Anda di halaman 1dari 27

.

MODUL
BIOLOGI

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS


PADJADJARAN 2020
KELOMPOK D 1

 Gilang Ramaliga 220110200048

 Shilvia Ramdhianty 220110200050

 Faiza Khalifatunnisa Lukmansyah 220110200057

 Shafira Juniar 220110200061

 Orkhida Komalasari 2201102000155


BIOLOGI

Pendahuluan
Sel merupakan satuan kehidupan terkecil yang menyusun tubuh mahluk hidup, tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen
kimiawi berupa bahan organic dan anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2, C,
dll. Sedangkan bahan organic yang menyusun sel diantaranya adalah Karbohidrat, Lipid dan
Protein. Karbohidrat, lipid dan protein merupakan bahan-bahan penyusun sel yang berukuran
besar, disebut juga makromolekul.

KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN SEL


1. Karbohidrat
Fungsi :

a. sebagai sumber energi (contoh :glukosa, fruktosa)

b. sebagai cadangan energi (contoh : glikogen)

c. sebagai sumber kerangka karbon penyusun tubuh (contoh : pati,selulosa,kitin)

Ada 3 golongan Karbohidrat, yaitu :

a. Monosakarida

6 CH2OH
5C CH2OH
O
H O O
H H
H H
4C O C1 HO H
H
O O H O
3C C2
H O
H O

Rumus Simbol
bangun monosakarida

Contoh monosakarida : glukosa, fruktosa, dan galaktosa


b. Disakarida

merupakan gabungan dari 2 monosakarida. Penggabungan ini terjadi melalui reaksi


kondensasi / dehidrasi.
CH2O CH2O
O O
H H H H H H Contoh disakarida : a. Maltosa
O H OH (gabungan 2 glukosa), b. sukrosa
H O HO O

H O H O (gabungan glukosa + fruktosa), dan


Glukosa Glukosa
H2
c. Laktosa (gabungan glukosa
+ galaktosa)
CH2O CH2O
O O
H H H H
H H
O H O H
H O O

H O H O

Maltosa

c. Polisakarida

Merupakan gabungan dari banyak monosakarida. Contohnya pati/ amilum, selulosa


(serat), kitin, dll.

2. Lipid
Merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofob (sukar larut dalam air).
Ada 3 kelompok lipid, yaitu :
a. Lemak (Trigliseraldehid)
Merupakan lipid yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak.
HHH Di alam, lemak terdapat dalam bentuk 2 macam, yaitu:
HCCCH
1. LemakO jenuh
O : ditemukan
O pada hewan, memiliki ciri berbentuk padat pada suhu
C
kamarC(25O0 C).
CO O
CH2 CH2 CH2
2. Lemak tak jenuh
CH
: Ditemukan pada tumbuhan (disebut juga minyak). Memiliki cirri
CH2 2 CH2
berbentuk
CH2 cair2pada
CH CH2suhu kamar ( 250C)
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH
CH2 CH2 CH
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2 CH2
CH2 CH2
CH2
CH3 CH3 CH3

b. Fosfolipid
Merupakan lipid penyusun membran sel. Fosfolipid disusun oleh gugus fosfat dan 2 asam
lemak.
c. Steroid
Merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin berjumlah 4 buah.
Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone seks, vitamin D, komponen
membrane
sel, dll. CH3
H3
CH3
CH3

CH3
6C 5C

6C 6C
H

3. Protein
Merupakan molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki fungsi
diantaranya : sebagai penyusun membran sel, sebagai katalis reaksi kimiawi, pembentuk
struktur sel.
BAGIAN 1
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOT DAN SEL
EUKARIOT

(a)Tipe sel Prokariot

1. Jelaskan Struktur dan Fungsi organel tersebut ?


a). Pili
Pili atau pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding
sel. Pili tersusun dari protein dan banyak terdapat dalam bakteri gram negatif. Pili mirip
dengan flagellum (flagella) tetapi lebih pendek, kaku, diameter lebih kecil, dan jumlahnya
jauh lebih banyak. Fungsi pili adalah sebagai tempat masuknya materi genetik selama
perkawinan dan membantu melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan. Pili bukan
sebagai alat gerak. [4]
b). Plasmid
Plasmid berukuran lebih kecil dibandingkan kromosom, dan keberadaannya dalam sel tidak
mutlak; artinya sel akan tetap hidup dengan sempurna tanpa kehadiran plasmid, namun
dengan adanya plasmid sel menjadi mempunyai sifat tambahan.. Fungsi plasmid adalah
membawa sifat non-esensial dari DNA yang memberi kentungan pada sel prokariotik
seperti resistensi antibiotik, virulensi (kemampuan menyebabkan penyakit), dan konjugasi
(berbagi plasmid dengan sel prokariotik lain). Non-esensial berarti tidak berperan secara
langsung dalam metabolisme dan segala aktivitas biologis yang mendukung bakteri. [1]
c). Ribosome
Ribosom terdapat pada semua sel, yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis
protein. Ribosom terdiri dari dua komponen yaitu molekul asam ribonukleat (RNA) dan
molekul protein. Pada sel prokariotik, ribosom terdapat bebas di sitosol, dan jumlah
ribosom dari dalam suatu sel sangat banyak dan berbeda-beda sesuai dengan macam
organismenya. [4]
d). Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim
digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses
metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.[1]
e). Plasma Membrane
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya,
dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam..[1]
f). Cell Wall
Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-
pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.[1]
g). Capsule
Kapsul atau kapsula adalah lapisan terluar dari bakteri dengan ketebalan bervariasi di tiap
jenis bakteri. Lapisan tebal disebut kapsul yang tersusun dari glikoprotein dan biasanya
terdapat pada bakteri pembawa penyakit (bersifat patogen). Sedangkan lapisan tipis disebut
lapisan lendir yang tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri
bersifat saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme lain). Fungsi kapsula adalah
sebagai pelindung sel, mencegah sel kekeringan, membantu melekatkan diri dengan bakteri
lain atau pada organisme lain, dan melindungi bakteri patogen dari pengaruh antibodi sel
inang. [4]
h). Flagellum
Strukturnya berupa tali yang keluar dari permukaan sel, mampu bergerak untuk
menggerakkan sel. Alat ini berasal dari granula basal yang terdapat di sitoplasma. Di
tengahnya terdapat sebuah filamen yang terdiri dari senyawa protein yang disebut flagelin.
Fungsi flagela adalah sebagai alat gerak sel. Gerakan flagela prokariotik seperti memutar-
mutar [4]
i). Nukleoid
Nukleoid merupakan bahan informasi genetik, di dalamnya terdapat asam
Deoksiribonukleat (AND). Fungsi nukleoid serupa dengan nukleus pada eukariotik, hanya
saja tanpa membran inti sehingga mengalami kontak langsung dengan sitoplasma. Isi
nukleus berkomunikasi dengan sitosol melalui lubang-lubang pada pembungkusnya yang
disebut pori-pori nukleus. Dalam nukleus terdapat nukleolus sebuah tempat untuk
memproduksi ribosoma sel. Sumber: [4]
j). Mesosom
Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk
bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya
mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel
bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam
reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkanenergi.[1]
k). Fimbria
Mendukung bakteri yang melekat di sebuah medium tempat hidupnya. Selain itu juga
menempelkan diri dengan sel bakteri lain, dengan demikia bisa berlansung transfer DNA di
saat terjadinya konjugasi. [4]
Referensi :[4] Dadan, R . Struktur dan Fungsi Sel. hlm 1.6-1.7
[1] Purnomo., Sudjino., & Trijoko, H (2009). Biologi. Kelas XI untuk SMA dan
MA. hlm 8-9
2. Jelaskan Struktur dan Fungsi organel-organel tersebut !
a). Membran Sel
Membran sel merupakan bagian terluar sel yangmembatasi bagian dalam sel dengan lingkungan
luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-
molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran sel mempunyai
beberapa fungsi sebagai berikut.
 Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lain, baik
dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.
 Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
 Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang
menyebabkan membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel).
 Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti reaksi oksidasi dan respiras [1]
b). Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel. Sitoplasma
mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul organik. Dapat mengalami perubahan dari fase sol
ke fase gel atau sebaliknya.
 Tempat dari organel sel dan sitoskeleton
 Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar
metabolisme berlangsung dengan baik.
 Tempat terjadinya metabolisme
 Untuk menyimpan moleku-molekul organik [2]
c). Nukleus
Nukleolus merupakan butiran yang nampak pada sel yang aktif (tidak sedang membelah). Nukleolus
merupakan kondensasi rRNA yang merupakan bahan baku atau komponen penyusun kromosom.
Nukleolus dianggap sebagai cadangan rRNA untuk pembentukan ribosom baru saat pembelahan sel.
Pada awal pembelahan sel, rRNA dari nukleolus tersebut akan tersebar ke seluruh sel dan digunakan
untuk menyusun ribosom baru. Perlu diingat bahwa ribosom-ribosom baru perlu dibentuk
secepatnya untuk memenuhi keperluan sel-sel baru untuk mendukung aktivitas translasinya.[3]
Berikut ini adalah beberapa fungsi nukleus dalam sel eukariotik.
 Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis mRNA sesuai dengan perintah DNA
 Mengendalikan proses metabolisme sel
 Menyimpan informasi genetik berupa DN
 Tempat penggandaan DNA [2]
d). Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) merupakan jaringan bermembran yang membentuk kantung pipih yang
saling berhubungan. RE merupakan kelanjutan dari membran luar inti. Terdapat dua jenis retikulum
endoplasma (RE), yaitu RE kasar, yang ditempeli ribosom, dan RE halus, yang bebas ribosom. Pada
RE kasar protein yang disintesis pada ribosom akan dimasukkan melalui membran ke dalam
retikulum dan kemudian disebarkan ke seluruh atau disekresikan ke luar sel. RE halus merupakan
kelanjutan dari RE kasar, bebas dari ribosom. Fungsi utama dari RE halus ialah untuk sintesis lemak,
termasuk asam lemak, fosfolipid, dan steroid. [2]
e). Ribosom
Ribosom merupakan organel penting dalam sel, yaitu tempat berlangsungnya ekspresi gen dalam
sitoplasma, yaitu translasi atau sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein dan rRNA, dan semua
organisme selain virus mengandung ribosom. Pada eukariot terdapat dua jenis ribosom, yaitu yang
terdapat di dalam cairan sitoplasma dan yang berada di dalam organel, seperti mitokondria dan
kloroplas. Ribosom sitoplasma berukuran 80 S, sedangkan ribosom mitokondria mirip dengan
ribosom prokariot mempunyai ukuran 70 S. Ribosom sitoplasma berada dalam keadaan menempel
pada retikulum endoplasma kasar, protein hasil translasi akan langsung masuk ke dalam retikulum
endoplasma.[3]
f). Badan Golgi
Badan Golgi merupakan kantung-kantung bermembran yang berbentuk pipih. Berbeda dari RE,
kantung-kantung benda golgi tidak saring berhubungan.. [3]
Secara umum fungsi dari badan golgi antara lain:
 membentuk dinding sel pada tumbuhan;
 menghasilkan lisosom;
 membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur.
 Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun
dinding sel tumbuhan).
 Membentuk membran plasma. Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan
dikeluarkan sel, seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan [4]
g). Lisosom
Lisosom merupakan kantung bermembran yang berisi enzim-enzim untuk mendegradasikan
makromolekul, seperti protein, lemak, dan polisakarida. Lisosom mempunyai kondisi khusus, seperti
ber-pH rendah karena enzim-enzim tersebut membutuhkan kondisi asam untuk bekerja dengan
baik.Lisosom berfungsi untuk melakukan pencernaan intrasel, autofagi, eksositosis, autolysis, dan
menghancurkan senyawa karsinogenik. [3]
h). Peroksisom
Peroksisom merupakan organel yang menyerupai kantong berbentuk agak bulat, mengandung
butiran kristal, dan diselubungi membran tunggal. Terbentuk dan tumbuh melalui penggabungan
protein dan lipid di dalam sitosol. Berikut fungsi peroksisom :
 Menghasilkan enzim oksidase dan katalasw
 Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sbagai bahan bakar untuk respirasi sel
 Di dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya [2]
i). Mitokondria
Mitokondria mempunyai ukuran dan struktur mirip dengan sel bakteri. Mempunyai dua lapis
membran, dengan membran dalam membentuk lipatan yang disebut sista, dan berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya respirasi, pembentukan ATP. Mitokondria merupakan organel semiotonom
di dalam sel eukariot, yaitu mempunyai DNA (bahan genetik) serta ribosom sendiri. Adanya DNA
dan ribosom menyebabkan mitokondria mampu melakukan sintesis enzim untuk kepentingan proses
yang berlangsung di dalam organel tersebut. [3]
j). Kloroplas
Tempat fotosintesis adalah organ subseluler yang berstruktur tinggi disebut kloroplas. Hasil kimia
fotosintesis adalah perubahan CO2 dan H2O menjadi karbohidrat. Karbohidrat yang tersimpan dan
dihasilkan sebagai akibat fotosintesis dapat dilihat sebagai butir pati.. [4]
 Sentriol
Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, merupakan organel berbentuk silindris . Sentriol terdiri dari
satu lapis silinder yang didalamnya terdapat sembilan mikrotubulus. Sel hewan dan beberapa
mikroorganisme serta tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol dalam sitoplasma. Sentriol
terletak di dekat permukaan luar nucleus dan sentriol berperan dalam orientasi arah pada proses
pembelahan sel. [3]
k). Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang membentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung
berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm dengan diameter 25 nm. Mikrotubulus pada
gelendong sel berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu
pembelahan. Mikrotubulus berfungsi untuk penyusun sentriol, flagela, & silia atau secara umum
mikrotubulus ini berfungsi sebagai pergerakan pada sel. [3]

Referensi : [3] Dr. Ir. Muhammad Jusuf . Biologi dan Reproduksi Sel. hlm 1.4-1.7
[2] Eva, L.H., Tintin, A., Ida, H., Riana, Y.D.P (2009). Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. hlm
7-17

[4] Dadan, R . Struktur dan Fungsi Sel. hlm 1.6-1.7


3. Jelaskan perbedaan sel prokariot dan sel eukariot !
Sel prokariotik ini lebih dahulu berkembang baru kemudian sel eukariotik yang berkembang. Kedua sel ini
memiliki perbedaan yang utama diantaranya adalah lokasi DNA – nya. Dalam sel eukariotik sebagian besar DNA
berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda. Sedangkan pada sel prokariotik
DNA – nya terkonsentrasi pada wilayah yang tidak memiliki membran yang disebut nukleoid. Interior yang
terdapat pada sel prokariot disebut sitoplasma, sedangkan pada sel eukariot sitoplasma ini juga merupakan bagian
interior yang terdapat diantara nukleus dengan membran plasma. Di dalam sel eukariotik, sitoplasma ini
keberadaannya memiliki berbagai macam organel dengan bentuk dan fungsinya secara terspesialisasi, yang
tersuspensi dalam sitosol sedangkan pada sel prokariot tidak memiliki hal tersebut sehingga ada atau tidaknya
nukleus sejati pada kedua sel tersebut merupakan salah satu perbedaan dari kompleksitas struktural antara kedua
sel. Sel eukaritok umunya memiliki ukuran yang lebih besar daripada sel prokariotik, hal ini dikarenakan sel
eukariotik memiliki organel sel yang lebih banayk dan lebih besar dari pada sel prokariotik.[3]

Referensi : [5] Rahmadina., & Husnarika, F (2017). Biologi sel : Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup. hlm 23-24
4. Jelaskan struktur dan Fungsi elemen Cytoskeleton
Semua sel eukariotik dilengkapi dengan sebuah kerangka sel (sitoskeleton) yang berfungsi memberinya
bentuk, kemampuan bergerak dan kemampuan mengatur organel-organel serta memindahkan organel-
organel dari satu bagian sel ke bagian yang lain. Hal ini disebabkan oleh karena semakin besarnya
sebuah sel, semakin rumit serta semakin khusus struktur-struktur di dalamnya.
 Mikrofilamen (actin filamen)
Mikrofilamen adalah serat tipis dengan panjang diameter 5 − 6 nm. Terdiri dari protein yang
disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai
tempat dalam sel. Pada banyak sel, sitoplasmanya bergerak-gerak dan fenomena ini
dinamakan aliran sitoplasmik. Geraknya bergantung pada adanya mikrofilamen.
Mikrofilamen ini juga merupakan ciri yang penting sekali dalam sel yang berpindah-pindah
dan berubah-ubah bentuknya. [4]
 Filamen intermediet
Filamen intermedia merupakan benang berongga yang terdiri dari lima buah protofilamen,
sejajar satu dengan yang lain dan membentuk sebuah lingkaran. Filamen intermediet banyak
dijumpai dalam sel yang sering mendapatkan tekanan mekanis, seperti sel epitelum, akson sel
saraf atau selsel otot polos [4]
 Mikrotubula
Mikrotubula adalah silinder protein yang terdapat pada kebanyakan sel hewan dan tumbuhan.
Mikrotubula juga memainkan peranan yang amat penting dalam pembelahan sel. Pembelahan
sel yang berhasil memerlukan distribusi tepat kromosomnya ke setiap sel anak. Setiap
kromosom bergerak ke tujuannya berakhir pada seikat mikrotubula. Mikrotubula juga
digunakan dalam pembentukan sentriol, benda basal dan flagella. Terdapat dua kelompok
mikrotubula: 1) Mikrotubula stabil yaitu mikrotubula yang dapat diawetkan dengan larutan
fiksatif apa pun, misalnya: OsO4, MnO4, atau aldehida pada suhu berapa pun. 2)
Mikrotubula labil yaitu mikrotubula yang dapat diawetkan hanya dengan larutan Gambar
1.15. Mikrotubula fiksatif aldehida dan pada sekitar suhu 4°C.[4]

Referensi :[4] Dadan, R . Struktur dan Fungsi Sel. hlm 1.19-1.22


Matrix Extra Seluler

Tight Junctions
(sambungan ketat)

Desmosomes
(desmosom)

Gap Junctions
(sambungan celah)

Matrix
Extracellular Membran plasma sel berdekatan
5. Tunjukan dan sebutkan element matrix extra seluler pada gambar diatas!!
6. Jelaskan struktur dan fungsi matrix tersebut?

a). Tight Junctions


Pada sambungan ketat (tight junctions) membran plasma sel yang bersebelahan saing menekansatu
sama lain dengan kuat dan disatukan oleh protein spesifik. Sambungan ketat membentuk segel
kontinu di sekeliling sel, mencegah kebocoran cairan ekstraseluler melintasi lapisan sel epitel.
Misalnya, sambungan ketat antara sel-sel kulit menjadikan kita kedap air dengan cara mencegah
kebocoran di antara sel-sel dalam kelenjar keringat kita. [5]
b). Desmosome
Demosom disebut juga sambungan penasehat atau anchoring junctions berfungsi seperti sekrup
yang menyambungkan sel-sel menjadi lembaran-lembaran kuat. Filamen intermediet yang terbuat
dari protein keratin yang kokoh menambbatkan desmosom dalam sitoplasma. Desmosom
melekatkan sel-sel otot ke satu sama lain dalam otot. ‘Otot robek’ dapat melibatkan koyaknya
desmosom.[5]
c). Gap Junctions
Sambungan celah disebut juga sambungan komunikasi atau communicating junction.,
menyediakan saluran sitoplasmik dari suatu sel yang bersebelahan. Oleh karena itu, sambungan
celah berfungsi mirip dengan plasmodema pada tumbuhan. Sambungan celah terdiri dari protein-
protein membran yang mengelilingi suatu pori yang dapat dilewati oleh ion, gula, asam amino, dan
berbagai molekul kecil lain. Smbungan celah dibutuhkan untuk komunikasi antara sel-sel pada
banyak tipe jaringan, termasuk otot jantung, dan pada embrio hewan. [5]

Referensi : [5] Campbell. Chapter Six. A Tour of The Cell. hlm 2


7. Jelaskan Struktur dan Fungsi Membran Plasma!
Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar.
Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion [1]. Membran sel terdiri atas banyak
bagian, seperti karbohidrat, protein, lipid, dan lain-lain.
 Lipid
Membran plasma tersusun atas fosfolipid. Setiap fosfolipid terdiri atas kepala dengan gugus
fosfat bermuatan negatif yang bersifat hidrofilik dan dua ekor asam lmak nonpolar yang
bersifat hidrofobik. Fosfolipid membentuk lapisa ganda sehingga disebut fosfolipid bilayer.
Lipisd terdiri dari tiga kelas utama, yaitu fosfolipid, glikospingolipid, dan sterol [5]
 Karbohidrat
Karbohidrat berperan penting dalam berbagai aktivitas sel diantaranya dalam sistem
kekebalan. Pada membran plasa, karbohidrat terikat pada lipid yag disebut glikolipid dan ada
juga yang terikat pada potein yang disebut glikoprotein.[5]]
 Protein
Protein plasma memiliku fungsi di antaranya sebagai protein pembawa senyawa yang
melewati membran plasma, menerima sinyal hormonal dan meneruskan sinyal tersebut ke
bagian sel sendiri atau ke sel lainnya serta pangkal pengikat komponen-komponen
sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Terdapat dua macam protein
berdasarkan posisi membran, yaitu protein integral yang tertanam di antar fosfolipid bilayer
dan protein perifer yang terikat lemah pada permukaan membran atau proteuin integral.[5]
 Kolesterol
Kolesteron berperandalam mementukan tingkat fluiditas membran dan mrupakan komponen
utama dalam membran plasma. Kolesterol juga dapat menstabikan membran. [5]
Referensi : [1] Purnomo., Sudjino., & Trijoko, H (2009). Biologi. Kelas XI untuk SMA dan
MA. hlm 10
[5] Rahmadina, (2020). Modul Ajar Biologi Sel dan Peranannya Dalam Kehidupan. Hlm 94
8. Tunjukan pada gambar di atas serta Jelaskan jenisjenis Transport molecul yang terjadi di membran plasma

a).Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan
molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif
adalah difusi dan osmosis.
1). Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air
bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated
diffusion)
i. Difusi sederhana
Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama
dalam suatu ruangan. Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita
memasukkan segumpal gula ke dalam air , molekul-molekulnya terlarut , dan tersebar
(berdifusi) . Pada akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar merata ke dalam
air.
ii. Difusi terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier
protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu
proses perpindahan molekul ini. [1]

2). Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain,
osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke
larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel. Bila
konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini
menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat
memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya
membran plasma. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam
sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan
pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya
membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. Sel hewan dapat mengalami lisis (pecah)
apabila larutan di luar sel bersifat hipotonik. Sebaliknya, sel hewan akan mengalami krenasi
apabila larutan diluar sel bersifat hipertonik. Perhatikan contoh berikut agar Anda
mengetahui lebih jelas mengenai terjadinya krenasi dan lisis pada sel darah merah.[1]

b).Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Pada transpor
aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran dan melawan gradien konsentrasi. Transpor
aktif ini berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi
molekul lingkungannya. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+ )/kalium (K+),
endositosis, dan eksositosis.
1). Pompa ion Natriun (Na+) atau Kalium ( K+)
Meskipun ion Na+ dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih
tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar
sel. Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya
konsentrasi ion Na+ di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi,
maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke
dalam sel. Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu
melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+. Energi
ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada
dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan
2 ion K+ dari luar sel. Oleh sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.
2). Endositosis
Endositosis merupakan proses masuknya senyawa melalui membran dengan cara
pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian
membran. Hal ini terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih. Jika yang
dimasukkan berupa senyawa padat disebut fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut
pinositosis.
3). Eksositosis
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus
kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel
kelenjar atau sel sekresi.[1]

Referensi : [1] Purnomo., Sudjino., & Trijoko, H (2009). Biologi. Kelas XI untuk SMA dan
MA. hlm 11-17
BAGIAN II
EMBRIOGENESI
S

Embriogenesis merupakan perkembangan manusia secara biologis. Adapun tahapan embriogenesis adalah:
1.Gametogenesis 2.Fertilisasi 3.Pembelahan (cleavage) 4.Organogenesis dan 5.Histogenesis

Tahapan fertilisasi
1. Isilah kotak yang masih kosong pada proses fertilisasi ini !

Spem
Corona Radiata

Zona pellucita

Oocyte in second
melotic division

Spem nucleus

Acrosome

Acrosomal Reaction
Granulosa cells of corona radiata
Zona pellucida

Fusion of oocyte and spem Crotical


plasma membranes reaction

Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas
Brawijaya. Hlm 12
2. Amati dan isilah nama jaringan/organ berikut ini!

2.Ovary

1. Egg

3. Follicele

Referensi : [9] https://ivf.chaitanyahospital.org/all-about-ovulation-and-its-symptoms/

3.Buatlah grafik proses menstrusi dan proses ovulasi serta fluktuasi hormonal
yang berpengaruh terhadap proses tersebut.

Referensi : [8] Phiel. (1995). Sikllus menstuasi Normal

[2] Eva, L.H., Tintin, A., Ida, H., Riana, Y.D.P (2009). Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA. hlm 256
4.Amatilah gambar dibawah ini, jelaskan dan isilah tahapan pembelahan yang terjadi!

Zygote Two cell stage Four Cell stage

16 Cell Stage Morula

Blastocyt

` Clavage adalah pembelahan zygot menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut blastomer. Stadium
clavage merupakan rangkaian mitosis yang berlangsung berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan yang
menghasilkan morula dan blastomer. Jika sudah mencapai stadium 2 sel, zigot akan mengalami serangkaian
pembelahan mitosis sehinggal selnya bertambah. Sel-sel ini semakin kecil pada setiap pembelahan dikenal sebagai
blastomer. Sampai stadium 8 sel inii akan berkumpul membentuk gumpalan. Namun setelah pembelahan ke tiga,
blastomer memksimalkan kontak satu sama lian membentuk suatu bola pada sel padat yang disatukan oleh taut erat.
Poses pemadatan, memisahkan sel-sel bagian dalam yang berkomunikasi secara akstensif melalui gap junction dari
sel-sel luar. Sekitar 3 hari dari pembuahan, sel-sel mulai kembali membelah membentuk massa morula (16 SEL ). Sel
dibagi dalam morula membentuk massasel dalam dan sel-sel diskitarnya membentuk massa sel luar. Massa sel dalam
menghasilkan jaringan mudigah yang sebenarnya dan massa sela luar membentuk trofoblas yang kemudian
berkembang menjadi plasenta. [6] Zigot mengalami pembelahan mitosis 2,4,8, hingga 64 sel. Sel-sel yang terbentuk
disebut blastomer. Saat jumlah sel sudah 64, blastomer berkumpul dan membentuk bola sel yang disebut morula.
Pada tahap morula terus membelah dan akhirnya membentuk suatu bola sel berongga berisi cairan yang dinamakan
blastula. Rongga tengah pada blastula disebut blastosol, sedangkan tahap terbentuknya blastula dinamakan blastulasi.
[9]

1. Zigot
Zigot adalah sel telur yang dibuahi, dihasilkan dari penyatuan gamet betina (ovum) dengan gamet jantan (sperma).
Zigot mewakili tahap pertama dalam pengembangan organisme unik secara genetis, zigot mengandung gen dari kedua
orang tua dan membawa dua set kromosom. Zigot juga mengandung semua unsur penting untuk perkembangan janin,
namun keberadaan mereka hanyalah sebagai perangkat instruksi yang dikodekan dan terlokalisasi dalam gen
kromosom.
2. Pembelahan dua sel (two cell stage)
Pembelahan dua sel merupakan pembelahan sel tahap pertama yang membelah menjadi dua sel, pembelahan pada
tahap ini ditandai dengan perkembangan dua sel yang ditandai dengan adanya pembelahan secara mitosis sel tunggal
menghasilkan dua buah sel yang lebih kecil. Pembelahan dua sel diawali dengan terbentuknya garis lurus pada pusat
blastomer (sel) yang kemudian mengecil dan kemudian membelah menjadi dua sel yang ukuran selnya sama besar.

3. Pembelahan empat sel (four cell stage)


Pembelahan empat sel merupakan pembelahan sel tahap kedua yang menjadi empat sel, pembelahan pada tahap ini
ditandai dengan terjadinya pembelahan mitosis dari kedua sel menghasilkan empat buah sel yang berukuran sama
besar namun lebih kecil dari yang berukuran dua sel.

4. Pembelahan enam belas sel (16 cell stage)


Pembelahan enam belas sel merupakan turunan keempat yang membelah menjadi enam belas sel, pembelahan
menjadi enam belas sel terjadi pada sumbu ventral dan dorsal. Pada pembelahan tahap ini, blastomer yang terbentuk
ukurannya lebih besar dari pembelahan tahap lima (32 sel).

5. Morula
Morula adalah fase dimana sel-sel yang terbentuk akan memadat sehingga menjadi blastodisk pada kutub anima yang
membentuk dua lapisan sel. Pada fase ini, pembelahan sel berlangsung cepat sehingga sel anak tidak sempat tumbuh
dan mengakibatkan sel anak makin lama makin mengecil. Sesuai dengan tingkat pembelahan, morula merupakan
produk akhir dari fase cleavage (pembelahan sel) pada saat jumlah sel sekitar 16-32 sel. Selama proses pembentukan
morula, zona pleusida tetap utuh dan menyebabkan besar morula hampir sma dengan zigot.

6. Blastosis (Blastocyst)
Istilah blastosis mengacu pada embrio yang sudah dibuahi 5-6 hari. Blastosis adalah tahap perkembangan yang harus
dicapai embrio sebelum diimplan ke dalam uterus, struktur blastosis lebih kompleks daripada tahap-tahap embrio
sebelumnya karena seiring dengan bertambahnya jumlah sel, sel-sel tersebut telah tersusun menjadi 2 jenis, yaitu
trofektoderm, yang peran utamanya mengimplantasi ke dalam lapisan rahim dan massa sel dalam yang mana akan
melahirkan janin itu sendiri. Blastosis terdiri dari tiga struktur utama yaitu trofoblas, blastokol dan, inner cell mass.
Trofoblas adalah lapisan sel yang mengelilingi blastosit, sedangkan blastokol adalah rongga di dalam blastosit. Inner
cell mass merupakan sekelompok sel berjumlah sekitar 30 sel yang terletak pada salah satu ujung blastok

Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas Brawijaya. Hlm
12-13
[7] https://www/people.virgnia.edu/~rjh9u/fetalpic.htlm
[9] https://www.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA_docx
5.Amati dan pahami bagian gambar dibawah ini

Isilah bagian bagian /kotak yang kosong

Pada gambar 3 warnailah bagian bagian tertentu sesuai kotak yang kosong

Gb.
1 Gb.2

Neural folds Gb. 3

Pericardial area
Neural tube

Somit
Primitiv node
Notochord
Primitive streak
Somites Gut

Ceolom
6. Pada gambar dibawah ini, isilah bagian bagian /kotak yang kosong. Sebutlkan dan
Jelaskan tahapan perkembangan awal dari proses berikut ini :

Primitive streak
Amniotic cavity
Trophoblast
Ectoderm
Embryonic disk

Inner cell mass

Yolk Sac
Blasocyst
Cavity
Endoderm

morula b. tahap……Blastocyst c. tahap…. Early gastrula late gastrula


d.tahap…….
a.Tahap……

Gambar diatas merupakan fase embrionik mulai dari pembentukan zigot sampai
berkembang menjadi embrio. Zigot terbentuk dari proses fertilisasi antara sperma
dan sel telur kemudian menglami pertambahan jumlah sel karena pembelahan
secara mitosis. Pembelahan sel (cleavage) akan membentuk orga-organ menjadi :
1. Morula
Pada tahapan ini pembelahan mitosis berulang kali menjadi 2-64 sel.
Sel-sel ini dinamakan blastomer. Saat berjumlaj blastomer tadi berkumpul
dan mmbentuk bola sel yang tidak berongga seperti buah arbei yang disebut
morula.
2. Blastula
Tahapan blastula dimana sel morula terus membelah diri kemudia
membentuk suatu bola sel berongga yang berisi cairan. Bagian tengah pada
rongga blastula disebut blastosol, sedangkan pada tahap pembentukan
blastula disebut blastulasi.
3. Gastrula
Tahap ini ditandai dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata karena
ketika blastula yang terdiri dari satu lapisan membentuk lapisan ke dalam
dan membesar nerubah menjadi grastula. Pada tahap ini hanya memiliki 2
lapisan yaitu elktoderm dan endoderm dengan nama lain hipoblas dan
epiblas.
4. Gastrulasi
Pada taham ini gastrula menjadi 3 lapisan atau trilaminar yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm. Gastrulasi diawali dengan pembentukan garis
primitif yang terlihat seperti alur sempit dan memiliki bagian sedikit
menonjol dikedua sisi. Ujung pada garis priitif disebut Lubang primitif.
Pada daerah garus dan nodus sel epiblas bergerak kearah dalam untuk
membemntuk lapisan sel baru yaitu mesoderm. Sel yang tidak berpindah
dan tetap diepiblas maka membentuk ektoderm.
 Lapisan Ektoderm
Lapisan terluar yang nantinya berkembang menjadi rambut, kulit, sistem
saraf, dan indra
 Lapisan Mesoderm
Berada ditengah yang nantinya berkembang menjadi otot, rangka, alat
reproduksi, alat peredaran darah, dan alat eksresi
 Lapisan Endoderm
Pada lapisan terdalam ini dapat berkembang menjadi alaat pencernaan dan
alat pernafasan. [6]
Referensi : [6] Irma, H., P. (2015). Embriologi Manusia. Makalah Biologi Reproduksi Universitas
Brawijaya. Hlm 12-13

7. Jelaskan Perkembangan manusia sewaktu pre natal (Bisa disertai gambar


atau vidio/sertakan alamat websitenya)
 Tahap Pertama Perkembangan Janin dalam Kandungan
Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan
biologis. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin
mulai bereaksi terhadap rangsangan-rangsangan dari luar. Secara biologis
kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi (pembuahan), yaitu
bersatunya sel telur (ovum,ova), dan sel laki-laki
(spermatozoa,spermatozoon). Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh
dan berkembang dalam rahim (organ reproduksi wanita).

 Proses Pembuahan
o Sekali dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur
menjadi masak dan bergerak pelan masuk kedalam rahim.
o Perjalan ini memakan waktu 3-7 hari, dan apabila dalam
perjalanan betemu dengan spermatozoa dan masuk melalui
dinding telur, maka sel benih akan melepaskan 23 bagian kecil
dari dirinya yang disebut kromosom
o Pada saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23 kromosom
o Kromosom ayah dan ibu lebur menjadi satu dan membentuk
bakal keturunan bagi anak
o Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang
membawa faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya yang
disebut gen.

 Lama masa prenatal


o Periode prenatal berlangsung selama 280 hari atau kurang
lebih 40 minggu yang dihitung mulai dari sesudah hari
pertama menstruasi terakhir.
o Hurlock (1993) mengatakan bahwa orang awam menghitung
kehamilan selama 9 bulan kalender.
o Bertentangan dengan itu, para ilmuwan menggunakan bulan
yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolak ukur. Ini bertepatan
dengan periode siklus menstruasi wania

Periode Prenatal
Berlangsung selama 10 bulan lunar (1 bulan lunar = 28 hari)
Hurlock (1992)
1) Periode Zigot Pembuahan sampai akhir minggu kedua
2) Periode Embrio Minggu kedua sampai akhir bulan kedua
3) Perioda Janin akhir bulan kedua sampai lahir
Monks, dkk (1998)
1) Fase Germinal sampai 2 minggu pertama
2) Fase Embrional sampai 8 minggu berikutnya
3) Fase Fetal minggu ke 8 sampai saat dilahirkan
Santrock (2002)
1) Periode Germinal 2 Minggu Pertama
2) Periode Embrionic 2-8 minggu setelah konsepsi
3) Periode Fetal 2 bulan setelah konsepsi sampai 7 bulan

Pertumbuhan Fetal pada Trisemester Pertama


(3 bulan pertama)

Pembuahan Hingga 4 Minggu 8 Minggu 12 Minggu


o Panjangnya kurang dari o Panjangnya kurang dari 1 o Panjangnya sekitar 3
1/10 inci inci inci dan beratnya
o Awal perkembangan o Wajah sudah berbentuk sekitar 1 0ns Dapat
susunan tulang belakang, dengan mata, telinga, menggerakkan lengan,
sistem syaraf, usus, mulut, dan pucuk gigi kaki, jari tangan, dan
jantung dan paru-paru yang belum sempurna jari kaki Sidik jari
o Kantung amniotis o Lengan dan kaki muncul Dapat
membungkus lapisan bergerak tersenyum,
dasar seluruh tubuh o Otak mulai terbentuk memberengut,
o Disebut ”telur” (ovum) Denyut jantung janin mengisap, dan
dapat dideteksi dengan menelan
ultrasound Disebut o Jenis kelamin dapat
dibedakan Dapat
”embrio” kencing
o Disebut ”fetus” (janin)

Pertumbuhan Fetal pada Trisemester Kedua


(3 bulan pertengahan)
16 Minggu 20 Minggu 24 Minggu
o Panjangnya sekitar 5,5 o Panjangnya 10 – 12 inci o Panjangnya 11 – 14 inci
inci dan beratnya 4 ons dan beratnya 0,5 – 1 dan beratnya 1 – 1,5
o Denyut jantung kuat pon pon
o Kulit tipis, tembus o Denyut jantung dapat o Kulit mengkerut dan
pandang didengar dengan tertutup dengan
o Rambut halus (lanugo) steteskop biasa lapisan pelindung
menutup tubuh o Mengisap ibu jari (vernix caseosa)
o Kuku jari tangan dan o Tersedak o Mata sudah terbuka

kuku jari kaki sudah o Rambut, bulu mata, alis o Mampu memegang
berbentuk Gerakan- mata muncul dengan kuat
gerakan terkoordinasi,
dapat berguling di
dalam cairan amniotis

Pertumbuhan Fetal pada Trisemester Ketiga


(3,5 bulan terakhir)
28 Minggu 32 Minggu 36-38 Minggu
o Panjangnya 14 – 17 inci o Panjangnya 16,5 – 18 o Panjangnya 19 inci dan
dan beratnya 2,5 – 3 inci dan beratnya 4 -5 beratnya 6 pon
ons pon o Kulit kurang mengkerut
o Bertambah lemak o Memiliki periode tidur Vernix caseosa tipis
tubuh dan bangun o Lanugo umumnya
o Sangat aktif o Berada dalam posisi hilang Kurang aktif
o Gerakan pernafasan lahir Tulang kepala o Memperoleh kekebalan
yang belum sempurna lembut dan lentur dari ibu
muncul o Zat besi disimpan di
dalam hati
Pengaruh Prenatal terhadap Tingkah Laku Postnatal

Faktor Lingkungan
1) Faktor Ekstern
o Sinar Rontgen
Sinar Rontgen dapat memengaruhi tingkah laku motorik, gerak
bebas, pembuangan, aktivitas, dan belajar diskriminatif. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan. Makin
banyak dosis penyinaran makin buruk akibatnya
o Pemakaian obat-obatan
Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau
thalidomid dapat mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun
1959 – 1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid
terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara minggu kelima dan
ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan
dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan
awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.

2) Ketegangan Emosional
Ketegangan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas
yang sangat mencolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil
mempunyai fetus yang paling aktif. Fetus yang aktif pada waktu dilahirkan
memiliki berat badan yang kurang serta menunjukkan masalah-masalah
makan.
o Menurut penelitian Stott, 1957, 1958 (dalam Monks, 1992)
menemukan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama
dapat menyebabkan gangguan sentral, misalnya mongolismus atau
down syndrome.
o Bila ketegangan psikis terjadi pada usia fetal, maka dapat terjadi
sindrom nafsu terhambat, yakni sedikit aktivitas, sedikit spontanitas,
pada umumnya terjadi suatu tingkah laku apatis.
3) Takhayul
Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh
tingkah laku orangtua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Bila sang ibu
mempercayai takhayul di kalangan masyarakat maka kondisi psikis dan
hormonal san ibu pun ikut terpengaruh.
Sikap Ibu
o Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan
akan diteruskan sesudah anak dilahirkan.
o Namun hasil penelitian Geissler di Jerman Timur dan Sears et al di Amerika (dalam
Monks, dkk., 1992) menunjukkan bahwa lebih dari 90% jumlah ibu yang semula
menolak, berubah mempunyai sikap yang positif terhadap anak sesudah dilahirkan.
o Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukkan bahwa ada perubahan sikap ibu
terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positip ke negatif, dan dari
sikap negatif ke positif, dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif,
yaitu sikap menerima terhadap anak yang dilahirkan
Implikasi pada Pendidikan
o Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik dan
membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-
bahaya selama kehamilan.
o Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini
gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan
selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.

Video perkembangan pada masa Prenatal


https://youtu.be/YbTtdGvzsWU

Sumber
https://www.coursehero.com/file/63120557/masa-pranatalnanang-egpdf/

Anda mungkin juga menyukai