Anda di halaman 1dari 12

KEEFEKTIFAN DOSIS KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE

(PAC) DALAM MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN


DEMAND (COD) PADA AIR LIMBAH LAUNDRY

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

Retno Dwi Harwiyanti


J410 110 014

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
KEEFEKTIFAN DOSIS KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DALAM
MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) PADA AIR LIMBAH
LAUNDRY
Retno Dwi Harwiyanti J410 110 014
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57162
ABSTRAK
Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan salah satu parameter yang terdapat di dalam air
limbah laundry. Semakin tinggi kadar COD di dalam air menunjukkan bahwa pencemaran pada air
tersebut juga semakin tinggi. Hasil pengukuran air limbah Pratama Laundry menunjukkan kadar
COD sebesar 385,92 mg/l. Nilai ini melebihi baku mutu yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dosis penambahan koagulan PAC yang paling efektif untuk
menurunkan kadar COD pada air limbah laundry. Jenis penelitian ini adalah experiment) dengan
rancangan pretest-posttest with control group. Populasi pada penelitian ini adalah air limbah yang
dihasilkan dari proses kegiatan pencucian Pratama Laundry yang menghasilkan keluaran air
limbahnya sebesar 200 – 210 liter/hari dan teknik pengambilan sampel menggunakan quota
sampling. Uji statistik menggunakan uji Anova dengan hasil analisis data didapatkan p = 0,000
(p<0,01), sehingga Ha diterima artinya ada pengaruh penambahan koagulan PAC dalam
menurunkan kadar COD pada air limbah laundry. Penurunan paling tinggi didapatkan sebesar
71,79% (108,87 mg/l) pada dosis 0,75 g/l.

Kata kunci : Air limbah laundry, COD (Chemical Oxygen Demand), PAC (Poly Aluminium
Chloride)
ABSTRACT

Chemical Oxygen Demand (COD) is one of the parameters contained in the laundry waste water.
The higher levels of COD in water indicates that the water pollution is also higher. Waste water
measurement results Pratama Laundry indicate COD concentration of 385.92 mg/l. This value
exceeds the quality standards established. The purpose of this study was to determine the dose of
PAC coagulant addition most effective way to reduce levels of COD in waste water facilities. This
research was experiment with a pretest-posttest design with control group. The population in this
study is the waste water generated from the process of laundering activities Pratama Laundry
produce waste water output of 200-210 liters/day and the sampling technique using a quota
sampling. Statistical test using ANOVA test with the results of the analysis of data obtained p =
0.000 (p <0.01), Ha received means that there is the effect of adding a coagulant PAC in lowering
levels of COD in laundry waste water. Obtained the highest decline of 71.79% (108.87 mg / l) at a
dose of 0.75 g / l.

Keywords: Wastewater laundry, COD (Chemical Oxygen Demand), PAC (Poly Aluminium
Chloride).

Fakultas Ilmu Kesehatan 1


Universitas Muhammadiyah Surakarta 
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
PENDAHULUAN berdasarkan uji pendahuluan pertama pada
Industri kecil laundry merupakan tanggal 23 Juni 2015 dengan menggunakan
salah satu industri yang sekarang sedang sampel salah satu air limbah laundry
banyak dikembangkan di kehidupan didapatkan pH sebesar 7,50, kekeruhan
masyarakat karena dapat membantu sebesar 50,5NTU, TDS sebesar 1269mg/l,
kegiatan rumah tangga, apabila tidak TSS sebesar 65mg/l, COD sebesar
sempat untuk melakukan pencucian sendiri 239,17mg/l, phosphate sebesar 10,548mg/l,
maka jasa laundry menjadi salah satu deterjen sebesar 23,505mg/l dan DHL
alternatif yang akan digunakan. Laundry sebesar 1.952,0µmhor/cm. Dari hasil
memang merupakan industri yang berskala pemeriksaan uji pendahuluan tersebut
kecil, namun apabila air limbah yang dibandingkan dengan baku mutu yang
dihasilkan tidak diolah dengan baik akan diperbolehkan pada Peraturan Daerah
menjadi pencemaran terhadap lingkungan. Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2012
Banyak usaha laundry yang membuang air tentang Perubahan Peraturan Daerah
limbahnya langsung ke badan air dan Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun
selokan, hal ini dapat menyebabkan 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah
gangguan maupun dampak bagi lingkungan khususnya persyaratan pada Baku Mutu Air
bahkan bagi kesehatan. Mengingat bahan Limbah Industri Sabun dan Deterjen, dari
yang digunakan pada proses pencucian peraturan ini setelah dibandingkan terdapat
yaitu dengan menggunakan deterjen. tiga parameter yang melebihi angka batas
Deterjen sendiri memiliki kandungan yaitu parameter TSS, COD dan phosphate.
penyusun yang besar salah satunya Pada penelitian ini akan dilakukan
surfaktan yang dapat menimbulkan buih cara pengolahan untuk menurunkan kadar
pada proses pencucian dan juga sebagai COD, mengingat COD merupakan
salah satu bahan yang berbahaya karena parameter yang sering sekali dipakai acuan
surfaktan termasuk zat yang bersifat toksik. untuk melihat kondisi air limbah. Semakin
Toksik atau racun bila terkena manusia tinggi kadar COD semakin tinggi pula air
maupun makhluk hidup lainnya seperti tersebut tercemar. Koagulasi merupakan
biota air dan tumbuh-tumbuhan akan salah satu pengolahan air limbah yang
mengganggu bahkan akan menjadi sering digunakan untuk mengolah air
berbahaya karena bersifat racun. limbah. Pada pengolahan ini perlu adanya
Hasil penelitian Pratiwi dkk (2012), penambahan koagulan. Salah satunya Poly
yang melakukan pemeriksaan kandungan Aluminium Chloride (PAC), PAC
air limbah laundry didapatkan pH 6, suhu merupakan koagulan yang dapat bekerja
29,0oC, Daya Hantar Listrik (DHL) pada rentang pH luas dan mudah
610µmhor/cm, Biochemical Oxygen didapatkan. PAC dalam air limbah laundry
Demand (BOD) 150mg/l, Chemical dapat menurunkan kandungan beberapa
Oxygen Demand (COD) 231mg/l, Total parameter salah satunya COD.
Suspended Solid (TSS) 120mg/l, Total Berdasarkan hasil penelitian Hartati
Dissolved Solid (TDS) 309mg/l, Deterjen dkk (2008), diketahui bahwa pembubuhan
4,21mg/l, Phosphate 5,31. Sedangkan PAC sebanyak 15.000 ppm sebagai

Fakultas Ilmu Kesehatan 2


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
koagulan pada air limbah industri farmasi diberikan koagulan PAC dan mengalami
dapat menurunkan parameter COD 78,25%. penurunan menjadi 175,10 mg/l setelah
Sedangkan penelitian Nugraheni, dkk diberikan koagulan PAC 1g/l. Berdasarkan
(2012), menyimpulkan bahwa dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
menambahkan koagulan PAC dengan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perubahan
konsentrasi 500 mg/l dapat menurunkan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
kadar COD limbah cair Batik Sasirangan Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang
sebesar 74,67% dimana kadar COD awal Baku Mutu Air Limbah khususnya
sebesar 554 mg/l dan diencerkan sehingga persyaratan pada Baku Mutu Air Limbah
menjadi 208,2 mg/l dan setelah diberi Industri Sabun dan Deterjen, kadar
perlakuan menjadi 32,5 mg/l. maksimum COD di dalam air limbah
Berdasarkan uji pendahuluan kedua sebesar 180 mg/l. Dapat dikatakan bahwa
pada tanggal 06 Juli 2015, dilakukan air limbah laundry sebelum diolah masih
koagulasi pada air limbah laundry dengan melebihi baku mutu yang ditetapkan.
menambahkan koagulan PAC 1g/l dan Namun setelah diberi perlakuan dengan
ferry chloride 1g/l. Dengan penambahan penambahan koagulan PAC kadar COD
dosis dan jumlah air yang sama didapatkan tersebut dapat berada di bawah standar
penurunan tertinggi yaitu dengan maksimum yang diperbolehkan. Sehingga
menggunakan PAC dimana kadar COD penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
awal sebesar 614,40mg/l turun menjadi keefektifan penambahan koagulan PAC
175,10mg/l sedangkan untuk koagulan dalam menurunkan kadar COD pada air
ferry chloride hanya turun menjadi limbah laundry dengan variasi dosis
215,04mg/l. Sehingga dapat dikatakan koagulan PAC 0 g/l; 0,25 g/l; 0,5 g/l, dan
bahwa koagulan PAC lebih efektif untuk 0,75 g/l dengan pengadukan cepat 70 rpm
digunakan sebagai koagulan dalam selama 1 menit, pengadukan lambat 50 rpm
menurunkan kadar COD air limbah laundry selama 15 menit dan pengendapan selama
dibandingkan dengan ferry chloride. 30 menit.
Setelah peneliti melakukan uji
pendahuluan di Laboratorium Kimia METODE PENELITIAN
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenis penelitian ini adalah sungguhan
Muhammadiyah Surakarta dan melakukan (experiment) dengan rancangan pretest-
pengecekan parameter COD di Balai posttest with control group. Dalam
Laboratorium Kesehatan Yogyakarta rancangan ini dilakukan pengelompokkan
dengan dilakukan penambahan koagulan anggota kelompok kontrol dan eksperimen
PAC sebanyak 1 g/l dengan pengadukan secara acak. Perlakuan ditambahkan
cepat 70 rpm selama 1 menit, pengadukan koagulan PAC 0 g/l (kontrol); 0,25 g/l; 0,5
lambat 50 rpm selama 15 menit dan g/l dan 0,75 g/l dan dilakukan replikasi atau
pengendapan selama 30 menit dapat pengulangan masing- masing sebanyak 3
menurunkan kadar COD sebesar 71,5%. kali.
Dimana kadar awal COD pada air limbah Lokasi pengambilan sampel di
tersebut sebesar 614,40 mg/l sebelum Laundry Pratama Jalan Jogja-Solo,

Fakultas Ilmu Kesehatan 3


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
Tegalgondo, Klaten. Tempat perlakuan 8 7.49 7.35
7 6.92
denagn PAC di workshop Program Studi 6
6.41
5.56
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu 5
4
Kesehatan Universitas Muhammadiyah 3
2
Surakarta. Pemeriksaan pH, Suhu dan COD 1
di Balai Laboratorium Kesehatan 0
Sebelum Kontrol 0 0,25 g/l 0,5 g/l 0,75 g/l
Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel g/l PAC koagulan koagulan koagulan
menggunakan quota sampling. PAC PAC PAC

Analisis data menggunakan analisis


Grafik 1. pH air limbah laundry
univariat dan bivariat. Analisis univariat
sesudah diberi perlakuan
digunakan untuk mendeskripsikan
Pemeriksaan pH air limbah
karakteristik setiap variabel dari hasil
laundry ini menggunakan pH meter
penelitian dengan menggunakan tabel
yang dilakukan sebelum dan sesudah
distribusi frekuensi, sedangkan analisis
perlakuan dengan penambahan
bivariat digunakan untuk mengetahui dosis
koagulan PAC. Menurut Sugiharto
koagulan PAC yang efektif dalam
(2008), pH yang baik untuk air limbah
menurunkan kadar COD air limbah laundry
adalah netral (7) karena apabila
dilakukan uji normalitas didapatkan data
konsentrasi pH air limbah tidak netral
berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji
dapat dimungkinkan akan mengganggu
Anova.
proses penjernihan. Sedangkan
berdasarkan hasil penelitian ini tampak
HASIL DAN PEMBAHASAN
adanya penurunan kadar pH dari
A. Pengukuran pH Air Limbah Laundry
sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Hasil pengukuran pH air limbah
Penurunan tampak jelas pada dosis
laundry dalam penelitian ini didapatkan
penambahan koagulan PAC 0,75 g/l
hasil pH sebelum diberi perlakuan rata
dimana nilai pH rata – rata menjadi
– rata 7,49. Grafik 1 menunjukkan
5,56.
bahwa rata – rata pH air limbah sesudah
Penurunan pH ini terjadi
diberi perlakuan penambahan dosis
disebabkan oleh proses koagulasi
koagulan PAC 0 g/l (kontrol) sebesar
karena adanya penambahan kation yang
7,35, penambahan dosis koagulan PAC
berasal dari koagulan untuk
0,25 g/l sebesar 6,92, penambahan dosis
menetralisasi muatan partikel oleh
koagulan PAC 0,5 g/l sebesar 6,41 dan
koagulasi yang dapat terjadi jika
penambahan dosis koagulan PAC 0,75
muatan partikel mempunyai gaya tarik
g/l sebesar 5,56.
yang kuat untuk mengadakan tarik
menarik antar partikel koloid. Menurut
Asmadi dan Suharno (2012), semakin
tinggi konsentrasi koagulan yang
ditambahkan maka akan menyebabkan
penurunan pH yang semakin tinggi
pula. Hasil pengukuran ini sama
Fakultas Ilmu Kesehatan 4
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
prinsipnya dengan penelitian Nugraheni penambahan dosis koagulan PAC 0 g/l;
dkk (2012) bahwa terjadi penurunan pH 0,25 g/l; 0,5 g/l dan 0,75 g/l adalah
limbah cair Batik Sasirangan setelah 26,97 oC; 26,83 oC; 27,17 oC dan 27,37
o
dilakukan koagulasi dengan PAC C.
mengalami penurunan pH 16,61% dari 27.8
8,73 menjadi 7,28. Dapat disimpulkan 27.6 27,6
27.4 27.37
bahwa pH pada air limbah ini 27.2 27.17
27 26.97
berpengaruh terhadap penurunan kadar 26.8 26.83
COD, hal ini dikarenakan koagulan 26.6
26.4
PAC mampu bekerja efektif pada Sebelum Kontrol 0,25 g/l 0,5 g/l 0,75 g/l
rentang pH 6 – 9 (Asmadi dan Suharno, 0 g/l koagulankoagulan koagulan
PAC PAC PAC PAC
2012). Dapat dimungkinkan untuk
penambahan koagulan PAC 0,75 g/l Grafik 2. Suhu air limbah laundry
apabila kadar pHnya berada pada sesudah diberi perlakuan
rentang tersebut dapat lebih optimal Rata – rata suhu air limbah
lagi dalam penurunan kadar COD. laundry ini sebesar 27,37 oC dan masih
Berdasarkan penelitian Isyuniarto dan berada di bawah baku mutu air limbah
Agus (2006), menyatakan bahwa yaitu 38 OC. Suhu pada air limbah ini
semakin tinggi pH dalam air limbah tidak mempengaruhi dalam proses
dapat menurunkan kadar COD semakin penurunan kadar COD dikarenakan
tinggi dalam proses pengolahannya. kandungan COD tinggi dipengaruhi
Adapun salah satu cara untuk oleh zat – zat organik dan anorganik.
menetralkan pH pada air limbah ini Selain itu dalam pengolahan kimia
dapat menggunakan kapur tohor (CaO). khususnya dengan proses koagulasi
Kapur tohor dapat menetralkan pH pada yang mempengaruhi di dalamnya
air limbah yang bersifat asam karena adalah pH, konsentrasi koagulan dan
kapur tohor jika dicampur dengan air kecepatan pengadukan.
akan bereaksi menghasilkan Ca(OH)2
(kalsium hidroksida) yang disebut C. Pengukuran Penurunan Kadar COD
slaked lime (kapur mati) dan dengan Penambahan Koagulan PAC
menghasilkan gugus hidroksil yaitu (0 g/l; 0,25 g/l; 0,5 g/l dan 0,75 g/l)
Ca(OH)2 yang bersifat basa. Berdasarkan hasil penelitian ini,
kadar COD sebelum diberi perlakuan
B. Pengukuran Suhu Air Limbah sebesar 385,92 mg/l. Hasil pengukuran
Laundry COD dalam penelitian ini dengan
Hasil pemeriksaan suhu dalam menggunakan koagulan PAC sesudah
penelitian ini diketahui bahwa rata - diberi perlakuan pengadukan cepat 70
rata suhu air limbah sebelum dilakukan rpm selama 1 menit, pengadukan
perlakuan sebesar 27,6 oC. Grafik 2 lambat 50 rpm selama 15 menit dan
menunjukkan bahwa rata – rata suhu pengendapan selama 30 menit
sesudah diberikan perlakuan dengan didapatkan pada Grafik 3 hasil rata –

Fakultas Ilmu Kesehatan 5


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefeektifan Dosiis Koagulan
n Poly Alum
minium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan K Kadar Chem mical Oxygeen Demand (COD)
( padaa Air
ARTIKEL PENELITIA
AN  Liimbah Launndry
 
rata penurunan COD sesuudah diberi sebesaar 328,77 m mg/l dikaren nakan terjaddi
penammbahan koaagulan 0 g/ll (kontrol); pengen ndapan sellama 30 menit yanng
0,25 g/l; 0,5 g/ll dan 0,75 g/l adalah menyeebabkan ppartikel turun
t ataau
328,777 mg/l; 1777,17mg/l; 139,44 mg/l mengeendap secara gravitasi.
dan 108,87 mg/l. M
Meskipun koagulan PAC telaah
40
00
385.92 385.92 385.92
385.92
mampu u menurunnkan kadar COD padda
penelittian ini, nammun terdappat hal – hal
35
50 328.77
yang perlu diperrtimbangkann lagi dalam m
30
00
277.05 proses pengolahannnya antara laain :
25
50 246.4
48
208.75 1. Koonsentrasi Kooagulan
20
00 1777.17
15
50 139.44
Koonsentrasi koagulaan perllu
10
00 108.87 dip
perhatikan ddalam prosses koagulaasi
57.155
50
5 karrena konseentrasi koaagulan akaan
0 meempengaruhii efisiensi pengolahann.
Perlakuan Naamun, sebaggian besar sifat koagulaan
Peerlakuan
Kontrol Perlakuan
(0 g/l
0 g/l
0,25
0,5 g/l Perlakuan apaabila dimaasukkan kee dalam air a
PAC 0,75 g/l
PAC) PAC
Pre PAC lim
mbah akan melepaskann sifat asam m
Post yanng menyebaabkan pH seemakin turunn.
Selissih (mg/l) Daalam peneliitian ini menggunaka
m an
konnsentrasi kkoagulan PA AC masingg–
Grafik 3. Hasil Kaddar COD sebbelum dan
maasing 0 g/l; 00,25 g/l; 0,55 g/l dan 0,775
sesudah diberrikan perlakkuan
g/l yang menyebabkan rata – raata
Kooagulasi dengan
d PA
AC dapat
pennurunan pH H masing – masing yaittu
menurun nkan nilai CODC karena sebagian
7,3
35; 6,92; 66,41 dan 5,,56. Semakiin
besar paartikulat yaang berada dalam air
tinggi penam mbahan koaggulan dalam m
limbah telah terikkat dan mengendapm
pennelitian inni dapat menyebabka
m an
bersama dengan koagulan sehingga
pennurunan kaddar pHnya.
menurun nkan jumlah h partikel yaang berada
2. Keecepatan Peengadukan dan Wakttu
a limbah. Penurunan COD ini
dalam air
Penngendapan
disebabkkan flok yanng terbentuk k oleh ion
Keecepatan pengadukaan dapat
senyawa organic berikatan
b d
dengan ion
meempengaruhii efisiennsi prosees
koagulann yang bersiifat positif. Molekul –
penngolahan, tingginya kecepataan
molekul pada limbah terbentuuk menjadi
penngadukan dapat m
menyebabka an
flok, parrtikel koloidd pada limbbah bersifat
terppecahnya fflok – flokk yang telaah
mengikatt partikel attau senyawaa lain yang
terbbentuk. Semakin
S b
besar wakttu
ada pad da limbah. Dengan menurunnya
m
penngendapan jjuga dapat menyebabka
m an
jumlah partikel, maka m oksiigen yang
flo
ok – flok yang
y terben ntuk semakiin
diperlukaan untuk mengoksidas
m si senyawa
bannyak dan maaksimal. Dallam penelitiaan
organik juga
j menuruun, sehinggaa nilai COD
ini menggunakkan pengaduukan cepat 70 7
setelah koagulasi
k juuga rendah. Sedangkan
rpmm selama 1 menit, pengadukaan
pada kellompok konntrol (0 g/ll koagulan
lam
mbat 50 rpm m selama 15 1 menit daan
PAC) dapat
d menu urunkan kaadar COD
Fakultas Ilmuu Kesehatan 6 
Universitas M
Muhammadiyaah Surakarta
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
pengendapan selama 30 menit. Telah dipakai maka semakin sedikit pula
mampu menurunkan kadar COD di biaya yang perlu dikeluarkan.
bawah baku mutu. 5. Penerapan di Tempat Laundry
3. Jenis Koagulan Penelitian ini menggunakan metode
Perlu dipertimbangkan jenis koagulan koagulasi, flokulasi dan sedimentasi.
yang digunakan dalam proses Dalam penerapannya di tempat laundry
koagulasi. Pada penlitian ini koagulan yang berskala industri kecil masih perlu
PAC sudah mampu menurunkan kadar dipertimbangkan lagi karena mengingat
COD hingga di bawah baku mutu, proses koagulasi ini harus
namun pH air juga semakin turun menggunakan alat yang tidak cukup
hingga menjadi asam. Pertimbangan murah dan mudah didapatkan, namun
yang perlu dilakukan hendaknya dapat digunakan cara lain untuk
memilih koagulan berdasarkan penerapannya. Prinsipnya pengolahan
karakteristik air limbahnya terutama pH air limbah dengan penambahan
dan keefektifan kerja koagulan itu koagualan ini adalah mengontakkan
sendiri. koagulan dengan air tersbeut. Jadi salah
4. Biaya satu cara yang lebih mudah yaitu yang
Salah satu hal yang perlu diperhatikan pertama dengan cara membuat pipa
lagi yaitu biaya pengolahan air limbah berbentuk zigzag dengan mengarah ke
itu sendiri apabila diterapkan di tempat badan air dengan membuat lubang di
tersebut. PAC termasuk ke dalam bagian tengah pipa untuk tempat
koagulan yang murah dan mudah pembubuhan atau pengontakan
didapatkan, namun apabila digunakan koagulan dengan air. Cara ini lebih
dalam jangka panjang perlu mudah karena air langsung terbuang ke
diperhatikan lagi berapa banyak yang badan air. Adapun cara kedua yaitu
diperlukan, dari penelitian ini dapat dengan cara membuat bak
dipertimbangkan lagi untuk penerapan penampungan sebesar banyaknya air
dan penggunaan koagulan ini. Dari limbah ynag ditampung lalu dilakukan
hasil telah didapatkan bahwa untuk pembubuhan atau pengontakan
dosis 0,25g/l; 0,5g/l dan 0,75g/l telah koagulan dengan air dan diaduk
mampu menurunkan hingga di bawah sebentar lalu diendapkan. Namun
baku mutu. Jika melihat hasil tersebut penerapan dengan cara ini tidak dapat
semua sudah efektif dalam langsung membuang air ke badan air
penurunannya, walaupun untuk dosis tapi perlu adanya perlakuan lagi yaitu
0,25 masih sedikit mendekati kadar mengalirkan air yang sudah diberi
maksimum yang diperbolehkan namun koagulan tersebut dan harus melakukan
sudah dapat digunakan untuk mengolah pembuangan flok-flok yang sudah
air limbah dengan pertimbangan biaya terbentuk dari koagulasi.
yang perlu dikeluarkan nantinya.
Semakin sedikit dosis koagulan yang

Fakultas Ilmu Kesehatan 7


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
D. Keefektifan Dosis Koagulan PAC kadar COD air limbah laundry yaitu
dalam Menurunkan Kadar COD Air pada variasi dosis 0,25 g/l; 0,5 g/l dan
Limbah Laundry 0,75 g/l yang mengalami penurunan
Berdasarkan data hasil penelitian rata-rata sebesar 14,81% (177,17 mg/l);
pengukuran kadar COD air limbah 54,09% (139,44 mg/l); 63,87% (108,87
laundry ini, perlu dilakukan uji mg/l) dan 71,79% (108,87 mg/l). Pada
normalitas data dengan menggunakan Grafik 4 menunjukkan rata-rata tingkat
uji Saphiro-Wilk. Hasil uji Saphiro- keefektifan setiap perlakuan
Wilk didapatkan hasil bahwa nilai penambahan dosis koagulan PAC.
signifikasi >0,01 (p>0,01) artinya data 80 71,79%
berdistribusi normal. Sedangkan untuk 60 63,87%
40 54,09%
mengetahui varian merupakan
20 14,81%
kelompok yang homogen maka
0
dibuktikan dengan tes homogenitas Perlakuan Perlakuan Perlakuan Perlakuan
dimana didapatkan hasil nilai Kontrol 0,25 g/l 0,5 g/l 0,75 g/l
(0 g/l PAC PAC PAC
signifikasi 0,059, dimana nilai tersebut PAC)
> 0,01 (p> 0,01) maka Ha ditolak
artinya varian merupakan kelompok Grafik 4. Rata – rata keefektifan
yang homogen. penurunan setiap dosis
Berdasarkan hasil uji Anova Pada penelitian ini dapat
didapatkan hasil bahwa nilai signifikasi disimpulkan bahwa ada dosis koagulan
yaitu 0,000 (p-value < 0,01), sehingga PAC yang efektif untuk menurunkan
Ha diterima artinya ada pengaruh kadar COD air limbah Pratama
penambahan koagulan PAC dalam Laundry. Namun, dari hasil penelitian
menurunkan kadar COD pada air ini dapat disimpulkan bahwa untuk
limbah laundry. dosis yang efektif dan efisien dalam
Tujuan dalam penelitian ini adalah menurunkan kadar COD air limbah
untuk mengetahui keefektifan laundry terdapat pada dosis 0,5 g/l
penambahan koagulan PAC dalam dengan penurunan sebesar 54,09%
menurunkan kadar COD pada air (139,44 mg/l), hal ini dikarenakan pada
limbah laundry. Keefektifan koagulan dosis ini sudah mampu menurunkan
PAC pada penelitian ini merupakan hingga di bawah baku mutu Peraturan
perbandingan antara kadar COD awal Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
dikurangi kadar COD akhir dibagi Tahun 2012 tentang Perubahan atas
dengan kadar COD awal dinyatakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
dalam bentuk persentase, persentase Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku
yang tinggi dan penurunan yang sudah Mutu Air Limbah khususnya
memenuhi baku mutu itulah yang persyaratan pada Baku Mutu Air
dinyatakan efektif untuk menurunkan Limbah Industri Sabun dan Deterjen
kadar COD. Adapun dosis koagulan dimana kadar maksimum COD yang
PAC yang efektif untuk menurunkan diperbolehkan di dalam air limbah

Fakultas Ilmu Kesehatan 8


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
sebesar 180 mg/l. Selain itu, pH dalam 2. Bagi Peneliti Lain
dosis ini masih berada pada rentang pH a. Diharapkan dapat melakukan
untuk air limbah yang diperbolehkan penelitian lanjutan dengan
pada peraturan tersebut yaitu 6 – 9, membandingkan koagulan PAC
serta pertimbangan biaya yang akan dengan koagulan lainnya misalnya
dikeluarkan karena semakin sedikit tawas dan kapur tohor untuk
koagulan yang digunakan semakin menurunkan kadar COD air limbah
sedikit pula biaya yang dikeluarkan. laundry.
Walaupun untuk dosis 0,25 g/l telah b. Diharapkan dapat melakukan
mampu menurunkan hingga di bawah penelitian air limbah laundry
baku mutu dan pH sesuai namun dengan mempertimbangkan
penurunan pada dosis ini masih konsentrasi koagulan dengan dosis
mendekati kadar maksimum yang yang sudah menurunkan hingga di
diperbolehkan. bawah baku mutu.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Simpulan
1. Kadar COD air limbah laundry sebelum Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar – Dasar
diberikan perlakuan sebesar 385,92 Teknologi Pengolahan Air
mg/l sedangkan untuk kadar COD rata Limbah. Yogyakarta : Gosyen
– rata air limbah laundry sesudah diberi Publishing.
perlakuan dengan koagulan PAC Hartati E, Mumu S, dan Windi NS. 2008.
dengan kadar 0 g/l (kontrol); 0,25 g/l; Perbaikan Kualitas Air Limbah
0,5 g/l dan 0,75 g/l adalah 328,77 mg/l; Industri Farmasi Menggunakan
177,17 mg/l; 139,44 mg/l dan 108,87 Koagulan Biji Kelor (Moringa
mg/l. Oleifera Lam) PAC (Poly
2. Dosis koagulan PAC yang efektif Alumunium Chloride). Jurnal
dalam menurunkan kadar COD air Teknik Lingkungan. No.2, Vol.4
limbah laundry pada penelitian ini Juni 2008.
adalah 0,75 g/l dengan penurunan Isyunarto dan Agus P. 2006. Kajian
sebesar 71,79%. Penggunaan Oksidan Ozon pada
Pengolahan Limbah Cair Industri
Saran Udang. Ganendra. No. 1, Vol IX
1. Bagi Pemilik Laundry Januari 2006.
Pemilik laundry dapat memanfaatkan Nugraheni IK, Umi B, dan Utami I. 2012.
koagulan PAC dengan dosis 0,5 g/l Aplikasi Arang Akif Cangkang
sebagai alternatif utama untuk Kelapa Sawit Terlapis Kitosan
melakukan pengolahan air limbah sebagai Filter dalam Pengolahan
laundry dengan cara membuat saluran Limbah Cair Sasirangan setelah
limbah dengan model zig zag. Koagulasi dengan Poly Aluminium
Chloride. Jurnal Teknologi dan
Industri. Vol.2, No.1 Tahun 2012.
Fakultas Ilmu Kesehatan 9
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Keefektifan Dosis Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam
Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Air
ARTIKEL PENELITIAN  Limbah Laundry
 
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 5. 2012
Perubahan Atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Baku Mutu Air Limbah untuk
Kegiatan Industri. Jawa Tengah.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah.
Pratiwi Y, Sri S, dan Winda FW. 2012. Uji
Toksisitas Air Limbah Laundry
sebelum dan sesudah diolah
dengan Tawas dan Karbon Aktif
terhadap Bioindikator
(Cryprinuscarpio L). Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Sains
dan Teknologi (SNAST) Periode
III. Yogyakarta 3 November 2012.
Yogyakarta: Institut Sains dan
Teknologi Akprind Yogyakarta.
Sugiharto. 2008. Dasar Dasar Pengolahan
Air Limbah. Jakarta : UI-Press.

Fakultas Ilmu Kesehatan 10


Universitas Muhammadiyah Surakarta
 

Anda mungkin juga menyukai