dan D).
• Secara kimia, hidrokarbon ini STRUKTUR STEROID
adalah siklopentano
perhidrofenantrena.
• Perhidrofenantrena (cincin A, B,
dan C) adalah turunan fenantrena
yang jenuh sempurna.
FENANTRENA
KORTIKOSTERON
H2C OH
H2C OH
C O
C O
O OH HO OH
H
H H
H
O
O
KORTISON HIDROKORTISON
Yosua Maranatha Sihotang 6
Gugus Fungsional Kerja Glukokortikoid
Gugus α ketol pada posisi 17β
Gugus keto α,β tak jenuh pada cincin A
Gugus 11β hidroksi atau gugus keto pada C11
Gugus 17α hidroksi memperkuat kerja glukokortikoid
H2C OH
H2C OH
C O
C O
O
OH HO OH
H
H H
H
O
O
KORTISON HIDROKORTISON
Yosua Maranatha Sihotang 7
Hubungan Struktur Aktivitas
1. Dehidrasi pada posisi 1,2: turunan 1-dehidro, memiliki kerja
glukokortikoid 4-5x lebih kuat dari senyawa asal, sedangkan
kerja mineralokortikoid 1/3x.
2. Fluoronasi pada posisi 9 dan 6 alfa: menaikan kerja
mineralokortikoid dan glukokortikoid 10x. Sedangkan 9 kloro
menaikan 5x, tetapi brominasi dan iodinasi pada 9
menurunkan aktivitas.
3. Pada 6 alfa metilasi : glukokortikoid meningkat,
mineralokortikoid menurun.
4. Pada 16 alfa metilasi, glukokortikoid meningkat kuat,
mineralokortikoid hilang kerjanya.
Yosua Maranatha Sihotang 8
Hubungan Struktur Aktivitas
5. Hidroksilasi pada posisi 16 alfa, antiflogistik meningkat pada
triamsolon
6. Pada 17-desoksikortikosteroid (fluokortison dan
desoksimetason), tidakadanya gugus hidroksil pada C-17
akan meningkatkan sifat lipofil dan kerja antiflogistik kurang.
7. Pada 9,6 alfa difluorkortison (flumetason dan flusinolon),
fluorinasi pada posisi 9 dan 6 alfa mempunyai kerja
antiinflamasi lokal kuat
H
F H
H
O
O
TRIAMSINOLON FLUOKORTIN BUTIL ESTER
F
CH3
H2C O C C CH3
CH3
C O O
HO OH
CH3
H
H
F
FLUMETASON
O
F
Yosua Maranatha Sihotang 12
H2C OH
C O
HO H2C OH
OH
C O
CH3
H
HO CH3
O
C
H
F O CH3
H
O
H
F
DESOKSIMETASON
O FLUOSINOLON
F ASETONOID