Anda di halaman 1dari 29

Makromolekul dan Lipid

1. Polimer
2. Karbohidrat
3. Protein
4. lemak
Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan makromolekul
yang disebut polimer. Apa sebenarnya yang dimaksud
dengan polimer? Bagaimana cara membuatnya? Apakah
kegunaannya?
Polimer
Makromolekul yang tersusun atas monomer-monomer.

1. Penggolongan Polimer
a. Berdasarkan Asal Polimer
1. Polimer Alam, terdapat di alam/makhluk hidup
Contoh: selulosa, jaring laba-laba, & poliisoprena.
2. Polimer Sintetik, terbentuk dari hasil-hasil reaksi kimia
Contoh: polietilena(PE), PVC, & teflon.
b. Berdasarkan Jenis Monomer

1) Homopolimer
Homopolimer, satu macam monomer.
Contoh: PVC & teflon.

– M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 –

M = monomer

2) Kopolimer
Kopolimer, lebih dari satu monomer.
Contoh: PET & bakelit.
a) Kopolimer bergantian
Monomer berbeda yang bergantian secara teratur.
– M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – M2 –
M1 dan M2 menunjukkan monomer yang berbeda.
b) Kopolimer blok
Monomer dalam jumlah tertentu tersusun secara teratur.
– M1 – M1 – M2 – M2 – M1 – M1 – M2 – M2 –
c) Kopolimer bercabang
Tersusun dari monomer sejenis dan monomer lain
yang terikat sebagai cabang.
– M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 –
I I I I I I
M2 M2 M2 M2 M2 M2
I I I I
M2 M2 M2 M2
d) Kopolimer tidak beraturan
Monomer berbeda dan terikat tidak beraturan.
– M1 – M2 – M1 – M1 – M2 – M2 – M1 – M2 –
c. Berdasarkan Sifat Polimer
1) Termoplastik, melunak jika terkena panas, mengeras
setelah dingin. Contoh: plastik PE, PP, dan PVC.
2) Termoset, tetap keras ketika terkena panas.
Contoh: bakelit.
d. Berdasarkan Kegunaan
1) Polimer untuk makanan
Contoh: protein, lemak, dan karbohidrat.
2) Polimer untuk kemasan minuman dan makanan
Contoh: plastik PP dan plastik LDPE.
3) Polimer untuk peralatan elektronik, mobil, dan mainan anak.
Contoh: plastik HDPE dan plastik PP.
4) Polimer untuk bahan bangunan
Contoh: plastik PVC.
5) Polimer untuk peralatan rumah tangga
Contoh: teflon dan bakelit.
2. Pembentukan Polimer
a. Polimerisasi Adisi
Penggabungan monomer-monomer yang memiliki
ikatan rangkap dua (alkena).

n C=C C- C

Alkena (monomer) Polialkena (Polimer)

Contoh: Pembentukan teflon dan akrilik.


b. Polimerisasi Kondensasi
Penggabungan monomer-monomer dengan melepas
molekul sederhana, seperti H2O, NH3, dan HCl.
Reaksi polimerisasi kondensasi:

H – M – OH + H – M – O + …. → [H – M – M … M – M – OH] + H2O*

M = monomer Polimer

Contoh: Pembentukan protein dan plastik PET.


Kegunaan dan Dampak Polimer

Kegunaan Dampak
a. Plastik yang tidak terurai
mencemari lingkungan.
b. Menghambat pertumbuhan
tanaman.
c. Mengurangi kesuburan tanah.
d. Membahayakan kesehatan
(karsinogenik).
Karbohidrat

Karbohidrat (sakarida): senyawa yang tersusun atas unsur C, H, dan O.


Rumus molekul: Cn(H2O)m , dengan n dan m boleh sama atau berbeda.

Klasifikasi Karbohidrat

1. Monosakarida
Rasanya manis: fruktosa > glukosa > galaktosa. Larut dalam air.
2. Oligosakarida
Rasanya manis: sakarosa > maltosa > laktosa. Larut dalam air.

3. Polisakarida
Rasanya tawar. Tidak larut dalam air.
1. Monosakarida
ALDOSA KETOSA
1. Mempunyai satu gugus aldehid 1. Mempunyai satu gugus keton
(– CHO) dan beberapa gugus (C=O) dan beberapa gugus
hidroksil (– OH). hidroksil (– OH).
2. Untuk n = 3 disebut aldotriosa. 2. Untuk n = 3 disebut ketotriosa.
3. Semuanya bersifat optis-aktif. 3. Ada satu senyawa yang tidak
bersifat optis aktif.
4. Σ atom C asimetris = 4. Σ atom C asimetris =
Σ atom C total – 2 Σ atom C total – 3
5. Contoh: glukosa, galaktosa. 5. Contoh: fruktosa.
CH2OH
O
O HOCH2 OH
H H
H
OH H OH H H OH CH2OH
OH

H OH OH H

D – fruktosa
D – glukosa CH2OH
O
OH OH
H
OH H H
H

H OH

D– galaktosa
Perputaran Monosakarida
• Isomer Optis
Terjadi jika ada C asimetris sehingga dapat memutar bidang polarisasi.
Perputaran ditentukan oleh posisi gugus –OH yang terikat pada atom C
asimetris dengan nomor terbesar.
• Enansiomer: kedua isomer optis sama.
• Diastereoisomer: kedua isomer optis berbeda.

O Cermin O
II II
1C – H 1C – H
I I
D – glukosa H – 2C – OH HO – 2C – H L – glukosa
I I
HO – 3C – H H – 3C – OH
I I
H – 4C – OH HO – 4C – H
I I
H – 5C – OH HO – 5C – H
I I
6CH2OH 6CH2OH
Struktur Cincin Haworth
Piranosa: cincin segienam dan Furanosa: cincin segilima
α: posisi gugus –OH ke bawah dan β: posisi gugus –OH ke atas

Anomer: isomer α dan β

Gambar Struktur Haworth karbohidrat


2. Oligosakarida
a. Senyawa Oligosakarida
1) Sukrosa (fruktosa + glukosa)
2) Laktosa (glukosa + galaktosa)
3) Maltosa (glukosa + glukosa dengan ikatanαglikosida)
4) Selobiosa (glukosa + glukosa dengan ikatanβglikosida)
5) Rafinosa (galaktosa + glukosa + fruktosa)
6) Stakiosa (2 galaktosa + 1 glukosa + 1 fruktosa)
7) Verbaskosa (3 galaktosa + 1 glukosa + 1 fruktosa)

b. Sifat Pereduksi Oligosakarida


Tidak semua dapat mereduksi pereaksi Fehling & Tollens.
Gula pereduksi: maltosa, laktosa, selobiosa.
Gula nonpereduksi: sukrosa, rafinosa, stakiosa, verbaskosa
3. Polisakarida
a. Amilum
Polimer glukosa dengan
ikatanα glikosida. Hidrolisis
akhir amilum hasilkan
glukosa.

b. Selulosa
Polimer glukosa dengan
ikatanβ glikosida. Hidrolisis
menggunakan enzim
selulose.

c. Glikogen
Polisakarida bercabang dari
D-glukosa
Uji Karbohidrat
a.Uji Molisch : Uji umum untuk semua karbohidrat, terbentuk dua lapis cairan
merah - ungu
b. Uji Polisakarida (uji IODIN)
: adanya polisakarida (biru) : Glikogen (merah cokelat)
: Dekstrin (merah anggur) : Selulosa (cokelat)

c. Uji Gula Pereduksi


Golongan Ketosa tidak bereaksi dengan pereaksi Fehling & Tollens.
Gula pereduksi: semua monosakarida, maltosa, & laktosa.
Gula nonpereduksi: sukrosa & semua polisakarida.
1. Pereaksi Fehling + Benedict

2. Reaksi Tollens
Kegunaan Karbohidrat

Glukosa Fruktosa Sukrosa

Selulosa Laktosa
Asam Amino dan Protein

1. Asam Amino
a. Struktur Asam Amino

b. Penggolongan Asam Amino


1. Asam amino esensial, diperlukan oleh tubuh
tetapi tidak bisa disintesis oleh tubuh.
Contoh: Lisin, Valin, Isoleusin, Triptopan.
2. Asam amino nonesensial, tidak harus ada
dalam makanan karena bisa disintesis oleh
tubuh.
Contoh: Glysin, Alanin, Asam glutamat, Tirosin.
Sifat Asam Amino

1. Amfoter
Dapat bereaksi dengan
asam/basa. Sifat dominan
ditentukan oleh jumlah gugus
karboksil/amina yang terikat.

2. Ion Zwitter (Ion Dipolar)


Molekul netral yang memiliki
muatan positif dan muatan
negatif.

3. Optis Aktif
Hanya glisin yang tidak optis
aktif .
2. Protein
• Struktur Protein

• Klasifikasi
Protein

* Struktur sekunder berbentuk α heliks & lembaran β


• Denaturasi protein, perubahan struktur protein akibat
pemanasan, suhu tinggi, & pH ekstrim. Hanya struktur
primer yang bertahan.
Penggolongan Protein
a. Berdasarkan Bentuknya
1. Protein globular (menggulung), contoh: lapisan luar kuku
dan rambut.
2. Protein serat, contoh: enzim, antibodi, dan ribosom.
b. Berdasarkan Fungsinya
Enzim, protein transpor, protein cadangan, protein
kontraktil, protein struktural, protein pelindung, dan hormon.
c. Berdasarkan Asalnya
1. Protein nabati, contoh: tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
2. Protein hewani, contoh: daging, susu, dan telur.
d. Berdasarkan Monomernya
1. Protein sederhana, contoh: albumin, globulin, dan histon.
2. Protein konjugasi, contoh: lipoprotein, nukleoprotein, dan
glikoprotein.
Uji Protein
1. Uji Biuret
Untuk mengetahui adanya ikatan peptida.
Protein + NaOH + CuSO4 encer warna ungu

2. Uji Xantoprotein
Untuk menunjukkan adanya gugus benzena, seperti
fenilalanin dan triptofan.
panas
Protein + HNO3 pekat endapan putih endapan kuning

3. Uji Millon
Untuk mengetahui adanya gugus fenol, seperti tirosin.
Protein + pereaksi Millon endapan putih panas endapan merah
4. Uji Belerang
Untuk mengetahui adanya gugus belerang, seperti sistein.
(Protein + NaOH pekat) dipanaskan + (CH3COO)2Pb PbS(hitam)
Lipid

a. Trigliserida (TAG)
• Ester asam lemak dan gliserol.
• Sumber makanan: lemak daging, minyak kelapa, & biji rami.
• Sifat: nonpolar, sukar larut dalam air.

Reaksi pembentukan TAG


Penggolongan Trigliserida

Lemak Minyak
1. Wujudnya padat. 1. Wujudnya cair.
2. Tidak dapat diadisi. 2. Dapat diadisi.
3. Asam lemak jenuh (contoh: 3. Asam lemak tak jenuh
asam palmitat & asam (contoh: asam oleat & asam
stearat). linoleat).
4. Ikatan tunggal. 4. Ikatan rangkap.
5. Umumnya hewani. 5. Umumnya nabati.
• Tata Nama
1. Kata gliseril + nama asam lemak.
2. Jika R1 = R2 = R3 maka penamaan diberi awalan tri.

• Fungsi TAG
a. Sumber nutrisi dan energi.
b. Pelindung tubuh.
c. Isolator panas.
d. Membantu transpor dan absorpsi vitamin larut dalam lemak.
b. Fosfolipid
• Sumber makanan: kuning telur dan hati.
• Contoh: fosfatidilkolin dan
fosfatidiletanolamin
• Sifat
Gugus asam lemak: nonpolar
Gugus fosfat: polar
• Fungsi
a. Fosfolipid: pengangkut zat menuju
membran sel.
b. Lesitin: pengemulsi.
c. Sefalin: pembentuk tromboplastin.
c. Steroid
• Struktur dasar terdiri atas 17 atom C berbentuk empat buah
cincin.

Steroid Kolesterol
• Sumber makanan: kuning telur, hati, & udang.
• Fungsi
a. Kolesterol: pengangkut lemak dalam tubuh.
b. Testosteron: hormon kelamin.
c. Dehidroksikolesterol & ergosterol: provitamin D.
d. Asam Nukleat
• Polimer dari nukleotida.
• Jenis asam nukleat
1. DNA (Deoxy Ribonucleic Acid), berhubungan erat
dengan pengendali faktor-faktor keturunan dan
sintesis protein.
2. RNA (Ribo Nucleic Acid), berhubungan dengan
sintesis protein.
• Struktur kimia
DNA RNA

1. Gula Deoksiribosa. 1. Gula ribosa.


2. Fosfat. 2. Fosfat.
3. Basa: Adenin, Guanin, Urasil, 3. Basa: Adenin, Guanin, Timin,
Sitosin. Sitosin.
4. Rantai double heliks. 4. Rantai single heliks.

Anda mungkin juga menyukai