Anda di halaman 1dari 74

Kata Pengantar

Puji Syukur tim penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat dan rahmat-Nya, tim penulis dapat menyelesaikan modul Ekonomi Kelas
XII. Modul ini sebagai pegangan siswa dalam mempelajari ilmu ekonomi dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Materi dalam buku ini disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti
dan penyajiannya dilengkapi dengan fakta-fakta ekonomi yang terjadi saat ini.
Adapun untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi pelajaran, dalam
buku ini dilengkapi juga dengan evaluasi dalam setiap babnya.
Selain itu, buku ini juga menekankan pembentukan karakter dengan
mengajarkan siswa agar bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan
dan membangun sikap kritis agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan buku ekonomi ini. Tim penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar buku ini dapat terus disempurnakan
dari waktu ke waktu.

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

2
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

PETA KONSEP

PENGERTIAN
AKUNTANSI

PEMAKAI
SISTEM
AKUNTANSI
AKUNTANSI
SEBAGAI SISTEM
INFORMASI
KARAKTERISTIK
INFORMASI
AKUNTANSI

KUALITAS
INFORMASI
AKUNTANSI

I. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3
II. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mensyukuri hakikat akuntansi sebagai sistem informasi keuangan
2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, responsif dan proaktif dalam melakukan
tahapan akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
3.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan pengertian akuntansi
3.1.2 Mengemukakan pemakai sistem akuntansi
3.1.3 Menyebutkan karakteristik informasi akuntansi
3.1.4 Menyimpulakan kualitas informasi akuntansi
4.1 Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi

Modul Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

1. Apakah kalian pernah mendengar istilah akuntansi? Menurut kalian, apa


yang dimaksud akuntansi?
Berpikir 2. Apakah kalian membutuhkan akuntansi? Mengapa?
Sejenak 3. Siapa saja yang membutuhkan akuntansi?
4. Mengapa mereka membutuhkan akuntansi?

Uraian materi
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan


ditemukannya system pembukuan berpasangan (double entry system)
oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang
terkenal di Italia pada masa lalu. Dengan dikenalnya sistem
pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan
sebuah buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis
oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca
Pacioli dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang pelajaran
pembukuan untuk para pengusaha. Bagian berisi pelajaran pembukuan
itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Buku tersebut
kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang
disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar
pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga
praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.

B. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu:
1. Definisi dari Sudut Pemakai Jasa Akuntansi
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi
Informasi yang dihasilkan Akuntansi diperlukan untuk :
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan
pengambilan keputusan oleh manajemen.
4
b. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditor, badan pemerintah dan
sebagainya.
2. Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Pada dasarnya akuntansi harus:
a. Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
b. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Selain pengertian diatas juga ada pengertian akuntansi menurut badan/lambaga yang bergerak
di dunia akuntansi antara lain:
1. American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.
2. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelolaan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan
dalam ukuran moneter, transaksi yang umumnya bersifat keuangan termasuk penafsiran
hasilnya.
3. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengeloah, dan
menyajikan data transaksi serta kejadia yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang dengan mudah dimengerti untuk pengambilan keputusan serta tujuan
lainnya.
4. Financial Accounting Standard Board (FASB)
Akuntansi adalah suatu informasi yang diberikan bagi kepentingan para pemakai daftar
keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
5. Accounting Principal Board (APB)
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,
umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara
beberapa alternatif.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Obyek kegiatan akuntansi ialah transaksi keuangan yaitu semua peristiwa atau kejadian yang
mempengaruhi dan mengubah posisi keuangan perusahaan.
Contoh dari transaksi keuangan:
- pembelian barang dagang
- penjualan barang atau jasa
- pembayaran gaji karyawan
- penerimaan piutang dan sebagainya.
2. Proses kegiatan akuntansi terdiri dari :
a. Pencatatan transaksi
Setiap transaksi keuangan yang terjadi dicatat secara kronologis dan sistematis selama suatu
periode tertentu dalam suatu buku yang disebut jurnal.
b. Penggolongan transaksi
Transaksi yang sudah dicatat kemudian digolongkan menurut jenisnya masing-masing.
Misalnya pembelian barang dimasukkan dalam golongan Pembelian, penjualan barang
dimasukkan dalam golongan Penjualan.
c. Pengikhtisaran transaksi
Transaksi yang sudah digolongkan, secara berkala, di ringkas pada suatu daftar tersendiri.
Daftar itu dapat berupa neraca saldo dan neraca lajur.
d. Pelaporan

5
Pada jangka waktu tertentu transaksi yang sudah diringkas dilaporkan dalam bentuk laporan
akuntansi yang disebut laporan keuangan. Laporan keuangan ini terdiri dari neraca, laporan
labarugi dan laporan perubahan modal.
e. Penafsiran
Laporan keuangan ini dapat dipakai sebagai alat yang sangat penting untuk menilai,
mengukur atau menafsir apa yang telah terjadi dimasa lampau dan untuk menafsirkan
kemungkinan apa yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Hasil dari penafsiran itu
dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil berbagai keputusan yang
diperlukan. Adanya kegiatan penafsiran ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi tidak
hanya berhenti pada pembuatan laporan saja.

B. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

a. Pihak Internal
Manajer : selain untuk mengambil keputusan, bagi
manajer informasi akuntansi dapat digunakan untuk menyusun
rencana perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai
dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-
tindakan koreksi yang diperlukan.
b. Pihak Eksternal
Investor : memonitor perusahaan dengan
menganalisis laporan keuangan sehingga dapat diketahui prospek-prospek perusahaan di
waktu yang akan dating, serta perkembangan perusahaan tersebut.
Pemegang saham / pemilik perusahaan : untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan
atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Kreditor : untuk memutuskan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak kepada
perusahaan.
Instansi Pemerintah : untuk menetapkan pajak perusahaan dan pengawasan dalam
pelaksanaan ketentuan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Pelanggan : untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan untuk menjamin
kelancaran pembayaran barang yang dipasok.
Pemakai lainnya (karyawan) : mengajukan kenaikan gaji atau tuntutan-tuntutan lainnya
dari perusahaan.

D. KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI


a. Secara Umum
1. Untuk memeperoleh informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga para pemakai
dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
b. Secara Khusus
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai informasi aktiva,
kewajiban, dan modal suatu peruahaan.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dari aktiva bersih
suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan untuk
memeprkirakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya seperti aktivitas pembiayaan dan investasi

6
E. KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI
Informasi berguna sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan memiliki beberapa ciri
yaitu sebagai berikut:
1. Relevan, artinya informasi tersebut relevan jika dapat mengurangi ketidakpastian, memperbaiki
kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengonfirmasikan atau
memperbaiki ekspektasi/harapan sebelumnya.
2. Andal, artinya informasi tersebut andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan
secara akurat dapat mewakili kejadian atau aktivitas suatu organisasi atau perusahaan.
3. Lengkap, artinya informasi tersebut dikatakan lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek
penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu, artinya informasi tersebut disampaikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan
bahwa pengambil keputusan dapat menggunakannya dalam membuat keputusan.
5. Dapat dipahami, artinya informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang digunakan
dan jelas (tidak menimbulkan penafsiran lain).
6. Dapat diverifikasi, artinya informasi dapat diverifikasi jika ada dua orang dengan pengetahuan
yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang
sama.

F. KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI


Informasi adalah data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi
pemakainya. Untuk menjadi informasi, data harus mengandung nilai dan kualitas tertentu:
a. Nilai Informasi:
Menambah pengetahuan
Menambah keyakinan
Mengubah keputusan
b. Kualitas Informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi
bermakna bagi pemakai dan memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam
keputusan.
Karakteristik Kualitatif yaitu karakteristik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Ciri-cirinya antara lain:
a. Informasi harus dapat diandalkan (reliable), dapat diandalkan berarti bebas dari
kesalahan atau bisa menunjukkan kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat.
b. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
c. Tepat waktu, berarti informasi tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang
usang tidak berguna bagi pengambilan keputusan.
d. Informasi tersebut dapat dimengerti jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan
dapat dicerna oleh pemakai.
e. Daya uji, informasi tersebut dapat diuji kebenarannya oleh dua orang yang independen
dengan menggunakan metode pengukuran yang sama sehingga dapat memproduksi
informasi yang sama.
f. Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
g. Daya banding, informasi akan lebih berarti apabila dapat dibandingkan dengan informasi
pada periode sebelumnya
h. Lengkap, berarti informasi tersebut memuat seluruh data yang relevan.
Informasi Kuantitatif : disampaikan dalam bentuk statemen atau laporan keuangan.
Informasi akuntansi hanyalah salah satu dari informasi kuantitatif yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan ekonomik. Informasi kuantitatif diantaranya yaitu:
a. Informasi Operasi yaitu Informasi yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
kegiatan sehari-hari. Informasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi
akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.

7
b. Informasi Keuangan Akuntansi yaitu informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
puncak maupun pihak luar untuk mengambil keputusan.
c. Informasi Akuntansi Manajemen yaitu informasi yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen untuk menentukan dua fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan dan
pengendalian aktivitas.

RANGKUMAN

1. Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
2. Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan
data keuangan suatu organisasi.
3. Kegunaan informasi akuntansi:
a. Untuk memeperoleh informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga para pemakai
dapat mengambil keputusan dengan tepat.
b. Sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
c. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
4. Pemakai informasi akuntansi antara lain:
- Pihak Internal (Manajer)
- Pihak Eksternal (Investor, Pemegang saham, Kreditor, Instansi Pemerintah, Pelanggan,
Pemakai lainnya/karyawan)
5. Karakteristik informasi yang berguna antara lain:Relevan, Andal, Lengkap, Tepat waktu, Dapat
dipahami dan Dapat diverifikasi
6. Kualitas Informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi
bermakna bagi pemakai dan memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam
keputusan. Terbagi atas 2 karakter yaitu:
- Karakteristik Kualitatif yaitu karakteristik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Ciri-cirinya antara lain:
a. Informasi harus dapat diandalkan (reliable)
b. Relevan
c. Tepat waktu
d. Dapat dimengerti
e. Daya uji
f. Netral
g. Daya banding
h. Lengkap
- Informasi Kuantitatif yaitu informasi yang disampaikan dalam bentuk statemen atau laporan
keuangan.

LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e didepan jawaban yang tersedia, dan kerjakan di kertas lain!

1. Seorang Venesia yang berjasa dalam bidang Akuntansi dengan menerbitkan buku pertama
tentang akuntansi pada akhir abad ke-15 adalah . . . .
A. Lucas de Arithmatica
B. Arithmatica
C. Summa de Geometrica
D. Lucas de Summa
E. Luca Pacioli
8
2. Salah satu bab dari bukunya membahas tentang cara-cara pembukuan menurut catatan
berpasangan adalah . . . .
A. Summa de Sriptorio
B. Tractatus de Arithmatica
C. Tractatus de Computist et Sriptoris
D. Summa de Tractatus
E. Tractatus de proportionalita

3. proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, yang


memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut. Pernyataan di atas merupakan definisi
akuntansi menurut . . . .
A. American accounting association
B. American accounting
C. Accounting association
D. Kamus akuntansi
E. American association

4. Yang termasuk pihak ekstern pemakai akuntansi adalah . . . .


A. kepala bagian pembelanjaan
B. kepala bagian Pemasaran
C. kreditor
D. manajer
E. kepala bagian anggaran

5. Berikut ini yang merupakan pemakai informasi pihak intern adalah . . . .


A. pemegang saham
B. manajer
C. kreditor
D. karyawan
E. pemerintah

6. Pemakai yang menggunakan informasi akuntansi untuk dijadikan dasar penentuan besarnya
pajak adalah
A. manajer
B. pemilik
C. investor
D. kreditor
E. pemerintah

7. Bagi seorang manajer informasi, akuntansi dibutuhkan untuk berikut ini, kecuali....
A. bahan pengendalian perusahaan
B. dasar pengambilan keputusan
C. bahan laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan
D. dasar meningkatkan prestasi karyawan
E. bahan penyusun rencana kegiatan perusahaan

8. 1) Dapat dimengerti
2) Relevan
3) Dapat diproses
4) Tidak netral
9
5) Tepat waktu
6) Dapat diuji
Pernyataan di atas yang termasuk syarat-syarat berkualitasnya informasi akuntansi adalah . .
A. 1, 2, 3 dan 4
B. 2, 3, 4 dan 5
C. 3, 4, 5 dan 6
D. 1, 2, 5 dan 6
E. 2, 3, 4 dan 6

9. Informasi yang berguna mempunyai beberapa karakteristik, salah satu di antaranya


adalah
A. murah
B. efisien
C. andal
D. efektif
E. baru

10. Suatu informasi dapat diuji kebenarannya oleh dua orang yang independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama sehingga dapat memproduksi informasi yang
sama merupakan salah satu karakteristik yang disebut.
A. daya uji
B. relevansi
C. daya banding
D. lengkap
E. dapat dimengerti

Essay
1. Jelaskan pengertian akuntansi!
2. Sebutkan kegunaan informasi akuntansi secara umum!
3. Mengapa manajer memerlukan informasi akuntansi?
3. Apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi bersifat relevansi dan lengkap!
5. Jelaskan yang dimaksud informasi kuantitatif dan jenisnya!

Kunci Jawaban
A. Pilihan ganda
1. E 6. E
2. C 7. D
3. A 8. D
4. C 9. C
5. B 10. A
B. Essay
1. Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
2. a. Untuk memeperoleh informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga para
pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.
b. Sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
c. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
3. Selain untuk mengambil keputusan, bagi manajer informasi akuntansi dapat digunakan
untuk menyusun rencana perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha
mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.

10
4. Relevan, artinya informasi tersebut relevan jika dapat mengurangi ketidakpastian,
memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengonfirmasikan
atau memperbaiki ekspektasi/harapan sebelumnya.
Lengkap, artinya informasi tersebut dikatakan lengkap jika tidak menghilangkan aspek-
aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang
diukurnya.
5. Informasi Kuantitatif adalah informasi yang disampaikan dalam bentuk statemen atau
laporan keuangan. Informasi kuantitatif diantaranya yaitu:
a. Informasi Operasi yaitu Informasi yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
kegiatan sehari-hari. Informasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe
informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.
b. Informasi Keuangan Akuntansi yaitu informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
puncak maupun pihak luar untuk mengambil keputusan.
c. Informasi Akuntansi Manajemen yaitu informasi yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen untuk menentukan dua fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan dan
pengendalian aktivitas.

Tugas Individu
1. Cari dan bacalah buku buku tentang (bertopik) akuntansi di perpustakaan!
2. Catat dan rangkumlah hal-hal mengenai pengertian, fungsi dan kegunaan akuntansi yang
terdapat dalam buku tersebut!
3. Kumpulkan hasil pekerjaan anda kepada guru!

11
AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

PETA KONSEP

12
KOMPETENSI INTI :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR
3.2. Mendeskripsikan Akuntansi Sebagai Sistem informasi
4.2. Menyajikan hasil analisis akuntansi sebagai sistem informasi

INDIKATOR
3.2.1. Menjelaskan prinsip dasar akuntansi
3.2.2. Mengurutkan Bidang- bidang akuntansi
3.2.3. Menganalisis profesi akuntan
3.2.4. Merumuskan Etika profesi akuntan
4.2.1 Menganalisis dan mengumpulkan informasi mengenai Akuntansi sebagai sistem
informasi

Warta Ekonomi

Pemilu, Peran Akuntan Jadi Krusial


JAKARTA - Penyelenggaraan Pemilu 2014, baik Pemilu Legislatif (Pileg) maupun
Pemilihan Presiden (Pilpres), merupakan ajang terbaik untuk membuktikan pentingnya
transparansi dan good govermance dalam kehidupan bernegara.

Oleh karena itu, Anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (DPN IAI) Dwi
Setiawan mengatakan, semakin berperan di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hampir tidak ada lagi sektor-sektor yang tidak membutuhkan akuntan profesional
dalam menjalankan aktivitasnya.

Mulai dari sektor private, sektor publik, LSM, Nirlaba, dan banyak lagi, semuanya membutuhkan
akuntan profesional dalam memastikan going concern-nya.

Pemerintah perlu mengakomodir lebih banyak nilai-nilai keterbukaan dan transparansi, aspek
pelaporan yang baik, termasuk mengakomodir semakin banyak akuntan profesional yang
dilibatkan dalam setiap proses mencapai itu. Hanya dengan itulah Indonesia akan memiliki
pelaporan yang baik. Dan pelaporan yang baik akan mengarahkan pengambil keputusan
menghasilkan keputusan yang benar.
13
Dikutip dengan pengubahan dari www.okezone.com
A PRINSIP DASAR AKUNTANSI
Dalam proses pencatatan dan pelaporannya, akuntansi memberikan prinsip-prinsip
yang menjadi pedoman dalam penyusunannya. Keobjektifannya mutlak dapat dinilai. Untuk
itu dibuatlah penyeragaman prosedur akuntansi di setiap pemakainya (badan atau
perseorangan) yang disebut dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berterima Umum
(PABU)
Ilmu akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang dinamis dimana dapat disesuaikan dengan
perubahan dan perkembangan seperti perubahan-perubahan kebijakan perekonomian atau
praktik-praktiklain yang terkait. Prinsip-prinsip akuntansi berbeda di setiap negara. Di
Indonesia, badan yang , berhak dan bertanggung jawab akan peraturan akuntansi di
Indonesia ialah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Prinsip-prinsip akuntansi yang berterima Umum (PABU) adalah sebagai berikut :


1. Prinsip Entitas, menjelaskan konsep kesatuan usaha yang harus berdiri sendiri dan
terpisah dari usaha atau individu lain.Jadi, segala pencatatan akuntansi tidak
diperkenankan bercampur-baur dengan pencatatan usaha atau individu lain termasuk
pemiliknya sendiri.
Misalkan : Bank dan Aktiva tetap yang tercantum dalam neraca sehingga diakui sebagai
asset perusahaan adalah bank atau aktiva tetap atas nama perusahaan.
2. Prinsip Satuan Moneter, Artinya hanya mencatat transaksi yang dinyatakan dalam mata
uang. Mutu layanan pelanggan, prestasi pegawai dan lain-lain yang tidak bisa
dinyatakan dalam mata uang (Non kuantittif) tidak dapat dilaporkan dalam bentuk
laporan keuangan.
3. Prinsip Kurun Waktu, Penilaian dan pelaporan keuangan suatu
perusahaan dibatasi hingga waktu tertentu . Ini dimaksudkan
agar suatu informasi keuangan dapat dihasilkan tanpa harus
menunggu ketika usaha yang dijalankan telah tutup.
Misalnya : Penyajian laporan keuangan secara periodik,
bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
4. Prinsip Biaya Historis, Konsep yang mengharuskan penggunaan
harga perolehan yang sesungguhnya dalam menilai harta atau
jasa yang dibeli. Jika pada proses pembelian tawar-menawar
terjadi, berarti yang dinilai yakni harga kesepakatan. Ada
Gambar. Prinsip kurun waktu
berbagai cara yang digunakan untuk menilai suatu harta/jasa
dengan penyajian laporan
secara periodik
meliputi nilai buku, nilai pasar, nilai tunai, dan nilai ganti.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap, Penyajian laporan keuangan harus informatif (Relevan


dan mudah dipahami).
6. Prinsip Usaha Berterusan, Anggapan bahwa suatu entitas ekonomi berjalan
berkesinambungan tanpa ada kejadian pembubaran kecuali jika ada peristiwa tertentu
yang dapat menyanggahnya.
7. Prinsip Mempertemukan, Biaya dipertemukan dengan pendapatan karena adanya biaya
yang dimaksud. Konsep ini akan menghasilkan nilai berupa penghasilan bersih selama
periode tertentu. Konsep ini diterapkan biasanya ketika akan membuat jurnal
penyesuaian di mana akan ada pengakuan dan biaya yang sesungguhnya.
8. Prinsip Pengakuan Pendapatan, Pendapatan merupakan kenaikan harta karena telah
terjadinya kegiatan usaha seperti penjualan, persewaan, penerimaan bagi hasil, dsb.
9. Prinsip Materialitas, Materialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Prinsip ini memungkinkan akuntan
untuk menggunakan pertimbangan propesionalnya untuk menentukan apakah suatu item
14
material atau tidak. Secara teori, suatu item akan dianggap material jika pencantuman
atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian dari seorang
pengguna laporan keuangan.
10. Prinsip Konservatif, Prinsip ini mengakui biaya yang mungkin terjadi tetapi tidak
mengakui pendapatan yang belum terjadi. Pesimistis seorang akuntan
11. Prinsip Konsistensi, Menurut prinsip ini, transaksi yang sejenis harus dicatat dan
dilaporkan dengan metode yang sama pada periode berikutnya. Kegunaan dari
penerapan prinsip ini adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan (memiliki
daya banding). Hal ini tidak berarti bahwa metode tersebut tidak boleh diubah. Jika
perubahan metode dilakukan, sifat pengaruh perubahan tersebut serta alasannya harus
diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
Prinsip-prinsip akuntansi ini seharusnya tercermin dalam laporan keuangan,
sehingga kualitas laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan seoptimal
mungkin untuk pengambilan keputusan.

B BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Bidang Bidang Akuntansi untuk spesialisai yang disebabkan
perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan
bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan,
menyebabkan akuntansi memiliki berbagai bidang kekhususan (bidang akuntansi).
Bidang bidang akuntansi diantaranya adalah:
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara
keseluruhan. Bidang ini berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak
di luar perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general
purpose). Akuntansi Keuangan adalah Bidang Akuntansi yang kegiatannya meliputi
pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan
yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba
ditahan selama jangka waktu tertentu.
2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Pemeriksaan Akuntansi (auditing) adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan
kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik
perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara
bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan
utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat dipercaya namun
terdapat tujuan lainnya seperti ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta
menilai efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari auditing
adalah objektifitas dan independensi dari pemeriksa serta kerahasiaan serta
pengumpulan bukti-bukti yang cukup relevan.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen adalah bidang Akuntansi yang bertujuan memberikan
informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang terdapat
dalam Akuntansi Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh Akuntansi Manajemen.
Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda tujuannya, namun dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan. Beberapa kegunaan
akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas,
dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui
aktivitas yang dijalankan (activity based management) merupakan tren baru dalam
akuntansi manajemen.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


15
Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat dan menghitung serta
menganaiisis data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya
harga pokok produksi suatu barang atau produk. Untuk itu dengan Akuntansi Biaya akan
didapatkan laporan harga untuk menyusun laporan keuangan.

Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya.


Akuntansi biaya telah mengarahkan pada penetapan biaya
berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi utama
akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data
mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan
terjadi.
5. Akuntansi Perpajakan
Perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pada
Gambar. Akuntasi perpajakan masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau
merupakan salah satu bidang
perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan
dalam akuntansi
dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-
Sumber: Google image
perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak
tersebut.
6. Peranggaran (Budgeting)
Peranggaran adalah bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan
menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman
tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi
perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa
yang akan datang. Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan
mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis
dan pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan
perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai
uangnya di masa datang.
7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang
diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk
menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan
pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur administrasi
keuangan negara dengan baik. Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan
pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan
menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan
negara.
8. Sistem Akuntansi (Accounting System) Sistem
Akuntansi adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan
merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman, efektif dan efisien, mulai
dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya.

C PROFESI AKUNTAN
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian
di bidang akuntansi,
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti
organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia
harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang
memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi adalah sebagai
berikut:
16
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut
sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang
diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar
akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang
pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan
dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen
yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas
dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan
publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam
prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang
harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat
melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang
bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut
juga akuntan perusahaan atau akuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang
dapat diduduki mulai dari Staf biasa
sampai dengan Kepala Bagian
Akuntansi atau Direktur Keuangan.
Gambar. Akuntan intern biasanya menjabat Tugas mereka adalah menyusun
sebagai seorang direktur sistem akuntansi, menyusun laporan
keuangan kepada pihak-pihak
Sumber: google image eksternal, menyusun laporan
keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah
perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,
misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan
Pengawas Keuangan (BPK)
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi. Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah
memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas
Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau
perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak
memberikan gelar Akuntan.

17
D ETIKA PROFESI AKUNTAN

Etika Profesi Akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik
dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan. Etika (Yunani Kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan) adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Secara
metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.

Prinsip-prinsip Etika Profesi Akuntansi


1. Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama
dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara
kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur
dirinya sendiri.
2. Kepentingan publik
Dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah,
pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya
bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya
fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat
pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi
tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat
prestasi tersebut.
3. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, bersikap jujur dan berterus terang tanpa
harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang
tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan
atau peniadaan prinsip.
4. Obyektivitas
Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan
atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
ketrampilan. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu
tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk
memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan.
6 Kerahasiaan
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi
tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya, anggota bisa saja mengungkapkan kerahasiaan bila ada hak atau

18
kewajiban professional atau hukum yang mengungkapkannya. Kewajiban kerahasiaan
berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7 Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten denga reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain,
staf, pemberi kerja dan masyarakat umum
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan.Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus
ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.

RANGKUMAN

1. Prinsip-prinsip akuntansi yang berterima Umum (PABU) adalah sebagai


berikut : Prinsip Entitas, Prinsip Satuan Moneter, Prinsip Kurun
Waktu, Prinsip Biaya Historis, Prinsip Pengungkapan Lengkap, Prinsip
Usaha Berterusan, Prinsip Mempertemukan, Prinsip Pengakuan Pendapatan,
Prinsip Materialitas, Prinsip Konservatif, dan Prinsip Konsistensi.
2. Bidang bidang akuntansi diantaranya adalah: Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting), Pemeriksaan Akuntansi (Auditing),Akuntansi
Manajemen (Management Accounting), Akuntansi Biaya (Cost
Accounting), Akuntansi Perpajakan, Peranggaran (Budgeting) ,
Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) dan Sistem
Akuntansi (Accounting System) Sistem
3. Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik,
akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau
dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
4. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut: Akuntan
Publik (Public Accountants), Akuntan Intern (Internal Accountant),
Akuntan Pemerintah (Government Accountants) dan Akuntan Pendidik
5. Etika Profesi Akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran
manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan
6. Prinsip-prinsip Etika Profesi Akuntansi yaitu Tanggung jawab profesi,
Kepentingan public, Integritas Obyektivitas, Kompetensi dan kehati-hatian
Profesional, Kerahasiaan, Perilaku Profesional, dan Standar Teknis
LATIHAN
19
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Prinsip yang mengakui biaya yang mungkin terjadi tetapi tidak mengakui pendapatan yang
belum terjadi. Dikenal dengan prinsip....
a. Satuan moneter
b. Konsistensi
c. Konservatif
d. Materialitas
e. Pengakuan pendapatan

2. Prinsip yang hanya mencatat transaksi yang dinyatakan dalam mata uang dikenal dengan
prinsip......
a. Satuan moneter
b. Konsistensi
c. Konservatif
d. Materialitas
e. Pengakuan pendapatan

3. Menurut prinsip ini, transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode
yang sama pada periode berikutnya. Kegunaan dari penerapan prinsip ini adalah agar
laporan keuangan dapat diperbandingkan (memiliki daya banding) prinsip yang dimaksud
adalah....
a. Satuan moneter
b. Konsistensi
c. Konservatif
d. Materialitas
e. Pengakuan pendapatan

4. Bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik


pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari
suatu badan adalah akuntansi
a. Auditing
b. Manajemen
c. Keuangan
d. Anggaran
e. Perpajakan

5. Bidang Akuntansi yang bertujuan memberikan informasi kepada manajemen dalam


menjalankan usahanya disebut......
a. Akuntansi perusahaan
b. Akuntansi keuangan
c. Akuntansi jasa
d. Akuntansi manajemen
e. Akuntansi finansial

6. Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang diterapkan di


lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk
a. menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan
pemerintah/negara
b. pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan
finansialnya di masa yang akan datang.
20
c. Sebagai pertanggungjawaban kepada pihak pihak eksteren perusahaan
d. Sebagai bahan menyususn rencana kegiatan perusahaan
e. Pengukuran laba perusahaan dalam kurun waktu tertentu

7. Profesi akuntan adalah


a. Semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang ekonomi
b. Semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi jasa
c. Semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi keuangan
d. Semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi biaya
e. semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk
bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri,
keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai
pendidik

8. Akuntan pendidik adalah....


a. Akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi dan memiliki sertifikat untuk
mendidik.
b. Akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
c. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
d. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.
e. Akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan
pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di
perguruan tinggi

9. akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.di sebut akuntan
a. publik
b. Intern
c. Pendidik
d. Pemerintah
e. Independen

10. Etika Profesi Akuntansi yaitu....


a. suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan.
b. suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan
Pengalaman.
c. suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.
d. suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan
penguasaan.
e. suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan umum.

Essay :
1. Sebutkan prinsip- prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU) !
21
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akuntansi keuanganl!
3. Sebutkan ciri- ciri profesi akuntan!
4. Apakah yang dimaksud dengan etika profesi akuntan?
5. Sebutkan 5 bunyi prinsip prinsip etika profesi akuntan !

Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. C 6.A
2. A 7.E
3. B 8.E
4. D 9.B
5. D 10.C

ESSAY
1. Prinsip-prinsip akuntansi yang berterima Umum (PABU) adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Entitas,
b. Prinsip Satuan Moneter,
c. Prinsip Kurun Waktu,
d. Prinsip Biaya Historis,
e. Prinsip Pengungkapan Lengkap,
f. Prinsip Usaha Berterusan,
g. Prinsip Mempertemukan, Biaya
h. Prinsip Pengakuan Pendapatan,
i. Prinsip Materialitas,.
j. Prinsip Konservatif,
k. Prinsip Konsistensi,
2. Akuntansi Keuangan adalah bidang Akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan
kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi
neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama
jangka waktu tertentu. Laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang
membutuhkan sebagai informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang
rasional dan relevan.
3. Adapun ciri profesi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
b. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
c. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
d. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat
4. Etika Profesi Akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan.
5. Prinsip-prinsip Etika Profesi Akuntansi
a. Tanggung jawab profesi
b. Kepentingan public
c. Integritas.
d. Obyektivitas
e. Kompetensi dan kehati-hatian Profesional

22
MODUL PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PETA KONSEP:

23
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktua, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsive dan proaktif dalam
melakukan kegiatan perdagangan dan kerjasama ekonomi internasional, serta dalam
melakukan tahapan akuntansi perusahaan jasa dan dagang (KD pada KI.2)
2. Mendeskripsikan konsep persamaan dasar akuntansi (KD pada KI.3)
Indikator: a. Menjabarkan pengertian dan rumus-rumus persamaan akuntansi
b. Mengidentifikasi pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan
akuntansi
c. Mengidentifikasi ketentuan/aturan Debit Kredit
d. Mengidentifikasi akun-akun yang termasuk neraca dan laba/rugi
3. Menerapkan konsep persamaan dasar akuntansi (KD pada KI.4)
Indikator: a. Menerapkan rumus persamaan akuntansi
b. Menganalisis bukti transaksi keuangan/bukti pencatatan

1. Pengertian dan penggunaan Persamaan Dasar Akuntansi


Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan yang menggambarkan
posisi aktiva, hutang dan ekuitas yang diakibatkan adanya transaksi yang terjadi pada
perusahaan.
Kegunaan persamaan dasar akuntansi antara lain untuk menggambarkan bahwa sebuah
transaksi itu mempunyai pengaruh sedikitnya dua golongan rekening atau untuk mengetahui
perubahan unsur atau posisi keuangan perusahaan, yakni untuk mengetahui perubahan posisi
harta (asset), hutang (liabilities) dan modal (ekuitas) perusahaan.

2. Unsur-unsur Persamaan Dasar Akuntansi


a. Aset / Aktiva (Assets)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber diharapkan akan diperoleh perusahaan.
b. Liabilitas / Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Liabilitas merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat ini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya perusahaan.
c. Ekuitas / Modal (Equity)
Adalah sisa kepentingan dalam aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi kewajiban.
d. Pendapatan (Revenue)
24
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan
sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
e. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena
adanya penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang
merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
f. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya

3. Pengertian Aset, Liabilitas, dan Ekuitas


a) ASET /AKTIVA (Asset)
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber diharapkan akan
diperoleh perusahaan.
Aset dikelompokkan:
1) Aset Lancar (Current Asset)
2) Aset Tetap (Fixed Assets)
3) Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset)
4) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
5) Aset lain-lain (Other Assets)

1. Aset lancar (Current Assets)


Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika aset tersebut :
Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan
dalam jangka waktu satu siklus operasi normal perusahaan, atau kurang dari
12 (dua belas) bulan atau satu siklus operasi normal perusahaan. Dimiliki
untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan
direalisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca.
Aset lancar dapat diklasifikasikan antara lain sebagai berikut :
a. Kas (Cash)
1) Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas diprgunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
2) Investasi jangka pendek (Short Term Investment)
Pos ini merupakan bentuk investasi yang segera dapat direalisasi
dan dimaksudkan untuk dimilki dalan jangka waktu satu tahun atau
kurang.
Investasi ini meliputi deposito dan surat berharga (Efek) yang
jatuh tempo atau dimaksudkan untuk dimiliki tidak lebih dari 12 (dua
belas bulan).
3) Piutang Usaha (Account Receivable).
Pos ini merupakan piutang atas penjualan yang timbul dalam
hubungannya dengan kegaiatan normal perusahaan, baik yang berasal
dari pihak ketiga maupun yang berasal dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
4) Persediaan (inventory)
Persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
normal usaha, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau
dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
5) Biaya dibayar dimuka

25
Pos ini merupakan biaya yang telah dibayar namun
pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan dating,
seperti premi asuransi dibayar di muka, sewa dibayar dimuka iklan
dibayar di muka.

2. Aset Tetap (Fixed Assets)


Aset Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai, baik melalui pembelian atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan
dalam kegaiata usaha perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih
dari satu tahun.
Aset-aset ini antara lain:
a. Tanah (Land)
Sebagai tempat menjalankan usaha, atau diatasnya didirikan bangunan
perusahaan.
b. Gedung atau Bangunan (Building)
Bangunan pabrik, bangunan took dan bangu kantor atau gudang.
c. Mesin-mesin (Machinery)
Mesin-mesin untuk menjalankan proses produksi dalam perusahaan
manufaktur.
d. Kendaraan untuk pengangkutan (Delivery Equipment)
Kendaraan-kendaraan yang dipergunakan dalam kegiatan usaha
perusahaan.
e. Peralatan kantor (Office Equipment)
Semua peralatan yang ada di kantor dan dipergunakan untuk kegiatan
usaha perusahaan.
3. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)
Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter dan tidak memiliki
wujud fisik, yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau pemasokan
barang/jasa untuk disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administrative lainnya.
Yang termasuk aktiva tetap tak berwujud antara lain:
a. Hak Patent
b. Hak Cipta
c. Merk Dagang
d. Goodwill
4. Investasi jangka panjang (Long Term Investment)
Pos ini merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki oleh
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, seperti
investasi dalam efek hutang dan efek ekuitas, investasi dalam properti dan
investasi lainnya.
5. Aset lancar lain-lain (Other Assets)
Pos ini mencakup aktiva lancer yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam no1 samapai dengan 4 di atas, termasuk pembayaran di muka untuk
memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan dalam waktu 12 (dua
belas) bulan atau satu siklus operasi normal perusahaan.

b) LIABILITAS / HUTANG / KEWAJIBAN (Liabilities)


Liabilitas merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat ini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan
sumber daya perusahaan.
Liabilitas diklasifikasikan:
26
a) Liabilitas Jangka Pendek (Short Term Liability)
Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika diperkirakan
akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan atau satu siklus operasi
normal perusahaan.
Liabilitas jangka pendek antara lain:.
a. Wesel Bayar (Notes Payable)
Merupakan hutang yang didukung janji tertulis untuk membayar dlam jangka
waktu kurang dari 12 bulan atau satu siklus operasi normal perusahaan.
b. Liabilitas Usaha (Account Payable)
Merupakan liabilitas yang timbul dalam rangka kegiatan normal perusahaan,
baik kewajiban kepada pihak ketiga maupun kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
c. Liabilitas Pajak (Tax Payable)
Liabilitas pajak perusahaan dan pajak lainnya yang belum dibayar.
d. Beban masih harus dibayar (Accruals Payable)
Merupakan kumpulan dari beberapa jenis beban yang telah menjadi
kewajiban perusahaan, namun belum jatuh tempo.
e. Hutang jangka pendek lain-lain (Other Short Term Liability)
Mencakup seluruh kewajiban jangka pendek, yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam hutang jangka pendek di atas.
b) Liabilitas jangka panjang (Long Term Liability)
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang diperkirakan
penyelesaiannya tidak akan dilakukan dalam jangka waktu lebihdari satu siklus
operasi normal perusahaan atau jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari 12
bulan sejak tanggal neraca.
Yang termasuk kelompok hutang jangka panjang yaitu:
a. Obligasi (Bond Payable), yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang
dikeluarkan oleh perusahan.
b. Hutang Hipotik (Mortgage Notes Payable), yaitu liabilitas perusahaan yang
dijamin dengan benda-benda tidak bergerak, seperti tanah, bangunan gedung
dan sebagainya.
c) Ekuitas (Equity)
Pos ini merupakan hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih
antara aset dan liabilitas yang ada.
Biasanya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aset, sedangkan
hak atas kekayaan tersebut disebut equitas.
Hak atas kekayaan terdiri atas:
a) hak dari kreditur (utang)
b) hak dari pemilik (ekuitas)

4. Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi


Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi:
a) Aset
b) Liabilitas
c) Ekuitas
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi:

27
HARTA = UTANG + MODAL
H (A) = U (L) + M (E)

atau
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
LIABILITAS = ASET EKUITAS
EKUITAS = ASET - LIABILITAS

5. Membuat Bagan Persamaan Dasar Akuntansi


Membuat bagan persamaan dasar akuntansi harus disesuaikan dengan kebutuhan sesuai
dengan transaksi yang terjadi. Berikut ini adalah contoh bagan persamaan dasar akuntansi :
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Tr Kas Piutang Perlengkapan Peralatan = Liabilitas + Ekuitas

6. Mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi


Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mengakibatkan perubahan pada unsur
aset, liabilitas dan ekuitas sesuai dengan transaksi yang terjadi tanpa mengubah keseimbangan
persamaan dasar akuntansi.

7. Pengaruh transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi


No. Jenis Transaksi Pengaruh PDA
1. Penanaman uang pemilik Aset bertambah, ekuitas bertambah
perusahaan
2. Pembelian tunai Aset bertambah,

3. Pembelian kredit mengurangi Aset yang lain

4. Penerimaan penghasilan Aset bertambah, liabilitas bertambah

28
5. Pembayaran hutang Aset bertambah, ekuitas bertambah

6. Penerimaan tagihan Aset berkurang, liabilitas berkurang

7. Pembayaran beban Aset bertambah, Aset lain berkurang


Harta berkurang, ekuitas berkurang
8.
Pengambilan uang untuk Harta berkurang, ekuitas berkurang
keperluan pribadi

Soal 1
1. Pada tanggal 1 Mei 2004 Nn. Alfa menyetor uang tunai ke dalam perusahaan sebesar Rp
25.000.000,00 sebagai penanaman modal.
2. Nn. Alfa membeli secara kredit peralatan sebesar Rp 5.000.000,00.
3. Membeli tunai perlengkapan kantor seharga Rp 250.000,00
4. Menerima pendapatan jasa sebesar Rp 2.750.000,00
5. Membayar gaji karyawan sebesar Rp 300.000,00
6. Membayar cicilan atas pembelian peralatan sebesar Rp 1.000.000,00
7. Membayar macam-macam beban sebesar Rp 150.000,00
8. Nn. Alfa mengambil uang perusahaan sebesar Rp 500.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Transaksi-transaksi tersebut bila dimasukkan ke dalam persamaan dasar akuntansi akan tampak
sebagai berikut :
ASET = LIABILITAS + MODAL
TGL Kas Perlengkapa Peralatan = Hutang + Modal
(TRS n Nn. Alfa
)
12 25.000.000,00 - - = - + 25.000.000,0
- - 5.000.000,0 5.000.000,00 + 0
0 -
25.000.000,00 - 5.000.000,0 = 5.000.000,00 + 25.000.000,0
3 (250.000,00) 250.000,00 0 = - + 0
- -
24.750.000,00 250.000,00 5.000.000,0 = 5.000.000,00 + 25.000.000,0
4 2.750.000,00 - 0 = - + 0
- 2.750.000,00
27.500.000,00 250.000,00 5.000.000,0 = 5.000.000,00 + 27.750.000,0
5 - 0 = - + 0
(300.000,00) - (300.000,00)
27.200.000,00 250.00000 5.000.000,0 = 5.000.000,00 + 27.450.000,0
6 (1.000.000,00) - 0 = (1.000.000,00 + 0
- ) -
26.200.000,00 250.000,00 5.000.000,0 = 4.000.000,00 + 27.450.000,0
7 (150.000,00) - 0 = - + 0
- (150.000,00)
26.050.000,00 250.000,00 5.000.000,0 = 4.000.000,00 + 27.300.000,0
8 (500.000,00) - 0 = - + 0
- (500.000,00)
25.550.000,00 250.000,00 5.000.000,0 = 4.000.000,00 + 26.800.000,0
0 0
30.800.000,00 30.800.000,00

29
Soal 2

Ibu Citra mendirikan usaha fitness centre pada tanggal 1 Mei 2002.
Berikut ini transaksi-transaksi usaha Fitness Centre Citra pada bulan pertama operasi Mei 2002 :
Mei 1 Citra menginvestasikan uang tunai sejumlah Rp 16.800.000 ke dalam usaha
Mei 4 Dibayar di muka sewa untuk bulan Mei s/d Juli Rp 7.200.000
Mei 5 Dibeli peralatan seharga Rp 20.000.000 dari PT. Bona, dari jumlah tersebut sebanyak Rp
5.000.000 dibayar tunai, sisanya akan dibayar secara berangsur-angsur.
Mei 6 Dilakukan penjualan jasa fitness kepada pelanggan dan diterima Rp.6.600.000 tunai.
Mei 7 Dilakukan penjualan jasa fitness kepada pelanggan secara kredit sebesar Rp. 4.000.000
Mei 8 Dibayar rupa-rupa biaya Rp 248.000
Mei 9 Diterima Rp 1.800.000 dari piutang usaha
Mei 10 Citra mengambil uang dari perusahaan sebanyak Rp 420.000 untuk keperluan pribadinya
Mei 14 Citra menambah investasinya sebanyak Rp 600.000 berupa uang tunai ke
dalam perusahaan
Mei 25 Citra memperbaiki mobilnya dengan menggunakan uang pribadi Rp 200.000
Mei 27 Diterima Rp 600.000 dari piutang usaha
Mei 28 Citra mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan pribadinya Rp 60.000
Mei 30 Dibayar utang usaha kepada PT. Bona Rp 3.000.000.

Diminta :
Catatlah transaksi tersebut ke dalam persamaan dasar akuntansi!

30
MEKANISME PENCATATAN DEBET - KREDIT

A. PENDAHULUAN
Jurnal merupakan pencatatan yangt di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti pembukuan
terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi merupakan dokkumen sumber
seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan bukti pencatatan merupakan buktri yang
sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang untuk di catat pada proses selanjutnya.

B. BUKTI PEMBUKUAN
Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan, tetapi harus
didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan.

1. Bukti Transaksi
Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah,
karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula. Adapun
macamnya bukti transaksi antara lain :
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak penerima
uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus dibubuhi materai pada
jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku. Bentuk kwitansi adalah sebagai berikut:
No 007/cb/07
Sudah diterima dariE...dini Tanpa hasil
Banyaknya uang Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah
Untuk Pembayaran sebuah mobil Terios type standar

Jakarta, 22 Januari 2007


Rp. 151.000.000,00 Materai Rp.6.000,00

Nenek Lincah

b. Nota
Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak penjual dan
diberikan kepada pihak pembeli. Nota bentuknya adalah sebagai berikut:

Toko RATNA Jakarta, 20 Maret 1991


Jl. Mahakam No.2 Kepada Yth.
Jakarta Tn.
Toko

Nota Kontan

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga


2 buah Mesin ketik merk Olmp. Rp. 175.000,00 Rp. 350.000,00
2 buah Kalkulator merk . Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00
Jumlah Rp. 400.000,00

Stempel

31
c Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan
kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bentuk faktur adalah sebagai berikut
:

CV. RATNA No. Faktur : 103


Jl. Otista No. 14 Kepada
Jakarta Timur Toko Merapi
Jl. A. Yani Bogor

FAKTUR

Jumlah Nama Barang Harga Satuan Jumlah Barang


2 buah Mesin tik merk Olimpia Rp. 175.000,00 Rp..1.750.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

Barang tersebut telah kami terima Jakarta, 15 Maret 1991


Tgl. 15 3 1991
Yang menerima Bagian Penjualan

Risti Sukma Handayani Retno Endrawati

d. Bukti Memo
Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian pembukuan
yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah sebagai berikut :

CV. RATNA
Jl. Mahakam no. 2
Jakarta Memo antar bagian

Kepada : Bagian Pembukuan Dari : Pimpinan


Hal. : Penyusutan Tanggal 31 Desember 1991

Harap disusutkan :
1. Bangunan gedung sebesar 5 %
2. Peralatan kantor sebesar 10 %
3. Peralatan toko sebesar 20 %

2. Bukti Pencatatan
Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti bukti transaksi tidak langsung
dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan. Dari bukti pencatatan
itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan memperlihatkan nama nama rekening
yang di debit dan di kredit berikut nomor rekening serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan
dicantumkan nama dan tanda tangan yang membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat
siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam
bukti pencatatan harus sama dengan tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua
perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti pembukuannya. Bentuk
bukti pencatatan adalah sebagai berikut :

32
CV. RATNA
Jl. Mahakam nomor 2
Jakarta

BUKTI PENCATATAN

No :
( Lampiran bukti transaksi )

Tanggal Uraian Bukti Transaksi

13 Febuari 1991 Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi

Harap dicatat / digunakan sebagai berikut :

Tanggal Rekening / Keterangan Debet Kredit


13 Febuari 1991 Perlengkapan kantor Rp. 50.000,00 -
Kas - Rp. 50.000,00

Dibuat oleh : Diperiksa / disetujui oleh :

C. KONSEP DEBIT DAN KREDIT


Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep mendebit
dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling sederhana adalah rekening
bentuk T yang bentuknya sebagai berikut :

( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit )

Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet ) pada
rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan suatu transaksi
disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam neraca rekening ( harta )
berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat digambarkan sebagai berikut :

Debet Neraca Kredit

Debet Aktiva Kredit Debit Utang Kredit

+ - - +

Debet Modal Kredit

- +

D Beban K D Pendapatan K

+ - - +

D Prive K

+ -

33
Penjelasan :
1. Kelompok rekening neraca ( riil ) terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan
pengurangannya ketiga rekening tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan posisinya
dalam neraca. Rekening harta dalam neraca berada disisi debit maka penambahannya juga pda
sisi debit sedangkan pengurangannya pada sisi kredit. Rekening utang dan modal dalam neraca
berada di sisi kredit maka penambahannya juga pada sisi kredit sdangkan pengurangannya pada
sisi debit.
2. Kelompok rekening nominal ( pendapatan dan beban ) dan rekening prive.
Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut akan
mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan mengurangi modal. Jika
berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika bertambah dicatat di kredit sebab akan
menambah modal, jika berkurang dicatat di debit.

Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut :


Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00. Dari transaksi
tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00 dan mengkredit rekening
Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti kita mencatat uang sejumlah Rp.
200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00
kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah kredit. Jika kita gambarkan ke dalam dua rekening
tersebut tampak sebagai berikut .

Debet Kas Kredit Debet Modal Tuan Budi Kredit

Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


No Rekening Penambahan Pengurangan
1. Aktiva / Harta Di debet Di kredit
2. Utang Di kredit Di debet
3. Modal Di kredit Di debet
4. Prive Di debet Di kredit
5. Pendapatan Di kredit Di debet
6. Beban Di debet Di kredit

D. JURNAL

Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke rekening buku
besar. Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi kesalahan. Untuk menghindari hal
itu maka bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal.

1. Fungsi Jurnal

Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut :


a. Fungsi Analisa
Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang didebet dan
rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya.

34
b. Fungsi Historis
Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi transaksi yang telah terjadi secara
kronologis.

c. Fungsi Informatik
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai
dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.

d. Fungsi mencatat
Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal.

e. Instruktif
Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai
dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal.

2. Bentuk Jurnal
Bentuk juranl yang umum digunakan oleh perusahaan perusahaan adalah sebagai berikut :

Jurnal Halaman

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

Keterangan :
a. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun
dicantumkan paling atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom
disebelahnya.
b. Kolom rekening/keterangan untuk mencatat rekening rekening yang akan kita debet dan
rekening rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari taransaksi tersebut.
Untuk rekening yang kita kredit penulisannya akan menjorok kedalam.
c. Kolom Ref. ( Referensi ) untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika sudah di
vosting ke rekening buku besar.
d. Kolom debet untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet.
e. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit.

CONTOH SOAL :
Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1Febuari 1991 bergerak dalam jasa
periklanan. Transaksi transaksi yang terjadi selama bulan Febuari sebagai berikut :
Tgl. 1 Feb. : Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00 kedalam kas
perusahaan.
Tgl. 4 Feb. : Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan pertama
usahanya sebear Rp. 50.000,00
Tgl. 8 feb. : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp. 100.000,00.
Tgl. 12 Feb. : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp. 75.000,00.
Tgl. 18 Feb. : Dibayar rekening listrik untuk bulan Febuari 1991 sebesar Rp. 5.000,00.
Tgl. 25 Feb. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 25.000,00
Tgl. 28. Feb. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar usahanya
sebesar Rp. 500.000,00.
35
Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut :

Jurnal Halaman : 1

Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit

1991
Feb. 1. Kas 500.000,00 -
Modal Tuan Budi - 500.000,00
( Setoran modal / investasi modal )
4. Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
( Membayar sewa bulan pertama )
8. Perlengkapan Kantor 100.000,00 -
Utang Usaha - 100.000,00
( Pembelian perlengkapan kantor )
12. Kas 75.000,00 -
Pendapatan Jasa - 75.000,00
( Penerimaan Uang Jasa )
18. Beban Listrik 5.000,00 -
Kas - 5.000,00
( Pembayaran beban listrik bln. Feb )
25. Prive Tuan Budi 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
( Pengambilan prive )
25. Kas 500.000,00 -
Utang Bank - 500.000,00
( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia )

Jumlah 1.225.000,00 1.225.000,00

SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
1. Sebutkan contoh bukti transaksi !
2. Apakah yang disebut dengan mendebit
3. Apakah yang dimaksud dengan mengkredit
4. Sebutkan nama-nama rekening yang penambahannya di sisi debit !
5. Sebutkan nama-nama rekening yang pengurangannya disisi debit !
6. Sebutkan dan jelaskan fungsi jurnal !
7. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal !
8. Kapankah pencatatan dalam jurnal dilaksanakan !

B. SOAL LATIHAN
1. H. Hasbullah pada tanggal 1 Juli 1991 mendirikan sebuah perusahaan yang diberikan nama Biro
Jasa Berkah. Transaksi transaksi yang teradi pada bulan pertama adalah sebagai berikut :

Juli 1 : H. Hasbullah menyetorkan uang tunai ke perusahaan sebesar Rp.


5.000.000,00
2 : Disewa sebuah rumah untuk kegiatan usaha sebesar Rpp. 50.000,00 perbulan
4 : Dibeli perlengkapans kantor secara tunai dari Toko Anugerah sebesar Rp.
100.000,00
5 : Dibeli sebuah mesin tik untuk keperluan kantor seharga Rp. 350.000,00
7 : Dibayar biaya untuk pemasangan iklan pada harian Kompas Rp. 75.000,00
8 : Diterima komisi untuk pengurusan surat surat kendaraan Rp.50.000,00
9 : Diselesaikan pengurusan surat jual beli sebidang tanah untuk PT. Intra
Komisi yang diperhitungakan sebesar Rp. 2.500.000,00 akan diterima bulan
berikutnya.

36
12 : Dibeli sebuah kendaraan sepeda motr untuk memeprlancar urusan usahanya
sebesar Rp. 3.200.000,00 dibayar tunai Rp. 1.050.000,00 sisanya dibayar
diangsur bulanan.
15 : Diterima uang komisi untuk pengurusan surat surat kendaraan bermotor
sebesar Rp. 75.000,00.
19 : Dibayar rekening telepon dan listrik sebesar Rp. 100.000,00
22 : Dibayar upah yang membantu sebesar Rp. 125.000,00
28. : Diterima uang komisi untuk kepengurusan perpanjangan SIM sebesar Rp.
30.000,00.
31 : Dibayar gaji pegawai kantor sebesar Rp. 150.000,0

Rekening yang digunakan oleh Biro Jasa Berkah adalah sebagai berikut :

101. Kas 301. Modal H. Hasbullah


102. Piutang Usaha 401. Pendapatan Komisi
103. Perlengkapan Kantor 501. Beban Sewa
111. Peralatan kantor 502. Beban upah dan gaji
112. Kendaraan 503. Beban Iklan
201. Utang Usaha 504. Beban Telepon dan Listrik

Pertanyaan :
Buatlah jurnal umum dari transaksi transaksi tersebut diatas !

LAPORAN KEUANGAN

A. PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah laporan yang di rancang untuk para pembuat keputusan baik di dalam
maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Menurut Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984 yang di keluarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
menyebutkan bahwa laporan keuangan meliputi neraca , perhitungan rugi/laba dan catatan atas
laporan keuangan .

B. SYARAT SYARAT LAPORAN KEUANGAN


Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut :
1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang
memerlukan untuk mengambil keputusan.
2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan
mudah difahami oleh para pemakainya.
3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara
laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan
perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut
diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
37
C. LAPORAN RUGI LABA
Laporan rugi-laba adalah suatu laporan yang memberikan informasi keberhasilan yang di
capai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya dalam
jangka waktu (periode) tertentu yang dinilai atau diukur dengan jumlah satuan uang. Rugi atau laba
perusahaan dapat dihitung dengan perbandingan antara jumlah pendapatan dan jumlah beban
selama satu periode akuntansi. Jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah beban
maka perusahaan tersebut mendapatkan laba. Sebaiknya jumlah pendapatan lebih kecil
dibandingkan jumlah beban maka perusahaan tersebut menderita kerugian..
Dalam menyusun laporan rugi laba perlu diperhatikan judul; laporan, yang memuat nama
perusahaan, nama lapopran dan periode laporan tersebut dengan penulisan secara berturut-turut
menjadi tiga baris. Contoh:

RETNO BEAUTY SALON


LAPORAN RUGI-LABA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIRAN 31 DESEMBAR 1990

Adapun unsur unsur dari laporan rugi-laba adalah sebagai berikut:


1. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang termasuk
pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang merupakan
pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
2. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus
kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan untuk
membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu beban yang di
krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
3. Saldo rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian pendapatan
danjumlah rincian tersebut diatas.

Bentuk la[oran rugi-laba dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu:

a. Laporan rugi-laba berbentuk singel step


Bentuk ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang menggabungkan
semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu kelompok. Cara
menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan baik pendapatan operasional
maupun pendapatan non oiperasional. Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik
beban operasional maupun beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-
laba yang merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.

b. Laporan rugi-laba berbentuk multiple step


Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur pendapatan
maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non operasional dan usaha non
operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua adalah
perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan maupun beban non
oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi laba bersih.

38
Dalam menyusun laporan rugi laba sebaiknya unsus beban disusun secara urut dari jumlah
terbesar ke jumlah terkecil kecuali unutk beban serba serbi atau beba lain lain.
Contoh soal :
Di bawah ini daftar rekening nomnal sebuah perusahaan Bengkel Mobil Anugerah pada tanggal 31
Desember 1991.
Beban gaji Rp. 3.500.000,00
Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
Beban administrasi bank Rp. 156.000,00
Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
Beban Penyususutan bengkel Rp. 1.500.000,00
Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
Beban lain-lain Rp. 450.000,00
Dari data tersebut di atas jika dibuat perhitungan rugi-laba dengan menggunakan bentuk singel step
maupun multiple step terlihat sebagai berikut:

1. Bentuk single step.

BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi Laba


Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan :

- Pendapatan cat duko Rp. 7.200.000,00


- Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00
- Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00 +

Jumlah pendapatan Rp. 14.995.000,00

Beban :

- Beban gaji Rp. 3.500.000,00


- Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
- Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.500.000,00
- Beban penyusutan kantor Rp. 1.200.000,00
- Beban perlengkapan kantor Rp. 845.000,00
- Beban administrasi Bank Rp. 156.000,00
- Beban lain lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban Rp. 9.981.000,00 _

Laba bersih Rp. 5.014.000,00

39
2. Bentuk Multiple Step
BENGKEL MOBIL ANUGERAH
Perhitungan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Pendapatan operasional :
-Pendapatan cat duco Rp. 7.200.000,00
-Pendapatan servis Rp. 6.450.000,00 +

Jumlah pendapatran operasional Rp.13.650.000,00 +

Beban operasional:
-Beban gajih Rp. 3.500.000,00
-Beban perlengkapan bengkel Rp. 2.330.000,00
-Beban penyusutan peralatan bengkel Rp. 1.500.000,00
-Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 1.200.000,00
-Beban peralatan kantor Rp. 845.000,00
-Beban lain-lain Rp. 450.000,00 +

Jumlah beban operasional Rp. 9.825.000,00 -

Laba operasional Rp. 3.825.000,00

Pendapatan /beban non operasional:


-Pendapatan bunga Rp. 1.345.000,00
-Beban administrasi bank Rp. 156.000,00 -
Laba non operasional Rp. 1.189.000,00 +

Laba bersih sebelum pajak Rp. 5.014.000,00

B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Dalam laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal menjadi
modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan modal adalah:
1. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
2. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka
besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka
besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
3. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik selama
periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
4. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi
pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.

40
Adapun bentuk laporan perusahaan modal adalah sebagai berikut :
BENGKEL MOBIL ANUGERAH

Perhitungan Rugi Laba


Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1991

Modal..per 1 Januari 1991 Rp. xxxxxxx


Setoran/tambahan investasi Rp. xxxxxxx

Rp. xxxxxxx

Rugi/laba Rp. xxxx


Prive. Rp. xxxx +/-

Penambahan/pengurangan modal Rp. xxxxxxx +/-

Modal..per 31 Desember 1991 Rp. xxxxxxx

Untuk perusahaan yang berbentuk Perseron Terbatas ( PT) dinamakan laporan laba ditahan yang
bentuknya sebagai berikut :
PT. ANJANGSANA

Laporan Laba Ditahan


Periode yang berakhir 31 Desemmber 1991

Laba ditahan, 1 Januari 1991 Rp. xxxxxx

Laba bersih tahun 1991 Rp. xxxx


Deviden yang dibagikan tahun 1991 Rp. xxxx -

Penambahan laba ditahan Rp. xxxxxx +

Laba ditahan, 31 Desember 1991 Rp. xxxxxx

E. NERACA

Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi
keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri aktiva, uatang dan modal. Neraca dapat dibuat dalam
dua bentuk yaitu :
1. Neraca yang berbentuk rekening/skontro ( Account Form )
Bentuk ini memepunyai dua belah sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit untuk merinci
macamnya aktiva sedangkan sisi kredit unutk memerinci macamnya uatang dan modal. Perincian
aktiva lancar dalam neraca disusun berdasaekan urutan likuiditas, dari yang paling lancar ke yang
kurang lancar, sedangkan untuk aktiva tetap penyusunannya berdasarkan urutan kekekalannya,
yaitu dari yang paling kekal ke yang kurang kekal. Perincian utang disusun berdasarkan jangka
waktu pembayarannya yaitu dari yang berjangka oendek ke yang berajangka panjang.

2. Neraca berbentuk laporan ( Report Form )


Neraca bentuk ini susunan aktiva , uatng dan modal disusun berturut turut dari atas ke bawah .
Prinsip penyusunan aktiva, utang dan modal sama sepeti bentuk rekening.
41
Contoh soal :
Data rekening riil dari Biro Iklan Jaya pada tanggal 31 Desember 1991 terlihat sebagai berikut :
Kas Rp 540.000,00
Tanah Rp. 8.500.000,00
Gedung Rp. 9.000.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
Peralatan kantor Rp. 2.900.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 3.000.000,00
Utang usaha Rp. 2.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 1.160.000,00
Wesel bayar Rp. 1.500.000,00
Modal Adi Rp. 24.310.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 480.000,00
Utang hipotik Rp. 6.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 2.250.000,00

Dari data tersebut di atas jika dibuat neraca dengan bentuk rekening dan bentuk laporan maka
terlihat sebagai berikut :

a) Neraca bentuk rekening

BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991
Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek:
Kas Rp. 540.000,00 Utang Usaha Rp. 2.500.000,00
Piutang Usaha Rp. 3.500.000,00 Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +
Perlengkapan Kantor Rp. 800.000,00
Asuransi diibayar dimuka Rp. 480.000,00 + Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Jumlah Aktiva Lancar Rp. 5.320.000,00 Utang jangka panjang:


Utang Hipotik Rp. 6.000.000,00 +
Aktiva Tetap :
Tanah Rp. 8.500.000,00 Jumlah utang Rp. 10.000.000,00
Gedung Rp.19.000.000,00
Ak.Peny.Gdg. Rp. 2.250.000,00 Modal Adi Rp. 24.310.000,00

Rp. 6.750.000,00

Perlt.Ktr. Rp. 2.900.000,00


Akumulasi Peny.
Peralatan Ktr. Rp. 1.160.000,00

Rp. 1.740.000,00
Kendaraan Rp. 15.000.000,00
Akumulasi Peny.
Kendaraan Rp. 3.000.000,00

Rp. 12.000.000,00 +

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00 Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

42
BIRO IKLAN JAYA

Neraca
Per 31 Desember 1991

Aktifa
Aktifva lancar:
- Kas Rp.. 540.000,00
- Piutang usaha Rp. 3.500.000,00
- Perlengkapan kantor Rp. 800.000,00
- Asuransai dibayar dimuka Rp. 480.000,00

Jumlah aktiva lancar Rp. 5.320.000,00

Aktiva Tetap

- Tanah Rp. 8.500.000,00


- Gedung Rp. 9.000.000,00
- Akumulasi peny gedung Rp. 2.250.000,00 _

Rp. 6.750.000,00
- Peralatan kantor Rp. 2.900..000,00
- Akumulasi peny. perlt. ktr Rp. 1.160.000,00 _

Rp. 1.740.000,00
- Kendaraan Rp.15.000.000,00
- Akumulasi peny. kendaraan Rp. 3.000.000,00 _
Rp.12.000.000,00 +
Jumlah aktiva tetap Rp. 28.990.000,00

Jumlah aktiva Rp. 34.310.000,00

Utang:
Utang jangka pendek :
- Utang usaha Rp. 2.500.000,00
- Wesel bayar Rp. 1.500.000,00 +

Jumlah utang jangka pendek Rp. 4.000.000,00

Utang jangka panjang :

- Utang hipotik Rp. 6.000.000,00 +

Jumlah utang Rp. 10.000.000,00

Modal :
- Modal Adi Rp. 24.310.000,00 +

Jumlah utang dan modal Rp. 34.310.000,00

SOAL SOAL
A. SOAL TEORI
1. Apakah yang dimaksud laporan keuangan ?
2. Sebutkan syarat syarat laporan keuangan yang baik !
3. Sebutkan unsur unsur laporan rugi laba !
4. Sebutkan unsur unsur laporan perubahan modal !
5. Jelaskan perbedaan laporan rugi laba yang berbentuk single step dan yang berbentuk multiple
step !
6. Sebutkan unsur unsur neraca !
7. Apakah perbedaaan neraca yang berbentuk rekening dan neraca yang berbentuk laporan ?

B. SOAL LATIHAN
1. Persamaan akuntansi perusahaan Gaya Ria Tailor pada tanggal 31 Mei 1991 terlihat sebagai
berikut :
43
No Kas Perlengkapan Peralatan Utang usaha Modal Ria Keterangan
Jahit jahit dan
obras
1. 105.000,00 60.000,00 550.000,00 50.000,00 665.000,00
2. (30.000,00) - - (30.000,00)
75.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
3. 25.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan obras
100.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 690.000,00
4. 150.000,00 - - - 150.000,00 Pendapatan jahit
250.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 840.000,00
5. (20.000,00) - - - (20.000,00) Beban listrik
230.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 820.000,00
6. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
190.000,00 60.000,00 550.000,00 20..000,00 780.000,00
7. 20.000,00 - - - 20.000,00 Pendapatan obras
210.000,00 60.000,00 550.000,00 20.000,00 800.000,00
8. - (30.000,00) - - (30.000,00) Beban perlengkapan jahit
210.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 770.000,00
9. (50.000,00) - - - (50.000,00) Prive Ria
160.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 720.000,00
10. (40.000,00) - - - (40.000,00) Beban gaji
120.000,00 30.000,00 550.000,00 20.000,00 680.000,00
Pertanyaan :
Buatlah laporan keuangannya pada tanggsl 31 Mei 1991 yang terdiri dari :
a) Laporan rugi laba
b) Laporan perubahan modal
c) Neraca

2.Imanudin memulai sebuah perwakilan real estate pada tanggal 1 januari 2011 dengan
menginfestasikan uang tunai sebanyak Rp. 25.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2011
perusahaan yang diberi nama Perwakilan real Estate Iman memperlihatkan pos pos berikut :

Beban gaji dan upah Rp. 12.000.000,00


Beban iklan Rp. 2.000.000,00
Beban penyuutan gedung Rp. 3.000.000,00
Beban penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Beban perlengkkapan kantor Rp. 250.000,00
Beban rupa rupa Rp. 1.500.000,00
Gaji yang masih harus dibayar Rp. 125.000,00
Gedung Rp. 60.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp. 3.000.000,00
Utang Hipotek Rp. 50.000.000,00
Peralatan kantor Rp. 7.500.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp. 750.000,00
Kas Rp. 1.000.0000,00
Pendapatan komosi Rp. 58.125.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 125.000,00
Piutang usaha Rp. 2.125.000,00
Tanah Rp. 20.000.000,00
Utang usaha Rp. 750.000,00
Prive Imanuddin Rp. 25.000.000,00

Diminta :

Susunlah laporan keuangan yang berikut ini :


b. Perhitungan rugi laba
c. Laporan perubahan modal
d. Neraca ( bentuk Skontro )
44
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
PETA KONSEP

Proses Pengikhtisaran Akuntansi

Neraca Saldo

Kertas Kerja
- 6 Kolom
- 8 Kolom
- 10 kolom
- 12 kolom

Jurnal Penutup

Jurnal Penyelesaian

Neraca Saldo
setelah Penutupan

Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa

Indikator
3.3.1 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
3.3.2 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
3.3.3 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
3.3.4 Menyususn neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar
3.3.5 Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo
3.3.6 Membuat jurnal penyesuaian untuk akun deferal
3.3.7 Membuat jurnal penyesuaian untuk akun akrual
3.3.8 Menyusun kertas kerja
45
3.4 Menyususn laporan keuangan perusahaan jasa
Indikator

3.4.1 Menyusun laporan laba rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja
3.4.2 Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja
3.4.3 Menyusun neraca berdasarkan saldoi akun dalam kertas kerja
3.4.4 Menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja
3.4.5 Membuat jurnal penutup
3.4.6 Menyusun neraca saldo setelah penutupan
3.4.7 Membuat jurnal pembalik
3.4.8 Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa

4.1. Mempraktikkan siklus akuntansi perusahaan jasa

BUKU BESAR DAN NERACA SALDO

A. PENDAHULUAN

Bukti pencatatan pertama tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan jurnal.
Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir
periode akuntansi maka saldo rekening rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu
daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan
dalam rekening buku besar.

B. BUKU BESAR
1. Pengertian Buku Besar
Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal ) akan
dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening. Kumpulan dari
rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar dinamakan
posting.

2. Bentuk Rekening
Ada beberapa bentuk rekening diantaranya :
a. Rekening berbentuk T (T account )
Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini
mempunyai dua sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama No

( Sisi debet ) ( Sisi kredit )

b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom )


Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit maupun
sisi kredit masing masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref ( referensi )
dan jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

46
c. Rekening berbentuk tiga kolom
Bentuknya adalah sebagai berikut :

Nama : No :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo

Keterangan :
- Kolom tanggal unutk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang terdapat dalam jurnal.
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit.
- Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang bersangkutan. Jika rekening
tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya jika rekening tersebut bersaldo kredit
ditulis K.
- Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut.

d. Rekening berbentuk empat kolom


Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya dalam kolom
saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah sebagai berikut :
Nama : No :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Debet Kredit

Keterangan :
- Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi.
- Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang terdapat dalam jurnal..
- Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal.
- Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit.
- Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom saldo untuk mencatat saldo
dari rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo
kerdit dicatat pada kolom kredit.
Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom maupun
empat kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya sehingga
mempermudah pemeriksaan.

3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar.


Langkah langkah pencatatan dalam rekening besar adalah sebagai berikut :
a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal. Rekening yang ada di isi debit neraca dicatat sebagai
saldo debit dan rekening yang ada diisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal ke
kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom keterangan
pada rekening buku besar yang bersangkutan.
d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan, dan mencatat
jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit yang bersangkutan.
e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi (ref) rekening buku besar yang
bersangkutan.

47
f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar maka di kolom
referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
g. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya
dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut.
Pencatatan debit akan menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan
pencatatan kredit akan mengurangi debit atau menambah saldo kredit.

Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah bagan di
bawah ini.

Jurnal : Hal : 1
Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit
1991
Feb. 1 Kas 101 Rp. 500.000,00
Modal Tuan Budi 301 - Rp. 500.000,00
( setoran modal )

Nama : Kas No : 101

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo


Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -

Nama : Modal Tuan Budi No : 301


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
1991
Feb. 1 Satuan modal 1 - Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00

CONTOH SOAL
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota yang bergerak dalam bidang jasa angkutan menunjukkan
neraca per 1 Januari 1991 sebagai berikut:
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota

Neraca
Per 1 Januari 1991

Kas Rp. 10.000.000,00 Utang usaha Rp. 15.000.000,00


Piutang usaha Rp. 15.000.000,00 Modal budi Rp 62.500.000,00
Perlengkapan Rp. 2.500.000,00
Kendaraan Rp. 50.000.000,00

Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Jumlah pasivva Rp. 77.500.00,00

48
Data Jurnal selama bulan Januari 1991 adalah berikut:
Jurnal umum Halaman 4

Tanggal Rekening/keterangan Ref. Debet Kredit

1991
Jan 5 Perlengkapan 103 2.000.000,00 -
Kas 101 - 2.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
10 Uang Usaha 201 5.000.000,00 -
Kas 101 - 5.000.000,00
(pembayaran utang)
15 Kas 101 10.000.000,00 -
Piutang usaha 102 - 10.000.000,00
(penerimaan piutang)
25 Kendaraan 111 5.000.000,00 -
Utang usaha 201 - 5.000.000,00
(Pembelian kendaraan kredit)

22.000.000,00 22.000.000,00

Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar terlihat
sebagai berikut:
Nama : Kas No : 101

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 10.000.000,00 -
5 Pembayaran Perlengkapan 4 - 2.000.000,00 8.000.000,00 -
10 Pembayaran Utang 4 - 5.000.000,00 3.000.000,00 -
15 Penerimaaan Piutang 4 10.000.000,00 - 13.000.000,00 -

Nama : Piutang Usaha No : 102

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - 15.000.000,00 -
5 Penerimaan Piutang 4 - 10.000.000,00 5.000.000,00 -

Nama : Perlengkapan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 2.500.000,00 -
5 Pembelian Perlengkapan 4 2.000.000,00 - 4.500.000,00 -

49
Nama : Kendaraan No : 103

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo V - - 50.000.000,00
25 Pembelian Kendaraan 4 5.000.000,00 - 55.000.000,00

Nama : Utang Usaha No : 201

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991 15.000.000,00
Jan. 1 Saldo V - - - 10.000.000,00
10 Pembayaran Utang 4 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
25 Pembelian Kendaraan 4 - 5.000.000,00 -

Nama : Modal Budi No : 301

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit

1991
Jan. 1 Saldo - - - - 62.000.000,00

NERACA SALDO

Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar harus
diperiksa. Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap tiap akhir bulan. Alat yang
digunakan untuk memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca saldo dapat diartikan
suatu data yang memuat daftar daftar nomor, nama dan saldo dari masing masing rekening buku
besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari saldo saldo rekening buku bear yang ada
dalam perusahaan tersebut.
Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom maka
penyusunan neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing masing rekening yang terlihat
dalam neraca saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat saldo tersebut pada kolom debit
dan sebaliknya rekening yang bersaldo kredit kita catat saldo tersebut pada kolom kredit. Tapi bila
perusahaan menggunakan bentuk rekening T ( T account ) atau rekening T account yang
disempurnakan ( dua kolom ) maka penyusunan neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari
masing masing rekening yang ada dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan
menjumlahkan sisi debit dan menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita
bandingkan antara jumlah debit dan jumlah kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit
maka selisihnya merupakan saldo debit. Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari umlah debit
maka selisihnya merupakan saldo kredit. Dalam neraca saldo jumlah debit akan sama besarnya
dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :

No Nama Rekening Debet Kredit

50
Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas jika dibuat
neraca saldonya terlihat sebagai berikut :

Perusahaan Angkutan Pinggir Kota


Neraca Saldo
Per 31 Januari 1991

No Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 13.000.000,00 -


102 Pitang Usaha Rp. 5.000.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 4.500.000,00 -
111 Kendaraan Rp. 55.000.000,00 -
201 Utang Usaha - Rp. 15.000.000,00
301 Modal Budi - Rp. 62.500.000,00

Rp. 77.500.000,00 Rp. 77.500.000,00

Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan ada beberapa
rekening yang bersaldo kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo kredit, oleh sebab itu
rekening kas dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap rekening sama dengan sisi
penambahan dari rekening yang bersangkutan.
Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :

No Nama Rekening Saldo Normal


1. Harta Debet
2. Utang Kredit
3. Modal Kredit
4. Prive Debet
5. Pendapatan Kredit
6. Beban Debet

SOAL SOAL
A. SOAL TEORI
1. Apakah yang dimaksud dengan buku besar ?
2. Sebutkan bentuk bentuk rekening buku besar !
3. Sebutkan kelemahan kelemahannya jika kita menggunakan rekening buku besar yang
berbentuk T account !
4. Sebutkan langkah langkah dalam posting !
5. Di sisi manakah saldo normal rekening harta, utang, modal, pendapatan dan beban !
6. Apakah yang dimaksud dengan neraca saldo ?
7. Dari manakah sumber pencatatan neraca saldo ?

B. SOAL LATIHAN
1. Perusahaan Binatu Merah yang didirikan oleh Kasman pada tangggal 1 Febuari 1991
menunjukkan data jurnal sebagai berikut :
Jurnal Umum ( dalam rupiah ) Halaman : 001

Tanggal Rekening/keterangan Ref Debet Kredit


1991
Feb. 1 Kas 6.000.000,00 -
Modal Kasman - 6.000.000,00
2 Beban Sewa 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
3 Perlengkapan Kantor 50.000,00 -
Utang Usaha - 50.000,00
4 Perlengkapan cuci 150.000,00
Kas - 150.000,00
5 Peralatan kantor 400.000,00 -
Peralatan cuci 100.000,00 -
Utang Uasaha - 200.000,00

51
Kas - 300.000,00
7 Piutang Usaha 150.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 150.000,00
8 Peralatan binatu 100.000,00 -
Perlengkapan binatu 25.000,00 -
Kas - 125.000,00
9 Kendaraan 2.500.000,00 -
Kas - 2.500.000,00
10 Beban Iklan 60.000,00 -
Kas - 60.000,00
11 Kas 250.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 250.000,00
13 Utang Usaha 150.000,00 -
Kas - 150.000,00
14 Tanah 2.000.000,00 -
Kas - 2.000.000,00
15 Prive Kasman 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
17 Kas 300.000,00 -
Pendapatan jasa cuci - 300.000,00
18 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
20 Perlengkapan kantor 50.000,00 -
Wesel bayar - 50.000,00
22 Kas 150.000,00 -
Piutang Usaha - 150.000,00
23 Beban lain lain 25.000,00 -
Kas - 25.000,00
26 Kas 200.000,00 -
Piutang Usaha 300.000,00 -
Pendapatan jasa binatu - 500.000,00
27 Beban listrik 50.000,00 -
Kas - 50.000,00
28 Beban gaji 75.000,00 -
Kas - 75.000,00
28 Beban Telepon 30.000,00 -
Kas - 30.000,00

13.590.000,00 13.590.000,00

Dafttar rekening buku besar yang disediakan oleh perusahaan Binatu Murah adalah sebagai berikut:
101. Kas 202. Wesel bayar
102. Piutang usaha 301. Modal Kasman
103 Perlengkapan cuci 302. Prive Kasman
104. Perlengkapan binatu 401. Pendapatan jasa cuci
105. Perlengkapan kantor 402. Pendapatan jasa binatu
111. Tanah 501. Beban sewa
112. Peralatan kantor 502. Beban gajih
113. Peralatan binatu 503. Beban iklan
114. Peralatan cuci 504. Beban listrik
115. Kendaraan 505. Beban telepon
201. Utang usaha 506. Beban lain-lain

Dari data jurnal tersebut di atas maka:


1. Bukukanlah (posting) ke dalam buku besar.
2. Susunlah neraca saldonya pada tangggal 28 Februari 1991.

52
2. Berdasarkan neraca dan jurnal berikut ini, susunlah:
a. Buku besar
b. Neraca saldo
Neraca
Per 1 Januari 1991

101 Kas Rp. 1.525.000,00 201 Utang usaha Rp. 800.000,00


102 Piutang usaha Rp. 750.000,00 301 Modal Yasin Rp. 2.475.000,00
121 Peralatan kantor Rp. 1.000.000,00

Rp. 3.275.000,00 Rp. 3.275.000,00

Jurnal Halaman : 03

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Jan. 1. Utang Usaha 500.000,00 -


Kas - 500.000,00
4. Perlengkapan kantor 300.000,00 -
Kas - 300.000,00
8. Peralatan Kantor 1.150.000,00 -
Kas - 150.000,00
Utang Usaha - 1.000.000,00
10. Kas 500.000,00 -
Piutang Usaha - 500.000,00
15. Kas 900.000,00 -
Pendapatan Jasa - 900.000,00
19. Uatang Usaha 800.000,00 -
Kas - 800.000,00
22. Piutang Usaha 600.000,00 -
Pendapatan Jasa - 600.000,00
25. Prive Yasin 200.000,00 -
Kas - 200.000,00
30. Beban Gaji 350.000,00 -
Kas - 350.000,00

Jumlah 5..3000.000,00 5..300.000,00

JURNAL PENYESUAIAN

A. PENDAHULUAN
Neraca saldomerupakan bahan pokok untuk menyususn laporan keuangan Rekening yang sudah
menunjukkan keadaan yang sebenarnya digunakan untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan
yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan lebih dahulu.

B. REKENING YANG PERLU DISESUAIKAN


Rekening yang biasanya memerlukan penyesuaian antara lain :
1. Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies )
2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense )
3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )
4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )
5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang pendapatan ( Accrued Income )
6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation )
53
Contoh data penyesuaian dan jurnalnya.

1. Perlengkapan ( Supplies )
Perlengkapan di neraca saldo memeprlihatkan jumlah Rp. 600.000,00 . Setelah dihitung secara
phisik persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00. Ini berarti perlengkapan
yang telah dipakai untuk kegiatan persahaan berjumlah Rp. 200.000,00. Ini berarti perlengkapan yn
telah dipakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp. 400.000,00.
Jurnal Penyesuaian :
Beban Perlengkapan Rp. 4000.000,00
Perlengkapan Rp. 400.000,00

2. Beban dibayar dimuka ( Prepaid Expense )


Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) :
a. Pendekatan Neraca, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening Beban dibayar di muka
b. Pendekatan Rugi Laba, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening Beban.
Contoh :
Pada Tanggal 1 April 1990 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 240.000,00.
a. Jika menggunakan pendekatan neraca, transaksi tersebut dicatat dalam rekening :
Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00
Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening asuransi dibayar di muka di neraca saldo 31
Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah
dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 1990 31 Desember 1990 ). Ini berarti sejumlah Rp.
180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990. Maka jumlah tersebut
harus dipindahkan dari rekening Asuransi dibayar dimuka ke rekening Beban Asuransi
dengan jurnal penyesuaian :
Beban Asuransi Rp. 180.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp. 180.000,00

b. Jika menggunakan Pendekatan Rugi Laba , transaksi pada contoh di atas pada tanggal 1 April
1990, dicatat dalam rekening :
Biaya Asuransi ( debet ) Rp. 240.000,00
Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 sebenarnya yang sudah menjadi beban baru 9 bulan (
Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan merupakan beban tahun 1990.
Maka jumlah yang eblum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari rekening Biaya
Asuransi ke rekening Asuransi dibayar di muka , dengan jurnal penyesuaian :

Asuransi dibayar di muka Rp. 60.000,00


Beban Asuransi Rp. 60.000,00
Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi beban dapat
dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :

- 90 31/12 90 -91

8 Bulan 3 bulan
Sudah menjadi beban Belum menjadi beban

54
Dari contoh dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Jika pada saat pembayaran belum dicatat dalam rekening asuransi dibayar di muka, maka
penyesuaiannya : Rekening Asuransi dibayar di muka di kredit sebesar yang sudah menjadi
beban, dan rekening Beban asuransi di debet sejumlah itu .
b. Jika pada saat pembayaran dicatat dalam rekening beban Asuransi, maka penyesuaiannya :
Rekening Beban asuransi dikredit sebesar yang belum menjadi beban, dan rekening Asuransi
dibayar dimuka di debet sejumlah itu.

3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue )


Pada waktu menerima pendapatn pada umumnya dicatat dalam rekening pendapatan (
Pendekatan Rugi Laba ), tetapi kadang kadang pendapatan yang diterima untuk lebih dari satu
periode dicatat dalam rekening Pendapatan diterima di muka ( Pendekatan neraca ).

Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 1990 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00.
a. Jika mengunakan pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam rekening :
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Sewa diterima di muka ( kredit ) Rp. 2.000.000,00

Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada rekening sewa diterima di muka di neraca saldo 31
Desember 1990.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1990 tersebut, sebenarnya yang sudah merupakan
pendapatan tahun 1990, adalah 6 bulan ( 1 Jli 1990 31 Desember 1990) = 6/24 x Rp.
2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum merupakan
pendapatan tahun 1990.
Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka maka untuk
jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 1990 harus dipindahkan ke rekening
Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut :
Sewa diterima di muka Rp. 500.000,00
Pendapatan sewa Rp. 500.000,00

b. Jika menggunakan pendekatan Rugi Laba, transaksi di atas dicatat dalam rekening :
Kas ( debit ) Rp. 2.000.000,00
Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00

Sampai dengan tanggal 31 Desemmber 1990, sebenarnya yang sudahmerupakan pendapatan


tahun 1990 adalah Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum merupakan
pendapatan.
Jumlah ini harus dipindahkan ke rekening Pendapatan Sewa diterima di muka dengan jurnal
penyesuaian :
Pendapatan sewa Rp. 1.500.000,00
Sewa diterima di muka Rp. 1.500.000,00

Untuk lebih jelasnya perhitungan mana yang sudah dan mana yang belum merupakan
pendapatan , dapat dilakukan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini :

4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense )


Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp. 40.000,00 per
hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji karyawan tanggal 29, 30,
dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar pada hari Sabtu tanggal 3 Januari tahun
berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat gaji yang beluum di bayar 3 hari @
Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00.
55
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp. 120.000,00
Utang gaji Rp. 120.000,00

5. Pendapatan yang harus di terima/piutang pendapatan (Accrued Income)


Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik, Rp. 1.000,000,00 pada tangggal 1
September 1990. Suku bunga 18%, bunga di terima 6 bulan sekali (tiap 1 Maret 1 September).
Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan di terima tanggal 1 Maret 1991 sehingga sampai akhir
periode akuntansi, terdapat bunga yang di tunda penerimaannya selama 4 bulan (1 September 31
Desember) yaitu 4/12 x 18% x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 60.000,00.
Jurnal penyesuaiannya:
Piutang bunga Rp. 60.000,00
Pendapatan bunga Rp. 60.000,00

6. Penyusutan Aktiva Tetap (depreciation)


Di neraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp. 1.000.000,00 di
putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun = 10% x
Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00.
Jurnal pnyesuaiannya:
Beban pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00
Akumulasi pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00

CONTOH SOAL
Neraca saldo Perusahaan Angkutan Nyaman. Pada tanggal 31 Desembar 1990 adalah
sebagai berikut:

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 1.500.000,00 -
103 Perlengkapan Rp. 500.000,00 -
104 Sewa di bayar dimuka Rp. 2.000.000,00 -
121 Kendaraan Rp. 100.000.000,00 -
122 Akumul;asi penyusutan Kendaraan - Rp. 40.000.000,00
201 Utang usaha - Rp. 5.000.000,00
301 Modal H. Ahmad - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Ahmad Rp. 600.000,00 -
401 Pendapatan angkutan - Rp. 30.000.000,00
501 Beban gaji Rp. 16.000.000,00 -
502 Beban bunga Rp. 700.000,00 -
503 Beban asuransi Rp. 1.800.000,00 -
509 Beban lain-lain Rp. 100.000,00 -

Rp. 125.000.000,00 Rp. 125.000.000,00

Data Penyesuaian:
a. Persediaan perlengkapaan paadaa tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00.
b. Sewa di bayar tanggal 1 April 1990 untuk 1 tahun.
c. Kendaraan di susutkan 20% setahun.
d. Pendapatan angkutan yang masih harus diterima Rp. 1.500.000,00.
e. Gaji karyawan yaang maasih harus di bayar Rp. 300.000,00.
f. Bunga yang masih harus di bayar Rp. 50.000,00.
g. Asuransi dibayr tangggal 1 September 1990 untuk 1 tahun.
Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian!
56
Jawab:
Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit
1990
Des. Beban Perlengkapan 300.000,00 -
31
Perlengkapan - 3 00.000,00
Beban Sewa 1.500.000,00 -
31
Sewa dibayar di muka - 1.500.000,00
Beban Penyusutan Kendaraan 20.000.000,00 -
31
Akumulasi Penyusutan Kendaraan - 20.000.000,00
Piutang Pendapatan Angkutan 1.500.000,00 -
31
Pendapatan Angkutan - 1.500.000,00
Beban Gaji 300.000,00 -
31
Utang Gaji - 300.000,00
Beban Bunga 50.000,00 -
31
Utang Bunga - 50.000,00
Asuransi dibayar di muka 1.200.000,00 -
31
Beban Asuransi - 1.200.000,00

24.850.000,00 24..850.000,,00

Penjelsan :
a. Perlengkapam yang sudah di pakai = Rp. 500.000,00 Rp. 200.000,00 = Rp. 300.000,00.
b. Sewa yang sudah menjadi beban tahun 1990 9 bulan ( 1 April 31 April Desember 1990 = 9/12
x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00.
c. Penyusutan kendaraan 1 tahun = 20 % x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00.
d. Pendapatan Angkutan yang masih harus diterima sudah merupakan pendapatan tetapi belum
diterima pembayarannya.
e. Gaji yang masih harus dibayar merupakan utang perusahaan kepada karyawan yang sebenarnya
sudah menjadi beban tahun 1990.
f. Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang sudahh menjadi beban tahun 1990
tetapi masih ditangguhkan pembayarannya.
g. Asuransi yang sudah menjadi beban tahun 1990 adalah 4 bulan ( 1 September 31 Desember
1990 ) = 4/12 x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00. Sisa ( Rp. 1.200.000,00 ) belum merupakan
tehun 1990, maka harus dipindahkan ke rekening Asuransi di bayar di muka.

SOAL SOAL
A. SOAL TEORI
2. Jawablah pertanyaan di bawah ini !\
a. Apakah fungsi jurnal penyesuaian ?
b. Apakah yang dimaksud beban dibayar di muka ?
c. Apakah yang dimaksud uatng beban ?
d. Apakah yang dimaksud pendapatan diterima di muka ?
e. Apakah yang dimaksud piutang pendapatan ?
f. Pada tanggal 1 Maret 1991 dibayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.500.000,00. Berapakah
yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan berapa yang bukan beban tahun 1991 ?
g. Paa tanggal 1 Juli 1991 dibayar sewa kantor untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00 dicatat dalam
rekening beban sewa . Berapakah yang sudah menjadi beban tahun 1991 ?
h. Sebutkan 3 rekening neraca yang perlu disesuaikan ?

B. SOAL LATIHAN
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1991 dari data berikut
ini :
a. Pembelian perlengkapan selama tahun 1991 Rp. 750.000,00. Pada tanggal 31 Desember
1991 perlengkapan yang tersisa Rp. 150.000,00.
b. Pada tanggal 1 April 1991 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp. 600.000,00
dicatat dalam rekening assuransi dibayar dimuka.
57
c. Pada tanggal 1 April 1991 membayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp.
1.200.000,00 dicatat dalam rekenig beban sewa..
d. Pada tanggal 1 Agustus 1991 dibayar iklan Rp. 1.000.000,00 untuk 10 kali penerbitan dan
dicatat dalam rekening iklan dibayar di muka..
e. Pinjaman di bank Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 18 % setahun, dibayar dielakang tiap
tanggal 1/3 1/9.
f. Suatu perusahaan membayar upah karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu sebesar Rp.
1.500.000,00, akhir periode akuntansi jatuh hari Kamis.
g. Sebuah mesin dengan harga Rp. 800.000,00 tiap tahuanan disusutkan 20 %.
h. Sebuah kendaraan dibeli pada awal bulan oktober 1991 dengan harga Rp. 18.000.000,00
umur ekonomis kendaraan tersebut ditaksir 6 tahun, dengan nilai sisa pada akhir tahun ke
enam Rp. 3.000.000,00
i. Pada bulan Desember mencatat pendapatan diterima di muak Rp. 5.000.000,00 untuk
pengangkutan 100 ton barang dagang dari pelabuhan ke gudang. Sampai dengan akhir bulan
Desember sudah 40 ton yang diangkut.

2. Neraca saldo Konsulen Pajak Bina Usaha pad atanggal 31 Desember 1991 sebagai berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.800.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 500.000,00 -
103 Bahan habis pakai ( supplies ) Rp. 600.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 300.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan kantor Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 700.000,00
301 Modal M Daud - Rp. 4.000.000,00
302 Prive M. Daud Rp. 200.000,00 -
401 Pendapatan jasa - Rp. 3.250.000,00
501 Beban iklan Rp 300.000,00 -
502 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -
503 Beban gaji Rp. 1.500.000,00 -

Rp. 8.550.000,00 Rp. 8.550.000,00

Data Penyesuaian :
a.Persediaan bahan habis pakai Rp. 400.000,00
b.Premi asuransi dibayar tanggal 1 Maret 1991 untuk 1 tahun
c.Sewa dibayar tanggal 1 Juli 1991 untuk 2 tahun
d.Peralatan kantor disusutkan 10 %
e.Pendapatan jasa yang masih harus diterima Rp. 150.000,00
f.Bunga yang masih harus dibayar Rp. 25.000,00
g.Gaji bulan Januari1992 yang sudah dibayar Rp. 100.000,00

Buatlah jurnal penyesuaian !

58
KERTAS KERJA

A. PENDAHULUAN
Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyususn laporan Keuangan yang dibuat sebagai
Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga disajikan kepada piha
luar yang memerlukan. Untuk itu diprlukan alat bantu yang dapat mempermudah penyusunan
Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja ( Work Sheet ) yang disebut juga
Neraca Lajur.

B. BENTUK KERTAS KERJA


Sesuai dengan sifatnya sengaia kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan Keuangan,
maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk.
Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan 8 kolom
, 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini .

Kertas Kerja 10 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K D K

Kertas Kerja 8 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Rugi/Laba Neraca


D K D K D K D K

Kertas Kerja 12 Kolom

No Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Ns. Disesuaikan Rugi/Laba Modal Neraca


D K D K D K D K D K D K

C. PENYUSUNAN KERTAS KERJA


Langkah langkah penyusunan Kertas Kerja 10 Kolom :
1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso yang telah
disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar.
2. Memindahkan jurnal penyesuaian kedalam kolom penyesuaian. Apabila nama rekening yang
harus disesuaikan belum ada di neraca saldo, maka rekening tersebut dicantumkan di bawahnya.
3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah jumlah yang diperoleh dari
penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing masing rekening :
a. Jika letaknya sama dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan
pada sisi yang sama.
b. Jika letaknya berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan, pada sisi yang lebih besar.
4. Memindahkan jumlah jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam kolom Rugi
laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara :
a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan Modal ( termasuk rekening Prive ) dipindahkan
ke kolom neraca.
b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan dan Beba dipindahkan ke koom Rugi Laba.
5. Menjumlahkan angka angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih antara
umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet dan kredit sama.
59
6. Menuliskan kata Laba Bersih atau Rugi Bersih dalam kolom rekening dengan ketentuan :
a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga selisihnya
ditulis di Kredit, berarti Rugi Bersih .
b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah debet ( koom Rugi Laba ), sehingga selisihnya
ditulis di debet berarti Laba Bersih .
7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan.
8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian seluruh
jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua.

Contoh :
Bengkel mobil Perkasa pada tanggal 31 Desember 1990 mempunyai data Akuntansi sebagai
berikut :

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 500.000,00 -
104 Asuransi dibayar di muka Rp. 600.000,00 -
105 Sewa di bayar di muka Rp. 1.200.000,00 -
121 Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00 -
122 Akumulasi penyusutan peralatan - Rp. 600.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
301 Modal H. Ali - Rp. 3.000.000,00
302 Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -
401 Pendapatan Servis - Rp. 6.800.000,00
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.0000,00
501 Beban Gaji Rp. 3.700.000,00 -
502 Beban Iklan Rp. 750.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 150.000,00 -

Rp. 11.300.000,00 Rp. 11..3000.000,00

Data untuk penyesuaian :


a. Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00
b. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 400.000,00
c. Sewa dibayar tanggal 1 Agustus 1990 untuk 1 tahun
d. Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun
e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp 350.000,00
f. Persekot gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00

Rekening baru yang harus dibuka :


504 Beban perlengkapan, 505 Beban asuransi , 506 beban sewa, 507 Beban penyusutan
peralatan, 106 Piutang pendapatan, 107 Gaji dibayar dimuka, 108 Iklan dibayar dimuka, 202
Utang bunga.

Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian.

60
Jawab :
a. Jurnal Penyesuaian :
Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit
1990
Des. Beban Perlengkapan 300.000,00 -
31
Perlengkapan - 3 00.000,00
Beban Asuransi 400.000,00 -
31
Asuransi dibayar di muka - 400.000,00
Beban Sewa 500.000,00 -
31
Sewa dibayar di muka - 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan 200.000,00 -
31
Akumulasi Penyusutan Peralatan - 200.000,00
Piutang Pendapatan 350.000,00 -
31
Pendapatan Servia - 350.000,00
Gaji dibayar di muka 150.000,00 -
31
Beban Gaji - 150.000,00
Iklan dibayar di muka 250.000,00 -
31
Beban Iklan - 250.000,00
Beban Bunga 100.000,00 -
Utang Bunga - 100.000,00
2.250.000,00 2..250.000,,00

Penjelasan :
a. Perlengkapan yang terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31 Desember 1991
persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di pakai seharga Rp.
300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990, dengan cara mendebet
rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening perlengkapan.
b. Asuransi tersebut yang kadarluwarsa Rp. 400.000,00 berarti sudah menjaddi beban tahun 1990,
maka harus dipindahkan dari rekening asuransi dibayar di muka ke rekening beban asuransi
dengan cara mendebet rekening Beban asuransi dan mengkredit rekening Asuransi dibayar di
muka.
c. Sewa Rp. 1.200.000,00 untuk 1 tahun dibayar tanggal 1 agustus 1990, berarti yang telah
menjadi beban tahun 1990 dalam 5 bulan ( 1/8 31/21 1990 ) = 5/12 x Rp. 1.200.000,00 = Rp.
500.000,00. Jumlah ini harus di pindahkan dari rekening Sewa dibayar di muka ke rekeing
Beban sewa dengan cara mendebet rekening beban sewa dan mengkredit rekening sewa dibayr
di muka.
d. Penyusutan peralatan Rp. 200.000,00 ( 10 % dari Rp. 2.000.000,00 ) dicatat dengan cara
mendebet rekening Beban penyusutan Peralatan dan mengkredit rekning Akumulasi Penyusutan
peralatan.
e. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang , maka harus
dicatat dengan cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan mengkredit rekening
Pendapatn Servis.
f. Beban gaji Rp. 3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 1991 Rp. 150.000,00. Jumlah
ini sebenarnya bukan merupakan beban tahun 1990, maka harus di pindahkan dari rekening
beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet rekening gaji dibayar di
muak dan megkredit rekening Beban gaji.
g. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00 berarti jumlah tersebut yang sebenarnya sudah
menjadi beban tahun 1990, selebihnya sebenarnya Rp. 250.000,00 ( Rp. 750.000,00 Rp.
500.000,00 ) harus dipindahkan dari rekening beban Iklan ke rekening iklan dibayar dimuka
dengan cara mendebet rekening ikalan di bayar di muka dan mengkredit rekening Beban Iklan.
h. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00 sebenarnya sudah menjadi beban tahun 1990,
tetapi belum dibayar maka harus dicatat sebagai beban dengan cara mendebet rekening Beban
bunga dan mengkredit Utang bunga.

61
SOAL SOAL
A. SOAL TEORI
1. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini !
a. Sebutkan fungsi kertas kerja !
b. Sebutkan urutan Lajur Kertas Kerja !
c. Rekening perlengkapan di Neraca Saldo Rp. 500.000,00. Persediaan padaa tanggal 31
Desember 1990 sebesar Rp. 200.000,00. Bagimanakah penyelesaian rekening perlengkapan
pada kertas kerja !
d. Rekening sewa dibayar di muka di neraca saldo Rp. 1.500.000,00. Sewa tersebut di bayar
tanggal 1Mei 1991 untuk satu tahun. Dengan jumlah berapa rekening sewa di bayar di muka
di pindahkan di kolom Neraca dan untuk sewa yang telah dijalani, berapa jumlahnya dan
dicatat dalam rekening apa serta dipindahkan ke kolom apa ?
e. Biaya Iklan di Neraca Saldo Rp. 400.000,00. Jumlah tersebut dibayar untuk 5 kali
penerbitan. Sampai tanggal 31 Desember 1991 sudah 3 kali terbit. Bagaimanakah
penyelesaian dalam kertas kerja untuk iklan yang sudah menjadi beban tahun 1991 dan yang
belum menjadi beban tahun 1991 ?
f. Di Neraca Saldo terdapat rekening Gedung Kantor Rp. 10.00.000,00 dan akumulasi
penyusutan Rp. 2.000.000,00. Pada akhir periode, Gedung disusutkan 5 %. Bagaimanakah
penyelesaian rekening rekening gedung, akumulasi penyusutan gedung, dan biaya
penyusutan Gedung di kertas kerja ?
g. Jumlah sisi Debet kolom Rugi Laba Rp. 15.000.000,00 dan sisi kredit Rp.
18.750.000,00. Berapakah rugi/labanya ?

B. SOAL LATIHAN
1. Perusahaan Angkutan Selamat pada tanggal 1991 mempunyai data Neraca Saldo dan data
penyesuaian sebagai berikut
Neraca saldo

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.500.000,00 -


102 Piutang usaha Rp. 2.000.000,00 -
103 Perlengkapan / Supplies Rp. 1.000.000,00 -
104 Sewa di bayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Kendaraan Rp. 150.000.000,00 -
152 Akumulasi penyusutan Kendaraan -
153 Peralatan - Rp. 33.000.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 50.000.000,00
202 Wesel Bayar - Rp. 1.000.000,00
301 Modal H. Jalil - Rp. 50.000.000,00
302 Prive H. Jalil Rp. 5 00.000,00 -
401 Pendapatan Jasa - Rp. 42.500.000,00
501 Beban Gaji dan Upah Rp. 15.000.000,00 -
502 Beban Asuransi Rp. 600.000,00 -
503 Beban Bunga Rp. 100.000,00 -
402 Pendapatan Komisi - Rp. 400.000,00

Rp. 177.700.000,00 Rp. 177.7000.000,00

Data Penyesuaian :
a. Persediaan perlengkapan Rp. 300.000,00
b. Sewa gaeasi dibayar tanggal 1 April 1991 untuk satu tahun
c. Kendaraan disusutkan 15 %
d. Peralatan disusutkan 10 %
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
f. Asuransi yang telah jatuh tempo Rp. 400.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00
62
Buatlah :
a. Jurnal penyesuaian
b. Kertas Kerja

Rekening baru yang harus di buka :


105 Asuransi dibayar di muka
203 Utang Bunga
504 Beban Perlengkapan
505 Beban Sewa
506 Beban Penyusutan Kendaraan
507 Beban penyusutan Peralatan

LAPORAN KEUANGAN

Sesuai dengan uraian pada Bab VI , laporan keuangan yang akan dibahas dalam buku ini adalah
laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Neraca.

A. LAPORAN RUGI LABA


Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode
tertentu.
Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas kerja:
2. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (Perhitungan Rugi Laba) dan periode Akuntansi.
3. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada dikertas kerja, kemudian di jumlah.
4. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas kerja, kemudian di jumlah.
5. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban.
- Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba.
- Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi.

B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal perusahaan.
Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (Laporan Perubahan Modal) dan periode
Akuntansi.
2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit kolom
neraca.
3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian menghitung
Modal akhir, dengan ketentuan:
- Jika laba > Prive akan menambah modal
- Jika laba < prive akan mengurangi modal
- Jika rugi aakan mengurangi modal.

C. NERACA
Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan Modal,
sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu:
1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya.
2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.
3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu pelunasannya.
4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya.

63
Langkah-langkah penyusunan Neraca:
1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (Neraca), tanggal penyusunan neraca.
2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk rekening Prive
dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal.
3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang sama.

Contoh :
Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut :
1. Laporan Rugi Laba
BENGKEL PERKASA
Perhitungan Rugi Laba
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 1990

Pendapatan
1. Pendapatan Rp. 7.150.000,00
2. Pendapatan Komisi Rp. 400.000,00 +

Rp. 7.550.000,00

Beban beban
1. Beban Gaji Rp. 3.550.000,00
2. Beban Iklan Rp. 500.000,00
3. Beban Bunga Rp. 250.000,00
4. Beban Perlengkapan//Supplies Rp. 300.000,00
5. Beban Asuransi Rp. 400.000,00
6. Beban Sewa Rp. 500.000,00
7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00

Rp. 5.750.000,00 -

Laba bersih Rp. 1.850.000,00

2. Laporan Perubahan Modal


BENGKEL PERKASA

Laporan Perubahan Modal


Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 1990

Modal; H. Ali (1 Januari 1990) Rp. 3.000.000,00

Laba bersih Rp. 1.850.000,00


Prive H. Ali Rp. 300.000,00 -

Penambahan Modal Rp. 1.550.000,00

Modal 1 Desember 1990. Rp. 4.550.000,00

64
3. Neraca
a. Bentuk Skontro
BENGKEL PERKASA

Neraca
31 Desember 1990

Aktiva Passiva
Aktiva lancar Uang Jangka Pendek

Kas Rp. 1.400.000,00 Utang Usaha Rp. 500.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.0000,00 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Ass. Dibayar dimuka Rp. 200.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 Modal
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 Modal H. Ali Rp 4.550.000,00

Jumlah Harta lancar Rp. 3.950.000,00

Aktiva Tetap

Peral . Servis Rp. 2.000.000,00


Akum .Penyusutan
Peralatan Rp. 800.000,00

Rp. 1.200.000,00

Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00

b. Bentuk Laporan
BENGKEL PERKASA
Neraca
31 Desember 1990

Ativa
Aktiva lancar

Kas Rp. 1.400.000,00


Piutang Usaha Rp. 700.000,00
Perlengkapan/Supplies Rp. 200.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 700.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
Gaji dibayar dimuka Rp. 150.000,00
Ikaln dibayar dimuka Rp. 250.000,00

Jumlah Harta Lancar. Rp. 3.950.000,00

Ativa tetap
Peralatan Servis Rp. 2.000.000,00
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 -

Rp. 1.200.000,00 +

Jumlah Aktiva. Rp. 5.150.000,00


Passiva
Utang Jangka Pendek
Utangn Usaha Rp. 500.000,00
Utang Bunga Rp. 100.000,00

Jumlah Utang Jangka Pendek.. Rp. 600.000,00

Modal
Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00
Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00

65
SOAL-SOAL
A. SOAL TEORI
1.. Apakah yang dimaksud dengan laporan rugi-laba?
2. Dari kolom manakah laporan rugi-laba disusun?
3. Bilamanakah laporan rugi-laba manunjukan adanya saldo rugi?
4. Sebutkan unsur-unsur laporan perubahan modal!
5. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan bertambahnya modal!
6. Sebutkan dua unsur yang menyebabkan berkurangnya modal!
7. Sebutkan elemen/unsur Neraca!
8. Jika Neraca disusun dari kertas kerja, dari kolom mana jumlah-jumlahnya diambil!
9. Rekening apakah yang jumlahnya terdapat dikolom neraca, tetapi tidak dipindahkan ke
Neraca?
10. Sebutkan isi judul laporan keuangan!

B. SOAL LATIHAN
1. Neraca Saldo dari New Teater pada tanggal 31 Desember 1991 sebagai berikut :
NEW TEATER
Neraca Saldo
31 Desember 1991

No. Nama Rekening Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.700.000,00 -


102 Perlengkapan Supplies Rp. 900.000,00 -
103 Asuransi dibayar di muka Rp. 2.400.000,00 -
104 Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 -
151 Gedung Rp. 80.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Gedung - Rp. 16.000000,00
153 Peralatan Rp. 25.000.000,00 Rp. 7.500.000,00
154 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 5.000.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 10.000.000,00
251 Utang Hipotik - Rp. 50.000.000,00
301 Modal M. Dudung - -
302 PriveM. Dudung Rp. 1.000.000,00 Rp. 40.000.000,00
401 Pendapatan penjualan tiket - Rp. 3.000.000,00
402 Pendapatan Iklan - -
501 Beban Gaji Rp. 6..500.000,00 -
502 Beban Sewa Film Rp. 8.500.000,00 -
503 Beban Pemeliharaan Gedung Rp. 1.500.000,00 -
504 Beban Bunga Rp. 895.000,00 -
505 Beban Serba serbi Rp. 600.000,00 -

Rp. 131.500.000,00 Rp. 131.500.000,00

Data penyesuaian per 31 Desember 1991


a. Persediaan perlengkapan Rp. 200.000,00
b. Asuransi dibayar pada tanggal 1 Mei untuk 1 tahun
c. Iklan dibayar di muka Rp. 3.000.000,00 untuk 50 kali penerbitan. Ikaln yang telah diterbitkan
sudah 40 kali.
d. Penyusutan gedung ditetapkan 5 %
e. Penyusutan peralatan ditetapkan 10 %
f. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp. 250.000,00
g. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 50.000,00

Berdasarkan Neraca Saldo dan Data Penyesuaian di atas, buatlah :


1. Jurnal Penyesuaian

66
2. Kertas Kerja
3. Laporan Keuangan

Rekening baru yang harus dibuka :


202 Utang Gaji 509 Beban Penyusutan Gedung
203 Utang Bunga 560 Beban Penyusutan Peralatan
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Asuransi
508 Beban Iklan

PENUTUP BUKU BESAR

A PENDAHULUAN
Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode harus ditutup
dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup buku adalah
memindahkan saldo saldo rekening nominal atau sementara rekening Modal menunjukan saldo
akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan Keuangan) dan rekening nominal
bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi. Untuk rekening nominal perlu dibuat jurnal
penutup.

B JURNAL PENUTUP
Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo saldo rekening nominal
dan pengambilan pribadi ke rekening modal.
Langkah langkah dalam penyusunan juranl penutup :
1. Mendebet rekening pendapatan sebear saldonya ( yang terdapat disisi kredit kolom rugi laba
pada kertas kerja ) dan mengkredit rekening ikhtisar rugi laba.
2. Mengkredit rekening beban sebesar sadlso masing masing ( sisi debit kolom Rugi Laba ) dan
mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba.
3. Memindahkan Rugi/Laba ke rekening Modal, dengan cara :
a. Jika laba, dengan mendebet rekening ikhtisar Rugi Laba dan mengkredit rekening modal.
b. Jika rugi, dengan mengkredit rekeing ikhtisar Rugi Laba dan mendebet rekening modal.
4. Mengkredit rekeing prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan mendebet rekening
modal.
Contoh :
Berdasarkan Kertas Kerja Bengkel Mobil Perkasa ( Halaman. ) dapat dibuat jurnal penutup
sebagai berikut :

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

Des 31 Pendapatan servis Rp. 7.150.000,00 -


Pendapatn Komisi Rp. 400.000,00 -
Ikhtisar Rugi Laba - Rp. 7.550.000,00
31 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 5.700.000,00 -
Beban gaji - Rp. 3.550.000,00
Beban Iklan - Rp. 500.000,00
Beban Bunga - Rp. 250.000,00
Beban Perlengkapan - Rp. 300.000,00
Beban Asuransi - Rp. 400.000,00
Beban Sewa - Rp. 500.000,00
Beban Penyusutan Peralatan - Rp. 200.000,00
31 Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.850.000,00 -
Modal H. Ali - Rp. 1.850.000,00
31 Modal H. Ali Rp. 300.000,00 -
Prive H. Ali - Rp. 300.000,00

Rp. 15.400.000,00 Rp. 15.400.000,00

67
C. MENUTUP BUKU BESAR

Dalam praktek, rekening buku besar yang akan ditutupp adalah rekening rekening yang sudah
ada selama periode akuntansi.
Dalam contoh ini rekeing buku besar diambil dari data Neraca Saldo yang sudah ada pada
kertas kerja Bengkel Mobil Perkasa , karena pada dasarnya saldo saldo yan sudah ada di neraca
saldo diambil dari rekening buku besar.
Langkah langkah sekanjutnya dalam menutup buku besar adalah :
a. Memindahkan ( posting ) jurnal penyesuaian ke rekening rekeing buku besar yang
bersangkutan.
b. Memindahkan ( posting ) jurnal penutup ke rekening buku besar yang bersangkutan.
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka rekening
nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan rekening modal jumlahnya sesuai dengan
yang ada di neraca ( laporan keuangan )
Contoh :
Dari Buku Beasr Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting jurnal
penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut :

Nama Rekening : Kas No : 101


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 1.400.000,00 -

Nama Rekening : Piutang Usaha No : 102


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Perlengkapan No : 103


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 500.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Asuransi dibayar di muka No : 104


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 600.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 Rp. 200.000,00 -

Nama Rekening : Sewa dibayar di muka No : 105


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 1.200.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 500.000,00 Rp. 700.000,00 -

Nama Rekening : Peralatan Servis No : 151


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 200.000,00 -

68
Nama Rekening : Akumulasi Penyusutan Peralatan No : 152
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.600.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 200.000,00 - Rp.800.000,00

Nama Rekening : Utang Usaha No : 201


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp. 500.000,00

Nama Rekening : Modal H. Ali No : 301


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.3.000.000,00
31 Penutupan Jt.09 - Rp1.850.000,00 - Rp.4.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.300.000,00 - - Rp. 4.550.000,00

Nama Rekening : Prive H. Ali No : 302


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 300.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Pendapatan Servis No : 401


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - Rp.6.800.000,00
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 350.000,00 - Rp.7.150.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp.7.150.000,00 - - -

Nama Rekening : Pendapatan Komisi No : 451


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - - - Rp.400.000,00
31 Penutupan Js.09 Rp.400.000,00 - - -

Nama Rekening : Beban Gaji No : 501


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 3.700.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 150.000,00 Rp. 3.550.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp.3.550.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Iklan No : 502


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 750.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 - Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Bunga No : 503


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

69
Debet Kredit
Des 31 Saldo - - Rp. 150.000,00 -
31 Penyesuaian Js.08 Rp. 100.000,00 - Rp. 250.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 250.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Perlengkapan No : 504


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Saldo Js.08 Rp. 300.000,00 - Rp.300.000,00 -
31 Penyesuaian Jt.09 - Rp. 300.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Asuransi No : 505


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 400.000,00 - Rp.400.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 400.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Sewa No : 506


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 500.000,00 - Rp.500.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 500.000,00 - -

Nama Rekening : Beban Penyusutan Peralatan No : 507


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 200.000,00 - Rp.200.000,00 -
31 Penutupan Jt.09 - Rp. 200.000,00 - -

Nama Rekening : Piutang Pendapatan No : 106


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 350.000,00 - Rp.350.000,00 -

Nama Rekening : Gaji Dibayar di muka No : 107


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp. 250.000,00 -

Nama Rekening : Iklan dibayar di muka No : 108


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 Rp. 250.000,00 - Rp.250.000,00 -

70
Nama Rekening : Utang Bunga No : 202
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penyesuaian Js.08 - Rp.100.000,00 - Rp.100.000,00

Nama Rekening : Ikhtisar Rugi Laba No : 303


Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
Des 31 Penutupan Jt.09 - Rp. 7.550.000,00 - Rp. 7..550.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 5.700.000,00 - - Rp. 1.850.000,00
31 Penutupan Jt.09 Rp. 1.850.000,00 - - -

D. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN


Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adaalaah menyusun neracaa saaldo setelah
penutupan.

Contoh:
Berdasarkan buku besar Bengkel Mobil Perkasa per 31 Desember, dapat dibuat Neraca
Saldo setelah penutupan sebagai berikut:
BENGKEL MOBIL PERKASA
Neraca Saldo Setelah Penutupan
31 Desember 1990

No. Nama Perkiraan Debet Kredit

101 Kas Rp. 1.400.000,00 -


102 Piutang Usaha Rp. 700.000,00 -
103 Perlengkapan(persedioaan BHP) Rp. 200.000,00 -
104 Asuransi dibayar dimuka Rp. 200.000,00 -
105 Sewa di bayar dimuka Rp. 700.000,00 -
106 Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00 -
107 Gaji diobayar dimuka Rp. 150.000,00 -
108 Iklan dibayar dimuka Rp. 250.000,00 -
151 Peralatan servis Rp. 2.000.000,00 -
152 Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp. 800.000,00
201 Utang Usaha - Rp. 500.000,00
202 Utang Bunga - Rp. 100.000,00
301 Modal H.Ali - Rp. 4.550.000,00

Rp. 5.950.000,00 Rp. 5.950.000,00

E. JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries)


Jika perhatikan contoh soal diatas (Bengkel Mobil Perkasa), Rekening-rekening yang ada di
neraca saldo setelah penutupan. Sebagai contoh di neraca saldo terdapat rekening Beban gaji,
Sedang di neraca saldo setelah penutupan timbul rekening gaji dibayar dimuka.
Contoh :
Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian Bengkel Mobil Perkasa di muka dapatlah dibuat
jurnal pembalik berikut ini :

Jurnal Pembalik :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit

71
Jan 1 Pendapatan Servis Rp. 350.000,00
Piutang Pendapatan Rp. 350.000,00
1 Beban Gaji Rp. 150.000,00
Gaji dibayar di muka Rp. 150.000,00
1 Beban Iklan Rp. 250.000,00
Iklan dibayar di muka Rp. 250.000,00
1 Utang Bunga Rp. 100.000,00
Beban Bunga Rp. 100.000,00

Rp. 850.000,00 Rp. 850.000,00

SOAL SOAL
A. SOAL TEORI
1. Sebutkan 5 buah rekening yang harus ditutup pada akhir periode akuntansi !
2. Jelaskan secara singkat cara menutup buku besar !
3. Apakah tujuan penyusunan jurnal penutup ?
4. Jelaskan cara membuat jurnal penutup !
5. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo setelah penututpan ?
6. Darimanakah sumber yang digunakan untuk menyusun neraca saldo setelah penutupan ?
7. Apakah tujuan penyusunan jurnal pembalik ?
8. Jelaskan cara menyusun jurnal pembalik !

B. SOAL LATIHAN
1. Dari buku besar Perusahaan reparasi Radio MERDU untuk akhir periode 1990
memperlihatkan saldo saldo sebagai berikut :

No Nama Perkiraan Saldo


101 Kas Rp. 2.250.000,00
102 Asuransi dibayar di muka Rp. 830.000,00
103 Perlengkapan reparasi Rp. 3.100.000,00
111 Peralatan reparasi Rp. 8.440.000,00
112 Akumulasi penyusutan peralatan reparasi Rp. 2.240.000,00
201 Utang Usaha Rp. 500.000,00
301 Modal H. arman Rp. 7.330.000,00
302 Prive H. Arman Rp. 24.000.000,00
401 Pendapatan reparsi Rp. 46.950.000,00
501 Beban Upah Rp. 15.550.000,00
502 Beban sewa Rp. 450.000,00
503 Beban Iklan

Diminta :
1. Susunlah sebuh Neraca Lajur untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990 dengan pertolongan
saldo saldo di atas dan keterangan berikut ini :
a. Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 530.000,00
b. Nilai persediaan perlengkapan reparasi yang masih ada Rp. 760.000,00
c. Penyusutan atas peralatan reparasi Rp. 1.300.000,00.
d. Upah terutangg dan belum dicatat Rp. 50.000,00.

Perkiraan yang masih harus dibuka:


504 Beban asuransi
505 Beban perlengkapan
506 Beban penyusutan peralatan reparasi
202 Upah yang harus dibayar

2. Dengan pertolongan neraca lajur itu, susunlah:


a. Perhitungan Rugi-Laba
b. Laporan perubahan modal
c. Neraca
72
3. Buatlah ayat jurnal penutup.
4. Buatlah neraca saldo setelah penutupan.

2. Pada tanggal 1 Agustus 1990 Hadi Susilo membuka sebuah kantor usaha agen real estate
dengan nama Hadi Ssilo Real Estate. Seolama bulan Agustus 1990 melakukan
transaksi-transaksi berikut:
Agustus 1 Diinvestasikan ke dalam perusahaan berupa uang tunai Rp. 3.000.000,00 dan
sebuah mobil dengan nilai Rp 13.000.000,00
2 Disewa kantor untuk bulan Agustus Rp. 700.000,00
2 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp. 960.000,00
3 Dibeli tunai perl;engkapan kantor Rp. 250.000,00
12 Dijual sebuah rumah dan untuk itu diterima komisi sebesar Rp. 7.700.000,00
15 Dibayar gaji karyawan Rp. 600.000,00
Dibayar rekening telepon Rp. 100.000,00
30 Dibayar pemakaiaan bensin dan oli selama bulan Agustus untuk mobil
peerusahaan Rp. 120.000,00
31 Dibayar gaji karyawan Rp. 500.000,00
32 Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 125.000,00

Diminta:
1. Bukalah rekening - rekening ( empat kolom ) berikut ini :

111 Kas
112 Asuransi dibayar di muka
113 Perlengkapan kantor
121 Mobil
122 Akumulasi penyusutan mobil
211 Gaji terutang
311 Modal Hadi Susilo
312 Prive Hadi Susilo
411 Pendapatan Komisi
501 Beban Sewa
502 Beban Gaji
503 Beban Bensil dan Oli
504 Beban Telepon
505 Beban Asuransi
506 Beban Perlengkapan
507 Beban Penyusutan mobil
2. Buatlah ayat jurnal untuk transaksi transaksi tersebut di atas, dan posting ayat jurnal
tersebut ke dalam rekening yang sesuai.
3. Buatlah Neraca Lajur dengan menggunakan keterangan berikut :
a. Premi asuransi yang sudah kadarluwarsa Rp. 80.000,00
b. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 190.000,00
c. Penyusutan atas mobil Rp. 200.000,00
d. Gaji karyawan yang terutang Rp. 75.000,00
4. Buatlah laporan keuangan :
- Perhitungan Rugi Laba bulan Agustus 1990
- Laporan perubahan modal bulan Agustus 1990
- Neraca per 31 Agustus 1990
5. Buatlah yat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup yang diperlukan dan masukkan ayat
- ayat jurnal tersebut ke dalam rekening yang sesuai .
6. Susunlah Neraca Saldo setelah penutupan per 31 Agustus 1990.
73
DAFTAR PUSTAKA

1. Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA kurikulum 2013. Jakarta. Erlangga


2. Doddy AB, Muhammad dan Sriyanto. 2011. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam .
Jakarta: Pustaka Gema Media.
3. Darwanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung:Yrama Widya.
4. Eko, Yuli. 2007. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional
5. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung:
Yrama Widya.
6. Mulyani, Sri Nur, 2009, Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Perbukuan Nasional.

7. Nurcahyaningtyas, 2009, Ekonomi untuk Kelas XII SMA / MA, Jakarta, Departemen
Pendidikan Nasional.

8. Sadiyah, Chumidatua. 2009. Ekonomi Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
9. S,Alam. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XII . Jakarta: Esis.2006

10. Sri Nur Mulyani, dkk., 2009, Ekonomi 1 untuk SMA Kelas XII, Jakarta, Departemen
Pendidikan Nasional.

11. Sukardi, 2009, Ekonomi 1 untuk SMA / MA Kelas XII, Jakarta, Departemen Pendidikan
Nasional
12. Suprianto, Muhson Ali. 2007.Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional
13. Rintuh, cornelis & mair. 2005. Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: BPFE.
14. Tim widya gamma. 2012. Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA/MA IPS. Bandung:
Yrama Widya.

Sumber Internet:
15. http://belajar.kemdiknas.go.id (diakses pada tanggal 10 Maret 2014,a pada pukul 09.00
wib)
16. Penawaran dan permintaan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
17. Eko-holic.blogspot.com/2011
18. Wardayadi.wordpress.com
19. Ayhajosephmjj.blogspot.com

74

Anda mungkin juga menyukai