Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : SMK Negeri 5 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran @45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar IPK
3.6 Menganalisis struktur dan 3.6. 1 Menganalisis struktur dalam teks editorial
kebahasaan teks editorial 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan dalam teks
editorial

4.6 Merancang teks editorial 4.6.1 Menyusun argumen atau pendapat terhadap isu
dengan memerhatikan aktual.
struktur dan kebahasaan baik 4.6.2 Menyusun saran (rekomendasi) terhadap isu
secara lisan maupun tulis aktual.
4.6.3 Menulis teks editorial dengan memerhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan

C. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model discovery
learning peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, topik, dan
kerangka karangan teks editorial, menyusun teks editorial, dan mempresentasikannya
dengan penuh tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
Fakta Topik : teks editorial - Isi teks editorial
Konsep Unsur kebahasaan dalam teks editorial
Prinsip Fungsi sosial: unsur-unsur teks editorial
Prosedur Struktur (sistematika, membuat, merekonstruksi)
E. MetodePembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media Pembelajaran
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
spidol, papan tulis
Media/Alat Laptop dan LCD
Proyeksi audio visual: film
Objek fisik: Benda nyata
Cetak: buku, modul
Bahan Spidol, laptop

G. Sumber Belajar
1. Kemenbud. 2014.Bahasa Indonesia Wahanapengetahuan. Jakarta: Kemenbud.
2. Koswara. 2016. Jenis-jenis Teks. Bandung: Rodya.
3. Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun
2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
4. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
5. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama (2 x 45 Menit) Alokasi


Kegiatan Pendahuluan Waktu
Guru :Orientasi 15
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada menit
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi : Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model 70
Kegiatan Pembelajaran menit
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(stimullasi/ perhatian pada topik materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan
pemberian teks editorial dengan cara :
rangsangan) 1. Melihat
Menayangkan video teks editorial
2. Mengamati
a. Lembar kerja materi Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial.
b. Pemberian contoh-contoh materi Struktur Teks dan
unsur kebahasaan teks editorial untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
3. Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Struktur Teks dan
unsur kebahasaan teks editorial.
4. Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.
5. Mendengar
Pemberian materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks
editorial oleh guru.
6. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi : Struktur Teks dan
unsur kebahasaan teks editorial untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.

Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
(pertanyaan/ dengan video yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
identifikasi belajar, contohnya :
masalah) 1. Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.

Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk


collection menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
(pengumpulan 1. Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial yang sedang dipelajari dalam
bentuk video presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
2. Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks
editorial yang sedang dipelajari.
3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Struktur Teks
dan unsur kebahasaan teks editorial yang sedang
dipelajari.Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
untuk:
4. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam video mengenai materi Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial.
5. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Struktur Teks dan
unsur kebahasaan teks editorial yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Struktur
Teks dan unsur kebahasaan teks editorial sesuai dengan
pemahamannya.
7. Saling tukar informasi tentang materi : Struktur
Teks dan unsur kebahasaan teks editorial dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.

Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil


processing pengamatan dengan cara :
(pengolahan 1. Berdiskusi tentang data dari Materi : Struktur Teks dan
Data) unsur kebahasaan teks editorial
2. Mengolah informasi dari materi Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja (LKPD).
3. Peserta didik mengerjakan LKPD mengenai materi Struktur
Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber melalui kegiatan :
1. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial
2. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban LKPD yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(menarik 1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Struktur Teks
kesimpulan) dan unsur kebahasaan teks editorial berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi : Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks
editorial
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks
editorial dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi Struktur Teks dan
unsur kebahasaan teks editorial yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa
laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi struktur
teks dan unsur kebahasaan teks editorial.
Catatan : Selama pembelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks
editorial berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup
Peserta didik : 10
1. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang menit
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi
pelajaran Struktur Teks dan unsur kebahasaan teks editorial.
3. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Struktur Teks dan unsur
kebahasaan teks editorial kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerja
sama yang baik.

Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit) Alokas


i
Kegiatan Pendahuluan
Waktu
Guru : 15
Orientasi menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi : Memahami dan Menentukan topik karangan
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model 70
Kegiatan Pembelajaran menit
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(stimullasi/ perhatian pada topik materi Memahami dan Menentukan topik
pemberian karangan dengan cara :
rangsangan) 1. Melihat
Menayangkan video yang relevan.
2. Mengamati
a. Lembar kerja materi Memahami dan Menentukan topik
karangan.
b. Pemberian contoh-contoh materi Memahami dan
Menentukan topik karangan untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
3. Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Memahami dan Menentukan topik karangan.
4. Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Memahami dan Menentukan topik karangan.
5. Mendengar
Pemberian materi Memahami dan Menentukan topik
karangan oleh guru.
6. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : Memahami dan Menentukan
topik karangan untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
(pertanyaan/ dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
identifikasi belajar, contohnya :
masalah) 1. Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Memahami dan Menentukan topik karangan yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
collection pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
(pengumpulan 1. Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Memahami dan Menentukan
topik karangan yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
2. Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasidengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang sedang
dipelajari.

3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang sedang dipelajari.
4. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Memahami dan Menentukan
topik karangan.
5. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
6. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Memahami dan
Menentukan topik karangan sesuai dengan pemahamannya.
7. Saling tukar informasi tentang materi : Memahami dan
Menentukan topik karangan dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
processing pengamatan dengan cara :
(pengolahan 1. Berdiskusi tentang data dari Materi : Memahami dan
Data) Menentukan topik karangan
2. Mengolah informasi dari materi Memahami dan Menentukan
topik karangan yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Memahami dan Menentukan topik karangan.
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
(pembuktian) hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
1. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :

2. Memahami dan Menentukan topik karangan antara lain


dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
n 1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Memahami dan
(menarik Menentukan topik karangan berupa kesimpulan berdasarkan hasil
kesimpulan) analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi : Memahami dan Menentukan topik karangan
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Memahami dan Menentukan topik karangan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Memahami dan Menentukan topik karangan
a. Menjawab pertanyaan tentang materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
b. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Memahami dan Menentukan topik
karangan yang akan selesai dipelajari
c. Menyelesaikan uji kompetensi untuk
materi Memahami dan Menentukan topik karangan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Memahami dan Menentukan topik
karangan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
1. Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang baru dilakukan.
2. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Memahami dan
Menentukan topik karangan yang baru diselesaikan.
3. Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan.
2. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi
pelajaran Memahami dan Menentukan topik karangan.
3. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Memahami dan Menentukan
topik karangan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap
a. Teknik: pengamatan sikap
b. Bentuk: lembar pengamatan
c. Instrument
No Nam Religius Jujur Responsif Santun Rata-rata
a
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
dst

d. Rubrik penilaian
Rubrik Skor
Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan 1
kegiatan
Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 2
masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup 3
Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 4

2. Penilaian pengetahuan
a. Teknik : tes tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrument
Aspek Skor
1. Kelengkapan
a. Struktur teks lengkap 3
b.Struktur teks hanya dua 2
c. Struktur teks hanya satu 1
2. Kesesuaian
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan struktur teks 3
b.Data (kalimat) hanya dua yang mendukung atau sesuai dengan 2
struktur
c. Data (kalimat) hanya satu mendukung atau sesuai dengan struktur 1

3. Penilaian keterampilan

No Kriteria penilaian Skor


1 Isi
a. Lengkap dan terinci 4
b. Lengkap tetapi kurang terinci 3
c. Kurang lengkap dan terinci 2
d. Kurang lengkap dan kurang terinci 1
2 Organisasi
a. Teratur dan logis 4
b. Teratur tetapi tidak logis 3
c. Kurang teratur dan logis 2
d. Kurang teratur dan kurang logis 1
3 Pilihan kata
a. Tepat dan sesuai 3
b. Kurang tepan dan sesuai 2
c. Tidak tepat dan sesuai 1
4 Kalimat
a. Mudah dipahami 3
b. Sedikit sulit dipahami 2
c. Sulit dipahami 1
5 Ejaan dan tanda baca
a. Tidak ada yang salah 3
b. Sedikit yang salah 2
c. Banyak yang salah 1

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Pemberian bimbingan secara khusus bagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.
Soal remedial
Siswa ditugaskan menentukan struktur teks editorial/ opini yang lain.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
BAHAN AJAR
TEKS EDITORIAL
Sekolah : SMK Negeri 5 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran @45 menit

Kompetensi Dasar IPK


3.7 Menganalisis struktur dan 3.6. 1 Menganalisis struktur dalam teks editorial
kebahasaan teks editorial 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan dalam teks
editorial

4.6 Merancang teks editorial 4.6.1 Menyusun arguen atau pendapat terhadap isu
dengan memerhatikan aktual.
struktur dan kebahasaan baik 4.6.2 Menyusun saran (rekomendasi) terhadap isu
secara lisan maupun tulis aktual.
4.6.3 Menulis teks editorial dengan memerhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan

A. Pengertian Teks Editorial


A. PENGERTIAN
Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu
isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah
ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks Editorial/
Opini/ Tajuk Rencana biasanya rutin ada di koran atau majalah. Pengungkapan teks
ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis agar pembaca atau
pendengar bisa menerimanya.
 Tujuan Teks Editorial/ Opini/ Tajuk Rencana:
1. Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang
sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
2. Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang
berkembang.
3. Memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran,
dan terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.
 Fungsi Teks Editorial/ Opini/ Tajuk Rencana:
1. Menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
2. Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan
sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi
4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
B. Struktur Teks Editorial

Peta Konsep Struktur

1. Pernyataan pendapat (tesis), berisi sudut pandang penulis terhadap


permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh
argumen.

2. Argumentasi, bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat


pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para
ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya.
3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration, berisi penguatan kembali atas
pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.

Contoh:

1. Pernyataan Pendapat/Tesis
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Sudut pandang penulis terhadap
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan
isu/masalahnya. Isu yang diangkat yaitu dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA.
pelaksanaan ujian nasional daring. Kemudian Kemendikbud menambahkan aturan baru
ditambahkan beberapa kalimat yang
yaitu pelaksanaan ujian nasional secara
menegaskan sudut pandang penulis. online di beberapa sekolah. Dilihat dari
keadaan dan situasi lapangan saat ini,
rencana ini belum tepat dan perlu
dipertimbangkan kembali karena
permasalahan seperti infrastruktur yang
belum merata dan kurangnya pengetahuan
dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
2. Argumentasi
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Argumen yang berisi pernyataan umum yang Padahal hal ini sangatlah baik. Jika
menguatkan pernyataan pendapat/tesis pelaksanaan ujian nasional online tetap
dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan
kesulitan karena tidak adanya infrastruktur
yang memadai seperti komputer, akses
internet, dan listrik. Coba bayangkan ketika
ada sebuah sekolah yang mempunyai 250
siswa yang akan mengikuti ujian nasional,
maka berapa jumlah komputer yang
dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk
melaksanaan ujian nasional ini?
Tentunya membutuhkan komputer yang
banyak. Apabila tetap dipaksakan, maka
salah satu caranya yaitu dengan
menggunakan komputer secara bergiliran.
Tetapi hal ini rentan akan timbulnya
kecurangan dalam ujian nasional. Selain
itu kurangnya tenaga ahli di beberapa
sekolah juga menjadi masalah, karena pasti
beberapa sekolah akan bingung dalam
pelaksanaan karena tidak mengerti
bagaimana melaksanakannya.
3. Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration)
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Penegasan ulang pendapat yang sudah Sudah semestinya jika pemerintah ingin
dibicarakan diawal. Terutama dalam hal melaksanakan ujian nasional secara online,
infrastruktur pemerintah harus menjamin ketersediaan
infrastruktur yang mendukung serta tidak
terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan
sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah
yang jauh sebelum ujian nasional agar
tidak menimbulkan masalah seperti yang
telah diuraikan di atas.

C. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial


Kaidah kebahasaan merupakan hal yang harus dimiliki oleh semua jenis teks. Karena
kaidah kebahsaan merupakan peraturan atau ketentuan untuk menggunakan sebuah
bahasa baik itu dilukiskan secara lisan ataupun tulisan. Adapun kaidah kebahasaan teks
editorial penjelasaannya sebagai berikut,
1. Adverbia
Adverbia/kata keterangan merupakan salah satu kelas kata yang fungsinya
memberikan keterangan terhadap kata lain. Misalnya seperti verba atau kata kerja dan
adjektiva atau kata sifat. Adverbia digunakan untuk meyakinkan seorang pembaca
karena adverbia merupakan bagian dari ekspresi kata kepastian. Dengan sebuah kata
keterangan (adverbial frekuentatif) sebagai penegas dengan kata keterangan.
Contohnya dari adverbial ini seperti sangat, amat, tidak, selalu, biasanya, sebagian
besar waktu, sering, kadang-kadang, dan jarang
2. Konjungsi
Konjungsi/kata sambung merupakan suatu bentuk kata yang digunakan untuk
menghubungkan antara kata/ungkapan/kalimat satu dengan yang lainnya serta tidak
memiliki maksud dan tujuan tertentu. Kata penghubung (konjungsi) adalah kata-kata
yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa atau
kalimat dengan kalimat, contoh: kata dan, karena, dan ketika.
Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata,
konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan
sebagainya.Karena konjungsi di dalam kaidah kebahasaan teks editorial atau opini
merupakan bentuk kata penghubung yang digunakan seperti kata “bahkan”.
Penggunaan konjungsi pada teks editorial/opini yang paling banyak ditemui adalah
konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua,
berikutnya, dan sebagainya. Konjungsi yang digunakan untuk memperkuat
argumentasi, seperti bahkan, juga, selain itu, lagi pula, sebagai contoh, misalnya,
padahal, justru, dan lain-lain. Atau konjungsi yang menyatakan hubungan sebab
akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan sebagainya. Konjungsi yang menyatakan
harapan, seperti agar, supaya, dan sebagainya.
3. Verba
Kata kerja atau disebut juga dengan verba adalah suatu kata yang berfungsi
untuk menjelaskan tentang suatu aktifitas atau suatu perbuatan/ kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata kerja
(verb) adalah kata yang memiliki fungsi untuk menjelaskan dan menunjukkan
suatu tindakan seseorang (subjek). Jenis-jenis verba antara lain,

a) Verba Material

Verba Material merupakan kata kerja yang menggunakan imbuhan yang acuannya
adalah tindakan fisik. Biasanya diperlihatkan dengan perbuatan yang dilakukan
secara fisik oleh pelaku.
Struktur kalimat Verba Material :
Subjek (aktor) + Verba Material + objek (sasaran)
Contoh: Andri(aktor) Melukis (verba material) Pemandangan Alam
(objek/sasaran)
b) Verba Relasional
verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi
sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung
verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan
terlihat rancu. struktur kalimat dari verba relasional adalah :
Subjek + Verba relasional + pelengkap
Contoh Kalimat :
Kakak merupakan anak tertua
Kakak sebagai Subjek, merupakan sebagai verba relasional, dan anak tertua
merupakan pelengkap yang harus ada.
c) Verba Mental
Verba mental adalah verba yang digunakan untuk mengajukan klaim. Kata kerja
mental: Kata kerja yang berhubungan dengan mental dengan kata lain
menggambarkan perasaan si pelaku.
Contoh :
- Banyak orang tua yang merasa khawatir terkena demam.
- Menurut pendapat saya, pengedaran narkoba di indonesia
sudah dikategorikan siaga satu.
Contoh penggunaan verba dalam kalimat dan jenis verba
No. Kalimat Verba Jenis Verba
1. Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, Adalah Verba Relasional
bukan isapan jempol belaka atau romantisme
dari masa lalu.
2. Selain membangun infrastruktur dan sarana Membangun, Verba Material
semisal transportasi dan penginapan, Membungkus
pemerintah harus lebih serius memikirkan
program-program untuk membungkus
potensi ini agar lebih menarik..
3. Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi Menyelinap Verba Material
itu terpampang nyata. Kepulauan itu
memiliki pantai-pantai indah, laut yang
bening dan tenang, serta ikan berwarna-warni
yang menyelinap di antara terumbu karang
indah
4. Problem utama dari tidak berkembangnya Adalah Verba Relasional
pariwisata di Indonesia adalah ceteknya
kesadaran akan potensi yang kita miliki.
5. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” Merupakan Verba relasional
mereka kepada pemerintah daerah yang tidak
serius membangun prasarana wisata di sana.
5. Mereka datang hanya pada saat kampanye Mempersilahkan Verba Material
untuk memancing suara, bahkan
mempersilakan para nelayan mengeb*m
terumbu karang.
6. Mereka lebih suka membabat hutan untuk Membabat, Verba Material
mengambil kayunya, menggali buminya Mengeduk
untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau
menggantikan pepohonan hutan dengan
kelapa sawit
7. Jangankan membuat program wisata yang Membuat, Verba Material
kreatif, membangun prasarananya saja kerap Membangun
tidak dilakukan pemerintah.
8. Berapa banyak peminat wisata yang tahu, Terdapat Verba Relasional
misalnya, bahwa Teluk Meranti, Kabupaten
Pelalawan, Provinsi Riau, di pertemuan
antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan
arus surut Sungai Kampar, terdapat “bono”,
tidal bore yang dirindukan para selancar
sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di
dunia.
9. Pemerintah harus lebih serius memikirkan Memikirkan Verba Mental
program-program untuk membungkus potensi
ini agar lebih menarik.
10. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali Berpandangan Verba Mental
dan Bali, atau-kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit-bergesernya pun
paling-paling hanya ke Yogyakarta dan
Danau Toba.
D. Memproduksi Teks Editorial/ Teks Opini
Hal yang perlu diperhatikan saat memproduksi Teks Editorial/Opini antara lain
1) Menentukan Tema
Langkah pertama dalam menyusun teks editorial/opini adalah menentukan tema. Tema
merupakan gagasan atau ide pikiran yang menjadi penunjang utam dibuatnya suatu
teks
Contoh:

Tema: Bencana Gunung Meletus

2) Membuat kata kunci


Selanjutnya adalah membuat kata kunci. Kata kunci merupakan kode atau tanda untuk
mengembangkan pokok-pokok teks editorial/opini
Contoh :

kebijakan letusan Sinabung langganan gempa zona bahaya

bencana gunung Operasi tanggap menghadapai Kesimpang-siuran


darurat bencana informasi
media sosial dampak bencana memberikan Gunung Bromo-
informasi Semeru akan
menyusul
dampak erupsi Jepang Erupsi Kelud tangkas memberi
informasi

3) Menentukan pokok-pokok teks setiap struktur


Setelah membuat kata kunci, langkah berikutnya adalah menentukan pokok-pokok teks
setiap struktur. Pokok-pokok teks adalah pikira utama dalam paragraf teks.
Contoh:

Pernyataan pendapat Tanpa kebijakan permanen menghadapi bencana gunung,


penyelamatan morat-marit. Hindari simpang-siur media
social
Operasi tanggap darurat yang dilakukan pemerintah
terkesan sebatas respons reaktif, spontan, dan sporadic
Argumentasi Negara seperti Jepang, yang merupakan langganan gempa,
secara sistemik memiliki program kesiap-siagaan
menghadapai bencana.
Kemampuan pemerintah memberikan informasi penting
yang harus dipatuhi masyarakat masih lemah.

Masih ada kemungkinan korban bertambah akibat


masyarakat melanggar zona bahaya. Dalam radius sepuluh
kilometer, masyarakatdilarang masuk karena kemungkinan
datangnya awan panas.
Kesimpang-siuran informasi hampir selalu terulang pada
setiap bencana.
Pemerintah, bagaimanapun, harus mampu menyinergikan
deteksi bencana yang bertolak dari ilmu pengetahuan dan
pengalaman lokal.
Simpulan Tugas mitigasi adalah meningkatkan pengetahuan
mayarakat tentang ciri-ciri letusan gunung secara ilmiah.

4) Mengembangkan pokok-pokok teks


Setelah menentukan pokok-pokok teks setiap struktur teks,kemudian dikembangkan
dengan kalimat penjelas.
Contoh:

Pernyataan pendapat Tanpa kebijakan permanen


menghadapi bencana gunung,
penyelamatan morat-marit. Hindari
simpang-siur media sosial. Pemerintah
terlihat kurang cekatan dalam
menanggulangi dampak erupsi. Seolah-
olah tak belajar dari akibat letusan
Sinabung yang morat-marit, dari
penyediaan masker sampai pasokan air
minum, selimut, dan obat-obatan,
pemerintah terkesan kurang sigap-tanggap.
Terkatung-katungnya sejumlah pengungsi
karena pos penampungan mereka ternyata
sudah digunakan pengungsi lain
membuktikan manajemen penanggulangan
yang dadakan.
Operasi tanggap darurat yang
dilakukan pemerintah terkesan sebatas
respons reaktif, spontan, dan sporadis.
Sudah saatnya kita memiliki kebijakan
permanen yang mampu mengantisipasi
dan meminimalkan dampak bencana,
yakni kebijakan yang berangkat dari
database pemetaan daerah rawan letusan
gunung berapi. Dibutuhkan operasi dengan
persiapan koordinasi penyelamatan,
penyediaan infrastruktur, sampai pelatihan
relawan yang dilakukan secara
prabencana.2

Argumentasi Negara seperti Jepang, yang


merupakan langganan gempa, secara
sistemik memiliki program kesiap-siagaan
menghadapai bencana. Mereka
menyiapkan teknologi tahan bencana dan
membangun system sosial yang tanggap
bencana. Mereka menginginkan
masyarakatnya memiliki kultur sadar
bencana yang rasional. Dalam alam pikir
masyarakat kita, letusan gunung masih
dianggap sesuatu yang insidental, yang
walaupun merupakan malapetaka tetap
mengandung “hikmah” tertentu.
Kemampuan pemerintah memberikan
informasi penting yang harus dipatuhi
masyarakat masih lemah. Akibatnya,
banyak korban jatuhyang sebetulnya bisa
dihindari. Erupsi Kelud, tak banyak
memakan korban langsung.

Masih ada kemungkinan korban


bertambah akibat masyarakat melanggar
zona bahaya. Radius sepuluh kilometer,
masyarakatdilarang masuk karena
kemungkinan datangnya awan panas.
Banyak penduduk menerobos karena
menganggap keadaan sudah aman.
Kesimpang-siuran informasi
hampir selalu terulang pada setiap
bencana. Setelah letusan Kelud, di media
sosial ramai dibicarakan Gunung Bromo-
Semeru akan menyusul. Isu palsu ini bisa
membuat panik. Erupsi tak mirip virus
influenza. Setiap gunung memiliki
aktivitas vulkanis sendiri-sendiri, tidak
bergantung gunung lain.
Seyogianya, pemerintah tangkas
memberi informasi yang terangbenderang,
yang tingkat akurasinya mampu
menyelamatkanmasyarakat. Pada
kenyataannya, masyarakat lebih sering
mempercayai prediksi dari sumber tak
jelas, misalnya “juru kunci”. Pemerintah,
bagaimanapun, harus menyinergikan
deteksi bencana yang bertolak dari ilmu
pengetahuan dan pengalaman lokal.
Pernyataan ulang Tugas mitigasi adalah meningkatkan
pengetahuan mayarakat tentang ciri-ciri
letusan gunung secara ilmiah. Tugas
mitigasi juga membangun menajemen
rasional penanggulangan berbasis
masyarakat. Menghamburkan uang untuk
hal-hal tak penting, lebih baik pemerintah
mulai menyiapkan infrastruktur mitigasi
yang benar.

Daftar Pustaka

Koswara. 2016. Jenis-jenis Teks. Bandung: Rodya.


Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia edisi revisi tahun 2017. Jakarta : Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
https://blog.ruangguru.com/struktur-teks-editorial-dan-langkah-penyusunannya
https://dosenbahasa.com/berikan-contoh-kalimat-tanya-retoris
https://obatrindu.com/contoh-teks-editorial/#Kaidah_Kebahasaan_Teks_Editorial
http://www.yuksinau.id/teks-editorial-opini-pengertian-contoh/

LKPD 1

ANALISIS SISTEMATIKA TEKS EDITORIAL


ANGGOTA KELOMPOK:
1. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
2. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
3. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
4. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................

KOMPETENSI DASAR

3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial


4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis

Petunjuk:
Bacalah teks editorial berikut!
Analisislah sistematikanya pada kolom yang sudah disediakan!

1. Bacalah teks editoral berikut ini dengan saksama dan tentukanlah strukturnya!
Komitmen dan Tanggungjawab Paslon

Mendekati pemilihan calon presiden tahun 2019 pada bulan April, Bapak Prabowo dan
Bapak Jokowi telah menyiapkan strategi. Menjelangnya pemilihan, mulai banyak
kampanye di sana-sini, saling visi dan misi untuk membuktikan bahwa mereka pantas
menjadi Presiden Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Benar memang, dengan adanya kampanye ini memang sedikit berkontribusi dan
mampu meyakinkan masyarakat bahwa orang tersebut benar-benar layak untuk menjadi
pemimpin. Selain itu, kedua paslon harus tetap memiliki komitmen dan bertanggung jawab
terhadap janji-janji yang sudah disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tak
merasa dikhianati dan dikecewakan.
Apabila mereka telah dikecewakan, maka masyarakat akan menganggap semua itu
sebagai prioritas dan pencitraan saja. Menurut pendapat saya, jangan memilih pemimpin
karena perihal politik. Sebab mayoritas orang membicarakan tentang Presiden yang harus
memilih ini-itu dengan alasan praktik mereka politiknya seperti ini.

Sebaiknya jauhkan kata politik dari rumus memilih Presiden. Yang paling penting adalah
orang yang memilih seorang pemimpin yang berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki komitmen, bertanggungjawab, serta dapat dipercaya, tidak janji sana-sini.
Bagi saya, politik tak akan mempengaruhi, semua murni kehendak Yang Maha Kuasa,
apa yang sudah dilakukan dan sudah dijanjikan akan dicatat oelh Yang Maha Segala, dan
akan dimintai pertanggungjawaban atas jabatannya. Ketika kita memilih tentu harus
sepenuhnya percaya dan senantiasa mnebdoakan pemimpin yang dipilih ini agar amanah.
Oleh sebab itu, mari hindari memilih dengan kata “politik”. Pilih pemimpin yang
menurut Anda benar-benar Amanah dan dapat dipercaya dengan janjinya. Tak lupa
pasangan calon yang berpegang teguh pada Tuhan Yang Maha Esa.

Pertanyaan:

Berdasarkan teks editorial tersebut, analisislah sistematikanya, lalu tuliskan hasil analisis
Anda dalam kolom yang telah disediakan!

Lembar Jawab

Sistematika Kutipan Teks

Pernyataan Pendapat ...........................................................................................................


...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
..............................................................................

Argumen ...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
..............................................................................

Penegasan Ulang ...........................................................................................................


...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
..............................................................................

LKPD 2
ANALISIS CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
ANGGOTA KELOMPOK:
1. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
2. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
3. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
4. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................

KOMPETENSI DASAR

3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial


4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis

Bacalah teks editorial berikut dengan saksama!


NASIB UJIAN NASIONAL

Beberapa bulan lagi Ujian Nasional akan diselenggarakan dari tingkat SD, SMP dan
SMA. Kemendikbud pun menambah satu lagi aturan baru yaitu mengenai pelaksanaan
Ujian Nasional secara online (UNBK) di beberapa sekolah. Jika dilihat dari keadaan dan
situasi di lapangan saat ini, rencana ini rasanya belum tepat guna dan perlu adanya
dipertimbangan kembali. Sebab, masalah mendasar seperti ini belum merata pada tingkat
pengadaan sarana dan prasarana juga adanya kekurangan tenaga yang ahli di beberapa
sekolah. Khususnya sekolah yang berada jauh dari Ibukota.
Walau begitu, niat yang melandasinya ialah hal baik, akan tetapi ketidaksiapan
daerah menjadi kendala. Apabila pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tetap
dilaksanakan, mungkin saja ada beberapa sekolah yang mengalami kesulitan. Sebab
kurangnya perangkat komputer serta belum optimalnya jaringan prasarana yang
mendukung seperti akses internet dan kelistrikan.
Coba bayangkan, bila sebuah sekolah punya 250 siswa yang hendak mengikuti
Ujian Nasional, maka ada berapa jumlah komputer yang akan dibutuhkan? Tentu bukanlah
jumlah yang sedikit. Satu lagi, apabila tetap UNBK ini tetap diselenggarakan, solusi paling
mudah ialah dengan memakai komputer secara bergantian. Namun hal ini sangatlah rentan
terhadap tindak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Selain itu, terdapat
beberapa hal yang jadi masalah di beberapa sekolah contohnya saja seperti kurangnya
tenaga ahli di bidangnya. Sebab, sudah pasti beberapa sekolah merasa kebingungan
mengenai sistem pelaksanaan sebab tak mengetahui prosedurnya.
Semestinya, jika pemerintah mau melaksanakan Ujian Nasional Berbasis
Komputer, pemerintah harus menjamin adanya sarana dan prasarana yang memadai. Tak
perlu terburu-buru mewujudkan terselenggaranya program ini. Karena jika tidak matang
dalam persiapannya, justru akan mengganggu jalannya Ujian Nasional. Pemerintah pun
harus melakukan sosialisasi langsung kepada sekolah-sekolah di daerah sebelum mulai
pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah seperti
yang telah disebutkan di atas. Hendaknya masalah ini perlu dikaji dahulu untuk
menemukan titik terang mengenai pelaksanaan Ujian Nasional.
Pertanyaan:
Berdasarkan teks editorial tersebut, analisislah kalimat fakta dan opini, lalu tuliskan hasil
analisis Anda dalam kolom yang telah disediakan!
Lembar Jawab

Fakta/Opini Kutipan Teks

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Fakta .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.........................................................................

.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Opini .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.........................................................................
LKPD 3

KONTRUKSI TEKS EDITORIAL


ANGGOTA KELOMPOK:
1. NAMA, NOMOR, KELAS: ...........................................................................................................
2. NAMA, NOMOR, KELAS: ...........................................................................................................
3. NAMA, NOMOR, KELAS: ...........................................................................................................
4. NAMA, NOMOR, KELAS: ...........................................................................................................

KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis

Petunjuk:

Diskusikan dalam kelompok dan susunlah kerangka teks editorial dengan panduan sebagai berikut!

NO LANGKAH-LANGKAH KONSTRUKSI
1 Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca.

2 Mengumpulkan data untuk mendukung pendapat.

3 Menyesuaikan topik dengan pembaca.

4 Menyunting teks editorial.


SOAL HOTS
1. Bacalah teks editorial berikut !
Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai 95%.
Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,
ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke,
Sabtu (26/5).
Kalimat utama dalah paragraf diatas adalah ...
a. Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 95%.
b. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan.
c. Hal itu tidak usah dibanggakan, ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke
d. Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 85%.
e. Hanya saja, hal itu dinilai patokan kualitas kelulusan.

2. Bacalah teks editorial berikut !


Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai 95%.
Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,
ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke,
Sabtu (26/5). Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di wilayah
barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah
perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal,
harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
Fakta dalam paragraf diatas ...
a. Di wilayah barat, pendidikan relatif maju.
b. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah perguruan tinggi
terkenal.
c. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal, harus
matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
d. Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 95%.
e. Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air.

3. Bacalah teks editorial berikut !


Namun, satu hal yang sama-sama menjadi perhatian adalah memajukan mutu pendidikan
secara nasional.
Kata kerja Rasional yang terdapat pada kalimat diatas ...
a. Namun
b. Menjadi
c. Memajukan
d. Yang
e. Secara
4. Dua solusi yang ditawarkan dalam editorial ini adalah pemanfaatan kemajuan
teknologi melalui program palapa ring dan belajar dengan pengalaman yang ada.
Sinonim dari kata yang bercetak miring adalah ...
a. Akibat
b. Masalah
c. Jalan keluar
d. Pencapaian
e. Kesimpulan

5. Bacalah penggalan teks berikut!


Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai 95%.
Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,
ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke,
Sabtu (26/5).
Kalimat langsung dari kalimat diatas ...
a. “Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu
tidak usah dibanggakan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke
Vincentius Mekiuw di Merauke
b. “Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu
tidak usah dibanggakan” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke
Vincentius Mekiuw di Merauke
c. “Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua,
mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu
tidak usah dibanggakan.” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke
Vincentius Mekiuw di Merauke
d. menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius
Mekiuw di Merauke “Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di
Merauke, Papua, mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas
kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan.”
e. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius
Mekiuw di Merauke “Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di
Merauke, Papua, mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas
kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,”

6. Perhatikan paragraf berikut!


(1) Mari kita jadikan pasca-UN sebagai momentum berbenah. (2) Sebagai bangsa
pembelajar, (3) jangan lagi kita mendengar kabar serupa tahun depan, (4) karena hakikat
pembelajaran adalah dicapainya perbaikan, (5) bukan pencapaian yang sama dengan
kemarin, apalagi lebih buruk.
Kalimat ajakan yang terdapat dalam paragraf diatas ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Bacalah teks editorial berikut !
Meski lulus dengan persentase tinggi, dari kawasan Indonesia timur masih timbul kerisauan
tentang bagaimana bersaing dengan lulusan asal Jawa. Ini kerisauan yang harus kita pikirkan
upaya mengatasinya. Sejumlah putra Indonesia timur, seperti dari Papua atau NTT, berhasil
menunjukkan intelegensia tinggi, seperti unggul dalam olimpiade fisika. Tugas kita
berikutnya, bagaimana kita menjadikan itu sebagai pola, bukan kasus.

Kesimpulan yang tepat untuk teks editorial tersebut ...


a. Upaya menyamakan persaingan lulusan Indonesia timur dengan Jawa
b. Lulusa Indonesia timur sangat berprestasi
c. Banyak ajang yang berhasil dijuarai putra putri Jawa
d. Upaya pemerintah menjadikan lulusan asal Jawa lebih maju daripada
Indonesia timur
e. Menjadikan pola, bukan kasus

8. Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini


diwacanakan, khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di
Tanah Air.
Antonim kata yang bercetak miring ...
a. Privat
b. Spesial
c. Umum
d. Personal
e. Seksama

9. Bacalah teks editorial berikut !


(1) Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan, khususnya
saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. (2) Di wilayah barat,
pendidikan relatif maju. (3) Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah
perguruan tinggi terkenal. (4) Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN
terkenal, harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
Kalimat opini terdapat dalam nomor ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 3 dan 4

10. Bacalah teks editorial berikut !


REFLEKSI HASIL UJIAN NASIONAL
Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai 95%.
Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan,
ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke,
Sabtu (26/5). Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di wilayah
barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah
perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal,
harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
Berdasarkan paragraf diatas tema yang tepat adalah ...
a. Kemanusiaan
b. Pendidikan
c. Sosial
d. Kebudayaan
e. Permasalah ekonomi

SOAL URAIAN
Bacalah teks editorial dibawah ini!
REFLEKSI HASIL UJIAN NASIONAL
Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai
95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah
dibanggakan, ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di
Merauke, Sabtu (26/5).
Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di
wilayah barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di
kancah perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN
terkenal, harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
Ini fakta yang harus kita respons. Bagaimana caranya, Indonesia harus meningkatkan
kualitas guru. Namun, satu hal yang sama-sama menjadi perhatian adalah memajukan mutu
pendidikan secara nasional. Hal ini kita garis bawahi mengingat pendidikan menjadi salah
satu faktor penting, kalau bukan kunci, dalam upaya memajukan bangsa. Untuk kita sendiri,
peluang pemerataan pendidikan terbuka dengan pemanfaatan kemajuan teknologi. Program
Palapa Ring yang bertujuan menyetarakan kemajuan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi antara Indonesia barat dan timur adalah salah satu bentuknya.
Kini, meski lulus dengan persentase tinggi, dari kawasan Indonesia timur masih
timbul kerisauan tentang bagaimana bersaing dengan lulusan asal Jawa. Ini kerisauan yang
harus kita pikirkan upaya mengatasinya. Sejumlah putra Indonesia timur, seperti dari Papua
atau NTT, berhasil menunjukkan intelegensia tinggi, seperti unggul dalam olimpiade fisika.
Tugas kita berikutnya, bagaimana kita menjadikan itu sebagai pola, bukan kasus.
Indonesia dewasa ini dihadapkan pada isu hypercomplexity. Hal ini menuntut
tersedianya sumber daya insani unggul sebanyak-banyaknya dari berbagai penjuru.
Hiperkompleksitas tak jarang menuntut kecakapan matematika untuk meresponsnya.
Padahal, menurut berita, banyak ketidaklulusan UN disebabkan nilai matematika hanya dua.
Ini tantangan yang perlu kita jawab karena matematika menjadi ilmu pengetahuan dasar
bagi pengembangan sains dan teknologi yang dibutuhkan di era modern.
Pencapaian yang dilakukan pemerintah hendaknya semakin membaik, bukan
memburuk dari tahun ke tahun. Dua solusi yang ditawarkan dalam editorial ini adalah
pemanfaatan kemajuan teknologi melalui program palapa ring dan belajar dengan
pengalaman yang ada. Contohnya, menjadikan putra Indonesia Timur yang berhasil
menunjukkan intelegensianya menjadi sebuah pola bukan kasus.
Mari kita jadikan pasca-UN sebagai momentum berbenah. Sebagai bangsa pembelajar,
jangan lagi kita mendengar kabar serupa tahun depan, karena hakikat pembelajaran adalah
dicapainya perbaikan, bukan pencapaian yang sama dengan kemarin, apalagi lebih buruk.

11. Berdasarkan teks tersebut, tentukan isu aktualnya!


12. Hubungkan isu-isu yang kamu peroleh serta lengkapilah dengan pendapatmu!
13. Apa simpulan dan rekomendasi yang kamu berikan!

Isu aktual Argumentasi


kritik prediksi Saran/
rekomendasi

Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. C
5. A
6. A
7. A
8. C
9. B
10. B

Rubrik penilaian
Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Bobot Soal
1-10 1
Jumlah skor 10
maksimal
Jika benar mendapatkan skor 10
Jika salah mendapatkan skor 0
Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 10
Skor Maksimal
Petunjuk Penilaian Soal Essay
No Butir pertanyaan Bobot soal Kriteria
1 Berdasarkan teks tersebut, 10 Skor 10 jika peserta didik mampu
tentukan isu aktualnya! menjawab dengan bahasa yang
lengkap dan sesuai kaidah
Skor 5 jika peserta didik mampu
menjawab dengan bahasa yang
tidak sesuai kaidah.
2 Hubungkan isu-isu yang 15 Skor 15 jika peserta didik mampu
kamu peroleh serta menjawab dengan bahasa yang
lengkapilah dengan baik dan benar sesuai kaidah
pendapatmu! Skor 10 jika peserta didik mampu
menjawab dengan bahasa yang
benar tetapi tidak sesuai dengan
kaidah
Skor 5 jika peserta didik menjawab tidak
sesuai dengan kaidah
3 Apa simpulan dan 25 Skor 25 jika peserta didik mampu
rekomendasi yang kamu menjawab dengan bhasa yang baik
berikan Skor 20 jika peserta didik mampu
mampu menjawab dengan jelas
dan mendekati kalimat yang baik
Skor 15 jika peserta didik menjawab
tidak terlalu jelas menjawab dan
tidak sesuai dengan kaidah
Skor 10 jika peserta didik tidak mampu
menjawab

Jumlah skor maksimal 50

Anda mungkin juga menyukai