A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
4.6 Merancang teks editorial 4.6.1 Menyusun argumen atau pendapat terhadap isu
dengan memerhatikan aktual.
struktur dan kebahasaan baik 4.6.2 Menyusun saran (rekomendasi) terhadap isu
secara lisan maupun tulis aktual.
4.6.3 Menulis teks editorial dengan memerhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan
C. TujuanPembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model discovery
learning peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, topik, dan
kerangka karangan teks editorial, menyusun teks editorial, dan mempresentasikannya
dengan penuh tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
Fakta Topik : teks editorial - Isi teks editorial
Konsep Unsur kebahasaan dalam teks editorial
Prinsip Fungsi sosial: unsur-unsur teks editorial
Prosedur Struktur (sistematika, membuat, merekonstruksi)
E. MetodePembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
F. Media Pembelajaran
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
spidol, papan tulis
Media/Alat Laptop dan LCD
Proyeksi audio visual: film
Objek fisik: Benda nyata
Cetak: buku, modul
Bahan Spidol, laptop
G. Sumber Belajar
1. Kemenbud. 2014.Bahasa Indonesia Wahanapengetahuan. Jakarta: Kemenbud.
2. Koswara. 2016. Jenis-jenis Teks. Bandung: Rodya.
3. Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun
2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
4. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
5. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Aperpepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi : Memahami dan Menentukan topik karangan
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model 70
Kegiatan Pembelajaran menit
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
(stimullasi/ perhatian pada topik materi Memahami dan Menentukan topik
pemberian karangan dengan cara :
rangsangan) 1. Melihat
Menayangkan video yang relevan.
2. Mengamati
a. Lembar kerja materi Memahami dan Menentukan topik
karangan.
b. Pemberian contoh-contoh materi Memahami dan
Menentukan topik karangan untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
3. Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Memahami dan Menentukan topik karangan.
4. Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Memahami dan Menentukan topik karangan.
5. Mendengar
Pemberian materi Memahami dan Menentukan topik
karangan oleh guru.
6. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : Memahami dan Menentukan
topik karangan untuk
melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
3. Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang sedang dipelajari.
4. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Memahami dan Menentukan
topik karangan.
5. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Memahami dan
Menentukan topik karangan yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
6. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasapercaya diri Memahami dan
Menentukan topik karangan sesuai dengan pemahamannya.
7. Saling tukar informasi tentang materi : Memahami dan
Menentukan topik karangan dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
processing pengamatan dengan cara :
(pengolahan 1. Berdiskusi tentang data dari Materi : Memahami dan
Data) Menentukan topik karangan
2. Mengolah informasi dari materi Memahami dan Menentukan
topik karangan yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
3. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Memahami dan Menentukan topik karangan.
Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
(pembuktian) hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
1. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
d. Rubrik penilaian
Rubrik Skor
Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan 1
kegiatan
Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 2
masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup 3
Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 4
2. Penilaian pengetahuan
a. Teknik : tes tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Instrument
Aspek Skor
1. Kelengkapan
a. Struktur teks lengkap 3
b.Struktur teks hanya dua 2
c. Struktur teks hanya satu 1
2. Kesesuaian
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan struktur teks 3
b.Data (kalimat) hanya dua yang mendukung atau sesuai dengan 2
struktur
c. Data (kalimat) hanya satu mendukung atau sesuai dengan struktur 1
3. Penilaian keterampilan
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
BAHAN AJAR
TEKS EDITORIAL
Sekolah : SMK Negeri 5 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran @45 menit
4.6 Merancang teks editorial 4.6.1 Menyusun arguen atau pendapat terhadap isu
dengan memerhatikan aktual.
struktur dan kebahasaan baik 4.6.2 Menyusun saran (rekomendasi) terhadap isu
secara lisan maupun tulis aktual.
4.6.3 Menulis teks editorial dengan memerhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan
Contoh:
1. Pernyataan Pendapat/Tesis
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Sudut pandang penulis terhadap
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan
isu/masalahnya. Isu yang diangkat yaitu dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA.
pelaksanaan ujian nasional daring. Kemudian Kemendikbud menambahkan aturan baru
ditambahkan beberapa kalimat yang
yaitu pelaksanaan ujian nasional secara
menegaskan sudut pandang penulis. online di beberapa sekolah. Dilihat dari
keadaan dan situasi lapangan saat ini,
rencana ini belum tepat dan perlu
dipertimbangkan kembali karena
permasalahan seperti infrastruktur yang
belum merata dan kurangnya pengetahuan
dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
2. Argumentasi
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Argumen yang berisi pernyataan umum yang Padahal hal ini sangatlah baik. Jika
menguatkan pernyataan pendapat/tesis pelaksanaan ujian nasional online tetap
dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan
kesulitan karena tidak adanya infrastruktur
yang memadai seperti komputer, akses
internet, dan listrik. Coba bayangkan ketika
ada sebuah sekolah yang mempunyai 250
siswa yang akan mengikuti ujian nasional,
maka berapa jumlah komputer yang
dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk
melaksanaan ujian nasional ini?
Tentunya membutuhkan komputer yang
banyak. Apabila tetap dipaksakan, maka
salah satu caranya yaitu dengan
menggunakan komputer secara bergiliran.
Tetapi hal ini rentan akan timbulnya
kecurangan dalam ujian nasional. Selain
itu kurangnya tenaga ahli di beberapa
sekolah juga menjadi masalah, karena pasti
beberapa sekolah akan bingung dalam
pelaksanaan karena tidak mengerti
bagaimana melaksanakannya.
3. Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration)
Penjelasan Contoh Teks Editorial
Penegasan ulang pendapat yang sudah Sudah semestinya jika pemerintah ingin
dibicarakan diawal. Terutama dalam hal melaksanakan ujian nasional secara online,
infrastruktur pemerintah harus menjamin ketersediaan
infrastruktur yang mendukung serta tidak
terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan
sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah
yang jauh sebelum ujian nasional agar
tidak menimbulkan masalah seperti yang
telah diuraikan di atas.
a) Verba Material
Verba Material merupakan kata kerja yang menggunakan imbuhan yang acuannya
adalah tindakan fisik. Biasanya diperlihatkan dengan perbuatan yang dilakukan
secara fisik oleh pelaku.
Struktur kalimat Verba Material :
Subjek (aktor) + Verba Material + objek (sasaran)
Contoh: Andri(aktor) Melukis (verba material) Pemandangan Alam
(objek/sasaran)
b) Verba Relasional
verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi
sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung
verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan
terlihat rancu. struktur kalimat dari verba relasional adalah :
Subjek + Verba relasional + pelengkap
Contoh Kalimat :
Kakak merupakan anak tertua
Kakak sebagai Subjek, merupakan sebagai verba relasional, dan anak tertua
merupakan pelengkap yang harus ada.
c) Verba Mental
Verba mental adalah verba yang digunakan untuk mengajukan klaim. Kata kerja
mental: Kata kerja yang berhubungan dengan mental dengan kata lain
menggambarkan perasaan si pelaku.
Contoh :
- Banyak orang tua yang merasa khawatir terkena demam.
- Menurut pendapat saya, pengedaran narkoba di indonesia
sudah dikategorikan siaga satu.
Contoh penggunaan verba dalam kalimat dan jenis verba
No. Kalimat Verba Jenis Verba
1. Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, Adalah Verba Relasional
bukan isapan jempol belaka atau romantisme
dari masa lalu.
2. Selain membangun infrastruktur dan sarana Membangun, Verba Material
semisal transportasi dan penginapan, Membungkus
pemerintah harus lebih serius memikirkan
program-program untuk membungkus
potensi ini agar lebih menarik..
3. Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi Menyelinap Verba Material
itu terpampang nyata. Kepulauan itu
memiliki pantai-pantai indah, laut yang
bening dan tenang, serta ikan berwarna-warni
yang menyelinap di antara terumbu karang
indah
4. Problem utama dari tidak berkembangnya Adalah Verba Relasional
pariwisata di Indonesia adalah ceteknya
kesadaran akan potensi yang kita miliki.
5. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” Merupakan Verba relasional
mereka kepada pemerintah daerah yang tidak
serius membangun prasarana wisata di sana.
5. Mereka datang hanya pada saat kampanye Mempersilahkan Verba Material
untuk memancing suara, bahkan
mempersilakan para nelayan mengeb*m
terumbu karang.
6. Mereka lebih suka membabat hutan untuk Membabat, Verba Material
mengambil kayunya, menggali buminya Mengeduk
untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau
menggantikan pepohonan hutan dengan
kelapa sawit
7. Jangankan membuat program wisata yang Membuat, Verba Material
kreatif, membangun prasarananya saja kerap Membangun
tidak dilakukan pemerintah.
8. Berapa banyak peminat wisata yang tahu, Terdapat Verba Relasional
misalnya, bahwa Teluk Meranti, Kabupaten
Pelalawan, Provinsi Riau, di pertemuan
antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan
arus surut Sungai Kampar, terdapat “bono”,
tidal bore yang dirindukan para selancar
sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di
dunia.
9. Pemerintah harus lebih serius memikirkan Memikirkan Verba Mental
program-program untuk membungkus potensi
ini agar lebih menarik.
10. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali Berpandangan Verba Mental
dan Bali, atau-kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit-bergesernya pun
paling-paling hanya ke Yogyakarta dan
Danau Toba.
D. Memproduksi Teks Editorial/ Teks Opini
Hal yang perlu diperhatikan saat memproduksi Teks Editorial/Opini antara lain
1) Menentukan Tema
Langkah pertama dalam menyusun teks editorial/opini adalah menentukan tema. Tema
merupakan gagasan atau ide pikiran yang menjadi penunjang utam dibuatnya suatu
teks
Contoh:
Daftar Pustaka
LKPD 1
KOMPETENSI DASAR
Petunjuk:
Bacalah teks editorial berikut!
Analisislah sistematikanya pada kolom yang sudah disediakan!
1. Bacalah teks editoral berikut ini dengan saksama dan tentukanlah strukturnya!
Komitmen dan Tanggungjawab Paslon
Mendekati pemilihan calon presiden tahun 2019 pada bulan April, Bapak Prabowo dan
Bapak Jokowi telah menyiapkan strategi. Menjelangnya pemilihan, mulai banyak
kampanye di sana-sini, saling visi dan misi untuk membuktikan bahwa mereka pantas
menjadi Presiden Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Benar memang, dengan adanya kampanye ini memang sedikit berkontribusi dan
mampu meyakinkan masyarakat bahwa orang tersebut benar-benar layak untuk menjadi
pemimpin. Selain itu, kedua paslon harus tetap memiliki komitmen dan bertanggung jawab
terhadap janji-janji yang sudah disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tak
merasa dikhianati dan dikecewakan.
Apabila mereka telah dikecewakan, maka masyarakat akan menganggap semua itu
sebagai prioritas dan pencitraan saja. Menurut pendapat saya, jangan memilih pemimpin
karena perihal politik. Sebab mayoritas orang membicarakan tentang Presiden yang harus
memilih ini-itu dengan alasan praktik mereka politiknya seperti ini.
Sebaiknya jauhkan kata politik dari rumus memilih Presiden. Yang paling penting adalah
orang yang memilih seorang pemimpin yang berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki komitmen, bertanggungjawab, serta dapat dipercaya, tidak janji sana-sini.
Bagi saya, politik tak akan mempengaruhi, semua murni kehendak Yang Maha Kuasa,
apa yang sudah dilakukan dan sudah dijanjikan akan dicatat oelh Yang Maha Segala, dan
akan dimintai pertanggungjawaban atas jabatannya. Ketika kita memilih tentu harus
sepenuhnya percaya dan senantiasa mnebdoakan pemimpin yang dipilih ini agar amanah.
Oleh sebab itu, mari hindari memilih dengan kata “politik”. Pilih pemimpin yang
menurut Anda benar-benar Amanah dan dapat dipercaya dengan janjinya. Tak lupa
pasangan calon yang berpegang teguh pada Tuhan Yang Maha Esa.
Pertanyaan:
Berdasarkan teks editorial tersebut, analisislah sistematikanya, lalu tuliskan hasil analisis
Anda dalam kolom yang telah disediakan!
Lembar Jawab
Argumen ...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
..............................................................................
LKPD 2
ANALISIS CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
ANGGOTA KELOMPOK:
1. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
2. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
3. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
4. NAMA, NOMOR, KELAS: .............................................................
KOMPETENSI DASAR
Beberapa bulan lagi Ujian Nasional akan diselenggarakan dari tingkat SD, SMP dan
SMA. Kemendikbud pun menambah satu lagi aturan baru yaitu mengenai pelaksanaan
Ujian Nasional secara online (UNBK) di beberapa sekolah. Jika dilihat dari keadaan dan
situasi di lapangan saat ini, rencana ini rasanya belum tepat guna dan perlu adanya
dipertimbangan kembali. Sebab, masalah mendasar seperti ini belum merata pada tingkat
pengadaan sarana dan prasarana juga adanya kekurangan tenaga yang ahli di beberapa
sekolah. Khususnya sekolah yang berada jauh dari Ibukota.
Walau begitu, niat yang melandasinya ialah hal baik, akan tetapi ketidaksiapan
daerah menjadi kendala. Apabila pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tetap
dilaksanakan, mungkin saja ada beberapa sekolah yang mengalami kesulitan. Sebab
kurangnya perangkat komputer serta belum optimalnya jaringan prasarana yang
mendukung seperti akses internet dan kelistrikan.
Coba bayangkan, bila sebuah sekolah punya 250 siswa yang hendak mengikuti
Ujian Nasional, maka ada berapa jumlah komputer yang akan dibutuhkan? Tentu bukanlah
jumlah yang sedikit. Satu lagi, apabila tetap UNBK ini tetap diselenggarakan, solusi paling
mudah ialah dengan memakai komputer secara bergantian. Namun hal ini sangatlah rentan
terhadap tindak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Selain itu, terdapat
beberapa hal yang jadi masalah di beberapa sekolah contohnya saja seperti kurangnya
tenaga ahli di bidangnya. Sebab, sudah pasti beberapa sekolah merasa kebingungan
mengenai sistem pelaksanaan sebab tak mengetahui prosedurnya.
Semestinya, jika pemerintah mau melaksanakan Ujian Nasional Berbasis
Komputer, pemerintah harus menjamin adanya sarana dan prasarana yang memadai. Tak
perlu terburu-buru mewujudkan terselenggaranya program ini. Karena jika tidak matang
dalam persiapannya, justru akan mengganggu jalannya Ujian Nasional. Pemerintah pun
harus melakukan sosialisasi langsung kepada sekolah-sekolah di daerah sebelum mulai
pelaksanaan Ujian Nasional. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah seperti
yang telah disebutkan di atas. Hendaknya masalah ini perlu dikaji dahulu untuk
menemukan titik terang mengenai pelaksanaan Ujian Nasional.
Pertanyaan:
Berdasarkan teks editorial tersebut, analisislah kalimat fakta dan opini, lalu tuliskan hasil
analisis Anda dalam kolom yang telah disediakan!
Lembar Jawab
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Fakta .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.........................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Opini .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.........................................................................
LKPD 3
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
Petunjuk:
Diskusikan dalam kelompok dan susunlah kerangka teks editorial dengan panduan sebagai berikut!
NO LANGKAH-LANGKAH KONSTRUKSI
1 Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca.
SOAL URAIAN
Bacalah teks editorial dibawah ini!
REFLEKSI HASIL UJIAN NASIONAL
Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke, Papua, mencapai
95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas kelulusan. Hal itu tidak usah
dibanggakan, ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di
Merauke, Sabtu (26/5).
Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan,
khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di
wilayah barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di
kancah perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN
terkenal, harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari Jawa.
Ini fakta yang harus kita respons. Bagaimana caranya, Indonesia harus meningkatkan
kualitas guru. Namun, satu hal yang sama-sama menjadi perhatian adalah memajukan mutu
pendidikan secara nasional. Hal ini kita garis bawahi mengingat pendidikan menjadi salah
satu faktor penting, kalau bukan kunci, dalam upaya memajukan bangsa. Untuk kita sendiri,
peluang pemerataan pendidikan terbuka dengan pemanfaatan kemajuan teknologi. Program
Palapa Ring yang bertujuan menyetarakan kemajuan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi antara Indonesia barat dan timur adalah salah satu bentuknya.
Kini, meski lulus dengan persentase tinggi, dari kawasan Indonesia timur masih
timbul kerisauan tentang bagaimana bersaing dengan lulusan asal Jawa. Ini kerisauan yang
harus kita pikirkan upaya mengatasinya. Sejumlah putra Indonesia timur, seperti dari Papua
atau NTT, berhasil menunjukkan intelegensia tinggi, seperti unggul dalam olimpiade fisika.
Tugas kita berikutnya, bagaimana kita menjadikan itu sebagai pola, bukan kasus.
Indonesia dewasa ini dihadapkan pada isu hypercomplexity. Hal ini menuntut
tersedianya sumber daya insani unggul sebanyak-banyaknya dari berbagai penjuru.
Hiperkompleksitas tak jarang menuntut kecakapan matematika untuk meresponsnya.
Padahal, menurut berita, banyak ketidaklulusan UN disebabkan nilai matematika hanya dua.
Ini tantangan yang perlu kita jawab karena matematika menjadi ilmu pengetahuan dasar
bagi pengembangan sains dan teknologi yang dibutuhkan di era modern.
Pencapaian yang dilakukan pemerintah hendaknya semakin membaik, bukan
memburuk dari tahun ke tahun. Dua solusi yang ditawarkan dalam editorial ini adalah
pemanfaatan kemajuan teknologi melalui program palapa ring dan belajar dengan
pengalaman yang ada. Contohnya, menjadikan putra Indonesia Timur yang berhasil
menunjukkan intelegensianya menjadi sebuah pola bukan kasus.
Mari kita jadikan pasca-UN sebagai momentum berbenah. Sebagai bangsa pembelajar,
jangan lagi kita mendengar kabar serupa tahun depan, karena hakikat pembelajaran adalah
dicapainya perbaikan, bukan pencapaian yang sama dengan kemarin, apalagi lebih buruk.
Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. C
5. A
6. A
7. A
8. C
9. B
10. B
Rubrik penilaian
Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Bobot Soal
1-10 1
Jumlah skor 10
maksimal
Jika benar mendapatkan skor 10
Jika salah mendapatkan skor 0
Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 10
Skor Maksimal
Petunjuk Penilaian Soal Essay
No Butir pertanyaan Bobot soal Kriteria
1 Berdasarkan teks tersebut, 10 Skor 10 jika peserta didik mampu
tentukan isu aktualnya! menjawab dengan bahasa yang
lengkap dan sesuai kaidah
Skor 5 jika peserta didik mampu
menjawab dengan bahasa yang
tidak sesuai kaidah.
2 Hubungkan isu-isu yang 15 Skor 15 jika peserta didik mampu
kamu peroleh serta menjawab dengan bahasa yang
lengkapilah dengan baik dan benar sesuai kaidah
pendapatmu! Skor 10 jika peserta didik mampu
menjawab dengan bahasa yang
benar tetapi tidak sesuai dengan
kaidah
Skor 5 jika peserta didik menjawab tidak
sesuai dengan kaidah
3 Apa simpulan dan 25 Skor 25 jika peserta didik mampu
rekomendasi yang kamu menjawab dengan bhasa yang baik
berikan Skor 20 jika peserta didik mampu
mampu menjawab dengan jelas
dan mendekati kalimat yang baik
Skor 15 jika peserta didik menjawab
tidak terlalu jelas menjawab dan
tidak sesuai dengan kaidah
Skor 10 jika peserta didik tidak mampu
menjawab