4.2 Membuat model tentang bioproses Membuat model tentang bioproses yang terjadi
yang terjadi dalam sel berdasarkan dalam sel berdasarkan studi literature dan percobaan
studi literature dan percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel
Menjelaskan kegiatan sel sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup
Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai
unit terkecil kehidupan
Menganalisis mekanisme tranpor membran
Menganalisis sintesis protein untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
Menganalisis reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan
memperbanyak tubuh
Membuat model tentang bioproses yang terjadi dalam sel berdasarkan studi literature dan
percobaan
D. Materi Pembelajaran
H H
H Reaksi H
H O H
O
O H O
N C C + N C C
Dehidrasi N C C N C C
H O H O H O
R R R H R
H H H2 H
O
Asam Amino Asam Amino Dipeptida
Beberapa dipeptida melalui penambahan asam amino lain akan membentuk polipeptida.
Polipeptida ini nantinya dapat dibuat menjadi protein pada sel/ tubuh.
4. KLASIFIKASI SEL
Berdasarkan Ada Tidaknya Selaput Inti (Nuclear Envelope)
sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalahbakteri
dan alga biru
sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalahsemua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru
Struktursel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut : Sel Prokariotik
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
Diameter sel antara 1-10mm
Mengandung 4 subunit RNA polymerase
Susunan kromosomnya sirkuler Sel Eukariotik
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
Organel-organelnya dibatasi membrane
Membran selnya tersusun atas fosfolipid
Diameter selnya antara 10-100mm
Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
5. STRUKTUR SEL
5.1 Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan sel. Membran sel terdiri
atas fosfolipid dan protein. Membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat tersebut
menunjukkan bahwa membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu. Zat-zat
tersebut di antaranya asam amino, glukosa, dan gliserol.
Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi
DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1. Selaput inti (karioteka)
2. Nukleoplasma (kariolimfa)
3. Kromatin / kromosom
4. Nukleous (anak inti)
Membran Nukleus atau Selaput Inti (Karioteka)
Membran nukleus terdiri dari dua selaput di antaranya selaput luar dan selaput dalam. Di antara dua
selaput tersebut terdapat celah sempit yang di sebut dengan perinukleus atai intermembran
space. Selaput luar banyak di tempeli oleh ribosom karena terhubung langsung dengan sitoplasma.
Nukleus berfungsi sebagai pintu yang menghubungkan nukleoplasma dan sitoplasma.
Nukleoplasma (Kaliolimfa)
Cairan kental yang mengisi bagian dalam nukleus disebut dengan Nukleoplasma. Nukleoplasma
tersusun dari asam nukleat (DNA dan RNA), protein , dan mineral garam. DNA dan RNA adalah
materi pembawa sifat genetik yang terkandung di dalam nukleoplasma. Jika kedua materi genetik
ini bergabung dengan protein yang kemudian disebut dengan nukleoprotein.
Fungsi nukleoplasma di antaranya :
Sebagai suspensi bagi organel sel yang terdapat dalam nukelus.
Mempertahankan bentuk nukleus.
Sebagai media transportasi zat-zat yang dibutuhkan oleh nukleus.
Kromatin dan Kromosom
Kromatin merupakan butiran-butiran yang tersebar di dalam Nukleus. Sedangkan kromosom
merupakan kromatin yang berubah menjadi benag-benang halus pada saat sel sedang membelah
diri. Fungsi kromatin adalah membawa informasi genetik yang berguna dalam mengendalikan
seluruh aktivitas
Nukleolus
Nukleolus atau anak inti merupakan organel sel yang terdapat di dalam nukleus. Nukleolus
berukuran lebih besar dari kromatin. Komposisinya sebagian besar terdiri benang-benang halus
DNA. Fungsi nukleolus adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA. Dalam nukleolus
tersebut informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan sehingga menghasilkan rRNA yang
nantinya molekul rRNA berfungsi sebagai penyusun organel ribosom dalam sitoplasma.
a. Vakuola
Gambar 5. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang berbentuk seperti kantung yang di dalamnya terkandung
cairan senyawa organik dan anorganik. Vakuola merupakan organel terbesar pada sel tumbuhan.
Fungsi vakuola di anataranya :
Tempat menyimpan zat-zat makanan seperti protein dan zat gula yang di dalamnya tersimpan
pigmen daun, daun, dan buah.
Mengatur tekanan di dalam sel.
Menstabilkan tingkat nilai ph.
Mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.
b. Plastida
Gambar 6. Plastida
Kloroplas merupakan organel sel yang hanya ada pada sel tumbuhan. Kloroplas merupakan
istilah kolektif untuk organel yang berfungsi membawa pigmen. Bentuk kloroplas bulat lonjong dan
mengandung pigmen klorofil hijau. Klorofil hijau ini yang membuat tumbuhan mampu melakukan
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari, air, dan karbon dioksida. Selain itu ada kloroplas yang
berbentuk pipih atau bulat.
kloroplas memiliki dua membran yaitu membran luar dan membran dalam. Pada bagian membran
dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma yaitu cairan yang mengisi rongga di dalam kloroplas.
Tilakoid tersusun atas kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di dalam kloroplas.
Plastida dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Leukoplas, yaitu plastida berwarna putih dan berfungsi sebagai penyimpan makanan.
2. Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen. Kromoplas terdiri dari Karotin (kuning),
Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning), dan Fikoeritrin (merah)
c. Badan golgi/Aparatus Golgi/Diktiosom
Badan golgi merupakan organel sel yang terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang memiliki
bentuk sisternae atau berkelok-kelok atau seperti kantong pipih. Diktiosom adalah badan golgi
yang terdapat di dalam sel tumbuhan. Badan golgi berfungsi :
Sebagi alat sekresi pada sel yang di dalamnya terjadi proses perubahan dari enzim yang tidak
aktif menjadi enzim aktif.
Sebagai temapat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat lain yang berasal dari retikulum
endoplasma.
d. Ribosom
Gambar 8. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran nukleoprotein. Ribosom
mengandung asam ribonukleat (RNA) sebanyak 60% dan protein sebanyak 40%. Ada dua macam
ribosom yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung dengan
retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada
dalam sel.
e. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma adalah organel sel penghubung antara nukleus dengan sitoplasma di
dalam sel tumbuhan yang pada dasarnya itu merupakan jaringan interkoneksi. RE berbentuk seperti
ruangan labirin, membran pada RE terlihat berliku-liku. Ada dua jenis Retikulum Endoplasma yaitu
RE Kasar dan RE Halus. RE kasar permukaannya ditempeli butiran-butiran ribosom. Sedangkan RE
halus tidak ditempeli ribosom.
Fungsi retikulum endoplasma diantaranya :
Sebagai jalur penghubung nukleus dan sitoplasma.
Sebagai pengangkut sintetis lemak dan steroit, tempat menyimpan fospolipid, steroid, glikolipid,
menjalankan detoksifikasi drug dan racun.
f. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong yang ada di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Mitokondria memiliki dua bagian yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam
bentuknya berbelit-belit seperti labirin yang disebut dengan krista. Di antara membran
dalam dan membran luar ada sebuah celah sempit yang disebut dengan intermembran space.
Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi aerop dalam pembentukan ATP sebagai sumber
energi. Karena fungsinya tersebut mitokondria dikenal sebagai the power house of cell atau gudang
penghasil energi pada sel.
g. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel sel yang mengandung molekul-molekul protein yang tersusun
secara melingkar seperti pegas. Bentuk mikrotubulus yaitu tabung panjang dan tidak bercabang
serta memiliki sifat kaku sehingga bentuknya tidak berubah-ubah. Mikrotubulus berfungsi :
Menjaga tekanan di dalam sel.
Sebagai media transportasi zat.
Membantu replikasi kromosom.
h. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan organel sel yang termasuk sebagai sitoskeleton dan berbentuk
tabung panjang padat. Mkrofilamen dapat ditemukan di dekat membran sel. Organel sel ini tersusun
dari benang-benang yang terbuat dari kumpulan molekul protein dan aktin. Mikrofilamen berfungsi
sebagai kerangka yang mempertahankan bentuk sel supaya tidak berubah-ubah.
i. Dinding Sel
Dinding sel adalah bagian yang hanya ada pada sel tumbuhan dan merupakan bagian terluar
sel. Dinding sel tersusun atas polisakarida (terdiri atas hemiselulosa & pektin). Dinding sel dibentuk
oleh diktiosom. Fungsi dinding sel sebagai turginitas sel atau kekakuan sel. Dinding sel membuat
bentuk sel tetap.
j. Sitosol
Sitosol adalah cairan kental yang terdiri dari air, garam dan senyawa-senyawa organik.
Sitosol tersusun atas 70% air dan berisi campuran benang-benang sitoskleton, senyawa organik
seperti garam, protein, dan asam lemak serta mengandung senyawa anorganik. Fungsi sitosol di
antaranya sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-organel sel dan sebagai tempat
terjadinya proses metabolisme seperti sintesis protein dan asam lemak.
k. Peroksisom
Peroksisom merupakan organel sel berukuran kecil yang dilapisi membran tunggal.
Peroksisom adalah organel sitoplasma dari sel tumbuhan yang mempunyai kandungan enzim
oksidatif tertentu. Setidaknya ada 40 enzim yang dilapisi oleh membran lipid ganda. Enzim tersebut
digunakan dalam pemecahan metabolisme asam lemak menjadi gula sederhana. Peroksisom bisanya
berinteraksi dengan retikulum endoplasma.
Fungsi peroksisom di antaranya :
Memecahkan asam lemak menjadi gula.
Mengubah racun menjadi air.
Membantu kloropas dalam proses fotorespirasi.
6. PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Sel tumbuhan dan sel hewan dapat dilihat Perbedaannya pada tabel berikut ini :
Tidak ada, membran plasma tipis dan Ada, dinding sel kuat dan mengalami
1. Dinding Sel lentur serta tidak mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat
penebalan. kayu)
10 Gambar
7. MEKANISME TRANSPOR MEMBRAN
a. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan mekanisme pergerakan zat terlarut yang terjadi secara spontan dari
konsentrasi zat tinggi (hipertonik) ke konsentrasi zat rendah (hipotonik). Karena perpindahan terjadi
menuruni gradien konsentrasi, mekanisme transpor pasif tidak memerlukan energi. Transpor pasif
meliputi difusi, osmosis, difusi terfasilitasi, dan transfer melalui ion channel.
Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan dari tekanan yang tinggi
ke arah tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat
tersebut. Artinya, makin tinggi konsentrasi larutan, maka makin tinggi pula tekanan difusi zat
tersebut. Mekanisme difusi dapat dijelaskan pada dua ruang bersekat dengan konsentrasi zat yang
berbeda. Ketika sekat dibuka, zat terlarut akan bergerak dari konsentrasi yang lebih tinggi menuju
konsentrasi yang lebih rendah. Saat konsentrasi di kedua ruang sama maka tidak terjadi perpindahan
zat lagi.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, atara lain jarak, luas permukaan, perbedaan
konsentrasi, suhu, permeabilitas membran, dan ukuran molekul. Difusi biasanya digunakan untuk
mentranspor molekul-molekul gas. Contoh mekanisme difusi dapat ditemukan pada membran
alveolus saat terjadi pertukaran antara gas CO2 dengan O2.
Osmosis
Osmosis merupakan bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari daerah hipotonik
ke daerah hipertonik melewati membran semipermeabel. Di samping ini dampak peristiwa osmosis
yang terjadi pada sel ketika ditempatkan pada larutan dengan konsentrasi berbeda. Ketika
ditempatkan pada larutan hipertonik, sel hewan akan mengalami krenasi (menciut) sedangkan sel
tumbuhan mengalami plasmolisis (lepasnya protoplasma dari dinding sel). Sementara itu di larutan
hipotonik, sel hewan akan pecah atau lisis sedangkan sel tumbuhan akan menjadi turgid.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan mekanisme transpor melawan gradient konsentrasi dari zat
terlarut dengan konsentrasi rendah (hipotonik) menuju konsentrasi tinggi (hipertonik) dan
membutuhkan energi. Molekul yang sulit untuk melewati membran sel umumnya
merupakan molekul hidrofilik dan/atau polar yang berinteraksi dengan ekor bagian dalam
membran sel yang bersifat hidrofobik non polar. Ukuran molekul yang besar juga dapat
menjadi faktor penghambat untuk melewati membran sel. Terdapat tiga mekanisme transpor
aktif, yaitu coupled transporter (kotransporter), ATP driven pump, dan light-driven pump.
Coupled Transporter (Kotransporter)
Pada mekanisme ini, salah satu molekul bergerak menuruni gradien konsentrasi dan
menyediakan energi untuk transpor molekul lainnya. Terdapat dua tipe kotransporter yaitu
symport dan antiport. Symport memungkinkan gerakan dua molekul dalam arah yang sama,
sedangkan antiport memungkinkan gerakan dua molekul dalam arah yang berbeda. Contoh
kotransporter dapat di temukan pada epitel usus. Bagian apikal epitel usus memiliki
glukosa-Na+ symport. Sementara itu bagian basal dan lateral memiliki transporter glukosa
pasif, bentuknya adalah uniport yang hanya memungkinkan pergerakan satu molekul.
8. SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah pembentukan protein dari asam amino-asam amino. Sintesis protein
melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu
1. Transkripsi
Proses transkripsi, merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA
(kodon). Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke
dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACT TAC CAA, maka
urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGA AUG GTU.
2. Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode dari mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan salah
satu organel di sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri dari dua bagian,
yaitu subunit besar dan subunit kecil. Ribosom mengandung protein dan rRNA (RNA ribosom).
Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam
amino. Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut
memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi.
E. SOAL LATIHAN
1. Perhatikan gambar sel berikut ini!
Flagela: organ
gerak pada
prokariot, umumnya
lebih panjang dari
pili
F. REFRENSI
Alexander B, Martin J, Peter K. 2005. Molecular Biology of The Cell. Garland Science.
https://www.generasibiologi.com/2018/04/macam-macam-mekanisme-transpor-membran.html
Diakses tanggal 2 Agustus 2019
Mokosuli YS. 2011. Bahan Ajar : Pengantar Biologi Molekuler. FMIPA Universitas Negeri
Manado.