Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 15


KOTA JAKARTA TIMUR
Jl. Inayah RT.003/08 No. 24 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kec. Ciracas, Jakarta Timur
Telp/Fax. (021) 8707688 Kode Pos : 13730

PENILAIAN HARIAN BAHASA INDONESIA


Nama :
Kelas :
Tanggal :

Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Perhatikan kutipan naskah drama berikut.
Paijah
(membelai kepala anaknya yang menangis) Kau tidak pernah memikirkan anak saya ini, tetapi di mana saja kau banggakan
dia!
Kata-kata yang ditulis dalam tanda baca kurung di atas disebut ...
A. antarwacana
B. aside
C. solilokui
D. kramagung
E. gesture
2. Perhatikan kutipan naskah drama berikut.
Mat Kontan
Apa kau punya hak atas nyawanya?
Soleman
(…) Baiklah! Itu sudah kepunyaan kau sekarang. Tetapi saya kepingin turut bertanggung jawab atas nyawanya.
Petunjuk lakuan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang tersebut adalah ….
A. (menjatuhkan sang anak)
B. (tidak jadi mengambil)
C. (menyerahkan sang anak)
D. (tetap menggendong sang anak)
E. (meletakkan dengan hati-hati)
3. Berikut ini yang bukan merupakan tanda atau petunjuk terjadi pergantian babak dalam pertunjukan drama adalah ....
A. Layar utama diturunkan dan menutupi dekorasi panggung.
B. Lampu panggung diredupkan atau dipadamkan.
C. Pergantian dekorasi atau setting panggung.
D. Meninggalnya salah satu tokoh di atas panggung.
E. Munculnya beberapa pemain baru di atas panggung.
4. Perhatikan teks berikut!
Mardikun Sudah puas melempari rel, To?
Suwarto (terkejut, menoleh, dan merasa kikuk) O, mari Pak. (menyingkir sedikit, tetapi Mardikun tetap berdiri dan
membuka topi merahnya) Sudah habis pemberangkatan keretanya, Pak?
Mardikun Tinggal sekali yang terakhir nanti.
Suwarto Saya baru tertarik bermain-main dengan batu malam ini.
Mardikun Saya tidak keberatan kau asyik dengan batu dan rel itu. Cuma, saya agak keberatan kalau kau tidak bekerja
sama sekali. (Suwarto diam). Tentang kematian istrimu, ya itu memang hal berat … .
Latar tempat yang terdapat pada teks drama tersebut adalah ….
A. dramaga
B. bandara
C. stasiun
D. halte
E. pinggir jalan
Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 7!
Ibu Sudah jam dua belas Pak, tidurlah!
Bapak kenapa bukan kamu saja yang tidur?
Ibu Bapak tahu aku selalu susah tidur
Bapak Aku juga
Ibu Bagaimana bisa tidur kalau selalu teringat Satria.
5. Latar waktu yang terdapat pada teks drama tersebut adalah ….
A. pagi
B. siang
C. sore
D. malam
E. tengah malam
6. Tokoh yang diceritakan pada teks drama tersebut adalah ….
A. Bapak
B. Ibu
C. Anak
D. Anak dan Ibu
E. Bapak dan Ibu
7. Latar suasana yang terdapat pada teks drama tersebut adalah ….
A. kecewa
B. sedih
C. gelisah
D. takut
E. tegang
Bacalah kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9!
Tersebutlah di sebuah perkampungan, terdapat sebuah keluarga yang sangat miskin. Ketika itu, tampak seorang anak
menangis. Ibunya sedang duduk di depan tungku dengan matanya yang berlinang.
8. Kutipan drama tersebut merupakan ….
A. prolog
B. dialog
C. monolog
D. epilog
E. petunjuk lakuan
9. Penggambaran latar yang sesuai dengan cuplikan drama tersebut adalah ….
A. tengah keramaian kota
B. sebuah rumah bambu
C. sebuah gua
D. sebuah gudang
E. bawah kolong jembatan
10. Berikut hal-hal yang tidak berkaitan dengan drama adalah ….
A. pelatihan aspek teknik, spiritual, dan emosi
B. bibliografi, biografi, dan katostrop
C. tema, amanat, sutradara, dan dekorasi
D. aksentuasi, intonasi, pelafalan, gerak-gerik tubuh, dan mimik
E. blocking, timing, cossing, dan setting
11. Bacalah ilustrasi berikut.
Andi adalah anak saleh dan ramah. Dia anak yatim yang sangat berbakti dan setia kepada ibunya. Pada saat liburan, dia
diajak oleh Ali dan Arsad kemping ke hutan lindung. Ketika mereka akan berangkat, tiba-tiba Ibu Andi mendadak sakit
keras. Karena rencana sudah matang, kedua temannya tetap mengajak berangkat tanpa mempedulikan keadaan Andi. Andi
menjadi bingung.
Naskah drama yang paling tepat sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ….
A. Ali (Bersemangat) Gimana An, sudah siap? Ayo berangkat!
Andi Maaf Al, Ibuku…. sakit mendadak. (menunduk)
Arsad Alah, mengapa lu pikirin. Nanti juga akan sembuh sendiri.
Ali Iya An, rencana kitakan sudah matang. Ingat, demi kita!
Andi (Bingung) Gimana, ya!
B. Arsad (Semangat) Gimana An, sudah siap? Ayo berangkat!
Andi Maaf, Ar. Aku ragu. (menunduk)
Ali Mengapa An, tiba-tiba kau berubah pikiran? Kita berangkat sajalah!
Andi Ibuku sakit mendadak. Aku harus menungguinya.
Arsad Jangan kita tunda keberangkatan ini!
Andi Aduh, gimana dong? Kita memang sudah sepakat! Tapi … (bingung)
C. Andi Al, Ibu tiba-tiba sakit. Gimana rencana kita?
Ali Rencana kita sudah matang. Kita tetap harus berangkat.
Arsad Betul An, kita harus kompak.
Andi Baik, Ibuku akan kubujuk biar merelakanku.
Ali Arsad Nah, gitu dong.
D. Arsad (Antusias) Al, gimana persiapanmu?
Ali Oke, aku tinggal cabut saja.
Arsad Kamu, gimana An?
Andi Sebenarnya Ibuku sakit, tapi aku siap juga. Kita harus berangkat.
Ali Demi kita, hidup trio Singa. (mereka menyatukan tangan)
E. Arsad (Semangat) Gimana An, apa kamu sudah siap? Ayo berangkat!
Andi Maaf, Ar. Aku ragu. (menunduk)
Ali Mengapa kamu ragu An?
Andi Ibuku sakit mendadak. Aku harus menungguinya.
Arsad Oh, baiklah, bagaimana kita tunda dulu Al, tunggu sampai Ibunya sembuh?
Ali Baik, aku setuju. Demi persahabatan kita, hidup trio Singa. (mereka menyatukan tangan)
12. Sifat dasar yang harus diperankan pemain dalam drama sehingga memungkinkan untuk bertentangan dengan sifat yang
dimiliki disebut….
A. akting
B. laku
C. perwatakan
D. ekspresi
E. alur
13. Perhatikan kutipan naskah drama berikut.
Parminem
Begini Bu, di sini saya sebagai produsen nasi bungkus dari program Ibu Menteri. Saya kemari karena saya mengharapkan
sejumlah uang dari Ibu.
Ibu Menteri
Perasaan, saya bukanlah bendahara dari program itu. Jadi langsung saja kamu meminta uang kepada Pembantu Menteri
yang telah merangkap menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara.
Parminem
(Duduk di kursi/lantai dan badannya lemas) “Tapi saya sudah mencarinya ke mana-mana. Dari pagi, saya sudah siap-siap
di kamar mandi umum, tempat Bu Pembantu Menteri buang air kecil, tapi nyatanya nihil.” (memendam kecewa mendalam)
Ibu Menteri
…..
Parminem
Ha…duh…biyung! Nasib, nasib. Ya sudahlah Bu, saya mau pergi dulu. Permisi! (meninggalkan panggung)
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog rumpang Ibu Menteri adalah ….
A. Mungkin itu memang sudah nasibmu. Sekali lagi, saya tidak bisa membantu. Itu bukan lagi urusan menteri seperti saya.
B. Menurut data memori yang ada dalam otak saya, rasanya saya belum pernah berjumpa dengan kamu.
C. Baiklah, nanti kutemui Bu Pembantu Menteri. Kusampaikan masalahmu kepadanya.
D. Kalau cuma masalah uang, aku bisa memberimu sekarang juga.
E. Jangan resah. Besok persoalan ini kita selesaikan bersama.
14. Perhatikan kutipan naskah drama berikut.
Zarah Biar apa Ayah?
Ayah Biar kamu tidak sombong jadi manusia, Zarah. (sambil tersenyum)
Zarah Aku berjanji akan selalu menuruti perkataan Ayah.
Ayah Bagus, Nak. Ayah akan lihat seberapa teguh kau memegang janjimu itu.
Watak tokoh Ayah pada kutipan tersebut adalah ….
A. sombong
B. rendah hati
C. religius
D. bijaksana
E. tabah
15. Hal penting yang harus kita perhatikan ketika menyaksikan cerita adalah ….
A. tema dan penulis
B. setting dan amanat
C. tema dan amanat
D. setting dan tema
E. tokoh dan alur

Nilai : jumlah betul x 10 = 100

Pedoman penskoran

No Jawaban Skor

1. B 10

2. A 10

3. D 10

4. A 10

5. B 10

6. D 10

7. C 10

8. B 10

9. D 10

10. E 10

Skor maksimal 100

Anda mungkin juga menyukai