Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR HANDOUT

Sekolah : SMA Negeri 1 Dolok


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/ 1
Materi Pokok : SEL
Alokasi Waktu : 16 JP x @ 45 Menit
A. Kompetensi Inti
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi  Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
penyusun sel, struktur, fungsi, dan  Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel
proses yang berlangsung dalam sel  Menjelaskan kegiatan sel sebagai unit struktural dan
sebagai unit terkecil kehidupan fungsional makhluk hidup

4.1 Menyajikan hasil pengamatan  Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur


mikroskopik struktur sel hewan sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil
dan sel tumbuhan sebagai unit kehidupan
terkecil kehidupan

3.2 Menganalisis berbagai bioproses  Menganalisis mekanisme tranpor membran


dalam sel yang meliputi  Menganalisis sintesis protein untuk menyusun sifat
mekanisme transpor membran, morfologis dan fisiologis sel
reproduksi, dan sistesis protein  Menganalisis reproduksi sel sebagai kegiatan untuk
membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak
tubuh

4.2 Membuat model tentang bioproses  Membuat model tentang bioproses yang terjadi
yang terjadi dalam sel berdasarkan dalam sel berdasarkan studi literature dan percobaan
studi literature dan percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
 Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel
 Menjelaskan kegiatan sel sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup
 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai
unit terkecil kehidupan
 Menganalisis mekanisme tranpor membran
 Menganalisis sintesis protein untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
 Menganalisis reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan
memperbanyak tubuh
 Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan
percobaan

D. Materi Pembelajaran

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BIOLOGI SEL


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah unit
dasar makluk hidup berarti satuan terkecil makluk hidup adalah sel. Makluk hidup yang paling
sederhana adalah organism uniseluler (satu sel). Biologi sel mengkaji sel makluk hidup mulai dari
sel prokariotik, sel eukariotik (berdasarkan ada tidaknya inti sel), sel bakteri (uniseluler-
prokariotik), sel tumbuhan (multiseluler-eukariotik) dan sel hewan (multiseluler-eukariotik). Virus
juga menjadi bidang kajian biologi sel akan tetapi virus hanya memenuhi syarat makluk hidup jika
menginfeksi sel hidup.

2. PERKEMBANGAN TEORI TENTANG SEL


 Robert Hooke(Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
 Hanstein(1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi
juga berarti cella (kantong yang berisi)
 Felix Durjadin(Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam,
rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut“Sarcode”
 Johanes Purkinje(1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcodemenjadi Protoplasma
 Matthias Schleiden(ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan
adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut
menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
 Robert Brown(Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
 Max Shultze(1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup
 Rudolf Virchow(1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla
ex celulla)

3. KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN SEL


Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen kimiawi berupa bahan organic dan
anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2, C, dll. Sedangkan bahan organic yang
menyusun sel diantaranya adalah Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat, lipid dan protein
merupakan bahan-bahan penyusun sel yang berukuran besar, disebut juga makromolekul.
1. Karbohidrat
Fungsi :
a. sebagai sumber energi (contoh :glukosa, fruktosa)
b. sebagai cadangan energi (contoh : glikogen)
c. sebagai sumber kerangka karbon penyusun tubuh (contoh : pati,selulosa,kitin)
Ada 3 golongan Karbohidrat, yaitu : monosakarida, disakarida dan polisakarida
6 CH2OH
CH2OH
5C O
H O O
H H H
H H
4C C 1
O H O H
O O H H O
H
H 3C C2 H O H
H O
H O H
Rumus H Simbol
bangun monosakarida

Gambar 1. Struktur kimia monosakarida


2. Lipid
Merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofob (sukar larut dalam air). Ada 3
kelompok lipid, yaitu :
a. Lemak (Trigliseraldehid)
Merupakan lipid yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak.
b. Fosfolipid
Merupakan lipid penyusun membran sel. Fosfolipid disusun oleh gugus fosfat dan 2 asam
lemak.
c. Steroid
Merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin berjumlah 4 buah.
Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone seks, vitamin D, komponen membrane
sel, dll
3. Protein
Merupakan molekul yang disusun oleh 20 jenis asam amino. Protein memiliki fungsi
diantaranya :
a. sebagai penyusun membrane sel
b. sebagai katalis reaksi kimiawi sel/ dalam tubuh ( oleh enzim)
c. pembentuk struktural sel, dll
IkatanPeptida

H H
H Reaksi H
H O H
O
O H O
N C C + N C C
Dehidrasi N C C N C C
H O H O H O
R R R H R
H H H2 H
O
Asam Amino Asam Amino Dipeptida

Gambar 2. Struktur Kimia Protein

Beberapa dipeptida melalui penambahan asam amino lain akan membentuk polipeptida.
Polipeptida ini nantinya dapat dibuat menjadi protein pada sel/ tubuh.

4. KLASIFIKASI SEL
Berdasarkan Ada Tidaknya Selaput Inti (Nuclear Envelope)
 sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalahbakteri
dan alga biru
 sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalahsemua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru
Struktursel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Sel Prokariotik
 Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
 Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
 Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
 Diameter sel antara 1-10mm
 Mengandung 4 subunit RNA polymerase
 Susunan kromosomnya sirkuler Sel Eukariotik
 Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
 Organel-organelnya dibatasi membrane
 Membran selnya tersusun atas fosfolipid
 Diameter selnya antara 10-100mm
 Mengandungbanyak subunit RNA polymerase

Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

5. STRUKTUR SEL
5.1 Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan sel. Membran sel terdiri
atas fosfolipid dan protein. Membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat tersebut
menunjukkan bahwa membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu. Zat-zat
tersebut di antaranya asam amino, glukosa, dan gliserol.

Gambar 3. Membran Sel


Fungsi membran sel di antaranya :
 Melindungi bagian dalam sel serta membatasinya dengan lingkungan diluar sel.
 Mengatur keluar dan masuknya suatu zat yang menuju ke dalam atau keluar meninggalkan sel.

5.2. Inti Sel (Nukleus)


Nukleus atau inti sel yaitu organel sel yang terletak di dalam sel Eukariotik dan merupakan organel
sel yang sangat unik dan penting serta mengandung materi genetik yang berbentuk DNA
(deoxyribonucleic acid). DI dalam DNA tersebut terdapat informasi genetik berbetuk
polinukleotida. Nukleus berfungsi mengkoordinasi proses metabolisme, misalnya pertumbuhan sel,
pembelahan sel, dan sintesis protein.

Gambar 4. Inti Sel

Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi
DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1. Selaput inti (karioteka)
2. Nukleoplasma (kariolimfa)
3. Kromatin / kromosom
4. Nukleous (anak inti)
 Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)
Membran nukleus terdiri dari dua selaput di antaranya selaput luar dan selaput dalam. Di antara dua
selaput tersebut terdapat celah sempit yang di sebut dengan perinukleus atai intermembran
space. Selaput luar banyak di tempeli oleh ribosom karena terhubung langsung dengan sitoplasma.
Nukleus berfungsi sebagai pintu yang menghubungkan nukleoplasma dan sitoplasma.
 Nukleoplasma (Kaliolimfa)
Cairan kental yang mengisi bagian dalam nukleus disebut dengan Nukleoplasma. Nukleoplasma
tersusun dari asam nukleat (DNA dan RNA), protein , dan mineral garam. DNA dan RNA adalah
materi pembawa sifat genetik yang terkandung di dalam nukleoplasma. Jika kedua materi genetik
ini bergabung dengan protein yang kemudian disebut dengan nukleoprotein.
Fungsi nukleoplasma di antaranya :
 Sebagai suspensi bagi organel sel yang terdapat dalam nukelus.
 Mempertahankan bentuk nukleus.
 Sebagai media transportasi zat-zat yang dibutuhkan oleh nukleus.
 Kromatin dan Kromosom
Kromatin merupakan butiran-butiran yang tersebar di dalam Nukleus. Sedangkan kromosom
merupakan kromatin yang berubah menjadi benag-benang halus pada saat sel sedang membelah
diri. Fungsi kromatin adalah membawa informasi genetik yang berguna dalam mengendalikan
seluruh aktivitas
 Nukleolus
Nukleolus atau anak inti merupakan organel sel yang terdapat di dalam nukleus. Nukleolus
berukuran lebih besar dari kromatin. Komposisinya sebagian besar terdiri benang-benang halus
DNA. Fungsi nukleolus adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA. Dalam nukleolus
tersebut informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan sehingga menghasilkan rRNA yang
nantinya molekul rRNA berfungsi sebagai penyusun organel ribosom dalam sitoplasma.

5.3. Sitoplasma dan Organel Sel


Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti
sel dinamakan nukleoplasma. Di dala sitoplasma terdapat berbagai organel sel. Organel sel adalah
benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan.
Sitoplasma merupakan cairan kental mirip gel yang mengisi rongga di dalam sel. Sitoplasma
biasanya tidak berwarna atau bening dan mengandung 80% air serta mengandung garam sehingga
bisa menghantarkan arus listrik dengan baik. Fungsi sitoplasma adalah sebagai media suspensi bagi
partikel-partikel kecil dan organel-organel sel. untuk menyalurkan dan melarutkan zat-zat makanan
yang dibutuhkan organel-organel sel untuk melakukan aktivitas.

a. Vakuola

Gambar 5. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berbentuk seperti kantung yang di dalamnya terkandung
cairan senyawa organik dan anorganik. Vakuola merupakan organel terbesar pada sel tumbuhan.
Fungsi vakuola di anataranya :
 Tempat menyimpan zat-zat makanan seperti protein dan zat gula yang di dalamnya tersimpan
pigmen daun, daun, dan buah.
 Mengatur tekanan di dalam sel.
 Menstabilkan tingkat nilai ph.
 Mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.

b. Plastida

Gambar 6. Plastida

Kloroplas merupakan organel sel yang hanya ada pada sel tumbuhan. Kloroplas merupakan
istilah kolektif untuk organel yang berfungsi membawa pigmen. Bentuk kloroplas bulat lonjong dan
mengandung pigmen klorofil hijau. Klorofil hijau ini yang membuat tumbuhan mampu melakukan
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari, air, dan karbon dioksida. Selain itu ada kloroplas yang
berbentuk pipih atau bulat.
kloroplas memiliki dua membran yaitu membran luar dan membran dalam. Pada bagian membran
dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma yaitu cairan yang mengisi rongga di dalam kloroplas.
Tilakoid tersusun atas kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di dalam kloroplas.
Plastida dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Leukoplas, yaitu plastida berwarna putih dan berfungsi sebagai penyimpan makanan.
2. Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen. Kromoplas terdiri dari Karotin (kuning),
Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning), dan Fikoeritrin (merah)
c. Badan golgi/Aparatus Golgi/Diktiosom

Gambar 7. Badan Golgi

Badan golgi merupakan organel sel yang terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang memiliki
bentuk sisternae atau berkelok-kelok atau seperti kantong pipih. Diktiosom adalah badan golgi
yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Badan golgi berfungsi :
 Sebagi alat sekresi pada sel yang di dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak
aktif menjadi enzim aktif.
 Sebagai temapat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat lain yang berasal dari retikulum
endoplasma.

d. Ribosom

Gambar 8. Ribosom

Ribosom adalah organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran nukleoprotein. Ribosom
mengandung asam ribonukleat (RNA) sebanyak 60% dan protein sebanyak 40%. Ada dua macam
ribosom yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung dengan
retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada
dalam sel.
e. Retikulum Endoplasma (RE)

Gambar 9. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma adalah organel sel penghubung antara nukleus dengan sitoplasma di
dalam sel tumbuhan yang pada dasarnya itu merupakan jaringan interkoneksi. RE berbentuk seperti
ruangan labirin, membran pada RE terlihat berliku-liku. Ada dua jenis Retikulum Endoplasma yaitu
RE Kasar dan RE Halus. RE kasar permukaannya ditempeli butiran-butiran ribosom. Sedangkan RE
halus tidak ditempeli ribosom.
Fungsi retikulum endoplasma diantaranya :
 Sebagai jalur penghubung nukleus dan sitoplasma.
 Sebagai pengangkut sintetis lemak dan steroit, tempat menyimpan fospolipid, steroid, glikolipid,
menjalankan detoksifikasi drug dan racun.
f. Mitokondria

Gambar 10. Mitokondria

Mitokondria berbentuk bulat lonjong yang ada di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Mitokondria memiliki dua bagian yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam
bentuknya berbelit-belit seperti labirin yang disebut dengan krista. Di antara membran
dalam dan membran luar ada sebuah celah sempit yang disebut dengan intermembran space.
Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi aerop dalam pembentukan ATP sebagai sumber
energi. Karena fungsinya tersebut mitokondria dikenal sebagai the power house of cell atau gudang
penghasil energi pada sel.
g. Mikrotubulus

Gambar 11. Mikrotubulus

Mikrotubulus merupakan organel sel yang mengandung molekul-molekul protein yang tersusun
secara melingkar seperti pegas. Bentuk mikrotubulus yaitu tabung panjang dan tidak bercabang
serta memiliki sifat kaku sehingga bentuknya tidak berubah-ubah. Mikrotubulus berfungsi :
 Menjaga tekanan di dalam sel.
 Sebagai media transportasi zat.
 Membantu replikasi kromosom.

h. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan organel sel yang termasuk sebagai sitoskeleton dan berbentuk
tabung panjang padat. Mkrofilamen dapat ditemukan di dekat membran sel. Organel sel ini tersusun
dari benang-benang yang terbuat dari kumpulan molekul protein dan aktin. Mikrofilamen berfungsi
sebagai kerangka yang mempertahankan bentuk sel supaya tidak berubah-ubah.

i. Dinding Sel

Gambar 12. Dinding Sel

Dinding sel adalah bagian yang hanya ada pada sel tumbuhan dan merupakan bagian terluar
sel. Dinding sel tersusun atas polisakarida (terdiri atas hemiselulosa & pektin). Dinding sel dibentuk
oleh diktiosom. Fungsi dinding sel sebagai turginitas sel atau kekakuan sel. Dinding sel membuat
bentuk sel tetap.
j. Sitosol
Sitosol adalah cairan kental yang terdiri dari air, garam dan senyawa-senyawa organik.
Sitosol tersusun atas 70% air dan berisi campuran benang-benang sitoskleton, senyawa organik
seperti garam, protein, dan asam lemak serta mengandung senyawa anorganik. Fungsi sitosol di
antaranya sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-organel sel dan sebagai tempat
terjadinya proses metabolisme seperti sintesis protein dan asam lemak.

k. Peroksisom
Peroksisom merupakan organel sel berukuran kecil yang dilapisi membran tunggal.
Peroksisom adalah organel sitoplasma dari sel tumbuhan yang mempunyai kandungan enzim
oksidatif tertentu. Setidaknya ada 40 enzim yang dilapisi oleh membran lipid ganda. Enzim tersebut
digunakan dalam pemecahan metabolisme asam lemak menjadi gula sederhana. Peroksisom bisanya
berinteraksi dengan retikulum endoplasma.
Fungsi peroksisom di antaranya :
 Memecahkan asam lemak menjadi gula.
 Mengubah racun menjadi air.
 Membantu kloropas dalam proses fotorespirasi.
6. PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Sel tumbuhan dan sel hewan dapat dilihat Perbedaannya pada tabel berikut ini :

No Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan

Tidak ada, membran plasma tipis dan Ada, dinding sel kuat dan mengalami
1. Dinding Sel lentur serta tidak mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat
penebalan. kayu)

2. Lisosom Ada Tidak Ada

3. Badan Golgi Ada Ada di sebut diktiosom

Tidak ada (kecuali pada tumbuhan


4. Sentrosom Ada
tingkat rendah)

5. Mikrotubulus Ada Tidak ada

6. Vakuola Tidak ada kecuali pada protozoa Ada (besar)

7. Sentriol Ada Tidak ada

8. Ukuran Lebih kecil Lebih besar

9. Bentuk Tetap Tidak tetap

10 Gambar
7. MEKANISME TRANSPOR MEMBRAN
a. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan mekanisme pergerakan zat terlarut yang terjadi secara spontan dari
konsentrasi zat tinggi (hipertonik) ke konsentrasi zat rendah (hipotonik). Karena perpindahan terjadi
menuruni gradien konsentrasi, mekanisme transpor pasif tidak memerlukan energi. Transpor pasif
meliputi difusi, osmosis, difusi terfasilitasi, dan transfer melalui ion channel.
Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan dari tekanan yang tinggi
ke arah tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat
tersebut. Artinya, makin tinggi konsentrasi larutan, maka makin tinggi pula tekanan difusi zat
tersebut. Mekanisme difusi dapat dijelaskan pada dua ruang bersekat dengan konsentrasi zat yang
berbeda. Ketika sekat dibuka, zat terlarut akan bergerak dari konsentrasi yang lebih tinggi menuju
konsentrasi yang lebih rendah. Saat konsentrasi di kedua ruang sama maka tidak terjadi perpindahan
zat lagi.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, atara lain jarak, luas permukaan, perbedaan
konsentrasi, suhu, permeabilitas membran, dan ukuran molekul. Difusi biasanya digunakan untuk
mentranspor molekul-molekul gas. Contoh mekanisme difusi dapat ditemukan pada membran
alveolus saat terjadi pertukaran antara gas CO2 dengan O2.
Osmosis
Osmosis merupakan bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari daerah hipotonik
ke daerah hipertonik melewati membran semipermeabel. Di samping ini dampak peristiwa osmosis
yang terjadi pada sel ketika ditempatkan pada larutan dengan konsentrasi berbeda. Ketika
ditempatkan pada larutan hipertonik, sel hewan akan mengalami krenasi (menciut) sedangkan sel
tumbuhan mengalami plasmolisis (lepasnya protoplasma dari dinding sel). Sementara itu di larutan
hipotonik, sel hewan akan pecah atau lisis sedangkan sel tumbuhan akan menjadi turgid.

Gambar 13. Proses Osmosis


Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah difusi yang dibantu oleh protein-protein tertentu yang membentuk struktur
menyerupai saluran sehingga molekul bisa melintasi membran plasma. Bentuk protein tersebut
disebut sebagai protein pembawa/transporter (carrier protein). Mekanisme ini termasuk ke dalam
transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi tanpa mengubah arah gradien konsentrasi.
Contoh transporter adalah transporter glukosa yang dapat ditemukan pada plasma membran hati
mamalia. Setelah makan, kadar gula di luar sel tinggi. Glukosa akan berikatan dengan binding site
transporter. Transporter akan mengalami perubahan bentuk, membawa molekul masuk dan
melepaskannya di sitosol. Tranporter bersifat sangat selektif, sebagai contoh transporter glukosa
hanya berikatan dengan D-glukosa saja, tidak dapat berikatan dengan L-glukosa.

Gambar 14. Proses Difusi terfasilitasi

Transpor Melalui Ion Channel


Transpor melalui ion channel terjadi pada ion-ion yang sulit ditranspor secara difusi akibat muatan
listriknya. Ion channel memiliki dua sifat khusus, yaitu selektivitas ion berdasarkan ukuran dan
muatan serta memiliki gerbang (gate). Berdasarkan pemicu membuka dan menutupnya gerbang ion
channel, terdapat tiga macam ion channel, yaitu :
 Voltage gated channel, dipicu oleh perubahan potensial membran, seperti yang dapat
ditemukan pada sel saraf.
 Ligand gated channel, dipicu oleh terikatnya ligan tertentu pada ion channel. Contohnya
adalah reseptor acetylcholine nicotinic.
 Stress-activated channel, dipicu oleh gaya mekanik. Contohnya terdapat pada sel rambut
auditori. Getaran suara membuat stress-activated channel terbuka, sehingga ion bergerak
menuju rambut. Pergerakan tersebut menghasilkan sinyal listrik yang akan ditransmisikan ke
saraf auditori dan dilanjutkan ke otak.
Gambar 15. Transpor Melalui Ion Channel

2. Transpor Aktif
 Transpor aktif merupakan mekanisme transpor melawan gradient konsentrasi dari zat
terlarut dengan konsentrasi rendah (hipotonik) menuju konsentrasi tinggi (hipertonik) dan
membutuhkan energi. Molekul yang sulit untuk melewati membran sel umumnya
merupakan molekul hidrofilik dan/atau polar yang berinteraksi dengan ekor bagian dalam
membran sel yang bersifat hidrofobik non polar. Ukuran molekul yang besar juga dapat
menjadi faktor penghambat untuk melewati membran sel. Terdapat tiga mekanisme transpor
aktif, yaitu coupled transporter (kotransporter), ATP driven pump, dan light-driven pump.
 Coupled Transporter (Kotransporter)
 Pada mekanisme ini, salah satu molekul bergerak menuruni gradien konsentrasi dan
menyediakan energi untuk transpor molekul lainnya. Terdapat dua tipe kotransporter yaitu
symport dan antiport. Symport memungkinkan gerakan dua molekul dalam arah yang sama,
sedangkan antiport memungkinkan gerakan dua molekul dalam arah yang berbeda. Contoh
kotransporter dapat di temukan pada epitel usus. Bagian apikal epitel usus memiliki
glukosa-Na+ symport. Sementara itu bagian basal dan lateral memiliki transporter glukosa
pasif, bentuknya adalah uniport yang hanya memungkinkan pergerakan satu molekul.

Gambar 16. Coupled Transporter


 ATP Driven Pump
Mekanisme pompa ATP terjadi akibat perubahan pada protein membran sehingga
memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel. Perubahan bentuk
itu sendiri terjadi dengan penggunaan ATP. Contoh dari pompa ATP adalah pompa
Na+/K+.
 Mula-mula Na+ dari dalam sel berikatan dengan pompa ATP pada binding site yang
terekspos pada bagian luar sel, mengaktifkan pompa ATP. ATP dipecah menjadi ADP dan
grup fosfat (P) yang berikatan dengan pompa. Proses fosforilasi mengubah bentuk pompa
sehingga Na+ dilepaskan keluar. Bersamaan dengan itu, binding site K+ terekpos sehingga
dapat berikatan. Pengikatan K+ ekstraseluler tersebut memicu pelepasan fosfat,
menyebabkan bentuk pompa kembali ke bentuk awal dan melepaskan K+ di dalam sel.
 Light-driven Pump
 Pompa ini melakukan transpor melawan gradien konsentrasi menggunakan input energi
cahaya atau foton. Light-driven pump dapat ditemukan pada berbagai archaebacteria
halofilik. Contoh dari mekanisme ini terdapat pada protein bacteriorhodopsin yang
ditemukan pada Halobacteria.

8. SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah pembentukan protein dari asam amino-asam amino. Sintesis protein
melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu
1. Transkripsi
Proses transkripsi, merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA
(kodon). Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke
dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACT TAC CAA, maka
urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGA AUG GTU.
2. Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode dari mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan salah
satu organel di sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri dari dua bagian,
yaitu subunit besar dan subunit kecil. Ribosom mengandung protein dan rRNA (RNA ribosom).
Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam
amino. Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut
memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi.
E. SOAL LATIHAN
1. Perhatikan gambar sel berikut ini!

Pili: struktur gerak pada


beberapa prokariotik
Nucleoid: daerah tempat
beradanya DNA (Tidak dibungkus
membran inti)
Ribosom: organel yang
mensintesis protein
Membran Sel: struktur pembungkus
sitoplasma sel
Dinding Sel: struktur kaku yang
terletak diluar membran sel
Kapsul: lapisan lendir yang
membungkus sel

Flagela: organ
gerak pada
prokariot, umumnya
lebih panjang dari
pili

Tuliskan ciri-ciri sel prokariotik


2. Apa yang ketahui tentang cairan sel , seberapa pentingkah cairan sel?
3. Sebutkan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan!
4. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai membran sel!
5. Sebutkan (minimal 5) organel sel yang anda ketahui beserta fungsinya masing-masing!

F. REFRENSI

Alexander B, Martin J, Peter K. 2005. Molecular Biology of The Cell. Garland Science.

https://www.generasibiologi.com/2018/04/macam-macam-mekanisme-transpor-membran.html
Diakses tanggal 2 Agustus 2019

Mokosuli YS. 2011. Bahan Ajar : Pengantar Biologi Molekuler. FMIPA Universitas Negeri
Manado.

Anda mungkin juga menyukai