NRP : 3316100083
KELAS : KIMIA LINGKUNGAN II (C)
A. KARBOHIDRAT
Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon‘, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani,
sákcharon, berarti “gula“) adalah segolongan besarsenyawa organik yang paling melimpah
di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan
dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur).
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton dengan
rumus empirik (CH2)n atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosforus, atau sulfur.
Biodegradasi Senyawa Karbohidrat
Biodegradasi senyawa karbohidrat secara anaerob melalui beberapa tahap yaitu tahap
pembentukan asam dan tahap pembentukan metan.
a) Tahap pembentukan asam merupakan tahap penguraian senyawa karbohidrat menjadi
asam lemak volatil seperti asam asetat, asam propionat, asam butirat, dan gas berupa
CO2 dan H2.
b) Tahap pembentukan metan merupakan tahap konversi asam asetat menjadi gas metana
serta CO2 dan H2 menjadi gas metan.
6. Jalur Glukosa-Etanol
Jalur reaksi 2-3-4-11 dengan persamaan reaksi
C6H12O6 + 2H2O 2C2H5OH + 2HCO3- + 2H+
Penggoongan Karbohidrat
Kabohidrat digolongkan sebagai
a) Monosakarida atau gula ( satu unit aldehida atau keton );
Monosakarida atau gula sederhana memiliki satu unit aldehida atau keton. Golongan
ini juga mempunyai sedikitnya satu atom karbon asimetrik dan karenanya terdapat
dalam bentuk stereoisomer. Gula yang paling banyak terdapat alam, seperti ribosa,
glukosa, fruktosa, dan manosa, adalah rangkaian gula D. Gula sederhana dengan 5
atau lebih atom karbon dapat berada dalam bentuk cicin-tertutup hemiasetal, sebagai
furanosa (cicin beranggota lima) atau p iranosa (cicin beranggota enam). Furanosa
dan piranosa terdapat dalam bentuk anomer α dan β, yang dapat saling bertukar
dalam proses mutarotasi. Gula yang dapat saling bertukar dalam proses mutarotasi.
Gula yang dapat mereduksi senyawa oksidator disebut gula pereduksi.
Monosakarida dapat berupa aldosa atau katosa. Golongan aldosa mempunyai satu
gugus aldehid (-CHO) dan beberapa gugus hidroksil (-OH), sedangkan glukosa
ketosa mempunyai satu gugus keton (-CO-) dan beberapa gugus hidroksil.
b) Disakarida ( dua unit monosakarida );
Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan
kovalen. Hidrolisis disakarida :
Maltosa 2 glukosa
Sukrosa glukosa + fruktosa
Laktosa glukosa + galaktosa
c) Polisakarida, molekul besar linear atau bercabang yang mengandung banyak unit
monosakarida.
B. PROTEIN
Pengertian Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer–monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul proteinmengandung karbon, hidrogen, oksigen,nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika
berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil.
Biodegradasi Senyawa Protein
Biodegradasi senyawa protein secara anaerob meliputi 2 tahap yaitu tahap pembetuk asam
dan tahap pembentuk metan.
a) Tahap pembentukan asam merupakan tahap biodegradasi senyawa protein menjadi
asam lemak volatil seperti asam asetat, asam propionat, asam butirat, dan gas berupa
CO2 dan H2.
b) Tahap pembentukan metan merupakan tahap konversi asam asetat menjadi gas metana
serta CO2 dan H2 menjadi gas metan.
6. Jalur CO2/H2-metan
Jalur reaksi 6 dengan persamaan reaksi
2CO2 + 2H2 CH4 + CO2
Pembagian Protein
a) Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :
i. Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin.
Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein
bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis
yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan
protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh
darah) dan jaringan elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku.
Miosin merupakan protein utama serat otot.
ii. Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam
larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan
hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi
tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan
pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
iii. Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam
amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting
DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat
dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat
melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu.
Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan
hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan
seng.
b) Menurut kelarutannya, protein dibagi menjadi :
1. Albumin
2. Globulin
3. Plolamin/Gliadin
4. Protamin
Secara skematis, siklus biodegradasi senyawa minyak dan lemak sebagai berikut
Jalur reaksi dalam diagram secara rinci sebagai berikut:
6. Jalur CO2/H2-metan
Jalur reaksi 7 dengan persamaan reaksi
2CO2 + 2H2 CH4 + CO2
Pembagian Lemak
Adapun pembagian dari lemak yaitu:
Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada
rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zag yang dapat
cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya
berwujud padat. Misalnya:
Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H
Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H
Asam stearat, CH3(CH2)16CO2H
Asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan
rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua
tidak lazim, terutama terdapat pada minyak nabati, minyak ini disebut
poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya:
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2)7CO2H (asam linolenat)
Selain itu, ada pula pembagian lemak yakni:
Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari
trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid (komponen pembentuk struktur
dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan),
fosfatid (dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
kuning telur, otak, dan urat saraf), dan lipoprotein.
Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut
vitamin D.