada tahap morula terus membelah dan akhirnya membentuk suatu bola sel berongga berisi cairan yang dinamakan
blastula. Rongga tengah pada blastula disebut blastosol, sedangkan tahap terbentuknya blastula dinamakan blastulasi.
[9]
1. Zigot
Zigot adalah sel telur yang dibuahi, dihasilkan dari penyatuan gamet betina (ovum) dengan gamet jantan (sperma).
Zigot mewakili tahap pertama dalam pengembangan organisme unik secara genetis, zigot mengandung gen dari kedua
orang tua dan membawa dua set kromosom. Zigot juga mengandung semua unsur penting untuk perkembangan janin,
namun keberadaan mereka hanyalah sebagai perangkat instruksi yang dikodekan dan terlokalisasi dalam gen
kromosom.
2. Pembelahan dua sel (two cell stage)
Pembelahan dua sel merupakan pembelahan sel tahap pertama yang membelah menjadi dua sel, pembelahan pada
tahap ini ditandai dengan perkembangan dua sel yang ditandai dengan adanya pembelahan secara mitosis sel tunggal
menghasilkan dua buah sel yang lebih kecil. Pembelahan dua sel diawali dengan terbentuknya garis lurus pada pusat
blastomer (sel) yang kemudian mengecil dan kemudian membelah menjadi dua sel yang ukuran selnya sama besar.
5. Morula
Morula adalah fase dimana sel-sel yang terbentuk akan memadat sehingga menjadi blastodisk pada kutub anima yang
membentuk dua lapisan sel. Pada fase ini, pembelahan sel berlangsung cepat sehingga sel anak tidak sempat tumbuh
dan mengakibatkan sel anak makin lama makin mengecil. Sesuai dengan tingkat pembelahan, morula merupakan
produk akhir dari fase cleavage (pembelahan sel) pada saat jumlah sel sekitar 16-32 sel. Selama proses pembentukan
morula, zona pleusida tetap utuh dan menyebabkan besar morula hampir sma dengan zigot.
6. Blastosis (Blastocyst)
Istilah blastosis mengacu pada embrio yang sudah dibuahi 5-6 hari. Blastosis adalah tahap perkembangan yang harus
dicapai embrio sebelum diimplan ke dalam uterus, struktur blastosis lebih kompleks daripada tahap-tahap embrio
sebelumnya karena seiring dengan bertambahnya jumlah sel, sel-sel tersebut telah tersusun menjadi 2 jenis, yaitu
trofektoderm, yang peran utamanya mengimplantasi ke dalam lapisan rahim dan massa sel dalam yang mana akan
melahirkan janin itu sendiri. Blastosis terdiri dari tiga struktur utama yaitu trofoblas, blastokol dan, inner cell mass.
Trofoblas adalah lapisan sel yang mengelilingi blastosit, sedangkan blastokol adalah rongga di dalam blastosit. Inner
cell mass merupakan sekelompok sel berjumlah sekitar 30 sel yang terletak pada salah satu ujung blastok
Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas Brawijaya. Hlm
12-13
[7] https://www/people.virgnia.edu/~rjh9u/fetalpic.htlm
[9] https://www.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA_docx
5.Amati dan pahami bagian gambar dibawah ini
Pada gambar 3 warnailah bagian bagian tertentu sesuai kotak yang kosong
Gb.
1 Gb.2
Pericardial area
Neural tube
Somit
Primitiv node
Notochord
Primitive streak
Somites Gut
Ceolom
6. Pada gambar dibawah ini, isilah bagian bagian /kotak yang kosong. Sebutlkan dan
Jelaskan tahapan perkembangan awal dari proses berikut ini :
Primitive streak
Amniotic cavity
Trophoblast
Ectoderm
Embryonic disk
Yolk Sac
Blasocyst
Cavity
Endoderm
Gambar diatas merupakan fase embrionik mulai dari pembentukan zigot sampai
berkembang menjadi embrio. Zigot terbentuk dari proses fertilisasi antara sperma
dan sel telur kemudian menglami pertambahan jumlah sel karena pembelahan
secara mitosis. Pembelahan sel (cleavage) akan membentuk orga-organ menjadi :
1. Morula
Pada tahapan ini pembelahan mitosis berulang kali menjadi 2-64 sel.
Sel-sel ini dinamakan blastomer. Saat berjumlaj blastomer tadi berkumpul
dan mmbentuk bola sel yang tidak berongga seperti buah arbei yang disebut
morula.
2. Blastula
Tahapan blastula dimana sel morula terus membelah diri kemudia
membentuk suatu bola sel berongga yang berisi cairan. Bagian tengah pada
rongga blastula disebut blastosol, sedangkan pada tahap pembentukan
blastula disebut blastulasi.
3. Gastrula
Tahap ini ditandai dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata karena
ketika blastula yang terdiri dari satu lapisan membentuk lapisan ke dalam
dan membesar nerubah menjadi grastula. Pada tahap ini hanya memiliki 2
lapisan yaitu elktoderm dan endoderm dengan nama lain hipoblas dan
epiblas.
4. Gastrulasi
Pada taham ini gastrula menjadi 3 lapisan atau trilaminar yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Gastrulasi diawali dengan pembentukan garis
primitif yang terlihat seperti alur sempit dan memiliki bagian sedikit
menonjol dikedua sisi. Ujung pada garis priitif disebut Lubang primitif.
Pada daerah garus dan nodus sel epiblas bergerak kearah dalam untuk
membemntuk lapisan sel baru yaitu mesoderm. Sel yang tidak berpindah
dan tetap diepiblas maka membentuk ektoderm.
Lapisan Ektoderm
Lapisan terluar yang nantinya berkembang menjadi rambut, kulit, sistem
saraf, dan indra
Lapisan Mesoderm
Berada ditengah yang nantinya berkembang menjadi otot, rangka, alat
reproduksi, alat peredaran darah, dan alat eksresi
Lapisan Endoderm
Pada lapisan terdalam ini dapat berkembang menjadi alaat pencernaan dan
alat pernafasan. [6]
Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas
Brawijaya. Hlm 12-13
Proses Pembuahan
o Sekali dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur
menjadi masak dan bergerak pelan masuk kedalam rahim.
o Perjalan ini memakan waktu 3-7 hari, dan apabila dalam
perjalanan betemu dengan spermatozoa dan masuk melalui
dinding telur, maka sel benih akan melepaskan 23 bagian kecil
dari dirinya yang disebut kromosom
o Pada saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23 kromosom
o Kromosom ayah dan ibu lebur menjadi satu dan membentuk
bakal keturunan bagi anak
o Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang
membawa faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya yang
disebut gen.
Periode Prenatal
Berlangsung selama 10 bulan lunar (1 bulan lunar = 28 hari)
Hurlock (1992)
1) Periode Zigot Pembuahan sampai akhir minggu kedua
2) Periode Embrio Minggu kedua sampai akhir bulan kedua
3) Perioda Janin akhir bulan kedua sampai lahir
Monks, dkk (1998)
1) Fase Germinal sampai 2 minggu pertama
2) Fase Embrional sampai 8 minggu berikutnya
3) Fase Fetal minggu ke 8 sampai saat dilahirkan
Santrock (2002)
1) Periode Germinal 2 Minggu Pertama
2) Periode Embrionic 2-8 minggu setelah konsepsi
3) Periode Fetal 2 bulan setelah konsepsi sampai 7 bulan
kuku jari kaki sudah o Rambut, bulu mata, alis o Mampu memegang
berbentuk Gerakan- mata muncul dengan kuat
gerakan terkoordinasi,
dapat berguling di
dalam cairan amniotis
Faktor Lingkungan
1) Faktor Ekstern
o Sinar Rontgen
Sinar Rontgen dapat memengaruhi tingkah laku motorik, gerak
bebas, pembuangan, aktivitas, dan belajar diskriminatif. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan. Makin
banyak dosis penyinaran makin buruk akibatnya
o Pemakaian obat-obatan
Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau
thalidomid dapat mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun
1959 – 1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid
terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara minggu kelima dan
ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan
dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan
awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
2) Ketegangan Emosional
Ketegangan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas
yang sangat mencolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil
mempunyai fetus yang paling aktif. Fetus yang aktif pada waktu dilahirkan
memiliki berat badan yang kurang serta menunjukkan masalah-masalah
makan.
o Menurut penelitian Stott, 1957, 1958 (dalam Monks, 1992)
menemukan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama
dapat menyebabkan gangguan sentral, misalnya mongolismus atau
down syndrome.
o Bila ketegangan psikis terjadi pada usia fetal, maka dapat terjadi
sindrom nafsu terhambat, yakni sedikit aktivitas, sedikit spontanitas,
pada umumnya terjadi suatu tingkah laku apatis.
3) Takhayul
Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh
tingkah laku orangtua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Bila sang ibu
mempercayai takhayul di kalangan masyarakat maka kondisi psikis dan
hormonal san ibu pun ikut terpengaruh.
Sikap Ibu
o Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan
akan diteruskan sesudah anak dilahirkan.
o Namun hasil penelitian Geissler di Jerman Timur dan Sears et al di Amerika (dalam
Monks, dkk., 1992) menunjukkan bahwa lebih dari 90% jumlah ibu yang semula
menolak, berubah mempunyai sikap yang positif terhadap anak sesudah dilahirkan.
o Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukkan bahwa ada perubahan sikap ibu
terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positip ke negatif, dan dari
sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif,
yaitu sikap menerima terhadap anak yang dilahirkan
Implikasi pada Pendidikan
o Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik dan
membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-
bahaya selama kehamilan.
o Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini
gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan
selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.
Sumber
https://www.coursehero.com/file/63120557/masa-pranatalnanang-egpdf/