Anda di halaman 1dari 22

KIMIA TERAPAN

DASAR BIOKIMIA DAN MENJELASKAN TENTANG


KIMIA ORGANIK

Kelompok 8.
Nadia Fajrianti 20075148
Wulan Ramayani 20075039
Mitra Ramadhani 20075076
Kiki Khairani 20075068
Ririn Octarita 19075240

DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH : WERIA


Dasar Biokimia
Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya
kehidupan) dan kimia. Biokimia dapat diartikan sebagai
ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari
kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk
hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.
KONSEP DASAR
Kimia BIOKIMIA Biologi
Hubungan Struktur, Fungsi, Makhluk Hidup
Reaksi-Reaksi Pertumbuhan,
Reproduksi

Biokimia
Organisme, Reaksi Kimia

Biomolekul MineraL

Karbohidrat Protein Lemak Asam Nukleat


1. KARBOHIDRAT

 Sumber : Beras, Gandum, jagung, kentang,


ubi, dll.
 Struktur :
 Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O)

6
CH2 OH  Monomer : C6H12O6 6
1
O CH2OH
5 HOCH2
H O H
: Monosakarida 5
4
OH
H H
1 H OH2
HO 3 2 OH
H 4 3 OH
 (Glukosa, Galaktosa dan Fruktosa).
H OH H

OH
α-D-Glukosa
 Dimerisasi: Ikatan Glikosida : Disakarida
 (Maltosa, laktosa, dan Sukrosa)

CH2OH
O H O OH
H
CH
H 2OH H
OH H OH H
HO O H
H OH H OH

 (α -D-glukopiranosil -D-glukopiranosa)
 Polimerisasi : Polimerisasi Kondensasi : Polimer
 (Amilosa, Amilopektin, Glikogen dan Selulosa)
 Sifat :
 Monosakarida: Serbuk putih berasa manis, Mutarotasi ,
Pereduksi

 Disakarida : Berasa manis, inversi (Sukrosa),


tidak mereduksi ion Cu+2.

 Polisakarida : Serbuk putih, larut dalam air (bervariasi),


 tidak manis,
 Dengan pereaksi Iodium menghasilkan warna :
 Biru : Amilosa
 Ungu / merah lembayung : Amilopektin
 Merah : Glikogen
Protein
 Sumber : Daging, susu, putih telur, biji-bijian, dll.
 Struktur :

R-CH-COOH

|
NH2

 HO-CH2-CH-COOH+HS-CH2-CH-COOH →HO-CH2-CH-C - NH-CH-COOH
  | │ │ ║ │
NH2 NH2 NH2 O SH
 ikatan peptida
Serin (ser) Sistein Ser-Cys (dipeptida)
(Cys) (Seril-sistein)

Reaksi pembentukan dipeptida


 Sifat Protein:
 R-CH-COO-
 |
 NH3+
 (zwitterion) Amfoter
 pH Isolistrik
 Gugus R non polar : alanin,
isoleusin,leusin,metionin,fenilalanin,prolin, triptofan dan valin.
 Gugus R polar, tetapi tidak bermuatan: aspargin,
sistein,glutamine,glisin,serin,treonin, tirosin.
 Gugus R bermuatan negatip : Asam aspartat, asam
glutamate
 Gugus R bermuatan positip : Arginin, histidin, lisin.
 Sifat Protein:
 Globular : Larut dalam air
 Serat : Tidak Larut dalam air
 Hirarki Struktur protein:
 Struktur Primer, Sukunder,Tersier dan Kuartener
 Struktur tersier :
 Tiga dimensi , aktifitas protein

 Kegunaan Protein:
 Biokatalis, Transport, Pelindung, Kontraktil, Penyimpan
makanan, Pertahanan, Penyangga.
LEMAK

 Struktur :
R1 COO CH3(CH2)14COOH
C H2 R2 Asam Palmitat
COO CH R3
C O O C H2

CH3(CH2)5 CH=CH(CH2)7COOH

Asam Palmitoleat
Sifat Lemak:
 Larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform dan
benzena
 Tidak larut dalam air
 T kamar, lemak hewan berbentuk padat, lemak tumbuhan berbentuk cair
 Mudah teroksidasi, menimbulkan ketengikan
 Ketidak jenuhan asam lemak dapat ditentukan oleh bilangan Iod,
bilangan peroksida
 Dapat terhidrolisis dalam suasana basa/asam
 Dengan basa membentuk sabun
 Kegunaan Lemak:
 Cadangan makanan, pelindung tubuh, pelindung sel,
pembangun dinding sel, pembangun membran,
mempertahankan suhu tubuh
Asam Nukleat  Nukleoprotein

Protein Asam Nukleat

Nukleotida

Nukleosida Asam Fosfat

Basa purin/ Ribosa/pentosa


pirimidin
Sifat Asam Nukleat

 Dapat membentuk ikatan fosfodiester menghasilkan


struktur primer

 Basa-basa N dari satu untai membentuk ikatan hidrogen


dengan untai lain, menghasilkan struktur sekunder,
pasangannya adalah A-T ; G-C.
 Kegunaan Asam Nukleat:
 Pembawa informasi genetik (sifat turunan)
 Material dalam biosintesis protein
 Dapat direkayasa menghasilkan protein sesuai dengan yang
kita inginkan
Struktur Asam Nukleat:

 Terdiri dari 3 Bagian:


 Gula ribosa, Basa Nitrogen terikat pada C1 ribosa dan gugus fosfat terikat
pada C5 ribosa.

Basa nitrogen:
 Turunan Purin: adenin dan guanin
 Turunan Pirimidin : Timin dan sitosin

 Bila C2 ribosa mengikat H : Struktur DNA (Asam deoksi ribonukleat)


 Dan bila C2 ribosa mengikat OH : Struktur RNA (Asam ribonukleat)

 Polimerisasi asam nukleat menghasilkan polimer asam nukleat gen


 Ikatan antara C3 ribosa dengan gugus fosfat menghasilkan ikatan
fosfodiester
Kimia Organik
Kimia organik adalah percabangan
studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur,
sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa
organik. Senyawa organik dibangun terutama
oleh karbon dan hidrogen, dan dapat
mengandung unsur-unsur lain
seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan
 belerang
Struktur dari molekul metana: ikatan hidrokarbon yang paling sederhana.
Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua
senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, tetapi telah dibuktikan bahwa ada
beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung
pada kimia anorganik;
contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam
transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan
campuran dari senyama organik maupun anorganik. Contoh lainnya
adalah larutan HCl, larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang
hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl
untuk mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik.
Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan
dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak
mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam,
karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada
senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik
misalnya metan dan turunannya.
KESIMPULAN
Tujuan utama mempelajari biokimia adalah untuk mendapatkan pemahaman yang
komprehensif pada tataran molekuler, tentang berbagai proses kimia yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Dengan demikian dapat pula
dipahami apabila biokimia juga memiliki ketumpang-tindihan yang cukup besar
dengan fisiologi, sebab fisiologi mempelajari berbagai proses dalam tubuh
makhluk hidup, yang pada tataran molekuler tentu saja merupakan cakupan
biokimia.
KESIMPULAN
Ada banyak sekali penerapan kimia organik dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah
pada bidang makanan, obat-obatan, bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum, dan lain
sebagainya.
Beberapa contoh senyawa organik lain yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari
adalah hidrokarbon alifatik (bensin, parafin, gas metana, gas asetilena dan sebagainya),
senyawa aromatik (benzena, piridin, fenol, anilin, dan tiofen dan sebagainya), alkohol,
aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai