Anda di halaman 1dari 23

BAB I

BIOLOGI SEL & BIOLOGI MOLEKULER

A. MAKROMOLEKUL
1. Karbohidrat
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H,
1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang
berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 +
H2O yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis,
sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung
tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang
melalui proses metabolisme.

Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber
karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung,
kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll.

Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling


banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa :
(C6H10O5)n
a. Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh
larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa
(C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa

b. Disakarida
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga
terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida antara lain
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2) maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)

c. Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida
yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari
lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
1) Macam-macam polisakarida
a) Amilum/tepung
Rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan amilosa (15 – 20%) :
helix, tidak bercabang
 amilopektin (80 – 85%) : bercabang
 terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
 simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
 tes iod : biru
 ikatan c1-4 : lurus
 ikatan c1-6 : titik percabangan
b) Glikogen
 simpanan polisakarida binatang
 glukosan (rantai a) - rantai cabang banyak
 iod tes : merah
c) Inulin
 pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
 fruktosan
 larut air hangat
 dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
 tes iod negatif
d) Dekstrin dari hidrolisis pati
e) Selulosa (serat tumbuhan)
 konstituen utama framework tumbuhan
 tidak larut air - terdiri dari unit b
 tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan
beta tidak ada) - usus ruminantia, herbivora ada
mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat
sebagai sumber karbohidrat.
f) Khitin (polisakarida invertebrata)
g) Glikosaminoglikan
 karbohidrat kompleks
 merupakan (+asam uronat, amina)
 penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
 contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
h) Glikoprotein

2. Lipid
a. Lemak
Lemak adalah molekul besar yang tersusun atas 2 molekul yang lebih
kecil yaitu asam lemak dan gliserol. Gliserol adalah alkohol yang terdiri dari 3
atom karbon dengan setiap atom karbon mengikat gugus hidroksil. Sedangkan
asam lemak memiliki rantai karbon panjang, biasanya 16 sampai 18, dengan
gugus karboksil pada ujungnya.
b. Fosfolipid
Molekul yang mirip lemak tetapi
memiliki 2 ekor asam lemak.
Phospolipid pada bagian kepala terdiri
dari gugu posfat yang senang akan air
(hidrofilik), sedangkan bagian ekornya
yang terdiri dari lemak adalah bagaian
yang tidak suka air (hidrofobik).

Gambar posfolipid
c. Steroid
Steroid adalah lipid yang dicirikan dengan rangka karbon dengan
gabungan empat cincin karbon. Contoh steroid yang penting adalah kolesterol
yang menjadi komponen penting pada sel hewan dan macam-macam hormon.
3. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

a. Asam amino
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH2). Struktur asam amino secara
umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2),
gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari
residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu
asam amino dengan asam amino lainnya.

Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan


penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung
dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα
ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Fungsi biologi asam amino :

1. Penyusun protein, termasuk enzim.


2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme
(terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi
enzimatik (kofaktor).
4.
b. Polipeptida
Polipeptida dibetuk oleh asam amino yang berikatan satu sama lain
melalui ikatan peptida. Dua asam amino berikatan melalui reaksi kondensasi
antara gugus COOH (karboksil) dengan gugug NH2 (amonia)

Gambar asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida

4. Asam nukleat
a. Asam deoksiribonuleotida (ADN)
1) Struktur DNA
Nukleotida terdiri dari:
a. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa")
b. Satu molekul fosfat
c. Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Purin: Adenin (A) dan Guanin (G)
2) Pirimidin: sitosin (C) dan Timin (T)

Gambar Struktur DNA


 Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut "nukleosida"
ketentuan chargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T dan S/G
selalu mendekati satu.
 Watson dan Crick berpendapat bahwa struktur DNA “double helix”
hanya dapat stabil, apabila basa adenin dari satu pita berpasangan
dengan basa timin dari pita pasangannya, dan basa sitosin
berpasangan dengan basa guanin. Pasangan adenin dan timin
dihubungkan oleh 2 atom H, sedangkan basa sitosin dan guanin
dihubungkan dengan 3 atom H.
 Sebuah nukleotida selalu memiliki ujung 3’ – OH dan 5’P, sehingga
dalam “double helix” menurut model Watson-Crick terdapat satu buah
pita dengan arah 3’→ 5’, sedangkan pita pasangannya 5’→ 3’.

Gambar rumus bangun kimia basa nitrogen, nukleotida


2) Asam ribonuleotida (ARN)
a) Struktur ARN
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal
polinukleotida. Tiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu
gula 5 karbon (ribosa), basa nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang
sama dengan DNA sedangkan pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan
urasil, dan gugus fosfat.

Gambar . Struktur RNA


(www-math.mit.edu)

Basa purin dan pirimidin berikatan dengan gula ribosa membentuk


nukleosida atau ribonukleosida. Ribonukleosida yang berikatan
dengan gugus fosfat membentuk nukleotida atau ribonukleotida.

b) Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu:
 RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (mRNA). Terdapat
di dalam inti sel (nukleus). Berfungsi untuk membawa pesan
atau kode genetik (kodon) dari kromosom yang ada di inti ke
sitoplasma.
 RNA pemindah (RNAp) atau transfer RNA (tRNA). Terdapat
di dalam sitoplasma. RNA p berfungsi untuk mengikat asam
amino yang terdapat di dalam sitoplasma, kemudian
membawanya ke ribosom.

Gambar . Struktur RNA transfer


(Campbell, 2000)

 RNA ribosom (RNAr) atau ribosome RNA (rRNA). Terdapat


di dalam ribosom. Berfungsi untuk mensintesis protein dengan
menggunakan basa asam amino, yang menghasilkan
polipeptida.

B. REPLIKASI DNA
1. Proses replikasi DNA
Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang
sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan terjadinya replikasi
DNA melalui tiga model, diantarannya:
a. Semikonservatif. Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru
disintesis pada masing-masing rantai DNA lama.
b. Konservatif. Rantai ganda DNA lama tidak berubah. Berfungsi sebagai cetakan
buat DNA baru.
c. Dispersif. Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai
cetakan DNA baru. Sehingga DNA lama dan baru tersebar.
Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang
paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku
bagai organisme prokariotik maupun eukariotik.
C. SINTESIS PROTEIN (TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI)
1. Tahapan sintesis protein
a. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya disebut rantai
antisense. Terjadi di dalam inti sel.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1) Inisiasi (permulaan). Transkripsi diawali oleh promoter, yaitu daerah
DNA tempat RNA polimerase melekat. Promoter mencakup titik awal
transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang nukleotida di depan
titik awal tersebut. Fungsi promoter selain menentukan di mana transkripsi
dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai ganda DNA yang
digunakan sebagai cetakan.

2) Elongasi (pemanjangan). Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA,


pilinan rantai ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10-
20 basa DNA. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung
3’ dari molekul RNA yang dibentuk di sepanjang rantai ganda DNA.
Setelah sintesis RNA berlangsung, rantai ganda DNA akan terbetuk
kembali dan RNA baru akan terlepas dari cetakannya.

3) Terminasi (pengakhiran). Transkripsi berlangsung hingga RNA


polimerase mentranskripsi urutan DNA yang dinamakan terminator.
Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi untuk mengakhiri
proses transkripsi. Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat RNA
polimerase mencapai titik terminasi. Pada eukariotik, RNA polimerase
terus melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida, RNA yang telah terbentuk
terlepas dari enzim tersebut.
b. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan
proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Kode
genetik tersebut berupa kodon di sepanjang molekul RNAd, sebagai
penterjemaahnya RNAt. RNAt membawa asam amino dari stoplasma ke
ribosom.
1) Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya
yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang
disebut antikodon. Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang
ditranslasi sebagai asam amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin
mempunyai antikodon AAA yang komplemen dengan UUU agar terjadi
reaksi penambahan fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya.
2) RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam amino
yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt
dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-tRNA
synthetase).
3) Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon
RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan
subunit kecil yang dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul
RNAt.

Tahap Transalasi ada tiga yaitu:


 Inisiasi. Terjadi dengan adanya RNAd, RNAt dan dua subunit
ribosom. Pertama-tama subunit kecil ribosom melekat pada tempat
tertentu diujung 5’ dari RNAd. Pada RNAd terdapat kodon “start”
AUG, yang memberikan tanda dimulainnya proses translasi. RNAt
inisiator membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi
AUG.

Gambar. Inisiasi Translasi

 Elongasi. Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan


satu persatu pada asam amino pertama (metionin). Kodon RNAd pada
ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul
RNAt yang komplemen dengannya. RNAr dari subunit besar
berperan sebgai enzim, yang berfungsi mengkatalisis pempentukan
ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke
asam amino yang baru tiba. Polipeptida memisahkan diri dari RNAt
tempat perlekatan semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya
berikatan dengan asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru
masuk. Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap
berikatan dengan kodon RNAt. RNAd bergerak bersama-sama
dengan antikodon ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan
ditranslasi. Disamping itu, RNAt sekarang tanpa asam amino karena
telah diikat pada polipeptida yang telah memanjang. Selanjutnya
RNAt keluar dari ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang
disediakan oleh hidrolisis GTP.

Gambar Elongasi Translasi

 Terminasi. Elongasi berlanjut sampai ribosom mencapai kodon stop.


Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop
tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai tanda
untuk menghentikan proses translasi dan berakhir pula proses sintesis
protein.

Gambar Terminasi translasi


D. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL

Struktur Fungsi Prokariota tumbuhan Hewan


Permukaan sel
Dinding sel Perlindungan Ada Ada Tidak ada
Membran Mengisolasi komponen dalam Ada Ada Ada
plasma sel dengan lingkungan;
mengatur pergerakan materi
dari danke dalam sel;
memungkinkan komunikasi
dengan sel lain
Komponen genetik
Materi genetik Mengkodekan informasi yang DNA DNA DNA
diperlukan untuk membangun
sel dan mengendalikan
aktivitas seluler
Kromosom Mengandung dan Tunggal, Banyak ,lin Banyak,
mengendalikan penggunaan sirkuler, ear dengan linear,
DNA tidak ada protein dengan
protein protein
Inti sel Struktur yang mengandung Ada Ada Ada
kromosom

Membran sel Melapisi inti sel, mengatur Tidak ada Ada Ada
pergerakan materi dari dan ke
dalam inti sel
Nukleolus Mensintesis ribosom Tidak ada Ada Ada

Struktur sitoplasma
Mitokondria Menghasilkan energi melalui Tidak ada Ada Ada
metabolisme aerob

Kloroplas Menjalankan fotosintesis Tidak Ada Ada Tidak ada

Ribosom Tempat sintesis protein Ada Ada Ada

Retikulum Mensintesis komponen Tidak ada Ada Ada


endoplasma membran dan lipid
Kompleks golgi Memodifikasi dan Tidak ada Ada Ada
membentuk paket protein dan
lipid; mensintesis karbohidrat
Lisosom Mengandung enzim Tidak ada Ada Ada
pencernaan intraseluler
Plastida Menyimpan makanan dan Tidak ada Ada Tidak ada
pigmen
Vakuola tengah Mengandung sisa air dan Tidak ada Ada Tidak ada
metabolisme, memberi
tekanan turgor untuk
mendukung sel
Vesikel dan Mengandung makanan yang Tidak ada Ada Ada
vakuola diperoleh dengan proses (beberapa)
fagositosis, mengandung
produk yang akan dibuang
keluar sel

Sitoskeleton Memberikan bentuk dan Tidak ada Ada Ada


mendukung struktur sel,
memposisikan dan
menggerakkan bagian-bagian
sel
Sentriol Mensisntesis mikrotubul silia Tidak ada Tidak ada Ada
dan flagela, dapat (umumnya)
menghasilkan gelendong
(spindel) pada sel hewan
Silia dan flagela Menggerakkan sel pada Tidak ada Tidak ada Ada
cairan atau menggerakkan (umumnya)
cairan melewati permukaan
sel
Sumber : Bahan ajar Persiapan OSN edisi keempat

E. MACAM-MACAM SEL DAN FUNGSINYA

Gambar sel hewan


Gambar sel tumbuhan

Gambar sel prokariotik (bakteri)


F. TRANSPOR MATERI MELALUI MEMBRAN
1. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara
spontan ketika ada perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah
tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi
zat tersebut. Artinya, semakin tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan
difusi zat tersebut. Difusi terdiri atas 3 jenis yaitu difusi sederhana, difusi
terfasilitasi dengan saluran protein dan difusi terfasilitasi dengan protein
pembawa

2. Osmosis
Secara luas, proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut
melewati sebuah membran semipermeabel. Masuknya air ini dapat menyebabkan
tekanan air yang disebut tekanan osmotik. Pada sel tanaman disebut tekanan
turgor.

Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada
osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik. Suatu larutan dikatakan
hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi pelarutnya (misalnya air). larutan bersifat hipotonik karena memiliki
konsentrasi zat terlarut lebih kecil bila dibandingkan dnegan konsentrasi
pelarutnya . Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan
larutan pembanding.

. Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari


larutan hipotonis menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi
zat terlarut kedua larutan seimbang (isotonik).

Gambar peristiwa osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan


Perisitiwa osmosis pada hewan :
1. Jika konsentrasi air dalam sel darah merah sama dengan konsentrasi air di luar
sel maka keadaan itu disebut isotonik
2. Jika konsentrasi air di dalam sel darah merah lebih rendah dari konsentrasi air
di luar sel, maka air akan masuk secara terus menerus ke dalam sel yang
menyebabkan sel akan pecah (hemolisis)
3. Jika konsentrasi air di dalam sel darah merah lebih tinggi di bandingkan
konsentrasi air di luar sel, maka air akan keluar dari sel sehingga sel
mengkerut (krenasi)

Peristiwa osomosis pada sel tumbuhan :


1. Jika konsentrasi air dalam sel tumbuhan sama dengan konsentrasi air di luar
sel maka keadaan itu disebut isotonik (sel akan layu)
2. Jika konsentrasi air di dalam sel tumbuhan lebih rendah dari konsentrasi air di
luar sel, maka air akan masuk secara terus menerus ke dalam sel yang
menyebabkan sel akan mengalami kerenggangan yang maksimal (turgid)
3. Jika konsentrasi air di dalam sel tumbuhan lebih tinggi di bandingkan
konsentrasi air di luar sel, maka air akan keluar dari sel ditandai dengan
membran sel akan terlepas dari dinding sel, sehingga sel mengkerut
(plasmolisis)

3. Transpor aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu
melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. Oleh karena
itu, harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu
perpindahan tersebut.
Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak
ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP
untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu
memasukkan kalium (K+) ke dalam sel. Perhatikan gambar berikut.

Gambar pompa natrium kalium


Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1)
Ion Na+ terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun
dengan formasi tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+ dari luar diikat.
(4) Hal ini merangsang membran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K+
dilepaskan protein membran dan masuk ke dalam sel.

4. Endositosis dan eksositosis


a. Endositosis
Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke
dalam sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan
“memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel, benda
tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk
selubung. Contohnya pada Amoeba.

Gambar proses endositosis pada Amoeba

Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan


endositosis dengan bantuan reseptor. Proses makan pada Amoeba
merupakan contoh fagositosis. Pada proses fagositosis, benda yang
dimasukkan ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Adapun pada
pinositosis berupa zat cair. Berbeda dengan fagositosis dan pinositosis, pada
endositosis dengan bantuan reseptor hanya menerima molekul yang sangat
spesifik. Di dalam lekukan membran plasma terdapat reseptor protein yang
akan berikatan dengan protein molekul yang akan diterima sel.
b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar
sel. Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi
dengan membran sel.

Gambar eksositosis pada sel

G. PEMBELAHAN SEL
1. Mitosis
Tahapan pembelahan mitosis
a. Interfase
Pada fase ini sel melakukan banyak proses yaitu mereplikasi DNA,
membentuk mRNA, tRNA dan rRNA. Interfase dibagi menjadi 3 fase yaitu
G1, S dan G2. Pada G1, sel mengalami pertumbuhan. Proses duplikasi
kromosom terjadi pada fase S. Sel melanjutkan tumbuh sampai seluruh proses
pembelahan sel selesai pada fase G2.

b. Profase
1) Kromatin menebal, memendek kromosom
2) Nukleolus melebur
3) Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4) Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5) Kromosom menduplikasi kromatid

c. Metafase
1) Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
2) Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3) Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang
pembelahan
4) Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )
d. Anafase
1) Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2) Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3) Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4) Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh
kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

e. Telofase
1) Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali
kromatin
2) Anak inti dibentuk kembali
3) Dinding inti dibentuk kembali
4) Benang-benang gelendong hilang

Gambar pembelahan mitosis pada sel hewan (gambar atas) dan pada sel tumbuhan
(gambar bawah)

2. Meiosis
Meiosis , adalah proses pmebelahan sel yang ditandai dengan dua
pembelahan sel secara berturut-turut dengan hanya diiringi oleh satu duplikasi
kromosom. Pembelahan ini terjadi pada sel gamet yang jumlah kromosomnya
setengah dari jumlah kromosom induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada
pembentukan spora pada tumbuhan/ pembentukan inti serbuk sari dan sel telur.
Pada hewan terjadi pada spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis
(pembentukan sel telur/ovum)
a. Meiosis 1
1) Profase 1
Terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
a) Leptonema : benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom
b) Zigonema : kromosom homolog saling membentuk sinapsis atau
berpasangan, disebut bivalen. Pada fase ini dapat terjadi pindah silang
atau rekombinasi antara kromosom homolog.
c) Pakinema : tiap bagian kromosom homolog mengganda shingga
menjadi 4 kromatid dalam satu sentromer yang disebut tetrad
d) Diplonema : tetrad terpisah menjadi dua pasang kromosom homolog
namun di beberapa bagian masih terjadi kontak yang disebut kiasma.
e) Diakenesis : kromosom terus memendek dan berkondensasi.
Sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk
serat gelendong dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Membran inti
dan anak inti akan menghilang.

2) Metafase 1
Kedua pasangan kromosom homolog berada di daerah ekuator pada daerah
pelat metafase (terikat pada benang spindel).

3) Anafase 1
Kedua pasangan kromosom homolog berpisah dan masing-masing menuju
kutub yang berlawanan. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan
sentromer, akibatnya setiap kromosom yang menuju ke kutub sel masih
berupa kromosom homolog yang mengandung 2 kromatid.

4) Telofase 1
Membran inti dan anak inti terbentuk kembali, terjadi proses sitokenesis
(pembelahan sitoplasma) sehingga terbentuk sel anakan yang mengandung
n kromosom (haploid)

Gambar pembelahan sel meiosis 1


b. Meiosis 2
1) Profase II
Benang kromatin memadat membentuk kromosom. Membran inti dan
anak inti lenyap tidak terjadi penggandaan kromosom sehingga jumlah set
kromosom tetap. Serat serta gelendong (benang spindel) terbentuk kembali

2) Metafase II
Kromosom berada di bidang ekuator di daerah pelat metafase membentuk
barisan, setengah kromosom masing-masing bergerak ke arah kutub yang
berlawanan.
3) Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor serat gelendong dan tertarik ke kutub
yang berlawanan sehingga sentromer membelah.
4) Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub yang berlawanan dan berubah menjadi
kromosom kembali. Membran inti dan anak inti terbentuk lagi. Tiap inti
mengandung n kromosom. Pada tiap sel terjadi sitokenesis sehingga pada
akhri meiosis dihasilkan empat sel anakan haploid

Gambar pembelahan sel Meiosis 2


SOAL LATIHAN

1. Organel berupa saluran halus dan dalam sitoplasma yang berbatas system membran
dan erat hubungannya dengan system transpor pada sintesa protein adalah ….
A. Ribosom D. badan golgi
B. retikulum endoplasma E. lisosom
C. plasmodesma

2. Organel yang merupakan tempat berlangsungnya respirasi sel adalah ….


A. Lisosom D. retikulum endoplasma
B. Ribosom E. mitokondria
C. nukleus

3. Yang dimaksud dengan bacteriofage adalah virus yang menyerang ….


A. Hewan D. manusia
B. Tanaman E. bakteri
C. hewan dan manusia

4. Kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah ….


A. Kitin D. peptidoglikan
B. Selulosa E. pektin
C. lignin

6. Pada siklus kehidupan sel, benang kromosomnya tidak ditemukan pada ….


A. Profase D. metafase
B. Anafase E. telofase
C. interfase

7. Pembelahan reduksi terjadi pada ….


A. titik tumbuh di ujung batang D. lingkaran kambium
B. titik vegetasi di ujung akar E. jaringan meristem
C. alat reproduksi

8. Bagian sel yangmengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel adalah ….
A. Sitoplasma D. selaput plasma
B. Mitokondria E. dinding sel
C. inti sel

9. Sitokinesis adalah pembagian sitoplasma pada mitosis atau meiosis. Proses tersebut
terjado pada fase …
A. Profase D. interfase
B. Metafase E. telofase
C. anafase

10. Zat-zat berikut ini merupakan bahan pembangun dinding sel tanaman kecuali….
A. Pectin D. selulosa
B. Protein E. lignin
C. Suberin
11. Asamamino non essensial adalah asam amino yang dapat dibentuk didalam tubuh . di
bawah ini yang termasuk asam amino non essensial adalah ….
A. Tryptopan D. tirosin
B. Leusin E. fenilalanin
C. glutamin

12. Pernyataan di bawah ini yangmerupakan awal terjadinya fotosintesis adalah ….


A. terurainya klorofil D. penguraian air
B. fikasasi karbondioksida E. pembentukan APG
C. teraktifasinya klorofil

13. Oksigen yan g dihasilkan pada fotosintesis terbentuk pada ….


A. reaksi terang saat fotolisis berlangsung
B. reaksi terang pada saat sensibilitas
C. reaksi gelap saat berlangsung oksidasi CO2
D. reaksi gelap saat berlangsung fiksasi CO2
E. reaksi gelap saat pengubahan gliseraldehid 3-P menjadi glokusa

14. Fotofosforilasi dibedakan menjadi fotofosforilasi siklik dan non siklik. Yang
dimaksud dengan fotofosforilasi siklik adalah ….
A. sintesis ATP dalam kloroplast, electron berawal dari P700 dan tidak kembali
ke P700
B. sintesis ATP dalam kloroplast, electron berawal dari P700 dan kembali di
P700
C. sintesis ATP dalam kloroplast, electron berawal dari P680 dan berakhir pula di
P680
D. sintesis ATP dalam kloroplast, electron berawal dari P680 dan tidak kembali
ke P680
E. sintesis ATP di matriks mitokondria

PETUNJUK SOAL
PILIHLAH :
A. Jika (1), (2) dan (3) yang betul
B. Jika (1) dan (3) yang betul
C. Jika (2) dan (4) yang betul
D. Jika hanya (4) yang betul
E. Jika semuanya betul
1. Manakah yang merupakan molekul polimer tunggal
(1) DNA
(2) RNA
(3) Lemak
(4) Protein
2. Membran sel dapat ditembus oleh :
(1) Gas CO2
(2) Maltosa
(3) Gas O2
(4) Sukrosa
3. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut ....
(1) Matriks
(2) Membran tilakoid
(3) Lumen tilakoid
(4) Stroma

Petunjuk soal
Pilihlah :
A. Jika pernyataan betul,alasan betul dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat
B. Jika pernyataan betul dan alasan betul, tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat
C. Jika pernyataan betul, alasan salah
D. Jika pernyataan salah, alasan betul
E. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah

1. Bila suatu sel tumbuhan diletakkan dalam larutan yang bersifathipotonis maka
terjadi plasmolisis, SEBAB dalam kondisi lingkungan hipotonis, air akan keluar
dari dalam sel

2. Meiosis merupakan proses pembelahan yang terjadi pada saat spermatogenesis


SEBAB spermatogenesis bermula dari bakal sel sperma kemudian membelah
menghasilkan sel sperma dengan kromosom yang sama dengan sel induknya

3. Transkripsi dilakukan oleh enzim DNA polimerase SEBAB DNA merupakan


polimer hasil penyalinan kembali (transkripsi) molekul RNA

Anda mungkin juga menyukai