Anda di halaman 1dari 12

Oligosakarida

Oligosakarida adalah polimer dengan derajat


polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat
larut dalam air.

Oligosakarida yang terdiri dari


dua molekul disebut disakarida, bila
tiga molekul disebut triosa,
Sukrosa /sakarosa : D-glukosa & D-fruktosa
Laktosa : D-glukosa & D-galaktosa
Maltosa : D-glukosa & D-glukosa dg ikt -1,4 bisa
didpt dr hidrolisis pati dg -amilase
Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan
glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara gugus hidroksil dari atom
C nomor satu yang juga disebut karbon anomerik dengan gugus
hidroksil dan atom C pada molekul gula yang lain.

Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan


atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air.

Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula ditentukan


oleh ada tidaknya gugus hidroksil (OH) bebas yang reaktif.

Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena


keduanya sudah saling terikat, sedangkan laktosa mempunyai
OH bebas pada atom C no. 1 pada gugus glukosanya. Karena
itu, laktosa bersifat pereduksi sedangkan sukrosa bersifat non
pereduksi.
Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada atom C-1 dari satu
glukosa dengan atom C-4 dari glukosa yang lain, sehingga
ikatannya disebut ikatan glikosidik--1,4
CH2OH CH2OH
O H H O OH
* 1' *
OH OH
O 4 H
OH
OH OH

Ikatan -1',4 glikosidik

HOH2C
O Karbon glikosidik
HO
HO
1' HOH2C
OH
O O
4
()
HO OH

4-O-(D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa OH

(Maltosa) H
Karbon anomerik pada unit galaktosa mempunyai konfigurasi
pada C-1 dan berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit
glukosa
CH2OH CH2OH
O H H O OH
* 1' *
OH OH
O 4 H
OH
OH OH

Ikatan -1',4 glikosidik

HOH2C
O Karbon glikosidik
HO
HO
1' HOH2C
OH
O O
4
()
HO OH

4-O-(D-glukopiranosil)-D-glukopiranosa OH

(Maltosa) H
Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada kedua unit
monosakarida terlibat dalam ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik
terjadi antara C-1 pada unit glukosa dan C-2 pada unit fruktosa,
sehingga tidak mempunyai gugus hemiasetal.
CH2OH
OH O H HO
HOH2C O
OH * 1'
H
H
1' OH
OH O HO OH
OH
O
CH2OH O H CH2OH
konfigurasi
O
2
OH 2
CH2OH H
() CH2OH
OH
D-glukopiranosil-D-fruktofuran
osida
(Sukrosa)
Karbohidrat polimer
POLISAKARIDA yang terdiri lebih dari
10 monosakarida.
Fungsi

1. Penguat tekstur 2. Sumber energi

Selulosa, Hemiselulosa, Pati, Dekstrin,


Pektin, dan Lignin Glikogen dan Fruktan
Pati
Homopolimer glukosa dengan ikatan -
glikosidik. Sifatnya bergantung dari pada panjang
rantainya serta bergantung pada lurus atau
bercabang kah rantai nya.

Terdiri dari dua fraksi :


1. Fraksi terlarut (amilosa) => struktur lurus
2. Fraksi tidak terlarut (amilopektin) => bercabang
1. Amilosa
2. Amilopektin
Amilosa dan amilopektin terdapat didalam beras.
Semakin kecil kandungan amilosa didalam beras maka
semakin besar kandungan amilopektinnya. Maka akan
semakin lengket (lekat) nasi tersebut.
Contoh: 1. amilosa => beras biasa.
2. amilopektin => beras ketan
berdasarkan kandungan amilosanya,
Ada 4 golongan beras :

- besar dengan kadar amilosa tinggi (25-33%)


- beras dengan kadar amilosa menengah (20-25%)
- beras dengan kadar amilosa rendah (9-20%)
- beras dengan kadar amilosa sangat rendah (<9%)

Anda mungkin juga menyukai