Anda di halaman 1dari 2088

Ikhtisar Ketentuan

Pasar Modal

Pengelompokan aturan berdasarkan subjek pengaturan (subject matters)


ini akan mempermudah pembacanya dalam menemukan regulasi yang
spesifik mengatur mengenai issue tertentu. Lebih jauh lagi, kemudahan
dalam menemukan aturan-aturan tersebut akan mempermudah pula
pembacanya dalam memahami substansi dari isi masing-masing aturan
tersebut termasuk dalam melihat keterkaitan antara aturan yang satu
dengan aturan lainnya.

A. Fuad Rahmany
Ketua Bapepam-LK

34608100148

PASAR MODAL

Setiabudi Building 2; 2nd floor, Suite 207D


H.R. Rasuna Said Kav 62, Jakarta 12920
Phone: [62-21] 5290 6813 | Fax: [62-21] 5290 6824
www.nlrp.org

IKHTISAR KETENTUAN

Saat ini terdapat tidak kurang dari 198 peraturan perundang-undangan di


pasar modal Indonesia, sebagian besar di antaranya tertuang dalam
bentuk Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK). Pemahaman atas peraturan tersebut oleh masyarakat
khususnya para pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan
sesuatu yang penting. Salah satu kendala yang mungkin dihadapi oleh
masyarakat dalam upaya untuk memahami aturan-aturan tersebut adalah
tidak mudahnya untuk menemukan secara cepat aturan-aturan dengan
subjek pengaturan tertentu karena dikeluarkan dalam waktu yang
berbeda-beda.

IKHTISAR
KETENTUAN

PASAR MODAL
Dilengkapi dengan
dasar peraturan
perundang-undangan
di bidang pasar modal

Penerbit
The Indonesia Netherlands National Legal Reform Program (NLRP)
Setiabudi Building 2, 2nd floor, Suite 207D
Jl. H.R. Rasuna Said Kav 62, Jakarta 12920

IKHTISAR KETENTUAN PASAR MODAL


Penyusun
Alexander Lay, ST, SH, LLM
Andika Gunadarma SH, LLM
Christina Aryani, SE., SH
Pringgo Sanyoto, SH
Tuning Soebagdjo SH
Dedi Rosyadi

Editor:
Sebastian Pompe
Gregory Churchill
Mardjono Reksodiputro
Binziad Kadafi
Fritz Edward Siregar
Design & Setting:
Fruit Indonesia
PT Buah Karya Gemilang
fruit@fruitindonesia.com

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.


Diterbitkan pertama kali oleh Nasional Legal Reform Program , Jakarta, 2010

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun (seperti
cetak, fotokopi, mikrofilm, VCD, CD-ROM, dan rekaman suara) tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
(1)
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat
1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2)
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta


Isi di luar tanggung jawab Percetakan

KATAPENGANTAR
Dengan hormat,

National Legal Reform Program (NLRP) dibentuk dengan tujuan mendukung pemerintah dan
masyarakat Indonesia dalam upaya memperkokoh Indonesia sebagai negara hukum, terutama
upaya meningkatkan kepastian hukum dan memajukan lembaga-lembaga hukum. Peningkatan
kepastian hukum serta kinerja, keterbukaan, dan akuntabilitas lembaga-lembaga hukum diharapkan menyumbang langsung kepada upaya pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mencapai
pengentasan kemiskinan, perbaikan iklim usaha, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, NLRP bekerja sama dengan berbagai pihak, baik kalangan lembaga negara/pemerintah, maupun universitas dan masyarakat sipil, telah menyelenggarakan dan membantu kegiatan pembaruan hukum di Indonesia. Salah satu keluaran
dari kegiatan tersebut merupakan suatu seri dokumen regulatory manual atau ikhtisar ketentuan pada bidang hukum tertentu yang memiliki dampak pada investasi dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Untuk tahap pertama NLRP bersama dengan Hukumonline, Pusat Kajian
Regulasi dan Indonesia Working Group for Forestry Finance berhasil menyusun Ikhtisar Ketentuan Penanaman Modal, Ikhtisar Ketentuan Pasar Modal, Ikhtisar Ketentuan Persaingan Usaha
dan Ikhtisar Ketentuan Pencegahan & Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Ikhtisar ketentuan dirancang sebagai suatu dokumen yang dapat dijadikan acuan untuk memperoleh informasi pokok terkait dengan peraturan perundang-undangan baik yang berupa
undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan presiden, maupun peraturan menteri,
peraturan komisi atau lembaga, petunjuk teknis, peraturan pelaksanaan serta surat pada bidang yang bersangkutan.
Agar ikhtisar ketentuan ini mudah dimanfaatkan oleh siapa saja, maka tidak disusun berdasarkan alfabetis, namun disusun secara sistematis berdasarkan proses. Ikhtisar ketentuan
tentu saja tidak dimaksudkan untuk menjadi landasan bagi pemberlakuan suatu peraturan
atau sebagai rujukan penafsiran, tetapi lebih merupakan cara penerbitan yang memudahkan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam memahami ketentuan hukum. Untuk mempermudah
proses penelusuran, ikhtisar ketentuan ini juga dilengkapin dengan CD e-regulatory manual
software berisi semua ketentuan yang diikhtisarkan serta perangkat lunak penemuan kembali
yang dapat dipasang pada komputer atau notebook.
NLRP mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan serta seluruh jajaran Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) Republik Indonesia yang secara proaktif mendukung terwujudnya Ikhtisar Ketentuan
ini. Kami anggap bahwa penerbitan peraturan perundang-undangan dengan cara ikhtisar ketentuan merupakan terobosan besar dalam upaya penyediaan informasi hukum kepada publik
dan kami berharap agar Ikhtisar Ketentuan serupa dapat disusun di lembaga Negara lainnya.
Kami persembahkan karya ini kepada Ibu Pertiwi Indonesia.

Hormat kami,
Sebastiaan Pompe
Program Manager

SAMBUTAN
K E T U A B A P E PA M - L K

Industri pasar modal adalah sektor jasa keuangan yang highly regulated, terlebih
pasca terjadinya krisis kepercayaan global terhadap perilaku manajemen korporasi
dan profesi penunjang di era mencuatnya skandal korporasi besar di pasar modal
Amerika di awal tahun 2000-an (kasus seperti skandal Enron, Worldcom, Xerox, dan
lain-lain). Setelah kejadian krisis kredit perumahan di industri keuangan Amerika di
akhir 2008, urgensi untuk lebih memperdalam bahkan memperluas lingkup pengaturan
industri tersebut menjadi semakin mengedepan dan direkomendasikan secara global
oleh lembaga-lembaga keuangan internasional termasuk oleh negara-negara yang
tergabung dalam Kelompok 20 atau G20 dimana Indonesia merupakan salah satu
anggotanya.
Saat ini terdapat tidak kurang dari 198 peraturan perundang-undangan di pasar
modal Indonesia, sebagian besar di antaranya tertuang dalam bentuk Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Pemahaman
atas peraturan tersebut oleh masyarakat khususnya para pemangku kepentingan
(stakeholders) merupakan sesuatu yang penting. Salah satu kendala yang mungkin
dihadapi oleh masyarakat dalam upaya untuk memahami aturan-aturan tersebut
adalah tidak mudahnya untuk menemukan secara cepat aturan-aturan dengan subjek
pengaturan tertentu karena dikeluarkan dalam waktu yang berbeda-beda.
Inisiatif yang diambil oleh National Legal Reform Project yang didukung penuh oleh
Pemerintah Belanda untuk menyusun Capital Market Regulatory Manual ini sangat
kami hargai. Pengelompokan aturan berdasarkan subjek pengaturan (subject matters)
ini akan mempermudah pembacanya dalam menemukan regulasi yang spesifik
mengatur mengenai issue tertentu. Lebih jauh lagi, kemudahan dalam menemukan
aturan-aturan tersebut akan mempermudah pula pembacanya dalam memahami
substansi dari isi masing-masing aturan tersebut termasuk dalam melihat keterkaitan
antara aturan yang satu dengan aturan lainnya.
Saya mengucapkan selamat atas penerbitan buku ini. Semoga bermanfaat bagi
penggunanya.

Jakarta, 7 Oktober 2010.

A. Fuad Rahmany
Ketua Bapepam-LK

DAFTAR ISI

I.

PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
I.2.
TUJUAN DAN MANFAAT
I.3.
SASARAN PENGGUNA
I.4.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
I.5.
PEMBAHASAN
I.6.
SUMBER BAHAN HUKUM

01
02
02
02
04
03
05

II.

DEFINISI

05

III.

PENAWARAN UMUM PERDANA


III.1.
PRODUK UTAMA PENAWARAN UMUM PERDANA
III.1.1. Efek Bersifat Ekuitas
III.1.1.1.
Pengertian
III.1.1.2.
Ketentuan Penerbitan
III.1.1.3.
Ketentuan Tentang Saham
III.1.1.4.
Pembatasan Saham Yang Diterbitkan Sebelum
Penawaran Umum
III.1.2. Efek Bersifat Utang
III.1.2.1.
Pengertian
III.1.2.2.
Ketentuan Tentang Obligasi
III.1.2.3.
Obligasi yang Dikeluarkan Pemerintah
III.1.2.3.1.
Penjualan Obligasi Negara Ritel Di
Pasar Perdana
III.1.2.3.1.1.
Pengertian
III.1.2.3.1.2.
Ketentuan Umum
III.1.2.3.1.3.
Dokumen
Dan
Ketentuan
Penjualan Obligasi Retail
III.1.2.3.1.4.
Penetapan Hasil Penjualan Dan
Penjatahan
III.1.2.3.1.5.
Setelmen Dan Biaya Penjualan
III.1.2.3.2
Penerbitan Obligasi Daerah
III.1.2.3.2.1
Pengertian
III.1.2.3.2.2.
Ketentuan Umum
III.1.2.3.2.3.
Prosedur Penerbitan Obligasi
Daerah
III.1.2.3.2.4.
Kewajiban Pembayaran
III.1.2.3.2.5.
Pengelolaan Obligasi Daerah

93
96
96
96
96
98
99
100
100
101
101
101
101
102
103
105
106
107
107
107
108
109
110

III.1.2.3.2.6.
Akuntabilitas Dan Transparansi
Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang
Penawaran Umum Efek Bersifat Utang Dalam
Denominasi Selain Rupiah
III.1.3. Persyaratan Surat Efek
III.1.4. Penawaran Efek Yang Bukan Merupakan Penawaran Umum
III.1.4.1.
Pengertian
III.1.4.2.
Ketentuan Umum
PERSIAPAN INTERNAL
III.2.1.
Rapat Umum Pemegang Saham
III.2.1.1.
Pengertian
III.1.2.5.
III.1.2.6.

III.2.

III.2.1.2.
III.2.1.3.
III.2.1.4.
III.2.1.5.

Ketentuan Umum
Pemanggilan RUPS
Kuorum dan Keputusan RUPS
Keseragaman Informasi Mengenai Rencana Dan
Pelaksanaan RUPS
III.2.2.
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Bagi Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan
Perusahaan Publik
III.2.2.1.
Nama Dan Tempat Kedudukan Perseroan
III.2.2.2.
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
III.2.2.3.
Maksud Dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha
Perseroan
III.2.2.4.
Permodalan
III.2.2.5.
Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
III.2.2.6.
Penambahan Modal Dasar Perseroan
III.2.2.7.
Saham
III.2.2.8.
Bukti Kepemilikan Saham
III.2.2.9.
Surat Saham Dan Surat Kolektif Saham Yang Rusak
Atau Hilang
III.2.2.10. Penitipan Kolektif
III.2.2.11. Pemindahan Hak Atas Saham
III.2.2.12. Anggota Direksi Dan Anggota Dewan Komisaris
III.2.2.13. Rencana Kerja, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan
Tahunan, Dan Penggunaan Laba
III.2.2.14. Rapat Umum Pemegang Saham
III.2.2.14.1.
Tempat Dan Pimpinan RUPS
III.2.2.14.2.
Pengumuman, Pemanggilan, Dan Waktu
Penyelenggaraan RUPS
III.2.2.14.3.
Kuorum Dan Keputusan RUPS
III.2.2.15. Ketentuan Lain
III.2.3.
Kepatutan Dalam Rangka Menjadi Emiten
III.2.3.1.
Direksi Dan Komisaris
III.2.3.2.
Direktur Tidak Terafiliasi
III.2.3.3.
Komisaris Independen
III.2.3.3.1.
Pengertian
III.2.3.3.2.
Ketentuan Umum
III.2.3.4.
Komite Audit
III.2.3.4.1.
Pengertian
III.2.3.4.2.
Pembentukan Komite Audit

111
112
118
119
121
121
121
122
122
122
122
124
129
135

136
136
136
136
137
138
140
142
142
143
144
148
149
151
151
151
153
154
158
158
158
160
161
161
161
162
162
163

III.2.3.4.3.
III.2.3.4.4.

Struktur Komite Audit


Persyaratan
Keanggotaan
Komite
Audit
III.2.3.4.5.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite
Audit
III.2.3.4.6.
Wewenang Komite Audit
III.2.3.4.7.
Rapat Komite Audit
III.2.3.4.8.
Pelaporan
III.2.3.4.9.
Masa Tugas
III.2.3.5.
Sekretaris Perusahaan
III.2.3.6.
Unit Audit Internal
III.2.3.6.1.
III.2.3.6.2.
III.2.3.6.3.
III.2.3.6.4.

III.3.

Pengertian
Ketentuan Umum
Persyaratan Auditor Internal
Tugas Dan Tanggung Jawab Unit Audit
Internal
III.2.3.6.5.
Wewenang Unit Audit Internal
III.2.4.
Penunjukan Pihak Penunjang Dalam Rangka Penawaran
Umum
III.2.4.1.
Penjamin Emisi Efek
III.2.4.1.1.
Pengertian
III.2.4.1.2.
Perilaku
Perusahaan
Efek
Yang
Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin
Emisi Efek
III.2.4.2.
Penunjukan Lembaga Penunjang Pasar Modal
III.2.4.2.1.
Bank Kustodian
III.2.4.2.2.
Biro Administrasi Efek
III.2.4.2.3.
Wali Amanat
III.2.4.2.4.
Pemeringkat Efek
III.2.4.3.
Penunjukan Profesi Penunjang Pasar Modal
III.2.4.3.1.
Akuntan
III.2.4.3.2.
Konsultan Hukum
III.2.4.3.3.
Penilai
III.2.4.3.4.
Notaris
III.2.4.3.5.
Pernyataan Profesi Penunjang Pasar
Modal
PELAKSANAAN PENAWARAN UMUM
III.3.1.
Pengertian
III.3.2.
Ketentuan Umum
III.3.3.
Pembuatan Prospektus
III.3.3.1.
Pengertian
III.3.3.2.
Ketentuan Umum Prospektus
III.3.3.3.
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum
III.3.3.3.1.
Ketentuan Umum
III.3.3.3.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.3.4.
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh
Perusahaan Menengah Atau Kecil
III.3.3.4.1.
Pengertian
III.3.3.4.2.
Ketentuan Umum
III.3.3.4.3.
Hal-hal Yang Harus Dimuat

163
164
165
166
166
167
167
167
168
168
169
171
172
173
173
173
173

174
175
175
175
175
176
176
176
176
176
176
176
178
178
178
179
179
179
180
180
181
198
198
199
200

III.3.3.5.

Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum


Obligasi Daerah
III.3.3.5.1.
Ketentuan Umum
III.3.3.5.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.3.6.
Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum
III.3.3.6.1.
Ketentuan Umum
III.3.3.6.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.3.7.
Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah
III.3.3.7.1.
Ketentuan Umum

III.3.3.7.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.3.8.
Pembuatan Prospektus Awal Dan Info Memo
III.3.3.8.1.
Pengertian Prospektus Awal Dan Info
Memo
III.3.3.8.2.
Ketentuan Umum
III.3.3.9.
Promosi Pemasaran Efek
III.3.3.9.1.
Hal-hal Yang Dilarang
III.3.3.9.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.4.
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
III.3.4.1.
Pengertian Pernyataan Pendaftaran
III.3.4.2.
Ketentuan
Umum
Pengajuan
Pernyataan
Pendaftaran
III.3.4.3.
Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum
III.3.4.3.1.
Ketentuan Umum
III.3.4.3.2.
Kelengkapan Dokumen
III.3.4.4.
Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan
Menengah Atau Kecil
III.3.4.4.1.
Ketentuan Umum
III.3.4.4.2.
Kelengkapan Dokumen
III.3.4.5.
Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah
III.3.4.5.1.
Ketentuan Umum
III.3.4.5.2.
Kelengkapan Dokumen
III.3.4.5.3.
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah
III.3.4.5.3.1.
Ketentuan Umum
III.3.4.5.3.2.
Ketentuan Khusus
III.3.4.5.4.
Pedoman Penyusunan Comfort Letter
III.3.4.5.4.1.
Pengertian
III.3.4.5.4.2.
Ketentuan Umum
III.3.4.5.4.3.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
III.3.4.5.5.
Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi
III.3.4.5.5.1.
Ketentuan Umum
III.3.4.5.5.2.
Susunan
Dan
Isi
Surat
Pernyataan

211
211
213
227
227
228
241
241
242
251
251
251
253
253
253
255
255
255
261
261
261

265
265
266
269
269
270
275
275
276
284
284
284
286
292
292
293

III.3.5.

Penyampaian Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka


Penawaran Umum
III.3.5.1.
Ketentuan Umum
III.3.6.
Pengumuman Prospektus Ringkas, Prospektus, Dan
Prospektus Awal
III.3.6.1.
Ketentuan Umum
III.3.7.
Permintaan Perubahan Dan/Atau Tambahan Informasi
III.3.7.1.
Ketentuan Umum
III.3.7.2.
Tata Cara Meminta Perubahan Dan Atau Tambahan
Informasi
III.3.8.
Pernyataan Pendaftaran Efektif
III.3.8.1.
Ketentuan Umum
Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan
Penawaran Umum
III.3.10.
Masa Penawaran Umum, Penjatahan, Dan Laporan Hasil
Penawaran Umum
III.3.10.1. Masa Penawaran Umum
III.3.10.2. Ketentuan Penjatahan Dan Pemesanan Efek
III.3.10.3. Pemeriksaan Dan Pelaporan Pemesanan Dan
Penjatahan Efek
III.3.10.3.1.
Ketentuan Umum
III.3.10.3.2.
Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan
Pemesanan Efek
III.3.10.3.3.
Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan
Penjatahan Efek
III.3.10.3.4.
Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan
Pengembalian Uang Pemesanan Efek
Dan Penyerahan Efek
III.3.10.3.5.
Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan
Penyerahan Dana Hasil Penawaran Umum
Oleh Penjamin Pelaksana Emisi Kepada
Emiten
III.3.10.4. Ketentuan Penutup
III.3.11.
Penangguhan Penawaran Umum
III.3.12.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
III.3.12.1.
Kewajiban Menyampaikan Laporan
III.3.12.2. Ketentuan Pelaporan
III.3.13.
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran Umum

298
298
300
300
302
302
304
306
306

III.3.9.

IV.

PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK


IV.1.
PENGERTIAN
IV.2. PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN
IV.2.1.
Kewajiban Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
IV.2.2.
Tata Cara Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
IV.2.3.
Persyaratan Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
IV.2.4.
Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran
IV.2.5.
Pernyataan Pendaftaran Efektif dari Bapepam-LK
IV.2.6.
Perubahan dan atau Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran

310
312
312
315
325
325
327
329

331

332
333
333
335
335
335
338

339
340
340
340
341
341
343
353
354

V.

REKSA DANA
V.1.
BENTUK HUKUM REKSA DANA
V.1.1.
Reksa Dana Perseroan Terbatas
V.1.1.1.
Pengertian
V.1.1.2.
Sifat Reksa Dana Perseroan Terbatas
V.1.1.3.
Pendirian Reksa Dana Perseroan Terbatas
V.1.1.3.1.
Ketentuan Umum
V.1.1.4.
Anggaran Dasar Reksa Dana Perseroan Terbatas
V.1.1.5.
Penunjukan Para Pihak Oleh Direksi dan
Pembuatan Kontrak
V.1.1.5.1.
Penunjukan Manajer Investasi
V.1.1.5.1.1.
Pengertian
Manajer
Investasi
V.1.1.5.1.2.
Kontrak Pengelolaan Reksa
Dana
V.1.1.5.2.
Penunjukan Bank Kustodian
V.1.1.5.2.1.
Pengertian Kustodian
V.1.1.5.2.2.
Kontrak
Penyimpanan
Kekayaan Reksa Dana
V.1.1.5.3.
Penunjukan Konsultan Hukum
V.1.1.5.3.1.
Pengertian
Konsultan
Hukum
V.1.1.5.4.
Penunjukan Akuntan Publik
V.1.1.5.4.1.
Pengertian Akuntan Publik
V.1.1.6.
Permohonan Izin Usaha
V.1.1.6.1.
Tata Cara Permohonan Izin Usaha
V.1.1.6.2.
Kelengkapan Dokumen
V.1.1.6.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam
V.1.1.6.4.
Surat Izin Usaha
V.1.1.7.
Penawaran Umum
V.1.1.7.1.
Pengertian Penawaran Umum
V.1.1.7.2.
Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum
V.1.1.7.2.1.
Pengertian Prospektus
V.1.1.7.2.2.
Ketentuan Umum
V.1.1.7.2.3.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
V.1.1.7.2.4.
Kewajiban
Pembaharuan
Prospektus
V.1.1.7.3.
Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
V.1.1.7.3.1.
Kewajiban
Penyampaian
Pernyataan Pendaftaran
V.1.1.7.3.2.
Tata
Cara
Mengajukan
Pernyataan Pendaftaran
V.1.1.7.3.3.
Kelengkapan Dokumen
V.1.1.7.4.
Pernyataan
Pendaftaran
Efektif
dari
Bapepam-LK
V.1.1.8.
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
Terbatas
V.1.1.8.1.
V.1.1.8.2.

Ketentuan Umum
Hal-hal Yang Diwajibkan

357
359
359
359
360
360
360
361
362
362
362
363
369
369
369
371
371
371
371
371
371
372
373
374
374
374
374
374
375
376
385
385
385
386
386
388
389
389
391

V.1.1.8.3.
V.1.1.8.4.

Hal-hal Yang Dilarang


P embelian dan Penjualan Efek Yang
Diperbolehkan
V.1.1.8.5.
Penjualan dan Pembelian Kembali Saham
Reksa Dana
V.1.1.8.6.
Ketentuan Lain
V.1.1.8.7.
Peranan Agen Penjual Reksa Dana
V.1.1.8.7.1.
Pengertian
V.1.1.8.7.2.
Pendaftaran Agen Penjual
Reksa Dana
V.1.1.8.7.3.
Persyaratan
V.1.1.8.7.4.
Surat
Pemberitahuan
Bapepam-LK
V.1.1.8.7.5.
Surat Tanda Terdaftar
V.1.1.8.7.6.
Kewajiban Agen Penjual
Efek Reksa Dana
V.1.1.8.7.7.
Larangan Bagi Agen Penjual
Efek Reksa Dana
V.1.1.8.7.8.
Kontrak Kerja Sama Dengan
Manajer Investasi
V.1.1.8.7.9.
Wakil Agen Penjual Efek
Reksa Dana
V.1.1.8.7.9.1.
Pengertian
V.1.1.8.7.9.2.
Kewajiban
Penunjukan
V.1.1.8.7.9.3.
Permohonan
Izin
Wakil Penjual Efek
Reksa Dana
V.1.1.8.7.9.3.1.
Persyaratan
V.1.1.8.7.9.3.2.
Kelengkapan
Dokumen
V.1.1.8.7.9.3.3.
Surat Pemberitahuan
Bapepam
V.1.1.8.7.9.3.4.
S u r a t
Ke p u t u s a n
Pemberian
Izin
V.1.1.8.7.9.4.
Hal-hal
Yang
Diwajibkan
V.1.1.8.7.9.5.
Hal-hal
Yang
Dilarang
V.1.2.

Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif


V.1.2.1.
Pengertian
V.1.2.2.
Ketentuan Umum
V.1.2.3.
Pembentukan Kontrak Investasi Kolektif
V.1.2.3.1.
Pengertian Kontrak Investasi Kolektif
V.1.2.3.2.
V.1.2.3.3.

Hal-hal Yang Harus Dimuat


Hal-hal Yang Diwajibkan

396
399
400
401
402
402
403
403
405
407
407
412
413
415
415
415

416
416
418

420

421
421
423
423
423
423
425
425
425
436

V.1.2.4.

V.1.2.3.4. Ketentuan Lain


Penawaran Umum
V.1.2.4.1.
Pengertian Penawaran Umum
V.1.2.4.2. Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum
V.1.2.4.3. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
V.1.2.4.3.1. Tata Cara Mengajukan Pernyataan
Pendaftaran
V.1.2.4.3.2. Kelengkapan Dokumen
V.1.2.4.4. Pernyataan Pendaftaran Efektif Dari
Bapepam

Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif
V.1.2.5.1.
Ketentuan Pengelolaan
V.1.2.5.1.1.
Hal hal Yang Diwajibkan
V.1.2.5.1.2. Hal-hal Yang Dilarang
V.1.2.5.1.3. Pembelian dan Penjualan Efek
Yang Diperbolehkan
V.1.2.5.1.4. Penjualan dan Pembelian Kembali
Saham Reksa Dana
V.1.2.5.1.5. Ketentuan Lain
V.1.2.5.1.6. Peranan Agen Penjual Reksa Dana
V.1.2.6.
Jenis-jenis Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
V.1.2.6.1.
Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
Terbuka
V.1.2.6.1.1. Pengertian Reksa Dana Terbuka
V.1.2.6.1.2. Reksa Dana Konvensional
V.1.2.6.1.2.1. Reksa Dana Pasar Uang
V.1.2.6.1.2.2. Reksa Dana Pendapatan
Tetap
V.1.2.6.1.2.3. Reksa Dana Saham
V.1.2.6.1.2.4. Reksa Dana Campuran
V.1.2.6.1.3. Reksa Dana Terstruktur
V.1.2.6.1.3.1. Reksa Dana Terproteksi
V.1.2.6.1.3.2. Reksa
Dana
Dengan
Penjaminan
V.1.2.6.1.3.3. Reksa Dana Indeks
V.1.2.6.1.4. Reksa Dana KIK Yang Unit
Penyertaannya Diperdagangkan
Di Bursa Efek
V.1.2.6.1.4.1. Peranan Dealer Partisipan
V.1.2.6.1.4.1.1. Pengertian Dealer

444
444
445
445
445
445
447
448

V.1.2.5.

Partisipan
K e w a j i b a n
Pelaporan
V.1.2.6.1.4.2. Peranan Sponsor
V.1.2.6.1.4.2.1. P e n g e r t i a n
Sponsor
V.1.2.6.1.4.3. Hal-hal Yang Diwajibkan

449
449
449
467
471
472
473
474
474
474
475
475
475
475
476
476
476
476
477
477

477
477
477

V.1.2.6.1.4.1.2.

478
479
479
480

V.1.2.6.1.4.4. Rapat Umum Pemegang


Unit Penyertaan
V.1.2.6.1.4.5. Penawaran Umum
V.1.2.6.1.4.6. Pembelian dan Penjualan
Kembali (Pelunasan)
V.1.2.6.1.4.7. Pencatatan UP RD KIK di
Bursa Efek
V.1.2.6.1.4.7.1. Pengertian
V.1.2.6.1.4.7.2. Persyaratan
V.1.2.6.1.4.7.3. Tata Cara
Permohonan
Pencatatan
V.1.2.6.1.4.7.4.
V.1.2.6.1.4.7.5.
V.1.2.6.1.4.7.6.
V.1.2.6.1.4.7.7.

Biaya Pencatatan
Pelaporan
Sanksi
Penghapusan
Pencatatan
(Delisting)
V.1.2.6.1.4.8. Perdagangan
V.1.2.6.1.4.8.1. Ketentuan Umum
V.1.2.6.1.4.8.2. Tata Cara
Pelaksanaan
Perdagangan
V.1.2.6.1.5. Ketentuan Pengelolaan Reksa
Dana KIK Terbuka
V.1.2.6.1.5.1. Nilai Pasar Wajar Efek
Dalam Portfolio
V.1.2.6.1.5.1.1.
Pengertian
V.1.2.6.1.5.1.2. Penentuan
Nilai
Pasar Wajar dari
Efek
V.1.2.6.1.5.1.3. Ketentuan Lain
V.1.2.6.1.5.2. Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana Terbuka
V.1.2.6.1.5.2.1. Kewajiban
Bank
Kustodian
V.1.2.6.1.5.2.2. Ketentuan Lain
V.1.2.6.1.5.3. Pedoman
Pengelolaan
Reksa Dana Terstruktur
V.1.2.6.1.5.3.1. Hal-hal
Yang
Diwajibkan
V.1.2.6.1.5.3.2. Hal Yang Dilarang
V.1.2.6.1.5.3.3. Ketentuan Lain
V.1.2.6.1.5.4. Pedoman Iklan Reksa
Dana
V.1.2.6.1.5.4.1. Pengertian Iklan
V.1.2.6.1.5.4.2. Hal-hal
Yang
Diwajibkan
V.1.2.6.1.5.4.3. Larangan
V.1.2.6.1.5.4.4. Pengecualian

485
487
488
490
490
490

491
494
496
499

500
501
501

502
503
503
503

503
507
509
509
510
511
511
520
520
521
521
522
525
527

V.1.2.6.1.5.5.

V.2.

V.3.

VI.

Formulir Pemodal Reksa


Dana
V.1.2.6.1.5.5.1. Kewajiban
Pembuatan
Formulir
V.1.2.6.1.5.5.2. Hal-hal
Yang
Dimuat
V.1.2.6.1.5.6. Pedoman Akuntansi
V.1.2.6.1.5.6.1. Hal-hal
Yang
Diwajibkan
V.1.2.6.1.5.6.1.1. Akuntansi
Portfolio
E fe k
V.1.2.6.1.5.6.1.2. A k u n t a n s i
Laba/Rugi
V.1.2.6.1.5.6.1.3. A k u n - a k u n
Saham Atau
Unit
Penyertaan Yang
Diterbitkan
V.1.2.6.1.5.7. Informasi Dalam Ikhtisar
Singkat Reksa Dana
V.1.2.6.1.5.7.1. Ketentuan Umum
V.1.2.6.2. Reksa Dana KIK Penyertaan Terbatas
V.1.2.6.2.1. Pengertian
V.1.2.6.2.2. Ketentuan Umum
V.1.2.6.2.3. Hal-hal Yang Diwajibkan
V.1.2.6.2.4. Pengecualian
V.1.2.6.2.5. Hak Pemegang Unit Penyertaan
PELAPORAN REKSA DANA
V.2.1. Kewajiban Pelaporan
V.2.1.1.
Kewajiban Pelaporan Reksa Dana Terbuka
V.2.1.2.
Kewajiban Pelaporan Reksa Dana Tertutup
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN REKSA DANA
V.3.1. Pengawasan
V.3.1.1.
Uji Kepatuhan Reksa Dana
V.3.1.1.1.
Pengertian
V.3.1.2.
Ketentuan Umum
V.3.2. Pemeriksaan
V.3.2.1.
Ketentuan Umum

EFEK BERAGUN ASET


VI.1.
PENGERTIAN
VI.2. JENIS-J ENIS EFEK BERAGUN ASET
VI.2.1.
Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
VI.2.2.
Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap
VI.3. PEMBENTUKAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
VI.3.1.
VI.3.2.

Pengertian Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset


Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset

527

527
528
529
529

529
532

536
539
539
543
543
543
544
553
558
559
559
559
563
564
564
564
564
564
571
571

573
574
574
574
574
575
575
575

VI.4.

VI.5.

VI.6.

VII.

VI.3.2.1. Hal-hal Yang Diwajibkan


VI.3.2.2. Ketentuan Lain
VI.3.3.
Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset
VI.3.3.1. Hal-hal Yang Diwajibkan
VI.3.3.2. Ketentuan Lain
VI.3.4.
Ketentuan Umum Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
VI.3.5.
Hal-hal Yang Diwajibkan
VI.3.6.
Pengecualian
PENAWARAN UMUM
VI.4.1.
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset
VI.4.1.1. Ketentuan Umum
VI.4.1.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat
VI.4.2.
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum EBA
VI.4.2.1. Tata Cara Mengajukan Pernyataan Pendaftaran
VI.4.2.2. Kelengkapan Dokumen
VI.4.3.
Pernyataan Pendaftaran Efektif Dari Bapepam-LK
PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET DI BURSA EFEK
VI.5.1.
Persyaratan
VI.5.2.
Prosedur Pengajuan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek
VI.5.3.
Prosedur Pencatatan
VI.5.4.
Biaya Pencatatan
VI.5.5.
Kewajiban Pelaporan
VI.5.6.
Sanksi
VI.5.7.
Pembatalan Pencatatan (Delisting)
PERDAGANGAN EFEK BERAGUN ASET DI BURSA EFEK
VI.6.1.
Tata Cara dan Pelaksanaan Perdagangan EBA Arus Kas Tetap
VI.6.2.
Tata Cara dan Pelaksanaan Perdagangan EBA Arus Kas Tidak Tetap

DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF


VII.1. PENGERTIAN
VII.2. PEMBENTUKAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
VII.2.1. Hal-hal Yang Harus Dimuat
VII.2.2. Hal-hal Yang Diwajibkan
VII.3. PENAWARAN UMUM
VII.3.1. Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum
VII.3.1.1.
Ketentuan Umum
VII.3.1.2.
Hal-hal Yang Harus Dimuat
VII.3.2. Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
VII.3.2.1.
Tata Cara Mengajukan Pernyataan Pendaftaran
VII.3.2.2. Kelengkapan Dokumen
VII.3.3. Pernyataan Pendaftaran Efektif dari Bapepam-LK
VII.4. PENGELOLAAN DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KIK
VII.4.1. Ketentuan Umum
VII.4.2. Hal-hal Yang Diwajibkan
VII.4.3. Hal-hal Yang Dilarang
VII.4.4. Ketentuan Lain

575
579
579
579
581
582
585
587
588
588
588
589
594
594
594
595
596
596
596
597
598
599
602
606
610
610
611

613
613
614
614
620
621
621
621
624
632
632
633
634
635
635
638
649
649

VIII.

DERIVATIF
VIII.1. PENGERTIAN

651
652

VIII.2. JENIS-J ENIS DERIVATIF


VIII.2.1.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right)
VIII.2.1.1.
Pengertian
VIII.2.1.2.
Ketentuan Umum
VIII.2.1.3.
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan HAK
MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
VIII.2.1.4.
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penerbitan HAK MEMESAN EFEK
TERLEBIH DAHULU
VIII.2.1.4.1. Ketentuan Umum
VIII.2.1.4.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat Dalam
Prospektus
VIII.2.1.5.
Ketentuan Umum Perdagangan
VIII.2.2.
Waran
VIII.2.2.1.
Pengertian
VIII.2.2.2.
Ketentuan Umum
VIII.2.2.3.
Pencatatan Waran
VIII.2.2.3.1. Persyaratan Pencatatan
VIII.2.2.3.2. Prosedur Pencatatan
VIII.2.2.3.3. Biaya Pencatatan
VIII.2.2.4.
Perdagangan Waran
VIII.2.3.
Opsi Saham
VIII.2.3.1.
Pengertian
VIII.2.3.2.
Keanggotaan Opsi Saham
VIII.2.3.2.1. Persyaratan Bagi Anggota Bursa Efek Yang
Akan MelakukanPerdagangan Opsi Saham
VIII.2.3.2.2. Prosedur Bagi Anggota Bursa Efek Untuk
Dapat Memperdagangkan Opsi Saham
VIII.2.3.2.3. Pendaftaran JOTS Trader
VIII.2.3.3.
Perdagangan Opsi Saham
VIII.2.3.3.1. Saham Induk/Underlying Stock
VIII.2.3.3.2. Tata Cara Perdagangan
VIII.2.3.3.3. Exercise, Automatic Exercise Dan Likuidasi
VIII.2.3.3.4. Penyelesaian Transaksi Opsi Saham
VIII.2.3.3.5. Penghentian Perdagangan Opsi Saham
VIII.2.3.3.6. Biaya Transaksi
VIII.2.3.3.7. Pengkodean Seri Kontrak Saham di Jakarta
Option Trading System

652
652
652
652

VIII.2.4.

Kontrak Berjangka Indeks Efek


VIII.2.4.1.
Pengertian
VIII.2.4.2.
Ketentuan Mengenai Underlying Yang Menjadi
Dasar Transaksi Kontrak
VIII.2.4.2.1. Pengertian Underlying
VIII.2.4.2.2. Persyaratan Underlying

659

661
661
662
666
669
669
669
670
670
671
672
672
672
672
673
673
673
675
676
676
677
683
685
685
686
688
689
689
689
689
690

VIII.2.4.3.

Ketentuan Perdagangan Kontrak Berjangka


Indeks Efek
VIII.2.4.3.1. Penyelenggaraan Perdagangan Oleh Bursa
Efek
VIII.2.4.3.2. Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian
Transaksi Kontrak
VIII.2.4.3.3. Ketentuan Bagi Perusahaan Efek Yang
Memberikan Jasa Perantara Pedagang
Kontrak
VIII.2.4.3.4. Ketentuan Umum Perdagangan
VIII.2.4.3.4.1. Pembukaan KBIE
VIII.2.4.3.4.2. Pesanan Nasabah
VIII.2.4.3.4.3. Waktu Perdagangan
VIII.2.4.3.4.4. Spesifikasi Kontrak
VIII.2.4.3.4.5. Tata Cara Perdagangan
VIII.2.4.3.4.6. Pembatasan Transaksi Akibat
Potensi Kerugian
VIII.2.4.3.4.7. Penyelesaian Transaksi
VIII.2.4.3.4.8. Kegagalan
Penyelesaian
Transaksi
VIII.2.4.3.4.9. Biaya Transaksi
VIII.2.4.3.4.10. Integritas Pasar
VIII.2.4.4.
Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE)
VIII.2.4.4.1. Pengertian
VIII.2.4.4.2. Persyaratan SIM-KBIE
VIII.2.4.4.3. Prosedur Pemberian SIM-KBIE
VIII.2.4.4.4. Suspend SIM-KBIE
VIII.2.4.4.4.1. Suspend SIM-KBIE Atas Keputusan
Bursa
VIII.2.4.4.4.1.1. Persyaratan
VIII.2.4.4.4.1.2. P rosedur
VIII.2.4.4.4.2. S uspend
SIM-KBIE
Atas
Permohonan Anggota Bursa Efek
VIII.2.4.4.4.2.1. P ersyaratan
VIII.2.4.4.4.2.2. Prosedur
VIII.2.4.4.5. Pencabutan SIM-KBIE
VIII.2.4.4.5.1. Pencabutan
SIM-KBIE
Atas
Keputusan Bursa
VIII.2.4.4.5.1.1. Persyaratan
VIII.2.4.4.5.1.2. Prosedur Pencabutan
VIII.2.4.4.5.2. Pencabutan
SIM-KBIE
Atas
Permohonan Anggota Bursa Efek
VIII.2.4.4.5.2.1. Persyaratan
VIII.2.4.4.5.2.2. Prosedur Pencabutan
VIII.2.4.4.6. Ketentuan Lain
VIII.2.4.5.
Ketentuan Mengenai FATS-TRADER
VIII.2.4.5.1. Pengertian
VIII.2.4.5.2. Persyaratan FATS Trader
VIII.2.4.5.3. Prosedur Persetujuan FATS Trader

691
691
692

693
694
694
694
695
696
698
702
702
704
705
706
708
708
708
708
710
710
710
711
712
712
712
714
714
714
714
715
715
715
717
717
717
717
718

VIII.2.4.5.4. Penunjukan Firm Manager


VIII.2.4.5.5. Suspend Surat Persetujuan Pendaftaran
FATS TRADER (SPP FATS TRADER)
VIII.2.4.5.5.1. Persyaratan Suspend SPP FATS
TRADER
VIII.2.4.5.5.2. Prosedur Suspend SPP FATS
TRADER
VIII.2.4.5.6. Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran
FATS TRADER (SPP FATS TRADER)
VIII.2.5.

720
721
721
721
723

Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository


Receipt)
VIII.2.5.1.
VIII.2.5.2.

Pengertian
Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia
VIII.2.5.2.1. Ketentuan Umum
VIII.2.5.2.2. Pernyataan Pendaftaran
VIII.2.5.2.3. Kewajiban
Sehubungan
Dengan
Penawaran Umum
VIII.2.5.2.3.1. Kewajiban
Bagi
Perseroan/
Konsultan Hukum Yang Mewakili
Pihak
VIII.2.5.2.3.2. Kewajban
Bagi
Pihak
Yang
Melakukan Penawaran Umum
VIII.2.5.2.3.3. Kewajiban Bagi Bank Kustodian
VIII.2.5.2.3.4. Pengecualian
Pencatatan
Sertifikat
Penitipan
Efek
Indonesia (SPEI)
VIII.2.5.3.1. Ketentuan Umum
VIII.2.5.3.2. Persyaratan Pencatatan
VIII.2.5.3.3. Prosedur Pencatatan Awal
VIII.2.5.3.4. Pencatatan SPEI Tambahan
VIII.2.5.3.5. Biaya Pencatatan SPEI
VIII.2.5.3.6. Kewajiban
Keterbukaan
Informasi
Perusahaan Sponsor
VIII.2.5.3.7. Penghapusan Pencatatan (Delisting) SPEI

723
723
723
723
724
726

726
727
728
728

VIII.2.5.3.

IX.

729
729
731
733
737
737
740
740

EFEK SYARIAH
IX.1.
PENGERTIAN

745
745

IX.2.

PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL


IX.2.1.
Pengertian
IX.2.2.
Ketentuan Umum
IX.2.3.
Hak-Hak Yang Diwajibkan Dalam Penerbitan Efek Syariah
IX.2.4.
Kegiatan Usaha Yang Bertentangan Dengan Prinsip Syariah
IX.2.5.
Transaksi Efek Yang Dilarang

746
746
746
747
748
748

IX.3.

DEWAN SYARIAH NASIONAL

749

IX.3.1.
IX.3.2.
IX.3.3.
IX.4.

IX.5.

Pengertian
Kedudukan, Status Dan Anggota
Tugas Dan Wewenang

749
749
750

DEWAN PENGAWAS SYARIAH


IX.4.1.
Pengertian
IX.4.2.
Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah
IX.4.3.
Tugas Dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah
IX.4.4.
Kewajiban-Kewajiban

750
750
751
751
752

JENIS-J ENIS EFEK SYARIAH

752

IX.5.1.

752
752

Saham Syariah
IX.5.1.1.
Pengertian
IX.5.1.2.
Penerbitan Atau Pendaftaran Efek Syariah Berupa
Saham
IX.5.1.2.1.
Kewajiban Pernyataan Pendaftaran
Emiten Atau Perusahaan Publik
IX.5.1.2.2.
Perubahan Anggaran Dasar Sehubungan
Dengan Perubahan Kegiatan Dan Cara
Pengelolaan Usaha
IX.5.2.
Obligasi Syariah/Sukuk
IX.5.2.1.
Pengertian
IX.5.2.2. Penerbitan Sukuk
IX.5.2.2.1.
Kewajiban Pernyataan Pendaftaran
Sehubungan Dengan Penawaran Umum
Sukuk Emiten
IX.5.2.2.2.
Kontrak Perwaliamanatan Penerbitan
Sukuk Wajib Memuat
IX.5.2.3.
Kewajiban Emiten Dalam Rangka Penerbitan Sukuk
IX.5.3.
Reksa Dana Syariah
IX.5.3.1.
Pengertian
IX.5.3.2.
Penerbitan Saham Reksa Dana Syariah
IX.5.3.2.1.
Kewajiban Emiten yang Melakukan
Penawaran Umum Saham Reksa Dana
Syariah
IX.5.3.3.
Penerbitan Unit Penyertaan Kontrak Investasi
Kolektif Reksa Dana Syariah
IX.5.3.3.1.
Kewajiban Pihak Yang Melakukan
Penawaran Umum Saham Reksa Dana
Syariah
IX.5.3.3.2.
Kewajiban Pihak Terkait Pengelolaan
Reksa Dana Syariah
IX.5.3.3.3.
Kewenangan
Bapepam-LK
Terkait
Pengelolaan Portfolio Reksa Dana
IX.5.4.
Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
IX.5.4.1.
Pengertian
IX.5.4.2.
Penerbitan Efek Beragun Aset Syariah
IX.5.4.2.1.
Kewajiban Pihak yang Melakukan
Penawaran Umum EBA

753
753

753
755
755
756

756
758
758
759
759
759

759
761

761
763
764
765
765
765
765

IX.5.4.3.

IX.6.

Kewenangan Bapepam dan LK Dalam Hal


Tindakan ManajerInvestasi Dan Bank Kustodian
Mengakibatkan Terdapatnya Unsur Kekayaan Yang
Bertentangan Dengan Prinsip-Prinsip Syariah Pasar
Modal Dalam Kekayaan EBA

AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN


IX.6.1.
Akad Ijarah
IX.6.1.1.
Pengertian
IX.6.1.2.
Persyaratan Pihak Yang Dapat Menjadi Pemberi
Sewa Atau Pemberi Jasa Dan PenyewaAtau
Pengguna Jasa
IX.6.1.3.
Hak Dan Kewajiban Pemberi Sewa Atau Pemberi
Jasa Dan Penyewa Atau Pengguna Jasa
IX.6.1.4.
Persyaratan Obyek Ijarah
IX.6.1.5.
Persyaratan Penetapan Harga Sewa Atau Upah
(Ujrah)
IX.6.1.6.
Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam Ijarah
IX.6.2.
Akad Kafalah
IX.6.2.1.
Pengertian
IX.6.2.2.
Persyaratan Pihak Yang Terlibat Dalam Kafalah
IX.6.2.3.
Kewajiban Pihak Yang Terlibat Dalam Kafalah
IX.6.2.3.1.
Kewajiban Pihak Penjamin (Kalil/
Guarantor)
IX.6.2.3.2.
Kewajiban
Pihak
Yang
Dijamin
(Makfuulanhu/ashiil/Debitur)
IX.6.2.4.
Bentuk Penjaminan dalam Kafalah
IX.6.2.5.
Persyaratan Obyek Kafalah (Makfuul Bihi)
IX.6.2.6.
Ketentuan Lain yang Dapat Diatur dalam Kafalah
IX.6.3.
Akad Mudharabah (Qiradh)
IX.6.3.1.
Pengertian
IX.6.3.2.
Persyaratan Pihak Yang Dapat Menjadi Shabib Almal Dan Mudharib
IX.6.3.3.
Hak dan Kewajiban Shabib Al-mal Dan Mudharib
IX.6.3.3.1.
Hak Dan Kewajiban Shabib Al-mal
IX.6.3.3.2.
Hak Dan Kewajiban Mudharib
IX.6.3.4.
Persyaratan Modal yang Dapat Dikelola Dalam
Mudharabah Modal
IX.6.3.5.
Persyaratan Kegiatan Usaha Dalam Mudharabah
IX.6.3.6.
Pembagian Keuntungan Dalam Mudharabah
IX.6.3.7.
Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam
Mudharabah
IX.6.4.
Akad Wakalah
IX.6.4.1.
Pengertian
IX.6.4.2.
Persyaratan Pihak yang Dapat Menjadi Pemberi Kuasa
(Muwakkil) Dan Yang Menerima Kuasa (Wakil)
IX.6.4.3.
Kewajiban Pihak Yang Memberi Kuasa (Muwakkil) Dan
Pihak Yang Menerima Kuasa (Wakil) Dalam Wakalah
IX.6.4.4.
IX.6.4.5.

Persyaratan Obyek Wakalah


Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam Wakalah

766
767
767
767

767
768
769
769
769
770
770
770
770
770
770
771
771
771
772
772
772
772
772
773
773
773
774
774
774
774
775
775
775

IX.7.

X.

DAFTAR EFEK SYARIAH


IX.7.1.
Pengertian
IX.7.2.
Pihak Yang Disetujui Bapepam-LK Sebagai Penerbit Daftar
Efek Syariah
IX.7.3.
Permohonan Untuk Menjadi Penerbit Daftar Efek Syariah
IX.7.4.
Ketentuan Mengenai Efek Yang Dapat Dimuat Dalam Daftar
Efek Syariah Yang Ditetapkan Oleh Bapepam-LK
IX.7.5.
Ketentuan Mengenai Efek Yang Dapat Dimuat Dalam Daftar
Efek Syariah Yang Diterbitkan Oleh Pihak Yang Telah
Disetujui Bapepam-LK
IX.7.6.
Ketentuan Lain
IX.7.7.
Kewenangan Bapepam-LK

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN EFEK


X.1.
PENCATATAN EFEK
X.1.1.
Pengertian
X.1.2.
Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas
X.1.2.1.
Ketentuan Umum Pencatatan
X.1.2.2.
Persyaratan Pencatatan
X.1.2.3.
Prosedur Pencatatan
X.1.2.4.
Persyaratan Pencatatan Saham Tambahan
X.1.2.5.
Prosedur Pencatatan Saham Tambahan
X.1.2.6.
Perpindahan Papan
X.1.2.7.
Biaya Pencatatan Saham
X.1.3.
Pencatatan Efek Bersifat Utang
X.1.3.1.
Persyaratan Pencatatan
X.1.3.2.
Prosedur Pencatatan
X.1.3.3.
Pencatatan Surat Utang Negara
X.1.3.3.1.
Pengertian
X.1.3.3.2.
Prosedur Pencatatan
X.1.3.3.3.
Biaya Pencatatan
X.1.3.3.4.
Keterbukaan Informasi
X.1.3.3.5.
Ketentuan Lain
X.1.3.4.
Pencatatan Obligasi Daerah
X.1.3.4.1.
Pengertian
X.1.3.4.2.
Persyaratan
X.1.3.4.3.
Prosedur
X.1.3.4.4.
Biaya Pencatatan
X.1.3.4.5.
Kewajiban Pelaporan
X.1.3.4.6.
Sanksi
X.1.3.4.7.
Pembatalan Pencatatan
X.2.
PERDAGANGAN EFEK
X.2.1
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Beserta Derivatifnya
X.2.1.1.
Pelaksanaan Perdagangan
X.2.1.2.
Segmen Pasar Di Bursa
X.2.1.3.
Jam Perdagangan
X.2.1.4.
Pesanan Nasabah
X.2.1.5.

Satuan Perdagangan dan Satuan Perubahan Harga


X.2.1.5.1.
Satuan Perdagangan

776
776
776
776
778

779
780
780

781
782
782
782
782
783
787
795
797
800
801
804
804
804
805
805
805
805
806
806
806
806
806
807
807
808
809
809
809
809
809
811
811
812
813
813

X.2.1.5.2.
Satuan Perubahan Harga (Friksi)
X.2.1.5.2.1. Satuan Perubahan Harga (Friksi) Saham
X.2.1.5.2.2. Satuan Perubahan Harga (Friksi) HMETD
X.2.1.5.2.3. Satuan Perubahan Harga (Friksi) Waran
X.2.1.6.
Pra-Pembukaan
X.2.1.7.
Pasar Regular Dan Pasar Tunai
X.2.1.7.1.
Proses Tawar Menawar
X.2.1.8.
Pasar Negosiasi
X.2.1.9.
Daftar Informasi Perdagangan Efek Harian (DIPH)
X.2.1.10.
Penyelesaian Transaksi Bursa
X.2.1.10.1.
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar
Reguler Dan Pasar Tunai
X.2.1.10.2.
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar
Negosiasi
X.2.1.11.
Penghentian Perdagangan
X.2.1.12.
Pembatalan Transaksi Bursa
X.2.1.13.
Biaya Transaksi
X.2.2.
Perdagangan Efek Bersifat Utang
X.2.2.1.
Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang
Di Bursa
X.2.2.1.1.
Perdagangan Efek Bersifat Utang Di
Bursa
X.2.2.1.2.
Jam Perdagangan
X.2.2.1.3.
Daftar Transaksi Obligasi (DTO)
X.2.2.1.4.
Perpajakan
X.2.2.2.
Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang Di
Bursa
X.2.2.2.1.
Perdagangan Efek Bersifat Utang Di
Pasar Reguler
X.2.2.2.2.
Perdagangan Efek Bersifat Utang Di
PasarNegosiasi
X.2.2.2.3.
Penawaran Advertising Di
PasarNegosiasi
X.2.2.2.4.
Perdagangan Darurat
X.2.2.2.5.
Penghentian Perdagangan Efek Bersifat
Utang
X.2.2.2.6.
Perdagangan Efek Bersifat Utang
Berkenaan Dengan Adanya Pelunasan
X.2.2.2.7.
Pelaporan Ke Bapepam-LK
X.2.2.3.
Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang
X.2.2.4.
Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi
Efek Bersifat Utang
X.2.2.5.
Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang
X.2.2.6.
Kegagalan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang
X.2.3.
Perdagangan Efek Beragun Aset (EBA)
X.2.3.1.
Perdagangan Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
X.2.3.2.
Perdag a n g a n E fe k B e ra g u n A s e t A r u s K a s
T i d a k Te t ap
X.2.4.

Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)

813
813
814
815
816
817
817
818
819
819
819
822
823
823
824
825
825
825
826
826
826
827
827
829
831
831
832
833
833
834
835
836
837
839
839
839
839

X.3.

X.4.

XI.

PRINSIP
XI.1.
XI.2.
XI.3.

XI.4.

X.2.5.
Sanksi
PENGHAPUSAN PENCATATAN (DELISTING) SAHAM
X.3.1.
Pengertian
X.3.2.
Ketentuan Umum
X.3.3.
Delisting Saham Atas Permohonan Perusahaan Tercatat
X.3.3.1.
Persyaratan
X.3.3.2.
Prosedur
X.3.4.
Delisting Saham Oleh Bursa
X.3.4.1.
Persyaratan
X.3.4.2.
Prosedur
PENCATATAN KEMBALI (RELISTING) SAHAM
X.4.1.
Pengertian
X.4.2.
Persyaratan Umum
X.4.3.
Persyaratan Relisting Di Papan Utama
X.4.4.
Persyaratan Relisting Di Papan Pengembangan
X.4.5.
Prosedur Pencatatan Kembali (Relisting)

839
842
842
842
842
842
843
844
844
844
845
845
845
847
847
848

KETERBUKAAN PERUSAHAAN TERBUKA


PENGERTIAN
KETENTUAN UMUM
JENIS-J ENIS KETERBUKAAN INFORMASI
XI.3.1.
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Ke Publik
XI.3.2.
Keterbukaan Informasi Bagi Pemegang Saham Tertentu
XI.3.3.
Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik
Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit
XI.3.4.
Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran Umum
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEPADA BAPEPAM-LK
XI.4.1.
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
XI.4.2.
Laporan Tahunan Bagi Emiten Dan Perusahaan Publik
XI.4.2.1.
Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
XI.4.2.2.
Bentuk Dan Isi Laporan Tahunan
XI.4.2.2.1.
Ketentuan Umum
XI.4.2.2.2.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
XI.4.2.2.3.
Laporan Dewan Komisaris
XI.4.2.2.4.
Laporan Direksi
XI.4.2.2.5.
Profil Perusahaan
XI.4.2.2.6.
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
XI.4.2.2.7.
Tata Kelola Perusahaan (Corporate
Governance)
XI.4.2.2.8.
Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan
Keuangan
XI.4.2.2.9.
Laporan Keuangan Tahunan Yang Telah
Diaudit
XI.4.2.2.10.
Tanda Tangan Anggota Direksi Dan
Anggota Dewan Komisaris
XI.4.3.
Laporan Keuangan Berkala
XI.4.2.1.
Ketentuan Umum

853
856
856
856
858
858
859
860
862
863
863
866
866
868
868
869
870
871
871
873

XI.4.3.2. Laporan Keuangan Tahunan


XI.4.3.2.
Laporan Keuangan Tengah Tahunan

876
879
879
879
881
881
882
884

XI.4.3.4.
Ketentuan Lain
Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Dan
Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang
Efeknya Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Dan Di Bursa Efek
Di Negara Lain
XI.4.5.
Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang Dikirim Kepada Bapepam

886

XI.4.4.

XI.5.

XI.6.

XI.7.

KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI DAN LAPORAN KEPADA BURSA


XI.5.1.
Kewajiban Penyampaian Informasi Kepada Bursa
XI.5.1.1.
Ketentuan Umum Pelaporan Dan Keterbukaan
Informasi
XI.5.1.2.
Laporan Berkala
XI.5.1.2.1.
Laporan Keuangan
XI.5.1.2.2.
Laporan Tahunan (Annual Report)
XI.5.1.2.3.
Laporan Berkala Lainnya
XI.5.1.2.4.
Ketentuan Lain
XI.5.1.3.
Laporan Insidentil
XI.5.1.4.
Kewajiban Public Expose
XI.5.1.5.
Tata Cara Penyampaian Laporan
XI.5.2.
Pelaporan Anggota Bursa Efek
XI.5.3.
Tata Cara Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat

887
888
890
890
890
893
893
900
900
902
903
910
912
913
917

DOKUMEN PUBLIK
XI.6.1.
Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum
XI.6.2.
Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi Masyarakat di Pusat
Referensi Pasar Modal

922
922

TINDAKAN KORPORASI
XI.7.1.
Pengertian
XI.7.2.
Ketentuan Umum
XI.7.3.
Jenis-J enis Tindakan Korporasi
XI.7.3.1.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/
Penawaran Umum Terbatas
XI.7.3.2.
Waran
XI.7.3.3.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu/ HMETD
XI.7.3.3.1.
Persyaratan
XI.7.3.3.2.
Rapat Umum Pemegang Saham
XI.7.3.3.3.
Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa
HMETD
XI.7.3.3.4.
Transaksi
Afiliasi
Dan
Benturan
Kepentingan
XI.7.3.3.5.
Ketentuan Tentang Lock Up

934
934
935
937

XI.7.3.4.
Penawaran Umum oleh Pemegang Saham
XI.7.3.4.1.
Kewajiban
Mengajukan
Pernyataan
Pendaftaran
XI.7.3.4.2.
Penawaran Awal (Book Building)
XI.7.3.4.3.
]

Pengumuman Prospektus

931

937
938
938
938
939
941
942
942
944
944
950
951

XI.7.3.4.4.

Pernyataan Pendaftaran Efektif Dan


Penawaran Umum
XI.7.3.4.5.
Penjatahan Saham
XI.7.3.4.6.
Laporan Hasil Penawaran Umum
XI.7.3.4.7.
Pengecualian
XI.7.3.5.
Pengambilalihan Perusahaan Terbuka
XI.7.3.5.1.
Pengertian
XI.7.3.5.2.
Kewajiban Pengendali Baru
XI.7.3.5.3.
Pengecualian
XI.7.3.5.4.
Keterbukaan Informasi Oleh Calon
Pengendali
XI.7.3.5.5.
Penetapan Harga Saham Penawaran
Tender
XI.7.3.5.6.
Sanksi
XI.7.3.6.
Penawaran Tender
XI.7.3.6.1.
Pengertian
XI.7.3.6.2.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XI.7.3.6.3.
Bentuk Dan Isi Pernyataan Penawaran
Tender
XI.7.3.6.4.
Larangan
XI.7.3.6.5.
Harga Penawaran Tender
XI.7.3.6.6.
Ketentuan Lain
XI.7.3.7.
Transaksi Material
XI.7.3.7.1.
Pengertian
XI.7.3.7.2.
Ketentuan Umum
XI.7.3.7.3.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XI.7.3.7.4.
Pengecualian
XI.7.3.7.5.
Ketentuan Lain
XI.7.3.8.
Perubahan Kegiatan Usaha Utama
XI.7.3.8.1.
Pengertian
XI.7.3.8.2.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XI.7.3.8.3.
Pengecualian
XI.7.3.8.4.
Ketentuan Lain
XI.7.3.9.
Penggabungan dan Peleburan Usaha
XI.7.3.9.1.
Pengertian
XI.7.3.9.2.
Persyaratan Penggabungan Atau Peleburan
Usaha
XI.7.3.9.3.
Tata Cara Penggabungan Atau Peleburan
Usaha
XI.7.3.9.4.
Penyelenggaraan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Dalam Rangka
Penggabungan Atau Peleburan Usaha
XI.7.3.10.
Penerbitan Saham Bonus
XI.7.3.10.1.
Pengertian
XI.7.3.10.2.
Tata Cara Penerbitan Saham Bonus
XI.7.3.11.
Pembagian Dividen
XI.7.3.11.1.
Kewajiban Perseroan Dalam Penggunaan
Laba
XI.7.3.11.2.
XI.7.3.11.3.

Dividen Interim
Dividen Yang Tidak Diambil

952
954
955
956
957
957
958
962
966
967
972
975
975
975
983
985
986
986
987
987
988
989
998
1000
1003
1003
1003
1006
1006
1006
1007
1007
1009

1015
1016
1016
1016
1022
1022
1023
1024

XI.7.3.12.
Pembelian Kembali (Buy Back) Saham
XI.7.3.12.1.
Ketentuan Umum
XI.7.3.12.2.
Rapat Umum Pemegang Saham
XI.7.3.12.3.
Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham
XI.7.3.12.4.
Pengalihan Saham Hasil Pembelian
Kembali
XI.7.3.12.5.
Ketentuan Penutup
XI.7.3.13.
Transaksi Afiliasi
XI.7.3.13.1.
Pengertian
XI.7.3.13.2.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XI.7.3.13.3.
Pengecualian
XI.7.3.14.
Pemecahan Nominal Saham (Stock Split) Dan
Penggabungan Nominal Saham (Reverse Stock
Split)
XI.7.3.14.1.
Ketentuan Umum
XI.7.3.14.2.
Persyaratan Pencatatan
XI.7.3.14.3.
Prosedur Pencatatan Saham Tambahan
XI.7.3.14.4.
Biaya Pencatatan Saham Tambahan
XI.7.3.14.5.
Pembatasan Perdagangan Saham Hasil
Stock Split Atau Reverse Stock Split
XI.7.3.15.
Repurchase Agreement (Repo)
XI.7.3.15.1.
Pengertian
XI.7.3.15.2.
Kewajiban Emiten dan Perusahaan
Efek
XI.7.3.15.2.1.
Kewajiban
Emiten
dan
Perusahaan
Efek
Yang
Melakukan Repo
XI.7.3.15.2.2.
Kewajiban
Emiten
dan
Perusahaan
Efek
Yang
Melakukan Reverse Repo
XI.7.3.15.3.
Ketentuan Lain
XI.8.

XII.

BENTURAN KEPENTINGAN
XI.8.1.
Pengertian
XI.8.2.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XI.8.3.
Pengecualian
XI.8.4.
RUPS Independen
XI.8.5.
Ketentuan Lain

1025
1025
1028
1029
1032
1039
1040
1040
1041
1045

1047
1047
1048
1051
1052
1052
1055
1056
1056

1056

1057
1058
1059
1059
1059
1060
1062
1067

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM-LK)


XII.1. KEDUDUKAN BAPEPAM-LK

1069
1069

XII.2.

TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BAPEPAM-LK


XII.2.1.
Tugas Bapepam-LK
XII.2.2.
Fungsi Bapepam-LK
XII.2.3.
Kewenangan Bapepam-LK

1069
1069
1070
1070

XII.3.

SUSUNAN ORGANISASI BAPEPAM-LK


XII.3.1.
Kelengkapan Susunan Organisasi Bapepam-LK

1073
1073

XII.3.2.

Tugas dan Fungsi Kelengkapan Organisasi Bapepam-LK


XII.3.2.1.
Sekretariat Badan
XII.3.2.1.1.
Tugas Sekretariat Badan
XII.3.2.1.2.
Fungsi Sekretariat Badan
XII.3.2.1.3.
Kelengkapan Organ Sekretariat Badan
XII.3.2.2. Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum
XII.3.2.2.1.
Tugas Biro Perundang-undangan Dan
Bantuan Hukum
XII.3.2.2.2.
Fungsi Biro Perundang-undangan Dan
Bantuan Hukum
XII.3.2.2.3.
Kelengkapan Organ Biro Perundangundangan Dan Bantuan Hukum
XII.3.2.3. Biro Riset dan Teknologi Informasi
XII.3.2.3.1.
Tugas Biro Riset Dan Teknologi
Informasi
XII.3.2.3.2.
Fungsi Biro Riset Dan Teknologi
Informasi
XII.3.2.3.3.
Kelengkapan Organ Biro Riset Dan
Teknologi Informasi
XII.3.2.4. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
XII.3.2.4.1.
Tugas
Biro
Pemeriksaan
Dan
Penyidikan
XII.3.2.4.2.
Fungsi
Biro
Pemeriksaan
Dan
Penyidikan
XII.3.2.4.3.
Kelengkapan Organ Biro Pemeriksaan
Dan Penyidikan
XII.3.2.5. Biro Pengelolaan Investasi
XII.3.2.5.1.
Tugas Biro Pengelolaan Investasi
XII.3.2.5.2.
Fungsi Biro Pengelolaan Investasi
XII.3.2.5.3.
Kelengkapan Organ Biro Pengelolaan
Investasi
XII.3.2.6. Biro Transaksi dan Lembaga Efek
XII.3.2.6.1.
Tugas Biro Transaksi dan Lembaga
Efek
XII.3.2.6.2.
Fungsi Biro Transaksi dan Lembaga
Efek
XII.3.2.6.3.
Kelengkapan Organ Biro Transaksi dan
Lembaga Efek
XII.3.2.7. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
XII.3.2.7.1.
Tugas
Biro
Penilaian
Keuangan
Perusahaan Sektor Jasa
XII.3.2.7.2.
Fungsi
Biro
Penilaian
Keuangan
Perusahaan Sektor Jasa
XII.3.2.7.3.
Kelengkapan Organ Biro Penilaian
Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
XII.3.2.8. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
XII.3.2.8.1.
Tugas
Biro
Penilaian
Keuangan
Perusahaan Sektor Riil
XII.3.2.8.2.

Fungsi
Biro
Penilaian
Perusahaan Sektor Riil

1073
1073
1073
1074
1074
1075
1075
1075
1077
1077
1077
1077
1078
1079
1079
1079
1080
1081
1081
1081
1082
1082
1083
1083
1084

1085
1085
1086
1087
1087

Keuangan
1087

XII.3.2.8.3.

Kelengkapan Organ Biro Penilaian


Keuangan Perusahaan Sektor Riil

XII.3.2.9. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan


XII.3.2.9.1.
Tugas Biro Standar Akuntansi dan
Keterbukaan
XII.3.2.9.2.
Fungsi Biro Standar Akuntansi Dan
Keterbukaan
XII.3.2.9.3.
Kelengkapan Organ Biro Standar
Akuntansi Dan Keterbukaan

XIII.

1088
1088
1088
1089
1090
1091

XII.3.2.10. Biro Perbankan, Pembiayaan dan Penjaminan


XII.3.2.10.1.
Tugas Biro Perbankan, Pembiayaan dan
Penjaminan
XII.3.2.10.2.
Fungsi Biro Perbankan, Pembiayaan
dan Penjaminan
XII.3.2.10.3.
Kelengkapan Organ Biro Perbankan,
Pembiayaan dan Penjaminan
XII.3.2.11. Biro Perasuransian
XII.3.2.11.1.
Tugas Biro Perasuransian
XII.3.2.11.2.
Fungsi Biro Perasuransian
XII.3.2.11.3.
Kelengkapan Organ Biro Perasuransian

1092
1092
1092
1093
1094

XII.3.2.12. Biro Dana Pensiun


XII.3.2.12.1.
Tugas Biro Dana Pensiun
XII.3.2.12.2.
Fungsi Biro Dana Pensiun
XII.3.2.12.3.
Kelengkapan Organ Biro Dana Pensiun

1094
1094
1095
1095

SELF REGULATORY ORGANIZATION


XIII.1. BURSA EFEK
XIII.1.1.
Pengertian
XIII.1.2.
Ketentuan Umum
XIII.1.3.
Permohonan Izin Usaha Bursa Efek
XIII.1.3.1.
Tata Cara Mengajukan Permohonan Izin Usaha
XIII.1.3.2.
Kelengkapan Dokumen
XIII.1.3.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XIII.1.3.4.
Surat Izin Usaha Bursa Efek
XIII.1.4.
Anggaran Dasar Bursa Efek
XIII.1.4.1.
Ketentuan Umum Anggaran Dasar
XIII.1.4.2.
Persetujuan Bapepam Atas Anggaran Dasar
Dan Perubahannya
XIII.1.5.
Direksi Dan Komisaris Bursa Efek
XIII.1.5.1.
Direksi Bursa Efek
XIII.1.5.1.1.
Ketentuan Umum
XIII.1.5.1.2.
Persyaratan Direktur Bursa Efek
XIII.1.5.1.3.
Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan
Calon Direktur Bursa Efek
XIII.1.5.1.4.
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan
Calon Direktur Bursa Efek

1097
1099
1099
1099
1105
1105
1106
1112
1112
1113
1113

1091
1091

1116
1118
1118
1118
1120
1124
1130

XIII.1.5.1.5.

Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata


Cara Pemilihan Direktur Bursa Efek
XIII.1.5.1.6.
Ketentuan Lain
XIII.1.5.2.
Komisaris Bursa Efek
XIII.1.5.2.1.
Ketentuan Umum
XIII.1.5.2.2.
Persyaratan Komisaris
XIII.1.5.2.3.
Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan
Calon Komisaris
XIII.1.5.2.4.
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan
XIII.1.5.2.5.
Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata
Cara Pemilihan Komisaris
XIII.1.5.2.6.
Ketentuan Lain
XIII.1.6.
Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran
Dan Penggunaan Laba Bursa Efek
XIII.1.7.
Pelelangan Saham Bursa Efek
XIII.1.8.
Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa Efek
XIII.1.9.
Transaksi Efek
XIII.1.9.1.
Transaksi Bursa
XIII.1.9.1.1.
Pengertian
XIII.1.9.1.2.
Ketentuan Mengenai Transaksi Bursa
XIII.1.9.2.
Transaksi Nasabah Pemilik Rekening
XIII.1.9.2.1.
Pengertian
XIII.1.9.2.2.
Ketentuan Mengenai Transaksi Nasabah
Pemilik Rekening
XIII.1.9.3.
Transaksi Nasabah Umum
XIII.1.9.3.1.
Pengertian
XIII.1.9.3.2.
Ketentuan Mengenai Transaksi Nasabah
Umum
XIII.1.9.4.
Transaksi Di Luar Bursa
XIII.1.9.4.1.
Pengertian
XIII.1.9.4.2.
Ketentuan Tentang Transaksi Di Luar
Bursa
XIII.1.9.5.
Transaksi Nasabah Kelembagaan
XIII.1.9.5.1.
Pengertian
XIII.1.9.5.2.
Ketentuan
Mengenai
Nasabah
Kelembagaan
XIII.1.10.
Laporan Bursa Efek
XIII.1.10.1.
Kewajiban Pelaporan
XIII.1.10.2.
Ketentuan Mengenai Laporan Bursa Efek
XIII.1.11.
Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek
XIII.1.12.
Biaya Tahunan Atas Pendapatan Usaha Bursa Efek
XIII.2. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP)
XIII.2.1.
Pengertian
XIII.2.2.
Ketentuan Umum
XIII.2.3.

Permohonan Izin Usaha Lembaga Kliring Dan Penjaminan


XIII.2.3.1.
Tata Cara Mengajukan Permohonan Izin Usaha
XIII.2.3.2.
Kelengkapan Dokumen
XIII.2.3.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK

1134
1137
1146
1146
1146
1151
1154
1157
1158
1162
1167
1171
1173
1173
1173
1174
1178
1178
1179
1184
1184
1185
1185
1185
1185
1186
1186
1187
1188
1188
1189
1191
1195
1197
1197
1197
1200
1200
1201
1205

XIII.2.3.4.

Surat Izin Usaha Lembaga Kliring Dan


Penjaminan
XIII.2.4.
Anggaran Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan
XIII.2.4.1.
Ketentuan Umum Anggaran Dasar
XIII.2.4.2.
Persetujuan Bapepam Atas Anggaran Dasar
Dan Perubahannya
XIII.2.5.
Direksi Dan Komisaris Lembaga Kliring Dan Penjaminan
XIII.2.5.1.
Direksi LKP
XIII.2.5.1.1.
Ketentuan Umum
XIII.2.5.1.2.
Persyaratan Direktur Lembaga Kliring
Dan Penjaminan
XIII.2.5.1.3.
Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan
Calon Direktur LKP
XIII.2.5.1.4.
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan
Calon Direktur LKP
XIII.2.5.1.5.
Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata
Cara Pemilihan Direktur LKP
XIII.2.5.1.6.
Ketentuan Lain
XIII.2.5.2.
Komisaris LKP
XIII.2.5.2.1.
Ketentuan Umum
XIII.2.5.2.2.
Persyaratan Komisaris LKP
XIII.2.5.2.3.
Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan
Calon Komisaris LKP
XIII.2.5.2.4.
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan
XIII.2.5.2.5.
Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata
Cara Pemilihan Komisaris LKP
XIII.2.5.2.6.
Ketentuan Lain
XIII.2.6.
Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran
Dan Penggunaan Laba Lembaga Kliring Dan Penjaminan
XIII.2.7.
Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Lembaga Kliring Dan
Penjaminan
XIII.2.8.
Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian
XIII.2.8.1.
Ketentuan
Mengenai
Pengawasan
Dan
Pemeriksaan
XIII.2.8.2.
Ketentuan Mengenai Kegiatan Operasional
XIII.2.8.3.
Ketentuan Mengenai Perjanjian Dengan Emiten
Dan Rekening Efek
XIII.2.8.4.
Ketentuan Lain
XIII.2.9,
Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian
XIII.2.10. Laporan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian
XIII.2.10.1.
Kewajiban Pelaporan
XIII.2.10.2.
Ketentuan Mengenai Laporan LKP
XIII.2.11.
Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian
XIII.2.12. Biaya Tahunan Atas Pendapatan Usaha Lembaga Kliring Dan
Penjaminan

1206
1206
1206
1208
1210
1210
1210
1212
1216
1223
1228
1230
1240
1240
1241
1243
1247
1251
1252
1257
1261
1264
1264
1266
1271
1273
1276
1277
1277
1279
1283
1286

XIV.

PERUSAHAAN EFEK, PENASIHAT INVESTASI, DAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK


XIV.1. PERUSAHAAN EFEK
XIV.1.1.
Pengertian
XIV.1.2.
Ketentuan Umum
XIV.1.3.
Bentuk Perusahaan Efek
XIV.1.4.
Ketentuan Tentang Permodalan
XIV.1.4.14.
Persyaratan Permodalan
XIV.1.4.2.
Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan
XIV.1.4.2.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.4.2.2.
Hal-hal Yang Diwajibkan
XIV.1.4.3.
Perjanjian Pinjaman Sub Ordinasi Perusahaan
Efek
XIV.1.4.3.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.4.3.2.
Persyaratan
XIV.1.4.3.3.
Formulir Standar Perjanjian Pinjaman Sub Ordinasi
XIV.1.5.
Perizinan Perusahaan Efek
XIV.1.5.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.5.2.
Pengendali Dan Pemegang Saham
XIV.1.5.3.
Direksi Dan Komisaris
XIV.1.5.4.
Tata Cara Pengajuan Permohonan Izin Usaha
XIV.1.5.5.
Kewajiban Lanjutan
XIV.1.5.6.
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek
XIV.1.6.
Kegiatan Usaha Perusahaan Efek
XIV.1.6.1.
Penjamin Emisi Efek
XIV.1.6.1.1.
Pengertian
XIV.1.6.1.2.
Perilaku Perusahaan Efek Yang
Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek
XIV.1.6.2.
Perantara Pedagang Efek
XIV.1.6.2.1.
Pengertian
XIV.1.6.2.2.
Perilaku Perusahaan Efek Yang
Melakukan
Kegiatan
Sebagai
Perantara Pedagang Efek
XIV.1.6.3.
Manajer Investasi
XIV.1.6.3.1.
Pengertian
XIV.1.6.3.2.
Perizinan Manajer Investasi
XIV.1.6.3.2.1. Ketentuan Umum
XIV.1.6.3.2.2. Pengendali Dan Pemegang Saham
XIV.1.6.3.2.3. Direksi Dan Komisaris
XIV.1.6.3.2.4. S truktur Organisasi
XIV.1.6.3.2.5. Tata Cara Pengajuan Permohonan
Izin Usaha
XIV.1.6.3.2.6. Kewajiban Lanjutan
XIV.1.6.3.2.7. Pencabutan Izin Usaha
XIV.1.6.3.2.8. Ketentuan Lain
XIV.1.6.3.3.
Pedoman Pelaksanaan FungsiFungsi Manajer Investasi
XIV.1.6.3.3.1. Fungsi-Fungsi Manajer Investasi

1291
1293
1293
1294
1297
1298
1298
1301
1301
1302
1308
1308
1308
1312
1313
1313
1314
1316
1318
1326
1331
1334
1334
1334

1334
1336
1336

1336
1338
1338
1338
1339
1340
1342
1345
1346
1360
1367
1370
1371
1371

XIV.1.6.3.3.2. Ketentuan Umum


XIV.1.6.3.4.
Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan
XIV.1.6.3.4.1. Ketentuan Umum
XIV.1.6.3.5.
Pedoman Pengelolaan Portfolio
Efek Untuk Kepentingan Nasabah
Individual
XIV.1.6.3.5.1. Pengertian Pengelolaan Portfolio
Efek Nasabah Individual
XIV.1.6.3.5.2. Ketentuan Umum
XIV.1.6.3.6.
Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi
XIV.1.6.3.7.
Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi
XIV.1.7.
Wakil Perusahaan Efek
XIV.1.7.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.7.2.
Perizinan Wakil Perusahaan Efek
XIV.1.7.2.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.7.2.2.
Tata Cara Mengajukan Permohonan
Izin Dan Kelengkapan Dokumen
XIV.1.7.2.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XIV.1.7.2.4.
Surat Keputusan Pemberian Izin
XIV.1.7.3.
Pengawasan Terhadap Wakil Perusahaan Efek
Dan Pegawai Perusahaan Efek
XIV.1.8.
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan Pembukuan
Oleh Perusahaan Efek
XIV.1.8.1.
Ketentuan Pengendalian Interen
XIV.1.8.2.
Ketentuan Penyelenggaraan Pembukuan
XIV.1.9.
Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh
Perusahaan Efek
XIV.1.9.1.
Pembukuan Pada Buku Pembantu Efek
XIV.1.9.1.1.
Pengertian
XIV.1.9.1.2.
Ketentuan Pembukuan Pada Buku
Pembantu Efek
XIV.1.9.2.
Efek Dalam Pengendalian Langsung Perusahaan
Efek
XIV.1.9.2.1.
Pengertian
XIV.1.9.2.2.
Kewajiban Perusahaan Efek Untuk
Menempatkan Efek Nasabah Dalam
Pengendalian Langsung Perusahaan Efek
XIV.1.9.3.
Pemisahan Efek Nasabah
XIV.1.9.3.1.
Pengertian
XIV.1.9.3.2.
Ketentuan Pemisahan Efek Nasabah
XIV.1.9.4.
Pembukuan Dan Penyelesaian Selisih Efek
XIV.1.9.4.1.
Pengertian
XIV.1.9.4.2.
Ketentuan Pembukuan Dan Penyelesaian Selisih Efek
XIV.1.9.5.

Penilaian Harian Pada Buku Pembantu Efek

1371
1378
1378

1381
1381
1381
1389
1391
1392
1392
1393
1393
1396
1397
1398
1398
1400
1400
1407
1410
1410
1410
1411
1416
1416

1416
1418
1418
1418
1420
1420
1420
1421

XIV.1.9.6.

Tanggung Jawab Direktur Perusahaan Efek


Atas Buku Pembantu Efek
XIV.1.10.
Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Marjin Dan Atau
Transaksi Efek Short Selling
XIV.1.10.1.
Pengertian Transaksi Marjin Dan Atau Transaksi
Short Selling
XIV.1.10.2.
Persyaratan Perusahaan Efek Yang Dapat Memberikan Pembiayaan Penyelesaian Transaksi
XIV.1.10.3.
Persyaratan Nasabah Yang Dapat Menerima
Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek
XIV.1.10.4.
Pokok-Pokok Perjanjian Pembiayaan Transaksi
Efek Nasabah
XIV.1.10.5.
Persyaratan Efek Yang Dapat Ditransaksikan
Dalam Pembiayaan Transaksi Efek Nasabah
XIV.1.10.6.
Mekanisme Pembiayaan Transaksi Efek Nasabah
XIV.1.10.6.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.10.6.2.
Transaksi Marjin
XIV.1.10.6.3.
Pembiayaan Transaksi Short Selling
XIV.1.10.6.4.
Perjanjian Pinjam Meminjam Efek Dalam Rangka Pembiayaan Transaksi
Short Selling
XIV.1.10.6.5.
Larangan Pembiayaan Transaksi
Efek
XIV.1.10.6.6.
Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan
Efek
XIV.1.11.
Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai Lokasi
XIV.1.12.
Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek
XIV.1.12.1.
Ketentuan Umum
XIV.1.12.2.
Perjanjian Keagenan Dengan Anggota Bursa
Efek
XIV.1.13.
Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek
XIV.1.13.1.
Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
XIV.1.13.2.
Ketentuan Penyampaian Laporan Berkala
XIV.2. PENASIHAT INVESTASI
XIV.2.1.
Pengertian
XIV.2.2.
Ketentuan Umum
XIV.2.3.
Perizinan Penasehat Investasi
XIV.2.3.1.
Ketentuan Umum Dan Persyaratan
XIV.2.3.2.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XIV.2.3.3.
Surat Keputusan Izin Usaha
XIV.2.4.
Perilaku Yang Dilarang Bagi Penasehat Investasi
XIV.2.4.
Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi Penasehat Investasi
XIV.2.4.
Kewajiban Penyimpanan Dan Pemeliharaan Catatan Bagi
Penasehat Investasi
XIV.2.4.
Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek Dari Penasehat Investasi
XIV.3. PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK
XIV.3.1.
Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek
XIV.3.1.1.
XIV.3.1.2.

Ketentuan Umum
Persyaratan

1423
1423
1423
1424
1425
1426
1428
1429
1429
1430
1432

1435
1437
1437
1441
1445
1445
1449
1451
1451
1452
1457
1457
1457
1460
1460
1461
1461
1462
1463
1463
1464
1465
1465
1465
1465

XIV.3.1.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XIV.3.1.4.
Surat Keputusan Izin Usaha
XIV.3.2.
Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek
XIV.3.2.1.
Hal-Hal Yang Diwajibkan
XIV.3.2.2.
Hal-Hal Yang Dilarang
XIV.3.3.
Pedoman Perjanjian Pemeringkatan
XIV.3.3.1.
Kewajiban Pembuatan Perjanjian Pemeringkatan
XIV.3.3.2.
Hal-Hal Yang Dimuat
XIV.3.4.
Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek
XIV.3.5.
Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek
XIV.3.6.
Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek

XV

1466
1467
1467
1467
1474
1477
1477
1477
1486
1490
1493

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


XV.1. KETENTUAN UMUM

1497
1498

XV.2.

KEWAJIBAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

1499

XV.3..

AKUNTAN
XV.3.1.
Pengertian
XV.3.2.
Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal
XV.3.2.1.
Kewajiban Pendaftaran
XV.3.2.2. Persyaratan Pendaftaran
XV.3.2.3.
Tata Cara Pengajuan Permohonan Pendaftaran
XV.3.2.4. Kelengkapan Dokumen
XV.3.2.5.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XV.3.2.6. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal
XV.3.2.7. Ketentuan Lain
XV.3.3.
Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Di Pasar Modal
XV.3.3.1.
Jangka Waktu Penugasan Profesional
XV.3.3.2.
Ketentuan Independensi
XV.3.3.3.
Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
XV.3.3.4. Pembatasan Penugasan Audit
XV.3.4.
Laporan Kepada Bapepam
XV.3.5.
Laporan Berkala Kegiatan Akuntan
XV.3.5.1.
Pengertian Laporan Berkala
XV.3.5.2.
Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
XV.3.6.
Pedoman Pemeriksaan Akuntan Atas Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus
XV.3.6.1.
Ketentuan Umum
XV.3.6.2. Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan Pemesanan Dan
Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum
XV.3.6.3.
Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan Pemesanan
Dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu
XV.3.6.4. Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan Penjatahan
Efek Dalam Rangka Penawaran Tender
XV.3.6.5.
Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan Pembagian

1500
1500
1500
1500
1501
1503
1504
1508
1508
1509
1513
1513
1514
1516
1516
1517
1518
1518
1518

Saham Bonus

1520
1520
1521

1521
1524
1527

XV.4.

XV.5.

KONSULTAN HUKUM
XV.4.1.
Pengertian
XV.4.2.
Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di
Pasar Modal
XV.4.2.1.
Kewajiban Pendaftaran
XV.4.2.2. Persyaratan Pendaftaran
XV.4.2.3. Tata Cara Pengajuan Permohonan Pendaftaran
XV.4.2.4. Kelengkapan Dokumen
XV.4.2.5. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XV.4.2.6. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal
XV.4.2.7. Ketentuan Lain

1528
1528

PENILAI
XV.5.1.
XV.5.2.
XV.5.3.

1540
1540
1540
1541
1541
1544
1548
1549
1550
1550
1551
1555
1555

Pengertian
Ruang Lingkup Kegiatan Penilai
Kewajiban Pendaftaran
XV.5.3.1.
Persyaratan
XV.5.3.2.
Tata Cara Pendaftaran
XV.5.3.3.
Penambahan Ruang Lingkup Kegiatan
XV.5.3.4. Surat Pemberitahuan Bapepam
XV.5.3.5.
Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal
XV.5.3.6.
Kewajiban Pelaporan
XV.5.3.7.
Ketentuan Lain
XV.5.4.
Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.4.1.
Pengertian
XV.5.4.2. J a n g k a Wa k t u Pe r i o d e Pe n u ga s a n Pe n i l a i a n
P ro fe s i o n a l
XV.5.4.3. Independensi Penilai
XV.5.4.4. Sistem Pengendalian Mutu
XV.5.4.5. Pembatasan Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.5.
Laporan Berkala Kegiatan Penilai
XV.5.5.1.
Pengertian
XV.5.5.2.
Kewajiban Menyampaikan Laporan Berkala
XV.5.5.3.
Tata Cara Penyampaian Laporan Berkala
XV.5.6.
Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
XV.5.6.1.
Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
XV.5.6.1.1.
Ketentuan Umum
XV.5.6.1.2.
Penggantian Penilai Usaha
XV.5.6.1.3.
Opini Kedua Terhadap Hasil Penilaian
XV.5.6.1.4.
Kewajiban Penilai Usaha dalam Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.6.1.5.
Larangan Penilai Usaha dalam Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.6.1.6.
Kertas Kerja Penilaian Usaha
XV.5.6.1.7.
Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian dan Prosedur Penilaian
XV.5.6.1.8.
Penyesuaian-penyesuaian (Normalisasi)
XV.5.6.1.9.

dalam Penilaian
Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas

1528
1528
1529
1531
1531
1534
1535
1535

1555
1556
1557
1558
1559
1559
1559
1559
1560
1560
1560
1562
1564
1567
1571
1573
1574
1575
1578

XV.5.6.1.10.
XV.5.6.1.11.
XV.5.6.1.12.
XV.5.6.1.13.

Suku Bunga Bebas Risiko (Risk Free Rate)


Diskon dan Premi
Kesimpulan Nilai
Kejadian-kejadian Penting Setelah
Tanggal Penilaian (Subsequent Event)
XV.5.6.1.14.
Pedoman Penilaian dengan Pendekatan
Aktiva (Asset Based Approach)
XV.5.6.1.15.
Pedoman Penilaian dengan Pendekatan
Pasar (Market Based Approach)
XV.5.6.1.16.
Pedoman Penilaian dengan Pendekatan
Pendapatan (Income Based Approach)
XV.5.6.1.17.
Tingkat Diskonto
XV.5.6.1.18.
Proyeksi Pendapatan Ekonomis
XV.5.6.1.19.
Penilaian Aktiva Tidak Berwujud
XV.5.6.1.20.
Pemberian Pendapat Kewajaran (Fairness
Opinion)
XV.5.6.1.21.
Studi Kelayakan Usaha (Feasibility
Study)
XV.5.6.1.22.
Laporan Penilaian Usaha
XV.5.6.1.22.1.
Ketentuan Umum
XV.5.6.1.22.2.
Isi Laporan Penilai Usaha
XV.5.6.1.22.3.
Laporan Penilaian Aktiva Tidak
Berwujud
XV.5.6.1.22.4.
Laporan Pendapat Kewajaran (Fairness Opinion)
XV.5.6.1.22.5.
Laporan Studi Kelayakan
Usaha (Feasibility Study)
XV.5.6.1.22.6.
Laporan Ringkas
Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal
XV.5.6.2.1.
Ketentuan Umum
XV.5.6.2.2.
Penggantian Penilai Properti
XV.5.6.2.3.
Opini Kedua Terhadap Hasil Penilaian
XV.5.6.2.4.
Kewajiban Penilai Properti dalam Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.6.2.5.
Larangan Penilai Properti dalam Penugasan Penilaian Profesional
XV.5.6.2.6.
Kertas Kerja Penilaian Properti
XV.5.6.2.7.
Inspeksi
XV.5.6.2.8.
Kejadian-kejadian Penting Setelah
Tanggal Penilaian
XV.5.6.2.9.
Asumsi-asumsi dan Kondisi Pembatas
XV.5.6.2.10.
Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian, dan Prosedur Penilaian
XV.5.6.2.11.
Pedoman Penilaian dengan Pendekatan
Data Pasar (Market Data Approach)
XV.5.6.2.12.
Pedoman Penilaian dengan Pendekatan
Pendapatan (Income Approach)

1579
1580
1582
1584
1585
1593
1601
1606
1608
1611
1615
1619
1621
1621
1623
1630
1631
1633
1635

XV.5.6.2.

1636
1636
1638
1640
1643
1648
1649
1651
1669
1669
1670
1672
1680

XV.5.6.2.13.

Pedoman Penilaian dengan Pendekatan


Biaya (Cost Approach)
XV.5.6.2.14.
Prinsip Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest & Best Used)
XV.5.6.2.15.
Penilaian Real Properti
XV.5.6.2.16.
Penilaian Personal Properti
XV.5.6.2.17.
Penilaian Properti Perkebunan
XV.5.6.2.18.
Penilaian Properti Kehutanan
XV.5.6.2.19.
Penilaian Properti Pertambangan
XV.5.6.2.20.
Kesimpulan Nilai
XV.5.6.2.21.
Laporan Penilaian Properti
XV.5.6.2.21.1.
Ketentuan Umum
XV.5.6.2.21.2.
Isi Laporan Penilaian Properti
XV.5.6.2.21.3.
Ketentuan Lain
XV.6.

NOTARIS
XV.6.1.
XV.6.2.

Pengertian
Kewajiban Pendaftaran
XV.6.2.1.
Persyaratan
XV.6.2.2. Tata Cara Pendaftaran
XV.6.2.3. Surat Pemberitahuan Bapepam
XV.6.2.4. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal
XV.6.3.
Ketentuan Lain

XVI

LEMBAGA PENUNJANG
XVI.1. JENIS-J ENIS LEMBAGA PENUNJANG
XVI.1.1.
Bank Kustodian
XVI.1.1.1.
Pengertian
XVI.1.1.2.
Ketentuan Umum
XVI.1.1.3.
Permohonan Persetujuan Bank Umum Sebagai
Kustodian
XVI.1.1.3.1.
Tata Cara Permohonan Persetujuan
XVI.1.1.3.2.
Persyaratan
XVI.1.1.3.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam
XVI.1.1.3.4.
Surat Persetujuan Bapepam
XVI.1.1.4.
Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan Efek
Beragun Aset
XVI.1.1.5.
Rekening Efek Pada Kustodian
XVI.1.1.5.1.
Penitipan Efek
XVI.1.1.5.1.1.
Ketentuan Umum
XVI.1.1.5.1.2.
Larangan
XVI.1.1.5.2.
Bukti Kepemilikan Manfaat Atas
Efek
XVI.1.1.5.3.
Kesepadanan Efek
XVI.1.1.5.4.
Bentuk Efek Dalam Rekening Efek
Pada Kustodian
XVI.1.1.5.5.
Hak dan Kewajiban Pemegang Rekening Atas Efek
XVI.1.1.5.6.
Hak Pemegang Rekening

1698
1714
1715
1724
1733
1739
1745
1750
1753
1753
1754
1763
1768
1768
1768
1768
1769
1771
1771
1772

1775
1775
1775
1775
1775
1776
1776
1776
1779
1780
1780
1780
1780
1780
1781
1783
1785
1786
1787
1791

XVI.1.1.5.6.1.

Hak Pemegang Rekening


Efek Dalam Hal Kustodian
Pailit Atau Adanya Gugatan
Pihak Ketiga
XVI.1.1.5.6.2.
Hak Pemegang Rekening
Efek Atas Saldo Kredit
XVI.1.1.5.6.3.
Hak Pemegang Rekening
Untuk
Mempertahankan
Kerahasiaan Rekening Efek
XVI.1.1.5.7.
Kewajiban Untuk Mengasuransikan
Efek
XVI.1.1.5.8.
Tanggung Jawab Atas Efek Yang Diserahkan
XVI.1.1.5.9.
Pendaftaran Efek Atas Nama
Kustodian
XVI.1.1.5.10.
Hak Kustodian Atas Ganti Rugi
XVI.1.1.5.11.
Penegasan Mutlak Atas Penyerahan
Terhadap Pembayaran
XVI.1.1.6.
Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian
XVI.1.1.6.1.
Kewajiban Pelaporan
XVI.1.1.6.2.
Tata Cara Pelaporan
XVI.1.1.6.3.
Ketentuan Lain
XVI.1.1.7.
Kewajiban Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank
Umum Sebagai Kustodian
XVI.1.2.
Biro Administrasi Efek
XVI.1.2.1.
Pengertian
XVI.1.2.2.
Ketentuan Umum
XVI.1.2.3.
Kontrak Biro Administrasi Efek Dan Emiten
XVI.1.2.4.
Perizinan Biro Administrasi Efek
XVI.1.2.4.1.
Tata Cara Permohonan
XVI.1.2.4.2.
Pernyataan
XVI.1.2.4.3.
Surat Pemberitahuan Bapepam-LK
XVI.1.2.4.4.
Surat Persetujuan Bapepam-LK
XVI.1.2.5.
Laporan Administrasi
XVI.1.2.6.
Pemeliharaan Dokumen
XVI.1.3.
Wali Amanat
XVI.1.3.1.
Pengertian
XVI.1.3.2.
Ketentuan Umum
XVI.1.3.3.
Pendaftaran Bank Umum Sebagai Wali Amanat
XVI.1.3.4.
Hubungan Kredit dan Penjaminan Wali Amanat
Dengan Emiten
XVI.1.3.5.
Laporan Wali Amanat
XVI.1.3.6.
Pemeliharaan Dokumen Oleh Wali Amanat

XVII

PENEGAKAN HUKUM PASAR MODAL


XVII.1.
KEWENANGAN BAPEPAM-LK TERKAIT PENEGAKAN HUKUM PASAR MODAL
XVII.1.1.

Kewenangan Melakukan Pemeriksaan


XVII.1.1.1. Ketentuan Umum

1791
1793

1794
1795
1796
1798
1799
1799
1804
1804
1804
1805
1805
1808
1808
1808
1808
1810
1810
1810
1812
1813
1813
1817
1820
1820
1820
1821
1824
1825
1827

1829
1829
1829
1829

XVII.2.

XVII.1.1.2. Tujuan Pemeriksaan


XVII.1.1.3. Norma Pemeriksaan
XVII.1.1.4. Tata Cara Pemeriksaan
XVII.1.2.
Kewenangan Melakukan Penyidikan

1831
1831
1836
1839

TINDAK PIDANA PASAR MODAL


XVII.2.1.
Penipuan
XVII.2.2.
Manipulasi Pasar
XVII.2.2.1. Ketentuan Tentang Manipulasi Pasar
XVII.2.2.2. Pengecualian Stabilisasi Harga Untuk Penawaran Umum
XVII.2.3.
Insider Trading
XVII.2.3.1. Ketentuan Tentang Insider Trading
XVII.2.3.2. Hal-hal Yang Dikecualikan
XVII.2.4.
Tindak Pidana Pencucian Uang Terkait Penyedia Jasa
Keuangan Pasar Modal
XVII.2.4.1. Pengertian Penyedia Jasa Keuangan Pasar Modal
XVII.2.4.2. Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan
XVII.2.4.2.1.
Pengertian
XVII.2.4.2.2.
Kewajiban Penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah
XVII.2.4.2.3.
Penerimaan, Identifikasi, Dan Verifikasi
Nasabah
XVII.2.4.2.4.
Pemantauan Rekening Efek Dan Transaksi
Nasabah, Pengkinian Data Nasabah, Dan Penatausahaan Dokumen
XVII.2.4.2.5.
Manajemen Risiko
XVII.2.4.2.6.
Sumber Daya Manusia Dan Pelatihan
XVII.2.4.3. Kewajiban Pelaporan
XVII.2.4.4. Ketentuan Pidana

1842
1842
1842
1842
1843
1844
1844
1846
1849
1849
1850
1850
1850
1857

1866
1869
1871
1872
1874

XVII.3.

PENERAPAN SANKSI DI BIDANG PASAR MODAL


XVII.3.1.
Ketentuan Sanksi Administratif
XVII.3.2. Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif Denda
XVII.3.3.
Sanksi Pidana

1875
1875
1879
1881

XVII.4.

ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL


XVII.4.1.
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)
XVII.4.1.1. Lingkup Sengketa
XVII.4.1.2. Ketentuan Umum
XVII.4.1.3. Ketentuan Tentang Pendapat Mengikat
XVII.4.1.3.1.
Persyaratan
XVII.4.1.3.2.
Tata Cara dan Proses
XVII.4.1.3.3.
Pemberian Pendapat Mengikat, Sifat dan
Sanksi
XVII.4.1.3.4.
Biaya-biaya Pendapat Mengikat
XVII.4.1.4. Ketentuan Tentang Mediasi
XVII.4.1.4.1.
Persyaratan
XVII.4.1.4.2.
Tata Cara dan Proses

1883
1883
1884
1884
1886
1886
1887

XVII.4.1.4.3.
XVII.4.1.4.4.

Kesepakatan Perdamaian
Biaya-biaya Mediasi

1890
1891
1893
1893
1893
1909
1902

XVII.4.1.5. Ketentuan Tentang Arbitrase


XVII.4.1.5.1.
Persyaratan
XVII.4.1.5.2.
Tata Cara dan Proses
XVII.4.1.5.3.
Ketentuan Umum tentang Arbiter
XVII.4.1.5.3.1. P ersyaratan Arbiter
XVII.4.1.5.3.2.
Tata Cara Pendaftaran Arbiter
XVII.4.1.5.3.3.
Pengangkatan dan Pemberhentian Arbiter
XVII.4.1.5.4.
Penunjukan Arbiter
XVII.4.1.5.5.
Acara Pemeriksaan Arbitrase
XVII.4.1.5.6.
Putusan Arbitrase
XVII.4.1.5.7.
Biaya dan Imbalan
XVII.4.1.5.8.
Ketentuan Lain
XVII.4.1.6. Biaya dan Imbalan Penyelesaian Sengketa atau
Beda Pendapat
XVII.4.1.6.1.
Biaya Pendaftaran
XVII.4.1.6.2.
Bia a Pemeriksaan
XVII.4.1.6.3.
Besar Imbalan Pendapat Mengikat
XVII.4.1.6.4.
Besar Imbalan Alternatif Penyelesaian
Sengketa
XVII.4.1.7. Benturan Kepentingan daan Afiliasi Bagi Arbiter
dan Mediator
XVII.4.1.8. Etika Perilaku Arbiter dan Mediator
XVII.4.1.8.1.
Etika Perilaku Terhadap Lembaga dan
Profesi
XVII.4.1.8.2.
Etika Perilaku Hubungan Kerja
XVII.4.1.8.3.
Etika Perilaku Menjaga Integritas Diri
XVII.4.1.8.4.
Pe n gawa s a n d a n Pe n ega k a n E t i k a
Pe r i l a k u
XVII.4.1.8.5.
Ketentuan Lain
XVII.4.1.8.6.
Hukum Acara Penegakan Etika Perilaku
XVII.4.1.8.6.1.
Pengaduan
XVII.4.1.8.6.2.
Pemeriksaan
XVII.4.1.8.6.3.
Bentuk Persidangan
XVII.4.1.8.6.4.
Putusan
XVII.4.2.
Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS)
XVII.4.2.1. Lingkup Sengketa
XVII.4.2.2. Ketentuan Umum
XVII.4.2.3. Surat Permohonan
XVII.4.2.3.1.
Hal-hal Yang Dimuat
XVII.4.2.3.2.
Kelengkapan Dokumen
XVII.4.2.4. Perhitungan Waktu dan Cara Pemanggilan
XVII.4.2.5. Ketentuan tentang Arbiter
XVII.4.2.6. Ketentuan Acara Pemeriksaan
XVII.4.2.7. Perdamaian
XVII.4.2.8. Pembuktian dan Saksi/Ahli
XVII.4.2.9. Pencabutan Permohonan
XVII.4.2.10. Berakhirnya Pemeriksaan
XVII.4.2.11. Putusan
XVII.4.2.11.1.

Pengambilan Putusan

1903
1903
1905
1910
1910
1914
1916
1917
1928
1941
1944
1946
1948
1948
1948
1950
1951
1955
1961
1961
1963
1963
1964
1965
1967
1967
1968
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1975
1976
1976
1977
1980
1984
1985
1987
1987
1989
1989

XVII.4.2.11.2.
XVII.4.2.11.3.
XVII.4.2.12. Ketentuan
XVII.4.2.12.1.
XVII.4.2.12.2.
XVII.4.2.13. Ketentuan

Perbaikan Putusan
Pembatalan Putusan
Biaya Arbitrase
Ketentuan Umum
Jenis-J enis Biaya Arbitrase
Lain

1993
1994
1994
1994
1995
1997

01. Pendahuluan

01
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Tidak bisa dipungkiri bahwa pasar modal memegang peranan yang
sangat penting dalam menopang sistem perekonomian suatu Negara.
Sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan, pasar modal menjadi
pilihan yang teramat menarik bagi pelaku usaha (emiten). Namun
demikian, banyaknya jumlah peraturan pasar modal di Indonesia, level
kompleksitas peraturan serta penyebarannya dalam beragam jenis
pengaturan seringkali menjadi halangan dan menimbulkan hambatan
bagi para penggunanya.
Undang-Undang Nomor. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
menjalankan fungsi sebagai pengaturan bersifat umum (lex generalis)
bagi badan hukum perseroan terbatas, di luar itu pengaturan pasar
modal Indonesia yang bersifat khusus (lex specialis) ditemukan dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta
peraturan pelaksanaannya.
Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) selaku pengemban tugas pembinaan, pengaturan
dan pengawasan pasar modal juga memiliki kewenangan untuk
mengeluarkan peraturan. Peraturan ini mengambil bentuk baik berupa
Keputusan Ketua Bapepam-LK maupun dalam bentuk Surat Edaran.
Kompleksitas juga bertambah dengan adanya peraturan-peraturan
yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Indonesia selaku pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem terkait perdagangan efek.
Kondisi ini berlangsung hingga sekarang, dan sampai saat ini belum
terdapat adanya pihak yang mengambil inisiatif untuk merangkum
beragam peraturan tersebut dalam suatu standar baku yang sistematis
dan mudah dimengerti. Keadaan ini sangat disayangkan, karena
1

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dapat berpengaruh pada menurunnya minat pelaku usaha untuk


mendayagunakan peran strategis pasar modal sebagai salah satu
sumber pembiayaan kegiatan usahanya.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT


Regulatory manual ini bertujuan untuk merangkum dan menyusun
peraturan-peraturan pasar modal di Indonesia dari beragam variasi
sumber, serta menyajikannya dalam suatu bentuk regulatory manual
yang komprehensif, sederhana dan mudah dipahami.
Regulatory manual ini akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam dunia pasar modal Indonesia, khususnya para
pelaku usaha pasar modal dalam menemukan dan memahami berbagai
peraturan pasar modal Indonesia.

1.3. SASARAN PENGGUNA


Sasaran pengguna regulatory manual adalah semua pihak yang
berkepentingan terhadap dunia pasar modal di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada:
1.

Pelaku usaha pasar modal;

3.

Akademisi; dan

2.

Praktisi hukum;

4.

Masyarakat pada umumnya.

1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN


Regulatory manual ini disajikan baik secara horizontal maupun
vertikal. Metode kronologis digunakan dalam penyajian secara
horizontal, dimana dapat diberikan sebagai contoh terkait kronologi
dalam proses emisi saham, yang pembahasannya akan dimulai
dengan proses persiapan internal, penunjukan profesi dan lembaga
penunjang, penyampaian pernyataan pendaftaran, sampai dengan
pelaksanaan penawaran umum.
Adapun penyajian secara vertikal dilakukan melalui pembahasan
berdasarkan jenis produk atau bentuk-bentuk kegiatan. Sebagai
2

01. Pendahuluan

contoh adalah menyangkut kegiatan penerbitan obligasi, produk


reksa dana, waran, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pada sistematika penyusunan di atas, kerangka regulatory
manual ini mengambil bentuk sebagai berikut:
I.

Pendahuluan

III.

Penawaran Umum Perdana

V.

Reksa Dana

VII.

Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

IX.

Produk Syariah

XI.

Kepatuhan Perusahaan Publik dan/atau Perusahaan Terbuka

II.

Definisi

IV.

Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik

VI.

Efek Beragun Aset

VIII. Derivatif
X.

Pencatatan dan Perdagangan Efek (Efek Bersifat Ekuitas dan Efek


Bersifat Utang)

XII.

Bapepam-LK

XIV.

Perusahaan Efek

XIII. Self Regulatory Organization (BEI, LKP, LPP)


XV.

Profesi Penunjang (Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Penilai,


dan Notaris)

XVI. Lembaga Penunjang (Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek,


dan Wali Amanat)
XVII. Penegakan Hukum Pasar Modal

1.5. PEMBAHASAN
Dilihat dari ruang lingkup pembahasannya, isi dari regulatory manual ini
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.

Proses atau kegiatan yang dilakukan di dalam pasar modal,


meliputi:
a.

b.

Proses Penawaran Umum Perdana


Penyampaian Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik
3

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

Pencatatan dan Perdagangan Efek, baik efek bersifat ekuitas


maupun efek bersifat utang.

e.

Penegakan Hukum di Pasar Modal

a.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

c.

Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Penilai dan Notaris

d.
2.

3.

Otoritas serta aktor pasar modal Indonesia, terdiri dari:


b.

Self Regulatory Organization, yang terdiri dari Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

d.

Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek dan Wali Amanat

a.

Efek Bersifat Ekuitas/Saham, terdiri dari Saham Biasa dan


Saham Preferen, serta Efek Bersifat Utang /Obligasi, yang
meliputi Obligasi Perusahaan, Obligasi Pemerintah, dan
Obligasi Daerah yang disampaikan dalam Bab III.

b.

Reksa Dana berikut jenis-jenisnya dibahas secara terperinci


dalam Bab V, meliputi:

Produk-produk yang ada di pasar modal Indonesia, sebagai


berikut:

c.
d.
e.

Kepatuhan Perusahaan Publik/ Perusahaan Terbuka

1).

Reksa Dana (RD) Konvensional, terdiri dari RD Pasar


Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD
Campuran.;

2).

Reksa Dana (RD) Terstruktur, yaitu RD Terproteksi,


RD Dengan Penjaminan, dan RD Indeks; serta

3).

Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan


di Bursa.

1).

Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap; dan

Efek Beragun Aset pada Bab VI, yang terdiri dari:


2).

Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap.

Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dijelaskan dalam Bab VII.
Efek turunan/ derivatif akan dibahas dalam Bab VIII,
dengan klasifikasi sebagai berikut:

01. Pendahuluan

f.

1).

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/


Right;

3).

Opsi;

5).

Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.

1).

Saham Syariah;

3).

Reksa Dana Syariah; dan

2).

Waran;

4).

Kontrak Berjangka Indeks Efek; dan

Produk-produk Syariah dalam Bab IX yang terdiri atas:


2).

Obligasi Syariah/ Sukuk;

4).

Efek Beragun Aset (EBA) Syariah.

1.6. SUMBER BAHAN HUKUM


Regulatory manual ini disusun dengan mengacu pada berbagai
perangkat dan peringkat peraturan perundang-undangan yang berlaku
yaitu:
1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

3.

Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan


Alternatif Penyelesaian Sengketa;

2.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

4.

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan


Kegiatan di Bidang Pasar Modal jo Peraturan Pemerintah No. 12
tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 45
tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Pasar Modal;

5.

Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman


Daerah;

7.

Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di


Bidang Pasar Modal;

6.

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan


Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi;

8.

Keputusan Menteri Keuangan No. 606/KMK.01/2005 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan jo Keputusan Menteri Keuangan No. 312/
KMK.01/2006 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
5

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Keuangan No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;
9.

Kepmenkeu No.423/KMK.01/2002 tentang Jasa Akuntan


Publik;

10.

Peraturan Menteri Keuangan No.147/PMK.07/2006 tentang


Tata Cara Penerbitan, Pertanggung Jawaban dan Publikasi
Informasi Obligasi Daerah;

11.

Peraturan-peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan


Lembaga Keuangan (Bapepam-LK);

13.

Surat-surat Edaran Bapepam-LK;

15.

Keputusan- keputusan serta Fatwa Dewan Syariah Nasional


Majelis Ulama Indonesia.;

17.

Peraturan dan Penetapan Badan Arbitrase Syariah Nasional


(BASYARNAS).

12.

Peraturan-peraturan PT Bursa Efek Indonesia (sebelumnya


PT Bursa Efek Jakarta atau PT Bursa Efek Surabaya);

14.

Surat-surat Edaran PT Bursa Efek Indonesia (sebelumnya PT


Bursa Efek Jakarta atau PT Bursa Efek Surabaya);

16.

Peraturan-peraturan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia


(BAPMI); dan

Peraturan di bidang pasar modal akan selalu berkembang dan


berubah. Pembaca disarankan untuk selalu melakukan update
terhadap peraturan tertentu dengan mengecek peraturan baru
Bapepam-LK, misalnya melalui website Bapepam

02. Definisi

02
D E F I N I S I
Afiliasi1

Hubungan keluarga karena perkawinan


dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horizontal maupun vertical;
Hubungan antara Pihak dengan pegawai,
direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan di
mana terdapat satu atau lebih anggota
direksi atau dewan komisaris yang sama;
Hubungan antara perusahaan dan Pihak,
baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh Pihak yang sama; atau
Hubungan antara perusahaan dan
pemegang saham utama.

Advokat2

Orang yang berprofesi memberi jasa


hukum, baik di dalam maupun di
luar pengadilan yang memenuhi
persyaratan berdasarkan ketentuan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
tentang Advokat (Undang-undang
Advokat).

Agen
Penjual Efek
Reksa Dana3

Pihak yang melakukan penjualan


Efek Reksa Dana berdasarkan kontrak
kerja sama dengan Manajer Investasi
pengelola Reksa Dana.

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1
angka 1.

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-261/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Konsultan Hukum
yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 3-07-2008,
Pasal 1a.

Keputuan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-10/BL/2006
tentang Peraturan
No. V.B.3 tentang
Pendaftaran Agen
Penjual Efek Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 30-082006, Pasal 1.

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Agio
Saham4

Selisih lebih setoran pemegang saham


diatas nilai nominalnya dalam hal saham
dikeluarkan dengan nilai nominal.

Akad
Syariah5

Perjanjian/kontrak yang sesuai dengan


Prinsip-prinsip
Syariah
di
Pasar
Modal sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Nomor IX.A.14 dan/atau akad
lainnya yang tidak bertentangan dengan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

Aktiva
Berwujud
Bersih (Net
Tangible
Assets)6

Total Aktiva dikurangi dengan


Aktiva Tidak Berwujud, Aktiva Pajak
Tangguhan, dan Total Kewajiban
termasuk Hak Kepemilikan Minoritas.

Aktiva Pajak
Tangguhan7

Jumlah pajak penghasilan terpulihkan


pada periode mendatang sebagai akibat
adanya perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan sisa kompensasi
kerugian.

Aktiva
Tidak Berwujud
(Intangible
Asset)8

Aktiva non moneter yang dapat


diidentifikasi dan tidak memiliki wujud
fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa, disewakan
kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif.

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003
tentang Peraturan
No. IX.D.5 tentang
Saham Bonus,
ditetapkan tanggal
30-09-2003, Pasal 1
huruf a.

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep181/BL/2009 tentang
Peraturan No. IX.A.13
tentang Penerbitan
Efek Syariah,
ditetapkan tanggal
30-06-2009, angka 1
butir a1.

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek Jakarta
No. Kep-305/BEJ/072004 tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham dan
Efek Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 1907-2004, Pasal I.1.

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek Jakarta
No. Kep-305/BEJ/072004 tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham dan
Efek Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 1907-2004, Pasal I.2.

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 19-072004, Pasal I.3.

02. Definisi
Akuntan9

Seseorang yang berhak menyandang


gelar atau sebutan akuntan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Akuntan
Publik10

Akuntan yang telah memperoleh izin


dari Menteri untuk memberikan jasa
sebagaimana diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan ini.

Anggaran
Pendapatan
dan Belanja Daerah
(APBD)11

Rencana keuangan tahunan Pemerintahan


Daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan
dengan peraturan daerah.

Anggota12

Anggota BAPMI sebagaimana


dimaksud dalam pasal 8 Anggaran
Dasar Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia.

Anggota
Beli13

Anggota Bursa yang melakukan


pembelian Efek Bersifat Utang melalui
FITS untuk kepentingan nasabah dan
atau kepentingan diri sendiri.

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia No. 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 30
-09-2002, ditetapkan
tanggal 30-09-2002,
Pasal 1.1.

10

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09-2002, Pasal 1
angka 2.

11

Peraturan Menteri
Keuangan No.
147/PMK.07/2006
tenta ng Tata Ca r
aPenerbit a n,Per
ta ngg u ng jawaba
n, da n Publi k asi
In for masi Obligasi
Daera h, ditetapk a n
ta ngga l 29-12-2006,
Pasa l 1 angka 8.

12

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-03/
BAPMI/11.2002
tentang Arbiter
BAPMI, ditetapkan
tanggal 19-11- 2002,
Pasal 1 ayat 2 a.

13

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1b.

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Anggota
Bursa14

Perusahaan efek yang telah


memperoleh persetujuan keanggotaan
Bursa untuk melakukan perdagangan
Efek di Bursa.

Anggota
Bursa Efek15

Perantara Pedagang Efek yang


telah memperoleh izin usaha dari
Bapepam dan mempunyai hak untuk
mempergunakan sistem dan atau sarana
Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa
Efek.

Anggota
Bursa Efek16

Perusahaan Efek yang telah memiliki


ijin usaha dari Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) sebagai Perantara
Pedagang Efek, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 2 Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal dan telah memperoleh
Persetujuan Keanggotaan Bursa untuk
melakukan kegiatan perdagangan Efek
di Bursa.

Anggota
Gagal17

Anggota Bursa yang tidak memenuhi


kewajibannya dalam rangka
pemenuhan kewajiban penyelesaian
transaksi Efek Bersifat Utang.

Anggota
Indeks
Efek18

Indeks Efek yang memiliki nilai rupiah


senilai dengan Indeks Efek tersebut
dikalikan Multipler.

14

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.1.

15

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
2.

16

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.1.

17

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.d.

18

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.2

02. Definisi
Anggota
Jual19

Anggota Bursa yang melakukan


penjualan Efek Bersifat Utang melalui
FITS untuk kepentingan nasabah dan
atau kepentingan diri sendiri.

Anggota
Keluarga
Dekat20

Istri atau suami, orang tua, anak, baik di


dalam maupun di luar tanggungan, dan
saudara kandung.

Arbiter21

Orang perorangan yang dipilih oleh


para Pihak yang bersengketa atau
yang ditunjuk oleh BAPMI sesuai
dengan Peraturan & Acara, baik dalam
kapasitas selaku Arbiter Tunggal
maupun Arbiter dari suatu Majelis
Arbitrase, untuk memeriksa dan
selanjutnya memberikan putusan
mengenai sengketa tersebut melalui
Arbitrase.

Arbiter ad
hoc22

orang perorangan yang tidak terdaftar


dalam Daftar Arbiter BAPMI yang
dengan persetujuan BAPMI dapat
ditunjuk oleh para Pihak yang
bersengketa atau oleh BAPMI untuk
bertindak sebagai anggota Majelis
Arbitrase.

Arbitrase23

Cara penyelesaian sengketa perdata di


luar peradilan umum yang disediakan
oleh BAPMI yang didasarkan pada
Perjanjian Arbitrase dan sesuai dengan
Peraturan & Acara.

19

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.c

20

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-310/BL/2008
tentang Peraturan
No. VII.A.2 tentang
Independensi
Akuntan yang
Memberikan Jasa
di Pasar Modal ,
ditetapkan tanggal
1-08-2008, Pasal 1b.

21

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia No.: Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30-11- 2009, Pasal 1
ayat 2a.

22

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia Nomor:
Kep-03/BAPMI/11.2002
tentang Arbiter BAPMI,
ditetapkan tanggal 1911-2002. Pasal 1 ayat 2b.

23

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No.: Kep-02/
BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara
Badan Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal 3011- 2009, Pasal 1 ayat 2b.

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10

Areal Tertanam24

Areal yang sudah diolah (land clearing) dan


ditanami dengan komoditas perkebunan,
baik yang telah menghasilkan maupun
belum menghasilkan.

Aset Investasi25

Aset yang dimiliki oleh perusahaan


untuk
menghasilkan
pendapatan
sewa dan/atau keuntungan, dan tidak
digunakan:
a.
dalam produksi, penyediaan
barang atau jasa, atau untuk
administrasi perusahaan; dan
b.
untuk penjualan dalam kegiatan
usaha.

Aset Non
Operasional26

Aset yang terpisahkan dari operasional


perusahaan dan terdiri atas aset yang
akan dipakai pada masa yang akan
datang (reserve aset), Aset Surplus, atau
Aset Investasi.

Aset Non
Tanaman27

Sarana dan prasarana serta fasilitas


penunjang lainnya yang merupakan
bagian
satu
kesatuan
properti
perkebunan. Sarana dan prasarana
meliputi bumi atau lahan, bangunan
dan sarana pelengkap serta fasilitas
penunjang.

24

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12- 2009,
Pasal 1a angka 40.

25

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 12.

26

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 10.

27

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31 -12-2009,
Pasal 1a angka 14.

02. Definisi
Aset Operasional28

Aset yang digunakan dalam operasional


perusahaan yang digunakan secara
berkelanjutan.

Aset
Surplus29

Aset berlebih yang tidak digunakan


dalam kegiatan operasional perusahaan.

Aset Tanaman30

Tanaman yang dibudidayakan secara


komersial pada suatu lahan tertentu dan
dikelola berdasarkan teknis budidaya
yang berlaku umum pada suatu tempat
tertentu.

Aset Yang
Berkaitan
Dengan
Real Estat31

28

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12- 2009,
Pasal 1a angka 9.

29

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 11.

30

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 13.

31

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep425/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.M.1
tentang Pedoman Bagi
Manajer Investasi dan
Bank Kustodian yang
Melakukan Pengelolaan
Dana Investasi Real
Estat Berbebntu Kontrak
Investasi Kolektif,
ditetapkan tanggal 1812-2007, Pasal 1 huruf c

Efek Perusahaan Real Estat yang tercatat


di Bursa Efek dan atau diterbitkan oleh
Perusahan Real Estat.

11

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Asumsi32

Sesuatu yang dianggap akan terjadi


termasuk fakta, syarat, atau keadaan
yang mungkin dapat mempengaruhi
obyek penilaian atau Pendekatan
Penilaian dan kewajarannya telah
dianalisis oleh Penilai Properti sebagai
bagian dari proses penilaian.

Atestasi33

Suatu pernyataan pendapat atau


pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi
suatu entitas sesuai, dalam semua hal
yang material, dengan kriteria yang
telah ditetapkan.

Audit
Internal34

Audit
Khusus35

12

Suatu kegiatan pemberian keyakinan


(assurance) dan konsultasi yang bersifat
independen dan obyektif, dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai dan
memperbaiki operasional perusahaan,
melalui pendekatan yang sistematis,
dengan
cara
mengevaluasi
dan
meningkatkan efektivitas manajemen
risikom pengendalian, dan proses tata
kelola perusahaan.
Audit atas bagian-bagian tertentu dari
laporan keuangan yang dilakukan
berdasarkan prosedur pemeriksaan
yang disepakati bersama, audit atas
laporan keuangan yang disusun
berdasarkan suatu basis akuntansi
komperehensif selain prinsip akuntansi
yang berlaku umum dan audit atas
informasi keuangan untuk tujuan yang
berlaku umum dan audit atas informasi
keuangan untuk tujuan tertentu,
yang dilakukan berdasarkan Standar
Profesional Akuntan Publik.

32

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31 -12-2009,
Pasal 1a angka23.

33

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09- 2002, Pasal 1
angka 7.

34

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-496/BL/2008
tentang Peraturan
No. IX.I.7 tentang
Pembentukan
dan Pedoman
Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal,
ditetapkan tanggal
28-11-2008, Pasal 1
huruf a

35

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09-2002, Pasal 1
angka 10.

02. Definisi
Audit
Kinerja36

Penilaian secara independen, obyektif


dan koperhensif atas suatu entitas
atau bagian dari suatu entitas, yang
dilaksanakan oleh pihak di luar entitas
yang diaudit berdasarkan standar
audit kinerja dan bertujuan untuk
memperoleh gambaran utuh tentang
tingkat efisiensi, keekonomisan dan
efektifitas entitas atau bagian dari
entitas dimaksud.

Auto Rejection37

Penolakan secara otomatis oleh JATS


terhadap penawaran jual dan atau
permintaan beli Efek yang dimasukkan
ke JATS akibat dilampauinya batasan
harga yang ditetapkan oleh Bursa.

Bank Kustodian38

Bank Umum yang mendapat


persetujuan dari Bapepam sebagai
Kustodian.

BAPMI39

Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia


yang didirikan berdasarkan akta
pendirian nomor 15 dibuat dihadapan
Ny Fathiah Helmi, SH, notaris di
Jakarta dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan
surat keputusan nomor C-2620 HT
01.03.TH 2002 tanggal 29 Agustus 2002
dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 18 Oktober
2002, Nomor 84/2002, Tambahan Berita
Negara Nomor 5/PN/2002.

36

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09- 2002, Pasal 1
angka 9.

37

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.2.

38

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-38/PM/2003
tentang Peraturan
No. II.F.14 tentang
Pedoman Ujii
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1 huruf b.

39

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No.: Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 -11-2009, pasal 1
ayat 2c.

13

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Batas
WMA40

WMA tertinggi untuk hak beli (call


option) atau terendah untuk hak jual
(put option) dari setiap seri KOS yang
ditetapkan oleh Bursa berdasarkan
prosentase tertentu dari Strike Price
yang digunakan untuk pelaksanaan
otomatis.

Batasan
Pada Jaminan Nasabah41

Nilai maksimum dari Efek dan atau


saldo kredit yang dapat ditahan oleh
Perusahaan Efek sebagai jaminan
penyelesaian pesanan terbuka dan
kewajiban nasabah lainnya yang tidak
termasuk kewajiban dalam Rekening
Efek Marjin.

Benturan
Kepentingan42

Biaya Pengganti Baru


(Replacement
Cost New)43
Biro Administrasi Efek44

14

40

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.2.

41

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
V.D.4 tentan g
Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek
ditetapkan tanggal
31-12- 1999, Pasal 1g.

42

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-412/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.1 tentang
Transaksi Afiliasi
dan Benturan
Kepentingan
Transaksi Tertentu,
ditetapkan tanggal
25-11-2009, Pasal 1e.

43

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 27

44

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
3.

Perbedaan antara kepentingan ekonomis


Perusahaan
dengan
kepentingan
ekonomis pribadi anggota Direksi,
anggota
Dewan
Komisaris,
atau
pemegang saham utama yang dapat
merugikan Perusahaan dimaksud.

Estimasi biaya untuk membuat suatu


properti baru yang setara dengan obyek
penilaian, berdasarkan harga pasaran
setempat pada Tanggal Penilaian (Cut
Off Date).
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan
Emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan Efek dan pembagian hak
yang berkaitan dengan Efek.

02. Definisi
Buku Pembantu Efek45

Catatan mengenai Efek yang disimpan


pada Perusahaan Efek atau dimiliki
oleh Perusahaan Efek yang dibuat
dalam bentuk pembukuan ganda yang
menunjukkan Posisi Long, Posisi Short
dan lokasi Efek tersebut.

Bunga46

Sejumlah uang yang timbul sebagai


akibat tidak dipenuhinya kewajiban
pembayaran denda dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan

Bunga
Akrual
(Accrued
Interest)47

Bursa Efek48

Bunga Efek Bersifat Utang yang


terakumulasi antara 1 (satu) hari setelah
pembayaran bunga terakhir sampai
dengan tanggal penyelesaian transaksi
Efek Bersifat Utang, yang merupakan
perkalian antara tingkat bunga dan
banyaknya hari antara 1 (satu) hari setelah
pembayaran bunga terakhir sampai
dengan tanggal penyelesaian transaksi
Efek Bersifat Utang, dibagi dengan jumlah
hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan
ketentuan masing-masing prospektus dan
atau informasi lain yang ditetapkan dalam
perjanjian masing-masing Efek Bersifat
Utang.
Pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan
Efek di antara mereka.

45

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan Peraturan
Nomor V.D.4 tentan
g Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek
ditetapkan tanggal
31 -12-1999, Pasal 1a.

46

Keputusan Ketua
Bapepam-LK
No.:KEP-21/
PM/1999 tentang
Peraturan No.
XIV.B.1 tentang Tata
Cara Penagihan
Sanksi Administrasi
Berupa Denda,
ditetapkan tanggal
5 -08-1999, pasal 1c.

47

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
KEP-SK- 007/LGL/
BES/VIII/2006
tenta ng Perat u ra n
Perdaga nga n Efek
Bersi fat Uta ng
No. II.F tenta ng
Ketent ua n Umu m
Perdaga nga n Efek
Bersi fat Uta ng di
Bu rsa, ditetapk a n
ta nggal 09-08-2006,
Pasal A.1.e

48

UU No. 8Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
4.

15

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Business
Interest 49

Kepemilikan dalam perusahaan


yang antara lain meliputi penyertaan
dalam perusahaan, surat berharga,
aktiva keuangan (financial assets)
lainnya dan aktiva tidak berwujud
(intangible assets).

Cabang
Kantor
Akuntan
Publik atau
disingkat
Cabang
KAP50

Kantor yang didirikan oleh KAP untuk


memberikan Jasa Akuntan Publik yang
dipimpin oleh salah satu Rekan KAP
yang bersangkutan.

Cadangan
Jaminan51

Calon
Perusahaan
Tercatat52

Close Long53

16

Akumulasi dana yang berasal dari


penyisihan surplus operasional
Lembaga Kliring dan Penjaminan
dalam bentuk kas atau setara kas
yang dipergunakan untuk membiayai
Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa.

49

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5 -10-2009, Pasal 1a
angka 30.

50

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia No. 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09- 2002, Pasal 1
angka 4.

51

Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No.:Kep46/PM/2004 tentang
Peraturan No. III.B.6
tentang Penjaminan
Penyelesaian
Transaksi Bursa
ditetapkan tanggal
9-12- 2004, Pasal 1f.

52

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07-2004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal I.4.

53

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek,
ditetapkan tanggal 30-102006, Pasal A.3.

Perseroan Terbatas yang telah


mengajukan surat permohonan
pencatatan Efeknya di Bursa.

Menutup/mengakhiri posisi Open Short


dalam KBIE.

02. Definisi
Close Long54

Menutup/mengakhiri posisi buka jual


atas suatu seri KOS oleh Writer kepada
Taker termasuk pengalihan kewajiban
Writer kepada Writer lain.

Close Short55

Menutup/mengakhiri posisi Open Long


dalam KBIE.

Close Short56

Menutup/mengakhiri posisi buka beli


atas suatu seri KOS oleh Taker kepada
Writer termasuk pengalihan hak Taker
kepada Taker lain.

Corporate
Action57

Setiap tindakan Perusahaan Tercatat


yang memberikan hak kepada seluruh
pemegang saham dari jenis dan
kelas yang sama seperti hak untuk
menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham, hak untuk memperoleh dividen
tunai, saham dividen, saham bonus,
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
Waran atau hak-hak lainnya.

Daerah
Otonom58

kesatuan masyarakat hukum yang


mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

54

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.3.

55

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya No.
SK-013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006, Pasal
A. 4.

56

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.4.

57

Peraturan Perdagangan
Efek No. II-A.1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di Bursa
Efek Jakarta (Lampiran
Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
KEP-002/BEJ/01-2003
tanggal 17-01-2003 perihal
Perubahan Peraturan
Perdagangan Efek No.
II-A-1 tentang Ketentuan
Umum Perdagangan Efek
di Bursa Efek Jakarta), Pasal
i)A.2.c.

58

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep66/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk dan Isi
Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 13-042007, Pasal 1a.

17

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

18

Daftar Efek
Syariah59

Kumpulan Efek yang tidak bertentangan


dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam
dan LK atau Pihak yang disetujui
Bapepam dan LK.

Daftar Hasil
Kliring Netting (DHK
Netting)60

Dokumen elektronik hasil Kliring secara


Netting yang dilakukan oleh KPEI yang
berisikan hak dan kewajiban setiap
Anggota Bursa Efek yang timbul dari
Transaksi Bursa yang terjadi di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai.

Daftar Hasil
Kliring
Opsi Saham
(DHK-OS)61

Dokumen yang memuat perincian


posisi terbuka, Transaksi Saling Hapus,
Exercise, jatuh tempo kontrak dan hak
atau kewajiban uang masing-masing
Anggota Bursa Efek sebagaimana diatur
dalam Peraturan KPEI.

Daftar
Hasil Pertransaksi
(DHP)62

Dokumen elektronik yang tersedia di


KPEI yang berisikan hak dan kewajiban
setiap Anggota Bursa Efek berdasarkan
Daftar Transaksi Bursa yang terjadi di
Pasar Negosiasi.

Daftar Informasi Perdagangan


Efek Harian
(DIPH)63

Dokumen elektronik mengenai


Transaksi Bursa harian yang berisikan
keterangan mengenai kode dan
nama Efek yang tercatat, kurs Efek,
volume, nilai dan frekwensi transaksi,
permintaan beli dan penawaran jual
terakhir, dan indeks harga Saham
individu serta hal-hal lain yang
dianggap perlu yang berkaitan dengan
Transaksi Bursa.

59

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-180/BL/2009
tentang Peraturan
No. II.K.1 tentang
Kriteria dan
Penerbitan Daftar
Efek Syariah,
ditetapkan tanggal
30-06-2009, Pasal 1.a.

60

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tenta ng Per uba ha n
Ketent ua n II.5.3
Perat u ra n No.
II-A tenta ng
Perdaga nga n Efek,
ditetapk a n ta ngga l
02- 03 -2009, Pasa l
I.I.3.

61

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.5.

62

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tenta ng Per uba ha n
Ketent ua n II.5.3
Perat u ra n No.
II-A tenta ng
Perdaga nga n Efek,
ditetapk a n ta ngga l
02- 03 -2009, Pasa l
I.I.5.

63

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.4.

02. Definisi
Daftar
Transaksi
Bursa
(DTB)64

Dokumen elektronik yang berisikan


seluruh Transaksi Bursa yang dilakukan
oleh setiap Anggota Bursa Efek pada
setiap Hari Bursa yang disediakan
oleh Bursa untuk Anggota Bursa
Efek dan KPEI pada setiap akhir sesi
perdagangan.

Daftar
Transaksi
Bursa
(DTB)65

Dokumen elektronik yang berisikan


seluruh Transaksi Bursa yang dilakukan
oleh setiap Anggota Bursa Efek pada
setiap Hari Bursa yang disediakan
oleh Bursa untuk Anggota Bursa
Efek dan KPEI pada setiap akhir sesi
perdagangan.

Daftar
Transaksi
Obligasi
(DTO)66

Daftar Transaksi Efek Bersifat Utang


mengenai seluruh transaksi Efek
Bersifat Utang yang dilakukan oleh
Anggota Bursa pada setiap Hari Bursa.

Dana
Cadangan
Pelunasan
Obligasi
Daerah
(sinking
fund)67

Sejumlah dana yang ditempatkan pada


rekening tersendiri milik Pemerintah
Daerah yang digunakan untuk
keperluan pembayaran Pokok Obligasi
Daerah.

Dana
Investasi
Real Estat68

Wadah yang dipergunakan untuk


menghimpun dana dari masyarakat
pemodal
untuk
selanjutnya
diinvestasikan pada aset Real Estat, aset
yang berkaitan dengan Real Estat dan
atau kas dan setara kas.

64

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.6.

65

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan No. II-A
tentang Perdagangan
Efek, ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.6.

66

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang No. II.F
tentang Ketentuan
Umum Perdagangan
Efek Bersifat Utang
di Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.i.

67

Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggungjawaban,
dan Publikasi Informasi
Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 2912-2006, Pasal 1 ayat 9.

68

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep425/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.M.1
tentang Pedoman Bagi
Manajer Investasi
dan Bank Kustodian
yang Melakukan
Pengelolaan Dana
Investasi Real Estat
Berbebntu Kontrak
Investasi Kolektif,
ditetapkan tanggal
18-12-2007, Pasal 1a.

19

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Dana
Jaminan69

Dana Pengaman70

20

Kumpulan dana dan atau Efek yang


diadministrasikan dan dikelola oleh
Lembaga Kliring dan Penjaminan yang
dapat digunakan untuk membiayai
Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
Sejumlah uang milik Anggota Bursa
yang wajib disetor dan diagunkan oleh
Anggota Bursa kepada KPEI sebagai
jaminan atas kemungkinan kegagalan
pemenuhan kembali Marjin Awal, yang
besar dan tata caranya ditetapkan oleh
KPEI.

Dasar
Penilaian71

Suatu penjelasan dan/atau pendefinisian,


tentang jenis nilai yang sedang diteliti
berdasarkan kriteria tertentu.

Daur
Tanaman72

Jangka waktu yang diperlukan bagi suatu


jenis tanaman sejak mulai penanaman
sampai mencapai umur tebang.

Dealer Partisipan73

Anggota
Bursa
Efek
yang
menandatangani perjanjian dengan
Manajer Investasi pengelola Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk
melakukan penjualan atau pembelian
Unit Penyertaan Reksa Dana dimaksud
baik untuk kepentingan diri sendiri
maupun untuk kepentingan pemegang
Unit Penyertaan Reksa Dana dimaksud.

69

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep46/PM/2004 tentang
Peraturan No. III.B.6
tentang Penjaminan
Penyelesaian Transaksi
Bursa ditetapkan
tanggal 9 Desember
2004, Pasal 1g.

70

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya No.
SK-013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006, Pasal
A.5.

71

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009, Pasal
1a angka 24.

72

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009, Pasal
1a angka 38.

73

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep133/BL/2006 tentang
Peraturan No. IV.B.3
tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang
Unit Penyertaannya
Diperdagangkan di
Bursa Efek, ditetapkan
tanggal 04-12-2006,
Pasal 1a.

02. Definisi
Denda74

Kewajiban untuk membayar sejumlah


uang tertentu kepada negara karena
pelanggaran terhadap Undang-undang
Pasar Modal dan atau peraturan
pelaksanaannya

Dengar
Pendapat75

Suatu bentuk permintaan penjelasan


secara formal kepada Perusahaan
Tercatat mengenai masalah yang
berkaitan dengan keterbukaan
informasi yang dilakukan melalui
pertemuan langsung antara Perusahaan
Tercatat dengan Bursa.

Dewan
Komisaris76

Organ Perseroan yang bertugas


melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.

Dewan
Perwakilan Rakyat
Daerah
(DPRD)77

Lembaga perwakilan rakyat daerah


sebagai
unsur
penyelenggara
Pemerintahan Daerah.

Direksi78

Organ Perseroan yang berwenang


dan bertanggung jawab penuh
atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.

Direktur79

Direktur
Jenderal80

Direktur Pembinaan Akuntan dan Jasa


Penilai, Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan.
Direktur Jenderal Lembaga Keuangan,
Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan.

74

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP21/PM/1999 tentang
Peraturan No. XIV.B.1
tentang Tata Cara
Penagihan Sanksi
Administrasi Berupa
Denda, ditetapkan
tanggal 5 -08-1999,
Pasal 1b.

75

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-306/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi,
ditetapkan tanggal 1907-2004, Pasal I.I.1.

76

UU No. 40 Tahun 2007


tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat 6.

77

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep66/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 1304-2007, Pasal 1b.

78

UU No. 40 Tahun 2007


tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat 5.

79

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 30
-09-2002, Pasal 1 angka
18.

80

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 30
-09-2002, Pasal 1 angka
17.

21

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

22

Diskon
Likuiditas
Pasar
(Discount
For Lack
of Markettabilities)81

Suatu jumlah atau persentase tertentu


yang merupakan pengurang dari nilai
suatu ekuitas sebagai cerminan dari
kurangnya likuiditas Obyek Penilaian.

Diskon Pengendalian
(Discount
For Lack of
Control) 82

Suatu jumlah atau persentase tertentu


yang merupakan pengurang dari
nilai suatu ekuitas sebagai cerminan
dari tingkat pengendalian atas Obyek
Penilaian.

Dividen
Kas83

Bagian laba yang dibagikan kepada


pemegang saham dalam bentuk uang.

Dividen
Saham84

Bagian laba yang dibagikan kepada


pemegang saham dalam bentuk saham.

Dokumen
Keterbukaan Efek
Beragun
Aset85

Pernyataan tertulis yang memuat


informasi material dan dibuat oleh
Manajer Investasi dalam waktu 12 (dua
belas) bulan terakhir serta diberikan
kepada setiap pemodal sebelum yang
bersangkutan menjadi pemegang Efek
Beragun Aset.

81

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Peraturan No.
VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5 -1-02009, Pasal 1a
angka 27.

82

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5 -10-2009, Pasal 1a
angka 26.

83

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep35/PM/2003 tentang
Peraturan No. IX.D.5
tentang Saham Bonus,
ditetapkan tanggal
30-09-2003, Pasal 1f.

84

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003
tentang Peraturan No.
IX.D.5 tentang Saham
Bonus, ditetapkan
tanggal 30-09-2003,
Pasal 1e.

85

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No. IX.K.1
tentang Pedoman
Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun
Aset, ditetapkan
tanggal 26 November
2008, Pasal 1f.

02. Definisi
Domisili86

Tempat kedudukan KAP dalam suatu


wilayah Kota atau Kabupaten.

Efek87

Surat berharga, yaitu surat pengakuan


utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas Efek, dan setiap derivative dari Efek.

Efek Bebas88

Efek yang tercatat sebagai Posisi Long


dalam Buku Pembantu Efek nasabah pada
perusahaan Efek yang merupakan kelebihan
atas Batasan Pada Jaminan

Efek
Beragun
Aset89

Efek yang diterbitkan oleh Kontrak


Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang
portofolionya terdiri dari aset keuangan
berupa tagihan yang timbul dari surat berharga
komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang
timbul di kemudian hari (future receivables),
pemberian kredit termasuk kredit pemilikan
rumah atau apartemen, Efek bersifat hutang
yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana
Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus
Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara dan
aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset
keuangan tersebut.

Efek
Beragun
Aset90

Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya
terdiri dari aset keuangan berupa tagihan
yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di
kemudian hari (future receivables) pemberian
kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau
apartemen. Efek bersifat hutang yang dijamin
oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit
(Credit Enhancement)/ Arus Kas (Cash Flow),
serta aset keuangan setara dan aset keuangan
lain yang berkaitan dengan aset keuangan
tersebut.

86

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia No.423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09-2002, Pasal 1
angka 15.

87

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 5.

88

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
V.D.4 tentan g
Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek
ditetapkan tanggal
31-12-1999, Pasal 1h.

89

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tenta ng Per uba ha n
Perat u ra n No.
IX.K.1 tenta ng
Pedoma n Kont ra k
Investasi Kolekt i f
Efek Berag u n Aset,
ditetapk a n ta ngga l
26 -11-2008, Pasal 1b.

90

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00011/BEI/02-2009
tentang Peraturan
No. II-F tentang
Perdagangan Efek
Beragun Aset di
Bursa, ditetapkan
tanggal 11-02-2009,
Pasal I.I.1.

23

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

24

Efek
Beragun
Aset Arus
Kas Tetap91

Efek Beragun Aset yang memberikan


pemegangnya penghasilan tertentu
seperti kepada pemegang Efek bersifat
hutang.

Efek
Beragun
Aset Arus
Kas Tetap92

Efek Beragun Aset yang memberikan


pemegangnya penghasilan tertentu
seperti kepada pemegang Efek bersifat
hutang.

Efek
Beragun
Aset Arus
Kas Tidak
Tetap93

Efek Beragun Aset yang menjanjikan


pemegangnya suatu penghasilan tidak
tertentu seperti kepada pemegang Efek
bersifat ekuitas.

Efek
Beragun
Aset Arus
Kas Tidak
Tetap94

Efek Beragun Aset yang menjanjikan


pemegangnya suatu penghasilan tidak
tertentu seperti kepada pemegang Efek
bersifat ekuitas

Efek
Beragun
Aset
Syariah95

Efek yang diterbitkan oleh Kontrak


Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Syariah yang portofolionya terdiri dari
aset keuangan yang tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal.

91

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peratur a n N o.
I X . K .1 t e n t a n g
Pe d o m a n K o n t r a k
I nve st a si Kolekt i f
Efek Berag u n Aset,
d itet apk a n t a ngga l
2 6 -11-2 0 08, Pasal 1c.

92

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00011/BEI/02-2009
tentang Peraturan
No. II-F tentang
Perdagangan Efek
Beragun Aset di
Bursa, ditetapkan
tanggal 11-02-2009,
Pasal I.I.2.

93

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tenta ng Per uba ha n
Perat u ra n No.
IX.K.1 tenta ng
Pedoma n Kont ra k
Investasi Kolekt i f
Efek Berag u n Aset,
ditetapk a n ta ngga l
26 -11-2008, Pasa l
1d.

94

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00011/BEI/02-2009
tentang Peraturan
No. II-F tentang
Perdagangan Efek
Beragun Aset di
Bursa, ditetapkan
tanggal 11-02-2009,
Pasal I.I.3.

95

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-181/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek
Syariah, ditetapkan
tanggal 30-06-2009,
Pasal 1a angka 6.

02. Definisi
Efek Bersifat
Ekuitas96

Saham atau Efek yang dapat ditukar


dengan saham atau Efek yang
mengandung hak untuk memperoleh
saham.

Efek Bersifat
Ekuitas97

Saham atau Efek yang dapat ditukar


dengan saham atau Efek yang
mengandung hak untuk memperoleh
saham.

Efek Bersifat
Utang98

Efek Bersifat
Utang99

Efek bersifat utang yang jatuh temponya


1 (satu) tahun atau lebih yang diterbitkan
Emiten melalui Penawaran Umum,
termasuk Efek bersifat utang yang dapat
ditukar dengan saham atau Efek bersifat
utang yang mengandung hak untuk
memperoleh saham.

Efek yang menunjukkan hubungan utang


piutang antara kreditor (pemegang Efek)
dengan Pihak yang menerbitkan Efek.

96

Keputusan Ketua
Bapepam-LK
No. Kep-13/
PM/1997 tentang
Peraturan No. IX.J.1
tentang PokokPokok Anggaran
Dasar Perseroan
yang Melakukan
Penawaran Umum
Efek Bersifat Khusus
dan Perusahaan
Publik, ditetapkan
tanggal 30-04-1997,
Pasal 1a.

97

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-04/PM/2002
tentang Peraturan
No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender,
ditetapkan tanggal
03-04-2002, Pasal 1a.

98

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-135/BL/2006
tentang Peraturan
No. IX.C.11 tentang
Pemeringkat Atas
Efek Bersifat Utang,
ditetapkan tanggal
14-12-2006, Pasal 1a.

99

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-402/BL/2008
tentang Peraturan
No. IV.C.2 tentang
Nilai Pasar Wajar
dari Efek dalam
Portfolio Reksa Dana,
ditetapkan tanggal
09-10-2008, Pasal 1a.

25

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Efek Dalam Pengendalian
Langsung
Perusahaan
Efek100

Efek yang tercatat dalam Buku


Pembantu Efek dalam posisi sebagai
berikut :
1.
2.

3.

4.

5.

Efek Dipisahkan101

Efek yang disimpan pada bagian


jasa Kustodian;
Efek yang disimpan pada tempat
penyimpanan yang disewa oleh
Perusahaan Efek pada Bank
Kustodian;
Efek dalam rekening Efek atas
nama Perusahaan Efek pada Bank
Kustodian;
Efek dalam rekening Efek
Perusahaan Efek pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian;
atau
Efek yang akan diterima dari
Emiten atau Biro Administrasi Efek
dengan tanda terima dari Emiten
atau Biro Administrasi Efek yang
diterbitkan atau dikonfirmasikan
dalam waktu 15 (lima belas) hari
terakhir.

Efek Dalam Pengendalian Langsung


Perusahaan Efek yang dimiliki oleh
nasabah Perusahaan Efek, yaitu:
1.

2.

Efek yang disimpan dalam lemari


besi atau brankas yang bertanda
secara jelas sebagai Efek yang
dimiliki oleh nasabah; atau
Efek dalam rekening Efek
Bank Kustodian atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian
atas nama Perusahaan Efek dengan
indikasi rekening Efek tersebut
milik nasabah Perusahaan Efek
dimaksud.

26

100 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
V.D.4 tentang
Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek,
ditetapkan tanggal
31-12-1999, Pasal 1b.
101 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
V.D.4 tentang
Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek
ditetapkan tanggal
31-12-1999, Pasal 1c.

02. Definisi
Efek
Jaminan102

Efek yang ada dalam rekening Efek


nasabah pada Perusahaan Efek pada
Posisi Long yang bukan merupakan
Efek Bebas.

Efek
Syariah103

Efek sebagaimana dimaksud dalam


Undang-Undang Pasar Modal dan
peraturan
pelaksanaannya
yang
akad, cara, dan kegiatan usaha yang
menjadi landasan penerbitannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal.

Efek
Utama104

Efek yang dititipkan pada Bank


Kustodian yang menjadi dasar
diterbitkannya Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia.

Efek yang
dimaksud
dalam
MRA105

Surat Utang Negara (SUN) dan atau


Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Emiten106

Pihak yang
umum.

Faktor Kapitalisasi 107

melakukan

102 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep26/PM/1999 tentang
Perubahan Peraturan
Nomor V.D.4 tentang
Pengendalian dan
Perlindungan Efek yang
Disimpan oleh Perusahaan
Efek ditetapkan tanggal
31-12-1999, Pasal 1i.
103

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-181/
BL/2009 tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek Syariah,
ditetapkan tanggal 30-062009, Pasal 1a angka 3.

104

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep49/PM/1997 tentang
Peraturan No. IX.A.10
tentang Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek,
ditetapkan tanggal 26-121997, Pasal 1b.

105

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo) dengan
Menggunakan Master
Repurchase Agreement
(MRA), ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2h.

106

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal, Pasal
1 ayat 6.

107

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Peraturan No.
VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Usaha
di Pasar Modal ditetapkan
tanggal 5-10-2009, Pasal 1a
angka 31.

penawaran

Semua jenis rasio yang digunakan untuk


mengkonversi pendapatan menjadi
suatu nilai.

27

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Fee Kontinjen108

Firm
Manager109

28

Fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan


suatu jasa profesional yang hanya
akan dibebankan apabila ada temuan
atau hasil tertentu dimana jumlah fee
tergantung pada temuan atau hasil
tertentu tersebut. Fee dianggap tidak
kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan
atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah
hasil penyelesaian hukum atau temuan
badan pengatur.

JATS Trader yang memiliki izin


orang perseorangan dari Bapepam
yang ditunjuk oleh Anggota Bursa
Efek untuk mengkoordinasikan dan
mengawasi para JATS Trader lainnya
dalam melaksanakan perdagangan Efek
di Bursa.

FITS Firm
Manager110

FITS Trader yang ditunjuk oleh Anggota


Bursa untuk mengawasi para trader
dalam melakukan perdagangan Efek
Bersifat Utang melalui FITS.

FITS
Trader111

Pegawai Anggota Bursa yang telah


memperoleh Surat Persetujuan
Pendaftaran FITS Trader (SPP-FITS
Trader) untuk menggunakan FITS dalam
rangka memperdagangkan Efek Bersifat
Utang melalui Bursa.

108 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. :
Kep-310/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.A.2 tentang
Independensi Akuntan
yang Memberikan
Jasa di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
1-08- 2008, Pasal 1c.
109 Peraturan Perdagangan
Efek No. II-A.1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta
(Lampiran Keputusan
Direksi PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP-002/
BEJ/01-2003 tanggal
17-01-2003 perihal
Perubahan Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A-1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta),
Pasal ii)A.2.f..
110 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang No.
II.F tentang Ketentuan
Umum Perdagangan
Efek Bersifat Utang
di Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006, Pasal
A.1.j
111 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang No. II.F
tentang Ketentuan
Umum Perdagangan
Efek Bersifat Utang
di Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.k

02. Definisi
Fixed Income
Trading
System
(FITS)112

Sarana perdagangan Efek Bersifat Utang


dengan menggunakan sarana komputer
melalui Bursa.

Force
Majeur113

Peristiwa atau keadaan yang


terjadi karena di luar kehendak dan
kemampuan Bursa dan atau KPEI dan
atau KSEI yang mengakibatkan sistem
perdagangan dan atau sistim kliring
dan penyelesaian transaksi tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya dan
atau terhentinya perdagangan di Bursa
atau terjadi peristiwa dan atau keadaan
mana termasuk tetapi tidak terbatas
pada perang, baik yang dinyatakan
secara resmi maupun tidak resmi,
pemberontakan, kebakaran, banjir,
gempa bumi, huru hara, sabotase,
pemogokan, kegagalan teknis (baik
perangkat keras dan atau perangkat
lunak Bursa dan atau KPEI dan atau
KSEI dan peristiwa dan atau keadaan
yang sejenis).

Force
Majeure114

Peristiwa dan atau keadaan yang terjadi


di luar kehendak dan atau kemampuan
Bursa yang mengakibatkan sistem
perdagangan Efek di Bursa tidak
berfungsi sebagaimana mestinya,
peristiwa dan atau keadaan mana
termasuk tetapi tidak terbatas pada
perang baik yang dinyatakan secara resmi
maupun tidak resmi, pemberontakan,
kebakaran, banjir, gempa bumi, huruhara, sabotase, pemogokan, larangan
atau pembatasan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah, dan peristiwa atau keadaan
lainnya yang sejenis.

112 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.l.
113 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
Pasal A.1.m.
114 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.7.

29

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Fraksi
Harga115

Satuan perubahan harga dalam


melakukan penawaran
beli atau jual suatu KBIE.

Futures
Automated
Trading System (FATS)
Trader116

Pegawai Anggota Bursa Efek yang


telah memperoleh Surat Persetujuan
Pendaftaran FATS Trader (SPP-FATS
Trader) untuk dapat menggunakan
sistem dan atau sarana perdagangan
FATS dalam rangka memperdagangkan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE).

Goodwill 117

Aktiva tidak berwujud yang dihasilkan


karena
adanya
reputasi,
lokasi,
keteladanan (patronage), produk, dan
faktor lainnya yang dapat menghasilkan
manfaat ekonomi di masa depan.

Hak
Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu118

Hak yang melekat pada saham yang


memungkinkan para pemegang saham
yang ada untuk membeli Efek baru,
termasuk saham, Efek yang dapat
dikonversikan menjadi saham dan
waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak
lain. Hak tersebut wajib dapat dialihkan.

115 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.6.
116 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-018/
HK/BES/III/2001
tentang Peraturan
Keanggotaan No.
III.D.1 tentang
Persyaratan
Pemberian Surat Izin
Memperdagangkan
Efek Kontrak
Berjangka Indeks
Efek (SIM-KBIE),
ditetapkan tanggal
28-03-2001, Pasal
A.2.b.
117 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Peraturan No.
VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10- 2009, Pasal 1a
angka 33.
118 Keputusan Ketua
Bapepam-LKLK No.
Kep-26/PM/2003
tentang Peraturan
No. IX.D.1 tentang
Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu,
ditetapkan tanggal
17-07-2003, Pasal 1a.

30

02. Definisi
Harga
KBEI119

Angka Indeks Efek yang terjadi dari


transaksi KBIE.

Harga
Pelaksanaan (Strike

Harga yang ditetapkan oleh Bursa


untuk setiap seri KOS sebagai acuan
dalam Exercise.

Price)120

Harga
Penawaran121

Angka Indeks Efek yang digunakan


sebagai penawaran jual atau penawaran
beli.

Harga
Penutupan
(Closing
Price)122

Harga yang terbentuk berdasarkan


penjumpaan penawaran jual dan
permintaan beli Underlying Stock
yang dilakukan oleh Anggota Bursa
Efek yang tercatat pada akhir jam
perdagangan di Pasar Reguler.

Harga Penyelesaian
Final123

Angka Indeks Efek atas Underlying pada


hari KBIE jatuh tempo.

119 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Surabaya No. SK013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.8.
120 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.8.
121 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.7.
122 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.9.
123 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.9.

31

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Harga Penyelesaian
Harian124

Harga KBIE yang digunakan sebagai


harga penutupan harian.

Harga Perdagangan
Terakhir125

Hari Bursa terakhir masa perdagangan


pada hari jatuh tempo periode KBIE.

Harga
Previous126

Harga Penutupan pada Hari Bursa


sebelumnya yang menjadi patokan pada
Pra-pembukaan, atau pada pembukaan
perdagangan.

Harga
Teoritis127

Sejumlah nilai yang dihitung


berdasarkan rasio pembagian dividen
saham, saham bonus, penerbitan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
Waran, Stock Split, Reverse Stock,
penggabungan usaha atau peleburan
usaha Perusahaan Tercatat, dan
Corporate Action lainnya yang
ditetapkan oleh Perusahaan Tercatat.

Hari128
Hari Bursa

Hari
Bursa129

32

Hari kalender.
Hari diselenggarakannya perdagangan
Efek di Bursa yaitu hari Senin sampai
dengan hari Jumat, kecuali hari
tersebut merupakan hari libur nasional
atau dinyatakan sebagai hari libur Bursa
oleh Bursa.
Hari diselenggarakannya perdagangan
Efek di Bursa yaitu hari Senin sampai
dengan hari Jumat, kecuali hari
tersebut merupakan hari libur nasional
atau dinyatakan sebagai hari libur Bursa
oleh Bursa.

124 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek,
ditetapkan tanggal 3010-2006, Pasal A .10.
125 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek,
ditetapkan tanggal 3010-2006, Pasal A.11.
126 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan No. II-A
tentang Perdagangan
Efek, ditetapkan
tanggal 02-03-2009,
Pasal I.I.11.
127 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.10.
128 UU No. 40Tahun 2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat
15.
129 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 1907-2004, Pasal I.6.

02. Definisi
Hari Kerja130

Hari Senin sampai dengan hari Jumat


kecuali hari libur nasional.

Hubungan
usaha yang
material131

Hubungan usaha yang nilainya lebih


dari 5 % (lima perseratus) dari total
pendapatan usaha yang diterima dari
klien.

Hutan
Tanaman132

Hutan yang dibangun dalam rangka


meningkatkan potensi dan kualitas
hutan produksi dengan menerapkan
silvikultur intensif.

Hutang
Repo133

Kewajiban pembelian kembali atas Efek


portofolio sendiri yang di-Repo-kan.

Hutang ReRepo134

130 Keputusan Badan


Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep-02/
BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara
Badan Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal 30
-11-2009, Pasal 1 ayat 2d.
131

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:Kep394/BL/2008 tentang
Peraturan No. VIII.C.2
tentang Independensi
Penilai yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 6 -10-2008, Pasal
1h.

132

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009, Pasal
1a angka 37.

133

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo)
dengan Menggunakan
Master Repurchase
Agreement (MRA),
ditetapkan tanggal 28-112006, Pasal 2d.

134

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo)
dengan Menggunakan
Master Repurchase
Agreement (MRA),
ditetapkan tanggal 28-112006, Pasal 2f.

Kewajiban pembelian kembali atas Efek


yang di-Re-Repo-kan.

33

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Ijarah135

34

Perjanjian (akad) dimana Pihak yang


memiliki barang atau jasa (pemberi
sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada
penyewa atau pengguna jasa untuk
menyerahkan hak penggunaan atau
pemanfaatan atas suatu barang dan atau
memberikan jasa yang dimiliki pemberi
sewa atau pemberi jasa dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa dan
atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan
beralihnya hak atas pemilikan barang
yang menjadi obyek Ijarah.

Ikatan
Akuntan
Indonesia136

Organisasi profesi Akuntan yang diakui


Pemerintah.

Iklan137

Setiap informasi yang memuat


pemberitahuan atau tawaran untuk
membeli saham atau Unit Penyertaan
Reksa Dana yang dilakukan melalui
media massa elektronik seperti televisi,
radio, film, dan media elektronik
lainnya maupun media cetak seperti
surat kabar, majalah, surat, brosur serta
media cetak lain.

Indeks
Efek138

Efek atau sekumpulan Efek dalam


bentuk indeks, baik dari Bursa Efek
lokal maupun luar negeri.

Info
Memo139

Dokumen tertulis yang memuat seluruh


informasi dalam Prospektus Awal dan
informasi tambahan lain yang relevan,
jika ada, dan ditulis dalam bahasa lain
selain Bahasa Indonesia, serta dapat
dibuat dalam format yang berbeda.

135 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-131/BL/2006
tentang Peraturan
No. IX.A.14 tentang
Akad-Akad yang
Digunakan Dalam
Penerbitan Efek
Syariah di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 23-11-2006,
Pasal 1a.
136 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09-2002, Pasal 1
angka 11.
137 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-19/PM/2004
tentang Peraturan
No. IV.D.1 tentang
Pedoman Iklan
Reksa Dana,
ditetapkan tanggal
29-04-2004, Pasal 1.
138 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.13.
139 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-41/PM/2000
tentang Peraturan
No. IX.A.8 tentang
Prospektus Awal
dan Info Memo,
ditetapkan tanggal
27-10-2000, Pasal 1c.

02. Definisi
Informasi
atau Fakta
Material140

Informasi atau fakta penting dan


relevan mengenai peristiwa, kejadian,
atau fakta yang dapat mempengaruhi
harga Efek pada Bursa Efek dan atau
keputusan pemoda

Informasi
Orang
Dalam141

Informasi Material yang dimiliki oleh


orang dalam yang belum tersedia
untuk umum.

Information
Technology
Officer for
Remote
Trading (IT
Officer-RT)142

Petugas yang ditunjuk oleh Anggota


Bursa Efek untuk menjaga kesiapan
dan kelancaran operasional Peralatan
Penunjang.

Inspeksi143

Kunjungan dan penelitian suatu obyek


penilaian dengan tujuan mendapatkan
informasi atas obyek penilaian sebagai
dasar
untuk
menentukan
opini
profesional atas nilai obyek penilaian.

Interval144

Rentang Strike Price yang membedakan


antara satu seri KOS dengan seri KOS
lainnya secara berurutan.

Jakara
Automated
Trading
System
(JATS)145

Sistem perdagangan Efek yang berlaku


di Bursa untuk perdagangan yang
dilakukan secara otomasi dengan
menggunakan sarana komputer.

140 UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 7.
141

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep05/BAPMI/12.2002,
ditetapkan tanggal 20
Desember 2002, Pasal
9.

142 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.14.
143 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 22.
144 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.12.
145 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.13.

35

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Jakarta
Option
Trading
System
(JOTS)146

JATS yang difungsikan khusus untuk


perdagangan Opsi Saham.

Jakarta
Stock
Exchange
Open
Network
Environ-

Sarana di Anggota Bursa Efek yang


terdiri dari perangkat lunak dan
perangkat keras yang digunakan oleh
Anggota Bursa Efek untuk mengakses
JATS melalui Jaringan dan Terminal
Remote Trading sesuai dengan Panduan
Remote Trading.

ment Client
(JONEC)147
Jakarta
Stock
Exchange
Open
Network
Environment Server
(JONES)148

Sarana di Bursa yang terdiri dari


perangkat lunak dan perangkat keras
yang digunakan oleh Bursa untuk
meneruskan pesanan jual dan atau
permintaan beli dari Anggota Bursa
Efek ke JATS sesuai dengan Panduan
Remote Trading.

Jaminan149

Dana dan atau Efek yang dapat


digunakan oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk menyelesaikan
Transaksi Bursa atas Kontrak atau untuk
menyelesaikan kewajiban anggota
kliring kepada Lembaga Kliring dan
Penjaminan.

Jaringan
Kredit150

36

Anggota Kliring baik sendiri-sendiri


maupun bersama-sama diwajibkan
untuk menutup kewajiban Lembaga
Kliring dan Penjaminan berkaitan
dengan Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa sebagaimana diatur
dalam peraturan ini dan Peraturan
Nomor III.B.7 tentang Dana Jaminan.

146 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.14.
147 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No. II-A
tentang Perdagangan
Efek, ditetapkan
tanggal 02-03-2009,
Pasal I.I.16.
148 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No. II-A
tentang Perdagangan
Efek, ditetapkan
tanggal 02-03-2009,
Pasal I.I.17.
149 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-39/PM/2003
tentang Peraturan
No. III.E.1 tentang
Kontrak Berjangka
dan Opsi Atas Efek
atau Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
31-10-2003, Pasal 1
huruf a.
150 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-46/PM/2004
tentang Peraturan
No. III.B.6 tentang
Penjaminan
Penyelesaian
Transaksi Bursa
ditetapkan tanggal
9-12- 2004, Pasal 1h.

02. Definisi
JATS
Trader151

Direktur atau pegawai Anggota Bursa


Efek yang telah memiliki izin orang
perseorangan dari Bapepam sebagai
Wakil Perantara Pedagang Efek dan
telah memperoleh Surat Persetujuan
JATS Trader (SP-JATS) dari Bursa untuk
mewakili Anggota Bursa Efek dalam
melaksanakan perdagangan Efek di
Bursa melalui JATS sesuai dengan
Peraturan Bursa.

Kafalah152

Perjanjian (akad) dimana Pihak penjamin


(kafiil/guarantor) berjanji memberikan
jaminan kepada Pihak yang dijamin
(makfuul
anhu/ashil/debitur)
untuk
memenuhi kewajiban Pihak yang
dijamin kepada Pihak lain (makfuul lahu/
kreditur).

Kantor
Akuntan
Publik
Asing atau
disingkat
dengan
KAPA153

Badan usaha jasa profesi di luar negeri


yang memiliki izin dari otoritas di
negara yang bersangkutan untuk
melakukan kegiatan usaha sekurangkurangnya dibidang audit umum atas
laporan keuangan.

Kantor
Akuntan
Publik atau
disingkat
dengan
KAP154

Badan usaha yang telah mendapatkan


izin dari Menteri sebagai wadah bagi
Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya.

Kantor
Konsultan
Hukum155

Persekutuan perdata atau firma yang


menjadi wadah bagi Konsultan Hukum
dalam melakukan kegiatannya.

151 Peraturan Perdagangan


Efek No. II-A.1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta
(Lampiran Keputusan
Direksi PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP-002/
BEJ/01-2003 tanggal
17-01-2003 perihal
Perubahan Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A-1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta),
Pasal ii)A.2.j.
152 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep131/BL/2006 tentang
Peraturan No. IX.A.14
tentang Akad-Akad
yang Digunakan
Dalam Penerbitan Efek
Syariah di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 2311-2006, Pasal 1b.
153 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 3009-2002, Pasal 1 angka
5.
154 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 3009- 2002, Pasal 1 angka
.
155 Keputusan Ketua
Bapepam-LK Nomor
: Kep-261/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.B.1 tentang
Pendaftaran Konsultan
Hukum yang
Melakukan Kegiatan di
Pasar Modal ditetapkan
tanggal 3-07-2008, Pasal
1b.

37

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Kapitalisasi

a.

156

b.

pengkonversian Arus Kas Bersih


(AKB) atau penghasilan bersih lain,
baik yang bersifat aktual maupun
perkiraan, selama periode tertentu
yang ekuivalen dengan nilai aset
pada suatu tanggal tertentu; atau
pengakuan atas suatu pengeluaran
modal (capital expenditure).

156 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 34.

Karyawan
Kunci157

Orang-orang
yang
mempunyai
wewenang
dan
tanggung
jawab
untuk merencanakan, memimpin, dan
mengendalikan kegiatan perusahaan
yang meliputi anggota Komisaris,
anggota Direksi, dan manajer dari pihak
yang dinilai dan atau pemberi tugas.

157 Keputusan Ketua


Bapepam-LK
No.:Kep-394/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.C.2 tentang
Independensi Penilai
yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 6 Oktober
2008, Pasal 1g.

Kegiatan
Usaha
Utama158

Kegiatan usaha sesuai dengan yang


tercantum dalam anggaran dasar
Perusahaan dan telah dijalankan.

Kegiatan
Yang Akan
Didanai
oleh
Obligasi
Daerah159

Bagian dari program yang terdiri dari


sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personal
(Sumber Daya Manusia), barang modal,
termasuk peralatan dan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa
atau kesemua jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang atau jasa.

158 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-413/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.2 tentang
Transaksi Material
dan Perubahan
Kegiatan Usaha
Utama, ditetapkan
tanggal 25-11-2009,
Pasal 1a ayat 3.

Kekayaan
Bersih160

Selisih antara total aktiva dengan total


kewajiban.

159 Peraturan Menteri


Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggung jawaban,
dan Publikasi
Informasi Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 29-12-2006,
Pasal 1 angka 10.
160 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003
tentang Peraturan No.
IX.D.5 tentang Saham
Bonus, ditetapkan
tanggal 30-09-2003,
Pasal 1b.

38

02. Definisi
Kelangsungan Usaha
(Going Concern) 161

a.

b.

suatu kondisi yang mencerminkan


usaha yang sedang beroperasi
atau dalam konstruksi; atau
suatu premis dalam penilaian,
dimana Penilai Usaha menganggap
suatu perusahaan akan terus
melanjutkan operasinya secara
berkelanjutan.

Kelompok
yang Terorganisasi162

Pihak-Pihak yang membuat rencana,


kesepakatan, atau keputusan untuk
bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.

Kendali
Mayoritas 163

Tingkat kemampuan pengendalian


suatu perseroan oleh pemegang saham
pengendali.

Kepala
Daerah164

Gubernur bagi daerah provinsi atau


bupati bagi daerah kabupaten atau
walikota bagi daerah kota.

Kepala
Daerah165

Gubernur bagi daerah propinsi atau


bupati bagi daerah kabupaten atau wali
kota bagi daerah kota.

Kepemilikan Manfaat
(Beneficial
Ownership)
Atas Efek166

Hak pemegang rekening Efek atas


manfaat tertentu berkaitan dengan
Efek yang dicatat dalam Penitipan
Kolektif dalam rekening Efek pada
Perusahaan Efek, Bank Kustodian
atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, yang timbul dari kontrak
rekening Efek antara pemegang
rekening dan Kustodian tersebut,
Undang undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya termasuk peraturan
ini.

161 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.: Kep340/BL/2009 tentang
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 32.
162

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep259/BL/2008 tentang
Peraturan No. IX.H.1
tentang Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka,
ditetapkan tanggal 30-062008, Pasal 1c.

163

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep340/BL/2009 tentang
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 37.

164

Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggungjawaban,
dan Publikasi Informasi
Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 29-122006, Pasal 1 angka 2.

165

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep66/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 13-042007, Pasal 1c.

166

Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-48/


PM/1997 tentang Rekening Efek Pada Kustodian
ditetapkan tanggal 26
-12-1997, Pasal 1a.

39

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

40

Kepemilikan
Saham Oleh
Karyawan
(Employee
Stock Option
Program
(ESOP)) dan
Kepemilikan
Saham Oleh
Direksi dan
Komisaris
(Management Stock
Option
Program
(MSOP))167

Program kepemilikan saham oleh


Karyawan, Direksi dan Komisaris yang
dilakukan melalui Penawaran Saham
atau Penawaran Opsi Saham dalam
rangka kompensasi kepada Karyawan,
Direksi dan Komisaris.

Kepemilikan Saham
Oleh Karyawan dan
Kepemilikan Saham
Oleh Direksi
dan Komisaris168

Program kepemilikan saham oleh


Karyawan, Direksi dan Komisaris yang
dilakukan melalui Penawaran Saham
atau Penawaran Opsi Saham dalam
rangka kompensasi kepada Karyawan,
Direksi dan Komisaris.

Kepemilikan
Terdaftar
(Registered
Ownership)
Atas Efek169

Hak pemegang Efek terhadap Emiten


Efek tersebut berkaitan dengan Efek
yang terdaftar dalam buku Emiten atas
nama pemegang Efek.

167 Keputusan Direksi


PT. Bursa Efek
Jakarta No. Kep-305/
BEJ-2004 tentang
Peraturan Nomor I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal I.5.
168 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07-2004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal I.5.
169 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-48/PM/1997
tentang Peraturan
No. VI.A.3 tentang
Rekening Efek
Pada Kustodian
ditetapkan tanggal
26-12- 1997, Pasal 1b.

02. Definisi
Klasifikasi
Efek Bersifat
Utang170

Klien171

Kliring172

Pengelompokan Efek Bersifat Utang


yang menunjukkan perbedaan risiko
suatu Efek Bersifat Utang terhadap
utang atau Efek Bersifat Utang yang lain.
Keadaan yang dapat menyebabkan suatu
Efek Bersifat Utang tergolong dalam
klasifikasi tertentu antara lain senioritas
dan atau adanya jaminan pembayaran
dari pihak ketiga.
Pihak yang telah memperoleh izin,
persetujuan, dan pendaftaran dari
Bapepam dan LK serta Pihak yang
mengajukan Pernyataan Pendaftaran
atau yang Pernyataan Pendaftarannya
telah menjadi efektif.
Suatu proses penentuan hak dan
kewajiban yang timbul dari Transaksi
Bursa sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan angka 1 huruf a. Peraturan
Bapepam Nomor III-A.10 Tentang
Transaksi Efek.

Kliring173

Proses penentuan hak dan kewajiban


yang timbul dari Transaksi Bursa

Kode
KBEI174

Simbol yang digunakan untuk


mengidentifikasi setiap Tipe KBIE.

Komisaris
Independen175

Anggota Komisaris yang:


Berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik;
Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik;
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi
dengan Emiten atau Perusahaan Publik,
Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham
Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan
Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.

170 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep135/BL/2006 tentang
Peraturan No. IX.C.11
tentang Pemeringkat
Atas Efek Bersifat
Utang, ditetapkan
tanggal 14-12-2006,
Pasal 1b.
171 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-395/BL/2008
tentang Peraturan No.
X.J.2 tentang Laporan
Berkala Kegiatan
Akuntan ditetapkan
tanggal 6-10- 2008,
Pasal 1b.
172 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.19.
173 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep42/PM/1997 tentang
Peraturan No. III.A.10
tentang Transaksi Efek
ditetapkan tanggal 2612- 1997, Pasal 1a.
174 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/BES/
X/2006 tentang Peraturan II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.12.
175 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep29/PM/2004 tentang
Peraturan No. IX.I.5
tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit,
ditetapkan tanggal 24-092004, Pasal 1b.

41

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Komite
Audit176

Komite yang dibentuk oleh Dewan


Komisaris dalam rangka membantu
melaksanakan tugas dan fungsinya

Komite
Investasi177

Tim yang bertugas mengarahkan dan


mengawasi Tim Pengelola Investasi
dalam menjalankan kebijakan dan
strategi investasi sehari-hari.

Komite
Pencatatan
Efek178

Komite yang dibentuk oleh Bursa


yang anggotanya ditunjuk oleh
Bursa berdasarkan keahliannya, yang
bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Bursa baik diminta maupun
tidak diminta yang berkaitan dengan
pencatatan Efek Perusahaan Tercatat di
Bursa.

Komite
Pencatatan
Efek179

Komite
Pencatatan
Efek180

Kontrak181

42

Komite yang dibentuk oleh Bursa


yang anggotanya ditunjuk oleh
Bursa berdasarkan keahliannya, yang
bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Bursa baik diminta maupun
tidak diminta yang berkaitan dengan
pencatatan Efek Perusahaan Tercatat di
Bursa.
Komite yang dibentuk oleh Bursa
yang anggotanya ditunjuk oleh
Bursa berdasarkan keahliannya, yang
bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Bursa baik diminta maupun
tidak diminta yang berkaitan dengan
pencatatan Efek Perusahaan Tercatat di
Bursa.
Kontrak Berjangka atau Opsi.

176 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-29/PM/2004
tentang Peraturan
No. IX.I.5 tentang
Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit,
ditetapkan tanggal
24-09-2004, Pasal 1a.
177

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-38/PM/2003
tentang Peraturan
No. II.F.14 tentang
Pedoman Ujii
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1c.

178 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Jakarta No.
KEP-305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek bersifat
Ekuitas Selain Saham
Yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 19 -072004, Pasal I.9.
179

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 19-072004, Pasal I.9.

180

Keputusan Direksi
PT. Bursa Efek Jakarta
No.: Kep-305/BEJ-2004
tentang Peraturan
Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat
ditetapkan tanggal 19-072004, Pasal I. I.9.

02. Definisi
Kontrak
Berjangka182

Kontrak
Berjangka
Indeks Efek
(KBEI)183

Kontrak
Bulanan184

Kontrak
Bulanan
Kedua185

Suatu perjanjian yang mewajibkan para


Pihak untuk membeli atau menjual
sejumlah Underlying pada harga dan
dalam waktu tertentu di masa yang
akan datang.

Janji untuk menjual atau membeli Efek


atau sekumpulan Efek dalam bentuk
indeks pada Angka Indeks Efek tertentu
dengan penyelesaian di waktu yang
akan datang, yang mewajibkan setiap
pihak untuk memenuhi perjanjian
tersebut pada saat jatuh tempo.

Tipe KBIE yang diterbitkan pada


bulan tertentu dan jatuh tempo pada
Hari Bursa tertentu pada bulan yang
bersangkutan.

Tipe KBIE yang diterbitkan pada bulan


tertentu dan jatuh tempo pada Hari
Bursa tertentu pada bulan berikutnya
setelah bulan yang bersangkutan.

181 Keputusan Ketua


Bapepam-LK LK
No. Kep-39/PM/2003
tentang Peraturan
No. III.E.1 tentang
Kontrak Berjangka
dan Opsi Atas Efek
atau Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
31-10-2003, Pasal 1c.
182 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep39/PM/2003 tentang
Peraturan No. III.E.1
tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi
Atas Efek atau Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1b.
183 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-013/
DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006,
Pasal A.13.
184 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-013/
DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006,
Pasal A.14.
185 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-013/
DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006,
Pasal A angka 15

43

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Kontrak
Gulir186

Tipe KBIE yang pada penutupan


jam perdagangan pada Hari Bursa
bersangkutan seluruh posisi terbuka
akan diperpanjang secara otomatis ke
Hari Bursa berikutnya sampai posisi
tersebut ditutup.

Kontrak
Investasi
Kolektif
Efek
Beragun
Aset (KIKEBA)187

Kontrak antara Manajer Investasi


dan Bank Kustodian yang mengikat
pemegang Efek Beragun Aset dimana
Manajer Investasi diberi wewenang
untuk mengelola portofolio investasi
kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang
untuk
melaksanakan
Penitipan Kolektif.

Kontrak
Investasi
Kolektif
Efek
Beragun
Aset
Syariah188

Kontrak antara Manajer Investasi


dan Bank Kustodian yang mengikat
pemegang Efek Beragun Aset dimana
Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang
untuk melaksanakan Penitipan Kolektif,
yang pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal.

Kontrak
Kuartal189

Tipe KBIE yang diterbitkan pada


bulan tertentu dan jatuh tempo
pada Hari Bursa tertentu pada bulan
kuartal terdekat setelah bulan yang
bersangkutan.

Kontrak
Kuartal
Kedua190

44

Tipe KBIE yang diterbitkan pada bulan


tertentu dan jatuh tempo pada Hari
Bursa tertentu pada bulan kuartal
berikutnya setelah bulan kuartal
terdekat dari bulan yang bersangkutan.

186 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-013/
DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 30-10-2006,
Pasal A.16.
187 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No.
IX.K.1 tentang
Pedoman Kontrak
Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset,
ditetapkan tanggal
26 November 2008,
Pasal 1a.
188 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-181/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek
Syariah, ditetapkan
tanggal 30-06-2009,
Pasal 1a angka 5.
189 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.19.
190 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.20.

02. Definisi
Kontrak
Opsi Saham
(KOS)191

Satuan perdagangan Opsi Saham yang


ditetapkan dalam satu satuan kontrak.

Kontrak
Periodik192

Tipe KBIE yang diterbitkan pada Hari


Bursa tertentu, dan jatuh tempo dalam
periode Hari Bursa tertentu .

Kredit193

Kreditur
Awal
(Originator)194

Kupon195

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat


dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam
antara
bank
sebagai
Wali Amanat dengan Emiten yang
diwaliamanati sebagai peminjam, yang
mewajibkan Emiten untuk melunasi
pinjaman setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga, imbalan, atau
pembagian hasil keuntungan termasuk
transaksi rekening administratif yang
sudah dibukukan secara on balance-sheet
dan pembelian surat berharga termasuk
Sukuk dari Emiten yang diwaliamanati
yang dilengkapi dengan perjanjian
pembelian (note purchase agreement).
Pihak yang telah mengalihkan aset
keuangannya kepada para pemegang
Efek Beragun Aset secara kolektif
dimana aset keuangan tersebut diperoleh
Pihak yang bersangkutan karena
pemberian pinjaman, penjualan, dan
atau pemberian jasa lain yang berkaitan
dengan usahanya.
Suku bunga atas obligasi yang
dijanjikan oleh penerbit obligasi
untuk dibayar secara berkala kepada
pemegang obligasi.

191 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.15.
192 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.21.
193 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-309/BL/2008
tentang Peraturan
No. VI.C.3 Hubungan Kreditur dan
Penjaminan Antara
Wali Amanat Dengan
Emiten ditetapkan
tanggal 1-08-2008,
Pasal 1.
194 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No. IX.K.1
tentang Pedoman
Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun
Aset, ditetapkan
tanggal 26 -11-2008,
Pasal 1f.
195 Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggung jawaban,
dan Publikasi
Informasi Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 29-12-2006,
Pasal 1 angka 6.

45

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Kustodian196

Kustodian197

Pihak yang memberikan jasa penitipan


Efek dan harta lain yang berkaitan
dengan Efek serta jasa lain, termasuk
menerima dividen, bunga, dan hak hak lain, menyelesaikan transaksi Efek
dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
Pihak yang memberikan jasa penitipan
Efek dan harta lain yang berkaitan
dengan Efek serta jasa lain, termasuk
menerima dividen, bunga, dan hakhak
lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan
mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
Pihak yang dapat menyelenggarakan
kegiatan sebagai Kustodian adalah
Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau
Bank Umum yang telah mendapat
persetujuan Bapepam.

46

Laporan
Auditor Independent198

Laporan yang ditandatangani oleh


Akuntan Publik yang memuat
pernyataan pendapat atau
pertimbangan Akuntan Publik tentang
apakah asersi suatu entitas sesuai,
dalam semua hal yang material, dengan
kriteria yang ditetapkan.

Laporan
Berkala
Kegiatan
Akuntan199

Laporan yang memuat informasi


tentang kegiatan yang berkaitan dengan
penugasan Akuntan termasuk penugasan
profesional, selama satu tahun terhitung
sejak 1 April sampai dengan 31 Maret
atau sejak terdaftar di Bapepam dan
LK apabila terdaftar kurang dari satu
tahun.

196 UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 8.
197 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-48/PM/1997
tentang Peraturan
No. VI.A.3 tentang
Rekening Efek Pada
Kustodian ditetapkan
tanggal 26 -12-1997,
Pasal 1d.
198 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09- 2002, Pasal 1
angka 8.
199 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-395/BL/2008
tentang Peraturan No.
X.J.2 tentang Laporan
Berkala Kegiatan
Akuntan ditetapkan
tanggal 6-10- 2008,
Pasal 1a.
200 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:Kep396/BL/2008 tentang
Peraturan No. X.J.2
tentang Laporan
Berkala Kegiatan
Penilai, ditetapkan
tanggal 6 Oktober
2008, Pasal 1a.
201 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07-2004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 1907-2004, Pasal I.10.

02. Definisi
Laporan
Berkala
Kegiatan
Penilai200

Laporan yang memuat informasi


tentang kegiatan yang berkaitan
dengan penugasan Penilai termasuk
penugasan profesional selama satu
tahun terhitung sejak 1 Januari sampai
dengan 31 Desember atau sejak terdaftar
di Bapepam dan LK apabila terdaftar
kurang dari satu tahun.

Laporan
Keuangan201

Laporan yang berisi informasi keuangan


perusahaan yang terdiri dari komponenkomponen Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus
Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
yang penyusunan dan penyajiannya
sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor
VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan.

Laporan
Keuangan
Auditan202

Laporan Keuangan yang telah diaudit yang


disertai opini dan telah ditandatangani oleh
akuntan publik yang terdaftar di Bapepam.

Laporan
Keuangan
Berkala203

Laporan keuangan tahunan dan laporan


keuangan tengah tahunan.

Laporan
Keuangan
Interim

Laporan Keuangan triwulan I, Laporan


Keuangan tengah tahunan dan Laporan
Keuangan triwulan III.

Laporan
Penilaian
Properti204

Laporan tertulis yang dibuat oleh Penilai


Properti yang memuat opini Penilai
Properti mengenai obyek penilaian serta
menyajikan informasi tentang proses
penilaian.

Laporan
Penilaian
Usaha 205

Laporan tertulis yang dibuat oleh Penilai


Usaha yang memuat pendapat Penilai Usaha
mengenai Obyek Penilaian serta menyajikan
informasi tentang proses penilaian.

202 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain
Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal
I.11.
203 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-36/PM/2003
tentang Peraturan
No. X.K.2 tentang
Kewajiban
Penyampaian
Laporan Keuangan
Berkala, ditetapkan
tanggal 30-09-2003,
Pasal 1a.
204 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Peraturan No.
VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12- 2009,
Pasal 1a angka 15.
205 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Peraturan No.
VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar
Modal ditetapkan
tanggal 5-10-2009,
Pasal 1a angka 21.

47

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Laporan Penyelesaian
Kewajiban
(LPK)206

Dokumen elektronik yang diterbitkan


oleh KPEI setiap Hari Bursa untuk
Anggota Bursa Efek yang memuat
status pemenuhan hak dan kewajiban
masing-masing Anggota Bursa Efek

Laporan Penyelesaian
Transaksi
Opsi Saham
(LPT-OPS)207

Dokumen yang memuat status


pemenuhan hak atau kewajiban uang
dari masing-masing Anggota Bursa
Efek.

Lembaga
Kliring dan
Penjaminan208

Pihak yang menyelenggarakan jasa


kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa.

Lembaga
Penyimpanan dan
Penyelesaian209

Pihak yang menyelenggarakan kegiatan


Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
Perusahaan Efek, dan Pihak lain.

Lembaga/
Perusahaan
Pemeringkat
Efek210

Penasihat investasi berbentuk Perseroan


Terbatas yang melakukan kegiatan
pemeringkatan dan member peringkat.

Likuidasi211

Pengakhiran posisi Writer dan Taker


atas suatu seri KOS pada akhir periode
perdagangan Opsi Saham.

Likuidasi
Kontrak212

48

Penutupan Posisi Terbuka anggota


kliring oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan.

206 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan No. II-A
tentang Perdagangan
Efek, ditetapkan
tanggal 02-03-2009,
Pasal I.I.20.
207 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.16.
208 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1ayat 9.
209 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 10.
210 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-151/BL/2009
tentang Peraturan
No. V.C.2 tentang
Perizinan Perusahaan
Pemeringkat Efek,
ditetapkan tanggal 2206- 2009, Pasal 1a.
211 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.17.
212 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep39/PM/2003 tentang
Peraturan No. III.E.1
tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi Atas
Efek atau Indeks Efek,
ditetapkan tanggal 3110-2003, Pasal 1d.

02. Definisi
Majelis
Arbitrase213

Suatu majelis tidak tetap BAPMI yang


dibentuk sesuai dengan kebutuhan
atas dasar Peraturan & Acara untuk
memeriksa dan memberikan putusan
melalui Arbitrase atas suatu sengketa
yang timbul di antara para Pihak.

Manajemen
Risiko Reksa
Dana214

Serangkaian prosedur dan


metodologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur,
memantau, dan mengendalikan risiko
yang timbul dari kegiatan pengelolaan
Reksa Dana.

Manajer
Investasi215

Pihak yang kegiatan usahanya


mengelola Portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio
investasi kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi,
dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Manajer
vPenjatahan216

Marjin
Awal217

Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang


bertanggung jawab atas penjatahan Efek
dalam suatu Penawaran Umum, atau
Emiten dalam hal tidak menggunakan
Penjamin Emisi Efek.

Sejumlah uang yang wajib disetor oleh


Anggota Bursa kepada KPEI sebagai
jaminan untuk penyelesaian atas setiap
transaksi KBIE.

213 Keputusan Badan


Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 -11-2009, Pasal 1
ayat 2e.
214 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-38/PM/2003
tentang Peraturan
No. II.F.14 tentang
Pedoman Ujii
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1e.
215 UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
11.
216

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-45/PM/2000
tentang Perubahan
Peraturan No. IX.A.7
tentang Tanggung
Jawab Manajer
Penjatahan dalam
Rangka Pemesanan
dan Penjatahan Efek
dalam Penawaran
Umum, ditetapkan
tanggal 27-10-2000,
Pasal 2.

217

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.20.

49

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Master
Repurchase
Agreement
(MRA)218

Suatu
perjanjian
induk
yang
dipergunakan
dalam
melakukan
transaksi Repo yang dikeluarkan oleh
Pihak yang telah memperoleh izin
usaha dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan untuk
menyelenggarakan perdagangan Surat
Utang Negara (SUN) di luar Bursa Efek.

Media
Massa219

Surat kabar, majalah, film, televisi,


radio, dan media elektronik lainnya,
atau surat, brosur, dan barang cetak lain
yang dibagikan kepada lebih dari 100
(seratus) Pihak.

Mediasi220

Mediator221

50

Cara penyelesaian sengketa di luar


pengadilan yang difasilitasi oleh
Mediator sesuai dengan Peraturan &
Acara.
Orang perorangan yang ditunjuk oleh
para Pihak atau oleh BAPMI untuk
bertindak untuk memfasilitasi para
pihak yang bersengketa atau beda
pendapat dalam mencapai kesepakatan
atau penyelesaian sengketa atau
beda pendapat melalui Alternatif
Penyelesaian Sengketa.

Menteri222

Menteri yang tugas dan tanggung


jawabnya di bidang hukum dan hak
asasi manusia.

Menteri223

Menteri Keuangan Republik Indonesia

Menteri224

Menteri Keuangan Republik Indonesia.

218

Lampiran
Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-132/BL/2006
tentang Peraturan
No. VIII.G.13 tentang
Perlakuan Akuntansi
Repurchase
Agreement
(Repo) dengan
Menggunakan
Master Repurchase
Agreement (MRA),
ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2g.

219

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-04/PM/2002
tentang Peraturan
No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender,
ditetapkan tanggal
03-04-2002, Pasal 1b.

220

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 -11-2009, Pasal 1
ayat 2f.

221 Keputusan Badan


Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
Nomor: Kep-03/
BAPMI/11.2002
tentang Arbiter
BAPMI, ditetapkan
tanggal 19-11- 2002,
Pasal 1 ayat 2c.
222

UU No. 40/2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat
16.

223

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 12.

02. Definisi
Metode
Biaya Penggantian Terdepresiasi
(Depreciated
Replacement
Cost Method/
Metode
DRC)225

Metode Penilaian dalam Pendekatan


Biaya (Cost Approach) yang digunakan
untuk menentukan Nilai Properti
Khusus (Specialized Property), dimana
data pasar yang tersedia terbatas atau
data yang tidak berbasis pasar, dengan
mempertimbangkan keadaan pasar
atas obyek penilaian sesuai dengan
penggunaannya.

Metode Diskonto untuk


Pendapatan
Mendatang
(Multi Period
of Income
Discounting)

Metode Penilaian yang digunakan


untuk menentukan nilai sekarang suatu
pendapatan yang akan diterima di masa
yang akan datang atas Obyek Penilaian
yang akan diterima, dengan suatu
tingkat diskonto.

224

Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia No. 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal 30
-09-2002, Pasal 1 angka
16.

225

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009, Pasal
1a angka 26.

226

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 19.

227

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 20.

228

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
31-12-2009, Pasal 1a
angka 31.

226

Metode
Kapitalisasi
Pendapatan (Capitalization
of Income
Method) 227

Metode Penilaian yang mendasarkan


pada suatu pendapatan yang dianggap
mewakili
kemampuan
di
masa
mendatang dari suatu perusahaan atau
business interest yang dinilai dibagi
dengan suatu Tingkat Kapitalisasi
atau dikali dengan faktor kapitalisasi
sehingga menjadi suatu indikasi nilai
dari perusahaan atau business interest.

Metode
Meter
Persegi
(Square
Meter
Method)228

Metode perhitungan estimasi biaya


pembangunan berdasarkan satuan mata
uang per unit luas atau volume.

51

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Metode
Penilaian229

Suatu cara atau rangkaian cara tertentu


dalam melakukan penilaian.

Metode
Survei
Kuantitas
(Quantity
Survey
Method)230

Metode perhitungan estimasi biaya


pembangunan berdasarkan rincian
kuantitas satuan pekerjaan dan harga
satuan pekerjaan.

Metode Unit
Terpasang
(Unit
In Place
Method)231

Metode perhitungan estimasi biaya


pembangunan berdasarkan harga satuan
unit terpasang.

Modal Kerja

Selisih lebih aset


kewajiban lancar.

Bersih 232

Modal Kerja
Bersih Disesuaikan233

lancar

229

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modal ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 25.

230

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modal ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 29.

231

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modal ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 30.

232

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di
Pasar Modal ditetapkan
tanggal 5-10-2009, Pasal
1a angka 38.

terhadap

Modal Kerja Bersih Disesuaikan


sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam No. V.D.5 tentang
Pemeliharaan dan Pelaporan Modal
Kerja Bersih Disesuaikan.

233 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Jakarta No.
KEP-550/BEJ/05-2003
tentang Peraturan
No. III-A tentang
Keanggotaan Bursa,
ditetapkan tanggal 2805-2003.

52

02. Definisi
Modal yang
Diinvestasikan (Invested
Capital) 234

Jumlah utang jangka panjang dan ekuitas


pada suatu perusahaan.

Mud-

Perjanjian (akad) dimana Pihak yang


menyediakan dana (Shahib al-mal)
berjanji kepada pengelola usaha
(mudharib) untuk menyerahkan modal
dan pengelola (mudharib) berjanji untuk
mengelola modal tersebut.

harabah
(qiradh)235

Multiplier236

Nilai rupiah per satu poin Indeks Efek.

Nasabah237

Pemegang rekening Efek pada


Partisipan

Netting238

Kegiatan Kliring yang menimbulkan


hak dan kewajiban bagi setiap Anggota
Kliring untuk menyerahkan dan atau
menerima saldo Efek tertentu untuk
setiap jenis Efek yang ditransaksikan
dan untuk menerima atau membayar
sejumlah uang untuk seluruh Efek yang
ditransaksikan sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan angka 1. huruf b.
Peraturan Bapepam Nomor III-A.10
Tentang Transaksi Efek.

234 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 39.
235 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep131/BL/2006 tentang
Peraturan No. IX.A.14
tentang Akad-Akad
yang Digunakan
Dalam Penerbitan
Efek Syariah di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 23-11-2006,
Pasal 1c.
236 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.21.
237 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep01/PM/2003 tentang
Peraturan No. III.C.7
tentang Sub Rekenng
Efek Pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, ditetapkan
tanggal 15-01- 2003,
Pasal 1a.
238 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal 0203-2009, Pasal I.I.21.

53

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Netting239

Nilai240

Nilai Aset
Bersih (Net
Asset Value)

Kegiatan Kliring yang menimbulkan


hak dan kewajiban bagi setiap anggota
Kliring untuk menyerahkan atau
menerima saldo Efek tertentu untuk
setiap jenis Efek yang ditransaksikan
dan untuk menerima atau membayar
sejumlah uang untuk seluruh Efek yang
ditransaksikan.
Perkiraan harga yang diinginkan oleh
penjual dan pembeli atas suatu barang
atau jasa pada waktu tertentu dan
merupakan jumlah manfaat ekonomi
berdasarkan Nilai Pasar (Market Value)
yang akan diperoleh dari obyek penilaian
pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date).
Total nilai pasar wajar aset dikurangi
total nilai pasar wajar kewajiban.

241

Nilai Buku

a.

242

b.

Nilai Buku
Disesuaikan243

54

hasil Kapitalisasi atas biaya


perolehan
aset,
dikurangi
akumulasi depresiasi, deplesi,
atau amortisasi sebagaimana yang
tercatat dalam laporan keuangan;
atau
selisih antara total aset setelah
dikurangi depresiasi, deplesi, atau
amortisasi dengan total kewajiban
dari perusahaan sebagaimana
tercatat dalam laporan keuangan.

Nilai Buku yang dihasilkan setelah


dilakukan penyesuaian (normalisasi)
terhadap nilai dari satu atau lebih aset
atau kewajiban.

239 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No Kep42/PM/1997 tentang
Peraturan No. III.A.10
tentang Transaksi Efek
ditetapkan tanggal 26
-12-1997, Pasal 1b.
240 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 3112-2009, Pasal 1a angka
2.
241 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 11.
242 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 9.
243 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.: Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 10.

02. Definisi
Nilai dalam
Penggunaan
(Value in
Use)244

Nilai obyek penilaian tertentu bagi


penggunaan tertentu dan pengguna
tertentu tanpa mempertimbangkan
prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use).

Nilai
Kapitalisasi
Saham245

Hasil perkalian antara jumlah saham


yang akan dicatatkan dengan harga
saham perdana untuk perusahaan yang
melakukan penawaran umum atau
harga saham di Bursa untuk Perusahaan
Tercatat.

Nilai
Kapitalisasi
SPEI246

Hasil perkalian antara jumlah SPEI


dengan harga SPEI dari Perusahaan
Sponsor yang melakukan penawaran
umum SPEI.

Nilai Pasar
(Market
Value)247

Perkiraan jumlah uang pada Tanggal


Penilaian (Cut Off Date), yang dapat
diperoleh dari transaksi jual beli atau
hasil penukaran suatu obyek penilaian,
antara pembeli yang berminat membeli
dan penjual yang berniat menjual, dalam
suatu transaksi bebas ikatan, yang
pemasarannya dilakukan secara layak,
dimana kedua pihak masing-masing
bertindak atas dasar pemahaman yang
dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa
paksaan.

Nilai Pasar
Untuk
Penggunaan
yang Ada
(Market
Value for
the Existing
Use)248

Nilai Pasar (Market Value) obyek penilaian


dengan mempertimbangkan penggunaan
yang ada dari obyek penilaian tersebut
tanpa
mempertimbangkan
prinsip
penggunaan tertinggi dan terbaik (highest
and best use).

244 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.: Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 31-122009, Pasal 1a angka 5.
245

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal 19-072004, Pasal I.12.

246

Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00389/BEI/062009 tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia (SPEI)
di Bursa, ditetapkan
tanggal 12-06-2009, Pasal
I.12.

247

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009, Pasal
1a angka 3

248

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 31-122009, Pasal 1a angka 4.

55

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Nilai Pasar
Wajar (Fair
Market
Value) 249

Nilai Pasar
Wajar (fair
market value)
dari Efek250

Nilai
Penawaran
Secara Keseluruhan251

Obligasi
Daerah252

Obligasi
Daerah253

56

Perkiraan jumlah uang pada Tanggal


Penilaian (Cut Off Date) yang dapat
diperoleh dari suatu transaksi jual beli
Obyek Penilaian antara pembeli yang
berminat membeli (willing buyer) dan
penjual yang berminat menjual (willing
seller) dalam suatu transaksi yang bersifat
layak dan wajar.

249

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 12.

250

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-402/BL/2008
tentang Peraturan
No. IV.C.2 tentang
Nilai Pasar Wajar
dari Efek dalam
Portfolio Reksa Dana,
ditetapkan tanggal
09-10-2008, Pasal 1b.

251

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-46/PM/1996
tentang Peraturan
No. IX.A.5 tentang
Penawaran yang
Bukan Merupakan
Penawaran Umum,
ditetapkan tanggal
17-01-1996, Pasal 1 c.

252

Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggung jawaban,
dan Publikasi
Informasi Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 29-12-2006,
Pasal 1 angka 4.

253

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-66/BL/2007
tentang Peraturan
No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 13-04-2007,
Pasal 1d.

Nilai yang dapat diperoleh dari transaksi


Efek yang dilakukan antar para Pihak
yang bebas bukan karena paksaan atau
likuidasi.

Jumlah uang dan nilai jasa, kekayaan,


surat hutang, kompensasi hutang, atau
imbalan lain yang akan diterima oleh
Pihak yang menawarkan sehubungan
dengan penawaran Efek.

Pinjaman Daerah yang ditawarkan


kepada publik melalui penawaran
umum di pasar modal.

Obligasi yang diterbitkan oleh Daerah


melalui Penawaran Umum.

02. Definisi
Obyek
Penilaian 254

Suatu
usaha,
perusahaan,
atau
kepentingan
dalam
perusahaan,
termasuk penilaian terhadap aktiva
tidak berwujud.

255

Posisi buka beli atas KBIE (buka janji


beli).

Open Long256

Posisi buka beli oleh Taker atas suatu


seri KOS.

Open Short257

Posisi buka jual atas KBIE (buka janji


jual).

Open Long

Open Short258

Posisi buka jual oleh Writer atas suatu


seri KOS.

Opsi259

Hak yang dimiliki oleh Pihak untuk


membeli atau menjual kepada Pihak
lain atas sejumlah Efek pada harga dan
dalam waktu tertentu.

254 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 4.
255 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006 tentang
Peraturan II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek,
ditetapkan tanggal 3010-2006, Pasal A. 23.
256 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.18.
257 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya No.
SK-013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan II.D.1
tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka Indeks
Efek, ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.22.
258 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal A.I.19.
259

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep39/PM/2003 tentang
Peraturan No. III.E.1
tentang Kontrak Berjangka
dan Opsi Atas Efek atau
Indeks Efek, ditetapkan
tanggal 31-10-2003, Pasal 1e.

57

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Opsi
Saham260

Hak yang dimiliki oleh pihak untuk


membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas
sejumlah saham (Underlying Stock) pada
harga (Strike Price) dan dalam waktu
tertentu.

Orang
Dalam
Kantor
Akuntan
Publik261

1.

2.

3.

Orang yang termasuk dalam


penugasan atestasi dan/atau non
atestasi yaitu:
a.
rekan;
b.
pimpinan;
c.
karyawan profesional; dan
d.
penelaah;
e.
yang
terlibat
dalam
penugasan.
Orang yang termasuk dalam
rantai pelaksana/perintah yaitu
semua orang yang:
a.
mengawasi
atau
mempunyai
tanggung
jawab manajemen secara
langsung terhadap audit;
b.
mengevaluasi
kinerja
atau
merekomendasikan
kompensasi bagi rekan
dalam penugasan audit;
atau
c.
menyediakan pengendalian
mutu atau pengawasan lain
atas audit.
Setiap rekan lainnya, pimpinan,
atau karyawan profesional lainnya
dari Kantor Akuntan Publik dan
afiliasi dari Kantor Akuntan
Publik yang telah memberikan
jasa-jasa atestasi dan/atau non
atestasi kepada klien.

58

260

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.20.

261

Keputusan Ketua
Bapepam-LK
No. : Kep-310/
BL/2008 tentang
Independensi
Akuntan yang
Memberikan Jasa
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
1 Agustus 2008,
Pasal 1 huruf d

02. Definisi
Orang
Dalam
Kantor
Jasa Penilai
Publik262

1.

2.

3.

Orang yang termasuk dalam Tim


Penugasan Penilaian Profesional
yaitu:
a.
semua rekan, pimpinan,
karyawan profesional
dan atau tenaga ahli yang
berpartisipasi dalam
penugasan penilaian;
b.
mereka yang melakukan
penelaahan lanjutan atau
yang bertindak sebagai rekan
ke dua dan (seterusnya)
selama Periode Penugasan
Penilaian Profesional; atau
c.
Penilai lain sebagai anggota
konsorsium dalam suatu
penugasan penilaian
profesional; atau
Orang yang termasuk dalam rantai
pelaksana/perintahyaitusemuaorangyang:
a.
mengawasi atau mempunyai
tanggung jawab manajemen
secara langsung terhadap
penugasan penilaian profesional;
b.
mengevaluasi
kinerja
atau
merekomendasikan
kompensasi bagi rekan dan
anggota Tim Penugasan
Penilaian Profesional; atau
c.
mengawasi
pelaksanaan
pengendalian mutu atau
pengawasanlain atas penugasan
penilaian profesional; atau
Setiap rekan, pimpinan, karyawan profesional dan atau tenaga ahli lainnya
dari Kantor Jasa Penilai Publik yang telah melaksanakan penugasan penilaian
profesional lainnya kepada klien.

262 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.:Kep394/BL/2008 tentang
Peraturan No. VIII.C.2
tentang Independensi
Penilai yang
Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 6
-10-2008, Pasal 1e.

59

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

60

Organ Perseroan263

Rapat Umum Pemegang Saham,


Direksi, dan Dewan Komisaris.

Organisasi
Audit
Asing atau
disingkat
dengan
OAA264

Organisasi di luar negeri yang


didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan di negara yang
bersangkutan, yang anggotanya terdiri
dari badan usaha jasa profesi yang
melakukan kegiatan usaha sekurangkurangnya dibidang audit umum atas
laporan keuangan.

Panduan
Penggunaan
FITS265

Buku petunjuk yang memuat tata cara


pengoperasian FITS.

Papan
Pencatatan
Unit
Penyertaan
Reksa Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif266

Papan yang disediakan untuk


mencatatkan Unit Penyertaan dari
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.

Papan
Pengembangan267

Papan pencatatan yang disediakan


untuk mencatatkan saham dari
perusahaan yang memiliki Aktiva
Berwujud Bersih sekurang-kurangnya
Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)
dan memiliki pengalaman operasional
sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
bulan.

263 UU No. 40 Tahun


2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 2.
264 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
423/KMK.06/2002
tentang Jasa
Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30-09- 2002, Pasal 1
angka 6.
265 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No.
Keputusan SK-007/
LGL/BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-08-2006,
huruf A angka 1.n
266 Keputusan Direksi
PT BEJ No. Kep-310/
BEJ/12-2006 tentang
Pencatatan dan
Perdagangan Unit
Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk
Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa,
ditetapkan tanggal
22-12-2006, Pasal I.1.
267 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain
Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal I.14.

02. Definisi
Papan
Utama268

Papan pencatatan yang disediakan


untuk mencatatkan saham dari
perusahaan yang memiliki Aktiva
Berwujud Bersih sekurang-kurangnya
Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah) dan memiliki pengalaman
operasional sekurang-kurangnya 36
(tiga puluh enam) bulan.

Partisipan269

Perantara Pedagang Efek, Bank, atau


Pihak lain yang disetujui Bapepam dan
LK, yang menggunakan sistem dan/
atau sarana pelaporan Transaksi Efek
dan terdaftar pada Penerima Laporan
Transaksi Efek.

Partisipan270

Perusahaan Efek atau Bank Kustodian


yang telah membuka rekening Efek
pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.

Pasar Modal271

Kegiatan yang bersangkutan dengan


Penawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.

Pasar Negosiasi272

Pasar dimana perdagangan Efek di


Bursa dilaksanakan berdasarkan
tawar menawar langsung secara
individual dan tidak secara lelang yang
berkesinambungan (Non Continuous
Auction Market) dan penyelesaiannya
dapat dilakukan berdasarkan
kesepakatan Anggota Bursa Efek.

268 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.13.
269

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-123/BL/2009
tentang Peraturan
No. X.M.3 tentang
Pelaporan Transaksi
Efek, ditetapkan
tanggal 29-05-2009,
Pasal 1a.

270

Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-01/PM/2003
tentang Sub
Rekenng Efek
Pada Lembaga
Penyimpanan
dan Penyelesaian
ditetapkan tanggal
15-01-2003, Pasal 1b.

271

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1
angka 13.

272

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.24.

61

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pasar Opsi
Saham273

Pasar
Reguler274

Pasar
Reguler
Tunai (Pasar
Tunai)275

Pasar dimana perdagangan Opsi Saham


di Bursa dilaksanakan secara reguler
berdasarkan proses tawar-menawar
secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh
Anggota Bursa Efek melalui JOTS dan
penyelesaiannya dilakukan pada Hari
Bursa berikutnya setelah terjadinya
Transaksi Bursa (T+1).
Pasar dimana perdagangan Efek di
Bursa dilaksanakan berdasarkan proses
tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction
market) oleh Anggota Bursa Efek melalui
JATS dan penyelesaiannya dilakukan
pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya
Transaksi Bursa(T+3).
Pasar dimana perdagangan Efek di
Bursa dilaksanakan berdasarkan proses
tawar-menawar secara lelang yang
berkesinambungan (continuous auction
market) oleh Anggota Bursa Efek melalui
JATS dan penyelesaiannya dilakukan
pada Hari Bursa yang sama dengan
terjadinya

273

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.21.

274

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.25.

275

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.26.

276

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.22.

277

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.23.

Transaksi Bursa (T+0).


Pelaksanaan
Opsi Saham
(Exercise)276

Close Short Taker untuk merealisasikan


haknya atas Opsi Saham kepada Writer.

Pelaksanaan
Otomatis
(Automatic

Close Short Taker oleh KPEI untuk


merealisasikan hak Taker atas Opsi
Saham kepada Writer karena WMA
sama dengan atau melebihi Batas
WMA, atau karena berakhirnya masa
berlaku Opsi Saham.

Exercise)277

62

02. Definisi
Peleburan278

Peleburan
Usaha279

Pembatalan/
Penghapusan
Pencatatan
Efek

Perbuatan hukum yang dilakukan


oleh dua Perseroan atau lebih
untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu Perseroan baru yang
karena hukum memperoleh aktiva dan
pasiva dari Perseroan yang meleburkan
diri dan status badan hukum Perseroan
yang meleburkan diri berakhir karena
hukum.
Perbuatan hukum yang dilakukan
oleh 2 (dua) Perseroan atau lebih
untuk meleburkan diri dengan cara
membentuk 1 (satu) Perseroan baru
dan masingmasing Perseroan menjadi
bubar.

278

UU No. 40/2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1
ayat 10.

279

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-52/PM/1997
tentang Peraturan
No. IX.G.1 tentang
Penggabungan
Usaha atau
Peleburan Usaha
Perusahaan Publik
atau Emiten,
ditetapkan tanggal
26-12-1997, Pasal 1b.

280

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP308/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-I tentang
Penghapusan
Pencatatan
(Delisting) dan
Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham
di Bursa, ditetapkan
tanggal 19-07- 2004,
Pasal I.14.

281

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.26.

282

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-412/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.1 tentang
Transaksi Afiliasi
dan Benturan
Kepentingan
Transaksi Tertentu,
ditetapkan tanggal
25-11-2009, Pasal 1f.

Penghapusan Efek dari daftar Efek yang


tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut
tidak dapat diperdagangkan di Bursa.

(Delisting)280

Pembatasan
Transaksi281

Tindakan Bursa yang membatasi


Anggota Bursa untuk tidak melakukan
penambahan posisi kontrak baru.

Pemegang

Pemegang saham yang tidak mempunyai


Benturan Kepentingan sehubungan
dengan suatu Transaksi tertentu dan/
atau bukan merupakan Afiliasi dari
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris atau pemegang saham utama
yang mempunyai Benturan Kepentingan
atas Transaksi tertentu.

Saham Independen282

63

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pemegang
Saham Pengendali283

Pemegang saham yang memiliki 25%


(dua puluh lima perseratus) atau lebih
saham perusahaan, atau pemegang
saham yang memiliki kemampuan
dengan cara apapun mempengaruhi
pengelolaan dan atau kebijaksanaan
perusahaan meskipun jumlah saham
yang dimiliki kurang dari 25% (dua
puluh lima perseratus).

283 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain
Saham yang
Diterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal I.15.

Pemegang
Saham Pengendali284

Pemegang saham dari Perusahaan


Sponsor yang memiliki saham lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) dari
seluruh saham yang disetor penuh, atau
Pihak yang mempunyai kemampuan
untuk menentukan, baik langsung
maupun tidak langsung, dengan
cara apapun pengelolaan dan atau
kebijaksanaan Perusahaan Sponsor

284 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00389/BEI/06-2009
tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia
(SPEI) di Bursa,
ditetapkan tanggal
12-06-2009, Pasal
I.14.

Pemegang
Saham
Utama285

Pihak yang, baik secara langsung maupun


tidak langsung, memiliki sekurangkurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak
suara dari seluruh saham yang mempunyai
hak suara yang dikeluarkan oleh suatu
Perseroan atau jumlah yang lebih kecil dari
itu sebagaimana ditetapkan oleh BAPEPAM.

Pemeriksa286

Pemeriksaan
287

64

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan


Bapepam yang diangkat oleh Ketua
Bapepam sebagai pemeriksa untuk
melakukan pemeriksaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 100 UU No.
8/1995 tentang Pasar Modal.
Serangkaian kegiatan mencari,
mengumpulkan, dan mengolah data dan
atau keterangan lain yang dilakukan oleh
Pemeriksa untuk membuktikan ada atau
tidak adanya pelanggaran atas peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

285 Keputusan Badan


Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-05/
BAPMI/12.2002,
ditetapkan tanggal
20-12- 2002, Pasal 6.
286 PP No. 46 Tahun
1995 tentang Tata
Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 1.
287 PP No. 46 Tahun
1995 tentang Tata
Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 2.
288 Peraturan Menteri
Keuangan No.
147/PMK.07/2006
tentang Tata
Cara Penerbitan,

02. Definisi
Pemerintah
Daerah288

Gubernur, bupati, atau walikota,


dan perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.

Pemerintah
Daerah289

Gubernur, bupati, atau wali kota,


dan perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.

Pemerintahan Daerah290

Penyelenggaraan urusan pemerintahan


oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
menurut asas otonomi dan Tugas
Pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Pemimpin
atau
Pemimpin
Rekan291

Akuntan Publik yang bertindak sebagai


pimpinan pada KAP.

Pemimpin
Cabang
KAP292

Akuntan Publik yang bertindak selaku


pimpinan Cabang KAP.

Pemisahan293

Perbuatan hukum yang dilakukan oleh


Perseroan untuk memisahkan usaha
yang mengakibatkan seluruh aktiva dan
pasiva Perseroan beralih karena hukum
kepada dua Perseroan atau lebih atau
sebagian aktiva dan pasiva Perseroan
beralih karena hukum kepada satu
Perseroan atau lebih.

Per ta ngg u ng jawaba n,


da n Publi k asi
In for masi Obligasi
Daera h, ditetapk a n
ta ngga l 29-12-2006,
Pasa l 1 a ngk a1.
289

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep66/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 13-04-2007,
Pasal 1e.

290 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep66/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 13-04-2007,
Pasal 1f.
291 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30 -09-2002, Pasal 1
angka 12.
292 Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30 -09-2002, Pasal 1
angka 13.
293 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1
angka 12.

65

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pemodal
Profesional294

Pemohon

Pihak atau semua Pihak, mana yang


relevan, yang mengajukan permohonan
penyelesaian beda pendapat atau
sengketa kepada BAPMI sesuai dengan
Peraturan & Acara.

Penanggung Jawab
Pesanan dan
Perdagangan (PJPP)296

Pihak yang ditunjuk oleh Anggota


Bursa Efek atau Perusahaan Efek yang
mengajukan permohonan sebagai
Anggota Bursa Efek dan didaftarkan
di Bursa yang bertanggung jawab atas
penawaran jual dan atau permintaan
beli untuk dapat masuk ke JATS.

Penasihat
Investasi297

Pihak yang memberi nasihat kepada


Pihak lain mengenai penjualan atau
pembelian Efek dengan memperoleh
imbalan jasa.

Penawaran

Ajakan baik secara langsung maupun


tidak langsung, tersurat atau tersirat untuk
melakukan suatu transaksi tertentu.

295

298

Penawaran
Awal (bookbuilding) 299

66

Pemodal yang memiliki kemampuan


untuk membeli Unit Penyertaan dan
melakukan analisis risiko terhadap
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
sebagaimana diatur dalam peraturan
ini.

Ajakan baik secara langsung maupun


tidak langsung dengan menggunakan
Prospektus Awal yang antara lain bertujuan
untuk mengetahui minat calon pembeli
atas Efek yang akan ditawarkan dan atau
perkiraan harga penawaran Efek.

294 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep43/BL/2008 tentang
Peraturan No. IV.C.5
tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas,
ditetapkan tanggal
14-02-2008, Pasal 1b.
295 Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep02/BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia, ditetapkan
tanggal 30 -11-2009,
Pasal 1 ayat 2h.
296 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.27.
297 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 14.
298 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-46/PM/1996
tentang Peraturan
No. IX.A.5 tentang
Penawaran yang Bukan
Merupakan Penawaran
Umum, ditetapkan
tanggal 17-01-1996,
Pasal 1a.
299 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-41/PM/2000
tentang Peraturan
No. IX.A.8 tentang
Prospektus Awal
dan Info Memo,
ditetapkan tanggal
27-10-2000, Pasal 1b.

02. Definisi
Semua penawaran untuk menjual atau
memberi kesempatan untuk membeli Efek yang
terjadi dalam jangka waktu yang terpisah dari
Penawaran Efek sebelumnya atau selanjutnya,
dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12
(dua belas) bulan.

300 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-46/PM/1996
tentang Peraturan
No. IX.A.5 tentang
Penawaran yang
Bukan Merupakan
Penawaran Umum,
ditetapkan tanggal
17-01-1996, Pasal 1b.

Penawaran
Tender301

Penawaran melalui Media Massa untuk


memperoleh Efek Bersifat Ekuitas
dengan cara pembelian atau pertukaran
dengan Efek lainnya.

301 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-04/PM/2002
tentang Peraturan
No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender,
ditetapkan tanggal
03-04-2002, Pasal 1d.

Penawaran
Umum302

Kegiatan penawaran Efek yang


dilakukan oleh Emiten untuk
menjual Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur dalam
Undang- ndang ini dan peraturan
pelaksanaannya.

Penawaran
Efek300

Penawaran
Umum oleh
Perusahaan
Menengah
atau Kecil303

Pencatatan
(Listing)304

Penawaran Umum sehubungan dengan


Efek yang ditawarkan oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil, dimana nilai
keseluruhan Efek yang ditawarkan
tidak lebih dari Rp40.000.000.000,00
(empat puluh miliar rupiah).

Pencantuman suatu Efek dalam daftar


Efek yang tercatat di Bursa sehingga
dapat diperdagangkan di Bursa.

302 UU No. 8 Tahun


1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
15.
303 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-11/PM/1997
tentang Perubahan
Peraturan No. IX.C.7
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran
dalam Rangka
Penawaran Umum
oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil,
ditetapkan tanggal
30-04-1997, Pasal 1b.
304

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/072004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.16.

67

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pencatatan
(Listing) Unit
Penyertaan
Reksa Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif305

68

Pencantuman Unit Penyertaan Reksa


Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif di Papan Pencatatan Reksa
Dana sehingga dapat diperdagangkan
di Bursa.

Pendapat
Mengikat306

Suatu pendapat yang diberikan BAPMI


sesuai dengan Peraturan & Acara atas
permohonan para Pihak mengenai beda
pendapat berkenaan dengan perjanjian
atau transaksi.

Pendekatan
Aktiva
(Asset Based
Approach)307

Pendekatan
Penilaian
berdasarkan
laporan keuangan historis Obyek
Penilaian yang telah diaudit, dengan
cara menyesuaikan seluruh aset dan
kewajiban menjadi Nilai Pasar Wajar
sesuai dengan Premis Nilai yang
digunakan dalam Penilaian Usaha.

Pendekatan
Biaya (Cost
Approach)308

Pendekatan
Penilaian
untuk
mendapatkan indikasi Nilai obyek
penilaian berdasarkan Biaya Reproduksi
Baru (Reproduction Cost New) atau Biaya
Pengganti Baru (Replacement Cost New),
pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date)
setelah dikurangi dengan Penyusutan.

305

Keputusan
Direksi PT BEJ No.
Kep-310/BEJ/122006 tentang
Pencatatan dan
Perdagangan Unit
Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk
Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa,
ditetapkan tanggal
22-12-2006, Pasal
I.2.

306

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 November 2009,
Pasal 1 ayat 2i.

307

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 15.

308 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 19.

02. Definisi
Pendekatan
Data Pasar
(Market Data
Approach)309

Pendekatan Penilaian yang menggunakan


data transaksi atau penawaran atas
properti yang sebanding dan sejenis
dengan obyek penilaian yang didasarkan
pada suatu proses perbandingan dan
penyesuaian.

Pendekatan
Pasar
(Market
Based
Approach)310

Pendekatan Penilaian dengan cara


membandingkan
Obyek
Penilaian
dengan obyek lain yang sebanding dan
sejenis serta telah memiliki harga jual.

Pendekatan
Pendapatan
(Income
Approach)311

Pendekatan Penilaian yang didasarkan


pada pendapatan dan biaya dari obyek
penilaian per periode tertentu, yang
dapat dihasilkan oleh obyek penilaian,
yang kemudian dikapitalisasikan.

309 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 17.
310 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 16.
311 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 18.
312

Pendekatan
Pendapatan
(Income
Based
Approach) 312

Pendekatan Penilaian dengan cara


mengkonversi manfaat ekonomis atau
pendapatan yang diperkirakan akan
dihasilkan oleh Obyek Penilaian dengan
tingkat diskonto tertentu.

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 5-10-2009,
Pasal 1a angka 17.

69

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pendekatan
Penilaian313

Suatu cara untuk memperkirakan Nilai


dengan menggunakan salah satu atau
lebih Metode Penilaian.

Pendidikan
Profesi314

Suatu penyelenggaraan pendidikan


yang wajib diikuti oleh Konsultan
Hukum Pasar Modal dengan muatan
materi hokum Pasar Modal dan hukum
tentang kegiatan ekonomi.

Penerima
Laporan
Transaksi
Efek315

Pihak yang ditunjuk oleh Bapepam dan


LK untuk menyediakan sistem dan/
atau sarana dan menerima pelaporan
Transaksi Efek.

Pengambilalihan316

Perbuatan hukum yang dilakukan oleh


badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Perseroan
yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian atas Perseroan tersebut.

Pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka317

70

Tindakan, baik langsung maupun


tidak langsung, yang mengakibatkan
perubahan Pengendali Perusahaan
Terbuka.

313

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 16.

314

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-261/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.B.1 tentang
Pendaftaran
Konsultan Hukum
yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 3-07- 2008,
Pasal 1c.

315

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-123/BL/2009
tentang Peraturan
No. X.M.3 tentang
Pelaporan
Transaksi Efek,
ditetapkan tanggal
29-05-2009, Pasal 1
huruf b.

316

UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan
Terbatas, Pasal 1
ayat 11.

317

Keputusan Ketua
Bapepam-LK
No. Kep-259/
BL/2008 tentang
Peraturan No.
IX.H.1 tentang
Pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka,
ditetapkan
tanggal 30-062008, Pasal 1e.

02. Definisi
Pengendali
Perusahaan
Terbuka318

Pihak yang memiliki saham lebih


dari 50% (lima puluh perseratus) dari
seluruh saham yang disetor penuh, atau
Pihak yang mempunyai kemampuan
untuk menentukan, baik langsung
maupun tidak langsung, dengan
cara apapun pengelolaan dan/atau
kebijaksanaan Perusahaan Terbuka.

Pengendalian 319

Kemampuan untuk mengendalikan dan


mengatur manajemen perusahaan atau
kebijakan usaha.

Penggabungan320

Perbuatan hukum yang dilakukan


oleh satu Perseroan atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari
Perseroan yang menggabungkan diri
beralih karena hukum kepada Perseroan
yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum
Perseroan yang menggabungkan diri
berakhir karena hukum.

Penggabungan Usaha321

Penghapusan
Pencatatan
(Delisting)322

Perbuatan hukum yang dilakukan oleh


1 (satu) Perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada dan selanjutnya
Perseroan yang menggabungkan diri
menjadi bubar.
Penghapusan SPEI dari daftar SPEI
yang tercatat di Bursa sehingga SPEI
tersebut tidak dapat diperdagangkan
lagi di Bursa.

318

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-259/BL/2008
tentang Peraturan
No. IX.H.1 tentang
Pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka,
ditetapkan tanggal
30-06-2008, Pasal
1d.

319

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal ,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 35.

320

UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 9.

321

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-52/PM/1997
tentang Peraturan
No. IX.G.1 tentang
Penggabungan
Usaha atau
Peleburan Usaha
Perusahaan Publik
atau Emiten,
ditetapkan tanggal
26-12-1997, Pasal 1a.

322

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00389/BEI/06-2009
tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia
(SPEI) di Bursa,
ditetapkan tanggal
12-06-2009, Pasal
I.1.

71

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pengumuman323

Pengumuman324

Pengumuman325

72

Informasi yang disampaikan oleh Bursa


baik dalam bentuk tertulis, dokumen
cetak, data elektronik maupun tampilan
di layar komputer melalui JATS atau
website Bursa.

323

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/072004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.17.

324

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-306/BEJ/072004 tentang
Peraturan No. I-E
tentang Kewajiban
Penyampaian
Informasi,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal
I.I.6.

325

Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A.1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
di Bursa Efek
Jakarta (Lampiran
Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP002/BEJ/01-2003
tanggal 17-01-2003
perihal Perubahan
Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A-1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta),
Pasal i)A.2.n.

Informasi yang disampaikan oleh Bursa


baik dalam bentuk tertulis, dokumen
cetak, data elektronik maupun tampilan
di layar komputer melalui JATS atau
website Bursa.

Informasi tertulis yang disampaikan


oleh Bursa baik dalam bentuk
pengumuman tertulis, dokumen cetak,
data elektronik maupun tampilan di
layar komputer melalui JATS.

02. Definisi
Pengumuman Bursa326

Informasi yang disampaikan oleh Bursa


baik dalam bentuk tertulis, dokumen
cetak, data elektronik maupun tampilan
di layar komputer melalui JOTS.

Pengurus327

pengurus BAPMI sebagaimana


dimaksud dalam Bab VI Anggaran
Dasar Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia.

Penilai328

Pihak yang melakukan penilaian aset/


properti dan terdaftar di Bapepam dan
LK.

Penilai
Properti329

Penilai yang terdaftar di Bapepam dan


LK sesuai dengan Peraturan Nomor
VIII.C.1.

Penilai
Usaha330

Penilai yang melakukan kegiatan


penilaian usaha sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor VIII.C.1.

326 Keputusan Direksi PT


Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.24.
327

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia Nomor:
Kep-03/BAPMI/11.2002
tentang Arbiter BAPMI,
ditetapkan tanggal 19
November 2002. Pasal 1
ayat 2d.

328

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep425/BL/2007 tentang
Peraturan No. IX.M.1
tentang Pedoman Bagi
Manajer Investasi
dan Bank Kustodian
yang Melakukan
Pengelolaan Dana
Investasi Real Estat
Berbebntu Kontrak
Investasi Kolektif,
ditetapkan tanggal 1812-2007, Pasal 1f.

329

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di
Pasar Modalditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 1.

330

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 1.

73

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Penilaian
Usaha 331

Kegiatan atau proses untuk menghasilkan


suatu opini atau perkiraan atas Nilai
Pasar Wajar Obyek Penilaian.

Penitipan
Kolektif332

Jasa penitipan atas Efek yang dimiliki


bersama oleh lebih dari satu Pihak
yang kepentingannya diwakili oleh
Kustodian.

Penitipan
Kolektif333

Jasa penitipan atas Efek yang dimiliki


bersama oleh lebih dari satu Pihak
yang kepentingannya diwakili oleh
Kustodian.

Penjamin
Emisi
Efek334

Pihak yang membuat kontrak dengan


Emiten untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Emiten
dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa335

Penugasan
Penilaian
Profesional336

74

Kewajiban Lembaga Kliring dan


Penjaminan untuk seketika dan
langsung mengambil alih tanggung
jawab anggota Kliring yang gagal
memenuhi kewajibannya berkaitan
dengan penyelesaian Transaksi Bursa
dan untuk menyelesaikan transaksi
tersebut pada waktu dan cara yang
sama sebagaimana diwajibkan kepada
anggota Kliring yang bersangkutan
Penugasan yang diterima oleh Penilai
dari klien untuk melakukan penilaian
atas objek tertentu dengan tujuan
penilaian tertentu pada tanggal tertentu
dimana Penilai mendasarkan opininya,
yang disajikan dalam laporan penilaian.

331

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.3
tentang Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di
Pasar Modal, ditetapkan
tanggal 5-10-2009, Pasal
1a angka 3.

332

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 16.

333

Keputusan Ketua Badan


Pengawas Pasar Modal
No. Kep-48/PM/1997
tentang Peraturan No.
V.A.3 tentang Rekening
Efek Pada Kustodian
,ditetapkan tanggal 26
-12-1997, Pasal 1c.

334

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 11 angka 7.

335

Keputusan Ketua Badan


Pengawas Pasar Modal
No. Kep-46/PM/2004
tentang Peraturan
No. III.B.6 tentang
PenjaminanPenyelesaian
Transaksi Bursa,
ditetapkan tanggal 9-122004, Pasal 1d.

336

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-394/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.C.2
tentang
Independensi
Penilai yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 6 -102008,
Pasal 1a.

02. Definisi
Penyedia
Jasa
(Servicer)337

Pihak yang bertanggung jawab


untuk memproses dan mengawasi
pembayaran yang dilakukan debitur,
melakukan tindakan awal berupa
peringatan atau hal-hal lain karena
debitur terlambat atau gagal memenuhi
kewajibannya, melakukan negosiasi,
menyelesaikan tuntutan terhadap
debitur dan jasa lain yang ditetapkan
dalam kontrak.

Penyusutan338

Besarnya pengurangan Nilai obyek


penilaian yang disebabkan oleh adanya
kemunduran fisik (physical deterioration),
keusangan
fungsional
(functional
obsolescence) dan keusangan ekonomis
(economic obsolescence).

Peralatan
Penunjang339

Router, perangkat lunak dan perangkat


keras JONEC serta perangkat lainnya
sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan oleh Bursa dan disediakan
oleh Anggota Bursa Efek untuk
pelaksanaan perdagangan Efek secara
Remote Trading.

Perantara
Pedagang
Efek340

Pihak yang melakukan kegiatan usaha


jual beli Efek untuk kepentingan sendiri
atau Pihak lain.

Peraturan
BAPMI341

Semua peraturan atau ketentuan yang


ditetapkan oleh BAPMI, termasuk
Peraturan & Acara ini, serta ketentuan
pelaksanaannya.

337

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No.
IX.K.1 tentang
Pedoman Kontrak
Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset,
ditetapkan tanggal
26-11- 2008, Pasal
1g.

338 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4
tenta ng Pedoma n
Pen i la ia n da n
Penyajia n Lapora n
Pen i la ia n Proper t i
di Pasa r Moda l,
ditetapk a n
ta ngga l 31-122009, Pasa l 1a
a ngk a 32.
339 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.28.
340 UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
18.
341 Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep02/BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia, ditetapkan
tanggal 30-11- 2009,
Pasal 1 ayat 2j.

75

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Peringkat342

Peringkat
Awal343

Periode
Audit344

Periode
Penugasan
Penilaian
Profesional345

Periode
Penugasan
Profesional346

76

Opini tentang kemampuan untuk


memenuhi
kewajiban
pembayaran
secara tepat waktu oleh suatu Pihak:
1)
sebagai
entitas
(company
rating);dan/atau
2)
berkaitan dengan Efek yang
diterbitkan oleh Pihak dimaksud
yang diperingkat (instrument
rating).
Hasil pemeringkatan oleh Perusahaan
Pemeringkat
Efek
yang
belum
memperoleh persetujuan dari Pihak
yang meminta pemeringkatan dan
belum dipublikasikan.

Periode yang mencakup periode laporan


keuangan yang diaudit atau yang
direview

Periode penugasan yang diperlukan


untuk melakukan suatu proses penilaian
hingga
ditandatanganinya
laporan
penilaian.

Periode penugasan untuk mengaudit


atau mereview laporan keuangan klien
atau untuk menyiapkan laporan kepada
Bapepam dan LK.

342 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-151/BL/2009
tentang Peraturan
No. V.C.2 tengtang
Perizinan Perusahaan
Pemeringkat Efek,
ditetapkan tanggal
22-06-2009, Pasal 1b.
343 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-152/BL/2009
tentang Peraturan
No. V.H.4 tentang
Pedoman Perjanjian Pemeringkatan,
ditetapkan tanggal
22-06-2009, Pasal 1c.
344 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-310/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.A.2 tentang
Independensi
Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 1-08-2008,
Pasal 1a angka 1.
345 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-394/BL/2008
tentang Peraturan
No. VIII.C.2 tentang
Independensi Penilai
yang Melakukan
Kegiatan di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 6 -10-2008,
Pasal 1b.
346 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. : Kep310/BL/2008 tentang
Peraturan No. VIII.C.2
tentang Independensi
Akuntan yang
Memberikan Jasa di
Pasar Modal, ditetapkan
tanggal 1-08- 2008, Pasal
1a angka 2.

02. Definisi
Perjanjian
Arbitrase347

Pernyataan
Kesesuaian
Syariah348

Suatu kesepakatan berupa klausula


Arbitrase yang tercantum dalam
suatu perjanjian tertulis yang dibuat
oleh para Pihak sebelum timbulnya
sengketa, atau suatu perjanjian
arbitrase tersendiri yang dibuat para
Pihak setelah timbul sengketa, yang
menyatakan bahwa semua sengketa
yang timbul dari hubungan hukum di
antara para Pihak akan diselesaikan
melalui Arbitrase sesuai Peraturan &
Acara.
Pernyataan tertulis yang dikeluarkan
oleh DSN-MUI terhadap suatu Efek
Syariah bahwa Efek tersebut sudah
sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.

Pernyataan
Penawaran
Tender349

Dokumen yang wajib disampaikan


kepada Bapepam oleh Pihak yang
melakukan Penawaran Tender.

Pernyataan
Pendaftaran350

Dokumen yang wajib disampaikan


kepada Badan Pengawas Pasar Modal
oleh Emiten dalam rangka Penawaran
Umum atau Perusahaan Publik.

Perseroan351

Perseroan terbatas sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 1 angka 1
Ketentuan Umum Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas.

Perseroan352

Perseroan Terbatas yang melakukan


Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas atau Perusahaan Publik

Perseroan
Publik353

Perseroan yang memenuhi criteria


jumlah pemegang saham dan modal
disetor sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.

347

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 -11-2009, Pasal 1
ayat 2k.

348

Fatwa Dewan
Syariah Nasional
No. 40/DSN-MUI/
X/2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman
Umum Penerapan
Prinsip Syariah di
Bidang Pasar Modal,
Pasal 1.5.

349

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-04/PM/2002
tentang Peraturan
No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender,
ditetapkan tanggal
03-04-2002, Pasal 1e.

350

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
19.

351

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
20.

352

Keputusan
Ketua BapepamLK No. Kep-13/
PM/1997 tentang
Peraturan No. IX.J.1
tentang PokokPokok Anggaran
Dasar Perseroan
yang Melakukan
Penawaran Umum
Efek Bersifat Khusus
dan Perusahaan
Publik, ditetapkan
tanggal 30-04-1997,
Pasal 1b.

77

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Perseroan
Terbatas
(Perseroan)354

Perseroan
Terbuka355

Perseroan Publik atau Perseroan yang


melakukan penawaran umum saham,
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar
modal.

Persetujuan
Keanggotaan
Bursa356

Persetujuan untuk menjadi Anggota


Bursa Efek yang diberikan oleh Bursa
dengan Surat Persetujuan Anggota
Bursa Efek (SPAB).

Personal
Properti357

Properti yang tidak secara permanen


melekat pada real estat, dan dapat
dipindahkan, antara lain mesin dan
peralatan
termasuk
semua
hak,
kepentingan, dan manfaat yang terkait.

Pertransaksi
(trade for
trade)358

78

Badan hukum yang merupakan


persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam sahan
dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.

353

UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 8.

354

UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 1.

355

UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 7.

356

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.29.

357

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 7.

358

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00012/BEI/02-2009
tentang Perubahan
Ketentuan II.5.3
Peraturan No.
II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal
I.I.30.

359

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
21.

Penentuan pemenuhan hak dan


kewajiban untuk setiap transaksi oleh
Anggota Bursa Efek jual dan Anggota
Bursa Efek beli yang dilakukan secara
langsung atas Efek yang ditransaksikan.

02. Definisi
Perusahaan
Efek359

Pihak yang melakukan kegiatan usaha


sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi.

Perusahaan
Induk
(Holding
Company)
atau
Perusahaan
Investasi
(Investment
Company) 360

Suatu perusahaan yang sebagian besar


pendapatannya hanya berasal dari
penyertaan pada perusahaan-perusahaan
lain.

Perusahaan
Induk
Operasional
(Operating
Holding
Company) 361

Suatu perusahaan yang pendapatannya


berasal dari penyertaan pada perusahaan
lain dan kegiatan usaha lainnya.

Perusahaan
Menengah
atau Kecil362

Badan hukum yang didirikan di


Indonesia yang:
1.

2.

3.
Perusahaan
Pemeringkat
Efek363

Memiliki
jumlah
kekayaan
(total assets) tidak lebih dari Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah);
Bukan
merupakan
Afiliasi
atau dikendalikan oleh suatu
perusahaan
yang
bukan
Perusahaan Menengah atau Kecil;
dan
Bukan merupakan Reksa Dana.

Penasihat Investasi berbentuk Perseroan


Terbatas yang melakukan kegiatan
pemeringkatan
dan
memberikan
peringkat.

360

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 24.

361

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 25.

362

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-11/PM/1997
tentang Perubahan
Peraturan No.
IX.C.7 tentang
Pedoman Mengenai
Bentuk dan
Isi Pernyataan
Pendaftaran
dalam Rangka
Penawaran Umum
oleh Perusahaan
Menengah atau
Kecil, ditetapkan
tanggal 30-04-1997,
Pasal 1a.

363 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-151/BL/2009
tentang Peraturan
No. V.C.2 tentang
Perizinan Perusahaan
Pemeringkat Efek,
ditetapkan tanggal
22-06- 2009, Pasal 1a.

79

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Perusahaan
Publik364

Perseroan yang sahamnya telah dimiliki


sekurang-kurangnya oleh 300 ( tiga
ratus ) pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang kurangnya
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)
atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.

Perusahaan
Real Estat365

Perusahaan yang kegiatan


utamanya di bidang Real Estat.

Perusahaan
Sasaran366

Perusahaan Publik atau Emiten yang


Efek Bersifat Ekuitasnya tercatat
di Bursa Efek dan Efek dimaksud
merupakan obyek dari Penawaran
Tender.

Perusahaan
Sponsor367

Perusahaan
Terbuka368

364

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
22.

365

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-425/BL/2007
tentang Peraturan
No. IX.M.1
tentang Pedoman
Bagi Manajer
Investasi dan
Bank Kustodian
yang Melakukan
Pengelolaan Dana
Investasi Real
Estat Berbebntu
Kontrak Investasi
Kolektif,
ditetapkan tanggal
18-12-2007, Pasal
1d.

366

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-04/PM/2002
tentang Peraturan
No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender,
ditetapkan tanggal
03-04-2002, Pasal 1f.

usaha

Perusahaan yang melakukan


Penawaran Umum Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia yang Efek Utamanya
merupakan Efek badan hukum
Indonesia atau badan hukum negara
lain.

Perusahaan Publik atau Perusahaan


yang telah melakukan Penawaran
Umum saham atau Efek Bersifat Ekuitas
lainnya.

367 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00389/BEI/06-2009
tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat
Penitipan Efek
Indonesia (SPEI) di
Bursa, ditetapkan
tanggal 12-06-2009,
Pasal I.15.
368

80

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-259/BL/2008
tentang Peraturan
No. IX.H.1 tentang
Pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka,
ditetapkan tanggal
30-06-2008, Pasal
1a.

02. Definisi
Perusahaan
Tercatat369

Emiten atau Perusahaan Publik yang


Efeknya tercatat di Bursa.

Perusahaan
Terkendali370

Suatu perusahaan yang dikendalikan


baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Perusahaan.

Petugas Uji
Kepatuhan371

Pegawai Bapepam yang menerima


penugasan dari Kepala Biro Teknis
untuk melakukan Uji Kepatuhan Reksa
Dana.

Pihak372

Orang perseorangan, perusahaan, usaha


bersama, asosiasi, atau kelompok yang
terorganisasi.

Pihak373

Subyek hukum, baik subyek hukum


perdata maupun hukum publik yang
seluruh atau sebagian usaha atau jasa
profesinya berkaitan dengan kegiatan
di bidang pasar modal di Indonesia,
termasuk bursa efek, lembaga
kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian,
emiten, perusahaan publik, perusahaan
efek, lembaga penunjang pasar modal,
orang perorangan yang terdaftar
sebagai profesi penunjang pasar modal,
orang perorangan pemegang izin, wakil
penjamin emisi efek, wakil perantara
pedagang efek, wakil manajer investasi
dan yang melakukan investasi di pasar
modal di Indonesia, yang mempunyai
maksud untuk mengajukan penyelesaian
sengketa di BAPMI berdasarkan
Peraturan & Acara. Penyebutan para
Pihak dalam Peraturan & Acara ini
menunjuk kepada penyebutan bersama
Pemohon dan Termohon, termasuk juga
berarti kuasa hokum mereka, sesuai
dengan konteks kalimat.

369 Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A.1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta
(Lampiran Keputusan
Direksi PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP-002/
BEJ/01-2003 tanggal
17-01-2003 perihal
Perubahan Peraturan
Perdagangan Efek
No. II-A-1 tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek di
Bursa Efek Jakarta),
Pasal i)A.2.q.
370 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep412/BL/2009 tentang
Peraturan No. IX.E.1
tentang Transaksi
Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi
Tertentu, ditetapkan
tanggal 25-11-2009,
Pasal 1b.
371

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep38/PM/2003 tentang
Peraturan No. II.F.14
tentang Pedoman Uji
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1f.

372

UU No. 8 Tahun 1995


tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 23.

373

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep-02/
BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara
Badan Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 November 2009,
Pasal 1 ayat 2l.

81

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Piutang
Negara374

Sejumlah uang yang wajib dibayar


pada Negara atau Badanbadan
baik secara langsung maupun tidak
langsung dikuasai oleh Negara,
berdasarkan suatu perjanjian, peraturan
atau sebab apapun.

Piutang
Reverse
Repo375

Tagihan atau hak untuk menjual Efek


yang telah dibeli dengan transaksi
Reverse Repo.

Pokok376

Nilai unjuk dari suatu kewajiban yang


harus dibayar kembali pada saat jatuh
tempo.

Portfolio
Efek377

Kumpulan Efek yang dimiliki oleh


Pihak.

Posisi
Long378

Saldo debit dalam akun tertentu


di Buku Pembantu Efek yang
menunjukkan sejumlah Efek yang
dimiliki oleh Perusahaan Efek atau
sejumlah Efek yang wajib diserahkan
oleh Perusahaan Efek kepada nasabah.

Posisi
Short379

82

Saldo kredit dalam akun tertentu


di Buku Pembantu Efek yang
menunjukkan sejumlah Efek yang
telah dijual tetapi tidak dimiliki oleh
Perusahaan Efek atau sejumlah Efek
yang telah dijual oleh nasabah tetapi
Efek tersebut belum diserahkan kepada
Perusahaan Efek oleh nasabah.

374 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. KEP-21/
PM/1999 Tentang Tata
Cara Penagihan Sanksi
Administrasi Berupa
Denda, ditetapkan tanggal
5-08- 1999, Pasal 1d.
375 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo) dengan
Menggunakan Master
Repurchase Agreement
(MRA), ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2e.
376 Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggungjawaban,
dan Publikasi Informasi
Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 29-122006, Pasal 1 angka 5.
377 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 24.
378 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep26/PM/1999 tentang
Perubahan Peraturan
Nomor V.D.4 tentan
g Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek,
ditetapkan tanggal 3112- 1999, Pasal 1e.
379 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep26/PM/1999 tentang
Perubahan Peraturan
Nomor V.D.4 tentan
g Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan oleh
Perusahaan Efek,
ditetapkan tanggal 31
Desember 1999, Pasal 1f.

02. Definisi
Posisi
Terbuka380

Posisi Kontrak baik jual maupun beli


yang belum diselesaikan.

Pra-pembukaan381

Periode sebelum dimulainya jam


perdagangan pada setiap
Hari Bursa dimana setiap Anggota
Bursa Efek mempunyai kesempatan
untuk memasukkan penawaran jual
dan atau permintaan beli suatu Efek
sehingga dimungkinkan terjadinya
pembentukan Harga Pembukaan atas
Efek tersebut.

PraPencatatan
SPEI382

Premi Pengendalian
(Premium for
Control) 383

Premis Nilai
384

Persetujuan atas rencana pencatatan


SPEI yang diberikan Bursa sebelum
Efek Utama dikonversikan menjadi
SPEI, di mana dasar penerbitan SPEI
adalah seluruh Efek Perusahaan
Sponsor yang dapat dikonversi
sewaktu-waktu menjadi SPEI.

Suatu jumlah atau persentase tertentu


yang merupakan penambah dari nilai
suatu ekuitas sebagai cerminan dari
tingkat pengendalian atas Obyek
Penilaian.

Asumsi Nilai yang berhubungan dengan


suatu kondisi transaksi yang dapat
digunakan pada Obyek Penilaian.

380 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-39/PM/2003
tentang Peraturan No.
III.E.1 tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi
Atas Efek atau Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1f.
381 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00012/
BEI/02-2009 tentang
Perubahan Ketentuan
II.5.3 Peraturan
No. II-A tentang
Perdagangan Efek,
ditetapkan tanggal
02-03-2009, Pasal I.I.31.
382 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Indonesia
No. Kep-00389/BEI/062009 tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia (SPEI)
di Bursa, ditetapkan
tanggal 12-06-2009,
Pasal I.17.
383 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar
Modal ditetapkan
tanggal 5-10-2009,
Pasal 1a angka 36.
384 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 5-10-2009,
Pasal 1a angka 8.

83

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

84

Premium385

harga setiap call option atau put option


pada Opsi Saham.

Prinsip Keterbukaan386

Pedoman umum yang mensyaratkan


Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak
lain yang tunduk pada Undang-undang
ini untuk menginformasikan kepada
masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh Informasi Material mengenai
usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap Efek dimaksud dan
atau harga dari Efek tersebut.

Prinsipprinsip
Syariah387

Prinsip-prinsip yang didasarkan atas


ajaran Islam yang penetapannya
dilakukan
oleh
DSN-MUI,
baik
ditetapkan dalam fatwa ini maupun
dalam fatwa terkait lainnya.

Prinsipprinsip
Syariah
di Pasar
Modal388

Prinsip-prinsip hukum Islam dalam


kegiatan di bidang Pasar Modal
berdasarkan fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak
bertentangan dengan Peraturan ini dan/
atau Peraturan Bapepam dan LK yang
didasarkan pada fatwa DSN-MUI.

385 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-310/
BEJ/09-2004 tentang
Peraturan No. II-D
tentang Perdagangan
Opsi Saham,
ditetapkan tanggal
09-09-2004, Pasal
A.I.26.
386 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 25.
387 Fatwa Dewan Syariah
Nasional No. 40/
DSN-MUI/X/2003
tentang Pasar Modal
dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang
Pasar Modal, Pasal
1.6.
388 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-181/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek
Syariah, ditetapkan
tanggal 30-06-2009,
Pasal 1a angka 2.

02. Definisi
Properti
Khusus
(Specialized
Property)
atau
Properti
Dengan
Tujuan
Khusus
(Special
Purpose
Property)
atau
Properti
Yang
Dirancang
Khusus
(Special
Design
Property)389

Properti yang memiliki karakteristik


tertentu, memiliki manfaat yang terbatas
pada penggunaan atau pengguna
tertentu, dan jarang diperjualbelikan di
pasar terbuka, kecuali sebagai bagian
dari suatu penjualan properti secara
keseluruhan.

Prospektus

Setiap informasi tertulis sehubungan


dengan Penawaran Umum dengan
tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

390

Prospektus
Awal391

389 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 8.
390

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
26.

391 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
Kep-41/PM/2000
tentang Peraturan
No. IX.A.8 tentang
Prospektus Awal
dan Info Memo,
ditetapkan tanggal
27-10-2000, Pasal 1a.

Dokumen tertulis yang memuat seluruh


informasi dalam Prospektus yang
disampaikan kepada Bapepam sebagai
bagian dari Pernyataan Pendaftaran,
kecuali informasi mengenai nilai
nominal, jumlah dan harga penawaran
Efek, penjaminan emisi Efek, tingkat
suku bunga obligasi, atau hal-hal lain
yang berhubungan dengan persyaratan
penawaran yang belum dapat
ditentukan.
85

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Proyek392

PT Bursa
Efek Jakarta
(Bursa)393

PT Kliring
Penjaminan
Efek
Indonesia
(KPEI)394

86

Kegiatan yang merupakan bagian dari


program yang terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya
baik yang berupa personal (sumber
daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumber daya tersebut sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/
jasa.
Perseroan yang berkedudukan di
Jakarta yang telah memperoleh
izin usaha dari Bapepam sebagai
pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual
dan permintaan beli Efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan
Efek di antara mereka, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 4
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal.
Perseroan yang berkedudukan di
Jakarta yang telah memperoleh
izin usaha dari Bapepam sebagai
pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa, dan perseroan
tersebut berdasarkan perjanjian dengan
Bursa memberikan jasa Kliring dan
Penjaminan penyelesaian atas Transaksi
Bursa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor
8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

392

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-66/BL/2007
tentang Peraturan
No. IX.C.12
tentang Pedoman
Mengenai Bentuk
dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran
Umum Obligasi
Daerah, ditetapkan
tanggal 13-04-2007,
Pasal 1g.

393

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.19.

394

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.28.

395

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004
tentang Peraturan
No. I-A tentang
Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.20.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
PT
Kustodian
Sentral Efek
Indonesia
(KSEI)395

Perseroan yang berkedudukan di


Jakarta yang telah memperoleh izin
usaha dari Bapepam sebagai pihak
yang menyelenggarakan kegiatan
Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
Perusahaan Efek dan Pihak lain,
dan perseroan tersebut berdasarkan
perjanjian dengan Bursa memberikan
jasa Kustodian sentral dan penyelesaian
atas Transaksi Bursa.

Public
Expose396

Suatu pemaparan umum kepada publik


untuk menjelaskan mengenai kinerja
Perusahaan Tercatat dengan tujuan agar
informasi mengenai kinerja perusahaan
tersebut tersebar secara merata.

Putusan
Arbitrase397

Putusan akhir Arbiter Tunggal/ Majelis


Arbitrase atas suatu sengketa yang
diputuskan sesuai dengan Peraturan &
Acara.

Rapat
Umum
Pemegang
Saham
(RUPS)398

Organ Perseroan yang mempunyai


wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam undangundang ini dan/atau anggaran dasar.

Real Estat399

Tanah secara fisik dan bangunan yang


ada di atasnya.

Real
Properti400

Real estat serta konsep hukum yang


melekat pada real estat atau penguasaan
atas real estat yang mencakup semua hak
atas tanah tertentu, semua kepentingan
(interest), dan keuntungan (benefit) yang
melekat real estat tersebut.

Rekan401

Akuntan Publik atau seseorang yang


bertindak selaku sekutu/serikat pada
KAP berbentuk usaha persekutuan.

396 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep-306/
BEJ/07-2004 tentang
Peraturan No. I-E
tentang Kewajiban
Penyampaian
Informasi, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.I.9.
397 Keputusan Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia
No. Kep-02/
BAPMI/11.2009
tentang Peraturan
dan Acara Badan
Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal
30 November 2009,
Pasal 1 ayat 2m.
398 UU No. 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas,
Pasal 1 ayat 4
399 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-425/BL/2007
tentang Peraturan
No. IX.M.1 tentang
Pedoman Bagi
Manajer Investasi
dan Bank Kustodian
yang Melakukan
Pengelolaan Dana
Investasi Real Estat
Berbebntu Kontrak
Investasi Kolektif,
ditetapkan tanggal
18-12-2007, Pasal 1b.
400 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.:
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 3112-2009, Pasal 1a angka
6.

73

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Rekening
Jaminan402

Rekening
Titipan403

Reksa Dana
404

74

Rekening Efek anggota Kliring


pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yang dapat digunakan
oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan
untuk menyelesaikan Transaksi Bursa
atau untuk menyelesaikan kewajiban
anggota Kliring tersebut kepada
Lembaga Kliring dan Penjaminan.

Sejenis rekening Efek pada Kustodian


yang dimaksudkan untuk menyimpan
Efek yang tidak termasuk dalam
Penitipan Kolektif yang sewaktu-waktu
dapat ditarik kembali atau dipindahkan
dalam ujud semula sesuai perintah
pemegang rekening.
Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek
oleh Manajer Investasi.

Reksa Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas405

Wadah yang digunakan untuk


menghimpun dana dari Pemodal
Profesional yang selanjutnya
diinvestasikan oleh Manajer Investasi
pada portofolio Efek.

Reksa Dana
Campuran406

Reksa Dana yang melakukan investasi


dalam Efek Bersifat Ekuitas dan Efek
bersifat utang yang perbandingannya
tidak termasuk huruf b dan huruf c.

401 Keputusan Menteri


Keuangan Republik
Indonesia Nomor 423/
KMK.06/2002 tentang
Jasa Akuntan Publik,
ditetapkan tanggal
30 -09-2002, Pasal 1
angka 14.
402 Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No. Kep46/PM/2004 tentang
Peraturan No. III.B.6
tentang Penjaminan
Penyelesaian
Transaksi Bursa,
ditetapkan tanggal
9-12- 2004, Pasal 1e.
403 Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No. Kep48/PM/1997 tentang
VI.A.3 tentang
Rekening Efek Pada
Kustodian, ditetapkan
tanggal 26-12-1997,
Pasal 1 e.
404 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal,
Pasal 1 ayat 27.
405 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep43/BL/2008 tentang
Peraturan No. IV.C.5
tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas,
ditetapkan tanggal
14-02-2008, Pasal 1a.
406 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep08/PM/1997 tentang
Peraturan No. IV.C.3
tentang Pedoman
Pengumuman Harian
Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Terbuka,
ditetapkan tanggal
30-04-1997, Pasal 1d.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Reksa
Dana Pasar
Uang407

Reksa Dana yang hanya melakukan


investasi pada Efek bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu)
tahun.

Reksa Dana
Pendapatan

Reksa Dana yang melakukan investasi


sekurangkurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari aktivanya dalam bentuk
Efek bersifat utang.

Tetap408

Reksa Dana
Saham409

Reksa Dana yang melakukan investasi


sekurang-kurangnya 80% (delapan
puluh perseratus) dari aktivanya dalam
Efek Bersifat Ekuitas.

Reksa Dana
Syariah410

Reksa Dana sebagaimana dimaksud


dalam Undang-Undang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya yang
pengelolaannya tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal.

Repurchase
Agreement
(Repo)411

Transaksi jual Efek dengan janji beli


kembali pada waktu dan harga yang
telah ditetapkan.

407 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep08/PM/1997 tentang
Peraturan No. IV.C.3
tentang Pedoman
Pengumuman Harian
Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Terbuka,
ditetapkan tanggal 3004-1997, Pasal 1a.
408 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep08/PM/1997 tentang
Peraturan No. IV.C.3
tentang Pedoman
Pengumuman Harian
Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Terbuka,
ditetapkan tanggal 3004-1997, Pasal 1b.
409 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep08/PM/1997 tentang
Peraturan No. IV.C.3
tentang Pedoman
Pengumuman Harian
Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Terbuka,
ditetapkan tanggal 3004-1997, Pasal 1c.
410

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-181/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek
Syariah, ditetapkan
tanggal 30-06-2009,
Pasal 1a angka 4.

411

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo)
dengan Menggunakan
Master Repurchase
Agreement (MRA),
ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2a.

75

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Re-Repo412

Repo atas Efek yang menjadi obyek


Reverse Repo kepada Pihak lain.

Reverse
Repo413

Transaksi beli Efek dengan janji jual


kembali pada waktu dan harga yang
telah ditetapkan.

RUPS414

Rapat Umum Pemegang Saham


Perseroan yang dapat berupa Rapat
Umum Pemegan Saham Tahunan
atau Rapat Umum Pemegang
Saham lainnya.

Saham
Bonus415

Saham
Induk
(Underlying
Stock)416

76

412 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo) dengan
Menggunakan Master
Repurchase Agreement
(MRA), ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2c.
413

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep132/BL/2006 tentang
Peraturan No. VIII.G.13
tentang Perlakuan
Akuntansi Repurchase
Agreement (Repo) dengan
Menggunakan Master
Repurchase Agreement
(MRA), ditetapkan tanggal
28-11-2006, Pasal 2b.

414

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-13/PM/1997
tentang Peraturan No.
IX.J.1 tentang PokokPokok Anggaran
Dasar Perseroan yang
Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat
Khusus dan Perusahaan
Publik, ditetapkan
tanggal 30-04-1997, Pasal
1c.

415

Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003 tentang
Peraturan No. IX.D.5
tentang Saham Bonus,
ditetapkan tanggal 30-092003, Pasal 1d.

416

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek Jakarta
No. Kep-310/BEJ/092004 tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.29.

Saham yang dibagikan secara cumacuma kepada pemegang saham


berdasarkan jumlah saham yang
dimiliki.

Saham Perusahaan Tercatat yang


menjadi dasar perdagangan seri KOS.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Saldo
Laba417

akumulasi hasil usaha periodik setelah


memperhitungkan pembagian dividen
dan koreksi laba rugi periode lalu.

Sarana
Peningkatan

Sarana yang bertujuan untuk


meningkatkan kualitas portofolio
investasi kolektif dalam rangka
pembayaran kepada pemegang Efek
Beragun Aset, termasuk:
1.
subordinasi dari kelas Efek
Beragun Aset tertentu terhadap
kelas Efek Beragun Aset lainnya
sehubungan dengan Kontrak
Investasi Kolektif yang sama;
2.
Letter of Credit (L/C);
3.
dana jaminan;
4.
penyisihan piutang ragu-ragu;
5.
asuransi;
6.
jaminan atas tingkat bunga;
7.
jaminan atas tersedianya
likuiditas pada jatuh tempo;
8.
jaminan atas pembayaran pajak;
9.
opsi; atau

Kredit/Arus
Kas418

10.

417

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003
tentang Peraturan
No. IX.D.5 tentang
Saham Bonus,
ditetapkan tanggal
30-09-2003, Pasal
1c.

418 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No.
KEP-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No.
IX.K.1 tentang
Pedoman Kontrak
Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset,
ditetapkan tanggal
26 November 2008,
Pasal 1e.

swap atas tingkat bunga atau


atas nilai tukar mata uang asing.

77

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Sarana
Peningkatan
Kredit/Arus
Kas419

Sarana
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
portofolio
investasi
kolektif
dalam
rangka
pembayaran kepada pemegang Efek
Beragun Aset, termasuk:
a.
subordinasi dari kelas Efek

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

78

Beragun Aset tertentu terhadap


kelas Efek Beragun Aset lainnya
sehubungan dengan Kontrak
Investasi Kolektif yang sama;
Letter of Credit (L/C);
dana jaminan;
penyisihan piutang ragu-ragu;
asuransi;
jaminan atas tingkat bunga;
jaminan atas tersedianya
likuiditas pada jatuh tempo;
jaminan atas pembayaran pajak;
opsi; atau
swap atas tingkat bunga atau
atas nilai tukar mata uang asing.

419

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan No.
Kep-493/BL/2008
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
IX.K.1 tentang
Pedoman Kontrak
Investasi Kolektif
Efek Beragun
Aset (Asset
Backed Securities)
ditetapkan tanggal
25 November 2008,
Pasal 1e.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Selisih
Efek420

Jumlah Efek yang dicatat dalam Buku


Pembantu Efek yang menunjukkan:
1.

2.

3.

Kelebihan atau kekurangan yang


ditemukan dalam perhitungan
Efek seperti misalnya perhitungan
yang dipersyaratkan dalam angka 2
huruf b Peraturan Bapepam Nomor
V.D.3;
Kelebihan atau kekurangan yang
ditemukan dalam rekonsiliasi
harian antara Buku Besar dan
Buku Pembantu Efek sebagaimana
disyaratkan dalam angka 14 huruf
k Peraturan Bapepam Nomor V.D.3;
atau
Kelebihan atau kekurangan saldo
dalam rekonsiliasi harian debit
dan kredit dalam Buku Pembantu
Efek sebagaimana disyaratkan
dalam angka 15 huruf e Peraturan
Bapepam Nomor V.D.3.

Selisih
Penilaian
Kembali
Aktiva
Tetap421

Selisih antara nilai revaluasi dengan


nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap.

Sertifikat
Penitipan
Efek
Indonesia422

Efek yang memberikan hak kepada


pemegangnya atas Efek Utama yang
dititipkan secara kolektif pada Bank
Kustodian yang telah mendapat
persetujuan Bapepam.

420

Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-26/PM/1999
tentang Perubahan
Peraturan Nomor
V.D.4 tentan g
Pengendalian dan
Perlindungan Efek
yang Disimpan
oleh Perusahaan
Efek, ditetapkan
tanggal 31-12-1999,
Pasal 1d.

421

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-35/PM/2003
tentang Peraturan
No. IX.D.5 tentang
Saham Bonus,
ditetapkan tanggal
30-09-2003, Pasal 1g.

422

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-49/PM/1997
tentang Peraturan
No. IX.A.10 tentang
Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan
Efek, ditetapkan
tanggal 26-12-1997,
Pasal 1a.

79

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

80

Sertifikat
Penitipan
Efek
Indonesia
(SPEI)423

Efek yang memberikan hak kepada


pemegangnya atas Efek Utama yang
dititipkan secara kolektif pada Bank
Kustodian yang mendapat persetujuan
Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam angka 1 huruf a
Peraturan Bapepam dan LK Nomor
IX.A.10 tentang Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
(Indonesian Depository Receipt).

Shariah
Compliance
Officer
(SCO)424

Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan


atau lembaga yang telah mendapat
sertifikasi
dari
DSN-MUI
dalam
pemahaman mengenai Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal.

Special
Purpose
Company425

Perseroan Terbatas yang sahamnya


dimiliki oleh Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
paling kurang 99,9% (sembilan puluh
sembilan koma sembilan per seratus)
dari modal disetor.

Sponsor426

Pihak yang menandatangani perjanjian


dengan Manajer Investasi pengelola
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk
melakukan penyertaan dalam bentuk
uang dan atau Efek dalam rangka
penciptaan Unit Penyertaan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek.

423

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Indonesia No. Kep00389/BEI/06-2009
tentang Konsep
Peraturan No. I-D
tentang Pencatatan
Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia
(SPEI) di Bursa,
ditetapkan tanggal
12-06-2009, Pasal
I.18.

424

Fatwa Dewan
Syariah Nasional
No. 40/DSN-MUI/
X/2003 tentang
Pasar Modal dan
Pedoman Umum
Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang
Pasar Modal, Pasal
1.4.

425

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-425/BL/2007
tentang Peraturan
No. IX.M.1
tentang Pedoman
Bagi Manajer
Investasi dan
Bank Kustodian
yang Melakukan
Pengelolaan Dana
Investasi Real Estat
Berbebntu Kontrak
Investasi Kolektif,
ditetapkan tanggal
18-12-2007, Pasal
1e.

426

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-133/BL/2006
tentang Peraturan
No. IV.B.3
tentang Reksa
Dana Berbentuk
Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit
Penyertaannya
Diperdagangkan
di Bursa Efek,
ditetapkan tanggal
04-12-2006, Pasal 1 b.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
SSX-FATS
Trader427

Orang perseorangan yang telah


memiliki sertifikat pelatihan sarana
perdagan gan SSX-FATS dan terdaftar
di Bursa sebagai pemegang Surat
Persetujuan Pendaftaran FATS Trader
(SPP-FATS Trader).

Sub
Rekening
Efek428

Rekening Efek setiap Nasabah yang


tercatat dalam rekening Efek Partisipan
pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.

Sukuk429

Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti


kepemilikan yang bernilai sama dan
mewakili bagian yang tidak tertentu
(tidak terpisahkan atau tidak terbagi
(syuyu/undivided share)) atas:
a.
aset berwujud tertentu (ayan
maujudat);
b.
nilai manfaat atas aset berwujud
(manafiul ayan) tertentu baik yang
sudah ada maupun yang akan
ada;
c.
jasa (al khadamat) yang sudah ada
maupun yang akan ada;
d.
aset proyek tertentu (maujudat
masyru muayyan); dan/atau
e.
kegiatan investasi yang telah
ditentukan (nasyath ististmarin
khashah).

Surabaya
Stock
Exchange
Futures
Automated
Trading
system (SSXFATS)430

Sarana perdagangan kontrak berjangka


secara otomatis

427

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.26.

428

Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-01/PM/2003
tentang Sub
Rekenng Efek
Pada Lembaga
Penyimpanan
dan Penyelesaian
ditetapkan tanggal
15-01-2003, Pasal 1c.

429

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-181/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek
Syariah, ditetapkan
tanggal 30-06-2009,
Pasal 1a angka 7.

430

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal A.
25.

dengan menggunakan sarana komputer


melalui Bursa.

81

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Surat Izin
Memperdagangkan Efek
Kontrak Ber-

Surat persetujuan yang diberikan oleh


Bursa kepada Anggota Bursa Efek
untuk melakukan perdagangan Kontrak
Berjangka Indeks Efek melalui Bursa

jangka Indeks
Efek (SIMKBIE)431

Surat
Kabar432

Surat
Tercatat

433

Surat yang dialamatkan kepada


penerima dan dapat dibuktikan dengan
tanda terima dari penerima yang
ditandatangani dengan menyebutkan
tanggal penerimaan.

Taker434

Pihak yang memiliki hak untuk


melaksanakan Opsi Saham.

Tanggal
Jatuh
Tempo435

Tanggal saat penerbit obligasi harus


melunasi pembayaran Pokok dan
Kupon terakhir obligasi.

Tanggal
Laporan
Penilaian
Properti436

82

Surat kabar harian berbahasa Indonesia


yang beredar secara nasional.

Tanggal dimana laporan diterbitkan dan


ditandatangani oleh Penilai Properti.

431 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Surabaya No. SK-018/
HK/BES/III/2001
tentang Peraturan
Keanggotaan No.
III.D.1 tentang
Persyaratan
Pemberian Surat Izin
Memperdagangkan
Efek Kontrak
Berjangka Indeks
Efek (SIM-KBIE),
ditetapkan tanggal 2803-2001, Pasal A.2.a.
432 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat
14.
433 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 ayat
13.
434 Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.30.
435 Peraturan Menteri
Keuangan No. 147/
PMK.07/2006 tentang
Tata Cara Penerbitan,
Pertanggungjawaban,
dan Publikasi Informasi
Obligasi Daerah,
ditetapkan tanggal 2912-2006, Pasal 1 angka 7.
436 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 3112-2009, Pasal 1a angka
21.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Tanggal
Laporan
Penilaian
Usaha 437

Tanggal ditandatanganinya Laporan


Penilaian Usaha oleh Penilai Usaha.

Tanggal
Penilaian
(Cut Off
Date)438

Tanggal pada saat Nilai, hasil penilaian,


atau perhitungan manfaat ekonomi
dinyatakan.

Tanggung
Jawab Sosial
dan Lingkungan439

Komitmen perseroan untuk berperan


serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi Perseroan
sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.

Tempat
Arbitrase440

Tenaga Ahli
441

Termohon442

437 Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 22.
438

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep478/BL/2009 tentang
Peraturan No. VIII.C.4
tentang Pedoman
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 3112-2009, Pasal 1a angka
20.

439

UU No. 40 Tahun 2007


tentang Perseroan
Terbatas, Pasal 1 angka 3.

440

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep-02/
BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara
Badan Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal 30
November 2009, Pasal 1
ayat 2n.

441

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep340/BL/2009 tentang
Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
ditetapkan tanggal 5-102009, Pasal 1a angka 23.

442

Keputusan Badan
Arbitrase Pasar Modal
Indonesia No. Kep-02/
BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara
Badan Arbitrase Pasar
Modal Indonesia,
ditetapkan tanggal 3011-2009, Pasal 1 ayat 2o.

Tempat yang ditetapkan para Pihak,


atau dalam hal para Pihak tidak
menentukan, ditetapkan oleh BAPMI
untuk penyelenggaraan persidangan
Arbitrase.
Orang yang mempunyai keahlian dan
kualifikasi pada suatu bidang tertentu
di luar ruang lingkup kegiatan penilaian
dan tidak bekerja pada Kantor Jasa
Penilai Publik.

Pihak lawan dari Pemohon dalam


penyelesaian sengketa melalui
Arbitrase sesuai dengan Peraturan &
Acara Arbitrase.

83

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Tim
Pengelola
Investasi443

Tim yang dibentuk dalam rangka


mengelola portofolio Reksa Dana.

Tindakan
Korporasi
(Corporate
Action)444

Setiap tindakan Perusahaan Tercatat


yang memberikan hak kepada seluruh
pemegang saham dari jenis dan
kelas yang sama seperti hak untuk
menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham, hak untuk memperoleh dividen
tunai, dividen saham, saham bonus,
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
Waran atau hak-hak lainnya.

Tingkat
Diskonto 445

Tingkat
Imbal Balik
(Rate of
Return) 446

84

443

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-38/PM/2003
tentang Peraturan
No. II.F.14 tentang
Pedoman Ujii
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1d.

444

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.31.

445

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 42.

446

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No
Kep-340/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.3
tentang Pedoman
Penilaian dan
Penyajian Laporan
Penilaian Usaha
di Pasar Modal,
ditetapkan tanggal
5-10-2009, Pasal 1a
angka 41.

Suatu Tingkat Imbal Balik untuk


mengkonversikan nilai di masa depan ke
nilai sekarang yang mencerminkan nilai
waktu dari uang (time value of money)
dan ketidakpastian atas terealisasinya
pendapatan ekonomi.

Jumlah laba (rugi) dan/atau perubahan


nilai yang direalisasikan atau diharapkan
dari suatu investasi yang dinyatakan
dalam persentase.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Tingkat
Kapitalisasi447

Jumlah pembagi yang digunakan untuk


mengkonversi pendapatan menjadi
Nilai.

Tingkat
Kekosongan448

Suatu faktor yang digunakan untuk


mengurangi pendapatan kotor potensial
sehingga mencerminkan pendapatan
kotor efektif.

Tipe KBIE449

Jenis-jenis kontrak yang diterbitkan dan


diperdagangkan melalui SSX-FATS .

Total
Aktiva450

Total sumber daya yang dikuasai


oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari
manfaat ekonomi di masa depan yang
diharapkan akan diperoleh perusahaan.

447

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 34.

448

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 35.

449

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. SK-013/DIR/
BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.27.

450

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/072004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat, ditetapkan
tanggal 19-07-2004,
Pasal I.21.

85

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Total Kewajiban451

Total tanggungjawab perusahaan pada


saat ini yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya diperkirakan
akan membutuhkan sumber daya
perusahaan.

Transaksi452

Aktivitas dalam rangka:


memberikan dan/atau mendapat
1.
2.

3.

4.

Transaksi
Afiliasi453

Transaksi
Bursa454

86

pinjaman;
memperoleh, melepaskan, atau
menggunakan aset termasuk
dalam rangka menjamin;
memperoleh, melepaskan,
atau menggunakan jasa atau
Efek suatu Perusahaan atau
Perusahaan Terkendali; atau
mengadakan kontrak
sehubungan dengan aktivitas
sebagaimana dimaksud dalam
butir 1), butir 2), dan butir 3),
yang dilakukan dalam satu
kali transaksi atau dalam suatu
rangkaian transaksi untuk suatu
tujuan atau kegiatan tertentu.

Transaksi
yang
dilakukan
oleh
Perusahaan atau Perusahaan Terkendali
dengan Afiliasi dari Perusahaan atau
Afiliasi dari anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, atau pemegang
saham utama Perusahaan.
Kontrak yang dibuat oleh Anggota
Bursa Efek sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan oleh Bursa Efek
mengenai jual beli Efek, pinjam
meminjam Efek, atau kontrak lain
mengenai Efek atau harga Efek.

451

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-305/BEJ/072004 tentang
Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan
Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas
Selain Saham
yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan
Tercatat,
ditetapkan tanggal
19-07-2004, Pasal
I.22.

452

Lampiran Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-412/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.1 tentang
Transaksi Afiliasi
dan Benturan
Kepentingan
Transaksi Tertentu,
ditetapkan tanggal
25-11-2009, Pasal
1c.

453

Lampiran Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-412/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.1 tentang
Transaksi Afiliasi
dan Benturan
Kepentingan
Transaksi Tertentu,
ditetapkan tanggal
25-11-2009, Pasal
1d.

454

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1 ayat
28.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Transaksi
Bursa455

Kontrak yang dibuat oleh Anggota


Bursa Efek sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan oleh Bursa Efek
mengenai jual beli Efek, pinjam
meminjam Efek, atau kontrak lain
mengenai Efek atau harga Efek.

Transaksi
di Luar
Bursa456

Transaksi antar Perusahaan Efek atau


antara Perusahaan Efek dengan Pihak
lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek,
dan transaksi antar Pihak yang bukan
Perusahaan Efek

Transaksi
Efek457

Setiap aktivitas atau kontrak dalam


rangka memperoleh, melepaskan, atau
menggunakan Efek yang mengakibatkan
terjadinya pengalihan kepemilikan
atau tidak mengakibatkan terjadinya
pengalihan kepemilikan.

Transaksi
Material458

Setiap:
a. pembelian saham termasuk dalam
rangka pengambilalihan;
b. penjualan saham;
c. penyertaan dalam badan usaha,
proyek, dan/atau kegiatan usaha
tertentu;
d. pembelian, penjualan, pengalihan,
tukar menukar atas segmen usaha
atau aset selain saham;
e. sewa menyewa aset;
f. pinjam meminjam dana;
g. menjaminkan aset; dan/atau
h. memberikan jaminan perusahaan,
i. dengan nilai 20% (dua puluh
perseratus) atau lebih dari ekuitas
Perusahaan, yang dilakukan dalam
satu kali atau dalam suatu rangkaian
transaksi untuk suatu tujuan atau
kegiatan tertentu.

455

Keputusan
Ketua Badan
Pengawas Pasar
Modal No.:Kep-46/
PM/2004 tentang
Penjamin Penyelesaian Transaksi
Bursa ditetapkan
tanggal 9 -12-2004,
Pasal 1a.

456

Keputusan Ketua
Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-42/PM/1997
tentang Transaksi
Efek ditetapkan
tanggal 26 -12-1997,
Pasal 1d.

457

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-123/BL/2009
tentang Peraturan
No. X.M.3 tentang
Pelaporan
Transaksi Efek,
ditetapkan tanggal
29-05-2009, Pasal 1c.

458

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-413/BL/2009
tentang Peraturan
No. IX.E.2 tentang
Transaksi Material
dan Perubahan
Kegiatan Usaha
Utama, ditetapkan
tanggal 25-11-2009,
Pasal 1a angka 2.

87

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Transaksi
Nasabah
Kelembagaan459

Transaksi
Nasabah
Pemilik
Rekening460

459 Keputusan Ketua


Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-42/PM/1997
tentang Transaksi Efek
ditetapkan tanggal 2612- 1997, Pasal 1g.

Transaksi Efek yang dilaksanakan oleh


Perusahaan Efek untuk kepentingan
rekening nasabahnya sesuai dengan
kontrak antara Perusahaan Efek dengan
nasabah tersebut, yang dibuat sesuai
dengan angka 5 Peraturan Nomor V.D.3
dan angka 4 Peraturan Nomor V.D.6.

461 Keputusan Ketua


Badan Pengawas
Pasar Modal No. Kep42/PM/1997 tentang
Transaksi Efek
ditetapkan tanggal
26-12- 1997, Pasal 1f.

Transaksi
Nasabah
Umum461

Transaksi melalui pemesanan Efek


dalam Penawaran Umum oleh pemodal
yang tidak mempunyai rekening Efek
pada Perusahaan Efek sebagaimana
dimaksud dalam angka 5 huruf a butir
3) Peraturan Nomor V.D.3.

Transaksi
Opsi
Saham462

Penjumpaan order Short dan order


Long atas Premium, dan Pelaksanaan
Opsi Saham serta Pelaksanaan
Otomatis.

Transaksi
Saling

Transaksi yang dilakukan oleh Anggota


Bursa Efek untuk menyelesaikan
Kontrak dengan posisi berlawanan, baik
itu jual maupun beli atas Kontrak yang
sama.

Hapus463

Transaksi
Saling
Hapus464

88

Transaksi Efek antara Perusahaan Efek


dengan nasabah kelembagaan tertentu
yang didasarkan pada perjanjian antara
Perusahaan Efek dengan nasabah
kelembagaan tersebut seperti perusahaan
asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga
keuangan lainnya yang tidak mempunyai
rekening Efek pada Perusahaan Efek tersebut,
sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf
a butir 3) Peraturan Nomor V.D.3.

Transaksi yang dil akukan Anggota


Bursa sebelum jatuh tempo kontrak
dengan cara melakukan transaksi yang
berlawanan dengan posisi terbuka yang
dimiliki untuk Tipe KBIE yang sama.

460 Keputusan Ketua


Badan Pengawas
Pasar Modal No.
Kep-42/PM/1997
tentang Transaksi Efek
ditetapkan tanggal 2612- 1997, Pasal 1e.

462 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.32.
463 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-39/PM/2003
tentang Peraturan No.
III.E.1 tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi
Atas Efek atau Indeks
Efek, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1 g.
464 Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Surabaya No. SK013/DIR/BES/X/2006
tentang Peraturan
II.D.1 tentang
Perdagangan
Kontrak Berjangka
Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
30-10-2006, Pasal
A.28.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Transaksi
Saling
Hapus Opsi
Saham465

Uji
Kepatuhan
Reksa
Dana466

Transaksi yang dilakukan oleh Anggota


Bursa Efek untuk menyelesaikan
Transaksi Opsi Saham dengan
menjumpakan order Close Long dengan
order Open Short atau order Close Short
dan atau menjumpakan order Close
short dengan order Open Long atau
order Close Long.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan


secara berkala oleh biro teknis untuk
menguji kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, penerapan prinsip
kehati-hatian dan manajemen risiko
serta kinerja Reksa Dana.

Umur
Tanaman467

Masa
waktu
tanaman
dapat
dibudidayakan dimulai dari penanaman
hingga akhir masa produktif.

Underlying468

Efek, indeks Efek, sekumpulan Efek


atau indeks sekumpulan Efek yang
menjadi dasar transaksi Kontrak.

Unit Audit

Unit kerja dalam Emiten atau


Perusahaan Publik yang menjalankan
fungsi Audit Internal. Penggunaan
nama atau istilah untuk Unit Audit
Internal tersebut dapat ditetapkan
oleh masing-masing Emiten atau
Perusahaan Publik.

Internal469

465 Keputusan Direksi


PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.33.
466 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-38/PM/2003
tentang Peraturan
No. II.F.14 tentang
Pedoman Ujii
Kepatuhan Reksa
Dana, ditetapkan
tanggal 31-10-2003,
Pasal 1a.
467 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-478/BL/2009
tentang Peraturan
No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian
dan Penyajian
Laporan Penilaian
Properti di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 31-12-2009,
Pasal 1a angka 39.
468 Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-39/PM/2003
tentang Peraturan
No. III.E.1 tentang
Kontrak Berjangka
dan Opsi Atas Efek
atau Indeks Efek,
ditetapkan tanggal
31-10-2003, Pasal 1 h.
469

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-496/BL/2008
tentang Peraturan
No. IX.I.7 tentang
Pembentukan dan
Pedoma Penyusunan
Piagam Unit Audit
Internal, ditetapkan
tanggal 28-11-2008,
Pasal 1 b.

89

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Unit
Penyertaan470

UUPT471

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007


tentang Perseroan Terbatas

Wakalah472

Perjanjian (akad) dimana Pihak yang


memberi kuasa (muwakkil) memberikan
kuasa kepada Pihak yang menerima
kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan
atau perbuatan tertentu.

Wakil Agen
Penjual
Efek Reksa
Dana473

Waktu
JOTS474

90

Satuan ukuran yang menunjukkan


bagian kepentingan setiap Pihak dalam
portofolio investasi kolektif.

Orang perseorangan yang mendapat izin


dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan untuk bertindak
sebagai penjual Efek Reksa Dana.

Waktu yang tertera pada JOTS.

470

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1
angka 29.

471

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-13/PM/1997
tentang Peraturan
No. IX.J.1 tentang
Pokok-Pokok
Anggaran Dasar
Perseroan yang
Melakukan
Penawaran
Umum Efek
Bersifat Khusus
dan Perusahaan
Publik, ditetapkan
tanggal 30-04-1997,
Pasal 1 d.

472

Keputusan Ketua
Bapepam-LK
No. Kep-131/
BL/2006 tentang
Peraturan No.
IX.A.14 tentang
Akad-Akad yang
Digunakan Dalam
Penerbitan Efek
Syariah di Pasar
Modal, ditetapkan
tanggal 23-11-2006,
Pasal 1d.

473

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
KEP-09/BL/2006
tentang Perizinan Wakil Agen
Penjual Efek Reksa
Dana ditetapkan
tanggal 30-082006, Pasal 1.

474

Keputusan Direksi
PT Bursa Efek
Jakarta No. Kep310/BEJ/09-2004
tentang Peraturan
No. II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-09-2004,
Pasal A.I.34.

03. Penawaran
02. Definisi
Umum Perdana
Wali
Amanat475

Waran476

Weighted Average Price


(WAP) Konsolidasi477

Pihak yang mewakili kepentingan


pemegang Efek yang bersifat utang.

Efek yang diterbitkan oleh suatu


perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang Efek untuk memesan saham
dari perusahaan tersebut pada harga
tertentu untuk jangka waktu 6 (enam)
bulan atau lebih sejak diterbitkannya
Waran tersebut.
Harga rata-rata tertimbang Efek Bersifat
Utang yang merupakan perhitungan
dari total nilai transaksi dibagi dengan
total volume transaksi atas Efek Bersifat
Utang yang ditransaksikan di Pasar
Reguler dan Pasar Negosiasi pada Hari
Bursa ditransaksikannya Efek Bersifat
Utang tersebut.

Weighted
Moving
Average Price
(WMA)478

Nilai yang diperoleh dari total nilai


transaksi dibagi dengan total volume
transaksi setiap Underlying Stock di
Pasar Reguler dalam periode tertentu.

Writer479

Pihak yang wajib memenuhi


pelaksanaan Opsi Saham.

475

UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar
Modal, Pasal 1
ayat 30.

476

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-26/PM/2003
tentang Peraturan
No. IX.D.1 tentang
Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu,
ditetapkan tanggal
17-07-2003, Pasal
1b.

477

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Surabaya
No. Keputusan
SK-007/LGL/
BES/VIII/2006
tentang Peraturan
Perdagangan Efek
Bersifat Utang
No. II.F tentang
Ketentuan Umum
Perdagangan Efek
Bersifat Utang di
Bursa, ditetapkan
tanggal 09-082006, Pasal A.1.o

478

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/092004 tentang
Peraturan No.
II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-092004, Pasal A.I.35.

479

Keputusan
Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No.
Kep-310/BEJ/092004 tentang
Peraturan No.
II-D tentang
Perdagangan Opsi
Saham, ditetapkan
tanggal 09-092004, Pasal A.I.36.

91

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Yurisdiksi
Setara480

92

Sistem hukum negara lain


yang di dalam peraturan
perundangundangannya, termasuk
peraturan di bidang pasar modal,
terdapat ketentuan tentang
perlindungan terhadap kepentingan
pemodal yang melakukan investasi atas
suatu jenis Efek, yang pada prinsipnya
sesuai dengan ketentuan tentang
perlindungan terhadap kepentingan
pemodal yang melakukan investasi atas
Efek yang sejenis menurut peraturan
perundang-undangan pasar modal di
Indonesia.

480

Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.
Kep-49/PM/1997
tentang Peraturan
No. IX.A.10
tentang Penawaran
Umum Sertifikat
Penitipan Efek,
ditetapkan tanggal
26-12-1997, Pasal
1c.

03. Penawaran Umum Perdana

03
PENAWARAN UMUM
PERDANA
Initial Public Offering (IPO) atau yang lebih sering dikenal dengan istilah Go
Public merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan pembiayaan atau
akses modal bagi suatu perusahaan. Melalui IPO, perusahaan mendapatkan
dana segar dengan jalan menawarkan kepemilikan sahamnya atau surat utang
(obligasi) yang dikeluarkannya kepada masyarakat. Mekanisme penawaran ini
dikenal sebagai Penawaran Umum. Pihak atau perusahaan yang melakukan
Penawaran Umum disebut dengan Emiten.
Saat ini, terdapat cukup banyak jenis produk yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum, diantaranya adalah saham, obligasi, reksa dana, efek
beragun aset, maupun dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi
kolektif. Adapun selain oleh Emiten (perusahaan) Penawaran Umum juga
dapat dilakukan oleh pemegang saham, ketentuan lebih lanjut tentang hal
ini, dijelaskan pada Bab XI.7 tentang Tindakan Korporasi.
Bab ini khusus membahas tentang Penawaran Umum Perdana yang dilakukan
oleh Emiten. Adapun peraturan yang dijadikan acuan dalam bab ini meliputi:
1.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
2.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3.
PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
4.
PP No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa
Bunga Obligasi;
5.
Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan
Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana;
6.
Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan
Atas Permenkeu No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara
Ritel Di Pasar Perdana;
7.
Peraturan Bapepam-LK No.V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang
Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek;
93

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


8.
9.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
94

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan


Oleh Akuntan Atas Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian
Saham Bonus;
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan Daerah;
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan
Comfort Letter Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah;
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan
Surat Pernyataan Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka
Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan
Pernyataan Pendaftaran;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk
Meminta Perubahan Dan Atau Tambahan Informasi Atas Pernyataan
Pendaftaran;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan
Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.5 tentang Penawaran Yang
Bukan Merupakan Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang Pembatasan Atas Saham Yang
Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam
Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info
Memo;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi Pemasaran Efek
Termasuk Iklan, Brosur, Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.11 tentang Penawaran Umum Bersifat
Utang Dalam Denominasi Mata Uang Selain Mata Uang Rupiah;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan
Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum;

03. Penawaran Umum Perdana


25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

34.
35.
36.
37.
38.
39.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan MenengahAtau Kecil;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Perusahaan
Menengah Atau Kecil;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek
Bersifat Utang;
Peraturan Bapepam-LK No.IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
Obligasi Daerah;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.14 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi
Daerah;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 tentang Rencana Dan Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.2 tentang Persyaratan Surat Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten
Dan Perusahaan Publik;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal;
Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan
Perusahaan Publik;
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum; dan
Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan
Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum.

95

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.1. PRODUK UTAMA PENAWARAN UMUM PERDANA


III.1.1.

Efek Bersifat Ekuitas

III.1.1.1. Pengertian
Efek Bersifat Ekuitas adalah:481
1. Saham;
2. Efek yang dapat ditukar dengan saham; atau
3. Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham;
dari Perseroan selaku Penerbit.

III.1.1.2. Ketentuan Penerbitan


Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek
Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan, maka
hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan HMETD
kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam
daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang
ditentukan
RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang
telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan
atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal
tersebut.
b. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD
kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal
pengeluaran saham:
1) ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2) ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang
dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan
dengan persetujuan RUPS;
3) dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi
yang telah disetujui oleh RUPS; dan/atau
481 Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 1a.
96

03. Penawaran Umum Perdana


4) dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal
yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.
c.

HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam


jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Nomor
IX.D.1 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

d. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan


dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan
kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan
Efek bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek
bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek bersifat
ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak
diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah
HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang
saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak
diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud
dalam angka 6 huruf d peraturan ini, maka dalam hal terdapat
pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan
kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga
dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
f. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk
pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek
yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat
dilakukan oleh direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu
yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya
penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak
yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang
sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi
kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

97

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.1.1.3. Ketentuan Tentang Saham

2.
3.

4.

482
483
484
485
486
98

1. Anggaran Dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham


atau lebih482 .
Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham,
anggaran dasar menetapkan salah satu diantaranya
sebagai saham biasa.483
Saham Biasa adalah saham yang mempunyai hak suara
untuk mengambil keputusan dalam RUPS mengenai
segala hal yang berkaitan dengan pengurusan
Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen
yang dibagikan, dan menerima sisa kekayaan hasil
likuidasi. Hak suara yang dimiliki oleh pemegang
saham biasa dapat dimiliki juga oleh pemegang saham
klasifikasi lain.484
Klasifikasi saham sebagaimana dimaksud pada
III.1.1.2.3485, antara lain:486
a.
saham dengan hak suara atau tanpa hak
suara;
b.
saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris;
c.
saham yang setelah jangka waktu tertentu
ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi
saham lain;
d.
saham yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen
terlebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian dividen secara
kumulatif atau nonkumulatif;
e.
saham yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu

UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 53 ayat 1.


UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 53 ayat 3.
Penjelasan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 53 ayat 3.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 53 ayat 3.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 53 ayat 4.

03. Penawaran Umum Perdana


dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.

III.1.1.4. Pembatasan Saham Yang Diterbitkan Sebelum


Penawaran Umum
1.

2.

3.

Setiap Pihak yang memperoleh saham dan atau


Efek Bersifat Ekuitas lain dari Emiten dengan harga
dan atau nilai konversi dan atau harga pelaksanaan
di bawah harga Penawaran Umum perdana saham
dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum
penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada
Bapepam, dilarang untuk mengalihkan sebagian
atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau Efek
Bersifat Ekuitas lain Emiten tersebut sampai dengan
8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran
menjadi Efektif. Larangan dimaksud tidak berlaku
bagi kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat
Ekuitas lainnya baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional.487
Emiten wajib melaporkan kepada Bapepam dan
menyatakan dalam Prospektus, setiap transaksi yang
dapat dikategorikan sebagai transaksi sebagaimana
dimaksud dalam III.1.1.3.1488 .489
Informasi dalam laporan dan pernyataan dalam
Prospektus sebagaimana dimaksud dalam III.1.1.3.2490
harus mencakup antara lain:
a.
nama pemegang saham dan atau Efek Bersifat
Ekuitas lain;

487 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang


Sebelum Penawaran Umum, Angka 1.
488 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang
Sebelum Penawaran Umum, Angka 1.
489 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang
Sebelum Penawaran Umum, Angka 2.
490 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang
Sebelum Penawaran Umum, Angka 2.

Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan


Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan
Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan
Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan
99

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Jumlah saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas


lain yang dimiliki;
c.
nilai yang diterima oleh Emiten sehubungan
dengan penerbitan saham dan atau Efek Bersifat
Ekuitas lain tersebut serta bentuk pembayaran
dan metode penilaian;
d.
tanggal transaksi saham dan atau tanggal
pelaksanaan atau konversi dari Efek Bersifat
Ekuitas lain; dan
e.
rencana pengalihan kepemilikan atas
saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas oleh
Pemerintah dalam jangka waktu 8 (delapan)
bulan setelah Pernyataan Pendaftaran
menjadi Efektif. Informasi mengenai rencana
tersebut sekurang-kurangnya meliputi:
jumlah saham atau Efek Bersifat Ekuitas
lain yang akan dialihkan, dan metode atau
cara pengalihan, serta informasi lain yang
relevan.
b.

III.1.2. Efek Bersifat Utang


III.1.2.1. Pengertian
Efek Bersifat Utang adalah Efek bersifat utang yang jatuh
temponya 1 (satu) tahun atau lebih yang diterbitkan
Emiten melalui Penawaran Umum, termasuk Efek
bersifat utang yang dapat ditukar dengan saham atau
Efek bersifat utang yang mengandung hak untuk
memperoleh saham.491

491 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
1 huruf a.
100

03. Penawaran Umum Perdana

III.1.2.2. Ketentuan Tentang Obligasi


1.
2.

Obligasi adalah surat utang dan surat utang


negara, yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua
belas) bulan.492
Dilihat dari penerbitnya, obligasi dapat dibedakan
sebagai berikut:
a.
Obligasi Negara adalah Surat Utang
Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua
belas) bulan sebagaiman dimaksud dalam
Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang
Surat Utang Negara.493
b.
Obligasi Daerah, adalah obligasi yang
diterbitkan oleh Daerah melalui Penawaran
Umum.494
c.
Obligasi Korporasi.

III.1.2.3. Obligasi yang Dikeluarkan Pemerintah

III.1.2.3.1. Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar


Perdana
III.1.2.3.1.1. Pengertian
Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara berjangka
waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2002 tentang Surat Utang Negara.495
Obligasi Negara Ritel adalah Obligasi Negara yang
492 PP No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi,
Pasal 1 ayat 1.
493 Permenkeu No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana,
Pasal 1 ayat 1.
494 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf d.
495 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 1 ayat 1.
101

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dijual kepada individu atau orang perseorangan
Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual.496

III.1.2.3.1.2. Ketentuan Umum


1.
2.

3.

4.
5.

Setiap Pihak dapat membeli Obligasi Negara


Ritel di Pasar Perdana. 497
Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana
dilakukan melalui Agen Penjual.498
Agen Penjual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ditunjuk oleh Menteri Keuangan.499
Penunjukan Agen Penjual ditetapkan dengan surat
Menteri Keuangan dan ditindaklanjuti dengan
perjanjian kerja.500
Penunjukan Agen Penjual dilakukan melalui tahaptahap:501
a.

Penyampaian surat permintaan proposal


(Request for Proposal) kepada Bank dan/atau
Perusahaan Efek yang memiliki reputasi dan
telah menunjukan minatnya untuk menjadi
Agen Penjual Obligasi Negara Ritel di Pasar
Perdana;

b.

Penerimaan dan penelitian dokumen proposal


dari calon Agen Penjual;
Pemilihan calon Agen Penjual untuk ikut tahap
presentasi;
Presentasi dari calon Agen Penjual;

c.

d.
496 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 1 ayat 4.
497 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 2.
498 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 3.
499 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 4 ayat 1.
500 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 4 ayat 2.
501 Peraturan Menteri Keuangan No.
Di Pasar Perdana, Pasal 5.
102

36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel


36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel

03. Penawaran Umum Perdana

6.
a.

b.
c.

7.

8.

e.
Pemeringkatan calon Agen Penjual;
f.
Penunjukan Agen Penjual.
Untuk dapat ditunjuk menjadi Agen Penjual,
calon Agen Penjual harus: 5 02
Menyampaikan
proposal
dan
dokumen
pendukungnya;
Memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan;
dan
Lulus dari seleksi yang dilaksanakan oleh Panitia
Seleksi.
Kriteria sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.3.1.2.6.b503
sekurang-kurangnya meliputi:504
a.
Memiliki kantor cabang minimal pada 5(lima)
kota di Indonesia;
b.
Memiliki rencana kerja, strategi, dan metodologi
penjualan obligasi ritel;
c.
Memiliki anggota tim yang mempunyai
pengetahuan dan pengalaman melakukan
penjualan produk keuangan secara ritel;
d.
Memiliki dukungan teknologi sistem
informasi yang terintegrasi ke kantor
cabang;
Pelaksanaan kegiatan seleksi Agen Penjual
dilakukan oleh Panitia Seleksi. 5 0 5

III.1.2.3.1.3. Dokumen Dan Ketentuan Penjualan Obligasi


Retail
1.

Dalam rangka penjualan Obligasi Negara Ritel


diperlukan dokumen antara lain:506

502 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 6 ayat 1.
503 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di
Pasar Perdana, Pasal 6 ayat 1b.
504 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 6 ayat 2.
505 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 7.
506 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 8.
103

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

a.
Memorandum Informasi;
b.
Perjanjian kerja dengan Agen Penjual.
Memorandum
Informasi
sekurang-kurangnya
memuat:507
a.
Tata cara pelaksanaan Pemesanan Pembelian;
b.
Metode Penjatahan Obligasi Negara Ritel, dan
c.

Tingkat Kupon.

Perjanjian Kerja antara Pemerintah dengan Agen


Penjual memuat sekurang-kurangnya:508
a.
kewajiban Agen Penjual untuk melakukan
penjualan Obligasi Negara Ritel dengan
tata cara penjualan Obligasi Negara Ritel
sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Memorandum Informasi Obligasi
Negara Ritel sebagaimana dimaksud dalam
III.1.2.3.1.3.2509;
b.
kewajiban Agen Penjual untuk melaporkan
seluruh hasil penawaran dari calon pembeli
Obligasi Negara Ritel kepada Menteri
Keuangan;
c.
kewajiban Agen Penjual untuk menyetorkan
seluruh dana dari pihak pembeli yang
mendapat penjatahan ke rekening Pemerintah
di Bank Indonesia sesuai dengan jumlah yang
dimenangkan dalam waktu yang ditetapkan;
d.
kewajiban Agen Penjual untuk memastikan
bahwa Obligasi Negara Ritel yang dimenangkan
oleh pihak pembeli telah masuk ke rekening surat
berharga pihak pembeli;
e.
kewajiban Agen Penjual untuk mengembalikan
semua dana calon pihak pembeli yang tidak

507 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 9.
508 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 10.
509 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 9.
104

03. Penawaran Umum Perdana



4.
5.

6.

mendapatkan penjatahan dari Pemerintah ke


rekening yang bersangkutan.
Tingkat Kupon ditetapkan sebelum penawaran
disampaikan kepada publik.510
Perhitungan harga Obligasi Negara Ritel ditetapkan pada
harga at par.511
Menteri Keuangan berhak menolak seluruh atau
sebagian dari Pemesanan Pembelian Obligasi Negara
Ritel yang masuk.512

III.1.2.3.1.4. Penetapan Hasil Penjualan Dan Penjatahan


1.
2.
3.

Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan dan


Penjatahan Obligasi Negara Ritel dalam suatu rapat
penetapan.513
Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan dan
Penjatahan Obligasi Negara Ritel dalam suatu rapat
penetapan.514
Dalam hal Menteri Keuangan berhalangan
hadir dalam rapat penetapan, maka hasil
penjualan dan penjatahan Obligasi Negara
Ritel sebagaimana dimaksud pada III.1.2.3.1.4.1 515
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang atas nama Menteri Keuangan. 516

510 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di
Pasar Perdana, Pasal 11 ayat 1.
511 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di
Pasar Perdana, Pasal 11 ayat 2.
512 Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel
Di Pasar Perdana, Pasal 12.
513 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 13
ayat 1.
514 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 13
ayat 2.
515 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 13
ayat 1.
516 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 13
ayat 3.
105

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4.
5.
6.

a.
b.
c.
d.

Hasil penjualan dan penjatahan ditetapkan paling


lambat 1 (satu) hari kerja setelah akhir masa
penawaran.517
Hasil penjualan Obligasi Negara Ritel diumumkan
kepada publik setelah penetapan hasil penjualan.518
Pengumuman hasil penjualan Obligasi Negara Ritel
kepada publik, sekurang-kurangnya meliputi:519
nilai nominal;
seri Obligasi Negara Ritel;
tingkat kupon; dan
tanggal jatuh tempo.

III.1.2.3.1.5. Setelmen Dan Biaya Penjualan


1.
2.
3.

Setelmen Obligasi Negara Ritel dilakukan pada 2


(dua) Hari Kerja setelah penetapan hasil penjualan
Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana (T+2).520
Ketentuan mengenai teknis pelaksanaan Setelmen
mengikuti ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.521
Segala biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan
penjualan Obligasi Negara Ritel merupakan beban
negara.522

517 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 13
ayat 4.
518 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 14
ayat 1.
519 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 14
ayat 2.
520 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 15.
521 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 16.
522 Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007 tentang Perubahan Atas Permenkeu
No.36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana, Pasal 17.
106

03. Penawaran Umum Perdana

III.1.2.3.2. Penerbitan Obligasi Daerah


III.1.2.3.2.1. Pengertian
Obligasi Daerah, adalah obligasi yang diterbitkan oleh
Daerah melalui Penawaran Umum.523

III.1.2.3.2.2. Ketentuan Umum


1.

2.
3.
4.
5.

6.

Penerbitan Obligasi Daerah wajib memenuhi


ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
beserta peraturan pelaksanaannya serta
mengikuti peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.524
Penerbitan Obligasi Daerah hanya dapat
dilakukan di pasar domestik dan dalam mata
uang Rupiah.525
Obligasi Daerah merupakan efek yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dan tidak
dijamin oleh Pemerintah.526
Nilai Obligasi Daerah pada saat jatuh tempo
sama dengan nilai nominal Obligasi Daerah
pada saat diterbitkan.527
Penerbitan Obligasi Daerah hanya dapat
dilakukan untuk membiayai investasi sektor
publik yang menghasilkan penerimaan dan
memberikan manfaat bagi masyarakat.528
Penerimaan dari investasi sektor publik
sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.3.2.2.5529,
penggunaannya diprioritaskan untuk membayar
pokok, bunga, dan denda Obligasi Daerah terkait.530

523 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf d.
524 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 21.
525 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 22.
526 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 23.
527 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 24.
528 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 25.
529 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 25.
530 PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 26.
107

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pembayaran pokok, bunga, dan denda atas
Obligasi Daerah dianggarkan dalam APBD
sampai dengan Obligasi Daerah dinyatakan
lunas.531
Setiap perjanjian pinjaman Obligasi Daerah
sekurang-kurangnya mencantumkan:532
a.
nilai nominal;
b.
tanggal jatuh tempo;
c.
tanggal pembayaran bunga;
d.
tingkat bunga (kupon);
e.
frekuensi pembayaran bunga;
f.
cara perhitungan pembayaran bunga;
g.
ketentuan tentang hak untuk membeli
kembali Obligasi Daerah sebelum jatuh
tempo; dan
h.
ketentuan tentang pengalihan kepemilikan.

7.

8.

III.1.2.3.2.3. Prosedur Penerbitan Obligasi Daerah


1.

2.

3.

4.
531
532
533
534
535
536
108

PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.

54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun

2005
2005
2005
2005
2005
2005

Rencana penerbitan Obligasi Daerah disampaikan


kepada Menteri Keuangan dengan terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan DPRD dengan
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 20 PP No.54
Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah.533
Persetujuan DPRD mengenai rencana penerbitan
Obligasi Daerah sebagaimana dimaksud pada
III.1.2.3.2.3.1534 meliputi pembayaran pokok dan
bunga yang timbul sebagai akibat penerbitan
Obligasi Daerah dimaksud.535
Penerbitan Obligasi Daerah ditetapkan
d e n g a n P e r a t u r a n D a e r a h . 536
Persetujuan
sebagaimana
dimaksud
pada

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman

Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

27.
28.
29 ayat
29 ayat
29 ayat
29 ayat

1.
1.
2.
3.

03. Penawaran Umum Perdana

5.

6.

7.
8.

9.

III.1.2.3.2.3.2537 diberikan atas nilai bersih maksimal


Obligasi Daerah yang akan diterbitkan pada saat
penetapan APBD.538
Selain memberikan persetujuan atas hal-hal
sebagaimana dimaksud pada III.1.2.3.2.3.2539 dan
III.1.2.3.2.3.4540 DPRD memberikan persetujuan
atas segala biaya yang timbul dari penerbitan
Obligasi Daerah.541
Ketentuan
mengenai
tatacara
penerbitan,
pelaksanaan/penatausahaan, dan pemantauan
Obligasi Daerah dilaksanakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.542
Pemerintah Daerah dapat membeli kembali
Obligasi Daerah yang diterbitkannya.543
Obligasi Daerah yang dibeli kembali dapat
diperlakukan sebagai pelunasan atas Obligasi
Daerah tersebut, atau disimpan untuk dapat dijual
kembali (treasury bonds).544
Dalam hal Obligasi Daerah yang dibeli kembali
diperhitungkan sebagai treasury bonds, maka hakhak yang melekat pada Obligasi Daerah batal demi
hukum.545

III.1.2.3.2.4. Kewajiban Pembayaran


1.

537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547

PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.

2.

54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun

2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005

Pemerintah Daerah wajib membayar pokok dan bunga


setiap Obligasi Daerah pada saat jatuh tempo serta denda
atas Obligasi Daerah.546
Pembayaran sebagaimana dimaksud III.1.2.3.2.4.1547
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman

Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

29
29
29
29
29
29
30
30
30
31
31

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
4.
2.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
1.
1.
109

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

5.

III.1.2.3.2.5.
1.
2.

3.

548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
110

PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.
PP No.

54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun

2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005

dianggarkan dalam APBD yang dananya dari


pendapatan daerah yang berasal dari penerimaan
proyek yang didanai dengan Obligasi Daerah maupun
pendapatan Daerah lainnya.548
Dana untuk membayar pokok dan bunga sebagaimana
dimaksud pada III.1.2.3.2.4.1549 dianggarkan dalam
APBD setiap tahun sampai dengan berakhirnya
kewajiban tersebut.550
Dalam hal pembayaran bunga sebagaimana dimaksud
pada III.1.2.3.2.4.1551 melebihi perkiraan, Kepala Daerah
melakukan pembayaran dan menyampaikan realisasi
pembayaran tersebut kepada DPRD dalam pembahasan
Perubahan APBD.552
Dalam hal proyek belum menghasilkan dana yang
cukup untuk membayar pokok, bunga dan denda
Obligasi Daerah terkait, maka pembayaran tersebut
dibayarkan dari APBD.553

Pengelolaan Obligasi Daerah


Pengelolaan Obligasi Daerah diselenggarakan oleh
Kepala Daerah.554
Kepala Daerah dapat membentuk satuan kerja untuk
mengelola Obligasi Daerah.555
Pengelolaan Obligasi Daerah sebagaimana dimaksud
dalam III.1.2.3.2.4.1556 sekurang-kurangnya meliputi:557
a.
penetapan strategi dan kebijakan pengelolaan
Obligasi Daerah termasuk kebijakan pengendalian
risiko;

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman

Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

31 ayat
31 ayat
31 ayat
31 ayat
31 ayat
31 ayat
32 ayat
31 ayat
32 ayat
33.

2.
1.
3.
1.
4.
5.
1.
2.
1.

03. Penawaran Umum Perdana


b.
c.
d.
e.
f.
g.

perencanaan dan penetapan struktur


portofolio Pinjaman Daerah;
penerbitan Obligasi Daerah;
penjualan Obligasi Daerah melalui lelang;
pembelian kembali Obligasi Daerah sebelum
jatuh tempo;
pelunasan pada saat jatuh tempo; dan
pertanggungjawaban.

III.1.2.3.2.6. Akuntabilitas Dan Transparansi


1.
2.
3.

558
559
560
561

PP No.
PP No.
PP No.
PP No.

54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun
54 Tahun

Kepala Daerah wajib menyelenggarakan dan membuat


pertanggungjawaban atas pengelolaan Obligasi Daerah
serta dana hasil penerbitan Obligasi Daerah.558
Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada
III.1.2.3.2.5.1559 disampaikan kepada DPRD sebagai bagian
dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.560
Kepala Daerah wajib mempublikasikan secara berkala
informasi tentang: 5 61
a.
kebijakan pengelolaan Pinjaman Daerah dan
rencana penerbitan Obligasi Daerah yang meliputi
perkiraan jumlah dan jadwal waktu penerbitan;
b.
jumlah Obligasi Daerah yang beredar beserta
komposisinya, struktur jatuh tempo dan tingkat
bunga;
c.
laporan keuangan Pemerintah Daerah;
d.
laporan penggunaan dana yang diperoleh melalui
penerbitan Obligasi Daerah, alokasi dana cadangan,
serta laporan-laporan lain yang bersifat material;
dan
e.
kewajiban publikasi data dan/atau informasi
lainnya yang diwajibkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

2005
2005
2005
2005

tentang
tentang
tentang
tentang

Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman
Pinjaman

Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

34 ayat 1.
34 ayat 1.
34 ayat 2.
35
111

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4.

Tata cara penerbitan, pertanggungjawaban, serta publikasi


informasi sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.3.2.3.7562,
III.1.2.3.2.3.8563,
III.1.2.3.2.3.9564 ,
dan
III.1.2.3.2.5.3565
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan
dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.566

III.1.2.4 Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang


1.

562
563
564
565
566
567

Emiten yang akan menerbitkan Efek Bersifat Utang wajib:567


a.
memperoleh hasil pemeringkatan atas Efek tersebut yang
sekurang-kurangnya memuat informasi tentang:
1). keunggulan atau kelebihan yang dimiliki Emiten
dan Efek Bersifat Utang yang diterbitkannya serta
kaitannya dengan kemampuan Emiten untuk
memenuhi kewajiban atas Efek Bersifat Utang yang
diterbitkannya;
2). kelemahan-kelemahan yang dimiliki atau dihadapi
Emiten dan Efek Bersifat Utang yang diterbitkannya
serta kaitannya dengan risiko yang dihadapi oleh
pemegang Efek Bersifat Utang Emiten dimaksud;
dan
3). simbol peringkat Efek yang mencerminkan
informasi pada III.1.2.41.a.1)568 dan III.1.2.41.a.2)569 .
Hasil pemeringkatan atas Efek tersebut diterbitkan
oleh perusahaan pemeringkat Efek yang telah
memperoleh izin usaha sebagai perusahaan
pemeringkat Efek dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan; dan

PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 30 ayat 1.


PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 30 ayat 2.
PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 30 ayat 3.
PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 39.
PP No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, Pasal 36.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
2.
568 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
2 Huruf a butir 1.
569 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
2 Huruf a butir 2.
112

03. Penawaran Umum Perdana


memuat hasil pemeringkatan Efek tersebut dan tanggal
penerbitan hasil pemeringkatan Efek dimaksud dalam
perjanjian perwaliamanatan dan Prospektus.

b.
2.

Dalam hal hasil pemeringkatan sebagaimana dimaksud


pada III.1.2.4.1.a 5 7 0 diperoleh lebih dari 1 (satu)
perusahaan pemeringkat Efek, maka masing-masing hasil
pemeringkatan tersebut wajib dimuat dalam perjanjian
perwaliamanatan dan Prospektus. 5 7 1

3.

Jangka waktu antara tanggal hasil pemeringkatan Efek


yang dimuat dalam perjanjian perwaliamanatan dan
Prospektus sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.4.1.b 5 7 2
dan efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum Efek Bersifat Utang tidak lebih dari 6
(enam) bulan. 5 7 3

4.

Setiap klasifikasi Efek Bersifat Utang wajib memperoleh


hasil pemeringkatan, setiap 1 (satu) tahun sekali selama
kewajiban atas Efek tersebut belum lunas. 5 74

5.

Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Utang wajib


menyampaikan kepada perusahaan pemeringkat Efek,
seluruh dokumen yang diperlukan untuk melakukan
pemeringkatan tahunan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum periode pemeringkatan terakhir berakhir. 5 7 5

6.

Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah masa


berlakunya hasil pemeringkatan terakhir berakhir, Emiten
wajib menyampaikan hasil pemeringkatan atas Efek
Bersifat Utang sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.4.4 5 76

570 Peraturan
2 Huruf a.
571 Peraturan
3.
572 Peraturan
2 Huruf b.
573 Peraturan
4.
574 Peraturan
5.
575 Peraturan
6.
576 Peraturan
5.

Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
113

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan, Wali Amanat dan Bursa Efek dimana Efek
Bersifat Utang tersebut dicatatkan, serta mengumumkan
hasil pemeringkatan dimaksud dalam sekurang-kurangnya
1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional. 5 7 7
7.

Emiten wajib menyampaikan informasi kepada perusahaan


pemeringkat Efek, setiap fakta material atau kejadian
penting yang dapat mempengaruhi kemampuan Emiten
untuk memenuhi kewajiban atas Efek Bersifat Utang yang
diterbitkannya serta mempengaruhi risiko yang dihadapi
oleh pemegang Efek Bersifat Utang, selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja sejak adanya fakta material atau kejadian
penting dimaksud. 578

8.

Dalam hal informasi mengenai fakta material atau


kejadian penting sebagaimana dimaksud pada III.1.2.4.7 579
mengakibatkan perusahaan pemeringkat Efek menerbitkan
hasil pemeringkatan baru, pernyataan, atau pendapat lain
yang terkait dengan peringkat Efek Bersifat Utang, maka
Emiten wajib: 5 8 0

577 Peraturan
7.
578 Peraturan
8.
579 Peraturan
8.
580 Peraturan
9.
114

a.

menyampaikan hasil pemeringkatan baru,


pernyataan atau pendapat dimaksud kepada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan, Wali Amanat dan Bursa Efek
dimana Efek Bersifat Utang dimaksud
dicatatkan selambat-lambatnya akhir hari
kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya
hasil pemeringkatan baru, pernyataan, atau
pendapat dimaksud; dan

b.

mengumumkan hasil pemeringkatan baru,


pernyataan, atau pendapat tersebut dalam

Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka

03. Penawaran Umum Perdana


sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar
berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional, selambat-lambatnya akhir hari
kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya
hasil pemeringkatan baru, pernyataan, atau
pendapat dimaksud.

581 Peraturan
10.
582 Peraturan
11.
583 Peraturan
4.
584 Peraturan
9.
585 Peraturan
11.

9.

Emiten wajib menyampaikan kepada Perusahaan


Pemeringkat Efek, seluruh dokumen yang diperlukan
untuk melakukan pemeringkatan selambat-lambatnya
120 (seratus dua puluh hari) sebelum jatuh temponya
Efek Bersifat Utang. 5 81

10.

Emiten wajib menyampaikan hasil pemeringkatan


baru, pernyataan, atau pendapat atas Efek Bersifat
Utang yang diterbitkan oleh Perusahaan Pemeringkat
Efek kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, Wali Amanat dan Bursa Efek
dimana Efek Bersifat Utang dimaksud dicatatkan
dan mengumumkan hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat tersebut dalam sekurangkurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 90
(sembilan puluh) hari sebelum jatuh temponya Efek
Bersifat Utang. 5 82

11.

Dalam hal hasil pemeringkatan sebagaimana dimaksud


pada III.1.2.4.5 5 8 3 dan atau hasil pemeringkatan baru,
pernyataan, atau pendapat sebagaimana dimaksud
pada III.1.2.4.8 5 8 4 dan III.1.2.4.10 5 8 5 diperoleh lebih dari
1 (satu) perusahaan pemeringkat Efek, maka seluruh
hasil pemeringkatan, pernyataan, atau pendapat
tersebut wajib

Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
115

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



12.

13.

586 Peraturan
6.
587 Peraturan
9.
588 Peraturan
11.
589 Peraturan
12.
590 Peraturan
13.
591 Peraturan
5.
592 Peraturan
9.
593 Peraturan
13.
594 Peraturan
14.
116

disampaikan dan diumumkan sesuai dengan ketentuan


dalam III.1.2.4.6586 , III.1.2.4.8587 dan atau III.1.2.4.10588 .589
Emiten wajib menyampaikan informasi kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Wali
Amanat dan Bursa Efek dimana Efek Bersifat Utang
dimaksud dicatatkan dan mengumumkan dalam
sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional, jika:590
a.
hasil pemeringkatan atas Efek dicabut, ditarik
kembali atau dibatalkan oleh perusahaan
pemeringkat Efek; dan atau
b.
menerima hasil pemeringkatan ulang, pernyataan
atau pendapat lain yang terkait dengan peringkat
Efek Bersifat Utang dari perusahaan pemeringkat
Efek selain karena hal-hal sebagaimana dimaksud
dalam III.1.2.4.4591 dan III.1.2.4.8592 .
Penyampaian informasi dan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam III.1.2.5.12593 wajib dilakukan selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja sejak diterimanya
pemberitahuan dari Perusahaan Pemeringkat Efek
tentang pencabutan, penarikan kembali atau pembatalan
hasil pemeringkatan Efek Bersifat Utang, atau sejak
diterimanya hasil pemeringkatan ulang atas Efek Bersifat
Utang dimaksud.594

Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka

03. Penawaran Umum Perdana


14.

15.

16.

17.

18.

Dalam hal terjadi pencabutan, penarikan kembali atau


pembatalan hasil pemeringkatan Efek Bersifat Utang
sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.4.12.a595, maka
Emiten wajib memperoleh hasil pemeringkatan ulang
atas Efek tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak diterimanya pemberitahuan dari Perusahaan
Pemeringkat Efek tentang pencabutan, penarikan kembali
atau pembatalan hasil pemeringkatan Efek Bersifat Utang.
Kewajiban dimaksud berlaku selama kewajiban atas Efek
Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Emiten belum lunas.596
Emiten wajib menyampaikan hasil pemeringkatan ulang
sebagaimana dimaksud dalam III.1.2.4.14597, kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Wali
Amanat dan Bursa Efek dimana Efek dimaksud dicatatkan
dan mengumumkan hasil pemeringkatan ulang tersebut
dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya
2 (dua) hari kerja setelah diterimanya hasil pemeringkatan
ulang dimaksud.598
Dalam hal terdapat perubahan atas jumlah dan pihak
perusahaan pemeringkat Efek yang melakukan
pemeringkatan, maka Emiten wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan dari Wali Amanat.599
Seluruh bukti pengumuman melalui surat kabar yang
diwajibkan dalam Peraturan ini, wajib disampaikan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.600
Dalam hal batas akhir waktu penyampaian laporan atau
pengumuman yang diwajibkan dalam peraturan ini

595 Peraturan Bapepam-LK


13 Huruf a.
596 Peraturan Bapepam-LK
15.
597 Peraturan Bapepam-LK
15.
598 Peraturan Bapepam-LK
16.
599 Peraturan Bapepam-LK
17.
600 Peraturan Bapepam-LK
18.

No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka


No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
117

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


jatuh pada hari libur, maka batas akhir penyampaian
laporan atau pengumuman adalah pada hari kerja sebelum
hari libur dimaksud.601

III .1 . 2.5. P e n a w a r a n U m u m E fe k B e r s i fa t U t a n g D a l a m
Denominasi Selain Rupiah
1.

2.

Penawaran Umum Efek bersifat utang dalam


denominasi mata uang selain mata uang rupiah wajib
mengikuti Peraturan Bapepam yang berkaitan dengan
Penawaran Umum.602
Informasi tambahan yang wajib diungkapkan dalam
Prospektus sekurang-kurangnya adalah:603
a.
jumlah, nilai, dan jangka waktu Efek yang bersifat
utang dalam denominasi mata uang selain mata
uang rupiah serta kesetaraan (equivalen) nilainya
dalam mata uang rupiah pada saat Efek tersebut
ditawarkan;
b.
resiko yang dihadapi, antara lain yang berkaitan
dengan selisih kurs serta dampaknya pada
kondisi keuangan Emiten;
c.
ada atau tidak adanya sarana lindung nilai serta
manfaat yang akan diperoleh dan biaya yang harus
dikeluarkan berkaitan dengan lindung nilai tersebut;
d.
ada atau tidak adanya dana pelunasan utang serta
ikhtisar persyaratan mengenai dana pelunasan
utang tersebut;
e.
ada atau tidak adanya aktiva tertentu Emiten
yang menjadi agunan atas utang yang timbul
berkenaan dengan Efek yang ditawarkan; dan
f.
pendapatan Emiten baik dalam mata uang
rupiah maupun dalam mata uang selain mata
uang rupiah.

601 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Angka
19.
602 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.11 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang Dalam
Denominasi Mata Uang Selain Mata Uang Rupiah, Angka 1.
603 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.11 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang Dalam
Denominasi Mata Uang Selain Mata Uang Rupiah, Angka 2.
118

03. Penawaran Umum Perdana


3.

Penjamin Emisi Efek atau Emiten (dalam hal


tidak menggunakan Penjamin Emisi Efek) wajib
menyerahkan laporan mengenai jumlah dan saat
jatuh tempo pembayaran pokok dan bunga Efek
bersifat utang dalam denominasi mata uang selain
mata uang rupiah kepada Bapepam dan tembusan
kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 5 (lima)
hari kerja setelah tanggal penjatahan.604

III.1.3. Persyaratan Surat Efek


1.

Surat Saham atau Waran605


a.
Surat saham atau waran yang diterbitkan oleh Emiten
atau Perusahaan Publik harus memenuhi kualitas tertentu
sehingga tidak akan merugikan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penjualan maupun pembelian
saham atau waran tersebut.

Untuk memenuhi kualitas tersebut surat saham atau waran
harus memenuhi standar sebagai berikut:
1). dicetak di atas kertas yang memiliki ciri khusus
antara lain tanda air;
2). berat dasar kertas sekurang-kurangnya 80 gram
per meter persegi dengan toleransi + 5% (lima
perseratus);
3). ukuran surat saham 21,5 X 30,5 cm (net);
4). dicetak dengan teknik cetak offset dan letter
press;
5). lebar bingkai cetakan depan 2 cm - 3,5 cm; dan
6). menggunakan cetakan fluorescent untuk logo/
nama Emiten dan nomor seri yang visible.
b.
Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengawasi secara
terus menerus jumlah saham yang beredar serta mutasi
pemilikan saham atau waran termasuk tambahan saham
dari adanya saham bonus, dividen saham, pemecahan
saham, dan obligasi konversi.

604 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.11 tentang Penawaran Umum Efek Bersifat Utang Dalam
Denominasi Mata Uang Selain Mata Uang Rupiah, Angka 3.
605 Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 1.
119

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

Untuk mengantisipasi dan mengidentifikasi kemungkinan


saham hilang dan atau saham palsu, Emiten wajib
mengadakan koordinasi dengan para Perusahaan Efek dan
Biro Administrasi Efek yang menangani saham Emiten

Surat Obligasi606
Surat obligasi yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan
Publik harus memenuhi kualitas tertentu sehingga tidak
akan merugikan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penjualan maupun pembelian obligasi tersebut.
Untuk memenuhi kualitas tersebut surat obligasi
harus memenuhi standar sebagai berikut:

2.

a.

b.
c.
d.

e.

3.

f.

surat obligasi harus dicetak di atas kertas yang


tahan disimpan minimal 30 (tiga puluh) tahun;
jenis serat dari kertas yang digunakan untuk
membuat surat obligasi harus terdiri dari kapas
dan atau linen;
berat dasar kertas sekurang-kurangnya 80 (delapan
puluh) gram per meter persegi dengan toleransi +
5% (lima perseratus);
kertas harus memiliki ciri khusus antara lain
tanda air (watermark) dan atau benang pengaman
(security thread) atau serat berwarna (silurian fibres,
artificial silk fibres) atau bintik-bintik berwarna
(coloured planchettes);
surat obligasi harus dicetak sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) warna, dengan kombinasi proses
cetak offset dan letter press, dapat pula
ditambah dengan proses cetak intaglio. Jika
surat obligasi dikeluarkan lebih dari 1 (satu) harga
nominal, maka gambar bingkai surat obligasi dan
kupon dari masing-masing harga nominal harus
diberi warna yang berbeda;
tinta yang dipergunakan harus memiliki
ketahanan yang baik terhadap cahaya.

Pencetakan saham/obligasi tersebut harus dilakukan


melalui perusahaan percetakan sekuriti yang telah
memiliki ijin operasi pencetakan dokumen sekuriti dari

606 Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 2.
120

03. Penawaran Umum Perdana


pihak yang berwenang. 6 07
4.

Pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk menghindari


penyalahgunaan blanko surat saham, waran atau obligasi Emiten atau
Perusahaan Publik. Dalam hal ini sistem otorisasi terhadap penggunaan
blanko surat saham, waran atau obligasi harus dilakukan oleh direksi
dan atau komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.608

5.

Surat Efek harus diamankan terhadap upaya pemalsuan


dengan menggunakan fotocopy warna, laser color scanner dan
atau alat reproduksi lainnya dengan memiliki unsur pengaman
lain sehingga sulit ditiru atau dipalsu tetapi mudah dideteksi
dan diidentifikasi keasliannya.609

6.

Penyimpanan blanko surat saham, waran atau obligasi yang


belum digunakan wajib diawasi oleh direksi atau komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik dengan cara melakukan
inventarisasi fisik secara berkala.610

III.1.4. Penawaran Efek Yang Bukan Merupakan Penawaran


Umum
III.1.4.1. Pengertian
Penawaran Efek adalah semua penawaran untuk menjual atau
memberi kesempatan untuk membeli Efek yang terjadi dalam
jangka waktu yang terpisah dari Penawaran Efek sebelumnya
atau selanjutnya, dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12
(dua belas) bulan.611

III.1.4.2. Ketentuan Umum


1.
607
608
609
610
611

Setiap Penawaran Efek yang menggunakan media masa


dianggap sebagai suatu penawaran kepada lebih dari 100

Peraturan Bapepam-LK No.


Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.
Umum, Angka 1 Huruf b.

IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 3.


IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 4.
IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 5.
IX.1.2 tentang Persyaratan Surat Efek, Angka 6.
IX.A.5 tentang Penawaran Yang Bukan Merupakan Penawaran
121

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

(seratus) Pihak.612
Suatu Penawaran Efek bukan merupakan suatu
Penawaran Umum sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, jika nilai seluruh penawaran dari Penawaran Efek
tersebut kurang dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).613

III.2. PERSIAPAN INTERNAL


III.2.1. Rapat Umum Pemegang Saham
III.2.1.1. Pengertian
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan
yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan
dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas dan/atau anggaran dasar.614

III.2.1.2. Ketentuan Umum


1.

2.

3.

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan


kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang
ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran
dasar.615
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh
keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi
dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan
dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan
kepentingan Perseroan.616
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil
keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir dan/

612 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.5 tentang Penawaran Yang Bukan Merupakan Penawaran
Umum, Angka 2.
613 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.5 tentang Penawaran Yang Bukan Merupakan Penawaran
Umum, Angka 3.
614 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 1 ayat 4.
615 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 75 ayat 1.
616 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 75 ayat 2.
122

03. Penawaran Umum Perdana

4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.

617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan


mata acara rapat.617
Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan
harus disetujui dengan suara bulat.618
RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di
tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang
utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar.619
RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat
kedudukan bursa di mana saham Perseroan
dicatatkan.620
Tempat RUPS sebagaimana dimaksud pada III.2.1.2.5621
dan III.2.1.2.6622 harus terletak di wilayah negara Republik
Indonesia.623
Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua
pemegang saham dan semua pemegang saham menyetujui
diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS dapat
diadakan di manapun dengan memperhatikan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.2.7624 .625
RUPS sebagaimana dimaksud pada III.2.1.2.8626 dapat
mengambil keputusan jika keputusan tersebut disetujui
dengan suara bulat.627
Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud
dalam III.2.1.2.5628, III.2.1.2.6629, III.2.1.2.7630, III.2.1.2.8631 dan
III.2.1.2.9632 , RUPS dapat juga dilakukan melalui media
telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

75
75
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
123

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.

12.
13.

14.
15.
16.

17.

RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung


serta berpartisipasi dalam rapat.633
Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan
keputusan adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini dan/atau sebagaimana diatur dalam
anggaran dasar Perseroan.634
Persyaratan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.2.11635
dihitung berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.2.10636 .637
Setiap penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud
pada III.2.1.2.10638 harus dibuatkan risalah rapat yang
disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta
RUPS.639
RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya.640
RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.641
Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen
dari laporan tahunan Perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas.642
RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan
kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.643

III.2.1.3. Pemanggilan RUPS


1.
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
124

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan sebagaimana


dimaksud dalam III.2.1.2.15644 dan RUPS lainnya

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

77
77
77
77
77
77
77
78
78
78
78
78

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
2.
1.
3.
1.
4.
1.
2.
3.
4.
2.

03. Penawaran Umum Perdana

2.

3.
4.
5.

6.

645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

7.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

sebagaimana dimaksud dalam III.2.1.2.17645 dengan


didahului pemanggilan RUPS.646
Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada
III.2.1.3.1647 dapat dilakukan atas permintaan:648
a.
1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang
bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu
jumlah yang lebih kecil; atau
b.
Dewan Komisaris.
Permintaan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.2649
diajukan kepada Direksi dengan Surat Tercatat disertai
alasannya.650
Surat Tercatat sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.3651
yang disampaikan oleh pemegang saham tembusannya
disampaikan kepada Dewan Komisaris.652
Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam
jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari
terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan
RUPS diterima.653
Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.5654:655
a.
Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.3.2.a656 diajukan kembali
kepada Dewan Komisaris; atau
b.
Dewan Komisaris melakukan pemanggilan sendiri
RUPS, sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.2.b657.
Dewan Komisaris wajib melakukan pemanggilan RUPS
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

78
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
5.
5.
6.
2a.
2b.
125

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

9.

10.

11.

658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
126

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.6.a658 dalam jangka


waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak
tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima.659
RUPS yang diselenggarakan Direksi berdasarkan
panggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.5660
membicarakan masalah yang berkaitan dengan alasan
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.3661 dan mata acara
rapat lainnya yang dipandang perlu oleh Direksi.662
RUPS yang diselenggarakan Dewan Komisaris
berdasarkan panggilan RUPS sebagaimana dimaksud
pada III.2.1.3.6.b663 dan III.2.1.3.7664 hanya membicarakan
masalah yang berkaitan dengan alasan sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.3.3665 .666
Penyelenggaraan RUPS Perseroan Terbuka tunduk pada
ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas sepanjang ketentuan peraturan perundangundangan di bidang pasar modal tidak menentukan
lain.667
Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak
melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam III.2.1.3.5 6 6 8
dan III.2.1.3.7 6 69 , pemegang saham yang meminta
penyelenggaraan
RUPS
dapat
mengajukan
permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada
pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS
tersebut. 670

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
80

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

6a.
7.
5.
3.
8.
6b.
7.
3.
9.
10.
5.
7.
1.

03. Penawaran Umum Perdana


12.

13.

14.

15.
16.

671
672
673
674
675
676
677
678

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

17.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan


mendengar pemohon, Direksi dan/atau Dewan
Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk
menyelenggarakan RUPS apabila pemohon secara sumir
telah membuktikan bahwa persyaratan telah dipenuhi
dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar
untuk diselenggarakannya RUPS.671
Penetapan ketua pengadilan negeri sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.3.12672 memuat juga ketentuan
mengenai:673
a.
bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan
permohonan pemegang saham, jangka waktu
pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/
atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan
keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat,
sesuai dengan atau tanpa terikat pada ketentuan
undang- undang ini atau anggaran dasar; dan/
atau
b.
perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau
Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS.
Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal
pemohon tidak dapat membuktikan secara sumir bahwa
persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai
kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya
RUPS.674
RUPS sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.11675 hanya
boleh membicarakan mata acara rapat sebagaimana
ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.676
Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian
izin sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.13677 bersifat
final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.678
Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

80
80
80
80
80
80
80
80

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
2.
3.
4.
1.
5.
3.
6.
127

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

18.

19.
20.

21.

22.
23.

24.

679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
128

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

25.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

permohonan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.14679,


upaya hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.680
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.11681 berlaku
juga bagi Perseroan Terbuka dengan memperhatikan
persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS
dan persyaratan lainnya untuk penyelenggaraan RUPS
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal.682
Direksi melakukan pemanggilan kepada pemegang
saham sebelum menyelenggarakan RUPS.683
Dalam hal tertentu, pemanggilan RUPS sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.3.19684 dapat dilakukan oleh Dewan
Komisaris atau pemegang saham berdasarkan penetapan
ketua pengadilan negeri.685
Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal RUPS.686
Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat
dan/atau dengan iklan dalam Surat Kabar.687
Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu,
tempat, dan mata acara rapat disertai pemberitahuan
bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia
di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan
RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.688
Perseroan wajib memberikan salinan bahan sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.3.23689 kepada pemegang saham
secara cuma-cuma jika diminta.690
Dalam hal pemanggilan tidak sesuai dengan

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

80 ayat 4.
80 ayat 7.
80 ayat 1.
80 ayat 8.
81 ayat 1.
81ayat 1.
81 ayat 2.
82 ayat 1.
82 ayat 2.
82 ayat 3.
82 ayat 3.
82 ayat 4.

03. Penawaran Umum Perdana


ketentuan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.3.21691
dan III.2.1.3.22692, dan panggilan tidak sesuai dengan
ketentuan III.2.1.3.23693, keputusan RUPS tetap sah jika
semua pemegang saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan tersebut disetujui
dengan suara bulat.694
26.

27.

Bagi Perseroan Terbuka, sebelum pemanggilan RUPS


dilakukan wajib didahului dengan pengumuman
mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal. 69 5
Pengumuman
sebagaimana
dimaksud
pada
III.2.1.3.26 6 9 6 , dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan
RUPS. 6 9 7

III.2.1.4. Kuorum dan Keputusan RUPS


1.
2.

Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara,


kecuali anggaran dasar menentukan lain.698
Hak suara sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.1699 tidak
berlaku untuk:700
a.
saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh
Perseroan;
b.
c.

691
692
693
694
695
696
697
698
699
700

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak


perusahaannya secara langsung atau tidak langsung;
atau
saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain
yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung
telah dimiliki oleh Perseroan.

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

82
82
82
82
83
83
83
84
84
84

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
3.
5.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
129

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3.
4.
5.

6.

7.
8.
9.

10.

701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
130

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan


surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak
suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.701
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.3702 tidak
berlaku bagi pemegang saham dari saham tanpa hak
suara.703
Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh
pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang
dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan
kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian
dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang
berbeda.704
Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan karyawan Perseroan yang bersangkutan
dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.3705 .706
Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS,
surat kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat
tersebut.707
Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak
hadir dalam RUPS dengan memperhatikan ketentuan
undang-undang ini dan anggaran dasar Perseroan. 70 8
Terhadap Perseroan Terbuka selain berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.6709 dan III.2.1.4.8710
berlaku juga ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.711
RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2
(satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara hadir atau diwakili, kecuali undang-undang dan/
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1.
2.
3.
1.
4.
5.
6.
3.
6.
7.

03. Penawaran Umum Perdana

11.
12.
13.

14.

15.

16.
17.
18.
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih


besar.712
Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.10713
tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.714
Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa
RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai
kuorum.715
RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.11716 sah
dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling
sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran
dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.717
Dalam hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud
pada III.2.1.4.13718 tidak tercapai, Perseroan dapat memohon
kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan
Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.719
Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS
kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan
RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah
ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.720
Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS
sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.14721 bersifat final dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.722
Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam
jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS
kedua atau ketiga dilangsungkan.723
RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka
waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1.
2.
3.
2.
4.
4.
5.
6.
5.
7.
8.
131

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

19.
20.

21.

22.
23.

724
725
726
727
728
729
730
731
732
132

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang


mendahuluinya dilangsungkan. 7 2 4
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat.725
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk
mufakat sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.19726 tidak
tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2
(satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar menentukan
bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara
setuju yang lebih besar.727
RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan
jika dalam rapat paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili
dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar.728
Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada
III.2.1.4.21729 tidak tercapai, dapat diselenggarakan RUPS
kedua.730
RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.22731 sah dan
berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit
3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan
adala h sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang
pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.732

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

86
87
87
87
88
88
88
88
88

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

9.
1.
1.
2.
1.
1.
2.
2.
3.

03. Penawaran Umum Perdana


24.

25.

26.

27.
28.

733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam III.2.1.4.14733,


III.2.1.4.15734 , III.2.1.4.16735, III.2.1.4.17736 , dan III.2.1.4.18737
mutatis mutandis berlaku bagi RUPS sebagaimana dimaksud
pada III.2.1.4.21738 .739
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.21740, III.2.1.4.22741,
dan III.2.1.4.23742,mengenai kuorum kehadiran dan ketentuan
tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS berlaku
juga bagi Perseroan Terbuka sepanjang tidak diatur lain dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.743
RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan permohonan
agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka
waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat
dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 3/4 (tiga
perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah
sah jika disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran
dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan
tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang
lebih besar.744
Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada
III.2.1.4.26745, tidak tercapai, dapat diadakan RUPS kedua.746
RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.27747, sah
dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

86
86
86
86
86
88
88
88
88
88
88
89
89
89
89

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

5.
6.
7.
8.
9.
1.
4.
1.
2.
3.
5.
1.
1.
2.
2.
133

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

keputusan adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit 3/4


(tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan,
kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran
dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar.748
29.

30.

31.

32.
33.

748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
134

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam III.2.1.4.14749,


III.2.1.4.15750 , III.2.1.4.16751, III.2.1.4.17752, dan III.2.1.4.18753
mutatis mutandis berlaku bagi RUPS sebagaimana
dimaksud pada III.2.1.4.21754 .755
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.26756 ,
III.2.1.4.27757, dan III.2.1.4.28758 , mengenai kuorum kehadiran
dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan
keputusan RUPS berlaku juga bagi Perseroan Terbuka
sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.759
Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat
dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1
(satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh
peserta RUPS.760
Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada III.2.1.4.31761tidak
disyaratkan apabila risalah RUPS tersebut dibuat dengan
akta notaris.762
Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang
mengikat di luar RUPS dengan syarat semua pemegang

2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,
Perseroan Terbatas,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

89
86
86
86
86
86
88
89
89
89
89
89
90
90
90

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

3.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
4
1.
2.
3.
5.
1.
1.
2.

03. Penawaran Umum Perdana


saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan


menandatangani usul yang bersangkutan.763

III.2.1.5. Keseragaman Informasi Mengenai Rencana Dan


Pelaksanaan RUPS
Dalam rangka keseragaman informasi mengenai rencana atau
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perusahaan
wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:764
1.
RUPS hendaknya direncanakan dengan matang dalam
menentukan tempat, waktu penyelenggaraan, prosedur
serta agenda rapat, sesuai dengan Anggaran Dasar
perseroan;
2.
Dalam pelaksanaannya, sedapat mungkin menghindari
adanya perubahan-perubahan tempat, waktu, dan agenda
rapat yang dapat membingungkan para pemegang
saham;
3.
Sebelum rencana rapat diumumkan, perusahaan wajib
menyampaikan terlebih dahulu agenda rapat tersebut
secara jelas dan rinci ke Bapepam selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pemberitahuan;
4.
Perusahaan wajib menyampaikan hasil rapat selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah rapat tersebut
diselenggarakan kepada Bapepam dan mengumumkannya
kepada public sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat
kabar berbahasa Indonesia, salah satunya berperedaran
nasional.
5.
Perusahaan Menengah atau Kecil wajib menyampaikan
hasil rapat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah
rapat tersebut diselenggarakan kepada Bapepam dan
mengumumkannya kepada publik.

763 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 91.


764 Peraturan Bapepam-LK-LK No. IX.I.1 tentang Rencana Dan Pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham.
135

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.2.2. Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang


Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
Dan Perusahaan Publik
III.2.2.1. Nama Dan Tempat Kedudukan Perseroan
1.
2.

Pada akhir nama Perseroan wajib ditambahkan kata Tbk


yang berarti terbuka.765
Tempat kedudukan Perseroan adalah Kecamatan atau
kota di Indonesia dimana Perseroan berkantor pusat,
dengan ketentuan apabila tempat kedudukan tersebut
terletak di Kecamatan harus disebutkan juga Daerah
Tingkat II dari Kecamatan tersebut.766

III.2.2.2. Jangka Waktu Berdirinya Perseroan


Perseroan didirikan untuk jangka waktu terbatas atau tidak
terbatas.767

III.2.2.3. Maksud Dan


Perseroan
1.
2.

3.

Tujuan

Serta

Kegiatan

Usaha

Maksud dan tujuan Perseroan merupakan usaha


pokok Perseroan;768
Kegiatan Usaha Perseroan merupakan aktivitas bisnis
yang dilaksanakan oleh Perseroan sesuai dengan izin
kegiatan usaha yang dimiliki yang diperoleh dari
instansi yang berwenang;769
Kegiatan usaha utama yang dilakukan untuk

765 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf a.
766 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf b.
767 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 3.
768 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 4 Huruf a.
769 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 4 Huruf b.
136

03. Penawaran Umum Perdana

4.

merealisasikan usaha pokok wajib diuraikan secara


rinci dan jelas dalam anggaran dasar.770
Kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan
usaha utama wajib diuraikan secara rinci dan jelas
dalam anggaran dasar.771

III.2.2.4. Permodalan
1.

2.

3.

Modal disetor harus sama dengan modal


ditempatkan.772
Bentuk penyetoran harus dijelaskan dalam pasal
yang mengatur mengenai permodalan.773
Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain
uang baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 7 74
a.
benda yang akan dijadikan setoran modal
dimaksud wajib diumumkan kepada publik
pada saat pemanggilan RUPS mengenai
penyetoran tersebut;
b.
benda yang dijadikan sebagai setoran modal
wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di
Bapepam dan LK dan tidak dijaminkan dengan
cara apapun juga;
c.

d.

memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum


sebagaimana diatur dalam III.2.2.14.3.1775;
dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran
modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan
yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya

770 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 4 Huruf c.
771 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 4 Huruf d.
772 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 5 Huruf a.
773 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 5 Huruf b.
774 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 5 Huruf c.
775 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf c butir 1.
137

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

f.

harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;


dan
dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba
ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/
atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan,
agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau
unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah
dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan
terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang
terdaftar di Bapepam dan LK dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
Dalam RUPS yang memutuskan untuk
menyetujui
Penawaran
Umum,
harus
diputuskan mengenai jumlah maksimal saham
yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta
memberi kuasa kepada dewan komisaris untuk
menyatakan realisasi jumlah saham yang telah
dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.

III.2.2.5. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas


1.

2.

Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek


Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan pemesanan,
maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan
HMETD kepada pemegang saham yang namanya
terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan
pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang
sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar
dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama
pemegang saham masing-masing pada tanggal
tersebut.776
Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan
HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan
dalam hal pengeluaran saham:777

776 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf a.
777 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf b.
138

03. Penawaran Umum Perdana


a.
b.

c.

ditujukan kepada karyawan Perseroan;


ditujukan kepada pemegang obligasi atau
Efek lain yang dapat dikonversi menjadi
saham, yang telah dikeluarkan dengan
persetujuan RUPS;
dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau
restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS;
dan/atau

dilakukan sesuai dengan peraturan di


bidang Pasar Modal yang memperbolehkan
penambahan modal tanpa HMETD.
HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan
dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Nomor IX.D.1 Tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.778
Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD
harus dialokasikan kepada semua pemegang saham
yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas, dengan
ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang
dipesan melebihi jumlah Efek bersifat ekuitas yang
akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak
diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan
jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing
pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat
ekuitas.779
d.

3.

4.

5.

Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas


yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagaimana dimaksud dalam III.2.2.5.4780 maka dalam
hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut
wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu

778 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf c.
779 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf d.
780 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf d.
139

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



6.

7.

yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga


dan syarat-syarat yang sama.781
Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk
pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham
atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh
saham, dapat dilakukan oleh direksi berdasarkan
RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui
pengeluaran Efek tersebut.782
Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan
mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang
mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan
oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban
Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.783

III.2.2.6. P enambahan Modal Dasar Perseroan


1.

2.

Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat


dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan
anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar
harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.784
Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal
ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25%
(dua puluh lima perseratus) dari modal dasar, dapat
dilakukan sepanjang:785
a.
telah memperoleh persetujuan RUPS untuk
menambah modal dasar;

781 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf e.
782 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf f.
783 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 6 Huruf g.
784 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf a.
785 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf b.
140

03. Penawaran Umum Perdana


b.

telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum


dan Hak Asasi Manusia;
penambahan modal ditempatkan dan disetor
sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua
puluh lima perseratus) dari modal dasar wajib
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.6.2.b786;

d.

Dalam hal penambahan modal disetor


sebagaimana dimaksud dalam III.2.2.6.2.c787
tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan
harus mengubah kembali anggaran dasarnya,
sehingga modal dasar dan modal disetor
memenuhi ketentuan Angka 33 ayat (1) dan
ayat (2) UUPT, dalam jangka waktu 2 (dua)
bulan setelah jangka waktu dalam III.2.2.6.2.c788
tidak terpenuhi;
Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud
dalam III.2.2.6.2.a789 termasuk juga persetujuan
untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.6.2.d790 .
perubahan anggaran dasar dalam rangka
penambahan modal dasar menjadi efektif
setelah terjadinya penyetoran modal yang
mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi
paling kurang 25% (dua puluh lima perseratus)

c.

e.

786 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf
butir 2.
787 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf
butir 3.
788 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf
butir 3.
789 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf
butir 1.
790 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 7 Huruf
butir 4.

b
141

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang
sama dengan saham lainnya yang diterbitkan
oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi
kewajiban
Perseroan
untuk
mengurus
persetujuan perubahan anggaran dasar dari
Menteri atas pelaksanaan penambahan modal
disetor tersebut.

III.2.2.7. Saham
1.
2.
3.
4.

5.

Saham Perseroan adalah saham atas nama.791


Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai
nominal atau tanpa nilai nominal. 792
Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.793
Anggaran dasar Perseroan wajib memuat ketentuan
mengenai perlakuan pecahan nilai nominal saham,
hak pemegang pecahan nilai nominal saham, dan bukti
kepemilikan pecahan nilai nominal saham.794
Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat
dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pemberian jaminan
saham, peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal, dan UUPT.795

III.2.2.8. Bukti Kepemilikan Saham


1.

Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan


Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan,
maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan

791 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 8 Huruf a.
792 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 8 Huruf b.
793 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 8 Huruf c.
794 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 8 Huruf d.
795 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 8 Huruf e.
142

03. Penawaran Umum Perdana

2.

saham berupa surat saham atau surat kolektif saham


kepada pemegang sahamnya.796
Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam Penitipan
Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka
Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi
tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan
sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang
saham Perseroan.797

III.2.2.9. S urat Saham Dan Surat Kolektif Saham Yang


Rusak Atau Hilang
1.

2.
3.

Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat


saham tersebut dapat dilakukan jika:798
a.
Pihak
yang
mengajukan
permohonan
penggantian saham adalah pemilik surat
saham tersebut; dan
b.
Perseroan telah menerima surat saham yang
rusak.
Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang
rusak setelah memberikan penggantian surat
saham.799
Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat
saham tersebut dapat dilakukan jika:800
a.
Pihak
yang
mengajukan
permohonan
penggantian saham adalah pemilik surat
saham tersebut;

796 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 9 Huruf a.
797 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 9 Huruf b.
798 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
a.
799 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
b.
800 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
c.
143

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.
c.
d.

4.

Perseroan telah mendapatkan dokumen


pelaporan dari Kepolisian RI atas hilangnya
suratsaham tersebut;
Pihak
yang
mengajukan
permohonan
penggantian saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh direksi Perseroan; dan
Rencana pengeluaran pengganti surat saham
yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek
di mana saham Perseroan dicatatkan dalam
waktu paling kurang 14 (empat belas) hari
sebelum pengeluaran pengganti surat saham.
Ketentuan tentang surat saham dalam III.2.2.9.1801,
III.2.2.9.2802 dan III.2.2.9.3803, berlaku pula bagi surat
kolektif saham.804

III.2.2.10. Penitipan Kolektif


Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya
memuat hal-hal sebagai berikut:805
1.
Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam
buku daftar pemegang saham Perseroan atas nama
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
kepentingan pemegang rekening pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.
2.

Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian

801 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
a.
802 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
b.
803 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
c.
804 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 10 Huruf
d.
805 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 11.
144

03. Penawaran Umum Perdana

3.

4.

5.

6.

atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening


Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan
Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening
pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.
Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank
Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek
Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan
akan mencatatkan saham tersebut dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan atas nama Bank Kustodian
untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi
kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sebagaimana dimaksud dalam III.2.2.10.1806 atau Bank
Kustodian sebagaimana dimaksud dalam III.2.2.10.3807
sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
Perseroan wajib memutasikan saham dalam
Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif
dalam buku daftar pemegang saham Perseroan
menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi
Efek yang ditunjuk Perseroan.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan

806 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 11 Huruf
a.
807 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 11 Huruf
c.
145

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7.

8.

9.

10.

11.

12.

146

konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda


bukti pencatatan dalam rekening Efek.
Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan
klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan
adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu
dengan yang lain.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam
Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang
atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi
dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan
yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai
pemegang saham dan surat saham tersebut benarbenar hilang atau musnah.
Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam
Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan,
diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan
pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara
pidana.
Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat
dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah
saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.
Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib
menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masingmasing pemegang rekening pada Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu)
hari kerja sebelum panggilan RUPS.
Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan
suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk
dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan
bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan

03. Penawaran Umum Perdana

13.

14.

15.

nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan


paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan
RUPS.
Perseroan
wajib
menyerahkan
dividen,
saham bonus atau hak-hak lain sehubungan
dengan pemilikan saham kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham
dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut
menyerahkan dividen, saham bonus atau hakhak lain kepada Bank Kustodian dan kepada
Perusahaan Efek untuk kepentingan masingmasing pemegang rekening pada Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek tersebut.
Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham
bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham
dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa
Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.
Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan
pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa
Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib
menyampaikan daftar pemegang rekening Efek
beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki
oleh masing-masing pemegang rekening Efek
tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang
menjadi dasar penentuan pemegang saham
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1
147

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


(satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi
dasar penentuan pemegang saham yang berhak
untuk memperoleh dividen, saham bonus atau
hak-hak lainnya tersebut.

III.2.2.11. Pemindahan Hak Atas Saham


1.

Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan


dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh
atau atas nama Pihak yang memindahkan hak
dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
Dokumen pemindahan hak atas saham harus
berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui
oleh direksi.808

2.

Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham


yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal. 8 0 9

3.

Pemindahan hak atas saham yang termasuk


dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke
rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan
Efek.810

808 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 12 Huruf
a.
809 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 12 Huruf
b.
810 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 12 Huruf
c.
148

03. Penawaran Umum Perdana

III.2.2.12. Anggota Direksi Dan Anggota Dewan


Komisaris
1.

Persyaratan anggota direksi dan anggota dewan


komisaris Perseroan wajib mengikuti ketentuan
UUPT, peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan
lain yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.811

2.

Dalam anggaran dasar ditentukan jangka waktu


masa jabatan anggota direksi dan anggota dewan
komisaris dengan ketentuan satu periode masa
jabatan tidak melebihi 5 (lima) tahun atau sampai
dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir satu
periode masa jabatan dimaksud.812
Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai
anggota direksi atau anggota dewan komisaris setelah
masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali
sesuai dengan keputusan RUPS.813
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk
memutuskan permohonan pengunduran diri anggota
direksi dan/atau anggota dewan komisaris dalam
jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari
setelah diterimanya surat pengunduran diri.814
Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
III.2.2.12.4815, maka dengan lampaunya kurun waktu

3.

4.

5.

811 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
a.
812 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
b.
813 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
c.
814 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
d.
815 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
d.
149

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

7.

8.

tersebut, pengunduran diri anggota direksi dan/


atau anggota dewan komisaris menjadi sah tanpa
memerlukan persetujuan RUPS.816
Dalam hal anggota direksi dan anggota dewan
komisaris
mengundurkan
diri
sehingga
mengakibatkan jumlah anggota direksi dan
anggota dewan komisaris masing-masing menjadi
kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran
diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh
RUPS dan telah diangkat anggota direksi dan
anggota dewan komisaris yang baru sehingga
memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota
direksi dan anggota dewan komisaris. 817
Dalam hal terdapat anggota direksi yang diberhentikan
sementara oleh dewan komisaris, maka perseroan
wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu
paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah
tanggal pemberhentian sementara.818
Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalam
III.2.2.12.7819, tidak dapat mengambil keputusan
atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud
RUPS tidak diselenggarakan, maka pemberhentian
sementara anggota direksi menjadi batal.820

816 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
e.
817 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
f.
818 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
g.
819 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
g.
820 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 13 Huruf
h.
150

03. Penawaran Umum Perdana

III.2.2.13. Rencana Kerja, Laporan Tahunan, Laporan


Keuangan Tahunan, Dan Penggunaan Laba
1.

Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana


kerja tahunan.821
Rencana kerja tahunan wajib disampaikan
kepada dewan komisaris untuk memperoleh
persetujuan.822

3.

Persetujuan
laporan
tahunan,
termasuk
pengesahan laporan keuangan tahunan serta
laporan tugas pengawasan dewan komisaris,
dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh
RUPS.823
Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan
Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata
cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor
X.K.2 tentang tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala.824

2.

4.

III.2.2.14. Rapat Umum Pemegang Saham


III.2.2.14.1. Tempat Dan Pimpinan RUPS
1.

RUPS dapat diadakan di:825


a.
tempat kedudukan Perseroan;

821 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 14 Huruf
a.
822 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 14 Huruf
b.
823 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 14 Huruf
c.
824 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 14 Huruf
d.
825 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
a butir 1.
151

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.
c.
2.
3.

4.

tempat Perseroan melakukan kegiatan


usahanya; atau
tempat kedudukan Bursa Efek dimana
saham Perseroan dicatatkan.

RUPS
sebagaimana
dimaksud
dalam
826
III.2.2.14.1.1 wajib dilakukan di wilayah
Negara Republik Indonesia.827
RUPS dipimpin oleh seorang anggota
komisaris yang ditunjuk oleh dewan komisaris.
Dalam hal semua anggota dewan komisaris
tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS
dipimpin oleh salah seorang anggota direksi
yang ditunjuk oleh direksi. Dalam hal semua
anggota direksi tidak hadir atau berhalangan,
maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham
yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari
dan oleh peserta RUPS.828
dalam hal anggota komisaris yang ditunjuk oleh
komisaris mempunyai benturan kepentingan
atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS,
maka RUPS dipimpin oleh anggota komisaris
lainnya yang tidak mempunyai benturan
kepentingan yang ditunjuk oleh komisaris.
Apabila semua anggota komisaris mempunyai
benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin
oleh salah satu direktur yang ditunjuk oleh
direksi. Dalam hal salah satu direktur yang
ditunjuk oleh direksi mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan
dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh

826 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
a butir 1.
827 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
a butir 2.
828 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
a butir 3.
152

03. Penawaran Umum Perdana


anggota direksi yang tidak mempunyai
benturan kepentingan. Apabila semua anggota
direksi mempunyai benturan kepentingan,
maka RUPS dipimpin oleh salah seorang
pemegang saham independen yang ditunjuk
oleh pemegang saham lainnya yang hadir
dalam RUPS.829

III.2.2.14.2. Pengumuman, Pemanggilan, Dan Waktu


Penyelenggaraan RUPS
1.

2.

3.

4.

Pengumuman RUPS dilakukan paling lambat 14


(empat belas) hari sebelum pemanggilan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal
pemanggilan.830
Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal
RUPS.831
Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dilakukan
dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS
pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai
kuorum.832
Dalam panggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal,
waktu, tempat, mata acara, dan pemberitahuan bahwa
bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di
kantor Perseroan sesuai dengan UUPT kecuali diatur

829 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
a butir 4.
830 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
b butir 1.
831 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
b butir 2.
832 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
b butir 3.
153

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang


Pasar Modal.833
RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh)
hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari
RUPS pertama.834

III.2.2.14.3. Kuorum Dan Keputusan RUPS


1.

2.

Kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap


hal-hal yang harus diputuskan dalam RUPS termasuk
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dilakukan dengan
mengikuti ketentuan:835
a.
kuorum kehadiran RUPS pertama dan kedua
dilakukan dengan mengikuti ketentuan
Pasal 86 ayat (1) dan ayat (4) UUPT;
b.
keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh
lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh
saham dengan hak suara yang hadir dalam
RUPS; dan
c.
dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua
tidak tercapai, atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk
mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua
Bapepam dan LK.
RUPS untuk perubahan anggaran dasar Perseroan
yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia, kecuali perubahan anggaran dasar
dalam rangka memperpanjang jangka waktu

833 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
b butir 4.
834 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
b butir 5.
835 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 1.
154

03. Penawaran Umum Perdana


berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan


sebagai berikut:836
a.
RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam RUPS;
dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.14.3.2.a837 tidak tercapai,
maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
paling sedikit 3/5 (tiga perlima) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu
perdua) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam RUPS; dan
c.
dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.14.3.2.b 8 3 8 tidak
tercapai, maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran RUPS ketiga, jumlah
suara
untuk
mengambil
keputusan,
pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan
LK.
RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan
atau menjadikan jaminan utang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50%
(lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam satu transaksi atau lebih baik
b.

3.

836 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 2.
837 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 2a.
838 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 2b.
155

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


yang berkaitan satu sama lain maupun tidak,
penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan,
pengajuan
permohonan
agar
Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka
waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran,
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 8 39
a.

b.

c.

RUPS dihadiri oleh pemegang saham


yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga
perempat) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah dan
keputusan adalah sah jika disetujui oleh
lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang
hadir dalam RUPS;
dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.14.3.3.a 8 4 0 tidak
tercapai, maka dalam RUPS kedua,
keputusan sah apabila dihadiri oleh
pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4
(tiga perempat) bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;
dan
dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.14.3.3.b 8 41 tidak
tercapai, maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk
mengambil keputusan, pemanggilan, dan

839 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 3.
840 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 3a.
841 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 3b.
156

03. Penawaran Umum Perdana


4.

waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan


oleh Ketua Bapepam dan LK.

RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai


benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:842
a.

b.

c.

pemegang saham yang mempunyai benturan


kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan
yang disetujui oleh pemegang saham
independen yang tidak mempunyai benturan
kepentingan;
RUPS dihadiri oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari 1/2
(satu perdua) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah yang
dimiliki oleh pemegang saham independen
dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh
pemegang saham independen yang mewakili
lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham
independen;
dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud
dalam III.2.2.14.3.4.b843 tidak tercapai, maka
dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila
dihadiri oleh pemegang saham independen
yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen dan disetujui oleh lebih
dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah
saham yang dimiliki oleh pemegang saham

842 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 4.
843 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 4b.
157

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

5.

independen yang hadir dalam RUPS; dan


dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam III.2.2.14.3.4.c844 tidak
tercapai, maka atas permohonan Perseroan,
kuorum kehadiran, jumlah suara untuk
mengambil keputusan, pemanggilan, dan
waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan
oleh Ketua Bapepam dan LK.

Pemegang saham dengan hak suara yang hadir


dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama
dengan suara mayoritas pemegang saham yang
mengeluarkan suara.845

III.2.2.15. Ketentuan Lain


Ketentuan dalam UUPT yang berkaitan dengan anggaran
dasar, sepanjang tidak diatur secara khusus dalam
Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik
tetap berlaku bagi anggaran dasar Perseroan.846

III.2.3. Kepatutan Dalam Rangka Menjadi Emiten


III.2.3.1. Direksi Dan Komisaris
1.

Calon anggota direksi dan komisaris wajib


memenuhi persyaratan sebagai berikut: 8 47
1.
mempunyai akhlak dan moral yang baik;
2.
mampu melaksanakan perbuatan hukum;

844 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 4c.
845 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 15 Huruf
c butir 5.
846 Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Angka 16.
847 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
Publik, Angka 1.
158

03. Penawaran Umum Perdana


3.

4.
2.
3.

4.

5.

tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi


anggota direksi atau komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu
5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan
tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana di bidang keuangan dalam
waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

Persyaratan
sebagaimana
dimaksud
dalam
848
III.2.3.1.1 wajib dipenuhi selama masa jabatan
anggota direksi dan komisaris.849
Anggota direksi dan atau komisaris dilarang
baik langsung maupun tidak langsung membuat
pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material
atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar
pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai
keadaan Emiten atau Perusahaan Publik yang terjadi
pada saat pernyataan dibuat.850
Anggota direksi dan atau komisaris bertanggungjawab
secara sendiri-sendiri maupun tanggung renteng
atas kerugian pihak lain sebagai akibat pelanggaran
terhadap ketentuan III.2.3.1.3851.852
Anggota direksi dan atau komisaris tidak dapat
dimintai pertanggungjawaban secara sendirisendiri maupun tanggung renteng atas ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam III.2.3.1.4853, apabila
anggota direksi dan atau komisaris yang bersangkutan
telah cukup

848 Peraturan Bapepam-LK


Publik, Angka 1.
849 Peraturan Bapepam-LK
Publik, Angka 2.
850 Peraturan Bapepam-LK
Publik, Angka 3.
851 Peraturan Bapepam-LK
Publik, Angka 3.
852 Peraturan Bapepam-LK
Publik, Angka 4.
853 Peraturan Bapepam-LK
Publik, Angka 4.

No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan


No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
159

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


berhati-hati dalam menentukan bahwa pernyataan


tersebut adalah benar dan tidak menyesatkan.854

III.2.3.2. Direktur Tidak Terafiliasi


1.

Calon Perusahaan Tercatat baik yang akan


mencatatkan saham di Papan Utama maupun di Papan
Pengembangan wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut:855
a.
Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurangkurangnya 1 (satu) orang dari jajaran anggota
Direksi yang dapat dipilih terlebih dahulu
melalui RUPS sebelum Pencatatan dan mulai
efektif bertindak sebagai Direktur tidak terafiliasi
setelah saham perusahaan tersebut tercatat.856
b.
Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi
sebagaimana dimaksud pada III.2.3.2.1857
adalah:858
1). Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan Pemegang Saham Pengendali
Perusahaan Tercatat yang bersangkutan
sekurang-kurangnya selama 6 (enam)
bulan sebelum penunjukan sebagai
Direktur tidak terafiliasi;
2). Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan Komisaris atau Direksi lainnya
dari Perusahaan Tercatat;
3). Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi
pada perusahaan lain;

854 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris Emiten Dan Perusahaan
Publik, Angka 5.
855 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1
856 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1.5.
857 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1.5.
858 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1.6.
160

03. Penawaran Umum Perdana


4).

Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga


atau profesi penunjang pasar modal yang
jasanya digunakan oleh Perusahaan
Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum
penunjukan sebagai Direktur.

III.2.3.3. Komisaris Independen


III.2.3.3.1. Pengertian
Komisaris Independen adalah anggota Komisaris
yang:859
1.
berasal dari luar Emiten atau Perusahaan
Publik;
2.
tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik;
3.
tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan
Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris,
Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten
atau Perusahaan Publik; dan
4.
tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan
Publik.

III.2.3.3.2. Ketentuan Umum


1.

Calon Perusahaan Tercatat baik yang akan


mencatatkan saham di Papan Utama maupun
di Papan Pengembangan wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:860
a.
Memiliki
Komisaris
Independen
sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh
perseratus)
dari
jajaran
anggota

859 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 1 Huruf b.
860 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1
161

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

4.

5.

Dewan Komisaris yang dapat dipilih


terlebih dahulu melalui RUPS sebelum
Pencatatan dan mulai efektif bertindak
sebagai Komisaris Independen setelah
saham perusahaan tersebut tercatat.861
Anggaran Dasar Perseroan dapat mengatur
adanya 1 (satu) orang atau lebih Komisaris
Independen dan 1 (satu) orang Komisaris
Utusan.862
Komisaris Independen sebagaimana dimaksud
pada
III.2.3.3.2.1863
diangkat
berdasarkan
keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi
dengan pemegang saham utama, anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya.864
Komisaris utusan sebagaimana dimaksud
pada III.2.3.3.2.1865 merupakan anggota Dewan
Komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan
Rapat Dewan Komisaris.866
Tugas dan wewenang Komisaris utusan
ditetapkan dalam anggaran dasar Perseroan
dengan ketentuan tidak bertentangan dengan
tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan
tidak mengurangi tugas pengurusan yang
dilakukan Direksi.867

III.2.3.4. Komite Audit


III.2.3.4.1. Pengertian
Komite Audit adalah komite yang dibentuk
oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu
melaksanakan tugas dan fungsinya.868
861 Peraturan BEI No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek Bersifat Saham,
Bagian III, Pasal III.1.4.
862 UUPT, Pasal 120 ayat 1.
863 UUPT, Pasal 120 ayat 1.
864 UUPT, Pasal 120 ayat 2.
865 UUPT, Pasal 120 ayat 1.
866 UUPT, Pasal 120 ayat 3.
867 UUPT, Pasal 120 ayat 4.
868 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 1 Huruf a.
162

03. Penawaran Umum Perdana

III.2.3.4.2. Pembentukan Komite Audit


1.

Emiten atau Perusahaan Publik wajib


memiliki Komite Audit.869
Emiten atau Perusahaan Publik wajib
memiliki pedoman kerja komite audit (audit
committee charter).870

3.

Komite Audit bertanggung jawab kepada


Dewan Komisaris.871
Komite Audit terdiri dari sekurangkurangnya satu orang Komisaris Independen
dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
anggota lainnya yang berasal dari luar
Emiten atau Perusahaan Publik.872

2.

4.

III.2.3.4.3. Struktur Komite Audit


1.

2.

869 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5


Komite Audit, Angka 2 Huruf a.
870 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 2 Huruf b.
871 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 2 Huruf c.
872 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 2 Huruf d.
873 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3a angka 1.

Anggota Komite Audit diangkat dan


diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan
dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.873
Anggota Komite Audit yang merupakan
Komisaris Independen bertindak sebagai
Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris
Independen yang menjadi anggota
Komite

tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja


tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
163

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



Audit lebih dari satu orang maka salah


satunya bertindak sebagai Ketua Komite
Audit.874

III.2.3.4.4. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit


1.

2.
3.
4.

5.

6.
874 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3a angka 2.
875 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3b angka 1.
876 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3b angka 2.
877 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3b angka 3.
878 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3b angka 4.
879 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3b angka 5.
164

Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,


pengetahuan dan pengalaman yang memadai
sesuai dengan latar belakang pendidikannya,
serta mampu berkomunikasi dengan baik.875
Salah seorang dari anggota Komite Audit
memiliki latar belakang pendidikan akuntansi
atau keuangan.876
Memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membaca dan memahami laporan keuangan.877
Memiliki pengetahuan yang memadai tentang
peraturan perundangan di bidang pasar modal
dan peraturan perundang-undangan terkait
lainnya.878
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan
Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau Peak
lain yang member jasa audit, jasa non audit
dan atau jasa konsultasi lain kepada Emiten
atau Perusahaan Publik yang bersangkutan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum
diangkat oleh Komisaris.879
Bukan merupakan orang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, atau mengendalikan
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

03. Penawaran Umum Perdana

7.

8.

kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik


dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum
diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris
Independen.880
Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik. Dalam hal anggota Komite
Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa
hukum maka dalam jangka waktu paling lama
6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham
tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak
lain.881
Tidak mempunyai:
a.
Hubungan keluarga karena perkawinan
dan keturunan sampai derajat kedua,
baik secara horizontal maupun bertikal
dengan Komisaris, Direksi, atau
Pemegang Saham Utama Emiten atau
Perusahaan Publik; dan atau
b.
Hubungan usaha baik langsung
maupun
tidak
langsung
yang
berkaitan dengan kegiatan usaha
Emiten atau Perusahaan Publik.882

III.2.3.4.5. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit


Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada
Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang
memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan

880 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 3b angka 6.
881 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 3b angka 7
882 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 3b angka 8b.
165

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Komisaris, antara lain meliputi:883
1.
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan perusahaan seperti
laporan keuangan, proyeksi, dan informasi
keuangan lainnya;
2.
Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan;
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor internal;
Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko
yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh direksi;
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Emiten atau Perusahaan Publik; dan
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi perusahaan.

3.
4.
5.
6.

III.2.3.4.6. Wewenang Komite Audit

884

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan


atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta
sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
Dalam melaksanakan wewenang, Komite Audit
wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan
fungsi internal audit.

III.2.3.4.7. Rapat Komite Audit


1.

Komite Audit mengadakan rapat sekurangkurangnya sama dengan ketentuan minimal

883 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 3c.
884 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, Angka 3d.
166

03. Penawaran Umum Perdana

2.

rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan


dalam Anggaran Dasar;885 dan
Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam
risalah rapat yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite Audit yang hadir.886

III.2.3.4.8. Pelaporan
1.
2.

Komite Audit membuat laporan kepada


Dewan Komisaris atas setiap penugasan
yang diberikan;887 dan
Komite Audit membuat laporan tahunan
pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada
Dewan Komisaris.888

III.2.3.4.9. Masa Tugas


Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh
lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan
dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode
berikutnya.889

III.2.3.5. Sekretaris Perusahaan


1.

Dalam rangka perkembangan Pasar Modal di


Indonesia serta untuk meningkatkan pelayanan
Emiten atau Perusahaan Publik kepada masyarakat
pemodal, maka kepada setiap Emiten atau
Perusahaan Publik wajib membentuk fungsi

885 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5


Komite Audit, Angka 3e angka 1.
886 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3e angka 2.
887 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3f angka 1.
888 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3f angka 2.
889 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
Komite Audit, Angka 3 Huruf g.

tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja


tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
167

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yang
antara lain bertugas:890
a.
mengikuti perkembangan Pasar Modal
khususnya
peraturan-peraturan
yang
berlaku di bidang Pasar Modal;
b.
memberikan pelayanan kepada masyarakat
atas setiap informasi yang dibutuhkan
pemodal yang berkaitan dengan kondisi
Emiten atau Perusahaan Publik;
memberikan masukan kepada direksi
Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan Undang-undang
nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
dan peraturan pelaksanaannya;
d.
sebagai penghubung atau contact person
antara Emiten atau Perusahaan Publik
dengan Bapepam dan masyarakat; dan
e.
fungsi Sekretaris Perusahaan dapat
dirangkap oleh direktur Emiten atau
Perusahaan Publik.
Pembentukan fungsi Sekretaris Perusahaan (Corporate
Secretary) selambat-lambatnya telah dilaksanakan
pada tanggal 1 Januari 1997 dan pembentukan
tersebut harus segera dilaporkan kepada Bapepam.891
c.

2.

III.2.3.6. Unit Audit Internal


III.2.3.6.1. Pengertian
Unit Audit Internal adalah unit kerja dalam Emiten
atau Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi
Audit Internal. Penggunaan nama atau istilah untuk
Unit Audit Internal tersebut dapat ditetapkan oleh
masing-masing Emiten atau Perusahaan Publik.892
890 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Angka 1.
891 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Angka 2.
892 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 1b.
168

03. Penawaran Umum Perdana

III.2.3.6.2. Ketentuan Umum


1.

2.

3.

Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki


Unit Audit Internal.893
Jumlah auditor internal dalam Unit Audit
Internal sebagaimana dimaksud dalam
III.2.3.6.2894 disesuaikan dengan besaran dan
tingkat kompleksitas kegiatan usaha Emiten
atau Perusahaan Publik dan paling kurang
terdiri dari satu orang auditor internal. Dalam
hal Unit Audit Internal terdiri dari satu orang
auditor internal, maka auditor internal tersebut
bertindak pula sebagai kepala Unit Audit
Internal.
Emiten atau Perusahaan Publik wajib
memiliki piagam Audit Internal (internal
audit charter), yang paling kurang meliputi:895
a.
struktur dan kedudukan Unit Audit
Internal;
b.
tugas dan tanggung jawab Unit Audit
Internal;
c.
wewenang Unit Audit Internal;
d.
kode etik Unit Audit Internal yang
mengacu pada kode etik yang
ditetapkan oleh asosiasi Audit Internal
yang ada di Indonesia atau kode etik
Audit Internal yang lazim berlaku
secara internasional;
e.
persyaratan auditor yang duduk dalam
Unit Audit Internal;
f.
pertanggungjawaban
Unit
Audit
Internal; dan
g.
larangan perangkapan tugas dan

893 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 2.
894 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 2
895 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 4.

169

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


jabatan auditor dan pelaksana yang
duduk dalam Unit Audit Internal dari
pelaksanaan kegiatan operasional
perusahaan baik di Emiten atau
Perusahaan Publik maupun anak
perusahaannya.
4.
5.

Piagam Unit Audit Internal ditetapkan oleh


direksi setelah mendapat persetujuan dewan
komisaris.896
Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal
sebagaimana dimaksud dalam III.2.3.6.2.3.a897
adalah sebagai berikut: 898
a.
Unit Audit Internal dipimpin oleh
seorang kepala Unit Audit Internal.
b.
Kepala Unit Audit Internal diangkat
dan diberhentikan oleh direktur utama
atas persetujuan dewan komisaris.
c.
Direktur utama dapat memberhentikan
kepala Unit Audit Internal, setelah
mendapat persetujuan dewan komisaris,
jika kepala Unit Audit Internal tidak
memenuhi persyaratan sebagai auditor
Unit Audit Internal sebagaimana diatur
dalam peraturan ini dan atau gagal atau
tidak cakap menjalankan tugas.
Kepala
Unit
Audit
Internal
bertanggung jawab kepada direktur
utama.
e.
Auditor yang duduk dalam Unit
Audit Internal bertanggung jawab
secara langsung kepada kepala Unit
Audit Internal.
Setiap pengangkatan, penggantian, atau
d.

6.

896 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 5.
897 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 4a.
898 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 6.
170

03. Penawaran Umum Perdana


pemberhentian kepala Unit Audit Internal
segera diberitahukan kepada Bapepam dan
LK.899

III.2.3.6.3. Persyaratan Auditor Internal


Persyaratan auditor internal yang duduk dalam
Unit Audit Internal sebagaimana dimaksud dalam
III.2.3.6.2.3.e900 paling kurang meliputi:901
1.
memiliki integritas dan perilaku yang
profesional, independen, jujur, dan obyektif
dalam pelaksanaan tugasnya;
2.
memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain
yang relevan dengan bidang tugasnya;
3.
memiliki
pengetahuan
tentang
peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal dan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya;
4.
memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
secara efektif;
5.
wajib mematuhi standar profesi yang
dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal;
6.
7.

8.

wajib mematuhi kode etik Audit Internal;


wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau
data perusahaan terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Audit Internal
kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau penetapan/putusan
pengadilan;
memahami
prinsip-prinsip
tata
kelola
perusahaan yang baik dan manajemen risiko;
dan

899 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 10.
900 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 4e.
901 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 7.
171

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


9.

bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian


dan kemampuan profesionalismenya secara
terus-menerus.

III.2.3.6.4. Tugas Dan Tanggung Jawab Unit Audit


Internal
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal
sebagaimana dimaksud dalam III.2.3.6.2.3.b902 paling
kurang meliputi:903
1.
menyusun dan melaksanakan rencana Audit
Internal tahunan;
2.
menguji dan mengevaluasi pelaksanaan
pengendalian interen dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;
3.
melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya;
4.
memberikan saran perbaikan dan informasi
yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua tingkat manajemen;
5.
6.
7.
8.
9.

membuat laporan hasil audit dan menyampaikan


laporan tersebut kepada direktur utama dan
dewan komisaris;
memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
bekerja sama dengan Komite Audit;
menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan
melakukan pemeriksaan khusus apabila
diperlukan.

902 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 4b.
903 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 8.
172

03. Penawaran Umum Perdana

III.2.3.6.5. Wewenang Unit Audit Internal


Wewenang Unit Audit Internal sebagaimana dimaksud
dalam III.2.3.6.2.3.c904 meliputi antara lain:905
1.
mengakses seluruh informasi yang relevan
tentang perusahaan terkait dengan tugas dan
fungsinya;
2.

3.

4.

melakukan komunikasi secara langsung


dengan direksi, dewan komisaris, dan/atau
Komite Audit serta anggota dari direksi, dewan
komisaris, dan/atau Komite Audit;
mengadakan rapat secara berkala dan insidentil
dengan direksi, dewan komisaris, dan/atau
Komite Audit; dan
melakukan
koordinasi
kegiatannya
dengan kegiatan auditor eksterna l.

III.2.4. Penunjukan Pihak


Penawaran Umum

Penunjang

Dalam

Rangka

III.2.4.1. Penjamin Emisi Efek


III.2.4.1.1. Pengertian
Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat
kontrak dengan Emiten untuk melakukan
Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang
tidak terjual.906

904 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 4c.
905 Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Angka 9.
906 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 17.
173

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.2.4.1.2. P erilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan


Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek
1.

Hubungan antara Penjamin Emisi Efek dan


para nasabahnya wajib didasarkan pada
tingkat integritas usaha yang tinggi.907

2.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli


dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi
Efek, Agen Penjual atau Pihak yang terafiliasi
dilarang menjual Efek yang telah dibeli atau
akan dibelinya berdasarkan kontrak penjamin
emisi, kecuali melalui bursa Efek jika telah
diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek
tersebut akan dicatatkan di bursa Efek.908
Dalam hal suatu Penawaran Umum terdapat
lebih dari 1 (satu) Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, para Penjamin Pelaksana Emisi Efek
tersebut dapat membagi tugas di antara
mereka, dengan ketentuan pembagian tugas
tersebut tidak membebaskan para Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dari tanggung jawabnya
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.909
Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab
atas aktivitas dalam Penawaran Umum
sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam
prospektus meliputi antara lain sebagai
berikut:910
a.
pemasaran Efek;
b.
penjatahan Efek; dan
c.
pengembalian
uang
pembayaran
pesanan Efek yang tidak memperoleh
penjatahan.

3.

4.

907 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku


Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 1.
908 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 2.
909 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 3.
910 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 4.
174

Perusahaan Efek Yang Melakukan


Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan

03. Penawaran Umum Perdana


5.

Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab atas


pembayaran hasil Penawaran Umum kepada
Emiten sesuai dengan kontrak.911

6.

Wakil Penjamin Emisi Efek yang terlibat dalam


penjaminan emisi wajib membuat catatan
dan dokumentasi atas segala hal-hal penting
yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas
penjaminan untuk menunjukkan bahwa
penjaminan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan kecermatan profesinya.912

III.2.4.2. Penunjukan Lembaga Penunjang Pasar


Modal
III.2.4.2.1. Bank Kustodian
Ketentuan tentang Bank Kustodian dapat
dilihat pada Bab XVI.1.1 tentang Bank
Kustodian.

III.2.4.2.2. Biro Administrasi Efek



Ketentuan tentang Biro Administrasi Efek
dapat dilihat pada Bab XVI.1.2 tentang Biro
Administrasi Efek.

III.2.4.2.3. Wali Amanat


Ketentuan tentang Wali Amanat dapat dilihat
pada Bab XVI.1.3 tentang Wali Amanat

911 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 5.
912 Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 6.
175

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.2.4.2.4. Pemeringkat Efek


Ketentuan tentang Pemeringkat Efek dapat
dilihat pada Bab XIV.3 tentang Perusahaan
Pemeringkat Efek.

III.2.4.3. Penunjukan Profesi Penunjang Pasar Modal


III.2.4.3.1. Akuntan
Ketentuan tentang Akuntan dapat dilihat pada Bab XV.3
tentang Akuntan.

III.2.4.3.2. Konsultan Hukum


Ketentuan tentang Konsultan Hukum dapat dilihat
pada Bab XV.4 tentang Konsultan Hukum.

III.2.4.3.3. Penilai
Ketentuan tentang Penilai dapat dilihat pada
Bab XV.5 tentang Penilai.

III.2.4.3.4. Notaris
Ketentuan tentang Notaris dapat dilihat pada
Bab XV.6 tentang Notaris.

III.2.4.3.5. Pernyataan Profesi Penunjang Pasar Modal


Peraturan Bapepam No. IX.C.1 tentang Pedoman
Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum, mensyaratkan adanya
pernyataan dari Profesi Penunjang Pasar Modal dengan
menggunakan Fornulir Nomor: IX.C.1-4 lampiran 4, yang
menyatakan sebagai berikut:913
1.
Bertanggung jawab atas pendapat yang kami

913 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
176

03. Penawaran Umum Perdana

2.

3.
4.

5.

6.

7.

8.

berikan yang merupakan bagian dari Pernyataan


Pendaftaran.
Telah bertindak sesuai dengan norma atau
standar profesi dan kode etik profesi .............
(Akuntan Publik/Notaris/Konsultan Hukum /
Penilai))
Telah bersikap independen dan tidak memiliki
benturan kepentingan dengan Emiten dan Profesi
Penunjang Pasar Modal lainnya.
Bertanggung jawab atas penelaahan Pernyataan
Pendaftaran dan telah mengajukan pertanyaanpertanyaan dan permintaan informasi secara
tertulis kepada Emiten dan permintaan informasi
atau fakta kepada Pihak lain yang dipandang perlu.
Jawaban telah diterima dari Pihak lain dan secara
tertulis dari Emiten. Prosedur yang dilaksanakan
telah sesuai dengan norma atau standar profesi
dan peraturan Pasar Modal yang berlaku.
Setelah dilakukan penelaahan secara cermat dan
seksama, yakin bahwa Pernyataan Pendaftaran
yang disampaikan tidak memuat pernyataan
atau informasi atau fakta yang tidak benar dan
menyesatkan.
Setelah dilakukan penelaahan secara cermat
dan seksama sesuai dengan standar profesi,
yakin bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat
menghambat terlaksananya Penawaran Umum
ini.
Bertanggung jawab atas pendapat yang dibuat
dalam rangka Penawaran Umum dan juga telah
membaca seluruh Prospektus dan dokumen
Pernyataan Pendaftaran terutama untuk melihat
apakah informasi atau fakta yang dimuat tidak
bertentangan dengan pendapatnya.
Dalam hal ditemukan adanya informasi atau
fakta yang tidak benar, menyesatkan atau belum
mengungkapkan informasi atau fakta yang
seharusnya diungkapkan, berjanji untuk segera
177

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


menyampaikan informasi atau fakta tersebut
kepada Bapepam baik sebelum maupun sesudah
Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

III.3. PELAKSANAAN PENAWARAN UMUM


III.3.1. Pengertian
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang
No. 8 Tahun1 995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya.914

III.3.2. Ketentuan Umum


1.

2.

3.

Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran


Umum kepada masyarakat luas atau kepada kelompok
masyarakat tertentu atau sebagian kepada masyarakat
luas dan sebagian kepada masyarakat tertentu.915
Yang dapat melakukan Penawaran Umum hanyalah
Emiten yang telah menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan
atau menjual Efek kepada masyakarat dan
Pernyataan Pendaftaran tersebut telah efektif. 916
Ketentuan III.3.2.2917 tidak berlaku bagi Pihak yang
melakukan:918
a.
penawaran Efek yang bersifat utang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun;
b.
penerbitan sertifikast deposito;
c.
penerbitan polis asuransi;
d.
penawaran Efek yang diterbitkan dan dijamin
Pemerintah Indonesia; atau

914 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 15.
915 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 1.
916 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 70 ayat 1.
917 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 70 ayat 1.
918 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 70 ayat 2.
178

03. Penawaran Umum Perdana


penawaran Efek lain yang ditetapkan oleh
Bapepam.
Tidak satu Pihak pun dapat menjual Efek dalam
Penawaran Umum, kecuali pembeli atau pemesan
menyatakan dalam formulir pemesanan Efek
bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau
memperoleh kesempatan untuk membaca Prospektus
berkenaan dengan Efek yang bersangkutan sebelum
atau pada saat pemesanan dilakukan.919
e.

4.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek ditunjuk oleh Emiten.920


Dalam hal Penjamin Pelaksana Emisi Efek lebih dari
satu, Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung
jawab, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atas
penyelenggaraan Penawaran Umum.921
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten bertanggung
jawab atas kebenaran dan kelengkapan Pernyataan
Pendaftaran yang disampaikan kepada Bapepam.922

5.
6.

7.

III.3.3. Pembuatan Prospektus


III.3.3.1. Pengertian Prospektus
Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan
Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.923

III.3.3.2. Ketentuan Umum Prospektus


1.

2.
919
920
921
922
923
924

Setiap Prospektus dilarang memuat keterangan


yang tidak benar tentang Fakta Material atau tidak
memuat keterangan yang benar tentang Fakta
Material yang diperlukan agar Prospektus tidak
memberikan gambaran yang menyesatkan.924
Setiap Pihak dilarang menyatakan, baik langsung
maupun tidak langsung, bahwa Bapepam telah

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 71 ayat 1.


UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 72 ayat 1.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 72 ayat 2.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 72 ayat 3.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 26.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 78 ayat 1.
179

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

menyetujui, mengizinkan, atau mengesahkan suatu


Efek, atau telah melakukan penelitian atas berbagai
segi keunggulan atau kelemahan dari suatu Efek.925
Setiap Pihak yang menawarkan atau menjual Efek
dengan menggunakan Prospektus atau dengan
cara lain, baik tertulis maupun lisan, yang memuat
informasi yang tidak benar tentang Fakta Material
atau tidak memuat informasi tentang Fakta Material
dan Pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya
mengetahui mengenai hal tersebut wajib bertanggung
jawab atas kerugian yang timbul akibat perbuatan
dimaksud.926
Pembeli Efek yang telah mengetahui bahwa informasi
tersebut tidak benar dan menyesatkan sebelum
melaksanakan pembelian Efek tersebut tidak dapat
mengajukan tuntutan ganti rugi terhadap kerugian
yang timbul dari transaksi Efek dimaksud.927

III.3.3.3. Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum


III.3.3.3.1. Ketentuan Umum 928
Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian
dan fakta material mengenai Penawaran Umum
dari Emiten, yang dapat mempengaruhi keputusan
pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
ada). Prospektus harus dibuat sedemikian rupa
sehingga jelas dan komunikatif. Fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan yang paling penting
harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada
bagian awal Prospektus. Urutan penyampaian fakta
pada Prospektus ditentukan oleh relevansi fakta
tersebut terhadap masalah tertentu, bukan urutan
925
926
927
928
180

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 78 ayat 2.


UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 81 ayat 1.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 81 ayat 1.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum.

03. Penawaran Umum Perdana


sebagaimana dinyatakan pada peraturan ini.
Emiten harus berhati-hati apabila menggunakan
foto, diagram, atau tabel pada Prospektus, karena
bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan
yang menyesatkan kepada masyarakat. Emiten juga
harus menjaga agar penyampaian informasi penting
tidak dikaburkan dengan informasi yang kurang
penting yang mengakibatkan infonnasi penting
tersebut terlepas dari perhatian pembaca. Sebagian
informasi yang dicantumkan dalam peraturan ini
mungkin kurang relevan dengan keadaan Emiten
tertentu. Emiten dapat melakukan penyesuaian atas
pengungkapan fakta material tidak terbatas hanya
pada fakta material yang telah diatur dalam ketentuan
ini. Pengungkapan atas fakta material tersebut harus
dilakukan secara jelas dengan penekanan yang
sesuai dengan bidang usaha atau sektor industrinya,
sehingga Prospektus tidak menyesatkan. Emiten,
Penjamin Pelaksana Emisi, dan Lembaga serta Profesi
Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk
menentukan dan mengungkapkan fakta tersebut
secara jelas dan mudah dibaca.

III.3.3.3.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


Prospektus tersebut antara lain memuat informasi
sebagai berikut:929
1.
Informasi yang harus disajikan (diungkapkan)
pada bagian luar kulit muka Prospektus:
a.
tanggal efektif;
b.
masa penawaran;
c.
tanggal penjatahan;
d.
tanggal pengembalian uang pemesanan;
e.
tanggal penyerahan surat Efek;
f.
tanggal pencatatan apabila dicatatkan di
Bursa Efek;
929 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum.
181

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


g.

h.
i.
j.

k.
l.

m.

n.

182

nama lengkap, alamat, logo (jika ada), nomor


telepon/teleks/faksimili dan kotak pos
(tidak saja kantor pusat tetapi juga pabrik
serta kantor perwakilan), kegiatan usaha
utama dari Emiten;
nama Bursa Efek (jika ada) di mana Efek tersebut
akan dicatatkan;
jenis dari penawaran, termasuk uraian mengenai
sifat, jumlah dan uraian singkat tentang Efek
yang ditawarkan serta nilai nominal dan harga;
nama lengkap dari Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dan Penjamin Emisi Efek (jika ada);
tempat dan tanggal penerbitan Prospektus;
pemyataan berikut dalam huruf cetak besar yang
langsung dapat menarik perhatian pembaca:
BAPEPAM
TIDAK
MEMBERIKAN
PERNYATAAN
MENYETUJUI
ATAU
TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP
PERNYATAAN
YANG
BERTENTANGAN
DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
pernyataan bahwa Emiten dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek (jika ada) bertanggung jawab
sepenuhnya atas kebenaran semua informasi dan
kejujuran pendapat yang diungkapkan dalam
Prospektus sebagai berikut:
EMITEN DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI
EFEK (jika ada) BERTANGGUNG JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA
INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA
KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI; dan
pernyataan singkat, dalam huruf cetak besar yang
langsung dapat menarik perhatian pembaca,
mengenai faktor risiko kemungkinan tidak
likuidnya Efek yang ditawarkan.

03. Penawaran Umum Perdana


2.

Selain persyaratan yang disebut di atas, dalam hal


Penawaran Efek yang bersifat utang, keterangan
berikut juga harus disajikan sesuai relevansinya:
a.
tanggal jatuh tempo;
b.
suku bunga;
c.
tanggal pembayaran bunga;

pelaksanaan untuk pembayaran kembali lebih


dini, hak konversi, waran;
e.
nama lengkap Wali Amanat;
f.
nama lengkap Penanggung (jika ada); dan
g.
hasil peringkat Efek dari Perusahaan
Pemeringkat Efek.
Informasi yang harus diungkapkan pada bagian
dalam kulit muka Prospektus sekurang-kurangnya
memuat:
a.
jika direncanakan untuk menstabilisasikan
harga Efek tertentu yang telah tercatat di bursa
untuk mempermudah pelaksanaan penjualan
Efek dalam rangka Penawaran Umum, harus
diberikan pernyataan dalam huruf cetak
besar yang langsung dapat menarik perhatian
pembaca yang pada pokoknya berbunyi sebagai
berikut:
DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN
HARGA PASAR EFEK YANG SAMA, BAIK
JENIS MAUPUN KELASNYA, DENGAN
YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN
UMUM INI, PENJAMIN EMISI DAPAT
MELAKUKAN STABILISASI HARGA PADA
TINGKAT HARGA YANG LEBIH TINGGI
DARI YANG MUNGKIN TERJADI DI BURSA
EFEK SEKIRANYA TIDAK DILAKUKAN
STABILISASI HARGA. JIKA PENJAMIN
EMISI MELAKUKAN STABILISASI HARGA,
MAKA BAIK STABILISASI HARGA MAUPUN
PENAWARAN UMUM TERSEBUT DAPAT
DIHENTIKAN SEWAKTU-WAKTU.
d.

3.

183

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.
c.

keterangan bahwa Pernyataan Pendaftaran telah diajukan


kepada Bapepam dengan menunjuk pada peraturan
perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku;
pernyataan bahwa semua Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus tersebut
bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan
sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang
berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode
etik, norma serta standar profesi masing-masing;

pernyataan bahwa sehubungan dengan Penawaran Umum,


setiap Pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan
atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan
dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Emiten
dan Penjamin Pelaksana Emisi (jika ada); dan
e.
apakah Bursa Efek telah memberikan persetujuan awal
terhadap perjanjian pendahuluan pencatatan Efek. Juga
tindakan apa yang akan diambil jika bursa Efek tersebut
menolak permohonan pencatatan saham Emiten.
Daftar Isi
Uraian meliputi bab, sub bab, dan halaman.
Informasi yang sekurang-kurangnya harus diungkapkan dalam
Prospektus dan terbagi atas bab-bab:
a.
Penawaran Umum:
d.

4.
5.

1).

2).
184

sehubungan dengan Penawaran Umum saham.


Jumlah saham yang ditawarkan, nilai nominal, harga
penawaran, dan Efek lain yang menyertai saham
ini (jika ada). Hak-hak pemegang saham berkenaan
dengan dividen, Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu untuk membeli tambahan saham baru yang
dikeluarkan, obligasi konversi dan penerbitan waran
(jika ada) selanjutnya. Pernyataan singkat dalam
huruf cetak besar yang langsung dapat menarik
perhatian pembaca tentang faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan perdagangan Efek yang ditawarkan
pada Penawaran Umum menjadi terbatas atau
kurang likuid.
sehubungan dengan Penawaran Umum Efek yang
bersifat utang:

03. Penawaran Umum Perdana

b)
c)
d)
e)
f)

g)
h)
i)
j)

k)
l)

m)

n)

a)
jumlah nominal keseluruhan Efek;
jumlah lembar, penomoran, dan denominasi
dari Efek yang akan ditawarkan dalam rangka
Penawaran Umum;
ikhtisar hak-hak pemegang Efek;
ikhtisar sifat Efek yang memberi kemungkinan
untuk ditukarkan dengan jenis Efek lain dari
Emiten;
ikhtisar sifat Efek yang memberi kemungkinan
pembayaran lebih dini atas pilihan Emiten atau
pemegang Efek;
harga, suku bunga atau imbalan dengan cara lain
yang ditetapkan untuk Efek. Jika suku bunga
mengambang, uraian lengkap tentang cara
penentuan kurs mengambang;
tanggal atau tanggal-tanggal pembayaran utang
pokok, dan jumlah utang pokok yang harus dibayar
pada tanggal-tanggal tersebut;
tanggal-tanggal pembayaran bunga atau imbalan
dengan cara lainnya;
ikhtisar persyaratan mengenai dana pelunasan utang
(jika ada);
mata uang yang menjadi denominasi utang dan mata uang
lain yang menjadi alternatif (jika ada);
rincian pokok-pokok perjanjian penanggungan utang
serta nama dan alamat Penanggung (jika ada);
nama, alamat perusahaan, dan uraian mengenai pihak
yang bertindak sebagai Penanggung (jika ada) dan Wali
Amanat;
ikhtisar mengenai persyaratan pokok dalam perjanjian
Perwaliamanatan, termasuk hal-hal yang berhubungan
dengan hak keutamaan (senioritas) dari utang secara
relatif dibandingkan dengan utang lainnya dari Emiten
yang belum lunas dan tambahan utang yang dapat
dibuat oleh Emiten pada masa yang akan datang; dan
ikhtisar aktiva tertentu Emiten yang menjadi agunan
atas utang yang timbul berkenaan dengan Efek yang
ditawarkan.
185

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3).

4).
5).

nama lengkap, alamat, logo (jika ada), nomor telepon/


teleks/faksimili dan nomor kotak pos (tidak saja kantor
pusat tetapi juga pabrik serta kantor perwakilan), kegiatan
usaha utama dari Emiten.
pernyataan ringkas dalam huruf cetak besar tentang
faktor risiko utama yang mungkin mempunyai dampak
merugikan yang material atas kualitas Efek.
struktur Modal Saham pada waktu Prospektus diterbitkan
meliputi Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh termasuk:
a)
seluruh jumlah dan nilai saham yang akan
ditawarkan kepada umum;
b)
jumlah saham, nilai nominal per saham, dan jumlah
nilai nominal;
c)
keterangan tentang apakah saham yang diterbitkan
dan ditawarkan kepada umum, merupakan saham
dalam simpanan (portepel) dan atau saham yang
sudah disetor penuh (divestasi);
d)
keterangan tentang jumlah dan persentase saham
yang akan dicatatkan pada Bursa Efek, jika ada
(terbagi atas saham yang ditawarkan kepada
masyarakat dan tambahan pencatatan saham yang
sudah disetor penuh); dan
keterangan tentang maksud Emiten atau pemegang
saham yang ada untuk mengeluarkan atau tidak
mengeluarkan, atau mencatatkan atau tidak
mencatatkan saham lain dan Efek lain yang dapat
dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal efektif.
keterangan tentang rincian dari struktur Modal Saham
sebelum dan sesudah Penawaran Umum (dalam
bentuk tabel). Tabel atau keterangan dimaksud harus
mencakup:
a)
Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh (jumlah saham, nilai nominal, dan jumlah
nilai nominal);
b)
rincian kepemilikan saham oleh pemegang saham
yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih,
e)

6).

186

03. Penawaran Umum Perdana

c)

b.

c.

d)

direktur, dan komisaris (jumlah saham, nilai nominal


dan persentase);
saham dalam simpanan (portepel), yang mencakup
jumlah saham dan nilai nominal; dan
proforma modal saham apabila Efek dikonversikan (jika
ada).

penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum


Keterangan tentang tujuan Penawaran Umum dan penggunaan
dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi
dengan biaya-biaya dibuat secara rinci yang mencakup antara lain:
1). rincian penggunaan dana sesuai dengan tujuan dari
Penawaran Umum seperti pengembangan sarana
yang ada, diversifikasi, penambahan modal kerja dan
sebagainya;
2). rincian untuk pembayaran utang, seluruhnya atau sebagian.
Jika kreditur yang akan dibayar adalah afiliasi dari Emiten,
fakta tersebut dan sifat hubungannya dengan Emiten harus
diungkapkan; dan
3). rincian yang diperkirakan akan digunakan secara langsung
atau tidak langsung untuk pembelian atau investasi dalam
perusahaan lain (jika ada). Jika perusahaan dimaksud adalah
Pihak terafiliasi dengan Emiten, maka fakta tersebut dan sifat
hubungannya dengan Emiten harus diungkapkan;
Pernyataan Utang;
Keterangan yang harus diungkapkan dalam pemyataan ini
meliputi:
1). pernyataan mengenai posisi seluruh kewajiban pada tanggal
laporan keuangan terakhir yang meliputi jumlah kewajiban
jangka pendek dan jangka panjang;
2). penjelasan rincian masing-masing kewajiban sesuai dengan
akun-akun kewajiban di dalam neraca;
3). keterangan tentang komitmen dan kontinjensi yang ada pada
tanggal laporan keuangan terakhir; dan
4). pernyataan manajemen yang meliputi:
a)
pernyataan bahwa seluruh kewajiban Perseroan per
tanggal laporan keuangan terakhir telah diungkapkan
di dalam Prospektus;
b)
pernyataan mengenai adanya kewajiban setelah tanggal

187

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

188

c)

neraca sampai dengan tanggal laporan Akuntan


dan kewajiban setelah tanggal laporan Akuntan
sampai dengan tanggal efektifnya Pemyataan
Pendaftaran; dan
pernyataan kesanggupan manajemen untuk
menyelesaikan seluruh kewajibannya.

Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen


Emiten harus memberikan uraian singkat yang membahas
dan menganalisis laporan keuangan dan informasi atau
fakta lain yang tercanturn dalam Prospektus, dengan tujuan
untuk memberikan penjelasan atas keadaan keuangan
dan kegiatan usaha pada saat Prospektus diterbitkan dan
yang diharapkan pada masa yang akan datang. Sepanjang
dipandang penting untuk memperoleh pengertian tentang
keadaan keuangan Emiten dan pengambilan keputusan
pemodal berkenaan dengan investasi pada Efek yang
ditawarkan pada Penawaran Umum, bahasan dan analisis
dimaksud harus mencakup:
1).
bahasan mengenai kecenderungan yang diketahui,
permintaan, ikatan-ikatan, kejadiankejadian atau
ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan
terjadinya peningkatan atau penurunan yang material
terhadap likuiditas Emiten;
2).
bahasan mengenai ikatan yang material untuk
investasi barang modal dengan penjelasan tentang
tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang
diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut,
mata uang yang menjadi denominasi, dan langkahlangkah yang direncanakan Emiten untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;
3).
bahasan tentang seberapa jauh hasil usaha atau
keadaan keuangan Emiten pada masa yang akan
datang menghadapi risiko fluktuasi kurs atau suku
bunga. Dalam hal ini harus diberikan keterangan
tentang semua pinjaman dan ikatan tanpa proteksi
yang dinyatakan dalam mata uang asing, atau utang
yang suku bunganya tidak ditentukan terlebih
dahulu;

03. Penawaran Umum Perdana


4).

5).

6).

7).

8).

bahasan dan analisis tentang inforrnasi keuangan


yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian
yang sifatnya luar biasa dan tidak akan berulang
lagi dimasa datang;
uraian tentang kejadian atau transaksi yang tidak
normal dan jarang terjadi atau perubahan penting
dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi
jumlah pendapatan yang dilaporkan dalain
laporan keuangan yang telah diaudit Akuntan,
sebagaimana tercantum dalam Prospektus, dengan
penekanan pada laporan keuangan terakhir. Selain
itu, uraian tentang komponen-komponen penting
dari pendapatan atau beban lainnya yang dianggap
perlu oleh Emiten dalam rangka mengetahui hasil
usaha Emiten;
jika laporan keuangan dalam Prospektus
mengungkapkan peningkatan yang material dari
penjualan atau pendapatan bersih, perlu adanya
bahasan tentang sejauh mana kenaikan tersebut
dapat dikaitkan dengan kenaikan harga, volume
atau jumlah barang atau jasa yang dijual, atau
adanya produk atau jasa baru;
bahasan tentang dampak perubahan harga
terhadap penjualan dan pendapatan bersih Emiten
serta laba operasi Emiten selama 3 (tiga) tahun atau
selama Emiten menjalankan usahanya jika kurang
dari 3 (tiga) tahun; dan
jika dikehendaki oleh Emiten, dapat diberikan
bahasan tentang prospek. Jika prakiraan dan atau
proyeksi keuangan diungkapkan, hal tersebut
harus dipersiapkan dengan seksama serta obyektif
dan berdasarkan asumsi yang layak. Penilaian atas
penyusunan laporan keuangan prospektif dan hal-hal
yang mendasari asumsi harus diperiksa dan dilaporkan
oleh Akuntan yang mengaudit laporan keuangan
Emiten. Namun demikian Emiten bertanggung
jawab secara langsung atas kelayakan prakiraan dan
atau proyeksi keuangan tersebut.
189

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


e.

Risiko Usaha
Disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi.
Keterangan tentang risiko yang disebabkan oleh antara
lain:
1). persaingan;
2). pasokan bahan baku;

ketentuan negara lain atau peraturan intemasional;


dan
4). kebijaksanaan pemerintah.
Kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan.
Informasi tentang semua fakta material yang terjadi setelah
tanggal laporan Akuntan.
Keterangan tentang Emiten
1). Riwayat singkat perusahaan
a)
keterangan tentang pendirian perusahaan, yaitu
antara lain tanggal, pemegang saham, nama
lengkap dan kegiatan usahanya. Gambaran
tersebut harus mencakup riwayat singkat
mengenai pendirian perusahaan, termasuk bentuk
dan nama organisasi dimaksud. Uraian mengenai
sifat dan akibat dari kepailitan, peristiwa terjadinya
keadaan dibawah pengawasan Hakim Komisaris
dalam kaitannya dengan proses kepailitan atau
penundaan pembayaran atau proses yang sejenis
menyangkut perusahaan. Uraian mengenai sifat
dan akibat dari restrukturisasi penggabungan
(merger), atau konsolidasi dari Emiten atau
perusahaan Afiliasinya yang penting. Uraian
tentang aktiva yang material yang dibeli diluar
kegiatan usaha biasa, dan setiap perubahan
penting dalam cara menjalankan kegiatan usaha;
b)
kronologis singkat dokumen hukum sehubungan
dengan pendirian perusahaan dan perubahan
penting yang terjadi sesudahnya, termasuk akta
pendirian, persetujuan Menteri Kehakiman
dan pendaftaran pada Pengadilan Negeri serta
pengumuman pada Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia;
3).

f.

g.

190

03. Penawaran Umum Perdana


c)

d)

perubahan penting dalam kepemilikan saham


setelah pendirian;
kejadian sehubungan dengan perkembangan
kegiatan usaha dari perusahaan, seperti
penambahan sarana produksi yang penting atau
penggunaan teknologi baru;

perjanjian penting menyangkut lisensi, pembeli


utama, penunjukan agen atau distributor
tunggal produk penting, perjanjian teknis, dan
sebagainya;
f)
gambaran umum dari sarana dan prasarana yang
kuasai Emiten seperti tanah, gedung dan pabrik
serta statusnya; dan
g)
hubungan dengan perusahaan-perusahaan lain
berdasarkan pemilikan, pemegang saham yang
sama atau faktor-faktor lain.
Pengurusan dan Pengawasan
a)
nama-nama disertai foto masing-masing direktur
dan komisaris;
b)
uraian singkat dari setiap direktur dan
komisaris termasuk:
(1). kewarganegaraan;
(2). umur;
e)

2).

jabatan sekarang dan sebelumnya;


pengalaman kerja serta usaha yang relevan;
dan
(5). jika pendidikan diungkapkan, sekolah,
bidang studi, dan tahun tamat belajar
harus dicantumkan.
Sumber daya manusia
(1). rincian pegawai menurut jabatan dan
pendidikan (disajikan dalam tabel);
(2). sarana pendidikan dan pelatihan (jika ada);
(3). tenaga kerja asing (jika ada); dan
(4). sarana kesejahteraan (jika ada), seperti:
(a). pengobatan;
(b). transportasi;
(c). perjanjian tenaga keda (SPSI, KKB);
(3).
(4).

c)

191

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h.

(d). asuransi (Jamsostek);


(e). koperasi; dan
(f). dana pensiun.
Kegiatan dan Prospek Usaha dari Emiten
Uraian secara umum mengenai kegiatan usaha perusahaan,
produk dan atau jasa utama yang diberikan, dan
kedudukannya dalam industri (jika tersedia sumber data
yang layak dipercaya), termasuk:
1).

Produksi atau Operasi


a)
keterangan tentang sumber dan tersedianya
bahan baku untuk produksi serta tingkat
ketergantungan pada pemasok tertentu;
b)
keterangan tentang proses produksi dan
pengendalian mutu, termasuk uraian secara
umum mengenai status pengembangan produk
dan jasa tertentu, serta apakah perkembangan
tersebut memerlukan investasi yang relatif
berarti. Ketentuan ini tidak dimaksudkan
sebagai keharusan pengungkapan keterangan
tentang perusahaan yang tidak layak terbuka
untuk umum, oleh karena dapat merugikan
kedudukan persaingan perusahaan;
c)
kapasitas dan hasil produksi selama 5 (lima)
tahun atau sejak perusahaan berdiri jika kurang
dari 5 (lima) tahun;
d)
e)
f)

g)

h)

192

produk dan jasa utama perusahaan;


masa berlaku dari paten, merek, lisensi,
franchise, dan konsesi utama serta pentingnya
hal tersebut bagi perusahaan;
besamya ketergantungan perusahaan terhadap
satu atau sekelompok pelanggan;
sifat musiman, dari kegiatan usaha perusahaan
(jika ada);
kegiatan usaha perusahaan sehubungan
dengan modal kerja yang menimbulkan
risiko khusus seperti:
(1). memiliki persediaan dalam jumlah
yang berarti;

03. Penawaran Umum Perdana


(2).
(3).

memberikan kemungkinan untuk pengembalian


barang-barang dagangan; atau
memberikan kelonggaran syarat pembayaran kepada
pelanggan;
i)

uraian
tentang
pesanan
yang
sedang menumpuk, perkembangan
dari
pesanan-pesanan
tersebut
dalam 3 (tiga) tahun terakhir dan
kemungkinan penumpukan pesanan
pada masa yang akan datang;

j)

ketergantungan
pada
kontrakkontrak dengan pemerintah;
keadaan persaingan dalam industri
termasuk kedudukan perusahaan dalam
persaingan tersebut (jika ada sumber data
yang layak dipercaya);
informasi singkat tentang pengeluaran
untuk riset dan pengembangan;
uraian tentang kegiatan pemasaran
antara lain mencakup:
(1). daerah pemasaran produk;
(2). sistem penjualan dan distribusi;
dan

k)

l)

m)

data tentang penjualan dari


perusahaan dan anak perusahaan,
dalam nilai rupiah (dijelaskan
kesesuaiannya dengan laporan
keuangan) dan dalam satuan (jika
ada) selama 5 (lima) tahun terakhir
atau sejak berdirinya jika kurang
dari 5 (lima) tahun (jika mungkin,
data penjualan dirinci menurut
kelompok produk utama).
uraian tentang prospek perusahaan
sehubungan dengan industri, ekonomi
secara umum dan pasar intemasional
serta dapat disertai data pendukung

(3).

n)

193

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

o)

i.

j.

194

kuantitatif jika ada sumber data yang


layak dipercaya; dan
transaksi dengan Pihak Afiliasi yang
uraiannya meliputi jenis transaksi,
volume, jangka waktu serta harga
(jika ada).

Ikhtisar Data Keuangan Penting


1). keterangan bahwa laporan keuangan merupakan
sumber data;
2). pernyataan tentang apakah laporan keuangan telah
diaudit Akuntan dan penjelasan tentang jangka waktu
yang dicakup;
3). data yang disajikan harus konsisten dengan laporan
keuangan termasuk nama akun yang digunakan.
4). selain data dari laporan keuangan, rasio keuangan
yang relevan dengan industry bersangkutan juga
harus disajikan; dan
5). data keuangan penting 5 (lima) tahun terakhir atau sejak
berdirinya perusahaan jika kurang dari 5 (lima) tahun.
Ekuitas
Keterangan tentang ekuitas berdasarkan laporan keuangan
yang diaudit Akuntan, termasuk:
1). tabel ekuitas yang memuat rincian ekuitas per tanggal
laporan keuangan seluruh periode yang disajikan
dalam laporan keuangan;
2). uraian secara kronologis yang menggambarkan
perubahan struktur permodalan perusahaan antara
lain menyangkut perubahan modal dasar beserta
keterangan pengesahan dari
3). perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah
tanggal laporan keuangan terakhir;
4). rencana Penawaran Umum saham atau obligasi
konversi yang menyebutkan jumlah saham yang
ditawarkan, nilai nominal per saham, dan atau jumlah
nominal obligasi konversi; dan
5). tabel proforma ekuitas pada tanggal laporan
keuangan terakhir dengan asumsi bahwa perubahan

03. Penawaran Umum Perdana


III.3.3.3.2.5.j.3)930 dan Penawaran Umum saham telah
terjadi pada tanggal laporan keuangan terakhir. Dalam
hal Penawaran Umum berupa obligasi konversi, maka
tabel proforma menggambarkan posisi ekuitas pada
tanggal laporan keuangan dengan asumsi bahwa
seluruh obligasi konversi telah ditukarkan ke dalam
saham pada saat diterbitkan.
k.

l.

m.

n.

o.

Kebijakan Dividen
Informasi tentang kebijakan dividen yang direncanakan
termasuk rentang jumlah persentase dividen tunai yang
direncanakan dikaitkan dengan jumlah laba bersih atau
dasar lainnya.
Perpajakan
Uraian tentang pajak yang berlaku baik bagi pemodal
maupun perusahaan dan fasilitas khusus perpajakan
yang diperoleh.
Penjaminan Emisi Efek
1). uraian tentang ketentuan yang penting dari perjanjian
Penjaminan Emisi, termasuk nama Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, jenis penjaminan dan
besamya persentase penjaminan serta uraian tentang
masing-masing Penjamin Emisi Efek (jika ada);
2). pengungkapan hubungan Afiliasi antara Penjamin
Emisi Efek dengan Emiten; dan
3). pendekatan dalam penentuan harga Efek pada
Pasar Perdana.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
1). nama, alamat dan pernyataan tertulis dari Wali
Amanat, Penanggung, Notaris, Konsultan Hukum,
Akuntan, Penilai, dan profesi penunjang lain (misal
geologist) yang berperan serta dalam Penawaran
Umum; dan
2). pengungkapan tidak adanya hubungan Afiliasi antara
Emiten dengan Profesi Penunjang Pasar Modal.
Pendapat Dari Segi Hukum
Pendapat dari Konsultan Hukum antara lain meliputi:

930 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 5 Huruf j angka 3.
195

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


1).
2).
3).
4).

keabsahan akta pendirian serta Anggaran Dasar dan


perubahan-perubahannya;
keabsahan perjanjian-pedanjian dalam rangka
Penawaran Umum dan perjanjian penting lainnya;
apakah semua izin dan persetujuan yang diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan usaha atau kegiatan
usaha yang direncanakan Emiten telah diperoleh;
status pemilikan aktiva yang material dari Emiten;

sengketa (litigasi) yang penting dan relevan, tuntutan


perdata atau pidana serta tindakan hukum lainnya
menyangkut Emiten, komisaris atau direktur;
6). apakah modal Emiten dan perubahan-perubahan
yang direncanakan, diajukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan telah
memperoleh semua persetujuan yang diperlukan;
dan
7). hal-hal yang material lainnya sehubungan dengan
status hukum dari Emiten dan penawaran Efek yang
akan dilaksanakan.
p.
Laporan Keuangan
1). laporan Akuntan berkenaan dengan laporan
keuangan yang disajikan;
5).

2).

196

menyajikan laporan keuangan untuk jangka waktu


3 (tiga) tahun terakhir atau sejak berdirinya bagi
perusahaan yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun
buku sebagai berikut:
a)
neraca;
b)
laporan laba rugi;
c)
laporan saldo laba;
d)
laporan arus kas;
e)
catatan atas laporan keuangan; dan
f)
laporan lain serta materi penjelasan yag
merupakan bagian integral dari laporan
keuangan jika di persyaratkan, seperti
laporan komitmen dan kontinjensi untuk
Emiten yang bergerak dalam bidang
perbankan.

03. Penawaran Umum Perdana


Dalam hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran
melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari dari
laporan keuangan tahunan terakhir, maka laporan
keuangan tahunan terakhir harus dilengkapi
dengan laporan keuangan interim yang telah
diaudit, sehingga jangka waktu antara tanggal
efektif Pemyataan Pendaftaran dan tanggal laporan
keuangan interim tidak melampaui 180 (seratus
delapan puluh) hari.
q.

r.

s.

t.

u.

Laporan Penilai (jika ada)


Ikhtisar Laporan Penilai yang mencakup antara
lain metoda penilaian serta uraian tentang aktiva
bersangkutan, dan hasil penilaiannya.
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar yang diungkapkan adalah Anggaran
Dasar terakhir yang telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman.
Persyaratan Pemesanan Pembelian Efek
1). pengajuan pemesanan pembelian Efek;
2). pemesanan yang dapat diterima;
3). jumlah yang dipesan;
4). penyerahan formulir pemesanan;
5). masa penawaran;
6). tanggal penjatahan;
7). pemesanan khusus oleh karyawan;
8). persyaratan pembayaran;
9). tanda terima untuk formulir pemesanan;
10). penjatahan Efek;
11). pembatalan pemesanan;
12). pengembalian uang pemesanan;
13). penyerahan Surat Kolektif Efek; dan
14). persyaratan lain (jika ada).
Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan
Pembelian Efek
Penjelasan tentang nama, alamat, dan nomor telepon
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan Efek.
Wali Amanat dan Penanggung
Untuk obligasi atau Efek yang bersifat utang lainnya,
197

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


perlu diungkapkan informasi tentang Penanggung (jika
ada) dan Wali Amanat, yang mencakup antara lain:
1). nama lengkap;
2). struktur modal;
3). komisaris dan direksi;
4). bidang usaha;
5).

6).
7).

tugas utama Wali Amanat, dan Penanggung (jika


ada);
penggantian
Wali
Amanat
atau
Penanggung (jika ada); dan
laporan keuangan perbandingan.

III.3.3.4. Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh


Perusahaan Menengah Atau Kecil
III.3.3.4.1. Pengertian
Perusahaan Menengah atau Kecil adalah badan hukum
yang didirikan di Indonesia yang:931
1.
memiliki jumlah kekayaan (total assets) tidak
lebih dari Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
2.
bukan merupakan Afiliasi atau dikendalikan
oleh suatu perusahaan yang bukan Perusahaan
Menengah atau Kecil; dan
3.
bukan merupakan Reksa Dana; dan
Penawaran Umum oleh Perusahaan Menengah atau
Kecil adalah Penawaran Umum sehubungan dengan
Efek yang ditawarkan oleh Perusahaan Menengah atau
Kecil, dimana nilai keseluruhan Efek yang ditawarkan
tidak lebih dari Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar
rupiah).932

931 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka
1 Huruf a.
932 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka
1 Huruf b.
198

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.3.4.2. Ketentuan Umum 933


Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian
dan fakta material mengenai Penawaran Umum
dari Emiten, yang dapat mempengaruhi keputusan
pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika ada).
Prospektus harus dibuat sedemikian rupa sehingga
jelas dan komunikatif. Fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting harus dibuat
ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal
Prospektus. Urutan penyampaian fakta pada
Prospektus ditentukan oleh relevansi fakta tersebut
terhadap masalah tertentu, bukan urutan sebagaimana
dinyatakan pada peraturan ini.
Emiten harus berhati-hati apabila menggunakan
foto, diagram, atau tabel pada Prospektus, karena
bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan yang
menyesatkan kepada masyarakat. Emiten juga harus
menjaga agar penyampaian informasi penting tidak
dikaburkan dengan informasi yang kurang penting
yang mengakibatkan informasi penting tersebut
terlepas dari perhatian pembaca.
Sebagian informasi yang dicantumkan dalam peraturan
ini mungkin kurang relevan dengan keadaan Emiten
tertentu. Emiten dapat melakukan penyesuaian atas
pengungkapan fakta material tidak terbatas hanya
pada fakta material yang telah diatur dalam ketentuan
ini. Pengungkapan atas fakta material tersebut harus
dilakukan secara jelas dengan penekanan yang sesuai
dengan bidang usaha atau sektor industrinya, sehingga
Prospektus tidak menyesatkan. Emiten, Penjamin
Pelaksana Emisi, dan Lembaga serta Profesi Penunjang
Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan
mengungkapkan fakta tersebut secara jelas dan mudah
dibaca.
933 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil.
199

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.3.3.4.3. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Perusahaan Menengah atau Kecil harus


melakukan segala langkah dan tindakan
yang diperlukan untuk memastikan bahwa
Prospektus yang diterbitkan dalam rangka
Penawaran Umum oleh Perusahaan Menengah
atau Kecil memuat seluruh informasi atau
fakta material untuk melakukan evaluasi atas
Efek yang ditawarkan.934

2.

Prospektus Penawaran Umum Perusahaan


Menengah atau Kecil dibagi atas bagianbagian, sebagai berikut:935
a.
bagian
awal
Prospektus
harus
mencakup informasi sesuai dengan
III.3.3.4.3.3936;
b.
daftar isi;
c.
informasi tentang Efek yang ditawarkan,
sesuai dengan III.3.3.4.3.4937;
d.
penjelasan mengenai struktur modal
Perusahaan Menengah atau Kecil,
sesuai dengan III.3.3.4.3.5938;
e.
penggunaan dana yang diperoleh dari
hasil Penawaran Umum Perusahaan
Menengah atau Kecil, sesuai dengan
III.3.3.4.3.6939;
f.
pernyataan utang sesuai dengan

934 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 1.
935 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 2.
936 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 3.
937 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 4.
938 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 5.
939 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 6.
200

03. Penawaran Umum Perdana

g.
h.

III.3.3.4.3.7940;
keterangan
tentang
Perusahaan
Menengah atau Kecil, sesuai dengan
III.3.3.4.3.8941;
keterangan tentang risiko usaha sesuai
dengan III.3.3.4.3.9942;

laporan keuangan, sesuai dengan


III.3.3.4.3.10943;
j.
analisis
dan
pembahasan
oleh
manajemen Perusahaan Menengah atau
Kecil, sesuai dengan III.3.3.4.3.11944;
k.
keterangan tentang pemesanan Efek,
sesuai dengan III.3.3.4.3.12945; dan
l.
bagian tambahan yang mencakup
informasi
material
lainnya
sehubungan dengan Penawaran
Umum oleh Perusahaan Menengah
atau Kecil, seperti rencana stabilisasi
harga (jika ada).
Hal-hal yang harus diungkapkan pada bagian awal
Prospektus termasuk:946
a.
tanggal efektif;
b.
masa penawaran;
c.
tanggal penjatahan;
d.
tanggal pengembalian uang pemesanan;
e.
tanggal penyerahan surat kolektif Efek;
f.
tanggal rencana pencatatan;
i.

3.

940 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 7.
941 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 8.
942 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 9.
943 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 10.
944 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 11.
945 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 12.
946 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 3.

201

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


g.

h.
i.

j.

k.
l.

nama lengkap, logo (jika ada), alamat kantor


pusat, pabrik, dan kantor perwakilan (jika
ada), nomor telepon, faksimili, dan teleks (jika
ada), nomor kotak pos (jika ada), dan kegiatan
usaha utama dari Emiten;
nama Bursa Efek jika Efek tersebut akan
dicatatkan;
perjanjian pendahuluan pencatatan Efek
dengan satu atau beberapa Bursa Efek jika
Efek tersebut akan dicatatkan dan tindakan
apa yang akan diambil apabila Efek yang
ditawarkan tidak memenuhi persyaratan
pencatatan pada Bursa Efek;
sifat dari penawaran, termasuk uraian
mengenai jumlah dan uraian singkat tentang
Efek yang ditawarkan serta nilai nominal dan
harga penawaran;
tempat dan tanggal penerbitan Prospektus;
pernyataan berikut dalam huruf cetak besar
yang langsung dapat menarik perhatian
pembaca:
1). BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN
PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU
TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN
ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HALHAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
2).

202

EMITEN
DAN
PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK (jika
ada)
BERTANGGUNG
JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL
SERTA
KEJUJURAN
PENDAPAT YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI.

03. Penawaran Umum Perdana


3).

4).

5).

6).

7).

PENAWARAN
UMUM
INI
DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN
MENENGAH ATAU KECIL, SESUAI
DENGAN PERATURAN BAPEPAM
NOMOR: IX.C.7.
EMITEN TIDAK MENGGUNAKAN
JASA PERUSAHAN EFEK DALAM
PENAWARAN UMUM INI. (jika
berlaku)
Pernyataan singkat mengenai risiko
utama atau luar biasa sehubungan
dengan Efek yang ditawarkan (jika
ada);
Pernyataan ringkas mengenai faktorfaktor yang dapat mengakibatkan
perdagangan Efek yang ditawarkan
menjadi terbatas atau kurang likuid;
Jika Perusahaan Efek merencanakan
stabilisasi harga, sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. XI.B.1,
pernyataan bahwa :
DALAM
RANGKA
MEMPERTAHANKAN HARGA PASAR
EFEK YANG SAMA, BAIK JENIS
MAUPUN KELASNYA, DENGAN
YANG
DITAWARKAN
PADA
PENAWARAN UMUM INI, PENJAMIN
EMISI
DAPAT
MELAKUKAN
STABILISASI HARGA PADA TINGKAT
HARGA YANG LEBIH TINGGI DARI
YANG MUNGKIN TERJADI DI PASAR
SEKIRANYA TIDAK DILAKUKAN
STABILISASI HARGA. JIKA PENJAMIN
EMISI MELAKUKAN STABILISASI
HARGA, MAKA STABILISASI HARGA
MAUPUN PENAWARAN UMUM
TERSEBUT DAPAT DIHENTIKAN
SEWAKTU-WAKTU.
203

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4.

Informasi tentang Efek yang ditawarkan,


mencakup:947
a.
Informasi tentang saham yang ditawarkan:
1). jumlah saham yang ditawarkan;
2). nilai nominal;
3). harga penawaran;
4).
5).
6).

7).
8).

9).

b.

wajib

kebijakan dividen;
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;
pembatasan hak pengalihan atau hak suara
(jika ada);
keterangan tentang saham yang ditawarkan
merupakan saham baru atau saham yang
sudah disetor penuh (divestasi);
jumlah saham yang ditawarkan yang akan
dicatatkan di Bursa Efek (jika ada), dan jumlah
saham jenis yang sama yang telah dicatatkan di
Bursa Efek (jika ada); dan
keterangan tentang maksud Emiten dan
atau pemegang saham yang ada, untuk
mengeluarkan atau tidak mengeluarkan, atau
mencatatkan atau tidak mencatatkan saham
atau Efek lainnya yang dapat dikonversikan
menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal efektif.

Informasi tentang Efek yang bersifat utang yang


ditawarkan:
1). jumlah utang pokok, termasuk:
a) mata uang yang menjadi denominasi
utang dan mata uang lain yang menjadi
alternatif (jika ada); dan
b) ketetapan jumlah utang pokok jika
nominal utang dikaitkan dengan
indeks tertentu (jika ada).
2). tanggal-tanggal pembayaran utang pokok
dan jumlah utang pokok yang harus
dibayar pada tanggal-tanggal tersebut;

947 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 4.
204

03. Penawaran Umum Perdana


3).

kemungkinan pembayaran utang


pokok lebih dini (jika ada);
hak keutamaan (senioritas) dibandingkan
dengan utang lainnya dari Perusahaan
Menengah atau Kecil yang ada dan yang
mungkin timbul;

5).

perjanjian
penanggungan
utang,
termasuk penjelasan mengenai aktiva
Perusahaan Menengah atau Kecil
yang menjadi agunan atas utang yang
timbul berkenaan dengan Efek yang
ditawarkan (jika ada);
ikhtisar
persyaratan
mengenai
dana pelunasan utang (sinking
fund), jika ada;
pembayaran bunga utang, termasuk:
a)
suku
bunga
dan
cara
penentuannya
jika
menggunakan tingkat suku
bunga mengambang;
b)
tanggal-tanggal pembayaran; dan
c)
metode pembayaran, seperti
kupon, potongan harga, atau cek.

4).

6).
7).

hak konversi (jika ada);


ikatan lainnya sehubungan dengan Efek
yang bersifat utang yang ditawarkan;
10). Wali Amanat (jika ada), termasuk:
a)
nama;
b)
alamat;
c)
uraian mengenai Pihak yang
bertindak sebagai Wali Amanat;
dan
d)
ikhtisar
pokok
Perjanjian
Perwaliamanatan.
11). sertifikat utang termasuk:
a)
jumlah sertifikat;
b)
denominasi; dan
c)
penomoran.
8).
9).

205

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dalam hal waran, opsi, serta jenis Efek lain, informasi
yang material yang digunakan oleh pemodal untuk
melakukan evaluasi atas Efek yang ditawarkan.
Keterangan tentang struktur modal Perusahaan Menengah
atau Kecil wajib mencakup:948
a.
informasi tentang modal dasar, modal ditempatkan
dan disetor penuh dari Perusahaan Menengah atau
Kecil (disarankan dalam bentuk tabel), termasuk:
c.

5.

b.

c.
6.

1). jumlah saham;


2). nilai nominal; dan
3). jumlah nilai nominal keseluruhan saham.
informasi tentang susunan modal dan pemegang
saham sebelum dan sesudah Penawaran Umum dari
Perusahaan Menengah atau Kecil (disarankan dalam
bentuk tabel), termasuk:
1). rincian kepemilikan saham oleh pemegang
saham yang memiliki 5% (lima perseratus)
atau lebih direktur, dan komisaris (jumlah
saham, nilai nominal, dan persentase);
2). saham dalam simpanan (portepel), yang
mencakup jumlah saham, nilai nominal, dan
jumlah nilai nominal.
keterangan singkat pada saat didirikan dan
perkembangan kepemilikan saham Perusahaan
Menengah atau Kecil dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran


Umum termasuk informasi tentang persentase dari
hasil Penawaran Umum untuk tiap jenis rencana
penggunaannya, yaitu antara lain:949
a.
penambahan aktiva lancar, seperti persediaan dan
piutang;
b.
penambahan aktiva tetap atau aktiva lain-lain,
seperti pengembangan sarana yang ada dan akuisisi
usaha lain;

948 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 5.
949 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 6.
206

03. Penawaran Umum Perdana


c.

d.

pembayaran untuk mengurangi kewajiban kepada


Pihak bukan terafiliasi;
pembayaran untuk mengurangi kewajiban kepada
Pihak terafiliasi yang material, termasuk nama,
sifat Afiliasi, dan jumlah kewajiban yang akan
dibayarkan;

biaya pengembangan atau pemasaran produk dan


jasa baru;
f.
jumlah nilai divestasi yang dibayarkan
kepada pemegang saham.
Pernyataan Utang950
Keterangan yang harus diungkapkan dalam pernyataan ini
meliputi:
a.
pernyataan mengenai posisi seluruh kewajiban
pada tanggal laporan keuangan terakhir yang
meliputi jumlah kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang;
b.
penjelasan rincian masing-masing kewajiban sesuai
dengan akun-akun kewajiban di dalam neraca;
c.
keterangan tentang komitmen dan kontinjensi
yang ada pada tanggal laporan keuangan terakhir;
dan
d.
pernyataan manajemen yang meliputi:
e.

7.

1).

2).

3).

pernyataan bahwa seluruh kewajiban


Perseroan per tanggal laporan keuangan
terakhir telah diungkapkan di dalam
Prospektus;
pernyataan mengenai adanya kewajiban
setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal
laporan Akuntan dan kewajiban setelah
tanggal laporan Akuntan sampai dengan
tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran;
dan
pernyataan kesanggupan manajemen untuk
menyelesaikan seluruh kewajibannya.

950 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 7.
207

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


8.

Keterangan tentang Perusahaan Menengah atau Kecil


wajib mencakup: 9 51
a.
riwayat singkat tentang perkembangan Perusahaan
Menengah atau Kecil sejak pendirian, termasuk:
1). tanggal pendirian dan nama pertama
perusahaan;

pendiri perusahaan dan bentuk hukum


pada saat pendirian;
3). kegiatan usaha pertama; dan
4). kejadian penting sehubungan dengan
perkembangan usaha, seperti perubahan
pemilikan, penanaman modal yang besar
dalam aktiva tetap atau sarana produksi,
perkembangan produk atau jasa baru, dan
kegiatan pemasaran yang penting.
uraian singkat tentang kegiatan dan prospek usaha
pada saat Penawaran Umum, termasuk:
1). perjanjian penting sehubungan hal-hal
seperti perizinan, pembelian bahan baku,
pemasaran, distribusi, atau pembelanjaan;
2). uraian tentang produk dan jasa utama yang
ditawarkan oleh Perusahaan Menengah
atau Kecil;
2).

b.

3).
4).
5).

6).
7).

keterangan umum tentang langganan dari


Perusahaan Menengah atau Kecil;
keterangan umum tentang pemasok
persediaan Perusahaan Menengah atau
Kecil;
keterangan umum tentang sarana produksi
yang dimiliki, atau disewa dari Peak lain atau
dikuasai, seperti hak tanah, bangunan dan
prasarana, serta mesin dan perlengkapan
serta statusnya;
keterangan material tentang sumber daya
manusia;
informasi singkat tentang perusahaan lain

951 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 8.
208

03. Penawaran Umum Perdana

c.

yang terafiliasi; dan


8). transaksi dengan Pihak terafiliasi
keterangan
tentang
manajemen
Perusahaan
Menengah atau Kecil, termasuk informasi tentang
komisaris atau pengawas dan direktur atau pengurus
sebagai berikut:
1).
2).
3).
4).
5).
9.

10.

nama;
umur;
kewarganegaraan;
pengalaman kerja yang relevan; dan
jika pendidikan diungkapkan, nama sekolah,
bidang studi dan tahun tamat belajar
dicantumkan.
Risiko usaha disusun berdasarkan bobot risiko
yang dihadapi, yang disebabkan antara lain:952
a.
persaingan;
b.
pemasokan bahan baku;
c.
kebijaksanaan pemerintah.
Prospektus harus menyajikan laporan
keuangan yang diaudit untuk jangka waktu 2
(dua) tahun terakhir atau sejak berdirinya bagi
Perusahaan Menengah atau Kecil yang berdiri
kurang dari 2 (dua) tahun.953
Laporan keuangan mencakup:
a.
neraca;
b.
laporan laba rugi;
c.
laporan saldo laba;
d.
laporan arus kas;
e.
catatan atas laporan keuangan; dan
f.
laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan jika di persyaratkan,
seperti
laporan
komitmen
dan
kontinjensi
untuk
Perusahaan
Menengah atau Kecil yang bergerak

952 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 9.
953 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 10.
209

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dalam bidang perbankan.
Dalam hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran
melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari dari
laporan keuangan tahunan terakhir, maka
laporan keuangan tahunan terakhir harus
dilengkapi dengan laporan keuangan interim
yang telah diaudit, sehingga jangka waktu
antara tanggal efektif Pernyataan Pendaftaran
dan tanggal laporan keuangan interim tidak
melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari.
Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
Perusahaan
Menengah
atau
Kecil
wajib
954
mencakup:
a.
penjelasan singkat laporan keuangan dan
informasi lain dalam Prospektus yang
menunjuk kecenderungan (trend) yang ada,
ketergantungan yang ada dalam hubungan
dengan nasabah, produk-produk, pemasok
(suppliers), atau perjanjian tertentu, serta
faktor-faktor lain;
b.
bahasan singkat kecenderungan yang
diketahui lebih dulu mengenai produksi dan
pemasaran produk dan jasa oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil, termasuk ketidaktentuan
kecenderungan tersebut;
c.
bahasan tentang informasi dalam laporan
keuangan yang mengandung kejadian yang
sifatnya luar biasa dan tidak berulang lagi
dimasa yang akan datang; dan
d.
bahasan tentang kejadian material yang terjadi
setelah tanggal laporan Akuntan.
12. Keterangan tentang tata cara pemesanan Efek
yang ditawarkan, termasuk: 9 5 5
a.
penyerahan
formulir
pemesanan,
persyaratan pembayaran, pembatalan
11.

954 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 11.
955 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 12.
210

03. Penawaran Umum Perdana

b.

c.

d.

pemesanan, dan tanda terima untuk


pemesanan;
penjelasan tentang pembatasan Pihak yang
dapat memesan, serta penjatahan pemesanan
yang akan dialokasikan kepada Pihak-pihak
tertentu;
tanggal dimulai dan berakhirnya pemesanan;
dan
penjelasan penjatahan pemesanan, serta
tanggal pengembalian uang pemesanan, dan
penyerahan surat kolektif Efek atau bukti lain
tentang kepemilikan Efek.

III.3.3.5. Prospektus Dalam


Obligasi Daerah

Rangka

Penawaran

Umum

III.3.3.5.1. Ketentuan Umum


1.

2.

Prospektus wajib mencakup seluruh informasi


atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa,
kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi
harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan
pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut,
yang diketahui atau selayaknya diketahui oleh
Kepala Daerah dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek
(jika menggunakan Penjamin Emisi Efek).956
Prospektus wajib dibuat sedemikian rupa
sehingga memuat informasi yang lengkap,
cukup, objektif, jelas, dan mudah dimengerti.
957

3.

Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang


paling penting wajib dibuat ringkasannya dan
diungkapkan pada bagian awal Prospektus. Urutan
penyampaian fakta pada Prospektus ditentukan
oleh relevansi fakta tersebut terhadap masalah

956 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1b.
957 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1c.

211

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



4.

5.

6.

7.

tertentu,
bukan
urutan
sebagaimana
958
dinyatakan pada Peraturan ini.
Daerah wajib menjaga agar penyampaian
informasi penting tidak dikaburkan
dengan informasi yang kurang penting
yang mengakibatkan informasi penting
tersebut terlepas dari perhatian pembaca.959
Pengungkapan Informasi atau Fakta Material,
penggunaan foto, diagram, dan atau tabel pada
Prospektus dilarang memberikan gambaran
yang menyesatkan masyarakat. 960
Daerah dapat melakukan penyesuaian atas
pengungkapan fakta material tidak terbatas
hanya pada fakta material yang telah diatur
dalam ketentuan ini. Pengungkapan atas
fakta material tersebut harus dilakukan
secara jelas dengan penekanan yang sesuai
dengan kondisi Daerah masing-masing,
sehingga Prospektus tidak menyesatkan. 961
Daerah, Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
ada), dan Lembaga serta Profesi Penunjang
Pasar Modal, baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama, bertanggung jawab bahwa
semua informasi dalam Prospektus tidak
mengandung Informasi atau Fakta Material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan
Informasi atau Fakta Material serta

958 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1d.
959 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1e.
960 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf f.
961 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf g.
212

Dan Isi Prospektus


Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus

03. Penawaran Umum Perdana


diungkapkan sesuai III.3.3.5.1.2962, III.3.3.5.1.3963,


III.3.3.5.1.4964, dan III.3.3.5.1.5965.966

III.3.3.5.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Informasi pada bagian luar kulit muka Prospektus967


a.
informasi pada bagian luar kulit muka
Prospektus sekurang-kurangnya meliputi:
1). tanggal efektif;
2). masa penawaran;
3). tanggal penjatahan;
4). tanggal pengembalian uang pemesanan;
5). tanggal penyerahan surat Obligasi
Daerah;
6). tanggal jatuh tempo;
7). tanggal pembayaran bunga;
8). suku bunga;
9). nama lengkap Wali Amanat;
10). sinking fund;
11). nama lengkap, alamat, lambang Daerah,
nomor telepon, nomor faksimili, alamat
e-mail (jika ada), website (jika ada)
dan kotak pos (jika ada) dari Kantor
Pemerintah Daerah serta Proyek yang
akan dibiayai dengan Obligasi Daerah
tersebut;
12). Proyek yang dibiayai dengan Obligasi
Daerah;
13). jenis dari penawaran, termasuk uraian

962 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf c.
963 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf d.
964 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf e.
965 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf f.
966 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1 Huruf h.
967 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 2 Huruf a.

Dan Isi Prospektus


Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus
Dan Isi Prospektus

213

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


mengenai sifat, jumlah dan uraian
singkat tentang Obligasi Daerah yang
ditawarkan serta nilai nominal dan harga
penawaran;
14). tempat
dan
tanggal
penerbitan
Prospektus;

15). pernyataan
berikut
dalam
huruf
kapital yang langsung dapat menarik
perhatian
pembaca:
BAPEPAM
DAN LK TIDAK MEMBERIKAN
PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU
TIDAK
MENYETUJUI
OBLIGASI
DAERAH
INI.
TIDAK
JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN
ISI
PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM;
16). pernyataan
bahwa
Daerah
dan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
ada) bertanggung jawab sepenuhnya
atas kebenaran semua informasi dan
kejujuran pendapat yang diungkapkan
dalam Prospektus sebagai berikut:

DAERAH
DAN
PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK (jika
ada)
BERTANGGUNG
JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL
SERTA
KEJUJURAN
PENDAPAT YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI; dan
17). pernyataan singkat, dalam huruf kapital
yang langsung dapat menarik perhatian
pembaca, mengenai faktor risiko
kemungkinan tidak likuidnya Obligasi
Daerah yang ditawarkan dan risiko
214

03. Penawaran Umum Perdana

b.

utama dari Daerah serta Proyek yang


dibiayai dengan Obligasi Daerah.
bagian luar kulit muka Prospektus wajib pula
memuat informasi tentang pelaksanaaan
pembelian kembali, jaminan Obligasi Daerah,
nama lengkap penjamin Obligasi Daerah,
hasil pemeringkatan Obligasi Daerah, tanggal
pencatatan dan nama Bursa Efek, dan nama
lengkap Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
Penjamin Emisi Efek, jika:

Obligasi Daerah dapat dibeli kembali;


Proyek yang dibiayai dari Obligasi
Daerah dan atau barang milik Daerah
yang melekat dalam Proyek tersebut
akan dijadikan jaminan Obligasi Daerah;
3). Obligasi Daerah dijamin pembayaran
kewajibannya oleh penjamin;
4). Obligasi
Daerah
memperoleh
pemeringkatan
dari
Perusahaan
Pemeringkat Efek;
5). Obligasi Daerah akan dicatatkan di Bursa
Efek; dan atau
6). Penawaran Umum Obligasi Daerah
menggunakan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dan Penjamin Emisi Efek.
Informasi pada bagian dalam kulit muka Prospektus
Informasi pada bagian dalam kulit muka Prospektus
sekurang-kurangnya meliputi:
1). keterangan bahwa Pernyataan Pendaftaran telah
disampaikan kepada Bapepam dan LK dengan
menunjuk pada peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal yang berlaku;
2). pernyataan bahwa semua Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam
Prospektus tersebut bertanggung jawab sepenuhnya
atas data, keterangan dan atau pendapat yang
disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai
dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara
1).
2).

c.

215

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3).

4).

5).

d.
e.

216

Republik Indonesia, kode etik, dan standar profesi


masing-masing;
pernyataan bahwa Pihak lain bertanggungjawab
sepenuhnya atas pendapat atau keterangan yang
atas persetujuannya dimuat dalam Pernyataan
Pendaftaran;
pernyataan bahwa sehubungan dengan Penawaran
Umum, Daerah melarang setiap Pihak yang terlibat
dalam Penawaran Umum untuk memberikan
keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak
diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan
tertulis dari Daerah dan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek (jika ada), kecuali diatur lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
keterangan tentang persetujuan awal Bursa Efek
atas perjanjian pendahuluan pencatatan Obligasi
Daerah (jika ada), serta tindakan yang akan diambil
oleh Daerah jika Bursa Efek tersebut menolak
permohonan pencatatan Obligasi Daerah.
Daftar Isi
Daftar isi wajib meliputi bab, sub bab, dan nomor
halaman.
Informasi yang sekurang-kurangnya wajib dimuat
dalam Prospektus dan penyajian informasi dimaksud
dikelompokkan dalam bab-bab sebagai berikut:
1). bab tentang Penawaran Umum
Bab ini sekurang-kurangnya mengungkapkan
informasi sebagai berikut:
a)
jumlah nominal keseluruhan Obligasi
Daerah;
b)
jumlah lembar, penomoran (jika dalam
bentuk warkat), dan denominasi
dari Obligasi Daerah yang akan
ditawarkan;
c)
ikhtisar hak-hak pemegang Obligasi
Daerah;
d)
ikhtisar sifat Obligasi Daerah termasuk
uraian tentang pelunasan lebih dini

03. Penawaran Umum Perdana

e)

f)

g)

h)

i)

j)

k)
l)

atas pilihan Daerah atau pemegang


Obligasi Daerah, atau pembelian
kembali (jika ada);
harga penawaran, suku bunga, tingkat
diskonto atau premi untuk Obligasi
Daerah. Jika menggunakan suku
bunga mengambang, maka diuraikan
lengkap tentang cara penentuan kurs
mengambang;
tanggal
atau
tanggal-tanggal
pembayaran utang pokok Obligasi
Daerah, dan jumlah utang pokok
yang wajib dibayar pada tanggal atau
tanggal-tanggal tersebut;
tanggal-tanggal pembayaran bunga
atau imbalan dengan cara lainnya;
ikhtisar persyaratan mengenai dana
pelunasan Obligasi Daerah;
nama, alamat kantor Pemerintah Daerah,
dan uraian mengenai pihak yang
bertindak sebagai penjamin Obligasi
Daerah (jika ada) dan Wali Amanat;
ikhtisar mengenai persyaratan pokok
dalam perjanjian Perwaliamanatan,
termasuk hal-hal yang berhubungan
dengan hak keutamaan (senioritas)
dari Obligasi Daerah secara relatif
dibandingkan dengan jenis pinjaman
lainnya dari Daerah yang belum lunas
dan tambahan pinjaman yang dapat
dibuat oleh Daerah pada masa yang
akan datang;
ikhtisar
mengenai
perjanjian
penjaminan
atau
pernyataan
kesanggupan menjamin (jika ada);
Proyek dan barang milik Daerah yang
melekat pada Proyek tersebut yang
akan menjadi jaminan atas Obligasi
217

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2).

bab tentang pernyataan utang


Bab ini sekurang-kurangnya mengungkapkan
informasi sebagai berikut:
a)
pernyataan
mengenai
posisi
seluruh
kewajiban pada tanggal laporan keuangan
terakhir yang meliputi jumlah kewajiban
jangka pendek dan jangka panjang;
b)
penjelasan
rincian
masing-masing
kewajiban
sesuai
dengan
pos-pos
kewajiban di dalam neraca;
c)
keterangan tentang komitmen dan kontinjensi
yang ada pada tanggal laporan keuangan
terakhir; dan
d)
pernyataan Kepala Daerah:
(1). bahwa seluruh kewajiban Daerah per tanggal laporan
keuangan terakhir telah diungkapkan di dalam
Prospektus;
(2). tentang ada atau tidak adanya kewajiban setelah tanggal
neraca sampai dengan tanggal laporan Akuntan dan
kewajiban setelah tanggal laporan Akuntan sampai
dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran;
dan
(3). bahwa Daerah sanggup untuk menyelesaikan seluruh
kewajibannya.
bab tentang analisis dan pembahasan oleh Pemerintah
Daerah Pada bab ini, Pemerintah Daerah wajib memberikan
uraian singkat yang membahas dan menganalisis laporan
keuangan dan informasi atau fakta lain yang tercantum
dalam Prospektus, dengan tujuan untuk memberikan
penjelasan atas keadaan keuangan dan kegiatan Daerah.
Bahasan dan analisis dimaksud wajib mencakup:
3).

4).

218

Daerah (jika ada); dan


m) keterangan mengenai sinking fund;
bab tentang penggunaan dana yang diperoleh dari
hasil Penawaran Umum
Bab ini wajib mengungkapkan secara rinci informasi
tentang penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Obligasi Daerah;

03. Penawaran Umum Perdana


a)

b)

c)
d)

analisis kinerja keuangan berdasarkan laporan


keuangan tahun terakhir, antara lain mengenai:
(1). aset lancar, aset non lancar, dan jumlah aset;
(2). kewajiban lancar, kewajiban non lancar, dan
jumlah kewajiban;
(3). penerimaan;

(4). belanja; dan


(5). sisa anggaran lebih atau kurang;
bahasan mengenai ikatan yang material untuk
investasi barang modal dengan penjelasan tentang
tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang
diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut,
mata uang yang menjadi denominasi, dan langkahlangkah yang ditempuh Daerah untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang yang terkait (jika ada);
bahasan dan analisis tentang informasi keuangan
yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian
yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi (jika ada);
pos-pos substansial dari penerimaan atau belanja
lainnya untuk mengetahui kemampuan keuangan
Daerah;
e)
jika laporan keuangan dalam Prospektus
mengungkapkan peningkatan atau penurunan
yang material dari penerimaan, maka
wajib disertai bahasan tentang sejauh mana
perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain
dengan pendapatan asli daerah (jika ada);
f)
g)

h)

i)

pengelolaan risiko;
Informasi dan Fakta Material yang terjadi
setelah tanggal laporan akuntan (jika ada);
prospek Daerah sehubungan dengan ekonomi
secara umum dan internasional serta dapat
disertai data pendukung kuantitatif jika ada
sumber data yang layak dipercaya;
perubahan peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan terhadap Daerah
dan dampaknya terhadap laporan keuangan
(jika ada); dan
219

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan
(jika ada).
bab tentang risiko Daerah Pada bab ini diuraikan secara
rinci tentang risiko yang disusun berdasarkan bobot
risiko yang dihadapi. Risiko dimaksud disebabkan
antara lain:
j)

5).

persaingan;
kebijakan atau peraturan daerah lain;
kebijakan atau peraturan Pemerintah Pusat;
kebijakan atau peraturan negara lain atau
peraturan internasional;
e)
keadaan geografis; dan
f)
keadaan demografis.
6). bab tentang kejadian penting setelah tanggal
laporan Akuntan
Pada bab ini diuraikan tentang semua Informasi atau
Fakta Material yang terjadi setelah tanggal laporan
Akuntan.
7).
bab tentang keterangan Daerah

Pada bab ini diuraikan tentang:
a)
riwayat singkat Daerah, yang sekurangkurangnya meliputi:
a)
b)
c)
d)

(1).
(2).
(3).
(4).
(5).
(6).
(7).

220

(8).

tanggal dan nama lengkap Daerah serta


peraturan yang mendasarinya;
riwayat singkat mengenai pembentukan
Daerah;
nama dan jumlah Badan Usaha Milik
Daerah;
perubahan penting dalam cara menjalankan
Pemerintahan Daerah;
keadaan geografis dan demografis;
sumber daya alam yang dimiliki atau
dikuasai oleh Daerah;
gambaran umum dari sarana dan prasarana
yang dikuasai Daerah seperti tanah dan
gedung serta statusnya; dan
hubungan perusahaan-perusahaan yang

03. Penawaran Umum Perdana

b)

dimiliki oleh Daerah baik dari kepemilikan


dan kepengurusan.
Pemerintah Daerah, yang sekurang-kurangnya
meliputi:
(1). nama dan foto Kepala Daerah, dan Wakil
Kepala Daerah;

uraian riwayat hidup dari Kepala Daerah,


dan Wakil Kepala Daerah yang meliputi:
(a). umur;
(b). jabatan sekarang dan sebelumnya;
(c). pengalaman kerja dan usaha yang
pernah dan sedang dilakukan; dan
(d). pendidikan terakhir meliputi sekolah,
bidang studi, dan tahun tamat belajar.
pimpinan unit pengelolaan Obligasi Daerah, yang
sekurang-kurangnya meliputi:
(1). nama, umur dan foto pimpinan unit
pengelolaan Obligasi Daerah;
(2). jabatan sekarang dan sebelumnya;
(3). pengalaman kerja dan usaha yang pernah
dan sedang dilakukan; dan
(4). pendidikan terakhir meliputi sekolah, bidang
studi, dan tahun tamat belajar.
(2).

c)

d)

e)

Pimpinan dan Bendaharawan Proyek, yang


sekurang-kurangnya meliputi:
(1). nama, umur dan foto Pimpinan dan
Bendaharawan Proyek;
(2). jabatan sekarang dan sebelumnya;
(3). pengalaman kerja dan usaha yang pernah
dan sedang dilakukan; dan
(4). pendidikan terakhir meliputi sekolah,
bidang studi, dan tahun tamat belajar.
Sumber Daya Manusia Kantor Pemerintah Daerah,
yang sekurang-kurangnya meliputi:
(1). rincian pegawai menurut jabatan dan
pendidikan (disajikan dalam tabel);
(2). sarana pendidikan dan pelatihan; dan

221

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


(3).

8).

9).

sarana kesejahteraan (jika ada),


seperti:
(a). pengobatan;
(b). transportasi;
(c). asuransi;
(d). koperasi; dan
(e).

dana pensiun.

bab tentang keterangan umum


tentang Proyek Pada bab ini
sekurang-kurangnya
diuraikan
secara rinci tentang:
a)
nama;
b)
lokasi
c)
latar belakang;
d)
tujuan;
e)
manfaat;
f)
nilai;
g)
perizinan
dalam
rangka
pelaksanaan;
h)
jangka waktu; dan
i)
tahap-tahap pelaksanaan.

bab tentang studi kelayakan Proyek dan


usaha Proyek
Pada bab ini diuraikan secara ringkas
mengenai hal-hal penting dalam studi
kelayakan Proyek dan usaha Proyek
yang telah dilakukan oleh Penilai
sekurang-kurangnya
mencakup
metode, asumsi, dan pendapat atas
kelayakan Proyek dan usaha Proyek.

10). bab tentang risiko Proyek


Pada bab ini diuraikan secara rinci
tentang risiko proyek yang sekurangkurangnya meliputi:

222

03. Penawaran Umum Perdana


a)
b)

risiko yang dihadapi termasuk dampaknya


terhadap Proyek yang akan dilaksanakan, yang
disusun berdasarkan bobot risiko; dan
keterangan tentang risiko yang dapat menyebabkan
kegagalan pada saat pembangunan Proyek maupun
pada saat operasional Proyek yang disebabkan oleh
antara lain:

(1). persaingan;
(2). kebijakan Pemerintah Pusat; dan
(3). sumber daya manusia.
11). bab tentang keterangan tentang rencana operasional
Proyek secara komersial
Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang rencana
operasional Proyek yang sekurang-kurangnya meliputi:
a)
mulai beroperasinya Proyek secara komersial;
b)
unit pelaksana operasional Proyek;
c)
perkiraan kapasitas dan hasil atau pendapatan dari
Proyek;
d)
tingkat ketergantungan pada pelanggan tertentu
termasuk pelanggan dari Pemerintah;
e)
keadaan persaingan dalam sektor industri yang
akan dijalankan;
f)
uraian tentang aspek pemasaran yang meliputi
daerah pemasaran dan sistem pemasaran; dan
g)
keterangan tentang prospek usaha dari Proyek.
12). bab tentang ikhtisar data keuangan penting
a)
Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang ikhtisar
data keuangan penting yang sekurang-kurangnya
meliputi:
(1). pernyataan bahwa laporan keuangan
merupakan sumber data;
(2). pernyataan bahwa laporan keuangan telah
diaudit oleh Akuntan, pengungkapan opini
Akuntan dimaksud, dan penjelasan tentang
jangka waktu laporan keuangan yang
dicakup;

223

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


rasio keuangan yang relevan dengan Daerah;
dan
(4). data keuangan penting sekurang-kurangnya
dari laporan keuangan satu tahun terakhir;
dan
data yang disajikan wajib konsisten dengan
laporan keuangan termasuk nama pos yang
digunakan.
(3).

b)

13). bab tentang perpajakan Pada bab ini diuraikan secara


rinci tentang aspek perpajakan berupa uraian tentang
pajak yang berlaku baik bagi pemodal, Proyek
maupun Daerah dan fasilitas khusus perpajakan
yang diperoleh.
14). bab tentang penjaminan emisi Efek (jika ada)
Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang penjaminan
emisi Efek yang sekurang-kurangnya meliputi:
a)
ketentuan yang penting dari perjanjian
penjaminan emisi, termasuk nama Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek,
jenis penjaminan dan besarnya persentase
penjaminan dari masing-masing Penjamin
Emisi Efek;
b)
uraian singkat masing-masing Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sekurangkurangnya meliputi pengalaman penjaminan,
modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan
(MKBD); dan
pengungkapan hubungan Afiliasi antara Penjamin
Emisi Efek dengan Daerah.
15). bab tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal

Pada bab ini diuraikan tentang nama, alamat, uraian
tentang tugas dan tanggungjawab, serta pengalaman
secara ringkas di bidang Pasar Modal dari Lembaga
Penunjang Pasar Modal selain Wali Amanat, dan Profesi
Penunjang Pasar Modal yang berperan serta dalam
Penawaran Umum.
c)

224

03. Penawaran Umum Perdana



16). bab tentang Wali Amanat

Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang Wali Amanat

yang sekurang-kurangnya meliputi:

a)
nama dan alamat lengkap;

b)
tugas dan tanggung jawab;

c)
struktur permodalan;




17).

18).

d)
komisaris dan direksi;
e)
bidang usaha; dan
f)
penggantian (jika ada).
bab tentang penjamin Obligasi Daerah (jika ada) Pada
bab ini diuraikan secara rinci tentang penjamin yang
sekurang-kurangnya meliputi:
a)
nama dan alamat lengkap;
b)
struktur
permodalan
(jika
berbentuk
perusahaan);
c)
komisaris dan direksi atau yang setara (jika
berbentuk perusahaan);
d)
bidang usaha (jika berbentuk perusahaan);
e)
penggantian (jika ada);
f )
laporan
keuangan
perbandingan
(jika
berbentuk perusahaan);
g)
pengungkapan hubungan antara Daerah dengan
penjamin Obligasi Daerah; dan
pernyataan tertulis tentang kesanggupan menjamin
dan kemampuan keuangan untuk menjamin;
bab tentang pendapat dari segi hukum
Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang pendapat dari
Konsultan Hukum yang sekurang-kurangnya meliputi:
a)
keabsahan perjanjian-perjanjian dalam
rangka Penawaran Umum dan perjanjian
penting lainnya;
b)
pemenuhan perizinan dan persetujuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan Proyek yang
direncanakan Daerah;
c)
status pemilikan atau penguasaan aset yang
material dari Daerah;
d)
sengketa atau perkara yang penting dan relevan,
tuntutan perdata atau pidana serta tindakan
h)

225

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


hukum lainnya menyangkut Daerah, Kepala
Daerah, Pimpinan Proyek, Bendaharawan
Proyek, dan pimpinan unit pengelola Obligasi
Daerah/satuan kerja perangkat daerah; dan
e) hal-hal yang material lainnya sehubungan
dengan status hukum dari Daerah dan penawaran
Obligasi Daerah yang akan dilaksanakan.
19). bab tentang laporan keuangan
Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang laporan
keuangan yang sekurang-kurangnya meliputi:
a)
laporan Akuntan berkenaan dengan laporan
keuangan yang disajikan;
b)
laporan keuangan tahun terakhir yang disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan,
yang terdiri dari:
(1). laporan realisasi APBD;
(2). neraca;
(3). laporan arus kas; dan
(4). catatan atas laporan keuangan;

Dalam hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran
melampaui 9 (sembilan) bulan sejak laporan keuangan
tahunan terakhir, maka laporan keuangan tahunan
terakhir wajib dilengkapi dengan laporan keuangan
interim yang telah diaudit, sehingga jangka waktu
antara tanggal efektif Pernyataan Pendaftaran dan
tanggal laporan keuangan interim tidak melampaui 9
(sembilan) bulan.
20). bab tentang laporan studi kelayakan Proyek dan
usaha Proyek oleh Penilai Pada bab ini disajikan
laporan studi kelayakan Proyek dan usaha Proyek
yang dibuat oleh Penilai.

Jangka waktu antara tanggal efektif Pernyataan
Pendaftaran dan tanggal laporan studi kelayakan Proyek
dan usaha Proyek tidak melampaui 9 (sembilan) bulan.
21). bab tentang tata cara pemesanan dan pembelian
Obligasi Daerah

226

03. Penawaran Umum Perdana


Pada bab ini diuraikan secara rinci tentang tata cara


pemesanan dan pembelian Obligasi Daerah yang
sekurang-kurangnya meliputi ketentuan tentang:
a)
pengajuan pemesanan pembelian Obligasi
Daerah;
b)
kriteria pesanan yang dapat diterima;

c)
jumlah yang dapat dipesan;
d)
penyerahan formulir pemesanan;
e)
persyaratan pembayaran;
f)
bentuk tanda terima pesanan;
g)
metode penjatahan Obligasi Daerah;
h)
pembatalan pesanan;
i)
pengembalian uang pesanan; dan
j)
penyerahan surat kolektif Obligasi Daerah;
22). bab tentang penyebarluasan Prospektus dan formulir
pemesanan pembelian Obligasi Daerah Pada bab
ini dicantumkan nama, alamat, dan nomor telepon
Penjamin Emisi Efek dan agen penjual Efek dimana
Prospektus dan formulir pesanan pembelian Obligasi
Daerah dapat diperoleh.

III.3.3.6. Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran


Umum

III.3.3.6.1. Ketentuan Umum

968

Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian


dan fakta material mengenai Penawaran Umum
dari Emiten, yang dapat mempengaruhi keputusan
pemodal, yang diketahui atau layak diketahui oleh
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
ada). Prospektus harus dibuat sedemikian rupa
sehingga jelas dan komunikatif. Fakta-fakta dan
pertimbangan-pertimbangan yang paling penting
968 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.
227

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada
bagian awal Prospektus. Urutan penyampaian fakta
pada Prospektus ditentukan oleh relevansi fakta
tersebut terhadap masalah tertentu, bukan urutan
sebagaimana dinyatakan pada peraturan ini.
Emiten harus berhati-hati apabila menggunakan
foto, diagram, atau tabel pada Prospektus, karena
bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan
yang menyesatkan kepada masyarakat. Emiten juga
harus menjaga agar penyampaian informasi penting
tidak dikaburkan dengan informasi yang kurang
penting yang mengakibatkan informasi penting
tersebut terlepas dari perhatian pembaca. Sebagian
informasi yang dicantumkan dalam peraturan ini
mungkin kurang relevan dengan keadaan Emiten
tertentu. Emiten dapat melakukan penyesuaian atas
pengungkapan fakta material tidak terbatas hanya
pada fakta material yang telah diatur dalam ketentuan
ini. Pengungkapan atas fakta material tersebut harus
dilakukan secara jelas dengan penekanan yang
sesuai dengan bidang usaha atau sektor industrinya,
sehingga Prospektus tidak menyesatkan. Emiten,
Penjamin Pelaksana Emisi, dan Lembaga serta Profesi
Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk
menentukan dan mengungkapkan fakta tersebut
secara jelas dan mudah dibaca.

III.3.3.6.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Prospektus ringkas sekurang-kurangnya harus


mencakup informasi sebagai berikut:969
a.
prakiraan tanggal efektif;
b.
prakiraan masa penawaran;
c.
prakiraan tanggal pengembalian uang
pemesanan;
d.
prakiraan tanggal penyerahan surat efek;

969 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 1.
228

03. Penawaran Umum Perdana


e.
f.

prakiraan tanggal penjatahan;


prakiraan
tanggal
pencatatan
yang
direncanakan;
nama lengkap, alamat, logo (jika ada),
nomor telepon/telex/faksimili dan nomor
kotak pos (tidak saja kantor pusat tetapi juga
pabrik serta kantor perwakilan), kegiatan
usaha utama dari Emiten;

h.

nama Bursa Efek (jika ada) di mana Efek


tersebut akan dicatatkan;
jenis dari penawaran, termasuk uraian
mengenai sifat, kisaran jumlah dan uraian
singkat tentang Efek yang ditawarkan serta
nilai nominal dan kisaran harga;
prakiraan nama lengkap dari Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi
Efek (jika ada);
prakiraan tempat dan tanggal penerbitan
Prospektus; dan
pernyataan dalam huruf cetak yang langsung
dapat menarik perhatian pembaca, yaitu:
INFORMASI DALAM DOKUMEN INI
MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU
DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN
EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA
BAPEPAM NAMUN BELUM MEMPEROLEH
PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM.
EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM
PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG
TELAH DISAMPAIKAN KEPADABAPEPAM
MENJADI
EFEKTIF.
PEMESANAN
MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT
DILAKSANAKAN
SETELAH
CALON
PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA
ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK
MEMBACA PROSPEKTUS
pernyataan dalam huruf cetak yang langsung
dapat menarik perhatian pembaca, yaitu:

g.

i.

j.
k.
l.

m.

229

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


1).

2).

2.

BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN


PERNYATAAN
MENYETUJUI
ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK
INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU KECUKUPAN
ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP
PERNYATAAN
YANG
BERTENTANGAN
DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN
MELANGGAR
HUKUM. Dan
EMITEN DAN PENJAMIN PELAKSANA
EMISI EFEK (jika ada) BERTANGGUNG
JAWAB
SEPENUHNYA
ATAS
KEBENARAN SEMUA INFORMASI
ATAUFAKTAMATERIALSERTAKEJUJURAN
PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM
PROSPEKTUSINI.

Selain persyaratan yang disebut pada III.3.3.6.2.1970,


informasi berikut juga harus disajikan sesuai
relevansinya. Informasi lain yang harus diungkapkan
antara lain:971
a.

jika direncanakan untuk menstabilisasikan


harga Efek tertentu untuk mempermudah
pelaksanaan penjualan Efek dalam rangka
Penawaran
Umum,
harus
diberikan
pernyataan dalam huruf cetak besar yang
langsung dapat menarik perhatian pembaca,
yang pada pokoknya berbunyi sebagai
berikut:
DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN
HARGA PASAR EFEK YANG SAMA BAIK
JENIS MAUPUN KELASNYA, DENGAN YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM

970 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 1.
971 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2.
230

03. Penawaran Umum Perdana


INI, PENJAMIN EMISI DAPAT MELAKUKAN
STABILISASI HARGA, PADATINGKAT HARGA
YANG LEBIH TINGGI DARI YANG MUNGKIN
TERJADI DI BURSA EFEK SEKIRANYA TIDAK
DILAKUKAN STABILISASI HARGA. JIKA
PENJAMIN EMISI MELAKUKAN STABILISASI
HARGA MAKA BAIK STABILISASI HARGA
MAUPUN PENAWARAN UMUM TERSEBUT
DAPAT DIHENTIKAN SEWAKTU-WAKTU.
b.

c.

d.

3.

pernyataan bahwa sehubungan dengan


Penawaran Umum, setiap pihak terafiliasi
dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan mengenai data yang tidak
diungkapkan dalam Prospektus tanpa
persetujuan tertulis dari Emiten dan Penjamin
Pelaksana Emisi (jika ada);
pernyataan singkat, dalam huruf cetak besar
yang langsung dapat menarik perhatian
pembaca, mengenai faktor risiko yang
material yang mungkin mempunyai dampak
merugikan bagi pemodal; dan
pernyataan singkat dalam huruf cetak
besar mengenai faktor risiko yang dapat
mengakibatkan pengaruh tidak diharapkan
atas kualitas Efek.

Penawaran Umum:972
a.
Sehubungan dengan Penawaran Umum saham:

Kisaran jumlah saham yang ditawarkan, nilai
nominal, kisaran harga penawaran, dan Efek
lain yang menyertai saham ini (jika ada). Hakhak pemegang saham berkenaan dengan
dividen, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
untuk membeli tambahan saham baru yang
dikeluarkan, obligasi konversi (jika ada) dan
penerbitan saham-saham selanjutnya.

972 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 3.
231

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

Sehubungan dengan Penawaran Umum yang


bersifat utang:
1). kisaran jumlah nominal keseluruhan
Efek;
2). jumlah lembar, penomoran dan denominasi
dari Efek yang akan ditawarkan dalam
rangka Penawaran Umum;
3).
4).
5).
6).

7).

8).
9).

10).
11).
12).
13).
232

ikhtisar hak-hak pemegang Efek;


ikhtisar sifat Efek yang memberi
kemungkinan untuk ditukarkan dengan
jenis Efek lain dari Emiten;
ikhtisar sifat Efek yang memberi
kemungkinan pembayaran lebih dini atas
pilihan Emiten atau pemegang Efek;
kisaran harga, suku bunga atau imbalan
dengan cara lain yang ditetapkan untuk
Efek. Jika suku bunga mengambang,
uraian lengkap tentang cara penentuan
kurs mengambang;
tanggal atau tanggal-tanggal pembayaran
utang pokok, dan jumlah utang pokok
yang harus dibayar pada tanggal-tanggal
tersebut;
tanggal-tanggal pembayaran bunga atau
imbalan dengan cara lainnya;
ikhtisar persyaratan mengenai dana
pelunasan utang (jika ada);
mata uang yang menjadi denominasi
utang dan mata uang lain yang menjadi
alternative (jika ada);
rincian
pokok-pokok
perjanjian
penanggungan utang serta nama dan
alamat Penanggung (jika ada);
nama, alamat perusahaan, dan uraian
mengenai pihak yang bertindak sebagai
Wali Amanat dan Penanggung (jika ada);
ikhtisar mengenai persyaratan pokok
dalam
Perjanjian
Perwaliamanatan,

03. Penawaran Umum Perdana


termasuk hal-hal yang berhubungan
dengan hak keutamaan (senioritas) dari
utang secara relative dibandingkan
dengan utang lainnya dari Emiten yang
belum lunas dan tambahan utang yang
dapat dibuat oleh Emiten pada masa yang
akan datang;
14). ikhtisar aktiva tertentu Emiten yang
menjadi agunan atas utang yang timbul
berkenaan dengan Efek yang ditawarkan;
dan
15). hasil peringkat Efek dari Perusahaan
Pemeringkat Efek.
c.
Struktur modal saham pada waktu
Prospektus diterbitkan, termasuk modal
dasar, modal ditempatkan, dan disetor
penuh. Selain itu, khusus untuk saham
termasuk:
1). kisaran jumlah dan nilai saham
yang akan ditawarkan kepada
umum;
2). kisaran jumlah saham, nilai
nominal per saham, dan jumlah
nilai nominal;
3). keterangan tentang apakah saham
yang diterbitkan dan ditawarkan
kepada umum, merupakan saham
dalam simpanan (portepel) dan
atau saham yang sudah disetor
penuh;
4). keterangan tentang jumlah dan
persentase saham yang akan
dicatatkan pada Bursa Efek, jika
ada (terbagi atas saham yang
ditawarkan kepada masyarakat
dan tambahan pencatatan saham
yang sudah disetor penuh); dan
5). keterangan tentang maksud Emiten

233

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


atau pemegang saham yang ada
untuk mengeluarkan atau tidak
mengeluarkan, atau mencatatkan
atau tidak mencatatkan saham
lain atau Efek lain yang dapat
dikonversi menjadi saham dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal efektif.
d.

Keterangan tentang rincian dari struktur


modal saham sebelum dan sesudah
Penawaran Umum (dalam bentuk tabel).
Keterangan dimaksud harus mencakup:
1). modal dasar, modal ditempatkan,
dan disetor penuh (jumlah
saham, nilai nominal, dan jumlah
nilai nominal);
2). rincian kepemilikan saham oleh
pemegang saham yang memiliki
5% (lima perseratus) atau lebih,
direktur, dan komisaris (jumlah
saham,
nilai
nominal,
dan
persentase);
3). saham dalam simpanan (portepel),
yang mencakup jumlah saham dan
nilai nominal; dan
4).

4.

proforma modal saham apabila


Efek di konversikan (jika ada).

Penggunaan dana yang diperoleh dari


hasil Penawaran Umum973
Keterangan tentang penggunaan dana
yang diperoleh dari hasil Penawaran
Umum yang mencakup antara lain:
a.
rincian penggunaan dana sesuai
dengan tujuan dari Penawaran
Umum seperti pengembangan

973 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 4.
234

03. Penawaran Umum Perdana

b.

c.

5.

sarana yang ada, diversifikasi,


penambahan modal kerja dan lain
sebagainya;
jumlah hasil bersih setelah
dikurangi
biaya
Penawaran
Umum yang akan digunakan
untuk
pembayaran
utang,
seluruhnya atau sebagian. Jika
kreditur yang akan dibayar adalah
Afiliasi dari Emiten, fakta tersebut
dan sifat hubungannya dengan
Emiten harus diungkapkan; dan
jumlah hasil bersih Penawaran
Umum yang diperkirakan (jika
ada) yang akan digunakan secara
langsung atau tidak langsung
untuk pembelian atau investasi
dalam perusahaan lain. Jika
perusahaan dimaksud adalah
pihak terafiliasi dengan Emiten,
maka fakta tersebut dan sifat
hubungannya dengan Emiten
harus diungkapkan.

Analisis
dan
Pembahasan
oleh
974
Manajemen
Emiten harus memberikan uraian
singkat
yang
membahas
dan
menganalisis laporan keuangan dan
informasi atau fakta lain yang tercantum
dalam Prospektus, dengan tujuan untuk
memberikan penjelasan atas keadaan
keuangan dan kegiatan usaha pada
saat Prospektus diterbitkan dan yang
diharapkan pada masa yang akan datang.
Sepanjang dipandang penting untuk

974 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 5.
235

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


memperoleh pengertian tentang keadaan
keuangan Emiten dan pengambilan
keputusan pemodal berkenaan dengan
investasi pada Efek yang ditawarkan
pada Penawaran Umum, bahasan dan
analisis dimaksud harus mencakup:
a.

b.

c.

236

d.

bahasan mengenai kecenderungan


yang diketahui, permintaan,
ikatan-ikatan, kejadiankejadian
atau ketidakpastian yang mungkin
mengakibatkan
terjadinya
peningkatan atau penurunan
yang material terhadap likuiditas
Emiten;
bahasan mengenai ikatan material
untuk investasi barang modal
dengan
penjelasan
tentang
tujuan dari ikatan tersebut,
sumber dana yang diharapkan
untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut, mata uang yang menjadi
denominasi, dan langkah-langkah
yang direncanakan Emiten untuk
melindungi risiko dari posisi mata
uang asing yang terkait;
bahasan
tentang
seberapa
jauh hasil usaha atau keadaan
keuangan Emiten pada masa
yang akan datang menghadapi
risiko fluktuasi kurs atau suku
bunga. Dalam hal ini harus
diberikan keterangan tentang
semua pinjaman dan ikatan tanpa
proteksi yang dinyatakan dalam
mata uang asing, atau utang yang
suku bunganya tidak ditentukan
terlebih dahulu;
bahasan dan analisis tentang

03. Penawaran Umum Perdana

e.

f.

g.

informasi keuangan yang telah


dilaporkan yang mengandung
kejadian yang sifatnya luar biasa
dan tidak akan berulang lagi
dimasa datang;
uraian tentang kejadian atau
transaksi yang tidak normal dan
jarang terjadi atau perubahan
penting dalam ekonomi yang
dapat mempengaruhi jumlah
pendapatan yang dilaporkan
dalam
laporan
keuangan
yang telah diaudit Akuntan,
sebagaimana tercantum dalam
Prospektus, dengan penekanan
pada laporan keuangan terakhir.
Selain
itu,
uraian
tentang
komponenkomponen penting dari
pendapatan atau beban lainnya
yang dianggap perlu oleh Emiten
untuk dapat mengerti hasil usaha
Emiten;
jika laporan keuangan dalam
Prospektus
mengungkapkan
peningkatan yang material dari
penjualan atau pendapatan bersih,
perlu adanya bahasan tentang
sejauh mana kenaikan tersebut
dapat dikaitkan dengan kenaikan
harga, volume atau jumlah barang
atau jasa yang dijual, atau adanya
produk atau jasa baru;
bahasan
tentang
dampak
perubahan
harga
terhadap
penjualan dan pendapatan bersih
Emiten serta laba operasi Emiten
selama 3 (tiga) tahun atau selama
Emiten menjalankan usahanya
237

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h.

6.

7.

8.

jika kurang dari 3 (tiga) tahun;


dan
jika dikehendaki oleh Emiten,
dapat diberikan bahasan tentang
prospek Emiten. Jika prakiraan
dan atau proyeksi keuangan
diungkapkan,
hal
tersebut
harus dipersiapkan dengan
seksama serta obyektif dan
berdasarkan asumsi yang layak.
Penilaian
atas
penyusunan
laporan keuangan prospektif
dan hal-hal yang mendasari
asumsi harus diperiksa dan
dilaporkan oleh Akuntan yang
mengaudit laporan keuangan
perusahaan. Namun demikian
Emiten
bertanggung
jawab
secara langsung atas kelayakan
prakiraan dan proyeksi tersebut.

Risiko Usaha975
Disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi.
Keterangan tentang risiko yang disebabkan oleh antara
lain:
a.
persaingan;
b.
pasokan bahan baku;
c.
ketentuan negara lain atau peraturan international
dan
d.
kebijaksanaan pemerintah.
Kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan.976
Informasi tentang semua kejadian material yang terjadi
setelah tanggal laporan Akuntan.
Keterangan singkat tentang Emiten antara lain sarana
dan atau prasarana yang dimiliki, kegiatan usaha,

975 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 6.
976 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 7.
238

03. Penawaran Umum Perdana



9.

10.

dan keterangan tentang anak perusahaan termasuk


kegiatannya.977
Pengurusan dan Pengawasan978
Nama-nama direktur dan komisaris.
Ikhtisar data keuangan penting979
a.
Keterangan bahwa laporan keuangan
merupakan sumber data;

Pernyataan tentang apakah laporan keuangan


telah diaudit Akuntan dan penjelasan tentang
jangka waktu yang dicakup;
c.
Data yang disajikan harus konsisten dengan
laporan keuangan termasuk nama akun yang
digunakan; dan
d.
Selain data dari laporan keuangan, rasio keuangan
yang relevan dengan industry bersangkutan juga
harus disajikan.
11. Ekuitas980
Keterangan tentang Ekuitas berdasarkan laporan
keuangan yang diaudit Akuntan, termasuk:
a.
tabel mengenai rincian ekuitas per tanggal
laporan keuangan seluruh periode yang
disajikan dalam laporan keuangan;
b.
uraian secara kronologis yang menggambarkan
perubahan struktur permodalan perusahaan
antara lain menyangkut perubahan modal
dasar beserta keterangan pengesahan dari
Menteri Kehakiman, perubahan Modal Disetor
dan nilai nominal per saham;
c.
perubahan struktur permodalan yang terjadi
setelah tanggal laporan keuangan terakhir;
d.
rencana Penawaran Umum saham atau
obligasi konversi yang menyebutkan jumlah
b.

977 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai


Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 8.
978 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 9.
979 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 10.
980 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 11.

Bentuk Dan Isi Prospektus


Bentuk Dan Isi Prospektus
Bentuk Dan Isi Prospektus
Bentuk Dan Isi Prospektus
239

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

saham yang ditawarkan, nilai nominal per


saham, dan atau jumlah nominal obligasi
konversi; dan
tabel proforma ekuitas pada tanggal laporan
keuangan terakhir dengan asumsi bahwa
perubahan III.3.3.6.2.11.b981 dan Penawaran
Umum saham telah terjadi pada tanggal
laporan keuangan terakhir. Dalam hal
Penawaran Umum berupa obligasi konversi,
maka tabel proforma menggambarkan posisi
ekuitas pada tanggal laporan keuangan
dengan asumsi bahwa seluruh obligasi
konversi telah ditukarkan ke dalam saham
pada saat diterbitkan.

12.

Kebijakan Dividen982
Informasi tentang kebijakan dividen yang
direncanakan termasuk rentang jumlah persentase
dividen tunai yang direncanakan dikaitkan dengan
jumlah laba bersih atau dasar lainnya. Uraian tentang
pajak yang berlaku baik bagi pemodal maupun
perusahaan dan fasilitas khusus perpajakan yang
diperoleh.

13.

Perpajakan983

14.

Nama Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar


Modal984

15.

Penjaminan Emisi Efek985


Uraian tentang ketentuan yang penting dari

981 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai


Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 11 Huruf b.
982 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 12.
983 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 13.
984 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 14.
985 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 15.
240

Bentuk Dan Isi Prospektus


Bentuk Dan Isi Prospektus
Bentuk Dan Isi Prospektus
Bentuk Dan Isi Prospektus
Bentuk Dan Isi Prospektus

03. Penawaran Umum Perdana


Perjanjian Penjaminan Emisi termasuk nama
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi
Efek, jenis penjaminan dan besarnya persentase
penjaminan serta uraian tentang masing-masing
Penjamin Emisi Efek (jika ada).
16.

17.

Persyaratan Pemesanan Pembelian Efek986


a.
pengajuan pemesanan pembelian Efek;
b.
pemesanan yang dapat diterima;
c.
jumlah yang dipesan;
d.
penyerahan formulir pemesanan;
e.
masa penawaran;
f.
tanggal penjatahan;
g.
pemesanan khusus oleh karyawan;
h.
persyaratan pembayaran;
i.
tanda terima untuk formulir pemesanan;
j.
penjatahan Efek;
k.
pembatalan pemesanan;
l.
pengembalian uang pemesanan;
m.
penyerahan surat kolektif Efek; dan
n.
persyaratan lain, (jika ada).

Penyebarluasan
Prospektus
dan
formulir
pemesanan pembelian Efek. Penjelasan tentang
nama dan alamat Penjamin Emisi Efek dan Agen
Penjualan Efek (jika ada).987

III .3 .3 .7. P rospek tus Ringkas Da la m Ra ngka Penawa ra n


U m u m Ob l igasi Daera h
III.3.3.7.1. Ketentuan Umum
1.

Prospektus ringkas wajib mencakup seluruh


informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta

986 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 16.
987 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 17.
241

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


yang dapat mempengaruhi harga Efek pada
Bursa Efek dan atau keputusan pemodal,
calon pemodal, atau Pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta
tersebut, yang diketahui atau selayaknya
diketahui oleh Kepala Daerah, Wakil Kepala
Daerah, pimpinan unit pengelolaan Obligasi
Daerah/satuan kerja perangkat daerah,
Pimpinan Proyek, Bendaharawan Proyek,
dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
menggunakan Penjamin Emisi Efek). 988
2.

Prospektus ringkas wajib memuat data


dan informasi yang secara substansi sama
dengan Prospektus dan dibuat sedemikian
rupa sehingga memuat informasi yang
lengkap, cukup, objektif, jelas, dan mudah
dimengerti. 989

III.3.3.7.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Data dan informasi dalam Prospektus ringkas wajib


diungkapkan dengan urutan sebagai berikut:990
a.
informasi
tentang
prakiraan
jadwal
Penawaran Umum, meliputi:
1). tanggal efektif;
2). masa penawaran;
3). tanggal penyerahan surat Obligasi
Daerah;
4). tanggal penjatahan;
5). tanggal
pengembalian
uang
pemesanan;

988 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.14 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 2.
989 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.14 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 3
990 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.14 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
242

03. Penawaran Umum Perdana


tanggal pencatatan di Bursa Efek (jika
ada); dan
7). Bursa Efek dimana Obligasi Daerah
tersebut akan dicatatkan (jika ada).
informasi berupa pernyataan dalam huruf
kapital yang langsung dapat menarik
perhatian pembaca, yaitu:
6).

b.

1).

INFORMASI
DALAM
DOKUMEN INI MASIH DAPAT
DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH.
PERNYATAAN
PENDAFTARAN
OBLIGASI DAERAH INI TELAH
DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM
DAN LK NAMUN PERNYATAAN
PENDAFTARAN TERSEBUT BELUM
EFEKTIF. OBLIGASI DAERAH INI
TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM
PERNYATAAN
PENDAFTARAN
YANG
TELAH
DISAMPAIKAN
KEPADA BAPEPAM DAN LK
MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN
MEMBELI OBLIGASI DAERAH INI
HANYA DAPAT DILAKSANAKAN
SETELAH CALON PEMBELI ATAU
PEMESAN
MENERIMA
ATAU
MEMPUNYAI
KESEMPATAN
UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS;

2).

BAPEPAM
DAN
LK
TIDAK
MEMBERIKAN
PERNYATAAN
MENYETUJUI
ATAU
TIDAK
MENYETUJUI
OBLIGASI
DAERAH
INI,
TIDAK
JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN
ISI
PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM; dan
243

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3).

c.

d.

informasi tentang nama lengkap, alamat,


lambang Daerah, nomor telepon, nomor
faksimili, alamat e-mail (jika ada), website
(jika ada) dan kotak pos (jika ada) dari Kantor
Pemerintah Daerah serta Proyek yang akan
dibiayai dengan Obligasi Daerah tersebut;
data dan informasi tentang Penawaran
Umum Obligasi daerah, meliputi:
1). jenis dari penawaran, termasuk uraian
mengenai sifat, jumlah nominal
keseluruhan dan uraian singkat tentang
Obligasi Daerah yang ditawarkan;
2). jumlah lembar, penomoran (jika dalam
bentuk warkat), dan denominasi
dari Obligasi Daerah yang akan
ditawarkan;
3).

4).

5).
244

DAERAH
DAN
PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK (jika
ada)
BERTANGGUNG
JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL SERTA KEJUJURAN
PENDAPAT YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI;

ikhtisar sifat Obligasi Daerah termasuk


uraian tentang pelunasan lebih dini
atas pilihan Daerah atau pemegang
Obligasi Daerah, atau pembelian
kembali (jika ada);
harga penawaran, suku bunga, tingkat
diskonto atau premi untuk Obligasi
Daerah. Jika menggunakan suku
bunga mengambang, maka diuraikan
lengkap tentang cara penentuan kurs
mengambang;
tanggal
atau
tanggal-tanggal
pembayaran utang pokok Obligasi
Daerah, dan jumlah utang pokok yang

03. Penawaran Umum Perdana

6).

7).

wajib dibayar pada tanggal-tanggal


tersebut;
tanggal-tanggal pembayaran bunga
atau imbalan dengan cara lainnya;
ikhtisar persyaratan mengenai dana
pelunasan Obligasi Daerah;

nama, alamat kantor Pemerintah


Daerah, dan uraian mengenai pihak
yang bertindak sebagai penjamin
Obligasi Daerah (jika ada) dan Wali
Amanat;
9). ikhtisar mengenai persyaratan pokok
dalam perjanjian perwaliamanatan,
termasuk hal-hal yang berhubungan
dengan hak keutamaan (senioritas) dari
utang Obligasi Daerah secara relatif
dibandingkan dengan jenis pinjaman
lainnya dari Daerah yang belum lunas
dan tambahan utang pinjaman yang
dapat dibuat oleh Daerah pada masa
yang akan datang;
10). Proyek dan barang milik Daerah yang
melekat dalam Proyek tersebut yang
menjadi jaminan atas Obligasi Daerah
(jika ada);
11). keterangan mengenai sinking fund;
12). hasil peringkat Obligasi Daerah dari
perusahaan pemeringkat Efek (jika
ada);
13). nama lengkap dari Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek
(jika ada); dan
14). prakiraan
tempat
dan
tanggal
penerbitan Prospektus;
pernyataan bahwa sehubungan dengan
Penawaran Umum, Daerah melarang setiap
Pihak yang terlibat dalam Penawaran
Umum untuk memberikan keterangan
8).

e.

245

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


atau pernyataan mengenai data yang tidak
diungkapkan dalam Prospektus tanpa
persetujuan tertulis dari Daerah dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek (jika ada), kecuali diatur
lain oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
f.

g.
h.

246

informasi berupa pernyataan singkat, dalam


huruf kapital yang langsung dapat menarik
perhatian pembaca, mengenai faktor risiko
kemungkinan tidak likuidnya Obligasi
Daerah yang ditawarkan dan risiko utama
dari Daerah serta Proyek yang dibiayai
dengan Obligasi Daerah;
data dan informasi ringkas tentang
penggunaan dana yang diperoleh dari hasil
Penawaran Umum;
data dan informasi ringkas tentang analisis
dan pembahasan oleh Daerah yang
mencakup:
1).
analisis
kinerja
keuangan
berdasarkan laporan keuangan
tahun
terakhir,
antara
lain
mengenai:
a)
aset;
b)
kewajiban;
c)
penerimaan;
d)
belanja; dan
e)
sisa anggaran lebih atau
kurang;
2).
bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal dengan penjelasan tentang
tujuan dari ikatan tersebut,
sumber dana yang diharapkan
untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut, mata uang yang menjadi
denominasi, dan langkah-langkah
yang ditempuh Daerah untuk

03. Penawaran Umum Perdana

3).

i.

j.

k.
l.
m.

melindungi risiko dari posisi mata


uang yang terkait (jika ada); dan
bahasan dan analisis tentang
informasi keuangan yang telah
dilaporkan yang mengandung
kejadian yang sifatnya luar biasa
dan jarang terjadi (jika ada);

data dan informasi tentang kejadian


penting setelah tanggal laporan Akuntan;
data dan informasi tentang perubahan
peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap Daerah
dan
dampaknya
terhadap
laporan
keuangan (jika ada);
data dan informasi tentang perubahan
kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan (jika ada);
data dan informasi ringkas tentang risiko
Daerah dan Proyek yang disusun sesuai
dengan bobot risiko yang dihadapi;
data dan informasi ringkas tentang Proyek
yang dibiayai dengan Obligasi Daerah yang
sekurang-kurangnya meliputi:
1). nama pimpinan dan bendaharawan
Proyek;
2). keterangan umum tentang Proyek
meliputi:
a)
nama;
b)
lokasi;
c)
latar belakang;
d)
tujuan;
e)
manfaat;
f)
nilai;
g)
perizinan
dalam
rangka
pelaksanaan;
h)
jangka waktu; dan
i)
tahap-tahap
pelaksanaan
Proyek;
247

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

n.

data dan informasi ringkas tentang


studi kelayakan Proyek dan usaha
Proyek, berupa uraian mengenai halhal penting dalam studi kelayakan
Proyek dan usaha Proyek yang telah
dilakukan oleh Penilai sekurangkurangnya
mencakup
metode,
asumsi, dan pendapat atas kelayakan
Proyek;

o.

data dan informasi ringkas tentang


rencana operasional Proyek secara
komersial, yang sekurang-kurangnya
meliputi:
1). mulai beroperasinya Proyek
secara komersial;
2). unit pelaksana operasional
Proyek;
3). perkiraan kapasitas dan
hasil atau pendapatan dari
Proyek;
4). tingkat ketergantungan pada
pelanggan tertentu termasuk
pelanggan dari Pemerintah;
keadaan persaingan dalam
sektor industri yang akan
dijalankan;
6). uraian
tentang
aspek
pemasaran yang meliputi
daerah pemasaran dan sistem
pemasaran; dan
7). keterangan tentang prospek
usaha dari Proyek;
data dan informasi ringkas tentang
Daerah meliputi:
1). pengurusan Daerah berupa
nama Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah;
5).

p.

248

03. Penawaran Umum Perdana


2).
3).
4).

sarana dan atau prasarana


yang dimiliki;
sumber daya alam; dan
nama perusahaan-perusahaan
yang dimiliki Daerah dan
jumlah
atau
persentase
kepemilikannya;

q.

data dan informasi tentang ikhtisar


data keuangan penting, yang sekurangkurangnya meliputi:
1). pernyataan
bahwa
laporan
keuangan merupakan sumber
data;
2). pernyataan bahwa laporan
keuangan
telah
diaudit
dan memperoleh opini dari
Akuntan beserta penjelasan
tentang jangka waktu laporan
keuangan yang dicakup;
3). rasio keuangan yang relevan
dengan Daerah; dan
4). data keuangan penting sekurangkurangnya dari laporan keuangan
satu tahun terakhir; Data yang
disajikan wajib konsisten dengan
laporan keuangan termasuk nama
pos yang digunakan.

r.

data dan informasi tentang aspek


perpajakan berupa uraian tentang pajak
yang berlaku baik bagi pemodal, Proyek
maupun Daerah dan fasilitas khusus
perpajakan yang diperoleh;
informasi tentang nama lembaga dan
Profesi Penunjang Pasar Modal;
data dan informasi tentang penjaminan
emisi Efek berupa ringkasan tentang
ketentuan penting dari perjanjian
penjaminan emisi termasuk nama

s.
t.

249

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
Penjamin Emisi Efek, jenis penjaminan
dan besarnya persentase penjaminan.
Dalam hal Penjamin Emisi Efek terdapat
hubungan Afiliasi dengan Daerah agar
diungkapkan;
u.

v.

250

informasi
tentang
persyaratan
pemesanan pembelian Obligasi Daerah
yang sekuang-kurangnya meliputi:
1). pengajuan pemesanan pembelian
Obligasi Daerah;
2). kriteria pesanan Obligasi Daerah
yang dapat diterima;
3). jumlah Obligasi Daerah yang
dapat dipesan;
4). penyerahan formulir pemesanan
Obligasi Daerah;
5). persyaratan pembayaran Obligasi
Daerah;
6). bentuk tanda terima pesanan
Obligasi Daerah;
7). metode penjatahan Obligasi
Daerah;
8). pembatalan pesanan Obligasi
Daerah;
9). pengembalian uang pesanan
Obligasi Daerah; dan
10). penyerahan
surat
kolektif
Obligasi Daerah; dan
informasi
tentang
penyebarluasan
Prospektus dan formulir pemesanan
pembelian Obligasi Daerah yang meliputi
penjelasan tentang nama, alamat, dan
nomor telepon Penjamin Emisi Efek dan
agen penjual Efek dimana Prospektus
dan formulir pesanan pembelian Obligasi
Daerah dapat diperoleh.

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.3.8. Pembuatan Prospektus Awal Dan Info Memo


III.3.3.8.1. Pengertian Prospektus Awal Dan Info
Memo
Prospektus Awal adalah dokumen tertulis yang
memuat seluruh informasi dalam Prospektus
yang disampaikan kepada Bapepam sebagai
bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali
informasi mengenai nilai nominal, jumlah
dan harga penawaran Efek, penjaminan emisi
Efek, tingkat suku bunga obligasi, atau hal-hal
lain yang berhubungan dengan persyaratan
penawaran yang belum dapat ditentukan.991
Info Memo adalah dokumen tertulis yang
memuat seluruh informasi dalam Prospektus
Awal dan informasi tambahan lain yang
relevan, jika ada, dan ditulis dalam bahasa lain
selain Bahasa Indonesia, serta dapat dibuat
dalam format yang berbeda.992

III.3.3.8.2. Ketentuan Umum


1.

2.

Informasi yang terdapat dalam


Prospektus Awal dan Info Memo
tersebut dapat juga mencantumkan
informasi mengenai kisaran jumlah
Efek yang akan ditawarkan dan
kisaran harga penawaran Efek serta
hal-hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan penawaran.993
Penyampaian minat untuk membeli
Efek yang dilakukan dalam masa
Penawaran
Awal
(bookbuilding)
tersebut bersifat tidak mengikat dan

991 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka 1 Huruf a.
992 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka 1 Huruf c.
993 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka Huruf 2.
251

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

bukan merupakan suatu pemesanan


atas suatu Efek.994
Prospektus Awal dan Info Memo
harus memuat tanggal penerbitan dan
pernyataan pada kulit muka Prospektus
Awal dan Info Memo dalam huruf
cetak besar dengan tinta merah yang
langsung dapat menarik perhatian,
dalam bahasa yang digunakan dalam
Prospektus Awal atau Info Memo,
yaitu:995
INFORMASI DALAM DOKUMEN
INI MASIH DAPAT DILENGKAPI
DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN
PENDAFTARAN EFEK INI TELAH
DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM
NAMUN BELUM MEMPEROLEH
PERNYATAAN
EFEKTIF
DARI
BAPEPAM. DOKUMEN INI HANYA
DAPAT
DIGUNAKAN
DALAM
RANGKA
PENAWARAN
AWAL
TERHADAP EFEK INI. EFEK INI
TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM
PERNYATAAN
PENDAFTARAN
YANG
TELAH
DISAMPAIKAN
KEPADA
BAPEPAM
MENJADI
EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI
EFEK
INI
HANYA
DAPAT
DILAKSANAKAN SETELAH CALON
PEMBELIATAU PEMESAN MENERIMA
ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN
UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
Prospektus Awal dan Info Memo
hanya dapat didistribusikan setelah
diumumkannya Propektus Ringkas
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

994 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka 3.
995 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka 4.
252

03. Penawaran Umum Perdana


Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum.996

III.3.3.9. Promosi Pemasaran Efek


III.3.3.9.1. Hal-hal Yang Dilarang
Promosi pemasaran Efek termasuk iklan, brosur,
atau komunikasi lainnya kepada publik, yang bukan
merupakan Prospektus lengkap, Prospektus ringkas,
Prospektus pendahuluan, Prospektus final, Prospektus
awal atau Info Memo, sehubungan dengan pemasaran
Efek oleh Perusahaan Efek atau dalam rangka
Penawaran Umum oleh Emiten, dilarang:997
1.
memuat informasi yang tidak benar atau tidak
mengungkapkan Fakta Material, sehingga
memberikan gambaran yang menyesatkan;
2.
memberikan gambaran yang menyesatkan,
karena isi dan atau metode penyajiannya
memberikan kesan bahwa Efek tertentu tepat
bagi Pihak tertentu yang sebenarnya tidak
memiliki kemampuan yang cukup untuk
menanggung risiko yang ada pada Efek
tersebut;

III.3.3.9.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Dalam hal promosi dimaksud memuat suatu


rekomendasi untuk membeli, menjual, atau
menahan Efek tertentu, maka harus memuat
informasi antara lain:998
a.
tanggal rekomendasi;
b.
harga pasar pada saat rekomendasi dibuat;

996 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal Dan Info Memo, Angka 5.
997 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,
Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 1.
998 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,
Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 2.

253

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

d.

2.

3.

4.
5.

Pihak yang memberikan rekomendasi;


dan
keterangan
apakah
Pihak
yang
memberikan rekomendasi atau Pihak
terafiliasinya telah memperdagangkan
Efek tersebut untuk rekeningnya secara
reguler atau memiliki Efek tersebut
dengan nilai sekurang-kurangnya
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta
rupiah).

Dalam hal promosi dimaksud memuat


pendapat, proyeksi, atau ramalan mengenai
Efek tertentu, maka hal tersebut harus
diungkapkan secara jelas.999
Promosi
dimaksud
harus
memuat
informasi bahwa Efek tertentu yang
dipromosikan
hanya
cocok
untuk
10 0 0
kelompok pemodal tertentu.
Promosi dimaksud harus mengungkapkan
juga mengenai risiko yang berhubungan
dengan investasi atas Efek dimaksud.1001
Dalam rangka Penawaran Umum, promosi
tersebut harus pula memuat informasi, bahwa
pemodal hanya dapat melakukan pemesanan
pembelian Efek setelah pemodal dimaksud
memperoleh prospektus atau memperoleh
kesempatan untuk membaca prospektus, dan
setelah Pernyataan Pendaftaran efektif.1002

999 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi


Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 3.
1000 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi
Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 4.
1001 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi
Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 5.
1002 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi
Atau Komunikasi Lainnya Kepada Publik, Angka 6.
254

Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,


Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,
Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,
Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur,

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.4. Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum
III.3.4.1. Pengertian Pernyataan Pendaftaran
Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajin
disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal
oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau
Perusahaan Publik.1003

III.3.4.2. Ketentuan Umum


Pendaftaran
1.

2.

3.

4.

Pengajuan

Pernyataan

Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif pada hari


ke-45 (keempat puluh lima) sejak diterimanya
Pernyataan Pendaftaran secara lengkap atau pada
tanggal yang lebih awal jika dinyatakan efektif
oleh Bapepam.1004
Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam III.3.4.2.11005, Bapepam dapat meminta
perubahan dan atau tambahan informasi dari
Emiten atau Perusahaan Publik.1006
Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik
menyampaikan perubahan atau tambahan
informasi, Pernyataan pendaftaran tersebut
dianggap telah disampaikan kembali pada tanggal
diterimanya perubahan atau tambahan informasi
tersebut.1007
Pernyataan Pendaftaran tidak dapat menjadi
efektif sampai saat informasi tambahan atau
perubahan sebagaimana dimaksud dalam
III.3.4.2.21008 diterima dan telah memenuhi syarat
yang ditetapkan Bapepam.1009

1003 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 15.
1004 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 1.
1005 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 1.
1006 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 2.
1007 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 3.
1008 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 2.
1009 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 74 ayat 4.
255

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


5.

6.
7.

8.
9.

10.
11.

1010
1011
1012
1013
1014

Bapepam wajib memperhatikan kelengkapan,


kecukupan, objektivitas, kemudahan untuk
dimengerti, dan kejelasan dokumen Pernyataan
Pendaftaran untuk memastikan Pernyataan
Pendaftaran memenuhi Prinsip Keterbukaan.1010
Bapepam tidak memberikan penilaian atas
keunggulan dan kelemahan suatu Efek. 10 1 1
Jika dalam Pernyataan Pendaftaran dinyatakan
bahwa Efek akan dicatatkan pada Bursa Efek
dan ternyatan persyaratan pencatatan tidak
dipenuhi, penawaran atas Efek batal demi hukum
dan pembayaran pesanan Efek dimaksud wajib
dikembalikan kepada pemesan.1012
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara
penyampaian Pernyataan Pendaftaran diatur
lebih lanjut oleh Bapepam.1013
Pernyataan Pendaftaran serta semua dokumen
pendukungnya harus diajukan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) secara
lengkap, walaupun informasi tertentu seperti
harga penawaran dan tanggal Efektif belum dapat
ditentukan pada saat penyampaian Pernyataan
Pendaftaran.1014
Pengajuan Pernyataan Pendaftaran tersebut pada
III.3.4.2.11015 wajib dilaksanakan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik.1016
Emiten atau Perusahaan Publik bertanggung
jawab sepenuhnya atas ketelitian, kecukupan, dan
kebenaran serta kejujuran pendapat dari semua
informasi yang ada dalam Pernyataan Pendaftaran

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 75 ayat 1.


UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 75 ayat 2.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 76.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 77.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 1.
1015 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 1.
1016 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 2.
256

03. Penawaran Umum Perdana


serta semua dokumen lainnya yang diajukan
kepada Bapepam. Apabila ketentuan mengenai
keterbukaan dalam peraturan atau formulir
Bapepam tidak relevan bagi Emiten, Perusahaan
Publik, atau Penawaran Umum tertentu, maka
hal tersebut tidak perlu diungkapkan dalam
Pernyataan Pendaftaran.1017
12.

13.

14.

1017 Peraturan Bapepam-LK


Pendaftaran, Angka 3.
1018 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 4.
1019 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 5.
1020 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 1.

Di samping keterangan dan dokumen yang


secara khusus wajib disertakan dalam
Pernyataan
Pendaftaran,
Pihak
yang
mengajukan Pernyataan Pendaftaran harus
pula menyertakan informasi yang material
lainnya yang diperlukan untuk memastikan
bahwa para pemodal telah memperoleh
informasi yang cukup tentang keadaan
keuangan dan kegiatan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut dan bahwa
pengungkapan yang diwajibkan tersebut tidak
menyesatkan. 1018
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Profesi Penunjang
Pasar Modal serta Pihak lain yang memberikan
pendapat atau keterangan dan atas persetujuannya
dimuat
dalam
Pernyataan
Pendaftaran,
bertanggung jawab atas pernyataan dan pendapat
yang diberikannya sebagaimana tercantum dalam
dokumen yang disampaikan kepada Bapepam.1019
Pengajuan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukung sebagaimana dimaksud pada
III.3.4.2.11020 harus dalam rangkap 4 (empat),
masing-masing harus dijilid atau disatukan

No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan


No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
257

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



15.

16.

17.

18.

19.

1021 Peraturan Bapepam-LK


Pendaftaran, Angka 6.
1022 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 7.
1023 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 8.
1024 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 9.
1025 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 10.
258

dengan cara lain sebagai satu kesatuan atau terdiri


atas beberapa bagian.1021
Sekurang-kurangnya satu naskah Pernyataan
Pendaftaran dan dokumen lainnya harus
ditandatangani secara langsung oleh Pihak yang
namanya disebut dalam Pernyataan Pendaftaran
dan dibubuhi meterai yang cukup.1022
Pernyataan Pendaftaran harus diajukan pada kertas
berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran
kurang lebih 21 X 30 sentimeter. Tabel, grafik, laporan
keuangan dan dokumen lainnya dapat berukuran
lebih besar, namun harus dilipat sehingga menjadi
kurang lebih 21 X 30 sentimeter. Prospektus dapat
berukuran lebih kecil dari Pernyataan Pendaftaran
apabila dikehendaki.1023
Pernyataan Pendaftaran dan semua dokumen
lain yang diajukan harus dicetak (jika mungkin),
diketik atau dipersiapkan dengan cara proses
lain yang sama, sehingga isinya jelas, mudah
dibaca serta mudah untuk difotokopi dan
disimpan.1024
Pernyataan Pendaftaran harus dalam bahasa
Indonesia. Jika dokumen penunjang menggunakan
bahasa lain, terjemahannya dalam bahasa
Indonesia (disahkan oleh penterjemah resmi)
harus disertakan.1025
Surat pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran
dan dokumen lain yang diajukan harus diberi
nomor secara berurutan, di samping penomoran
interen dari bagian yang berdiri sendiri, seperti

No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan


No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan

03. Penawaran Umum Perdana

20.

21.

Prospektus dan dokumen lain yang diwajibkan.


Jumlah dari seluruh halaman yang diserahkan
harus dinyatakan pada surat pengantar Pernyataan
Pendaftaran.1026
Setiap dokumen pendukung dari Pernyataan
Pendaftaran baik secara langsung diberikan
maupun dalam rangka memenuhi permintaan
Bapepam, yang tidak merupakan bagian dari
Pernyataan Pendaftaran serta bersifat rahasia,
harus dipisahkan dari dokumen yang diwajibkan
dalam rangka Pernyataan Pendaftaran dimaksud
dan diberi tanda secara jelas dengan permintaan
supaya tidak terbuka untuk umum. Apabila
hal tersebut tidak dipenuhi, terhadap dokumen
bersangkutan berlaku Pasal 89 ayat (1) UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.1027
Jika Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum memuat informasi yang tidak
benar tentang Fakta Material atau tidak memuat
informasi tentang Fakta Material sesuai ketentuan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan atau peraturan pelaksanaannya
sehingga informasi dimaksud menyesatkan,
maka:
a.
setiap Pihak yang menandatangani
Pernyataan Pendaftaran;
b.
direktur dan komisaris Emiten pada waktu
Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif;
c.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek;
d.
dan Profesi Penunjang Pasar Modal dan
Pihak lain yang memberikan pendapat atau
keterangan dan atas persetujuannya dimuat
dalam Pernyataan Pendaftaran;
wajib bertanggung jawab, baik sendirisendiri maupun bersama-sama, atas

1026 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 11.
1027 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 12.
259

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

22.
23.

24.

1028
1029
1030
1031
1032
1033
1034
1035
1036
260

UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU
UU

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun

1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

kerugian yang timbul akibat perbuatan


dimaksud.1028
Pihak sebagaimana dimaksud dalam III.3.4.2.21.
d1029 hanya bertanggung jawab atas pendapat atau
keterangan yang diberikannya.1030
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
III.3.4.2.211031 tidak berlaku dalam hal Pihak
sebagaimana dimaksud dalam III.3.4.2.21.c1032
dan III.3.4.2.21.d1033 dapat membuktikan bahwa
Pihak yang bersangkutan telah bertindak secara
professional dan telah mengambil langkahlangkah yang cukup untuk memastikan bahwa:1034
a.
Pernyataan atau keterangan yang dimuat
dalam Pernyataan Pendaftaran adalah
benar; dan
b.
Tidak ada Fakta Material yang diketahuinya
yang tidak dimuat dalam Pernyataan
Pendaftaran
yang
diperlukan
agar
Pernyataan Pendaftaran tersebut tidak
menyesatkan.
Tuntutan ganti rugi dalam hal terjadi pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam III.3.4.2.211035 hanya
dapat diajukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
sejak Pernyataan Pendaftaran efektif.1036

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal,
Modal,
Modal,
Modal,
Modal,
Modal,
Modal,
Modal,
Modal,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

80
80
80
80
80
80
80
80
80

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1d.
2.
1.
1c.
1d.
3.
1.
4.

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.4.3. Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam


Rangka Penawaran Umum
III.3.4.3.1. Ketentuan Umum
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi
Pernyataan Pendaftaran dalam peraturan ini
berlaku bagi semua Emiten dalam rangka
Penawaran Umum, kecuali ditentukan lain
oleh Bapepam. Dalam menyusun Pernyataan
Pendaftaran, Emiten dan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek (jika ada) atau pihak lain yang
mewakili Emiten wajib memenuhi ketentuan
pada Peraturan Bapepam No. IX.A.1 tentang
Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran dan Peraturan Bapepam No.
X.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.1037

III.3.4.3.2. Kelengkapan Dokumen


1.

Pernyataan
Pendaftaran
untuk
Penawaran
Umum
sebagaimana
dimaksud dalam III.3.4.3.11038 sekurangkurangnya mencakup:1039
a.
surat
pengantar
Pernyataan
Pendaftaran;
b.
Prospektus;
c.
Propektus Ringkas yang akan
digunakan dalam Penawaran
Umum (jika dipersyaratkan
dalam Peraturan Bapepam
No.IX.A.2);

1037 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 1
1038 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 1.
1039 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2.
261

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.
e.
2.

3.

4.

Prospektus Awal yang akan


digunakan
dalam
rangka
Penawaran Awal (jika ada); dan
dokumen lain yang diwajibkan
sebagai bagian dari Pernyataan
Pendaftaran.

Surat pengantar yang dimaksud dalam


III.3.4.3.2.1.a1040 harus dalam bentuk
dan berisi keterangan sebagaimana
ditetapkan dalam Formulir Nomor:
IX.C.1-1 lampiran peraturan ini.1041
Prospektus
yang
disebut
dalam
III.3.4.3.2.1.b1042 harus dalam bentuk
dan berisi keterangan sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Nomor:
IX.C.2, sepanjang keterangan tersebut
diperlukan untuk mengungkapkan
semua fakta material mengenai Emiten
dan Efek yang ditawarkan.1043
Propektus Ringkas yang disebut dalam
III.3.4.2.2.1.c1044 harus dalam bentuk
dan berisi keterangan sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Nomor:
IX.C.3, sepanjang keterangan tersebut
diperlukan untuk mengungkapkan
semua fakta material mengenai Emiten
dan Efek yang ditawarkan.1045

1040 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2a.
1041 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 3.
1042 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2b.
1043 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 4.
1044 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2 Huruf c.
1045 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 5.
262

Dan Isi Pernyataan


Dan Isi Pernyataan
Dan Isi Pernyataan
Dan Isi Pernyataan
Dan Isi Pernyataan
Dan Isi Pernyataan

03. Penawaran Umum Perdana


5.

Dokumen lain yang disebut dalam


III.3.4.2.2.1.d1046 adalah:1047
a.
rencana
jadual
Penawaran
Umum;
b.
contoh surat Efek;
c.
laporan keuangan yang telah
diaudit Akuntan sebagaimana
dipersyaratkan dalam Peraturan
Bapepam No. IX.C.2;
d.

e.
f.

g.

h.
i.
j.

k.
l.

m.

surat dari Akuntan (comfort letter)


sehubungan dengan perubahan
keadaan keuangan Emiten yang
terjadi setelah tanggal laporan
keuangan yang diaudit oleh
Akuntan;
surat pernyataan dari Emiten di
bidang akuntansi;
keterangan lebih lanjut tentang
prakiraan dan atau proyeksi, jika
dicantumkan dalam Prospektus;
laporan
pemeriksaan
dan
pendapat dari segi hukum;
riwayat hidup dari para anggota
komisaris dan direksi;
perjanjian Penjaminan Emisi Efek
(jika ada);
perjanjian Perwaliamanatan (jika
ada);
perjanjian Penanggungan (jika ada);
perjanjian pendahuluan dengan
satu atau beberapa Bursa Efek
(jika akan dicatatkan di Bursa
Efek);
informasi lain sesuai permintaan
Bapepam yang dipandang perlu

1046 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 2 Huruf d.
1047 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 6.
263

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dalam penelaahan Pernyataan
Pendaftaran, sepanjang dapat
diumumkan kepada masyarakat
tanpa merugikan kepentingan
Emiten atau Pihak lain yang
terafiliasi dalam proses Penawaran
Umum;
n.

o.

6.

peringkat yang dikeluarkan oleh


Perusahaan Pemeringkat Efek atas
obligasi atau Efek yang bersifat
hutang lainnya; dan
pernyataan tentang kelengkapan
dokumen Penawaran Umum
dari:
1). Emiten;
2). Penjamin Pelaksana Emisi
Efek; dan
3). Profesi Penunjang Pasar
Modal, sebagaimana diatur
dalam Formulir Nomor:
IX.C.1- 2 lampiran 2, Nomor:
IX.C.1-3 lampiran 3 dan
Nomor: IX.C.1-4. lampiran
4, Peraturan Bapepam No.
IX.C.1.

Bapepam dapat meminta keterangan


lain yang tidak merupakan bagian dari
Pernyataan Pendaftaran. Keterangan ini
tidak dimaksudkan untuk diumumkan
kepada masyarakat karena dapat
merugikan kepentingan Emiten atau
pihak yang terafiliasi seperti:1048
a.
Nomor Pokok Wajib Pajak dari
komisaris, direktur, dan pemegang
saham utama;

1048 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Angka 7.
264

03. Penawaran Umum Perdana


b.

c.
d.

e.

fotokopi
KTP
dan
bukti
kewarganegaraan, dan fotokopi
paspor atau tanda bukti lain bagi
Warga Negara Asing;
fotokopi Anggaran Dasar bagi
pemegang saham yang bukan
perorangan;
surat pernyataan yang dibubuhi
meterai yang cukup sesuai
peraturan yang berlaku tentang
terlibat atau tidaknya Emiten,
komisaris, dan direktur dalam
kasus hukum; dan
keterangan lain yang diterima
oleh Bapepam dari Pihak yang
berperan dalam suatu Penawaran
Umum
untuk
mendukung
kecukupan dan ketelitian dari
pengungkapan yang diwajibkan.

III.3.4.4. B entuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam


Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan
Menengah Atau Kecil
III.3.4.4.1. Ketentuan Umum
1.

Prosedur
pengajuan
Pernyataan
Pendaftaran
sehubungan
dengan
Penawaran Umum oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil mengikuti Peraturan
Bapepam No. IX.A.2 dan Peraturan
Bapepam No. IX.A.3. Jika Penawaran
Umum tersebut merupakan penawaran
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
maka prosedur yang harus diikuti adalah

265

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



2.

prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan


Bapepam No. IX.D.1.1049
Perusahaan Menengah atau Kecil yang
melakukan Penawaran Umum harus
mengikuti pedoman mengenai bentuk
dan isi Pernyataan Pendaftaran yang
ditetapkan dalam peraturan ini dan
tidak mengikuti pedoman yang diatur
dalam:1050
a.

b.

Peraturan Bapepam No. IX.C.1,


kecuali Formulir Nomor: IX.C.1-1,
Formulir
Nomor:
IX.C.1-2,
Formulir Nomor: IX.C.1-3, dan
Formulir Nomor: IX.C.1-4; dan
Peraturan Bapepam No. IX.C.2
dan Peraturan Bapepam No.
IX.C.3.
Dalam hal Penawaran Umum
yang dilakukan oleh Perusahaan
Menengah atau Kecil merupakan
Penawaran Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, maka mengikuti
pedoman yang diatur dalam
peraturan ini dan tidak mengikuti
pedoman yang diatur dalam
Peraturan Bapepam No. IX.D.2,
Peraturan Bapepam No. IX.D.3,
dan Peraturan Bapepam No.
IX.D.4.

III.3.4.4.2. Kelengkapan Dokumen


1.

Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan


Penawaran Umum oleh Perusahaan Menengah

1049 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 2.
1050 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 3.
266

03. Penawaran Umum Perdana


atau
Kecil
harus
sekurang-kurangnya
1051
mencakup:
1.
surat pengantar Pernyataan Pendaftaran,
sesuai dengan Formulir Nomor: IX.C.1-1
Peraturan Bapepam No. IX.C.1;
2.
Prospektus, sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. IX.C.8;
3.
4.

5.
6.
7.

8.

laporan keuangan yang telah diaudit


Akuntan sebagaimana dipersyaratkan
dalam Peraturan Bapepam No. IX.C.8;
surat dari Akuntan (comfort letter)
sehubungan dengan perubahan keadaan
keuangan Perusahaan Menengah atau
Kecil yang terjadi setelah tanggal laporan
keuangan;
surat pernyataan dari Emiten dibidang
akuntansi;
pendapat dari segi hukum;
perjanjian sehubungan dengan Penawaran
Umum Perusahaan Menengah atau Kecil,
termasuk:
1). perjanjian Perwaliamanatan (jika
ada);
2). perjanjian Penanggungan (jika
ada);
3). perjanjian pendahuluan dengan
satu atau beberapa Bursa Efek
mengenai pencatatan Efek yang
ditawarkan (jika ada); dan
4). perjanjian dengan Penjamin Emisi
Efek (jika ada);
pernyataan Pihak yang berkaitan dengan
Penawaran Umum Perusahaan Menengah
atau Kecil, yaitu:
1). pernyataan dari Emiten, sesuai
dengan Formulir Nomor: IX.C.1-2

1051 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 4.
267

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Peraturan Bapepam No. IX.C.1;


2). pernyataan
dari
Penjamin
Pelaksana Emisi Efek (jika ada),
sesuai dengan Formulir Nomor:
IX.C.1-3 Peraturan Bapepam No.
IX.C.1; dan
3). pernyataan dari Profesi Penunjang
Pasar Modal sesuai dengan
Formulir
Nomor:
IX.C.1-4
Peraturan Bapepam No. IX.C.1;
9.
riwayat hidup dari komisaris dan direktur Perusahaan
Menengah atau Kecil; dan
10. informasi lain yang diminta oleh Bapepam dalam
penelaahan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
melindungi kepentingan para pemodal.
Pernyataan Pendaftaran terbuka untuk publik
melalui Bapepam. Sebagai tambahan dari Pernyataan
Pendaftaran, Bapepam dapat memperoleh keterangan
lain yang tidak merupakan bagian dari Pernyataan
Pendaftaran. Keterangan ini tidak dimaksudkan
untuk diumumkan kepada masyarakat karena dapat
merugikan kepentingan Emiten atau Pihak yang
terafiliasi seperti:1052
a.
informasi tertentu yang berkaitan dengan
komisaris, direktur, dan para Pemegang Saham
Utama Perusahaan Menengah atau Kecil,
termasuk:
1). Nomor Pokok Wajib Pajak;
2). fotokopi dari:
a)
KTP dan bukti kewarganegaraan
bagi Warga Negara Indonesia;
b)
Paspor atau tanda bukti identitas
lain bagi Warga Negara Asing; dan

3).

Anggaran Dasar para pemegang


saham yang bukan perorangan;
surat pernyataan di atas materai Rp2.000,00

c)

1052 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil, Angka 5.
268

03. Penawaran Umum Perdana

b.

(dua ribu rupiah) tentang keterlibatan


atau tidaknya perusahaan, direktur, dan
komisaris dalam kasus hukum; dan
keterangan lain yang diterima oleh Bapepam dari
Pihak yang berperan dalam suatu Penawaran
Umum untuk mendukung kecukupan dan
ketelitian dari pengungkapan yang diwajibkan.

III.3.4.5. Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam


Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah
III.3.4.5.1. Ketentuan Umum
1.

2.

Peraturan Bapepam No. IX.C.12 tentang


Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah berlaku bagi Daerah
yang melakukan Penawaran Umum Obligasi
Daerah.1053
Peraturan Bapepam No. IX.A.1 tentang
Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran dan Peraturan Bapepam No. IX.A.2
tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum, berlaku bagi Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum
Obligasi Daerah, kecuali diatur lain dalam
Peraturan Bapepam No. IX.C.12 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah berlaku bagi
Daerah yang melakukan Penawaran Umum
Obligasi Daerah. 10 5 4

1053 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 2.
1054 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 3.
269

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.3.4.5.2. Kelengkapan Dokumen


1.

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka


Penawaran Umum Obligasi Daerah
sekurang-kurangnya mencakup:1055
a.
Surat pengantar Pernyataan
Pendaftaran, sesuai dengan
Formulir
Nomor
IX.C.12-1
lampiran Peraturan Bapepam
No. IX.C.12;
b.

c.

d.
e.
f.

Prospektus,
sesuai
dengan
Peraturan Bapepam No. IX.C.13
tentang
Pedoman
Mengenai
Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam
Rangka
Penawaran
Umum
Obligasi Daerah;
Prospektus ringkas, sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. IX.C.14
tentang
Pedoman
Mengenai
Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas
Dalam Rangka Penawaran Umum
Obligasi Daerah;
Rencana
jadwal
Penawaran
Umum;
Contoh surat Obligasi Daerah;
Laporan
keuangan
Daerah
tahun terakhir yang disajikan
berdasarkan Peraturan Bapepam
No. VIII.G.14 tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan
Daerah dan telah diaudit oleh
Akuntan; Jangka waktu antara
tanggal laporan keuangan terakhir
yang diaudit oleh Akuntan
sebagaimana
dimuat
dalam
Prospektus dengan efektifnya

1055 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
270

03. Penawaran Umum Perdana

g.

h.

i.
j.

k.
l.

Pernyataan Pendaftaran tidak


lebih dari 9 (sembilan) bulan;
Surat dari Akuntan sehubungan
dengan
perubahan
keadaan
keuangan Daerah yang terjadi
setelah tanggal laporan keuangan
(comfort letter) yang disusun
berdasarkan Peraturan Bapepam
No. VIII.G.15 tentang Pedoman
Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi
Daerah;
Surat pernyataan dari Kepala
Daerah di bidang akuntansi yang
disusun berdasarkan Peraturan
Bapepam No. VIII.G.16 tentang
Pedoman Penyusunan Surat
Pernyataan Kepala Daerah Di
Bidang Akuntansi Dalam Rangka
Penawaran
Umum
Obligasi
Daerah;
Laporan
pemeriksaan
dan
pendapat dari segi hukum;
Riwayat hidup dari Kepala
Daerah, Wakil Kepala Daerah,
Pimpinan
unit
pengelolaan
Obligasi Daerah, Pimpinan Proyek
dan Bendaharawan Proyek;
Perjanjian
perwaliamanatan
antara Daerah dan Wali Amanat;
Pernyataan Pihak yang berkaitan
dengan
Penawaran
Umum
Obligasi Daerah, yaitu:
1). Pernyataan dari Kepala
Daerah sesuai dengan
Formulir Nomor IX.C.12-2
lampiran
Peraturan
Bapepam No. IX.C.12; dan
271

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2).

m.
n.
o.
2.

Pernyataan dari Profesi


Penunjang Pasar Modal
sesuai dengan Formulir
Nomor IX.C.12-3 lampiran
Peraturan Bapepam No.
IX.C.12;

Laporan hasil studi kelayakan


atas Proyek dan usaha Proyek
dari Penilai;
Persetujuan Menteri Keuangan
Republik Indonesia terkait dengan
penerbitan Obligasi Daerah; dan
Peraturan
Daerah
tentang
penerbitan Obligasi Daerah.

Dalam hal Daerah: 1056


a.
melakukan Penawaran Awal;
b.
memiliki perjanjian penjaminan
dengan penjamin;
c.
memiliki perjanjian pendahuluan
pencatatan Efek dengan Bursa
Efek;
d.
memiliki perjanjian penjaminan
emisi Efek dengan Penjamin Emisi
Efek; dan atau
e.

mencantumkan
hasil
pemeringkatan
Efek
dari
perusahaan pemeringkat Efek
dalam
Prospektus,
maka
Prospektus
Awal,
perjanjian
penjaminan,
perjanjian
pendahuluan pencatatan Efek,
perjanjian penjaminan emisi Efek,
dan atau hasil pemeringkatan
Efek dari perusahaan pemeringkat
Efek dimaksud wajib disampaikan

1056 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 5.
272

03. Penawaran Umum Perdana


kepada Bapepam dan LK pada
saat penyampaian Pernyataan
Pendaftaran.
3.

Pelaksana Emisi Efek wajib membuat


pernyataan sesuai dengan Formulir
Nomor IX.C.12-4 lampiran Peraturan
Bapepam No. IX.C.12 dan Daerah
wajib
menyampaikan
pernyataan
dimaksud kepada Bapepam dan LK
pada saat penyampaian Pernyataan
Pendaftaran.1057

4.

Seluruh
dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
III.3.4.6.2.11058 ,
III.3.4.6.2.21059,
dan
III.3.4.6.2.31060,
merupakan dokumen yang terbuka
untuk umum.1061

5.

Prospektus
ringkas
sebagaimana
dimaksud dalam III.3.4.6.2.1.c1062, wajib
diumumkan dalam sekurang-kurangnya
1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah disampaikannya Pernyataan
Pendaftaran dan bukti pengumuman
tersebut wajib disampaikan kepada

1057 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 6.
1058 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
1059 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 5.
1060 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 6.
1061 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 7.
1062 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4 Huruf c.
273

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Bapepam dan LK selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja setelah pengumuman.1063
6.

Dalam rangka melindungi kepentingan


pemodal, Bapepam dan LK dapat
meminta keterangan atau informasi
tambahan selain yang telah diatur dalam
III.3.4.5.2.11064 , antara lain: 1065
a.
Informasi tertentu yang berkaitan
dengan Kepala Daerah, Wakil
Kepala
Daerah,
Pimpinan
unit
pengelolaan
Obligasi
Daerah, Pimpinan Proyek dan
Bendaharawan Proyek, antara
lain berupa:
1). Nomor Pokok Wajib Pajak;
2). Fotocopy KTP;
3). Surat pernyataan bermeterai
cukup tentang ada atau
tidaknya
keterlibatan
dalam kasus hukum; dan
b.
keterangan lain dari Pihak yang
berperan dalam suatu Penawaran
Umum
untuk
mendukung
kecukupan dan ketelitian dari
pengungkapan yang diwajibkan.

7.

Seluruh
dokumen
sebagaimana
dimaksud dalam III.3.4.5.2.61066 bukan

1063 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 8.
1064 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
1065 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 9.
1066 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 9.
274

Isi Pernyataan
Isi Pernyataan
Isi Pernyataan
Isi Pernyataan

03. Penawaran Umum Perdana


merupakan dokumen yang terbuka


untuk umum. 1067

III.3.4.5.3. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan


Daerah
III.3.4.5.3.1. Ketentuan Umum
1.

2.

3.

Seluruh definisi yang tercantum


dalam Peraturan Bapepam
No. IX.C.12 tentang Pedoman
Mengenai Bentuk Dan Isi
Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum
Obligasi Daerah, berlaku pula
untuk Peraturan Bapepam No.
VIII.G.14. 10 6 8
Peraturan Peraturan Bapepam No.
VIII.G.14merupakan
pedoman
penyajian laporan keuangan yang
harus disampaikan oleh Daerah
yang melakukan Penawaran
Umum Obligasi Daerah baik
untuk
keperluan
penyajian
kepada masyarakat maupun
untuk
disampaikan
kepada
1069
Bapepam dan LK.
Hal-hal mengenai bentuk, isi dan
persyaratan dalam penyajian
laporan keuangan yang tidak
diatur dalam Peraturan ini, harus
mengikuti Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP)

1067 Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.12 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 10.
1068 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 1 Huruf a.
1069 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 1 Huruf b.
275

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

5.

yang diterbitkan oleh Komite


Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP) dan praktik akuntansi
lainnya yang lazim berlaku di
Pasar Modal.1070
Laporan
keuangan
dalam
Peraturan ini adalah sesuai
dengan
pengertian
laporan
keuangan yang termuat dalam
PSAP yang diterbitkan oleh KSAP,
yaitu meliputi Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Neraca, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Di samping
menyajikan laporan keuangan
pokok, Daerah diperkenankan
menyajikan Laporan Kinerja
Keuangan berbasis akrual dan
Laporan Perubahan Ekuitas.1071
Seluruh data yang disajikan dalam
laporan keuangan sebagaimana
dimaksud dalam III.3.4.5.3.1.41072
terbuka dan tersedia untuk
publik.1073

III.3.4.5.3.2. Ketentuan Khusus


1.
1070 Peraturan Bapepam-LK No.
Daerah, Angka 1 Huruf c.
1071 Peraturan Bapepam-LK No.
Daerah, Angka 1 Huruf d.
1072 Peraturan Bapepam-LK No.
Daerah, Angka 1 Huruf d.
1073 Peraturan Bapepam-LK No.
Daerah, Angka 1 Huruf e.
1074 Peraturan Bapepam-LK No.
Daerah, Angka 2 Huruf a.
276

Tanggung jawab atas laporan


keuangan1074

VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan


VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan

03. Penawaran Umum Perdana

2.

3.

4.

Kepala Daerah bertanggung jawab


atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan Daerah.
Bahasa pelaporan1075
Laporan keuangan harus dibuat
dalam Bahasa Indonesia. Jika
laporan keuangan juga dibuat
selain dalam Bahasa Indonesia,
maka laporan keuangan dimaksud
harus memuat informasi yang
sama.
Dalam hal terdapat perbedaan
penafsiran akibat penerjemahan
bahasa, maka yang digunakan
sebagai acuan adalah laporan
keuangan
dalam
bahasa
Indonesia.
Mata uang pelaporan1076
Mata uang yang digunakan dalam
laporan keuangan Daerah adalah
mata uang Rupiah.
Periode Pelaporan1077
Periode pelaporan keuangan
Daerah
mencakup
periode
satu tahun. Apabila dalam
situasi tertentu, tanggal laporan
keuangan Daerah berubah dan
laporan
keuangan
tahunan
disajikan dengan suatu periode
yang lebih panjang atau lebih
pendek dari satu tahun, Daerah
wajib mengungkapkan informasi
berikut:

1075 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf b.
1076 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf c.
1077 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf d.
277

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


a.

b.

alasan penggunaan periode


pelaporan
yang
lebih
panjang atau lebih pendek
dari satu tahun; dan
fakta bahwa jumlah-jumlah
komparatif untuk laporan
tertentu seperti arus kas dan
catatan-catatan terkait tidak
dapat diperbandingkan.

Saling hapus (offseting)1078


Pos aset dan kewajiban, dan pos
pendapatan dan belanja tidak
boleh saling hapus, kecuali diatur
lain oleh PSAP.
Konsistensi penyajian1079
a.
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangan antar periode harus
konsisten, kecuali:
1). perubahan
penyajian
akan
menghasilkan penyajian yang
lebih tepat atas suatu transaksi
atau peristiwa; atau
2). perubahan penyajian yang
diperkenankan oleh PSAP.
5.

6.

b.

Apabila penyajian atau klasifikasi pospos dalam laporan keuangan diubah,


maka penyajian periode sebelumnya
direklasifikasi untuk memastikan daya
banding. Sifat, jumlah, serta alasan
reklasifikasi wajib diungkapkan. Apabila
reklasifikasi tersebut tidak praktis
dilakukan, maka wajib diungkapkan
alasan dan sifat perubahan seandainya
dilakukan reklasifikasi

1078 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf e.
1079 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf f.
278

03. Penawaran Umum Perdana


7.

Materialitas 1080
a.
Kata material adalah istilah yang
digunakan
untuk
mengemukakan
sesuatu yang dianggap wajar untuk
diketahui oleh pengguna laporan
keuangan dan Bapepam dan LK. Kecuali
ditentukan secara khusus, batasan
material adalah nilai yang sama atau
lebih besar dari hal-hal sebagai berikut:
1).
2).
3).
4).
5).

b.

5% (lima per seratus) dari jumlah


seluruh aset untuk pos-pos aset;
5% (lima per seratus) dari jumlah
seluruh kewajiban untuk pos-pos
kewajiban;
5% (lima per seratus) dari jumlah
seluruh ekuitas dana untuk pospos ekuitas dana;
10% (sepuluh per seratus) dari
pendapatan
untuk
pos-pos
realisasi APBD; atau
10% (sepuluh per seratus) dari
surplus atas realisasi APBD untuk
pengaruh suatu peristiwa atau
transaksi.

Pos-pos yang nilainya material disajikan


terpisah dalam laporan keuangan.
Untuk pos-pos yang nilainya tidak
material, tetapi merupakan komponen
utama laporan keuangan, harus
disajikan tersendiri. Sedangkan untuk
pos-pos yang nilainya tidak material
dan tidak merupakan komponen
utama, dapat digabungkan dalam pos
tersendiri, namun harus dijelaskan
sifat dari unsur utamanya dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

1080 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf g.
279

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

8.

Pos yang berbeda tetapi mempunyai


sifat atau fungsi yang sama dapat
digabung dalam satu pos, jika saldo
masing-masing pos tidak material. Jika
penggabungan beberapa pos di atas
mengakibatkan jumlah keseluruhan
menjadi material, maka unsur yang
jumlahnya terbesar agar disajikan
tersendiri.

Periode sajian1081
a.
Dalam rangka penyampaian laporan
berkala, laporan keuangan tahunan
harus disajikan secara perbandingan
untuk 2 (dua) tahun terakhir, kecuali
untuk Daerah yang baru terbentuk
kurang dari 2 (dua) tahun. Sedangkan
untuk laporan keuangan interim
harus disajikan secara perbandingan
dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Laporan Realisasi
APBD interim harus mencakup
periode sejak awal tahun buku sampai
dengan periode interim terakhir yang
dilaporkan.
b.

Dalam rangka Penawaran Umum


Obligasi Daerah, laporan keuangan yang
disajikan adalah sekurang-kurangnya
laporan keuangan tahun terakhir dan
informasi yang termuat dalam laporan
keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya. Dalam
hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran
melebihi 9 (sembilan) bulan sejak
tanggal laporan keuangan tahunan
terakhir, maka laporan keuangan

1081 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf h.
280

03. Penawaran Umum Perdana

9.

10.

interim harus disertakan dengan


ketentuan jangka waktu antara tanggal
efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan
tanggal laporan keuangan interim tidak
melebihi 9 (sembilan) bulan.
Pernyataan tentang Catatan atas Laporan
Keuangan Dalam penyajian Laporan
Realisasi APBD, Neraca, dan Laporan Arus
Kas, wajib disertai dengan pernyataan
bahwa Catatan atas Laporan Keuangan
merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan
keuangan.
Apabila
Daerah
menyajikan Laporan Kinerja Keuangan
berbasis akrual dan Laporan Perubahan
Ekuitas, maka wajib pula disertai
dengan pernyataan bahwa Catatan atas
Laporan Keuangan merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan. 10 82
Koreksi kesalahan dan perubahan kebijakan
akuntansi harus diperlakukan sebagai berikut:1083
a.
koreksi kesalahan
1). setiap kesalahan harus dilakukan
koreksi segera setelah diketahui;
2). koreksi kesalahan yang tidak
berulang yang terjadi pada
periode berjalan, baik yang
mempengaruhi
posisi
kas
maupun yang tidak, dilakukan
dengan pembetulan pada pos
yang
bersangkutan
dalam
periode berjalan;
3). koreksi kesalahan yang tidak
berulang yang terjadi pada
periode-periode
sebelumnya
dan mempengaruhi posisi kas,

1082 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf i.
1083 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Daerah, Angka 2 Huruf j.
281

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4).

5).

6).

282

apabila
laporan
keuangan
periode
tersebut
belum
diterbitkan,
dilakukan
dengan pembetulan pada pos
pendapatan atau pos belanja dari
periode yang bersangkutan;
koreksi
kesalahan
atas
pengeluaran belanja (sehingga
mengakibatkan
penerimaan
kembali belanja) yang tidak
berulang yang terjadi pada
periode-periode
sebelumnya
dan mempengaruhi posisi kas,
serta mempengaruhi secara
material posisi aset selain kas,
apabila laporan keuangan periode
tersebut
sudah
diterbitkan,
dilakukan dengan pembetulan
pada pos pendapatan lain-lain,
pos aset, serta pos ekuitas dana
yang terkait;
koreksi
kesalahan
atas
pengeluaran belanja (sehingga
mengakibatkan
penerimaan
kembali belanja) yang tidak
berulang yang terjadi pada
periode-periode
sebelumnya
dan mempengaruhi posisi kas
dan tidak mempengaruhi secara
material posisi aset selain kas,
apabila laporan keuangan periode
tersebut
sudah
diterbitkan,
dilakukan dengan pembetulan
pada pos pendapatan lain-lain;
koreksi kesalahan atas penerimaan
pendapatan yang tidak berulang
yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan mempengaruhi

03. Penawaran Umum Perdana

7).

8).

9).

b.

posisi kas, apabila laporan


keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada pos ekuitas
dana lancar;
koreksi kesalahan yang tidak
berulang yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya dan
tidak mempengaruhi posisi kas,
baik sebelum maupun setelah
laporan
keuangan
periode
tersebut diterbitkan, dilakukan
dengan pembetulan pos-pos
neraca terkait pada periode
ditemukannya kesalahan;
kesalahan berulang dan sistemik
tidak
memerlukan
koreksi,
melainkan dicatat pada saat
terjadi; dan
akibat kumulatif dari koreksi
kesalahan yang berhubungan
dengan
periode-periode
yang lalu terhadap posisi
kas dilaporkan dalam baris
tersendiri pada Laporan Arus
Kas tahun berjalan.
perubahan kebijakan akuntansi
1). Perubahan
kebijakan
akuntansi
dilakukan
hanya apabila penerapan
suatu kebijakan akuntansi
yang berbeda diwajibkan
oleh peraturan perundangundangan atau Standar
Akuntansi Pemerintahan
yang berlaku, atau apabila
diperkirakan
bahwa
perubahan tersebut akan
283

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


menghasilkan informasi
mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, atau
arus kas yang lebih
relevan dan lebih andal
dalam penyajian laporan
keuangan entitas.
2).

Perubahan
kebijakan
akuntansi
dan
pengaruhnya
wajib
diungkapkan
dalam
Catatan atas Laporan
Keuangan.

III.3.4.5.4. Pedoman Penyusunan Comfort Letter


III.3.4.5.4.1. Pengertian
Comfort Letter adalah surat yang dibuat
oleh Akuntan yang menyatakan ada
atau tidaknya Informasi atau Fakta
Material yang terjadi setelah tanggal
laporan keuangan terakhir sampai
dengan tanggal comfort letter yang dapat
mengakibatkan perubahan signifikan atau
membahayakan posisi keuangan atau
pendapatan sebagaimana disajikan dalam
laporan keuangan yang dilampirkan
sebagai bagian Pernyataan Pendaftaran
dan dimuat dalam Prospektus.1084

III.3.4.5.4.2. Ketentuan Umum


1.

Seluruh definisi yang tercantum dalam


Peraturan Bapepam No. IX.C.12 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi

1084 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 2.
284

03. Penawaran Umum Perdana


Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Obligasi Daerah,
berlaku pula untuk Peraturan Bapepam
No. VIII.G.15 tentang Pedoman
Penyusnan Comfort Letter Dalam Rangka
Penawaran Umum Obligasi Daerah.1085
2.

3.
4.

5.

Comfort Letter merupakan:1086


a.
sumber informasi tambahan bagi
Bapepam dan LK;
b.
media bagi Penjamin Pelaksana
Emisi Efek untuk memperoleh
data keuangan Daerah yang
belum dicakup dalam laporan
keuangan yang telah diaudit
Akuntan sebagaimana tercantum
dalam Prospektus; dan
c.
bahan untuk mempersiapkan
Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.
Comfort Letter ditujukan kepada Bapepam
dan LK serta Penjamin Pelaksana Emisi
Efek.1087
Penyusunan Comfort Letter dilakukan
setelah diadakan pembahasan bersama
antara Akuntan dengan Daerah dan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek (jika
ada).1088
Tanggal Comfort Letter menunjukkan batas
akhir tanggung jawab Akuntan dalam
pelaksanaan prosedur pemeriksaan yang
lazim diperlukan sehubungan dengan
penyusunan Comfort Letter. Jangka waktu

1085 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman


Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 1.
1086 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 3.
1087 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
1088 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 5.

Penyusunan Comfort Letter Dalam


Penyusunan Comfort Letter Dalam
Penyusunan Comfort Letter Dalam
Penyusunan Comfort Letter Dalam
285

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

antara tanggal Comfort Letter dan efektifnya


Pernyataan Pendaftaran tidak lebih dari 14
(empat belas) hari. 1089
Dalam hal setelah tanggal Comfort Letter
sebagaimana dimaksud dalam angka 6
terdapat Informasi atau Fakta Material
yang
mengakibatkan
perubahan
signifikan atau membahayakan posisi
keuangan atau pendapatan Daerah,
Bapepam dan LK dapat meminta
Akuntan untuk menyampaikan kembali
Comfort Letter yang mencakup periode
tanggal Comfort Letter sebelumnya
sampai dengan tanggal Comfort Letter
berikutnya.1090

III.3.4.5.4.3. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Comfort Letter sekurang-kurangnya


memuat hal-hal sebagai berikut:1091
a.
Kepala surat Kepala surat terdiri
dari:
1). tanggal surat;

Pencantuman
tanggal
surat
berpedoman
pada
1092
III.3.4.5.4.2.5
dan
1093
III.3.4.5.4.2.6 .
2). perihal surat;
Perihal surat wajib mencantumkan
kata-kata Comfort Letter Dalam

1089 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 6.
1090 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 7.
1091 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 8.
1092 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 6.
1093 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 7.
286

03. Penawaran Umum Perdana

3).

Rangka
Penawaran
Umum
Obligasi Daerah ......... (sebut nama
Daerah yang akan melakukan
Penawaran
Umum
Obligasi
Daerah)
alamat tujuan surat;

b.

Pada alamat tujuan surat wajib


dicantumkan
alamat
lengkap
Pihak sebagaimana dimaksud pada
III.3.4.5.4.2.31094 .
Batang tubuh atau isi surat
Batang tubuh atau isi surat terdiri dari:
1). alinea pendahuluan yang memuat
pernyataan bahwa:
Akuntan telah melakukan
audit
terhadap
laporan
keuangan
Daerah
yang
disertakan sebagai bagian
dari dokumen Pernyataan
Pendaftaran dan dimuat
dalam Prospektus;
b)
laporan keuangan yang
telah diaudit tersebut telah
disajikan oleh Daerah sesuai
dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar
Modal; dan
c)
laporan Akuntan sudah
disertakan dalam dokumen
Pernyataan Pendaftaran.
alinea isi yang memuat pernyataan
tentang:
a)
independensi Akuntan;

Akuntan wajib membuat
a)

2).

1094 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman Penyusunan Comfort Letter Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 4.
287

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b)

pernyataan bahwa Akuntan


tersebut adalah Akuntan
yang independen dalam
hubungannya
dengan
Daerah.
kesesuaian terhadap prinsip
akuntansi
yang
berlaku
umum, khususnya Standar
Akuntansi
Pemerintahan,
dan ketentuan akuntansi di
bidang pasar modal;

Akuntan wajib memberikan


pernyataan bahwa bentuk
dan isi laporan keuangan
yang telah diaudit dan
disertakan dalam Pernyataan
Pendaftaran, telah sesuai
dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar
Modal dengan menunjuk
langsung peraturan yang
berkaitan.
Jika
terdapat
penyimpangan
yang
material atas kesesuaiannya
terhadap Standar Akuntansi
Pemerintahan dan ketentuan
akuntansi di bidang Pasar
Modal, maka penyimpangan
tersebut harus diungkapkan.
c)
kesesuaian dengan Standar
Pemeriksaan
Keuangan
Negara (SPKN);
Akuntan wajib memberikan
pernyataan bahwa prosedur
audit atas laporan keuangan
yang
disertakan
dalam
Pernyataan
Pendaftaran

288

03. Penawaran Umum Perdana

d)

e)

f)

telah sesuai dengan Standar


Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN) yang ditetapkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK RI).
prosedur
dan
hasil
penelaahan atas laporan
keuangan
interim
yang
tidak diaudit;
Akuntan wajib memberikan
pernyataan tentang prosedur
penelaahan yang dilaksanakan
atas
laporan
keuangan
interim yang tidak diaudit
dan memberikan pernyataan
tentang
hasil
pelaksanaan
prosedur tersebut dalam bentuk
Keyakinan
Negatif
bahwa
laporan
keuangan
interim
disajikan secara wajar dan tidak
ada hal-hal yang berpengaruh
negatif
terhadap
posisi
keuangan atau pendapatan
sebagaimana disajikan dalam
laporan keuangan yang telah
diaudit.
pengecualianterhadapKeyakinan
Negatif;
Jika
terdapat
pengecualian
terhadap Keyakinan Negatif
dalam
rangka
prosedur
penelaahan
atas
laporan
keuangan interim yang tidak
diaudit, maka Akuntan wajib
mengungkapkan hal tersebut.
prosedur dan hasil penelaahan
setelah tanggal laporan keuangan
interim yang tidak diaudit sampai
289

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dengan tanggal Comfort Letter;

Untuk periode setelah tanggal
laporan keuangan interim yang
tidak diaudit sampai dengan
tanggal Comfort Letter, Akuntan
harus memberikan pernyataan
tentang prosedur penelaahan
yang dilaksanakan serta hasilnya
dalam bentuk Keyakinan Negatif.
Dalam
Keyakinan
Negatif
tersebut,
dinyatakan
bahwa
tidak terdapat fakta material
yang mengakibatkan perubahan
signifikan atau membahayakan
posisi keuangan atau pendapatan,
kecuali jika terdapat fakta yang
menyatakan sebaliknya, maka hal
tersebut diungkapkan.
g) informasi keuangan proforma
Apabila informasi keuangan
proforma
disajikan
dalam
Prospektus
sebagai
bagian
dari Pernyataan Pendaftaran
berkaitan dengan penggabungan
atau pelepasan wilayah dan
pelepasan unit usaha yang
dikelola pemerintah daerah dan
sebagainya yang berpengaruh
signifikan
terhadap
posisi
keuangan dan pendapatan,
maka Akuntan wajib menelaah
informasi keuangan proforma
tersebut,
dan
berdasarkan
pengetahuan yang memadai,
Akuntan wajib memberikan
Keyakinan Negatif.
h)
290

prakiraan dan atau proyeksi


keuangan;

03. Penawaran Umum Perdana


Apabila prakiraan dan atau
proyeksi keuangan disajikan
dalam
Prospektus
sebagai
bagian
dari
Pernyataan
Pendaftaran, maka Akuntan
wajib memeriksa prakiraan dan
atau proyeksi keuangan tersebut,
dan berdasarkan pengetahuan
yang memadai, Akuntan wajib
memberikan Keyakinan Negatif.

j)

i) kesesuaian
antara
data
keuangan termasuk angka,
tabel, statistik, dan grafik yang
disajikan dalam Prospektus
Penawaran Umum Obligasi
Daerah
dengan
laporan
keuangan Daerah yang telah
diaudit oleh Akuntan; dan
Akuntan
wajib
menelaah
data
keuangan
termasuk
angka, tabel, statistik, dan
grafik yang disajikan dalam
Prospektus
Penawaran
Umum Obligasi Daerah dan
membandingkannya
dengan
laporan keuangan Daerah yang
telah diaudit oleh Akuntan.
Selanjutnya hasil penelaahan
Akuntan wajib dinyatakan
dalam bentuk Keyakinan Negatif
bahwa angka, tabel, statistik,
dan grafik yang disajikan tidak
berbeda dengan data laporan
keuangan yang diaudit.
penelaahan atas risalah rapat
Pemerintah Daerah dan DPRD
serta informasi non keuangan
lainnya yang relevan sampai
291

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan tanggal Comfort Letter.


Akuntan wajib melaksanakan
penelaahan atas seluruh risalah
rapat Pemerintah Daerah dan
DPRD serta informasi non
keuangan
lainnya
yang
relevan
sampai
dengan
tanggal Comfort Letter serta
memberikan pernyataan bahwa
hasil
penelaahan
tersebut
mendukung
kesimpulan
pada angka 8 huruf b butir 2)
point d) sampai dengan point i)
Peraturan ini.

III.3.4.5.5. Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan


Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi
III.3.4.5.5.1. Ketentuan Umum
1.

2.

Seluruh definisi yang tercantum dalam


Peraturan Bapepam No.
IX.C.12
tentang Pedoman Mengenai Bentuk
Dan Isi Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum
Obligasi Daerah, berlaku pula untuk
Peraturan Bapepam No. VIII.G.16
tentang Pedoman Penyusunan Surat
Pernyataan Kepala Daerah Bidang
Akuntansi Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah.1095
Daerah wajib menyampaikan kepada
Bapepam dan LK Surat Pernyataan
Kepala
Daerah
Dalam
Bidang
Akuntansi, selanjutnya disebut Surat

1095 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka
1.
292

03. Penawaran Umum Perdana

3.

Pernyataan, tentang laporan keuangan


untuk periode yang disajikan dalam
Prospektus dan kejadian penting
setelah tanggal laporan Akuntan.1096
Surat Pernyataan ini merupakan bagian
dari Pernyataan Pendaftaran.1097

III.3.4.5.5.2. Susunan Dan Isi Surat Pernyataan


1.

Susunan dan isi Surat Pernyataan adalah sebagai


berikut:1098
a.
Tanggal Surat Pernyataan Tanggal
penandatanganan Surat Pernyataan
agar disesuaikan dengan tanggal
penandatanganan Comfort Letter oleh
Akuntan, yaitu maksimal 14 (empat belas)
hari sebelum Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Obligasi
Daerah menjadi efektif.
b.
Alamat Surat Pernyataan

Surat Pernyataan ditujukan kepada
Bapepam dan LK dengan tembusan
yang ditujukan kepada Akuntan yang
melaksanakan audit atas laporan
keuangan
yang
disajikan
dalam
Prospektus
c.
Isi Surat Pernyataan
Isi Surat Pernyataan yang meliputi:
1). kesesuaian standar akuntansi
yang dianut oleh Daerah dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan
dan ketentuan akuntansi di

1096 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan Kepala
Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka 2.
1097 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka
3.
1098 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka
4.
293

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


bidang pasar modal dengan
menunjuk langsung peraturan
yang berhubungan. Berkenaan
dengan hal tersebut perlu pula
diberikan penjelasan ringkas
tentang kekhususan Daerah;
2).

3).

4).

294

pernyataan bahwa semua Aset


pada tanggal laporan keuangan
yang disajikan dalam Prospektus
telah dicatat dan dilaporkan
dalam laporan keuangan, dengan
tambahan
pernyataan
serta
penjelasan untuk masing-masing
pos aset yang penting, baik karena
jumlahnya secara relatif cukup
material maupun karena sifatnya
yang khusus;
pernyataan
bahwa
semua
Kewajiban
pada
tanggal
laporan keuangan yang disajikan
dalam Prospektus telah dicatat
dan dilaporkan dalam laporan
keuangan, dengan tambahan
pernyataan serta penjelasan untuk
masing-masing pos kewajiban
yang
penting
baik
karena
jumlahnya secara relatif cukup
material maupun karena sifatnya
yang khusus;
pernyataan
bahwa
seluruh
Ekuitas Dana pada tanggal
laporan keuangan yang disajikan
dalam Prospektus telah dicatat
dan dilaporkan dalam laporan
keuangan, dengan tambahan
pernyataan
serta
penjelasan
untuk masing-masing pos ekuitas
dana yang penting baik karena

03. Penawaran Umum Perdana

5).

6).

7).

jumlahnya secara relatif cukup


material maupun karena sifatnya
yang khusus;
pernyataan
bahwa
seluruh
Pendapatan, Belanja, Transfer,
Surplus/Defisit,
Pembiayaan,
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran pada tanggal laporan
keuangan yang disajikan dalam
Prospektus telah dicatat dan
dilaporkan
dalam
laporan
keuangan, dengan tambahan
pernyataan
serta
penjelasan
untuk
masing-masing
pos
Pendapatan, Belanja, Transfer,
Surplus/Defisit, Pembiayaan,
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran yang penting baik
karena jumlahnya secara relatif
cukup material maupun karena
sifatnya yang khusus;
pernyataan
bahwa
semua
Komitmen dan Kontinjensi
yang ada dalam periode laporan
keuangan pada Prospektus telah
dilaporkan atau diungkapkan
dalam laporan keuangan. Jika
tidak terdapat komitmen dan
kontinjensi
dimaksud,
agar
dinyatakan secara jelas;
pernyataan
bahwa
seluruh
kejadian
penting
setelah
tanggal neraca sampai dengan
tanggal laporan Akuntan yang
mempengaruhi laporan keuangan
telah dilaporkan atau diungkapkan
dalam laporan keuangan, dan
seluruh kejadian penting setelah
295

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


tanggal laporan Akuntan sampai
dengan tanggal Surat Pernyataan
ini yang mempengaruhi posisi
keuangan
dan
pendapatan
Daerah
sudah
diungkapkan
dalam Surat Pernyataan, serta
seluruh kejadian penting setelah
tanggal Surat Pernyataan ini
sampai dengan tanggal efektif
akan
disampaikan
kepada
Bapepam dan LK dan Akuntan
segera setelah kejadian penting
tersebut;
8).

9).

296

pernyataan
bahwa
seluruh
informasi keuangan Proyek yang
akan dibiayai oleh dana hasil
Penawaran
Umum
Obligasi
Daerah ini, antara lain nilai Proyek
dan jumlah biaya yang telah
dikeluarkan, telah dilaporkan
atau diungkapkan dalam laporan
keuangan; dan
pernyataan tentang Hal-hal
penting lainnya, antara lain
mengenai:
a)
seluruh hasil atau risalah
rapat Pemerintah Daerah
dan DPRD sampai dengan
tanggal laporan Akuntan
telah diperlihatkan atau
disampaikan
kepada
Akuntan;
b)
sampai dengan Tanggal
Laporan
Akuntan
tidak ada sengketa yang
berhubungan
dengan
kegiatan penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah,

03. Penawaran Umum Perdana

c)

d)

e)

f)

g)

perjanjian pinjaman, dan


lainnya;
tidak ada tuntutan atau
gugatan
yang
timbul
karena
pelanggaran
peraturan
perundangundangan
yang
menimbulkan pengaruh
yang cukup besar terhadap
posisi keuangan maupun
pendapatan
Daerah
selama periode laporan
keuangan sampai dengan
tanggal laporan Akuntan;
seluruh transaksi Daerah
dengan
Pihak
luar
selama periode laporan
keuangan sampai dengan
tanggal laporan Akuntan
dilaksanakan secara wajar
serta tidak ada pejabatpejabat
Daerah
yang
mempunyai kepentingan
langsung di dalam Daerah
yang mengadakan transaksi
dengan Daerah;
semua catatan akuntansi
dan
keuangan
telah
diperlihatkan
kepada
Akuntan dan tidak ada
yang disembunyikan;
tidak ada transaksi lain
dengan pihak yang memiliki
hubungan istimewa kecuali
yang telah diungkapkan
dalam laporan keuangan;
tidak
ada
kecurangan
maupun
ketidakberesan
297

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h)

d.

yang dijumpai selama


periode laporan keuangan
sampai dengan tanggal
laporan Akuntan; dan
hal-hal seperti tersebut
dalam III.3.4.5.5.2.1.c.9).a)1099
sampai
dengan
III.3.4.5.5.2.1.c.9).g)1100 yang

terjadi setelah tanggal


laporan Akuntan sampai
dengan tanggal efektif
telah dijelaskan dalam
surat pernyataan atau
disampaikan
langsung
kepada Bapepam dan LK
serta Akuntan.
Penandatanganan Surat Pernyataan Surat
Pernyataan ditandatangani oleh Kepala
Daerah bersama seorang pejabat Daerah
yang membawahi bidang akuntansi atau
keuangan.

III.3.5. Penyampaian Pernyataan


Rangka Penawaran Umum

Pendaftaran

Dalam

III.3.5.1. Ketentuan Umum


1.

Emiten
harus
menyampaikan
Pernyataan
Pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada
Bapepam dan LK dalam bentuk serta mencakup
informasi yang ditetapkan untuk Penawaran Umum
sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.1.1101

1099 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka
4 Huruf c angka 9 Huruf a.
1100 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman Penyusunan Surat Pernyataan
Kepala Daerah Di Bidang Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah, Angka
4 Huruf c angka 9 Huruf g.
1101 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1 Huruf a.
298

03. Penawaran Umum Perdana


2.

Pada waktu menerima Pernyataan Pendaftaran


dan dokumen pendukungnya, Bapepam dan LK
membuat tanda terima sebagai bukti penyerahan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam
No.II.A.3.1102

3.

Emiten bertanggung jawab atas kelengkapan


dan kebenaran informasi yang diungkapkan
dalam Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Setiap Pihak yang memberikan pendapat
atau keterangan dan atas persetujuannya, pendapat
atau keterangan tersebut dimuat dalam Pernyataan
Pendaftaran dan dokumen pendukungnya, wajib
bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama, atas pendapat atau keterangan
yang diberikannya.1103
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
III.3.5.1.31104 tidak menghalangi Emiten atau
Pihak yang mewakilinya untuk melengkapi atau
memperbaiki isi Pernyataan Pendaftaran yang
telah disampaikan semula jika dipertimbangkan
bahwa data yang bersangkutan kurang lengkap,
tidak benar atau menyesatkan, atau mengadakan
perubahan yang dipandang perlu karena
terjadinya perubahan keadaan sesudah pengajuan
Pernyataan Pendaftaran.1105

4.

5.

Setelah disampaikannya Pernyataan Pendaftaran,


Emiten dan setiap Pihak yang memberikan
pendapat atau keterangan dan atas persetujuannya,
pendapat atau keterangan tersebut dimuat
dalam Pernyataan Pendaftaran dan dokumen

1102 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1 Huruf b.
1103 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1 Huruf c.
1104 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1 Huruf c.
1105 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1 Huruf d.
299

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


pendukungnya dilarang:1106
a.
mengumumkan
Prospektus
Ringkas
yang merupakan bagian dari Pernyataan
Pendaftaran
sebagaimana
dimaksud
dalam Peraturan Bapepam No. IX.C.1
sampai dengan diterimanya pernyataan
Bapepam dan LK bahwa Emiten wajib
mengumumkan Prospektus Ringkas sesuai
dengan Formulir Nomor: IX.A.2-9 lampiran
9, untuk Emiten yang bukan merupakan
Perusahaan Menengah atau Kecil; atau
b.

mengumumkan
Prospektus
dan/
atau Prospektus Awal sampai dengan
diterimanya pernyataan Bapepam dan LK
bahwa Emiten sudah dapat melakukan
Penawaran Awal (bookbuilding) dan/atau
menyebarkan informasi yang berkaitan
dengan Penawaran Umum sesuai dengan
Formulir Nomor: IX.A.2-10 lampiran 10,
untuk Emiten yang merupakan Perusahaan
Menengah atau Kecil.

III.3.6. Pengumuman Prospektus Ringkas, Prospektus, Dan


Prospektus Awal
III.3.6.1. Ketentuan Umum
1.

Setiap pengumuman dalam media massa yang


berhubungan dengan suatu Penawaran Umum
dilarang memberikan keterangan yang tidak
benar tentang Fakta Material dan atau tidak
memuat pernyataan tentang Fakta Material yang
diperlukan agar keterangan yang dimuat di
dalam pengumuman tersebut tidak memberikan
gambaran yang menyesatkan.1107

1106 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 2 Huruf a.
1107 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 79 ayat 1.
300

03. Penawaran Umum Perdana


2.
3.

4.

5.

Hal-hal yang diumumkan dan isi serta persyaratan


pengumuman sebagaimana dimaksud dalam
III.3.6.11108 diatur lebih lanjut oleh Bapepam.1109
Propektus Ringkas wajib diumumkan dalam
paling kurang satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran nasional
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
diterimanya pernyataan Bapepam dan LK sesuai
dengan Formulir Nomor: IX.A.2-9 lampiran 9.
Disamping kewajiban mengumumkan dalam
surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan
Propektus Ringkas tersebut dalam media massa
yang lain. Bukti pengumuman Propektus
Ringkas wajib disampaikan oleh Emiten kepada
Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah pengumuman Propektus Ringkas
dimaksud.1110
Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
III.3.6.31111 tidak berlaku dalam hal penawaran
dimaksud dilakukan oleh Perusahaan Menengah
atau Kecil, atau ditujukan kepada Pihak tertentu
dan sifat penawarannya terbatas.1112
Dalam hal Emiten bermaksud mengumumkan
Prospektus dan/atau Prospektus Awal melalui
media massa, maka pengumuman tersebut
wajib dilaksanakan: 1113
a.

untuk Emiten yang bukan merupakan


Perusahaan Menengah atau Kecil,
paling
cepat
bersamaan
dengan
diumumkannya Prospektus Ringkas.

1108 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 79 ayat 1.


1109 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 79 ayat 2.
1110 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 2 Huruf b.
1111 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 2 Huruf b.
1112 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 2 Huruf c.
1113 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 2 Huruf d.

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
301

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

6.

untuk Emiten yang merupakan Perusahaan


Menengah atau Kecil, paling cepat
bersamaan dengan diterimanya pernyataan
Bapepam dan LK bahwa Emiten sudah
dapat melakukan Penawaran
Umum
sesuai dengan Formulir Nomor: IX.A.2-10
lampiran 10.

Dalam hal Emiten akan melakukan Penawaran


Awal (bookbuilding) sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam No. IX.A.8, maka Penawaran
Awal tersebut hanya dapat dilakukan setelah
Bapepam dan LK memberikan pernyataan bahwa
Emiten sudah dapat melakukan Penawaran Awal
(bookbuilding) dengan menggunakan:1114
a.
Formulir Nomor: IX.A.2-9 lampiran 9, untuk
Emiten yang bukan merupakan Perusahaan
Menengah atau Kecil.
b.
Formulir Nomor: IX.A.2-10 lampiran 10,
untuk Emiten yang merupakan Perusahaan
Menengah atau Kecil.

III.3.7. Permintaan
Informasi

Perubahan

Dan/Atau

Tambahan

III.3.7.1. Ketentuan Umum


1.

2.

Bapepam dan LK dapat meminta perubahan


dan/atau tambahan informasi kepada Emiten
untuk tujuan penelaahan atau pengungkapan
keterbukaan kepada umum. Hal ini dimaksudkan
agar Emiten dapat memenuhi kewajibannya dalam
mengungkapkan semua fakta material tentang
penawaran Efek yang bersangkutan dan keadaan
keuangan serta kegiatan usaha Emiten.1115
Dalam hal Bapepam dan LK meminta Emiten

1114 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 2 Huruf e.
1115 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 3 Huruf a.
302

03. Penawaran Umum Perdana


membuat perubahan dan/atau tambahan
informasi atas Pernyataan Pendaftaran dan
dokumen pendukungnya, maka Pernyataan
Pendaftaran tersebut dianggap telah disampaikan
kembali pada tanggal perubahan dimaksud
disampaikan kepada Bapepam dan LK.1116
3.

4.

5.

Emiten wajib menyampaikan perubahan dan/atau


tambahan informasi atas Pernyataan Pendaftaran
sebagaimana dimaksud dalam III.3.7.1.21117 dalam
waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diterimanya permintaan Bapepam dan LK.1118
Pernyataan Pendaftaran menjadi batal
apabila dalam waktu paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak diterimanya
permintaan Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam III.3.7.1.3 1119 , Emiten tidak
memberikan tanggapan. 11 2 0
Dalam hal Bapepam dan LK tidak meminta Emiten
untuk menyampaikan perubahan dan tambahan
informasi dalam jangka waktu 45 (empat puluh
lima) hari setelah penyampaian Pernyataan
Pendaftaran atau perubahan dan tambahan
informasi terakhir dari Pernyataan Pendaftaran
kepada Bapepam dan LK, maka Pernyataan
Pendaftaran dianggap telah disampaikan secara
lengkap dan memenuhi persyaratan serta prosedur
yang ditetapkan.1121

1116 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran


Umum, Angka 3 Huruf b.
1117 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 3 Huruf b.
1118 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 3 Huruf c.
1119 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 3 Huruf c.
1120 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 3 Huruf d.
1121 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 3 Huruf e.

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
303

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.3.7.2. Tata Cara Meminta Perubahan Dan Atau


Tambahan Informasi
1.

Setiap saat sebelum atau sesudah Pernyataan


Pendaftaran menjadi efektif, jika Bapepam
berpendapat bahwa informasi yang tercantum
dalam Pernyataan Pendaftaran tidak cukup, palsu,
menyesatkan, tidak jelas atau masih memerlukan
perubahan dan atau tambahan informasi maka
Bapepam dapat meminta secara tertulis atau lisan
perubahan dan atau tambahan informasi atas
Pernyataan Pendaftaran.1122

2.

Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari


setelah penyerahan Pernyataan Pendaftaran
pertama, Bapepam dapat meminta perubahan dan
atau tambahan informasi yang diperlukan agar
Pernyataan Pendaftaran tersebut dilengkapi atau
agar semua informasi atau fakta material bagi
pemodal atau publik diungkapkan.1123
Setiap perubahan dan atau tambahan
informasi yang diminta Bapepam sesudah
jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari
setelah penyerahan Pernyataan Pendaftaran
yang pertama harus didasarkan pada
pertimbangan bahwa perubahan dan atau
tambahan informasi tersebut diperlukan
untuk mengungkapkan semua informasi
atau fakta material kepada pemodal dan
publik. 11 2 4
Apabila permintaan perubahan dan atau tambahan

3.

4.

1122 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan Dan Atau
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
1123 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan Dan Atau
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 2.
1124 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan Dan Atau
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 3.
304

03. Penawaran Umum Perdana


informasi tersebut dalam III.3.7.2.11125, III.3.7.2.21126 ,
dan III.3.7.2.31127 dilakukan secara lisan maka hal
ini wajib dicatat dalam bentuk memo untuk arsip
yang menyatakan:1128
a.
hal ikhwal yang diminta;
b.
Pihak kepada siapa permintaan ditujukan;
dan
5.
6.

7.

c.
tanggapan yang diperoleh secara lisan.
Permintaan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
III.3.7.2.11129harus menggunakan Formulir Nomor
IX.A.3-1 lampiran Peraturan Bapepam No. IX.A.2.1130
Semua perubahan dan atau tambahan
informasi yang diminta Bapepam, baik lisan
maupun tertulis, harus terlebih dahulu
memperoleh tanggapan dari Bapepam
sebelum Pernyataan Pendaftaran dapat
dinyatakan menjadi efektif. 1131
Permintaan yang memerlukan perubahan dan
atau tambahan informasi terhadap Pernyataan
Pendaftaran akan mengubah tanggal pengajuan
Pernyataan Pendaftaran secara lengkap.1132

1125 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
1126 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 2.
1127 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 3.
1128 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 4.
1129 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
1130 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 5.
1131 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 6.
1132 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 7.

Perubahan Dan Atau


Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
Perubahan Dan Atau
305

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.3.8. Pernyataan Pendaftaran Efektif


III.3.8.1. Ketentuan Umum
1.

Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif


dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:1133
atas dasar lewatnya waktu, yakni:
1). 45 (empat puluh lima) hari sejak
tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima Bapepam dan LK secara
lengkap, yaitu telah mencakup
seluruh kriteria yang ditetapkan
dalam peraturan yang terkait
dengan Pernyataan Pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum
dan peraturan yang terkait dengan
Penawaran Umum; atau
2). 45 (empat puluh lima) hari sejak
tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Emiten atau yang
diminta Bapepam dan LK dipenuhi;
atau
b.
atas dasar pernyataan efektif dari
Bapepam dan LK bahwa tidak
ada
lagi
perubahan
dan/atau
tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.
Pernyataan
efektif
dari
Bapepam
dan
LK
sebagaimana
dimaksud
dalam
III.3.8.1.1.a.2)1134 dapat diberikan setiap saat
setelah:1135
a.
kecukupan dan objektivitas informasi
a.

2.

1133 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf a.
1134 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf a butir 2.
1135 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf b.
306

03. Penawaran Umum Perdana

b.

3.
4.

5.

yang diungkapkan dalam Pernyataan


Pendaftaran selesai ditelaah oleh Bapepam
dan LK, serta Bapepam dan LK tidak
memerlukan informasi tambahan dan tidak
mempunyai tanggapan lebih lanjut; dan
Emiten telah mengkonfirmasikan ada atau
tidak adanya perubahan informasi atau telah
menyampaikan informasi mengenai jumlah
dan harga penawaran Efek, penjaminan
emisi Efek, dan/atau tingkat suku bunga
obligasi atau imbal hasil Sukuk.

Pernyataan efektif harus dibuat berdasarkan


Formulir Nomor: IX.A.2-1 lampiran 1. 113 6
Konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam
III.3.8.1.2.b1137 disampaikan kepada Bapepam
dan LK paling cepat 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau
setelah Bapepam dan LK menyatakan bahwa
Emiten sudah dapat melakukan Penawaran Awal
(bookbuilding) dan/atau menyebarkan informasi
yang berkaitan dengan Penawaran Umum.1138
Apabila dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu)
hari kerja setelah pengumuman Prospektus
Ringkas dan/atau setelah Bapepam dan LK
menyatakan bahwa Emiten sudah dapat
melakukan Penawaran Awal (bookbuilding)
dan/atau menyebarkan informasi yang
berkaitan dengan Penawaran Umum, Emiten
tidak menyampaikan konfirmasi sebagaimana
dimaksud dalam III.3.8.1.2.b 1139 , maka

1136 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran


Umum, Angka 4 Huruf c.
1137 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf b butir 2.
1138 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf d.
1139 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf b butir 2.

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
307

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal



6.

7.

8.

9.

Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan


oleh Emiten menjadi batal. 114 0
Pernyataan yang dimaksud dalam III.3.8.1.1.a.2)1141,
III.3.8.1.2 1142, dan III.3.8.1.31143 tidak berarti bahwa
Bapepam dan LK telah menyetujui Efek yang
bersangkutan atau menyatakan bahwa data
yang diungkapkan adalah cukup atau benar.
Memberikan pernyataan yang bertentangan
dengan hal tersebut di atas adalah perbuatan
melanggar hukum.1144
Jangka waktu antara tanggal laporan keuangan
terakhir yang diperiksa Akuntan sebagaimana
dimuat dalam Prospektus dan efektifnya
Pernyataan Pendaftaran tidak lebih dari 6 (enam)
bulan. Dalam hal Penawaran Umum Obligasi
Daerah maka jangka waktu antara tanggal
laporan keuangan terakhir yang diperiksa
Akuntan sebagaimana dimuat dalam Prospektus
dan efektifnya Pernyataan Pendaftaran tidak lebih
dari 9 (sembilan) bulan.1145
Perubahan atau tambahan informasi dalam
Prospektus sebagaimana dimaksud dalam
III.3.8.1.2.b1146 dapat dibuat dalam bentuk suplemen
Prospektus yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari Prospektus.1147
Setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan

1140 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran


Umum, Angka 4 Huruf e.
1141 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf a butir 2.
1142 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf b.
1143 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf c.
1144 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf f.
1145 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf g.
1146 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf b butir 2.
1147 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 4 Huruf h.
308

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran

03. Penawaran Umum Perdana


sebelum dimulainya masa Penawaran Umum,
Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:1148
a.
mengumumkan
perbaikan
dan/atau
tambahan atas Prospektus Ringkas, jika
ada, mengenai informasi sebagaimana
dimaksud dalam III.3.8.1.2.b1149, dan tanggal

b.

c.

d.

efektif dalam paling kurang satu surat


kabar harian berbahasa Indonesia yang
mempunyai peredaran nasional paling
lambat satu hari kerja setelah efektifnya
Pernyataan
Pendaftaran.
Disamping
kewajiban mengumumkan dalam surat
kabar, Emiten dapat juga mengumumkan
informasi tersebut dalam media massa
yang lain. Kewajiban tersebut tidak berlaku
dalam hal penawaran dimaksud dilakukan
oleh Perusahaan Menengah atau Kecil, atau
ditujukan kepada Pihak tertentu dan sifat
penawarannya terbatas.
menyediakan
Prospektus
yang
dipersyaratkan sebagai bagian Pernyataan
Pendaftaran bagi masyarakat atau calon
pembeli.
menyampaikan
Prospektus
dalam
bentuk tercetak kepada Bapepam dan
LK sebanyak 5 (lima) eksemplar beserta
salinan elektronik (soft copy) nya.
menyampaikan kepada Bapepam dan LK
bukti pengumuman sebagaimana dimaksud
pada III.3.8.1.9.a1150, paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

1148 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf i.
1149 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf b butir 2.
1150 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 4 Huruf i butir 1.
309

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

III.3.9. Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan


Penawaran Umum
1.

Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan


Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran
Umum, Emiten dapat menunda masa Penawaran Umum
untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya
Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran
Umum, dengan ketentuan:1151
a.

b.

terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan


kekuasaan Emiten yang meliputi:
1). Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
turun melebihi 10% (sepuluh perseratus)
selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut;
2). Bencana
alam,
perang,
huruhara, kebakaran, pemogokan yang
berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Emiten; dan/atau
3). Peristiwa lain yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kelangsungan usaha
Emiten yang ditetapkan oleh Bapepam dan
LK berdasarkan Formulir Nomor: IX.A.2-11
lampiran 11; dan
Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1). mengumumkan
penundaan
masa
Penawaran Umum atau pembatalan
Penawaran Umum dalam paling kurang
satu surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang mempunyai peredaran nasional paling
lambat satu hari kerja setelah penundaan
atau pembatalan tersebut. Disamping
kewajiban mengumumkan dalam surat
kabar, Emiten dapat juga mengumumkan
informasi tersebut dalam media massa
lainnya;

1151 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6 Huruf a.
310

03. Penawaran Umum Perdana


2).

menyampaikan informasi penundaan


masa Penawaran Umum atau pembatalan
Penawaran Umum tersebut kepada
Bapepam dan LK pada hari yang sama
dengan
pengumuman
sebagaimana
dimaksud dalam III.3.9.1.b.1)1152;

3).

menyampaikan
bukti
pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam
III.3.9.1.b.1)1153;kepada Bapepam dan LK
paling lambat satu hari kerja setelah
pengumuman dimaksud; dan
Emiten yang menunda masa Penawaran
Umum atau membatalkan Penawaran
Umum yang sedang dilakukan, dalam hal
pesanan Efek telah dibayar maka Emiten
wajib mengembalikan uang pemesanan
Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua)
hari kerja sejak keputusan penundaan atau
pembatalan tersebut.

4).

2.

Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana


dimaksud dalam III.3.9.1.b. 115 4;dan akan memulai
kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan
sebagai berikut: 115 5
a.

dalam hal penundaan masa Penawaran Umum


disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud
dalam III.3.9.1.a.1)1156 maka Emiten wajib memulai
kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8
(delapan) hari kerja setelah indeks harga saham
gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan

1152 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6 Huruf a butir 2a.
1153 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6 a butir 2a.
1154 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6 Huruf a.
1155 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6 Huruf b.
1156 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6a butir 1a.
311

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

d.

paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari


total penurunan indeks harga saham gabungan
yang menjadi dasar penundaan;
dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa
Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana
dimaksud dalam III.3.9.1.a.1)1157, maka Emiten
dapat melakukan kembali penundaan masa
Penawaran Umum;
wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK
informasi mengenai jadwal Penawaran Umum
dan informasi tambahan lainnya, termasuk
informasi peristiwa material yang terjadi setelah
penundaan masa Penawaran Umum (jika ada)
dan mengumumkannya dalam paling kurang
satu surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang mempunyai peredaran nasional paling
lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi
masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat
juga mengumumkan dalam media massa lainnya;
dan
wajib menyampaikan bukti pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam III.3.9.2.c1158 kepada
Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja
setelah pengumuman dimaksud.

III.3.10. Masa Penawaran Umum, Penjatahan, Dan Laporan


Hasil Penawaran Umum
III.3.10.1. Masa Penawaran Umum
1.

Untuk melaksanakan Penawaran Umum


Pernyataan Pendaftaran harus sudah menjadi efektif.1159

1157 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6a butir 1a.
1158 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 6b butir 3.
1159 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 1a.
312

03. Penawaran Umum Perdana


2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.
9.

Dalam rangka Penawaran Umum, Efek dapat


ditawarkan oleh para Penjamin Emisi Efek dengan
bantuan para Agen Penjualan Efek.1160
Emiten wajib melaksanakan Penawaran Umum
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pernyataan
Pendaftaran menjadi efektif.1161
Masa Penawaran Umum paling kurang satu hari
kerja dan paling lama 5 (lima) hari kerja.1162
Dalam hal terjadi penghentian perdagangan Efek
di Bursa Efek selama paling kurang satu hari bursa
dalam masa Penawaran Umum, maka Emiten
dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran
Umum untuk periode yang sama dengan masa
penghentian perdagangan Efek dimaksud.1163
Pembayaran atas pemesanan Efek dalam rangka
Penawaran Umum wajib dilunasi paling lambat
pada saat dilakukannya penyerahan Efek.1164
Dalam hal jumlah permintaan Efek selama masa
Penawaran Umum melebihi jumlah Efek yang
ditawarkan, maka harus diadakan penjatahan sesuai
dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7.1165
Penjatahan Efek untuk suatu Penawaran Umum Efek
wajib diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.1166
Jika dalam Pernyataan Pendaftaran dinyatakan bahwa
Efek akan dicatatkan pada Bursa Efek dan ternyata
persyaratan pencatatan tidak dipenuhi, Penawaran atas

1160 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran


Umum, Angka 5a.
1161 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5b.
1162 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5c.
1163 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5d.
1164 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5e.
1165 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf f.
1166 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf g.

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
313

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10.

11.

12.

13.

14.

Efek batal demi hukum dan pembayaran pesanan Efek


dimaksud wajib dikembalikan kepada pemesan.1167
Dalam hal suatu pemesanan Efek ditolak sebagian
atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi pembatalan
Penawaran Umum, jika pesanan Efek sudah dibayar
maka uang pemesanan harus dikembalikan oleh
Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada
para pemesan, paling lambat 2 (dua) hari kerja
sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal
diumumkannya pembatalan tersebut.1168
Persyaratan dan tata cara penggantian kerugian
untuk pemesan jika terjadi keterlambatan dalam
pengembalian uang sehingga menjadi lebih
dari 2 (dua) hari kerja sebagaimana dimaksud
dalam III.3.9.1.111169, harus diungkapkan dalam
Prospektus, Prospektus Ringkas, dan Prospektus
Awal (jika ada).1170
Penyerahan Efek beserta bukti kepemilikan Efek
wajib dilakukan kepada pembeli Efek dalam
Penawaran Umum paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah tanggal penjatahan.1171
Apabila Efek yang ditawarkan dalam rangka
Penawaran Umum akan dicatatkan pada Bursa
Efek, maka pencatatan tersebut wajib dilaksanakan
paling lambat satu hari kerja setelah tanggal
penyerahan Efek.1172
Penjamin Emisi Efek atau Emiten (dalam hal
tidak menggunakan Penjamin Emisi Efek) wajib
menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum

1167 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran


Umum, Angka 5 Huruf h.
1168 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf i.
1169 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf i.
1170 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf j.
1171 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf k.
1172 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
Umum, Angka 5 Huruf l.
314

Dalam Rangka Penawaran


Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran
Dalam Rangka Penawaran

03. Penawaran Umum Perdana


kepada Bapepam dan LK paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah tanggal penjatahan dalam bentuk dan
isi sesuai dengan Formulir Nomor: IX.A.2-2 lampiran
2, Formulir Nomor: IX.A.2-3 lampiran 3, Formulir
Nomor: IX.A.2-4 lampiran 4, Formulir Nomor: IX.A.2-5
lampiran 5, Formulir Nomor: IX.A.2-6 lampiran 6,
Formulir Nomor: IX.A.2-7 lampiran 7, dan Formulir
Nomor: IX.A.2-8 lampiran 8. Laporan dimaksud
disertai dengan Laporan Penjatahan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.7.1173
15.

Penjamin Emisi Efek atau Emiten (dalam hal


tidak menggunakan Penjamin Emisi Efek) wajib
menunjuk Akuntan yang terdaftar di Bapepam
dan LK untuk melakukan pemeriksaan khusus
mengenai telah diterimanya dana hasil Penawaran
Umum oleh Emiten. Laporan pemeriksaan
tersebut wajib disampaikan kepada Bapepam
dan LK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
berakhirnya masa Penawaran Umum.1174

III.3.10.2. Ketentuan Penjatahan Dan Pemesanan Efek


1.

Manajer Penjatahan1175
a.
Setiap Penawaran Umum harus mempunyai
satu Manajer Penjatahan. Manajer Penjatahan
adalah Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang
bertanggung jawab atas penjatahan Efek
dalam suatu Penawaran Umum, atau Emiten
dalam hal tidak menggunakan Penjamin
Emisi Efek.
b.
Manajer Penjatahan dari suatu Penawaran
Umum harus mengisi dan mengajukan
Formulir Nomor: IX.A.7-1 lampiran

1173 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 5 Huruf m.
1174 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 5 Huruf n.
1175 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 2.
315

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Peraturan Bapepam No. IX.A.7 (Laporan
Manajer Penjatahan mengenai pembagian
Efek dalam suatu Penawaran Umum)
rangkap 4 (empat) kepada Bapepam dalam
jangka waktu 5 (lima) hari kerja setelah
tanggal penjatahan.1176
2.

Formulir Pemesanan1177
Formulir pemesanan untuk Penawaran Umum
harus memuat pernyataan yang ditandatangani
oleh para pemesan mengenai apakah:
a.
pemesan adalah pemodal Indonesia atau
pemodal asing;
b.
pemesan telah menerima atau telah
berkesempatan membaca Prospektus;
c.
pemesan seorang direktur, komisaris,
karyawan atau Pihak yang memiliki
20% (dua puluh perseratus) atau lebih
saham dari suatu Perusahaan Efek
yang bertindak sebagai Penjamin
Emisi Efek atau Agen Penjualan Efek,
atau Pihak lain yang terafiliasi dengan
Emiten atau semua Pihak dimaksud,
sehubungan dengan Penawaran Umum
tersebut;
d.
pemesan mengadakan persetujuan dengan
Pihak lain mana pun, untuk membeli
Efek dalam Penawaran Umum dimaksud
dengan cara apa pun, baik langsung atau
tidak langsung, yang mengakibatkan Pihak
pemodal lain menjadi pemilik penerima
manfaat;
e.
pemesan mempunyai kontrak dengan
Perusahaan
Efek
sebagaimana
dipersyaratkan dalam angka 5 Peraturan
Nomor: V.D.3 dan apakah Perusahaan Efek

1176 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 3.
1177 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4.
316

03. Penawaran Umum Perdana

f.
3.

4.

itu bertindak sebagai Agen Penjualan Efek


berkaitan dengan pemesanan dimaksud;
dan
pemesan adalah pegawai, namun tidak
termasuk anggota komisaris, direksi dan pemegang
sahamutamadariEmitenyangbersangkutan.

Penggunaan
informasi
berkaitan
dengan
pemesanan pembelian Efek1178
a.
Manajer Penjatahan dapat menggunakan
informasi dari pernyataan para pemesan
untuk tujuan penjatahan pemesanan,
kecuali jika diketahui hal sebaliknya; dan
b.
Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan,
maka Manajer Penjatahan harus menolak
penjatahan bagi pemesanan oleh Pihak yang
memberikan jawaban ya atas pertanyaan
sebagaimana yang dimaksud dalam
III.3.10.2.2.d 1179, atau memberikan jawaban
tidak atas pertanyaan sebagaimana yang
dimaksud dalam III.3.10.2.3 1180 .
Penyerahan bukti kepemilikan Efek dan
pengembalian uang pemesanan1181
a.
Setiap bukti kepemilikan Efek berupa surat
kolektif Efek yang diserahkan sebagai akibat
dari suatu pemesanan, harus diterbitkan
atas nama pemesan yang bersangkutan;
b.
Dalam hal Emiten tidak menerbitkan surat
kolektif Efek, maka saham-saham tersebut
di administrasikan secara elektronik
dalam penitipan kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian;
c.
Dalam hal terdapat pengembalian uang atas

1178 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 5.
1179 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf d.
1180 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf e.
1181 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 6.

317

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


pemesanan pembelian saham yang melewati
masa 2 (dua) hari kerja, maka Penjamin
Emisi Efek wajib membayar ganti kerugian
atas keterlambatan tersebut. Dalam hal ini,
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek
wajib mengungkapkan secara jelas baik
melalui Prospektus, Prospektus ringkas,
dan atau melalui publikasi lain tentang halhal sebagai berikut:
1).

2).

tingkat bunga yang akan digunakan


sebagai dasar perhitungan ganti rugi
atas keterlambatan pengembalian
uang pemesanan pembelian saham,
dengan menyebutkan persentase,
tingkat bunga atau pengukur
lainnya;
tata cara yang akan digunakan
dalam melakukan pengembalian
uang pemesanan pembelian saham
dan ganti rugi yang meliputi
antara lain:
a)
alat pembayaran: uang tunai,
cek atau instrumen lainnya;

jika pembayaran menggunakan


cek, maka cek tersebut harus
merupakan cek atas nama
Pihak
yang
mengajukan
(menandatangani)
formulir
pemesanan; dan
3). cara pembayaran: dikirim oleh
Penjamin Emisi Efek, diambil
langsung oleh pemodal, dimasukkan
ke dalam rekening pemodal atau
dengan cara lainnya.
Penyerahan bukti kepemilikan Efek
sebagaimana dimaksud dalam III.3.10.2.4.a1182
b)

d.

1182 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 6 Huruf a.
318

03. Penawaran Umum Perdana

e.

5.

dan III.3.10.2.4.b 1183 dianggap terpenuhi jika


Efek dimaksud telah diserahkan kepada
pemesan atau dimasukkan ke dalam
rekening Efek atas nama pemesan.
Pengembalian
uang
pemesanan
sebagaimana dimaksud dalam III.3.10.2.4.c

dianggap terpenuhi jika uang dimaksud


telah diserahkan kepada pemesan atau
dimasukan ke dalam rekening Efek atas
nama pemesan.
Jumlah pesanan untuk setiap Pihak1185
a.
Setiap Pihak dilarang baik langsung
maupun
tidak
langsung
untuk
mengajukan lebih dari satu pemesanan
Efek untuk setiap Penawaran Umum.
b.
Dalam hal terbukti bahwa Pihak tertentu
mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan,
baik secara langsung maupun tidak
langsung, maka Penjamin Emisi Efek wajib
membatalkan pesanan tersebut.
c.
Dalam
hal
persyaratan
pemesanan
memerlukan penyertaan dana dari pemesan
kategori tertentu, maka persyaratan ini tidak
dapat dibebaskan, dikurangi, atau diubah
bagi pemesan mana pun dalam kategori
dimaksud, dan semua setoran dimaksud
harus diserahkan dengan persyaratan
yang sama dalam rekening bank di bawah
pengendalian Manajer Penjatahan dan
wajib diaudit sesuai dengan ketentuan
III.3.10.2.12 1186 .
1184

1183 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 6 Huruf b.
1184 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 6 Huruf c.
1185 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 7.
1186 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 14.
319

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


6.

Penjatahan Pasti1187
Dalam hal Penjatahan terhadap suatu Penawaran
Umum dilaksanakan dengan menggunakan
sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut
hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a.

b.

c.

7.

8.

Manajer Penjatahan dapat menentukan


besarnya persentase dan Pihak-pihak
yang akan mendapatkan penjatahan
pasti dalam Penawaran Umum;
dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli
dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi
Efek, Agen Penjualan Efek atau Pihak-pihak
terafiliasi dengannya dilarang membeli
atau memiliki Efek untuk rekening mereka
sendiri; dan
dalam hal terjadi kekurangan permintaan
beli dalam Penawaran Umum, Penjamin
Emisi Efek, Agen Penjualan Efek, atau
Pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang
menjual Efek yang telah dibeli atau akan
dibelinya berdasarkan kontrak Penjaminan
Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek
jika telah diungkapkan dalam Prospektus
bahwa Efek tersebut akan dicatatkan di
Bursa Efek.

Dalam rangka menjamin terlaksananya penyebaran


saham secara luas, maka Penjamin Emisi Efek harus
menggunakan Agen Penjualan Efek yang cukup
sehingga munculnya masalah antrian panjang calon
pemodal dapat dihindari.1188
Agar pembayaran atas penjatahan saham dapat
dilakukan dengan baik tanpa merugikan pemodal
akibat adanya perubahan kurs, maka Penjamin
Emisi Efek dapat membuka rekening dalam mata

1187 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 8.
1188 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 9.
320

03. Penawaran Umum Perdana

9.

uang dolar Amerika dan rupiah pada bank yang


berdomisili atau berada di Indonesia.1189
Penjatahan terpusat1190
Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah
Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran
Umum, maka Manajer Penjatahan yang
bersangkutan harus melaksanakan prosedur
penjatahan sisa Efek sebagai berikut:
a.

b.

jika setelah mengecualikan pemesan Efek


terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam
III.3.10.2.2.c 1191, dan terdapat sisa Efek yang
jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah
yang dipesan, maka pemesan yang tidak
dikecualikan itu akan menerima seluruh
jumlah Efek yang dipesan;
jika setelah mengecualikan pemesan Efek
terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam
III.3.10.2.2.c 1192, dan terdapat sisa Efek yang
jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang
dipesan, maka penjatahan bagi pemesan
yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
1). Efek tersebut dialokasikan secara
proporsional tanpa pecahan, jika
tidak akan dicatatkan di Bursa; atau
2). Efek tersebut dialokasikan dengan
memenuhi persyaratan-persyaratan
berikut ini, jika akan dicatatkan di
Bursa:
a)
prioritas
dapat
diberikan
kepada para pemesan yang
menjadi pegawai Emiten,

1189 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 10.
1190 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 11.
1191 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf c.
1192 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf c.
321

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b)

10.

sampai
dengan
jumlah
paling banyak 10% (sepuluh
perseratus)
dari
jumlah
Penawaran Umum;
para pemesan yang tidak
dikecualikan
berdasarkan
ketentuan III.3.10.2.2.c 1193,

akan
memperoleh
satu
satuan perdagangan di Bursa,
jika terdapat cukup satuan
perdagangan yang tersedia.
Dalam hal jumlahnya tidak
mencukupi, maka satuan
perdagangan yang tersedia
akan dibagikan dengan diundi.
Jumlah Efek yang termasuk
dalam satuan perdagangan
dimaksud
adalah
satuan
perdagangan penuh terbesar
yang ditetapkan oleh Bursa
di mana Efek tersebut akan
tercatat; dan
c)
apabila
terdapat
Efek
yang tersisa, maka setelah
satu satuan perdagangan
dibagikan kepada pemesan,
pengalokasian
dilakukan
secara proporsional dalam
satuan perdagangan menurut
jumlah yang dipesan oleh para
pemesan.
Penjatahan bagi Pihak terafiliasi1194
Jika para pemesan sebagaimana dimaksud

1193 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf c.
1194 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 12.
322

03. Penawaran Umum Perdana

11.

12.

dalam III.3.10.2.91195 telah menerima penjatahan


sepenuhnya dan masih terdapat sisa, maka sisa
Efek tersebut dibagikan secara proporsional
kepada para pemesan terafiliasi sebagaimana
dimaksud dalam III.3.10.2.2.c 1196 .
Penjatahan dalam Penawaran Umum kepada
Kelompok Masyarakat Tertentu1197
Dalam Penawaran Umum kepada kelompok
masyarakat
tertentu,
Emiten
harus
mengungkapkan dalam Prospektus persyaratan
yang wajib dipenuhi oleh para pemesan dan
menguraikan
prosedur
penjatahan
yang
digunakan, yang dapat merupakan prosedur
sebagaimana diuraikan di atas.
Dalam hal terdapat prosedur lain yang mendasari
tujuan dari Penawaran Umum tersebut, maka hal
dimaksud harus diungkapkan dalam Prospektus.
Pemeriksaan Khusus1198
Manajer Penjatahan wajib menunjuk Akuntan
yang terdaftar di Bapepam untuk melaksanakan
pemeriksaan khusus. Manajer Penjatahan
dimaksud dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah tanggal penjatahan harus menyampaikan
laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada
Bapepam mengenai kewajaran dari pelaksanaan
penjatahan, termasuk tersedianya dana hasil
Penawaran Umum tersebut. Semua dokumen
yang berhubungan dengan proses penjatahan
wajib disimpan oleh Manajer Penjatahan yang
bersangkutan sekurang-kurangnya selama 5
(lima) tahun.

1195 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 11.
1196 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 4 Huruf c.
1197 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 13.
1198 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 14.
323

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


13.

Penjualan Melalui Agen Penjualan Efek1199


Pemesanan wajib diterima oleh Manajer Penjatahan,
baik yang dilakukan dalam formulir asli atau
fotokopinya, sepanjang pemesanan tersebut
disampaikan melalui Perusahaan Efek yang menjadi
anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek dan/
atau Agen Penjualan Efek. Manajer Penjatahan
dimaksud harus memastikan bahwa semua Agen
Penjualan Efek yang tercantum dalam Prospektus
harus mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh formulir pemesanan dan dokumen
pemesanan lain yang diperlukan.

14.

Keterbukaan Informasi Metode Penjatahan1200


Manajer Penjatahan wajib mengungkapkan
dalam Prospektus dan Prospektus Ringkas,
termasuk dalam Prospektus Awal (jika ada),
informasi antara lain mengenai metode
penjatahan, kisaran persentase dan prakiraan
Pihak atau kalangan tertentu yang akan
mendapatkan penjatahan dalam Penawaran
Umum.
Metode Penjatahan Lain1201
Penjamin Emisi Efek dapat menggunakan
prosedur penjatahan lain untuk Penawaran
Umum sepanjang:

15.

a.
b.

prosedur dimaksud telah direkomendasikan


oleh Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia
dan disetujui oleh Bapepam;
prosedur
dimaksud
diungkapkan
sepenuhnya dalam Prospektus; dan

1199 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 15.
1200 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 16.
1201 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 17.
324

03. Penawaran Umum Perdana


prosedur dimaksud sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan ini, kecuali III.3.10.2.6 1202,
III.3.10.2.9 1203 dan III.3.10.2.10 1204 .

c.

III.3.10.3. Pemeriksaan Dan Pelaporan Pemesanan Dan


Penjatahan Efek
III.3.10.3.1. Ketentuan Umum
1.

2.

Hal-hal mengenai prosedur pemeriksaan


yang tidak diatur secara khusus dalam
Peraturan Bapepam No. VIII.G.12
tentang
Pedoman
Pemeriksaan
Oleh Akuntan Atas Pemesanan Dan
Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham
Bonus, harus mengikuti ketentuanketentuan sebagaimana diatur dalam
Standar Profesional Akuntan Publik
yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia.1205
Dalam
menetapkan
prosedur
pemeriksaan
kepatuhan
Manajer
Penjatahan
sehubungan
dengan
Penawaran Umum, Akuntan wajib
menitikberatkan
pada
pelaksanaan
pemesanan, penjatahan Efek, penyerahan
Efek dan pengembalian uang pemesanan
Efek, dan penyerahan dana hasil
Penawaran Umum kepada Emiten.1206

1202 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 6.
1203 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 11.
1204 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam
Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Angka 12.
1205 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 1 Huruf c.
1206 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a.
325

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3.

Laporan hasil pemeriksaan atas


pemesanan dan penjatahan Efek dalam
rangka Penawaran Umum sekurangkurangnya terdiri dari:1207
a.
LaporanAkuntan dengan bentuk dan
isi sesuai dengan Formulir Nomor
VIII.G.12- 1 lampiran Peraturan
Bapepam No. VIII.G.12;
b.

c.

Data
tentang
Efek
yang
ditawarkan, jumlah pemesan,
jumlah Efek yang dipesan,
jumlah Efek yang dijatahkan serta
prosedur penjatahan Efek; dan
Lampiran-lampiran yang antara
lain foto-copy dari:
1). Daftar pemesanan Efek
dari tiap-tiap agen penjual
disertai dengan formulir
pemesanan Efek, bukti
diri, bukti transfer uang
pemesanan
Efek
dan
konfirmasi
dana
pada
bank yang ditunjuk, yang
dianggap telah mewakili
dari keseluruhan dokumen
yang ada dan mendukung
Laporan Akuntan tersebut;
2).

3).
4).

Daftar
pegawai
yang
melakukan
pemesanan
Efek, disertai dengan surat
keterangan dari Emiten
atas daftar tersebut;
Daftar pemesan Efek yang
memperoleh penjatahan
pasti;
Daftar penerimaan Efek

1207 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a butir 5.
326

03. Penawaran Umum Perdana

5).
6).

dan pengembalian uang


pemesanan Efek yang
disertai dengan rekening
koran bank yang ditunjuk;
Daftar pemegang Efek
setelah
pelaksanaan
Penawaran Umum; dan
Bukti-bukti
lain
mendukung.

yang

III.3.10.3.2. Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan


Pemesanan Efek

Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan


terhadap pelaksanaan pemesanan Efek,
Akuntan wajib melakukan pemeriksaan
dengan tujuan untuk mengetahui:1208
1.
Kesesuaian formulir pemesanan Efek
dengan ketentuan tentang formulir
pemesanan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang
Tanggung Jawab Manajer Penjatahan
dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan
Efek Dalam Penawaran Umum;
2.
3.

4.

Keabsahan pemesanan sebagaimana


ditetapkan pada persyaratan pemesanan
pembelian Efek dalam Prospektus;
Apakah pemesan adalah pemodal
Indonesia
atau
pemodal
asing,
jika terdapat ketentuan peraturan
perundang-undangan
lain
yang
mengatur pembatasan kepemilikan
pemodal asing;
Apakah terdapat pemesan yang
merupakan pihak terafiliasi dengan
Emiten dan Penjamin Emisi Efek atau
Agen Penjualan Efek sesuai dengan

1208 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a butir 1.
327

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


ketentuan tentang formulir pemesanan
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung
Jawab Manajer Penjatahan dalam
rangka Pemesanan dan Penjatahan
Efek Dalam Penawaran Umum;
5.

6.

7.
8.

9.

328

Apakah terdapat pemesan yang


mengadakan
persetujuan
dengan
pihak lain, untuk membeli Efek dalam
Penawaran Umum dengan cara apapun
baik langsung atau tidak langsung yang
mengakibatkan pihak pemodal lain
menjadi pemilik penerima manfaat;
Apakah terdapat pemesan yang
mempunyai kontrak dengan Perusahaan
Efek sesuai dengan ketentuan tentang
kontrak dengan nasabah mengenai
pembukaan rekening Efek sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bapepam No.
V.D.3 tentang Pengendalian Interen
dan
Penyelenggaraan
Pembukuan
oleh Perusahaan Efek, dan apakah
Perusahaan Efek itu bertindak sebagai
Agen Penjualan Efek berkaitan dengan
pemesanan dimaksud;
Apakah terdapat pegawai Emiten yang
melakukan pemesanan;
Apakah terdapat pemesan yang
melakukan 2 (dua) pemesanan atau lebih,
baik langsung maupun tidak langsung,
dan pemesanan tersebut telah dibatalkan
oleh Manajer Penjatahan; dan
Apakah uang pemesanan Efek telah
disetorkan oleh pemesan dan telah
diterima oleh Agen Penjualan Efek (jika
ada), Penjamin Emisi Efek (jika ada),
dan selanjutnya disetor ke Manajer
Penjatahan.

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.10.3.3. Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan


Penjatahan Efek
Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan
terhadap pelaksanaan penjatahan Efek, tujuan
pemeriksaan terhadap:1209
1.

2.

Pihak yang memperoleh Penjatahan


Pasti adalah sebagai berikut:
a.
Mengetahui apakah terdapat
proses Penawaran Awal (book
building) yang dilakukan oleh
Emiten;
b.
Mengetahui apakah Pihak-pihak
yang memperoleh Penjatahan
Pasti sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh Manajer
Penjatahan;
c.
Mengetahui apakah penjatahan
Efek kepada pemesan yang
memperoleh penjatahan pasti
sesuai dengan pemesanan yang
dilakukan; dan
d.
Dalam hal terjadi kelebihan
pemesanan, mengetahui apakah
terdapat Agen Penjualan Efek,
Penjamin Emisi Efek atau pihak
terafiliasi dari agen penjual dan
penjamin emisi yang memperoleh
penjatahan Efek pasti.
Pihak yang memperoleh penjatahan
terpusat (pooling) adalah sebagai
berikut:
a.
Mengetahui jumlah kelebihan
pemesanan Efek yang terjadi;
b.
Dalam hal jumlah Efek yang

1209 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a butir 2.

329

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1).

2).

3).

330

tersedia lebih besar dari jumlah


pemesanan dari pihak yang
tidak terafiliasi dengan Emiten,
Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan Efek, maka mengetahui
apakah:
pemesan yang tidak terafiliasi dengan
Emiten, Penjamin Emisi Efek atau
Agen Penjualan Efek telah memperoleh
penjatahan sesuai dengan pesanannya;
dan
pihak yang terafiliasi dengan Emiten,
Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan Efek yang melakukan
pemesanan,
telah
memperoleh
penjatahan Efek secara proporsional
dari sisa Efek setelah dilakukan
penjatahan kepada pemesan yang
tidak terafiliasi dengan Emiten,
Penjamin Emisi Efek atau Agen
Penjualan Efek, sesuai dengan
ketentuan tentang penjatahan bagi
pihak terafiliasi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.7
tentang Tanggung Jawab Manajer
Penjatahan dalam rangka Pemesanan
dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran
Umum.
Dalam hal jumlah Efek yang tersedia
lebih kecil dari jumlah pemesanan dari
pihak yang tidak terafiliasi dengan
Emiten, Penjamin Emisi Efek atau
Agen Penjualan Efek, mengetahui
apakah pelaksanaan penjatahan Efek
telah sesuai dengan ketentuan tentang
penjatahan dalam hal terdapat sisa
Efek yang jumlahnya lebih kecil dari
jumlah yang dipesan sebagaimana

03. Penawaran Umum Perdana


diatur dalam Peraturan Bapepam
No. X.A.7 tentang Tanggung Jawab
Manajer Penjatahan dalam rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek
Dalam Penawaran Umum.
3.

Pegawai Emiten adalah untuk mengetahui


apakah:
a.
perhitungan
persentase
penjatahan terhadap pegawai
Emiten tidak lebih dari 10%
(sepuluh per seratus) dari jumlah
Efek yang ditawarkan;
b.
yang bersangkutan adalah benar
pegawai Emiten; dan
c.
penjatahan Efek kepada pegawai
sesuai dengan metode penjatahan
bagi pegawai yang ditentukan
dalam Prospektus

III.3.10.3.4. Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan


Pengembalian Uang Pemesanan Efek
Dan Penyerahan Efek
Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan
terhadap pelaksanaan pengembalian uang
pemesanan Efek dan penyerahan Efek,
Akuntan wajib melakukan pemeriksaan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah:1210
1.
pelaksanaan
pengembalian
uang
pemesanan Efek telah diterima oleh
pemesan tepat waktu dan tepat jumlah;
2.
Efek yang diserahkan kepada pemesan
telah sesuai dengan penjatahannya
secara tepat waktu dan tepat jumlah;
dan
1210 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a butir 3.
331

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3.

nama pemesan yang telah menerima


penjatahan telah masuk dalam daftar
pemegang Efek Emiten, dalam hal
Efek yang ditawarkan berupa Efek atas
nama.

III.3.10.3.5. Pemeriksaan Terhadap Pelaksanaan


Penyerahan Dana Hasil Penawaran
Umum Oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Kepada Emiten
Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan
terhadap pelaksanaan penyerahan dana hasil
Penawaran Umum oleh penjamin pelaksana
emisi kepada Emiten, Akuntan wajib
melakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah:1211
1.
dana hasil Penawaran Umum telah
diserahkan oleh Manajer Penjatahan
kepada Emiten tepat waktu dan tepat
jumlah;
2.
selama periode pemesanan tidak
terdapat penarikan dana hasil
Penawaran Umum oleh Emiten
dari penjamin pelaksana emisi;
dan
3.

dana hasil Penawaran Umum, baik yang


berasal dari pemesan Efek maupun yang
berasal dari Penjamin Emisi Efek (jika
ada), telah ditempatkan dalam rekening
penampungan atas nama Emiten di bank
secara tepat waktu dan tepat jumlah.

1211 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.2 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 2 Huruf a butir 4.
332

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.10.4. Ketentuan Penutup


1.

Setelah selesainya Penawaran Umum, Emiten


wajib:1212
a.
menyimpan
dokumen
Pernyataan
Pendaftaran yang telah dinyatakan efektif
oleh Bapepam dan LK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan dokumen perusahaan;
dan
menyampaikan Prospektus yang telah
tergabung dengan suplemennya dalam
bentuk tercetak kepada Bapepam dan
LK sebanyak 5 (lima) eksemplar beserta
salinan elektroniknya (soft copy), dalam
waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja
setelah selesainya penyerahan Efek kepada
pembeli Efek.
Contoh alur proses Penawaran Umum tercantum
dalam lampiran 12, Peraturan Bapepam No. IX.A.2
tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum.1213
b.

2.

III.3.11. Penangguhan Penawaran Umum


1.

Bapepam dapat menangguhkan Penawaran Umum


setelah menyampaikan pemberitahuan kepada Emiten
dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, jika diperoleh
kesimpulan bahwa:1214
a.
Pernyataan Pendaftaran, Prospektus atau
dokumen lainnya yang disampaikan sebagai
bagian dari proses pendaftaran Efek, mencakup
informasi dan atau fakta material yang:

1212 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 7 Huruf a.
1213 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum, Angka 7 Huruf b.
1214 Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum, Angka
1.
333

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


1).

2).

palsu atau menyesatkan atau mengabaikan


fakta material yang diperlukan pada saat
itu dan sesuai dengan keadaan waktu
pernyataan tersebut dibuat;
menjadi tidak benar atau menyesatkan
atau mengabaikan fakta material karena
terjadinya
perubahan
keadaan
dan
keterangan tambahan yang diperlukan
untuk memperbaiki keadaan tersebut tidak
disampaikan kepada masyarakat;

Emiten atau Pihak lain yang terafiliasi dengan


Emiten dalam Penawaran Umum, telah melanggar
Undang-undang tentang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya; atau
c.
setiap Pihak yang disebut pada III.3.11.1.b1215 tidak
menyampaikan perubahan dan atau tambahan
informasi yang diminta Bapepam.
Keputusan penangguhan oleh Ketua Bapepam
dikeluarkan sesuai dengan Formulir Nomor IX.A.4-1
lampiran 1, Peraturan Bapepam No. IX.A.4.1216
Bapepam dapat mencabut penangguhan sebagaimana
dimaksud pada III.3.11.11217 sesuai dengan Formulir
Nomor IX.A.4-2 lampiran 2, Peraturan Bapepam
No. IX.A.4apabila yang menjadi dasar ketetapan
penangguhan telah diselesaikan.1218
b.

2.
3.

1215 Peraturan
1 Huruf b.
1216 Peraturan
2.
1217 Peraturan
1.
1218 Peraturan
3.
334

Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum, Angka


Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum, Angka
Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum, Angka
Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum, Angka

03. Penawaran Umum Perdana

III.3.12. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran


Umum
III.3.12.1. Kewajiban Menyampaikan Laporan
Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah efektif
wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan
dana hasil Penawaran Umum kepada Bapepam. Realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut wajib pula
dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan, dan atau disampaikan kepada Wali Amanat.1219

III.3.12.2. Ketentuan Pelaporan


1.

2.
3.

Laporan realisasi penggunaan dana yang


disampaikan kepada Bapepam dan Wali Amanat
dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan (Maret,
Juni, September, dan Desember). Penyampaian
laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal
15 bulan berikutnya. Bentuk dan isi laporan
dimaksud disusun sesuai dengan Formulir
Nomor: X.K.4-1 lampiran peraturan ini.1220
Pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dilaksanakan secara berkala setiap tahun.1221
Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana
tersebut wajib memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:1222
a.
rencana
tersebut
harus
dilaporkan
terlebih
dahulu
kepada
Bapepam
dengan mengemukakan alasan beserta
pertimbangannya;

1219 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4


Penawaran Umum, Angka 1.
1220 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 2.
1221 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 3.
1222 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 4.

tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
335

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

c.

4.

5.

6.

Perubahan sebagaimana dimaksud pada


III.3.12.2.3 12 2 3 mencakup: 12 24
a.
perubahan yang material dari masingmasing unsur penggunaan dana; dan
b.
perubahan lokasi yang memiliki dampak
ekonomis.
Dengan memperhatikan ketentuan pada
III.3.12.2.1 12 2 5 dan III.3.12.2.2 12 26 , bagi Emiten
yang telah mempergunakan seluruh dana,
wajib
menyampaikan
laporan
realisasi
penggunaan dana terakhir kepada Bapepam
dan
mempertanggungjawabkan
realisasi
penggunaan dana terakhir tersebut pada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
atau menyampaikannya kepada Wali Amanat
sesuai periodenya. 12 27
Dalam hal penggunaan dana tersebut
dipinjamkan kepada anak perusahaan atau
Afiliasinya, agar dijelaskan alokasi

1223 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4


Penawaran Umum, Angka 4.
1224 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 5.
1225 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 2.
1226 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 2.
1227 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 6.
336

perubahan penggunaan dana yang berasal


dari Penawaran Umum saham harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari Rapat Umum Pemegang Saham; dan
perubahan penggunaan dana yang berasal
dari Penawaran Umum obligasi harus
mendapatkan
persetujuan
terlebih
dahulu dari Wali Amanat setelah
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Obligasi.

tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

03. Penawaran Umum Perdana



7.

8.

9.

penggunaan dana setelah dana tersebut


dikembalikan kepada Emiten. 12 2 8
Dalam hal terdapat sisa dana, perlu dijelaskan
antara lain: 12 29
a.
tempat dimana dana tersebut disimpan;
b.
tingkat suku bunga yang diperoleh dan
alokasinya;
c.
hubungan Afiliasi antara Emiten dengan
tempat dimana dana tersebut disimpan;
dan
d.
jangka waktu penyimpanan.
Laporan realisasi penggunaan dana untuk
pertama kalinya wajib disampaikan pada
masa penyampaian laporan periode yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam
III.3.12.2.11230 meskipun penggunaan dananya
belum mencakup 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penjatahan.1231
Realisasi
penggunaan
dana
yang
dipertanggungjawabkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan untuk pertama
kalinya wajib disampaikan pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang
terdekat, meskipun penggunaan dananya
belum mencakup 1 (satu) tahun sejak tanggal
penjatahan.1232

1228 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4


Penawaran Umum, Angka 7.
1229 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 8.
1230 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 2.
1231 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 9.
1232 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4
Penawaran Umum, Angka 10.

tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
337

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


10.

Ketentuan dalam peraturan ini berlaku pula untuk


Penawaran Umum Efek yang dapat dikonversikan
menjadi saham. Pelaporan dimaksud disusun
sesuai dengan formulir X.K.4-2.1233

III.3.13. Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran


Umum
Ketentuan tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya
Penawaran Umum dapat dilihat lebih lanjut pada Bab XI.3.4
tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran
Umum.

1233 Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Angka 11.
338

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik

04
PERNYATAAN PENDAFTARAN
PERUSAHAAN PUBLIK
Penyampaian Pernyataan Pendaftaran merupakan bentuk dokumen yang
wajib disampaikan Emiten kepada Bapepam-LK dalam rangka Penawaran
Umum, dimana melalui Pernyataan Pendaftaran, Emiten menjelaskan
maksudnya untuk menawarkan dan menjual efek kepada masyarakat.
Persetujuan Bapepam-LK akan menyebabkan suatu Pernyataan Pendaftaran
dinyatakan efektif. Sebagai konsekuensi dari pemenuhan kewajiban ini, kita
mengenal adanya proses penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum pada berbagai jenis efek, baik efek bersifat ekuitas, efek
bersifat utang, Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA), Dana Investasi Real
Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, maupun dalam produk-produk
turunan dari efek sendiri.
Selain dalam rangka Penawaran Umum, Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal juga mewajibkan dilakukannya proses penyampaian
Pernyataan Pendaftaran bagi Perusahaan Publik. Bab ini akan membahas
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik, dimulai dari tata cara penyampaian,
persyaratan, bentuk dan isinya, perubahan atau tambahan informasi yang
dibutuhkan Bapepam-LK, sampai dengan dinyatakan efektifnya suatu
Pernyataan Pendaftaran.
Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam bab ini meliputi:
1.

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan


Pernyataan Pendaftaran;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta


Perubahan dan atau Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran;
dan

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.B.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


dan Isi Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik.
339

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IV.1. PENGERTIAN
Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan
kepada Badan Pengawas Pasar Modal oleh Emiten dalam rangka
Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.481
Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar
rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.482

IV.2. PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN


IV.2.1. Kewajiban Penyampaian Pernyataan Pendaftaran
1.

Setiap Perusahaan Publik wajib menyampaikan Pernyataan


Pendaftaran kepada Bapepam.483

2.

Emiten atau Perusahaan Publik bertanggung jawab


sepenuhnya atas ketelitian, kecukupan, dan kebenaran serta
kejujuran pendapat dari semua informasi yang ada dalam
Pernyataan Pendaftaran serta semua dokumen lainnya yang
diajukan kepada Bapepam. Apabila ketentuan mengenai
keterbukaan dalam peraturan atau formulir Bapepam tidak
relevan bagi Perusahaan Publik maka hal tersebut tidak
perlu diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran.484

3.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Profesi Penunjang Pasar


Modal serta Pihak lain yang memberikan pendapat
atau keterangan dan atas persetujuannya dimuat
dalam Pernyataan Pendaftaran, bertanggungjawab atas
pernyataan

481 UUPM, Pasal 1 butir 19.


482 UUPM, Pasal 1 butir 22.
483 UUPM, Pasal 73.
484 Peraturan Bapepam-LK No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran, Angka 3.
340

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


dan pendapat yang diberikannya sebagaimana tercantum


dalam dokumen yang disampaikan kepada Bapepam.485

IV.2.2. Tata Cara Penyampaian Pernyataan Pendaftaran


Pernyataan Pendaftaran serta semua dokumen pendukungnya
harus diajukan kepada Bapepam secara lengkap, walaupun
informasi tertentu seperti harga penawaran dan tanggal Efektif
belum dapat ditentukan pada saat penyampaian Pernyataan
Pendaftaran.486

IV.2.3. Persyaratan Penyampaian Pernyataan Pendaftaran


1.

Di samping keterangan dan dokumen yang secara khusus


wajib disertakan dalam Pernyataan Pendaftaran, Pihak
yang mengajukan Pernyataan Pendaftaran harus pula
menyertakan informasi yang material lainnya yang
diperlukan untuk memastikan bahwa para pemodal telah
memperoleh informasi yang cukup tentang keadaan
keuangan dan kegiatan usaha Perusahaan Publik tersebut
dan bahwa pengungkapan yang diwajibkan tersebut tidak
menyesatkan.487

2.

Pengajuan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen


pendukungnya harus dalam rangkap 4 (empat), masingmasing harus dijilid atau disatukan dengan cara lain sebagai
satu kesatuan atau terdiri atas beberapa bagian.488

3.

Sekurang-kurangnya satu naskah Pernyataan Pendaftaran


dan dokumen lainnya harus ditandatangani secara

485 Peraturan Bapepam-LK


Pendaftaran, Angka 5.
486 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 1.
487 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 4.
488 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 6

No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan


No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
341

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


langsung oleh Pihak yang namanya disebut dalam


Pernyataan Pendaftaran dan dibubuhi meterai yang
cukup.489

4.

Pernyataan Pendaftaran harus diajukan pada kertas


berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran kurang
lebih 21 X 30 sentimeter. Tabel, grafik, laporan keuangan dan
dokumen lainnya dapat berukuran lebih besar, namun harus
dilipat sehingga menjadi kurang lebih 21 X 30 sentimeter.490

5.

Pernyataan Pendaftaran dan semua dokumen lain yang


diajukan harus dicetak (jika mungkin), diketik atau
dipersiapkan dengan cara proses lain yang sama, sehingga
isinya jelas, mudah dibaca serta mudah untuk difotokopi
dan disimpan.491

6.

Pernyataan Pendaftaran harus dalam bahasa Indonesia.


Jika dokumen penunjang menggunakan bahasa lain,
terjemahannya dalam bahasa Indonesia (disahkan oleh
penterjemah resmi) harus disertakan.492

7.

Surat pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran dan dokumen


lain yang diajukan harus diberi nomor secara berurutan,
di samping penomoran interen dari bagian yang berdiri
sendiri, seperti dokumen lain yang diwajibkan. Jumlah dari
seluruh halaman yang diserahkan harus dinyatakan pada
surat pengantar Pernyataan Pendaftaran.493

8.

Setiap dokumen pendukung dari Pernyataan Pendaftaran


baik secara langsung diberikan maupun dalam rangka
memenuhi permintaan Bapepam, yang tidak merupakan
bagian dari Pernyataan Pendaftaran serta bersifat rahasia,
harus dipisahkan dari dokumen yang diwajibkan dalam
rangka Pernyataan Pendaftaran dimaksud dan diberi tanda

489 Peraturan Bapepam-LK


Pendaftaran, Angka 7.
490 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 8.
491 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 9.
492 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 10.
493 Peraturan Bapepam-LK
Pendaftaran, Angka 11.
342

No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan


No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


secara jelas dengan permintaan supaya tidak terbuka untuk
umum. Apabila hal tersebut tidak dipenuhi, terhadap
dokumen bersangkutan berlaku Angka 89 ayat (1) Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.494

IV.2.4. Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran


Surat Pernyataan Pendaftaran harus mencakup semua informasi
dan atau fakta material mengenai Perusahaan Publik, yang dapat
mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau yang
layak diketahui, sebagai berikut:495
1.

Keterangan bahwa Pernyataan Pendaftaran telah diajukan


kepada Bapepam dengan menunjuk pada Undang-Undang
tentang Pasar Modal yang bersangkutan dan peraturan
pelaksanaannya;

2.

Pernyataan bahwa Perusahaan Publik bertanggung


jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi dan
kewajaran pendapat yang diungkapkan dalam Pernyataan
Pendaftaran;

3.

Pernyataan bahwa semua Lembaga dan Profesi Penunjang


Pasar Modal yang disebut dalam Pernyataan Pendaftaran
bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan
relevan dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan
yang berlaku, kode etik, norma, dan standar profesi masingmasing;

4.

Nama lengkap, alamat perusahaan, logo perusahaan, nomor


telepon/telex/faksimili, nomor kotak pos, kegiatan usaha
dari Perusahaan Publik (tidak saja alamat kantor pusat, juga
pabrik dan kantor perwakilan);

5.

Struktur Modal Saham pada saat Pernyataan Pendaftaran


diajukan, termasuk Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh, yang mencakup:

494 Peraturan Bapepam-LK No IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan


Pendaftaran, Angka 12.
495 Peraturan Bapepam-LK No. IX.B.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Perusahaan Publik.
343

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


a.

b.

6.

7.

jumlah dan nilai total saham;


informasi tentang maksud Perusahaan Publik atau
pemegang saham yang ada untuk mengeluarkan atau
mencatatkan saham dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal penyerahan Pernyataan Pendaftaran.

Keterangan tentang rincian dari struktur Modal Saham


pada tanggal Pernyataan Pendaftaran (disarankan
dalam bentuk tabel). Tabel atau keterangan dimaksud
harus mencakup:
a.

Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor


Penuh (Jumlah saham dan nilai nominal);

b.

rincian kepemilikan saham oleh pemegang saham


yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih
saham, direksi dan komisaris (jumlah saham, nilai
nominal dan persentase);

c.

Saham dalam simpanan (portepel), yang


mencakup jumlah saham dan nilai nominal.

Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen


Perusahaan Publik harus memberikan uraian singkat
yang membahas dan menganalisis laporan keuangan
dan informasi lainnya yang tercantum dalam Pernyataan
Pendaftaran, dengan tujuan untuk memberikan penjelasan
atas keadaan keuangan dan kegiatan usaha pada saat
Pernyataan Pendaftaran diajukan dan yang diharapkan
pada masa yang akan datang.
Sepanjang dipandang penting untuk memperoleh
pengertian tentang keadaan keuangan Perusahaan Publik
dan pengambilan keputusan pemodal berkenaan dengan
investasi pada Efek perusahaan, bahasan dan analisis
dimaksud harus mencakup:
a.

344

bahasan mengenai kecenderungan yang diketahui,


permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau
ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan
terjadinya peningkatan atau penurunan yang material
terhadap likuiditas perusahaan;

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


b.

bahasan mengenai ikatan yang material untuk


investasi barang modal dengan penjelasan tentang
tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang
diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut,
mata uang yang menjadi denominasi, dan langkahlangkah yang direncanakan Perusahaan Publik untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang
terkait;

c.

bahasan tentang seberapa jauh hasil usaha atau


keadaan keuangan Perusahaan Publik pada masa
yang akan datang menghadapi risiko fluktuasi kurs
atau suku bunga, dalam hal ini harus diberikan
keterangan tentang semua pinjaman dan ikatan tanpa
proteksi yang dinyatakan dalam mata uang asing,
atau hutang yang suku bunganya tidak ditentukan
terlebih dahulu;

d.

bahasan dan analisis tentang perkembangan


material yang diperkirakan terjadi, kejadiankejadian, kecenderungan-kecenderungan keadaan
persaingan dan ketidakpastian yang diketahui
dapat menyebabkan informasi keuangan yang telah
dilaporkan tidak memberikan indikasi atas hasil
usaha dan keadaan keuangan pada masa yang akan
datang;

e.

uraian tentang kejadian atau transaksi yang tidak


normal dan jarang terjadi atau perubahan penting
dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah
pendapatan yang dilaporkan dalam laporan keuangan
yang telah diperiksa Akuntan, sebagaimana tercantum
dalam Pernyataan Pendaftaran, dengan penekanan
pada laporan keuangan terakhir. Selain daripada itu,
uraian tentang komponen-komponen penting dari
pendapatan atau beban lainnya yang dianggap perlu
untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan;

f.

jika laporan keuangan dalam Pernyataan


Pendaftaran mengungkapkan peningkatan material
dari penjualan atau pendapatan bersih, perlu
345

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


adanya bahasan tentang sejauh mana kenaikan
tersebut dapat dikaitkan dengan kenaikan harga,
volume atau jumlah barang atau jasa yang dijual,
atau adanya produk atau jasa baru;

8.

9.
10.
346

g.

bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap


penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta
laba operasi perusahaan selama 3 (tiga) tahun atau
selama perusahaan menjalankan usahanya jika
kurang dari 3 (tiga) tahun;

h.

jika dikehendaki dapat diberikan bahasan tentang


prospek. Jika prakiraan dan atau proyeksi keuangan
diungkapkan, hal tersebut harus dipersiapkan dengan
seksama serta obyektif dan berdasarkan asumsi yang
layak. Penilaian atas penyusunan laporan keuangan
prospektif dan hal-hal yang mendasari asumsi
harus diperiksa dan dilaporkan oleh Akuntan yang
mengaudit laporan keuangan perusahaan. Namun
demikian perusahaan bertanggung jawab secara
langsung atas kelayakan prakiraan dan atau proyeksi
keuangan tersebut.

Risiko Usaha
Keterangan tentang risiko usaha hendaknya disusun
berdasarkan bobot risiko yang dihadapi yang antara lain
disebabkan oleh:
a.

persaingan;

b.

pasokan bahan baku;

c.

ketentuan negara lain atau peraturan internasional;


dan

d.

kebijaksanaan pemerintah.

Kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Informasi


tentang semua fakta material yang terjadi setelah tanggal
laporan Akuntan.
Keterangan tentang Perusahaan Publik
a.

Riwayat singkat perusahaan:


1).

keterangan tentang pendirian perusahaan,

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


yaitu antara lain tanggal pendirian, pemegang
saham, nama lengkap dan kegiatan usahanya.
Gambaran tersebut harus mencakup riwayat
singkat mengenai pendirian perusahaan,
termasuk bentuk dan nama organisasi
dimaksud. Uraian mengenai sifat dan akibat
dari kepailitan, perwalian atau proses yang
sejenis menyangkut Perusahaan Publik. Uraian
mengenai sifat dan akibat dari restrukturisasi
penggabungan (merger), atau konsolidasi dari
Perusahaan Publik atau perusahaan Afiliasinya
yang penting. Uraian tentang aktiva yang
material yang dibeli diluar kegiatan usaha
biasa, dan setiap perubahan penting dalam
cara menjalankan kegiatan usaha;
2).

kronologis
singkat
dokumen
hukum
sehubungan dengan pendirian Perusahaan
Publik dan perubahan penting yang terjadi
sesudahnya,
termasuk
akta
pendirian,
persetujuan
Menteri
Kehakiman
dan
pendaftaran pada pengadilan negeri serta
pengumuman pada Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia;

3).

perubahan dalam kepemilikan saham setelah


pendirian (untuk saham yang telah disetor
penuh);

4).

kejadian sehubungan dengan perkembangan


kegiatan usaha dari perusahaan, seperti
penambahan sarana produksi yang penting
atau penggunaan teknologi baru;

5).

perjanjian penting menyangkut lisensi,


pembeli utama, penunjukan agen atau
distributor tunggal produk penting,
perjanjian teknis, dan sebagainya;

347

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

6).

gambaran umum dari sarana & prasarana yang


dikuasai perusahaan seperti tanah, gedung,
dan pabrik serta statusnya;

7).

hubungan dengan perusahaan-perusahaan


lain berdasarkan pemilikan, pemegang saham
yang sama, atau faktor-faktor lain.

Pengurusan dan pengawasan:


1).

nama-nama anggota disertai foto masingmasing direktur dan komisaris;

2).

uraian singkat dari setiap anggota direktur dan


komisaris, termasuk:

348

kewarganegaraan;

c)

jabatan sekarang dan sebelumnya;

b)

umur;

d)

pengalaman kerja serta usaha yang


relevan;

e)

jika pendidikan diungkapkan, sekolah,


bidang studi, dan tahun tamat belajar
harus dicantumkan.

Sumber daya manusia:


1).

rincian pegawai menurut jabatan


pendidikan (disajikan dalam tabel);

2).

sarana pendidikan dan pelatihan (jika ada);

4).

sarana kesejahteraan (jika ada), seperti:

3).

11.

a)

dan

tenaga kerja asing (jika ada);

a)

pengobatan;

c)

perjanjian tenaga kerja (KKB);

e)

koperasi; atau

b)

transportasi;

d)

jamsostek (seperti ASTEK);

f)

dana pensiun.

Kegiatan dan prospek usaha Perusahaan Publik. Uraian

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


secara umum mengenai kegiatan usaha perusahaan, produk
dan atau jasa utama yang diberikan, dan kedudukannya
dalam industri (jika tersedia sumber data yang layak
dipercaya), termasuk:
a.

Produksi atau operasi;


1).

keterangan tentang sumber dan tersedianya


bahan baku untuk produksi serta tingkat
ketergantungan pada pemasok tertentu;

2).

keterangan tentang proses produksi dan


pengendalian mutu, termasuk uraian secara
umum mengenai status pengembangan produk
dan jasa tertentu, serta apakah perkembangan
tersebut memerlukan investasi yang relatif
berarti.

3).

Apabila keterangan dimaksud dapat merugikan


kedudukan perusahaan dalam persaingan, maka
keterangan dimaksud tidak wajib diungkapkan.

4).

Ketentuan ini tidak dimaksudkan sebagai


keharusan
pengungkapan
keterangan
tentang perusahaan yang tidak layak terbuka
untuk umum oleh karena dapat merugikan
kedudukan persaingan Perusahaan Publik;

5).

kapasitas dan hasil produksi selama 5 (lima)


tahun atau sejak perusahaan berdiri jika kurang
dari 5 (lima) tahun;

6).

produk dan jasa utama perusahaan;

7).

masa berlaku dari paten, merek, lisensi,


franchise dan konsesi utama serta pentingnya
hal tersebut bagi perusahaan;

8).

besarnya
ketergantungan
perusahaan
terhadap satu atau sekelompok pelanggan;

9).

sifat musiman dari kegiatan usaha perusahaan (jika


ada);

349

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


10).

kegiatan usaha Perusahaan Publik sehubungan


dengan modal kerja yang menimbulkan risiko khusus
seperti:
a)

memiliki persediaan dalam jumlah yang


berarti;

b)

memberikan
kemungkinan
untuk
pengembalian barang-barang dagangan;
atau

c)

memberikan
kelonggaran
syarat
pembayaran kepada pelanggan;

11). uraian tentang pesanan yang sedang


menumpuk, perkembangan dari pesananpesanan tersebut dalam 3 (tiga) tahun terakhir
dan kemungkinan penumpukan pesanan pada
masa yang akan datang;
12). ketergantungan pada kontrak-kontrak dengan
pemerintah;
13). keadaan persaingan dalam industri
termasuk kedudukan Perusahaan Publik
dalam persaingan tersebut (jika ada
sumber data yang layak dipercaya);
14). informasi singkat tentang pengeluaran untuk
riset dan pengembangan;
15). uraian tentang kegiatan pemasaran antara lain
mencakup:
a)

daerah pemasaran produk;

c)

data tentang angka-angka penjualan


untuk Perusahaan Publik dan anak
perusahaannya yang dinyatakan dalam
nilai rupiah (dijelaskan kesesuaiannya
dengan Laporan Keuangan) dan
dalam satuan (jika ada) selama 5 (lima)
tahun terakhir atau sejak berdirinya
Perusahaan Publik jika kurang dari

b)

350

sistem penjualan dan distribusi;

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


5 (lima) tahun (jika mungkin data
penjualan dirinci menurut kelompok
produk utama);
16). uraian tentang prospek Perusahaan Publik
sehubungan dengan industri, ekonomi secara
umum, dan pasar internasional serta dapat
disertai data pendukung kuantitatif (jika ada
sumber data yang layak dipercaya).
12.

13.

Ikhtisar Data Keuangan Penting


a.

keterangan bahwa laporan keuangan merupakan


sumber data;

b.

pernyataan tentang apakah laporan keuangan telah


diperiksa Akuntan dan penjelasan tentang jangka
waktu yang dicakup;

c.

data yang disajikan harus konsisten dengan laporan


keuangan termasuk nama akun yang digunakan;

d.

selain data dari laporan keuangan, rasio keuangan


yang relevan dengan industri bersangkutan juga
harus disajikan.

Ekuitas
Keterangan tentang ekuitas berdasarkan laporan
keuangan yang diperiksa Akuntan, termasuk:
a.

tabel ekuitas yang memuat rincian ekuitas per tanggal


laporan keuangan seluruh periode yang disajikan
dalam laporan keuangan;

b.

uraian secara kronologis yang menggambarkan


perubahan
struktur
permodalan
Perusahaan
Publik antara lain menyangkut perubahan Modal
Dasar beserta keterangan pengesahan dari Menteri
Kehakiman, perubahan Modal Disetor dan nilai
nominal per saham; dan

c.

perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah


tanggal laporan keuangan terakhir (jika ada).

351

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


14.

Kebijakan Dividen

15.

Perpajakan

16.

Nama dan alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar


Modal (jika ada).

17.

Pendapat dan Laporan Pemeriksaan Dari Segi Hukum

18.

352

Informasi tentang kebijakan dividen yang direncanakan


termasuk rentang jumlah persentase dividen tunai yang
direncanakan dikaitkan dengan jumlah laba bersih.

Uraian tentang pajak yang berlaku baik bagi pemodal


maupun perusahaan dan fasilitas khusus perpajakan yang
diperoleh.

Pendapat dari Konsultan Hukum antara lain meliputi:


a.

keabsahan akte pendirian serta Anggaran Dasar dan


perubahan-perubahannya;

b.

semua izin dan persetujuan yang diperlukan dalam


pelaksanaan kegiatan usaha atau kegiatan usaha
yang direncanakan Perusahaan Publik;

c.

status pemilikan aktiva yang material dari


Perusahaan Publik;

d.

perkara perdata, pidana, perburuhan,


administrasi serta tindakan hukum lainnya;

e.

perikatan-perikatan dengan Pihak ketiga;

f.

permodalan Perusahaan Publik dan perubahanperubahan yang direncanakan, diajukan sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan telah memperoleh semua persetujuan
yang diperlukan;

g.

hal-hal lainnya yang material.

a.

Laporan Akuntan berkenaan dengan laporan


keuangan yang disajikan;

b.

menyajikan laporan keuangan untuk jangka


waktu 3 (tiga) tahun terakhir atau sejak berdirinya

Laporan Keuangan

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


perusahaan bagi perusahan-perusahaan yang berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun sebagai berikut:

c.

1).

neraca;

3).

laporan saldo laba;

5).

catatan atas laporan keuangan; dan

2).

laporan laba rugi;

4).

laporan arus kas;

6).

laporan lain serta materi penjelasan yang


merupakan bagian integral dari laporan
keuangan jika dipersyaratkan, seperti
laporan komitmen dan kontinjensi untuk
perusahaan publik yang bergerak dalam
bidang perbankan.

untuk perusahaan yang telah berdiri secara hukum


selama kurang dari 1 (satu) tahun buku, persyaratan
di atas berlaku untuk periode selama masa
berdirinya dikurangi sebanyak-banyaknya 3 (tiga)
bulan.

19.

Laporan Penilai (jika ada)

20.

Anggaran Dasar

Ikhtisar laporan Penilai yang mencakup antara lain metode


penilaian serta uraian tentang aktiva bersangkutan dan
hasil penilaiannya.

Anggaran dasar terakhir yang telah disetujui oleh Menteri


Kehakiman.

IV.2.5. Pernyataan Pendaftaran Efektif Dari Bapepam-LK


1.

Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif pada hari ke45 (keempat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan
Pendaftaran secara lengkap atau pada tanggal yang lebih
awal jika dinyatakan efektif oleh Bapepam.496

496 UUPM, Pasal 74 ayat 1.


353

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2.

Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam


IV.2.5.1497, Bapepam dapat meminta perubahan dan atau
tambahan informasi dari Emiten atau Perusahaan Publik.498

3.

Dalam hal Perusahaan Publik menyampaikan perubahan


atau tambahan informasi, Pernyataan Pendaftaran tersebut
dianggap telah disampaikan kembali pada tanggal
diterimanya perubahan atau tambahan informasi tersebut.
Pernyataan Pendaftaran tidak dapat menjadi efektif
sampai saat informasi tambahan atau perubahan tersebut
diterima dan telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Bapepam499.

4.

Pernyataan Pendaftaran tidak dapat menjadi efektif sampai


saat informasi tambahan atau perubahan sebagaimana
dimaksud dalam IV.2.5.2500 diterima dan telah memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh Bapepam.501

IV.2.6. Perubahan Dan Atau Tambahan Informasi Atas


Pernyataan Pendaftaran
1.

Setiap saat sebelum atau sesudah Pernyataan Pendaftaran


menjadi efektif, jika Bapepam berpendapat bahwa informasi
yang tercantum dalam Pernyataan Pendaftaran tidak cukup,
palsu, menyesatkan, tidak jelas atau masih memerlukan
perubahan dan atau tambahan informasi maka Bapepam
dapat meminta secara tertulis atau lisan perubahan dan
atau tambahan informasi atas Pernyataan Pendaftaran.502

2.

Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) setelah


penyerahan Pernyataan Pendaftaran pertama, Bapepam
dapat meminta perubahan dan atau tambahan informasi
yang diperlukan agar Pernyataan Pendaftaran tersebut

497 UUPM, Pasal 74 ayat 1.


498 UUPM, Pasal 74 ayat 2.
499 UUPM, Pasal 74 ayat 3.
500 UUPM, Pasal 74 ayat 2.
501 UUPM, Pasal u74 ayat 4.
502 Peraturan Bapepam No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan dan atau
Tambahan Informasi Atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
354

04. Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


dilengkapi atau agar semua informasi atau fakta material


bagi pemodal atau publik diungkapkan.503

3.

Setiap perubahan dan atau tambahan informasi yang diminta


Bapepam sesudah jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari
setelah penyerahan Pernyataan Pendaftaran yang pertama
harus didasarkan pada pertimbangan bahwa perubahan
dan atau tambahan informasi tersebut diperlukan untuk
mengungkapkan semua informasi atau fakta material
kepada pemodal dan publik.504

4.

Apabila permintaan perubahan dan atau tambahan


informasi
tersebut dalam VI.2.6.1505, VI.2.6.2506, dan
VI.2.6.3507 dilakukan secara lisan maka hal ini wajib dicatat
dalam bentuk memo untuk arsip yang menyatakan:508
a.

hal ikhwal yang diminta;

c.

tanggapan yang diperoleh secara lisan.

b.
5.

6.

Pihak kepada siapa permintaan ditujukan; dan

Permintaan tertulis sebagaimana dimaksud dalam VI.2.6.1509 harus


menggunakan Formulir Nomor IX.A.3-1, lampiran Peraturan
Bapepam no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan
Dan Atau Tambahan Informasi Atas Penyataan Pendaftaran.510
Semua perubahan dan atau tambahan informasi yang diminta
Bapepam, baik lisan maupun tertulis, harus terlebih dahulu
memperoleh tanggapan dari Bapepam sebelum Pernyataan

503 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka2.
504 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 3.
505 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
506 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 2.
507 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 3.
508 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 4.
509 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 1.
510 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 5.

Perubahan dan atau


Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
Perubahan dan atau
355

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Pendaftaran dapat dinyatakan menjadi efektif.511
7.

Permintaan yangmemerlukan perubahandanatau tambahaninformasi


terhadap Pernyataan Pendaftaran akan mengubah tanggal pengajuan
Pernyataan Pendaftaran secara lengkap.512

511 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan dan atau
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 6.
512 Peraturan Bapepam-LK no. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk Meminta Perubahan dan atau
Tambahan Informasi atas Pernyataan Pendaftaran, Angka 7.
356

05. Reksa Dana

05
REKSA DANA

Reksa Dana merupakan salah satu produk pasar modal yang banyak diminati
oleh investor retail. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mengenal adanya 2 (dua) bentuk hukum Reksa Dana, yaitu Reksa Dana
berbentuk Perseroan Terbatas (Reksa Dana PT) dan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (Reksa Dana KIK).1266 Dengan mempunyai saham
Reksa Dana PT, investor secara langsung memegang kepemilikan atas perseroan
terbatas tersebut. Adapun Reksa Dana KIK tidak menerbitkan saham, melainkan
mengeluarkan Unit Penyertaan, dimana dengan memegang Unit Penyertaan
Reksa Dana KIK, investor memiliki kepemilikan atas kekayaan bersih Reksa
Dana KIK bersangkutan.
Selain perbedaan bentuk hukum, berdasarkan sifat operasionalnya, Reksa
Dana dapat dibedakan lebih lanjut menjadi Reksa Dana Terbuka dan Reksa
Dana Tertutup. Perbedaan utama keduanya terletak pada mekanisme transaksi
jual beli saham atau Unit Penyertaan yang dilakukan oleh investor. Pada Reksa
Dana Terbuka, jual beli saham atau Unit Penyertaan dilakukan antara Reksa
Dana (Manajer Investasi) dengan investor, tanpa melalui bursa. Sementara
pada Reksa Dana Tertutup, jual beli saham setelah penawaran umum perdana
dilakukan melalui bursa antara investor dengan investor lainnya.
Bab ini akan membahas Reksa Dana, dimulai dari proses pembentukannya,
penawaran umum, pengelolaan, kewajiban pelaporan, sampai dengan proses
pengawasan dan pemeriksaannya. Pembahasan diberikan untuk bentuk
Reksa Dana Perseroan Terbatas maupun bentuk Reksa Dana Kontrak Investasi
Kolektif. Juga diberikan penjelasan sehubungan dengan jenis-jenis Reksa Dana
(RD) yang dikenal di Pasar Modal Indonesia, baik untuk RD KIK Terbuka
maupun RD KIK Penyertaan Terbatas.
RD KIK Terbuka dibedakan lebih lanjut menjadi RD Konvensional yang mana terdiri
atas RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap, RD Saham dan RD Campuran; sementara
jenis RD Terstruktur meliputi RD Terproteksi, RD Dengan Penjaminan, dan RD Indeks.
1266

UUPM, Pasal 19 ayat 1.


357

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

358

Peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1.
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
2.
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal;
3.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan
Izin Usaha Reksa Dana Berbentuk Perseroan;
4.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.2 tentang Anggaran Dasar Reksa Dana
Berbentuk Perseroan;
5.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan;
6.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan;
7.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.5 tentang Pedoman Kontrak
Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan;
8.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;
9.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk KIK;
10. Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan
di Bursa Efek;
11. Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek
Dalam Portfolio Reksa Dana;
12. Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman
Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka;
13. Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana
Indeks;
14. Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas;
15. Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual
Efek Reksa Dana;
16. Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual
Reksa Dana;
17. Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek
Reksa Dana;
18. Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana;

05. Reksa Dana

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana;


Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan;
21. Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;
22. Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana;
23. Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;
24. Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa Dana;
25. Peraturan Bapepam-LK No II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan
Reksa Dana;
26. Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa
Dana;
27. Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.9 tentang Informasi Dalam
Ikhtisar Keuangan Singkat Reksa Dana;
28. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-C Kep-310/BEJ/12-2006 tentang
Pencatatan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa;
29. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-C Kep-310/BEJ/12-2006 tentang
Perdagangan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa;
30. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-F Kep-310/BEJ/12-2006 tentang
Kewajiban Pelaporan Bagi Anggota Bursa Efek Yang Menjadi Dealer
Partisipan; dan
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/11-2007 tentang
Perpindahan Efek Dalam Rangka Penciptaan dan Pelunasan Unit Penyertaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan di
Bursa Efek (ETF).
19.
20.

V.1.

BENTUK HUKUM REKSA DANA

V.1.1.

Reksa Dana Berbentuk Perseroan


V.1.1.1. Pengertian
359

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Reksa Dana Berbentuk Perseroan adalah Emiten yang


kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual
saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham
tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang
diperdagangkan di Pasar Modal dan pasar uang.1267

V.1.1.2. Sifat Reksa Dana Perseroan Terbatas


Reksa Dana Perseroan Terbatas dapat bersifat terbuka
dan tertutup.1268 Reksa Dana Terbuka adalah reksa dana
yang dapat menawarkan dan membeli kembali sahamsahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal
yang telah dikeluarkan, sedangkan Reksa Dana Tertutup
adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali
saham-saham yang telah dijual kepada pemodal.1269

V.1.1.3. Pendirian Reksa Dana Perseroan Terbatas


V.1.1.3.1.

Ketentuan Umum
1.

2.

3.

Yang dapat menjalankan usaha Reksa


Dana Perseroan Terbatas adalah
Perseroan yang telah memperoleh
izin usaha dari Bapepam. 1 2 7 0
Pendirian Reksa Dana Perseroan
Terbatas (PT. Reksa Dana) tidak berbeda
dari pendirian perseroan terbatas pada
umumnya.1271
Maksud dan tujuan Reksa Dana berbentuk
Perseroan hanya untuk menyelenggarakan
kegiatan usaha Reksa Dana.1272

1267
UUPM, Penjelasan Pasal 18 ayat 1a.
1268
UUPM, Pasal 18 ayat 2.
1269
UUPM, Penjelasan Pasal 18 ayat 2.
1270
UUPM, Pasal 18 ayat 93.
1271
Untuk pendirian perseroan terbatas, lihat UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
1272
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
25.
360

05. Reksa Dana

4.

5.

Saham
Reksa
Dana
Terbuka
berbentuk Perseroan diterbitkan
tanpa nilai nominal. 127 3
Pada saat pendirian Reksa Dana
berbentuk Perseroan, paling sedikit
1% (satu perseratus) dari modal
dasar Reksa Dana telah ditempatkan
dan disetor.1274

V.1.1.4. Anggaran Dasar Reksa Dana Perseroan Terbatas


Anggaran Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan,
sekurang-kurangnya memuat:1275
1.
Nama dan tempat kedudukan perseroan.
2.
Jenis saham yang diterbitkan.
3.
Jangka waktu pendirian.
4.
Maksud dan tujuan perseroan hanya sebagai
Reksa Dana.
5.
Modal disetor sekurang-kurangnya 1% (satu
perseratus) dari modal dasar.
Hal ini dimaksudkan untuk merintis pendirian
Reksa Dana dan untuk selanjutnya pemenuhan
modal sampai dengan modal dasar akan dilakukan
melalui Penawaran Umum. 1276
6.
Tugas dan wewenang direksi.
7.
Kuorum, hak suara dan keputusan.
8.
Direksi Reksa Dana wajib bertindak sebaikbaiknya untuk kepentingan pemegang saham
Reksa Dana.
9.
Pembubaran dan likuidasi.
10. Keputusan dapat diambil berdasarkan persetujuan
sebagian besar direktur Reksa Dana.
11. Dalam hal Manajer Investasi dan atau direktur
1273
UUPM, Pasal 28 ayat 1.
1274
UUPM, Pasal 28 ayat 2.
1275
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.2 tentang Pedoman Anggaran Dasar Reksa Dana
Berbentuk Perseroan.
1276
UUPM, Penjelasan Pasal 28 ayat 2.
361

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

12.
13.

14.
15.

Reksa Dana berbentuk perseroan melakukan


pelanggaran terhadap UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya, kontrak
pengelolaan Reksa Dana dan atau anggaran dasar
Reksa dana, Bapepam berwenang membekukan
kegiatan usaha Reksa Dana, mengamankan
kekayaan, dan menunjuk Manajer Investasi lain
untuk mengelola kekayaan Reksa Dana, atau
mencabut izin usaha Reksa Dana dimaksud.
Anggota direksi Reksa Dana mempunyai
kedudukan yang sederajat.
Pengeluaran saham baru, pembelian kembali
(pelunasan), dan pengalihan saham bagi Reksa
Dana terbuka berbentuk perseroan dapat
dilakukan tanpa persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Reksa Dana tidak wajib membuat dana cadangan.
Dalam hal Reksa Dana membentuk dana cadangan
besarnya dana cadangan wajib mendapat
persetujuan dari Bapepam.

V.1.1.5. Penunjukan Para Pihak Oleh Direksi Dan


Pembuatan Kontrak
V.1.1.5.1.

Penunjukan Manajer Investasi

V.1.1.5.1.1. Pengertian Manajer Investasi


Manajer Investasi adalah Pihak yang
kegiatan usahanya mengelola Portfolio
Efek untuk para nasabah atau mengelola
portfolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang362

05. Reksa Dana

undangan yang berlaku.1277


Ketentuan lebih lanjut mengenai Manajer
Investasi dapat dilihat pada bab XIV.5.

V.1.1.5.1.2. Kontrak
Dana

Pengelolaan

Reksa

Kontrak
Pengelolaan
Reksa Dana
berbentuk Perseroan dibuat oleh direksi
dengan Manajer Investasi.1278
Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk
Perseroan
sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai
berikut: 1279
1.
Nama dan alamat Manajer
Investasi.
2.
Komposisi investasi dalam pasar
uang dan pasar modal.
3.
Rencana diversifikasi Efek dalam
obligasi dan saham.
4.
Rencana diversifikasi investasi
Efek berdasarkan jenis industri
emiten.
5.
Kewajiban-kewajiban
bagi
Manajer Investasi.
6.
Alokasi dan perincian biaya
Manajer Investasi dengan Reksa
Dana.
7.
Ketentuan
pembukuan
dan
laporan (termasuk perhitungan
Nilai Aktiva Bersih).
8.
Tata
cara
pemutusan
dan
perubahan kontrak.
9.
Tata
cara
penjualan
atau
1277
UUPM, Pasal 1 angka 11.
1278
UUPM, Pasal 21 ayat 2.
1279
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan.
363

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10.

11.

12.

364

pembelian kembali (pelunasan)


saham,
bagi
Reksa
Dana
terbuka.
Manajer Investasi wajib menjamin
bahwa semua Efek, dana dan
aktiva lain Reksa Dana disimpan
oleh Bank Kustodian.
Keadaan yang dapat menjadi
dasar dilakukannya likuidasi bagi
Reksa Dana.
Reksa Dana dilarang melakukan
antara lain:
a.
pembelian
Efek
yang
diperdagangkandiBursaEfek
luar negeri yang informasinya
tidak dapat diakses melalui
media massa atau fasilitas
internet yang tersedia;
b.
pembelian Efek yang
diperdagangkan
di
Bursa Efek luar negeri
yang informasinya dapat
diakses melalui media
massa
atau
fasilitas
internet yang tersedia
lebih dari 15% (lima belas
per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih;
c.
pembelian Efek Bersifat
Ekuitas yang diterbitkan
oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada
Bursa Efek di Indonesia lebih
dari 5% (lima perseratus) dari
modal disetor perusahaan
dimaksud;
d.
pembelian
Efek
yang

05. Reksa Dana

e.

f.

g.

diterbitkan oleh suatu


perusahaan lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana pada setiap saat.
Pembatasan ini termasuk
pemilikan surat berharga
yang dikeluarkan oleh
bank-bank tetapi tidak
termasuk Sertifikasi Bank
Indonesia dan obligasi yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia;
penjualan saham Reksa
Dana terbuka kepada setiap
pemodal lebih dari 2% (dua
perseratus) dari modal
yang dikeluarkan, kecuali
bagi Manajer Investasi
Reksa Dana terbuka yang
bersangkutan;
pembelian Efek Beragun
Aset lebih dari 10% (sepuluh
per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana
dengan ketentuan bahwa
setiap jenis Efek Beragun
Aset tidak lebih dari 5%
(lima perseratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana;
pembelian Efek yang tidak
melalui Penawaran Umum
dan atau tidak dicatatkan
pada Bursa Efek di Indonesia,
kecuali Efek pasar uang, dan
Obligasi yang diterbitkan
oleh Pemerintah Republik
365

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h.

i.

j.

k.
l.
m.

n.

366

Indonesia;
pembelian
Efek
yang
diterbitkan
oleh
pihak
yang terafiliasi baik dengan
Manajer Investasi maupun
pemegang Unit Penyertaan
lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) dari Nilai Aktiva
Bersih, kecuali hubungan
afiliasi
yang
terjadi
karena penyertaan modal
pemerintah;
terlibat dalam kegiatan
selain
dari
investasi,
investasi kembali atau
perdagangan Efek;
terlibat dalam penjualan
Efek yang belum dimiliki
(short sale);
terlibat dalam pembelian
Efek secara margin;
melakukan emisi obligasi
atau sekuritas kredit;
terlibat dalam berbagai
bentuk pinjaman, kecuali
pinjaman jangka pendek
yang berkaitan dengan
penyelesaian transaksi dan
pinjaman tersebut tidak
lebih dari 10% (sepuluh
per seratus) dari nilai
portofolio Reksa Dana
pada saat pembelian;
pembelian
Efek
yang
sedang ditawarkan dalam
Penawaran Umum dimana
Manajer Investasi bertindak

05. Reksa Dana

13.
14.

15.

sebagai Penjamin Emisi


dari Efek dimaksud;
o.
terlibat dalam transaksi
bersama
atau
kontrak
bagi hasil dengan Manajer
Investasi
atau
Pihak
Afiliasinya;
p.
pembayaran dividen selain
berasal dari laba;
q.
pembelian Efek Beragun
Aset dimana Manajer
Investasinya sama dengan
Manajer Investasi Reksa
Dana dan atau terafiliasi
dengan Kreditur Awal
Efek
Beragun
Aset
tersebut; atau
r.
pembelian Efek Beragun
Aset yang tidak tercatat di
Bursa Efek.
Larangan investasi dalam bidangbidang tertentu.
Tanggung jawab Manajer Investasi
atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya.
Semua kontrak yang baru,
diperpanjang
maupun
pengalihannya
dari
suatu
Reksa Dana harus merupakan
hasil perundingan yang dibuat
berdasarkan kepentingan objektif
para Pihak yang bersangkutan
sebagaimana
halnya
apabila
perundingan tersebut dibuat
oleh Pihak-pihak yang tidak
mempunyai kepentingan terhadap
Pihak lainnya.
367

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

16.

17.

18.

19.

20.

21.

368

Kontrak Pengelolaan Reksa Dana,


Kontrak Penyimpanan Kekayaan,
atau Kontrak Penggunaan Jasa
Akuntan hanya dapat dibuat,
diperpanjang atau dialihkan
berdasarkan persetujuan sebagian
besar direktur Reksa Dana.
Reksa
Dana
dilarang
mengadakan kontrak untuk
mengganti kerugian yang timbul
bagi Reksa Dana atau pemegang
saham Reksa Dana sebagai akibat
penyalahgunaan
kekuasaan,
kelalaian
atau
kecerobohan
yang dilakukan oleh Manajer
Investasi.
Pemisahan harta kekayaan
Reksa Dana dan harta Manajer
Investasi.
Hal yang memperbolehkan Reksa
Dana melakukan penundaan
pembelian kembali (pelunasan)
oleh pemodal.
Kewajiban menghitung Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana, apabila
Manajer Investasi ditugaskan
untuk melakukan penghitungan
Nilai Aktiva Bersih.
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan,
maka biaya Konsultan Hukum,
Akuntan, dan beban lain kepada
pihak ketiga menjadi tanggung
jawab dan wajib dibayar Manajer
Investasi kepada pihak-pihak
yang bersangkutan.

05. Reksa Dana

V.1.1.5.2.

Penunjukan Bank Kustodian

V.1.1.5.2.1. Pengertian Kustodian


Kustodian
adalah
Pihak
yang
memberikan jasa penitipan Efek dan harta
lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.1280
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bank
Kustodian dapat dilihat pada bab XV.1.1
tentang Bank Kustodian.

V.1.1.5.2.2. Kontrak Penyimpanan Kekayaan


Reksa Dana
Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana
berbentuk Perseroan dibuat oleh Direksi Reksa
Dana dengan Bank Kustodian.1281
Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan,sekurang-kurangnya
memuat: 1282
1.
Nama
dan
alamat
Bank
Kustodian.
2.
Tata cara penjualan atau pembelian
kembali (pelunasan) saham, bagi
Reksa Dana terbuka.
3.
Pemisahan rekening Efek atas
nama Reksa Dana.
4.
Kewajiban mengadministrasikan
Efek dan dana dari Reksa Dana,
memberikan jasa penitipan Efek dan
1280
1281
1282
Reksa

UUPM, Pasal 1 angka 8.


UUPM, Pasal 26 ayat 1.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.5 tentang Pedoman Kontrak Penyimpanan Kekayaan
Dana Berbentuk Perseroan.
369

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

370

harta lain yang berkaitan dengan


Efek serta jasa lain, termasuk
menerima dividen, bunga, hak-hak
lain dan menyelesaikan transaksi
Efek.
Kewajiban
membuat
dan
menyampaikan laporan kepada
Manajer Investasi, Reksa Dana
dan Bapepam.
Memperbolehkan
Akuntan
memeriksa laporan keuangan
dan prosedur operasional Reksa
Dana.
Kewajiban untuk melaksanakan
pencatatan, balik nama dalam
pemilikan Efek, pembagian hak
yang berkaitan dengan saham
Reksa Dana.
Kewajiban memberikan ganti
rugi kepada Reksa Dana setiap
kerugian atau kesalahan yang
berkaitan dengan Efek dan dana
dalam rekening Reksa Dana.
Biaya bagi Bank Kustodian
berkaitan dengan jasa yang
diberikan dan biaya yang
dibebankan kepada Reksa Dana.
Kewajiban
mengasuransikan
kekayaan Reksa Dana, jika para
pihak memandang perlu.
Larangan penghentian kegiatan
Bank
Kustodian
sebelum
dialihkan kepada Bank Kustodian
pengganti.
Kewajiban menentukan nilai
aktiva bersih Reksa Dana, apabila
Bank Kustodian ditugaskan untuk

05. Reksa Dana

melakukan penghitungan nilai


aktiva bersih.

V.1.1.5.3.

Penunjukan Konsultan Hukum

V.1.1.5.3.1. Pengertian Konsultan Hukum


Konsultan Hukum adalah ahli hukum
yang memberikan pendapat hukum
kepada Pihak lain dan terdaftar di
Bapepam.1283
Ketentuan lebih lanjut mengenai
Konsultan Hukum dapat dilihat pada
bab XV.4 tentang Konsultan Hukum.

V.1.1.5.4.

Penunjukan Akuntan Publik

V.1.1.5.4.1. Pengertian Akuntan Publik


Akuntan Publik adalah akuntan yang
telah memperoleh izin dari Menteri dan
terdaftar di Bapepam.1284
Ketentuan lebih lanjut mengenai
Akuntan Publik dapat dilihat pada bab
XV.3 tentang Akuntan Publik.

V.1.1.6. Permohonan Izin Usaha


V.1.1.6.1.

Tata Cara Permohonan Izin Usaha


Permohonan izin usaha usaha sebagai Reksa
Dana berbentuk Perseroan dilakukan dengan
cara mengisi formulir permohonan izin
usaha yang bentuk dan isinya sesuai dengan

1283
1284

UUPM, Penjelasan Pasal 64 ayat 1b.


UUPM, Penjelasan Pasal 64 ayat 1a.
371

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Formulir Nomor IV.A.1-1 lampiran 1,


Peraturan Bapepam No.IV.A.1 tentang Tata
Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana
Berbentuk Perseroan1285.
Permohonan tersebut selanjutnya diajukan
kepada
Bapepam
dalam
rangkap
4
1286
(empat).

V.1.1.6.2. Kelengkapan Dokumen


Permohonan izin usaha disampaikan dengan
menyertakan dokumen sebagai berikut1287:
a.
Menyertakan dokumen sebagai berikut:
1)
Anggaran Dasar Reksa Dana yang
telah mendapat pengesahan dan
persetujuan Menteri Kehakiman;
2)
Kontrak
Pengelolaan
Reksa
Dana;
3)
Kontrak antara Reksa Dana
dengan Bank Kustodian;
4)
Penunjukan Konsultan Hukum,
dan
5)
Penunjukan Akuntan.
b.
Menyertakan dokumen tentang anggota
direksi Reksa Dana:
1)
Riwayat hidup;
2)
Bukti kewarganegaraan; dan
3)
Copy ijazah terakhir.
c.
Menyertakan dokumen tentang Manajer
Investasi:
1)
Rencana
pemasaran
dan
operasional;
2)
Struktur organisasi;
1285
Dana
1286
Dana
1287
Dana
372

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa
Berbentuk Perseroan.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa
Berbentuk Perseroan, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa
Berbentuk Perseroan, Angka 2.

05. Reksa Dana

3)

d.

e.

V.1.1.6.3.

Pengalaman sebagai Manajer


Investasi;
4)
Copy izin orang perseorangan
pegawai penanggung jawab yang
ditunjuk sebagai Wakil Manajer
Investasi, dan
5)
Copy izin sebagai Manajer
Investasi.
Menyertakan dokumen tentang Bank
Kustodian:
1).
Rencana operasional berkenaan
dengan Reksa Dana;
2).
Nama
dan
nomor
telpon
penanggung
jawab
Bank
Kustodian.
Menyertakan neraca pembukaan.

Surat Pemberitahuan Bapepam


Dalam hal permohonan izin usaha tidak
memenuhi syarat, Bapepam memberikan
surat pemberitahuan kepada pemohon yang
menyatakan bahwa:1288
a.
permohonan tidak lengkap dengan
menggunakan Formulir Nomor IV.A.1-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No.
IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan
Izin Usaha Reksa Dana Berbentuk
Perseroan.
b.
permohonan
ditolak
dengan
menggunakan Formulir Nomor IV.A.1-3
lampiran 3, Peraturan Bapepam No.
IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan
Izin Usaha Reksa Dana Berbentuk
Perseroan.

1288
Peraturan Bapepam No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 3.
373

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.1.6.4. Surat Izin Usaha


Dalam hal permohonan izin usaha memenuhi
syarat, Bapepam memberikan surat izin usaha
kepada pemohon dengan menggunakan
Formulir Nomor IV.A.1-4 lampiran 4,
Peraturan Bapepam No. IV.A.1 tentang Tata
Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana
Berbentuk Perseroan.1289
Reksa Dana Berbentuk Perseroan yang telah
mendapat izin usaha dapat dicabut izin
usahanya dengan menggunakan Formulir
Nomor IV.A.1-5 lampiran 5, Peraturan Bapepam
No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin
Usaha Reksa Dana Berbentuk Perseroan.1290

V.1.1.7. Penawaran Umum


V.1.1.7.1.

Pengertian Penawaran Umum


Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran
Efek yang dilakukan oleh Emiten yang menjual
Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam Undang-Undang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya.1291

V.1.1.7.2.

Prospektus Dalam Rangka Penawaran


Umum

V.1.1.7.2.1. Pengertian Prospektus


Prospektus adalah setiap informasi
tertulis sehubungan dengan Penawaran
1289
Peraturan Bapepam No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana
Berbentuk Perseroan Angka 4.
1290
Peraturan Bapepam No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 4.
1291
UUPM, Pasal 1 angka 15.
374

05. Reksa Dana

Umum dengan tujuan agar Pihak lain


membeli Efek.1292

V.1.1.7.2.2. Ketentuan Umum Prospektus 1293


Suatu Prospektus wajib mencakup semua
rincian dan Fakta Material mengenai
Reksa Dana yang dapat mempengaruhi
keputusan pemodal, yang diketahui
atau layak diketahui oleh Manajer
Investasi dan atau direksi Reksa Dana,
disamping keterangan yang secara
khusus dipersyaratkan dalam Peraturan
Bapepam No. IX.C.6 tentang Pedoman
Bentuk dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana.
Prospektus wajib dibuat sedemikian
rupa sehingga jelas dan komunikatif.
Setiap Prospektus dilarang memuat
informasi yang tidak benar tentang
Fakta Material, atau tidak memuat
Fakta Material yang dibutuhkan,
agar informasi yang termuat dalam
Prospektus tersebut tidak memberikan
gambaran yang menyesatkan.
Bagi Manajer Investasi yang menawarkan
lebih dari satu Reksa Dana, Prospektus
dapat memuat lebih dari satu Reksa
Dana.
Dalam
pemasaran
Reksa
Dana,
Prospektus terbaru wajib disediakan
untuk pemodal.

1292
UUPM, Pasal 1 angka 26.
1293
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana, Angka 1.
375

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.1.7.2.3. Hal-hal Yang Harus Dimuat


Prospektus Reksa Dana sekurangkurangnya memuat informasi sebagai
berikut:1294
a.
Informasi yang wajib disajikan
(diungkapkan) pada bagian luar
kulit muka Prospektus:
1)
Nama lengkap;
2)
Dasar hukum Reksa Dana;
3)
Alamat,
logo,
nomor
telepon/teleks
/faksimili
dan Kotak Pos alamat kantor
Reksa Dana (jika ada);
4)
Tanggal Efektif;
5)
Batasan masa penawaran,
jika ada;
6)
Tanggal akhir penjatahan,
jika ada;
7)
Tanggal
pengembalian
uang pemesanan, jika ada;
8)
Nama Bursa Efek dan
tanggal pencatatan yang
direncanakan, jika ada;
9)
Penjelasan
singkat
mengenai kebijakan dasar
rencana investasi Reksa
Dana;
10) Harga penawaran sama
dengan
Nilai
Aktiva
Bersih per saham atau Unit
Penyertaan;
11) Biaya penjualan kembali
(pelunasan) dan biaya
pengalihan, jika ada;
1294
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana, Angka 1.
376

05. Reksa Dana

12)
13)
14)
15)
16)

17)

Nama lengkap Penjamin


Emisi Efek, jika ada;
Nama lengkap Manajer
Investasi;
Nama
lengkap
Bank
Kustodian;
Tempat
dan
tanggal
Prospektus diterbitkan;
Kolom perhatian dengan
menyebutkan: SEBELUM
ANDA MEMUTUSKAN
UNTUK
MEMBELI
SAHAM
(UNIT
PENYERTAAN)
INI
ANDA HARUS TERLEBIH
DAHULU MEMPELAJARI
HALAMAN(yang
menunjuk pada halaman
dalam
Prospektus
mengenai
kebijakan
investasi,
faktor-faktor
risiko
dan
Manajer
Investasi).
Pernyataan
berikut
dicetak
dalam
huruf
besar:
BAPEPAM
TIDAK
MEMBERIKAN
P E R N Y A T A A N
MENYETUJUI
ATAU
TIDAK
MENYETUJUI
EFEK
INI,
TIDAK
JUGA
MENYATAKAN
KEBENARAN
ATAU
KECUKUPAN
ISI
PROSPEKTUS
INI.
SETIAP
PERNYATAAN
YANG BERTENTANGAN
377

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.
c.

d.

378

DENGAN
HALHAL
TERSEBUT
ADALAH
PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
Daftar Isi
Istilah dan definisi
Istilah dan definisi sekurangkurangnya
memuat
hal-hal
sebagai berikut:
1)
Pengertian Reksa Dana;
2)
Bentuk Hukum Reksa
Dana;
3)
Pengertian Reksa Dana
yang sedang ditawarkan
(Perseroan Tertutup atau
Terbuka
dan
Kontrak
Investasi Kolektif);
4)
Pengertian
Manajer
Investasi;
5)
Pengertian
Bank
Kustodian;
6)
Pengertian Efek;
7)
Pengertian Portofolio Efek;
8)
Pengertian
bukti
kepemilikan
Reksa
Dana (saham atau Unit
Penyertaan);
9)
Pengertian,
metoda
penghitungan dan periode
pengumuman Nilai Aktiva
Bersih (NAB);
10) Hal-hal lain yang dianggap
material untuk dijelaskan;
Informasi mengenai Reksa Dana:
1).
Pendirian Reksa Dana;
2).
Penawaran;
3).
Penempatan Dana Awal

05. Reksa Dana

4).

e.

f.

g.

Ikhtisar keuangan singkat


sebagaimana
dimaksud
dalam Peraturan Bapepam
Nomor VIII.G.9 tentang
Informasi Dalam Ikhtisar
Keuangan Singkat Reksa
Dana;
5).
Pengelola Reksa Dana, yang
mencakup antara lain:
a.
Komite
Investasi;
dan
b.
Tim
Pengelola
Investasi.
Informasi mengenai Manajer
Investasi:
1).
Keterangan Singkat Tentang
Manajer Investasi;
2).
Pengalaman
Manajer
Investasi; dan
3).
Pihak
yang
terafiliasi
dengan Manajer Investasi.
Informasi
mengenai
Bank
Kustodian:
1).
Keterangan Singkat Tentang
Bank Kustodian;
2).
Pengalaman
Bank
Kustodian; dan
3).
Pihak
yang
terafiliasi
dengan Bank Kustodian.
Tujuan dan Kebijakan Investasi,
yang mencakup antara lain:
1).
Uraian tujuan investasi
Reksa Dana yang memuat
secara jelas dan spesifik
semua
detail
yang
diperlukan calon pemodal
dalam membuat keputusan
379

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h.

i.

j.
380

investasi;
2).
Uraian kebijakan investasi
yang memuat kebijakan
umum yang akan diambil
oleh Manajer Investasi
untuk mencapai tujuan
investasi. Uraian ini wajib
mencakup kebijakan yang
mendasar, termasuk jenis
Efek yang akan menjadi
portofolio Reksa Dana
dan jenis Efek yang akan
menjadi penekanan utama
portofolio (sebagai contoh,
saham atau obligasi); dan
3).
Uraian kebijakan mengenai
pembagian hasil investasi
secara berkala kepada
pemodal.
Metode Penghitungan Nilai Pasar
Wajar dari Efek dalam Portofolio
Reksa Dana yang mengacu kepada
Peraturan Nomor IV.C.2 tentang
Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam
Portofolio Reksa Dana.
Alokasi Biaya, yang mencakup
antara lain:
1).
Biaya yang menjadi beban
Manajer Investasi;
2).
Biaya yang menjadi beban
Reksa Dana;
3).
Biaya yang menjadi beban
pemodal; dan
4).
Biaya yang menjadi beban
Manajer Investasi atau
Reksa Dana.
Perpajakan.

05. Reksa Dana

k.

Uraian status pajak Reksa Dana


berdasarkan peraturan perpajakan
di Indonesia secara khusus, untuk
pemodal dalam negeri maupun
asing:
1).
Perlakuan
mengenai
perpajakan
atas
pendapatan, dividen, dan
capital gain kepada Reksa
Dana dan pemodal; dan
2).
Tata cara memberitahukan
kepada pemodal tentang
pajak yang harus dibayar.
Faktor-faktor risiko yang utama,
antara lain:
1).
Risiko berkurangnya nilai
saham atau Unit Penyertaan
yang
diterima
oleh
pemodal.
Berkurangnya
nilai saham atau Unit
Penyertaan disebabkan oleh
kondisi makro ekonomi dan
keamanan, wanprestasi dari
pihak-pihak yang terkait
dengan Reksa Dana seperti
bank, perusahaan lain
penerbit instrumen pasar
uang dan atau obligasi, dan
perubahan nilai instrumen
pasar uang sebagai akibat
pergerakan suku bunga
dan kurs mata uang secara
signifikan.
2).

Risiko likuiditas bagi Reksa


Dana terbuka.
Pembelian
kembali
(pelunasan)
tergantung
381

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

l.

382

kepada
likuiditas
dari
portofolio
atau
kemampuan dari Manajer
Investasi untuk membeli
kembali (melunasi) dengan
menyediakan uang tunai
dengan segera.
3).
Risiko likuiditas bagi Reksa
Dana tertutup.
Penjualan
saham
oleh
pemodal
untuk
memperoleh uang tunai
tergantung pada likuiditas
perdagangan saham Reksa
Dana tersebut di Bursa.
Kemungkinan harga saham
Reksa Dana di Bursa
diperdagangkan
dengan
diskon atau kemungkinan
juga dengan premium
atau sama dengan Nilai
Aktiva Bersih per saham.
Hal ini tergantung pada
kekuatan permintaan dan
penawaran saham Reksa
Dana dimaksud.
Hak-hak Pemodal, antara lain:
1). Hak untuk memperoleh
laporan
keuangan
secara periodik;
2).
Hak untuk memperoleh
informasi mengenai Nilai
Aktiva Bersih harian untuk
Reksa Dana terbuka atau
mingguan untuk Reksa
Dana tertutup;
3).
Hak
untuk
menjual

05. Reksa Dana

m.

n.

o.

kembali (pelunasan) saham


atau Unit Penyertaan pada
Reksa Dana terbuka;
4).
Hak atas dividen;
5).
Pembagian uang tunai
secara
berkala
bagi
pemegang Unit Penyertaan,
jika ada;
6).
Hak suara bagi pemegang
saham
Reksa
Dana
Perseroan; dan
7).
Hak
atas
sisa
hasil
likuidasi.
Pendapat hukum (legal opinion)
dari Konsultan Hukum yang
terdaftar di Bapepam.
Laporan Keuangan Reksa Dana
yang telah diaudit oleh Akuntan
yang terdaftar di Bapepam.
Persyaratan dan Tata Cara
Pemesanan saham atau Pembelian
Unit Penyertaan:
1).
Tata cara pembelian Unit
Penyertaan;
2).
Batasan minimum dan
maksimum pembelian Unit
Penyertaan;
3).
Harga pembelian Unit
Penyertaan;
4).
Syarat-syaratpembayarandan
biaya yang menyertainya;
5).
Biaya
dalam
rangka
pembelian, jika ada;
6).
Penjatahan saham, jika ada;
7).
Pembatalan
pemesanan,
jika ada;

383

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8).

p.

q.

r.
s.

t.

384

Pengembalian
uang
pesanan, jika ada;
9). Penyerahan surat saham
atau Unit Penyertaan,
jika ada; dan
10). Persyaratan atau hal lain,
jika ada.
Persyaratan dan Tata Cara
Penjualan kembali (pelunasan)
saham atau Unit Penyertaan
Reksa Dana terbuka:
1).
Tata cara penjualan kembali
(pelunasan);
2).
Batas
minimum
dan
maksimum
penjualan
kembali (pelunasan) saham
atau Unit Penyertaan;
3).
Pengalihan saham atau
Unit Penyertaan, jika ada;
4).
Biaya
dalam
rangka
penjualan
kembali
(pelunasan), jika ada;
5).
Persyaratan atau hal lain;
jika ada.
Informasi mengenai Penyebarluasan
Prospektus dan formulir pemesanan
saham atau pembelian unit
penyertaan.
Skema penjualan dan pembelian
kembali (pelunasan) Reksa Dana;
Mengungkapkan hal-hal lain
yang material untuk diketahui
oleh pemodal, jika ada.
Pembubaran dan Likuidasi, yang
mencakup antara lain:
1).
Hal-hal yang menyebabkan
Reksa Dana dapat dibubarkan;

05. Reksa Dana

2).
3).
4).

Proses pembubaran dan


likuidasi Reksa Dana;
Pembagian hasil likuidasi;
dan
Hal-hal lain mengenai
pembubaran dan likuidasi
yang disebutkan dalam
Kontrak Investasi Kolektif.

V.1.1.7.2.4. Kewajiban
Prospektus 1295

Pembaharuan

Reksa
Dana
wajib
menerbitkan
Pembaharuan
Prospektus
apabila
terdapat perubahan Fakta Material,
seperti laporan keuangan, pergantian
direksi,
perubahan
biaya-biaya,
perubahan alamat Manajer Investasi;
Pembaharuan Prospektus dapat berupa
sisipan perubahan terhadap prospektus
dengan mencantumkan pernyataan,
SISIPAN
INI
MERUPAKAN
PEMBAHARUAN
DAN
BAGIAN
YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI
PROSPEKTUS.

V.1.1.7.3.

Penyampaian
Pendaftaran

Pernyataan

V.1.1.7.3.1. Kewajiban
Penyampaian
Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana Berbentuk Perseroan yang
telah mendapat izin usaha dari Bapepam
harus
menyampaikan
Pernyataan
1295
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana, Angka 2a.
385

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pendaftaran
untuk
melakukan
Penawaran Umum dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
ditetapkannya izin usaha.1296

V.1.1.7.3.2. Tata
Cara
Mengajukan
Pernyataan Pendaftaran
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk
Perseroan diajukan oleh direksi Reksa Dana
dengan cara: 1297
a.
menyampaikan
Pernyataan
Pendaftaran dengan mengisi
Formulir IX.C.4-1 lampiran 1,
Peraturan Bapepam No.IX.C.4.
b.
Pernyataan Pendaftaran diajukan
dalam rangkap 4 (empat).
Pernyataan Pendaftaran harus diajukan
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sejak diperolehnya izin usaha.1298

V.1.1.7.3.3. Kelengkapan Dokumen


Daftar dokumen yang wajib disampaikan
meliputi:1299
1.
Rencana jadwal waktu penerbitan.
2.
Rancangan akhir Prospektus
(diberi materai dan ditandatangani
para pihak).
1296
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa
Dana Berbentuk Perseroan, Angka 6.
1297
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan, Angka 1.
1298
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk-LK Perseroan, Angka 2.
1299
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan, Lampiran Formulir No. IX.C.4-1.
386

05. Reksa Dana

3.
4.

5.
6.

7.

8.

9.

10.

Spesimen saham.
Contoh formulir:
a.
Pemesanan
pembelian
Efek;
b.
Registrasi Efek.
Copy kontrak pencetakan efek.
Kontrak/perjanjian yang telah
disahkan.
a.
Perjanjian
Penjaminan
Emisi Efek antar:
1).
Emiten
dengan
Penjamin Emisi Efek
(jika ada);
2).
Penjamin
dengan
Agen Penjual (jika
ada).
b.
Perjanjian
pendahuluan
dengan Bursa Efek (jika
ada)
c.
Kontrak
dengan
Biro
Administrasi Efek (jika
ada).
Laporan pemeriksanaan hukum
(legal audit) dan pendapat hukum
(legal opinion) atas dokumendokumen yang relevan termasuk
kontrak-kontrak dan prospektus.
Laporan keuangan yang telah
diaudit Akuntan dan pendapat
Akuntan.
Copy Nomor Pokok Wajib Pajak,
Reksa Dana dan masing-masing
anggota direksi.
Copy KTP dan kewarganegaraan
dari masing-masing anggota
direksi, dan pemegang saham
utama, (untuk orang asing copy
387

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.
12.

13.

14.

V.1.1.7.4.

paspor dan izin kerja).


Riwayat hidup masing-masing
anggota direksi.
Copy tanda terdaftar profesi
penunjang pasar modal:
a.
Notaris;
b.
Konsultan hukum;
c.
Akuntan.
Surat
Pernyataan
masingmasing anggota direksi bahwa
yang bersangkutan tidak terlibat
perkara (pernyataan di atas
materai).
Jawaban
atas
pernyatanpernyataan yang terdapat dalam
lampiran 1 (Daftar Pertanyaan) dan
lampiran 2 yang terdiri dari daftar
Afiliasi direksi dan setiap Pihak
yang melakukan pengendalian
atas perusahaan (Daftar A) serta
lampiran 3 (Daftar B), Peraturan
Bapepam No. IX.C.4-1 tentang
Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa
Dana Berbentuk Perseroan.

Pernyataan Pendaftaran Efektif dari


Bapepam-LK
Bapepam memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:1300
a.
Pernyataan Pendaftaran tidak lengkap
dengan
menggunakan
Formulir
Nomor IX.C.4-2 lampiran 2, Peraturan

1300
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan, Angka 3.
388

05. Reksa Dana

Bapepam No. IX.C.4 tentang Pernyataan


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum
Reksa
Dana
Berbentuk
Perseroan.
b.
Pernyataan
Pendaftaran
yang
dinyatakan efektif oleh Bapepam
menggunakan Formulir Nomor IX.C.4-3
lampiran 3, Peraturan Bapepam No.
IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum
Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
Dalam hal Pernyataan Pendaftaran Saham
Reksa Dana tertutup telah dinyatakan efektif
oleh Bapepam maka saham Reksa Dana
tersebut dapat dicatatkan di Bursa Efek.1301

V.1.1.8. Pengelolaan
Reksa
Perseroan Terbatas
V.1.1.8.1.

Dana

Berbentuk

Ketentuan Umum
1.

2.

3.

4.

Pengelolaan Reksa Dana berbentuk


Perseroan dilakukan oleh Manajer
Investasi berdasarkan kontrak.1302
Kontrak pengelolaan Reksa Dana
berbentuk Perseroan dibuat oleh Direksi
dan Manajer Investasi.1303
Manajer Investasi wajib dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas sebaik mungkin semata-mata untuk
kepentingan Reksa Dana.1304
Dalam hal Manajer Investasi tidak
melaksanakan
kewajibannya

1301
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 10.
1302
UUPM, Pasal 21 ayat 1.
1303
UUPM, Pasal 21 ayat 2.
1304
UUPM, Pasal 27 ayat 1.
389

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
390

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

27 ayat
23.
22.
29 ayat
29 ayat
26 ayat
25 ayat
25 ayat

1.

1.
2.
1.
1.
2.

sebagaimana
dimaksud
dalam
1305
V.1.1.8.1.3 ,
Manajer
Investasi
tersebut wajib bertanggung jawab atas
segala kerugian yang timbul karena
tindakannya.
Nilai saham Reksa Dana Terbuka
berbentuk
Perseroan
ditentukan
berdasarkan nilai aktiva bersih.1306
Manajer Investasi Reksa Dana Terbuka
berbentuk Perseroan wajib menghitung
nilai pasar wajar dari Efek dalam
portfolio setiap hari bursa berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam.1307
Reksa Dana berbentuk Perseroan tidak
diwajibkan untuk membentuk dana
cadangan.1308
Dalam hal Reksa Dana membentuk
dana cadangan, besarnya dana
cadangan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bapepam.1309
Kontrak penyimpanan kekayaan Reksa
Dana berbentuk Perseroan dibuat
oleh direksi Reksa Dana dengan Bank
Kustodian.1310
Semua kekayaan Reksa Dana wajib
disimpan pada Bank Kustodian.1311
Bank Kustodian tersebut dilarang
terafiliasi dengan Manajer Investasi
yang mengelola Reksa Dana.1312
Pengeluaran saham baru, pembelian

05. Reksa Dana

12.

13.

14.

15.
16.

kembali, dan pengalihan saham


bagi Reksa Dana Terbuka berbentuk
Perseroan dapat dilakukan tanpa
persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham.1313
Pelaksanaan pembelian kembali saham
Reksa Dana berbentuk Perseroan dan
pengalihan lebih lanjut saham tersebut
dapat dilakukan tanpa mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham.1314
Dana yang digunakan untuk membeli
kembali saham Reksa Dana berbentuk
Perseroan berasal dari kekayaan Reksa
Dana.1315
Reksa Dana dilarang menerima dan
atau memberikan pinjaman secara
langsung.1316
Reksa Dana dilarang membeli saham atau
Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya.1317
Pembatasan investasi Reksa Dana
diatur lebih lanjut oleh Bapepam. 1318

V.1.1.8.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Reksa Dana Berbentuk Perseroan


yang telah memperoleh izin usaha
wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:1319
a.
Menugaskan Manajer Investasi

1313
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
26.
1314
UUPM, Pasal 28 ayat 3.
1315
UUPM, Pasal 28 ayat 4.
1316
UUPM, Pasal 24 ayat 1.
1317
UUPM, Pasal 24 ayat 2.
1318
UUPM, Pasal 24 ayat 3.
1319
Peraturan Bapepam No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Perseroan, Angka 1.
391

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

d.

e.

392

yang telah memperoleh izin


usaha untuk mengelola investasi
Reksa Dana dan melaksanakan
kegiatan lainnya yang diperlukan
serta menunjang fungsinya sebagai
Manajer Investasi berdasarkan suatu
Kontrak Pengelolaan Reksa Dana;
Dalam hal Manajer Investasi
menghentikan kegiatannya atas
pengelolaan suatu Reksa Dana,
dan tidak ada rencana yang
dibuat untuk pengalihan atas
Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
atau pembuatan Kontrak Reksa
Dana baru, Reksa Dana tersebut
wajib dibubarkan;
Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
wajib terlebih dahulu memperoleh
persetujuan dari sebagian besar
direktur Reksa Dana tersebut;
Semua pengalihan dari Kontrak
Pengelolaan Reksa Dana wajib
didasarkan pada persetujuan
sebagian besar direktur;
Jabatan direktur Reksa Dana
tidak diberikan kepada:
1).
orang
yang
pernah
dinyatakan pailit atau
menjadi direktur atau
komisaris yang dinyatakan
bersalah
menyebabkan
suatu
perusahaan
dinyatakan pailit;
2).
orang
yang
pernah
melakukan
perbuatan
tercela dan atau dihukum
karena terbukti melakukan

05. Reksa Dana

2.

tindak pidana di bidang


Pasar
Modal
pada
khususnya atau di bidang
keuangan pada umumnya.
f.
Setiap
rencana
pemutusan
Kontrak
Pengelolaan
Reksa
Dana, wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan sebagian
besar direktur, dan pemutusan
tersebut wajib diberitahukan
kepada para pemegang saham dan
Bapepam
sekurang-kurangnya
60 (enampuluh) hari atau dalam
jangka waktu yang ditetapkan oleh
Bapepam sebelum pemutusan
kontrak dimaksud;
g.
Manajer
Investasi
wajib
menyampaikan kepada direksi
semua laporan, catatan dan
informasi material dan relevan
lainnya, serta wajib memberikan
informasi lain yang berhubungan
dengan pengelolaan Reksa Dana
yang diminta oleh direksi untuk
menilai Kontrak Pengelolaan
Reksa Dana.
Setiap perubahan kebijakan dasar yang
dimuat dalam Kontrak Pengelolaan
Reksa Dana atau penunjukan dan
perubahan Akuntan wajib terlebih
dahulu
memperoleh
persetujuan
sebagian besar direktur, dan perubahan
tersebut wajib diberitahukan kepada
Bapepam serta pemegang saham
sekurang-kurangnya 60 (enam puluh)
hari sebelum berlakunya perubahan

393

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

5.

1320
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 2.
1321
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 5.
1322
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 6.
1323
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 7.
394

tersebut.1320
Direksi wajib mempertimbangkan
dengan teliti, baik terhadap calon
profesi dan lembaga penunjang yang
terkait dan persyaratan kontrak
yang diajukan sebelum menyetujui,
memperpanjang, atau menyetujui
pengalihan dari setiap kontrak untuk
kepentingan Reksa Dana.1321
Direksi
wajib
melaksanakan
pengawasan terus menerus secara
cermat dan teliti terhadap Reksa
Dana, termasuk pengawasan terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh profesi
dan lembaga penunjang terkait,
dan direksi wajib meminta kepada
profesi dan lembaga penunjang yang
terkait semua dokumen, catatan, dan
keterangan lain yang diperlukan untuk
menilai kinerja profesi dan lembaga
penunjang yang terkait tersebut.1322
Direksi
dalam
mempertimbangkan
penunjukan Manajer Investasi wajib
sekurang-kurangnya memperhatikan halhal sebagai berikut: 1323
a.
Kemampuan Manajer Investasi;
b.
Biaya Manajer Investasi;
c.
Jasa yang diberikan oleh
Manajer Investasi selain jasa
pengelolaan;
d.
Setiap manfaat selain biaya
pengelolaan yang dibayarkan
berdasarkan
kontrak
pengelolaan Reksa Dana, yang
diperoleh Manajer Investasi

IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana

05. Reksa Dana

6.
7.

8.

9.

10.

11.

1324
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 8.
1325
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 11.
1326
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 12.
1327
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 13.
1328
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 20.

atau pihak Afiliasinya.


Semua kontrak serta perubahannya
wajib dibuat secara notariil.1324
Manajer Investasi wajib memelihara
semua catatan penting yang berkaitan
dengan
laporan
keuangan
dan
pengelolaan Reksa Dana sebagaimana
ditetapkan oleh Bapepam.1325
Dalam hal Reksa Dana melakukan
Penawaran Umum berikutnya, Reksa
Dana wajib:1326
a.
mengumumkan
secara
harian Nilai Aktiva Bersih
dari sahamnya selama masa
Penawaran Umum; dan
b.
menawarkan sahamnya pada harga
yang sama atau lebih besar dari
Nilai Aktiva Bersih per saham.
Reksa Dana wajib menghitung Nilai
Aktiva Bersih per saham setiap hari
bursa bagi Reksa Dana terbuka dan
seminggu sekali bagi Reksa Dana
tertutup.1327
Nilai Aktiva Bersih awal untuk setiap saham
dari Reksa Dana Terbuka wajib ditetapkan
sebesar Rp1.000,00 (seribu rupiah).1328
Laporan keuangan tahunan Reksa
Dana wajib diperiksa oleh Akuntan
yang terdaftar di Bapepam serta wajib
disampaikan kepada Bapepam oleh
Manajer Investasi selambat-lambatnya
pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan

IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
395

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

12.

13.

V.1.1.8.3.

Hal-hal Yang Dilarang


1.

1329
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 21.
1330
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 22.
1331
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 23.
1332
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 14.
396

berakhir.1329
Reksa Dana wajib menerbitkan
pembaharuan prospektus yang disertai
laporan keuangan tahunan terakhir
serta wajib disampaikan kepada
Bapepam oleh Manajer Investasi
selambat-lambatnya
pada
akhir
bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tahunan berakhir.1330
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan, maka
biaya Konsultan Hukum,Akuntan, dan beban
lain kepada Pihak ketiga menjadi tanggung
jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi
kepada pihak-pihak yang bersangkutan.1331

Manajer Investasi Reksa Dana dilarang


melakukan tindakan yang dapat
menyebabkan Reksa Dana Berbentuk
Perseroan: 1332
a.
membeli
Efek
yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri yang informasinya
tidak dapat diakses melalui media
massa atau fasilitas internet yang
tersedia;
b.
membeli
Efek
yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri yang informasinya
dapat diakses melalui media

IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana

05. Reksa Dana

c.

d.

e.

f.

massa atau fasilitas internet yang


tersedia lebih dari 15% (lima belas
per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih;
membeli Efek Bersifat Ekuitas
yang diterbitkan oleh perusahaan
yang telah mencatatkan Efeknya
pada Bursa Efek di Indonesia
lebih dari 5% (lima perseratus)
dari modal disetor perusahaan
dimaksud;
membeli Efek yang diterbitkan
oleh suatu perusahaan lebih dari
10% (sepuluh perseratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
pada setiap saat. Pembatasan
ini termasuk pemilikan surat
berharga yang dikeluarkan oleh
bank-bank tetapi tidak termasuk
Sertifikat Bank Indonesia dan
obligasi yang diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia;
menjual saham Reksa Dana
terbuka kepada setiap pemodal
lebih dari 2% (dua per seratus)
dari modal yang dikeluarkan,
kecuali bagi Manajer Investasi
Reksa Dana terbuka yang
bersangkutan;
membeli Efek Beragun Aset lebih
dari 10% (sepuluh perseratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
dengan ketentuan bahwa setiap
jenis Efek Beragun Aset tidak
lebih dari 5% (lima perseratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana;
397

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

g.

h.

i.

j.

k.
l.
m.

n.

o.
398

membeli Efek yang tidak melalui


Penawaran Umum dan atau
tidak dicatatkan di Bursa Efek,
kecuali Efek pasar uang, Obligasi
yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia;
membeli Efek yang diterbitkan
oleh pihak yang terafiliasi baik
dengan Manajer Investasi maupun
pemegang Unit Penyertaan lebih
dari 20% (dua puluh perseratus)
dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali
hubungan afiliasi yang terjadi
karena
penyertaan
modal
pemerintah;
terlibat dalam kegiatan selain
dari investasi, investasi kembali
atau perdagangan Efek;
terlibat dalam penjualan
Efek yang belum dimiliki
(short sale);
terlibat dalam membeli Efek
secara margin;
melakukan emisi obligasi atau
sekuritas kredit;
terlibat dalam berbagai bentuk
pinjaman, kecuali pinjaman jangka
pendek yang berkaitan dengan
penyelesaian transaksi dan pinjaman
tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai portofolio Reksa
Dana pada saat pembelian;
membeli efek yang sedang ditawarkan
dalam Penawaran Umum dimana
Manajer Investasi bertindak sebagai
Penjamin Emisi dari Efek dimaksud;
terlibat dalam transaksi bersama

05. Reksa Dana

2.

atau kontrak bagi hasil dengan


Manajer Investasi atau pihak
Afiliasinya;
p.
membayar dividen selain berasal
dari laba.
q.
membeli Efek Beragun Aset
dimana Manajer Investasinya
sama dengan Manajer Investasi
Reksa Dana dan atau terafiliasi
dengan Kreditur Awal Efek
Beragun Aset tersebut; atau
r.
membeli Efek Beragun Aset yang
tidak tercatat pada Bursa Efek di
Indonesia.
Manajer Investasi dilarang terafiliasi
dengan Bank Kustodian.1333

V.1.1.8.4. Pembelian dan Penjualan Efek yang


Diperbolehkan
Reksa Dana yang telah memperoleh izin usaha
dan yang telah dinyatakan efektif hanya dapat
melakukan pembelian dan penjualan atas:1334
a.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran
Umum dan atau dicatatkan di Bursa
Efek baik di dalam maupun di luar
negeri;
b.
instrumen pasar uang yang mempunyai
jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun,
meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat
Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan
Hutang, Sertifikat Deposito baik dalam
rupiah maupun dalam mata uang asing,
dan Obligasi yang diterbitkan oleh
1333
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 18.
1334
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 9.
399

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

V.1.1.8.5.

Pemerintah Republik Indonesia; dan


Surat berharga komersial yang jatuh
temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan
telah diperingkat oleh perusahaan
pemeringkat Efek.
Dalam hal Pernyataan Pendaftaran
Saham Reksa Dana tertutup telah
dinyatakan efektif oleh Bapepam, maka
saham Reksa Dana tersebut dapat
dicatatkan di Bursa Efek.1335

Penjualan dan Pembelian


Saham Reksa Dana
1.

2.

3.

4.

Kembali

Manajer Investasi atau pihak Afiliasinya


dapat membeli atau menjual saham
Reksa Dana tertutup yang dikelola
oleh Manajer Investasi tersebut, apabila
Nilai Aktiva Bersih dihitung, dinilai dan
diumumkan setiap hari.1336
Pemegang saham Reksa Dana terbuka
dapat menjual kembali sahamnya
kepada Reksa Dana.1337
Dalam hal pemegang saham melakukan
penjualan kembali, Reksa Dana
terbuka wajib membeli saham-saham
tersebut.1338
Pengecualian ketentuan V.1.1.8.5.3 13 39
hanya dapat dilakukan apabila: 13 4 0
a.
Bursa Efek dimana sebagian
besar Portfolio Efek Reksa Dana

1335
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 10.
1336
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 16.
1337
UUPM, Pasal 19 ayat 1.
1338
UUPM, Pasal 19 ayat 2.
1339
UUPM, Pasal 19 ayat 2.
1340
UUPM, Pasal 19 ayat 3.
400

05. Reksa Dana

5.

6.

diperdagangkan ditutup;
b.
Perdagangan Efek atas sebagian
besar Portfolio Efek Reksa Dana
di Bursa Efek dihentikan;
c.
Keadaan darurat; atau
d.
Terdapat hal-hal lain yang
ditetapkan
dalam
kontrak
pengelolaan investasi setelah
mendapat persetujuan Bapepam.
Penjualan atau membeli kembali
saham (pelunasan) Reksa Dana
terbuka dapat dilakukan melalui
Bank
Kustodian
atau
agen
13 4 1
penjual.
Pembayaran atas saham Reksa
Dana terbuka yang dijual kembali
oleh pemodal dilakukan sesegera
mungkin, tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kerja sejak diminta penjualan
kembali oleh pemegang saham. 13 4 2

V.1.1.8.6. Ketentuan Lain


1.

2.

1341
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 17.
1342
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 19.
1343
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Angka 2.
1344
Peraturan Bapepam-LK No.
Berbentuk Perseroan, Pasal 3.

Bapepam dapat menolak perubahan


sebagaimana
dimaksud
dalam
1343
V.1.1.8.2.2
dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak pemberitahuan
tersebut diterima.1344
Dalam hal Bapepam tidak keberatan
atas perubahan tersebut dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam

IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana


IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
401

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

V.1.1.8.7.

V.1.1.8.6.11345, perubahan termaksud


dengan sendirinya berlaku pada hari
ke-61 (enam puluh satu) sejak tanggal
diterimanya
pemberitahuan
oleh
Bapepam.1346
Setelah memberitahukan Bapepam,
Manajer Investasi Reksa Dana terbuka
dapat menginstruksikan kepada Bank
Kustodian dan Agen Penjual untuk
melakukan penundaan pembelian
kembali (pelunasan) apabila terjadi halhal sebagai berikut1347:
a.
Bursa Efek di mana sebagian
besar Portofolio Efek Reksa Dana
diperdagangkan ditutup;
b.
Perdagangan Efek atas sebagian
besar Portofolio Efek Reksa Dana
di Bursa dihentikan;
c.
keadaan darurat;
d.
terdapat hal-hal lain yang
ditetapkan
dalam
kontrak
pengelolaan investasi setelah
mendapat
persetujuan
Bapepam.

Peranan Agen Penjual Reksa Dana


(Khusus Reksa Dana Perseroan
Terbatas Bersifat Terbuka)

V.1.1.8.7.1. Pengertian Agen Penjual Reksa


Dana
1345
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 3
1346
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 4.
1347
Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Angka 15.
402

05. Reksa Dana

Agen Penjual Reksa Dana adalah pihak


yang melakukan penjualan Efek Reksa
Dana berdasarkan kontrak kerja sama
dengan Manajer Investasi pengelola
Reksa Dana.1348

V.1.1.8.7.2. Pendaftaran Agen Penjual Efek


Reksa Dana
Sebelum melakukan kegiatan penjualan
Efek Reksa Dana, Agen Penjual
Reksa Dana wajib terlebih dahulu
memperoleh Surat Tanda Terdaftar
sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana
dari Bapepam-LK.1349
Ketentuan ini tidak berlaku bagi
Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan sebagai Agen Penjual Efek
Reksa Dana.1350

V.1.1.8.7.3. Persyaratan
Permohonan pendaftaran sebagai Agen
Penjual Efek Reksa Dana diajukan kepada
Bapepam-LK dalam rangkap 2 (dua)
dengan menggunakan Formulir Nomor
V.B.3-1 lampiran 1, Peraturan No. V.B.3
tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek
Reksa Dana, dengan disertai dokumendokumen sebagai berikut: 1351
1348
Angka
1349
Angka
1350
Angka
1351
Angka

Peraturan
1.
Peraturan
2.
Peraturan
12.
Peraturan
6.

Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,


Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,

403

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.
b.
c.
d.

e.

f.
404

fotokopi anggaran dasar beserta


perubahannya;
fotokopi Nomor Pokok Wajib
Pajak Badan;
fotokopi izin usaha dari instansi
yang berwenang;
fotokopi Izin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (IMTA) bagi
pihak
yang
mempekerjakan
warga negara asing;
daftar nama dan data pejabat
penanggung
jawab
bagian
Agen Penjual Efek Reksa Dana
yang disertai dokumen sebagai
berikut:
1).
daftar riwayat hidup;
2).
fotokopi
Kartu
Tanda
Penduduk atau Paspor;
3).
fotokopi Izin Kerja Tenaga
Asing (IKTA) bagi warga
negara asing;
4). fotokopi Izin sebagai
Wakil Agen Penjual Efek
Reksa Dana;
5).
dokumen
pendukung
yang
menunjukkan
berpengalaman
dalam
bidang penjualan Efek
Reksa Dana sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun
atau mempunyai keahlian
perencanaan investasi bagi
klien/investor; dan
6).
1 (satu) lembar pas
photo berwarna terbaru
ukuran 4x6;
daftar pegawai yang memiliki

05. Reksa Dana

izin orang perseorangan sebagai


Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana sesuai dengan lampiran 1,
Formulir Nomor V.B.3-1;
g.
daftar dan data semua kantor yang
akan menjual Efek Reksa Dana
(jika ada) yang memuat alamat
kantor dan pejabat penanggung
jawabnya sesuai dengan lampiran
2, Formulir Nomor V.B.3-1;
h.
struktur organisasi disertai uraian
tugas pejabat penanggung jawab
Bagian Penjualan Efek Reksa
Dana; dan
i.
prosedur operasi standar kegiatan
sebagai Agen Penjual Efek Reksa
Dana.
Dokumen permohonan sebagaimana
dimaksud dalam V.1.1.8.7.31352 huruf e,
f, g, dan h wajib pula disiapkan dalam
format digital dan disampaikan dalam
bentuk disket atau e-mail yang rincian
teknisnya akan diatur lebih lanjut oleh
Bapepam-LK.1353

V.1.1.8.7.4. Surat Pemberitahuan BapepamLK


Dalam rangka memproses permohonan
pendaftaran sebagai Agen Penjual Efek
Reksa Dana, Bapepam-LK melakukan
penelitian atas kelengkapan dokumen
permohonan dan apabila dipandang
perlu, dalam rangka menilai kesiapan
1352
Angka
1353
Angka

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
6.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
6.
405

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemohon
sebagai
Agen
Penjual
Efek Reksa Dana, dapat melakukan
pemeriksaan di kantor pemohon dan
meminta pemohon untuk melakukan
presentasi.1354
Dalam hal Permohonan Pendaftaran
Agen Penjual Efek Reksa Dana tidak
memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak diterimanya
permohonan tersebut Bapepam-LK
wajib memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan
bahwa:1355
a.
permohonannya tidak lengkap
dengan menggunakan Formulir
Nomor V.B.3-2 lampiran 2,
Peraturan Bapepam No. V.B.3;
atau
b.
permohonannya ditolak dengan
menggunakan Formulir Nomor
V.B.3-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. V.B.3.
Pemohon yang tidak melengkapi
kekurangan
dokumen
yang
dipersyaratkan dalam waktu 45
(empat puluh lima) hari setelah
tanggal
surat
pemberitahuan,
dianggap
telah
membatalkan
permohonan pendaftaran sebagai
Agen Penjual Efek Reksa Dana.1356
1354
Angka
1355
Angka
1356
Angka
406

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
8.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
9.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana,
10.

05. Reksa Dana

V.1.1.8.7.5. Surat Tanda Terdaftar


Dalam hal permohonan pendaftaran
memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak diterimanya
permohonan tersebut Bapepam-LK wajib
memberikan Surat Tanda Terdaftar sebagai
Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan
menggunakan Formulir Nomor V.B.3-4
lampiran 4, Peraturan No.V.B.3.1357

V.1.1.8.7.6. Kewajiban Agen


Reksa Dana

Penjual

Efek

Agen Penjual Efek Reksa Dana wajib


menunjuk pejabat penanggung jawab
kegiatan penjualan Efek Reksa Dana
baik di kantor pusat maupun tiap
kantor cabang yang melakukan kegiatan
penjualan Efek Reksa Dana.1358
Agen Penjual Efek Reksa Dana wajib:
1359

a.

b.

1357
Angka
1358
Angka
1359
Angka

menyediakan Prospektus yang


diterbitkan oleh Manajer Investasi
kepada calon pemegang Efek
Reksa Dana;
menyediakan
brosur
yang
diterbitkan
oleh
Manajer
Investasi
kepada
calon
pemegang Efek Reksa Dana
yang sekurang-kurangnya berisi

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
11.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
4.
407

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tentang kebijakan investasi,


risiko investasi, biaya-biaya,
keterbukaan portofolio dan
laporan kinerja secara lengkap
dan
mutakhir
(selambatlambatnya satu bulan sejak
terjadinya perubahan);
c.

menyampaikan kepada calon


pemegang Efek Reksa Dana
informasi tentang Efek Reksa
Dana yang dipasarkan sesuai
dengan Prospektus dan brosur
yang diterbitkan oleh Manajer
Investasi secara jelas sekurangkurangnya mengenai:
1).
informasi bahwa Reksa
Dana tersebut merupakan
produk
pasar
modal
dan bukan produk yang
diterbitkan
oleh Agen
Penjual
Efek
Reksa
Dana serta Agen Penjual
Efek Reksa Dana tidak
bertanggung jawab atas
segala tuntutan dan risiko
atas pengelolaan portofolio
Reksa Dana;
2).

408

jenis Reksa Dana dan


risiko yang melekat pada
produk Reksa Dana termasuk
kemungkinan kerugian nilai
investasi yang akan diderita
oleh pemegang Efek Reksa
Dana akibat berfluktuasinya
Nilai Aktiva Bersih sesuai
dengan kondisi pasar dan
kualitas aset yang mendasari;

05. Reksa Dana

3).

d.

e.

f.

kebijakan investasi serta


komposisi portofolio;
4).
biaya-biaya yang timbul
berkaitan dengan investasi
pada Reksa Dana;
5).
informasi
mengenai
Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang mengelola
Reksa Dana;
6). informasi
bahwa
konfirmasi atas investasi
pemegang Efek Reksa
Dana akan diterbitkan
oleh Bank Kustodian;
dan
7).
informasi bahwa tanda
bukti kepemilikan atas
Efek Reksa Dana yang sah
adalah konfirmasi dari Bank
Kustodian.
memastikan pemegang Efek
Reksa Dana membaca Prospektus
atau informasi penting lainnya
sebelum mengambil keputusan
investasi;
menjaga kerahasiaan transaksi
pemegang Efek Reksa Dana,
kecuali kepada Bank Kustodian
pengelola Reksa Dana dimaksud
dan Pihak lain sebagaimana diatur
dalam Undang-undang tentang
Pasar Modal;
mengutamakan kepentingan dan
kesesuaian dengan sumber dan
kemampuan
keuangan
calon
pemegang Efek Reksa Dana pada saat
menawarkan beberapa Reksa Dana;
409

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

g.

h.

i.

j.

410

memiliki sarana yang memadai


untuk
mendukung
Manajer
Investasi dalam memberikan
pelayanan yang baik kepada
pemegang Efek Reksa Dana, dan
memastikan
kegiatan-kegiatan
seperti penerusan formulir atau
data pemesanan dan pembayaran
kepada
Manajer
Investasi
atau Bank Kustodian serta
penyampaian laporan rekening
pemegang Efek Reksa Dana dan
pelunasan kepada pemegang Efek
Reksa Dana dilaksanakan dalam
rentang waktu yang ditentukan
dalam Prospektus dan peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan;
mensyaratkan calon pemegang
Efek Reksa Dana untuk mengisi
formulir profil calon pemegang
Efek Reksa Dana yang berisikan
data dan informasi mengenai
profil risiko calon pemegang Efek
Reksa Dana sebelum melakukan
pembelian Efek Reksa Dana yang
pertama kali;
menerapkan prinsip mengenal
nasabah (know your customer)
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan Nomor V.D.10 tentang
Prinsip Mengenal Nasabah; dan
menyampaikan
laporan
kepada Bapepam-LK mengenai
penerimaan, pemberhentian, dan
mutasi pegawai yang memiliki izin
Wakil Perusahaan Efek atau Wakil

05. Reksa Dana

Agen Penjual Efek Reksa Dana


setiap bulan (jika ada) dengan
menggunakan Formulir Nomor
V.B.4-1 lampiran 1, Peraturan
Bapepam
No.V.B.4
tentang
Perilaku Agen Penjual Efek Reksa
Dana selambat-lambatnya tanggal
12 bulan berikutnya dalam format
digital yang rincian teknisnya akan
ditentukan oleh Bapepam-LK.
Dalam hal Agen Penjual Efek Reksa
Dana juga melakukan kegiatan
sebagai Bank Kustodian suatu Reksa
Dana, maka Agen Penjual Efek Reksa
Dana tersebut wajib mempunyai
sistem pengendalian interen yang
memadai termasuk adanya:1360
a.
prinsip pemisahan fungsi
(segregation of duties) antara
lain pemisahan pejabat
dan pegawai Bank yang
menjalankan fungsi sebagai
Bank Kustodian dengan
yang menjalankan fungsi
sebagai
Agen
Penjual
Efek Reksa Dana dan atau
pemisahan
unit
kerja,
pejabat, dan pegawai bank
yang menjalankan kegiatan
fungsi Bank Kustodian
dengan yang menjalankan
fungsi Agen Penjual Efek
Reksa Dana;
b.
evaluasi secara berkala
dan
berkesinambungan
1360
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,
Angka 6.
411

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

atas
aktivitas
sebagai
Bank Kustodian dan Agen
Penjual Efek Reksa Dana;
dan
upaya dan tindakan
yang dilakukan
untuk memperbaiki
penyimpanganpenyimpangan yang
terjadi.

V.1.1.8.7.7. Larangan Bagi Agen


Efek Reksa Dana

Penjual

Agen Penjual Efek Reksa Dana hanya


dapat melakukan kegiatan penjualan
Efek Reksa Dana melalui pegawai yang
telah memperoleh izin sebagai Wakil
Perusahaan Efek atau Wakil Agen Penjual
Efek Reksa Dana dan pegawai dimaksud
wajib mendapat penugasan secara khusus
dari Agen Penjual Efek Reksa Dana yang
bertindak untuk dan atas nama Agen
Penjual Efek Reksa Dana.1361
Agen Penjual Efek Reksa Dana dilarang:
1362

a.

b.

1361
Angka
1362
Angka
412

menerbitkan konfirmasi atas


pembelian dan penjualan Efek
Reksa Dana yang dilakukan oleh
pemegang Efek Reksa Dana;
menjual Efek Reksa Dana yang
dimiliki oleh pemegang Efek
Reksa Dana tanpa izin atau

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,
1.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,
5.

05. Reksa Dana

c.

d.

e.

f.

g.

h.

instruksi dari pemegang Efek


Reksa Dana;
memberikan penjelasan yang
tidak benar (misrepresentation)
dan ungkapan yang berlebihan
tentang suatu Reksa Dana;
mengindikasikan
atau
memastikan hasil investasi,
kecuali telah dinyatakan secara
eksplisit dalam Prospektus;
memberikan rekomendasi atas
produk Reksa Dana yang tidak
sesuai dengan profil calon
atau pemegang Efek Reksa
Dana atau menyarankan untuk
melakukan
transaksi
yang
berlebihan dalam Reksa Dana
untuk memperoleh komisi yang
lebih besar;
membuat pernyataan yang negatif
terhadap Manajer Investasi atau
Reksa Dana tertentu;
menjadikan komisi tambahan
atau insentif sebagai dasar untuk
merekomendasikan suatu Reksa
Dana kepada calon atau pemegang
Efek Reksa Dana; dan atau
memberikan potongan komisi
atau hadiah kepada calon atau
pemegang Efek Reksa Dana.

V.1.1.8.7.8. Kontrak Kerja Sama


Manajer Investasi

Dengan

Aktivitas sebagai Agen Penjual Efek


Reksa Dana wajib didasarkan pada
413

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kontrak kerja sama dengan Manajer


Investasi pengelola Reksa Dana. 136 3
Kontrak Kerja Sama dengan Manajer
Investasi sekurang-kurangnya memuat
hal-hal sebagai berikut: 1364
a.
kewajiban Agen Penjual Efek
Reksa Dana untuk memberikan
informasi data pemegang Efek
Reksa Dana kepada Manajer
Investasi maupun Bank Kustodian
dengan ketentuan bahwa seluruh
data pemegang Efek Reksa Dana
hanya dapat digunakan untuk
kepentingan
aktivitas
yang
berkaitan dengan Reksa Dana
yang bersangkutan;
b.
jangka waktu perjanjian;
c.
kondisi
batalnya
perjanjian
termasuk
ketentuan
yang
memungkinkan kedua belah
pihak menghentikan kerjasama
sebelum berakhirnya jangka
waktu perjanjian;
d.
penyelesaian hak dan kewajiban
masing-masing pihak apabila
perjanjian kerja sama berakhir;
e.
komposisi pembagian komisi dan
biaya;
f.
tata cara pencantuman informasi
tentang identitas Agen Penjual
Efek Reksa Dana, Manajer
Investasi, dan Bank Kustodian
dalam dokumen konfirmasi yang
diterbitkan sehubungan dengan
1363
Angka
1364
Angka
414

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,
2.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksa Dana,
2.

05. Reksa Dana

g.

pemesanan
pembelian
atau
penjualan Efek Reksa Dana oleh
pemegang Efek Reksa Dana; dan
tata cara pembayaran, penyerahan
dana,
dan
penyampaian
konfirmasi atas pembelian atau
penjualan Efek Reksa Dana oleh
pemegang Efek Reksa Dana.

V.1.1.8.7.9. Wakil Agen Penjual Efek Reksa


Dana
V.1.1.8.7.9.1. Pengertian
Wakil
Agen
Penjual
Reksa Dana adalah orang
perseorangan yang mendapat
izin dari Bapepam-LK untuk
bertindak sebagai penjual
Efek Reksa Dana.1365
Penjualan Efek Reksa Dana
hanya dapat dilakukan oleh
orang perseorangan yang
memiliki izin sebagai Wakil
Perusahaan Efek atau Wakil
Agen Penjual Efek Reksa
Dana. 136 6

V.1.1.8.7.9.2. Kewajiban Penunjukan


Agen Penjual Efek Reksa
Dana
wajib
menunjuk
pejabat penanggung jawab
1365
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 1.
1366
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 6.
415

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kegiatan penjualan Efek


Reksa Dana baik di kantor
pusat maupun tiap kantor
cabang yang melakukan
kegiatan penjualan Efek
Reksa Dana.1367
Pejabat
tersebut
wajib
memiliki izin sebagai Wakil
Agen Penjual Efek Reksa
Dana atau Wakil Perusahaan
Efek dan: 136 8
a.
berpengalaman dalam
bidang
penjualan
Efek
Reksa
Dana
sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun; atau
b.
mempunyai keahlian
perencanaan investasi
bagi klien/investor.
Setiap Pegawai Agen Penjual
Efek Reksa Dana yang
melakukan penjualan Efek
Reksa Dana wajib memiliki
izin orang perseorangan
sebagai Wakil Agen Penjual
Efek Reksa Dana.1369

V.1.1.8.7.9.3. Permohonan Izin Wakil


Penjual
Efek
Reksa
Dana
V.1.1.8.7.9.3.1. Persyaratan
1367
Angka
1368
Angka
1369
Angka
416

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
4.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana,
5.

05. Reksa Dana

Untuk dapat memperoleh


izin sebagai Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana
orang
perseorangan
1370
wajib:
a. memiliki sertifikat lulus
ujian kecakapan Wakil
Agen Penjual Efek Reksa
Dana yang diselenggarakan
oleh asosiasi yang berkaitan
dengan
Reksa
Dana
atau memiliki sertifikat
kecakapan profesi lain yang
diakui oleh Bapepam-LK
untuk melakukan kegiatan
penjualan
Efek
Reksa
Dana;
b. cakap
melakukan
perbuatan hukum;
c. memiliki akhlak dan moral
yang baik; dan
d. tidak pernah melakukan
perbuatan tercela dan atau
dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana
di bidang keuangan atau
pasar modal.
Materi
kecakapan
dalam
ujian dan sertifikat kecakapan
sebagaimana
dimaksud
dalam V.1.1.8.7.9.3.1.a1371 di
atas
sekurang-kurangnya
1370
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 2.
1371
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 2 Huruf a.
417

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

meliputi:1372
a. S t r u k t u r / k e l e m b a g a a n
pasar modal;
b. Pengetahuan Efek;
c. Pengetahuan
tentang
produk dan kegiatan Reksa
Dana;
d. Peraturan
perundangundangan di bidang pasar
modal;
e. Strategi pemasaran; dan
f. Strategi investasi.
Dalam hal dipandang
perlu,
Bapepam-LK
dapat menambah materi
kecakapan lainnya. 137 3

V.1.1.8.7.9.3.2. Kelengkapan Dokumen


Permohonan izin sebagai
Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana diajukan oleh pemohon
kepada Bapepam-LK dengan
menggunakan
Formulir
Nomor V.B.2-1 lampiran 1,
peraturan No. V.B.2 dengan
disertai dokumen sebagai
berikut:1374
a. daftar riwayat hidup;
b. fotokopi Kartu Tanda
Penduduk atau paspor;
c. fotokopi ijazah pendidikan
formal terakhir;
1372
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 3.
1373
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 4.
1374
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 7.
418

05. Reksa Dana

d. sertifikat
bukti
telah
mengikuti
pendidikan
dan pelatihan Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana
e. sertifikat bukti lulus ujian
kecakapan Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana
yang diselenggarakan oleh
Asosiasi yang berkaitan
dengan Reksa Dana atau
sertifikat
kecakapan
profesi lain yang diakui
oleh Bapepam-LK untuk
melakukan
kegiatan
penjualan Efek Reksa Dana;
f. referensi dari perusahaan
tempat bekerja (jika ada);
g. 1 (satu) lembar pas photo
berwarna terbaru ukuran
4x6; dan
h. surat pernyataan pemohon
yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan cakap
melakukan
perbuatan
hukum, memiliki akhlak
dan moral yang baik, dan
tidak pernah melakukan
perbuatan tercela dan atau
dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana
di bidang keuangan atau
pasar
modal
dengan
menggunakan lampiran 1,
Formulir Nomor V.B.2-1
Peraturan Bapepam No.
V.B.2.

419

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.1.8.7.9.3.3. Surat

Pemberitahuan Bapepam
Dalam hal permohonan
izin sebagai Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana tidak
lengkap atau tidak memenuhi
syarat, maka selambatlambatnyadalam jangka waktu
45 (empat puluh lima) hari
sejak diterimanya permohonan
tersebut, Bapepam-LK
wajib memberikan surat
pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan
bahwa:1375
a. Permohonan tidak lengkap,
dengan menggunakan
Formulir Nomor V.B.2-2
lampiran 2, Peraturan No.
V.B.2
b. Permohonan ditolak, dengan
menggunakan Formulir
Nomor V.B.2-3 lampiran 3,
Peraturan No. V.B.2
Pemohon yang tidak
melengkapi kekurangan
dokumen yang dipersyaratkan
dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari setelah
tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud
dalam V.1.1.8.7.9.3.3.a1376,
dianggap telah membatalkan
1375
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 8.
1376
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 8 Huruf a.
420

05. Reksa Dana

permohonan izin sebagai


Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana.1377

V.1.1.8.7.9.3.4. Su rat Kep utusa n


Pem beria n Izi n
Dalam
hal
permohonan
izin sebagai Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana
telah memenuhi syarat, maka
selambat-lambatnya
dalam
jangka waktu 45 (empat puluh
lima) hari sejak diterimanya
permohonan
tersebut
Bapepam-LK
memberikan
surat keputusan pemberian
izin sebagai Wakil Agen Penjual
Efek Reksa Dana dengan
menggunakan
Formulir
Nomor V.B.2-4 lampiran 4,
Peraturan No. V.B.2.1378

V.1.1.8.7.9.4. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Dalam rangka penjualan


Efek Reksa Dana, Wakil
Perusahaan Efek atau Wakil
Agen Penjual Efek Reksa Dana
harus dapat menunjukkan
bukti penugasan dari suatu
Perusahaan Efek atau Agen

1377
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 9.
1378
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 10.
421

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

4.

Penjual Efek Reksa Dana.1379


Orang perseorangan yang
memiliki izin Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana wajib
mengikuti program Pendidikan
Profesi
Lanjutan
yang
diselenggarakan oleh asosiasi
yang berkaitan dengan Reksa
Dana
sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun sekali untuk
meningkatkan
pengetahuan
yang
berkaitan
dengan
peraturan dan produk Reksa
Dana dan wajib melaporkan
kepada Bapepam-LK selambatlambatnya 14 (empat belas)
hari terhitung sejak yang
bersangkutan selesai mengikuti
program Pendidikan Profesi
Lanjutan tersebut disertai bukti
pendukung.1380
Dalam hal Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana
tidak mengikuti program
Pendidikan Profesi Lanjutan,
maka akan dikenakan sanksi
pencabutan izin sebagai
Wakil Agen Penjual Efek
Reksa Dana.1381
Apabila dalam 2 (dua)
tahun program Pendidikan
Profesi
Lanjutan
tidak

1379
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 11.
1380
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 12.
1381
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 13.
422

05. Reksa Dana

diselenggarakan oleh Asosiasi


yang berkaitan dengan Reksa
Dana, maka Bapepam-LK
dapat menetapkan ketentuan
lain
berkaitan
dengan
kewajiban mengikuti program
Pendidikan Profesi Lanjutan
dan
penyelenggaraan
program Pendidikan Profesi
Lanjutan.1382

V.1.1.8.7.9.5. Hal-hal Yang Dilarang


Orang perseorangan yang
memiliki izin sebagai Wakil
Agen Penjual Efek Reksa
Dana semata-mata berfungsi
untuk memasarkan dan atau
menjual Efek Reksa Dana
dan dilarang menjalankan
fungsi
sebagai
Wakil
Perusahaan Efek. 13 8 3

V.1.2.

Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)


V.1.2.1. Pengertian
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
menghimpun dana dengan menerbitkan Unit Penyertaan
kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana
tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang
diperdagangkan di Pasar Modal dan pasar uang.1384

V.1.2.2. Ketentuan Umum


1382
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 14.
1383
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa
Dana, Angka 5.
1384
UUPM, Penjelasan Pasal 18 ayat 1b.
423

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1.

2.

3.

4.
5.

6.
7.

8.
9.
10.

1385
1386
1387
1388
1389
1390
1391
1392
1393
424

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

18 ayat
21 ayat
26 ayat
25 ayat
22.
23.
20 ayat
24 ayat
24 ayat

(4).
3.
2.
1.

1.
1.
2.

Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif hanya


dapat dikelola oleh Manajer Investasi berdasarkan
kontrak.1385
Kontrak pengelolaan Reksa Dana terbuka
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dibuat
antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.1386
Kontrak penyimpanan kekayaan investasi
kolektif dibuat antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian.1387
Semua kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada
Bank Kustodian.1388
Manajer Investasi Reksa Dana terbuka berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif wajib menghitung nilai
pasar wajar dari Efek dalam portofolio setiap hari
bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bapepam.1389
Nilai Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih.1390
Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa Dana
terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dapat
menjual dan membeli kembali Unit Penyertaan
secara terus-menerus sampai dengan jumlah Unit
Penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak.1391
Reksa Dana dilarang menerima dan atau
memberikan pinjaman secara langsung. 13 9 2
Reksa Dana dilarang membeli saham atau
Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya. 13 9 3
Pembatasan investasi Reksa Dana diatur lebih

05. Reksa Dana

lanjut oleh Bapepam.1394

V.1.2.3. Pembentukan Kontrak Investasi Kolektif


V.1.2.3.1.

Pengertian
Kolektif

Kontrak

Investasi

Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak


antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian
yang mengikat pemegang Unit Penyertaan
dimana Manajer Investasi diberi wewenang
untuk mengelola portfolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan Penitipan Kolektif.1395

V.1.2.3.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


1.

Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak


Invetasi Kolektif paling kurang memuat
hal-hal sebagai berikut:1396
a.
nama dan alamat Manajer
Investasi;
b.
nama
dan
alamat
Bank
Kustodian;
c.
komposisi
diversifikasi
portofolio di pasar uang dan
Pasar Modal;
d.
alokasi biaya yang menjadi beban
Manajer Investasi, Bank Kustodian
dan pemodal, jika ada;
e.
kebijakan mengenai pembagian
hasil secara berkala kepada
pemegang Unit Penyertaan;
f.
keadaan-keadaan
yang

1394
UUPM, Pasal 24 ayat 3.
1395
UUPM, Pasal 24 ayat 3.
1396
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1.
425

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

g.
h.
i.
j.
k.

l.
m.

n.

o.
p.
q.

r.
s.

426

memperbolehkan
Manajer
Investasi menolak pembelian
kembali (pelunasan);
tindakan-tindakan yang dilarang
bagi Reksa Dana;
kewajiban dan tanggung jawab
Manajer Investasi;
kewajiban dan tanggung jawab
Bank Kustodian;
pengakhiran Kontrak Investasi
Kolektif;
penggantian Manajer Investasi
atau Bank Kustodian dalam
Kontrak Investasi Kolektif;
hak pemegang Unit Penyertaan;
tata
cara
penjualan
dan
pembelian kembali (pelunasan)
Unit Penyertaan;
batas
kepemilikan
Unit
Penyertaan
oleh
setiap
pemodal, jika ada;
nilai Aktiva Bersih awal Reksa Dana;
penyampaian laporan keuangan
tahunan Reksa Dana;
keadaan memaksa di luar
kemampuan Manajer Investasi
dan atau Bank Kustodian yang
menyebabkan
para
pihak
tersebut menjadi tidak dapat
menjalankan atau melakukan
tugas
dan
kewajibannya
(keadaan darurat);
pembubaran dan likuidasi Reksa
Dana; dan
beban biaya atas Reksa Dana yang
dibubarkan dan dilikuidasi.

05. Reksa Dana

2.

Tindakan-tindakan yang dilarang bagi


Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.3.2.1.g1397, paling kurang memuat
larangan-larangan sebagai berikut:1398
a.
pembelian
Efek
yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri yang informasinya
tidak dapat diakses melalui
media massa atau fasilitas
internet yang tersedia;
b.
pembelian
Efek
yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri yang informasinya
dapat diakses melalui media
massa atau fasilitas internet
yang tersedia lebih dari 15%
(lima belas per seratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana,
kecuali Efek yang diterbitkan
oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia, Emiten dan atau
Perusahaan Publik berdasarkan
peraturan perundang-undangan
Pasar Modal di Indonesia;
c.
pembelian Efek yang diterbitkan
oleh satu perusahaan berbadan
hukum
Indonesia
atau
berbadan hukum asing yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri lebih dari 5% (lima
per seratus) dari modal disetor
perusahaan dimaksud dan lebih
dari 10% (sepuluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa

1397
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf g.
1398
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2.
427

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

e.

f.

g.

h.
428

Dana pada setiap saat;


pembelian Efek Bersifat Ekuitas
yang diterbitkan oleh perusahaan
yang telah mencatatkan Efeknya
pada Bursa Efek di Indonesia
lebih dari 5% (lima per seratus)
dari modal disetor perusahaan
dimaksud;
pembelian
Efek
yang
diterbitkan oleh suatu Pihak
lebih dari 10% (sepuluh per
seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana pada setiap
saat. Pembatasan ini termasuk
pemilikan surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank-bank
tetapi tidak termasuk Sertifikat
Bank Indonesia dan Efek yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan atau
lembaga keuangan internasional
dimana Pemerintah Republik
Indonesia menjadi salah satu
anggotanya;
melakukan transaksi lindung
nilai atas pembelian Efek yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri lebih besar dari nilai
Efek yang dibeli;
pembelian Efek Beragun Aset lebih
dari 10% (sepuluh per seratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
dengan ketentuan bahwa setiap
jenis Efek Beragun Aset tidak lebih
dari 5% (lima per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana;
pembelian Efek yang tidak melalui

05. Reksa Dana

i.

j.

k.

l.
m.

Penawaran Umum dan atau


tidak dicatatkan pada Bursa Efek
di Indonesia, kecuali Efek yang
sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek,
Efek pasar uang, Efek sebagaimana
dimaksud pada V.1.2.3.2.2.b1399, Efek
yang diterbitkan oleh Pemerintah
Indonesia atau lembaga keuangan
internasional dimana Pemerintah
Republik Indonesia menjadi salah
satu anggotanya;
pembelian Efek yang diterbitkan
oleh pihak yang terafiliasi dengan
Manajer Investasi lebih dari 20%
(dua puluh per seratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana,
kecuali hubungan Afiliasi yang
terjadi karena penyertaan modal
pemerintah;
pembelian Efek yang diterbitkan
oleh pemegang Unit Penyertaan
dan atau Pihak terafiliasi dari
pemegang
Unit
Penyertaan
berdasarkan komitmen yang telah
disepakati oleh Manajer Investasi
dengan pemegang Unit Penyertaan
dan atau pihak terafiliasi dari
pemegang Unit Penyertaan;
terlibat dalam kegiatan selain dari
investasi, investasi kembali atau
perdagangan Efek;
terlibat dalam penjualan Efek yang
belum dimiliki (short sale);
terlibat dalam pembelian Efek

1399
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2 Huruf b.
429

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

n.
o.

p.

q.

r.

430

secara margin;
melakukan penerbitan obligasi
atau sekuritas kredit;
terlibat dalam berbagai bentuk
pinjaman,
kecuali
pinjaman
jangka pendek yang berkaitan
dengan penyelesaian transaksi dan
pinjaman tersebut tidak lebih dari
10% (sepuluh per seratus) dari nilai
portofolio Reksa Dana pada saat
pembelian;
pembelian Efek yang sedang
ditawarkan dalam Penawaran
Umum dimana Perusahaan Efek
yang bertindak sebagai Manajer
Investasi menjadi Penjamin Emisi
Efek atau Afiliasi dari Manajer
Investasi
bertindak
sebagai
Penjamin Emisi Efek dari Efek
dimaksud kecuali hubungan
Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaan
modal Pemerintah;
terlibat dalam transaksi bersama
atau kontrak bagi hasil dengan
Manajer Investasi atau Afiliasinya;
pembelian Efek Beragun Aset
yang sedang ditawarkan dalam
Penawaran Umum:
1).
dimanaManajerInvestasinya
sama
dengan
Manajer
Investasi Reksa Dana;
2).
oleh Afiliasi dari Manajer
Investasi; dan atau
3).
dimana Manajer Investasi
Reksa
Dana
terafiliasi
dengan Kreditur Awal Efek

05. Reksa Dana

3.

Beragun Aset tersebut; dan


s.
pembelian Efek Beragun Aset
yang tidak ditawarkan melalui
Penawaran Umum dan tidak
diperingkat oleh perusahaan
Pemeringkat Efek.
Kewajiban dan tanggung jawab Manajer
Investasi sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.3.2.1.h1400 paling kurang memuat
hal-hal sebagai berikut:1401
a.
ketentuan
pembukuan
dan
pelaporan;
b.
tata cara pemutusan kontrak;
c.
larangan penghentian pengelolaan
Reksa Dana sebelum ditunjuk
Manajer Investasi pengganti;
d.
pemisahan harta Reksa Dana dan
Manajer Investasi;
e.
tata
cara
penjualan
Unit
Penyertaan;
f.
tata cara pembelian kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan;
g.
penetapan
setiap
hari
Nilai
Pasar
Wajar
dari
Efek dalam portofolio dan
menyampaikannya
segera
kepada Bank Kustodian;
h.
penunjukan Bank Kustodian
pengganti bila diperlukan;
i.
pelaksanaan investasi sesuai
dengan komposisi investasi yang
telah ditetapkan dalam kontrak;
j.
kewajiban pembelian kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan untuk

1400
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf h.
1401
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3.
431

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

kepentingan rekening Reksa Dana


atau rekening sendiri;
k.
penyusunan dan penyampaian
laporan keuangan tahunan kepada
pemegang Unit Penyertaan dan
Bapepam-LK; dan
l.
penerbitan
pembaharuan
Prospektus yang disertai laporan
keuangan
tahunan
terakhir
serta wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK oleh Manajer
Investasi pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan
tahunan berakhir.
Kewajiban dan tanggung jawab Bank
Kustodian sebagaimana
dimaksud
dalam V.1.2.3.2.1.i1402 , paling kurang
memuat hal-hal sebagai berikut:1403
a.
ketentuan
pembukuan
dan
pelaporan;
b.
tata cara pemutusan kontrak;
c.
tanggung jawab Bank Kustodian
atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya;
d.
penghitungan Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana setiap
hari bursa;
e.
pembukuan semua perubahan
dalam portofolio, jumlah Unit
Penyertaan, pengeluaran, biayabiaya
pengelolaan,
dividen,
pendapatan bunga atau pendapatan
lain-lain yang sesuai dengan
ketentuan Bapepam dan LK;

1402
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf i.
1403
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 4.
432

05. Reksa Dana

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m.

penyelesaian transaksi Efek


sesuai dengan instruksi Manajer
Investasi;
pembayaran biaya pengelolaan
dan biaya lain yang dikenakan
pada portofolio Reksa Dana sesuai
kontrak;
pembayaran kepada pemegang
Unit Penyertaan setiap pembagian
uang tunai yang berhubungan
dengan kontrak;
penyimpanan
catatan
dan
pemeliharaan secara terpisah
yang
menunjukkan
semua
perubahan dalam jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki setiap
pemegang Unit Penyertaan, nama,
kewarganegaraan, alamat serta
identitas lain dari para pemegang
Unit Penyertaan;
kepastian bahwa Unit Penyertaan
diterbitkan hanya atas penerimaan
dana dari calon pemegang Unit
Penyertaan;
pengurusan
penerbitan
dan
pembelian kembali (pelunasan)
dari Unit Penyertaan, melakukan
pembukuan, dan atau mengambil
tindakan yang diperlukan untuk
melaksanakan hal tersebut sesuai
dengan kontrak;
pemisahan rekening kekayaan
Reksa
Dana
dari
Bank
Kustodian;
pemberian jasa Penitipan Kolektif
dan
Kustodian
sehubungan
dengan kekayaan Reksa Dana;
433

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

n.

5.

penyusunan dan penyampaian


laporan kepada Manajer Investasi,
Bapepam dan LK dan pemodal;
dan
o.
penolakan instruksi Manajer
Investasi secara tertulis dengan
tembusan kepada Bapepam dan
LK apabila instruksi tersebut pada
saat diterima oleh Bank Kustodian
secara jelas melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang
Pasar Modal dan atau Kontrak
Investasi Kolektif.
Hak pemegang Unit Penyertaan
sebagaimana
dimaksud
dalam
1404
V.1.2.3.2.1.l , paling kurang memuat
hak-hak sebagai berikut:1405
a.
mendapat bukti kepemilikan;
b.
memperoleh laporan keuangan
secara periodik;
c.
memperoleh informasi mengenai
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
harian;
d.
menjual kembali dan mengalihkan
sebagian atau seluruh Unit
Penyertaan;
e.
memperoleh
pembagian
keuntungan (jika ada);
f.
memperoleh laporan sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana; dan
g.
memperoleh bagian atas hasil
likuidasi.

1404
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf i.
1405
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 5.
434

05. Reksa Dana

6.

7.

Tata cara pembelian dan penjualan kembali


(pelunasan) Unit Penyertaan sebagaimana
dimaksud dalam V.2.2.3.2.1.m1406, wajib
memuat ketentuan yang menyatakan
bahwa formulir pembelian dan penjualan
kembali (pelunasan) Unit Penyertaan yang
diterima secara lengkap oleh Manajer
Investasi sampai dengan pukul 13.00
Waktu Indonesia Barat wajib diproses
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana yang ditetapkan pada akhir hari bursa
yang bersangkutan. Formulir pembelian
dan penjualan kembali (pelunasan)
Unit Penyertaan yang diterima setelah
pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat wajib
diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana yang ditetapkan pada akhir
hari bursa berikutnya. Bagi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
Unit Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek, maka ketentuan mengenai
pembelian atau penjualan kembali
(pelunasan) tersebut dapat tidak mengikuti
ketentuan mengenai pembelian atau
penjualan kembali (pelunasan) tersebut
sepanjang diatur berbeda dalam Kontrak
Investasi Kolektif dan dicantumkan
dalam Prospektus Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa
Efek dimaksud.1407
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana awal
untuk setiap Unit Penyertaan dari Reksa
Dana sebagaimana dimaksud dalam

1406
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf m.
1407
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 6.
435

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.2.3.2.1.o1408, wajib ditetapkan sebesar


Rp1.000,00 (seribu rupiah). Sedangkan Reksa
Dana yang menggunakan denominasi mata
uang asing, maka Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana awal wajib ditetapkan sebesar US$ 1
(satu dolar Amerika Serikat) atau EUR 1
(satu Euro). Untuk selanjutnya, Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana yang bersangkutan
ditetapkan pada akhir hari bursa yang
bersangkutan. Bagi Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa
Efek, maka ketentuan mengenai Nilai Aktiva
Bersih awal untuk setiap Unit Penyertaan
dapat tidak mengikuti ketentuan tersebut
sepanjang diatur berbeda dalam Kontrak
Investasi Kolektif dan dicantumkan dalam
Prospektus Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek dimaksud.

V.1.2.3.3. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

2.

Laporan keuangan tahunan Reksa


Dana wajib diperiksa oleh Akuntan
yang terdaftar di Bapepam dan LK serta
wajib disampaikan kepada Bapepam
dan LK oleh Manajer Investasi paling
lambat pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan
berakhir.1409
Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
wajib dibubarkan, apabila terjadi salah

1408
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf l.
1409
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif , Angka 9.
436

05. Reksa Dana

3.

satu dari hal-hal sebagai berikut:1410


a.
Dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari bursa, Reksa Dana
yang Pernyataan Pendaftarannya
telah menjadi efektif memiliki
dana kelolaan kurang dari Rp
25.000.000.000,00 (dua puluh
lima miliar rupiah); Bagi Reksa
Dana Terproteksi, Reksa Dana
Dengan Penjaminan, dan Reksa
Dana Indeks yang melakukan
Penawaran Umum yang bersifat
terbatas, dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari bursa
setelah Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana menjadi efektif,
memiliki dana kelolaan kurang
dari Rp 25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar rupiah);
b.
diperintahkan oleh Bapepam
dan LK sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang
Pasar Modal;
c.
total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
kurang dari Rp 25.000.000.000,(dua puluh lima miliar rupiah)
selama 90 (sembilan puluh) hari
bursa berturut-turut; dan atau
d.
Manajer Investasi dan Bank
Kustodian telah sepakat untuk
membubarkan Reksa Dana.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.3.3.2.a1411, maka Manajer

1410
Peraturan Bapepam No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10.
1411
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10 Huruf a.
437

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Investasi wajib:1412
a.
menyampaikan laporan kondisi
tersebut kepada Bapepam dan
LK dan mengumumkan rencana
pembubaran,
likuidasi,
dan
pembagian hasil likuidasi Reksa
Dana kepada para pemegang Unit
Penyertaan paling kurang dalam
satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran
nasional, paling lambat 2 (dua) hari
bursa sejak tidak terpenuhinya
kondisi dimaksud;
b.
menginstruksikan kapada Bank
Kustodian untuk membayarkan
dana hasil likuidasi yang menjadi
hak pemegang Unit Penyertaan
dengan
ketentuan
bahwa
perhitungannya dilakukan secara
proporsional dari Nilai Aktiva
Bersih pada saat pembubaran
namun tidak boleh lebih kecil dari
Nilai Aktiva Bersih awal (harga
par) dan dana tersebut diterima
pemegang
Unit
Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa
sejak tidak dipenuhinya kondisi
dimaksud; dan
c.
membubarkan Reksa Dana dalam
jangka waktu paling lambat 10
(sepuluh) hari bursa sejak tidak
terpenuhinya kondisi dimaksud,
dan menyampaikan laporan hasil
pembubaran Reksa Dana kepada
Bapepam dan LK dalam paling
1412
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 11.
438

05. Reksa Dana

4.

lambat 10 (sepuluh) hari bursa


sejak Reksa Dana dibubarkan.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.3.3.2.b1413, maka Manajer
Investasi wajib:1414
a.
mengumumkan pembubaran,
likuidasi,
dan
rencana
pembagian hasil likuidasi Reksa
Dana paling kurang dalam satu
surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran
nasional paling lambat 2 (dua)
hari bursa sejak diperintahkan
Bapepam dan LK, dan pada hari
yang sama memberitahukan
secara tertulis kepada Bank
Kustodian untuk menghentikan
perhitungan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana;
b.
menginstruksikan kepada Bank
Kustodian untuk membayarkan
dana hasil likuidasi yang menjadi
hak pemegang Unit Penyertaan
dengan
ketentuan
bahwa
perhitungannya dilakukan secara
proporsional dari Nilai Aktiva
Bersih pada saat pembubaran
dan dana tersebut diterima
pemegang
Unit
Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa
sejak diperintahkan pembubaran
Reksa Dana oleh Bapepam dan
LK; dan

1413
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10 Huruf b.
1414
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 12.
439

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

5.

menyampaikan laporan hasil


pembubaran, likuidasi, dan
pembagian
hasil
likuidasi
Reksa Dana kepada Bapepam
dan LK paling lambat 2 (dua)
bulan
sejak
diperintahkan
pembubaran Reksa Dana oleh
Bapepam dan LK dengan
dilengkapi
pendapat
dari
Konsultan Hukum dan Akuntan,
serta Akta Pembubaran dan
Likuidasi Reksa Dana dari
Notaris.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.3.3.2.c1415, maka Manajer
Investasi wajib:1416
a.
menyampaikan laporan kondisi
tersebut kepada Bapepam dan
LK dengan dilengkapi kondisi
keuangan terakhir Reksa Dana
dan mengumumkan kepada
para pemegang Unit Penyertaan
rencana pembubaran, likuidasi,
dan pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana paling kurang dalam
satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran
nasional, dalam jangka waktu
paling lambat 2 (dua) hari bursa
sejak tidak terpenuhinya kondisi
dimaksud serta pada hari yang
sama memberitahukan secara
tertulis kepada Bank Kustodian

1415
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10 Huruf c.
1416
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 13.
440

05. Reksa Dana

6.

untuk menghentikan perhitungan


Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana;
b.
menginstruksikan kepada Bank
Kustodian untuk membayarkan
dana
hasil
likuidasi
yang
menjadi hak pemegang Unit
Penyertaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan
secara proporsional dari Nilai
Aktiva Bersih pada saat likuidasi
selesai dilakukan dan dana
tersebut
diterima
pemegang
Unit Penyertaan paling lambat 7
(tujuh) hari bursa sejak likuidasi
selesai dilakukan; dan
c.
menyampaikan laporan hasil
pembubaran,
likuidasi,
dan
pembagian hasil likuidasi Reksa
Dana kepada Bapepam dan LK
paling lambat 2 (dua) bulan sejak
dibubarkan dengan dilengkapi
pendapat
dari
Konsultan
Hukum dan Akuntan, serta Akta
Pembubaran dan Likuidasi
Reksa Dana dari Notaris.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.3.3.2.d1417, maka Manajer
Investasi wajib:1418
a.
menyampaikan kepada Bapepam
dan LK dalam jangka waktu
paling lambat 2 (dua) hari bursa
sejak terjadinya kesepakatan
pembubaran Reksa Dana oleh

1417
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10 Huruf d.
1418
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 14.
441

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

442

Manajer Investasi dan Bank


Kustodian dengan melampirkan:
1).
kesepakatan pembubaran
dan likuidasi Reksa Dana
antara Manajer Investasi
dan Bank Kustodian;
2).
alasan pembubaran; dan
3).
kondisi keuangan terakhir;
dan pada hari yang sama
mengumumkan
rencana
pembubaran,
likuidasi,
dan
pembagian hasil likuidasi Reksa
Dana kepada para pemegang Unit
Penyertaan paling kurang dalam
satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran
nasional serta memberitahukan
secara tertulis kepada Bank
Kustodian untuk menghentikan
perhitungan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana;
menginstruksikan kepada Bank
Kustodian untuk membayarkan
dana
hasil
likuidasi
yang
menjadi hak pemegang Unit
Penyertaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan
secara proporsional dari Nilai
Aktiva Bersih pada saat likuidasi
selesai dilakukan dan dana
tersebut
diterima
pemegang
Unit Penyertaan paling lambat 7
(tujuh) hari bursa sejak likuidasi
selesai dilakukan; dan
menyampaikan laporan hasil
pembubaran, likuidasi, dan
pembagian
hasil
likuidasi

05. Reksa Dana

7.

Reksa Dana kepada Bapepam


dan LK paling lambat 2 (dua)
bulan sejak dibubarkan dengan
dilengkapi
pendapat
dari
Konsultan Hukum dan Akuntan,
serta Akta Pembubaran dan
Likuidasi Reksa Dana dari
Notaris.
Dalam hal masih terdapat uang hasil
likuidasi yang belum diambil oleh
pemegang Unit Penyertaan setelah
tanggal pembagian hasil likuidasi
kepada pemegang Unit Penyertaan
yang ditetapkan oleh Manajer Investasi,
maka:1419
a.
Jika Bank Kustodian telah
memberitahukan dana tersebut
pemegang Unit Penyertaan
sebanyak 3 (tiga) kali dalam
tenggang
waktu
masingmasing 2 (dua) minggu serta
telah
mengumumkannya
dalam surat kabar harian yang
berperedaran nasional, maka
dana tersebut wajib disimpan
dalam rekening giro di Bank
Kustodian untuk kepentingan
pemegang Unit Penyertaan
dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) tahun.
b.
Setiap biaya yang timbul atas
penyimpanan dana tersebut akan
dibebankan kepada rekening giro
tersebut.
c.
Apabila dalam jangka waktu 30

1419
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 15.
443

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

(tiga puluh) tahun tidak diambil


oleh pemegang Unit Penyertaan,
maka
dana
tersebut
wajib
diserahkan oleh Bank Kustodian
kepada Pemerintah Indonesia
untuk keperluan pengembangan
industri Pasar Modal.
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan
dan dilikuidasi, maka beban biaya
pembubaran dan likuidasi Reksa Dana
termasuk biaya Konsultan Hukum,
Akuntan dan beban lain kepada pihak
ketiga menjadi tanggung jawab dan
wajib dibayar Manajer Investasi kepada
pihak-pihak yang bersangkutan.1420

V.1.2.3.4. Ketentuan Lain


1.

2.

Tahun buku Reksa Dana dimulai sejak


tanggal 1 Januari dan ditutup pada
tanggal 31 Desember.1421
Kontrak Investasi Kolektif yang telah
mendapatkan efektif dari Bapepam dan
LK dapat digunakan untuk penerbitan
Reksa Dana berikutnya sepanjang
pihak-pihak yang terikat dalam Kontrak
Investasi Kolektif, jenis Reksa Dana,
dan kebijakan investasinya masih tetap
sama.1422

V.1.2.4. Penawaran Umum

1420
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 16.
1421
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 8.
1422
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 17.
444

05. Reksa Dana

V.1.2.4.1. Pengertian Penawaran Umum


Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran
Efek yang dilakukan oleh Emiten yang menjual
Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam Undang-Undang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya.1423

V.1.2.4.2. Prospektus Dalam Rangka Penawaran


Umum

Ketentuan lebih lanjut mengenai Prospektus


Dalam Rangka Penawaran Umum dapat dilihat
pada sub bab III.3.3.

V.1.2.4.3. Penyampaian
Pendaftaran

Pernyataan

V.1.2.4.3.1. Tata
Cara
Mengajukan
Pernyataan Pendaftaran
1.

Pernyataan Pendaftaran dalam


rangka Penawaran Umum Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif diajukan oleh Manajer
Investasi dengan cara sebagai
berikut:1424
a.
menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran
dengan
mengisi Formulir Nomor
IX.C.5-1
lampiran
1,
Peraturan Bapepam No.
IX.C.5 tentang Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka

1423
UUPM, Pasal 1 angka 15.
1424
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbetuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1.
445

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

d.

e.

f.

g.

446

Penawaran Umum Reksa


Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.
Pernyataan Pendaftaran
diajukan dalam rangkap
2 (dua);
menyertakan
dokumen
Perjanjian Agen Penjual
Efek Reksa Dana (jika ada);
menyampaikan
rencana
pemasaran dan operasional
Reksa Dana;
menyampaikan
kontrak
dengan
Sponsor
bagi
Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa
Efek jika dalam penciptaan
Unit Penyertaan Reksa
Dana dimaksud melibatkan
Sponsor;
menyampaikan perjanjian
antara Manajer Investasi
dengan Dealer Partisipan
bagi Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa
Efek;
menyampaikan dokumen
perjanjian
pendahuluan
pencatatan antara Manajer
Investasi dengan Bursa
Efek jika Unit Penyertaan
Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif

05. Reksa Dana

h.

diperdagangkan di Bursa
Efek; dan
menyampaikan dokumen
perjanjian
penyimpanan
Unit Penyertaan dalam
penitipan kolektif antara
Manajer Investasi dengan
Lembaga
Penyimpanan
dan Penyelesaian jika Unit
Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif diperdagangkan di
Bursa Efek.

V.1.2.4.3.2. Kelengkapan Dokumen


Pernyataan Pendaftaran diajukan dengan
melampirkan dokumen-dokumen berikut
ini:1425
a.
Prospektus (diberi materai dan
ditandatangani para Pihak);
b.
Kontrak
Investasi
Kolektif
(ditandatangani oleh Notaris);
c.
Salinan dokumen Perjanjian Agen
Penjual Efek Reksa Dana (jika
ada);
d.
Rencana
pemasaran
dan
operasional Reksa Dana;
e.
Kontrak dengan Sponsor bagi
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek jika dalam penciptaan
1425
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbetuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Formulir
IX.C.5-1.
447

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

f.

g.

h.

Unit Penyertaan Reksa Dana


dimaksud melibatkan Sponsor;
Perjanjian antara Manajer Investasi
dengan Dealer Partisipan bagi
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa Efek;
Perjanjian
pendahuluan
pencatatan antara Manajer
Investasi dengan Bursa Efek jika
Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif diperdagangkan di
Bursa Efek; dan
Perjanjian penyimpanan Unit
Penyertaan dalam penitipan
kolektif antara Manajer Investasi
dengan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian jika Unit
Penyertaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
diperdagangkan di Bursa Efek.

V.1.2.4.4. Pernyataan Pendaftaran Efektif dari


Bapepam-LK
Dalam hal Pernyataan Pendaftaran tidak
memenuhi syarat atau memenuhi syarat,
Bapepam-LK memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:1426
a.
Pernyataan Pendaftaran tidak lengkap
dengan
menggunakan
Formulir
Nomor IX.C.5-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. IX.C.5 tentang Pernyataan
1426
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbetuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2.
448

05. Reksa Dana

b.

Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.
Pernyataan Pendaftaran dinyatakan
efektif oleh Bapepam dan LK
menggunakan Formulir Nomor IX.C.5-3
lampiran 3, Peraturan Bapepam No.
IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.

V.1.2.5. Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif (RD KIK)
V.1.2.5.1.

Ketentuan Pengelolaan RD KIK

V.1.2.5.1.1. Hal-hal Yang Diwajibkan


Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:1427
1. Bank Kustodian wajib menghitung Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana setiap hari
bursa dan mengumumkannya.1428
2. Dalam hal Manajer Investasi menolak
pembelian kembali (pelunasan) atau
menginstruksikan Agen Penjual Reksa
Dana untuk melakukan penolakan
pembelian
kembali
(pelunasan)
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan No. IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana berbentuk
1427
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
1428
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1.
449

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3


huruf a, b, c, dan d, Manajer Investasi
wajib memberitahukan secara tertulis
kepada pemegang Unit Penyertaan
apabila paling lambat satu hari bursa
setelah tanggal instruksi penjualan
kembali
diterima
oleh
Manajer
1429
Investasi.
3. Manajer Investasi atau Agen Penjual
Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi wajib menolak
pesanan pembelian Unit Penyertaan
dari calon pemegang Unit Penyertaan,
dalam hal terdapat keyakinan adanya
pelanggaran ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor V.D.10
tentang Prinsip Mengenal Nasabah
Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang
Pasar Modal.1430
4. Manajer Investasi wajib dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas sebaik mungkin
semata-mata untuk kepentingan Reksa
Dana. Dalam hal Manajer Investasi tidak
melaksanakan kewajibannya, Manajer
Investasi tersebut wajib bertanggung
jawab atas segala kerugian yang timbul
karena tindakannya.1431
5. Kontrak Investasi Kolektif wajib
menetapkan hak dan tanggung jawab
dari Pihak-pihak dalam kontrak, yaitu
antara Manajer Investasi dan Bank
1429
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 4.
1430
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 6.
1431
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 7.
450

05. Reksa Dana

Kustodian yang mengikat pemegang


Unit Penyertaan.1432
a. Manajer Investasi wajib:
1). mengelola Portofolio Efek Reksa Dana
menurut kebijakan investasi yang
dicantumkan dalam kontrak dan
Prospektus serta memenuhi kebijakan
investasinya
selambat-lambatnya
dalam waktu 1 (satu) tahun setelah
efektifnya Pernyataan Pendaftaran;
2). menyusun tata cara dan memastikan
bahwa semua uang para calon pemegang
Unit Penyertaan disampaikan kepada
Bank Kustodian paling lambat pada
akhir hari kerja berikutnya;
3). melakukan
pembelian
kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan;
4). menyimpan semua kekayaan Reksa
Dana pada Bank Kustodian;
5). menyimpan dan memelihara semua
pembukuan dan catatan penting
yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan pengelolaan Reksa Dana
sebagaimana ditetapkan Bapepam dan
LK serta memisahkan pembukuan
dan catatan tersebut dari pembukuan
dan catatan Manajer Investasi sebagai
Perusahaan Efek dan atau nasabah lain
dari Manajer Investasi;
6). memberitahukan secara tertulis kepada
Bank Kustodian setiap ada perubahan
anggota Direksi dan Komisaris serta
pemegang saham pengendali Manajer
Investasi; dan
1432
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 8.
451

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7). menyampaikan kepada Bapepam


dan LK, mengumumkan kepada
publik melalui satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional serta menyediakan kepada
para pemegang Unit Penyertaan
atas rencana dan perubahan Kontrak
Investasi Kolektif dan atau Prospektus
Reksa Dana.
b. Bank Kustodian wajib:
1). memberikan jasa Penitipan Kolektif
dan Kustodian sehubungan dengan
kekayaan Reksa Dana;
2). menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana setiap hari bursa;
3). membayar biaya-biaya yang berkaitan
dengan Reksa Dana atas perintah
Manajer Investasi;
4). menyimpan dan memelihara catatan
secara terpisah yang menunjukkan
semua perubahan dalam jumlah Unit
Penyertaan, jumlah Unit Penyertaan
yang dimiliki setiap pemegang Unit
Penyertaan, nama, kewarganegaraan,
alamat dan identitas lain dari para
pemegang Unit Penyertaan;
5). mengurus penerbitan Unit Penyertaan
dan pembayaran pembelian kembali
(pelunasan)
Unit
Penyertaan,
melakukan pembukuan, dan atau
mengambil tindakan yang diperlukan
untuk
melaksanakan
kewajibankewajiban tersebut sesuai dengan
kontrak;
6). memastikan bahwa Unit Penyertaan
diterbitkan hanya atas penerimaan dana
dari calon pemegang Unit Penyertaan;
452

05. Reksa Dana

7). mengirimkan konfirmasi secara tertulis


pelaksanaan perintah pemegang Unit
Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) hari
bursa setelah diterimanya perintah;
8). menolak instruksi Manajer Investasi
secara tertulis dengan tembusan kepada
Bapepam dan LK apabila instruksi
tersebut pada saat diterima oleh Bank
Kustodian secara jelas melanggar
peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal dan atau Kontrak
Investasi Kolektif;
9). mendaftarkan
atau
mencatatkan
kekayaan Reksa Dana atas nama Bank
Kustodian tersebut untuk kepentingan
pemilik Unit Penyertaan, menurut
peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta melakukan tindakan yang
diperlukan terkait dengan pendaftaran
atau pencatatan kekayaan dimaksud;
10). melakukan pembayaran atas pembelian
Efek yang akan menjadi bagian dari
Portofolio Efek Reksa Dana atau
menerima pembayaran atas penjualan
Efek dalam Portofolio Efek Reksa Dana
yang dilakukan Manajer Investasi;
11). bertanggungjawab atas tugas sebagai
Bank Kustodian sampai dengan adanya
Bank Kustodian pengganti;
12). memberitahukan secara tertulis kepada
Manajer Investasi setiap ada perubahan
anggota Direksi dan Komisaris serta
pemegang saham pengendali bank
yang menjadi Bank Kustodian;
13). memberitahukan
secara
tertulis
kepada Manajer Investasi setiap
ada perubahan atau penggantian
453

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penanggung Jawab dari Bank


Kustodian
yang
menangani
portofolio Reksa
14). memberikan data dan atau informasi
yang berhubungan dengan kewajiban
Bank Kustodian terhadap Reksa Dana
berdasarkan Kontrak apabila diminta
oleh Manajer Investasi.
6. Alokasi biaya:1433
a. biaya yang menjadi beban Manajer
Investasi:
1). biaya persiapan;
2). biaya administrasi;
3). biaya pemasaran;
4). biaya pencetakan; dan
5). biaya
distribusi
Prospektus
pertama kali.
b. biaya yang menjadi beban Reksa
Dana:
1). biaya
pengelolaan
Manajer
Investasi;
2). biaya Bank Kustodian;
3). biaya asuransi, jika ada;
4). biaya transaksi;
5). biaya pembaharuan Prospektus
dan pendistribusiannya;
6). biaya-biaya atas jasa auditor yang
memeriksa Laporan Keuangan
Tahunan setelah Pernyataan
Pendaftaran Reksa Dana menjadi
efektif; dan
7). biaya-biaya lain yang ditetapkan
dalam kontrak.
c. biaya yang menjadi beban pemodal:
1). biaya penjualan, jika ada;
1433
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 9.
454

05. Reksa Dana

7.

8.

9.

2). biaya
pembelian
kembali
(pelunasan), jika ada;
3). biaya transfer pembelian kembali
(pelunasan), jika ada; dan
4). pajak yang berkenaan dengan
pemodal, jika ada.
d. biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris
dan atau biaya Akuntan setelah Reksa
Dana menjadi efektif menjadi beban
Manajer Investasi, Bank Kustodian
dan atau Reksa Dana sesuai dengan
pihak yang memperoleh manfaat atau
yang melakukan kesalahan sehingga
diperlukan jasa profesi dimaksud.
Kontrak penunjukkan Agen Penjual Efek
Reksa Dana oleh Manajer Investasi yang
diadakan setelah Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana menjadi efektif wajib dibuat
dalam Bahasa Indonesia dan disampaikan
kepada Bapepam dan LK oleh Manajer
Investasi paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah kontrak ditandatangani.1434
Manajer Investasi dan atau Agen Penjual
Efek Reksa Dana wajib memastikan
bahwa sebelum membeli Unit Penyertaan
calon pemegang Unit Penyertaan telah
membaca isi Propektus Reksa Dana.1435
Bank Kustodian yang mengadministrasikan
Reksa Dana wajib memberitahukan
secara tertulis kepada Bapepam dan LK
setiap ada perubahan atau penggantian
penanggung jawab dari Bank Kustodian
yang menangani portofolio Reksa Dana,
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

1434
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10.
1435
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 11.
455

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

terhitung sejak terjadinya perubahan.1436


10. Dalam hal komposisi portofolio Reksa
Dana tidak lagi sesuai dengan ketentuan
angka 14 huruf b, huruf c, huruf d, huruf
e, huruf g, huruf i, dan huruf o, Peraturan
No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif, maka:1437
a. paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak
terjadinya
perubahan
komposisi
Portofolio Efek Reksa Dana tersebut,
Bank Kustodian wajib memberikan
surat teguran kepada Manajer
Investasi dengan tembusan kepada
Bapepam dan LK; dan
b. Manajer Investasi wajib menyesuaikan
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sejak terjadinya perubahan komposisi
portofolio Efek Reksa Dana.
11. Dalam Manajer Investasi melakukan
pelanggaran atas kebijakan investasi,
ketentuan dalam kontrak dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal, Bank Kustodian wajib
memberikan surat teguran kepada Manajer
Investasi dengan tembusan kepada Bapepam
dan LK paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak
ditemukannya pelanggaran tersebut.1438
12. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari bursa,
Reksa Dana yang Pernyataan Pendaftarannya
telah menjadi efektif wajib memiliki dana
kelolaan paling kurang Rp 25.000.000.000,00
1436
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 15.
1437
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 16.
1438
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 17.
456

05. Reksa Dana

(dua puluh lima miliar rupiah). Bagi Reksa Dana


Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan,
dan Reksa Dana Indeks yang melakukan
Penawaran Umum yang bersifat terbatas,
kewajiban memiliki dana kelolaan paling kurang
Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah) dapat dilakukan dalam jangka waktu 90
(sembilan puluh) hari bursa setelah Pernyataan
Pendaftaran Reksa Dana menjadi efektif. Jika
dalam tenggang waktu tersebut jumlah dana
kelolaan dimaksud tidak terpenuhi, maka
Manajer Investasi wajib membubarkan Reksa
Dana yang dikelolanya.1439
13. Manajer Investasi wajib menyampaikan
laporan penghimpunan dana kelolaan
Reksa Dana kepada Bapepam dan LK dan
mengumumkan kepada publik melalui
paling kurang satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional, paling lambat 30 (tiga puluh)
hari bursa setelah Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana menjadi efektif, kecuali bagi
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana
Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks dengan masa Penawaran Umum
yang bersifat terbatas dapat dilakukan
paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
bursa setelah Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana menjadi efektif.1440
14. Kontrak pengelolaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
dan perubahannya wajib dibuat secara

1439
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 18.
1440
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 19.
457

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

notariil.1441
15. Rencana perubahan Kontrak Investasi
Kolektif dan atau Prospektus Reksa Dana
wajib disampaikan kepada Bapepam
dan LK dan diumumkan kepada publik
melalui satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional
serta tersedia bagi para pemegang Unit
Penyertaan, paling lambat 15 (lima belas)
hari kerja sebelum perubahan dimaksud
dilakukan.1442
16. Perubahan Kontrak Investasi Kolektif
wajib disampaikan kepada Bapepam
dan LK dan diumumkan kepada publik
melalui satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional
serta tersedia bagi para pemegang Unit
Penyertaan, paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah dilakukannya perubahan.1443
17. Surat atau bukti konfirmasi atas perintah
pembelian atau penjualan kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan oleh pemegang
Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada
pemegang Unit Penyertaan dalam waktu
paling lambat satu hari kerja setelah
diterimanya perintah dimaksud dengan
ketentuan:1444
a. untuk pembelian Unit Penyertaan,
seluruh pembayaran telah diterima dan
formulir pembelian Unit Penyertaan
oleh pemegang Unit Penyertaan telah
1441
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 21.
1442
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 22.
1443
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 23.
1444
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 25.
458

05. Reksa Dana

lengkap dan diterima dengan baik (in


good fund and in complete application);
b. untuk penjualan kembali Unit
Penyertaan,
formulir
penjualan
kembali Unit Penyertaan oleh
pemegang Unit Penyertaan lengkap
dan diterima dengan baik (in complete
application).
18. Surat atau bukti konfirmasi secara tertulis
atas pelaksanaan perintah pemegang Unit
Penyertaan sebagaimana dimaksud dalam
angka 17 wajib disampaikan paling lambat 7
(tujuh) hari bursa setelah diterimanya perintah
pemegang Unit Penyertaan.1445
19. Formulir pembelian atau penjualan kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan dari Pemegang
Unit Penyertaan yang diterima secara lengkap
oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul
13.00 Waktu Indonesia Barat wajib diproses
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
yang ditetapkan pada akhir hari bursa yang
bersangkutan. Sedangkan yang diterima setelah
pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat wajib
diproses berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana yang ditetapkan pada akhir hari bursa
berikutnya. Bagi Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek, maka ketentuan
mengenai pembelian atau penjualan kembali
(pelunasan) tersebut dapat tidak mengikuti
ketentuan mengenai pembelian atau penjualan
kembali (pelunasan) tersebut sepanjang diatur
berbeda dalam Kontrak Investasi Kolektif dan
dicantumkan dalam Prospektus Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
1445
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 26.
459

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek


dimaksud.1446
20. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana awal untuk
setiap Unit Penyertaan dari Reksa Dana
wajib ditetapkan sebesar Rp1.000,00 (seribu
rupiah). Sedangkan Reksa Dana yang
menggunakan denominasi mata uang asing,
maka Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana awal
wajib ditetapkan sebesar US$ 1 (satu dolar
Amerika Serikat)atau EUR 1 (satu Euro).1447
Bagi Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek, maka
ketentuan mengenai Nilai Aktiva Bersih
awal untuk setiap Unit Penyertaan dapat
tidak mengikuti ketentuan tersebut
sepanjang diatur berbeda dalam Kontrak
Investasi Kolektif dan dicantumkan
dalam Prospektus Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa
Efek dimaksud.1448
21. Laporan keuangan tahunan Reksa Dana
wajib diperiksa oleh Akuntan yang
terdaftar di Bapepam dan LK serta wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK
oleh Manajer Investasi paling lambat pada
akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tahunan berakhir.
22. Manajer Investasi wajib menerbitkan
pembaharuan Prospektus yang disertai
laporan keuangan tahunan terakhir serta
1446
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 27.
1447
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 29.
1448
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 31.
460

05. Reksa Dana

wajib disampaikan kepada Bapepam


dan LK paling lambat pada akhir bulan
ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan berakhir.
23. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif
wajib dibubarkan, apabila terjadi salah
satu dari hal-hal sebagai berikut:1449
a. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
bursa, Reksa Dana yang Pernyataan
Pendaftarannya telah menjadi efektif
memiliki dana kelolaan kurang dari
Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah);
Bagi Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana
Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks yang melakukan Penawaran
Umum yang bersifat terbatas, dalam
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari
bursa setelah Pernyataan Pendaftaran
Reksa Dana menjadi efektif, memiliki dana
kelolaan kurang dari Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah);
b. diperintahkan oleh Bapepam dan LK
sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal;
c. Total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
kurang dari Rp 25.000.000.000,(dua puluh lima miliar rupiah)
selama 90 (sembilan puluh) hari
bursa berturut-turut; dan atau
d. Manajer Investasi dan Bank Kustodian
telah sepakat untuk membubarkan
Reksa Dana.
24. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
1449
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 33.
461

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam V.1.2.5.1.1.23.a1450 maka Manajer


Investasi wajib:1451
a. menyampaikan
laporan
kondisi
tersebut kepada Bapepam dan LK dan
mengumumkan rencana pembubaran,
likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana kepada para pemegang Unit
Penyertaan paling kurang dalam satu
surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, paling
lambat 2 (dua) hari bursa sejak tidak
terpenuhinya kondisi dimaksud;
b. menginstruksikan
kepada
Bank
Kustodian untuk membayarkan dana
hasil likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan dengan
ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan
secara
proporsional
dari Nilai Aktiva Bersih pada saat
pembubaran namun tidak boleh lebih
kecil dari Nilai Aktiva Bersih awal
(harga par) dan dana tersebut diterima
pemegang Unit Penyertaan paling
lambat 7 (tujuh) hari bursa sejak tidak
dipenuhinya kondisi dimaksud; dan
c. membubarkan Reksa Dana dalam
jangka waktu paling lambat 10
(sepuluh) hari bursa sejak tidak
terpenuhinya kondisi dimaksud,
dan menyampaikan laporan hasil
pembubaran Reksa Dana kepada
Bapepam dan LK paling lambat 10
(sepuluh) hari bursa sejak Reksa
Dana dibubarkan.
1450
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 33 Huruf a.
1451
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 34.
462

05. Reksa Dana

25. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan


karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.5.1.1.23.b1452 , maka Manajer
Investasi wajib:1453
a. mengumumkan pembubaran, likuidasi,
dan rencana pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana paling kurang dalam
satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional
paling lambat 2 (dua) hari bursa sejak
diperintahkan Bapepam dan LK, dan
pada hari yang sama memberitahukan
secara tertulis kepada Bank Kustodian
untuk menghentikan perhitungan Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana;
b. menginstruksikan
kepada
Bank
Kustodian untuk membayarkan dana
hasil likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan dengan
ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan
secara
proporsional
dari Nilai Aktiva Bersih pada saat
pembubaran dan dana tersebut
diterima pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa sejak
diperintahkan pembubaran Reksa
Dana oleh Bapepam dan LK; dan
c. menyampaikan
laporan
hasil
pembubaran, likuidasi, dan pembagian
hasil likuidasi Reksa Dana kepada
Bapepam dan LK paling lambat 2
(dua) bulan sejak diperintahkan
pembubaran Reksa Dana oleh
Bapepam dan LK dengan dilengkapi
1452
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 33 Huruf b.
1453
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 35.
463

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pendapat dari Konsultan Hukum dan


Akuntan, serta Akta Pembubaran dan
Likuidasi Reksa Dana dari Notaris.
26. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.5-1.1.c1454, maka Manajer
Investasi wajib:1455
a. menyampaikan laporan kondisi tersebut
kepada Bapepam dan LK dengan
dilengkapi kondisi keuangan terakhir
Reksa Dana dan mengumumkan kepada
para pemegang Unit Penyertaan rencana
pembubaran, likuidasi, dan pembagian
hasil likuidasi Reksa Dana paling kurang
dalam satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional,
dalam jangka waktu paling lambat 2
(dua) hari bursa sejak tidak terpenuhinya
kondisi dimaksud serta pada hari
yang sama memberitahukan secara
tertulis kepada Bank Kustodian untuk
menghentikan perhitungan Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana;
b. menginstruksikan
kepada
Bank
Kustodian untuk membayarkan dana
hasil likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan dengan
ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari
Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi
selesai dilakukan dan dana tersebut
diterima pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa
sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
1454
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 33 Huruf c.
1455
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 36.
464

05. Reksa Dana

c. menyampaikan
laporan
hasil
pembubaran,
likuidasi,
dan
pembagian hasil likuidasi Reksa
Dana kepada Bapepam dan LK paling
lambat 2 (dua) bulan hari bursa
sejak dibubarkan dengan dilengkapi
pendapat dari Konsultan Hukum dan
Akuntan, serta Akta Pembubaran dan
Likuidasi Reksa Dana dari Notaris.
27. Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan
karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.5.1.1.23.d1456, maka Manajer
Investasi wajib:1457
a. menyampaikan kepada Bapepam dan
LK dalam jangka waktu paling lambat
2 (dua) hari bursa sejak terjadinya
kesepakatan pembubaran Reksa Dana
oleh Manajer Investasi dan Bank
Kustodian dengan melampirkan:
1). kesepakatan pembubaran dan
likuidasi Reksa Dana antara
Manajer Investasi dan Bank
Kustodian;
2). alasan pembubaran; dan
3). kondisi keuangan terakhir;
Dan pada hari yang sama mengumumkan
rencana pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi Reksa Dana
kepada para pemegang Unit Penyertaan
paling kurang dalam satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional serta memberitahukan secara
tertulis kepada Bank Kustodian untuk
menghentikan perhitungan Nilai Aktiva
1456
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 33 Huruf d.
1457
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 37.
465

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bersih Reksa Dana;


b. menginstruksikan
kepada
Bank
Kustodian untuk membayarkan dana
hasil likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan dengan
ketentuan bahwa perhitungannya
dilakukan secara proporsional dari
Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi
selesai dilakukan dan dana tersebut
diterima pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa sejak
likuidasi selesai dilakukan; dan
c. menyampaikan
laporan
hasil
pembubaran, likuidasi, dan pembagian
hasil likuidasi Reksa Dana kepada
Bapepam dan LK paling lambat 2
(dua) bulan sejak dibubarkan dengan
dilengkapi pendapat dari Konsultan
Hukum dan Akuntan, serta Akta
Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana
dari Notaris.
28. Manajer Investasi wajib memastikan
bahwa hasil dari likuidasi Reksa Dana
harus dibagi secara proporsional menurut
komposisi jumlah Unit Penyertaan yang
dimiliki oleh masing-masing pemegang
Unit Penyertaan.1458
29. Dalam hal masih terdapat dana hasil likuidasi
yang belum diambil oleh pemegang Unit
Penyertaan setelah tanggal pembagian hasil
likuidasi kepada pemegang Unit Penyertaan
yang ditetapkan oleh Manajer Investasi,
maka:1459
a. Jika Bank Kustodian telah memberitahukan
1458
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 38.
1459
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 40.
466

05. Reksa Dana

dana tersebut pemegang Unit Penyertaan


sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang
waktu masing-masing 2 (dua) minggu
serta telah mengumumkannya dalam
surat kabar harian yang berperadaran
nasional, maka dana tersebut wajib
disimpan dalam rekening giro di Bank
Kustodian untuk kepentingan pemegang
Unit Penyertaan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) tahun;
b. Setiapbiayayangtimbulataspenyimpanan
dana tersebut akan dibebankan kepada
rekening giro tersebut; dan
c. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) tahun tidak diambil oleh
pemegang Unit Penyertaan, maka
dana tersebut wajib diserahkan oleh
Bank Kustodian kepada Pemerintah
Indonesia
untuk
keperluan
pengembangan industri Pasar Modal.
30. Dalam hal Reksa Dana dibubarkan dan
dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran
dan likuidasi Reksa Dana termasuk
biaya Konsultan Hukum, Akuntan dan
beban lain kepada pihak ketiga menjadi
tanggung jawab dan wajib dibayar
Manajer Investasi kepada pihak-pihak
yang bersangkutan.1460

V.1.2.5.1.2. Hal-hal Yang Dilarang


1.

Bank Kustodian dilarang mengeluarkan


Unit Penyertaan baru selama periode
penolakanpembeliankembali(pelunasan)
sebagaimana dimaksudkan dalam Angka

1460
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 41.
467

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.
3.

a.

b.

c.

d.

3, Peraturan No. IV.B.1 tentang Pedoman


Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.1461
Manajer Investasi dilarang terafiliasi
dengan Bank Kustodian.
Manajer Investasi dilarang melakukan
tindakan yang dapat menyebabkan
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Pernyataan
Pendaftarannya telah menjadi efektif:1462
membeli Efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya tidak dapat diakses
melalui media massa atau fasilitas
internet yang tersedia;
membeli Efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses melalui
media massa atau fasilitas internet yang
tersedia lebih dari 15% (lima belas per
seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana, kecuali Efek yang diterbitkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia,
Emiten dan atau Perusahaan Publik
berdasarkan peraturan perundangundangan Pasar Modal di Indonesia;
membeli Efek yang diterbitkan oleh
satu perusahaan berbadan hukum
Indonesia atau berbadan hukum asing
yang diperdagangkan di Bursa Efek luar
negeri lebih dari 5% (lima per seratus)
dari modal disetor perusahaan dimaksud
dan lebih dari 10% (sepuluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada
setiap saat;
membeli Efek Bersifat Ekuitas yang
diterbitkan oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek
di Indonesia lebih dari 5% (lima per

1461
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 4.
1462
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 14.
468

05. Reksa Dana

e.

f.

g.

h.

i.

seratus) dari modal disetor perusahaan


dimaksud;
membeli Efek yang diterbitkan oleh
suatu Pihak lebih dari 10% (sepuluh
per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana pada setiap saat.
Pembatasan ini termasuk pemilikan
surat berharga yang dikeluarkan
oleh bank-bank tetapi tidak termasuk
Sertifikat Bank Indonesia dan Efek
yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan atau lembaga
keuangan
internasional
dimana
Pemerintah
Republik
Indonesia
menjadi salah satu anggotanya;
melakukan transaksi lindung nilai atas
pembelian Efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek luar negeri lebih besar
dari nilai Efek yang dibeli;
membeli Efek Beragun Aset lebih
dari 10% (sepuluh per seratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana,
dengan ketentuan bahwa setiap jenis
Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5%
(lima per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana;
membeli Efek yang tidak melalui
Penawaran Umum dan atau tidak
dicatatkan pada Bursa Efek di
Indonesia, kecuali Efek yang sudah
mendapat peringkat dari perusahaan
pemeringkat Efek, Efek pasar uang,
Efek sebagaimana dimaksud pada
huruf V.1.2.5.1.2.3.b 14 6 3 , dan Efek
yang diterbitkan oleh Pemerintah
Indonesia
dan
atau
lembaga
keuangan internasional dimana
Pemerintah Republik Indonesia
menjadi salah satu anggotanya;
membeli Efek yang diterbitkan oleh

1463
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf b.
469

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

j.

k.
l.
m.
n.
o.

p.

470

pihak yang terafiliasi dengan Manajer


Investasi lebih dari 20% (dua puluh
per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana, kecuali hubungan Afiliasi
yang terjadi karena penyertaan modal
pemerintah;
membeli Efek yang diterbitkan oleh
pemegang Unit Penyertaan dan atau
Pihak terafiliasi dari pemegang Unit
Penyertaan berdasarkan komitmen
yang telah disepakati oleh Manajer
Investasi dengan pemegang Unit
Penyertaan dan atau pihak terafiliasi
dari pemegang Unit Penyertaan;
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi,
investasi kembali, atau perdagangan Efek;
terlibat dalam penjualan Efek yang
belum dimiliki (short sale);
terlibat dalam pembelian Efek secara
margin;
melakukan penerbitan obligasi atau
sekuritas kredit;
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman,
kecuali pinjaman jangka pendek yang
berkaitan dengan penyelesaian transaksi
dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10%
(sepuluh per seratus) dari nilai portofolio
Reksa Dana pada saat pembelian;
membeli Efek yang sedang ditawarkan
dalam Penawaran Umum dimana
Perusahaan Efek yang bertindak sebagai
Manajer Investasi menjadi Penjamin
Emisi Efek atau Afiliasi dari Manajer
Investasi bertindak sebagai Penjamin
Emisi Efek dari Efek dimaksud kecuali
hubungan Afiliasi tersebut terjadi
karena kepemilikan atau penyertaan

05. Reksa Dana

q.

r.

s.

modal Pemerintah;
terlibat dalam transaksi bersama atau
kontrak bagi hasil dengan Manajer
Investasi atau Afiliasinya;
membeli Efek Beragun Aset yang sedang
ditawarkan dalam Penawaran Umum:
1). dimana Manajer Investasinya
sama dengan Manajer Investasi
Reksa Dana;
2). oleh Afiliasi dari Manajer
Investasi; dan atau
3). dimana Manajer Investasi Reksa
Dana terafiliasi dengan Kreditur
Awal Efek Beragun Aset tersebut;
dan
membeli Efek Beragun Aset yang tidak
ditawarkan melalui Penawaran Umum
dan tidak diperingkat oleh perusahaan
Pemeringkat Efek.

V.1.2.5.1.3. Pembelian dan Penjualan


Efek Yang Diperbolehkan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif hanya dapat melakukan pembelian
dan penjualan atas:1464
a.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran
Umum dan atau diperdagangkan di
Bursa Efek baik di dalam maupun di
luar negeri;
b.
Efek bersifat utang seperti surat
berharga komersial (commercial paper)
dan Efek Beragun Aset yang sudah
mendapat peringkat dari perusahaan
1464
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 24.
471

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

d.

pemeringkat Efek, Surat Utang Negara,


dan atau Efek bersifat utang yang
diterbitkan oleh lembaga internasional
dimana Pemerintah Indonesia menjadi
salah satu anggotanya;
instrumen pasar uang dalam negeri yang
mempunyai jatuh tempo kurang dari
1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang,
Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat
Deposito, baik dalam rupiah maupun
dalam mata uang asing; dan atau
Surat berharga komersial dalam negeri
yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga)
tahun dan telah diperingkat oleh
perusahaan pemeringkat Efek.

V.1.2.5.1.4. Penjualan dan Pembelian Kembali


Saham Reksa Dana
1.

2.

3.

Manajer
Investasi
dapat
menjual dan membeli kembali
Unit Penyertaan melalui Agen
Penjual Efek Reksa Dana yang
ditunjuknya.1465
Manajer
Investasi
dapat
menentukan tata cara penjualan
dan
pembelian
kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan.1466
Pembayaran atas Unit Penyertaan
yang
dijual
kembali
oleh
pemegang
Unit
Penyertaan
dilakukan sesegera mungkin,
paling lambat 7 (tujuh) hari bursa
sejak diminta penjualan kembali
(pelunasan) oleh pemegang Unit
Penyertaan.1467

1465
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2.
1466
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 12.
1467
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Huruf 28.
472

05. Reksa Dana

V.1.2.5.1.5. Ketentuan Lain


1.

2.

3.

Tahun
buku
Reksa
Dana
dimulai sejak tanggal 1 Januari
dan ditutup pada tanggal 31
Desember.1468
Setelah memberitahukan secara
tertulis kepada Bapepam dan
LK dengan tembusan kepada
Bank
Kustodian,
Manajer
Investasi
dapat
menolak
pembelian kembali (pelunasan)
atau menginstruksikan Agen
Penjual Efek Reksa Dana
untuk melakukan penolakan
pembelian kembali (pelunasan)
apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut:1469
a.
Bursa Efek di mana
sebagian besar Portofolio
Efek
Reksa
Dana
diperdagangkan ditutup;
b.
perdagangan Efek atas
sebagian besar Portofolio
Efek Reksa Dana di Bursa
Efek dihentikan;
c.
keadaan darurat; atau
d.
terdapat hal-hal lain yang
ditetapkan dalam kontrak
pengelolaan
investasi
setelah
mendapat
persetujuan Bapepam dan
LK.
Bapepam dan LK berwenang
mengalihkan,
membekukan,
mengamankan
kekayaan,
menunjuk Manajer Investasi
lain untuk mengelola kekayaan
Reksa Dana, membubarkan

1468
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 30.
1469
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3.
473

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

Reksa Dana dimaksud dan atau


melakukan tindakan lain terhadap
Reksa Dana Kontrak Investasi
Kolektif
untuk
melindungi
kepentingan para pemegang Unit
Penyertaan.1470
Setelah
dilakukannya
pengumuman
rencana
pembubaran,
likuidasi,
dan
pembagian
hasil
likuidasi
Reksa Dana, maka pemegang
Unit Penyertaan tidak dapat
melakukan penjualan kembali
(pelunasan).1471

V.1.2.5.1.6. Peranan
Dana

Agen

Penjual

Reksa

Ketentuan lebih lanjut mengenai


Peranan Agen Penjual Reksa Dana
dapat dilihat pada bab V.1.1.8.7 tentang
Peranan Agen Penjual Reksa Dana.

V.1.2.6. Jenis-Jenis Reksa Dana Berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif
V.1.2.6.1. Reksa
Dana
Kontrak
Kolektif Terbuka

Investasi

1470
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 20.
1471
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 39.
474

05. Reksa Dana

V.1.2.6.1.1. Pengertian
Terbuka

Reksa

Dana

Reksa Dana Terbuka adalah Reksa Dana


yang dapat menawarkan dan membeli
kembali saham-sahamnya dari pemodal
sampai dengan sejumlah modal yang
telah dikeluarkan, sementara Reksa Dana
Tertutup adalah Reksa Dana yang tidak
dapat membeli kembali saham-saham
yang telah dijual kepada pemodal.1472

V.1.2.6.1.2. Reksa Dana Kontrak Investasi


Kolektif Konvensional
V.1.2.6.1.2.1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pasar Uang
adalah Reksa Dana yang
hanya melakukan investasi
pada Efek bersifat utang
dengan jatuh tempo kurang
dari 1 (satu) tahun.1473

V.1.2.6.1.2.2. Reksa Dana Pendapatan Tetap


Reksa Dana Pendapatan
Tetap adalah Reksa Dana
yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya
90%
(delapan puluh perseratus)
dari aktivanya dalam bentuk
Efek bersifat utang.1474
1472
UUPM, Penjelasan Pasal 18 ayat 2.
1473
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 1 Huruf a.
1474
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 1 Huruf b.
475

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.2.6.1.2.3.

Reksa Dana Saham


Reksa Dana Saham adalah
Reksa Dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya
80% (delapan puluh perseratus)
dari aktivanya dalam efek
Bersifat Ekuitas.1475

V.1.2.6.1.2.4.

Reksa Dana Campuran


Reksa Dana Campuran adalah
Reksa Dana yang melakukan
investasi dalam Efek Bersifat
Ekuitas dan Efek Bersifat
Utang yang perbandingannya
tidak termasuk dalam Reksa
Dana Pendapatan Tetap dan
Reksa Dana Saham.1476

V.1.2.6.1.3.

Reksa Dana KIK Terstruktur

V.1.2.6.1.3.1.

Reksa Dana Terproteksi


Reksa
Dana
Terproteksi
adalah Reksa Dana yang
memberikan proteksi atas
investasi awal investor dengan
cara melakukan investasi atas
sebagian dana yang dikelolanya
pada Efek bersifat utang yang
masuk dalam kategori layak
investasi, sehingga nilai Efek
bersifat utang pada saat jatuh
tempo sekurang-kurangnya

1475
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 1 Huruf c.
1476
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 1 Huruf d.
476

05. Reksa Dana

dapat menutupi jumlah nilai


yang diproteksi.1477

V.1.2.6.1.3.2. Reksa Dana Dengan Penjaminan


Reksa Dana Dengan Penjaminan adalah Reksa Dana
yang memberikan jaminan bahwa investor sekurangkurangnya akan menerima sebesar nilai investasi
awal pada saat jatuh tempo sepanjang persyaratannya
dipenuhi. Pemberian jaminan dilakukan melalui
penunjukan Penjamin berupa lembaga yang dapat
melakukan penjaminan dan telah memperoleh ijin usaha
dari instansi berwenang.1478

V.1.2.6.1.3.3. Reksa Dana Indeks


Reksa Dana Indeks adalah Reksa Dana yang portfolio
Efeknya terdiri atas Efek yang menjadi bagian dari
sekumpulan Efek dari suatu indeks yang menjadi
acuannya, dimana sekurang-kurangnya 80% (delapan
puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana diinvestasikan pada sekurang-kurangnya 80%
(delapan puluh perseratus) Efek yang menjadi bagian
dari sekumpulan Efek dari indeks acuan.1479

V.1.2.6.1.4. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Yang


Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa
Efek (Exchange Traded Fund)
V.1.2.6.1.4.1. Peranan Dealer Partisipan
V.1.2.6.1.4.1.1. Pengertian Dealer Partisipan
1477
Press Release Bapepam tentang Penerbitan Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa
Dana Indeks, tanggal 29 Juli 2005.
1478
Press Release Bapepam tentang Penerbitan Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa
Dana Indeks, tanggal 29 Juli 2005.
1479
Press Release Bapepam tentang Penerbitan Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa
Dana Indeks, tanggal 29 Juli 2005.
477

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dealer Partisipan adalah Anggota Bursa Efek


yang menandatangani perjanjian dengan Manajer
Investasi pengelola Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan
penjualan atau pembelian Unit Penyertaan Reksa
Dana dimaksud baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan pemegang Unit
Penyertaan Reksa Dana dimaksud.1480
V.1.2.6.1.4.1.2. Kewajiban
1.

2.

3.

Pelaporan

Anggota Bursa Efek yang melakukan


fungsi
sebagai
Dealer
Partisipan
wajib menyampaikan laporan secara
mingguan kepada Bursa atas transaksi
Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif dalam
kedudukannya sebagai Dealer Partisipan
yang meliputi pelaksanaan penjualan atau
pembelian Unit Penyertaan Reksa Dana
dimaksud untuk kepentingan sendiri.1481
Laporan
sebagaimana
dimaksud
1482
dalam V.1.2.8.4.1.2.1
disampaikan
setiap Hari Bursa pertama minggu
berikutnya.1483
Anggota Bursa Efek yang menjadi
Dealer Partisipan yang melakukan
penciptaan (creation) atau pelunasan
(redemption) Unit Penyertaan Reksa
Dana Kontrak Investasi Kolektif Yang

1480
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 1 Huruf a.
1481
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. III-F tentang Kewajiban Pelaporan Bagi Anggota
Bursa Efek Yang Menjadi Dealer Partisipan, Pasal II.1.
1482
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. III-F tentang Kewajiban Pelaporan Bagi Anggota
Bursa Efek Yang Menjadi Dealer Partisipan, Pasal II.1.
1483
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. III-F tentang Kewajiban Pelaporan Bagi Anggota
Bursa Efek Yang Menjadi Dealer Partisipan, Pasal II.2.
478

05. Reksa Dana

a.

b.

4.

Diperdagangkan di Bursa Efek, wajib


melaporkan kepada Bursa pada hari
yang sama dilakukannya creation atau
redemption tersebut, meliputi:1484
Jumlah setiap jenis Efek yang dialihkan
dalam rangka penciptaan (creation)
Unit Penyertaan Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan
di Bursa Efek sebagai hasil dari creation
yang diserahkan atau diterima dari Bank
Kustodian;
Jumlah Unit Penyertaan Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan
di Bursa Efek yang ditebus (redemption)
dengan Efek dan jumlah setiap jenis Efek
yang diperoleh dari hasil redemption tersebut
yang diserahkan atau diterima dari Bank
Kustodian.
Khusus untuk proses creation dan redemption
Unit Penyertaan Reksa Dana Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan
di Bursa Efek yang dilakukan oleh
Anggota Bursa Efek sebagai Dealer
Partisipan, Bursa mengecualikan ketentuan
angka II.4.1 Peraturan Nomor II-A tentang
Perdagangan Efek.1485

V.1.2.6.1.4.2. Peranan Sponsor


V.1.2.6.1.4.2.1. Pengertian Sponsor
Sponsor adalah Pihak yang menandatangani
1484
Surat Edaran PT Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/11-2007 perihal Perpindahan Efek
Dalam Rangka Penciptaan dan Pelunasan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan di Bursa Efek (Exchange Traded Fund), angka 1.
1485
Surat Edaran PT Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/11-2007 perihal Perpindahan Efek
Dalam Rangka Penciptaan dan Pelunasan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan di Bursa Efek (Exchange Traded Fund), angka 2.
479

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

perjanjian dengan Manajer Investasi


pengelola Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek untuk
melakukan penyertaan dalam bentuk uang
dan atau Efek dalam rangka penciptaan Unit
Penyertaan Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek.1486

V.1.2.6.1.4.3. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

a.
b.

c.

Kontrak Investasi Kolektif Reksa


Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek,
wajib mengikuti Peraturan Nomor
IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan memuat
ketentuan sebagai berikut:1487
Penitipan Kolektif atas Unit
Penyertaan;
prosedur penciptaan yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek antara lain:
1). jenis Efek yang menjadi dasar
pembentukan Reksa Dana
dimaksud;
2). jumlah minimal Unit Penyertaan
yang akan dicatatkan di Bursa
Efek;
tata cara penjualan kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan Reksa

1486
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 1(b).
1487
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 2.
480

05. Reksa Dana

d.

e.

Dana berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif kepada Manajer Investasi
dan bahwa penjualan kembali
dimaksud hanya diperbolehkan
bagi Sponsor dan Dealer Partisipan;
pembelian kembali (pelunasan)
oleh Manajer Investasi dari Sponsor
dan Dealer Partisipan per hari bursa
paling banyak 10% (sepuluh per
seratus) dari total Unit Penyertaan
Rekisa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek yang beredar;
kebijakan investasi wajib mengacu
pada Peraturan Nomor IV.C.3
tentang Pedoman Pengumuman
Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana Terbuka atau Peraturan
Nomor IV.C.4 tentang Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana dengan
Penjaminan, dan Reksa Dana
Indeks, dan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1). komposisi
portfolio
Efek
yang
membentuk
Reksa
Dana
berbentuk
Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa efek harus terdiri dari
Efek yang likuid; dan
2). tingkat
likuiditas
Efek
yang
menjadi
portfolio
Reksa
Dana
berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek
481

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

f.

g.

h.

i.

j.

2.

482

wajib ditentukan bersama


antara
Manajer
Investasi
dengan Bank Kustodian.
nama Bursa Efek dimana Unit
Penyertaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif akan
dicatatkan;
kewajiban Manajer Investasi untuk
mengumumkan di Bursa Efek dan
melaporkan kepada Bapepam dan
LK Nilai Aktiva Bersih setiap hari
setelah penutupan perdagangan
Bursa Efek sebagai indeikasi
harga Unit Penyertaan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang dicatatkan di Bursa
Efek;
kewajiban Manajer Investasi untuk
mengumumkan di Bursa Efek
komposisi portfolio setiap hari
setelah penutupan perdagangan di
Bursa Efek;
kewajiban Manajer Investasi untuk
mengumumkan di Bursa Efek
jumlah Unit Penyertaan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek yang
beredar setiap ada perubahan; dan
mekanisme
Rapat
Umum
Pemegang Unit Penyertaan Reksa
Dana yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek
(jika ada).
Manajer Investasi wajib membuat
kontrak dengan Sponsor jika
dalam penciptaan Unit Penyertaan

05. Reksa Dana

a.

b.

3.

4.

5.

Reksa Dana berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa Efek melibatkan Sponsor,
yang antara lain memuat: 14 8 8
jumlah minimum setoran Efek
atau uang oleh Sponsor yang akan
dibelikan Efek yang membentuk
portfolio
Efek
Reksa
Dana
dimaksud; dan
jangka
waktu
kesanggupan
Sponsor untuk tidak melakukan
penjualan kembali.
Dalam
rangka
mewujudkan
likuiditas pasar Unit Penyertaan
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa Efek, Manajer Investasi
wajib membuat kontrak dengan
Dealer Partisipan. 14 89
Dalam hal terdapat perubahan
jumlah Dealer Partisipan, Manajer
Investasi wajib mengumumkannya
di Bursa Efek.1490
Prospektus Reksa Dana berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
yang
Unit
Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek wajib
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk

1488
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 3.
1489
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Angka 4.
1490
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 5.
483

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

b.

c.

6.

7.

8.

dan Isi Prospektus Dalam Rangka


Penawaran Umum Reksa Dana,
serta memuat:1491
informasi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.6.4.3.11492 peraturan
ini;
pokok-pokok perjanjian antara
Manajer Investasi dengan Dealer
Partisipan; dan
pokok-pokok perjanjian antara
Manajer
Investasi
dengan
Sponsor dan nama-nama Sponsor
(jika ada perjanjian dimaksud).
Pencatatan awal Unit penyertaan
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa Efek wajib dilaksanakan
paling lambat 10 (sepuluh) hari
sejak
efektifnya
Pernyataan
Pendaftaran.1493
Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa efek wajib
dilaksanakan paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja sejak efektifnya
Pernyataan Pendaftaran.1494
Dealer Partisipan wajib mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan
perdagangan yang likuid atas Unit

1491
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 12.
1492
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 2.
1493
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 13.
1494
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 14.
484

Investasi
Investasi
Investasi
Investasi

05. Reksa Dana

Penyertaan Reksa Dana Berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek.1495

V.1.2.6.1.4.4. Rapat
Umum
Pemegang
Penyertaan (RUPUP)
1.

a.

b.
1).

2).

Unit

Dalam hal Kontrak Investasi Kolektif


Reksa Dana yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek memuat
ketentuan mengenai Rapat Umum
Pemegang Unit Penyertaan (RUPUP),
maka ketentuan RUPUP paling kurang
memuat:1496
RUPUP dapat diselenggarakan atas
usulan satu Pemegang Unit Penyertaan
Reksa Dana dimaksud atau lebih yang
bersama-sama mewakili 1/10 (satu
per sepuluh) bagian dari jumlah
seluruh Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
yang beredar;
Pemberitahuan, Pemanggilan, dan
Waktu Penyelenggaraan RUPUP:
pemberitahuan
RUPUP
dilakukan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sebelum pemanggilan dan pemanggilan
dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum RUPUP melalui
paling sedikit satu surat kabar berbahasa
Indonesia yang berperedaran Nasional;
panggilan
RUPUP
wajib
mencantumkan tempat, waktu

1495
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 16.
1496
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 7.
485

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3).

4).

5).

c.
2.

3.

penyelenggaraan, prosedur serta


agenda rapat;
dalam hal RUPUP pertama gagal
diselenggarakan atau gagal mengambil
keputusan, maka diselenggarakan
RUPUP kedua;
panggilan untuk RUPUP kedua
dilakukan
selambat-lambatnya
7
(tujuh) hari sebelum RUPUP kedua
dilakukan dengan menyebutkan telah
diselenggarakannya RUPUP pertama
tetapi tidak mencapai korum atau
tidak dapat mengambil keputusan;
dan
RUPUP kedua diselenggarakan paling
cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari dari
RUPUP pertama; dan
korum kehadiran dan keputusan
RUPUP.
Sebelum
pemberitahuan
rencana
RUPUP di surat kabar dilaksanakan,
Manajer Investasi wajib menyampaikan
terlebih dahulu agenda rapat tersebut
secara jelas dan rinci ke Bapepam dan
LK paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
pemberitahuan.1497
Dalam hal agenda RUPUP adalah
penggantian
Manajer
Investasi
atau bank Kustodian, maka Unit
Penyertaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek yang dimiliki oleh Manajer
Investasi, Bank Kustodian, dan atau

1497
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 8.
486

05. Reksa Dana

4.

5.

a.
b.

Pihak terafiliasinya tidak mempunyai


hak suara.1498
Manajer Investasi wajib menyampaikan
hasil RUPUP paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah RUPUP tersebut
diselenggarakan kepada Bapepam dan
LK, dan mengumumkannya kepada
masyarakat melalui paling sedikit
satu surat kabar berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional dan Bursa
Efek.1499
Informasi
sebagaimana
dimaksud
dalam ketentuan V.1.2.6.1.4.4.1.b.1)1500,
V.1.2.6.4.4.1.b.21501, dan V.1.2.6.1.4.4.41502
wajib pula diumumkan melalui media
yang dapat diakses oleh masyarakat,
antara lain:1503
website Manajer Investasi; dan
website atau media penyebaran informasi
elektronik yang disediakan oleh Bursa
Efek dimana Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
diperdagangkan.

V.1.2.6.1.4.5. Penawaran Umum


Untuk dapat melakukan Penawaran Umum
Unit Penyertaan Reksa Dana berbentuk Kontrak
1498
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 9.
1499
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 10.
1500
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 7 Huruf b angka 1.
1501
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 7 Huruf b angka 2.
1502 Peraturan Bapepam-LK No.IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek, Angka 10.
1503
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 15.
487

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya


diperdagangkan di Bursa Efek:1504
1. Manajer Investasi wajib menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam dan
LK dengan memenuhi ketentuan:
a. Peraturan Nomor IX.C.5 tentang Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;
b. Menyampaikan
dokumen
perjanjian
pendahuluan pencatatan dengan Bursa
Efek dimana Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
Unit Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa Efek akan diperdagangkan; dan
c. Menyampaikan dokumen perjanjian antara
Manajer Investasi dengan Sponsor dan
antara Manajer Investasi dengan Dealer
Partisipan.
2. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek
sebagaimana dimaksud dalam V.1.2.6.1.4.5.11505
telah menjadi efektif.

V.1.2.6.1.4.6. Pembelian dan


(Pelunasan)

Penjualan

Kembali

1. Dalam rangka menciptakan likuiditas pasar,


Dealer Partisipan diperkenankan untuk membeli
dan menjual Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek
1504
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 11.
1505
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 2.
488

05. Reksa Dana

dengan ketentuan:1506
a. Dealer Partisipan wajib secara berkala atau
terus menerus menyampaikan penawaran
jual atau penawaran beli Unit Penyertaan
dimaksud pada sistem perdagangan yang
disediakan oleh Bursa Efek; dan
b. Dealer Partisipan mampu dan bersedia
merealisasi transaksi dalam jumlah sesuai
dengan komitmen sebagaimana tertuang
dalam Kontrak Investasi Kolektif.
2. Penjualan
kembali
(pelunasan)
Unit
Penyertaan Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif kepada Manajer Investasi
hanya dapat dilakukan oleh Sponsor dan
Dealer Partisipasi dengan ketentuan:1507
a. jika pembayarannya dengan Efek dari
portfolio Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek, maka:
1). dasar penghitungan nilai Efek tersebut
adalah nilai pasar wajar; dan
2). apabila Efek dimaksud tidak ada,
maka pembayarannya dilakukan
dengan uang tunai, dengan ketentuan
nilainya dihitung berdasarkan Nilai
Aktiva Bersih.
b. jika pembayarannya dilakukan dengan uang
tunai, maka nilainya dihitung berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih;
c. Manajer Investasi wajib mengumumkan
permohonan penjualan kembali oleh Dealer
Partisipan dan Sponsor di Bursa Efek dimana
Unit Penyertaan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif diperdagangkan
1506
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 17.
1507
Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek, Angka 6.
489

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pada hari yang sama dengan permohonan


penjualan kembali yang dimaksud.

V.1.2.6.1.4.7.

Pencatatan Unit Penyertaan Reksa


Dana Ko n t ra k I n ve s t a s i Ko l e k t i f di
Bursa Efek

V.1.2.6.1.4.7.1. Pengertian
Pencatatan (Listing) Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
adalah pencantuman Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di
Papan Pencatatan Reksa Dana sehingga dapat
diperdagangkan di Bursa.1508

V.1.2.6.1.4.7.2. Persyaratan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang akan mencatatkan Unit
Penyertaannya di Bursa, wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:1509
a.
Pernyataan Pendaftaran Reksa
Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan
di Bursa yang disampaikan
kepada Bapepam dan LK telah
menjadi efektif.
b.
Nilai awal Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
yang
Unit
Penyertaannya
diperdagangkan
di
Bursa
sekurang-kurangnya
sebesar
1508
Peraturan Bapepam-LK BEI No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Angka I.2.
1509
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Angka II.
490

05. Reksa Dana

Rp 5.000.000.000,- (lima miliar


rupiah) dan maksimum adalah
sebesar nilai Unit Penyertaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif sebagaimana
tertuang dalam Prospektus.

V.1.2.6.1.4.7.3. Tata
Cara
Pencatatan
1.

2.

a.

b.

c.

1510
Dana
1511
Dana

Permohonan

Permohonan Pencatatan Unit


Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di
Bursa, diajukan oleh Manajer
Investasi.1510
Permohonan
Pencatatan
sebagaimana dimaksud di atas,
dilakukan dengan:1511
mengisi formulir permohonan
Pencatatan yang bentuk dan
isinya sesuai Lampiran I-C.1
Peraturan BEI No. I-C tentang
Pencatatan Unit Penyertaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif di Bursa;
menyampaikan dokumen
rancangan akhir Prospektus
yang telah ditandatangani
oleh pihak yang
berwenang;
membayar biaya pendaftaran
permohonan Pencatatan
sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah),

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.1.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.2.
491

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

1512
Dana
1513
Dana
1514
Dana
1515
Dana
1516
Dana
492

dengan ketentuan biaya


pendaftaran permohonan
Pencatatan tersebut tidak
dapat ditarik kembali, namun
akan diperhitungkan sebagai
pengurang biaya Pencatatan
awal sebagaimana dimaksud
ketentuan IV.1.1. Peraturan BEI
No. I-C tentang Pencatatan Unit
Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di
Bursa apabila permohonan
Pencatatan diterima.
Bursa dapat meminta penjelasan
dari Manajer Investasi informasi
yang berkaitan dengan hal-hal
sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.6.1.4.7.3.21512 di atas dalam
rangka pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.6.1.4.7.21513.1514
Dalam hal Bursa menganggap
bahwa dokumen dan atau
informasi sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.3.2 1515 dan
V.1.2.6.1.4.7.3.31516 telah lengkap,
maka Bursa dan Manajer
Investasi
menandatangani
perjanjian
pendahuluan

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.2.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal II.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.3.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.2.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.3.

Unit Penyertaan Reksa


Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa

05. Reksa Dana

5.

1517
Dana
1518
Dana

selambat-lambatnya 5 (lima)
Hari Bursa sejak Bursa menerima
dokumen dan atau informasi
tersebut secara lengkap. Bentuk
dan isi Perjanjian Pendahuluan
sesuai dengan Lampiran I-C.2.
Peraturan BEI No I-C tentang
Pencatatan Unit Penyertaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif di Bursa.1517
Segera
setelah
Pernyataan
Pendaftaran yang disampaikan
ke Bapepam dan LK menjadi
efektif, Manajer Investasi wajib
menyampaikan
informasi
dan dokumen kepada Bursa
sekurang-kurangnya
sebagai
1518
berikut:
a.
Bukti
Pernyataan
Pendaftaran yang diajukan
ke Bapepam dan LK telah
menjadi efektif;
b.
Prospektus final Penawaran
Umum
sekurangkurangnya
5
(lima)
eksemplar;
c.
Daftar nama dan spesimen
tanda
tangan
pejabat
yang diberi kewenangan
menandatangani
surat-menyurat
yang
disampaikan ke Bursa;
d.
Laporan
Nilai
Aktiva
Bersih;

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.4.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.5.
493

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

6.

7.

Copy
kontrak
antara
Manajer Investasi dengan
Dealer Partisipan;
f.
Copy kontrak dengan KSEI
mengenai
penyimpanan
Unit Penyertaannya dalam
Penitipan Kolektif di KSEI.
Persetujuan
Pencatatan
akan diberikan oleh Bursa
setelah
Manajer
Investasi
melengkapi dokumen atau
informasi sebagaimana diatur
dalam
V.1.2.6.1.4.7.3.51519
dan dokumen atau informasi
tersebut memenuhi persyaratan
Pencatatan.1520
Bursa mengumumkan pencatatan
dan perdagangan Unit Penyertaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang akan
dicatatkan dan diperdagangkan
selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Bursa sebelum dimulainya
Pencatatan dan perdagangan
Unit Penyertaan tersebut.1521

V.1.2.6.1.4.7.4. B iaya Pencatatan


1. Biaya
Pencatatan
Unit
Penyertaan
Reksa
Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif ditetapkan sebagai
1519
Dana
1520
Dana
1521
Dana
494

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.5.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.6
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.7.

05. Reksa Dana

a.

b.

2.
a.

b.

c.

1522
Dana
1523
Dana
1524
Dana
1525
Dana

berikut:1522
Biaya Pencatatan awal sebesar
Rp 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah); dan
Biaya Pencatatan tahunan
sebesar Rp 25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah) setiap
tahun.
Pembayaran
Biaya
1523
Pencatatan:
Biaya
Pencatatan
awal
dibayar selambat-lambatnya
2 (dua) Hari Bursa sebelum
tanggal Pencatatan yang
ditetapkan.
Biaya Pencatatan tahunan
dibayar
dimuka
setiap
bulan Januari. Dalam hal
Pencatatan dilakukan tidak
dalam bulan Januari, maka
biaya Pencatatan tahunan
untuk
tahun
pertama
diperhitungkan
secara
proporsional dan dibayar
bersamaan dengan biaya
Pencatatan awal.
Biaya
Pencatatan
sebagaimana
dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.4.1.a 1524
dan V.1.2.6.1.4.7.4.2.b 1525,
ditambah PPN sesuai dengan

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal IV.1.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal IV.2.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal IV.2.1.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal IV.2.2.

Unit Penyertaan Reksa


Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
495

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ketentuan perpajakan yang


berlaku.

V.1.2.6.1.4.7.5. Pelaporan
1.

a.

Pelaporan
yang
wajib
disampaikan kepada Bursa
oleh
Manajer
Investasi
Reksa
Dana
Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa,
adalah:1526
Laporan
harian
yang
disampaikan
selambatlambatnya pukul 16.30 WIB
setiap Hari Bursa, meliputi:
1). Nilai Aktiva
Bersih setiap hari
setelah penutupan
perdagangan Bursa;
2). Komposisi portofolio
setiap hari setelah
penutupan
perdagangan di Bursa;
3). Jumlah peredaran Unit
Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif
yang diperdagangkan
di Bursa (jika ada
perubahan);
4). Nama dan jumlah
Dealer Partisipan (jika

1526
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.
496

05. Reksa Dana

b.

c.

d.

2.

ada perubahan).
Laporan
bulanan
sebagaimana dimaksud
dalam
Peraturan
Bapepam
Nomor
X.D.1. tentang Laporan
Reksa Dana yang wajib
disampaikan
setiap
akhir bulan selambatlambatnya pada Hari
Bursa ke-5 (lima) pada
setiap bulan berikutnya.
Laporan
Keuangan
Tahunan,
selambatlambatnya pada akhir
bulan
ke-3
(ketiga)
setelah tanggal laporan
keuangan
tahunan
berakhir.
Laporan
insidentil
sesegera mungkin kepada
Bursa mengenai setiap
kejadian, informasi atau
fakta
material
yang
berkaitan dengan Unit
Penyertaannya
yang
antara lain rencana dan
hasil
penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang
Unit
Penyertaan
(RUPUP)
bagi
Reksa
Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.
Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam

497

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

b.

3.

V. 1 . 2 . 6 . 1 . 4 . 7 . 5 . 1 1 5 2 7
diumumkan di Bursa
melalui
pengumuman
Bursa
selambatlambatnya pada:
Hari Bursa yang sama setelah
Bursa menerima laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.5.1.a.1)1528
sampai
dengan
1529
V.1.2.6.1.4.7.5.1.a.3) .
Hari Bursa berikutnya setelah
Bursa menerima laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.5.1.a.4)1530,
V.1.2.6.1.4.7.5.1.b1531,
dan
V.1.2.6.1.4.7.5.1.c.1532
Dalam hal batas waktu
penyampaian
laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam Peraturan ini jatuh
pada hari libur, maka
Manajer Investasi Reksa
Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang
Unit
Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa
wajib
menyampaikan

1527
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.
1528
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.1.1.
1529
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.1.3.
1530
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.1.4.
1531
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.2.
1532
Peraturan BEI No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.3.
498

05. Reksa Dana

laporan dimaksud selambatlambatnya pada Hari Bursa


terakhir sebelum hari libur
tersebut.1533
4.

Kewajiban
penyampaian
laporan
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan
ini, tetap berlaku meskipun
Unit
Penyertaan
Reksa
Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang
diperdagangkan di Bursa
tersebut dalam keadaan
suspensi.1534

V.1.2.6.1.4.7.6. Sanksi
Bursa dapat mengenakan sanksi
kepada Manajer Investasi dan atau
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
yang
Unit
Penyertaannya diperdagangkan di
Bursa yang melanggar ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini sebagai berikut:1535
a. Peringatan tertulis kepada
Manajer Investasi atas
pelanggaran ketentuan tidak
membayar biaya pencatatan
tahunan sesuai jadwal
pembayaran sebagaimana
1533
Dana
1534
Dana
1535
Dana

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.3.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.4.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.
499

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam V.1.2.6.1.4.7.41536.


b. Penghentian sementara (suspensi)
perdagangan Unit Penyertaan
Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif di Bursa,
apabila tidak menyampaikan
laporan sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.51537.
c. Penghapusan pencatatan
(Delisting).

V.1.2.6.1.4.7.7. Penghapusan
(Delisting)

Pencatatan

Delisting suatu Unit Penyertaan


Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
yang
diperdagangkan di Bursa dapat
terjadi antara lain karena: 1538
a. Tidak memenuhi persyaratan
pencatatan sebagaimana
dimaksud dalam V.1.2.6.1.4.7.21539.
b. Manajer Investasi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa tidak
melakukan kewajiban pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.6.1.4.7.51540 dalam jangka
1536
Dana
1537
Dana
1538
Dana
1539
Dana
1540
Dana
500

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.1.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal VII.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal II.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal V.

Unit Penyertaan Reksa


Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa
Unit Penyertaan Reksa

05. Reksa Dana

waktu 30 (tiga puluh) Hari Bursa


secara berturut-turut.
c. Manajer Investasi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa tidak
membayar biaya Pencatatan
tahunan sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.6.1.4.7.41541 dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
jatuh tempo kewajiban pembayaran
biaya Pencatatan tahunan tersebut.

V.1.2.6.1.4.8. Perdagangan
V.1.2.6.1.4.8.1. Ketentuan Umum
1. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang Unit Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa sekurangsekurangnya memiliki 1 (satu) Dealer
Partisipan.1542
2. Dalam rangka menciptakan likuiditas pasar,
Dealer Paristipan wajib secara berkala atau
terus menerus memasukkan penawaran jual
atau permintaan beli atas Unit Penyertaan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang diperdagangkan di Bursa,
dan bersedia merealisasikan transaksi
dalam jumlah sesuai dengan komitmen
sebagaimana tertuang dalam Kontrak

1541
Dana
1542
Dana

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. I-C tentang Pencatatan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal IV.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal II.1.
501

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Investasi Kolektif.1543
Dealer
Partisipan
atas
Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang diperdagangkan di
Bursa dan setiap perubahannya akan
diumumkan di Bursa. 1 5 4 4

V.1.2.6.1.4.8.2. Tata Cara Pelaksanaan


Perdagangan

1543
Dana
1544
Dana
1545
Dana
502

1.

Tata
cara
dan
pelaksanaan
perdagangan
termasuk
biaya
transaksi Unit Penyertaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
di Bursa ditetapkan sesuai dengan
perdagangan saham sebagaimana
diatur dalam Peraturan BEI Nomor
II-A tentang Perdagangan Efek,
kecuali ketentuan mengenai fraksi
harga ditetapkan sebesar Rp 1,- (satu
rupiah) dan untuk setiap jenjang
perubahan harga maksimum yang
diperkenankan adalah Rp 10,(sepuluh rupiah).1545

2.

Dengan
memperhatikan
kondisi
perdagangan di Bursa, maka Bursa dapat
mengubah satuan perdagangan dan
satuan perubahan harga Unit Penyertaan
ReksaDanaBerbentukKontrakInvestasi
Kolektif, dengan Keputusan Direksi
setelah memperoleh persetujuuan dari

Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal II.2.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal II.3.
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa, Pasal III.1.

05. Reksa Dana

Bapepam dan LK. Perubahan satuan


perdagangan dan satuan perubahan
harga tersebut diumumkan di Bursa
dan mulai berlaku paling cepat 3 (tiga)
Hari Bursa sejak diumumkan.1546

V.1.2.6.1.5. Ketentuan Pengelolaan Reksa Dana


KIK Terbuka
V.1.2.6.1.5.1. Nilai Pasar Wajar
Dalam Portfolio

Dari

Efek

V.1.2.6.1.5.1.1. Pengertian
Nilai Pasar Wajar Dari Efek
adalah nilai yang dapat
diperoleh dari transaksi yang
dilakukan antar para Pihak
yang bebas bukan karena
paksaan atau likuidasi. 1 5 4 7

V.1.2.6.1.5.1.2. Penentuan Nilai


Wajar Dari Efek
1.

Pasar

Nilai Pasar Wajar Dari Efek dalam


portofolio Reksa Dana wajib ditentukan
dan disampaikan oleh Manajer Investasi
kepada
Bank
Kustodian
selambatlambatnya pada pukul 17.00 WIB setiap
hari kerja, dengan ketentuan sebagai
berikut: 15 4 8

1546
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-C tentang Perdagangan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Bursa,, Pasal III.2.
1547
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
Reksa Dana, Angka 1 Huruf b.
1548
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
Reksa Dana, Angka 2.
503

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

b.

c.

d.

e.

504

Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek


yang aktif diperdagangkan di Bursa
Efek menggunakan informasi harga
perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek
di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai
Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi
wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari
Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab berdasarkan metode yang ditetapkan
dalam Kontrak Investasi Kolektif dan
Prospektus dengan mempertimbangkan:
1).
harga perdagangan sebelumnya; atau
2).
harga perbandingan Efek sejenis;
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang
diperdagangkan di luar Bursa Efek (over
the counter) menggunakan harga referensi,
sebagai berikut:
1).
Surat Utang Negara menggunakan
informasi harga yang dikeluarkan
oleh Penyelenggara Perdagangan
Surat Utang Negara di luar Bursa
Efek;
2).
Obligasi perusahaan menggunakan
informasi harga yang tersedia dalam
sistem yang ditetapkan oleh Bapepam
dan LK sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana;
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek
yang diperdagangkan di Bursa Efek luar
negeri menggunakan informasi harga
dari sumber yang dapat dipercaya dan
dapat diakses melalui media massa atau
fasilitas internet yang tersedia;
Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari
perusahaan yang dinyatakan pailit atau

05. Reksa Dana

kemungkinan besar akan pailit, atau gagal


membayar pokok utang atau bunga dari
Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad
baik dan penuh tanggung jawab oleh
Manajer Investasi dengan menggunakan
asas konservatif dan diterapkan secara
konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut
wajib didasarkan perkiraan harga yang
paling mungkin terjadi antara penjual dan
pembeli yang memiliki Fakta Material
mengenai Efek tersebut serta tidak
melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta
yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer
Investasi dalam membuat evaluasi antara
lain adalah:
1). harga terakhir Efek yang
diperdagangkan, kecenderungan
harga saham dan tingkat bunga
umum sejak perdagangan
terakhir;
2). informasi material yang
diumumkan mengenai Efek
tersebut sejak perdagangan
terakhir;
3).
dalam hal saham, perkiraan rasio
pendapatan harga (price earning
ratio), dibandingkan dengan rasio
pendapatan harga untuk Efek
sejenis;
4). dalam hal Efek Bersifat Utang,
tingkat bunga pasar dari Efek
sejenis pada saat tahun berjalan
dengan peringkat kredit sejenis;
dan
5).
dalam hal waran, right, atau obligasi
konversi, harga pasar terakhir dari
Efek yang mendasari; dan
505

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

f.

1549
Reksa
1550
Reksa
506

Efek
yang
diperdagangkan
dalam
denominasi mata uang yang berbeda dengan
denominasi mata uang Reksa Dana wajib
diperhitungkan dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia yang berlaku.
2.
Sehubungan dengan penentuan
Nilai Pasar Wajar tersebut dalam
V.1.2.6.1.5.1.2.1.c1549 maka kepada:1550
a.
Penyelenggara Perdagangan Surat
Utang Negara di luar Bursa Efek
wajib menyampaikan data harga
Surat Utang Negara kepada Bapepam
dan LK secara elektronik dengan
menggunakan sistem yang ditetapkan
oleh Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana
pada setiap hari kerja selambatlambatnya pada pukul 16.00 WIB;
dan
b.
Manajer
Investasi
wajib
menyampaikan
kuotasi
harga
penawaran jual dan penawaran
beli atas obligasi perusahaan yang
terdapat dalam portofolio Reksa Dana
yang dikelolanya kepada Bapepam
dan LK secara elektronik dengan
menggunakan sistem yang ditetapkan
oleh Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana
pada setiap hari kerja selambatlambatnya pada pukul 16.00 WIB.
3.
Untuk melaksanakan ketentuan

Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
Dana, Angka 2 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
Dana, Angka 3.

05. Reksa Dana

a.
b.

c.

d.

sebagaimana
dimaksud
1551
dalam
V.1.2.6.1.5.1.2.1
dan
1552
V.1.2.6.1.5.1.2.2 , Manajer Investasi
wajib sekurang-kurangnya:
memiliki standar operasi dan
prosedur:1553
menggunakan dasar perhitungan
yang dapat dipertanggungjawabkan
dan diterapkan secara konsisten;
membuat catatan dan atau kertas
kerja tentang tata cara penghitungan
Nilai Pasar Wajar dari Efek yang
mencakup antara lain faktor atau
fakta yang menjadi pertimbangan
dan perhitungan; dan
menyimpan catatan tersebut di atas
sekurang-kurangnya dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun.

V.1.2.6.1.5.1.3. Ketentuan Lain


1.

2.

1551
Reksa
1552
Reksa
1553
Reksa
1554
Reksa

Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 5.

Perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa


Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar
Wajar dari Efek yang ditentukan oleh
Manajer Investasi. 15 5 4
Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana
Pasar Uang wajib menggunakan metode harga
perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud
dengan metode harga perolehan yang
diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam
portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan

No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
507

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

5.

1555
Reksa
1556
Reksa
1557
Reksa
1558
Reksa
508

Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 6.
Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 7.
Peraturan Bapepam-LK
Dana,, Angka 8.
Peraturan Bapepam-LK
Dana, Angka 9.

harga perolehan yang disesuaikan dengan


cara melakukan amortisasi atas premium atau
accretion atas diskonto. 1555
Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang
Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa
Dana Terproteksi, dapat menggunakan
metode harga perolehan yang diamortisasi,
sepanjang Surat Utang Negara dalam
portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi
tersebut tidak dialihkan sampai dengan
tanggal jatuh tempo.1556
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya
terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak
dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo
dan menggunakan metode harga perolehan
yang diamortisasi dalam penentuan Nilai
Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit
Penyertaan hanya dapat dilakukan pada
tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak
Investasi Kolektif dan Prospektus.1557
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit
Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva
bersih pada akhir hari yang bersangkutan,
setelah penyelesaian pembukuan Reksa
Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk
permohonan pembelian dan atau pelunasan
yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari
yang sama.1558

No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio
No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portfolio

05. Reksa Dana

V.1.2.6.1.5.2. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana


Terbuka
V.1.2.6.1.5.2.1. Kewajiban Bank Kustodian
1.

a.

b.

c.

Bank Kustodian Reksa Dana


Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Saham dan Reksa Dana Campuran
wajib menghitung setiap hari:1559
hasil investasi Reksa Dana dalam 30
(tiga puluh) hari terakhir, dihitung
sesuai dengan ketentuan angka 1
huruf a Peraturan Nomor VIII.G.9
tentang Informasi Dalam Ikhtisar
Singkat Reksa Dana;
hasil investasi Reksa Dana dalam
1 (satu) tahun terakhir, dihitung
sesuai dengan ketentuan angka 1
huruf a Peraturan Nomor VIII.G.9
tentang Informasi Dalam Ikhtisar
Singkat Reksa Dana; dan
hasil
investasi
riil
setelah
memperhitungkan biaya penjualan
dan biaya pembelian kembali
dalam 1 (satu) tahun terakhir
dihitung sesuai dengan ketentuan
angka 1 huruf b Peraturan Nomor
VIII.G.9 tentang Informasi Dalam
Ikhtisar Singkat Reksa Dana.
Besarnya biaya penjualan yang
dibebankan dalam perhitungan
ini adalah sebesar yang ditentukan
dalam Prospektus dan biaya
pembelian kembali hanya akan
diperhitungkan apabila pemodal

1559
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 3.
509

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

a.

b.

melakukan penjualan kembali Unit


Penyertaan sekurang-kurangnya
dalam waktu 1 (satu) tahun setelah
membuka akun, (jika ada).
Bank Kustodian Reksa Dana
Terbuka jenis Pasar Uang wajib
menghitung setiap hari:1560
hasil investasi dalam 30 (tiga
puluh) hari terakhir dihitung
dengan cara menjumlah nilai
bonus per unit dalam 30 (tiga
puluh) hari kalender dibagi
dengan nilai aktiva bersih awal
per unit; dan
hasil investasi dan hasil
investasi riil dalam 1 (satu)
tahun terakhir dihitung dengan
cara menjumlah nilai bonus per
unit dalam 1 (satu) tahun dibagi
dengan nilai aktiva bersih awal
per unit.

V.1.2.6.1.5.2.2. Ketentuan Lain


1.

Reksa Dana Pasar Uang tidak memungut


biaya penjualan dan biaya pembelian
kembali Unit Penyertaan. Nilai aktiva
bersih per unit dihitung dengan cara
dimana nilai aktiva akhir per unit sama
dengan nilai aktiva awal per unit, dengan
melakukan pembagian hasil yang
diperoleh dalam bentuk Unit Penyertaan
setiap hari.1561

1560
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 4.
1561
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 2.
510

05. Reksa Dana

2.

3.

Perhitungan sebagaimana dimaksud


dalam
V.1.2.6.1.5.2.1.11562
dan
1563
V.1.2.6.1.5.2.1.2
disampaikan kepada
Bapepam dengan menggunakan Formulir
Nomor IV.C.3-1, Peraturan Bapepam No.
IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman
Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Terbuka, selambat-lambatnya pukul 10.00
WIB hari kerja berikutnya.1564
Perhitungan sebagaimana dimaksud
dalam V.2.3.2.1.11565 dan V.2.3.2.1.21566
wajib disebarluaskan kepada masyarakat
melalui media massa.1567

V.1.2.6.1.5.3. Pedoman Pengelolaan


Dana Terstruktur

Reksa

V.1.2.6.1.5.3.1. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Pernyataan Pendaftaran Reksa


Dana Terproteksi, Reksa Dana
Dengan Penjaminan, dan Reksa
Dana Indeks wajib disampaikan
kepada Bapepam dan LK sesuai
dengan Peraturan Nomor IX.C.4
tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum
Reksa Dana Berbentuk Perseroan

1562
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 3.
1563
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 4.
1564
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 5.
1565
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 3.
1566
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 4.
1567
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Terbuka, Angka 6.
511

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

atau Peraturan Nomor IX.C.5


tentang Pernyataan Pendaftaran
Dalam
Rangka
Penawaran
Umum Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.1568
Reksa Dana Terproteksi, Reksa
Dana
Dengan
Penjaminan,
dan Reksa Dana Indeks wajib
mencantumkan
nama
yang
mencerminkan jenis Reksa Dana
tersebut.1569
Dalam hal Manajer Investasi
bermaksud menerbitkan Reksa
Dana Terproteksi, maka Manajer
Investasi wajib memberikan
keterangan tambahan dalam
Prospektus
yang
sekurang1570
kurangnya memuat:
a.
Mekanisme proteksi yang
sekurang-kurangnya
memuat:
1).
jumlah investasi yang
terproteksi
yang
sekurang-kurangnya
sama dengan jumlah
investasi awal;
2).
jangka waktu proteksi;
3).
pelunasan lebih awal
sebelum jangka waktu
proteksi (jika ada);
4).
ruang
lingkup
dan
persyaratan
bagi

1568
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 4.
1569
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 6.
1570
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 7.
512

05. Reksa Dana

5).

6).

b.

1).

2).

3).

berlakunya proteksi;
hal-hal yang membuat
pemegang
saham
atau Unit Penyertaan
kehilangan hak atas
proteksi; dan
risiko yang ditanggung
oleh pemegang saham
atau Unit Penyertaan;
Kebijakan
investasi,
dengan
ketentuan
sebagai berikut:
Manajer Investasi wajib
melakukan
investasi
pada Efek bersifat utang
yang
masuk
dalam
kategori layak investasi
(investment
grade),
sehingga
nilai
Efek
bersifat utang pada saat
jatuh tempo sekurangkurangnya
dapat
menutupi jumlah nilai
yang diproteksi;
Manajer Investasi dapat
membeli Efek luar negeri
yang informasinya dapat
diakses melalui media
massa
atau
fasilitas
internet
sebanyakbanyaknya 30% dari
Nilai Aktiva Bersih.
Manajer
Investasi
dilarang
mengubah
portfolio
Efek
sebagaimana ketentuan
dalam V.1.2.6.1.5.3.1.3.b.1
513

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

,
kecuali
dalam
rangka
pemenuhan
penjualan kembali dari
pemegang saham atau
Unit Penyertaan atau
penurunan
peringkat
Efek;
Manajer Investasi dapat
melakukan
investasi
pada
Efek
derivatif
tanpa harus terlebih
dahulu memiliki Efek
yang menjadi underlying
dari derivatif tersebut
dengan memperhatikan
ketentuan
bahwa
investasi dalam Efek
bersifat utang tetap
menjadi
basis
nilai
proteksi;
Manajer Investasi wajib
menjelaskan prosentase
dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Terproteksi
yang akan diinvestasikan
pada Efek bersifat utang,
instrumen pasar uang
dan Efek lain dengan
ketentuan investasi pada
Efek bersifat utang harus
dapat menutupi nilai
proteksi pada saat jatuh
tempo; dan
1571

4).

5).

1571
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 2 Huruf a.
514

05. Reksa Dana

6).

4.

a.

Manajer Investasi wajib


menjelaskan
kriteria
pemilihan Efek dan atau
instrumen pasar uang.
c.
Penawaran
Umum
saham
atau
Unit
Penyertaan
yang
sekurang-kurangnya
memuat:
1).
jangka waktu penawaran
saham
atau
Unit
Penyertaan; dan
2).
jumlah minimum dan
maksimum saham atau
unit penyertaan yang
ditawarkan;
d.
Reksa Dana Terproteksi
wajib mengumumkan
dan melaporkan Nilai
Aktiva Bersih sekurangkurangnya satu kali
dalam 1 (satu) bulan.
Dalam hal Manajer Investasi
bermaksud menerbitkan Reksa
Dana Dengan Penjaminan maka:1572
Manajer
Investasi
wajib
menyampaikan kepada Bapepam
dan LK salinan Kontrak Penjaminan
yang
dibuat
secara
notariil
antara Manajer Investasi dan
Bank Kustodian dengan pihak
yang
memberikan
penjaminan
(Penjamin/Guarantor)
yang
sekurang-kurangnya memuat halhal sebagai berikut:

1572
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 8.
515

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1).

2).
3).

4).
5).

6).
7).

8).
9).

b.

c.

1).

jumlah investasi yang dijamin,


sekurang-kurangnya sama dengan
jumlah investasi awal;
jangka waktu penjaminan;
pelunasan lebih awal sebelum
jangka waktu penjaminan (jika
ada);
ruang lingkup dan persyaratan bagi
berlakunya penjaminan;
hal-hal yang membuat pemegang
saham
atau
Unit
Penyertaan
kehilangan hak atas penjaminan;
syarat-syarat dan pihak-pihak yang
dapat menghentikan penjaminan;
risiko yang ditanggung oleh
pemegang saham atau Unit
Penyertaan;
keadaan darurat; dan
hal-hal yang dimuat dalam perjanjian
ini tidak boleh mengakibatkan atau
menghilangkan tanggung jawab para
pihak sesuai ketentuan yang berlaku.
Manajer Investasi wajib menunjuk
lembaga yang dapat melakukan
kegiatan
penjaminan
dan
mempunyai ijin usaha dari instansi
yang berwenang sebagai Penjamin/
Guarantor;
Manajer Investasi wajib memberikan
keterangan
tambahan
dalam
Prospektus yang sekurang-kurangnya
memuat hal-hal sebagai berikut:
penjelasan mengenai penjaminan
sebagaimana
terdapat
dalam
1573
V.1.2.6.1.5.3.1.4.a ;

1573
Peraturan No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa
Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 8(a).
516

05. Reksa Dana

2).

a)
b)
c)
3).
a)

b)

c)

d)

penjelasan mengenai Penjamin/


Guarantor,
yang
sekurangkurangnya memuat:
ijin usaha;
profil ringkas tentang Penjamin/
Guarantor; dan
kontrak penjaminan.
kebijakan investasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Manajer Investasi wajib melakukan
investasi pada Efek bersifat utang
yang masuk dalam kategori layak
investasi (investment grade) sekurangkurangnya 80% (delapan puluh
perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih;
Manajer Investasi dapat membeli
Efek luar negeri yang informasinya
dapat diakses melalui media massa
atau fasilitas internet;
Manajer Investasi dilarang mengubah
portfolio Efek sebagaimana ketentuan
V.1.2.6.1.5.3.1.4.c.3.a) 1574 di atas,
kecuali dalam rangka pemenuhan
penjualan kembali dari pemegang
saham atau Unit penyertaan atau
penurunan peringkat Efek;
Manajer Investasi dapat melakukan
investasi pada Efek Derivatif tanpa
harus terlebih dahulu memiliki
Efek yang menjadi underlying dari
derivatif tersebut;

1574
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 8(a).
517

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e)

f)

4).

a)
b)

5).

5.

a.

1).

2).

Manajer Investasi wajib menjelaskan


prosentase dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Dengan Penjaminan
yang akan diinvestasikan pada Efek
dan instrumen pasar uang; dan
Manajer Investasi wajib menjelaskan
kriteria pemilihan Efek dan atau
instrumen pasar uang.
Penawaran Umum saham atau Unit
penyertaan yang sekurang-kurangnya
memuat:
jangka waktu penawaran saham atau
Unit Penyertaan; dan
jumlah minimum dan maksimum
saham atau Unit Penyertaan yang
ditawarkan.
Reksa Dana Dengan Penjaminan wajib
mengumumkan dan melaporkan Nilai
Aktiva Bersih sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu bulan.
Dalam
hal
Manajer
Investasi
bermaksud menerbitkan Reksa Dana
Indeks maka:1575
Manajer Investasi wajib memberikan
keterangan
tambahan
dalam
Prospektus mengenai ketentuan
investasi sebagai berikut:
sekurang-kurangnya 80% (delapan
puluh perseratus) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana tersebut wajib
diinvestasikan pada Efek yang
merupakan bagian dari kumpulan
Efek yang ada dalam indeks tersebut;
investasi pada Efek yang ada dalam
indeks sebagaimana dimaksud dalam

1575
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 9.
518

05. Reksa Dana

3).

4).

b.

c.

d.

V.1.2.6.1.5.3.1.5.a.1) 1576 di atas wajib


berjumlah sekurang-kurangnya 80%
(delapan puluh perseratus) dari
keseluruhan Efek yang ada dalam
indeks tersebut;
pembobotan atas masing-masing Efek
dalam Reksa Dana Indeks tersebut
sekurang-kurangnya 80% (delapan
puluh perseratus) dan sebanyakbanyaknya 120% (seratus dua puluh
perseratus) dari pembobotan atas
masing-masing Efek dalam indeks
yang menjadi acuan; dan
tingkat
penyimpangan
(tracking
error) dari kinerja Reksa Dana Indeks
terhadap kinerja indeks yang menjadi
acuan.
Reksa Dana Indeks wajib melaporkan
Nilai Aktiva Bersih sesuai dengan
Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Pelaporan Reksa Dana.
Manajer
Investasi
wajib
menginformasikan bahwa indeks Efek
tersebut tersedia di media massa atau
dapat diakses melalui fasilitas internet.
Bapepam-Lk berwenang menolak
indeks Efek yang akan dijadikan
tujuan investasi tersebut dengan
menyampaikan alasan penolakan.

1576
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 9 Huruf a butir
1.
519

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.2.6.1.5.3.2. Hal Yang Dilarang


Manajer Investasi dilarang membeli
Efek yang diterbitkan oleh pihak
terafiliasinya, kecuali hubungan Afiliasi
tersebut terjadi karena kepemilikan
atau penyertaan modal pemerintah.1577

V.1.2.6.1.5.3.3. Ketentuan Lain


1.

2.

Ketentuan yang berkaitan dengan


larangan investasi bagi Reksa Dana
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan Nomor IV.A.3 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan angka 14 huruf
b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f,
huruf h, dan huruf r, Peraturan Nomor
IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Perseroan angka 12 huruf b, huruf
c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf h,
dan huruf r, Peraturan Nomor IV.B.1
tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif angka 14 huruf b, huruf d,
huruf e, huruf g, huruf i, dan huruf s
serta Peraturan Nomor IV.B.2 tentang
Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
angka 2 huruf b, huruf d, huruf e, huruf
g, huruf i, dan huruf s dinyatakan tidak
berlaku dalam peraturan ini.1578
Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana

1577
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 3.
1578
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 2.
520

05. Reksa Dana

Terproteksi, Reksa Dana Dengan


Penjaminan,
dan
Reksa
Dana
Indeks wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK sesuai dengan
Peraturan Nomor IX.C.4 tentang
Pernyataan
Pendaftaran
Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa
Dana Berbentuk Perseroan atau
Peraturan Nomor IX.C.5 tentang
Pernyataan
Pendaftaran
Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif.1579
3.

Penawaran Umum saham atau


Unit Penyertaan Reksa Dana
Terproteksi dan Reksa Dana Dengan
Penjaminan bersifat terbatas baik
dalam masa penawaran maupun
jumlah saham atau Unit Penyertaan
yang ditawarkan, sedangkan Reksa
Dana Indeks dapat bersifat terus
menerus atau terbatas baik dalam
masa penawaran maupun jumlah
saham atau Unit Penyertaan yang
ditawarkan.1580

V.1.2.6.1.5.4. Pedoman Iklan Reksa Dana


V.1.2.6.1.5.4.1. Pengertian Iklan
Iklan adalah adalah setiap informasi
yang memuat pemberitahuan atau
tawaran untuk membeli saham atau
1579
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka 4.
1580
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks, Angka. 5.
521

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Unit Penyertaan Reksa Dana yang


dilakukan melalui media massa
elektronik seperti televisi, radio,
film, dan media elektronik lainnya
maupun media cetak seperti surat
kabar, majalah, surat, brosur serta
media cetak lain.1581

V.1.2.6.1.5.4.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

2.

3.

1581
1582
1583
522

Pernyataan atau data dalam


iklan suatu Reksa Dana
mengenai
kinerja
Reksa
Dana dan Manajer Investasi
yang
mengelola
Reksa
Dana tersebut wajib dibuat
berdasarkan
keterangan
atau informasi yang benar
tentang
Fakta
Material
yang diperlukan agar tidak
memberikan gambaran yang
menyesatkan.1582
Iklan suatu Reksa Dana
yang
memuat
data
mengenai kinerja Reksa
Dana dari suatu sumber
wajib
mencantumkan
informasi mengenai sumber
tersebut lengkap dengan
tanggal, bulan, dan tahun
pemuatan kinerja tersebut.
Bukti mengenai kinerja
yang dimuat dalam sumber
tersebut wajib disampaikan
kepada Bapepam. 15 8 3
Setiap data mengenai kinerja
Reksa Dana dalam iklan
suatu Reksa Dana wajib

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 6.

05. Reksa Dana

4.

5.

6.

1584
1585
1586
1587

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

IV.D.1
IV.D.1
IV.D.1
IV.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang

memuat angka-angka kinerja


sebenarnya.
Angka-angka
yang
bersifat
hipotesis
hanya diperbolehkan untuk
keperluan
menerangkan
mekanisme kerja Reksa Dana
yang bersangkutan yang
tidak bisa diterangkan dengan
angka-angka
sebenarnya.
Apabila digunakan, angkaangka hipotesis ini wajib
bersifat konservatif dan tidak
ditujukan untuk memberikan
gambaran tentang kinerja
Reksa Dana tersebut di masa
datang. Penggunaan angkaangka hipotesis wajib diberikan
judul ILUSTRASI.1584
Iklan suatu Reksa Dana
yang memuat perbandingan
kinerja
wajib
memuat
perbandingan yang wajar,
akurat,
relevan,
dan
setara.1585
Iklan suatu Reksa Dana yang
memuat kinerja atau data
kuantitatif wajib memuat
data terbaru. 15 86
Dalam hal penampilan grafik,
iklan suatu Reksa Dana wajib
memuat grafik secara jelas
dan lengkap. Apabila 2 (dua)
atau lebih kelompok data
ditampilkan secara bersamaan
dalam 1 (satu) grafik, maka
skala perbandingan yang
digunakan harus sama.1587

Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman

Iklan
Iklan
Iklan
Iklan

Reksa
Reksa
Reksa
Reksa

Dana, Angka
Dana, Angka
Dana, Angka
Dana, Angka

7.
9.
10.
11.
523

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7.

8.

1588
1589
1590
524

Iklan suatu Reksa Dana wajib


mencantumkan pernyataan
peringatan kepada calon
pemodal sebagai berikut:
INVESTASI MELALUI REKSA
DANA
MENGANDUNG
RISIKO. CALON PEMODAL
WAJIB MEMBACA DAN
MEMAHAMI PROSPEKTUS
SEBELUM MEMUTUSKAN
UNTUK
BERINVESTASI
MELALUI REKSA DANA.
KINERJA MASA LALU TIDAK
MENCERMINKAN KINERJA
MASA DATANG..1588
Pernyataan
peringatan
sebagaimana
dimaksud
dalam
V.1.2.6.1.5.4.2.7
15 89
yang
disampaikan
melalui
tulisan
wajib
dimuat
dalam
huruf
kapital dan dapat terbaca
dengan mudah, sedangkan
pernyataan
peringatan
yang
disampaikan
dalam media elektronik
sekurang-kurangnya durasi
penayangannya 5 (lima)
detik. Khusus untuk iklan
yang ditayangkan melalui
audio elektronik wajib memuat
pernyataan peringatan secara
utuh.1590

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 12.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 12.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 13.

05. Reksa Dana

9.

10.

11.

Iklan suatu Reksa Dana wajib


disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja setelah diiklankan.1591
Setiap Pihak yang menerbitkan
iklan Reksa Dana wajib
memenuhi ketentuan dalam
Peraturan Bapepam No. IV.D.1
tentang Pedoman Iklan Reksa
Dana.1592
Manajer Investasi bertanggung
jawab
sepenuhnya
atas
kebenaran semua informasi
yang tercantum dalam iklan
tersebut.1593

V.1.2.6.1.5.4.3. Larangan
1.

2.

1591
1592
1593
1594
1595

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

IV.D.1
IV.D.1
IV.D.1
IV.D.1
IV.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Reksa Dana dilarang mengiklankan


penjualan saham atau Unit Penyertaan
sebelum memperoleh Pernyataan
Efektif dari Bapepam.1594
Iklan suatu Reksa Dana dilarang
memuat:1595
a.
informasi yang tidak benar
atau tidak mengungkapkan
Fakta Material;
b.
kata atau kalimat yang
memberikan kesan bahwa
pemodal tidak akan rugi atau
keuntungan akan dijamin;

Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman

Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan

Reksa
Reksa
Reksa
Reksa
Reksa

Dana, Angka
Dana, Angka
Dana, Angka
Dana, Angka
Dana, Angka

14.
16.
4.
2.
5.
525

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

3.

526

kesan bahwa pemodal


dapat
memperoleh
keuntungan tanpa adanya
risiko;
d.
informasi yang tidak sesuai
dengan dengan informasi
yang
terdapat
dalam
Kontrak Investasi Kolektif,
kontrak lain, atau Prospektus
Reksa Dana tersebut;
e.
informasi yang mencemarkan
nama baik Reksa Dana lain,
pengelola Reksa Dana lain,
atau industri Reksa Dana
secara keseluruhan;
f.
gambaran, proyeksi, atau
janji atas kinerja Reksa
Dana tersebut di masa
datang;
g.
hal-hal yang mengganggu
seperti tata suara yang terlalu
keras atau pengulangan
katakata yang meminta
calon
pemodal
untuk
bertindak segera dalam hal
iklan menggunakan media
elektronik; dan
h.
kalimat-kalimat
seperti
belilah sekarang juga,
jangan
ketinggalan,
bertindaklah
sekarang
atau atau kalimat-kalimat
lain dengan maksud yang
hampir sama untuk menarik
minat calon pemodal.
Setiap data tentang kinerja Reksa
Dana dalam iklan suatu Reksa

05. Reksa Dana

Dana yang belum berumur 1


(satu) tahun dilarang untuk
diproyeksikan atau ditampilkan
dalam rata-rata 1 (satu) tahun.1596

V.1.2.6.1.5.4.4. Pengecualian
Ketentuan dalam Peraturan No. IV.D.1
tentang Pedoman Iklan Reksa Dana
tidak berlaku bagi iklan Reksa Dana
yang bersifat pemberitahuan (brand
awareness), tidak menawarkan untuk
menjual atau membeli Reksa Dana atau
tidak memuat data, kinerja, informasi dan
angka-angka.1597

V.1.2.6.1.5.5. Formulir
Dana

Profil

Pemodal

Reksa

V.1.2.6.1.5.5.1. Kewajiban Pembuatan Formulir


1.

1596
1597
1598

Setiap Manajer Investasi Reksa


Dana atau agen penjual Reksa
Dana wajib mensyaratkan pemodal
Reksa Dana untuk mengisi
formulir profil pemodal Reksa
Dana yang berisikan data dan
informasi mengenai profil risiko
pemodal Reksa Dana sebelum
melakukan pembelian saham atau
Unit Penyertaan Reksa Dana yang
pertama kali di Manajer Investasi
atau agen penjual Reksa Dana. 159 8

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 8.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan Reksa Dana, Angka 15.
Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Angka 1.
527

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Formulir sebagaimana dimaksud


dalam
V.1.2.6.1.5.5.1.11599 wajib
disiapkan dan disimpan oleh
Manajer Investasi atau agen penjual
Reksa Dana dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
sejak pemodal Reksa Dana menutup
rekeningnya.1600
Formulir profil pemodal Reksa
Dana wajib ditandatangani oleh
pemodal Reksa Dana. 16 0 1
Manajer Investasi Reksa Dana atau agen
penjual Reksa Dana wajib membuat
profil risiko investasi dengan melakukan
analisis atas jawaban formulir profil
pemodal Reksa Dana untuk membantu
pemodal Reksa Dana mengetahui tingkat
risiko investasi yang dapat diterima oleh
pemodal Reksa Dana.1602

3.

4.

V.1.2.6.1.5.5.2. Hal-hal Yang Dimuat


1.

a.
b.

1599
1600
1601
1602
1603
1604
528

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Formulir profil pemodal Reksa Dana


sebagaimana dimaksud dalam
V.1.2.6.1.5.5.1.11603,
sekurangkurangnya memuat jawaban atas
pertanyaan mengenai:1604
Jangka waktu investasi;
Tujuan investasi pemodal Reksa
Dana yang sekurang-kurangnya
terdiri dari:

Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Angka 1.


Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Angka 2.
Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Angka 4.
No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Pasal 5.
No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Pasal 2.
No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, Pasal 3.

05. Reksa Dana

1).
2).
3).
4).
c.
d.

e.
1).
2).

Keamanan dana investasi;


Pendapatan dan keamanan dana
investasi;
Pendapatan dan pertumbuhan
dalam jangka panjang; dan
Pertumbuhan.
Tingkat risiko yang sanggup
ditanggung;
Keadaan keuangan pemodal
Reksa Dana berkaitan dengan
jumlah investasi yang akan
ditanamkan
melalui
Reksa
Dana;
Tingkat pengetahuan pemodal
Reksa Dana atas:
Industri Reksa Dana secara
umum; dan
Produk Reksa Dana yang
dimiliki.

V.1.2.6.1.5.6. Pedoman Akuntansi


V.1.2.6.1.5.6.1. Hal-hal Yang Diwajibkan
V.1.2.6.1.5.6.1.1. Akuntansi Portfolio Efek
1.

1605

Transaksi Efek wajib dibukukan pada


tanggal terjadinya transaksi dan tidak
pada tanggal penyelesaian, dengan
ketentuan sebagai berikut:1605
a.
Efek yang dibeli didebit pada
akun investasi dengan harga beli,
setelah ditambah biaya transaksi
dan dicatat pada baris 1, 2, 3 atau 4
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran

Peraturan No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Pasal 1.


529

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

d.

e.

530

1, Peraturan Nomor X.D.1 tentang


Laporan Reksa Dana dan dikredit
pada akun Utang Pembelian
Efek dan dicatat pada baris 12
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran
1, Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana;
Efek yang dijual dikredit pada
akun investasi sebesar harga jual
setelah dikurangi biaya transaksi
dan dicatat pada baris 1, 2, 3 atau 4
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran
1, Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana dan didebit
pada akun Piutang Penjualan Efek
dan pada baris 18 Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;
komisi Perantara Pedagang Efek
dibukukan pada buku pembantu dan
dicatat pada baris 25 dan 26 Formulir
Nomor X.D.1-5 lampiran 5
Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana ;
investasi dalam instrumen pasar
uang termasuk Efek yang bersifat
utang yang jatuh temponya kurang
dari satu tahun dicatat pada
baris 1 Formulir Nomor X.D.1-1
lampiran 1, Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana, dengan
portofolio terinci dalam Formulir
Nomor X.D.1-4 lampiran 4, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana;
investasi
dalam
instrumen
utang lainnya termasuk Efek

05. Reksa Dana

f.

g.

h.

yang bersifat utang yang jatuh


temponya satu tahun atau lebih,
termasuk obligasi dan utang
yang dapat dikonversi, dicatat
dalam baris 2 Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1 Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana, dengan portofolio
terinci dalam Formulir Nomor
X.D.1-4 lampiran 4, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana;
investasi dalam saham dicatat
dalam baris 3 Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana, dengan portofolio
terinci dalam Formulir Nomor
X.D.1-4 lampiran 4, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;
investasi dalam waran dan right
mencakup waran dan right yang
belum jatuh tempo dan Efek
lainnya seperti Unit Penyertaan
Reksa Dana luar negeri, Efek
Beragun Aset dicatat dalam baris 4
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran
1, Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana, dengan
portofolio terinci dalam Formulir
Nomor X.D.1-4 lampiran 4, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana;
laba/rugi bersih periodik yang
belum didistribusikan dibukukan
dalam
Akumulasi
Laba/Rugi
Sampai Dengan Tahun Sebelumnya
531

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

i.

dan dicatat pada baris 18 Formulir


Nomor X.D.1-1 lampiran 1,
Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana; dan
apabila Reksa Dana melakukan
pembelian saham dalam suatu
Penawaran
Umum,
maka
pembukuan transaksi sebelum
tanggal penjatahan didebit pada
Aktiva Lain-Lain uang muka
pembelian Efek dan dicatat pada
baris 10 Formulir Nomor X.D.1-1
lampiran 1, Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana dan
dikredit pada kas.

V.1.2.6.1.5.6.1.2. Akuntansi Laba/ Rugi


1.

1606
532

Akun Investasi dari Reksa Dana wajib


disesuaikan dengan nilai pasar wajar
setiap hari kerja, yang didasarkan pada
evaluasi nilai setiap Efek seperti yang
ditentukan dalam Peraturan Nomor
IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari
Efek Dalam Portfolio Reksa Dana,
dengan ketentuan sebagai berikut:1606
a.
penyesuaian harian atas nilai
akun investasi didebit atau
dikredit pada masing-masing
akun investasi dan pada akun
yang dilaporkan pada baris
20 Formulir Nomor X.D.1-1
lampiran 1, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana sebagai laba/rugi bersih
yang belum direalisasikan;

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 2.

05. Reksa Dana

2.

1607

dan
b.
buku pembantu dibuat untuk
setiap Efek yang memperlihatkan
harga beli setelah ditambah
biaya transaksi.
Pendapatan bunga dari Efek yang
bersifat utang diakui secara harian
dan didebit pada piutang bunga serta
dikredit pada laba/rugi bersih yang
belum direalisasikan, dan dilaporkan
pada baris 7 dan 20 Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana
dengan ketentuan sebagai berikut:1607
a.
kolektibilitas tagihan bunga
diragukan dan atau gagal
bayar (default) wajib dibuat
penyisihan atas tagihan bunga
yang diragukan;
b.
potongan harga pembelian dari
nilai pokok Efek yang bersifat
utang tanpa kupon bunga
wajib diakui secara harian
sebagai pendapatan bunga;
c.
perbedaan antara harga beli dan
harga jual Efek yang bersifat
utang yang diperoleh dengan
perjanjian pembelian kembali
yang tidak dapat dibatalkan
wajib diperlakukan sebagai
pendapatan bunga dan diakui
secara harian;
d.
bunga atas obligasi yang
diperdagangkan
dengan
harga tidak termasuk bunga
yang masih harus diterima,

Peraturan No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Pasal 3.


533

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

534

wajib dibukukan sebagai


berikut:
1).
bunga
yang
masih
harus dibayar sebagai
tambahan atas harga beli
didebit pada piutang
bunga dan dikredit pada
kas;
2).
bunga kupon berjalan
diakui secara harian dan
didebit pada piutang
bunga serta dikredit
pada laba/rugi investasi
bersih, dan dilaporkan
pada baris 2 Formulir
Nomor X.D.1-2 lampiran
2, Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa
Dana; dan
3).
bunga yang diterima
(atau dijual) didebit
pada kas dan dikredit
pada piutang bunga;
dan
e.
bunga atas obligasi yang
diperdagangkan dengan harga
termasuk bunga yang masih
harus diterima, tidak diakui
setiap hari, tapi dibukukan pada
tanggal obligasi tanpa-bunga
(ex-interest date), dengan cara
yang serupa dengan dividen
yang diterima atas saham.
Pendapatan dividen wajib dicatat
pada tanggal tanpa dividen (exdividend date, untuk Efek yang
diperdagangkan di bursa) atau pada

05. Reksa Dana

4.

1608
1609

tanggal dividen dibagikan kepada


pemegang saham terdaftar (untuk
Efek yang tidak diperdagangkan di
bursa), dan dibukukan pada piutang
dividen, dan dilaporkan pada baris
6 dan 22 Formulir Nomor X.D.1-1
lampiran 1 Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana dan
pada baris 1 Formulir Nomor X.D.1-2
lampiran 2, Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana. Dalam
hal kolektibilitas piutang dividen
diragukan dan atau gagal bayar
(default) wajib dibuat penyisihan atas
piutang dividen yang diragukan.1608
Laba atau rugi bersih yang direalisasi
dari transaksi penjualan Efek wajib
ditentukan berdasarkan metode biaya
rata-rata (average cost method), yang
meliputi:1609
a.
biaya-biaya, komisi dan biaya
transaksi; dan
b.
perbedaan antara biaya rata-rata
Efek yang dijual dan harga jual
bersih dibukukan pada akun
khusus Laba/rugi Yang Sudah
Direalisasikan dan dilaporkan
pada baris 21 Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana dan pada baris
11 Formulir Nomor X.D.1-2
lampiran 2, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 5.
535

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

6.

Setiap pendapatan investasi yang


direalisasi dan yang belum direalisasi
dilaporkan pada baris 20, 21, dan 22
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran
1, Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana wajib mencakup
sub akun terinci yang mencatat
jumlah
pendapatan
investasi
yang direalisasikan atau belum
direalisasikan yang menjadi hak setiap
pemegang saham atau Unit Penyertaan
dari Reksa Dana.1610
Biaya pengelolaan, biaya Kustodian,
dan biaya-biaya lain yang berkaitan
dengan Reksa Dana terbuka wajib
dibebankan secara harian.1611

V.1.2.6.1.5.6.1.3. Akun-akun Saham atau Unit



Penyertaan Yang Diterbitkan
1.

1610
1611
1612
536

Akun-akun individual saham atau


Unit Penyertaan yang diterbitkan
wajib dibuat untuk setiap pemodal
dalam Reksa Dana terbuka, dengan
ketentuan sebagai berikut: 161 2
a.
dalam hal penerbitan saham atau
Unit Penyertaan, jumlah harga
bersih penjualan saham atau
Unit Penyertaan wajib dikredit
pada rekening masing-masing
pemodal pada akun Saham
atau Unit Penyertaan Yang
Diterbitkan, dan dilaporkan
pada baris 16 Formulir Nomor

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 6.
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 7.
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 8.

05. Reksa Dana

b.

c.

d.

X.D.1-1 lampiran 1, Peraturan


Nomor X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana dan pada baris
7 Formulir Nomor X.D.1- 3
lampiran 3, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana;
dalam hal pelunasan saham atau
Unit Penyertaan, jumlah yang
wajib didebit pada rekening
masing-masing
pemodal
pada akun Saham atau Unit
Penyertaan Yang Diterbitkan
wajib sama dengan saldo rekening
sebelumnya dikalikan rasio
pelunasan (persentase). Rasio
pelunasan adalah perbandingan
antara jumlah saham atau Unit
Penyertaan yang dijual kembali
dengan jumlah saham atau
Unit Penyertaan yang dimiliki
sebelumnya;
total nilai dari saham atau Unit
Penyertaan yang dijual kembali
(pelunasan) oleh pemegang
saham atau Unit Penyertaan
wajib dilaporkan pada baris
8 Formulir Nomor X.D.1-3
lampiran 3, Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa
Dana; dan
perbedaan antara total nilai dari
saham atau Unit Penyertaan
yang dijual kembali dengan
nilai yang didebit ke akun
saham atau Unit Penyertaan
yang diterbitkan, wajib didebit
537

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

dengan menggunakan rasio yang


sama dengan V.1.2.6.1.5.6.1.3.1.b
1613
, ke masing-masing akun
pendapatan yang direalisasikan
dan yang belum direalisasikan
untuk masing-masing pemodal.
Pembagian uang tunai kepada
pemegang
saham
atau
Unit
Penyertaan wajib dikredit pada akun
kas dan didebit ke akun saham atau
Unit Penyertaan yang diterbitkan,
dan pada akun pendapatan investasi
yang direalisasikan dan yang belum
direalisasikan untuk masingmasing
pemodal dengan proporsi saldo akun
setiap individu dibandingkan dengan
total distribusi untuk setiap individu
pemodal. Pembagian uang tunai
dilaporkan pada baris 8 Formulir
Nomor X.D.1-3 lampiran 3, Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan reksa
Dana dan dicerminkan dalam saldo
yang dilaporkan pada baris 5, 16, 20,
21 dan 22 Formulir Nomor X.D.1-1
lampiran 1, Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana.1614
Sepanjang ditentukan dalam kontrak
investasi kolektif, atau anggaran
dasar Reksa Dana terbuka Nilai
Aktiva Bersih per saham atau Unit
Penyertaan dapat dinaikkan atau
diturunkan dengan memodifikasi
secara proporsional jumlah saham
atau Unit Penyertaan yang dimiliki

1613
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 8
Huruf b.
1614
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka 9.
538

05. Reksa Dana

4.

5.

oleh masing-masing pemegang saham


atau Unit Penyertaan.1615
Jumlah saham atau Unit Penyertaan
yang dimiliki oleh setiap pemodal
dalam Reksa Dana terbuka wajib
dicatat sekurang-kurangnya 3 (tiga )
angka desimal.1616
Berkaitan dengan pembagian uang
tunai yang disebut pada V.2.3.6.1.3.21617,
Kustodian wajib memberikan konfirmasi
kepada pemodal tentang rincian yang
sama atas hasil bruto seperti yang
ditentukan dalam Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana
angka 6 huruf f dan g.1618

V.1.2.6.1.5.7. Informasi Dalam


Reksa Dana

Ikhtisar

Singkat

V.1.2.6.1.5.7.1. Ketentuan Umum


1.

Informasi yang harus diungkapkan


dalam ikhtisar keuangan singkat
Reksa Dana terbuka, mengikuti
tabel yang dimuat dalam Peraturan
No. VIII.G.9 tentang Informasi
Dalam Ikhtisar Keuangan Singkat
Reksa Dana. 1619
a.
Total Hasil Investasi adalah
perbandingan antara besarnya
kenaikan nilai aktiva bersih
per saham/Unit Penyertaan

1615
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka
1616
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka
1617
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka
1618
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana, Angka
1619
Peraturan Bapepam-LK Bapepam No. VIII.G.9 tentang Informasi Dalam Ikhtisar
Keuangan Singkat Reksa Dana, Angka 1.

10.
11.
9.
12.

539

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.
540

dalam satu periode dengan


nilai aktiva bersih per saham/
Unit Penyertaan pada awal
periode, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1).
jika dalam satu periode
terjadi
pembagian
dividen, maka besarnya
dividen per saham/Unit
Penyertaan dikoversikan
ke dalam satuan saham/
Unit
Penyertaan
berdasarkan nilai aktiva
bersih per saham/Unit
Penyertaan pada saat
dilakukan
pembagian
dividen.
Saham/
Unit Penyertaan dari
konversi ini dianggap
akan menambah jumlah
saham/Unit Penyertaan
secara keseluruhan; dan
2).
nilai aktiva bersih per
saham/Unit Penyertaan
pada
awal
periode
dikalikan dengan jumlah
saham/Unit Penyertaan
sebelum
dilakukan
pembagian
dividen/
uang tunai sedangkan
nilai aktiva bersih pada
akhir periode dikalikan
dengan jumlah saham/
Unit Penyertaan setelah
dilakukan
pembagian
dividen/uang tunai.
Hasil
Investasi
Setelah

05. Reksa Dana

c.

M e m p e rh i t u n g k a n
Biaya
Pemasaran
adalah
perbandingan antara besarnya
kenaikan nilai aktiva bersih per
saham/Unit Penyertaan dalam
satu periode dengan nilai
aktiva bersih per saham/Unit
Penyertaan pada awal periode,
dimana nilai aktiva bersih
setelah
memperhitungkan
biaya penjualan dan biaya
pelunasan, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1).
nilai
aktiva
bersih
per
saham/Unit
Penyertaan pada awal
periode
ditambah
dengan besarnya biaya
pemasaran (penjualan)
yang
dibayar
oleh
pemodal;
2).
nilai aktiva bersih per
saham/Unit Penyertaan
pada
akhir
periode
dikurangi dengan biaya
pelunasan yang dibayarkan
oleh pemodal; dan
3).
jika dalam periode tersebut
terdapat
pembagian
dividen, maka jumlah Unit
harus disesuaikan seperti
pada perhitungan Total
Hasil Investasi.
Biaya Operasi Reksa Dana dalam
satu tahun adalah perbandingan
antara biaya operasi dalam satu
tahun dengan rata-rata nilai aktiva
541

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

1620
Reksa
1621
Reksa
542

bersih dalam satu tahun. Bila


jumlah biaya menunjukkan untuk
masa lebih atau kurang dari
satu tahun, maka biaya tersebut
harus
dikalikan
duabelas
kemudian
dibagi
dengan
jumlah bulan dalam periode
tersebut.
d.
Perputaran
Portofolio
dalam satu tahun adalah
perbandingan antara nilai
pembelian atau penjualan
portofolio dalam satu periode
mana yang lebih rendah
dengan rata-rata nilai aktiva
bersih dalam satu tahun.
Persentase
Penghasilan
Kena Pajak, dihitung dengan
membagi penghasilan selama
satu periode yang mungkin
dikenakan pajak pada pemodal,
dengan pendapatan operasi
bersih.
Angka-angka statistik yang terdapat
pada
V.1.2.6.1.5.7.1.11620
yang
disajikan dalam bentuk tabel pada
bagian mengenai Ikhtisar Keuangan
Singkat dari laporan tahunan, dan
harus diperiksa oleh akuntan yang
independen yang sudah mengaudit
laporan keuangan dimaksud.1621
Ikhtisar Keuangan Singkat mencakup
kalimat pernyataan sebagai berikut:
Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.9 tentang Informasi Dalam Ikhtisar Keuangan Singkat
Dana, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.9 tentang Informasi Dalam Ikhtisar Keuangan Singkat
Dana, Angka 2.

05. Reksa Dana

membantu memahami kinerja


masa lalu dari Reksa Dana,
tetapi seharusnya tidak dianggap
sebagai indikasi dari kinerja masa
depan akan sama baiknya dengan
kinerja masa lalu.1622

V.1.2.6.2. Reksa Dana KIK Penyertaan Terbatas


V.1.2.6.2.1. Pengertian
Reksa
Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
adalah
wadah
yang
digunakan
untuk
menghimpun
dana
dari
Pemodal Profesional yang selanjutnya
diinvestasikan oleh Manajer Investasi
pada portofolio Efek.1623

V.1.2.6.2.2. Ketentuan Umum


Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas hanya ditawarkan kepada
Pemodal Profesional dan dilarang
ditawarkan melalui Penawaran Umum
dan atau dilarang dimiliki oleh 50 (lima
puluh) Pihak atau lebih.1624

1622
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.9 tentang Informasi Dalam Ikhtisar Keuangan Singkat
Reksa Dana, Angka 3.
1623
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas. Angka 1 Huruf a.
1624
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 2.
543

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.1.2.6.2.3. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

2.

3.

Pedoman
pengelolaan
dan
pedoman
Kontrak
Investasi
Kolektif Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
wajib
mengikuti Peraturan Bapepam
No. IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan
Reksa
Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan Peraturan Nomor
IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
sepanjang
tidak diatur lain dalam Peraturan
Bapepam No. IV.C.5 tentang Reksa
Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas.1625
Manajer Investasi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas
wajib menyampaikan Kontrak
Investasi Kolektif yang dibuat
secara notariil kepada Bapepam
dan LK paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja sejak tanggal
ditandatanganinya
Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas
tersebut.1626
Manajer Investasi yang mengelola
Reksa Dana Berbentuk Kontrak

1625
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 3.
1626
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 4.
544

05. Reksa Dana

4.

Investasi Kolektif Penyertaan


Terbatas
wajib
memenuhi
ketentuan sebagai berikut:1627
a.
mempunyai modal disetor
sekurang-kurangnya
Rp
25.000.000.000,00
(dua
puluh lima miliar rupiah);
b.
mempunyai
sekurangkurangnya 1 (satu) orang
pegawai yang mempunyai
sertifikat Chartered Financial
Analyst (CFA) atau Wakil
Manajer Investasi yang telah
mempunyai pengalaman
dalam mengelola portofolio
Efek paling kurang 5
(lima) tahun, yang terlibat
secara langsung dalam
pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas tersebut; dan
c.
memiliki Unit Penyertaan
dari Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas yang
dikelolanya paling kurang
1 (satu) Unit Penyertaan.
Nama Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
wajib
mencantumkan nama Manajer
Investasi
dan
nama
yang
mencerminkan spesifikasi tujuan

1627
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 5.
545

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

6.

7.

8.

1628
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 6.
1629
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 7.
1630
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 11.
1631
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 13.
546

investasi Reksa Dana tersebut.1628


Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas wajib
disimpan dalam penitipan kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.1629
Nilai Aktiva Bersih awal setiap Unit
Penyertaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas wajib ditetapkan sebesar Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Sedangkan Unit Penyertaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas yang
menggunakan denominasi mata
uang asing, maka Nilai Aktiva Bersih
awal setiap Unit Penyertaan wajib
ditetapkan sebesar US$ 500.000,00.
(lima ratus ribu dolar Amerika
Serikat) atau EUR 500.000,00 (lima
ratus ribu Euro).1630
Manajer
Investasi
wajib
melakukan penetapan Nilai Pasar
Wajar dari Efek dalam portofolio
dan menyampaikannya segera
kepada Bank Kustodian setiap
tiga bulan sekali.1631
Bank Kustodian wajib melakukan
penghitungan Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana Berbentuk Kontrak

No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan


No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan

05. Reksa Dana

9.

10.

Investasi Kolektif Penyertaan


Terbatas
setiap
tiga
bulan
1632
sekali.
Dalam hal penilaian Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
tidak
mengikuti Peraturan Nomor
IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar
Dari Efek Dalam Portofolio Reksa
Dana, Manajer Investasi pengelola
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas
wajib
menetapkan
metode
penghitungan
Nilai
Pasar Wajar Efek dari Reksa
Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas secara konsisten untuk
menghitung dan menetapkan
Nilai Aktiva Bersih.1633
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas wajib mengumumkan
dan menyampaikan laporan yang
memperlihatkan posisi keuangan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas kepada Bapepam dan LK
dan pemegang Unit Penyertaan
setiap tiga bulan sekali dengan
menggunakan Formulir Nomor
X.D.1-1 lampiran 1, Formulir
Nomor X.D.1-2 lampiran 2,

1632
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 14.
1633
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 16.
547

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.

12.

13.

1634
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 19.
1635
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 19.
1636
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 20.
1637
Peraturan Bapepam-LK
Terbatas, Angka 21.
548

Formulir Nomor X.D.1-3 lampiran


3, Formulir Nomor X.D.1-4
lampiran 4 sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana.1634
Laporan sebagaimana dimaksud
dalam V.1.2.6.2.3.101635
wajib
disampaikan kepada Bapepam
dan LK paling lambat pada
hari ke-12 (kedua belas) setelah
berakhirnya periode tiga bulan
tersebut, dengan ketentuan jika
pada hari dimaksud jatuh pada
hari libur, maka penyampaian
laporan disampaikan pada hari
kerja berikutnya.1636
Laporan
keuangan
tahunan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Penyertaan Terbatas
wajib diperiksa oleh Akuntan
yang terdaftar di Bapepam dan LK
serta wajib disampaikan kepada
pemegang Unit Penyertaan dan
Bapepam dan LK oleh Manajer
Investasi paling lambat pada
akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan
keuangan
tahunan
1637
berakhir.
Dalam
hal
Reksa
Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas

No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan


No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan

05. Reksa Dana

wajib
dibubarkan
karena
diperintahkan oleh Bapepam
dan LK sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang
Pasar Modal, maka Manajer
Investasi wajib:1638
a.
m e n y a m p a i k a n
pembubaran,
likuidasi,
dan rencana pembagian
aset
likuidasi
Reksa
Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
paling lambat 2 (dua) hari
bursa sejak diperintahkan
Bapepam dan LK kepada
pemegang Unit Penyertaan,
dan pada hari yang
sama
memberitahukan
secara
tertulis
kepada
Bank Kustodian untuk
menghentikan perhitungan
Nilai
Aktiva
Bersih
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas;
b.
menginstruksikan kepada
Bank Kustodian untuk
membayarkan
aset
likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan
dengan ketentuan bahwa
perhitungannya dilakukan
secara proporsional dari
Nilai Aktiva Bersih pada
1638
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 24.
549

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

14.

550

saat
pembubaran
dan
aset
likuidasi
tersebut
diterima pemegang Unit
Penyertaan paling lambat
7 (tujuh) hari bursa sejak
diperintahkan pembubaran
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas oleh
Bapepam dan LK; dan
c.
menyampaikan
laporan
hasil
pembubaran,
likuidasi, dan pembagian
aset
likuidasi
Reksa
Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan Terbatas kepada
Bapepam dan LK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak
diperintahkan pembubaran
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas oleh
Bapepam dan LK dengan
dilengkapi pendapat dari
Konsultan Hukum dan
Akuntan yang terdaftar di
Bapepam dan LK, serta Akta
Pembubaran dan Likuidasi
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas dari
Notaris yang terdaftar di
Bapepam dan LK.
Dalam hal Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
wajib

05. Reksa Dana

dibubarkan karena Manajer


Investasi dan Bank Kustodian
telah sepakat membubarkan
Reksa Dana dengan terlebih
dahulu memperoleh persetujuan
dari pemegang Unit Penyertaan,
maka
Manajer
Investasi
1639
wajib:
a.
menyampaikan
kepada
Bapepam dan LK dalam
jangka waktu paling lambat
2 (dua) hari bursa sejak
terjadinya
kesepakatan
pembubaran Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas
oleh Manajer Investasi dan
Bank Kustodian dengan
melampirkan:
1).
kesepakatan
pembubaran
dan
likuidasi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan Terbatas
antara
Manajer
Investasi dan Bank
Kustodian;
2).
p e r s e t u j u a n
pemegang
Unit
Penyertaan;
3).
alasan pembubaran;
dan
4).
kondisi
keuangan
terakhir;
1639
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 25.
551

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

552

dan pada hari yang sama


menyampaikan
rencana
pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan
Terbatas
kepada para pemegang
Unit
Penyertaan
serta
memberitahukan
secara
tertulis
kepada
Bank Kustodian untuk
menghentikan perhitungan
Nilai
Aktiva
Bersih
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas;
menginstruksikan kepada
Bank Kustodian untuk
membayarkan
aset
likuidasi yang menjadi hak
pemegang Unit Penyertaan
dengan ketentuan bahwa
perhitungannya dilakukan
secara proporsional dari
Nilai Aktiva Bersih pada
saat
likuidasi
selesai
dilakukan
dan
aset
likuidasi tersebut diterima
pemegang Unit Penyertaan
paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja sejak likuidasi selesai
dilakukan; dan
menyampaikan
laporan
hasil
pembubaran,
likuidasi, dan pembagian
hasil
likuidasi
Reksa

05. Reksa Dana

Dana Berbentuk Kontrak


Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
kepada Bapepam dan LK
paling lambat 2 (dua) bulan
sejak dibubarkan dengan
dilengkapi pendapat dari
Konsultan Hukum dan
Akuntan yang terdaftar
di Bapepam dan LK, serta
Akta Pembubaran dan
Likuidasi Reksa Dana dari
Notaris yang terdaftar di
Bapepam dan LK.

V.1.2.6.2.4. Pengecualian
1.

Ketentuan
yang
berkaitan
dengan tindakan yang dilarang
dilakukan oleh Manajer Investasi
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IV.B.1 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi Kolektif dan tindakan
yang dilarang bagi Reksa Dana
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IV.B.2 tentang
Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif tidak berlaku bagi
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas,
kecuali
larangan
1640
sebagai berikut:

1640
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 8.
553

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

b.

c.

d.
e.

554

pembelian
Efek
yang
diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri yang informasinya
dapat diakses melalui media
massa atau fasilitas internet
yang tersedia lebih dari 15%
(lima belas per seratus) dari
Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana, kecuali Efek yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, Emiten
dan atau Perusahaan Publik
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan Pasar
Modal di Indonesia;
pembelian
Efek
yang
diterbitkan oleh badan
hukum
asing
yang
diperdagangkan di Bursa
Efek luar negeri lebih dari
5% (lima per seratus) dari
modal disetor perusahaan
dimaksud dan lebih dari
10% (sepuluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas pada
setiap saat;
terlibat dalam penjualan
Efek yang belum dimiliki
(short sale);
terlibat dalam pembelian
Efek secara marjin;
melakukan
penerbitan
obligasi atau sekuritas
kredit; dan

05. Reksa Dana

f.

2.

3.

terlibat dalam berbagai bentuk


pinjaman, kecuali pinjaman
jangka pendek yang berkaitan
dengan penyelesaian transaksi
dan pinjaman tersebut tidak
lebih dari 10% (sepuluh per
seratus) dari nilai portofolio
Reksa Dana pada saat
pembelian.
Ketentuan yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan kembali
(pelunasan) Unit Penyertaan Reksa
Dana sebagaimana dimaksud
dalam peraturan Bapepam dan LK
Nomor IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif dan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor
IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif tidak berlaku bagi
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas sebagaimana dimaksud
dalam peraturan ini.1641
Ketentuan
mengenai
halhal
minimal
yang
dimuat
dalam Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif sebagaimana diatur
dalam Peraturan IV.B.2 tentang
Pedoman Kontrak Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang terkait dengan
komposisi diversifikasi portofolio

1641
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 9.
555

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

5.

6.

di pasar uang dan Pasar Modal


tidak berlaku bagi Reksa Dana
Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas.1642
Penilaian Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas tidak
wajib tunduk pada Peraturan
Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar
Wajar Dari Efek Dalam Portofolio
Reksa Dana.1643
Ketentuan mengenai penghitungan,
pengumuman, dan pelaporan
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan Nomor IV.C.3 tentang
Pedoman Pengumuman Harian
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Terbuka tidak berlaku bagi Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam No. IV.C.5
tentang Reksa Dana Berbentuk KIK
Penyertaan Terbatas. 1644
Kewajiban Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas
untuk
menyampaikan laporan Reksa
Dana sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor X.D.1 tentang
Laporan Reksa Dana tidak berlaku

1642
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 10.
1643
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 15.
1644
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 17.
556

05. Reksa Dana

7.

bagi Reksa Dana Berbentuk Kontrak


Investasi
Kolektif
Penyertaan
Terbatas kecuali ketentuan angka 1
huruf a, huruf b, huruf c dan huruf
d, angka 2 huruf c, angka 3 dan
angka 8.1645
Ketentuan yang berkaitan dengan
hal-hal yang menjadi dasar
Reksa Dana wajib dibubarkan
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IV.B.1 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan Peraturan Nomor
IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif tidak berlaku
bagi Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
Penyertaan Terbatas, kecuali
ketentuan kewajiban pembubaran
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas karena:1646
a.
diperintahkan
oleh
Bapepam dan LK sesuai
dengan
peraturan
perundangundangan
di
bidang Pasar Modal; atau
b.
Manajer Investasi dan Bank
Kustodian telah sepakat
untuk
membubarkan
Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif

1645
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 18.
1646
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 22.
557

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

Penyertaan
Terbatas
dengan terlebih dahulu
memperoleh persetujuan
dari
pemegang
Unit
Penyertaan.
Kewajiban Manajer Investasi
terkait dengan pembubaran Reksa
Dana sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IV.B.1
tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan Peraturan
Nomor IV.B.2 tentang Pedoman
Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
tidak berlaku bagi Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas.1647

V.1.2.6.2.5. Hak Pemegang Unit Penyertaan


Pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas berhak antara
lain:1648
a.
memperoleh informasi mengenai
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas
setiap tiga bulan sekali; dan
b.
meminta
diselenggarakannya
Rapat Umum Pemegang Unit
Penyertaan (RUPUP).
1647
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 23.
1648
Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk KIK Penyertaan
Terbatas, Angka 12.
558

05. Reksa Dana

Ketentuan
mengenai
hak
memperoleh informasi setiap
tiga bulan sekali dan meminta
diselenggarakannya
RUPUP
tersebut wajib dimuat dalam
Kontrak Investasi Kolektif.

V.2. PELAPORAN
V.2.1.

Kewajiban Pelaporan

V.2.1.1. Kewajiban Pelaporan Reksa Dana Terbuka


1.

2.

1649
1650
1651

Bank Kustodian Reksa Dana Terbuka wajib


menyampaikan laporan yang memperlihatkan
posisi keuangan dari masing-masing Reksa Dana
kepada Bapepam dengan menggunakan formulirformulir yang terlampir dalam Peraturan No. X.D.1
tentang Laporan Reksa Dana, sebagai berikut:1649
a.
Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran 1;
b.
Formulir Nomor X.D.1-2 lampiran 2;
c.
Formulir Nomor X.D.1-3 lampiran 3;
d.
Formulir Nomor X.D.1-4 lampiran 4;
e.
Formulir Nomor X.D.1-5 lampiran 5; dan
f.
Formulir Nomor X.D.1-6 lampiran 6.
Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud
dalam V.2.1.1.11650 wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:1651
a.
Laporan yang menggunakan Formulir
Nomor X.D.1-1 lampiran 1, Formulir
Nomor X.D.1-2 lampiran 2, Formulir
Nomor X.D.1-3 lampiran 3, Formulir Nomor
X.D.1-4 lampiran 4 disampaikan setiap hari
selambat-lambatnya pukul 10.00 Waktu

Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 1.


Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 2.
559

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

5.

1652
1653
1654
560

Indonesia Barat pada hari kerja berikutnya;


b.
Laporan yang menggunakan Formulir
Nomor X.D.1-5 lampiran 5 dan Formulir
Nomor X.D.1-6 lampiran 6, disampaikan
setiap akhir bulan selambat-lambatnya
pada hari kerja ke-5 (kelima) pada setiap
bulan; dan
c.
Laporan
wajib
disampaikan
secara
elektronik dengan menggunakan sistem
yang ditetapkan oleh Bapepam.
Bank Kustodian dan Manajer Investasi wajib
memastikan kelengkapan data laporan yang
tersedia dalam formulir dan akurasi perhitungan
data laporan Reksa Dana yang disampaikan.1652
Bank Kustodian Reksa Dana terbuka wajib
menyampaikan informasi keuangan kepada
Manajer Investasi pada setiap awal hari kerja,
yang memperlihatkan posisi dana pada akhir
kegiatan hari kerja sebelumnya. Informasi
tersebut disampaikan dengan menggunakan
format Formulir Nomor X.D.1-1 lampiran 1 dan
Formulir Nomor X.D.1-4 lampiran 4, Peraturan
Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana
berdasarkan data harian.1653
Pada saat membeli kembali (melunasi)1654 saham
atau Unit Penyertaan, Bank Kustodian Reksa Dana
terbuka wajib memberikan konfirmasi kepada
pemegang saham atau Unit Penyertaan dengan
informasi sebagai berikut:
a.
tanggal pembelian kembali (pelunasan);
b.
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang
digunakan untuk menghitung jumlah
saham atau Unit Penyertaan yang dilunasi;
c.
jumlah saham atau Unit Penyertaan yang

Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 3.


Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1. tentang Laporan Reksa Dana, Angka 6

05. Reksa Dana

d.
e.

f.

g.

1655

dimiliki sebelum pembelian kembali


(pelunasan);
jumlah saham atau Unit Penyertaan yang
dibeli kembali (dilunasi);
jumlah saham atau Unit Penyertaan
yang dimiliki setelah pembelian kembali
(pelunasan);
rincian hasil bruto dari pembelian kembali
(pelunasan), seperti berikut:
1).
jumlah
pembelian
kembali
(pelunasan) bruto yang berkaitan
dengan nilai pengembalian investasi
dari akun saham atau Unit Penyertaan
yang diterbitkan;
2).
jumlah
pembelian
kembali
(pelunasan) bruto yang berkaitan
dengan akun pendapatan investasi
yang direalisasikan;
3).
jumlah
pembelian
kembali
(pelunasan) bruto yang berkaitan
dengan akun laba atau rugi yang
belum direalisasi;
4).
jumlah
pembelian
kembali
(pelunasan) bruto yang berkaitan
dengan akun laba atau rugi yang
sudah direalisasi; dan
5).
biaya atau beban yang mengurangi
hasil bruto dari pembelian kembali
(pelunasan), yang diperkenankan
sesuai dengan Kontrak Investasi
Kolektif.
indikasi lebih jauh dari setiap kategori hasil
pada V.2.1.1.5.(f)1655, termasuk perlakuan
perpajakan, jika ada.

Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 6 huruf f.
561

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

1656
1657
562

Bank Kustodian Reksa Dana terbuka wajib


mengirim laporan kepada setiap pemegang saham
atau Unit Penyertaan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.
selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua
belas) bulan berikut apabila pada bulan
sebelumnya terjadi mutasi atas jumlah
saham atau Unit Penyertaan yang dimiliki
pemegang saham atau Unit Penyertaan;1656
b.
selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua
belas) bulan Januari yang menggambarkan
posisi akun pada tanggal 31 Desember;1657
dan
c.
laporan sekurang-kurangnya memuat
informasi sebagai berikut:
1).
nama, alamat, judul akun, dan nomor
akun dari pemegang saham atau Unit
Penyertaan;
2).
jumlah saham atau Unit Penyertaan
yang dimiliki pada awal periode;
3).
tanggal, Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana, dan jumlah saham atau Unit
Penyertaan yang dibeli atau dijual
kembali (dilunasi) pada setiap
transaksi selama periode;
4). tanggal setiap pembagian dividen
atau pembagian uang tunai dan
jumlah saham atau Unit Penyertaan
yang menerima dividen;
5).
rincian dari portofolio yang dimiliki;
dan
6). rincian status pajak dari penghasilan
yang
diperoleh
pemegang
saham atau Unit Penyertaan
selama periode tertentu dengan

Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1. tentang Laporan Reksa Dana, Angka 7 Huruf a
Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1. tentang Laporan Reksa Dana, Angka 7 Huruf b

05. Reksa Dana

tetap
memperhatikan
kategori
penghasilan dan beban sebagaimana
diatur dalam V.2.1.1.5.f1658 dan
V.2.1.1.5.g1659 (jika ada), dengan
rincian sebagai berikut:
a)
total
penghasilan
selama
periode
tertentu,
baik
didistribusikan atau tidak
didistribusikan;
b)
rincian bagian penghasilan
yang telah didistribusikan
pada pemegang saham atau
Unit Penyertaan secara tunai;
c)
uraian bagian penghasilan
yang telah didistribusikan
sebagai bagian dari penjualan
kembali (pelunasan) saham
atau Unit Penyertaan;
d)
rincian
dari
penghasilan
termasuk
perhitungan
pajaknya dan besarnya pajak
yang telah dibayar; dan
e)
rincian penghasilan yang
belum didistribusikan.

V.2.1.2. Kewajiban Pelaporan Reksa Dana Tertutup


Dalam hal Reksa Dana tertutup, laporan tersebut
disampaikan kepada Bapepam oleh Manajer Investasi,
Bank Kustodian yang ditunjuk melakukan perhitungan
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana sesuai dengan kontrak
atau Direksi Reksa Dana berbentuk Perseroan.1660

1658
1659
1660

Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 6 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 6 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana, Angka 4.
563

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.3. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN REKSA DANA


V.3.1.

Pengawasan
V.3.1.1. Uji Kepatuhan Reksa Dana
V.3.1.1.1.

Pengertian
Uji Kepatuhan Reksa Dana adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh biro
teknis untuk menguji kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, penerapan prinsip kehati-hatian dan
manajemen risiko serta kinerja Reksa Dana.1661

V.3.1.2. Ketentuan Umum


1.

2.

Petugas Uji Kepatuhan harus memperhatikan peraturan


Bapepam yang berkaitan dengan Reksa Dana dalam
melakukan Uji Kepatuhan Reksa Dana.1662
Dalam melakukan uji kepatuhan, Petugas Uji
Kepatuhan harus:1663
a.
mengumpulkan
data,
informasi,
dan atau keterangan lain yang
diperlukan;
b.
mengidentifikasikan penerapan prinsip
kehati-hatian dan manajemen risiko
dalam pengelolaan Reksa Dana;
c.
mengetahui terlebih dahulu Anggaran
Dasar, Kontrak Investasi Kolektif,
Komposisi Investasi, Portofolio, Nilai
Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana, Bank
Kustodian, Prospektus dan laporan

1661
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
1 Huruf a.
1662
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
2.
1663
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
3.
564

05. Reksa Dana

3.

1664
4.

terakhir yang diterima Bapepam serta


Pihak yang terafiliasi dengan Manajer
Investasi; dan
d.
mempelajari dan memahami prosedur
standar operasional transaksi Reksa Dana.
Dalam melakukan Uji Kepatuhan terhadap
pengelolaan portofolio Reksa Dana, maka Petugas
Uji Kepatuhan harus:1664
a.
memastikan kesesuaian antara kegiatan
pengelolaan Reksa Dana dengan Kontrak
Reksa Dana yang telah dibuat sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor IV.A.4
tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Perseroan atau
Peraturan Nomor IV.B.2 tentang Pedoman
Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;
b.
memastikan Manajer Investasi dalam
mengelola portofolio telah menerapkan
prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko,
antara lain:
1).
adanya Komite Investasi dan Tim
Pengelola Investasi;
2).
Komite Investasi telah mengarahkan
dan mengawasi Tim Pengelola
Investasi sesuai dengan kebijakan
dan strategi investasi yang telah
ditetapkan dalam Prospektus dengan
memperhatikan beberapa faktor
meliputi mikro dan makro ekonomi;
3).
Tim Pengelola Investasi dalam
melakukan transaksi sehari-hari
telah menjalankan kebijakan dan
strategi investasi yang ditetapkan
oleh Komite Investasi;

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
565

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4).

c.

d.

e.

f.

g.

566

memastikan adanya kertas kerja yang


merupakan dasar untuk melakukan
investasi dalam suatu portofolio;
5).
Tim Pengelola Investasi telah
memperhatikan
risiko
investasi
yang mungkin terjadi dan tindakan
apa yang akan dilakukan jika risiko
investasi tersebut terjadi; dan
6).
adanya pembagian kewenangan yang
jelas dalam menentukan jumlah transaksi.
memastikan Manajer Investasi telah
mematuhi Peraturan Nomor IV.A.3 tentang
Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk
Perseroan, Peraturan Nomor IV.A.4 tentang
Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana
Berbentuk Perseroan, Peraturan Nomor
IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
dan Peraturan Nomor IV.B.2 tentang
Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;
memastikan Manajer Investasi telah
memenuhi kebijakan investasi yang
dilakukan dengan tidak melebihi batas
maksimun dan batas minimum sebagaimana
diungkapkan dalam Kontrak;
memastikan biaya yang harus dikeluarkan
oleh Reksa Dana, Manajer Investasi, dan
pemegang Unit Penyertaan telah sesuai
dengan kontrak;
memastikan Manajer Investasi tidak
melakukan kegiatan yang mengakibatkan
Reksa Dana terlibat dalam berbagai bentuk
pinjaman, atau membeli saham atau Unit
Penyertaan Reksa Dana lain; dan
memastikan penentuan Nilai Pasar Wajar
dari Portofolio Efek telah dilaksanakan

05. Reksa Dana

4.

5.

6.

1665
5.
1666
6.
1667
7.

sesuai dengan Peraturan Nomor IV.C.2


tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek
Dalam Portofolio Reksa Dana secara
konsisten setiap hari.
Petugas Uji Kepatuhan harus memastikan bahwa
transaksi yang dilakukan oleh Manajer Investasi
dengan Perantara Pedagang Efek yang terafiliasi,
promotor Reksa Dana, pemegang saham utama
Manajer Investasi, pengendali Manajer Investasi,
dan pemegang kontrak pengelolaan dana
(discretionary fund) dari Manajer Investasi telah
dilakukan dengan wajar dan dengan kondisi dan
syarat yang normal.1665
Untuk memastikan ada atau tidaknya indikasi
terjadinya manipulasi pasar, Petugas Uji
Kepatuhan harus memeriksa antara lain:1666
a.
pembelian atau penjualan yang nilainya besar
dan atau yang transaksinya sering dilakukan
Reksa Dana untuk Efek bersifat ekuitas; dan
b.
pembelian atau penjualan yang nilainya
besar dan atau yang transaksinya sering
dilakukan Reksa Dana untuk Efek bersifat
hutang, yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan atau Pemerintah.
Dalam melakukan Uji Kepatuhan terhadap Bank
Kustodian, Petugas Uji Kepatuhan harus:1667
a.
memastikan Bank Kustodian mempunyai
izin dan tidak terafiliasi dengan Manajer
Investasi;
b.
melakukan verifikasi terhadap catatan
atau bukti-bukti atas dana dan Efek yang
menjadi milik Reksa Dana yang disimpan

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
567

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

568

Bank Kustodian;
memastikan penerbitan Unit Penyertaan
Reksa Dana oleh Bank Kustodian,
dilakukan dalam kondisi pembayaran
diterima dengan baik (in good fund);
memastikan
Unit
Penyertaan
yang
diserahkan kepada pemegang Unit
Penyertaan sesuai dengan Nilai Aktiva
Bersih yang berlaku;
memastikan penjualan kembali Unit
Penyertaan berdasarkan perintah dari
Pemegang Unit Penyertaan dan dana
hasil penjualan Unit Penyertaan dihitung
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih yang
berlaku pada saat perintah diterima dari
pemegang Unit Penyertaan;
memastikan
Bank
Kustodian
telah
menyampaikan
konfirmasi
kepada
pemegang Unit Penyertaan yang berisikan
informasi sesuai dengan angka 3 Peraturan
Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;
memastikan dana hasil penjualan Unit
Penyertaan dibayar oleh Bank Kustodian
telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
memastikan transaksi jual beli Efek dalam
portofolio
dilaksanakan
berdasarkan
instruksi dari Manajer Investasi;
memastikan
Bank
Kustodian
telah
menghitung Nilai Aktiva Bersih setiap hari
dengan benar sesuai dengan Peraturan
Nomor VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi
Reksa Dana;
memastikan Bank Kustodian sekurangkurangnya telah membukukan semua
perubahan dalam portofolio, jumlah Unit
Penyertaan,
pengeluaran
biaya-biaya

05. Reksa Dana

7.

pengelolaan, dividen, pembebanan pajak,


pendapatan bunga atau pendapatan lainlain;
k.
memastikan
Bank
Kustodian
telah
melakukan pengamanan atas Efek yang
menjadi tanggung jawabnya;
l.
memastikan
Bank
Kustodian
telah
menyimpan catatan secara terpisah
yang menunjukkan semua perubahan
dalam jumlah Unit Penyertaan, jumlah
Unit Penyertaan yang dimiliki setiap
pemegang Unit Penyertaan, dan nama,
kewarganegaraan, alamat serta identitas
lain dari para pemegang Unit Penyertaan;
m. memastikan Bank Kustodian telah membuat
rekening terpisah bagi kekayaan Reksa
Dana dari Bank Kustodian;
n.
memastikan
Bank
Kustodian
telah
mengirimkan surat teguran kepada Manajer
Investasi selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja sejak terjadi pelanggaran atas angka 13
Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman
Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;
o.
memastikan
Bank
Kustodian
telah
mengirimkan laporan kepada Manajer
Investasi baik laporan harian maupun
laporan mingguan;
p.
memastikan
Bank
Kustodian
telah
menyampaikan laporan kepada Bapepam
sesuai dengan angka 1 Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana; dan
q.
memastikan Bank Kustodian telah mengirim
laporan kepada pemegang Unit Penyertaan
sesuai dengan angka 4 Peraturan Nomor
X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana.
Dalam melakukan Uji Kepatuhan terhadap
569

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

1668
8.
1669
9.
570

pembelian dan penjualan Reksa Dana, Petugas Uji


Kepatuhan harus:1668
a.
memastikan petugas pemasaran Unit
Penyertaan atau Saham Reksa Dana telah
memperoleh izin dari Bapepam sebagai Wakil
Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD);
b.
memastikan Manajer Investasi telah
menerapkan prinsip-prinsip mengenal
nasabah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor V.D.10 tentang Prinsip
Mengenal
Nasabah,
apabila
dalam
pembelian dan penjualan Unit Penyertaan
atau Saham Reksa Dana menggunakan cara
pemasaran secara langsung; dan
c.
memastikan
petugas
pemasaran
menyediakan Prospektus Reksa Dana
bagi calon pemegang Unit Penyertaan
sebelum melakukan pemesanan.
Apabila dalam memasarkan Reksa Dana, Manajer
Investasi menggunakan agen penjual, Petugas Uji
Kepatuhan harus:1669
a.
memastikan Manajer Investasi telah membuat
kontrak dengan agen penjual yang di
dalamnya telah mencakup Prinsip Mengenal
Nasabah;
b.
memastikan petugas pemasaran Unit
Penyertaan atau Saham Reksa Dana telah
memperoleh izin dari Bapepam sebagai
Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana
(WAPERD);
c.
memastikan agen penjual telah menerapkan
prinsip-prinsip mengenal nasabah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor V.D.10 tentang
Prinsip Mengenal Nasabah; dan

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka

05. Reksa Dana

d.

9.

10.

11.

12.

V.3.2.

memastikan petugas pemasaran menyediakan


Prospektus Reksa Dana bagi calon pemegang
Unit Penyertaan sebelum melakukan
pemesanan.
Hasil uji kepatuhan digunakan untuk membuat
rekomendasi dalam rangka perbaikan atau
tindakan lebih lanjut.1670
Setelah Petugas Uji Kepatuhan melakukan Uji
Kepatuhan terhadap Reksa Dana, Petugas Uji
Kepatuhan harus memberikan hasil Uji Kepatuhan
kepada Reksa Dana paling lambat 15 (lima belas)
hari kerja sejak berakhirnya Uji Kepatuhan.1671
Reksa Dana yang diperiksa wajib memberikan
tanggapan atas hasil Uji Kepatuhan paling lambat
10 (sepuluh) hari kerja setelah hasil Uji Kepatuhan
diterima dengan cara menyampaikan secara
langsung kepada Ketua Tim Uji Kepatuhan.1672
Petugas Uji Kepatuhan wajib menyampaikan
laporan hasil Uji Kepatuhan kepada Ketua
Bapepam paling lambat 15 (lima belas) hari sejak
diterimanya tanggapan dari Reksa Dana.1673

Pemeriksaan

V.3.2.1. Ketentuan Umum


1.
2.

1670
10.
1671
11.
1672
12.
1673
13.
1674

Pemeriksaan oleh Bapepam dapat dilakukan


sewaktu-waktu apabila dipandang perlu.1674
Reksa Dana, Manajer Investasi dan Bank
Kustodian yang berkaitan dengan Reksa Dana

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatuhan Reksa Dana, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa Dana, Angka 1.
571

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

wajib memperlihatkan buku, catatan dan


dokumen-dokumen kepada pemeriksa, serta
memberikan keterangan yang diperlukan dalam
rangka pemeriksaan.1675
Pemeriksa wajib menjaga kerahasiaan
hasil
pemeriksaan
dan
dokumen1676
dokumennya.
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam
V.3.2.1.11677 dilakukan setelah memenuhi tata cara
sebagai berikut:
a.

b.
c.

d.

1675
1676
1677
572

Pemeriksa dilengkapi dengan surat tugas


yang bentuk dan isinya sebagaimana
dimaksud dalam formulir nomor II.F.4-1
dan ditandatangani Ketua Bapepam atau
pejabat yang ditunjuk;
Pemeriksa memperlihatkan surat tugas;
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan
rencana pemeriksaan yang telah disetujui
oleh Ketua Bapepam; dan
Pemeriksa wajib menyusun laporan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa Dana, Angka 2.


Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa Dana, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan Reksa Dana, Angka 1.

06. Efek Beragun Aset

06
EFEK BERAGUN ASET

Efek Beragun Aset (EBA) merupakan salah satu jenis efek yang diterbitkan
berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank
Kustodian. Pasar Modal Indonesia mengenal 2 (dua) jenis EBA, yaitu EBA
Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap. Perbedaan antara keduanya
terletak pada jumlah dari penghasilan yang diberikan kepada pemegang EBA.
EBA Arus Kas Tetap memberikan penghasilan tertentu layaknya efek bersifat
hutang, sementara EBA Arus Kas Tidak Tetap memberikan penghasilan tidak
tertentu seperti halnya efek bersifat ekuitas.
Bab ini akan membahas Efek Beragun Aset, yang dimulai dari pembentukan
Kontrak Investasi Kolektif yang melandasinya, proses Penawaran Umum
kepada masyarakat, sampai dengan Pencatatan dan Perdagangan EBA di
Bursa Efek.
Peraturan-peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini adalah sebagai
berikut:
1.

Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan


Dengan Efek Beragun Aset;

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam


Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.10 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset;

4.

Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan


Dengan Efek Beragun Aset;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset;

6.

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G.SK-006/LGL/BES/VII/2006


573

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tentang Pencatatan Efek Beragun Aset; dan


7.

Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. II-F/Kep-00011/BEI/02-2009


tentang Perdagangan Efek Beragun Aset di Bursa.

VI.1. PENGERTIAN
Efek Beragun Aset adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan
berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan
kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables),
pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen,
Efek bersifat hutang yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan
Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan
setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan
tersebut.1678

VI.2. JENIS-JENIS EFEK BERAGUN ASET


VI.2.1. Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap adalah Efek Beragun Aset
yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti
kepada pemegang Efek bersifat hutang.1679

VI.2.2. Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap


Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap adalah Efek Beragun
Aset yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak
tertentu seperti kepada pemegang Efek bersifat ekuitas.1680

1678
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset, Angka 1 butir b.
1679
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset, Angka 1 butir c.
1680
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset ,Angka 1 butir d.
574

06. Efek Beragun Aset

VI.3. PEMBENTUKAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET


VI.3.1. Pengertian Kontrak
Beragun Aset

Investasi

Kolektif

Efek

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA)


adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian
yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan Penitipan Kolektif.1681

VI.3.2. Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek


Beragun Aset
VI.3.2.1. Hal-hal Yang Diwajibkan
1.

Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif


Efek Beragun Aset wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:1682
a.

mempunyai Modal Kerja Bersih


Disesuaikan sekurang-kurangnya Rp
25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah);

b.

mempunyai sekurang-kurangnya 2
(dua) orang pegawai yang mempunyai
pengalaman kerja sekurang-kurangnya
6 (enam) bulan dalam kegiatan
pengorganisasian, strukturisasi, dan
pengelolaan Kontrak Investasi Kolektif;

1681
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset, Angka 1 butir a.
1682
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 1.
575

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

c.

melaksanakan
kewajibannya
sebaik
mungkin
untuk
mengembangkan
likuiditas Efek Beragun Aset dan
membantu pemegang Efek Beragun Aset
untuk menjual Efek Beragun Asetnya;
dan

d.

tidak mempunyai hubungan Afiliasi


dengan Kreditur Awal, kecuali hubungan
Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan
atau penyertaan modal Pemerintah.

Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif


Efek Beragun Aset wajib:1683
a.

melakukan tugas dan bertanggung jawab


atas pengelolaan portofolio Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
Investasi Kolektif;

b.

bertindak dengan cermat dan sikap


profesional dalam meneliti Kreditur
Awal, aset keuangan yang akan
diperoleh, aspek hukum dan perpajakan,
dan hal lain dalam proses strukturisasi
Efek Beragun Aset;

c.

bertanggung jawab atas keterbukaan dan


kebenaran atas fakta material tentang Efek
Beragun Aset, sebagaimana dinyatakan
dalam Dokumen Keterbukaan Efek Beragun
Aset dan dalam Pernyataan Pendaftaran
apabila Efek BeragunAset tersebut ditawarkan
melalui Penawaran Umum;

d.

bertindak cepat dan efektif untuk


melindungi kepentingan para pemegang
Efek Beragun Aset;

1683
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 2.
576

06. Efek Beragun Aset

3.

e.

membeli aset dari Kreditur Awal untuk


dicatatkan atas nama Bank Kustodian
yang dalam hal ini bertindak untuk
kepentingan pemegang Efek Beragun
Aset; dan

f.

melaporkan hasil penjualan Efek


Beragun Aset yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum setiap 15 (lima belas)
hari kepada Bapepam sampai Penawaran
Umum selesai.

Manajer Investasi wajib melaporkan kepada


setiap pemegang Efek Beragun Aset setiap
bulan:1684
a.

jumlah Efek Beragun Aset yang dimiliki


oleh pemegang Efek Beragun Aset
tersebut;

b.

laporan keuangan Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset;

c.

laporan atas aset keuangan yang


mendukung masing-masing kelas Efek
Beragun Aset;

d.

rata-rata tertimbang jatuh tempo aset


keuangan dalam portofolio Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;

e.

jumlah tunggakan pembayaran atas aset


keuangan dalam portofolio Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;

f.

perkiraan pembayaran kepada tiap kelas


Efek Beragun Aset selama 12 (dua belas)
bulan ke depan;

g.

perkiraan nilai pasar wajar setiap kelas


Efek Beragun Aset yang didasarkan pada

1684
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 3.
577

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tingkat suku bunga pasar, peringkat


terakhir dari tiap kelas Efek Beragun
Aset, dan pembayaran yang diharapkan
untuk tiap kelas Efek Beragun Aset,
disertai dengan uraian metode penilaian
tersebut; dan
h.

informasi material berkaitan dengan


komposisi portofolio Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset atau
pengelolaan aset keuangan sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan adanya
kemungkinan perubahan arus kas, nilai
dan atau peringkat kelas unit tertentu.

4.

Disamping berkewajiban untuk menyampaikan


kepada pemegang Efek laporan sebagaimana
dimaksud dalam VI.3.2.1.3.b1685, Manajer
Investasi
juga
berkewajiban
untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan
yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang
telah terdaftar di Bapepam.1686

5.

Manajer Investasi wajib mewakili kepentingan


pemegang Efek Beragun Aset di dalam dan
di luar pengadilan sehubungan dengan aset
keuangan dalam portofolio Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset atau berkaitan
dengan fungsi Bank Kustodian dan Penyedia
Jasa.1687

1685
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 3 Huruf b.
1686
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 4.
1687
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 6.
578

06. Efek Beragun Aset

VI.3.2.2. Ketentuan Lain


1.

Manajer Investasi berwenang mengganti Bank


Kustodian dan melaporkan kepada Bapepam
paling lambat 5 (lima) hari sesudah penggantian
sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset.1688

2.

Bapepam berwenang untuk mengganti


Manajer Investasi dalam hal Manajer Investasi
tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
ditentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.1689

VI.3.3. Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan Efek


Beragun Aset
VI.3.3.1. Hal-hal Yang Diwajibkan
1.

Bank Kustodian wajib:1690


a.

melaksanakan Penitipan Kolektif dan


penyimpanan atas seluruh dokumen
berharga berkaitan dengan Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;

b.

melaksanakan
penyimpanan
dana
yang merupakan aset keuangan dalam
portofolio Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset;

c.

menyerahkan dan menerima aset


keuangan untuk kepentingan Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;

1688
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 5.
1689
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset , Angka 7.
1690
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 1.
579

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

580

d.

melakukan pembayaran semua transaksi


atas perintah Manajer Investasi yang
berkaitan dengan Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset;

e.

mendaftarkan atas nama Bank Kustodian


aset keuangan dalam portofolio Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
sebagai wakil dari pemegang Efek
Beragun Aset;

f.

melaksanakan pembukuan atas hal-hal


yang berkaitan dengan Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset;

g.

membuat dan menyimpan daftar


pemegang Efek Beragun Aset dan
mencatat perpindahan kepemilikan
Efek Beragun Aset atau menunjuk Biro
Administrasi Efek untuk melakukan jasa
tersebut berdasarkan persetujuan dari
Manajer Investasi;

h.

memisahkan aset keuangan Kontrak


Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
dari aset keuangan Bank Kustodian dan
atau kekayaan nasabah lain dari Bank
Kustodian;

i.

melaporkan secara tertulis kepada


Bapepam apabila Manajer Investasi
melakukan kegiatan yang dapat
merugikan pemegang Efek Beragun
Aset selambat-lambatnya akhir hari
kerja berikutnya; dan

j.

melaksanakan tugas lain yang berkaitan


dengan portofolio Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset sebagaimana
ditentukan dalam Kontrak Investasi
Kolektif.

06. Efek Beragun Aset

2.

Bank Kustodian wajib memenuhi instruksi


Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset.1691

3.

Dalam hal Bank Kustodian menerima instruksi


dari Manajer Investasi yang bertentangan
dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset atau bertentangan dengan tanggung
jawabnya untuk melindungi aset keuangan
portofolio Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset, maka Bank Kustodian wajib:1692

VI.3.3.2.

a.

melaporkan instruksi tersebut secara


tertulis kepada Bapepam; dan

b.

melaksanakan instruksi tersebut hanya


jika ada persetujuan terlebih dahulu dari
Bapepam.

Ketentuan Lain
1.

Bank Kustodian menerima imbalan jasa


sebagaimana ditentukan dalam Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang
dibayarkan dari aset keuangan portofolio
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset.1693

2.

Bank Kustodian dapat diganti oleh Manajer


Investasi atau Bapepam.1694

1691
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 3.
1692
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 4.
1693
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 2.
1694
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset, Angka 5.
581

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VI.3.4. Ketentuan Umum Kontrak Investasi Kolektif Efek


Beragun Aset

1695
Kolektif
1696
Kolektif
1697
Kolektif
1698
Kolektif
582

1.

Aset yang membentuk portofolio Kontrak Investasi Kolektif


Efek Beragun Aset diperoleh dari Kreditur Awal melalui jual
beli atau tukar menukar putus/lepas secara hukum dengan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.1695

2.

Dalam hal pengalihan aset keuangan sebagai akibat dari


transaksi antara Kreditur Awal dan Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset sebagaimana dimaksud dalam
VI.3.4.11696 dimaksudkan untuk memenuhi transaksi jual
beli atau tukar menukar putus/lepas secara akuntansi,
maka pengalihan dimaksud harus memenuhi persyaratan
jual putus/lepas menurut prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Pemenuhan kondisi jual beli atau tukar menukar
putus/lepas atau tidak, wajib dilakukan secara konsisten
dan didukung dengan pendapat Akuntan yang terdaftar di
Bapepam dan LK.1697

3.

Dalam hal Aset yang membentuk portofolio Kontrak


Investasi Kolektif Efek Beragun Aset diperoleh dari Kreditur
Awal dengan jual beli atau tukar menukar putus/lepas
dengan Efek Beragun Aset yang penerbitannya didasarkan
pada aset keuangan yang telah dialihkan dari Kreditur
Awal tersebut, maka Kreditur Awal hanya dapat melakukan
jual beli atau tukar menukar putus/lepas dimaksud paling
banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai aset keuangan
yang dialihkannya tersebut.1698

Peraturan Bapepam-LK
Efek Beragun Aset, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK
Efek Beragun Aset, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK
Efek Beragun Aset, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK
Efek Beragun Aset, Angka 4.

No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi


No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi

06. Efek Beragun Aset

4.

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dapat:1699


a.

memuat ada atau tidaknya kelas-kelas Efek Beragun


Aset dengan hak berbeda, dimana pembedaan
tersebut dapat didasarkan pada hal-hal seperti:
1)

urutan dan jadual pembayaran


pemegang Efek Beragun Aset;

kepada

2)

kelas-kelas dari Efek Beragun Aset Arus Kas


Tetap;

3)

penetapan pembayaran atas Efek Beragun Aset


tertentu yang berasal dari bunga atau dari arus
kas lainnya;

4)

penetapan pembayaran atas Efek Beragun Aset


tertentu yang berasal dari pinjaman pokok;

5)

penetapan pembayaran yang dipercepat untuk


kelas Efek Beragun Aset tertentu karena adanya
kondisi tertentu;

6)

penetapan pembayaran yang berubah sesuai


dengan perubahan tingkat bunga atau ukuran
lain di pasar;

7)

penetapan tingkat jaminan atau prioritas hak


atas aset keuangan atau arus kas dari Kontrak
Investasi Kolektif; dan

8)

penetapan tanggung jawab terbatas atas


pelunasan Efek Beragun Aset kelas tertentu.

b.

menetapkan persyaratan bahwa Efek Beragun Aset


dari kelas tertentu dapat dialihkan kepada Pihak
lain;

c.

menetapkan ketentuan tentang pembubaran dan


likuidasi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset, termasuk pembagian aset keuangan kepada
beberapa atau semua kelas pemegang Efek
Beragun Aset, pada saat atau dalam kondisi
tertentu;

1699
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 7.
583

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

5.

menetapkan ada atau tidak adanya:


1)

asuransi atas aset keuangan yang membentuk


portofolio Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset atas berbagai macam risiko, seperti
risiko kredit;

2)

pemeringkatan atas beberapa atau semua kelas


Efek Beragun Aset;

3)

jaminan dari Pihak ketiga;

4)

Sarana Peningkatan Kredit/Arus Kas;

5)

arus kas tertentu yang ditahan dan


diinvestasikan kembali dalam portofolio
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;
dan

6)

tambahan penerbitan Efek Beragun Aset


yang dapat dimiliki oleh pemodal selain
pemegang Efek Beragun Aset yang diterbitkan
sebelumnya.

Efek Beragun Aset dibuktikan dengan sertifikat yang dapat


diterbitkan dalam bentuk surat kolektif Efek Beragun Aset
dan memuat:1700
a.

nama Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset


sebagaimana dimaksud dalam VI.3.5.51701;

b.

nama pemegang Efek Beragun Aset;

c.

jumlah Efek Beragun Aset;

d.

keterangan singkat mengenai hak materiil yang


menyangkut kelas Efek Beragun Aset tersebut;

e.

keterangan singkat mengenai Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset, seperti jenis aset
keuangan yang membentuk portofolio Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset;

f.

jadual pembayaran Efek Beragun Aset tersebut;

1700
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 12.
1701
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 11.
584

06. Efek Beragun Aset

g.

nama dan alamat Manajer Investasi;

h.

pernyataan Manajer Investasi tentang tersedianya


Dokumen Keterbukaan Efek Beragun Aset terbaru;

i.

nama dan alamat Bank Kustodian;

j.

nama dan alamat Biro Administrasi Efek, jika ada; dan

k.

tanggal, tempat dan nama Notaris yang membuat


Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.

VI.3.5. Hal-hal yang Diwajibkan


1.

Aset yang membentuk portofolio Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset yang diperoleh Manajer
Investasi dan dicatat atas nama Bank Kustodian untuk
kepentingan pemegang Efek Beragun Aset wajib didukung
dengan pendapat Konsultan Hukum yang terdaftar di
Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa hak pemegang
Efek Beragun Aset adalah sesuai dengan yang dimuat
dalam Dokumen Keterbukaan Efek Beragun Aset.1702

2.

Pemegang Efek Beragun Aset wajib menandatangani


pernyataan bahwa yang bersangkutan telah menerima
dan membaca Dokumen Keterbukaan Efek Beragun
Aset, sebelum membeli Efek Beragun Aset. 170 3

3.

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset wajib


mencantumkan:1704
a.

nama Penyedia Jasa (Servicer) yang memberikan


jasanya atas aset keuangan tertentu dalam portofolio
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan
menetapkan tanggung jawabnya;

1702
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 5.
1703
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 6.
1704
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 8.
585

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

nama Lembaga Pemeringkat Efek dalam hal Efek


Beragun Aset ditawarkan melalui Penawaran
Umum;

c.

nama Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK


yang ditunjuk untuk memeriksa laporan keuangan
sekurang-kurangnya setiap tahun;

d.

nama Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam


dan LK yang ditunjuk untuk membuat pendapat
hukum mengenai peralihan aset keuangan yang
menjadi portofolio Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset;

e.

ketentuan tentang jangka waktu Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset;

f.

ketentuan tentang larangan penjualan kembali Efek


Beragun Aset kepada Manajer Investasi dan atau Bank
Kustodian yang mewakili pemegang Efek Beragun
Aset;

g.

ketentuan tentang penggantian Manajer Investasi,


Bank Kustodian, Akuntan, Penyedia Jasa, Lembaga
Pemeringkat, Konsultan Hukum, Notaris, dan Pihak
lain yang berkaitan dengan Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset; dan

h.

imbalan jasa yang akan diterima oleh Pihak yang


ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam VI.2.5.3.g1705.

4.

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset harus dibuat


dalam akta notariil oleh Notaris yang terdaftar di Bapepam
dan LK.1706

5.

Setiap Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset wajib


diberi nama dan nama tersebut harus sama dengan nama
Manajer Investasi, didahului dengan kata-kata KONTRAK

1705
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 8 Huruf g.
1706
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 9.
586

06. Efek Beragun Aset

INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET dan nomor


yang diberikan oleh Manajer Investasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:1707
a

dalam hal terjadi pergantian Manajer Investasi, maka


nama Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
wajib berubah sesuai nama Manajer Investasi baru;

dalam hal terdapat lebih dari satu kelas Efek Beragun


Aset tertentu, maka wajib disebutkan masing-masing
kelas dengan huruf kapital dan ditambah uraian yang
menjelaskan masing-masing kelas Efek Beragun Aset
tersebut misalnya apakah Efek Beragun Aset tersebut
berbentuk Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap atau
Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap; dan

nama Efek Beragun Aset wajib ditambahkan dengan


jenis aset keuangan yang membentuk portofolio
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.

VI.3.6. Pengecualian

Dalam hal Efek Beragun Aset tidak ditawarkan melalui


Penawaran Umum, maka Manajer Investasi tidak
diwajibkan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
kepada Bapepam dan LK, namun wajib menyampaikan
dokumen kepada Bapepam dan LK paling lambat 10
(sepuluh) hari sejak tanggal ditandatanganinya Kontrak
Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang dibuat secara
notariil, sebagai berikut:1708
a.

Dokumen Keterbukaan Efek Beragun Aset;

b.

Kontrak Investasi Kolektif; dan

c.

spesimen sertifikat Efek Beragun Aset.

1707
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 11.
1708
Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset, Angka 10.
587

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VI.4. PENAWARAN UMUM


VI.4.1. Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Beragun Aset
VI.4.1.1. Ketentuan Umum 1709
Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta
material mengenai Efek Beragun Aset, yang dapat
mempengaruhi keputusan pemodal, yang diketahui atau
yang layak diketahui oleh Manajer Investasi, disamping
keterangan yang secara khusus dipersyaratkan dalam
peraturan ini. Prospektus harus dibuat sedemikian
rupa sehingga jelas dan komunikatif. Fakta dan
pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus
dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal
Prospektus. Urutan penyampaian fakta pada Prospektus
ditentukan oleh relevansi fakta tersebut terhadap
masalah tertentu, bukan urutan sebagaimana dinyatakan
pada Peraturan Bapepam No. IX.C.10 tentang Pedoman
Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Beragun Aset.
Manajer
Investasi
harus
berhati-hati
apabila
menggunakan foto, diagram, atau tabel pada Prospektus,
karena bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan
yang menyesatkan kepada masyarakat. Manajer Investasi
juga harus menjaga agar penyampaian informasi penting
tidak dikaburkan dengan informasi yang kurang penting
yang mengakibatkan informasi penting tersebut terlepas
dari perhatian pembaca.

1709
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.10 tentang Pedoman Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset.
588

06. Efek Beragun Aset

VI.4.1.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


Prospektus Efek Beragun Aset sekurang-kurangnya
memuat informasi sebagai berikut: 17 10
1.

informasi yang harus dimuat atau diungkapkan


pada bagian luar kulit Prospektus:
a.

nama lengkap, alamat, logo (jika ada),


nomor telepon/teleks/faksimili dan kotak
pos alamat kantor Manajer Investasi dan
Bank Kustodian;

b.

tanggal efektif;

c.

masa penawaran;

d.

tanggal penjatahan, jika ada;

e.

tanggal pengembalian uang pemesanan,


jika ada;

f.

tanggal penyerahan sertifikat Efek Beragun


Aset;

g.

nama Bursa Efek dan tanggal pencatatan


yang direncanakan, jika ada;

h.

penjelasan singkat mengenai jenis aset yang


menjadi portofolio dari Efek Beragun Aset;

i.

sifat, jumlah, harga, dan keterangan singkat


tentang hak-hak pemegang Efek Beragun
Aset;

j.

nama lengkap dari Penjamin Pelaksana


Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, jika
ada;

k.

nama lengkap Manajer Investasi;

l.

nama lengkap Bank Kustodian;

m.

tempat dan tanggal Prospektus diterbitkan;

n.

hasil pemeringkatan Efek Beragun Aset


dari perusahaan pemeringkat yang
mendapat izin dari Bapepam;

1710
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.10 tentang Pedoman Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset.
589

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

o.

pernyataan berikut dicetak dalam huruf


besar:
BAPEPAM
TIDAK
MEMBERIKAN
PERNYATAAN
MENYETUJUI
ATAU
TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN
ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT
ADALAH
PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM;

p.

pernyataan Manajer Investasi dan Penjamin


Pelaksana Emisi Efek (jika ada) dicetak
dalam huruf besar sebagai berikut :
MANAJER INVESTASI DAN PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK (jika ada)
BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA
ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI
ATAU
FAKTA
MATERIAL,
SERTA
KEJUJURAN
PENDAPAT
YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI;
dan

q.

590

Pernyataan singkat yang dicetak dalam


huruf besar yang langsung dapat menarik
perhatian pembaca, mengenai faktor risiko
Efek yang ditawarkan.

2.

daftar isi;

3.

keterangan singkat tentang hal-hal terpenting


mengenai Efek Beragun Aset disertai referensi
dengan menyebutkan nomor halaman Prospektus
di mana terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai
hal dimaksud;

06. Efek Beragun Aset

4.

informasi mengenai Efek Beragun Aset, antara


lain:
a.

proyeksi arus kas dan proyeksi keuangan


Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset;

b.

laporan keuangan awal Kontrak Investasi


Kolektif Efek Beragun Aset yang diaudit
oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam
serta pendapat Akuntan tersebut;

c.

informasi tentang Kreditur Awal yang


berkaitan dengan aset keuangan dalam
portofolio Kontrak Investasi Kolektif disertai
dengan data historis tentang pembayaran
aset-aset keuangan tersebut;

d.

perkiraan hasil portofolio Kontrak Investasi


Kolektif, setiap kelas unit Efek Beragun
Aset, dan setiap unit Efek Beragun Aset
dalam berbagai kondisi perekonomian
termasuk kondisi yang ekstrim;

e.

informasi mengenai rata-rata tertimbang


jatuh tempo aset keuangan portofolio dan
kemungkinan pembayaran sebelum jatuh
tempo atas aset keuangan dalam portofolio
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset;

f.

ketentuan mengenai investasi kembali arus


kas Kontrak Investasi Kolektif, jika ada;

g.

informasi bahwa Efek Beragun Aset


sesuai untuk investasi bagi jenis pemodal
kelembagaan tertentu;

h.

prosedur pelaporan kepada pemegang Efek


Beragun Aset;

i.

perlakuan/standar
akuntansi
yang
dipergunakan dan frekuensi pemeriksaan
oleh Akuntan; dan
591

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

j.

5.

uraian metode penjatahan Efek Beragun


Aset, jika ada;

pengalaman Manajer Investasi berkaitan dengan


Efek Beragun Aset;

6.

pengalaman Bank Kustodian berkaitan dengan


Efek Beragun Aset;

7.

asuransi dan jaminan lainnya, jika ada;

8.

perpajakan yang berkaitan dengan Efek Beragun


Aset termasuk perpajakan bagi pemodal baik dari
dalam maupun luar negeri;

9.

hasil pemeringkatan dari perusahaan pemeringkat


yang telah memperoleh izin dari Bapepam;

10.

pendapat dari Konsultan Hukum yang terdaftar di


Bapepam antara lain meliputi keabsahan perjanjian
yang berkaitan dengan Efek Beragun Aset, hak
dan kewajiban pemegang untuk setiap kelas Efek
Beragun Aset, kesesuaian setiap kelas Efek Beragun
Aset untuk pemodal tertentu, dan perkara yang
berkaitan dengan aset keuangan dalam portofolio
Kontrak Investasi Kolektif;

11.

nama, alamat, dan tanggung jawab Biro


Administrasi Efek, jika ada, Kreditur Awal,
Penyedia Jasa, dan Lembaga Pemeringkat;

12.

faktor risiko antara lain:


a.

592

risiko likuiditas dan risiko pasar Efek


Beragun Aset;

06. Efek Beragun Aset

b.

risiko nilai tukar mata uang dan risiko suku


bunga;

c.

risiko kredit aset keuangan dalam portofolio


Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun
Aset;

d.

risiko pembayaran atas aset keuangan


dalam portofolio Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset sebelum jatuh tempo;

e.

risiko operasional dalam pelaksanaan


kegiatan Manajer Investasi, Bank Kustodian,
dan Penyedia Jasa; dan

f.

risiko yang berkaitan dengan segi hukum;

13.

Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement) /


Arus Kas (Cash Flow), jika ada;

14.

hak-hak pemegang Efek Beragun Aset termasuk


antara lain hak-hak untuk memperoleh:

15.

a.

laporan keuangan secara periodik;

b.

informasi mengenai pajak yang wajib


dibayar oleh pemegang Efek Beragun Aset;
dan

c.

pembayaran kepada
Beragun Aset; dan

pemegang

Efek

tata cara dan persyaratan pemesanan Efek Beragun


Aset.

593

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VI.4.2. Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum Efek Beragun Aset
VI.4.2.1. Tata
Cara
Pendaftaran

Mengajukan

Pernyataan

Pernyataan
Pendaftaran
dalam
rangka
Penawaran Umum Efek Beragun Aset diajukan
oleh Manajer Investasi kepada Bapepam dengan
cara sebagai berikut: 17 11
1.

Menyampaikan
Pernyataan
Pendaftaran
dengan menggunakan Formulir Nomor
IX.C.9-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset.

2.

Pernyataan Pendaftaran
rangkap 4 (empat).

diajukan

dalam

VI.4.2.2. Kelengkapan Dokumen


Pernyataan Pendaftaran diajukan dengan menyertakan
dokumen antara lain sebagai berikut:1712
1.

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset


yang dibuat dengan akta notariil oleh Notaris
yang terdaftar di Bapepam;

2.

perjanjian lain yang berkaitan dengan Efek


Beragun Aset;

3.

rancangan akhir Prospektus (diberi meterai


dan ditandatangani para Pihak);

4.

contoh sertifikat Efek Beragun Aset;

1711
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset, Angka 1.
1712
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset, Angka 1 Huruf c.
594

06. Efek Beragun Aset

5.

pendapat hukum (legal opinion);

6.

laporan keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek


Beragun Aset yang telah diaudit Akuntan; dan

7.

dokumen yang memuat hasil pemeringkatan


dari perusahaan pemeringkat yang telah
memperoleh izin dari Bapepam.

VI.4.2.3. Pernyataan
Bapepam-LK

Pendaftaran

Efektif

dari

Dalam hal Pernyataan Pendaftaran sebagaimana


dimaksud dalam VI.4.2.11713 tidak memenuhi syarat
atau memenuhi syarat, Bapepam memberikan surat
pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan
bahwa:1714
1.

Pernyataan Pendaftaran tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor IX.C.9-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. IX.C.9
tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Efek Beragun Aset; atau

2.

Pernyataan Pendaftaran yang dinyatakan efektif


oleh Bapepam, menggunakan formulir Nomor
IX.C.9-3 lampiran 3, Peraturan Bapepam No.
IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset.

1713
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset, Angka 1 Huruf a.
1714
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset, Angka 2.
595

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VI.5. PENCATATAN EFEK BERAGUN ASET DI BURSA EFEK


VI.5.1. Persyaratan
Efek Beragun Aset (EBA) yang akan dicatatkan di Bursa
wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:1715
1.

Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam Dan LK).

2.

Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek


Beragun Aset (KIKEBA) terakhir telah diperiksa
Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam Dan LK
dengan sekurang-kurangnya memperoleh pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

3.

Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat


Efek yang terdaftar di Bapepam-LK sekurangkurangnya BBB- (investment grade).

4.

Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer


Investasi.

VI.5.2. Prosedur Pengajuan Perjanjian Pendahuluan


Pencatatan Efek
1.

Manajer Investasi wajib menyampaikan permintaan


tertulis kepada Bursa sesuai dengan Lampiran I.G -1,
disertai dengan Daftar Isian sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I.G -2, Peraturan PT Bursa Efek
Surabaya No I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset.1716

2.

Bentuk dan isi Perjanjian Pendahuluan Pencatatan


Efek dibuat sesuai dengan Lampiran I.G-3, Peraturan

1715
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian A.
1716
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian B, Pasal 1.
596

06. Efek Beragun Aset

PT Bursa Efek Surabaya No I.G SK-006/LGL/BES/


VII/2006 tentang Pencatatan Efek Beragun Aset.1717
3.

Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan


Efek dilaksanakan selambat-lambatnya pada Hari Bursa
ke-10 (sepuluh) setelah dokumen diterima secara lengkap
oleh Bursa atau pada tanggal yang disepakati oleh Manajer
Investasi dan Bursa.1718

VI.5.3. P rosedur Pencatatan

1717
Pencatatan
1718
Pencatatan
1719
Pencatatan
1720
Pencatatan
1721
Pencatatan

1.

Manajer Investasi yang akan mencatatkan EBA


di Bursa wajib menyampaikan permohonan
Pencatatan EBA sesuai dengan Lampiran I.G
-4, Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/BES/
VII/2006 tentang Pencatatan Efek Beragun Aset
kepada Bursa selambat-lambatnya 8 (delapan)
Hari Bursa sebelum tanggal Pencatatan. 17 19

2.

Permohonan pencatatan wajib disertai dokumen sesuai


dengan jenis EBA yang akan dicatatkan dan surat
pernyataan yang dibuat sesuai dengan Lampiran I.G-5,
Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006
tentang Pencatatan Efek Beragun Aset.1720

3.

Bursa memberitahukan kepada Manajer Investasi


secara tertulis atau melalui sarana yang disediakan
Bursa mengenai kekurangan dokumen selambatlambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan
Pencatatan EBA diterima oleh Bursa.1721

4.

Manajer Investasi wajib menyerahkan kelengkapan


dokumen kepada Bursa selambat-lambatnya 2 (dua)

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya


Efek Beragun Aset, Bagian B, Pasal 2.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian B, Pasal 3.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 1.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 2.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 3.

No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
597

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Hari Bursa setelah tanggal pemberitahuan Bursa


mengenai kekurangan dokumen diterima oleh
Manajer Investasi.1722
5.

Manajer Investasi wajib membayar dan menyetorkan


Biaya Pencatatan Awal dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) ke rekening Bursa, selambat-lambatnya 3 (tiga)
Hari Bursa sebelum tanggal Pencatatan.1723

6.

Bursa memberikan Surat Persetujuan Pencatatan


EBA kepada Manajer Investasi setelah Manajer
Investasi menyampaikan dokumen secara lengkap
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf C
angka 4, Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/BES/
VII/2006 tentang Pencatatan Efek Beragun Aset dan
menyetorkan Biaya Pencatatan Awal sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan huruf C angka 5,
Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006
tentang Pencatatan Efek Beragun Aset.1724

7.

Bursa mengumumkan Pencatatan EBA selambatlambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah diberikan
Surat Persetujuan Pencatatan EBA kepada Manajer
Investasi.1725

VI.5.4. Biaya Pencatatan

1722
Pencatatan
1723
Pencatatan
1724
Pencatatan
1725
Pencatatan
1726
Pencatatan
598

1.

Biaya Pencatatan EBA terdiri dari Biaya Pencatatan


Awal dan Biaya Pencatatan Tahunan. 17 26

2.

Biaya Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam


peraturan ini belum termasuk Pajak Pertambahan

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya


Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 4.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 5.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 6.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian C, Pasal 7.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian D, Pasal 1.

No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang

06. Efek Beragun Aset

Nilai (PPN) yang harus dibayar dan disetor oleh


Manajer Investasi ke rekening Bursa, dan wajib
dibayarkan bersamaan dengan pembayaran
Biaya Pencatatan yang besarnya ditetapkan
sesuai dengan ketentuan perundangan mengenai
perpajakan yang berlaku.1727
3.

Ketentuan mengenai Biaya Pencatatan Awal dan


Tahunan EBA mengikuti ketentuan Biaya Pencatatan
Efek Bersifat Utang dalam Peraturan Pencatatan Efek
Nomor I.A.5 tentang Biaya Pencatatan Efek.1728

VI.5.5. Kewajiban Pelaporan


1.

Manajer Investasi wajib menyampaikan kepada Bursa


Laporan dan Informasi sebagai berikut:1729
a.

Penggantian Bank Kustodian selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah dilakukan


penggantian sesuai dengan KIK-EBA yang
bersangkutan dan Peraturan Bapepam dan LK
Nomor V.G.5 tentang Fungsi Manajer Investasi
Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Asset
Backed Securities).

b.

Penggantian Manajer Investasi


ketentuan sebagai berikut:
1)

dengan

Dalam hal terjadi penggantian Manajer


Investasi atas permintaan Bapepam
dan LK, maka Manajer Investasi wajib
menyampaikan copy surat Bapepam
dan LK selambat-lambatnya 2 (dua)
Hari Bursa setelah diterimanya surat
permintaan penggantian.

1727
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian D, Pasal 2.
1728
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian D, Pasal 3.
1729
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian E, Pasal 1.
599

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2)

c.

Dalam hal terjadi pengunduran diri


Manajer Investasi maka Manajer Investasi
wajib menyampaikan ke Bursa:
a)

Rencana
pengunduran
diri
Manajer Investasi beserta alasan
dan kelanjutan atas KIK-EBA
yang bersangkutan, selambatlambatnya 60 (enam puluh puluh)
hari sebelum tanggal pengunduran
diri atau sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam KIK-EBA yang
bersangkutan;

b)

copy surat pengunduran diri


dari Manajer Investasi yang
bersangkutan,
selambatlambatnya 2 (dua) Hari Bursa
setelah pengunduran diri tersebut
dilakukan.

Laporan lainnya yang meliputi:


1)

2)

laporan keuangan KIK-EBA, yaitu:


a)

periode Tengah Tahunan yang


tidak diaudit, selambat-lambatnya
pada akhir bulan pertama setelah
tanggal tengah tahun buku
berakhir;

b)

periode Tahunan yang diaudit,


selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga setelah tahun buku
berakhir.

laporan bulanan sesuai dengan Peraturan


Bapepam dan LK Nomor V.G.5 tentang
Fungsi Manajer Investasi Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset (Asset
Backed Securities) yang sekurangkurangnya meliputi:
a)

600

aset keuangan yang mendukung

06. Efek Beragun Aset

masing-masing kelas dalam EBA;


b)

jumlah tunggakan pembayaran


atas aset keuangan dalam
portofolio KIK-EBA;

c)

informasi material berkaitan


dengan komposisi portofolio
KIK-EBA atau pengelolaan aset
keuangan sebagai dasar untuk
menarik kesimpulan adanya
kemungkinan perubahan arus
kas, nilai dan atau peringkat kelas
unit tertentu.

3)

khusus Manajer Investasi, wajib


menyampaikan Laporan Keuangan
Tahunan Manajer Investasi yang telah
diperiksa oleh Akuntan Publik yang
telah terdaftar di Bapepam Dan LK,
selambat-lambatnya pada akhir bulan
ketiga setelah tanggal Laporan Keuangan
Tahunan dimaksud.

4)

Setiap perubahan yang terjadi atas


perjanjian-perjanjian
yang
wajib
disertakan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran Nomor I.G-4 tentang
Permohonan Pencatatan EBA selambat
-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sejak
dilakukannya perubahan dimaksud,
yang meliputi:
a)

Kontrak Investasi Kolektif Efek


Beragun Aset;

b)

Perjanjian Penyedia Jasa (Servicer


Agreement)
antara
Servicer
dengan Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset yang diwakili
oleh Manajer Investasi dan Bank
Kustodian.
601

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa


apabila Manajer Investasi melakukan kegiatan yang
dapat merugikan Pemegang Efek Beragun Aset,
selambat-lambatnya akhir hari kerja berikutnya sesuai
dengan Peraturan Bapepam Dan LK Nomor VI.A.2
tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan
Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).1730

3.

Manajer Investasi wajib melaporkan kepada Bursa


apabila Bank Kustodian melakukan kegiatan yang
dapat merugikan Pemegang Efek Beragun Aset,
selambat-lambatnya akhir Hari Bursa berikutnya sejak
dilakukannya kegiatan tersebut.1731

4.

Manajer Investasi wajib menyampaikan hasil


pemeringkatan ulang EBA setiap tahun kepada
Bursa.1732

5.

Kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam


Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.3 tentang
Kewajiban Pelaporan Emiten kecuali ketentuan pada
huruf B angka 1.c, angka 2, angka 3 dan angka 5.1733

VI.5.6. Sanksi
1.

1730
Pencatatan
1731
Pencatatan
1732
Pencatatan
1733
Pencatatan
1734
Pencatatan
602

Jenis-jenis sanksi yang diatur dalam peraturan ini,


meliputi:1734
a.

Peringatan Tertulis;

b.

Denda;

c.

EBA tidak dapat diperdagangkan/dilaporkan

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya


Efek Beragun Aset, Bagian E, Pasal 2.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian E, Pasal 3.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian E, Pasal 4.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian E, Pasal 5.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 1.

No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang

06. Efek Beragun Aset

perdagangannya
disediakan Bursa;
d.
2.

melalui

sarana

yang

Pembatalan Pencatatan Efek (Delisting).

Manajer Investasi yang tidak memenuhi kewajiban


sebagaimana dimaksud dalam VI.5.41735 dan VI.5.51736,
dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam
VI.5.6.11737.1738

3.

Bank Kustodian yang tidak memenuhi kewajiban


sebagaimana dimaksud dalam VII.4.51739, dikenakan
sanksi Peringatan Tertulis dan atau Denda.1740

4.

Sanksi Denda dikenakan setelah sebelumnya Bursa


mengenakan sanksi Peringatan Tertulis, dengan
ketentuan sebagai berikut:1741

Jenis Peringatan

Denda
-

Peringatan Tertulis Pertama


Peringatan Tertulis Kedua

Rp 100.000,- per Hari Bursa

Peringatan Tertulis Ketiga

Rp 150.000,- per Hari Bursa

6.

Prosedur pengenaan
berikut:1742
a.

1735
Pencatatan
1736
Pencatatan
1737
Pencatatan
1738
Pencatatan
1739
Pencatatan
1740
Pencatatan
1741
Pencatatan
1742
Pencatatan

sanksi

adalah

sebagai

Bursa mengenakan sanksi Peringatan Tertulis


Pertama selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.


Efek Beragun Aset, Bagian D.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian E.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 1.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 2.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian E.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 3.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 4.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No.
Efek Beragun Aset, Ibid, Bagian F, Pasal 5.

I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
603

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sejak Manajer Investasi atau Bank Kustodian


tidak memenuhi kewajibannya;

7.

604

b.

Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari


Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis Pertama
Manajer Investasi atau Bank Kustodian tetap
tidak memenuhi kewajibannya, maka pada
Hari Bursa berikutnya Bursa akan mengenakan
Peringatan Tertulis Kedua beserta Denda;

c.

Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari


Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis Kedua
Manajer Investasi atau Bank Kustodian tetap
tidak memenuhi kewajibannya, maka pada
Hari Bursa berikutnya Bursa akan mengenakan
Peringatan Tertulis Ketiga beserta Denda;

d.

Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas)


Hari Bursa sejak tanggal Peringatan Tertulis
Ketiga Manajer Investasi tetap tidak memenuhi
kewajibannya, maka EBA tidak dapat
diperdagangkan/dilaporkan perdagangannya
melalui sarana yang disediakan Bursa;

e.

Apabila dalam jangka waktu tidak lebih dari


15 (lima belas) Hari Bursa sejak tidak dapat
diperdagangkan/ dilaporkannya perdagangan
EBA melalui sarana yang disediakan Bursa,
Manajer Investasi tetap tidak memenuhi
kewajibannya, maka EBA yang bersangkutan
dapat dipertimbangkan untuk dikenakan
Pembatalan Pencatatan.

Sanksi Denda sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006
tentang Pencatatan Efek Beragun Aset, dikenakan
secara kumulatif sejak dikeluarkannya Peringatan
Tertulis Kedua dan Peringatan Tertulis Ketiga sampai
dengan dipenuhinya kewajiban atau diperbaikinya
kelalaian Manajer Investasi atau Bank Kustodian
yang menyebabkan pengenaan sanksi tersebut

06. Efek Beragun Aset

dengan ketentuan sebanyak-banyaknya sebesar Rp


10.000.000 (sepuluh juta rupiah) secara kumulatif.1743

1743
Pencatatan
1744
Pencatatan
1745
Pencatatan
1746
Pencatatan
1747
Pencatatan
1748
Pencatatan
1749
Pencatatan

8.

Sanksi-sanksi sebagaimana dimaksud dalam VI.5.6.11744


dapat dikenakan secara bertahap sebagaimana diatur
dalam VI.5.6.51745, ataupun langsung tanpa melalui
tahapan. Dalam hal yang demikian, sanksi-sanksi
tersebut hanya merupakan petunjuk mengenai jenis
sanksi yang dapat dikenakan oleh Bursa.1746

9.

Dalam hal Manajer Investasi dikenakan sanksi


sesuai dengan Peraturan BEI No I.G SK-006/LGL/
BES/VII/2006 tentang Pencatatan Efek Beragun
Aset, Manajer Investasi tetap berkewajiban untuk
melaksanakan seluruh kewajibannya sesuai dengan
Peraturan Bursa.1747

10.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam VI.5.6.81748


tidak berlaku bagi Manajer Investasi yang EBA
-nya dikenakan sanksi Pembatalan Pencatatan Efek
(Delisting), kecuali kewajiban yang bersifat finansial
dari Manajer Investasi kepada Bursa.1749

11.

Sanksi-sanksi sebagaimana dimaksud dalam


ketentuan ini, disampaikan secara tertulis kepada
Manajer Investasi yang bersangkutan dengan
tembusan kepada Ketua Bapepam dan LK, Komite
Pencatatan Efek, dan Pihak terkait sesuai dengan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.A.2 tentang
Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi Masyarakat

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya


Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 6.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 1.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 5.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 7.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 8.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 8.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 9.

No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
605

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Di Pusat Referensi Pasar Modal serta diumumkan


oleh Bursa.1750

VI.5.7. P embatalan Pencatatan (Delisting)

1750
Pencatatan
1751
Pencatatan
1752
Pencatatan
1753
Pencatatan
1754
Pencatatan
1755
Pencatatan
1756
Pencatatan
606

1.

Pembatalan Pencatatan Efek dapat dilakukan atas


keputusan Bursa, permintaan Manajer Investasi atau
atas permintaan Bapepam dan LK.1751

2.

Apabila EBA dipertimbangkan untuk dikenakan


Pembatalan Pencatatan Efek, maka semua kelas EBA
yang bersangkutan yang tercatat di Bursa termasuk
dalam pertimbangan ini.1752

3.

Prosedur Pembatalan Pencatatan Efek sebagaimana


dimaksud dalam peraturan ini dapat tidak
diberlakukan bagi Pembatalan Pencatatan Efek yang
diminta oleh Bapepam dan LK.1753

4.

Pembatalan Pencatatan Efek Beragun Aset dapat


berupa Pembatalan Pencatatan atas sebagian atau
seluruh Efek Beragun Aset yang tercatat.1754

5.

Apabila EBA yang bersangkutan terkena


Pembatalan Pencatatan Efek, Manajer Investasi
dapat mengajukan keberatan kepada Bapepam
dan LK dan keputusan Bapepam dan LK bersifat
final dan mengikat untuk dilaksanakan oleh Kedua
Belah Pihak.1755

6.

Persyaratan dan Prosedur Pembatalan Pencatatan EBA:1756

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya


Efek Beragun Aset, Bagian F, Pasal 10.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 1.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 2.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 3.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 4.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 5.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya
Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 6.

No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang


No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang

06. Efek Beragun Aset

a.

Atas permohonan Manajer Investasi:


1)

2)

Pembatalan Pencatatan Efek atas


permintaan Manajer Investasi hanya
dapat dilakukan apabila:
a)

Dilakukan
dipercepat;

pembayaran

yang

b)

Nilai nominal EBA yang beredar


berkurang menjadi sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai nominal
EBA pada saat diterbitkan atau
sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu
miliar Rupiah), mana yang lebih
kecil.

Prosedur Pembatalan Pencatatan EBA


atas permintaan Manajer Investasi
adalah sebagai berikut:
a)

Permohonan
Pembatalan
Pencatatan EBA diajukan ke
Bursa
selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari sebelum
tanggal Pembatalan Pencatatan
EBA yang direncanakan dengan
melampirkan data EBA yang telah
dilunasi;

b)

Bursa
hanya
menyetujui
permohonan
Pembatalan
Pencatatan EBA apabila Manajer
Investasi telah menyampaikan
dokumen sebagaimana dimaksud
pada ketentuan VI.5.7.6.a.2).a)1757
secara lengkap kepada Bursa
dan
menyelesaikan
seluruh
kewajibannya kepada Bursa;

c)

Bursa

berhak

memutuskan

1757
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 6a butir 2a.
607

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

untuk menolak permohonan


Pembatalan
Pencatatan
EBA atau menunda tanggal
efektifnya
Pembatalan
Pencatatan EBA yang diajukan
Manajer
Investasi,
apabila
Manajer
Investasi
belum
memenuhi
kelengkapan
dokumen dan menyelesaikan
seluruh kewajibannya kepada
Bursa;
d)

b.

Atas Keputusan Bursa:


1)

608

Dalam hal Bursa menyetujui


permohonan
Pembatalan
Pencatatan EBA, maka Bursa
mengeluarkan Surat Persetujuan
Pembatalan Pencatatan EBA dan
mengumumkannya
sekurangkurangnya 15 (lima belas) hari
sebelum tanggal Pembatalan
Pencatatan EBA menjadi efektif.

Bursa dapat mempertimbangkan untuk


melakukan Pembatalan Pencatatan EBA
dalam hal salah satu kondisi di bawah
ini terjadi:
a)

KIK-EBA yang bersangkutan


dibubarkan dan dilikuidasi;

b)

Pernyataan Pendaftaran yang


telah menjadi efektif dibatalkan
oleh Bapepam dan LK;

c)

Dicabut perizinannya oleh pihak


yang berwenang;

d)

EBA yang bersangkutan telah


dilunasi, baik sebagian maupun
keseluruhan;

e)

Manajer

Investasi

tetap

tidak

06. Efek Beragun Aset

memenuhi kewajibannya sampai


dengan batas waktu tertentu setelah
dikenakan sanksi tidak dapat
diperdagangkan/dilaporkannya
perdagangan EBA melalui sarana
yang disediakan Bursa;
f)

2)

Melanggar ketentuan Bursa dan


atau peraturan perundangan yang
berlaku, khususnya di bidang
Pasar Modal.

Prosedur Pembatalan Pencatatan Efek


atas keputusan Bursa adalah sebagai
berikut:
a)

Bursa menyampaikan surat


pemberitahuan
kepada
Manajer
Investasi
bahwa
EBA yang bersangkutan telah
memenuhi kriteria Pembatalan
Pencatatan Efek. Tembusan
surat pemberitahuan tersebut
disampaikan kepada Bapepam
dan LK dan Pihak Lain yang
terkait dan diumumkan di
Bursa;

b)

Atas
pemberitahuan
sebagaimana disebutkan dalam
VI.5.7.6.b.2).a) 175 8 ,
Manajer
Investasi dapat mengajukan
permintaan Dengar Pendapat
kepada Bursa sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan
Pencatatan Efek Nomor I.A.4
tentang Dengar Pendapat;

c)

Dalam hal Manajer Investasi

1758
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 6b butir 2a.
609

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mengajukan
permintaan
Dengar
Pendapat,
Bursa
mengambil
keputusan
selambat-lambatnya 5 (lima)
Hari Bursa setelah Dengar
Pendapat dilaksanakan;
d)

Dalam hal Manajer Investasi


tidak mengajukan permintaan
Dengar Pendapat dalam jangka
waktu 5 (lima) Hari Bursa setelah
disampaikan surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam
VI.5.7.6.b.2).a)1759, Bursa dapat
langsung mengambil keputusan;

e)

Bursa dapat terlebih dahulu


mendengar
pertimbangan
Komite Pencatatan Efek (jika
ada)
dalam
Pengambilan
keputusan
Pembatalan
Pencatatan EBA sebagai akibat
dari terpenuhinya ketentuan
VI.5.7.6.b.1) 176 0 .

VI.6. PERDAGANGAN EFEK BERAGUN ASET DI BURSA EFEK


VI.6.1. Tata Cara dan Pelaksanaan
Beragun Aset Arus Kas Tetap

Perdagangan

Efek


Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan pelaksanaan
perdagangan EBA Arus Kas Tidak Tetap dapat dilihat pada

1759
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 6b butir 2a.
1760
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. I.G SK-006/LGL/BES/VII/2006 tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, Bagian G, Pasal 6b butir 1.
610

06. Efek Beragun Aset

bab X.2.2 tentang Perdagangan Efek Bersifat Utang. 1761

VI.6.2. Tata Ca ra da n Pela ksa naa n Perda ga nga n


Efek Bera g u n Aset Arus Kas Ti da k Teta p
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan pelaksanaan
perdagangan EBA Arus Kas Tetap dapat dilihat pada bab X.2.1
tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.1762

1761
Ketentuan selengkapnya tentang tata cara dan pelaksanaan perdagangan
Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap dapat ditemukan dalam Peraturan Perdagangan
No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang di Bursa (Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya No. SK-007/LGL/BES/VIII/2006 tanggal 9 Agustus
2006; Peraturan Perdagangan No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang
(Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya No. SK-008/LGL/BES/VIII/2006 tanggal
9 Agustus 2006; Peraturan Perdagangan No. II.F.2 tentang Komisi dan Biaya Transaksi Efek
Bersifat Utang (Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya No. SK-009/LGL/BES/
VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006); dan Peraturan Perdagangan No. II.F.3 tentang Kliring,
Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang (Lampiran Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Surabaya No. SK-010/LGL/BES/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006).
1762
Ketentuan selengkapnya tentang tata cara dan pelaksanaan perdagangan
Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap dapat ditemukan dalam Peraturan Perdagangan No. II.F.3
tentang Kliring, Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang (Lampiran
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya No. SK-010/LGL/BES/VIII/2006 tanggal 9 Agustus
2009).
611

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

612

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

07
DANA INVESTASI REAL ESTAT
BERBENTUK KONTRAK
INVESTA SI KOLEKTIF

Dana Investasi Real Estat atau yang juga dikenal sebagai Real Estate Investment
Trust (REITs) merupakan salah satu jenis efek yang diterbitkan berdasarkan
Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat melalui wadah ini selanjutnya
diinvestasikan pada aset-aset berbentuk real estat, aset terkait dengan real estat,
kas maupun aset setara kas lainnya.
Bab ini akan membahas Dana Investasi Real Estat (DIRE), dimulai dari
pembentukan Kontrak Investasi Kolektif yang melandasinya, proses Penawaran
Umum kepada masyarakat, serta pengelolaan dari DIRE itu sendiri.
Peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran


Dalam Rangka Penawaran Umum Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi
Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer


Investasi dan Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; dan

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi


Kolektif Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

VII.1. PENGERTIAN
Dana Investasi Real Estat adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
613

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

diinvestasikan pada aset Real Estat, aset yang berkaitan dengan Real
Estat dan atau kas dan setara kas.1763

VII.2. PEMBENTUKAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF


VII.2.1. Hal-hal Yang Harus Dimuat
1.

Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif paling kurang memuat
hal-hal sebagai berikut:1764
a.

nama dan alamat Manajer Investasi;

c.

komposisi diversifikasi investasi;

b.

nama dan alamat Bank Kustodian;

d.

kebijakan pembentukan dan penggunaan Special


Purpose Company (jika ada);

e.

alokasi biaya yang menjadi beban Manajer Investasi,


Bank Kustodian dan pemegang Unit Penyertaan
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (jika ada);

f.

kebijakan mengenai pembagian hasil secara berkala


kepada pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

g.

tindakan-tindakan yang dilarang dilakukan oleh


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

h.

kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi;

j.

hak pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

i.

kewajiban dan tanggung jawab Bank Kustodian;

k.

tata cara penjualan dan pembelian kembali (pelunasan)

1763
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan Bank
Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektf, Angka 1 Huruf a.
1764
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1.
614

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif bagi Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang tidak
mencatatkan Unit Penyertaannya di Bursa Efek;

2.

l.

Nilai Aktiva Bersih awal Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

m.

penyampaian laporan keuangan tahunan Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

n.

ketentuan mengenai tata cara pengunduran diri


Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian;

o.

pembubaran dan likuidasi Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

p.

beban biaya atas Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif yang dibubarkan dan
dilikuidasi; dan

q.

Penitipan Kolektif atas Unit Penyertaan bagi


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang tidak mencatatkan Unit
Penyertaannya di Bursa Efek.

Tindakan-tindakan yang dilarang dilakukan oleh Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
sebagaimana dimaksud dalam VII.2.1.1.g1765 , paling
kurang memuat:1766
a.

larangan terlibat dalam penjualan Efek yang belum


dimiliki (short sale);

c.

larangan untuk membeli tanah kosong atau


berinvestasi di properti yang masih dalam tahap
pembangunan. Kegiatan dalam tahap pembangunan
ini tidak termasuk dekorasi ulang, perbaikan
(retrofitting) dan renovasi;

b.

larangan terlibat dalam pembelian Efek secara margin;

1765
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf g.
1766
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2.
615

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

d.

larangan untuk meminjamkan dan atau menjaminkan


aset Real Estat yang dimilikinya untuk kepentingan
Pihak lain;

e.

larangan berinvestasi pada aset Real Estat dan atau


Aset yang berkaitan dengan Real Estat di luar wilayah
Indonesia; dan

f.

larangan melakukan penerbitan Efek bersifat hutang.

a.

pelaksanaan tugas dengan itikad baik dan penuh


tanggung jawab sebaik mungkin semata-mata untuk
kepentingan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

b.

tanggung jawab atas segala kerugian yang timbul


karena tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.3.a1769;

c.

ketentuan pembukuan dan pelaporan;

d.

ketentuan mengenai tata cara pengunduran diri Manajer


Investasi sebagai Manajer Investasi Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

e.

pemisahan kekayaan Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan
kekayaan Manajer Investasi;

f.

tata cara penjualan Unit Penyertaan Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

h.

pelaksanaan investasi sesuai dengan komposisi investasi


yang telah ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif Dana

Kewajiban dan tanggung jawab Manajer Investasi


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.1.h1767 paling kurang
memuat:1768

g.

penunjukan
diperlukan;

Bank

Kustodian

pengganti

bila

1767
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf h.
1768
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3.
1769
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3 Huruf a.
616

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

4.

i.

penyusunan dan penyampaian laporan tahunan dan


laporan keuangan tahunan serta laporan lainnya
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif kepada pemegang Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan Bapepam dan LK; dan

j.

penerbitan pembaharuan Prospektus yang disertai


laporan keuangan tahunan terakhir serta wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK oleh Manajer
Investasi pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan berakhir.

Kewajiban dan tanggung jawab Bank Kustodian sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.1.1.i1770 paling kurang memuat halhal sebagai berikut: 1771
a.

pelaksanaan tugas dengan itikad baik dan penuh


tanggung jawab sebaik mungkin semata-mata untuk
kepentingan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

b.

tanggung jawab atas segala kerugian yang timbul


karena tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalamVIII.2.1.4.a1772 ;

c.

ketentuan pembukuan dan pelaporan;

d.

ketentuan mengenai tata cara pengunduran diri Bank


Kustodian sebagai Bank Kustodian Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

e.

penghitungan Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif paling
kurang sekali dalam satu bulan;

f.

pembukuan semua perubahan aset berupa Real


Estat dan Aset Yang Berkaitan Dengan Real Estat,

1770
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf i.
1771
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 4.
1772
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 4 Huruf a.
617

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

jumlah Unit Penyertaan, pengeluaran, biaya-biaya


pengelolaan, pendapatan bunga atau pendapatan
lain-lain yang sesuai dengan ketentuan Bapepam dan
LK;

618

g.

penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif sesuai dengan instruksi Manajer Investasi;

h.

pembayaran biaya pengelolaan dan biaya lain yang


dikenakan pada aset berupa Real Estat dan Aset yang
berkaitan dengan Real Estat sesuai Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

i.

pembayaran kepada pemegang Unit Penyertaan


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif setiap pembagian uang tunai yang
berhubungan dengan Dana Investasi Real Estat
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

j.

penyimpanan catatan secara terpisah yang


menunjukkan semua perubahan dalam jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki setiap pemegang Unit
Penyertaan, nama, kewarganegaraan, alamat serta
identitas lain dari para pemegang Unit Penyertaan;

k.

kepastian bahwa Unit Penyertaan diterbitkan hanya atas


penerimaan dana dari calon pemegang Unit Penyertaan;

l.

pemisahan kekayaan Dana Investasi Real Estat


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dari kekayaan
Bank Kustodian;

m.

pemberian jasa Penitipan Kolektif dan Kustodian


sehubungan dengan kekayaan Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

n.

penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan


kepada Manajer Investasi, Bapepam dan LK, serta
pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; dan

o.

penolakan instruksi Manajer Investasi secara


tertulis dengan tembusan kepada Bapepam dan LK

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

apabila instruksi tersebut pada saat diterima oleh


Bank Kustodian secara jelas melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
atau Kontrak Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
5.

6.

Hak pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.1.j1773 paling kurang memuat:
a.

bukti kepemilikan;

c.

informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; dan

b.

laporan keuangan secara periodik;

d.

bagian atas hasil likuidasi.

a.

Kewajiban Manajer Investasi untuk memberitahukan


terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK mengenai
rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dengan melampirkan:

Pembubaran dan likuidasi Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.1.o1774 paling kurang memuat halhal sebagai berikut: 1775

b.

1).

kesepakatan pembubaran dan likuidasi Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif antara Manajer Investasi dengan Bank
Kustodian;

2).

alasan pembubaran; dan

3).

kondisi keuangan terakhir.

Kewajiban Manajer Investasi untuk mengumumkan


rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian

1773
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf j.
1774
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf o.
1775
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 8.
619

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hasil likuidasi Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif dalam satu surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional paling lambat 2 (dua) hari bursa setelah
pemberitahuan kepada Bapepam dan LK.
c.

Pada hari yang sama dengan pengumuman tentang


rencana pembubaran, likuidasi dan pembagian
hasil likuidasi tersebut, Manajer Investasi wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Bank
Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai
Aktiva Bersih Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.

d.

Kewajiban Manajer Investasi untuk memastikan


bahwa hasil dari likuidasi dibagi secara proporsional
menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang
dimiliki oleh masing-masing pemegang Unit
Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.

e.

Kewajiban Manajer Investasi untuk menyampaikan


laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi Dana Investasi real Estate berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif kepada Bapepam dan LK paling lambat
2 (dua) bulan setelah tanggal pemberitahuan rencana
pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi
tersebut yang diajukan dengan dilengkapi pendapat dari
Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran
dan Likuidasi Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dari Notaris.

VII.2.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Kontrak Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif wajib dibuat dalam bentuk akta notariil
oleh Notaris yang terdaftar di Bapepam dan LK.1776

1776
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 10.
620

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

2.

Tahun buku Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif dimulai sejak tanggal 1 Januari dan
ditutup pada tanggal 31 Desember.1777

3.

Penyampaian laporan keuangan tahunan Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.1.m1778 wajib diperiksa oleh
Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK serta wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK oleh Manajer
Investasi paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan berakhir.1779

4.

Dalam hal Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban
biaya pembubaran dan likuidasi Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.1.p1780 termasuk biaya Konsultan
Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga
menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer
Investasi kepada Pihak-pihak yang bersangkutan.1781

VII.3. PENAWARAN UMUM


VII.3.1. Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum
VII.3.1.1. Ketentuan Umum
1.

Prospektus wajib mencakup seluruh informasi


atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa,
kejadian, serta Fakta Material yang dapat

1777
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 6.
1778
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf m.
1779
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 7.
1780
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf p.
1781
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman Kontrak Investasi
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka 9.

Kolektif Dana
Kolektif Dana
Kolektif Dana
Kolektif Dana
Kolektif Dana
621

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan


atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak
lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta
tersebut, yang diketahui atau selayaknya diketahui
oleh Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian.1782
2.

Prospektus dilarang memuat informasi yang tidak


benar tentang Fakta Material, atau tidak memuat
Fakta Material yang dibutuhkan, agar informasi yang
termuat dalam Prospektus tersebut tidak memberikan
gambaran yang menyesatkan.1783

3.

Prospektus wajib dibuat sedemikian rupa sehingga


memuat informasi yang lengkap, cukup, objektif,
jelas, dan mudah dimengerti.1784

4.

Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan


yang paling penting wajib dibuat ringkasannya
dan diungkapkan pada bagian awal Prospektus.
Urutan penyampaian fakta pada Prospektus
ditentukan oleh relevansi fakta tersebut terhadap
masalah tertentu, bukan urutan sebagaimana
dinyatakan pada Peraturan ini. 178 5

5.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif wajib menjaga agar penyampaian informasi
penting tidak dikaburkan dengan informasi yang
kurang penting yang mengakibatkan informasi
penting tersebut terlepas dari perhatian pembaca. 1786

1782
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf a.
1783
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf b.
1784
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf c.
1785
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf d.
1786
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf e.
622

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

6.

Pengungkapan Informasi atau Fakta Material,


penggunaan foto, diagram, dan atau tabel pada
Prospektus dilarang memberikan gambaran yang
menyesatkan masyarakat.1787

7.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif dapat melakukan penyesuaian atas
pengungkapan fakta material tidak terbatas hanya
pada fakta material yang telah diatur dalam ketentuan
ini. Pengungkapan atas fakta material tersebut harus
dilakukan secara jelas dengan penekanan yang sesuai
dengan kondisi Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, sehingga Prospektus tidak
menyesatkan. 1788

8.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif, Manajer Investasi, Bank
Kustodian, dan Profesi Penunjang Pasar Modal,
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama,
bertanggung jawab bahwa semua informasi
dalam Prospektus tidak mengandung Informasi
atau Fakta Material yang tidak benar, dan tidak
menghilangkan Informasi atau Fakta Material
serta diungkapkan sesuai ketentuan dalam
VII.3.1.1.2 1789, VII.3.1.1.3 179 0 , VII.3.1.1.41791, VII.3.1.1.51792,

1787
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf f.
1788
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf g.
1789
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf b.
1790
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf c.
1791
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf d.
1792
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf e.
623

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan VII.3.1.1.61793. 1794


9.

Prospektus dapat memuat informasi lebih dari


satu Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dalam hal Manajer Investasi yang
mengelolanya menawarkan Unit Penyertaan yang
diterbitkan oleh lebih dari satu Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. 1795

10.

Dalam pemasaran Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut,
Prospektus dengan informasi terkini wajib
disediakan untuk pemodal.1796

VII.3.1.2. Hal-hal Yang Harus Dimuat


Prospektus Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif paling kurang memuat informasi
sebagai berikut:1797
1.

Informasi yang wajib disajikan (diungkapkan) pada


bagian luar kulit muka Prospektus, yang meliputi:
a.

nama lengkap Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

c.

alamat, logo, nomor telepon/teleks/faksimili

b.

dasar hukum Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

1793
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf f.
1794
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf h.
1795
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf i.
1796
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 1 Huruf j.
1797
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 2.
624

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

dan Kotak Pos alamat kantor Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
(jika ada);
d.

tanggal efektif;

f.

batas minimal dan atau maksimal jumlah Unit


Penyertaan yang ditawarkan (jika ada);

h.

tanggal pengembalian uang pemesanan (jika


ada);

e.

batas masa penawaran (jika ada);

g.

tanggal akhir penjatahan (jika ada);

i.

nama Bursa Efek dan tanggal pencatatan yang


direncanakan (jika ada);

j.

penjelasan singkat mengenai kebijakan dasar


rencana investasi Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

k.

harga penawaran sama dengan Nilai Aktiva


Bersih per Unit Penyertaan;

m.

nama lengkap Manajer Investasi;

o.

tempat dan tanggal Prospektus diterbitkan;

l.

nama lengkap Penjamin Emisi Efek (jika ada);

n.

nama lengkap Bank Kustodian;

p.

kolom perhatian dengan menyebutkan:


SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK
MEMBELI UNIT PENYERTAAN INI ANDA
HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI
HALAMAN (yang menunjuk pada halaman
dalam Prospektus mengenai kebijakan
investasi, faktor-faktor risiko dan Manajer
Investasi); dan

q.

pernyataan berikut dicetak dalam huruf besar:


BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN
PERNYATAAN
MENYETUJUI
ATAU
TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
625

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP


PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN
DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM;
2.

Informasi yang wajib disajikan (diungkapkan) pada


bagian dalam kulit muka Prospektus:
DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF TIDAK TERMASUK
INSTRUMEN INVESTASI YANG DIJAMIN OLEH
PEMERINTAH, BANK INDONESIA ATAU PIHAK
INSTITUSI LAINNYA. SEBELUM MEMBELI UNIT
PENYERTAAN, INVESTOR HARUS TERLEBIH
DAHULU MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI
PROSPEKTUS DAN DOKUMEN PENAWARAN
LAINNYA. ISI DARI PROSPEKTUS DAN DOKUMEN
PENAWARAN LAINNYA BUKANLAH SUATU SARAN
BAIK DARI SEGI BISNIS, HUKUM MAUPUN PAJAK;

3.

4.

626

Daftar Isi;
Istilah dan definisi Istilah dan definisi paling
kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
a.

pengertian Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif;

b.

bentuk hukum Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

c.

pengertian Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
sedang ditawarkan (Kontrak Investasi Kolektif
tertutup atau terbuka);

d.

pengertian Manajer Investasi;

f.

pengertian Special Purpose Company (jika ada);

h.

pengertian Aset Real Estat;

e.

pengertian Bank Kustodian;

g.

pengertian Penilai;

i.

pengertian Aset yang berkaitan dengan Real


Estat;

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

5.

j.

pengertian bukti kepemilikan Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
(Unit Penyertaan);

k.

pengertian, metode penghitungan dan periode


pengumuman Nilai Aktiva Bersih (NAB); dan

l.

hal-hal lain yang dianggap material untuk


dijelaskan;

a.

pendirian Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif;

Informasi mengenai Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, yang meliputi:

b.

penawaran Unit Penyertaan;

c.

penjelasan imbal hasil sewa (rental yield) yang


diperoleh dari aset berupa Real Estate dari
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif; dan

d.

pengelola Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif, yang mencakup
antara lain:
1).

6.

2).

Informasi
meliputi:

mengenai

Manajer

Investasi,

yang

keterangan singkat tentang Manajer Investasi;

c.

Pihak yang
Investasi;

a.

keterangan singkat tentang Bank Kustodian;

c.

Pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian;

pengalaman Manajer Investasi; dan


terafiliasi

dengan

Manajer

Informasi mengenai Bank Kustodian, yang meliputi:


b.

8.

tim pengelola investasi;

a.

b.
7.

komite investasi; dan

pengalaman Bank Kustodian; dan

Informasi mengenai Special Purpose Company (jika


ada), yang meliputi:
627

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9.

a.

keterangan singkat tentang Special Purpose


Company yang meliputi antara lain pendirian,
maksud dan tujuan, susunan pemegang saham
dan kepemilikan saham pada Special Purpose
Company, serta susunan anggota Direksi dan
Komisaris;

b.

ijin usaha dari pihak yang berwenang; dan

c.

Pihak yang terafiliasi dengan Special Purpose


Company;

a.

keterangan singkat tentang Penilai;

c.

Pihak yang terafiliasi dengan Penilai;

Informasi mengenai Penilai, yang meliputi:


b.

10.

11.

Informasi tentang Profesi Penunjang Pasar Modal


lainnya yang berkaitan dengan pembentukan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan penerbitan Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dimaksud;
Tujuan dan kebijakan investasi, yang mencakup
antara lain:
a.
uraian tujuan investasi Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
memuat secara jelas dan spesifik semua detail
yang diperlukan calon pemodal dalam membuat
keputusan investasi;
uraian kebijakan investasi yang memuat
kebijakan umum yang akan diambil oleh Manajer
Investasi untuk mencapai tujuan investasi. Uraian
ini wajib mencakup kebijakan yang mendasar,
termasuk jenis Aset Real Estat dan atau Aset
yang berkaitan dengan Real Estat; dan
c.
uraian kebijakan mengenai pembagian hasil
investasi secara berkala kepada pemodal (jika ada);
Metode penilaian Aset Real Estat dan Aset yang
b.

628

12.

pengalaman Penilai; dan

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

berkaitan dengan Real Estat;


13.

Alokasi biaya, yang mencakup antara lain:


a.

biaya yang menjadi beban Manajer Investasi;

c.

biaya yang menjadi beban pemodal; dan

b.

biaya yang menjadi beban Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

d.

biaya yang menjadi beban Manajer Investasi


atau Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

14.

Perpajakan

15.

Faktor-faktor risiko yang utama, antara lain:

16.

Uraian status pajak Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan
peraturan perpajakan di Indonesia;
a.

risiko yang berkaitan dengan pembayaran


sewa dari Real Estat;

b.

risiko yang berkaitan dengan kondisi politik,


ekonomi dan keamanan;

c.

risiko likuiditas Unit Penyertaan bagi Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif bersifat terbuka;

d.

risiko likuiditas bagi Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat
tertutup Transaksi penjualan Unit Penyertaan
oleh pemodal untuk memperoleh uang tunai
tergantung pada likuiditas perdagangan Unit
Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif tersebut di Bursa
Efek; dan

e.

risiko berkurangnya nilai Unit Penyertaan


yang diterima oleh pemodal;

a.

hak untuk memperoleh Laporan Tahunan


secara periodik;

Hak-hak pemodal, antara lain:

629

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

17.
18.
19.

630

20.

b.

hak untuk memperoleh informasi mengenai


Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif paling
kurang satu kali dalam satu bulan;

c.

hak untuk menjual Unit Penyertaan di Bursa


Efek (jika ada);

d.

hak untuk mendapatkan distribusi pendapatan


dari Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

e.

hak suara bagi pemegang Unit Penyertaan


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif; dan

f.

hak atas hasil likuidasi;

Pendapat hukum (legal opinion) dari Konsultan


Hukum yang terdaftar di Bapepam dan LK;
Pendapat dari Penilai tentang penilaian Aset Real
Estat;
Persyaratan dan tata cara pemesanan atau pembelian
Unit Penyertaan, yang meliputi:
a.

tata cara pembelian Unit Penyertaan (jika ada);

c.

batas minimum dan maksimum pembelian


Unit Penyertaan;

e.

syarat-syarat pembayaran dan biaya yang


menyertainya;

g.

pembatalan pemesanan (jika ada);

i.

penyerahan Unit Penyertaan (jika ada); dan

b.

tata cara transaksi pembelian Unit Penyertaan


di Bursa Efek (jika ada);

d.

harga pembelian Unit Penyertaan;

f.

biaya dalam rangka pembelian (jika ada);

h.

pengembalian uang pesanan (jika ada);

j.

persyaratan atau hal lain (jika ada);

Informasi mengenai penyebarluasan Prospektus dan


formulir pemesanan atau pembelian Unit Penyertaan;

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

21.

Skema transaksi pembelian atau penjualan Unit


Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif di Bursa Efek (jika ada);

22.

Jenis aktivitas bisnis Real Estat yang menjadi tujuan


investasi (underlying) Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

23.

Struktur Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif;

24.

Perjanjian-perjanjian yang terkait dengan Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

25.

Peraturan perundang-undangan yang terkait Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

26.

Perkiraan dan proyeksi keuntungan dari aset Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

27.

Rapat Umum Pemegang Unit Penyertaan;

29.

Pembubaran dan likuidasi, yang mencakup antara lain:

28.

Hal-hal lain yang material untuk diketahui oleh


pemodal, (jika ada); dan
a.

hal-hal yang menyebabkan Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
dapat dibubarkan;

b.

proses pembubaran dan likuidasi Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;

c.

pembagian hasil likuidasi; dan

d.

hal-hal lain
likuidasi.
1.

mengenai

pembubaran

dan

Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif wajib
menerbitkan pembaharuan Prospektus
apabila terdapat perubahan Fakta
Material, seperti laporan keuangan,
631

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pergantian anggota direksi Manajer


Investasi, perubahan biaya-biaya, dan
perubahan alamat Manajer Investasi.1798
2.

Pembaharuan Prospektus dapat berupa


sisipan perubahan terhadap Prospektus
dengan mencantumkan pernyataan,
SISIPAN
INI
MERUPAKAN
PEMBAHARUAN
DAN
BAGIAN
YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI
PROSPEKTUS. 1799

VII.3.2. Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum
VII.3.2.1. Tata Ca ra Mengaju ka n Pernyataa n
Pen dafta ra n
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran
Umum Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif diajukan oleh Manajer Investasi
dengan cara sebagai berikut:1800
1.

menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan


mengisi Formulir Nomor IX.C.15-1 lampiran 1,
Peraturan Bapepam No. IX.C.5 tentang Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;

2.

Pernyataan Pendaftaran diajukan dalam rangkap


2 (dua);

1798
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3 Huruf a.
1799
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, Angka 3 Huruf b.
1800
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka
1.
632

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

3.

paling kurang satu dokumen Pernyataan


Pendaftaran dan dokumen lainnya harus
ditandatangani secara langsung oleh Pihak yang
namanya disebut dalam Pernyataan Pendaftaran
dan dibubuhi meterai yang cukup;

4.

pernyataan bahwa semua Lembaga dan Profesi


Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam
Pernyataan Pendaftaran bertanggung jawab
sepenuhnya atas data yang disajikan relevan
dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan
yang berlaku, kode etik, norma, dan standar
profesi masing-masing;

VII.3.2.2. Kelengkapan Dokumen


Kelengkapan dokumen Pernyataan Pendaftaran antara
lain sebagai berikut:1801
1.

Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif disertai
dengan format digitalnya;

2.

perjanjian pengelolaan Real Estat;

4.

perjanjian Agen Penjual Unit penyertaan (jika ada);

3.

dokumen penilaian Real Estat;

5.

perjanjian pendahuluan antara Manajer Investasi


dengan Bursa Efek jika Unit Penyertaan dicatatkan
di Bursa Efek;

6.

perjanjian penyimpanan Unit Penyertaan dalam


penitipan kolektif antara Manajer Investasi
dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
jika Unit Penyertaan dicatatkan di Bursa Efek;

7.

pendapat hukum dan laporan Uji Tuntas dari segi


hukum;

1801
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka
1 Huruf e.
633

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

Prospektus (diberi meterai dan ditandantangani


para pihak disertai dengan format digitalnya);

10.

salinan perjanjian jual beli Real Estat;

9.

salinan perjanjian sewa menyewa yang terkait


dengan Real Estat;

11.

foto copy Sertifikat Hak Guna Bangunan dan


Sertifikat Hak atas tanah dan atau bangunan
lainnya; dan

12.

Dalam hal Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif menggunakan Special
Purpose Company, wajib menyertakan pula:
a.

akta pendirian dan perubahan anggaran


dasar Special Purpose Company;

c.

daftar Pihak yang terafiliasi dengan Special


Purpose Company.

b.
13.

ijin usaha dari pihak yang berwenang; dan

menyampaikan
rencana
pemasaran
dan
operasional Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.

VII.3.3. Pernyataan Pendaftaran Efektif Dari Bapepam-LK


Dalam hal Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud
dalam VIII.3.2.1.11802 tidak memenuhi syarat atau memenuhi
syarat, Bapepam dan LK memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:
1.

Pernyataan
Pendaftaran
tidak
lengkap
dengan
menggunakan Formulir Nomor IX.C.15-2 lampiran
2, Peraturan Bapepam No. IX.C.5 tentang Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

2.

Pernyataan Pendaftaran yang dinyatakan efektif oleh

1802
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka
1 Huruf a.
634

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Bapepam dan LK, menggunakan Formulir Nomor


IX.C.15-3 lampiran 3, Peraturan Bapepam No. IX.C.5
tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

VII.4. PENGELOLAAN DANA INVESTASI


KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

REAL

ESTAT

BERBENTUK

VII.4.1. Ketentuan Umum


Ketentuan Umum Pengelolaan Dana Investasi Real Estate
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut:1803
1.

Dana Investasi Real Estat dapat menginvestasikan


dananya dengan atau tanpa menggunakan Special
Purpose Company.

2.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif wajib memuat dalam Kontrak Investasi Kolektif
dan Prospektus informasi mengenai hak, kewajiban,
dan kewenangan Pihak-pihak terkait, serta tata kelola
pengelolaan dan pengadministrasian investasi dananya.

3.

Dalam hal Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif menggunakan Special Purpose Company
untuk melakukan investasi maka Special Purpose Company
tersebut wajib mendistribusikan seluruh hasil investasi
kepada Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dan pihak lain secara proporsional.

4.

Kekayaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif bukan merupakan bagian kekayaan
Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

5.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dapat melakukan Penawaran Umum atas Unit

1803
Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Angka
2.
635

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penyertaannya kepada masyarakat pemodal.


6.

Dalam hal Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif tidak melakukan Penawaran
Umum, maka Manajer Investasi wajib menyampaikan
Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif kepada Bapepam
dan LK paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal
ditandatanganinya Kontrak Investasi Kolektif Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang dibuat secara notariil dimaksud, dengan
melampirkan sebagai berikut:
a.

b.

636

Dokumen yang digunakan untuk melakukan


penawaran; dan
Perjanjian lain yang berkaitan dengan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif.

7.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dapat mencatatkan Unit Penyertaannya di Bursa
Efek. Dalam hal Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif tidak mencatatkan Unit
Penyertaannya di Bursa Efek, maka Manajer Investasi
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif wajib membeli Unit Penyertaan apabila
pemegang Unit Penyertaan melakukan penjualan
kembali.

8.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif hanya dapat berinvestasi pada aset Real Estat,
Aset yang berkaitan dengan Real Estat di wilayah
Indonesia, dan atau kas atau setara kas.

9.

Manajer Investasi dengan itikad baik wajib menyampaikan


informasi mengenai Pemegang Unit Penyertaan
Pengendali Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif kepada Bapepam dan LK.

10.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang berinvestasi di tanah kosong atau
berinvestasi di properti yang masih dalam tahap

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

pembangunan. Kegiatan dalam tahap pembangunan ini


tidak termasuk dekorasi ulang, perbaikan (retrofitting)
dan renovasi.
11.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang meminjamkan dan atau menjaminkan
aset Real Estat yang dimilikinya untuk kepentingan Pihak
lain.

12.

Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib memuat
ketentuan mengenai Penitipan Kolektif di Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.

13.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dilarang
bertindak untuk dan atas namanya sendiri dalam
melakukan penjualan dan pembelian aset Real Estat,
Aset yang berkaitan dengan Real Estat dan aset-aset
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif lainnya.

14.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang terlibat dalam penjualan Efek yang
belum dimiliki (short sale).

15.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang terlibat dalam pembelian Efek secara
margin.

16.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang meminjam dana melalui penerbitan
Efek bersifat utang namun dapat meminjam dana tanpa
penerbitan Efek bersifat utang untuk kepentingan
pembelian aset Real Estat dengan total nilai paling
banyak 20% (dua puluh per seratus) dari total nilai aset
Real Estat yang akan dibeli dimaksud.

637

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VII.4.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian dari Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib
memisahkan kekayaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif dari kekayaan Manajer Investasi
dan Bank Kustodian.1804

2.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian dari Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib
dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif.1805

3.

Dalam hal Manajer Investasi dan Bank Kustodian dari Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud
dalam angka 5 peraturan ini, maka Manajer Investasi dan
Bank Kustodian dari Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif tersebut wajib bertanggung jawab
atas segala kerugian yang timbul karena tindakannya.1806

4.

Manajer Investasi yang mengelola Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib:1807
a.

melakukan pembukuan dan pelaporan termasuk


memelihara semua catatan penting yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan pengelolaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif terpisah dari pembukuan dan pelaporan dari

1804
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 3.
1805
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 5.
1806
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 6.
1807
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 7.
638

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Manajer Investasi itu sendiri, sebagaimana ditetapkan


oleh Bapepam dan LK;
b.

menunjuk
Bank
diperlukan;

Kustodian

pengganti

bila

c.

mengelola Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif semata-mata untuk kepentingan
pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
Kontrak Investasi Kolektif, Prospektus dan kontrak
lainnya terkait Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif;

d.

menyusun dan menyampaikan laporan tahunan


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif kepada pemegang Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan Bapepam dan LK;

e.

menerbitkan pembaharuan Prospektus yang disertai


laporan keuangan tahunan terakhir Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif serta
menyampaikan hal-hal dimaksud kepada Bapepam
dan LK pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan berakhir;

f.

menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua


uang para calon pemegang Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif disampaikan kepada Bank Kustodian
paling lambat pada akhir hari kerja berikutnya;

g.

memiliki 2 (dua) pegawai yang memiliki keahlian dan


pengalaman paling kurang 5 (lima) tahun di bidang
manajemen investasi; dan

h.

menjamin bahwa sistem yang dimilikinya


menghasilkan
informasi
mengenai
kegiatan
operasional sehari-hari, kondisi keuangan, dan
underlying aset Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
639

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Bank Kustodian yang mengadministrasikan Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif wajib:1808
a.

memiliki sistem dan prosedur dalam menjalankan


tugas dan kewajibannya;

b.

melakukan pembukuan dan pelaporan termasuk


memelihara semua catatan penting yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan pengelolaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif terpisah dari pembukuan dan pelaporan dari
Bank Kustodian itu sendiri, sebagaimana ditetapkan
oleh Bapepam dan LK;

c.

menghitung Nilai Aktiva Bersih Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif paling
kurang sekali dalam satu bulan;

d.

membukukan semua perubahan aset Real Estat dan


Aset yang berkaitan dengan Real Estat, jumlah Unit
Penyertaan, pengeluaran, biaya-biaya pengelolaan,
pendapatan bunga atau pendapatan lain-lain yang
sesuai dengan ketentuan Bapepam dan LK;

e.

menyelesaikan transaksi yang dilakukan Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif sesuai dengan instruksi Manajer Investasi;

f.

membayarkan biaya pengelolaan dan biaya lain


yang dikenakan pada aset Real Estat dan Aset yang
berkaitan dengan Real Estat sesuai Kontrak Investasi
Kolektif Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;

g.

membayarkan kepada pemegang Unit Penyertaan Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
setiap pembagian uang tunai yang berhubungan dengan
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

1808
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 8.
640

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

6.

h.

menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan


semua perubahan jumlah Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang dimiliki setiap pemegang Unit
Penyertaan, nama, kewarganegaraan, alamat serta
identitas lain dari para pemegang Unit Penyertaan;

i.

memastikan bahwa Unit Penyertaan diterbitkan


hanya atas penerimaan dana dari calon pemegang
Unit Penyertaan;

j.

memberikan jasa Penitipan Kolektif dan Kustodian


sehubungan dengan kekayaan Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

k.

menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan


kepada Manajer Investasi, Bapepam dan LK, serta
pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; dan

l.

menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis


dengan tembusan kepada Bapepam dan LK
apabila instruksi tersebut pada saat diterima oleh
Bank Kustodian secara jelas melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
atau Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Manajer Investasi yang mengelola Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, wajib memastikan
bahwa:1809
a.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif berinvestasi pada:
1).
2).

aset Real Estat paling kurang 50% (lima puluh


per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih;
Aset Real Estat dan Aset yang berkaitan
dengan Real Estat paling kurang 80% (delapan
puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih

1809
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 9.
641

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan ketentuan investasi pada aset Real


Estat paling kurang sebagaimana dimaksud
pada VIII.4.2.6.a.1)1810; dan atau
3).
b.
7.

kas dan setara kas tidak lebih dari 20% (dua


puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih;
dan

Aset yang menjadi portofolio Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif memiliki alas
hukum yang kuat, sah dan mudah ditransaksikan.

Dalam hal Dana Investasi Real Estat Kontrak Investasi


Kolektif melakukan transaksi dengan Pihak-pihak yang
terlibat dalam pembentukan dan atau pengelolaan
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif, maka transaksi tersebut wajib dilakukan
secara transparan dan wajar serta wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang
Unit Penyertaan (RUPUP) dengan mekanisme sebagai
berikut: 1811
a.

Pemberitahuan RUPUP dilakukan paling lambat


14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan dan
pemanggilan dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum RUPUP melalui paling sedikit satu
surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional;

b.

Panggilan RUPUP wajib mencantumkan tempat,


waktu penyelenggaraan, prosedur serta agenda
rapat;

c.

RUPUP dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari


(satu per dua) dari seluruh pemegang Unit Penyertaan
yang beredar;

d.

Keputusan dalam RUPUP dinyatakan sah apabila

1810
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 9 Huruf a butir 1.
1811
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 10.
642

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

disetujui lebih dari (satu per dua) dari yang hadir;

8.

e.

Sebelum pemberitahuan rencana RUPUP di surat kabar


dilaksanakan, Manajer Investasi wajib menyampaikan
terlebih dahulu agenda rapat tersebut secara jelas dan
rinci ke Bapepam dan LK paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum pemberitahuan;

f.

Dalam hal RUPUP pertama gagal diselenggarakan atau


gagal mengambil keputusan, maka diselenggarakan
RUPUP kedua;

g.

Panggilan untuk RUPUP kedua dilakukan paling


lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPUP kedua dilakukan
dengan menyebutkan telah diselenggarakannya RUPUP
pertama tetapi tidak mencapai korum atau tidak dapat
mengambil keputusan;

h.

RUPUP kedua diselenggarakan paling cepat 10


(sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari dari RUPUP pertama;

i.

RUPUP kedua sah dan berhak mengambil keputusan


apabila dihadiri oleh pemegang Unit Penyertaan
paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah
seluruh Unit Penyertaan yang beredar; dan

j.

Dalam hal RUPUP kedua gagal diselenggarakan atau


gagal mengambil keputusan, maka Manajer Investasi
dapat menyelenggarakan RUPUP ketiga dengan
korum kehadiran, korum pengambilan keputusan,
panggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPUP
ketiga yang disetujui oleh Bapepam dan LK.

Pengambilalihan dan kepemilikan Real Estat oleh Dana


Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:1812
a.

Pengambilalihan aset Real Estat oleh Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah

1812
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 11
643

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengambilalihan kepemilikan Real Estat termasuk


hak-hak yang melekat di atasnya, kepentingan, dan
manfaat yang berkaitan dengan kepemilikan aset
dimaksud oleh Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.
b.

c.

9.

Aset Real Estat tidak dapat dialihkan dari portofolio


Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif kecuali jika:
1).

Manajer Investasi dan Bank Kustodian


secara bersama-sama telah saling menyetujui
pengalihan; dan

2).

aset telah mendapat penilaian dari Penilai.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang mengalihkan aset Real Estat pada
harga atau nilai lebih rendah dari 90% (sembilan puluh
per seratus) dari harga atau nilai yang dibuat oleh
Penilai, dan tanggal penilaian terakhir dari Penilai
tidak lebih dari 6 (enam) bulan sebelum tanggal aset
Real Estat tersebut dialihkan.

Penilaian aset berupa Real Estat dari Dana Investasi Real


Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif: 1813
a.

Manajer Investasi Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif wajib melakukan penilaian
atas aset berupa Real Estat milik Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif secara
berkala paling kurang satu tahun sekali.

b.

Seluruh penilaian aset berupa Real Estat sebagaimana


dimaksud dalam VIII.4.2.9.a1814 wajib dilakukan oleh
Penilai yang ditunjuk oleh Manajer Investasi Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif dan disetujui Bank Kustodian.

1813
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14.
1814
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf a.
644

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

c.

Penilai yang melakukan penilaian aset Real Estat


sebagaimana dimaksud dalam VIII.4.2.9.b1815
peraturan ini wajib:
1).
2).

bersikap obyektif, dan independen; dan


tidak terafiliasi dengan:
a)

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif, Manajer Investasi, Bank
Kustodian dan pemegang Unit Penyertaan
pengendali dari Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dimaksud;

b)

Profesi Penunjang Pasar Modal yang


memberikan jasa pada Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif;

c)

Perusahaan Real Estat yang sedang


bertransaksi Real Estat dengan Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;

d)

Direktur,
komisaris,
dan
semua
pegawai Pihak-pihak sebagaimana
dimaksud dalam VIII.4.2.9.c.2).a)1816,
VIII.4.2.9.c.2).b),1817
dan
VIII.4.2.9.c.2).c)1818; dan

e)

pihak-pihak lain yang terkait dengan


Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif.

1815
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf b.
1816
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf c butir 2 Huruf a.
1817
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf c butir 2 Huruf b.
1818
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 14 Huruf c butir 2 Huruf c.
645

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

Penilaian atas aset Real Estat dari Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
sebagaimana dimaksud dalam huruf a wajib
dilaporkan kepada Bapepam dan LK serta
diumumkan kepada publik paling kurang dalam
satu surat kabar yang berperedaran nasional dan
website Manajer Investasi paling lambat akhir bulan
ketiga setelah tahun buku Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berakhir.

10.

Penilaian aset berupa Aset yang berkaitan dengan Real Estat


dari Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif wajib dilakukan oleh Manajer Investasi dengan
mengacu pada Peraturan Nomor IV.C.2 tentang Nilai
Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana dan
wajib diumumkan kepada publik melalui website Manajer
Investasi paling kurang satu bulan sekali.1819

11.

Laporan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif:1820
a.

Manajer Investasi Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif wajib menyampaikan
laporan tahunan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif paling lambat pada akhir
bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tahunan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif berakhir.

b.

Laporan tahunan Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif wajib paling kurang
memuat:
1).
2).

laporan keuangan yang telah diaudit oleh


Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK;
laporan penilaian dari Penilai;

1819
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 15.
1820
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 16.
646

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

12.

3).

laporan penilaian atas Efek yang berkaitan


dengan Real Estat dan kas dari Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

4).

tabel kinerja Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
meliputi antara lain total Nilai Aktiva Bersih
pada setiap akhir tahun dan Nilai Aktiva Bersih
per Unit Penyertaan pada setiap akhir tahun.

Keterbukaan Informasi Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif: 1 8 2 1
a.

Manajer Investasi Dana Investasi Real Estat berbentuk


Kontrak Investasi Kolektif wajib membuat website
sebagai media penyampaian keterbukaan informasi.

b.

Dalam hal nama Dana Investasi Real Estat


berbentuk
Kontrak
Investasi
Kolektif
mencerminkan aset Real Estat dan atau Aset yang
berkaitan dengan Real Estat tertentu, maka Dana
Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif wajib menginvestasikan paling kurang
70% (tujuh puluh per seratus) dari Nilai Aktiva
Bersihnya pada aset Real Estat dan atau Aset
yang berkaitan dengan Real Estat dimaksud.

c.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak


Investasi Kolektif wajib menyampaikan Prospektus
dengan informasi terkini pada saat menawarkan Unit
Penyertaan kepada publik.

d.

Dokumen yang digunakan dalam penawaran Unit


Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif wajib menjelaskan
imbal hasil sewa (rental yield) yang diperoleh dari
aset berupa Real Estat dari Dana Investasi Real
Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif pada
saat laporan penilaian dibuat.

1821
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 17.
647

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

f.

Perkiraan kinerja dari Dana Investasi Real Estat


berbentuk Kontrak Investasi Kolektif diperbolehkan
hanya jika:
1).

asumsi yang mendasari perkiraan dan kalkulasi


keuntungan rasional;

2).

ada keterbukaan risiko, termasuk risiko


informasi keuangan yang prospektif dan
proyeksi imbal hasil yang mungkin tidak
tercapai; dan

3).

Keterbukaan yang memuat analisis mengenai


perbedaan antara perkiraan kinerja dengan
kinerja aktual (jika ada).

Dalam hal terjadi perubahan nilai aset berupa Real


Estat dari Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang sifatnya material,
maka Manajer Investasi wajib:
1).
2).

menyampaikan perubahan tersebut kepada


Bapepam dan LK; dan
mengumumkan kepada publik melalui paling
sedikit satu surat kabar berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional dan website
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;

besarnya perubahan dan penyebab terjadinya


perubahan dimaksud, paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah terjadinya perubahan dimaksud.
13.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif wajib mendistribusikan keuntungan kepada para
pemegang Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif setiap tahun dalam
jumlah paling kurang 90% (sembilan puluh per seratus)
dari laba bersih setelah pajak. 1822

1822
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 18.
648

07. Dana Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

VII.4.3. Hal-hal Yang Dilarang

VII.4.1.

1.

Manajer Investasi atau Bank Kustodian dari Dana Investasi


Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dilarang
menghentikan pengelolaan Dana Investasi Real Estat
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebelum ditunjuk
Manajer Investasi atau Bank Kustodian pengganti, jika
yang bersangkutan mengundurkan diri atau mengalihkan
kepada Manajer Investasi atau Bank Kustodian lain.1823

2.

Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi


Kolektif dilarang mengalihkan aset berupa Real Estat
yang dimiliki dalam periode paling kurang 2 (dua)
tahun, kecuali: 1824
a.

skema kepemilikannya secara jelas menginformasikan


kepada pemegang Unit Penyertaan alasan rasional
masa kepemilikan kurang dari 2 (dua) tahun; dan

b.

lebih dari (satu per dua) pemegang Unit Penyertaan


dari seluruh jumlah Unit Penyertaan Dana Investasi
Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
beredar telah memberikan persetujuannya dalam
RUPUP Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.

Ketentuan Lain
Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
dapat menginvestasikan dananya pada Real Estat melalui
Special Purpose Company yang dibentuk semata-mata untuk
kepentingan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif.

1823
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 4.
1824
Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi Manajer Investasi dan
Bank Kustodian Yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif, Angka 13.
649

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

650

08. Derivatif

08
DERIVATIF

Seiring dengan perkembangan pasar modal dewasa ini, dapat ditemukan adanya beragam produk turunan
dari efek, baik efek bersifat utang maupun efek bersifat ekuitas. Produk turunan ini dikenal dengan sebutan
derivatif. Bab ini akan membahas jenis-jenis derivatif yang dikenal di pasar modal yang meliputi Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu/Right, Waran, Opsi Saham, Kontrak Berjangka Indeks Efek dan Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt).
Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1.

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam

7.

Peraturan BEI No.I-A Kep-305/BEJ/07 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain
Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat;

9.

Peraturan BEI No.II.B.1 Kep-003/BEJ/01-2003 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat;

11.

Peraturan BEI No. II-B.3 Kep-005/BEJ/01-2003 tentang Perdagangan Efek tanpa Warkat di Pasar Negosiasi;

13.

Peraturan BEI No.II-D Kep.310/BEJ/09-2004 tentang Perdagangan Opsi Saham;

15.

Peraturan BEI No. III-D Kep-311/BEJ/09-2004 tentang Keanggotaan Opsi Saham;

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia;

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX. D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan HMETD;
Rangka Penerbitan HMETD;

6.

Peraturan Bapepam-LK No. III..E.1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi Atas Efek atau Indeks Efek;

8.

Peraturan BEI No.II-A.3 Kep-038/BEJ/1998 tentang Penghentian Perdagangan;

10.

Peraturan BEI No. II-B.2 Kep-004/BEJ/01-2003 tentang Perdagangan Efek Tanpa Warkat di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai;

12.

Peraturan BEI No. I-D Kep-00389/BEI/06-2009 tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia (SPEI) di Bursa;

14.

Peraturan BEI No.II.D.1 SK-013/DIR/BES/X/2006 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek;

16.

Peraturan BEI No. III.D.1 SK-018/HK/BES/III/2001 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin
Memperdagangkan Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE);
651

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


17.
18.
19.
20.
21.

Peraturan BEI No. III.D.2 SK-019/HK/BES/III/2001 tentang Persyaratan dan Prosedur


Persetujuan FATS Trader;
Peraturan BEI No. III.D.3 SK-020/HK/BES/III/2001 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin
Memperdagangkan Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE);
Peraturan BEI No. III.D.4 SK-021/HK/BES/III/2001 tentang Suspend dan Pencabutan Surat
Persetujuan Pendaftaran FATS Trader;
Peraturan BEI No. III.D.5 SK-022/HK/BES/III/2001 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak
Berjangka Indeks Efek; dan
Surat Edaran BEI No. SE-010/BEJ/10-2004 perihal Pengkodean Seri Kontrak Saham (KOS) di JOTS.

VIII.1. PENGERTIAN
Derivatif adalah turunan dari Efek, baik Efek bersifat utang maupun yang bersifat ekuitas.1825

VIII.2. JENIS-JENIS DERIVATIF


VIII.2.1. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right)
VIII.2.1.1. Pengertian
Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (Right) adalah hak yang melekat pada saham
yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru,
termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan Waran,
sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut dapat dialihkan.1826

VIII.2.1.2. Ketentuan Umum

1825
1826
1827
1828
1829
652

1.

Apabila suatu perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum saham


atau Perusahaan Publik bermaksud untuk menambah modal sahamnya,
termasuk melalui penerbitan Waran atau Efek konversi, maka setiap
pemegang saham wajib diberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas
Efek baru dimaksud sebanding dengan persentase pemilikan mereka.1827

2.

Jika suatu perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.11828


mempunyai lebih dari satu jenis saham, dan jika jumlah saham dalam setiap
jenis ditambah secara proporsional, maka para pemegang saham yang ada
wajib mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanding dengan
persentase pemilikan mereka dalam masing-masing jenis saham.1829

UUPM, Penjelasan Pasal 1 angka 5.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang

Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

1 Huruf a.
2.
2.
3.

08. Derivatif

1830
1831
1832
1833
1834
1835

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

3.

Jika suatu perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.11830


mempunyai lebih dari satu jenis saham tetapi penambahan hanya terjadi
pada satu jenis saham saja, atau jumlah penambahan dari setiap jenis
saham tidak sebanding, atau jika Penawaran Umum terdiri dari Efek
yang dapat ditukar dengan saham, maka semua pemegang saham wajib
mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanding dengan
persentase pemilikan dalam perusahaan. Penawaran Umum dimaksud
wajib disetujui oleh pemegang saham yang mewakili sebagian besar
saham dalam setiap jenis saham.1831

4.

Dalam hal perusahaan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.2.11832 ,


bermaksud untuk menambah modal sahamnya melalui Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu atau melalui Penawaran Umum Waran atau Efek
konversi wajib mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mempertimbangkan dan menyetujui rencana penawaran dimaksud.
Perusahaan tersebut wajib mengumumkan informasi dan menyediakan
Prospektus bagi pemegang saham sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penerbitan HMETD, selambat-lambatnya
28 (dua puluh delapan) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham
dilaksanakan. Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana dimaksud Peraturan
Bapepam-LK No. IX.D.3 tersebut wajib tersedia bagi pemegang saham
paling lambat pada saat Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.1833

5.

Untuk dapat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam rangka


Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib
dipenuhi hal-hal berikut:1834

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

a.

Perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.11835, telah


mengajukan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya
kepada Bapepam dalam bentuk serta mencakup informasi yang
ditetapkan untuk Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.2 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selambatlambatnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham; dan

b.

Bapepam tidak mempunyai tanggapan lebih lanjut secara tertulis


terhadap Pernyataan Pendaftaran yang telah disampaikan.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

2.
4.
2.
6.
7.
2.
653

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1836
1837
1838
1839
1840
1841
1842
1843
1844
1845
654

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

6.

Kecuali dinyatakan lain oleh Bapepam, maka Pernyataan Pendaftaran


yang disyaratkan dalam VIII.2.1.2.51836 menjadi efektif setelah memperoleh
persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham mengenai penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.1837

7.

Dalam hal suatu rencana Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, sebagian atau seluruh dana hasil Penawaran Umum
dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut akan digunakan
untuk transaksi yang mempunyai benturan kepentingan, maka wajib
memenuhi ketentuan peraturan ini dan memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.1838

8.

Persyaratan untuk memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.2.11839 tidak berlaku jika perusahaan
mengeluarkan saham sebagai hasil kapitalisasi dari laba yang ditahan dan
atau modal disetor lainnya seperti dividen saham atau saham bonus.1840

9.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan hak yang dapat dialihkan
dan dibuktikan dengan:1841
a.

Catatan pemilikan dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaan atau


Biro Administrasi Efek;

b.

Sertifikat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dikeluarkan


oleh perusahaan untuk pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal tertentu. Sertifikat tersebut wajib tersedia sebelum dimulai
dan selama periode perdagangan sebagaimana dimaksud pada
VIII.2.1.2.151842

c.

Kupon yang dapat dilepas dari surat saham; atau

d.

Konfirmasi atau laporan rekening Efek yang diterbitkan oleh


Kustodian.

10.

Pemegang saham yang berhak atas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.12.d1843, adalah pemegang saham
yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham 8 (delapan) hari kerja setelah
Rapat Umum Pemegang Saham.1844

11.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sudah dapat ditukarkan dengan


Efek baru selama periode perdagangan. Efek baru tersebut wajib sudah
diterbitkan dan tersedia dalam 2 (dua) hari kerja setelah Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu dilaksanakan.1845

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

7.
8.
9.
2.
10.
11.
17.
14 Huruf d.
12.
13.

08. Derivatif
12.

1846
1847

Informasi penting penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang


wajib diumumkan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.1.2.41846 meliputi antara lain:1847
a.

Nama lengkap Emiten atau Perusahaan Publik, alamat kantor pusat,


telepon, teleks, faksimili, E-mail dan kotak pos;

b.

Uraian mengenai Efek yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan


penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

c.

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham;

d.

Tanggal pencatatan pemegang saham yang mempunyai Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu pada Daftar Pemegang Saham
atau nomor kupon untuk menentukan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;

e.

Tanggal terakhir dari pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu dengan pemberitahuan bahwa hak yang tidak dilaksanakan
pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi dan tanggal terakhir
pembayaran;

f.

Periode perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

g.

Harga pelaksanaan Efek;

h.

Rasio Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas saham yang ada;

i.

Tata cara pemesanan Efek;

j.

Uraian mengenai perlakuan Efek yang tidak dibeli oleh yang berhak
dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan;

k.

Pernyataan mengenai tata cara pengalihan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu;

l.

Tata cara penerbitan dan penyampaian bukti Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu serta Efek;

m.

Nama Bursa Efek tempat diperdagangkannya Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu dan saham yang mendasarinya tercatat (jika ada);

n.

Rencana Emiten atau Perusahaan Publik untuk mengeluarkan


atau tidak mengeluarkan saham atau Efek lain yang dapat
dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal efektif;

o.

Nama lengkap Pihak yang bertindak sebagai pembeli


siaga (jika ada);

p.

Dampak dilusi dari penerbitan Efek baru;

q.

Penggunaan dana hasil Penawaran Umum dengan Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu;

r.

Ringkasan analisis dan pembahasan oleh manajemen; dan

s.

Informasi tentang tempat Prospektus dapat diperoleh.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Angka 6
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Angka 14.
655

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


13.

Dalam hal penerbitan hak untuk Efek utang konversi, Emiten atau
Perusahaan Publik selain sebagaimana informasi pada VIII.2.1.2.121848,
wajib pula menyajikan hal-hal sebagai berikut:1849
a.

Hak para pemegang Efek;

b.

Sifat Efek yang dapat dikonversikan ke jenis Efek lain;

c.

Sifat Efek utang konversi yang memungkinkan pelunasan lebih dini


atas pilihan Emiten atau pemegang Efek;

d.

Harga dan tingkat suku bunga dari Efek utang konversi. Dalam
hal suku bunga ditetapkan mengambang, wajib diuraikan cara
penentuan tingkat suku bunga yang mengambang tersebut;

e.

jadwal pelunasan atau cicilan termasuk jumlahnya;

f.

jadwal pembayaran bunga;

g.

jadwal konversi;

h.

ketentuan tentang dana pelunasan atau sinking fund (jika ada);

i.

denominasi mata uang yang menjadi denominasi utang dan mata


uang lain yang menjadi alternatif (jika ada) digunakan dalam
penerbitan Efek utang bersangkutan (jika ada); dan

j.

nama, alamat kantor pusat dan uraian mengenai Pihak-pihak yang


bertindak sebagai Wali Amanat dan Penanggung (jika ada).
Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu di atas dan sebagaimana dimaksud
pada VIII.2.1.2.121850, wajib diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.

1848
1849
1850
1851
1852
1853
656

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

14.

Dalam hal pemegang saham mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut wajib
dijual oleh perusahaan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam
rekening perusahaan.1851

15.

Perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.11852 wajib mengambil


langkah-langkah untuk mempermudah pengalihan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu. Jika Efek yang mendasari hak tersebut tercatat di Bursa
Efek maka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut wajib dicatatkan
pula di Bursa Efek yang sama. Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dimulai setelah berakhirnya distribusi Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dan berlangsung sekurang-kurangnya 5 (lima) hari
kerja dan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal distribusi
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu berakhir. Bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tersebut wajib tersedia dan didistribusikan dalam 1 (satu)
hari kerja setelah Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu.1853

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

14.
15.
14.
16.
2.
17.

08. Derivatif
16.

Bursa Efek wajib secara otomatis mencatatkan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu yang berhubungan dengan Efek yang tercatat, tanpa
biaya pencatatan tambahan.1854

17.

Kecuali ditentukan lain oleh Bapepam, Bursa Efek wajib secara


otomatis mencatat Efek yang sama dengan Efek yang tercatat dan
yang timbul dari: 18 5 5
a.

Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran atau


Efek konversi;

b.

Penerbitan saham yang berasal dari kapitalisasi dari laba yang


ditahan dan atau modal disetor lainnya seperti dividen saham atau
saham bonus; atau

c.

Pemecahan saham.

d.

Biaya pencatatan atas Efek yang timbul sebagai akibat adanya


pelaksanaan hak tersebut wajib didasarkan pada perhitungan yang
sama dengan Efek sejenis yang berlaku.

18.

Efek yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu yang berbeda dari Efek yang mendasari atas mana hak
tersebut melekat dan berbeda dari Efek lain dari perusahaan tersebut yang
telah tercatat di bursa, tidak wajib dicatatkan di bursa.1856

19.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang tercatat dapat juga


diperdagangkan di luar bursa.1857

20.

Dalam hubungannya dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,


perusahaan wajib mengadakan alokasi Efek yang tidak dipesan, pada harga
pemesanan yang sama kepada semua pemegang saham yang menyatakan
berminat untuk membeli Efek tambahan pada periode pelaksanaan
hak dimaksud. Pembayaran untuk Efek tambahan dilaksanakan sesuai
dengan VIII.2.1.2.11858. Apabila jumlah permintaan atas Efek yang tidak
dipesan melebihi Efek yang tersedia, Efek dimaksud akan dijatahkan
secara proporsional, berdasarkan atas jumlah Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang
meminta penambahan Efek berdasarkan harga pemesanan.1859

21.

Dalam hal terjadi pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,


tanda terima wajib diberikan oleh Perusahaan sebagai bukti bahwa
hak telah dilaksanakan. Tanda terima dimaksud wajib menunjukkan
apakah pemegang hak atau pemegang saham bermaksud memesan Efek
tambahan yang berasal dari hak yang tidak dilaksanakan. Dalam hal ini
perusahaan wajib menyimpan tembusan dari tanda terima yang memuat
jumlah saham atau Efek tambahan yang dipesan.1860

1854
1855
1856
1857
1858
1859
1860

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

18.
19.
20.
21.
2.
22.
23.
657

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1861
1862
1863
1864
1865
1866
1867
1868
658

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

22.

Penjatahan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.2.201861 ditetapkan


dalam 1 (satu) hari kerja setelah berakhirnya pembayaran pesanan Efek
tambahan. Para pemesan Efek tambahan wajib menyerahkan pembayaran
penuh kepada perusahaan untuk Efek tambahan dimaksud dalam 2 (dua)
hari kerja setelah berakhirnya perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.2.11862 wajib
mengembalikan uang untuk bagian pemesanan yang tidak terpenuhi,
pada 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan.1863

23.

Setelah penjatahan Efek sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.221864


selesai dilaksanakan, maka semua dokumen yang berhubungan
dengan pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, termasuk
tembusan tanda terima, wajib disimpan oleh perusahaan untuk jangka
waktu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Perusahaan dimaksud
wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di Bapepam untuk melakukan
pemeriksaan khusus mengenai pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Laporan hasil pemeriksaan mengenai kewajaran pelaksanaan
tersebut wajib disampaikan oleh perusahaan kepada Bapepam dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan berakhir.1865

24.

Dalam hal perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.1.2.11866


bermaksud untuk menambah modal dalam jumlah yang telah ditetapkan
maka sebelum dilaksanakannya penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dimaksud, perusahaan yang bersangkutan wajib memperoleh
jaminan dari Pihak tertentu untuk membeli Efek sekurang-kurangnya
pada harga penaWaran atas Efek dalam hal terdapat sisa Efek yang tidak
diambil.1867

25.

Informasi yang disyaratkan untuk diumumkan sesuai dengan Peraturan


Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib
diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional. Salinan dari pengumuman tersebut
wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-ambatnya pada akhir hari
kerja ke-2 (kedua) setelah pengumuman dimaksud. Pengumuman tersebut
dapat digantikan dengan cara lain yang disetujui oleh Bapepam.1868

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

22.
2.
24.
24.
25.
2.
26.
27.

08. Derivatif

VIII.2.1.3. Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam


Rangka Penerbitan HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
1.

Pedoman mengenai bentuk dan isi Pernyataan Pendaftaran berdasarkan


peraturan ini akan digunakan bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang
bermaksud untuk menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1
tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Dalam mempersiapkan
Pernyataan Pendaftaran, Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengikuti
Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan
Pendaftaran dan Peraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran
dalam Rangka Penawaran Umum kecuali angka 5, angka 8, angka 17,
angka 21, angka 22 dan angka 23.1869

2.

Pernyataan Pendaftaran untuk suatu penawaran sebagaimana diatur


dalam VIII.2.1.3.11870 sekurang-kurangnya terdiri dari:1871
a.

Surat pengantar Pernyataan Pendaftaran;

b.

Prospektus; dan

c.

Dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan


Pendaftaran tersebut.

3.

Surat pengantar yang dimaksud dalam angka 2 huruf a peraturan ini


harus dalam bentuk dan mengandung informasi yang ditetapkan dalam
Formulir Nomor IX.C.1-1 Lampiran 1, Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1
tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.1872

4.

Prospektus yang dimaksud dalam VIII.2.1.3.2.b1873 harus dalam bentuk


dan mengandung informasi yang ditetapkan dalam Peraturan BapepamLK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Ranka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.1874

5.

Dokumen lain yang dimaksud dalam VIII.2.1.3.2.c1875, meliputi:1876


a.

Rencana jadwal Penawaran Umum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

b.

Perjanjian yang menetapkan pembelian Efek yang tidak dipesan


melalui penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (jika ada);

1869
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 1.
1870
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 1.
1871
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 2.
1872
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 3.
1873
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 2 Huruf b.
1874
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 4.
1875
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 2 Huruf c.
1876
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2
Penerbitan HMETD, Angka 5.

tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
659

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

Perjanjian perwaliamanatan (jika ada);

d.

Perjanjian penanggungan (jika ada);

e.

Informasi penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum


sebelumnya;

f.

Laporan Keuangan

g.

Laporan Akuntan berkaitan dengan laporan keuangan


yang disajikan;

h.

Menyajikan laporan keuangan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun


terakhir terdiri dari:

i.

Neraca;

j.

Laporan laba rugi;

k.

Laporan perubahan Ekuitas;

l.

Laporan arus kas;

m.

Catatan atas laporan keuangan; dan

n.

Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian


integral dari laporan keuangan jika dipersyaratkan, seperti laporan
komitmen dan kontinjensi untuk Emiten atau Perusahaan Publik
yang bergerak dalam bidang perbankan.
Dalam hal efektifnya Pernyataan Pendaftaran melebihi 180 (seratus
delapan puluh) hari dari laporan keuangan terakhir, maka laporan
keuangan tahunan terakhir harus dilengkapi dengan laporan keuangan
interim yang telah diaudit, sehingga jangka waktu antara tanggal
efektif Pernyataan Pendaftaran dan tanggal laporan keuangan interim
tidak melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari;
a)

Surat dari Akuntan (comfort letter) sehubungan dengan


perubahan keadaan keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang
diaudit oleh Akuntan;

b)

Surat pernyataan dari Emiten atau Perusahaan Publik di


bidang akuntansi;

c)

Keterangan lebih lanjut tentang prakiraan dan atau proyeksi,


jika dicantumkan dalam Prospektus;

660

d)

Kebijakan dividen serta riwayat pembayaran dividen;

e)

Laporan pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum


(sehubungan dengan perubahan yang terjadi setelah tanggal
dikeluarkannya pendapat hukum sebelumnya dan hal yang
berkaitan dengan penggunaan dana hasil Penawaran Umum);

f)

Surat pencabutan pembatasan-pembatasan (negative


covenant) yang dapat merugikan kepentingan pemegang
saham publik dari kreditur;

g)

Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam Peraturan


Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi

08. Derivatif
Tertentu atau Peraturan Nomor IX.E.2 tentang Transaksi
Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perusahaan,
dalam hal penggunaan dana untuk ekspansi termasuk
pembelian aktiva;

6.

h)

Pernyataan Profesi Penunjang Pasar Modal sesuai dengan


Formulir Nomor IX.C.1-4 Lampiran 4, Peraturan Nomor
IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum; dan

i)

Informasi lain sesuai dengan permintaan Bapepam yang


dipandang perlu dalam penelaahan Pernyataan Pendaftaran,
sepanjang dapat diumumkan kepada masyarakat tanpa
merugikan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.

Bapepam dapat memperoleh informasi lain yang tidak merupakan bagian


dari Pernyataan Pendaftaran dan tidak dimaksudkan untuk diumumkan
kepada masyarakat karena dapat merugikan kepentingan Emiten atau
Perusahaan Publik atau Pihak yang terafiliasi seperti:1877
a.

NPWP dari anggota komisaris, direksi dan pemegang


saham utama;

b.

Fotokopi KTP dan atau bukti kewarganegaraan bagi Warga


Negara Indonesia, dan

c.

Fotokopi paspor atau tanda bukti lain bagi Warga Negara Asing;

d.

Fotokopi anggaran dasar para pemegang saham yang


bukan perorangan;

e.

Surat pernyataan yang dibubuhi meterai Rp 2.000,00 (dua ribu


rupiah) dari anggota komisaris dan direksi tentang keterlibatan
atau tidaknya dalam kasus hukum; dan

f.

Keterangan lain yang diterima oleh Bapepam dari Pihak yang


terlibat dalam suatu Penawaran Umum untuk mendukung
kecukupan dan ketelitian dari pengungkapan yang diwajibkan.

VIII.2.1.4. Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka


Penerbitan HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
VIII.2.1.4.1. Ketentuan Umum 1878
Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan Informasi
atau Fakta Material mengenai Penawaran Umum dari Emiten atau
Perusahaan Publik, yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal,
yang diketahui atau layak diketahui oleh Emiten atau Perusahaan
Publik. Prospektus harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan
1877
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penerbitan HMETD, Angka 6.
1878
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan HMETD.
661

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


komunikatif. Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang
paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada
bagian awal Prospektus. Urutan penyampaian fakta pada Prospektus
ditentukan oleh relevansi fakta tersebut terhadap masalah tertentu,
bukan urutan sebagaimana dinyatakan pada Peraturan Bapepam-LK
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penerbitan HMETD. Emiten atau Perusahaan Publik
harus berhati-hati apabila menggunakan foto, diagram, atau tabel pada
Prospektus, karena bahan-bahan tersebut dapat memberikan kesan yang
menyesatkan kepada masyarakat. Emiten atau Perusahaan Publik juga
harus menjaga agar penyampaian informasi penting tidak dikaburkan
dengan informasi yang kurang penting yang mengakibatkan informasi
penting tersebut terlepas dari perhatian pembaca.
Sebagian informasi yang dicantumkan dalam Peraturan Bapepam-LK
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam
Rangka Penerbitan HMETD mungkin kurang relevan dengan keadaan
Emiten atau Perusahaan Publik tertentu. Emiten atau Perusahaan Publik
dapat melakukan penyesuaian atas pengungkapan Informasi atau Fakta
Material tidak terbatas hanya pada Informasi atau Fakta Material yang
telah diatur dalam ketentuan ini. Pengungkapan atas Informasi atau Fakta
Material tersebut harus dilakukan secara jelas dengan penekanan yang
sesuai dengan bidang usaha atau sektor industrinya, sehingga Prospektus
tidak menyesatkan. Emiten atau Perusahaan Publik serta Lembaga dan
Profesi Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan
dan mengungkapkan fakta tersebut secara jelas dan mudah dibaca.

VIII.2.1.4.2. H al-hal Yang Harus Dimuat Dalam Prospektus


Prospektus untuk penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sekurang-kurangnya harus memuat:1879
1.

Aspek-aspek penting dari penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu, seperti:1880
a.

Nama lengkap Emiten atau Perusahaan Publik, alamat kantor


pusat, telepon, teleks, faksimili, E-mail dan kotak pos;

b.

Uraian mengenai Efek yang timbul sebagai akibat


dari pelaksanaan penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;

c.

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham;

d.

Tanggal daftar pemegang saham yang berhak memperoleh


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

1879
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD.
1880
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 1.
662

08. Derivatif
e.

Tanggal terakhir dari pelaksanaan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu dengan pemberitahuan bahwa hak yang
tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi
dan tanggal terakhir pembayaran;

f.

Periode perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

g.

Harga pemesanan Efek;

h.

Rasio Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas saham yang ada;

i.

Tata cara pemesanan Efek;

j.

Uraian mengenai perlakuan Efek yang tidak dibeli oleh


yang berhak dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam
bentuk pecahan;

k.

Pernyataan mengenai tata cara pengalihan Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu;

l.

Tata cara penerbitan dan penyampaian bukti Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu serta surat Efek;

m.

Nama Bursa Efek tempat diperdagangkannya Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu dan saham yang
mendasarinya tercatat (jika ada);

n.

Rencana Emiten atau Perusahaan Publik untuk mengeluarkan


atau tidak mengeluarkan saham atau Efek lain yang dapat
dikonversikan menjadi saham dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal efektif;

o.

Nama lengkap Pihak yang bertindak sebagai pembeli


siaga (jika ada);

p.

Pernyataan berikut dalam huruf cetak besar yang dapat


secara langsung menarik perhatian para pembaca:

q.

1)

BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN


MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK
INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN
ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP
PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.

2)

EMITEN
ATAU
PERUSAHAAN
PUBLIK
BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS
KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA,
ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT
YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.

Pernyataan bahwa sehubungan dengan Penawaran


Umum, setiap Pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan
keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak
diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis
dari Emiten atau Perusahaan Publik;
663

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


r.

Pernyataan ringkas dalam huruf cetak besar yang dapat


secara langsung menarik perhatian para pembaca tentang
faktor risiko yang material yang mungkin mempunyai
dampak merugikan bagi pemodal; dan

s.

Pernyataan ringkas dalam huruf cetak besar yang dapat


secara langsung menarik perhatian para pembaca tentang
dampak dilusi dari penerbitan efek baru.

2.

Jika para pemegang saham setelah Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu selesai akan menerima Efek yang tidak mempunyai sifatsifat yang sama seperti hak suara atau dividen, sebagaimana yang
mereka miliki pada saat itu, maka uraian mengenai Efek dimaksud
dengan penjelasan perbedaan sifat-sifatnya dan alasan perbedaan
tersebut harus diungkapkan.1881

3.

Dalam hal penerbitan hak untuk Efek utang konversi, Emiten atau
Perusahaan Publik wajib menyajikan hal-hal sebagai berikut:1882
a.

Hak para pemegang Efek;

b.

Sifat Efek yang dapat dikonversikan ke jenis Efek lain;

c.

Sifat Efek utang konversi yang memungkinkan pelunasan


lebih dini atas pilihan Emiten atau Perusahaan Publik atau
pemegang Efek;

d.

Harga dan tingkat suku bunga dari Efek utang konversi.


Dalam hal suku bunga ditetapkan mengambang, wajib
diuraikan cara penentuan tingkat suku bunga yang
mengambang tersebut;

e.

Jadwal pelunasan atau cicilan termasuk jumlahnya;

f.

Jadwal pembayaran bunga;

g.

Jadwal konversi;

h.

Ketentuan tentang dana pelunasan atau sinking fund (jika ada);

i.

Denominasi mata uang yang menjadi denominasi utang dan


mata uang lain yang menjadi alternatif (jika ada) digunakan
dalam penerbitan Efek utang bersangkutan (jika ada);

j.

Nama, alamat kantor pusat dan uraian mengenai


Pihak-pihak yang bertindak sebagai Wali Amanat dan
Penanggung (jika ada);

k.

Ringkasan pokok-pokok perjanjian penanggungan (jika ada);

l.

Ringkasan pokok-pokok perjanjian perwaliamanatan,


termasuk tingkat senioritas dari utang dibandingkan
dengan utang Emiten atau Perusahaan Publik yang masih
ada dan utang lainnya yang mungkin diperoleh Emiten atau
Perusahaan Publik pada masa yang akan datang; dan

1881
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 2.
1882
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 3.
664

08. Derivatif
m.

4.

Pernyataan tentang dicatatkan atau tidaknya Efek yang


bersangkutan di Bursa Efek. Jika dicatatkan maka jumlah dan
persentasenya harus diungkapkan. 18 8 3

5.

Rincian struktur modal sebelum dan sesudah Penawaran


Umum yang disajikan dalam bentuk tabel. Informasi dalam
tabel dimaksud meliputi sekurang-kurangnya: 18 8 4
a.

Modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh


yang meliputi jumlah saham dan nilai nominal;

b.

Jumlah dan nilai nominal saham yang baru diterbitkan


pada saat Penawaran Umum.

6.

Uraian tentang persyaratan penting dari perjanjian pembelian


sisa Efek atau persetujuan untuk membeli Efek oleh Pihak
yang disebut namanya (jika ada). 18 8 5

7.

Uraian tentang penggunaan dana secara terinci yang


diperoleh dari Penawaran Umum dimaksud yang meliputi
antara lain: 1 8 8 6

8.

1883
Peraturan Bapepam-LK
HMETD, Angka 4.
1884
Peraturan Bapepam-LK
HMETD, Angka 5.
1885
Peraturan Bapepam-LK
HMETD, Angka 6.
1886
Peraturan Bapepam-LK
HMETD, Angka 7.
1887
Peraturan Bapepam-LK
HMETD, Angka 8.

Ringkasan tentang setiap tuntutan atas aktiva dari


Emiten atau Perusahaan Publik yang dijadikan
agunan untuk Efek yang ditawarkan.

a.

Dalam hal penggunaan dana untuk membayar hutang


wajib mengungkapkan jumlah hutang, nama kreditur,
terafiliasi atau tidak terafiliasi, penggunaan hutang dan
riwayat hutang;

b.

Dalam hal penggunaan dana untuk transaksi yang


mengandung Benturan Kepentingan wajib mengungkapkan
informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;

c.

Dalam hal penggunaan dana untuk Transaksi Material


namun tidak mengandung Benturan Kepentingan wajib
mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material Dan
Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Uraian tentang sisa penggunaan dana secara terinci yang diperoleh


dari Penawaran Umum sebelumnya (jika ada).1887

No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
665

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


9.

Informasi sebagaimana disyaratkan dalam angka 5 sampai dengan


14 Peraturan Nomor IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.1888

10.

Keterangan tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.1889

11.

Persyaratan tentang pemesanan pembelian saham.1890

VIII.2.1.5. Ketentuan Umum Perdagangan


1.

Perusahaan Tercatat yang akan menerbitkan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu, wajib terlebih dahulu menyampaikan kepada
Bursa informasi penting mengenai penawaran Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam
Nomor IX-D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
termasuk perubahannya, selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
sebelum informasi atau perubahan informasi tersebut diumumkan
oleh Perusahaan Tercatat untuk diumumkan di Bursa. 1891

2.

Informasi sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.5.11892 yang menyangkut


jadwal penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus terlebih
dahulu dimintakan tanggapan kepada Bursa sebelum diumumkan
oleh Perusahaan Tercatat, dan Perusahaan Tercatat harus memperbaiki
jadwal penerbitan tersebut apabila menurut pertimbangan Bursa jadwal
penerbitan tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Bursa dan Peraturan
Bapepam Nomor IX.D.1. tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.1893

3.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan laporan hasil Rapat Umum


Pemegang Saham (RUPS) kepada Bursa yang menyangkut persyaratan
pembagian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selambat-lambatnya 1
(satu) Hari Bursa setelah Rapat Umum Pemegang Saham.1894

4.

Dalam hal keputusan RUPS Perusahaan Tercatat menyetujui penerbitan


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka penyampaian pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.5.31895 dilakukan dengan
melampirkan: 1896
a.

Copy pernyataan pendaftaran yang telah menjadi efektif;

b.

Copy iklan informasi penawaran Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu;

1888
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 9.
1889
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 10.
1890
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 11.
1891
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.1.
1892
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.1.
1893
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.2.
1894
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.3.
1895
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.3.
1896
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat, Pasal C.4.
666

08. Derivatif
c.

Copy perubahaan Anggaran Dasar yang telah disetujui oleh pihak


yang berwenang (jika ada);

d.

Prospektus Penawaran
Terlebih Dahulu.

Umum

Hak

Memesan

Efek

5.

Bursa mengumumkan di Bursa, informasi sebagaimana dimaksud dalam


VIII.2.1.5.11897 dan VIII.2.1.5.31898 selambat-lambatnya pada Hari Bursa
berikutnya setelah informasi tersebut diterima oleh Bursa.1899

6.

Pelaksanaan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.1.5.11900 ,


dilaporkan oleh Perusahaan Tercatat kepada Bursa dengan melampirkan
copy pengumuman dimaksud. 1901

7.

Dalam hal Perusahaan Tercatat mengeluarkan pengumuman mengenai


perubahan atau penambahan informasi mengenai Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, Perusahaan Tercatat tersebut wajib menyampaikan
copy pengumuman dimaksud kepada Bursa selambat-lambatnya 1
(satu) Hari Bursa sebelum perubahan atau penambahan informasi
tersebut diumumkan oleh Perusahaan Tercatat. Bursa mengumumkan
di Bursa perubahan atau penambahan informasi tersebut selambatlambatnya Hari Bursa berikutnya setelah Bursa menerima copy
pengumuman tersebut.1902

8.

Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan perubahan tanggal


penyelenggaraan RUPS yang berkaitan dengan penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka penyelenggaraan RUPS
selanjutnya wajib dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan
perundangan yang berlaku. 19 0 3

9.

Setiap satu Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli satu saham. 1904

10.

Sekurang-kurangnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum perdagangan Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu dimulai, Bursa mengumumkan pencatatan
dan perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan saham hasil
pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.1905

11.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dari saham yang dicatat di Bursa
mulai dicatatkan dan diperdagangkan pada hari Bursa berikutnya
sejak berakhirnya distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan
berlangsung sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa.1906

12.

1897
1898
1899
1900
1901
1902
1903
1904
1905
1906

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1
II-B.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan
Ketentuan

Umum
Umum
Umum
Umum
Umum
Umum
Umum
Umum
Umum
Umum

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa
Efek Tanpa

Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,
Warkat,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

C.1.
C.3.
C.5.
C.1.
C.6.
C.7.
C.8.
C.9.
C.10.
C.11.
667

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran
tersebut dihentikan sementara.1907
13.

Dengan memperhatikan ketentuan huruf C.7 Peraturan Perdagangan Efek


Nomor: II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek di Bursa Efek
Jakarta, perdagangan saham yang mengandung hak dividen tunai, saham
dividen, saham bonus dan atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
dilakukan sebagai berikut:1908
a.

14.

1907
1908
Pasal
1909
668

Periode perdagangan saham mengandung hak dividen tunai,


saham dividen, saham bonus dan atau Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (periode cum) berakhir pada:
1)

Hari Bursa ke-3 (ketiga) sebelum tanggal pencatatan (record


date), untuk perdagangan pada Pasar Reguler;

2)

Hari Bursa yang sama dengan tanggal dilakukannya


pencatatan (record date), untuk perdagangan pada
Pasar Tunai.

b.

Perdagangan saham yang tidak mengandung hak dividen


tunai, saham dividen, saham bonus dan atau Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (ex dividen/bonus/Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu) dimulai pada Hari Bursa berikutnya setelah
berakhirnya periode cum.

c.

Tawar menawar pada awal periode perdagangan ex dividen/


bonus/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dilakukan dengan
berpedoman pada harga teoritis yang ditetapkan oleh Bursa.

Perdagangan saham yang memuat dividen tunai, saham dividen, saham


bonus dan atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Pasar Negosiasi
dilakukan sebagai berikut:1909
a.

Periode perdagangan saham memuat dividen tunai, saham


dividen, saham bonus dan atau Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (cum dividen/bonus/Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu) berakhir pada Hari Bursa ke-3 (ketiga) sebelum
tanggal pencatatan (record date) .

b.

Perdagangan saham yang tidak memuat dividen tunai, saham


dividen, saham bonus dan atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(ex dividen/bonus/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) dimulai
pada Hari Bursa berikutnya setelah berakhirnya periode cum.

c.

Tawar menawar pada awal periode perdagangan ex dividen/


bonus/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dilakukan dengan
berpedoman pada harga di Pasar Reguler.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.3 tentang Penghentian Perdagangan, Pasal 3.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.2 tentang Perdagangan Efek Tanpa Warkat Di Pasar Reguler dan Pasar Tunai,
B.3.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-B.3 tentang Perdagangan Efek Tanpa Warkat Di Pasar Negosiasi, Pasal B.11.

08. Derivatif

VIII.2.2. Waran
VIII.2.2.1. Pengertian
Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada
harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya
Waran tersebut.1910

VIII.2.2.2. Ketentuan Umum

1910
1911
1912
1913
1914
1915
1916

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

1.

Apabila suatu perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum saham


atau Perusahaan Publik bermaksud untuk menambah modal sahamnya,
termasuk melalui penerbitan Waran atau Efek konversi, maka setiap
pemegang saham wajib diberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas
Efek baru dimaksud sebanding dengan persentase pemilikan mereka.1911

2.

Dalam hal perusahaan sebagaimana dimaksud pada VIII.2.2.2.11912


menerbitkan Waran, maka jumlah Waran yang diterbitkan dan Waran yang
telah beredar tidak melebihi 35% (tiga puluh lima perseratus) dari jumlah
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat Pernyataan
Pendaftaran disampaikan.1913

3.

Dalam hal perusahaan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.2.2.11914,


bermaksud untuk menambah modal sahamnya melalui Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu atau melalui Penawaran Umum Waran atau Efek
konversi, wajib mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mempertimbangkan dan menyetujui rencana penaWaran dimaksud.
Perusahaan tersebut wajib mengumumkan informasi sebagaimana
dimaksud pada VIII.2.1.2.121915 dan menyediakan Prospektus bagi
pemegang saham sebagaimana diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penerbitan HMETD, selambat-lambatnya 28 (dua puluh
delapan) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.
Setiap perubahan atau penambahan informasi mengenai Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam-LK No.
IX.D.3 tersebut wajib tersedia bagi pemegang saham paling lambat pada
saat Rapat Umum Pemegang Saham dilaksanakan.1916

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1
IX.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak
Hak

Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan
Memesan

Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih
Efek Terlebih

Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka
Dahulu, Angka

1 Huruf b.
2.
2.
5.
2.
14.
6.
669

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4.

5.

Dalam hal penerbitan Waran, Emiten atau Perusahaan Publik wajib


menyajikan antara lain hal-hal berikut dalam Prospektus bagi
pemegang saham: 1917
a.

Rasio konversi;

b.

Tanggal dimulai dan diakhirinya konversi tersebut;

c.

Harga konversi;

d.

Nilai terakhir, jika hak konversi tidak dilaksanakan;

e.

Informasi tentang Waran yang bersifat tetap atau yang tergantung


pada suatu kondisi (jika ada); dan

f.

Perubahan rasio konversi sebagai akibat adanya pertambahan


jumlah modal disetor, saham bonus, dividen saham atau
pemecahan saham;

g.

Faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi likuiditas


Waran tersebut termasuk perkiraan jumlah pemegang Waran, dan
likuiditas saham yang mendasarinya serta rencana pencatatan Efek
di Bursa Efek tersebut (jika ada).

Kecuali ditentukan lain oleh Bapepam, Bursa Efek wajib secara


otomatis mencatat Efek yang sama dengan Efek yang tercatat dan
yang timbul dari: 1918
a.

Pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran atau


Efek konversi;

b.

Penerbitan saham yang berasal dari kapitalisasi dari laba yang


ditahan dan atau modal disetor lainnya seperti dividen saham atau
saham bonus; atau

c.

Pemecahan saham.
Biaya pencatatan atas Efek yang timbul sebagai akibat adanya
pelaksanaan hak tersebut wajib didasarkan pada perhitungan yang
sama dengan Efek sejenis yang berlaku.

VIII.2.2.3. Pencatatan Waran


VIII.2.2.3.1. Persyaratan Pencatatan
1.

Perusahaan Tercatat yang akan mencatatkan Warannya wajib


memenuhi persyaratan sebagai berikut:1919
a.

Waran tersebut diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang


sahamnya telah tercatat di Bursa;

1917
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan
HMETD, Angka 12.
1918
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Angka 19.
1919
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.5.1.
670

08. Derivatif

2.

b.

Setiap Waran yang akan dicatatkan harus memberikan hak


kepada pemegangnya untuk membeli sekurang-kurangnya
1 (satu) saham;

c.

Harga pelaksanaan hak atas Waran ditetapkan setinggitingginya 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari
harga saham terakhir (closing price) pada hari diputuskannya
penerbitan Waran oleh RUPS Perusahaan Tercatat.

Perjanjian penerbitan Waran antara lain memuat ketentuan


sebagai berikut: 19 2 0
a.

Perlakuan terhadap Waran yang tidak dilaksanakan hak


penukarannya sampai dengan jatuh tempo;

b.

Perlindungan pemegang Waran dari dilusi yang disebabkan


oleh turunnya harga saham sebagai akibat dari keputusan
perusahaan (Corporate Action).

VIII.2.2.3.2. Prosedur Pencatatan


1.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan informasi yang berkaitan


dengan rencana penerbitan saham tambahan ke Bursa pada Hari
Bursa yang sama dengan dilakukannya pengumuman informasi
tersebut ke publik.1921

2.

Perusahaan Tercatat wajib mengajukan permohonan pencatatan


saham tambahan dengan tata cara sebagai berikut:1922
Untuk taambahan saham yang berasal dari pelaksanaan Waran
atau pelaksanaan obligasi konversi atau ESOP/MSOP, permohonan
pencatatan wajib disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
Hari Bursa sebelum tanggal distribusi Waran atau obligasi konversi
atau ESOP/MSOP.1923

3.

Bursa mencatatkan saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD,


pelaksanaan Waran, pelaksanaan obligasi konversi atau ESOP/
MSOP, secara Pra-Pencatatan, dengan ketentuan Pra-Pencatatan
saham yang berasal dari HMETD dan Waran berlaku efektif pada
Hari Bursa yang sama sejak dimulainya perdagangan HMETD dan
Waran dimaksud.1924

1920
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.5.2.
1921
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.2.
1922
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.3.
1923
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V), Pasal VI.3.5.
1924
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.4.5.

Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
671

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4.

Bursa mengumumkan Pra-Pencatatan saham sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.2.3.2.3 192 5 selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Bursa sebelum diperdagangkannya HMETD, Waran,
obligasi konversi. 1926

5.

Pencatatan saham tambahan yang berasal dari saham Pra-Pencatatan,


baik yang berasal dari pelaksanaan HMETD, Penambahan Modal
Tanpa HMETD ataupun saham dari hasil pelaksanaan konversi Efek
Bersifat Ekuitas lainnya berlaku efektif sejak Pengumuman Bursa,
setelah Perusahaan Tercatat menyampaikan dokumen berikut:1927
Untuk Pencatatan saham hasil pelaksanaan Waran wajib
menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Waran oleh Perusahaan
Tercatat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak
berakhirnya tanggal pelaksanaan Waran.1928

VIII.2.2.3.3. Biaya Pencatatan



Ketentuan lebih lanjut tentang Biaya Pencatatan dapat dilihat pada Bab
X.1.1.9 tentang Biaya Pencatatan Saham.

VIII.2.2.4. Perdagangan Waran


1.

Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari
diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran
tersebut dihentikan sementara.1929
Ketentuan lebih lanjut tentang Perdagangan Waran dapat dilihat
pada Bab X.2.1 tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Beserta
Produk Derivatifnya

VIII.2.3. Opsi Saham


VIII.2.3.1. Pengertian
Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option)
dan atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (Underlying
Stock) pada harga (Strike Price) dan dalam waktu tertentu.1930
1925
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.4.5.
1926
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.5.
1927
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.6.
1928
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.6.4.
1929
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.3 tentang Penghentian Perdagangan, Pasal 3.
1930
Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Pasal I.20
672

Selain Saham Yang


Selain Saham Yang
Selain Saham Yang
Selain Saham Yang

08. Derivatif

VIII.2.3.2. Keanggotaan Opsi Saham


VIII.2.3.2.1. Persyaratan Bagi Anggota Bursa Efek Yang Akan Melakukan
Perdagangan Opsi Saham
Untuk dapat melakukan perdagangan Opsi Saham Anggota Bursa Efek
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:1931
1.

Memiliki sekurang-kurangnya fungsi pemasaran, dan


dealing (fungsi pesanan dan perdagangan) Opsi Saham
dalam struktur organisasi. 19 32

2.

Memiliki front end system dengan fungsi order management dan


monitoring serta back end system yang mendukung pelaksanaan
perdagangan Opsi Saham.1933

3.

Memiliki JOTS Trader.1934

4.

Wajib membuka rekening Efek untuk setiap nasabahnya sebelum


melakukan perdagangan Opsi Saham untuk kepentingan
nasabah tersebut.1935

5.

Dokumen kontrak pembukaan rekening antara Anggota Bursa Efek


dengan nasabah Opsi Saham harus sesuai dengan Peraturan BapepamLK No. V.D.3. tentang Pengendalian Interen dan Penyelenggaraan
Pembukuan oleh Perusahaan Efek dan sekurang-kurangnya memuat
klausula mengenai hak dan kewajiban nasabah dan Anggota Bursa
Efek termasuk risiko perdagangan Opsi Saham. 1936

6.

Membayar uang keikutsertaan perdagangan Opsi Saham (Joining


Fee) kepada Bursa, yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara Anggota Bursa Efek dan Bursa yang selanjutnya
akan dituangkan dalam perjanjian. 1937

VIII.2.3.2.2. Prosedur Bagi Anggota Bursa


Memperdagangkan Opsi Saham
1.

1931
1932
1933
1934
1935
1936
1937
1938

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

Efek

Untuk

Dapat

Anggota Bursa Efek yang akan melakukan perdagangan Opsi


Saham wajib menyampaikan Surat pendaftaran untuk dapat
memperdagangkan Opsi Saham (bentuk dan isi surat pendaftaran
sesuai dengan Lampiran III-D.1 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta
No. III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham) ke Bursa, dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:1938
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

II.
II, Pasal II.1
II, Pasal II.2.
II, Pasal II.3.
II, Pasal II.4.
II, Pasal II.5.
II, Pasal II.6.
III, Pasal III.1
673

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1939
1940
1941
1942
1943
1944
1945
1946
1947
674

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

a.

Daftar pegawai Anggota Bursa Efek yang bertanggung


jawab melaksanakan fungsi pemasaran, dan dealing (fungsi
pesanan dan perdagangan) Opsi Saham dan JOTS Trader.

b.

Surat pernyataan
menyatakan:

dari

Anggota

Bursa

Efek

yang

1)

Telah memiliki front end system dengan fungsi order


management dan monitoring serta back end system yang
mendukung pelaksanaan perdagangan Opsi Saham.

2)

Bersedia memenuhi persyaratan menjadi Anggota


Kliring Opsi Saham sesuai dengan Peraturan KPEI
yang terkait dengan Opsi Saham.

c.

Contoh kontrak pembukaan rekening antara Anggota Bursa


Efek dengan nasabah Opsi Saham.

d.

Bukti pembayaran uang keikutsertaan perdagangan Opsi


Saham (Joining Fee) kepada Bursa sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.2.1.61939.

2.

Bursa sewaktu-waktu dapat melakukan pemeriksaan atau menunjuk


pihak lain untuk melaksanakan pemeriksaan guna melakukan
pengecekan terhadap pemenuhan persyaratan yang dimaksud
dalam VIII.2.3.2.2.1.a1940 dan VIII.2.3.2.2..(b).11941.1942

3.

Anggota Bursa Efek yang telah memenuhi persyaratan untuk


melakukan perdagangan Opsi Saham akan diberikan Surat
Keterangan Terdaftar (SKT) perdagangan Opsi Saham.1943

4.

SKT perdagangan Opsi Saham diberikan selambat-lambatnya


5 (lima) Hari Bursa setelah Anggota Bursa Efek memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.2.2.11944 di atas
dan diumumkan di Bursa.

5.

Bersamaan dengan penyerahan SKT perdagangan Opsi Saham


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.2.2.11945, Bursa akan
memberikan surat persetujuan pendaftaran JOTS Trader kepada
Anggota Bursa Efek. 1946

6.

Bursa akan memberikan User-ID JOTS dan Password kepada JOTS


Trader dari Anggota Bursa Efek yang telah memperoleh SKT
perdagangan Opsi Saham.1947

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D
III.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

II, Pasal II.6.


III, Pasal III.1
III, Pasal III.1.2.1.
III, Pasal III.2.
III, Pasal III.3.
III, Pasal III.4.
III, Pasal III.4.
III, Pasal III.5.
III, Pasal III.6.

08. Derivatif

VIII.2.3.2.3. Pendaftaran Jakarta Option Trading System Trader


1.

Anggota Bursa Efek yang melaksanakan perdagangan Opsi Saham


wajib terlebih dahulu mendaftarkan calon JOTS Trader dengan
menggunakan Formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan
Formulir III-D, Lampiran Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham. dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut:1948
a.

Surat kuasa dari Anggota Bursa Efek yang menerangkan


secara jelas kuasa dan wewenang dari JOTS Trader tersebut.
Bentuk dan isi surat kuasa sesuai dengan Formulir IIID.3, Lampiran Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III.D
tentang Keanggotaan Opsi Saham.

b.

Surat pernyataan calon JOTS Trader yang sekurangkurangnya memuat:


1)

Tidak memiliki ikatan kerja dengan Anggota Bursa


Efek lainnya;

2)

Menjaga kerahasiaan passwordnya;

3)

Telah membaca dan memahami serta mematuhi


seluruh peraturan yang berlaku di Bursa.
Bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan Formulir
III-D.4 Lampiran Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham

1948
1949
1950
1951
1952

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

c.

Sertifikat tanda lulus pelatihan JOTS.

d.

Daftar Riwayat Hidup dan photocopy Kartu Tanda


Penduduk (jati diri), serta pasphoto berwarna ukuran 3
x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar.

2.

Selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa sejak Bursa menerima


surat pendaftaran calon JOTS Trader sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.2.3.11949 secara lengkap, Bursa menerbitkan surat
persetujuan pendaftaran JOTS Trader. 1950

3.

Bersamaan dengan pemberian surat persetujuan pendaftaran


JOTS Trader sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.2.3.21951 Bursa
memberikan User-ID JOTS dan Password kepada JOTS Trader dari
Anggota Bursa Efek. 1952

4.

Dalam hal JOTS Trader tidak lagi bertugas atau berhenti bekerja
pada Anggota Bursa Efek, maka Anggota Bursa Efek tersebut wajib
melaporkan ke Bursa sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa
sebelum tanggal efektif JOTS Trader tersebut tidak lagi bertugas

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.

III.D
III.D
III.D
III.D
III.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan
Keanggotaan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

IV,
IV,
IV,
IV,
IV,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

IV.1.
IV.1.
IV.2.
IV.2.
IV.3.
675

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


atau berhenti bekerja pada Anggota Bursa Efek yang bersangkutan.
Apabila dipandang perlu, Anggota Bursa Efek dapat menunjuk
penggantinya dengan melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.2.3.11953.1954
5.

Untuk dapat melakukan perdagangan Opsi Saham di Bursa, JOTS


Trader hanya boleh menggunakan User-ID JOTS yang diberikan
Bursa kepada JOTS Trader yang bersangkutan.1955

6.

Dalam hal Anggota Bursa Efek dikenakan sanksi penghentian sementara


perdagangan Efek di Bursa (suspensi) atau suspensi atas permintaan
sendiri sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Perdagangan Efek
Nomor II-A.5. tentang Sanksi dan Peraturan Nomor III-C tentang
Pembekuan dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa, maka
Anggota Bursa Efek tersebut dapat melakukan perdagangan Opsi
Saham khusus untuk menyelesaikan posisi terbuka pada Hari Bursa
pertama dikenakannya suspensi. 1956

VIII.2.3.3. Perdagangan Opsi Saham


VIII.2.3.3.1. Saham Induk/ Underlying Stock
1.

1953
1954
1955
1956
1957
676

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

Dalam setiap perdagangan Opsi Saham, Bursa akan menetapkan


Underlying Stock dengan persyaratan sebagai berikut:1957

No.
No.
No.
No.
No.

a.

Saham tersebut telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya


12 (dua belas) bulan.

b.

Transaksi atas saham tersebut dalam 12 (dua belas) bulan


terakhir menunjukkan:
1).

Frekuensi transaksi sekurang-kurangnya 2.000 (dua


ribu) setiap bulannya.

2).

Rata-rata volatilitas harga harian (intraday volatility)


sekurang-kurangnya sebesar 0,5% (nol koma lima
perseratus) per hari, dengan cara perhitungan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II-D.1
Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang
Perdagangan Opsi Saham.

c.

Harga saham sekurang-kurangnya Rp 500,- (lima


ratus rupiah).

d.

Saham tersebut memenuhi kapitalisasi pasar (Market


Capitalization) sekurang-kurangnya Rp 500.000.000.000,(lima ratus miliar rupiah).

III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.1.


III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.4.
III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.5.
III.D tentang Keanggotaan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.6.
II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian II, Pasal II.1.

08. Derivatif
e.

Berdasarkan pertimbangan tertentu, Bursa berwenang untuk


memilih dan menetapkan saham Perusahaan Tercatat yang
memenuhi persyaratan untuk menjadi Underlying Stock.

VIII.2.3.3.2. Tata Cara Perdagangan


1.

Pelaksanaan Perdagangan Opsi Saham1958


a.

Pelaksanaan perdagangan Opsi Saham di Bursa dilakukan


dengan menggunakan fasilitas JOTS.

b.

Perdagangan Opsi Saham di Bursa hanya dapat dilakukan


oleh Anggota Bursa Efek yang juga menjadi Anggota Kliring
Opsi Saham KPEI.

c.

Setiap Anggota Bursa Efek yang melakukan Transaksi Opsi


Saham wajib terlebih dahulu menyetor agunan sebagaimana
diatur dalam Peraturan KPEI.

d.

Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam


VIII.2.3.3.2.1.c1959 di atas, dapat bertindak sebagai Writer dan
atau Taker baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingannya sendiri.

e.

Anggota Bursa Efek yang melakukan Transaksi Opsi Saham


untuk nasabah wajib terlebih dahulu membuka rekening
Opsi Saham untuk setiap nasabah.

f.

Dalam hal Anggota Bursa Efek dikenakan sanksi penghentian


sementara perdagangan Efek di Bursa (suspensi) atau
suspensi atas permintaan sendiri sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. II-A.5. tentang
Sanksi dan Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. III-C tentang
Pembekuan dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa,
maka Anggota Bursa Efek tersebut wajib:

g.

1958
1959
1960

1)

Melakukan Transaksi Saling Hapus Opsi


Saham pada Hari Bursa yang sama dengan
dikenakannya suspensi; atau

2)

Mengalihkan posisi terbuka tersebut kepada Anggota


Bursa Efek lain sesuai dengan peraturan KPEI.

Anggota Bursa Efek yang dalam status suspensi


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.3.2.1.f 19 6 0 tetap
dapat melakukan Exercise pada Hari Bursa yang sama
dengan dikenakannya suspensi.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.1
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.1.3
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.1.6.
677

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

h.

Anggota Bursa Efek yang menerima titipan order dari


Anggota Bursa Efek lain sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.3.3.2.1.g1961, wajib memperlakukan order tersebut
sama dengan order nasabah lainnya.

i.

Bursa menetapkan periode perdagangan Opsi Saham untuk


jangka waktu selama 1 (satu) tahun melalui Pengumuman
Bursa mengenai kalender perdagangan Opsi Saham, yang
memuat antara lain:
1)

Nama bulan perdagangan Opsi Saham;

2)

Awal periode perdagangan Opsi Saham;

3)

Akhir periode perdagangan Opsi Saham.

Jam Transaksi Opsi Saham1962


a.

Perdagangan Opsi Saham di Bursa dilakukan di Pasar Opsi


Saham dengan berpedoman pada Waktu JOTS mulai hari
Senin sampai dengan Jumat, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1)

2)

3.

1961
1962
1963
1964
1965
678

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

Senin sampai dengan Kamis:


a)

Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00;

b)

Sesi II pukul 13:30:00 sampai dengan 16:00:00.

Jumat:
a)

Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00;

b)

Sesi II pukul 14:00:00 sampai dengan 16:00:00.

b.

Perdagangan Opsi Saham untuk transaksi Exercise dan


Automatic Exercise dilaksanakan setiap Hari Bursa mulai
pukul 10:00:00 sampai dengan pukul 16:15:00.

c.

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di Bursa,


maka Bursa dapat mengubah jam perdagangan sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.3.3.2.2.a1963 dan VIII.2.3.3.2.2.b1964,
dengan keputusan Direksi setelah mendapat persetujuan dari
Bapepam. Perubahan jam perdagangan tersebut diumumkan
di Bursa dan mulai berlaku paling cepat 3 (tiga) Hari Bursa
sejak diumumkan.

Weighted Moving Average Price (WMA)1965

No.
No.
No.
No.
No.

a.

Bursa menerbitkan WMA setiap Hari Bursa dan akan


diperbaharui setiap 15 (lima belas) menit berikutnya
dengan menggunakan data transaksi 30 (tiga puluh) menit
sebelumnya.

b.

Jadwal penerbitan WMA adalah sebagai berikut:

II.D
II.D
II.D
II.D
II.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

III,
III,
III,
III,
III,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

III.1.7.
III.2.
III.2.1.
III.2.2.
III..3.

08. Derivatif
1)

2)

4.

1966
1967
1968

Senin sampai dengan Kamis:


a)

Sesi I dimulai pukul 10:00 sampai dengan


12:00;

b)

Sesi II dimulai pukul 13:45 sampai dengan


16:00.

Jumat:
a)

Sesi I dimulai pukul 10:00 sampai dengan


11:30;

b)

Sesi II dimulai pukul 14:15 sampai dengan


16:00.

c)

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan


di Bursa, maka Bursa dapat mengubah periode
penerbitan WMA dan periode penggunaan
data transaksi sebagaimana dimaksud dalam
dan
VIII.2.3.3.2.3.b1967
VIII.2.3.3.2.3.a1966
dengan keputusan Direksi setelah mendapat
persetujuan dari Bapepam. Perubahan periode
penerbitan WMA dan periode penggunaan
transaksi tersebut diumumkan di Bursa dan
mulai berlaku paling cepat 3 (tiga) Hari Bursa
sejak diumumkan.

Pesanan Nasabah1968
a.

Anggota Bursa Efek yang menerima pesanan dari nasabahnya


untuk melakukan perdagangan Opsi Saham dan atau
melakukan perdagangan Opsi Saham untuk kepentingannya
sendiri, wajib melaksanakan transaksi tersebut melalui
sistem perdagangan Bursa.

b.

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota


Bursa Efek hanya pesanan terbatas (limit order) yaitu pesanan
yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek sampai dengan
batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.

c.

Setiap instruksi atas pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat
di bagian pemasaran yang memuat data waktu dan nomor
urut pesanan, identitas nasabah, nomor rekening nasabah,
jumlah pesanan, nama (atau kode) Opsi Saham, Premium,
jenis transaksi (Short/Long), dan status posisi pesanan (open/
close), sebelum dimasukkan ke JOTS.

d.

Bentuk order dalam perdagangan Opsi Saham di Bursa


terdiri dari:
1)

Open Short.

2)

Open Long.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.2.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.4.
679

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

5.

6.

680

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

4)

Close Long.

Order Open Short dan Close Short dalam Perdagangan Opsi


Saham ditetapkan sebagai order Short, sedangkan order Open
Long dan Close Long ditetapkan sebagai order Long.
Satuan Perdagangan Opsi Saham
1)

Setiap Opsi Saham memberikan hak kepada


pemegangnya untuk membeli atau menjual 1 (satu)
Underlying Stock.

2)

Setiap KOS memuat 10.000 (sepuluh ribu)


Opsi Saham.

3)

Satuan perdagangan Opsi Saham ditetapkan dalam


satu KOS atau kelipatannya.

b.

Fraksi Premium ditetapkan sebesar Rp 1,- (satu rupiah) dan


untuk setiap jenjang perubahan Premium maksimum yang
diperkenankan adalah Rp 50,- (lima puluh rupiah).

c.

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di Bursa,


maka Bursa dapat mengubah satuan perdagangan Opsi
Saham dan fraksi Premium sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.3.3.2.5.a1970 dan VIII.2.3.3.2.5.b1971 dengan keputusan
Direksi setelah mendapat persetujuan dari Bapepam.
Perubahan satuan perdagangan Opsi Saham dan fraksi
Premium tersebut diumumkan di Bursa dan mulai berlaku
paling cepat 3 (tiga) Hari Bursa sejak diumumkan.

Perdagangan Opsi Saham1972


a.

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Close Short.

Satuan Perdagangan dan Satuan Perubahan (fraksi) Premium1969


a.

1969
1970
1971
1972

3)

No.
No.
No.
No.

II.D
II.D
II.D
II.D

Bursa menetapkan dimulainya periode perdagangan Opsi


Saham melalui Pengumuman Bursa, yang antara lain
memuat informasi sebagai berikut:
1)

Nama Underlying Stock;

2)

Seri KOS;

3)

Masa berlaku Opsi Saham;

4)

Awal periode perdagangan Opsi Saham;

5)

Akhir periode perdagangan Opsi Saham;

6)

Strike Price;

7)

Batas WMA.

tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

III,
III,
III,
III,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

III.5.
III.5.1..
III.5.2.
III.6.

08. Derivatif
b.

7.

Bursa meniadakan atau mengakhiri perdagangan seri KOS


tertentu untuk jangka waktu tertentu, apabila Perusahaan Tercatat
yang dijadikan Underlying Stock melakukan Tindakan Korporasi
yang mengakibatkan adanya penyesuaian harga yang dilakukan
berdasarkan penghitungan Harga Teoritis.1974

8.

Penetapan Seri KOS


a.

Setiap awal periode perdagangan KOS, Bursa menetapkan


7 (tujuh) seri KOS untuk call option dan 7 (tujuh) seri KOS
untuk put option atas 1 (satu) Underlying Stock.

b.

Pada setiap seri KOS terdapat 1 (satu) Strike Price yang


ditentukan dengan cara sebagai berikut:

c.

1973
1974
1975
1976

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di Bursa,


maka Bursa dapat mengubah periode perdagangan Opsi
Saham sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.3.2.6.a1973,
dengan keputusan Direksi setelah mendapat persetujuan
dari Bapepam. Perubahan periode perdagangan Opsi Saham
tersebut diumumkan di Bursa dan mulai berlaku paling
cepat 3 (tiga) Hari Bursa sejak diumumkan.

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.

II.D
II.D
II.D
II.D

1)

Strike Price seri KOS pertama, sebesar Closing Price


dikurangi dengan 3 (tiga) kali Interval;

2)

Strike Price seri KOS kedua, sebesar Closing Price


dikurangi dengan 2 (dua) kali Interval;

3)

Strike Price seri KOS ketiga sebesar Closing Price


dikurangi dengan 1 (satu) kali Interval;

4)

Strike Price seri KOS keempat, sebesar Closing Price;

5)

Strike Price seri KOS kelima, sebesar Closing Price


ditambah dengan 1 (satu) kali Interval;

6)

Strike Price seri KOS keenam, sebesar Closing Price


ditambah dengan 2 (dua) kali Interval;

7)

Strike Price seri KOS ketujuh, sebesar Closing Price


ditambah dengan 3 (tiga) kali Interval.

Bursa dapat menetapkan suatu seri KOS baru dengan Strike


Price dan Batas WMA yang baru atas satu Underlying Stock
sebelum berakhirnya periode perdagangan KOS sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.3.3.2.6.a1975, melalui Pengumuman
Bursa, apabila:
1)

Dilakukan Automatic Exercise atas suatu seri KOS;

2)

adanya Tindakan Korporasi dari Perusahaan Tercatat


yang menjadi Underlying Stock sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.3.2.71976.

tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

III,
III,
III,
III,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

III.6.1.
III.7.
III.6.1.
III.7.
681

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

9.

b.

1977
1978
1979
682

1)

Apabila WMA sama dengan atau melebihi Batas


WMA; atau

2)

Dengan berakhirnya masa berlaku dari seri KOS


tersebut.

3)

Dalam hal terjadi pengakhiran perdagangan Opsi


Saham yang disebabkan adanya tindakan Korporasi
maka posisi Opsi Saham akan dilikuidasi.

Interval1977
a.

10.

Suatu seri KOS akan berakhir:

Dalam menetapkan Interval, Bursa mengacu kepada Closing


Price yang terjadi pada 1 (satu) Hari Bursa sebelum dimulainya
periode perdagangan Opsi Saham dengan ketentuan sebagai
berikut:
1)

Untuk Closing Price kurang dari atau sama dengan Rp


1.000,- (seribu rupiah), ditetapkan Interval sebesar Rp
50,- (lima puluh rupiah);

2)

Untuk Closing Price lebih dari Rp 1.000,- (seribu


rupiah) sampai dengan Rp 5.000,- (lima ribu rupiah),
ditetapkan Interval sebesar Rp 100,- (seratus rupiah);

3)

Untuk Closing Price lebih dari Rp 5.000,- (lima ribu


rupiah) sampai dengan Rp 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah), ditetapkan Interval sebesar Rp 200,- (dua
ratus rupiah);

4)

Untuk Closing Price lebih dari Rp 10.000,- (sepuluh


ribu rupiah), ditetapkan Interval sebesar Rp 500,(lima ratus rupiah).

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan Underlying


Stock dan atau kondisi perdagangan Opsi Saham di Bursa,
maka Bursa dapat mengubah Interval sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan VIII.2.3.3.2.9.a1978 dengan keputusan Direksi
setelah mendapat persetujuan dari Bapepam. Perubahan
Interval tersebut diumumkan di Bursa dan mulai berlaku
paling cepat 3 (tiga) Hari Bursa sejak diumumkan.

Proses Tawar Menawar dan Transaksi Bursa1979


a.

Setiap order Short dan atau order Long yang akan dimasukkan
ke JOTS, terlebih dahulu telah divalidasi oleh KPEI sesuai
dengan Peraturan KPEI.

b.

Order Short dan atau order Long yang diterima oleh JOTS
diproses oleh JOTS dengan memperhatikan prioritas harga
(price priority), order Long dengan Premium yang lebih tinggi
memiliki prioritas terhadap order Long dengan Premium

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.9.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.9.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian III, Pasal III.10.

08. Derivatif
yang lebih rendah, sedangkan order Short dengan Premium
yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap order Short
dengan Premium yang lebih tinggi.
c.

Dalam hal order Short atau order Long diajukan pada Premium
yang sama, JOTS memberikan prioritas kepada order Long
atau order Short yang diajukan terlebih dahulu (time priority).

d.

Sebelum Transaksi KOS terjadi, Anggota Bursa Efek dapat


mengubah atau membatalkan order Short atau order Long
yang sudah dimasukkan ke JOTS.

e.

Pengurangan jumlah (amend) order Short atau order Long pada


tingkat Premium yang sama tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu untuk order tersebut.

f.

Penambahan jumlah order Short atau order Long pada tingkat


Premium yang sama diperlakukan sama dengan order Short
maupun order Long baru.

g.

Order Short dan order Long secara otomatis dijumpakan dalam


JOTS untuk keseluruhan atau sebagian jumlah order.

h.

Transaksi KOS terjadi dan mengikat pada saat order Short


dijumpakan (match) dengan order Long oleh JOTS.

VIII.2.3.3.3. Exercise, Automatic Exercise Dan Likuidasi

1980
1981
1982
1983
1984

1.

Transaksi Exercise dan Automatic Exercise dilakukan di Bursa dengan


menggunakan fasilitas KPEI.1980

2.

Penyelesaian transaksi Exercise dan Automatic Exercise dilakukan


oleh KPEI pada Hari Bursa berikutnya setelah transaksi Exercise
(T+1) sesuai dengan Peraturan KPEI.1981

3.

Transaksi Exercise dapat dilakukan setiap saat selama periode


perdagangan Opsi Saham.1982

4.

Setiap penyelesaian atas transaksi Exercise atau transaksi Automatic


Exercise dilakukan secara tunai (cash settlement).1983

5.

Transaksi Exercise dilakukan oleh Taker dengan cara Close Short


kepada Writer dan Writer wajib Close Long dengan Premium yang
dihitung dari selisih antara:1984
a.

WMA dikurangi dengan Strike Price untuk call option;

b.

Strike Price dikurangi dengan WMA untuk put option.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.1
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.2.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.3.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.4.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian IV, Pasal IV.5.
683

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


6.

Writer bertanggungjawab untuk memenuhi kewajibannya apabila


Taker melakukan transaksi Exercise yang dilakukan sesuai dengan
Peraturan KPEI.1985

7.

Pada saat Taker melakukan transaksi Exercise, Writer yang


ditunjuk oleh KPEI untuk memenuhi kewajiban Exercise dilarang
memasukkan order Close Long kecuali posisi Writer mencukupi
untuk memenuhi Exercise.1986

8.

Pada saat Taker melakukan transaksi Exercise, KPEI mengambil


pemenuhan kewajiban Writer dari:1987

9.

a.

posisi Open Short yang tersedia di KPEI; dan atau

b.

order Close Long yang sudah dimasukkan oleh Writer


yang bersangkutan ke JOTS, dengan cara terlebih dahulu
membekukan order (freeze) tersebut oleh Bursa atas
permintaan KPEI

Posisi Terbuka atas suatu seri KOS tertentu akan berakhir


apabila: 1 9 8 8

10.

1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
684

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

a.

Writer melakukan Close Long dengan Taker;

b.

Taker melakukan transaksi Exercise atas seri KOS tersebut.

Transaksi Automatic Exercise dilakukan oleh KPEI untuk kepentingan


Taker dengan cara Close Short kepada Writer dan Writer wajib Close
Long dengan Premium yang dihitung dari selisih antara:1989
a.

Batas WMA dikurangi dengan Strike Price untuk call option;

b.

Strike Price dikurangi dengan Batas WMA untuk put option.

11.

Dalam hal Automatic Exercise, maka KPEI melakukan penyelesaian


atas hak Taker dan kewajiban Writer.1990

12.

KPEI akan melakukan likuidasi semua posisi Writer dan


Taker atas seri KOS yang bersangkutan apabila masa berlaku
suatu seri KOS berakhir. 19 9 1

13.

Dalam hal WMA terakhir pada Hari Bursa terakhir perdagangan


Opsi Saham lebih besar dari Strike Price untuk call option
atau lebih kecil dari Strike Price untuk put option pada saat
Likuidasi suatu seri KOS, KPEI melakukan Automatic Exercise
dengan Close Short untuk kepentingan Taker kepada Writer
dan Writer wajib Close Long dengan Premium yang dihitung
sesuai dengan ketentuan VIII.2.3.3.3.5 19 92 . 19 9 3

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

IV,
IV,
IV,
IV,
IV,
IV,
IV,
IV,
IV,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

IV.6.
IV.7.
IV.8.
IV.9.
IV.10.
IV.11.
IV.12.
IV.5.
IV.13.

08. Derivatif

VIII.2.3.3.4. Penyelesaian Transaksi Opsi Saham


1.

Penyelesaian Transaksi Opsi Saham dilaksanakan oleh KPEI pada


Hari Bursa berikutnya setelah terjadinya Transaksi Opsi Saham
(T+1).1994

2.

Hak atau kewajiban Anggota Bursa Efek yang timbul akibat


Transaksi Opsi Saham dicantumkan dalam DHK-OS yang
diterbitkan oleh KPEI. 19 9 5

3.

KPEI menyediakan LPT-OS dalam bentuk cetak atau elektronik


pada Hari Bursa berikutnya sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan KPEI. 19 9 6

4.

Apabila Anggota Bursa Efek tidak memenuhi kewajibannya


dalam penyelesaian Transaksi Opsi Saham sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.3.4.11997, maka melarang Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan untuk melakukan kegiatan perdagangan Opsi Saham
di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan ke Bursa bahwa semua
kewajiban Anggota Bursa Efek tersebut telah terpenuhi.

VIII.2.3.3.5. Penghentian Perdagangan Opsi Saham


1.

Bursa dapat melakukan penghentian perdagangan Opsi Saham,


dalam hal:1998

2.

1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

a.

JATS dan atau JOTS tidak berfungsi sebagaimana mestinya;

b.

Adanya permintaan tertulis dari KPEI sehubungan dengan


tidak berfungsinya sistem pengendalian risiko (Risk
Management System) dan atau sistem kliring KPEI;

c.

Terjadinya Force Majeure.

Dalam hal Bursa menghentikan perdagangan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.3.3.5.11999, maka:

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

a.

Transaksi Opsi Saham yang sudah terjadi sebelum


dihentikannya perdagangan tetap berlaku;

b.

Transaksi Opsi Saham sebagaimana dimaksud dalam


VIII.2.3.3.5.2.a2000 dapat dinyatakan tidak berlaku, apabila
terdapat inkonsistensi data, kesalahan data dan atau
hilangnya data Transaksi Opsi Saham tersebut pada
JOTS yang disebabkan karena tidak berfungsinya JOTS
sebagaimana mestinya;

II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

V, Pasal V.1.
V, Pasal V.2.
V, Pasal V.3.
V, Pasal V.1.
VI, Pasal VI.1.
VI, Pasal VI.1.
VI, Pasal VI.2.1.
685

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

3.

Semua sisa order Short dan atau order Long yang telah
dimasukkan ke JOTS sebelum dihentikannya perdagangan
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Bursa dapat melakukan penghentian perdagangan atas seri KOS


tertentu, karena:2001
a.

Suspensi atas
bersangkutan;

perdagangan

b.

Automatic Exercise atas seri KOS tersebut.

Underlying

Stock

yang

4.

Apabila terjadi penghentian perdagangan seri KOS karena


penghentian perdagangan Underlying Stock sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.3.3.5.3.a2002 maka Anggota Bursa Efek tetap dapat
melakukan Exercise dengan mengacu pada WMA yang berlaku
pada saat perdagangan Underlying Stock dihentikan.

5.

Apabila terjadi penghentian perdagangan Opsi Saham karena JOTS


tidak berfungsi sebagaimana mestinya, namun Underlying Stock
tetap diperdagangkan, maka:2003
a.

Bursa tetap menerbitkan WMA sampai dengan akhir periode


perdagangan seri KOS (maturity date);

b.

Anggota Bursa Efek tetap dapat melakukan Exercise


dengan mengacu pada WMA yang berlaku pada saat
melakukan Exercise.

VIII.2.3.3.6. Biaya Transaksi

2001
2002
2003
2004
2005
2006
686

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

1.

Anggota Bursa Efek yang melakukan Transaksi Opsi Saham baik


Open Short/Long atau Close Short/Long wajib membayar biaya
transaksi, kliring dan penyelesaian sebesar Rp 2.000,- (dua ribu
rupiah) per KOS. 2004

2.

Transaksi Opsi Saham untuk Exercise atau Automatic Exercise hanya


dikenakan biaya transaksi kepada Taker sebesar Rp 2.000,- (dua
ribu rupiah) per KOS. 2005

3.

Biaya Transaksi Opsi Saham yang wajib dibayar oleh Anggota


Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.3.6.12006 di atas
ditetapkan minimum sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) per
bulan sebagai kontribusi untuk pemeliharaan sistem perdagangan
Opsi Saham. Ketentuan tersebut tetap berlaku bagi Anggota Bursa
Efek dalam keadaan suspensi atau Surat Persetujuan Keanggotaan
Bursa (SPAB) Anggota Bursa Efek yang bersangkutan dibekukan.

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

VI, Pasal VI.3.


VI, Pasal VI.3.1.
VI, Pasal VI.5.
VII, Pasal VII.1.
VII, Pasal VII.2
VII, Pasal VII.1.

08. Derivatif

2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

4.

Anggota Bursa Efek wajib menyetor dana jaminan Transaksi


Opsi Saham sebesar 0,01% (nol koma nol satu perseratus)
dari nilai Transaksi Opsi Saham, untuk transaksi yang
dijamin oleh KPEI. 2 0 0 7

5.

Pembayaran biaya Transaksi Opsi Saham sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan VIII.2.3.3.6.1 20 0 8 , VIII.2.3.3.6.2 20 0 9
dan VIII.2.3.3.6.3 2010 ditambah dengan kewajiban Pajak
Pertambahan Nilai dan kewajiban perpajakan lainnya melalui
Bursa sebagai Wajib Pungut. 2011

6.

Kewajiban pembayaran biaya Transaksi Opsi Saham, dana


jaminan dan kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.3.3.6.12012 , VIII.2.3.3.6.22013, VIII.2.3.3.6.32014 VIII.2.3.3.6.42015,
VIII.2.3.3.6.52016 wajib dibayar secara penuh dan sudah efektif
dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-lambatnya pada hari
kalender ke-12 (dua belas) bulan berikutnya.2017

7.

Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.3.3.6.6 2 0 18 jatuh pada hari Sabtu
atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud
efektif pada hari kerja berikutnya. 2 0 19

8.

Keterlambatan pembayaran biaya transaksi sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.3.3.6.6 2020 dikenakan denda sebesar
1% (satu perseratus) dari jumlah biaya yang harus dibayar
untuk setiap hari kalender keterlambatan. 2021

9.

Keterlambatan pembayaran PPN serta kewajiban pajak lainnya,


dikenakan biaya penggantian sejumlah yang telah di keluarkan
oleh Bursa ditambah bunga 1% (satu perseratus) dari jumlah
kewajiban perpajakan yang harus dibayar untuk setiap hari
kalender keterlambatan.2022

10.

Anggota Bursa Efek yang tidak memenuhi kewajibannya selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.3.3.6.62023, maka Anggota Bursa
Efek tersebut disamping dikenakan denda sebagaimana dimaksud

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D
II.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi
Opsi

Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,
Saham,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,
VII,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

VII.2.
VII.1.
VII.2.
VII.3..
VII.5.
VII.1.
VII.2.
VII.3..
VII.4.
VII.5..
VII.6.
VII.6.
VII.7.
VII.6.
VII.8.
VII.9.
VII.6.
687

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dalam VIII.2.3.3.6.82024 dan VIII.2.3.3.6.92025 juga dikenakan suspensi
sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran
biaya transaksi dan dendanya. 2026

VIII.2.3.3.7. Pengkodea n Seri Kont ra k Sa ha m d i Ja ka r ta O ption


Tra d i ng System 2027
1.

10

2.

A = Hari Bursa terakhir bulan Januari;

O = Hari Bursa terakhir bulan Januari;

B = Hari Bursa terakhir bulan Februari

P = Hari Bursa terakhir bulan Februari

C = Hari Bursa terakhir bulan Maret;

Q = Hari Bursa terakhir bulan Maret;

D = Hari Bursa terakhir bulan April;

R = Hari Bursa terakhir bulan April;

E = Hari Bursa terakhir bulan Mei;

S = Hari Bursa terakhir bulan Mei;

F = Hari Bursa terakhir bulan Juni;

T = Hari Bursa terakhir bulan Juni;

G = Hari Bursa terakhir bulan Juli;

U = Hari Bursa terakhir bulan Juli;

H = Hari Bursa terakhir bulan August;

V = Hari Bursa terakhir bulan August;

I = Hari Bursa terakhir bulan September;

W= Hari Bursa terakhir bulan September;

J = Hari Bursa terakhir bulan Oktober;

X = Hari Bursa terakhir bulan Oktober;

K = Hari Bursa terakhir bulan November;

Y = Hari Bursa terakhir bulan November;

L = Hari Bursa terakhir bulan Desember;

Z = Hari Bursa terakhir bulan Desember;

NNNN

688

Digit kesatu dengan huruf besar menyatakan tipe Opsi Saham (call
option atau put option) dan akhir masa berlaku dari setiap seri KOS.

Huruf besar A s/d L menyatakan call option Digit pertama dalam huruf besar O s/d
dan akhir masa berlaku KOS, sebagai Z menyatakan put option dan akhir masa
berlaku KOS, sebagai berikut:
berikut:

3.

2024
2025
2026
2027

Untuk setiap Seri KOS yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta


disiapkan kode Efek yang merupakan gabungan dari huruf kapital
dan angka sebanyak 10 (sepuluh) digit.

Digit kedua sampai dengan digit kelima menyatakan kode Efek


Perusahaan Tercatat yang merupakan Saham Indek (Underlying
Stock) Opsi Saham, yang sama dengan kode saham dalam
perdagangan ekuitas saat ini.
4 (empat) huruf kapital, yang menyatakan Kode Efek dari
Saham Induk (Underlying Stock).

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian VII, Pasal VII.8.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian VII, Pasal VII.9.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II.D tentang Perdagangan Opsi Saham, Bagian VII, Pasal VII.10.
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-010/BEJ/10-2004 perihal Pengkodean Seri Kontrak Saham (KOS) di JOTS.

08. Derivatif
4.

Digit keenam sampai dengan digit kesepuluh merupakan Strike


Price dari Seri KOS yang bersangkutan.

99999

5 (lima) angka tanpa menggunakan separator, yang menyatakan


Strike Price.

Kode KOS

Nama Lengkap

Contoh:

DTLKM8000 -

-
-
OAS116100

-
-
-

ACall Option yang akhir masa berlakunya pada Hari Bursa terakhir
bulan April.
TLKM (digit ke 2 s/d 5) menyatakan kode Saham Induk PT Telekomunikasi Tbk.
8000 (digit ke 6 s/d 10) merupakan Strike Price.
O (digit ke 1) menyatakan Put Option yang akhir masa berlakunya
pada Hari Bursa terakhir bulan Januari.
ASII (digit ke 2 s/d 5) menyatakan kode Saham Induk PT Astra
International Tbk.
6100 (digit ke 6 s/d 10) merupakan Strike Price.

VIII.2.4. Kontrak Berjangka Indeks Efek


VIII.2.4.1. Pengertian
Kontrak Berjangka Indeks Efek adalah janji untuk menjual atau membeli efek atau
sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek tertentu dengan
penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap pihak untuk
memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.2028

VIII.2.4.2. Ketentuan Mengenai Underlying Yang Menjadi Dasar Transaksi


Kontrak
VIII.2.4.2.1. P engertian Underlying
Underlying adalah Indeks Efek yang menjadi dasar perdagangan KBIE.2029

2028
2029

Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian A, Pasal 15.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian A, Pasal 31.
689

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.4.2.2. Persyaratan Underlying


1.

2030
2031
2032
2033
2034
2035
690

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

Setiap Underlying yang akan dijadikan dasar transaksi Kontrak


wajib memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:2030
a.

memperoleh persetujuan tertulis dari Bapepam;

b.

pemilihan Underlying didasarkan pada suatu riset khusus


oleh Bursa Efek bersama-sama dengan Lembaga Kliring dan
Penjaminan;

c.

mendapat dukungan tertulis


(sepuluh) Anggota Bursa Efek;

d.

dalam 1 (satu) tahun terakhir, memiliki rata-rata volatilitas


harga harian tertentu; dan

e.

untuk Underlying berupa sekumpulan Efek atau indeks


sekumpulan Efek:

sekurang-kurangnya

10

1)

sekurang-kurangnya terdiri dari gabungan 10 (sepuluh) Efek;

2)

dalam 3 (tiga) bulan terakhir, rata-rata kontribusi nilai


atau harga harian masing-masing Efek tidak lebih dari
30% (tiga puluh perseratus) dari total nilai atau harga
sekumpulan Efek atau indeks sekumpulan Efek yang
bersangkutan; dan khusus untuk sekumpulan Efek
atau indeks sekumpulan Efek luar negeri, sekumpulan
Efek atau indeks sekumpulan Efek luar negeri tersebut
telah diperdagangkan di negara lain.

2.

Dalam hal Underlying yang akan dijadikan dasar transaksi


Kontrak berupa Efek dan penyelesaian Kontrak dilaksanakan
dengan penyerahan Efek, maka jumlah keseluruhan Efek dalam
Kontrak yang ditransaksikan maksimal berjumlah sama dengan
jumlah Underlying.2031

3.

Untuk memperoleh persetujuan tertulis dari Bapepam sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.2.2.1.a2032 , Bursa Efek wajib mengajukan
proposal kepada Bapepam yang sekurang-kurangnya wajib memuat
hal-hal sebagai berikut:2033

III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1

a.

latar belakang dan tujuan transaksi Kontrak;

b.

hasil riset terhadap Underlying yang mendukung pemenuhan


persyaratan dalam VIII.2.4.2.2.1.d2034 dan VIII.2.4.2.2.1.e2035;

c.

sistem perdagangan, kliring, penjaminan, penyelesaian, dan


manajemen risiko;

d.

persetujuan tertulis dari Lembaga Kliring dan Penjaminan;

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan

Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas

Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

2.
3.
2 Huruf a.
4.
2 Huruf d.
2 Huruf e.

08. Derivatif
dan
e.

persetujuan tertulis dari Anggota Bursa Efek sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.2.2.1.(c)2036;

4.

Dalam hal Bursa Efek menambah Underlying berupa Efek atau indeks
Efek, maka Bursa Efek wajib melaporkan penambahan Underlying
tersebut kepada Bapepam disertai dengan data yang mendukung
pemenuhan persyaratan VIII.2.4.2.2.1.d2037 dan pemenuhan
kualifikasi Underlying Bursa Efek yang bersangkutan.2038

5.

Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib menetapkan


parameter tertentu dan melakukan kajian kelayakan kembali atas
setiap Underlying yang diperdagangkan sekurang-kurangnya sekali
dalam 6 (enam) bulan.2039

VIII.2.4.3. Ketentuan Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek


VIII.2.4.3.1. Penyelenggaraan Perdagangan Oleh Bursa Efek
1.

Penyelenggaraan perdagangan Kontrak hanya dapat dilakukan oleh


Bursa Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.2040

2.

Bursa Efek yang menyelenggarakan perdagangan Kontrak sekurangkurangnya wajib mengatur hal-hal sebagai berikut:2041
a.

2036
2037
2038
2039
2040
2041

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1

spesifikasi Kontrak yang diperdagangkan, antara lain:


1)

Jenis dan periode Kontrak;

2)

Jaminan yang dibutuhkan;

3)

Penentuan penghitungan nilai Kontrak dan angka


pengganda (multiplier); dan

4)

Penentuan penghitungan harga penyelesaian.

b.

Kualifikasi Underlying Efek;

c.

Persyaratan Anggota Bursa Efek yang dapat melakukan


transaksi Kontrak;

d.

Mekanisme transaksi;

e.

Ketentuan umum kliring dan penyelesaian Kontrak;

f.

Pengawasan atas perdagangan Kontrak wajib mengikuti


informasi mengenai Underlying;

g.

Tindakan yang diambil atas perdagangan Kontrak apabila


perdagangan Underlying dihentikan;

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan

Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas

Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

2 Huruf c.
2 Huruf d.
5.
6.
7.
8.
691

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


h.

Tindakan yang diambil terhadap Posisi Terbuka bila terjadi


hal yang mengakibatkan Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan
Penjaminan tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik;

i.

Kewajiban Anggota Bursa Efek melakukan Transaksi Saling


Hapus atau mengalihkan semua Posisi Terbuka kepada
Anggota Bursa Efek lain pada hari bursa yang sama,
apabila Anggota Bursa Efek dimaksud tidak mampu atau
dianggap tidak mampu melaksanakan fungsinya dalam
jangka waktu tertentu; dan

j.

Sanksi yang dikenakan terhadap Anggota Bursa Efek atas


pelanggaran peraturan.

3.

Setiap perumusan dan atau perubahan spesifikasi Kontrak oleh


Bursa Efek wajib memperhatikan kepentingan dan mendapat
persetujuan tertulis dari Lembaga Kliring dan Penjaminan.2042

4.

Bursa Efek yang akan menyelenggarakan perdagangan Kontrak


wajib menerbitkan informasi tertulis atas jenis Kontrak dan
mengumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum transaksi dimulai, yang
sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:2043
a.

spesifikasi Kontrak yang akan diperdagangkan;

b.

risiko-risiko yang dihadapi;

c.

gambaran umum
Underlying; dan

d.

dasar penentuan pemilihan Underlying.

termasuk

Underlying,

harga

VIII.2.4.3.2. Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Kontrak

2042
2043
2044
2045
692

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

1.

Kliring, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Kontrak hanya


dapat dilaksanakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan yang
telah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Dalam hal penyelesaian
Kontrak dilaksanakan dengan penyerahan Efek, penyelesaian
transaksi Kontrak wajib melibatkan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.2044

2.

Dalam rangka pelaksanaan kliring, penjaminan, dan penyelesaian


transaksi Kontrak, Lembaga Kliring dan Penjaminan sekurangkurangnya wajib mengatur hal-hal sebagai berikut:2045

III.E.1
III.E.1
III.E.1
III.E.1

a.

Mekanisme kliring, penjaminan, dan penyelesaian


transaksi Kontrak;

b.

Jaminan dan Dana Jaminan yang diperlukan;

tentang
tentang
tentang
tentang

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Dan
Dan
Dan
Dan

Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas
Opsi Atas

Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau
Efek Atau

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

9.
10.
11.
12.

08. Derivatif

3.

c.

Setiap Jaminan yang diserahkan oleh Anggota Bursa Efek


wajib dikuasai oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan;

d.

Kewajiban Lembaga Kliring dan Penjaminan menyampaikan


pemberitahuan kepada anggota kliring dan Bursa Efek apabila
terdapat Kontrak pada anggota kliring yang kerugiannya
telah mencapai 50% (lima puluh perseratus) dari total jumlah
Jaminan anggota kliring yang dikuasai Lembaga Kliring
dan Penjaminan, atau pada tingkat persentase tertentu
berdasarkan analisa risiko penjaminan; dan

e.

Kewajiban Lembaga Kliring dan Penjaminan melakukan


Likuidasi Kontrak anggota kliring apabila anggota kliring
mengalami kerugian yang telah mencapai 75% (tujuh
puluh lima perseratus) atau lebih dari jumlah Jaminan yang
dikuasai Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau pada tingkat
persentase tertentu berdasarkan analisa risiko penjaminan.

Dalam hal penyelesaian Kontrak dilakukan dengan penyerahan


Efek, tata cara penyelesaian transaksi tunduk pada peraturan
Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian yang berlaku untuk penyelesaian Transaksi
Bursa atas Underlying Efek.2046

VIII.2.4.3.3. Ketentuan Bagi Perusahaan Efek Yang Memberikan Jasa


Perantara Pedagang Kontrak
Selain ketentuan yang tersebut dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Perusahaan Efek yang memberikan layanan jasa perantara
pedagang Kontrak, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:2047

2046
2047

a.

Dilarang memberikan pembiayaan penyelesaian transaksi


bagi nasabah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor
V.D.6 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh
Perusahaan Efek Bagi Nasabah;

b.

Menyampaikan pemberitahuan kepada nasabahnya apabila


terdapat Kontrak nasabah yang dikuasakan kepada Perusahaan
Efek telah merugi sehingga nilai kerugian tersebut telah mencapai
50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kekayaan nasabah yang
dikuasakan kepada Perusahaan Efek;

c.

Memiliki wewenang untuk melakukan Transaksi Saling Hapus


apabila Kontrak nasabah yang dikuasakan kepada Perusahaan Efek
telah merugi sehingga nilai kerugian tersebut telah mencapai 75%
(tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah kekayaan nasabah yang
dikuasakan kepada Perusahaan Efek;

Peraturan Bapepam-LK No. III.E.1 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek, Angka 13.
Peraturan Bapepam-LK No. III.E.1 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek, Angka 14.
693

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

Wajib menyampaikan setiap pesanan nasabah melalui sistem


perdagangan yang disediakan oleh Bursa Efek;

e.

Menyediakan rekening khusus untuk perdagangan Kontrak; dan

f.

Memperoleh pernyataan tertulis dari investor bahwa investor telah


memahami setiap risiko yang akan diperolehnya.

VIII.2.4.3.4. Ketentuan Umum Perdagangan KBIE


VIII.2.4.3.4.1.

VIII.2.4.3.4.2.

2048
2049
2050
2051
2052
2053
694

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

Pembukaan KBIE
1.

KBIE dapat dibuka dan diperdagangkan oleh Anggota


Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabahnya.2048

2.

KBIE hanya dapat dibuka dan diperdagangkan oleh


Anggota Bursa yang memenuhi persyaratan dan tata
cara pengoperasian SSX-FATS sebagaimana tercantum
dalam Panduan Penggunaan SSX-FATS serta ketentuan
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan
KPEI untuk menjadi Anggota Kliring KPEI.2049

Pesanan Nasabah

1.

Anggota Bursa hanya dapat melaksanakan pesanan


pembukaan dan perdagangan KBIE bagi nasabah yang telah
memiliki rekening KBIE.2050

2.

Rekening KBIE wajib memuat hak dan kewajiban nasabah


dengan Anggota Bursa, termasuk kewajiban nasabah untuk
menyediakan Marjin Awal.2051

3.

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota


Bursa hanya pesanan terbatas (limit order) yaitu pesanan yang
dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya.2052

4.

Setiap instruksi atas pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat
di bagian pemasaran yang memuat data waktu dan nomor
urut pesanan , identitas nasabah, nomor rekening nasabah,
jumlah pesanan, nama (atau kode) KBIE, Harga KBIE, jenis
transaksi (Short/Long), dan status posisi pesanan (open/close),
sebelum dimasukkan ke SSX- FATS.2053

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

B, Pasal 1.
B, Pasal 2.
C, Pasal 1.
C, Pasal 2.
C, Pasal 3.
C, Pasal 4.

08. Derivatif
5.

Bentuk pesanan (order) dalam perdagangan KBIE di Bursa


terdiri dari:2054

a.

Order Short yaitu terdiri dari Open Short dan Close Short;

b.

Order Long yaitu terdiri dari Open Long dan Close Long.

6.

Anggota Bursa tidak diperbolehkan melakukan transaksi


diluar Bursa baik atas kepentingan nasabah ataupun
kepentingan sendiri atas KBIE.2055

VIII.2.4.3.4.3.

Waktu Perdagangan
1.

Perdagangan KBIE dilakukan selama jam perdagangan,


berpedoman pada Waktu Indonesia Barat yang tertera
pada SSX-FATS dilakukan mulai hari Senin sampai
dengan Jumat dengan ketentuan sebagai berikut:2056
a.

b.

2.

2054
2055
2056
2057
2058
2059

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

Hari Senin sampai dengan hari Kamis:


1)

Sesi 1 pukul 09.15 WIB sampai dengan


pukul 12.00 WIB; dan

2)

Sesi 2 pukul 13.30 WIB sampai dengan


pukul 16.15 WIB;

Hari Jumat:
1)

Sesi 1 pukul 09.15 WIB sampai dengan


pukul 11.30 WIB; dan

2)

Sesi 2 pukul 14.00 WIB sampai dengan


pukul 16.15 WIB;

c.

Waktu
berakhirnya
perdagangan
KBIE
sebagaimana
dimaksud
dalam
VIII.2.4.3.4.3.1.a2057 dan
VIII.2.4.3.4.3.1.b2058
peraturan ini tidak berlaku untuk perdagangan
KBIE yang jatuh tempo pada Hari Perdagangan
Terakhir KBIE yang bersangkutan;

d.

Waktu berakhirnya perdagangan KBIE pada Hari


Perdagangan Terakhir sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.4.3.4.3.1.c2059 akan dituangkan
dalam Surat Edaran Direksi Bursa.

Untuk perdagangan KBIE dengan Underlying indeks


luar negeri, Bursa dapat menetapkan jam perdagangan
dan Hari Bursa mengikuti jam perdagangan dan Hari
Bursa di bursa dimana indeks tersebut menjadi acuan

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

C, Pasal 5.
C, Pasal 6.
D, Pasal 1.
D, Pasal 1a.
D, Pasal 1b.
D, Pasal 1c.
695

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


melalui Surat Edaran Direksi Bursa dan mendapat
persetujuan dari KPEI.2060

VIII.2.4.3.4.4.

Spesifikasi Kontrak
1.

Spesifikasi kontrak memuat antara lain jenis kontrak,


Marjin Awal, Kode KBIE, Underlying, Tipe KBIE,
Multiplier, dan penentuan harga penyelesaian.2061

2.

Spesifikasi kontrak sebagaimana dimaksud dalam


VIII.2.4.3.4.4.12062 adalah sebagai berikut:2063
a.

Jenis kontrak dapat berasal dari Indeks Efek


tertentu (individu) atau sekumpulan Efek dari
Bursa Efek lain, Bursa atau oleh Bursa atas Efek
dari bursa lain yang menjadi Underlying KBIE
baik dari dalam negeri maupun luar negeri;

b.

Dalam setiap jenis kontrak memiliki Kode KBIE


yang dicantumkan dalam sistem perdagangan
untuk masing-masing Underlying;

c.

Marjin Awal yang digunakan untuk setiap jenis


kontrak ditetapkan sebagai berikut:

d.

2060
2061
2062
2063
696

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

tentang
tentang
tentang
tentang

1)

Dalam hal Marjin Awal ditetapkan


dalam bentuk prosentase maka
besaran Marjin Awal sekurangkurangnya 3% (tiga perseratus) dari
Nilai Kontrak per transaksi;

2)

Dalam hal Marjin Awal ditetapkan dalam


bentuk satuan mata uang maka besaran
Marjin Awal sekurang-kurangnya Rp
1.000.000, - (satu juta rupiah) per kontrak;

Tipe KBIE yang diperdagangkan adalah


kontrak dengan tanggal jatuh tempo tertentu
dan kontrak dengan jangka waktu kontrak
tertentu. Tipe KBIE yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)

Kontrak Bulanan;
Kontrak Bulanan Kedua;
Kontrak Gulir;
Kontrak Kuartal;
Kontrak Kuartal Kedua;

6)

Kontrak Periodik

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

D, Pasal 2.
E, Pasal 1.
E, Pasal 1.
E, Pasal 2.

08. Derivatif
e.

2064
2065
2066
2067
2068
2069

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

Bursa menetapkan bulan kontrak atau


periode kontrak melalui pengumumuan
bursa paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
perdagangan Tipe KBIE tertentu berlaku,
yang memuat antara lain:
1)

Kode KBIE;

2)

Tanggal awal periode kontrak dan Hari


Perdagangan Terakhir;

3)

Tanggal Hari Penyelesaian Final;

f.

Multiplier yang digunakan dalam KBIE adalah


berkisar antara Rp 40.000,- (empat puluh ribu
rupiah) sampai dengan Rp 2.000.000, - (dua juta
rupiah) per poin indeks;

g.

Penentuan harga penyelesaian ditentukan


berdasarkan Harga KBIE dan atau Angka
Indeks Efek.

3.

Penjelasan atas implementasi spesifikasi kontrak


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.4.3.4.4.22064 pada
masing-masing KBIE akan dituangkan dalam Surat
Edaran Direksi Bursa.2065

4.

KBIE yang dapat dibuka dan ditransaksikan di Bursa


adalah KBIE sesuai dengan Surat Edaran Direksi Bursa
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.4.3.4.4.32066.2067

5.

Spesifikasi kontrak dan perubahannya sebagaimana


dijelaskan dalam Surat Edaran Direksi Bursa sesuai
huruf E.2 Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.II.D.1
tentang Perdagangan KBIE telah mendapatkan
persetujuan KPEI terlebih dahulu.2068

6.

Bursa mengumumkan spesifikasi kontrak dan


perubahannya selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa
sebelum diberlakukan melalui sarana elektronik atau
sarana lainnya yang dimiliki Bursa.2069

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

E,
E,
E,
E,
E,
E,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

2.
3.
3.
4.
5.
6.
697

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.4.3.4.5.

Tata Cara Perdagangan


1.

Papan Perdagangan:2070
a.

Bursa menampilkan informasi mengenai Tipe


KBIE yang diperdagangkan melalui papan
tampilan SSX-FATS pada setiap Hari Bursa;

b.

Perdagangan KBIE diselenggarakan melalui


SSX-FATS berdasarkan proses tawar menawar
baik secara lelang berkesinambungan maupun
secara negosiasi selama jam perdagan gan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf
D Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.II.D.1
tentang Perdagangan KBIE;

c.

Papan perdagangan di SSX-FATS terdiri dari


pasar reguler dan pasar negosiasi;

d.

Pembukaan KBIE dan perdagangan KBIE


pada pasar reguler dilakukan secara lelang
berkesinambungan
dengan
ketentuan
sebagai berikut:
1)

2070
698

Pembukaan KBIE dan perdagangan


KBIE terjadi pada saat penawaran beli
bertemu dengan penawaran jual pada
Harga Penawaran yang sama dengan
memperhatikan prinsip prioritas harga
dan waktu, dengan ketentuan:
a)

Penawaran beli pada Harga


Penawaran yang lebih tinggi
memiliki
prioritas
terhadap
penawaran beli pada Harga
Penawaran yang lebih rendah;

b)

Penawaran jual pada Harga


Penawaran yang lebih rendah
memiliki
prioritas
terhadap
penawaran jual pada Harga
Penawaran yang lebih tinggi;

c)

Dalam hal terdapat 2 (dua)


penawaran beli atau 2 (dua)
penawaran jual diajukan pada
Harga Penawaran yang sama,
maka prioritas diberikan kepada
penawaran
yang
diajukan
terlebih dahulu;

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 1.

08. Derivatif
d)

Dalam
hal
penawaran
beli
dimasukkan
lebih
awal
dibandingkan
penawaran
jual
dengan Harga Penawaran jual lebih
rendah maka transaksi terjadi pada
Harga Penawaran beli;

e)

Dalam
hal
penawaran
jual
dimasukkan
lebih
awal
dibandingkan
penawaran
beli
dengan Harga Penawaran beli lebih
tinggi maka transaksi terjadi pada
Harga Penawaran jual;

2)

SSX-FATS
menjumpakan
1
(satu)
penawaran beli atau penawaran jual baik
secara keseluruhan maupun sebagian,
dengan 1 (satu) penawaran beli atau
penawaran jual lainnya baik secara
keseluruhan maupun sebagian;

3)

Dalam hal terdapat sisa pada akhir jam


perdagangan Hari Bursa dari suatu penawaran
beli dan atau penawaran jual dalam proses
penjumpaan
penawaran
sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan huruf F.1.d.2)
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.II.D.1
tentang Perdagangan KBIE, maka penawaran
beli dan atau penawaran jual yang tidak terjadi
transaksi menjadi tidak berlaku lagi;

4)

Sebelum transaksi terjadi, FATS Trader


dapat mengubah atau membatalkan
penawaran beli dan atau penawaran jual
yang sudah dimasukkan ke SSX-FATS,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a)

Penambahan jumlah kontrak pada


tingkat Harga Penawaran yang
sama diperlakukan sama dengan
penawaran baru;

b)

Pengurangan jumlah kontrak


pada tingkat Harga Penawaran
yang sama tidak menyebabkan
berubahnya prioritas waktu;

c)

Perubahan Harga Penawaran


menyebabkan
perubahan
prioritas waktu penawaran yang
bersangkutan;
699

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


e.

Pembukaan KBIE dan perdagangan KBIE pada


pasar negosiasi dilakukan dengan kesepakatan
sebagai berikut:2071
1)

2)

Transaksi secara negosiasi terjadi apabila:


a)

Anggota Bursa menjumpakan


penawaran jual dan beli dari
nasabah berbeda atau memenuhi
sendiri penaWaran jual dan atau
beli nasabahnya atas kontrak yang
sama dengan Harga Penawaran
dan volume yang sama; atau

b)

Dua Anggota Bursa sepakat untuk


menjumpakan penawaran jual dan
beli yang terjadi diluar Bursa;

Untuk dapat diproses menjadi transaksi


Bursa, Anggota Bursa (jual atau beli) wajib
memasukkan data kesepakatan tersebut
ke FATS selama jam perdagangan pada
Hari Bursa bersangkutan, dan Anggota
Bursa lawan wajib sesegera mungkin
melakukan konfirmasi di FATS atas data
yang telah dimasukkan Anggota Bursa
lawan transaksinya. Transaksi akan
mengikat bila konfirmasi melalui FATS
telah dimasukkan.

2.

2071
2072
700

Rentang Harga dan Fraksi Harga:2072


a.

Rentang Harga Penawaran beli dan atau Harga


Penawaran jual untuk pembukaan KBIE pada
hari pertama diperdagangkan, didasarkan
pada angka penutupan Indeks Efek di pasar
Underlying pada Hari Bursa sebelumnya;

b.

Rentang Harga Penawaran beli dan atau


Penawaran jual untuk perdagangan
pada hari berikutnya didasarkan pada
Penyelesaian Harian KBIE pada Hari
sebelumnya yang ditetapkan oleh KPEI;

c.

Pembatasan
maksimal
rentang
tawaran
dikenakan untuk Tipe KBIE selain Tipe
KBIE dengan jatuh tempo terdekat, besaran
pembatasan rentang tawaran akan dituangkan
dalam Surat Edaran Direksi Bursa;

Harga
KBIE
Harga
Bursa

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 2.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 2.

08. Derivatif
d.

3.

Fraksi Harga yang digunakan dalam melakukan


tawar menawar untuk setiap KBIE adalah berkisar
antara 0,01 (nol koma nol satu) sampai dengan 5
(lima) poin indeks. Penjelasan atas implementasi
Fraksi Harga pada masing-masing KBIE akan
dituangkan dalam Surat Edaran Direksi Bursa.

Open Long /Open Short dan Fluktuasi Harian2073


a.

Maksimal posisi terbuka baik Open Long maupun


Open Short ditentukan berdasarkan ketersediaan
Marjin Awal;

b.

Maksimal fluktuasi harian untuk setiap jenis


kontrak disesuaikan dengan Marjin Awal
masing-masing Underlying dengan ketentuan
sebagai berikut:
1)

Dalam hal Marjin Awal dalam bentuk


prosentase, maka maksimal fluktuasi
harian adalah sama dengan prosentase
Marjin Awal;

4.

5.

Dalam hal Marjin Awal dalam bentuk


satuan mata uang, maka maksimal
fluktuasi harian adalah Marjin Awal
dibagi dengan Multiplier KBIE (dalam
satuan poin indeks);

3)

Maksimal fluktuasi harian tidak


diberlakukan pada Hari Perdagangan
Terakhir.

Nilai Kontrak dan Nilai Transaksi Bursa:2074


a.

Nilai Kontrak merupakan nilai rupiah dari


Harga KBIE saat dibuka;

b.

Nilai Transaksi Bursa menunjukkan besarnya


hak dan kewajiban masing-masing pihak baik
pihak jual maupun pihak beli yang ditentukan
berdasarkan selisih antara Harga KBIE pada saat
pembukaan KBIE atau pada saat perdagangan
KBIE dengan harga penyelesaian.

Pada setiap Hari Bursa, Bursa menerbitkan:2075


a.

2073
2074
2075

2)

Daftar Kurs KBIE (DK-KBIE) yang memuat data


harian mengenai informasi perdagangan KBIE
antara lain Tipe KBIE, Harga KBIE, volume
kontrak serta tawaran jual terbaik dan tawaran
beli terbaik;

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 3.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 4.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian F, Pasal 5.
701

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

VIII.2.4.3.4.6.

Pembatasan Transaksi Akibat Potensi Kerugian

VIII.2.4.3.4.7.

2076
2077
2078
2079
2080
702

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.

Daftar Transaksi Bursa KBIE (DTB -KBIE)


yang memuat informasi transaksi KBIE setiap
Anggota Bursa meliputi antara lain Anggota
Bursa jual dan Angota Bursa beli serta hal -hal
lain yang dipandang perlu.

1.

Apabila pada jam perdagangan Anggota Bursa


mengalami potensi kerugian mencapai tingkat
prosentase tertentu dari Marjin Awal sebagaimana
ditetapkan oleh KPEI, maka Bursa melakukan
Pembatasan Transaksi dan terhadap Anggota Bursa
yang bersangkutan dikenakan kewajiban menambah
Marjin Awal oleh KPEI.2076

2.

Dalam hal Anggota Bursa dapat memenuhi tambahan


Marjin Awal sehingga mencapai di atas tingkat
prosentase tertentu sebagaimana ditetapkan oleh KPEI
atau potensi kerugiannya berkurang, maka Bursa
mencabut Pembatasan Transaksi tersebut.2077

3.

Penawaran beli dan atau penawaran jual yang


telah dimasukkan ke SSXFATS oleh Anggota Bursa
yang terkena Pembatasan Transaksi, dinyatakan
tidak berlaku, kecuali penaWaran jual dan atau
penawaran beli untuk mengurangi jumlah KBIE
yang masih terbuka. 2078

Penyelesaian Transaksi
1.

Penyelesaian transaksi KBIE merupakan pemenuhan


kewajiban Anggota Bursa kepada KPEI dan pemenuhan
hak Anggota Bursa oleh KPEI yang pelaksanaannya
diatur dalam Peraturan KPEI.2079

2.

Penyelesaian transaksi KBIE dilakukan berdasarkan


harga penyelesaian yang meliputi:2080

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

a.

Harga Penyelesaian Harian;

b.

Harga Penyelesaian Final.

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

G, Pasal 1.
G, Pasal 2.
G, Pasal 3.
H, Pasal 1.
H, Pasal 2.

08. Derivatif
3.

Penyelesaian transaksi KBIE meliputi:2081


a.

b.

Penyelesaian Harian
1)

KPEI menetapkan hak dan kewajiban


setiap akhir hari perdagangan terhadap
KBIE yang masih terbuka untuk
penyelesaian harian;

2)

Penetapan
hak
dan
kewajiban
dilakukan berdasarkan perhitungan
selisih dari Harga KBIE dengan Harga
Penyelesaian Harian;

3)

Perhitungan
Harga
Penyelesaian
Harian KBIE menggunakan Harga
KBIE di pasar reguler;

4)

Harga KBIE yang berasal dari hasil


transaksi antara Anggota Bursa
yang sama di pasar reguler tidak
dipergunakan
dalam
perhitungan
Harga Penyelesaian Harian;

Penyelesaian Final
1)

KPEI menetapkan hak dan kewajiban


pada Hari Perdagangan Terakhir
terhadap KBIE yang masih terbuka
untuk penyelesaian final;

2)

Penetapan hak dan kewajiban pada


Hari Perdagangan Terakhir ditetapkan
berdasarkan selisih dari Harga KBIE
dengan Harga Penyelesaian Final;

3)

Perhitungan Harga Penyelesaian Final


KBIE menggunakan Indeks Efek di
pasar Underlying.

4.

Metode perhitungan harga penyelesaian akan dijelaskan


lebih lanjut melalui Surat Edaran Direksi Bursa.2082

5.

Hasil penentuan harga penyelesaian oleh KPEI


berdasarkan metode perhitungan harga penyelesaian
sebagaimana dimaksud pada ketentuan huruf H.4
Peraturan PT.Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, wajib
dilaksanakan oleh Anggota Bursa.2083

6.

Penyelesaian KBIE dilakukan secara tunai dengan


cara penyerahan sejumlah uang yang merupakan
selisih dari Harga KBIE yang masih terbuka dengan

2081
2082
2083

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian H, Pasal 3.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian H, Pasal 4.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian H, Pasal 5.
703

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


harga penyelesaian, baik harga yang terjadi karena
pengalihan atau penutupan kontrak maupun harga
yang ditentukan oleh KPEI.2084
7.

8.

Hak atau kewajiban Anggota Bursa yang timbul akibat


transaksi KBIE dicantumkan dalam Daftar Hasil
Kliring Kontrak Berjangka (DHK-Kontrak Berjangka)
yang diterbitkan oleh KPEI dimana memuat informasi
mengenai hak atau kewajiban dari setiap Anggota Bursa
kepada KPEI yang sekurang-kurangnya mencakup:2085
a.

Posisi KBIE yang dimiliki oleh Anggota Bursa;

b.

Hak atau kewajiban berupa uang yang


akan diterima atau wajibdibayarkan oleh
Anggota Bursa.

Tambahan Marjin Awal:2086


a.

Anggota Bursa wajib menyetorkan tambahan


Marjin Awal kepada KPEI yang berkurang
sebagai akibat dari penyelesaian transaksi;

b.

VIII.2.4.3.4.8.

Kegagalan Penyelesaian Transaksi


1.

2084
2085
2086
2087
704

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

Kewajiban penyetoran tambahan Marjin Awal


dilakukan pada Hari Bursa berikutnya (T+1).

Pembatasan Transaksi
penyelesaian: 20 87

bila

terjadi

kegagalan

a.

Apabila sampai dengan pukul 08.00 WIB pada


Hari Bursa berikutnya (T+1), Anggota Bursa
tidak dapat memenuhi kewajiban sesuai Daftar
Hasil Kliring Kontrak Berjangka (DHK-Kontrak
Berjangka) sebagaimana diatur dalam Peraturan
KPEI, maka berdasarkan laporan KPEI, Bursa
mengenakan Pembatasan Transaksi terhadap
Anggota Bursa yang bersangkutan;

b.

Anggota Bursa yang dikenakan Pembatasan


Transaksi hanya dapat melakukan Transaksi
Saling Hapus yaitu transaksi KBIE dengan
menjumpakan order Close Long dengan order
Open Short atau order Close Short dan atau
menjumpakan order Close Short dengan order
Open Long atau order Close Long;

tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

H, Pasal 6.
H, Pasal 7.
H, Pasal 8.
I, Pasal 1.

08. Derivatif
c.

VIII.2.4.3.4.9.

2088
2089
2090
2091
2092
2093
2094
2095
2096
2097
2098

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

Apabila sampai dengan pukul 16.00 WIB Hari


Bursa berikutnya (T+1), Anggota Bursa tetap
tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan Daftar
Hasil Kliring Kontrak Berjangka (DHK-Kontrak
Berjangka) sebagaimana diatur dalam Peraturan
KPEI, maka Anggota Bursa yang bersangkutan
dinyatakan gagal bayar oleh KPEI dan Bursa
mengenakan Suspend terhadap Anggota Bursa
yang bersangkutan.

2.

Ketentuan penyelesaian gagal bayar diatur dalam


Peraturan KPEI.2088

3.

Apabila Anggota Bursa gagal bayar telah memenuhi


kewajibannya kepada KPEI sesuai dengan Peraturan
KPEI, maka Suspend sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan dalam VIII.2.4.3.4.8.1.c2089 dicabut.2090

Biaya Transaksi
1.

Bursa mengenakan biaya transaksi dan biaya kliring


maksimal sebesar 0,04% dari Nilai Kontrak.2091

2.

Besarnya biaya transaksi dan biaya kliring akan


ditentukan
pada
masing-masing
spesifikasi
kontrak.2092

3.

Anggota Bursa wajib menyetor Dana Jaminan KBIE


sesuai Peraturan Bapepam No. III.B.7 tentang Dana
Jaminan, untuk transaksi yang dijamin oleh KPEI.2093

4.

Kewajiban
sebagaimana
dimaksud
dalam
2094
2095
VIII.2.4.3.4.9.1
,
VIII.2.4.3.4.9.2 ,
dan
VIII.2.4.3.4.9.32096 ditambah dengan kewajiban Pajak
Pertambahan Nilai dan kewajiban lainnya bila ada,
wajib disetor oleh Anggota Bursa ke rekening Bursa
selambat-lambatnya pada hari kalender ke -12 (dua
belas) bulan berikutnya.2097

5.

Apabila hari kalender ke -12 (dua belas) sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.3.4.9.42098 jatuh pada hari

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

I, Pasal 2.
I, Pasal 1c.
I, Pasal 3.
J, Pasal 1.
J, Pasal 2.
J, Pasal 3.
J, Pasal 1.
J, Pasal 2.
J, Pasal 3.
J, Pasal 4.
J, Pasal 4.
705

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban
dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya.
6.

Keterlambatan atas pembayaran kewajiban


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.4.3.4.9.4 2 0 9 9
dikenakan denda sebesar 1% (satu perseratus)
dari jumlah yang harus disetor per-hari
keterlambatan sampai dengan maksimal 20 (dua
puluh) hari kalender.

VIII.2.4.3.4.10. Integritas Pasar


1.

2.

2099
2100
2101
2102
706

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.

II.D.1
II.D.1
II.D.1
II.D.1

Dalam rangka menjaga perdagangan yang teratur,


wajar dan efisien, Bursa berwenang melakukan
tindakan yang meliputi:2100
a.

Melakukan penghentian perdagangan KBIE atas


suatu Tipe KBIE tertentu, Underlying tertentu,
atau keseluruhan pasar;

b.

Melakukan penghentian sementara kegiatan


perdagangan KBIE dari Anggota Bursa tertentu;

c.

Melakukan penyesuaian jam perdagangan dan


atau Hari Bursa KBIE;

d.

Melakukan pembatasan jumlah posisi terbuka


dan atau Harga KBIE;

e.

Melakukan penyesuaian spesifikasi kontrak;

f.

Tindakan lain yang dianggap perlu.

Tindakan
sebagaimana
dimaksud
dalam
2101
VIII.2.4.3.4.10.1
dapat dilakukan oleh Bursa apabila
terjadi salah satu atau beberapa keadaan sebagai
berikut:2102
a.

keadaan yang mengancam likuiditas atau


kewajaran harga suatu KBIE;

b.

keadaan yang mengancam keuangan Anggota


Bursa dan atau KPEI;

c.

adanya indikasi terjadinya manipulasi dan atau


kegiatan lainnya yang dilarang oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal;

d.

adanya kebijakan Pemerintah Indonesia atau


Pemerintah asing yang mempengaruhi secara

tentang
tentang
tentang
tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Kontrak
Kontrak
Kontrak
Kontrak

Berjangka
Berjangka
Berjangka
Berjangka

Indeks
Indeks
Indeks
Indeks

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Bagian
Bagian
Bagian
Bagian

J, Pasal 4.
K, Pasal 1.
K, Pasal 1.
K, Pasal 2.

08. Derivatif
langsung terhadap likuiditas dan kewajaran
harga suatu KBIE;

2103
2104
2105

e.

perdagangan di pasar Underlying dihentikan;

f.

inkonsistensi pengiriman data karena adanya


gangguan sistem diluar kendali Bursa yang
mengakibatkan sebagian besar Anggota Bursa
atau sebagian Anggota Bursa yang memiliki
KBIE yang masih terbuka tidak dapat
melaksanakan perdagangan;

g.

pembukaan jam perdagangan di pasar


Underlying diundur karena keadaan diluar
kebiasaan (keadaan darurat);

h.

Underlying tidak lagi tercatat di Bursa


atau disediakan oleh Peak Penyedia dan
atau pengelola yang memiliki kewenangan
untuk
memberikan
ijin
penggunaan
Underlying tersebut;

i.

hal-hal lain yang menurut pertimbangan Bursa


perlu dilakukan penghentian perdagangan.

3.

Dalam hal Bapepam atau Bursa atau KPEI menemukan


indikasi adanya pelanggaran yang dilakukan oleh
Anggota Bursa terhadap Peraturan Bursa dan atau
peraturan Perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, maka Bursa mengenakan Pembatasan Transaksi
terhadap Anggota Bursa yang bersangkutan, dengan
demikian Anggota Bursa tersebut hanya diperbolehkan
melakukan Transaksi Saling Hapus atas KBIE yang
masih terbuka yang dimiliki sampai dengan adanya
keputusan dan atau klarifikasi atas pelanggaran
tersebut dari pihak yang berwenang.2103

4.

Dalam hal Bursa mengenakan Suspend kepada Anggota


Bursa yang bukan dikarenakan gagal bayar melainkan
atas permintaan Bapepam atau KPEI atau berdasarkan
pertimbangan Bursa atau berdasarkan permintaan
Anggota Bursa bersangkutan sedangkan Anggota
Bursa yang bersangkutan masih memiliki KBIE yang
masih terbuka, maka Anggota Bursa tersebut wajib
melakukan Transaksi Saling Hapus pada Hari Bursa
yang sama dengan dikenakannya Suspend, atau
tindakan lain yang dianggap perlu.2104

5.

Tindakan yang dilakukan Bursa sebagaimana dimaksud


dalam VIII.2.4.3.4.10.12105, dilaporkan kepada Bapepam

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian K, Pasal 3.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian K, Pasal 4.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian K, Pasal 1.
707

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sejak tindakan
dilakukan.2106
6.

Bursa dapat menetapkan data Underlying untuk


dipergunakan sebagai acuan harga penaWaran,
perhitungan harga penyelesaian dan sebagainya dalam
perdagangan KBIE.2107

VIII.2.4.4. Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak Berjangka Indeks


Efek (SIM-KBIE)
VIII.2.4.4.1. P engertian
Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek
(SIM-KBIE) adalah surat persetujuan yang diberikan oleh Bursa kepada
Anggota Bursa Efek untuk melakukan perdagangan Kontrak Berjangka
Indeks Efek melalui Bursa.2108

VIII.2.4.4.2. Persyaratan SIM-KBIE


Untuk dapat memperoleh SIM-KBIE, Anggota Bursa Efek wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:2109
1.

Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang FATS Trader;

2.

Memiliki sub organisasi Kontrak Berjangka yang fungsinya terpisah


dari sub organisasi lainnya.

VIII.2.4.4.3. Prosedur Pemberian SIM-KBIE


1.

Anggota Bursa Efek yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.6.22110, wajib: 2111
a.

Mengajukan surat permohonan izin memperdagangkan


Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek (bentuk dan isi surat
permohonan sesuai dengan Lampiran III.D.1-1, Peraturan
PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan
Pemberian SIM-KBIE;

2106
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian K, Pasal 5.
2107
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, Bagian K, Pasal 6.
2108
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian A, Pasal 1.
2109
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian B.
2110
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian B.
2111
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 1.
708

08. Derivatif
b.

melampirkan dokumen sebagai berikut:


1)

Copy SPP-FATS Trader;

2)

Struktur organisasi yang mencakup fungsi sub


organisasi Kontrak Berjangka yang mencantumkan
nama pegawai dan penanggung jawab atas fungsi
tersebut;

3)

Laporan Keuangan terakhir yang telah diaudit dan


laporan keuangan bulanan untuk periode 3 (tiga)
bulan terakhir, dalam hal jangka waktu pengajuan
permohonan SIM-KBIE melebihi 6 (enam) bulan sejak
dikeluarkannya SPAB.

2.

Bursa melakukan penelaahan terhadap kelayakan untuk melakukan


perdagangan KBIE selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa terhitung
sejak dokumen permohonan SIM KBIE diterima secara lengkap.2112

3.

Jika Bursa tidak meminta Anggota Bursa Efek untuk mengajukan


perubahan dan tambahan informasi dalam jangka waktu 5 (lima)
Hari Bursa setelah pengajuan permohonan SIM-KBIE, maka
permohonan tersebut dianggap telah diajukan secara lengkap
dan memenuhi persyaratan serta prosedur yang ditetapkan pada
tanggal pengajuan.2113

4.

Jika Bursa meminta Anggota Bursa Efek membuat perubahan atau


penambahan atas permohonan SIM-KBIE, maka permohonan
tersebut dianggap telah diajukan kembali pada tanggal perubahan
atau penambahan dimaksud diserahkan ke Bursa.2114

5.

Persetujuan SIM-KBIE dapat menjadi efektif, dengan memperhatikan


ketentuan sebagai berikut:2115
a.

b.
6.

Atas dasar lewatnya waktu, yakni:


1)

5 (lima) Hari Bursa sejak dokumen permohonan SIMKBIE diterima secara lengkap, atau;

2)

5 (lima) Hari Bursa sejak tanggal perubahan atau


penambahan terakhir yang diajukan Anggota Bursa
Efek atau yang diminta Bursa dipenuhi.

atas dasar persetujuan dari Bursa bahwa tidak ada lagi


keterangan lebih lanjut yang diperlukan.

Bursa dapat melakukan dengar pendapat (hearing) dengan


Anggota Bursa Efek yang akan melakukan kegiatan
perdagangan KBIE, selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa

2112
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 2.
2113
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 3.
2114
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 4.
2115
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 5.

Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak


Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
709

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


terhitung sejak diterimanya dokumen permohonan untuk
memperoleh SIM-KBIE secara lengkap. 2116
7.

Bursa dapat memberikan SIM KBIE setiap saat setelah kecukupan


dan objektifitas informasi yang diungkapkan di dalam permohonan
SIM KBIE selesai ditelaah oleh Bursa. Bentuk dan isi SIM-KBIE sesuai
dengan Lampiran III.D.1-2, Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.
III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian SIM-KBIE.

8.

Anggota Bursa Efek yang telah memperoleh SIM-KBIE


wajib segera mengajukan permohonan menjadi Anggota
Kliring untuk penyelesaian transaksi KBIE sesuai dengan
ketentuan Peraturan KPEI tentang Kliring dan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi KBIE. 2 117

VIII.2.4.4.4. Suspend SIM-KBIE


VIII.2.4.4.4.1. Suspend SIM-KBIE Atas Keputusan Bursa
VIII.2.4.4.4.1.1. P ersyaratan
Bursa melakukan Suspend SIM-KBIE berdasarkan salah
satu pertimbangan sebagai berikut termasuk tetapi tidak
terbatas dalam hal:2118
1.

Anggota Bursa Efek:


a.

Tidak memenuhi persyaratan untuk


memperoleh
SIM-KBIE
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan
Pemberian SIM-KBIE;

b.

Diduga telah melakukan pelangggaran


terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Pasar Modal dan
atau melakukan tindak pidana kejahatan
lainnya. Suspend tersebut berlaku sampai
dengan adanya keputusan yang mempunyai
kekuatan hukum dari yang berwenang dan
atau adanya klarifikasi dari Bapepam;

c.

Melakukan
pelanggaran
Peraturan
Bursa yang dapat dikenakan sanksi
Suspend SIM-KBIE;

2116
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 6.
2117
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian C, Pasal 8.
2118
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 1.
710

08. Derivatif
2.

SPAB dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan


dikenakan Suspend;

3.

Adanya laporan dan atau permintaan dari KPEI


mengenai kegagalan penyelesaian transaksi
KBIE maupun pelanggaran Peraturan KPEI
yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan;

4.

Menurut pertimbangan Bursa perlu dilakukan


Suspend SIM-KBIE.

VIII.2.4.4.4.1.2. Prosedur
Prosedur Suspend SIM-KBIE atas keputusan Bursa
sebagai berikut: 2 119
1.

Dalam hal Anggota Bursa Efek terbukti melakukan


pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.4.4.4.1.1 2120, maka Bursa melakukan Suspend
SIM-KBIE tanpa didahului dengan hearing;

2.

Apabila terdapat indikasi bahwa Anggota Bursa


Efek melakukan pelanggaran sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.4.4.4.1.1.b 2121 atau
VIII.2.4.4.4.1.1.c 2122 maka Bursa melakukan dengar
pendapat (hearing) dan atau Pemeriksaan;

3.

Berdasarkan hasil hearing sebagaimana dimaksud


dalam VIII.2.4.4.4.1.2.22123, Bursa dapat melakukan
Suspend SIM-KBIE;

4.

Suspend SIM-KBIE berlaku untuk jangka waktu


selama-lamanya 3 (tiga) bulan berturut-turut
dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan
pertimbangan Bursa.

5.

Apabila dalam jangka waktu tersebut atau


perpanjangannya, Anggota Bursa Efek tetap tidak
dapat memenuhi persyaratan dan atau memenuhi
kewajibannya, maka Bursa dapat melakukan
pencabutan SIM-KBIE sesuai Peraturan ini.

2119
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 2.
2120
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 1a.
2121
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 1a angka 2.
2122
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 1d.
2123
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian A, Pasal 2b.

Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek


Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
711

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.4.4.4.2. Suspend SIM-KBIE Atas Permohonan Anggota


Bursa Efek
VIII.2.4.4.4.2.1. Persyaratan
Dalam hal Anggota Bursa Efek mengajukan permohonan
Suspend SIM-KBIE, maka Bursa hanya akan menyetujui
permohonan dimaksud apabila Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan tidak memiliki Posisi Terbuka.2124

VIII.2.4.4.4.2.2. Prosedur
1.

Suspend SIM-KBIE atas keputusan Bursa: 2125


a.

Dalam
hal Anggota
Bursa
Efek
mengajukan permohonan untuk Suspend
SIM-KBIE, maka:
1)

Anggota Bursa Efek wajib mengajukan


permohonan secara tertulis disertai
dengan alasan yang mendasarinya;

2)

Permohonan tersebut diajukan ke


Bursa sesuai dengan Lampiran
III.D.3-1 Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
dan Pencabutan SIM-KBIE, selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa
sebelum tanggal Suspend SIM-KBIE
yang diminta.

b.

Berdasarkan permohonan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.4.4.2.12126 Bursa
melakukan dengar pendapat (hearing)
dengan Anggota Bursa Efek;

c.

Berdasarkan hasil hearing tersebut, Bursa


dapat menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan;

d.

Dalam hal Bursa menyetujui permohonan


dimaksud, maka Bursa segera melakukan
Suspend SIM-KBIE;

2124
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian B, Pasal 1.
2125
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian B, Pasal 2.
2126
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian B, Pasal 2a.
712

08. Derivatif

2.

e.

Bursa memberikan jawaban terhadap


permohonan
Anggota
Bursa
Efek
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
huruf B.2.a. Peraturan ini selambatlambatnya 3 (tiga) Hari Bursa setelah
hearing dilakukan;

f.

Dalam hal sampai dengan batas waktu


tersebut, Bursa belum memberikan jawaban,
maka permohonan Anggota Bursa Efek
dinyatakan disetujui oleh Bursa;

g.

Jangka waktu Suspend SIM-KBIE selamalamanya 1 (satu) bulan dan dapat


diperpanjang sesuai pertimbangan Bursa
berdasarkan permohonan kembali dari
Anggota Bursa Efek yang bersangkutan.
Bentuk dan isi persetujuan Suspend SIM-KBIE
sesuai dengan Lampiran III.D.3-2. Peraturan
PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang
Suspend dan Pencabutan SIM-KBIE;

h.

Bursa mengaktifkan kembali kegiatan


perdagangan Anggota Bursa Efek, apabila
sampai dengan tanggal berakhirnya waktu
Suspend SIM-KBIE, Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan tidak mengajukan permohonan
perpanjangan waktu Suspend SIM-KBIE
dan memberitahukan secara tertulis kepada
Anggota Bursa Efek yang bersangkutan;

i.

Dalam hal Anggota Bursa Efek memutuskan


untuk aktif kembali melakukan kegiatan
perdagangan Efek sebelum masa Suspend
SIM-KBIE berakhir, maka Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan wajib mengajukan
permohonan untuk aktif kembali melakukan
kegiatan perdagangan KBIE selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum
tanggal pengaktifan yang diminta.

Dalam hal Anggota Bursa Efek dikenakan Suspend


SIM-KBIE, maka Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan wajib:2127
a.

Menyelesaikan kewajibannya ke Bursa;

b.

Menyelesaikan kewajiban penyelesaian


Transaksi Bursa yang telah dilakukan
sebelum Suspend SIM-KBIE;

2127
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian B, Pasal 3.
713

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.
3.

Memenuhi
seluruh
Peraturan Bursa.

ketentuan

Suspend SIM-KBIE berlaku juga terhadap SPP FATS


Trader dan Firm Manajer dari Anggota Bursa Efek
yang bersangkutan.2128

VIII.2.4.4.5. Pencabutan SIM-KBIE


VIII.2.4.4.5.1. Pencabutan SIM-KBIE Atas Keputusan Bursa
VIII.2.4.4.5.1.1. Persyaratan
Bursa dapat mencabut SIM-KBIE berdasarkan salah satu
pertimbangan sebagai berikut termasuk tetapi tidak
terbatas pada:2129
1.

Anggota Bursa Efek tidak memenuhi


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1
tentang Persyaratan SIM-KBIE;

2.

Melakukan
pelanggaran
Peraturan Bursa;

3.

Atas permintaan Bapepam dan atau Pihak lain


yang terkait;

4.

Atas pertimbangan Bursa.

terhad ap

VIII.2.4.4.5.1.2. P rosedur Pencabutan


Pencabutan SIM-KBIE dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:2130
1.

Bursa memanggil Anggota Bursa Efek untuk


memberitahukan rencana pencabutan SIM-KBIE
sekaligus meminta dengar pendapat (hearing)
dengan Anggota Bursa Efek yang bersangkutan;

2.

Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak hadir untuk


memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.4.4.5.1.2.2131 tanpa memberikan

2128
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian B, Pasal 4.
2129
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian C, Pasal 1.
2130
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian C, Pasal 2.
2131
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian C, Pasal 2a.
714

dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek


dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek

08. Derivatif
alasan yang wajar, maka Bursa dapat langsung
menjatuhkan putusannya;
3.

V I I I . 2 . 4 . 4 .5 . 2 .

Dalam hal Anggota Bursa Efek mengajukan


keberatan atas rencana pencabutan SIM-KBIE
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.4.4.5.1.2.12132 ,
dengan mengemukakan alasan keberatannya,
maka Bursa dapat mengambil keputusan untuk:
a.

Tetap mencabut SIM-KBIE;

b.

Membatalkan rencana pencabutan.

Pencabutan SIM-KBIE
A n gg ot a B u rs a E fe k

At a s

Permohonan

VIII.2.4.4.5.2.1. Persyaratan
Dalam hal Anggota Bursa Efek mengajukan permohonan
pencabutan SIMKBIE, maka Bursa hanya akan menyetujui
permohonan dimaksud apabila Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan tidak memiliki Posisi Terbuka.2133

VIII.2.4.4.5.2.2. Prosedur Pencabutan


1.

Pencabutan SIM-KBIE dilakukan dengan ketentuan


sebagai berikut:2134
a.

Dalam hal Anggota Bursa Efek


mengajukan
permohonan
untuk
Pencabutan SIM-KBIE, maka:
1)

Anggota Bursa Efek wajib mengajukan


permohonan secara tertulis disertai
dengan alasan yang mendasarinya;

2)

Permohonan tersebut diajukan ke


Bursa sesuai dengan Lampiran
III.D.3-3, Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend
dan Pencabutan SIM-KIBE selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa
sebelum tanggal pencabutan SIMKBIE yang diminta.

2132
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian C, Pasal 2a.
2133
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian D, Pasal 1.
2134
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian D, Pasal 2.
715

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

b.

Berdasarkan permohonan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.4.4.5.2.2.1.a 2135
Bursa melakukan dengar pendapat (hearing)
dengan Anggota Bursa Efek;

c.

Berdasarkan hasil hearing tersebut, Bursa


dapat menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan;

d.

Dalam hal Bursa menyetujui permohonan


dimaksud, maka Bursa segera melakukan
pencabutan SIM-KBIE;

e.

Bursa memberikan jawaban terhadap


permohonan
Anggota
Bursa
Efek
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
VIII.2.4.4.5.2.2.1.a selambat-lambatnya 3
(tiga) Hari Bursa setelah hearing dilakukan;

f.

Dalam hal sampai dengan batas waktu


tersebut, Bursa belum memberikan jawaban,
maka permohonan Anggota Bursa Efek
dinyatakan disetujui oleh Bursa;

Dalam hal Anggota Bursa Efek bermaksud untuk


aktif kembali melakukan kegiatan perdagangan
KBIE, maka Anggota Bursa Efek yang bersangkutan
wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh
kembali SIM-KBIE sesuai Peraturan PT. Bursa
Efek Surabaya No. III.D.1. tentang Persyaratan
Pemberian SIM-KBIE.

2135
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian D, Pasal 2a.
716

08. Derivatif

VIII.2.4.4.6. Ketentuan Lain


1.

2.

Dalam hal Anggota Bursa Efek dikenakan pencabutan SIM-KBIE,


maka Anggota Bursa Efek yang bersangkutan wajib:2136
a.

Menyelesaikan kewajibannya ke Bursa;

b.

Menyelesaikan kewajiban penyelesaian Transaksi Bursa yang


telah dilakukan sebelum pencabutan SIM-KBIE;

c.

Memenuhi seluruh ketentuan Peraturan Bursa.

Pencabutan SIM-KBIE berlaku juga terhadap SPP FATS Trader dan


Firm Manajer dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan.2137

VIII.2.4.5. Ketentuan Mengenai Futures Automated Trading System-TRADER


VIII.2.4.5.1. Pengertian
Futures Automated Trading System (FATS) Trader adalah pegawai Anggota
Bursa Efek yang telah memperoleh Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Trader (SPP-FATS Trader) untuk dapat menggunakan sistem dan atau
sarana perdagangan FATS dalam rangka memperdagangkan Kontrak
Berjangka Indeks Efek (KBIE).2138

VIII.2.4.5.2. Persyaratan FATS Trader


Untuk dapat menjadi FATS Trader, wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut: 2 13 9
1.

Pegawai dari Anggota Bursa Efek;

2.

Memiliki Sertifikat Pelatihan FATS dari Bursa;

3.

Tidak merangkap sebagai Trader pada perdagangan Efek lainnya;

4.

Memiliki izin kerja bagi tenaga kerja asing yang masih berlaku;

5.

Membayar biaya pendaftaran awal FATS Trader sebesar Rp.


2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

2136
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian E, Pasal 1.
2137
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. III.D.3 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan Efek
Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KIBE), Bagian E, Pasal 2.
2138
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.1 tentang Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan Efek Kontrak
Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), Bagian A, Pasal 2b.
2139
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian A.
717

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.4.5.3. Prosedur Persetujuan FATS Trader


1.

2.

2140
Pasal
2141
Pasal
718

Untuk memperoleh persetujuan sebagai FATS Trader, Anggota


Bursa Efek, wajib:2140
a.

Mengajukan surat permohonan pendaftaran FATS Trader ke


Bursa sesuai Lampiran III.D.2-1, Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur
Persetujuan FATS Trader;

b.

Melampirkan dokumen sebagai berikut:


1)

Surat keterangan dari Anggota Bursa Efek yang


menjelaskan bahwa calon FATS Trader adalah pegawai
dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan, sesuai
Lampiran III.D.2-2, Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya
No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur
Persetujuan FATS Trader;

2)

Copy sertifikat Pelatihan FATS;

3)

Copy izin kerja bagi tenaga asing yang masih berlaku;

4)

Bukti pembayaran biaya pendaftaran awal (initial fee)


FATS Trader;

5)

Copy bukti jati diri yang sah;

6)

Riwayat hidup
bersangkutan;

7)

Pas photo terbaru ukuran 3x4 cm berwarna sebanyak 2


(dua) lembar;

8)

Surat kuasa dari Anggota Bursa Efek yang


menerangkan kuasa dan wewenang calon FATS Trader,
sesuai Lampiran III.D.2-3, Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur
Persetujuan FATS Trader;

9)

Surat pernyataan dari calon FATS Trader yang bentuk


dan isinya sesuai Lampiran III.D.2-4, Peraturan PT.
Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan
Prosedur Persetujuan FATS Trader yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan akan mematuhi Peraturan
Perundang-undangan Pasar Modal.

dari

calon

FATS

Trader

yang

Bursa melakukan penelaahan terhadap dokumen permohonan


pendaftaran FATS Trader selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa
terhitung sejak dokumen tersebut diterima secara lengkap.2141

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
1.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
2.

08. Derivatif
3.

Jika Bursa tidak meminta Anggota Bursa Efek untuk mengajukan


perubahan dan tambahan informasi dalam jangka waktu 5 (lima)
Hari Bursa setelah pengajuan permohonan pendaftaran FATS Trader,
maka permohonan tersebut dianggap telah diajukan secara lengkap
dan memenuhi persyaratan serta prosedur yang ditetapkan pada
tanggal pengajuan.2142

4.

Jika Bursa meminta Anggota Bursa Efek membuat perubahan atau


penambahan atas permohonan pendaftaran FATS Trader, maka
permohonan tersebut dianggap telah diajukan kembali pada tanggal
perubahan atau penambahan dimaksud diserahkan ke Bursa.2143

5.

Persetujuan permohonan pendaftaran FATS Trader dapat menjadi


efektif, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 2144
a.

b.

2142
Pasal
2143
Pasal
2144
Pasal
2145
Pasal

Peraturan
3.
Peraturan
4.
Peraturan
5.
Peraturan
6.

Atas dasar lewatnya waktu, yakni:


1)

5 (lima) Hari Bursa sejak dokumen permohonan


pendaftaran FATS Trader diterima secara lengkap,
atau;

2)

5 (lima) Hari Bursa sejak tanggal perubahan atau


penambahan terakhir yang diajukan Anggota Bursa
Efek atau yang diminta Bursa dipenuhi.

Atas dasar persetujuan dari Bursa bahwa tidak ada lagi


keterangan lebih lanjut yang diperlukan.

6.

Bursa dapat melakukan dengar pendapat (hearing) dengan calon


FATS Trader, selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa terhitung
sejak diterimanya dokumen permohonan pendaftaran FATS
Trader secara lengkap. 214 5

7.

Bursa dapat memberikan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS


Trader (SPPFATS Trader) disertai User id, Password dan Security
Code setiap saat setelah kecukupan dan objektifitas informasi yang
diungkapkan di dalam permohonan pendaftaran FATS Trader
selesai ditelaah oleh Bursa. Bentuk dan isi SPP-FATS Trader sesuai
dengan Lampiran III.D.2-5, Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.
III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader.

PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader, Bagian B,
719

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.4.5.4. Penunjukan Firm Manager


1.

Anggota Bursa Efek yang memiliki lebih dari 1 (satu) FATS


Trader wajib menunjuk sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
Firm Manager. 2 14 6

2.

Apabila Firm Manager tidak dapat melaksanakan tugasnya pada 1


(satu) Hari Bursa, maka Anggota Bursa Efek dapat menunjuk FATS
Trader lainnya dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan untuk
bertindak sebagai Firm Manager Pengganti yang akan bertugas
sekurang-kurangnya sampai dengan akhir waktu perdagangan
pada Hari Bursa yang bersangkutan.2147

3.

Dalam hal Anggota Bursa Efek melakukan penggantian dan


atau penambahan Firm Manager, maka Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan wajib:2148

4.

2146
1.
2147
2.
2148
3.
2149
4.
720

a.

Mengajukan permohonan tertulis kepada Bursa sesuai dengan


Lampiran III.D.5-1 Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No.
III.D.5 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak Berjangka
Indeks Efek selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sejak
Anggota Bursa Efek memiliki lebih dari satu FATS Trader;

b.

Memperoleh persetujuan Bursa atas penggantian dan atau


penambahan tersebut.

Dalam hal Bursa memberikan persetujuan atas penggantian dan


atau penambahan tersebut, maka Bursa memberikan User ID kepada
Firm Manager.2149

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.5 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak berjangka Indeks Efek, Pasal
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.5 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak berjangka Indeks Efek, Pasal
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.5 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak berjangka Indeks Efek, Pasal
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.5 tentang Penunjukan Firm Manager Kontrak berjangka Indeks Efek, Pasal

08. Derivatif

VIII.2.4.5.5. Suspend Surat Persetujuan Pendaftaran FATS TRADER (SPP


FATS TRADER)
VIII.2.4.5.5.1. Persyaratan Suspend SPP FATS TRADER
Bursa melakukan Suspend FATS Trader berdasarkan salah satu
pertimbangan sebagai berikut termasuk tetapi tidak terbatas
dalam hal: 2150
1.

FATS Trader:
a.

Tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh


SPP FATS Trader sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.2
tentang Persyaratan Pemberian SPP FATS
Trader;

b.

Diduga melakukan pelangggaran terhadap


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Pasar Modal dan atau
melakukan tindak pidana kejahatan lainnya.
Suspend tersebut berlaku sampai dengan adanya
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum
dari yang berwenang dan atau adanya klarifikasi
dari Bapepam-LK;

c.

Melakukan pelanggaran Peraturan Bursa yang


dapat dikenakan sanksi Suspend FATS Trader;

2.

SPAB dan atau FATS Trader dari Anggota Bursa Efek


yang bersangkutan dikenakan Suspend;

3.

Menurut pertimbangan Bursa perlu dilakukan Suspend


FATS Trader;

4.

Atas permohonan
bersangkutan.

Anggota

Bursa

Efek

yang

VIII.2.4.5.5.2. Prosedur Suspend SPP FATS TRADER


1.

Prosedur Suspend FATS Trader


a.

Dalam hal FATS Trader terbukti melakukan


pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.4.7.5.1.1 2 15 1 , maka Bursa melakukan
Suspend FATS Trader tanpa didahului
dengan hearing;

2150
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 1.
2151
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 1a.
721

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

b.

Apabila terdapat indikasi bahwa FATS Trader


melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.4.5.5.1.1.b2152 atau VIII.2.4.5.5.1.1.c2153
maka Bursa melakukan dengar pendapat
(hearing) dan atau Pemeriksaan;

c.

berdasarkan
hasil
hearing
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.4.5.5.2.1.b2154, Bursa
dapat melakukan Suspend FATS Trader;

d.

Suspend FATS Trader berlaku untuk jangka waktu


selama-lamanya 3 (tiga) bulan berturut-turut
dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan
pertimbangan Bursa.

e.

Apabila dalam jangka waktu tersebut atau


perpanjangannya, FATS Trader tetap tidak dapat
memenuhi persyaratan dan atau memenuhi
kewajibannya, maka Bursa dapat melakukan
pencabutan FATS Trader sesuai Peraturan PT.
Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend
dan Pencabutan SPP FATS TRADER.

Dalam hal Anggota Bursa Efek mengajukan


permohonan untuk Suspend FATS Trader, maka:2155
a.

Anggota Bursa Efek wajib mengajukan


permohonan secara tertulis disertai dengan
alasan yang mendasarinya;

b.

Permohonan tersebut diajukan ke Bursa sesuai


dengan Lampiran III.D.4-1 Peraturan PT. Bursa
Efek Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend dan
Pencabutan SPP FATS TRADER selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal
Suspend FATS Trader yang diminta;

c.

Berdasarkan permohonan sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan huruf A.3.a.
Peraturan Peraturan PT. Bursa Efek
Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend dan
Pencabutan SPP FATS TRADER, Bursa
melakukan Suspend FATS Trader.

2152
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 1a angka 2.
2153
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 1a angka 3..
2154
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 2b.
2155
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian A, Pasal 3.
722

Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS


Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS

08. Derivatif

VIII.2.4.5.6. Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS TRADER


(SPP FATS TRADER)
1.

2.

Bursa dapat mencabut SPP FATS Trader, berdasarkan pertimbangan


sebagai berikut, termasuk tetapi tidak terbatas pada:2156
a.

Tidak lagi memenuhi persyaratan ketentuan huruf A.2


Peraturan PT . Bursa Efek Surabaya No. III.D.2 tentang
Peraturan Keanggotaan tentang Persetujuan FATS Trader;

b.

Melakukan pelanggaran Peraturan Bursa dan atau peraturan


Pasar Modal yang dapat dikenakan sanksi pencabutan SPP
FATS Trader;

c.

SPAB atau SIM-KBIE Perusahaan Efek tempat FATS Trader


bekerja, dicabut;

d.

Atas permintaaan
bersangkutan.

dari

Anggota

Bursa

Efek

yang

Dalam hal pencabutan SPP FATS Trader dilakukan atas permintaan


Anggota Bursa Efek, maka pencabutan tersebut wajib disampaikan
kepada Bursa secara tertulis selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa
sebelum tanggal pencabutan dimaksud

VIII.2.5. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt)


VIII.2.5.1. Pengertian
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) adalah Efek yang memberikan hak
kepada pemegangnya atas Efek Utama yang dititipkan secara kolektif pada Bank
Kustodian yang telah mendapat persetujuan Bapepam-LK.2157

VIII.2.5.2. Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia


VIII.2.5.2.1. Ketentuan Umum
1.

Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia yang


Efek Utamanya merupakan Efek badan hukum Indonesia wajib
memenuhi ketentuan Penawaran Umum yang berlaku untuk Efek
Utama dimaksud.2158

2.

Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia yang Efek


Utamanya merupakan Efek badan hukum negara lain yang telah
dijual melalui Penawaran Umum yang mempunyai:2159

2156
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. III.D.4 tentang Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran FATS
Trader (SPP FATS TRADER), Bagian B, Pasal 1.
2157
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 1 Huruf a.
2158
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 2.
2159
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 3.
723

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

a.

Yurisdiksi Setara wajib memenuhi ketentuan peraturan ini dan


Peraturan Bapepam Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum
Pengajuan Pernyataan Pendaftaran dan IX.A.2 tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, kecuali
angka 14 dan angka 17 Peraturan Bapepam Nomor IX.A.2;

b.

Yurisdiksi tidak setara wajib memenuhi seluruh ketentuan


Penawaran Umum yang berlaku di Indonesia.

Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia yang Efek


Utamanya merupakan Efek badan hukum negara lain yang tidak
dijual melalui Penawaran Umum wajib memenuhi ketentuan
Penawaran Umum yang berlaku di Indonesia.2160

VIII.2.5.2.2. P ernyataan Pendaftaran


1.

2160
2161
724

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Sertifikat


Penitipan Efek Indonesia yang Efek Utamanya merupakan Efek
badan hukum negara lain yang telah dijual melalui Penawaran
Umum yang mempunyai Yurisdiksi Setara harus sekurangkurangnya mencakup:2161
a.

Surat pengantar Pernyataan Pendaftaran sesuai Formulir


Nomor: IX.A.10-1 lampiran Peraturan Bapepam-LK No.
IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia.

b.

Pernyataan Pendaftaran yang telah disampaikan kepada


Pengawas Pasar Modal negara lain yang mempunyai
Yurisdiksi Setara dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh penerjemah resmi; dan

c.

dokumen tambahan yang terdiri dari:


1)

surat pernyataan dari perseroan atau Konsultan Hukum


yang terdaftar di Bapepam yang membuat kontrak
dengan Pihak yang melakukan Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia atau Pihak yang
menerbitkan Efek Utama untuk melakukan Penawaran
Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, yang
memuat informasi baru bersifat material sehubungan
dengan Efek Utama, dan informasi tersebut belum
dimuat dalam Pernyataan Pendaftaran atau dokumen
lainnya yang disampaikan kepada Pengawas pasar
modal negara lain yang mempunyai Yurisdiksi Setara;

2)

pendapat dari segi hukum yang dibuat oleh konsultan


hukum yang terdaftar di Bapepam yang menyatakan
bahwa sistem hukum negara tempat dilakukannya

Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 4.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 5.

08. Derivatif
Penawaran Umum Efek Utama dapat dikategorikan
mempunyai Yurisdiksi Setara, dengan mengemukakan
alasan dan analisis terhadap tingkat perlindungan dan
upaya hukum menuntut ganti rugi yang diberikan
kepada pemodal di Indonesia berkenaan dengan:

3)

a)

adanya informasi yang tidak lengkap, tidak


benar dan atau menyesatkan atas Efek Utama;

b)

pelaksanaan perdagangan Efek Utama yang tidak


wajar, teratur, atau efisien, apabila pemodal di
Indonesia melaksanakan haknya untuk menukarkan
kembali Sertifikat Penitipan Efek Indonesia dengan
Efek Utama dari Bank Kustodian; dan

c)

dilusi Efek Utama dan atau transaksi benturan


kepentingan dalam hal Efek Utama tersebut
merupakan Efek Bersifat Ekuitas.

uraian tentang persyaratan dan ketentuan yang


tercantum dalam perjanjian penitipan Efek Utama
sehubungan dengan penerbitan Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia;

4)

analisis dan pendapat Akuntan yang terdaftar di


Bapepam tentang:
a)

aspek perpajakan Sertifikat Penitipan Efek


Indonesia bagi pemodal asing dan Indonesia;

b)

perbedaan antara prinsip akuntansi yang


digunakan dalam menyusun laporan keuangan
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia atau dengan International Accounting
Standard (jika ada).

5)

tata cara pengalihan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia,


pembagian keuntungan dan hak-hak lain atas pemilikan
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, pengambilan
kembali Efek Utama, pembatalan Sertifikat Penitipan
Efek Indonesia, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia serta uraian
mengenai pengalaman Bank Kustodian dalam rangka
penerbitan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia;

6)

uraian lengkap mengenai penentuan harga,


penjaminan emisi, dan pendistribusian Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia;

7)

uraian lengkap mengenai rencana dicatat atau


tidaknya Sertifikat Penitipan Efek Indonesia pada
Bursa Efek di Indonesia;

8)

uraian lengkap mengenai risiko yang berhubungan


dengan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia tidak
725

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


termasuk risiko yang melekat pada Efek Utama; dan
9)

uraian lengkap mengenai prakiraan perdagangan


Sertifikat Penitipan Efek Indonesia di pasar sekunder.

2.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.2.2.12162 dan


laporan keuangan terakhir dari Pihak yang melakukan Penawaran
Umum atau Pihak yang menerbitkan Efek Utama yang telah diaudit
wajib disampaikan kepada Bapepam oleh perseroan yang mewakili
Emiten atau Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam yang
bertindak untuk kepentingan Pihak yang melakukan Penawaran
Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia atau Pihak yang
menerbitkan Efek Utama.2163

3.

Dalam hal Pernyataan Pendaftaran disampaikan kepada Bapepam


lebih dari 60 (enam puluh) hari setelah tanggal Penawaran Umum
Efek Utama terakhir di negara yang mempunyai Yurisdiksi Setara,
maka selain memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan dalam
Pernyataan Pendaftaran dimaksud harus
VIII.2.5.2.1.2.a2164,
diperbaharui dengan data terakhir yang dimuat dalam dokumendokumen sebagaimana dipersyaratkan di negara asal, serta:2165
a.

Laporan Keuangan terakhir dari Pihak yang menerbitkan


Efek Utama yang telah diaudit oleh akuntan;

b.

Prospektus Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek


Indonesia, yang pada prinsipnya, bentuk dan isi Prospektus
tersebut harus memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.C.1 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan BapepamLK No. IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.

VIII.2.5.2.3. Kewajiban Sehubungan Dengan Penawaran Umum


VIII.2.5.2.3.1.

Kewajiban Bagi Perseroan/Konsultan Hukum Yang


Mewakili Pihak
Perseroan atau Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam
yang bertindak mewakili Pihak yang melakukan Penawaran
Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia atau Pihak yang
menerbitkan Efek Utama dalam rangka Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia wajib menyampaikan
kepada Bapepam laporan hasil Penawaran Umum Sertifikat

2162
2163
2164
2165
726

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam
Bapepam
Bapepam
Bapepam

No.IX.A.10
No.IX.A.10
No.IX.A.10
No.IX.A.10

tentang
tentang
tentang
tentang

Penawaran
Penawaran
Penawaran
Penawaran

Umum
Umum
Umum
Umum

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia, Angka
Indonesia, Angka
Indonesia, Angka
Indonesia, Angka

5.
6.
3 Huruf a.
7.

08. Derivatif
Penitipan Efek Indonesia yang memuat jumlah dan nilai
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia yang telah terjual paling
lambat pada hari ke-15 (lima belas) setelah berakhirnya masa
Penawaran Umum.2166

V III. 2.5. 2.3 . 2. Kewajba n Ba gi


Penawa ra n U m u m
1.

2.

2166
2167
2168
2169

Pi ha k

Ya ng

Mela ku ka n

Pihak yang melakukan Penawaran Umum Sertifikat


Penitipan Efek Indonesia atau Pihak yang menerbitkan
Efek Utama wajib menunjuk Bank Kustodian yang telah
memperoleh persetujuan dari Bapepam untuk:2167
a.

menyampaikan kepada Bapepam seluruh


dokumen dan laporan yang disampaikan kepada
Pengawas Pasar Modal negara yang mempunyai
Yurisdiksi Setara yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi
dan dokumen serta laporan tersebut tersedia di
Bank Kustodian;

b.

menyampaikan kepada Bapepam dan para


pemegang Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
seluruh dokumen dan laporan yang wajib
disampaikan kepada pemegang Efek Utama dari
negara yang mempunyai Yurisdiksi Setara yang
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
oleh penerjemah resmi.

c.

Dokumen
dan
laporan
sebagaimana
dimaksud dalam butir a dan b di atas wajib
disampaikan kepada Bapepam dalam batas
waktu sebagaimana diatur oleh pengawas
pasar modal yang mempunyai Yurisdiksi
Setara dimana perusahaan yang bersangkutan
melakukan Penawaran Umum. Dalam hal
penyampaian Laporan Keuangan Berkala
kepada Bapepam, apabila terdapat perbedaan
prinsip akuntansi sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.5.2.2.1.c.4).b)2168 , maka perbedaan
tersebut wajib diungkapkan;

Kewajiban menyampaikan seluruh dokumen dan


laporan sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.2.3.2.12169
berlaku sejak Pernyataan Pendaftaran kepada

Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 8.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 9.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 5 Huruf c butir 4 Huruf b.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 9.
727

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Bapepam menjadi efektif sampai dengan jumlah Efek
Utama yang dititipkan pada Bank Kustodian, selama
6 (enam) bulan berturutturut, menjadi kurang dari
10% (sepuluh per seratus) dari jumlah keseluruhan
Efek Utama yang dijadikan dasar penerbitan Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia pada waktu dilakukannya
Penawaran Umum perdana Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia.2170

VIII.2.5.2.3.3.

Kewajiban Bagi Bank Kustodian


Bank Kustodian wajib menyampaikan laporan bulanan kepada
Bapepam tentang perubahan yang berkaitan dengan kepemilikan
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia termasuk perubahan jumlah
Efek Utama yang dititipkan di Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam Formulir Nomor IX.A.10-4 lampiran Peraturan
Bapepam-LK No. IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia selambatnya-lambatnya pada hari ke12 (dua belas) bulan berikutnya.2171

VIII.2.5.2.3.4.

Pengecualian
Peraturan Bapepam berikut ini tidak berlaku untuk
Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia yang
Efek Utamanya adalah saham atau Efek Bersifat Ekuitas
lainnya dari badan hukum negara lain yang mempunyai
Yurisdiksi Setara:2172

2170
2171
2172
728

1.

Peraturan Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan atas


Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum;

2.

Peraturan Nomor IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu;

3.

Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan


Transaksi Tertentu;

4.

Peraturan Nomor X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi


Pemegang Saham Tertentu;

5.

Peraturan Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha


atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten
Yang Telah Melakukan Penawaran Umum; dan

6.

Surat Ketua Bapepam Nomor: S-456/PM/1991


tanggal 12 April 1991 tentang Pembelian Saham atau
Penyertaan Pada Perusahaan Lain.

Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 11.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 10.
Peraturan Bapepam No.IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia, Angka 12.

08. Derivatif

VIII.2.5.3. Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)


VIII.2.5.3.1. Ketentuan Umum

2173
2174
2175
2176
2177
2178
2179
2180

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

1.

SPEI yang dapat dicatatkan di Bursa adalah SPEI yang Efek


Utamanya berupa saham.2173

2.

Dalam rangka penyelenggaraan perdagangan Efek yang


teratur, wajar, dan efisien, Bursa berwenang menyetujui atau
menolak permohonan pencatatan SPEI setelah melakukan
penelaahan atas keterangan-keterangan dan dokumen yang
disampaikan Perusahaan Sponsor atau diperoleh Bursa dengan
tidak hanya mempertimbangkan pada aspek formal, tetapi juga
mempertimbangkan substansi persyaratan.2174

3.

Perusahaan Sponsor wajib mencatatkan SPEI secara Pra-pencatatan


SPEI dalam jumlah yang sebanding dengan seluruh jumlah Efek
Perusahaan Sponsor dan SPEI yang diperdagangkan di Bursa wajib
didasarkan pada jumlah Efek Utama yang SEY/Peraturan I-DPencatatan SPEI 5dikonversikan menjadi SPEI.2175

4.

Pencatatan dan perdagangan SPEI tersebut di Bursa efektif setelah


dilakukan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI.2176

5.

Dalam hal Perusahaan Sponsor melakukan tindakan korporasi yang


menyebabkan penambahan jumlah Efek Perusahaan Sponsor, maka
Perusahaan Sponsor wajib mencatatkan SPEI secara pra-pencatatan
sesuai dengan penambahan jumlah Efek dimaksud.2177

6.

Dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pelaksanaan


peraturan pencatatan ini, Bursa dapat meminta Komite Pencatatan
Efek untuk memberikan pendapat atau pertimbangan.2178

7.

Kewajiban Perusahaan Sponsor dan Bank Kustodian adalah


mematuhi ketentuan sebagaimana di atur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal di Indonesia dan
Peraturan Bursa pada khususnya.2179

8.

Perusahaan Sponsor dapat bertindak sendiri atau memberikan


kuasa kepada Perseroan atau Konsultan Hukum yang terdaftar
di Bapepam dan LK untuk mewakili Perusahaan Sponsor dalam
melakukan komunikasi dan korespondensi dengan Bursa selama
proses pengajuan permohonan Pencatatan SPEI sampai dengan
diperolehnya persetujuan Pencatatan dari Bursa.2180

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

I.1
II.2
II.3.
II.4.
II.5.
II.6.
II.7.
II.8.
729

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2181
2182
2183
2184
2185
2186
2187
2188
2189
730

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

9.

Perusahaan Sponsor wajib memberikan kuasa kepada Bank


Kustodian untuk bertindak mewakili Perusahaan Sponsor
dalam melakukan komunikasi dan korespondensi dengan
Bursa, yang berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan
Pencatatan dari Bursa. 2181

10.

Seluruh dokumen yang disampaikan oleh Bank Kustodian


kepada Bursa wajib disampaikan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal dokumen disusun selain dalam Bahasa Indonesia
maka Bank Kustodian tetap berkewajiban untuk menyampaikan
laporan yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia
oleh penterjemah resmi. 2182

11.

Kebenaran atas keterangan, informasi, data dan atau dokumen


yang disampaikan baik oleh Perseroan, Konsultan Hukum
atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
VIII.2.5.3.1.82183, VIII.2.5.3.1.92184 dan VIII.2.5.3.1.102185, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Perusahaan Sponsor.2186

12.

Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian lain


selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diketahuinya Bank Kustodian mengalami kondisi, atau peristiwa,
yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan
usaha Bank Kustodian, baik secara finansial atau secara hukum.2187

13.

Dalam hal terjadi penggantian Bank Kustodian sebagai wakil


Perusahaan Sponsor sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
VIII.2.5.3.1.122188, maka Perusahaan Sponsor wajib segera menunjuk
Bank Kustodian pengganti, dengan ketentuan sebagai berikut:2189

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

a.

Bank Kustodian pengganti wajib menandatangani Perjanjian


Depository dengan Perusahaan Sponsor sebagai pengganti
dari perjanjian depository yang telah ditandatangani oleh
Bank Kustodian sebelumnya dengan Perusahaan Sponsor.

b.

Membuat pernyataan menerima pengangkatan sebagai Bank


Kustodian pengganti dengan syarat-syarat dan ketentuan
dalam perjanjian yang sama seperti yang tertera dalam
Perjanjian Depository (Depository Agreement).

c.

Penggantian Bank Kustodian efektif berlaku apabila Bank


Kustodian sebelumnya telah diberi pembebasan secara
hukum dan keuangan oleh Perusahaan Sponsor atas tugas
dana kewajibannya selaku Bank Kustodian.

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

II.9.
II.10.
II.8.
II.9.
II.10.
II.11.
II.12.
II.12.
II.13.

08. Derivatif
d.

Bersamaan dengan efektifnya penggantian Bank Kustodian


tersebut, maka Bank Kustodian sebelumnya dinyatakan
berhenti sebagai wakil Perusahaan Sponsor.

14.

Penggantian Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam


VIII.2.5.3.1.132190 , wajib dilaporkan oleh Perusahaan Sponsor
kepada Bursa selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah
terjadinya penggantian Bank Kustodian dan diiklankan
pada sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian yang
berperedaran nasional.2191

15.

Dalam hal terjadi permasalahan hukum yang berkaitan dengan


SPEI, Perusahaan Sponsor dan atau Bank Kustodian bersedia
tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia.2192

16.

Nama pemegang Efek Utama yang tercatat di Daftar Pemegang


Efek Perusahaan Sponsor adalah Bank Kustodian.2193

VIII.2.5.3.2. Persyaratan Pencatatan


Perusahaan Sponsor yang akan mencatatkan SPEI di Bursa wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:2194

2190
2191
2192
2193
2194
2195

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

1.

Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam-LK telah


menjadi efektif.

2.

Permohonan pencatatan SPEI di Bursa hanya dapat diajukan oleh


Perusahaan Sponsor yang bersangkutan, Perseroan atau Konsultan
Hukum yang terdaftar di Bapepam dan LK yang diberi kuasa untuk
mewakili Perusahaan Sponsor.

3.

Surat pernyataan dari Direksi Perusahaan Sponsor, yang


menyatakan mengenai:

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

a.

Pemegang SPEI memiliki hak-hak yang sebanding


dengan hak-hak yang dimiliki oleh pemegang saham
Perusahaan Sponsor termasuk hak suara dalam RUPS
Perusahaan Sponsor.

b.

Penggunaan hak suara di dalam RUPS sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan VIII.2.5.3.2.3.a 219 5 hanya
dapat dilakukan oleh Pemegang SPEI dengan memberikan
proxy suaranya kepada Bank Kustodian.

c.

Hak pemegang SPEI untuk menukar SPEI menjadi Efek


Perusahaan Sponsor dan hak pemegang Efek Perusahaan
Sponsor untuk menukar Efek yang dimilikinya menjadi SPEI.

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

II.13.
II.14.
II.15.
II.16.
III.1
III.1.2.1
731

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

732

Prosedur penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor


atau penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI.

4.

Memiliki Nilai Kapitalisasi SPEI sekurang-kurangnya


250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar rupiah).

Rp

5.

Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 (tiga ratus)
pemodal yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek.

6.

Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk


bertindak atas nama Perusahaan Sponsor dalam penyelenggaraan
fungsi antara lain:
a.

Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Bapepam -LK No.IX.I.4 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan dengan menunjuk sekurangkurangnya 1 (satu) orang pejabat Bank Kustodian.

b.

Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan


atau konversi dari SPEI menjadi Efek Utama.

c.

Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan


Sponsor melakukan RUPS.

d.

Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk


melakukan penyesuaian atas jumlah SPEI dalam hal
Perusahaan Sponsor melakukan tindakan korporasi yang
mengakibatkan penambahan dan atau pengurangan
jumlah Efek Perusahaan Sponsor.

e.

Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka


pendistribusian dividen atau hak lain yang diperoleh setiap
Efek Utama kepada setiap pemilik SPEI.

f.

Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan


korporasi yang dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk
penentuan harga teoritis sebagai akibat rencana pelaksanaan
tindakan korporasi tersebut, jika ada.

g.

Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.

h.

Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.

7.

Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap penukaran


SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau penukaran Efek
Perusahaan Sponsor menjadi SPEI, selambat-lambatnya pada Hari
Bursa berikutnya setelah terjadinya penukaran tersebut.

8.

Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya Rp


1.000,- (seribu rupiah).

9.

Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara


substansi telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama
(core business) yang sama sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh
enam) bulan berturut-turut.

10.

Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 (tiga) tahun


buku terakhir berturut-turut yang menunjukkan pertumbuhan.

08. Derivatif
11.

Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan
Keuangan Auditan 2 (dua) tahun buku terakhir dan Laporan
Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

12.

Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva


Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) sekurang-kurangnya setara
dengan Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar rupiah).

VIII.2.5.3.3. Prosedur Pencatatan Awal


1.

Perusahaan Sponsor yang bermaksud mencatatkan SPEI di


Bursa, mengajukan permohonan pencatatan ke Bursa, dengan
ketentuan sebagai berikut: 219 6
a.

Perusahaan Sponsor, Perseroan atau Konsultan Hukum yang


mewakili Perusahaan Sponsor, mengajukan permohonan
pencatatan ke Bursa dengan mengisi formulir yang bentuk
dan isinya sesuai dengan Lampiran I-D.1 Peraturan PT
BEI No. I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek
Indonesia di Bursa serta membayar biaya pendaftaran
permohonan pencatatan sebesar Rp.50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah), dengan ketentuan biaya pendaftaran
permohonan pencatatan tersebut akan diperhitungkan
sebagai pengurang biaya pencatatan awal sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.5.3.5.2.b2197. Peraturan ini apabila
permohonan pencatatan diterima.

b.

Permohonan pencatatan sebagaimana dimaksud dalam


ketentuan VIII.2.5.3.3.1.a 219 8 . di atas, wajib dilengkapi
dengan dokumen dan informasi dalam Bahasa Indonesia
sebagai berikut:
1)

Pernyataan dari Konsultan Hukum yang terdaftar di


Bapepam-LK yang menyatakan bahwa penerbitan
SPEI tidak melanggar peraturan yang berlaku di
negara domisili Perusahaan Sponsor dan dari negara
Efek Perusahaan Sponsor tercatat.

2)

2196
2197
2198

Pernyataan dari Konsultan Hukum yang terdaftar di


Bapepam- LK yang menerangkan bahwa Perusahaan
Sponsor tidak sedang dalam sengketa hukum yang
secara material diperkirakan dapat mempengaruhi
kelangsungan hidupnya.

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VI.2.2.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.1.
733

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2199
734

3)

Struktur Organisasi Perusahaan Sponsor sampai


dengan pejabat satu tingkat di bawah direksi.

4)

Struktur Organisasi Group yang menunjukkan posisi


Perusahaan Sponsor dalam Group, jika ada.

5)

Daftar Pemegang Saham Pengendali Perusahaan


Sponsor berikut jumlah dan persentase kepemilikannya
sebelum diterbitkannya SPEI.

6)

Laporan Keuangan Auditan 3 (tiga) tahun buku


terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim
terakhir (jika ada).

7)

Sejarah singkat Perusahaan Sponsor.

8)

Uraian mengenai kegiatan usaha Perusahaan Sponsor.

9)

Analisis dan pembahasan oleh manajemen tentang


kegiatan usaha, kinerja dan posisi keuangan Perusahaan
Sponsor dalam periode 3 (tiga) tahun buku terakhir.

10)

Analisis tentang risiko usaha dan prospek usaha


Perusahaan Sponsor.

11)

Tujuan pencatatan SPEI di Indonesia.

12)

Jumlah SPEI yang ditawarkan, perkiraan harga


penaWaran dan rasio konversi SPEI menjadi Efek
Perusahaan Sponsor atau sebaliknya.

13)

Kebijakan dividen.

14)

Prosedur konversi Efek Perusahaan Sponsor


menjadi SPEI atau konversi SPEI menjadi Efek
Perusahaan Sponsor.

15)

Ringkasan dari kontrak-kontrak


Sponsor yang nilainya material.

16)

Rasio kinerja, operasional, pertumbuhan, likuiditas


dan solvabilitas Perusahaan Sponsor untuk periode
3 (tiga) tahun buku terakhir.

17)

Bukti pembayaran biaya pendaftaran permohonan


pencatatansebagaimana
dimaksud
dalam
2199
VIII.2.5.3.3.1.a) .

18)

Copy kontrak pengelolaan administrasi SPEI


dengan Bank Kustodian.

19)

Salinan perjanjian antara Perusahaan Sponsor


dengan Perseroan atau Konsultan Hukum dan
Bank Kustodian.

20)

Copy Sertifikat Pencatatan di Bursa Efek Lain atau


Surat Pernyataan Efektif dari otoritas Pasar Modal
negara asal, yang telah dilegalisir (jika ada).

Perusahaan

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.1.

08. Derivatif
21)

Khusus untuk permohonan pencatatan SPEI dari


Perusahaan Sponsor yang belum tercatat di Bursa
Efek Lain atau belum melakukan Penawaran Umum
di negara asalnya sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat
Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt),
maka wajib dilengkapi dengan dokumen dan informasi
tambahan dalam Bahasa Indonesia, sebagai berikut:
a)

tujuan penggunaan dana hasil Penawaran


Umum melalui penerbitan SPEI;

b)

laporan penilaian oleh penilai independen


yang terdaftar di Bapepam dan LK khususnya
penilaian usaha dan penilaian atas aset
Perusahaan Sponsor;

c)

proyeksi keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga)


tahun buku berikut asumsi yang digunakan;

d)

copy perjanjian penjaminan dalam rangka


Penawaran Umum antara Perusahaan Sponsor
dengan Penjamin Emisi Efek.

c.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.3.3.1.(b)2200


dianggap telah diterima apabila seluruh dokumen tersebut
telah diterima secara lengkap oleh Bursa.

d.

Perusahaan Sponsor yang akan mencatatkan SPEI di


Bursa wajib melakukan presentasi tentang perusahaannya
kepada Bursa.

e.

Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa


menyampaikan penolakan atau memberikan persetujuan
prinsip atas permohonan pencatatan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan
atau informasi secara lengkap.

f.

Apabila permohonan pencatatan SPEI dari Perusahaan


Sponsor disetujui secara prinsip oleh Bursa, maka Bursa dan
Perusahaan Sponsor menandatangani perjanjian pendahuluan
yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran I-D.2
Peraturan ini, dengan ketentuan sebagai berikut:

2200
2201

1)

perjanjian pendahuluan berlaku selama-lamanya


6 (enam) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian
pendahuluan tersebut dan dapat diperpanjang
berdasarkan kesepakatan para pihak;

2)

perjanjian pendahuluan berakhir apabila lampaunya


jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
VIII.2.5.3.3.1.f2201;

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.2.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.6.1.
735

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3)

g.

perjanjian pendahuluan berakhir lebih awal dari


jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.5.3.3.1.f 2 202 apabila:
a)

permohonan pencatatan telah memperoleh


persetujuan Bursa; atau

b)

terdapat perubahan data dan atau informasi


yang material yang menyebabkan Perusahaan
Sponsor tidak lagi memenuhi persyaratan
pencatatan awal atau hal-hal yang mendasari
ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Segera setelah pernyataan pendaftaran yang disampaikan


ke Bapepam-LK menjadi efektif, Perusahaan Sponsor
wajib menyampaikan dokumen sekurang-kurangnya
sebagai berikut:
1)

Bukti pernyataan pendaftaran yang diajukan ke


Bapepam-LK telah menjadi efektif, sebanyak 1
(satu) copy.

2202
2203
2204
736

2)

Prospektus Penawaran Umum


kurangnya 5 (lima) eksemplar.

SPEI

sekurang-

3)

Daftar nama dan spesimen tanda tangan pejabat Bank


Kustodian yang diberi kewenangan menandatangani
surat-menyurat yang disampaikan ke Bursa.

4)

Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Perusahaan


Sponsor tentang kesediaan untuk mematuhi Peraturan
Bursa dan peraturan perundangan di bidang Pasar
Modal yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran
I-D.5 Peraturan ini.

5)

Copy kontrak Perusahaan Sponsor dengan KSEI


mengenai Penitipan Kolektif SPEI di KSEI.

6)

Laporan komposisi pemegang SPEI yang bentuk dan


isinya sesuai dengan Lampiran I-D.3 Peraturan ini,
sebanyak 1 (satu) copy selambat-lambatnya 2 (dua)
Hari Bursa setelah penjatahan.

h.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.3.3.1.f2203


dianggap telah diterima apabila seluruh dokumen tersebut
telah diterima secara lengkap oleh Bursa.

i.

Persetujuan pencatatan akan diberikan oleh Bursa apabila


Perusahaan Sponsor memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam perjanjian pendahuluan, selambat-lambatnya 5 (lima)
Hari Bursa setelah Bursa menerima dokumen secara lengkap
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.3.3.1.h2204 .

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.6.1.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.7.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal IV.1.8.

08. Derivatif
j.

Perusahaan Sponsor wajib membayar biaya pencatatan SPEI


selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum tanggal
pencatatan yang direncanakan dan mengirimkan bukti setor
ke Bursa. Keterlambatan pembayaran biaya pencatatan
tersebut di atas dapat mengakibatkan tertundanya pencatatan
dan perdagangan SPEI dari Perusahaan Sponsor tersebut.

k.

Bursa mengumumkan adanya pencatatan dan perdagangan


SPEI tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum
perdagangan SPEI dimulai.

VIII.2.5.3.4. Pencatatan SPEI Tambahan


1.

Dalam hal Perusahaan Sponsor melakukan tindakan korporasi


yang mengakibatkan penambahan atas jumlah Efek Perusahaan
Sponsor, maka Perusahaan Sponsor atau Bank Kustodian
wajib menyampaikan Permohonan Pra-pencatatan SPEI atas
tambahan Efek dimaksud selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
Hari Bursa setelah penambahan Efek dari hasil tindakan
korporasi bersangkutan efektif. 2 20 5

2.

Pra-pencatatan SPEI tambahan berlaku efektif sesuai dengan


Pengumuman Bursa tentang Pra-Pencatatan.2206

3.

Perusahaan Sponsor atau Bank Kustodian wajib melaporkan konversi


Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI yang telah dilakukan Prapencatatan, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak
tanggal pelaksanaan konversi Efek bersangkutan menjadi SPEI.2207

4.

Bursa mengumumkan pencatatan tambahan SPEI selambatlambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum diperdagangkannya
tambahan SPEI.2208

VIII.2.5.3.5. Biaya Pencatatan SPEI

2205
2206
2207
2208
2209
2210

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

1.

Setiap Perusahaan Sponsor wajib membayar biaya Pencatatan awal


pada saat awal Pencatatan SPEI dan biaya Pencatatan tahunan SPEI
yang tercatat di Bursa.2209

2.

Biaya Pencatatan Awal2210

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

V.1.
V.2.
V.3.
V.4.
VI.1
VI.2.
737

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

2211
2212
2213
2214
2215
2216
738

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

a.

Biaya pencatatan awal SPEI dibebankan hanya 1 (satu)


kali kepada Perusahaan Sponsor yaitu pada saat awal
pencatatan SPEI di Bursa.

b.

Biaya pencatatan awal SPEI ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,(satu juta rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,(satu miliar rupiah) dari Nilai Kapitalisasi SPEI sekurangkurangnya Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan
sebanyak-banyaknya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah).

c.

Dalam menghitung Nilai Kapitalisasi SPEI sebagaimana


dimaksud dalam VIII.2.5.3.5.2.b2211 maka kelipatan Nilai
Kapitalisasi SPEI yang kurang dari Rp 1.000.000.000,- (satu
miliar rupiah) dibulatkan ke atas menjadi Rp 1.000.000.000,(satu miliar rupiah).

d.

Dalam penghitungan biaya Pencatatan awal, maka harga


SPEI yang dipergunakan untuk menghitung Nilai Kapitalisasi
SPEI Perusahaan Sponsor adalah dihitung berdasarkan harga
penaWaran perdana SPEI.

Biaya Pencatatan Tahunan (Annual Listing Fee)2212


a.

Biaya pencatatan tahunan SPEI ditetapkan sebesar Rp


150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

b.

Perusahaan Sponsor yang melakukan pencatatan SPEI di


Bursa yang dilakukan dalam periode tahun berjalan, jumlah
Biaya Pencatatan Tahunan sebagaimana yang dimaksud
dalam
ketentuan
VIII.2.5.3.5.3.a2213
diperhitungkan
secara proporsional sebesar jumlah bulan setelah bulan
dilakukannya pencatatan awal SPEI hingga bulan Desember
di tahun berjalan dimaksud.

Biaya Pencatatan SPEI Tambahan2214


a.

Biaya Pencatatan SPEI tambahan, hanya dikenakan atas Prapencatatan SPEI yang berasal dari tambahan Efek Perusahaan
Sponsor yang berasal dari tindakan korporasi sebagaimana
dimaksud dalam VIII.2.5.3.4.12215.

b.

Besarnya biaya pencatatan SPEI tambahan yang dimaksud


dalam ketentuan VIII.2.5.3.5.3.a2216 diperhitungkan sesuai
dengan jumlah SPEI tambahan yang sebanding dengan
jumlah tambahan Efek Perusahaan Sponsor yang berasal dari
tindakan korporasi bersangkutan, yaitu sebesar Rp 1.000.000,(satu juta rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,-

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

VI.2.2.
VI.3.
VI.3.1.
VI.4.
V.1.
VI.4.1.

08. Derivatif
(satu miliar rupiah) dari Nilai Kapitalisasi SPEI tambahan
tersebut sekurang-kurangnya Rp 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah).

5.

c.

Dalam menghitung Nilai Kapitalisasi SPEI tambahan


sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.3.5.4.b2217, maka
kelipatan Nilai Kapitalisasi SPEI tambahan yang kurang dari
Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dibulatkan ke atas
menjadi Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

d.

Dalam penghitungan biaya Pencatatan SPEI tambahan


sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VIII.2.5.3.5.4.b2218,
maka harga SPEI yang dipergunakan untuk menghitung
Nilai Kapitalisasi SPEI tambahan Perusahaan Sponsor adalah
dihitung berdasarkan harga penutupan SPEI bersangkutan
di Pasar Reguler pada 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal
persetujuan Pra-Pencatatan SPEI tambahan.

Pembayaran Biaya Pencatatan2219


a.

Perusahaan Sponsor wajib membayar biaya Pencatatan awal


dan biaya Pencatatan tahunan SPEI tahun pertama ke Bursa
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum tanggal
Pencatatan SPEI yang ditetapkan dan mengirimkan bukti
setor ke Bursa.

b.

Biaya Pencatatan tahunan untuk tahun ke-2 (dua) dan tahun


berikutnya wajib dibayar dimuka oleh Perusahaan Sponsor
untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak Januari
hingga Desember. Pembayaran biaya Pencatatan tahunan
diterima oleh Bursa (good fund) di rekening Bank Bursa selambatlambatnya pada akhir hari kerja pada bulan Januari.
Biaya Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
a.

VIII.2.5.3.5.5.a2220 dan VIII.2.5.3.5.5.b2221, ditambah


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

b.

Keterlambatan pembayaran biaya Pencatatan awal


dan biaya Pencatatan tahunan dari batas waktu
sebagaimana dimaksud dalam VIII.2.5.3.5.5.a2222 dan
VIII.2.5.3.5.5.b2223, dikenakan denda sebesar 2% (dua
perseratus) perbulan yang dihitung secara proporsional
sesuai dengan jumlah hari keterlambatan atas total
biaya yang terhutang.

2217
2218
2219
2220
2221
2222
2223

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

VI.4.2.
VI.4.2.
VI.5.
VI.5.1.
VI.5.2.
VI.5.1.
VI.5.2.
739

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.2.5.3.6. Kewajiban Keterbukaan Informasi Perusahaan Sponsor


1.

Perusahaan Sponsor wajib mematuhi ketentuan keterbukaan


informasi yang berlaku di Bursa.2224

2.

Perusahaan Sponsor wajib menyampaikan keterbukaan


informasi kepada Bursa atas setiap keterbukaan informasi
yang disampaikan Perusahaan Sponsor kepada Bursa Efek
Lain, otoritas Pasar Modal negara asal atau instansi yang
berwenang di negara asal Perusahaan Sponsor. 2 2 2 5

3.

Pelanggaran atas ketentuan keterbukaan informasi tersebut di atas


akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Bursa.2226

VIII.2.5.3.7. Penghapusan Pencatatan (Delisting) SPEI


1.

2.

Delisting suatu SPEI dari daftar Efek yang tercatat di Bursa dapat
terjadi karena:2227
a.

Permohonan Delisting
Perusahaan Sponsor.

b.

Delisting SPEI oleh Bursa.


Persyaratan
Delisting
Perusahaan Sponsor:

740

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI

No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D
No.I.D

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

diajukan

oleh

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

SPEI

atas

permohonan

1)

Pengajuan permohonan Delisting SPEI oleh


Perusahaan Sponsor sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.5.3.7.1.a 2 2 29, hanya dapat dilakukan apabila
SPEI telah tercatat di Bursa sekurangkurangnya 5
(lima) tahun.

2)

Perusahaan Sponsor, wajib memberikan pilihan (opsi)


kepada pemegang SPEI untuk:

3)

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

yang

Delisting SPEI atas permohonan Perusahaan Sponsor:2228


a.

2224
2225
2226
2227
2228
2229
2230

SPEI

a)

mengkonversi seluruh SPEI yang dimilikinya


menjadi Efek Perusahaan Sponsor, atau

b)

melepas kepemilikan SPEI-nya.

Dalam hal pemegang SPEI memilih untuk melepas


kepemilikan SPEI-nya sebagaimana dimaksud dalam
VIII.2.5.3.7.2.a.2).b)2230, maka Perusahaan Sponsor
atau pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan Sponsor
wajib membeli seluruh SPEI bersangkutan pada harga

Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat
Sertifikat

Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan
Penitipan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia

(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)
(SPEI)

Di
Di
Di
Di
Di
Di
Di

Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,
Bursa,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

VII.1.
VII.2.
VII.3.
VIII.1.
VIII.2.
VIII.1.1.
VIII.2.1.2.2.

08. Derivatif
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VIII.2.1.4.
Peraturan ini.
4)

b.

a)

harga perdana; atau

b)

harga tertinggi di Pasar Reguler selama 2


(dua) tahun terakhir sebelum diajukannya
permohonan Delisting, ditambah premi
berupa tingkat pengembalian investasi
selama 2 (dua) tahun yang diperhitungkan
sebesar harga perdana SPEI dikali rata-rata
tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3 (tiga) bulan atau tingkat bunga obligasi
pemerintah lain yang setara yang berlaku
pada saat ditetapkan Delisting.

Prosedur Delisting SPEI atas permohonan Perusahaan


Sponsor.
1)

2)

2231
2232
2233

Penentuan harga pembelian SPEI sebagaimana


dimaksud
dalam
VIII.2.5.3.7.2.3) 2 2 31
adalah
berdasarkan salah satu harga yang tersebut di
bawah ini, mana yang tertinggi:

Perusahaan
Sponsor
wajib
terlebih
dahulu
menyampaikan rencana Delisting kepada Bursa
sebelum menyampaikan keterbukaan informasi awal
kepada publik, termasuk informasi mengenai:
a)

alasan dan tujuan Delisting SPEI;

b)

Pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan Sponsor


yang akan melakukan pembelian terhadap
pemegang SPEI;

c)

harga pembelian SPEI.

Melakukan keterbukaan informasi awal kepada publik


melalui sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar yang
berperedaran nasional yang sekurang-kurangnya
mencantumkan informasi sebagaimana dimaksud
dalam VIII.2.5.3.7.2.b.12232 . Keterbukaan informasi
tersebut dilakukan bersamaan dengan pengajuan
permohonan Delisting SPEI kepada Bursa, dengan
menyampaikan informasi sebagai berikut:
a)

harga pembelian SPEI sebagaimana dimaksud


dalam VIII.2.5.3.7.2.b.1).c)2233;

b)

nama Pihak yang bersedia melakukan


pembelian SPEI dan hubungan afiliasi dengan
Perusahaan Sponsor, jika ada;

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VIII.2.1.3.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VIII.2.2.1.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VIII.2.2.1.3.
741

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c)

c.

3.

3)

Perusahaan
Sponsor
menyampaikan
laporan
pelaksanaan pembelian SPEI dan opini Konsultan
Hukum yang independen yang terdaftar di Bapepam
dan LK yang menyatakan bahwa proses pembelian
SPEI dimaksud telah selesai dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

4)

Atas pengajuan permohonan Delisting SPEI


oleh Perusahaan Sponsor, Bursa melakuk an
suspensi atas SPEI.

Delisting SPEI atas permohonan Perusahaan Sponsor


menjadi efektif setelah:
1)

Perusahaan Sponsor memenuhi seluruh kewajibannya


kepada Bursa.

2)

Perusahaan Sponsor telah membayar biaya Delisting


SPEI sebesar 5 (lima) kali biaya Pencatatan Efek
tahunan terakhir.

3)

Bursa memberikan persetujuan


mengumumkan di Bursa.

b.

dan

Bursa dapat melakukan Delisting sesuai dengan ketentuan


Peraturan ini apabila Perusahaan Sponsor mengalami
sekurang-kurangnya satu kondisi di bawah ini:
a)

Efek Perusahaan Sponsor menjalani proses Delisting di


Bursa Efek Lain atau go private.

b)

mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan


berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha
PerusahaanSponsor,baiksecarafinansial,atausecarahukum,
atau terhadap kelangsungan status Pencatatan Perusahaan
Sponsor di Bursa Efek Lain atau terhadap kelangsungan
status sebagai perusahaan publik sebagaimana ditentukan
oleh otoritas Pasar Modal negara asal.

c)

Perdagangan SPEI Perusahaan Sponsor di Pasar


Reguler dan Pasar Tunai disuspen sekurang-kurangnya
selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir.

Prosedur Delisting SPEI oleh Bursa


1)

742

Delisting

Delisting SPEI oleh Bursa:2234


a.

2234
2235

penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak


sebagai perantara pembeli.

Apabila terdapat indikasi bahwa Perusahaan Sponsor


mengalami satu atau lebih kondisi sebagaimana
dimaksud dalam
VIII.2.5.3.7.32235, maka Bursa
melakukan Dengar Pendapat dengan Perusahaan
Sponsor dan atau Bank Kustodian.

Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VIII.3.
Peraturan PT. BEI No.I.D tentang Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) Di Bursa, Pasal VIII.3.1.

08. Derivatif
2)

Dalam hal Bursa memutuskan untuk melakukan


Delisting, maka Bursa memberitahukan keputusan
akan dilakukannya Delisting SPEI Perusahaan
Sponsor termasuk jadwal pelaksanaanya kepada
Perusahaan Sponsor dan atau Bank Kustodian
yang bersangkutan pada Hari Bursa yang sama
diputuskannya Delisting SPEI dimaksud dengan
tembusan kepada Bapepam-LK.

3)

Bursa mengumumkan di Bursa mengenai


keputusan Delisting SPEI Perusahaan Sponsor
tersebut termasuk jadwal pelaksanaan Delisting
SPEI Perusahaan Sponsor yang bersangkutan.
Pengumuman dilakukan selambat-lambatnya pada
awal sesi I (satu) Hari Bursa berikutnya setelah
diputuskan Delisting SPEI dimaksud.

4)

Apabila dipandang perlu Bursa dapat melakukan


Suspensi selama 5 (lima) Hari Bursa dan
selanjutnya diperdagangkan hanya di Pasar
Negosiasi selama 20 (dua puluh) Hari Bursa
sebelum tanggal efektif Delisting.

5)

Delisting berlaku efektif pada tanggal yang


ditetapkan oleh Bursa dalam keputusan Delisting,
dan diumumkan di Bursa.

743

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

09. Efek Syariah

09
EFEK SYARIAH

Perkembangan Sistem Syariah di Indonesia tidak hanya meliputi ruang lingkup sistem perbankan dan
lembaga keuangan, namun turut mewarnai jenis efek yang ada di pasar modal. Perbedaan utama efek
syariah dengan efek biasa, terletak pada adanya kewajiban untuk memenuhi Prinsip-prinsip Syariah
Pasar Modal yang diimplementasikan melalui pembentukan akad, cara serta kegiatan usaha yang menjadi
landasan penerbitan suatu efek syariah. Prinsip-prinsip ini merupakan prinsip-prinsip hukum Islam yang
ditetapkan melalui fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia. Untuk memastikan fatwa
dilaksanakan dengan semestinya, Dewan Syariah Nasional mengharuskan adanya pembentukan Dewan
Pengawas Syariah pada setiap Lembaga Keuangan Syariah.
Bab ini akan membahas Efek Syariah, dimulai dari Prinsip-prinsip Syariah yang melandasinya, fungsi dan
tugas baik dari Dewan Syariah Nasional maupun Dewan Pengawas Syariah, jenis-jenis efek syariah yang
meliputi: Saham Syariah, Obligasi Syariah/Sukuk, Reksa Dana Syariah, dan Efek Beragun Aset Syariah,
serta akad-akad yang digunakan sebagai landasan pembentukan efek syariah tersebut.
Peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah;

2.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.14 tentang Akad-Akad Yang Dipergunakan Dalam Penerbitan


Efek Syariah di Pasar Modal;

3.

Peraturan No. II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah;

4.

Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia;

5.

Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI No.03 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah; dan

6.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal Dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal.

IX.1. PENGERTIAN
Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.2236
2236

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf a butir 3.
745

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.2. PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL


IX.2.1. Pengertian
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip-prinsip hukum Islam dalam
kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan
Bapepam-LK No. IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan/atau Peraturan BapepamLK yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI.2237

IX.2.2. Ketentuan Umum


1.

Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten,


jenis Efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah
sesuai dengan syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah.2238

2.

Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah


memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah, yaitu pernyataan tertulis yang
dikeluarkan oleh DSN-MUI terhadap suatu Efek syariah bahwa Efek tersebut sudah
sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.2239

3.

Harga pasar dari Efek syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang
sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan Efek tersebut dan/atau sesuai
dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa.2240

4.

Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSNMUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam-LK dan Pihak lain dalam rangka
penetapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.2241

5.

Efek Syariah tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal apabila
kegiatan usaha, cara pengelolaan, kekayaan Reksa Dana, dan/atau kekayaan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dari Pihak yang menerbitkan Efek
tersebut bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait
dengan Efek Syariah yang diterbitkan.2242

2237
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 huruf a1.
2238
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 2 ayat 1.
2239
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 2 ayat 1.
2240
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 7.
2241
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 7.
2242
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf d.
746

Umum Penerapan Prinsip


Umum Penerapan Prinsip
Umum Penerapan Prinsip
Umum Penerapan Prinsip

09. Efek Syariah

IX.2.3. Hal-Hal Yang Diwajibkan Dalam Penerbitan Efek Syariah


1.

Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan
perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak
boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah.2243

2.

Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib
untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah
atas Efek Syariah yang dikeluarkan.2244

3.

Setiap Pihak yang melakukan penerbitan Efek Syariah dan menyatakan


bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip
syariah wajib memenuhi: 2 24 5

4.

5.

a.

Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13


tentang Penerbitan Efek Syariah dan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang ditawarkan;

b.

Kepatuhan terhadap Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait


dengan Efek Syariah yang diterbitkan.

Pihak yang menerbitkan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan usaha serta
cara pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal wajib
menyatakan bahwa:2246
a.

Kegiatan usaha serta cara pengelolaan usaha Pihak yang melakukan


Penawaran Umum dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan atau Kontrak
Investasi Kolektif;

b.

Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad,
dan cara pengelolaan perusahaan Pihak yang melakukan Penawaran Umum
tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

c.

Untuk Emiten dan Perusahaan Publik, wajib memiliki anggota direksi dan
anggota komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan

d.

Untuk Reksa Dana Syariah dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Syariah, wajib memiliki Wakil Manajer Investasi dan penanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatankegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktuwaktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan
dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.2247

2243
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3 ayat 1.
2244
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3 ayat 3.
2245
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf c.
2246
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf e.
2247
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3 ayat 5.
747

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.2.4. Kegiatan Usaha Yang Bertentangan Dengan Prinsip Syariah


Kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain:2248
1.

perjudian dan permainan yang tergolong judi;

2.

perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

3.

a.

perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan

b.

perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;

jasa keuangan ribawi, antara lain:


a.

bank berbasis bunga; dan

b.

perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

4.

jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi
(maisir), antara lain asuransi konvensional;

5.

memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan


antara lain:
a.

barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);

b.

barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang ditetapkan
oleh DSN-MUI; dan/atau

c.

barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

6.

melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);

7.

melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah)
hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.2249

IX.2.5. Transaksi Efek Yang Dilarang


1.

Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak


diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung
unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman.2250

2.

Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan
kezhaliman sebagaimana dimaksud dalam IX.2.42251 meliputi:2252
a.

Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;

b.

Bai al-madum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang
belum dimiliki (short selling);

c.

Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh


keuntungan atas transaksi yang dilarang;

2248
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf b.
2249
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3 ayat 2.
2250
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 5 ayat 1.
2251
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 5 ayat 1.
2252
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 5 ayat 2.
748

Umum Penerapan Prinsip


Umum Penerapan Prinsip
Umum Penerapan Prinsip
Umum Penerapan Prinsip

09. Efek Syariah


d.

Menimbulkan informasi yang menyesatkan;

e.

Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan


fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian
pembelian Efek Syariah tersebut; dan

f.

Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan


suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah,
dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain;

g.

Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas.

IX.3. DEWAN SYARIAH NASIONAL


IX.3.1. Pengertian
Dewan Syariah Nasional adalah Dewan yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia
untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas Lembaga
Keuangan Syariah.
Lembaga Keuangan Syariah adalah setiap lembaga yang kegiatan usahanya di bidang
keuangan yang didasarkan pada syariah atau hukum Islam, seperti perbankan, reksa
dana, takaful, dan sebagainya.2253

IX.3.2. Kedudukan, Status Dan Anggota


1.

Dewan Syariah Nasional merupakan bagian dari Majelis Ulama Indonesia.2254

2.

Dewan Syariah Nasional membantu pihak terkait, seperti Departemen Keuangan,


Bank Indonesia, dan lain-lain dalam menyusun peraturan/ketentuan untuk
Lembaga Keuangan Syariah.2255

3.

Anggota Dewan Syariah Nasional terdiri dari para ulama, praktisi dan para pakar
dalam bidang yang terkait dengan muamalah syariah.2256

4.

Anggota Dewan Syariah Nasional ditunjuk dan diangkat oleh MUI untuk masa
bakti 4 (empat) tahun.2257

2253
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian pertama, Pasal 1.
2254
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab III, Pasal 1.
2255
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab III, Pasal 2.
2256
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab III, Pasal 3.
2257
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab III, Pasal 4.
749

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.3.3. Tugas Dan Wewenang


1.

2.

Dewan Syariah Nasional bertugas:2258


a.

Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan


perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya.

b.

Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan.

c.

Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.

d.

Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.

Dewan Syariah Nasional berwenang:2259


a.

Mengeluarkan fatwa yang mengikat Dewan Pengawas Syariah


dimasing-masing Lembaga Keuangan Syariah dan menjadi dasar
tindakan hukum pihak terkait.

b.

Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan/peraturan yang


dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Keuangan
dan Bank Indonesia.

c.

Memberikan rekomendasi dan/atau mencabut rekomendasi nama-nama


yang akan duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu Lembaga
Keuangan Syariah.

d.

Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan


dalam pembahasan ekonomi syariah, termasuk otoritas moneter/lembaga
keuangan dalam maupun luar negeri.

e.

Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk


menghentikan penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan
Syariah Nasional.

f.

Mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil tindakan


apabila peringatan tidak diindahkan.

IX.4. DEWAN PENGAWAS SYARIAH


IX.4.1. Pengertian
Dewan Pengawas Syariah adalah bagian dari Lembaga Keuangan Syariah yang
bersangkutan, yang penempatannya atas persetujuan Dewan Syariah Nasional.2260

2258
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab IV, Pasal 1.
2259
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia, Bab IV, Pasal 2.
Mekanisme kerja serta pembiayaan Dewan Syariah Nasional diuraikan lebih lanjut dalam Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI
No. 01 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
2260
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Pertama, Pasal 1.
750

09. Efek Syariah

IX.4.2. Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah


1.

Setiap Lembaga Keuangan Syariah harus memiliki sedikitnya 3 (tiga) orang anggota
Dewan Pengawas Syariah (DPS).2261

2.

Salah satu dari jumlah tersebut ditetapkan sebagai ketua.2262

3.

Masa tugas anggota DPS adalah 4 (empat) tahun dan akan mengalami
pergantian antar waktu apabila meninggal dunia, minta berhenti, diusukan
oleh Lembaga Keuangan Syariah yang bersangkutan, atau telah merusak citra
Dewan Syariah Nasional. 2 26 3

4.

Pada prinsipnya, seseorang hanya dapat menjadi anggota DPS di satu perbankan
syariah dan satu Lembaga Keuangan Syariah lainnya.2264

5.

Mengingat keterbatasan jumlah tenaga yang dapat menjadi anggota DPS, seseorang
dapat diangkat sebagai anggota DPS sebanyak-banyaknya pada dua perbankan
syariah dan dua lembaga keuangan syariah lainnya.2265

6.

Dalam hal perangkapan dimaksud terjadi sebelum adanya ketentuan ini, yang
bersangkutan dapat menyesuaikan atau menunggu berakhirnya masa tugas.2266

IX.4.3. Tugas Dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah


1.

Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha Lembaga Keuangan Syariah
agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh
Dewan Syariah Nasional.2267

2.

Fungsi utama DPS adalah:2268


a.

Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit usaha
syariah dan pimpinan kantor cabang syariah mengenai hal-hal yang terkait
dengan aspek syariah.

b.

Sebagai mediator antara Lembaga Keuangan Syariah dengan DSN dalam


mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari
lembaga keuangan syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.

2261
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedua, Pasal 1.
2262
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedua, Pasal 2.
2263
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedua, Pasal 3.
2264
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedelapan, Pasal 1.
2265
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedelapan, Pasal 2.
2266
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Kedelapan, Pasal 3.
2267
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Keempat, Pasal 1.
2268
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Keempat, Pasal 2.
751

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.4.4. Kewajiban-Kewajiban
1.

2.

Kewajiban Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Dewan Pengawas Syariah:2269


a.

Menyediakan ruang kerja dan fasilitas lain yang diperlukan.

b.

Membantu kelancaran tugas DPS.

Kewajiban Anggota Dewan Pengawas Syariah:2270


a.

Mengikuti fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional.

b.

Mengawasi kegiatan usaha Lembaga Keuangan Syariah agar tidak


menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh
Dewan Syariah Nasional.

c.

Melaporkan kegiatan usaha dan perkembangan lembaga keuangan yang


diawasinya secara rutin kepada Dewan Syariah Nasional, sekurangkurangnya dua kali dalam satu tahun.

IX.5. JENIS-JENIS EFEK SYARIAH


Efek Syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan
Prinsip-prinsip Syariah.2271

IX.5.1. Saham Syariah


IX.5.1.1. Pengertian
Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi
kriteria sebagaimana ditetapkan dalam IX.2.32272 , dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa.2273

2269
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Keenam.
2270
Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan
Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah, Bagian Ketujuh.
2271
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 4 ayat 1.
Syarat dan prosedur penetapan anggota DPS diuraikan lebih lanjut dalam Keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia No.3 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga
Keuangan Syariah.
2272
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3.
2273
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah Di Bidang Pasar Modal, Pasal 4 ayat 2.
752

09. Efek Syariah

IX.5.1.2. Penerbitan Atau Pendaftaran Efek Syariah Berupa Saham


IX.5.1 . 2.1 . Kewaj i ba n Pernyataa n
Perusa haa n Pu b l i k:

Pen dafta ra n

Em iten

atau

Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan No.IX.A.13 tentang


Penerbitan Efek Syariah, Pernyataan Pendaftaran dari Emiten atau
Perusahaan Publik wajib: 2 274
1.

Mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran atau Peraturan
No.IX.B.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Perusahaan Publik, serta ketentuan tentang
Penawaran Umum yang terkait lainnya;2275

2.

Mengungkapkan informasi tambahan dalam Prospektus bahwa:2276


a.

Dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan


usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

b.

Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang


dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten atau Perusahaan
Publik dimaksud tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal; dan

c.

Emiten atau Perusahaan Publik memiliki anggota direksi dan


anggota komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

IX.5.1.2.2. Perubahan Anggaran Dasar Sehubungan Dengan Perubahan


Kegiatan Dan Cara Pengelolaan Usaha
1.

2274
2275
2276
2277

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah


berupa saham hanya dapat mengubah anggaran dasar yang terkait
dengan kegiatan dan cara pengelolaan usahanya menjadi tidak lagi
memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal hanya jika:2277
a.

Terdapat usulan dari pemegang saham yang memenuhi


syarat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang
Perseroan Terbatas; dan

b.

Usulan tersebut telah


Pemegang Saham.

tentang
tentang
tentang
tentang

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

2
2
2
2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

disetujui

Rapat

Umum

a.
a ayat 1.
a ayat 2.
b.
753

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2.

Pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham


wajib dilakukan dalam paling kurang satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik.2278

3.

Informasi yang wajib dicantumkan dalam Pengumuman Rapat


Umum Pemegang Saham:2279
a.

Bahwa usulan Rapat Umum Pemegang Saham untuk


mengubah anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan
dan cara pengelolaan usahanya menjadi tidak lagi
memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal
berasal dari pemegang saham;

b.

Penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya


perubahan anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan
usaha dan cara pengelolaan perusahaan;

c.

Rencana kegiatan dan pengelolaan usaha setelah Emiten


tidak memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

d.

Cara penyelesaian terhadap pemegang saham yang tidak


setuju atas perubahan tersebut; dan

e.

Penjelasan bahwa keputusan Rapat Umum Pemegang


Saham tentang perubahan anggaran dasar hanya berlaku
efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang saham
dan menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
hukum dan hak asasi manusia.

f.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana


dimaksud dalam IX.5.1.2.2.22280 wajib dikirimkan dengan
surat tercatat atau faksimili ke alamat pemegang saham
disamping melalui surat kabar.

g.

Korum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


dimaksud dalam IX.5.1.2.2.12281 dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1 tentang
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan
Publik, dengan persyaratan bahwa pemegang saham yang
mengusulkan perubahan anggaran dasar serta afiliasinya
tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran.

2278
2279
2280
2281
754

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

tentang
tentang
tentang
tentang

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

2
2
2
2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
d.
c.
b.

09. Efek Syariah


h.

Emiten atau Perusahaan Publik yang mengubah anggaran


dasar sebagaimana dimaksud dalam IX.5.1.2.2.12282 wajib
menyelesaikan hak-hak pemegang saham yang tidak
menyetujui perubahan anggaran dasar dimaksud dengan
cara menjamin pembelian saham pemegang saham tersebut
pada harga wajar dengan ketentuan sebagai berikut: 2283
1).

Dalam hal sahamnya tidak tercatat di Bursa Efek,


maka harga pelaksanaan pembelian paling kurang
sama dengan harga wajar yang ditetapkan oleh
Penilai independen;

2).

Dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di


Bursa Efek namun selama 90 (sembilan puluh) hari
tidak diperdagangkan atau dihentikan sementara
perdagangannya, maka harga pelaksanaan pembelian
paling kurang sebesar harga tertinggi dalam
waktu 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari
perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara
perdagangannya; atau

3).

Dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di


Bursa Efek, maka harga pelaksanaan pembelian paling
kurang sebesar harga tertinggi dalam jangka waktu 90
(sembilan puluh) hari terakhir sebelum pengumuman
Rapat Umum Pemegang Saham perubahan anggaran
dasar sebagaimana dimaksud dalam IX.5.1.2.2.22284 .

IX.5.2. Obligasi Syariah/ Sukuk


IX.5.2.1. Pengertian
Obligasi Syariah/ Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan
yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau
tidak terbagi (syuyu/undivided share) atas: 2285

2282
2283
2284
2285

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

1.

aset berwujud tertentu (ayan maujudat);

2.

nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayan) tertentu baik yang sudah ada
maupun yang akan ada;

3.

jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada;

4.

aset proyek tertentu (maujudat masyru muayyan); dan/atau

5.

kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah).

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

tentang
tentang
tentang
tentang

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

2
2
2
1

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

b.
g.
c.
a, angka 7.
755

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.5.2.2. Penerbitan Sukuk


IX.5.2.2.1. Kewajiban Pernyataan Pendaftaran Sehubungan Dengan
Penawaran Umum Sukuk Emiten
Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.13
tentang Penerbitan Efek Syariah, Emiten yang melakukan Penawaran
Umum Sukuk wajib:2286

2286
2287
2288
2289
2290
756

1.

Mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 Ketentuan Umum


Pengajuan Pernyataan Pendaftaran dan ketentuan tentang
Penawaran Umum yang terkait lainnya;2287

2.

Menyampaikan kepada Bapepam-LK, antara lain:2288


a.

Hasil pemeringkatan dan kontrak perwaliamanatan


Sukuk serta Akad Syariah yang terkait dengan penerbitan
Sukuk dimaksud;

b.

Surat pernyataan yang menyatakan bahwa:


1).

Kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk


tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
sebagaimana dimaksud dalam IX.2.42289; dan

2).

Selama periode Sukuk kegiatan usaha yang


mendasari
penerbitan
Sukuk
tidak
akan
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
sebagaimana dimaksud dalam IX.2.4 2 29 0 ;

3).

Surat pernyataan dari Wali Amanat Sukuk yang


menyatakan bahwa Wali Amanat Sukuk mempunyai
pejabat penanggung jawab dan/atau tenaga ahli di
bidang perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk
yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

4).

Surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan


Emiten untuk menyampaikan hasil pemeringkatan
tahunan terbaru kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat
Sukuk dan Bursa Efek tempat Sukuk dicatatkan serta
mengumumkan hasil pemeringkatan dimaksud paling
kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya
masa berlaku hasil pemeringkatan tahunan terakhir;

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf a, angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf a, angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf a, angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf b.

09. Efek Syariah


5).

3.

2291
2292
2293

Surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan


Emiten untuk menyampaikan hasil pemeringkatan
terbaru, pernyataan atau pendapat dari perusahaan
pemeringkat efek (termasuk pencabutan/pembatalan
peringkat) akibat terdapatnya fakta material atau
kejadian penting yang dapat mempengaruhi
kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajibannya
dan mempengaruhi risiko yang dihadapi pemegang
Sukuk, kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat Sukuk
dan Bursa Efek dimana sukuk tersebut dicatatkan,
paling kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat
akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya
hasil pemeringkatan baru, pernyataan, atau pendapat
dimaksud; dan

Mengungkapkan informasi
kurang meliputi: 2 2 9 1

dalam

Prospektus

paling

a.

Kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak


bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah sebagaimana
dimaksud dalam IX.2.42292 dan Emiten menjamin bahwa
selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari
penerbitan Sukuk tidak akan bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam IX.2.42293;

b.

Wali
Amanat
Sukuk
mempunyai
pejabat
penanggungjawab dan/atau tenaga ahli di bidang
perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk yang
mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

c.

Jenis Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang


digunakan dalam penerbitan Sukuk, yang disertai dengan
penjelasan tentang skema transaksi syariah;

d.

Ringkasan Akad Syariah atau perjanjian berdasarkan syariah


yang dilakukan oleh para Pihak;

e.

sumber pendapatan yang menjadi dasar penghitungan


pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);

f.

besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau


imbal jasa (fee);

g.

rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau


pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee); dan

h.

hasil pemeringkatan Sukuk.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf a, angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 Huruf b.
757

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.5.2.2.2. Kontrak Perwaliamanatan Penerbitan Sukuk Wajib Memuat:


Kontrak Perwaliamanatan Penerbitan Sukuk Wajib Paling
Kurang Memuat: 2 2 9 4
1.

Uraian
tentang
Akad
diterbitkannya Sukuk;

Syariah

yang

mendasari

2.

Penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk sesuai dengan karakteristik


Akad Syariah;

3.

Pembayaran imbal hasil sesuai dengan karakteristik Akad Syariah;

4.

Besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);

5.

Rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran


bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);

6.

Kewajiban Wali Amanat Sukuk untuk mengambil segala tindakan


yang diperlukan dalam rangka memastikan kepatuhan Emiten
terhadap Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

7.

Tindakan yang harus dilakukan dalam hal Emiten akan mengubah


jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset
tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk;

8.

Perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha


dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk
wajib terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Sukuk (RUP Sukuk);

9.

Mekanisme pemenuhan hak pemegang Sukuk yang tidak setuju


terhadap perubahan dimaksud;

10.

Ketentuan yang menyebutkan bahwa pelanggaran terhadap


ketentuan IX.5.2.2.2.72295, IX.5.2.2.2.82296, dan IX.5.2.2.2.92297 di atas
dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa Emiten gagal
dalam memenuhi kewajibannya; dan

11.

Mekanisme penanganan dalam hal terjadi kegagalan dalam


memenuhi kewajiban.

IX.5.2.3. Kewajiban Emiten Dalam Rangka Penerbitan Sukuk


1.

2294
2295
2296
2297
2298
758

Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan
usaha dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk sehingga
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Sukuk
tersebut menjadi batal demi hukum dan Emiten wajib menyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pemegang Sukuk.2298

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf b.


Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf b angka 7.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf b angka 8.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf b angka 9.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 3 Huruf c.

09. Efek Syariah


2.

Emiten dan Wali Amanat Sukuk wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang
diatur dalam kontrak perwaliamanatan.2299

3.

Emiten wajib menggunakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk untuk


membiayai kegiatan atau investasi yang tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal.2300

4.

Emiten wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam dan LK dan


mengumumkan kepada masyarakat melalui Bursa Efek paling lambat satu
hari kerja setelah terpenuhinya kondisi sebagai berikut: 2301
a.

Seluruh dana hasil Penawaran Umum Sukuk telah diterima oleh


Emiten; dan/atau

b.

Dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan


penerbitan Sukuk.

5.

Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam IX.5.2.3.4.a2302 telah


terpenuhi, maka perdagangan Sukuk selain Sukuk mudharabah dan/atau
musyarakah telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.2303

6.

Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam IX.5.2.3.4.a2304 belum


terpenuhi, maka perdagangan Sukuk mudharabah dan/atau musyarakah
memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal hanya jika diperdagangkan
pada harga nominal.2305

IX.5.3. Reksa Dana Syariah


IX.5.3.1. Pengertian
Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.2306

IX.5.3.2. Penerbitan Saham Reksa Dana Syariah


IX.5.3.2.1. Kewajiban Emiten Yang Melakukan Penawaran Umum Saham
Reksa Dana Syariah
Emiten yang melakukan Penawaran Umum Saham Reksa
Dana Syariah wajib: 2 3 0 7
2299
2300
2301
2302
2303
2304
2305
2306
2307

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

3
3
3
3
3
3
3
1
4

Huruf d.
Huruf e.
Huruf f.
Huruf f butir 1.
Huruf g.
Huruf f butir 1.
Huruf h.
ayat 4.
Huruf a.
759

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

760

1.

Mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor
IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan dan ketentuan tentang
Penawaran Umumyang terkait lainnya; dan

2.

Mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Pengelolaan dan/atau


Kontrak Penyimpanan Reksa Dana serta informasi tambahan dalam
Prospektus hal-hal sebagai berikut:
a.

bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin)


bertindak untuk kepentingan Direksi Reksa Dana
Perseroan (muwakil) dimana Manajer Investasi diberi
wewenang untuk melakukan pengelolaan Reksa
Dana dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penyimpanan kekayaan;

b.

dalam anggaran dasar Emiten dimuat ketentuan bahwa


kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan
berdasarkan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal;

c.

kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan


Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

d.

aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten


dimaksud tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal;

e.

memiliki anggota direksi, Wakil Manajer Investasi,


dan penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan
Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti
kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal;

f.

mekanisme pembersihan kekayaan Emiten dari unsurunsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
di Pasar Modal;

g.

kata Syariah pada nama Emiten; dan

h.

dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat


diinvestasikan pada:
1).

Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)


yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK;

2).

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah


dan Waran syariah;

3).

Sukuk (Obligasi Syariah); yang telah dijual dalam


Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa
Efek di Indonesia;

4).

Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah


(DES) yang diterbitkan oleh Pihak yang disetujui
Bapepam dan LK;

09. Efek Syariah


5).

Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di


Pasar Modal yang diperdagangkan di Bursa Efek di
luar negeri, dan termasuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh
Bapepam dan LK;

6).

Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi PrinsipPrinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat
peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;

7).

surat berharga komersial syariah (sharia commercial


paper) yang memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah di
Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam
Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak
yang disetujui Bapepam dan LK.

8).

Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah


di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga
internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi
salah satu anggotanya; dan/atau

9).

Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang


mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, baik
dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.

IX.5.3.3. Penerbitan Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa


Dana Syariah
IX.5.3.3.1. Kewajiban Pihak Yang Melakukan Penawaran Umum Saham
Reksa Dana Syariah
Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan No. IX.A.13 tentang Penerbitan
Efek Syariah, Pihak yang melakukan Penawaran Umum Unit Penyertaan
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah wajib:2308
1.

Mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor IX.C.5
tentang Penyataan Pendaftaran Dalam Rangka Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk KIK dan ketentuan
tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan

2.

Mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan


informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:
a.

2308

bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin)


bertindak untuk kepentingan para pemegang unit penyertaan
(muwakil) dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif;

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 4 Huruf b.


761

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

762

b.

kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan


Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

c.

Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Reksa


Dana dan penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian
pada Bank Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

d.

kata Syariah pada nama Reksa Dana yang diterbitkan;

e.

mekanisme pembersihan kekayaan Reksa Dana dari


unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal; dan

f.

dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat


diinvestasikan pada:
1).

Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)


yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK;

2).

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah


dan Waran syariah;

3).

Sukuk (Obligasi Syariah); yang telah dijual dalam


Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di
Bursa Efek di Indonesia;

4).

Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah


(DES) yang diterbitkan oleh Pihak yang disetujui
Bapepam dan LK;

5).

Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di


Pasar Modal yang diperdagangkan di Bursa Efek di
luar negeri, dan termasuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh
Bapepam dan LK;

6).

Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi PrinsipPrinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat
peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;

7).

surat berharga komersial syariah (sharia commercial


paper) yang memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah di
Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam
Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak
yang disetujui Bapepam dan LK;

8).

Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah


di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga
internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi
salah satu anggotanya; dan/atau

9).

Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang


mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, baik
dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.

09. Efek Syariah

IX.5.3.3.2. Kewajiban Pihak Terkait Pengelolaan Reksa Dana Syariah


1.

Direksi, Manajer Investasi, dan/atau Bank Kustodian


wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur dalam
Kontrak Pengelolaan, Kontrak Penyimpanan, atau Kontrak
Investasi Kolektif. 2 3 0 9

2.

Bank Kustodian wajib menolak instruksi Manajer Investasi secara


tertulis dengan tembusan kepada Bapepam dan LK apabila
pelaksanaan instruksi tersebut mengakibatkan portofolio Reksa
Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain Efek
atau instrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam
IX.5.3.2.1.2.h2310 atau IX.5.3.3.1.2.f2311.2312

3.

Dalam hal portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen


(surat berharga) selain Efek atau instrumen (surat berharga)
sebagaimana diatur dalam IX.5.3.2.1.2.h 2 313 atau IX.5.3.3.1.2.f 2 314
yang bukan disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan
Bank Kustodian, maka: 2 315
a.

b.

2309
2310
2311
2312
2313
2314
2315
2316

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Manajer Investasi wajib menjual secepat mungkin dan


diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak:
1).

saham tidak lagi tercantum dalam Daftar Efek Syariah,


dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai
Pasar Wajar pada saat masih tercantum dalam Daftar
Efek Syariah dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva
Bersih (NAB) Reksa Dana dan diperlakukan sebagai
dana sosial; dan/atau

2).

Efek atau instrumen (surat berharga) tidak memenuhi


prinsip-prinsip syariah, dengan ketentuan selisih lebih
harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih
memenuhi prinsip-prinsip syariah, dipisahkan dari
perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana
dan diperlakukan sebagai dana sosial.

Bank Kustodian wajib menyampaikan kepada Bapepam


dan LK serta pemegang Efek Reksa Dana, informasi tentang
perolehan selisih lebih penjualan Efek sebagaimana dimaksud
dalam IX.5.3.3.2.3.a2316 dan informasi tentang penggunaannya
sebagai dana sosial selambat-lambatnya pada hari ke-12
(kedua belas) setiap bulan (jika ada).

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

4
4
4
4
4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
a butir 2 Huruf h.
b butir 2 Huruf f.
d.
a butir 2 Huruf h.
b butir 2 Huruf f.
e.
e butir 1.
763

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.5.3.3.3. Kewenangan Bapepam-LK Terkait Pengelolaan Portofolio


Reksa Dana
1.

2.

2317
2318
2319
2320
2321
2322
2323
764

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13
No.IX.A.13

Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank


Kustodian mengakibatkan portofolio Reksa Dana terdapat Efek
atau instrumen (surat berharga) selain Efek atau instrumen
(surat berharga) sebagaimana diatur dalam IX.5.3.2.1.2.h2317 atau
IX.5.3.3.1.2.f2318 maka Bapepam dan LK dapat:2319
a.

Melarang Manajer Investasi untuk melakukan penjualan Unit


Penyertaan Reksa Dana baru;

b.

Melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian


untuk mengalihkan kekayaan Reksa Dana selain
dalam rangka pembersihan kekayaan Reksa Dana
dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal;

c.

Mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian


secara tanggung renteng untuk membeli portfolio yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal sesuai dengan harga perolehan dalam waktu
yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK; dan/atau

d.

Mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan


kepada publik larangan dan/atau kewajiban yang
ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada
IX.5.3.3.3.1.a2320, IX.5.3.3.3.1.b2321, dan IX.5.3.3.3.1.c2322 ,
sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelah diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua)
surat kabar harian berbahasa Indonesia dan berperedaran
nasional atas biaya Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak


mematuhi larangan dan/atau tidak melaksanakan kewajiban yang
telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam
IX.5.3.3.1.2.f, maka Bapepam dan LK berwenang untuk:2323
a.

Mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian;


atau

b.

Membubarkan Reksa Dana tersebut.

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

4
4
4
4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a butir 2 Huruf h.
b butir 2 Huruf f.
f.
f butir 1.
f butir 2.
f butir 3.
g.

09. Efek Syariah

IX.5.4. Efek Beragun Aset (EBA) Syariah


IX.5.4.1. Pengertian
Efek Beragun Aset (EBA) Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan
yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.2324
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah adalah kontrak antara
Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun
Aset dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan
Penitipan Kolektif, yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal.2325

IX.5.4.2. Penerbitan Efek Beragun Aset Syariah


IX.5.4.2.1. Kewajiban Pihak Yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Beragun Aset Syariah
Pihak yang melakukan Penawaran Umum Efek Beragun Aset
Syariah wajib: 2 3 2 6

2324
2325
2326

1.

Mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor
IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Beragun Aset dan ketentuan tentang Penawaran
Umum yang terkait lainnya;

2.

Mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif Efek


Beragun Aset Syariah dan informasi tambahan dalam Prospektus
hal-hal sebagai berikut:
a.

bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin)


bertindak untuk kepentingan para pemegang Efek
Beragun Aset Syariah (muwakil) dimana Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang
untuk melaksanakan Penitipan Kolektif;

b.

bahwa aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset


Syariah tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal;

c.

Wakil
Manajer
Investasi
yang
melaksanakan
pengelolaan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 angka 6.


Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 1 angka 5.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf a.
765

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Aset Syariah dan penanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian mengerti
kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal;
d.

kata Syariah pada nama Efek Beragun Aset yang


diterbitkan;

e.

mekanisme pembersihan portofolio dan dana Efek Beragun


Aset Syariah dari unsur-unsur yang bertentangan dengan
Prinsip- prinsip Syariah di Pasar Modal;

f.

bahwa pengelolaan dana Efek Beragun Aset Syariah


dilarang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
di Pasar Modal;

g.

Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan


dalam penerbitan Efek;

h.

ringkasan Akad Syariah yang dilakukan oleh para Pihak;

i.

besarnya nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal


jasa (fee); dan

j.

rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau


pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee).

IX.5.4.3. Kewenangan Bapepam-LK Dalam Hal Tindakan Manajer Investasi Dan


Bank Kustodian Mengakibatkan Terdapatnya Unsur Kekayaan Yang
Bertentangan Dengan Prinsip-prinsip Syariah Pasar Modal Dalam
Kekayaan Efek Beragun Aset
1.

2327
766

Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian


mengakibatkan terdapat unusr kekayaan yang bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal, maka Bapepam-LK dapat:2327
a.

Melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan


kekayaan Efek Beragun Aset selain dalam rangka pembersihan
kekayaan Efek Beragun Aset dari unsur-unsur yang bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;

b.

Mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung


renteng wajib untuk membeli aset portofolio Efek Beragun Aset
dengan harga perolehan atau membersihkan dana Efek Beragun Aset
yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal
dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau
secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah
ditemukannya pelanggaran tersebut; dan/atau

c.

mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik


larangan dan/atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf b.

09. Efek Syariah


sebagaimana dimaksud dalam IX.5.4.3.1.a2328 dan IX.5.4.3.1.b,2329
sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah
diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer
Investasi dan Bank Kustodian.
2.

Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak mematuhi


larangan dan/atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan
Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam IX.5.4.3.12330, maka Bapepam-LK
berwenang untuk:2331
a

Mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; atau

Membubarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut.

IX.6. AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH


IX.6.1. Akad Ijarah
IX.6.1.1. Pengertian
Akad Ijarah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang memiliki barang atau jasa
(pemberi sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa
untuk menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan
atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa dan atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan
beralihnya hak atas pemilikan barang yang menjadi obyek Ijarah.2332

IX.6.1.2. Persyaratan Pihak Yang Dapat Menjadi Pemberi Sewa Atau Pemberi
Jasa Dan Penyewa Atau Pengguna Jasa
Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau
pengguna jasa wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan
perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundangundangan yang berlaku.2333

2328
2329
2330
2331
2332
Angka
2333
Angka

Peraturan Bapepam-LK
Peraturan Bapepam-LK
Peraturan Bapepam-LK
Peraturan Bapepam-LK
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a.

No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf b butir 1.


No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf b butir 2.
No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf b.
No.IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Angka 5 Huruf c.
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
767

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.6.1.3. Hak Dan Kewajiban Pemberi Sewa Atau Pemberi Jasa Dan Penyewa
Atau Pengguna Jasa
1.

2.

2334
Angka
2335
Angka
768

Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa adalah:2334


a.

menerima pembayaran harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang


disepakati dalam Ijarah;

b.

menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan;

c.

menanggung biaya pemeliharaan barang yang disewakan;

d.

menjamin bila terdapat cacat pada barang yang disewakan;

e.

bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang bukan


disebabkan oleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau
bukan karena kelalaian Pihak penyewa; dan

f.

menyatakan secara tertulis bahwa pemberi sewa atau pemberi jasa


menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang
dan atau memberikan jasa yang dimilikinya kepada penyewa atau
pengguna jasa (pernyataan ijab).

Hak dan kewajiban penyewa atau pengguna jasa adalah:2335


a.

manfaatkan barang dan atau jasa sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

b.

membayar harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati


dalam Ijarah;

c.

bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan barang


menggunakannyasesuai yang disepakati dalam Ijarah;

d.

menanggung biaya pemeliharaan barang yang sifatnya ringan (tidak


material) sesuai yang disepakati dalam Ijarah;

e.

bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang


disebabkan oleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau
karena kelalaian Pihak penyewa; dan

f.

menyatakan secara tertulis bahwa penyewa atau penerima jasa


menerima hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan
atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa
(pernyataan qabul).

serta

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
2 Huruf b angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
2 Huruf b angka 2.

09. Efek Syariah

IX.6.1.4. Persyaratan Obyek Ijarah


Obyek Ijarah dapat berupa barang dan atau jasa yang memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 2336
1.

Manfaat barang atau jasa harus dapat dinilai dengan uang;

2.

Manfaat atas barang dan jasa dapat diserahkan kepada penyewa atau
pengguna jasa;

3.

Manfaat barang atau jasa harus yang bersifat tidak dilarang oleh syariah Islam
(tidak diharamkan);

4.

Manfaat barang atau jasa harus ditentukan dengan jelas; dan

5.

Spesifikasi barang atau jasa harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui
identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya.

IX.6.1.5. Persyaratan Penetapan Harga Sewa Atau Upah (Ujrah)


Penetapan harga sewa atau upah (ujrah) wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut: 2 3 3 7
1.

Besarnya harga sewa atau upah (ujrah) dan cara pembayarannya ditetapkan
secara tertulis dalam Ijarah; dan

2.

Alat pembayaran harga sewa atau upah adalah uang atau bentuk lain
termasuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan barang atau jasa
yang menjadi obyek dalam Ijarah; dan

IX.6.1.6. Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam Ijarah


Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 2 Peraturan No. IX.A.14 tentang
Akad-Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal, dalam
Ijarah dapat disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut: 2338

2336
Angka
2337
Angka
2338
Angka

1.

Para pihak dapat menentukan harga sewa atau upah untuk periode waktu
tertentu dan meninjau kembali harga sewa atau upah yang berlaku untuk
periode berikutnya; dan atau

2.

Penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara pemberi


sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
2 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
2 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
2 Huruf e.
769

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.6.2. Akad Kafalah


IX.6.2.1. Pengertian
Akad Kafalah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak penjamin (kafiil/
guarantor) berjanji memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin
(makfuulanhu/ashil/debitur) untuk memenuhi kewajiban Pihak yang dijamin
kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur). 2 3 39

IX.6.2.2. P ersyaratan Pihak Yang Terlibat Dalam Kafalah


Pihak penjamin (kafiil/guarantor), Pihak yang dijamin (makfuulanhu/ashiil/debitur),
dan Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang terlibat dalam Kafalah wajib memiliki
kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut
syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.2340

IX.6.2.3. Kewajiban Pihak Yang Terlibat Dalam Kafalah


IX.6.2.3.1. Kewajiban Pihak Penjamin (kafiil/guarantor) Kewajiban Pihak
Penjamin (kafiil/guarantor) adalah sebagai berikut: 2341
1.

Memiliki harta yang cukup menjamin kewajiban Pihak yang dijamin


(makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur);

2.

Memiliki kewenangan penuh untuk menggunakan hartanya sebagai


jaminan atas pemenuhan kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/
ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur); dan

3.

Menyatakan secara tertulis bahwa Pihak penjamin (kafiil/guarantor)


menjamin kewajiban Pihak yang dijamin (makfuulanhu/ashiil/debitur)
kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) (pernyataan ijab).

IX.6.2.3.2. Kewajiban Pihak Yang Dijamin (Maffuulanhu/Ashiil/Debitur)


Kewajiban Pihak Yang Dijamin (Maffuulanhu/Ashiil/Debitur)
adalah sebagai berikut: 2342
1.

2339
Angka
2340
Angka
2341
Angka
2342
Angka
770

Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf b angka 1.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf b angka 2.

Menyerahkan kewajibannya (hutangnya) kepada Pihak penjamin


(kafiil/guarantor);

No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,

09. Efek Syariah


2.

Menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang dijamin (makfuulanhu/


ashiil/ debitur) menerima jaminan dari Pihak penjamin (kafiil/
guarantor) (pernyataan qabul).

IX.6.2.4. Bentuk Penjaminan Dalam Kafalah


Penjaminan dalam Kafalah dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan
umum, seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi
(personal guarantee).2343

IX.6.2.5. Persyaratan Obyek Kafalah (Makfuul Bihi)


Obyek Kafalah adalah kewajiban (piutang) Pihak yang dijamin(makfuuanhu/ashiil/
debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang memenuhi ketentuan
sebagai berikut:2344
1.

Kewajiban dimaksud dapat berupa kewajiban pembayaran sejumlah uang,


penyerahan barang, dan atau pelaksanaan pekerjaan;

2.

Kewajiban dimaksud harus jelas nilai, jumlah, dan spesifikasinya;

3.

Kewajiban dimaksud bukan merupakan kewajiban yang timbul dari hal-hal


yang bertentangan dengan syariah Islam; dan

4.

Harus merupakan piutang mengikat (lazim) yang tidak mungkin hapus


kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.

IX.6.2.6. Ketentuan Lain Yang dapat Diatur Dalam Kafalah


Ketentuan lain yng dapat diatur dalam Kafalah adalah sebagai berikut:2345

2343
Angka
2344
Angka
2345
Angka

1.

Para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas penjaminan


yang dilakukan oleh Pihak penjamin (kafiil/guarantor). Dalam hal
para Pihak menyepakati adanya imbalan (fee) sebagaimana tersebut
di atas, maka Khafalah tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat
dibatalkan secara sepihak;

2.

Penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara


Pihak dalam Kafalah; dan atau

3.

Jangka waktu penjaminan dalam Khafalah.

para

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
3 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
3 Huruf e.
771

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.6.3. Akad Mudharabah (Qiradh)


IX.6.3.1.

Pengertian
Akad Mudharabah(Qiradh) adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang menyediakan
dana (Shahib al-mal) berjanji kepada Pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan
modal dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut.2346

IX.6.3.2.

Persyaratan Pihak Yang Dapat Menjadi Shabib Al-Mal dan Mudharib


Pihak yang dapat menjadi shahib al- mal dan mudharib wajib memiliki kecakapan dan
kewenangan Untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun
peraturan perundang-undangan yang berlaku.2347

IX.6.3.3.

Hak Dan Kewajiban Shabib Al-Mal Dan Mudharib


IX.6.3.3.1. Hak Dan Kewajiban Shabib Al Mal
1.

2346
Angka
2347
Angka
2348
Angka
772

Hak dan kewajiban Shabib Al Mal adalah: 2348


a.

Menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati


dalam Mudharabah;

b.

Meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga


yang dapat digunakan apabila mudharib melakukan
pelanggaran atas akad Mudharabah. Jaminan tersebut
dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan
umum, seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee)
dan jaminan pribadi (personal guarantee);

c.

Mengawasi pelaksanaan
dilakukan oleh mudharib;

d.

Menyediakan seluruh modal yang disepakati;

e.

Menanggung seluruh kerugian usaha yang tidak diakibatkan


oleh kelalaian, kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib
atas Mudharabah; dan

f.

menyatakan secara tertulis bahwa shahib al-mal menyerahkan


modal kepada mudharib untuk dikelola oleh mudharib sesuai
dengan kesepakatan (pernyataan ijab).

kegiatan

usaha

yang

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
1 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
4 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
4 Huruf b angka 1.

09. Efek Syariah

IX.6.3.3.2. Hak Dan Kewajiban Mudharib:


Hak dan kewajiban mudharib adalah:2349
1.

Menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam


Mudharabah;

2.

Mengelola kegiatan usaha untuk tercapainya tujuan Mudharabah


tanpa campur tangan shahib al-mal;

3.

mengelola modal yang telah diterima dari shahib al-mal sesuai


dengan kesepakatan, dan memperhatikan syariah Islam serta
kebiasaan yang berlaku;

4.

menanggung seluruh kerugian usaha yang diakibatkan oleh


kelalaian, kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib atas
Mudharabah; dan

5.

menyatakan secara tertulis bahwa mudharib telah menerima modal


dari shahib al-mal dan berjanji untuk mengelola modal tersebut
sesuai dengan kesepakatan (pernyataan qabul).

IX.6.3.4.

Persyaratan Modal Yang Dapat Dikelola Dalam Mudharabah

Modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:2350
1.

Berupa sejumlah uang dan atau aset, baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud, yang dapat dinilai dengan uang;

2.

Jika modal yang diberikan dalam bentuk selain uang, maka nilai benda tersebut
harus disepakati pada waktu akad;

3.

Tidak berupa piutang atau tagihan, baik tagihan kepada mudharib maupun
kepada Pihak lain; dan

4.

Dapat diserahkan kepada mudharib dengan cara seluruh atau sebagian pada
waktu dan tempat yang telah disepakati.

IX.6.3.5.

Persyaratan Kegiatan Usaha Dalam Mudharabah


Kegiatan usaha yang dapat dijalankan dalam Mudharabah wajib memenuhi
ketentuan berikut: 2 3 5 1

2349
Angka
2350
Angka
2351
Angka

1.

Tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan Nomor IX.A.13


tentang Penerbitan Efek Syariah; dan

2.

Dilarang dikaitkan (muallaq) dengan sebuah kejadian di masa yang akan datang
yang belutentu terjadi.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
4 Huruf b angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
4 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
4 Huruf d.
773

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.6.3.6.

Pembagian Keuntungan Dalam Mudharabah

Pembagian keuntungan dalam Mudharabah wajib memenuhi keuntungan


sebagai berikut: 2 3 52
1.

Keuntungan Mudharabah adalah selisih lebih dari kekayaan Mudharabah dikurangi


dengan modal Mudharabah dan kewajiban kepada Pihak lain yang terkait dengan
kegiatan Mudharabah;

2.

Keuntungan Mudharabah merupakan hak shahib al-mal dan mudharib dengan


besarnya bagian sesuai dengan kesepakatan; dan

3.

Besarnya bagian keutungan masing-masing pihak wajib dituangkan secara


tertulis dalam bentuk persentase (nisbah).

IX.6.3.7.

Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam Mudharabah


Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Mudharabah dapat disepakati antara lain halhal sebagai berikut: 2353
1.

Jangka waktu tertentu untuk masa berlakunya Mudharabah;

2.

Mudharib menyediakan biaya operasional sesuai kesepakatan dalam


Mudharabah; dan/atau

3.

Penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara Shahib al-mal


dengan Mudharib.

IX.6.4. Akad Wakalah


IX.6.4.1. Pengertian
Akad Wakalah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang memberi kuasa
(muwakkil) memberikan kuasa kepada Pihak yang menerima kuasa (wakil) untuk
melakukan tindakan atau perbuatan tertentu.2354

IX.6.4.2. Persyaratan Pihak Yang Dapat Menjadi Pemberi Kuasa (Muwakkil)


dan Yang Menerima Kuasa (Wakil)
Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil) wajib
memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik
menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.2355
2352
Angka
2353
Angka
2354
Angka
2355
Angka
774

Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK
5 Huruf a.

No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,

09. Efek Syariah

IX.6.4.3. Kewajiban Pihak Yang Memberi Kuasa (Muwakkil) Dan Pihak Yang
Menerima Kuasa (Wakil) Dalam Wakalah
1.

2.

Kewajiban pihak yang memberi kuasa (muwakkil) adalah sebagai berikut:2356


a.

Memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap


hal-hal yang boleh dikuasakan; dan

b.

Menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang memberi kuasa


(muwakkil) memberikan kuasa kepada Pihak penerima kuasa (wakil)
untuk melakukan perbuatan hukum tertentu (pernyataan ijab).

Kewajiban pihak yang menerima kuasa (wakil) adalah sebagai berikut:2357


a.

Memiliki kemampuan untuk melaksanakan perbuatan hukum yang


dikuasakan kepadanya;

b.

Melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan kepadanya serta


dilarang memberi kuasa kepada Pihak lain kecuali atas persetujuan
Pihak yang memberi kuasa (muwakkil); dan

c.

Menyatakan bahwa Pihak yang menerima kuasa (wakil) menerima


kuasa dari Pihak yang member kuasa (muwakkil)

d.

Menyatakan secara tertulis bahwa pihak yang menerima kuasa (wakil)


menerima kuasa dari pihak yang member kuasa (muwakkil) untuk
melakukan perbuatan hukum tertentu (pernyataan qabul).

IX.6.4.4. Persyaratan Obyek Wakalah


Objek Wakalah adalah perbuatan hukum yang memenuhi syarat
sebagai berikut: 2 3 5 8
1.

Diketahui dengan jelas jenis perbuatan hukum yang dikuasakan serta cara
melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan tersebut;

2.

Tidak bertentangan dengan syariah Islam; dan

3.

Dapat dikuasakan menurut syariah Islam.

IX.6.4.5. Ketentuan Lain Yang Dapat Diatur Dalam Wakalah


Ketentuan lain yang dapat diatur dalam wakalah adalah sebagai berikut: 2359
1.

2356
Angka
2357
Angka
2358
Angka
2359
Angka

Peraturan Bapepam-LK
5 Huruf b angka 1.
Peraturan Bapepam-LK
5 Huruf b angka 2.
Peraturan Bapepam-LK
5 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
5 Huruf d.

Para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas pelaksanaan


perbuatan hukum yang dikuasakan. Dalam hal para Pihak menyepakati
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
No. IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal,
775

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


adanya imbalan (fee), maka Wakalah tersebut bersifat mengikat dan tidak
dapat dibatalkan secara sepihak;
2.

Penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak


dalam Kafalah; dan/ atau

3.

Jangka waktu pemberian kuasa.

IX.7. DAFTAR EFEK SYARIAH


IX.7.1. Pengertian
Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak yang
disetujui Bapepam dan LK.2360

IX.7.2. Pihak Yang Disetujui Bapepam-LK Sebagai Penerbit Daftar Efek Syariah
Untuk menjadi Pihak yang disetujui Bapepam-LK sebagai penerbit Daftar Efek Syariah,
maka Pihak dimaksud wajib:2361
1.

Memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a.

Berbentuk badan hukum yang berkedudukan di Indonesia;

b.

Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah yang


berasal dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan;

c.

Memiliki standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah yang


paling kurang meliputi:

d.
2.

1).

prosedur pengumpulan data termasuk mekanisme permintaan


informasi tambahan;

2).

prosedur penelaahan, baik periodik maupun insidentil;

3).

tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah;

4).

prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah; dan

5).

prosedur perubahan Daftar Efek Syariah.

bersedia menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LK; dan

Mengajukan permohonan kepada Bapepam dan LK dan telah mendapat persetujuan


Bapepam dan LK.

IX.7.3. Permohonan Untuk Menjadi Penerbit Daftar Efek Syariah


1.

2360
2361
2362
776

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam IX.7.2.22362 diajukan dalam rangkap 2


(dua) dengan menggunakan Formulir II.K.1-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam-LK

Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 2 Huruf a butir 2.

09. Efek Syariah


No. II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dan wajib disertai
dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:2363
a.

b.

2.

2363
2364
2365
2366
2367
2368
2369

Dokumen yang menyangkut pemohon:


1).

Fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;

2).

Fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;

3).

Daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah


beserta daftar riwayat hidupnya;

4).

Dalam hal sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah


berasal dari luar pemohon, maka wajib dilengkapi dengan surat
penunjukan dari direksi pemohon;

5).

Fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek


Syariah; dan

6).

Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia


menjalani review Bapepam-LK.

Dokumen yang menyangkut prosedur dan tata cara penetapan Efek yang
masuk dalam Daftar Efek Syariah:
1).

Nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan

2).

dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek
Syariah yang wajib memuat kriteria yang digunakan dalam penelaahan
termasuk tetapi tidak terbatas pada akad dan skema atau struktur
masing-masing Sukuk atau Efek Syariah lainnya yang dimasukkan
dalam Daftar Efek Syariah.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam IX.7.2.22364 tidak memenuhi


syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa: 2365
a.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-2


lampiran 2, Peraturan Bapepam-LK No. II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan
Daftar Efek Syariah; atau

b.

permohonan ditolak dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-3 lampiran


3, Peraturan Bapepam-LK No. II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar
Efek Syariah.

3.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam IX.7.2.22366 memenuhi


syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat persetujuan kepada pemohon
dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam-LK
No. II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.2367

4.

Bapepam-LK dapat meminta tambahan dokumen dan/atau informasi berkaitan


dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam IX.7.2.22368.2369

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria

Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

2
2
2
2
2
2
2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

b.
a butir 2.
c.
a butir 2.
d.
a butir 2.
e.
777

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


5.

Setiap Pihak yang disetujui Bapepam-LK untuk menjadi penerbit Daftar Efek Syariah
dapat mengumumkan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan atau menggunakannya
secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu.2370

6.

Dalam hal Pihak yang disetujui Bapepam-LK untuk menjadi penerbit Daftar
Efek Syariah mengumumkan Daftar Efek Syariah kepada masyarakat,
maka Pihak tersebut wajib melaporkan kepada Bapepam-LK serta wajib
mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya
dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah
terjadinya perubahan Daftar Efek Syariah dimaksud. 2 37 1

7.

Dalam hal Pihak yang disetujui Bapepam-LK untuk menjadi penerbit


Daftar Efek Syariah menerbitkan Daftar Efek Syariah secara terbatas untuk
kepentingan Pihak tertentu, maka penerbit Daftar Efek Syariah wajib
melaporkan kepada Bapepam dan LK dan memberitahukan kepada Pihak
tertentu atas setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan pada
hari yang sama dengan terjadinya perubahan tersebut. 2 372

8.

Setiap Pihak yang disetujui Bapepam-LK untuk menjadi penerbit Daftar Efek Syariah
wajib melaporkan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya kepada Bapepam dan LK
setelah pelaporan terakhir per tanggal 31 Mei dan 30 Nopember dan disampaikan
paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya.2373

9.

Pihak yang disetujui Bapepam-LK untuk menjadi penerbit Daftar Efek Syariah wajib
menyimpan seluruh dokumen yang terkait dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah
yang diterbitkannya untuk jangka waktu sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan tentang dokumen perusahaan.2374

IX.7.4. Ketentuan Mengenai Efek Yang Dapat Dimuat Dalam Daftar Efek Syariah
Yang Ditetapkan Oleh Bapepam-LK
Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh
Bapepam-LK meliputi: 2 37 5

2370
2371
2372
2373
2374
2375
778

1.

Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia;

2.

Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan
bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan
prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;

3.

Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah
diterbitkan oleh Emiten sebelum ditetapkannya Peraturan ini;

4.

Saham Reksa Dana Syariah;

5.

Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah;

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1
No.II.K.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria

Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan

Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan
Penerbitan

Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar
Daftar

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka
Syariah, Angka

2
2
2
2
2
1

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

f.
g.
h.
i.
j.
b.

09. Efek Syariah


6.

Efek Beragun Aset Syariah;

7.

Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan
Publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan
usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut:
a.

tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1


huruf b Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah;

b.

memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:


1).

total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas


tidak lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus);

2).

total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya


dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan
pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus);

8.

Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang


diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi
salah satu anggotanya; dan

9.

Efek Syariah lainnya.

IX.7.5. Ketentuan Mengenai Efek Yang Dapat Dimuat Dalam Daftar Efek Syariah
Yang Diterbitkan Oleh Pihak Yang Telah Disetujui Bapepam-LK
1.

2.

2376
2377
2378

Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak
yang telah disetujui Bapepam dan LK meliputi: 2376
a.

Saham dan/atau Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar


Modal yang diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri; dan

b.

Surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi


Prinsip-Prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek.

Pihak yang disetujui Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam IX.7.12377,


dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah sepanjang Efek yang dimuat dalam Daftar
Efek Syariah tersebut disusun dengan menggunakan kriteria sebagaimana dimaksud
dalam IX.7.4.7.a dan IX.7.4.7.b 2378, untuk Efek berupa saham.

Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf b butir 7a dan 7b.
779

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.7.6. Ketentuan Lain


Setiap Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah atau menyusun daftar portofolio
investasi Efek Syariah wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang disusun sesuai
dengan ketentuan Peraturan ini.2379

IX.7.7. Kewenangan Bapepam-LK


Bapepam dan LK berwenang:2380
1.

Mencabut persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak sebagaimana dimaksud


dalam IX.7.5.22381, jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran; dan/atau

2.

Memerintahkan kepada Pihak sebagaimana dimaksud dalam IX.7.5.22382 untuk


mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
dalam IX.7.4.7.a dan IX.7.4.7.b2383 huruf a dan b dari Daftar Efek Syariah yang
diterbitkannya.

2379
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 3 Huruf a.
2380
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 3 Huruf b.
2381
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf d.
2382
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf d.
2383
Peraturan Bapepam-LK No.II.K.1 tentang Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Angka 1 Huruf b butir 7
Huruf a dan 7 Huruf b.
780

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

10
PENCATATAN DAN
PERDAGANGAN EFEK

Pasca penawaran umum, Emiten dapat memilih untuk memperdagangkan efeknya lebih lanjut di pasar
sekunder (melalui Bursa Efek). Untuk kepentingan ini, suatu efek terlebih dahulu dicatatkan (listing)
di bursa untuk kemudian dapat diperdagangkan. Bab ini membahas lebih lanjut sehubungan dengan
pengaturan terkait kegiatan pencatatan efek, baik efek bersifat ekuitas maupun efek bersifat utang dan
kegiatan perdagangan di Bursa.
Adapun peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini meliputi:
1.

Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan
Oleh Perusahaan Tercatat;

3.

Peraturan No. II-A.5 tentang Sanksi;

5.

Peraturan No. I.F.2 tentang Pencatatan Surat Utang Negara;

7.

Peraturan No. II-F tentang Perdagangan Efek Beragun Aset Di Bursa;

9.

Peraturan No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa;

11.

Peraturan No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) Dan Pencatatan Kembali (Relisting)
Saham Di Bursa.

2.

Peraturan No. II-A tentang Perdagangan Efek;

4.

Peraturan No. II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek;

6.

Peraturan No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah;

8.

Peraturan No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Piutang Di Bursa;

10.

Peraturan No. II.F.2 tentang Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang; dan

781

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.1. PENCATATAN EFEK

X.1.1. Pengertian
Pencatatan (Listing) adalah pencantuman suatu Efek dalam daftar Efek yang tercatat di
bursa sehingga dapat diperdagangkan di Bursa.2384

X.1.2.

Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas

X.1.2.1. Ketentuan Umum Pencatatan


1

Efek Bersifat Ekuitas yang dapat dicatatkan di Bursa sebagaimana yang diatur
dalam Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A meliputi:2385
a.
b.

saham;
Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham meliputi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
waran, dan turunan-turunan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat untuk dikonversi menjadi saham Perusahaan Tercatat tersebut.

Dalam rangka penyelenggaraan perdagangan Efek yang teratur, wajar, dan


efisien, Bursa berwenang menyetujui atau menolak permohonan pencatatan
termasuk penempatannya pada Papan Utama atau Papan Pengembangan
setelah melakukan penelaahan atas keterangan-keterangan dan dokumen
yang disampaikan Perusahaan Tercatat atau diperoleh Bursa dengan tidak
hanya mempertimbangkan pada aspek formal, tetapi juga mempertimbangkan
substansi persyaratan.2386

Perusahaan Tercatat wajib mencatatkan seluruh saham yang dikeluarkannya


dan telah disetor penuh (company listing), kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.2387

Pencatatan saham yang berasal dari pelaksanaan waran, obligasi konversi,


ESOP/MSOP, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, wajib dilakukan secara
Pra-Pencatatan. 2 3 8 8

2384
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal I.16.
2385
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.1
2386
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.2.
2387
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.3.
2388
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.4.
782

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


5

Pra-Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.1.32389 adalah persetujuan atas


rencana pencatatan yang diberikan Bursa sebelum saham atas pelaksanaan Efek
diterbitkan. Saham tersebut efektif dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa setelah
dilakukan penerbitan saham baru.2390

Dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pelaksanaan peraturan


pencatatan ini, Bursa dapat meminta Komite Pencatatan Efek untuk memberikan
pendapat atau pertimbangan.2391

Setiap 1 (satu) Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang tercatat di Bursa harus
memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh 1 (satu) saham.2392

Perusahaan Tercatat dilarang melakukan perubahan nilai nominal (stock split atau
reverse stock) sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan sejak saham Perusahaan
Tercatat diperdagangkan di Bursa.

Bagi Perusahaan Tercatat yang sahamnya telah diperdagangkan di Bursa dilarang


melakukan perubahan nilai nominal (stock split atau reverse stock) sekurangkurangnya 12 (dua belas) bulan sejak Perusahaan Tercatat yang bersangkutan
melakukan perubahan nilai nominal terakhir.

10

Kewajiban Perusahaan Tercatat adalah mematuhi ketentuan sebagaimana di atur


dalam peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal pada umumnya
dan Peraturan Bursa pada khususnya.

X.1.2.2. Persyaratan Pencatatan


1

Calon Perusahaan Tercatat baik yang akan mencatatkan saham di Papan


Utama maupun di Papan Pengembangan wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:2393
a.

Badan Hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

c.

Dalam hal Calon Perusahaan Tercatat merupakan anak perusahaan atau


induk perusahaan dari Perusahaan Tercatat, maka:

b.

Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam telah


menjadi efektif.

1)

jika terjadi putus hubungan afiliasi antara Calon Perusahaan Tercatat


dengan Perusahaan Tercatat, masing-masing perusahaan mampu
menjalankan kegiatan operasinya secara memadai berdasarkan
penilaian Pihak Independen; dan

2389
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.4.
2390
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.5.
2391
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.6.
2392
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.7.
2393
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
783

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2)

berdasarkan Laporan Keuangan proforma Perusahaan Tercatat


tanpa mengkonsolidasi dengan Laporan Keuangan Calon
Perusahaan Tercatat, Perusahaan Tercatat tetap mampu memenuhi
persyaratan pencatatan; atau

3)

berdasarkan Laporan Keuangan proforma Calon Perusahaan


Tercatat tanpa dikonsolidasi ke Laporan Keuangan Perusahaan
Tercatat, Calon Perusahaan Tercatat tetap mampu memenuhi
persyaratan pencatatan.

d.

Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga


puluh perseratus) dari jajaran anggota Dewan Komisaris yang dapat
dipilih terlebih dahulu melalui RUPS sebelum Pencatatan dan mulai
efektif bertindak sebagai Komisaris Independen setelah saham
perusahaan tersebut tercatat.

e.

Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari


jajaran anggota Direksi yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui RUPS
sebelum Pencatatan dan mulai efektif bertindak sebagai Direktur tidak
terafiliasi setelah saham perusahaan tersebut tercatat.

f.

Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud


pada X.1.2.2.1.e 2 394 adalah:
1)

tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham


Pengendali Perusahaan Tercatat yang bersangkutan sekurangkurangnya selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai
Direktur tidak terafiliasi;

2)

tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi


lainnya dari Perusahaan Tercatat;

4)

Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang


pasar modal yang jasanya digunakan oleh Perusahaan Tercatat
selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur.

3)

tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain;

g.

Memiliki Komite Audit atau bagi Calon Perusahaan Tercatat yang


belum memiliki Komite Audit wajib membuat pernyataan untuk
membentuk Komite Audit paling lambat 6 (enam) bulan setelah
perusahaan tersebut tercatat.

h.

Memiliki Sekretaris Perusahaan.

j.

Direksi dan Komisaris Calon Perusahaan Tercatat harus memiliki reputasi


baik, yang antara lain dibuktikan dengan:

i.

Nilai nominal saham Calon Perusahaan Tercatat sekurang-kurangnya Rp.


100,- (seratus rupiah).

1)
2)

tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan


dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;
tidak pernah dinyatakan pailit;

2394
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.6.
784

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


3)

tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan perusahaan


yang pernah atau sedang dipimpinnya dinyatakan pailit;

5)

tidak dalam pengampuan.

4)
2

tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari suatu


pekerjaan dalam kurun waktu 5 (lima). tahun terakhir;

Persyaratan Pencatatan di Papan Utama2395


Calon Perusahaan Tercatat yang akan mencatatkan sahamnya di Papan Utama
wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.

Memenuhi persyaratan umum


dimaksud dalam X.1.2.2.12396 .

pencatatan

saham

sebagaimana

b.

Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan


kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh enam) bulan berturut-turut.

c.

Laporan Keuangan Calon Perusahaan Tercatat telah diaudit


sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun buku terakhir, dengan ketentuan
Laporan Keuangan Auditan 2 (dua) tahun buku terakhir dan Laporan
Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

d.

Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva


Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) sekurang-kurangnya Rp
100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).

e.

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran
Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi
Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5
(lima) Hari Bursa sebelum permohonan Pencatatan sekurang-kurangnya
100.000.000 (seratus juta) saham atau sekurang-kurangnya 35% (tiga puluh
lima perseratus) dari modal disetor, mana yang lebih kecil.

f.

Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham


yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan Penawaran Umum,


maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham
setelah penawaran umum perdana;

2)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan


publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah
pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum mengajukan permohonan pencatatan;

2395
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.2.
2396
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.
785

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3)
3

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan
rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.

Persyaratan Pencatatan di Papan Pengembangan2397


Calon Perusahaan Tercatat yang akan mencatatkan sahamnya di Papan
Pengembangan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.

Memenuhi persyaratan umum pencatatan saham sebagaimana dimaksud


dalam X.1.2.2.12398.

b.

Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan


kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 12 (dua belas) bulan penuh berturut-turut.

c.

Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup sekurangkurangnya 12 (dua belas) bulan dan Laporan Keuangan Auditan interim
terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

d.

Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) sekurang-kurangnya


Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

e.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang mengalami rugi usaha atau belum
membukukan keuntungan atau beroperasi kurang dari 2 (dua) tahun, wajib:
1)

selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 (dua) sejak tercatat


sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berdasarkan proyeksi
keuangan yang akan diumumkan di Bursa;

2)

khusus bagi Calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam bidang yang
sesuai dengan sifat usahanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mencapai titik impas (seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman keras,
konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri
(HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum),
maka berdasarkan proyeksi keuangan Calon Perusahaan Tercatat tersebut
selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-6 (enam) sejak tercatat
sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih.

f.

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran
Umum atau bagi perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi
Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5
(lima) Hari Bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya
50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sekurang-kurangnya 35% (tiga puluh
lima perseratus) dari modal disetor, mana yang lebih kecil.

g.

Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham
yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan
sebagai berikut:

2397
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.3.
2398
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.
786

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

h.

1)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan Penawaran Umum,


maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham
setelah penawaran umum perdana;

2)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan


publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah
pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum mengajukan permohonan pencatatan;

3)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan
rata-rata perbulan selama 6 (enam) bulan terakhir.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang merupakan perusahaan yang akan


melakukan penawaran umum perdana, maka perjanjian penjaminan
emisi yang dibuat dalam rangka penawaran umum harus dalam bentuk
kesanggupan penuh (full commitment).

X.1.2.3. Prosedur Pencatatan


1

Pencatatan Saham Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana


(Emiten) 2 39 9
a.

Calon Perusahaan Tercatat dalam rangka penawaran umum perdana


(initial public offering) yang bermaksud mencatatkan sahamnya di Bursa,
mengajukan permohonan pencatatan ke Bursa dan membayar biaya
pendaftaran permohonan pencatatan Rp 15.000.000,- (lima belas juta
rupiah) untuk Papan Utama atau Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
untuk Papan Pengembangan, dengan ketentuan biaya pendaftaran
permohonan pencatatan tersebut akan diperhitungkan sebagai pengurang
biaya pencatatan awal sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.7.22400 apabila
permohonan pencatatan diterima.

b.

Calon Perusahaan Tercatat mengajukan permohonan pencatatan ke Bursa


dengan bentuk dan isi sesuai dengan Lampiran I-A.1 Peraturan PT. Bursa
Efek Jakarta No. I-A.

c.

Permohonan pencatatan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.a2401


wajib dilengkapi dengan dokumen dan informasi sebagai berikut:
1)

akta pendirian/Anggaran Dasar Calon Perusahaan Tercatat


yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang beserta segala
perubahannya dan Tanda Daftar Perusahaan;

2)

struktur Organisasi Calon Perusahaan Tercatat sampai dengan


pejabat satu tingkat di bawah Direksi;

2399
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.
2400
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.2.
2401
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.1.
787

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3)

struktur Organisasi Group yang menunjukkan posisi Calon


Perusahaan Tercatat dalam Group (jika ada);

4)

riwayat hidup terbaru dari masing-masing anggota Direksi dan


Komisaris yang ditandatangani oleh yang bersangkutan;

5)

Daftar Pemegang Saham berikut jumlah dan persentase


kepemilikan pemegang saham berserta perubahannya selama 3
(tiga) tahun terakhir;

6)

daftar yang memuat kepemilikan saham dan hubungan bisnis


yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik
dalam Calon Perusahaan Tercatat maupun afiliasi dari Calon
Perusahaan Tercatat tersebut;

7)

Laporan Keuangan Tahunan Auditan 3 (tiga) tahun buku terakhir


dan Laporan Keuangan Interim auditan terakhir (jika ada) atau
Laporan Keuangan Auditan sejak beroperasinya Calon Perusahaan
Tercatat yang masa operasionalnya kurang dari 3 (tiga) tahun;

8)

sejarah singkat perusahaan;

10)

Nomor Pokok Wajib Pajak;

12)

analisis tentang risiko usaha dan prospek usaha;

9)

uraian mengenai kegiatan usaha perusahaan;

11)

analisis dan pembahasan oleh manajemen tentang kegiatan usaha,


kinerja dan posisi keuangan;

13)

proyeksi keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun berikut


asumsi yang digunakan atau studi kelayakan bagi Calon Perusahaan
Tercatat, proyeksi keuangan atau studi kelayakan tersebut akan
diumumkan di Bursa;

14)

tujuan penggunaan dana hasil penawaran umum;

16)

keterangan tentang jumlah Efek yang dicatatkan;

18)

transaksi/perjanjian, piutang dan kewajiban dengan pihak afiliasi


(termasuk jumlah dan kondisinya);

15)

jumlah saham yang ditawarkan dan perkiraan harga penawaran;

17)

kebijakan dividen;

19)

piutang Calon Perusahaan Tercatat yang dijamin oleh pihak


terafiliasi, dan atau hutang pihak ketiga atau hutang pihak terafiliasi
yang dijamin Calon Perusahaan Tercatat;

20)

ringkasan dari kontrak-kontrak yang nilainya material;

22)

pendapat dari segi hukum oleh Konsultan Hukum yang


terdaftar di Bapepam;

21)

rasio kinerja, operasional, pertumbuhan, likuiditas dan solvabilitas;

23)

bukti pembayaran biaya pendaftaran permohonan pencatatan


sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.a2402 ;

2402
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.1.
788

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


24)

laporan penilaian oleh penilai independen yang terdaftar di


Bapepam, (jika ada);

25)

kontrak pengelolaan administrasi Efek dengan Biro Administrasi


Efek atau pernyataan dari Calon Perusahaan Tercatat apabila
administrasi Efeknya dikelola sendiri;

26)

copy ijin yang dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang mengenai


analisa dampak lingkungan bagi Calon Perusahaan Tercatat;

27)

khusus bagi Calon Perusahaan Tercatat yang usahanya di


bidang pertambangan:
a)

surat keterangan tentang konsesi yang masih berlaku dari


instansi yang memberikan hak konsesi;

b)

surat keterangan tentang kontrak karya atau Kuasa


Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah dari
instansi yang memberikannya;

c)

dokumen pendukung yang menunjukkan bahwa anggota Direksi


memiliki kemampuan teknis dan pengalaman dalam bidang
pertambangan sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan;

d)

surat keterangan dari pihak independen yang menyatakan


bahwa Calon Perusahaan Tercatat sudah memiliki cadangan
terbukti (proven deposit) atau yang setara sesuai dengan jenis
pertambangannya.

28)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang bidang usahanya memerlukan


konsesi atau izin pengelolaan seperti pengusahaan hutan atau jalan
tol, surat keterangan dari instansi yang memberikan konsesi atau
izin pengelolaan tersebut;

29)

Surat pernyataan mengenai Direktur tidak terafiliasi sebagaimana


yang dimaksud dalam X.1.2.2.1.e2403 (bentuk dan isi surat
pernyataan sesuai dengan Lampiran I-A.6. Peraturan PT. Bursa
Efek Jakarta No. I-A.)

30)

surat pernyataan kesediaan untuk membentuk Komite Audit


sebagaimana yang dimaksud dalam X.1.2.2.1.f2404 selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah perusahaan tersebut tercatat
(bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan Lampiran I-A.7.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A).

31)

Surat pernyataan mengenai pemenuhan kualifikasi Direksi dan


komisaris sebagaimana yang dimaksud dalam X.1.2.2.1.i2405 yang
(bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan Lampiran I-A.8.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A).

2403
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.6.
2404
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.7.
2405
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.7.
789

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.c2406 dianggap


telah diterima apabila seluruh dokumen tersebut telah diterima secara
lengkap oleh Bursa.

e.

Calon Perusahaan Tercatat


perusahaannya kepada Bursa.

f.

Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan


atau memberikan persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh
dokumen dan atau informasi secara lengkap.

g.

Apabila permohonan pencatatan dari Calon Perusahaan Tercatat disetujui


secara prinsip oleh Bursa, maka Calon Perusahaan Tercatat dan Bursa
menandatangani perjanjian pendahuluan dengan bentuk dan isi sesuai
dengan Lampiran I-A.2. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A, dengan
ketentuan sebagai berikut:

melakukan

presentasi

tentang

1)

perjanjian pendahuluan berlaku selama-lamanya 6 (enam) bulan


sejak ditandatanganinya perjanjian pendahuluan tersebut dan
dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak;

2)

perjanjian pendahuluan berakhir apabila lampaunya jangka waktu


sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.g.1)2407;

3)

perjanjian pendahuluan berakhir lebih awal dari jangka waktu


sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.g.1)2408 apabila:
a)
b)

h.

wajib

permohonan pencatatan telah memperoleh persetujuan


Bursa; atau
terdapat perubahan data dan atau informasi yang material
yang menyebabkan Calon Perusahaan Tercatat tidak lagi
memenuhi persyaratan pencatatan awal atau hal-hal yang
mendasari ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Segera setelah Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam


menjadi efektif, Calon Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan informasi
kepada Bursa dan dokumen sekurang-kurangnya sebagai berikut:
1)

bukti Pernyataan Pendaftaran yang diajukan ke Bapepam telah


menjadi efektif;

3)

daftar nama dan spesimen tanda tangan pejabat yang


diberi kewenangan menanda tangani surat-menyurat yang
disampaikan ke Bursa;

2)

prospektus penawaran umum sekurang-kurangnya 5 (lima)


eksemplar;

2406
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.3.
2407
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.7.1.
2408
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.7.1.
790

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


4)

surat Pernyataan tentang kesediaan untuk mematuhi peraturan


Bursa dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal yang
ditandatangani oleh Direksi Calon Perusahaan Tercatat yang bentuk
dan isinya sesuai dengan Lampiran I-A.5 Peraturan PT. Bursa Efek
Jakarta No. I-A;

5)

copy kontrak dengan KSEI mengenai pendaftaran Efeknya dalam


Penitipan Kolektif di KSEI;

6)

Laporan komposisi pemegang saham setelah hasil Penawaran


Umum yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran I-A.3.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A, selambat-lambatnya pada
Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan

i.

Persetujuan pencatatan akan diberikan oleh Bursa apabila Calon


Perusahaan Tercatat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
perjanjian pendahuluan sebagaimana yang dimaksud dalam X.1.2.3.1.g2409
selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah Bursa menerima dokumen
sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.1.h2410 secara lengkap.

j.

Bursa mengumumkan adanya pencatatan dan perdagangan saham Calon


Perusahaan Tercatat tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
sebelum perdagangan saham dimulai.

Prosedur pencatatan saham Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari


Perusahaan Publik atau perusahaan yang tercatat di Bursa Efek lain.2411
a.

Calon Perusahaan Tercatat yang merupakan Perusahaan Publik atau


perusahaan yang juga tercatat di Bursa Efek lain yang bermaksud
mencatatkan sahamnya di Bursa, wajib mengajukan permohonan
pencatatan ke Bursa dan membayar biaya pendaftaran permohonan
pencatatan Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk Papan Utama
atau Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk Papan Pengembangan,
dengan ketentuan biaya pendaftaran permohonan pencatatan tersebut akan
diperhitungkan sebagai pengurang biaya pencatatan awal sebagaimana
dimaksud dalam X.1.2.7.22412 apabila permohonan pencatatan diterima.

b.

Permohonan pencatatan yang diajukan oleh Calon Perusahaan Tercatat


yang merupakan Perusahaan Publik atau perusahaan yang juga tercatat
di Bursa Efek lain menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai
dengan Lampiran I-A.4. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A.

2409
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.7.
2410
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.1.8.
2411
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.
2412
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.2.

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
791

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


c.

Permohonan pencatatan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.2.a2413


wajib dilengkapi sekurang-kurangnya dengan dokumen dan informasi
sebagai berikut:
1)

bukti Pernyataan Pendaftaran yang diajukan ke Bapepam telah


menjadi efektif;

2)

akta pendirian/Anggaran Dasar Calon Perusahaan Tercatat


yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang beserta segala
perubahannya dan Tanda Daftar Perusahaan;

3)

struktur Organisasi Calon Perusahaan Tercatat sampai dengan


pejabat satu tingkat di bawah Direksi;

5)

riwayat hidup terbaru dari masing-masing anggota Direksi dan


Komisaris yang ditandatangani oleh yang bersangkutan;

4)

struktur Organisasi Group yang menunjukkan posisi Calon


Perusahaan Tercatat dalam Group (jika ada);

6)

daftar yang memuat kepemilikan saham dan hubungan bisnis yang


berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam
Calon Perusahaan Tercatat maupun afiliasi dari Calon Perusahaan
Tercatat tersebut;

7)

Laporan Keuangan Tahunan Auditan 3 (tiga) tahun buku terakhir


dan Laporan Keuangan Interim auditan terakhir (jika ada) atau
Laporan Keuangan Auditan sejak beroperasinya Calon Perusahaan
Tercatat yang masa operasionalnya kurang dari 3 (tiga) tahun;

8)

sejarah singkat perusahaan;

10)

copy Nomor Pokok Wajib Pajak;

12)

analisis tentang risiko usaha dan prospek usaha;

9)

uraian mengenai kegiatan usaha perusahaan;

11)

analisis dan pembahasan oleh manajemen tentang kegiatan usaha,


kinerja dan posisi keuangan;

13)

proyeksi keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun berikut


asumsi yang digunakan atau studi kelayakan bagi Calon Perusahaan
Tercatat, proyeksi keuangan atau studi kelayakan tersebut akan
diumumkan di Bursa;

14)

keterangan tentang jumlah Efek yang dicatatkan;

16)

transaksi/perjanjian, piutang dan kewajiban dengan pihak afiliasi


(termasuk jumlah dan kondisinya);

15)

kebijakan dividen;

17)

piutang Calon Perusahaan Tercatat yang dijamin oleh pihak


terafiliasi, dan atau hutang pihak ketiga atau hutang pihak terafiliasi
yang dijamin Calon Perusahaan Tercatat;

18)

ringkasan dari kontrak-kontrak yang nilainya material;

2413
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.1.
792

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


19)

rasio kinerja, operasional, pertumbuhan, likuiditas dan solvabilitas;

21)

bukti pembayaran biaya pendaftaran permohonan pencatatan


sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.2.a2414;

23)

copy ijin yang dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang mengenai


analisa dampak lingkungan bagi Calon Perusahaan Tercatat;

20)

pendapat dari segi hukum oleh Konsultan Hukum yang


terdaftar di Bapepam;

22)

laporan penilaian oleh Penilai Independen yang terdaftar di


Bapepam, (jika ada);

24)

khusus bagi Calon Perusahaan Tercatat yang usahanya di


bidang pertambangan:
a)

surat keterangan tentang konsesi yang masih berlaku dari


instansi yang memberikan hak konsesi;

b)

surat keterangan tentang kontrak karya atau Kuasa


Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah dari
instansi yang memberikannya;

c)

dokumen pendukung yang menunjukkan bahwa anggota


Direksi memiliki kemampuan teknis dan pengalaman
dalam bidang pertambangan sesuai dengan kegiatan
usaha perusahaan;

d)

surat keterangan dari pihak independen yang menyatakan


bahwa Calon Perusahaan Tercatat sudah memiliki cadangan
terbukti (proven deposit) atau yang setara sesuai dengan jenis
pertambangannya.

25)

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang bidang usahanya memerlukan


konsesi atau izin pengelolaan seperti pengusahaan hutan atau jalan
tol, surat keterangan dari instansi yang memberikan konsesi atau
izin pengelolaan tersebut;

26)

copy kontrak dengan KSEI mengenai pendaftaran Efeknya dalam


Penitipan Kolektif di KSEI;

27)

copy kontrak pengelolaan administrasi Efek dengan Biro


Administrasi Efek atau pernyataan dari Calon Perusahaan Tercatat
apabila administrasi Efeknya dikelola sendiri;

28)

informasi keterbukaan bagi Calon Perusahaan Tercatat yang


merupakan Perusahaan Publik sebanyak 5 (lima) eksemplar;

29)

calon Perusahaan Tercatat yang merupakan Emiten dan tercatat di


bursa efek lain wajib menyampaikan prospektus penawaran umum
dan informasi keterbukaan terakhir;

30)

laporan komposisi pemegang saham yang bentuk dan isinya sesuai


dengan Lampiran I-A.3 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A;

2414
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.1.
793

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


31)

daftar nama dan spesimen tanda tangan pejabat yang diberi kewenangan
menandatangani surat-menyurat yang disampaikan ke Bursa;

32)

surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh Direksi Calon


Perusahaan Tercatat yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran
I-A.5 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A;

33)

Surat pernyataan mengenai Direktur tidak terafiliasi sebagaimana yang


dimaksud dalam X.1.2.2.1.e2415 (bentuk dan isi surat pernyataan sesuai
dengan Lampiran I-A.6. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A);

34)

surat pernyataan kesediaan untuk membentuk Komite Audit


sebagaimana yang dimaksud dalam X.1.2.2.1.f2416 selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah perusahaan tersebut tercatat
(bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan Lampiran I-A.7.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A) ;

35)

Surat pernyataan mengenai pemenuhan kualifikasi Direksi dan


komisaris sebagaimana yang dimaksud dalam X.1.2.2.1.i2417 yang
(bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan Lampiran I-A.8.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A).

d.

Perrmohonan Pencatatan dianggap telah diterima apabila permohonan


beserta seluruh lampiran sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.3.2.a2418 dan
X.1.2.3.2.c2419 telah diterima secara lengkap oleh Bursa.

e.

Calon Perusahaan Tercatat wajib


perusahaannya di hadapan Bursa.

presentasi

tentang

f.

Bursa melakukan evaluasi atas dokumen dan informasi sebagaimana


dimaksud dalam X.1.2.3.2.c2420 guna mengetahui kelayakan pencatatan
baik mengenai kelengkapan dokumen maupun pemenuhan substansi
persyaratan.

g.

Persetujuan pencatatan atau penolakan akan diberikan oleh Bursa apabila


Calon Perusahaan Tercatat memenuhi persyaratan pencatatan selambatlambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan
atau informasi secara lengkap.

h.

Bursa mengumumkan adanya pencatatan dan perdagangan saham Calon


Perusahaan Tercatat tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
sebelum perdagangan saham dimulai.

2415
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.6.
2416
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.7.
2417
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal III.1.10.
2418
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.1.
2419
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.3.
2420
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal IV.2.3.
794

melakukan

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.1.2.4. Persyaratan Pencatatan Saham Tambahan


1

Pencatatan saham Tambahan yang berasal dari Penambahan Modal Tanpa


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tetapi tidak termasuk ESOP/MSOP, dapat
dicatatkan di Bursa apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:2421
a.

Harga pelaksanaan saham yang baru dikeluarkan tersebut sekurangkurangnya sama dengan rata-rata harga penutupan saham Perusahaan
Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima)
Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum Perusahaan Tercatat
melakukan iklan pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan
Rapat Umum Pemegang saham Perusahaan Tercatat yang mengagendakan
penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

b.

Saham yang baru dikeluarkan tersebut merupakan saham biasa (common


stock) yang memiliki hak yang sama dengan saham biasa Perusahaan
Tercatat yang telah tercatat di Bursa.

c.

Dalam hal Perusahaan Tercatat mengeluarkan saham dengan kelas yang


berbeda sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.1.b2422 maka saham tersebut
tercatat di Bursa dan diperdagangkan di Pasar Negosiasi.

d.

Saham yang baru dikeluarkan tersebut, tidak dapat diperdagangkan


di Bursa sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun sejak dicatatkan,
dengan tujuan guna melindungi kepentingan pemegang saham
bukan pengendali.

e.

Dalam hal saham yang baru dikeluarkan sebagaimana dimaksud dalam


X.1.2.4.1.d2423 dilakukan melalui penawaran umum dan atau memiliki
kelas yang berbeda sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.1.c2424 maka
saham tersebut dapat langsung diperdagangkan di Bursa sejak tanggal
pencatatan sebagaimana yang diumumkan Bursa.

Pencatatan saham tambahan yang berasal dari ESOP/MSOP, dapat dicatatkan di


Bursa apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:2425
a.

Periode Pelaksanaan ESOP/MSOP dilakukan sebanyak-banyaknya 2 (dua)


kali dalam setahun. Rencana pelaksanaan ESOP/MSOP wajib dilaporkan
kepada Bursa selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal
pelaksanaan ESOP/MSOP.

b.

Harga pelaksanaan ESOP/MSOP sekurang-kurangnya 90% (sembilan


puluh perseratus) dari rata-rata harga penutupan saham Perusahaan
Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima)

2421
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.1.
2422
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.1.2.
2423
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.1.4.
2424
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.1.3.
2425
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.2.

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
795

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum laporan ke Bursa
sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.2.a2426.

c.

ESOP/MSOP telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang


mengagendakan ESOP/MSOP.

a.

Saham yang baru dikeluarkan tersebut merupakan saham yang memiliki


klasifikasi yang sama dengan saham induknya.

b.

Harga teoritis saham hasil tindakan penerbitan saham baru sekurangkurangnya Rp 100,- (seratus rupiah), kecuali jika Perusahaan Tercatat
dapat meyakinkan Bursa bahwa dengan tidak dilakukannya tindakan
korporasi sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.32428 dapat menimbulkan
pengaruh buruk terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat.

c.

Harga teoritis saham sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.3.b2429


dihitung berdasarkan rata-rata harga penutupan saham perusahaan
yang bersangkutan selama 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturutturut di Pasar Reguler sebelum Perusahaan Tercatat melakukan iklan
pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan Rapat Umum
Pemegang saham Perusahaan Tercatat yang mengagendakan pemecahan
saham, penerbitan saham bonus dan atau saham dividen, atau penerbitan
Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham.

Pencatatan saham tambahan yang berasal dari Penambahan Modal Melalui


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Pemecahan saham, saham Bonus, saham
Dividen, atau saham hasil konversi Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham, dapat
dicatatkan di Bursa apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:2427

Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan reverse stock, maka wajib


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:2430
a.

melakukan atau menunjuk pihak lain sebagai pembeli (stand-by buyer) atas
saham odd lot (saham yang jumlahnya kurang dari 1 (satu) satuan perdagangan
saham) yang akan terjadi akibat adanya pelaksanaan reverse stock;

b.

menentukan daftar pemegang saham (DPS) yang berhak ikut dalam


pembelian saham odd lot sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.4.4.a2431
sekurang-kurangnya 4 (empat) Hari Bursa setelah Bursa mengumumkan
keterbukaan informasi tentang rencana pelaksanaan reverse stock;

c.

periode pembelian saham odd lot dimaksud dimulai sejak 1 (satu) Hari Bursa
setelah Bursa mengumumkan laporan penyelenggaraan RUPS yang menyetujui
reverse stock dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 5 (lima) Hari Bursa.

2426
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.2.1.
2427
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.3.
2428
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.3.
2429
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.3.2.
2430
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.4.
2431
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.4.1.
796

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


d.

Harga pembelian saham odd lot dimaksud adalah harga yang tertinggi antara:
1)

harga penutupan tertinggi selama 25 (dua puluh lima) Hari Bursa


terakhir sebelum dilakukannya keterbukaan informasi tentang
rencana pelaksanaan reverse stock; atau

2)

harga yang terjadi pada saat pembelian sebagaimana dimaksud


dalam X.1.2.4.4.c2432 .

Pencatatan Waran2433
a.

Perusahaan Tercatat yang akan mencatatkan warannya wajib memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
1)

waran tersebut diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang sahamnya


telah tercatat di Bursa;

3)

harga pelaksanaan hak atas waran ditetapkan setinggi-tingginya


125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga saham terakhir
(closing price) pada hari diputuskannya penerbitan waran oleh RUPS
Perusahaan Tercatat.

2)

b.

setiap waran yang akan dicatatkan harus memberikan hak kepada


pemegangnya untuk membeli sekurang-kurangnya 1 (satu) saham;

Perjanjian penerbitan waran antara lain memuat ketentuan sebagai


berikut:
1)
2)

perlakuan terhadap waran yang tidak


penukarannya sampai dengan jatuh tempo;

dilaksanakan

hak

perlindungan pemegang waran dari dilusi yang disebabkan oleh


turunnya harga saham sebagai akibat dari keputusan perusahaan
(Corporate Action).

X.1.2.5. Prosedur Pencatatan Saham Tambahan


1

Saham tambahan dapat berasal dari pemecahan saham, saham dividen,


saham bonus, pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ataupun saham dari hasil
pelaksanaan waran, pelaksanaan obligasi konversi, pelaksanaan ESOP/MSOP
atau pelaksanaan konversi Efek Bersifat Ekuitas lainnya. 2434

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan informasi yang berkaitan dengan


rencana penerbitan saham tambahan ke Bursa pada Hari Bursa yang sama
dilakukannya pengumuman informasi tersebut ke publik.2435

2432
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.4.3.
2433
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal V.5.
2434
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.1.
2435
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.2.

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
797

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3

Perusahaan Tercatat wajib mengajukan permohonan pencatatan saham tambahan


dengan tata cara sebagai berikut:2436
a.

untuk tambahan saham yang berasal dari pemecahan saham,


permohonan pencatatan wajib disampaikan selambat-lambatnya 5
(lima) Hari Bursa sebelum tanggal pengumuman jadwal perdagangan
dengan nominal baru di Bursa;

b.

untuk tambahan saham yang berasal dari saham dividen dan saham
bonus, permohonan pencatatan wajib disampaikan selambat-lambatnya
10 (sepuluh) Hari Bursa sebelum tanggal pengumuman jadwal penerbitan
saham dividen atau saham bonus di Bursa;

c.

untuk tambahan saham yang berasal dari pelaksanaan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu permohonan pencatatan wajib disampaikan selambatlambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sebelum tanggal distribusi Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu;

d.

untuk tambahan saham yang berasal dari Penambahan Modal Tanpa


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, permohonan pencatatan wajib
disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sebelum
tanggal pembagian saham;

e.

untuk tambahan saham yang berasal dari hasil pelaksanaan waran atau
pelaksanaan obligasi konversi atau ESOP/MSOP, permohonan pencatatan
wajib disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sebelum
tanggal distribusi waran atau obligasi konversi atau ESOP/MSOP.

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.5.32437 dilampiri informasi dan


dokumen sebagai berikut:2438
a.

Untuk pencatatan saham tambahan yang berasal dari pemecahan saham:


1)

Hasil RUPS yang menyetujui pemecahan saham;

3)

Tanda Daftar Perusahaan dari instansi yang berwenang.

1)

jumlah saham tambahan;

3)

copy surat klarifikasi dari Bapepam mengenai rencana


pengeluaran saham tambahan yang berasal dari saham dividen
dan atau saham bonus, jika ada;

2)
b.

Perubahan anggaran dasar yang telah disetujui instansi yang


berwenang, jika ada;

Untuk pencatatan saham tambahan yang berasal dari saham dividen atau
saham bonus:
2)

informasi tentang pengaruh dilusi terhadap Efek Bersifat Ekuitas


Selain Saham dan obligasi konversi, jika ada;

2436
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.3.
2437
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.3.
2438
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.4.
798

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


4)

copy iklan mengenai rencana pengeluaran saham tambahan yang


berasal dari saham dividen dan atau saham bonus;

6)

menyampaikan perubahan Anggaran Dasar, jika ada.

5)
c.

d.

e.

bukti hasil RUPS yang menyetujui pengeluaran saham tambahan


yang berasal dari saham dividen dan atau saham bonus;

Dalam hal semua persyaratan dan dokumen dipenuhi, Bursa akan


mencatatkan saham yang berasal dari saham dividen dan atau saham
bonus selambat-lambatnya pada Hari Bursa yang sama dengan tanggal
pembagian saham dividen dan saham bonus kepada pemegang saham.
Untuk pencatatan saham hasil pelaksanaan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu:
1)

jumlah saham;

3)

bukti hasil RUPS yang menyetujui penawaran Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu;

2)

copy surat pernyataan pendaftaran yang telah menjadi efektif, jika ada;

4)

Prospektus penawaran umum terbatas (penerbitan Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu) sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

1)

Pra-Pencatatan saham yang berasal dari Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu dan waran berlaku efektif pada Hari Bursa yang sama sejak
dimulainya perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan
waran dimaksud.

2)

Pra-Pencatatan saham yang berasal dari obligasi konversi dan


ESOP/MSOP, berlaku efektif sesuai dengan Pengumuman Bursa
tentang Pra-Pencatatan.

Bursa mencatatkan saham yang berasal dari pelaksanaan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, pelaksanaan waran, pelaksanaan obligasi konversi atau
ESOP/MSOP, secara Pra-Pencatatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Bursa mengumumkan Pra-Pencatatan saham sebagaimana dimaksud dalam


X.1.2.5.4.e2439 selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum diperdagangkannya
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, waran, obligasi konversi.2440

Pencatatan saham tambahan yang berasal dari saham Pra-Pencatatan, baik yang
berasal dari pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ataupun saham dari hasil
pelaksanaan waran, pelaksanaan obligasi konversi, pelaksanaan ESOP/MSOP
atau pelaksanaan konversi Efek Bersifat Ekuitas lainnya berlaku efektif sejak
Pengumuman Bursa, setelah Perusahaan Tercatat menyampaikan dokumendokumen sebagai berikut: 2441

2439
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.4.5.
2440
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.5.
2441
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VI.6.
799

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


a.

Untuk Pencatatan saham hasil pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu wajib menyampaikan laporan penjatahan oleh Perusahaan
Tercatat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya
periode penjatahan.

b.

Untuk Pencatatan saham hasil pelaksanaan ESOP/MSOP wajib


menyampaikan laporan pelaksanaan ESOP/MSOP oleh Perusahaan
Tercatat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak tanggal
pelaksanaan ESOP/MSOP.

c.

Untuk Pencatatan saham hasil pelaksanaan waran wajib menyampaikan laporan


hasil pelaksanaan waran oleh Perusahaan Tercatat selambat-lambatnya 10
(sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya tanggal pelaksanaan waran.

d.

Untuk Pencatatan saham hasil pelaksanaan obligasi konversi wajib


menyampaikan laporan pelaksanaan obligasi konversi oleh Perusahaan
Tercatat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya
tanggal pelaksanaan obligasi.

X.1.2.6. Perpindahan Papan


1
2

Perpindahan papan hanya dilakukan dari Papan Pengembangan ke


Papan Utama. 2 4 4 2
Persyaratan perpindahan pencatatan saham dari Papan Pengembangan ke
Papan Utama:2443
a.

telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core


business) yang sama sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh
enam) bulan terakhir;

b.

Laporan Keuangan Auditan memperoleh pendapat Wajar Tanpa


Pengecualian (WTP) selama 2 (dua) tahun buku terakhir;

c.

berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir, memiliki Aktiva Bersih


Berwujud (Net Tangible Asset) sekurang-kurangnya Rp 100.000.000.000,(seratus miliar rupiah);

d.

tidak mengalami kondisi dan atau peristiwa dan atau gugatan/perkara


yang secara material diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan
usaha Perusahaan Tercatat.

Prosedur Perpindahan Pencatatan saham dari Papan Pengembangan ke


Papan Utama: 24 4 4
a.

Perusahaan Tercatat wajib mengajukan permohonan perpindahan papan


kepada Bursa, yang dilengkapi dengan bukti-bukti pemenuhan persyaratan
perpindahan papan sebagaimana yang dimaksud pada X.1.2.6.22445;

2442
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VII.1.
2443
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VII.2.
2444
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VII.3.
2445
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VII.2.
800

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


b.
c.

perpindahan papan pencatatan dilakukan oleh Bursa setiap bulan April


dan bulan Oktober;
perpindahan papan pencatatan menjadi efektif sesuai dengan
pengumuman Bursa.

X.1.2.7. Biaya Pencatatan Saham


1

Setiap Perusahaan Tercatat wajib membayar biaya pencatatan awal pada saat awal
pencatatan dan biaya pencatatan tahunan setiap tahun, serta biaya pencatatan
saham tambahan apabila mencatatkan saham tambahan.2446

Biaya Pencatatan Awal:2447


a.

Biaya pencatatan awal saham ditetapkan sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta


rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
dari Nilai Kapitalisasi Saham, sekurang-kurangnya Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp 150.000.000,- (seratus
lima puluh juta rupiah).

b.

Dalam menghitung Nilai Kapitalisasi Saham sebagaimana dimaksud


dalam X.1.2.7.2.a2448 maka kelipatan Nilai Kapitalisasi Saham yang kurang
dari Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dibulatkan ke atas menjadi Rp
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

c.

Dalam penghitungan biaya pencatatan awal, maka harga saham yang


dipergunakan untuk menghitung Nilai Kapitalisasi Saham Calon
Perusahaan Tercatat adalah sebagai berikut:
1)

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang merupakan Emiten, dihitung


berdasarkan harga penawaran perdana.

2)

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang sahamnya tercatat di Bursa Efek


lain, dihitung dengan ketentuan maksimum sebesar rata-rata harga
penutupan saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan di Pasar
Reguler yang mengalami transaksi selama 25 (dua puluh lima) Hari
Bursa sebelum disetujuinya permohonan pencatatan oleh Bursa.

3)

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang merupakan Perusahaan


Publik, dihitung berdasarkan harga wajar yang ditetapkan oleh
pihak independen.

4)

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang mengajukan pencatatan kembali


(relisting), dihitung berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan pihak
independen atau berdasarkan harga terakhir saham perusahaan
tersebut pada saat dihapus pencatatan sahamnya dari daftar Efek
di Bursa, mana yang lebih tinggi.

2446
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.1.
2447
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.2.
2448
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.2.1.
801

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

Biaya pencatatan awal untuk saham perusahaan yang dicatatkan kembali


(Relisting) atau telah tercatat di Bursa Efek lain, ditetapkan sebesar
Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,(satu miliar rupiah) dari Nilai Kapitalisasi Saham, sekurang-kurangnya
Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp
150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

Biaya Pencatatan Tahunan (Annual Listing Fee):2449


a.

Biaya pencatatan tahunan saham ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus


ribu rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
dari jumlah modal disetor terkini Perusahaan Tercatat yang bersangkutan,
dengan ketentuan sekurang-kurangnya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah)
dan sebanyak-banyaknya Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

b.

Dalam menghitung biaya pencatatan tahunan saham, maka untuk


kelipatan modal disetor yang kurang dari Rp 1.000.000.000,- (satu miliar
rupiah) dibulatkan menjadi Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Biaya Pencatatan Saham Tambahan:2450


a.

Biaya pencatatan saham tambahan termasuk yang dilakukan secara PraPencatatan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.1.52451 ditetapkan sebesar
Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap kelipatan Rp 1.000.000.000,(satu miliar rupiah) dari Nilai Kapitalisasi Saham, sekurang-kurangnya
Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp
150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

b.

Dalam menghitung Nilai Kapitalisasi Saham sebagaimana dimaksud


dalam X.1.2.7.4.a2452 , maka:
1)

kelipatan Nilai Kapitalisasi Saham yang kurang dari Rp


1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dibulatkan ke atas menjadi Rp
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);

harga saham yang dipergunakan untuk menghitung Nilai Kapitalisasi


Saham adalah harga penutupan saham Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan di Pasar Reguler 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal
persetujuan pencatatan saham tambahan
5

Pembayaran Biaya Pencatatan:2453


a.

Biaya pencatatan awal dikenakan 1 (satu) kali kepada Calon Perusahaan


Tercatat pada saat disetujuinya permohonan pencatatan saham oleh Bursa,
dan dibayarkan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum tanggal
pencatatan yang ditetapkan dan mengirimkan bukti setor ke Bursa.

2449
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.3.
2450
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.4.
2451
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal II.5.
2452
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.4.1.
2453
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.5.
802

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


b.

Biaya pencatatan tahunan wajib dibayar dimuka oleh Perusahaan Tercatat


untuk masa 12 bulan terhitung sejak Januari hingga Desember. Biaya
pencatatan tahunan diterima oleh Bursa (good fund) di rekening Bank Bursa
selambat-lambatnya pada akhir hari kerja pada bulan Januari dengan
pengecualian bagi Perusahaan Tercatat yang baru tercatat, yaitu:
1)

Biaya pencatatan tahunan diperhitungkan secara proporsional,


terhitung setelah bulan dilakukannya pencatatan awal hingga bulan
Desember pada tahun yang bersangkutan.

2)

Pembayaran biaya pencatatan tahunan tersebut dilakukan bersamaan


dengan biaya pencatatan awal selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa
sebelum tanggal tanggal pencatatan yang direncanakan.

c.

Biaya pencatatan sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.7.12454 ,


X.1.2.7.22455 , dan X.1.2.7.32456 , di atas, ditambah PPN sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

d.

Biaya pencatatan awal saham tambahan wajib dibayarkan ke Bursa


selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan
yang direncanakan.

e.

Keterlambatan pembayaran biaya pencatatan awal, biaya pencatatan


tahunan dan biaya pencatatan saham tambahan dari batas waktu
sebagaimana dimaksud dalam X.1.2.7.12457, X.1.2.7.5.b.2)2458,
dan
2459
X.1.2.7.5.e , dikenakan denda sebesar 2% (dua perseratus) perbulan yang
dihitung secara proporsional sesuai dengan jumlah hari keterlambatan
atas total biaya yang terhutang.

f.

Tata cara pembayaran biaya pencatatan tahunan akan diatur dalam


ketentuan lebih lanjut oleh Bursa.

2454
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.1.
2455
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.2.
2456
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.3.
2457
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.1.
2458
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.5.2.2.
2459
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-A tentang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal VIII.5.4.

Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
803

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.1.3.

Pencatatan Efek Bersifat Utang


X.1.3.1. Persyaratan Pencatatan
Emiten yang akan melakukan Pencatatan Efek Bersifat Utang di Bursa wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:2460
1

Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A tentang Ketentuan Umum Pencatatan
Efek No. I.A.1 tentang Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dan No. I.A.2
tentang Pencatatan Awal Efek;

Berbentuk Badan Hukum;

Ekuitas sekurang-kurangnya Rp 20.000.000.000,- (dua puluh miliar Rupiah);

Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;

Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;

Menghasilkan laba usaha untuk 1 (satu) tahun terakhir;

Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam


untuk periode 3 (tiga) tahun terakhir berturut-turut dengan sekurangkurangnya
memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);

Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di


Bapepam sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).

X.1.3.2. Prosedur Pencatatan

2460
2461
2462
804

Sebelum mencatatkan Efek Bersifat Utang di Bursa, Emiten terlebih dahulu


menandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan Bursa
sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.1 tentang Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek, kecuali Emiten telah mendapatkan Pernyataan
Efektif dari Bapepam.2461

Emiten yang telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan


Efek dan atau telah mendapatkan Pernyataan Efektif dari Bapepam
wajib mengajukan permohonan pencatatan Efek Bersifat Utang sesuai
dengan Lampiran I.F.1-1 Peraturan No. I.F.1 tentang Pencatatan Efek
Bersifat Utang. 24 62

Prosedur pencatatan Efek Bersifat Utang mengikuti ketentuan dalam


Peraturan Pencatatan Efek No. I.A.2 tentang Pencatatan Awal Efek.

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.1 tentang Pencatatan Efek Bersifat Utang
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.1 tentang Pencatatan Efek Bersifat Utang, Pasal 1.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.1 tentang Pencatatan Efek Bersifat Utang, Pasal 2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.1.3.3. Pencatatan Surat Utang Negara


X.1.3.3.1.

Pengertian
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat
pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang
dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia
tentang Surat Utang Negara. SUN terdiri atas Surat Perbendaharaan
negara (SPN) dan Obligasi Negara.2463

X.1.3.3.2. Prosedur Pencatatan


Bursa mengumumkan pencatatan SUN berdasarkan informasi resmi yang
diterbitkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia selambatlambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Penerbitan SUN.2464

X.1.3.3.3.

2463
2464
2465
2466
2467
2468
2469
2470
2471

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Biaya Pencatatan
1

Biaya pencatatan Efek untuk Obligasi Negara hanya terdiri dari


biaya pencatatan awal.2465

Bursa menyampaikan tagihan biaya pencatatan awal kepada


Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan
Republik Indonesia setelah Tanggal Pencatatan.2466

Pembayaran biaya pencatatan awal disetorkan ke rekening


Bursa berdasarkan tagihan sebagaimana dimaksud dalam
X.1.3.3.3.22467.2468

Besarnya biaya pencatatan Obligasi Negara adalah Rp 100.000.000,(seratus juta Rupiah) untuk setiap penerbitan baru atau Reopening
senilai Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) atau lebih2469.

Pencatatan Obligasi Negara baik yang merupakan penerbitan baru


maupun Reopening dengan nilai nominal di bawah Rp. 1.000.000.000.000
(satu triliun rupiah), tidak dikenakan biaya Pencatatan.2470

Dalam hal SPN dicatatkan di Bursa, maka pengenaan biaya


pencatatannya akan ditetapkan kemudian.2471

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.2

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Surat
Surat
Surat
Surat
Surat
Surat
Surat
Surat
Surat

Utang
Utang
Utang
Utang
Utang
Utang
Utang
Utang
Utang

Negara,
Negara,
Negara,
Negara,
Negara,
Negara,
Negara,
Negara,
Negara,

Pasal A.2.
Pasal B.
Pasal C.1.
Pasal C.2.
Pasal C.2.
Pasal C.3.
Pasal C.4.
Pasal C.5.
Pasal C.6.
805

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.1.3.3.4. Keterbukaan Informasi


Bursa akan mengumumkan informasi resmi mengenai SUN yang telah
dipublikasikan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia, yaitu:2472

X.1.3.3.5.

Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) atas SUN oleh Pemerintah


Republik Indonesia.

Perubahan terhadap informasi mengenai SUN sebagaimana


ditetapkan dalam X.1.3.3.2 2473 (jika ada).

11

Hal-hal lainnya yang sifatnya materiil yang harus segera diumumkan


kepada Publik.

Perubahan peraturan atau kebijakan pemerintah yang terkait


dengan SUN .

10

Jumlah SUN yang beredar beserta komposisinya, termasuk jenis


valuta, struktur jatuh tempo serta tingkat bunga.

Ketentuan Lain
Dalam hal SUN telah jatuh tempo, dibeli kembali atau dalam hal telah
dinyatakan lunas oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka SUN tersebut
dikeluarkan dari daftar pencatatan Bursa.2474

X.1.3.4. Pencatatan Obligasi Daerah


X.1.3.4.1. Pengertian
Obligasi Daerah adalah Obligasi yang diterbitkan oleh Daerah melalui
Penawaran Umum.2475

X.1.3.4.2. Persyaratan
Pencatatan Obligasi Daerah di Bursa wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:2476
1

2472
2473
2474
2475
2476
806

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Pencatatan Efek No. I.A tentang
Ketentuan Umum Pencatatan Efek, No. I.A.1 tentang
Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dan No.I.A.2
tentang Pencatatan Awal Efek.
No.
No.
No.
No.
No.

I.F.2
I.F.2
I.F.2
I.F.3
I.F.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Surat Utang Negara, Pasal D.


Surat Utang Negara, Pasal B.
Surat Utang Negara, Pasal E.
Obligasi Daerah, Pasal A.5.
Obligasi Daerah, Pasal B.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


2

Daerah yang melakukan Penawaran Umum Obligasi Daerah wajib


memenuhi ketentuan penerbitan Obligasi Daerah sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang -undangan yang terkait.

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Obligasi


Daerah telah efektif;

X.1.3.4.3. Prosedur
1

Sebelum mencatatkan Obligasi Daerah di Bursa, Daerah yang


melakukan Penawaran Umum Obligasi Daerah terlebih dahulu
menandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan
Bursa mengikuti prosedur yang diatur dalam Peraturan Pencatatan
Efek No. I.A.1 tentang Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek.2477

Daerah disampaikan sesuai dengan Lampiran I.F.3-1 Peraturan No.


I.F.3 disertai dengan Daftar Isian sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I.F.3-2 Peraturan No. I.F.3. Bentuk dan isi Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan dibuat sesuai dengan Lampiran I.F.3-3
Peraturan No. I.F.3.2478

Daerah yang Pernyataan Pendaftaran Obligasi Daerahnya telah


Efektif dan akan mencatatkan Obligasi Daerah dimaksud di Bursa,
wajib mengajukan permohonan pencatatan Obligasi Daerah sesuai
dengan Lampiran I.F.3-4 Peraturan No. I.F.3.2479

Prosedur pencatatan Obligasi Daerah mengikuti ketentuan dalam


Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.2 tentang Pencatatan Awal Efek.2480

X.1.3.4.4. Biaya Pencatatan

2477
2478
2479
2480
2481
2482
2483

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Biaya Pencatatan Obligasi Daerah terdiri dari Biaya Pencatatan


Awal dan Biaya Pencatatan Tahunan.2481

Biaya Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini belum


termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang harus dibayar dan disetor
Daerah ke rekening Bursa, dan wajib dibayarkan bersamaan dengan
pembayaran Biaya Pencatatan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundangan mengenai perpajakan yang berlaku.2482

Ketentuan mengenai Biaya Pencatatan Awal dan Tahunan Obligasi


Daerah mengikuti ketentuan Biaya Pencatatan Efek Bersifat Utang
dalam Peraturan Pencatatan Efek Nomor I.A.5 tentang Biaya
Pencatatan Efek.2483

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

I.F.3
I.F.3
I.F.3
I.F.3
I.F.3
I.F.3
I.F.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan
Pencatatan

Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi

Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,
Daerah,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

C.1.
C.2.
C.3.
C.4.
D.1.
D.2.
D.3.
807

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.1.3.4.5. Kewajiban Pelaporan


1

Kewajiban pelaporan bagi Emiten yang mencatatkan Efek Bersifat


Utang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pencatatan Efek
No. I.A.3 tentang Kewajiban Pelaporan Emiten berlaku untuk
Daerah yang melakukan Penawaran Umum Obligasi Daerah dan
mencatatkannya di Bursa, kecuali ketentuan mengenai kewajiban
pelaporan bagi Emiten yang dimohonkan pailit, laporan perubahan
Direksi, Komisaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan, dan Komite
Audit, laporan perubahan Anggaran Dasar, dan laporan hasil
pemeringkatan Obligasi.2484

Daerah yang melakukan Penawaran Umum Obligasi Daerah dan


mencatatkannya di Bursa wajib menyampaikan informasi material
kepada Bursa selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah adanya
keputusan, informasi , atau fakta material yang mungkin dapat
mempengaruhi nilai Obligasi Daerah atau keputusan investasi
pemodal , antara lain sebagai berikut:2485
a.

Perubahan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, Pimpinan


unit pengelolaan Obligasi Daerah, Pimpinan Proyek dan
Bendaharawan Proyek;

b.

Perubahan
peraturan
perundang-undangan
yang
berpengaruh signifikan terhadap Daerah dan dampaknya
terhadap laporan keuangan;

c.

Perubahan batas wilayah Daerah serta perubahan nama


Daerah;

d.

Informasi material yang berkaitan dengan Proyek yang


dibiayai dari penerbitan Obligasi Daerah, termasuk namun
tidak terbatas pada kerusakan yang bersifat material yang
diakibatkan oleh kebakaran atau bencana alam, pencurian,
peristiwa pemogokan pegawai, perselisihan atau adanya
tuntutan hukum terhadap Proyek;

e.

Hasil pemeringkatan Obligasi Daerah (jika ada) ;

g.

Perubahan atas besaran rasio proyeksi kemampuan keuangan


Daerah untuk mengembalikan pinjaman atau Debt Service
Coverage Ratio (DSCR).

f.

2484
2485
808

Perubahan unit pengelolaan Obligasi Daerah; dan

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah, Pasal E.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah, Pasal E.2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.1.3.4.6. Sanksi
Ketentuan mengenai sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pencatatan
Efek No. I.A.6 tentang Sanksi berlaku pula untuk Daerah yang melakukan
Penawaran Umum Obligasi Daerah dan mencatatkannya di Bursa.2486

X.1.3.4.7. Pembatalan Pencatatan


Ketentuan mengenai Pembatalan Pencatatan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pencatatan Efek No.I.A.7 tentang Pembatalan Pencatatan Efek
(Delisting) berlaku pula untuk Daerah yang melakukan Penawaran Umum
Obligasi Daerah dan mencatatkannya di Bursa.2487

X.2. PERDAGANGAN EFEK


X.2.1.

Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Beserta Derivatifnya

X.2.1.1. Pelaksanaan Perdagangan 2488


1

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan


fasilitas JATS.

Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
melalui PJPP yang bersangkutan sesuai dengan peraturan Bursa.

Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin oleh KPEI
sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. III-B.6 tentang Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa dan peraturan KPEI.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilaksanakan


melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh KPEI.

Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi


Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan


hasil Per-transaksi.

a.

2486
2487
2488

kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek


dalam rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC
yang disediakan oleh Bursa; dan atau

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah, Pasal F.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah, Pasal G.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.1.
809

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan


atau permintaan beli ke JATS; dan atau

d.

adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang
dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek.

c.

810

kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan


Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau

Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan
beli ke JATS dimana penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut belum
memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota Bursa Efek tersebut
memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan beli yang sama,
maka penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut oleh JATS diperlakukan
sebagai penawaran jual dan atau permintaan beli yang baru. Apabila transaksi
atas kedua penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut terjadi (match),
maka kedua transaksi dimaksud adalah sah.

Dalam hal Anggota Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan
beli ke JATS dimana penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut belum
memperoleh konfirmasi dari JATS (reply), namun Anggota Bursa Efek tersebut
melakukan pembatalan (withdraw) atau perubahan (amend) atas penawaran
jual dan atau permintaan beli tersebut, maka apabila penawaran jual dan atau
permintaan beli tetap terjadi maka transaksi dimaksud adalah sah.

10

Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak melakukan pembersihan data yang masih
tersimpan dalam JONEC yang berasal dari kegiatan perdagangan Hari Bursa
sebelumnya (housekeeping) yang menyebabkan data tersebut terkirim kembali ke
JATS, maka penawaran jual dan atau permintaan beli yang terkirim dan atau
yang menjadi Transaksi Bursa adalah sah.

11

Dalam melaksanakan perdagangan Efek melalui JATS, Anggota Bursa Efek


wajib mematuhi persyaratan dan tatacara pengoperasian JATS sebagaimana
tercantum dalam Panduan JATS dan atau Panduan Remote Trading yang
dikeluarkan oleh Bursa.

12

Anggota Bursa Efek dilarang memasukkan penawaran jual atau permintaan beli
sejak suspensi perdagangan suatu Efek diumumkan oleh Bursa karena adanya
pembatasan perdagangan Efek di pasar tertentu atau diseluruh pasar.

13

Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang


dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.2.1.2. Segmen Pasar Di Bursa 2489


1

Segmen Pasar di Bursa untuk perdagangan Efek terdiri dari:


a.

Pasar Reguler;

c.

Pasar Negosiasi.

b.
2

Pasar Tunai;

Perdagangan Efek di lakukan di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi,
kecuali Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya dapat diperdagangkan pada
Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dilakukan pada Hari Bursa ke-3
setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3).

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan


kesepakatan antara Anggota Bursa Efek jual dan Anggota Bursa Efek beli.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang
sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).

Efek yang diperdagangkan di masing-masing Segmen Pasar ditetapkan oleh


Bursa melalui Pengumuman.

X.2.1.3. Jam Perdagangan 2490


1

Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi


dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan
berpedoman pada Waktu JATS.

Jam perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi dilakukan mulai Hari
Senin sampai dengan Jumat, sebagai berikut:
a.
b.
c.

Senin sampai dengan Kamis:


1)
2)

Sesi II pukul 13:30:00 sampai dengan 16:00:00.

1)

Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00;

Jumat:
2)

Sesi II pukul 14:00:00 sampai dengan 16:00:00.

1)

pukul 09:10:00 sampai dengan 09:25:00,digunakan oleh Anggota


Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli;

Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa


sebagai berikut:

2)

2489
2490

Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00;

pukul 09:25:01 sampai dengan 09:29:59, JATSmelakukan proses


pembentukan Harga Prapembukaan dan alokasi transaksi
yang terjadi.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.2.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.3.
811

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


d.

e.

Jam Perdagangan Pasar Tunai:


1)
2)

Senin sampai dengan Kamis pukul 09:30:00 sampai dengan


12:00:00;
Jumat pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00.00

Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di Bursa, Bursa dapat


mengubah jam perdagangan dengan Keputusan Direksi setelah mendapat
persetujuan dari Bapepam. Perubahan jam perdagangan tersebut
diumumkan di Bursa dan mulai berlaku paling cepat 3 (tiga) Hari Bursa
sejak diumumkan.

X.2.1.4. Pesanan Nasabah

2491

Anggota Bursa Efek yang menerima pesanan dari nasabahnya untuk melakukan
transaksi dan atau akan melakukan transaksi untuk kepentingannya sendiri
atas Efek yang tercatat di Bursa, wajib melaksanakan transaksi tersebut melalui
sistem perdagangan Bursa.

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa Efek hanya
pesanan terbatas (limit order) yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota
Bursa Efek sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.

Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian Pemasaran
yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening nasabah, jumlah dan
nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan
mengenai status nasabah (asing/lokal), dan

Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa Efek di Pasar Reguler,
kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran
jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

Anggota Bursa Efek hanya dapat memberikan pesanan titipan jual atau beli
kepada Anggota Bursa Efek lain apabila Anggota Bursa Efek yang bersangkutan
dalam keadaan dikenakan larangan sementara melakukan aktivitas perdagangan
di Bursa (suspensi) dengan ketentuan:
a.

pesanan titipan jual dan atau beli dimaksudkan untuk kepentingan


penyelesaian Transaksi Bursa yang dilakukan sebelum Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan dikenakan suspensi; atau

b.

pesanan titipan jual dan atau beli adalah untuk kepentingan nasabahnya; atau

c.

pesanan titipan jual atas portofolio sendiri yang dimaksudkan


untuk kepentingan penyelesaian kewajiban Anggota Bursa Efek
yang bersangkutan.
Pesanan titipan tersebut dengan tetap memperhatikan Peraturan
Bapepam No.V.D.5 tentang Pelaporan dan Pemeliharaan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan.

2491
812

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.4.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


d.

Anggota Bursa Efek yang menerima pesanan titipan dari Anggota


Bursa Efek lainnya sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.4 .52492 , wajib
memperlakukan pesanan Anggota Bursa Efek tersebut sama dengan
pesanan nasabah lainnya.

Anggota Bursa Efek yang tidak melakukan aktivitas perdagangan Efek di


Bursa atas permintaan sendiri (voluntary suspension) dapat memberikan
pesanan titipan jual dan beli untuk kepentingan portofolio sendiri kepada
Anggota Bursa Efek lain.

Anggota Bursa Efek hanya dapat menerima dan melaksanakan pesanan Transaksi
Bursa untuk kepentingan Komisaris, Direktur dan atau pegawai Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan, apabila Anggota Bursa Efek tersebut telah memiliki
prosedur operasi standar tertulis tentang pelaksanaan pesanan Transaksi Bursa
untuk kepentingan Komisaris, Direktur dan atau pegawai Anggota Bursa Efek
yang sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
a.

kewajiban untuk membuka Rekening Efek;

c.

Transaksi Bursa yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan


perundangan yang berlaku;

b.

prinsip mendahulukan kepentingan nasabah;

d.

Transaksi Bursa tersebut diawasi langsung oleh Direktur/Pejabat


Pengawas melalui sistem pengawasan internal Anggota Bursa Efek
yang bersangkutan.

X.2.1.5. Satuan Perdagangan dan Satuan Perubahan Harga


X.2.1.5.1.

2493

Satuan Perdagangan
1

Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan


perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya.

Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan


perdagangan (round lot).

Satu satuan perdagangan (round lot) Efek ditetapkan 500 (lima ratus) Efek.

X.2.1.5.2. Satuan Perubahan Harga (Friksi)


X.2.1.5.2.1.

Satuan Perubahan Harga (Friksi) Saham


1

2492
2493

untuk saham dengan Harga Previous kurang dari Rp 200,- (dua


ratus rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp 1,- (satu rupiah)
dan untuk setiap jenjang perubahan harga, maksimum yang
diperkenankan adalah Rp 10,- (sepuluh rupiah);

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.4.5.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.5.
813

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2

untuk saham dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan kurang dari Rp
500,- (lima ratus rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp 5,- (lima
rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan harga, maksimum
yang diperkenankan adalah Rp 50,- (lima puluh rupiah);

untuk saham dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 500,- (lima ratus rupiah) sampai dengan kurang dari
Rp 2.000,- (dua ribu rupiah), ditetapkan fraksi sebesar Rp
10,- (sepuluh rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 100,(seratus rupiah);

Untuk saham dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) sampai dengan kurang dari Rp
5.000,- (lima ribu rupiah), ditetapkan fraksi sebesar Rp 25,(dua puluh lima rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 250,- (dua
ratus lima puluh rupiah);

untuk saham dengan Harga Previous Rp 5.000,- (lima ribu


rupiah) atau lebih, ditetapkan fraksi sebesar Rp 50,- (lima
puluh rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan harga,
maksimum yang diperkenankan adalah Rp 500,- (lima
ratus rupiah).

X.2.1.5.2.2. Satuan Perubahan Harga (Friksi) HMETD

814

untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan Harga


Previous kurang dari Rp 200,- (dua ratus rupiah), ditetapkan
fraksi sebesar Rp 1,- (satu rupiah) dan untuk setiap jenjang
perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah
Rp 10,- (sepuluh rupiah);

untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan Harga


Previous berada dalam rentang Rp 200,- (dua ratus rupiah)
sampai dengan kurang dari Rp 500,- (lima ratus rupiah),
ditetapkan fraksi sebesar Rp 5,- (lima rupiah) dan untuk setiap
jenjang perubahan harga, maksimum yang diperkenankan
adalah Rp 50,- (lima puluh rupiah);

untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan Harga


Previous berada dalam rentang Rp 500,- (lima ratus rupiah)
sampai dengan kurang dari Rp 2.000,- (dua ribu rupiah),
ditetapkan fraksi sebesar Rp 10,- (sepuluh rupiah) dan
untuk setiap jenjang perubahan harga, maksimum yang
diperkenankan adalah Rp 100,- (seratus rupiah);

untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan


Harga Previous berada dalam rentang Rp 2.000,- (dua

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


ribu rupiah) sampai dengan kurang dari Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah), ditetapkan fraksi sebesar Rp 25,- (dua
puluh lima rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 250,(dua ratus lima puluh rupiah);
5

untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan Harga


Previous Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) atau lebih, ditetapkan
fraksi sebesar Rp 50,- (lima puluh rupiah) dan untuk setiap
jenjang perubahan harga, maksimum yang diperkenankan
adalah Rp 500,- (lima ratus rupiah).

X.2.1.5.2.3. Satuan Perubahan Harga (Friksi) Waran


1

untuk Waran dengan Harga Previous kurang dari Rp 200,- (dua


ratus rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp 1,- (satu rupiah)
dan untuk setiap jenjang perubahan harga, maksimum yang
diperkenankan adalah Rp 10,- (sepuluh rupiah);

untuk Waran dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan kurang dari Rp
500,-(lima ratus rupiah) ditetapkan fraksi sebesar Rp 5,(lima rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan harga,
maksimum yang diperkenankan adalah Rp 50,- (lima
puluh rupiah);

untuk Waran dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 500,- (lima ratus rupiah) sampai dengan kurang dari
Rp 2.000,- (dua ribu rupiah), ditetapkan fraksi sebesar Rp
10,- (sepuluh rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 100,(seratus rupiah);

untuk Waran dengan Harga Previous berada dalam rentang


Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) sampai dengan kurang dari Rp
5.000,- (lima ribu rupiah), ditetapkan fraksi sebesar Rp 25,(dua puluh lima rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 250,- (dua
ratus lima puluh rupiah);

untuk Waran dengan Harga Previous Rp 5.000,- (lima


ribu rupiah) atau lebih, ditetapkan fraksi sebesar Rp 50,(lima puluh rupiah) dan untuk setiap jenjang perubahan
harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 500,(lima ratus rupiah).

Besaran fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga sebagaimana


dimaksud dalam X.2.1.5.22494 berubah secara seketika (realtime)
berdasarkan harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang
2494

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.5.2.
815

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


dimasukkan ke JATS sesuai dengan rentang harga sebagaimana
dimaksud dalam X.2.1.5.22495.
Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan sepanjang
tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.
Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di Bursa, maka Bursa
dapat mengubah satuan perdagangan dan satuan perubahan harga
sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.5.12496 dan X.2.1.5.22497 dengan
Keputusan Direksi setelah mendapat persetujuan dari Bapepam.
Perubahan satuan perdagangan dan satuan perubahan harga
tersebut diumumkan di Bursa dan mulai berlaku paling cepat 3
(tiga) Hari Bursa sejak diumumkan.

X.2.1.6. Pra-Pembukaan
1
2

2498

Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan.


Tawar menawar, persentase Auto Rejection, dan patokan harga Auto Rejection
pada Pra-pembukaan berpedoman pada:
a. Harga Previous untuk saham yang sudah diperdagangkan di Bursa;

b. Harga Teoritis untuk saham yang sudah diperdagangkan di Bursa yang


melakukan tindakan korporasi (Corporate Action);
c. harga perdana untuk saham Emiten yang pertama kali diperdagangkan di Bursa;
3

2495
2496
2497
2498
2499
816

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

d. harga wajar yang ditetapkan oleh pihak independen untuk saham yang
berasal dari Perusahaan Publik atau saham dari Bursa lain.

Pada periode Pra-pembukaan, Anggota Bursa Efek dapat memasukkan


penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan
perdagangan dan satuan perubahan harga (fraksi) dengan tetap tunduk pada
ketentuan Auto Rejection.

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan pada periode Prapembukaan, dapat diubah dan atau dibatalkan oleh Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan sepanjang pembatalan dan atau perubahan tersebut dilakukan
masih dalam periode waktu sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.3.2.c.1)2499.

Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual


dan permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga
tertentu pada periode Pra-pembukaan.

Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi
di Pra-pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan
kembali penawaran jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan,
kecuali Harga penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui
batasan Auto Rejection.

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.

II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

II.5.2.
II.5.1.
II.5.2.
II.6.
II.3.2.3.1.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.2.1.7. Pasar Regular Dan Pasar Tunai

2500

X.2.1.7.1. Proses Tawar Menawar


1

Tawar menawar pada sesi perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar


Tunai berpedoman pada Harga Pembukaan.

Dalam hal Harga Pembukaan tidak terbentuk, maka tawar


menawar, persentase Auto Rejection, dan patokan harga Auto
Rejection pada sesi perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai berpedoman pada:

Harga Previous untuk saham yang sudah diperdagangkan di Bursa;


a.

Harga Teoritis untuk saham yang sudah diperdagangkan di


Bursa yang melakukan tindakan korporasi (Corporate Action);

c.

harga wajar yang ditetapkan oleh pihak independen untuk


saham yang berasal dari Perusahaan Publik atau saham
dari Bursa lain.

b.

2500

harga perdana untuk saham Emiten yang pertama kali


diperdagangkan di Bursa;

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan


ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas
harga (price priority), dalam arti permintaan beli pada harga yang
lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga
yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang
lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada
harga yang lebih tinggi.

Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga
yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau
penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu (time priority).

Sebelum Transaksi Bursa terjadi, Anggota Bursa Efek dapat


mengubah atau membatalkan penawaran jual dan atau

Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual


maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak
mengakibatkan hilangnya prioritas waktu.

Penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual maupun


permintaan beli untuk tingkat harga yang sama dilakukan dengan
memasukkan penawaran jual maupun permintaan beli baru ke
JATS dan diperlakukan sama dengan penawaran jual maupun
permintaan beli baru.

JATS menjumpakan penawaran jual atau permintaan beli yang


dimasukkan ke JATS baik secara keseluruhan maupun baik secara
keseluruhan maupun sebagian, untuk Efek yang sama yang
dimasukkan ke JATS.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.7.
817

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


10

Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan


mengikat pada saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan
permintaan beli oleh JATS.

11

Pedoman Tawar Menawar Perdagangan Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu

12

a.

Untuk pertama kalinya tawar menawar dalam rangka


perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Pasar
Tunai dilakukan dengan berpedoman pada Harga Teoritis
sebagaimana dimuat di dalam prospektus. Dalam hal prospektus
tidak memuat cara perhitungan Harga Teoritis, maka cara
perhitungan Harga Teoritis sebagaimana dimaksud dalam
lampiran II-A.1 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.

b.

Pedoman tawar menawar Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu pada Hari Bursa berikutnya setelah perdagangan
pertama kali berpedoman pada Harga Previous atau dalam
hal tidak terjadi harga Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
berpedoman pada Harga Teoritis.

Untuk memberikan kesempatan menukarkan Waran menjadi


saham, maka perdagangan Waran berakhir sekurang-kurangnya:
a.

b.

(empat) Hari Bursa sebelum tanggal Waran tersebut jatuh


tempo untuk perdagangan Waran di Pasar Reguler;
(satu) Hari Bursa sebelum tanggal Waran tersebut jatuh
tempo untuk perdagangan Waran di Pasar Tunai.

X.2.1.8. Pasar Negosiasi 2501

2501
818

Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar


secara individual (negosiasi secara langsung) antar Anggota Bursa Efek atau antar
nasabah melalui satu Anggota Bursa Efek atau antara nasabah dengan Anggota
Bursa Efek atau antara Anggota Bursa Efek dengan KPEI, yang selanjutnya hasil
kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.

Anggota Bursa Efek dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan
beli melalui papan tampilan informasi (advertising).

Anggota Bursa Efek yang melakukan penawaran jual dan atau permintaan beli
melalui papan tampilan informasi berhak untuk mengubah atau membatalkan
penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut sebelum kesepakatan
dilaksanakan di JATS.

Kesepakatan yang dilakukan di Pasar Negosiasi mulai mengikat pada saat terjadi
penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.8.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


5

Perdagangan Obligasi
a.

Obligasi yang tercatat di Bursa dan diperdagangkan di Bursa dapat


diklasifikasikan dalam beberapa golongan berdasarkan denominasi
(kopur) masing-masing obligasi.

b.

Obligasi yang mempunyai bunga tetap, diperdagangkan dengan harga


yang termasuk bunga berjalan.

X.2.1.9. Daftar Informasi Perdagangan Efek Harian (DIPH) 2502


1

Bursa pada setiap akhir Hari Bursa menerbitkan DIPH yang memuat
keterangan tentang:
a.

Kode dan nama Efek;

c.

Volume, nilai dan frekuensi Transaksi Bursa;

e.

Penawaran jual terbaik dan permintaan beli terbaik pada akhir perdagangan.

b.

Harga previous, kurs tertinggi, kurs terendah, kurs akhir dan perubahan harga;

d.

Indeks harga saham individual;

Bentuk dan isi DIPH sesuai dengan lampiran II-A.2. Peraturan PT. Bursa Efek
Jakarta No. II-A.

X.2.1.10. Penyelesaian Transaksi Bursa

2503

X.2.1.10.1. Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Reguler Dan Pasar Tunai

2502
2503

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai


antara Anggota Bursa Efek jual dan Anggota Bursa Efek beli
dijamin oleh KPEI.

Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa


ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3).

Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa


yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).

Hak dan kewajiban dari setiap Anggota Bursa Efek yang berkaitan
dengan Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai sebagaimana dimuat di dalam DTB akan ditentukan
oleh KPEI melalui proses Netting pada setiap Hari Bursa dan
dicantumkan dalam DHK Netting.

DHK Netting dalam bentuk data elektronik wajib disediakan


oleh KPEI paling lambat pukul 13:00:00 WIB untuk perdagangan
sesi I, pukul 19:30:00 WIB untuk perdagangan sesi II dan dalam
bentuk tercetak paling lambat pukul 09:30:00 WIB pada Hari
Bursa berikutnya.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal II.8.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal IV.
819

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


6

DHK Netting sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai:


a.

kode Efek, jumlah Efek dan sejumlah uang sebagai pengganti


atas kewajiban penyerahan Efek (uang pengganti) oleh
Anggota Bursa Efek kepada KPEI pada tanggal tertentu
untuk setiap jenis Efek yang ditransaksikannya di Bursa;

b.

kode Efek, jumlah Efek dan sejumlah uang pengganti atas


Efek yang akan diterima oleh Anggota Bursa Efek dari
KPEI pada tanggal tertentu untuk setiap jenis Efek yang
ditransaksikannya di Bursa;

c.

sejumlah uang yang harus diserahkan oleh Anggota Bursa


Efek kepada KPEI atau sejumlah uang yang akan diterima
oleh Anggota Bursa Efek tersebut dari KPEI pada tanggal
tertentu, jika ada;

d.

tanggal penyelesaian transaksi;

e.

Penyelesaian transaksi sesuai DHK Netting wajib diselesaikan


oleh Anggota Bursa Efek kepada KPEI selambat-lambatnya
pukul 12:15:00 WIB dan oleh KPEI kepada Anggota Bursa Efek
selambat-lambatnya pukul 13:30:00 WIB pada tanggal yang
ditetapkan dalam DHK Netting.

Penyelesaian transaksi dilakukan melalui pemindahbukuan Efek


dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa Efek yang berhak
yang berada pada KSEI.

Anggota Bursa Efek serah Efek harus menyelesaikan kewajibannya


dengan cara sebagai berikut:
a.

memindahbukukan Efek tersebut ke rekening Efek serah yang


bersangkutan yang berada pada KSEI, selambat-lambatnya
pukul 12:15:00 WIB pada tanggal yang ditetapkan dalam
DHK Netting; atau

b.

membuat kesepakatan pinjam meminjam Efek dengan KPEI


dan menginformasikan kepada KPEI bahwa kewajiban
Anggota Bursa Efek untuk menyerahkan Efek pada tanggal
yang ditetapkan dalam DHK Netting akan diselesaikan
dengan menggunakan Efek yang dipinjam dari KPEI; atau

c.

membeli Efek tersebut melalui Pasar Tunai dimana penyelesaian


Transaksi Bursanya jatuh pada tanggal yang sama dengan
tanggal penyelesaian kewajiban serah Efek tersebut; atau

d.

menyerahkan uang pengganti pada tanggal yang ditetapkan


dalam DHK Netting sesuai dengan X.2.1.10.1.112504; atau

e.
2504
2505
2506
820

nomor transaksi.

mengkombinasikan sebagian atau seluruh metode dari


X.2.1.10.1.9.a2505 sampai dengan ketentuan X.2.1.10.1.9.d2506.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal IV.1.11.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal IV.1.9.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal IV.1.9.4.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


10

Anggota Bursa Efek harus menyelesaikan kewajiban untuk


menyerahkan dana kepada KPEI dengan cara pemindahbukuan
dana ke rekening Efek serah dan atau rekening jaminan yang berada
pada KSEI selambatlambatnya pukul 12:15:00 WIB pada tanggal
yang ditetapkan dalam DHK Netting.

11

Dalam hal kewajiban Anggota Bursa Efek untuk menyerahkan Efek


tidak dilaksanakan dengan cara sebagaimana dimaksud dalam
X.2.1.10.1.9.a2507 X.2.1.10.1.9.b2508 dan X.2.1.10.1.9.c2509, maka Anggota
Bursa Efek tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya
dengan uang pengganti yang besarnya ditetapkan sebesar 125%
(seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek
yang sama yang terjadi di:
a.

b.

2507
2508
2509
2510
2511

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh


tempo pada tanggal yang sama; dan
Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi
yang jatuh temponya sebagaimana dimaksud dalam
X.2.1.10.1.11.a2510.

12

Pada setiap Hari Bursa selambat-lambatnya pukul 12:30:00 WIB,


KSEI wajib menyampaikan laporan kepada KPEI mengenai saldo
Efek dan dana yang ada pada rekening Efek serah masing-masing
Anggota Bursa Efek.

13

Dalam melaksanakan kewajibannya untuk menyerahkan Efek dan


atau dana kepada Anggota Bursa Efek, KPEI wajib menyelesaikan
dengan cara pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek
terima dan atau rekening jaminan Anggota Bursa Efek yang berada
pada KSEI, selambatlambatnya pukul 13:30:00 WIB pada tanggal
yang ditetapkan dalam DHK Netting.

14

KPEI menyediakan Laporan Penyelesaian Kewajiban (LPK) paling


lambat pukul 19:30:00 WIB pada setiap Hari Bursa untuk dapat
diakses oleh Anggota Bursa Efek.

15

LPK sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.10.1.142511 sekurangkurangnya memuat informasi sebagai berikut:

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

a.

nama Anggota Bursa Efek;

c.

kode Efek dan jumlah Efek yang telah diserahkan oleh


Anggota Bursa Efek jual kepada KPEI;

b.

tanggal LPK;

d.

kode Efek dan jumlah Efek yang telah diserahkan oleh KPEI
kepada Anggota Bursa Efek beli;

No.
No.
No.
No.
No.

II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

IV.1.9.1.
IV.1.9.2.
IV.1.9.3.
IV.1.11.1.
IV.1.14.
821

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


e.

jumlah dana yang telah diserahkan oleh Anggota Bursa Efek


beli kepada KPEI;

f.

jumlah dana yang telah diserahkan oleh KPEI kepada


Anggota Bursa Efek jual;

g.

jumlah dana yang wajib dibayarkan kepada KPEI oleh


Anggota Bursa Efek jual yang tidak memenuhi kewajibannya
pada waktu sebagaimana tercantum dalam DHK Netting;

h.

kode Efek dan jumlah Efek yang ditahan oleh KPEI berkaitan
dengan kewajiban Anggota Bursa Efek yang tidak dipenuhi;

i.

keterangan mengenai Efek atau dana yang ditahan dalam


rekening Efek jaminan Anggota Bursa Efek tersebut, dengan
penjelasan mengenai penjualan Efek tersebut oleh KPEI guna
penyelesaian kewajiban Anggota Bursa Efek

16

Dalam hal Anggota Bursa Efek tidak memenuhi kewajibannya


untuk membayar kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam
DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa Efek tersebut wajib
diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.

17

Apabila berdasarkan laporan dari KPEI Anggota Bursa Efek tersebut


tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi
Bursa sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Bursa melarang
Anggota Bursa Efek yang bersangkutan untuk melakukan kegiatan
perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan ke
Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa Efek tersebut telah
terpenuhi dan Anggota Bursa Efek dapat dikenakan sanksi sesuai
dengan Peraturan Bursa.

X.2.1.10.2. Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

2512
822

Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan


berdasarkan kesepakatan antara Anggota Bursa Efek jual dan
Anggota Bursa Efek beli dan diselesaikan secara Per-transaksi.

Dalam hal Anggota Bursa Efek beli dan Anggota Bursa Efek jual
tidak menetapkan waktu penyelesaian Transaksi Bursa, maka
penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambat-lambatnya pada
Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3).

Waktu penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.10.2 .22512


khusus untuk Hari Bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi (T+0).

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan


pemindahbukuan secara langsung oleh Anggota Bursa Efek jual
dan Anggota Bursa Efek beli dan tidak dijamin KPEI.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal IV.2.2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.2.1.11. Penghentian Perdagangan 2513


1

Dalam rangka menjaga terlaksananya perdagangan Efek yang teratur, wajar


dan efisien, Bursa dapat melakukan penghentian sementara pelaksanaan
perdagangan Efek di Bursa, dalam hal:
a.

JATS dan atau JONES tidak berfungsi sebagaimana mestinya;

c.

Terjadi penurunan atau kenaikan harga-harga saham yang sangat tajam


secara menyeluruh di Bursa;

b.

Atas permintaan tertulis dari KPEI sehubungan dengan tidak berfungsinya


sistem kliring dan penjaminan KPEI;

d.

Terjadinya Force Majeure.

Dalam hal penghentian sementara perdagangan sebagaimana dimaksud dalam


X.2.1.11.22514 melebihi 1 (satu) sesi perdagangan, maka Bursa akan melakukan
penghentian sementara tersebut setelah mendapat persetujuan Bapepam.

Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan sebagaimana


dimaksud dalam X.2.1.11.1.c2515 selama-lamanya 1 (satu) sesi perdagangan.

Dalam hal Bursa menghentikan sementara perdagangan Efek sebagaimana


dimaksud dalam X.2.1.11.12516, maka:
a.

Transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan


tetap berlaku;

b.

Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.11.4.b2517, dapat


dinyatakan tidak berlaku, apabila terdapat inkonsistensi data, kesalahan
data dan atau hilangnya data Transaksi Bursa pada JATS yang disebabkan
karena tidak berfungsinya JATS;

c.

semua sisa penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan
ke JATS sebelum dihentikannya perdagangan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, maka Bursa dapat


menerapkan sistem dan tata cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana
kelangsungan usaha (bussiness continuity plan) yang telah memperoleh
persetujuan Bapepam.

X.2.1.12. Pembatalan Transaksi Bursa 2518


1

2
2513
2514
2515
2516
2517
2518
2519

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Bursa dapat membatalkan Transaksi Bursa dalam hal terjadi inkonsistensi data pada
JATS, dan atau JONES dan atau JONEC berdasarkan hasil pemeriksaan Bursa.
Bursa mengumumkan transaksi yang batal sebagaimana dimaksud dalam
X.2.1.12.12519.
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

V.
V.2.
V.1.3.
V.1.
V.4.1.
VI.
VI.1.
823

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.2.1.13. Biaya Transaksi 2520


1

2520
2521
2522
2523
2524
2525
2526
2527
824

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Anggota Bursa Efek wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan
KSEI yang dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan sebagai berikut:
a.

untuk transaksi, kliring, dan penyelesaian transaksi Efek di Pasar


Reguler dan Pasar Tunai sebesar 0,03 % (nol koma nol tiga perseratus)
dari nilai pertransaksi;

b.

untuk transaksi di Pasar Negosiasi sebesar 0,03 % (nol koma nol tiga
perseratus) dari nilai pertransaksi atau berdasarkan kebijakan Bursa;

c.

biaya transaksi sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.13.1.a2521 minimum Rp


2.000.000,- (dua juta Rupiah) perbulan sebagai kontribusi atas penyediaan
fasilitas Bursa dan tetap berlaku bagi Anggota Bursa Efek dalam keadaan
suspensi atau SPABnya dibekukan;

d.

untuk transaksi obligasi dibebankan biaya sebesar 0,005% (nol koma nol
nol lima perseratus) dari nilai pertransaksi.

Anggota Bursa Efek wajib menyetor dana jaminan transaksi sebesar 0,01%
(nol koma nol satu perseratus) dari nilai pertransaksi untuk transaksi yang
dijamin oleh KPEI.

Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.13.1.a2522 ditambah dengan


kewajiban Pajak Pertambahan Nilai dan kewajiban perpajakan lainnya melalui
Bursa sebagai Wajib Pungut.

Kewajiban pembayaran biaya transaksi dan kewajiban perpajakan sebagaimana


dimaksud dalam X.2.1.13.12523, X.2.1.13.22524 dan X.2.1.13.32525 harus dibayar
secara penuh dan sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambatlambatnya pada hari kalender ke-12 (dua belas) bulan berikutnya.

Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) sebagaimana dimaksud dalam
X.2.1.13.42526 di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka
kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya.

Keterlambatan pembayaran biaya transaksi sebagaimana dimaksud dalam


X.2.1.13.42527 dikenakan denda sebesar 1% (satu perseratus) dari jumlah biaya
yang harus dibayar untuk setiap hari kalender keterlambatan.

Keterlambatan pembayaran PPN serta kewajiban pajak lainnya, dikenakan biaya


penggantian sejumlah yang telah di keluarkan oleh Bursa ditambah bunga 1%
(satu perseratus) dari jumlah kewajiban perpajakan yang harus dibayar untuk
setiap hari kalender keterlambatan.

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang
II-A tentang

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,
Efek,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

VII
VII.1.1.
VII.1.1.
VII.1.
VII.2.
VII.3.
VII.4.
VII.4.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


8

Anggota Bursa Efek yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5


(lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
X.2.1.13.42528, maka Anggota Bursa Efek tersebut disamping dikenakan denda
sebagaimana dimaksud dalam X.2.1.13.62529 dan X.2.1.13.72530 juga dikenakan
suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran biaya
transaksi dan dendanya.

X.2.2. Perdagangan Efek Bersifat Utang


X.2.2.1. Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa2531
X.2.2.1.1. Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa
1
2
3

2528
2529
2530
2531

Efek Bersifat Utang yang diperdagangkan adalah Efek Bersifat


Utang tanpa warkat yang tercatat di Bursa.
Perdagangan Efek Bersifat Utang dilakukan di:
a.

b.

Pasar Reguler;
Pasar Negosiasi.

Transaksi Efek Bersifat Utang hanya dapat dilakukan antar Anggota


Bursa melalui FITS Firm Manager dan atau FITS Trader yang ditunjuk oleh
Anggota Bursa yang bersangkutan dan dilaksanakan melalui FITS.

Anggota Bursa yang melaksanakan transaksi Efek Bersifat Utang


wajib menyerahkan agunan (collateral) yang bentuk dan nilainya
ditetapkan sesuai dengan Peraturan KPEI.

FITS memproses penawaran jual dan beli oleh Anggota Bursa,


apabila batasan transaksi (trading limit) mencukupi.

Anggota Bursa bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh


transaksi Efek Bersifat Utang yang dilakukannya.

Dalam melaksanakan perdagangan Efek Bersifat Utang, Anggota


Bursa wajib mematuhi persyaratan dan tata cara pengoperasian
FITS sebagaimana tercantum dalam Panduan Penggunaan FITS.

Satuan harga Efek Bersifat Utang dinyatakan dalam prosentase (%).

Harga yang digunakan dalam perdagangan Efek bersifat Utang


tidak memperhitungkan Bunga Akrual, tetapi Bunga Akrual
tersebut akan diperhitungkan dalam penyelesaian transaksi Efek
Bersifat Utang.

10

Satuan perubahan harga (fraksi) ditetapkan sebesar 0,001% (nol koma


nol nol satu per seratus) atau 0,1 bp (nol koma satu basis point).

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal VII.4.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal VII.6.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A tentang Perdagangan Efek, Pasal VII.7.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal B.
825

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


11

Metode penghitungan hari (year basis) dilakukan berdasarkan


ketentuan yang tercantum dalam masing-masing prospektus atau
keterangan lain atas Efek Bersifat Utang tersebut.

12

Dalam hal terjadi force majeure, Bursa berwenang untuk menetapkan


keabsahan transaksi.

X.2.2.1.2. Jam Perdagangan

2532

Perdagangan Efek Bersifat Utang dilakukan selama jam perdagangan


pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu Indonesia
Barat (WIB) yang tertera pada FITS (waktu FITS).

Jam Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi dilakukan


dalam 2 (dua) sesi, dengan ketentuan sebagai berikut:

a.

Hari Senin s/d Kamis

1) Sesi I: Pukul 09.30 s/d 12.00 WIB


2) Sesi II: Pukul 13.30 s/d 16.00 WIB
b.
Hari Jumat
1) Sesi I: Pukul 09.30 s/d 11.30 WIB
2) Sesi II: Pukul 14.00 s/d 16.00 WIB
Bursa atas persetujuan Bapepam dan LK dapat mengubah ketentuan
mengenai Hari Bursa dan jam perdagangan sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan X.2.2.2.22533. Perubahan tersebut dilaporkan
kepada Bapepam-LK dan diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Bursa sebelumnya.

X.2.2.1.3. Daftar Transaksi Obligasi (DTO) 2534


Bursa menyediakan DTO pada setiap akhir Hari Bursa yang disimpan
dalam server komputer Bursa dan dapat diakses oleh Anggota Bursa setelah
berakhirnya jam perdagangan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
peraturan ini.

X.2.2.1.4. Perpajakan 2535


1
2
2532
2533
2534
2535
2536
2537
826

Perpajakan yang timbul dari transaksi Efek Bersifat Utang di Bursa


mengacu pada ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku.2536
Bursa menerbitkan bukti transaksi Efek Bersifat Utang sebagai
dasar pemotongan pajak sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perpajakan yang berlaku.2537

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal C.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal C.2.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal D.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal E.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal F.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa, Pasal F.2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.2.2.2. Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Bursa


X.2.2.2.1. Perdagangan Efek Bersifat Utang Di Pasar Reguler2538
1

Perdagangan Efek Bersifat Utang dilakukan antar Anggota Bursa


melalui proses tawar menawar yang dilakukan secara lelang
berkesinambungan (continuous auction) berdasarkan prioritas harga
dan waktu (price and time priority).

Penawaran yang telah dimasukkan ke dalam FITS akan diproses


dengan memperhatikan prioritas harga (price priority), yaitu
penawaran beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap penawaran beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan
penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas
terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.

Dalam hal penawaran diajukan pada harga yang sama, FITS


memberikan prioritas kepada penawaran beli atau jual yang
diajukan terlebih dahulu (time priority).

Jenis-Jenis Penawaran Yang Dapat Disampaikan Oleh Anggota


Bursa Melalui FITS adalah:
a.

Day order yaitu penawaran yang berlaku sampai dengan


berakhirnya jam perdagangan;

c.

All or None, yaitu penawaran yang berlaku sesaat, yang terdiri dari:

b.

2538
2539

Session order yaitu penawaran yang berlaku sampai dengan


berakhirnya sesi Perdagangan;
1)

Fill or Kill yaitu penawaran yang mensyaratkan


penjumpaan yang terjadi (matching) harus secara
keseluruhan atau tidak sama sekali;

2)

Fill and Kill yaitu penawaran yang mensyaratkan


penjumpaan yang terjadi (matching) tidak harus secara
keseluruhan (partial) dan sisa penawaran yang tidak
teralokasi akan dihapus secara otomatis oleh FITS.

Batasan rentang tawaran jual maupun tawaran beli yang dimasukkan


pada awal jam perdagangan ditetapkan setinggi-tingginya 50 bps
(lima puluh basis point) di atas atau di bawah dari harga WAP
Konsolidasi pada penutupan hari Bursa sebelumnya. Dalam hal
dilakukan perubahan atas rentang tawaran tersebut, maka akan
ditetapkan lebih lanjut dalam Surat Edaran Bursa.

Setelah harga terbentuk sebagaimana ketentuan dalam


X.2.2.2.1.52539 diatas, batasan rentang tawaran jual maupun
tawaran beli ditetapkan setinggi-tingginya 50 bps (lima puluh

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal A.

Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang di
Bursa, Pasal A.5.
827

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


basis point) di atas atau di bawah harga terakhir (last price) selama
Hari Bursa yang bersangkutan. Dalam hal dilakukan perubahan
atas rentang tawaran tersebut, maka akan ditetapkan lebih lanjut
dalam Surat Edaran Bursa.
7

Batasan fluktuasi harga harian (daily fluctuation limit) ditetapkan


setinggi-tingginya 250bps (dua ratus lima puluh basis points)
di atas atau di bawah harga WAP Konsolidasi pada penutupan
Hari Bursa sebelumnya. Dalam hal dilakukan perubahan atas
batasan fluktuasi harga harian tersebut, maka akan ditetapkan
lebih lanjut dalam Surat Edaran Bursa.

Sebelum penjumpaan terjadi (matching), Anggota Bursa dapat


mengubah (amend) atau membatalkan (withdraw) penawaran yang
telah dimasukkan melalui FITS.

Dalam hal Anggota Bursa menambah atau mengurangi volume


penawaran, berlaku ketentuan sebagai berikut:
Pengurangan volume baik pada penawaran jual atau beli untuk
tingkat harga yang sama, tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu;

b.

Penambahan volume baik pada penawaran jual atau


beli untuk tingkat harga yang samadilakukan dengan
memasukkan penawaran baru ke FITS dan diperlakukan
sebagai penawaran baru.

10

Dalam hal Anggota Bursa mengubah harga penawaran maka


diperlakukan sebagai penawaran baru.

11

Penawaran yang tidak teralokasi dinyatakan tidak berlaku lagi


saat berakhirnya sesi perdagangan untuk session order atau saat
berakhirnya Hari Bursa untuk day order.

12

Tata cara melakukan penawaran, pembatalan penawaran (withdraw)


dan perubahan penawaran (amend) ditetapkan dalam Panduan
Penggunaan FITS.

13

Penjumpaan (matching) terjadi dalam hal terdapat tawaran harga beli


tertinggi lebih besar atau sama dengan tawaran harga jual terendah.

14

FITS menjumpakan penawaran baik secara keseluruhan (full


matching) maupun secara sebagian (partial matching) sesuai dengan
jenis penawaran yang dilakukan oleh Anggota Bursa untuk Efek
Bersifat Utang yang sama yang dimasukkan ke FITS.

15

Transaksi Bursa yang terjadi melalui FITS mulai mengikat pada saat
penawaran beli dan penawaran jual dijumpakan melalui FITS.

16

828

a.

Setiap penawaran (order) yang disampaikan Anggota Bursa mengurangi


batasan transaksi (trading limit) Anggota Bursa yang bersangkutan.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.2.2.2.2. Perdagangan Efek Bersifat Utang Di PasarNegosiasi 2540


1

Perdagangan Efek Bersifat Utang di Pasar negosiasi terjadi


berdasarkan kesepakatan yang dilakukan oleh:
a.

b.

2540
2541

Dua Anggota Bursa; atau


Satu Anggota Bursa untuk memenuhi kepentingan nasabah
yang berbeda dan/atau untuk memenuhi Kepentingan sendiri
(portofolio). Anggota Bursa yang bersangkutan (tutup sendiri).

Transaksi Bursa mulai mengikat pada saat Anggota Beli


mengkonfirmasikan melalui FITS hasil kesepakatan antara
Anggota Jual dan Anggota Beli yang telah dimasukkan oleh
Anggota Jual ke FITS.

Dalam hal Anggota bursa melakukan transaksi untuk kepentingan


nasabah yang berbeda maupun untuk kepentingan sendiri
(portfolio), transaksi tersebut mulai mengikat pada saat Anggota
Bursa memasukkan kesepakatan tersebut melalui FITS.

Batasan fluktuasi harga harian (daily fluctuation limit) ditetapkan


setinggi-tingginya 250 bps (dua ratus lima puluh basis point) di atas
atau di bawah harga WAP Konsolidasi pada penutupan Hari Bursa
sebelumnya. Dalam hal dilakukan perubahan atas batasan fluktuasi
harga harian tersebut, maka akan ditetapkan lebih lanjut dalam
Surat Edaran Bursa.

Perdagangan Efek Bersifat Utang sebagaimana dimaksud dalam


X.2.2.2.2.1.a2541 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

telah terjadi kesepakatan dalam harga, volume transaksi dan


tanggal penyelesaian transaksi;

b.

dalam hal terjadi kesepakatan antar Anggota Bursa pada


jam perdagangan, Anggota Jual wajib memasukkan hasil
kesepakatan ke FITS selambat-lambatnya 15 (lima belas)
menit sejak terjadinya kesepakatan;

c.

dalam hal terjadi kesepakatan antar Anggota Bursa di luar


jam perdagangan, Anggota Jual wajib memasukan hasil
kesepakatan ke FITS dengan ketentuan sebagai berikut:
1)

Kesepakatan yang terjadi sebelum dimulainya


jam perdagangan sesi I disampaikan selambatlambatnya 15 (lima belas) menit sejak dimulainya
jam perdagangan sesi I;

2)

Kesepakatan yang terjadi antara sesi I dan sesi II


disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit
sejak dimulainya jam perdagangan sesi II;

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal B.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal B.1a.
829

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


3)

d.

e.
f.
6

2542
830

Kesepakatan yang terjadi setelah berakhirnya sesi


II disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
menit sejak dimulainya jam perdagangan sesi I Hari
Bursa berikutnya;

Anggota Jual wajib menyampaikan informasi kesepakatan


yang sekurang-kurangnya berisi:
1)

Kode Efek Bersifat Utang;

3)

Volume (dalam nilai nominal penuh);

5)

Anggota Beli;

2)

Harga yang sudah disepakati;

4)

Jenis rekening (trading account) atas nama nasabah


(client) atau atas nama portfolio (house);

6)

Tanggal penyelesaian transaksi.

Anggota Beli wajib melakukan konfirmasi persetujuan


atau penolakan atas informasi kesepakatan yang
disampaikan Anggota
Dalam hal Anggota Beli tidak melakukan konfirmasi dalam
batas waktu yang ditetapkan, FITS akan membatalkan
kesepakatan yang dimaksud.

Perdagangan tutup sendiri sebagaimana dimaksud dalam


X.2.2.2.2.1.b2542 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

Telah terjadi kesepakatan dalam harga, volume transaksi dan


tanggal penyelesaian transaksi;

b.

Dalam hal terjadi kesepakatan pada jam perdagangan Anggota


Bursa wajib memasukkan hasil kesepakatan ke FITS selambatlambatnya 15 (lima belas) menit sejak terjadinya kesepakatan;

c.

Dalam hal terjadi kesepakatan di luar jam perdagangan,


Anggota Bursa wajib memasukkan hasil kesepakatan ke FITS
dengan ketentuan sebagai berikut:
1)

Kesepakatan yang terjadi sebelum dimulainya jam


perdagangan sesi I disampaikan selambat-lambatnya 15
(lima belas) menit sejak dimulainya jam perdagangan sesi I;

2)

Kesepakatan yang terjadi antara sesi I dan sesi II


disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit
sejak dimulainya jam perdagangan sesi II;

3)

Kesepakatan yang terjadi setelah berakhirnya sesi


II disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
menit sejak dimulainya jam perdagangan sesi I Hari
Bursa berikutnya;

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal B.1a.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


d.

Anggota Bursa wajib menyampaikan informasi kesepakatan


yang meliputi:
1)

Kode Efek Bersifat Utang;

3)

Volume (dalam nilai nominal penuh);

5)

Tanggal penyelesaian transaksi.

2)

Harga yang sudah disepakati;

4)

Jenis rekening (trading account) atas nama nasabah


(client) atau atas nama portfolio (house);

X.2.2.2.3. Penawaran Advertising Di PasarNegosiasi 2543


1
2

Anggota Bursa dapat melakukan penawaran jual dan atau penawaran


beli atas suatu Efek Bersifat Utang melalui penawaran advertising.
Penawaran advertising yang disampaikan oleh Anggota Bursa
melalui Pasar Negosiasi merupakan penawaran indikatif yang
tidak mengikat (indicative quotation) dan merupakan tawaran untuk
melakukan negosiasi.

X.2.2.2.4. Perdagangan Darurat 2544


1

Dalam hal sarana FITS yang terpasang di kantor Anggota Bursa tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, Anggota Bursa dapat melakukan
perdagangan Efek Bersifat Utang melalui sarana perdagangan darurat.

Perdagangan darurat hanya dapat dilaksanakan di Pasar Negosiasi.

2543
2544
2545

Perdagangan darurat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:


a.

Anggota Bursa menyampaikan hasil kesepakatan dan


atau menyampaikan penawaran jual dan atau beli dengan
menggunakan formulir perdagangan darurat. Bentuk dan
isi formulir dimaksud sesuai dengan Lampiran II.F.1-1 dan
Lampiran II.F.1-2, Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1.

b.

Formulir perdagangan darurat sebagaimana dimaksud


dalam X.2.2.2.5.3.a2545 ketentuan mengenai Perdagangan
Darurat, disampaikan kepada Bursa melalui faksimili atau
sarana lain yang ditetapkan oleh Bursa dan diterima oleh
Bursa selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum
berakhirnya jam perdagangan;

c.

Bursa akan melakukan verifikasi, konfirmasi dan validasi atas


setiap kesepatakan dan atau penawaran yang disampaikan oleh
Anggota Bursa, dan mengadministrasikannya secara tertib.

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal C.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal D.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal D.3a.
831

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


4

Dalam hal FITS tidak dapat berfungsi sebagaimana dimaksud


dalam Panduan Penggunaan FITS, Bursa dapat menghentikan
perdagangan. Jika keadaan telah memungkinkan Bursa dapat
menentukan untuk melaksanakan perdagangan melalui FITS
dengan ketentuan semua penawaran yang telah dimasukan ke FITS
sebelum FITS berhenti berfungsi dinyatakan tidak berlaku lagi,
sedangkan transaksi yang sudah terjadi (matched) tetap berlaku.

Dalam hal perdagangan Efek Bersifat Utang di Bursa terhenti


sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.2.5.42546 , Bursa akan
menerbitkan DTO berdasarkan transaksi yang terjadi sebelum
terhentinya FITS.2547

X.2.2.2.5. Penghentian Perdagangan Efek Bersifat Utang 2548


1

2546
2547
2548
2549
2550
832

Pada Perdagangan Efek Bersifat Utang Yang Diterbitkan Korporasi


Bursa melakukan penghentian perdagangan Efek Bersifat Utang baik
di Pasar Reguler maupun di Pasar Negosiasi, dengan ketentuan:
a.

Dalam rangka pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Obligasi


(RUPO), sesuai dengan pemberitahuan dari KSEI, Anggota
Bursa tidak dapat melaksanakan Perdagangan Efek Bersifat
Utang yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada tanggal
penerbitan KTUR sampai dengan tanggal pelaksanan RUPS;

b.

Dalam rangka pelaksanaan Pembayaran bunga, Anggota


Bursa tidak dapat melaksanakann Perdagangan Efek Bersifat
Utang yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada 1 (satu) hari
setelah penetapan DPO sampai dengan 1 (satu) hari sebelum
tanggal pembayaran bunga (payment date);

Pada Perdagangan Efek Bersifat Utang Yang Diterbitkan Oleh


Pemerintah Dalam hal dilakukan pembekuan atas Perdagangan Efek
Bersifat Utang yang diterbitkan oleh Pemerintah berkenaan dengan
pembayaran bunga dan pelunasan tersebut, Bursa berpedoman
kepada Informasi yang terdapat dalam ketentuan yang ditetapkan
Pemerintah Republik Indonesia.

Selain Suspend sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.2.6.12549 dan


X.2.2.2.6.22550, Bursa dapat Suspend Efek Bersifat Utang baik sebagian
maupun keseluruhan berkenaan dengan adanya hal-hal sebagai berikut:

Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal D.4.
Peraturan PT Bursa Efek Surabaya No. II.F tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Utang di Bursa, Angka 5.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal E.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal E.1.
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan Efek Bersifat Utang, Pasal E.2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


a.

pelaksanaan penukaran Obligasi Konversi yang telah jatuh


tempo ke saham, sesuai dengan pemberitahuan dari KSEI
dan atau Emiten Efek Bersifat Utang yang bersangkutan;

b.

permintaan dari Pemerintah, Bapepam dan LK, KPEI


atau KSEI;

c.

indikasi terjadinya manipulasi dan atau kegiatan lainnya


yang dilarang oleh peraturan Perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal dalam rangka perdagangan
efek Bersifat Utang;

d.

terjadi force majeure;

e.

hal-hal lain yang menurut pertimbangan Bursa perlu


dilakukan Suspend.

X.2.2.2.6. Perdagangan Efek Bersifat Utang Berkenaan Dengan Adanya


Pelunasan 2551
Dalam hal Emiten melakukan pelunasan atas Efek Bersifat Utang, baik
sebagian maupun seluruhnya yang disebabkan antara lain karena
pembelian kembali (buy back), amortisasi, konversi atau jatuh tempo, maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:
1

Apabila pelunasan dilakukan secara sebagian (partial buy back),


maka sebagian Efek Bersifat Utang lainnya yang tidak dilakukan
pelunasan tetap dapat diperdagangkan melalui Bursa.

Perdagangan terakhir atas Efek Bersifat Utang yang akan


dilakukan pelunasan oleh Emiten dapat dilakukan apabila tanggal
penyelesaiannya selambat-lambatnya jatuh pada 1 (satu) hari
sebelum dilaksanakannya pelunasan atas Efek Bersifat Utang
dimaksud. Untuk Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh
Pemerintah mengacu kepada ketentuan X.2.2.2.6.22552 .

Emiten wajib melaporkan ke Bursa, rencana dilakukannya pelunasan


sebagian maupun secara keseluruhan sesuai dengan batasan waktu
yang ditetapkan dalam Peraturan Pencatatan Bursa.

X.2.2.2.7. Pelaporan Ke Bapepam-LK 2553


Tindakan yang dilakukan Bursa sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.2.62554,
dilaporkan kepada Bapepam-LK selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
sejak tindakan dilakukan.

2551
2552
2553
2554

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.

II.F.1
II.F.1
II.F.1
II.F.1

tentang Tata
tentang Tata
tentang Tata
tentang Tata

Cara
Cara
Cara
Cara

Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan

Efek
Efek
Efek
Efek

Bersifat
Bersifat
Bersifat
Bersifat

Utang,
Utang,
Utang,
Utang,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

F.
E.2.
G.
E.
833

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.2.2.3. Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang


1

Dalam rangka transaksi Efek Bersifat Utang di Bursa, Anggota Bursa


mengenakan komisi atas setiap transaksi yang terjadi yang merupakan
amanah jual dan atau beli dari nasabah Anggota Bursa bersangkutan. 2555

Besarnya komisi sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.3.12556 ditetapkan


setinggi-tingginya 1,00 % (satu per seratus) dari nilai nominal.2557

Bursa mengenakan biaya transaksi Efek Bersifat Utang kepada Anggota


Jual dan Anggota Beli yang melakukan transaksi efek Biaya Transaksi Efek
Bersifat Utang di Bursa dengan ketentuan sebagai berikut:2558
a.

b.

2555
2556
2557
2558
2559
2560
834

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Biaya transaksi di Pasar Reguler:


1)

Nilai nominal sampai dengan Rp 500.000.000 (lima ratus juta


rupiah) dikenakan biaya transaksi sebesar Rp.20.000 (dua
puluh ribu rupiah) per transaksi;

2)

Nilai nominal di atas Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah)


sampai dengan Rp.10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
dikenakan biaya transaksi sebesar 0,005% (nol koma nol nol
lima perseratus) per transaksi;

3)

Nilai nominal di atas Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar


rupiah) dikenakan biaya transaksi sebesar 0,00375% (nol
koma nol nol tiga tujuh lima per seratus) per transaksi.

Biaya transaksi di Pasar Negosiasi:


1)

Nilai nominal sampai dengan Rp 500.000.000 (lima ratus juta


rupiah) dikenakan biaya transaksi sebesar Rp. 35.000 (tiga
puluh lima ribu rupiah) per transaksi;

2)

Nilai nominal di atas Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah)


sampai dengan Rp.10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
dikenakan biaya transaksi sebesar 0,0075% (nol koma nol nol
tujuh lima perseratus) per transaksi;

3)

Nilai nominal di atas Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar


rupiah) dikenakan biaya transaksi sebesar 0,005% (nol koma
nol nol lima per seratus) per transaksi.

Dalam hal dilakukan perubahan atas biaya transaksi sebagaimana


dimaksud dalam X.2.2.3.32559, maka akan ditetapkan lebih lanjut dalam
Surat Edaran Bursa.2560

Untuk Efek Bersifat Utang dalam mata uang valuta asing (valas), biaya
transaksi dikenakan atas setiap nilai nominal Efek Bersifat Utang yang
ditransaksikan dengan mengkonversikan ke dalam mata uang rupiah

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.2

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisi
Komisi
Komisi
Komisi
Komisi
Komisi

Dan
Dan
Dan
Dan
Dan
Dan

Biaya Transaksi
Biaya Transaksi
Biaya Transaksi
Biaya Transaksi
Biaya Transaksi
Biaya Transaksi

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Bersifat
Bersifat
Bersifat
Bersifat
Bersifat
Bersifat

Utang,
Utang,
Utang,
Utang,
Utang,
Utang,

Pasal A.
Pasal A.
Pasal B.
Pasal C.1.
Pasal C.1.
Pasal C.2.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada hari terjadinya transaksi
tersebut. Selanjutnya besarnya biaya transaksi mengikuti ketentuan
sebagaimana ditetapkan dalam X.2.2.3.32561.2562
6

Biaya transaksi tersebut diatas termasuk untuk Jasa Kliring dan


penyelesaian transaksi Efek Bersifat Utang di Bursa dan tidak termasuk
Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yang wajib dibayar oleh Anggota Bursa
bersamaan dengan pembayaran biaya transaksi.2563

Tata cara pembayaran biaya transaksi sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan PT.Bursa Efek Surabaya No. II.F.2 diatur lebih lanjut dalam
Surat Edaran Bursa.2564

Biaya transaksi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan PT. Bursa Efek


Surabaya No. II.F.2 sudah termasuk biaya Kliring dan penyelesaian
transaksi Efek bersifat Utang di Bursa.2565

X.2.2.4. Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang


1

Kegiatan Kliring dan Penjaminan atas transaksi Efek Bersifat Utang


dilakukan oleh KPEI.2566

Penentuan hak dan kewajiban atas dana dilakukan secara Netting atau Per
Transaksi, sedangkan penentuan hak dan kewajiban atas Efek Bersifat Utang
hanya dilakukan secara Per Transaksi sesuai dengan peraturan KPEI.2567

Bursa menyampaikan DTO kepada KPEI selambat-lambatnya pada pukul 17.30


WIB pada Hari Bursa dilakukannya transaksi Efek Bersifat Utang (T+0).2568

Anggota Bursa wajib menyampaikan konfirmasi yang memuat alokasi


atas transaksi dan semua informasi yang diperlukan untuk penyelesaian
transaksi baik secara langsung maupun melalui Agen Setelmen sesuai
Peraturan KPEI.2570

2561
Peraturan PT.
2562
Peraturan PT.
2563
Peraturan PT.
2564
Peraturan PT.
2565
Peraturan PT.
2566
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.1.
2567
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.2.
2568
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.3.
2569
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.4.
2570
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.5.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Berdasarkan DTO, KPEI menerbitkan Daftar Hasil Kliring (DHK).2569

Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya
Surabaya

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.2
II.F.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, Pasal C.1.


Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, Pasal D.
Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, Pasal E.
Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, Pasal F.
Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, Pasal G.
Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat

Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
835

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


6

Daftar Hasil Kliring Per Transaksi sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.4.42571


memuat informasi mengenai hak dan kewajiban dari setiap Anggota Bursa
kepada KPEI yang sekurang-kurangnya mencakup:2572
a.

Nomor transaksi;

c.

Nilai nominal;

e.

Tanggal perolehan;

g.

Tanggal penyelesaian transaksi;

i.

Harga penjualan bersih;

k.

Jenis penyelesaian transaksi (Netting atau Per Transaksi).

b.

Kode dan nama Efek Bersifat Utang;

d.

Tingkat bunga per tahun;

f.

Tanggal transaksi;

h.

Harga perolehan bersih;

j.

Bunga Akrual (accrued interest);

X.2.2.5. Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang2573


1

2571
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.4.
2572
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.6.
2573
Peraturan PT.
Utang, Pasal C.
2574
Peraturan PT.
Utang, Pasal B.5.
836

Penyelesaian transaksi Efek Bersifat Utang dilaksanakan dengan cara


pemindahbukuan sesuai dengan Peraturan KSEI.
Penyelesaian transaksi Efek Bersifat Utang dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a.

Transaksi Efek Bersifat Utang di Pasar Reguler wajib diselesaikan pada


Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya transaksi (T+2);

b.

Transaksi Efek Bersifat Utang di Pasar Negosiasi wajib diselesaikan


sejak Hari Bursa ke-1 (T+1) sampai dengan Hari Bursa ke-7 (T+7) setelah
terjadinya transaksi;

c.

Transaksi Efek Bersifat Utang di Pasar Negosiasi dengan penyelesaian T+1


hanya dapat dilakukan pada Sesi 1 pada Hari Bursa yang bersangkutan.

a.

Penyelesaian dilakukan oleh Anggota Bursa:

Penyelesaian transaksi Efek Bersifat Utang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa
atau Agen Setelmen dengan ketentuan sebagai berikut:

1)

Proses penyelesaian transaksi Efek Bersifat Utang dilakukan melalui


Rekening Efek Anggota Bursa sebagaimana ditentukan dalam
konfirmasi dimaksud dalam X.2.2.4.52574;

Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

b.

2)

Anggota Bursa dapat memilih Kliring secara Netting atas dana


terhadap transaksi yang tanggal penyelesaiannya sama;

1)

Anggota Bursa dapat menunjuk Agen Setelmen untuk menyelesaikan


transaksi Efek Bersifat Utang baik untuk kepentingan Nasabah
maupun kepentingan sendiri;

2)

Agen Setelmen dapat menerima atau menolak konfirmasi dari


Anggota Bursa untuk melakukan penyelesaian transaksi Efek
Bersifat Utang;

3)

Dalam hal Agen Setelmen menerima konfirmasi dari Anggota Bursa,


maka Agen Setelmen melakukan afirmasi;

5)

Dalam hal Agen Setelmen menolak konfirmasi dari Anggota Bursa,


maka Anggota Bursa wajib melakukan alokasi dan menyelesaikan
transaksi Efek Bersifat Utang yang dilakukannya.

Penyelesaian dilakukan oleh Agen Setelmen:

4)

Agen Setelmen dapat memilih Kliring secara Netting atas dana


terhadap transaksi yang tanggal penyelesaiannya sama;

KSEI melakukan pemindahbukuan dalam rangka penyelesaian transaksi


Efek Bersifat Utang antar Rekening Efek KPEI, Anggota Bursa dan atau Agen
Setelmen apabila tersedia dana maupun Efek Bersifat Utang pada tanggal
penyelesaian transaksi.

Berdasarkan informasi status penyelesaian transaksi dari KSEI, KPEI menerbitkan


laporan penyelesaian transaksi untuk Anggota Bursa yang memuat informasi
mengenai pemenuhan hak dan kewajiban yang telah dilakukan oleh Anggota
Bursa dan atau Agen Setelmen pada tanggal penyelesaian.

Laporan Penyelesaian Transaksi sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.5.52575


sekurang-kurangnya memuat informasi untuk setiap Transaksi Efek Bersifat
Utang sebagai berikut:
a.

Nama Anggota Bursa;

c.

Jumlah dana yang telah dibayarkan kepada Anggota Jual oleh Anggota
Beli melalui KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK;

b.
d.

Tanggal Laporan Penyelesaian Transaksi;

Jumlah Efek Bersifat Utang yang telah diserahkan kepada Anggota Beli
oleh Anggota Jual melalui KSEI sebagaimana tercantum dalam DHK.

X.2.2.6. Kegagalan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang 2576


1

Penyelesaian transaksi dinyatakan gagal apabila Anggota Bursa yang


melakukan transaksi Efek Bersifat Utang tidak memenuhi kewajiban
penyelesaian transaksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan huruf C

2575
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang, Pasal C.5.
2576
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang, Pasal D.
837

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan dan
Penyelesaian Transaksi Bersifat Utang dan Peraturan KPEI tentang Kliring
dan Penjaminan Transaksi Efek Bersifat Utang.
2

KPEI menginformasikan kepada Bursa tentang kegagalan penyelesaian


transaksi Efek Bersifat Utang selambat-lambatnya pukul 15.15 WIB pada tanggal
penyelesaian transaksi (S+0).

Dalam hal Anggota Bursa, gagal menyelesaikan transaksi Efek Bersifat Utang
pada tanggal penyelesaian transaksi, maka:
a.

Bursa mengenakan sanksi suspend Surat Izin Memperdagangkan Obligasi


(SIM-O) sesuai dengan Peraturan Keanggotaan Bursa;

c.

Anggota Gagal dapat menyampaikan permohonan renegosiasi atas


kewajibannya kepada Anggota Bursa lawan transaksinya sesuai dengan
ketentuan X.2.2.6.42577.

b.

Bursa dapat melakukan hearing dan atau pemeriksaan terhadap


Anggota Gagal;

Renegosiasi sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.6.3.c2578 dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut:
a.

Permohonan renegosiasi disampaikan oleh Anggota Gagal kepada


Anggota Bursa lawan transaksi yang telah memenuhi kewajibannya,
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian (S+0) pukul IB;

b.

Apabila permohonan renegosiasi tersebut diterima Anggota Bursa


lawan transaksi yang telah memenuhi kewajibannya, maka Anggota
Gagal wajib menyelesaikan kewajibannya termasuk accrued interest
dan pajak selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal
Penyelesaian (S+1) pukul 15.00 WIB;

c.

Apabila Anggota Gagal tidak mengajukan permohonan renegosiasi atau


permohonan renegosiasi sebagaimana dimaksud pada X.2.2.6.4.a2579 tidak
diterima Anggota Bursa lawan transaksinya, maka:
1)

Anggota Gagal wajib menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan


Nilai Penyelesaian Final (NPF) selambat-lambatnya pada tanggal
penyelesaian berikutnya;

2)

Dalam hal Anggota Gagal tidak menyelesaikan kewajiban NPF,


maka KPEI melakukan pembayaran NPF kepada Anggota Bursa
yang tidak gagal pada tanggal penyelesaian berikutnya;

3)

KPEI melakukan penagihan NPF kepada Anggota Gagal dengan


memperhitungkan hak dan kewajiban Anggota Gagal pada tanggal
penyelesaian berikutnya sesuai dengan Peraturan KPEI;

2577
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang, Pasal D.4.
2578
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang, Pasal D.3.c.
2579
Peraturan PT. Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Utang, Pasal D.4.a.
838

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


d.

Proses renegosiasi sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.6.4.a2580


memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari Bursa
termasuk penyesuaian nilai penyelesaian sebagaimana diatur dalam
Peraturan KPEI.

Anggota Gagal wajib menyetor NPF sebagaimana dimaksud dalam X.2.2.6.4.c2581


ke rekening penyelesaian KPEI sesuai peraturan KPEI.

Dalam hal Anggota Gagal telah menyelesaikan kewajibannya


KPEI
melaporkan kepada Bursa pada waktu yang sama dengan diselesaikannya
kewajiban tersebut.

Bursa melakukan pencabutan status suspend SIM-O apabila Anggota Gagal telah
menyelesaikan seluruh kewajiban akibat kegagalan, sesuai dengan peraturan
Bursa dan atau KPEI

X.2.3. Perdagangan Efek Beragun Aset


X.2.3.1. Perdagangan Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Tata cara dan pelaksanaan perdagangan termasuk biaya transaksi Efek Beragun Aset
Arus Kas Tetap mengacu pada X.2.2 tentang Perdagangan Efek Bersifat Utang.2582

X.2.3.2. Perdagangan Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap


Tata cara dan pelaksanaan perdagangan termasuk biaya transaksi Efek Beragun
Aset Arus Kas Tidak Tetap mengacu pada X.2.1 tentang Perdagangan Efek Bersifat
Ekuitas Dan Derivatifnya.2583

X.2.4. Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)


Ketentuan tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek dapat dilihat lebih lanjut
pada Bab VIII.2.4.3 tentang Ketentuan Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek.

X.2.5. Sanksi
1

Bursa berwenang mengambil tindakan yang diperlukan terhadap Anggota Bursa Efek
dalam rangka menjamin kelancaran perdagangan dan penyelesaian transaksi Efek di
Bursa Efek Jakarta.2584

2580
Peraturan PT.
Utang, Pasal D.4.a.
2581
Peraturan PT.
Utang, Pasal D.4.c.
2582
Peraturan PT.
2583
Peraturan PT.
2584
Peraturan PT.

Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Surabaya No. II.F.3 tentang Kliring, Penjaminan Dan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat
Bursa Efek Indonesia No. II-F tentang Perdagangan Efek Beragun Aset (EBA) Di Bursa, Pasal II.1.
Bursa Efek Indonesia No. II-F tentang Perdagangan Efek Beragun Aset (EBA) Di Bursa, Pasal II.2.
Bursa Efek Jakarta No. II-A.5 tentang Sanksi, Pasal 1.
839

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


2

Anggota Bursa Efek, JATS Trader (termasuk Firm Manager) dan atau Direktur Anggota
Bursa Efek yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan
pelanggaran terhadap Peraturan Bursa dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan/atau melakukan perbuatan yang dapat merusak citra Bursa Efek
pada khususnya dan Pasar Modal pada umumnya dan/atau tidak dapat memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh Bursa dan/atau oleh ketentuan Peraturan Bursa,
dan/atau secara serius dapat menghambat perdagangan di Bursa, dapat dikenakan
sanksi oleh Bursa sesuai dengan ketentuan Peraturan ini.2585

Jenis sanksi yang dikenakan oleh Bursa terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud
dalam X.2.5.22586 adalah sebagai berikut:2587
a.

Denda sebanyak-banyaknya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

c.

Peringatan Tertulis;

b.

Teguran Tertulis;

d.

Larangan sementara melakukan aktifitas perdagangan di Bursa (Suspensi), bagi


Anggota Bursa Efek dan atau JATS Trader (termasuk Firm Manager dan Direktur
yang memiliki SP-JATS);

e.

Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa Efek bagi Anggota Bursa Efek atau
pencabutan Persetujuan JATS Trader bagi JATS Trader.

Yang dimaksud dengan JATS Trader dalam Peraturan ini adalah Direktur atau pegawai
Anggota Bursa Efek yang telah memiliki izin orang perseorangan dari Bapepam
sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek dan telah memperoleh Surat Persetujuan JATS
Trader (SP-JATS) dari Bursa untuk mewakili Anggota Bursa Efek dalam melaksanakan
perdagangan Efek di Bursa melalui JATS sesuai dengan Peraturan Bursa.
4

Dalam hal Anggota Bursa Efek dikenakan sanksi denda oleh Bursa, maka denda
tersebut wajib segera disetor ke rekening Bursa selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender terhitung sejak sanksi tersebut dijatuhkan oleh Bursa. Apabila Anggota
Bursa Efek yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu tersebut
diatas, maka Anggota Bursa Efek yang bersangkutan dikenakan sanksi larangan
sementara melakukan aktifitas perdagangan Efek di Bursa sebagaimana dimaksud
dalam X.2.5.3.d2588 .2589

Dalam hal Anggota Bursa Efek, JATS Trader (termasuk Firm Manager), dan atau
Direktur melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundangan yang berlaku
termasuk peraturan perundangan dibidang Pasar Modal dan Peraturan Bursa
yang material sifatnya dan atau melakukan perbuatan yang dapat merugikan
nasabah dan atau dapat menghambat perdagangan di Bursa, Bursa dapat langsung
mengenakan sanksi:2590
a.

b.
2585
2586
2587
2588
2589
2590
840

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

mencabut Persetujuan SP-AB bagi Anggota Bursa Efek; dan atau


mencabut SP-JATS bagi JATS Trader, Firm Manager dan Direktur yang memiliki
SP-JATS dan jika dipandang perlu Bursa dapat melarang yang bersangkutan
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.

II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

2.
2.
3.
3.d.
4.
5.

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


untuk melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan
perdagangan Efek di Bursa.
6

Dalam menetapkan sanksi pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa (SP-AB)


dan pencabutaPersetujuan JATS Trader (SP-JATS), Bursa dapat mempertimbangkan
pendapat, usulan dan saran Komite Disiplin Anggota.2591

Setiap pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam X.2.5.32592 kecuali Denda


dan Teguran Tertulis, diumumkan di Bursa, baik melalui Pimpinan Acara maupun
melalui komputer.2593

Pengenaan sanksi berupa skorsing mulai berlaku pada waktu yang ditetapkan
oleh Bursa. 2 59 4

Keberatan atas pengenaan sanksi oleh Bursa diajukan ke Bapepam.2595

10

Apabila keberatan atas pengenaan sanksi oleh Bursa tersebut ditolak oleh Bapepam
dengan menguatkan keputusan Bursa, maka sanksi tetap dilaksanakan, sedangkan
apabila pengajuan keberatan tersebut dikabulkan oleh Bapepam dengan membatalkan
atau mengubah keputusan Bursa, maka sanksi dimaksud akan dicabut atau diperbaiki
sesuai dengan keputusan Bapepam. Penolakan banding oleh Bapepam serta pencabutan
atau perbaikan sanksi oleh Bursa, diumumkan di Bursa.2596

11

Dalam rangka menjaga ketertiban di lantai perdagangan Bursa, Bursa berwenang


memberikan Teguran lisan kepada Firm Manager dan atau JATS Trader serta mengenakan
sanksi skorsing selama-lamanya 2 (dua) sesi pada Hari Bursa yang bersangkutan.2597

12

Dalam hal JATS Trader (termasuk Firm Manager) dan Direktur Anggota Bursa
Efek dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan ini, maka Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan juga dapat dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan ini.2598

13

Sanksi-sanksi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini, dapat dikenakan secara


sendiri- sendiri maupun bersama-sama dengan pengenaan sanksi lainnya.2599

14

2591
2592
2593
2594
2595
2596
2597
2598
2599
2600

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bursa membuat catatan mengenai sanksi yang dikenakan.2600

PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.
PT.

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek
Efek

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5
II-A.5

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,
Sanksi,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

6.
3.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
841

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

X.3. PENGHAPUSAN PENCATATAN (DELISTING) SAHAM


X.3.1.

Pengertian
Delisting adalah penghapusan Efek dari daftar Efek yang tercatat di Bursa sehingga Efek
tersebut tidak dapat diperdagangkan di Bursa.2601

X.3.2. Ketentuan Umum


Delisting atas suatu saham dari Daftar Efek yang tercatat di Bursa dapat terjadi karena:2602
permohonan Delisting saham yang diajukan oleh Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan (voluntary Delisting)

1.

dihapus pencatatan sahamnya oleh Bursa sesuai dengan ketentuan.

2.

X.3.3.

Delisting Saham Atas Permohonan Perusahaan Tercatat


X.3.3.1. Persyaratan 2603
1

Pengajuan permohonan Delisting saham oleh Perusahaan Tercatat sebagaimana


dimaksud dalam X.3.2.12604, hanya dapat dilakukan apabila telah tercatat di
Bursa sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

Rencana Delisting telah memperoleh persetujuan RUPS Perusahaan Tercatat.

Perusahaan Tercatat atau pihak lain yang ditunjuk, wajib membeli saham
dari pemegang saham yang tidak menyetujui keputusan RUPS pada harga
sebagaimana dimaksud dalam X.3.3.1.42605.

Penentuan harga pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam


X.3.3.1.3 26 0 6 adalah berdasarkan salah satu harga yang tersebut di bawah
ini, mana yang tertinggi:
a.

b.

harga nominal;
harga tertinggi di Pasar Reguler selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum
iklan pemberitahuan RUPS setelah memperhitungkan faktor penyesuaian
akibat perubahan nilai nominal sejak 2 (dua) tahun terakhir hingga RUPS
yang menyetujui Delisting, ditambah premi berupa tingkat pengembalian

2601
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal I.1.14.
2602
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.1.
2603
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.
2604
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.1.1.
2605
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.1.4.
2606
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.1.3.
842

I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali


I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


investasi selama 2 (dua) tahun yang diperhitungkan sebesar harga perdana
saham dikali rata-rata tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3
(tiga) bulan atau tingkat bunga obligasi pemerintah lain yang setara yang
berlaku pada saat ditetapkannya putusan RUPS mengenai Delisting; atau
c.

nilai wajar berdasarkan penilaian pihak independen yang terdaftar di


Bapepam dan ditunjuk oleh Perusahaan Tercatat atau pihak yang akan
melakukan pembelian saham serta disetujui oleh RUPS.

X.3.3.2. Prosedur
1

2607

Perusahaan Tercatat wajib terlebih dahulu menyampaikan rencana Delisting


kepada Bursa sebelum menyampaikan keterbukaan informasi awal kepada
publik, termasuk informasi mengenai:
a.

alasan dan tujuan Delisting sahamnya;

c.

perkiraan harga pembelian saham.

b.

pihak yang akan melakukan pembelian terhadap pemegang saham yang


ingin menjual saham Perusahaan Tercatat;

Melakukan keterbukaan informasi awal kepada publik melalui sekurangkurangnya 1 (satu) surat kabar yang berperedaran nasional yang sekurangkurangnya mencantumkan informasi sebagaimana dimaksud dalam X.3.3.1.12608.
Keterbukaan informasi tersebut dilakukan bersamaan dengan pengumuman
mengenai akan dilakukannya pemanggilan RUPS, dan sesegera mungkin
disampaikan kepada Bursa.

Apabila RUPS menyetujui rencana Delisting, maka Perusahaan Tercatat wajib


melakukan keterbukaan informasi melalui sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar yang berperedaran nasional mengenai tatacara pembelian kembali saham
yang sekurang-kurangnya meliputi:

a.

harga pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam X.3.3.2.1.c2609;

c.

periode pembelian saham sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa setelah


tanggal iklan hasil RUPS;

b.

nama pihak yang bersedia melakukan pembelian saham dan hubungan


afiliasi dengan Perusahaan Tercatat, jika ada;

d.

penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak sebagai perantara pembeli.

Keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam X.3.3.2.32610 sesegera


mungkin disampaikan kepada Bursa.

2607
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.2.
2608
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.2.1.
2609
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.2.1.3.
2610
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.2.2.3.

tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali


tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
843

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


5

Perusahaan Tercatat menyampaikan permohonan Delisting saham kepada Bursa


disertai dengan laporan pelaksanaan pembelian saham dan opini konsultan
hukum yang independen yang menyatakan bahwa proses pembelian saham
dimaksud telah selesai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bursa melakukan Suspensi atas saham Perusahaan Tercatat yang berencana


untuk melakukan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat.

Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat menjadi efektif setelah:


a.

Perusahaan Tercatat memenuhi seluruh kewajibannnya kepada Bursa;

c.

Bursa memberikan persetujuan Delisting dan mengumumkan di Bursa.

b.

Perusahaan Tercatat telah membayar biaya Delisting Efek sebesar 2 (dua)


kali biaya pencatatan Efek tahunan terakhir;

X.3.4. Delisting Saham Oleh Bursa


X.3.4.1. P ersyaratan 2611
1

Bursa menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat sesuai dengan ketentuan


Peraturan ini apabila Perusahaan Tercatat mengalami sekurang-kurangnya satu
kondisi di bawah ini:
a.

mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh


negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara
finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status
Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat
tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai;

b.

Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya
selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir.

X.3.4.2. Prosedur2612
1

Apabila terdapat indikasi bahwa Perusahaan Tercatat mengalami satu atau


lebih kondisi sebagaimana dimaksud dalam X.3.4.1.12613 maka Bursa melakukan
dengar Pendapat dengan Perusahaan Tercatat.

Dalam hal Bursa memutuskan untuk melakukan Delisting, maka Bursa


memberitahukan keputusan akan dilakukannya Delisting saham Perusahaan
Tercatat termasuk jadwal pelaksanaannya kepada Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan pada Hari Bursa yang sama diputuskannya Delisting saham
dimaksud dengan tembusan kepada Bapepam.

2611
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.3.
2612
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.3.
2613
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal III.3.1.
844

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


3

Bursa mengumumkan di Bursa mengenai keputusan Delisting saham


Perusahaan Tercatat tersebut termasuk jadwal pelaksanaan Delisting saham
Perusahaan Tercatat yang bersangkutan. Pengumuman dilakukan selambatlambatnya pada awal sesi I Hari Bursa berikutnya setelah diputuskannya
Delisting saham dimaksud.

Apabila dipandang perlu Bursa dapat melakukan Suspensi selama 5 (lima) Hari
Bursa dan selanjutnya diperdagangkan hanya di Pasar Negosiasi selama 20 (dua
puluh) Hari Bursa sebelum tanggal efektif Delisting.

Delisting berlaku efektif pada tanggal yang ditetapkan oleh Bursa dalam
keputusan Delisting, dan diumumkan di Bursa.

X.4. PENCATATAN KEMBALI (RELISTING) SAHAM


X.4.1.

Pengertian
Pencatatan Kembali (Relisting) adalah pencantuman kembali suatu Efek dalam
daftar Efek yang tercatat di Bursa setelah Efek tersebut dihapuskan pencatatannya
di Bursa (Delisting). 2 614

X.4.2. Persyaratan Umum Relisting 2615


1

Perusahaan Tercatat yang sahamnya dihapuskan dari daftar Efek yang tercatat di
Bursa, dapat mengajukan permohonan Relisting sahamnya kepada Bursa paling
cepat 6 (enam) bulan sejak dilakukan Delisting oleh Bursa.

Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam masih tetap menjadi efektif.

Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukannya Delisting oleh Bursa


atau telah merealisasikan hal-hal yang mendasari permohonan Delisting saham saat
menjadi Perusahaan Tercatat sebelumnya.

Adanya pernyataan Direksi dan Komisaris yang menyatakan bahwa Calon


Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum atau menghadapi suatu
masalah yang secara material diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan
usaha perusahaan.

Calon Perusahaan Tercatat boleh merupakan anak perusahaan atau induk


perusahaan dari Perusahaan Tercatat, dengan ketentuan:
a.

Jika terjadi putus hubungan afiliasi antara Calon Perusahaan Tercatat


dengan Perusahaan Tercatat, masing-masing perusahaan mampu
menjalankan kegiatan operasinya secara memadai berdasarkan penilaian
pihak independen; dan

2614
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal II.13.
2615
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.
845

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


b.

berdasarkan Laporan Keuangan proforma Perusahaan Tercatat tanpa


mengkonsolidasi dengan Laporan Keuangan Calon Perusahaan Tercatat,
Perusahaan Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan; atau

c.

berdasarkan Laporan Keuangan proforma Calon Perusahaan Tercatat tanpa


dikonsolidasi ke Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat, Calon Perusahaan
Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan.

Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus)


dari jajaran anggota Dewan Komisaris.

Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam X.4.2.72616adalah:

Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari


jajaran anggota Direksi.
a.

tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali


Perusahaan Tercatat yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 6
(enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur tidak terafiliasi;

b.

tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya


dari Perusahaan Tercatat;

d.

tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar
modal yang jasanya digunakan oleh Perusahaan Tercatat selama 6 (enam)
bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur.

c.

tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain.

Memiliki Komite Audit.

11

Harga saham dan nilai nominal saham Calon Perusahaan Tercatat sekurangkurangnya Rp.100,- (seratus rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:

10

12

Memiliki Sekretaris Perusahaan.

a.

bagi perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek lain, harga saham di atas
adalah berdasarkan harga rata-rata penutupan saham selama 25 (dua puluh
lima) hari terjadi transaksi di Bursa Efek lain tersebut; atau

b.

bagi perusahaan yang tidak tercatat di Bursa Efek lain, harga saham di
atas adalah berdasarkan harga wajar saham sesuai dengan hasil penilaian
pihak independen.

Direksi dan Komisaris Calon Perusahaan Tercatat harus memiliki reputasi baik,
yang antara lain dibuktikan dengan:
a.

tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dalam


kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;

c.

tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan perusahaan yang


pernah atau sedang dipimpinnya dinyatakan pailit;

e.

tidak dalam pengampuan.

b.

tidak pernah dinyatakan pailit;

d.

tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari suatu pekerjaan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;

2616
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.7.
846

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek

X.4.3. Persyaratan Relisting Di Papan Utama 2617


1

Memenuhi persyaratan umum Relisting saham sebagaimana dimaksud dalam X.4.22618;

Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan


operasional dalam usaha utama (core business) yang sama sekurang-kurangnya
selama 36 (tiga puluh enam) bulan berturut-turut;

Laporan Keuangan Calon Perusahaan Tercatat telah diaudit sekurang-kurangnya 3


(tiga) tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 (dua)
tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)
memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud


Bersih (Net Tangible Asset) sekurang-kurangnya Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah);

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) yang tercatat pada tanggal
tertentu dalam periode 5 (lima) Hari Bursa sebelum permohonan Relisting sekurangkurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau sekurang-kurangnya 35% (tiga
puluh lima perseratus) dari modal disetor, mana yang lebih kecil;

Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham yang
memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tidak tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah yang tercatat pada tanggal tertentu
dalam periode 5 (lima) Hari Bursa sebelum permohonan Relisting;

b.

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan
selama 6 (enam) bulan terakhir.

X.4.4. Persyaratan Relisting Di Papan Pengembangan


1

Memenuhi persyaratan umum pencatatan saham sebagaimana dimaksud dalam X.4.22619;

Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara substansi telah


melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 12 (dua belas) bulan penuh berturut-turut.

Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup sekurangkurangnya 2 (dua) tahun buku dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir
(jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) sekurang-kurangnya Rp


5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

2617
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.2.
2618
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.
2619
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.
847

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


5

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang mengalami rugi usaha atau belum
membukukan keuntungan, maka:
a.

Selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 (dua) sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba bersih berdasarkan proyeksi keuangan yang
akan diumumkan di Bursa;

b.

Khusus bagi Calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam bidang yang
sesuai dengan sifat usahanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk
mencapai titik impas (seperti : infrastruktur, perkebunan tanaman keras,
konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI)
atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum), maka
berdasarkan proyeksi keuangan Calon Perusahaan Tercatat tersebut selambatlambatnya pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba
usaha dan laba bersih.

Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) yang tercatat pada tanggal
tertentu dalam periode 5 (lima) Hari Bursa sebelum permohonan pencatatan
sekurang-kurangnya 50.000.000 (lima puluh juta) saham atau sekurang-kurangnya
35% (tiga puluh lima perseratus) dari modal disetor, mana yang lebih kecil.

Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang
memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tidak tercatat di Bursa Efek lain, maka
jumlah pemegang saham tersebut adalah yang tercatat pada tanggal tertentu
dalam periode 5 (lima) Hari Bursa sebelum permohonan Relisting;

b.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan
selama 6 (enam) bulan terakhir.

X.4.5. Prosedur Pencatatan Kembali (Relisting) 2620


1

Calon Perusahaan Tercatat yang bermaksud mencatatkan kembali sahamnya di Bursa, wajib
mengajukan permohonan Relisting kepada Bursa dan membayar pendaftaran permohonan
pencatatan Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk Papan Utama atau Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) untuk Papan Pengembangan, dengan ketentuan biaya pendaftaran
permohonan Relisting tersebut akan diperhitungkan sebagai pengurang biaya pencatatan
awal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VIII.2 Peraturan No. I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat,
apabila permohonan Relisting diterima.

Permohonan Relisting yang diajukan oleh Calon Perusahaan Tercatat yang


merupakan Perusahaan Publik atau perusahaan yang juga tercatat di Bursa Efek lain
dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya sesuai dengan Lampiran
I-I.1, Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-1 tentang Penghapusan Pencatatan
(Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.

2620
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal V.
848

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


3

Permohonan pencatatansebagaimana dimaksud dalam X.4.5.12621 wajib dilengkapi


sekurang-kurangnya dengan dokumen dan informasi sebagai berikut:
a.

bukti Pernyataan Pendaftaran dari Bapepam masih menjadi efektif;

b.

akta pendirian/Anggaran Dasar Calon Perusahaan Tercatat yang telah


disahkan oleh instansi yang berwenang beserta segala perubahannya dan
Tanda Daftar Perusahaan;

c.

struktur Organisasi Calon Perusahaan Tercatat sampai dengan pejabat satu


tingkat di bawah Direksi;

e.

riwayat hidup terbaru dari masing-masing anggota Direksi dan Komisaris


yang ditandatangani oleh yang bersangkutan;

d.

struktur Organisasi Group yang menunjukkan posisi Calon Perusahaan


Tercatat dalam Group (jika ada);

f.

daftar yang memuat kepemilikan saham dan hubungan bisnis yang berkaitan
dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan Tercatat
maupun afiliasinya dari Calon Perusahaan Tercatat tersebut;

g.

Laporan Keuangan Tahunan Auditan 3 (tiga) tahun buku terakhir dan Laporan
Keuangan Interim auditan terakhir (jika ada) atau Laporan Keuangan Auditan
sejak beroperasinya Calon Perusahaan Tercatat yang masa operasionalnya
kurang dari 3 (tiga) tahun;

h.

sejarah singkat perusahaan;

j.

Nomor Pokok Wajib Pajak;

l.

analisis tentang risiko usaha dan prospek usaha;

i.

uraian mengenai kegiatan usaha perusahaan;

k.

analisis dan pembahasan oleh manajemen tentang kegiatan usaha, kinerja


dan posisi keuangan;

m.

proyeksi keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun berikut asumsi yang


digunakan atau studi kelayakan bagi Calon Perusahaan Tercatat, proyeksi
keuangan atau studi kelayakan tersebut akan diumumkan di Bursa;

n.

keterangan tentang jumlah Efek yang dicatatkan;

p.

transaksi/perjanjian, piutang dan kewajiban dengan pihak afiliasi (termasuk


jumlah dan kondisinya);

o.

kebijakan dividen;

q.

piutang Calon Perusahaan Tercatat yang dijamin oleh pihak terafiliasi, dan
atau hutang pihak ketiga atau hutang pihak terafiliasi yang dijamin Calon
Perusahaan Tercatat;

r.

ringkasan dari kontrak-kontrak yang nilainya material;

t.

pendapat dari segi hukum oleh Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam;

v.

laporan penilaian oleh Penilai Independen yang terdaftar di Bapepam, (jika ada);

s.

rasio kinerja, operasional, pertumbuhan, likuiditas dan solvabilitas;

u.

bukti pembayaran biaya pendaftaran permohonan Relisting;

2621
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal V.1.
849

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal


w.

copy kontrak pengelolaan administrasi Efek dengan Biro Administrasi


Efek atau pernyataan dari Calon Perusahaan Tercatat apabila administrasi
Efeknya dikelola sendiri;

x.

copy ijin yang dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang mengenai analisa
dampak lingkungan bagi Calon Perusahaan Tercatat;

y.

khusus bagi Calon Perusahaan Tercatat yang usahanya di bidang pertambangan:


1)

surat keterangan tentang konsesi yang masih berlaku dari instansi


yang memberikan hak konsesi;

2)

surat keterangan tentang kontrak karya atau Kuasa Penambangan atau


Surat Ijin Penambangan Daerah dari instansi yang memberikannya;

3)

dokumen pendukung yang menunjukan bahwa anggota Direksi


memiliki kemampuan teknis dan pengalaman dalam bidang
pertambangan sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan;

4)

surat keterangan dari pihak independen yang menyatakan bahwa


Calon Perusahaan Tercatat sudah memiliki cadangan terbukti (proven
deposit) atau yang setara sesuai dengan jenis pertambangannya;

z.

bagi Calon Perusahaan Tercatat yang bidang usahanya memerlukan konsesi atau
izin pengelolaan seperti pengusahaan hutan atau jalan tol, surat keterangan dari
instansi yang memberikan konsesi atau izin pengelolaan tersebut;

aa.

copy kontrak dengan KSEI mengenai pendaftaran Efeknya dalam Penitipan


Kolektif di KSEI;

ab.

informasi keterbukaan sebanyak 5 (lima) eksemplar;

ac.

laporan komposisi pemegang saham yang bentuk dan isinya sesuai dengan
Lampiran I-I.2 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-1 tentang Penghapusan
Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa;

ad.

daftar nama dan spesimen tanda tangan pejabat yang diberi kewenangan
menanda tangani surat-menyurat yang disampaikan ke Bursa;

ae.

surat pernyataan tentang kepatuhan terhadap peraturan yang telah


ditandatangani oleh Direksi Calon Perusahaan Tercatat yang bentuk dan
isinya sesuai dengan Lampiran I-I.3 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No.
I-1 tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham di Bursa;

af.

daftar nama Komite Audit;

ag.

surat pernyataan mengenai Direktur tidak terafiliasi sebagaimana yang


dimaksud dalam ketentuan X.4.2.82622 (bentuk dan isi surat pernyataan
sesuai dengan Lampiran I-I.4 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-1
tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham di Bursa;

2622
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.8.
850

10. Pencatatan Dan Perdagangan Efek


4

surat pernyataan mengenai pemenuhan kualifikasi Direksi dan komisaris sebagaimana


yang dimaksud dalam X.4.2.122623 (bentuk dan isi surat pernyataan sesuai dengan
Lampiran I-I.5. Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-1 tentang Penghapusan Pencatatan
(Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa ;

Permohonan Pencatatan dianggap telah diterima apabila permohonan beserta


seluruh lampiran sebagaimana dimaksud dalam X.4.5.12624 dan X.4.5.32625 telah
diterima secara lengkap oleh Bursa.

Perusahaan yang mengajukan permohonan Relisting wajib melakukan presentasi


tentang perusahaannya kepada Bursa.

Apabila dipandang perlu, Bursa dapat meminta dokumen atau informasi


tambahan
atau meminta penjelasan tambahan secara langsung kepada
manajemen perusahaan, atau meminta keterangan kepada pihak lain dan atau
meminta pendapat dari pihak independen.

Persetujuan atau penolakan permohonan Relisting akan diberikan oleh Bursa


selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen
dan atau informasi secara lengkap.

Calon Perusahaan Tercatat wajib membayar biaya pencatatan awal dan biaya
pencatatan tahunan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan VIII Peraturan
Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa
sebelum tanggal Relisting dan mengirimkan bukti setor ke Bursa. Keterlambatan
pembayaran biaya pencatatan tersebut di atas dapat mengakibatkan tertundanya
pencatatan dan perdagangan saham dari Calon Perusahaan Tercatat tersebut.

10

Bursa mengumumkan adanya pencatatan dan perdagangan saham Calon


Perusahaan Tercatat tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum
perdagangan saham dimulai.

2623
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal IV.1.12.
2624
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal V.1.
2625
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali
(Relisting) Saham Di Bursa, Pasal V.3.
851

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

852

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

11
PRINSIP KETERBUKAAN
PERUSAHAAN TERBUKA

Keterbukaan informasi merupakan salah satu karakteristik khusus yang dikenal


dalam bidang pasar modal. Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 mengamanatkan
agar Emiten dan/atau Perusahaan Publik senantiasa menjalankan prinsip
keterbukaan, yang diimplementasikan melalui penyampaian informasi atau
fakta material terkait usaha atau efeknya. Dalam perjalanannya, Emiten
dan/atau Perusahaan Publik pasti melakukan bentuk-bentuk aksi korporasi
(corporate action), baik berupa pembagian dividen, penerbitan saham bonus,
dan lain sebagainya. Bapepam-LK dan Bursa Efek telah mengatur agar dalam
menjalankan aksi korporasinya Emiten dan/atau Perusahaan Publik tetap
memperhatikan prinsip keterbukaan guna mencegah adanya kerugian bagi
pemangku kepentingan (stakeholders).
Bab ini akan membahas prinsip keterbukaan di pasar modal, kewajiban
penyampaian informasi kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek, serta dokumen
yang terbuka untuk publik. Sub bab ini juga akan menguraikan lebih lanjut
bentuk-bentuk aksi korporasi yang dilakukan Emiten/Perusahaan Publik,
persyaratannya, serta pengaturan dalam hal terjadinya suatu transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam bab ini meliputi:
1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka


Untuk Umum;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3 tentang Surat, Laporan Dan


Dokumen Lain Yang Dikirim Kepada Bapepam;

2.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

4.

Peraturan Bapepam-LK No.II.A.2 tentang


Prosedur Penyediaan
Dokumen Bagi Masyarakat di Pusat Referensi Pasar Modal;

853

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

854

6.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh


Pemegang Saham;

8.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu;

7.

Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham


Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik;

9.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu;

10.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk


dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu;

11.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu;

13.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan


Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;

15.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender;

12.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham


Bonus;

14.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan


Perubahan Kegiatan Usaha Utama;

16.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.2 tentang Pedoman Bentuk dan Isi


Pernyataan Penawaran Tender;

17.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.3 tentang Pedoman Bentuk dan Isi


Pernyataan Perusahaan Sasaran dan Pihak Lainnya Sehubungan dengan
Penawaran Tender;

18.

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan


Usaha atau Peleburan Usaha Publik atau Emiten;

19.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi


Repurchase Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase
Agreement (MRA);

20.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan


Terbuka;

21.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik;


22.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian


Laporan Keuangan Berkala;

24.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi


Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit;

23.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi


Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum;

25.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian


Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik;

26.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.7 tentang Jangka Waktu Penyampaian


Laporan Keuangan Berkala Dan Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Efeknya Tercatat Di Bursa Efek Di Indonesia
Dan Di Bursa Efek Di Negara Lain;

27.

Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi


Pemegang Saham Tertentu;

28.

Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan


Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum;

29.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan
Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan
Tercatat;

30.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum
Perdagangan Efek Di Bursa Efek Jakarta;

32.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi;

34.

Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal


Pembatasan Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock
Di Pasar Segera dan Pasar Tunai.

31.

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota
Bursa Efek;

33.

Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang


Tata Cara Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat; dan

855

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.1. PENGERTIAN
Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten,
Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal untuk menginformasikan
kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi Material
mengenai usahanya atau Efeknya yang dapat berpengaruh terhadap
keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek
tersebut.2626
Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting
dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat
mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal,
calon pemodal atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau
fakta tersebut.2627
Perusahaan Terbuka adalah Perusahaan Publik atau Perusahaan yang
telah melakukan Penawaran Umum Saham atau Efek Bersifat Ekuitas
lainnya.2628

XI.2. KETENTUAN UMUM


1.

Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif


atau Perusahaan Publik wajib:2629

a.

menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam dan


mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat;2630 dan

b.

menyampaikanlaporan kepada Bapepam dan mengumumkan


kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat
mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya pada akhir hari

2626
UUPM, Pasal 1 butir 25.
2627
UUPM, Pasal 1 butir 7.
2628
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Angka 1 Huruf a.
2629
UUPM, Pasal 86 ayat 1.
2630
Penjelasan UUPM atas Pasal 86 ayat (1) huruf a. Informasi berkala tentang kegiatan
usaha dan keadaan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik diperlukan oleh pemodal
sebagai dasar pengambilan keputusan investasi atas Efek. Oleh karena itu, Emiten atau
Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan berkala untuk setiap akhir periode tertentu
kepada Bapepam dan laporan tersebut terbuka untuk umum
856

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut.2631


2.

Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya


telah menjadi efektif dapat dikecualikan dari kewajiban untuk
menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam XI.2.12632
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.2633

3.

Direktur atau komisaris Emiten atau Perusahaan Publik wajib


melaporkan kepada Bapepam atas kepemilikan dan setiap
perubahan kepemilikannya atas saham perusahaan tersebut.2634

4.

Setiap Pihak yang memiliki sekurang-kurangnya 5% (lima


perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik wajib
melaporkan kepada Bapepam atas kepemilikan dan setiap
perubahan kepemilikannya atas saham perusahaan tersebut.2635

5.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XI.2.32636 dan XI.2.42637


wajib disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak
terjadinya kepemilikan atau perubahan kepemilikan atas saham
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.2638

6.

Informasi yang wajib disampaikan oleh setiap Pihak kepada Bapepam


berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya tersedia untuk
umum.2639

7.

Pengecualian atas ketentuan dalam XI.2.62640 hanya dapat


dilakukan oleh Bapepam.2641

2631
Penjelasan UUPM atas Pasal 86 ayat (1) huruf b. Selain tambahan dari laporan berkala
sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, apabila terjadi peristiwa yang sifatnya
material, Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam dan
mengumumkannya kepada masyarakat selambat-lambatnya pada khir akhir hari kerja ke-2
(kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut.
2632
UUPM, Pasal 86 ayat 1.
2633
UUPM, Pasal 86 ayat 2.
2634
UUPM, Pasal 87 ayat 1.
2635
UUPM, Pasal 87 ayat 2.
2636
UUPM, Pasal 87 ayat 1.
2637
UUPM, Pasal 87 ayat 2.
2638
UUPM, Pasal 87 ayat 3.
2639
UUPM, Pasal 89 ayat 1.
2640
UUPM, Pasal 89 ayat 1.
2641
UUPM, Pasal 89 ayat 2.
857

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.3. JENIS-JENIS KETERBUKAAN INFORMASI


XI.3.1. Keterbukaan Informasi
Diumumkan Ke Publik

Yang

Harus

Segera

1.

Setiap Perusahaan Publik atau Emiten yang Pernyataan


Pendaftarannya
telah
menjadi
efektif,
harus
menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan
kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat
akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau
terdapatnya Informasi atau Fakta Material yang
mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan
atau keputusan investasi pemodal.2642

2.

Informasi atau Fakta Material yang diperkirakan dapat


mempengaruhi harga Efek atau keputusan investasi
pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut:2643
a.

Penggabungan usaha, pembelian saham,


peleburan usaha, atau pembentukan usaha
patungan;

b.

Pemecahan saham atau pembagian dividen


saham;

d.

Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

f.

Perubahan dalam pengendalian atau perubahan


penting dalam manajemen;

h.

Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau


secara terbatas yang material jumlahnya;

c.

Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;

e.

Produk atau penemuan baru yang berarti;

g.

Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran


Efek yang bersifat utang;

i.

Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang


material;

2642
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik, Angka 1.
2643

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera

Diumumkan Kepada Publik, Angka 2.


858

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

j.

Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;

k.

Tuntutan hukum yang penting terhadap


perusahaan, dan atau direktur dan komisaris
perusahaan;

l.

Pengajuan tawaran
perusahaan lain;

n.

Penggantian Wali Amanat;

untuk

Akuntan

pembelian

m.

Penggantian
perusahaan;

yang

o.

Perubahan tahun fiskal perusahaan;

Efek

mengaudit

XI.3.2. Keterbukaan Informasi Bagi Pemegang Saham


Tertentu
1.

Direktur atau komisaris Emiten atau Perusahaan Publik


wajib melaporkan kepada Bapepam atas kepemilikan
dan setiap perubahan kepemilikannya atas saham
perusahaan tersebut selambat-lambatnya dalam waktu
10 (sepuluh) hari sejak terjadinya transaksi.2644

2.

Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam XI.3.2.1


peraturan ini, berlaku juga bagi setiap Pihak yang
memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham yang
disetor.2645

3.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XI.3.2.12646 dan


XI.3.2.22647 sekurang-kurangnya meliputi:2648
a.

nama, tempat tinggal, dan kewarganegaraan;

c.

harga pembelian dan penjualan per saham;

b.
2644
Peraturan Bapepam-LK
Tertentu, Angka 1.
2645
Peraturan Bapepam-LK
Tertentu, Angka 2.
2646
Peraturan Bapepam-LK
Tertentu, Angka 1.
2647
Peraturan Bapepam-LK
Tertentu, Angka 2.
2648
Peraturan Bapepam-LK
Tertentu, Angka 3.

jumlah saham yang dibeli atau dijual;

No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham


No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham
No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham
No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham
No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham
859

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.
4.

e.

tanggal transaksi; dan


tujuan dari transaksi.

Salinan dari laporan yang disyaratkan dalam Peraturan


Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi
Bagi Pemegang Saham Tertentu harus tersedia untuk
dilihat umum dan dapat disalin di Bapepam.2649

XI.3.3. Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau Perusahaan


Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit
1.

Emiten atau Perusahaan Publik yang gagal atau tidak


mampu menghindari kegagalan untuk membayar
kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak
terafiliasi, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib
menyampaikan laporan mengenai hal tersebut kepada
Bapepam dan Bursa Efek dimana Efek Emiten atau
Perusahaan Publik tercatat secepat mungkin, paling
lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) sejak Emiten
atau Perusahaan Publik mengalami kegagalan atau
mengetahui ketidakmampuan menghindari kegagalan
dimaksud.2650

2.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XI.3.3.12651 wajib


memuat antara lain rincian mengenai pinjaman termasuk
jumlah pokok dan bunga, jangka waktu pinjaman,
nama pemberi pinjaman, penggunaan pinjaman dan
alasan kegagalan atau ketidakmampuan menghindari
kegagalan.2652

3.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik diajukan ke

2649
Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham
Tertentu, Angka 4.
2650
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 1.
2651
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 1.
2652
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 2.
860

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Pengadilan untuk dimohonkan pernyataan pailit, maka


Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan
laporan mengenai hal tersebut kepada Bapepam dan
Bursa Efek dimana Efek Emiten atau Perusahaan Publik
tercatat secepat mungkin, paling lambat akhir hari
kerja ke-2 (kedua) sejak Emiten atau Perusahaan Publik
mengetahui adanya permohonan pernyataan pailit
dimaksud.2653
4.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XI.3.3.32654


wajib memuat antara lain nama pemberi pinjaman yang
mengajukan pailit, ringkasan permohonan pernyataan
pailit dan jumlah pinjaman lainnya.2655

5.

Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
yang mengajukan permohonan pernyataan pailit
kepada Pengadilan terhadap Emiten atau Perusahaan
Publik wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam
dan Bursa Efek dimana Efek Emiten atau Perusahaan
Publik tercatat mengenai hal tersebut secepat mungkin,
paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) pengajuan
permohonan pernyataan pailit.2656

6.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam peraturan


ini merupakan dokumen publik yang tersedia bagi
masyarakat di Pusat Referensi Pasar Modal sesuai dengan
Peraturan Nomor II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan
Dokumen Bagi Masyarakat di Pusat Referensi Pasar
Modal.2657

7.

Bursa
Efek
wajib
mengumumkan
informasi
sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini di

2653
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 3.
2654
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 3.
2655
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 4.
2656
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 5.
2657
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 6.

Bagi Emiten Atau


Bagi Emiten Atau
Bagi Emiten Atau
Bagi Emiten Atau
Bagi Emiten Atau
861

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bursa Efek pada hari yang sama dengan diterimanya


informasi tersebut oleh Bursa Efek.2658

XI.3.4. Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran


Umum
Informasi tentang biaya yang dikeluarkan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik dalam rangka Penawaran Umum wajib
diuangkapkan sesuai ketentuan sebagai berikut:2659
1.

Dalam bab tentang penggunaan dana yang diperoleh


dari hasil Penawaran Umum, baik pada Prospektus,
Prospektus Ringkas maupun Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum agar
diungkapkan rincian masing-masing biaya yang
dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan Penawaran
umum, baik dalam persentase (%) tertentu dan atau
dalam nilai angka (denominasi mata uang), yang
antara lain meliputi:2660
a.
b.
c.
d.
e.
f.

2.

biaya jasa penjaminan (underwriting fee);


biaya jasa penyelenggaraan (management fee);
biaya jasa penjualan (selling fee);
biaya jasa profesi penunjang pasar modal;
biaya jasa lembaga penunjang pasar modal; dan
biaya jasa konsultasi keuangan (financial advisory
fee)

Dalam hal terdapat perbedaan informasi yang


diungkapkan dalam Prospektus maupun Prospektus
Ringkas dengan informasi yang diungkapkan dalam
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum, maka dalam Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum dimaksud wajib ditambahkan

2658
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan Pailit, Angka 7.
2659
Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan Informasi
Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum.
2660
Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan Informasi
Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, Pasal 1.
862

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

penjelasan yang cukup mengenai penyebab perbedaan


informasi tersebut.2661
3.

Kewajiban pengungkapan informasi sebagaimanana


diatur dalam Surat Edaran Bapapem-LK No. SE-05/
BL/2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya
Yang DIkeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum,
mulai berlaku bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran setelah tanggal
1 November 2006.2662

XI.4. KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN


XI.4.1. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum
1.

Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah efektif


wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana
hasil Penawaran Umum kepada Bapepam. Realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut
wajib pula dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan, dan atau disampaikan
kepada Wali Amanat.2663

2.

Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan


kepada Bapepam dan Wali Amanat dibuat secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan (Maret, Juni, September, dan
Desember). Penyampaian laporan tersebut selambatlambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya. Bentuk dan
isi laporan dimaksud disusun sesuai dengan Formulir
Nomor: X.K.4-1 lampiran Peraturan Bapepam-LK No.
X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

2661
Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan Informasi
Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum., Pasal 2.
2662
Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang Keterbukaan Informasi
Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, Pasal 3.
2663
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Angka 1.
863

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penawaran Umum.2664
3.

Pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana pada


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dilaksanakan
secara berkala setiap tahun.2665

4.

Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana tersebut


wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:2666
a. rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu
kepada Bapepam dengan mengemukakan alasan
beserta pertimbangannya;
b. perubahan penggunaan dana yang berasal dari Penawaran
Umum saham harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. perubahan penggunaan dana yang berasal dari
Penawaran Umum obligasi harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Obligasi.

5.

6.

Perubahan sebagaimana dimaksud pada XI.4.1.42667


mencakup:2668
a.

b.

perubahan
ekonomis.

lokasi

yang

memiliki

dampak

Dengan memperhatikan ketentuan pada XI.4.1.22669 dan


XI.4.1.32670, bagi Emiten yang telah mempergunakan
seluruh dana, wajib menyampaikan laporan realisasi

2664
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 2.
2665
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 3.
2666
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 4.
2667
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 4.
2668
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 5.
2669
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 2.
2670
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 3.
864

perubahan yang material dari masing-masing


unsur penggunaan dana; dan

No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

penggunaan dana terakhir kepada Bapepam dan


mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana
terakhir tersebut pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan atau menyampaikannya kepada Wali
Amanat sesuai periodenya.2671
7.

Dalam hal penggunaan dana tersebut dipinjamkan


kepada anak perusahaan atau Afiliasinya, agar dijelaskan
alokasi penggunaan dana setelah dana tersebut
dikembalikan kepada Emiten.2672

8.

Dalam hal terdapat sisa dana, perlu dijelaskan antara


lain:2673

9.

10.

a.

tempat dimana dana tersebut disimpan;

c.

hubungan Afiliasi antara Emiten dengan tempat


dimana dana tersebut disimpan; dan

e.

hubungan Afiliasi antara Emiten dengan tempat


dimana dana tersebut disimpan; dan

b.

tingkat suku
alokasinya;

bunga

yang

d.

jangka waktu penyimpanan.

f.

jangka waktu penyimpanan.

diperoleh

dan

Laporan realisasi penggunaan dana untuk pertama


kalinya wajib disampaikan pada masa penyampaian
laporan periode yang bersangkutan sebagaimana
dimaksud dalam XI.4.1.2, meskipun penggunaan
dananya belum mencakup 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penjatahan.2674
Realisasi penggunaan dana yang dipertanggungjawabkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk
pertama kalinya wajib disampaikan pada Rapat Umum

2671
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 6.
2672
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 7.
2673
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 8.
2674
Peraturan Bapepam-LK
Penawaran Umum, Angka 9.

No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil


No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
865

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pemegang Saham Tahunan yang terdekat, meskipun


penggunaan dananya belum mencakup 1 (satu) tahun
sejak tanggal penjatahan.2675
11.

Ketentuan dalam peraturan ini berlaku pula untuk


Penawaran Umum Efek yang dapat dikonversikan
menjadi saham. Pelaporan dimaksud disusun sesuai
dengan formulir X.K.4-2.2676

12.

Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang


Pasar Modal, Bapepam berwenang mengenakan sanksi
terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan peraturan
ini atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
ketentuan peraturan ini.2677

XI.4.2. Laporan Tahunan Bagi Emiten Dan Perusahaan


Publik
XI.4.2.1. Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
1.

Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang


pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif
wajib menyampaikan laporan tahunan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan
setelah tahun buku berakhir, sebanyak 4 (empat)
eksemplar dan sekurang-kurangnya 1 (satu)
eksemplar dalam bentuk asli. Laporan tahunan
dalam bentuk asli dimaksud adalah laporan
tahunan yang wajib ditandatangani secara

2675
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Angka 10.
2676
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Angka 11.
2677
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Angka 12.
866

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

langsung oleh direksi dan komisaris.2678

2678
Bagi
2679
Bagi
2680
Bagi
2681
Bagi
2682
Bagi

2.

Dalam hal laporan tahunan telah tersedia bagi


pemegang saham sebelum jangka waktu 4 (empat)
bulan sejak tahun buku berakhir, maka laporan
tahunan dimaksud wajib disampaikan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan pada saat yang bersamaan dengan
tersedianya laporan tahunan bagi pemegang
saham.2679

3.

Laporan tahunan wajib tersedia bagi para


pemegang saham pada saat panggilan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan.2680

4.

Dalam hal Emiten hanya menerbitkan Efek


Bersifat Utang, maka kewajiban penyampaian
laporan tahunan berlaku sampai dengan
Emiten telah menyelesaikan seluruh kewajiban
yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang
diterbitkannya.2681

5.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik


menyampaikan laporan tahunan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebelum menyampaikan laporan keuangan
tahunan, maka Emiten atau Perusahaan
Publik dimaksud dikecualikan dari kewajiban
menyampaikan laporan keuangan tahunan
kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, sepanjang laporan tahunan
dimaksud:2682

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban


Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 1 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 1 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 1 Huruf e.

Penyampaian Laporan Tahunan


Penyampaian Laporan Tahunan
Penyampaian Laporan Tahunan
Penyampaian Laporan Tahunan
Penyampaian Laporan Tahunan
867

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

b.

disampaikan sebanyak 6 (enam) eksemplar;


dan
sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar
laporan tahunan yang memuat laporan
keuangan tahunan dalam bentuk asli.

Dalam hal penyampaian laporan tahunan


dimaksud melewati batas waktu penyampaian
laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur
dalam Peraturan No. X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka
hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan
penyampaian laporan keuangan tahunan.

XI.4.2.2. Bentuk Dan Isi Laporan Tahunan


XI.4.2.2.1. Ketentuan Umum
1.

Laporan tahunan wajib memuat ikhtisar


data keuangan penting, laporan dewan
komisaris,
laporan
direksi,
profil
perusahaan, analisis dan pembahasan
manajemen, tata kelola perusahaan,
tanggung jawab direksi atas laporan
keuangan, dan laporan keuangan yang
telah diaudit.2683

2.

Laporan tahunan wajib disajikan


dalam bahasa Indonesia. Dalam hal
laporan tahunan juga dibuat selain
dalam bahasa Indonesia, baik dalam
dokumen yang sama maupun terpisah,
maka laporan tahunan dimaksud harus
memuat informasi yang sama. Apabila
terdapat perbedaan penafsiran akibat
penerjemahan bahasa, maka yang

2683
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf a angka 1.
868

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

digunakan sebagai acuan adalah laporan


tahunan dalam bahasa Indonesia.2684
3.

Laporan tahunan wajib dicetak pada


kertas berwarna terang yang berkualitas
baik, berukuran kurang lebih 21 X 30
sentimeter dan dimungkinkan untuk
direproduksi dengan fotokopi.2685

XI.4.2.2.2. Ikhtisar Data Keuangan Penting


1.

Laporan tahunan wajib memuat informasi


keuangan dalam bentuk perbandingan
selama 5 (lima) tahun buku atau sejak
memulai usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 5 (lima) tahun,
sekurang-kurangnya:2686
a.

penjualan/pendapatan usaha;

c.

laba (rugi) usaha;

e.

jumlah saham yang beredar;

g.

proforma penjualan/pendapatan
usaha (jika ada);

i.

proforma laba (rugi) bersih per


saham (jika ada);

b.

laba (rugi) kotor;

d.

laba (rugi) bersih;

f.

laba (rugi) bersih per saham;

h.

proforma laba (rugi) bersih (jika


ada);

2684
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf a angka 2.
2685
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf a angka 3.
2686
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf b angka 1.
869

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

j.

modal kerja bersih;

l.

jumlah investasi;

n.

jumlah ekuitas;

p.

rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

r.

rasio kewajiban terhadap ekuitas;

k.

jumlah aktiva;

m.

jumlah kewajiban;

o.

rasio laba (rugi) terhadap jumlah


aktiva;

q.

rasio lancar;

s.

rasio kewajiban terhadap jumlah


aktiva;

t.

rasio kredit yang diberikan


terhadap jumlah simpanan (khusus
untuk perbankan);

u.

rasio kecukupan modal (khusus


untuk perbankan); dan

v.
2.

informasi keuangan perbandingan


lainnya yang relevan dengan
perusahaan.

Laporan tahunan wajib memuat informasi


harga saham tertinggi, terendah, dan
penutupan, serta jumlah saham yang
diperdagangkan untuk setiap masa
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir (jika ada). Harga saham sebelum
perubahan permodalan terakhir wajib
disesuaikan dalam hal terjadi antara lain
karena pemecahan saham, dividen saham,
dan saham bonus.2687

XI.4.2.2.3. Laporan Dewan Komisaris


2687
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf b angka 2.
870

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Laporan
dewan
komisaris
sekurangkurangnya
memuat
hal-hal
sebagai
26 8 8
berikut:
1.

Penilaian terhadap kinerja direksi


mengenai pengelolaan perusahaan;

3.

Komite-komite yang berada dibawah


pengawasan dewan komisaris; dan

2.

Pandangan atas prospek usaha perusahaan


yang disusun oleh direksi;

4.

Perubahan komposisi anggota dewan


komisaris (jika ada).

XI.4.2.2.4. Laporan Direksi


Laporan direksi sekurang-kurangnya memuat
antara lain uraian singkat mengenai: 26 89
1.

Kinerja perusahaan, yang mencakup


antara
lain
kebijakan
strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan;

2.

Gambaran tentang prospek usaha;

3.

Penerapan tata kelola perusahaan yang


telah dilaksanakan oleh perusahaan;
dan

4.

Perubahan komposisi anggota direksi


(jika ada).

XI.4.2.2.5. Profil Perusahaan


Profil perusahaan sekurang-kurangnya memuat

2688
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf c.
2689
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf d.
871

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hal-hal sebagai berikut:2690


1.

Nama dan alamat perusahaan;

2.

Riwayat singkat perusahaan;

3.

Bidang dan kegiatan usaha perusahaan


meliputi jenis produk dan atau jasa yang
dihasilkan;

4.

Struktur organisasi dalam bentuk bagan;

6.

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat


anggota dewan komisaris;

5.

Visi dan misi perusahaan;

7.

Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat


anggota direksi;

8.

Jumlah
karyawan
dan
deskripsi
pengembangan
kompetensinya
(misalnya: aspek pendidikan dan
pelatihan karyawan yang telah dan akan
dilakukan);

9.

Uraian tentang nama pemegang saham


dan persentase kepemilikannya yang
terdiri dari:
a.

Pemegang saham yang memiliki


5% (lima per seratus) atau lebih
saham Emiten atau Perusahaan
Publik;

b.

Direktur dan komisaris yang


memiliki saham Emiten atau
Perusahaan Publik; dan

10.

Kelompok pemegang saham masyarakat,


yaitu kelompok pemegang saham yang
masing-masing memiliki kurang dari
5% (lima per seratus) saham Emiten atau
Perusahaan Publik;

11.

Nama anak perusahaan dan perusahaan

2690
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf e.
872

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

asosiasi, persentase kepemilikan saham,


bidang usaha, dan status operasi
perusahaan tersebut (jika ada);
12.

Kronologis pencatatan saham dan


perubahan jumlah saham dari awal
pencatatan hingga akhir tahun buku
serta nama Bursa Efek dimana saham
perusahaan dicatatkan (jika ada);

13.

Kronologis pencatatan Efek lainnya dan


peringkat Efek (jika ada);

15.

Nama dan alamat lembaga dan atau


profesi penunjang pasar modal;

14.

Nama dan alamat perusahaan pemeringkat


efek (jika ada);

16.

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima


perusahaan baik yang berskala nasional
maupun internasional (jika ada); dan

17.

Nama dan alamat anak perusahaan dan


atau kantor cabang atau kantor perwakilan
(jika ada).

XI.4.2.2.6. Analisis Dan Pembahasan Manajemen


Laporan tahunan wajib memuat uraian singkat
yang membahas dan menganalisis laporan
keuangan dan informasi lain dengan penekanan
pada perubahan-perubahan material yang
terjadi dalam periode laporan keuangan tahunan
terakhir. Uraian dimaksud sekurang-kurangnya
memuat hal-hal sebagai berikut:2691
1.

Tinjauan operasi per segmen usaha,


antara lain memuat pembahasan
mengenai:

2691
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf f.
873

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

874

a.

produksi;

c.

profitabilitas; dan

b.

penjualan/pendapatan usaha;

d.

peningkatan kapasitas produksi;

a.

aktiva lancar, aktiva tidak lancar,


dan jumlah aktiva;

c.

penjualan/pendapatan usaha;

e.

laba bersih;

Analisis kinerja keuangan yang mencakup


perbandingan antara kinerja keuangan
tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya, antara lain mengenai:

b.

kewajiban lancar, kewajiban tidak


lancar, dan jumlah kewajiban;

d.

beban usaha; dan

Bahasan dan analisis tentang kemampuan


membayar
hutang
dan
tingkat
kolektibilitas piutang Perseroan;

4.

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk


investasi barang modal dengan penjelasan
tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber
dana yang diharapkan untuk memenuhi
ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang
menjadi denominasi, dan langkah-langkah
yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing
yang terkait;

5.

Bahasan dan analisis tentang informasi


keuangan yang telah dilaporkan yang
mengandung kejadian yang sifatnya luar
biasa dan jarang terjadi;

6.

Komponen-komponen
substansial
dari pendapatan atau beban lainnya,
untuk dapat mengetahui hasil usaha
perusahaan;

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

7.

Jika laporan keuangan mengungkapkan


peningkatan atau penurunan yang
material dari penjualan atau pendapatan
bersih, maka wajib disertai dengan
bahasan tentang sejauh mana perubahan
tersebut dapat dikaitkan antara lain
dengan jumlah barang atau jasa yang
dijual, dan atau adanya produk atau jasa
baru;

8.

Bahasan tentang dampak perubahan


harga terhadap penjualan dan pendapatan
bersih perusahaan serta laba operasi
perusahaan selama 2 (dua) tahun atau
sejak perusahaan memulai usahanya, jika
baru memulai usahanya kurang dari 2
(dua) tahun;

9.

Informasi dan fakta material yang terjadi


setelah tanggal laporan akuntan;

10.

Prospek usaha dari perusahaan sehubungan


dengan industri, ekonomi secara umum
dan pasar internasional serta dapat disertai
data pendukung kuantitatif jika ada sumber
data yang layak dipercaya;

11.

Aspek pemasaran atas produk dan


jasa perusahaan, antara lain: strategi
pemasaran dan pangsa pasar;

12.

Kebijakan dividen dan tanggal serta


jumlah dividen (kas per saham dan atau
non kas) dan jumlah dividen per tahun
yang diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir;

13.

Realisasi
penggunaan
dana
hasil
penawaran umum secara kumulatif
sampai dengan saat terakhir apabila
belum dinyatakan habis. Dalam hal
terdapat perubahan dari Prospektus agar
875

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dijelaskan;
14.

Informasi
material,
antara
lain
mengenai investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan/peleburan usaha, akuisisi,
restrukturisasi utang/modal, transaksi
yang mengandung benturan kepentingan
dan sifat transaksi dengan Pihak Afiliasi;

15.

Perubahan
peraturan
perundangundangan yang berpengaruh signifikan
terhadap perusahaan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan (jika ada);
dan

16.

Perubahan kebijakan akuntansi, alasan


dan dampaknya terhadap laporan
keuangan (jika ada).

XI.4.2.2.7. Tata Kelola Perusahaan (Corporate


Governance)
Laporan tahunan wajib memuat uraian singkat
mengenai penerapan tata kelola perusahaan
yang telah dan akan dilaksanakan oleh
perusahaan dalam periode laporan keuangan
tahunan terakhir. Uraian dimaksud sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:2692
1.

Dewan komisaris, mencakup antara lain:


a.

uraian pelaksanaan tugas dewan


komisaris;

b.

pengungkapan prosedur penetapan


dan besarnya remunerasi anggota
dewan komisaris; dan

c.

frekuensi pertemuan dan tingkat


kehadiran dewan komisaris;

2692
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf g.
876

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

2.

3.

4.

5.

Direksi, mencakup antara lain:


a.

ruang lingkup pekerjaan dan


tanggung jawab masing-masing
anggota direksi;

b.

pengungkapan prosedur penetapan


dan besarnya remunerasi anggota
direksi;

c.

frekuensi pertemuan dan tingkat


kehadiran anggota direksi; dan

d.

program pelatihan dalam rangka


meningkatkan kompetensi direksi;

a.

nama, jabatan, dan riwayat hidup


singkat anggota komite audit;

Komite audit, mencakup antara lain:

b.

uraian tugas dan tanggung jawab;

c.

frekuensi pertemuan dan tingkat


kehadiran masing-masing anggota
komite audit; dan

d.

laporan
singkat
pelaksanaan
kegiatan komite audit;

a.

nama, jabatan, dan riwayat hidup


singkat anggota komite;

c.

uraian tugas dan tanggung jawab;

e.

uraian
komite;

a.

nama, jabatan, dan riwayat hidup

Komite-komite lain yang dimiliki oleh


perusahaan (seperti: komite nominasi dan
komite remunerasi), yang mencakup:

b.

independensi anggota komite;

d.

frekuensi pertemuan dan tingkat


kehadiran komite; dan

Uraian tugas
perusahaan;

pelaksanaan
dan

fungsi

kegiatan
sekretaris

877

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

singkat sekretaris perusahaan; dan


b.

10.
878

uraian pelaksanaan tugas sekretaris


perusahaan;

6.

Uraian mengenai sistem pengendalian


interen yang diterapkan oleh perusahaan
dan uraian mengenai pelaksanaan
pengawasan intern (internal control and
audit);

7.

Penjelasan mengenai risiko-risiko yang


dihadapi perusahaan serta upaya-upaya
yang telah dilakukan untuk mengelola
risiko tersebut, misalnya: risiko yang
disebabkan oleh fluktuasi kurs atau
suku bunga, persaingan usaha, pasokan
bahan baku, ketentuan negara lain atau
peraturan internasional, dan kebijakan
pemerintah;

8.

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang


dikeluarkan berkaitan dengan tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan;

9.

Perkara penting yang sedang dihadapi


oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
anggota Direksi dan anggota dewan
Komisaris yang sedang menjabat, antara
lain meliputi:
a.

pokok perkara/gugatan;

c.

status
penyelesaian
gugatan;

b.

kasus posisi;

d.

pengaruhnya terhadap kondisi


keuangan perusahaan; dan

perkara/

Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat


dihubungi pemegang saham atau masyarakat

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

untuk
memperoleh
perusahaan.

informasi

mengenai

XI.4.2.2.8. Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan


Keuangan
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan tahunan wajib memuat Surat Pernyataan
Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung
Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.2693

XI.4.2.2.9. Laporan Keuangan Tahunan Yang Telah


Diaudit
Laporan tahunan wajib memuat laporan
keuangan tahunan yang disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan
peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan di bidang akuntansi serta
wajib diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan. 2694

XI.4.2.2.10. Tanda Tangan Anggota Direksi Dan


Anggota Dewan Komisaris
1.

Laporan tahunan wajib ditandatangani


oleh seluruh anggota direksi dan anggota

2693
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf h.
2694
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf g.
879

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dewan komisaris yang sedang menjabat;


2695

2695
Bagi
2696
Bagi
2697
Bagi
2698
Bagi
880

2.

Tanda tangan dimaksud dituangkan


pada lembaran tersendiri dalam laporan
tahunan dimana dalam lembaran
dimaksud wajib dicantumkan pernyataan
bahwa direksi dan dewan komisaris
bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi laporan tahunan;2696

3.

Dalam hal terdapat anggota direksi atau


anggota dewan komisaris yang tidak
menandatangani laporan tahunan, maka
yang bersangkutan harus menyebutkan
alasannya secara tertulis dalam surat
tersendiri yang dilekatkan pada laporan
tahunan;2697

4.

Dalam hal terdapat anggota direksi atau


anggota dewan komisaris yang tidak
menandatangani laporan tahunan dan
tidak memberi alasan secara tertulis,
maka hal tersebut harus dinyatakan
secara tertulis oleh anggota direksi
atau anggota dewan komisaris yang
menandatangani laporan tahunan dalam
surat tersendiri yang dilekatkan pada
laporan tahunan.2698

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian


Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf h angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf h angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf h angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian
Emiten Atau Perusahaan Publik, Angka 2 Huruf h angka 4.

Laporan Tahunan
Laporan Tahunan
Laporan Tahunan
Laporan Tahunan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.4.3. Laporan Keuangan Berkala



XI.4.3.1.
Ketentuan Umum
1.

Laporan keuangan berkala yang dimaksud dalam


peraturan ini adalah laporan keuangan tahunan
dan laporan keuangan tengah tahunan;2699

2.

Setiap Emiten dan Perusahaan Publik yang


pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib
menyampaikan laporan keuangan berkala kepada
Bapepam sebanyak 4 (empat) eksemplar, sekurangkurangnya 1 (satu) dalam bentuk asli.2700

3.

Laporan keuangan yang harus disampaikan ke


Bapepam terdiri dari:2701

4.
5.
2699
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 1 Huruf a.
2700
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 1 Huruf b.
2701
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 1 Huruf c.
2702
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 1 Huruf d.
2703
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 1 Huruf e.

a.

neraca;

c.

laporan perubahan ekuitas;

b.

laporan laba rugi;

d.

laporan arus kas;

e.

laporan lain serta materi penjelasan yang


merupakan bagian integral dari laporan
keuangan jika dipersyaratkan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan jenis
industrinya; dan

f.

catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan harus disajikan dalam bahasa


Indonesia;2702
Laporan keuangan harus disajikan secara
perbandingan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya.2703
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
881

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip


akuntansi yang berlaku umum yang pada
pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar
Modal yang ditetapkan Bapepam. Untuk unsurunsur laporan keuangan bagi Emiten atau
Perusahaan Publik yang karena sifat industrinya
belum diatur secara tegas dalam Standar
Akuntansi Keuangan dan ketentuan akuntansi di
bidang Pasar Modal di atas, agar disajikan sesuai
dengan bentuk dan isi yang setidak-tidaknya
meliputi unsur dan penjelasan yang tercakup
pada laporan keuangan sebagaimana dilampirkan
dalam dokumen Pernyataan Pendaftaran.2704

XI.4.3.2. Laporan Keuangan Tahunan


1.

Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan


laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim
dan disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan.2705

2.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik telah


menyampaikan laporan tahunan sebelum batas
waktu penyampaian laporan keuangan tahunan
maka Emiten atau Perusahaan Publik tersebut
tidak
diwajibkan
menyampaikan
laporan
2706
keuangan tahunan secara tersendiri.

3.

Laporan keuangan tahunan wajib diumumkan


kepada publik dengan ketentuan sebagai

2704
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 1 Huruf f.
2705
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf a.
2706
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf b.
882

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

berikut:2707
a.

Perusahaaan
wajib
mengumumkan
neraca, laporan laba rugi dan laporan lain
yang dipersyaratkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan jenis industrinya
dalam sekurang-kurangnya 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang
satu diantaranya mempunyai peredaran
nasional dan lainnya yang terbit di tempat
kedudukan Emiten atau Perusahaan Publik,
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

b.

Bagi perusahaan yang dikategorikan


sebagai Perusahaan Menengah atau
Kecil wajib mengumumkan neraca,
laporan laba rugi dan laporan lain
yang dipersyaratkan oleh instansi
yang berwenang sesuai dengan jenis
industrinya dalam sekurang-kurangnya
1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional;

c.

Bentuk dan isi neraca, laporan laba rugi,


dan laporan lain yang dipersyaratkan
oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan
jenis
industrinya
yang
diumumkan tersebut harus sama dengan
yang disajikan dalam laporan keuangan
tahunan yang disampaikan kepada
Bapepam;

d.

Pengumuman tersebut harus memuat opini


dari akuntan; dan

e.

Bukti
pengumuman
tersebut
harus
disampaikan kepada Bapepam selambat-

2707
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf c.
883

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal


pengumuman.
4.

Jika terdapat perbedaan antara laporan keuangan


tengah tahunan yang telah disajikan secara
tersendiri kepada masyarakat dengan data
periode yang sama yang secara implisit sudah
tercakup dalam laporan keuangan tahunan harus
dijelaskan didalam catatan atas laporan keuangan.
Perbedaan data laporan keuangan tengah tahunan
tersebut terutama terjadi karena adanya saran
koreksi Akuntan dalam rangka pemeriksaan
(audit) laporan keuangan tahunan. Penjelasan
tersebut juga mencakup perbedaan laba bersih
yang terjadi dan hal-hal yang menyebabkan
timbulnya perubahan.2708

5.

Laporan keuangan tahunan menjadi salah satu


bagian dari laporan tahunan untuk keperluan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).2709

XI.4.3.3. Laporan Keuangan Tengah Tahunan


1.

Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan


kepada Bapepam dalam jangka waktu sebagai
berikut:2710
a.

selambat-lambatnya pada akhir bulan


pertama setelah tanggal laporan keuangan
tengah tahunan, jika tidak disertai laporan
Akuntan;

b.

selambat-lambatnya pada akhir bulan kedua


setelah tanggal laporan keuangan tengah
tahunan, jika disertai laporan Akuntan

2708
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf d.
2709
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf e.
2710
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 3 Huruf a.
884

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam rangka penelaahan terbatas; dan


c.

selambat-lambatnya pada akhir bulan


ketiga setelah tanggal laporan keuangan
tengah tahunan, jika disertai laporan
Akuntan yang memberikan pendapat
tentang kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.

2.

Laporan keuangan tengah tahunan disusun


berdasarkan prinsip yang sama dengan laporan
keuangan tahunan dan mencakup antara lain
penyesuaian yang lazim dilakukan pada akhir
periode akuntansi perusahaan demi tercapainya
dasar akrual.2711

3.

Jika terdapat perbedaan antara laporan keuangan


tengah tahunan dengan data periode yang sama
dalam rangka penyusunan laporan keuangan
tahunan, maka laporan keuangan tengah tahunan
tersebut yang disajikan secara perbandingan
dengan laporan keuangan tengah tahunan periode
berikutnya harus ditetapkan kembali sesuai
dengan data yang telah dicakup dengan laporan
keuangan tahunan.2712

4.

Laporan keuangan tengah tahunan wajib


diumumkan kepada masyarakat dengan ketentuan
sebagai berikut:2713
a.

perusahaan
wajib
mengumumkan
neraca, laporan laba rugi dan laporan lain
yang dipersyaratkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan jenis industrinya
dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat

2711
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 3 Huruf b.
2712
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 3 Huruf c.
2713
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 3 Huruf d.
885

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kabar harian berbahasa Indonesia yang


mempunyai peredaran nasional;
b.

bentuk dan isi neraca, laporan laba rugi


dan laporan lain yang dipersyaratkan oleh
instansi yang berwenang sesuai dengan
jenis industrinya yang diumumkan tersebut
harus sama dengan yang disajikan dalam
laporan keuangan tengah tahunan yang
disampaikan kepada Bapepam;

c.

pengumuman tersebut di atas dilakukan


selambat-lambatnya sesuai dengan jangka
waktu menurut kewajiban penyampaian
laporan keuangan tengah tahunan kepada
Bapepam; dan

d.

bukti
pengumuman
tersebut
harus
disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya 2 (dua ) hari kerja setelah tanggal
pengumuman.

XI.4.3.4. Ketentuan Lain


1.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang


laporan keuangannya mendapat opini selain
wajar tanpa pengecualian, maka pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam XI.4.3.2.32714, wajib
pula memuat hal-hal sebagai berikut:2715
a.

Paragraf penjelasan akuntan atas opininya,


antara lain menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
1).
2).

Pembatasan
pemeriksaan;

ruang

lingkup

Penyimpangan dari prinsip akuntansi

2714
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 2 Huruf c.
2715
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala, Angka 4.
886

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

yang berlaku umum;

b.

2.

3).

Penjelasan
ketidakpastian
menyangkut kelangsungan usaha
perusahaan
dan
kemungkinan
adanya kerugian; dan atau

4).

Dampak
utama
penyimpangan
terhadap laporan keuangan; dan

Tanggapan manajemen terhadap opini


Akuntan sebagaimana dimaksud dalam
XI.4.3.4.1.a2716 .

Dalam hal batas waktu penyampaian laporan


keuangan berkala jatuh pada hari libur, maka
laporan keuangan wajib disampaikan pada hari
kerja sebelumnya. Penyampaian laporan keuangan
tersebut
tidak
mengakibatkan
pergeseran
batas waktu penyampaian laporan keuangan.
Penghitungan hari keterlambatan dihitung
sejak hari pertama setelah batas akhir waktu
penyampaian laporan keuangan sebagaimana
dimaksud dalam XI.4.3.2.12717 dan XI.4.3.3.12718.2719

XI.4.4. Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan


Berkala Dan Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Efeknya Tercatat Di Bursa
Efek Indonesia Dan Di Bursa Efek Di Negara Lain
Dalam hal Efek Emiten atau Perusahaan Publik tercatat di
Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dimana
2716
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 4 Huruf a.
2717
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 2 Huruf a.
2718
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 3 Huruf a.
2719
Peraturan Bapepam-LK
Berkala, Angka 5.

No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan


No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
No. X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
887

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ketentuan batas waktu penyampaian laporan keuangan


berkala dan batas waktu penyampaian laporan tahunan yang
ditetapkan oleh Bapepam dan LK berbeda dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal di negara lain
tersebut, maka:2720
1.

Batas waktu penyampaian laporan keuangan berkala


dan batas waktu penyampaian laporan tahunan
kepada Bapepam dan LK dilakukan mengikuti
ketentuan di negara lain tersebut;

2.

Penyampaian laporan keuangan berkala dan


penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam
dan LK dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal
yang sama dengan penyampaian laporan keuangan
berkala kepada otoritas pasar modal di negara lain;

3.

Laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada


Bapepam dan LK dan disampaikan kepada otoritas
pasar modal di negara lain wajib memuat informasi yang
sama dan sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
X.K.2 tentang Laporan Keuangan Berkala; dan

4.

Laporan tahunan yang disampaikan kepada Bapepam


dan LK dan disampaikan kepada otoritas pasar
modal di negara lain wajib memuat informasi yang
sama dan sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan
LK Nomor X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Tahunan Bagi Emiten dan Perusahaan
Publik.

XI.4.5. Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang Dikirim


Kepada Bapepam
1.

Surat, laporan dan dokumen lain yang dikirim

2720
Peraturan Bapepam-LK No. X.K.7 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala Dan Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Efeknya Tercatat Di Bursa
Efek Di Indonesia Dan Di Bursa Efek Di Negara Lain, Angka 1.
888

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

kepada Bapepam harus dialamatkan kepada Ketua


Bapepam.2721
2.

Surat, laporan dan dokumen lain sebagaimana


tersebut dalam XI.4.5.12722 baik asli maupun tembusan
disampaikan kepada Bapepam melalui Subbagian Tata
Usaha Sekretariat.2723

3.

Surat, laporan dan dokumen lain sebagaimana disebutkan


dalam XI.4.5.2 dianggap diterima pada saat dibubuhi cap
waktu oleh Subbagian Tata Usaha Sekretariat.2724

4.

Surat dan laporan kepada Bapepam dapat disampaikan


melalui e-mail atau faksimili, disamping surat dan
laporan asli berkenaan dengan hal tersebut.2725

5.

Laporan berkala serta dokumen lain yang disampaikan


kepada Bapepam wajib pula disertai disket komputer
yang formatnya akan diatur lebih lanjut dengan Surat
Edaran Bapepam.2726

6.

Surat, laporan, permohonan, dan dokumen lain yang


dipersyaratkan untuk diajukan kepada Bapepam harus
berbahasa Indonesia, jika menggunakan bahasa asing
harus ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia,
kecuali dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IX.A.8 tentang Prospektus
Awal dan Info Memo.2727

2721
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 1.
2722
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 1.
2723
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 2.
2724
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 3.
2725
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 4.
2726
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 5.
2727
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3
Dikirim Kepada Bapepam, Angka 6.

tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang


tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
tentang Surat, Laporan Dan Dokumen Lain Yang
889

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.5. KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI DAN LAPORAN KEPADA BURSA


XI.5.1. Kewajiban Penyampaian Informasi Kepada Bursa
XI.5.1.1.

Ketentuan Umum Pelaporan Dan Keterbukaan


Informasi
1.

Dalam rangka menyelenggarakan perdagangan


Efek yang teratur, wajar dan efisien serta untuk
memungkinkan penyebaran informasi secara
lebih luas di Bursa, maka Bursa dapat melakukan
penghentian sementara perdagangan atas suatu
Efek di seluruh pasar atau di pasar tertentu,
untuk waktu tertentu. Penghentian sementara
perdagangan yang dimaksud dalam kentuan ini
bukan merupakan sanksi terhadap Perusahaan
Tercatat.2728

2.

Bursa berhak meminta penjelasan dari Perusahaan


Tercatat baik secara tertulis dan atau melalui
Dengar Pendapat apabila terdapat dugaan
terjadinya pelanggaran peraturan Bursa yang
dilakukan oleh Perusahaan Tercatat.2729

3.

Dalam hal Bursa meminta penjelasan kepada


Perusahaan Tercatat mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kewajiban Perusahaan Tercatat
untuk menyampaikan laporan berdasarkan
Peraturan ini, maka Perusahaan Tercatat wajib
memberikan tanggapan tertulis atas hal-hal yang
dipertanyakan Bursa, selambat-lambatnya 3 (tiga)
Hari Bursa setelah diterimanya permintaan

penjelasan dari Bursa baik yang disampaikan oleh


2728
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian II, Pasal II.1.
2729
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian II, Pasal II.2.
890

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

2730
Peraturan PT.
Bagian II, Pasal II.3.
2731
Peraturan PT.
Bagian II, Pasal II.4.
2732
Peraturan PT.
Bagian II, Pasal II.5.
2733
Peraturan PT.
Bagian II, Pasal II.6.
2734
Peraturan PT.
Bagian II.
2735
Peraturan PT.
Bagian III.

Bursa melalui faxsimili atau media pengiriman


lainnya.2730

4.

Dalam hal penjelasan yang diminta Bursa


merupakan hal yang belum dapat dipublikasikan
atau masih merupakan rahasia atau memang
belum dapat ditentukan/dijelaskan oleh
Perusahaan
Tercatat,
maka
Perusahaan
Tercatat wajib menyampaikan keterangan
atau pernyataan bahwa Perusahaan Tercatat
tidak dapat memenuhi permintaan penjelasan
dimaksud beserta alasannya.2731

5.

Pengumuman
telah
diumumkan
setelah
pengumuman tersebut dimuat pada JATS atau
website Bursa atau media lain atau dibacakan di
lantai Bursa.2732

6.

Bursa melakukan penelaahan atas keteranganketerangan dan dokumen yang disampaikan


Perusahaan Tercatat dan membuat keputusan
atas hal-hal tersebut dengan tidak hanya
mempertimbangkan pada aspek formal, tetapi juga
mempertimbangkan substansi persyaratan.2733

7.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan kepada


Bursa laporan berkala laporan insidentil, dan
melakukan Public Expose sebagaimana yang
dimaksud dalam XI.5.1.22734, XI.5.1.32735 dan

Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
891

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.5.1.42736.2737
8.

Laporan berkala dan atau laporan insidentil wajib


disampaikan oleh Perusahaan Tercatat kepada
Bursa bersamaan dengan penyampaian informasi
tersebut kepada publik.2738

9.

Isi data dan atau informasi yang tercantum


dalam laporan yang disampaikan dalam bentuk
elektronik harus sama dengan data dan atau
informasi yang disampaikan dalam bentuk
dokumen asli tercetak.2739

10.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan


ini wajib disampaikan ke Bursa dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal laporan disusun bukan dalam
bahasa Indonesia maka Perusahaan Tercatat tetap
berkewajiban untuk menyusun laporan tersebut
dalam Bahasa Indonesia serta menyampaikan
laporan tersebut ke Bursa sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Apabila terdapat perbedaan data
dan atau informasi dan atau penafsiran antara
laporan dalam Bahasa Indonesia dengan laporan
dalam bahasa lain, maka yang berlaku adalah
laporan dalam Bahasa Indonesia. 2740

11.

Dalam hal batas waktu penyampaian laporan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini jatuh
pada hari libur, maka Perusahaan Tercatat wajib
menyampaikan laporan dimaksud selambatlambatnya pada Hari Bursa terakhir sebelum hari

2736
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV.
2737
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.7.
2738
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.8.
2739
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.9.
2740
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.10.
892

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

libur tersebut.2741
12.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan


ini diumumkan oleh Bursa selambat-lambatnya
pada Hari Bursa berikutnya setelah Bursa
menerima laporan tersebut.2742

13.

Kewajiban penyampaian laporan sebagaimana


disebut dalam peraturan ini, tetap berlaku
meskipun saham Perusahaan Tercatat tersebut
dikenakan sanksi Suspensi.2743

14.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan daftar


nama pejabat yang berwenang menyampaikan
laporan kepada Bursa sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan ini berikut specimen tanda tangan
pejabat tersebut dan setiap perubahannya.2744

XI.5.1.2. Laporan Berkala


XI.5.1.2.1. Laporan Keuangan
1.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


Laporan Keuangan secara berkala ke
Bursa yang meliputi:2745
a.

2.
2741
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.11.
2742
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.12.
2743
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.13.
2744
Peraturan PT. Bursa
Bagian II, Pasal II.14.
2745
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal II.1.1
2746
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.1

b.

Laporan Keuangan Tahunan;


Laporan Keuangan Interim.

Laporan
Keuangan
sebagaimana
dimaksud dalam XI.5.1.2.1.12746, wajib

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
893

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

disusun dan disajikan sesuai dengan


peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7.
Tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan, dan Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten, meliputi komponen-komponen
sebagai berikut: 2747

3.

a.

Neraca;

c.

Laporan Perubahan Ekuitas;

b.

Laporan Laba Rugi;

d.

Laporan Arus Kas;

e.

Laporan lain serta materi penjelasan


yang merupakan bagian integral
dari Laporan Keuangan jika
dipersyaratkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan jenis
industrinya; dan

f.

Catatan Atas Laporan Keuangan.

Dalam hal Laporan Keuangan tidak


meliputi semua komponen Laporan
Keuangan
sebagaimana
dimaksud
dalam XI.5.1.2.1.22748 , maka Bursa
menganggap Perusahaan Tercatat belum
melaksanakan kewajibannya untuk
menyampaikan Laporan Keuangan
yang dimaksud dalam Peraturan ini dan
tetap diwajibkan untuk menyampaikan
Laporan Keuangan dengan batas
waktu sebagaimana yang ditetapkan
dalam ketentuan ini. Ketidaklengkapan
komponen Laporan Keuangan yang

2747
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.1.2.
2748
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.1.2
894

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

disampaikan
Perusahaan
Tercatat
tersebut tidak menunda Bursa untuk
mengumumkan informasi dimaksud
oleh Bursa.2749

2749
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.3.
2750
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.4.
2751
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.5.
2752
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.6.

4.

Apabila terdapat perubahan lebih dari


20% (dua puluh perseratus) pada pos Total
Aktiva dan atau Total Kewajiban pada
Laporan Keuangan Interim atau Laporan
Keuangan Tahunan periode tahun
buku berjalan dibandingkan Laporan
Keuangan Tahunan Auditan terakhir,
maka bersamaan dengan penyampaian
Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat
wajib memberikan penjelasan tertulis
kepada
Bursa
tentang
penyebab
perubahan berikut pendapat manajemen
tentang dampak perubahan tersebut
terhadap kinerja keuangan Perusahaan
Tercatat pada tahun berjalan.2750

5.

Setiap
penyampaian
Laporan
Keuangan kepada Bursa sebagaimana
diatur dalam peraturan ini wajib
melampirkan
surat
pernyataan
manajemen sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11
tentang Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan. 2751

6.

Batas waktu penyampaian Laporan Keuangan


adalah sebagai berikut:2752
a.

Laporan Keuangan Interim:

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
895

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

7.

896

1).

Laporan Keuangan Interim


yang diaudit oleh Akuntan
Publik, selambat-lambatnya
3 (tiga) bulan setelah tanggal
Laporan Keuangan Interim
dimaksud;

2).

Laporan Keuangan Interim


yang ditelaah secara terbatas
oleh
Akuntan
Publik,
selambat-lambatnya
2
(dua) bulan setelah tanggal
Laporan Keuangan Interim
dimaksud;

3).

Laporan Keuangan Interim


yang tidak diaudit oleh
Akuntan Publik, selambatlambatnya 1 (satu) bulan
setelah tanggal Laporan
Keuangan
Interim
dimaksud.

Laporan
Keuangan
Tahunan
harus disampaikan dalam bentuk
Laporan
Keuangan Auditan,
selambat-lambatnya pada akhir
bulan ke-3 (ketiga) setelah tanggal
Laporan Keuangan Tahunan.

Perusahaan Tercatat yang berencana untuk


melakukan audit atau penelaahan terbatas
terhadap Laporan Keuangan Interim wajib
menyampaikan secara tertulis kepada
Bursa rencana untuk melakukan audit
atau penelaahan terbatas beserta alasan/
tujuannya selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah tanggal Laporan Keuangan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Interim dimaksud.2753
8.

Dalam hal Laporan Keuangan Interim


yang disampaikan tidak diaudit atau
tidak ditelaah secara terbatas oleh
Akuntan Publik, maka pengungkapan
Laporan Keuangan tersebut wajib
memiliki kualitas pengungkapan yang
setara dengan pengungkapan yang
terdapat pada Laporan Keuangan
Auditan terakhir. Yang dimaksud
dengan setara dalam ketentuan ini
adalah bahwa uraian tentang kebijakan
akuntansi, pos-pos yang material dan
penjelasan lainnya pada catatan atas
Laporan Keuangan wajib mengikuti
format dan kualitas penjelasan yang
dimuat pada Laporan Keuangan
Auditan terakhir. 275 4

9.

Dalam hal Laporan Keuangan Auditan


Perusahaan
Tercatat
memperoleh
opini Wajar Dengan Pengecualian dari
Akuntan Publik, maka bersamaan
dengan penyampaian Laporan Keuangan
kepada Bursa, Perusahaan Tercatat
wajib menyampaikan hal-hal yang
dikualifikasikan oleh Akuntan Publik dan
menyampaikan penjelasan secara tertulis
kepada Bursa tentang besarnya Total
Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Laba Bruto,
Laba Usaha, Laba Bersih, Laba Per Saham
jika hal-hal yang dikualifikasikan tersebut
menyangkut penerapan PSAK. Dalam hal
kualifikasi Akuntan Publik dianggap tidak

2753
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.1.7.
2754
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.1.8.
897

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mempengaruhi saldo akun-akun tersebut


di atas, maka Perusahaan Tercatat harus
memberikan alasannya. 2755
10.

Dalam hal Laporan Keuangan Auditan


Perusahaan Tercatat memperoleh opini
Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)
atau opini Tidak Wajar (Adverse) dari
Akuntan Publik, maka bersamaan
dengan iklan Laporan Keuangan di surat
kabar atau tanggal penyampaian laporan
keuangan, Perusahaan Tercatat wajib
menyampaikan penjelasan secara tertulis
kepada Bursa, meliputi:2756
a.

rincian penyebab timbulnya opini


Disclaimer atau opini Tidak Wajar
(Adverse);

b.

penjelasan direksi Perusahaan


Tercatat tentang hal-hal sebagai
berikut:

c.

2755
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.9.
2756
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.10.
2757
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.2
2758
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.3.
898

1).

aktivitas
produksi
dan
permasalahan
dengan
karyawan jika ada;

2).

kelangsungan
Perusahaan Tercatat.

usaha

Melakukan Public Expose sebagaimana


dimaksud dalam XI.5.1.4.22757 dengan
tatacara pelaksanaan Public Expose
sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.5.1.4.32758.

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

2759
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.11.
2760
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.2
2761
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.12.
2762
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.12
2763
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.1.13.

11.

Bagi Perusahaan Tercatat yang juga


merupakan Anggota Bursa Efek atau
perusahaan tersebut juga tercatat di
Bursa Efek lain, maka Laporan Keuangan
wajib disampaikan ke Bursa berdasarkan
ketentuan penyampaian laporan yang
paling cepat yang berlaku bagi Perusahaan
Tercatat tersebut.2759

12.

Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan


publikasi Laporan Keuangan terlebih
dahulu sebelum Laporan Keuangan
dimaksud disampaikan kepada Bursa,
maka
Laporan
Keuangan
secara
lengkap sebagaimana dimaksud dalam
XI.5.1.2.1.22760, harus telah disampaikan
kepada Bursa selambat-lambatnya pada
Hari Bursa yang sama dengan publikasi
Laporan Keuangan dimaksud.2761

13.

Dalam hal Perusahaan Tercatat tidak


dapat menyampaikan Laporan Keuangan
dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam XI.5.1.2.1.122762 , maka
Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan
penjelasan tentang penyebab tidak dapat
menyampaikan
Laporan
Keuangan
selambat-lambatnya pada Hari Bursa
yang sama dengan publikasi Laporan
Keuangan dimaksud.2763

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
899

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.5.1.2.2. Laporan Tahunan (Annual Report)


1.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


ke Bursa Laporan Tahunan (Annual Report)
sesuai dengan Peratuan Bapepam Nomor:
VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan. 2764

2.

Dalam hal Perusahaan Tercatat telah


menyampaikan Laporan Tahunan (Annual
Report) dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
setelah tahun buku perusahaan berakhir
maka Perusahaan Tercatat tersebut tidak
wajib menyampaikan Laporan Keuangan
Tahunan Auditan. 2765

XI.5.1.2.3. Laporan Berkala Lainnya


1.

Bagi
Perusahaan
Tercatat
yang
bergerak di bidang pertambangan
yang melakukan aktivitas eksplorasi
untuk mengetahui adanya cadangan
sumber daya alam lainnya dalam
rangka pengembangan usaha wajib
menyampaikan laporan bulanan tentang
aktivitas eksplorasi, termasuk besarnya
biaya yang dikeluarkan, pihak yang
melakukan eksplorasi, metode pengujian
dan pemilihan areal pengujian yang
diterapkan, dan hasil aktivitas tersebut
sampai dengan masa ekplorasi selesai.
Laporan dimaksud wajib disampaikan ke
Bursa selambat-lambatnya pada hari ke-

2764
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.2.1.
2765
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian III, Pasal III.2.2.
900

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

12 (dua belas) bulan berikutnya.2766


2.

Kewajiban
sebagaimana
dimaksud
2767
dalam XI.5.1.2.3.1 , juga berlaku bagi
Perusahaan Tercatat yang memiliki dan
mengendalikan anak perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan.2768

3.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


laporankepadaBursamengenaipenggunaan
hasil penawaran umum setiap 3 (tiga)
bulan sampai dana hasil penawaran umum
tersebut selesai direalisasikan sebagaimana
yang dimaksud oleh peraturan Bapepam
Nomor: X.K.4. Tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum, berikut penjelasan yang memuat
tujuan penggunaan dana hasil penawaran
umum seperti yang disajikan di prospektus,
dan realisasi untuk masing-masing tujuan
penggunaan dana per tanggal laporan.2769

4.

Perusahaan Tercatat yang menerbitkan


Obligasi Konversi, Waran dan atau Efek
konversi lainnya, wajib menyampaikan
laporan secara berkala setiap bulannya
mengenai:2770
a.

2766
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.3.1.
2767
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.3.1.
2768
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.3.2.
2769
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.3.3.
2770
Peraturan PT. Bursa
Bagian III, Pasal III.3.4.

pelaksanaan penukaran Obligasi


Konversi, Waran dan atau Efek
konversi lainnya menjadi saham,
dan sisa Obligasi Konversi, Waran
dan atau Efek konversi lainnya yang

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
901

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

belum dikonversikan serta potensi


jumlah saham hasil penukaran dari
Obligasi Konversi, Waran dan atau
Efek konversi lainnya tersebut,
selambat-lambatnya Hari Bursa
berikutnya setelah dilakukannya
pelaksanaan penukaran;
b.

Perusahaan
Tercatat
wajib
menyampaikan laporan bulanan
kegiatan
registrasi
selambatlambatnya pada hari ke-12 (dua
belas) bulan berikutnya yang antara
lain memuat:
1).

nama dan alamat Pemegang


Saham Pengendali serta
jumlah saham yang dimiliki;

2).

nama dan alamat pemegang


saham yang memiliki 5%
(lima perseratus) atau lebih
saham Perusahaan Tercatat
serta jumlah saham yang
dimiliki;

3).

jumlah saham yang dimiliki


oleh masing-masing direksi
dan komisaris Perusahaan
Tercatat;

4).

jumlah
keseluruhan
pemegang saham.

XI.5.1.2.4. Ketentuan Lain


1.

902

Dalam hal Pemegang Saham Pengendali


sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.5.1.2.3.4.b.1 merupakan Perseroan
Terbatas yang bukan Perusahaan Tercatat,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

maka laporan registrasi sebagaimana


dimaksud
dalam
XI.5.1.2.3.4.b.12771
mencakup pula informasi mengenai nama
dan alamat Pemegang Saham Pengendali
dari Perseroan Terbatas tersebut serta
jumlah saham yang dimilikinya.2772
2.

Perusahaan Tercatat yang warannya


tercatat di Bursa wajib menyampaikan
laporan mengenai susunan dan komposisi
pemegang waran pada setiap akhir bulan
selambat-lambatnya pada tanggal 12 (dua
belas) bulan berikutnya.2773

3.

Dalam hal Perusahaan Tercatat akan


melakukan tindakan-tindakan (Corporate
Action) yang mengakibatkan adanya
dilusi bagi pemegang Efek Bersifat Ekuitas
Selain Saham, Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan wajib melaporkan kepada
Bursa
mengenai
tindakan-tindakan
(Corporate Action) yang diambil serta upaya
perlindungan kepentingan pemegang
Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
sesuai dengan perjanjian penerbitan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham selambatlambatnya Hari Bursa berikutnya setelah
Perusahaan Tercatat memutuskan untuk
melakukan tindakan tersebut.2774

XI.5.1.3. Laporan Insidentil


2771
Peraturan PT. Bursa Efek
Bagian III, Pasal III.3.4.2.1.
2772
Peraturan PT. Bursa Efek
Bagian III, Pasal III.4.
2773
Peraturan PT. Bursa Efek
Bagian III, Pasal III.5.
2774
Peraturan PT. Bursa Efek
Bagian III, Pasal III.6.

Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
903

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


laporan insidentil sesegera mungkin kepada
Bursa mengenai setiap kejadian, informasi atau
fakta material yang berkaitan dengan Perusahaan
Tercatat dan atau perusahaan anak yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan dengan Laporan
Keuangan Perusahaan Tercatat yang dapat
mempengaruhi harga Efek Perusahaan Tercatat
dan atau keputusan investasi pemodal, setelah
terjadinya kejadian informasi atau fakta material
tersebut.2775

2.

Kejadian, informasi atau fakta material yang


berkaitan dengan Perusahaan Tercatat dan atau
perusahaan anak atau perusahaan induk yang
dapat mempengaruhi harga Efek Perusahaan
Tercatat dan atau keputusan investasi pemodal
sebagaimana dimaksud dalam XI.5.1.3.12776 ,
meliputi tetapi tidak terbatas pada:2777
a.

Peristiwa, informasi atau fakta material


sebagaimana dimaksud dalam angka 2
Peraturan Bapepam Nomor X.K.1. tentang
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik;

b.

Transaksi yang mengandung benturan


kepentingan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan Bapepam Nomor IX.E.1. tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;

c.

Transaksi Material dan perubahan bidang


usaha sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam Nomor IX.E.2. tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama;

2775
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.1.
2776
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.1.
2777
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.2.
904

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

d.

Penawaran Tender oleh pihak tertentu


terhadap saham Perusahaan Tercatat
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Bapepam Nomor IX.F.1 tentang Penawaran
Tender;

e.

Informasi tentang rencana pihak tertentu


untuk melakukan pengambil alihan
Perusahaan
Tercatat
sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Bapepam
Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka;

f.

Informasi tentang rencana untuk melakukan


pembelian kembali yang dikeluarkan oleh
Perusahaan Tercatat sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
XI.B.2 tentang Pembelian Kembali Saham
Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau
Perusahaan Publik;

g.

Informasi tentang rencana penggabungan


atau peleburan usaha sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Perusahaan Publik Atau
Emiten;

h.

Pemecahan saham, pembagian dividen


saham, dividen tunai, saham bonus dan
penambahan modal;

i.

Upaya penawaran saham Perusahaan


Tercatat kepada pihak-pihak tertentu
melalui aktivitas road show;

j.

Masuknya investor yang berpotensi menjadi


Pemegang Saham Pengendali;

k.

Penghentian sebagian atau seluruh


aktivitas operasi perseroan, dan atau anak
perusahaan dan atau segmen usaha yang
disebabkan oleh bukan kegiatan rutin;
905

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

906

l.

Dibekukannya produk utama Perusahaan


Tercatat atau mengalami kondisi yang
berpotensi mengakibatkan pembekuan
produk utama Perusahaan Tercatat;

m.

Menyatakan tidak mampu membayar


bunga pinjaman dan atau pokok pinjaman
atau menerima pernyataan dari kreditur
yang menyatakan bahwa Perusahaan
Tercatat tidak memenuhi kewajiban
pembayaran sesuai perjanjian dengan
kreditur;

n.

Adanya
permohonan
pailit
atau
Permohonan Penundaaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU), baik yang
diajukan oleh Perusahaan Tercatat
sendiri maupun oleh kreditur atau oleh
instansi yang berwenang, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk perkembangan yang
terjadi selama proses peradilan yang
berkaitan dengan permohonan pailit atau
penundaan PKPU tersebut dan semua
hal-hal penting atau penetapan peradilan
yang berkaitan dengan proses pengadilan
tersebut termasuk sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor
X.K.5 tentang Keterbukaan Informasi Bagi
Emiten Atau Perusahaan Publik Yang
Dimohonkan Pernyataan Pailit;

o.

Perubahan penggunaan dana


penawaran umum dari yang
ditetapkan dalam Prospektus;

p.

Terjadinya suatu peristiwa, informasi atau


fakta material yang berpotensi mempengaruhi
kelangsungan usaha dan atau kemampuan untuk
memperoleh keuntungan Perusahaan Tercatat;

hasil
telah

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

q.

Hal-hal lain yang secara wajar dapat


dianggap
berpotensi
mempengaruhi
pembentukan harga dan atau keputusan
investasi oleh pemodal.

3.

Dalam hal terdapat berita yang berkaitan dengan


Perusahaan Tercatat yang dimuat di media
massa yang berperedaran nasional yang dapat
mempengaruhi harga Efek Perusahaan Tercatat
dan atau keputusan investasi pemodal dimana
berita tersebut belum pernah dilaporkan kepada
Bursa atau sudah pernah dilaporkan namun tidak
secara lengkap, maka Perusahaan Tercatat wajib
sesegera mungkin selambat-lambatnya Hari
Bursa berikutnya menyampaikan penjelasan
tentang kebenaran atau ketidakbenaran sebagian
atau seluruh berita dimaksud.2778

4.

Laporan insidentil sebagaimana dimaksud


dalam
XI.5.1.3.1 27 79
dan
XI.5.1.3.2 278 0 ,
diumumkan oleh Bursa sesegera mungkin
setelah Bursa menerima laporan tersebut. 2781

5.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


bukti iklan pemberitahuan dan bukti iklan
pemanggilan yang memuat agenda tentang
rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan atau Rapat Umum Pemegang Obligasi
(RUPO) secara tertulis kepada Bursa selambatlambatnya pada Hari Bursa yang sama dengan
tanggal pemasangan iklan.2782

6.

Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa

2778
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.3.
2779
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.1.
2780
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.2.
2781
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.4.
2782
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.5.

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
907

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berikutnya setelah penyelenggaraan RUPS


atau RUPO, Perusahaan Tercatat wajib
menyampaikan laporan hasil RUPS atau
RUPO ke Bursa yang dilengkapi resume
keputusan rapat yang dibuat Notaris. 2 7 8 3
7.

Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham


tidak menerima sebagian atau seluruh
laporan pertanggungjawaban Direksi atau
tidak mengesahkan laporan tahunan dan
perhitungan tahunan, maka Perusahaan
Tercatat wajib memberikan penjelasan
tertulis secara rinci kepada Bursa tentang
hal-hal yang tidak diterima atau tidak
disetujui oleh pemegang saham yang hadir
pada acara tersebut. Penjelasan tersebut wajib
disampaikan bersamaan dengan penyampaian
hasil RUPS dan atau RUPO sebagaimana
dimaksud dalam XI.5.1.3.5 278 4 . 278 5

8.

Setiap adanya perubahan Anggaran Dasar baik


perubahan Anggaran Dasar yang cukup dilaporkan
kepada instansi berwenang maupun perubahan
Anggaran Dasar yang harus mendapatkan
persetujuan dari instansi yang berwenang wajib
dilaporkan kepada Bursa, selambat-lambatnya
pada Hari Bursa berikutnya setelah pelaporan
perubahan Anggaran Dasar atau persetujuan atas
perubahan Anggaran Dasar tersebut diterima oleh
Perusahaan Tercatat.2786

9.

Perusahaan Tercatat wajib melaporkan kepada


Bursa selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa

2783
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.6.
2784
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.5.
2785
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.7.
2786
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.8.
908

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

berikutnya
berikut:2787

10.

setelah

terjadi

hal-hal

sebagai

a.

penunjukan, penggantian atau pemutusan


hubungan kontrak pengelolaan administrasi
Efek dengan BAE;

b.

perubahan alamat Perusahaan Tercatat,


alamat email Perusahaan Tercatat, nomor
telepon atau nomor faksimili Perusahaan
Tercatat yang berhubungan dengan
penyelenggaraan penyebaran informasi
kepada publik;

c.

penunjukan atau penggantian Sekretaris


Perusahaan;

d.

penunjukan atau penggantian akuntan


publik berikut penyebab penggantiannya.

Bagi Perusahaan Tercatat yang Efeknya tercatat


pula di Bursa Efek lain wajib menyampaikan
semua informasi atau laporan yang diwajibkan
oleh Bursa Efek lain tersebut kepada Bursa pada
saat yang sama dengan penyampaian informasi
ke Bursa Efek lain. 2788

11.

Dalam hal terjadi saham hilang atau musnah


atau rusak, maka Perusahaan Tercatat dapat
menyampaikan informasi ke Bursa mengenai
terjadinya saham hilang atau musnah atau rusak
tersebut dan Bursa mengumumkan informasi
tersebut selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa
setelah Bursa menerima surat pemberitahuan dari
Perusahaan Tercatat.2789

12.

Kebenaran atas data yang disampaikan oleh


Perusahaan Tercatat sebagaimana dimaksud dalam

2787
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.9.
2788
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.10.
2789
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian IV, Pasal IV.11.
909

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.5.1.3.112790 sepenuhnya menjadi


jawab Perusahaan Tercatat.2791

tanggung

XI.5.1.4. Kewajiban Public Expose


1.

Setiap Perusahaan Tercatat wajib melakukan Public


Expose tahunan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam setahun yang dapat dilaksanakan pada hari
yang sama dengan penyelenggaraan RUPS.2792

2.

Selain penyelenggaraan Public Expose tahunan


sebagaimana yang dimaksud dalam XI.5.1.4.12793,
Perusahaan Tercatat wajib melakukan Public
Expose insidentil atas permintaan Bursa apabila
menurut Bursa:2794
Perusahaan Tercatat mengalami peristiwa
atau kejadian atau terdapat informasi
yang dapat mempengaruhi nilai Efek atau
keputusan pemodal; dan

b.

Penjelasan tertulis yang disampaikan


oleh Perusahaan Tercatat belum cukup
memadai.

3.

Tatacara pelaksanaan Public Expose insidentil


sebagaimana dimaksud dalam XI.5.1.4.22795 diatur
dalam surat keputusan Bursa.2796

4.

Tatacara pelaksanaan Public Expose tahunan

2790
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.11.
2791
Peraturan PT. Bursa
Bagian IV, Pasal IV.12.
2792
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.1.
2793
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.1.
2794
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.2.
2795
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.2.
2796
Peraturan PT. Bursa
Bagian V, Pasal V.3.
910

a.

Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,


Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

adalah sebagai berikut:2797


a.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


informasi
mengenai
rencana
penyelenggaraan Public Expose kepada
Bursa selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
Hari Bursa sebelum penyelenggaraan
Public Expose dimaksud, dan informasi
tersebut memuat antara lain hal-hal
sebagai berikut:
1).

tanggal dan jam penyelenggaraan


Public Expose;

3).

pihak manajemen yang akan hadir


pada Public Expose.

1).

telaahan kinerja keuangan dan


operasi yang terkini yang dapat
diungkapkan;

2).

kendala-kendala yang dihadapi,


termasuk kondisi ketidakpastian,
jika ada;

3).

upaya untuk meningkatkan kinerja


perseroan;

5).

hal-hal lain yang dipandang perlu


oleh Bursa untuk diungkapkan
kepada publik;

2).

b.

tempat
Expose;

penyelenggaraan

Public

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


materi Public Expose kepada Bursa
selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa
sebelum tanggal penyelenggaraan Public
Expose, yang antara lain meliputi hal-hal
sebagai berikut:

4).

proyeksi keuangan, jika ada;

2797
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian V, Pasal V.4.
911

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6).

5.

XI.5.1.5.

hal-hal lain yang dipandang perlu


diungkapkan kepada publik oleh
Perusahaan Tercatat.

c.

Penyelenggaraan Public Expose dapat


dilaksanakan di kantor Bursa atau di
tempat lain yang memungkinkan kehadiran
para pemodal, analis, fund manager, wakil
Anggota Bursa Efek dan media massa.

d.

Perusahaan Tercatat wajib menyampaikan


kepada Bursa laporan pelaksanaan Public
Expose selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari
Bursa setelah pelaksanaan Public Expose,
yang antara lain memuat ringkasan
pertanyaan peserta Public Expose dan
jawaban dari manajemen Perusahaan
Tercatat serta resume hasil Public Expose
tersebut, dengan melampirkan copy daftar
hadir.

Materi dan penyampaian Public Expose wajib


menggunakan Bahasa Indonesia. 279 8

Tata Cara Penyampaian Laporan


1.

Setiap penyampaian laporan oleh Perusahaan


Tercatat kepada Bursa sebagaimana yang
dimaksud
dalam
Peraturan
PT.
Bursa
Efek Indonesia No. I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi, wajib disampaikan
dalam bentuk:2799
a.

dokumen asli tercetak yang telah ditandatangani


oleh direksi dan atau pejabat yang ditunjuk atau
dikuasakan oleh direksi; dan

2798
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian V, Pasal V.5.
2799
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian VI, Pasal VI.1
912

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

b.

2.

dokumen elektronik dalam bentuk file.pdf


(portable document format) yang merupakan
konversi dari dokumen tercetak atau
dokumen elektronik lain yang ditetapkan
oleh Bursa.

Dalam penyampaian laporan secara elektronik


sebagaimana dimaksud dalam XI.5.1.5.1.b280 0
ketentuan,
Perusahaan
Tercatat
wajib
menyampaikan laporan dengan tata cara yang
ditetapkan oleh Bursa. Tata cara penyampaian
laporan oleh Perusahaan Tercatat tersebut di
atur lebih lanjut dalam Surat Edaran Bursa.2801

XI.5.2. Pelaporan Anggota Bursa Efek


1.

Setiap Anggota Bursa Efek wajib menyampaikan


laporan berkala kepada Bursa, meliputi: 2 8 02
a.

Laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam


ketentuan angka 3 Peraturan Bapepam Nomor
V.D.5: Tentang Pemeliharaan dan Pelaporan
MKBD.

b.

Laporan bulanan Kegiatan Usaha Anggota Bursa Efek


dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya
sesuai dengan formulir X.E.1-2 Peraturan Bapepam
Nomor X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Berkala Oleh Perusahaan Efek, selambat-lambatnya
pada Hari Bursa ke-12 (dua belas) bulan berikutnya.

c.

Laporan Keuangan dengan ketentuan sebagai


berikut:
1).

Laporan Keuangan Triwulan I dan


Triwulan III unaudited selambat-lambatnya

2800
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian VI, Pasal VI.1.1.
2801
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Bagian VI, Pasal VI.2.
2802
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
Pasal I.
913

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pada akhir bulan pertama setelah tanggal


Laporan Keuangan Triwulan dimaksud.
2).

3).

d.

914

Laporan Keuangan Tengah


dilakukan sebagai berikut:

Tahunan,

a)

Laporan Keuangan yang tidak disertai


laporan
Akuntan,
disampaikan
selambat-lambatnya pada akhir
bulan pertama setelah tanggal
Laporan Keuangan Tengah Tahunan
dimaksud;

b)

Laporan Keuangan yang disertai


laporan Akuntan, dalam rangka
penelaahan terbatas, disampaikan
selambat-lambatnya pada akhir
bulan ke-2 (dua) setelah tanggal
Laporan Keuangan Tengah Tahunan
dimaksud; atau

c)

Laporan Keuangan yang disertai


laporan Akuntan yang memberikan
pendapat tentang kewajaran Laporan
Keuangan
secara
keseluruhan,
disampaikan
selambat-lambatnya
pada akhir bulan ke-3 (tiga) setelah
tanggal Laporan Keuangan Tengah
Tahunan dimaksud.

Laporan Keuangan Tahunan dalam bentuk


Laporan Keuangan Audited, selambatlambatnya pada akhir bulan ke-3 (ketiga)
setelah
tanggal
Laporan
Keuangan
Tahunan.

Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih


Disesuaikan Tahunan, yaitu laporan pemeriksaan
atas perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan
dengan mengambil sample sekurang-kurangnya
25 (dua puluh lima) Hari Bursa secara acak selama
satu tahun buku yang diperiksa dan memberikan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pendapat apakah Modal Kerja Bersih Disesuaikan


telah didasarkan atas informasi yang benar dan
dihitung serta dilaporkan dengan cara yang
benar.
2.

3.

2803
Pasal
2804
Pasal
2805
Pasal

Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan


Tahunan sebagaimana dimaksud dalam XI.5.2.1.d2803
wajib disampaikan kepada Bursa dengan ketentuan
sebagai berikut:2804
a.

Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan


disampaikan bersamaan dengan penyampaian
Laporan Keuangan Tahunan.

b.

Pemeriksaan atas perhitungan Modal Kerja Bersih


Disesuaikan Tahunan dilakukan oleh Akuntan
yang memeriksa Laporan Keuangan Tahunan
Anggota Bursa Efek.

Setiap Anggota Bursa Efek wajib menyampaikan laporan


ke Bursa, selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa terhitung
sejak terjadinya peristiwa sebagai berikut:2805
a.

adanya perubahan daftar khusus sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) Undang Undang
Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

b.

adanya hubungan afiliasi atau perubahan


hubungan afiliasi dari Direksi atau Komisaris
Anggota Bursa Efek, atau Pemegang Saham
Pengendali, atau Pemegang Saham Pengendali
dari pemegang saham Anggota Bursa Efek apabila
pemegang saham dimaksud merupakan badan
hukum, yang bentuk dan isinya sesuai dengan
Formulir III-B.1 Peraturan BEI No. III-B tentang
Pelaporan Anggota Bursa Efek.

c.

adanya penambahan atau pengurangan karyawan

Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
I.4.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
II.
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
III.
915

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang mempunyai ijin orang perseorangan dari


Bapepam sebagai Wakil Perusahaan Efek, yang
bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-B.2
Peraturan BEI No. III-B tentang Pelaporan Anggota
Bursa Efek.
d.

916

1).

struktur permodalan;

3).

direksi dan atau komisaris;

5).

nama dan alamat perusahaan.

2).

pemegang saham;

4).

struktur organisasi;

4.

Dalam hal Anggota Bursa Efek melakukan perubahan


Anggaran Dasar perusahaan, maka Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan
ke Bursa selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa sejak
diperolehnya bukti persetujuan dari instansi yang
berwenang atau sejak didaftarkan oleh Anggota Bursa
Efek pada Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 15 ayat (3) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
yang bentuk dan isinya sesuai dengan Formulir III-B.3
Peraturan BEI No. III-B tentang Pelaporan Anggota
Bursa Efek.2806

5.

Laporan oleh Anggota Bursa Efek sebagaimana


dimaksud dalam XI.5.2.12807 wajib disampaikan kepada
Bursa dengan ketentuan sebagai berikut:2808
a.

2806
Pasal
2807
Pasal
2808
Pasal
2809
Pasal

perubahan yang berkaitan dengan perusahaan,


termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan:

Peraturan
IV.
Peraturan
I.
Peraturan
V.
Peraturan
I.4.

dalam bentuk dokumen tercetak, untuk laporan


sebagaimana dimaksud dalam XI.5.2.42809;

PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

b.

dalam bentuk dokumen elektronik (softcopy),


untuk laporan sebagaimana dimaksud dalam
XI.5.2.12810 dan XI.5.2.22811

c.

dalam bentuk dokumen tercetak dan dokumen


elektronik, untuk laporan sebagaimana dimaksud
dalam XI.5.2.32812 .

6.

Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan


Keuangan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam
XI.5.2.1.c.22813 dan XI.5.2.1.c.32814 wajib disampaikan ke
Bursa sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar dalam
bentuk asli yang ditandatangani oleh semua anggota
direksi dan komisaris.

7.

Dalam hal batas waktu penyampaian laporan


sebagaimana dimaksud dalam XI.5.2.12815 dan XI.5.2.22816
jatuh pada hari libur maka Anggota Bursa Efek wajib
menyampaikan laporan dimaksud selambat-lambatnya
pada Hari Bursa terakhir sebelum hari libur tersebut.

8.

Penyampaian Laporan Keuangan Triwulanan, Tengah


Tahunan dan Tahunan bagi Anggota Bursa Efek yang
merupakan Perusahaan Tercatat di Bursa mengacu pada
Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi.

XI.5.3. Tata Cara Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan


Tercatat
2810
Pasal
2811
Pasal
2812
Pasal
2813
Pasal
2814
Pasal
2815
Pasal
2816
Pasal

Peraturan
I.1.
Peraturan
I.4.
Peraturan
I.3.
Peraturan
I.3.2.
Peraturan
I.3.3.
Peraturan
I.
Peraturan
III.

PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
PT. Bursa Efek Jakarta No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek,
917

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1.

Dalam rangka keterbukaan informasi, Perusahaan


Tercatat wajib menyampaikan ke Bursa laporan yang
memuat informasi yang penting untuk diumumkan di
Bursa agar diketahui pemodal, meliputi tetapi tidak
terbatas pada informasi sebagai berikut:2817
a.

Rapat Umum Pemegang Saham

c.

Pemecahan Saham (stock split)

e.

Paparan Publik (Public Expose)

g.

Laporan Mingguan Nilai Aktiva Bersih (bagi


Perusahaan Tercatat Reksadana)

i.

Penyampaian Laporan Keuangan

b.

Pembagian Deviden Tunai/Deviden Saham/


Saham Bonus

d.

Konversi Saham

f.

Informasi Iklan Prospektus Ringkas Penawaran


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

h.

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Penawaran


Umum/Penawaran Umum Terbatas

j.

Tanggapan atas Permintaan Penjelasan Bursa

k.

Perubahan Nama Perusahaan Tercatat/Corporate


Secretary/Alamat/Nomor Telepon Faksimili/Biro
Administrasi Efek

l.

Perubahan Kantor Akuntan Publik

m.

Informasi tentang Keterbukaan Informasi Yang


Harus Segera Diumumkan Kepada Publik
(Peraturan Bapepam No. X.K.1)

n.

Informasi tentang Keterbukaan Informasi


Pemegang Saham Tertentu (Peraturan Bapepam
No.IX.M.1)

o.

Informasi tentang Penawaran Tender (Peraturan


Bapepam IX.F.1)

2817
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1.
918

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

2.

p.

Informasi tentang Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten
(Peraturan Bapepam IX.G.1)

q.

Informasi tentang Penambahan Modal Tanpa


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Peraturan
Bapepam IX.D.4)

r.

Informasi tentang Benturan Kepentingan Transaksi


Tertentu (Peraturan Bapepam IX.E.1)

s.

Informasi tentang Pembelian Kembali Saham Yang


Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
(Peraturan Bapepam No XI.B.2)

t.

Informasi tentang Transaksi Material Dan


Perubahan Kegiatan Usaha Utama (Peraturan
Bapepam IX.E.2)

u.

Informasi tentang Keterbukaan Informasi Bagi


Emiten atau Perusahaan Publik Yang Dimohonkan
Pernyataan Pailit (Peraturan Bapepam X.K.5)

v.

Mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang (PKPU), atau menerima somasi
yang berpotensi berdampak material terhadap
kelangsungan hidup Perusahaan Tercatat

w.

Keterbukaan informasi material lainnya yang


diperkirakan dapat mempengaruhi keputusan
investasi bagi para pemodal

Laporan-laporan
sebagaimana
disebut
pada
2 818
2 819
XI.5.3.1 , agar disampaikan dalam bentuk:
a.

Dokumen tercetak; dan

c.

E-mail.

b.
3.

Faksimili; atau

Dalam hal penyampaian laporan dalam bentuk


dokumen tercetak, maka Laporan harus disampaikan

2818
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1.
2819
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 2.
919

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

oleh Perusahaan Tercatat kepada Bursa melalui


surat resmi yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dengan cara pengiriman kurir atau pos
tercatat, dan dialamatkan kepada PT Bursa Efek
Jakarta U.P. Divisi Pemantauan Emiten.2820
4.

Dalam hal terjadi perbedaan data/informasi yang


tercantum dalam Laporan yang disampaikan melalui
faksimili atau melaui e-mail dengan data/informasi
yang tercantum dalam Laporan yang disampaikan
dalam bentuk dokumen tercetak, maka data/informasi
yang berlaku adalah data/informasi yang tercantum
dalam laporan dalam bentuk dokumen tercetak.2821

5.

Laporan-laporan tersebut sebagaimana dimaksud dalam


XI.5.3.32822 , dianggap diterima oleh Bursa pada saat
dibubuhi cap waktu (time stamp) yang diberikan oleh
Bagian Penerimaan Surat Masuk Bursa yang terletak di
Lower Level, Menara I Gedung Bursa Efek Jakarta, Jalan
Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.2823

6.

Laporan melalui faksimili harus dikirimkan ke (021)


5150025, dan disertai Facsimile Transmission Form
yang menyebutkan secara jelas bahwa pesan faksimili
tersebut ditujukan kepada PT Bursa Efek Jakarta U.P.
Divisi Pemantauan Emiten dan keterangan mengenai
laporannya sebagaimana dimaksud dalam XI.5.3.1.(a)2824
sampai dengan XI.5.3.1.w2825 Surat Edaran ini. Dokumen
hasil pencetakan pesan faksimili dari Perusahaan Tercatat
adalah sama dalam hal substansi dan isi dengan Laporan

2820
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 3.
2821
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 4.
2822
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 3.
2823
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 5.
2824
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1 ayat 1.
2825
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1 ayat 23.
920

tentang Tata Cara


tentang Tata Cara
tentang Tata Cara
tentang Tata Cara
tentang Tata Cara
tentang Tata Cara

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

yang disampaikan Perusahaan Tercatat melalui kurir


atau pos tercatat. Bursa menganggap telah menerima
Laporan yang disampaikan melalui faksimili sesuai
dengan tanda waktu yang tercetak pada dokumen hasil
pencetakan pesan faksimili dari Laporan tersebut dan
dokumen tersebut dibubuhi tanda tangan pejabat yang
berwenang menyampaikan laporan ke Bursa. Laporan
yang disampaikan dalam bentuk dokumen hasil
pencetakan faksimili tersebut harus bersih sehingga
memungkinkan untuk dibaca dengan mudah.2826
7.

Laporan yang disampaikan melalui e-mail harus


dikirimkan ke listing@jsx.co.id, dan di bagian subject
pada window e-mail harus diketik secara jelas
keterangan mengenai laporannya sebagaimana dimaksud
dalam XI.5.3.1.a2827 sampai dengan XI.5.3.1.w2828 Surat
Edaran ini berikut nama Perusahaan Tercatat. Pesan
melalui e-mail tersebut adalah berisi attachment file yang
isinya Laporan yang disampaikan melalui kurir atau pos
tercatat. Untuk kepentingan keamanan komputer Bursa,
maka Bursa mengharapkan attachment file dikirim oleh
Perusahaan Tercatat dalam bentuk zip file (*.zip). Bursa
menganggap telah menerima Laporan yang disampaikan
melalui e-mail sesuai dengan tanggal dan waktu terima
yang tercatat pada server e-mail Bursa dan dokumen
tersebut yang di e-mail dibubuhi tanda tangan pejabat
yang berwenang untuk menyampaikan laporan tersebut
kepada Bursa. 2829

8.

Informasi yang diumumkan Bursa adalah Laporan


yang diterima oleh Bursa dalam bentuk dokumen
tercetak dan dokumen yang diterima melalui

2826
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 6.
2827
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1 ayat 1.
2828
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 1 ayat 23.
2829
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 7.

tentang Tata Cara


tentang Tata Cara
tentang Tata Cara
tentang Tata Cara
921

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

faksimili atau dokumen yang diterima melalui


e-mail, mana yang lebih dahulu diterima oleh Bursa.
2830

9.

Semua informasi yang dimuat pada dokumen atau


Laporan yang disampaikan oleh Perusahaan Tercatat
kepada Bursa sebagaimana dimaksud dalam Surat
Edaran ini, dianggap oleh Bursa sebagai informasi
publik dan dapat diumumkan oleh Bursa di Bursa.
2831

10.

Bursa mengumumkan laporan yang diterima dari


Perusahaan Tercatat dengan ketentuan: 2832
a.

Dokumen-dokumen yang diterima hingga jam


14.00 WIB, diumumkan Bursa pada Hari Bursa
yang sama.

b.

Dokumen-dokumen yang diterima setelah jam


14.00 WIB, diumumkan Bursa selambat-lambatnya
pada Hari Bursa berikutnya.

XI.6. DOKUMEN PUBLIK


XI.6.1. Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum
1.

Dokumen yang terbuka untuk umum tersedia di Pusat


Referensi Pasar Modal, sebagai berikut:2833
a.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995, Peraturan


Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan
di bidang Pasar Modal, Peraturan Bapepam,
termasuk Surat Edaran dan penjelasannya;

b.

Pernyataan Pendaftaran, laporan, permohonan

2830
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 8.
2831
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 9.
2832
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001 tentang Tata Cara
Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan Tercatat, Pasal 10.
2833
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
1.
922

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

yang telah memperoleh izin, persetujuan


dan pendaftaran termasuk penolakan dan
penangguhan dari Bapepam sesuai dengan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya;
c.

d.

instruksi, penetapan dan keputusan Bapepam;


dan
dokumen pengajuan keberatan kepada Bapepam
oleh Pihak-pihak yang terkena sanksi oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

Uraian lebih lanjut atas dokumen tersebut adalah


sebagaimana tercantum dalam XI.6.1.42834, X.6.1.52835,
X.6.1.62836, X.6.1.72837,
X.6.1.102840.
2.

3.

2834
4.
2835
5.
2836
6.
2837
7.
2838
8.
2839
9.
2840
10.
2841
2.
2842
3.

X.6.1.82838,

X.6.1.92839,

dan

Pusat Referensi Pasar Modal terbuka untuk umum setiap


hari kerja pada jam kerja.2841
Dokumen yang tidak terbuka untuk umum dan tidak
tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal antara lain:2842
a.

dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 7


Peraturan Nomor IX.C.1, Peraturan Nomor X.J.1,
dan dokumen lainnya yang menurut pertimbangan

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
923

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bapepam tidak merupakan dokumen yang terbuka


untuk umum;
b.
c.

peraturan operasional intern Bapepam;


dokumen mengenai pemeriksaan dan penyidikan
terhadap pelaku pasar modal, kecuali jika
disyaratkan oleh hukum, atau Bapepam
memutuskan bahwa penyediaan di maksud adalah
untuk memenuhi tanggung jawabnya melindungi
kepentingan umum dan para pemodal, serta
memperlancar perkembangan Pasar Modal,
termasuk:
1).

dokumen administrasi intern Bapepam;

3).

dokumen dan surat-menyurat lain.

2).
4.

2843
4.
924

surat-menyurat antara Bapepam dengan


instansi lain; dan

Dokumen Emiten dan Perusahaan Publik terdiri dari:2843


a.

dokumen mengenai
sebagai berikut:
1).

Pernyataan

Pendaftaran

dokumen Emiten yang meliputi:


a)

Pernyataan Pendaftaran dalam


rangka
Penawaran
Umum
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.C.1, termasuk
Prospektus Awal, Info Memo dan
dokumen sejenisnya (jika ada);

b)

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka


Penawaran
Umum
Perusahaan
Menengah atau Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.C.7, termasuk Prospektus Awal,
Info Memo dan dokumen sejenisnya
(jika ada);

c)

pemberitahuan efektifnya Pernyataan

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Pendaftaran sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Nomor IX.A.2;

2).

3).

d)

penangguhan Penawaran Umum


sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan Nomor IX.A.4; dan

e)

pencabutan penangguhan Penawaran


Umum
sebagaimana
dimaksud
dalam Peraturan Nomor IX.A.4;

dokumen
meliputi:

Perusahaan

Publik

yang

a)

Pernyataan Pendaftaran Perusahaan


Publik sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.B.1; dan

b)

pemberitahuan efektifnya Pernyataan


Pendaftaran Perusahaan Publik
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan Nomor IX.A.2;

dokumen mengenai Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu yang meliputi:
a)

Pernyataan
Pendaftaran
dalam
rangka penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.D.2; dan

b)

pemberitahuan efektifnya Pernyataan


Pendaftaran dalam rangka penerbitan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebagaimana
dimaksud
dalam
Peraturan Nomor IX.D.2.

b.

dokumen
Pernyataan
Penawaran
Tender,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.F.1.

c.

dokumen
berikut:

tentang

laporan

berkala

sebagai

925

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1).

d.

5.
2844
5.
926

laporan tahunan sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Nomor VIII.G.2; dan

2).

laporan keuangan berkala sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Nomor X.K.2.

1).

pembentukan
Sekretaris
Perusahaan
(Corporate Secretary) sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IX.I.4;

2).

laporan penjatahan oleh Manajer Penjatahan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.A.7;

3).

keterbukaan informasi yang harus segera


diumumkan kepada publik sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor X.K.1;

4).

keterbukaan informasi pemegang saham


tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor X.M.1;

5).

laporan yang berkaitan dengan benturan


kepentingan transaksi tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.1;

6).

laporan yang berkaitan dengan transaksi


material
yang
tidak
berbenturan
kepentingan;

7).

laporan yang berkaitan dengan pernyataan


dan keterbukaan atas saham bonus
sebagaimana dimaksud dalam Surat
Edaran Nomor SE-05/PM/1996 tanggal 24
Desember 1996; dan

8).

laporan hasil Rapat Umum Pemegang


Saham sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.I.1.

dokumen laporan lainnya adalah sebagai berikut:

Dokumen mengenai Reksa Dana yang terdiri dari:2844


a.

dokumen Reksa Dana berbentuk Perseroan

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

sebagai berikut:

b.

1).

pemberian izin usaha Reksa Dana


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.A.1;

2).

pencabutan izin usaha Reksa Dana


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.A.1;

3).

anggaran dasar Reksa Dana berbentuk


Perseroan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IV.A.2;

4).

kontrak
pengelolaan
Reksa
Dana,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.A.4;

5).

kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.A.5;

6).

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka


Penawaran Umum Reksa Dana sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.C.4;
dan

7).

pemberitahuan
efektifnya
Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran
Umum Reksa Dana berbentuk Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.C.4.

dokumen Reksa Dana berbentuk kontrak investasi


kolektif sebagai berikut:
1).

kontrak Reksa Dana berbentuk kontrak


investasi kolektif sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IV.B.2;

2).

Pernyataan Pendaftaran dalam rangka


Penawaran Umum Reksa Dana sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.C.5;

3).

pemberitahuan

efektifnya

Pernyataan
927

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Nomor IX.C.5; dan
4).

c.

6.

2845
6.
928

keputusan Ketua Bapepam tentang


pembekuan
kegiatan
Reksa
Dana,
mengamankan kekayaan dan menunjuk
Manajer Investasi lain untuk mengelola
Reksa Dana, atau membubarkan Reksa Dana
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.B.1.

dokumen Reksa Dana lainnya adalah sebagai


berikut:
1).

Prospektus dan pembaharuan Prospektus


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.C.6;

2).

pengumuman harian Nilai Aktiva Bersih


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.C.3;

3).

pemberian izin Wakil Agen Penjual Efek


Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor V.B.2; dan

4).

laporan
Reksa
Dana
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor X.D.1.

Dokumen mengenai Bursa Efek, Lembaga Kliring


dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yang terdiri dari:2845
a.

izin usaha Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Nomor III.A.1;

b.

persetujuan perubahan peraturan Bursa Efek


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
III.A.2;

c.

persetujuan perubahan anggaran dasar Bursa Efek


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
III.A.5;

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

7.

d.

laporan Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Nomor X.A.1;

e.

izin usaha Lembaga Kliring dan Penjaminan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
III.B.1;

f.

persetujuan atas perubahan Peraturan Lembaga


Kliring dan Penjaminan sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor III.B.2;

g.

persetujuan atas perubahan anggaran dasar


Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor III. B.5;

h.

laporan Lembaga Kliring dan Penjaminan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.B.1;

i.

izin usaha Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor III.C.1;

j.

persetujuan perubahan peraturan Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor III.C.2;

k.

persetujuan perubahan anggaran dasar Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor III.C.5; dan

l.

laporan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.C.1

Dokumen mengenai Perusahaan Efek yang terdiri


dari:2846
a.

b.
2846
7.

izin Penasihat Investasi sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Nomor V.C.1;
laporan yang dipersyaratkan bagi Penasihat
Investasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor X.F.1;

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
929

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

2847
8.
930

c.

laporan bulanan kegiatan Manajer Investasi


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.N.1;

d.

izin usaha Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Nomor V.A.1;

e.

laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan bagi


Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor V.C.2;

f.

laporan perubahan pemegang saham, komisaris,


dan direksi sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor V.A.1;

g.

laporan keuangan Perusahaan Efek;

i.

izin Wakil Perusahaan Efek sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Nomor V.B.1;

k.

pencabutan izin Wakil Perusahaan Efek


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
V.B.1.

h.

laporan perubahan alamat dan tempat usaha


Perusahaan Efek;

j.

Mutasi Wakil Perusahaan Efek;dan

Dokumen mengenai Lembaga Penunjang Pasar Modal


yang terdiri dari:2847
a.

izin usaha Biro Administrasi Efek sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Nomor VI.B.1;

b.

laporan bulanan dan tahunan Biro Administrasi


Efek dan Emiten yang menyelenggarakan
administrasi Efeknya sendiri sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor X.H.1;

c.

persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
VI.A.1;

d.

laporan Bank Umum sebagai Kustodian yang


merupakan pemeriksaan operasional akuntan

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

yang terdaftar di Bapepam sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Nomor X.G.1; dan
e.
9.

10.

pendaftaran Bank Umum sebagai Wali Amanat


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
VI.C.2.

Dokumen mengenai Profesi Penunjang Pasar Modal


yang terdiri dari:2848
a.

Surat Tanda Terdaftar Akuntan yang melakukan


kegiatan di Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Nomor VIII.A.1;

b.

Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum yang


melakukan kegiatan di Pasar Modal sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor VIII.B.1;

c.

Surat Tanda Terdaftar Penilai yang melakukan


kegiatan di Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor VIII.C.1; dan

d.

Surat Tanda Terdaftar Notaris yang melakukan


kegiatan di Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor VIII.D.1.

Dokumen-dokumen lain yang menurut Bapepam


perlu disimpan di Pusat Referensi Pasar Modal.

XI.6.2. Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi Masyarakat


di Pusat Referensi Pasar Modal
1.

Setiap Pihak yang diwajibkan menyampaikan dokumen


kepada Bapepam berdasarkan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal, wajib menyampaikan
tembusan dokumen tersebut dengan mengirimkannya
langsung ke Pusat Referensi Pasar Modal.
Adapun dokumen dimaksud adalah sebagai berikut : 2849

2848
Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang Terbuka Untuk Umum, Angka
9.
2849
Peraturan Bapepam-LK No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Masyarakat di Pusat Referensi Pasar Modal, Angka 1.
931

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

a.

laporan keuangan tengah tahunan;

c.

laporan tahunan;

b.

laporan keuangan tahunan;

d.

laporan hasil Rapat Umum Pemegang Saham;

e.

laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan


Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang
Harus Segera Diumumkan Kepada Publik;

f.

laporan harian dan mingguan Bursa Efek;

g.

laporan kegiatan bulanan Bursa Efek, Lembaga


Kliring
dan
Penjaminan,
dan
Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian;

h.

laporan Modal Kerja


Perusahaan Efek; dan

i.

Disesuaikan

laporan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XI.6.2.1 2 8 5 0 ,


wajib pula disertai disket komputer yang formatnya
akan diatur lebih lanjut dengan Surat Edaran
Bapepam. 2 8 51
Dokumen Bapepam yang tersedia di Pusat Referensi
Pasar Modal antara lain :2852
a.

laporan tahunan Bapepam, disampaikan oleh


Sekretariat Bapepam;

b.

peraturan perundang-undangan di bidang


Pasar Modal, disampaikan oleh Biro Perundangundangan dan Bantuan Hukum;

c.

siaran pers Bapepam, disampaikan oleh Sekretariat


Bapepam; dan

d.
2850
Peraturan Bapepam-LK
Masyarakat di Pusat Referensi
2851
Peraturan Bapepam-LK
Masyarakat di Pusat Referensi
2852
Peraturan Bapepam-LK
Masyarakat di Pusat Referensi
932

Bersih

Statistik Mingguan Pasar Modal, disampaikan


oleh Biro Pengelolaan Investasi dan Riset.
No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Pasar Modal, Angka 1.
No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Pasar Modal, Angka 2.
No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Pasar Modal, Angka 3.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

4.

Dokumen berikut ini tersedia di Pusat Referensi Pasar


Modal yang disampaikan olehBapepam ke Pusat
Referensi Pasar Modal sebagai berikut:2853
a.

Pernyataan
Pendaftaran
Dalam
Rangka
Penawaran Umum sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.C.1, termasuk Prospektus
Awal, Info Memo dan dokumen sejenisnya (jika
ada) disampaikan oleh Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan;

b.

Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum Perusahaan Menengah atau Kecil,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.C.7, termasuk Prospektus Awal, Info Memo
dan dokumen sejenisnya (jika ada) disampaikan
oleh Biro Penilaian Keuangan Perusahaan;

c.

Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.B.1, termasuk Prospektus Awal, Info Memo dan
dokumen sejenisnya (jika ada) disampaikan oleh
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan;

d.

Pernyataan
Pendaftaran
Dalam
Rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.D.2, Info Memo dan dokumen sejenisnya (jika
ada) disampaikan oleh Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan;

e.

Pernyataan Penawaran Tender sebagaimana


dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.F.1
disampaikan oleh Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan;

f.

Laporan Penjatahan oleh Manajer Penjatahan


sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.A.7, disampaikan oleh Biro Penilaian
Keuangan Perusahaan;

2853
Peraturan Bapepam-LK No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Masyarakat di Pusat Referensi Pasar Modal, Angka 4.
933

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

g.

Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum Reksa Dana berbentuk perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.C.4, termasuk Prospektus Awal, Info Memo
dan dokumen sejenisnya (jika ada) disampaikan
oleh Biro Pengelolaan Investasi dan Riset; dan

h.

Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran


Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.C.5, termasuk Prospektus Awal,
Info Memo dan dokumen sejenisnya (jika ada)
disampaikan oleh Biro Pengelolaan Investasi dan
Riset.

5.

Dokumen yang tembusannya disampaikan oleh


Bapepam kepada Pusat Referensi Pasar Modal antara lain
surat pemberitahuan efektifnya Pernyataan Pendaftaran,
surat penangguhan Penawaran Umum surat pencabutan
penangguhan Penawaran Umum, pemberian surat izin
usaha, surat pencabutan izin usaha, surat izin Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana, surat izin Wakil Perusahaan
Efek, dan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar
Modal.2854

6.

Dokumen yang tersedia di Pusat Referensi Pasar


Modal dapat digandakan oleh masyarakat dengan
tatacara yang diatur lebih lanjut oleh Pusat Referensi
Pasar Modal. 2 8 5 5

XI.7. TINDAKAN KORPORASI


XI.7.1. Pengertian
Tindakan Korporasi/ Corporate Action adalah setiap tindakan
Perusahaan Tercatat yang memberikan hak kepada seluruh
2854
Peraturan Bapepam-LK
Masyarakat di Pusat Referensi
2855
Peraturan Bapepam-LK
Masyarakat di Pusat Referensi
934

No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi


Pasar Modal, Angka 5.
No.II.A.2 tentang Prosedur Penyediaan Dokumen Bagi
Pasar Modal, Angka 6.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama seperti hak
untuk menghadiri RUPS, hak untuk memperoleh dividen
tunai, dividen saham, saham bonus, HMETD, Waran atau hakhak lainnya.2856

XI.7.2. Ketentuan Umum


1.

Dalam hal Perusahaan Tercatat akan membagikan


Corporate Action, maka Perusahaan Tercatat tersebut
harus membagikan Corporate Action yang sama kepada
seluruh saham dari jenis dan kelas yang sama.2857

2.

Dalam hal Perusahaan Tercatat membagikan Corporate


Action maka hanya pemegang saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal
pencatatan (record date) yang ditetapkan oleh Perusahaan
Tercatat yang akan menerima Corporate Action dari
Perusahaan Tercatat tersebut.2858

3.

Anggota Bursa Efek jual yang melakukan Transaksi


Bursa terhadap saham yang memuat Corporate Action
bertanggung jawab untuk menyerahkan hak-hak yang
melekat pada Efek tersebut.2859

4.

Anggota Bursa Efek jual yang tidak menyerahkan saham


dengan hak sebagaimana dimaksud dalam XI.7.2.32860 di
atas bertanggung jawab atas hak-hak yang melekat pada
saham yang tidak diserahkannya (hak atas Corporate
Action, kecuali hak untuk menghadiri Rapat Umum
Pemegang Saham) tanpa dikurangi pajak.2861

2856
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal i) A.2.c.
2857
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.1.
2858
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.2.
2859
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.3.
2860
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.3.
2861
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.4.
935

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Apabila Anggota Bursa Efek yang bertanggung jawab


untuk menyerahkan saham dividen, saham bonus dan
atau Waran tidak menyerahkan pecahan dari saham
dividen, saham bonus dan atau Waran, maka Anggota
Bursa Efek yang bersangkutan wajib menyerahkan uang
senilai pecahan dari saham dividen, saham bonus dan
atau Waran tersebut, yang dihitung berdasarkan harga
penutupan Efek tersebut di Pasar Reguler pada hari
pembagian Corporate Action diumumkan oleh Bursa.2862

6.

Tanggal akhir perdagangan saham yang memuat


Corporate Action ditetapkan berdasarkan Pasar dimana
saham tersebut diperdagangkan.2863

7.

Perdagangan saham memuat (cum) dividen tunai,


saham dividend an atau saham bonus dilakukan degan
ketentuan sebagai berikut:2864
a.

Perusahaan Tercatat yang bermaksud melakukan


pembagian dividen tunai, saham dividen,
dan atau saham bonus, wajib menyampaikan
laporan ke Bursa mengenai hasil Rapat Umum
Pemegang Saham yang memuat keteranganketerangan mengenai pembagian dividen tunai,
saham dividen, dan atau saham bonus, dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Bursa setelah Rapat Umum Pemegang Saham
diselenggarakan.

b.

Dalam hal Perusahaan Tercatat bermaksud untuk


membagikan dividen interim maka hasil rapat
direksi yang menyangkut pembagian dividen
interim tersebut wajib disampaikan ke Bursa
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua)

2862
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.5.
2863
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.6.
2864
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.7.
936

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Hari Bursa setelah pelaksanaan rapat Direksi


dimaksud.
c.

Bursa akan mengumumkan di Bursa hasil rapat


sebagaimana dimaksud dalam XI.7.2.7.a 2865 dan
XI.7.2.7.b2866 selambat-lambatnya pada Hari
Bursa berikutnya setelah pemberitahuan tersebut
diterima oleh Bursa.

d.

Tanggal pencatatan (record date) saham dalam


daftar pemegang saham untuk penetapan hak
pemegang saham guna menerima dividen tunai,
saham dividen, dan atau saham bonus wajib
dilakukan paling cepat 16 (enam belas) Hari Bursa
sejak pengumuman sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan XI.7.2.7.c2867 .

e.

Pelaksanaan pembagian dividen tunai, saham


dividen dan atau saham bonus yang berasal
dari saham yang diperdagangkan tanpa warkat
atau dengan warkat secara immobilisasi wajib
dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari
Bursa setelah tanggal pencatatan (record date)
dalam daftar pemegang saham guna penetapan
pemegang saham yang berhak menerima dividen
tunai, saham dividen, dan atau saham bonus.

XI .7.3 . Jen is-Jen is Ti n da ka n Korporasi


XI.7.3.1. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/
Penawaran Umum Terbatas
Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dapat dilihat pada Bab VIII.2.1 tentang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
2865
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.7.a.
2866
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.7.b.
2867
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. II-A.1 tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di
Bursa Efek Jakarta, Pasal C.7.c.
937

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.2. Waran
Ketentuan lebih lanjut mengenai Waran dapat
dilihat pada Bab VIII.2.2 tentang Waran.

XI.7.3.3.

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek


Terlebih Dahulu (HMETD)

XI.7.3.3.1. Persyaratan
1.

Perusahaan dapat menambah modal tanpa


memberikan HMETD kepada pemegang
saham sebagaimana ditentukan dalam
Peraturan Nomor IX.D.1, sepanjang
ditentukan dalam anggaran dasar, dengan
ketentuan sebagai berikut:2868
a.

jika dalam jangka waktu 2 (dua)


tahun,
penambahan
modal
tersebut paling banyak 10 %
(sepuluh perseratus) dari modal
disetor; atau

b.

jika tujuan utama penambahan


modal adalah untuk memperbaiki
posisi keuangan Perusahaan yang
mengalami salah satu kondisi
sebagai berikut:
1).

Bank
yang
menerima
pinjaman dari Bank Indonesia
atau lembaga pemerintah
lain
yang
jumlahnya
lebih dari 100% (seratus
perseratus)
dari
modal

2868
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 2
Huruf a.
938

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

disetor atau kondisi lain


yang dapat mengakibatkan
restrukturisasi bank oleh
instansi Pemerintah yang
berwenang;

2.

2).

Perusahaan selain bank


yang mempunyai modal
kerja bersih negative dan
mempunyai
kewajiban
melebihi
80%
(delapan
puluh perseratus) dari aset
Perusahaan tersebut pada
saat Rapat Umum Pemegang
Saham
(RUPS)
yang
menyetujui
penambahan
modal; atau

3).

Perusahaan yang gagal


atau tidak mampu untuk
menghindari
kegagalan
atas kewajibannya terhadap
pemberi pinjaman yang tidak
terafiliasi dan jika pemberi
pinjaman tidak terafiliasi
tersebut menyetujui untuk
menerima
saham
atau
obligasi konversi Perusahaan
untuk
menyelesaikan
pinjaman tersebut.

Penambahan modal tanpa HMETD wajib


terlebih dahulu memperoleh persetujuan
RUPS

XI.7.3.3.2. Rapat Umum Pemegang Saham


1.

RUPS sebagaimana dimaksud dalam


939

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.3.22869,
wajib dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Nomor IX.J.1.2870

Ketentuan lebih lanjut mengenai Benturan


Kepentingan dapat dilihat pada Bab XI.8
tentang Benturan Kepentingan.

2.

Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum


RUPS, Perusahaan wajib mengumumkan
informasi kepada pemegang saham yang
paling kurang memuat:2871
a.

b.

perkiraan periode
(jika ada); dan

pelaksanaan

analisis
dan
pembahasan
manajemen mengenai kondisi
keuangan Perusahaan sebelum
dan sesudah penambahan modal
tanpa HMETD serta pengaruhnya
terhadap pemegang saham setelah
penambahan modal;

dengan memenuhi Prinsip Keterbukaan.


3.

2869
Huruf
2870
Huruf
2871
Huruf
2872
Huruf
2873
Huruf
940

Dalam
hal
penambahan
modal
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
XI.7.3.3.1.1.b2872 , maka selain informasi
sebagaimana
dimaksud
dalam
2873
XI.7.3.3.2.2 , Perusahaan juga wajib

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 2
b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 3
a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 3
b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 2
a butir 2.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 3
b.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

mengungkapkan Fakta Material tentang


kondisi keuangan terakhir yang antara
lain meliputi:2874
a.

penjelasan
mengenai
akun
persediaan yang tidak likuid;

b.

pinjaman atau piutang ragu-ragu;

c.

Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek


dan Fasilitas Pembiayaan Darurat
(khusus untuk perbankan); dan/
atau

d.

pinjaman atau piutang macet


termasuk pinjaman atau piutang
kepada Pihak terafiliasi.

XI.7.3.3.3. Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa


HMETD

2874
Huruf
2875
Huruf

1.

Paling lambat 5 (lima) hari kerja


sebelum
pelaksanaan
penambahan
modal tanpa HMETD, Perusahaan wajib
memberitahukan
kepada
Bapepam
dan LK serta mengumumkan kepada
masyarakat mengenai waktu pelaksanaan
penambahan modal tersebut.2875

2.

Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah


pelaksanaan
penambahan
modal
tanpa HMETD, Perusahaan wajib
memberitahukan kepada Bapepam dan
LK serta masyarakat mengenai hasil
pelaksanaan penambahan modal tersebut,
yang meliputi informasi antara lain jumlah

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 3
c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 4
a.
941

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan harga saham yang diterbitkan.2876


3.

Dalam
hal
penambahan
modal
dilaksanakan
melalui
Penawaran
Umum, maka pelaksanaannya wajib
mengikuti ketentuan Peraturan Nomor
IX.A.1.2877

XI.7.3.3.4. Transaksi Afiliasi


Kepentingan

Dan

Benturan

Dalam hal penambahan modal tanpa HMETD


merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi
yang mengandung Benturan Kepentingan,
maka Perusahaan disamping wajib memenuhi
Peraturan IX.D.4 tentang Penambahan Modal
Tanpa HMETD, juga wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.E.1.2878

XI.7.3.3.5. Ketentuan Tentang Lock Up


Pencatatan saham Tambahan yang berasal dari
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu tetapi tidak termasuk ESOP/
MSOP, dapat dicatatkan di Bursa apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.

2876
Huruf
2877
Huruf
2878
Huruf
942

Harga
pelaksanaan
saham
yang
baru dikeluarkan tersebut sekurangkurangnya sama dengan rata-rata
harga penutupan saham Perusahaan

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 4
b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 4
c.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa HMETD, Angka 5
a.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Tercatat yang bersangkutan selama


kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari
Bursa berturut-turut di Pasar Reguler
sebelum Perusahaan Tercatat melakukan
iklan pengumuman mengenai akan
dilakukannya pemanggilan Rapat Umum
Pemegang saham Perusahaan Tercatat
yang
mengagendakan
penambahan
modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.
2.

Saham yang baru dikeluarkan tersebut


merupakan saham biasa (common stock)
yang memiliki hak yang sama dengan
saham biasa Perusahaan Tercatat yang
telah tercatat di Bursa.

3.

Dalam
hal
Perusahaan
Tercatat
mengeluarkan saham dengan kelas yang
berbeda sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.3.5.2, maka saham tersebut tercatat
di Bursa dan diperdagangkan di Pasar
Negosiasi.

4.

Saham yang baru dikeluarkan tersebut,


tidak dapat diperdagangkan di Bursa
sekurang-kurangnya selama 1 (satu)
tahun sejak dicatatkan, dengan tujuan
guna melindungi kepentingan pemegang
saham bukan pengendali.

5.

Dalam hal saham yang baru dikeluarkan


sebagaimana dimaksud dalam XI.7.3.3.5.4,
dilakukan melalui penawaran umum
dan atau memiliki kelas yang berbeda
sebagaimana dimaksud dalam XI.7.3.3.5.3,
maka saham tersebut dapat langsung
diperdagangkan di Bursa sejak tanggal
pencatatan sebagaimana yang diumumkan Bursa.
943

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.4. Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham


XI.7.3.4.1. Pernyataan Pendaftaran
1.

Pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik


yang melakukan Penawaran Umum atas saham
Emiten atau Perusahaan Publik yang dimilikinya
wajib
mengajukan
Pernyataan
Pendaftaran
kepada Bapepam dalam 2 (dua) rangkap dengan
cara menyampaikan dokumen-dokumen sebagai
berikut:2879
a.

surat pengantar Pernyataan Pendaftaran sesuai


Formulir Nomor IX.A.12 lampiran Peraturan
Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran
Umum Oleh Pemegang Saham;

b.

Prospektus yang memuat keterangan


antara lain sebagai berikut:
1).

Informasi yang termuat di halaman


depan Prospektus, meliputi:
a)
b)

c)
d)
e)
f)

g)

h)

tanggal efektif;
nama Pihak yang menjamin
Penawaran
Umum
oleh
pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik (pembeli
siaga), jika ada;
masa penawaran;
tanggal penjatahan;
tanggal pengembalian uang
pesanan;
tanggal
pendistribusian
/
penyerahan saham;
nama Bursa Efek (jika ada) dimana
saham dicatatkan;
tempat dan tanggal penerbitan
Prospektus;

2879
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
Angka 1.
944

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

i)

j)

pernyataan berikut dalam


huruf cetak besar dan tebal
yang langsung dapat menarik
perhatian pembaca:
BAPEPAM TIDAK
MEMBERIKAN PERNYATAAN
MENYETUJUI ATAU TIDAK
MENYETUJUI SAHAM INI.
TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN
YANG BERTENTANGAN
DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM.
pernyataan berikut dalam huruf
cetak besar dan tebal yang
langsung dapat menarik perhatian
pembaca, dalam hal Penawaran
Umum oleh pemegang saham
Emiten atau Perusahaan Publik
atas saham Emiten atau Perusahaan
Publik yang dimilikinya dilakukan
dengan melakukan Penawaran
Awal (book building):
Keterangan singkat mengenai
saham yang akan ditawarkan yang
meliputi antara lain:
INFORMASI
DALAM
DOKUMEN INI MASIH DAPAT
DILENGKAPI
DAN
ATAU
DIUBAH.
PERNYATAAN
PENDAFTARAN
EFEK
INI
TELAH DISAMPAIKAN KEPADA
BAPEPAM NAMUN BELUM
945

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

MEMPEROLEH PERNYATAAN
EFEKTIF
DARI
BAPEPAM.
DOKUMEN
INI
HANYA
DAPAT DIGUNAKAN DALAM
RANGKA PENAWARAN AWAL
TERHADAP EFEK INI. EFEK INI
TIDAK DAPAT DIJUALSEBELUM
PERNYATAAN PENDAFTARAN
YANG TELAH DISAMPAIKAN
KEPADA BAPEPAM MENJADI
EFEKTIF.
PEMESANAN
MEMBELI EFEK INI HANYA
DAPAT
DILAKSANAKAN
SETELAH CALON PEMBELI
ATAU PEMESAN MENERIMA
ATAU
MEMPUNYAI
KESEMPATAN
UNTUK
MEMBACA PROSPEKTUS.
2).

3).
946

Keterangan
singkat
mengenai saham yang akan
ditawarkan yang meliputi
antara lain:
a)

jumlah, klasifikasi dan


nilai nominal saham
yang ditawarkan;

b)

harga
penawaran
atas
saham
yang
ditawarkan;

c)

harga
saham
pada
Penawaran
Umum saham yang
telah
dilakukan
oleh Emiten atau
Perusahaan Publik;

Keterangan singkat mengenai


pemegang saham Emiten

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

atau Perusahaan Publik yang


akan melakukan Penawaran
Umum atas saham Emiten
atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya yang meliputi
antara lain:

4).

a)

nama lengkap;

b)

alamat lengkap;

c)

bidang usaha (jika


berbentuk
badan
usaha);

d)

pekerjaan dan jabatan


(jika perorangan);

e)

kewarganegaraan (jika
perorangan);

f)

jumlah
persentase
kepemilikan
saham
pada Emiten atau
Perusahaan Publik;

g)

proporsi kepemilikan
saham oleh pemegang
saham sebelum dan
sesudah penawaran;

h)

hubungan
afiliasi
dengan Emiten atau
Perusahaan
Publik
yang
sahamnya
ditawarkan
selain
karena kepemilikan
saham.

Keterangan yang dicetak


dengan huruf tebal serta
dapat menarik perhatian
pembaca,
alasan
atau
pertimbangan
pemegang
947

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

saham
Emiten
atau
Perusahaan Publik menjual
sahamnya.
5).

Keterangan
singkat
mengenai
kegiatan
usaha
Emiten
atau
Perusahaan Publik dengan
menyebutkan
sumber
informasi.

6).

Laporan keuangan Emiten


atau Perusahaan Publik
terakhir
yang
telah
dipublikasikan, sekurangkurangnya meliputi neraca,
laporan rugi laba, arus kas
dan laporan perubahan
ekuitas.

7).

Keterangan
mengenai
penjaminan
Penawaran
Umum oleh pemegang saham
Emiten atau Perusahaan
Publik yang dilakukan oleh
pembeli siaga, jika ada.

8).

Pernyataan pemegang saham


Emiten atau Perusahaan
Publik, yang meliputi antara
lain:
a.)

948

Pernyataan bahwa
seluruh informasi
mengenai
Emiten
atau
Perusahaan
Publik
yang
disajikan
dalam
P r o s p e k t u s
adalah akurat dan
sepenuhnya berasal

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

b.)

c.)

d.)

2880
Angka
2881
Angka

dari
informasi
publik atau yang
telah tersedia untuk
publik;
Pernyataan bahwa
pemegang
saham
Emiten
atau
Perusahaan Publik
bertanggungjawab
sepenuhnya
atas
kebenaran seluruh
informasi
yang
disajikan
dalam
Prospektus
selain
2880
XI.7.3.4.1.b.5
dan
XI.7.3.4.1.b.6 2881;
P e r n y a t a a n
pemegang
saham
Emiten
atau
Perusahaan Publik
bahwa
yang
bersangkutan
tidak mempunyai
informasi
orang
dalam.
Pernyataan bahwa
saham
yang
ditawarkan dimiliki
secara sah dan dalam
keadaan
bebas,
tidak sedang dalam
sengketa dan atau
dijaminkan kepada
Pihak
manapun

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
1 Huruf b butir 5.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
1 Huruf b butir 6.
949

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9).

c.

2.

serta tidak sedang


ditawarkan kepada
Pihak lain.
e.) Pernyataan lainnya
yang
dianggap
relevan.
Pengungkapan
tentang
besar
dan
tata
cara
pemberian ganti kerugian
atas
keterlambatan
pengembalian
uang
pesanan.

Surat pernyataan pemegang saham


Emiten atau Perusahaan Publik
bahwa segala biaya Penawaran
Umum
atas
saham
Emiten
atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari pemegang
saham yang melakukan Penawaran
Umum dimaksud;

Pemegang saham Emiten atau Perusahaan


Publik bertanggungjawab sepenuhnya
atas ketelitian, kelengkapan, kecukupan,
dan kebenaran informasi yang ada
dalam dokumen Pernyataan Pendaftaran
dan dokumen pendukungnya yang
diajukan kepada Bapepam kecuali
informasi sebagaimana dimaksud dalam
IX.7.3.4.1.b.8.a)2882 .

XI.7.3.4.2. Penawaran Awal (Book Building)


1.

Dalam hal pemegang saham Emiten


atau Perusahaan Publik yang akan

2882
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
Angka 1 Huruf b butir 8 Huruf a.
950

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

melakukan Penawaran Umum atas saham


Emiten atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya melakukan Penawaran Awal
(book building) maka Penawaran Awal
tersebut hanya dapat dilakukan sejak
Pernyataan Pendaftaran diajukan kepada
Bapepam.2883
2.

Informasi yang disajikan dalam rangka


Penawaran Awal (book building) memuat
seluruh informasi di dalam Prospektus
yang disampaikan kepada Bapepam
sebagai
bagian
dari
Pernyataan
2884
Pendaftaran.

XI.7.3.4.3. Pengumuman Prospektus Penawaran


Umum

2883
Angka
2884
Angka
2885
Angka

1.

Dalam hal pemegang saham Emiten


atau Perusahaan Publik bermaksud
mengumumkan Prospektus Penawaran
Umum atas saham Emiten atau
Perusahaan Publik yang dimilikinya,
maka pengumuman tersebut dapat
dilakukan sejak pengajuan Pernyataan
Pendaftaran kepada Bapepam dan bukti
pengumuman wajib disampaikan kepada
Bapepam selambat-lambatnya akhir hari
kerja ke-2 (dua) setelah pengumuman.2885

2.

Dalam hal pemegang saham Emiten


atau Perusahaan Publik mengumumkan
Prospektus Penawaran Umum atas saham

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
3.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
4.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
5.
951

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Emiten atau Perusahaan Publik yang


dimilikinya, pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik wajib mengumumkan
setiap perbaikan atau tambahan informasi
dalam Prospektus selambat-lambatnya
2 (dua) hari kerja sejak efektifnya
Pernyataan
Pendaftaran.
Perubahan
dimaksud,
termasuk
penghapusan
pernyataan sebagaimana dimaksud dalam
sekurang-kurangnya
IX.7.3.4.1.b.1).j)2886,
diumumkan dengan menggunakan media
yang sama dengan media pengumuman
yang digunakan pada angka 5 peraturan
ini. Bukti pengumuman perubahan
dimaksud wajib disampaikan kepada
Bapepam selambatlambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah pengumuman dimaksud.2887

XI.7.3.4.4. Pernyataan Pendaftaran Efektif Dan


Penawaran Umum

2886
Angka
2887
Angka
2888
Angka
2889
Angka
952

Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf b butir 1j.
Peraturan Bapepam-LK
6.
Peraturan Bapepam-LK
7.
Peraturan Bapepam-LK
7.

1.

Penawaran Umum oleh pemegang


saham Emiten atau Perusahaan Publik
atas saham Emiten atau Perusahaan
Publik yang dimilikinya hanya dapat
dilakukan jika Pernyataan Pendaftaran
sudah menjadi efektif. 2 8 8 8

2.

Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi


efektif sebagaimana ditetapkan pada
IX.7.3.4.4.12889, dengan memperhatikan

No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,


No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

ketentuan sebagai berikut:2890


a.

b.

2890
Angka
2891
Angka
2892
Angka

atas berlalunya waktu, yakni:


1).

45 (empat puluh lima) hari


sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran diterima Bapepam
secara lengkap; atau

2).

45 (empat puluh lima) hari sejak


tanggal perubahan terakhir
yang diajukan pemegang
saham Emiten atau Perusahaan
Publik atau yang diminta
Bapepam dipenuhi; atau

atas dasar pernyataan efektif


dari Bapepam bahwa tidak ada
lagi keterangan lebih lanjut yang
diperlukan.

3.

Setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran


dan sebelum dimulainya masa Penawaran
Umum oleh pemegang saham Emiten
atau Perusahaan Publik atas saham
Emiten atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya, pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik wajib menyediakan
Prospektus sebagaimana dimaksud dalam
IX.7.3.4.1.b2891

4.

Masa Penawaran Umum oleh pemegang


saham Emiten atau Perusahaan Publik
atas saham Emiten atau Perusahaan Publik
yang dimilikinya sekurang-kurangnya 3
(tiga) hari kerja.2892

5.

Jangka

waktu

sejak

efektifnya

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
8.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
10.
953

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pernyataan Pendaftaran sampai dengan


disampaikannya laporan hasil Penawaran
Umum oleh pemegang saham Emiten
atau Perusahaan Publik atas saham Emiten
atau Perusahaan Publik yang dimilikinya
kepada Bapepam selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari kerja.2893

XI.7.3.4.5. Penjatahan Saham

2893
Angka
2894
Angka
2895
Angka
954

1.

Jika jumlah pemesanan saham selama


masa Penawaran Umum oleh pemegang
saham Emiten atau Perusahaan Publik
atas saham Emiten atau Perusahaan
Publik yang dimilikinya melebihi
jumlah saham yang ditawarkan, maka
dalam melakukan penjatahan wajib
mendahulukan pemesanan saham yang
dilakukan oleh pemegang saham Emiten
atau Perusahaan Publik. Penjatahan
kepada pemegang saham dimaksud wajib
dilakukan secara proporsional terhadap
jumlah kepemilikan saham masingmasing pemegang saham.2894

2.

Dalam hal setelah dilakukan penjatahan


sebagaimana dimaksud pada IX.7.3.4.5.12895,
masih terdapat sisa saham, maka wajib
dilakukan penjatahan secara proporsional
kepada pemesan yang bukan merupakan
pemegang saham Emiten atau Perusahaan
Publik serta pemesan yang merupakan

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
11.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
12.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
12.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pemegang saham Emiten atau Perusahaan


Publik.2896
3.

Penjatahan saham untuk suatu Penawaran


Umum oleh pemegang saham Emiten atau
Perusahaan Publik atas saham Emiten
atau Perusahaan Publik yang dimilikinya
wajib diselesaikan selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja setelah berakhirnya masa
Penawaran Umum oleh pemegang saham
Emiten atau Perusahaan Publik.2897

4.

Pengembalian uang pesanan wajib


dilakukan dalam waktu 2 (dua) hari kerja
setelah masa penjatahan saham berakhir.
Dalam hal terdapat pengembalian uang
atas pemesanan pembelian saham yang
melewati masa 2 (dua) hari kerja, maka
pemegang saham Emiten atau Perusahaan
Publik wajib membayar ganti kerugian
atas keterlambatan tersebut.2898

XI.7.3.4.6. Laporan Hasil Penawaran Umum


1.

2896
Angka
2897
Angka
2898
Angka
2899
Angka

Peraturan
13.
Peraturan
14.
Peraturan
15.
Peraturan
16.

Pemegang saham Emiten atau Perusahaan


Publik yang melakukan Penawaran Umum
atas saham Emiten atau Perusahaan Publik
yang dimilikinya wajib menyampaikan
laporan hasil Penawaran Umum tersebut
kepada Bapepam selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja setelah penjatahan saham
berakhir.2899

Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,


Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
955

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Laporan hasil Penawaran Umum oleh


pemegang saham Emiten atau Perusahaan
Publik atas saham Emiten atau Perusahaan
Publik yang dimilikinya sebagaimana
dimaksud pada IX.7.3.4.6.12900, wajib
sekurang-kurangnya memuat keterangan
antara lain sebagai berikut:2901
a.

jumlah saham yang ditawarkan;

c.

jumlah saham yang dipesan oleh


masing-masing Pihak;

e.

jumlah saham yang diserahkan


setelah proses penjatahan.

b.

nama Pihak
pemesanan;

yang

d.

nama Pihak yang


penjatahan; dan

melakukan

mendapat

XI.7.3.4.7. Pengecualian
1.

Dalam hal pemegang saham Emiten


atau Perusahaan Publik yang melakukan
Penawaran
Umum
atas
saham
Emiten atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya bukan merupakan Emiten
atau Perusahaan Publik, maka setelah
pelaporan
sebagaimana
dimaksud
2902
dalam IX.7.3.4.6.1 , pemegang saham
dimaksud tidak diwajibkan untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku
sebagai akibat Penawaran Umum atas
saham Emiten atau Perusahaan Publik

2900
Angka
2901
Angka
2902
Angka
956

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
16.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
17.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
16.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dimaksud.2903
2.

Dalam hal Penawaran Umum oleh


pemegang saham Emiten atau Perusahaan
Publik atas saham Emiten atau Perusahaan
Publik yang dimilikinya berakibat
terjadinya pengambilalihan Emiten atau
Perusahaan Publik, maka Pihak yang
menjadi pengendali baru Emiten atau
Perusahaan Publik dikecualikan dari
kewajiban melakukan Penawaran Tender
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka.2904

3.

Dalam hal pemegang saham akan menjual


kepemilikan sahamnya pada perusahaan
selain Emiten atau Perusahaan Publik
melalui Penawaran Umum, maka
Penawaran Umum atas saham tersebut
hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
sesuai dengan ketentuan Penawaran
Umum sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum dan peraturan terkait lainnya.2905

XI.7.3.5. Pengambilalihan Perusahaan Terbuka


XI.7.3.5.1. Pengertian
Pengambilalihan Perusahaan Terbuka adalah
tindakan, baik langsung maupun tidak langsung,
2903
Angka
2904
Angka
2905
Angka

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
18.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
19.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham,
20.
957

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang mengakibatkan perubahan Pengendali


Perusahaan Terbuka.2906

XI.7.3.5.2. Kewajiban Pengendali Baru


1.

Dalam rangka Pengambilalihan, Pengendali


baru wajib:2907
a.

b.

2906
Angka
2907
Angka
958

mengumumkan kepada masyarakat


serta
menyampaikan
kepada
Bapepam dan LK perihal terjadinya
Pengambilalihan paling lambat 2
(dua) hari kerja sejak terjadinya
Pengambilalihan, informasi yang
meliputi:
1).

seluruh
saham
yang
diambilalih
dan
total
kepemilikan sahamnya; dan

2).

jati diri yang bersangkutan


yang meliputi nama, alamat,
telepon, faksimili, jenis usaha,
serta tujuan pengendalian;
dan

melakukan Penawaran Tender untuk


seluruh sisa saham Perusahaan
Terbuka tersebut, kecuali:
1).

saham
yang
dimiliki
pemegang
saham
yang
telah melakukan transaksi
Pengambilalihan
dengan
Pengendali baru Perusahaan
Terbuka;

2).

saham yang dimiliki Pihak

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


1 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
2.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

lain yang telah mendapatkan


penawaran dengan syarat
dan kondisi yang sama dari
Pengendali baru Perusahaan
Terbuka;
3).

saham yang dimiliki Pihak


lain yang pada saat yang
bersamaan juga melakukan
Penawaran Tender atas saham
Perusahaan Terbuka yang
sama;

4).

saham
yang
dimiliki
Pemegang Saham Utama;
dan

5).

saham yang dimiliki oleh


Pihak
Pengendali
lain
Perusahaan Terbuka tersebut.

2.

Dalam hal pelaksanaan Penawaran Tender


berdasarkan peraturan ini mengakibatkan
kepemilikan saham oleh Pengendali baru
lebih dari 80% (delapan puluh perseratus)
dari modal disetor Perusahaan Terbuka,
maka Pengendali baru dimaksud wajib
mengalihkan kembali saham Perusahaan
Terbuka tersebut kepada masyarakat
sehingga saham yang dimiliki masyarakat
paling kurang 20% (duapuluh perseratus)
dari modal disetor Perusahaan Terbuka dan
dimiliki paling kurang oleh 300 (tiga ratus)
Pihak dalam jangka waktu paling lama 2
(dua) tahun sejak pelaksanaan Penawaran
Tender selesai dilaksanakan.2908

3.

Dalam hal Pengambilalihan mengakibatkan


Pengendali
baru
memiliki
saham

2908
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Angka 3.
959

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Perusahaan Terbuka lebih dari 80% (delapan


puluh perseratus) dari modal disetor
Perusahaan Terbuka, maka Pengendali
baru dimaksud wajib mengalihkan kembali
saham Perusahaan Terbuka tersebut kepada
masyarakat dengan jumlah paling sedikit
sebesar persentase saham yang diperoleh
pada saat pelaksanaan Penawaran Tender
dan dimiliki paling kurang oleh 300 (tiga
ratus) Pihak dalam jangka waktu paling
lama 2 (dua) tahun.2909

2909
Angka
2910
Angka
2911
Angka
2912
Angka
960

Peraturan Bapepam-LK
4.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
6.
Peraturan Bapepam-LK
10.

4.

Pelaksanaan
Penawaran
Tender
sebagaimana
dimaksud
dalam
2910
XI.7.3.5.2.1.b
wajib dimulai paling
lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelah terjadinya Pengambilalihan dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan No. IX.F.1 tentang
Penawaran Tender kecuali ketentuan
angka 16 dan angka 20. Pelaksanaan
Penawaran Tender dimulai dengan
penyampaian teks pengumuman rencana
Penawaran Tender tersebut kepada
Bapepam dan LK.2911

5.

Dalam setiap Pengambilalihan, apabila


antara Pemegang Saham Utama atau
Pengendali dengan calon Pengendali
membuat suatu kontrak atau aktivitas
yang mengakibatkan adanya:2912
a.

Penggunaan

sumber

daya

No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

perusahaan yang akan diambilalih


dalam jumlah yang material;
b.

Perubahan
perjanjian
atau
kesepakatan yang sudah dibuat
oleh perusahaan yang akan
diambilalih; atau

c.

Perubahan
terhadap
standar
prosedur operasional Perusahaan
yang akan diambilalih;

dimana hal tersebut mengandung


Benturan Kepentingan antara Perusahaan
Terbuka yang akan diambilalih dan
pemegang
saham
dengan
Pihak
pengendali atau Pemegang Saham Utama,
wajib mengikuti ketentuan Peraturan
Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu.

2913
Angka
2914
Angka
2915
Angka
2916
Angka
2917
Angka
2918
Angka

Peraturan
7.
Peraturan
11.
Peraturan
8.
Peraturan
9.
Peraturan
17.
Peraturan
18.

6.

Pelaksanaan Penawaran Tender harus


sudah dimulai paling lambat 180 (seratus
delapan puluh) hari sejak pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam
2913 2914
XII.7.3.5.4.1 .

7.

Informasi
sebagaimana
dimaksud
2915
dalam
VIII.7.3.5.4.2 ,
VIII.7.3.5.4.32916,
VIII.7.3.5.5.42917 dan VIII.7.3.5.5.52918 wajib
diumumkan kepada masyarakat melalui 1

Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
961

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia


yang berperedaran nasional.
Kewajiban ini tidak berlaku bagi Pihak
yang menjadi Pengendali baru sebagai
akibat sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.5.3.2.a2919,
VIII.7.3.5.3.2.b2920,
VIII.7.3.5.3.2.e2921 dan VIII.7.3.5.3.2.f2922.2923

XI.7.3.5.3. Pengecualian

2919
Angka
2920
Angka
2921
Angka
2922
Angka
2923
Angka
2924
Angka
2925
Angka
2926
Angka
2927
Angka
2928
Angka
962

Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
19.
Peraturan Bapepam-LK
3.
Peraturan Bapepam-LK
4.
Peraturan Bapepam-LK
3.
Peraturan Bapepam-LK
4.
Peraturan Bapepam-LK
5.

1.

Kewajiban mengalihkan saham oleh


Pengendali sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.5.2.2 2924 dan VIII.7.3.5.2.3
292 5
tidak
berlaku
dalam
hal
Perusahaan Terbuka, setelah terjadinya
Pengambilalihan, melakukan aksi
korporasi
yang
mengakibatkan
terpenuhinya persyaratan sebagaimana
diatur dalam VIII.7.3.5.2.2 29 26 dan
VIII.7.3.5.2.3 29 27. 29 2 8

2.

Ketentuan

sebagaimana

dimaksud

No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam VIII.3.5.2.12929 tidak berlaku bagi


Pengambilalihan sebagai akibat:2930

2929
Angka
2930
Angka
2931
Angka

a.

perkawinan atau pewarisan;

b.

pembelian atau perolehan saham


pada Perusahaan Terbuka dalam
jangka waktu setiap 12 (dua belas)
bulan, dalam jumlah paling banyak
10% (sepuluh perseratus) dari
jumlah saham yang beredar dengan
hak suara yang sah;

c.

pelaksanaan tugas dan wewenang


dari badan atau lembaga pemerintah
atau negara berdasarkan undangundang;

d.

pembelian
langsung
saham
yang dimiliki dan/atau dikuasai
badan atau lembaga pemerintah
atau negara sebagai pelaksanaan
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam angka VIII.7.3.5.3.2 c2931;

e.

penetapan atau putusan pengadilan


yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap;

f.

penggabungan usaha, pemisahan


usaha, peleburan usaha, atau
pelaksanaan likuidasi pemegang
saham;

g.

hibah yang merupakan penyerahan


saham tanpa perjanjian untuk
memperoleh imbalan dalam bentuk
apapun;

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


2.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
15.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
15 Huruf c.
963

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

h.

jaminan utang tertentu yang


telah
ditetapkan
dalam
perjanjian utang-piutang, serta
jaminan utang dalam rangka
restrukturisasi perusahaan yang
ditetapkan oleh badan atau
lembaga pemerintah atau negara
berdasarkan undang-undang;

i.

perolehan
saham
sebagai
pelaksanaan Peraturan Nomor
IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dan Peraturan
Nomor IX.D.4 tentang Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;

j.

perolehan
saham
karena
pelaksanaan kebijakan badan atau
lembaga pemerintah atau negara;

k.

pelaksanaan Penawaran Tender jika


dilaksanakan akan bertentangan
dengan peraturan perundangundangan; dan

l.

perolehan saham dari pelaksanaan


Penawaran Tender berdasarkan
Peraturan Nomor IX.F.1 tentang
Penawaran
Tender,
yang
dilaksanakan
bukan
sebagai
pemenuhan kewajiban berdasarkan
peraturan ini.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


VIII.7.3.5.2.12932 tidak berlaku terhadap
Pengambilalihan yang dilakukan secara
tidak langsung melalui Perusahaan

2932
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Angka 2.
964

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Terbuka lain, dengan ketentuan kontribusi


pendapatan Perusahaan Terbuka kepada
Perusahaan Terbuka lain dimaksud kurang
dari 50% (limapuluh perseratus) pada saat
terjadinya Pengambilalihan berdasarkan
laporan keuangan konsolidasi Perusahaan
Terbuka lain.2933
4.

5.

2933
Angka
2934
Angka
2935
Angka
2936
Angka
2937
Angka

Peraturan Bapepam-LK
16.
Peraturan Bapepam-LK
15.
Peraturan Bapepam-LK
17.
Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK
15 Huruf h.

Dalam hal terjadi Pengambilalihan


sebagaimana
dimaksud
dalam
2934
VIII.7.3.5.3.2 , maka Pihak yang
menjadi
Pengendali
baru
wajib
melakukan keterbukaan informasi kepada
perusahaan yang akan diambilalih,
Bapepam dan LK, serta Bursa Efek, dan
mengumumkan kepada masyarakat
paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelah Pengambilalihan, yang antara lain
meliputi:2935
a.

identitas;

b.

saham dan persentase saham


tersebut sebelum dan sesudah
Pengambilalihan; dan

c.

bukti pendukung yang sah

Dalam hal Pengambilalihan terjadi


sebagaimana
dimaksud
dalam
2936
VIII.7.3.5.3.2.d
dan VIII.7.3.5.3.2.h2937,
maka selain informasi sebagaimana

No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
965

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam VIII.7.3.5.3.42938 , Pihak


yang menjadi Pengendali baru wajib
pula melakukan keterbukaan informasi
mengenai:2939
a.

hubungan Afiliasi (jika ada);

c.

rencana
Pihak
pengambilalih
terhadap perusahaan yang akan
diambilalih.

b.

alasan Pengambilalihan; dan

XI.7.3.5.4. Keterbukaan Informasi Oleh Calon


Pengendali

2938
Angka
2939
Angka
2940
Angka
2941
Angka
966

Peraturan
17.
Peraturan
18.
Peraturan
7.
Peraturan
7.

1.

Calon Pengendali baru yang melakukan


negosiasi yang dapat mengakibatkan
Pengambilalihan, dapat menyampaikan
informasi kepada perusahaan yang akan
diambilalih, Bapepam dan LK, serta Bursa
Efek dimana saham perusahaan yang akan
diambilalih tercatat, dan mengumumkan
kepada masyarakat.2940

2.

Dalam hal calon Pengendali baru


menginformasikan dan mengumumkan
negosiasi
sebagaimana
dimaksud
2941
dalam VIII.7.3.5.4.1
maka setiap
perkembangan negosiasi yang material
wajib diinformasikan secara teratur
kepada Pihak sebagaimana dimaksud

Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam VIII.7.3.5.4.12942 . Penyampaian


informasi tersebut dilakukan selambatlambatnya akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setiap adanya perkembangan tersebut.2943
3.

Informasi
yang
disampaikan
dan
diumumkan sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.5.4.12944 tersebut paling
kurang meliputi:
a.

perkiraan jumlah saham dan nama


Perusahaan Terbuka yang akan
diambilalih;

b.

jati diri pengambilalih yang


meliputi nama, alamat, telepon,
faksimili, jenis usaha, serta tujuan
pengendalian;

c.

cara
dan
proses
Pengambilalihan; dan

d.

negosiasi

materi negosiasi Pengambilalihan.

XI.7.3.5.5. Penetapan Harga Saham Penawaran


Tender
1.

Harga saham dalam Penawaran Tender


pada Pengambilalihan wajib ditentukan
sebagai berikut:2945
a.

2942
Angka
2943
Angka
2944
Angka
2945
Angka

Peraturan
7.
Peraturan
8.
Peraturan
7.
Peraturan
12.

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara langsung atas
saham
Perusahaan
Terbuka
yang tidak tercatat dan tidak

Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
967

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

diperdagangkan
di
Bursa
Efek, maka harga pelaksanaan
Penawaran Tender paling kurang
sebesar harga Pengambilalihan
yang sudah dilakukan atau paling
kurang sebesar harga wajar yang
ditetapkan oleh Penilai. Harga
tersebut harus diambil harga yang
paling tinggi;
b.

2946
Angka
2947
Angka
968

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara langsung atas
saham Perusahaan Terbuka yang
tercatat
dan
diperdagangkan
di Bursa Efek namun selama
90 (sembilan puluh) hari atau
lebih sebelum VIII.7.3.5.2.1.a2946
atau
sebelum
pengumuman
negosiasi sebagaimana dimaksud
dalam
VIII.7.3.5.4.12947,
tidak
diperdagangkan di Bursa Efek
atau
dihentikan
sementara
perdagangannya
oleh
Bursa
Efek, maka harga pelaksanaan
Penawaran Tender adalah paling
kurang sebesar harga rata-rata
dari harga tertinggi perdagangan
harian di Bursa Efek dalam
waktu 12 (dua belas) bulan
terakhir yang dihitung mundur
dari hari perdagangan terakhir
atau hari dihentikan sementara
perdagangannya, atau harga
Pengambilalihan yang sudah
dilakukan. Harga tersebut harus

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
7.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

diambil harga yang paling tinggi;


c.

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara langsung atas
saham Perusahaan Terbuka yang
tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek, maka harga pelaksanaan
Penawaran Tender paling kurang
sebesar harga rata-rata dari harga
tertinggi perdagangan harian di
Bursa Efek selama 90 (sembilan
puluh) hari terakhir sebelum
pengumuman
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.5.2.1.a2948
atau
sebelum
pengumuman
negosiasi sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.5.4.12949, atau harga
Pengambilalihan
yang
sudah
dilakukan. Harga tersebut harus
dipilih harga yang lebih tinggi;

2948
Angka
2949
Angka

d.

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara tidak langsung
atas saham Perusahaan Terbuka
yang tidak tercatat dan tidak
diperdagangkan di Bursa Efek,
maka harga pelaksanaan Penawaran
Tender
sekurang-kurangnya
sama dengan harga wajar yang
ditetapkan oleh Penilai;

e.

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara tidak langsung
atas saham Perusahaan Terbuka
yang tercatat dan diperdagangkan
di Bursa Efek namun selama

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
7.
969

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

90 (sembilan puluh) hari atau


lebih
sebelum
pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam
VIII.7.3.5.2.1.a2950
atau
sebelum
pengumuman
negosiasi sebagimana dimaksud
tidak
dalam VIII.7.3.5.4.12951,
diperdagangkan di Bursa Efek
atau
dihentikan
sementara
perdagangannya
oleh
Bursa
Efek, maka harga pelaksanaan
Penawaran Tender paling kurang
sebesar harga rata-rata dari harga
tertinggi perdagangan harian di
Bursa Efek dalam waktu 12 (dua
belas) bulan terakhir yang dihitung
mundur dari hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan
sementara perdagangannya;
f.

2950
Angka
2951
Angka
2952
Angka
970

Dalam
hal
Pengambilalihan
dilakukan secara tidak langsung
atas saham Perusahaan Terbuka
yang tercatat dan diperdagangkan
di Bursa Efek, maka harga
pelaksanaan Penawaran Tender
paling kurang sama dengan harga
rata-rata dari harga tertinggi
perdagangan harian di Bursa Efek
selama 90 (sembilan puluh) hari
terakhir sebelum pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.5.2.1.a2952 atau sebelum

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
7.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
2 Huruf a.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pengumuman
negosiasi
sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.5.4.12953 .

2953
Angka
2954
Angka
2955
Angka
2956
Angka
2957
Angka
2958
Angka
2959
Angka
2960
Angka
2961
Angka
2962
Angka

Peraturan Bapepam-LK
7.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
13.
Peraturan Bapepam-LK
13.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
12 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
14.

2.

Dalam hal dimulainya pelaksanaan


Penawaran Tender melebihi batas
waktu 180 (seratus delapan puluh)
hari, maka jangka waktu penentuan
harga
pelaksanaan
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.5.5.1.c2954 dan
VIII.7.3.5.5.1.f2955
bergeser mengikuti
jangka waktu pelaksanaan Penawaran
Tender.2956

3.

Dalam hal harga pelaksanaan sebagaimana


dimaksud
dalam
VIII.7.3.5.5.22957
lebih rendah dibandingkan dengan
harga
pelaksanaan
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.5.5.1.c2958 dan
VIII.7.3.5.5.1.f2959 maka harga pelaksanaan
Penawaran Tender menggunakan harga
pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada
VIII.7.3.5.5.1.c2960 dan VIII.7.3.5.5.1.f2961.2962

No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
971

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.5.6. Sanksi
1.

Dengan tidak mengurangi berlakunya


ketentuan pidana di bidang Pasar
Modal, Bapepam dan LK berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap
Pihak yang melanggar ketentuan
peraturan ini sebagai berikut: 2 9 6 3
a.

pelanggaran
atas
ketentuan
2964
VIII.7.3.5.2.1.b , dapat dikenakan:
1).

pembatalan transaksi dan


mewajibkan
Pengendali
baru untuk:
a)

b)

2).

b.
2963
Peraturan Bapepam-LK
Angka 20.
2964
Peraturan Bapepam-LK
Angka 2 Huruf b.
2965
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a.
2966
Peraturan Bapepam-LK
8.
972

membayar
dan

denda;

mengembalikan saham
atau Efek Bersifat
Ekuitas lainnya kepada
Pihak yang menjadi
lawan transaksi dan
mengganti
kerugian
yang timbul; atau

denda
dan
melakukan
Tender.

kewajiban
Penawaran

pelanggaran
atas
ketentuan
VIII.7.3.5.2.1.a2965, VIII.7.3.5.4.22966,

No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka,
No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

VIII.7.3.5.3.42967, dan VIII.7.3.5.3.52968


dikenakan sanksi administratif
berupa
denda
Rp100.000,00
(seratus ribu rupiah) atas setiap
hari keterlambatan penyampaian
informasi dimaksud.

2967
17.
2968
18.
2969
12.
2970
13.
2971
14.
2972
10.
2973
10.
2974
3.

c.

pelanggaran
atas
ketentuan
VIII.7.3.5.5.12969,
VIII.7.3.5.5.22970,
dan VIII.7.3.5.5.32971, dikenakan
sanksi untuk membayar ganti
rugi kepada pemegang saham
Perusahaan
Terbuka
akibat
kelalaian Pihak yang melakukan
Pengambilalihan.

d.

pelanggaran
atas
ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.5.2.52972 ,
dikenakan
pembatalan
kontrak
atau
penghentian aktivitas sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.5.2.52973
serta dikenakan denda.

e.

pelanggaran
atas
ketentuan
sebagaimana
dimaksud
2974
dalam
VIII.7.3.5.2.2
dan

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka


Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
973

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

VIII.7.3.5.2.3 2975
dikenakan
sanksi
administratif
berupa
denda dengan tanpa mengurangi
kewajiban
melaksanakan
ketentuan VIII.7.3.5.2.2 2976 dan
VIII.7.3.5.2.3 297 7.
2.

2975
4.
2976
3.
2977
4.
2978
3.
2979
4.
2980
21.
974

Bapepam dan LK dapat memperpanjang


jangka waktu pemenuhan kewajiban
Pengendali
baru
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.5.2.2 2978 dan
VIII.7.3.5.2.3 2979, jika terjadi kondisi
sebagai berikut: 29 8 0
a.

Bursa
Efek
dimana
saham
Perusahaan Terbuka dicatat dan
diperdagangkan ditutup;

b.

perdagangan saham Perusahaan


Terbuka tersebut di Bursa Efek
dihentikan; dan/atau

c.

keadaan darurat.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka


Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Angka

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.7.3.6. Penawaran Tender


XI.7.3.6.1. Pengertian
Penawaran Tender adalah penawaran melalui
Media Massa untuk memperoleh Efek Bersifat
Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran
dengan Efek lainnya.2981

XI.7.3.6.2. Hal-hal Yang Diwajibkan

2981
2982
2983

1.

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


wajib memenuhi ketentuan Peraturan
Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran
Tender.2982

2.

Pihak yang bermaksud melakukan


Penawaran
Tender
wajib
mengumumkan dalam sekurangkurangnya 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia, salah satu
diantaranya mempunyai peredaran
nasional,
mengenai
rencana
Penawaran Tender yang memuat: 2 9 8 3
a.

identitas dari Pihak yang melakukan


Penawaran Tender;

b.

persyaratan dan kondisi khusus


dari Penawaran Tender yang
direncanakan;

c.

jumlah Efek Bersifat Ekuitas dari


Perusahaan Sasaran yang dimiliki
oleh Pihak yang melakukan
Penawaran Tender;

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 1 Huruf d.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 4.
975

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

pernyataan
Akuntan,
bank,
atau Penjamin Emisi Efek yang
menerangkan bahwa Pihak yang
melakukan Penawaran Tender telah
mempunyai dana yang mencukupi
untuk
membiayai
Penawaran
Tender dimaksud.

Teks pengumuman dimaksud wajib


disampaikan kepada Bapepam dan
Perusahaan Sasaran dalam waktu
sekurang-kurangnya 2 (dua) hari kerja
sebelum pengumuman tersebut dimuat
dalam surat kabar. Perusahaan Sasaran
wajib merahasiakan informasi tersebut
sampai diumumkan dalam surat kabar.

2984
2985
976

3.

Penawaran Tender tidak dapat dibatalkan


setelah
pengumuman
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.6.2.2 kecuali
memperoleh persetujuan Bapepam.2984

4.

Selambat-lambatnya 5 (lima) hari sejak


pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.6.2.2 Pihak yang akan
melakukan Penawaran Tender wajib
menyampaikan Pernyataan Penawaran
Tender sesuai dengan Peraturan Nomor
IX.F.2 kepada:2985
a.

Bapepam;

c.

Perusahaan Sasaran; dan

b.

Bursa Efek di mana Efek Bersifat


Ekuitas tersebut tercatat;

d.

Pihak lain yang telah melakukan


Penawaran Tender atas Efek
Bersifat
Ekuitas
tersebut
yang masa berlakunya belum

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 5.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 6.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

berakhir.

2986
2987

5.

Pernyataan Penawaran Tender wajib


diumumkan dalam sekurang-kurangnya
2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia, salah satu diantaranya
mempunyai peredaran nasional dalam
waktu selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja sejak Pernyataan Penawaran
Tender menjadi efektif.2986

6.

Perusahaan Sasaran, Pihak Terafiliasi


dari Perusahaan Sasaran, Pihak yang
melakukan Penawaran Tender atas Efek
yang sama pada waktu yang bersamaan,
dapat membuat pernyataan tertulis yang
mengandung informasi sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Nomor
IX.F.3
untuk
mendukung
atau
menentang Penawaran Tender tersebut.
Salinan dari pernyataan dimaksud wajib
diajukan kepada Bapepam pada saat
yang bersamaan dengan pengungkapan
pernyataan dimaksud.2987

7.

Jika direksi atau komisaris dari


Perusahaan Sasaran mengetahui atau
mempunyai alasan yang cukup bahwa
informasi yang dimuat dalam Pernyataan
Penawaran Tender tidak benar atau
menyesatkan, maka Perusahaan Sasaran
yang bersangkutan wajib membuat
pernyataan
yang
mengandung
informasi sebagaimana disyaratkan oleh
Peraturan Nomor IX.F.3. Pernyataan
dimaksud wajib diumumkan dalam
sekurang-kurangnya 2 (dua) surat kabar
harian berbahasa Indonesia, salah satu

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 8.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 9.
977

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

di antaranya mempunyai peredaran


nasional,
selambat-lambatnya
15
(lima belas) hari sebelum berakhirnya
Penawaran Tender.2988

2988
2989
978

8.

Jangka waktu Penawaran Tender adalah


sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari sejak Pernyataan Penawaran
Tender Efektif diumumkan sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.6.2.5 dan dapat
diperpanjang paling lama menjadi 90
(sembilan puluh) hari, kecuali disetujui
lain oleh Ketua Bapepam. Dalam hal
Penawaran Tender sebagai akibat
Pengambilalihan Perusahaan Terbuka
maka jangka waktu Penawaran Tender
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
Pernyataan Penawaran Tender Efektif
diumumkan sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.6.2.5, kecuali disetujui lain
oleh Ketua Bapepam.2989

9.

Dengan memperhatikan batasan jangka


waktu yang diatur dalam VIII.7.3.6.2.8,
setiap masa perpanjangan Penawaran
Tender wajib dilaksanakan sekurangkurangnya 15 (lima belas) hari dan
diumumkan dalam waktu 2 (dua) hari
sebelum masa perpanjangan dimulai.
Pengumuman dimaksud wajib dimuat
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia, salah satu di antaranya
mempunyai peredaran nasional dan
mencantumkan jumlah penawaran Efek
yang sudah diterima sampai dengan masa
perpanjangan dimulai. Teks pengumuman
tersebut wajib disampaikan kepada

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 10.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 13.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Bapepam pada saat bersamaan dengan


pengumunan tersebut diungkapkan.2990

2990
2991
2992
2993

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

10.

Jika jumlah Efek yang ditawarkan


untuk dijual melebihi jumlah Efek
yang ditetapkan dalam Penawaran
Tender, maka Pihak yang melaksanakan
Penawaran Tender wajib melakukan
penjatahan
secara
proporsional
sebanding dengan partisipasi setiap
Pihak yang melakukan penjualan dalam
Penawaran Tender tersebut dengan
memperhatikan satuan perdagangan
yang berlaku di Bursa Efek tanpa
pecahan.2991

11.

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di
Bapepam untuk melakukan pemeriksaan
khusus mengenai kewajaran pelaksanaan
penjatahan dan wajib menyampaikan
laporannya kepada Bapepam dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal penjatahan berakhir.2992

12.

Pihak yang akan menjual Efek Bersifat


Ekuitas sehubungan dengan Penawaran
Tender wajib menyerahkan Efek tersebut
kepada Kustodian yang ditunjuk oleh
Pihak yang melakukan Penawaran
Tender dan dapat menarik kembali Efek
tersebut setiap saat sebelum Penawaran
Tender berakhir.2993

13.

Jika
Penawaran
Tender
dapat
mengakibatkan Efek tersebut tidak lagi
memenuhi persyaratan pencatatan di

IX.F.1
IX.F.1
IX.F.1
IX.F.1

tentang
tentang
tentang
tentang

Penawaran Tender, Angka


Penawaran Tender, Angka
Penawaran Tender, Angka
Penawaran Tender, Angka

14.
15.
16.
17.
979

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bursa Efek dimana Efek tersebut tercatat,


maka Pihak yang melakukan Penawaran
Tender wajib membeli seluruh Efek
dimaksud
yang
ditawarkan
oleh
semua Pihak kecuali Pemegang Saham
Utama.2994

2994
2995
980

14.

Dengan memperhatikan ketentuan yang


diatur dalam VIII.7.3.6.2.8 , perubahan
persyaratan Penawaran Tender hanya
dapat dilakukan paling lambat 15 (lima
belas) hari sebelum Penawaran Tender
berakhir. Perubahan tersebut wajib
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar
harian berbahasa Indonesia, salah satu
diantaranya
mempunyai
peredaran
nasional dan disampaikan kepada
Bapepam dan para Pihak sebagaimana
diatur dalam VIII.7.3.6.2.4 pada waktu
yang bersamaan dengan pengungkapan
pengumuman tersebut.2995

15.

Transaksi Penawaran Tender wajib


diselesaikan
selambat-lambatnya
dalam waktu 12 (dua belas) hari setelah
penawaran berakhir dengan penyerahan
uang,
penyerahan
Efek
sebagai
penukarnya, atau dikembalikannya Efek
yang ditenderkan jika kondisi khusus
yang ditetapkan dalam Penawaran Tender
tidak dipenuhi atau Penawaran Tender
dibatalkan. Dalam hal Penawaran Tender
dilaksanakan melalui penukaran Efek
Perusahaan Sasaran dengan Efek lain,
maka Pihak yang melakukan Penawaran
Tender wajib memberikan pilihan untuk
menerima Efek lain tersebut atau uang

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 18.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 19.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam jumlah sebagaimana diatur dalam


VIII.7.3.6.5.2996

2996
2997
2998

16.

Perusahaan
Sasaran
dilarang
melakukan transaksi yang sematamata dilaksanakan dengan tujuan
menghalangi perubahan pengendalian
Perusahaan Sasaran dimaksud sebagai
akibat pelaksanaan Penawaran Tender
dalam jangka waktu sejak pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam
VIII.7.3.6.2.2 sampai dengan masa
Penawaran Tender berakhir.2997

17.

Formulir Penawaran Tender hanya


dapat dibagikan setelah Pernyataan
Penawaran Tender Efektif. Formulir
Penawaran Tender tersebut wajib
memuat pernyataan bahwa Pihak yang
menawarkan Efek Bersifat Ekuitas telah
menerima dan membaca Pernyataan
Penawaran Tender.2998

18.

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


dan Afiliasinya yang mengetahui rencana
Penawaran Tender wajib merahasiakan
rencana Penawaran Tender dalam jangka
waktu 15 (lima belas) hari sebelum
pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.6.2.2.

19.

Ketentuan ini tidak berlaku bagi Pihak


yang melakukan Penawaran Tender
sebagai pemenuhan kewajiban dalam
kaitan
pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan
Nomor
IX.H.1
tentang

Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 12.


Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 23.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 21.
981

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.2999


20.

Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari


sejak tanggal penyelesaian Penawaran
Tender berakhir atau dibatalkan, Pihak
yang melakukan Penawaran Tender
wajib melaporkan hasil atau pembatalan
dari Penawaran Tender tersebut kepada
Bapepam.3000

21.

Perusahaan Sasaran, Pihak Terafiliasi


dari Perusahaan Sasaran, Pihak yang
melakukan Penawaran Tender pada
waktu bersamaan, atau Pihak yang
mengungkapkan
informasi
atau
pendapat terhadap suatu Penawaran
Tender,
sebagaimana
ditetapkan
dalam Peraturan Nomor IX.F.1, wajib
mencantumkan dalam pernyataannya
tersebut, nama, alamat dan hubungan
dengan
Pihak
yang
melakukan
30 01
Penawaran Tender.

22.

Setiap
keberatan
atau
bantahan
atas informasi yang dimuat dalam
Pernyataan Penawaran Tender wajib
menunjukkan dengan jelas hal-hal yang
merupakan bantahan dan atau menjadi
keberatan serta alasan-alasannya.30 02

23.

Informasi atau pendapat sebagaimana


dipersyaratkan pada VIII.7.3.6.2.21, wajib
mengungkapkan secara jelas kepemilikan
atas Efek oleh Pihak yang bersangkutan
yang menjadi objek Penawaran Tender
atau perubahan kepentingan atas

2999
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 24.
3000
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 27.
3001
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.3 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan
Perusahaan Sasaran dan Pihak Lainnya Sehubungan dengan Penawaran Tender, Angka 1.
3002
Peraturan Bapepam-LK No. IX.F.3 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan
Perusahaan Sasaran dan Pihak Lainnya Sehubungan dengan Penawaran Tender, Angka 2.
982

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Efek yang akan terjadi karena adanya


Penawaran Tender.3003

XI.7.3.6.3. Bentuk dan Isi Pernyataan Penawaran


Tender
Pernyataan Penawaran Tender wajib memuat
hal-hal sebagai berikut:3004
1.

Nama dan alamat Perusahaan Sasaran


dan uraian lengkap mengenai Efek
Bersifat Ekuitas yang bersangkutan, dan
persyaratan serta kondisi khusus dari
Penawaran Tender tersebut.

2.

Bursa Efek dimana Efek Bersifat Ekuitas


tersebut diperdagangkan dan harga
tertinggi dan terendah dari Efek tersebut
pada setiap kuartal dalam 2 (dua) tahun
terakhir.

3.

Nama, alamat, dan kewarganegaraan dari


Pihak yang melakukan Penawaran Tender
dan Afiliasinya sehubungan dengan
Penawaran Tender, dan keterangan
apakah Pihak tersebut:
a.

pernah dinyatakan pailit;

b.

pernah menjadi direktur atau


komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit;

c.

pernah
dihukum
karena
melakukan kejahatan di bidang
keuangan; atau

d.

pernah
diperintahkan
oleh
pengadilan atau lembaga yang

3003
Peraturan Bapepam No. IX.F.3 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Perusahaan
Sasaran dan Pihak Lainnya Sehubungan dengan Penawaran Tender, Pasal 3.
3004
Peraturan Bapepam No. IX.F.2 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Penawaran
Tender.
983

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berwenang untuk menghentikan


kegiatan
usahanya
yang
berhubungan dengan Efek.
4.

Penjelasan tentang hubungan, kontrak


dan transaksi material dengan Perusahaan
Sasaran atau Afiliasinya dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun terakhir yang
dilakukan oleh Pihak sebagaimana diatur
dalam VIII.7.3.6.3.3, antara lain meliputi:
a.

kontrak penjualan/pembelian;

c.

hubungan kepengurusan.

b.
5.

984

hubungan keagenan; dan

Pernyataan Pihak yang melakukan


Penawaran Tender tentang tersedianya
dana yang cukup untuk menyelesaikan
Penawaran Tender yang didukung
dengan pendapat dari Akuntan, bank,
atau Penjamin Emisi Efek.

6.

Pernyataan tentang tujuan Penawaran


Tender dan setiap rencana atas Perusahaan
Sasaran setelah Penawaran Tender selesai
dilaksanakan
diantaranya
rencana
untuk melikuidasi Perusahaan Sasaran,
mengubah struktur modal atau kebijakan
dividen, mengubah manajemen, atau
mencabut pencatatan (delisting) Efek
Perusahaan Sasaran di Bursa Efek.

7.

Penjelasan tentang jumlah dan persentase


Efek Perusahaan Sasaran yang dimiliki
baik langsung maupun tidak langsung
oleh Pihak yang melakukan Penawaran
Tender termasuk opsi untuk membeli
atau hak untuk memperoleh dividen
atau manfaat lain serta kuasa untuk
menggunakan hak suara dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Sasaran.
8.

Daftar nama dan alamat Pihak yang diberi


imbalan oleh Pihak yang melakukan
Penawaran Tender untuk membuat
pembelaan atau rekomendasi sehubungan
dengan penawaran tersebut.

9.

Penjelasan tentang persetujuan atau


persyaratan yang ditetapkan oleh
Pemerintah yang wajib dipenuhi
sehubungan dengan Penawaran Tender.

10.

Uraian tentang gugatan hukum


sehubungan
dengan
Penawaran
Tender.

11.

Informasi tambahan yang diperlukan agar


pernyataan dalam Penawaran Tender
tidak menyesatkan.

XI.7.3.6.4. Larangan

3005
3006

1.

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


dilarang membeli atau menjual Efek
Bersifat Ekuitas yang sedang ditawarkan
dalam jangka waktu 15 (lima belas)
hari sebelum penerbitan pengumuman
sebagaimana
dimaksud
dalam
VIII.7.3.6.2.1 sampai dengan Penawaran
Tender berakhir.3005

2.

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


dilarangmenetapkanpembatasandanpersyaratan
yang berbeda berdasarkan penggolongan atau
kedudukan Pihak yang menjadi pemegang
Efek Bersifat Ekuitas, kecuali apabila terdapat
pembedaan hak atau manfaat tertentu yang
melekat pada Efek Bersifat Ekuitas dimaksud.3006

Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 20.


Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 25.
985

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.6.5. Harga Penawaran Tender


Harga Penawaran Tender, kecuali ditentukan
lain oleh Ketua Bapepam, harus lebih tinggi dari
kedua harga berikut:3007
a.

Harga Penawaran Tender tertinggi yang


diajukan sebelumnya oleh Pihak yang
sama dalam jangka waktu 180 (seratus
delapan puluh) hari sebelum pelaksanaan
pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam VIII.3.6.2.2 ; dan

b.

Harga pasar tertinggi atas Efek dimaksud


di Bursa Efek dalam jangka waktu 90
(Sembilan puluh) hari terakhir sebelum
pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam VIII.3.6.2.2 dilaksanakan.

XI.7.3.6.6. Ketentuan Lain

3007
3008
986

1.

Transaksi dalam rangka Penawaran


Tender dapat dilakukan baik di dalam
maupun di luar Bursa Efek. Transaksi
di luar Bursa Efek adalah transaksi
yang dilaksanakan antara pembeli dan
penjual secara langsung. 3 0 0 8

2.

Pernyataan Penawaran Tender menjadi


efektif pada hari ke-15 (lima belas) sejak
diterimanya
Pernyataan
Penawaran
Tender secara lengkap oleh Bapepam,
atau pada tanggal yang lebih awal
jika dinyatakan efektif oleh Bapepam.
Dalam hal terdapat perubahan dan atau
tambahan informasi atas Pernyataan

Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 11.


Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 3.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Penawaran Tender, maka penentuan hari


ke-15 (lima belas) dimaksud dihitung sejak
perubahan dan atau tambahan diterima
secara lengkap oleh Bapepam.3009
3.

Dalam masa Penawaran Tender, Pihak


yang melakukan Penawaran Tender
dapat melakukan pengumuman ulang
atas Pernyataan Penawaran Tender yang
diajukan kepada Bapepam.3010

4.

Pihak yang melakukan Penawaran


Tender
dapat
membuat
rencana
mengenai kelangsungan atau perubahan
manajemen perusahaan dan karyawan
setelah Penawaran Tender, sepanjang hal
tersebut tidak merupakan persyaratan
Penawaran Tender, dan diungkapkan
seluruhnya dalam Pernyataan Penawaran
Tender.3011

XI.7.3.7. Transaksi Material


XI.7.3.7.1. Pengertian
Transaksi Material adalah setiap:3012

3009
3010
3011
3012
Usaha

a.

pembelian saham termasuk dalam rangka


pengambilalihan;

c.

penyertaan dalam badan usaha, proyek, dan/


atau kegiatan usaha tertentu;

b.

penjualan saham;

d.

pembelian, penjualan, pengalihan, tukar


menukar atas segmen usaha atau aset

Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 7.


Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 22.
Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender, Angka 26.
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 1 Huruf a (2).
987

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

selain saham;
e.

sewa menyewa aset;

g.

menjaminkan aset; dan/atau

f.

pinjam meminjam dana;

h.

memberikan jaminan perusahaan,

dengan nilai 20% (dua puluh perseratus) atau


lebih dari ekuitas Perusahaan, yang dilakukan
dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian
transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan
tertentu.

XI.7.3.7.2. Ketentuan Umum


1.

2.

3013
Usaha
3014
Usaha
3015
Usaha
988

Nilai Transaksi Material dihitung berdasarkan


laporan keuangan sebagai berikut:3013
a.

laporan keuangan tahunan yang diaudit;

b.

laporan keuangan tengah tahunan yang


disertai laporan Akuntan dalam rangka
penelaahan terbatas paling kurang untuk
akun ekuitas; atau

c.

laporan keuangan interim yang diaudit


selain
laporan
keuangan
interim
tengah tahunan, dalam hal Perusahaan
mempunyai laporan keuangan interim,
mana yang terkini.

Tanggal laporan keuangan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.7.3.7.2.13014 yang digunakan
untuk menghitung nilai Transaksi Material tidak
boleh melebihi 12 (dua belas) bulan sebelum:3015
a.

tanggal transaksi dilaksanakan dalam hal

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 1 Huruf c.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Transaksi Material sebagaimana dimaksud


dalam VIII.7.3.7.3.13016; atau
b.

tanggal diselenggarakannya RUPS


dalam hal Transaksi Material
sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.7.3.23017.

XI.7.3.7.3. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

3016
Usaha
3017
Usaha
3018
Usaha

Perusahaan yang melakukan Transaksi Material dengan


nilai transaksi 20% (dua puluh perseratus) sampai dengan
50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas Perusahaan tidak
diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), namun wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut:3018
a.

mengumumkan informasi mengenai Transaksi


Material kepada masyarakat dalam paling kurang
satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional dan menyampaikan bukti
pengumuman tersebut kepada Bapepam dan LK
termasuk dokumen pendukungnya paling lambat
akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah Transaksi
Material dilaksanakan;

b.

Informasi tersebut mencakup:


1).

uraian mengenai Transaksi Material yang


dilakukan, paling kurang meliputi obyek
transaksi, nilai transaksi, dan pihakpihak yang melakukan transaksi (nama,
alamat, telepon, faksimili, pengurusan,
dan pengawasan);

2).

penjelasan,

pertimbangan,

dan

alasan

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 2 Huruf a.
989

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dilakukannya Transaksi Material serta


pengaruh transaksi tersebut pada kondisi
keuangan Perusahaan;

Dalam hal Transaksi Material berupa


pembelian atau penjualan saham yang
menyebabkan Perusahaan memperoleh
atau kehilangan pengendalian atas
perusahaan, maka pengaruh transaksi
tersebut
pada
kondisi
keuangan
Perusahaan wajib disajikan dalam
informasi keuangan proforma yang
direview oleh Akuntan.

3).

ringkasan laporan Penilai, yang paling kurang


meliputi:
a)

identitas Pihak;

c)

tujuan penilaian;

e)

pendekatan dan metode penilaian;

g)

pendapat kewajaran atas transaksi.

b)

obyek penilaian;

d)

asumsi-asumsi
pembatas;

f)

kesimpulan nilai; dan

dan

kondisi

Dalam hal laporan penilai memberikan


pendapat tidak wajar, maka Perusahaan
wajib mengikuti ketentuan sebagaimana
diatur dalam VIII.7.3.7.3.23019 .
Jangka waktu antara tanggal penilaian
dan tanggal Transaksi Material tidak boleh
melebihi 6 (enam) bulan
4).
a)

dalam hal obyek Transaksi Material adalah:


saham perusahaan tertutup, maka informasi
yang diumumkan paling kurang adalah data
keuangan perusahaan yang sahamnya akan

3019
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf b.
990

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dibeli, dijual, atau dilakukan penyertaan,


dengan ketentuan:
(1). untuk perusahaan yang akan didirikan,
berupa studi kelayakan yang dibuat oleh
Penilai;
(2).

untuk perusahaan yang sudah berdiri


tetapi belum melakukan Kegiatan Usaha
Utama, berupa neraca pembukaan yang
telah diaudit;

(3).

untuk perusahaan yang sudah berdiri dan


telah melakukan Kegiatan Usaha Utama
berupa laporan keuangan yang telah diaudit
untuk 2 (dua) tahun terakhir;

(4).

untuk perusahaan yang didirikan kurang


dari 2 (dua) tahun, maka laporan keuangan
yang diaudit tersebut disesuaikan dengan
jangka waktu berdirinya;
a) Jangka waktu antara tanggal laporan
keuangan terakhir yang diaudit dari
perusahaan yang menjadi obyek
transaksi dan tanggal Transaksi
Material tidak boleh melebihi 6 (enam)
bulan.
b)

aset selain saham, maka informasi


yang diumumkan paling kurang
adalah data rincian dan jenis aset yang
akan dibeli, dijual, disewa, disewakan,
dialihkan, atau ditukar termasuk aspek
hukumnya;

c)

segmen usaha, maka informasi yang


diumumkan paling kurang adalah
data mengenai segmen usaha yang
akan dibeli, dijual, dialihkan, atau
ditukar, serta aset dan kewajiban
yang
melekat
pada
segmen
usaha tersebut termasuk aspek
991

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hukumnya;

992

d)

dana yang dipinjam atau dipinjamkan,


maka informasi yang wajib diumumkan
paling kurang adalah para Pihak yang
melakukan Transaksi Material, jumlah
dana yang dipinjam atau dipinjamkan,
serta ketentuan dan persyaratan pinjam
meminjam termasuk bunga, jangka
waktu, jaminan, dan hal-hal yang dilarang
dilakukan oleh debitur;

e)

aset yang dijaminkan, maka informasi


yang wajib diumumkan paling kurang
adalah para Pihak yang melakukan
Transaksi Material, obyek jaminan,
syarat penjaminan, nilai penjaminan,
dan risiko yang mungkin terjadi jika
penjaminan harus dilaksanakan oleh
Perusahaan;

f)

jaminan perusahaan, maka informasi


yang wajib diumumkan paling kurang
adalah para Pihak yang melakukan
Transaksi Material, obyek yang dijamin,
syarat penjaminan, nilai penjaminan,
dan risiko yang mungkin terjadi jika
penjaminan harus dilaksanakan oleh
Perusahaan;

g)

Dewan
Komisaris
dan
Direksi
menyatakan bahwa semua informasi
material telah diungkapkan dan
informasi tersebut tidak menyesatkan;

h)

penjelasan tentang tempat atau alamat


yang dapat dihubungi pemegang
saham untuk memperoleh informasi
mengenai Transaksi Material yang
akan dilakukan; dan

i)

pernyataan direksi yang menyatakan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

bahwa Transaksi Material:

c.

d.

(1).

tidak mengandung Benturan


Kepentingan
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan
Nomor
IX.E.1
tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan
Transaksi
Tertentu; dan/atau

(2).

merupakan
atau
tidak
merupakan Transaksi Afiliasi
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan
Nomor
IX.E.1
tentang
Transaksi
Afiliasi
dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu.

dalam hal Transaksi Material merupakan


Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IX.E.1 tentang
Transaksi
Afiliasi
dan
Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, maka
informasi yang harus ditambahkan
adalah:
1).

hubungan dan sifat hubungan


Afiliasi dari pihak-pihak yang
melakukan Transaksi Material
dengan Perusahaan; dan

2).

penjelasan, pertimbangan, dan


alasan dilakukannya transaksi
tersebut, dibandingkan dengan
apabila dilakukan transaksi lain
yang sejenis yang tidak dilakukan
dengan Pihak terafiliasi.

dalam hal obyek Transaksi Material


berupa pembelian atau penjualan saham
Perusahaan lain atau saham perusahaan
terbuka di luar negeri, maka Perusahaan
993

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hanya diwajibkan untuk melakukan


keterbukaan
informasi
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi
Yang Harus Segera Diumumkan Kepada
Publik.
2.

Transaksi Material yang dilakukan oleh Perusahaan


dengan nilai lebih besar dari 50% (lima puluh perseratus)
dari ekuitas Perusahaan, wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan RUPS sesuai dengan prosedur
dan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan ini.
Dalam agenda RUPS harus ada acara khusus mengenai
penjelasan tentang Transaksi Material yang akan
dilakukan.3020

3.

Penjelasan oleh Perusahaan dalam RUPS mengenai


Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam
VIII.7.3.7.3.23021 meliputi seluruh informasi sebagaimana
diatur dalam VIII.7.3.7.3.1.b3022 dan VIII.7.3.7.3.1.c3023.3024

4.

Perusahaan yang melakukan Transaksi Material sebagaimana


dimaksud VIII.7.3.7.3.23025 wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:3026
a.

Mengumumkan dalam paling kurang satu


surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional dalam waktu bersamaan
dengan pengumuman RUPS sebagaimana diatur
dalam Peraturan Nomor IX.J.1 tentang Pokok-

3020
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf b.
3021
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf b.
3022
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf a butir 2.
3023
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf a butir 3.
3024
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf c.
3025
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf b.
3026
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf d.
994

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan


Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan
Perusahaan Publik, informasi yang mencakup
paling kurang seluruh informasi sebagaimana
diatur dalam dalam VIII.7.3.7.3.1.b3027 dan
VIII.7.3.7.3.1.c3028 serta tanggal, waktu, dan
tempat diselenggarakannya RUPS.
b.

Dalam
hal
terdapat
perubahan
atau
penambahan informasi sebagaimana dimaksud
VIII.7.3.7.3.4).a)3029,
maka perubahan atau
penambahan
informasi
tersebut
wajib
diumumkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum RUPS.

c.

Menyediakan data tentang Transaksi Material


bagi pemegang saham, yang paling kurang
meliputi:
1).

informasi sebagaimana dipersyaratkan


dalam VIII.7.3.7.3.1.4).a)3030;

3).

dokumen mengenai informasi sebagaimana


dimaksud dalam VIII.7.3.7.3.1.4).a)3031.

2).
d.

laporan penilaian oleh Penilai; dan

Data sebagaimana dimaksud VIII.7.3.7.3.1.4).c)3032


wajib tersedia bagi pemegang saham sejak
pengumuman RUPS dan disampaikan kepada
Bapepam dan LK dalam waktu bersamaan dengan
pengumuman RUPS dalam rangka persetujuan
Transaksi Material.

3027
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf a butir 2.
3028
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf a butir 3.
3029
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf d butir 1.
3030
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf d butir 1.
3031
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf d butir 1.
3032
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Angka 2 Huruf d butir 3.
995

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.
5.

Jangka waktu antara tanggal penilaian dan tanggal


pelaksanaan RUPS tidak boleh melebihi 6 (enam)
bulan.

Dalam hal obyek Transaksi Material adalah saham


Perusahaan, maka harga saham wajib ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut:3033
a.

b.

atas saham yang tidak tercatat dan tidak


diperdagangkan di Bursa Efek, maka harga
saham:
1).

untuk penjualan, paling kurang sebesar


harga pasar wajar atau lebih tinggi dari
harga pasar wajar yang ditetapkan oleh
Penilai; atau

2).

untuk pembelian, paling tinggi sebesar


harga pasar wajar atau lebih rendah dari
harga pasar wajar yang ditetapkan oleh
Penilai;

atas Saham yang tercatat dan diperdagangkan di


Bursa Efek, namun selama 90 (sembilan puluh)
hari atau lebih sebelum Transaksi Material oleh
Perusahaan tidak diperdagangkan di Bursa Efek
atau dihentikan sementara perdagangannya oleh
Bursa Efek, maka harga saham adalah:
1).

untuk penjualan, paling kurang sebesar


harga pasar wajar atau lebih tinggi
dari harga pasar wajar yang ditetapkan
oleh Penilai atau paling kurang sebesar
harga rata-rata dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa Efek dalam
waktu 12 (dua belas) bulan terakhir yang
dihitung mundur dari hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan sementara
perdagangannya, mana yang lebih tinggi;
atau

3033
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf g.
996

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

2).

c.

untuk pembelian, paling tinggi sebesar


harga pasar wajar atau lebih rendah
dari harga pasar wajar yang ditetapkan
oleh Penilai atau paling tinggi sebesar
harga rata-rata dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa Efek dalam
waktu 12 (dua belas) bulan terakhir yang
dihitung mundur dari hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan sementara
perdagangannya, mana yang lebih
rendah;

atas saham yang tercatat dan diperdagangkan di


Bursa Efek, maka harga saham adalah:
1).

2).

untuk penjualan, paling kurang sebesar


harga rata-rata dari harga tertinggi
perdagangan harian di Bursa Efek selama
90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum:
a)

tanggal
Transaksi
Material
dilaksanakan oleh Perusahaan, jika
nilai transaksi tersebut memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud
VIII.7.3.7.3.13034 ; atau

b)

tanggal pengumuman RUPS, jika


nilai Transaksi Material memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud
VIII.7.3.7.3.23035;

untuk pembelian, paling tinggi sebesar


harga rata-rata dari harga tertinggi
perdagangan harian di Bursa Efek
selama 90 (sembilan puluh) hari terakhir
sebelum:
a)

3034
Usaha
3035
Usaha

tanggal
Transaksi Material
dilaksanakan oleh Perusahaan, jika

Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 2 Huruf b.
997

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

nilai transaksi tersebut memenuhi


kriteria sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.7.3.13036 ; atau
b)

tanggal pengumuman RUPS, jika


nilai Transaksi Material memenuhi
kriteria sebagaimana dimaksud
dimaksud VIII.7.3.7.3.23037.

XI.7.3.7.4. Pengecualian
1.

3036
Usaha
3037
Usaha
3038
Usaha
3039
Usaha
998

Peraturan Bapepam-LK No.


Utama, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 3 Huruf a.

Ketentuan
tentang
Transaksi
Material
3038
sebagaimana diatur dalam VIII.3.7.3 , tidak
berlaku untuk: 3039
a.

Perusahaan yang melakukan Transaksi


Material dengan anak perusahaan yang
sahamnya dimiliki paling kurang 99%
(sembilan puluh sembilan perseratus)
dari modal disetor anak perusahaan;

b.

Perusahaan yang memberikan jaminan


perusahaan
(corporate
guaranty)
kepada Pihak lain atas transaksi anak
perusahaan yang dimiliki paling
kurang 99% (sembilan puluh sembilan
perseratus);

c.

Perusahaan yang menerima pinjaman


dari lembaga keuangan baik bank
maupun bukan bank;

d.

Perusahaan yang melakukan Transaksi


Material yang merupakan Kegiatan

IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan


IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Usaha Utama;
e.

Transaksi Material yang dilakukan oleh


Perusahaan atas aset yang digunakan:
1).

langsung untuk proses produksi


atau Kegiatan Usaha Utama; dan/
atau

2).

untuk
mendukung
secara
langsung proses produksi atau
Kegiatan Usaha Utama;

f.

penerbitan Efek selain Efek Bersifat


Ekuitas oleh Perusahaan melalui
Penawaran Umum;

g.

Perusahaan yang telah mengungkapkan


informasi Transaksi Material secara
lengkap
dalam
Prospektus
dan
telah memenuhi kriteria yang telah
ditentukan;

h.

Perusahaan yang menambah atau


mengurangi
penyertaan
modal
untuk mempertahankan persentase
kepemilikannya setelah penyertaan
dimaksud dilakukan selama paling
kurang satu tahun;

i.

Perusahaan yang memenuhi kriteria


sebagaimana dimaksud dalam angka
1 huruf b Peraturan Nomor IX.D.4
tentang Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

j.

pelepasan
atau
perolehan
secara
langsung suatu kekayaan oleh atau dari
Perusahaan sebagai akibat penetapan
atau putusan pengadilan; dan/atau

k.

Transaksi Material yang dilakukan oleh Perusahaan


dalam rangka pemenuhan kewajiban yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
999

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Perusahaan yang melakukan Transaksi Material


yang dikecualikan sebagaimana dimaksud
dalam
VIII.3.7.4.13040
wajib
melakukan
keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor X.K.1.3041

XI.7.3.7.5. Ketentuan Lain


1.

2.

Transaksi Material yang dilakukan melalui


proses lelang terbuka berlaku ketentuan
sebagai berikut:3042
a.

dalam hal Perusahaan sebagai


pihak yang melakukan lelang,
pengumuman
sebagaimana
dimaksud VIII.7.3.7.3.1.a3043 tidak
diwajibkan mencakup identitas
pihak yang bertransaksi dengan
Perusahaan; dan

b.

dalam hal Perusahaan sebagai


peserta lelang, tidak wajib untuk
menunjuk Penilai.

Dalam hal Transaksi Material yang


telah disetujui dalam RUPS belum
dilaksanakan dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal persetujuan
RUPS, maka Transaksi Material hanya
dapat dilaksanakan setelah memperoleh
persetujuan kembali RUPS.3044

3040
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 3 Huruf a.
3041
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 3 Huruf b.
3042
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf e.
3043
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf d butir 1.
3044
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf f.
1000

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

3.

Perusahaan
tidak
diwajibkan
menunjuk Penilai, jika Perusahaan
melakukan Transaksi Material berupa
penjualan atau pembelian saham yang
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud VIII.7.3.7.3.5.c 3 0 4 5 .

4.

Bukti iklan yang diterbitkan sebagaimana


dimaksud dalam VIII.7.3.7.3.1.a3046 dan
VIII.7.3.7.3.4.a3047 harus disampaikan
kepada Bapepam dan LK paling lambat
7 (tujuh) hari setelah informasi tersebut
diiklankan.3048

5.

Jika rencana Transaksi Material tidak


memperoleh persetujuan dari RUPS,
maka rencana tersebut baru dapat
diajukan kembali 12 (dua belas) bulan
setelah pelaksanaan RUPS tersebut.3049

6.

Dalam hal Transaksi Material tersebut


dilakukan oleh:3050
a.

anak Perusahaan atau Perusahaan


Terkendali
yang
laporan
keuangannya
dikonsolidasikan
dengan Perusahaan dan bukan
merupakan
Perusahaan,
maka
Perusahaan
tersebut
wajib
melakukan prosedur sebagaimana
diatur dalam Peraturan ini;

3045
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf h.
3046
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf a butir 1.
3047
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 2 Huruf d butir 1.
3048
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf a.
3049
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf b.
3050
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf c.
1001

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

3051
Usaha
3052
Usaha
1002

anak Perusahaan atau Perusahaan


Terkendali
yang
laporan
keuangannya
dikonsolidasikan
dengan Perusahaan dan merupakan
Perusahaan, maka hanya anak
Perusahaan
atau
Perusahaan
Terkendali dimaksud yang wajib
melakukan prosedur sebagaimana
diatur dalam Peraturan ini.

7.

Dalam
hal
Transaksi
Material
mengandung Benturan Kepentingan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu, maka Perusahaan tersebut
disamping harus memenuhi Peraturan
No. IX.E.2 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama,
juga harus memenuhi Peraturan Nomor
IX.E.1.3051

8.

Dalam hal Transaksi Material merupakan


transaksi pengambilalihan Perusahaan Terbuka
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IX.H.1 tentang Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka, maka Perusahaan
disamping wajib memenuhi Peraturan
No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Usaha Utama juga
wajib memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.H.1.3052

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 5 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 5 Huruf e.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

9.

Hasil pelaksanaan Transaksi Material wajib


segera dilaporkan kepada Bapepam dan
LK.3053

XI.7.3.8. Perubahan Kegiatan Usaha Utama


XI.7.3.8.1. Pengertian
Kegiatan Usaha Utama adalah kegiatan usaha sesuai
dengan yang tercantum dalam anggaran dasar
Perusahaan dan telah dijalankan.3054

XI.7.3.8.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Perusahaan yang melakukan perubahan Kegiatan


Usaha Utama wajib terlebih dahulu memperoleh
persetujuan RUPS. Dalam agenda RUPS harus
ada acara khusus mengenai pembahasan studi
kelayakan tentang perubahan Kegiatan Usaha
Utama perusahaan tersebut.3055

2.

Perusahaan yang melakukan perubahan Kegiatan


Usaha Utama wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 3056
a.

3053
Usaha
3054
Usaha
3055
Usaha
3056
Usaha

Peraturan Bapepam-LK No.


Utama, Angka 5 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 4 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.
Utama, Angka 4 Huruf c.

Mengumumkan dalam sekurang-kurangnya


satu surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang berperedaran nasional, dalam waktu
bersamaan dengan pengumuman RUPS
sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor
IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
1003

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar


Perseroan Yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan
Publik , informasi yang mencakup antara
lain:
1).

ringkasan tentang studi kelayakan


perubahan Kegiatan Usaha Utama,
paling kurang meliputi;
a)

maksud dan tujuan;

c)

pendapat
perubahan
Utama;

b)

b.

dan

kondisi

atas
kelayakan
Kegiatan Usaha

2).

ketersediaan tenaga ahli berkaitan


dengan perubahan Kegiatan Usaha
Utama;

3).

penjelasan, pertimbangan, dan alasan


dilakukannya perubahan Kegiatan
Usaha Utama;

4).

penjelasan
tentang
pengaruh
perubahan Kegiatan Usaha Utama
pada kondisi keuangan perusahaan;
dan

5).

hal-hal material lainnya yang berkaitan


dengan Kegiatan Usaha Utama yang
baru.

Menyediakan data tentang perubahan


Kegiatan Usaha Utama tersebut bagi
pemegang saham sejak saat pengumuman
RUPS dan menyampaikan kepada Bapepam
dan LK paling lambat pada saat pengumuman
RUPS, yang mencakup antara lain:
1).

1004

asumsi-asumsi
pembatas; dan

informasi sebagaimana dipersyaratkan

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam VIII.7.3.8.2.2.a3057 dan


2).

laporan penilaian Penilai tentang studi


kelayakan atas perubahan Kegiatan
Usaha Utama.

Jangka waktu antara tanggal penilaian dan


tanggal pelaksanaan RUPS tidak boleh
melebihi 6 (enam) bulan.
3.

Bukti iklan yang diterbitkan sebagaimana dimaksud


dalam VIII.7.3.8.2.2.a3058 harus disampaikan kepada
Bapepam dan LK paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
informasi tersebut diiklankan.3059

4.

Dalam hal perubahan Kegiatan Usaha Utama


tersebut dilakukan oleh: 3 0 6 0

5.

a.

anak Perusahaan atau Perusahaan Terkendali yang


laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perusahaan dan bukan merupakan Perusahaan,
maka Perusahaan tersebut wajib melakukan
prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini;

b.

anak Perusahaan atau Perusahaan Terkendali


yang laporan keuangannya dikonsolidasikan
dengan Perusahaan dan merupakan Perusahaan,
maka hanya anak Perusahaan atau Perusahaan
Terkendali dimaksud yang wajib melakukan
prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini;

Hasil pelaksanaan perubahan Kegiatan Usaha Utama


wajib segera dilaporkan kepada Bapepam dan LK.3061

3057
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 4 Huruf c butir 1.
3058
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 4 Huruf c butir 1.
3059
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf a.
3060
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf c.
3061
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Usaha Utama, Angka 5 Huruf f.
1005

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.8.3. Pengecualian
Perubahan Kegiatan Usaha Utama berupa
pengurangan Kegiatan Usaha Utama tidak
diwajibkan memperoleh persetujuan RUPS
dengan ketentuan:3062
a.

Kegiatan Usaha Utama yang akan


dikurangi mengalami kerugian usaha
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut
berdasarkan laporan keuangan tahunan
Perusahaan;

b.

pengurangan Kegiatan Usaha Utama


tidak akan mempengaruhi kelangsungan
usaha Perusahaan; dan

c.

Perusahaan
wajib
mengumumkan
kepada masyarakat dan menyampaikan
informasi perubahan Kegiatan Usaha
Utama tersebut kepada Bapepam dan LK
dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)
hari kerja sejak keputusan perubahan
Kegiatan Usaha Utama.

XI.7.3.8.4. Ketentuan Lain


Jika rencana perubahan Kegiatan Usaha Utama
tidak memperoleh persetujuan dari RUPS, maka
rencana tersebut baru dapat diajukan kembali
12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPS
tersebut.3063

XI.7.3.9. Penggabungan dan Peleburan Usaha


3062
Usaha
3063
Usaha
1006

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 4 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi material dan Perubahan Kegiatan
Utama, Angka 5 Huruf b.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.7.3.9.1. Pengertian
Penggabungan Usaha adalah Perbuatan hukum
yang dilakukan oleh 1 (satu) Perseroan atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada dan selanjutnya Perseroan
yang menggabungkan diri menjadi bubar.3064
Peleburan Usaha adalah Perbuatan hukum yang
dilakukan oleh 2 (dua) Perseroan atau lebih
untuk meleburkan diri dengan cara membentuk
1 (satu) Perseroan baru dan masing- masing
Perseroan menjadi bubar.3065

XI.7.3.9.2. Persyaratan Penggabungan


Atau Peleburan Usaha

Usaha

1.

Hanya dapat dilaksanakan bila hal


tersebut tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.3066

2.

Direksi dan komisaris Perusahaan Publik


atau Emiten yang akan melakukan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha wajib membuat pernyataan kepada
Bapepam dan Rapat Umum Pemegang
Saham bahwa Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha dilakukan dengan
memperhatikan kepentingan Perseroan,

3064
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha Publik atau Emiten, Angka 1 Huruf a.
3065
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha
Publik atau Emiten, Angka 1 b.
3066
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha Publik atau Emiten, Angka 2.
1007

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

masyarakat dan persaingan sehat dalam


melakukan usaha, serta ada jaminan tetap
terpenuhinya hak-hak pemegang saham
publik dan karyawan;3067
3.

Surat pernyataan sebagaimana dimaksud


dalam XI.7.3.9.2.23068 harus didukung

4.

Memperoleh persetujuan Rapat Umum


Pemegang Saham Perusahaan Publik atau
Emiten;3070

5.

Perusahaan Publik atau Emiten yang akan


melakukan Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha wajib menyampaikan
pernyataan penggabungan usaha atau
pernyataan peleburan usaha kepada
Bapepam yang berisi Rancangan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha.3071

6.

Dalam rangka Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha, ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.D.1
tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu tidak berlaku.3072

oleh pendapat yang diberikan pihak


independen;3069

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 3 Huruf a.
3068
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 3 Huruf a.
3069
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 3 Huruf b.
3070
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 3 Huruf c.
3071
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 3 Huruf d.
3072
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 6.
3067

1008

Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.7.3.9.3. Tata Cara Penggabungan Usaha Atau


Peleburan Usaha
1.

Direksi masing-masing Perseroan,


setelah
memperoleh
persetujuan
komisaris, wajib menjajaki kelayakan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha, yang antara lain meliputi
kegiatan penelaahan atas: 3 07 3
a.

keadaan usaha Perseroan serta


perkembangan
hasil
usaha
Perseroan, dengan memperhatikan
pula laporan keuangan Perseroan
yang telah diaudit oleh Akuntan
yang terdaftar di Bapepam selama
3 (tiga) tahun terakhir;

b.

hasil analisis pihak independen


mengenai kewajaran nilai saham
dan aktiva tetap Perseroan serta
aspek
hukum
Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha;

c.

metode dan tata cara konversi


saham yang akan digunakan, yang
didukung oleh
keterangan dari
pihak independen mengenai hal
tersebut;

d.

cara
penyelesaian
kewajiban
Perseroan terhadap pihak ketiga;

e.

cara
penyelesaian
hak-hak
pemegang saham yang tidak setuju
terhadap Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha;

f.

struktur organisasi dan sumber daya


manusia setelah Penggabungan

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf a.

3073

1009

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Usaha atau Peleburan Usaha;


g.

2.

analisis
manajemen
terhadap
kondisi
Perseroan
setelah
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha.

Direksi
masing-masing
Perseroan
secara bersama-sama wajib menyusun
Rancangan Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha yang telah disetujui
komisaris yang sekurang- kurangnya
wajib memuat hal-hal sebagai berikut: 3074
a.

nama dan tempat kedudukan


Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan
Usaha atau
Peleburan Usaha;

b.

alasan serta penjelasan dari masingmasing Perseroan yang akan


melakukan Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha;

c.

tata cara konversi saham dari


masing-masing Perseroan yang
akan melakukan Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha
terhadap saham Perseroan hasil
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha;

d.

rancangan perubahan anggaran


dasar Perseroan hasil Penggabungan
Usaha (jika ada) atau Rancangan
akta pendirian Perseroan baru hasil
Peleburan Usaha;

e.

laporan keuangan yang telah


diaudit oleh akuntan yang terdaftar

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf b.

3074
1010

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

di Bapepam dari masing-masing


Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha, yang meliputi 3
(tiga) tahun buku terakhir;
f.

dalam hal efektifnya Pernyataan


Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha melebihi 180
(seratus delapan puluh) hari
dari laporan keuangan tahunan
terakhir, maka laporan keuangan
tersebut harus dilengkapi dengan
laporan keuangan interim yang
telah diaudit, sehingga jangka
waktu antara tanggal efektifnya
Pernyataan Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha dan tanggal
laporan keuangan interim tidak
melampaui 180 (seratus delapan
puluh) hari;

g.

laporan
keuangan
proforma
Perseroan hasil Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha yang
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum;

h.

nama dan tempat kedudukan


Perseroan hasil Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha;

i.

hasil penilaian Pihak independen


mengenai kewajaran nilai saham
dan kekayaan Perseroan;

j.

hasil penilaian tenaga ahli mengenai


aspek tertentu dari Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha (jika
diperlukan);

k.

pendapat akuntan yang terdaftar di


1011

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bapepam mengenai metode dan tata


cara konversi saham sebagaimana
termuat
dalam
Rancangan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha;

1012

3.

l.

pendapat hukum dari konsultan


hukum independen yang terdaftar
di Bapepam mengenai aspek
hukum dari Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha;

m.

cara penyelesaian status karyawan


Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha;

n.

cara
penyelesaian
hak
dan
kewajiban Perseroan yang akan
melakukan Penggabungan Usaha
atau Peleburan Usaha terhadap
pihak ketiga;

o.

cara penyelesaian hak-hak pemegang


saham minoritas yang tidak setuju
terhadap Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha;

p.

susunan direksi dan komisaris


Perseroan hasil Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha;

q.

perkiraan
mengenai
hal-hal
yang berkaitan dengan manfaat
dan kerugian serta masa depan
Perseroan yang diperoleh dari
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha; dan

r.

perkiraan
saat
pelaksanaan
Penggabungan
Usaha
atau
Peleburan Usaha.

Dalam hal Penggabungan Usaha atau

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Peleburan Usaha sebagaimana tersebut


di atas akan mengakibatkan perubahan
yang material terhadap sifat perseroan,
kondisi keuangan atau hal-hal lain yang
mempengaruhi perseroan, maka keseluruhan
dampak dari perubahan tersebut harus
dicakup dalam dokumen sebagaimana
dimaksud dalam X.7.3.9.3.23075.3076
4.

Pernyataan Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha yang berisi Rancangan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha beserta dokumen pendukung
secara lengkap wajib disampaikan
kepada Bapepam paling lambat akhir hari
kerja ke-2 (kedua) setelah diperolehnya
persetujuan komisaris.3077.

5.

Rancangan Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha wajib diumumkan
ringkasannya kepada masyarakat
dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia satu di antaranya
berperedaran
nasional
paling
lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelah diperolehnya persetujuan
komisaris. Pengumuman dimaksud
memuat informasi bahwa Rancangan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha tersebut belum mendapatkan
efektif dari Bapepam dan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham. 3 0 7 8

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf b
3076
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf c.
3077
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf d.
3078
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf e.
3075

Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau
Usaha atau
1013

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Dalam hal Bapepam tidak meminta


Perusahaan Publik atau Emiten untuk
mengajukan perubahan dan tambahan
informasi dalam jangka waktu 20
(dua puluh) hari setelah pengajuan
pernyataan Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha, maka pernyataan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha dianggap telah diajukan secara
lengkap dan memenuhi persyaratan
serta tata cara yang ditetapkan pada
tanggal pengajuan. 3 079

7.

Dalam
hal
informasi
mengenai
rencana Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha
Peleburan Usaha
harus memberikan tanggapan kepada
Bapepam dan mengumumkan hal
tersebut kepada masyarakat paling
lambat akhir hari kerja berikutnya
setelah rencana tersebut diketahui pihak
luar.3080

8.

Dalam hal perseroan yang melakukan


Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha merupakan perseroan yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek, maka
perseroan tersebut wajib mengikuti
peraturan Bursa Efek dimana saham
perseroan tersebut dicatatkan.3081

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf f.
3080
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf g.
3081
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 4 Huruf h.
3079

1014

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.7.3.9.4. Penyelenggaraan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Dalam Rangka
Penggabungan Usaha Atau Peleburan
Usaha
1.

Selambat-lambatnya
28
(duapuluh
delapan) hari sebelum penyelenggaraan
Rapat
Umum
Pemegang
Saham,
Perseroan
wajib
mengumumkan
Rancangan Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha melalui 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia satu
di antaranya berperedaran nasional yang
sekurang-kurangnya memuat ringkasan
dari informasi.3082

2.

Selambat-lambatnya
28
(duapuluh
delapan) hari sebelum pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham, surat edaran
yang
sekurang-kurangnya
memuat
informasi, wajib disediakan Perseroan
untuk para pemegang saham;3083

3.

Rencana dan pelaksanaan Rapat Umum


Pemegang Saham Perusahaan Publik atau
Emiten dalam rangka Penggabungan
Usaha atau Peleburan Usaha wajib
memenuhi
ketentuan
sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.I.1
tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham;3084

4.

Jika terdapat Benturan Kepentingan


dalam suatu Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha, maka rencana dan

Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau


Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 5 Huruf a.
3083
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 5 Huruf b.
3084
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 5 Huruf c.
3082

1015

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pelaksanaan Rapat Umum Pemegang


Saham wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam Nomor IX.E.1 tentang Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu; 3085
5.

Dalam hal Rapat Umum Pemegang


Saham tidak menyetujui Rancangan
Penggabungan Usaha atau Peleburan
Usaha, maka Rancangan tersebut
baru dapat diajukan kembali kepada
Bapepam 12 (dua belas) bulan setelah
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham tersebut. 3 0 86

XI.7.3.10. Penerbitan Saham Bonus


XI.7.3.10.1. Pengertian
Saham Bonus adalah saham yang dibagikan
secara cuma-cuma kepada pemegang
saham berdasarkan jumlah saham yang
dimiliki. 3 0 87
Pengaturan mengenai saham bonus
berlaku bagi Emiten yang telah melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
atau Perusahaan Publik. 3 0 8 8

XI.7.3.10.2. Tata Cara Penerbitan Saham Bonus


Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 5 Huruf d.
3086
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau
Peleburan Usaha Publik atau Emiten, Angka 5 Huruf e.
3087
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 1 huruf b.
3088
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 2.
3085

1016

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

1. Pembagian Saham Bonus harus proporsional


dengan kepemilikan saham dari setiap
pemegang saham.3089
2. Pelaksanaan pembagian Saham Bonus
harus telah selesai dilakukan selambatlambatnya 45 (empat puluh lima) hari
setelah pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham yang menyetujui
pembagian Saham Bonus tersebut.3090
3. Emiten atau Perusahaan Publik wajib
menyampaikan kepada Bapepam-LK laporan
penjatahan Saham Bonus yang telah diperiksa
oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam
sebanyak 2 (dua) eksemplar selambatlambatnya 14 (empat belas) hari setelah
pembagian Saham Bonus dilaksanakan.3091
4. Saham Bonus yang merupakan Dividen
Saham, berasal dari kapitalisasi Saldo
Laba.3092
5.

Saham Bonus yang bukan merupakan


Dividen
Saham,
berasal
dari
kapitalisasi:
a.

b.
6.
Peraturan
Bonus, Angka 3.
3090
Peraturan
Bonus, Angka 4.
3091
Peraturan
Bonus, Angka 5.
3092
Peraturan
Bonus, Angka 6.
3089

Agio Saham; dan atau


Unsur ekuitas lainnya.

Jumlah saham yang dibagikan dalam


rangka Saham Bonus yang merupakan
Dividen Saham ditentukan berdasarkan

Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham


Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
1017

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hal-hal sebagai berikut:3093


a.

Dalam hal harga pasar saham


pada penutupan perdagangan 1
(satu) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham di bawah
nilai nominal saham, maka
jumlah saham yang dibagikan
ditentukan
berdasarkan
sekurang-kurangnya pada nilai
nominal saham.

b.

Dalam hal harga pasar saham


sama atau lebih tinggi dari
nilai nominal saham, maka
jumlah saham yang dibagikan
ditentukan berdasarkan harga
pasar saham pada penutupan
perdagangan 1 (satu) hari
sebelum
Rapat
Umum
Pemegang Saham.

7.

Jumlah saham yang dibagikan dalam


rangka Saham Bonus yang bukan
merupakan Dividen Saham ditentukan
berdasarkan nilai nominal saham.
Dalam hal terdapat lebih dari satu nilai
nominal saham, maka yang digunakan
sebagai dasar pembagian Saham Bonus
adalah saham dengan nilai nominal
terendah.3094

8.

Pembagian Saham Bonus hanya dapat


dilaksanakan apabila asal Saham
Bonus tersebut telah dimuat dalam
Laporan Keuangan Tahunan terakhir
yang telah diaudit oleh Akuntan yang

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham


Bonus, Angka 8.
3094
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 8.
3093

1018

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

terdaftar di Bapepam. 3 0 9 5
9.

Dalam hal Saham Bonus berasal dari


kapitalisasi Agio Saham maka nilai yang
dapat dikapitalisasi adalah jumlah Agio
Saham setelah dikurangi biaya emisi
Efek ekuitas.3096

10.

Emiten atau Perusahaan Publik atau


pelaku Pasar Modal lainnya dalam
hubungan dengan para pemodal
dilarang memberikan informasi yang
menyesatkan
mengenai
rencana
pembagian Saham Bonus oleh Emiten
atau Perusahaan Publik tertentu.
Informasi yang termasuk menyesatkan
tersebut antara lain pernyataan bahwa:
3097

a.

Saham
Bonus
merupakan
pengganti dari Dividen Kas
yang dijanjikan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik;

b.

Saham Bonus yang bersumber


dari kapitalisasi Agio Saham
dan atau unsur ekuitas lainnya
merupakan indikasi kemampuan
Emiten atau Perusahaan Publik
dalam memperoleh laba;

c.

Harga saham pada saat penawaran


umum menjadi lebih rendah
dengan adanya rencana pembagian
Saham Bonus; dan

d.

Pembagian Saham Bonus sama

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham


Bonus, Angka 11.
3096
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 12.
3097
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 13.
3095

1019

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan hasil dividen (dividend


yield), seperti:
1).

M e n g g u n a k a n
pembagian Saham Bonus
sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan sama
dengan hasil Dividen Kas;

2).

Menambahkan persentase
pembagian Saham Bonus
dengan hasil dividen dan
menyatakannya
sebagai
pembayaran dividen atau
sebagai hasil investasi; dan

3).

Dividend
yield
tidak
berubah berkaitan dengan
diubahnya Dividen Kas
menjadi Dividen Saham.

11.

Emiten atau Perusahaan Publik yang


akan membagikan Saham Bonus wajib
menginformasikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sebelum pengumuman Rapat Umum
Pemegang Saham. Informasi mengenai
pembagian Saham Bonus tersebut wajib
diumumkan kepada publik selambatlambatnya 28 (dua puluh delapan) hari
sebelum pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham.3098

12.

Informasi sebagaimana dimaksud dalam


XI.7.3.10.2.11 3 0 9 9 sekurang-kurangnya
wajib memuat hal- hal sebagai berikut:

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham


Bonus, Angka 14.
3099
Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5 tentang Saham
Bonus, Angka 14.
3098

1020

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

a.

Penjelasan terperinci mengenai


sumber dari kapitalisasi modal
yang menjadi Saham Bonus;

b.

Nilai dari masing-masing sumber


kapitalisasi Saham Bonus;

c.

Rasio pembagian Saham Bonus;

d.

Dasar penetapan harga yang


digunakan
sebagai
dasar
pembagian Saham Bonus;

e.

Penjelasan mengenai perlakuan


pajak atas Saham Bonus, baik
pengaruhnya pada para pemegang
saham maupun pada perusahaan.
Jika pengenaan pajak atas Saham
Bonus kurang menguntungkan
bagi pemegang saham daripada
jika pembagian diberikan dalam
bentuk Dividen Kas, maka fakta
tersebut wajib diungkapkan dan
alasan untuk tidak membayarkan
Dividen Kas, wajib dijelaskan;
dan

f.

Prosedur administratif yang


berkaitan dengan pembagian
Saham Bonus.

g.

Semua pelaku Pasar Modal


yang terlibat dalam persiapan
data historis mengenai harga
saham dan informasi keuangan
per saham wajib menyesuaikan
informasi
tersebut
terhadap
pengaruh dari pembagian Saham
Bonus dan menjelaskan metode
yang
dipergunakan
dalam
penyesuaian tersebut.

h.

Dengan

tidak

mengurangi
1021

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berlakunya ketentuan pidana di


bidang Pasar Modal, Bapepam
berwenang mengenakan sanksi
terhadap setiap pelanggaran
ketentuan peraturan ini, termasuk
kepada Pihak yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran tersebut.

XI.7.3.11. Pembagian Dividen


XI.7.3.11.1. Kewajiban
Perseroan
Penggunaan Laba

3100
3101
3102
3103
3104
3105
3106
1022

Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang

Dalam

1.

Menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih


setiap tahun buku untuk cadangan3100,
apabila perusahaan mempunyai saldo laba
yang positif.3101

2.

Penyisihan laba bersih sebagaimana


dimaksud
pada
XI.7.3.11.1.13102
dilakukan sampai cadangan mencapai
paling sedikit 20% (dua puluh persen)
dari jumlah modal yang ditempatkan
dan disetor.3103

3.

Cadangan yang dimaksud pada


XI.7.3.11.1.13104 yang belum mencapai
jumlah
sebagaimana
dimaksud
pada XI.7.3.11.1.23105 hanya boleh
dipergunakan untuk menutup kerugian
yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan
lain.3106

Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

70
70
70
70
70
70
70

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
2.
3.
2.
3.
4.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

4.

Penggunaan laba bersih termasuk


penentuan jumlah penyisihan untuk
cadangan diputuskan oleh RUPS.3107

5.

Seluruh laba bersih setelah dikurangi


penyisihan untuk cadangan dibagikan
kepada pemegang saham sebagai
dividen, kecuali ditentukan lain dalam
RUPS.3108

6.

Dividen hanya boleh dibagikan apabila


Perseroan mempunyai saldo laba yang
positif.3109

XI.7.3.11.2. Dividen Interim

3107
3108
3109

3110
3111
3112

Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang

1.

Perseroan dapat membagikan dividen


interim sebelum tahun buku Perseroan
berakhir sepanjang diatur dalam
anggaran dasar Perseroan3110, hanya
dapat
dilakukan
apabila
jumlah
kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi
lebih kecil daripada jumlah modal
ditempatkan dan disetor ditambah
cadangan wajib.3111

2.

Pembagian dividen interim tidak


boleh mengganggu atau menyebabkan
perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada kreditor atau
mengganggu kegiatan Perseroan.3112

3.

Pembagian dividen interim ditetapkan


berdasarkan keputusan Direksi setelah
memperoleh
persetujuan
Dewan

Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas

No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

71
70
70
72
70
70

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
3.
1.
2.
3.
1023

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Komisaris, dengan memperhatikan


ketentuan pada XI.7.3.11.2.13113 dan
XI.7.3.11.2.23114 .3115
4.

Dalam hal setelah tahun buku berakhir


ternyata Perseroan menderita kerugian,
dividen interim yang telah dibagikan
harus dikembalikan oleh pemegang
saham kepada Perseroan.3116

5.

Direksi
dan
Dewan
Komisaris
bertanggung jawab secara tanggung
renteng
atas kerugian Perseroan,
dalam hal pemegang saham tidak dapat
mengembalikan dividen interim.3117

XI.7.3.11.3. Dividen Yang Tidak Diambil

3113
3114
3115
3116
3117
3118
3119
3120
1024

Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang

1.

Dividen Dividen yang tidak diambil


setelah 5 (lima) tahun terhitung
sejak
tanggal
yang
ditetapkan
untuk pembayaran dividen lampau,
dimasukkan ke dalam cadangan
khusus.3118

2.

RUPS mengatur tata cara pengambilan


dividen yang telah dimasukkan ke
dalam cadangan khusus sebagaimana
dimaksud pada XI.7.3.11.3.13119.3120

3.

Dividen yang telah dimasukkan dalam


cadangan khusus dan tidak diambil
dalam jangka waktu 10 (sepuluh)

Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun
40 Tahun

2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,
2007,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

70
70
70
70
70
73
73
70

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
3.
4.
5
6.
1.
1.
2.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

tahun akan menjadi hak Perseroan.3121

XI.7.3.12. Pembelian Kembali (Buy Back) Saham


XI.7.3.12.1. Ketentuan Umum
1.

Perusahaan dapat membeli kembali


sahamnya sesuai ketentuan Pasal 37 dan
Pasal 39 Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
tanpa melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal
92, Pasal 95 dan Pasal 96 Undang-Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
sepanjang memenuhi ketentuan Peraturan
ini.

2.

Perusahaan dapat pula membeli kembali


sahamnya dalam rangka memenuhi
ketentuan Pasal 62 UUPT.

3.

Pembelian kembali saham sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.12.1.1 wajib
terlebih dahulu memperoleh persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4.

Ketentuan tentang pembelian kembali


saham dalam UUPT adalah sebagai
berikut:
a

Perseroan dapat membeli kembali


saham yang telah dikeluarkan
dengan ketentuan:
1)

3121

pembelian kembali tersebut


tidak
menyebabkan
kekayaan bersih Perseroan
menjadi lebih kecil dari
jumlah
modal
yang

Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Pasal 70 ayat 3.


1025

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ditempatkan
ditambah
cadangan wajib yang telah
disisihkan; dan
2)

1026

jumlah
nilai
nominal
seluruh saham yang dibeli
kembali oleh Perseroan dan
gadai saham atau jaminan
fidusia atas saham yang
dipegang oleh Perseroan
sendiri dan/atau Perseroan
lain
yang
sahamnya
secara
langsung
atau
tidak langsung dimiliki
oleh
Perseroan,
tidak
melebihi 10% (sepuluh
persen) dari jumlah modal
yang ditempatkan dalam
Perseroan, kecuali diatur
lain
dalam
peraturan
perundang-undangan
di
bidang pasar modal.

Pembelian kembali saham, baik


secara langsung maupun tidak
langsung yang bertentangan
dengan XI.7.3.12.1.4.a batal karena
hukum.

Direksi secara tanggung renteng


bertanggung jawab atas kerugian
yang diderita pemegang saham
yang beritikad baik, yang timbul
akibat pembelian kembali yang
batal karena hukum sebagaimana
dimaksud pada XI.7.3.12.1.4.ab.

Saham yang dibeli kembali


Perseroan sebagaimana dimaksud
pada XI.7.3.12.1.4.a hanya boleh

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dikuasai Perseroan paling lama 3


(tiga) tahun.
e

Pembelian
kembali
saham
sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.7.3.12.1.4.a
atau
pengalihannya lebih lanjut hanya
boleh dilakukan berdasarkan
persetujuan
RUPS,
kecuali
ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan di bidang
pasar modal.

Keputusan RUPS yang memuat


persetujuan
sebagaimana
dimaksud pada XI.7.3.12.1.4.e
sah apabila dilakukan sesuai
dengan ketentuan mengenai
panggilan rapat, kuorum, dan
persetujuan jumlah suara untuk
perubahan anggaran dasar
sebagaimana diatur dalam
UUPT
dan/atau
anggaran
dasar Perseroan.

RUPS
dapat
menyerahkan
kewenangan
kepada
Dewan
Komisaris
guna
menyetujui
pelaksanaan
keputusan
RUPS
sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.12.1.4.e
untuk
jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun.
Penyerahan kewenangan tersebut
setiap kali dapat diperpanjang
untuk jangka waktu yang sama
serta sewaktu-waktu dapat ditarik
kembali oleh RUPS.

1027

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.12.2. Rapat Umum Pemegang Saham


1.

RUPS sebagaimana dimaksud dalam


XI.7.3.12.1.4 wajib dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam No. IX.J.1.

2.

Pengumuman
RUPS
sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.2.1 paling
sedikit memuat informasi sebagai
berikut:
a

perkiraan jadwal, perkiraan biaya


pembelian kembali saham, dan
perkiraan jumlah nilai nominal
seluruh saham yang akan dibeli
kembali;

penjelasan, pertimbangan, dan


alasan dilakukannya pembelian
kembali saham Perusahaan;

perkiraan
menurunnya
pendapatan Perusahaan sebagai
akibat pelaksanaan pembelian
kembali saham dan dampak atas
biaya pembiayaan Perusahaan;

proforma
laba
per
saham
Perusahaan
setelah
rencana
pembelian
kembali
saham
dilaksanakan,
dengan
mempertimbangkan menurunnya
pendapatan;

pembatasan harga saham untuk


pembelian kembali saham;

metode yang akan digunakan


untuk membeli kembali saham;

1028

pembatasan
jangka
waktu
pembelian kembali saham;

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dan
h

analisis
dan
pembahasan
manajemen mengenai pengaruh
pembelian
kembali
saham
terhadap kegiatan usaha dan
pertumbuhan Perusahaan di masa
mendatang.

3.

Dalam
hal
terdapat
perubahan
atau penambahan informasi atas
pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam XI.7.3.12.2.2, maka perubahan
atau penambahan informasi tersebut
wajib diumumkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja sebelum RUPS.

4.

Bukti
pengumuman
sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.2.2 dan
XI.7.3.12.2.3 wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK paling lambat pada hari
kerja ke-2 (kedua) setelah diumumkan.

XI.7.3.12.3. Pelaksanaan
Saham

Pembelian

Kembali

1.

Pelaksanaan pembelian kembali saham


wajib diselesaikan paling lama 18
(delapan belas) bulan setelah tanggal
persetujuan
RUPS
sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.1.3 .

2.

Pembelian kembali saham dapat


dilakukan melalui Bursa Efek maupun
di luar Bursa Efek.

3.

Dalam hal pembelian kembali saham


dilakukan melalui Bursa Efek, maka
wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1029

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

1030

transaksi beli dilakukan melalui


satu Anggota Bursa Efek; dan
harga penawaran untuk membeli
kembali saham harus lebih rendah
atau sama dengan harga transaksi
yang terjadi sebelumnya.

Dalam hal pembelian kembali saham


dilakukan di luar Bursa Efek, maka
harga pembelian kembali saham wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a

atas saham Perusahaan yang


tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek, maka harga pembelian
kembali
saham
Perusahaan
paling tinggi sebesar harga
rata-rata dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa
Efek selama 90 (sembilan puluh)
hari terakhir sebelum tanggal
pembelian kembali saham oleh
Perusahaan;

atas saham Perusahaan yang


tidak tercatat di Bursa Efek,
maka harga pembelian kembali
saham Perusahaan paling tinggi
sebesar harga pasar wajar yang
ditetapkan oleh Penilai; atau

atas saham Perusahaan yang


tercatat di Bursa Efek, namun
selama 90 (sembilan puluh)
hari
atau
lebih
sebelum
tanggal
pembelian
kembali
saham oleh Perusahaan tidak
diperdagangkan di Bursa Efek
atau
dihentikan
sementara
perdagangannya oleh Bursa Efek,

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

maka harga pembelian kembali


saham Perusahaan paling tinggi
sebesar harga pasar wajar yang
ditetapkan oleh Penilai atau
paling tinggi sebesar harga
rata-rata dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa
Efek dalam waktu 12 (dua belas)
bulan terakhir yang dihitung
mundur dari hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan
sementara
perdagangannya,
mana yang lebih rendah.
5.

6.

Dalam hal pembelian kembali saham


dilakukan dalam rangka pemenuhan
ketentuan Pasal 62 UUPT, maka
Perusahaan
wajib
mengumumkan
kepada masyarakat dan menyampaikan
kepada Bapepam dan LK keterbukaan
informasi mengenai:
a

penjelasan
dilakukannya
pembelian
kembali
saham
Perusahaan;

nama pemegang saham yang


sahamnya dapat dibeli kembali
oleh Perusahaan;

harga saham serta tata cara


penentuan harga tersebut; dan

jangka
waktu
pelaksanaan
pembelian kembali saham tersebut.

Keterbukaan informasi sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.12.3.5 wajib
dilaksanakan paling lambat 2 (dua)
hari setelah selesainya pelaksanaan
RUPS dalam rangka aksi korporasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62
1031

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ayat (1) UUPT.


7.

Perusahaan wajib melaporkan hasil


pembelian kembali saham kepada
Bapepam dan LK secara berkala setiap
6 (enam) bulan, yaitu pada bulan Juni
dan Desember. Penyampaian laporan
tersebut paling lambat disampaikan
pada tanggal 15 bulan berikutnya dan
disusun sesuai dengan Formulir Nomor:
XI.B.2-1 Lampiran Peraturan Bapepam
No. XI.B.2.

8.

Emiten atau Perusahaan Publik yang


sahamnya dicatatkan pada Bursa Efek
dilarang membeli kembali sahamnya,
jika akan mengakibatkan berkurangnya
jumlah saham pada suatu tingkat
tertentu yang mungkin mengurangi
secara signifikan likuiditas saham di
Bursa Efek.

XI.7.3.12.4. Pengalihan Saham Hasil Pembelian


Kembali
1.

2.
1032

Saham hasil pembelian kembali dapat


dialihkan dengan cara, antara lain:
a

dijual baik di Bursa Efek maupun


di luar Bursa Efek;

ditarik kembali dengan


pengurangan modal;

cara

pelaksanaan Employee Stock Option


Plan atau Employee Stock Purchase
Plan; dan/atau

pelaksanaan konversi Efek Bersifat


Ekuitas.

Pengalihan saham yang dilakukan


dengan cara sebagaimana dimaksud

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

dalam huruf a butir 1) wajib memenuhi


ketentuan sebagai berikut:
a

hanya dapat dilaksanakan


setelah 30 (tiga puluh) hari
sejak pembelian kembali saham
Perusahaan
dilaksanakan
seluruhnya;

dapat dilaksanakan tanpa terlebih


dahulu mendapatkan persetujuan
RUPS;

tidak dapat dilaksanakan dalam


kurun waktu bersamaan dengan
masa pembelian kembali saham
Perusahaan; dan

harga pengalihan saham tidak


boleh lebih rendah dari harga ratarata pembelian kembali saham
Perusahaan serta:
1)

atas saham Perusahaan


yang
tercatat
dan
diperdagangkan
di
Bursa Efek, tidak boleh
lebih rendah dari harga
penutupan perdagangan
harian di Bursa Efek satu
hari
sebelum
tanggal
penjualan saham atau
harga rata-rata dari harga
penutupan perdagangan
harian di Bursa Efek selama
90 (sembilan puluh) hari
terakhir sebelum tanggal
penjualan
saham
oleh
Perusahaan, mana yang
lebih tinggi;

2)

atas

saham

Perusahaan
1033

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang tidak tercatat di Bursa


Efek, tidak boleh lebih
rendah dari harga pasar
wajar yang ditetapkan oleh
Penilai; atau
3)

3.

1034

atas saham Perusahaan


yang tercatat di Bursa Efek,
namun selama 90 (sembilan
puluh) hari atau lebih
sebelum tanggal penjualan
saham oleh Perusahaan
tidak diperdagangkan di
Bursa Efek atau dihentikan
sementara perdagangannya
oleh Bursa Efek, tidak
boleh lebih rendah dari
harga pasar wajar yang
ditetapkan oleh Penilai atau
harga rata-rata dari harga
penutupan perdagangan
harian di Bursa Efek
dalam waktu 12 (dua
belas) bulan terakhir yang
dihitung mundur dari hari
perdagangan terakhir atau
hari dihentikan sementara
perdagangannya,
mana
yang lebih tinggi.

Dalam hal Perusahaan melakukan


aksi korporasi yang mengakibatkan
adanya perubahan nilai nominal
saham hasil pembelian kembali, maka
penghitungan harga pembelian kembali
saham disesuaikan dengan mengikuti
perbandingan antara nilai nominal
saham pada saat pembelian kembali
dengan nilai nominal saham hasil aksi

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

korporasi dimaksud.
4.

Dalam hal masih terdapat saham hasil


pembelian kembali yang dikuasai oleh
Perusahaan selama jangka waktu 3
(tiga) tahun sejak selesainya pembelian
kembali saham, maka Perusahaan
wajib mulai mengalihkan saham hasil
pembelian kembali dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun.

5.

Dalam hal kewajiban pengalihan


saham sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.12.4.4 tidak dapat dilaksanakan
atau belum dapat diselesaikan oleh
Perusahaan, maka dalam jangka
waktu paling lama satu tahun setelah
berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.4.4 Perusahaan
wajib telah selesai mengalihkan saham
dimaksud.

6.

Dalam hal pengalihan sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.12.4.5 dilakukan
dengan cara sebagaimana dimaksud
XI.7.3.12.4.1.a maka harga penjualan
saham serendah-rendahnya pada harga:
a

atas saham Perusahaan yang


tercatat dan diperdagangkan
di Bursa Efek, tidak boleh lebih
rendah dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa
Efek satu hari sebelum tanggal
penjualan saham atau harga
rata-rata dari harga penutupan
perdagangan harian di Bursa
Efek selama 90 (sembilan puluh)
hari terakhir sebelum tanggal
penjualan saham oleh Perusahaan,
1035

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mana yang lebih tinggi;

7.

atas saham Perusahaan yang tidak


tercatat di Bursa Efek, tidak boleh
lebih rendah dari harga pasar wajar
yang ditetapkan oleh Penilai; atau

atas saham Perusahaan yang tercatat


di Bursa Efek, namun selama 90
(sembilan puluh) hari atau lebih
sebelumtanggalpenjualansahamoleh
Perusahaan tidak diperdagangkan di
Bursa Efek atau dihentikan sementara
perdagangannya oleh Bursa Efek,
tidak boleh lebih rendah dari harga
pasar wajar yang ditetapkan oleh
Penilai atau harga rata-rata dari harga
penutupan perdagangan harian di
Bursa Efek dalam waktu 12 (dua
belas) bulan terakhir yang dihitung
mundur dari hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan
sementara perdagangannya, mana
yang lebih tinggi.

Dalam hal pengalihan sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.12.4.4 atau
XI.7.3.12.4.5
dilakukan
dengan
cara sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.12.4.1.a,
Perusahaan
dapat
memperpanjang
jangka
waktu
pemenuhan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.4.5 atau
XI.7.3.12.4.5, jika terjadi kondisi sebagai
berikut:
a

1036

indeks harga saham gabungan di


Bursa Efek turun melebihi 10%
(sepuluh perseratus) dari indeks
harga saham gabungan satu hari

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

bursa sebelumnya, selama 3 (tiga)


hari bursa berturut-turut;
b

Bursa Efek dimana saham


Perusahaan
dicatat
dan
diperdagangkan ditutup;

perdagangan saham Perusahaan


tersebut di Bursa Efek dihentikan;
dan/atau

bencana alam, perang, huru-hara,


kebakaran, pemogokan yang
berpengaruh secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha
Perusahaan.

8.

Dalam hal kondisi sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.12.4.6 telah
berakhir, maka Perusahaan wajib
segera
melanjutkan
pengalihan
saham sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.12.4.5 atau XI.7.3.12.4.5.

9.

Perusahaan
wajib
mengumumkan
keterbukaan
informasi
kepada
masyarakat
dan
menyampaikan
bukti pengumuman dan dokumen
pendukungnya kepada Bapepam dan
LK paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum dilaksanakannya penjualan
saham hasil pembelian kembali.

10.

Pengumuman sebagaimana dimaksud


dalam XI.7.3.12.4.9 untuk penjualan
saham hasil pembelian kembali yang
dilakukan di luar Bursa Efek, paling
sedikit meliputi:
a

identitas Pihak
menerima saham;

yang

waktu pelaksanaan
saham;

akan

penjualan
1037

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.

12.

13.

kegiatan usaha Pihak yang akan


menerima saham, apabila Pihak
dimaksud merupakan badan
usaha; dan

sifat hubungan Afiliasi dari Pihakpihak yang melakukan transaksi


dengan Perusahaan (jika ada).

Pengumuman sebagaimana dimaksud


dalam XI.7.3.12.4.9 untuk penjualan
saham hasil pembelian kembali yang
dilakukan di Bursa Efek, paling sedikit
meliputi:
a

nama Anggota Bursa yang


ditunjuk
untuk
melakukan
penjualan saham;

waktu pelaksanaan
saham; dan

jumlah seluruh saham yang akan


dijual.

Dalam hal saham hasil pembelian


kembali dijual melalui Bursa Efek, maka
wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
Dalam hal saham yang dibeli
kembali telah dijual pada harga yang
lebih rendah dari harga pembelian
kembali, maka kerugian tersebut
wajib diungkapkan secara jelas dalam
laporan keuangan Perusahaan.
a

1038

penjualan

transaksi jual wajib dilaksanakan


melalui satu Anggota Bursa;
transaksi jual hanya dapat
dilakukan setelah 30 (tiga puluh)
menit sejak pembukaan sampai
dengan 30 (tiga puluh) menit

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

sebelum penutupan perdagangan;


dan
c

jumlah penjualan kembali saham


pada setiap hari adalah paling
banyak sebesar 20% (dua puluh
perseratus) dari jumlah seluruh
saham yang telah dibeli kembali
oleh Perusahaan.

XI.7.3.12.5. Ketentuan Penutup


1.

Dalam hal pengalihan saham hasil


pembelian
kembali
merupakan
Transaksi
Afiliasi
dan
tidak
mengandung Benturan Kepentingan,
maka Perusahaan hanya wajib
memenuhi Peraturan Bapepam No.
XI.B.2.

2.

Dalam hal pengalihan saham hasil


pembelian kembali merupakan Transaksi
Material, maka Perusahaan hanya wajib
memenuhi Peraturan Bapepam No.
XI.B.2.

3.

Pihak sebagai berikut:


a

komisaris, direktur, pegawai,


dan Pemegang Saham Utama
Perusahaan;

orang perseorangan yang karena


kedudukan atau profesinya
atau
karena
hubungan
usahanya dengan Perusahaan
memungkinkan orang tersebut
memperoleh informasi orang
dalam; atau

Pihak

yang

dalam

waktu

6
1039

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(enam) bulan terakhir tidak lagi


menjadi
Pihak
sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.12.5.3.a
atau
XI.7.3.12.5.3.b
dilarang
melakukan transaksi atas saham
Perusahaan tersebut pada hari
yang sama dengan pembelian
kembali saham atau penjualan
saham hasil pembelian kembali
yang dilakukan oleh Perusahaan
melalui Bursa Efek.
4.

Dalam hal kewajiban penyampaian


keterbukaan informasi sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.7.3.12.3.6,
XI.7.3.12.4.10,
atau
pelaporan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.7.3.12.3.7 jatuh pada hari Sabtu
atau hari libur, maka penyampaian
keterbukaan informasi atau pelaporan
dimaksud wajib disampaikan pada hari
kerja pertama berikutnya.

XI.7.3.13. Transaksi Afiliasi


XI.7.3.13.1. Pengertian
Transaksi Afiliasi adalah Transaksi yang
dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan
Terkendali dengan Afiliasi dari Perusahaan
atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, atau pemegang saham
utama Perusahaan.3122
3122
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 1d.
1040

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

XI.7.3.13.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Perusahaan
wajib
mengumumkan
keterbukaan informasi atas setiap
Transaksi Afiliasi kepada masyarakat
dan menyampaikan bukti pengumuman
dan dokumen pendukungnya kepada
Bapepam dan LK paling lambat akhir
hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya
Transaksi,
yang
paling
kurang
3123
meliputi:
a.

b.

uraian mengenai Transaksi Afiliasi


paling kurang:
1).

obyek
transaksi
bersangkutan;

yang

2).

nilai
transaksi
bersangkutan;

yang

3).

nama Pihak-pihak yang


melakukan transaksi dan
hubungan mereka dengan
Perusahaan; dan

4).

sifat hubungan Afiliasi


dari Pihak-pihak yang
melakukan
transaksi
dengan Perusahaan;

ringkasan laporan Penilai, paling


kurang meliputi informasi:
1).

identitas Pihak;

3).

tujuan penilaian;

5).

pendekatan dan metode


penilaian;

2).

obyek penilaian;

4).

asumsi;

3123
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a.
1041

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6).
7).

kesimpulan nilai; dan


pendapat kewajaran atas
transaksi.

Jangka waktu antara tanggal


penilaian dan tanggal transaksi
tidak boleh melebihi 6 (enam)
bulan.

2.

c.

penjelasan, pertimbangan dan


alasan dilakukannya Transaksi
tersebut, dibandingkan dengan
apabila dilakukan Transaksi lain
yang sejenis yang tidak dilakukan
dengan Pihak terafiliasi;

d.

rencana
Perusahaan,
data
perusahaan
yang
diambil
alih, dan informasi terkait lain
dalam hal Transaksi merupakan
pengambilalihan perusahaan;

e.

pernyataan Dewan Komisaris


dan Direksi yang menyatakan
bahwa semua informasi material
telah diungkapkan dan informasi
tersebut tidak menyesatkan; dan
ringkasan laporan tenaga ahli
atau konsultan independen, jika
dianggap perlu.

Transaksi Afiliasi berikut ini hanya


wajib dilaporkan oleh Perusahaan
kepada Bapepam dan LK paling
lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelah terjadinya Transaksi yang
meliputi
informasi
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.13.2.1.a3124,

3124
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a butir 1.
1042

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

VIII.7.3.13.2.1.c3125, VIII.7.3.13.2.1.d3126,
dan VIII.7.3.13.2.1.e3127: 3128
a.

penggunaan setiap fasilitas yang


diberikan oleh Perusahaan atau
Perusahaan Terkendali kepada
anggota
Dewan
Komisaris,
anggota
Direksi,
dan/atau
pemegang
saham
utama
dalam hal pemegang saham
utama juga menjabat sebagai
Karyawan dan fasilitas tersebut
langsung berhubungan dengan
tanggung jawab mereka terhadap
Perusahaan dan sesuai dengan
kebijakan Perusahaan, serta telah
disetujui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS);

b.

Transaksi antara Perusahaan


dengan
Karyawan,
anggota
Direksi, atau anggota Dewan
Komisaris Perusahaan tersebut
maupun
dengan
Karyawan,
anggota Direksi, atau anggota
Dewan Komisaris Perusahaan
Terkendali dengan persyaratan
yang sama, sepanjang hal tersebut
telah disetujui RUPS. Dalam
Transaksi
tersebut
termasuk
pula manfaat yang diberikan
oleh Perusahaan kepada semua

3125
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a butir 3.
3126
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a butir 4.
3127
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a butir 5.
3128
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf b.

dan Benturan Kepentingan


dan Benturan Kepentingan
dan Benturan Kepentingan
dan Benturan Kepentingan
1043

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Karyawan, anggota Direksi, atau


anggota Dewan Komisaris dengan
persyaratan yang sama, menurut
kebijakan
yang
ditetapkan
Perusahaan;

1044

c.

Transaksi
dengan
nilai
transaksi tidak melebihi 0,5%
(nol koma lima perseratus)
dari modal disetor Perusahaan
dan tidak melebihi jumlah
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah);

d.

Transaksi
yang
dilakukan
oleh
Perusahaan
sebagai
pelaksanaan
peraturan
perundang-undangan
atau
putusan pengadilan;

e.

Transaksi antara Perusahaan


dengan Perusahaan Terkendali
yang saham atau modalnya
dimiliki paling kurang 99%
(sembilan
puluh
sembilan
perseratus) atau antara sesama
Perusahaan Terkendali yang
saham atau modalnya dimiliki
paling kurang 99% (sembilan
puluh sembilan perseratus) oleh
Perusahaan dimaksud; dan/atau

f.

Transaksi antara Perusahaan


dengan Perusahaan Terkendali
yang saham atau modalnya tidak
dimiliki seluruhnya dan tidak
satu pun saham atau modal
Perusahaan Terkendali dimiliki
oleh anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, pemegang saham

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

utama Perusahaan dimaksud, atau


Pihak Terafiliasinya, dan laporan
keuangan Perusahaan Terkendali
tersebut dikonsolidasikan dengan
Perusahaan.

XI.7.3.13.3. Pengecualian
1.

Transaksi Afiliasi berikut ini dikecualikan


dari
kewajiban
sebagaimana
dimaksud dalam VIII.7.3.13.2.13129 dan
VIII.7.3.13.2.23130 :3131
a.

imbalan, termasuk gaji, iuran


dana pensiun, dan/atau manfaat
khusus yang diberikan kepada
anggota
Dewan
Komisaris,
anggota Direksi, dan pemegang
saham utama dalam hal pemegang
saham utama menjabat juga
sebagai Karyawan, jika jumlah
secara keseluruhan dari imbalan
tersebut diungkapkan dalam
laporan keuangan berkala;

b.

Transaksi berkelanjutan yang telah


dilakukan sebelum Perusahaan
melaksanakan
Penawaran
Umum perdana atau sebelum
disampaikannya
pernyataan
pendaftaran sebagai Perusahaan
Publik, dengan persyaratan:
1).

Transaksi

telah

3129
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf a.
3130
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf b.
3131
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2 Huruf c.
1045

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

diungkapkan sepenuhnya
dalam
Prospektus
Penawaran Umum perdana
atau dalam keterbukaan
informasi
pernyataan
pendaftaran
Perusahaan
Publik; dan
2).

c.

2.

syarat
dan
kondisi
Transaksi tidak mengalami
perubahan yang dapat
merugikan Perusahaan;

Transaksi berkelanjutan yang


dilakukan sesudah Perusahaan
melakukan Penawaran Umum
atau
setelah
pernyataan
pendaftaran sebagai Perusahaan
Publik menjadi efektif, dengan
persyaratan:
1).

Transaksi
awal
yang
mendasari
Transaksi
selanjutnya telah memenuhi
peraturan ini; dan

2).

syarat
dan
kondisi
Transaksi tidak mengalami
perubahan yang dapat
merugikan Perusahaan;

d.

Transaksi
yang
merupakan
kegiatan usaha utama Perusahaan
atau Perusahaan Terkendali; dan

e.

Transaksi
yang
merupakan
penunjang kegiatan usaha utama
Perusahaan atau Perusahaan
Terkendali.

Dalam hal Transaksi Afiliasi: 3132

3132
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 5 Huruf a.
1046

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

a.

nilainya
memenuhi
kriteria
Transaksi Material sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor
IX.E.2 tentang Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama dan tidak terdapat Benturan
Kepentingan, maka Perusahaan
hanya wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Nomor IX.E.2 tentang
Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama.

b.

merupakan
transaksi
pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Nomor IX.H.1
tentang
Pengambilalihan
Perusahaan
Terbuka,
maka
Perusahaan disamping wajib
memenuhi Peraturan No. IX.E.1
tentang Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu, juga wajib memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Nomor IX.H.1
tentang
Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka.

XI.7.3.14. Pemecahan Nominal Saham (Stock Split )


Dan Penggabungan Nominal Saham (Reverse
Stock Split)
XI.7.3.14.1. Ketentuan Umum
1.

Perusahaan
Tercatat
dilarang
melakukan perubahan nilai nomial
1047

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(stock split atau reverse


sekurang-kurangnya 12
bulan sejak saham
Tercatat diperdagangkan

2.

stock split)
(dua belas)
Perusahaan
di Bursa. 313 3

Bagi
Perusahaan
Tercatat
yang
sahamnya telah diperdagangkan di
Bursa dilarang melakukan perubahan
nilai nominal (stock split atau reverse stock
split) sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
bulan sejak Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan melakukan perubahan
nilai nominal terakhir.3134

XI.7.3.14.2. Persyaratan Pencatatan


1.

Pencatatan saham tambahan yang


berasal dari Penambahan Modal Melalui
Hak Memesan Saham Terlebih Dahulu,
Pemecahan saham, saham Bonus, saham
Dividen, atau saham hasil konversi Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham, dapat
dicatatkan di Bursa apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:3135
a.

Saham yang baru dikeluarkan


tersebut merupakan saham yang
memiliki klasifikasi yang sama
dengan saham induknya.

b.

Harga teoritis saham hasil tindakan


penerbitan saham baru sekurang-

3133
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian II, Pasal II.8.
3134
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian II, Pasal II.9.
3135
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.3.
1048

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

kurangnya Rp 100,- (seratus


rupiah), kecuali jika Perusahaan
Tercatat dapat meyakinkan Bursa
bahwa dengan tidak dilakukannya
tindakan korporasi sebagaimana
dimaksud dalam XI.7.3.14.2.13136,
dapat menimbulkan pengaruh
buruk terhadap kelangsungan
usaha Perusahaan Tercatat.
c.

2.

Harga teoritis saham sebagaimana


dimaksud dalam XI.7.3.14.2.1.b3137
di atas dihitung berdasarkan
rata-rata harga penutupan saham
perusahaan yang bersangkutan
selama 25 (dua puluh lima) Hari
Bursa berturut-turut di Pasar
Reguler sebelum Perusahaan
Tercatat
melakukan
iklan
pengumuman mengenai akan
dilakukannya
pemanggilan
Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan
Tercatat
yang
mengagendakan
pemecahan
saham, penerbitan saham bonus
dan atau dividen, atau penerbitan
Efek Bersifat Ekuitas Selain
Saham.

Dalam
hal
Perusahaan
Tercatat
melakukan reverse stock, maka wajib
memperhatikan
hal-hal
sebagai
berikut:3138
a.

Melakukan atau menunjuk pihak

3136
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.3.
3137
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.3.2.
3138
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.4.
1049

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lain sebagai pembeli (stand-by


buyer) atas saham odd lot (saham
yang jumlahnya kurang dari 1
(satu) satuan perdagangan saham)
yang akan terjadi akibat adanya
pelaksanaan reverse stock;
b.

Menentukan daftar pemegang


saham (DPS) yang berhak ikut
dalam pembelian saham odd lot
sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.14.2.2.a3139,
sekurangkurangnya 4 (empat) Hari Bursa
setelah Bursa mengumumkan
keterbukaan informasi tentang
rencana pelaksanaan reverse stock;

c.

Periode pembelian saham odd lot


dimaksud dimulai sejak 1 (satu) Hari
Bursa setelah Bursa mengumumkan
laporan penyelenggaraan RUPS
yang menyetujui reverse stock dan
berlangsung sekurang-kurangnya
selama 5 (lima) Hari Bursa.

d.

Harga pembelian saham odd lot


dimaksud adalah harga yang
tertinggi antara:
1).

Harga penutupan tertinggi


selama 25 (dua puluh lima)
Hari Bursa terakhir sebelum
dilakukannya keterbukaan
informasi tentang rencana
pelaksanaan reverse stock;
atau

2).

Harga
pada

yang
terjadi
saat
pembelian

3139
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.4.1.
1050

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

sebagaimana
dimaksud
dalam XI.7.3.14.2.2.c3140.

XI.7.3.14.3. Prosedur
Tambahan

Pencatatan

Saham

1.

Saham tambahan dapat berasal dari


pemecahan saham, saham dividen,
saham bonus, pelaksanaan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu, Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu ataupun saham dari
hasil pelaksanaan waran, pelaksanaan
obligasi konversi, pelaksanaan ESOP/
MSOP atau pelaksanaan konversi Efek
Bersifat Ekuitas lainnya.3141

2.

Perusahaan
Tercatat
wajib
menyampaikan
informasi
yang
berkaitan dengan rencana penerbitan
saham tambahan ke Bursa pada
Hari Bursa yang sama dilakukannya
pengumuman informasi tersebut ke
publik. 3142

3.

Untuk tambahan saham yang berasal


dari pemecahan saham, permohonan
pencatatan
wajib
disampaikan
selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa
sebelum tanggal pengumuman jadwal
perdagangan dengan nominal baru di
Bursa.3143

3140
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian V, Pasal V.4.3.
3141
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal V.1.
3142
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.2
3143
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.3.1.
1051

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

Untuk pencatatan saham tambahan


yang berasal dari pemecahan saham
dilampiri informasi dan dokumen
sebagai berikut:3144
a.

Hasil RUPS yang menyetujui


pemecahan saham;

b.

Perubahan anggaran dasar yang


telah disetujui instansi yang
berwenang, jika ada;

c.

Tanda Daftar Perusahaan dari


instansi yang berwenang

XI.7.3.14.4. Biaya Pencatatan Saham Tambahan




Ketentuan lebih lanjut tentang Biaya Pencatatan
Saham Tambahan dapat dilihat pada Bab
X.1.1.9 tentang Biaya Pencatatan Saham.

XI.7.3.14.5. Pembatasan Perdagangan Saham Hasil


Stock Split Atau Reverse Stock Split
Dalam rangka menunjang kelancaran
pelaksanaan perdagangan Efek tanpa
warkat (scripless trading) dan merujuk pada
Peraturan Perdagangan Efek Nomor II-B.2
tentang Perdagangan Efek Tanpa Warkat Di
Pasar Reguler, Pasar Segera dan Pasar Tunai
(Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor: Kep-323/BEJ/072000 tanggal 25 Juli
2000), Bursa memandang perlu mengatur
pelaksanaan perdagangan saham Perusahaan
Tercatat di Pasar Segera dan Pasar Tunai
pada saat Perusahaan Tercatat melakukan
3144
Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta No. I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Bagian VI, Pasal VI.4.1.
1052

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

pemecahan nilai nominal saham (Stock Split)


atau peningkatan nilai nominal saham yang
dilakukan melalui pengurangan jumlah
saham (Reverse Stock), sebagai berikut:3145
1.

Perdagangan
saham
Perusahaan
Tercatat hasil Stock Split atau hasil
Reverse Stock di Pasar Reguler dan
Pasar Negosiasi untuk pertama kalinya
mulai dilakukan pada Hari Bursa
ke-4 sebelum Perusahaan Tercatat
melakukan pendepositan total saham
hasil Stock Split atau hasil Reverse Stock
di KSEI dan didistribusikan oleh KSEI
kepada pemegang rekening.

2.

Terhitung
sejak
dimulainya
perdagangan
saham
Perusahaan
Tercatat hasil Stock Split atau hasil
Reverse Stock di Pasar Reguler dan
Pasar Negosiasi sampai dengan 1
(satu) Hari Bursa sebelum Perusahaan
Tercatat mendepositkan total saham
hasil Stock Split atau hasil Reverse Stock
di KSEI sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.14.5.13146 ,
seluruh
Anggota
Bursa Efek dilarang memasukkan
pesanan jual maupun beli atas saham
Perusahaan Tercatat tersebut di Pasar
Segera.

3.

Dalam periode sebagaimana dimaksud

3145
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai.
3146
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 1.
1053

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam XI.7.3.14.5.23147, perdagangan


saham Perusahaan Tercatat tersebut di
atas di Pasar Tunai hanya diperuntukkan
dalam rangka penyelesaian Transaksi
Bursa yang terjadi sebelum dimulainya
perdagangan saham hasil Stock Split
atau hasil Reverse Stock di Pasar Reguler
dan Pasar Negosiasi sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.7.3.14.5.13148.
Perdagangan
saham
Perusahaan
Tercatat tersebut di Pasar Tunai masih
menggunakan saham dengan nilai
nominal lama (bukan saham dengan
nilai nominal baru hasil Stock Split atau
hasil Reverse Stock). Dengan demikian
selama periode sebagaimana dimaksud
dalam XI.7.3.14.5.23149, Anggota Bursa
Efek dilarang memasukkan pesanan jual
maupun beli di Pasar Tunai:
a.

Untuk memperdagangkan saham


dengan nilai nominal lama bukan
dengan tujuan untuk penyelesaian
atas Transaksi Bursa yang terjadi
sebelum dimulainya perdagangan
saham Perusahaan Tercatat hasil
Stock Split atau hasil Reverse Stock
sebagaimana dimaksud dalam
XI.7.3.14.5.13150.

3147
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 2.
3148
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 1.
3149
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 2.
3150
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 1.
1054

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

b.

Untuk memperdagangkan saham


Perusahaan Tercatat dengan nilai
nominal baru hasil Stock Split atau
hasil Reverse Stock tersebut.

4.

Perdagangan saham hasil Stock Split atau


hasil Reverse Stock di Pasar Segera dan
Pasar Tunai baru dapat dilakukan pada
Hari Bursa yang sama dengan tanggal
Perusahaan Tercatat mendepositkan total
saham hasil Stock Split atau hasil Reverse
Stock di KSEI sebagaimana dimaksud
dalam XI.7.3.14.5.13151.

5.

Transaksi yang terjadi sebagai akibat


pelanggaran
terhadap
larangan
memasukan pesanan jual maupun beli
di Pasar Segera sebagaimana dimaksud
dalam XI.7.3.14.5.23152 atau larangan
memasukkan pesanan jual maupun beli
di Pasar Tunai sebagaimana dimaksud
dalam
XI.7.3.14.5.33153,
merupakan
transaksi yang tidak sah dan akan
dihapus dari JATS.

XI.7.3.15. Repurchase Agreement (Repo) dan Reverse


Repo
3151
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 1.
3152
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 2.
3153
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001 perihal Pembatasan
Perdagangan Saham Hasil Stock Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, Angka 3.
Contoh ilustrasi untuk menjelaskan ketentuan pembatasan perdagangan saham hasil stock split
atau hasil reverse stock split dapat dilihat lebih lanjut dalam Surat Edaran PT. Bursa Efek
Jakarta No. SE-006/BEJ/10-2001.
1055

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XI.7.3.15.1. Pengertian
Repurchase Agreement (Repo) adalah transaksi
jual Efek dengan janji beli kembali pada waktu
dan harga yang telah ditetapkan. 3154
Reverse Repo adalah transaksi beli Efek
dengan janji jual kembali pada waktu dan
harga yang telah ditetapkan. 315 5
Re-Repo adalah Repo atas Efek yang menjadi
obyek Reverse Repo kepada Pihak lain. 315 6

XI.7.3.15.2. Kewajiban Emiten dan Perusahaan


Efek
XI.7.3.15.2.1. Kewajiban Emiten dan Perusahaan
Efek Yang Melakukan Repo
Emiten dan atau Perusahaan
Efek yang melakukan Repo
atas Efek yang merupakan
portofolio sendiri wajib: 3157
1.

Mereklasifikasikan akun Efek ke


akun Efek yang di-Repo-kan;

2.

Melakukan marked to market


terhadap Efek yang di-Repo-kan;

3.

Mencatat Hutang Repo sebesar


harga pembelian kembali;

3154
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka
Huruf a.
3155
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka
Huruf b.
3156
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka
Huruf c.
3157
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka
1056

3.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

4.

Mencatat selisih harga jual dan


harga pembelian kembali sebagai
beban bunga Repo; dan

5.

Mengungkapkan
Catatan
atas
Keuangan:

dalam
Laporan

a.

Jenis (nomor seri dan


nilai nominal), jumlah,
dan nilai Efek yang diRepo-kan; dan

b.

Nilai
Hutang
Repo
yang
diklasifikasikan
berdasarkan saat jatuh
tempo Repo.

XI.7.3.15.2.2. Kewajiban
Emiten
dan
Perusahaan
Efek
Yang
Melakukan Reverse Repo
Emiten dan atau Perusahaan Efek
yang melakukan Reverse Repo atas
Efek wajib:3158
1.

Mencatat Piutang Reverse


Repo
sebesar
harga
penjualan kembali;

2.

Mencatat selisih harga pembelian


dan harga penjualan kembali
sebagai pendapatan bunga yang
ditangguhkan; dan

3.

Mengungkapkan
Catatan
atas
Keuangan:

dalam
Laporan

3158
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka 4.
1057

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

Jenis (nomor seri dan


nilai
nominal)
dan
jumlah
Efek
yang
menjadi obyek Reverse
Repo; dan

b.

Nilai
Piutang
Reverse
Repo
yang
diklasifikasikan
berdasarkan saat jatuh
tempo Reverse Repo.

XI.7.3.15.3. Ketentuan Lain


1.

Dalam hal Emiten dan atau Perusahaan


Efek yang melakukan Reverse Repo
sebagaimana
dimaksud
dalam
XI.7.3.15.2.23159
melakukan Re-Repo,
maka Emiten dan atau Perusahaan Efek
wajib: 3160
a.

Mencatat Hutang Re-Repo sebesar


harga pembelian kembali dengan
pihak ketiga;

b.

Mencatat selisih harga jual dan


harga pembelian kembali sebagai
beban bunga Re-Repo; dan

c.

Mengungkapkan dalam Catatan


atas Laporan Keuangan:
1).

Jenis (nomor seri dan nilai


nominal) dan jumlah Efek
yang menjadi obyek ReRepo; dan

2).

Nilai
yang

Hutang
Re-Repo
diklasifikasikan

3159
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka 4.
3160
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka 5.
1058

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

berdasarkan saat
tempo Re-Repo.
2.

jatuh

Emiten dan atau Perusahaan Efek, yang


melakukan transaksi baik Repo maupun
Reverse Repo wajib mencatat bunga Efek
yang ditransaksikan selama jangka
waktu penguasaan.3161

XI.8. BENTURAN KEPENTINGAN


XI.8.1. Pengertian
Benturan Kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan
ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis
pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau
pemegang saham utama yang dapat merugikan Perusahaan
dimaksud.3162

XI.8.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan


wajib terlebih dahulu disetujui oleh para Pemegang
Saham Independen atau wakil mereka yang diberi
wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur
dalam Peraturan ini. Persetujuan mengenai hal tersebut
harus ditegaskan dalam bentuk akta notariil.3163

2.

Dalam hal Transaksi yang telah disetujui dalam RUPS


sebagaimana dimaksud dalam VIII.8.2.13164 belum
dilaksanakan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan

3161
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase
Agreement (REPO) Dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA), Angka 6.
3162
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 1 Huruf e.
3163
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf a.
3164
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf a.
1059

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sejak tanggal persetujuan RUPS, maka Transaksi hanya


dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan kembali
RUPS.3165

XI.8.3. Pengecualian
1.

Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan


berikut ini dikecualikan dari ketentuan VIII.8.2.13166,
yaitu:3167
a.

penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh


Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/
atau pemegang saham utama dalam hal pemegang
saham utama juga menjabat sebagai Karyawan, dan
fasilitas tersebut langsung berhubungan dengan
tanggung jawab mereka terhadap Perusahaan dan
sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta telah
disetujui RUPS;

b.

Transaksi antara Perusahaan baik dengan


Karyawan, anggota Direksi, atau anggota Dewan
Komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan
Karyawan, anggota Direksi, atau anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Terkendali,
atau Transaksi antara Perusahaan Terkendali
baik dengan Karyawan, anggota Direksi,
atau anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Terkendali tersebut maupun dengan Karyawan,
anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris
Perusahaan dengan persyaratan yang sama,
sepanjang hal tersebut telah disetujui RUPS.

3165
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf b.
3166
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf a.
3167
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf c.
1060

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Dalam Transaksi tersebut termasuk pula manfaat


yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan
Terkendali kepada semua Karyawan, anggota
Direksi, atau anggota Dewan Komisaris dengan
persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang
ditetapkan Perusahaan;
c.

imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/


atau manfaat khusus yang diberikan kepada
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan pemegang saham utama yang juga sebagai
Karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari
imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan
keuangan berkala;

d.

imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan/


atau manfaat khusus yang diberikan kepada
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan pemegang saham utama yang juga sebagai
Karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari
imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan
keuangan berkala;

e.

Transaksi berkelanjutan yang dilakukan


Perusahaan melakukan Penawaran
atau setelah pernyataan pendaftaran
Perusahaan Publik menjadi efektif,
persyaratan:

sesudah
Umum
sebagai
dengan

1).

Transaksi awal yang mendasari Transaksi


selanjutnya telah memenuhi Peraturan ini;
dan

2).

syarat dan kondisi Transaksi


mengalami
perubahan
yang
merugikan Perusahaan;

tidak
dapat

f.

Transaksi dengan nilai transaksi tidak melebihi


0,5% (nol koma lima perseratus) dari modal
disetor Perusahaan dan tidak melebihi jumlah
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);

g.

Transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai


1061

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pelaksanaan peraturan perundang-undangan atau


putusan pengadilan; dan/atau
h.

2.

Transaksi antara Perusahaan dengan Perusahaan


Terkendali yang saham atau modalnya dimiliki
paling kurang 99% (sembilan puluh sembilan
perseratus) atau antara sesama Perusahaan
Terkendali yang saham atau modalnya dimiliki
paling kurang 99% (sembilan puluh sembilan
perseratus) oleh Perusahaan dimaksud.

Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan


sebagaimana dimaksud dalam VIII.8.3.13168 namun
merupakan Transaksi Afiliasi, tetap mengikuti ketentuan
mengenai Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud
dalam VIII.7.3.13.23169.3170

XI.8.4. Rapat Umum Pemegang Saham Independen


1.

Pengumuman mengenai RUPS untuk menyetujui suatu


Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan,
harus meliputi informasi sebagai berikut:3171
a.

uraian mengenai Transaksi paling kurang:


1).

obyek transaksi yang bersangkutan;

2).

nilai Transaksi yang bersangkutan;

3).

nama Pihak-pihak yang mengadakan


Transaksi dan hubungan mereka dengan
Perusahaan yang bersangkutan; dan

4).

sifat dari Benturan Kepentingan Pihakpihak yang bersangkutan dalam Transaksi


tersebut;

3168
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf c.
3169
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 2.
3170
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 3 Huruf d.
3171
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a.
1062

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

b.

c.

ringkasan laporan Penilai, paling kurang meliputi


informasi:
1).

identitas Pihak;

3).

tujuan penilaian;

5).

pendekatan dan metode penilaian;

7).

pendapat kewajaran atas transaksi;

2).

obyek penilaian;

4).

asumsi;

6).

kesimpulan nilai; dan

keterangan tentang RUPS selanjutnya yang


direncanakan akan diselenggarakan jika korum
kehadiran Pemegang Saham Independen yang
disyaratkan tidak diperoleh dalam rapat pertama,
pernyataan tentang persyaratan pemberian suara
dalam rencana Transaksi tersebut dan pemberian
suara setuju yang disyaratkan dalam setiap rapat
sesuai dengan Peraturan ini;

d.

penjelasan, pertimbangan, dan alasan dilakukannya


Transaksi tersebut, dibandingkan dengan apabila
dilakukan Transaksi lain yang sejenis yang tidak
mengandung Benturan Kepentingan;

e.

rencana Perusahaan, data Perusahaan, dan


informasi lain yang dipersyaratkan sebagaimana
diatur dalam VIII.8.3.1.c3172 dan VIII.8.3.1.d3173;

f.

pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi yang


menyatakan bahwa semua informasi material
telah diungkapkan dan informasi tersebut tidak
menyesatkan; dan

g.

ringkasan laporan tenaga ahli atau konsultan


independen, jika dianggap perlu oleh Bapepam
dan LK.

3172
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a butir 3.
3173
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a butir 4.
1063

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Salinan atau fotokopi pengumuman sebagaimana


dimaksud dalam VIII.8.4.13174 wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK paling lambat pada akhir hari kerja
ke-2 (kedua) setelah diumumkan.3175

3.

Perusahaan wajib menyampaikan dokumen kepada


Bapepam dan LK bersamaan dengan pengumuman
RUPS, yang paling kurang meliputi:3176

4.

a.

informasi tentang rencana transaksi sebagaimana


dimaksud dalam VIII.8.3.1.a3177;

b.

laporan Penilai, dengan ketentuan jangka


waktu antara tanggal penilaian dalam laporan
Penilai dan tanggal pelaksanaan RUPS tidak
boleh melebihi 6 (enam) bulan;

c.

data perusahaan yang akan diakuisisi atau


didivestasi, jika obyek transaksi adalah saham,
yang sekurang-kurangnya berisi antara lain:
1)

laporan keuangan yang telah diaudit untuk


2 (dua) tahun terakhir berturut-turut;

3)

struktur kepengurusan;

2)

struktur permodalan; dan

4)

jika data perusahaan belum tersedia di


Bapepam dan LK dan publik.

5)

pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi


bahwa informasi material yang disajikan
telah diungkapkan secara lengkap dan
tidak menyesatkan; dan

6)

ringkasan laporan tenaga ahli atau konsultan


independen, jika ada.

Dalam hal terdapat perubahan atau penambahan

3174
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a.
3175
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf b.
3176
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf c.
3177
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a butir 1.
1064

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

informasi sebagaimana dimaksud dalam VIII.8.4.13178 ,


maka wajib diumumkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja sebelum RUPS dilaksanakan.3179
5.

Sebelum RUPS, Perusahaan wajib menyediakan


formulir pernyataan bermeterai cukup untuk
ditandatangani Pemegang Saham Independen yang
paling kurang menyatakan bahwa:3180
a.

b.

6.

yang bersangkutan benar-benar


Pemegang Saham Independen; dan

merupakan

apabila dikemudian hari terbukti bahwa


pernyataan tersebut tidak benar, maka yang
bersangkutan dapat dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pengumuman dan pemanggilan RUPS yang disyaratkan


untuk rapat-rapat dimaksud adalah sebagai berikut:3181
a.

Jangka waktu pengumuman dan pemanggilan


RUPS wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan
Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Pemanggilan
dapat dikirimkan dengan surat tercatat atau
faksimili ke alamat pemegang saham disamping
pemanggilan yang diterbitkan melalui surat kabar.
Pemanggilan dimaksud harus disertai dengan
informasi yang disyaratkan dalam VIII.8.4.13182 ;
dan

3178
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a.
3179
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf d.
3180
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf e.
3181
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf f.
3182
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf a.
1065

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

untuk rapat kedua dan ketiga dilakukan dengan


ketentuan sebagai berikut:
1).

jangka waktu penyelenggaraan RUPS kedua


dan ketiga dilakukan sesuai ketentuan
sebagaimana Peraturan Nomor IX.J.1 tentang
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan
Yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik;

2).

pemanggilan dimaksud harus diumumkan


melalui 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang satu diantaranya
mempunyai peredaran nasional dan
lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perusahaan, dengan menyebutkan telah
diselenggarakannya RUPS pertama atau
kedua tetapi tidak mencapai korum.

7.

Pemberian suara dari Pemegang Saham Independen


dapat dilakukan langsung oleh Pemegang Saham
Independen atau wakil yang diberi kuasa.3183

8.

RUPS ketiga hanya dapat menyetujui Transaksi dimaksud


apabila disetujui oleh Pemegang Saham Independen
yang mewakili lebih dari 50% (limapuluh perseratus)
saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen
yang hadir.3184

9.

Jika suatu Transaksi yang mempunyai Benturan


Kepentingan tidak memperoleh persetujuan Pemegang
Saham Independen dalam RUPS yang telah mencapai
korum kehadiran, maka rencana Transaksi dimaksud
tidak dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal keputusan penolakan.3185

10.

Hasil pelaksanaan Transaksi yang mempunyai Benturan

3183
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf g.
3184
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf h.
3185
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf i.
1066

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

Kepentingan wajib segera dilaporkan kepada Bapepam


dan LK.3186

XI.8.5. Ketentuan Lain


Dalam hal Transaksi
Kepentingan:3187

yang

mengandung

Benturan

1.

merupakan Transaksi Material dan/atau Perubahan


Kegiatan Usaha Utama, maka Perusahaan tersebut
disamping wajib memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, juga wajib
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama.

2.

merupakan pengambilalihan Perusahaan Terbuka,


maka Perusahaan tersebut disamping wajib memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, juga wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.H.1
tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal


dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK). Dalam menjalankan fungsinya, Bapapem-LK memiliki kewenangan untuk
mengeluarkan peraturan-peraturan baik dalam bentuk Peraturan Bapepam-LK
maupun Surat Edaran. Bapepam-LK juga berwenang untuk menerapkan sanksi
dalam menjalankan fungsi pengawasan yang dimiliknya.
Bab ini akan membahas Bapepam-LK dimulai dari kedudukannya, tugas
dan fungsi kewenangan, serta susunan atau kelengkapan organisasi yang
dimilikinya.

3186
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 4 Huruf j.
3187
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu, Angka 5 Huruf b.
1067

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam bab ini meliputi:


1.

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; dan

PMK Nomor 100/PMK.01/2008 di dalamnya juga mengatur Organisasi


dan Tata Kerja Bapepam dan LK yang baru. Oleh karena itu pembahasan
pada Bab XII ini hendaknya disesuaikan dengan PMK Nomor 100/
PMK.01/2008

2.

1068

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 100/PMK.01/2008 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

12
B A D A N P E N G AWA S PA S A R
MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
( B A P E PA M - L K )

XII.1. KEDUDUKAN BAPEPAM-LK


Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) adalah pelaksana tugas di bidang pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan pasar modal serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidang Lembaga Keuangan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan.3188
Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan tersebut dilaksanakan oleh
Bapepam-LK dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar
Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat.3189

XII.2. TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BAPEPAM-LK


XII.2.1. Tugas Bapepam-LK
Bapepam-LK mempunyai tugas membina, mengatur, dan
mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan
dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang lembaga keuangan, berdasarkan kebijakan Menteri dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.3190
3188
Pasar
3189
3190
Pasar

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 1 ayat (1).
UUPM, Pasal 4.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 2.
1069

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XII.2.2. Fungsi Bapepam-LK


Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.13191, Bapepam-LK menyelenggarakan fungsi:3192
1.

penyusunan peraturan di bidang pasar modal;

2.

penegakan peraturan di bidang pasar modal;

3.

pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang


memperoleh ijin usaha, persetujuan, pendaftaran dari
badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;

4.

penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan


bagi Emiten dan Perusahaan Publik;

5.

penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang


dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

6.

penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;

7.

penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga


keuangan;

8.

pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan,


sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;

9.

perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan


prosedur di bidang lembaga keuangan;

10.

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang


lembaga keuangan;

11.

pelaksanaan tata usaha Badan.

XII.2.3. Kewenangan Bapepam-LK


Bapepam-LK berwenang untuk:3193
3191
Pasar
3192
Pasar
3193
1070

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 2.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 3.
UUPM, Pasal 5.

11. Prinsip Keterbukaan Perusahaan Terbuka

1.

memberi:
a.

izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring


dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek,
Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek;

b.

izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin


Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan
Wakil Manajer Investasi; dan

c.

persetujuan bagi Bank Kustodian;

2.

mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal


dan Wali Amanat;

3.

menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan


memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan
atau direktur serta menunjuk manajemen sementara
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan
dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru;

4.

menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan


Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau
membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

5.

mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap


setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga
merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang
Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya;

6.

mewajibkan setiap Pihak untuk:

7.

a.

menghentikan atau memperbaiki iklan atau


promosi yang berhubungan dengan kegiatan di
Pasar Modal; atau

b.

mengambil langkah-langkah yang diperlukan


untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan
atau promosi dimaksud;

melakukan pemeriksaan terhadap:


a.

setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah


atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran kepada Bapepam; atau
1071

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

8.

Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha,


izin orang perseorangan, persetujuan, atau
pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang
ini;

menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan


tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam
sebagaimana dimaksud dalam XIII.2.3.73194;

3194
1072

9.

mengumumkan hasil pemeriksaan;

10.

membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek


pada Bursa Efek atau menghentikan Transaksi Bursa
atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna
melindungi kepentingan pemodal;

11.

menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk


jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat;

12.

memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang


dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan
atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud;

13.

menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran,


pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam
rangka kegiatan Pasar Modal;

14.

melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah


kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas
ketentuan di bidang Pasar Modal;

15.

memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis


atas Undang-undang Pasar Modal atau peraturan
pelaksanaannya;

16.

menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain surat


pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek;

UUPM, Pasal 5(g).

12. BAPEPAM-LK

17.

melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan


Undang-undang Pasar Modal.

XII.3. SUSUNAN ORGANISASI BAPEPAM-LK


XII.3.1. Kelengkapan Susunan Organisasi Bapepam-LK
Bapepam-LK dipimpin oleh seorang Ketua.3195
Susunan Organisasi Bapepam-LK terdiri atas:3196
1.

Sekretariat Badan;

2.

Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum;

3.

Biro Riset dan Teknologi Informasi;

4.

Biro Pemeriksaan dan Penyidikan;

5.

Biro Pengelolaan Investasi;

6.

Biro Transaksi dan Lembaga Efek;

7.

Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa;

8.

Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil;

9.

Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan;

10.

Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan;

11.

Biro Perasuransian;

12.

Biro Dana Pensiun.

XII.3.2. Tugas dan


Bapepam-LK

Fungsi

Kelengkapan

Organisasi

XII.3.2.1. Sekretariat Badan


XII.3.2.1.1. Tugas Sekretariat Badan

3195
Pasar
3196
Pasar

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 1 ayat (2).
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 4.
1073

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Sekretariat
Badan
mempunyai
tugas
memberikan pelayanan teknis dan administratif
kepada semua unsur di lingkungan Badan.3197

XII.3.2.1.2. Fungsi Sekretariat Badan


Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat
Badan menyelenggarakan fungsi: 319 8
1.

pelaksanaan penataan organisasi, tata


laksana dan pembakuan prestasi kerja
Badan;

2.

koordinasi dan pelaksanaan penyusunan


rencana kerja, rencana strategis dan
pelaporan akuntabilitas kinerja Badan;

3.

koordinasi dan pemantauan tindak


lanjut
hasil
pemeriksaan
aparat
pengawasan fungsional dan pengawasan
masyarakat;

4.

pelaksanaan
Badan;

5.

pelaksanaan urusan keuangan Badan;

6.

pelaksanaan urusan pelayanan kerja


sama internasional;

7.

pelayanan urusan informasi pasar modal


dan hubungan masyarakat;

8.

pelaksanaan tata usaha dan kearsipan


Badan;

9.

pelaksanaan urusan rumah tangga dan


perlengkapan Badan.

XII.3.2.1.3. Kelengkapan
Badan
3197
Pasar
3198
Pasar
1074

urusan

Organ

kepegawaian

Sekretariat

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 5.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 6.

12. BAPEPAM-LK

Sekretariat Badan terdiri atas:3199


1.

Bagian Perencanaan dan Organisasi;

2.

Bagian Kepegawaian;

3.

Bagian Keuangan;

4.

Bagian Kerjasama Internasional dan


Hubungan Masyarakat;

5.

Bagian Umum;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

XII.3.2.2. Biro Perundang-undangan


Hukum

dan

Bantuan

XII.3.2.2.1. Tugas Biro Perundang-undangan dan


Bantuan Hukum
Biro Perundang-undangan dan Bantuan
Hukum mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan peraturan, penetapan sanksi,
pemberian bantuan hukum, melakukan litigasi,
pemberian pertimbangan, saran, dan pendapat
hukum, serta pembinaan dan pengawasan
profesi hukum.3200

XII.3.2.2.2. Fungsi Biro Perundang-undangan dan


Bantuan Hukum
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Biro
Perundang-undangan dan Bantuan Hukum
3199
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 7.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Sekretariat Badan diuraikan lebih
lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
3200
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 28.
1075

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

menyelenggarakan fungsi:3201
1.

penelaahan dan penyusunan peraturan


perundang-undangan di bidang pasar
modal;

2.

penelaahan dan pemberian pendapat


atas ketentuan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan
kegiatan pasar modal;

3.

pemberian saran dan pendapat hukum


mengenai masalah yang berkaitan
dengan pasar modal;

4.

penelaahan dan pemberian pendapat


hukum atas standar dan kode etik profesi
Konsultan Hukum dan Notaris di pasar
modal;

5.

pemberian pertimbangan pengenaan


sanksi administratif dan atau denda bagi
Pihak Pelaku Pasar;

6.

pemberian pertimbangan pemberian


saran, dan pendapat hukum atas
keberatan yang berkaitan dengan
pengenaan sanksi;

7.

pemberian bantuan hukum atas masalah


yang dihadapi Badan;

8.

pelaksanaan litigasi dalam hal Badan


menghadapi gugatan atau menjadi
sanksi;

9.

pembinaan dan pengawasan terhadap


Konsultan Hukum dan Notaris yang
menjadi profesi penunjang pasar modal;

10.

pelaksanaan tata usaha Biro.

3201
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 29.
1076

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.2.3. Kelengkapan Organ Biro Perundangundangan dan Bantuan Hukum


Biro Perundang-undangan
Hukum terdiri atas:3202

dan

1.

Bagian Perundang-undangan;

2.

Bagian Penetapan Sanksi;

3.

Bagian Bantuan Hukum;

4.

Bagian Profesi Hukum;

5.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Bantuan

XII.3.2.3. B iro Riset dan Teknologi Informasi


XII.3.2.3.1. Tugas Biro
Informasi

Riset

dan

Teknologi

Biro Riset dan Teknologi Informasi mempunyai


tugas melaksanakan kegiatan riset dan
pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya
pengembangan di bidang pasar modal dan
lembaga keuangan.3203

XII.3.2.3.2. Fungsi Biro


Informasi

Riset

dan

Teknologi

Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Riset


dan Teknologi Informasi menyelenggarakan
fungsi:3204
1.

pengumpulan, analisis, dan penyajian

3202
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 30.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Perundang-undangan dan
Bantuan Hukum diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
3203
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 47.
3204
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas 1077
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 48.

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

data ekonomi yang berkaitan dengan


pengembangan pasar modal dan
lembaga keuangan;
2.

pengumpulan,
analisis,
dan
penyajian data dan statistik pasar
modal;

3.

pengumpulan, analisis, dan penyajian


data dan statistik asuransi, dana pensiun,
dan lembaga keuangan lain;

4.

pelaksanaan
riset
pengembangan
produk dan kelembagaan di bidang
asuransi, dana pensiun, dan lembaga
keuangan lain;

5.

penyusunan,
pengelolaan,
dan
pengembangan sistem informasi dan
aplikasi;

6.

pengelolaan dan penyajian basis


data dan informasi serta pelaksanaan
registrasi di bidang pasar modal dan
lembaga keuangan;

7.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.3.3. Kelengkapan Organ Biro Perundangundangan dan Bantuan Hukum


Biro Riset dan Teknologi Informasi terdiri
atas:3205
1.

Bagian Riset Ekonomi;

2.

Bagian Riset Pasar Modal;

3.

Bagian Riset Asuransi, Dana Pensiun dan


Lembaga Keuangan Lain;

4.

Bagian Sistem dan Teknologi Informasi

3205
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 49.
1078

12. BAPEPAM-LK

5.

Bagian Pengelolaan Data dan Informasi;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

XII.3.2.4. Biro Pemeriksaan dan Pen\yidikan


XII.3.2.4.1. Tugas
Biro
Penyidikan

Pemeriksaan

dan

Biro Pemeriksaan dan Penyidikan mempunyai


tugas menegakkan hukum di bidang transaksi
dan lembaga Efek, Pengelolaan Investasi,
Keterbukaan Emiten, dan Perusahaan Publik
serta melakukan kerjasama dengan pihakpihak yang terkait dalam rangka penegakan
hukum.3206

XII.3.2.4.2. Fungsi
Biro
Penyidikan

Pemeriksaan

Dalam
melaksanakan
Biro
Pemeriksaan
dan
3207
menyelenggarakan fungsi:

3206
Pasar
3207
Pasar

dan

tugasnya,
Penyidikan

1.

perumusan kebijakan teknis pelaksanaan


pemeriksaan dan penyidikan di bidang
pasar modal;

2.

penyusunan norma pemeriksaan dan


penyidikan di bidang pasar modal;

3.

pembinaan,
pengawasan,
dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis
pemeriksaan dan penyidikan di bidang
pasar modal;

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 70.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 71.
1079

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

pemeriksaan dan penyidikan di bidang


pasar modal;

5.

koordinasi pelaksanaan pemeriksaan


dan penyidikan di bidang pasar
modal dalam lingkungan Badan
serta lembaga hukum lainnya;

6.

perumusan kerjasama di bidang


pemeriksaan dan penyidikan pasar
modal;

7.

pelaksanaan kerja sama dengan pihakpihak terkait dalam rangka penegakan


hukum;

8.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.4.3. Kelengkapan Organ Biro Pemeriksaan


dan Penyidikan
Biro Pemeriksaan dan Penyidikan terdiri
atas:3208
1.

Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan


Pengelolaan Investasi;

2.

Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan


Transaksi dan Lembaga Efek;

3.

Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan


Emiten dan Perusahaan Publik Sektor
Jasa;

4.

Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan


Emiten dan Perusahaan Publik Sektor
Riil;

3208
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 72.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1080

12. BAPEPAM-LK

5.

Kelompok Jabatan Fungsional.

XII.3.2.5. B iro Pengelolaan Investasi


XII.3.2.5.1. Tugas Biro Pengelolaan Investasi
Biro Pengelolaan Investasi mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan dan pengaturan
pengelolaan investasi, pemrosesan ijin usaha,
pernyataan pendaftaran dan ijin orang
perseorangan, membina dan mengawasi
Pengelola Investasi, Manajer Investasi, Wakil
Manajer Investasi, dan Penasihat Investasi.3209

XII.3.2.5.2. Fungsi Biro Pengelolaan Investasi


Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Biro
Pengelolaan Investasi menyelenggarakan
fungsi:3210

3209
Pasar
3210
Pasar

1.

penyiapan bahan pengembangan


dan
pengaturan
pengelolaan
investasi;

2.

penyiapan
bahan
produk investasi;

3.

pemrosesan permohonan ijin usaha,


ijin perseorangan, pembinaan dan
pengawasan Pengelola Investasi, Manajer
Investasi, Wakil Manajer Investasi,
Penasihat Investasi, dan Wakil Pedagang
Reksa Dana.

4.

penelaahan aspek keterbukaan, hukum,

pengembangan

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 89.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 90.
1081

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan
akuntansi
serta
pernyataan
pendaftaran Pengelolaan Investasi;
5.

mengusulkan pembekuan ijin Manajer


Investasi, Wakil Manajer Investasi,
dan direksi serta komisaris dalam
hal
pengelolaan
investasi
yang
membahayakan kepentingan pasar
modal secara keseluruhan sampai
ditetapkan penggantinya;

6.

mengawasi
pelaksanaan
Kontrak Investasi Kolektif;

7.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.5.3. Kelengkapan
Investasi

Biro

likuidasi

Pengelolaan

Biro Pengelolaan Investasi terdiri atas:3211


1.

Bagian
Pengembangan
Investasi;

2.

Bagian

Kebijakan

Pengembangan

Produk

Investasi;
3.

Bagian Bina Manajer Investasi dan


Penasihat Investasi;

4.

Bagian
Pengawasan
Investasi;

Pengelolaan

5.

Bagian
Investasi;

Pengelolaan

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepatuhan

XII.3.2.6. Biro Transaksi dan Lembaga Efek


3211
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 91.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Pengelolaan Investasi
diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1082

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.6.1. Tugas Biro Transaksi dan Lembaga


Efek
Biro Transaksi dan Lembaga Efek mempunyai
tugas melaksanakan pemrosesan perijinan
dan persetujuan, pembinaan, pengawasan,
dan pemeriksaan Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Biro Administrasi Efek,
Kustodian, Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek,
Wakil Penjamin Emisi Efek, dan pengawasan
transaksi Efek, serta Pengawasan Perdagangan
Surat Utang Negara.3212

XII.3.2.6.2. Fungsi Biro Transaksi dan Lembaga


Efek
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Transaksi
dan Lembaga Efek menyelenggarakan
fungsi:3213

3212
Pasar
3213
Pasar

1.

pemrosesan permohonan perijinan


dan persetujuan kegiatan Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian, Perantara Pedagang Efek,
Penjamin Emisi Efek, Biro Administrasi
Efek, dan Kustodian.

2.

pembinaan dan pengawasan kegiatan


Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Perantara Pedagang
Efek, dan Penjamin Emisi Efek;

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 112.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 113.
1083

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

pembinaan dan pengawasan kegiatan


Wakil Perantara Pedagang Efek dan
Wakil Penjamin Emisi Efek;

4.

pemeriksaan atas Bursa Efek, Lembaga


Kliring dan Penjaminan Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian,
Perantara Pedagang Efek, Penjamin
Emisi Efek, Biro Administrasi Efek, dan
Kustodian;

5.

pengawasan atas transaksi Efek di Bursa


Efek dan di luar Bursa Efek serta Surat
Utang Negara;

6.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.6.3. Kelengkapan Organ Biro Transaksi


dan Lembaga Efek
Biro Transaksi dan Lembaga Efek terdiri
atas:3214
1.

Bagian
Pengembangan
Kebijakan
Transaksi dan Lembaga Efek;

2.

Bagian Pengawasan Lembaga Efek;

3.

Bagian Kepatuhan Lembaga Efek;

4.

Bagian Pengawasan Perdagangan;

5.

Bagian Wakil Perusahaan Efek;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

3214
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 114.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Transaksi dan Lembaga Efek
diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1084

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.7. B iro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor


Jasa
XII.3.2.7.1. Tugas Biro Penilaian
Perusahaan Sektor Jasa

Keuangan

Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor


Jasa
mempunyai
tugas
melaksanakan
penelaahan dan pemantauan keterbukaan
Emiten dan Perusahaan Publik yang bergerak
di sektor jasa.3215

XII.3.2.7.2. Fungsi Biro Penilaian


Perusahaan Sektor Jasa

Keuangan

Dalam
melaksanakan
tugasnya
Biro
Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
menyelenggarakan fungsi:3216

3215
Pasar
3216
Pasar

1.

pengumpulan dan pengolahan data


berkaitan dengan Emiten dan Perusahaan
Publik di sektor jasa;

2.

penelaahan Pernyataan Pendaftaran


Penawaran
Umum
Emiten
dan
Perusahaan Publik di sektor jasa;

3.

penelaahan Pernyataan Penawaran


Tender Emiten dan Perusahaan Publik
di sektor jasa;

4.

penelaahan Pernyataan Penggabungan


Usaha Emiten dan Perusahaan Publik di
sektor jasa;

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 135.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 136.
1085

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

penelaahan keterbukaan aksi korporasi


Emiten dan Perusahaan Publik di sektor
jasa;

6.

pemantauan
keterbukaan
dan
pemenuhan
persyaratan
yang
ditetapkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Emiten dan
Perusahaan Publik di sektor jasa;

7.

pemantauan laporan Emiten


Perusahaan Publik di sektor jasa;

8.

pelaksanaan urusan tata usaha Biro.

dan

XII.3.2.7.3. Kelengkapan Organ Biro Penilaian


Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor
Jasa terdiri atas:3217
1.

Bagian Penilaian
Keuangan;

Perusahaan

Jasa

2.

Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non


Keuangan;

3.

Bagian Pemantauan Perusahaan Jasa


Keuangan;

4.

Bagian
Pemantauan
Perusahaan
Perdagangan dan Perhubungan;

5.

Bagian Pemantauan Perusahaan Properti


dan Real Estat;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

3217
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 137.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan Sektor Jasa diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1086

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.8. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan


Sektor Riil
XII.3.2.8.1. Tugas Biro Penilaian
Perusahaan Sektor Riil

Keuangan

Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil


mempunyai tugas melaksanakan penelaahan,
dan pemantauan keterbukaan Emiten di
Perusahaan Publik yang bergerak di sektor
riil.3218

XII.3.2.8.2. Fungsi Biro Penilaian


Perusahaan Sektor Riil

Keuangan

Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Biro
Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
menyelenggarakan fungsi:3219

3218
Pasar
3219
Pasar

1.

pengumpulan dan pengolahan data


berkaitan dengan Emiten dan Perusahaan
Publik di sektor riil;

2.

penelaahan Pernyataan Pendaftaran


Penawaran
Umum
Emiten
dan
Perusahaan Publik di sektor riil;

3.

penelaahan Pernyataan Penawaran


Tender Emiten dan Perusahaan Publik
di sektor riil;

4.

penelaahan Pernyataan Penggabungan


Usaha Emiten dan Perusahaan Publik di
sektor riil;

5.

penelaahan keterbukaan aksi korporasi

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 158.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 159.
1087

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Emiten dan Perusahaan Publik di sektor


riil;

XII.3.2.8.3.

6.

pemantauan
keterbukaan
dan
pemenuhan
persyaratan
yang
ditetapkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Emiten dan
Perusahaan Publik di sektor riil;

7.

pemantauan laporan Emiten


Perusahaan Publik di sektor riil;

8.

pelaksanaan tata usaha Biro.

dan

Kelengkapan Organ Biro Penilaian Keuangan


Perusahaan Sektor Riil
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor
Riil terdiri atas:3220
1.

Bagian Penilaian Perusahaan Pabrikan;

2.

Bagian Penilaian
Pabrikan;

3.

Bagian Pemantauan Perusahaan Aneka


Industri;

4.

Bagian Pemantauan Perusahaan Industri


Dasar, Logam, dan Kimia;

5.

Bagian
Pemantauan
Perusahaan
Pertambangan dan Agrobisnis;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Perusahaan

Non

XII.3.2.9. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan


XII.3.2.9.1. Tugas Biro Standar Akuntansi dan
Keterbukaan
3220
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 160.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Penilaian Keuangan
Perusahaan Sektor Riil diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1088

12. BAPEPAM-LK

Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan


mempunyai
tugas
melaksanakan
penyusunan
dan
pengembangan
standar akuntansi, standar pemeriksaan
akuntansi,
standar
tata
kelola
perusahaan, penelaahan dan penyusunan
peraturan
perundang-undangan
penilaian
keuangan
perusahaan,
pengumpulan dan analisis data dalam
rangka
pengembangan
akuntansi
dan
keterbukaan,
pembinaan
dan
pengawasan profesi Akuntan, Penilai dan
Wali Amanat yang melakukan kegiatan
di pasar modal serta pengembangan
pasar modal syariah. 3 2 2 1

XII.3.2.9.2. Fungsi Biro Standar Akuntansi dan


Keterbukaan
Dalam melaksanakan tugasnya Biro Standar
Akuntansi dan Keterbukaan menyelenggarakan
fungsi:3222

3221
Pasar
3222
Pasar

1.

penyusunan standar akuntansi di bidang


pasar modal;

2.

penyusunan standar keterbukaan di


bidang pasar modal;

3.

penelaahan dan penyusunan peraturan


perundang-undangan di bidang Emiten
dan Perusahaan Publik;

4.

pengumpulan, analisis, dan penyajian


data perkembangan akuntansi dan
keterbukaan;

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 181.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 182.
1089

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

pembinaan dan pengawasan profesi


Akuntan, Penilai dan Wali Amanat di
pasar modal;

6.

penelaahan dan pengembangan


standar akuntansi, pemeriksaan
akuntan dan keterbukaan sesuai
dengan ketentuan dan praktek
internasional;

7.

penelaahan dan pengembangan Pasar


Modal Syariah;

8.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.9.3. Kelengkapan Organ Biro


Akuntansi dan Keterbukaan

Standar

Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan


terdiri atas:3223
1.

Bagian
Standar
Pemeriksaan;

Akuntansi

dan

2.

Bagian Akuntan, Penilai dan Wali


Amanat Pasar Modal;

3.

Bagian Pengembangan Keterbukaan dan


Tata Kelola;\

4.

Bagian Pengembangan Pasar Modal


Syariah;

5.

Kelompok Jabatan Fungsional.

3223
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 183.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Standar Akuntansi dan
Keterbukaan diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1090

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.10. Biro
Perbankan,
Penjaminan

Pembiayaan,

dan

XII.3.2.10.1. Tugas Biro Perbankan, Pembiayaan,


dan Penjaminan
Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan,
mempunyai tugas di bidang
Perbankan
yang menjadi wewenang Menteri Keuangan
di luar kedudukan, tugas, dan kewenangan
Menteri Keuangan selaku pemegang saham,
dan tugas menyiapkan perumusan kebijakan,
standardisasi, evaluasi, pelaksanaan dan
pengawasan di bidang lembaga pembiayaan
dan lembaga penjaminan.3224

XII.3.2.10.2. Fungsi Biro Perbankan, Pembiayaan,


dan Penjaminan
Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Biro
Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan,
menyelenggarakan fungsi:3225

3224
Pasar
3225
Pasar

1.

analisis data dan penyajian informasi


di bidang perbankan yang menjadi
wewenang Menteri Keuangan di luar
kedudukan, tugas, dan kewenangan
Menteri Keuangan selaku pemegang
saham;

2.

pelaksanaan
pembinaan
dan
pengawasan lembaga pembiayaan dan
lembaga penjaminan;

3.

penelaahan data kelembagaan, jasa, dan

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 200.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 201.
1091

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemantauan dalam rangka pembinaan


dan pengawasan lembaga pembiayaan
dan lembaga penjaminan;
4.

pengkajian dan penyiapan rumusan


pengaturan
di
bidang
lembaga
pembiayaan dan lembaga penjaminan;

5.

pelaksanaan dan evaluasi pengawasan


lembaga pembiayaan;

XII.3.2.10.3. Kelengkapan Organ Biro


Pembiayaan, dan Penjaminan

Perbankan,

Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan


terdiri atas:3226
1.

Bagian Perbankan;

2.

Bagian Lembaga Pembiayaan;

3.

Bagian
Pemeriksaan
Pembiayaan;

4.

Bagian Lembaga Penjaminan


Lembaga Pembiayaan Lainnya;

5.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Lembaga
dan

XII.3.2.11. Biro Perasuransian


XII.3.2.11.1. Tugas Biro Perasuransian
Biro Perasuransian mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan standardisasi dan bimbingan
teknis, evaluasi serta pelaksanaan pengawasan di
bidang perasuransian, termasuk program Tabungan
3226
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 202.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Perbankan, Pembiayaan,
dan Penjaminan diuraikan lebih lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1092

12. BAPEPAM-LK

Hari Tua dan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai


Negeri Sipil dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.3227

XII.3.2.11.2. Fungsi Biro Perasuransian


Dalam melaksanakan tugasnya Biro
Perasuransian
menyelenggarakan
fungsi: 3 2 2 8
1.

penyiapan
perumusan
standar
pengesahan pembentukan, perubahan,
dan
pembubaran
perusahaan
perasuransian;

2.

penyiapan
perumusan
penyusunan laporan berkala;

3.

pelaksanaan dan evaluasi pengawasan


perusahaan perasuransian;

4.

analisis dan evaluasi pengembangan


perusahaan
perasuransian
dan
penyelenggaraan program asuransi;

5.

pemberian pelayanan dan menangani

standar

pengaduan masyarakat;

3227
Pasar
3228
Pasar

6.

pelaksanaan pembinaan dan pengawasan


PT (Persero) TASPEN sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;

7.

pelaksanaan
pembinaan
dan
pengawasan PT (Persero) JAMSOSTEK
sesuai peraturan perundangan yang
berlaku;

8.

pelaksanaan pembinaan dan pengawasan


PT (Persero) ASKES Indonesia sesuai
peraturan perundangan yang berlaku;

Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 219.
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 220.
1093

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9.

pelaksanaan tata usaha Biro.

XII.3.2.11.3. Kelengkapan
Perasuransian

Organ

Biro

Biro Perasuransian terdiri atas:3229


1.

Bagian Kelembagaan Perasuransian;

2.

Bagian
Analisis
Perasuransian;

3.

Bagian Analisis Penyelenggaraan Usaha


Perasuransian;

4.

Bagian Pemeriksaan Perasuransian;

5.

Bagian Perasuransian Syariah;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Keuangan

XII.3.2.12. Biro Dana Pensiun


XII.3.2.12.1. Tugas Biro Dana Pensiun
Biro Dana Pensiun mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis, pelaksanaan dan evaluasi pengawasan dana
pensiun, melaksanakan perumusan peraturan
perundangan program pensiun Pegawai Negeri
Sipil, evaluasi pendanaan program pensiun
Pegawai Negeri Sipil dan melakukan pembinaan
lembaga penunjang dana pensiun.3230
3229
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 221.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Perasuransian diuraikan lebih
lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
3230
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 242.

1094

12. BAPEPAM-LK

XII.3.2.12.2. Fungsi Biro Dana Pensiun


Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Dana
Pensiun menyelenggarakan fungsi: 32 31

XII.3.2.12.3.

1.

penyiapan
perumusan
peraturan
perundang-undangan dana pensiun dan
program pensiun Pegawai Negeri Sipil;

2.

penyiapan
perumusan
standar
pengesahan pembentukan, perubahan
peraturan dana pensiun dan pembubaran
dana pensiun;

3.

penyiapan
perumusan
standar
penyusunan laporan berkala dana
pensiun dan program pensiun Pegawai
Negeri Sipil;

4.

pelaksanaan dan evaluasi pengawasan


dana pensiun dan program pensiun
Pegawai Negeri Sipil;

5.

analisis dan evaluasi pengembangan


dan penyelenggaraan dana pensiun dan
program pensiun Pegawai Negeri Sipil;

6.

pelayanan informasi dan penanganan


pengaduan masyarakat di bidang dana
pensiun;

7.

pelaksanaan tata usaha Biro.

Kelengkapan Organ Biro Dana Pensiun


Biro Dana Pensiun terdiri atas:3232

3231
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 243.
3232
Kepmenkeu No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Pasal 244.
Susunan kelengkapan beserta tugas dari masing-masing organ Biro Dana Pensiun diuraikan lebih
lanjut dalam Kepmenkeu No.606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1095

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1096

1.

Bagian Kelembagaan Dana Pensiun;

2.

Bagian
Analisis
Penyelenggaraan
Program Dana Pensiun;

3.

Bagian Pemeriksaan Dana Pensiun;

4.

Bagian Pengembangan dan Pelayanan


Informasi Dana Pensiun;

5.

Bagian Program Pensiun Pegawai Negeri


Sipil;

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

13. Self Regulatory Organization

13
SELF REGULATORY
ORGANIZATION
Bapepam-LK melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari
kegiatan Pasar Modal, namun kegiatan Pasar Modal itu sendiri dilakukan oleh 3
(tiga) organ yang mendapatkan delegasi kewenangan dari Bapepam-LK. Ketiga
organ tersebut terdiri dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP),
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Sebagai konsekuensi
dari kemampuan yang dimiliki ketiganya untuk mengeluarkan peraturan, baik
Bursa Efek, LKP dan LPP dikenal dengan sebutan self regulatory organization.
Bursa Efek bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan perdagangan
efek yang teratur, wajar dan efisien. Fungsi LKP adalah sebagai penyedia jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian dari transaksi bursa, sementara LPP
menjalankan jasa kustodian sentral dan penyelesaian dari transaksi bursa.
Peraturan yang dijadikan acuan dalam bab ini meliputi:
1.

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

3.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Persyaratan Calon Komisaris

2.

PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang


Pasar Modal;

4.

Peraturan Bapepam-LK No.III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan


Peraturan Oleh Bursa Efek;

6.

Dan Direktur Bursa Efek;


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta
Pengajuan Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek;

7.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian

9.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.11 tentang Pelelangan Saham Bursa


Efek;

8.

Persetujuan Anggaran Dasar Bursa Efek;


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek;

1097

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10.
11.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian

13.

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.1 tentang Laporan Bursa Efek;

15.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring

Transaksi Bursa Efek;

12.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.7 tentang Dana Jaminan;

14.

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh


Bursa Efek;

16.
17.

Dan Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.2 tentang Tata Cara Pembuatan
Peraturan Oleh Lembaga Kliring Dan Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Persyaratan Calon Direktur
Dan Komisaris Lembaga Kliring Dan Penjaminan;

18.

Peraturan Bapepam No. III.B.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta

19.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara Pemberian

20.
21.

22.
23.
24.
25.
26.
1098

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Persyaratan Calon Komisaris


Bursa Efek;

Pengajuan Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Lembaga Kliring


Dan Penjaminan;
Persetujuan Anggaran Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Persyaratan Calon
Komisaris Lembaga Kliring Dan Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. X.B.1 tentang Laporan Lembaga Kliring Dan
Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. X.B.2 tentang Pemeliharaan Dokumen
Oleh Lembaga Kliring Dan Penjaminan;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.1 tentang Perizinan Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan
Peraturan Oleh Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.3 tentang Persyaratan Calon Direktur
Dan Komisaris Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Serta Pengajuan Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian;

13. Self Regulatory Organization

27.
28.

29.
30.
31.
32.
33.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara Pemberian


Persetujuan Anggaran Dasar Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan
Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.8 tentang Persyaratan Calon Komisaris
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan

Bapepam-LK

No.

X.C.1

tentang

Laporan

Lembaga

Penyimpanan Dan Penyelesaian;


Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian;
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan
Atas Bursa Efek, Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian.

XIII.1. BURSA EFEK


XIII.1.1. Pengertian
Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka.3233

XIII.1.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai Bursa


Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.3234

2.

3233
3234

Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah

UUPM, Pasal 1 butir 4.


UUPM, Pasal 6 ayat 1.
1099

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).3235


3.

Bursa Efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan


perdagangan Efek yang teratur, wajar dan efisien.3236

4.

Dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.2.33237, Bursa Efek wajib menyediakan
sarana pendukung dan mengawasi kegiatan Anggota
Bursa Efek.3238

5.

Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah


Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha
sebagai Perantara Pedagang Efek.3239

6.

Pada waktu pendirian, Bursa Efek wajib memiliki


sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) pemegang
saham.3240

7.

Bursa Efek wajib menerima permohonan Perusahaan


Efek untuk menjadi pemegang saham Bursa Efek
sepanjang pemegang saham yang menjadi Anggota
Bursa Efek tersebut belum mencapai 200 (dua ratus).3241

8.

Yang dapat menjadi Anggota Bursa Efek adalah


pemegang saham Bursa Efek yang memenuhi syarat
sebagai Anggota Bursa Efek.3242

9.

Bursa Efek wajib menerima permohonan pemegang saham


yang memenuhi syarat sebagai Anggota Bursa Efek untuk
menjadi Anggota Bursa Efek sepanjang jumlah Anggota
Bursa Efek belum mencapai 200 (dua ratus).3243

3235
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
2.
3236
UUPM, Pasal 7 ayat 1.
3237
UUPM, Pasal 7 ayat 2.
3238
UUPM, Pasal 7 ayat 2.
3239
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
5 ayat 1.
3240
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
5 ayat 2.
3241
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
5 ayat 3.
3242
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
6 ayat 1.
3243
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
6 ayat 2.
1100

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal


Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal

13. Self Regulatory Organization

10.

Pemindahan hak atas saham Bursa Efek hanya


dapat dilakukan kepada Perusahaan Efek yang telah
mempunyai izin usaha sebagai Perantara Pedagang
Efek dan memenuhi syarat menjadi Anggota Bursa Efek
tersebut.3244

11.

Pemindahan saham Bursa Efek hanya dapat dilakukan


setelah adanya pernyataan Bursa Efek bahwa Perusahaan
Efek yang akan menerima peralihan saham Bursa Efek
tersebut telah memenuhi syarat menjadi Anggota Bursa
Efek.3245

12.

Perusahaan Efek yang telah menjadi pemegang saham


Bursa Efek tetapi kemudian tidak lagi memenuhi syarat
untuk menjadi Anggota Bursa Efek atau tidak lagi
menjadi Anggota Bursa Efek, wajib mengalihkan saham
Bursa Efek yang dimilikinya kepada Perusahaan Efek
lain yang memenuhi persyaratan sebagai Anggota Bursa
Efek atau mengajukan permintaan penjualan saham
dimaksud kepada Bursa Efek, dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak saat
Perusahaan Efek tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Anggota Bursa Efek atau tidak lagi menjadi Anggota
Bursa Efek.3246

13.

Dalam hal kepemilikan saham belum beralih dalam jangka


waktu sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.2.123247atau
Perusahaan Efek mengajukan permintaan penjualan saham
kepada Bursa Efek, Bursa Efek melelang saham dimaksud
pada tingkat harga terbaik atau membeli kembali saham
tersebut pada harga nominal.3248

14.

Pelelangan atau pembelian kembali saham sebagaimana

3244
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
7 ayat 1.
3245
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
7 ayat 2.
3246
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 1.
3247
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 1.
3248
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 2.
1101

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam XIII.1.2.133249 dilakukan dalam jangka


waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung
sejak lewatnya jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.2.123250 atau sejak Bursa Efek menerima
pengajuan permintaan penjualan.3251
15.

Dalam hal Bursa Efek memutuskan untuk melelang


saham sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.2.133252 ,
namun dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.2.143253 saham dimaksud tidak
terjual, maka Bursa Efek membeli saham tersebut pada
harga nominal.3254

16.

Jumlah anggota direksi dan komisaris Bursa Efek masingmasing sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang.3255

17.

Anggota direksi dilarang mempunyai jabatan rangkap


sebagai anggota direksi, komisaris atau pegawai pada
perusahaan lain.3256

18.

Anggota direksi dan komisaris diangkat untuk masa


jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali.3257

19.

Saham Bursa Efek adalah saham atas nama yang


mempunyai nilai nominal dan hak suara yang sama.3258

3249
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 2.
3250
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 1.
3251
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 3.
3252
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 2.
3253
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 3.
3254
PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal I, ayat 4.
3255
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
9 ayat 1.
3256
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
9 ayat 2.
3257
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
9 ayat 3.
3258
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
10 ayat 1.
1102

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

13. Self Regulatory Organization

3259
PP No.
10 ayat 2.
3260
PP No.
10 ayat 3.
3261
PP No.
10 ayat 4.
3262
PP No.
11.
3263
PP No.
12.

20.

Setiap pemegang saham Bursa Efek hanya dapat memiliki


1 (satu) saham.3259

21.

Perusahaan Efek pemegang saham Bursa Efek yang


tidak memenuhi syarat menjadi Anggota Bursa Efek
atau tidak lagi menjadi Anggota Bursa Efek, tidak
dapat menggunakan hak suara atas saham yang
dimilikinya.3260

22.

Bursa Efek dilarang membagikan dividen kepada


pemegang saham.3261

23.

Perusahaan Efek yang menjadi pemegang saham Bursa


Efek dilarang mempunyai hubungan dengan Perusahaan
Efek lain yang juga menjadi pemegang saham Bursa Efek
yang sama melalui:3262
a.

kepemilikan, baik langsung maupun tidak


langsung, sekurang-kurangnya 20% (dua puluh
perseratus) dari saham yang mempunyai hak
suara;

b.

perangkapan jabatan sebagai anggota direksi atau


komisaris; atau

c.

pengendalian di bidang pengelolaan dan atau


kebijaksanaan perusahaan, baik langsung maupun
tidak langsung.

24.

Pemegang saham Bursa Efek wajib menyerahkan surat


saham Bursa Efek yang dimilikinya kepada Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagai jaminan atas transaksi
Efek yang dilakukannya.3263

25.

Anggaran dasar atau peraturan Bursa Efek atau


perubahannya wajib diajukan kepada Bapepam untuk

45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal


45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
1103

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

memperoleh persetujuan.3264
26.

Dalam hal anggaran dasar atau peraturan


Bursa Efek atau perubahannya sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.2.253265, ditolak, Bapepam
memberikan alasan atas penolakan tersebut.3266

27.

Dalam rangka terciptanya Pasar Modal yang


teratur, wajar, dan efisien, Bapepam dapat
memerintahkan Bursa Efek untuk mengubah
anggaran dasar atau peraturan Bursa Efek.3267

28.

Rencana anggaran tahunan dan penggunaan


laba Bursa Efek wajib disusun sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan
kepada Bapepam.3268

29.

Bursa Efek wajib menentukan peraturan


mengenai keanggotaan, pencatatan, perdagangan,
kesepadanan Efek, kliring dan penyelesaian
Transaksi Bursa, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan Bursa Efek.3269

30.

Tata cara peralihan Efek sehubungan dengan


Transaksi Bursa ditetapkan oleh Bursa Efek.3270

31.

Bursa Efek dapat menetapkan biaya pencatatan


Efek, iuran keanggotaan, dan biaya transaksi
berkenaan dengan jasa yang diberikan.3271

32.

Biaya dan iuran sebagaimana dimaksud dalam


XIII.1.2.313272 disesuaikan menurut kebutuhan

3264
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Modal, Pasal 13 ayat 1.
3265
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Modal, Pasal 13 ayat 1.
3266
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Modal, Pasal 13 ayat 2.
3267
PP No. 45 Tahun 1995 tentang
Modal, Pasal 13 ayat 3.
3268
UUPM, Pasal 7 ayat 3,
3269
UUPM, Pasal 9 ayat 1.
3270
UUPM, Pasal 9 ayat 2.
3271
UUPM, Pasal 9 ayat 3.
3272
UUPM, Pasal 9 ayat 3.
1104

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar


Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar

13. Self Regulatory Organization

pelaksanaan fungsi Bursa Efek.3273


33.

Bursa Efek dilarang membuat ketentuan yang


menghambat anggotanya menjadi Anggota Bursa
Efek lain atau menghambat adanya persaingan yang
sehat.3274

34.

Peraturan yang wajib dibuat oleh Bursa Efek, termasuk


perubahannya, mulai berlaku setelah mendapat
persetujuan Bapepam.3275

35.

Bursa Efek wajib mempunyai satuan pemeriksa yang


bertugas menjalankan pemeriksaan berkala atau
pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta
terhadap kegiatan Bursa Efek.3276

36.

Pimpinan satuan pemeriksa wajib melaporkan secara


langsung kepada direksi, dewan komisaris Bursa Efek,
dan Bapepam tentang masalah-masalah material yang
ditemuinya serta yang dapat mempengaruhi suatu
Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek atau Bursa Efek
yang bersangkutan.3277

37.

Bursa Efek wajib menyediakan semua laporan


satuan pemeriksa setiap saat apabila diperlukan oleh
Bapepam.3278

XIII.1.3. Permohonan Izin Usaha Bursa Efek


XIII.1.3.1. Tata Cara
Usaha
1.

Mengajukan

Permohonan

Izin

Permohonan izin usaha Bursa Efek diajukan kepada


Ketua Bapepam dalam rangkap 4 (empat) dengan
menggunakan Formulir Nomor III.A.1-1 lampiran

3273
3274
3275
3276
3277
3278

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

9 ayat 4.
10.
11.
12 ayat 1.
12 ayat 2.
12 ayat 3.
1105

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1 Peraturan Bapepam No. III.A.1 tentang Perizinan


Bursa Efek.3279
2.

Bapepam
mempertimbangkan
permohonan
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.3.1.13280 dengan
memperhatikan:3281
a.

Integritas dan keahlian calon anggota direksi


dan komisaris;

b.

Tingkat kelayakan dari rencana yang telah


disusun; dan

c.

Prospek terbentuknya suatu pasar yang teratur,


wajar, dan efisien.

XIII.1.3.2. Kelengkapan Dokumen


1.

Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam


XIII.1.3.13282 disertai dokumen sebagai berikut:3283

3279
3280
3281
4.
3282
3283
1106

a.

Akta pendirian Perseroan yang memuat


anggaran dasar perseroan sesuai dengan
Peraturan Bapepam Nomor III.A.5 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman;

b.

Daftar Perusahaan Efek yang menjadi pemegang


saham Bursa Efek, sekurang-kurangnya 50
(lima puluh) Perusahaan Efek yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam;

c.

Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

d.

Pertimbangan ekonomi yang mendasari


pendirian Bursa Efek termasuk uraian tentang
keadaan pasar yang akan dilayaninya;

e.

Proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun;

f.

Rencana kegiatan 3 (tiga) tahun termasuk


susunan organisasi, fasilitas komunikasi, dan

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 1.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 1.
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 2.

13. Self Regulatory Organization

program-program latihan yang akan diadakan;

2.

3284

g.

Daftar calon direktur dan komisaris sesuai dengan


persyaratan Peraturan Bapepam Nomor III.A.3
serta pejabat satu tingkat di bawah direksi;

h.

Daftar Pihak yang merencanakan


mencatatkan Efek di Bursa Efek;

i.

Rancangan peraturan mengenai keanggotaan,


pencatatan, perdagangan, kesepadanan Efek,
kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa,
termasuk mengenai penetapan biaya dan
iuran berkenaan dengan jasa yang diberikan;

j.

Neraca pembukaan Perseroan yang telah


diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di
Bapepam; dan

k.

Bukti penyetoran modal yang memuat sekurangkurangnya Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima
ratus juta rupiah).

untuk

Pertimbangan ekonomi pendirian Bursa Efek sekurangkurangnya memuat:3284


a.

potensi kebutuhan dana jangka panjang bagi


kegiatan usaha di wilayah dimaksud;

b.

potensi akumulasi dana yang dapat terserap


melalui pasar modal di wilayah dimaksud;

c.

potensi pangsa pasar dalam arti calon Emiten


yang diharapkan tercatat di Bursa Efek di wilayah
dimaksud (termasuk syarat Emiten dalam
kaitannya dengan kesehatan berusaha, potensi
laba, penyebaran saham, dan sebagainya);

d.

potensi jenis Efek yang diperdagangkan dilihat


dari minat dan tujuan investasi para pemodal di
wilayah dimaksud;

e.

pertimbangan-pertimbangan
yang
bersifat
teknis seperti kesiapan tenaga ahli di bidang
perdagangan Efek, kesiapan perangkat lunak

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 3.


1107

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan perangkat keras lainnya; dan


f.

3.

4.

3285
3286
1108

faktor penunjang seperti keadaan dan prospek


ekonomi, industri pada umumnya (pendapatan
per-kapita domestik, sirkulasi uang beredar,
keberadaan industri strategis, kondisi prasarana
dan sebagainya) serta keadaan dan potensi industri
jasa keuangan (jasa perbankan, asuransi dan
sebagainya).

Proyeksi keuangan selama 3 (tiga) tahun berturutturut sekurang-kurangnya memuat: 32 8 5


a.

neraca;

b.

perhitungan rugi/laba; dan

c.

laporan arus kas.

Rencana kegiatan Bursa Efek selama 3 (tiga)


tahun sekurang-kurangnya memuat: 3 2 8 6
a.

perkiraan jumlah Efek yang tercatat serta


jumlah Perusahaan Efek yang menjadi Anggota
Bursa Efek;

b.

susunan organisasi dilengkapi dengan diskripsi


tugas, wewenang dan tanggung jawab sampai
unit organisasi/jabatan setingkat di bawah
direksi serta peraturan kepegawaian Bursa
Efek;

c.

lokasi dan tata ruang, serta fasilitas penunjang


Bursa Efek yang menjamin keamanan
pelaksanaan kegiatan perdagangan Efek
yang teratur, wajar, dan efisien;

d.

penerapan sistem perdagangan, sistem


penyelesaian
transaksi,
dan
sistem
pengawasan pasar serta sistem penyebaran
informasi pasar yang akan digunakan;

e.

pengadaan fasilitas komunikasi seperti


jaringan telepon, teleks, faksimili, dan

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 4.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 3.

13. Self Regulatory Organization

komputer; dan
f.
5.

6.

3287
3288

kelayakan pengadaan pegawai serta program


pendidikan dan latihan yang diperlukan.

Daftar calon direktur, komisaris, dan pejabat


satu tingkat di bawah direktur disertai dengan
dokumen-dokumen sebagai berikut:3287
a.

riwayat hidup;

b.

surat keterangan pengalaman kerja yang


bersangkutan;

c.

Kartu Tanda Penduduk;

d.

surat pernyataan tentang hubungan afiliasi


dengan Perusahaan Efek yang menjadi Anggota
Bursa Efek;

e.

keterangan mengenai pemenuhan atas


persyaratan calon direktur dan komisaris;

f.

fotokopi ijazah dan sertifikat keahlian yang


menunjukkan tingkat kemampuan yang
bersangkutan; dan

g.

satu buah pas photo terbaru ukuran 4x6.

Peraturan keanggotaan Bursa Efek sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:3288


a.

persyaratan dan tata cara penerimaan,


pengunduran diri, pemberhentian, pembekuan,
dan penerimaan kembali menjadi Anggota
Bursa Efek;

b.

persyaratan yang menjamin integritas dan


profesionalisme Anggota Bursa Efek;

c.

hak dan kewajiban Anggota Bursa Efek yang


menjamin perlakuan yang adil terhadap
masing-masing Anggota Bursa Efek;

d.

ketentuan mengenai disiplin dan sanksi bagi

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 6.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 7.
1109

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Anggota Bursa Efek;

7.

8.

3289
3290
1110

e.

peraturan pengalihan pemegang saham serta


penyelesaian perselisihan Anggota Bursa Efek;

f.

jaminan kebebasan bagi Anggota Bursa Efek


untuk dapat menjadi Anggota Bursa Efek pada
Bursa Efek lainnya; dan

g.

pemeriksaan atas kegiatan perdagangan Efek


dan keadaan keuangan Anggota Bursa Efek.

Peraturan dan pedoman pencatatan Efek sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:3289
a.

tata cara pencatatan, kriteria pembekuan


pencatatan, dan kriteria pembatalan
pencatatan dengan maksud terwujudnya
Bursa Efek yang likuid dan efisien serta
sesuai dengan sasaran pangsa pasar yang
direncanakan;

b.

tata cara pencatatan, tata cara pembekuan


pencatatan, dan tata cara pembatalan
pencatatan yang lengkap dan jelas;

c.

kewajiban menyampaikan laporan keuangan


dan laporan lainnya dari Emiten untuk
keperluan keterbukaan informasi serta kegiatan
pemantauan agar persyaratan pencatatan Efek
dapat dipenuhi;

d.

penetapan biaya pencatatan Efek yang tidak


menghambat perkembangan pasar modal; dan

e.

persyaratan fisik warkat Efek untuk dapat


diperdagangkan di Bursa Efek.

Peraturan
perdagangan
Efek
sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: 32 9 0
a.

pembentukan harga (kurs) yang didasarkan


atas kekuatan pasar;

b.

ketentuan yang menjamin perdagangan Efek

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 8.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 9.

13. Self Regulatory Organization

yang wajar berdasarkan mekanisme pasar;

9.

c.

ketentuan yang menjamin tersedianya informasi


pasar yang akurat, aktual, penyebarannya
cepat, dan luas serta relatif murah;

d.

ketentuan yang menjamin penyelesaian


transaksi dan registrasi yang aman, cepat, dan
efisien;

e.

penetapan biaya transaksi dan biaya lain


yang tidak menghambat perkembangan pasar
modal;

f.

pelaporan transaksi oleh Anggota Bursa Efek


kepada Bursa Efek dan nasabahnya; dan

g.

persyaratan perdagangan Efek di luar Bursa


Efek atas Efek yang tercatat di Bursa Efek
tersebut.

Peraturan mengenai kliring dan penyelesaian


Transaksi Bursa yang meliputi antara lain:3291
a.

penyelenggaraan kliring;

b.

hak dan kewajiban Anggota Bursa Efek


yang melakukan Transaksi Bursa; dan

c.

peraturan mengenai kesepadanan Efek.

10.

Dalam rangka memproses permohonan izin usaha


sebagai Bursa Efek, Bapepam melakukan penelitian
atas kelengkapan dokumen, melakukan wawancara,
serta dapat melakukan pemeriksaan setempat apabila
dipandang perlu.3292

11.

Perusahaan Efek yang menjadi pemegang saham


Bursa Efek dilarang mempunyai hubungan dengan
Perusahaan Efek lain yang juga menjadi pemegang
saham Bursa Efek yang sama melalui:3293
a.

3291
3292
3293

kepemilikan, baik langsung maupun tidak


langsung, sekurang-kurangnya 20% (dua puluh

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 10.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 11.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa Efek, Angka 12.
1111

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

perseratus) dari saham yang mempunyai hak


suara;

12.

b.

perangkapan jabatan sebagai anggota direksi


atau komisaris, dan Wakil Perusahaan Efek;
atau

c.

pengendalian di bidang pengelolaan dan atau


kebijaksanaan perusahaaan baik langsung
maupun tidak langsung.

Suatu Efek dapat dicatatkan pada lebih dari satu


Bursa Efek.3294

XIII.1.3.3. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.3.13295 ini tidak memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:3296
1.

permohonannya tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor III.A.1-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. III.A.1;
atau

2.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor III.A.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. III.A.1

XIII.1.3.4. Surat Izin Usaha Bursa Efek


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.3.13297 memenuhi syarat, Bapepam memberikan
surat izin usaha Bursa Efek kepada pemohon dengan
Formulir Nomor III.A.1- 4 lampiran 4, Peraturan
Bapepam No. III.A.1.3298
3294
3295
3296
3297
3298
1112

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.1
III.A.1
III.A.1
III.A.1
III.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

13.
1.
14.
1.
15.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.4. Anggaran Dasar Bursa Efek


XIII.1.4.1. Ketentuan Umum Anggaran Dasar
Anggaran dasar Bursa Efek, sekurang-kurangnya
memuat:3299
1.

Maksud
dan
tujuan
Perseroan
menyelenggarakan kegiatan sebagai Bursa
Efek;

2.

Ketentuan mengenai direksi dan komisaris


mencakup antara lain sebagai berikut:

3.

a.

persyaratan calon direksi dan komisaris


Bursa Efek sesuai dengan persyaratan
Peraturan Bapepam Nomor. III.A.3;

b.

jumlah anggota direksi dan komisaris


masing-masing sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang;

c.

tata cara pengajuan calon direktur dan


komisaris;

d.

anggota direksi dan komisaris diangkat


untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun
dan dapat diangkat kembali;

e.

berakhirnya masa jabatan direktur


Bursa Efek wajib diatur berbeda dengan
berakhirnya masa jabatan komisaris
Bursa Efek; dan

f.

anggota direksi tidak mempunyai


jabatan rangkap sebagai anggota direksi,
komisaris atau pegawai pada perusahaan
lain.

Ketentuan mengenai saham mencakup antara


lain sebagai berikut:

3299
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Bursa Efek, Angka 1.
1113

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

saham Bursa Efek adalah saham atas


nama yang mempunyai nilai nominal
dan hak suara yang sama;

b.

pemegang saham Bursa Efek hanya


dapat memiliki 1 (satu) saham;

c.

Perusahaan Efek pemegang saham


Bursa Efek yang tidak memenuhi
syarat menjadi anggota Bursa Efek
atau tidak lagi menjadi anggota Bursa
Efek, tidak dapat menggunakan hak
suara atas saham yang dimilikinya;

d.

Perusahaan Efek yang menjadi pemegang


saham Bursa Efek dilarang mempunyai
hubungan dengan Perusahaan Efek lain
yang juga menjadi pemegang saham
Bursa Efek yang sama melalui:
kepemilikan,
baik
langsung
maupun tidak langsung sekurangkurangnya 20% (dua puluh
perseratus) dari saham yang
mempunyai hak suara; dan

2).

pengendalian
di
bidang
pengelolaan
dan
atau
kebijaksanaan
perusahaan
baik langsung maupun tidak
langsung.

4.

Ketentuan bahwa Bursa Efek tidak membagikan


dividen kepada pemegang saham; dan

5.

Ketentuan mengenai pemindahan hak atas


saham Bursa Efek:
a.

1114

1).

pemindahan hak atas saham Bursa


Efek hanya dapat dilakukan kepada
Perusahaan Efek yang telah mempunyai
izin usaha sebagai Perantara Pedagang
Efek dan memenuhi syarat menjadi
Anggota Bursa Efek tersebut;

13. Self Regulatory Organization

b.

pemindahan saham Bursa Efek hanya


dapat dilakukan setelah adanya
pernyataan Direksi Bursa Efek bahwa
Perusahaan Efek yang akan menerima
peralihan saham Bursa Efek tersebut
syarat menjadi Anggota Bursa Efek;

c.

Perusahaan Efek yang telah menjadi


pemegang saham Bursa Efek tetapi
kemudian tidak memenuhi syarat untuk
menjadi Anggota Bursa Efek wajib
mengalihkan saham Bursa Efek yang
dimilikinya kepada Perusahaan Efek
lain yang memenuhi persyaratan sebagai
Anggota Bursa Efek selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
terhitung sejak tanggal saham Bursa
Efek tersebut dimiliki oleh Perusahaan
Efek dimaksud;

d.

Perusahaan Efek yang tidak lagi


menjadi Anggota Bursa Efek wajib
mengalihkan saham Bursa Efek yang
dimilikinya kepada Perusahaan Efek
lain yang memenuhi persyaratan
sebagai Anggota Bursa Efek selambatlambatnya dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak saat Perusahaan Efek
tersebut tidak lagi menjadi Anggota
Bursa Efek;

e.

dalam hal Perusahaan Efek tidak


mengalihkan saham Bursa Efek yang
dimilikinya kepada Perusahaan Efek
lain sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.4.1.5.c3300 dan XIII.1.4.1.5.d3301

3300
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar
Bursa Efek, Angka 1 Huruf e ayat 3.
3301
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan
Anggaran Dasar Bursa Efek, Angka 1 Huruf e ayat 4.
1115

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

angka 4), maka Bursa Efek akan melelang


saham Bursa Efek dimaksud pada tingkat
harga terbaik dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak dilampauinya batas
waktu sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.4.1.5.c3302 dan XIII.1.4.1.5.d3303;
dan
f.

dalam hal saham Bursa Efek tidak


dapat dialihkan dalam batas waktu
sebagaimana
dimaksud
dalam
XIII.1.4.1.5.e3304, maka Perusahaan Efek
yang memiliki saham Bursa Efek wajib
menjual saham tersebut kepada Bursa
Efek dan Bursa Efek wajib membeli
saham tersebut pada harga nominal.

XIII.1.4.2. Persetujuan Bapepam Atas Anggaran Dasar


Dan Perubahannya
1.

Setiap anggaran dasar atau perubahan anggaran dasar


Bursa Efek wajib memperoleh persetujuan Bapepam
sebelum diajukan kepada Menteri Kehakiman untuk
memperoleh pengesahan.3305

2.

Permohonan persetujuan anggaran dasar atau perubahan


anggaran dasar Bursa Efek diajukan kepada Bapepam
dalam rangkap 4 (empat) dengan menggunakan Formulir
Nomor III.A.5-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
III.A.5 disertai dokumen dokumen:3306

3302
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan
Anggaran Dasar Bursa Efek, Angka 1 Huruf e ayat 3.
3303
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan
Anggaran Dasar Bursa Efek, Angka 1 Huruf e ayat 4.
3304
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan
Anggaran Dasar Bursa Efek, Angka 1 Huruf e ayat 5.
3305
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Bursa Efek, Angka 2.
3306
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Bursa Efek, Angka 3.
1116

13. Self Regulatory Organization

3307
Dasar
3308
Dasar
3309
Dasar
3310
Dasar

a.

akta perubahan anggaran


dimintakan persetujuan;

dasar

yang

b.

akta berita acara Rapat Umum Pemegang


Saham;

c.

surat panggilan Rapat Umum Pemegang


Saham;

d.

agenda Rapat Umum Pemegang Saham; dan

e.

daftar hadir Rapat Umum Pemegang Saham.

3.

Dalam permohonan dijelaskan alasan permohonan


yang antara lain menyangkut latar belakang
perubahan anggaran dasar.3307

4.

Dalam rangka memproses permohonan persetujuan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.4.2.23308,
Bapepam akan melakukan penelaahan atas
materi perubahan anggaran dasar yang diajukan
pemohon.3309

5.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah


diterimanya permohonan tersebut, Bapepam wajib
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:3310
a.

permohonannya tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor III.A.5 -2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. III.A.5;

b.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor III.A.5-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. III.A.5; atau

c.

permohonannya
disetujui
dengan
menggunakan Formulir Nomor III.A.5-4
lampiran 4, Peraturan Bapepam No. III.A.5

Peraturan Bapepam-LK
Bursa Efek, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK
Bursa Efek, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK
Bursa Efek, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK
Bursa Efek, Angka 6.

No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran


No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
1117

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh)


hari sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.4.2.43311 ,
Bapepam tidak memberikan tanggapan maka
permohonan pemberian persetujuan atas anggaran
dasar dan perubahan dimaksud berlaku efektif.3312

XIII.1.5. Direksi Dan Komisaris Bursa Efek


XIII.1.5.1. Direksi Bursa Efek
XIII.1.5.1.1. Ketentuan Umum
1.

Bursa Efek wajib mempunyai paling


sedikit 3 (tiga) orang direktur.3313

2.

Jumlah anggota direksi Bursa Efek


masing-masing sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang.3314

3.

Anggota direksi dilarang mempunyai


jabatan rangkap sebagai anggota direksi,
komisaris atau pegawai pada perusahaan
lain.3315

4.

Anggota direksi diangkat untuk masa


jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali.3316

5.

Dewan Komisaris Bursa Efek menelaah


jumlah kebutuhan dan jabatan direktur

3311
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Bursa Efek, Angka 5.
3312
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Bursa Efek, Angka 7.
3313
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 1 Huruf a.
3314
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
9 ayat 1.
3315
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
9 ayat 2.
3316
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
9 ayat 3.
1118

13. Self Regulatory Organization

Bursa Efek serta mengajukan kepada


Bapepam dan LK paling lambat 121
(seratus dua puluh satu) hari sebelum
Rapat Umum Pemegang Saham
pemilihan direktur Bursa Efek.3317
6.

Dalam menelaah jumlah kebutuhan


dan jabatan direktur Bursa Efek, dewan
komisaris dapat membentuk komite
dengan atau tanpa melibatkan pihak lain,
dengan berpedoman pada Peraturan
Bapepam No. III.A.3, Peraturan Bapepam
No. III.A.1, dan struktur organisasi Bursa
Efek yang berlaku.3318

7.

Dalam menentukan jabatan direktur


Bursa Efek, Dewan Komisaris wajib
memperhatikan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing jabatan
direktur Bursa Efek sebagaimana
diatur dalam XIII.1.5.1.6.13319 dan
XIII.1.5.1.6.23320.3321

8.

Apabila dalam batas waktu pengajuan


sebagaimana
dimaksud
dalam
3322
XIII.1.5.1.1.5 ,
Dewan Komisaris
belum mengajukan jumlah kebutuhan
dan jabatan direktur Bursa Efek, maka
Bapepam dan LK menetapkan langsung
jumlah kebutuhan dan jabatan direktur
Bursa Efek.3323

9.

3317
3318
3319
3320
3321
3322
3323

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

Bapepam dan LK menetapkan jumlah


kebutuhan dan jabatan direktur Bursa
Efek paling lambat 109 (seratus sembilan)
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

1 Huruf
1 Huruf
11.
12.
1 Huruf
1 Huruf
1 Huruf

b.
c.

d.
b.
e.
1119

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hari sebelum Rapat Umum Pemegang


Saham pemilihan direktur Bursa Efek.3324
10.

Dengan memperhatikan perkembangan


kegiatan dan kebutuhan operasional
Bursa Efek, Bapepam dan LK dapat
menambah direktur Bursa Efek dalam
Direksi Bursa Efek yang sedang
menjabat.3325

XIII.1.5.1.2. Persyaratan Direktur Bursa Efek


1.

3324
3325
3326
1120

Setiap direktur Bursa Efek wajib memenuhi


persyaratan sebagai berikut: 3 326
a.

orang perseorangan warga negara


Indonesia dan cakap melakukan
perbuatan hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit atau


menjadi komisaris atau direktur yang
dinyatakan bersalah atau turut bersalah
menyebabkan
suatu
perusahaan
dinyatakan pailit;

d.

tidak pernah dihukum


melakukan
tindak
kejahatan;

e.

tidak pernah melakukan perbuatan


tercela di bidang Pasar Modal dan
keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material atas
ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal;

karena
pidana

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 1 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 1 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf a.

13. Self Regulatory Organization

2.

mempunyai pemahaman terhadap


peraturan
perundang-undangan
di bidang Pasar Modal dan
pengetahuan yang luas tentang Pasar
Modal termasuk perkembangan
pasar modal internasional;

h.

mempunyai
komitmen
terhadap
pengembangan Bursa Efek dan Pasar
Modal Indonesia; dan

i.

memahami prinsip-prinsip tata kelola


perusahaan yang baik dan prinsipprinsip pengelolaan risiko.

Selain persyaratan sebagaimana dimaksud


pada XIII.1.5.1.2.1 3 32 7, calon direktur Bursa
Efek wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 3 32 8
a.

3327
3328

g.

Dalam hal anggota direksi Bursa Efek


terdiri dari 3 (tiga) atau 4 (empat) orang,
maka:
1).

Paling sedikit 1 (satu) orang calon


direktur Bursa Efek wajib mempunyai
pengalaman dalam posisi direktur pada
perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan paling kurang 5 (lima) tahun,
dengan ketentuan paling kurang 3
(tiga) tahun berpengalaman pada posisi
direktur di Perusahaan Efek;

2).

Paling sedikit 1 (satu) orang


calon direktur Bursa Efek wajib
berpengalaman
pada
posisi
manajerial paling kurang satu
tingkat di bawah direktur atau
jabatan yang setara pada institusi
pengawas Pasar Modal dan/

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf b.
1121

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau organisasi yang diberi


kewenangan
oleh
Undangundang tentang Pasar Modal
untuk mengatur pelaksanaan
kegiatannya, paling kurang 3
(tiga) tahun; dan
3).

b.

1122

Khusus bagi calon direktur Bursa


Efek yang bertanggung jawab di
bidang teknologi informasi, wajib
berpengalaman dalam posisi
manajerial pada bidang teknologi
informasi paling kurang 3 (tiga)
tahun dan memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai sistem
informasi
perusahaan
yang
bergerak di bidang keuangan.

Dalam hal anggota direksi Bursa Efek


terdiri dari 5 (lima) orang atau lebih,
maka:
1).

Paling sedikit 1 (satu) orang


calon direktur Bursa Efek wajib
mempunyai pengalaman dalam
posisi direktur pada perusahaan
yang bergerak di bidang keuangan
paling kurang 5 (lima) tahun,
dengan ketentuan paling kurang
3 (tiga) tahun berpengalaman
pada posisi direktur di Perusahaan
Efek;

2).

Paling sedikit 1 (satu) orang


calon direktur Bursa Efek wajib
berpengalaman
pada
posisi
manajerial paling kurang satu
tingkat di bawah direktur atau
jabatan yang setara pada institusi
pengawas Pasar Modal dan/

13. Self Regulatory Organization

atau organisasi yang diberi


kewenangan
oleh
Undangundang tentang Pasar Modal
untuk mengatur pelaksanaan
kegiatannya, paling kurang 3
(tiga) tahun; dan

c.

3329
1.

3).

Paling sedikit 1 (satu) orang


calon direktur Bursa Efek wajib
mempunyai pengalaman dalam
posisi manajerial pada bidang
pengelolaan
risiko
dan/atau
pengelolaan
investasi
pada
perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan, atau mempunyai
pengalaman sebagai profesional
di bidang hukum, akuntansi, atau
keuangan yang berpraktik secara
aktif dalam bidang Pasar Modal,
paling kurang 5 (lima) tahun; dan

4).

Khusus bagi calon direktur Bursa


Efek yang bertanggung jawab di
bidang teknologi informasi, wajib
berpengalaman
dalam
posisi
manajerial pada bidang teknologi
informasi paling kurang 3 (tiga)
tahun dan memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai sistem
informasi perusahaan yang bergerak
di bidang keuangan.

Jangka waktu atau masa pengalaman


calon direktur Bursa Efek dalam posisi
manajerial atau direktur sebagaimana
dimaksud pada XIII.1.5.1.2.2.a3329 dan

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf b angka
1123

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.1.5.1.2.2.b3330 dihitung sampai dengan


pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham pemilihan dan pengangkatan
direktur Bursa Efek.
3.

Bagi calon direktur Bursa Efek yang diajukan


sebagai direktur utama Bursa Efek, selain wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.5.1.2.13331dan XIII.1.5.1.2.23332 , juga
wajib mempunyai jiwa kepemimpinan yang
kuat.3333

XIII.1.5.1.3. Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan Calon


Direktur Bursa Efek
1.

3330
2.
3331
3332
3333
3334
1124

Pencalonan dan pengajuan calon direktur


Bursa Efek wajib dilakukan oleh kelompok
Anggota Bursa Efek dengan paling sedikit
terdiri dari 10 (sepuluh) Anggota Bursa Efek,
dengan persyaratan sebagai berikut: 3 3 3 4
a.

10 (sepuluh) atau lebih Anggota Bursa


Efek tersebut telah melakukan transaksi
Efek secara bersama-sama paling kurang
10% (sepuluh per seratus) dari total
frekuensi dan nilai perdagangan Efek di
Bursa Efek selama 12 (dua belas) bulan
terakhir sebelum pengajuan kepada
Bapepam dan LK;

b.

masing-masing Anggota Bursa Efek


secara sendiri-sendiri telah melakukan
transaksi Efek paling kurang 0,2% (dua
per seribu) dari total frekuensi dari nilai

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf b angka
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

2 Huruf a.
2 Huruf b.
2 Huruf c.
3.

13. Self Regulatory Organization

perdagangan Efek di Bursa Efek selama


12 (dua belas) bulan terakhir sebelum
pengajuan kepada Bapepam dan LK; dan
c.

3335
3336
3337
3338
3339
3340

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

masing-masing Anggota Bursa Efek


hanya dapat menjadi anggota pada satu
kelompok Anggota Bursa Efek.

2.

Dalam pencalonan direktur Bursa Efek,


kelompok Anggota Bursa Efek yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada
XIII.1.5.1.3.1.a3335
secara
bersama-sama
bertanggung jawab mencari dan menyeleksi
calon direktur Bursa Efek, meneliti bahwa setiap
calon direktur Bursa Efek tersebut mempunyai
keahlian, pengalaman dan tanggung jawab
untuk masing-masing jabatannya dan kegiatan
yang menjadi tugas jabatannya sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.1.13336, XIII.1.5.1.6.13337
dan XIII.1.5.1.6.23338, dan menegosiasikan atau
merekomendasikan gaji serta manfaat lain bagi
masing-masing calon direktur Bursa Efek dengan
mempertimbangkan usulan Komite Remunerasi
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka
10 huruf c Peraturan Bapepam Nomor III.A.12
(jika ada).3339

3.

Calon direktur Bursa Efek wajib diajukan


kepada Bapepam dan LK oleh kelompok
Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.5.1.3.1.a3340 dalam satu kesatuan
paket calon direktur Bursa Efek dengan
memenuhi ketentuan jabatan sebagaimana

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3 Huruf a.
1.
11.
12.
3 Huruf b.
3 Huruf a.
1125

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam XIII.1.5.1.13341 XIII.1.5.1.6.13342


dan XIII.1.5.1.6.23343.

3341
3342
3343
3344
3345
3346
3347
3348
3349
3350
3351
3352
3353
1126

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

4.

Pengajuan secara paket sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.5.1.3.33344 tidak berlaku untuk
pengajuan calon direktur Bursa Efek untuk
mengisi jabatan direktur Bursa Efek yang
lowong atau untuk menambah calon direktur
Bursa Efek.3345

5.

Dalam pengajuan calon direktur Bursa Efek


kepada Bapepam dan LK, kelompok Anggota
Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.5.1.3.13346 wajib melampirkan dalam
rangkap 2 (dua) dokumen-dokumen sebagai
berikut:3347

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

a.

riwayat hidup calon direktur Bursa Efek;

b.

surat pernyataan calon direktur Bursa


Efek yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan telah memenuhi ketentuan
XIII.1.5.1.2.13348,
XIII.1.5.1.33349,
3350
XIII.1.5.1.4 ,
XIII.1.5.1.4.103351,
XIII.1.5.1.4.113352 , dan XIII.1.5.1.53353;

c.

fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon


direktur Bursa Efek;

d.

surat pernyataan tentang ada tidaknya


hubungan Afiliasi calon direktur
Bursa Efek dengan calon direktur

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

1.
11.
12.
3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
2 Huruf
3.
4.
5.
6.
8.

c.
d.
a.
e.
a.

13. Self Regulatory Organization

lain dari Bursa Efek, komisaris Bursa


Efek, Anggota Bursa Efek, Emiten,
atau Perusahaan Publik yang Efeknya
tercatat di Bursa Efek;
e.

fotokopi ijazah dan sertifikat keahlian


yang menunjukkan keahlian dari calon
direktur Bursa Efek (jika ada);

f.

surat pernyataan dari masing-masing


Pihak yang diajukan sebagai calon
direktur Bursa Efek yang memuat
antara lain tentang kesediaan untuk
dipilih menjadi direktur Bursa Efek
yang bertanggungjawab untuk kegiatan
yang menjadi tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.1.6.13354 dan
XIII.1.5.1.6.23355 dan
untuk
bekerja
sama sebaik-baiknya dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Bursa Efek yang
teratur, wajar, dan efisien dengan
komisaris dan direktur lain dari Bursa
Efek dimaksud;

g.

surat pernyataan calon direktur Bursa


Efek untuk tidak melakukan perangkapan
jabatan sebagai direktur, komisaris, atau
pegawai pada perusahaan atau institusi
lain, apabila yang bersangkutan terpilih
sebagai direktur Bursa Efek;

h.

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan


yang terdapat pada lampiran 1,
Peraturan Bapepam No. III.A.3 mengenai
integritas calon direktur Bursa Efek
dengan menggunakan Formulir Nomor
III.A.3-1;
i.

3354
3355

3 (tiga) buah pas photo berwarna

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 11.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 12.
1127

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

terbaru ukuran 10 x 15 cm (kartu


pos);

1128

j.

surat
keterangan
mengenai
proses mencari, menyeleksi, dan
meneliti calon direktur Bursa
Efek dari kelompok Anggota
Bursa Efek, termasuk negosiasi
atau rekomendasi mengenai gaji
dan manfaat lain apabila calon
direktur Bursa Efek diangkat
menjadi direktur Bursa Efek, yang
menyatakan bahwa proses tersebut
telah dilakukan secara profesional
dan tidak ada kepentingan lain
termasuk kepentingan karena
hubungan Afiliasi, melainkan
semata-mata kepentingan Bursa
Efek khususnya dan Pasar Modal
pada umumnya;

k.

rencana strategis calon direktur


Bursa Efek yang sejalan dengan
visi dan misi Bursa Efek;

l.

surat pernyataan dari calon


direktur
Bursa
Efek
yang
menyatakan bahwa calon direktur
Bursa Efek setelah menjadi
direktur Bursa Efek tidak akan
menggunakan aset Bursa Efek atau
melakukan transaksi dan memberi
manfaat dalam bentuk apapun
kepada
Pihak
terafiliasinya,
direktur lain dari Bursa Efek,
Pihak terafiliasi dari direktur lain
Bursa Efek, komisaris Bursa Efek,
dan/atau Pihak terafiliasi dari
komisaris Bursa Efek; dan

13. Self Regulatory Organization

m.

6.

3356
3357
3358

surat pernyataan dari


direktur
Bursa
Efek
menyatakan antara lain:

calon
yang

1).

kesediaan untuk tidak


memiliki
saham
atau
sebagai pengendali baik
langsung
atau
tidak
langsung Perusahaan Efek
selama menjabat sebagai
direktur Bursa Efek; dan/
atau

2).

kesediaan untuk tidak


mengendalikan
baik
langsung
atau
tidak
langsung Emiten atau
Perusahaan Publik dan/
atau tidak membeli saham
atau
mentransaksikan
saham
Emiten
atau
Perusahaan Publik yang
dimilikinya
sampai
dengan 6 (enam) bulan
setelah masa jabatannya
berakhir.

Pengajuan nama calon direktur Bursa Efek


oleh Anggota Bursa Efek sebagaimana
dimaksud pada XIII.1.5.1.3.13356 dan
XIII.1.5.1.3.33357
beserta
dokumendokumen
pendukung
sebagaimana
dimaksud pada XIII.1.5.1.3.53358 wajib
diterima secara lengkap oleh Bapepam dan
LK paling lambat 56 (lima puluh enam)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham pengangkatan direktur Bursa Efek.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 3 Huruf e.
1129

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dalam hal terdapat kekurangan maka


pengajuan dianggap telah lengkap pada
saat kekurangan tersebut disampaikan
kepada Bapepam dan LK.3359

XIII.1.5.1.4. Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan


Calon Direktur Bursa Efek
1.

Setiap

calon

direktur

Bursa

Efek

yang diajukan wajib lulus penilaian


kemampuan dan kepatutan yang
dilakukan oleh Komite yang dibentuk
oleh Ketua Bapepam dan LK.3360

3359
3360
3361
3362
3363
3364
1130

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

2.

Anggota Komite sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.5.1.4.13361 terdiri dari 5 (lima)
orang yang terdiri dari Ketua Bapepam
dan LK sebagai Ketua merangkap
anggota, dan 4 (empat) pejabat setingkat
Eselon II di Bapepam dan LK sebagai
anggota.3362

3.

Setiap
pelaksanaan
penilaian
kemampuan dan kepatutan wajib
dihadiri paling sedikit 3 (tiga) orang
anggota Komite.3363

4.

Komite
melakukan
penilaian
kemampuan dan kepatutan calon
direktur Bursa Efek antara lain melalui
penelitian administratif, wawancara,
dan/atau permintaan presentasi.3364

5.

Dalam
melakukan
penilaian
kemampuan dan kepatutan calon

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
4
4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

f.
a.
a.
b.
c.
d.

13. Self Regulatory Organization

direktur Bursa Efek, Komite dapat


dibantu oleh nara sumber dengan
keahlian tertentu yang berasal dari
luar Bapepam dan LK. 3 3 6 5
6.

Penilaian

kemampuan

dan

kepatutan dilakukan untuk menilai


bahwa calon direktur Bursa Efek
memenuhi persyaratan integritas
dan kompetensi. 3 3 6 6
7.

3365
3366
3367
3368

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

Persyaratan integritas sebagaimana


dimaksud
dalam
ketentuan
3 3 67
3368
XIII.1.5.1.4.6
meliputi:
a.

cakap melakukan perbuatan


hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral


yang baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi komisaris atau
direktur
yang
dinyatakan
bersalah atau turut bersalah
menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena


melakukan tindak pidana
kejahatan;

e.

tidak
pernah
melakukan
perbuatan tercela di bidang
Pasar Modal dan keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material
atas
ketentuan
peraturan
perundangundangan
di

tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

e.
f.
f.
g.
1131

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

bidang Pasar Modal; dan


g.

8.

3369
Peraturan
3370
Peraturan
3371
Peraturan
3372
Peraturan
3373
Peraturan
1 poin c.
1132

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

mempunyai
komitmen
terhadap
pengembangan
Bursa Efek dan Pasar Modal
Indonesia.

Persyaratan
kompetensi
sebagaimana
dimaksud
dalam
3369
3 37 0
XIII.1.5.1.4.6
meliputi:
a.

mempunyai
pemahaman
terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar
Modal dan pengetahuan yang
luas tentang Pasar Modal
termasuk perkembangan pasar
modal internasional;

b.

memahami
prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang
baik
dan
prinsip-prinsip
pengelolaan risiko;

c.

memiliki
asal
usul
atau
pengalaman
yang
cukup,
sebagaimana dipersyaratkan
dalam
ketentuan
3 37 1
XIII.1.5.1.2.2
dan
3 37 2
XIII.1.5.1.2.3 ; dan

d.

memiliki keahlian di bidang


Pasar Modal dan/atau keahlian
sesuai dengan bidang yang
dipersyaratkan dalam ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam XIII.1.5.1.2.2.a.3) 3 37 3 dan

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
2
2
2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

f.
h.
b.
c.
b butir

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.5.1.2.2.b.3) 3 374
XIII.1.5.1.2.2.b.4) 3 375 .

3374
Peraturan
2 poin c.
3375
Peraturan
2 poin d.
3376
Peraturan
3377
Peraturan
3378
Peraturan
3379
Peraturan
3380
Peraturan

dan

9.

Berdasarkan penilaian kemampuan


dan kepatutan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.5.1.4.43376, Bapepam dan LK
menyampaikan hasil penilaian dimaksud
kepada kelompok Anggota Bursa Efek
yang mengajukan calon direktur Bursa
Efek paling lambat 21 (duapuluh satu)
hari setelah permohonan diterima secara
lengkap.3377

10.

Jika dalam satu daftar paket calon


direktur Bursa Efek yang diajukan oleh
kelompok Anggota Bursa sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.1.3.13378 dan
XIII.1.5.1.3.33379 terdapat calon direktur
Bursa Efek yang tidak lulus penilaian
kemampuan dan kepatutan, maka
kelompok Anggota Bursa Efek dapat
mengajukan kembali calon direktur
Bursa Efek lain untuk menggantikan
calon direktur Bursa Efek yang tidak
lulus kepada Bapepam dan LK paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah
pemberitahuan hasil penilaian oleh
Bapepam dan LK kepada kelompok
Anggota Bursa Efek dimaksud, dengan
memenuhi ketentuan XIII.1.5.1.23380

Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf b butir
Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2 Huruf b butir
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4 Huruf
4 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
2.

d.
i.
a.
c.
1133

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan XIII.1.5.1.3.13381, XIII.1.5.1.3.23382 ,


XIII.1.5.1.3.33383, dan XIII.1.5.1.3.53384 .3385
11.

Apabila semua dokumen sudah lengkap


dan semua persyaratan telah dipenuhi,
Bapepam dan LK menyampaikan surat
persetujuan dan daftar paket calon
direktur Bursa Efek beserta fotokopi
dokumen calon direktur Bursa Efek
kepada Direksi Bursa Efek paling lambat
7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham.3386

12.

Direksi Bursa Efek wajib menyampaikan


kepada semua pemegang saham daftar
paket calon direktur Bursa Efek yang
disetujui Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam angka 6 beserta fotokopi
dokumen lengkap sebagaimana dimaksud
XIII.1.5.1.3.53387 paling lambat satu hari
kerja setelah diterimanya daftar paket
calon direktur Bursa Efek dari Bapepam
dan LK. Daftar paket calon direktur Bursa
Efek beserta fotokopi dokumen lengkap
tersebut wajib tersedia dan dapat diakses
oleh pemegang saham dan publik.3388

XIII.1.5.1.5. Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata


Cara Pemilihan Direktur Bursa Efek
1.
3381
3382
3383
3384
3385
3386
3387
3388
1134

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

Pengumuman
mengenai
akan
diadakannya pemanggilan Rapat Umum
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
5.
6.
3 Huruf
7.

a.
b.
c.
e.

e.

13. Self Regulatory Organization

Pemegang Saham Bursa Efek dilakukan


paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum dilakukannya pemanggilan
Rapat Umum Pemegang Saham
dengan memuat antara lain rencana
pengangkatan direktur Bursa Efek.3389

3389
3390
3391
3392
3393

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

2.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang


Saham Bursa Efek untuk mengangkat
direktur
Bursa
Efek
dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham
dimaksud,
dengan
tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan
dan tanggal Rapat Umum Pemegang
Saham, dengan memuat antara lain
rencana pengangkatan direktur Bursa
Efek.3390

3.

Pemilihan dan pengangkatan direktur


Bursa Efek yang diajukan dalam satu
kesatuan paket pencalonan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham wajib
dilakukan dalam satu kesatuan paket
dimaksud berdasarkan suara terbanyak
dalam
Rapat
Umum
Pemegang
3391
Saham.

4.

Pemilihandanpengangkatancalondirektur
Bursa Efek secara paket sebagaimana
dimaksud
pada
XIII.1.5.1.5.33392
tidak berlaku untuk pemilihan dan
pengangkatan calon direktur Bursa Efek
untuk mengisi jabatan direktur Bursa Efek
yang lowong atau untuk menambah calon
direktur Bursa Efek.3393

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

8
8
8
8
8

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
b.
c.
c.
d.
1135

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Rapat Umum Pemegang Saham untuk


mengangkat direktur Bursa Efek wajib
dipimpin oleh komisaris utama atau
salah satu komisaris dalam hal komisaris
utama berhalangan.3394

6.

Seorang calon direktur Bursa Efek


terpilih sebagaimana XIII.1.5.1.5.33395 ,
mempunyai hak untuk mengundurkan
diri, sebelum diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.3396

7.

Pada saat Rapat Umum Pemegang


Saham calon direktur Bursa Efek wajib
menjelaskan rencana strategis kepada
pemegang saham. Penjelasan dapat
juga disampaikan dalam forum lainnya
sebelum Rapat Umum Pemegang Saham
yang memungkinkan pemegang saham
melakukan interaksi dengan calon
direktur Bursa Efek.3397

8.

Gaji dan manfaat lain bagi calon direktur


Bursa Efek sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.5.1.3.23398 wajib ditentukan
berdasarkan kelayakan yang berlaku pada
umumnya untuk masing-masing jabatan
direktur Bursa Efek sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya berdasarkan
keahlian, dan pengalaman masingmasing calon direktur Bursa Efek, dengan
mempertimbangkan
usulan
Komite
Remunerasi sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan angka 10 huruf c
Peraturan Nomor III.A.12 (jika ada).3399

3394
3395
3396
3397
3398
3399
1136

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

8 Huruf
8 Huruf
8 Huruf
8 Huruf
3 Huruf
9.

e.
c.
f.
g.
b.

13. Self Regulatory Organization

9.

Gaji dan manfaat lain bagi direktur


Bursa Efek sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.5.1.5.83400 yang diajukan
oleh kelompok Anggota Bursa Efek
sebagaimana
dimaksud
dalam
3401
XIII.1.5.1.3.1
wajib disetujui dan
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.3402

XIII.1.5.1.6. Ketentuan Lain


1.

Salah seorang diantara calon direktur


Bursa Efek wajib ditetapkan sebagai calon
direktur utama Bursa Efek dengan tugas
utama antara lain mengambil keputusan
yang bersifat final jika rapat direksi
tidak dapat mengambil keputusan,
melakukan koordinasi kegiatan di Bursa
Efek, kegiatan hubungan masyarakat,
dan kegiatan pemeriksaan internal.3403

2.

Calon direktur Bursa Efek yang lainnya


wajib ditetapkan sebagai direktur Bursa
Efek yang antara lain bertanggung
jawab terhadap satu atau lebih kegiatan
sebagai berikut:3404
a.

3400
3401
3402
3403
3404

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

pencatatan,
yang
antara
lain
bertanggung
jawab
atas
peraturan
pencatatan
dan delisting Efek, perilaku
Emiten yang tercatat di Bursa
dan Biro Administrasi Efek,
mengkoordinasikan
dan
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

9.
3 Huruf b.
10.
11.
12.
1137

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mengawasi
aksi
korporasi
Emiten yang tercatat di Bursa,
serta mengelola pelatihan dan
pendidikan pada Emiten yang
tercatat di Bursa dan Biro
Administrasi Efek;

1138

b.

keanggotaan dan partisipan,


yang antara lain bertanggung
jawab
atas
pembuatan
peraturan
mengenai
persyaratan
keanggotaan
dan
partisipan,
kewajiban
pelaporan keanggotaan dan
partisipan, mengawasi anggota
dan partisipan, serta mengelola
pelatihan
dan
pendidikan
anggota Bursa dan partisipan;

c.

perdagangan,
yang
antara
lain
bertanggung
jawab
atas
pembuatan
peraturan
perdagangan,
kliring,
dan
penyelesaian Transaksi Bursa,
dan
menjaga
kelancaran
penyelenggaraan
kegiatan
perdagangan;

d.

pengawasan perdagangan, yang


antara lain bertangung jawab
menyusun parameter pengawasan
perdagangan dan melaksanakan
pengawasan perdagangan secara
efektif;

e.

pemeriksaan
anggota
dan
partisipan, yang bertanggung
jawab
menyusun
pedoman
pemeriksaan
anggota
dan
partisipan, serta melaksanakan

13. Self Regulatory Organization

pemeriksaan dan pemantauan


pemeriksaan
anggota
dan
partisipan secara efektif;

3.

f.

hukum,
yang
antara
lain
bertanggung
jawab
mengkoordinasikan penyusunan
peraturan
pencatatan,
keanggotaan, perdagangan, dan
bantuan hukum;

g.

riset dan pengembangan usaha,


yang antara lain bertanggung
jawab melaksanakan kegiatan riset
dan pengembangan pencatatan,
keanggotaan, perdagangan dan
pengawasan perdagangan, dan
pengembangan usaha Bursa Efek;

h.

sistem teknologi informasi, yang


antara lain bertanggung jawab
melaksanakan penyediaan dan
pengelolaan sistem teknologi
dan
informasi
pencatatan,
keanggotaan, perdagangan, dan
pengawasan perdagangan; dan

i.

keuangan
dan
sumber
daya manusia, yang antara
lain
bertanggung
jawab
melaksanakan
kegiatan
perencanaan
keuangan,
pengendalian
anggaran
tahunan,
administrasi
dan
pengembangan sumber daya
manusia, dan administrasi
umum.

Dalam hal direksi Bursa Efek


mengganggap direktur Bursa Efek yang
bertanggung jawab dan menjalankan
1139

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tugas atas beberapa kegiatan sebagaimana


ditetapkan pada saat yang bersangkutan
diangkat, tidak dapat melaksanakan
sebagian tugasnya, maka atas keputusan
rapat direksi, sebagian tugasnya dapat
dialihkan kepada direktur Bursa Efek
yang lain yang dianggap mampu untuk
menjalankan tugas setelah mendapatkan
persetujuan dewan komisaris, Bapepam
dan LK, dan ditetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham.3405

3405
3406
3407
3408
1140

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

4.

Direktur Bursa Efek dilarang mempunyai


hubungan Afiliasi dengan direktur lain
dari Bursa Efek dan/atau komisaris
Bursa Efek. 3406

5.

Direktur Bursa Efek dilarang memiliki


saham
atau
sebagai
pengendali
baik langsung atau tidak langsung
Perusahaan Efek.3407

6.

Direktur
Bursa
Efek
dilarang
mengendalikan baik langsung atau tidak
langsung Emiten atau Perusahaan Publik
dan/atau dilarang mentransaksikan
saham Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam hal pada saat direktur Bursa Efek
diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham telah memiliki saham Emiten
atau Perusahaan Publik, maka saham
tersebut tidak dapat ditransaksikan
sampai dengan 6 (enam) bulan setelah
masa jabatannya berakhir.3408

7.

Masa jabatan direktur Bursa Efek adalah


sebagaimana diatur dalam Peraturan

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

13.
14.
15.
16.

13. Self Regulatory Organization

Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995


Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal dan hanya dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan dengan ketentuan sebagai
berikut:3409

3409
3410
3411

a.

Apabila seorang direktur Bursa


Efek diangkat untuk mengisi
jabatan direktur Bursa Efek yang
lowong atau untuk menambah
calon direktur Bursa Efek, maka
masa jabatan direktur Bursa Efek
tersebut berlaku selama sisa masa
jabatan direksi Bursa Efek yang
sedang menjabat;

b.

Penghitungan satu kali masa


jabatan bagi seorang direktur
Bursa Efek adalah jika yang
bersangkutan menjabat selama
paling kurang 2/3 (dua per tiga)
dari masa jabatan direksi Bursa
Efek; dan

c.

Keseluruhan masa jabatan direktur


Bursa Efek pada Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian paling banyak 3
(tiga) kali masa jabatan.

8.

Berakhirnya masa jabatan direktur Bursa Efek


wajib diatur berbeda dengan berakhirnya
masa jabatan komisaris Bursa Efek.3410

9.

Direktur Bursa Efek yang tidak lagi


memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.1.23411 wajib

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 17.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 18.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 2.
1141

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

diganti dalam jangka waktu paling lambat


3 (tiga) bulan sejak yang bersangkutan
diketahui
atau
dinyatakan
oleh
Bapepam dan LK tidak lagi memenuhi
syarat, dan kelompok Anggota Bursa
Efek wajib segera mengajukan calon
direktur penggantinya kepada Bapepam
dan LK dengan memenuhi ketentuan
XIII.1.5.1.23412 dan XIII.1.5.1.33413.3414
10.

Dalam hal terdapat jabatan direktur


Bursa Efek yang lowong, maka jabatan
direktur tersebut wajib diisi dalam
jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak jabatan direktur dimaksud
lowong, dan kelompok Anggota Bursa
Efek wajib segera mengajukan calon
direktur penggantinya kepada Bapepam
dan LK dengan memenuhi ketentuan
XIII.1.5.1.23415 dan XIII.1.5.1.33416.3417

11.

Dalam hal terjadi:3418


a.

Jabatan direktur utama lowong,


maka
salah
satu
direktur
Bursa Efek wajib ditunjuk
berdasarkan keputusan Direksi
Bursa Efek untuk menduduki
jabatan direktur utama yang
lowong tersebut sampai dengan
diangkatnya pengganti oleh Rapat
Umum Pemegang Saham, setelah
mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dan Bapepam dan LK.

3412
3413
3414
3415
3416
3417
3418
1142

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

2.
3.
19.
2.
3.
20.
21.

13. Self Regulatory Organization

b.

3419
3420
3421
3422

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

Jabatan direktur selain direktur


utama lowong, maka tugas direktur
tersebut berdasarkan keputusan
rapat Direksi Bursa Efek wajib
dialihkan kepada direktur Bursa
Efek yang lain sampai dengan
diangkatnya pengganti oleh Rapat
Umum Pemegang Saham, setelah
mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dan Bapepam dan LK.

12.

Bapepam dan LK dapat menetapkan


jabatan direktur Bursa Efek yang
lowong tidak wajib diisi sebagaimana
ditentukan dalam angka 20 setelah
mempertimbangkan
perkembangan
kegiatan dan operasional Bursa Efek.3419

13.

Batas
waktu
penggantian
dan/
atau pengisian direktur Bursa Efek
sebagaimana
dimaksud
dalam
3420
XIII.1.5.1.6.9
dan XIII.1.5.1.6.103421
dapat ditentukan lain oleh Bapepam dan
LK.3422

14.

Dalam hal terdapat jabatan direktur


Bursa Efek yang lowong atau dalam
hal adanya pengunduran diri direktur
Bursa Efek, maka Direksi Bursa Efek
wajib melaporkan kepada Bapepam
dan LK paling lambat 5 (lima) hari kerja
sejak diketahui atau diterimanya surat
pengunduran diri oleh Direksi Bursa
Efek.

15.

Dalam pengisian jabatan direktur Bursa


Efek untuk mengisi jabatan direktur

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

22.
19.
20.
23.
1143

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bursa Efek yang lowong dan/atau


diperlukannya tambahan direktur Bursa
Efek, maka:3423

3423
3424
3425
3426
3427
3428
3429
3430
1144

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

a.

pengisian
atau
penambahan
direktur Bursa Efek wajib memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur dalam
XIII.1.5.1.23424 dan XIII.1.5.1.33425.

b.

calon direktur Bursa Efek yang


akan diajukan wajib bersedia
bekerjasama dengan direktur
Bursa Efek yang ada.

c.

penambahan direktur Bursa Efek


yang baru wajib memperhatikan
ketentuan
XIII.1.5.1.1.63426
dan
3427
XIII.1.5.1.1.7 , dan pelaksanaannya
wajib
memenuhi
ketentuan
3428
XIII.1.5.1.2 dan XIII.1.5.1.33429.

16.

Direktur Bursa Efek yang tidak lagi


menjabatsebagaidirekturBursaEfekkarena
sebab apapun, tidak berhak menerima
gaji dan manfaat lainnya dari Bursa Efek
kecuali hak atas uang kompensasi atau
jasa penghargaan sepanjang disetujui oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dengan
ketentuan jumlah kompensasi atau jasa
penghargaan dimaksud tidak lebih besar
dari jumlah gaji dari sisa masa jabatan.3430

17.

Masa jabatan direktur Bursa Efek


berakhir dengan sendirinya apabila

III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3
III.A.3

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

24.
2.
3.
1 Huruf f.
1 Huruf g.
2.
3.
26.

13. Self Regulatory Organization

direktur tersebut antara lain:3431

18.

3431
3432

a.

kehilangan
Indonesia;

kewarganegaraan

b.

tidak cakap melakukan perbuatan


hukum;

c.

dinyatakan pailit atau menjadi


komisaris atau direktur yang
dinyatakan bersalah atau turut
bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;

d.

dihukum karena melakukan


tindak pidana kejahatan;

e.

berhalangan tetap;

f.

meninggal dunia; dan/atau

g.

masa jabatan berakhir.

Direktur Bursa Efek dapat diberhentikan


dari jabatannya oleh Bapepam dan LK
apabila direktur tersebut, antara lain:3432
a.

tidak memiliki akhlak dan moral


yang baik;

b.

melakukan perbuatan tercela


di bidang Pasar Modal pada
khususnya
dan
di
bidang
keuangan pada umumnya;

c.

melakukan pelanggaran yang


cukup material atas ketentuan
peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal; dan/atau

d.

tidak mempunyai komitmen


terhadap pengembangan Bursa
Efek; dan/atau

e.

gagal
atau
tidak
menjalankan tugas.

cakap

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 27.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 28.
1145

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

19.

Dengan tidak mengurangi ketentuan


pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam
dan LK dapat mengenakan sanksi
terhadap setiap Pihak yang melanggar
ketentuan peraturan ini termasuk
Pihak yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran tersebut.3433

XIII.1.5.2. Komisaris Bursa Efek


XIII.1.5.2.1. Ketentuan Umum
1.

Bursa Efek wajib mempunyai paling


sedikit 3 (tiga) orang komisaris. 3 4 3 4

2.

Dengan tetap memperhatikan ketentuan


dalam XIII.1.5.2.1.13435, Bapepam dan LK
dapat menetapkan jumlah kebutuhan
komisaris Bursa Efek paling lambat
50 (lima puluh) hari sebelum Rapat
Umum Pemegang Saham pemilihan
komisaris. Penetapan Bapepam dan
LK dimaksud berlaku sampai dengan
adanya penetapan Bapepam dan LK
selanjutnya.3436

XIII.1.5.2.2. Persyaratan Komisaris


1.

Setiap komisaris Bursa Efek wajib memenuhi


persyaratan sebagai berikut: 3 4 37
a.

3433
3434
3435
3436
3437
1146

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

orang perseorangan warga negara


Indonesia dan cakap melakukan

III.A.3 tentang Direktur Bursa Efek, Angka 29.


III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 1
III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 1
III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 1
III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
a.
b.
a.

13. Self Regulatory Organization

perbuatan hukum;

2.

b.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit atau


menjadi komisaris atau direktur yang
dinyatakan bersalah atau turut bersalah
menyebabkan
suatu
perusahaan
dinyatakan pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena


melakukan tindak pidana kejahatan;

e.

tidak pernah melakukan perbuatan


tercela di bidang Pasar Modal dan
keuangan;

f.

tidak pernah melakukan pelanggaran


yang
material
atas
ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal;

g.

mempunyai
pemahaman
terhadap
peraturan
perundang-undangan
di
bidang Pasar Modal dan pengetahuan
yang luas tentang Pasar Modal;

h.

mempunyai
komitmen
terhadap
pengembangan Bursa Efek dan Pasar
Modal Indonesia; dan

i.

memahami prinsip-prinsip tata kelola


perusahaan yang baik dan prinsipprinsip pengelolaan risiko.

Anggota Dewan Komisaris Bursa Efek, selain


persyaratan XIII.1.5.2.2.13438, wajib pula memenuhi
ketentuan sebagai berikut:3439
a.

3438
3439

Dalam hal anggota Dewan Komisaris


terdiri dari 3 (tiga) atau 4 (empat) orang,
maka:

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 2 Huruf b.
1147

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1).

paling sedikit satu orang komisaris


merupakan direktur Anggota Bursa
Efek dan telah menjabat paling
kurang 2 (dua) tahun;

2).

satu orang komisaris merupakan


direktur
pada
Emiten
atau
Perusahaan Publik yang tercatat
di Bursa Efek dimana Efek Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut
dicatatkan dan telah menjabat
paling kurang 2 (dua) tahun; dan

3).

b.

1148

satu orang komisaris wajib:


a)

berpengalaman pada posisi


manajemen pada institusi
Pasar Modal paling kurang
5 (lima) tahun atau pernah
menjadi pimpinan pada
institusi
pengawas
jasa
keuangan;

b)

berpengalaman pada posisi


direktur pada organisasi
yang diberi kewenangan
oleh Undang-undang tentang
Pasar Modal untuk mengatur
pelaksanaan
kegiatannya
paling kurang 2 (dua) tahun;
atau

c)

merupakan profesional di
bidang hukum, akuntansi,
atau
keuangan
yang
berpraktik secara aktif
dalam bidang Pasar Modal
paling kurang 5 (lima)
tahun; atau

Dalam hal anggota Dewan Komisaris


terdiri dari 5 (lima) orang, maka:

13. Self Regulatory Organization

1).

2
(dua)
orang
komisaris
merupakan direktur Anggota
Bursa Efek dan telah menjabat
paling kurang 2 (dua) tahun;

2).

satu orang komisaris merupakan


direktur
pada
Emiten
atau
Perusahaan Publik yang tercatat
di Bursa Efek dimana Efek Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut
dicatatkan dan telah menjabat
paling kurang 2 (dua) tahun;

3).

4).

c.

satu
orang
komisaris
berpengalaman pada:

wajib

a)

posisi
manajemen
pada
institusi Pasar Modal paling
kurang 5 (lima) tahun atau
pernah menjadi pimpinan
pada institusi pengawas jasa
keuangan; atau

b)

posisi direktur pada organisasi


yang diberi kewenangan oleh
Undang-undang
tentang
Pasar Modal untuk mengatur
pelaksanaan
kegiatannya
paling kurang 2 (dua) tahun;
dan

satu orang komisaris merupakan


profesional di bidang hukum,
akuntansi, atau keuangan yang
berpraktik secara aktif dalam bidang
Pasar Modal paling kurang 5 (lima)
tahun; atau

Dalam hal anggota Dewan Komisaris terdiri


lebih dari 5 (lima) orang, maka:
1).

paling sedikit 2 (dua) orang komisaris


merupakan direktur Anggota Bursa
1149

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek dan telah menjabat paling kurang


2 (dua) tahun;

3.

3440
1150

2).

paling sedikit 2 (dua) orang komisaris


merupakan direktur pada Emiten atau
Perusahaan Publik yang tercatat di
Bursa Efek dimana Efek Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut dicatatkan
dan telah menjabat paling kurang 2
(dua) tahun;

3).

paling sedikit satu orang komisaris


wajib berpengalaman pada:
a)

posisi manajemen pada institusi


Pasar Modal paling kurang
5 (lima) tahun atau pernah
menjadi pimpinan pada institusi
pengawas jasa keuangan; atau

b)

posisi direktur pada organisasi


yang
diberi
kewenangan
oleh Undangundang tentang
Pasar Modal untuk mengatur
pelaksanaan kegiatannya paling
kurang 2 (dua) tahun; dan

c)

paling sedikit satu orang


komisaris
merupakan
profesional di bidang hukum,
akuntansi, atau keuangan
yang berpraktik secara aktif
dalam bidang Pasar Modal
paling kurang 5 (lima) tahun.

Dua atau lebih komisaris Bursa Efek dilarang


berasal dari perusahaan yang sama atau
berasal dari 2 (dua) atau lebih perusahaan yang
dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh Pihak yang sama.3440

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 2 Huruf c.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.5.2.3. Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan Calon


Komisaris
1.

Pencalonan dan pengajuan calon komisaris


Bursa Efek wajib dilakukan oleh kelompok
Anggota Bursa Efek dengan paling sedikit terdiri
dari 10 (sepuluh) Anggota Bursa Efek, dengan
persyaratan sebagai berikut:3441
a.

10 (sepuluh) atau lebih Anggota Bursa


Efek tersebut telah melakukan transaksi
Efek secara bersama-sama paling
kurang 10% (sepuluh per seratus) dari
total frekuensi dan nilai perdagangan
Efek di Bursa Efek selama 12 (dua belas)
bulan terakhir;

b.

masing-masing Anggota Bursa Efek secara


sendiri-sendiri telah melakukan transaksi
Efek paling kurang 0,2% (dua per seribu)
dari total frekuensi dari nilai perdagangan
Efek di Bursa Efek selama 12 (dua belas)
bulan terakhir; dan

c.

2.

3441

masing-masing Anggota Bursa Efek hanya


dapat menjadi anggota pada satu kelompok
Anggota Bursa Efek.

Dalam pencalonan komisaris Bursa Efek,


kelompok Anggota Bursa Efek yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a di atas secara bersama-sama bertanggung jawab
menyeleksi calon komisaris, meneliti tingkat
keahlian, pengalaman dan tanggung jawab sebagai
komisaris sesuai peraturan ini dan mengusulkan
atau merekomendasikan honorarium dengan

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 3 Huruf a.
1151

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mempertimbangkan usulan Komite Remunerasi


sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.6.2.c3442
(jika ada).3443

3.

Calon komisaris wajib diajukan kepada Bapepam


dan LK oleh kelompok Anggota Bursa Efek
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.3.13444
dalam satu kesatuan paket calon Dewan Komisaris
dan salah satu calon wajib ditetapkan sebagai
komisaris utama.3445

4.

3442
3443
3444
3445
3446
3447
3448
angka
3449
angka
1152

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
3.
Peraturan
8.

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

Dalam pengajuan calon komisaris kepada


Bapepam dan LK, kelompok Anggota Bursa
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.3.13446
wajib melampirkan dalam rangkap 2 (dua)
dokumen-dokumen sebagai berikut:3447
a.

riwayat hidup calon komisaris;

b.

surat pernyataan calon komisaris yang


menyatakan bahwa yang bersangkutan
telah memenuhi ketentuan XIII.1.5.2.2.1.c3448
sampai dengan XIII.1.5.2.2.1.h3449;

c.

fotokopi Kartu Tanda Penduduk calon


komisaris;

d.

surat pernyataan tentang ada tidaknya


hubungan
afiliasi
calon
komisaris
dengan Anggota Bursa Efek, Emiten atau
Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat
di Bursa Efek;

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

10 Huruf c.
3 Huruf b.
3 Huruf a.
3 Huruf c.
3 Huruf a.
3 Huruf d.
2 Huruf a

Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, Angka 2 Huruf a

13. Self Regulatory Organization

5.

e.

fotokopi ijazah dan sertifikat keahlian yang


menunjukkan tingkat keahlian dari calon
komisaris (jika ada);

f.

surat pernyataan dari masing-masing


pihak yang diajukan sebagai calon
komisaris yang memuat antara lain tentang
kesediaan untuk dipilih menjadi komisaris
dan kesediaan untuk bekerja sama sebaikbaiknya dalam rangka pelaksanaan
kegiatan Bursa Efek yang teratur, wajar dan
efisien dengan komisaris lain dan direktur
Bursa Efek;

g.

jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat pada lampiran 1, Peraturan
Bapepam No. III.A.12, mengenai integritas
calon komisaris dengan menggunakan
Formulir Nomor III.A.12-1;

h.

3 (tiga) buah pas photo berwarna terbaru


ukuran 10 x 15 cm (kartu pos); dan

i.

surat keterangan mengenai proses mencari,


menyeleksi dan meneliti calon komisaris
dan minuta rapat dari kelompok Anggota
Bursa Efek, termasuk rekomendasi
mengenai honorarium apabila calon
komisaris diangkat menjadi komisaris,
yang menyatakan bahwa proses tersebut
telah dilakukan secara profesional dan
tidak ada kepentingan lain termasuk
kepentingan karena hubungan Afiliasi,
selain semata-mata untuk kepentingan
Bursa Efek khususnya dan Pasar Modal
pada umumnya;

Pengajuan nama calon komisaris oleh Anggota


Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam

1153

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.1.5.2.3.13450 dan XIII.1.5.2.3.33451 beserta


dokumendokumen pendukung sebagaimana
dimaksud dalam angka 3 huruf d tersebut di atas
wajib diterima secara lengkap oleh Bapepam dan
LK paling lambat 35 (tiga puluh lima) hari sebelum
Rapat Umum Pemegang Saham pengangkatan
komisaris. Dalam hal terdapat kekurangan maka
pengajuan dianggap telah lengkap pada saat
kekurangan tersebut diajukan kembali kepada
Bapepam dan LK.3452

XIII.1.5.2.4. Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan


1.

Setiap calon komisaris yang diajukan wajib


lulus penilaian kemampuan dan kepatutan yang
dilakukan oleh Komite yang dibentuk oleh Ketua
Bapepam dan LK.3453

3450
3451
3452
3453
3454
3455
3456
1154

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

2.

Anggota Komite sebagaimana dimaksud dalam


XIII.1.5.2.4.13454 terdiri dari 5 (lima) orang yang
terdiri dari Ketua Bapepam dan LK sebagai
Ketua merangkap anggota, dan 4 (empat) pejabat
setingkat Eselon II di Bapepam dan LK sebagai
anggota.3455

3.

Setiap pelaksanaan penilaian kemampuan dan


kepatutan wajib dihadiri paling sedikit 3 (tiga)
orang anggota Komite.3456

4.

Komite melakukan penilaian kemampuan dan


kepatutan calon komisaris antara lain melalui

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
3
3
4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
c.
e.
a.
a.
b.
c.

13. Self Regulatory Organization

penelitian administratif, wawancara, dan atau


permintaan presentasi.3457

5.

Penilaian kemampuan dan kepatutan


dilakukan untuk menilai bahwa calon
komisaris memenuhi persyaratan integritas
dan kompetensi. 3 4 5 8

6.

Persyaratan integritas sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.5.2.4.53459 di atas meliputi:3460

7.

a.

cakap melakukan perbuatan hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi


komisaris atau direktur yang dinyatakan
bersalah atau turut bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena melakukan


tindak pidana kejahatan;

e.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela


di bidang Pasar Modal dan keuangan;

f.

tidak pernah melakukan pelanggaran


yang material atas ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang Pasar
Modal; dan

g.

mempunyai
komitmen
terhadap
pengembangan Bursa Efek dan Pasar
Modal Indonesia.

Persyaratan kompetensi sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.5.2.4.53461 di atas meliputi:3462
a.

mempunyai
peraturan
bidang

3457
3458
3459
3460
3461
3462

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

pemahaman

terhadap

perundang-undangan

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

di

d.
e.
e.
f.
e.
g.
1155

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3463
3464
3465
3466
3467
3468
3469
3470
1156

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Pasar Modal dan pengetahuan yang luas


tentang Pasar Modal;

b.

memahami prinsip-prinsip tata kelola


perusahaan yang baik dan prinsip-prinsip
pengelolaan risiko; dan

c.

memiliki asal usul atau pengalaman yang


cukup, sebagaimana dipersyaratkan dalam
XIII.1.5.2.2.23463 atau XIII.1.5.2.2.33464 .

8.

Berdasarkan penilaian kemampuan dan kepatutan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.4.43465 yang
dilakukan, Bapepam dan LK menyampaikan hasil
penilaian dimaksud kepada kelompok Anggota
Bursa Efek yang mengajukan calon komisaris paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah permohonan
diterima secara lengkap.3466

9.

Jika dalam satu paket calon Dewan Komisaris


yang diajukan oleh kelompok Anggota Bursa
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.3.13467
dan XIII.1.5.2.3.33468 terdapat calon komisaris
yang tidak lulus penilaian kemampuan dan
kepatutan, maka kelompok Anggota Bursa Efek
dapat mengajukan kembali calon komisaris lain
untuk menggantikan calon komisaris yang tidak
lulus kepada Bapepam dan LK paling lambat 7
(tujuh) hari setelah pemberitahuan hasil penilaian
oleh Bapepam dan LK kepada kelompok Anggota
Bursa Efek dimaksud, dengan memenuhi
ketentuan XIII.1.5.2.23469 dan XIII.1.5.2.3.13470,

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

2 Huruf
2 Huruf
4 Huruf
4 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
2.
3 Huruf

b.
c.
d.
h.
a.
c.
a.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.5.2.3.23471, XIII.1.5.2.3.33472 , XIII.1.5.2.3.43473,


dan XIII.1.5.2.3.53474 .3475
10.

Apabila semua dokumen sudah lengkap dan


semua persyaratan telah dipenuhi, Bapepam dan
LK menyampaikan surat persetujuan dan daftar
paket calon Dewan Komisaris beserta fotokopi
dokumen calon komisaris kepada direksi Bursa
Efek paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat
Umum Pemegang Saham.3476

11.

Direksi Bursa Efek wajib menyampaikan


kepada semua pemegang saham daftar calon
komisaris yang disetujui Bapepam dan LK
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.4.103477
beserta fotokopi dokumen lengkap sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.2.3.43478, paling lambat
satu hari kerja setelah diterimanya daftar calon
komisaris dari Bapepam dan LK. Daftar calon
komisaris beserta fotokopi dokumen lengkap
tersebut wajib tersedia dan dapat diakses oleh
pemegang saham dan publik.3479

XIII.1.5.2.5. Rapat Umum Pemegang Saham Dan Tata Cara


Pemilihan Komisaris
1.

3471
3472
3473
3474
3475
3476
3477
3478
3479

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

Pengumuman mengenai akan diadakannya


pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham
Bursa Efek dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum dilakukannya pemanggilan

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
3 Huruf
5.
6.
6.
3 Huruf
7.

b.
c.
d.
e.

d.
1157

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Rapat Umum Pemegang Saham dengan memuat


antara lain rencana pengangkatan komisaris.3480

2.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham


Bursa Efek untuk mengangkat komisaris Bursa
Efek dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham
dimaksud, dengan memuat antara lain rencana
pengangkatan komisaris.3481

3.

Komisaris dipilih dan diangkat dari paket


calon Dewan Komisaris yang memperoleh
suara terbanyak dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. 3 4 82

4.

Rapat Umum Pemegang Saham untuk


mengangkat komisaris wajib dipimpin oleh
direktur utama atau salah satu direktur dalam
hal direktur utama berhalangan.3483

XIII.1.5.2.6. Ketentuan Lain


1.

Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat


paling kurang satu bulan sekali yang dipimpin
oleh komisaris utama atau salah satu komisaris
dalam hal komisaris utama berhalangan.3484

2.

Dewan Komisaris dalam melaksanakan


tugasnya dapat membentuk Komite Audit
dan Komite Remunerasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:3485
a.

3480
3481
3482
3483
3484
3485
1158

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

Ketua Komite Audit dan Komite


Remunerasi adalah salah seorang
komisaris.
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

8 Huruf
8 Huruf
8 Huruf
8 Huruf
9.
10.

a.
b.
c.
d.

13. Self Regulatory Organization

3486
3487
3488
3489
3490

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

b.

Komite
Audit
bertugas
untuk
memberikan pendapat profesional yang
independen kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh direksi kepada Dewan
Komisaris serta mengidentifikasikan
hal-hal yang memerlukan perhatian
komisaris. Anggota Komite Audit wajib
memiliki keahlian dan pengalaman
di bidang hukum, akuntansi, atau
keuangan.

c.

Komite Remunerasi adalah panitia ad hoc


yang dibentuk oleh Dewan Komisaris
untuk mengkaji dan mengusulkan
honorarium
termasuk
metode
penentuannya, bagi komisaris atau gaji
dan manfaat lain bagi direktur dengan
memperhatikan masing-masing jabatan
direktur dengan tugas dan tanggung
jawabnya serta kelayakan yang berlaku
pada umumnya.

3.

Komisaris diberi honorarium yang jumlahnya


diusulkan atau direkomendasikan oleh
kelompok Anggota Bursa Efek sebagaimana
dimaksud
dalam
XIII.1.5.2.3.13486
dan
3487
XIII.1.5.2.3.3
dengan mempertimbangkan
usulan Komite Remunerasi sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.5.2.6.2.c3488 (jika ada),
sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham pengangkatan komisaris.3489

4.

Honorarium bagi komisaris sebagaimana


dimaksud dalam XIII.1.5.2.6.33490 wajib

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3 Huruf a.
3 Huruf c.
10 Huruf c.
11.
11.
1159

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3491
3492
3493
3494
3495
3496
3497
1160

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh


Rapat Umum Pemegang Saham.3491

5.

Masa jabatan komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan


hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan dengan ketentuan sebagai berikut:3492
a.

Apabila seorang komisaris diangkat


karena menggantikan jabatan komisaris
yang berhenti sebelum masa jabatannya
berakhir dan atau ada tambahan
komisaris baru, maka masa jabatan
komisaris tersebut berlaku selama sisa
masa jabatan Dewan Komisaris yang
sedang menjabat; dan

b.

Keseluruhan masa jabatan komisaris


pada Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian paling
banyak 3 (tiga) kali masa jabatan.

6.

Berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris


wajib diatur berbeda dengan berakhirnya masa
jabatan direksi.3493

7.

Komisaris yang tidak lagi memenuhi persyaratan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.5.2.23494
wajib diganti dalam jangka waktu paling lambat
3 (tiga) bulan sejak yang bersangkutan tidak
lagi memenuhi syarat, dan kelompok Anggota
Bursa Efek wajib segera mengajukan calon
komisaris penggantinya kepada Bapepam dan
LK dengan memenuhi ketentuan XIII.1.5.2.23495
dan XIII.1.5.2.33496.3497

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

12.
13.
14.
2.
2.
3.
15.

13. Self Regulatory Organization

8.

Dalam hal terdapat jabatan komisaris yang


lowong, maka direksi Bursa Efek wajib
melaporkan kepada Bapepam dan LK paling
lambat 5 (lima) hari kerja sejak diketahui oleh
direksi Bursa Efek.3498

9.

Dalam pengisian jabatan komisaris untuk


menggantikan jabatan komisaris yang lowong
dan atau diperlukannya tambahan komisaris
baru, maka:3499

10.

3498
3499
3500
3501
3502
3503
3504
3505

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

a.

penggantian
atau
penambahan
komisaris wajib memenuhi ketentuan
sebagaimana diatur dalam XIII.1.5.2.23500
dan XIII.1.5.2.33501.

b.

calon komisaris yang akan diajukan


wajib bersedia bekerjasama dengan
dan tidak memperoleh keberatan dari
komisaris yang ada.

c.

penambahan
komisaris
baru
wajib
memperhatikan
ketentuan
XIII.1.5.2.1.23502 dan pelaksanaannya
wajib memenuhi ketentuan XIII.1.5.2.23503
dan XIII.1.5.2.33504 .

Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan


dari jabatannya apabila komisaris tersebut,
antara lain:3505
a.

kehilangan kewarganegaraan Indonesia;

b.

tidak cakap
hukum;

III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12
III.A.12

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

melakukan

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

perbuatan

16.
17.
2.
3.
1 Huruf b.
2.
3.
18.
1161

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

tidak memiliki akhlak dan moral yang


baik;

d.

dinyatakan pailit atau menjadi komisaris


atau direktur yang dinyatakan bersalah
atau turut bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;

e.

dihukum karena
pidana kejahatan;

f.

melakukan perbuatan tercela di bidang


Pasar Modal pada khususnya dan di
bidang keuangan pada umumnya;

g.

melakukan pelanggaran yang cukup


material atas ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;

h.

tidak mempunyai komitmen terhadap


pengembangan Bursa Efek;

i.

gagal atau tidak cakap menjalankan


tugas; dan atau

j.

berhalangan tetap.

melakukan

tindak

XIII.1.6. Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana


Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek
1.

Rencana anggaran dan penggunaan laba Bursa Efek disusun


dengan memperhatikan pada hal-hal sebagai berikut:3506
a.

Bursa Efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan


perdagangan Efek yang teratur, wajar, dan efisien;

b.

Bursa Efek wajib menyediakan sarana pendukung


dan mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek;

c.

Bursa Efek dapat menetapkan biaya pencatatan Efek,


iuran keanggotaan, dan biaya transaksi berkenaan
dengan jasa yang diberikan;

3506
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 1.
1162

13. Self Regulatory Organization

d.

Besarnya biaya dan iuran yang ditetapkan oleh


Bursa Efek harus didasarkan pada kebutuhan bagi
penyelenggaraan dan pengembangan Bursa Efek;
dan

e.

Dalam

hal

dana

yang

dibutuhkan

untuk

penyelenggaraan dan pengembangan Bursa Efek


sudah mencukupi, biaya dan iuran dimaksud dapat
diturunkan.
2.

Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa


Efek wajib berpedoman pada prinsip efisiensi Pasar Modal
dan ditujukan dalam rangka:3507
a.

meningkatkan sistem dan sarana perdagangan Efek;

b.

meningkatkan
sistem
pembinaan
dan
pengawasan terhadap anggota Bursa Efek;

c.

mengembangkan sistem pencatatan Efek yang


efisien;

d.

mengembangkan sistem kliring dan penyelesaian


Transaksi Bursa;

e.

meningkatkan pelayanan sistem informasi;

f.

melakukan kegiatan pengembangan Pasar Modal


melalui kegiatan promosi dan penelitian; dan

g.

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

3.

Rencana anggaran dan penggunaan laba Bursa Efek diajukan


dalam bentuk rencana kerja dan anggaran tahunan.3508

4.

Rencana kerja dan anggaran tahunan Bursa Efek wajib


disusun secara sistematis, akurat dan tepat waktu serta
memuat secara tegas hal-hal sebagai berikut:3509
a.

tujuan yang ingin dicapai;

b.

gambaran realisasi anggaran tahun berjalan;

c.

kendala yang dihadapi; dan

3507
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 2.
3508
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 3.
3509
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 4.
1163

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.
5.

asumsi dan tolok ukur yang mendasari anggaran


tersebut.

Rencana kerja dan anggaran tahunan Bursa Efek sekurangkurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut:3510
a.

b.

c.

Rencana kerja Bursa Efek yang menguraikan


kegiatan Bursa Efek antara lain untuk:
1).

peningkatan sistem atau sarana perdagangan


Efek;

2).

peningkatan
sistem
pembinaan
dan
pengawasan terhadap anggota Bursa Efek;

3).

pengembangan sistem pencatatan Efek yang


efisien;

4).

pengembangan sistem kliring dan penyelesaian


Transaksi Bursa;

5).

peningkatan sistem pelayanan informasi;

6).

kegiatan pengembangan Pasar Modal,


termasuk kegiatan promosi dan penelitian;
dan

7).

peningkatan kemampuan
manusia Pasar Modal.

sumber

daya

Anggaran pendapatan Bursa Efek yang bersumber


dari antara lain:
1).

kegiatan pencatatan Efek;

2).

iuran keanggotaan;

3).

kegiatan transaksi perdagangan Efek; dan

4).

kegiatan operasional lainnya.

Anggaran pengeluaran biaya Bursa Efek yang disusun


berdasarkan fungsi-fungsi sesuai struktur organisasi
Bursa Efek yang antara lain mencakup:
1).

pencatatan;

2).

keanggotaan;

3).

Perdagangan

3510
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 5.
1164

13. Self Regulatory Organization

6.

4).

pengawasan perdagangan;

5).

pemeriksaan;

6).

pengelolaan keuangan;

7).

sumber daya manusia;

8).

teknologi informasi;

9).

riset dan pengembangan; dan

10).

hubungan masyarakat.

d.

Anggaran investasi;

e.

Rencana pengeluaran biaya berupa gaji, manfaat lain,


dan fasilitas dari direktur dan komisaris Bursa Efek;

f.

Keterangan mengenai kontrak yang nilainya material,


termasuk kontrak antara Bursa Efek dan atau anak
perusahaan Bursa Efek dengan:
1).

pihak yang terafiliasi dengan direktur dan


komisaris Bursa Efek; dan

2).

pihak yang terafiliasi dengan Bursa Efek


atau anak perusahaan Bursa Efek.

g.

Rencana kerja dan anggaran tahunan Lembaga


Kliring dan Penjaminan yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh Bursa Efek, yang disusun sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Bapepam Nomor III.B.4.
tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran dan Penggunaan Laba Lembaga
Kliring dan Penjaminan;

h.

Rencana kerja dan anggaran tahunan Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian yang disusun sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam Nomor
III.C.4. tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran dan Penggunaan Laba Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, apabila mayoritas
sahamnya dimiliki oleh Bursa Efek.

Rencana kerja dan anggaran tahunan Bursa Efek disusun


sekurang-kurangnya untuk 1 (satu) tahun buku yang

1165

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember


tahun berikutnya.3511

7.

Anggaran tahunan Bursa Efek wajib disajikan secara


perbandingan dengan anggaran tahun berjalan serta
realisasinya.3512

8.

Selambat-lambatnya pada tanggal 31 Oktober Bursa Efek


wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
untuk memberikan persetujuan atas rencana kerja dan
anggaran tahunan tahun berikutnya yang diajukan oleh
direksi dan telah memperoleh persetujuan terlebih dahulu
dari dewan komisaris.3513

9.

Selambat-lambatnya tanggal 5 Nopember, Bursa Efek wajib


mengajukan kepada Bapepam rencana kerja dan anggaran
tahunan Bursa Efek tahun berikutnya yang telah disetujui
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.3514

10.

Selambat-lambatnya tanggal 15 Nopember, Bapepam


memberitahukan kepada direksi Bursa Efek perubahan atas
rencana kerja dan anggaran tahunan Bursa Efek.3515

11.

Selambat-lambatnya tanggal 25 Nopember, direksi Bursa


Efek wajib mengajukan kembali rencana kerja dan anggaran
tahunan dengan memperoleh persetujuan terlebih dulu dari
dewan komisaris.3516

12.

Selambat-lambatnya tanggal 5 Desember, Bapepam


memberikan persetujuan atau penolakan atas rencana kerja
dan anggaran tahunan Bursa Efek.3517

3511
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 6.
3512
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 7.
3513
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 8.
3514
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 9.
3515
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 10.
3516
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 11.
3517
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 12.
1166

Serta Pengajuan
Serta Pengajuan
Serta Pengajuan
Serta Pengajuan
Serta Pengajuan
Serta Pengajuan
Serta Pengajuan

13. Self Regulatory Organization

13.

Bursa Efek wajib menyampaikan laporan realisasi anggaran


kepada Bapepam melalui dewan komisaris, dengan
ketentuan bahwa laporan tersebut disampaikan secara
kumulatif triwulanan dan diterima oleh Bapepam selambatlambatnya pada hari ke dua belas setelah berakhirnya
triwulan yang bersangkutan.3518

14.

Catatan atas laporan keuangan Bursa Efek, sekurangkurangnya wajib pula memuat halhal sebagai berikut:3519

15.

a.

pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak


terafiliasi dengan direktur dan komisaris Bursa Efek
atau direktur dan komisaris anak perusahaan Bursa
Efek;

b.

pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak


terafiliasi dengan Bursa Efek atau anak perusahaan
Bursa Efek; dan

c.

pengeluaran biaya berupa gaji, manfaat lain,


dan fasilitas yang diberikan kepada direktur dan
komisaris Bursa Efek atau direktur dan komisaris
anak perusahaan Bursa Efek.

Bursa Efek wajib mengubah anggaran dasarnya sesuai


dengan ketentuan dalam peraturan ini dalam waktu 6
(enam) bulan sejak ditetapkannya peraturan ini.3520

XIII.1.7. Pelelangan Saham Bursa Efek


1.

Bursa Efek wajib menyelenggarakan pelelangan terbuka


saham Bursa Efek pada hari kerja pertama setiap bulan.3521

3518
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 13.
3519
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 14.
3520
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan
Rencana Anggaran Dan Penggunaan Laba Bursa Efek, Angka 15.
3521
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.11 tentang Pelelangan Saham Bursa Efek, Angka 1.
1167

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3522
3523
3524
3525
3526
1168

Saham Bursa Efek yang dilelang tersebut pada XIII.1.7.13522


dapat dikategorikan sebagai berikut:3523
a.

Kategori A adalah saham Bursa Efek yang belum


dikeluarkan atau telah dibeli kembali oleh Bursa
Efek;

b.

Kategori B adalah saham Bursa Efek yang dimiliki


Pihak yang bukan Anggota Bursa Efek dalam
jangka waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan ditawarkan untuk dijual atas permintaan Pihak
dimaksud; dan

c.

Kategori C adalah saham Bursa Efek yang dimiliki


oleh Pihak yang bukan Anggota Bursa Efek lebih dari
12 (dua belas) bulan sejak Pihak tersebut tidak lagi
menjadi Anggota Bursa Efek.

3.

Pelelangan saham Bursa Efek Kategori A hanya dapat


dilaksanakan setelah semua saham Bursa Efek Kategori B
dan Kategori C telah selesai dilelang.3524

4.

Tawaran pembelian pada pelelangan saham Bursa Efek


hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam sebagai Perantara
Pedagang Efek dan atau Penjamin Emisi Efek, tidak
memiliki saham Bursa Efek, dan telah mendapat konfirmasi
dari Bursa Efek bahwa yang bersangkutan telah memenuhi
syarat untuk menjadi Anggota Bursa Efek.3525

5.

Dalam hal Bursa Efek menerima permohonan Perusahaan


Efek untuk mengeluarkan konfirmasi mengenai kualifikasi
untuk menjadi Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.7.43526, maka Bursa Efek wajib memberitahukan
kepada Perusahaan Efek yang bersangkutan dan kepada
Bapepam tentang persetujuan atau penolakan permohonan
dimaksud beserta alasannya dalam waktu

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan

Saham
Saham
Saham
Saham
Saham

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

1.
2.
3.
4.
4.

13. Self Regulatory Organization

3527
3528
3529
3530
3531
3532
3533

selambatlambatnya 10 (sepuluh) hari setelah diterimanya


permohonan dimaksud.3527

6.

Bursa Efek dapat memungut biaya atas jasa


penyelengaraan pelelangan saham Bursa Efek dengan
ketentuan bahwa besarnya biaya tersebut tidak melebihi
1% (satu perseratus) dari harga lelang dimaksud dan
dibayar oleh Pihak yang memenangkan lelang. 3 52 8

7.

Pelelangan saham Bursa Efek Kategori A wajib dilaksanakan


pada harga penawaran terbaik dengan ketentuan tidak lebih
rendah dari harga nominal saham.3529

8.

Pelelangan saham Bursa Efek Kategori B wajib


dilaksanakan pada harga penawaran terbaik dengan
ketentuan tidak lebih rendah dari harga yang ditetapkan
oleh pemilik saham. 3 5 3 0

9.

Pelelangan saham Bursa Efek Kategori C harus dilaksanakan


pada harga penawaran terbaik dengan ketentuan tidak lebih
rendah dari harga nominal saham.3531

10.

Saham Bursa Efek Kategori B dan Kategori C yang telah


ditawarkan selama 6 (enam) bulan dan belum terjual wajib
dibeli oleh Bursa Efek pada penutupan pelelangan ke-6
(enam) sesuai dengan harga nominal saham.3532

11.

Pembeli saham Bursa Efek yang dilelang berdasarkan


peraturan ini harus mengajukan permohonan untuk
menjadi Anggota Bursa Efek dalam waktu 5 (lima) hari
kerja setelah pembelian saham yang dilelang tersebut dan
Bursa Efek harus memberikan jawaban atas permohonan
tersebut dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya
permohonan tersebut dengan ketentuan bahwa tembusan
jawaban tersebut harus disampaikan kepada Bapepam.3533

12.

Satuan Pemeriksa Bursa Efek wajib melaporkan hasil

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan

Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1169

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pelelangan saham Bursa Efek secara tertulis kepada


Bapepam dengan tembusan dewan komisaris selambatlambatnya hari ke-10 (kesepuluh) setiap bulannya
setelah Bursa Efek melaksanakan pelelangan sahamnya,
yang antara lain memuat tanggal pengumuman lelang,
tanggal pelaksanaan lelang, harga pembukaan, harga
penawaran beli yang terjadi selama pelelangan, Pihak
yang melakukan penawaran, harga lelang yang terjadi,
Pihak yang memenangkan lelang dan informasi penting
lainnya sehubungan dengan pelelangan saham Bursa
Efek.3534

3534
3535
3536
3537
3538
3539
1170

13.

Saham Bursa Efek yang akan dilelang harus diumumkan


di Bursa Efek dan diberitahukan secara tertulis kepada
Perusahaan Efek yang telah mendapat izin usaha dari
Bapepam sebagai Perantara Pedagang Efek dan atau
Penjamin Emisi Efek yang belum memiliki saham Bursa
Efek paling lambat 20 (dua puluh) hari sebelum pelelangan
saham dilaksanakan.3535

14.

Pemilik saham Bursa Efek yang sahamnya akan dilelang


oleh Bursa Efek dapat mengajukan keberatan kepada
Bapepam atas tindakan Bursa Efek tersebut paling lambat
15 (lima belas) hari sebelum pelelangan dilaksanakan.3536

15.

Bapepam dapat menerima atau menolak keberatan yang


diajukan oleh pemilik saham sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.7.143537 selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah
diterimanya keberatan tersebut.3538

16.

Dalam hal Bapepam menerima keberatan pemilik saham,


maka Bursa Efek harus membatalkan rencana pelaksanaan
lelang tersebut.3539

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11
III.A.11

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan
Pelelangan

Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka 12.


Efek, Angka 13.
Efek, Angka 14.
Efek, Pasal 14.
Efek, Angka 15.
Efek, Angka 16.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.8. Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa Efek


1.

Peraturan atau perubahan peraturan Bursa Efek dibuat


dengan memperhatikan pendapat dari Anggota Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, serta Pihak-Pihak yang berkepentingan
lainnya.3540

2.

Peraturan atau perubahan peraturan Bursa Efek sebagaimana


dimaksud dalam XIII.1.8.13541, wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan dewan komisaris sebelum diajukan
kepada Bapepam untuk memperoleh persetujuan.3542

3.

Permohonan persetujuan peraturan atau perubahan


peraturan Bursa Efek disampaikan kepada Bapepam dalam
rangkap 4 (empat) dengan menggunakan Formulir Nomor
III.A.2- 1 lampiran 1 Peraturan Bapepam No. III.A.2 disertai
dengan dokumen:3543
a.

peraturan yang dimintakan persetujuan;

b.

persetujuan dewan komisaris;

c.

pendapat Anggota Bursa Efek; dan

d.

pendapat pihak-pihak yang berkepentingan dengan


peraturan dimaksud.

4.

Dalam permohonan dijelaskan alasan permohonan yang


antara lain menyangkut latar belakang penyusunan
peraturan, masalah-masalah yang dihadapi, dan cara
pemecahannya.3544

5.

Dalam rangka memproses permohonan persetujuan

3540
Peraturan
Efek, Angka 1.
3541
Peraturan
Efek, Angka 1.
3542
Peraturan
Efek, Angka 2.
3543
Peraturan
Efek, Angka 3.
3544
Peraturan
Efek, Angka 4.

Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
1171

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.8.3 3 5 4 5 : 3 5 4 6


a.

Persetujuan atau penolakan atas permohonan


perubahan peraturan Bursa Efek diberikan selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sejak permohonan
diterima secara lengkap oleh Bapepam;

b.

Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam


XIII.1.8.5.a3547,
Bapepam dapat meminta untuk
mengubah materi perubahan peraturan peraturan
Bursa Efek dan atau meminta tambahan informasi
yang berhubungan dengan peraturan dimaksud,
dengan menggunakan Formulir Nomor III.A.2-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. III.A.2; dan

c.

Dalam hal perubahan dan atau tambahan informasi


sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.8.5.b3548,
telah disampaikan kepada Bapepam, permohonan
perubahan peraturan Bursa Efek dihitung sejak
tanggal diterimanya perubahan atau tambahan
informasi tersebut oleh Bapepam.

6.

Penolakan atas permohonan persetujuan mengenai


pengajuan atau perubahan peraturan Bursa Efek dilakukan
dengan menggunakan Formulir Nomor III.A.2-3 lampiran
3, Peraturan Bapepam No. III.A.2.3549

7.

Persetujuan atas peraturan atau perubahan peraturan Bursa


Efek yang diajukan kepada Bapepam dilakukan dengan
menggunakan Formulir Nomor III.A.2-4 lampiran 4,
Peraturan Bapepam No. III.A.2.3550

8.

Penafsiran atas peraturan Bursa Efek untuk memperjelas

3545
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 3.
3546
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 5.
3547
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 5 Huruf a.
3548
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 5 Huruf b.
3549
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 6.
3550
Peraturan Bapepam-LK
Efek, Angka 7.
1172

No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa


No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa

13. Self Regulatory Organization

pengertiannya tetapi tidak merubah atau menambah


pengertian dimaksud, dan ketentuan mengenai pelaksanaan
kegiatan interen Bursa Efek yang menyangkut bidang
kepegawaian Bursa Efek, penggunaan tanda pengenal dan
standar prosedur operasi kegiatan Bursa Efek berlaku pada
saat diajukan kepada Bapepam.3551
9.

Pemberitahuan oleh Bursa Efek kepada Bapepam mengenai


penafsiran atas peraturan Bursa Efek dan ketentuan
mengenai pelaksanaan kegiatan interen Bursa Efek
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.8.83552 , disampaikan
dengan menggunakan Formulir Nomor III.A.2-5 lampiran
5, Peraturan Bapepam No. III.A.2 disertai dengan penjelasan
dan latar belakang penyusunannya.3553

10.

Bapepam dapat membatalkan penafsiran dan ketentuan


mengenai kegiatan interen Bursa Efek sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.8.83554, dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak berlakunya peraturan dimaksud dengan
menggunakan Formulir Nomor III.A.2-6 lampiran 6,
Peraturan Bapepam No. III.A.2.3555

XIII.1.9. Transaksi Efek


XIII.1.9.1. Transaksi Bursa
XIII.1.9.1.1. Pengertian
Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat
oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan
3551
Peraturan
Efek, Angka 8.
3552
Peraturan
Efek, Angka 8.
3553
Peraturan
Efek, Angka 9.
3554
Peraturan
Efek, Angka 8.
3555
Peraturan
Efek, Angka 10.

Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
Bapepam-LK No. III.A.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Bursa
1173

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek


mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam
Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau
harga Efek.3556

XIII.1.9.1.2. Ketentuan Mengenai Transaksi Bursa


1.

Bursa Efek dilarang membuat peraturan yang


melarang atau menghalangi Emiten atau Biro
Administrasi Efek untuk mendaftar Efek yang
diperoleh melalui Transaksi di Luar Bursa,
atau mensyaratkan bahwa pemindahan Efek
harus didasarkan pada Transaksi Bursa, akan
tetapi Bursa Efek dapat melarang anggotanya
untuk melaksanakan transaksi di luar Bursa
atas Efek yang tercatat di Bursa Efek.3557

2.

Bursa Efek dilarang membuat peraturan yang


melarang atau menghalangi Perusahaan Efek,
Emiten, Biro Administrasi Efek, atau Pihak lain
untuk:3558
a.

memindahkan Efek dari rekening Efek


yang satu ke rekening Efek yang lain
pada atau antar Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek;

3556
3557
3558
1174

b.

memindahkan Efek ke dalam atau keluar


Penitipan Kolektif;

c.

mengalihkan Efek menjadi atas nama


Perusahaan Efek atau Lembaga Kliring
dan Penjaminan untuk digunakan
sebagai jaminan; dan

d.

mengalihkan Efek dalam rangka pinjammeminjam Efek, hibah, warisan, atau


putusan pengadilan.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 1 Huruf c.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf b.

13. Self Regulatory Organization

3559
3560
3561

3.

Bursa Efek wajib mengeluarkan peraturan yang


memuat ketentuan dan persyaratan Transaksi
Bursa.3559

4.

Bursa Efek dapat menetapkan lebih dari satu


jenis Transaksi Bursa, dengan ketentuan bahwa
masing-masing jenis Transaksi Bursa tersebut
dilaksanakan pada pasar yang berbeda yang
dikelola dan diawasi oleh Bursa Efek.3560

5.

Peraturan Bursa Efek untuk masing-masing


jenis Transaksi Bursa wajib memuat antara
lain:3561
a.

saat kontrak mulai mengikat;

b.

syarat pembatalan kontrak, jika ada;

c.

ketentuan mengenai jam dan tanggal


yang telah ditentukan sebelumnya
untuk penyelesaian transaksi atau
ketentuan mengenai jam dan tanggal
untuk penyelesaian transaksi yang
dapat ditentukan secara bebas oleh
Anggota Bursa Efek beli, Anggota
Bursa Efek jual, atau keduanya secara
bersama-sama;

d.

ketentuan mengenai bentuk dan isi surat


kuasa, dokumen pengalihan hak, dan
keterangan atau pernyataan mengenai
pengalihan hak atas Efek yang dicetak
pada sertifikat Efek;

e.

ketentuan mengenai sertifikat Efek,


termasuk
denominasi,
metode
pencetakan, jenis, berat dan ukuran
kertas, kondisi fisik, dan ciri khusus
pengamanan, dalam hal penyelesaian
Transaksi Bursa dilakukan secara fisik;

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf c.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf e.
1175

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1176

f.

ketentuan mengenai bentuk dan cara


pembayaran dalam rangka penyelesaian
transaksi;

g.

ketentuan
mengenai
penyelesaian
transaksi yang dapat dilakukan secara
bagian demi bagian, jika ada;

h.

ketentuan
mengenai
tata
cara
penyelesaian
transaksi,
termasuk
ketentuan mengenai:
1).

penyelesaian transaksi yang


dilaksanakan
dengan
cara
pemindahbukuan atau dengan
cara fisik; dan

2).

penyelesaian transaksi yang


dilakukan dengan cara per
transaksi antar Anggota Bursa
Efek atau antara Anggota Bursa
Efek dengan Lembaga Kliring dan
Penjaminan, atau dengan cara
Netting antara Anggota Bursa
Efek dengan Lembaga Kliring
dan Penjaminan;

i.

ketentuan mengenai hak-hak Anggota


Bursa Efek beli seperti dividen, saham
bonus, bunga, dan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu, serta ketentuan
mengenai hak-hak dimaksud dalam
hal terdapat penundaan atau kegagalan
dalam penyelesaian Transaksi Bursa,
dan ketentuan mengenai penagihan
atas hak Anggota Bursa Efek beli serta
pengembalian pajak;

j.

ketentuan mengenai batas waktu


perbaikan atas setiap jenis kesalahan
dalam penyelesaian Transaksi Bursa,
jika ada;

13. Self Regulatory Organization

k.

ketentuan mengenai sanksi termasuk


denda dalam hal terjadi kegagalan
penyelesaian Transaksi Bursa, jika ada;
dan

l.

penanggulangan yang wajib ditempuh


dalam hal terjadi kegagalan dalam
penyelesaian Transaksi Bursa.

3562
3563

6.

Transaksi Bursa yang negosiasinya


terjadi secara otomatis mengikat pada
saat penawaran beli dan penawaran
jual bertemu melalui sistem komputer,
dan transaksi tersebut hanya dapat
dibatalkan apabila disetujui oleh
Anggota Bursa Efek beli, Anggota
Bursa Efek jual, dan Bursa Efek pada
hari yang sama sebelum Kliring
dilaksanakan.3562

7.

Transaksi Bursa yang terjadi sebagai


akibat negosiasi langsung antar Anggota
Bursa Efek mulai mengikat pada saat
sebagaimana diatur oleh peraturan
Bursa Efek yang dapat didasarkan
pada konfirmasi yang disampaikan
oleh Anggota Bursa Efek beli, Anggota
Bursa Efek jual, atau keduanya, dengan
atau tanpa persetujuan atas konfirmasi
dimaksud.3563

8.

Nasabah Anggota Bursa Efek hanya


bertanggung jawab untuk memenuhi
kewajibannya kepada Anggota Bursa
Efek yang melaksanakan transaksi untuk
kepentingan nasabah yang bersangkutan
dan tidak bertanggung jawab kepada
Pihak lain termasuk Lembaga Kliring
dan Penjaminan, Anggota Bursa Efek

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf f.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf g.
1177

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lain, dan nasabah Anggota Bursa Efek


lain.3564
9.

10.

Dalam hal penyelesaian Transaksi Bursa


dilaksanakan melalui proses Netting
dan pemindah bukuan, maka:3565
a.

hubungan hukum antar Anggota


Bursa Efek yang menimbulkan
hak dan kewajiban atas Transaksi
Bursa yang dilakukannya beralih
menjadi
hubungan
hukum
antara Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan dengan Lembaga
Kliring dan Penjaminan pada saat
Kliring dilaksanakan; dan

b.

masing-masing Anggota Bursa


Efek yang melaksanakan transaksi
dimaksud tidak dapat menuntut
satu sama lain.

Efek dari jenis dan klasifikasi yang sama


yang diterbitkan oleh Emiten tertentu
yang menjadi obyek dalam Transaksi
Bursa adalah sepadan dan penyelesaian
atas transaksi tersebut tidak dapat
dibatasi, seperti oleh:3566
a.

kepemilikan oleh Pihak tertentu,


misalnya kepemilikan oleh Pihak
asing; atau

b.

nomor
seri
tertentu.

sertifikat

XIII.1.9.2. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening


XIII.1.9.2.1. Pengertian
3564
3565
3566
1178

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf h.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf i.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 2 Huruf j.

Efek

13. Self Regulatory Organization

Transaksi Nasabah Pemilik Rekening adalah


transaksi Efek yang dilaksanakan oleh
Perusahaan Efek untuk kepentingan rekening
nasabahnya sesuai dengan kontrak antara
Perusahaan Efek dengan nasabah tersebut,
yang dibuat sesuai dengan angka 5 Peraturan
Bapepam No.V.D.3 dan angka 4 Peraturan
Bapepam No. V.D.6.3567

XIII.1.9.2.2. Ketentuan Mengenai Transaksi Nasabah


Pemilik Rekening

3567
3568
3569

1.

Transaksi Nasabah Pemilik Rekening antara


lain meliputi pesanan jual beli, pesanan pinjam
meminjam, penerimaan hak-hak pemegang
rekening atas Efek, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan rekening Efek nasabah
tersebut.3568

2.

Dalam hubungannya dengan Transaksi


Nasabah Pemilik Rekening, nasabah tersebut
hanya terikat kepada Perusahaan Efek yang
melaksanakan Transaksi Bursa atau Transaksi
di Luar Bursa dan tidak terikat kepada Pihak
lain termasuk Perusahaan Efek lain atau
Lembaga Kliring dan Penjaminan yang menjadi
Pihak atau terkait dalam Transaksi Bursa atau
Transaksi di Luar Bursa tersebut.3569

3.

Dalam hal pesanan jual beli Efek telah


dilaksanakan melalui Transaksi Bursa atau
Transaksi di Luar Bursa, maka nasabah
pemilik rekening dan Perusahaan Efek yang
melaksanakan transaksi tersebut terikat pada
jumlah dan jenis Efek, harga, dan tanggal

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 1 Huruf e.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 3 Huruf b.
1179

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penyelesaian Transaksi Bursa atau Transaksi


di Luar Bursa.3570
4.

Pesanan nasabah dapat ditolak atau


dibatalkan oleh Perusahaan Efek. 3 5 7 1

5.

Dalam hal Perusahaan Efek membatalkan


pesanan nasabah, maka Perusahaan Efek
wajib menyampaikan pemberitahuan kepada
nasabah secara tertulis pada hari yang
sama.3572

6.

Nasabah
dapat
membatalkan
pesanannya setiap saat sebelum transaksi
dilaksanakan.3573

7.

Dalam hal transaksi tetap dilaksanakan


walaupun nasabah telah membatalkan
pesanannya, maka nasabah tetap bertanggung
jawab atas transaksi yang bersangkutan kecuali
transaksi dilaksanakan:3574

8.

3570
3571
3572
3573
3574
1180

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

a.

30 menit atau lebih sesudah perintah


pembatalan pesanan diterima oleh
Perusahaan Efek untuk Transaksi Efek
yang dilakukan di Indonesia; atau

b.

24 jam atau lebih sesudah perintah


pembatalan pesanan diterima oleh
Perusahaan Efek untuk Transaksi Efek
yang dilakukan di luar negeri.

Transaksi Nasabah Pemilik Rekening wajib


diselesaikan oleh Perusahaan Efek dan
nasabahnya pada hari penyelesaian yang
ditetapkan dalam Transaksi Bursa atau
Transaksi di Luar Bursa, tanpa memperhatikan
apakah Transaksi Bursa telah diselesaikan
antara Perusahaan Efek dengan Lembaga
III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10

tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
3
3
3
3

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
d.
e.
f.
g.

13. Self Regulatory Organization

Kliring dan Penjaminan atau apakah


Transaksi di Luar Bursa telah diselesaikan
antara Perusahaan Efek yang satu dengan
Perusahaan Efek yang lain dengan ketentuan
sebagai berikut:3575

9.

3575

a.

Penyelesaian
Transaksi
Nasabah
Pemilik Rekening dilaksanakan dengan
mendebit atau mengkredit Efek dan
dana pada rekening Efek nasabah pada
hari penyelesaian;

b.

Perusahaan Efek bertindak sebagai


Kustodian atas Efek yang tercatat dalam
rekening Efek nasabah dan sebagai Pihak
yang berhutang atas dana yang tercatat
dalam Saldo Kredit dalam rekening Efek
nasabah sesudah penyelesaian Transaksi
Nasabah Pemilik Rekening;

c.

Nasabah bertanggung jawab atas


kewajiban yang timbul dari setiap
Posisi Short dan atas Saldo Debit dalam
rekening Efeknya sesudah penyelesaian
Transaksi Nasabah Pemilik Rekening;
dan

d.

Dalam hal penyelesaian Transaksi


Bursa Beli dilaksanakan dengan uang
pengganti, maka uang pengganti tersebut
dibagikan kepada para Pemegang
Rekening Beli berdasarkan urutan waktu
terjadinya Transaksi Bursa tersebut.

Sebagai Kustodian atas Efek yang dicatat


dalam rekening Efek nasabah, Perusahaan Efek
bertanggung jawab untuk menyerahkan Efek
dimaksud kepada nasabah atas permintaan
nasabah, kecuali Efek tersebut dijaminkan
untuk memenuhi kewajiban nasabah kepada

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 3 Huruf h.


1181

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Perusahaan Efek.3576

3576
3577
3578
3579
1182

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

10.

Sebagai Pihak yang berhutang atas Saldo


Kredit dalam rekening Efek nasabah,
Perusahaan Efek bertanggung jawab
untuk membayar jumlah Saldo Kredit
dimaksud atas permintaan nasabah,
kecuali jumlah Saldo Kredit tersebut
dijaminkan untuk memenuhi kewajiban
nasabah kepada Perusahaan Efek.3577

11.

Berdasarkan perjanjian antara nasabah


dan Perusahaan Efek, Efek dan dana
dalam rekening Efek merupakan
jaminan atas kewajiban nasabah kepada
Perusahaan Efek.3578

12.

Perusahaan Efek wajib mencatat dividen,


bunga, saham bonus, Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu dan hak-hak lain
yang melekat pada Efek pada Posisi
Long dalam rekening Efek nasabah,
dengan ketentuan bahwa pencatatan
tersebut wajib memperhitungkan pajak
bagi nasabah dimaksud.3579

13.

Perusahaan Efek wajib mencatat kewajiban


nasabah kepada Perusahaan Efek tersebut
untuk membayar atau menyerahkan
dividen, bunga, saham bonus, Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan
hak-hak lain yang melekat pada Efek
pada Posisi Short dalam rekening Efek
nasabah, dengan ketentuan bahwa
pencatatan tersebut dilaksanakan tanpa
memperhitungkan pajak yang berlaku

III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10

tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
3
3
3

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

i.
j.
k.
l.

13. Self Regulatory Organization

bagi nasabah dimaksud.3580


14.

Perusahaan Efek dapat mewajibkan


nasabah untuk membayar bunga atas
Saldo Debet atau membayar bunga
kepada nasabah atas Saldo Kredit dalam
rekening Efek nasabah sesuai dengan
perjanjian tertulis antara Perusahaan
Efek dengan nasabahnya.3581

15.

Perusahaan Efek bertanggung jawab


untuk membayar dividen, bunga, saham
bonus, Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, dan hak-hak lain yang melekat
pada Efek yang tercatat dalam rekening
Efek nasabah pada tanggal jatuh tempo
hak tersebut tanpa memperhatikan
apakah Perusahaan Efek tersebut telah
menagih dividen, bunga, saham bonus,
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
atau hak-hak lain yang melekat pada
Efek yang bersangkutan.3582

16.

Perusahaan

Efek

wajib

mengirim

konfirmasi tertulis kepada nasabah


atas
setiap
Transaksi
Nasabah
Pemilik Rekening untuk kepentingan
nasabah tersebut pada hari transaksi
dilaksanakan, dengan memuat hal-hal
sebagai berikut:3583

3580
3581
3582
3583

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10

a.

nama dan alamat Perusahaan


Efek;

b.

nama dan alamat nasabah;

c.

nomor rekening Efek;

d.

tanggal transaksi dilaksanakan;

tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
3
3
3

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

m.
n.
o.
p.
1183

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

17.

e.

tanggal
transaksi
diselesaikan;

harus

f.

rincian mengenai transaksi seperti


jumlah, jenis, denominasi, dan
harga Efek;

g.

Bursa Efek atau pasar dimana


transaksi dilaksanakan;

h.

penjelasan
apakah
dalam
transaksi tersebut Perusahaan
Efek bertindak sebagai pedagang
atau perantara;

i.

komisi dan atau biaya atas


transaksi tersebut, jika ada; dan

j.

nilai bersih transaksi.

Konfirmasi sebagaimana dimaksud


dalam
XIII.1.9.2.2.163584 ,
dapat
dikirimkan melalui surat, faksimili,
diantar langsung, e-mail, atau cara
lain yang disetujui oleh nasabah dan
Perusahaan Efek.3585

XIII.1.9.3. Transaksi Nasabah Umum


XIII.1.9.3.1. Pengertian
Transaksi Nasabah Umum adalah transaksi
melalui pemesanan Efek dalam Penawaran
Umum oleh pemodal yang tidak mempunyai
rekening Efek pada Perusahaan Efek
sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a
butir 3) Peraturan Bapepam No. V.D.3.3586

3584
3585
3586
1184

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 3 Huruf p.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 3 Huruf q.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 1 Huruf f.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.9.3.2. Ketentuan
Mengenai
Nasabah Umum

Transaksi

1.

Transaksi Nasabah Umum wajib


mengikuti prosedur yang ditetapkan
dalam Prospektus.3587

2.

Jika dalam Penawaran Umum terjadi


kelebihan permintaan Efek, Perusahaan
Efek harus memprioritaskan pesanan
melalui rekening Efek, kecuali dalam
hal rekening Efek dimiliki oleh Pihak
terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam
angka 5 huruf c Peraturan Bapepam No.
IX.A.7.3588

XIII.1.9.4. Transaksi Di Luar Bursa


XIII.1.9.4.1. Pengertian
Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar
Perusahaan Efek atau antara Perusahaan Efek
dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa
Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan
Perusahaan Efek.3589

XIII.1.9.4.2. Ketentuan Tentang Transaksi Di Luar


Bursa

3587
3588
3589
3590

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

1.

Perusahaan Efek yang melakukan


Transaksi di Luar Bursa wajib mencatat
Transaksi tersebut pada tanggal
transaksi tersebut mulai mengikat.3590

2.

Perusahan

III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10

tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi

Efek

yang

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
1
5

melakukan

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
b.
d.
a.
1185

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Transaksi di Luar Bursa wajib


mencatat dalam rekening Gagal Terima
atau Gagal Serah atas Efek untuk
setiap
keterlambatan
penyelesaian
transaksi tersebut pada tanggal yang
ditentukan.3591
3.

Perusahaan Efek yang melakukan


Transaksi di Luar Bursa wajib mengirim
konfirmasi atas Transaksi di Luar Bursa
kepada Perusahaan Efek lain atau Pihak
lain yang menjadi Pihak dalam Transaksi
di Luar Bursa pada tanggal transaksi
tersebut dilaksanakan.3592

XIII.1.9.5. Transaksi Nasabah Kelembagaan


XIII.1.9.5.1. Pengertian
Transaksi Nasabah Kelembagaan adalah
transaksi Efek antara Perusahaan Efek
dengan nasabah kelembagaan tertentu yang
didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan
Efek dengan nasabah kelembagaan tersebut
seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank
atau lembaga keuangan lainnya yang tidak
mempunyai rekening Efek pada Perusahaan
Efek tersebut, sebagaimana dimaksud dalam
angka 5 huruf a butir 3) Peraturan Bapepam
No.V.D.3.3593

3591
3592
3593
1186

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 5 Huruf b.


Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 5 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek, Angka 1 Huruf g.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.9.5.2. Ketentuan
Mengenai
Kelembagaan

3594
3595
3596
3597
3598
3599

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

Nasabah

1.

Transaksi
Nasabah
Kelembagaan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam perjanjian
antara Perusahaan Efek dan nasabah
kelembagaan.3594

2.

Penyelesaian
Transaksi
Nasabah
Kelembagaan dapat dilakukan dengan
cara penyerahan uang dan Efek pada
saat yang bersamaan, atau dengan
cara lain, sesuai dengan perjanjian
yang dibuat oleh para Pihak. 3 59 5

3.

Perusahaan Efek wajib mencatat setiap


Transaksi
Nasabah
Kelembagaan
pada tanggal transaksi tersebut mulai
mengikat.3596

4.

Perusahaan Efek wajib mencatat dalam


rekening Gagal Terima atau Gagal Serah
atas Efek untuk setiap keterlambatan
penyelesaian
Transaksi
Nasabah
Kelembagaan pada tanggal yang
ditentukan untuk penyelesaian transaksi
tersebut.3597

5.

Perusahaan Efek wajib mengirim


konfirmasi kepada nasabah kelembagaan
yang menjadi Pihak dalam Transaksi
Nasabah Kelembagaan dengan memuat
hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.9.2.2.163598.3599

III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10
III.A.10

tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi
tentang Transaksi

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

7
7
7
7
3
7

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
b.
c.
d.
p.
e.
1187

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.1.10. L aporan Bursa Efek


XIII.1.10.1. Kewajiban Pelaporan
Bursa Efek wajib menyampaikan laporan kegiatan
kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat) yang
meliputi:3600

3600
1188

1.

Laporan harian mengenai Transaksi Bursa;

2.

Laporan bulanan yang memuat:


a.

Rekapitulasi kegiatan selama periode


tersebut dilengkapi dengan statistic
perkembangan kurs dan volume
perdagangan;

b.

Laporan mengenai Emiten yang Efeknya


tercatat di Bursa Efek; dan

c.

Kegiatan anggota Bursa Efek.

3.

Laporan mengenai pembekuan atau pembatalan


pencatatan Efek termasuk pencatatannya
kembali, Efek yang dibekukan perdagangannya,
dan pencabutan pembekuan perdagangannya;

4.

Laporan tengah tahunan dan laporan keuangan


tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan yang
terdaftar di Bapepam disertai pendapat dari
Akuntan tersebut;

5.

Laporan realisasi anggaran dan penggunaan


laba;

6.

Laporan penyelenggaraan
Pemegang Saham;

7.

Laporan mengenai perubahan status Anggota


Bursa Efek dan Wakil Perusahaan Efek;

8.

Laporan mengenai pengenaan sanksi oleh Bursa


Efek terhadap Anggota Bursa Efek dan atau
Wakil Perusahaan Efek di Bursa Efek;dan

Rapat

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.1 tentang Laporan Bursa Efek, Angka 1.

Umum

13. Self Regulatory Organization

9.

Laporan mengenai peristiwa khusus seperti


kesulitan keuangan Anggota Bursa Efek.

XIII.1.10.2. Ketentuan Mengenai Laporan Bursa Efek


1.

Laporan harian Transaksi Bursa sebagaimana


dimaksud XIII.1.10.1.13601 wajib disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya pada
hari kerja berikutnya.3602

2.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam


XIII.1.10.1.23603 meliputi jumlah dan jenis Efek
yang tercatat, jumlah Emiten yang tercatat,
pencatatan Efek baru, keterangan lain yang
diminta oleh Bapepam yang berkaitan dengan
fungsinya sebagai Bursa Efek, dan wajib
disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya hari ke-12 (dua belas) pada bulan
berikutnya.3604

3.

Laporan mengenai pembekuan atau


pembatalan pencatatan Efek beserta
pencatatannya
kembali
dan
laporan
mengenai
Efek
yang
dibekukan
perdagangannya sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.10.1.3 36 0 5 wajib disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya pada
hari kerja berikutnya. 36 0 6

4.

Laporan sebagaimana dimaksud


XIII.1.10.1.43607 meliputi:3608
a.

3601
3602
3603
3604
3605
3606
3607
3608

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1

Laporan
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

tengah
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

dalam

tahunan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

1 Huruf
2.
1 Huruf
3.
1 Huruf
4.
1 Huruf
5.

wajib
a.
b.
c.
d.
1189

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sejak


tanggal akhir periode;

5.

3609
3610
3611
3612
3613
1190

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

b.

Laporan keuangan tahunan wajib


disampaikan
kepada
Bapepam
selambat-lambatnya 90 (Sembilan
puluh) hari sejak tanggal akhir tahun
buku;

c.

Dalam hal Akuntan memberikan


pendapat selain Wajar Tanpa Perkecualian
terhadap laporan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.10.2.4.a3609 dan XIII.1.10.2.4.b
3610
Bapepam dapat memanggil direksi
dan atau melakukan pemeriksaan untuk
memperoleh keterangan lebih lanjut;
dan

d.

Laporan
keuangan
sebagaimana
dimaksud dalam XIII.1.10.2.4.a 3611dan
XIII.1.10.2.4.b3612 wajib
diumumkan
dalam sekurang-kurangnya dua surat
kabar harian berbahasa Indonesia, satu
diantaranya berperedaran nasional
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal laporan Akuntan yang
bersangkutan.

Laporan realisasi anggaran sebagaimana


dimaksud dalam XIII.1.10.1.53613 wajib disusun
secara triwulanan dan disampaikan kepada
Bapepam melalui dewan komisaris, dengan
ketentuan bahwa laporan tersebut disampaikan
secara kumulatif triwulanan dan diterima oleh
Bapepam selambat-lambatnya pada hari ke-12
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Bursa
Bursa
Bursa
Bursa
Bursa

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

5
5
5
5
1

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

a.
b.
a.
b.
e.

13. Self Regulatory Organization

(dua belas) setelah berakhirnya triwulan yang


bersangkutan.3614
6.

Laporan penyelenggaraan Rapat Umum


Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
dalam XIII.1.10.1.63615 wajib disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya 2 (dua
hari) kerja setelah tanggal penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Bursa Efek.3616

7.

Laporan mengenai perubahan status anggota


Bursa Efek dan Wakil Perusahaan Efek di
Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.10.1.73617 wajib disampaikan kepada
Bapepam, selambat-lambatnya 2 (dua) hari
setelah adanya perubahan tersebut.3618

8.

Laporan mengenai pengenaan sanksi oleh


Bursa Efek terhadap Anggota Bursa Efek
dan atau Wakil Perusahaan Efek di Bursa
Efek dan laporan mengenai peristiwa khusus
sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.10.1.83619
dan XIII.1.10.1.93620 wajib disampaikan kepada
Bapepam selambat-lambatnya pada hari
berikutnya.3621

XIII.1.11. Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek


1.

3614
3615
3616
3617
3618
3619
3620
3621
3622
Angka

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
1.

Setiap Bursa Efek wajib mengadministrasikan, menyimpan


dan memelihara catatan, pembukuan, data dan keterangan
tertulis yang berhubungan dengan:3622
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.1
X.A.2

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Laporan Bursa Efek, Angka 6.


Laporan Bursa Efek, Angka 1 Huruf f.
Laporan Bursa Efek, Angka 7.
Laporan Bursa Efek, Angka 1 Huruf g.
Laporan Bursa Efek, Angka 8.
Laporan Bursa Efek, Angka 1 Huruf h.
Laporan Bursa Efek, Angka 1 Huruf i.
Laporan Bursa Efek, Angka 9.
Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
1191

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

3.

3623
Angka
3624
Angka
3625
Angka
3626
Angka
1192

a.

Emiten yang Efeknya tercatat di Bursa Efek;

b.

Status dan kegiatan para Anggota Bursa Efek;

c.

Penyelenggaraan perdagangan dan penyelesaian


Transaksi Bursa; dan

d.

Pengelolaan administrasi dan manajemen Bursa Efek


sebagai Perseroan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.11.1.a3623


terdiri dari sekurang-kurangnya:3624
a.

Anggaran dasar Emiten beserta semua perubahannya,


laporan keuangan, laporan kegiatan, laporan mutasi
kepemilikan Efek dan laporan-laporan lain yang
diwajibkan oleh Bursa Efek untuk dipenuhi oleh
Emiten; dan

b.

Hal-hal yang menyangkut pemenuhan persyaratan


pencatatan Efek, kriteria pembekuan dan pembatalan
pencatatan Efek.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.11.1.b3625


terdiri dari sekurang-kurangnya:3626
a.

Daftar Anggota Bursa Efek dan anggaran dasar


Anggota Bursa Efek serta perubahannya;

b.

Daftar nama dan alamat anggota direksi dan dewan


komisaris serta Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
Perantara Pedagang Efek dan Wakil Manajer Investasi;

c.

Penerimaan,
pengunduran
diri,
pembekuan,
pemberhentian dan penerimaan kembali sebagai
Anggota Bursa Efek;

d.

Catatan kegiatan Anggota Bursa Efek dan wakil-wakilnya


termasuk kesulitan keuangan perusahaan yang dihadapi
dan pelanggaran yang pernah dilakukan; dan

Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
2.
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
3.

No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,


No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,

13. Self Regulatory Organization

e.

4.

3627
Angka
3628
Angka

Catatan pemeriksaan terhadap Anggota Bursa Efek


dan wakil-wakilnya serta tindakan disiplin yang
pernah diambil.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.11.1.c3627 terdiri


dari sekurang-kurangnya:3628
a.

Daftar transaksi Efek harian dengan merinci nama


Efek yang diperdagangkan, harga dan jumlah unit
masing-masing Efek;

b.

Indeks harga saham;

c.

Laporan mengenai penyelesaian Transaksi Bursa


yang tidak tepat waktu atau gagal;

d.

Transaksi
yang
pembatalannya;

e.

Perubahan jam perdagangan di Bursa Efek serta


usulan diberlakukannya hari libur Bursa;

f.

Penghentian sementara perdagangan suatu Efek;

g.

Pembatalan Transaksi Bursa;

h.

Kegiatan atau kecenderungan Transaksi Bursa secara


luar biasa yang terjadi di Bursa Efek;

i.

Informasi bersifat rahasia yang menurut Bursa Efek


dianggap mempunyai pengaruh yang penting dan
relevan terhadap pasar pada umumnya dan/atau
Efek tertentu pada khususnya;

j.

Penyelesaian perselisihan antar Anggota Bursa Efek;


dan

k.

Tindakan lain yang diambil dalam rangka


menghadapi keadaan darurat perdagangan.

dibatalkan

disertai

alasan

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
1 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
4.
1193

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

3629
Angka
3630
Angka
3631
Angka
3632
Angka
3633
Angka
3634
Angka
3635
Angka
3636
Angka
1194

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.11.1.d3629


terdiri dari sekurang-kurangnya:3630
a.

Anggaran dasar beserta semua perubahannya;

b.

Buku Daftar Pemegang Saham dan administrasi


penyimpanannya;

c.

Notulen Rapat Umum Pemegang Saham, rapat


direksi dan atau dewan komisaris, rapat komite atau
panitia;

d.

Perubahan dalam kepengurusan sampai satu tingkat


di bawah direksi;

e.

pPembentukan komite atau panitia dan atau


perubahan komposisi keanggotaan komite atau
panitia tersebut; dan

f.

Dokumen
lain
termasuk
surat-menyurat,
memorandum, makalah, buku, pemberitahuan,
pengumuman, edaran dan catatan lain yang dibuat
atau diterima oleh Bursa Efek sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan usahanya.

6.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.11.13631,


XIII.1.11.13632 , XIII.1.11.13633, XIII.1.11.13634 dan XIII.1.11.53635
wajib tersedia setiap saat untuk kepentingan pemeriksaan
Bapepam.3636

7.

Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka

Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK
5.
Peraturan Bapepam-LK
1.
Peraturan Bapepam-LK
2.
Peraturan Bapepam-LK
3.
Peraturan Bapepam-LK
4.
Peraturan Bapepam-LK
5.
Peraturan Bapepam-LK
6.

No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,


No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,

13. Self Regulatory Organization

6 peraturan ini wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk


masa 5 (lima) tahun.3637

XIII.1.12. Biaya Tahunan Atas Pendapatan Usaha Bursa Efek


1.

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan
biaya tahunan masing-masing sebesar 7,5% (tujuh koma
lima perseratus) dari pendapatan usaha tahun berjalan
berdasarkan laporan realisasi anggaran. 36 3 8

2.

Biaya tahunan sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.12.13639


wajib disetorkan oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
ke Kas Negara setiap 3 (tiga) bulan paling lambat pada
setiap tanggal 15 bulan April, Juli, Oktober tahun berjalan,
dan Januari tahun berikutnya.3640

3.

Biaya tahunan sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.12.13641


merupakan penerimaan negara dan disetor ke Kas Negara
dengan menggunakan formulir Surat Setoran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (SSBP) dengan kode MAP 423483 dan
asli lembar ke-5 (kelima) bukti penyetoran ke Kas Negara
tersebut wajib segera disampaikan ke Bapepam dan LK.3642

4.

Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran terhadap


penerimaan negara sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.12.33643, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,

3637
Peraturan Bapepam-LK No. X.A.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bursa Efek,
Angka 7.
3638
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3639
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3640
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
3641
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
3642
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
3643
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
1195

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib


melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran
tersebut paling lama pada periode pembayaran bulan
April tahun berikutnya.3644
5.

Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran terhadap


penerimaan negara sebagaimana dimaksud dalam
XIII.1.12.33645,, maka kelebihan pembayaran tersebut
diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas
penerimaan negara yang terutang dari Bursa Efek, Lembaga
Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian pada periode berikutnya.3646

6.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud


dalam XIII.1.12.23647,dan XIII.1.12.43648 , penyetoran biaya
tahunan atau kekurangan pembayaran tidak dilakukan,
Bapepam dan LK memberikan surat teguran pertama untuk
segera melunasi biaya tersebut ditambah denda berupa
bunga selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
ditetapkannya surat teguran pertama.3649

7.

Besarnya denda sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.12.63650


ditetapkan sebesar 2% (dua perseratus) per bulan dari
kewajiban yang harus disetor.3651

8.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada


surat teguran pertama sebagaimana dimaksud dalam

3644
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3645
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3646
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3647
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3648
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3649
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3650
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3651
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
1196

tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.

13. Self Regulatory Organization

XIII.1.12.63652 , maka Bapepam dan LK memberikan surat


teguran kedua dengan jangka waktu pelunasan selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sejak ditetapkannya surat
teguran kedua.3653
9.

Apabila jangka waktu yang diberikan dalam surat teguran


kedua sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.12.83654, maka
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam XIII.1.12.63655
dikategorikan sebagai piutang macet yang pengurusannya
dilimpahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara
(PUPN)/ Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.3656

XIII.2. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN


XIII.2.1. Pengertian
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa.3657

XIII.2.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga


Kliring dan Penjaminan adalah Perseroan yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam.3658

2.

Lembaga Kliring dan Penjaminan didirikan dengan tujuan


menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian

3652
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3653
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3654
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3655
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3656
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
3657
UUPM, Pasal 1 butir 9.
3658
UUPM, Pasal 13 ayat 1.

tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 9.

1197

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Transaksi Bursa yang teratur, wajar, dan efisien.3659


3.

Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat memberikan jasa lain


berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.3660

4.

Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba


Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib disusun sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan
kepada Bapepam. 36 61

5.

Yang dapat menjadi pemegang saham Lembaga Kliring


dan Penjaminan adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro
Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas
persetujuan Bapepam.3662

6.

Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib


dimiliki oleh Bursa Efek.3663

7.

Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah saham atas


nama yang mempunyai nilai nominal dan hak suara yang
sama.3664

8.

Pemindahan hak atas saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan hanya dapat dilakukan kepada Bursa Efek,
Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian,
atau Pihak lain yang telah memperoleh persetujuan dari
Bapepam.3665

9.

Pemindahan hak atas saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan oleh Bursa Efek kepada pihak yang bukan
Bursa Efek hanya dapat dilakukan sepanjang Bursa Efek
tetap memiliki mayoritas saham Lembaga Kliring dan
Penjaminan.3666

10.

Lembaga Kliring dan Penjaminan dilarang membagikan

3659
UUPM, Pasal 14 ayat 1.
3660
UUPM, Pasal 14 ayat 3.
3661
UUPM, Pasal 14 ayat 4.
3662
UUPM, Pasal 15 ayat 1.
3663
UUPM, Pasal 15 ayat 2.
3664
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 20 ayat 1.
3665
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 20 ayat 4.
3666
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 20 ayat 5.
1198

13. Self Regulatory Organization

dividen kepada pemegang saham. 36 67


11.

Anggaran dasar atau peraturan Lembaga Kliring dan


Penjaminan atau perubahannya wajib diajukan kepada
Bapepam untuk memperoleh persetujuan.3668

12.

Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib menetapkan


peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan
penyelesaian Transaksi Bursa, termasuk ketentuan mengenai
biaya pemakaian jasa.3669

13.

Dalam hal anggaran dasar atau peraturan Lembaga Kliring


dan Penjaminan atau perubahannya sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.2.113670 ditolak, Bapepam memberikan alasan
atas penolakan tersebut.3671

14.

Dalam rangka terciptanya Pasar Modal yang teratur, wajar


dan efisien, Bapepam dapat memerintahkan Lembaga
Kliring dan Penjaminan untuk mengubah anggaran dasar
atau peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan.3672

15.

Penentuan
biaya
sebagaimana
dimaksud
dalam
XIII.2.2.123673 disesuaikan menurut kebutuhan pelaksanaan
fungsi Lembaga Kliring dan Penjaminan.3674

16.

Peraturan yang wajib ditetapkan oleh Lembaga Kliring dan


Penjaminan, termasuk perubahannya, mulai berlaku setelah
mendapat persetujuan Bapepam.3675

17.

ModaldisetorLembagaKliringdanPenjaminansekurang-kurangnya
berjumlah Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).3676

3667
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 20 ayat 6.
3668
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 21 ayat 1.
3669
UUPM, Pasal 16 ayat 1.
3670
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 21 ayat 1.
3671
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 21 ayat 2.
3672
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 21 ayat 3.
3673
UUPM, Pasal 16 ayat 1.
3674
UUPM, Pasal 16 ayat 3.
3675
UUPM, Pasal 17.
3676
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata
Modal, Pasal 16.

Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar


Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar

Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar


Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar

Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar


1199

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

18.

Jumlah anggota direksi dan komisaris Lembaga Kliring dan


Penjaminan masing-masing sebanyak-banyaknya 7 (tujuh)
orang.3677

19.

Anggota direksi Lembaga Kliring dan Penjaminan dilarang


mempunyai jabatan rangkap sebagai anggota direksi,
komisaris, atau pegawai pada perusahaan lain.3678

20.

Anggota direksi dan komisaris diangkat untuk masa jabatan


selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.3679

XIII.2.3. Permohonan Izin Usaha Lembaga Kliring Dan


Penjaminan
XIII.2.3.1. Tata Cara Mengajukan Permohonan Izin
Usaha
1.

Permohonan izin usaha Lembaga Kliring dan


Penjaminan diajukan kepada Bapepam dalam
rangkap 4 (empat) dengan menggunakan Formulir
Nomor III.B.1-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
III.B.1.3680

2.

Bapepam mempertimbangkan permohonan dalam


XIII.2.3.1.13681 dengan memperhatikan:3682
a.

Integritas dan keahlian calon anggota direksi


dan komisaris;

b.

Tingkat kelayakan dari rencana yang telah


disusun;

3677
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 19 ayat 1.
3678
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 19 ayat 2.
3679
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 19 ayat 3.
3680
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Pasal 1.
3681
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Pasal 1.
3682
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar
Modal, Pasal 18.
1200

13. Self Regulatory Organization

c.

Prospek terbentuknya suatu pasar yang teratur,


wajar, dan efisien; dan

d.

Sistem kliring, penjaminan, penyelesaian, serta


jasa Kustodian yang aman dan efisien.

XIII.2.3.2. Kelengkapan Dokumen


1.

3683
Angka
3684
Angka

Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud


dalam XIII.2.3.1.13683 disertai dokumen sebagai
berikut:3684
a.

Akta pendirian Perseroan yang memuat


anggaran dasar perseroan sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. III.B.5 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman;

b.

Daftar pemegang saham berikut jumlah saham


yang dimilikinya;

c.

Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

d.

Proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun;

e.

Rencana kegiatan 3 (tiga) tahun termasuk


susunan organisasi, fasilitas komunikasi,
dan program-program latihan yang akan
diadakan;

f.

Daftar calon direktur dan komisaris sesuai


persyaratan Peraturan Bapepam No. III.B.3
serta pejabat satu tingkat di bawah direksi;

g.

Bursa Efek yang akan mengendalikan dan


atau menggunakan jasa Lembaga Kliring dan
Penjaminan;

h.

Rancangan peraturan mengenai kegiatan


kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi
Bursa, termasuk mengenai biaya pemakaian

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
2.
1201

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

jasa yang ditetapkan oleh Lembaga Kliring dan


Penjaminan;

2.

3.

3685
Angka
3686
Angka
1202

i.

Pemilikan lebih dari 50 % (lima puluh


perseratus) saham Lembaga Kliring dan
Penjaminan dimiliki oleh Bursa Efek;

j.

Neraca pembukaan Perseroan yang telah


diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di
Bapepam; dan

k.

Bukti penyetoran Modal yang memuat


sekurang-kurangnya Rp15.000.000.000,00 (lima
belas milyar rupiah).

Apabila pemegang saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan termasuk pula Perusahaan Efek, maka
dalam daftar pemegang saham Lembaga Kliring dan
Penjaminan tersebut dimuat pula keterangan:3685
a.

Nama dan tempat kedudukan Bursa Efek


dimana Perusahaan Efek tersebut menjadi
anggota Bursa Efek; dan

b.

Persentase dari volume dan nilai transaksi Efek


yang dilakukan oleh Perusahaan Efek tersebut
dibandingkan dengan volume dan nilai total
transaksi Efek di Bursa Efek sekurang-kurangnya
selama 6 (enam) bulan terakhir.

Apabila pemegang saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan termasuk pula Bank Kustodian, maka
dalam daftar pemegang saham Lembaga Kliring dan
Penjaminan tersebut dimuat pula keterangan:3686
a.

Uraian jasa yang diberikan oleh Bank Kustodian


tersebut; dan

b.

Perkiraan pangsa pasar jasa Kustodian yang


dikuasai oleh Bank Kustodian tersebut di
Indonesia.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
3.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
4.

13. Self Regulatory Organization

4.

5.

3687
Angka
3688
Angka

Proyeksi keuangan selama 3 (tiga) tahun berturutturut sekurang-kurangnya memuat: 36 87


a.

neraca;

b.

perhitungan rugi/laba; dan

c.

laporan arus kas.

Rencana kegiatan Lembaga Kliring dan Penjaminan


selama 3 (tiga) tahun sekurang-kurangnya
memuat:3688
a.

Perkiraan jumlah Perusahaan Efek yang


menjadi pemakai jasa Lembaga Kliring dan
Penjaminan;

b.

Susunan organisasi dilengkapi dengan diskripsi


tugas, wewenang dan tanggung jawab sampai
unit organisasi/jabatan setingkat di bawah
direksi serta peraturan kepegawaian Lembaga
Kliring dan Penjaminan;

c.

Lokasi dan tata ruang, serta fasilitas penunjang


yang menjamin keamanan pelaksanaan
kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian
Transaksi Bursa yang teratur, wajar, dan
efisien;

d.

Penerapan sistem kliring dan penjaminan


penyelesaian Transaksi Bursa, dan sistem
pengawasan
kliring
dan
penjaminan
penyelesaian Transaksi Bursa serta sistem
penyebaran informasi kliring dan penjaminan
penyelesaian Transaksi Bursa yang akan
digunakan;

e.

Pengadaan fasilitas komunikasi seperti jaringan


telepon, teleks, faksimili, dan komputer; dan

f.

Kelayakan pengadaan pegawai serta program


pendidikan dan latihan yang diperlukan.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
5.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
6.
1203

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

7.

3689
Angka
3690
Angka
1204

Daftar calon direktur dan komisaris disertai


dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: 36 89
a.

Riwayat hidup;

b.

Kartu Tanda Penduduk;

c.

Surat pernyataan tentang hubungan afiliasi


dengan Perusahaan Efek dan pemegang
saham;

d.

Keterangan mengenai pemenuhan atas


persyaratan calon direktur dan komisaris
sesuai dengan Peraturan Bapepam No. III.B.3
; dan

e.

Fotokopi ijazah dan sertifikat keahlian yang


menunjukkan tingkat kemampuan yang
bersangkutan.

Pejabat satu tingkat di bawah direksi Lembaga


Kliring dan Penjaminan wajib memenuhi persyaratan
sekurang-kurangnya sebagai berikut:3690
a.

orang perseorangan yang cakap melakukan


perbuatan hukum;

b.

tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi


direktur atau komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit;

c.

tidak pernah dihukum karena melakukan


tindak pidana;

d.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela di


bidang Pasar Modal pada khususnya dan di
bidang keuangan pada umumnya;

e.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

f.

memiliki keahlian di bidang Pasar Modal; dan

g.

tidak pernah melakukan pelanggaran yang

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
7.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
8.

13. Self Regulatory Organization

material atas ketentuan peraturan perundangundangan Pasar Modal.


8.

Rancangan peraturan Lembaga Kliring dan


Penjaminan memuat sekurang-kurangnya: 3 6 9 1
a.

b.

c.

Peraturan mengenai persyaratan keanggotaan,


yang meliputi antara lain:
1).

Persyaratan penerimaan para pemakai


jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan;
dan

2).

Pembekuan pemakaian jasa atau


pemutusan hubungan dengan pemakai
jasa;

Peraturan mengenai kliring, yang meliputi


antara lain:
1).

Tata cara penyelenggaraan kliring; dan

2).

Besarnya biaya pemakaian jasa bagi


pemakai jasa.

Peraturan mengenai penjaminan penyelesaian


Transaksi Bursa yang meliputi antara lain:
1).

Jumlah minimum jaminan yang wajib


disediakan oleh pemakai jasa; dan

2).

Penggunaan jaminan.

XIII.2.3.3. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


1.

Dalam rangka memproses permohonan izin usaha


sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, Bapepam
melakukan penelitian atas kelengkapan dokumen,
wawancara, serta pemeriksaan setempat apabila
dipandang perlu.3692

3691
Angka
3692
Angka

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
9.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
10.
1205

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud


dalam XIII.2.3.1.13693 tidak memenuhi syarat,
Bapepam memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:3694
a.

permohonannya

tidak

lengkap

dengan

menggunakan Formulir Nomor III.B.1-2


lampiran, Peraturan Bapepam No. III.B.1; atau
b.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor III.B.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. III.B.1.

XIII.2.3.4. Surat Izin Usaha Lembaga Kliring Dan


Penjaminan
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.3.1.13695 memenuhi syarat, Bapepam memberikan
surat izin usaha kepada pemohon dengan Formulir
Nomor III.B.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No.
III. B.1.3696

XIII.2.4. Anggaran Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan


XIII.2.4.1. Ketentuan Umum Anggaran Dasar
1.

Anggaran dasar Lembaga Kliring dan Penjaminan,


sekurang- kurangnya memuat:3697
a.

Maksud

dan

tujuan

Perseroan

3693
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 1.
3694
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 11.
3695
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 1.
3696
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 12.
3697
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 1.
1206

13. Self Regulatory Organization

menyelenggarakan kegiatan sebagai Lembaga


Kliring dan Penjaminan;
b.

c.

Ketentuan mengenai direksi dan komisaris


mencakup antara lain sebagai berikut:
1).

Persyaratan calon direktur dan komisaris


Lembaga Kliring dan Penjaminan sesuai
dengan persyaratan Peraturan Bapepam
No.III.B.3;

2).

Jumlah anggota direksi dan komisaris


masing-masing sebanyak-banyaknya 7
(tujuh) orang;

3).

Tata cara pengajuan calon direktur dan


komisaris;

4).

Anggota direksi dan komisaris diangkat


untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun
dan dapat diangkat kembali;

5).

Berakhirnya masa jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
diatur berbeda dengan berakhirnya
masa jabatan komisaris Lembaga Kliring
dan Penjaminan; dan

6).

Anggota direksi tidak mempunyai


jabatan rangkap sebagai anggota
direksi, komisaris, atau pegawai pada
perusahaan lain.

Ketentuan mengenai saham mencakup antara


lain:
1).

Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan


adalah saham atas nama yang
mempunyai nilai nominal dan hak suara
yang sama;

2).

Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan


hanya dapat dimiliki oleh Bursa Efek,
Perusahaan Efek, Biro Administrasi
Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain
1207

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atas persetujuan Bapepam; dan


3).

d.

e.

Mayoritas saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan, harus dimiliki oleh Bursa
Efek.

Ketentuan mengenai pemindahan hak atas


saham Lembaga Kliring dan Penjaminan:
1).

Pemindahan hak atas saham Lembaga


Kliring
dan
Penjaminan
hanya
dapat dilakukan kepada Bursa Efek,
Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek,
Bank Kustodian, atau Pihak lain yang
memperoleh persetujuan Bapepam;

2).

Pemindahan hak atas saham Lembaga


Kliring dan Penjaminan oleh Bursa Efek
kepada Pihak yang bukan Bursa Efek
hanya dapat dilakukan sepanjang Bursa
Efek tetap memiliki mayoritas saham
Lembaga Kliring dan Penjaminan; dan

3).

Dalam hal saham Lembaga Kliring dan


Penjaminan dimiliki oleh Pihak yang
tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
pemegang saham Lembaga Kliring
dan Penjaminan, maka saham tersebut
wajib dialihkan dalam waktu 6 (enam)
bulan kepada Pihak yang memenuhi
persyaratan.

Ketentuan bahwa Lembaga Kliring dan


Penjaminan tidak membagikan dividen kepada
pemegang saham.

XIII.2.4.2. Persetujuan Bapepam Atas Anggaran Dasar


Dan Perubahannya
1.

1208

Setiap anggaran dasar atau perubahan anggaran


dasar Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib

13. Self Regulatory Organization

memperoleh persetujuan Bapepam sebelum diajukan


kepada Menteri Kehakiman untuk memperoleh
pengesahan.3698
2.

3698
Dasar
3699
Dasar
3700
Dasar
3701
Dasar
3702
Dasar

Permohonan persetujuan anggaran dasar dan


perubahannya diajukan kepada Bapepam
dalam rangkap 4 (empat) dengan menggunakan
Formulir Nomor III.B.5-1 lampiran 1, Peraturan
Bapepam
No.
III.B.5,
disertai
dengan
3699
dokumen:
a.

Anggaran dasar atau perubahan anggaran


dasar yang dimintakan persetujuan;

b.

Akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham


yang dibuat oleh notaris;

c.

Surat panggilan Rapat Umum Pemegang


Saham;

d.

Agenda Rapat Umum Pemegang Saham; dan

e.

Daftar hadir Rapat Umum Pemegang Saham.

3.

Dalam permohonan dijelaskan alasan permohonan


yang antara lain menyangkut latar belakang
perubahan anggaran dasar.3700

4.

Dalam rangka memproses permohonan persetujuan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.2.4.2.23701,
Bapepam akan melakukan penelaahan atas materi
anggaran dasar dan perubahannya yang diajukan
pemohon.3702

5.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah


diterimanya permohonan tersebut, Bapepam wajib
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata


Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 5.

Cara Pemberian Persetujuan Anggaran


Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
1209

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang menyatakan bahwa:3703

6.

a.

permohonannya tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor III.B.5 -2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No.III.B.5;

b.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor III.B.5-3 lampiran , Peraturan
Bapepam No.III.B.5; atau

c.

permohonannya
disetujui
dengan
menggunakan Formulir Nomor III.B.5-4
lampiran 4, Peraturan Bapepam No. III.B.5.

Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh)


hari sebagaimana dimaksud dalam XIII.2.4.2.43704 ,
Bapepam tidak memberikan tanggapan maka
permohonan pemberian persetujuan atas anggaran
dasar dan perubahan dimaksud berlaku efektif.3705

XIII.2.5. Direksi Dan


Penjaminan

Komisaris

Lembaga

Kliring

Dan

XIII.2.5.1. Direksi Lembaga Kliring dan Penjaminan


(LKP)
XIII.2.5.1.1. Ketentuan Umum
1.

Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib


mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang
direktur.3706

2.

Dewan Komisaris Lembaga Kliring

3703
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 6.
3704
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 5.
3705
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Angka 7.
3706
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 1 Huruf a.
1210

13. Self Regulatory Organization

dan Penjaminan menelaah jumlah


kebutuhan dan jabatan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
serta mengajukan kepada Bapepam
dan LK paling lambat 121 (seratus
dua puluh satu) hari sebelum Rapat
Umum Pemegang Saham pemilihan
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan. 37 0 7

3707
Angka
3708
Angka
3709
Angka
3710
Angka
3711
Angka

Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
11.
Peraturan Bapepam-LK
12.
Peraturan Bapepam-LK
1d.

3.

Dalam menelaah jumlah kebutuhan


dan jabatan direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan, dewan komisaris
dapat membentuk komite dengan atau
tanpa melibatkan pihak lain, dengan
berpedoman pada Peraturan ini,
Peraturan Bapepam No. III.B.1, dan
struktur organisasi Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang berlaku.3708

4.

Dalam menentukan jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan,
Dewan Komisaris wajib memperhatikan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab
masing-masing jabatan direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagaimana
diatur dalam . XIII.2.5.1.6.33709 dan
XIII.2.5.1.6.43710.3711

5.

Apabila dalam batas waktu pengajuan


sebagaimana
dimaksud
dalam

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1211

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.2.5.1.1.23712 ,
dewan komisaris
belum mengajukan jumlah kebutuhan
dan jabatan direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan, maka Bapepam dan LK
menetapkan langsung jumlah kebutuhan
dan jabatan direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan.3713
6.

Bapepam dan LK menetapkan jumlah


kebutuhan
dan
jabatan
direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan paling
lambat 109 (seratus sembilan) hari
sebelum Rapat Umum Pemegang Saham
pemilihan direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan.3714

7.

Dengan
memperhatikan
perkembangan
kegiatan
dan
kebutuhan operasional Lembaga
Kliring dan Penjaminan, Bapepam
dan LK dapat menambah direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
dalam Direksi Lembaga Kliring
dan
Penjaminan
yang
sedang
37 15
menjabat.

XIII.2.5.1.2. Persyaratan Direktur Lembaga Kliring


Dan Penjaminan
1.

3712
Angka
3713
Angka
3714
Angka
3715
Angka
1212

Peraturan
1b.
Peraturan
1e.
Peraturan
1f.
Peraturan
1g.

Setiap direktur Lembaga Kliring dan


Penjaminan wajib memenuhi persyaratan

Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

sebagai berikut:3716
a.

orang perseorangan warga negara


Indonesia dan cakap melakukan
perbuatan hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral yang


baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi komisaris atau
direktur yang dinyatakan bersalah
atau turut bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan
pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena


melakukan
tindak
pidana
kejahatan;

e.

tidak
pernah
melakukan
perbuatan tercela di bidang Pasar
Modal dan keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material
atas
ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang
Pasar Modal;

g.

mempunyai
pemahaman
terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal
dan pengetahuan yang luas
tentang Pasar Modal termasuk
perkembangan pasar modal
internasional;

h.

mempunyai komitmen terhadap


pengembangan Lembaga Kliring
dan Penjaminan dan Pasar Modal
Indonesia; dan

3716
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 2 Huruf a.
1213

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

i.

2.

memahami prinsip-prinsip tata


kelola perusahaan yang baik
dan prinsip-prinsip pengelolaan
risiko.

Selain

persyaratan

sebagaimana

dimaksud
pada
XIII.2.5.1.2.13717,
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:3718

3717
Angka
3718
Angka
1214

a.

paling sedikit 1 (satu) orang


calon
direktur
Lembaga
Kliring dan Penjaminan wajib
mempunyai pengalaman dalam
posisi manajerial pada bidang
pengelolaan risiko dan/atau
pengelolaan
investasi
pada
perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan;

b.

calon direktur Lembaga Kliring


dan Penjaminan lainnya wajib
berpengalaman pada:
1).

posisi
direktur
pada
perusahaan yang bergerak
di bidang keuangan paling
kurang 5 (lima) tahun;

2).

posisi manajerial pada


bidang teknologi informasi
paling kurang 3 (tiga)
tahun
dan
memiliki
pengetahuan yang cukup
mengenai sistem informasi
perusahaan yang bergerak
di bidang keuangan;

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
2 Huruf b.

13. Self Regulatory Organization

3.

3719
Angka
3720
Angka
3721
Angka

3).

posisi manajerial paling


kurang satu tingkat di
bawah
direktur
atau
jabatan yang setara pada
institusi pengawas Pasar
Modal dan/atau organisasi
yang diberi kewenangan
oleh
Undang-undang
tentang Pasar Modal untuk
mengatur
pelaksanaan
kegiatannya, paling kurang
3 (tiga) tahun; dan/atau

4).

mempunyai pengalaman
sebagai
profesional
di
bidang hukum, akuntansi,
atau
keuangan
yang
berpraktik secara aktif
dalam bidang Pasar Modal,
paling kurang 5 (lima)
tahun.

Bagi calon direktur Lembaga Kliring


dan
Penjaminan
yang
diajukan
sebagai direktur utama Lembaga
Kliring dan Penjaminan, selain wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.2.13719, dan
XIII.2.5.1.2.23720, juga wajib mempunyai
jiwa kepemimpinan yang kuat.3721

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
2 Huruf c.
1215

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.2.5.1.3. Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan


Calon Direktur LKP

3722
Angka
3723
Angka
3724
Angka
3725
Angka
3726
Angka
1216

Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
1.
Peraturan Bapepam-LK
11.
Peraturan Bapepam-LK
12.

j.

Pencalonan
dan
pengajuan
calon
direktur
Lembaga
Kliring dan Penjaminan wajib
dilakukan oleh pemegang saham
mayoritas Lembaga Kliring dan
Penjaminan.3722

k.

Dalam
pencalonan
direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
pemegang
saham
mayoritas
Lembaga Kliring dan Penjaminan
sebagaimana dimaksud pada
XIII.2.5.1.3.13723
bertanggung
jawab mencari dan menyeleksi
calon direktur, meneliti bahwa
setiap calon direktur tersebut
mempunyai keahlian, pengalaman
dan tanggung jawab untuk masingmasing jabatan dan kegiatan
yang menjadi tugas jabatannya
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.6.33725
XIII.2.5.1.13724,
dan
XIII.2.5.1.6.43726
dan
menegosiasikan
atau
merekomendasikan gaji serta
manfaat lain bagi masingmasing calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan dengan

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

mempertimbangkan
usulan
Komite Remunerasi sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan angka
10 huruf c Peraturan Nomor III.B.8
(jika ada).3727

3727
Angka
3728
Angka
3729
Angka
3730
Angka
3731
Angka
3732
Angka
3733
Angka

Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
1.
Peraturan Bapepam-LK
11.
Peraturan Bapepam-LK
12.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf c.

l.

Calon
direktur
Lembaga
Kliring dan Penjaminan wajib
diajukan
kepada
Bapepam
dan LK oleh pemegang saham
mayoritas
Lembaga
Kliring
dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.3.13728
dalam satu kesatuan paket
calon
direksi,
dengan
memenuhi ketentuan jabatan
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.13729,
XIII.2.5.1.6.33730
dan XIII.2.5.1.6.43731.3732

m.

Pengajuan secara paket sebagaimana


dimaksud dalam XIII.2.5.1.3.33733
tidak berlaku untuk pengajuan
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk mengisi jabatan
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang lowong atau untuk
menambah calon direktur Lembaga

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1217

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Kliring dan Penjaminan.3734

3734
Angka
3735
Angka
3736
Angka
3737
Angka
3738
Angka
3739
Angka
3740
Angka
1218

Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a angka 3.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a angka 4.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a angka 5.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a angka 6.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf a angka 8.

n.

Dalam
pengajuan
calon
direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan
kepada
Bapepam dan LK, pemegang
saham mayoritas Lembaga
Kliring dan Penjaminan wajib
melampirkan dalam rangkap
2 (dua) dokumen-dokumen
sebagai berikut: 37 3 5

a.

Riwayat hidup calon direktur;

b.

Surat pernyataan calon direktur


yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan telah memenuhi
ketentuan
XIII.2.5.1.2.1.c3736,
X I I I . 2 . 5 . 1 . 2 . 1 . d 37 37,
X I I I . 2 . 5 . 1 . 2 . 1 . e 3738,
XIII.2.5.1.2.1.f3739,
dan
3740
XIII.2.5.1.2.1.h ;

c.

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk


calon direktur;

d.

Surat pernyataan tentang ada


tidaknya hubungan Afiliasi
calon direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan dengan calon
direktur lain dari Lembaga

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

Kliring
dan
Penjaminan,
komisaris Lembaga Kliring dan
Penjaminan, dan/atau Anggota
Bursa Efek yang merupakan
anggota
kliring
Lembaga
Kliring dan Penjaminan;

3741
Angka
3742
Angka

e.

Fotokopi ijazah dan sertifikat


keahlian yang menunjukkan
keahlian dari calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
(jika ada);

f.

Surat pernyataan dari masingmasing pihak yang diajukan


sebagai calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan yang
memuat antara lain tentang
kesediaan untuk dipilih menjadi
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang bertanggung
jawab untuk kegiatan yang
menjadi tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam, XIII.2.5.1.6.33741
dan XIII.2.5.1.6.43742 dan untuk
bekerja sama sebaik-baiknya
dalam
rangka
pelaksanaan
kegiatan Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang teratur, wajar,
dan efisien dengan komisaris dan
direktur lain dari Lembaga Kliring
dan Penjaminan dimaksud;

g.

Surat pernyataan calon direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
untuk
tidak
melakukan

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
11.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
12.
1219

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

perangkapan jabatan sebagai


direktur, komisaris, atau pegawai
pada perusahaan atau institusi
lain, apabila yang bersangkutan
terpilih sebagai direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan;
h.

Jawaban
atas
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada
lampiran 1, Peraturan Peraturan
Bapepam No. III.B.3 mengenai
integritas calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan dengan
menggunakan Formulir Nomor
III.B.3-1;

i.

3 (tiga) buah pas photo berwarna


terbaru ukuran 10 x 15 cm (kartu
pos);

j.

Surat keterangan mengenai


proses mencari, menyeleksi, dan
meneliti calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan dari
pemegang saham mayoritas
Lembaga Kliring dan Penjaminan
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.3.13743
termasuk
negosiasi atau rekomendasi
mengenai gaji dan manfaat lain
apabila calon direktur diangkat
menjadi
direktur
Lembaga
Kliring dan Penjaminan, yang
menyatakan
bahwa
proses
tersebut telah dilakukan secara
profesional dan tidak ada
kepentingan
lain
termasuk
kepentingan karena hubungan

3743
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 3 Huruf a.
1220

13. Self Regulatory Organization

Afiliasi, melainkan semata-mata


kepentingan Lembaga Kliring
dan Penjaminan khususnya dan
Pasar Modal pada umumnya;
k.

Rencana strategis calon direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang sejalan dengan visi dan
misi Lembaga Kliring dan
Penjaminan;

l.

Surat pernyataan dari calon


direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang menyatakan
bahwa calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan setelah
menjadi
direktur
Lembaga
Kliring dan Penjaminan tidak
akan menggunakan aset Lembaga
Kliring dan Penjaminan atau
melakukan transaksi dan memberi
manfaat dalam bentuk apapun
kepada
Pihak
terafiliasinya,
direktur lain dari Lembaga Kliring
dan Penjaminan, Pihak terafiliasi
dari direktur lain Lembaga Kliring
dan
Penjaminan,
komisaris
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
dan/atau Pihak terafiliasi dari
komisaris Lembaga Kliring dan
Penjaminan; dan

m.

Surat pernyataan dari calon


direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang menyatakan
antara lain:
1).

Kesediaan untuk tidak


memiliki
saham
atau
sebagai pengendali baik
1221

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

langsung
atau
tidak
langsung Perusahaan Efek
selama menjabat sebagai
direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan; dan/atau
2).

o.

3744
Angka
3745
Angka
3746
Angka
1222

Kesediaan untuk tidak


mengendalikan
baik
langsung
atau
tidak
langsung Emiten atau
Perusahaan Publik dan/
atau tidak mentransaksikan
saham
Emiten
atau
Perusahaan Publik yang
dimilikinya sampai dengan
6 (enam) bulan setelah masa
jabatannya berakhir.

Pengajuan nama calon direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
oleh
pemegang
saham
mayoritas
Lembaga
Kliring
dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.3.13744
dan XIII.2.5.1.3.33745
beserta
dokumen-dokumen pendukung
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.3.53746, diterima secara
lengkap oleh Bapepam dan LK
paling lambat 56 (lima puluh
enam) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham pengangkatan
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan. Dalam hal terdapat

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
3 Huruf e.

13. Self Regulatory Organization

kekurangan maka pengajuan


dianggap telah lengkap pada saat
kekurangan tersebut disampaikan
kepada Bapepam dan LK. 3747

XIII.2.5.1.4. Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan


Calon Direktur LKP
1.

Setiap calon direktur Lembaga Kliring dan


Penjaminan yang diajukan wajib lulus
penilaian kemampuan dan kepatutan yang
dilakukan oleh Komite yang dibentuk oleh
Ketua Bapepam dan LK.3748

2.

Anggota Komite sebagaimana dimaksud


dalam XIII.2.5.1.4.13749 terdiri dari 5 (lima)
orang yang terdiri dari Ketua Bapepam
dan LK sebagai Ketua merangkap
anggota, dan 4 (empat) pejabat setingkat
Eselon II di Bapepam dan LK sebagai
anggota.3750

3.

Setiap

pelaksanaan

penilaian

kemampuan dan kepatutan wajib


dihadiri paling sedikit 3 (tiga) orang
anggota Komite.3751
4.

3747
Angka
3748
Angka
3749
Angka
3750
Angka
3751
Angka

Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf c.

Komite
melakukan
penilaian
kemampuan dan kepatutan calon
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan antara lain melalui

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1223

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penelitian administratif, wawancara,


dan/atau permintaan presentasi. 37 52
5.

Dalam melakukan penilaian kemampuan


dan kepatutan calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan, Komite dapat
dibantu oleh nara sumber dengan
keahlian tertentu yang berasal dari luar
Bapepam dan LK.3753

6.

Penilaian kemampuan dan kepatutan


dilakukan untuk menilai bahwa
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan memenuhi persyaratan
integritas dan kompetensi.3754

7.

Persyaratan integritas sebagaimana


dimaksud
dalam
XIII.2.5.1.4.63755
meliputi:
a.

cakap melakukan
hukum;

perbuatan

b.

memiliki akhlak dan moral yang


baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi komisaris atau
direktur yang dinyatakan bersalah
atau turut bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan
pailit;

d.

3752
Angka
3753
Angka
3754
Angka
3755
Angka
1224

Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
4 Huruf f.

tidak pernah dihukum karena


melakukan
tindak
pidana
kejahatan;

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

3756
Angka
3757
Angka

e.

tidak
pernah
melakukan
perbuatan tercela di bidang Pasar
Modal dan keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material atas
ketentuan peraturan perundang
undangan di bidang Pasar Modal;
dan

g.

mempunyai komitmen terhadap


pengembangan Lembaga Kliring
dan Penjaminan dan Pasar Modal
Indonesia.

h.

persyaratan
kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.4.63756 meliputi:
1).

mempunyai pemahaman
terhadap
peraturan
perundang-undangan
di bidang Pasar Modal
dan pengetahuan yang
luas tentang Pasar Modal
termasuk perkembangan
pasar modal internasional;

2).

memahami prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang
baik dan prinsip-prinsip
pengelolaan risiko;

3).

memiliki
asal
usul
atau pengalaman yang
cukup,
sebagaimana
dipersyaratkan
dalam
ketentuan XIII.2.5.1.2.23757

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
4 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
2 Huruf b.
1225

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau XIII.2.5.1.2.33758; dan


4).

memiliki keahlian di bidang


Pasar Modal dan/atau
keahlian sesuai dengan
bidang yang dipersyaratkan
dalam
ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XIII.2.5.1.2.2.a3759
dan XIII.2.5.1.2.2.b.2)3760.

i.

8.

3758
Angka
3759
Angka
3760
Angka
3761
Angka
3762
Angka
3763
Angka
1226

Peraturan Bapepam-LK No.


2 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No.
2 Huruf b butir 1.
Peraturan Bapepam-LK No.
2 Huruf b butir 2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No.
4 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No.
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No.
3 Huruf c.

Berdasarkan
penilaian
kemampuan
dan
kepatutan
sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.4.43761 Bapepam dan LK
menyampaikan hasil penilaian
dimaksud kepada kelompok
pemegang
saham
mayoritas
yang mengajukan calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
paling lambat 21 (duapuluh satu)
hari setelah permohonan diterima
secara lengkap.

Jika dalam satu daftar paket calon direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang diajukan oleh pemegang saham
mayoritas sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.3.13762 dan XIII.2.5.1.3.33763
terdapat calon direktur Lembaga Kliring

III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

dan Penjaminan yang tidak lulus


penilaian kemampuan dan kepatutan,
maka pemegang saham mayoritas dapat
mengajukan kembali calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan lain
untuk menggantikan calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang tidak lulus kepada Bapepam
dan LK paling lambat 14 (empat belas)
hari setelah pemberitahuan hasil
penilaian oleh Bapepam dan LK kepada
pemegang saham mayoritas dimaksud,
dengan memenuhi ketentuan angka 2
dan XIII.2.5.1.3.13764, XIII.2.5.1.3.23765,
XIII.2.5.1.3.33766 dan XIII.2.5.1.3.53767.3768

3764
Angka
3765
Angka
3766
Angka
3767
Angka
3768
Angka
3769
Angka

Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
5.
Peraturan Bapepam-LK
6.

9.

Apabila semua dokumen sudah lengkap


dan semua persyaratan telah dipenuhi,
Bapepam dan LK menyampaikan surat
persetujuan dan daftar paket calon
Direktur beserta fotokopi dokumen
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan kepada direksi Lembaga
Kliring dan Penjaminan paling lambat
7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham.3769

10.

Direksi Lembaga Kliring dan Penjaminan


wajib menyampaikan kepada semua
pemegang saham daftar calon direktur

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1227

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Lembaga Kliring dan Penjaminan yang


disetujui Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam angka 6 beserta
fotokopi dokumen lengkap sebagaimana
dimaksud XIII.2.5.1.3.53770 paling lambat
satu hari kerja setelah diterimanya
daftar calon direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan dari Bapepam dan LK.
Daftar paket calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan beserta fotokopi
dokumen lengkap tersebut wajib tersedia
dan dapat diakses oleh pemegang saham
dan publik. 3771

XIII.2.5.1.5. Rapat Umum Pemegang Saham Dan


Tata Cara Pemilihan Direktur LKP

3770
Angka
3771
Angka
3772
Angka
1228

1.

Pengumuman
mengenai
akan
diadakannya
pemanggilan
Rapat
Umum pemegang saham Lembaga
Kliring dan Penjaminan dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum dilakukannya pemanggilan
Rapat Umum Pemegang Saham
dengan memuat antara lain rencana
pengangkatan
direktur
Lembaga
3772
Kliring dan Penjaminan.

2.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang


Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham, dengan tidak memperhitungkan

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
3 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
7.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
8 Huruf a.

13. Self Regulatory Organization

tanggal pemanggilan dan tanggal


Rapat Umum Pemegang Saham,
dengan memuat antara lain rencana
pengangkatan direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan.3773

3773
Angka
3774
Angka
3775
Angka
3776
Angka
3777
Angka
3778
Angka

Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
6.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf d.

3.

Direktur
untuk
masing-masing
jabatan sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.1.4.93774 dipilih dan diangkat
berdasarkan suara terbanyak dalam
Rapat Umum Pemegang Saham dengan
tetap memenuhi komposisi sebagaimana
ditetapkan dalam XIII.2.5.1.2.23775.3776

4.

Pemilihan dan pengangkatan calon


direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan secara paket sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.3.3 37 7 7
tidak berlaku untuk pemilihan
dan pengangkatan calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
untuk mengisi jabatan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang lowong atau untuk menambah
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan. 37 78

5.

Rapat Umum Pemegang Saham untuk


mengangkat direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan wajib dipimpin oleh

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1229

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

komisaris utama atau salah satu


komisaris dalam hal komisaris utama
berhalangan. 37 79
6.

Seorang calon direktur Lembaga Kliring


dan Penjaminan terpilih sebagaimana
XIII.2.5.1.5.33780 mempunyai hak untuk
mengundurkan diri, sebelum diangkat
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.3781

7.

Pada saat Rapat Umum Pemegang Saham


calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan wajib menjelaskan rencana
strategis kepada pemegang saham.
Penjelasan dapat juga disampaikan dalam
forum lainnya sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham yang memungkinkan
pemegang saham melakukan interaksi
dengan calon direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan.3782

XIII.2.5.1.6. Ketentuan Lain


1.

3779
Angka
3780
Angka
3781
Angka
3782
Angka
3783
Angka
1230

Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
8 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf b.

Gaji dan manfaat lain bagi calon


direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.5.1.3.23783 wajib ditentukan
berdasarkan kelayakan yang berlaku
pada umumnya untuk masing-masing
jabatan direktur Lembaga Kliring dan

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

Penjaminan dengan tugas dan tanggung


jawabnya
berdasarkan
keahlian,
dan
pengalaman
masing-masing
calon direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan, dengan mempertimbangkan
usulan Komite Remunerasi sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan angka 10
huruf c Peraturan Nomor III.B.8 (jika
ada).3784

3784
Angka
3785
Angka
3786
Angka
3787
Angka

Peraturan Bapepam-LK
9.
Peraturan Bapepam-LK
9.
Peraturan Bapepam-LK
3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK
11.

2.

Gaji dan manfaat lain bagi direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
sebagaimana
dimaksud
dalam
3785
XIII.2.5.1.6.1
yang diajukan oleh
pemegang saham mayoritas Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.3.13786 wajib
disetujui dan ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham.

3.

Salah seorang diantara calon direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
wajib ditetapkan sebagai calon direktur
utama Lembaga Kliring dan Penjaminan
dengan tugas utama antara lain
mengambil keputusan yang bersifat
final jika rapat direksi tidak dapat
mengambil keputusan, melakukan
koordinasi kegiatan Lembaga Kliring
dan Penjaminan, kegiatan hubungan
masyarakat dan kegiatan pemeriksaan
internal.3787

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1231

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

3788
Angka
3789
Angka
1232

Calon direktur Lembaga Kliring dan


Penjaminan lainnya wajib ditetapkan
sebagai direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan yang antara lain
bertanggung jawab terhadap satu atau
lebih kegiatan sebagai berikut:3788
a.

kliring dan penyelesaian;

b.

penjaminan
risiko;

c.

riset dan pengembangan;

d.

teknologi informasi;

e.

hukum; dan

f.

keuangan dan sumber daya


manusia serta administrasi umum.

dan

pengelolaan

5.

Dalam hal direksi Lembaga Kliring dan


Penjaminan mengganggap direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan yang
bertanggung jawab dan menjalankan
tugas atas beberapa kegiatan sebagaimana
ditetapkan pada saat yang bersangkutan
diangkat tidak dapat melaksanakan
sebagian tugasnya, maka atas keputusan
rapat direksi, sebagian tugasnya dapat
dialihkan kepada direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan yang lain yang
dianggap mampu untuk menjalankan
tugas setelah mendapatkan persetujuan
dewan komisaris, Bapepam dan LK,
dan ditetapkan Rapat Umum Pemegang
Saham.3789

6.

Direktur Lembaga Kliring dan Penjaminan


dilarang mempunyai hubungan Afiliasi

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
12.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
13.

13. Self Regulatory Organization

dengan direktur lain dari Lembaga Kliring


dan Penjaminan dan/atau komisaris
Lembaga Kliring dan Penjaminan.3790
7.

Direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan dilarang memiliki saham
atau sebagai pengendali baik langsung
atau tidak langsung Perusahaan Efek.
3791

3790
Angka
3791
Angka
3792
Angka
3793
Angka

Peraturan
14.
Peraturan
15.
Peraturan
16.
Peraturan
17.

8.

Direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan dilarang mengendalikan
baik langsung atau tidak langsung
Emiten atau Perusahaan Publik dan/
atau dilarang mentraksaksikan saham
Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam
hal pada saat direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham telah memiliki
saham Emiten atau Perusahaan Publik,
maka saham tersebut tidak dapat
ditransaksikan sampai dengan 6
(enam) bulan setelah masa jabatannya
berakhir.3792

9.

Masa jabatan direktur Lembaga Kliring


dan Penjaminan adalah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pasar Modal dan hanya dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan
dengan ketentuan sebagai berikut:3793

Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1233

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

Apabila
seorang
direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
diangkat untuk mengisi jabatan
direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang lowong atau
untuk menambah calon direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
maka masa jabatan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
tersebut berlaku selama sisa masa
jabatan direksi Lembaga Kliring
dan Penjaminan yang sedang
menjabat;

b.

Penghitungan satu kali masa jabatan


bagi seorang direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan adalah
jika yang bersangkutan menjabat
selama paling kurang 2/3 (dua
per tiga) dari masa jabatan direksi
Lembaga Kliring dan Penjaminan;
dan

c.

Keseluruhan masa jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
pada Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian
paling banyak 3 (tiga) kali masa
jabatan.

10.

Berakhirnya masa jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
diatur berbeda dengan berakhirnya
masa jabatan komisaris Lembaga Kliring
dan Penjaminan. 3794

11.

Direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan yang tidak lagi memenuhi

3794
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 18.
1234

13. Self Regulatory Organization

persyaratan sebagaimana dimaksud


dalam XIII.2.5.1.23795 wajib diganti
dalam jangka waktu paling lambat 3
(tiga) bulan sejak yang bersangkutan
diketahui atau dinyatakan oleh Bapepam
dan LK tidak lagi memenuhi syarat, dan
pemegang saham mayoritas wajib segera
mengajukan calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan penggantinya
kepada Bapepam dan LK dengan
memenuhi ketentuan XIII.2.5.1.23796
XIII.2.5.1.33797.3798

3795
Angka
3796
Angka
3797
Angka
3798
Angka
3799
Angka
3800
Angka
3801
Angka
3802
Angka

Peraturan
2.
Peraturan
2.
Peraturan
3.
Peraturan
19
Peraturan
2.
Peraturan
3.
Peraturan
20.
Peraturan
21.

12.

Dalam hal terdapat jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan yang
lowong, maka jabatan direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan tersebut wajib
diisi dalam jangka waktu paling lambat 3
(tiga) bulan sejak jabatan direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan dimaksud lowong,
dan pemegang saham mayoritas wajib
segera mengajukan calon direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan penggantinya
kepada Bapepam dan LK dengan memenuhi
ketentuan XIII.2.5.1.23799 XIII.2.5.1.33800. 3801

13.

Dalam hal terjadi: 3802

Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1235

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

14.

a.

Jabatan direktur utama Lembaga


Kliring dan Penjaminan lowong,
maka salah satu direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan wajib
ditunjuk berdasarkan keputusan
Direksi Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk menduduki
jabatan direktur utama yang
lowong tersebut sampai dengan
diangkatnya pengganti oleh Rapat
Umum Pemegang Saham, setelah
mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dan Bapepam dan LK.

b.

Jabatan direktur Lembaga Kliring


dan Penjaminan selain direktur
utama lowong, maka tugas direktur
tersebut berdasarkan keputusan
rapat Direksi Lembaga Kliring
dan Penjaminan wajib dialihkan
kepada direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan yang lain sampai
dengan diangkatnya pengganti oleh
Rapat Umum Pemegang Saham,
setelah mendapat persetujuan
Dewan Komisaris dan Bapepam
dan LK.

Bapepam dan LK dapat menetapkan


jabatan direktur Lembaga Kliring
dan Penjaminan yang lowong tidak
wajib diisi sebagaimana ditentukan
dalam
XIII.2.5.1.6.12 3 8 0 3
setelah
mempertimbangkan perkembangan
kegiatan dan operasional Lembaga

3803
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Angka 20.
1236

13. Self Regulatory Organization

Kliring dan Penjaminan. 3 8 0 4


15.

Batas
waktu
penggantian
dan/
atau pengisian direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.1.6.113805 dan
XIII.2.5.1.6.123806 dapat ditentukan lain
oleh Bapepam dan LK.3807

16.

Dalam hal terdapat jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang lowong atau dalam hal adanya
pengunduran diri direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan, maka direksi
Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
melaporkan kepada Bapepam dan
LK paling lambat 5 (lima) hari kerja
sejak diketahui atau diterimanya surat
pengunduran diri oleh direksi Lembaga
Kliring dan Penjaminan.3808

17.

Dalam pengisian jabatan direktur


Lembaga Kliring dan Penjaminan
untuk menggantikan jabatan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang lowong dan/atau diperlukannya
tambahan direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan baru, maka: 3809
a.

3804
Angka
3805
Angka
3806
Angka
3807
Angka
3808
Angka
3809
Angka

Peraturan
22.
Peraturan
19.
Peraturan
20.
Peraturan
23.
Peraturan
24.
Peraturan
25.

penggantian atau penambahan


direktur Lembaga Kliring dan

Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
1237

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penjaminan wajib memenuhi


ketentuan
sebagaimana
diatur
dalam
XIII.2.5.1.23810
XIII.2.5.1.33811.
b.

calon

direktur

Lembaga

Kliring dan Penjaminan yang


akan diajukan wajib bersedia
bekerjasama dengan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang ada.
c.

18.

3810
Angka
3811
Angka
3812
Angka
3813
Angka
3814
Angka
3815
Angka
1238

Peraturan Bapepam-LK
2.
Peraturan Bapepam-LK
3.
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK
1 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK
2.
Peraturan Bapepam-LK
3.

penambahan direktur Lembaga


Kliring
dan
Penjaminan
baru
wajib
memperhatikan
ketentuan
XIII.2.5.1.1.63812
dan
XIII.2.5.1.1.73813
dan
pelaksanaannya wajib memenuhi
ketentuan
XIII.2.5.1.23814
3815
XIII.2.5.1.3 .

Direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan yang tidak lagi menjabat
sebagai direktur Lembaga Kliring dan
Penjaminan karena sebab apapun, tidak
berhak menerima gaji dan manfaat lainnya
dari Lembaga Kliring dan penjaminan
kecuali hak atas uang kompensasi atau
jasa penghargaan sepanjang disetujui
oleh Rapat Umum Pemegang Saham

No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,


No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,

13. Self Regulatory Organization

dengan ketentuan jumlah kompensasi


atau jasa penghargaan dimaksud tidak
lebih besar dari jumlah gaji dari sisa
masa jabatan.3816
19.

Masa jabatan direktur Lembaga Kliring


dan Penjaminan berakhir dengan
sendirinya apabila direktur Lembaga
Kliring dan Penjaminan tersebut antara
lain:3817

20.

a.

kehilangan
Indonesia;

b.

tidak cakap melakukan perbuatan


hukum;

c.

dinyatakan pailit atau menjadi


komisaris atau direktur yang
dinyatakan bersalah atau turut
bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;

d.

dihukum karena melakukan


tindak pidana kejahatan;

e.

berhalangan tetap.;

f.

meninggal dunia; dan/atau

g.

masa jabatan berakhir.

Direktur
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan
dapat
diberhentikan
dari jabatannya oleh Bapepam dan
LK apabila direktur tersebut, antara
lain:3818
a.

3816
Angka
3817
Angka
3818
Angka

kewarganegaraan

tidak memiliki akhlak dan moral


yang baik;

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
26.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
27.
Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Direktur Lembaga Kliring Dan Penjaminan,
28.
1239

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

melakukan perbuatan tercela


di bidang Pasar Modal pada
khususnya
dan
di
bidang
keuangan pada umumnya;

c.

melakukan

pelanggaran

yang

cukup material atas ketentuan


peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal;
d.

tidak mempunyai komitmen


terhadap
pengembangan
Lembaga Kliring dan Penjaminan;
dan/atau

e.

gagal
atau
tidak
menjalankan tugas.

cakap

XIII.2.5.2. Komisaris LKP


XIII.2.5.2.1. Ketentuan Umum
1.

Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib


mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang
komisaris.3819

2.

Dengan tetap memperhatikan ketentuan


dalam XIII.2.5.2.1.13820, Bapepam dan LK
dapat menetapkan jumlah kebutuhan
komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan
paling lambat 50 (lima puluh) hari sebelum
Rapat Umum Pemegang Saham pemilihan
komisaris. Penetapan Bapepam dan LK
dimaksud berlaku sampai dengan adanya
penetapan Bapepam dan LK selanjutnya.3821

3819
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 1 Huruf a.
3820
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 1 Huruf a.
3821
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 1 Huruf b.
1240

13. Self Regulatory Organization

XIII.2.5.2.2. Persyaratan Komisaris LKP


1.

Setiap komisaris Lembaga Kliring


dan Penjaminan wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:3822
a.

orang perseorangan warga negara


Indonesia dan cakap melakukan
perbuatan hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral yang


baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi komisaris atau
direktur yang dinyatakan bersalah
atau turut bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan
pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena


melakukan
tindak
pidana
kejahatan;

e.

tidak
pernah
melakukan
perbuatan tercela di bidang Pasar
Modal dan keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material
atas
ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang
Pasar Modal;

g.

mempunyai pemahaman terhadap


peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal dan
pengetahuan yang luas tentang
Pasar Modal;

h.

mempunyai komitmen terhadap

3822
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 2 Huruf a.
1241

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengembangan Lembaga Kliring


dan Penjaminan dan Pasar Modal
Indonesia; dan
i.

2.

memahami prinsip-prinsip tata


kelola perusahaan yang baik
dan prinsip-prinsip pengelolaan
risiko.

Anggota Dewan Komisaris Lembaga


Kliring
dan
Penjaminan,
selain
3823
persyaratan
XIII.2.5.2.2.1
wajib
pula memenuhi ketentuan sebagai
berikut:3824
a.

berpengalaman
pada
posisi
direktur pada perusahaan yang
bergerak di bidang Pasar Modal
atau keuangan paling kurang 2
(dua) tahun;

b.

berpengalaman
pada
posisi
manajemen pada institusi Pasar
Modal paling kurang 5 (lima)
tahun atau pernah menjadi
pimpinan pada institusi pengawas
jasa keuangan;

c.

berpengalaman
pada
posisi
direktur pada organisasi yang
diberi kewenangan oleh Undangundang tentang Pasar Modal
untuk mengatur pelaksanaan
kegiatannya paling kurang 2 (dua)
tahun; atau

d.

merupakan profesional di bidang

3823
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 2 Huruf a.
3824
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 2 Huruf b.
1242

13. Self Regulatory Organization

hukum, akuntansi, atau keuangan


yang berpraktek secara aktif
dalam bidang Pasar Modal paling
kurang 5 (lima) tahun.
3.

Komposisi komisaris diatur sebagai


berikut:3825
a.

dalam hal jumlah anggota


Dewan Komisaris terdiri dari
4 (empat) orang atau kurang,
maka komposisi anggota Dewan
Komisaris wajib mempunyai asal
usul dan atau pengalaman yang
berbeda; dan

b.

dalam hal jumlah komisaris


terdiri dari 5 (lima) orang atau
lebih, maka sekurang-kurangnya
komposisi komisaris sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.2.2.3.a3826
tetap wajib dipenuhi.

c.

Dua atau lebih komisaris Lembaga


Kliring dan Penjaminan dilarang
berasal dari perusahaan yang sama
atau berasal dari 2 (dua) atau lebih
perusahaan yang dikendalikan
baik langsung maupun tidak
langsung oleh Pihak yang sama.

XIII.2.5.2.3. Tata Cara Pencalonan Dan Pengajuan


Calon Komisaris LKP
1.

Pencalonan dan pengajuan calon


komisaris
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan wajib dilakukan oleh

3825
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 2 Huruf c.
3826
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 2 Huruf c butir 1.
1243

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemegang saham mayoritas Lembaga


Kliring dan Penjaminan.3827

3827
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3828
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf b.
3829
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3830
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf c.
3831
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf d.
1244

2.

Dalam pencalonan komisaris Lembaga


Kliring dan Penjaminan, pemegang
saham mayoritas bertanggung jawab
menyeleksi calon komisaris, meneliti
tingkat keahlian, pengalaman dan
tanggung jawab sebagai komisaris
sesuai peraturan ini dan mengusulkan
atau merekomendasikan honorarium
dengan mempertimbangkan usulan
Komite
Remunerasi
sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan angka 10
huruf c Peraturan Bapepam No. III.B.8
(jika ada).3828

3.

Calon komisaris wajib diajukan kepada


Bapepam dan LK oleh pemegang
saham mayoritas Lembaga Kliring dan
Penjaminan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.5.2.3.13829 dalam satu
kesatuan paket calon Dewan Komisaris,
dan salah satu calon wajib ditetapkan
sebagai komisaris utama.3830

4.

Dalam pengajuan calon komisaris


kepada Bapepam dan LK, pemegang
saham mayoritas Lembaga Kliring dan
Penjaminan wajib melampirkan dalam
rangkap 2 (dua) dokumen-dokumen
sebagai berikut:3831

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

13. Self Regulatory Organization

a.

riwayat hidup calon komisaris;

b.

surat pernyataan calon komisaris


yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan telah memenuhi
ketentuan angka 2 huruf a angka 3)
sampai dengan angka 8) Peraturan
Bapepam No. III.B.8;

c.

fotokopi Kartu Tanda Penduduk


calon komisaris;

d.

surat pernyataan tentang ada


tidaknya hubungan afiliasi calon
komisaris dengan Anggota Bursa
Efek yang merupakan anggota
kliring Lembaga Kliring dan
Penjaminan;

e.

fotokopi ijazah dan sertifikat


keahlian yang menunjukkan
tingkat keahlian dari calon
komisaris (jika ada);

f.

surat pernyataan dari masingmasing pihak yang diajukan sebagai


calon komisaris yang memuat antara
lain tentang kesediaan untuk dipilih
menjadi komisaris dan kesediaan
untuk bekerja sama sebaik-baiknya
dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Lembaga Kliring dan Penjaminan
yang teratur, wajar dan efisien
dengan komisaris lain dan direktur
Lembaga Kliring dan Penjaminan;

g.

jawaban
atas
pertanyaanpertanyaan yang terdapat pada
lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
III.B.8 mengenai integritas calon
komisaris dengan menggunakan
Formulir Nomor III.B.8-1;
1245

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

h.

3 (tiga) buah pas photo berwarna


terbaru ukuran 10 x 15 cm (kartu
pos); dan

i.

surat keterangan mengenai proses


mencari, menyeleksi dan meneliti
calon komisaris dan minuta rapat
dari pemegang saham mayoritas
Lembaga Kliring dan Penjaminan
termasuk rekomendasi mengenai
honorarium
apabila
calon
komisaris
diangkat
menjadi
komisaris, yang menyatakan
bahwa proses tersebut telah
dilakukan secara profesional
dan tidak ada kepentingan
lain
termasuk
kepentingan
karena hubungan Afiliasi, selain
semata-mata untuk kepentingan
Lembaga Kliring dan Penjaminan
khususnya dan Pasar Modal pada
umumnya;

Pengajuan nama calon komisaris oleh


pemegang saham mayoritas Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.2.3.13832 dan
XIII.2.5.2.3.33833
beserta dokumendokumen pendukung sebagaimana
dimaksud
dalam
XIII.2.5.2.3.43834,
diterima secara lengkap oleh Bapepam
dan LK paling lambat 35 (tiga puluh lima)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham
pengangkatan
komisaris.

3832
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3833
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 3 Huruf c.
3834
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 3 Huruf d.
1246

13. Self Regulatory Organization

Dalam hal terdapat kekurangan maka


pengajuan dianggap telah lengkap
pada saat kekurangan tersebut diajukan
kembali kepada Bapepam dan LK.3835

XIII.2.5.2.4. Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan

3835
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf e.
3836
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf a.
3837
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf a.
3838
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf b.
3839
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf c.

1.

Setiap calon komisaris yang diajukan


wajib lulus penilaian kemampuan dan
kepatutan yang dilakukan oleh Komite
yang dibentuk oleh Ketua Bapepam dan
LK.3836

2.

Anggota Komite sebagaimana dimaksud


dalam XIII.2.5.2.4.13837 terdiri dari 5 (lima)
orang yang terdiri dari Ketua Bapepam
dan LK sebagai Ketua merangkap
anggota, dan 4 (empat) pejabat setingkat
Eselon II di Bapepam dan LK sebagai
anggota.3838

3.

Setiap
pelaksanaan
penilaian
kemampuan dan kepatutan wajib
dihadiri paling sedikit 3 (tiga) orang
anggota Komite.3839

4.

Komite
melakukan
penilaian
kemampuan dan kepatutan calon
komisaris antara lain melalui penelitian
administratif, wawancara, dan atau

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
1247

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

permintaan presentasi.3840

3840
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf d.
3841
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf e.
3842
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf e.
3843
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf f.
1248

5.

Penilaian kemampuan dan kepatutan


dilakukan untuk menilai bahwa calon
komisaris
memenuhi
persyaratan
3841
integritas dan kompetensi.

6.

Persyaratan
dimaksud
meliputi:3843

integritas sebagaimana
dalam
XIII.2.5.2.4.53842

a.

cakap melakukan
hukum;

b.

memiliki akhlak dan moral yang


baik;

c.

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi komisaris atau
direktur yang dinyatakan bersalah
atau turut bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan
pailit;

d.

tidak pernah dihukum karena


melakukan
tindak
pidana
kejahatan;

e.

tidak
pernah
melakukan
perbuatan tercela di bidang Pasar
Modal dan keuangan;

f.

tidak
pernah
melakukan
pelanggaran yang material atas
ketentuan peraturan perundang
undangan di bidang Pasar Modal;
dan

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

perbuatan

13. Self Regulatory Organization

g.

7.

mempunyai komitmen terhadap


pengembangan Lembaga Kliring
dan Penjaminan dan Pasar Modal
Indonesia.

Persyaratan kompetensi sebagaimana


dimaksud
meliputi:3845

8.

3844
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf e.
3845
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf g.
3846
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 2 Huruf b.
3847
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 2 Huruf c.
3848
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf d.

dalam

XIII.2.5.2.4.53844

a.

mempunyai pemahaman terhadap


peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal dan
pengetahuan yang luas tentang
Pasar Modal;

b.

memahami prinsip-prinsip tata


kelola perusahaan yang baik
dan prinsip-prinsip pengelolaan
risiko; dan

c.

memiliki
asal
usul
atau
pengalaman
yang
cukup,
sebagaimana
dipersyaratkan
dalam
XIII.2.5.2.2.23846
atau
3847
XIII.2.5.2.2.3 .

Berdasarkan penilaian kemampuan


dan kepatutan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.5.2.4.43848 yang dilakukan,
Bapepam dan LK menyampaikan hasil
penilaian dimaksud kepada pemegang
saham mayoritas Lembaga Kliring dan
Penjaminan yang mengajukan calon

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
1249

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

komisaris paling lambat 14 (empat belas)


hari setelah permohonan diterima secara
lengkap.3849
9.

Jika dalam satu paket calon Dewan


Komisaris yang diajukan oleh pemegang
saham
mayoritas
sebagaimana
dimaksud dalam XIII.2.5.2.3.13850 dan
XIII.2.5.2.3.33851 terdapat calon komisaris
yang tidak lulus penilaian kemampuan
dan kepatutan, maka Pemegang
saham mayoritas dapat mengajukan
kembali calon komisaris lain untuk
menggantikan calon komisaris yang
tidak lulus kepada Bapepam dan LK
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
pemberitahuan hasil penilaian oleh
Bapepam dan LK kepada pemegang
saham mayoritas dimaksud, dengan
memenuhi ketentuan XIII.2.5.2.23852
dan XIII.2.5.2.3.13853, XIII.2.5.2.3.23854,
XIII.2.5.2.3.33855, XIII.2.5.2.3.43856, dan
XIII.2.5.2.3.53857.3858

3849
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 4 Huruf h.
3850
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3851
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf c.
3852
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 2.
3853
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3854
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf b.
3855
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf c.
3856
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf d.
3857
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf e.
3858
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 5.
1250

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

13. Self Regulatory Organization

10.

Apabila semua dokumen sudah lengkap


dan semua persyaratan telah dipenuhi,
Bapepam dan LK menyampaikan surat
persetujuan dan daftar paket calon Dewan
Komisaris beserta fotokopi dokumen calon
komisaris kepada direksi Lembaga Kliring
dan Penjaminan paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham.3859

11.

Direksi
Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan
wajib
menyampaikan
kepada semua pemegang saham daftar
calon komisaris yang disetujui Bapepam
dan LK sebagaimana dimaksud dalam
XIII.2.5.2.4.103860
beserta
fotokopi
dokumen
lengkap
sebagaimana
3861
dimaksud XIII.2.5.2.3.4
paling lambat
satu hari kerja setelah diterimanya
daftar calon komisaris dari Bapepam
dan LK. Daftar calon komisaris beserta
fotokopi dokumen lengkap tersebut
wajib tersedia dan dapat diakses oleh
pemegang saham dan publik.3862

XIII.2.5.2.5. R apat Umum Pemegang Saham Dan


Tata Cara Pemilihan Komisaris LKP
1.

3859
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 6.
3860
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 6.
3861
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf d.
3862
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 7.

Pengumuman
mengenai
akan
diadakannya pemanggilan Rapat Umum
pemegang saham Lembaga Kliring dan

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
1251

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penjaminan dilakukan paling lambat 14


(empat belas) hari sebelum dilakukannya
pemanggilan Rapat Umum Pemegang
Saham dengan memuat antara lain
rencana pengangkatan komisaris.3863
2.

Pemanggilan Rapat Umum Pemegang


Saham Lembaga Kliring dan Penjaminan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham, dengan memuat antara lain
rencana pengangkatan komisaris.3864

3.

Komisaris dipilih dan diangkat dari


paket calon Dewan Komisaris yang
memperoleh suara terbanyak dalam
Rapat Umum Pemegang Saham. 3 86 5

4.

Rapat Umum Pemegang Saham untuk


mengangkat komisaris wajib dipimpin
oleh direktur utama atau salah satu
direktur dalam hal direktur utama
berhalangan.3866

XIII.2.5.2.6. Ketentuan Lain


1.

3863
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 8 Huruf a.
3864
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 8 Huruf b.
3865
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 8 Huruf c.
3866
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 8 Huruf d.
1252

Dewan Komisaris wajib mengadakan


rapat paling kurang satu bulan sekali
yang dipimpin oleh komisaris utama
atau salah satu komisaris dalam hal

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

13. Self Regulatory Organization

komisaris utama berhalangan.3867


2.

3.

Dewan Komisaris dalam melaksanakan


tugasnya dapat membentuk Komite
Audit dan Komite Remunerasi, dengan
ketentuan sebagai berikut:3868
a.

Ketua Komite Audit dan Komite


Remunerasi adalah salah seorang
komisaris.

b.

Komite Audit bertugas untuk


memberikan pendapat profesional
yang independen kepada Dewan
Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh
direksi kepada Dewan Komisaris
serta mengidentifikasikan halhal yang memerlukan perhatian
komisaris. Anggota Komite Audit
wajib memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang hukum,
akuntansi, atau keuangan.

c.

Komite
Remunerasi
adalah
panitia ad hoc yang dibentuk oleh
Dewan Komisaris untuk mengkaji
dan mengusulkan honorarium,
termasuk metode penentuannya,
bagi komisaris atau gaji dan
manfaat lain bagi direktur dengan
memperhatikan masing-masing
jabatan direktur dengan tugas
dan tanggung jawabnya serta
kelayakan yang berlaku pada
umumnya.

Komisaris

diberi

honorarium

3867
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 9.
3868
Peraturan Bapepam-LK No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan, Angka 10.
1253

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang
jumlahnya
diusulkan
atau
direkomendasikan
oleh
kelompok
pemegang saham sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.5.2.3.13869 dan XIII.2.5.2.3.13870
dengan mempertimbangkan usulan Komite
Remunerasi
sebagaimana
dimaksud
dalam
ketentuan
XIII.2.5.2.6.2.c3871
(jika ada), sebelum pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham pengangkatan
komisaris.3872
4.

Honorarium bagi komisaris sebagaimana


dimaksud dalam XIII.2.5.2.6.33873 wajib
mendapat persetujuan dan ditetapkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham.3874

5.

Masa jabatan komisaris adalah 3 (tiga)


tahun dan hanya dapat diangkat kembali
untuk satu kali masa jabatan dengan
ketentuan sebagai berikut:3875
a.

3869
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf a.
3870
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3 Huruf c.
3871
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 10 Huruf c.
3872
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 11.
3873
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 11.
3874
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 12.
3875
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 13.
1254

apabila seorang komisaris diangkat


karena menggantikan jabatan
komisaris yang lowong dan atau
ada tambahan komisaris baru,
maka masa jabatan komisaris
tersebut berlaku selama sisa masa
jabatan Dewan Komisaris yang
sedang menjabat; dan

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

13. Self Regulatory Organization

b.

3876
Peraturan Bapepam-LK
Penjaminan, Angka 14.
3877
Peraturan Bapepam-LK
Penjaminan, Angka 2.
3878
Peraturan Bapepam-LK
Penjaminan, Angka 2.
3879
Peraturan Bapepam-LK
Penjaminan, Angka 3.
3880
Peraturan Bapepam-LK
Penjaminan, Angka 15.

Keseluruhan
masa
jabatan
komisaris pada Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian paling banyak 3
(tiga) kali masa jabatan.

6.

Berakhirnya masa jabatan Dewan


Komisaris wajib diatur berbeda dengan
berakhirnya masa jabatan direksi.3876

7.

Komisaris yang tidak lagi memenuhi


persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam XIII.2.5.2.23877 wajib diganti dalam
jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak yang bersangkutan tidak
lagi memenuhi syarat, dan pemegang
saham mayoritas Lembaga Kliring dan
Penjaminan wajib segera mengajukan
calon
komisaris
penggantinya
kepada Bapepam dan LK dengan
memenuhi ketentuan XIII.2.5.2.23878 dan
XIII.2.5.2.33879.3880

8.

Dalam hal terdapat jabatan komisaris


yang lowong, maka direksi Lembaga
Kliring
dan
Penjaminan
wajib
melaporkan kepada Bapepam dan LK
paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
diketahui oleh direksi Lembaga Kliring

No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
No. III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
1255

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan Penjaminan.3881
9.

Dalam pengisian jabatan komisaris


untuk menggantikan jabatan komisaris
yang lowong dan atau diperlukannya
tambahan komisaris baru, maka:3882
a.

b.

c.

10.

3881
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 16.
3882
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 17.
3883
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 2.
3884
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3.
3885
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 1 Huruf b.
3886
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 2.
3887
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 3.
3888
Peraturan Bapepam-LK No.
Penjaminan, Angka 18.
1256

penggantian atau penambahan


komisaris
wajib
memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur
dalam
XIII.2.5.2.23883
dan
3884
XIII.2.5.2.3
calon komisaris yang akan
diajukan
wajib
bersedia
bekerjasama dengan dan tidak
memperoleh
keberatan
dari
komisaris yang ada.
penambahan
komisaris
baru
wajib
memperhatikan
ketentuan XIII.2.5.2.1.23885 dan
pelaksanaannya wajib memenuhi
ketentuan XIII.2.5.2.23886 dan
XIII.2.5.2.33887.

Anggota komisaris dapat diberhentikan


dari jabatannya apabila komisaris
tersebut, antara lain:3888

III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan


III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan
III.B. 8 tentang Komisaris Lembaga Kliring Dan

13. Self Regulatory Organization

a.

kehilangan
Indonesia;

kewarganegaraan

b.

tidak cakap melakukan perbuatan


hukum;

c.

tidak memiliki akhlak dan moral


yang baik;

d.

dinyatakan pailit atau menjadi


komisaris atau direktur yang
dinyatakan bersalah atau turut
bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;

e.

dihukum karena melakukan


tindak pidana kejahatan;

f.

melakukan perbuatan tercela


di bidang Pasar Modal pada
khususnya
dan
di
bidang
keuangan pada umumnya;

g.

melakukan pelanggaran yang


cukup material atas ketentuan
peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal;

h.

tidak mempunyai komitmen


terhadap pengembangan Lembaga
Kliring dan Penjaminan;

i.

gagal
atau
tidak
cakap
menjalankan tugas; dan atau

j.

berhalangan tetap.

XIII.2.6. Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana


Anggaran
Dan
Penggunaan
Laba
Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian
1.

Anggaran dasar Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,

1257

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sekurang-kurangnya memuat:3889
a.

maksud dan tujuan Perseroan menyelenggarakan


kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;

b.

ketentuan mengenai direksi dan komisaris mencakup


antara lain:

c.

1).

persyaratan calon direktur dan komisaris


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sesuai dengan persyaratan Peraturan Bapepam
No. III.C.3;

2).

jumlah anggota direksi dan komisaris masingmasing sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang;

3).

tata cara pengajuan calon direktur dan


komisaris;

4).

anggota direksi dan komisaris diangkat untuk


masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali;

5).

masa jabatan direktur dan komisaris dimaksud


diatur sedemikian rupa sehingga pengangkatan
direktur dan komisaris tidak dilakukan pada
saat yang bersamaan; dan

6).

anggota direksi tidak mempunyai jabatan


rangkap sebagai anggota direksi, komisaris,
atau pegawai pada perusahaan lain.

ketentuan mengenai saham mencakup antara lain


sebagai berikut:
1).

saham

Lembaga

Penyimpanan

dan

Penyelesaian adalah saham atas nama yang


mempunyai nilai nominal dan hak suara yang
sama;
2).

saham
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian hanya dapat dimiliki oleh Bursa

3889
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Dasar Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
1258

13. Self Regulatory Organization

Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi


Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas
persetujuan Bapepam; dan
3).

3890
Dasar
3891
Dasar

dalam hal saham Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian dimiliki oleh Pihak yang
tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
pemegang saham Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, maka saham tersebut
wajib dialihkan dalam waktu 6 (enam)
bulan kepada Pihak yang memenuhi
persyaratan.

d.

pemindahan hak atas saham Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian hanya dapat dilakukan kepada
Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek,
Bank Kustodian, atau Pihak lain yang memperoleh
persetujuan Bapepam; dan

e.

ketentuan bahwa Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian tidak membagikan dividen kepada
pemegang saham.

2.

Setiap anggaran dasar atau perubahan anggaran dasar


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib memperoleh
persetujuan Bapepam sebelum diajukan kepada Menteri
Kehakiman untuk memperoleh pengesahan.3890

3.

Permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar


diajukan kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat)
dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.5-1 lampiran
1, Peraturan Bapepam No. III.C.5, disertai dengan
dokumen:3891
a.

anggaran dasar atau perubahan anggaran dasar yang


dimintakan persetujuan;

b.

akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham


yang dibuat oleh notaris;

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
1259

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1260

surat panggilan Rapat Umum Pemegang Saham;

d.

agenda Rapat Umum Pemegang Saham; dan

e.

daftar hadir Rapat Umum Pemegang Saham.

4.

Dalam permohonan dijelaskan alasan permohonan yang


antara lain menyangkut latar belakang perubahan anggaran
dasar.3892

5.

Dalam rangka memproses permohonan persetujuan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.6.33893, Bapepam akan
melakukan penelaahan atas materi perubahan anggaran
dasar Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian yang diajukan
pemohon.3894

6.

Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya


permohonan tersebut, Bapepam wajib memberikan surat
pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa:3895

7.

3892
Dasar
3893
Dasar
3894
Dasar
3895
Dasar
3896
Dasar

c.

a.

permohonannya tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor III.C.5-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. III.C.5;

b.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor III.C.5-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. III.C.5; atau

c.

permohonannya disetujui dengan menggunakan


Formulir Nomor III.C.5-4 lampiran 4, Peraturan
Bapepam No. III.C.5.

Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari


sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.6.53896, Bapepam tidak
memberikan tanggapan maka permohonan pemberian

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.

Pemberian Persetujuan Anggaran


Pemberian Persetujuan Anggaran
Pemberian Persetujuan Anggaran
Pemberian Persetujuan Anggaran
Pemberian Persetujuan Anggaran

13. Self Regulatory Organization

persetujuan atas anggaran dasar dam perubahan dimaksud


berlaku efektif.3897

XIII.2.7. Tata Cara Pembuatan Peraturan


Penyimpanan Dan Penyelesaian

Oleh

Lembaga

1.

Peraturan atau perubahan peraturan Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian dibuat dengan memperhatikan pendapat
dari pemakai jasa Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta PihakPihak yang berkepentingan lainnya.3898

2.

Peraturan
atau
perubahan
peraturan
Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud
dalam XIII.3.7.13899, wajib memperoleh persetujuan dewan
komisaris sebelum diajukan kepada Bapepam untuk
memperoleh persetujuan.3900

3.

Permohonan persetujuan peraturan atau perubahan


peraturan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
disampaikan kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat)
dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.2-1 lampiran
1, Peraturan Bapepam No. III.C.2, disertai dengan
dokumen:3901
a.

peraturan yang dimintakan persetujuan;

b.

persetujuan dewan komisaris;

c.

pendapat pemakai jasa Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian; dan

d.

pendapat Pihak-Pihak yang berkepentingan dengan


peraturan dimaksud.

3897
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara
Dasar Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.
3898
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3899
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3900
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
3901
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.

Pemberian Persetujuan Anggaran


Pembuatan Peraturan Oleh
Pembuatan Peraturan Oleh
Pembuatan Peraturan Oleh
Pembuatan Peraturan Oleh
1261

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

Dalam permohonan dijelaskan alasan permohonan yang


antara lain menyangkut latar belakang penyusunan
peraturan, masalah-masalah yang dihadapi, dan cara
pemecahannya.3902

5.

Dalam

rangka

memproses

permohonan

sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.7.3

persetujuan

3903 3904

a.

6.

persetujuan atau penolakan atas permohonan


perubahan peraturan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian wajib diberikan selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari sejak permohonan diterima secara
lengkap oleh Bapepam;
b.
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
XIII.3.7.5.a 3905 Bapepam dapat meminta untuk
mengubah materi perubahan peraturan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dan atau meminta
tambahan informasi yang berhubungan dengan
peraturan dimaksud, dengan menggunakan Formulir
Nomor III.C.2-2 lampiran 2, Peraturan Bapepam No.
III.C.2; dan
c.
dalam hal perubahan dan atau tambahan informasi
sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.7.5.b 3906
telah disampaikan kepada Bapepam, permohonan
perubahan peraturan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dihitung sejak tanggal diterimanya
perubahan atau tambahan informasi tersebut oleh
Bapepam.
Penolakan atas permohonan persetujuan mengenai
pengajuan atau perubahan peraturan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian dilakukan dengan menggunakan

3902
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
3903
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
3904
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
3905
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5 Huruf a.
3906
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5 Huruf b.
1262

13. Self Regulatory Organization

Formulir Nomor III.C.2-3 lampiran 3, Peraturan Bapepam


No. III.C.2.3907
7.

Persetujuan atas peraturan atau perubahan peraturan Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian yang diajukan kepada
Bapepam dilakukan dengan menggunakan Formulir Nomor
III.C.2-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No. III.C.2.3908

8.

Penafsiran atas peraturan Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian untuk memperjelas pengertiannya tetapi
tidak merubah atau menambah pengertian dimaksud,
dan ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan interen
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang menyangkut
kepegawaian Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
penggunaan tanda pengenal atau standar prosedur operasi
kegiatan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian berlaku
pada saat diajukan kepada Bapepam.3909

9.

Pemberitahuan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


kepada Bapepam mengenai penafsiran atas peraturan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dan ketentuan mengenai
pelaksanaan kegiatan interen Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.7.83910,
disampaikan dengan menggunakan Formulir Nomor III.C.2-5
lampiran 5, Peraturan Bapepam No. III.C.2 disertai dengan
penjelasan dan latar belakang penyusunannya.3911

10.

Bapepam dapat membatalkan penafsiran dan ketentuan


mengenai kegiatan interen Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.7.83912 ,
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak berlakunya

3907
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
3908
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.
3909
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
3910
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
3911
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 9.
3912
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.

Cara Pembuatan Peraturan Oleh


Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Cara Pembuatan Peraturan Oleh
1263

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

peraturan dimaksud dengan menggunakan Formulir


Nomor III.C.2-6 lampiran 6, Peraturan Bapepam No.
III.C.2.3913

XIII.2.8. Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen Lembaga


Penyimpanan Dan Penyelesaian
XIII.2.8.1. Ketentuan
Pemeriksaan

Mengenai

Pengawasan

Dan

1.

Kepala Satuan Pemeriksa bertanggung jawab


atas pemeriksaan kegiatan operasional Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian secara harian
dan terus menerus serta melaporkan hasilnya
kepada direksi Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.3914

2.

Berkaitan dengan XIII.3.8.1.13915


Pemeriksa wajib:3916
a.

Kepala Satuan

mengawasi stafnya yang terdiri dari tenaga


profesional dengan wewenang dan tanggung
jawab untuk hal-hal sebagai berikut:
1).

rekonsiliasi harian Rekening Efek dan


dana dengan posisi saldo Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian pada
Emiten dan bank;

2).

perencanaan dan pelaksanaan program


pemeriksaan berkelanjutan atas sistem
pengolahan data elektronik

3913
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Oleh
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 10.
3914
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3915
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3916
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
1264

13. Self Regulatory Organization

3.

pada Lembaga
Penyelesaian;

Penyimpanan

dan

3).

pemeriksaan lapangan pada Emiten


dan Biro Administrasi Efek untuk
membandingkan
saldo
rekening
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dengan catatan Emiten; dan

4).

uji ketaatan Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian di semua bidang terhadap
peraturan
Perundang-undangan
di bidang Pasar Modal, khususnya
peraturan ini;

b.

menyampaikan kepada Komite Pengendalian


Interen, direksi Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dan Bapepam, jika sewaktu-waktu
Kepala Satuan Pemeriksa menemukan adanya
suatu keadaan atau memperoleh indikasi
bahwa terdapat pelanggaran yang material atas
sistem operasional dan pengendalian interen
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; dan

c.

melaporkan secara bulanan hasil pemeriksaan


harian atas kegiatan operasional beserta
evaluasi atas pengendalian interen Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dan rencana
pelaksanaan pemeriksaan bulan berikutnya
kepada Komite Pengendalian Interen dengan
tembusan kepada direksi dan Bapepam.

Penentuan gaji dan fasilitas lainnya, lingkup


bidang tugas dan pembatasan-pembatasan bagi
Kepala Satuan Pemeriksa dan perubahannya
wajib mendapat persetujuan dari Direktur
Operasional, Komite Pengendalian Interen dan
Bapepam. 3917

3917
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
1265

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.2.8.2. Ketentuan Mengenai Kegiatan Operasional


1.

Kegiatan operasional harian Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian wajib dipimpin dan diarahkan oleh
Direktur Operasional yang dibantu oleh sekurangkurangnya 5 (lima) kepala divisi, yaitu:3918
a.

b.

kepala divisi yang bertanggung jawab


terhadap
administrasi
umum
yang
meliputi:
1).

akuntansi keuangan perusahaan;

2).

keuangan perusahaan;

3).

perencanaan keuangan dan anggaran;

4).

akuntansi biaya;

5).

pelayanan
administrasi
umum,
peralatan kantor dan ruang kantor;
dan

6).

sumber daya manusia, rekruitmen dan


pelatihan.

kepala divisi yang bertanggung jawab


terhadap sistem pengamanan yang meliputi:
1).

pengamanan
sistem
operasional
termasuk pengecekan terhadap latar
belakang karyawan dan pemasok barang
dan jasa;

2).

pengamanan fisik, termasuk satuan


pengamanan,
penggunaan
akses
kontrol, alarm, alat pemadam kebakaran,
password;

3).

pengamanan komunikasi, termasuk


penggunaan firewalls computer break-ins ,
penggunaan sandi rahasia,wire-taps; dan

4).

pengamanan perangkat lunak komputer,

3918
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
1266

13. Self Regulatory Organization

termasuk pencegahan terhadap Pihak


yang tidak berhak untuk mengakses
komputer, virus komputer, kerusakan
perangkat lunak, sabotase melalui
perangkat lunak dan gangguan lain
yang sejenis.
c.

d.

kepala divisi yang bertanggung jawab terhadap


pengembangan sistem dan produk yang
meliputi:
1).

pengembangan
perangkat
lunak
termasuk pendesainan, pengkodean dan
pengujian;

2).

pemeliharaan perangkat lunak;

3).

metode dan prosedur, termasuk


mempersiapkan petunjuk kerja dan
uraian kerja;

4).

riset pasar; dan

5).

jasa
pendukung,
termasuk
pengembangan
petunjuk-petunjuk
pelatihan dan brosurbrosur pelatihan.

kepala divisi yang bertanggung jawab terhadap


Rekening Efek nasabah yang meliputi:
1).

mutasi saldo kas dan Efek antar Rekening


Efek;

2).

mutasi saldo kas dengan bank;

3).

masuk dan keluarnya Efek dari dan ke


Penitipan Kolektif;

4).

administrasi hak atas Efek, termasuk


dividen, bonus, Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dan hak suara;

5).

administrasi
terhadap
distribusi
laporan tahunan, dan pengumuman;
dan

6).

laporan pajak atas Rekening Efek,


administrasi
laporan
pajak
atas
1267

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Rekening Efek, termasuk pengaduan


dan penyelesaian pajak;
e.

kepala divisi yang bertanggung jawab


terhadap pemrosesan data dan pembukuan
yang meliputi:
1).

pengelolaan operasi harian komputer


utama;

2).

pengelolaan komputer pendukung


di tempat lain, termasuk program
pemulihan jika terjadi keadaan darurat;

3).

pengelolaan data elektronik utama;

4).

penyampaian laporan dan konfirmasi


kepada para pemegang Rekening Efek;
dan

5).

pengelolaan back-up data dari komputer


utama di tempat lain.

2.

Masing-masing kepala divisi wajib segera melaporkan


kepada Kepala Satuan Pemeriksa atas setiap
pelanggaran terhadap standar prosedur operasional
dan sistem pengamanan dan pengendalian interen
termasuk yang dibuat oleh Direktur Operasional.3919

3.

Penentuan gaji dan fasilitas lainnya, lingkup bidang


tugas dan pembatasan-pembatasan bagi Direktur
Operasional dan perubahan-perubahannya harus
mendapat persetujuan dari Komite Pengendalian
Interen dan Bapepam.3920

4.

Berkenaan dengan kegiatan operasional Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian, Direktur Operasional
mewakili Direksi membuat dan bertanggungjawab
hal-hal sebagai berikut:3921

3919
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
3920
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
3921
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.
1268

13. Self Regulatory Organization

a.

laporan triwulanan untuk pemegang saham


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan
Bapepam, dengan tembusan kepada dewan
komisaris.

b.

rancangan peraturan dan prosedur interen


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk disampaikan kepada dewan komisaris
dan Komite Peraturan untuk disetujui sebelum
diajukan kepada Bapepam untuk memperoleh
persetujuan;

5.

c.

rancangan
perubahan
rencana
usaha,
layanan baru, atau penyesuaian biaya untuk
disampaikan kepada Komite Usaha untuk
disetujui sebelum diajukan kepada Bapepam
untuk memperoleh persetujuan;

d.

rencana kerja dan anggaran tahunan Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian yang akan
disampaikan pada Rapat Umum Pemegang
Saham tahunan untuk disetujui, sebelum
disampaikan
kepada
Bapepam
untuk
memperoleh persetujuan; dan

e.

laporan
prosedur
pengamanan
dan
pengendalian interen untuk disampaikan
kepada Komite Pengendalian Interen dan
Satuan Pemeriksa setiap bulan.

Atas rekomendasi Pemegang Saham yang menjadi


anggota Komite Pengendalian Interen, direksi wajib
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
untuk memutuskan hal-hal yang diusulkan komite,
termasuk perubahan susunan direksi dan komisaris
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.3922

3922
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
1269

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite


Pengendalian Interen diatur dengan ketentuan
sebagai berikut:3923
a.

setiap komite terdiri dari 5 (lima) anggota;

b.

masing-masing anggota komite mewakili


pemegang saham Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian yang berbeda;

c.

anggota
komite
dilarang
merangkap
keanggotaan pada komite lainnya;

d.

anggota komite ditunjuk oleh direksi Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian dari pemegang
saham yang paling aktif di Pasar Modal untuk
mendapat persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, khusus untuk anggota
Komite Pengendalian Interen dipilih direksi
dari pemegang saham bank Kustodian yang
paling aktif di Pasar Modal;

e.

Pejabat yang ditunjuk oleh pemegang saham


sebagai wakilnya dalam komite harus
mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang
tugas komite dimana yang bersangkutan
menjadi anggotanya;

f.

anggota komite mengadakan rapat bulanan


dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan
oleh anggota pada rapat sebelumnya;

g.

keputusan komite diambil atas suara terbanyak


dalam rapat yang dihadiri oleh 5 (lima) anggota
dari komite yang bersangkutan; dan

h.

risalah rapat wajib disimpan dan salinannya


disampaikan kepada Bapepam dan direksi
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

3923
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 9.
1270

13. Self Regulatory Organization

XIII.2.8.3. Ketentuan Mengenai Perjanjian Dengan Emiten


Dan Rekening Efek
1.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib


mengadakan perjanjian tertulis dengan Emiten yang
Efeknya disimpan pada Penitipan Kolektif untuk
memastikan bahwa:3924
a.

Emiten
atau
Biro Administrasi
Efek
mengkonfirmasikan saldo Efek yang terdaftar
atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian pada daftar pemegang Efek
Emiten setiap hari kerja; dan

b.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


dapat mengirimkan staf pemeriksanya untuk
menguji kesesuaian antara saldo Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dengan daftar
pemegang Efek Emiten yang dibuat oleh
Emiten setiap hari kerja.

2.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib


membuat perjanjian tertulis dengan masingmasing pemegang Rekening Efek, yang antara lain
memuat kesanggupan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian mengirimkan laporan harian kepada
masing-masing pemegang rekening dan pemegang
rekening wajib menjawabnya paling lambat pada
akhir hari kerja berikutnya.3925

3.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus


mengizinkan pemegang Rekening Efek untuk
mengirimkan auditornya ke Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian untuk menguji kecocokan antara
saldo umum seluruh Rekening Efek nasabah di
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan saldo
yang dicatat pada daftar pemegang Efek atas nama

3924
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 10.
3925
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi Dan Pengendalian Interen
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 11.
1271

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian pada


Emiten dan saldo kas yang terdapat di bank pada
rekening Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
qq pemegang Rekening Efek.3926
4.

Pelaksanaan audit pada XIII.3.8.3.33927 harus


dilaksanakan dengan tetap mempertahankan
kerahasiaan nama-nama pemegang Rekening Efek.

5.

Pemegang Rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian terbatas pada lembaga keuangan
nasional yang telah mendapatkan persetujuan atau
izin usaha dari Bapepam atau lembaga keuangan
asing yang telah membuka rekening atas persetujuan
Bapepam.3928

6.

Posisi kas yang tercatat dalam Rekening Efek pada


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib
ditempatkan di bank yang disetujui oleh Komite
Pengendalian Interen dalam rekening khusus
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian qq
pemegang Rekening Efek.3929

7.

Akses ke divisi yang bertanggung jawab terhadap


pemrosesan data dan pembukuan, divisi yang
bertanggung jawab terhadap Rekening Efek nasabah,
dan divisi yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan sistem dan produk, terbatas pada staf
divisi yang bersangkutan.3930

3926
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 12.
3927
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 12.
3928
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 14.
3929
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 15.
3930
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 16.
1272

Operasi Dan Pengendalian Interen


Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen

13. Self Regulatory Organization

XIII.2.8.4. Ketentuan Lain


1.

Kepala Satuan Pemeriksa beserta stafnya dan


direksi dapat mengakses setiap divisi yang berada
di bawahnya, jika didampingi oleh staf divisi
bersangkutan yang ditugaskan untuk itu.3931

2.

Pihak lain yang ingin mengakses setiap divisi,


harus didampingi kepala divisi yang bersangkutan
dan disetujui kepala divisi yang bertanggung jawab
terhadap sistem keamanan.3932

3.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib


mempunyai komputer utama dan computer
cadangan yang terletak dilokasi yang berbeda, yang
memungkinkan komputer cadangan melanjutkan
pemrosesan data selambat-lambatnya 2 (dua) jam,
sejak terjadinya kerusakan pada komputer utama.3933

4.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus


mengadakan duplikat data elektronik atas data
utama Rekening Efek secara terpisah ditempat yang
aman dan terletak tidak kurang dari 30 (tiga puluh)
kilometer dari tempat utama.3934

5.

Pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak


hanya dapat dilakukan pada computer pada divisi
yang bertanggung jawab terhadap pengembangan
sistem dan produk.3935

6.

Pegawai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


harus diperiksa oleh divisi yang bertanggung jawab
terhadap keamanan untuk memperoleh keyakinan

3931
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 17.
3932
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 18.
3933
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 19.
3934
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 20.
3935
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 21.

Operasi Dan Pengendalian Interen


Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
1273

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

bahwa mereka tidak mempunyai catatan kriminal,


terlibat perjudian, obat terlarang dan kejahatan
lainnya atau tidak dalam situasi yang dapat
menimbulkan risiko bagi Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian.3936
7.

Semua perlengkapan komputer, sistem komunikasi,


perangkat lunak dan pemasok wajib melalui
pemeriksaan secara profesional oleh divisi yang
bertanggung jawab terhadap keamanan untuk
meyakinkan bahwa penggunaan perlengkapan
komputer, sistem komunikasi, perangkat lunak
dan pemasok tidak akan menimbulkan resiko bagi
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.3937

8.

Penggunaan rekening bank untuk tujuan komersial


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus
dikontrol oleh kepala divisi yang bertanggung jawab
terhadap administrasi umum, sedangkan rekening
kas yang berhubungan dengan Rekening Efek, harus
dikontrol oleh kepala divisi yang bertanggung jawab
terhadap Rekening Efek nasabah.3938

9.

Perubahan kas dan Efek atas Rekening Efek harus


didasarkan atas instruksi pemegang rekening dan di
bawah pengawasan kepala divisi yang bertanggung
jawab terhadap Rekening Efek nasabah.3939

10.

Kepala divisi yang bertanggung jawab terhadap


pemrosesan data dan pembukuan harus memastikan
bahwa setiap pencatatan atas Rekening Efek didasarkan
pada persetujuan kepala divisi yang bertanggung jawab
terhadap Rekening Efek nasabah.3940

3936
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 22.
3937
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 23.
3938
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 24.
3939
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 25.
3940
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 26.
1274

Operasi Dan Pengendalian Interen


Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen

13. Self Regulatory Organization

11.

Direksi harus menugaskan auditor independen yang


memiliki pengalaman dan reputasi internasional guna
menelaah sistem pengendalian interen, menilai dan
melaporkan efektifitas sistem pengendalian interen
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, termasuk
perlindungan terhadap kecurangan, penggelapan,
gangguan alami, dan kerusakan elektronik.3941

12.

Laporan auditor independen tersebut pada


XIII.3.8.4.113942 harus disampaikan kepada direksi dan
seluruh pemegang saham, bersamaan dengan laporan
tahunan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
dan tembusannya disampaikan kepada komisaris
dan Bapepam.3943

13.

Dalam laporan tersebut pada XIII.3.8.4.123944 auditor


juga harus menyatakan penilaiannya atas kemampuan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
memulihkan keadaan jika terjadi keadaan darurat,
dimana salah satu atau kedua komputer mengalami
kerusakan dan juga memberikan penilaian atas
kerugian waktu dan biaya yang timbul.3945

14.

Semua fungsi yang dijalankan Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian berkenaan dengan penyelesaian
perdagangan dengan warkat wajib dikelola pada
divisi yang terpisah, di bawah tanggung jawab
langsung Direktur Operasional.3946

3941
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 27.
3942
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 27.
3943
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 28.
3944
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 28.
3945
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 29.
3946
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 30.

Operasi Dan Pengendalian Interen


Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
Operasi Dan Pengendalian Interen
1275

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIII.2.9. Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan Dan


Penyelesaian
1.

2.

3.

Partisipan yang mengadministrasikan


Nasabah wajib:3947

rekening

Efek

a.

membuka Sub Rekening Efek atas nama setiap


Nasabahnya pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;

b.

mencatat rekening Efek Nasabah dalam Sub Rekening


Efek;

c.

memastikan saldo rekening Efek setiap Nasabah yang


tercatat dalam pembukuan Partisipan selalu sama
dengan saldo rekening Efek setiap Nasabah yang
tercatat dalam Sub Rekening Efek; dan

d.

memastikan identitas Nasabah yang tercatat dalam


pembukuan Partisipan sama dengan identitas
Nasabah yang tercatat dalam Sub Rekening Efek.

Kontrak pembukaan rekening Efek Nasabah pada Partisipan


wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta memuat ketentuan mengenai:3948
a.

pemberian kuasa oleh Nasabah kepada Partisipan


untuk membuka Sub Rekening Efek;

b.

kewajiban Partisipan untuk melaksanakan kuasa


pembukaan Sub Rekening Efek sebagaimana
dimaksud pada XIII.3.9.2.a3949; dan

c.

hak Nasabah untuk sewaktu-waktu meminta laporan


dan atau menguji kesesuaian antara saldo rekening
Efek Nasabah dalam pembukuan Partisipan dengan
saldo Efek Nasabah dalam Sub Rekening Efek.

Kontrak pembukaan rekening Efek Partisipan pada Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian wajib memuat ketentuan

3947
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
3948
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
3949
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3 Huiruf a.
1276

13. Self Regulatory Organization

tentang pembukaan Sub Rekening Efek.3950


4.

5.

Dalam rangka pembukaan Sub Rekening Efek, Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian wajib:3951
a.

menyediakan sistem pengadministrasian


Rekening Efek yang memadai dan aman;

Sub

b.

mengadministrasikan secara terpisah setiap Sub


Rekening Efek dan wajib tunduk pada peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
rekening Efek;

c.

menyampaikan laporan harian mengenai posisi Sub


Rekening Efek kepada setiap Partisipan; dan

d.

menyampaikan laporan kepada Bapepam mengenai


pelanggaran yang dilakukan oleh Partisipan
berkenaan dengan peraturan ini.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian hanya


bertanggung jawab kepada Partisipan yang bersangkutan
berkenaan dengan pengadministrasian Sub Rekening Efek
dan tidak bertanggung jawab kepada Pihak lain termasuk
pemegang rekening pada Partisipan.3952

XIII.2.10. Laporan Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian


XIII.2.10.1. Kewajiban Pelaporan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib
menyampaikan laporan kegiatan kepada Bapepam
dan LK yang meliputi:3953
1.

laporan harian mengenai mutasi penyimpanan


dan penyelesaian Transaksi Bursa;

3950
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
3951
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
3952
Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
3953
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian, Angka 1.
1277

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

1278

laporan bulanan yang memuat:


a.

rekapitulasi kegiatan selama periode


tersebut dilengkapi dengan statistik
perkembangan volume penyimpanan
dan penyelesaian;

b.

laporan mengenai jumlah Emiten yang


pencatatan Efeknya pada buku daftar
pemegang saham Emiten diwakili
oleh Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian; dan

c.

kegiatan
pemakai
jasa
Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.

3.

laporan keuangan tengah tahunan dan laporan


keuangan tahunan yang telah diaudit oleh
Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK
disertai pendapat dari Akuntan tersebut;

4.

laporan realisasi anggaran dan penggunaan


laba;

5.

laporan penyelenggaraan
Pemegang Saham;

6.

laporan mengenai perubahan status pemakai


jasa Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

7.

laporan mengenai pengenaan sanksi oleh


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
terhadap pemakai jasa Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian;

8.

laporan mengenai peristiwa khusus seperti


kesulitan keuangan pemakai jasa Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian; dan

9.

laporan posisi rekening Efek nasabah atas


kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih
saham dan setiap perubahan kepemilikan
atas saham Emiten atau Perusahaan Publik
dimaksud pada rekening Efek pada Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian,
yang

Rapat

Umum

13. Self Regulatory Organization

sekurang-kurangnya memuat:
a.

nama pemegang rekening Efek;

b.

nama
nasabah
(pemegang
sub
rekening Efek), domisili (jika ada), dan
kewarganegaraan (untuk badan hukum
sebutkan nama negara dimana badan
hukum tersebut didirikan);

c.

nama Emiten atau Perusahaan Publik


penerbit saham;

d.

prosentase kepemilikan saham terakhir


sebelum perubahan, setelah perubahan
dan perubahannya pada saat dilaporkan
dari total saham yang diterbitkan Emiten
atau Perusahaan Publik; dan

e.

tanggal pemindahbukuan pada sub


rekening Efek atau tanggal pertama
kali tercatat pada sub rekening Efek
untuk saham yang baru tercatat dalam
Penitipan Kolektif pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.

XIII.2.10.2. Ketentuan Mengenai Laporan LPP


1.

Penyampaian laporan kegiatan oleh Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian kepada Bapepam
dan LK sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.13954
dapat dilakukan secara elektronik.3955

2.

Penerimaan Bapepam dan LK terhadap laporan


kegiatan yang disampaikan oleh Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana

3954
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian, Angka 1.
3955
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian, Angka 2.
1279

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam XIII.3.10.13956 angka 1 dan


XIII.310.2.13957
dihitung
berdasarkan
waktu
diterimanya laporan tersebut oleh Bapepam dan
LK dalam bentuk dokumen tercetak (hardcopy) atau
dalam bentuk data elektronik (softcopy).3958
3.

Laporan
harian
mutasi
penyimpanan
dan
penyelesaian Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud
dalam XIII.3.10.1.13959 wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK selambat-lambatnya pada hari kerja
berikutnya.3960

4.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.1.23961


meliputi jumlah dan jenis Efek yang dimutasikan
serta keterangan lain yang diminta oleh Bapepam
dan LK yang berkaitan dengan fungsinya sebagai
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK selambatlambatnya hari ke-12 (dua belas) pada bulan
berikutnya.3962

5.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.1.33963


meliputi: 3964
a.

3956
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1.
3957
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 2.
3958
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 3.
3959
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf a.
3960
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 4.
3961
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf b.
3962
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 5.
3963
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf c.
3964
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 6.
1280

laporan keuangan tengah tahunan, wajib


disampaikan kepada Bapepam dan LK paling

X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan


X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan

13. Self Regulatory Organization

6.

lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal akhir


periode;

b.

laporan keuangan tahunan wajib disampaikan


kepada Bapepam dan LK paling lambat 90
(sembilan puluh) hari sejak tanggal akhir tahun
buku;

c.

dalam hal Akuntan memberikan pendapat


selain Wajar Tanpa pengecualian terhadap
laporan sebagaimana dimaksud dalam
XIII.3.9.2.5.a3965 dan XIII.3.9.2.5.b3966, Bapepam
dan LK dapat memanggil direksi dan atau
melakukan pemeriksaan untuk memperoleh
keterangan lebih lanjut; dan

d.

laporan keuangan sebagaimana dimaksud


dalam XIII.3.10.2.5.a3967 dan XIII.3.10.2.5.b3968,
wajib diumumkan dalam sekurang-kurangnya
dua surat kabar harian berbahasa Indonesia,
satu diantaranya berperedaran nasional dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal laporan
akuntan yang bersangkutan.

Laporan realisasi anggaran dan penggunaan laba


sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.9.1.43969 wajib
disusun secara triwulanan dan disampaikan kepada
Bapepam dan LK melalui dewan komisaris, dengan
ketentuan bahwa laporan tersebut disampaikan
secara kumulatif triwulanan dan diterima oleh
Bapepam dan LK paling lambat pada hari ke 12
(dua belas) setelah berakhirnya triwulan yang

3965
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 6 Huruf a.
3966
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 6 Huruf b.
3967
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 6 Huruf a.
3968
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 6 Huruf b.
3969
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf d.

X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan


X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
1281

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

bersangkutan.3970
7.

Laporan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang


Saham sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.1.53971
wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK,
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.3972

8.

Laporan mengenai perubahan status pemakai


jasa Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.1.63973 wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK, paling
lambat 2 (dua) hari kerja setelah adanya perubahan
tersebut.3974

9.

Laporan mengenai pengenaan sanksi oleh Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian terhadap pemakai
jasa Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan
laporan mengenai peristiwa khusus sebagaimana
dimaksud dalam XIII.3.10.1.73975 dan XIII.3.10.1.83976
wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK paling
lambat pada hari kerja berikutnya.3977

10.

Laporan mengenai kepemilikan dan setiap perubahan


kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik
sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.1.93978 wajib

3970
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 7.
3971
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf e.
3972
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 8.
3973
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf f.
3974
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 9.
3975
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf g.
3976
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf h.
3977
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 10.
3978
Peraturan Bapepam-LK No.
Penyelesaian, Angka 1 Huruf i.
1282

X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan


X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan

13. Self Regulatory Organization

disampaikan kepada Bapepam dan LK dengan


tembusan kepada Bursa Efek di Indonesia dimana
saham tersebut dicatatkan dan kepada Lembaga
Kliring dan Penjaminan paling lambat pada hari kerja
berikutnya setelah pemindahbukuan atau setelah
pencatatan untuk saham yang pertama kali dicatat
pada sub rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian.3979
11.

Bursa
Efek
wajib
mengumumkan
laporan
3980
sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.10.2.10
pada
sistem pelaporan elektronik Bursa Efek yang dapat
diakses setiap saat oleh masyarakat paling lambat
pada hari bursa berikutnya setelah Bursa Efek
menerima tembusan laporan tersebut.3981

12.

Dalam hal batas waktu penyampaian laporan-laporan


sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.9.2.63982 angka
5, XIII.3.10.2.73983, dan XIII.3.10.2.83984 jatuh pada hari
besar atau hari libur, maka laporan-laporan tersebut
wajib disampaikan pada hari kerja berikutnya.3985

XIII.2.11. Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga Penyimpanan


Dan Penyelesaian
1.

Setiap Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib


mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara catatan,

3979
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 11.
3980
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 11.
3981
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 12.
3982
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 5.
3983
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 6.
3984
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 7.
3985
Peraturan Bapepam-LK
Penyelesaian, Angka 13.

No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan


No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
No. X.C.1 tentang Laporan Lembaga Penyimpanan Dan
1283

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pembukuan, data dan keterangan tertulis yang berhubungan


dengan:3986

2.

3.

a.

status dan kegiatan para pemegang rekening Efek


pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

b.

catatan atas penyimpanan Efek


Penyimpanan dan Penyelesaian;

c.

penyelenggaraan penyimpanan dan penyelesaian


Transaksi Bursa; dan

d.

pengelolaan administrasi dan manajemen Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian sebagai Perseroan.

di

Lembaga

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.11.1.a3987


terdiri dari sekurang-kurangnya:3988
a.

daftar pemakai jasa Lembaga Penyimpanan dan


Penyelesaian; dan

b.

catatan kegiatan pemakai jasa Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian termasuk kesulitan keuangan
perusahaan yang dihadapi dan pelanggaran yang
pernah dilakukan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.11.1.b3989


sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:3990
a.

daftar nama Emiten pemakai jasa Lembaga Penyimpanan


dan Penyelesaian; dan

b.

jumlah dan jenis Efek yang pencatatannya pada


buku daftar pemegang saham Emiten diwakili oleh
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

3986
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3987
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1 Huruf a.
3988
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
3989
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1 Huruf b.
3990
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
1284

13. Self Regulatory Organization

4.

5.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.11.1.c3991 terdiri


dari sekurang-kurangnya:
a.

daftar mutasi penyimpanan dan penyelesaian Efek


harian dengan merinci nama Efek yang dimutasi;

b.

perubahan jam penyimpanan dan penyelesaian


di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

c.

informasi bersifat rahasia yang menurut Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian dianggap mempunyai
pengaruh yang penting dan relevan terhadap
pasar pada umumnya dan/atau Efek tertentu pada
khususnya;

d.

penyelesaian perselisihan antar pemakai jasa Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian; dan

e.

tindakan lain yang diambil dalam rangka menghadapi


keadaan darurat perdagangan.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.11.1.d3992


terdiri dari sekurang-kurangnya:3993
a.

anggaran dasar beserta semua perubahannya;

b.

buku Daftar Pemegang Saham dan administrasi


penyimpanannya;

c.

notulen Rapat Umum Pemegang Saham, rapat


direksi dan atau dewan komisaris, rapat komite atau
panitia;

d.

perubahan dalam kepengurusan sampai satu tingkat


di bawah direksi;

e.

pembentukan komite atau panitia dan atau perubahan


komposisi keanggotaan komite atau panitia tersebut;
dan

f.

dokumen lain termasuk surat-menyurat, memorandum,


makalah, buku, pemberitahuan, pengumuman, edaran

3991
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1 Huruf c.
3992
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1 Huruf d.
3993
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
1285

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan catatan lain yang dibuat atau diterima oleh Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan usahanya.
6.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.11.13994,


XIII.3.11.23995, XIII.3.11.33996, XIII.3.11.43997 dan XIII.3.11.53998
wajib tersedia setiap saat untuk kepentingan pemeriksaan
Bapepam.3999

7.

Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam


XIII.3.11.64000 wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk
masa 5 (lima) tahun.4001

XIII.2.12. B iaya Tahunan Atas Pendapatan Usaha Lembaga


Kliring Dan Penjaminan
1.

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan
biaya tahunan masing-masing sebesar 7,5% (tujuh koma
lima perseratus) dari pendapatan usaha tahun berjalan
berdasarkan laporan realisasi anggaran. 4 0 02

2.

Biaya tahunan sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.12.14003

3994
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
3995

Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga

Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.


3996
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
3997
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
3998
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
3999
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
4000
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
4001
Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Lembaga
Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.
4002
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
4003
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 1.
1286

13. Self Regulatory Organization

wajib disetorkan oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan


Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
ke Kas Negara setiap 3 (tiga) bulan paling lambat pada

setiap tanggal 15 bulan April, Juli, Oktober tahun berjalan,


dan Januari tahun berikutnya.4004

3.

Biaya tahunan sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.12.14005


merupakan penerimaan negara dan disetor ke Kas Negara
dengan menggunakan formulir Surat Setoran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (SSBP) dengan kode MAP 423483 dan
asli lembar ke-5 (kelima) bukti penyetoran ke Kas Negara
tersebut wajib segera disampaikan ke Bapepam dan LK.4006

4.

Dalam hal terdapat kekurangan pembayaran terhadap


penerimaan negara sebagaimana dimaksud dalam
XIII.3.12.34007, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib
melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran
tersebut paling lama pada periode pembayaran bulan April
tahun berikutnya.4008

5.

Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran terhadap


penerimaan negara sebagaimana dimaksud dalam
XIII.3.12.34009,, maka kelebihan pembayaran tersebut
diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atas
penerimaan negara yang terutang dari Bursa Efek, Lembaga
Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian pada periode berikutnya.4010

4004
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4005
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4006
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4007
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4008
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4009
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4010
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta

tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 3.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 5.
1287

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud


dalam XIII.3.12.24011,dan XIII.3.12.44012 , penyetoran biaya
tahunan atau kekurangan pembayaran tidak dilakukan,
Bapepam dan LK memberikan surat teguran pertama untuk
segera melunasi biaya tersebut ditambah denda berupa
bunga selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
ditetapkannya surat teguran pertama.4013

7.

Besarnya denda sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.12.64014


ditetapkan sebesar 2% (dua perseratus) per bulan dari
kewajiban yang harus disetor.4015

8.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada


surat teguran pertama sebagaimana dimaksud dalam
XIII.3.12.64016, maka Bapepam dan LK memberikan surat
teguran kedua dengan jangka waktu pelunasan selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sejak ditetapkannya surat
teguran kedua.4017

9.

Apabila jangka waktu yang diberikan dalam surat teguran


kedua sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.12.84018, maka
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam XIII.3.12.64019

4011
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4012
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4013
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4014
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4015
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4016
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4017
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4018
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
4019
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
1288

tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 2.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 4.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 7.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 8.
tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 6.

13. Self Regulatory Organization

dikategorikan sebagai piutang macet yang pengurusannya


dilimpahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara
(PUPN)/ Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.4020

4020
Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya Tahunan Atas Bursa Efek,
Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian, Angka 9.
1289

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1290

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

14
PERUSAHAAN EFEK,
PENASIHAT INVESTASI,
DAN PERUSAHAAN PEMERINGKAT
EFEK

Perusahaan Efek memegang peranan yang penting di dalam berlangsungnya


penyelenggaraan kegiatan di Pasar Modal. Ada tiga (3) bidang kegiatan usaha
yang dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek, yaitu sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan Manajer Investasi.
Bab ini juga membahas tentang Penasihat Investasi yang menjalankan kegiatan
memberikan nasihat sehubungan dengan penjualan atau pembelian Efek
dengan imbalan jasa, dan Perusahaan Pemeringkat Efek yang melakukan
kegiatan pemeringkatan efek melalui analisa yang mendalam.
Adapun peraturan yang dijadikan acuan dalam bab ini meliputi:
1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

2.

PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang


Pasar Modal;

3.

Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003


Kepemilikan Saham Dan Permodalan Perusahaan Efek;

4.

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek


Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi;

6.

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan


Efek;

7.

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasihat Investasi;

8.

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.2 tentang Perizinan Perusahaan


Pemeringkat Efek;

tentang

1291

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan Terhadap


Wakil Dan Pegawai Perusahaan Efek;

10.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan


Penyelenggaraan Pembukuan Oleh Perusahaan Efek;

11.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian


Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh Perusahaan Efek;

12.

Peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan


Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan;

13.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Penyelesaian


Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short
Selling Oleh Perusahaan Efek;

14.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan


Perjanjian Pinjaman Sub Ordinasi Perusahaan Efek;

15.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di


Berbagai Lokasi;

16.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian


Agen Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek;

17.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang


Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajer Investasi;

18.

Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang


Melakukan Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek;

Dan

Pedoman

Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang


Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.1 tentang Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer
Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek
Untuk Kepentingan Nasabah Secara Individual;
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.1 tentang Perilaku Yang Dilarang Bagi
1292

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Penasehat Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat
Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan;
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian
Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.1 tentang Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi
Penasihat Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.2 tentang Kewajiban Penyimpanan Dan
Pemeliharaan Catatan Bagi Penasihat Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.3 tentang Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek
Dari Penasihat Investasi;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat
Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh
Perusahaan Pemeringkat Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan
Pemeringkat Efek;
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi.

XIV.1. PERUSAHAAN EFEK


XIV.1.1. Pengertian
Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha
1293

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan


atau Manajer Investasi.4021

XIV.1.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan


Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.4022

2.

Perusahaan Efek dapat menjalankan usaha sebagai


Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan
atau Manajer Investasi setelah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.4023

3.

Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin


Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi hanya untuk Efek yang bersifat utang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun, sertifikat deposito,
polis asuransi, Efek yang diterbitkan atau dijamin
Pemerintah Indonesia, atau Efek lain yang ditetapkan
oleh Bapepam tidak diwajibkan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Perusahaan Efek.4024

4.

Persyaratan dan tata cara perizinan Perusahaan Efek


diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.4025

5.

Perusahaan Efek bertanggung jawab terhadap segala


kegiatan yang berkaitan dengan Efek yang dilakukan
oleh direktur, pegawai, dan Pihak lain yang bekerja
untuk perusahaan tersebut.4026

6.

Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang:4027


a.

4021
4022
4023
31.
4024
4025
4026
4027
1294

menggunakan pengaruh atau mengadakan


tekanan yang bertentangan dengan kepentingan

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 21.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 30 ayat 1.
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang

No.
No.
No.
No.

8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun

1995
1995
1995
1995

tentang
tentang
tentang
tentang

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal,
Modal,
Modal,
Modal,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

30 ayat 3.
30 ayat 4.
31.
35.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

nasabah;

7.

8.

4028
4029

b.

mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah,


kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh nasabah
atau diwajibkan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku;

c.

mengemukakan secara tidak benar atau tidak


mengemukakan fakta yang material kepada
nasabah mengenai kemampuan usaha atau
keadaan keuangannya;

d.

merekomendasikan kepada nasabah untuk


membeli atau menjual Efek tanpa memberitahukan
adanya kepentingan Perusahaan Efek dan
Penasihat Investasi dalam Efek tersebut; atau

e.

membeli atau memiliki Efek untuk rekening


Perusahaan Efek itu sendiri atau untuk rekening
Peak terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan
beli dalam Penawaran Umum dalam hal
Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai
Penjamin Emisi Efek atau agen penjuala, kecuali
pesanan Pihak yang tidak terafiliasi telah dipenuhi
seluruhnya.

Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi wajib:4028


a.

mengetahui latar belakang, keadaan keuangan,


dan tujuan investasi nasabahnya; dan

b.

membuat dan menyimpan catatan dengan


baik mengenai pesanan, transaksi, dan kondisi
keuangannya.

Perusahaan Efek yang menerima Efek dari nasabahnya


wajib:4029
a.

menyimpan Efek tersebut dalam rekening yang


terpisah dari rekening Perusahaan Efek; dan

b.

menyelenggarakan pembukuan secara terpisah


untuk setiap nasabah dan menyediakan tempat

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 36.


Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 37.
1295

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penyimpanan yang aman atas harta


nasabahnya sesuai dengan tata cara yang
ditetapkan oleh Bapepam.
9.

Perusahaan Pedagang Efek yang bertindak


sebagai Pedagang Perantara Efek dilarang
melakukan transaksi atas Efek yang tercatat pada
Bursa Efek untuk Peak terafiliasi atau kepentingan
sendiri apabila nasabah yang tidak terafiliasi
dari Perusahaan Efek tersebut telah memberikan
instruksi untuk membeli dan atau menjual Efek
yang bersangkutan dan Perusahaan Efek tersebut
belum melakukan instruksi tersebut.4030

10.

Perusahaan Efek yang bertindak sebagai


Penjamin Emisi Efek harus mengungkapkan
dalam Prospektus adanya hubungan Afiliasi
atau hubungan lain yang bersifat material antara
Perusahaan Efek dengan Emiten.4031

11.

Dalam hal Perusahaan Efek bertindak sebagai


Manajer Investasi dan juga sebagai Perantara
Pedagang Efek atau Pihak terafiliasi dari
Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai
Perantara Pedagang Efek untuk Reksa Dana,
Perusahaan Efek atau Pihak yang terafiliasi
dimaksud dilarang memungut komisi atau
biaya dari Reksa Dana yang lebih tinggi
dari komisi atau biaya yang dipungut
oleh Perantara Pedagang Efek yang tidak
terafiliasi. 4 0 32

12.

Perusahaan Efek yang bertindak sebagai


Manajer Investasi atau Pihak terafiliasinya
dilarang menerima imbalan dalam bentuk
apapun, baik langsung maupun tidak langsung,
yang dapat mempengaruhi Manajer Investasi

4030
4031
4032
1296

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 38.


Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 40.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 41.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang bersangkutan untuk membeli atau menjual Efek


untuk Reksa Dana.4033

XIV.1.3. Bentuk Perusahaan Efek


1.

Perusahaan Efek dapat Perusahaan Efek sebagaimana


dimaksud dalam XIV.1.2.24034 dapat berbentuk:4035
a.

Perusahaan Efek nasional, yang seluruh sahamnya


dimiliki oleh orang perseorangan warga negara
Indonesia dan atau badan hukum Indonesia;

b.

Perusahaan Efek patungan, yang sahamnya


dimiliki oleh orang perseorangan warga negara
Indonesia, badan hukum Indonesia dan atau
badan hukum asing yang bergerak di bidang
keuangan.

2.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.3.14036


tidak berlaku dalam hal Perusahaan Efek melakukan
Penawaran Umum.4037

3.

Ketentuan mengenai kepemilikan saham Perusahaan


Efek oleh orang perseorangan warga negara asing dan
atau badan hukum asing ditetapkan lebih lanjut oleh
Menteri Keuangan.4038

4.

Pemodal Asing adalah orang perseorangan warga


negara asing atau badan hukum asing.4039

5.

Pemodal Dalam Negeri adalah orang perseorangan warga

4033
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 42.
4034
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
31.
4035
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
32 ayat 1
4036
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
32 ayat 1
4037
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
32 ayat 2.
4038
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
32 ayat 3.
4039
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 1 ayat 1.
1297

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.4040


6.

Saham Perusahaan Efek patungan dapat dimiliki oleh


badan hukum asing yang bergerak di bidang keuangan
selain sekuritas maksimal 85% (delapan puluh lima
perseratus) dari modal disetor.4041

7.

Saham Perusahaan Efek patungan dapat dimiliki oleh


badan hukum asing yang bergerak di bidang sekuritas
yang telah memperoleh izin atau di bawah pengawasan
regulator Pasar Modal di negara asalnya maksimal
99% (sembilan puluh sembilan perseratus) dari modal
disetor.4042

8.

Dalam hal Perusahaan Efek nasional atau patungan


melakukan Penawaran Umum, maka saham Perusahaan
Efek tersebut dapat dimiliki seluruhnya oleh Pemodal
Dalam Negeri atau Pemodal Asing.4043

9.

Pemodal Asing sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.3.84044 dapat pula Pemodal Asing yang tidak
bergerak di bidang keuangan.4045

XIV.1.4. Ketentuan Tentang Permodalan


XIV.1.4.1. Persyaratan Permodalan
1.

Perusahaan Efek wajib memenuhi


permodalan sebagai berikut:4046
a.

persyaratan

Modal Perusahaan Efek nasional ditetapkan

4040
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 1 ayat 2.
4041
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 2 ayat 1.
4042
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 2 ayat 2.
4043
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 3 ayat 1.
4044
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 3 ayat 1.
4045
4046
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
33 ayat 1.
1298

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

sebagai berikut:

3.

1).

Perusahaan Efek nasional yang menjalankan


kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
dan Perantara Pedagang Efek memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya sebesar
Rp10.000.000.000,00
(sepuluh
milyar
rupiah) dan memiliki Modal Kerja Bersih
Disesuaikan sekurang-kurangnya sebesar
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);

2).

Perusahaan Efek nasional yang menjalankan


kegiatan sebagai Perantara Pedagang
Efek memiliki modal disetor sekurangkurangnya sebesar Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) dan memiliki Modal Kerja
Bersih Disesuaikan sekurang-kurangnya
sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah);

3).

Perusahaan Efek nasional yang menjalankan


kegiatan sebagai Manajer Investasi memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya sebesar
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan
memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan
sekurang-kurangnya sebesar Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah);

4).

Perusahaan Efek nasional yang menjalankan


kegiatan sebagai Penja fek, yang berbeda
dengan besarnya modal disetor sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.4.1.14047.4048

Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003


tentang Kepemilikan Saham Dan Permodalan Perusahaan Efek
menetapkan sebagai berikut:
a.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai


Penjamin Emisi Efek wajib memiliki modal disetor

4047
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
33 ayat 1.
4048
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
1299
33 ayat 2

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

paling sedikit sebesar Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh


miliar rupiah).4049

b.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah
wajib memiliki modal disetor paling sedikit
sebesar Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar
rupiah).4050

c.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang tidak
mengadministrasikan rekening Efek nasabah
wajib memiliki modal disetor paling sedikit
sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).4051

d.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Manajer Investasi wajib memiliki modal
disetor paling sedikit sebesar Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).4052

e.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Penjamin Emisi Efek dan Manajer
Investasi wajib memiliki modal disetor paling
sedikit sebesar Rp 55.000.000.000,00 (lima puluh
lima miliar rupiah).4053

f.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan
Manajer Investasi wajib memiliki modal disetor
paling sedikit sebesar Rp 35.000.000.000,00 (tiga

4049
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 1.
4050
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 2.
4051
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 3.
4052
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 4.
4053
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 5.
1300

tentang Kepemilikan Saham Dan


tentang Kepemilikan Saham Dan
tentang Kepemilikan Saham Dan
tentang Kepemilikan Saham Dan
tentang Kepemilikan Saham Dan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

puluh lima miliar rupiah).4054


4.

Bapepam dapat menetapkan besarnya Modal Kerja


Bersih Disesuaikan yang harus dipenuhi oleh
Perusahaan Efek, yang berbeda dengan besarnya Modal
Kerja Bersih Disesuaikan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.4.1.14055.4056

XIV.1.4.2. Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja


Bersih Disesuaikan
XIV.1.4.2.1. Ketentuan Umum
Setiap Perusahaan Efek wajib memiliki Modal
Kerja Bersih Disesuaikan dengan ketentuan sebagai
berikut:4057
1.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Penjamin Emisi Efek wajib memiliki
Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit
sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima
miliar rupiah).

2.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah
wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan
paling sedikit sebesar Rp 25.000.000.000,00
(dua puluh lima miliar rupiah).

3.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang tidak
mengadministrasikan rekening Efek nasabah
wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan

4054
Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham Dan
permodalan Perusahaan Efek, Pasal 4 ayat 6.
4055
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
33 ayat 1.
4056
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
33 ayat 3.
4057
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 1.
1301

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

paling sedikit sebesar Rp 200.000.000,00 (dua


ratus juta rupiah).
4.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Manajer Investasi wajib memiliki
Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit
sebesar Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).

5.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Penjamin Emisi Efek dan Manajer
Investasi wajib memiliki Modal Kerja
Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar
Rp25.200.000.000,00 (dua puluh lima miliar
dua ratus juta rupiah).

6.

Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan


sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah
dan Manajer Investasi wajib memiliki Modal
Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar
Rp 25.200.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua
ratus juta rupiah).

XIV.1.4.2.2. Hal-hal Yang Diwajibkan


1.

Perusahaan Efek wajib menyiapkan laporan


Modal Kerja Bersih Disesuaikan dengan
mengisi formulir V.D.5-1, V.D.5-2, V.D.5-3 dan
V.D.5-4 dengan ketentuan sebagai berikut:4058
a.

laporan tersebut wajib ditandatangani


direktur Perusahaan Efek dan disimpan
pada bagian akuntansi kantor pusat
Perusahaan Efek; dan

b.

laporan tersebut wajib disiapkan dalam


format digital dengan lajur dan kolom

4058
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 2.
1302

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

sebagaimana dimaksud dalam peraturan


ini dan disampaikan dalam bentuk disket
atau e-mail yang rincian teknisnya akan
ditentukan oleh Bapepam bagi setiap
Perusahaan Efek.
2.

Perusahaan Efek wajib memelihara dan


menyampaikan laporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.4.2.2.14059 setiap hari kerja kepada
Bapepam, Bursa Efek bagi Perusahaan Efek
menjadi Anggota Bursa Efek serta Lembaga
Kliring dan Penjaminan bagi Perusahaan Efek
menjadi Anggota Kliring, berdasarkan posisi
akhir hari sebelumnya selambat-lambatnya
pukul 09.00 WIB.4060

3.

Bursa Efek wajib melarang anggotanya


yang tidak melaporkan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.4.2.2.24061 untuk melakukan transaksi
bursa.4062

4.

Perusahaan

Efek

wajib

menyampaikan

statistik kegiatan Perusahaan Efek bulanan


dalam format digital sesuai dengan formulir
V.D.5-5 kepada Bapepam selambat-lambatnya
pada hari kerja ke-5 (kelima) bulan berikutnya.
Keterlambatan atas penyampaian laporan
tersebut dikenakan denda sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Angka 63 huruf
c Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1995
tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
4059
Peraturan Bapepam-LK
Bersih Disesuaikan, Angka 2.
4060
Peraturan Bapepam-LK
Bersih Disesuaikan, Angka 3.
4061
Peraturan Bapepam-LK
Bersih Disesuaikan, Angka 3.
4062
Peraturan Bapepam-LK
Bersih Disesuaikan, Angka 4.

No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja


No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
1303

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pasar Modal.4063
5.

Jika Perusahaan Efek gagal memenuhi Modal


Kerja Bersih Disesuaikan sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.4.2.2.14064, maka pada
hari kerja berikutnya wajib:4065
a.

menghentikan pembukaan
Efek untuk nasabah baru;

rekening

b.

menghentikan transaksi jual beli Efek


yang akan meningkatkan Posisi Long
atau Posisi Short pada portofolio milik
Perusahaan Efek kecuali melaksanakan
atau menjual Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu;

c.

menghentikan transaksi Efek yang akan


meningkatkan Saldo Debit atau Posisi
Short pada rekening nasabah;

d.

menghentikan seluruh transaksi jual


dan beli Efek dalam rekening Efek
nasabah, kecuali transaksi untuk
mengurangi Posisi Short atau Saldo
Debit dan melaksanakan atau menjual
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
jika kekurangan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan melebihi 20% (dua puluh
per seratus) dari jumlah Modal Kerja
Bersih Disesuaikan yang disyaratkan;
dan

e.

menyampaikan
kepada
Bapepam
rencana yang memuat jadwal, tata
cara dan bentuk peningkatan modal,
pengurangan kegiatan usaha atau

4063
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 5.
4064
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 2.
4065
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 6.
1304

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

penghentian kegiatan usaha serta


menyampaikan tembusannya kepada
Bursa Efek bagi Perusahaan Efek yang
menjadi Anggota Bursa Efek tersebut.
6.

Bapepam dapat menyetujui, menolak atau


meminta penyempurnaan dari rencana
Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.4.2.2.5.e4066.4067

7.

Setiap hari kerja dalam periode Perusahaan


Efek gagal memenuhi Modal Kerja Bersih
Disesuaikan,
Perusahaan
Efek
wajib
melaporkan secara tertulis pelaksanaan
rencana sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.4.2.2.5.e4068 kepada Bapepam dan Bursa
Efek bagi Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa Efek.4069

8.

Bapepam akan mencabut izin usaha


Perusahaan Efek dan mewajibkan Perusahaan
Efek yang bersangkutan untuk menyampaikan
rencana penyelesaian seluruh kewajiban
pada nasabahnya, apabila Perusahaan Efek
dimaksud gagal memenuhi Modal Kerja
Bersih Disesuaikan dalam periode lebih dari
30 (tiga puluh) hari berturut-turut atau lebih
dari 60 (enam puluh) hari dalam periode 12
(dua belas) bulan.4070

9.

Satuan Pemeriksa Bursa Efek wajib melakukan


pemeriksaan setempat terhadap Anggota
Bursa Efek yang gagal memenuhi batas

4066
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan, Angka 6 Huruf e.
4067
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 7.
4068
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan, Angka 6 Huruf e.
4069
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 8.
4070
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 9.
1305

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan


selambatlambatnya pukul 13.00 WIB pada
hari berikutnya atau pada hari Anggota Bursa
Efek tidak menyerahkan laporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan dengan ketentuan sebagai
berikut:4071

10.

a.

Satuan Pemeriksa Bursa Efek wajib


mengawasi kegiatan Anggota Bursa Efek
yang melanggar peraturan mengenai
Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk
memastikan bahwa Anggota Bursa Efek
yang bersangkutan tidak melakukan
kegiatan yang dilarang dalam peraturan
ini; dan

b.

Satuan Pemeriksa Bursa Efek wajib


melaporkan segera kepada Bapepam
setiap tindakan yang dilakukan oleh
Anggota Bursa Efek yang bertentangan
dengan peraturan ini serta sanksi
yang diberikan oleh Bursa Efek
kepada Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan.

Satuan Pemeriksa Bursa Efek wajib melaporkan


kepada Bapepam selambat-lambatnya pukul
15.00 WIB pada hari berikutnya setelah
dimulainya
pemeriksaan
sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.4.2.2.94072 , yang
meliputi hal-hal sebagai berikut:4073
a.

informasi
tentang
pemenuhan
terhadap Peraturan Bapepam No.

4071
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 10.
4072
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 10.
4073
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 11.
1306

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

V.D.3 tentang Pengendalian Interen


dan
Penyelenggaraan
Pembukuan
Perusahaan Efek;

11.

b.

perlu tidaknya pembatasan lebih jauh


terhadap kegiatan Anggota Bursa Efek
dimaksud dengan tujuan melindungi
kepentingan nasabah; dan

c.

penilaian atas kelayakan rencana yang


disampaikan kepada Bapepam oleh
Anggota Bursa Efek untuk memastikan
bahwa rencana tersebut layak untuk
dilaksanakan.

Anggota direksi Perusahaan Efek yang


membawahi bidang Perantara Pedagang
Efek atau Penjamin Emisi Efek wajib
mengikuti program pendidikan lanjutan
yang diselenggarakan oleh Panitia Standar
Profesi setiap 3 (tiga) tahun sekali untuk
mendalami:4074
a.

Peraturan Bapepam No. III. A.10 tentang


Transaksi Efek;

b.

Peraturan
Bapepam
tentang Pengendalian
Penyelenggaraan
Perusahaan Efek;

c.

Peraturan Bapepam No. V.D.4 tentang


Pengendalian dan Perlindungan Efek
yang Disimpan Oleh Perusahaan Efek;

d.

Peraturan Bapepam No. V.D.5 tentang


Pemeliharaan dan Pelaporan Modal
Kerja Bersih Disesuaikan;

e.

informasi yang wajib dilaporkan dalam


formulir V.D.5-1, V.D5-2, V.D.5-3, V.D.5-4,
dan V.D.5-5; dan

No.
V.D.3
Interen dan
Pembukuan

4074
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 12.
1307

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

f.
12.

Peraturan Bapepam No. VI. A.3 tentang


Rekening Efek Pada Kustodian.

Akuntan yang memeriksa laporan keuangan


Perusahaan Efek wajib memeriksa perhitungan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan dengan
mengambil sampel sebanyak 15 (lima belas)
hari kerja secara acak selama tahun buku
yang diperiksa dan memberikan pendapat
apakah Modal Kerja Bersih Disesuaikan telah
didasarkan atas informasi yang benar dan
dihitung serta dilaporkan dengan cara yang
benar.4075

XIV.1.4.3. Perjanjian Pinjaman Sub Ordinasi Perusahaan


Efek
XIV.1.4.3.1. Ketentuan Umum
Dalam rangka perhitungan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan, Perusahaan Efek dapat menggunakan
pinjaman sub ordinasi sebagai unsur pengurang total
kewajiban dengan ketentuan perjanjian pinjaman
sub ordinasi sesuai dengan peraturan ini.4076

XIV.1.4.3.2. Persyaratan
Perjanjian pinjaman sub ordinasi sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.4.3.1 4077 wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut:4078
4075
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan, Angka 13.
4076
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 1.
4077
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 1.
4078
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 2.
1308

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

1.

Pinjaman sub ordinasi diberikan dalam bentuk


tunai atau dengan mengubah pinjaman yang
ada menjadi pinjaman sub ordinasi dengan
ketentuan maksud dan tujuan penggunaan
pinjaman dimaksud sama dengan maksud
dan tujuan penggunaan dana yang berasal
dari modal melalui penerbitan saham.

2.

Perjanjian pinjaman sub ordinasi tersebut


wajib dibuat secara tertulis.

3.

Jatuh tempo pembayaran pokok pinjaman,


bunga atau kompensasi lain dari pinjaman
sub ordinasi baik sebagian atau seluruhnya
dilarang kurang dari 1 (satu) tahun, kecuali
para Pihak berdasarkan kesepakatan tertulis
mempercepat pembayaran pinjaman sub
ordinasi dengan ketentuan Perusahaan
Efek
tetap
memenuhi
persyaratan
besarnya Modal Kerja Bersih Disesuaikan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam No. V.D.5.

4.

Apabila

pembayaran

pinjaman

sub

ordinasi
pada
saat
jatuh
tempo
menyebabkan Perusahaan Efek tidak
memenuhi persyaratan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam No. V.D.5
tentang Pemeliharaan dan Pelaporan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan, maka
tanggal jatuh tempo pokok pinjaman,
bunga atau kompensasi lain pinjaman sub
ordinasi secara otomatis diperpanjang
sampai dengan saat Perusahaan Efek
dapat melakukan pembayaran tanpa
menyebabkan pelanggaran persyaratan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan.

1309

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Perjanjian pinjaman sub ordinasi dapat


memberikan pilihan penyelesaian sebagai
berikut:
a.

Penyelesaian secara tunai;

b.

Penyelesaian melalui konversi atas


pinjaman sub ordinasi baik sebagian
maupun
seluruhnya
ke
dalam
saham Perusahaan Efek yang belum
ditempatkan kepada pemberi pinjaman
sub ordinasi, setiap saat, dengan
ketentuan sebagai berikut:

c.

1310

1).

Rencana penyelesaian melalui


konversi wajib terlebih dahulu
disampaikan kepada Bapepam
untuk memperoleh persetujuan
dalam rangka pemenuhan atas
ketentuan Pasal 35 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun
1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal;
dan

2).

Rencana penyelesaian melalui


konversi
wajib
mendapat
persetujuan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Perusahaan
Efek;

Penyelesaian dengan cara pemegang


saham tertentu menghibahkan saham
Perusahaan Efek milik pemegang saham
tersebut kepada Perusahaan Efek,
kemudian saham itu dipergunakan oleh
Perusahaan Efek untuk menyelesaikan
pinjaman sub ordinasi baik sebagian
maupun seluruhnya atas pilihan
pemberi pinjaman sub ordinasi, dengan
ketentuan sebagai berikut:

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

1).

Rencana penyelesaian melalui


konversi wajib terlebih dahulu
disampaikan kepada Bapepam
untuk memperoleh persetujuan
dalam rangka pemenuhan atas
ketentuan Pasal 35 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun
1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal;
dan

2).

Rencana
penyelesaian
wajib
mendapat persetujuan Rapat
Umum
Pemegang
Saham
Perusahaan Efek.

6.

Kedudukan hak pemberi pinjaman sub ordinasi


adalah lebih rendah daripada kedudukan
hak pemberi pinjaman lain. Ketentuan dalam
perjanjian pinjaman sub ordinasi wajib
menyatakan bahwa hak pemberi pinjaman
sub ordinasi untuk menerima pembayaran
pokok pinjaman, bunga, atau kompensasi lain
wajib dilakukan setelah semua hak pemberi
pinjaman lain untuk menerima pembayaran
pokok pinjaman, bunga, atau kompensasi lain
yang sudah jatuh tempo lebih dahulu atau
bersamaan dengan pinjaman sub ordinasi
termasuk hak kepemilikan manfaat atas
rekening Efek Perusahaan Efek tersebut telah
dibayarkan.

7.

Perusahaan Efek dilarang menjaminkan aktiva


perusahaan yang termasuk dalam unsure
perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan,
Efek atau aktiva lain milik nasabah yang
disimpan dalam kustodian perusahaan, atau
aktiva perusahaan yang digunakan dalam
administrasi rekening Efek.
1311

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.4.3.3. Formulir Standar Perjanjian Pinjaman


Sub Ordinasi
1.

Dalam rangka menjalankan fungsinya,


Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
membuat formulir standar perjanjian
pinjaman sub ordinasi yang isinya
sesuai dengan peraturan ini yang dapat
digunakan oleh Perusahaan Efek yang
menjadi Anggota Lembaga Kliring dan
Penjaminan.4079

2.

Perusahaan Efek yang bukan anggota


Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat
menggunakan formulir sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.4.3.3.14080.4081

3.

Perusahaan

Efek

yang

tidak

menggunakan
formulir
standar
perjanjian pinjaman sub ordinasi
sebagaimana
dimaksud
dalam
4082
XIV.1.4.3.3.1
dapat
membuat
perjanjian pinjaman sub ordinasi
yang isinya sesuai dengan peraturan
ini dan dalam hal Perusahaan Efek
adalah anggota Lembaga Kliring
dan Penjaminan, maka perjanjian
dimaksud wajib mendapat persetujuan
terlebih dahulu Lembaga Kliring dan
Penjaminan.4083
4079
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 3.
4080
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 3.
4081
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 4.
4082
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 3.
4083
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 5.
1312

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

4.

Formulir standar perjanjian sub


ordinasi sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.4.3.3.14084 dan perjanjian pinjaman
sub ordinasi sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.4.3.3.34085 disertai pendapat
hukum dari 2 (dua) konsultan hukum
yang terdaftar di Bapepam dan wajib
disampaikan kepada Bapepam untuk
mendapat
persetujuan
sebelum
4086
berlaku.

XIV.1.5. Perizinan Perusahaan Efek


XIV.1.5.1.

Ketentuan Umum

1.

Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai


Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.4087

2.

Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha


sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.5.1.14088 dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.4089

3.

Izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek berlaku juga


sebagai izin usaha Perantara Pedagang Efek. Sedangkan
izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek tidak dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai

4084
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 3.
4085
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Angka 5.
4086
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek, Pasal 6.
4087
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf a.
4088
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf a.
4089
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf b.
1313

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penjamin Emisi Efek.4090


4.

Perusahaan Efek yang memiliki izin usaha sebagai


Penjamin Emisi Efek dapat menjalankan kegiatan
penjaminan emisi Efek dan kegiatan lain yang berkaitan
dengan aksi korporasi, yaitu pemberian nasihat dalam
rangka penerbitan Efek, penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan atau restrukturisasi, serta kegiatan
lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK.4091

5.

Perusahaan Efek yang memiliki izin usaha sebagai


Perantara Pedagang Efek dapat menjalankan kegiatan
jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak
lain serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.4092

6.

Perusahaan Efek yang memiliki izin usaha sebagai


Manajer Investasi dapat menjalankan kegiatan
pengelolaan dana nasabah yang diinvestasikan pada
portofolio Efek atau portofolio investasi kolektif, serta
kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bapepam dan LK.4093

XIV.1.5.2. Pengendali Dan Pemegang Saham


1.

Perusahaan Efek dilarang untuk dikendalikan,


baik langsung maupun tidak langsung, oleh orang
perseorangan yang:4094
a.

pernah melakukan perbuatan tercela dan atau


dihukum karena terbukti melakukan tindak
pidana di bidang keuangan; dan

b.

tidak memiliki akhlak dan moral yang baik,

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1)


4090
4091
4092
4093
4094
1314

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

1
1
1
1
2

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
d.
e.
f.
a.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang


Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal.
2.

Pengendali dan pemegang saham Perusahaan Efek


wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:4095
a.

b.

persyaratan integritas, yang meliputi:


1).

tidak pernah melakukan perbuatan


tercela dan atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang
keuangan;

2).

memiliki akhlak dan moral yang baik;

3).

memiliki komitmen yang tinggi untuk


mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

4).

memiliki komitmen yang tinggi terhadap


pengembangan operasional Perusahaan
Efek yang sehat; dan

persyaratan
meliputi:

kelayakan

keuangan,

1).

kemampuan keuangan; dan

2).

tidak

pernah

dinyatakan

pailit

yang

atau

menjadi anggota direksi atau komisaris


yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit.
3.

4095
4096

Perusahaan Efek yang menjadi pemegang saham Bursa


Efek dan afiliasinya dilarang mempunyai hubungan
dengan Perusahaan Efek lain yang juga menjadi
pemegang saham Bursa Efek yang sama melalui:4096
a.

kepemilikan, baik langsung maupun tidak


langsung, sekurang-kurangnya 20% (dua puluh
perseratus) dari saham yang mempunyai hak
suara;

b.

perangkapan jabatan sebagai anggota direksi


atau komisaris; atau

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf c.
1315

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

XIV.1.5.3.
1.

pengendalian di bidang pengelolaan dan atau


kebijakan perusahaan, baik langsung maupun
tidak langsung.

Direksi Dan Komisaris


Direksi dan komisaris Perusahaan Efek
memenuhi persyaratan sebagai berikut:4097
a.

b.

persyaratan integritas, yang meliputi:


1).

orang perseorangan yang cakap melakukan


perbuatan hukum;

2).

tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi


direktur atau komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit;

3).

tidak pernah melakukan perbuatan tercela


atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;

4).

memiliki akhlak dan moral yang baik;

5).

memiliki komitmen yang tinggi untuk


mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

6).

memiliki komitmen yang tinggi terhadap


pengembangan operasional Perusahaan
Efek yang sehat; dan

persyaratan kompetensi dan keahlian di bidang


Pasar Modal dengan ketentuan sebagai berikut:
1).

4097
1316

wajib

bagi calon komisaris:


a)

memiliki keahlian di bidang Pasar


Modal yang memadai dan relevan
dengan jabatannya; dan atau

b)

memiliki pengalaman minimal 2


(dua) tahun pada perusahaan yang

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf a.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

bergerak di bidang Pasar Modal dan


atau keuangan;
2).

bagi calon anggota direksi:


a)

memiliki pengetahuan di bidang


Pasar Modal yang memadai dan
relevan dengan jabatannya serta
paling
kurang
berpendidikan
akademi setingkat diploma; dan

b)

memiliki pengalaman dan keahlian


di bidang Pasar Modal dan atau
bidang keuangan paling kurang 2
(dua) tahun pada jabatan manajerial
di perusahaan yang bergerak di
bidang Pasar Modal dan atau
keuangan.

c)

Bagi direksi Perusahaan Efek yang


melakukan kegiatan usaha sebagai
Manajer Investasi, pengalaman dan
keahlian di bidang Pasar Modal dan
atau bidang keuangan paling kurang
3 (tiga) tahun pada jabatan manajerial
di perusahaan yang bergerak di
bidang Pasar Modal dan atau
keuangan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.5.3.1.b.2).b)4098 adalah
di perusahaan yang terkait dengan
pengelolaan dana nasabah yang
dinvestasikan pada portofolio Efek
atau portofolio investasi kolektif.

2.

Semua anggota direksi Perusahaan Efek wajib


memiliki izin orang perseorangan sebagai Wakil
Perusahaan Efek sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing. 4 0 9 9

4098
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf a
butir 2 point b2.
4099
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf b.
1317

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Anggota direksi Perusahaan Efek dilarang


mempunyai jabatan rangkap pada perusahaan lain
kecuali sebagai komisaris Bursa Efek, Lembaga
Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian. 410 0

4.

Komisaris Perusahaan Efek dilarang merangkap


sebagai komisaris pada Perusahaan Efek lain. 4101

5.

Anggota direksi Perusahaan Efek wajib berdomisili


di Indonesia. 4102

XIV.1.5.4. Tata Cara


Usaha

4100
4101
4102
4103
4104
4105
1318

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Pengajuan

Permohonan

Izin

1.

Permohonan izin usaha Perusahaan Efek diajukan


kepada Bapepam dan LK dalam rangkap 2 (dua) dengan
menggunakan Formulir Nomor: V.A.1-1 lampiran 1,
Peraturan Bapepam No. V.A.1.4103

2.

Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.5.4.14104 disertai dokumen sebagai berikut:4105
a.

identitas perseroan, yang meliputi antara


lain nama, alamat, dan logo perseroan;

b.

fotocopi akta pendirian perseroan yang telah


disahkan oleh instansi yang berwenang, berikut
perubahan anggaran dasar terakhir yang
telah memperoleh persetujuan dari instansi
yang berwenang atau telah diterbitkan surat
penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran
dasar dari instansi yang berwenang;

c.

fotocopi Nomor Pokok Wajib Pajak perseroan;

d.

daftar nama dan data anggota direksi, komisaris,

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

3
3
3
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
d.
e.
a.
a.
b.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dan pegawai yang memiliki


Perusahaan Efek, meliputi:

e.

izin

Wakil

1).

daftar riwayat hidup yang ditandatangani


oleh yang bersangkutan yang antara lain
mencantumkan riwayat singkat pekerjaan
yang meliputi nama jabatan, alasan keluar
atau mengundurkan diri, serta uraian
singkat atas tugas dan tanggungjawab
jabatan;

2).

fotocopi ijazah pendidikan formal terakhir


dan atau sertifikat keahlian di bidang
Pasar Modal;

3).

fotocopi izin orang perseorangan sebagai


Wakil Perusahaan Efek;

4).

fotocopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor


yang masih berlaku; dan

5).

pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak


2 (dua) lembar;

daftar nama dan data pemegang saham,


meliputi:
1).

2).

orang perseorangan meliputi:


a)

daftar
riwayat
ditandatangani
bersangkutan;

hidup
oleh

yang
yang

b)

fotocopi Kartu Tanda Penduduk


atau Paspor yang masih berlaku;
dan

c)

pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm


sebanyak 2 (dua) lembar;

badan hukum, meliputi:


a)

fotocopi akta pendirian perseroan


yang telah disahkan oleh instansi
yang berwenang, berikut perubahan
anggaran dasar terakhir yang telah
memperoleh persetujuan dari instansi
1319

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang berwenang atau telah diterbitkan


surat penerimaan pemberitahuan
perubahan anggaran dasar dari
instansi yang berwenang;
b)

fotocopi Nomor Pokok Wajib Pajak


bagi badan hukum Indonesia;

c)

keterangan mengenai Pihak yang


mengendalikan badan hukum baik
langsung maupun tidak langsung
yang meliputi antara lain nama dan
bentuk pengendalian;

d)

laporan keuangan badan hukum


terakhir;

e)

daftar nama dan data anggota


direksi,
komisaris,
dan
atau
pengurus meliputi:

f)

(1).

daftar riwayat hidup yang


telah ditandatangani;

(2).

fotocopi
Kartu
Penduduk/paspor
masih berlaku; dan

(3).

pas photo terbaru ukuran 4 x 6


cm sebanyak 2 (dua) lembar;

Tanda
yang

daftar nama dan data pemegang


saham:
(1).

orang perseorangan meliputi:


(a).

daftar
riwayat
hidup
yang
telah
ditandatangani;

(b). fotocopi Kartu Tanda


Penduduk/paspor yang
masih berlaku; dan
(c). pas photo terbaru
ukuran 4 x 6 cm
sebanyak
2
(dua)
1320

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

lembar;
(2).

badan hukum meliputi:


(a).

anggaran dasar terakhir;


dan

(b). laporan
terakhir;

keuangan

g)

surat keterangan dan atau bukti


lain dari instansi berwenang di
bidang pasar modal di negara yang
bersangkutan yang menunjukkan
bahwa perusahaan berada dalam
pengawasannya bagi badan hukum
asing yang memiliki kegiatan usaha
sebagai perusahaan sekuritas;

h)

surat keterangan dan atau bukti


lain dari instansi berwenang di
bidang keuangan di negara yang
bersangkutan yang menunjukkan
bahwa perusahaan berada dalam
pengawasannya bagi badan hukum
asing yang memiliki kegiatan usaha
sebagai perusahaan keuangan.

f.

keterangan
mengenai
Pihak
yang
mengendalikan perseroan baik langsung
maupun tidak langsung yang meliputi antara
lain nama dan bentuk pengendalian;

g.

daftar nama pegawai setingkat di bawah direksi


yang tidak memiliki izin Wakil Perusahaan
Efek dan posisinya dalam struktur organisasi
perseroan;

h.

fotocopi Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing


(IMTA) dan Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi
warga negara asing dari instansi yang berwenang
sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
1321

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

i.

laporan keuangan terakhir yang diperiksa


Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK.
Jangka waktu antara tanggal laporan keuangan
terakhir yang diperiksa Akuntan tersebut dengan
tanggal pemberian izin usaha Perusahaan Efek
tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari;

j.

fotocopi perjanjian usaha


Perusahaan Efek patungan;

k.

rekening koran;

l.

bukti penyetoran modal;

m.

Modal Kerja Bersih Disesuaikan sesuai dengan


Peraturan Bapepam No.V.D.5;

n.

surat pernyataan dari pihak yang mengendalikan


Perusahaan Efek baik langsung maupun tidak
langsung yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan:

o.

1322

patungan

bagi

1).

tidak pernah melakukan perbuatan


tercela dan atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang
keuangan; dan

2).

memiliki akhlak dan moral yang baik;

3).

memiliki komitmen yang tinggi untuk


mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

4).

memiliki komitmen yang tinggi terhadap


pengembangan operasional Perusahaan
Efek yang sehat;

surat pernyataan anggota direksi dan komisaris


Perusahaan Efek yang menyatakan terpenuhinya
persyaratan sebagai berikut:
1).

cakap melakukan perbuatan hukum;

2).

tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi


direktur atau komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit;

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3).

tidak pernah melakukan perbuatan tercela


atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;

4).

memiliki akhlak dan moral yang baik;

5).

memiliki komitmen yang tinggi untuk


mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

6).

memiliki komitmen yang tinggi terhadap


pengembangan operasional Perusahaan
Efek yang sehat;

p.

surat pernyataan direksi yang menyatakan


bahwa Perusahaan Efek bertanggung jawab
penuh secara finansial atas segala tindakan yang
dilakukan atas nama perusahaan, oleh direktur,
Wakil Perusahaan Efek, pegawai, dan Pihak lain
yang bekerja untuk perusahaan tersebut;

q.

surat pernyataan anggota direksi yang


menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak
merangkap jabatan pada perusahaan lain kecuali
sebagai komisaris Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian dan surat pernyataan komisaris
yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
tidak bekerja rangkap sebagai komisaris pada
Perusahaan Efek lain;

r.

surat pernyataan anggota direksi dan komisaris


yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
mempunyai atau tidak mempunyai hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan anggota
direksi atau komisaris dalam Perusahaan Efek
yang bersangkutan;

s.

surat pernyataan anggota direksi dan komisaris


yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
mempunyai atau tidak mempunyai hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan anggota
direksi atau komisaris pada Perusahaan Efek
1323

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lainnya atau Emiten yang tercatat di Bursa Efek;

1324

t.

surat pernyataan pegawai yang mempunyai izin


orang perseorangan sebagai Wakil Perusahaan
Efek yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
tidak bekerja rangkap pada Perusahaan Efek
lain;

u.

surat keterangan domisili dari pengelola gedung


atau instansi berwenang, perjanjian jika tempat
usaha bukan milik sendiri, tata letak ruangan
kantor, dan foto ruangan Perusahaan Efek yang
disertai peruntukan ruangan;

v.

struktur organisasi dengan mencantumkan


nama-nama pegawai pada tiap posisi jabatan
dan uraian tugasnya termasuk keberadaan unit
kerja atau pejabat sekurang-kurangnya satu
tingkat di bawah direksi yang bertanggungjawab
memastikan bahwa perusahaan selalu memenuhi
dan selalu aktif mengikuti perubahan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal;

w.

gambaran tentang rencana operasi dan misi


perusahaan dan proyeksi keuangan sekurangkurangnya 5 (lima) tahun ke depan;

x.

jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan
lampiran 8 (Daftar Pertanyaan) dan 9 (Daftar
A, B, dan C) lampiran formulir V.A.1-1
Peraturan Bapepam No.V.A.1;

y.

daftar kantor cabang dan perubahannya sesuai


dengan lampiran V.D.8-1 Peraturan Bapepam
No. V.D.8; dan

z.

prosedur dan standar operasi Perusahaan Efek


yang sekurang-kurangnya memuat ketentuanketentuan sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan usaha yang dimohonkan.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3.

Bagi Perusahaan Efek yang telah memiliki salah


satu izin usaha Perusahaan Efek dan bermaksud
mengajukan permohonan untuk memperoleh izin
usaha Perusahaan Efek di bidang lainnya, maka jangka
waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir yang
diperiksa Akuntan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.5.4.2.i4106 dengan tanggal pemberian izin usaha
Perusahaan Efek tidak lebih dari 180 (seratus delapan
puluh) hari.4107

4.

Dalam rangka memproses permohonan izin usaha


sebagai Perusahaan Efek, Bapepam dan LK akan
melakukan penelitian atas kelengkapan dokumen,
dapat mengadakan wawancara, meminta presentasi,
melakukan pemeriksaan di kantor pemohon,
melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan atas
calon pemegang saham, pengendali, anggota direksi
dan komisaris Perusahaan Efek, dan atau meminta
tambahan dokumen.4108

5.

Dalam hal pemegang saham Perusahaan Efek


berbentuk badan hukum, penilaian kemampuan
dan kepatutan badan hukum tersebut dilakukan
dengan menilai badan hukum yang bersangkutan dan
pengurusnya, serta pihak-pihak yang berdasarkan
penelaahan Bapepam dan LK merupakan pemilik dan
pengendali baik langsung maupun tidak langsung dari
badan hukum tersebut.4109

6.

Dalam hal permohonan yang diajukan tidak


memenuhi persyaratan, Bapepam dan LK
memberikan
surat
pemberitahuan
kepada
4110
pemohon yang menyatakan bahwa:
a.

4106
butir
4107
4108
4109
4110

Peraturan
9.
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

permohonannya
tidak
menggunakan Formulir

lengkap
Nomor:

dengan
V.A.1-2

Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b


Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
4
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
d.
e.
f.
1325

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lampiran 2, Peraturan Bapepam No. V.A.1; atau


b.

7.

Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan


dokumen yang dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.5.4.6.a4111
dianggap telah membatalkan permohonan izin usaha
Perusahaan Efek yang sudah diajukan.4112

8.

Dalam hal permohonan yang diajukan telah


memenuhi syarat, Bapepam dan LK memberikan
surat izin usaha Perusahaan Efek yang diajukan
kepada pemohon dengan menggunakan Formulir
Nomor: V.A.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No.
V.A.1.4113

XIV.1.5.5.

4111
butir
4112
4113
4114
4115
1326

Peraturan
1.
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor: V.A.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. V.A.1.

Kewajiban Lanjutan

1.

Perusahaan Efek wajib memenuhi seluruh ketentuan


perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.4114

2.

Perusahaan Efek wajib melaporkan kepada Bapepam


dan LK setiap perubahan berkaitan dengan:4115
a.

identitas perseroan, yang meliputi antara lain


nama, alamat, atau logo;

b.

anggaran dasar perseroan;

c.

Nomor Pokok Wajib Pajak perseroan;

d.

Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA)


dan Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi warga

Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf f


Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4
4
5
5

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

g.
h.
a.
b.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

negara asing;
e.

perjanjian usaha patungan bagi Perusahaan Efek


patungan;

f.

keterangan tempat usaha dan sistem pengendalian


internal Perusahaan Efek;

4116
4117
4118
4119
4120
4121
4122
4123

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

g.

struktur organisasi dan uraian tugas pegawai;

h.

penerimaan dan atau pengunduran diri Wakil


Perusahaan Efek; dan

i.

prosedur dan standar operasi perseroan paling


lambat 7 (tujuh) hari setelah perubahan tersebut
selesai.

3.

Dalam hal anggota direksi dan atau komisaris


mengundurkan
diri,
meninggal
dunia
atau
diberhentikan, maka Perusahaan Efek wajib
memberitahukan kepada Bapepam dan LK dalam
waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak peristiwa
di atas diketahui oleh Perusahaan Efek.4116

4.

Bapepam dan LK dapat menunda pengunduran diri


anggota direksi dan atau komisaris sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.5.5.34117.4118

5.

Rencana perubahan pemegang saham Perusahaan Efek


wajib terlebih dahulu disampaikan kepada Bapepam dan
LK melalui Perusahaan Efek untuk memperoleh persetujuan
dalam rangka pemenuhan atas ketentuan XIV.1.5.2.14119,
XIV.1.5.2.24120, dan XIV.1.5.2.34121.4122

6.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.5.5.54123


tidak berlaku bagi Perusahaan Efek yang merupakan
Emiten atau Perusahaan Publik dimana perubahan
pemegang saham dimaksud tidak berakibat beralihnya

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

5
5
5
2
2
2
5
5

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

c.
c.
d.
a.
b.
c.
e.
e.
1327

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengendalian baik secara langsung maupun tidak


langsung.
Apabila perubahan pemegang saham Perusahaan
Efek yang merupakan Emiten atau Perusahaan Publik
dimaksud dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
pengendalian baik secara langsung maupun tidak
langsung maka calon pengendali tersebut wajib
mengajukan permohonan persetujuan kepada Bapepam
dan LK melalui Perusahaan Efek sesuai ketentuan
XIV.1.5.5.54124.4125
7.

Pengajuan rencana perubahan pemegang saham


sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.5.54126 dan pengajuan
permohonan persetujuan oleh calon pengendali
sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.5.64127 wajib disertai
dokumen sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.4.2.e4128,
XIV.1.5.4.2.f4129, dan butir 14). Bagi Perusahaan Efek yang
menjadi pemegang saham Bursa Efek, selain dokumen
tersebut di atas, pengajuan rencana perubahan pemegang
saham sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.5.54130
dan pengajuan permohonan persetujuan oleh calon
pengendali sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.5.64131
wajib disertai pula dokumen sebagai berikut:4132
a.

4124
4125
4126
4127
4128
butir
4129
butir
4130
4131
4132
1328

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
5.
Peraturan
6.
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

surat pernyataan dari calon pemegang saham atau


calon pengendali yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak mempunyai kepemilikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus)
dari saham yang mempunyai hak suara yang
telah dikeluarkan oleh Perusahaan Efek lain
No.
No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

5
5
5
5
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

e.
f.
e.
f.
b

Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b


Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf e.
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf f.
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf g.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang menjadi pemegang saham Bursa Efek yang


sama; dan
b.

surat pernyataan dari calon pemegang saham


atau calon pengendali yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai
pengendalian di bidang pengelolaan dan atau
kebijakan perusahaan, baik langsung maupun
tidak langsung atas Perusahaan Efek lain yang
menjadi pemegang saham Bursa Efek yang
sama.

8.

Dalam rangka memberikan persetujuan atau


penolakan atas rencana perubahan pemegang saham
atau pengajuan permohonan persetujuan oleh
calon pengendali sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.5.5.74133, Bapepam dan LK melakukan penilaian
sebagaimana dimaksud pada XIV.1.5.4.44134, dan
XIV.1.5.4.44135.4136

9.

Rencana perubahan susunan dan atau penggantian


anggota direksi dan atau komisaris wajib disampaikan
kepada Bapepam dan LK melalui Perusahaan Efek
untuk memperoleh persetujuan sebelum calon
dimaksud diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.4137

10.

Pengajuan rencana perubahan susunan dan atau


penggantian anggota:4138
a.

4133
4134
4135
4136
4137
4138
4139
butir
4140
butir

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
4.
Peraturan
8.

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

direksi wajib disertai dokumen sebagaimana


dimaksud pada XIV.1.5.4.2.d4139, XIV.1.5.4.2.h4140,

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1
V.A.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

5
4
4
5
5
5
4

Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf
Huruf

e.
d.
e.
h.
i.
j.
b

Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b


1329

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.5.4.2.o4141, XIV.1.5.4.2.p4142 , XIV.1.5.4.2.q4143,


XIV.1.5.4.2.r4144, dan XIV.1.5.4.2.s4145; dan atau
b.

4141
butir
4142
butir
4143
butir
4144
butir
4145
butir
4146
butir
4147
butir
4148
butir
4149
butir
4150
butir
4151
butir
4152
4153
4154
1330

Peraturan
15.
Peraturan
16.
Peraturan
17.
Peraturan
18.
Peraturan
19.
Peraturan
4.
Peraturan
15.
Peraturan
16.
Peraturan
17.
Peraturan
18
Peraturan
19.
Peraturan
Peraturan
Peraturan

komisaris wajib disertai dokumen sebagaimana


dimaksud pada XIV.1.5.4.2.d4146, XIV.1.5.4.2.o4147,
XIV.1.5.4.2.p4148, XIV.1.5.4.2.q4149, XIV.1.5.4.2.r4150,
dan XIV.1.5.4.2.s4151.

11.

Dalam rangka memberikan persetujuan atau


penolakan atas rencana perubahan susunan dan atau
penggantian anggota direksi dan atau komisaris
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.5.5.94152 Bapepam
dan LK melakukan penilaian sebagaimana dimaksud
pada XIV.1.5.4.44153 .4154

12.

Perusahaan Efek wajib menyampaikan kepada


Bapepam dan LK setiap hasil Rapat Umum Pemegang
Saham yang berkaitan dengan perubahanpemegang
saham yang wajib mendapatkan persetujuan dari
Bapepam dan LK, anggota direksi dan atau anggota
komisaris, paling lambat 7 (tujuh hari) kerja setelah

Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b


Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf i.
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf d.
Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf k.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang


Saham.4155

XIV.1.5.6. Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Efek


1.

Izin usaha Perusahaan Efek dapat dicabut oleh


Bapepam dan LK berdasarkan atas hal-hal sebagai
berikut:4156

2.

4155
4156
4157

a.

Izin usaha dikembalikan oleh Perusahaan Efek


yang bersangkutan kepada Bapepam dan LK;

b.

Pelanggaran terhadap perundang-undangan di


bidang Pasar Modal; atau

c.

Perusahaan Efek bubar.

Perusahaan Efek dapat mengajukan permohonan


pengembalian izin usaha Perusahaan Efek dengan
menyampaikan surat permohonan pengembalian izin
usaha Perusahaan Efek kepada Bapepam dan LK disertai
dokumen sebagai berikut:4157
a.

keterangan mengenai alasan pengembalian izin


usaha tersebut;

b.

hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


tentang persetujuan atas rencana permohonan
pengembalian izin usaha tersebut;

c.

Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK tentang


Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek yang
dimiliki;

d.

bukti pengumuman rencana pengembalian izin


usaha paling kurang pada satu surat kabar yang
berperedaran nasional yang berisi antara lain
pemberitahuan penyelesaian hak dan kewajiban;
dan

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf l.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b.
1331

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

3.

Perusahaan Efek yang memiliki lebih dari 1 (satu)


izin usaha dan bermaksud mengembalikan salah satu
dari izin usaha yang dimilikinya, dapat mengajukan
permohonan pengembalian salah satu izin usaha
tersebut.4158

4.

Dalam hal Perusahaan Efek adalah Emiten atau Perusahaan


Publik, maka proses pengajuan permohonan pengembalian
izin usaha wajib terlebih dahulu memenuhi ketentuan
peraturan-peraturan yang mengatur tentang Emiten atau
Perusahaan Publik.4159

5.

Izin usaha Perusahaan Efek dapat dicabut apabila


antara lain:4160
a.

4158
4159
4160
1332

laporan tentang penyelesaian hak dan kewajiban


Perusahaan Efek kepada nasabah beserta
dokumen pendukungnya

Perusahaan tidak melakukan kegiatan


sebagai Perusahaan Efek dengan kondisi:
1).

kantor Perusahaan Efek tidak ditemukan;

2).

kantor Perusahaan Efek ditemukan,


namun dalam jangka waktu 2 (dua)
tahun berturut-turut Perusahaan Efek
tidak melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek, dan atau Manajer Investasi; dan
atau

3).

Perusahaan Efek tidak memiliki pegawai;

b.

Perusahaan Efek tidak dapat memenuhi


kekurangan yang dipersyaratkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku setelah kesempatan dan
jangka waktu yang diberikan terlewati; dan
atau

c.

Perusahaan terbukti melakukan pelanggaran


tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf e.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Undang-Undang Nomor
tentang Pasar Modal.
6.

b.

4161
4162

Tahun

1995

Dalam hal Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek


sedang dalam proses permohonan pengembalian izin
usaha atau dalam proses dicabut izin usahanya oleh
Bapepam dan LK, maka:4161
a.

7.

Bapepam dan LK meminta Lembaga Penyelesaian


dan Penyimpanan untuk membekukan sub
rekening Efek nasabah Perusahaan Efek
dimaksud dengan tembusan Bursa Efek dimana
Perusahaan Efek tersebut menjadi Anggota
Bursa Efek, kecuali untuk:
1).

keperluan transaksi pemindahbukuan sub


rekening Efek nasabah ke sub rekening
Efek yang lain atas perintah tertulis dari
nasabah pemilik rekening Efek yang
bersangkutan; dan atau

2).

penyelesaian
hak
dan
kewajiban
Perusahaan Efek dengan nasabah yang
dibuktikan dengan instruksi nasabah
dalam bentuk dokumen tertulis asli.

Perusahaan Efek wajib menyelesaikan seluruh


kewajibannya kepada nasabah dan Bapepam
dan LK.

Dalam hal Perusahaan Efek hanya memiliki izin


usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, maka:4162
a.

Perusahaan Efek tersebut dapat mengembalikan


izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, dan
Bapepam dan LK dapat memberikan izin
usaha sebagai Perantara Pedagang Efek apabila
masih memenuhi ketentuan persyaratan
dan menjalankan kegiatan sebagai Perantara
Pedagang Efek; atau

b.

Bapepam dan LK dapat mencabut izin usaha

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf g.
1333

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penjamin Emisi Efek apabila Perusahaan Efek


tersebut tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
Penjamin Emisi Efek, dan Bapepam dan LK
dapat memberikan izin usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek apabila masih memenuhi
ketentuan persyaratan dan menjalankan kegiatan
sebagai Perantara Pedagang Efek.

XIV.1.6. Kegiatan Usaha Perusahaan Efek


XIV.1.6.1. Penjamin Emisi Efek
XIV.1.6.1.1. Pengertian
Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat
kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak
terjual.4163

XIV.1.6.1.2. Perilaku Perusahaan Efek Yang


Melakukan Kegiatan Sebagai Penjamin
Emisi Efek
1.

Hubungan antara Penjamin Emisi Efek dan


para nasabahnya wajib didasarkan pada tingkat
integritas usaha yang tinggi.4164

2.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli


dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi
Efek, Agen Penjual atau Pihak yang terafiliasi
dilarang menjual Efek yang telah dibeli atau
akan dibelinya berdasarkan kontrak penjamin

4163
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 17.
4164
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 1.
1334

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

emisi, kecuali melalui bursa Efek jika telah


diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek
tersebut akan dicatatkan di bursa Efek.4165
3.

Dalam hal suatu Penawaran Umum terdapat


lebih dari 1 (satu) Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, para Penjamin Pelaksana Emisi Efek
tersebut dapat membagi tugas di antara mereka,
dengan ketentuan pembagian tugas tersebut
tidak membebaskan para Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dari tanggung jawabnya baik sendirisendiri maupun bersama-sama.4166

4.

Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab atas


aktivitas dalam Penawaran Umum sesuai
dengan jadwal yang tercantum dalam prospektus
meliputi antara lain sebagai berikut:4167
a.

pemasaran Efek;

b.

penjatahan Efek; dan

c.

pengembalian uang pembayaran pesanan


Efek yang tidak memperoleh penjatahan.

5.

Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab atas


pembayaran hasil Penawaran Umum kepada
Emiten sesuai dengan kontrak.4168

6.

Wakil Penjamin Emisi Efek yang terlibat dalam


penjaminan emisi wajib membuat catatan
dan dokumentasi atas segala hal-hal penting
yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas
penjaminan untuk menunjukkan bahwa
penjaminan tersebut telah dilaksanakan

4165
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 2.
4166
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 3.
4167
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 4.
4168
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 5.

Perusahaan Efek Yang Melakukan


Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
1335

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sesuai dengan kecermatan profesinya. 4169

XIV.1.6.2. Perantara Pedagang Efek


XIV.1.6.2.1. Pengertian
Perantara Pedagang Efek adalah Peak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri
atau Pihak lain.4170

XIV.1.6.2.2. Perilaku
Perusahaan
Efek
Yang
Melakukan Kegiatan Sebagai Perantara
Pedagang Efek
1.

Perusahaan

Efek

wajib

mendahulukan

kepentingan nasabahnya sebelum melakukan


transaksi untuk kepentingannya sendiri.4171
2.

Perusahaan Efek dalam hal memberikan


rekomendasi kepada nasabah untuk membeli
atau menjual Efek wajib memperhatikan keadaan
keuangan dan maksud serta tujuan investasi dari
nasabah.4172

3.

Dalam hal Perusahaan Efek mempunyai


kepentingan dalam Efek yang direkomendasikan
kepada nasabahnya, Perusahaan Efek wajib
memberitahukan adanya hal dimaksud kepada
nasabahnya sebelum nasabah tersebut membeli
atau menjual Efek yang direkomendasikan.4173

4169
Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Penjamin Emisi Efek, Angka 6.
4170
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 18.
4171
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 1.
4172
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 2.
4173
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 3.
1336

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

4.

Perusahaan Efek wajib terlebih dahulu


memberitahukan kepada nasabahnya bahwa
transaksi dengan nasabah tersebut dilakukan
untuk kepentingan sendiri atau untuk
kepentingan Pihak terafiliasinya.4174

5.

Perusahaan Efek dilarang menggunakan Efek


dan atau uang yang diterima dari nasabah
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman
untuk kepentingan Perusahaan Efek tersebut
tanpa persetujuan tertulis dari nasabah yang
bersangkutan.4175

6.

Wakil Perantara
melakukan:4176

Pedagang

Efek

dilarang

a.

transaksi untuk kepentingan Perusahaan


Efek dimana ia bekerja yang tidak
tercatatat dalam pembukuan Perusahaan
Efek tersebut; dan

b.

transaksi atas nama nasabah tanpa atau


tidak sesuai dengan perintah nasabahnya.

7.

Wakil Perantara Pedagang Efek wajib


memberikan keterangan mengenai Efek yang
diketahuinya kepada nasabah apabila diminta
oleh nasabah yang bersangkutan.4177

8.

Perusahaan Efek dilarang memberikan:4178


a.

rekomendasi kepada nasabah untuk


membeli, menjual atau mempertukarkan
Efek tanpa memperhatikan tujuan
investasi, keadaan keuangan nasabah;

4174
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 4.
4175
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 5.
4176
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 6.
4177
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 7.
4178
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 8.

Perusahaan Efek Yang Melakukan


Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
Perusahaan Efek Yang Melakukan
1337

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan
b.

jaminan atas kerugian yang diderita nasabah

dalam suatu transaksi Efek.


9.

Wakil Perusahaan Efek dilarang, baik secara


langsung maupun tidak langsung, menerima
bagian laba dari nasabah atas suatu transaksi
Efek.4179

10.

Perusahaan Efek wajib membubuhi jam, hari,


dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan.4180

11.

Perusahaan Efek wajib memberikan konfirmasi


kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa
setelah dilakukan transaksi.4181

12.

Perusahaan Efek wajib menerbitkan tanda


terima setelah menerima Efek atau uang dari
nasabah.4182

XIV.1.6.3. Manajer Investasi


XIV.1.6.3.1. Pengertian
Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan
usahanya mengelola Portfolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portfolio investasi kolektif
untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.4183
4179
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 9.
4180
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 10.
4181
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 11.
4182
Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek Yang
Kegiatan Sebagai Perantara Pedagang Efek, Angka 12.
4183
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 11.
1338

Melakukan
Melakukan
Melakukan
Melakukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

XIV.1.6.3.2. Perizinan Manajer Investasi


XIV.1.6.3.2.1. Ketentuan Umum
1.

Manajer Investasi adalah Manajer Investasi


sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.4184

2.

Pihak yang dapat melakukan kegiatan


usaha sebagai Manajer Investasi adalah
Perusahaan Efek yang telah memperoleh
izin usaha sebagai Manajer Investasi dari
Bapepam dan LK.4185

3.

Manajer Investasi dapat


kegiatan usaha berupa:4186

melakukan

a.

pengelolaan portofolio Efek untuk


kepentingan
nasabah
tertentu
berdasarkan perjanjian pengelolaan
dana yang bersifat bilateral dan
individual yang disusun sesuai
peraturan Bapepam dan LK;

b.

pengelolaan portofolio investasi


kolektif
untuk
kepentingan
sekelompok nasabah melalui wadah
atau produk-produk yang diatur
dalam peraturan Bapepam dan LK;
dan/atau

c.

kegiatan lain sesuai dengan


ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK.

4184
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 1 Huruf a.
4185
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 1 Huruf b.
4186
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 1 Huruf c.
1339

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

Manajer Investasi yang tidak memiliki izin


usaha sebagai Penasihat Investasi dapat
melakukan kegiatan sebagai Penasihat
Investasi, sepanjang tidak memungut
imbalan atas nasihat mengenai penjualan
atau pembelian Efek yang diberikan
kepada nasabahnya.4187

XIV.1.6.3.2.2. Pengendali
Saham
1.

2.

Dan

Pemegang

Manajer Investasi dilarang dikendalikan,


baik langsung maupun tidak langsung
oleh orang perseorangan yang: 4188
a.

pernah melakukan perbuatan tercela


dan/atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang
keuangan; dan

b.

tidak memiliki akhlak dan moral


yang baik.

Pengendali dan pemegang saham Manajer


Investasi wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:4189
a.

persyaratan
meliputi:
1).

integritas,

yang

tidak pernah melakukan


perbuatan tercela dan/atau
dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;

4187
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 1 Huruf d.
4188
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf a.
4189
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf b.
1340

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

b.

c.

2).

memiliki akhlak dan moral


yang baik;

3).

memiliki komitmen yang


tinggi
untuk
mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

4).

memiliki
komitmen
yang
tinggi
terhadap
pengembangan operasional
Manajer Investasi yang sehat;
dan

persyaratan kelayakan keuangan,


yang meliputi:
1).

kemampuan keuangan;

2).

tidak pernah
pailit; dan

3).

tidak
pernah
menjadi
pengurus atau pengawas
perusahaan yang berdasarkan
keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)
atau organ lain yang setara
dengan RUPS, dinyatakan
bertanggung
jawab
atas
kepailitan perusahaan.

dinyatakan

Dalam hal Manajer Investasi berstatus


sebagai Emiten atau Perusahaan
Publik,
kewajiban
sebagaimana
dimaksud pada XIV.1.6.3.2.2.2.b4190
hanya mengikat pemegang saham
pengendali dan pemegang saham
yang memiliki 20% (dua puluh per
seratus) atau lebih dari saham Manajer
Investasi dimaksud.

4190
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf b.
1341

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.2.3. Direksi Dan Komisaris


1.

Manajer Investasi wajib memiliki paling kurang


2 (dua) orang anggota direksi dan 2 (dua) orang
anggota dewan komisaris.4191

2.

Anggota direksi dan anggota dewan komisaris


Manajer Investasi wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:4192
a.

persyaratan integritas, yang meliputi:


1).

orang perseorangan yang cakap


melakukan perbuatan hukum;

2).

tidak pernah dinyatakan pailit atau


menjadi direktur atau komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit;

3).

tidak pernah menjadi pengurus


atau pengawas perusahaan yang
berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau organ
lain yang setara dengan RUPS,
dinyatakan bertanggung jawab atas
kepailitan perusahaan;

4).

tidak menjabat sebagai pengurus


atau pengawas perusahaan pada saat
perusahaan tersebut dinyatakan pailit,
kecuali yang bersangkutan dapat
membuktikan terpenuhinya ketentuan
Pasal 104 ayat (4) Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;

5).

tidak pernah melakukan perbuatan


tercela atau dihukum karena

4191
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf a.
4192
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf b.
1342

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

terbukti melakukan tindak pidana


di bidang keuangan;
6).

memiliki akhlak dan moral yang baik;

7).

memiliki komitmen yang tinggi untuk


mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku; dan

8).

b.

memiliki komitmen yang tinggi


terhadap pengembangan operasional
Manajer Investasi yang sehat; dan

persyaratan kompetensi dan keahlian di


bidang Pasar Modal dengan ketentuan
sebagai berikut:
1).

bagi calon anggota direksi:


a)

memiliki pengetahuan di bidang


Pasar Modal yang memadai dan
relevan dengan jabatannya serta
paling kurang berpendidikan
akademi minimal setingkat
Diploma Tiga (D3);

b)

memiliki
pengalaman
dan
keahlian di bidang Pasar Modal
dan/atau bidang keuangan
paling kurang 3 (tiga) tahun pada
jabatan manajerial di institusi
yang bergerak di bidang Pasar
Modal dan/atau keuangan yang
terkait dengan pengelolaan dana
nasabah atau perusahaan yang
diinvestasikan pada portofolio
Efek atau portofolio investasi
kolektif.

Jabatan Manajerial sebagaimana dimaksud


pada butir ini adalah:
(1).

jabatan satu tingkat di bawah


direksi;
1343

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(2).

membawahi satu unit kerja pada


institusi di bidang pasar modal
dan/atau keuangan; atau

(3).

membawahi paling kurang 10


(sepuluh) orang karyawan.
2).

bagi calon komisaris:


a)

memiliki keahlian di
bidang Pasar Modal yang
memadai dan relevan
dengan jabatannya; dan/
atau

b)

memiliki pengalaman
minimal 2 (dua) tahun
pada perusahaan yang
bergerak di bidang
Pasar Modal dan/atau
keuangan.

3.

Semua anggota direksi Manajer Investasi


wajib memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Perusahaan Efek dan paling
kurang satu orang anggota direksi wajib
memiliki izin orang perseorangan sebagai
Wakil Manajer Investasi.4193

4.

Anggota direksi Manajer Investasi


dilarang mempunyai jabatan rangkap
pada perusahaan lain kecuali sebagai
komisaris
Bursa
Efek,
Lembaga
Kliring dan Penjaminan atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian. 4194

5.

Anggota dewan komisaris Manajer


Investasi dilarang merangkap sebagai

4193
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf c.
4194
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf d.
1344

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

anggota dewan komisaris pada Perusahaan


Efek lain.4195
6.

Anggota direksi Manajer Investasi wajib


berdomisili di Indonesia.4196

7.

Anggota direksi Manajer Investasi wajib


bertanggung jawab atas kelengkapan dan
kebenaran dokumen yang disampaikan
kepada Bapepam dan LK.4197
Tanggung jawab atas kebenaran dokumen
dimaksud tidak berlaku dalam hal direksi
dapat membuktikan bahwa direksi telah
bertindak secara professional dan telah
mengambil langkah-langkah yang cukup
untuk memastikan bahwa dokumen yang
disampaikan adalah benar.

8.

Anggota direksi dan dewan komisaris


Manajer Investasi wajib bertanggung
jawab secara penuh atas kebenaran isi
laporan keuangan Manajer Investasi.4198

XIV.1.6.3.2.4. Struktur Organisasi


Manajer Investasi wajib mempunyai unit kerja
atau pejabat yang melaksanakan fungsi-fungsi
Manajer Investasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam dan LK No. V.D.11. tentang
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajer
Investasi.4199
4195
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf e.
4196
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf f.
4197
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf g.
4198
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 3 Huruf h.
4199
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 4.

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
1345

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.2.5. Tata Cara Pengajuan


Permohonan Izin Usaha
1.

Permohonan izin usaha Manajer Investasi


diajukan kepada Bapepam dan LK dalam
rangkap 2 (dua) dengan menggunakan Formulir
Nomor: V.A.3-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam
No. V.A.3.4200

2.

Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud


pada XIV.1.6.3.2.1.24201 disertai dokumen sebagai
berikut:4202
a.

identitas Manajer Investasi, yang meliputi


antara lain nama, alamat, telephone,
faksimili dan logo perseroan;

b.

fotokopi akta pendirian Perusahaan Efek


yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang, berikut perubahan Anggaran
Dasar terakhir yang telah memperoleh
persetujuan dari instansi yang berwenang
atau telah diterbitkan surat penerimaan
pemberitahuan perubahan Anggaran
Dasar dari instansi yang berwenang;

c.

strategi kepatuhan Manajer Investasi


terhadap
peraturan
perundangundangan di bidang pasar modal
sesuai dengan Formulir Nomor: V.A.3-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No.
V.A.3;

d.

strategi manajemen risiko Manajer


Investasi sesuai dengan Formulir
Nomor: V.A.3-3 lampiran 3, Peraturan

4200
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf a.
4201
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 1 Huruf b.
4202
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b.
1346

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Bapepam No. V.A.3;


e.

fotokopi bukti kepemilikan Nomor Pokok


Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan Efek;

f.

daftar nama dan data anggota direksi,


komisaris, pegawai yang memiliki izin
Wakil Perusahaan Efek, dan pegawai
yang bertugas melaksanakan dan/
atau
mengkoordinasikan
fungsifungsi Manajer Investasi sesuai dengan
Peraturan Bapepam dan LK No. V.D.11.
tentang Pedoman Pelaksanaan FungsiFungsi Manajer Investasi, yang meliputi:

g.

1).

daftar
riwayat
hidup
yang
ditandatangani
oleh
yang
bersangkutan,
antara
lain
mencantumkan riwayat singkat
pekerjaan yang meliputi nama
jabatan, alasan keluar atau
mengundurkan diri, serta uraian
singkat atas tugas dan tanggung
jawab jabatan;

2).

fotokopi ijazah pendidikan formal


terakhir
dan/atau
sertifikat
keahlian;

3).

fotokopi izin orang perseorangan


sebagai Wakil Perusahaan Efek
dan/atau Wakil Agen Penjual Efek
Reksa Dana (jika ada);

4).

fotokopi Kartu Tanda Penduduk


atau Paspor yang masih berlaku;
dan

5).

pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm


sebanyak 2 (dua) lembar;

daftar nama dan data pemegang saham,


meliputi:
1347

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1).

2).

orang perseorangan, meliputi:


a)

daftar
riwayat
ditandatangani
bersangkutan;

b)

fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau


Paspor yang masih berlaku;

c)

pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm


sebanyak 2 (dua) lembar; dan

d)

dokumen yang menunjukkan keadaan


keuangan antara lain SPT, rekening
koran atau daftar kekayaan lain;

yang
yang

badan hukum, meliputi:


a)

fotokopi akta pendirian badan hukum


yang telah disahkan oleh instansi
yang berwenang, berikut perubahan
Anggaran Dasar terakhir yang telah
memperoleh persetujuan dari instansi
yang berwenang atau telah diterbitkan
surat penerimaan pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar dari
instansi yang berwenang;

b)

fotokopi bukti kepemilikan Nomor


Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi
badan hukum Indonesia;

c)

keterangan mengenai Pihak yang


mengendalikan badan hukum, baik
langsung maupun tidak langsung,
yang meliputi antara lain nama dan
bentuk pengendalian;

d)

laporan keuangan badan hukum


terakhir yang telah diaudit;

e)

daftar nama dan data anggota direksi,


dewan komisaris, dan/atau pengurus
meliputi:
(1).

1348

hidup
oleh

daftar riwayat hidup yang telah

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

ditandatangani;

f)

(2).

fotokopi
Kartu
Tanda
Penduduk/Paspor yang masih
berlaku; dan

(3).

pas photo terbaru ukuran 4 x 6


cm sebanyak 2 (dua) lembar;

daftar nama dan data pemegang saham:


(1).

orang perseorangan meliputi:


(a).

daftar riwayat
ditandatangani;

hidup

yang

telah

(b). fotokopi Kartu Tanda Penduduk/Paspor


yang masih berlaku;
(c).

pas photo terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak


2 (dua) lembar; dan

(d). dokumen yang menunjukkan keadaan


keuangan antara lain SPT, rekening koran
atau daftar kekayaan lain;
(2).

badan hukum meliputi:


(a).

fotokopi Anggaran Dasar terakhir; dan

(b). fotokopi laporan keuangan terakhir;

h.

g)

surat keterangan dan/atau bukti lain dari instansi


berwenang di bidang Pasar Modal di negara yang
bersangkutan yang menunjukkan bahwa perusahaan
berada dalam pengawasannya, bagi badan hukum
asing yang memiliki kegiatan usaha sebagai perusahaan
sekuritas;

h)

surat keterangan dan/atau bukti lain dari instansi


berwenang di bidang keuangan di negara yang
bersangkutan yang menunjukkan bahwa perusahaan
berada dalam pengawasannya, bagi badan hukum
asing yang memiliki kegiatan usaha sebagai perusahaan
keuangan;

dalam hal Manajer Investasi berstatus sebagai Emiten atau


Perusahaan Publik, kewajiban sebagaimana dimaksud pada
1349

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.2.5.2.g4203 hanya mencakup pemegang saham


pengendali dan pemegang saham yang memiliki 20% (dua puluh
per seratus) atau lebih dari saham Manajer Investasi dimaksud.
i.

surat keterangan mengenai Pihak yang mengendalikan


Manajer Investasi, baik langsung maupun tidak langsung,
yang meliputi antara lain nama dan bentuk pengendalian;

j.

fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) atau Izin


Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi warga negara asing, dari instansi
yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;

k.

fotokopi Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) atau Kartu Izin


Tinggal Tetap (KITAP) bagi Perusahaan Efek yang memiliki
direksi warga negara asing;

l.

laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan yang


terdaftar di Bapepam dan LK.

Jangka waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa


Akuntan tersebut dengan tanggal pemberian izin usaha Manajer
Investasi tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari;
m.

fotokopi perjanjian usaha patungan


bagi Manajer Investasi patungan;

n.

rekening koran;

o.

bukti penyetoran modal;

p.

Modal Kerja Bersih Disesuaikan


sesuai dengan Peraturan Bapepam
No. V.D.5 tentang Pemeliharaan
dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan;

q.

surat pernyataan dari pihak yang


mengendalikan Manajer Investasi,
baik langsung maupun tidak
langsung, yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:
1).

tidak

pernah

melakukan

4203
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 7.
1350

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

perbuatan tercela dan/atau


dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;
2).

memiliki akhlak dan moral


yang baik;

3).

memiliki komitmen yang


tinggi
untuk
mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku;

4).

memiliki
komitmen
yang
tinggi
terhadap
pengembangan operasional
Manajer Investasi yang sehat;

5).

tidak pernah dinyatakan pailit;


atau tidak pernah menjadi
pengurus atau pengawas
perusahaan yang berdasarkan
keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau
organ lain yang setara dengan
RUPS, dinyatakan bertanggung
jawab
atas
kepailitan
perusahaan, jika pengendali
tersebut merupakan orang
perseorangan; dan

6).

tidak
menjabat
sebagai
pengurus atau pengawas
perusahaan
pada
saat
perusahaan
tersebut
dinyatakan pailit, kecuali
yang bersangkutan dapat
membuktikan terpenuhinya
ketentuan Pasal 104 ayat
(4) Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan
1351

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Terbatas, jika pengendali


tersebut merupakan orangperseorangan;
sesuai dengan Formulir Nomor:
V.A.3-4 lampiran 4, Peraturan
Bapepam No. V.A.3;
r.

Dalam hal Manajer Investasi berstatus


sebagai Emiten atau Perusahaan
Publik,
kewajiban
sebagaimana
dimaksud
XIV.1.6.3.2.5.2.q4204
hanya mengikat pemegang saham
pengendali dan pemegang saham
yang memiliki 20% (dua puluh per
seratus) atau lebih dari saham Manajer
Investasi dimaksud;

s.

surat pernyataan anggota direksi


dan anggota dewan komisaris
Manajer Investasi yang menyatakan
terpenuhinya persyaratan sebagai
berikut:
1).

cakap melakukan perbuatan


hukum;

2).

tidak pernah dinyatakan pailit


atau menjadi direktur atau
komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;

3).

tidak pernah menjadi pengurus


atau pengawas perusahaan
yang berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) atau keputusan organ
lain yang setara dengan RUPS,

4204
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 17.
1352

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dinyatakan bertanggung jawab


atas kepailitan perusahaan;
4).

tidak
menjabat
sebagai
pengurus atau pengawas
perusahaan
pada
saat
perusahaan
tersebut
dinyatakan pailit, kecuali
yang bersangkutan dapat
membuktikan terpenuhinya
ketentuan Pasal 104 ayat
(4) Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;

5).

tidak pernah melakukan


perbuatan
tercela
atau
dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;

6).

memiliki akhlak dan moral


yang baik;

7).

memiliki komitmen yang


tinggi
untuk
mematuhi
peraturan
perundangundangan yang berlaku; dan

8).

memiliki
komitmen
yang
tinggi
terhadap
pengembangan operasional
Manajer Investasi yang sehat;

sesuai dengan Formulir Nomor:


V.A.3-5 lampiran 5, Peraturan
Bapepam No. V.A.3;
t.

surat pernyataan anggota direksi


yang menyatakan bahwa Manajer
Investasi bertanggung jawab penuh,
termasuk secara finansial atas segala
tindakan yang berkaitan dengan Efek
1353

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang dilakukan atas nama Manajer


Investasi oleh direktur, Wakil Manajer
Investasi, pegawai, dan Pihak lain
yang bekerja untuk Manajer Investasi
tersebut, sesuai dengan Formulir
Nomor: V.A.3-6 lampiran 6, Peraturan
Bapepam No. V.A.3;

1354

u.

surat pernyataan anggota direksi yang


menyatakan bahwa terhitung sejak
tanggal diterbitkannya izin usaha
Perusahaan Efek sebagai Manajer
Investasi dan selama menjadi direksi
Manajer Investasi, yang bersangkutan
tidak merangkap jabatan pada
perusahaan lain, kecuali rangkap
jabatan yang dimungkinkan dalam
Peraturan ini, sesuai dengan Formulir
Nomor: V.A.3-7 lampiran 7, Peraturan
Bapepam No. V.A.3;

v.

surat pernyataan anggota dewan


komisaris yang menyatakan bahwa
terhitung sejak tanggal diterbitkannya
izin usaha Perusahaan Efek sebagai
Manajer Investasi dan selama menjadi
komisaris Manajer Investasi, yang
bersangkutan tidak merangkap jabatan
sebagai anggota dewan komisaris pada
Perusahaan Efek lain, sesuai dengan
Formulir Nomor: V.A.3-7 lampiran 7,
Peraturan Bapepam No. V.A.3;

w.

surat pernyataan anggota direksi


dan anggota dewan komisaris yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan
mempunyai atau tidak mempunyai
hubungan keluarga karena perkawinan
dan keturunan sampai derajat kedua,

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

baik secara horizontal maupun vertikal,


dengan anggota direksi atau anggota
dewan komisaris dalam Manajer
Investasi yang bersangkutan, sesuai
dengan Formulir Nomor: V.A.3-8
lampiran 8, Peraturan Bapepam No.
V.A.3;
x.

surat pernyataan anggota direksi


dan anggota dewan komisaris
yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan mempunyai atau tidak
mempunyai hubungan keluarga
karena perkawinan dan keturunan
sampai derajat kedua, baik horizontal
maupun vertikal, dengan anggota
direksi atau anggota dewan komisaris
pada Perusahaan Efek lainnya atau
Perusahaan Publik atau Emiten yang
Efeknya tercatat di Bursa Efek, sesuai
dengan Formulir Nomor: V.A.3-9
lampiran 9, Peraturan Bapepam No.
V.A.3;

y.

surat pernyataan pegawai yang


mempunyai izin orang perseorangan
sebagai Wakil Perusahaan Efek,
yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak bekerja rangkap
pada Perusahaan Efek lain, sesuai
dengan Formulir Nomor: V.A.3-10
lampiran 10, Peraturan Bapepam
No. V.A.3;

z.

surat keterangan domisili dari


pengelola gedung atau instansi
berwenang,
fotokopi
bukti
kepemilikan jika tempat usaha milik
sendiri atau perjanjian sewa jika
1355

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tempat usaha bukan milik sendiri,


tata letak ruangan kantor, dan foto
ruangan Manajer Investasi yang
disertai peruntukan ruangan;
aa.

ab.

1356

diagram struktur organisasi beserta


uraian tugasnya, yang paling kurang
memuat informasi tentang:
1).

nama
anggota
komisaris;

dewan

2).

nama jabatan direktur dan


nama anggota direksi;

3).

pembagian
tugas
dan
kewenangan diantara anggota
direksi (jika ada);

4).

unit kerja atau pejabat


dan nama pegawai yang
melaksanakan
fungsifungsi Manajer Investasi
sebagaimana diatur dalam
Peraturan
Bapepam
dan
LK Nomor V.D.11. tentang
Pedoman Pelaksanaan FungsiFungsi Manajer Investasi; dan

5).

informasi mengenai jumlah


dan nama karyawan pada
tiap-tiap unit kerja satu
tingkat di bawah direksi;

gambaran tentang rencana operasi


dan misi Manajer Investasi paling
kurang 5 (lima) tahun ke depan,
yang paling kurang mencakup
informasi sebagai berikut:
1).

jasa pengelolaan investasi


yang akan ditawarkan;

2).

target

nasabah

dan/atau

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

investor sesuai dengan produk


yang akan ditawarkan;

ac.

ad.

3).

persentase
kontribusi
pendapatan dari masingmasing produk terhadap total
pendapatan perusahaan;

4).

metode distribusi produk


yang akan ditawarkan; dan

5).

metode penjualan produk


kepada calon nasabah dan/
atau investor;

proyeksi
keuangan
Manajer
Investasi paling kurang 5 (lima)
tahun ke depan, yang paling kurang
mencakup:
1).

jenis pendapatan dari produk


yang akan ditawarkan untuk
5 (lima) tahun yang akan
datang;

2).

biaya yang timbul dari


kegiatan
operasional
perusahaan untuk 5 (lima)
tahun yang akan datang; dan

3).

persentase
kontribusi
pendapatan dari masingmasing produk terhadap
total pendapatan perusahaan
untuk 5 (lima) tahun yang
akan datang;

surat pernyataan direksi tentang


tanggung jawab direksi atas
kelengkapan
dan
kebenaran
dokumen yang disampaikan kepada
Bapepam dan LK sesuai dengan
Formulir Nomor: V.A.3-11 lampiran
11, Peraturan Bapepam No.V.A.3;
1357

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

ae.

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan


sesuai dengan Formulir Nomor:
V.A.3-12 lampiran 12 peraturan ini,
Formulir Nomor: V.A.3-13 lampiran
13, Peraturan Bapepam No. V.A.3, dan
Formulir Nomor: V.A.3-14 lampiran
14, Peraturan Bapepam No.V.A.3;

af.

daftar
kantor
cabang
dan
perubahannya
sesuai
dengan
lampiran
V.D.8-1
Peraturan
Bapepam No. V.D.8 tentang Kegiatan
Perusahaan Efek Di Berbagai Lokasi;
dan

ag.

prosedur dan standar operasi


Manajer Investasi yang paling
kurang
memuat
ketentuanketentuan sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan usaha
sebagai Manajer Investasi;

Dalam hal Perusahaan Efek yang telah


memiliki izin usaha Perusahaan Efek
sebagai Perantara Pedagang Efek dan/
atau Penjamin Emisi Efek dan bermaksud
mengajukan
permohonan
untuk
memperoleh izin usaha sebagai Manajer
Investasi, maka jangka waktu antara
tanggal laporan keuangan terakhir yang
diperiksa Akuntan sebagaimana dimaksud
pada XIV.1.6.3.2.5.2.l4205 dengan tanggal
pemberian izin usaha Manajer Investasi
tidak lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari.4206

4205
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 12.
4206
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf c.
1358

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

4.

Dalam rangka memproses permohonan izin


usaha sebagai Manajer Investasi, Bapepam
dan LK akan melakukan penelitian atas
kelengkapan dokumen, dapat mengadakan
wawancara, meminta presentasi, melakukan
pemeriksaan di kantor pemohon, melakukan
penilaian kemampuan dan kepatutan atas
pemegang saham atau calon pemegang
saham, pengendali, anggota direksi dan
anggota dewan komisaris Manajer Investasi,
dan/atau meminta tambahan dokumen.4207

5.

Dalam hal pemegang saham Manajer


Investasi berbentuk badan hukum,
penilaian kemampuan dan kepatutan
badan hukum tersebut dilakukan dengan
menilai badan hukum yang bersangkutan
dan pengurusnya, serta pihak-pihak yang
berdasarkan penelaahan Bapepam dan LK
merupakan pemilik dan pengendali baik
langsung maupun tidak langsung dari
badan hukum tersebut.4208

6.

Dalam hal permohonan yang diajukan


tidak memenuhi persyaratan, Bapepam
dan LK memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan
bahwa:4209
a.

permohonannya
tidak
lengkap
dengan menggunakan Formulir
Nomor: V.A.3-15 lampiran 15,
Peraturan Bapepam No.V.A.3; atau

b.

permohonannya ditolak dengan


menggunakan Formulir Nomor:

4207
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf d.
4208
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf e
4209
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf f.
1359

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

V.A.3-16 lampiran 16, Peraturan


Bapepam No.V.A.3.
7.

Pemohon
yang
tidak
melengkapi
kekurangan
dokumen
yang
dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari setelah tanggal surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada XIV.1.6.3.2.5.6.a4210, dianggap telah
membatalkan permohonan izin usaha
Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi
yang sudah diajukan.4211

8.

Dalam hal permohonan yang diajukan


telah memenuhi syarat, Bapepam dan LK
memberikan surat izin usaha Perusahaan
Efek sebagai Manajer Investasi yang
diajukan kepada pemohon dengan
menggunakan Formulir Nomor: V.A.317 lampiran 17, Peraturan Bapepam No.
V.A.3.4212

XIV.1.6.3.2.6. Kewajiban Lanjutan


1.

Manajer Investasi wajib mematuhi seluruh


ketentuan perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal.4213

2.

Manajer Investasi wajib memperbaharui


strategi kepatuhan dan manajemen risiko
jika: 4214

4210
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf f butir 1.
4211
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf g.
4212
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf h.
4213
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf a.
4214
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf b.
1360

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3.

a.

terjadi
perubahan
dan/atau
penambahan kegiatan Manajer
Investasi; dan/atau

b.

terdapat peraturan baru dan/atau


perubahan Peraturan Bapepam dan
LK atau peraturan lainnya yang
terkait.

Manajer Investasi wajib melaporkan


kepada Bapepam dan LK setiap perubahan
berkaitan dengan:4215
a.

identitas perseroan, yang meliputi


antara lain nama, alamat, atau
logo;

b.

anggaran dasar perseroan;

c.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


perseroan;

d.

Izin Mempekerjakan Tenaga Asing


(IMTA) atau Izin Kerja Tenaga Asing
(IKTA) bagi warga negara asing;

e.

Kartu Izin Tinggal Sementara


(KITAS) atau Kartu Izin Tinggal
Tetap (KITAP) bagi Perusahaan
Efek yang memiliki direksi warga
negara asing

f.

perjanjian usaha patungan bagi


Manajer Investasi patungan;

g.

keterangan tempat usaha dan sistem


pengendalian internal Manajer
Investasi;

h.

diagram struktur organisasi beserta


uraian
tugasnya
sebagaimana

4215
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf c.
1361

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud XIV.1.6.3.2.5.2.aa4216;
i.

penerimaan dan atau pengunduran


diri Wakil Perusahaan Efek;

j.

prosedur

dan

standar

operasi

perseroan; dan
k.

strategi kepatuhan dan manajemen


risiko,

paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perubahan


tersebut berlaku secara efektif.
4.

Dalam hal anggota direksi dan/atau


anggota dewan komisaris mengundurkan
diri, meninggal dunia atau diberhentikan,
maka
Manajer
Investasi
wajib
memberitahukan kepada Bapepam dan
LK dalam waktu paling lambat 2 (dua)
hari kerja sejak peristiwa di atas diketahui
oleh Manajer Investasi.4217

5.

Bapepam dan LK dapat menunda


pengunduran diri atau pemberhentian
anggota direksi dan/atau anggota dewan
komisaris sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.2.6.44218.4219

6.

Rencana perubahan pemegang saham


Manajer Investasi wajib terlebih dahulu
disampaikan kepada Bapepam dan
LK melalui Manajer Investasi, untuk

4216
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 27.
4217
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf d.
4218
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf d.
4219
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf e.
1362

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

memperoleh
persetujuan
dalam
rangka pemenuhan atas ketentuan
XIV.1.6.3.2.2.14220, XIV.1.6.3.2.2.24221, dan
XIV.1.6.3.2.2.34222 .4223
7.

Ketentuan
sebagaimana
dimaksud
4224
pada XIV.1.6.3.2.6.6
tidak berlaku
bagi Manajer Investasi yang merupakan
Emiten atau Perusahaan Publik, dimana
perubahan pemegang saham dimaksud
tidak berakibat beralihnya pengendalian
baik secara langsung maupun tidak
langsung.4225
Apabila perubahan pemegang saham
Manajer Investasi yang merupakan Emiten
atau Perusahaan Publik dimaksud dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan
pengendalian baik secara langsung
maupun tidak langsung, maka calon
pengendali tersebut wajib mengajukan
permohonan persetujuan kepada Bapepam
dan LK melalui Manajer Investasi sesuai
ketentuan XIV.1.6.3.2.6.64226.

8.

Pengajuan rencana perubahan pemegang

4220
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf a.
4221
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf b.
4222
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 2 Huruf c.
4223
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf f.
4224
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf f.
4225
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf g.
4226
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf f.

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
1363

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

saham sebagaimana dimaksud pada


XIV.1.6.3.2.6.64227
dan
pengajuan
permohonan persetujuan oleh calon
pengendali
sebagaimana
dimaksud
4228
pada XIV.1.6.3.2.6.7
wajib disertai
dokumen sebagaimana dimaksud pada
XIV.1.6.3.2.5.2.g4229,
XIV.1.6.3.2.5.2.h4230,
dan XIV.1.6.3.2.5.2.o4231.4232
9.

Dalam rangka memberikan persetujuan


atau penolakan atas rencana perubahan
pemegang
saham
atau
pengajuan
permohonan persetujuan oleh calon
pengendali
sebagaimana
dimaksud
pada XIV.1.6.3.2.6.74233, Bapepam dan
LK melakukan penilaian sebagaimana
dimaksud pada XIV.1.6.3.2.5.44234, dan
XIV.1.6.3.2.5.54235.4236

10.

Rencana perubahan susunan dan/


atau penggantian anggota direksi dan/

4227
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf f.
4228
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf g.
4229
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
4230
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 8.
4231
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 15.
4232
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf h.
4233
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf g.
4234
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf d.
4235
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf e.
4236
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf i.
1364

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

atau anggota dewan komisaris wajib


disampaikan kepada Bapepam dan
LK melalui Manajer Investasi untuk
memperoleh persetujuan sebelum calon
dimaksud diangkat oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.4237
11.

Pengajuan rencana perubahan susunan


dan/atau penggantian anggota:4238
a.

direksi wajib disertai dokumen


sebagaimana
dimaksud
pada
XIV.1.6.3.2.5.2.f4239,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . j 4240,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . k 4241,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . s 4242,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . t 4243,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . u 4244,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . w 4245,
XIV.1.6.3.2.5.2.x4246
dan
4247
XIV.1.6.3.2.5.2.dd ; dan/atau

4237
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf j.
4238
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf k.
4239
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 6.
4240
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 10.
4241
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 11.
4242
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 19.
4243
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 20.
4244
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 21.
4245
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 23.
4246
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5b butir 24. Huruf
4247
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 30.

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
1365

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

dewan komisaris wajib disertai


dokumen sebagaimana dimaksud
pada
XIV.1.6.3.2.5.2.f4248 ,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . j 4249,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . s 4250,
X I V. 1 . 6 . 3 . 2 . 5 . 2 . v 4251,
XIV.1.6.3.2.5.2.w4252 ,
dan
4253
XIV.1.6.3.2.5.2.x .

12.

Dalam rangka memberikan persetujuan


atau penolakan atas rencana perubahan
susunan dan/atau penggantian anggota
direksi
dan/atau
anggota
dewan
komisaris
sebagaimana
dimaksud
pada XIV.1.6.3.2.6.94254, Bapepam dan
LK melakukan penilaian sebagaimana
dimaksud pada XIV.1.6.3.2.5.44255 .4256

13.

Manajer Investasi wajib menyampaikan


kepada Bapepam dan LK setiap hasil Rapat
Umum Pemegang Saham yang berkaitan
dengan perubahan pemegang saham
yang wajib mendapatkan persetujuan

4248
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 6.
4249
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 10.
4250
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 19.
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
4251
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 22.
4252
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 23.
4253
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf b butir 24.
4254
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf i.
4255
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 5 Huruf d.
4256
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf l.
1366

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dari Bapepam dan LK dan perubahan


anggota direksi dan/atau anggota dewan
komisaris, paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja setelah tanggal penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham.4257

XIV.1.6.3.2.7. Pencabutan Izin Usaha


1.

2.

Izin usaha Perusahaan Efek sebagai


Manajer Investasi dapat dicabut oleh
Bapepam dan LK berdasarkan atas halhal antara lain sebagai berikut:4258
a.

izin usaha dikembalikan oleh


Manajer Investasi yang bersangkutan
kepada Bapepam dan LK;

b.

pelanggaran terhadap peraturan


perundang-undangan di bidang
Pasar Modal; atau

c.

Manajer Investasi bubar.

Pengembalian izin usaha Perusahaan Efek


sebagai Manajer Investasi sebagaimana
dimaksud
pada
XIV.1.6.3.2.7.1.a4259
wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut:4260
a.

mengajukan surat permohonan


pengembalian
izin
usaha
Perusahaan Efek sebagai Manajer
Investasi kepada Bapepam dan
LK;

4257
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 6 Huruf m.
4258
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf a.
4259
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf a butir 1.
4260
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf b.

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
1367

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

b.

telah memperoleh persetujuan


Rapat Umum Pemegang Saham atas
rencana permohonan pengembalian
izin usaha tersebut;

c.

telah
mengumumkan
rencana
pengembalian izin usaha paling
kurang pada satu surat kabar
yang berperedaran nasional yang
berisi antara lain pemberitahuan
penyelesaian hak dan kewajiban;
dan

d.

telah menyelesaikan hak dan


kewajiban Manajer Investasi kepada
nasabah.

Surat permohonan sebagaimana dimaksud


pada XIV.1.6.3.2.7.2.a4261 disertai dokumen
sebagai berikut:4262
a.

keterangan
mengenai
alasan
pengembalian izin usaha tersebut;

b.

hasil keputusan Rapat Umum


Pemegang
Saham
tentang
persetujuan
atas
rencana
permohonan pengembalian izin
usaha tersebut;

c.

Surat Keputusan Ketua Bapepam


dan LK tentang Pemberian Izin
Usaha Perusahaan Efek sebagai
Manajer Investasi yang dimiliki;

d.

bukti
pengumuman
rencana
pengembalian izin usaha paling
kurang pada satu surat kabar

4261
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf b butir 1.
4262
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf c.
1368

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang berperedaran nasional yang


berisi antara lain pemberitahuan
penyelesaian hak dan kewajiban;
dan
e.

laporan tentang penyelesaian hak


dan kewajiban Manajer Investasi
kepada nasabah beserta dokumen
pendukungnya.

4.

Manajer Investasi yang memiliki lebih


dari satu izin usaha dan bermaksud
mengembalikan salah satu dari izin usaha
yang dimilikinya, dapat mengajukan
permohonan pengembalian salah satu izin
usaha tersebut. 4263

5.

Dalam hal Manajer Investasi adalah Emiten


atau Perusahaan Publik, maka proses
pengajuan permohonan pengembalian izin
usaha wajib terlebih dahulu memenuhi
peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang Emiten atau Perusahaan
Publik.4264

6.

Pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal sebagaimana


dimaksud pada XIV.1.6.3.2.7.1.b4265 adalah:4266
a.

Pelanggaran
administratif
termasuk tetapi tidak terbatas
pada terpenuhinya kondisi sebagai
berikut:
1).

kantor Manajer Investasi tidak


ditemukan;

4263
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf d.
4264
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf e.
4265
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf a butir 2.
4266
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf f.

Efek Yang Melakukan


Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
Efek Yang Melakukan
1369

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

2).

kantor Manajer Investasi


ditemukan, namun dalam
jangka waktu 2 (dua) tahun
berturut-turut
Manajer
Investasi tidak melakukan
kegiatan
usaha
sebagai
Manajer Investasi;

3).

Manajer
Investasi
tidak
memiliki pegawai; dan/atau

4).

Manajer Investasi tidak dapat


memenuhi kekurangan yang
dipersyaratkan sesuai dengan
peraturan
yang
berlaku
setelah
kesempatan
dan
jangka waktu yang diberikan
terlewati;

Perusahaan terbukti melakukan


tindak
pidana
sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.

XIV.1.6.3.2.8. Ketentuan Lain


Dalam hal izin usaha Perusahaan Efek dicabut
karena sebab sebagaimana dimaksud pada
XIV.1.6.3.2.7.1.a4267 dan XIV.1.6.3.2.7.1.b4268 dan
mengakibatkan Perusahaan Efek dimaksud
tidak lagi memiliki izin Perusahaan Efek,
baik sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek dan Manajer Investasi,
maka Perusahaan Efek dimaksud dilarang
4267
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf a butir 1.
4268
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 7 Huruf a butir 2.
1370

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

menggunakan nama dana logo perusahaan


untuk tujuan dan kegiatan apapun, selain
untuk kegiatan yang berkaitan dengan
pembubaran perseroan tersebut.4269

XIV.1.6.3.3. Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi


Manajer Investasi
XIV.1.6.3.3.1. Fungsi-Fungsi
Investasi

Manajer

Dalammelakukankegiatannya,ManajerInvestasi
wajib sekurang-kurangnya mempunyai dan
melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:4270
1.

Investasi;

2.

Manajemen risiko;

3.

Kepatuhan;

4.

Pemasaran;

5.

Perdagangan (dealing);

6.

Penyelesaian transaksi Efek;

7.

Penanganan keluhan investor;

8.

Riset dan teknologi informasi;

9.

Pengembangan sumber daya manusia;


dan

10.

Akuntansi dan keuangan.

XIV.1.6.3.3.2. Ketentuan Umum


1.

Pelaksanaan

fungsi

sebagaimana

dimaksud

investasi
dalam

4269
Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan
Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi, Angka 8.
4270
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Manajer Investasi, Angka 1.
1371

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.3.1.14271
wajib
memenuhi
ketentuan sebagai berikut: 4272

2.

a.

Pelaksanaan fungsi investasi


dilakukan oleh karyawan yang
memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Manajer Investasi
dari Bapepam dan LK; dan

b.

Pelaksanaan fungsi investasi


dikoordinir oleh direksi atau
karyawan yang memiliki izin
orang
perseorangan
sebagai
Wakil Manajer Investasi dari
Bapepam dan LK dan mempunyai
pengalaman kerja dalam bidang
investasi dan pengelolaan dana
paling kurang 3 (tiga) tahun.

Pelaksanaan
fungsi
manajemen
risiko sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.3.1.24273
wajib
memenuhi
4274
ketentuan sebagai berikut:
a.

Pelaksanaan fungsi manajemen risiko


dilakukan berdasarkan suatu strategi
manajemen risiko yang sekurangkurangnya memuat:
1).

2).

4271
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf a.
4272
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 2.
4273
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf b.
4274
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 3.
1372

identifikasi semua risiko


yang mungkin timbul dalam
kegiatan perusahaan;
penjelasan
mengenai
penyebab dari timbulnya
risiko-risiko tersebut;

tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi


tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3).

b.

3.

identifikasi kemungkinan
terjadinya
risiko-risiko
tersebut;
4). penjelasan tentang implikasi
atas terjadinya risiko-risiko
tersebut; dan
5). langkah-langkah yang akan
diambil apabila risiko-risiko
tersebut terjadi.
Pelaksanaan fungsi manajemen
risiko dikoordinir oleh direksi atau
karyawan yang mempunyai izin
orang perseorangan sebagai Wakil
Manajer Investasi dari Bapepam
dan LK dan pengalaman kerja
dalam bidang Pasar Modal dan/
atau keuangan paling kurang 3
(tiga) tahun.

Pelaksanaan
fungsi
kepatuhan
sebagaimana
dimaksud
dalam
4275
XIV.1.6.3.3.1.3
wajib
memenuhi
4276
ketentuan sebagai berikut:
a.

Karyawan yang melakukan


fungsi kepatuhan mempunyai
akses atas semua dokumen
perusahaan dalam menjalankan
tugasnya; dan

b.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan


dikoordinir oleh direksi atau
karyawan yang mempunyai izin
orang perseorangan sebagai Wakil
Manajer Investasi dari Bapepam
dan LK dan pengalaman kerja

4275
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf c.
4276
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Manajer Investasi, Angka 4.
1373

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam bidang Pasar Modal dan/


atau keuangan paling kurang 3
(tiga) tahun.
4.

Pelaksanaan
fungsi
pemasaran
sebagaimana
dimaksud
dalam
4 27 7
XIV.1.6.3.3.1.4
wajib dikoordinir
oleh direksi atau karyawan yang
memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Perusahaan Efek dari
Bapepam dan LK serta mempunyai
pengalaman kerja dalam bidang
Pasar Modal dan atau/keuangan
paling kurang 2 (dua) tahun. 4 278

5.

Pelaksanaan
fungsi
perdagangan
(dealing) sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.3.1.54279 wajib dikoordinir
oleh direksi atau karyawan yang
memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Manajer Investasi dari
Bapepam dan LK dan mempunyai
pengalaman kerja dalam bidang Pasar
Modal dan/atau keuangan paling
kurang 3 (tiga) tahun.4280

6.

Pelaksanaan
fungsi
penyelesaian
transaksi Efek sebagaimana dimaksud
dalam
XIV.1.6.3.3.1.64281
wajib
dikoordinir oleh direksi atau karyawan
yang memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek

4277
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf d.
4278
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 5.
4279
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf e.
4280
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 6.
4281
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf f.
1374

tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi


tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dari Bapepam dan LK dan mempunyai


pengalaman kerja dalam bidang Pasar
Modal dan/atau keuangan paling
kurang 3 (tiga) tahun. 4282
7.

Pelaksanaan fungsi penanganan keluhan


investor sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.3.1.74283 wajib dikoordinir oleh
direksi atau karyawan yang memiliki
izin orang perseorangan sebagai Wakil
Perusahaan
Efek atau Wakil Agen
Penjual Efek Reksa Dana dari Bapepam
dan LK dan mempunyai pengalaman
kerja dalam bidang Pasar Modal dan/
atau keuangan paling kurang 2 (dua)
tahun.4284

8.

Pelaksanaan fungsi riset dan teknologi


informasi sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.3.1.84285 wajib dikoordinir oleh
direksi atau karyawan yang mempunyai
pengalaman kerja dalam bidang riset dan/
atau teknologi informasi paling kurang 2
(dua) tahun.4286

9.

Pelaksanaan
fungsi
pengembangan
sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.6.3.3.1.94287 wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:4288

4282
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 7.
4283
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf g.
4284
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 8.
4285
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf h.
4286
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 9.
4287
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf i.
4288
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 10.

tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi


tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
1375

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

Pelaksanaan
fungsi
pengembangan sumber daya
manusia mencakup perekrutan,
pelatihan,
penempatan,
peningkatan kemampuan teknis,
dan
peningkatan
kepatuhan
terhadap kode etik dan standar
perilaku karyawan; dan

b.

Pelaksanaan
fungsi
pengembangan sumber daya
manusia dikoordinir oleh direksi
atau karyawan yang mempunyai
pengalaman kerja dalam bidang
pengembangan sumber daya
manusia paling kurang 2 (dua)
tahun.

10.

Pelaksanaan fungsi akuntansi dan


keuangan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.3.1.104289 wajib dikoordinir
oleh direksi atau karyawan yang
mempunyai pengalaman kerja dalam
bidang akuntansi dan keuangan paling
kurang 2 (dua) tahun.4290

11.

Dalam hal kegiatan usaha Manajer


Investasi masih tergabung dengan
kegiatan usaha Penjamin Emisi
Efek dan/atau Perantara Pedagang
Efek dalam Perusahaan Efek yang
sama, maka SOP (standard operating
procedures) untuk pelaksanaan setiap
fungsi Manajer Investasi sebagaimana
diatur dalam peraturan ini wajib
dipisahkan dengan SOP untuk setiap

4289
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf j.
4290
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Manajer Investasi, Angka 11.
1376

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

pelaksanaan fungsi Perusahaan Efek


sebagai Perantara Pedagang Efek dan
Penjamin Emisi Efek. 4 291
12.

Manajer Investasi wajib memisahkan


pelaksanaan antar fungsi investasi,
fungsi perdagangan (dealing) dan fungsi
penyelesaian transaksi Efek. 4292

13.

Manajer Investasi wajib memisahkan


pelaksanaan fungsi kepatuhan dari
pelaksanaan fungsi Manajer Investasi
lainnya, kecuali pelaksanaan fungsi
manajemen risiko.4293

14.

Pelaksanaan fungsi kepatuhan, wajib


independen terhadap pelaksanaan
seluruh fungsi Manajer Investasi
lainnya.4294

15.

Manajer Investasi wajib memastikan


bahwa semua prosedur pelaksanaan
fungsi-fungsi sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.6.3.3.1.14295 sampai dengan
XIV.1.6.3.3.1.104296 dibuat dan dibakukan
secara tertulis dalam bentuk pedoman
(standard operating procedures) yang wajib
dipatuhi oleh semua karyawan yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut.4297

4291
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 12.
4292
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 13.
4293
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 14.
4294
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 15.
4295
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf a.
4296
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 1 Huruf j.
4297
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11
Manajer Investasi, Angka 16.

tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi


tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
1377

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.4. Pedoman Pencatatan Dalam Rangka


Pengambilan Keputusan
XIV.1.6.3.4.1. Ketentuan Umum
1.

Manajer Investasi wajib memiliki


alasan yang rasional dalam membuat
keputusan investasi dan keputusan
investasi tersebut harus sesuai dengan
portofolio yang dikelolanya.4298

2.

Manajer Investasi dianggap memiliki


alasan yang rasional atas keputusan
investasi apabila keputusan dimaksud
sesuai dengan:4299
a.

metoda investasi atau kombinasi


dari berbagai metoda investasi yang
dimuat dalam buku atau berbagai
artikel yang diterbitkan mengenai
analisis Efek dan pengelolaan
portofolio;

b.

metoda yang diciptakan oleh


Manajer Investasi yang diuraikan
dalam dokumen pribadi; atau

c.

metoda investasi atau kombinasi


dari berbagai metoda investasi
yang lazim digunakan oleh profesi
Manajer Investasi atau yang
diajarkan dalam kursus-kursus
resmi mengenai analisis Efek dan
pengelolaan portofolio.

4298
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 1.
4299
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 2.
1378

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3.

Keputusan atau pelaksanaan investasi


dianggap telah memenuhi kepentingan
nasabah, apabila:4300
a.

Manajer
Investasi
telah
menanyakan kepada nasabah
mengenai keadaan keuangan
secara umum dan membuat
catatan mengenai hal tersebut
yang harus ditandatangani oleh
nasabah yang bersangkutan;

b.

Keputusan
investasi
atau
pelaksanaannya sesuai dengan
kebijakan investasi tertulis yang
telah dipahami dan disetujui
oleh nasabah dan kebijakan
tersebut telah mengungkapkan
sepenuhnya dan sejelas-jelasnya
mengenai sifat, metoda serta
resiko investasi;

4.

Manajer Investasi dilarang membuat


keputusan investasi atas portofolio
yang dapat mengakibatkan kerugian
atau kesulitan keuangan yang parah
dan permanen bagi nasabah walaupun
resiko mengenai hal itu telah dijelaskan
dalam kebijakan tertulis dan disetujui
oleh nasabah dimaksud.4301

5.

Disamping kebijakan tertulis mengenai


investasi bagi setiap portofolio yang
dikelolanya, Manajer Investasi harus
menyimpan dalam arsip yang sama:4302

4300
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 3.
4301
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 4.
4302
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 5.
1379

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

6.

daftar yang menguraikan jenis


Efek yang dapat dibeli untuk
portofolio dimaksud;
b.
daftar mengenai jenis kegiatan
yang tidak dapat dilaksanakan
terhadap portofolio dimaksud;
c.
prosentase
maksimum
dari
portofolioyangdapatdiinvestasikan
dalam suatu Efek ; dan
d.
jadwal penelaahan berkala atas
portofolio dimaksud.
Dalam hal Manajer Investasi mempunyai
kewenangan
untuk
melaksanakan
kebijakan atas rekening nasabah, maka
Manajer Investasi tersebut wajib mencatat
alasan mengapa setiap keputusan yang
diambil dianggap tepat, dengan ketentuan
sebagai berikut:4303
a.

catatan dimaksud dapat dibuat


dalam bentuk memorandum
yang
menunjukkan
jenis
transaksi yang dilaksanakan
untuk
portofolio
dimaksud
yang
mengikuti
kebijakan
investasi sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.6.3.4.1.3.b4304 dan
XIV.1.6.3.4.1.54305.

b.

Manajer
Investasi
wajib
menyimpan
semua
catatan
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan ini.

4303
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 6.
4304
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 3 Huruf b.
4305
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 5.
1380

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

7.

XIV.1.6.3.4.1.3.a4306 dan XIV.1.6.3.4.1.44307


tidak berlaku bagi Reksa Dana.4308

XIV.1.6.3.5. Pedoman
Pengelolaan
Portfolio
Efek Untuk Kepentingan Nasabah
Individual
XIV.1.6.3.5.1. Pengertian
Pengelolaan
Portfolio Efek Nasabah Individual
Pengelolaan
Portofolio
Efek
untuk
kepentingan nasabah secara individual
adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan
Manajer Investasi kepada satu nasabah
tertentu dimana berdasarkan perjanjian
tentang pengelolaan Portofolio Efek,
Manajer Investasi diberi wewenang penuh
oleh nasabah untuk melakukan pengelolaan
Portofolio Efek berdasarkan perjanjian
dimaksud.4309

XIV.1.6.3.5.2. Ketentuan Umum


1.

Portofolio Efek sebagaimana dimaksud


pada XIV.1.6.3.5.14310 dapat berupa:4311
a.

Efek yang diterbitkan dan/atau

4306
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 3 Huruf a.
4307
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 4.
4308
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman Pencatatan Dalam Rangka
Pengambilan Keputusan Oleh Manajer Investasi, Angka 7.
4309
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 1.
4310
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 1.
4311
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 2.
1381

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tercatat di Bursa Efek di dalam


negeri; dan/atau;
b.

Efek luar negeri sepanjang:


1).

Efek

tersebut

telah

memperoleh
pernyataan
efektif, izin, persetujuan,
pendaftaran,
atau
pernyataan legalitas dari
regulator di bidang Pasar
Modal dari negara dimana
Efek tersebut diterbitkan;
dan/atau
2).

2.

Efek
tersebut
diperdagangkan di Bursa
Efek di luar negeri yang
informasinya dapat diakses
melalui media massa atau
fasilitas
internet
yang
tersedia.

Manajer Investasi yang akan membentuk


Portofolio Efek dengan Efek sebagaimana
dimaksud pada XIV.1.6.3.5.2.2.b4312 wajib
terlebih dahulu mendaftarkan Efek
dimaksud kepada Bapepam dan LK
dengan cara menyampaikan dokumen
yang memuat informasi paling kurang
sebagai berikut:4313
a.

Jenis Efek;

b.

Nama dan alamat penerbit Efek


termasuk tetapi tidak terbatas pada
nomor telepon, faksimili, email
dari penerbit Efek dimaksud;

4312
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 2 Huruf b.
4313
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 3.
1382

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

3.

4.

c.

Nama dan alamat regulator Pasar


Modal dari negara dimana Efek
tersebut diterbitkan, termasuk
tetapi tidak terbatas pada nomor
telepon, faksimili, email dari
regulator dimaksud; dan

d.

Nama dan alamat Bursa Efek


dimana Efek tersebut dicatatkan
termasuk tetapi tidak terbatas
pada nomor telepon, faksimili,
email dari Bursa Efek dimaksud
(jika Efek tersebut dicatatkan di
Bursa Efek).

Selain Portofolio Efek sebagaimana


dimaksud pada XIV.1.6.3.5.2.14314 Manajer
Investasi dapat berinvestasi pada:4315
a.

Sertifikat deposito paling banyak


25% (dua puluh lima persen)
dari dana kelolaan untuk setiap
nasabah; dan/atau

b.

Unit Penyertaan Kontrak Investasi


Kolektif dan/atau saham Reksa
Dana yang diterbitkan oleh
Manajer Investasi yang sama
dengan Manajer Invetasi yang
melakukan pengelolaan Portofolio
Efek untuk kepentingan nasabah
secara individual, sepanjang
dimuat di dalam perjanjian.

Jumlah
investasi
pada
sertifikat
deposito sebagaimana dimaksud pada

4314
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 2.
4315
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 4.
1383

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.6.3.5.2.3.a4316 dapat melampaui


batas 25% (dua puluh lima persen)
sepanjang kenaikan investasi tersebut
karena:4317
a.

penempatan dana yang bersifat


sementara; dan/atau

b.

penurunan nilai Portofolio Efek


karena pergerakan harga pasar.

5.

Jumlah dana kelolaan awal untuk setiap


nasabah pada pengelolaan Portofolio Efek
untukkepentingannasabahsecaraindividual
paling kurang Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah).4318

6.

Jumlah dana kelolaan untuk setiap nasabah


dapat mengalami penurunan menjadi
kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) sepanjang penurunan
dimaksud terjadi karena pergerakan harga
pasar atas Portofolio Efek.4319

7.

Dana dan/atau Efek nasabah wajib


disimpan atas nama masing-masing
nasabah pada:4320

8.

a.

Bank Kustodian; atau

b.

Kustodian dari Perusahaan Efek


yang
memenuhi
persyaratan
khusus yang ditetapkan dengan
Peraturan Bapepam dan LK.

Nasabah dalam pengelolaan Portofolio

4316
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 4 Huruf a.
4317
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 5.
4318
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 6.
4319
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 7.
4320
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 8.
1384

Pengelolaan Portfolio Efek Untuk


Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Efek untuk kepentingan nasabah secara


individual dapat berupa nasabah orangperseorangan atau badan hukum.4321
9.

Manajer Investasi dilarang memiliki


hubungan Afiliasi
dengan
Bank
Kustodian, kecuali hubungan afiliasi
tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal oleh Pemerintah.4322

10.

Penunjukan Bank Kustodian dapat


dilakukan oleh nasabah dengan
memperhatikan XIV.1.6.3.5.2.94323.4324

11.

Manajer Investasi wajib penyampaikan


informasi kepada nasabah tentang
gambaran risiko investasi.4325

12.

Manajer Investasi wajib menerapkan


metode penilaian atas Efek dengan
ketentuan sebagai berikut:4326
a.

untuk
penilaian
atas
Efek
yang tercatat di Bursa Efek,
wajib menggunakan ketentuan
sebagaimana
diatur
pada
Peraturan Nomor IV.C.2 tentang
Nilai Pasar Wajar; dan

b.

untuk penilaian atas Efek yang


tidak tercatat di Bursa Efek,
wajib menggunakan metode
penilaian yang telah disepakati

4321
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 9.
4322
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 10.
4323
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 10.
4324
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 11.
4325
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 12.
4326
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 13.

Pengelolaan Portfolio Efek Untuk


Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
1385

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam perjanjian antara nasabah


dengan Manajer Investasi secara
konsisten.
13.

Perjanjian pengelolaan Portofolio Efek


untuk kepentingan nasabah secara
individual beserta perubahannya wajib
disampaikan oleh Manajer Investasi
kepada Bapepam dan LK paling lambat
10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal
ditandatanganinya perjanjian.4327

14.

Dalam hal batas waktu penyampaian


laporan sebagaimana dimaksud pada
XIV.1.6.3.5.2.134328 jatuh pada hari
libur, maka laporan dimaksud wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK
pada hari kerja pertama setelah hari
libur dimaksud.4329

15.

Perjanjian Pengelolaan Portofolio Efek


untuk kepentingan nasabah secara
individual wajib paling kurang memuat:
4330

a.

identitas Manajer Investasi, Bank


Kustodian, dan nasabah yang
terlibat dalam perjanjian;

b.

tugas dan tanggung jawab Manajer


Investasi;

c.

kewajiban Manajer Investasi untuk


menyimpan dana dan/atau Efek
nasabah pada Bank Kustodian;

4327
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 14.
4328
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 14.
4329
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 15.
4330
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 16.
1386

Pengelolaan Portfolio Efek Untuk


Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Pengelolaan Portfolio Efek Untuk

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

16.

d.

hak-hak nasabah;

e.

penyampaian laporan berkala


kepada
nasabah
tentang
perkembangan dana dan/atau
Efek yang dikelola;

f.

tujuan investasi;

g.

kebijakan investasi;

h.

biaya-biaya;

i.

gambaran risiko investasi;

j.

metode penilaian
diterapkan;

k.

jangka waktu perjanjian;

l.

penunjukan Lembaga Peradilan,


Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia (BAPMI), atau lembaga
penyelesaian sengketa alternatif
lainnya sebagai lembaga untuk
menyelesaikan perselisihan dan
sengketa perdata antar para Pihak;
dan

m.

ketentuan
perjanjian.

Efek

yang

pengakhiran

Tugas dan tanggung jawab Manajer


Investasi sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.6.3.5.2.15.b4331 wajib paling kurang
memuat:4332
a.

pengelolaan dana dan/atau Efek


nasabah sesuai dengan perjanjian
Pengelolaan Portofolio Efek untuk
kepentingan
nasabah
secara
individual;

4331
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 15 Huruf b.
4332
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 17.
1387

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

17.

b.

pemisahan rekening penyimpanan


dana dan/atau Efek untuk setiap
nasabah dengan rekening Manajer
Investasi
maupun
rekening
lainnya;

c.

penyelenggaraan
pembukuan
secara terpisah untuk setiap
nasabah;

d.

penggambaran risiko investasi


yang dilakukan oleh Manajer
Investasi kepada nasabah; dan

e.

penggunaan metode
Efek sebagai berikut:

penilaian

1).

untuk penilaian atas Efek


yang tercatat di Bursa
Efek, wajib menggunakan
ketentuan
sebagaimana
diatur
pada
Peraturan
Nomor IV.C.2 tentang Nilai
Pasar Wajar; dan/atau

2).

untuk penilaian atas Efek


yang tidak tercatat di Bursa
Efek, wajib menggunakan
metode penilaian yang telah
disepakati dalam perjanjian
antara nasabah dengan
Manajer Investasi secara
konsisten.

Dalam Pengelolaan Portofolio Efek untuk


kepentingan nasabah secara individual,
Manajer Investasi dilarang:4333
a.

berinvestasi pada selain Efek;

b.

melakukan transaksi di luar Bursa


Efek atas Efek yang merupakan

4333
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 18.
1388

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Portofolio
Kontrak
Investasi
Kolektif yang dikelola oleh
Manajer Investasi itu sendiri; dan
c.

menggunakan
agen
untuk
menawarkan jasa Pengelolaan
Dana Nasabah kepada calon
nasabah.

18.

Manajer Investasi wajib dengan itikad


baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas sebaik mungkin
semata-mata
untuk
kepentingan
4334
nasabah.

19.

Manajer Investasi wajib menerapkan


Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bapepam
No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan
di Bidang Pasar Modal. 4335

XIV.1.6.3.6. Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer


Investasi
Manajer Investasi dilarang:4336
1.

Memberi saran kepada nasabah dalam bentuk


jasa pengelolaan investasi, atau jasa konsultasi
pembelian, penjualan atau pertukaran dari
Efek tanpa dasar pertimbangan rasional, yang
ternyata tidak sesuai dengan informasi lengkap
yang diberikan nasabah mengenai tujuan
investasi, keadaan keuangan dan kebutuhan
nasabah serta informasi lain yang diketahui

4334
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 19.
4335
Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portfolio Efek Untuk
Kepentingan Nasabah Secara Individual, Angka 20.
4336
Peraturan Bapepam No. V.G.1 tentang Perilaku Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi.
1389

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau diperlukan oleh Manajer Investasi.

1390

2.

Memesan untuk membeli atau menjual Efek


untuk rekening nasabah tanpa wewenang
tertulis dari nasabah yang bersangkutan.

3.

Memesan untuk membeli atau menjual Efek


untuk rekening nasabah atas instruksi Pihak
Ketiga tanpa terlebih dahulu memperoleh
wewenang tertulis dari nasabah kepada Pihak
Ketiga tersebut.

4.

Melakukan
kebijakan
sendiri
dalam
melaksanakan amanat beli atau jual Efek untuk
nasabah tanpa terlebih dahulu memperoleh
wewenang tertulis dari nasabah tersebut.

5.

Mendorong terlaksananya perdagangan atas


rekening nasabah secara berlebihan dalam
jumlah atau frekuensi dipandang dari sudut
sumber keuangan, tujuan investasi, dan sifat
dari rekening nasabah tersebut.

6.

Memberi gambaran yang salah kepada nasabah


atau calon nasabah mengenai kualifikasi dari
Manajer Investasi atau memberi gambaran yang
salah mengenai sifat dari jasa yang diberikan,
atau mengabaikan untuk menyampaikan fakta
material yang diperlukan agar pernyataan
yang dibuat sehubungan dengan kualifikasi
Manajer Investasi, sifat jasa dan fakta material
tersebut tidak menyesatkan.

7.

Memberi laporan atau saran kepada


nasabah yang tidak disiapkan olehnya tanpa
menyebutkan pihak yang menyiapkan laporan
atau saran tersebut.

8.

Meminta imbalan yang sangat tinggi dibandingkan


dengan imbalan yang diminta oleh Manajer
Investasi lain yang memberikan jasa yang sama
tanpa memberitahukan kepada nasabah bahwa
terdapat pilihan pemberi jasa yang lain.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

9.

Mengabaikan untuk mengungkapkan secara


tertulis kepada nasabah sebelum nasihat
diberikan mengenai benturan kepentingan
dari Manajer Investasi yang dapat mengurangi
obyektivitas dari nasihat tersebut.

10.

Menjanjikan suatu hasil tertentu yang akan


diperoleh nasabah atas jasa pengelolaan
yang diberikan atau menjanjikan suatu hasil
tertentu yang akan diperoleh nasabah apabila
mengikuti nasihat yang diberikan.

11.

Mengungkapkan identitas, hal yang berkaitan


dengan investasi nasabah kepada pihak
ketiga kecuali diharuskan oleh peraturan
perundangan yang berlaku.

12.

Mengadakan, mengubah, memperpanjang,


memperpendek atau memperbaharui kontrak
pengelolaan investasi tanpa persetujuan
tertulis dari nasabah.

XIV.1.6.3.7. Laporan Kegiatan Bulanan Manajer


Investasi
1.

Setiap Manajer Investasi wajib menyampaikan


laporan kegiatan bulanan kepada Bapepam
dan LK.4337

2.

Laporan kegiatan bulanan sebagaimana


dimaksud dalam XIV.1.6.3.7.14338 wajib dibuat
sesuai dengan Formulir Nomor X.N.1-1
lampiran Peraturan Bapepam No. X.B.1.4339

3.

Laporan

kegiatan

bulanan

sebagaimana

4337
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 1.
4338
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 1.
4339
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 2.
1391

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksuddalamXIV.1.6.3.7.14340 wajibdisampaikan
kepada Bapepam dan LK paling lambat pada
tanggal 12 bulan berikutnya. Dalam hal tanggal
12 bulan berikutnya jatuh pada hari libur, maka
laporan kegiatan bulanan wajib disampaikan pada
hari kerja berikutnya. 4341
4.

Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam
4342
XIV.1.6.3.7.2
wajib pula disampaikan dalam
format digital yang penyampaiannya dapat
dilakukan melalui e-mail dengan alamat:4343
laporanbulanan_MI@bapepam.go.id.

XIV.1.7. Wakil Perusahaan Efek


XIV.1.7.1.

Ketentuan Umum

1.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin


Emisi Efek wajib sekurang-kurangnya memiliki seorang direktur
dan seorang pegawai yang masing-masing telah memperoleh
izin orang perseorangan sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek.4344

2.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai Perantara


Pedagang Efek wajib sekurang-kurangnya memiliki seorang
direktur dan seorang pegawai yang masing-masing telah
memperoleh izin orang perseorangan sebagai Wakil Perantara
Pedagang Efek atau Wakil Penjamin Emisi Efek.4345

3.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai

4340
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 1.
4341
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 3.
4342
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 2.
4343
Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer
Investasi, Angka 4.
4344
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
36 ayat 1.
4345
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
36 ayat 2.
1392

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Manajer Investasi wajib sekurang-kurangnya memiliki


seorang direktur dan seorang pegawai yang masingmasing telah memperoleh izin orang perseorangan
sebagai Wakil Manajer Investasi.4346
4.

Yang dapat melakukan kegiatan sebagai Wakil Penjamin


Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, atau Wakil
Manajer Investasi hanya orang perseorangan yang telah
memperoleh izin dari Bapepam.4347

5.

Persyaratan dan tata cara perizinan Wakil Perusahaan Efek


diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.4348

XIV.1.7.2. Perizinan Wakil Perusahaan Efek


XIV.1.7.2.1. Ketentuan Umum
1.

Orang perseorangan yang melakukan kegiatan


Perusahaan Efek wajib memiliki izin Wakil
Perusahaan Efek, kecuali:4349
a.

orang perseorangan yang bekerja pada


Perusahaan Efek hanya terbatas pada
pekerjaan tata usaha atau administrasi;

b.

orang perseorangan yang hanya melakukan


kegiatan atas Efek yang bersifat utang yang
jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu)
tahun, sertifikat deposito, polis asuransi,
Efek yang diterbitkan atau dijamin oleh
Pemerintah Indonesia atau Efek lain yang
ditetapkan oleh Bapepam;

c.

orang perseorangan bukan pegawai


Perusahaan Efek dan terdaftar di Bapepam
sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal;

4346
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
36 ayat 3.
4347
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 32 ayat 1.
4348
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 32 ayat 2.
4349
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 1.
1393

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

4350
1394

d.

orang perseorangan bukan pegawai


Perusahaan Efek yang menerbitkan analisis
atau melaporkan tentang Efek tanpa
menerima imbalan tertentu dan tidak
merupakan usaha tetap;

e.

orang perseorangan bukan pegawai


Perusahaan Efek yang memberi nasihat
tentang Efek kepada 15 (lima belas) orang
atau kurang dengan memperoleh imbalan,
atau kepada 16 (enam belas) orang atau
lebih tanpa memperoleh imbalan tertentu;

f.

orang perseorangan bukan pegawai


Perusahaan Efek dan yang mengelola
portofolio Efek tanpa memperoleh imbalan;

g.

pegawai perusahaan asuransi atau dana


pensiun yang mengelola portofolio Efek
sebagai bagian dari usaha perusahaan; dan

h.

para penulis yang menerbitkan analisis


atau laporan tentang Efek yang diterbitkan
dalam media masa kecuali para penulis
yang memberikan jasa Penasihat Investasi.

Untuk dapat memperoleh izin Wakil Perusahaan Efek


orang perseorangan wajib:4350
a.

lulus ujian yang diselenggarakan oleh Panitia


Standar Profesi sesuai dengan bidang yang
dimohonkan atau telah berpengalaman di
bidang Pasar Modal;

b.

cakap melakukan perbuatan hukum;

c.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela


dan atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;

d.

memiliki akhlak dan moral yang baik; dan

e.

tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat


mengganggu
kesanggupannya
untuk

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 2.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

melaksanakan tugas-tugasnya secara wajar


dan jujur.
3.

Izin orang perseorangan sebagai:4351


a.

Wakil Penjamin Emisi Efek hanya diberikan


kepada orang perseorangan yang memiliki
keahlian di bidang penjaminan emisi dan
keperantara-pedagangan Efek;

b.

Wakil Perantara Pedagang Efek hanya


diberikan kepada orang perseorangan yang
memiliki keahlian di bidang keperantarapedagangan Efek; dan

c.

Wakil Manajer Investasi hanya diberikan


kepada orang perseorangan yang memiliki
keahlian di bidang analisa Efek dan
pengelolaan Portofolio Efek.

4.

Persyaratan mengenai keahlian sebagaimana


dimaksud dalam XIV.1.7.2.14352 ditetapkan lebih
lanjut oleh Bapepam.4353

5.

Orang perseorangan yang telah memperoleh izin


sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek atau Wakil
Perantara Pedagang Efek, tetapi tidak mempunyai
izin Wakil Manajer Investasi, dapat memberikan
nasihat di bidang investasi sepanjang kegiatan
tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan
kegiatannya di bidang Efek dan tidak menerima
imbalan tertentu untuk jasa pemberian nasihat
tersebut.4354

6.

Jika orang perseorangan yang memiliki izin


sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek atau Wakil
Perantara Pedagang Efek dalam jangka waktu

4351
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
38 ayat 1.
4352
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal,, Pasal
38 ayat 1.
4353
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
38 ayat 2.
4354
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 7.
1395

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut tidak


bekerja pada suatu Perusahaan Efek, maka orang
perseorangan dimaksud wajib mengikuti dan
lulus ujian yang diselenggarakan oleh Panitia
Standar Profesi sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.7.2.1.2.a4355.4356
7.

Orang perseorangan yang memiliki izin sebagai


Wakil Perusahaan Efek, wajib melaporkan
kepada Bapepam dalam waktu 14 (empat belas)
hari terhitung sejak yang bersangkutan berhenti
bekerja atau pindah bekerja pada Perusahaan Efek
lain.4357

8.

Dengan berlakunya Peraturan Bapepam No. V.B.1,


maka izin orang-perseorangan sebagai Penasihat
Investasi yang telah dikeluarkan sebelum
berlakunya peraturan ini, berlaku sebagai izin
Wakil Manajer Investasi.4358

XIV.1.7.2.2. Tata Cara Mengajukan Permohonan


Izin Dan

Kelengkapan Dokumen
1.

Permohonan untuk memperoleh izin sebagai


Wakil Perusahaan Efek diajukan kepada Bapepam
disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai
berikut:4359
a.

sertifikat pendidikan formal;

b.

sertifikat
keahlian
atau
pengalaman kerja; dan

c.

dokumen dan keterangan pendukung lain

keterangan

4355
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 2
Huruf a.
4356
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 8.
4357
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 9.
4358
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 10.
4359
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
38 ayat 1.
1396

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang berhubungan dengan permohonan


izin sebagai Wakil Perusahaan Efek yang
ditetapkan lebih lanjut oleh Bapepam.
2.

3.

Permohonan izin sebagai Wakil Penjamin Emisi


Efek, Wakil Perantara-Pedagang Efek, atau Wakil
Manajer Investasi diajukan kepada Bapepam
dalam rangkap 4 (empat) dengan menggunakan
Formulir Nomor V.B.1-1 lampiran 1, Peraturan
Bapepam No. V.B.1 disertai dokumen sebagai
berikut:4360
a.

daftar riwayat hidup;

b.

bukti lulus ujian dari Panitia Standar Profesi


atau pengalaman di bidang Pasar Modal;

c.

surat pernyataan tidak bekerja rangkap pada


Perusahaan Efek lain;

d.

Kartu Tanda Penduduk atau paspor;

e.

izin kerja tenaga asing bagi warganegara


asing; dan

f.

empat lembar pas photo terbaru ukuran


4x6.

Dalam rangka memproses permohonan izin sebagai


Wakil Perusahaan Efek, Bapepam melakukan
penelitian atas kelengkapan dokumen dan
mengadakan wawancara terhadap pemohon.4361

XIV.1.7.2.3. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


Dalam hal permohonan izin sebagai Wakil Perusahaan
Efek pada saat diterima tidak memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:4362
4360
4361
4362

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 5.
1397

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

permohonannya
tidak
lengkap
dengan
menggunakan Formulir Nomor V.B.1-2 lampiran
2, Peraturan Bapepam No. V.B.1; atau

b.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor V.B.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. V.B.1.

XIV.1.7.2.4. Surat Keputusan Pemberian Izin


Dalam hal permohonan izin sebagai Wakil Perusahaan
Efek telah memenuhi syarat, Bapepam memberikan
surat keputusan pemberian izin Wakil Perusahaan Efek
dengan menggunakan Formulir Nomor V.B.1-4 lampiran 4,
Peraturan Bapepam No. V.B.1.4363

XIV.1.7.3. Pengawasan Terhadap Wakil Perusahaan


Efek Dan Pegawai Perusahaan Efek
1.

Setiap Perusahaan Efek wajib melakukan pengawasan


secara terus menerus terhadap semua Pihak yang bekerja
atau menjadi Wakil Perusahaan tersebut.4364

2.

Direksi wajib melakukan pengawasan atau menunjuk


Wakil untuk melakukan pengawasan terhadap Wakil
Perusahaan Efek yang tidak menjadi direktur Perusahaan
Efek dan semua pegawai Perusahaan Efek.4365

3.

Setiap Perusahaan Efek wajib mempunyai sistem


pengawasan atas kegiatan para Wakil Perusahaan Efek
dan setiap pegawainya untuk menjamin dipatuhinya
semua ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar

4363
Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, Angka 6.
4364
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 1.
4365
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 2.
1398

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Modal.4366
4.

Sistem pengawasan sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.7.3.34367, sekurang-kurangnya memuat hal-hal
sebagai berikut:4368
a.

b.

prosedur pengawasan yang dibuat secara tertulis


antara lain memuat:
1).

wewenang dan tanggung jawab setiap Wakil


Perusahaan Efek dan pegawai Perusahaan
Efek;

2).

pembukaan
nasabah;

3).

penanganan atas pengaduan nasabah;

4).

pemeriksaan atas rekening nasabah; dan

5).

pemeriksaan atas surat menyurat, pesanan


dan transaksi serta penyelesaiannya atas
nama nasabah;

atau

penutupan

rekening

mekanisme pengawasan yang pelaksanaannya


dilakukan oleh 1 (satu) atau lebih pengawas
untuk:
1).

secara berkala mengawasi dan meninjau


kegiatan Wakil Perusahaan Efek dan pegawai
Perusahaan Efek; dan

2).

5.

secara berkala memeriksa setiap unit kerja


Perusahaan Efek untuk memastikan bahwa
prosedur tertulis tersebut dijalankan.

Pembukaan atau penutupan rekening nasabah


sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.7.3.4.a.2)43694370, harus

4366
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 3.
4367
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 3.
4368
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 4.
4369
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan
Pegawai Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf a angka 2.
4370
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 3.
1399

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

memperoleh persetujuan tertulis dari pengawas.4371


6.

Pemeriksaan atas rekening nasabah sebagaimana


dimaksud dalam XIV.1.7.3.4.a.4)4372 , harus sering
dilakukan untuk mencegah ketidakberesan atau
penyalahgunaan.4373

7.

Pemeriksaan atas surat menyurat, transaksi, dan pesanan


nasabah oleh Wakil Perusahaan Efek sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.7.3.4.a.5)4374, harus dilakukan
secara terus menerus untuk mencegah ketidakberesan
atau penyalahgunaan oleh Wakil Perusahaan Efek
dan pegawai Perusahaan Efek, seperti transaksi untuk
kepentingan sendiri.4375

XIV.1.8. Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan Pembukuan


Oleh Perusahaan Efek
XIV.1.8.1. Ketentuan Pengendalian Interen
1.

Setiap Perusahaan Efek yang melakukan transaksi


untuk kepentingan Pihak bukan terafiliasi harus
mempunyai sekurang-kurangnya empat bagian,
sebagai berikut: 4 376
a.

bagian jasa Kustodian;

b.

bagian pembukuan;

c.

bagian pesanan dan perdagangan; dan

4371
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 5.
4372
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf a angka 4.
4373
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 6.
4374
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf a angka 4.
4375
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan terhadap Wakil Dan Pegawai
Perusahaan Efek, Angka 7.
4376
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1.
1400

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

d.
2.

bagian Pemasaran.

Bagian jasa Kustodian wajib bertanggung jawab atas


penerimaan dan penyerahan dana dan Efek, serta
atas penyimpanan dana dan Efek dengan ketentuan
sebagai berikut: 4 37 7
a.

dana, Efek, dan atau dokumen yang berkaitan


dengan Efek harus disimpan di ruangan besi,
brankas, lemari besi yang aman, Bank Kustodian,
atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

b.

dana, Efek, dan dokumen sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.8.1.2.a4378 harus dihitung dan
direkonsiliasikan dengan buku pembantu Efek
dan Rekening Efek sekurang-kurangnya:
1).

setiap bulan oleh pegawai bagian jasa


Kustodian;

2).

setiap tahun oleh pegawai bagian lain yang


diawasi oleh direktur perusahaan; dan

3).

setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di


Bapepam;

c.

dana, Efek, dan dokumen sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.8.1.2.a4379 yang dimiliki Perusahaan
Efek, harus disimpan dalam tempat yang berbeda
dengan tempat atau Rekening Efek Kustodian
dimana disimpan dana, Efek, dan dokumen yang
dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek.

d.

dana, Efek, dan dokumen sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.8.1.2.a4380 harus diamankan terhadap
penyalahgunaan, kehilangan, dan pemakaian oleh
Pihak yang tidak berwenang.

4377
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2.
4378
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.
4379
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.
4380
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.

Interen Dan Penyelenggaraan


Interen Dan Penyelenggaraan
Interen Dan Penyelenggaraan
Interen Dan Penyelenggaraan
1401

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

3.

4.

catatan dan laporan terinci bagian jasa Kustodian


atas penerimaan dan penyerahan dana, Efek, dan
dokumen yang berkaitan dengan Efek, harus
dibuat dan disimpan oleh bagian jasa Kustodian
yang memuat informasi mengenai:
1).

nomor sertifikat (jika ada);

2).

nama dan jenis Efek;

3).

kode Efek;

4).

jumlah Efek;

5).

tanggal transaksi; dan

6).

nama dan nomor identitas Rekening Efek;

f.

catatan dimaksud dalam XIV.1.8.1.2.e4381 harus


dicatat pula oleh bagian pembukuan dalam
Rekening Efek buku pembantu Efek, buku besar
dan atau buku pembantu transaksi pada hari yang
sama; dan

g.

dana, Efek, dan dokumen sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.8.1.2.a4382
dilarang diserahkan
keluar bagian jasa Kustodian, kecuali didasarkan
wewenang yang sah.

Bagian Pembukuan wajib bertanggung jawab atas


pemeliharaan catatan dan buku Perusahaan, antara lain
meliputi:4383
a.

rekening Efek nasabah (Securities Accounts);

b.

buku pembantu Efek (Securities Ledgers);

c.

buku besar (General Ledger); dan

d.

buku pembantu transaksi (Transaction Ledgers).

Bagian pesanan dan perdagangan wajib bertanggung


jawab untuk memproses pesanan baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan Perusahaan Efek

4381
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf e.
4382
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.
4383
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 3.
1402

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dan melaksanakan transaksi Efek, dengan ketentuan:4384


a.

b.

c.

5.

catatan yang terinci dari setiap pesanan dan setiap


instruksi nasabah harus dibuat dan disimpan
oleh pegawai bagian pesanan dan perdagangan,
termasuk informasi mengenai:
1).

tanggal dan waktu pesanan yang diterima;

2).

tanggal dan waktu setiap pembelian,


penjualan, perubahan, atau pembatalan
pesanan tersebut; dan

3).

persyaratan pesanan;

catatan persetujuan oleh pengawas atas setiap


pesanan sebelum melaksanakan transaksi, dengan
ketentuan bahwa pengawas tersebut terlebih
dahulu telah melakukan:
1).

verifikasi bahwa Rekening Efek telah


dibuka dan disetujui oleh pengawas bagian
pemasaran; dan

2).

verifikasi bahwa telah tersedia dana atau


Efek yang cukup dalam Rekening Efek
untuk memenuhi penyelesaian transaksi
Efek tersebut;

catatan atas transaksi Efek harus dibuat dan


disimpan oleh bagian pesanan dan perdagangan,
serta transaksi Efek tersebut dicatat pula oleh
bagian pembukuan dalam buku pembantu
transaksi.

Bagian pemasaran wajib bertanggung jawab untuk


membuat kontrak dengan nasabah mengenai pembukaan
rekening Efek dan menerima pesanan nasabah untuk
membeli atau menjual Efek, dengan ketentuan sebagai
berikut:4385
a.

Transaksi Efek untuk kepentingan nasabah tidak

4384
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 4.
4385
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5.
1403

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dapat dilaksanakan sebelum rekening Efek dibuka


atas nama nasabah yang bersangkutan, kecuali:

b.

1).

membeli atau menjual saham atau unit


penyertaan Reksa Dana terbuka;

2).

memesan Efek dalam rangka Penawaran


Umum; dan

3).

membeli atau menjual Efek untuk


kepentingan Perusahaan Efek lain, Pihak
terafiliasi dengan Perusahaan Efek dimaksud,
Bank, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun,
atau Lembaga Keuangan lain;

kontrak yang dimaksud dalam XIV.1.8.1.54386 harus


memuat bahwa:
1).

Efek dan dana dalam Rekening Efek


tersebut dapat digunakan sebagai jaminan
penyelesaian kewajiban nasabah tersebut
terhadap Perusahaan Efek;

2).

Perusahaan Efek mempunyai hak untuk


membeli Efek untuk Rekening Efek, dengan
tujuan untuk menutup saldo negatif Efek
(short position);

3).

Perusahaan Efek dapat meminta dana atau


Efek dari pemegang Rekening tersebut,
sebelum pelaksanaan Transaksi Efek;

4).

dana dan Efek dalam Rekening Efek atas nama


nasabah dapat disimpan dalam Rekening
Efek pada Bank Kustodian atau Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama
Perusahaan Efek untuk kepentingan nasabah
bersangkutan, sepanjang terdapat catatan
dalam Rekening Efek pada Bank Kustodian
atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
tersebut bahwa dana dan Efek dimaksud
dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek; dan

4386
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5.
1404

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

5).

c.

Dalam hal dana menunjukan saldo negatif


dalam Rekening Efek nasabah, Perusahaan
Efek dapat menggunakan Efek dalam
Rekening Efek nasabah tersebut sebagai
jaminan atas kredit bank atau lembaga
keuangan lainnya.

kontrak
sebagaimana
dimaksud
dalam
XIV.1.8.1.54387 harus disimpan dalam arsip pada
bagian pemasaran, dilengkapi dengan dokumen:
1).

identitas nasabah termasuk nama, alamat,


nomor telepon, nomor faksimili dan NPWP.

2).

surat kuasa dari nasabah yang berbentuk


badan hukum yang memberikan wewenang
kepada pejabat tertentu dari badan hukum
tersebut untuk memberikan instruksi kepada
Perusahaan Efek sehubungan dengan
rekening Efek nasabah tersebut;

3).

dokumen yang diperlukan dalam rangka


pemindahan Efek;

4).

surat kuasa dari nasabah yang memberikan


wewenang kepada Pihak ketiga untuk
memberikan instruksi kepada Perusahaan
Efek sehubungan dengan rekening Efek
nasabah;

5).

kontrak pengelolaan Reksa Dana yang


memberikan kewenangan kepada Manajer
Investasi untuk memberikan instruksi yang
berhubungan dengan Rekening Efek Reksa
Dana; dan

6).

formulir
untuk
nasabah
orang
perseorangan
sekurang-kurangnya
memuat:
a)

pekerjaan;

b)

status perkawinan;

4387
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5.
1405

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

c)

tujuan investasi; dan

d)

keadaan keuangannya;

Perusahaan Efek harus mempunyai arsip tersendiri


pada bagian pemasaran mengenai pengaduan
dari nasabah atau Pihak yang bertindak atas nama
nasabah, dengan ketentuan:
1).

arsip pengaduan harus disusun menurut


abjad nama nasabah;

2).

catatan
mengenai
pengaduan
harus
dilengkapi dengan dokumen yang berkaitan
dengan masalah yang diadukan;

3).

catatan mengenai pengaduan harus pula


memuat tindakan yang telah dilakukan oleh
Perusahaan Efek; dan

4).

arsip pengaduan harus diperiksa oleh


pengawas sekurang-kurangnya sebulan
sekali dan ditandangani oleh pengawas
tersebut.

6.

Pegawai masing-masing bagian pada Perusahaan Efek


dilarang melakukan tugas di luar tugas dan tanggung
jawab bagiannya sendiri, dan dilarang memiliki akses
terhadap catatan, buku, dan rekening pada bagianbagian lain dari Perusahaan Efek tersebut.4388

7.

Pihak yang bukan pegawai Perusahaan Efek dilarang


masuk ke bagian jasa Kustodian, bagian pembukuan,
atau bagian pesanan dan perdagangan, kecuali jika
diawasi dengan ketat dan bersama dengan pegawai
Perusahaan Efek yang berwenang. 4 3 89

8.

Akses ke perangkat keras dan perangkat lunak komputer


dan dokumentasi, dibatasi hanya pada pegawai yang
berwenang.4390

4388
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 6.
4389
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 7.
4390
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 8.
1406

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

XIV.1.8.2. Ketentuan Penyelenggaraan Pembukuan


1.

Perusahaan Efek wajib mencatat seluruh transaksi yang


dilaksanakannya setiap hari sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku dan Peraturan
Bapepam yang berkaitan dengan hal tersebut.4391

2.

Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.8.2.14392 ,


dapat dilaksanakan secara mekanis, elektronis, atau cara
lainnya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undang yang berlaku.4393

3.

Sistem pencatatan yang digunakan harus memiliki


pengamanan yang cukup sehingga dapat dicegah adanya
risiko pemalsuan terhadap catatan tersebut.4394

4.

Sistem pencatatan harus mampu memberikan informasi


yang cepat, tepat, dan dapat dimengerti oleh para Pihak
yang berkepentingan terhadap dokumen tersebut.4395

5.

Semua dokumen dan pencatatan yang ditentukan dalam


Peraturan Bapepam No. V.D.3, harus disimpan untuk
jangka waktu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.4396

6.

Di samping catatan dan dokumen sebagaimana


dimaksud dalam XIV.1.8.1.54397, Perusahaan Efek juga
wajib menyimpan catatan tambahan dan dokumen
pendukung lainnya, termasuk:4398

4391
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 9.
4392
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 9.
4393
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 10.
4394
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 11.
4395
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 12.
4396
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 13.
4397
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5.
4398
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 14.

Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan


Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
1407

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7.

a.

bukti pengeluaran cek;

b.

rekening bank;

c.

pembatalan cek (jika ada);

d.

rekonsiliasi rekening bank;

e.

konfirmasi transaksi Efek;

f.

pemberitahuan debet dan kredit Rekening Efek;

g.

kontrak transaksi Efek dengan Perusahaan Efek


lain;

h.

saldo semua rekening dalam Buku Besar dalam


bentuk neraca saldo, sekurang-kurangnya setiap
bulan;

i.

catatan harian yang merupakan bukti dari semua


pendebetan dan pengkreditan kas untuk hari
tersebut;

j.

bukti semua pembukuan untuk buku pembantu


Efek; dan

k.

rekonsiliasi harian antara buku besar dan buku


pembantu Efek.

Buku pembantu Efek (Securities Ledgers) wajib dibuat


dalam bentuk pembukuan ganda, yang memuat
informasi mengenai:4399
a.

jumlah dalam hal Efek berbentuk saham, waran,


kontrak opsi, atau hak memesan Efek terlebih
dahulu;

b.

nilai nominal dalam hal Efek berbentuk obligasi


atau Efek bersifat hutang;

c.

nama setiap pemilik Efek dicatat pada sisi debet;

d.

pada sisi kredit, agar dicatat di mana Efek tersebut


disimpan; dan

e.

sisi debet dan sisi kredit harus menunjukan saldo


yang sama.

4399
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 15.
1408

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

8.

Rekening Efek harus memuat hal-hal sebagai berikut:4400


a.

b.

9.

dalam hal pembelian, penjualan, penerimaan, dan


penyerahan Efek dan atau dana untuk Rekening
Efek nasabah tertentu, perlu dicatat:
1).

tanggal transaksi;

2).

uraian transaksi;

3).

jumlah dana (jika ada);

4).

jumlah Efek, (jika ada); dan

5).

kurs transaksi (jika ada);

untuk setiap Rekening Efek perlu dicatat:


1).

nama dan alamat nasabah;

2).

wakil Perusahaan Efek yang ditunjuk;

3).

Nomor Pokok Wajib Pajak; dan

4).

nama, alamat, nomor telepon, dan nomor


faksimil Perusahaan Efek;

c.

laporan Rekening Efek harus memuat posisi


portofolio Efek nasabah pada tanggal laporan, dan
dikirimkan kepada nasabahnya setiap bulan; dan

d.

transaksi yang termuat dalam laporan Rekening


Efek mencakup:
1).

transaksi yang telah dilaksanakan;

2).

jumlah dividen, saham bonus, bunga, hak


memesan Efek terlebih dahulu, dan hakhak
lainnya; dan

3).

penarikan atau penyetoran dana dan atau


Efek.

Buku pembantu transaksi (Transaction Ledgers) harus


dibuat berdasarkan konfirmasi yangdikirimkan kepada
nasabah dan Perusahaan Efek yang memuat hal-hal
sebagai berikut:4401

4400
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 16.
4401
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 17.
1409

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10.

a.

tanggal transaksi;

b.

jenis transaksi (jual, beli);

c.

harga;

d.

komisi dan biaya;

e.

tanggal kewajiban penyelesaian;

f.

nama dan alamat pembeli;

g.

nama dan alamat penjual;

h.

nomor transaksi;

i.

jumlah Efek;

j.

metode penyelesaian; dan

k.

informasi mengenai tindak lanjut penyelesaian


transaksi, sesuai dengan metode penyelesaian.

Perusahaan Efek wajib menyelenggarakan buku besar


(General Ledger) yang secara rinci menggambarkan
aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya, serta modal
perusahaan tersebut.4402

XIV.1.9. Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang Disimpan


Oleh Perusahaan Efek
XIV.1.9.1. Pembukuan Pada Buku Pembantu Efek
XIV.1.9.1.1. Pengertian
Buku Pembantu Efek adalah catatan mengenai Efek
yang disimpan pada Perusahaan Efek atau dimiliki oleh
Perusahaan Efek yang dibuat dalam bentuk pembukuan
ganda yang menunjukkan Posisi Long, Posisi Short dan
lokasi Efek tersebut.4403
Posisi Long adalah saldo debit dalam akun tertentu di
4402
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek, Angka 18.
4403
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf a.
1410

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Buku Pembantu Efek yang menunjukkan sejumlah Efek


yang dimiliki oleh Perusahaan Efek atau sejumlah Efek
yang wajib diserahkan oleh Perusahaan Efek kepada
nasabah.4404
Posisi Short adalah saldo kredit dalam akun tertentu di
Buku Pembantu Efek yang menunjukkan sejumlah Efek
yang telah dijual tetapi tidak dimiliki oleh Perusahaan
Efek atau sejumlah Efek yang telah dijual oleh nasabah
tetapi Efek tersebut belum diserahkan kepada Perusahaan
Efek oleh nasabah.4405

XIV.1.9.1.2. Ketentuan Pembukuan


Pembantu Efek 4406
1.

Pada

Buku

Saldo debit dalam Buku Pembantu Efek


menunjukkan kepemilikan atas Efek dalam akun
seperti:
a.

perjanjian penjualan kembali Efek;

b.

portofolio Perusahaan Efek (Posisi Long);

c.

Efek dalam rekening Efek nasabah (Posisi


Long);

d.

Efek yang harus diserahkan pada


Perusahaan Efek Lain atau Lembaga Kliring
dan Penjaminan;

e.

Efek milik nasabah umum;

f.

Efek milik nasabah kelembagaan;

g.

Efek yang dipinjam;

h.

transaksi beli Efek;

i.

gagal serah; atau

4404
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf e.
4405
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf f.
4406
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 2.
1411

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

j.
2.

1412

Selisih Efek Positif yang masih menunggu


pemeriksaan pada Buku Pembantu Efek.

Saldo kredit dalam Buku Pembantu Efek


menunjukkan lokasi Efek yang ada dalam akun
seperti:
a.

Efek yang ada di bagian jasa Kustodian;

b.

Efek yang disimpan pada kotak penyimpanan


yang disewa oleh Perusahaan Efek pada
bank Kustodian;

c.

Efek yang ada dalam rekening Efek pada


bank Kustodian;

d.

Efek yang ada dalam rekening Efek pada


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

e.

Efek yang ada pada Emiten atau Biro


Administrasi Efek;

f.

Efek yang dipakai sebagai jaminan


pinjaman di bank atau di lembaga
keuangan;

g.

Efek dalam perjalanan antar kantor dalam


satu Perusahaan Efek;

h.

Efek dalam perjalanan ke Perusahaan Efek


lain, bank Kustodian, Lembaga Kliring dan
Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian dimana bukti pengiriman
belum diterima;

i.

Efek yang masih harus diterima dari


Perusahaan Efek asing yang tidak memiliki
izin dari Bapepam;

j.

rekening Efek Perusahaan Efek bukan


anggota kliring;

k.

Efek pada Emiten atau Biro Administrasi


Efek (belum dikonfirmasi dalam 15 (lima
belas) hari);

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

l.

Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai


akibat adanya pembagian hak misalnya
saham dividen atau Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu pada tanggal pencatatan;

m.

perjanjian pembelian kembali Efek;

n.

transaksi jual Efek;

o.

Efek dijual yang belum dibeli (Posisi Short);

p.

Efek yang akan diterima dari Perusahaan


Efek atau Lembaga Kliring dan Penjaminan;

q.

gagal terima;

r.

Efek yang akan diterima dari nasabah


umum;

s.

Efek yang akan diterima dari nasabah


kelembagaan;

t.

Posisi Short dalam rekening Efek nasabah;


atau

u.

Selisih Efek Negatif yang masih menunggu


pemeriksaan pada Buku Pembantu Efek.

3.

Buku Pembantu Efek wajib diselenggarakan dan


dicocokkan saldo hariannya untuk masing-masing
jenis Efek termasuk kekurangan atau kelebihan
yang ada wajib dibukukan ke akun Selisih Efek.

4.

Pembukuan dalam Buku Pembantu Efek wajib


terdiri dari:
a.

jumlah Efek dalam hal saham, Hak untuk


Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran dan
Unit Penyertaan Reksa Dana;

b.

nilai nominal dalam hal obligasi, Surat


Berharga Pasar Uang, Sertifikat Bank
Indonesia dan surat utang lainnya; dan

c.

jumlah kontrak dalam hal opsi atau kontrak


berjangka atas Efek yang telah dibuat
standarnya.

1413

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1414

5.

Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan saldo


dari masing-masing jenis Efek secara terpisah.

6.

Masing-masing jenis Efek wajib ditandai


dengan angka yang sesuai dengan standar ISIN
(International Securities Identification Number).

7.

Transaksi yang wajib dibukukan secara harian ke


dalam Buku Pembantu Efek menyangkut semua
perubahan status kepemilikan atau lokasi Efek
yang dimiliki oleh Perusahaan Efek
a.

pembelian dan penjualan Efek untuk


portofolio Perusahaan Efek atau untuk
rekening Efek nasabah Perusahaan Efek;

b.

pinjam meminjam Efek;

c.

penerimaan dan penyerahan Efek;

d.

gagal serah atau gagal terima Efek;

e.

pemindahan Efek dari satu lokasi ke lokasi


yang lain; atau

f.

Efek yang timbul sebagai akibat dari


pembagian hak oleh Emiten, misalnya Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu atau dividen
saham.

8.

Pembelian atau penjualan Efek untuk rekening


Perusahaan Efek wajib dibukukan kedalam
rekening tersebut pada tanggal transaksi mengikat
Perusahaan Efek.

9.

Pembelian atau penjualan Efek untuk kepentingan


rekening Efek nasabah wajib dibukukan sebagai
Posisi Long atau Posisi Short nasabah pada tanggal
penyelesaian transaksi sesuai kontrak.

10.

Efek yang akan diterima dari atau akan diserahkan


kepada Perusahaan Efek lain atau nasabah
kelembagaan lain yang tidak memiliki rekening,
wajib dibukukan pada tanggal transaksi mulai
mengikat.

11.

Gagal serah dan gagal terima wajib dibukukan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

pada tanggal penyelesaian sesuai kontrak jika


penyelesaian transaksi tidak dilakukan dan pada
tanggal realisasi penyelesaian transaksi tersebut.
12.

Perpindahan Efek antar lokasi fisik Efek wajib


dibukukan pada tanggal pemindahan dimaksud.

13.

Analisa umur atas posisi Efek dalam Buku


Pembantu Efek wajib dilakukan secara harian.

14.

Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan jangka


waktu sampai dengan 15 (lima belas) hari dan lebih
dari 15 (lima belas) hari dalam posisi berikut:
a.

Efek yang akan diterima dari Emiten atau


Biro Administrasi Efek;

b.

gagal terima atau gagal serah;

c.

Efek dalam perjalanan; atau

d.

selisih Efek.

15.

Perusahaan Efek wajib membuat ikhtisar catatan


harian atas semua perubahan pada Buku Pembantu
Efek sehingga timbul saldo baru untuk setiap subakun pada Buku Pembantu Efek.

16.

Posisi Short dan Posisi Long dalam Buku Pembantu


Efek wajib ditandai dengan nomor rekening Efek
nasabah masing-masing.

17.

Saldo Debit dan Saldo Kredit dalam akun yang


menunjukkan Efek yang akan diterima dari atau
Efek yang akan diserahkan pada Perusahaan
Efek, bank Kustodian, Emiten, Biro Administrasi
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau lembaga
keuangan lainnya wajib ditunjukkan secara
terpisah untuk masing-masing Pihak tersebut.

18.

Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan subakun untuk Efek yang ada dalam Posisi Long
nasabah sebagai berikut:
a.

Efek Bebas; dan

b.

Efek Jaminan.
1415

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

19.

Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan Rekening


Titipan terpisah dari Rekening Efek.

XIV.1.9.2. Efek
Dalam
Pengendalian
Perusahaan Efek

Langsung

XIV.1.9.2.1. Pengertian
Efek Dalam Pengendalian Langsung Perusahaan Efek
adalah Efek yang tercatat dalam Buku Pembantu Efek
dalam posisi sebagai berikut:4407
1.

Efek yang disimpan pada bagian jasa Kustodian;

2.

Efek yang disimpan pada tempat penyimpanan


yang disewa oleh Perusahaan Efek pada Bank
Kustodian;

3.

Efek dalam rekening Efek atas nama Perusahaan


Efek pada Bank Kustodian;

4.

Efek dalam rekening Efek Perusahaan Efek pada


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; atau

5.

Efek yang akan diterima dari Emiten atau Biro


Administrasi Efek dengan tanda terima dari Emiten
atau Biro Administrasi Efek yang diterbitkan atau
dikonfirmasikan dalam waktu 15 (lima belas) hari
terakhir.

XIV.1.9.2.2. Kewajiban Perusahaan Efek Untuk


Menempatkan Efek Nasabah Dalam
Pengendalian Langsung Perusahaan
Efek
1.

Perusahaan Efek wajib untuk mengambil tindakan


yang cepat dan efektif untuk menjaga agar Efek

4407
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf b.
1416

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang ada dalam Posisi Long rekening nasabah


ada dalam Pengendalian Langsung Perusahaan
Efek.4408
2.

Efek Bebas yang bukan Efek dalam Pengendalian


Langsung Perusahaan Efek sesudah periode 15
(lima belas) hari harus diganti dengan Efek yang
dibeli oleh Perusahaan Efek.4409

3.

Perusahaan
Efek
dimungkinkan
untuk
memperpanjang waktu 15 (lima belas) hari untuk
membeli Efek sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.9.2.2.24410, dengan ketentuan bahwa:4411
a.

Perusahaan Efek telah menyisihkan uang


sejumlah nilai pasar Efek yang belum
berada dalam pengendalian langsung
Perusahaan Efek tersebut dan ada dalam
rekening khusus di bank atas nama
Perusahaan Efek untuk kepentingan (qq)
pemegang rekening untuk menjamin
Efek Bebas yang bukan Efek Dalam
Pengendalian Langsung Perusahaan Efek;
dan

b.

Perusahaan Efek telah secara aktif dan


terus menerus melakukan tindakan benar
untuk memastikan Efek dimaksud Dalam
Pengendalian Langsung Perusahaan Efek.

XIV.1.9.3. Pemisahan Efek Nasabah


XIV.1.9.3.1. Pengertian
4408
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf a.
4409
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf b.
4410
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf b.
4411
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf c.

Dan Perlindungan Efek Yang


Dan Perlindungan Efek Yang
Dan Perlindungan Efek Yang
Dan Perlindungan Efek Yang
1417

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek Dipisahkan adalah Efek Dalam Pengendalian


Langsung Perusahaan Efek yang dimiliki oleh nasabah
Perusahaan Efek, yaitu:4412
1.

Efek yang disimpan dalam lemari besi atau


brankas yang bertanda secara jelas sebagai Efek
yang dimiliki oleh nasabah; atau

2.

Efek dalam rekening Efek Bank Kustodian atau


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas
nama Perusahaan Efek dengan indikasi rekening
Efek tersebut milik nasabah Perusahaan Efek
dimaksud.

XIV.1.9.3.2. Ketentuan Pemisahan Efek Nasabah


1.

Batasan Pada Jaminan Nasabah adalah nilai


maksimum dari Efek dan atau saldo kredit yang
dapat ditahan oleh Perusahaan Efek sebagai
jaminan penyelesaian pesanan terbuka dan
kewajiban nasabah lainnya yang tidak termasuk
kewajiban dalam Rekening Efek Marjin.4413

2.

Efek Bebas adalah Efek yang tercatat sebagai Posisi


Long dalam Buku Pembantu Efek nasabah pada
perusahaan Efek yang merupakan kelebihan atas
Batasan Pada Jaminan Nasabah dan dapat ditarik
oleh nasabah dari rekening Efek setiap saat.4414

3.

Efek Jaminan adalah Efek yang ada dalam rekening


Efek nasabah pada Perusahaan Efek pada Posisi
Long yang bukan merupakan Efek Bebas.4415

4.

Perusahaan Efek wajib menghitung secara harian

4412
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf c.
4413
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf g.
4414
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf h.
4415
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf i.
1418

Dan Perlindungan Efek Yang


Dan Perlindungan Efek Yang
Dan Perlindungan Efek Yang
Dan Perlindungan Efek Yang

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

jumlah Efek Bebas dan Efek Jaminan sebagai


berikut:4416

5.

a.

Batasan Pada Jaminan Nasabah adalah


150% (seratus lima puluh per seratus);

b.

perhitungan ini wajib dilakukan oleh petugas


kredit di bagian pesanan dan perdagangan;

c.

berdasarkan perhitungan ini, petugas kredit


wajib memerintahkan petugas bagian jasa
Kustodian untuk memisahkan sejumlah Efek
Dipisahkan sekurang-kurangnya sejumlah
Efek Bebas; dan

d.

berdasarkan perhitungan ini, petugas


kredit wajib memerintahkan kepada
bagian pembukuan atas jumlah yang harus
dibukukan dalam Posisi Long untuk Efek
nasabah dalam Buku Pembantu Efek sebagai
Efek Bebas dan Efek Jaminan.

Berdasarkan instruksi dari petugas kredit,


bagian jasa Kustodian wajib menambah atau
mengurangkan
Efek
Dipisahkan
sebagai
4417
berikut:
a.

untuk Efek yang berbentuk fisik dan ada di


tempat penyimpanan, perpindahan ini wajib
dilakukan secara fisik; atau

b.

untuk Efek yang ada dalam pengelolaan Bank


Kustodian atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, pemindahan ini dilaksanakan
dengan memberi instruksi kepada Kustodian
tersebut untuk mentransfer Efek antar
rekening Efek.

4416
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf a.
4417
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 4 Huruf b.
1419

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.9.4. Pembukuan Dan Penyelesaian Selisih Efek


XIV.1.9.4.1. Pengertian
Selisih Efek adalah jumlah Efek yang dicatat dalam Buku
Pembantu Efek yang menunjukkan:4418
1.

kelebihan atau kekurangan yang ditemukan dalam


perhitungan Efek seperti misalnya perhitungan
yang dipersyaratkan dalam angka 2 huruf b
Peraturan Bapepam No. V.D.3;

2.

kelebihan atau kekurangan yang ditemukan


dalam rekonsiliasi harian antara Buku Besar dan
Buku Pembantu Efek sebagaimana disyaratkan
dalam angka 14 huruf k Peraturan Bapepam No.
V.D.3; atau

3.

kelebihan atau kekurangan saldo dalam


rekonsiliasi harian debit dan kredit dalam
Buku Pembantu Efek sebagaimana disyaratkan
dalam angka 15 huruf e Peraturan Bapepam
No. V.D.3.

XIV.1.9.4.2. Ketentuan Pembukuan Dan


Penyelesaian Selisih Efek
1.

Selisih Efek wajib dibukukan secara harian;4419

2.

Perusahaan Efek wajib segera melakukan


pemeriksaan dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk mencari sebab dan menyelesaikan
Selisih Efek yang terjadi;4420 dan

3.

Selisih Efek yang belum diselesaikan dalam waktu

4418
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf d.
4419
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf a.
4420
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf b.
1420

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

15 (lima belas) hari wajib diganti dengan cara


membeli.4421

XIV.1.9.5. Penilaian Harian Pada Buku Pembantu Efek


1.

2.

Nilai Pasar Wajar untuk Efek sejenis berikut harus dinilai


secara harian, yaitu:4422
a.

Sertifikat Bank Indonesia atau surat hutang lainnya


yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia;

b.

surat sanggup bayar atau pengakuan hutang yang


diterbitkan oleh Emiten Indonesia yang telah diberi
peringkat oleh perusahaan pemeringkat Efek yang
diizinkan oleh Bapepam;

c.

Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek di


Indonesia;

d.

Efek bersifat hutang yang tercatat di Bursa Efek di


Indonesia;

e.

Efek lain yang merupakan obyek dari Pernyataan


Pendaftaran yang telah disampaikan ke
Bapepam dan yang harus memenuhi persyaratan
keterbukaan secara terus menerus; atau

f.

Efek yang tercatat dan secara aktif diperdagangkan


di Bursa Efek luar negeri dengan harga pasar yang
tersedia setiap hari.

Nilai akun portofolio dalam buku besar Perusahaan Efek


wajib disesuaikan secara harian dengan Nilai Pasar Wajar
dan dicatat dalam akun pengendali sebagai berikut:4423
a.
b.

Sertifikat Bank Indonesia dan surat hutang lain


yang diterbitkan Pemerintah Indonesia;
surat sanggup bayar dan bukti surat hutang lainnya

4421
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf c.
4422
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf a.
4423
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b.
1421

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

yang diterbitkan oleh badan hukum Indonesia dan


telah mendapatkan peringkat dari perusahaan
pemeringkat Efek Indonesia;
c.
Efek yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia;
d.
surat hutang yang tercatat di Bursa Efek di
Indonesia;
e.
Efek lain sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan
Pendaftaran yang telah disampaikan ke Bapepam
dan yang tunduk pada ketentuan keterbukaan; atau
f.
Efek yang tercatat dan aktif diperdagangkan
di Bursa Efek luar negeri serta harga pasarnya
tersedia secara harian di Indonesia.
Nilai Pasar Wajar Posisi Long dan Posisi Short pada
rekening Efek nasabah wajib diringkas sebagai
berikut:4424
a.

nilai Posisi Long nasabah terafiliasi;

b.

nilai Posisi Long nasabah tidak terafiliasi;

c.

nilai Posisi Short nasabah terafiliasi;

d.

nilai Posisi Short nasabah tidak terafiliasi;

e.

nilai Efek Bebas nasabah terafiliasi;

f.

nilai Efek Bebas nasabah tidak terafiliasi;

g.

nilai Efek Jaminan nasabah terafiliasi; atau

h.

nilai Efek Jaminan nasabah tidak terafiliasi.

Nilai Pasar Wajar atas Efek Dalam Pengendalian Langsung


Perusahaan Efek wajib diringkas dan dibukukan ke
rekening pengendali sebagai berikut:4425
a.

Efek yang ada di bagian jasa Kustodian;

b.

Efek yang ada dalam kotak pengaman yang disewa


pada Bank Kustodian;

c.

Efek yang ada dalam rekening Efek pada bank


Kustodian;

4424
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c.
4425
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d.
1422

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

d.

Efek yang ada dalam rekening Efek pada Lembaga


Penyimpanan dan Penyelesaian; atau

e.

Efek yang ada pada Emiten atau Biro Administrasi


Efek

XIV.1.9.6.

Tanggung Jawab Direktur Perusahaan Efek


Atas Buku Pembantu Efek

1.

Perusahaan Efek wajib melaporkan ke Bapepam nama


dua direktur yang bertanggung jawab mengawasi
pembukuan harian pada Buku Pembantu Efek,
memastikan Efek nasabah berada dalam Pengendalian
Langsung Perusahaan Efek, mengelompokkan Efek
ke dalam Efek Dipisahkan, melakukan penyelesaian
atas Selisih Efek dan melakukan pembelian Efek untuk
mengganti Efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan
ini;4426 dan

2.

satu diantara dua direktur tersebut harus menandatangani


laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan harian yang
disimpan dalam arsip Perusahaan Efek, dan keduanya
wajib menandatangani laporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan bulanan yang dikirimkan ke Bapepam.4427

XIV.1.10. Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Marjin


Dan Atau Transaksi Efek Short Selling
XIV.1.10.1. Pengertian Transaksi Marjin
Transaksi Short Selling

Dan

Atau

Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk


kepentingan nasabah yang dibiayai oleh Perusahaan Efek.4428
4426
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 7 Huruf a.
4427
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian Dan Perlindungan Efek Yang
Disimpan Oleh Perusahaan Efek, Angka 7 Huruf b.
4428
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf k.
1423

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana


Efek dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi
dilaksanakan.4429

XIV.1.10.2. Persyaratan Perusahaan Efek Yang Dapat


Memberikan
Pembiayaan
Penyelesaian
Transaksi
1.

Pembiayaan penyelesaian Transaksi Marjin dan atau


Transaksi Short Selling, hanya dapat dilakukan apabila
Perusahaan Efek telah memenuhi seluruh ketentuan
sebagai berikut:4430
a.

memiliki izin usaha dari Bapepam dan LK untuk


melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang
Efek yang mengadministrasikan rekening Efek
nasabah;

b.

memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan sesuai


dengan yang dipersyaratkan dalam Peraturan
Bapepam No. V.D.5 tentang Pemeliharaan dan
Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan;

c.

memperoleh persetujuan dari Bursa Efek untuk


melakukan Transaksi Marjin dan atau Transaksi
Short Selling;

d.

dalam hal Perusahaan Efek memberikan


pembiayaan dana melalui Transaksi Marjin,
Perusahaan Efek wajib mempunyai cukup sumber
pembiayaan untuk membiayai penyelesaian
transaksi pembelian Efek; dan

e.

dalam hal Perusahaan Efek memberikan


pembiayaan Efek melalui Transaksi Short Selling,
Perusahaan Efek wajib memiliki perikatan dengan

4429
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf l.
4430
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.
1424

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Lembaga Kliring dan Penjaminan, Perusahaan


Efek lain, Bank Kustodian, dan atau Pihak lain
yang disetujui Bapepam dan LK untuk meminjam
Efek yang diperlukan bagi penyelesaian transaksi
penjualan Efek.
2.

Sebelum
memberikan
persetujuan
sebagaimana
4431
dimaksud pada XIV.1.10.2.1.c , Bursa Efek wajib
memeriksa sistem operasional Perusahaan Efek
terutama yang terkait dengan sistem manajemen risiko
atas pembiayaan penyelesaian transaksi Efek bagi
nasabah.4432

3.

Bursa Efek yang telah memberikan persetujuan tersebut


wajib melakukan pemeriksaan atas sistem operasional
sebagaimana dimaksud pada XIV.1.10.2.24433, secara
berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.4434

XIV.1.10.3. Persyaratan Nasabah Yang Dapat Menerima


Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek
Pembiayaan penyelesaian Transaksi Marjin atau Transaksi
Short Selling hanya dapat diberikan oleh Perusahaan
Efek apabila nasabah memenuhi seluruh kriteria sebagai
berikut: 4 4 3 5

4431
Efek
4432
Efek
4433
Efek
4434
Efek
4435
Efek

1.

telah memiliki rekening Efek reguler, untuk mengetahui


riwayat transaksi nasabah;

2.

telah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi


Marjin untuk nasabah yang akan melakukan Transaksi
Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a butir 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2b.v
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 3.
1425

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Selling untuk nasabah yang akan melakukan Transaksi


Short Selling pada Perusahaan Efek berdasarkan Perjanjian
Pembiayaan dan masih memiliki rekening Efek reguler
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.3.14436 untuk
menampung transaksi Efek yang tidak dibiayai oleh
Perusahaan Efek; dan
3.

telah menyetorkan Jaminan Awal dengan nilai paling


kurang sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
untuk masing-masing Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Marjin dan Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Short Selling.

XIV.1.10.4. Pokok-Pokok
Perjanjian
Transaksi Efek Nasabah

Pembiayaan

Perjanjian Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.10.3.24437 paling kurang wajib memuat klausula sebagai
berikut:4438
1.

tingginya tingkat risiko investasi nasabah karena


perubahan harga Efek yang dapat mengakibatkan
antara lain Jaminan Pembiayaan nasabah berkurang,
habis, atau minus;

2.

kebijakan penilaian Jaminan Pembiayaan berupa Efek,


antara lain meliputi jenis Efek yang dapat diterima
sebagai Jaminan Pembiayaan, penetapan nilai pasar
wajarnya, dan penetapan haircut (jika ada);

3.

kewajiban nasabah untuk setiap saat memenuhi


permintaan Perusahaan Efek sehubungan antara lain
Permintaan Pemenuhan Jaminan atas Transaksi Marjin,
dan atau Transaksi Short Selling;

4436
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf a.
4437
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf b.
4438
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 4.
1426

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

4.

kewajiban Perusahaan Efek untuk melakukan


pemberitahuan Permintaan Pemenuhan Jaminan kepada
nasabah;

5.

hak Perusahaan Efek, dalam hal nasabah tidak memenuhi


Permintaan Pemenuhan Jaminan, untuk setiap saat
tanpa memberikan alasan atau pemberitahuan atau
memperoleh persetujuan terlebih dahulu untuk menjual
atau membeli Efek atau tindakan lain yang disepakati
dengan nasabah guna memenuhi:
a.

persyaratan nilai Jaminan Pembiayaan yang


ditentukan dalam Perjanjian Pembiayaan; dan

b.

kewajiban nasabah dalam penyelesaian transaksi


Efek.

6.

Nasabah Perusahaan Efek tidak dapat memilih Efek


yang akan dilikuidasi atau dijual untuk memenuhi
kewajibannya;

7.

Batasan maksimal Efek nasabah yang menjadi Jaminan


Pembiayaan yang dapat dijual atau dibeli oleh Perusahaan
Efek dalam rangka Permintaan Pemenuhan Jaminan,
penyelesaian Transaksi Marjin, dan atau Transaksi Short
Selling;

8.

Hal-hal yang menyebabkan Perusahaan Efek dapat setiap


saat menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi
Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short
Selling;

9.

Ketentuan pembiayaan yang antara lain meliputi


jangka waktu pembiayaan, perhitungan tingkat
bunga pembiayaan, dan metode perhitungan bunga
pembiayaan; dan

10.

Ketentuan mengenai perjanjian pinjam meminjam Efek


antara nasabah dengan Perusahaan Efek dalam rangka
Transaksi Short Selling nasabah.

1427

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.10.5. Persyaratan Efek Yang Dapat Ditransaksikan


Dalam Pembiayaan Transaksi Efek Nasabah
1.

Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling hanya


dapat dilaksanakan apabila Efek tersebut tercatat di Bursa
Efek kecuali ditentukan lain oleh Bapepam dan LK.4439

2.

Persyaratan Efek yang dapat ditransaksikan dengan


pembiayaan penyelesaian transaksi Efek dan yang dapat
digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan ditetapkan oleh
Bursa Efek dalam peraturan Bursa Efek.4440

3.

Dalam
menetapkan
persyaratan
Efek
yang
4441
dimaksud dalam XIV.1.10.5.2 , Bursa Efek wajib
mempertimbangkan
sekurang-kurangnya
hal-hal
4442
sebagai berikut:

4.

a.

nilai minimal rata-rata transaksi harian dalam


periode tertentu;

b.

jumlah minimal Pihak yang memiliki Efek dalam


periode tertentu;

c.

faktor fundamental Efek; dan

d.

kriteria khusus untuk Efek yang dapat dilakukan


Transaksi Short Selling, termasuk batasan persentase
jumlah maksimal Efek dari total Efek yang beredar
yang dapat ditransaksikan.

Efek yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.10.5.34443 wajib:4444
1).

4439
Efek
4440
Efek
4441
Efek
4442
Efek
4443
Efek
4444
Efek
1428

diumumkan kepada publik dan dilaporkan kepada

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf d.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Bapepam dan LK oleh Bursa Efek pada hari kerja


terakhir setiap bulan;
2).

direview pemenuhan persyaratannya apabila ada


informasi material, dan hasil review dimaksud
diumumkan kepada publik dan dilaporkan kepada
Bapepam dan LK oleh Bursa Efek pada hari yang
sama.

Dalam hal Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan


Bursa Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan dengan
pembiayaan penyelesaian transaksi Efek dan yang dapat
digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan, maka pembiayaan
atas transaksi Efek Nasabah yang sudah berjalan wajib
diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari bursa sejak
Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa
Efek.4445

XIV.1.10.6. Mekanisme
Nasabah

Pembiayaan

Transaksi

Efek

XIV.1.10.6.1. Ketentuan Umum 4446


1.

Sebelum membiayai penyelesaian Transaksi Marjin


dan atau Transaksi Short Selling, Perusahaan Efek
wajib meneliti hal-hal sebagai berikut:
a.

nasabah telah memenuhi persyaratan


sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.34447;
dan

b.

Perusahaan
Efek
telah
memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

4445
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 5 Huruf e.
4446
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf a.
4447
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 3.
1429

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.1.10.2.1.d4448 dan XIV.1.10.2.1.e4449.


2.

3.

Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah


dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi
Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi
Short Selling adalah:
a.

jumlah uang yang tercatat pada Saldo Kredit


sebagai jaminan dalam Rekening Efek
Pembiayaan Transaksi Marjin atau Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling;
dan

b.

nilai pasar wajar Efek pada Posisi Long


sebagai jaminan dalam Rekening Efek
Pembiayaan
Transaksi
Marjin
atau
Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short
Selling pada buku pembantu Efek setelah
memperhitungkan haircut.

Perusahaan Efek wajib melakukan pencatatan


Transaksi Marjin dan Transaksi Short Selling
sesuai dengan ketentuan akuntansi Perusahaan
Efek yang berlaku.

XIV.1.10.6.2. Transaksi Marjin 4450


1.

Sebelum

menyetujui

untuk

membiayai

penyelesaian Transaksi Marjin, petugas kredit di


bagian pesanan dan perdagangan Perusahaan
Efek harus memastikan telah tersedia sejumlah
dana dan atau Efek di Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Marjin sebagai Jaminan Awal.
2.

Nilai pembiayaan dana atas Transaksi Marjin adalah


sebesar jumlah piutang atas Transaksi Marjin yang

4448
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a butir 4.
4449
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a butir 5.
4450
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b.
1430

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

diberikan Perusahaan Efek kepada nasabahnya dan


dicatat sebagai Saldo Debit dalam Rekening Efek
Pembiayaan Transaksi Marjin.
3.

Nilai Jaminan Awal paling kurang 50% (lima


puluh perseratus) dari nilai pembelian Efek pada
saat transaksi atau Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) mana yang lebih tinggi.

4.

Nilai pembiayaan dana atas Transaksi Marjin yang


dapat diberikan oleh Perusahaan Efek kepada
nasabah paling banyak 65% (enam puluh lima
perseratus) dari nilai Jaminan Pembiayaan.

5.

Jika nilai Jaminan Pembiayaan mengalami


penurunan
sehingga
nilai
pembiayaan
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.6.2.24451
melebihi 65% (enam puluh lima perseratus) dari
nilai Jaminan Pembiayaan, maka Perusahaan Efek
wajib melakukan Permintaan Pemenuhan Jaminan
kepada nasabahnya dan nasabah wajib memenuhi
Permintaan Pemenuhan Jaminan, sehingga nilai
pembiayaan tidak melebihi 65% (enam puluh
lima perseratus) dari nilai Jaminan Pembiayaan
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.6.2.44452 .

6.

Jika nasabah tidak memenuhi Permintaan


Pemenuhan Jaminan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.10.6.2.54453 paling lambat 3 (tiga)
hari bursa, maka Perusahaan Efek pada hari
bursa ke-4 (ke empat) wajib segera menjual Efek
dalam Jaminan Pembiayaan yang dibuktikan
dengan melakukan penawaran jual sehingga nilai
pembiayaan tidak melebihi 65% (enam puluh lima
perseratus) dari nilai Jaminan Pembiayaan.

4451
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 2.
4452
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 4.
4453
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 5.
1431

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7.

Jika nilai pembiayaan telah mencapai 80% (delapan


puluh perseratus) dari nilai Jaminan Pembiayaan,
maka Perusahaan Efek baik dengan ataupun tanpa
pemberitahuan kepada nasabahnya, wajib segera
menjual Efek dalam Jaminan Pembiayaan yang
dibuktikan dengan melakukan penawaran jual
sehingga nilai pembiayaan tidak melebihi 65%
(enam puluh lima perseratus) dari nilai Jaminan
Pembiayaan.

8.

Perusahaan Efek wajib menyampaikan konfirmasi


secara tertulis kepada nasabahnya atas transaksi
penjualan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XIV.1.10.6.2.64454 dan XIV.1.10.6.2.74455, yang
dibedakan dengan konfirmasi tertulis atas transaksi
berdasarkan pesanan nasabah pada hari yang sama
dengan penjualan Efek nasabah oleh Perusahaan
Efek sebagaimana dimaksud XIV.1.10.6.2.64456 dan
XIV.1.10.6.2.74457.

XIV.1.10.6.3. Pembiayaan
Selling4458
1.

Sebelum

menyetujui

Transaksi
untuk

Short
membiayai

penyelesaian Transaksi Short Selling, petugas kredit


di bagian pesanan dan perdagangan Perusahaan
Efek wajib:
a.

4454
Efek
4455
Efek
4456
Efek
4457
Efek
4458
Efek
1432

memastikan telah tersedia sejumlah dana


dan atau Efek di Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Short Selling sebagai Jaminan Awal;

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 6.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 6.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf b butir 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

b.

mempertimbangkan ketersediaan Efek pada


saat penyelesaian Transaksi Short Selling
antara lain:
1).

memiliki Efek lain yang dapat


dikonversi atau ditukar menjadi Efek
yang digunakan untuk penyelesaian
Transaksi Short Selling; atau

2).

telah melaksanakan hak atas opsi


atau waran untuk memperoleh Efek
yang digunakan untuk penyelesaian
Transaksi Short Selling.

c.

memastikan
bahwa
nasabah
telah
menandatangani
perjanjian
pinjam
meminjam Efek dengan Perusahaan Efek;
dan

d.

memastikan

bahwa

nasabah

telah

memahami hak dan kewajiban berkenaan


dengan Transaksi Short Selling tersebut.
2.

Nilai pembiayaan Efek atas Transaksi Short


Selling adalah sebesar nilai pasar wajar Efek yang
ditransaksikan secara short selling oleh nasabah
yang dibiayai oleh Perusahaan Efek dan dicatat
pada saldo Posisi Short Rekening Efek Pembiayaan
Transaksi Short Selling di buku pembantu Efek.

3.

Nilai Jaminan Awal paling kurang 50% (lima


puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short
Selling atau Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) mana yang lebih tinggi.

4.

Nilai Jaminan Pembiayaan paling kurang 150%


(seratus lima puluh perseratus) dari nilai Transaksi
Short Selling pada saat Transaksi Short Selling
pertama terjadi, dimana Jaminan Pembiayaan
dimaksud paling kurang terdiri dari Jaminan
Awal dan dana yang diterima dari penjualan Efek
melalui Transaksi Short Selling dimaksud.
1433

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Nilai Jaminan Pembiayaan atas Transaksi Short


Selling yang wajib dipelihara nasabah paling
kurang 135% (seratus tiga puluh lima perseratus)
dari nilai pasar wajar Efek pada Posisi Short.

6.

Jika nilai Jaminan Pembiayaan mengalami


penurunan dan atau nilai pasar wajar Efek dalam
Posisi Short mengalami kenaikan sehingga nilai
Jaminan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.10.6.1.24459 kurang dari 135% (seratus tiga puluh
lima perseratus) dari nilai pasar wajar Efek dalam
Posisi Short, maka Perusahaan Efek wajib melakukan
Permintaan Pemenuhan Jaminan kepada nasabahnya
dan nasabah wajib memenuhi Permintaan Pemenuhan
Jaminan, sehingga nilai Jaminan Pembiayaan tidak
kurang dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus)
dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.6.3.54460.

7.

Jika nasabah tidak memenuhi Permintaan


Pemenuhan Jaminan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.10.6.3.64461 paling lambat 3 (tiga) hari
bursa, maka Perusahaan Efek pada hari bursa ke-4
(keempat) wajib segera membeli Efek yang dijual
melalui Transaksi Short Selling yang dibuktikan
dengan melakukan penawaran beli sehingga nilai
Jaminan Pembiayaan tidak kurang dari 135%
(seratus tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar
wajar Efek pada Posisi Short.

8.

Jika nilai Jaminan Pembiayaan kurang dari 120%


(seratus dua puluh perseratus) dari nilai pasar
wajar Efek pada Posisi Short, maka Perusahaan
Efek wajib segera membeli Efek pada Posisi Short
yang dibuktikan dengan melakukan penawaran beli

4459
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf a butir 2.
4460
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 5.
4461
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 6.
1434

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

sehingga nilai Jaminan Pembiayaan tidak kurang


dari 135% (seratus tiga puluh lima perseratus) dari
nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short.
9.

Perusahaan
Efek
wajib
menyampaikan
konfirmasi secara tertulis kepada nasabahnya
atas transaksi pembelian sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.10.6.3.74462 dan XIV.1.10.6.3.84463,
yang dibedakan dengan konfirmasi tertulis atas
transaksi berdasarkan pesanan nasabah pada hari
yang sama dengan pembelian Efek nasabah oleh
Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.10.6.3.74464 dan XIV.1.10.6.3.84465.

10.

Transaksi Short Selling dibatasi dengan ketentuan:


a.

Harga penawaran jual yang dimasukkan


dalam sistem perdagangan Bursa Efek harus
di atas harga yang terjadi terakhir di Bursa
Efek; dan

b.

Perusahaan Efek wajib memberi tanda


short pada saat pelaksanaan order jual
pada sistem perdagangan Bursa Efek.

XIV.1.10.6.4. Perjanjian Pinjam Meminjam Efek


Dalam Rangka Pembiayaan Transaksi
Short Selling4466
1.

4462
Efek
4463
Efek
4464
Efek
4465
Efek
4466
Efek

Perusahaan Efek hanya dapat melakukan


pembiayaan Transaksi Short Selling nasabah
apabila Efek yang digunakan oleh Perusahaan

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 8.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf c butir 8.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d.
1435

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek untuk penyelesaian transaksi Efek tersebut


akan diperoleh dengan cara Perusahaan Efek
meminjam Efek dari dan atau melalui:

2.

a.

Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP);

b.

Perusahaaan Efek lain;

c.

Bank Kustodian; dan atau

d.

Pihak lain.

Kontrak standar pinjam meminjam Efek wajib


memuat rincian antara lain mengenai:
a.

jumlah dan jenis Efek;

b.

waktu berlakunya pinjam meminjam;

c.

jaminan;

d.

hak-hak sehubungan dengan pemilikan


Efek termasuk hak suara, hak memesan Efek
terlebih dahulu, bonus, dividen, dan bunga;

e.

kewajiban perpajakan;

f.

biaya-biaya
meminjam;

g.

wanprestasi;

h.

metode penilaian Efek yang dipinjamkan


dan jaminan; dan

i.

mekanisme penyelesaian perselisihan.

dalam

rangka

pinjam

3.

Dalam rangka menjalankan fungsinya, Lembaga


Kliring dan Penjaminan wajib membuat
kontrak standar pinjam meminjam Efek yang
isinya sesuai dengan XIV.1.10.6.4.2 4 4 67 dan telah
disetujui oleh Bapepam dan LK untuk dapat
dipergunakan oleh semua Pihak sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.10.6.4.1 4 4 6 8 .

4.

Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam

4467
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 2.
4468
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 1.
1436

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

XIV.1.10.6.4.1 4 4 69 yang tidak menggunakan


kontrak standar pinjam meminjam Efek
sebagaimana dimaksud dalam XIV.1.10.6.4.3 4 470
dapat membuat kontrak pinjam meminjam
Efek yang isinya sesuai dengan peraturan
ini sepanjang disertai pendapat hukum dari
2 (dua) konsultan hukum yang terdaftar di
Bapepam dan LK dan wajib disampaikan
kepada Bapepam dan LK untuk mendapat
persetujuan sebelum berlaku.

XIV.1.10.6.5. Larangan Pembiayaan Transaksi Efek


Perusahaan Efek dilarang memberikan pembiayaan
Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling
kepada nasabahnya yang merupakan komisaris,
direktur, atau pegawai Perusahaan Efek dimaksud.4471

XIV.1.10.6.6. Transaksi Short Selling Oleh


Perusahaan Efek
Perusahaan Efek yang melakukan Transaksi Short
Selling untuk kepentingan sendiri wajib mengikuti
ketentuan sebagai berikut:4472
1.

4469
Efek
4470
Efek
4471
Efek
4472
Efek

Sebelum melakukan Transaksi Short Selling,


Perusahaan Efek wajib:
a.

telah membuka rekening terpisah untuk


Transaksi Short Selling;

b.

telah menyisihkan dana dan atau Efek

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 1.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8.
1437

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam rekening sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.10.6.6.1.a4473 paling kurang
50% (lima puluh per seratus) dari nilai
Transaksi Short Selling sebagai aset
yang disisihkan Perusahaan Efek untuk
menutup risiko Transaksi Short Selling;
dan
c.

4473
Efek
4474
Efek
4475
Efek
4476
Efek
4477
Efek
1438

memastikan telah tersedia Efek pada saat


penyelesaian Transaksi Short Selling antara
lain:
1).

memiliki Efek lain yang dapat


dikonversi atau ditukar menjadi Efek
yang digunakan untuk penyelesaian
Transaksi Short Selling;

2).

telah melaksanakan hak atas opsi


atau waran untuk memperoleh
Efek yang digunakan untuk
penyelesaian
Transaksi
Short
Selling; dan atau

3).

telah melakukan perjanjian pinjam


meminjam Efek dalam rangka
Transaksi Short Selling dari dan atau
melalui pihak-pihak sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.10.6.4.14474.
Perjanjian pinjam meminjam Efek
dibuat dengan menggunakan kontrak
sebagaimana
dimaksud
dalam
4475
4476
XIV.1.10.6.4.2 , XIV.1.10.6.4.3 dan
XIV.1.10.6.4.44477.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf a butir 1.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 1.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 2.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 6 Huruf d butir 4.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

2.

Pada saat Transaksi Short Selling pertama terjadi,


nilai aset yang disisihkan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.10.6.6.1.b4478 ditambah dana yang
diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi
Short Selling paling kurang 150% (seratus lima
puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short
Selling.

3.

Nilai aset yang disisihkan ditambah dana yang


diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi
Short Selling sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.10.6.6.24479 wajib dipelihara Perusahaan
Efek paling kurang 135% (seratus tiga puluh lima
perseratus) dari nilai pasar wajar Efek pada Posisi
Short.

4.

Jika nilai aset yang disisihkan ditambah dana


yang diterima dari penjualan Efek melalui
Transaksi Short Selling sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.10.6.6.24480 mengalami penurunan
dan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi
Short mengalami kenaikan sehingga nilai aset
yang disisihkan ditambah dana yang diterima
dari penjualan Efek melalui Transaksi Short
Selling kurang dari:
a.

135% (seratus tiga puluh lima perseratus)


dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi
Short, maka Perusahaan Efek wajib
menambah aset yang disisihkan dan atau
membeli Efek yang ditransaksikan secara
short selling paling lambat 3 (tiga) hari
bursa, sehingga nilai aset yang disisihkan
ditambah dana yang diterima dari
penjualan Efek melalui Transaksi Short

4478
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf a butir 2.
4479
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf b.
4480
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf b.
1439

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Selling tidak kurang dari 135% (seratus


tiga puluh lima perseratus) dari nilai pasar
wajar Efek dalam Posisi Short sebagaimana
dimaksud dalam XIV.1.10.6.6.34481.
b.

5.

120% (seratus dua puluh perseratus) dari


nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short,
maka Perusahaan Efek wajib segera
menambah aset yang disisihkan dan
atau membeli Efek yang ditransaksikan
secara short selling, sehingga nilai aset
yang disisihkan ditambah dana yang
diterima dari penjualan Efek melalui
Transaksi Short Selling tidak kurang dari
135% (seratus tiga puluh lima perseratus)
dari nilai pasar wajar Efek dalam Posisi
Short sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.10.6.6.34482 .

Transaksi Short Selling Perusahaan Efek dibatasi


dengan ketentuan:
a.

Harga penawaran jual yang dimasukkan


dalam sistem perdagangan Bursa Efek harus
di atas harga yang terjadi terakhir di Bursa
Efek; dan

b.

Perusahaan Efek wajib memberi tanda


short pada saat pelaksanaan order jual
pada sistem perdagangan Bursa Efek.

6.

Perusahaan Efek hanya dapat melakukan


Transaksi Short Selling atas Efek yang
ditetapkan Bursa Efek sebagai Efek yang dapat
ditransaksikan secara short selling.

7.

Dalam hal Efek tidak lagi memenuhi syarat


yang ditetapkan Bursa Efek sebagai Efek yang
dapat ditransaksikan secara short selling, maka

4481
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf c.
4482
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan
Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek, Angka 8 Huruf c.
1440

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Transaksi Short Selling Perusahaan Efek yang


sudah berjalan wajib diselesaikan paling lambat 5
(lima) hari bursa sejak Efek tidak lagi memenuhi
syarat yang ditetapkan Bursa Efek.

XIV.1.11. Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai Lokasi


1.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan di lokasi


lain selain kantor pusat wajib tunduk pada Peraturan
Bapepam No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek
Di Berbagai Lokasi dan melaporkan informasi tentang
pembukaan kegiatan yangdilakukan di lokasi lain
selain kantor pusat dengan menggunakan Formulir
Nomor:V.D.8-1 lampiran Peraturan Bapepam No.
V.D.8 kepada Bapepam sebelum melakukan kegiatan
di lokasi lain. Perusahaan Efek dimaksud juga wajib
melaporkan kepada Bapepam dengan menggunakan
Formulir: V.D.8-1 posisi sebagai berikut:4483
a.

setiap penutupan lokasi;

b.

setiap terjadi perubahan alamat; dan

c.

akhir bulan Juni dan Desember, apabila dalam bulan


Juni atau Desember tidak ada laporan perubahan
pada XIV.1.11.1.a4484 dan XIV.1.11.1.b4485;

selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah perubahan


tersebut. Laporan tersebut sekaligus menunjukkan posisi
akhir data isian formulir.
2.

Perusahaan Efek wajib mempunyai satu lokasi sebagai


kantor pusat yang mempunyai sekurang-kurangnya 4
bagian yang terdiri dari bagian jasa Kustodian, bagian
pembukuan, bagian pesanan dan perdagangan, dan bagian
pemasaran sesuai dengan Peraturan Bapepam No. V.D.3.

4483
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 1.
4484
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 1 Huruf a.
4485
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 1 Huruf b.
1441

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dalam hal Perusahaan Efek melakukan kegiatan di lokasi


lain selain kantor pusat, maka Perusahaan Efek wajib
mengikuti ketentuan sebagai berikut:4486
a.

Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan


Perusahaan Efek wajib dilakukan setiap hari
oleh bagian pembukuan kantor pusat dan wajib
memuat hasil kegiatan dari keseluruhan lokasi
Perusahaan Efek pada hari yang sama.

b.

Bagian pemasaran kantor pusat wajib melakukan


pengawasan
terhadap
kegiatan
seluruh
bagian pemasaran Perusahaan Efek dan wajib
menyediakan pusat data berkaitan dengan halhal material mengenai kegiatan bagian pemasaran
di berbagai lokasi serta wajib menyimpan data
dimaksud.

c.

Bagian pemasaran di lokasi lain dapat


menyampaikan pesanan nasabah secara langsung
ke bagian pesanan dan perdagangan kantor
pusat, atau secara tidak langsung melalui bagian
pemasaran kantor pusat.

d.

Bagian jasa Kustodian selain yang ada di kantor


pusat berada di bawah pengendalian dan
tanggung jawab bagian jasa Kustodian kantor
pusat dan wajib menyampaikan semua informasi
yang dipersyaratkan untuk disimpan di bagian
jasa Kustodian sesuai dengan Peraturan Nomor
V.D.3 ke bagian jasa Kustodian kantor pusat pada
hari yang sama.

e.

Fungsi persetujuan kredit, pesanan dan perintah


berkaitan dengan rekening Efek dari bagian
pesanan dan perdagangan sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. V.D.3 di lokasi lain selain kantor
pusat berada di bawah tanggung jawab seorang
pejabat bagian pesanan dan perdagangan kantor

4486
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 2.
1442

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

pusat. Pejabat bagian pesanan dan perdagangan


dimaksud wajib memasukkan kegiatan semua
nasabah Perusahaan Efek.
f.

Fungsi bagian pembukuan sesuai dengan


Peraturan Bapepam No. V.D.3 berada di bawah
pengendalian dan tanggung jawab kepala bagian
pembukuan kantor pusat dan semua informasi
yang berhubungan dengan pembukuan harus
dipusatkan di bagian pembukuan kantor pusat.

g.

Penerimaan dan pengiriman Efek dan atau dana


nasabah pada masing-masing lokasi Perusahaan Efek
yang mempunyai bagian pemasaran wajib dilakukan
oleh bagian jasa Kustodian di masing-masing lokasi
tersebut, atau oleh bank Kustodian yang ditunjuk
oleh Perusahaan Efek untuk rekening bagian jasa
Kustodian kantor pusat dan berhubungan langsung
dengan bagian jasa Kustodian kantor pusat.

h.

Perusahaan Efek dapat membuka rekening Efek


nasabah, menerima pesanan dan perintah nasabah
melalui internet atau Wakil Perusahaan Efek yang
berada dibawah pengendalian dan tanggungjawab
bagian pemasaran kantor pusat atau bagian
pemasaran di lokasi lain selain kantor pusat.

3.

Pesanan, perintah dan permintaan pembukaan rekening Efek


pada Perusahaan Efek sesuai dengan Peraturan Bapepam
No. V.D.3 dapat diterima dan disetujui oleh computer secara
otomatis melalui internet sepanjang parameter pengendalian
masing-masing fungsi tersebut berada di bawah pengendalian
dan tanggung jawab masing-masing pejabat kantor pusat.4487

4.

Kantor Perusahaan Efek di lokasi lain selain kantor pusat


tidak diwajibkan untuk mempunyai 4 (empat) bagian
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.
V.D.3.4488

4487
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 3.
4488
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 4.
1443

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

Fungsi pemeliharaan pembukuan, persetujuan perintah,


persetujuan pesanan dan persetujuan ekening, serta
pemantauan kredit dan risiko yang berkaitan dengan
bagian tertentu di kantor pusat tersebut sesuai dengan
Peraturan Bapepam No. V.D.3 dapat dilaksanakan
dengan menggunakan program komputer yang secara
langsung berada di bawah pengawasan pejabat tertentu
yang mengendalikan dan bertanggung jawab penuh atas
fungsi tersebut.4489

6.

Fungsi-fungsi tersebut di atas dapat dilaksanakan


dengan menggunakan program computer dengan
ketentuan bahwa parameter pengendalian atas
fungsi-fungsi tersebut berada di bawah pengendalian
langsung dari masing-masing pejabat dan tidak
dapat digantikan oleh orang lain selain pejabat yang
bertanggung jawab atas bagian tersebut.4490

7.

Pejabat yang mempunyai tugas dan tanggung jawab


tertentu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. V.D.3
wajib diberikan kewenangan untuk memerintahkan
dan atau mengubah program komputer atau parameterparameternya guna menjamin bahwa persetujuan
otomatis atas pesanan, perintah, pembukaan rekening,
marjin call dan fungsi lainnya dilakukan setiap saat oleh
komputer, seperti apabila dilakukan secara manual.
Program komputer tersebut wajib mempunyai sistem
perlindungan yang memadai untuk menjamin bahwa
parameterparameter tersebut tidak dapat diubah tanpa
izin dari masing-masing pejabat yang bertanggung
jawab.4491

4489
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 5.
4490
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 6.
4491
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan Perusahaan Efek Di Berbagai
Lokasi, Angka 7.
1444

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

XIV.1.12. Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek Anggota


Bursa Efek
XIV.1.12.1. Ketentuan Umum
1.

Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa Efek


wajib memenuhi ketentuan angka 1 huruf a Peraturan
Bapepam No. V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan Pelaporan
Modal Kerja Bersih Disesuaikan.4492

2.

Perusahaan Efek yang kehilangan statusnya sebagai


Anggota Bursa Efek wajib mengalihkan saham Bursa
Efek yang dimilikinya kepada Perusahaan Efek lain
sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah
No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam No. III.A.11
tentang Pelelangan Saham Bursa Efek.4493

3.

Perusahaan Efek yang kehilangan statusnya sebagai


Anggota Bursa Efek tidak berhak memberikan suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan
ketentuan Pasal 10 Peraturan Pemerintah No.45 Tahun
1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal.4494

4.

Anggota Bursa Efek dapat memberikan pelayanan kepada


nasabah Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek,
dengan ketentuan sebagai berikut:4495
a.

4492
Peraturan Bapepam-LK
Anggota Bursa Efek, Angka 1.
4493
Peraturan Bapepam-LK
Anggota Bursa Efek, Angka 2.
4494
Peraturan Bapepam-LK
Anggota Bursa Efek, Angka 3.
4495
Peraturan Bapepam-LK
Anggota Bursa Efek, Angka 4.

Dalam hal Anggota Bursa Efek memberikan


pelayanan tersebut di atas, Anggota Bursa Efek wajib
membuka rekening Efek untuk tiap-tiap nasabah
Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek.
No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
1445

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

c.

Anggota Bursa Efek wajib menerbitkan tanda


terima, konfirmasi, laporan dan dokumen lain
sehubungan dengan rekening Efek, atas nama
masing-masing nasabah dari Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan
dokumen tersebut:
1).

wajib menunjukkan bahwa Perusahaan Efek


bukan Anggota Bursa Efek adalah agen
untuk Anggota Bursa Efek dan rekening
Efek nasabah dipelihara di bawah tanggung
jawab Anggota Bursa Efek;

2).

wajib mencantumkan nama, alamat dan nomor


telepon Anggota Bursa Efek;

3).

dapat mencantumkan nama, alamat dan


nomor telepon Perusahaan Efek bukan
Anggota Bursa Efek dan informasi tentang
identitas Perusahaan Efek bukan Anggota
Bursa Efek tersebut dapat dicetak lebih
besar dan lebih dominant daripada identitas
Anggota Bursa Efek; dan

4).

wajib dikirim atau disampaikan secara


langsung oleh Anggota Bursa Efek kepada
nasabah Perusahaan Efek bukan Anggota
Bursa Efek dengan tembusan salinan
dokumen tersebut kepada Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek.

Penerimaan dan pengiriman Efek dan atau dana


sehubungan dengan rekening Efek oleh nasabah
Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek
wajib dilakukan secara langsung dengan bagian
jasa Kustodian Anggota Bursa Efek atau bank
Kustodian yang ditunjuk Anggota Bursa Efek,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1).

1446

Dokumen penerimaan dan pengiriman


Efek dan atau dana wajib diterbitkan sesuai
dengan ketentuan angka 2 huruf e Peraturan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Bapepam No. V.D.3 tentang Pengendalian


Interen Dan Penyelenggaraan Pembukuan
Oleh Perusahaan Efek.
2).

d.

Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek


dilarang menerima atau mengirim Efek dan
atau dana sehubungan dengan rekening
Efek nasabahnya pada Anggota Bursa Efek.

Dalam hal Anggota Bursa Efek membuka


rekening Efek untuk nasabah Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek, maka Anggota
Bursa Efek wajib membuat kontrak pembukaan
rekening Efek yang ditandatangani oleh nasabah,
Anggota Bursa Efek dan Perusahaan Efek bukan
Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1).

bentuk dan persyaratan kontrak wajib dibuat


sesuai dengan ketentuan angka 5 huruf
c Peraturan Bapepam No. V.D.3 tentang
Pengendalian Interen Dan Penyelenggaraan
Pembukuan Oleh Perusahaan Efek ;

2).

kontrak wajib menunjukkan bahwa rekening


Efek dipelihara di bawah tanggung jawab
Anggota Bursa Efek;

3).

kontrak wajib memuat ketentuan yang


mengatur tentang ada tidaknya pemberian
kewenangan
oleh
nasabah
kepada
Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa
Efek untuk menerima pesanan secara lisan
sehubungan dengan rekening Efek nasabah
dimaksud pada Anggota Bursa Efek, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a)

apabila
nasabah
memberikan
kewenangan kepada Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek untuk
menerima pesanan secara lisan, maka
pesanan dimaksud wajib diteruskan
1447

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepada Anggota Bursa Efek secara


tertulis, termasuk melalui formulir
elektronik yang aman;

4).

b)

kontrak wajib memuat ketentuan


bahwa Anggota Bursa Efek dapat
melaksanakan
semua
pesanan
tertulis sehubungan dengan rekening
Efek nasabah yang diteruskan oleh
Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa
Efek melalui formulir atau secara
elektronik yang aman, meskipun
pesanan tersebut dilakukan secara
lisan atau tertulis oleh nasabah;

c)

kontrak wajib memuat ketentuan yang


menyatakan bahwa Anggota Bursa
Efek tidak bertanggung jawab atas
kesalahan yang dilakukan Perusahaan
Efek bukan Anggota Bursa Efek dalam
meneruskan pesanan nasabah kepada
Anggota Bursa Efek; dan

d)

salinan kontrak wajib disimpan di


bagian pemasaran Anggota Bursa Efek
dan Perusahaan Efek bukan Anggota
Bursa Efek.

dokumen-dokumen pesanan nasabah yang


dikirimkan dari Perusahaan Efek bukan
Anggota Bursa Efek kepada Anggota
Bursa Efek wajib diberi stempel waktu dan
disimpan di bagian pemasaran Perusahaan
Efek bukan Anggota Bursa Efek, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a)

1448

Anggota Bursa Efek wajib memproses


pesanan tersebut sesuai dengan
Peraturan Nomor V.D.3 dan Peraturan
Nomor III.A.10 tentang Transaksi
Efek; dan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

b)

Anggota
Bursa
Efek
wajib
memberikan prioritas yang sama atas
pesanan nasabah Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek seperti
yang diberikan kepada nasabah
Anggota Bursa Efek sesuai dengan
Pasal 38 Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

XIV.1.12.2. Perjanjian Keagenan Dengan Anggota Bursa


Efek
1.

Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek wajib


membuat perjanjian keagenan dengan Anggota Bursa
Efek yang sekurang-kurangnya memuat hal-hal
sebagai berikut:4496
a.

komposisi pembagian komisi dan biaya;

b.

tata cara pencantuman informasi tentang identitas


Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek dalam
dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud
ketentuan XIV.1.12.1.4.b.3)4497;

c.

tata cara penerimaan dan pengiriman Efek dan


atau dana sehubungan dengan rekening Efek
oleh nasabah Perusahaan Efek bukan Anggota
Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam
XIV.1.12.1.4.c4498;

d.

persetujuan Anggota Bursa Efek untuk tidak


menerima secara langsung nasabah Perusahaan
Efek bukan Anggota Bursa Efek yang ditanganinya
atau tidak menawarkan kepada nasabah tersebut
untuk membuka rekening Efek secara langsung;

4496
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
Anggota Bursa Efek, Angka 5.
4497
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan
Efek Anggota Bursa Efek, Angka 4 Huruf b angka 3.
4498
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan
Efek Anggota Bursa Efek, Angka 4 Huruf c.
1449

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

e.

penyediaan informasi yang dapat diakses melalui


terminal dan layar monitor oleh Anggota Bursa
Efek bagi Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa
Efek yang memungkinkan Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek memantau posisi
rekening Efek nasabahnya, pesanan terbuka,
dan harga Efek di Bursa Efek;

f.

kewajiban Anggota Bursa Efek menyediakan bagi


nasabah yang berasal dari Perusahaan Efek bukan
Anggota Bursa Efek semua informasi, dokumen
dan catatan yang dibutuhkan seperti yang
disediakan bagi nasabahnya sendiri, termasuk
pemberitahuan mengenai perlindungan asuransi
rekening Efek nasabah dan informasi mengenai
kondisi keuangan Anggota Bursa; dan

g.

kewajiban Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa


Efek memberikan pernyataan secara tertulis
kepada tiap-tiap nasabahnya yang menyatakan
bahwa rekening Efek nasabah dipelihara oleh
Anggota Bursa Efek dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Anggota Bursa Efek, kecuali
tanggung jawab Perusahaan Efek bukan Anggota
Bursa Efek berkaitan dengan penerusan pesanan
nasabah.

Perusahaan Efek bukan Anggota Bursa Efek yang


menangani semua transaksi nasabah berdasarkan
perjanjian keagenan dengan Anggota Bursa Efek
sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan tidak
memelihara rekening Efek, tidak diwajibkan untuk
memiliki pegawai yang menjalankan fungsi bagianbagian sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam Nomor V.D.3, yang meliputi:4499
a.

bagian jasa Kustodian;

b.

bagian pembukuan yang membuat catatan-

4499
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
Anggota Bursa Efek, Angka 6
1450

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

catatan, yang meliputi:


1).

rekening Efek nasabah dan catatan yang


berhubungan dengan rekening Efek;

2).

buku pembantu Efek berkaitan dengan


rekening Efek;

c.
3.

3).

buku besar; dan

4).

buku pembantu transaksi;

bagian pesanan dan perdagangan.

Bursa Efek dilarang melakukan pembatasan atas


komisi atau biaya yang berkaitan dengan transaksi
sebagaimana dimaksud dalam peraturan ini, atau
menetapkan persentase atas pembagian komisi atau
biaya antara Anggota Bursa Efek dan Perusahaan Efek
bukan Anggota Bursa Efek.4500

XIV.1.13. Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh


Perusahaan Efek
XIV.1.13.1. Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
1.

2.

Setiap Perusahaan Efek wajib menyampaikan laporan


berkala kepada Bapepam dan LK sebagai berikut: 4501
a.

Laporan Keuangan Berkala;

b.

Laporan Kegiatan; dan

c.

Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih


Disesuaikan Tahunan.

Laporan Keuangan Berkala yang dimaksud dalam


peraturan ini adalah Laporan Keuangan Tahunan dan
Laporan Keuangan Tengah Tahunan.4502

4500
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman Perjanjian Agen Perusahaan Efek
Anggota Bursa Efek, Angka 7.
4501
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
Oleh Perusahaan Efek, Angka 2.
4502
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf a.
1451

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

Laporan Kegiatan yang dimaksud dalam peraturan ini


adalah:4503
a.

laporan kegiatan penjaminan tengah tahunan,


bagi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan
usaha sebagai Penjamin Emisi Efek;

b.

laporan kegiatan bulanan, bagi Perusahaan


Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Perantara Pedagang Efek; dan atau

c.

laporan kegiatan bulanan, bagi Perusahaan Efek


yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer
Investasi.

Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan


Tahunan yang dimaksud dalam peraturan ini adalah
laporan pemeriksaan atas perhitungan Modal Kerja
Bersih Disesuaikan dengan mengambil sampel sekurangkurangnya 25 (dua puluh lima) hari kerja secara acak
selama satu tahun buku yang diperiksa dan memberikan
pendapat apakah Modal Kerja Bersih Disesuaikan telah
didasarkan atas informasi yang benar dan dihitung serta
dilaporkan dengan cara yang benar.4504

XIV.1.13.2. Ketentuan Penyampaian Laporan Berkala


1.

Laporan Keuangan Berkala sebagaimana dimaksud


dalam XIV.1.13.1.1.a4505 wajib disampaikan dengan
ketentuan sebagai berikut:4506
a.

Laporan Keuangan Berkala disampaikan kepada


Bapepam dan LK sebanyak 2 (dua) eksemplar,
sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar dalam bentuk asli.

4503
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf b.
4504
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 1 Huruf c.
4505
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf a.
4506
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
Oleh Perusahaan Efek, Angka 3.
1452

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

b.

Dalam hal Perusahaan Efek adalah perusahaan


yang telah melakukan Penawaran Umum
atau Perusahaan Publik, maka kewajiban
penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Perusahaan Efek tersebut mengacu kepada
Peraturan Nomor X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

c.

Laporan Keuangan Berkala disusun berdasarkan


prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada
pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar
Modal yang ditetapkan Bapepam dan LK.

d.

Laporan Keuangan Tahunan harus disertai


dengan laporan Akuntan dengan pendapat
yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam
dan LK selambat-lambatnya pada akhir bulan
ke-3 (ketiga) setelah tanggal Laporan Keuangan
Tahunan.

e.

Laporan Keuangan Tengah Tahunan disampaikan


kepada Bapepam dan LK dalam jangka waktu
sebagai berikut:
1).

selambat-lambatnya pada akhir bulan


pertama setelah tanggal Laporan Keuangan
Tengah Tahunan, jika tidak disertai laporan
Akuntan;

2).

selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-2


(kedua) setelah tanggal Laporan Keuangan
Tengah Tahunan, jika disertai laporan
Akuntan dalam rangka penelaahan
terbatas; dan

3).

selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3


(ketiga) setelah tanggal Laporan Keuangan
Tengah Tahunan, jika disertai laporan Akuntan
yang memberikan pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.
1453

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

f.

Laporan Keuangan Tengah Tahunan disusun


berdasarkan prinsip yang sama dengan Laporan
Keuangan Tahunan dan mencakup antara lain
penyesuaian yang lazim dilakukan pada akhir
periode akuntansi perusahaan demi tercapainya
dasar akrual.

g.

Jika terdapat perbedaan antara Laporan


Keuangan Tengah Tahunan dengan data periode
yang sama dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan Tahunan, maka Laporan Keuangan
Tengah Tahunan tersebut yang disajikan secara
perbandingan dengan Laporan Keuangan
Tengah Tahunan periode berikutnya harus
disajikan kembali sesuai dengan data yang telah
dicakup dengan Laporan Keuangan Tahunan.

h.

Pada Laporan Keuangan Berkala yang


disampaikan kepada Bapepam dan LK
wajib dilekatkan surat pernyataan tentang
pertanggungjawaban atas laporan keuangan
yang ditandatangani oleh semua anggota Direksi
dan salah satu Komisaris yang mewakili dewan
komisaris sesuai dengan Formulir Nomor X.E.1-1
lampiran 1, Peraturan Bapepam No. X.E.1.

i.

Semua anggota Direksi dan Komisaris


Perusahaan Efek bertanggung jawab secara
tanggung renteng atas pernyataan yang dibuat
sebagaimana dimaksud pada XIV.1.13.2.1.h4507.

Laporan Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam


XIV.1.13.1.1.b4508 wajib disampaikan dengan ketentuan
sebagai berikut:4509
a.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan

4507
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 3 Huruf h.
4508
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf b.
4509
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
Oleh Perusahaan Efek, Angka 4.
1454

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

usaha sebagai Penjamin Emisi Efek wajib


menyampaikan Laporan Kegiatan yang dibuat
secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan
Desember) kepada Bapepam dan LK sesuai
dengan Formulir Nomor X.E.1-2 lampiran 2,
Peraturan Bapepam No. X.E.1, paling lambat
pada hari kerja ke-12 (kedua belas) bulan
berikutnya.
b.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan


usaha sebagai Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabahnya
wajib menyampaikan Laporan Kegiatan kepada
Bapepam dan LK sesuai dengan Formulir
Nomor X.E.1-3 lampiran 3, Peraturan Bapepam
No. X.E.1, paling lambat pada hari kerja ke-12
(kedua belas) bulan berikutnya.

c.

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha


sebagai Perantara Pedagang Efek yang tidak
mengadministrasikan rekening Efek nasabahnya
wajib menyampaikan Laporan Kegiatan kepada
Bapepam dan LK sesuai dengan Formulir
Nomor X.E.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam
No. X.E.1, paling lambat pada hari kerja ke-12
(kedua belas) bulan berikutnya.

d.

Penyampaian Laporan Kegiatan sebagaimana


dimaksud pada XIV.1.13.2 huruf a, huruf b,
dan huruf c, wajib pula disampaikan kepada
Bapepam dan LK dalam bentuk format digital.

e.

Perusahaan Efek yang hanya melakukan kegiatan


usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan tidak
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek, yang didukung dengan surat
pernyataan, hanya diwajibkan menyampaikan
Laporan Kegiatan yang dibuat secara berkala
setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember)
kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Formulir
1455

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Nomor X.E.1-2 lampiran 2 peraturan ini, paling


lambat pada hari kerja ke-12 (kedua belas) bulan
berikutnya.
f.

3.

4.

Dalam hal Perusahaan Efek adalah perusahaan


yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer
Investasi, maka kewajiban penyampaian Laporan
Kegiatan Perusahaan Efek tersebut mengacu
pada Peraturan Nomor X.N.1 tentang Laporan
Kegiatan Bulanan Manajer Investasi.

Laporan Akuntan Atas Modal Kerja Bersih


Disesuaikan Tahunan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.1.13.1.1.c4510 wajib disampaikan dengan
ketentuan sebagai berikut:4511
a.

Perusahaan Efek wajib menyampaikan Laporan


Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan
Tahunan kepada Bapepam dan LK bersamaan
dengan penyampaian Laporan Keuangan
Tahunan.

b.

Pemeriksaan atas perhitungan Modal Kerja


Bersih Disesuaikan Tahunan di atas wajib
dilakukan oleh Akuntan yang memeriksa
laporan keuangan Perusahaan Efek.

Dalam hal batas waktu penyampaian Laporan


Keuangan Berkala, Laporan Kegiatan, dan Laporan
Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan
jatuh pada hari libur, maka laporan tersebut wajib
disampaikan pada hari kerja sebelumnya. Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala, Laporan Kegiatan, dan
Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan
Tahunan tersebut tidak mengakibatkan pergeseran
batas waktu penyampaian laporan. Penghitungan hari
keterlambatan dihitung sejak hari pertama setelah
batas akhir waktu penyampaian Laporan Keuangan

4510
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh
Perusahaan Efek, Angka 2 Huruf c.
4511
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
Oleh Perusahaan Efek, Angka 5.
1456

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Berkala, Laporan Kegiatan, dan Laporan Akuntan atas


Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan.4512

XIV.2. PENASIHAT INVESTASI


XIV.2.1. Pengertian
Penasihat Investasi adalah Pihak yang memberi nasihat kepada
Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian Efek dengan
memperoleh imbalan jasa.4513

XIV.2.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat melakukan kegiatan sebagai Penasihat


Investasi adalah Pihak yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.4514

2.

Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai


Penasihat Investasi adalah orang perseorangan atau
perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari
Bapepam.4515

3.

Orang perseorangan yang menjadi Penasihat Investasi


atau orang perseorangan yang menjadi direktur,
komisaris atau mengendalikan, baik langsung maupun
tidak langsung, Penasihat Investasi yang berbentuk
perusahaan wajib memenuhi persyaratan sekurang
kurangnya sebagai berikut:4516
a.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan


atau dihukum karena terbukti melakukan tindak

4512
Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala
Oleh Perusahaan Efek, Angka 6.
4513
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 ayat 14.
4514
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 34 ayat 1.
4515
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
41 ayat 1.
4516
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
41 ayat 2.
1457

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pidana di bidang keuangan;


b.

memiliki akhlak dan moral yang baik; dan

c.

memiliki keahlian di bidang Pasar modal.

4.

Penasihat Investasi sebagaimana yang dimaksud dalam


XVI.2.2.24517 dan XVI.2.2.34518 wajib sekurang-kurangnya
memiliki seorang tenaga ahli yang memiliki izin sebagai
Wakil Manajer Investasi.4519

5.

Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi dilarang:4520


a.

menggunakan pengaruh atau mengadakan


tekanan yang bertentangan dengan kepentingan
nasabah;

b.

mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah,


kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh nasabah
atau diwajibkan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku;

c.

mengemukakan secara tidak benar atau tidak


mengemukakan fakta yang material kepada
nasabah mengenai kemampuan usaha atau
keadaan keuangannya;

d.

merekomendasikan kepada nasabah untuk


membeli atau menjual Efek tanpa memberitahukan
adanya kepentingan Perusahaan Efek dan
Penasihat Investasi dalam Efek tersebut; atau

e.

membeli atau memiliki Efek untuk rekening


Perusahaan Efek itu sendiri atau untuk
rekening Pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan
permintaan beli dalam Penawaran Umum dalam
hal Perusahaan Efek tersebut bertindak sebagai
Penjamin Emisi Efek atau agen penjuala, kecuali
pesanan Pihak yang tidak terafiliasi telah dipenuhi

4517
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
41 ayat 1.
4518
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
41 ayat 2.
4519
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
42.
4520
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 35.
1458

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

seluruhnya.
6.

7.

Perusahaan Efek atau Penasihat Investasi wajib:4521


a.

mengetahui latar belakang, keadaan keuangan,


dan tujuan investasi nasabahnya; dan

b.

membuat dan menyimpan catatan dengan


baik mengenai pesanan, transaksi, dan kondisi
keuangannya.

Penasihat Investasi yang melakukan kegiatan sebagai


pemeringkat Efek, wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut:4522
a.

berbentuk Perseroan;

b.

mempunyai modal disetor Rp500.000.000,00 (lima


ratus juta rupiah); dan

c.

memiliki sekurang-kurangnya seorang direktur


yang mempunyai pengetahuan di bidang
pemeringkat Efek.

8.

Persyaratan dan tata cara perizinan Penasihan Investasi


diatur lebih alnjut dengan Peraturan Pemerintah.4523

9.

Permohonan untuk memperoleh izin usaha sebagai


Penasihat Investasi diajukan kepada Bapepam disertai
dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut:4524
a.

izin sebagai Wakil Manajer Investasi;

b.

Nomor Pokok Wajib Pajak; dan

c.

dokumen dan keterangan pendukung lain yang


berhubungan dengan permohonan izin usaha
PenasihatInvestasi yang ditetapkan lebih lanjut oleh
Bapepam.

4521
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 36.
4522
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
43.
4523
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 34 ayat 2.
4524
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
44 ayat 1.
1459

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10.

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam XVI.2.2.2.94525


diajukan dengan menggunakan formulir yang bentuk
dan isinya ditetapkan oleh Bapepam.4526

11.

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi


penyelenggaraan
kegiatan
Penasihat
Investasi
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini, ditetapkan oleh
Bapepam.4527

XIV.2.3. Perizinan Penasehat Investasi


XIV.2.3.1. Ketentuan Umum Dan Persyaratan
1.

2.

Penasihat Investasi Orang Perseorangan4528


a.

Permohonan untuk memperoleh izin usaha


sebagai Penasihat Investasi diajukan kepada
Bapepam dengan mengisi Formulir Nomor
V.C.1-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
V.C.1.

b.

Melampirkan copy izin orang perseorangan


sebagai Wakil Manajer Investasi.

c.

Melampirkan uraian rencana kegiatan termasuk


sarana yang dimiliki.

d.

Warga Negara Indonesia.

Penasihat Investasi Berbentuk Perusahaan4529


a.

Permohonan untuk memperoleh izin usaha


sebagai Penasihat Investasi diajukan kepada
Bapepam dengan mengisi Formulir Nomor V.C.1-1
lampiran 1, Peraturan Bapepam No. V.C.1.

4525
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
44 ayat 1.
4526
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
44 ayat 2.
4527
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45.
4528
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 1.
4529
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 2.
1460

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

b.

Melampirkan
Anggaran
Dasar/Anggaran
Rumah Tangga yang memuat kegiatan
perusahaan sebagai Penasihat Investasi.

c.

Perusahaan berdomisili di Indonesia.

d.

Melampirkan copy izin orang perseorangan


sebagai Wakil Manajer Investasi.

e.

Melampirkan uraian rencana kegiatan.

f.

Memiliki sarana yang menunjang kegiatan


sebagai Penasihat Investasi.

g.

Melampirkan Struktur Organisasi.

h.

Melampirkan copy paspor dan izin kerja dari


Departemen Tenaga Kerja bagi tenaga kerja
asing.

XIV.2.3.2. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.2.3.1.14530 dan XIV.2.3.1.24531 tidak memenuhi
syarat, Bapepam memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:4532
1.

Permohonannya
tidak
lengkap
dengan
menggunakan Formulir Nomor V.C.1-2 lampiran
2, Peraturan Bapepam No. V.C.1; atau

2.

Permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor V.C.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. V.C.1.

XIV.2.3.3. Surat Keputusan Izin Usaha


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam

4530
4531
4532

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 1.


Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 4.
1461

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.2.3.1.14533 dan XIV.2.3.1.24534 memenuhi syarat,


Bapepam memberikan surat keputusan izin usaha
Penasihat Investasi, dengan menggunakan Formulir
Nomor V.C.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No.
V.C.1.4535

XIV.2.4. Perilaku Yang Dilarang Bagi Penasehat Investasi


Penasihat Investasi dilarang:4536
1.

Meminta imbalan yang sangat tinggi dibandingkan


dengan imbalan yang diminta oleh Penasihat
Investasi lain yang memberikan jasa yang sama tanpa
memberitahukan kepada nasabah bahwa terdapat
pilihan pemberi jasa yang lain.

2.

Mengungkapkan identitas nasabah kepada pihak ketiga


kecuali diharuskan oleh peraturan perundangan yang
berlaku.

3.

Memberi gambaran yang salah kepada nasabah mengenai


kualifikasi dari Penasihat Investasi atau memberi
gambaran yang salah mengenai sifat dari jasa yang
diberikan, atau mengabaikan untuk menyampaikan fakta
material yang diperlukan agar pernyataan yang dibuat
sehubungan dengan kualifikasi Penasihat Investasi, sifat
jasa dan fakta material tersebut tidak menyesatkan.

4.

Memberi laporan atau saran kepada setiap nasabah yang


tidak disiapkan olehnya tanpa menyebutkan pihak yang
menyiapkan laporan atau saran tersebut.

5.

Menjanjikan suatu hasil tertentu yang akan dicapai


apabila nasabah mengikuti nasihat yang diberikan.

6.

Memberi saran kepada nasabah yang berkaitan dengan


pembelian, penjualan atau pertukaran dari Efek tanpa

4533
Peraturan Bapepam-LK
4534
Peraturan Bapepam-LK
4535
Peraturan Bapepam-LK
4536
Peraturan Bapepam-LK
Investasi, Angka 1
1462

No.
No.
No.
No.

V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 1.


V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 2.
V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 5.
V.H.1 tentang Perilaku Yang Dilarang Bagi Penasehat

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

dasar pemikiran yang rasional.


7.

mengabaikan untuk mengungkapkan secara tertulis


kepada nasabah sebelum nasihat diberikan mengenai
benturan kepentingan dari Penasihat Investasi yang
dapat mengurangi obyektivitas dari nasihat tersebut.

8.

Mengadakan,
mengubah,
memperpanjang,
memperpendek atau memperbaharui kontrak nasihat
investasi tanpa persetujuan tertulis dari nasabah.

9.

Mengelola dana nasabah.

10.

Melakukan pemeringkatan Efek bagi Penasihat Investasi


yang bukan perusahaan Pemeringkat Efek.

XIV.2.5. Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi Penasehat


Investasi
Penasihat Investasi wajib menyampaikan laporan sebagai
berikut:4537
1.

Pindah alamat usaha, penggantian pengurus atau


direksi, penggantian pemegang izin Wakil Manajer
Investasi, selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari setelah
terjadinya perubahan tersebut.4538

2.

Laporan kegiatan tengah tahunan dan tahunan sesuai


dengan Formulir Nomor X.F.1-1 lampiran Peraturan
Bapepam No. X.F.1, yang disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal 30 Juni dan
31 Desember.4539

XIV.2.6. Kewajiban Penyimpanan Dan Pemeliharaan Catatan Bagi


Penasehat Investasi
4537
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.1 tentang Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi Penasihat
Investasi.
4538
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.1 tentang Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi Penasihat
Investasi, Angka 1.
4539
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.1 tentang Laporan Yang Dipersyaratkan Bagi Penasihat
Investasi, Angka 2.
1463

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Setiap Penasihat Investasi wajib mengadakan, menyimpan


dan memelihara catatan-catatan dan apabila diperlukan dalam
pemeriksaan Bapepam, harus manyajikan hal-hal sebagai
berikut:4540
1.

Kontrak antara nasabah dengan Penasihat Investasi.

2.

Catatan-catatan yang berkaitan dengan keputusan untuk


merekomendasi nasabah membeli atau menjual suatu
Efek.

3.

Copy dari setiap pernyataan tertulis mengenai


rekomendasi termasuk perubahannya yang diberikan
kepada nasabah.

XIV.2.7. Keterbukaan Kepentingan


Penasehat Investasi

Efek

Dari

1.

Penasihat Investasi harus mengungkapkan kepada


nasabahnya, setiap kepentingan dalam Efek yang telah
atau akan dimilikinya yang berkaitan dengan Efek yang
direkomendasikan.4541

2.

PenasihatInvestasiharusmengungkapkankepadanasabahnya
kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan dalam Efek
atas Efek yang direkomendasikannya. Pengungkapan
tersebut harus diberikan sebelum mengadakan perjanjian dan
memberikan nasihat kepada nasabahnya.4542

3.

Jika rekomendasi diberikan secara lisan, maka pengungkapan


kepentingan dalam Efek oleh Penasihat Investasi dapat pula
dilakukan secara lisan dan pada waktu yang bersamaan
dengan pemberian rekomendasi dimaksud, dan sesuai
dengan kebijakan tertulis yang telah diungkapkan.4543

4540
Peraturan Bapepam-LK No.
Catatan Bagi Penasihat Investasi.
4541
Peraturan Bapepam-LK No.
Penasihat Investasi, Angka 1.
4542
Peraturan Bapepam-LK No.
Penasihat Investasi, Angka 2.
4543
Peraturan Bapepam-LK No.
Penasihat Investasi, Angka 3.
1464

Dalam

X.F.2 tentang Kewajiban Penyimpanan Dan Pemeliharaan


X.F.3 tentang Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek Dari
X.F.3 tentang Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek Dari
X.F.3 tentang Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek Dari

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

4.

Jika rekomendasi yang diberikan bertentangan dengan


kebijakan tertulis dari Penasihat Investasi yang dibuat
sebelumnya, maka pengungkapan mengenai kepentingan
dalam Efek dari Penasihat Investasi harus:4544
a.

dicantumkan dalam bentuk dokumen yang berisi


rekomendasi; dan

b.

dicantumkan dalam kotak pada permulaan atau


akhir dokumen, atau pada posisi lain yang sama
pentingnya atau yang lebih menonjol letaknya.

XIV.3. PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK


XIV.3.1. Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek
XIV.3.1.1.

Ketentuan Umum
Permohonan untuk memperoleh izin usaha sebagai
perusahaan Pemeringkat Efek diajukan kepada
Bapepam dengan mengisi Formulir Nomor V.C.1-1
lampiran 1, Peraturan Bapepam No. V.C.1.4545

XIV.3.1.2. Persyaratan
1.

Melampirkan Anggaran Dasar perusahaan


yang memuat kegiatan sebagai perusahaan
Pemeringkat Efek.4546

2.

Memiliki sarana yang menunjang kegiatan


proses pemeringkatan.4547

4544
Peraturan Bapepam-LK
Penasihat Investasi, Angka 4.
4545
Peraturan Bapepam-LK
a.
4546
Peraturan Bapepam-LK
b.
4547
Peraturan Bapepam-LK
c.

No. X.F.3 tentang Keterbukaan Kepentingan Dalam Efek Dari


No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
1465

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Melampirkan bukti penyetoran modal dan


laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Akuntan yang terdaftar di Bapepam selambatlambatnya 60 hari sejak tanggal laporan
keuangan.4548

4.

Sekurang-kurangnya 1 (satu) orang direksi dan


1 (satu) orang dibawah direksi memiliki izin
Wakil Manajer Investasi.4549

5.

Melampirkan paspor dan izin kerja dari


Departemen Tenaga Kerja bagi tenaga kerja
asing.4550

6.

Melampirkan Struktur Organisasi.4551

XIV.3.1.3. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.1.14552 tidak memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:4553

4548
d.
4549
e.
4550
f.
4551
g.
4552
4553
1466

1.

Permohonannya tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor V.C.1-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. V.C.1;
atau

2.

Permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor V.C.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. V.C.1.

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3 Huruf
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 4.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

XIV.3.1.4. Surat Keputusan Izin Usaha


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.1.14554 memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat keputusan izin usaha Penasihat
Investasi, dengan menggunakan Formulir Nomor
V.C.1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No.
V.C.1.4555

XIV.3.2. Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek


XIV.3.2.1. Hal-Hal Yang Diwajibkan

4554
4555
4556
Angka
4557
Angka

Peraturan
Peraturan
Peraturan
2.
Peraturan
3.

1.

Perusahaan
Pemeringkat
Efek
yang
mendapat izin usaha dari Bapepam
dan LK wajib melakukan kegiatan
pemeringkatan melalui analisis yang
mendalam (in-depth analysis), dilakukan
secara independen, bebas dari pengaruh
pihak yang memanfaatkan jasa Perusahaan
Pemeringkat Efek, obyektif, dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pemberian
Peringkat. 4 5 56

2.

Perusahaan Pemeringkat Efek wajib:4557


a.

bersikap obyektif dan independen dalam


melaksanakan kegiatan pemeringkatan.

b.

memiliki prosedur dan metodologi


tertulis sebagai pedoman dan prinsip
dasar dalam setiap tahapan pada proses
pemeringkatan termasuk jangka waktu

Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 3.


Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan Penasehat Investasi, Angka 5.
Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
1467

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penyelesaiannya, serta menerapkan


dan menaati prosedur dan metodologi
dimaksud secara konsisten dengan
ketentuan prosedur dan metodologi
pemeringkatan,
wajib
memenuhi
kondisi paling kurang:

c.

1468

1).

tepat, sistematis, dan telah melalui


tahapan pengujian;

2).

telah diuji kehandalannya; dan

3).

penerapannya
wajib
sesuai
dengan obyek pemeringkatan dan
jenis industrinya.

menerapkan tahapan proses pemeringkatan


yang mencakup antara lain:
1).

pemaparan
atas
metodologi
pemeringkatan kepada pengguna
jasa, dalam hal Perusahaan
Pemeringkat Efek melakukan
pemeringkatan
karena
permintaan, baik permintaan dari
pihak yang diperingkat maupun
permintaan pihak lain;

2).

pelaksanaan survei, pengumpulan,


dan
penelitian
berbagai
informasi yang menjadi sumber
pemeringkatan baik kualitatif
maupun kuantitatif termasuk dari
atau melalui manajemen Pihak
yang diperingkat dan/atau Pihak
yang Efeknya diperingkat;

3).

proses analisa dan penetapan


Peringkat;

4).

proses keberatan oleh Pihak yang


diperingkat dan/atau Pihak yang
Efeknya diperingkat;

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

5).

publikasi hasil Peringkat; dan

6).

pemantauan hasil Peringkat.

d.

melakukan kaji ulang secara berkala paling


kurang 3 (tiga) tahun sekali terhadap
prosedur dan metodologi pemeringkatan
serta penerapannya, untuk memastikan
kualitas, konsistensi, dan obyektivitas
proses pemeringkatan. Dalam hal hasil
kaji ulang mengakibatkan perlu dilakukan
perubahan prosedur dan metodologi
pemeringkatan,
maka
Perusahaan
Pemeringkat Efek wajib melakukan
perubahan dan menyampaikan prosedur
dan metodologi tersebut kepada Bapepam
dan LK dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
terjadinya perubahan.

e.

bertanggung jawab atas setiap hasil


Peringkat yang dikeluarkan.

f.

mengambil
langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencegah
dikeluarkannya hasil Peringkat yang
tidak
mencerminkan
kemampuan
sebenarnya Pihak yang diperingkat dan/
atau Pihak yang Efeknya diperingkat.

g.

menjamin
keberlanjutan
dan
ketersediaan analis dalam setiap proses
pemeringkatan.

h.

memastikan
analisnya
bekerja
sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.

i.

melakukan keterbukaan prosedur dan


metodologi pemeringkatan dengan pihak
yang diperingkat, investor, partisipan
pasar lainnya dan masyarakat.

j.

memantau

entitas

(company

rating)
1469

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan/atau Efek yang diterbitkan oleh


Pihak yang diperingkat (instrument
rating) secara terus menerus sesuai
dengan prosedur standar operasi
pemeringkatan.
k.

mengkaji ulang secara berkala hasil


Peringkat yang telah dikeluarkan.

l.

mengkaji ulang hasil Peringkat yang


telah dikeluarkan dalam hal terdapat
fakta material atau kejadian penting yang
dapat mempengaruhi hasil Peringkat.
Kewajiban sebagaimana diatur pada
XIV.3.2.1.2.k4558 dan XIV.3.2.1.2.l4559 tidak
berlaku jika:

4558
Angka
4559
Angka
1470

1).

Pemeringkatan yang dilakukan


berdasarkan perjanjian yang
hanya menghasilkan 1 (satu) kali
pemeringkatan.

2).

Pemeringkatan yang dilakukan


tanpa permintaan Pihak tertentu,
dimana Perusahaan Pemeringkat
Efek telah menyatakan bahwa
Perusahaan Pemeringkat Efek
tersebut telah menghentikan
kegiatan pemeringkatan atas
Pihak atau Efek tertentu.

m.

memastikan bahwa data dan informasi


yang diperoleh dalam rangka proses
pemeringkatan adalah relevan dan dapat
dipercaya atau berasal dari sumber yang
dapat dipercaya.

n.

mendistribusikan secara tepat waktu

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,


3 Huruf k.
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
3 Huruf l.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

setiap hasil Peringkat sesuai dengan


perjanjian pemeringkatan.
o.

mengungkapkan hasil pemutakhiran


atas setiap hasil Peringkat yang
dikeluarkannya
sesuai
dengan
yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku
atau dalam hal terdapat informasi
yang material yang menyebabkan
perubahan hasil Peringkat.

p.

mempunyai sistem yang memastikan


bahwa informasi yang bersifat rahasia
yang diterima dari Pihak yang
diperingkat, Pihak yang Efeknya
diperingkat dan/atau Pihak lain, tidak
diketahui dan/atau tidak dimanfaatkan
oleh pihak lain, kecuali diwajibkan
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

q.

menggunakan informasi rahasia hanya


untuk tujuan yang berkaitan dengan
aktivitas pemeringkatan atau aktivitas
lainnya yang sesuai dengan perjanjian
dengan Pihak yang diperingkat dan/
atau Pihak yang Efeknya diperingkat.

r.

mempunyai Komite Pemeringkat dan


pejabat kepatuhan.

s.

menetapkan secara jelas keberadaan,


kewenangan, dan tanggung jawab
pejabat kepatuhan.

t.

memiliki persyaratan dan kualifikasi


anggota Komite Pemeringkat secara
tertulis. Persyaratan dan kualifikasi
anggota Komite Pemeringkat ini
wajib
disusun
untuk
menjamin
keberlangsungan dan kualitas hasil
1471

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemeringkatan.

3.

4560
Angka
4561
Angka
1472

u.

memastikan bahwa pejabat kepatuhan


dapat melaksanakan fungsinya secara
independen dan obyektif.

v.

memiliki persyaratan dan kualifikasi


analis secara tertulis dan menerapkannya
untuk menjamin keberlangsungan dan
kualitas proses pemeringkatan.

w.

menetapkan kompetensi analisnya


dengan mempertimbangkan antara
lain tingkat pendidikan, pengalaman
dalam sektor industri pemeringkatan,
dan pengalaman dalam menganalisa
sektor industri tertentu.

x.

menjamin bahwa analisnya melakukan


analisa yang memadai dan pemantauan
yang cermat.

y.

menjamin bahwa seluruh analis


Perusahaan
Pemeringkat
Efek
meningkatkan
kemampuan
yang
terkait dengan pemeringkatan melalui
pelatihan yang memadai, antara lain
melalui program pelatihan dan program
pendidikan yang berkelanjutan.

Komite Pemeringkat sebagaimana dimaksud


dalam XIV.3.2.1.2.r4560 wajib:4561
a.

memiliki wewenang
jawab secara jelas;

dan

tanggung

b.

bertindak secara
obyektif; dan

c.

menerapkan
sistem
pengambilan
keputusan mengenai hasil peringkat

independen

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,


3 Huruf r.
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
5.

dan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

berdasarkan asas setiap anggota komite


pemeringkat hanya memiliki satu
suara.
4.

5.

4562
Angka
4563
Angka
4564
Angka

Pejabat kepatuhan sebagaimana


dalam XIV.3.2.1.2.r4562 wajib:4563
secara

dimaksud

a.

bertindak
obyektif;

independen

dan

b.

membuat rekomendasi yang dianggap


perlu dalam hal ditemukan atau diketahui
terjadinya
pelanggaran
pedoman
perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
atau tindakan melawan hukum dan/
atau pelanggaran peraturan perundangundangan yang berlaku, yang dilakukan
oleh karyawan Perusahaan Pemeringkat
Efek; dan

c.

menjaga kerahasiaan identitas pelapor


dan isi laporan tentang pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam huruf
b, dan mengadministrasikan laporan
tersebut serta tindakan yang telah
dilakukan
terhadap
pelanggaran
dimaksud.

Setiap karyawan Perusahaan Pemeringkat


Efek wajib mengambil semua tindakan yang
dianggap perluuntuk menjaga aset dan
catatan-catatan yang dimiliki Perusahaan
Pemeringkat Efek dari kecurangan, pencurian,
dan penyalahgunaan.4564

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,


3 Huruf r.
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
6.
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
7.
1473

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XIV.3.2.2. Hal-Hal Yang Dilarang


1.

Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang:4565


a.

memberikan rekomendasi yang dapat


mempengaruhi
pemodal.

keputusan

investasi

b.

baik secara implisit maupun eksplisit


memberikan kepastian dan/atau jaminan
atas hasil Peringkat tertentu sebelum
selesainya proses pemeringkatan.

c.

melakukan kegiatan usaha yang


tidak berkaitan dengan kegiatan
pemeringkatan, kecuali kegiatan usaha
yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

d.

memberikan data dan/atau informasi


yang bersifat rahasia yang digunakan
untuk melakukan pemeringkatan dan/
atau untuk tujuan lain selain untuk
keperluan kegiatan pemeringkatan
kepada
siapapun,
kecuali
telah
memperoleh persetujuan dari Pihak
yang memiliki data dan/atau informasi
rahasia tersebut atau dalam rangka
pengawasan yang dilakukan oleh
Bapepam dan LK dan/atau Pihak lain
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau untuk
kepentingan peradilan.

e.

menentukan hasil Peringkat berdasarkan


hal lain selain faktor-faktor yang relevan
dengan obyek pemeringkatan.

f.

memberikan rekomendasi mengenai


struktur Produk Keuangan Terstruktur
(structured finance product) yang sedang

4565
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
Angka 4.
1474

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

diperingkatnya, antara lain Efek Beragun


Aset, Real Estate Investment (REITs).
g.

melakukan pemeringkatan suatu obyek


pemeringkatan apabila:
1).

Efek yang akan diperingkat


diterbitkan oleh Pihak yang
mempunyai hubungan Afiliasi
dengan Perusahaan Pemeringkat
Efek, baik langsung maupun tidak
langsung;

2).

Perusahaan Pemeringkat Efek,


komisaris,
atau
direkturnya
mempunyai kepentingan atas
Efek dan/atau entitas yang akan
diperingkat dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir sebelum melakukan
kegiatan pemeringkatan dan/atau
selama Perusahaan Pemeringkat
Efek melakukan pemeringkatan;
atau

3).

Karyawan
yang
melakukan
analisis
pemeringkatan
mempunyai kepentingan atas
Efek dan/atau Entitas yang akan
diperingkat.

h.

menetapkan syarat atau tindakan


tertentu yang harus dilakukan oleh
Pihak yang meminta untuk diperingkat,
agar menghasilkan Peringkat tertentu.

i.

memberikan
kompensasi
kepada
analis yang melakukan pemeringkatan
dengan mendasarkan pada besarnya
biaya pemeringkatan yang dibayar oleh
Pihak yang diperingkat atau Pihak yang
Efeknya diperingkat.
1475

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Setiap karyawan Perusahaan Pemeringkat


Efek dilarang:4566
a.

memberikan dan/atau menyebarluaskan


data dan/atau informasi yang bersifat
rahasia
yang
digunakan
untuk
melakukan
pemeringkatan
dan/
atau untuk tujuan lain selain untuk
keperluan kegiatan pemeringkatan
kepada siapapun kecuali dalam rangka
pengawasan yang dilakukan oleh
Bapepam dan LK dan/atau Pihak lain
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau untuk
kepentingan peradilan;

b.

meminta dan menerima uang, hadiah,


atau bantuan dari setiap pihak yang
menjalin kerjasama bisnis dengan
Perusahaan Pemeringkat Efek; dan

c.

berpartisipasi atau mempengaruhi


proses penetapan Peringkat, jika
karyawan tersebut:
1).

pernah
menjadi
karyawan
atau
mempunyai
hubungan
usaha dengan Pihak yang
diperingkat atau Pihak yang
Efeknya
diperingkat
yang
dapat menyebabkan benturan
kepentingan dalam 6 (enam)
bulan terakhir; dan/atau

2).

mempunyai hubungan Afiliasi


dengan Pihak yang diperingkat
selama proses pemeringkatan yang
dapat menyebabkan benturan
kepentingan
baik
langsung

4566
Peraturan Bapepam-LK No.V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
Angka 8.
1476

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

maupun tidak langsung.


3.

Analis yang bertanggung jawab terhadap


kegiatan pemeringkatan dilarang melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran
produk Perusahaan Pemeringkat Efek, antara
lain:4567
a.

melakukan kegiatan pemasaran jasa


pemeringkatan;

b.

melakukan kegiatan penjualan hasil


penelitian analis yang berkaitan dengan
pemeringkatan; dan/atau

c.

berpartisipasi atau berdiskusi tentang fee


atau pembayaran dengan setiap Pihak
yang diperingkat.

XIV.3.3. Pedoman Perjanjian Pemeringkatan


XIV.3.3.1. Kewajiban
Pembuatan
Pemeringkatan

Perjanjian

Perusahaan Pemeringkat Efek yang melakukan


pemeringkatan atas permintaan Pihak tertentu, wajib
membuat perjanjian pemeringkatan dengan Pihak
dimaksud.4568

XIV.3.3.2. Hal-Hal Yang Dimuat


1.

Perusahaan Pemeringkat Efek yang atas


permintaan Pihak, melakukan pemeringkatan
atas Efek tertentu dan/atau atas Pihak yang
menerbitkan Efek tertentu tersebut, wajib

4567
Peraturan Bapepam-LK No.V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek,
Angka 9.
4568
Peraturan Bapepam-LK No.V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
2.
1477

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

membuat perjanjian pemeringkatan yang


paling kurang memuat hal-hal sebagai
berikut:4569

2.

a.

nama
dan
alamat
Pemeringkat Efek;

Perusahaan

b.

nama dan alamat Pihak yang meminta


pemeringkatan;

c.

maksud dan tujuan pemeringkatan;

d.

hak
dan
kewajiban
Pemeringkat Efek;

e.

hak dan kewajiban Pihak yang meminta


pemeringkatan;

f.

jangka
waktu
pemeringkatan;

g.

pembatalan dan penundaan proses


pemeringkatan;

h.

keberatan;

i.

kerahasiaan;

j.

larangan
Peringkat;

k.

pengumuman hasil Peringkat;

l.

penyelesaian sengketa; dan

m.

pengakhiran kontrak.

Perusahaan

penyelesaian

pemberitahuan

hasil

Hak dan kewajiban Perusahaan Pemeringkat


Efek
sebagaimana
dimaksud
dalam
4570
XIV.3.3.2.1.d , paling kurang memuat hal-hal
sebagai berikut:4571
a.

hak Perusahaan Pemeringkat Efek:


1).

mendapatkan data dan informasi

4569
Peraturan Bapepam-LK No V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
3.
4570
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
3 Huruf d.
4571
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
4.
1478

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

yang diperlukan dalam proses


pemeringkatan,
termasuk
melalui peninjauan lapangan dan
pertemuan dengan pihak-pihak
terkait;
2).

mendapatkan
akses
untuk
melakukan peninjauan dan/
atau
pemeriksaan
lapangan
terhadap
kegiatan
dan/atau
pertemuan dengan manajemen
pihak dimaksud dalam rangka
mendapatkan informasi yang
diperlukan;

3).

mendapatkan informasi dan/


atau penjelasan tambahan yang
bersifat material, yaitu informasi
dan/atau penjelasan tambahan
yang
dapat
mempengaruhi
hasil Peringkat Awal, dalam hal
terdapat pengajuan keberatan atas
hasil Peringkat awal; dan

4).

melakukan publikasi atas setiap


Peringkat
yang
dikeluarkan
terhadap
suatu
Obyek
Pemeringkatan, kecuali:
a)

terhadap hasil Peringkat


Awal
yang
belum
memperoleh
persetujuan
dari Pihak yang meminta
pemeringkatan dan/atau
Pihak yang diperingkat.

b)

ditentukan
lain
dalam
perjanjian pemeringkatan,
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan
peraturan
perundang1479

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

undangan yang berlaku.


b.

kewajiban
Efek:
1).

Perusahaan

menyelesaikan

Pemeringkat
pemeringkatan

pada waktu yang telah disepakati


dalam perjanjian pemeringkatan;

1480

2).

memelihara
dan
menjaga
kerahasiaan setiap informasi yang
berkaitan dengan pemeringkatan
yang bersifat rahasia kecuali
dalam rangka pengawasan yang
dilakukan oleh Bapepam dan
LK dan/atau Pihak lain sesuai
dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau
untuk kepentingan peradilan;

3).

memberikan
tanggapan dan
diajukan Pihak
pemeringkatan
Peringkat;

4).

mengeluarkan
Peringkat
Awal setelah secara seksama
mempertimbangkan
seluruh
data dan informasi yang relevan,
akurat dan dapat dipercaya;

5).

membuat
keputusan
akhir
atas Peringkat setelah secara
seksama
mempertimbangkan
seluruh informasi dan penjelasan
tambahan yang relevan, dalam
hal Pihak yang diperingkat
mengajukan keberatan;

6).

melakukan kaji ulang secara


terus
menerus
terhadap
hasil
pemeringkatan
yang

jawaban
atas
keberatan yang
yang meminta
mengenai hasil

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

telah
dipublikasikan
dan
menyampaikan Peringkat hasil
kaji ulang kepada Pihak yang
meminta pemeringkatan selama
masa perjanjian pemeringkatan
belum berakhir;
7).

melakukan kaji ulang secara


berkala
terhadap
hasil
pemeringkatan,
sepanjang
disyaratkan
oleh
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;

8).

menyelesaikan
kaji
ulang
terhadap hasil pemeringkatan
yang
telah
dipublikasikan,
dalam
hal
terdapat
fakta
material atau kejadian penting
yang
dapat
mempengaruhi
hasil pemeringkatan yang telah
dipublikasikan, paling lama 7
(tujuh) hari sejak diketahuinya
fakta material atau kejadian
penting;

9).

mempublikasikan hasil kajian


sebagaimana
dimaksud
dalam
XIV.3.3.2.2.b.7)4572 ,
dan
XIV.3.3.2.2.b.8)4573
tanpa
persetujuan dari Pihak yang
meminta pemeringkatan dan/
atau dari pihak yang diperingkat;
dan

10). mengeluarkan Peringkat baru


apabila
terjadi
perubahan
4572
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
4 Huruf b butir 7.
4573
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
4 Huruf b butir 8.
1481

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Peringkat dari proses kaji


ulang sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.3.2.2.b.8) 4 574 , atau
jika dilakukan pemeringkatan
ulang.
3.

Hak dan kewajiban Pihak yang meminta


pemeringkatan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.3.2.1.34575 , paling kurang
memuat hal-hal sebagai berikut:4576
a.

b.

hak Pihak yang meminta pemeringkatan


atas Efek tertentu dan/atau atas
Pihak yang menerbitkan Efek tertentu
tersebut:
1).

memperoleh hasil Peringkat Awal


dari Perusahaan Pemeringkat
Efek;

2).

mengajukan keberatan secara


tertulis
kepada
Perusahaan
Pemeringkat Efek terhadap hasil
Peringkat Awal dalam hal terdapat
informasi dan/atau penjelasan
tambahan yang material yang
belum diungkapkan sebelumnya;
dan

3).

memperoleh hasil pemeringkatan


pada waktu yang telah disepakati
dalam perjanjian pemeringkatan.

kewajiban
Pihak
yang
meminta
pemeringkatan atas Efek tertentu dan/
atau atas Pihak yang menerbitkan Efek
tertentu tersebut:

4574
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
4 Huruf b butir 8.
4575
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
3 Huruf e.
4576
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
5.
1482

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

1).

memberikan
tanggapan
secara tertulis dalam waktu
yang telah disepakati setelah
diterimanya hasil Peringkat Awal
sebagaimana dimaksud pada
XIV.3.3.2.3.a.1)4577;

2).

menyampaikan
kepada
Perusahaan Pemeringkat Efek
seluruh data dan informasi
yang diperlukan dalam rangka
pemeringkatan;

3).

memberikan akses Perusahaan


Pemeringkat
Efek
untuk
melakukan peninjauan lapangan
terhadap
kegiatan
dan/atau
pertemuan dengan manajemen
pihak dimaksud dalam rangka
mendapatkan informasi yang
diperlukan;

4).

menyampaikan informasi dan/


atau penjelasan tambahan yang
material dalam hal mengajukan
keberatan atas hasil Peringkat
awal;

5).

menyampaikan kepada Perusahaan


Pemeringkat
Efek
informasi
material yang dapat mempengaruhi
hasil pemeringkatan paling lambat
2 (dua) hari kerja sejak adanya
informasi atau fakta material
tersebut, dalam hal Efek yang
diperingkat dimaksud diterbitkan
melalui Penawaran Umum;

6).

menyetujui

Perusahaan

4577
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
5 Huruf a butir 1.
1483

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pemeringkat
Efek
untuk
melakukan
publikasi
atas
setiap
Peringkat
yang
dikeluarkan
terhadap
suatu
Obyek Pemeringkatan dalam
perjanjian
pemeringkatan,
kecuali terhadap hasil peringkat
sebagaimana dimaksud dalam
XIV.3.3.2.2.a.4)4578.
4.

Jangka waktu penyelesaian pemeringkatan


sebagaimana dimaksud dalam XIV.3.3.2.1.f4579,
wajib memuat hal-hal sebagai berikut:4580
a.

proses
pemeringkatan
perdana,
wajib diselesaikan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak disepakatinya perjanjian
pemeringkatan;

b.

proses pemeringkatan dalam rangka


kaji ulang karena terdapat fakta material
atau kejadian penting yang dapat
mempengaruhi hasil pemeringkatan
yang telah dipublikasikan wajib
diselesaikan dalam jangka waktu
paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
diketahuinya fakta material atau kejadian
penting dimaksud dan menyampaikan
hasil pemeringkatan baru, pernyataan,
atau pendapat lain yang terkait dengan
hasil peringkat kepada pihak yang
meminta peringkat, paling lambat 2
(dua) hari kerja sejak selesainya proses
pemeringkatan; dan

4578
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
4 Huruf a butir 4.
4579
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
3 Huruf f.
4580
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
6.
1484

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

c.

5.

6.

7.

4581
Peraturan
3 Huruf g.
4582
Peraturan
7.
4583
Peraturan
3 Huruf h.
4584
Peraturan
8.
4585
Peraturan
3 Huruf i.

proses pemeringkatan dalam rangka


kaji ulang secara berkala wajib diselesaikan
dalam jangka waktu paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak dilakukannya
kaji ulang berkala dan publikasi hasil
peringkatnya wajib dilaksanakan paling
lambat 2 (dua) hari kerja sejak selesainya
proses pemeringkatan.

Pembatalan
dan
penundaan
proses
pemeringkatan sebagaimana dimaksud dalam
XIV.3.3.2.1.g4581, wajib memuat hal-hal sebagai
berikut:4582
a.

kondisi yang memungkinkan terjadinya


pembatalan atau penundaan atas proses
pemeringkatan; dan

b.

Peringkat yang telah dipublikasikan


tidak dapat dibatalkan.

Keberatan sebagaimana dimaksud dalam


XIV.3.3.2.1.h4583, wajib memuat hal-hal sebagai
berikut:4584
a.

proses keberatan yang diajukan oleh pihak


yang meminta pemeringkatan hanya dapat
dilakukan satu kali untuk pemeringkatan
perdana.

b.

Peringkat setelah proses keberatan bersifat


final.

Kerahasiaan
sebagaimana
dimaksud
4585
dalam XIV.3.3.2.1.i , wajib memuat

Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka


Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
1485

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hal-hal sebagai berikut: 4 5 8 6


a.

kerahasiaan data dan informasi yang


berkaitan dengan pemeringkatan.

b.

setiap Pihak yang mengetahui hasil


Peringkat dengan tidak melawan
hukum, wajib menjaga kerahasiaan
hasil Peringkat dimaksud kepada Pihak
lain sebelum hasil Peringkat tersebut
dipublikasikan.

c.

8.

kerahasiaan data dan informasi yang


berkaitan dengan pemeringkatan, dan
hasil Peringkat dimaksud tidak berlaku
dalam rangka pengawasan yang
dilakukan oleh Bapepam dan LK dan/
atau Pihak lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan/atau untuk kepentingan peradilan.

Larangan pemberitahuan hasil Peringkat


sebagaimana dimaksud dalam XIV.3.3.2.1.j4587,
wajib memuat ketentuan bahwa setiap Pihak
yang mengetahui hasil Peringkat dengan tidak
melawan hukum, dilarang memberitahukan
hasil Peringkat dimaksud kepada Pihak
lain sebelum hasil Peringkat tersebut
dipublikasikan. 4588

XIV.3.4. Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek


1.

Perusahaan Pemeringkat Efek yang mendapat izin usaha


dari Bapepam dan LK wajib menyampaikan laporan
kepada Bapepam dan LK sebanyak satu eksemplar

4586
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
10.
4587
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
3 Huruf j.
4588
Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman Perjanjian Pemeringkatan, Angka
9.
1486

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

sebagai berikut:4589
a.

perubahan anggota Direksi dan atau Dewan


Komisaris sebagaimana dimaksud dalam angka
7 Peraturan Nomor V.C.2 tentang Perizinan
Perusahaan Pemeringkat Efek paling lambat
7 (tujuh) hari kerja setelah perubahan, dengan
melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud
dalam angka 9 huruf b butir 7), butir 15), butir 17),
dan butir 18) Peraturan Bapepam No. V.C.2 tentang
Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek;

b.

perubahan terkait dengan analis sebagaimana


dimaksud dalam angka 8 huruf g, huruf h, huruf
i, huruf j, dan huruf k Peraturan Nomor V.C.2
tentang Perizinan Perusahaan Pemeringkat
Efek paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
perubahan, dengan melampirkan dokumen
sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf b
butir 19) Peraturan Bapepam No. V.C.2 tentang
Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek;

c.

Perubahan
struktur
organisasi,
prosedur
dan standar operasi, dan/atau prosedur dan
metodologi pemeringkatan paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja setelah perubahan, dengan melampirkan
dokumen perubahan dimaksud;

d.

perubahan berkaitan dengan:


1).

alamat usaha;

2).

identitas Perusahaan Pemeringkat Efek,


yang meliputi antara lain nama dan logo;

3).

anggaran dasar;

4).

Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing


(IMTA) dan Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA);
atau

5).

Daftar Khusus terkait dengan pemegang


saham perseroan sebagaimana dimaksud

4589
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
Angka 2.
1487

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas


paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
perubahan tersebut, dengan melampirkan
dokumen perubahan dimaksud, dengan ketentuan
jika hari keempat belas tersebut jatuh pada hari
libur, maka laporan perubahan data dan informasi
dimaksud wajib disampaikan pada hari kerja
berikutnya;
e.

agenda Rapat Umum Pemegang Saham ke


Bapepam dan LK paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham yang terkait dengan perubahan
anggaran dasar yang mencakup maksud dan
tujuan atau kegiatan usaha, permodalan, anggota
Direksi dan Komisaris, dan perubahan pemegang
saham;

f.

hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang


sebagaimana dimaksud dalam XIV.3.4.1.e4590
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;

g.

laporan keuangan tahunan yang disertai laporan


Akuntan paling lambat pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dalam
hal akhir bulan ketiga setelah laporan keuangan
tahunan jatuh pada hari libur, maka laporan
dimaksud disampaikan pada hari kerja berikutnya;
dan

h.

laporan kegiatan operasional secara berkala


setiap tiga bulan (Maret, Juni, September, dan
Desember) paling lambat pada tanggal 15 (lima
belas) bulan berikutnya.
Dalam hal tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya
jatuh pada hari libur, maka laporan dimaksud
disampaikan pada hari kerja berikutnya.

4590
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
Angka 2 Huruf e.
1488

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

2.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XIV.3.4.1.g4591 dan


XIV.3.4.1.h4592 , wajib disertai dengan format digital.4593

3.

Perusahaan Pemeringkat Efek wajib menyediakan akses


yang memungkinkan Bapepam dan LK setiap saat dan
secara mudah mendapatkan data dan informasi yang
terkait dengan penetapan suatu Peringkat, antara lain
meliputi:4594
a.

4.

4591
Angka
4592
Angka
4593
Angka
4594
Angka
4595
Angka
4596
Angka

data pendukung penyusunan laporan hasil


Peringkat;
b.
nama setiap analis yang terlibat di dalam proses
pemeringkatan;
c.
nama dan jabatan setiap Pihak yang terlibat
dalam proses penetapan hasil Peringkat;
d.
nama dan jabatan setiap Pihak yang menyetujui
Peringkat sebelum Peringkat tersebut ditetapkan;
dan
e.
prosedur, metodologi dan asumsi yang
digunakan dalam penetapan suatu Peringkat.
Laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.4.1.g4595 wajib memenuhi persyaratan
sebagai berikut:4596
a.
memuat paling kurang:
1). neraca;
2). laporan laba rugi;
3). laporan perubahan ekuitas;
4). laporan arus kas; dan
5). catatan atas laporan keuangan.

Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf h.
Peraturan Bapepam-LK
3.
Peraturan Bapepam-LK
4.
Peraturan Bapepam-LK
2 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK
5.

No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,


No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
1489

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

disajikan dalam bahasa Indonesia;

c.

disajikan secara perbandingan dengan periode yang


sama tahun sebelumnya; dan

d.

disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang


berlaku umum dan ketentuan akuntansi di bidang
Pasar Modal yang ditetapkan Bapepam dan LK.

5.

Laporan kegiatan operasional sebagaimana dimaksud


dalam XIV.3.4.1.h4597 wajib memuat informasi yang
mencakup paling kurang:4598
a.

b.

untuk Peringkat yang dikeluarkan berdasarkan


permintaan suatu Pihak, meliputi:
1).

identitas
Pihak
pemeringkatan;

yang

2).

nama Pihak yang diperingkat dan/atau


nama dan nilai total Efek yang diperingkat;

3).

hasil peringkat dan interpretasi atau makna


dari hasil Peringkat; dan

4).

jangka waktu
pemeringkatan.

berlakunya

meminta

perjanjian

keterangan untuk Peringkat yang dikeluarkan tidak


berdasarkan permintaan suatu Pihak meliputi:
1).

nama Pihak yang diperingkat dan/atau


nama dan nilai total Efek yang diperingkat;

2).

hasil peringkat dan interpretasi atau makna


dari hasil Peringkat; dan

3).

sumber data dan informasi untuk melakukan


pemeringkatan.

XIV.3.5. Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek


1.
4597
Angka
4598
Angka
1490

Perusahaan Pemeringkat Efek yang mendapat izin


usaha dari Bapepam dan LK wajib melakukan publikasi

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,


2 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek,
6.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

atas hasil peringkat, pernyataan, atau pendapat lain


yang terkait dengan hasil peringkat melalui website
Perusahaan Pemeringkat Efek, kecuali ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan/atau dalam perjanjian pemeringkatan.4599
2.

Perusahaan Pemeringkat Efek yang mendapat izin usaha


dari Bapepam dan LK wajib melakukan publikasi atas
metodologi yang digunakan dalam pemeringkatan
dan kegiatan operasionalnya secara umum serta setiap
perubahannya melalui website Perusahaan Pemeringkat
Efek.4600

3.

Publikasi hasil Peringkat sebagaimana dimaksud


dalam XIV.5.14601 paling kurang meliputi:4602

4.

4599
Angka
4600
Angka
4601
Angka
4602
Angka
4603
Angka
4604
Angka

Peraturan
2.
Peraturan
3.
Peraturan
2.
Peraturan
4.
Peraturan
2.
Peraturan
5.

a.

setiap hasil Peringkat;

b.

interpretasi dari setiap hasil Peringkat;

c.

tanggal dikeluarkannya hasil Peringkat


dan tanggal perubahan hasil Peringkat;

d.

elemen-elemen kunci yang menjadi dasar


dikeluarkannya hasil Peringkat, baik pada saat
penerbitan pertama maupun perubahan hasil
Peringkat; dan

e.

ikhtisar keuangan termasuk rasio keuangan


penting yang menjadi dasar dikeluarkannya hasil
Peringkat.

Publikasi sebagaimana dimaksud dalam XIV.5.2 4 6 0 3


wajib paling kurang mencakup: 4 6 0 4

Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,


Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
1491

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4605
Angka
4606
Angka
4607
Angka
1492

a.

kebijakan tentang pendistribusian, pelaporan, dan


pemutakhiran Peringkat;

b.

informasi yang cukup mengenai prosedur dan


asumsi yang merupakan bagian dari metodologi,
sehingga masyarakat dapat mengerti bagaimana
Peringkat dapat dihasilkan;

c.

riwayat rata-rata kegagalan penerbit Efek yang


diperingkat dalam memenuhi kewajibannya
kepada pemilik Efek yang diperingkat terhadap
seluruh hasil Peringkat Efek dalam kategori
yang sama yang diterbitkan oleh Perusahaan
Pemeringkat Efek (historical default rates);

d.

perubahan atas historical default rates untuk setiap


kategori hasil Peringkat yang telah diterbitkan dari
waktu ke waktu (jika ada);

e.

setiap kebijakan dan prosedur yang berkaitan


dengan Peringkat yang dikeluarkan bukan
berdasarkan permintaan Pihak tertentu (jika ada);
dan

f.

setiap perubahan yang dilakukan atas prosedur dan


asumsi yang merupakan bagian dari metodologi
secara lengkap sebelum perubahan dimaksud
diterapkan (jika ada).

5.

Kewajiban publikasi sebagaimana dimaksud pada


XIV.5.14605 , wajib dilaksanakan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah selesaianya pemeringkatan, dan/
atau kaji ulang yang menghasilkan pernyataan atau
pendapat lain yang terkait dengan hasil peringkat.4606

6.

Kewajiban publikasi sebagaimana dimaksud pada


XIV.5.24607, wajib dilaksanakan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah diterbitkannya izin Perusahaan

Peraturan Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,


1.
Peraturan Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
6.
Peraturan Bapepam-LK No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,
2.

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

Pemeringkat Efek dan/atau 7 (tujuh) hari kerja setelah


penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada
angka 2 huruf c Peraturan Bapepam No. X.F.4 tentang
Laporan Perusahaan Pemeringkat Efek.4608

XIV.3.6. Pemeliharaan
Dokumen
Pemeringkat Efek

Oleh

Perusahaan

1.

Setiap Perusahaan Pemeringkat Efek yang mendapat izin


usaha dari Bapepam dan LK wajib mengadministrasikan,
menyimpan, dan memelihara dokumen yang meliputi
catatan, pembukuan, data dan informasi atau keterangan
yang dibuat atau diterima berkaitan dengan kegiatan
operasionalnya paling kurang dalam salah satu bentuk
dokumen tercetak (hardcopy) atau dokumen elektronik
(softcopy).4609

2.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XIV.3.6.14610


paling kurang terdiri dari:4611
a.

Dokumen yang berkaitan dengan Perusahaan


Pemeringkat Efek sebagaimana dimaksud dalam
angka 9 Peraturan Bapepam No. V.C.2 tentang
Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek.

b.

Dokumen yang berkaitan dengan setiap hasil


Peringkat yang dikeluarkan, yang memuat
informasi tentang:

4608
Peraturan Bapepam-LK
Angka 7.
4609
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 2.
4610
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 2.
4611
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 3.

1).

identitas setiap analis yang terlibat di dalam


penetapan hasil Peringkat;

2).

identitas anggota Komite Pemeringkat


yang terlibat dalam proses penetapan hasil

No.X.F.6 tentang Publikasi Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek,


No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
1493

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Peringkat sebelum hasil Peringkat tersebut


dikeluarkan;

1494

3).

penjelasan atas hasil Peringkat tersebut


dikeluarkan berdasarkan permintaan pihak
yang diperingkat atau tidak; dan

4).

tanggal setiap kegiatan yang berkaitan


dengan hasil Peringkat yang ditetapkan.

c.

dokumen tentang pelaksanaan setiap tahap


prosedur pemeringkatan, termasuk catatan
internal, informasi non-publik dan kertas kerja
yang digunakan sebagai dasar untuk penetapan
Peringkat.

d.

dokumen tentang komunikasi tertulis eksternal


dan internal, termasuk komunikasi elektronik,
yang diterima dan dikirim oleh Perusahaan
Pemeringkat Efek dan pegawainya berkaitan
dengan
inisiasi,
penetapan,
pemantauan,
perubahan dan pencabutan hasil Peringkat.

e.

dokumen yang memuat informasi tentang


jenis jasa dan produk yang ditawarkan.

f.

dokumen pemasaran yang dipublikasikan atau


dibagikan kepada publik.

g.

dokumen keuangan yang meliputi:


1).

laporan keuangan tahunan;

2).

catatan pendukung dalam penyusunan


laporan keuangan;

3).

catatan yang menunjukkan jumlah


pendapatan yang diterima dari Pihak
yang menggunakan jasa Perusahaan
Pemeringkat Efek untuk mengeluarkan
Peringkat atau memantau Peringkat,
termasuk informasi antara lain:
a)

identitas dan alamat setiap pihak


tersebut; dan

b)

hasil Peringkat yang ditetapkan

14. Perusahaan Efek, Penasihat Investasi Dan Perusahaan Pemeringkat Efek

atau dikaji ulang untuk pihak


tersebut.
4).

h.

catatan
yang
menunjukkan
jumlah
pendapatan yang diterima dari setiap
pemesan Peringkat dan atau laporan
Peringkat beserta identitas dan alamat
pemesan.

laporan kepatuhan (compliance officer reports).

3.

Pengadministrasian, penyimpanan dan pemeliharaan


dokumen dalam bentuk dokumen tercetak (hardcopy) atau
dokumen elektronik (softcopy) sebagaimana dimaksud
dalam XIV.3.6.14612 dan XIV.3.6.24613 wajib memenuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.4614

4.

Seluruh dokumen sebagaimana yang dimaksud dalam


peraturan ini wajib tersedia setiap saat untuk kepentingan
pembinaan dan pengawasan Bapepam dan LK.4615

4612
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 2.
4613
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 3.
4614
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 4.
4615
Peraturan Bapepam-LK
Pemeringkat Efek, Angka 5.

No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan


No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
No.X.F.5 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Perusahaan
1495

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1496

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

15
P R O F E S I P E N U N J A N G PA S A R
MODAL
Untuk memastikan terselenggaranya kegiatan pasar modal yang efektif dan
efisien, peranan profesi penunjang pasar modal sangat dibutuhkan. Profesi
penunjang pasar modal terdiri dari: Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai,
Notaris, yang mana agar dapat melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal,
memiliki kewajiban terdaftar di Bapepam-LK.
Bab ini akan membahas profesi penunjang pasar modal dimulai dari Akuntan
Publik, Konsultan Hukum, Penilai dan Notaris, tata cara dan persyaratan terkait
dengan kewajiban pendaftaran, serta pengaturan atau ketentuan khusus terkait
masing-masing profesi penunjang.
Peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1.

UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

2.

Peraturan Bapepam-LK No.VIII.A.1 tentang PendaftaranAkuntan Yang Melakukan


Kegiatan di Pasar Modal;

3.

Peraturan Bapepam-LK No.VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang


Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal;

4.

Peraturan Bapepam-LK No.VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum yang


Melakukan Kegiatan di Pasar Modal;

5.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan


Kegiatan Di Pasar Modal;

6.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan


Kegiatan Di Pasar Modal;

7.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian


Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal;

8.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian


Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal;

9.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan


Kegiatan Di Pasar Modal;

10.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan OlehAkuntan


Atas Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau pembagian Saham Bonus;
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1497

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.

Peraturan Bapepam-LK No.X.J.1 tentang Laporan Kepada Bapepam oleh


Akuntan;

12.

Peraturan Bapepam-LK No.X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan


Akuntan; dan

13.

Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan


Penilai.

XV.1. KETENTUAN UMUM


1.

a.

Akuntan;

b.

Konsultan Hukum;

c.

Penilai; dan

d.

Notaris

2.

Profesi Penunjang Pasar Modal hanya dapat menjalankan usaha di


bidang Pasar Modal setelah terdaftar di Bapepam.4617

3.

Permohonan untuk terdaftar sebagai Profesi Penunjang Pasar


Modal diajukan kepada Bapepam, dengan menggunakan formulir
yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh Bapepam.4618

4.

Pihak yang mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud


dalam XV.34619, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:4620

4616
56
4617
56
4618
57
4619
57
4620
57
1498

Kegiatan Profesi Penujang Pasar Modal dapat dilakukan oleh:4616

a.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau


dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;

b.

memiliki akhlak dan moral yang baik; dan

c.

memiliki keahlian di bidang Pasar Modal.

PP No.
ayat 1.
PP No.
ayat 2.
PP No.
ayat 1.
PP No.
ayat 1.
PP No.
ayat 2.

45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal


45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

5.

Pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal di Bapepam menjadi


batal apabila izin profesi yang bersangkutan dicabut oleh instansi
yang berwenang.4621

6.

Jasa dari Profesi Penunjang Pasar Modal di bidang Pasar Modal


yang telah diberikan sebelumnya tidak menjadi batal karena
batalnya pendaftaran profesi, kecuali apabila jasa yang diberikan
tersebut merupakan sebab dibatalkannya pendaftaran atau
dicabutnya izin profesi yang bersangkutan.4622

7.

Dalam hal pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dibatalkan,


Bapepam dapat melakukan pemeriksaan atau penilaian atas
jasa lain berkaitan dengan Pasar Modal yang telah diberikan
sebelumnya oleh Profesi Penunjang Pasar Modal dimaksud untuk
menentukan berlaku atau tidak berlakunya jasa tersebut.4623

8.

Dalam hal Bapepam memutuskan bahwa jasa yang diberikan


oleh Profesi Penunjang Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam XV.74624 tidak berlaku, Bapepam dapat mewajibkan
perusahaan yang menggunakan jasa Profesi Penunjang Pasar
Modal tersebut untuk menunjuk Profesi Penunjang Pasar Modal
lain untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian atas perusahaan
dimaksud.4625

XV.2. KEWAJIBAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

4621
4622
4623
4624
4625
4626

1.

Setiap Profesi Penunjang Pasar Modak wajib mentaati kode etik


dan standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masingmasing sepanjang tidak bertentangan dengan UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya.4626

2.

Dalam melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar Modal, Profesi


Penunjang Pasar Modal wajib memberikan pendapat atau penilaian
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

65 ayat
65 ayat
65 ayat
65 ayat
65 ayat
66.

1.
2.
3.
3.
4.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1499

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang independen.4627
3.

Akuntan yang terdaftar pada Bapepam yang memeriksa laporan


keuangan Emiten, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan pihak lain yang
melakukan kegiatan dibidang Pasar Modal wajib menyampaikan
pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam selambatlambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditemukan adanya
hal-hal sebagai berikut:4628
a.

Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU


No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan atau peraturan
pelaksanaannya; atau

b.

Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan


lembaga dimaksud atau kepentingan para nasabahnya.

4.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib


disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.4629

5.

Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


XV.2.44630, Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di
bidang Pasar Modal.4631

XV.3. AKUNTAN
XV.3.1. Pengertian
Akuntan adalah Akuntan yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dan terdaftar di
Bapepam.4632

XV.3.2. Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan Kegiatan Di


Pasar Modal
XV.3.2.1. Kewajiban Pendaftaran
4627
4628
4629
4630
4631
4632
1500

UUPM, Pasal 67.


UUPM, Pasal 68.
UUPM, Pasal 69 ayat 1.
UUPM, Pasal 69 ayat 1.
UUPM, Pasal 69 ayat 2.
Penjelasan UUPM, Pasal 64 ayat 1a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Akuntan yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal


wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. VIII.A.1.4633

XV.3.2.2. Persyaratan Pendaftaran


Persyaratan Akuntan sebagaimana dimaksud dalam XV.3.2.14634
adalah sebagai berikut:4635
1.

mempunyai
Keuangan;

izin

Akuntan

Publik

dari

Menteri

2.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau


dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;

3.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

4.

wajib menaati kode etik yang ditetapkan oleh Institut


Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal;

5.

wajib menaati standar profesi yang ditetapkan oleh


Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal;

6.

wajib menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang


ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
praktek akuntansi keuangan yang lazim berlaku di Pasar
Modal;

7.

wajib bersikap independen, objektif, dan profesional


dalam melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal;

8.

telah menjadi anggota Institut Akuntan Publik

4633
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 1.
4634
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 1.
4635
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1501

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Indonesia (IAPI);
9.

1502

tidak bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada Kantor


Akuntan lain dan atau pada Pihak yang memperoleh
izin, persetujuan, dan pendaftaran dari Bapepam dan LK,
serta Pihak yang mengajukan Pernyataan Pendaftaran
atau yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi
efektif, kecuali:
1).

komisaris Bursa Efek; dan

2).

dosen pada perguruan tinggi yang tidak


menduduki jabatan sebagai pimpinan, pengurus
atau jabatan yang setara di perguruan tinggi.

10.

wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal.


Persyaratan keahlian tersebut dipenuhi melalui
program Pendidikan Profesi yang diselenggarakan oleh
Forum Akuntan Pasar Modal-Institut Akuntan Publik
Indonesia (FAPM-IAPI) dengan jumlah paling kurang
30 (tiga puluh) satuan kredit profesi dalam satu kali
keikutsertaan;

11.

wajib secara terus menerus mengikuti pendidikan


profesi lanjutan di bidang akuntansi Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
yang diselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar ModalInstitut Akuntan Publik Indonesia (FAPM-IAPI) paling
kurang 5 (lima) satuan kredit profesi setiap tahun;

12.

berkedudukan sebagai rekan pada Kantor Akuntan


Publik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut;
a.

memiliki izin usaha dari Menteri Keuangan dan


dipimpin oleh Akuntan yang telah memiliki izin
Akuntan Publik dari Menteri Keuangan dan telah
terdaftar di Bapepam dan LK;

b.

menerapkan paling tidak 2 (dua) jenjang


pengendalian (supervisi) dalam melakukan
pemeriksaan yaitu Rekan yang bertanggung jawab
untuk menandatangani laporan dan pengawas

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

menengah yang melakukan pengawasan terhadap


staf pelaksana;
c.

memiliki dan menaati pedoman pengendalian


mutu yang merupakan standar yang berlaku
pada Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan,
yang antara lain memuat:
1).
2).
3).
4).
5).

d.

e.

f.

pedoman penerimaan dan penolakan klien;


kepastian mutu dan kebijakan etika;
pedoman manajemen risiko;
pengendalian mutu penugasan;
pedoman independensi Akuntan dan
Kantor Akuntan Publik (KAP);
6).
prosedur audit dan non audit; dan
7).
penelaahan mutu.
telah menjadi anggota Forum Akuntan Pasar
Modal-Institut Akuntan Publik Indonesia (FAPMIAPI);
sanggup menjalani review yang dilakukan oleh
Bapepam dan LK terhadap pelaksanaan pekerjaan
pemeriksaan dan pengendalian mutu pada Kantor
Akuntan Publik yang bersangkutan; dan
bagi Kantor Akuntan Publik yang hanya memiliki
1 (satu) orang Rekan yang terdaftar di Bapepam
dan LK, untuk dapat melaksanakan kegiatan di
Pasar Modal wajib membuat surat perjanjian kerja
sama dengan Kantor Akuntan Publik lain tentang
pengalihan tanggung jawab apabila Akuntan yang
bersangkutan berhalangan untuk melaksanakan
tugasnya, dengan ketentuan bahwa Kantor
Akuntan Publik lain tersebut mempunyai Rekan
yang sudah terdaftar di Bapepam dan LK.

XV.3.2.3. Tata Cara Pengajuan Permohonan


Pendaftaran
Permohonan pendaftaran Akuntan sebagai Profesi Penunjang
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1503

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pasar Modal diajukan kepada Bapepam dan LK dalam rangkap


2 (dua) dengan mempergunakan Formulir Nomor: VIII.A.1-1
lampiran 1, peraturan Bapepam No. VIII.A.1.4636

XV.3.2.4. Kelengkapan Dokumen


1.

Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam


XV.3.2.3.4637 disertai dokumen sebagai berikut:4638
a.

Dokumen yang menyangkut Akuntan:


1).

daftar riwayat hidup terbaru yang telah


ditandatangani, serta pengalaman kerja
sebagai auditor yang dilengkapi dengan
penjelasan tentang penugasan yang pernah
diterima dalam 3 (tiga) tahun terakhir pada
Kantor Akuntan Publik yang dilengkapi
dengan keterangan tentang nama perusahaan
yang diaudit, tahun penugasan, dan jenis
penugasan;

2).

fotocopy
dokumen
Nomor
Pokok
Wajib Pajak atas nama Akuntan yang
bersangkutan;

3).

fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih


berlaku;

4).

pas photo terbaru dengan ukuran 4x6


berwarna;

5).

fotocopy izin Akuntan Publik dari Menteri


Keuangan;

6).

fotocopy ijazah pendidikan formal terakhir di


bidang Akuntansi yang telah dilegalisasi;

4636
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3.
4637
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3.
4638
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4.
1504

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

b.

7).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi di


bidang Pasar Modal sebagaimana diatur
dalam XV.3.2.2.104639 yang diperoleh
dalam 2 (dua) tahun terakhir;

8).

fotocopy Surat Tanda Register Negara;

9).

fotocopy bukti keanggotaan dalam Institut


Akuntan Publik Indonesia (IAPI);

10).

surat rekomendasi untuk melakukan


kegiatan di Pasar Modal dari Forum
Akuntan Pasar Modal-Institut Akuntan
Publik Indonesia (FAPMIAPI); dan

11).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang menyatakan bahwa Akuntan tidak
pernah melakukan perbuatan tercela dan
atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan.

Dokumen yang menyangkut Kantor Akuntan


Publik:
1).

fotocopy akta pendirian Kantor Akuntan


Publik beserta perubahannya;

2).

fotocopy izin
Keuangan;

3).

fotocopy izin Akuntan Publik dari Rekan


yang menjadi pimpinan pada antor Akuntan
Publik dari Menteri Keuangan;

4).

fotocopy Surat Tanda Terdaftar dari Rekan


yang menjadi pimpinan pada Kantor
Akuntan Publik dari Bapepam dan LK;

5).

fotocopy bukti keanggotaan dalam Forum


Akuntan Pasar Modal-Institut Akuntan
Publik Indonesia (FAPM-IAPI);

6).

surat perjanjian kerja sama yang


ditandatangani oleh Akuntan dengan Kantor

usaha

dari

Menteri

4639
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2j.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1505

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Akuntan Publik lain, yang mempunyai


Rekan yang sudah terdaftar di Bapepam
dan LK, tentang pengalihan tanggung
jawab apabila Akuntan yang bersangkutan
berhalangan untuk melaksanakan tugasnya,
bagi Kantor Akuntan Publik yang hanya
mempunyai 1 (satu) orang Rekan;
7).

1506

bagan organisasi Kantor Akuntan Publik


yang menunjukkan:
a).

susunan Rekan, pengawas menengah


dan staf pelaksana beserta nama yang
menduduki posisi tersebut; dan

b).

bahwa dalam melakukan pemeriksaan,


Akuntanmenerapkanpalingtidak2(dua)
jenjang pengendalian (supervisi) yaitu
nama Rekan yang bertanggungjawab
(menandatangani
laporan),
dan
pengawas menengah yang melakukan
pengawasan terhadap staf pelaksana.

8).

fotocopy izin pembukaan cabang Kantor


Akuntan Publik dari instansi yang berwenang
bagi Kantor Akuntan Publik yang mempunyai
cabang;

9).

fotocopy surat persetujuan dari Menteri


Keuangan mengenai pencantuman nama
Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA), apabila
Kantor Akuntan Publik bekerjasama dengan
Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA);

10).

fotocopy surat persetujuan dari Menteri


Keuangan mengenai pencantuman nama
Organisasi Audit Asing (OAA), apabila
Kantor Akuntan Publik bekerjasama dengan
Organisasi Audit Asing (OAA);

11).

dokumen perjanjian kerjasama dengan


Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA),

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

apabila Kantor Akuntan Publik bekerjasama


dengan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA);

2.

12).

dokumen perjanjian kerjasama dengan


Organisasi Audit Asing (OAA), apabila Kantor
Akuntan Publik bekerjasama dengan Organisasi
Audit Asing (OAA);

13).

dokumen pedoman pengendalian mutu


sebagaimana dimaksud dalam XV.3.2.2.12.c
4640
;

14).

fotocopy dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak


atas nama Kantor Akuntan Publik;

15).

Surat pernyataan dengan meterai cukup yang


ditandatangani oleh Pimpinan Rekan Kantor
Akuntan Publik yang menyatakan bahwa
Pimpinan Rekan Kantor Akuntan Publik
bertanggungjawab atas pelaksanaan pedoman
pengendalian mutu yang berlaku pada Kantor
Akuntan Publik yang bersangkutan; dan

16).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang ditandatangani oleh Pimpinan Rekan
Kantor Akuntan Publik yang menyatakan
bahwa Kantor Akuntan Publik bersedia untuk
menjalani review Bapepam dan LK terhadap
pelaksanaan pemeriksaan dan pengendalian
mutu pada Kantor Akuntan Publik yang
bersangkutan.

Dalam rangka pendaftaran Akuntan yang melakukan kegiatan


di Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat meminta dokumen
pendukung selain sebagaimana yang telah disebutkan dalam
XV.3.2.4.1.a4641 dan XV.3.2.4.14642.4643

4640
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2 Huruf l butir 3.
4641
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2 Huruf l butir 4a.
4642
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2 Huruf l butir 4b.
4643
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Melakukan
Melakukan
Melakukan
Melakukan
1507

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.3.2.5. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


1.

2.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam


XV.3.2.34644 tidak memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)
hari sejak diterimanya permohonan tersebut, Bapepam
dan LK memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:4645
a.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.A.1-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. VIII.A.1; atau

b.

permohonan ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.A.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VIII.A.1.

Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen


yang dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam XV.3.2.5.14646, dianggap
telah mengundurkan diri.4647

XV.3.2.6. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang


Pasar Modal
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XV.3.2.34648 memenuhi syarat, maka selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya
permohonan secara lengkap, Bapepam dan LK memberikan
Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal kepada
4644
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3.
4645
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 6.
4646
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 6.
4647
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 7.
4648
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3.
1508

tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan


tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

pemohon dengan menggunakan Formulir Nomor VIII.A.1-4


lampiran 4, Peraturan Bapepam No. VIII.A.1.4649

XV.3.2.7. Ketentuan Lain


1.

Akuntan yang telah terdaftar di Bapepam dan LK wajib


melaporkan kepada Bapepam dan LK atas hal-hal
sebagai berikut:4650
a.

keikutsertaannya dalam pendidikan profesi


lanjutan secara berkala setiap tahun paling lambat
pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya disertai
dengan bukti pendukung; Dalam hal tanggal
15 Januari jatuh pada hari libur maka laporan
disampaikan pada 1 (satu) hari kerja berikutnya.

b.

setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan


informasi dari Akuntan dan atau Kantor Akuntan
Publik termasuk informasi sebagaimana diatur dalam
XV.3.2.4.1.a4651 dan XV.3.2.4.1.b4652 paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya perubahan dengan
disertai dokumen pendukung dengan ketentuan jika
hari keempat belas tersebut jatuh pada hari libur, maka
laporan perubahan data dan informasi dimaksud wajib
disampaikan pada satu hari kerja berikutnya.

c.

kewajiban
penyampaian
perubahan
data
dan informasi sebagaimana dimaksud dalam
XV.3.2.7.1.b4653
termasuk
pula
kewajiban
penyampaian data dan informasi antara lain:
1).

perpindahanAkuntan ke KantorAkuntan Publik lain;

4649
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 8.
4650
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9.
4651
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4 Huruf a.
4652
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4 Huruf b.
4653
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1509

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

2).

perubahan nama Kantor Akuntan Publik;


dan

3).

perubahan alamat Kantor Akuntan Publik.

Dalam hal Akuntan bermaksud untuk tidak menjalankan


kegiatan di Pasar Modal dalam jangka waktu paling kurang
satu tahun, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4654
a.

menyampaikan surat pemberitahuan kepada


Bapepam dan LK untuk tidak menjalankan
kegiatan profesi Akuntan di bidang Pasar Modal
dengan menyebutkan jangka waktunya;

b.

Surat Tanda Terdaftar atas nama Akuntan


bersangkutan akan dinyatakan tidak berlaku
untuk sementara oleh Bapepam dan LK dengan
memberikan surat pemberitahuan menggunakan
Formulir Nomor VIII.A.1-5 lampiran 5, Peraturan
Bapepam No. VIII.A.1;

c.

apabila Akuntan dimaksud akan aktif kembali


melakukan kegiatan di Pasar Modal, maka Akuntan
wajib memberitahukan kepada Bapepam dan LK dan
menyertakan:
1).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


lanjutan setiap tahunnya, jika dalam jangka
waktu tersebut Akuntan bersangkutan
masih mengikuti program pendidikan
profesi lanjutan setiap tahun sebagaimana
diatur dalam XV.3.2.7.1.a4655 Peraturan ini;

2).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


lanjutan sebanyak jumlah satuan kredit
profesi yang diwajibkan setiap tahunnya,
apabila dalam jangka waktu tidak melakukan
kegiatan di Pasar Modal tersebut, Akuntan
bersangkutan tidak mengikuti pendidikan

4654
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 10.
4655
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf a.
1510

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

profesi lanjutan setiap tahun sebagaimana


diatur dalam XV.3.2.7.1.a4656 bagi Akuntan
yang menyampaikan pemberitahuan untuk
tidak melakukan kegiatan di Pasar Modal
paling lama 2 (dua) tahun; atau

d.

3.

3).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


sebagaimana diatur dalam XV.3.2.2.104657
yang diperoleh paling lama dalam waktu 2
(dua) tahun terakhir dan telah dilegalisasi,
apabila dalam jangka waktu tersebut
Akuntan bersangkutan tidak mengikuti
pendidikan profesi lanjutan setiap tahun
sebagaimana diatur dalam XV.3.2.6.24658;
dan

4).

daftar perubahan data dan informasi dari


Akuntan dan atau Kantor Akuntan Publik
apabila ada perubahan yang terjadi dengan
disertai bukti pendukung; dan

Bapepam dan LK akan memberlakukan kembali


Surat Tanda Terdaftar setelah setelah Akuntan
memenuhi ketentuan pada XV.3.2.7.2.c4659 dengan
memberikan surat pemberitahuan kepada Akuntan
yang bersangkutan menggunakan Formulir nomor
VIII.A.1-6 lampiran 6, Peraturan Bapepam No.
VIII.A.1.

Ketentuan mengenai pendidikan profesi lanjutan adalah


sebagai berikut:4660
a.

Akuntan yang tidak mengikuti pendidikan profesi

4656
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf a.
4657
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2 Huruf j.
4658
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf a.
4659
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 10 Huruf c.
4660
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 11.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1511

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lanjutan akan dikenakan sanksi administratif


berupa peringatan tertulis dan sanksi denda yang
dihitung dari tanggal kewajiban pelaporan sampai
dengan tanggal dipenuhinya kewajiban pelaporan
keikutsertaan pendidikan profesi lanjutan oleh
yang bersangkutan kepada Bapepam dan LK;
b.

jika dalam 2 (dua) tahun berturut-turut Akuntan


tidak mengikuti pendidikan profesi lanjutan atau
jika dalam 5 (lima) tahun Akuntan tidak mengikuti
pendidikan profesi lanjutan sebanyak 3 (tiga) kali,
Akuntan dikenakan sanksi administratif berupa
pembekuan kegiatan usaha sebagai Akuntan di
bidang Pasar Modal, kecuali Akuntan sebagaimana
dimaksud dalam XV.3.2.6.24661;

c.

Dalam hal sanksi pembekuan kegiatan usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.3.2.7.3.b4662
telah berakhir, Akuntan dapat melakukan kegiatan
di Pasar Modal dengan mengajukan permohonan
kepada Bapepam dan LK serta melampirkan
dokumen sebagai berikut:
1).

fotocopy sertifikat program Pendidikan


Profesi sebagaimana diatur dalam ketentuan
dalam XV.3.2.2.104663, yang diperoleh paling
lama dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir
dan telah dilegalisasi;

2).

surat rekomendasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.3.2.4.l.a.10)4664; dan

3).

daftar perubahan data dan informasi


dari Akuntan dan atau Kantor Akuntan
Publik sebagaimana dimaksud dalam

4661
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 10.
4662
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 11 Huruf b.
4663
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2 Huruf j.
4664
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4 Huruf a butir 10.
1512

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.3.2.7.2.b 4 6 6 5
dan
XV.3.2.7.2.c
4666
apabila terdapat perubahan dengan
disertai bukti pendukung.
d.

apabila dalam 1 (satu) tahun pendidikan profesi


lanjutan tidak diselenggarakan, maka Ketua
Bapepam dan LK dapat menetapkan ketentuan
lain.

4.

Akuntan yang telah terdaftar di Bapepam dan LK namun


tidak lagi berkedudukan sebagai rekan pada Kantor
Akuntan Publik, tidak dapat melakukan kegiatan di
bidang Pasar Modal.4667

5.

Dalam hal Kantor Akuntan Publik tidak lagi memenuhi


persyaratan sebagaimana dimaksud dalam XV.3.2.2.124668,
maka Akuntan yang sudah terdaftar di Bapepam dan
LK yang berkedudukan sebagai Rekan pada Kantor
Akuntan Publik tersebut tidak dapat melakukan kegiatan
di bidang Pasar Modal.4669

XV.3.3. Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Di


Pasar Modal
XV.3.3.1. Jangka Waktu Penugasan Profesional
a.

Periode Penugasan Profesional dimulai sejak dimulainya


pekerjaan lapangan atau penandatanganan penugasan,
mana yang lebih dahulu.4670

4665
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf b.
4666
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9 Huruf c.
4667
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 12.
4668
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2l.
4669
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.1 tentang Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 13.
4670
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 2 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1513

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat


tanggal laporan Akuntan atau pemberitahuan secara
tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam dan
LK bahwa penugasan telah selesai, mana yang lebih
dahulu. 4671

XV.3.3.2. Ketentuan Independensi


1.

Dalam memberikan jasa profesional, khususnya


dalam memberikan opini, Akuntan wajib senantiasa
mempertahankan sikap independen. Akuntan tidak
independen apabila selama Periode Audit dan selama
Periode Penugasan Profesionalnya, baik Akuntan, Kantor
Akuntan Publik, maupun Orang Dalam Kantor Akuntan
Publik:4672
a.

b.

mempunyai kepentingan keuangan langsung atau


tidak langsung yang material pada klien, seperti:
1).

investasi pada klien; atau

2).

kepentingan keuangan lain pada klien yang


dapat menimbulkan benturan kepentingan.

mempunyai hubungan pekerjaan dengan klien,


seperti:
1).

merangkap sebagai Karyawan Kunci pada


klien;

2).

memiliki Anggota Keluarga Dekat yang


bekerja pada klien sebagai Karyawan Kunci
dalam bidang akuntansi atau keuangan;

3).

mempunyai mantan rekan atau karyawan


profesional dari Kantor Akuntan Publik
yang bekerja pada klien sebagai Karyawan
Kunci dalam bidang akuntansi atau
keuangan, kecuali setelah lebih dari 1

4671
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 2 Huruf b.
4672
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa
Di Bidang Pasar Modal, Angka 3.
1514

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

(satu) tahun tidak bekerja lagi pada Kantor


Akuntan Publik yang bersangkutan; atau
4).

mempunyai
rekan
atau
karyawan
profesional dari Kantor Akuntan Publik
yang sebelumnya pernah bekerja pada klien
sebagai Karyawan Kunci dalam bidang
akuntansi atau keuangan, kecuali yang
bersangkutan tidak ikut melaksanakan
audit terhadap klien tersebut dalam Periode
Audit.

c.

mempunyai hubungan usaha secara langsung


atau tidak langsung yang material dengan klien,
atau dengan Karyawan Kunci yang bekerja pada
klien, atau dengan pemegang saham utama klien.
Hubungan usaha dalam butir ini tidak termasuk
hubungan usaha dalam hal Akuntan, Kantor
Akuntan Publik, atau Orang Dalam Kantor
Akuntan Publik memberikan jasa atestasi dan/
atau non atestasi kepada klien, atau merupakan
konsumen dari produk barang atau jasa klien
dalam rangka menunjang kegiatan rutin.

d.

memberikan jasa atestasi selain yang sedang


mendapat penugasan dan jasa non atestasi kepada
klien seperti:
1).

pembukuan atau jasa lain yang berhubungan


dengan catatan akuntansi klien atau laporan
keuangan;

2).

desain sistem informasi keuangan dan


implementasi;

3).

audit internal;

4).

konsultasi manajemen;

5).

konsultasi sumber daya manusia;

6).

konsultasi perpajakan;

7).

penasihat keuangan; atau

8).

jasa-jasa lain yang dapat menimbulkan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1515

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

benturan kepentingan.
e.

memberikan jasa atau produk kepada klien dengan


dasar Fee Kontinjen atau komisi, atau menerima
Fee Kontinjen atau komisi dari klien

XV.3.3.3. Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan


Publik
Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik wajib
mempunyai sistem pengendalian mutu dengan tingkat
keyakinan yang memadai bahwa Kantor Akuntan Publik
atau karyawannya dapat menjaga sikap independen dengan
mempertimbangkan ukuran dan sifat praktik dari Kantor
Akuntan Publik tersebut.4673

XV.3.3.4. P embatasan Penugasan Audit


1.

Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan klien


hanya dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling
lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang Akuntan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku
berturut-turut. 4674

2.

Kantor Akuntan Publik dan Akuntan dapat menerima


penugasan audit kembali untuk klien tersebut setelah 1
(satu) tahun buku tidak mengaudit klien tersebut. 4675

3.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka XV.3.3.4.14676


dan XV.3.3.4.24677 tidak berlaku bagi laporan keuangan interim

4673
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa
Di Bidang Pasar Modal, Angka 4.
4674
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf a.
4675
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf b.
4676
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf a.
4677
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf b.
1516

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

yang diaudit untuk kepentingan Penawaran Umum.


4.

Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa di Pasar


Modal yang melakukan perubahan komposisi Akuntan
sehingga jumlah Akuntannya 50% (lima puluh per
seratus) atau lebih berasal dari Kantor Akuntan Publik
yang telah memberikan jasa di Pasar Modal, diberlakukan
sebagai kelanjutan Kantor Akuntan Publik asal Akuntan
yang bersangkutan dan tetap diberlakukan pembatasan
penyelenggaraan audit atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam XV.3.3.4.14678.4679

5.

Dalam penerimaan penugasan profesional, Akuntan wajib


mempertimbangkan secara profesional dan memiliki
independensi yang dapat dipertanggungjawabkan
sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP). 4680

XV.3.4. Laporan Kepada Bapepam


1.

Akuntan yang memeriksa Laporan Keuangan Emiten,


Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Pihak lain yang
melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia
kepada Bapepam selambat-lambatnya dalam waktu 3
(tiga) hari kerja sejak ditemukan adanya hal-hal sebagai
berikut:4681
a.

pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan


dalam Undang-undang Pasar Modal dan atau
peraturan pelaksanaannya;

4678
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf a.
4679
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang
Memberikan Jasa Di Bidang Pasar Modal, Angka 5 Huruf c.
4680
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa
Di Bidang Pasar Modal, Angka 6.
4681
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.1 tentang Laporan Kepada Bapepam Oleh Akuntan,
Angka 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1517

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

hal-hal yang dapat membahayakan keadaan


keuangan lembaga dimaksud atau kepentingan para
nasabahnya.

2.

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di


atas, harus disusun sesuai dengan Formulir Nomor : X.J.1-1
lampiran Peraturan Bapepam No. X.J.14682

3.

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam XV.3.4.14683,


bersifat rahasia sampai dengan ditetapkan lebih lanjut oleh
Ketua Bapepam.4684

XV.3.5. Laporan Berkala Kegiatan Akuntan


XV.3.5.1. Pengertian Laporan Berkala
Laporan Berkala Kegiatan Akuntan adalah laporan yang
memuat informasi tentang kegiatan yang berkaitan dengan
penugasan Akuntan termasuk penugasan professional, selama
satu tahun terhitung sejak 1 April sampai dengan 31 maret atau
sejak terdaftar di Bapepam dan LK apabila terdaftar kurang
dari satu tahun.4685

XV.3.5.2. Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala


1)

4682
Peraturan
Angka 2.
4683
Peraturan
Angka 1.
4684
Peraturan
Angka 3.
4685
Peraturan
Huruf a.
4686
Peraturan
1518

Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK wajib


menyampaikan Laporan Berkala Kegiatan Akuntan atas
penugasan dari Klien yang meliputi: 4686

Bapepam-LK No. X.J.1 tentang Laporan Kepada Bapepam Oleh Akuntan,


Bapepam-LK No. X.J.1 tentang Laporan Kepada Bapepam Oleh Akuntan,
Bapepam-LK No. X.J.1 tentang Laporan Kepada Bapepam Oleh Akuntan,
Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 1
Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 2.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

a.

Laporan Jasa Atestasi dengan opini, yang disusun


dengan menggunakan Formulir Nomor: X.J.2-1
lampiran 1;

b.

Laporan Jasa Atestasi dengan tanpa opini, yang


disusun dengan menggunakan Formulir Nomor:
X.J.2-2 lampiran 2; dan

c.

Laporan Jasa Non Atestasi, yang disusun dengan


menggunakan Formulir Nomor: X.J.2-3 lampiran
3.

2)

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XV.3.5.2.14687


wajib disampaikan setiap tahun kepada kepada
Bapepam dan LK paling lambat pada tanggal 15 April
tahun berikutnya. Dalam hal tanggal 15 April jatuh pada
hari libur maka Laporan Berkala Kegiatan Akuntan
disampaikan pada satu hari kerja berikutnya.4688

3)

Laporan Berkala Kegiatan Akuntan wajib disertai dengan


laporan dalam format digital dan dilengkapi dengan Surat
Pernyataan mengenai kebenaran data dan informasi yang
dilaporkan dengan menggunakan Formulir Nomor: X.J.2-4
lampiran 4.4689

4)

4687
4688
4689
4690

Dalam hal Akuntan bekerja pada Kantor Akuntan Publik


yang memiliki lebih dari satu rekan yang terdaftar
di Bapepam dan LK maka Laporan Berkala Kegiatan
Akuntan dapat disampaikan secara bersamaan dalam
satu surat pengantar yang ditandatangani oleh pimpinan
rekan Kantor Akuntan Publik.4690

Peraturan Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.2 tentang Laporan Berkala Kegiatan Akuntan, Angka 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1519

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.3.6. Pedoman Pemeriksaan Akuntan Atas Pemesanan Dan


Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus
XV.3.6.1. Ketentuan Umum
1.

Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 menetapkan pedoman


mengenai prosedur pemeriksaan yang wajib diikuti oleh
Akuntan yang menerima penugasan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kepatuhan Manajer Penjatahan
dalam rangka pemesanan dan penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum, penawaran Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, Penawaran Tender, atau kepatuhan
Emiten/Perusahaan Publik dalam rangka Pembagian
Saham Bonus.4691

2.

Laporan Akuntan mengenai kepatuhan Manajer


Penjatahan atau Emiten/Perusahaan Publik sebagaimana
diatur dalam XV.3.6.1.14692 , wajib disusun berdasarkan
peraturan ini.4693

3.

Hal-hal mengenai prosedur pemeriksaan yang tidak diatur


secara khusus dalam Peraturan Bapepam No. VIII.G.12
harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana
diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.4694

4691
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 1 Huruf a.
4692
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 1 Huruf a.
4693
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 1 Huruf b.
4694
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 1 Huruf c.
1520

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.3.6.2. Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan


Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Rangka
Penawaran Umum
Ketentuan
tentang
Pedoman
Pemeriksaan
Dan
Pelaporan
Pemesanan
Dan
Pen
jatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum dapat
dilihat lebih lanjut pada Bab III.3.10.3 tentang Pemeriksaan
Dan Pelaporan Pemesanan Dan Penjatahan Efek.

XV.3.6.3. Pedoman
Pemeriksaan
Dan
Pelaporan
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Rangka
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Dalam penetapan prosedur pemeriksaan untuk menentukan
kepatuhan Manajer Penjatahan sehubungan dengan pelaksanaan
penjatahan Efek dalam Penawaran Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, Akuntan wajib menitikberatkan pada pemesanan Efek,
penjatahan Efek, penyerahan Efek dan pengembalian uang
pemesanan, dan penerimaan dana oleh Emiten atau Perusahaan
Publik dari Manajer Penjatahan dan atau Pembeli Siaga (jika
ada).4695
1.

Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan terhadap


pemesanan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
Akuntan wajib melakukan pemeriksaan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah:4696
a.

Daftar Pemegang Saham yang berhak menerima


bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai
dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham yang memutuskan penambahan modal
melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih

4695
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 3.
4696
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 3 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1521

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dahulu;

2.

b.

Pemegang saham telah menerima bukti Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu proporsional
dengan kepemilikan sahamnya;

c.

Pemesan Efek telah benar-benar memiliki bukti


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; dan

d.

Uang pemesanan atau pembayaran harga Efek


telah diterima oleh Emiten atau Perusahaan Publik
dari manajer penjatahan dan atau pembeli siaga.

Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan terhadap


pelaksanaan penjatahan Efek, Akuntan wajib melakukan
pemeriksaan dengan tujuan untuk mengetahui:4697
a.

apakah Efek baru telah diterima oleh pemesan


yang berhak sesuai dengan ketentuan tentang
distribusi Efek sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu;

b.

apakah terdapat Efek baru yang tidak diambil


oleh pemegang bukti Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dan apakah terdapat pemegang bukti Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu yang melakukan
pemesanan tambahan;

c.

dalam hal terdapat pemegang bukti Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu yang melakukan pemesanan
tambahan, apabila:
1).

sisa Efek baru mencukupi, apakah telah


dijatahkan sesuai dengan pemesanan
tambahan; atau

2).

sisa Efek baru tidak mencukupi, apakah sisa


Efek baru tersebut telah dijatahkan secara
proporsional sesuai dengan ketentuan
tentang penjatahan Efek sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bapepam No.
IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih

4697
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 3 Huruf b.
1522

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Dahulu.
d.

dalam menetapkan prosedur pemeriksaan


terhadap pelaksanaan pengembalian uang
pemesanan tambahan, Akuntan wajib melakukan
pemeriksaan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah:4698
1).

pembayaran atas pemesanan tambahan


telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
tentang pembayaran pemesanan tambahan
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu; dan

2).

pengembalian uang pemesanan telah


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
tentang pengembalian uang pemesanan
Efek tambahan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam No. IX.D.1 tentang Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.

e.

Dalam hal pembayaran Efek baru dilakukan oleh


Pembeli Siaga maka tujuan pemeriksaan adalah
untuk mengetahui apakah Emiten atau Perusahaan
Publik telah menerima pembayaran dari Pembeli
Siaga sesuai dengan jumlah sisa Efek yang tidak
dipesan oleh pemegang bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu atau sesuai dengan Perjanjian
Pembeli Siaga.

f.

Laporan Penjatahan Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu yang disampaikan sekurang-kurangnya
terdiri dari:
1).

Laporan Akuntan dengan bentuk dan isi


sesuai dengan Formulir Nomor VIII.G.122 lampiran Peraturan Bapepam No.
VIII.G.12;

2).

Data tentang Efek yang ditawarkan, jumlah

4698
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 3 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1523

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemesan, jumlah Efek yang dipesan, jumlah


Efek yang dijatahkan serta prosedur penjatahan
Efek; dan
3).

Lampiran-lampiran yang antara lain fotocopy dari:


a)

Daftar Pemegang Saham yang berhak


atas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu;

b)

Daftar pemesanan sertifikat bukti


Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
disertai dengan formulir pemesanan,
bukti diri dan bukti transfer uang atau
bukti setor dari bank yang ditunjuk;

c)

Daftar
penerimaan
Efek
dan
pengembalian uang pemesanan Efek
tambahan;

d)

Daftar Pemegang Saham setelah


pelaksanaan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;

e)

Daftar pemegang Efek selain saham


setelah pelaksanaan Hak Memesan
Efek terlebih Dahulu, (jika ada); dan

f)

Bukti-bukti lain yang mendukung.

XV.3.6.4. Pedoman Pemeriksaan Dan Pelaporan


Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran
Tender
Dalam penetapan prosedur pemeriksaan untuk menentukan kepatuhan
Manajer Penjatahan sehubungan dengan Penawaran Tender, Akuntan
wajib menitikberatkan pada pelaksanaan penjatahan, penyerahan uang,
pertukaran Efek dan pengembalian Efek.4699
a)

Dalam menetapkan prosedur pemeriksaan terhadap

4699
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 4 Huruf a.
1524

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

penjatahan Efek, Akuntan wajib melakukan pemeriksaan


dengan tujuan untuk mengetahui apakah:

b)

1).

Efek yang ditawarkan untuk dijual atau ditukar


melebihi jumlah Efek yang ditetapkan dalam
Penawaran Tender;

2).

Bukti Efek yang ditawarkan untuk dijual atau


ditukar telah diserahkan kepada Kustodian yang
ditunjuk oleh Pihak yang melakukan Penawaran
Tender sesuai dengan jangka waktu Penawaran
Tender;

3).

Pelaksanaan penjatahan telah dilakukan secara


proporsional sebanding dengan partisipasi setiap
Pihak dalam Penawaran Tender;

4).

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


melakukan transaksi yang dilarang sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor IX.F.1 tentang
Penawaran Tender; dan

5).

Jumlah pemegang Efek setelah pelaksanaan


penjatahan sesuai dengan persyaratan pencatatan
di Bursa Efek dimana Efek tersebut tercatat.

Dalam menentukan kepatuhan manajer penjatahan


terhadap pengembalian Efek, penyerahan uang atau
penyerahan Efek kepada peserta Penawaran Tender,
Akuntan wajib melakukan pemeriksaan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah:
1).

Pihak yang melakukan Penawaran Tender


telah menyerahkan uang atau menyerahkan
Efek lain sebagai penukarnya kepada pihak
penjual atau penukar sesuai dengan ketentuan
tentang penyelesaian penawaran tender
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor
IX.F.1 tentang Penawaran Tender;

2).

Penetapan harga Penawaran Tender telah sesuai


dengan ketentuan tentang harga Penawaran
Tender sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1525

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c)

1526

3).

Efek yang tidak dijatahkan untuk dibeli atau


ditukar telah dikembalikan kepada peserta
Penawaran Tender telah sesuai dengan ketentuan
tentang pengembalian Efek sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bapepam No. X.F.1 tentang
Penawaran Tender; dan

4).

Sumber dana atau Efek yang akan ditukar berasal


dari Pihak yang melakukan Penawaran Tender.

Laporan pelaksanaan penjatahan Penawaran Tender


yang disampaikan sekurang-kurangnya terdiri dari:
1).

Laporan Akuntan dengan bentuk dan isi sesuai


dengan Formulir Nomor VIII.G.12-3 lampiran
Peraturan Bapepam No. VIII.G.12;

2).

Jumlah Efek yang akan dibeli atau ditukar,


jumlah peserta Penawaran Tender, jumlah Efek
yang ditawarkan dan penjatahan serta prosedur
penjatahan Efek dalam Penawaran Tender; dan

3).

Lampiran-lampiran yang antara lain foto-copy


dari:
a)

Formulir Penawaran Tender disertai dengan


bukti penyerahan Efek dari Kustodian,
bukti diri dan konfirmasi penerimaan Efek
dari Pihak yang melaksanakan Penawaran
Tender;

b)

Daftar pemegang Efek yang menyerahkan


Efeknya kepada Kustodian;

c)

Daftar pengembalian Efek dan penyerahan


dana atau penyerahan Efek penukar; dan

d)

Bukti-bukti lain yang mendukung.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.3.6.5. Pedoman
Pemeriksaan
Pembagian Saham Bonus
1.

2.

Dan

Pelaporan

Dalam menentukan prosedur pemeriksaan untuk


menentukan kepatuhan Manajer Penjatahan sehubungan
dengan pembagian Saham Bonus, Akuntan wajib
menitikberatkan pada prosedur pemeriksaan yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah:4700
a.

pelaksanaan pembagian saham bonus telah sesuai


dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang
memutuskan pembagian saham bonus;

b.

sumber saham bonus yang dibagikan sesuai


dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.5 tentang
Saham Bonus;

c.

penentuan jumlah saham yang dibagikan dalam


rangka Saham Bonus telah sesuai dengan Peraturan
Bapepam No. IX.D.5 tentang Saham Bonus;

d.

Pihak yang berhak menerima Saham Bonus telah


sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang telah
ditetapkan dalam RUPS;

e.

pembagian Saham Bonus telah dilaksanakan secara


proporsional sesuai dengan jumlah kepemilikan
saham oleh setiap pemegang saham;

f.

penerimaan Saham Bonus telah tercatat dalam


rekening Efek nasabah pemegang saham (jika
ada); dan

g.

penerima saham bonus telah tercatat dalam Daftar


Pemegang Saham Emiten atau Perusahaan Publik
setelah pembagian Saham Bonus.

Laporan Penjatahan yang disampaikan kepada


Bapepam sekurang-kurangnya terdiri dari: 4701
a.

Laporan Akuntan dengan bentuk dan isi sesuai

4700
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 5 Huruf a.
4701
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus, Angka 5 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1527

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan Formulir Nomor VIII.G.12- 4 lampiran


Peraturan Bapepam No. VIII.G.12;
b.

Sumber dan jumlah Saham Bonus yang dibagikan


serta prosedur pembagian Saham Bonus; dan

c.

Lampiran-lampiran yang antara lain foto-copy


dari:
1).

Daftar Pemegang Saham yang berhak


Saham Bonus;

2).

Daftar Pemegang Saham setelah Pelaksanaan


Saham Bonus; dan

3).

Bukti-bukti lain yang mendukung.

XV.4. KONSULTAN HUKUM


XV.4.1. Pengertian
Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan
pendapat hukum kepada Pihak lain dan terdaftar di
Bapepam.4702

XV.4.2. Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan


Kegiatan Di Pasar Modal
XV.4.2.1. Kewajiban Pendaftaran
Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di bidang Pasar
Modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK dan
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. VIII.B.1, 3 Juli 2008, tentang Pendaftaran Konsultan
Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal.4703

4702
Penjelasan UUPM, Pasal 64 ayat 1b.
4703
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2.
1528

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.4.2.2. Persyaratan Pendaftaran


Persyaratan Konsultan Hukum sebagaimana dimaksud
dalam XV.4.2.1 470 4 adalah sebagai berikut: 470 5
a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.

i.
j.

k.

Warga Negara Indonesia;


Advokat sesuai ketentuan Undang-undang Advokat;
anggota Organisasi Advokat sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Advokat;
anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
(HKHPM);
bergelar sarjana dalam pendidikan tinggi hukum (S1);
tidak pemah melakukan perbuatan tercela dan atau
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di
bidang keuangan;
memiliki akhlak dan moral yang baik;
wajib melakukan uji tuntas hukum dan memberikan
pendapat hukum sesuai dengan standar profesi
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM)
atau standar uji tuntas hukum dan standar pendapat
hukum lainnya yang lazim berlaku, sepanjang tidak
diatur dalam standar profesi yang disusun oleh
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM);
wajib menaati kode etik profesi yang disusun oleh
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM);
wajib bersikap independen, obyektif, dan profesional dalam
menjalankan tugasnya;
wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal.
Persyaratan keahlian tersebut dapat dipenuhi melalui
Pendidikan Profesi yang diselenggarakan oleh
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM)
atau Pihak lain yang disetujui oleh Himpunan Konsultan
Hukum Pasar Modal (HKHPM) dengan jumlah paling

4704
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 2.
4705
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1529

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

l.

m.

1530

kurang 30 (tiga puluh) satuan kredit profesi dalam satu


kali keikutsertaan;
wajib secara terus-menerus mengikuti Pendidikan
Profesi lanjutan yang diselenggarakan oleh Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) atau pihak
lain yang disetujui oleh Himpunan Konsultan Hukum
Pasar Modal (HKHPM) dengan jumlah sekurangkurangnya 5 (lima) satuan kredit profesi setiap tahun;
berkedudukan sebagai rekan pada Kantor Konsultan
Hukum yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1).
dipimpin oleh rekan yang bertanggung jawab atas
uji tuntas hukum dan pendapat hukum;
2).
dalam melakukan uji tuntas hukum, menerapkan
paling tidak 2 (dua) jenjang pengendalian
(supervisi) yaitu rekan yang bertanggung
jawab menandatangani laporan, dan pengawas
menengah yang melakukan pengawasan terhadap
staf pelaksana;
3).
memiliki dan menerapkan sistem pengendalian
mutu dalam melakukan uji tuntas hukum dan
memberikan pendapat hukum; dan
4).
bagi Kantor Konsultan Hukum yang hanya
memiliki 1 (satu) orang rekan yang terdaftar
sebagai Konsultan Hukum di Bapepam dan LK,
untuk dapat melaksanakan kegiatan di Pasar
Modal wajib membuat surat perjanjian kerja
sama dengan Kantor Konsultan Hukum lain yang
memiliki rekan yang sudah terdaftar di Bapepam
dan LK tentang pengalihan tanggung jawab
apabila Konsultan Hukum yang bersangkutan
berhalangan untuk melaksanakan tugasnya.
Dalam hal Konsultan Hukum tidak berkedudukan
sebagai rekan, maka Konsultan Hukum dimaksud
wajib bekerja pada Kantor Konsultan Hukum
dan memiliki kewenangan yang diberikan oleh
para rekan untuk mengikatkan diri dengan pihak
ketiga atas nama Kantor Konsultan Hukum.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.4.2.3. Tata Cara Pengajuan Permohonan


Pendaftaran
Permohonan pendaftaran Konsultan Hukum sebagai Profesi
Penunjang Pasar Modal diajukan kepada Bapepam dan LK
dalam rangkap 2 (dua) dengan mempergunakan Formulir
Nomor VIII.B.1-1. Lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
VIII.B.14706

XV.4.2.4. Kelengkapan Dokumen


1.

Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam


XV.4.2.34707angka 4 peraturan ini, disertai dokumen
sebagai berikut:4708
a.

Dokumen yang menyangkut Konsultan Hukum:


1).

fotocopy
salinan
surat
keputusan
pengangkatan sebagai Advokat sesuai
ketentuan Undang-undang Advokat yang
telah dilegalisasi;

2).

fotocopy
kartu
keanggotaan
dalam
Himpunan Konsultan Hukum Pasar
Modal (HKHPM) dan Organisasi Advokat
sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Advokat;

3).

fotocopy dokumen Nomor Pokok Wajib


Pajak atas nama Konsultan Hukum yang
bersangkutan;

4).

fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang


masih berlaku;

5).

pas photo terbaru dengan ukuran 4x6

4706
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4.
4707
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4.
4708
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1531

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berwarna sejumlah satu lembar;

b.

6).

fotocopy ijazah sarjana dengan latar


belakang pendidikan tinggi hukum (S1),
yang telah dilegalisasi;

7).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi


yang telah dilegalisasi, sebagaimana diatur
dalam XV.4.2.2.2.k4709 yang diperoleh dalam
2 (dua) tahun terakhir; dan

8).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang menyatakan bahwa Konsultan
Hukum tidak pernah melakukan perbuatan
tercela dan atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang
keuangan; dan

9).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang menyatakan bahwa Konsultan
Hukum bersedia diperiksa oleh Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM)
atas pemenuhan standar profesi dan kode
etik profesi Konsultan Hukum Pasar Modal
yang disusun oleh Himpunan Konsultan
Hukum Pasar Modal (HKHPM).

Dokumen yang menyangkut Kantor Konsultan


Hukum:
1).

fotocopy akta pendirian Kantor Konsultan


Hukum beserta perubahannya;

2).

fotocopy dokumen Nomor Pokok Wajib


Pajak atas nama Kantor Konsultan Hukum;

3).

surat perjanjian kerja sama Kantor Konsultan


Hukum dimana Konsultan Hukum
menjadi rekan dengan Kantor Konsultan
Hukum lain yang memiliki Konsultan
Hukum yang terdaftar di Bapepam dan LK
tentang pengalihan tanggung jawab apabila

4709
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf k.
1532

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Konsultan Hukum yang bersangkutan


berhalangan untuk melaksanakan tugasnya,
bagi Kantor Konsultan Hukum yang hanya
memiliki 1 (satu) orang rekan yang terdaftar
di Bapepam dan LK;
4).

bagan organisasi Kantor Konsultan Hukum


yang menunjukkan pimpinan, susunan
rekan, pengawas menengah, dan staf
pelaksana;

5).

surat
keterangan
domisili
Kantor
Konsultan Hukum dari instansi yang
berwenang;

6).

dokumen sistem pengendalian mutu


dalam melaksanakan uji tuntas hukum dan
memberikan pendapat hukum; dan

7).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang ditandatangani oleh pimpinan
rekan Kantor Konsultan Hukum yang
menyatakan bahwa Kantor Konsultan
Hukum akan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan peraturan perundangundangan di Pasar Modal dan peraturan
lain yang berlaku.

2.

Dalam rangka pendaftaran Konsultan Hukum


yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, apabila
diperlukan, Bapepam dan LK dapat meminta dokumen
tambahan untuk mendukung pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam XV.4.2.4.14710 .4711

4710
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 5.
4711
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1533

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.4.2.5. Surat Pemberitahuan Bapepam-LK


1.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam


angka 4 peraturan ini tidak memenuhi syarat, maka
paling lambat dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)
hari sejak diterimanya permohonan tersebut, Bapepam
dan LK wajib memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:4712
a.

2.

3.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.B.1-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. VIII.B.1; atau
b.
permohonan ditolak dengan menggunakan
Formulir Nomor VIII.B.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VIII.B.1.
Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen
yang dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam XV.4.2.5.1.a4713 dianggap
telah membatalkan permohonan pendaftaran Konsultan
Hukum yang sudah diajukan dan pemohon dapat
mengajukan permohonan baru.4714
Dokumen yang telah disampaikan kepada Bapepam
dan LK menjadi milik Bapepam dan LK.4715

4712
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 7.
4713
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 7.
4714
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 8.
4715
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 9.
1534

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.4.2.6. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang


Pasar Modal
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XV.4.2.34716 memenuhi syarat, maka paling lambat dalam
jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya
permohonan secara lengkap, Bapepam dan LK memberikan
Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal (STTD)
kepada pemohon dengan menggunakan Formulir Nomor
VIII.B. 1-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No. VIII.B.1.4717

XV.4.2.7. Ketentuan Lain


1.

Konsultan Hukum yang telah terdaftar di Bapepam dan


LK wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK atas halhal sebagai berikut:4718
a.

keikutsertaannya dalam Pendidikan Profesi


lanjutan
sebagaimana
dimaksud
dalam
4719
XV.4.2.2.l
kepada Bapepam dan LK disertai
bukti pendukung, secara berkala paling lambat
pada tanggal 15 Januari tahun berikutnya; dan
Dalam hal tanggal 15 Januari jatuh pada hari
libur maka laporan disampaikan pada hari kerja
berikutnya.

b.

setiap perubahan yang berkenaan dengan data


dan informasi dari Konsultan Hukum dan atau
Kantor Konsultan Hukum termasuk tetapi tidak
terbatas pada informasi sebagaimana diatur

4716
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 4.
4717
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 10.
4718
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 11.
4719
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1535

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pada XV.4.2.4.14720 paling lambat 14 (empat belas)


hari sejak terjadinya perubahan tersebut disertai
dengan dokumen pendukung, dengan ketentuan
jika hari keempat belas tersebut jatuh pada hari
libur, maka laporan perubahan data dan informasi
dimaksud wajib disampaikan pada hari kerja
berikutnya.
2.

Dalam hal Konsultan Hukum bermaksud untuk tidak


menjalankan kegiatan di Pasar Modal dalam jangka
waktu paling kurang satu tahun, maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:4721
a.

menyampaikan surat pemberitahuan kepada


Bapepam dan LK untuk tidak menjalankan
kegiatan profesi Konsultan Hukum di bidang Pasar
Modal dengan menyebutkan jangka waktunya;

b.

Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar


Modal (STTD) atas nama Konsultan Hukum
bersangkutan akan dinyatakan tidak berlaku
untuk sementara oleh Bapepam dan LK dengan
memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon menggunakan Formulir Nomor VIII.B.
1- 5 lampiran 5, Peraturan Bapepam No. VIII.B.1;

c.

Apabila Konsultan Hukum dimaksud akan aktif


kembali melakukan kegiatan di Pasar Modal,
maka Konsultan Hukum wajib memberitahukan
kepada Bapepam dan LK dan menyertakan:
1).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi lanjutan


setiap tahunnya, jika dalam jangka waktu
tersebut Konsultan Hukum bersangkutan masih
mengikuti Pendidikan Profesi lanjutan setiap
tahun sebagaimana diatur dalam XV.4.2.2.14722;

4720
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 5.
4721
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 12.
4722
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
1536

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

d.

2).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi


lanjutan sebanyak jumlah satuan kredit
profesi yang diwajibkan setiap tahunnya,
apabila dalam jangka waktu tidak
melakukan kegiatan di Pasar Modal
tersebut, Konsultan Hukum bersangkutan
tidak mengikuti Pendidikan Profesi lanjutan
setiap tahun sebagaimana diatur dalam
XV.4.2.2.l4723, bagi Konsultan Hukum yang
menyampaikan pemberitahuan untuk tidak
melakukan kegiatan di Pasar Modal paling
lama 2 (dua) tahun; atau

3).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi


sebagaimana diatur dalam ketentuan
dalam XV.4.2.2.k4724 yang diperoleh paling
lama dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir
dan telah dilegalisasi, apabila dalam jangka
waktu cuti tersebut Konsultan Hukum
bersangkutan tidak mengikuti Pendidikan
Profesi lanjutan setiap tahun sebagaimana
diatur dalam XV.4.2.2.14725; dan

4).

daftar perubahan data dan informasi dari


Konsultan Hukum apabila ada perubahan
yang terjadi dengan disertai bukti
pendukung.

Bapepam dan LK akan memberlakukan kembali


Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar
Modal (STTD) setelah Konsultan Hukum
memenuhi ketentuan pada XV.4.2.7.2.c4726
dengan memberikan surat pemberitahuan

4723
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
4724
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf k.
4725
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
4726
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.

Konsultan Hukum Yang


Konsultan Hukum Yang
Konsultan Hukum Yang
Konsultan Hukum Yang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1537

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepada Konsultan Hukum yang bersangkutan


menggunakan Formulir Nomor VIII.B. 1-6
lampiran 6, Peraturan Bapepam No. VIII.B.1;
3.

Ketentuan mengenai Pendidikan Profesi lanjutan adalah


sebagai berikut:4727
a.

Kewajiban Konsultan Hukum untuk mengikuti


Pendidikan
Profesi
lanjutan
sebagaimana
4728
dimaksud XV.4.2.2.1.l
peraturan ini mulai
berlaku untuk tahun berikutnya setelah Konsultan
Hukum memperoleh Surat Tanda Terdaftar Profesi
Penunjang Pasar Modal (STTD) dari Bapepam dan
LK;

b.

Konsultan Hukum yang tidak mengikuti


Pendidikan
Profesi
lanjutan
sebagaimana
4729
dimaksud dalam XV.4.2.2.1 , akan dikenakan
sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan
sanksi denda yang dihitung dari tanggal kewajiban
pelaporan sampai dengan tanggal dipenuhinya
kewajiban pelaporan keikutsertaan Pendidikan
Profesi lanjutan oleh yang bersangkutan kepada
Bapepam dan LK;

c.

Jika dalam 2 (dua) tahun berturut-turut Konsultan


Hukum tidak mengikuti Pendidikan Profesi
lanjutan, atau jika dalam waktu 5 (lima) tahun
Konsultan Hukum tidak mengikuti Pendidikan
Profesi lanjutan, sebanyak 3 (tiga) kali, Konsultan
Hukum dikenakan sanksi administratif berupa
pembekuan kegiatan usaha di bidang Pasar
Modal, kecuali Konsultan Hukum sebagaimana
dimaksud dalam XV.4.2.7.24730;

4727
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 13.
4728
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
4729
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3 Huruf l.
4730
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang Pendaftaran
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 12.
1538

Konsultan Hukum Yang


Konsultan Hukum Yang
Konsultan Hukum Yang
Konsultan Hukum Yang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

d.

e.

Dalam hal sanksi pembekuan kegiatan usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.4.2.7.3.c 4731 telah
berakhir, Konsultan Hukum dapat melakukan
kegiatan di Pasar Modal dengan mengajukan
permohonan kepada Bapepam dan LK serta
melampirkan dokumen sebagai berikut:
1).

fotocopy sertifikat Pendidikan Profesi


sebagaimana diatur dalam XV.4.2.2.k4732
yang diperoleh paling lama dalam waktu 2
(dua) tahun terakhir dan telah dilegalisasi;
dan

2).

daftar perubahan data dan informasi


dari Konsultan Hukum dan atau Kantor
Konsultan Hukum apabila terdapat
perubahan
dengan
disertai
bukti
pendukung.

Apabila dalam jangka waktu satu tahun


Pendidikan Profesi dan atau Pendidikan Profesi
lanjutan tidak diselenggarakan, maka Bapepam
dan LK dapat menetapkan ketentuan lain.

4.

Konsultan Hukum yang telah terdaftar di Bapepam dan LK


namun tidak lagi berkedudukan sebagai rekan yang memiliki
kewenangan untuk mengikatkan diri dengan Pihak ketiga
atas nama Kantor Konsultan Hukum, tidak dapat melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal.4733

5.

Apabila Konsultan Hukum dikenakan sanksi pencabutan


atau pembekuan keanggotaan dan atau pembatasan atau
pembekuan kegiatan oleh instansi yang berwenang, maka
sanksi tersebut berlaku pula bagi Konsultan Hukum dimaksud
dalam melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal.4734

4731
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 13.
4732
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 3k.
4733
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 14.
4734
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.B.1 tentang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, Angka 15.

Pendaftaran Konsultan Hukum Yang


Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Pendaftaran Konsultan Hukum Yang
Pendaftaran Konsultan Hukum Yang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1539

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5. PENILAI
XV.5.1. Pengertian
Penilai adalah Pihak yang memberikan penilaian atas aset
perusahaan dan terdaftar di Bapepam.4735

XV.5.2. Ruang Lingkup Kegiatan Penilaian


1.

2.

Ruang lingkup kegiatan penilaian yang dilakukan oleh


Penilai mencakup:4736
a.

penilaian properti; dan atau

b.

penilaian usaha.

Dalam melakukan kegiatan penilaian sebagaimana


disebutkan dalam XV.5.2.14737, Penilai dapat melakukan
kegiatan sebagai berikut:4738
a.

b.

Kegiatan penilaian properti, antara lain:


1)

penilaian real properti;

2)

penilaian personal properti;

3)

penilaian
proyek;

4)

penilaian pengembangan properti;

5)

penilaian aset perkebunan;

6)

penilaian aset perikanan; dan

7)

penilaian aset kehutanan.

pembangunan/pengembangan

Kegiatan penilaian usaha, antara lain:


1).

penilaian perusahaan atau badan usaha;

4735
UUPM, Penjelasan Pasal 64 ayat 1c
4736
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 2.
4737
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 2.
4738
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 3.
1540

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2).

penilaian penyertaan dalam perusahaan;

3).

penilaian aktiva tak berwujud;

4).

pemberian
transaksi;

5).

penyusunan studi kelayakan proyek dan


usaha; dan

6).

penilaian
kerugian
ekonomis
yang
diakibatkan oleh suatu kegiatan atau suatu
peristiwa tertentu.

pendapat

kewajaran

atas

XV.5.3. Kewajiban Pendaftaran


Penilai yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib
terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan LK serta memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.
VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan di
Pasar Modal.4739

XV.5.3.1. Persyaratan
Persyaratan Penilai sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang
Melakukan Kegiatan di Pasar Modal adalah sebagai
berikut:4740
1.
2.
3.

4.

mempunyai izin Penilai dari Menteri Keuangan;


berpendidikan paling tidak setara sarjana strata 1 (S1);
telah lulus ujian standar profesi di bidang penilaian
yang diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai
Indonesia (MAPPI);
tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di

4739
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 1.
4740
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1541

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.
6.

7.
8.
9.
10.

11.

12.

13.
1542

bidang keuangan;
memiliki akhlak dan moral yang baik;
wajib melakukan penilaian sesuai dengan Standar
Penilaian Indonesia (SPI) yang disusun oleh Masyarakat
Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dan standar penilaian
lain yang berlaku secara internasional jika belum diatur
dalam SPI;
wajib mematuhi kode etik profesi penilai yang disusun
oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI);
wajib bersikap independen, obyektif, dan profesional
dalam melakukan penilaian;
telah menjadi anggota Masyarakat Profesi Penilai
Indonesia (MAPPI);
tidak bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada Usaha
Jasa Penilai lain dan atau pada Pihak yang memperoleh
izin, persetujuan, dan pendaftaran dari Bapepam dan LK,
serta Pihak yang mengajukan Pernyataan Pendaftaran
atau yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi
efektif, kecuali:
a.
komisaris Bursa Efek; dan
b.
dosen pada perguruan tinggi yang tidak
menduduki jabatan sebagai pimpinan, pengurus
atau jabatan yang setara di perguruan tinggi.
wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal.
Persyaratan keahlian tersebut dipenuhi melalui
pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Forum
Penilai Pasar Modal (FPPM)-Masyarakat Profesi Penilai
Indonesia (MAPPI), dengan jumlah paling kurang
30 (tiga puluh) satuan kredit profesi dalam satu kali
keikutsertaan;
wajib secara terus-menerus mengikuti pendidikan
profesi lanjutan di bidang penilaian Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan di Pasar Modal yang
diselenggarakan oleh Forum Penilai Pasar Modal (FPPM)Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) paling
kurang 5 (lima) satuan kredit profesi setiap tahun;
berkedudukan sebagai rekan atau sekutu pada Usaha

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Jasa Penilai yang memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
a.
memiliki izin usaha dari Menteri Keuangan dan
dipimpin oleh Penilai yang telah memiliki izin
Penilai dari Menteri Keuangan dan telah terdaftar
di Bapepam dan LK;
b.
menerapkan paling tidak 2 (dua) jenjang
pengendalian (supervisi) dalam melakukan
penilaian yaitu Penilai yang bertanggung jawab
untuk menandatangani laporan dan pengawas
menengah yang melakukan pengawasan terhadap
staf pelaksana;
c.
memiliki dan menaati pedoman pengendalian mutu
yang merupakan standar yang berlaku pada Usaha
Jasa Penilai yang bersangkutan, yang antara lain
memuat:
1).
pedoman penerimaan dan penolakan klien;
2).
kepastian mutu dan kebijakan etika;
3).
pedoman manajemen risiko;
4).
pengendalian mutu penugasan penilaian;
5).
pedoman independensi Penilai dan Usaha
Jasa Penilai;
6).
prosedur penilaian; dan
7).
penelaahan mutu;
d.

e.

sanggup menjalani review yang dilakukan oleh


Bapepam dan LK terhadap pelaksanaan pekerjaan
penilaian dan pengendalian mutu pada Usaha
Jasa Penilai yang bersangkutan; dan
bagi Usaha Jasa Penilai yang hanya memiliki 1
(satu) orang Penilai, untuk dapat melaksanakan
kegiatan di Pasar Modal wajib membuat surat
perjanjian kerjasama dengan Usaha Jasa Penilai
lain tentang pengalihan tanggung jawab apabila
Penilai yang bersangkutan berhalangan untuk
melaksanakan tugasnya, dengan ketentuan bahwa
Usaha Jasa Penilai lain tersebut mempunyai tenaga

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1543

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penilai yang sudah terdaftar di Bapepam dan LK


dengan ruang lingkup kegiatan penilaian yang
sama.

XV.5.3.2. Tata Cara Pendaftaran


1.

Permohonan pendaftaran Penilai sebagai Profesi


Penunjang Pasar Modal diajukan kepada Bapepam dalam
rangkap 2 (dua) dengan mempergunakan Formulir
Nomor VIII.C.1-1. lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal.4741

2.

Permohonan pendaftaran disertai dokumen sebagai


berikut:4742
a.

Dokumen yang menyangkut Penilai:


1).

daftar riwayat hidup terbaru yang telah


ditandatangani, serta pengalaman kerja
termasuk penjelasan tentang penugasan
di bidang penilaian yang pernah diterima
dalam 3 (tiga) tahun terakhir pada Usaha Jasa
Penilai yang dilengkapi dengan keterangan
tentang nama perusahaan yang dinilai,
tahun penilaian, tujuan penilaian, dan jenis
penilaian;

2).

fotocopy dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak


atas nama Penilai yang bersangkutan;

3).

fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang


masih berlaku;

4).

pas photo terbaru dengan ukuran 4x6


berwarna;

5).

fotocopy izin Penilai dari Menteri Keuangan;

6).

fotocopy ijazah pendidikan formal terakhir

4741
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
4742
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6.
1544

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

yang telah dilegalisasi;

b.

7).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi di


bidang Pasar Modal sebagaimana diatur
dalam XV.5.3.1.114743 yang diperoleh
dalam 2 (dua) tahun terakhir;

8).

fotocopy bukti keanggotaan dalam


Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
(MAPPI);

9).

surat rekomendasi untuk melakukan


kegiatan di Pasar Modal sesuai dengan
ruang lingkup kegiatan penilaian yang
dapat dilakukan oleh Penilai, dari Forum
Penilai Pasar Modal (FPPM)-Masyarakat
Profesi Penilai Indonesia (MAPPI);

10).

fotocopy
sertifikat
kelulusan
ujian
standar profesi di bidang penilaian yang
diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi
Penilai Indonesia (MAPPI) sesuai dengan
ruang lingkup penilaian yang diajukan
kepada Bapepam dan LK; dan

11).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang menyatakan bahwa Penilai tidak
pernah melakukan perbuatan tercela dan
atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;

Dokumen yang menyangkut Usaha Jasa Penilai:


1).

fotocopy akta pendirian Usaha Jasa Penilai


beserta perubahannya;

2).

fotocopy izin
Keuangan;

3).

fotocopy izin Penilai dari Rekan yang


menjadi Pimpinan Usaha Jasa Penilai dari

usaha

dari

Menteri

4743
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf k.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1545

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Menteri Keuangan;

1546

4).

fotocopy Surat Tanda Terdaftar dari Rekan


yang menjadi Pimpinan Usaha Jasa Penilai
dari Bapepam dan LK;

5).

surat perjanjian kerja sama yang


ditandatangani oleh Penilai dengan Usaha
Jasa Penilai lain, yang mempunyai Penilai
dengan ruang lingkup kegiatan penilaian
yang sama dan sudah terdaftar di Bapepam
dan LK, tentang pengalihan tanggung
jawab apabila Penilai yang bersangkutan
berhalangan untuk melaksanakan tugasnya,
bagi Usaha Jasa Penilai yang hanya
mempunyai 1 (satu) orang Penilai;

6).

bagan organisasi Usaha Jasa Penilai yang


menunjukkan:
a)

susunan Rekan, pengawas menengah,


dan staf pelaksana, beserta nama
yang menduduki posisi tersebut;
dan

b)

bahwa dalam melakukan penilaian,


Penilai menerapkan paling tidak 2
(dua) jenjang pengendalian (supervisi)
yaitu Penilai yang bertanggung
jawab (menandatangani laporan),
dan pengawas menengah yang
melakukan pengawasan terhadap
staf pelaksana;

7).

fotocopy izin pembukaan Cabang Usaha


Jasa Penilai dari Menteri Keuangan, bagi
Usaha Jasa Penilai yang mempunyai
cabang;

8).

fotocopy surat persetujuan dari Menteri


Keuangan mengenai pencantuman nama
Badan Usaha Jasa Penilai Asing, apabila
Usaha Jasa Penilai bekerja sama dengan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Badan Usaha Jasa Penilai Asing;


9).

dokumen perjanjian kerja sama dengan


Badan Usaha Jasa Penilai Asing, apabila
Usaha Jasa Penilai bekerja sama dengan
Badan Usaha Jasa Penilai Asing;

10).

dokumen pedoman pengendalian mutu


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.1.13.
c4744;

11). fotocopy dokumen Nomor Pokok Wajib


Pajak atas nama Usaha Jasa Penilai;

3.

12).

Surat pernyataan dengan meterai cukup


yang ditandatangani oleh Pimpinan Rekan
Usaha Jasa Penilai yang menyatakan
bahwa Pimpinan Rekan Usaha Jasa Penilai
bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
pedoman pengendalian mutu yang berlaku
pada Usaha Jasa Penilai yang bersangkutan;
dan

13).

surat pernyataan dengan meterai cukup


yang ditandatangani oleh Pimpinan Rekan
Usaha Jasa Penilai yang menyatakan
bahwa Usaha Jasa Penilai bersedia untuk
menjalani review Bapepam dan LK
terhadap pelaksanaan pekerjaan penilaian
dan pengendalian mutu pada Usaha Jasa
Penilai yang bersangkutan.

Dalam rangka pendaftaran Penilai yang melakukan


kegiatan di Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat meminta
dokumen pendukung selain sebagaimana yang telah
disebutkan dalam XV.5.3.2.14745 dan XV.5.3.2.24746 .

4744
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4 Huruf m butir 3.
4745
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
4746
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1547

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.3.3. Penambahan Ruang Lingkup Kegiatan


Dalam hal Penilai menambah ruang lingkup kegiatan
penilaian dari menilai Properti atau Penilai Usaha menjadi
Penilai Properti dan Penilai Usaha, maka Penilai wajib
menyampaikan permohonan pendaftaran penambahan
ruang lingkup kegiatan Penilai dengan menggunakan
Formulir Nomor VIII.C.1-2 lampiran 2, Peraturan Bapepam
No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan Di Pasar Modal dengan melampirkan:4747
1.

daftar riwayat hidup terbaru yang telah ditandatangani,


serta pengalaman kerja termasuk penjelasan tentang
penugasan di bidang penilaian yang pernah diterima
dalam 3 (tiga) tahun terakhir pada Usaha Jasa Penilai
yang dilengkapi dengan keterangan tentang nama
perusahaan yang dinilai, tahun penilaian, tujuan
penilaian, dan jenis penilaian;

2.

surat rekomendasi untuk melakukan kegiatan di Pasar


Modal sesuai dengan ruang lingkup kegiatan penilaian
yang dapat dilakukan oleh Penilai, dari Forum Penilai
Pasar Modal (FPPM)-Masyarakat Profesi Penilai
Indonesia (MAPPI);

3.

fotocopy sertifikat kelulusan ujian standar profesi di


bidang penilaian yang diselenggarakan oleh Masyarakat
Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) sesuai dengan ruang
lingkup penilaian yang diajukan kepada Bapepam dan
LK;

4.

surat perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh


Penilai dengan Usaha Jasa Penilai lain, yang mempunyai
Penilai dengan ruang lingkup kegiatan penilaian
yang sama dan sudah terdaftar di Bapepam dan LK,
tentang pengalihan tanggung jawab apabila Penilai
yang bersangkutan berhalangan untuk melaksanakan
tugasnya, bagi Usaha Jasa Penilai yang hanya mempunyai

4747
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 8.
1548

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

1 (satu) orang Penilai; dan


5.

dokumen pedoman pengendalian mutu sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.3.1.13.c4748 .

XV.5.3.4. Surat Pemberitahuan Bapepam


1.

2.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.3.2.14749 dan XV.5.3.34750 peraturan ini tidak
memenuhi syarat, maka paling lambat dalam jangka
waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya
permohonan tersebut, Bapepam dan LK wajib
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:4751
a.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.C.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai
Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal; atau

b.

permohonan ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.C.1-4 lampiran 4, Peraturan
Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai
Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal.

Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan


dokumen yang dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf a
peraturan ini, dianggap telah mengundurkan diri.4752

4748
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4 Huruf m butir 3.
4749
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
4750
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 8.
4751
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 9.
4752
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 10.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1549

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.3.5. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar


Modal
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.3.2.14753 dan XV.5.3.34754 memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari
sejak diterimanya permohonan secara lengkap, Bapepam dan
LK memberikan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar
Modal kepada pemohon dengan menggunakan:4755
1.

Formulir Nomor VIII.C.1-5 lampiran 5, Peraturan


Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai
Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, untuk
Penilai Properti;

2.

Formulir Nomor VIII.C.1-6 lampiran 6, Peraturan


Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai
Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, untuk
Penilai Usaha; atau

3.

Formulir Nomor VIII.C.1-7 lampiran 7, Peraturan


Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal, untuk Penilai
Properti dan Penilai Usaha.

XV.5.3.6. Kewajiban Pelaporan


Penilai yang telah terdaftar di Bapepam dan LK wajib
melaporkan kepada Bapepam dan LK atas hal-hal sebagai
berikut:4756
1.

keikutsertaannya dalam pendidikan profesi lanjutan


secara berkala setiap tahun paling lambat pada tanggal

4753
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
4754
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 8.
4755
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 11.
4756
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 12.
1550

tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan


tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

15 Januari tahun berikutnya disertai dengan bukti


pendukung; Dalam hal tanggal 15 Januari jatuh pada
hari libur maka laporan disampaikan pada 1 (satu) hari
kerja berikutnya.
2.

setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan


informasi dari Penilai dan atau Usaha Jasa Penilai
termasuk informasi sebagaimana diatur dalam
XV.5.3.2.14757 dan XV.5.3.2.24758 peraturan ini paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya perubahan
dengan disertai dokumen pendukung dengan ketentuan
jika hari keempat belas tersebut jatuh pada hari libur,
maka laporan perubahan data dan informasi dimaksud
wajib disampaikan pada 1 (satu) hari kerja berikutnya;
dan

3.

kewajiban penyampaian perubahan data dan informasi


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.6.24759 termasuk
pula kewajiban penyampaian data dan informasi antara
lain:
a.

perpindahan Penilai ke Usaha Jasa Penilai lain;

b.

perubahan nama Usaha Jasa Penilai; dan

c.

perubahan alamat Usaha Jasa Penilai.

XV.5.3.7. Ketentuan Lain


1.

Dalam hal Penilai bermaksud untuk tidak menjalankan


kegiatan di Pasar Modal dalam jangka waktu paling kurang
satu tahun, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4760
a.

menyampaikan surat pemberitahuan kepada


Bapepam dan LK untuk tidak menjalankan

4757
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
4758
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6.
4759
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
4760
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 13.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1551

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kegiatan profesi Penilai di bidang Pasar Modal


dengan menyebutkan jangka waktunya;
b.

Surat Tanda Terdaftar atas nama Penilai bersangkutan


akan dinyatakan tidak berlaku untuk sementara
oleh Bapepam dan LK dengan memberikan surat
pemberitahuan menggunakan Formulir Nomor
VIII.C.1-8 lampiran 8, Peraturan Bapepam No. VIII.C.1
tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
Di Pasar Modal;

c.

apabila Penilai dimaksud akan aktif kembali


melakukan kegiatan di Pasar Modal, maka
Penilai
wajib
memberitahukan
kepada
Bapepam dan LK dan menyertakan:
1).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


lanjutan setiap tahunnya, jika dalam jangka
waktu tersebut Penilai bersangkutan
masih mengikuti pendidikan profesi
lanjutan setiap tahun sebagaimana diatur
dalam XV.5.3.1.124761 Peraturan ini;

2).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


lanjutan sebanyak jumlah satuan kredit
profesi yang diwajibkan setiap tahunnya,
apabila dalam jangka waktu tidak melakukan
kegiatan di Pasar Modal tersebut, Penilai
bersangkutan tidak mengikuti pendidikan
profesi lanjutan setiap tahun sebagaimana
diatur dalam XV.5.3.1.124762 , bagi Penilai
yang menyampaikan pemberitahuan untuk
tidak melakukan kegiatan di Pasar Modal
paling lama 2 (dua) tahun; atau

3).

fotocopy sertifikat pendidikan profesi


sebagaimana diatur dalam ketentuan dalam

4761
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf l.
4762
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf l
1552

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.3.1.114763 peraturan ini yang diperoleh


paling lama dalam waktu 2 (dua) tahun
terakhir dan telah dilegalisasi oleh Forum
Penilai Pasar Modal (FPPM), apabila dalam
jangka waktu tersebut Penilai bersangkutan
tidak mengikuti pendidikan profesi lanjutan
setiap tahun sebagaimana diatur dalam
XV.5.3.1.124764; dan
4).

d.

2.

daftar perubahan data dan informasi


dari Penilai dan atau Usaha Jasa Penilai
apabila ada perubahan yang terjadi
dengan disertai bukti pendukung.

Bapepam dan LK akan memberlakukan kembali


Surat Tanda Terdaftar setelah setelah Penilai
memenuhi ketentuan pada XV.5.3.7.1.c4765 dengan
memberikan surat pemberitahuan kepada Penilai
yang bersangkutan menggunakan Formulir
nomor VIII.C.1-9 lampiran 9, Peraturan Bapepam
No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang
Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal.

Ketentuan mengenai pendidikan profesi lanjutan adalah


sebagai berikut:4766
a.

Penilai yang tidak mengikuti pendidikan profesi


lanjutan akan dikenakan sanksi administratif
berupa peringatan tertulis dan sanksi denda yang
dihitung dari tanggal kewajiban pelaporan sampai
dengan tanggal dipenuhinya kewajiban pelaporan
keikutsertaan pendidikan profesi lanjutan oleh
yang bersangkutan kepada Bapepam dan LK;

b.

Jika dalam 2 (dua) tahun berturut-turut Penilai

4763
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf k.
4764
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf l.
4765
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c.
4766
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 14.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1553

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tidak mengikuti pendidikan profesi lanjutan, atau


jika dalam waktu 5 (lima) tahun Penilai tidak
mengikuti pendidikan profesi lanjutan, sebanyak
3 (tiga) kali, Penilai dikenakan sanksi administratif
berupa pembekuan kegiatan usaha sebagai
Penilai di bidang Pasar Modal, kecuali Penilai
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.7.14767;
c.

d.

Dalam hal sanksi pembekuan kegiatan usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.7.2.b4768
telah berakhir, Penilai dapat melakukan kegiatan
di Pasar Modal dengan mengajukan permohonan
kepada Bapepam dan LK serta melampirkan
dokumen sebagai berikut:
1).

fotokopi sertifikat pendidikan profesi


sebagaimana diatur dalam ketentuan dalam
XV.5.3.1.114769 yang diperoleh paling lama
dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir yang
telah dilegalisasi;

2).

surat rekomendasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.3.2.2.a.94770; dan

3).

daftar perubahan data dan informasi


dari Penilai dan atau Usaha Jasa Penilai
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.6.24771
dan XV.5.3.6.34772 apabila terdapat perubahan
dengan disertai bukti pendukung.

Apabila dalam satu tahun pendidikan profesi


lanjutan tidak diselenggarakan, maka Ketua

4767
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 13.
4768
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 14 Huruf b.
4769
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 4 Huruf k.
4770 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6 Huruf a butir 9.
4771
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
4772
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.
1554

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Bapepam dan LK dapat menetapkan ketentuan


lain.
3.

Penilai yang telah terdaftar di Bapepam dan LK namun


tidak lagi berkedudukan sebagai rekan atau sekutu pada
Usaha Jasa Penilai, tidak dapat melakukan kegiatan di
bidang Pasar Modal.4773

4.

Dalam hal Usaha Jasa Penilai tidak lagi memenuhi


persyaratan sebagaimana dimaksud dalam XV.5.3.1.134774
Peraturan ini, maka Penilai yang sudah terdaftar di
Bapepam dan LK yang berkedudukan sebagai Penilai
pada Usaha Jasa Penilai tersebut tidak dapat melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal.4775

XV.5.4. Penugasan Penilaian Profesional


XV.5.4.1. Pengertian
Penugasan Penilaian Profesional adalah penugasan yang
diterima oleh Penilai dari klien untuk melakukan penilaian
atas objek tertentu dengan tujuan penilaian tertentu pada
tanggal tertentu dimana Penilai mendasarkan opininya,
yang disajikan dalam laporan penilaian.4776

XV.5.4.2. Jangka Waktu Periode Penugasan Penilaian


Profesional
Jangka waktu Periode Penugasan Penilaian Profesional:4777
4773
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 15.
4774
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4 Huruf m
4775
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 16.
4776
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 1 Huruf a.
4777
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1555

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1.

dimulai sejak dimulainya pekerjaan lapangan atau


penandatanganan penugasan penilaian profesional,
mana yang lebih dahulu.

2.

berakhir pada saat laporan penilaian yang ditandatangani


oleh Penilai diserahkan kepada klien.

XV.5.4.3. Independensi Penilai


1.

Dalam memberikan jasa profesional, khususnya


dalam memberikan opini atau penilaian, Penilai wajib
mempertahankan sikap independen.4778

2.

Dalam memberikan jasa profesional, Penilai dilarang


menggunakan tenaga penilai dari Kantor Jasa Penilai
Publik lain.4779

3.

Penilai tidak independen selama Periode Penugasan


Penilaian Profesionalnya, apabila Penilai, Kantor
Jasa Penilai Publik, atau Orang Dalam Kantor Jasa
Penilai Publik: 478 0
a.

b.

mempunyai kepentingan keuangan langsung atau


tidak langsung yang material pada klien, seperti:
1).

investasi pada klien; atau

2).

kepentingan keuangan lain pada klien, yang


dapat menimbulkan benturan kepentingan;

mempunyai hubungan pekerjaan dengan klien,


seperti:
1).

merangkap sebagai Karyawan Kunci pada


klien;

2).

memiliki Anggota Keluarga Dekat yang


bekerja pada klien sebagai Karyawan
Kunci;

4778
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 3.
4779
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4,
4780
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
1556

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

3).

mempunyai mantan rekan atau karyawan


profesional dari Kantor Jasa Penilai Publik
yang bekerja pada klien sebagai Karyawan
Kunci, kecuali setelah lebih dari 1 (satu)
tahun tidak bekerja lagi pada Kantor Jasa
Penilai Publik yang bersangkutan; atau

4).

mempunyai
rekan
atau
karyawan
profesional dari Kantor Jasa Penilai Publik
yang sebelumnya pernah bekerja pada
klien sebagai Karyawan Kunci, kecuali yang
bersangkutan tidak ikut melaksanakan
penugasan penilaian profesional terhadap
klien tersebut dalam Periode Penugasan
Penilaian Profesional;

c.

mempunyai Hubungan Usaha Yang Material


secara langsung atau tidak langsung dengan
klien, atau dengan Karyawan Kunci yang bekerja
pada klien, atau dengan Pemegang Saham Utama
atau pengendali klien. Hubungan usaha dalam
ketentuan ini tidak termasuk hubungan usaha dalam
hal Penilai, Kantor Jasa Penilai Publik, atau Orang
Dalam Kantor Jasa Penilai Publik memberikan jasa
penilaian kepada klien, atau merupakan konsumen
dari produk barang atau jasa klien dalam rangka
menunjang kegiatan rutin;

d.

memberikan jasa-jasa lain kepada klien yang dapat


menimbulkan benturan kepentingan; atau

e.

memberikan jasa atau produk kepada klien dengan


dasar Fee Kontinjen atau komisi, atau menerima
Fee Kontinjen atau komisi dari klien.

XV.5.4.4. Sistem Pengendalian Mutu


Sistim Pengendalian Mutu Kantor Jasa Penilai Publik wajib
mempunyai sistem pengendalian mutu dengan tingkat
keyakinan yang memadai bahwa Kantor Jasa Penilai Publik
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1557

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau karyawannya dapat menjaga sikap independen dengan


mempertimbangkan ukuran dan sifat praktik dari Kantor Jasa
Penilai Publik tersebut.4781

XV.5.4.5. Pembatasan Penugasan Penilaian Profesional


1.

2.

3.

Pemberian jasa penilaian kepada klien hanya


dapat dilakukan oleh seorang Penilai paling lama 3
(tiga) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal
laporan penilaian pada Penugasan Penilaian
Profesional pertama.4782
Penilai dapat menerima penugasan penilaian
profesional kembali dari klien sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.4.5.14783 setelah 3 (tiga)
tahun berturut-turut tidak melakukan penugasan
penilaian profesional bagi klien tersebut terhitung
sejak tanggal laporan penilaian pada penugasan
penilaian profesional terakhir.4784
Dalam hal pemberian jasa penilaian kepada klien
yang dilakukan oleh seorang Penilai tidak 3 (tiga)
tahun berturut-turut sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.4.5.14785 maka Penilai baru dapat menerima
penugasan penilaian profesional kembali dari klien
tersebut setelah memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.4.5.24786.

4781
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6.
4782
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
4783
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
4784
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 7 Huruf b.
4785
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 7 Huruf b.
4786
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.2 tentang Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan
di Pasar Modal, Angka 7 Huruf b.
1558

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.5. Laporan Berkala Kegiatan Penilai


XV.5.5.1. Pengertian
Laporan Berkala Kegiatan Penilai adalah laporan yang memuat
informasi tentang kegiatan yang berkaitan dengan penugasan
Penilai termasuk penugasan profesional selama satu tahun
terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember atau
sejak terdaftar di Bapepam dan LK apabila terdaftar kurang
dari satu tahun.4787

XV.5.5.2. Kewajiban Menyampaikan Laporan Berkala


Penilai yang terdaftar di Bapepam dan LK wajib menyampaikan
Laporan Berkala Kegiatan Penilai sesuai ruang lingkup kegiatan
penilaian atas penugasan dari Klien yaitu:4788
1.

Laporan Penilaian Properti, yang disusun dengan


menggunakan Formulir Nomor: X.J.4-1 lampiran 1,
Peraturan Bapepam No. X.J.4 tentang Laporan Berkala
Kegiatan Penilai; dan/atau

2.

Laporan Penilaian Usaha, yang disusun dengan


menggunakan Formulir Nomor: X.J.4-2 lampiran 2,
Peraturan Bapepam No. X.J.4 tentang Laporan Berkala
Kegiatan Penilai;

XV.5.5.3. Tata Cara Penyampaikan Laporan Berkala


1.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam XV.5.5.2 4 7 8 9


wajib disampaikan setiap tahun kepada Bapepam
dan LK paling lambat pada tanggal 15 Januari
tahun berikutnya. 4 7 9 0
Dalam hal tanggal 15 Januari jatuh pada hari libur maka

4787
4788
4789
4790

Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1559

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Laporan Berkala Penilai disampaikan pada 1 (satu) hari


kerja berikutnya.4791
2.

Laporan Berkala Kegiatan Penilai wajib disertai


dengan laporan dalam format digital dan dilengkapi
dengan Surat Pernyataan mengenai kebenaran data
dan informasi yang dilaporkan dengan menggunakan
Formulir Nomor: X.J.4-3 lampiran 3, Peraturan Bapepam
No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai.4792

3.

Dalam hal Penilai bekerja pada Kantor Jasa Penilai Publik


yang memiliki lebih dari satu rekan yang terdaftar
di Bapepam dan LK maka Laporan Berkala Kegiatan
Penilai dapat disampaikan secara bersamaan dalam satu
surat pengantar yang ditandatangani oleh pimpinan
rekan Kantor Jasa Penilai Publik.4793

XV.5.6. Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian
XV.5.6.1. Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal
XV.5.6.1.1. Ketentuan Umum
1.

Dalam rangka melakukan kegiatan Penilaian


Usaha di bidang Pasar Modal, Penilai Usaha wajib
menaati kode etik dan standar yang ditetapkan
oleh asosiasi sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan ini.4794

2.

Penilai Usaha wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar (Fair


Market Value) dalam setiap kegiatan Penilaian Usaha.4795

4791
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 3.
4792
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 4.
4793
Peraturan Bapepam-LK No. X.J.4 tentang Laporan Berkala Kegiatan Penilai, Angka 5.
4794
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 1.
4795
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 2.
1560

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

3.

4.

5.

Dalam hal penilaian yang dilakukan oleh Penilai


Usaha mengacu pada hasil Penilaian Properti,
maka:4796
a.

hasil penilaian properti yang digunakan


sebagai acuan adalah hasil Penilaian Properti
yang diterbitkan oleh Penilai Properti;

b.

hasil penilaian properti yang dijadikan


acuan wajib dilampirkan dalam Laporan
Penilaian Usaha; dan

c.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date) pada


Penilaian Usaha wajib sama dengan Tanggal
Penilaian (Cut Off Date) pada penilaian
properti.

Dalam hal penilaian yang dilakukan oleh


Penilai Usaha mengacu pada laporan keuangan,
maka:4797
a.

laporan keuangan yang digunakan sebagai


dasar penilaian adalah laporan keuangan
yang telah diaudit oleh Akuntan yang
telah terdaftar di Bapepam dan LK kecuali
dalam hal Penilai Usaha melakukan
penugasan pendapat kewajaran (fairness
opinion), maka dapat menggunakan
laporan keuangan dengan penelahaan
terbatas (limited review);

b.

jangka waktu antara tanggal laporan


keuangan dan Tanggal Laporan Penilaian
Usaha tidak lebih dari 6 (enam) bulan; dan

c.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang


digunakan oleh Penilai Usaha wajib sama
dengan tanggal laporan keuangan.

Dalam hal Penilai Usaha melakukan revisi atas

4796
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 3.
4797
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1561

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Laporan Penilaian Usaha, maka Penilai Usaha wajib


menerbitkan kembali Laporan Penilaian Usaha
dengan tanggal dan nomor yang berbeda dengan
disertai alasan dan penjelasan diterbitkannya revisi
atas Laporan Penilaian Usaha dimaksud. Fakta
dan perubahan yang material wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Usaha yang telah direvisi
tersebut. 4798
6.

Laporan Penilaian Usaha berlaku selama 6


(enam) bulan sejak Tanggal Penilaian (Cut Off
Date), terkecuali terdapat hal-hal yang dapat
mempengaruhi kesimpulan Nilai lebih dari 5%
(lima perseratus).4799

XV.5.6.1.2. Penggantian Penilai Usaha


Dalam hal terjadi penggantian Penilai Usaha, maka
berlaku ketentuan sebagai berikut: 4 8 0 0
1.

2.

Penggantian Penilai Usaha hanya dapat dilakukan


apabila Penilai Usaha:
a.

mengundurkan diri; atau

b.

diberhentikan oleh pemberi tugas dengan


pemberitahuan bahwa penugasannya telah
dihentikan disertai dengan alasan yang
obyektif.

Penggantian Penilai Usaha sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.1.2.14801 wajib dibuktikan dengan
surat tertulis dari pemberi tugas.

4798
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 5.
4799
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 6.
4800
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 2.
4801
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 2 Huruf a.
1562

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

3.

Penggantian Penilai Usaha hanya dilakukan untuk


penilaian atas obyek yang sama.

4.

Sebelum
menerima
penugasan
penilaian
profesional, Penilai Usaha pengganti wajib terlebih
dahulu:
a.

meminta persetujuan tertulis dari calon


pemberi tugas untuk meminta keterangan
dari Penilai Usaha yang digantikan;

b.

melakukan komunikasi, baik tertulis


maupun lisan, dengan Penilai Usaha
yang digantikan mengenai masalahmasalah yang menurut keyakinan Penilai
Usaha pengganti akan membantu dalam
penerimaan atau penolakan penugasan
penilaian profesional; dan

c.

melakukan

evaluasi

atas

ketentuan

sebagaimana
dimaksud
pada
4802
4803
XV.5.6.1.2.4.a
dan XV.5.6.1.2.4.b
untuk
memutuskan menerima atau menolak
penugasan penilaian profesional.
5.

Penilai Usaha yang digantikan wajib memberikan


jawaban dengan segera dan lengkap atas
pertanyaan dari Penilai Usaha pengganti
berdasarkan fakta yang diketahuinya.

6.

Penilai Usaha pengganti hanya dapat menerima


suatu penugasan penilaian profesional apabila
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.2.44804 telah dilakukan.

7.

Penilai Usaha yang digantikan maupun Penilai


Usaha pengganti wajib menjaga kerahasiaan
informasi yang telah diperoleh kecuali atas

4802
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d butir 1.
4803
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d butir 2
4804 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1563

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

permintaan Bapepam dan LK atau diwajibkan


berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
8.

Penilai Usaha pengganti wajib mengulang


pelaksanaan penilaian sesuai dengan standar dan
pedoman penilaian sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.14805.

9.

Penilai Usaha pengganti tidak bertanggung jawab


atas pekerjaan Penilai Usaha yang digantikan
dan tidak menerbitkan suatu laporan yang
mencerminkan pembagian tanggung jawab.

XV.5.6.1.3. Opini Kedua Terhadap Hasil Penilaian


1.

Dalam hal terdapat dugaan pelanggaran dalam


pelaksanaan penilaian, maka Bapepam dan
LK dapat melakukan review khusus terhadap
Laporan Penilaian Usaha yang telah diterbitkan
dalam rangka memperoleh opini kedua (second
opinion).4806

2.

Pelaksanaan review khusus terhadap Laporan


Penilaian Usaha sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.3.14807 dilakukan oleh Penilai Usaha lain
yang ditunjuk oleh Bapepam dan LK.4808

3.

Hasil review khusus atas Laporan Penilaian Usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.3.14809
bertujuan memberikan opini bahwa analisis,
Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian, dan

4805
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir 1.
4806
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4807
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4808
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf b.
4809
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
1564

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

kesimpulan nilai dalam Laporan Penilaian


Usaha yang direview adalah benar, layak, dan
didukung dengan bukti yang cukup.4810
4.

5.

Review khusus atas Laporan Penilaian Usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.3.14811
wajib dilakukan terhadap paling kurang hal-hal
sebagai berikut:4812
a.

keakuratan atas proyeksi penilaian dan


perhitungan dalam Metode Penilaian;

b.

keakuratan dan kelayakan dari seluruh


asumsi yang digunakan sesuai dengan data
dan informasi yang relevan;

c.

kecukupan dan relevansi data serta


kelayakan Pendekatan Penilaian dan
Metode Penilaian yang digunakan;

d.

kebenaran, kelayakan, dan konsistensi atas


analisis, opini, dan kesimpulan dari Laporan
Penilaian Usaha yang direview; dan

e.

kesesuaian hasil penilaian yang disajikan


dalam Laporan Penilaian Usaha yang
direview dengan standar dan pedoman
sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.

Apabila diperlukan, review khusus atas Laporan


Penilaian Usaha sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.3.14813 dapat meminta pendapat dari
Tenaga Ahli.4814

4810
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf c.
4811
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4812
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf d.
4813
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4814
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf e.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1565

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

Laporan hasil review khusus wajib paling kurang


mengungkapkan:4815
a.

identitas Penilai Usaha yang menerbitkan


Laporan Penilaian Usaha yang direview
dan tujuan penugasan;

b.

identitas pemberi tugas dan pengguna


laporan hasil review khusus;

c.

hasil identifikasi atas Obyek Penilaian,


Tanggal Penilaian (Cut Off Date), Tanggal
Laporan Penilaian Usaha dan opini Penilai
Usaha yang ada pada Laporan Penilaian
Usaha yang direview;

d.

tanggal pelaksanaan review khusus;

e.

uraian proses
dilaksanakan;

f.

asumsi-asumsi dan kondisi pembatas


dalam pelaksanaan review khusus;

g.

opini dan kesimpulan; dan

h.

seluruh informasi yang digunakan dalam


proses review khusus.

khusus

yang

7.

Review khusus atas Laporan Penilaian Usaha


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.3.14816
dilarang mendasarkan pada kejadian-kejadian
setelah Tanggal Penilaian (subsequent event) dari
Laporan Penilaian Usaha yang direview.4817

8.

Laporan hasil review khusus sebagaimana


dimaksud
dalam
XV.5.6.1.3.64818
wajib
mengungkapkan
alasan-alasan
secara
komprehensif mengenai opini dan kesimpulan

4815
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf f.
4816
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4817
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf g.
4818
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf f.
1566

review

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

yang dinyatakan.4819
9.

Perbedaan kesimpulan Nilai antara laporan hasil


review khusus dengan Laporan Penilaian Usaha
yang direview dianggap material jika terdapat
perbedaan kesimpulan Nilai lebih dari 15% (lima
belas perseratus) dari kesimpulan Nilai Laporan
Penilaian Usaha yang direview.4820

10.

Hasil review khusus wajib disampaikan kepada


Bapepam dan LK paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah tanggal laporan hasil review khusus.4821

11.

Biaya yang timbul sebagai akibat dari review


khusus atas Laporan Penilaian Usaha menjadi
beban pemberi tugas sebagaimana disebutkan
dalam Laporan Penilaian Usaha yang direview
atau Pihak tertentu yang ditunjuk oleh Bapepam
dan LK.4822

XV.5.6.1.4. Kewajiban Penilai Usaha Dalam Penugasan


Penilaian Profesional
Hal-hal yang wajib dilakukan Penilai Usaha dalam
melakukan penugasan penilaian profesional adalah:4823
1.

Penilai Usaha dan tim penugasan penilaian


profesional wajib memiliki kualifikasi, kompetensi,
dan keahlian sesuai dengan spesialisasi industri
yang terkait dengan Obyek Penilaian.

2.

Sebelum
menerima
penugasan
profesional Penilai Usaha wajib:

4819
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf h.
4820
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf i.
4821
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf j.
4822
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 3 Huruf k.
4823
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 4.

penilaian

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1567

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

1568

memperoleh informasi yang memadai


paling kurang atas hal-hal berikut ini:
1).

identitas pemberi tugas;

2).

kondisi entitas dan industrinya;

3).

Obyek Penilaian;

4).

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

5).

ruang lingkup dari penugasan


penilaian profesional, antara lain:
a)

tujuan
dari
penugasan
penilaian profesional;

b)

asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang digunakan
dalam penugasan penilaian
profesional; dan

c)

dasar Nilai dan Premis Nilai


yang digunakan.

6).

kontrak
penugasan
penilaian
profesional (surat perjanjian kerja);

7).

syarat
penugasan
penilaian
profesional yang diajukan oleh
pemberi tugas;

8).

sifat dari obyek yang dinilai termasuk


karakteristik
pengendalian
dan
tingkat marketabilitasnya;

9).

prosedur yang wajib dipenuhi


dalam
penugasan
penilaian
profesional
serta
pembatasan
prosedur tersebut oleh pemberi
tugas;

10).

keadaan lain di luar kendali Penilai


Usaha atau pemberi tugas (jika ada);
dan

11).

ketentuan perundang-undangan
yang berlaku terkait dengan Obyek

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Penilaian atau penugasan penilaian


profesional.
b.

3.

membuat kontrak penugasan penilaian


profesional (surat perjanjian kerja) dengan
pemberi tugas dalam bentuk tertulis yang
mencakup paling kurang:
1).

dasar Nilai yang akan digunakan;

2).

sifat dan tujuan penugasan penilaian


profesional;

3).

hak dan kewajiban pemberi tugas;

4).

hak dan kewajiban Penilai Usaha;

5).

asumsi-asumsi awal yang dapat


digunakan dan kondisi-kondisi
pembatas;

6).

jenis dan penggunaan laporan yang


akan diterbitkan; dan

7).

dasar penghitungan imbalan jasa


Penilai Usaha.

Setelah menerima penugasan, Penilai Usaha


wajib melakukan hal-hal berikut:
a.

Pada saat permulaan penugasan profesional,


Penilai Usaha wajib melakukan analisis
mengenai sifat, fakta, Obyek Penilaian, dan
kondisi rencana transaksi untuk:
1).

mengklarifikasi kebutuhan data


dan melakukan diskusi dengan
pemberi tugas guna memperoleh
kesepahaman
atas
penugasan
penilaian profesional;

2).

mengidentifikasi, mengumpulkan,
dan menganalisis data; dan

3).

menentukan penerapan Pendekatan


Penilaian dan Metode Penilaian yang
sesuai dan tepat.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1569

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

5.

b.

menganalisis
Penilaian;

seluruh

aspek

Obyek

c.

melakukan inspeksi terhadap Obyek


Penilaian, termasuk diskusi dengan
manajemen dan kunjungan lapangan;

d.

membuat dan memelihara kertas kerja


penilaian usaha sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.1.64824;

e.

membuat dan memelihara dokumentasi


pendukung; dan

f.

Dalam hal terdapat kondisi yang mewajibkan


dilakukannya revisi atas kontrak penugasan
penilaian profesional (surat perjanjian
kerja) sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.4.2.b4825 maka revisi dimaksud
wajib dilakukan atas dasar kesepakatan
antara Penilai Usaha dan pemberi tugas.

Penilai Usaha wajib mempertimbangkan ruang


lingkup penugasan penilaian profesional yang
paling kurang meliputi:
a.

Obyek Penilaian yang perlu diidentifikasi


dan diinspeksi;

b.

data yang perlu diteliti; dan

c.

analisis data dan informasi yang perlu


dilakukan untuk memperoleh opini dan
hasil penilaian

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan opini,


hasil pekerjaan, atau pernyataan Tenaga Ahli,
maka Penilai Usaha wajib:
a.

mengungkapkan
asumsi-asumsi
dan
kondisi pembatas termasuk tingkat
tanggung jawab dan asumsi Penilai Usaha

4824
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 6.
4825
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 4 Huruf b butir 2.
1570

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

atas hasil pekerjaan Tenaga Ahli tersebut;


b.

memuat opini atau hasil pekerjaan atau


pernyataan Tenaga Ahli tersebut dalam
Laporan Penilaian Usaha; dan

c.

melampirkan laporan hasil kerja Tenaga


Ahli tersebut dalam Laporan Penilaian
Usaha.

Jangka waktu antara laporan hasil kerja Tenaga


Ahli dan Tanggal Penilaian (Cut Off Date) tidak
lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
diterbitkannya laporan Tenaga Ahli.
6.

Penilai Usaha wajib menggunakan data dan


informasi yang diperoleh dari sumber yang dapat
dipercaya dan wajib mengungkapkan sumber
dimaksud dan waktu perolehannya dalam
Laporan Penilaian Usaha

XV.5.6.1.5. Larangan Penilai Usaha Dalam Penugasan


Penilaian Profesional
Hal-hal yang dilarang untuk dilakukan oleh Penilai
Usaha dalam melakukan penugasan penilaian profesional
adalah:4826
1.

Melakukan penilaian yang opini atau kesimpulan


dalam Laporan Penilaian Usaha telah ditentukan
terlebih dahulu;

2.

Mengeluarkan 2 (dua) atau lebih hasil penilaian


pada Obyek Penilaian yang sama dan untuk
Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang sama;

4826
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1571

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Menghasilkan Laporan Penilaian Usaha yang


menyesatkan dan/atau membiarkan Pihak
lain menyampaikan Laporan Penilaian Usaha
yang menyesatkan;

4.

Menerima penugasan penilaian profesional dari


pembeli dan penjual terhadap Obyek Penilaian
yang sama pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date)
yang sama;

5.

Menerima penugasan penilaian profesional dimana


terdapat pembatasan ruang lingkup penugasan
dan/atau yang memiliki kondisi-kondisi yang
membatasi ruang lingkup penugasan sedemikian
rupa sehingga dapat mengakibatkan hasil
penilaian tidak dapat dipertanggungjawabkan;

6.

Memberikan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas


yang dapat mengakibatkan penggunaan Laporan
Penilaian Usaha menjadi terbatas;

7.

Menggunakan asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang menyebabkan Dasar Penilaian
atau Premis Nilai menyimpang dari kontrak
penugasan penilaian profesional (surat perjanjian
kerja);

8.

Menggunakan asumsi yang mengurangi substansi


Nilai;

9.

Menggunakan asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang mengurangi tanggung jawab
Penilai Usaha terhadap hasil penilaian;

10.

Menerima pembayaran atas jasa penilaian, baik


berupa komisi maupun dalam bentuk lainnya,
selain yang telah disepakati dalam kontrak
penugasan penilaian profesional (surat perjanjian
kerja); dan

11.

Memberikan data dan/atau informasi yang bersifat


rahasia yang digunakan untuk melakukan Penilaian
Usaha dan/atau untuk tujuan lain selain untuk keperluan
kegiatan Penilaian Usaha kepada siapapun, kecuali:

1572

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

a.

telah memperoleh persetujuan dari Pihak


yang memiliki data dan/atau informasi
rahasia tersebut;

b.

dalam rangka pengawasan yang dilakukan


oleh Bapepam dan LK dan/atau Pihak
lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan/atau

c.

untuk kepentingan peradilan.

XV.5.6.1.6. Kertas Kerja Penilaian Usaha


Dalam melakukan penugasan penilaian profesional,
Penilai Usaha wajib membuat dan memelihara kertas
kerja Penilaian Usaha dengan ketentuan sebagai
berikut:4827
1.

Kertas kerja Penilaian Usaha wajib memuat catatancatatan yang diselenggarakan oleh Penilai Usaha
tentang prosedur penilaian, pengujian, seluruh
data dan informasi yang digunakan termasuk
data pembanding, sumber data dan informasi,
analisis atas data dan informasi, dan kesimpulan
yang dibuat sehubungan dengan proses penilaian
yang dilakukan.

2.

Bentuk kertas kerja Penilaian Usaha antara lain


berupa program penilaian, analisis, memorandum,
surat konfirmasi, surat representasi, ikhtisar dari
dokumen-dokumen pemberi tugas, dokumen
data pembanding, hasil inspeksi, dan daftar
atau komentar yang dibuat atau diperoleh oleh
Penilai Usaha dalam rangka penugasan penilaian
profesional.

3.

Kertas kerja Penilaian Usaha wajib menunjukkan


bahwa:

4827
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1573

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

a.

penugasan penilaian profesional telah


direncanakan dan disupervisi dengan
baik;

b.

pemahaman yang memadai atas Obyek


Penilaian telah diperoleh; dan

c.

data dan informasi yang digunakan,


bukti penilaian yang diperoleh, prosedur
penilaian yang ditetapkan, dan pengujian
yang dilaksanakan, telah memadai sebagai
dasar untuk menyatakan pendapat atas
Obyek Penilaian.

Kertas
kerja
Penilaian
Usaha
wajib
didokumentasikan baik dalam bentuk fisik (hard
copy) dan elektronik (soft copy) yang tidak dapat
diubah.
Dalam hal kertas kerja Penilaian Usaha tidak
dimungkinkan untuk didokumentasikan dalam
bentuk fisik (hard copy) maka kertas kerja
dimaksud dapat didokumentasikan dalam
bentuk elektronik (soft copy) atau sebaliknya.

5.

Kertas kerja Penilaian Usaha wajib disimpan


dalam jangka waktu sesuai dengan Undangundang tentang Dokumen Perusahaan.

XV.5.6.1.7. Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian, dan


Prosedur Penilaian
Dalam menggunakan Pendekatan Penilaian, Metode
Penilaian, dan prosedur penilaian, Penilai Usaha
wajib:4828
a.

menggunakan paling kurang 2 (dua) Pendekatan


Penilaian untuk memperoleh hasil penilaian yang
akurat dan obyektif;

4828
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 7.
1574

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

b.

memilih dan menerapkan Pendekatan Penilaian,


Metode Penilaian, dan prosedur penilaian, yang
sesuai dengan definisi Nilai yang dicari dan
karakteristik penilaian; dan

c.

memperhatikan persyaratan dan pengungkapan


yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam No.
VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Leporan Penilaian Usaha di Pasar Modal.

XV.5.6.1.8. Penyesuaian-Penyesuaian (Normalisasi)


Dalam Penilaian
1.

Penilai Usaha wajib melakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap pos-pos dalam laporan


keuangan untuk menghasilkan indikasi Nilai.4829

2.

Penilai Usaha wajib bersikap hati-hati dalam


membuat penyesuaian terhadap laporan keuangan
historis dan didukung dengan data dan informasi
yang cukup untuk menjamin validitas laporan
keuangan.4830

3.

Dalam melakukan penyesuaian atas laporan


keuangan, Penilai Usaha wajib melakukan analisis
yang antara lain untuk: 4831
a.

memahami hubungan antara laporan


laba rugi dengan neraca, termasuk
kecenderungan historis, serta menilai risiko
yang terkait dengan operasi usaha dan
prospek kinerja usaha di masa depan;

b.

membandingkan risiko dan parameter


lainnya dengan usaha sejenis; dan

4829
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf a.
4830
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf b.
4831
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1575

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.
4.

melakukan estimasi terhadap kemampuan


ekonomis dan prospek usaha.

Dalam melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.1.8.34832 , Penilai Usaha wajib
menganalisis, antara lain:4833
a.

besarnya kemampuan nilai uang (money


value);

b.

common size statement percentage dari


penjualan dalam laporan laba rugi dan dari
total aset dalam neraca; dan

c.

rasio-rasio keuangan.

5.

Sebagai dasar dalam proses penilaian, analisis


dan/atau penyesuaian atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.8.34834
dan XV.5.6.1.8.34835 wajib dilakukan selama paling
kurang 5 (lima) tahun buku berturut-turut, atau
sesuai dengan lama berdirinya perusahaan apabila
perusahaan berdiri kurang dari 5 (lima) tahun.4836

6.

Dalam melakukan penyesuaian atas laporan


keuangan, Penilai Usaha wajib memperhatikan
antara lain:4837
a.

pemisahan pos-pos yang bersifat tidak


berulang dalam operasi normal perusahaan
(non-recurring), pos-pos dalam laporan
keuangan yang tidak mencerminkan
peristiwa-peristiwa yang bersifat tidak
berulang, atau pos-pos di dalam laporan

4832
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf c.
4833
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf d.
4834
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf c.
4835 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf d.
4836
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf e.
4837
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf f.
1576

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

keuangan yang tidak mencerminkan nilai


yang wajar;
b.

pemisahan pos-pos di luar operasi normal


perusahaan yang harus dikeluarkan terlebih
dahulu sebelum melakukan perhitungan
penilaian;

c.

penyesuaian pengaruh unsur kendali


(controlling adjustment) dalam hal dilakukan
penilaian atas saham pengendali dengan
memisahkan pos-pos dalam laporan
keuangan dari transaksi yang bersifat
memiliki kepentingan kendali (controlling
interest), seperti transaksi dengan pihakpihak terafiliasi yang memiliki kendali,
antara lain berupa kompensasi manajemen
yang berlebihan, struktur permodalan
yang tidak normal, biaya dan beban yang
berlebihan, dan gaji pengurus yang terlalu
tinggi; dan

d.

penyesuaian pos-pos lainnya yang tidak


wajar.

7.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan perbandingan


laporan keuangan perusahaan dengan laporan
keuangan perusahaan lain, maka tiap pos dalam
laporan keuangan wajib dievaluasi dan jika terdapat
perbedaan kebijakan akuntansi, maka wajib
dilakukan penyesuaian dalam kebijakan akuntansi
yang digunakan oleh perusahaan yang dinilai untuk
mengurangi perbedaan tersebut.4838

8.

Penilai Usaha wajib memperhatikan dampak


penyesuaian terhadap pos-pos yang terkait.4839

9.

Penilai Usaha wajib mengungkapkan dan


menjelaskan dalam Laporan Penilaian Usaha atas

4838
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf g.
4839
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf h.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1577

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

setiap penyesuaian terhadap laporan keuangan


yang telah dilakukan.4840

XV.5.6.1.9. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas


Asumsi-asumsi dan kondisi pembatas yang digunakan
oleh Penilai Usaha wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:4841
menghasilkan Laporan Penilaian Usaha yang bersifat
non-disclaimer opinion.
1.

mencerminkan bahwa Penilai Usaha telah


melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen
yang digunakan dalam proses penilaian.

2.

mencerminkan bahwa data dan informasi yang


diperoleh berasal dari sumber yang dapat
dipercaya keakuratannya.

3.

menggunakan proyeksi keuangan yang telah


disesuaikan yang mencerminkan kewajaran
proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen
dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary
duty).

4.

mencerminkan bahwa Penilai Usaha bertanggung


jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran
proyeksi keuangan.

5.

menghasilkan Laporan Penilaian Usaha yang


terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi
yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi
operasional perusahaan.

6.

mencerminkan bahwa Penilai Usaha bertanggung


jawab atas Laporan Penilaian Usaha dan
kesimpulan Nilai akhir.

4840
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 8 Huruf i.
4841
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 9.
1578

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

7.

mencerminkan bahwa Penilai Usaha telah


memperoleh informasi atas status hukum Obyek
Penilaian dari pemberi tugas.

XV.5.6.1.10. Suku Bunga Bebas Risiko (Risk Free


Rate)
Dalam hal Penilai Usaha menggunakan suku bunga bebas
risiko (risk free rate), maka wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:4842
1.

Suku bunga bebas risiko yang digunakan


disesuaikan dengan mata uang yang disajikan
dalam laporan keuangan Obyek Penilaian.

2.

Dalam hal transaksi dilakukan dengan mata uang


Rupiah, maka penentuan tingkat suku bunga
bebas risiko wajib berdasarkan Surat Utang
Negara (SUN) yang masa jatuh temponya paling
kurang 10 (sepuluh) tahun.

3.

Dalam hal transaksi dilakukan dengan mata uang


selain Rupiah, maka penentuan tingkat suku bunga
bebas risiko wajib berdasarkan obligasi Negara
Republik Indonesia dalam mata uang yang sesuai
dengan mata uang yang disajikan dalam laporan
keuangan Obyek Penilaian (Republic of Indonesian
Paper) yang masa jatuh temponya paling kurang
10 (sepuluh) tahun.

4.

Jangka waktu acuan penentuan tingkat suku


bunga bebas risiko wajib disesuaikan dengan
jangka waktu proyeksi atas Obyek Penilaian untuk
paling kurang 10 (sepuluh) tahun.

5.

Sumber data dan tanggal jatuh tempo dari instrumen


yang digunakan dalam menentukan suku bunga bebas
risiko serta besarnya tingkat suku bunga bebas risiko
wajib diungkapkan dalam Laporan Penilaian Usaha.

4842
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 10.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1579

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.1.11. Diskon dan Premi


1.

Dalam menentukan kesimpulan Nilai akhir


atas Obyek Penilaian, Penilai Usaha wajib
menggunakan Diskon Likuiditas Pasar (Discount
for Lack of Marketability) dan Premi Pengendalian
(Premium for Control) atau Diskon Pengendalian
(Discount For Lack of Control).4843

2.

Dalam menggunakan Diskon Likuiditas Pasar


(Discount for Lack of Marketability), Penilai Usaha
wajib memperhatikan:4844
a.

b.

Dalam hal Obyek Penilaian bukan merupakan


perusahaan terbuka, maka:
1).

Diskon Likuiditas Pasar (Discount


for Lack of Marketability) bagi
pemegang saham mayoritas adalah
antara 20% (dua puluh perseratus)
sampai dengan 40% (empat puluh
perseratus) dari indikasi Nilai.

2).

Diskon Likuiditas Pasar (Discount


for Lack of Marketability) bagi
pemegang saham minoritas adalah
antara 30% (tiga puluh perseratus)
sampai dengan 50% (lima puluh
perseratus) dari indikasi Nilai.

Dalam hal Obyek Penilaian merupakan


perusahaan terbuka, maka:
1).

Diskon Likuiditas Pasar (Discount for


Lack of Marketability) bagi pemegang
saham mayoritas paling besar adalah
20% (dua puluh perseratus) dari
indikasi Nilai.

4843
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal,, Angka 11 Huruf a.
4844
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 11 Huruf b.
1580

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2).

3.

Diskon Likuiditas Pasar (Discount for


Lack of Marketability) bagi pemegang
saham minoritas adalah antara 10%
(sepuluh perseratus) sampai dengan
30% (tiga puluh perseratus) dari
indikasi Nilai.

Dalam menggunakan Premi Pengendalian


(Premium for Control) atau Diskon Pengendalian
(Discount For Lack of Control), maka Penilai Usaha
wajib memperhatikan: 4845
a.

Besarnya kerugian pemegang saham


minoritas dari perusahaan tertutup apabila
dibandingkan dengan pemegang saham
minoritas perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek;

b.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh


pemegang saham pengendali terhadap
perusahaan yang dikendalikan untuk
membuat saham yang dimilikinya lebih
menguntungkan.

c.

Dalam hal Obyek Penilaian adalah


perusahaan terbuka, Premi Pengendalian
(Premium for Control) atau Diskon
Pengendalian (Discount For Lack of Control)
yang dapat digunakan dalam penilaian
adalah antara 20% (dua puluh perseratus)
sampai dengan 35% (tiga puluh lima
perseratus) dari indikasi Nilai.

d.

Dalam hal Obyek Penilaian adalah


perusahaan tertutup, Premi Pengendalian
(Premium for Control) atau Diskon
Pengendalian (Discount For Lack of Control)
yang dapat digunakan dalam penilaian
adalah antara 30% (tiga puluh perseratus)

4845
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 11 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1581

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sampai dengan 70% (tujuh puluh perseratus)


dari indikasi Nilai.
4.

Penilai Usaha wajib menjelaskan alasan penentuan


persentase nilai diskon atau premi sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.11.24846 dan XV.5.6.1.11.34847,
yang digunakan dalam perhitungan penilaian pada
Laporan Penilaian Usaha.4848

XV.5.6.1.12. Kesimpulan Nilai


1.

2.

Dalam membuat kesimpulan Nilai akhir, Penilai


Usaha wajib mempertimbangkan:4849
a.

Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian


dan prosedur penilaian yang relevan;

b.

data dan informasi yang tersedia dan


relevan; dan

c.

diskon atau premi yang tepat.

Kesimpulan Nilai sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.1.12.14850, wajib diperoleh dengan cara:4851
a.

mengukur kehandalan hasil penilaian yang


didapatkan dari penggunaan beberapa
Pendekatan Penilaian dan Metode Penilaian
yang berbeda;

b.

menghubungkan dan merekonsiliasi hasil


penilaian yang didapatkan dari penggunaan
beberapa Pendekatan Penilaian dan Metode

4846
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 11 Huruf b.
4847
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 11 Huruf c.
4848
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 11 Huruf d.
4849
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a.
4850
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a.
4851
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
1582

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Penilaian yang berbeda; dan


c.

3.

menentukan bahwa kesimpulan Nilai akhir


merupakan hasil penilaian pada lebih dari
satu Pendekatan Penilaian dan Metode
Penilaian.

Penilai Usaha wajib mengungkapkan secara


jelas dalam Laporan Penilaian Usaha mengenai
prosedur penyesuaian dan rekonsiliasi yang
dilakukan untuk memperoleh kesimpulan Nilai
akhir, termasuk:4852
a.

alasan-alasan
penerapan
Pendekatan
Penilaian dan Metode Penilaian yang
digunakan;

b.

pertimbangan
dalam
melakukan
penyesuaian laporan keuangan; dan

c.

rekonsiliasi terhadap indikasi Nilai yang


dihasilkan oleh masing-masing Pendekatan
Penilaian dan Metode Penilaian yang
digunakan.

4.

Kesimpulan Nilai akhir wajib dinyatakan dalam


satu nilai tertentu (single amount) dalam mata uang
yang sesuai dengan mata uang yang digunakan di
dalam laporan keuangan Obyek Penilaian.4853

5.

Dalam hal penugasan penilaian profesional


ditujukan untuk kepentingan pemberian pendapat
kewajaran (fairness opinion), maka Penilai Usaha
dapat menyajikan hasil penilaian dalam kisaran
Nilai dengan memenuhi ketentuan sebagai
berikut: 4854
a.

Penilai Usaha wajib mengungkapkan


penjelasan dan alasan yang cukup dalam

4852
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.
4853
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d.
4854
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1583

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Laporan Penilaian Usaha mengenai antara


lain:

b.

1).

ketidakpastian rencana pembiayaan


dalam rencana transaksi;

2).

ketidakpastian
uang;

3).

ketidakpastian risiko pasar; atau

4).

faktor-faktor lain yang berpengaruh.

nilai

tukar

mata

batas atas dan batas bawah pada kisaran


Nilai, tidak boleh melebihi 7,5% (tujuh koma
lima perseratus) dari Nilai yang dijadikan
acuan kisaran tersebut yang didapatkan
berdasarkan perhitungan sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.12.24855.

XV.5.6.1.13. Kejadian-Kejadian Penting Setelah


Tanggal Penilaian (Subsequent Events)
1.

Kejadian-kejadian penting setelah Tanggal


Penilaian (subsequent events), baik yang diketahui
maupun yang patut diketahui sampai dengan
Tanggal Laporan Penilaian Usaha, wajib
diungkapkan dalam Laporan Penilaian Usaha;4856

2.

Kejadian-kejadian penting setelah Tanggal


Penilaian (subsequent events) tidak dapat digunakan
untuk memutakhirkan hasil penilaian;4857

3.

Dalam hal kejadian-kejadian penting setelah


Tanggal Penilaian (subsequent events) tersebut
mengandung informasi yang dapat mempengaruhi
Nilai Obyek Penilaian, maka Penilai Usaha wajib

4855
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
4856
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf a.
4857
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf b.
1584

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

mengungkapkan sifat dan dampaknya dalam


Laporan Penilaian Usaha; dan4858
4.

Pengungkapan
kejadian-kejadian
penting
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.13.14859 dan
XV.5.6.1.13.34860 wajib secara jelas mengindikasikan
bahwa pengungkapan tersebut tidak dimaksudkan
untuk mempengaruhi penentuan Nilai pada saat
Tanggal Penilaian (Cut Off Date).4861

XV.5.6.1.14. Pedoman
Pendekatan
Approach)

Penilaian
Dengan
Aktiva
(Asset
Based

1.

Penilai Usaha yang menggunakan Pendekatan


Aktiva (Asset Based Approach) dalam penugasan
penilaian profesional wajib memiliki keahlian
dalam bidang penilaian properti dan Penilaian
Usaha.4862

2.

Dalam hal Penilai Usaha sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.1.14.14863 tidak memiliki keahlian
dalam bidang penilaian properti, maka Penilai
Usaha wajib mengacu pada hasil penilaian
properti.4864

3.

Pendekatan Aktiva (Asset Based Approach) dapat


digunakan untuk memperoleh indikasi Nilai

4858
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c.
4859
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf a.
4860
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c.
4861
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 13 Huruf d.
4862
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf a.
4863
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf a.
4864
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1585

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dari Nilai suatu perusahaan, Nilai dari Modal


yang Diinvestasikan (Invested Capital), Nilai dari
struktur permodalan (capital structure), dan/atau
Nilai Aset Bersih perusahaan (ekuitas).4865
4.

Indikasi nilai ekuitas atau estimasi Nilai Aset


Bersih (Net Asset Value) diperoleh dari selisih
antara nilai aset termasuk aktiva tidak berwujud
dengan nilai kewajiban, atas dasar nilai yang
disesuaikan (appraised value).4866

5.

Dalam hal penilaian dilakukan atas bagian dari


suatu aset (partial interest), maka pemegang
hak kepemilikan atas aset tersebut wajib dapat
memutuskan untuk melakukan penjualan atau
mampu menyebabkan terjadinya penjualan
(majority interest).4867

6.

Dalam hal penilaian dilakukan terhadap


kepemilikan mayoritas atas Obyek Penilaian, maka
Penilai Usaha wajib mengungkapkan estimasi
Nilai berdasarkan kepemilikan mayoritas dan
minoritas atas Obyek Penilaian dalam Laporan
Penilaian Usaha.4868

7.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan proyeksi


keuangan, maka proyeksi keuangan wajib diperoleh
dari pihak manajemen dan diungkapkan dalam
Laporan Penilaian Usaha.4869

4865
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf c.
4866
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf d.
4867
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf e.
4868
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf f.
4869
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf g.
1586

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

8.

Pos-pos dalam laporan keuangan wajib


disesuaikan untuk mencerminkan Nilai
Pasar Wajar (Fair Market Value) pada Tanggal
Penilaian (Cut Off Date). 4 870

9.

Metode yang digunakan dalam Pendekatan Aktiva


(Asset Based Approach) adalah sebagai berikut:4871
a.

Metode Penyesuaian Aktiva Bersih (PAB)


(Adjusted Net Asset Method (ANAM),
Adjusted Book Value Method (ABVM), Net
Asset Valuation Method (NAVM), dan Assets
Accumulation Method (AAM)); dan/atau

b.

Metode Kapitalisasi Kelebihan Pendapatan


(KKP) (Excess Earning Method (EEM)).

10.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan metode


PAB, maka aktiva tidak berwujud wajib
diidentifikasi dan dinilai secara individual.4872

11.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan metode


KKP, maka aktiva tidak berwujud wajib dinilai
secara kolektif (big pot theory of goodwill).4873

12.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan metode


PAB maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4874
a.

Metode PAB
menilai:
1).

wajib

digunakan

untuk

ekuitas suatu perusahaan dimana


Nilai perusahaan sangat bergantung
pada Nilai aktiva tetap (a heavy
based on fixed assets company), seperti
perusahaan real estat;

4870
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf h.
4871
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf i.
4872
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf j.
4873 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf k.
4874
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf l.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1587

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

1588

2).

ekuitas dari Perusahaan


(holding company);

Induk

3).

perusahaan yang tidak memiliki


riwayat pendapatan yang mempunyai
prospek
positif,
perusahaan
yang memiliki pendapatan yang
berfluktuasi, atau perusahaan yang
diragukan kemampuannya untuk
melanjutkan operasi yang bersifat
going concern, seperti perusahaan
yang baru berdiri (start up company)
atau perusahaan yang berada
dalam kesulitan untuk memperoleh
pendapatan (trouble companies);

4).

perusahaan yang memiliki dan/atau


menguasai aktiva berwujud dalam
jumlah yang signifikan;

5).

perusahaan yang memiliki tenaga


kerja yang memberikan nilai tambah
relatif kecil terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan; atau

6).

perusahaan yang memiliki aktiva


tidak berwujud dalam jumlah yang
tidak signifikan.

Penyesuaian terhadap aktiva lancar wajib


dilakukan sesuai dengan sifat aktiva lancar
tersebut, antara lain:
1).

kas dan setara kas dinilai sesuai


dengan nilai yang tercantum dalam
neraca (face value);

2).

piutang dan ekuivalen piutang


yang
diperhitungkan
dalam
penilaian adalah piutang dan
ekuivalen piutang yang diyakini
dapat ditagih;

3).

surat berharga yang diperdagangkan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

atau penyertaan pada perusahaan


lain wajib disesuaikan menjadi Nilai
Pasar Wajar (Fair Market Value); dan
4).

persediaan dinilai kembali atas


dasar nilai pasar setelah dikurangi
biaya-biaya yang berkaitan dengan
persediaan dengan memperhatikan
kebijakan masuk pertama keluar
pertama (First In First Out/FIFO).

c.

Penilaian atas aktiva tetap berwujud (fixed


tangible assets) wajib dilakukan sesuai
dengan metode yang berlaku dalam
penilaian properti sesuai dengan Premis
Nilai yang ditetapkan.

d.

Penilaian atas aktiva tidak berwujud wajib


dilakukan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1).

Penilai Usaha wajib mengidentifikasi


aktiva tidak berwujud dari Obyek
Penilaian.

2).

Penilai Usaha wajib menentukan


aktiva
tidak
berwujud
yang
memenuhi syarat untuk dilakukan
penilaian.

3).

komponen aktiva tidak berwujud


yang dinilai wajib mempunyai
kriteria sebagai berikut:
a)

dapat
diidentifikasi
dan
dijelaskan secara terperinci;

b)

dapat memberikan manfaat


ekonomi yang dapat diukur
bagi pemilik Obyek Penilaian;

c)

memiliki
potensi
untuk
menghasilkan
aset
lainnya dan/atau mampu

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1589

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

menciptakan nilai tambah


terhadap aset lain tersebut;

4).

5).

e.

1590

d)

merupakan subyek hak milik


(right of private ownership) yang
dapat dialihkan secara hukum
(legally transferable);

e)

dapat diakui dan dilindungi;


dan

f)

memiliki
jangka
manfaat ekonomis.

waktu

penilaian aktiva tidak berwujud


wajib dilakukan dengan:
a)

menggunakan metode yang


mempertimbangkan manfaat
ekonomi yang dihasilkan
oleh aktiva tidak berwujud
tersebut;

b)

mendasarkan pada
pasar dari aktiva
berwujud; atau

c)

mendasarkan pada biaya


yang wajib dikeluarkan untuk
menciptakan kembali (cost of
recreation) pada saat ini dengan
memperhatikan sisa umur
manfaat (remaining useful life)
dari aktiva tidak berwujud.

harga
tidak

Penilai Usaha wajib mengungkapkan


identifikasi aktiva tidak berwujud
yang dinilai dan Metode Penilaian
yang digunakan dalam menilai aktiva
tersebut dalam Laporan Penilaian
Usaha.

Utang
atau
kewajiban
dinilai
sesuai dengan nilai yang tercantum

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dalam neraca (face value), kecuali


terdapat
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi.
f.
13.

Surat utang dinilai atas dasar nilai pasar.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan metode


KKP, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4875
a.

Metode KKP wajib digunakan untuk menilai


ekuitas perusahaan operasional (operating
company) dengan tingkat pertumbuhan
pendapatan dan laba yang relatif stabil.

b.

Pendapatan suatu perusahaan yang


digunakan
merupakan
hasil
dari
produktivitas
aktiva
berwujud
maupun
tidak
berwujud.
Setiap
kelebihan pengembalian (excess return
atau earning) yang diperoleh diatas
pengembalian normal (normal return)
atas aktiva berwujud, diperhitungkan
sebagai pengembalian dari aktiva tidak
berwujud secara kolektif.

c.

Laporan laba rugi yang digunakan adalah:

d.

1).

laporan laba rugi tahunan tahun


terakhir;

2).

laporan laba rugi 12 (dua belas) bulan


terakhir;

3).

rata-rata tertimbang dari paling kurang 5


(lima) tahun terakhir; atau

4).

proyeksi tahun berikutnya yang


diyakini dapat dipertahankan dimasa
depan.

Laporan laba rugi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.1.14.13.c4876 wajib disesuaikan

4875
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf m.
4876
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 14 Huruf m butir 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1591

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan prinsip dan prosedur penyesuaian


untuk memperoleh laba operasi normal
dari Obyek Penilaian.

1592

e.

Penilaian kembali atas aktiva berwujud dan


kewajiban perusahaan wajib dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku pada metode
PAB.

f.

Penilaian yang digunakan pada Metode


KKP wajib didasarkan atas:
1).

nilai aktiva berwujud bersih (NABB)/net


tangible asset value (NTAV);

2).

Tingkat Imbal Balik wajar (normal


rate of return) dalam persentase untuk
NABB;

3).

jumlah imbal balik wajar (dalam


rupiah) untuk NABB; atau

4).

laporan keuangan
disesuaikan.

yang

telah

g.

Penentuan Tingkat Imbal Balik wajar


(normal rate of return) untuk NABB wajib
sesuai dengan risiko yang melekat pada
NABB tersebut dan mencerminkan Tingkat
Imbal Balik rata-rata tertimbang antara
biaya ekuitas dan biaya utang sesuai
dengan kapasitas NABB dalam memperoleh
pinjaman (borrowing capacity).

h.

Pendapatan ekonomi atau laba normal


yang akan dikurangi dengan jumlah imbal
balik wajar atas NABB mencerminkan
pendapatan ekonomi yang diperkirakan
akan dapat dipertahankan dimasa datang.
Selisih antara pendapatan ekonomi normal
dan jumlah imbal balik atas NABB adalah
jumlah imbal balik atas aktiva berwujud.

i.

Konversi kelebihan pendapatan menjadi nilai

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

aktiva tidak berwujud secara keseluruhan


(going concern value), dilakukan dengan
menggunakan Tingkat Kapitalisasi sesuai
dengan risiko yang melekat atas aktiva
tidak berwujud dengan memperhatikan:
1).

sifat usaha;

2).

manajemen perusahaan;

3).

pangsa pasar perusahaan;

4).

reputasi perusahaan;

5).

konsistensi dari pendapatan ekonomi


yang dihasilkan; dan

6).

konsistensi
perusahaan.

basis

pelanggan

j.

Nilai ekuitas yang diperoleh dengan


menambahkan nilai aktiva tidak berwujud
(going concern value) terhadap NABB
mencerminkan nilai ekuitas (common stocks)
secara keseluruhan.

k.

Penetapan Tingkat Imbal Balik untuk NABB


dan Tingkat Kapitalisasi untuk aktiva
tidak berwujud wajib diungkapkan dalam
Laporan Penilaian Usaha.

XV.5.6.1.15. Pedoman Penilaian Dengan


Pendekatan Pasar (Market Based
Approach)
1.

Metode yang digunakan dalam Pendekatan Pasar


adalah sebagai berikut:4877
a.

Metode Pembanding Perusahaan Tercatat


di Bursa Efek (Guideline Publicly Traded
Company Method);

4877
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1593

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

b.

Metode Pembanding Perusahaan Merger


dan Akusisi (Guideline Merged and Acquired
Company Method); dan/atau

c.

Metode Transaksi Sebelumnya


Transactions Method).

(Prior

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan Metode


Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek
(Guideline Publicly Traded Company Method), maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:4878
a.

Perusahaan yang dapat digunakan sebagai


perusahaan pembanding adalah perusahaan
yang telah memiliki harga pasar yang terjadi
dalam jangka waktu tidak lebih dari 6 (enam)
bulan sebelum Tanggal Penilaian.

b.

Penilai Usaha wajib memiliki keyakinan


yang memadai untuk membuktikan dan
menjelaskan bahwa data harga pasar
yang digunakan dalam Pendekatan Pasar
dihasilkan dari suatu transaksi yang bersifat
wajar (arms-length transaction).

c.

Penilaian dengan menggunakan Metode


Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa
Efek (Guideline Publicly Traded Company
Method) hanya dapat menghasilkan indikasi
Nilai minoritas.

d.

Perusahaan pembanding yang digunakan


wajib merupakan perusahaan yang tercatat
di bursa efek dan sahamnya ditransaksikan
selama 60 (enam puluh) hari bursa dalam
jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari
bursa terakhir sebelum Tanggal Penilaian
(Cut Off Date).

e.

Perusahaan pembanding yang digunakan


wajib memenuhi kriteria sebagai berikut:

4878 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf b.
1594

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

1).

industri, kegiatan usaha, produk, dan


risiko usaha adalah sejenis;

2).

karakteristik pertumbuhan (growth


in sales and earnings) dan struktur
permodalan (capital structure) adalah
sebanding;

3).

kinerja keuangan historis selama


5 (lima) tahun terakhir adalah
sebanding;

4).

ukuran perusahaan (total


adalah sebanding; dan

5).

pangsa pasar (market share) adalah


sebanding.

assets)

f.

Jumlah perusahaan pembanding yang


digunakan paling sedikit 5 (lima)
perusahaan atau paling sedikit 8 (delapan)
perusahaan dalam hal kriteria sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.15.2.e4879 hanya
terpenuhi paling sedikit 3 (tiga) kriteria.

g.

Penilai Usaha wajib melakukan penyesuaian


terhadap laporan keuangan perusahaan
pembanding yang paling kurang meliputi:
1).

penyesuaian pos-pos non-recurring,


extraordinary dan window dressing
beserta
dampaknya
terhadap
perpajakan;

2).

penyesuaian kebijakan akuntansi


perusahaan pembanding dengan
Obyek Penilaian, termasuk tetapi
tidak terbatas pada:
a)

penyesuaian
metode
penyusutan
dan
umur
ekonomis aset; dan

4879
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf b butir 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1595

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b)

3).

3.

penyesuaian
perbedaan
kebijakan akuntansi untuk
persediaan,
antara
lain
menyamakan kebijakan dari
kebijakan masuk terakhir
keluar pertama (LIFO/Last In
First Out) ke kebijakan masuk
pertama
keluar
pertama
(FIFO/First In First Out) atau
sebaliknya; dan

penyesuaian atas pos-pos non operasi


dan transaksi yang tidak wajar
dengan pihak terafiliasi (unusual
transaction with related parties).

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan Metode


Pembanding Perusahaan Merger dan Akusisi
(Guideline Merged and Acquired Company Method),
maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4880
a.

Penilaian dengan menggunakan Metode


Pembanding Perusahaan Merger dan
Akusisi (Guideline Merged and Acquired
Company Method) hanya dapat menghasilkan
indikasi Nilai mayoritas.

b.

Perusahaan pembanding yang digunakan


wajib memenuhi kriteria sebagai berikut:
1).

Dalam hal perusahaan pembanding


yang digunakan adalah perusahaan
yang sahamnya tercatat di bursa efek,
maka:
a)

perusahaan yang digunakan


sebagai pembanding wajib
pernah melakukan transaksi
merger atau akusisi dalam
jangka waktu tidak lebih dari 5

4880 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf c.
1596

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

(lima) tahun sebelum Tanggal


Penilaian;

2).

b)

perusahaan yang digunakan


sebagai pembanding wajib
tercatat di bursa efek yang
sama dengan perusahaan yang
menjadi Obyek Penilaian;

c)

perusahaan yang digunakan


sebagai pembanding wajib
mempunyai bidang usaha
yang sama;

d)

perusahaan yang digunakan


sebagai pembanding wajib
mempunyai kapitalisasi pasar
(market capitalization) dan/atau
struktur permodalan (capital
structure) yang setara dengan
perusahaan yang menjadi
Obyek Penilaian; dan

e)

transaksi merger atau akusisi


yang
pernah
dilakukan
merupakan suatu transaksi
yang bersifat arms-length dan
bukan transaksi antara pihak
yang terafiliasi (non-related
parties transaction) atau dalam
satu pengendalian (under
common control transaction).

Dalam hal perusahaan pembanding


yang digunakan adalah perusahaan
tertutup, maka:
a)

perusahaan yang digunakan


sebagai pembanding wajib
pernah melakukan transaksi
merger atau akusisi dalam
jangka waktu tidak lebih dari

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1597

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3 (tiga) tahun sebelum Tanggal


Penilaian (Cut Off Date); dan
b)

Nilai yang didapat berasal dari


transaksi yang bersifat wajar
(arms-length transaction) dan
bukan transaksi antara pihak
yang terafiliasi (non-related
parties transaction) atau dalam
satu pengendalian (under
common control transaction).

c.

Jumlah perusahaan
digunakan paling
perusahaan.

pembanding yang
sedikit 5 (lima)

d.

Dalam hal jumlah perusahaan pembanding


yang digunakan hanya berjumlah 3 (tiga)
atau 4 (empat) perusahaan, maka Metode
Pembanding Perusahaan Merger dan
Akusisi (Guideline Merged and Acquired
Company Method) tidak boleh digunakan
sebagai metode penilaian utama atau
memperoleh bobot yang material dalam
menghasilkan suatu kesimpulan Nilai.

4.

Dalam hal Penilai Usaha tidak dapat menggunakan


Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa
Efek (Guideline Publicly Traded Company Method)
dan Metode Pembanding Perusahaan Merger dan
Akusisi (Guideline Merged And Acquired Company
Method), maka Penilai Usaha dapat menggunakan
Metode Transaksi Sebelumnya (Prior Transactions
Method) dengan persyaratan bahwa transaksi yang
digunakan sebagai pembanding wajib bersifat
wajar (arms-length transaction). 4881

5.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan rasio-rasio


penilaian dalam melakukan pembandingan untuk

4881
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf d.
1598

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

mengkonversi variabel keuangan yang relevan


dari Obyek Penilaian, maka Penilai Usaha wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut: 4882
a.

Rasio penilaian yang digunakan wajib


diterapkan pada Obyek Penilaian secara
konsisten terhadap variabel yang sebanding
atau relevan dari Obyek Penilaian.

b.

Alasan pemilihan dan cara penerapan rasio


penilaian yang digunakan wajib dijelaskan
dalam Laporan Penilaian Usaha.

c.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan


rasio-rasio ekuitas (equity multiple), maka
wajib mempergunakan rasio-rasio sebagai
berikut:
1).

Price to earnings ratio (Rasio P/E)


rasio ini dapat diterapkan jika nilai
depresiasi tidak merupakan biaya
yang signifikan pada unsur biaya.

2).

Price to net cash flow ratio (Rasio P/


NCF)

3).

Price to book value ratio (Rasio P/BV)


book value atau nilai ekuitas bersih, wajib
digunakanjikanilaibukuasetperusahaan
pembanding telah disesuaikan ke dalam
nilai pasar.

d.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan


rasio nilai pasar terhadap kapital yang
diinvestasikan (market value of invested
capital) (MVIC), maka untuk memperoleh
indikasi nilai ekuitas dari Obyek Penilaian,
nilai pasar dari kapital yang diinvestasikan
wajib dikurangi terlebih dahulu dengan
kapital lain yang lebih utama atau senior.

4882
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf e.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1599

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan


rasio-rasio investasi maka Penilai Usaha
dapat mempergunakan rasio-rasio sebagai
berikut:
1).

MVIC to gross cash flow before depreciation


and taxes (MVIC /GCF);
rasio ini diterapkan jika nilai depresiasi
merupakan nilai yang signifikan dan
perusahaan mempunyai lebih dari satu
kebijakan depresiasi.

2).

MVIC to sales (MVIC/sales);


rasio ini diterapkan jika antara
Obyek Penilaian dan perusahaan
pembanding
mempunyai
karakteristik usaha yang sama;

1600

3).

MVIC to Earning before interest, taxes,


depreciation and amortization (MVIC/
EBITDA);

4).

MVIC to Earning before interes and,


taxes (MVIC/EBIT); atau

5).

MVIC to Book Value Invested Capital


(MVIC/BVIC);

f.

Periode pembanding terhadap dari rasiorasio penilaian dalam laporan keuangan


Obyek
Penilaian
dan
perusahaan
pembanding wajib sama.

g.

Laporan keuangan perusahaan pembanding


wajib merupakan laporan keuangan yang
diaudit.

h.

Rasio-rasio penilaian wajib didukung


dengan data yang akurat serta dihitung
berdasarkan analisis atas perbandingan
fundamental variabel keuangan perusahaan
yang menjadi Obyek Penilaian dengan
perusahaan pembanding.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

6.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan proyeksi


keuangan, maka proyeksi keuangan wajib
diperoleh dari pihak manajemen dan diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Usaha.4883

XV.5.6.1.16. Pedoman Penilaian Dengan Pendekatan


Pendapatan (Income Based Approach)
1.

Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach)


dapat digunakan untuk memperkirakan Nilai
dengan mengantisipasi dan mengkuantifikasi
kemampuan Obyek Penilaian dalam menghasilkan
imbal balik (return) yang akan diterima dimasa
datang.4884

2.

Dalam hal penilaian terhadap suatu kepentingan


pemegang saham pengendali dilakukan dengan
menggunakan Pendekatan Pendapatan (Income
Based Approach), maka: 4885
a.

3.

nilai dari aset dan kewajiban nonoperasional; atau


b.
kelebihan atau kekurangan dari aset
operasional, dalam laporan keuangan
wajib dikeluarkan dari perhitungan nilai
aset operasional, dan wajib ditambahkan
pada atau dihapuskan dari nilai entitas
operasional.
Metode yang digunakan dalam Pendekatan
Pendapatan (Income Based Approach) adalah sebagai
berikut:4886
a.

Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash

4883
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 15 Huruf f.
4884
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf a.
4885
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf b.
4886
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf c.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1601

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Flow Method); dan


b.
4.

Metode
Kapitalisasi
Pendapatan
(Capitalization of Income Method).

Metode

sebagaimana

dimaksud

dalam

XV.5.6.1.16.3
hanya dapat digunakan apabila
manajemen Obyek Penilaian telah menyusun
rencana usaha yang akan dijadikan sebagai dasar
penilaian (business plan based valuation).4888
4887

5.

Dalam hal manajemen Obyek Penilaian


belum menyusun rencana usaha sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.16.4 4 8 89
pemberi
tugas dan Penilai Usaha wajib bertanggung
jawab atas rencana usaha (business plan) yang
disusunnya. 4 89 0

6.

Penilai Usaha wajib memiliki keyakinan yang


memadai bahwa asumsi yang digunakan dalam
penyusunan rencana usaha (business plan)
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.16.44891
dan XV.5.6.1.16.54892 adalah relevan dan dapat
dipertanggungjawabkan.4893
Keyakinan tersebut wajib diungkapkan di dalam
Laporan Penilaian Usaha.

7.

Manfaat atau pendapatan ekonomi yang wajib


digunakan dalam Pendekatan Pendapatan adalah
berupa Arus Kas Bersih (AKB) untuk perusahaan

4887
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf c.
4888
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf d.
4889
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf d.
4890
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf e.
4891
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf d.
4892
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf e.
4893
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf f.
1602

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

(net or free cash flow for the firm) atau untuk ekuitas
(net or free cash flow for the equity).4894
8.

9.

Biaya Modal yang dipergunakan dalam


Pendekatan Pendapatan wajib memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:4895
a.

Biaya utang jangka pendek maupun


jangka panjang wajib menggunakan data
tingkat bunga yang dikeluarkan oleh bank
pemerintah.

b.

Biaya ekuitas saham preferen wajib


menggunakan dividen yang mencerminkan
tingkat dividen pasar. Dalam dividen tidak
mencerminkan tingkat dividen pasar, maka
nilai dividen dicari dari perusahaan terbuka
yang sebanding.

Biaya ekuitas untuk saham wajib dihitung


melalui:4896
a.

Capital Asset Pricing Model (CAPM); dan/


atau

b.

Discounted Cash Flow Model (DCF).

10.

Penilai Usaha wajib mengungkapkan hasil


penghitungan dari masing-masing metode
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.16.94897
pada Laporan Penilaian Usaha.4898

11.

Dalam hal biaya ekuitas untuk saham dihitung


menggunakan CAPM, maka Penilai Usaha wajib

4894
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf g.
4895
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf h.
4896 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf i.
4897
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf i.
4898
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf j.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1603

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:4899


a.

Tingkat Imbal Balik bebas risiko (Risk-free


rate) wajib menggunakan bunga bebas
risiko dari surat berharga jangka menengah
yang dikeluarkan oleh pemerintah;

b.

Koefisien Beta yang dipergunakan dalam


menghitung CAPM wajib berasal dari data
rata-rata industri pada sektor yang sama
dengan Obyek Penilaian atau rata-rata
beberapa perusahaan pembanding.

c.

premi risiko ekuitas wajib didasarkan pada data


yang dipublikasikan; dan

d.

risiko spesifik yang melekat pada Obyek


Penilaian.

12.

Dalam hal biaya ekuitas untuk saham dihitung


dengan menggunakan DCF, maka Penilai Usaha
wajib menggunakan perusahaan-perusahaan
pembanding yang memiliki nilai pasar ekuitas.4900

13.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan Metode


Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method),
maka Penilai Usaha melakukan penelaahan atau
penyesuaian atas asumsi, keakuratan perhitungan
dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
menyusun proyeksi laporan keuangan.4901

14.

Metode Diskonto Arus Kas (Discounted


Cash Flow Method) dapat digunakan untuk
menilai perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang, dan distributor barang dan jasa, serta
wajib digunakan untuk menilai Perusahaan
yang beroperasi lebih dari satu tahun dan

4899
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf k.
4900
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf l.
4901
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16m. Huruf
1604

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

menghasilkan arus kas operasional positif. 49 02


15.

16.

17.

18.

Proyeksi Arus Kas Bersih (AKB) dapat ditetapkan


dalam 2 (dua) periode proyeksi yaitu:4903
a.
Periode waktu tetap atau khusus (fixed or
specific time period) yang mengacu pada:
1)
umur teknis faktor produksi utama;
dan
2)
periode waktu perencanaan usaha
yang belum stabil.
b.
Periode waktu kekal (perpetuity period) yang
dimulai dari satu tahun setelah periode
waktu tetap sampai dengan seterusnya.
Penerapan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted
Cash Flow Method) sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.16.2.a4904 dapat menggunakan model
ekuitas (equity model) atau model modal yang
diinvestasikan (invested capital model).4905
Dalam hal Penilai Usaha menggunakan model
ekuitas (equity model), maka berlaku ketentuan
sebagai berikut:4906
a.
arus kas yang didiskonto wajib merupakan
arus kas yang tersedia untuk pemegang
saham biasa (equity); dan
b.
Tingkat Diskonto wajib merupakan Tingkat
Imbal Balik (rate of return) atau biaya atas
ekuitas (cost of equity).
Dalam hal Penilai usaha menggunakan model
modal yang diinvestasikan (invested capital model),

4902
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf n.
4903
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf o.
4904
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf b butir 1.
4905
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf p.
4906
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf q.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1605

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

maka berlaku ketentuan sebagai berikut:4907

19.

a.

arus kas yang didiskonto wajib merupakan


arus kas yang tersedia untuk semua
penyedia kapital;

b.

Tingkat Diskonto wajib mencerminkan


biaya kapital rata-rata tertimbang (weighted
average cost of capital) yang digunakan untuk
menghasilkan arus kas; dan

c.

nilai
ekuitas
diestimasikan
dengan
mengurangi Nilai perusahaan atau nilai
kapital yang diinvestasikan dengan nilai
pasar dari modal senior (saham preferen
dalam hal perusahaan mengeluarkan saham
preferen dan interest bearing long term debt).

Dalam hal menggunakan laporan keuangan


tengah tahunan sebagai dasar penilaian, maka
Penilai Usaha wajib mengungkapkan dalam
Laporan Penilaian Usaha alasan atau dasar
digunakannya proyeksi tengah tahunan yang
telah disesuaikan.4908

XV.5.6.1.17. Tingkat Diskonto


1.

Penilai Usaha dalam menetapkan Tingkat Diskonto


wajib:4909
a.

menghitung
biaya
memperhatikan:
1).

ekuitas

dengan

tingkat imbal hasil atas penempatan


dana pada suatu investasi yang
berisiko;

4907
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf r.
4908
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 16 Huruf r.
4909
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 17 Huruf a.
1606

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2).

biaya ekuitas saham preferen yang


merupakan dividen saham preferen
yang dibayarkan; dan

3).

perkiraan inflasi;

b.

mempertimbangkan imbal hasil dari


investasi yang sebanding (comparable
investments);

c.

mempertimbangkan biaya utang


digolongkan sebagai struktur modal;

d.

mempertimbangkan risiko industri dan


kondisi perusahaan;

e.

melakukan prosedur paling kurang sebagai


berikut:

f.

yang

1).

mengidentifikasi sumber pembiayaan


yang digunakan; dan

2).

menetapkan utang yang digolongkan


sebagai struktur modal yang
memenuhi ketentuan antara lain:
a)

utang tidak berbunga kepada


pemegang saham; dan

b)

utang jangka pendek berbunga


yang masuk ke dalam golongan
modal kerja permanen;

menghitung persentase struktur modal


atau tingkat leverage perusahaan, dengan
ketentuan:
1)

dalam hal penilaian dilakukan atas


Obyek Penilaian yang merupakan
kepemilikan minoritas, maka Penilai
Usaha dapat menggunakan struktur
modal berdasarkan nilai buku; dan

2)

dalam hal penilaian dilakukan atas


Obyek Penilaian yang merupakan
kepemilikan
mayoritas,
maka
Penilai Usaha wajib menggunakan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1607

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

struktur modal berdasarkan nilai


pasar perusahaan-perusahaan yang
sebanding dalam industri yang sama;

2.

g.

menggunakan data tingkat bunga pasar


dari rata-rata bank yang melaksanakan
fungsi pembiayaan dalam menentukan
biaya utang, baik utang jangka pendek
(utang modal kerja) maupun utang jangka
panjang (utang investasi);

h.

melakukan penyesuaian dalam hal terdapat


pembiayaan utang dengan tingkat bunga
yang berbeda dengan tingkat bunga pasar
untuk mencerminkan risiko yang sebanding
pada Obyek Penilaian; dan

i.

menghitung
biaya
modal
rata-rata
tertimbang (weighted average cost of capital)
secara proporsional berdasarkan bobot
setiap jenis struktur modal dan biaya dari
setiap jenis struktur modal.

Penilai Usaha wajib mengungkapkan dalam


Laporan Penilaian Usaha mengenai alasan, asumsi
dan proses perhitungan Tingkat Diskonto.4910

XV.5.6.1.18. Proyeksi Pendapatan Ekonomis


1.

Penilai Usaha wajib menggunakan proyeksi


pendapatan
ekonomis
dalam
Pendekatan
4911
Pendapatan (Income Based Approach).

2.

Proyeksi pendapatan ekonomis digunakan untuk


mengestimasi aliran pendapatan ekonomis Obyek

4910
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 17 Huruf b.
4911
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf a.
1608

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Penilaian dengan menggunakan Tingkat Diskonto


yang wajib disesuaikan dengan tingkat pendapatan
ekonomis Obyek Penilaian.4912
3.

Tingkat Diskonto dan Tingkat Kapitalisasi yang


ditetapkan oleh Penilai Usaha wajib diuraikan dan
digunakan dalam analisis proyeksi pendapatan
ekonomis serta mengungkapkannya dalam
Laporan Penilaian Usaha.4913

4.

Dalam membuat proyeksi pendapatan ekonomis,


Penilai Usaha wajib:4914

5.

a.

menganalisa laporan keuangan Obyek


Penilaian dan perusahaan pembanding pada
industri yang sama dalam kurun waktu
paling kurang 3 (tiga) tahun terakhir;

b.

melakukan penyesuaian atas laporan


keuangan Obyek Penilaian, yang meliputi
neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus
kas;

c.

memperhatikan kondisi yang terjadi setelah


Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang dapat
mempengaruhi
proyeksi
pendapatan
ekonomis;

d.

mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan


usaha Obyek Penilaian sesuai dengan tingkat
pendapatan ekonomis yang dihasilkan oleh
Obyek Penilaian dan kepentingan usaha
Obyek Penilaian; dan

e.

melakukan penyesuaian terhadap proyeksi


laporan keuangan yang meliputi neraca,
laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Penyesuaian

sebagaimana

dimaksud

dalam

4912
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf b.
4913
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf c.
4914
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1609

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.1.18.4.b4915 digunakan sebagai kertas


kerja Penilai Usaha. Informasi keuangan hasil
penyesuaian wajib diungkapkan dalam Laporan
Penilai Usaha.4916
6.

7.

Dalam melakukan penyesuaian terhadap


laporan keuangan sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.1.18.4.b4917, maka Penilai Usaha
wajib melakukan hal-hal sebagai berikut:4918
a.

menganalisa dan menyajikan kembali data


keuangan Obyek Penilaian secara konsisten
dan menggunakan mata uang yang sama
dengan mata uang yang digunakan dalam
laporan keuangan;

b.

menyesuaikan nilai yang disajikan dalam


laporan keuangan menjadi nilai yang
wajar;

c.

menyesuaikan pendapatan dan beban ke


tingkat yang wajar dan menggambarkan
hasil yang berkelanjutan;

d.

melakukan
pengelompokan
serta
penyesuaian terhadap seluruh aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan beban nonoperasi; dan

e.

melakukan
penyesuaian
terhadap
pendapatan serta biaya yang tidak lazim
dalam hal penilaian dilakukan atas Obyek
Penilaian yang merupakan kepemilikan
mayoritas.

Setelah dilakukan penyesuaian laporan keuangan,

4915
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf d butir 2.
4916
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf e.
4917
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf d butir 2.
4918
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 18 Huruf f.
1610

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

maka Penilai Usaha wajib menyajikan proyeksi


pendapatan ekonomis dalam Laporan Penilaian
Usaha, yang mencakup dividen berdasarkan
perkiraan dividend pay out ratio, arus kas, dan
Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and
Amortization (EBITDA).4919
8.

Periode proyeksi pendapatan ekonomis wajib


dilakukan dalam kurun waktu paling kurang 5
(lima) tahun kedepan, atau disesuaikan dengan
sisa umur dari fasilitas produksi utama Obyek
Penilaian.4920

9.

Penilai Usaha dilarang mendasarkan proyeksi


pendapatan ekonomis hanya dengan menggunakan
tren data historis.4921

XV.5.6.1.19. Penilaian Aktiva Tidak Berwujud


1.

Penilai Usaha hanya dapat melakukan penilaian


atas aktiva tidak berwujud yang memenuhi
karakteristik sebagai berikut:4922
a.

dapat diidentifikasi dan dijelaskan secara


terperinci;

b.

dapat memberikan manfaat ekonomi


yang dapat diukur bagi pemilik Obyek
Penilaian;

c.

memiliki potensi untuk menghasilkan aset


lainnya dan/atau mampu menciptakan
nilai tambah terhadap aset lain tersebut;

d.

merupakan subyek hak milik (right of private

4919
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 18g.
4920
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 18h.
4921
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 18i.
4922
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 19a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1611

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ownership) yang dapat dialihkan secara


hukum (legally transferable);

2.

3.

e.

dapat diakui dan dilindungi secara hukum;


dan

f.

memiliki jangka waktu manfaat ekonomis.

Penilaian aktiva tidak berwujud dapat dilakukan


dengan menggunakan pendekatan sebagai
berikut:4923
a.

Pendekatan Biaya (Cost Based Approach);

b.

Pendekatan Pasar (Market Based Approach);


dan/atau

c.

Pendekatan
Approach).

Pendapatan

(Income

Based

Ketentuan penggunaan Pendekatan Biaya (Cost


Based Approach):4924
a.

b.

Metode yang digunakan wajib didasarkan


pada:
1).

biaya menciptakan kembali (cost of


recreation);

2).

biaya penggantian (cost of replacement);


atau

3).

biaya memproduksi kembali atau


biaya
penggantian
dikurangi
depresiasi
penilaian
(cost
of
reproduction or replacement less
appraisal depreciation).

Penilai Usaha wajib mengidentifikasi


biaya sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.19.3.a 4925 yang telah dikeluarkan
yang paling kurang meliputi:

4923
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 19b.
4924
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Pasal 19c.
4925
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf c butir 1.
1612

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

1).
2).
3).
4).

c.

biaya bahan;
biaya tenaga kerja;
biaya tidak langsung (overhead);
keuntungan normal pengembangan;
dan
5).
insentif investasi.
Biaya sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.19.3.b 4926 berdasarkan waktu
dikeluarkan wajib dikonversi menjadi nilai
atau biaya saat ini (current cost) dengan
memperhitungkan
biaya
oportunitas
(opportunity cost) dari biaya yang
telah dikeluarkan dalam investasi yang
sebanding, menggunakan indeks harga
konsumen (consumer price index), atau
menggunakan tren biaya historis (trended
historical cost).

d.

Penilai Usaha wajib memperkirakan sisa umur


manfaat (remaining useful life) dari aktiva tidak
berwujud yang dinilai untuk menetapkan
depresiasi penilaian (appraisal depreciation).

e.

Depresiasi penilaian (appraisal depreciation)


sebagaimanadimaksuddalamXV.5.6.1.19.3.d 4927
dapat disebabkan oleh perkembangan
teknologi, umur paten, dan/atau berkurangnya
kemampuan aktiva tidak berwujud untuk
menghasilkan keuntungan lebih.

f.

Nilai wajar aktiva tidak berwujud yang


dihasilkan dari pendekatan biaya merupakan
jumlah biaya yang wajib dikeluarkan saat ini
(current cost), dikurangi depresiasi penilaian
(appraisal depreciation).

4926
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf c butir 2.
4927
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf c butir 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1613

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

Ketentuan penggunaan Pendekatan Pasar (Market


Based Approach):4928
a.

Penilai Usaha wajib melakukan analisis


perbandingan antara aktiva tidak berwujud
yang menjadi Obyek Penilaian dengan
aktiva tidak berwujud yang dijadikan
pembanding.

b.

Unsur dalam analisis perbandingan


sebagaimana
dimaksud
dalam
XV.5.6.1.19.4.a4929 paling kurang meliputi:
1).

status hukum kepemilikan aktiva


tidak berwujud;

2).

bentuk pembiayaan (financing) dari


transaksi yang terjadi;

3).

sisa umur manfaat (remaining useful


life) aktiva tidak berwujud;

4).

nilai ekonomi aktiva tidak berwujud;


dan

5).

karakteristik penggunaan
tidak berwujud.

aktiva

c.

Penilai Usaha dapat menggunakan data


pasar langsung (direct market data), atau data
faktor pengali harga (price multiple).

d.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan


data faktor pengali harga (price multiple),
maka sebagai pembilang adalah harga jual
dari aktiva tidak berwujud dan sebagai
penyebut adalah income variabel dalam
laporan laba rugi perusahaan;

e.

Dalam hal Penilai Usaha menggunakan


lebih dari satu pengali harga (price multiple),
maka Penilai Usaha wajib melakukan

4928
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf d.
4929
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf d butir 1.
1614

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

rekonsiliasi untuk memperoleh kesimpulan


Nilai.
5.

Ketentuan penggunaan Pendekatan Pendapatan


(Income Based Approach):4930
a.

Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach)


digunakan untuk melakukan penilaian aktiva
tidak berwujud yang manfaat ekonominya
dapat dikuantifikasi seperti kontrak, hak atas
kekayaan intelektual, dan goodwill.

b.

Kuantifikasi
manfaat
ekonomi
sebagaimana
dimaksud
dalam
4931
XV.5.6.1.19.5.a
dapat
berbentuk
laba atau arus kas yang diperoleh dari
penggunaan maupun kepemilikan aktiva
tidak berwujud (royalty fee) yaitu:
1).

perolehan

atau

peningkatan

pendapatan atas penggunaan aktiva


tidak berwujud (increment profit atau
cashflow);
2).

penurunan biaya atas penggunaan


aktiva tidak berwujud (decrement
cost); dan/atau

3).

penurunan biaya investasi atas


penggunaan aktiva tidak berwujud.

XV.5.6.1.20. Pemberian
Pendapat
(Fairness Opinion)

Kewajaran

Dalam hal Penilai Usaha melakukan penugasan penilaian


profesional berupa pemberian pendapat kewajaran
(fairness opinion), maka Penilai Usaha wajib memenuhi

4930
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal,, Angka 19 Huruf e.
4931 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf e butir 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1615

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ketentuan sebagai berikut:4932


1.

Pendapat kewajaran (fairness opinion) merupakan


suatu pernyataan yang diberikan oleh Penilai
Usaha untuk menyatakan bahwa suatu transaksi
yang akan dilakukan adalah wajar atau tidak
wajar.

2.

Pendapat kewajaran (fairness opinion) sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.1.20.14933 diberikan setelah
Penilai Usaha melakukan analisis atas:

3.

4.

a.

Nilai dari obyek yang ditransaksikan;

b.

dampak keuangan dari transaksi yang akan


dilakukan terhadap kepentingan pemegang
saham; dan

c.

pertimbangan bisnis yang digunakan oleh


manajemen perusahaan terkait dengan
rencana transaksi yang akan dilakukan
terhadap kepentingan pemegang saham.

Dalam melakukan analisis sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.1.20.24934, Penilai Usaha wajib
melakukan hal-hal yang paling kurang meliputi:
a.

analisis transaksi;

b.

analisis kualitatif dan kuantitatif atas


rencana transaksi;

c.

analisis atas kewajaran nilai transaksi; dan

d.

analisis atas faktor-faktor lain yang relevan.

Analisis transaksi sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.1.20.3.a4935 wajib paling kurang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a.

identifikasi dan hubungan antara pihak-

4932
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20.
4933
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf a.
4934
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf b.
4935
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 1.
1616

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

pihak yang bertransaksi;


b.

perjanjian dan persyaratan yang disepakati


dalam transaksi; dan

c.

penilaian atas risiko dan manfaat dari


transaksi yang akan dilakukan.

5.

Analisis kualitatif sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.1.20.3.b4936 wajib paling kurang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

6.

riwayat perusahaan dan sifat kegiatan


usaha;
analisis industri dan lingkungan;
analisis
operasional
dan
prospek
perusahaan;
alasan dilakukannya transaksi; dan
keuntungan dan kerugian yang bersifat
kualitatif atas transaksi yang akan
dilakukan.

Analisis kuantitatif sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.1.20.3.b4937 wajib paling kurang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a.

b.

penilaian
atas
potensi
pendapatan,
aktiva, kewajiban, dan kondisi keuangan
perusahaan, termasuk:
1).

penilaian kinerja historis;

2).

penilaian arus kas;

3).

penilaian atas proyeksi keuangan;

4).

analisis rasio keuangan; dan

5).

analisis laporan keuangan sebelum


transaksi dan proforma laporan
keuangan
setelah
transaksi
dilakukan.

melakukan analisis inkremental (incremental

4936
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 2.
4937
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1617

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

analysis) untuk mengukur nilai tambah


dari transaksi dengan mempertimbangkan
paling kurang hal-hal sebagai berikut:

c.

7.

1).

kontribusi nilai tambah terhadap


perusahaan sebagai akibat dari
transaksi yang akan dilakukan,
termasuk
dampaknya
terhadap
proyeksi keuangan perusahaan;

2).

biaya atau pendapatan yang relevan;

3).

informasi non
relevan; dan

4).

prosedur pengambilan keputusan


oleh perusahaan dalam menentukan
rencana dan nilai transaksi dengan
memperhatikan alternatif lain; dan

keuangan

yang

melakukan analisis sensitivitas (sensitivity


analysis) untuk mengukur keuntungan dan
kerugian dari transaksi yang akan dilakukan
(jika diperlukan).

Analisis atas kewajaran nilai transaksi sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.1.20.3.c4938 wajib paling
kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.

perbandingan antara rencana Nilai transaksi


dengan hasil penilaian atas transaksi yang
akan dilakukan; dan

b.

analisis untuk memastikan bahwa rencana


Nilai transaksi memberikan nilai tambah
dari transaksi yang akan dilakukan.

Analisis atas kewajaran nilai transaksi dilakukan


untuk meyakini bahwa rencana nilai transaksi
berada dalam kisaran Nilai yang didapatkan dari
hasil penilaian.
8.

Pendapat

kewajaran

(fairness

opinion)

wajib

4938
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 3.
1618

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

diberikan atas keseluruhan rencana transaksi dan


unsur analisis rencana transaksi.

XV.5.6.1.21. Studi Kelayakan Usaha (Feasibility


Study)
Dalam hal Penilai Usaha melakukan penugasan
penilaian profesional berupa studi kelayakan usaha
(feasibility study), maka Penilai Usaha wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut: 4939
1.

Pendapat yang diberikan oleh Penilai Usaha dalam


melakukan penugasan penilaian profesional
berupa studi kelayakan usaha (feasibility study)
adalah untuk menyatakan kelayakan suatu usaha
atau proyek.

2.

Pendapat
sebagaimana
dimaksud
dalam
4940
XV.5.6.1.21.1
diberikan setelah Penilai Usaha
melakukan analisis atas:

3.

a.

Kelayakan pasar;

b.

Kelayakan teknis;

c.

Kelayakan pola bisnis;

d.

Kelayakan model manajemen; dan

e.

Kelayakan keuangan;

Dalam melakukan analisis atas kelayakan pasar


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.21.2.a4941
Penilai Usaha wajib memperhatikan:
a.

Kondisi pasar, seperti pangsa pasar,


kesinambungan (sustainability), potensi
pasar, sasaran, dan potensi nilai pasar;

b.

Pesaing usaha; dan

4939
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21.
4940
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf a.
4941
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1619

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.
4.

5.

6.

Strategi pemasaran.

Dalam melakukan analisis atas kelayakan teknis


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.21.2.b4942 ,
Penilai Usaha wajib memperhatikan:
a.

Kapasitas;

b.

Ketersediaan dan kualitas sumber daya,


termasuk bahan baku mentah, pekerja dan
ahli profesional; dan

c.

Proses produksi.

Dalam melakukan analisis atas kelayakan pola bisnis


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.1.21.2.c4943,
Penilai Usaha wajib memperhatikan:
a.

Keunggulan kompetitif karena keunikan


dari pola bisnis;

b.

Kemampuan pesaing untuk meniru produk;


dan

c.

Kemampuan untuk menciptakan nilai.

Dalam melakukan analisis atas kelayakan


model manajemen sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.1.21.2.d4944, Penilai Usaha wajib
memperhatikan:
a.

Ketersediaan tenaga kerja;

b.

Manajemen kekayaan intelektual (intellectual


Property);

c.

Manajemen risiko;

d.

Kapasitas dan kemampuan manajemen;


dan

e.

Kesesuaian
manajemen.

struktur

organisasi

dan

4942
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 2.
4943 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 3.
4944
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 4.
1620

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

7.

Dalam melakukan analisis atas keuangan


manajemen sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.21.2.e4945,
Penilai
Usaha
wajib
memperhatikan:
a.

Biaya pendirian (Start up costs);

b.

Modal kerja;

c.

Sumber pembiayaan;

d.

Biaya operasional;

e.

Biaya bahan baku mentah;

f.

Proyeksi laporan keuangan;

g.

Analisis Titik Impas (break even analysis);

h.

Analisis Profitabilitas (Overall Profitability);


dan

i.

Tingkat Imbal Balik Investasi (Overall Return


on investment).

XV.5.6.1.22. Laporan Penilaian Usaha


XV.5.6.1.22.1. Ketentuan Umum 4946
1.

Penilai
Usaha
yang
melakukan
penugasan penilaian profesional wajib
membuat Laporan Penilaian Usaha.

2.

Laporan Penilaian Usaha tersebut terdiri


dari:
a.

laporan penilai usaha yang


menyajikan kesimpulan Nilai
akhir terhadap suatu perusahaan;

b.

laporan penilaian aktiva tak


berwujud yang menyajikan

4945
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 5.
4946
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1621

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kesimpulan Nilai akhir terhadap


aktiva tak berwujud suatu
perusahaan;
c.

laporan pendapat kewajaran


(fairness opinion) yang menyajikan
kesimpulan atas kewajaran suatu
transaksi; dan/atau

d.

laporan studi kelayakan usaha


yang menyajikan kesimpulan
kelayakan suatu usaha atau
proyek

3.

Laporan Penilaian Usaha sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.1.22.1.24947 wajib
berbentuk laporan lengkap (narrative
report atau long form report) dan laporan
ringkas (short form report).

4.

Penilai Usaha wajib menggunakan


definisi dan istilah-istilah sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Bapepam
No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian
Dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha
Di Pasar Modal, angka 1 huruf a. Dalam
hal Penilai Usaha menggunakan definisi
dan istilah-istilah lain yang tidak
ditetapkan dalam peraturan ini, maka
definisi dan istilah-istilah lain tersebut
wajib diungkapkan secara jelas dalam
Laporan Penilaian Usaha.

4947
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a butir 2.
1622

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.1.22.2. I si Laporan Penilai Usaha


Laporan Penilai Usaha sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.1.22.1.2.a4948 yang berbentuk
laporan lengkap (narrative report atau long form
report) paling kurang memuat hal-hal sebagai
berikut: 4949
1.

Surat Pengantar;

2.

Daftar Isi;

3.

Pendahuluan, yang wajib menjelaskan


dan mengungkapkan paling kurang halhal sebagai berikut:
a.

Identitas pemberi tugas antara


lain nama, bidang usaha, alamat,
nomor telepon, faksimili, email;

b.

Maksud dan tujuan penilaian;

c.

Definisi
dan
istilah
yang
digunakan dalam penilaian;

d.

Uraian
Penilaian;

e.

Penjelasan mengenai tingkat


kepemilikan
dan
sifat
pengendalian Obyek Penilaian
(controlling);

f.

Penjelasan mengenai tingkat


likuiditas pasar Obyek Penilaian
(marketability);

g.

Pernyataan independensi Penilai;

h.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

i.

Tanggal Laporan Penilaian Usaha


(report date);

mengenai

Obyek

4948
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a butir 2(a).
4949
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1623

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

j.

Premis Nilai yang digunakan;

k.

Dasar Nilai yang digunakan;

l.

Asumsi-asumsi
dan
kondisi
pembatas
serta
skenario
hipotesis yang secara langsung
mempengaruhi penilaian;

m.

Uraian mengenai Tenaga Ahli dan


hasil pekerjaan Tenaga Ahli dalam
hal Penilai Usaha mendasarkan
penilaiannya pada hasil kerja
Tenaga Ahli;

n.

Uraian mengenai Penilai Properti


dan hasil penilaian oleh Penilai
Properti dalam hal Penilai Usaha
mendasarkan penilaiannya pada
hasil penilaian properti;

o.

Penjelasan mengenai kejadian


penting setelah Tanggal Penilaian
(subsequent event);

p.

Uraian
mengenai
ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan penilaian
(jika ada); dan

q.

Tambahan informasi lain yang


diperlukan agar pengguna
Laporan
Penilaian
Usaha
diluar hal-hal yang telah
diuraikan;

Data dan Informasi


Penilai Usaha wajib mengidentifikasi
dan mengungkapkan data dan informasi
baik yang diketahui maupun patut
diketahui, yang diperoleh dari dalam
atau dari luar pihak pemberi tugas, yang
paling kurang meliputi:

1624

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

a.

hasil pelaksanaan inspeksi;

b.

hasil pemeriksaan atas dokumen


hukum yang relevan dengan
Obyek Penilaian;

c.

informasi mengenai identitas dan


jabatan pihak-pihak yang telah
diwawancarai dan hubungannya
dengan Obyek Penilaian;

d.

informasi keuangan;

e.

informasi perpajakan;

f.

data industri;

g.

data pasar;

h.

data ekonomi;

i.

informasi empiris lainnya;

j.

dokumen dan sumber informasi


yang disediakan oleh atau yang
terkait dengan entitas; dan

k.

Informasi non keuangan yang


relevan mengenai Obyek Penilaian,
paling kurang meliputi:
1).

Sifat, latar belakang dan


riwayat perusahaan;

2).

Fasilitas produksi, jika ada;

3).

Struktur organisasi;

4).

Manajemen,
termasuk
direktur dan komisaris dan
karyawan kunci;

5).

Jenis-jenis ekuitas dan hak


yang melekat;

6).

Produk dan atau jasa yang


dihasilkan;

7).

Latar belakang ekonomi;

8).

Pasar geografis;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1625

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9).

Pasar industri, jika ada;

10).

Pemasok dan pelanggan


kunci, jika ada;

11).

Persaingan;

12).

Risiko usaha; dan

13). Strategi
dan
rencana
masa depan perusahaan
(business plan).
5.

Penyesuaian terhadap data laporan


keuangan
Penilai Usaha wajib menguraikan
penyesuaian
(normalisasi)
data
laporan keuangan serta pertimbangan
yang mendasari setiap penyesuaian
(normalisasi) terhadap data laporan
keuangan.

6.

Analisa atas Laporan Keuangan dan


Informasi Keuangan Lainnya
Penilai Usaha wajib mengungkapkan uraian
mengenai hasil analisa atas:

1626

a.

laporan keuangan historis tahunan


atau interim termasuk rasio-rasio
utama, dan data stastistik;

b.

informasi keuangan prospektif


(dapat
berupa
anggaran,
perkiraan, dan atau proyeksi);

c.

perbandingan laporan keuangan


yang sebanding (common size)
untuk periode yang sesuai;

d.

perbandingan informasi keuangan


industri yang sebanding (common
size) untuk periode yang sesuai;

e.

informasi perpajakan;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

7.

f.

informasi
kompensasi
pemegang saham;

bagi

g.

informasi mengenai asuransi


yang ditanggung oleh perusahaan
untuk karyawan kunci (jika ada);
dan

h.

analisa
dan
pembahasan
manajemen mengenai:
1).

keuntungan dan kerugian


atas kontrak usaha;

2).

aktiva dan kewajiban diluar


neraca (kontijensi);

3).

hasil penjualan produk


atau jasa oleh perusahaan
pada periode sebelumnya
(jika ada);

4).

perbandingan kinerja saat


ini dengan kinerja historis
pada Obyek Penilaian; dan

5).

perbandingan
kinerja
Obyek Penilaian dengan
tren industri yang sesuai.

Pertimbangan Pendekatan Penilaian dan


Metode Penilaian
Penilai Usaha wajib menyatakan bahwa
Penilai Usaha telah mempertimbangkan
Pendekatan Penilaian dan Metode
Penilaian sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Bapepam No. VIII.C.3
tentang Pedoman Penilaian dan
Penyajian Laporan Penilaian Usaha di
Pasar Modal.

8.

Penggunaan Pendekatan Penilaian dan


Metode Penilaian
Penilai

Usaha

wajib

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

menjelaskan
1627

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan mengungkapkan pertimbangan


penggunaan Pendekatan Penilaian dan
Metode Penilaian serta uraian dalam
penerapannya.
9.

Aktiva non operasional, kewajiban


non operasional, dan kelebihan atau
kekurangan aktiva operasional (excess or
deficient)
Penilai Usaha wajib mengungkapkan
hasil identifikasi atas setiap aktiva non
operasional, kewajiban non operasional
dan kelebihan atau kekurangan dari
aktiva operasional yang terkait dan
pengaruhnya terhadap penilaian.

10.

Perhitungan Indikasi Nilai


Penilai Usaha wajib mengungkapkan
proses perhitungan untuk menghasilkan
indikasi Nilai.

11.

Penggunaan Diskon dan Premi


Penilai Usaha wajib:

12.

a.

mengungkapkan diskon dan


premi yang digunakan, seperti
DLOC dan/atau DLOM;

b.

menguraikan
faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam
menetapkan
jumlah
atau
persentase diskon dan premi yang
digunakan; dan

c.

menguraikan nilai setelah diskon


dan premi digunakan.

Rekonsiliasi
Estimasi
Kesimpulan Nilai
a.

1628

Nilai

dan

Penilai Usaha wajib menyajikan


rekonsiliasi dari berbagai estimasi
Nilai
yang
diperoleh
dari

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Pendekatan Penilaian dan Metode


Penilaian yang digunakan serta
mengungkapkan
pertimbangan
rekonsiliasi
yang
mendasari
kesimpulan Nilai.
b.

13.

uraian mengenai kesimpulan


nilai, baik berupa nilai tunggal
(single amount) maupun kisaran
(range);

Pernyataan Penilai Usaha


Penilai
Usaha
wajib
menyatakan
mengungkapkan pernyataan bahwa:
a.

penugasan penilaian profesional


telah dilakukan terhadap Obyek
Penilaian pada Tanggal Penilaian
(Cut Off Date);

b.

analisa telah dilakukan untuk


tujuan sebagaimana diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Usaha;

c.

penugasan penilaian profesional


telah dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku;

d.

perkiraan Nilai yang dihasilkan


dalam
penugasan
penilaian
profesional telah disajikan sebagai
kesimpulan Nilai;

e.

lingkup pekerjaan dan data yang


dianalisa telah diungkapkan;

f.

kesimpulan Nilai telah sesuai


dengan
asumsi-asumsi
dan
kondisi pembatas;

g.

data ekonomi dan industri


dalam Laporan Penilaian Usaha
diperoleh dari berbagai sumber

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1629

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang diyakini Penilai Usaha dapat


dipertanggungjawabkan.
14.

Kualifikasi Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib mengungkapkan
informasi mengenai kualifikasi dan
keahlian Penilai Usaha.

15.

Tanda Tangan Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib menandatangani
Laporan Penilaian Usaha dengan
mencantumkan nama, tempat, Nomor
STTD serta tanggal pelaporan.

16.

Lampiran
Laporan Penilai Usaha wajib memuat
lampiran yang diperlukan dalam
melakukan analisa dan mendukung
hasil penilaian.

XV.5.6.1.22.3. Laporan Penilaian Aktiva Tidak


Berwujud
Laporan penilaian aktiva tidak berwujud
sebagaimana dimaksud XV.5.6.1.22.1.2.b
4950
yang berbentuk laporan lengkap
paling kurang memuat: 4 9 5 1
a.

informasi sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.1.22.24952 ; dan

4950
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a butir 2b.
4951
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf b.
4952
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf b.
1630

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

b.

uraian mengenai karakteristik masingmasing aktiva tidak berwujud yang


menjadi Obyek Penilaian sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.19.14953.

XV.5.6.1.22.4. L aporan Pendapat Kewajaran


(Fairness Opinion)
Laporan pendapat kewajaran (fairness
opinion) sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.1.22.1.2.c4954 yang berbentuk laporan
lengkap paling kurang memuat:4955
1.

nomor dan Tanggal Laporan Penilaian


Usaha;

2.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

3.

identitas pemberi tugas;

4.

maksud dan tujuan pemberian pendapat


kewajaran;

5.

uraian mengenai ada atau tidak adanya


benturan kepentingan atas transaksi
yang akan dilakukan;

6.

uraian mengenai penugasan penilaian


profesional;

7.

pernyataan Penilai Usaha bahwa


dalam
melakukan
penugasan
penilaian profesional, Penilai Usaha
telah melaksanakan penilaian secara
independen;

8.

penjelasan mengenai data, informasi, dan


prosedur yang digunakan;

4953
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 19 Huruf a.
4954
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22a butir 2c.
4955
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1631

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

9.

penjelasan
penilaian;

tentang

ruang

lingkup

10.

uraian mengenai, asumsi-asumsi dan


kondisi pembatas;

11.

informasi
mengenai
hubungan
pihak-pihak yang akan melakukan
transaksi;

12.

uraian mengenai Penilai Usaha dan/atau


Penilai Properti serta hasil penilaian oleh
Penilai Usaha dan/atau Penilai Properti
yang menjadi dasar dalam pemberian
pendapat kewajaran;

13.

uraian mengenai perjanjian dan


analisis terhadap resiko dan peluang
atas transaksi;

14.

uraian mengenai hasil analisis kualitatif


dan analisis kuantitatif sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.20.54956 dan
XV.5.6.1.20.64957;

15.

uraian mengenai hasil analisis atas


kewajaran Nilai transaksi sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.1.20.74958;

16.

pendapat mengenai kewajaran transaksi


(fairness opinion);

17.

Kualifikasi Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib mengungkapkan
informasi mengenai kualifikasi dan
keahlian Penilai Usaha.

18.

Tanda Tangan Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib menandatangani

4956
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20ve.
4957
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf f.
4958
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 20 Huruf g.
1632

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Laporan Penilaian Usaha dengan


mencantumkan nama, tempat, Nomor
Surat Tanda Terdaftar (STTD), serta
tanggal pelaporan.
19.

Lampiran
Laporan Penilai Usaha wajib memuat
lampiran yang diperlukan dalam
melakukan analisa dan mendukung
hasil penilaian.

XV.5.6.1.22.5. Laporan Studi Kelayakan Usaha


(Feasibility Study)
Laporan pendapat atas studi kelayakan usaha
(feasibility study) sebagaimana dimaksud pada
XV.5.6.1.22.1.2.d4959 yang berbentuk laporan
lengkap paling kurang memuat:4960
1.

nomor dan Tanggal Laporan Penilaian


Usaha;

2.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

3.

identitas pemberi tugas;

4.

maksud
dan
tujuan
pemberian
pendapat mengenai kelayakan usaha
atau proyek;

5.

pernyataan Penilai Usaha bahwa dalam


melakukan penugasan profesional, Penilai
Usaha telah melaksanakan penilaian secara
independen;

6.

penjelasan mengenai data, informasi, dan


prosedur yang digunakan;

7.

penjelasan tentang ruang lingkup


penugasan penilaian profesional;

4959
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a butir 2(d).
4960
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf .
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1633

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

uraian mengenai, asumsi-asumsi dan


kondisi pembatas;

9.

Keterangan dan informasi usaha atau


proyek yang dinilai, paling kurang
meliputi:
a.

profil usaha atau proyek

b.

kinerja keuangan (jika ada);

c.

produk dan Jasa;

d.

teknologi yang digunakan;

e.

pasar yang dituju (intended market


environment);

f.

pesaing dan persaingan;

g.

informasi industri;

h.

pola bisnis;

i.

strategi
penjualan;

j.

kebutuhan produksi atau operasi;

k.

kebutuhan
manajemen
sumber daya manusia;

l.

hak atas kekayaan intelektual;

m.

peraturan perundang-undangan
yang terkait (jika ada);

n.

aspek lingkungan;

o.

faktor risiko utama; dan

p.

persyaratan modal dan strategi


finansial.

pemasaran

dan

dan

10.

Uraian mengenai hasil analisis atas


hal-hal sebagaimana diatur dalam
XV.5.6.1.21.24961 .

11.

Uraian mengenai pendapat atas kelayakan


suatu usaha atau proyek.

4961
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
1634

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

12.

13.

Pernyataan
meliputi:

Penilai

Usaha

yang

a.

Pernyataan
mengenai
independensi Penilai Usaha;

b.

Pernyataan bahwa studi kelayakan


usaha (feasibility study) telah
dihitung dan dianalisis dengan
benar;

c.

Pernyataan bahwa Penilai Usaha


bertanggungjawab hasil studi
kelayakan usaha;

Kualifikasi Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib mengungkapkan
informasi mengenai kualifikasi dan
keahlian Penilai Usaha.

14.

Tanda Tangan Penilai Usaha


Penilai Usaha wajib menandatangani
Laporan Penilaian Usaha dengan
mencantumkan nama, tempat, Nomor
STTD serta tanggal pelaporan.

15.

Lampiran
Laporan Penilai Usaha wajib memuat
lampiran yang diperlukan dalam
melakukan analisa dan mendukung
hasil penilaian.

XV.5.6.1.22.6. Laporan Ringkas


1.

Laporan ringkas (short form report)


sebagaimana
dimaksud
dalam
4962
XV.5.6.1.22.1.3
merupakan ringkasan
seluruh informasi penting dari Laporan
Penilaian Usaha yang berbentuk laporan

4962
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Usaha di Pasar Modal, Angka 22 Huruf a butir 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1635

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

lengkap (long form report).


2.

Laporan ringkas (short form report)


dapat disajikan secara terpisah namun
merupakan satu kesatuan dari Laporan
Penilaian Usaha.

XV.5.6.2. Pedoman Penilaian dan Penyajian


Penilaian Usaha di Pasar Modal
XV.5.6.2.1.

Laporan

Ketentuan Umum

1.

Dalam rangka melakukan kegiatan penilaian


properti di Pasar Modal, Penilai Properti wajib
menaati kode etik dan standar yang ditetapkan
oleh asosiasi sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Bapepam No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti Di Pasar Modal.4963

2.

Penilai Properti wajib menggunakan Nilai Pasar


(Market Value) dalam setiap kegiatan penilaian
properti.4964

3.

Penilaian properti dapat menggunakan Nilai


Pasar untuk Penggunaan Yang Ada (Market Value
for the Existing Use) atau Nilai Dalam Penggunaan
(Value in Use) dalam penilaian Properti Khusus
(Specialized Property) dengan Metode Biaya
Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement
Cost Method/Metode DRC).4965

4.

Nilai Pasar (Market Value), Nilai Pasar untuk


Penggunaan yang Ada (Market Value for the Existing

4963
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (1).
4964
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (2).
4965
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (3).
1636

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Use) dan Nilai Dalam Penggunaan (Value in Use)


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.1.24966 dan
XV.5.6.2.1.34967 digunakan untuk menentukan
Nilai Wajar (Fair Value).4968
5.

Penggunaan Nilai sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.1.24969 dan XV.5.6.2.1.34970 dan
XV.5.6.2.1.44971 wajib disajikan secara konsisten
oleh Penilai Properti dalam Laporan Penilaian
Properti.4972

6.

Laporan Penilaian Properti berlaku untuk jangka


waktu 6 (enam) bulan sejak Tanggal Penilaian
(Cut Off Date), kecuali terdapat hal-hal yang dapat
mempengaruhi kesimpulan Nilai lebih dari 5%
(lima perseratus). 4973

7.

Dalam hal Penilai Properti melakukan revisi atas


Laporan Penilaian Properti, maka Penilai Properti
wajib menerbitkan kembali Laporan Penilaian
Properti dengan tanggal dan nomor yang
berbeda dengan disertai alasan dan penjelasan
diterbitkannya revisi atas Laporan Penilaian
Properti dimaksud. Fakta dan perubahan yang
material wajib diungkapkan dalam Laporan
Penilaian Properti yang telah direvisi tersebut. 4974

4966
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (2).
4967
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (3).
4968
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (4)
4969
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (2).
4970
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (3).
4971
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (4).
4972
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (5).
4973 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (6).
4974
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (7).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1637

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.2.2. Penggantian Penilai Properti


Dalam hal terjadi penggantian Penilai Properti,
maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 4975
1.

Penggantian Penilai Properti hanya dapat dilakukan


apabila Penilai Properti:
a.

mengundurkan diri; atau

b.

diberhentikan oleh pemberi tugas dengan


pemberitahuan bahwa penugasannya telah
dihentikan disertai dengan alasan yang
obyektif.

2.

Penggantian Penilai Properti sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.2.14976 wajib dibuktikan
dengan surat tertulis dari pemberi tugas.

3.

Penggantian Penilai Properti hanya dilakukan


untuk penilaian atas obyek yang sama.

4.

Sebelum
menerima
penugasan
penilaian
profesional, Penilai Properti pengganti wajib
terlebih dahulu:
a.

meminta persetujuan tertulis dari calon


pemberi tugas untuk meminta keterangan
dari Penilai Properti yang digantikan;

b.

melakukan komunikasi, baik tertulis


maupun lisan, dengan Penilai Properti
yang digantikan mengenai masalahmasalah yang menurut keyakinan Penilai
Properti pengganti akan membantu dalam
penerimaan atau penolakan penugasan
penilaian profesional; dan

c.

melakukan

evaluasi

atas

ketentuan

4975
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 2.
4976
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 2 Huruf a.
1638

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

sebagaimana
dimaksud
dalam
4977
4978
XV.5.6.2.2.4.a
dan XV.5.6.2.2.4.b
untuk
memutuskan menerima atau menolak
penugasan penilaian profesional.
5.

Penilai
Properti
yang
digantikan
wajib
memberikan jawaban dengan segera dan lengkap
atas pertanyaan dari Penilai Properti pengganti
berdasarkan fakta yang diketahuinya.

6.

Penilai Properti pengganti hanya dapat menerima


suatu penugasan penilaian profesional apabila
ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
4979
XV.5.6.2.2.4
telah dilakukan.

7.

Penilai Properti yang digantikan maupun Penilai


Properti pengganti wajib menjaga kerahasiaan
informasi yang telah diperoleh kecuali atas
permintaan Bapepam dan LK atau diwajibkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

8.

Penilai Properti pengganti wajib mengulang


pelaksanaan penilaian sesuai dengan standar
dan
pedoman
penilaian
sebagaimana
49 8 0
dimaksud dalam XV.5.6.2.2.1 .

9.

Penilai Properti pengganti tidak bertanggung


jawab atas pekerjaan Penilai Properti yang
digantikan dan tidak menerbitkan suatu laporan
yang mencerminkan pembagian tanggung jawab.

4977
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d butir (1).
4978
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d butir (2).
4979
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 2 Huruf d.
4980
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 1 Huruf b butir (1).

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1639

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.2.3. Opini Kedua Terhadap Hasil Penilaian


1.

Dalam hal terdapat dugaan pelanggaran dalam


pelaksanaan penilaian, maka Bapepam dan
LK dapat melakukan review khusus terhadap
Laporan Penilaian Properti yang telah diterbitkan
dalam rangka memperoleh opini kedua (second
opinion).4981

2.

Pelaksanaan review khusus terhadap Laporan


Penilaian Properti sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.3.14982 dilakukan oleh Penilai Properti lain
yang ditunjuk oleh Bapepam dan LK.4983

3.

Hasil review khusus atas Laporan Penilaian


Properti
sebagaimana
dimaksud
dalam
4984
XV.5.6.2.3.1
bertujuan memberikan opini
bahwa analisis, Pendekatan Penilaian, Metode
Penilaian, dan kesimpulan nilai dalam Laporan
Penilaian Properti yang direview adalah
benar, layak, dan didukung dengan bukti yang
cukup.4985

4.

Review khusus atas Laporan Penilaian Properti


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.3.14986
wajib dilakukan terhadap paling kurang hal-hal
sebagai berikut:
a.

keakuratan atas proyeksi penilaian dan


perhitungan dalam Pendekatan Penilaian
dan Metode Penilaian;

4981
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4982
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4983
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf b.
4984
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4985
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf c.
4986
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
1640

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

5.

b.

keakuratan dan kelayakan dari seluruh


asumsi yang digunakan sesuai dengan data
dan informasi yang relevan;

c.

kecukupan dan relevansi data serta


kelayakan Pendekatan Penilaian dan
Metode Penilaian yang digunakan;

d.

kebenaran, kelayakan, dan konsistensi


atas analisis, opini, dan kesimpulan dari
Laporan Penilaian Properti yang direview;
dan

e.

kesesuaian hasil penilaian yang disajikan


dalam Laporan Penilaian Properti yang
direview dengan standar dan pedoman
sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.

Apabila diperlukan, review khusus atas Laporan


Penilaian Properti sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.3.14987 dapat meminta pendapat dari
Tenaga Ahli.4988

6.

Laporan hasil review khusus wajib paling kurang


mengungkapkan:4989
a.
identitas Penilai Properti yang menerbitkan
Laporan Penilaian Properti yang direview
serta maksud dan tujuan penilaian;
b.
identitas pemberi tugas dan pengguna
laporan hasil review khusus;
c.
hasil identifikasi atas obyek penilaian,
Tanggal Penilaian (Cut Off Date), Tanggal
Laporan Penilaian Properti dan opini Penilai
Properti yang ada pada Laporan Penilaian
Properti yang direview;
d.
tanggal pelaksanaan review khusus;

4987
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4988
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf e.
4989
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf f.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1641

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.

7.

8.

uraian proses review khusus yang


dilaksanakan;
f.
asumsi-asumsi dan kondisi pembatas dalam
pelaksanaan review khusus;
g.
pendapat Tenaga Ahli (jika ada);
h.
opini dan kesimpulan; dan
i.
seluruh informasi yang digunakan dalam
proses review khusus.
Review khusus atas Laporan Penilaian Properti
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.3.14990
dilarang mendasarkan pada kejadian-kejadian
setelah Tanggal Penilaian (subsequent event) dari
Laporan Penilaian Properti yang direview.4991
Laporan hasil review khusus sebagaimana
dimaksud
dalam
XV.5.6.2.3.64992
wajib
mengungkapkan
alasan-alasan
secara
komprehensif mengenai opini dan kesimpulan
yang dinyatakan.4993

9.

Perbedaan kesimpulan Nilai antara laporan hasil


review khusus dengan Laporan Penilaian Properti
yang direview dianggap material jika terdapat
perbedaan kesimpulan Nilai lebih dari 15% (lima
belas perseratus) dari kesimpulan Nilai Laporan
Penilaian Properti yang direview.4994

10.

Hasil review khusus wajib disampaikan kepada


Bapepam dan LK paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah tanggal laporan hasil review khusus.4995

4990
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
4991
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf g.
4992 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf f.
4993
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf h.
4994
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf i.
4995
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf j.
1642

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

11.

Biaya yang timbul sebagai akibat dari review


khusus atas Laporan Penilaian Properti menjadi
beban pemberi tugas sebagaimana disebutkan
dalam Laporan Penilaian Properti yang direview
atau Pihak tertentu yang ditunjuk oleh Bapepam
dan LK.4996

XV.5.6.2.4. Kewajiban Penilai Properti Dalam


Penugasan Penilaian Profesional
Hal-hal yang wajib dilakukan Penilai Properti dalam
melakukan penugasan penilaian profesional adalah:4997
1.

Penilai Properti wajib memiliki kualifikasi,


kompetensi, dan keahlian sesuai dengan
spesialisasi industri yang terkait dengan obyek
penilaian.

2.

Sebelum
menerima
penugasan
profesional, Penilai Properti wajib:
a.

penilaian

memperoleh informasi yang memadai


paling kurang atas hal-hal berikut ini:
1).

identitas pemberi tugas;

2).

kondisi entitas dan industrinya;

3).

obyek penilaian;

4).

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

5).

ruang lingkup dari penugasan


penilaian profesional, antara lain:
a)

maksud dan
penugasan
profesional;

tujuan dari
penilaian

b)

asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang digunakan

4996
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 3 Huruf k.
4997
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1643

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam penugasan penilaian


profesional; dan
c)
6).

dasar Nilai yang digunakan.

kontrak

penugasan

penilaian

profesional atau surat perjanjian


kerja;

b.

7).

syarat
penugasan
penilaian
profesional yang diajukan oleh
pemberi tugas;

8).

sifat dari obyek penilaian;

9).

prosedur yang wajib dipenuhi


dalam
penugasan
penilaian
profesional
serta
pembatasan
prosedur tersebut oleh pemberi
tugas;

10).

keadaan lain di luar kendali Penilai


Properti atau pemberi tugas (jika
ada); dan

11).

ketentuan
perundang-undangan
yang berlaku terkait dengan obyek
penilaian atau penugasan penilaian
profesional.

membuat kontrak penugasan penilaian


profesional atau surat perjanjian kerja
dengan pemberi tugas dalam bentuk tertulis
yang mencakup paling kurang:
1).
2).
3).
4).
5).

1644

dasar Nilai yang akan digunakan;


maksud dan tujuan penugasan
penilaian profesional;
hak dan kewajiban pemberi tugas;
hak dan kewajiban Penilai Properti;
asumsi-asumsi awal yang dapat
digunakan
dan
kondisi-kondisi
pembatas;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

3.

6).

jenis dan penggunaan laporan yang


akan diterbitkan; dan

7).

dasar penghitungan imbalan jasa


Penilai Properti.

Setelah menerima penugasan, Penilai Properti


wajib melakukan hal-hal berikut:
a.

pada saat permulaan penugasan profesional,


Penilai Properti wajib melakukan analisis
mengenai sifat, fakta, obyek penilaian, dan
kondisi rencana transaksi untuk:
1).

mengklarifikasi kebutuhan data


dan melakukan diskusi dengan
pemberi tugas guna memperoleh
kesepahaman
atas
penugasan
penilaian profesional;

2).

mengidentifikasi, mengumpulkan,
dan menganalisis data; dan

3).

menentukan penerapan Pendekatan


Penilaian dan Metode Penilaian yang
sesuai dan tepat.

b.

melakukan penilaian secara tidak berpihak,


obyektif, dan tanpa mengakomodasi
kepentingan pribadi atau pihak tertentu;

c.

menganalisis
penilaian;

d.

melakukan
penilaian;

e.

membuat dan memelihara kertas kerja


penilaian properti;

f.

membuat dan memelihara dokumentasi


pendukung; dan

g.

dalam hal terdapat kondisi yang mewajibkan


dilakukannya revisi atas kontrak penugasan
penilaian profesional atau surat perjanjian
kerja sebagaimana dimaksud dalam

seluruh
Inspeksi

aspek

obyek

terhadap

obyek

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1645

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.2.4.2.b4998, maka revisi dimaksud


wajib dilakukan atas dasar kesepakatan
antara Penilai Properti dan pemberi tugas.
4.

5.

Penilai Properti wajib mempertimbangkan ruang


lingkup penugasan penilaian profesional yang
paling kurang meliputi:
a.

obyek penilaian yang perlu diidentifikasi


dan diinspeksi;

b.

Inspeksi obyek penilaian;

c.

data yang perlu diteliti; dan

d.

analisis data dan informasi yang perlu


dilakukan untuk memperoleh opini dan
hasil penilaian.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan opini,


hasil pekerjaan, atau pernyataan Tenaga Ahli,
maka Penilai Properti wajib:
a.

mengungkapkan
asumsi-asumsi
dan
kondisi pembatas termasuk tingkat
tanggung jawab dan asumsi Penilai Properti
atas hasil pekerjaan Tenaga Ahli tersebut;

b.

memuat opini atau hasil pekerjaan atau


pernyataan Tenaga Ahli tersebut dalam
Laporan Penilaian Properti; dan

c.

melampirkan laporan hasil kerja Tenaga


Ahli tersebut dalam Laporan Penilaian
Properti.
Jangka waktu antara laporan hasil kerja
Tenaga Ahli dan Tanggal Penilaian (Cut Off
Date) tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal diterbitkannya laporan Tenaga
Ahli.

6.

Penilai Properti wajib menentukan klasifikasi aset


yang menjadi obyek penilaian, antara lain:

4998
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4 Huruf b butir (2).
1646

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

a.

Aset operasional; dan

b.

Aset non-operasional.

7.

Penilai Properti wajib menggunakan data dan


informasi atau properti pembanding yang
bersumber dari dan/atau divalidasi oleh Asosiasi
Profesi Penilai untuk setiap pendekatan dalam
rangka penilaian properti.

8.

Data dan informasi serta waktu perolehannya


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.4.74999 wajib
diungkapkan dalam Laporan Penilaian Properti, antara
lain:
a.

Data pasar tanah;

b.

Standar biaya bangunan; dan

c.

Properti market.

9.

Penilai Properti wajib melakukan penyesuaian


atas data dan informasi sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.4.85000.

10.

Penilai Properti wajib memastikan bahwa Tim


Penugasan Penilaian Profesional memiliki:
a.

kualifikasi, kompetensi, dan keahlian sesuai


dengan spesialisasi industri yang terkait
dengan obyek penilaian; dan.

b.

pemahaman yang memadai mengenai


hal-hal
senagaimana
dimaksud
dalam XV.5.6.2.4.25001 sampai dengan
XV.5.6.2.4.95002 .

4999
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4 Huruf g.
5000
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4 Huruf h.
5001
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4 Huruf b.
5002
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 4 Huruf i.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1647

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.2.5. Larangan Penilai Properti Dalam


Penugasan Penilaian Profesional
Hal-hal yang dilarang untuk dilakukan oleh Penilai
Properti dalam melakukan penugasan penilaian
profesional adalah:5003
1.

Melakukan penilaian yang opini atau kesimpulan


dalam Laporan Penilaian Properti telah ditentukan
terlebih dahulu;

2.

Mengeluarkan 2 (dua) atau lebih hasil penilaian


pada obyek penilaian yang sama dan untuk
Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang sama;

3.

Menghasilkan Laporan Penilaian Properti yang


menyesatkan dan/atau membiarkan Pihak lain
menyampaikan Laporan Penilaian Properti yang
menyesatkan;

4.

Menerima penugasan penilaian profesional dari


pembeli dan penjual terhadap obyek penilaian yang
sama pada Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang
sama;

5.

Menerima penugasan penilaian profesional dimana


terdapat pembatasan ruang lingkup penugasan
dan/atau yang memiliki kondisi-kondisi yang
membatasi ruang lingkup penugasan sedemikian
rupa sehingga dapat mengakibatkan hasil
penilaian tidak dapat dipertanggungjawabkan;

6.

Memberikan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas


yang dapat mengakibatkan penggunaan Laporan
Penilaian Properti menjadi terbatas;

7.

Menggunakan asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang menyebabkan Dasar Penilaian
menyimpang dari kontrak penugasan penilaian
profesional atau surat perjanjian kerja;

5003
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 5.
1648

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

8.

Menggunakan asumsi yang mengurangi substansi


Nilai;

9.

Menggunakan asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang mengurangi tanggung jawab
Penilai Properti terhadap hasil penilaian;

10.

Menggunakan asumsi-asumsi dan kondisi


pembatas yang membatasi pelaksanaan prosedur
penilaian secara keseluruhan;

11.

Menerima pembayaran atas jasa penilaian, baik


berupa komisi maupun dalam bentuk lainnya,
selain yang telah disepakati dalam kontrak
penugasan penilaian profesional atau surat
perjanjian kerja; dan

12.

Memberikan data dan/atau informasi yang


bersifat rahasia yang digunakan untuk melakukan
penilaian properti dan/atau untuk tujuan lain
selain untuk keperluan kegiatan penilaian properti
kepada siapapun, kecuali:
a.

telah memperoleh persetujuan dari Pihak


yang memiliki data dan/atau informasi
rahasia tersebut;

b.

dalam rangka pengawasan yang dilakukan


oleh Bapepam dan LK dan/atau Pihak
lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan/atau

c.

untuk kepentingan peradilan.

XV.5.6.2.6. Kertas Kerja Penilaian Properti


Dalam melakukan penugasan penilaian profesional, Penilai
Properti wajib membuat dan memelihara kertas kerja
penilaian properti dengan ketentuan sebagai berikut:5004

5004
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1649

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1.

Kertas kerja penilaian properti wajib memuat


catatan-catatan yang diselenggarakan oleh Penilai
Properti tentang prosedur penilaian, pengujian,
seluruh data dan informasi yang digunakan
termasuk properti pembanding, sumber data dan
informasi, analisis atas data dan informasi, dan
kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan
proses penilaian yang dilakukan.

2.

Bentuk kertas kerja penilaian properti antara lain


berupa program penilaian, analisis, memorandum,
surat konfirmasi, surat representasi, ikhtisar dari
dokumen-dokumen pemberi tugas, dokumen
properti pembanding, seluruh dokumen yang
berkaitan dengan hasil Inspeksi, bukti konfirmasi
status dan posisi hukum atas obyek penilaian dari
pemberi tugas, dan daftar atau komentar yang
dibuat atau diperoleh oleh Penilai Properti dalam
rangka penugasan penilaian profesional.

3.

Kertas kerja penilaian properti wajib menunjukkan


bahwa:
a.

penugasan

penilaian

profesional

telah

direncanakan dan disupervisi dengan baik;

4.

b.

pemahaman yang memadai atas obyek


penilaian telah diperoleh; dan

c.

data dan informasi yang digunakan, bukti


penilaian yang diperoleh, prosedur penilaian
yang ditetapkan, dan pengujian yang
dilaksanakan, telah memadai sebagai dasar
untuk menyatakan pendapat atas obyek
penilaian.

Kertas kerja penilaian properti wajib


didokumentasikan baik dalam bentuk dokumen
cetak (hard copy) dan dokumen elektronik (soft
copy) yang tidak dapat diubah.
Dalam hal kertas kerja penilaian properti tidak
dimungkinkan untuk didokumentasikan dalam

1650

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

bentuk dokumen cetak (hard copy) maka kertas


kerja dimaksud dapat didokumentasikan dalam
bentuk dokumen elektronik (soft copy) atau
sebaliknya.
5.

Kertas kerja penilaian properti wajib disimpan


dalam jangka waktu sesuai dengan Undangundang tentang Dokumen Perusahaan.

XV.5.6.2.7. Inspeksi
Dalam melakukan Inspeksi, berlaku ketentuan sebagai
berikut:5005
1.

Obyek Inspeksi adalah obyek penilaian yang


meliputi Aset Operasional dan/atau Aset Non
Operasional.

2.

Penilai Properti wajib mengajukan permintaan


secara tertulis kepada pemberi tugas untuk
memperoleh data obyek penilaian, antara lain
legalitas obyek penilaian dan perizinan;

3.

Penilai Properti wajib melakukan identifikasi


untuk memperoleh informasi secara obyektif atas
kondisi obyek penilaian.

4.

Penilai Properti wajib mengidentifikasi legalitas


obyek penilaian dan perizinan, yaitu:
a.

jenis kepemilikan atau penguasaan, antara


lain:
1)

hak milik;

2)

hak guna bangunan;

3)

hak guna usaha;

4)

hak bangun serah guna (built operating


transfer);

5)

sewa guna properti (leasing); atau

5005
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1651

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6)

hak dan penguasaan lainnya.

b.

identitas pemegang
penilaian;

hak

atas

obyek

c.

syarat dan ketentuan obyek penilaian,


antara lain;
1).

perjanjian-perjanjian yang mengikat


obyek penilaian;

2).

dampak atas rencana tata ruang dan


tata kota, lingkungan, dan rencana
tata ruang dan tata kota lainnya;

3).

dampak atas rencana pemerintah


untuk
wilayah
yang
terkena
pembatasan pembangunan; dan/
atau

4).

pelanggaran
atas
perundang-undangan.

peraturan

5.

Penilai Properti wajib melakukan verifikasi untuk


memeriksa kesesuaian antara data obyek penilaian
yang diperoleh dari pemberi tugas dengan kondisi
obyek penilaian.

6.

Penilai Properti wajib memperoleh daftar aset dan/


atau bukti kepemilikan lainnya dari pemberi tugas
dan melakukan konfirmasi untuk memastikan
legalitas obyek penilaian sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.7.45006.

7.

Penilai Properti wajib mengungkapkan tentang


keraguan atas legalitas obyek penilaian setelah
melakukan konfirmasi sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.7.65007 yang dapat mempengaruhi
nilai (jika ada).

8.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap tanah, maka selain ketentuan sebagaimana

5006
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf d.
5007
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf f.
1652

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dimaksud dalam huruf XV.5.6.2.7.15008 sampai


dengan XV.5.6.2.7.75009 berlaku pula ketentuan:
a.

Inspeksi atas tanah dilakukan untuk


mendapatkan data dan informasi antara
lain:
1).

kondisi fisik tanah, termasuk bentuk,


ukuran, elevasi, topografi, keadaan
permukaan (contour), luasan, dan
batas-batas.

2).

karakteristik umum wilayah, kota,


lingkungan
setempat,
fasilitas
lingkungan, sosial, ekonomi, dan
lingkungan lainnya serta peraturan
perundang-undangan
yang
mempengaruhi Nilai;

3).

penggunaan lahan pada saat Tanggal


Penilaian (Cut Off Date); dan

4).
b.

9.

pengembangan (improvement) yang


ada.

Dalam
hal
Penilai
Properti
tidak
memperoleh ukuran obyek penilaian
yang pasti sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.8.a.1)5010 maka Penilai Properti
dapat melakukan pengukuran sendiri
secara profesional dan wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap bangunan, maka selain ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.7.15011

5008 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5009
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
5010
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf h butir 1a.
5011
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1653

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sampai dengan XV.5.6.2.7.75012


ketentuan:
a.

b.

10.

berlaku pula

Inspeksi atas bangunan dilakukan untuk


mendapatkan data dan informasi antara
lain:
1).

spesifikasi teknis bangunan, meliputi


jenis bangunan, jenis konstruksi,
jumlah lantai, bentuk dan ukuran
serta peralatan penunjang bangunan;

2).

kondisi fisik bangunan;

3).

penggunaan bangunan pada saat


Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

4).

izin mendirikan bangunan;

5).

Peraturan
Pemerintah
Daerah
mengenai tata bangunan di wilayah
lokasi properti; dan

6).

data dan informasi antara lain tentang


tarif sewa, tingkat hunian, daftar
penyewa, biaya operasi dan kondisi
operasional secara umum, dalam hal
untuk bangunan komersial seperti
perkantoran yang disewakan dan
pusat perbelanjaan.

Dalam
hal
Penilai
Properti
tidak
memperoleh ukuran obyek penilaian
yang pasti sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.9.a.1)5013, maka Penilai Properti
dapat melakukan pengukuran sendiri
secara profesional dan wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap Personal Properti yang berupa mesin

5012
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
5013
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf i butir 1a.
1654

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dan peralatan, maka selain ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.7.15014 sampai dengan
XV.5.6.2.7.75015 berlaku pula ketentuan:
a.

Inspeksi atas mesin dan peralatan dilakukan


untuk mendapatkan data dan informasi
antara lain:
1).

2).
3).

4).

5).

6).

7).

spesifikasi teknis, antara lain nama


mesin dan peralatan, merek, buatan,
tipe/model,
tahun
pembuatan,
kapasitas dan spesifikasi utama
lainnya, serta peralatan penunjang;
kondisi mesin dan peralatan;
proses produksi dan pengelompokan
mesin-mesin
produksi
maupun
mesin penunjang yang digunakan
dari suatu industri;
kondisi pasar dari produk yang
dihasilkan oleh industri/ usaha
dimana
mesin
dan
peralatan
digunakan serta kondisi pasar mesin
dan peralatan;
masa penggunaan tanah dan
bangunan dimana mesin dan
peralatan melekat;
Peraturan Pemerintah yang terkait
dengan jenis industri/ usaha obyek
penilaian; dan
status kepemilikan atas mesin dan
peralatan, antara lain dokumen
kepemilikan, kontrak, bukti pengadaan/
pembelian, faktur (invoice), daftar
aset tetap dan/atau surat keterangan
kepemilikan properti dari pemilik.

5014
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5015
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1655

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

11.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap prasarana, maka selain ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.7.15017
sampai dengan XV.5.6.2.7.75018 berlaku pula
ketentuan:
a.

b.

12.

Dalam hal penilai tidak memperoleh


informasi mengenai spesifikasi teknis mesin
dan peralatan sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.7.10.a.1)5016, maka penilai
dapat memperkirakan spesifikasi teknis
mesin dan peralatan secara profesional
dan wajib diungkapkan dalam Laporan
Penilaian Properti.

Inspeksi atas prasarana dilakukan untuk


mendapatkan data dan informasi antara
lain:
1).

spesifikasi teknis prasarana, meliputi


jenis prasarana, jenis konstruksi,
bentuk dan ukuran; dan

2).

kondisi fisik prasarana.

Dalam
hal
Penilai
Properti
tidak
memperoleh ukuran obyek penilaian
yang pasti sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.11.a5019, maka Penilai Properti
dapat melakukan pengukuran sendiri
secara profesional dan wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap properti perkebunan, maka selain
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam berlaku

5016
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf j butir 1a.
5017
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5018
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
5019
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf k butir 1a.
1656

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.7.15020 sampai dengan XV.5.6.2.7.75021 pula


ketentuan:
a.

Inspeksi atas properti perkebunan dilakukan


untuk mendapatkan data dan informasi,
antara lain:
1).

jenis komoditas tanaman yang


dikembangkan, luas areal keseluruhan
dan areal tertanam, lokasi kebun,
sarana dan prasarana perkebunan
yang ada;

2).

sarana dan prasarana umum yang


ada disekitar lokasi perkebunan;

3).

iklim di wilayah lokasi perkebunan;

4).

keadaan pasar, baik untuk komoditas


yang dihasilkan maupun perkebunan
itu sendiri;

5).

Peraturan Pemerintah mengenai jenis


perkebunan yang menjadi obyek
penilaian serta komoditas yang
dihasilkan;

6).

tanaman
perkebunan,
dengan
memenuhi ketentuan antara lain:
a).

Inspeksi atas tanaman dapat


dilakukan secara acak maupun
satu demi satu (sensus);

b).

pada Inspeksi tanaman secara


acak Penilai Properti wajib
mengungkapkan
secara
jelas cara pengambilan dan
penentuan sampel beserta
alasannya dalam Laporan
Penilaian Properti; dan

5020
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5021
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1657

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c).

Inspeksi
atas
tanaman
dilakukan untuk mendapatkan
data dan informasi antara lain:
i) varietas tanaman atau jenis
bibit yang dikembangkan;
ii) usia tanaman;
iii) luas area tertanam per usia
tanaman;
iv) jarak tanam dan kerapatan
tanaman;
v) kondisi
tanaman
termasuk
perlakuan
pemeliharaan
tanaman,
pemupukan, pencegahan
dan pemberantasan hama
penyakit tanaman;
vi) pembibitan,
meliputi
sumber bibit, metode
pembibitan
dan
ketersediaan bibit; dan
vii) data dan informasi tentang
produktivitas
tanaman,
kualitas produk, sistem
pemanenan, pengumpulan
hasil dan perlakuan hasil
panen, untuk tanaman
yang telah berproduksi.

7).

Inspeksi atas tanah perkebunan


dilakukan sesuai dengan Inspeksi
tanah secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.85022 serta
wajib diperoleh tambahan data dan
informasi, antara lain:
a)

Sertifikat

atau

jenis

hak

5022
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf h.
1658

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

penggunaan tanah;

b.

b)

Luas tanah, perincian luas


tertanam, luas untuk sarana
dan prasarana kebun, luas
untuk pembibitan, luas tanah
yang belum dikembangkan
serta luas tanah yang tidak
dapat ditanami; dan

c)

Tingkat kesuburan tanah serta


kesesuaian lahan untuk jenis
komoditas perkebunan yang
dikembangkan;

8).

Inspeksi atas bangunan yang


tercakup dalam properti perkebunan
dilakukan sesuai dengan Inspeksi
bangunan secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.95023;

9).

Inspeksi atas mesin dan peralatan


yang tercakup dalam properti
perkebunan dapat dilakukan sesuai
dengan Inspeksi mesin dan peralatan
secara umum sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.7.125024; dan

10).

Inspeksi atas prasarana yang


tercakup dalam properti perkebunan
dilakukan sesuai dengan inspeksi
prasarana secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.115025 .

Dalam
hal
Penilai
Properti
tidak
memperoleh ukuran obyek penilaian
yang pasti sebagaimana dimaksud dalam

5023
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf i.
5024
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf l.
5025
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf k.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1659

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.5.6.2.7.12.a.7).b)5026,
maka
Penilai
Properti dapat melakukan pengukuran
sendiri secara profesional dan wajib
diungkapkan dalam Laporan Penilaian
Properti.
13.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap properti kehutanan, maka selain
ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5027
XV.5.6.2.7.1
sampai dengan XV.5.6.2.7.75028
berlaku pula ketentuan:
a.

Inspeksi atas properti kehutanan yang


berupa hak pengelolaan hutan alam
dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi antara lain:
1).

jenis dari hak atau kuasa kehutanan


yang dimiliki termasuk persyaratanpersyaratan dan batasan-batasan
yang tercantum didalamnya beserta
dokumen pendukungnya;

2).

keadaan wilayah disekitar lokasi


hutan termasuk sarana dan prasarana
yang ada;

3).

iklim di wilayah lokasi hutan;

4).

keadaan pasar untuk tiap-tiap jenis


tegakan kayu yang terkandung serta
produk olahan kayu;

5).

Peraturan Pemerintah mengenai


kehutanan yang menjadi obyek
penilaian serta komoditas yang
dihasilkan;

6).

tegakan

kayu

yang

terkandung

5026
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf h butir 1g poin 2.
5027
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5028
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
1660

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

didalam hutan yang menjadi obyek


penilaian,
dengan
memenuhi
ketentuan antara lain:
a)

Inspeksi atas tegakan kayu


dapat dilakukan dengan cara
membandingkan kandungan
tegakan kayu dengan dokumen
nilai rata-rata potensi tegakan
atau melakukan sampling
secara acak maupun satu demi
satu (sensus);

b)

pada
Inspeksi
tegakan
sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.13.a.6).a)5029, Penilai
Properti wajib mengungkapkan
secara jelas cara pengambilan
dan penentuan sampel beserta
alasannya dalam kertas kerja
Penilai Properti dan Laporan
Penilaian Properti; dan

c)

Inspeksi atas tegakan dilakukan


untuk mendapatkan data dan
informasi antara lain:
i) jenis-jenis
kayu
yang
terkandung
di
dalam
hutan yang menjadi obyek
penilaian;
ii) diameter dan ketinggian
tiap tegakan serta jumlah
tegakan untuk masingmasing jenis kayu termasuk
volume dan jumlah pohon
rata-rata per satuan luas;
dan

5029 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf m butir 1 Huruf f ayat (1).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1661

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

iii) luas area dan


umum hutan;

b.

kondisi

7).

Inspeksi atas bangunan yang tercakup


dalam properti kehutanan yang
berupa hak pengelolaan hutan alam
dilakukan sesuai dengan Inspeksi
bangunan secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.95030;

8).

Inspeksi atas mesin dan peralatan


yang tercakup dalam properti
kehutanan
yang
berupa
hak
pengelolaan hutan alam dilakukan
sesuai dengan Inspeksi mesin dan
peralatan secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.105031;
dan

9).

Inspeksi atas prasarana yang tercakup


dalam properti kehutanan yang
berupa hak pengelolaan hutan alam
dilakukan sesuai dengan Inspeksi
prasarana secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.115032 .

Inspeksi atas properti kehutanan yang


berupa budidaya Hutan Tanaman dilakukan
untuk mendapatkan data dan informasi,
antara lain:
1).

jenis komoditas tanaman yang di


kembangkan, luas areal keseluruhan
dan areal tertanam, lokasi hutan,
serta sarana dan prasarana hutan
yang ada;

5030 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf i.
5031
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf j.
5032
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf k.
1662

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2).

sarana dan prasarana umum yang


ada disekitar lokasi hutan;

3).

iklim di wilayah lokasi hutan;

4).

keadaan pasar, baik untuk komoditas


yang dihasilkan maupun hutan
budidaya tanaman itu sendiri;

5).

Peraturan Pemerintah mengenai


jenis hutan budidaya tanaman
yang menjadi obyek penilaian serta
komoditas yang dihasilkan;

6).

tanaman hutan budidaya, dengan


memenuhi ketentuan antara lain:
a)

Inspeksi atas tanaman hutan


budidaya dapat dilakukan
dengan cara membandingkan
jumlah
tanaman
hutan
budidaya
dengan
hasil
inventarisasi
yang
telah
dilakukan, atau melakukan
sampling secara acak maupun
satu demi satu (sensus);

b)

pada
Inspeksi
tanaman
hutan
budidaya
sebagaimana dimaksud pada
XV.5.6.2.7..13.b.6).a)5033 Penilai
Properti wajib mengungkapkan
secara jelas cara pengambilan
dan penentuan sampel beserta
alasannya
dalam
kertas
kerja penilaian dan Laporan
Penilaian Properti;

c)

Inspeksi atas tanaman hutan


budidaya dilakukan untuk
mendapatkan
data
dan

5033
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf m butir 2f ayat (1).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1663

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

informasi antara lain:


i)

varietas tanaman hutan


budidaya atau jenis bibit
yang dikembangkan;

ii)

usia tanaman
budidaya;

hutan

iii) luas area tertanam per


kelas usia tanaman;
iv) jarak
tanam
dan
kerapatan tanaman;
v)

kondisi tanaman hutan


budidaya
termasuk
perlakuan pemeliharaan
tanaman, pemupukan,
pencegahan
dan
pemberantasan
hama
penyakit tanaman;

vi) pembibitan,
meliputi
sumber bibit, metode
pembibitan
dan
ketersediaan bibit; dan
vii) data dan informasi tentang
sistem
pemanenan,
pengumpulan hasil dan
perlakuan hasil panen,
untuk tanaman hutan
budidaya yang telah siap
panen;
viii) Inspeksi atas tanah yang
tercakup dalam properti
kehutanan
berupa
budidaya Hutan Tanaman
dilakukan sesuai dengan
7).

1664

Inspeksi
tanah
secara
sebagaimana
dimaksud

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

umum
dalam

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.7.85034 serta wajib diperoleh


tambahan data dan informasi, antara
lain:
a)

sertifikat atau jenis


penggunaan tanah;

hak

b)

luas tanah, perincian luas


tertanam, luas untuk sarana
dan prasarana, luas untuk
pembibitan, luas tanah yang
belum dikembangkan serta
luas tanah yang tidak dapat
ditanami; dan

c)

tingkat kesuburan tanah serta


kesesuaian lahan untuk jenis
komoditas perkebunan yang
dikembangkan.

8).

Inspeksi atas bangunan yang


tercakup dalam properti kehutanan
berupa budidaya Hutan Tanaman
dilakukan
sesuai
dengan
Inspeksi bangunan secara umum
sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.95035 ;

9).

Inspeksi atas mesin dan peralatan


yang tercakup dalam properti
kehutanan berupa budidaya Hutan
Tanaman dilakukan sesuai dengan
Inspeksi mesin dan peralatan secara
umum sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.125036 ; dan

5034
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf h.
5035
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf i.
5036
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf l.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1665

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

10).

14.

Inspeksi atas prasarana yang


tercakup dalam properti kehutanan
yang berupa budidaya Hutan
Tanaman dilakukan sesuai dengan
inspeksi prasarana secara umum
sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.115037.

Dalam hal Penilai Properti melakukan Inspeksi


terhadap properti pertambangan berupa hak atau
Kuasa Pertambangan, maka selain ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.7.15038
sampai dengan XV.5.6.2.7.75039 berlaku pula
ketentuan:
a.

Inspeksi atas properti pertambangan berupa


hak atau Kuasa Pertambangan dilakukan
untuk mendapatkan data dan informasi,
antara lain:
1).

jenis
dari
hak
atau
kuasa
pertambangan
yang
dimiliki
termasuk persyaratan-persyaratan
dan
batasan-batasan
yang
terkandung didalamnya;

2).

keadaan wilayah disekitar lokasi


tambang termasuk sarana dan
prasarana yang ada;

3).

Peraturan Pemerintah mengenai


properti pertambangan yang menjadi
obyek penilaian serta komoditas yang
dihasilkan;

4).

laporan survei atau penelitian geologi


atas pertambangan yang menjadi

5037
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf k.
5038
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf a.
5039 Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf g.
1666

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

obyek penilaian yang dilakukan oleh


pihak lain yang kompeten untuk
memperoleh data dan informasi
tentang:
a)

keadaan
tambang
secara
umum termasuk luas areal
dan formasi kandungan bahan
tambang;

b)

kualitas
dan
kuantitas
kandungan bahan tambang
serta
variasi
tebal
dan
kedalaman lapisan kandungan
bahan tambang; dan

c)

rekomendasi sistem eksploitasi


bahan tambang, kemungkinan
diperlukannya
pengolahan
lanjutan
serta
sistem
pengangkutan bahan tambang;
dan

d)

Proyeksi volume eksploitasi


pertahun
yang
diperoleh
dari
manajemen
dengan
memperhatikan
kapasitas
mesin dan peralatan, fasilitas
lain yang tersedia dan keadaan
pasar.

b.

Inspeksi atas tanah yang tercakup dalam


properti pertambangan berupa hak
atau Kuasa Pertambangan dilakukan
sesuai dengan Inspeksi tanah secara
umum sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.85040;

c.

Inspeksi atas bangunan yang tercakup


dalam properti pertambangan berupa

5040
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf h.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1667

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

hak atau Kuasa Pertambangan dilakukan


sesuai dengan Inspeksi bangunan secara
umum sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.9 5 0 41 ;

15.

d.

Inspeksi atas mesin dan peralatan yang


tercakup dalam properti pertambangan
berupa hak atau Kuasa Pertambangan
dilakukan sesuai dengan Inspeksi mesin
dan peralatan secara umum sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.7.125042 ; dan

e.

Inspeksi atas prasarana yang tercakup


dalam properti pertambangan berupa
hak atau Kuasa Pertambangan dilakukan
sesuai dengan inspeksi prasarana secara
umum sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.7.11 5 0 4 3 .

Dalam hal tidak dimungkinkan untuk dilakukannya


Inspeksi obyek penilaian disebabkan karena
karakteristik obyek penilaian, maka Penilai Properti
wajib:
a.

menggunakan data yang mencerminkan


kondisi dan spesifikasi obyek penilaian dan
dapat dipertanggungjawabkan;

b.

meyakini bahwa sumber data


dipertanggungjawabkan; dan

c.

mengungkapkan alasan tidak dapat


dilakukannya Inspeksi terhadap obyek
penilaian
dalam
Laporan
Penilaian
Properti.

dapat

5041
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf i.
5042
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf l.
5043
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 7 Huruf k.
1668

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.8. Kejadian-kejadian Penting Setelah


Tanggal Penilaian (Subsequent Events)
Dalam hal terdapat kejadian-kejadian penting setelah
Tanggal Penilaian (subsequent events), Penilai Properti
wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:5044
1.

Kejadian-kejadian penting setelah Tanggal Penilaian


(subsequent events), baik yang diketahui maupun
yang patut diketahui sampai dengan Tanggal
Laporan Penilaian Properti, wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti.

2.

Kejadian-kejadian penting setelah Tanggal


Penilaian (subsequent events) tidak dapat digunakan
untuk memutakhirkan hasil penilaian.

3.

Dalam hal kejadian-kejadian penting setelah


Tanggal Penilaian (subsequent events) tersebut
mengandung informasi yang dapat mempengaruhi
Nilai obyek penilaian, maka Penilai Properti wajib
mengungkapkan sifat dan dampaknya dalam
Laporan Penilaian Properti.

4.

Pengungkapan

kejadian-kejadian

penting

sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.8.15045 dan


XV.5.6.2.8.35046 wajib secara jelas mengindikasikan
bahwa pengungkapan tersebut tidak dimaksudkan
untuk mempengaruhi penentuan Nilai pada saat
Tanggal Penilaian (Cut Off Date).

XV.5.6.2.9. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas


Asumsi-asumsi dan kondisi pembatas yang digunakan
oleh Penilai Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai
5044
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 8.
5045
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 8 Huruf a.
5046
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 8 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1669

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berikut:5047
1.

menghasilkan Laporan Penilaian Properti yang


bersifat non-disclaimer opinion;

2.

mencerminkan bahwa Penilai Properti telah


melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen
yang digunakan dalam proses penilaian;

3.

mencerminkan bahwa data dan informasi yang


diperoleh bersumber dari atau divalidasi oleh
Asosiasi Profesi Penilai;

4.

menggunakan proyeksi keuangan yang telah


disesuaikan yang mencerminkan kewajaran
proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen
dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary
duty);

5.

mencerminkan bahwa Penilai Properti bertanggung


jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran
proyeksi keuangan;

6.

menghasilkan Laporan Penilaian Properti yang


terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi
yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi
operasional perusahaan;

7.

mencerminkan bahwa Penilai Properti bertanggung


jawab atas Laporan Penilaian Properti dan
kesimpulan Nilai akhir; dan

8.

mencerminkan bahwa Penilai Properti telah


melakukan penelaahan atas status hukum obyek
penilaian.

XV.5.6.2.10. Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian,


dan Prosedur Penilaian
Penilai Properti dalam menggunakan Pendekatan
Penilaian, Metode Penilaian, dan prosedur penilaian,
5047
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 9.
1670

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

berlaku ketentuan sebagai berikut:5048


1.

Wajib memilih dan menerapkan Pendekatan


Penilaian, Metode Penilaian, dan prosedur
penilaian yang sesuai dengan maksud dan
tujuan penilaian, definisi Nilai yang dicari, dan
karakteristik penilaian.

2.

Pendekatan Penilaian sebagaimana dimaksud pada


XV.5.6.2.10.15049 terdiri dari:
a.

Pendekatan
Approach);

Data

Pasar

(Market

b.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach);


dan

c.

Pendekatan Biaya (Cost Approach).

Data

3.

Wajib menggunakan paling kurang 2 (dua)


Pendekatan Penilaian sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.10.25050 untuk memperoleh hasil
penilaian yang akurat dan obyektif.

4.

Dapat menggunakan satu Pendekatan Penilaian


sebagaimana dimaksud dalam XV.5.6.2.10.25051,
dalam hal melakukan:
a.

Penilaian tanah kosong;


1).

tanah yang memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use) dan tidak
menghasilkan pendapatan;

2).

tanah yang memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use) untuk
dikembangkan sebagai properti yang

5048
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10.
5049
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf a.
5050
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf b.
5051
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf b.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1671

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dapat dijual bagian demi bagian


(kapling per kapling).

5.

b.

Penilaian unit properti dengan status strata


title;

c.

Penilaian properti dengan status bangun


kelola dan serah (built operate and transfer/
BOT);

d.

Penilaian properti industri termasuk mesin


dan peralatan yang tidak memiliki data
pasar; dan

e.

Penilaian
Property).

Properti

Khusus

(Specialized

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XV.5.6.2.10.15052 , XV.5.6.2.10.25053, XV.5.6.2.10.35054,
dan XII.4.3.6.2.10.45055 maka Penilai Properti
wajib mengungkapkan alasannya dalam Laporan
Penilaian Properti.

XV.5.6.2.11. Pedoman Penilaian Dengan


Pendekatan Data Pasar
(Market Data Approach)
Dalam hal Penilai Properti menggunakan Pendekatan
Data Pasar (Market Data Approach) maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:5056
1.

Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)

5052
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf a.
5053
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf b.
5054
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf c.
5055
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf d.
5056
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 11.
1672

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2.

3.

4.

5.

6.

7.

hanya dapat diterapkan dengan menggunakan


data pasar terkini dari obyek penilaian dan
properti pembanding.
Properti pembanding sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.11.15057 wajib merupakan properti
yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian
dan telah ditransaksikan atau ditawarkan.
Nilai obyek penilaian wajib diperoleh melalui
perbandingan antara data pasar obyek penilaian
dengan data pasar properti pembanding.
Properti pembanding sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.11.15058, paling sedikit berjumlah 3
(tiga) properti.
Dalam menentukan properti pembanding, Penilai
Properti wajib memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a.
tingkat permintaan dan penawaran properti
pembanding;
b.
harga properti yang seharusnya dibayar
untuk mendapatkan substitusi obyek
penilaian dengan utilitas properti yang
serupa;
c.
keseimbangan antara permintaan dan
penawaran properti pembanding; dan
d.
pengaruh yang signifikan dari lingkungan
sekitar obyek penilaian.
Data properti pembanding yang wajib diperoleh
paling kurang berupa:
a.
data transaksi atau penawaran;
b.
peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan
c.
data lainnya dari properti pembanding yang
merupakan subtitusi dari obyek penilaian.
Properti pembanding yang digunakan wajib

5057
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 11 Huruf a.
5058
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 11 Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1673

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

9.

1674

terletak di lingkungan sekitar atau kawasan yang


sejenis dengan obyek penilaian dan berasal dari
transaksi atau penawaran yang bersifat layak dan
wajar.
Setiap perbedaan data antara obyek penilaian dan
properti pembanding yang signifikan mempengaruhi
Nilai, wajib digunakan sebagai faktor pembanding.
Wajib melakukan verifikasi dan analisis setiap data
yang digunakan, paling kurang:
a.
melakukan Inspeksi untuk mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan antara obyek
penilaian dengan properti pembanding;
b.
melakukan
analisis
data
properti
pembanding sehingga memenuhi syarat
atau asumsi dalam Nilai Pasar (Market
Value), yaitu:
1).
penjual dan pembeli tidak berada
dalam kondisi terpaksa;
2).
penjual
dan
pembeli
tidak
mempunyai hubungan khusus yang
dapat menyebabkan transaksi tidak
wajar;
3).
penjual dan pembeli memiliki waktu
yang cukup untuk mengambil
keputusan dalam transaksi; dan
4).
tidak terdapat hal-hal khusus lainnya
dalam transaksi.
c.
memilih faktor-faktor pembanding yang
tepat dan mengembangkan analisis
perbandingan
untuk
setiap
faktor
pembanding; dan
d.
menggunakan faktor-faktor pembanding
serta membuat penyesuaian terhadap
faktor-faktor
pembanding
dalam
melakukan perbandingan antara data
pasar obyek penilaian dengan data pasar
properti pembanding.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

10.

11.

Prosedur yang wajib dilakukan dalam


Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)
adalah sebagai berikut:
a.
Pengumpulan Data
1).
pengumpulan
data
dilakukan
dengan cara melakukan penelitian
untuk mendapatkan informasi data
transaksi dan data penawaran dari
properti yang sebanding dan sejenis;
dan
2).
data wajib bersumber dari asosiasi
penilai.
b.
Penyesuaian di dalam Pendekatan Data
Pasar (Market Data Approach) dilakukan
paling kurang terhadap faktor:
1). lokasi
antara
lain
dengan
memperhatikan lingkungan, akses,
dan fasilitas;
2).
peruntukan (zoning) antara lain
dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
pada saat penilaian;
3).
sifat-sifat fisik obyek penilaian
a)
tanah antara lain dengan
memperhatikan fisik, luasan,
bentuk, dan elevasi;
b)
bangunan antara lain dengan
memperhatikan kondisi dan
fasilitas bangunan; dan
c)
obyek
penilaian
lainnya
disesuaikan
dengan
karakteristik
jenis
obyek
penilaian.
Faktor-faktor
pembanding
yang
wajib
dipertimbangkan, paling kurang meliputi:
a.

Hak-hak yang terkandung dalam obyek

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1675

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penilaian dan properti pembanding


Penilai Properti wajib mengidentifikasi hakhak yang terdapat pada obyek penilaian
dan properti pembanding yang dipilih
untuk dianalisis dan selanjutnya dilakukan
penyesuaian untuk setiap perbedaan hakhak yang terdapat pada obyek penilaian
dan properti pembanding;

1676

b.

Kondisi penjualan
Penilai
Properti
wajib
melakukan
penyesuaian atas harga transaksi atau
penawaran jual properti pembanding terkait
dengan kondisi penjualan, seperti motivasi
penjual dan pembeli dalam suatu transaksi
yang layak dan bersifat wajar, transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, atau penguasaan yang dilakukan
oleh pemerintah (eminent domain);

c.

Kondisi pasar
Penilai
Properti
wajib
melakukan
penyesuaian harga transaksi atau penawaran
jual properti pembanding dengan kondisi
pasar;

d.

Lokasi
Penilai Properti wajib melakukan penyesuaian
atas harga transaksi atau penawaran jual
properti pembanding terkait dengan lokasi
properti; dan

e.

Karakteristik fisik
Penilai
Properti
wajib
melakukan
penyesuaian atas perbandingan, dalam
hal terdapat perbedaan karakteristik fisik
antara properti pembanding dengan obyek
penilaian. Perbedaan tersebut meliputi
antara lain ukuran, umur, kondisi, kualitas

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

konstruksi, model arsitektur, material


bangunan, sarana pelengkap, ukuran tapak,
atau karakteristik lainnya dalam hal obyek
penilaian bukan tanah dan bangunan.
12.

Dalam melakukan penyesuaian sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.11.9.b5059 Penilai Properti
wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a.
menerapkan secara konsisten dalam
menetapkan penyesuaian antara data
obyek penilaian dengan data properti
pembanding.
b.
melakukan penyesuaian data properti
pembanding, dengan menggunakan bentuk
penyesuaian sebagai berikut:
1).
Penyesuaian bentuk presentase
Penyesuaian yang digunakan untuk
menyesuaikan perbedaan antara
data obyek penilaian dengan data
data properti pembanding antara
lain, berupa kondisi fisik dan
lokasi dalam bentuk presentase.
Penyesuaian
dilakukan
dengan
menghitung perbedaan kelebihan
atau kekurangan dalam bentuk
presentase, antara lain:
a)
jika data obyek penilaian dan
data properti pembanding
sama, maka tidak diperlukan
penyesuaian;
b)
jika data obyek penilaian lebih
unggul sebesar x% (x perseratus)
dari data properti pembanding,
maka keunggulan sebesar x% (x
perseratus) dari data property
pembanding, maka keunggulan

5059
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 11 Huruf i butir 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1677

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2).

1678

sebesar x% (x perseratus) tersebut


ditambahkan
kepada
nilai
properti pembanding; dan
c)
jika data obyek penilaian lebih
buruk sebesar x% (x perseratus)
dari data properti pembanding,
maka kekurangan sebesar x%
tersebut dikurangkan dari nilai
properti pembanding; atau
Penyesuaian bentuk satuan uang
Penyesuaian yang digunakan untuk
menyesuaikan perbedaan antara data
obyek penilaian dengan data properti
pembanding antara lain, berupa
kondisi fisik dan lokasi dalam satuan
uang. Penyesuaian dilakukan dengan
menghitung perbedaan kelebihan
atau kekurangan dalam bentuk satuan
uang, antara lain:
a)
jika data obyek penilaian dan
data properti pembanding
sama, maka tidak diperlukan
penyesuaian;
b)
jika data obyek penilaian
lebih unggul sebesar x
rupiah
daripada
data
properti pembanding, maka
keunggulan sebesar x rupiah
tersebut ditambahkan kepada
nilai properti pembanding;
dan
c)
jika data obyek penilaian lebih
buruk sebesar x rupiah dari data
properti pembanding, maka
kekurangan sebesar x rupiah
tersebut dikurangkan dari nilai
properti pembanding.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

c.

13.

melakukan rangkaian penyesuaian (sequence


of adjustment) dengan cara menjumlahkan
faktor-faktor penyesuaian secara bersamasama atau dapat dilakukan sendiri-sendiri
menurut cara penyesuaian yang dilakukan
dalam bentuk persentase atau satuan uang.
Dalam melakukan penyesuaian Penilai Properti
dapat menggunakan teknik penyesuaian, sebagai
berikut:
a.
Teknik tambah kurang secara menyeluruh
(Overall Adjusment / Pluses Minuses)
Penyesuaian dilakukan dengan langsung
membandingkan
secara
keseluruhan
kelebihan dan kekurangan dari obyek
penilaian dengan properti pembanding.
b.
Teknik Penyesuaian Biaya (Cost Adjusment)
Penyesuaian
dilakukan
dengan
memperhitungkan biaya yang dibutuhkan
untuk melakukan penyamaan kondisi
dengan properti pembanding jika terdapat
perbedaan yang dapat diubah, seperti:
Ketinggian tanah (elevasi), topografi,
struktur tanah dapat dilakukan penyesuian
dengan
memperhitungkan
biaya
pengurukan (cut and fill).
Dalam menggunakan teknik Penyesuaian
Biaya, Penilai Properti wajib memperhatikan
bahwa biaya pengembangan lahan (land
improvement) tidak selalu setara dengan
nilai dari pengembangan tersebut.
c.
Teknik Berpasangan (Paired Comparison)
Penyesuaian
dilakukan
berdasarkan
satu perbedaan dari pasangan properti
pembanding yang dipasang-pasangkan.
d.
Teknik Statistik
Dalam penggunaan teknik statistik diperlukan
jumlah properti pembanding yang cukup,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1679

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

14.

15.

paling kurang 20 (dua puluh) properti


pembanding.
Penilai Properti wajib menggunakan market
data grid untuk menyatakan konsistensi dari
penyesuaian-penyesuaian yang dibuat. Grid
tersebut merupakan bagian untuk melakukan
rekonsiliasi terhadap beberapa indikasi Nilai dari
properti pembanding yang telah disesuaikan.
Penilai Properti wajib membuat rekonsiliasi
(pembobotan) terhadap berbagai indikasi Nilai
yang dihasilkan setelah dilakukan penyesuaian
pada setiap properti pembanding untuk
menghasilkan indikasi nilai tunggal. Tingkat
pembobotan untuk masing-masing properti
pembanding ditentukan berdasarkan pada tingkat
kemiripan masing-masing properti pembanding
terhadap obyek yang dinilai.

XV.5.6.2.12. Pedoman Penilaian Dengan Pendekatan


Pendapatan (Income Approach)
1.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


Pendekatan Pendapatan (Income Approach), maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:5060
a.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


hanya dapat digunakan untuk melakukan
penilaian atas properti yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1).

properti yang menghasilkan pendapatan


(income producing property);
a)

properti yang menghasilkan


pendapatan
dan
sudah
beroperasi; dan

b)

properti yang menghasilkan


pendapatan
dan
belum

5060
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a.
1680

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

beroperasi atau digunakan


sendiri (owner occupied).
2).

tanah yang memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use) untuk
dikembangkan sebagai properti yang
menghasilkan pendapatan; atau

3).

tanah yang memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use) untuk
dikembangkan sebagai properti yang
dapat dijual bagian demi bagian
(kapling per kapling).

b.

melakukan verifikasi dan analisis setiap


data yang digunakan;

c.

melakukan analisis terhadap laporan arus


kas dan laba rugi selama 3 (tiga) tahun
terakhir atau sejak pendirian apabila berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun yang diperoleh
dari pihak manajemen.

d.

melakukan penyesuaian atas laporan arus


kas dan laba rugi sebagaimana dimaksud
dalam
XV.5.6.2.12.1.c5061
berdasarkan
kondisi data pasar dari properti yang
sebanding dan sejenis.

e.

penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.2.12.1.d5062 wajib menggunakan
paling kurang 3 (tiga) properti pembanding
yang sebanding dan sejenis dengan obyek
penilaian.

f.

dalam hal obyek penilaian berupa


properti yang menghasilkan pendapatan

5061
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 3.
5062
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1681

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan belum beroperasi sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.12.1.a.1.b) 5 0 6 3 ,
maka ketentuan dalam XV.5.6.2.12.1.e 5 0 6 4
tidak diwajibkan.

2.

3.

g.

membuat proyeksi pendapatan dan


proyeksi pendapatan operasi bersih obyek
penilaian.

h.

mengungkapkan data mengenai properti


pembanding sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.12.1.e5065 dalam Laporan Penilaian
Properti.

i.

setelah dilakukan penyesuaian terhadap


pos-pos yang relevan dalam laporan arus
kas dan laba rugi, maka Penilai Properti
wajib menyajikan proyeksi pendapatan dan
proyeksi pendapatan operasi bersih dalam
Laporan Penilaian Properti.

Metode yang digunakan dalam Pendekatan


Pendapatan (Income Approach) adalah sebagai
berikut:5066
a.

Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash


Flow Method/Metode DCF);

b.

Metode Kapitalisasi
Capitalization Method);

c.

Metode Penyisaan
Method); dan

d.

Gross Income Multiplier (GIM).

Langsung
(Residual

Technique

Dalam hal Penilai Properti menggunakan metode


diskonto arus kas (discounted cash flow method/DCF),

5063
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 1a ayat 2.
5064
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 5.
5065
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 5.
5066
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
1682

(Direct

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

maka berlaku ketentuan sebagai berikut:5067


a.

Dalam hal proyeksi tingkat pendapatan


tidak stabil dan dengan periode pendapatan
tertentu Penilai Properti wajib menggunakan
metode diskonto arus kas (discounted cash
flow method/DCF).

b.

Nilai obyek penilaian didapatkan dengan


mengalikan rangkaian proyeksi aliran
pendapatan dimasa yang akan datang
dengan Tingkat Diskonto tertentu menjadi
nilai sekarang.

c.

Langkah-langkah yang wajib dilakukan


dalam penggunaan metode diskonto arus
kas (discounted cash flow method/DCF), paling
kurang:
1).

melakukan analisis pendapatan dan


pengeluaran dari obyek penilaian
dan properti pembanding;

2).

3).

mengestimasi pendapatan kotor


potensial (potential gross income)
dengan
memperhatikan,
paling
kurang:
a)

keandalan
digunakan;

asumsi

yang

b)

data historis yang digunakan;


dan

c)

biaya sewa dan luas area


bangunan.

melakukan penjumlahan antara


pendapatan
lain-lain
dan
pendapatan kotor potensial setelah
dikurangi tingkat kekosongan dan
potensi kehilangan pendapatan
(vacancy and collection loss) untuk

5067
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1683

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

memperoleh perkiraan pendapatan


kotor efektif (effective gross income);
4).

1684

menentukan biaya-biaya operasi


(operating
expenses),
dengan
memperhatikan, paling kurang:
a)

keandalan
digunakan;

asumsi

yang

b)

data historis yang digunakan;


dan

c)

biaya perawatan bangunan.

5).

mengurangkan
pendapatan
kotor efektif dengan biaya-biaya
operasional untuk mendapatkan
pendapatan bersih operasi sebelum
bunga dan pajak;

6).

menentukan Tingkat Diskonto;

7).

menentukan
pendiskontoan;

8).

mendiskontokan pendapatan bersih


operasi (net operating income) untuk
mengestimasi indikasi Nilai obyek
penilaian; dan

9).

dalam hal terdapat terminal value


sebagai salah satu unsur pembentuk
indikasi
Nilai,
maka
Penilai
Properti
dapat
menggunakan
tingkat
kapitalisasi
terminal
(terminal capitalization rate) dalam
perhitungan terminal value dengan
mempertimbangkan
Tingkat
Kapitalisasi pada periode awal (Initial
Capitalization Rate) yang merupakan
tolok ukur untuk memastikan
besaran tingkat kapitalisasi terminal
(terminal capitalization rate).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

prosedur

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

4.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan metode


kapitalisasi langsung (direct capitalization method),
maka berlaku ketentuan sebagai berikut:5068
a.

Nilai obyek penilaian didapatkan dengan


membagi proyeksi pendapatan tahunan
yang mencerminkan dan mewakili
pendapatan tahunan dimasa yang akan
datang dengan Tingkat Kapitalisasi
tertentu.

b.

Dalam melakukan penilaian dengan


menggunakan
metode
kapitalisasi
langsung (direct capitalization method) wajib
memenuhi persyaratan, paling kurang:

c.

1).

pendapatan bersih per tahun selama


masa investasi, diestimasi jumlahnya
tetap; dan

2).

masa investasi sifatnya tak terhingga


(perpetuity).

Langkah-langkah yang wajib dilakukan


dalam penggunaan metode kapitalisasi
langsung (direct capitalization method), paling
kurang:
1).

melakukan analisis pendapatan dan


pengeluaran dari obyek penilaian
dan properti pembanding;

2).

mengestimasi pendapatan
potensial obyek penilaian;

3).

mengestimasi tingkat kekosongan


dan potensi kehilangan pendapatan
(vacancy and collection loss) dari obyek
penilaian;

4).

melakukan pengurangan antara total


pendapatan kotor potensial dengan
tingkat kekosongan dan potensi

kotor

5068
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1685

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kehilangan pendapatan (vacancy and


collection loss) untuk memperoleh
pendapatan kotor efektif (effective
gross income);

5.

5).

mengestimasi total biaya operasional


yang terdiri dari biaya tetap, biaya
variabel dan cadangan;

6).

melakukan pengurangan antara


pendapatan kotor efektif (effective
gross income) dengan total biaya
operasional
untuk
memperoleh
pendapatan bersih operasi;

7).

menetapkan tingkat kapitalisasi; dan

8).

mengkapitalisasikan
pendapatan
bersih operasi untuk mengestimasi
indikasi Nilai obyek penilaian;

Dalam hal Penilai Properti menggunakan metode


penyisaan (residual technique method), maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:5069
a.

Metode ini digunakan untuk menilai obyek


penilaian yang merupakan bagian dari satu
kesatuan properti.

b.

Nilai obyek penilaian didapatkan dengan


mengkapitalisasi komponen pendapatan
yang merupakan bagian dari komponen
properti, antara lain tanah dan bangunan
serta mesin dan peralatan.

c.

pendapatan tahunan (annual income) dari


komponen-komponen properti lainnya yang
bukan obyek penilaian untuk memperoleh
komponen pendapatan obyek penilaian.

d.

Teknik yang digunakan dalam metode

5069
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e.
1686

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

penyisaan (residual technique method), adalah


sebagai berikut:
1).
Teknik Penyisaan Tanah (Land
Residual Technique);
2).
Teknik Penyisaan Bangunan (Building
Residual Technique); dan/atau
3).
Teknik
Penyisaan
Mesin
dan
Peralatan
Bangunan
(Building
Equipment Residual Technique).
e.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


Teknik Penyisaan Tanah (Land Residual
Technique), maka berlaku ketentuan sebagai
berikut:
1).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan dari properti serta Tingkat
Kapitalisasi sebagaimana dimaksud
dalam metode kapitalisasi langsung
dalam XV.5.6.2.12.4.c5070;

2).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan khusus yang dihasilkan oleh
tanah dengan cara mengurangkan
proyeksi
pendapatan
tahunan
properti secara keseluruhan dengan
proyeksi pendapatan tahunan yang
dihasilkan oleh properti selain tanah
(bangunan, prasarana, mesin serta
peralatan lain);

3).

properti selain tanah sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.12.5.e.2)
5071
di atas dapat berupa properti
yang telah ada ataupun berupa
proyeksi
apabila
dibangun/
dikembangkan dalam hal memenuhi

5070
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d butir 3.
5071
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e butir 5b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1687

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

prinsip penggunaan terbaik dan


tertinggi dari tanah;

f.

4).

penentuan
Tingkat
Kapitalisasi
khusus untuk tanah; dan

5).

mengkapitalisasikan
proyeksi
pendapatan tahunan dari tanah
sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.12.5.e.2) 5 072
dengan
Tingkat Kapitalisasi tanah untuk
mendapatkan indikasi nilai tanah;

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


Teknik Penyisaan Bangunan (Building
Residual Technique), maka berlaku ketentuan
sebagai berikut:
1).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan dari properti serta Tingkat
Kapitalisasi sebagaimana dimaksud
dalam metode kapitalisasi langsung
dalam XV.5.6.2.12.4.c5073;

2).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan khusus yang dihasilkan
oleh
bangunan
dengan
cara
mengurangkan proyeksi pendapatan
tahunan properti secara keseluruhan
dengan proyeksi pendapatan tahunan
yang dihasilkan oleh properti
selain bangunan (tanah, mesin serta
peralatan lain);

3).

penentuan
Tingkat
Kapitalisasi
khusus untuk bangunan; dan

4).

mengkapitalisasikan
proyeksi
pendapatan tahunan dari bangunan

5072
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e butir 5b.
5073
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d butir 3.
1688

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

sebagaimana
dimaksud
dalam
5074
XV.5.6.2.12.5.e.2)
dengan
Tingkat
Kapitalisasi
bangunan
untuk mendapatkan indikasi nilai
bangunan;
g.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


Teknik Penyisaan Mesin dan Peralatan
Bangunan (Building Equipment Residual
Technique), maka berlaku ketentuan sebagai
berikut:
1).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan dari properti serta Tingkat
Kapitalisasi sebagaimana dimaksud
dalam metode kapitalisasi langsung
dalam XV.5.6.2.12.4.c5075;

2).

penentuan proyeksi pendapatan


tahunan khusus yang dihasilkan
oleh mesin dan peralatan bangunan
dengan
cara
mengurangkan
proyeksi
pendapatan
tahunan
properti secara keseluruhan dengan
proyeksi pendapatan tahunan yang
dihasilkan oleh properti selain
mesin dan peralatan bangunan
(tanah, bangunan dan prasarana);

3).

penentuan
Tingkat
Kapitalisasi
khusus untuk mesin dan peralatan
bangunan; dan

4).

mengkapitalisasikan
proyeksi
pendapatan tahunan dari mesin dan
peralatan bangunan sebagaimana

5074
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e butir 6b.
5075
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d butir 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1689

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud dalam XV.5.6.2.12.5.g5076


dengan Tingkat Kapitalisasi mesin
dan peralatan bangunan untuk
mendapatkan indikasi nilai mesin
dan peralatan bangunan.
h.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan


Gross Income Multiplier (GIM), maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:
1).

Nilai obyek penilaian didapatkan


dengan
mengkonversikan
Pendapatan kotor tahunan (potential
gross income) yang mencerminkan
dan mewakili pendapatan tahunan
dimasa yang akan datang dengan
konstanta tertentu.

2).

Dalam melakukan penilaian dengan


menggunakan gross income multiplier
method wajib memenuhi persyaratan,
sebagai berikut:

3).

a)

tersedianya
data
pasar
penjualan dan sewa properti
yang sebanding dan sejenis;

b)

properti pembanding yang


dianalisis
dengan
obyek
penilaian wajib sebanding
dalam hal fisik, lokasi, dan
karakteristik investasi; dan

c)

data
pendapatan
yang
digunakan
properti
pembanding wajib sesuai
dengan data pendapatan yang
digunakan obyek penilaian.

Langkah-langkah
yang
wajib
dilakukan dalam penggunaan gross

5076
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf e butir 7b.
1690

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

income multiplier
kurang:

6.

method,

paling

a)

mengestimasi nilai jual dari


properti
yang
sebanding
dan sejenis dengan obyek
penilaian;

b)

mengestimasi
pendapatan
kotor potensial dari properti
yang sebanding dan sejenis
dengan obyek penilaian;

c)

membagi nilai jual properti


sebanding dengan pendapatan
kotor
potensial
properti
sebanding dan sejenis untuk
memperoleh
gross
income
multiplier;

d)

mengestimasi
pendapatan
kotor
potensial
obyek
penilaian; dan

e)

mengalikan
gross
income
multiplier dengan pendapatan
kotor potensial obyek penilaian
untuk memperoleh indikasi
Nilai obyek penilaian.

Penilai Properti dalam hal menetapkan proyeksi


pendapatan dan proyeksi pendapatan operasi
bersih sebagaimana dimaksud dalam huruf
XV.5.6.2.12.1.i5077 paling kurang memenuhi
ketentuan sebagai berikut:5078
a.

menggunakan proyeksi pendapatan yang


didasarkan pada proyeksi keuangan yang
diperoleh dari pihak manajemen untuk

5077
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf a butir 9.
5078
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf g.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1691

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mengestimasi aliran pendapatan obyek


penilaian dan melakukan penyesuaian
terhadap proyeksi pendapatan tersebut
sesuai dengan kondisi pasar;
Proyeksi keuangan wajib diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti;
b.

dilarang mendasarkan proyeksi pendapatan


hanya dengan menggunakan tren data
historis;

c.

bertanggung jawab atas proyeksi yang telah


disesuaikan;

d.

menganalisis laporan laba rugi dan


laporan arus kas obyek penilaian dengan
memperhatikan kondisi pasar berupa data
dan informasi mengenai tingkat operasional
perusahaan pembanding pada industri
yang sebanding dan sejenis dalam rangka
melakukan penyesuaian sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.12.6.a5079;

e.

memperhatikan kondisi yang terjadi setelah


Tanggal Penilaian (Cut Off Date) yang dapat
mempengaruhi proyeksi pendapatan;

f.

mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan


usaha obyek penilaian sesuai dengan
tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh
obyek penilaian dan kepentingan usaha
obyek penilaian;

g.

penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.2.12.6.a5080 digunakan sebagai kertas
kerja Penilai Properti;
Informasi keuangan hasil penyesuaian wajib
diungkapkan dalam Laporan Penilai Properti.

5079
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf g butir 1.
5080
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf g butir 1.
1692

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

h.

dalam melakukan penyesuaian terhadap


laporan laba rugi dan laporan arus
kas
sebagaimana
dimaksud
dalam
5081
XV.5.6.2.12.6.a , maka Penilai Properti
wajib melakukan hal-hal sebagai berikut:
1).

menganalisis dan menyajikan kembali


data keuangan obyek penilaian
secara konsisten, dan menggunakan
mata uang yang sama dengan mata
uang yang digunakan dalam laporan
keuangan;

2).

menyesuaikan nilai yang disajikan


dalam laporan laba rugi dan laporan
arus kas menjadi nilai yang wajar;

3).

menyesuaikan
pendapatan
dan
beban ke tingkat yang wajar
dan menggambarkan hasil yang
berkelanjutan;

4).

melakukan pengelompokan serta


penyesuaian
terhadap
seluruh,
pendapatan, dan beban non-operasi;
dan

5).

melakukan penyesuaian terhadap


pendapatan serta biaya yang tidak
lazim.

i.

setelah dilakukan penyesuaian laporan


laba rugi dan laporan arus kas, maka
Penilai Properti wajib menyajikan proyeksi
pendapatan dan proyeksi pendapatan operasi
bersih dalam Laporan Penilaian Properti;
dan

j.

proyeksi
pendapatan
dan
proyeksi
pendapatan operasi bersih wajib dilakukan
paling kurang 3 (tiga) tahun kedepan, atau

5081
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf g butir 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1693

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

disesuaikan dengan sisa umur dari fasilitas


produksi utama obyek penilaian.
7.

Penilai Properti dalam menetapkan Tingkat


Diskonto
sebagaimana
dimaksud
dalam
5082
5083
XV.5.6.2.12.3.c.6) , dapat ditentukan dari:
a.

data pasar, dengan cara membandingkan


antara tingkat pengembalian (rate of return)
tahunan obyek penilaian dengan investasi
properti yang sebanding dan sejenis, sesuai
dengan kondisi pasar;

b.

metode penjumlahan (arbitrase method),


dengan
cara
menambahkan
atau
mengurangi tingkat bunga bebas risiko
(risk free rate) dengan tingkat risiko usaha
dari investasi properti yang sebanding dan
sejenis;

c.

band of investment, dengan cara:


1).

2).

menghitung biaya ekuitas (cost of


equity) dengan memperhatikan:
a)

tingkat imbal hasil atas


penempatan dana pada suatu
investasi yang berisiko;

b)

perkiraan
inflasi
yang
ditetapkan oleh pemerintah;
dan

c)

koefisien beta wajib berasal


dari data rata-rata industri
pada sektor yang sama dengan
obyek penilaian.

mempertimbangkan imbal hasil dari


investasi yang terdapat di pasar dari
industri yang sebanding dan sejenis;

5082
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c butir 3 Huruf f.
5083
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf h.
1694

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

d.

3).

mempertimbangkan struktur modal


yang terdapat di pasar dari industri
yang sebanding dan sejenis;

4).

mempertimbangkan risiko industri


dan kondisi properti sejenis;

5).

mempertimbangkan risiko spesifik


obyek penilaian; dan

6).

melakukan prosedur paling kurang


sebagai berikut:
a)

menghitung
persentase
struktur
modal
investasi
berdasarkan
rata-rata
bank
pemerintah
dalam
melaksanakan
fungsi
pembiayaan pada Tanggal
Penilaian (Cut Off Date);

b)

menggunakan data tingkat


bunga pinjaman dari ratarata
bank
pemerintah
dalam
melaksanakan
fungsi pembiayaan dalam
menentukan biaya utang (cost
of debt) pada Tanggal Penilaian
(Cut Off Date); dan

c)

menghitung biaya modal


rata-rata secara proporsional
berdasarkan bobot setiap jenis
struktur modal dan biaya dari
setiap jenis struktur modal;
atau

menambahkan
perkiraan
tingkat
pertumbuhan dari Tingkat Kapitalisasi yang
dipergunakan dalam metode kapitalisasi
langsung (direct capitalization method).

Penilai Properti wajib mengungkapkan dalam


Laporan Penilaian Properti mengenai alasan,
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1695

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

asumsi dan proses perhitungan Tingkat Diskonto.


8.

Dalam hal penentuan Tingkat Kapitalisasi Penilai


Properti wajib membedakan:5084
a.

Tingkat Kapitalisasi pada saat sekarang


(hanya digunakan pada metode Direct
Capitalization); dan

b.

9.

Tingkat Kapitalisasi terminal (hanya


digunakan pada metode diskonto arus kas
(discounted cash flow method/DCF)).

Penilai Properti dalam menetapkan Tingkat


Kapitalisasi sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.12.3.c.9)5085 dan XV.5.6.2.12.4.c.7)5086 dapat
ditentukan dari:5087
a.

data pasar, dengan cara membandingkan


antara pendapatan bersih tahunan obyek
penilaian dengan nilai properti pembanding,
sesuai dengan kondisi pasar.

b.

metode penjumlahan (summation method)


dengan cara menambahkan atau mengurangi
tingkat bunga bebas risiko (risk free rate)
dengan tingkat risiko usaha dari investasi
properti yang sebanding dan sejenis.

c.

band of investment, dengan cara:


1).

menghitung biaya ekuitas (cost of


equity) dengan memperhatikan:
a)

tingkat imbal hasil atas


penempatan dana pada suatu
investasi yang berisiko pada
properti yang sejenis;

5084
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf i.
5085
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c butir 3i.
5086
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf d butir 3g.
5087
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf j.
1696

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

b)

perkiraan
inflasi
yang
ditetapkan oleh pemerintah;
dan

c)

koefisien beta wajib berasal


dari data rata-rata industri
pada sektor yang sama dengan
obyek penilaian.

2).

mempertimbangkan imbal hasil dari


investasi yang terdapat di pasar dari
industri yang sebanding dan sejenis;

3).

mempertimbangkan struktur modal


yang terdapat di pasar dari industri
yang sebanding dan sejenis;

4).

mempertimbangkan risiko industri


dan kondisi properti sejenis;

5).

mempertimbangkan risiko spesifik


obyek penilaian; dan

6).

melakukan prosedur paling kurang


sebagai berikut:
a)

menghitung
persentase
struktur
modal
investasi
berdasarkan
rata-rata
bank
pemerintah
dalam
melaksanakan
fungsi
pembiayaan pada Tanggal
Penilaian (Cut Off Date).

b)

menggunakan data tingkat


bunga pinjaman dari ratarata
bank
pemerintah
dalam
melaksanakan
fungsi pembiayaan dalam
menentukan biaya utang (cost
of debt) pada Tanggal Penilaian
(Cut Off Date); dan

c)

menghitung

biaya

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

modal
1697

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

rata-rata secara proporsional


berdasarkan bobot setiap jenis
struktur modal dan biaya dari
setiap jenis struktur modal;
atau
d.

mengurangkan
perkiraan
tingkat
pertumbuhan yang masih ada pada
periode terus menerus atau tak terhingga
(perpetuity period) dari Tingkat Diskonto
yang dipergunakan dalam periode metode
diskonto arus kas (discounted cash flow
method/DCF).

Penilai Properti wajib mengungkapkan dalam


Laporan Penilaian Properti mengenai alasan,
asumsi dan proses perhitungan Tingkat
Kapitalisasi.

XV.5.6.2.13. Pedoman Penilaian Dengan Pendekatan


Biaya (Cost Approach)
Dalam hal Penilai Properti menggunakan Pendekatan
Biaya (Cost Approach) maka berlaku ketentuan sebagai
berikut:5088
1.

2.

Pendekatan Biaya (Cost Approach) dilarang


digunakan untuk melakukan penilaian atas:
a.

hak bangun serah guna (built operating


transfer);

b.

unit properti dengan status strata title;

c.

penilaian tanah;

d.

penilaian kendaraan yang bukan merupakan


Properti Khusus (Specialized Property); dan

e.

penilaian hak sewa (lease hold property).

Nilai obyek penilaian dalam Pendekatan Biaya

5088
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13.
1698

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

(Cost Approach) wajib menghasilkan:

3.

a.

Nilai Pasar (Market Value);

b.

Nilai Dalam Penggunaan (Value in Use);


atau

c.

Nilai Pasar untuk Penggunaan yang Ada


(Market Value for the Existing Use).

Data yang digunakan dalam Pendekatan Biaya


(Cost Approach) adalah:
a.

data pasar; dan

b.

data pasar yang tersedia terbatas atau


data yang tidak berbasis pasar, dengan
mempertimbangkan
keadaan
pasar
atas obyek penilaian sesuai dengan
penggunaannya.

4.

Dalam hal Pendekatan Biaya (Cost Approach)


menggunakan data sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.13.3.a5089, maka akan menghasilkan Nilai
Pasar (Market Value).

5.

Dalam hal Pendekatan Biaya (Cost Approach)


menggunakan data sebagaimana dimaksud dalam
huruf XV.5.6.2.13.3.b5090, maka akan menghasilkan
Nilai Dalam Penggunaan (Value in Use) atau Nilai
Pasar untuk Penggunaan yang Ada (Market Value
for the Existing Use).

6.

Penggunaan data sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.2.13.35091, wajib disajikan secara konsisten
oleh Penilai Properti dalam Laporan Penilaian
Properti.

7.

Prosedur yang wajib dilakukan dalam penilaian


dengan Pendekatan Biaya (Cost Approach), adalah:

5089
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c butir 1.
5090
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c butir 2.
5091
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1699

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

a.

menentukan estimasi biaya yang akan


digunakan, yaitu Biaya Reproduksi Baru
(Reproduction Cost New) atau Biaya Pengganti
Baru (Replacement Cost New);

b.

menghitung besarnya estimasi biaya yang


telah ditentukan sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.13.7.a5092
dari obyek
penilaian;

c.

menghitung jumlah penyusutan dari obyek


penilaian;

d.

mengurangkan
besarnya
estimasi
biaya yang telah dihitung sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.13.7.b5093 dengan
jumlah penyusutan yang telah dihitung
sebagaimana dimaksud dalam butir
XV.5.6.2.13.7.c5094 dan

e.

dalam hal obyek penilaian meliputi tanah,


maka Nilai tanah wajib ditambahkan ke
dalam indikasi Nilai obyek penilaian yang
merupakan hasil perhitungan sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.13.7.d5095.

Perhitungan Biaya Reproduksi Baru (Reproduction


Cost New) atau Biaya Pengganti Baru (Replacement
Cost New) sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.13.7.a5096 wajib menggunakan salah satu
metode berikut:
a.

Metode Survei Kuantitas (Quantity Survey


Method).

5092
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g butir 1.
5093
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g butir 2.
5094
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g butir 3.
5095
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g butir 4.
5096
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g butir 1.
1700

dan Penyajian Laporan


dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan
dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

1).

2).

b.

Dalam menggunakan Metode Survei


Kuantitas (Quantity Survey Method),
Penilai Properti wajib memperoleh
data:
a)

biaya langsung, antara lain


biaya persiapan lahan, biaya
material, dan biaya tenaga
kerja;

b)

biaya tidak langsung, antara


lain biaya survey, biaya
perizinan, biaya asuransi,
biaya lain-lain (overhead cost),
keuntungan, dan pajak; dan

c)

harga satuan yang digunakan,


meliputi biaya bahan dan
biaya upah;

Metode Survei Kuantitas (Quantity


Survey Method) wajib mencerminkan
kualitas dan kuantitas seluruh bahan
yang digunakan dalam konstruksi
dan seluruh kategori tenaga kerja.

Metode Unit Terpasang (Unit In Place


Method).
Dalam
menggunakan
Metode
Unit
Terpasang (Unit In Place Method), Penilai
Properti wajib menghitung estimasi biaya
bangunan atau konstruksi berdasarkan
harga satuan unit terpasang

c.

Metode Meter
Method).
1).

Persegi

(Square

Meter

Dalam menggunakan Metode Meter


Persegi (Square Meter Method), Penilai
Properti wajib:
a)

menghitung estimasi biaya


pembangunan
dengan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1701

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

memperhatikan harga kontrak


atau biaya pembangunan dari
properti pembanding yang
sebanding dan sejenis yang
baru selesai dibangun dalam
jangka waktu paling lama satu
tahun sejak Tanggal Penilaian
(Cut Off Date);

1702

b)

melakukan
penyesuaian
terhadap
data
properti
pembanding yang sebanding
dan
sejenis,
dalam
hal
terdapat
perbedaan
data
secara
signifikan
antara
obyek penilaian dan properti
pembanding yang sebanding
dan sejenis yang dapat
mempengaruhi Nilai;

c)

melakukan
penyesuaian
estimasi biaya pembangunan
terhadap
kecenderungan
perubahan
biaya
pembangunan pada tanggal
kontrak
atau
tanggal
konstruksi sampai dengan
Tanggal Penilaian (Cut Off
Date); dan

d)

menghitung
estimasi
biaya pembangunan yang
dapat diambil dari biaya
pembangunan
properti
pembanding yang sebanding
dan
sejenis
atau
biaya
pembangunan properti yang
baru selesai dibangun dalam
jangka waktu paling lama

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

satu tahun sebelum Tanggal


Penilaian (Cut Off Date), dalam
hal biaya pembangunan pada
tanggal kontrak atau tanggal
konstruksi tidak diketahui,
sepanjang
memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

2).

d.

i)

properti pembanding
yang sebanding dan
sejenis
memenuhi
prinsip
penggunaan
tertinggi dan terbaik
(highest and best use);

ii)

properti pembanding
yang sebanding dan
sejenis dalam kondisi
pasar yang stabil; dan

iii)

nilai
lokasi
(site
value) dari properti
pembanding
yang
sebanding dan sejenis
dapat diketahui.

Metode Meter Persegi (Square Meter


Method) wajib digunakan untuk
menghitung estimasi nilai obyek
penilaian, berdasarkan biaya properti
pembanding
yang
sebanding
dan sejenis dengan melakukan
penyesuaian, dalam hal properti
pembanding dan obyek penilaian
berbeda spesifikasi.

Metode Indeks
Method).
1).

Biaya

(Cost

Indexing

Dalam
menggunakan
Metode
Indeks Biaya (Cost Indexing Method),
Penilai Properti wajib mengalikan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1703

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

biaya
pembangunan
properti
pembanding yang sebanding dan
sejenis dengan Indeks Biaya tertentu
untuk menghasilkan estimasi biaya
pembangunan obyek penilaian.

9.

2).

Metode Indeks Biaya (Cost Indexing


Method) hanya dapat digunakan
apabila diketahui biaya pembangunan
dari obyek penilaian atau properti
pembanding yang sebanding dan
sejenis.

3).

Perbedaan tingkat biaya akibat


perbedaan waktu wajib diperoleh
dengan cara membandingkan tingkat
biaya pada saat ini dengan tingkat
biaya pada saat pembangunan.

4).

perbedaan tingkat biaya akibat


perbedaan lokasi wajib diperoleh
dengan
cara
membandingkan
harga pasar pada lokasi properti
pembanding yang sebanding dan
sejenis dengan harga pasar pada
lokasi obyek penilaian.

Penilai Properti wajib menghitung penyusutan


estimasi biaya properti dengan menggunakan
salah satu metode penyusutan sebagai berikut:
a.

Metode ekstraksi pasar


1).

Metode ekstraksi pasar hanya dapat


digunakan jika:
a)

harga jual properti pembanding


yang berasal dari asosiasi
penilai tersedia;

b)

properti

pembanding

yang

digunakan wajib memiliki


kriteria sebanding dan sejenis;
dan
1704

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

c)

2).

perhitungan nilai tanah dan/


atau Biaya Reproduksi Baru
(Reproduction
Cost
New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) atas
properti pembanding dapat
dilakukan dengan akurat.

Prosedur perhitungan penyusutan


dengan
menggunakan
metode
ekstraksi pasar adalah:
a)

memperoleh data transaksi


atau
penawaran
properti
pembanding dari asosiasi
penilai;

b)

melakukan penyesuaian data


transaksi atau penawaran
properti pembanding;

c)

menghitung nilai properti


pembanding
yang
telah
disusutkan (depreciated cost of
improvements) untuk properti
yang terdiri atas tanah dan
bangunan serta prasarana
lain dilakukan dengan cara
mengurangkan data transaksi
atau
penawaran
properti
pembanding dengan nilai
tanah properti pembanding;

d)

menghitung Biaya Reproduksi


Baru (Reproduction Cost New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) properti
pembanding;

e)

menghitung
penyusutan
dengan cara mengurangkan
Biaya
Reproduksi
Baru

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1705

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(Reproduction
Cost
New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) properti
pembanding dengan nilai
properti pembanding yang
telah disusutkan; dan
f)

b.

Metode umur ekonomis


1).

1706

mengkonversikan penyusutan
dalam bentuk persentase dengan
cara membagi penyusutan
dengan
Biaya
Reproduksi
Baru (Reproduction Cost New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) properti
pembanding.

Dalam menghitung penyusutan


dengan menggunakan metode umur
ekonomis, Penilai Properti wajib
terlebih dahulu memperoleh data
sebagai berikut:
a)

umur aktual properti dengan


cara menghitung jumlah tahun
sejak properti selesai didirikan
atau dibuat sampai dengan
tanggal penilaian;

b)

umur efektif dengan cara


melakukan penyesuaian terhadap
umur aktual berdasarkan kondisi
dan kegunaan properti, atau sisa
umur ekonomis properti dengan
cara melakukan estimasi terhadap
sisa umur yang masih tersisa
sebelum properti tidak dapat
digunakan atau dioperasikan
secara ekonomis;

c)

umur ekonomis (economic life)

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

atau umur manfaat (useful


life) dengan cara menghitung
jumlah tahun sejak properti
didirikan atau dibuat sampai
dengan estimasi waktu properti
tidak dapat digunakan atau
dioperasikan secara ekonomis;

c.

2).

Metode umur ekonomis


dapat digunakan jika
ekonomis dan umur efektif
penilaian dapat ditentukan
akurat.

hanya
umur
obyek
secara

3).

Prosedur perhitungan penyusutan


dengan menggunakan metode umur
ekonomis adalah:
a)

menentukan umur ekonomis


dan umur efektif obyek
penilaian; dan

b)

menentukan
penyusutan
dalam
bentuk
persentase
dengan cara membagi umur
efektif dengan umur ekonomis
obyek penilaian.

Metode breakdown
1).

2).

Dalam
metode
breakdown,
penyusutan dikelompokkan kedalam
tiga bagian utama yaitu:
a)

kemunduran
deterioration);

fisik

(physical

b)

keusangan
fungsional
(functional obsolescence); dan

c)

keusangan ekonomis (economic


obsolescence).

Dalam menentukan penyusutan


akibat kemunduran fisik (physical

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1707

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

deterioration)
memperhatikan
berikut:
a)

b)

3).
1708

maka
hal-hal

wajib
sebagai

Kemunduran fisik (physical


deterioration) disebabkan oleh
faktor-faktor antara lain:
i)

umur;

ii)

intensitas penggunaan;

iii)

cara
atau

iv)

kondisi terlihat.

pemeliharaan;

Prosedur
perhitungan
penyusutan
berdasarkan
kemunduran fisik (physical
deterioration), antara lain:
i)

kemunduran
fisik
(physical deterioration)
yang
tidak
dapat
diperbaiki
(incurable)
didasarkan pada faktor
umur, dihitung dengan
cara membagi umur
efektif dengan umur
ekonomis; atau

ii)

kemunduran
fisik
(physical deterioration)
yang dapat diperbaiki
(curable)
didasarkan
pada faktor kondisi
terlihat,
dihitung
dengan
cara
memperkirakan besaran
biaya perbaikan yang
diperlukan.

Dalam

menentukan

penyusutan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

akibat
keusangan
fungsional
(functional obsolescence) maka wajib
memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a)

b)

Keusangan
fungsional
(functional
obsolescence)
disebabkan oleh faktor-faktor
yang timbul dari dalam obyek
penilaian, antara lain:
i)

perencanaan yang tidak


baik;

ii)

ukuran ruangan yang


tidak sesuai dengan
fungsinya;

iii)

pemakaian
bangunan
tidak sesuai
kelaziman;

iv)

tidak tersedianya sarana


yang seharusnya ada;

v)

penggunaan yang tidak


sesuai dengan fungsi
semula; atau

vi)

ketertinggalan
teknologi (model).

bahan
yang
dengan

perhitungan
penyusutan
akibat keusangan fungsional
(functional
obsolescence)
dilakukan
dengan
cara
menghitung estimasi besarnya
biaya yang diperlukan untuk
membuat obyek penilaian
berfungsi dengan optimal, atau
memperkirakan
inefisiensi
operasional.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1709

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4).

Dalam menentukan penyusutan


akibat
keusangan
ekonomis
(economic obsolescence) maka wajib
memperhatikan
hal-hal
sebagai
berikut:
a)

Keusangan ekonomis (economic


obsolescence) disebabkan oleh
faktor-faktor yang timbul dari
luar obyek penilaian, antara
lain:
i)

peraturan perundangundangan
yang
berlaku;

ii)

p e r u b a h a n
peruntukkan;

iii)

perubahan

kondisi

sosial dan ekonomi;

b)

iv)

kondisi keamanan;

v)

masa penggunaan tanah


dan bangunan dimana
mesin dan peralatan
melekat;

vi)

kelangkaan bahan baku;


dan

vii)

isu lingkungan hidup.

perhitungan penyusutan akibat


keusangan ekonomis (economic
obsolescence) dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal, antara
lain:
i)

1710

dalam
hal
obyek
penilaian
dapat
diperjualbelikan, maka
dihitung dari besarnya
nilai
perbandingan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

harga penjualan pada


saat sebelum terjadinya
keusangan ekonomis
(economic obsolescence)
dengan
pada
saat
sesudah
terjadinya
keusangan ekonomis
(economic obsolescence);

10.

ii)

dalam
hal
obyek
penilaian
merupakan
properti komersial, maka
dihitung dari besarnya
penurunan pendapatan
obyek penilaian dengan
memperhatikan
penyebab
penurunan
pendapatan
tersebut;
dan

iii)

dalam
hal
obyek
penilaian merupakan
properti industri, maka
dihitung dari besarnya
penurunan
produksi
obyek
penilaian
dengan memperhatikan
penyebab penurunan
produksi tersebut.

Dalam melakukan penyesuaian maka Penilai


Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a.

menerapkan secara konsisten dalam


menetapkan penyesuaian harga satuan dan
volume pada obyek penilaian.

b.

melakukan penyesuaian harga satuan dan


volume sesuai dengan kondisi terkini pada
Tanggal Penilaian (Cut Off Date), dengan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1711

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

menggunakan bentuk penyesuaian sebagai


berikut:
1).

Penyesuaian bentuk persentase


Penyesuaian yang digunakan untuk
menyesuaikan perbedaan harga
satuan dan volume dalam bentuk
persentase.

2).

Penyesuaian bentuk satuan uang


Penyesuaian yang digunakan untuk
menyesuaikan perbedaan harga
satuan dan volume dalam satuan
uang.

c.

11.

12.

1712

mengkonversi penyesuaian harga satuan


dan volume dalam bentuk persentase atau
bentuk satuan uang untuk memperoleh
Biaya Reproduksi Baru (Reproduction Cost
New) atau Biaya Pengganti Baru (Replacement
Cost New) dari obyek penilaian.

Dalam hal Pendekatan Biaya (Cost Approach)


menghasilkan Nilai Pasar (Market Value) obyek
penilaian, maka:
a.

Nilai Pasar (Market Value) dengan Biaya


Pengganti Baru (Replacement Cost New)
atau Biaya Reproduksi Baru (Reproduction
Cost New) dikurangi penyusutan;

b.

Biaya Pengganti Baru (Replacement Cost New)


atau Biaya Reproduksi Baru (Reproduction
Cost New) dan penyusutan yang digunakan
diperhitungkan berdasarkan data pasar
atau data yang sesuai dengan kelaziman
yang ada di pasar atau yang seluruhnya
berasal dari pasar.

Penilai Properti wajib memberikan penjelasan


mengenai alasan penggunaan Pendekatan
Biaya (Cost Approach) sebagaimana dimaksud

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dalam XV.5.6.2.13.65097, XV.5.6.2.13.75098, dan


XV.5.6.2.13.85099, dalam Laporan Penilaian
Properti.
13.

Dalam hal Penilai Properti menggunakan Metode


Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated
Replacement Cost Method/Metode DRC), maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a.

obyek penilaian wajib memenuhi kriteria


sebagai Properti Khusus (Specialized
Property).

b.

obyek penilaian tidak memiliki data


pasar atau data yang tidak berbasis pasar,
tetapi wajib mempertimbangkan keadaan
pasar atas obyek penilaian sesuai dengan
penggunaannya.

c.

perhitungan

Biaya

Reproduksi

Baru

(Reproduction Cost New) atau Biaya Pengganti


Baru (Replacement Cost New) dan penyusutan
menggunakan data yang tidak berbasis
pasar, tetapi wajib mempertimbangkan
keadaan pasar atas obyek penilaian sesuai
dengan penggunaannya.
d.

prosedur yang digunakan dalam Metode


Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated
Replacement Cost Method/Metode DRC),
adalah
sebagaimana
diatur
dalam
XV.5.6.2.13.75100.

e.

Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi


(Depreciated Replacement Cost Method/
Metode DRC) akan menghasilkan Nilai

5097
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf f.
5098
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g.
5099
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf h.
5100
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 13 Huruf g.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1713

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dalam Penggunaan (Value in Use) atau Nilai


Pasar Untuk Penggunaan Yang Ada (Market
Value for the Existing Use).

XV.5.6.2.14. Prinsip Penggunaan Tertinggi dan


Terbaik (Highest and Best Use)
1.

Dalam melakukan penilaian properti untuk


menghasilkan Nilai Pasar (Market Value), Penilai
Properti wajib melakukan analisis penggunaan
tertinggi dan terbaik (highest and best use
analysis).5101

2.

Dalam melakukan analisis sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.14.15102 Penilai Properti wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:5103
a.

penggunaan tertinggi dan terbaik (highest


and best use) dari obyek penilaian wajib
memenuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku pada saat penilaian.

b.

melakukan analisis kelayakan fisik dari


obyek penilaian.

c.

melakukan analisis kelayakan finansial dari


obyek penilaian yang didukung dengan
kondisi pasar.

d.

melakukan analisis yang menunjukkan


produktivitas optimal dari obyek
penilaian.

e.

tidak
diperkenankan
untuk
mempertimbangkan adanya perubahan
peruntukan obyek penilaian, koefisien

5101
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14 Huruf a.
5102
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14 Huruf a.
5103
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14 Huruf b.
1714

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dasar bangunan, koefisien lantai bangunan,


koefisien dasar hijau, dan ketinggian
bangunan.
3.

Penilai Properti wajib mengungkapkan penjelasan


dan alasan dilakukannya analisis penggunaan
tertinggi dan terbaik (highest and best use analysis)
dalam Laporan Penilaian Properti.5104

XV.5.6.2.15. Penilaian Real Properti


Dalam penilaian Real Properti, Penilai Properti wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:5105
1.

penilaian Real Properti dilakukan pada obyek


penilaian berupa tanah dan bangunan serta
prasarananya baik secara terpisah maupun
dalam satu kesatuan.

2.

melakukan identifikasi sifat dari obyek penilaian


yang, mencakup antara lain:
a.

lokasi;

b.

uraian data fisik, antara lain luas, tata ruang


(lay-out), kualitas konstruksi;

c.

data yuridis;

d.

aspek ekonomi serta parameter ekonomi


atau parameter keuangan untuk obyek
penilaian penghasil pendapatan;

e.

perlengkapan properti (trade fixtures) yang


bukan real properti;

f.

pembatasan
covenants);

g.

pengenaan pajak secara khusus; dan

h.

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

dalam

perjanjian

(negative

5104
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14 Huruf c.
5105
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1715

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

Mengungkapkan dalam Laporan Penilaian


Properti hal-hal yang mempengaruhi penilaian,
antara lain:
a.

analisis
kemungkinan
penggabungan
kepemilikan (marriage atau assemblage value)
atau pemisahan hak kepemilikan (component
value);

b.

analisis pengaruh dari kemungkinan


perubahan
peruntukan
tanah
dan
pembangunan infrastruktur, misalnya
perluasan sistem utilitas publik atau koridor
akses; dan

c.

analisis kondisi pasar yang tidak menentu.

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan


atas obyek penilaian berupa tanah, maka Penilai
Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a.

Nilai Pasar (Market Value) atas tanah


merupakan Nilai Pasar (Market Value) dari:
1).

tanah kosong yang belum atau


tanpa ada properti lain yang melekat
diatasnya;

2).

tanah siap untuk dibangun;

3).

tanah dengan bangunan diatasnya


untuk
dikembangkan
menjadi
bangunan yang lebih produktif; dan

4).

tanah yang telah dikembangkan


sesuai dengan peruntukan.

b.

memperhatikan kemampuan ekonomis tanah


dan posisi atau letak tanah.

c.

Pendekatan Penilaian yang digunakan


dalam melakukan penilaian Real Properti
berupa tanah adalah:
1).

1716

Pendekatan Data Pasar (Market Data


Approach);

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

2).

Pendekatan Pendapatan (Income


Approach) dengan metode penyisaan
(residual technique method); atau

3).

Pendekatan
Pendapatan
(Income
Approach) dengan metode penyisaan
(residual technique method) hanya
dipergunakan apabila:
a)

Nilai Pasar (Market Value)


atas tanah diperuntukkan
sebagai bangunan komersial,
seperti gedung perkantoran,
hotel, pusat perbelanjaan dan
apartemen; atau

b)

asosiasi penilai tidak dapat


menyediakan
data
dan
informasi properti pembanding
yang sebanding dan sejenis
atas tanah yang menjadi obyek
penilaian.

4).

Dalam hal penilaian Real Properti


dilakukan atas obyek penilaian
berupa tanah kosong, maka wajib
menggunakan Pendekatan Data
Pasar (Market Data Approach) atau
metode penyisaan (residual technique
method).

5).

Dalam
hal
penilaian
Real
Properti dilakukan atas obyek
penilaian berupa tanah yang telah
dikembangkan dan tanah yang belum
dikembangkan, Penilai Properti wajib
melakukan analisis penggunaan
tertinggi dan terbaik (highest and
best use analysis) sebagaimana

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1717

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud
dalam
XV.5.6.2.145106
dan tidak diperkenankan untuk
mempertimbangkan
adanya
perubahan
peruntukan
obyek
penilaian, koefisien dasar bangunan,
koefisien lantai bangunan, koefisien
dasar
hijau,
dan
ketinggian
bangunan.
5.

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan atas


obyek penilaian berupa bangunan, maka Penilai
Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a.

Indikasi Nilai Pasar (Market Value) atas


Real Properti berupa bangunan merupakan
bagian dari kesatuan nilai yang tidak
terpisahkan dari unsur Nilai tanah dan
Nilai bangunan.

b.

Pemisahan Nilai bangunan (ekstraksi


nilai) dari Real Properti berupa tanah
dan bangunan tidak mencerminkan Nilai
Pasar (Market Value) atas bangunan secara
tersendiri melainkan hanya indikasi Nilai.

c.

Penentuan indikasi Nilai sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.15.5.b5107, hanya
dapat dilakukan melalui Pendekatan Biaya
(Cost Approach) dengan memperhitungkan
Biaya Reproduksi Baru (Reproduction Cost
New) atau Biaya Pengganti Baru (Replacement
Cost New) dikurangi dengan penyusutan.

d.

Penilaian Real Properti yang berupa


bangunan yang berdiri diatas tanah
milik pihak lain wajib memperhatikan
perjanjian penggunaan tanah.

5106
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14.
5107
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15 Huruf e butir 2.
1718

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

6.

7.

e.

Penilaian Real Properti yang berupa


bangunan sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.15.5.d5108 wajib dilakukan dengan
menyesuaikan
tingkat
penyusutan
bangunan berdasarkan jangka waktu
penggunaan tanah yang masih tersisa.

f.

Penilaian Real Properti yang berupa


bangunan
dengan
menggunakan
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
dengan metode penyisaan (residual technique
method).

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan atas


obyek penilaian berupa strata title, maka Penilai
Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a.

strata title merupakan bangunan yang


berdiri diatas tanah milik bersama dengan
status kepemilikan Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun.

b.

penentuan Nilai Pasar (Market Value)


atas Real Properti berupa strata title
dapat dilakukan dengan menggunakan
Pendekatan Data Pasar (Market Data
Approach) atau Pendekatan Pendapatan
(Income Approach).

c.

penentuan Nilai Pasar (Market Value) atas


Real Properti berupa strata title dengan
menggunakan Pendekatan Pendapatan
(Income Approach) hanya dapat dilakukan
apabila tersedia data berupa harga sewa
dan harga jual dari properti pembanding
yang sebanding dan sejenis.

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan atas


obyek penilaian berupa properti komersial, maka

5108
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15 Huruf e butir 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1719

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penilai Properti wajib memenuhi ketentuan sebagai


berikut:
a.

properti komersial merupakan properti


yang memiliki potensi untuk dioperasikan
dalam jangka panjang dan menghasilkan
pendapatan bagi pemiliknya.

b.

memperoleh
informasi
dari
pihak
manajemen tentang kondisi yang dapat
mempengaruhi
pendapatan
obyek
penilaian.

c.

penilaian Real Properti yang berupa


bangunan
dengan
menggunakan
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
dengan metode penyisaan (residual technique
method).

d.

penilaian Real Properti yang berupa properti


komersial, dapat menggunakan Pendekatan
Penilaian sebagai berikut:

e.

8.

Pendekatan Data Pasar (Market Data


Approach);

2).

Pendekatan Pendapatan
Approach); dan

3).

Pendekatan Biaya (Cost Approach).

(Income

penentuan Nilai Pasar (Market Value) atas


Real Properti berupa properti komersial
dengan
menggunakan
Pendekatan
Pendapatan (Income Approach), wajib
menggunakan Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/DCF).

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan


atas obyek penilaian berupa properti perhotelan,
maka Penilai Properti wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a.

1720

1).

melakukan analisis atas data dan informasi,


paling kurang meliputi:

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

1).

b.

perkembangan wisatawan di daerah


sekitar;
2).
jumlah hotel di daerah sekitar;
3).
hotel yang menjadi pesaing;
4).
tarif kamar hotel di daerah sekitar;
5).
tingkat hunian dari hotel di daerah
sekitar; dan
6).
kondisi
yang
mempengaruhi
pendapatan hotel yang menjadi
obyek penilaian.
melakukan analisis atas keunggulan dan
kelemahan obyek penilaian dibandingkan
dengan hotel pesaing.

c.

penentuan Nilai Pasar (Market Value) atas


Real Properti berupa properti perhotelan
dengan
menggunakan
Pendekatan
Pendapatan (Income Approach), wajib
menggunakan Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/DCF).

d.

unsur pendapatan yang digunakan dalam


Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash
Flow Method/DCF) sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.15.8.c5109, paling kurang
meliputi:
1).
2).
3).

9.

Pendapatan kamar;
Pendapatan makanan dan minuman;
dan
Pendapatan
lainnya
yang
berhubungan
langsung
dengan
kegiatan hotel.

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan atas


obyek penilaian berupa properti perkantoran,
maka Penilai Properti wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:

5109
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15 Huruf h butir 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1721

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

a.

melakukan analisis atas data dan informasi,


paling kurang meliputi:
1).

perkembangan kegiatan usaha di


daerah sekitar lokasi;

2).

jumlah gedung perkantoran di daerah


sekitar lokasi;

3).

gedung perkantoran
menjadi pesaing;

4).

tarif sewa ruang perkantoran di


daerah sekitar lokasi;

5).

tingkat hunian dari perkantoran di


daerah sekitar lokasi; dan

6).

kondisi
yang
mempengaruhi
pendapatan obyek penilaian.

lain

yang

b.

melakukan analisis atas keunggulan dan


kelemahan obyek penilaian dibandingkan
dengan perkantoran pesaing.

c.

penentuan Nilai Pasar (Market Value) atas


Real Properti berupa properti perkantoran
dengan
menggunakan
Pendekatan
Pendapatan (Income Approach), wajib
menggunakan Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/DFC).

d.

unsur pendapatan yang digunakan dalam


Metode Diskonto Arus Kas (Discounted
Cash Flow Method/DCF) sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.15.9.c5110, paling
kurang meliputi:
1).

Pendapatan sewa dan service charge;


dan

2).

Pendapatan
lainnya
yang
berhubungan
langsung
dengan
kegiatan properti perkantoran.

5110
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15 Huruf i butir 3.
1722

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

10.

Dalam hal penilaian Real Properti dilakukan


atas obyek penilaian berupa properti pusat
perbelanjaan, maka Penilai Properti wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a.

melakukan analisis atas data dan informasi,


paling kurang meliputi:
1).

perkembangan kegiatan usaha


perbelanjaan di daerah sekitar
lokasi;

2).

jumlah pusat perbelanjaan di daerah


sekitar lokasi;

3).

pusat perbelanjaan lain yang menjadi


pesaing;

4).

tariff sewa lantai pusat perbelanjaan


di daerah sekitar lokasi;

5).

tingkat isian dari pusat perbelanjaan di


daerah sekitar lokasi; dan

6).

kondisi
yang
mempengaruhi
pendapatan pusat perbelanjaan yang
menjadi obyek penilaian.

b.

melakukan analisis atas keunggulan dan


kelemahan obyek penilaian dibandingkan
dengan pusat perbelanjaan pesaing.

c.

penentuan Nilai Pasar (Market Value)


atas Real Properti berupa properti pusat
perbelanjaan
dengan
menggunakan
Pendekatan Pendapatan (Income Approach),
wajib menggunakan Metode Diskonto Arus
Kas (Discounted Cash Flow Method/DCF).

d.

unsur pendapatan yang digunakan dalam


Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash
Flow Method/DCF) sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.15.10.c5111 paling kurang

5111
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 15 Huruf j butir 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1723

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

meliputi:
1).

pendapatan sewa dan service charge;

2).

pendapatan
berhubungan
kegiatan
perbelanjaan;

lainnya
langsung
properti

yang
dengan
pusat

XV.5.6.2.16. Penilaian Personal Properti


Dalam penilaian Personal Properti, Penilai Properti wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:5112
1.

Penilaian Personal Properti dilakukan pada


obyek penilaian berupa mesin dan peralatan yang
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.

b.

digunakan antara lain untuk:


1).

produksi atau menyediakan barang


atau jasa;

2).

disewakan kepada pihak lain; atau

3).

tujuan administratif.

dinilai sebagai bagian yang dapat direlokasi


atau dipindahkan (ex-situ);

c.

dinilai sebagai bagian dari satu kesatuan


unit produksi atau dinilai sebagai suatu
unit individual di tempat (in-situ); dan

d.

digunakan dalam suatu produksi yang


berkelanjutan dan lebih dari satu tahun
buku

2.

Dalam hal mesin dan peralatan merupakan


properti milik pihak ketiga, maka tidak dimasukan
dalam penilaian.

3.

Dalam hal Mesin dan Peralatan terdiri dari


klasifikasi Properti Khusus (Specialized Property)

5112
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 16.
1724

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dan bukan Properti Khusus maka kesimpulan Nilai


dibuat berdasarkan masing-masing klasifikasi dan
tidak dapat digabung.
4.

Prosedur yang wajib dilakukan dalam penilaian


mesin dan peralatan, paling kurang:
a.

mempertimbangkan
biaya-biaya
dari
mesin dan peralatan yang merupakan satu
kesatuan unit produksi termasuk biaya
fondasi, instalasi, dan persiapan operasi
mesin dan peralatan.

b.

memperoleh gambaran umum tentang


proses produksi dari mesin dan
peralatan;

c.

melakukan identifikasi atas mesin dan


peralatan yang mencakup antara lain nama
mesin atau peralatan, merk, tipe atau model,
kapasitas, tahun pembuatan, dan tahun
penggunaan;

d.

memperoleh data dan informasi mengenai


program pemeliharaan yang dilakukan
terhadap mesin dan peralatan;

e.

memperoleh data dan informasi mengenai


kondisi mesin dan peralatan;

f.

memperoleh data dan informasi mengenai


kemampuan produksi dan kondisi utilitas
mesin;

g.

memperoleh data dan informasi mengenai


kondisi ekonomi atau industri;

h.

menghitung estimasi penyusutan mesin dan


peralatan yang mencakup kemunduran fisik
(physical deterioration), keusangan fungsional
(functional obsolescence) dan keusangan
ekonomis (economic obsolescence);

i.

menentukan asumsi-asumsi mengenai status


dan kondisi dari mesin dan peralatan;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1725

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

j.

5.

6.

memperoleh informasi tentang:


1).

tersedianya sumber bahan baku;

2).

jangka waktu penggunaan tanah dan


bangunan;

3).

peraturan perundang-undangan yang


berlaku; dan

4).

dampak lingkungan yang mempengaruhi


nilai mesin dan peralatan.

k.

menentukan klasifikasi atas bagian dari


Mesin dan Peralatan sebagai Properti
Khusus (Specialized Property) atau bukan
Properti Khusus.

l.

memperoleh data dan informasi mengenai


status kepemilikan atas mesin dan peralatan;
dan

m.

memperoleh data dan informasi mengenai


adanya nilai tak berwujud (intangible
value) yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari mesin dan peralatan yang
memberikan nilai tambah;

Pendekatan Penilaian yang digunakan dalam


melakukan penilaian Personal Properti berupa
Mesin dan Peralatan adalah:
a.

Pendekatan Data
Approach);

b.

Pendekatan Pendapatan (Income Aproach);


dan/atau

c.

Pendekatan Biaya (Cost Approach).

(Market

Data

Dalam hal menggunakan Pendekatan Biaya


(Cost Approach), maka besarnya penyusutan atas
mesin dan peralatan ditetapkan dengan metode
penyusutan berikut:
a.

Metode ekstraksi pasar


1).

1726

Pasar

Metode ekstraksi pasar hanya dapat

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

digunakan jika:

2).

a)

harga jual properti pembanding


berupa mesin dan peralatan
yang berasal dari asosiasi penilai
tersedia;

b)

properti pembanding berupa


mesin dan peralatan yang
digunakan
wajib
memiliki
kriteria sebanding dan sejenis;

c)

usia dan kondisi dari properti


pembanding berupa mesin dan
peralatan dapat diketahui ; dan

d)

perhitungan Biaya Reproduksi


Baru (Reproduction Cost New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) atas
properti pembanding berupa
mesin dan peralatan dapat
dilakukan dengan akurat.

Prosedur perhitungan penyusutan


dengan
menggunakan
metode
ekstraksi pasar adalah:
a)

memperoleh data transaksi atau


penawaran properti pembanding
berupa mesin dan peralatan dari
asosiasi penilai;

b)

melakukan penyesuaian data


transaksi
atau
penawaran
properti pembanding berupa
mesin dan peralatan;

c)

menghitung
nilai
properti
pembanding berupa mesin dan
peralatan yang telah disusutkan
(depreciated cost of improvements)
dengan cara menyesuaikan
data transaksi atau penawaran

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1727

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

properti pembanding
mesin dan peralatan;

b.

d)

menghitung Biaya Reproduksi


Baru (Reproduction Cost New)
atau Biaya Pengganti Baru
(Replacement Cost New) properti
pembanding berupa mesin dan
peralatan;

e)

menghitung penyusutan dengan


cara
mengurangkan
Biaya
Reproduksi Baru (Reproduction
Cost New) atau Biaya Pengganti
Baru (Replacement Cost New)
properti pembanding berupa
mesin dan peralatan dengan nilai
properti pembanding berupa
mesin dan peralatan yang telah
disusutkan; dan

f)

mengkonversikan
penyusutan
dalam bentuk persentase dengan
cara
membagi
penyusutan
dengan Biaya Reproduksi Baru
(Reproduction Cost New) atau Biaya
Pengganti Baru (Replacement Cost
New) properti pembanding berupa
mesin dan peralatan.

Metode umur ekonomis


1).

Dalam
menghitung
penyusutan
dengan menggunakan metode umur
ekonomis, Penilai Properti wajib
terlebih dahulu memperoleh data
sebagai berikut:
a)

1728

berupa

umur aktual mesin dan peralatan


dengan cara menghitung jumlah
tahunsejakmesindanperalatan selesai
dibuat hingga tanggal penilaian;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

b)

umur ekonomis (economic life)


atau umur manfaat (useful
life) dengan cara menghitung
jumlah tahun sejak mesin dan
peralatan dibuat sampai dengan
estimasi waktu dimana mesin
dan peralatan tidak lagi dapat
digunakan atau dioperasikan
secara ekonomis;

c)

umur efektif dengan cara


melakukan
penyesuaian
terhadap
umur
aktual
berdasarkan
kondisi
dan
kegunaan mesin dan peralatan,
atau sisa umur ekonomis mesin
dan peralatan dengan cara
melakukan estimasi terhadap
sisa umur yang masih tersisa
sebelum mesin dan peralatan
tidak lagi dapat digunakan atau
dioperasikan secara ekonomis;

2).

Metode umur ekonomis hanya dapat


digunakan jika umur ekonomis dan
umur efektif mesin dan peralatan
yang menjadi obyek penilaian dapat
ditentukan secara akurat.

3).

Prosedur perhitungan penyusutan


dengan menggunakan metode umur
ekonomis adalah:
a)

menentukan umur ekonomis,


umur
efektif
dan
sisa
umur ekonomis mesin dan
peralatan yang menjadi obyek
penilaian; dan

b)

menentukan
dalam
bentuk

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

penyusutan
persentase
1729

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan cara membagi umur


efektif dengan umur ekonomis
obyek penilaian, atau 100%
(seratus perseratus) dikurangi
dengan presentase pembagian
sisa umur ekonomis dengan
umur ekonomis mesin dan
peralatan yang menjadi obyek
penilaian.
c.

Menentukan penyusutan dari mesin dan


peralatan dengan Metode breakdown
Di dalam metode breakdown, depresiasi
dikelompokkan kedalam tiga bagian utama
yaitu:
1).

Kemunduran
Deterioration);
a)

fisik

(Physical

faktor penyebab Kemunduran


fisik, yaitu:
i) Akibat umur;
ii) intensitas penggunaan;
iii) cara pemeliharaan; dan
iv) Kondisi terlihat.

b)

Prosedur
perhitungan
penyusutan
berdasarkan
kemunduran fisik (physical
deterioration), antara lain:
i) kemunduran fisik yang
tidak dapat diperbaiki
(incurable) didasarkan pada
faktor
umur,
dihitung
dengan
cara
membagi
umur efektif dengan umur
ekonomis; atau
ii) kemunduran fisik yang
dapat diperbaiki (curable)

1730

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

didasarkan pada faktor


kondisi terlihat, dihitung
dengan cara memperkirakan
besaran biaya perbaikan
yang diperlukan.
2).

keusangan fungsional
Obsolescence);
a)

(Functional

Penyusutan akibat keusangan


fungsional yang diakibatkan
oleh sebab-sebab yang timbul
dari mesin dan peralatan yang
menjadi obyek penilaian tetapi
diluar kemunduran fisik, antara
lain:
i) Ketinggalan teknologi;
ii) Perencanaan

yang

tidak

optimal;
iii) Ketidakseimbangan yang
berhubungan
dengan
ukuran, model, bentuk dan
kapasitas;
iv) Tidak
tersedianya
peralatan penunjang yang
semestinya ada; dan
v) Penggunaan yang tidak
sesuai
dengan
fungsi
semula.
b)

3).

penyusutan akibat keusangan


fungsional dapat dihitung dari
besarnya biaya yang dibutuhkan,
agar mesin dan peralatan
yang menjadi obyek penilaian
berfungsi sesuai dengan yang
telah direncanakan.

Keusangan

ekonomis

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

(Economic
1731

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Obsolescence),
a)

b)

Penyusutan akibat keusangan


ekonomis diakibatkan oleh
sebab-sebab yang timbul dari
luar, antara lain:
i)

peraturan
perundangundangan yang berlaku;

ii)

perubahan sosial ekonomi


masyarakat;

iii)

kondisi perekonomian;

iv)

masa penggunaan tanah


dan
bangunan
yang
terbatas;

v)

kelangkaan bahan baku;


dan

vi)

isu lingkungan hidup.

penyusutan akibat keusangan


ekonomis dari mesin dan
peralatan yang menjadi obyek
penilaian dapat dihitung dengan
cara, antara lain:
i) dalam
hal
terdapat
data
pasar,
digunakan
perbandingan
harga
penjualan pada saat sebelum
dan sesudah terjadinya
keusangan ekonomis; dan
ii) dari tingkat pemanfaatan
kapasitas pada saat sebelum
dan sesudah terjadinya
keusangan ekonomis.

7.

1732

Mesin dan Peralatan yang termasuk dalam jenis


Properti Khusus (Specialized Property) dinilai atas
dasar Nilai Dalam Penggunaan atau Nilai Pasar
untuk Penggunaan Yang Ada, sedangkan mesin

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

dan peralatan yang termasuk dalam jenis properti


bukan khusus dinilai atas dasar Nilai Pasar (Market
Value).

XV.5.6.2.17. Penilaian Properti Perkebunan


1.

Obyek penilaian dalam penilaian properti


perkebunan antara lain Aset Tanaman dan Aset
Non Tanaman.5113

2.

Penilai Properti wajib memahami dan mengetahui


sifat dan karateristik properti perkebunan.5114

3.

Properti perkebunan meliputi tanah dalam satuan


lahan yang dalam luasan tertentu, dengan satu
atau lebih dari satu komoditas tanaman yang
dibudidayakan, sarana dan prasarana serta fasilitas
penunjang lainnya.5115

4.

Tahapan-tahapan yang wajib dilakukan dalam


melakukan penilaian properti perkebunan adalah
sebagai berikut:5116
a.

b.

melakukan review atas rencana penugasan,


yang antara lain meliputi:
1).
identifikasi obyek penilaian;
2).
identifikasi status obyek penilaian;
3).
Tanggal Penilaian (Cut Off Date);
4).
maksud dan tujuan penilaian;
5).
batasan nilai; dan
6).
asumsi-asumsi dan kondisi pembatas.
membuat rencana Inspeksi yang antara lain
meliputi:
1).
mengidentifikasi jumlah dan jenis

5113
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf a.
5114
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf b
5115
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf c.
5116
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1733

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

c.

1734

data yang diperlukan;


2).
mengidentifikasi sumber data;
3).
mengidentifikasi kebutuhan tenaga
kerja;
4).
membuat rencana kerja; dan
5).
mengidentifikasi
peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
bidang perkebunan.
melakukan pengumpulan data dan analisis
data, yaitu:
1).
data umum, antara lain meliputi:
a)
lokasi yang meliputi wilayah,
aksesibilitas, dan kondisi sosial;
b)
kondisi ekonomi yang meliputi
analisis pasar, pertumbuhan dan
arah perkembangan ekonomi;
dan
c)
karateristik .lahan secara umum
yang meliputi iklim, ketinggian
dari permukaan laut, topografi,
kedalaman efektif tanah, jenis, fisik
dan kimia tanah, sumber air dan
sistem pengairan (drainase), dan
batuan dipermukaan dan di dalam
tanah.
2).
data khusus, antara lain meliputi:
a)
data agronomi dan budidaya
komoditi perkebunan yang
diusahakan antara lain jarak
tanam, jumlah populasi pokok per
tahun tanam yang berdasarkan
hasil
sensus
atau
secara
sampling, produksi per tahun
tanam, asal bibit/kecambah, data
kesesuaian lahan, pemupukan
dan perawatan tanaman;
b)
teknik budidaya, sertifikat asal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

d.

bibit, klasifikasi kelas lahan,


hasil sensus tanaman atau hasil
sampling, laporan analisis tanah
dan daun (jika ada), daftar curah
hujan;
c)
legalitas (masa berlakunya hak
guna usaha), gambaran umum
perusahaan, jumlah tenaga
kerja; dan
d) peraturan
perundangundangan yang berlaku di
bidang perkebunan.
melakukan analisis penggunaan tertinggi
dan terbaik (highest and best use analysis)
dengan memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.145117
kecuali
XV.5.6.2.14.2.e5118, serta tidak diperkenankan
untuk mempertimbangkan adanya perubahan
peruntukan obyek penilaian.

e.

5.

menerapkan pendekatan dan Metode


Penilaian;
f.
melakukan rekonsiliasi nilai; dan
g.
memberikan kesimpulan nilai.
Pendekatan Penilaian yang digunakan dalam
penilaian properti perkebunan adalah:
a.

Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)


hanya dapat digunakan apabila diperoleh
properti pembanding yang sebanding dan
sejenis dengan obyek penilaian.

b.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


hanya dapat digunakan untuk penilaian
properti perkebunan yang memiliki tanaman
menghasilkan.

5117
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14.
5118
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 14 Huruf b butir 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1735

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

6.

c.

Pendekatan Biaya (Cost Approach) hanya


dapat digunakan untuk penilaian Properti
Perkebunan yang seluruhnya terdiri dari
tanaman belum menghasilkan.

d.

Dalam hal menggunakan Pendekatan


Pendapatan (Income Approach) atau
Pendekatan Data Pasar (Market Data
Approach), nilai tanaman wajib diperoleh
melalui teknik ekstraksi, yaitu dengan cara
mengurangi nilai perkebunan dengan nilai
tanah, nilai aktiva non tanaman seperti
bangunan, infrastruktur, kendaraan dan
alat berat, mesin-mesin dan peralatan
lainnya.

e.

Untuk memperoleh nilai aktiva non tanaman


dalam teknik ekstraksi sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.17.5.d5119 wajib
menggunakan Pendekatan Biaya dan/atau
Pendekatan Data Pasar.

Biaya yang dapat dimasukkan dalam menilai


tanaman belum menghasilkan, meliputi:
a.

Pembukaan lahan (Land Clearing);

b.

Pemancangan;

c.

Pembuatan lubang tanam;

d.

Penanaman pohon pelindung,


kacangan/ leguminosa (jika ada);

e.

Pembibitan;

f.

Penanaman;

g.

Penyulaman dan Penyisipan (jika ada);

h.

Pemeliharaan
menghasilkan;

i.

Sarana Penunjang meliputi, antara lain:


1).

tanaman

kacang-

belum

bangunan kantor dan perumahan;

5119
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf e butir 4.
1736

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

7.

8.

2).

infrastruktur jalan dan jembatan;

3).

mesin dan peralatan;

4).

alat berat dan kendaraan;

5).

inventaris kantor; dan

6).

unit pengolahan (Pabrik).

Biaya yang dapat dimasukkan dalam menilai aset


tanah perkebunan, meliputi biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam mengurus perizinan sampai
diperolehnya hak guna usaha, yaitu antara lain:
a.

biaya pembebasan tanah; dan

b.

biaya administrasi dan pengadaan tanah,


yang meliputi, antara lain:
1).

biaya pendaftaran hak guna usaha;

2).

biaya pengukuran;

3).

biaya panitia;

4).

biaya analisis tata guna lahan;

5).

biaya pembuatan Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan (AMDAL);

6).

biaya ganti rugi tanam tumbuh (jika


ada); dan

7).

biaya-biaya lain yang dibayarkan.

Dalam hal menggunakan Pendekatan Biaya,


penilaian Properti Perkebunan yang seluruhnya
terdiri dari tanaman belum menghasilkan, untuk
biaya tanaman per hektar (unit cost) dan standar
pemeliharaan tanaman per hektar, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a.

Perkiraan semua biaya yang dikeluarkan


mengacu pada standar properti perkebunan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah dikalikan
dengan luas areal tanaman dan dilakukan
penyesuaian (adjusment) dengan kondisi
sebenarnya sesuai dengan hasil penilaian

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1737

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

teknis tanaman; dan


b.

Penyesuaian (adjustment) dengan kondisi


sebenarnya
sebagaimana
dimaksud
XV.5.6.2.17.8.a5120 dilakukan terhadap, antara
lain:
1).

populasi tanaman;

2).

keragaman tanaman;

3).

tingkat perawatan tanaman; dan

4).

kualitas tanaman.

9.

Metode Penilaian properti perkebunan yang


memiliki
tanaman
menghasilkan
wajib
menggunakan Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/DCF).

10.

Prosedur
yang
wajib
dilakukan
dalam
menggunakan Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/DCF) sebagaimana
dimaksud dalam huruf h, paling kurang meliputi:
a.

menghitung pendapatan bersih tahunan


dari produksi tanaman;

b.

memperkirakan

dan

memproyeksikan

biaya operasional (Operating Cost) yaitu


biaya variabel, biaya tetap, dan beban biaya
cadangan atas aktiva pengganti;
c.

menghitung pendapatan bersih tahunan,


yang diperoleh dari selisih pendapatan
kotor dengan biaya operasional (Operating
Cost); dan

d.

mendiskontokan pendapatan bersih tahunan


selama periode operasional atau periode
tanaman produktif dengan menggunakan
Tingkat Diskonto yang disesuaikan dengan
risiko usaha obyek penilaian.

5120
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 17 Huruf g butir 1.
1738

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.18. Penilaian Properti Kehutanan


1.

2.

3.

Penilaian Properti Kehutanan dikelompokkan


dalam:5121
a.
Penilaian terhadap Hak Pengelolaan
Hutan Alam (HPH), yang terdiri atas Hak
Pengelolaan terhadap:
1).
Kehutanan dengan sistem silvikultur
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI);
2).
Kehutanan dengan sistem silvikultur
Tebang Habis Permudaan Buatan
Alam (THPB);
3).
Kehutanan dengan sistem silvikultur
Tebang Habis Permudaan Alam
(THPA); dan
4).
Kehutanan dengan sistem silvikultur
Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ).
b.
Penilaian terhadap Budidaya Hutan
Tanaman.
c.
Penilaian terhadap sarana dan prasarana
properti antara lain bangunan dan peralatan
kerja.
Pendekatan Penilaian yang dapat digunakan
dalam penilaian properti kehutanan berupa Hak
Pengelolaan Hutan adalah Pendekatan Pendapatan
(Income Approach) dan/atau Pendekatan Data Pasar
(Market Data Approach).5122
Pendekatan Penilaian yang digunakan dalam
penilaian properti kehutanan berupa Budidaya
Hutan Tanaman adalah sebagai berikut:5123
a.
Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)
hanya dapat digunakan apabila diperoleh

5121
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf a.
5122
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf b.
5123
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1739

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

properti pembanding yang sebanding dan


sejenis dengan obyek penilaian.
b.
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
dapat digunakan untuk menilai suatu
tegakan hutan yang terletak dalam kawasan
hutan baik yang dikelola dengan hutan alam
maupun Hutan Tanaman industri dengan
menggunakan adalah Metode Diskonto Arus
Kas (Discounted Cash Flow Method/DCF).
c.
Pendekatan Biaya (Cost Approach) digunakan
untuk menilai tegakan Hutan Tanaman yang
belum masak tebang dan atau pohon bila
ditebang belum dapat digunakan.
Teknik ekstraksi wajib digunakan untuk:5124
a.
menilai tanaman belum masak tebang pada
budidaya Hutan Tanaman;
b.
menilai tanaman masak tebang pada
budidaya Hutan Tanaman; dan
c.
menilai tegakan budidaya Hutan Tanaman;
apabila Penilai menggunakan Pendekatan Data
Pasar (Market Data Approach) atau Pendekatan
Biaya (Cost Approach).

5.

Teknik ekstraksi untuk memperoleh nilai aktiva


non tanaman antara lain bangunan, infrastruktur,
kendaraan dan alat berat, mesin-mesin dan
peralatan lainnya digunakan Pendekatan Biaya
dan/atau Pendekatan Data Pasar.5125

6.

Penilai Properti dalam melakukan penilaian


terhadap properti kehutanan wajib memperoleh
pemahaman yang memadai tentang jenis dan
karakteristik properti kehutanan yang dinilai.
komponen penting yang perlu dipertimbangkan

5124
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf d.
5125
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf e.
1740

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

adalah sebagai berikut:5126


a.

Properti kehutanan dengan sistem silvikultur


Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
1).

Penataan Areal Kerja;

2).

Inventarisasi
Penebangan;

3).

Pembukaan Wilayah Hutan;

4).

Penebangan;

5).

Pembebasan;

6).

Inventarisasi Tegakan Tinggal;

7).

Pengadaan Bibit;

8).

Penanaman Pengayaan;

9).

Pemeliharaan Tahapan Pertama;

Tegakan

Sebelum

10). Pemeliharaan Lanjutan (Pembebasan


dan Penjarangan); dan
11). Perlindungan dan Penelitian.
b.

c.

Properti kehutanan dengan sistem silvikultur


Tebang Habis Permudaan Buatan Alam
(THPB)
1).

Penataan Areal Kerja;

2).

Pembibitan;

3).

Pembukaan Wilayah Hutan;

4).

Penebangan;

5).

Penyaradan;

6).

Pengangkutan;

7).

Pengumpulan;

8).

Penanaman;

9).

Pemeliharaan; dan

10).

Perlindungan dan Penelitian.

Properti kehutanan dengan sistem silvikultur


Tebang Habis Permudaan Alam (THPA)

5126
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf f.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1741

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

e.

1).

Inventarisasi
pohon
dan
permudaan tingkat semai sebelum
eksploitasi;

2).

Penebangan;

3).

Penyemaian;

4).

Inventarisasi permudaan
pancang setelah eksploitasi;

5).

Pemeliharaan Tegakan Hutan; dan

6).

Perlindungan Hutan.

Properti kehutanan dengan sistem silvikultur


Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ)
1).

Rancangan Penataan Areal Kerja dan


Risalah;

2).

Pembukaan Wilayah Hutan;

3).

Pengadaan Bibit;

4).

Penebangan dan Pembuatan Jalur


Bebas Naungan;

5).

Penyiapan Jalur Bersih;

6).

Penanaman;

7).

Pemeliharaan Tanaman; dan

8).

Perlindungan Tanaman.

Properti kehutanan dengan sistem Budidaya


Hutan Tanaman
1).

2).

1742

tingkat

Pra Tanam, yang meliputi kegiatan:


a)

Land Clearing;

b)

Pemancangan;

c)

Pembuatan lubang tanam; dan

d)

Pembibitan.

Masa Tanaman Belum Masak Tebang


(TBMT), yang meliputi kegiatan:
a)

Penanaman;

b)

Penyulaman (bila ada);

c)

Pemeliharaan TBMT; dan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

d)
3).

4).

7.

Penjarangan (tergantung jenis


tanaman).

Masa Tanaman Masak Tebang (TMT),


yang meliputi kegiatan:
a)

Biaya pemanenan tegakan; dan

b)

Hasil pemanenan (sesuai jenis


dan daur).

Pengolahan dan Pemasaran Hasil,


yang meliputi kegiatan:
a)

Pengolahan;

b)

Pengepakan; dan

c)

Pengiriman.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


dalam penilaian Properti Kehutanan wajib
memperhatikan:5127
a.

Sumber Pendapatan
1).

Sumber
pendapatan
properti
kehutanan diperoleh dari penjualan
tegakan kayu yang terkandung
didalam hutan yang menjadi obyek
penilaian.

2).

Harga jual tegakan kayu diperoleh dari


data pasar disekitar lokasi hutan, dengan
memperhatikan jenis, perkiraan usia dan
diameter tegakan.

3).

Jumlah tegakkan yang dapat ditebang


dan dijual disesuaikan dengan potensi
tegakkan yang terkandung di dalam
hutan.

4).

Melakukan analisis terhadap fungsi


hutan, kondisi hutan (primer atau
sekunder) dan pertumbuhan tegakan
hutan.

5127
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 18 Huruf g.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1743

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

Biaya dan Pengeluaran


Biaya dan pengeluaran yang diperhitungkan
dalam operasional properti kehutanan,
antara lain:
1).

2).

c.

Hutan Alam
a)

biaya
penebangan
pengangkutan;

dan

b)

iuran dan kewajiban lain kepada


pemerintah;

c)

biaya
operasional
pemasaran;

d)

biaya reboisasi; dan

e)

biaya perizinan.

dan

Hutan Budidaya
a)

biaya perizinan

b)

biaya
penanaman
pemeliharaan;

c)

biaya operasional;

d)

biaya
penebangan,
pengangkutan, dan pemasaran;
dan

e)

iuran dan kewajiban lain kepada


Pemerintah.

dan

Tingkat Diskonto (Discount Rate)


Besaran
Tingkat
Diskonto
(Discount
Rate) yang diterapkan mengacu pada
penentuan Tingkat Diskonto (Discount Rate)
sebagaimana dimaksud XV.5.6.2.12.65128
disesuaikan dengan jenis oprasional properti
kehutanan obyek penilaian.

5128
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf h.
1744

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.19. Penilaian Properti Pertambangan


1.

2.

Obyek penilaian pada properti pertambangan


terdiri dari:5129
a.

Aset cadangan antara lain cadangan


tambang, areal produktif dan areal belum
produktif; dan

b.

Aset non cadangan antara lain sarana dan


prasarana properti termasuk bangunan dan
peralatan kerja.

Dalam melakukan penilaian properti pertambangan


wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:5130
a.

Penyelidikan umum, termasuk observasi


secara geologi untuk menetapkan tandatanda adanya bahan galian (prospeksi);

b.

Eksplorasi, dengan penyelidikan geologi


pertambangan untuk menetapkan lebih teliti
dan seksama adanya dan letak sifat letakan
bahan galian;

c.

Eksploitasi properti pertambangan dengan


maksud untuk menghasilkan bahan galian
dan memanfaatkannya dengan cara:
1).

tambang terbuka (surface mining/open


pit);

2).

tambang
dalam/bawah
(underground mining); dan

3).

tambang bawah air (underwater mining/


marine mine).

tanah

d.

Pengolahan dan pemurnian bahan galian;

e.

Penjualan bahan galian dari hasil pengolahan

5129
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 19 Huruf a.
5130
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 19 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1745

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan pemurnian; dan


f.
3.

Analisis mengenai dampak lingkungan


serta perencanaan setelah penambangan.

Penilai Properti dalam melakukan prosedur


penilaian pertambangan wajib memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:5131
a.

Pengumpulan
Pendahuluan:
1).

2).

3).

Data

Dan

Analisis

Aspek teknik;
a)

Kajian geologi dan eksplorasi;

b)

Kajian geoteknik;

c)

Kajian hidrogeologi;

d)

Sistim penambangan;

e)

Sistim
pengolahan
pemurnian;

f)

Sistem pengangkutan;

g)

Nisbah Pengupasan (Stripping


Ratio/SR);

h)

Kadar Batas Rata-rata Terendah


(COG); dan

i)

Ketebalan
Batas
Terambil (COT).

dan

Rata-rata

Aspek ekonomi;
a)

Infrastruktur;

b)

Tenaga kerja;

c)

Harga komoditas bahan galian


dan persaingan;

d)

Jenis produk sampingan dan


produk akhir; dan

e)

Nilai dan prospek bahan galian.

Aspek lingkungan, Kesehatan dan

5131
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 19 Huruf c.
1746

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

keselamatan Kerja; dan


4).
4.

Aspek hukum.

Pendekatan yang digunakan dalam melakukan


penilaian properti Pertambangan adalah sebagai
berikut: 5132
a.

Dalam hal penilaian properti pertambangan


berupa aset cadangan, pendekatan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1).

Pendekatan Biaya (Cost Approach)


digunakan untuk penilaian pada areal
belum produktif (areal dalam tahap
penyelidikan umum, eksplorasi dan
konstruksi) di Wilayah Izin Usaha
Pertambangan;

2).

Pendekatan
Pendapatan
(Income
Approach) digunakan untuk penilaian
pada areal produktif (areal kawasan
produktif dan areal belum produktif
tetapi sudah dapat diukur besarnya
cadangan tambang) di Wilayah
Izin Usaha Pertambangan dengan
menggunakan Metode Diskonto Arus
Kas (Discounted Cash Flow Method/
DCF);

3).

Penentuan nilai cadangan dilakukan


dengan
menghitung
perkiraan
penerimaan yang akan diperoleh pada
tahun-tahun mendatang selama umur
tambang dan didiskontokan menjadi
nilai saat ini; dan

4).

Teknik ekstraksi untuk memperoleh


nilai cadangan dilakukan dengan
cara mengurangi nilai pertambangan
dengan nilai tanah dan nilai aktiva

5132
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 19 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1747

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

non cadangan antara lain bangunan,


infrastruktur, kendaraan dan alat
berat, mesin-mesin dan peralatan.
b.

5.

Dalam hal penilaian properti pertambangan


berupa aset non cadangan, pendekatan
penilaian yang digunakan adalah Pendekatan
Biaya (Cost Approach) dan/atau Pendekatan
Data Pasar.

Penilai Properti pertambangan dalam melakukan


penilaian dengan menggunakan metode Metode
Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/
DCF) wajib melakukan prosedur sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.12.35133, dan wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:5134
a.

Mengestimasi
dan
memproyeksikan
Pendapatan kotor tahunan;

b.

Mengestimasi biaya operasional (Operating


Cost) yang diperoleh dari biaya variabel,
biaya tetap dan beban biaya cadangan, sesuai
dengan pos pengeluaran sebagai berikut:
1).

biaya eksplorasi;

2).

biaya eksploitasi, antara lain:


a)

biaya persiapan dan biaya


pembersihan;

b)

biaya
pengupasan
overburden (OB);

c)

biaya
penggalian
atau
peledakan dan pemuatan
bahan galian;

d)

biaya
pengangkutan
ke tempat penimbunan
(stockpile);

5133
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.
5134
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 19 Huruf e.
1748

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

e)

biaya perawatan jalan;

f)

biaya
tenaga
langsung;

g)

biaya

bahan

bakar

kerja
dan

pelumas;

c.

h)

biaya perawatan alat berat;

i)

biaya
reklamasi
atau
penutupan tambang; dan

j)

biaya pencadangan.

3).

biaya pengolahan atau pemurnian


atau ekstraksi;

4).

biaya pengolahan, termasuk bahan


kimia (jika ada);

5).

biaya tenaga kerja langsung;

6).

biaya bahan bakar dan pelumas;

7).

biaya pemasaran;

8).

biaya umum dan administrasi;

9).

biaya perawatan: alat berat, mesin


dan pelaratan, dermaga, aset
operasional lainnya, infrastruktur;

10).

biaya pencadangan: alat berat,


mesin dan pelaratan, dermaga, aset
operasional lainnya, infrastruktur;

11).

biaya pemuatan dari stockpile ke


kapal (vessel);

12).

biaya royalti;

13).

biaya retribusi;

14).

biaya pajak bumi dan bangunan;

15).

biaya asuransi; dan

16).

keuntungan
wajar.

penambang

yang

Mengestimasi pendapatan bersih tahunan,


yang diperoleh dari selisih pendapatan kotor

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1749

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

proyeksi dengan biaya operasi proyeksi.


d.

mendiskontokan
pendapatan
bersih
tahunan proyeksi selama periode operasi
atau periode penambangan produktif
berdasarkan Tingkat Diskonto sebagaimana
dimaksud dalam XV.5.6.2.12.9 5135.

XV.5.6.2.20. Kesimpulan Nilai


1.

2.

Dalam membuat kesimpulan Nilai, Penilai Properti


wajib mempertimbangkan:5136
a.

Pendekatan Penilaian, Metode Penilaian


dan prosedur penilaian yang relevan sesuai
dengan maksud dan tujuan penilaian;
dan

b.

Data dan informasi yang relevan serta dapat


dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan Nilai sebagaimana dimaksud dalam


XV.5.6.2.20.15137, wajib diperoleh dengan cara:
a.

mengukur kehandalan hasil penilaian


yang didapatkan dari penggunaan
beberapa Pendekatan Penilaian dan
Metode Penilaian yang berbeda;

b.

menghubungkan dan merekonsiliasi


hasil penilaian yang didapatkan dari
penggunaan
beberapa
Pendekatan
Penilaian dan Metode Penilaian yang
berbeda; dan

c.

menentukan bahwa kesimpulan Nilai


merupakan hasil penilaian pada lebih dari

5135
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 12 Huruf h.
5136
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf a.
5137
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf a.
1750

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

satu Pendekatan Penilaian dan Metode


Penilaian.
3.

Penilai Properti wajib melakukan rekonsiliasi


atas hasil yang didapatkan dengan cara
Metode Rata-Rata Tertimbang (Gross Weighted
Method) dalam hal menggunakan lebih dari
satu pendekatan, dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut: 513 8
a.

Langkah-langkah minimum Metode RataRata Tertimbang (Gross Weighted Method)


dilakukan dengan cara:
1).

2).

b.

menetapkan faktor tertimbang


(weighting
factor)
berdasarkan
besarnya indikasi Nilai yang
didapatkan dari pendekatan yang
digunakan, dengan cara:
a)

menjumlahkan indikasi Nilai


yang didapatkan dari masingmasing pendekatan; dan

b)

membagi
indikasi
Nilai
masing-masing pendekatan
dengan jumlah keseluruhan
indikasi Nilai yang didapatkan
sebagaimana dimaksud dalam
XV.5.6.2.20.3.a.1).a)5139.

mengalikan
faktor
tertimbang
dengan
indikasi
Nilai
yang
didapatkan dari masing-masing
pendekatan sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.20.3.a.1)5140.

Nilai dari Metode Rata-Rata Tertimbang

5138
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c.
5139
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 1(a) ayat (1).
5140
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 1(a).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1751

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

(Gross Weighted Method) didapatkan


dengan cara menjumlahkan indikasi
Nilai sebagaimana dihasilkan dari
XV.5.6.2.20.3.a5141.
4.

5.

Penilai Properti wajib mengungkapkan secara


jelas dalam Laporan Penilaian Properti mengenai
prosedur penyesuaian dan rekonsiliasi yang
dilakukan untuk memperoleh kesimpulan Nilai,
termasuk:5142
a.

alasan-alasan penerapan Pendekatan


Penilaian dan Metode Penilaian yang
digunakan;

b.

pertimbangan
dalam
melakukan
penyesuaian laporan laba rugi dan laporan
arus kas, dalam hal Penilai Properti
menggunakan data dan informasi dari
laporan keuangan;

c.

pertimbangan
dalam
melakukan
penyesuaian proyeksi yang diperoleh dari
pihak pemberi tugas, dalam hal Penilai
Properti menggunakan data dan informasi
dari pemberi tugas; dan

d.

rekonsiliasi terhadap indikasi Nilai yang


dihasilkan oleh masing-masing Pendekatan
Penilaian dan Metode Penilaian yang
digunakan.

Kesimpulan Nilai wajib dinyatakan dalam satu


nilai tertentu (single amount) dalam mata uang
yang sesuai dengan mata uang yang digunakan di
dalam laporan keuangan obyek penelitian.5143

5141
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf c butir 1.
5142
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf d.
5143
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf e.
1752

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.21. Laporan Penilaian Properti


XV.5.6.2.21.1. Ketentuan Umum5144
1.

Penilai
Properti
yang
melakukan
penugasan penilaian profesional wajib
membuat Laporan Penilaian Properti.

2.

Laporan Penilaian Properti sebagaimana


dimaksud dalam XV.5.6.2.21.1.15145 wajib
berbentuk laporan lengkap (narrative report
atau long form report) dan laporan ringkas
(short form report).

3.

Jenis dan isi laporan tergantung


pada penggunaan laporan penilaian,
persyaratan hukum jenis properti,
dan sifat dasar serta kompleksitas
penugasan.

4.

Penilai Properti wajib mengungkapkan


dalam Laporan Penilaian Properti,
ketentuan-ketentuan
yang
berkaitan
dengan kewajiban pelaporan dalam
Peraturan ini.

5.

Penilai Properti wajib menggunakan


definisi dan istilah-istilah sebagaimana
dimaksud dalam angka 1 huruf a,
Peraturan Bapepam No. VIII.C.4 tentang
Pedoman Penilaian Dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti Di Pasar Modal.
Dalam hal Penilai Properti menggunakan
definisi dan istilah-istilah lain yang tidak
ditetapkan dalam Peraturan ini, maka
definisi dan istilah-istilah lain tersebut

5144
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf a.
5145
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf a butir 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1753

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

wajib diungkapkan secara jelas dalam


Laporan Penilaian Properti.

XV.5.6.2.21.2. I si Laporan Penilaian Properti


Laporan Penilai Properti sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.21.1.25146 yang berbentuk
laporan lengkap (narrative report atau long form
report) paling kurang memuat hal-hal sebagai
berikut:5147
1.

Surat Pengantar;

2.

Daftar Isi;

3.

Pendahuluan, yang wajib menjelaskan


dan mengungkapkan paling kurang halhal sebagai berikut:
a.

nomor laporan penilaian atau nomor


referensi;

b.

tanggal laporan penilaian;

c.

identitas pemberi tugas antara lain


nama, bidang usaha, alamat, nomor
telepon, faksimili, alamat email;

d.

nomor dan tanggal kontrak surat


perjanjian kerja atau proposal yang
telah disetujui untuk penugasan
dimaksud;

e.

uraian mengenai obyek penilaian;

f.

tanggal Inspeksi properti yang


diuraikan untuk setiap obyek
penilaian;

g.

Tanggal Penilaian (Cut Off Date);

h.

maksud dan tujuan penilaian;

5146
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf a butir 2.
5147
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
1754

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

i.

ruang lingkup penilaian;

j.

dasar nilai yang digunakan;

k.

definisi dan istilah yang digunakan


dalam penilaian;

l.

uraian informasi yang digunakan


dalam analisis;

m.

pendekatan dan metode penilaian


yang ditetapkan serta alasan
penggunaannya;

n.

uraian proses penilaian;

o.

pernyataan
independensi
dari
Penilai Properti dan tim penugasan
penilaian profesional yang terlibat
dalam penugasan dan Kantor Jasa
Penilai Publik (KJPP);

p.

asumsi-asumsi dan kondisi pembatas


serta skenario hipotesis yang secara
langsung mempengaruhi penilaian;

q.

uraian mengenai Tenaga Ahli dan


hasil pekerjaan Tenaga Ahli dalam
hal Penilai Properti mendasarkan
penilaiannya pada hasil kerja Tenaga
Ahli;

r.

penjelasan
mengenai
kejadian
penting setelah Tanggal Penilaian
(subsequent event);

s.

uraian
mengenai
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang terkait dengan penilaian (jika
ada); dan

t.

tambahan informasi lain yang


diperlukan diluar hal-hal yang telah
diuraikan sebagaimana dimaksud

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1755

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dalam XV.5.6.2.21.2.3.a5148 sampai


XV.5.6.2.21.3.t5149.
4.

Tinjauan Pasar
Penilai Properti wajib menguraikan
tinjauan pasar yang memuat paling
kurang:

5.

a.

obyek penilaian, termasuk kondisikondisi yang mempengaruhi


proses dan hasil penilaian; dan

b.

produk yang dihasilkan


obyek penilaian.

oleh

Pengungkapan atas aset adalah sebagai


berikut:
a.

Aset Operasional
Uraian teknis, pendekatan yang
digunakan untuk mendapatkan
Nilai dan Nilai setiap Aset
Operasional tersebut termasuk
status kepemilikan; dan

b.

Aset Non-Operasional
Uraian teknis, pendekatan yang
digunakan untuk mendapatkan
Nilai dan Nilai setiap Aset NonOperasional tersebut termasuk
status kepemilikan.

6.

Data dan Informasi


Penilai Properti wajib mengidentifikasi dan
mengungkapkan data dan informasi baik
yang diketahui maupun patut diketahui,
yang diperoleh dari dalam atau dari luar
pihak pemberi tugas, atas obyek penilaian
yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh

5148
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 3a.
5149
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b butir 3t.
1756

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

pemberi tugas, paling kurang meliputi:


a.

Dalam hal obyek penilaian meliputi


tanah, maka hal-hal yang wajib
diungkapkan, antara lain:
Uraian teknis tanah meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1).

Lokasi dan Identifikasi;


Berisi uraian tentang lokasi
tanah dengan menyebutkan:

2).

a)

Alamat lengkap;

b)

akses menuju
tanah;

c)

jarak
lokasi
tanah
dengan properti atau
tempat tertentu yang
mudah diidentifikasi;
dan

d)

spesifikasi jalan di
sekitar lokasi tanah.

lokasi

Data Lingkungan;
Uraian
tentang
keadaan
lingkungan dari lokasi tanah
berada dan sekitarnya, paling
kurang:
a)

pemanfaatan
penggunaan
disekitarnya;

b)

p e r u n t u k k a n
penggunaan
tanah
(zoning);

c)

properti atau tempat


disekitarnya
yang
mudah
diidentifikasi
dan dapat dijadikan
acuan lokasi; dan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

atau
tanah

1757

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d)
3).

fasilitas umum
tersedia.

yang

Data Tanah;
Uraian
tentang
keadaan
status atau legalitas sertifikat
tanah serta spesifikasi teknis
tanah obyek penilaian, paling
kurang:

4).

a)

jenis
dan
nomor
sertifikat, tanggal dan
tempat diterbitkan serta
masa berlaku, nomor
dan tanggal gambar
situasi atau surat ukur,
luas tanah, dan nama
pemegang hak; dan

b)

bentuk,
ukuran,
keadaan permukaan,
serta
keterangan
lainnya yang terkait
dan relevan.

Pemanfaatan Tanah;
Uraian tentang pemanfaatan
atau penggunaan tanah pada
saat penilaian.

5).

Penggunaan tertinggi dan


terbaik (highest and best use);
dan
Uraian tentang Penggunaan
Terbaik dan Tertinggi dari
obyek
penilaian,
dalam
hal
memenuhi
prinsip
penggunaan tertinggi dan
terbaik (highest and best use).

6).
1758

Uraian tentang obyek penilaian

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

yang tidak memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan
terbaik (highest and best use).
7).

Data
dan/atau
Pembanding

Properti

Uraian tentang data dan/


atau properti pembanding
yang digunakan sebagai
pembanding dalam proses
penilaian.
b.

c.

Dalam hal obyek penilaian meliputi


bangunan, maka hal-hal yang wajib
diungkapkan, paling kurang:
1).

uraian teknis, pendekatan yang


digunakan untuk mendapatkan
Nilai dan Nilai setiap bangunan
tersebut; dan

2).

spesifikasi teknis bangunan


meliputi nama bangunan,
jenis
konstruksi,
jumlah
lantai, jenis fondasi, material
yang digunakan, tata ruang,
kelengkapan bangunan, luas
lantai dan kondisi fisik.

Dalam hal obyek penilaian meliputi


mesin dan peralatan, maka hal-hal
yang wajib diungkapkan, adalah
sebagai berikut:
1).

uraian teknis, pendekatan yang


digunakan untuk mendapatkan
Nilai dan Nilai setiap Mesin dan
Peralatan; dan

2).

spesifikasi teknis mesin dan


peralatan
meliputi
jenis

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1759

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mesin, nama mesin, pembuat,


model atau tipe mesin,
tahun pembuatan, negara
asal, sistem kerja, kapasitas
keluar, tenaga penggerak,
sumber daya dan kebutuhan
tenaganya,
peralatan
pendukung,
kelengkapan
mesin, dan kondisi fisik.
d.

7.

Dalam hal obyek penilaian meliputi


prasarana maka hal-hal yang wajib
diungkapkan,
adalah
sebagai
berikut:
1).

uraian teknis, pendekatan


yang
digunakan
untuk
mendapatkan Nilai dan Nilai
setiap prasarana.

2).

spesifikasi teknis prasarana


meliputi nama prasarana,
jenis konstruksi, jenis fondasi,
material yang digunakan,
kelengkapan prasarana dan
kondisi fisik.

Pertimbangan Pendekatan Penilaian dan


Metode Penilaian
Penilai Properti wajib menyatakan bahwa
telah mempertimbangkan penggunaan
Pendekatan Penilaian dan Metode
Penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan ini.

8.

Penggunaan Pendekatan Penilaian dan


Metode Penilaian
Penilai Properti wajib menjelaskan
dan
mengungkapkan
penggunaan
Pendekatan Penilaian dan Metode
Penilaian
serta
uraian
dalam

1760

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

penerapannya.
9.

Perhitungan Indikasi Nilai


Penilai Properti wajib mengungkapkan
proses perhitungan untuk menghasilkan
indikasi Nilai.

10.

11.

Rekonsiliasi Estimasi Nilai dan Kesimpulan


Nilai
a.

Penilai Properti wajib menyajikan


rekonsiliasi dari berbagai estimasi
Nilai yang diperoleh dari Pendekatan
Penilaian dan Metode Penilaian yang
digunakan serta mengungkapkan
pertimbangan rekonsiliasi yang
mendasari
kesimpulan
Nilai,
terkecuali penilaian atas obyek
penilaian sebagaimana dimaksud
dalam XV.5.6.2.10.45150.

b.

uraian dari indikasi Nilai obyek


penilaian atau bagian dari obyek
penilaian serta kesimpulan Nilai
akhir yang berupa nilai tunggal
(single amount).

Pernyataan Penilai Properti


Penilai Properti wajib menyatakan bahwa
a.

penugasan penilaian profesional


telah dilakukan terhadap obyek
penilaian pada Tanggal Penilaian
(Cut Off Date);

b.

analisis telah dilakukan untuk


tujuan penilaian yang diungkapkan
dalam Laporan Penilaian Properti;

c.

penugasan penilaian profesional


telah dilaksanakan sesuai dengan

5150
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 10 Huruf d.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1761

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

peraturan
perundang-undangan
yang berlaku;

12.

d.

telah dilakukan Inspeksi terhadap


obyek penilaian;

e.

perkiraan Nilai yang dihasilkan


dalam
penugasan
penilaian
profesional telah disajikan sebagai
kesimpulan Nilai;

f.

lingkup pekerjaan dan data yang


dianalisa telah diungkapkan;

g.

kesimpulan Nilai telah sesuai


dengan asumsi-asumsi dan kondisi
pembatas;

h.

seluruh data dan informasi yang


diungkapkan dalam laporan dapat
dipertanggungjawabkan; dan

i.

besaran imbalan jasa penilai tidak


tergantung pada hasil penilaian.

Kualifikasi Penilai Properti


Penilai Properti wajib mengungkapkan
informasi mengenai kualifikasi dan
keahlian Penilai Properti.

13.

Tanda Tangan Penilai Properti


Penilai Properti wajib menandatangani
Laporan Penilaian Properti dengan
mencantumkan nama, tempat, Nomor
STTD serta tanggal pelaporan.

14.

Lampiran
Laporan Penilai Properti wajib memuat
lampiran
yang
diperlukan
dalam
melakukan analisis dan mendukung hasil
penilaian.

1762

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.5.6.2.21.3. Ketentuan Lain


1.

2.

3.

Dalam hal Penilai Properti melakukan


penilaian atas Properti khusus (Specialized
Property), maka laporan lengkap (long form
report) paling kurang memuat:5151
a.

informasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.21.25152 ;

b.

penjelasan
identifikasi
Properti
Khusus (Specialized Property); dan

c.

alasan penggunaan Pendekatan


Biaya (Cost Approach) dengan Metode
Biaya Penggantian Terdepresiasi
(Depreciated Replacement Cost Method/
Metode DRC).

Dalam hal Penilai Properti melakukan


penilaian atas obyek penilaian dalam
tahap pembangunan atau pengembangan,
maka Laporan Penilaian lengkap (long
form report) paling kurang memuat:5153
a.

informasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.21.25154;

b.

tingkat penyelesaian pembangunan


atau pengembangan properti;

c.

rencana penyelesaian pembangunan


atau pengembangan; dan

d.

rencana mulai beroperasi secara


komersial.

Dalam hal Penilai Properti melakukan

5151
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf c.
5152
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
5153
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf d.
5154
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1763

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penilaian atas properti perkebunan,


maka laporan lengkap (long form report)
paling kurang memuat: 515 5

4.

a.

informasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.21.25156;

b.

informasi tambahan yang wajib


disajikan dalam laporan penilaian
properti perkebunan, antara lain:
1).

Tanaman Perkebunan meliputi


tanaman
menghasilkan
dan
tanaman
belum
menghasilkan;

2).

bibitan;

3).

perkebunan plasma; dan

4).

Aset Non Tanaman.

Dalam hal Penilai Properti melakukan


penilaian atas properti kehutanan, maka
Laporan Penilaian lengkap (long form
report) paling kurang memuat:5157
a.

informasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.21.25158;

b.

Identifikasi properti, meliputi:


1).
2).
3).
4).

legalitas properti;
perizinan pemanfaatan hasil
hutan yang telah diperoleh;
sejarah pengelolaan kawasan
hutan;
kondisi fisik dan sosial
ekonomi;

5155
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf e.
5156
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
5157
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf f.
5158
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
1764

Penilaian dan Penyajian Laporan


Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian dan Penyajian Laporan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

5).
6).
7).
8).

c.

5.

fungsi hutan;
analisis areal efektif;
luas dan umur tanaman;
survei potensi, jenis kayu
yang bisa diperdagangkan
dan dilindungi;
9).
etat luas, etat volume, daur
tanaman, faktor eksploitasi
dan pengaman;
10). k e w a j i b a n - k e w a j i b a n
perlindungan hutan;
11). areal konsesi dan proyeksi
rencana
kerja
tahunan
sesuai daur; dan
12). kinerja pengelolaan properti
hutan.
Analisis pasar sesuai dengan jenis
dan penggunaan kayu obyek
penilaian;

Dalam hal Penilai Properti melakukan


penilaian atas properti pertambangan,
maka laporan lengkap (long form report)
paling kurang memuat:5159
a.

informasi sebagaimana dimaksud


dalam XV.5.6.2.21.25160;

b.

Uraian mengenai data yang telah


diverifikasi dalam penilaian properti
pertambangan antara lain:
1).

Legalitas perizinan perusahaan


termasuk sertifikat Hak Guna
Bangunan pada unit pengolahan,
dan perizinan lainnya yang
berkaitan dengan penambangan

5159
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 20 Huruf g.
5160
Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1765

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

termasuk pada:

1766

a)

uraian
mengenai
kepemilikan, hak guna
lahan,
Izin
Usaha
Pertambangan;

b)

tanggal
persetujuan,
mulai,
dan
masa
berlakunya Izin Usaha
Pertambangan;

c)

penjelasan
mengenai
daerah target eksploitasi
dan/atau daerah yang
dilepas;

d)

penjelasan
mengenai
bahan
galian
yang
diselidiki; dan

e)

luas wilayah properti


pertambangan, dan luas
daerah penyelidikan.

2).

Standar biaya pengolahan


per Ton atau per Kilo Gram
atau per satuan lainnya dari
hasil bahan galian (break event
stripping ratio/BESR).

3).

Hasil
pekerjaan
Tenaga
Ahli mengenai kelayakan
pertambangan dan laporan
analisa cadangan;

4).

Uraian
tentang
pertambangan
mengungkapkan:

lokasi
dengan

a)

akses menuju
tambang;

b)

jarak lokasi obyek


penilaian
dengan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

lokasi

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

properti/aset
atau
tempat tertentu yang
mudah diidentifikasi;
dan
c)
c.

spesifikasi jalan di
sekitar lokasi tambang.

informasi tambahan yang wajib


disajikan dalam Laporan Penilaian
Properti pertambangan, antara lain:
1).

Aset Cadangan; dan

2).

Aset Non Cadangan.

6.

Laporan ringkas (short form report)


sebagaimana
dimaksud
dalam
5161
XV.5.6.2.21.1.3
merupakan ringkasan
seluruh informasi penting dari Laporan
Penilaian Properti yang berbentuk laporan
lengkap (long form report).5162

7.

Laporan ringkas (short form report)


dapat disajikan secara terpisah namun
merupakan satu kesatuan dari Laporan
Penilaian Properti.5163

XV.5.5.6.2.21.4
1.

Untuk obyek penilaian dalam kondisi


tertentu, Bapepam dan LK dapat
menetapkan ketentuan mengenai obyek
penilaian tersebut.

2.

Dengan tidak mengurangi ketentuan


pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam

5161
Peraturan Bapepam-LK-LK-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf a butir 2.
5162
Peraturan Bapepam-LK-LK-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf h.
5163
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal, Angka 21 Huruf i.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1767

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap


setiap pelanggaran ketentuan Peraturan
ini, termasuk Pihak yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran tersebut.

XV.6. NOTARIS
XV.6.1. Pengertian
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta
otentik dan terdaftar di Bapepam.5164

XV.6.2. Kewajiban Pendaftaran


Notaris yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal
wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam dan memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam
No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal.5165

XV.6.2.1. P ersyaratan
Persyaratan Notaris sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran
Notaris Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal adalah
sebagai berikut:5166
1.

telah diangkat sebagai Notaris oleh Menteri


Kehakiman dan telah diambil sumpahnya sebagai
Notaris dari instansi yang berwenang;

2.

tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan

5164
UUPM, Penjelasan Pasal 64 ayat 1d.
5165
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 1.
5166
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 2.
1768

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

atau dihukum karena terbukti melakukan tindak


pidana di bidang keuangan;
3.

memiliki akhlak dan moral yang baik;

4.

wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal,


dan persyaratan keahlian dapat dipenuhi melalui
program latihan yang diakui Bapepam;

5.

sanggup secara terus menerus mengikuti program


Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) di bidang
kenotariatan dan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal;

6.

sanggup melakukan pemeriksaan sesuai dengan


Peraturan Jabatan Notaris (PJN) dan Kode Etik
Profesi, serta senantiasa bersikap independen;

7.

telah menjadi atau bersedia menjadi anggota


Ikatan Notaris Indonesia (INI); dan

8.

bersedia untuk diperiksa oleh Ikatan Notaris


Indonesia atas pemenuhan Peraturan Jabatan
Notaris (PJN) dan Kode Etik Profesi dalam rangka
melaksanakan kegiatannya.

XV.6.2.2. Tata Cara Pendaftaran


1.

Permohonan pendaftaran Notaris sebagai Profesi


Penunjang Pasar Modal diajukan kepada Bapepam
dalam rangkap 4 (empat) dengan mempergunakan
Formulir Nomor VIII.D.1-1 lampiran 1, Peraturan
Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris
Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal.5167

2.

Permohonan pendaftaran
sebagai berikut:5168
a.

disertai

dokumen

Nomor Pokok Wajib Pajak;

5167
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 3.
5168
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1769

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1770

b.

surat keputusan pengangkatan selaku


Notaris dari Menteri Kehakiman dan Berita
Acara Sumpah Notaris dari instansi yang
berwenang;

c.

surat pernyataan bahwa Notaris tidak


pernah melakukan perbuatan tercela dan
atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;

d.

sertifikat program pelatihan di bidang Pasar


Modal yang diakui Bapepam;

e.

surat pernyataan bahwa Notaris sanggup


mengikuti secara terus menerus program
Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) di bidang
kenotariatan dan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal;

f.

surat pernyataan bahwa Notaris sanggup


melakukan pemeriksaan sesuai dengan
Peraturan Jabatan Notaris (PJN) dan Kode
Etik Profesi, serta senantiasa bersikap
independen dalam melakukan kegiatannya;

g.

bukti keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia


(INI), (jika ada);

h.

surat pernyataan bahwa Notaris bersedia


menjadi anggota Ikatan Notaris Indonesia
(INI) setelah memperoleh Surat Tanda
Terdaftar (STTD) dari Bapepam dan akan
menyampaikan bukti keanggotaan tersebut
kepada Bepapam; dan

i.

surat pernyataan bahwa Notaris bersedia


diperiksa oleh Ikatan Notaris Indonesia (INI)
atas pemenuhan Peraturan Jabatan Notaris
(PJN) dan Kode Etik Profesi dalam rangka
melaksanakan kegiatannya.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

XV.6.2.3. Surat Pemberitahuan Bapepam


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XII.4.4.2.2.15169 peraturan ini tidak memenuhi syarat,
maka selambat-lambatnya dalam jangka waktu 45 (empat
puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan tersebut,
Bapepam wajib memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:5170
1.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.D.1-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris
Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal; atau

2.

permohonan ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor VIII.D.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris
Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal.

XV.6.2.4. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang


Pasar Modal
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XII.4.4.2.2.15171 memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)
hari sejak diterimanya permohonan secara lengkap,
Bapepam memberikan Surat Tanda Terdaftar Profesi
Penunjang Pasar Modal kepada pemohon dengan
menggunakan Formulir Nomor VIII.D.1-4 lampiran 4,
Peraturan Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran
Notaris Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal.5172
5169
Peraturan Bapepam-LK-LK No.
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 3.
5170
Peraturan Bapepam-LK-LK No.
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 5.
5171
Peraturan Bapepam-LK-LK No.
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 3.
5172
Peraturan Bapepam-LK-LK No.
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 6.

VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan


VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1771

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XV.6.3. Ketentuan Lain


Setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan informasi
dari Notaris wajib dilaporkan kepada Bapepam selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya perubahan
tersebut.5173
Kegiatan pasar modal yang kompleks membutuhkan dukungan dan peranan
dari lembaga penunjang untuk memastikan terselenggaranya kegiatan pasar
modal yang efektif dan efisien. Yang dimaksud sebagai lembaga penunjang
dalam pasar modal meliputi: Kustodian, Biro Administrasi Efek, dan Wali
Amanat.
Bab ini akan membahas tentang jenis-jenis lembaga penunjang tersebut dimulai
dari Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, sampai dengan Wali Amanat
disertai dengan ketentuan-ketentuan yang mengaturnya.
Peraturan yang menjadi acuan dalam bab ini meliputi:
1.

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

2.

PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar


Modal;

3.

Peraturan Bapepam No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai


Kustodian;

4.

Peraturan Bapepam No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan


Dengan Efek Beragun Aset;

5.

Peraturan Bapepam No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian;

6.

Peraturan Bapepam No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi


Efek;

7.

Peraturan Bapepam No. VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum Sebagai


Wali Amanat;

8.

Peraturan Bapepam No. VI.C.3 tentang Hubungan Kreditur dan


Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten;

9.

Peraturan Bapepam No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi

5173
Peraturan Bapepam-LK-LK No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran Notaris Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal, Angka 7.

1772

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

15. Profesi Penunjang Pasar Modal

Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan


Administrasi Efek Sendiri;
10.

Peraturan Bapepam No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro


Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Efek Sendiri;

11.

Peraturan Bapepam No. X.I.1 tentang Laporan Wali Amanat;

12.

Peraturan Bapepam No. X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Wali


Amanat;

13.

Peraturan Bapepam No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai


Kustodian; dan

14.

Peraturan Bapepam No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank


Umum Sebagai Kustodian.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1773

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

1774

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

16
LEMBAGA PENUNJANG

XVI.1. JENIS-JENIS LEMBAGA PENUNJANG


XVI.1.1. Bank Kustodian
XVI.1.1.1. Pengertian
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan
Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hakhak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.5174

XVI.1.1.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha


sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank
Umum yang telah mendapat persetujuan
Bapepam.5175

2.

Bank Umum dapat menjalankan usaha sebagai


Kustodian di bidang Pasar Modal setelah
mendapat persetujuan dari Bapepam.5176

5174
UUPM, Pasal 1 angka 8.
5175
PP No, 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
43 ayat 1.
5176
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
46.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1775

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.1.3. Permohonan Persetujuan Bank Umum Sebagai


Kustodian
XVI.1.1.3.1. Tata Cara Permohonan Persetujuan
1.

Permohonan persetujuan Bank Umum sebagai


Kustodian diajukan kepada Bapepam dalam
rangkap 4 (empat) dengan menggunakan
Formulir Nomor VI.A.1-1 lampiran 1, Peraturan
No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum
Sebagai Kustodian.5177

2.

Dalam rangka memproses permohonan


persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian,
Bapepam melakukan penelitian atas kelengkapan
dokumen, meminta untuk presentasi, dan
melakukan pemeriksaan di kantor pemohon
apabila dipandang perlu.5178

XVI.1.1.3.2. Persyaratan
1.

Permohonan persetujuan tersebut disertai dokumendokumen sebagai berikut:5179


a.

anggaran dasar beserta perubahannya;

b.

Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

c.

izin usaha sebagai Bank Umum;

d.

laporan keuangan tahun terakhir yang


telah diperiksa oleh Akuntan yang
terdaftar di Bapepam;

e.

buku pedoman operasional tentang


kegiatan Kustodian yang akan dilakukan

5177
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 1.
5178
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 6.
5179
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 2.
1776

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

serta uraian mengenai fasilitas fisik yang


akan digunakan oleh bank tersebut;
f.

rekomendasi dari Bank Indonesia bahwa


bank dapat melakukan kegiatan usaha
sebagai Kustodian ditinjau dari tingkat
kesehatan bank;

g.

pernyataan direksi yang berisi bahwa:

h.

i.

1).

bersedia untuk mentaati semua


ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya
di bidang Pasar Modal;

2).

peralatan
keamanan
telah
memenuhi persyaratan minimum
sesuai dengan peraturan Bapepam;
dan

3).

administrasi Kustodian terpisah


dari kegiatan bank lainnya;

daftar nama, data direksi dan komisaris


yang memuat:
1).

riwayat hidup;

2).

Kartu Tanda Penduduk; dan

3).

Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA)


bagi
warga
negara
asing
pendatang.

daftar pejabat penanggung jawab bagian


Kustodian yang memuat:
1).

riwayat hidup;

2).

Kartu Tanda Penduduk; dan

3).

salinan bukti kewarganegaraan


bagi warga negara asing;

4).

Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA)


bagi
warga
negara
asing
pendatang;

5).

salinan ijazah pendidikan formal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1777

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

terakhir; dan
6).
2.

1 (satu) lembar pas photo terbaru


ukuran 4x6.

Buku pedoman operasional memuat sekurangkurangnya:5180


a.

struktur organisasi bank dan struktur


organisasi Kustodian;

b.

daftar pegawai yang menangani kegiatan


Kustodian disertai uraian pekerjaan;

c.

standar prosedur
Kustodian;

d.

prosedur penggantian warkat


kolektif yang rusak atau hilang;

e.

standar kontrak dengan nasabah yang


sekurang-kurangnya
menguraikan
tentang :

f.

operasi

kegiatan
surat

1).

hal-hal khusus mengenai tugas


dan kewajiban Kustodian yang
berkaitan dengan penyelenggaraan
jasa-jasa penagihan dividen, bunga
atau hak-hak lain, pemindahan
pemilikan,
penyerahan
atau
penerimaan warkat, pelaporan,
dan jasa lainnya; dan

2).

penegasan biaya-biaya dan pajak


yang dipungut atas jasa yang
diberikan.

daftar biaya untuk jasa-jasa yang diberikan,


meliputi antara lain pendaftaran saham,
pemecahan warkat surat kolektif saham,
penggabungan surat kolektif saham,
penyimpanan
harta,
penyelesaian
transaksi, dan jasa lain yang diberikan;

5180
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 3.
1778

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

g.

program keamanan kegiatan Kustodian


yang meliputi antara lain program
penanggulangan
bencana,
program
asuransi, sistem pengendalian intern, tata
letak, dan tata ruang yang mendukung
kelancaran
kegiatan
operasional
Kustodian; dan

h.

kebijakan pemberian ganti rugi kepada


nasabah untuk setiap kerugian yang
timbul akibat kelalaian atau kesengajaan
Kustodian dalam mengelola harta
nasabah.

XVI.1.1.3.3. Surat Pemberitahuan Bapepam


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XVI.1.1.3.1.15181 tidak memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:5182
1.

permohonannya
tidak
lengkap
dengan
menggunakan Formulir Nomor VI.A.1-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. VI.A.1
tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai
Kustodian; atau

2.

permohonannya ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor VI.A.1-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank
Umum Sebagai Kustodian.

5181
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 1.
5182
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1779

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.1.3.4. Surat Persetujuan Bapepam


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud
dalam XVI.1.1.3.1.15183 peraturan ini memenuhi syarat,
Bapepam memberikan surat persetujuan dengan
Formulir Nomor VI.A.1-4 l, Peraturan Bapepam No.
VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai
Kustodian.5184

XVI.1.1.4. Fungsi Bank Kustodian Berkaitan Dengan


Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Fungsi Bank Kustodian


Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset dapat dilihat pada
Bab VI.3.3 tentang Fungsi Bank Kustodian Berkaitan
Dengan Efek Beragun Aset.

XVI.1.1.5. Rekening Efek Pada Kustodian


XVI.1.1.5.1. Penitipan Efek
XVI.1.1.5.1.1. Ketentuan Umum
1.

Kustodian yang menyelenggarakan


kegiatan penitipan bertanggung jawab
untuk menyimpan Efek miliki pemegang
rekening dan memenuhi kewajiban lain
sesuai dengan kontrak antara Kustodian
dan pemegang rekening dimaksud.5185

2.

Efek yang dititipkan wajib dibukukan


dan dicatat secara tersendiri.5186

5183
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 1.
5184
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 6.
5185
UUPM, Pasal 44 ayat (1).
5186
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian, Angka 44 ayat 2.
1780

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

3.

Efek yang disimpan atau dicatat


pada rekening Efek Kustodian bukan
merupakan bagian dari harta Kustodian
tersebut.5187

4.

Kustodian hanya dapat mengeluarkan


Efek atau dana yang tercatat pada rekening
Efek atas perintah tertulis dari pemegang
rekening atau Pihak yang diberi wewenang
untuk bertindak atas namanya.5188

5.

Kustodian wajib memberikan ganti


rugi kepada pemegang rekening atas
setiap kerugian yang timbul akibat
kesalahannya.5189

XVI.1.1.5.1.2. Larangan
1.

Kustodian atau Pihak terafiliasinya


dilarang
memberikan
keterangan
mengenai rekening Efek nasabah kepada
Pihak mana pun, kecuali kepada:5190
a.
Pihak yang ditunjuk secara tertulis

b.

c.

5187
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 44 ayat 2.
5188
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 45.
5189
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 46.
5190
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 1.

oleh pemegang rekening atau ahli


waris pemegang rekening;
Polisi, Jaksa, atau Hakim untuk
kepentingan peradilan perkara
pidana;
Pengadilan untuk kepentingan
peradilan perkara perdata atas
permintaan Pihak-pihak yang
berperkara;
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1781

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

Pejabat Pajak untuk kepentingan


perpajakan;

e.

Bapepam, Bursa Efek, Lembaga


Kliring dan Penjaminan, Emiten,
Biro Administrasi Efek, atau
Kustodian lain dalam rangka
melaksanakan fungsinya masingmasing; atau

f.

Pihak yang memberikan jasa


kepada Kustodian, termasuk
konsultan, Konsultan Hukum,
dan Akuntan.

2.

Setiap pihak sebagaimana dimaksud


dalam
XVI.1.1.5.1.2.15191
yang
memperoleh keterangan mengenai
rekening Efek nasabah dari Kustodian
atau afiliasinya dilarang memberikan
keterangan dimaksud kepada Pihak
mana pun, kecuali diperlukan dalam
pelaksanaan
fungsinya
masingmasing.5192

3.

Permintaan
untuk
memperoleh
keterangan mengenai rekening Efek
nasabah sebagaimana dimaksud dalam
XVI.1.1.5.1.2.1.b5193,XVI.1.1.5.1.2.1.c5194 ,
dan XVI.1.1.5.1.2.1.d5195, diajukan oleh
Kepala Kepolisian Republik Indonesia,
Jaksa Agung, Ketua Mahkamah Agung
atau pejabat yang ditunjuk, dan Direktur

5191
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 1.
5192
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 2.
5193
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 1 Huruf b.
5194
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 1 Huruf c.
5195
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang
Angka 47 ayat 1 Huruf d.
1782

Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,


Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

Jenderal Pajak kepada Bapepam untuk


memperoleh
persetujuan
dengan
menyebutkan nama dan jabatan polisi,
jaksa, hakim atau pejabat pajak, nama
atau nomor pemegang rekening, sebabsebab keterangan diperlukan, dan
alasan permintaan dimaksud.5196

XVI.1.1.5.2. Bukti Kepemilikan Manfaat Atas Efek


1.

Bukti Kepemilikan Manfaat Atas Efek wajib


diberikan oleh Kustodian kepada pemegang
rekening Efek dalam bentuk konfirmasi
tertulis.5197

2.

Pemindahan Kepemilikan Manfaat atas Efek


wajib dicatat dengan cara mendebit dan
mengkredit dalam rekening Efek pada Kustodian
dan dikonfirmasikan kepada pemegang rekening
Efek dengan memberikan:5198
a.

konfirmasi pembelian atau penjualan


Efek;

b.

tanda terima penyimpanan Efek ke dalam


rekening Efek;

c.

konfirmasi
atas
penyerahan Efek;

d.

laporan rekening Efek bulanan atas debit


dan kredit pada rekening Efek; atau

e.

dokumen lain yang diterbitkan Kustodian


berkaitan dengan debit dan kredit pada
rekening Efek, termasuk konfirmasi

penerimaan

atau

5196
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 47 ayat 3.
5197
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 2
Huruf a.
5198
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 2
Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1783

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

secara elektronik.
3.

4.

Kepemilikan Manfaat Atas Efek dalam rekening


Efek dapat dibuktikan dari pengumuman
Emiten mengenai pembagian hak kepada
Pemilik Terdaftar atas Efek, apabila Efek
dimaksud tercatat dalam rekening Efek pada
tanggal tertentu, seperti:5199
a.

pembagian saham bonus atau dividen


saham;

b.

konsolidasi atau pemecahan saham;

c.

pembagian Hak Memesan Efek Terlebih


Dahulu;

d.

pembayaran jatuh tempo obligasi atau


konversi Efek; atau

e.

pembagian hak lain.

Dalam hal terjadi perselisihan pemegang rekening


dengan Kustodian atas saldo dalam rekening
Efek, perselisihan tersebut wajib diselesaikan
berdasarkan atas bukti yang tersedia, termasuk
tetapi tidak terbatas pada:5200
a.

laporan rekening Efek dan konfirmasi


yang dikirimkan oleh Kustodian kepada
pemegang rekening;

b.

buku dan catatan milik Kustodian, dengan


ketentuan:
1).

buku dan catatan Kustodian harus


dalam bentuk yang ditentukan
dalam peraturan Bapepam; dan

2).

buku dan catatan Kustodian harus


didukung oleh sistem pengendalian
interen sebagaimana ditentukan
dalam peraturan Bapepam;

5199
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 2
Huruf c.
5200
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 2
Huruf d.
1784

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

c.

buku dan
rekening;

catatan

milik

pemegang

d.

rekaman pembicaraan antara wakil


Kustodian dengan pemegang rekening;

e.

pernyataan dan pengumuman resmi


Emiten;

f.

catatan dan dokumen milik Kustodian lain,


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Lembaga Kliring dan Penjaminan dan
Bursa Efek; dan

g.

kesaksian dari Pihak tertentu.

XVI.1.1.5.3. Kesepadanan Efek


1.

Efek yang tercatat dalam rekening Efek pada


Kustodian dianggap Efek dalam Penitipan
Kolektif.5201

2.

Efek dalam
sepadan.5202

3.

Dalam hal terdapat tindakan Emiten yang


berhubungan dengan Efek yang menimbulkan
manfaat atau biaya pada Efek tertentu dalam
Penitipan Kolektif tetapi tidak berlaku pada
semua Efek sejenis yang sama, maka manfaat
dan atau biaya dimaksud wajib dibagikan
dan atau dipikul secara proporsional atas
dasar Kepemilikan Manfaat atas Efek
dimaksud
pada
Kustodian
tersebut.5203

Penitipan

Kolektif

dianggap

5201
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 3
Huruf a.
5202
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 3
Huruf b.
5203
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 3
Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1785

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

5.

Pemegang rekening dapat menegaskan bahwa


Efek tertentu adalah tidak sepadan dengan
ketentuan sebagai berikut:5204
a.

Efek tersebut disimpan dalam Rekening


Titipan yang terpisah dari rekening Efek
atas instruksi pemegang rekening.

b.

Efek yang dimaksudkan sebagai Efek


tidak sepadan wajib ditegaskan dalam
konfirmasi oleh Kustodian kepada
pemegang rekening pada saat Efek
dimaksud dicatat dalam Rekening
Titipan.

Peraturan ini hanya berlaku bagi Efek dalam


Penitipan Kolektif.5205

XVI.1.1.5.4. Bentuk Efek Dalam Rekening Efek


Pada Kustodian
Efek yang tercatat dalam rekening Efek pada Kustodian
dalam Penitipan Kolektif dapat berbentuk sebagai
berikut:5206
1.

sertifikat atas nama Pihak tertentu, sepanjang


Kustodian mempunyai wewenang untuk
menjual atau mengalihkan dengan cara lain dan
mendaftarkan Efek tersebut atas nama Pihak
lain;

2.

sertifikat atas nama Kustodian;

3.

sertifikat atas unjuk;

4.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian


dari rekening Efek Kustodian lain atas nama
Kustodian dimaksud;

5204
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 3
Huruf d.
5205
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 3
Huruf e.
5206
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 4.
1786

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

5.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian dari


Emiten atau Biro Administrasi Efek;

6.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian dari


Lembaga Kliring dan Penjaminan;

7.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian dari


Perusahaan Efek lain;

8.

Efek yang dipinjamkan oleh Kustodian atas


permintaan atau persetujuan pemegang
rekening Efek;

9.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian dari


pemegang rekening Efek lain pada Kustodian
yang sama;

10.

Efek yang akan diterima oleh Kustodian dari


Pihak lain; dan

11.

Efek yang harus diganti oleh Kustodian, hilang,


atau merupakan selisih yang timbul antara saldo
Efek dengan perhitungan fisik.

XVI.1.1.5.5. Hak dan Kewajiban Pemegang


Rekening Atas Efek
1.

Hak dan kewajiban pemegang rekening


ditentukan dalam kontrak pembukaan rekening
yang dibuat secara tertulis antara pemegang
rekening dan Kustodian.5207

2.

Kepemilikan Manfaat Atas Efek meliputi hak


untuk menuntut pada Kustodian, untuk:5208
a.

Menyerahkan sertifikat Efek yang tercatat


dalam rekening Efek menjadi atas nama
pemegang rekening dalam jangka waktu
7 (tujuh) hari kerja sejak permohonan

5207
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 10
Huruf a.
5208
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 10
Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1787

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

penyerahan Efek diterima oleh Kustodian,


kecuali:

b.

c.

1).

Efek tersebut hanya diterbitkan


dalam bentuk atas unjuk;

2).

Emiten telah menunda jasa


penyerahan dan penerbitan Efek;

3).

pemegang
rekening
masih
mempunyai kewajiban terhadap
Kustodian lebih dari nilai tertentu
yang ditetapkan dalam kontrak
rekening Efek dan atau peraturan
Bapepam; atau

4).

Efek tersebut disita atau dijaminkan


untuk suatu perikatan utang pada
Pihak lain.

Menyerahkan Efek dari satu rekening ke


rekening Efek yang lain pada Kustodian
yang sama pada hari yang sama, kecuali:
1).

Efek dimaksud disimpan secara


fisik ke dalam rekening Efek dalam
jangka waktu kurang dari 7 (tujuh)
hari kerja; atau

2).

Efek tersebut disita atau dijaminkan


dalam bentuk apapun.

Mencatat ke dalam rekening Efek atas


hak yang berhubungan dengan Efek
termasuk dividen tunai, saham bonus,
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
dividen saham, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1).

1788

Efek tersebut telah dicatat pada


rekening Efek pada tanggal
yang sama dengan tanggal yang
ditetapkan Emiten sebagai tanggal
penentuan Pihak yang berhak

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

untuk menerima
(recording date).

hak

tersebut

2).

Jumlah hak yang dicatat dalam


rekening Efek merupakan jumlah
kotor dikurangi pajak yang
semestinya
dibebankan
pada
pemegang rekening tersebut jika
pemegang rekening merupakan
pemegang terdaftar atas Efek
tersebut.

3).

Tanggal
pencatatan
atas
pelaksanaan
hak
dimaksud
dilakukan pada tanggal hari
pertama
pembayaran
hak
dimaksud kepada Pihak yang
terdaftar sebagai pemilik Efek atau
kepada Pihak yang memegang Efek
atas unjuk.

d.

Mencatat pendapatan bersih penjualan


Efek ke dalam rekening Efek pada
Perusahaan
Efek
pada
tanggal
penyelesaian yang telah ditentukan
terlebih dahulu oleh Perusahaan Efek atas
transaksi penjualan dimaksud.

e.

Mencatat pembelian Efek ke dalam


rekening Efek pada Perusahaan Efek
pada
tanggal
penyelesaian
yang
telah ditentukan terlebih dahulu oleh
Perusahaan Efek atas transaksi pembelian
dimaksud.

f.

Mencatat Efek yang didapat dari


pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu atau hak sehubungan dengan
waran, pada tanggal pelaksanaan hak
dimaksud sesuai dengan instruksi
pemegang
rekening
dan
dengan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1789

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mempertimbangkan kecukupan dana


dalam rekening Efek untuk melaksanakan
hak dimaksud.

1790

g.

Mencatat Efek yang didapatkan dari


pelaksanaan hak konversi Efek, pada saat
hak tersebut dilaksanakan sesuai dengan
instruksi pemegang rekening.

h.

Menyampaikan
kepada
pemegang
rekening laporan tahunan dan dokumen
lainnya yang dibagikan oleh Emiten kepada
pemegang Efek selambat-lambatnya 2
(dua) hari kerja setelah dokumen tersebut
diterima oleh Kustodian.

i.

Menyampaikan kepada pemegang rekening


pengumuman tertulis tentang pembagian
hak dan rapat pemegang Efek dalam waktu
tidak lebih dari satu hari sejak informasi
dimaksud diumumkan oleh Emiten.

j.

Menyerahkan
atau
mengirimkan
dokumen yang diterbitkan oleh Emiten
yang memberikan penegasan mengenai
hak pemegang rekening untuk hadir
dan memberikan suara dalam rapat
umum pemegang Efek dalam waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja
sebelum pelaksanaan rapat dimaksud,
dengan ketentuan bahwa instruksi untuk
mendaftarkan
dokumen
dimaksud
disampaikan oleh pemegang rekening
kepada Kustodian paling lambat 2 (dua)
hari kerja sebelum tanggal yang ditetapkan
oleh Emiten untuk menentukan pemegang
rekening yang dapat menghadiri rapat;

k.

Menyampaikan laporan bulanan yang


menunjukkan semua pencatatan ke dalam

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

rekening Efek dan posisi Efek dan dana


pada akhir bulan yang bersangkutan,
dalam waktu tidak lebih lama dari hari
kesepuluh bulan berikutnya.
l.

Menyampaikan
laporan
yang
menunjukkan posisi Efek dan dana dalam
rekening Efek, dan atau salinan laporan
bulanan apabila sewaktu-waktu diminta.

XVI.1.1.5.6. Hak Pemegang Rekening Efek


XVI.1.1.5.6.1. Hak Pemegang Rekening Efek
Dalam Hal Kustodian Pailit Atau
Adanya Gugatan Pihak Ketiga Atas
Rekening Efek
1.

Efek yang dicatat dalam rekening Efek


bukan merupakan harta Kustodian, oleh

karena itu Efek tersebut tidak dapat diambil


atau disita oleh kreditur Kustodian.5209

2.

Dalam hal Kustodian dilikuidasi karena


pailit atau bubar, likuidator wajib
mengembalikan Efek yang tercatat
dalam rekening Efek kepada pemegang
rekening Efek yang bersangkutan,
dengan ketentuan sebagai berikut:5210
a.

Efek atas nama Pihak selain


pemegang
rekening
wajib
didaftarkan atas nama pemegang
rekening;

5209
Peraturan-LK Bapepam No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 5
Huruf a.
5210
Peraturan-LK Bapepam No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 5
Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1791

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

Efek yang masih merupakan


tagihan dari pihak lain, wajib
ditagih dan didaftarkan atas nama
pemegang rekening;

c.

Efek yang merupakan tagihan


ragu-ragu dari Pihak lain atau
Efek yang hilang, palsu, rusak
atau karena alasan apapun tidak
dapat dipergunakan wajib diganti
dengan membeli Efek sejenis dan
didaftarkan atas nama pemegang
rekening atas biaya Kustodian
yang pembayarannya diambilkan
dari:
1).

dana
yang
terdapat
dalam rekening khusus
yang
terdaftar
atas
nama Kustodian untuk
kepentingan (qq) pemegang
rekening
yang
harus
dipelihara sesuai dengan
peraturan Bapepam, dalam
hal Kustodian tersebut
adalah Perusahaan Efek;

2).

pembayaran
klaim
asuransi berkaitan dengan
risiko dimaksud untuk
kepentingan
pemegang
rekening; atau

3).

penjualan aset lain milik


Kustodian;

d.

1792

dalam hal pemegang rekening


Efek mempunyai saldo debit
dalam rekening Efek atau
Posisi Short, likuidator wajib
menggunakan setiap Efek atau

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

aset lain dalam rekening Efek


untuk menyelesaikan kewajiban
pemegang
rekening
kepada
Kustodian sebelum Kustodian
mengembalikan Efek atau aset
lain yang ada kepada pemilik
rekening.
3.

Dalam hal aset milik Kustodian tidak


cukup untuk menjamin bahwa semua
Efek yang ada dalam rekening Efek
dapat dikembalikan kepada pemegang
rekening, likuidator wajib membagikan
Efek yang ada dalam Penitipan Kolektif
kepada pemegang rekening secara
proporsional dengan nilai masingmasing rekening, sesudah Efek yang
tidak sepadan dikembalikan.5211

XVI.1.1.5.6.2. Hak Pemegang Rekening Efek


Atas Saldo Kredit
1.

Dana yang tercatat dalam rekening Efek


merupakan hak pemegang rekening
dan dapat ditarik setiap saat oleh yang
bersangkutan, kecuali dana tersebut
diblokir, dijaminkan atau dengan cara
lain dibatasi penggunaannya.5212

2.

Dana yang tercatat dalam rekening


Efek pada Perusahaan Efek dan yang
tidak diblokir, dijaminkan atau dengan
cara lain dibatasi penggunaannya wajib
disimpan dalam rekening khusus di
bank atas nama Perusahaan Efek untuk

5211
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 5
Huruf c.
5212
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 6
Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1793

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepentingan (qq) pemegang rekening,


dengan ketentuan saldo rekening khusus
tersebut wajib disesuikan setiap hari.5213
3.

Dana
dalam
rekening
khusus
sebagaimana
dimaksud
dalam
5214
hanya diperuntukkan bagi
XII.5.5.6.2
pemegang rekening pada Perusahaan
Efek dan tidak dapat disita oleh kreditur
dari Perusahaan Efek.

XVI.1.1.5.6.3.Hak Pemegang Rekening Untuk


Mempertahankan
Kerahasiaan
Rekening Efek
Dalam hal tidak ada instruksi
dari
pemegang
rekening
yang
menyatakan sebaliknya, Kustodian
wajib menjaga kerahasian identitas
pemegang
rekening,
kecuali
untuk
menginformasikan
kepada
Emiten tentang status pajak dan
kewarganegaraan bagi pemegang
rekening atau sebagaimana ditentukan
lain dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.5215

5213
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 6
Huruf b.
5214
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 6
Huruf b.
5215
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 11.
1794

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

XVI.1.1.5.7. Kewajiban Untuk Mengasuransikan


Rekening Efek

5216
Peraturan
Huruf a.
5217
Peraturan
Huruf b.
5218
Peraturan
Huruf c.
5219
Peraturan
Huruf d.

1.

Perusahaan Efek dan Bank Kustodian wajib


mengasuransikan rekening Efek terhadap
risiko kerugian pemegang rekening dalam hal
perusahaan tersebut pailit.5216

2.

Direksi dan komisaris Perusahaan Efek dan Bank


Kustodian wajib mengeluarkan pernyataan
setiap akhir tahun yang menyatakan bahwa
perusahaan dimaksud telah mempunyai polis
asuransi sebagaimana tersebut di atas untuk
kepentingan pemegang rekening dan dalam
pernyataan dimaksud diungkapkan hal-hal
material mengenai asuransi.5217

3.

Salinan pernyataan sebagaimana tersebut diatas


wajib ditempelkan pada tempat yang mudah
dilihat di kantor pemasaran Perusahaan Efek
atau Bank Kustodian dan wajib dikirimkan
kepada semua pemegang rekening Efek setiap
akhir tahun.5218

4.

Mulai 1 Januari 2000 setiap rekening Efek


pada Perusahaan Efek yang menjadi Anggota
Bursa wajib diasuransikan dengan nilai yang
ditetapkan oleh Bursa Efek.5219

Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 7


Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 7
Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 7
Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 7

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1795

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.1.5.8. Tanggung Jawab Atas Efek Yang


Diserahkan

5220
Peraturan
Huruf a.
5221
Peraturan
Huruf b.
5222
Peraturan
Huruf c.
5223
Peraturan
Huruf d.
1796

1.

Pihak yang memasukkan dan menyimpankan


Efek ke dalam rekening Efek bertanggung
jawab kepada Kustodian atas keabsahan Efek
dimaksud.5220

2.

Kustodian bertanggungjawab atas keabsahan


Efek yang diserahkan kepada Pihak lain baik secara
fisik maupun secara pemindahbukuan.5221

3.

Emiten yang mendaftar Efek atas nama


Kustodian sebagai wakil pemegang rekening
Efek atau menerbitkan konfirmasi keabsahan
sertifikat Efek tertentu bertanggungjawab atas
keabsahan Efek dimaksud.5222

4.

Pendaftaran Efek atau konfirmasi keabsahan


sertifikat Efek oleh Emiten dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:5223
a.

Emiten dapat menunjuk Biro Administrasi


Efek
untuk
melakukan
kegiatan
pendaftaran atau konfirmasi keabsahan
sertifikat Efek dan kegiatan lain sebagai
wakil Emiten, tetapi Emiten tetap
bertanggungjawab atas semua kegiatan
dimaksud.

b.

Permohonan pendaftaran Efek atas nama


Kustodian atau atas nama Pihak lain
atau permohonan konfirmasi keabsahan
sertifikat Efek wajib diselesaikan oleh

Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 8


Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 8
Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 8
Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 8

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

Emiten dalam jangka waktu 5 (lima) hari


kerja sejak permohonan diterima oleh
Emiten.
c.

Konfirmasi keabsahan sertifikat Efek


wajib dibuat dalam bentuk cap timbul
atau dalam bentuk dokumen dengan
sistem keamanan tinggi yang dilekatkan
secara permanen pada sertifikat Efek.

d.

Emiten wajib menolak permohonan


pendaftaran Efek atau konfirmasi
keabsahan sertifikat Efek yang diajukan
kepadanya apabila Emiten menemukan
bahwa Efek tersebut dijaminkan, disita,
palsu, dilaporkan hilang atau dicuri,
atau karena sebab apapun menurut
hukum pendaftaran Efek atau konfirmasi
keabsahan sertifikat Efek dimaksud tidak
dapat dilaksanakan, dan penolakan
tersebut wajib disampaikan secara
tertulis dengan menyertakan Sertifikat
Efek dimaksud kepada pemohon
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
sejak permohonan diterima oleh Emiten
dengan memberikan alasan penolakan.

e.

Surat Penolakan pendaftaran Efek


atau konfirmasi keabsahan sertifikat
Efek sebagaimana dimaksud dalam
XVI.5.5.8.4.d5224 wajib ditandatangani
oleh Emiten atau Biro Administrasi Efek
yang ditunjuk oleh Emiten.

f.

Dalam hal alasan penolakan menyangkut


atau terkait dengan suatu tindak pidana
seperti penggelapan, pencurian atau
pemalsuan, tembusan surat penolakan

5224
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 8
Huruf d angka (4).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1797

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tersebut wajib
Bapepam.
g.

disampaikan

kepada

Dalam hal terdapat kelalaian atau


ketidakcukupan pengendalian intern
atau pengamanan dalam memproses,
menerbitkan atau menyimpan Efek
sehingga Efek tersebut hilang atau terjadi
kesalahan penerbitan Efek, termasuk
penerbitan Efek yang melebihi jumlah
seharusnya, maka Emiten wajib segera
mengambil tindakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut termasuk membeli dan
membatalkan Efek yang seharusnya tidak
diterbitkan atau mengganti Efek tersebut
dengan Efek sejenis yang diperoleh
melalui pembelian dan kemudian
diserahkan kepada pemegang Efek yang
bersangkutan.

XVI.1.1.5.9. Pendaftaran Efek Atas Nama


Kustodian
1.

Pendaftaran Efek atas nama Kustodian sebagai


wakil pemegang rekening dapat disertai dengan
keterangan mengenai kewarganegaraan dan
status pajak para pemegang rekening.5225

2.

Saham yang tercatat atas nama Kustodian


sebagai wakil dari pemegang saham pendiri
wajib diperlakukan oleh Emiten sebagai saham
yang dimiliki oleh pemegang saham pendiri.5226

3.

Dalam rangka penentuan kewarganegaraan,


status pajak, identitas, dan informasi lain

5225
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 9
Huruf a.
5226
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 9
Huruf b.
1798

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

mengenai pemegang rekening yang diwakili


oleh Kustodian, Emiten dan Biro Administrasi
Efek wajib mendasarkan pada pernyataan
tertulis dari Kustodian tersebut.5227

XVI.1.1.5.10. Hak Kustodian Atas Ganti Rugi


Kustodian berhak untuk meminta ganti rugi yang
timbul karena tindakan pemegang rekening dan atau
membatalkan pencatatan Efek ke dalam rekening Efek,
dengan ketentuan:5228
1.

Dalam hal terdapat kesalahan dalam pencatatan


Efek dan atau dana ke dalam rekening Efek,
maka Kustodian wajib melakukan koreksi atas
kesalahan tersebut dengan memberitahukan
kepada pemegang rekening.

2.

Dalam hal Efek yang dicatatkan dalam rekening


Efek adalah palsu, hilang, dicuri atau yang
diperoleh dengan cara melawan hukum,
maka Kustodian berhak untuk membatalkan
pencatatan Efek tersebut, dan apabila Efek
tersebut telah disimpan pada rekening Efek oleh
pemegang rekening dan selanjutnya dialihkan
keluar rekening Efek, maka Kustodian berhak
untuk menuntut ganti rugi (jika ada) kepada
pemegang rekening.

XVI.1.1.1.1. Penegasan Mutlak Atas Penyerahan


Efek Terhadap Pembayaran
Pemegang rekening berhak memerintahkan kepada
Kustodian untuk menerbitkan dan melaksanakan
Penegasan Mutlak Atas Penyerahan Efek Terhadap
5227
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 9
Huruf c.
5228
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 12.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1799

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pembayaran, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian


pembukaan rekening, dengan ketentuan sebagai
berikut:5229
1.

Penegasan tersebut wajib diterbitkan oleh


Kustodian untuk Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa;

2.

Penegasan tersebut merupakan perintah dari


pemegang rekening kepada Kustodian untuk
menyerahkan atau menerima Efek terhadap
pembayaran, sehubungan dengan transaksi
yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek dalam
batasan harga tertentu;

3.

Penegasan tersebut hanya dapat digunakan oleh


Perusahaan Efek yang ditunjuk oleh pemegang
rekening untuk jangka waktu tertentu sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari, dengan ketentuan
sebagai berikut :

4.

a.

perintah dari Perusahaan Efek kepada


Kustodian
untuk
merealisasikan
Penegasan tersebut wajib dilakukan secara
tertulis atau melalui media elektronik dan
diberi tanda waktu penerimaan;

b.

pemindahan Efek dan atau dana dari


satu rekening Efek ke rekening Efek lain
pada Kustodian yang sama dianggap
telah terjadi pada saat yang sama dengan
saat penerimaan perintah Perusahaan
Efek sebagaimana dimaksud dalam
XII.5.5.11.3.a5230, kecuali jika Efek dan atau
dana tidak mencukupi atau karena sebab
apapun Efek dan atau dana tersebut tidak
dapat dialihkan secara bebas.

Kustodian

wajib

bertanggungjawab

atas

5229
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 13.
5230
Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada Kustodian, Angka 13
Huruf c angka (1).
1800

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

kerugian pemegang rekening yang timbul akibat


penolakan secara tidak layak oleh Kustodian
untuk menerbitkan atau menunda menerbitkan
penegasan tersebut;
5.

Atas dasar perintah yang diterima dari pemegang


rekening Efek, Kustodian dapat menegaskan
kepada Perusahaan Efek dan pemegang rekening
bahwa:
a.

Pemegang rekening mempunyai Efek


atau dana dalam rekening Efek yang
cukup untuk melaksanakan penegasan
dimaksud dan penegasan tersebut dapat
digunakan oleh Perusahaan Efek setiap
saat dalam jangka waktu yang telah
ditentukan;

b.

Kustodian bertanggungjawab untuk


melaksanakan Penegasan tersebut yang
tidak dapat diubah atau dibatalkan
selama jangka waktu yang ditentukan;

c.

nilai yang harus diterima atau dibayarkan


dalam pelaksanaan Penegasan tersebut
didasarkan pada Transaksi Bursa pada harga
yang sama atau lebih baik dari harga yang
ditentukan dari penegasan dimaksud;

d.

konfimasi
Transaksi
Bursa
dikeluarkan oleh Perusahaan
merupakan bukti penentuan
uang yang harus diterima atau
dibayarkan;

e.

Perusahaan Efek dapat menambah atau


mengurangkan komisi atau biaya-biaya
lain dari jumlah yang harus dibayar atau
diterima sehubungan dengan Transaksi
Bursa;

f.

dalam rangka pelaksanaan penegasan


tersebut, Kustodian wajib mentransfer

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

yang
Efek
nilai
akan

1801

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek atau dana ke rekening Efek atau


rekening Efek lain sesuai perintah
Perusahaan Efek;
g.

Kustodian dilarang memungut biaya


kepada Perusahaan Efek atas jasa-jasa
yang berhubungan dengan pelaksanaan
penegasan tersebut;

h.

Kustodian wajib mengkonfirmasikan


secara tertulis bahwa Kustodian tersebut
akan memenuhi atau tidak memenuhi
perintah dari pemegang rekening untuk
menerbitkan Penegasan tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut:

i.

1802

1).

apabila perintah diterima sebelum


pukul 14.00 BBWI, maka konfirmasi
tertulis
wajib
disampaikan
selambat-lambatnya
dua
jam
setelah perintah diterima.

2).

apabila perintah diterima setelah


pukul 14.00 BBWI maka konfirmasi
tertulis tersebut wajib disampaikan
selambat-lambatnya pukul 09.30
BBWI hari kerja berikutnya.

Kustodian dapat menolak perintah untuk


menerbitkan penegasan tersebut, apabila:
1).

padasaatperintahditerimaPemegang
rekening tidak mempunyai Posisi
Long Efek atau dana yang cukup
dalam rekening Efek;

2).

Efek dimaksud tercatat dalam


Rekening Efek dalam bentuk
sertifikat kurang dari 7 (tujuh) hari
kerja terakhir;

3).

Efek dimaksud
dijaminkan; atau

diblokir

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

atau

16. Lembaga Penunjang

4).

ada perintah tertulis dari Bursa


Efek atau Bapepam yang melarang
perdagangan atas Efek tertentu atau
melarang Perusahaan Efek tertentu
untuk melakukan transaksi.

6.

Pemindahbukuan atas Efek dari satu rekening


Efek ke rekening Efek lain pada Kustodian yang
sama dalam rangka pelaksanaan penegasan
tersebut dianggap sebagai penyelesaian penuh
penegasan tersebut;

7.

Penerbitan
penegasan
dimaksud
mewajibkan
Perusahaan
Efek
melaksanakan Transaksi Efek;

8.

Kustodian bertanggungjawab atas kerugian


yang ditanggung oleh Perusahaan Efek yang
ditunjuk dalam penegasan dimaksud, termasuk
kerugian yang berkaitan dengan uang pengganti
penyelesaian Transaksi Bursa, jika kerugian
dimaksud disebabkan karena Kustodian:

9.

tidak
untuk

a.

menolak tanpa alasan yang laik, baik


seluruh atau sebagian, atau lalai untuk
memenuhi penegasan tersebut secara
benar dan tepat waktu; atau

b.

menunda atau salah melaksanakan


perintah
Perusahaan
Efek
untuk
menyerahkan Efek atau dana dalam
rangka penyelesaian penegasan tersebut
ke rekening Efek tertentu pada Kustodian
dengan cara pemindahbukuan.

Penegasan tersebut wajib dalam bentuk tertulis


disertai uji keabsahan dan dibuat oleh Kustodian
dengan tata cara sebagai berikut:
a.

Konfirmasi Penegasan wajib dikirimkan


secara elektronik oleh Kustodian ke Perus
ahaan Efek dan pemegang rekening; dan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1803

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

10.

Metode yang dapat digunakan oleh


Perusahaan
Efek
untuk
menguji
keabsahan konfirmasi dari Kustodian
wajib dijelaskan secara tertulis oleh
Kustodian kepada semua Anggota Bursa.

Penegasan yang tidak digunakan oleh


Perusahaan Efek dalam jangka waktu yang telah
ditentukan menjadi kedaluwarsa.

XVI.1.1.6. L aporan Bank Umum Sebagai Kustodian


XVI.1.1.6.1. Kewajiban Pelaporan
Bank Umum sebagai Kustodian wajib menyampaikan
laporan kegiatan kepada Bapepam dalam rangkap 4
(empat) yang meliputi:5231
a.

laporan mengenai aktivitas bulanan yang


memuat rekapitulasi Efek yang tercatat selama
periode tersebut;

b.

laporan tahunan yang merupakan hasil


pemeriksaan operasional Akuntan yang terdaftar
di Bapepam.

XVI.1.1.6.2. Tata Cara Pelaporan


1.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam


XVI.1.1.6.1.a5232 meliputi jumlah, jenis Efek,
frekuensi tercatat, dan keterangan lain yang
diperlukan, disusun dengan menggunakan
Formulir No. X.G.1-1 Peraturan Bapepam
No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum

5231
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 1.
5232
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Angka 1 Huruf a.
1804

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

Sebagai pam selambat-lambatnya 90 (sembilan


puluh) hari setelah periode laporan tahunan
berakhir.5233
3.

Dalam hal batas waktu penyampaian laporanlaporan di atas jatuh pada hari libur, maka
penyampaian laporan wajib disampaikan pada
hari sebelumnya.5234

XVI.1.1.6.3. Ketentuan Lain


1.

Dalam hal Akuntan Publik memberikan


pendapat bahwa program yang dijalankan tidak
sesuai dengan prosedur yang cukup aman,
Bapepam dapat memanggil penanggung jawab
Bank Kustodian atau melakukan pemeriksaan
untuk memperoleh keterangan lebih lanjut.5235

2.

Bank Kustodian wajib melaporkan kepada


Bapepam, jika akan membuka cabang
jasa Kustodian sebelum kantor dimaksud
beroperasi.5236

XVI.1.1.7. Kewajiban Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank


Umum Sebagai Kustodian
1.

5233
Peraturan
Angka 3.
5234
Peraturan
Angka 4.
5235
Peraturan
Angka 5.
5236
Peraturan
Angka 6.

Setiap Bank Kustodian wajib mengadministrasikan,


menyimpan, dan memelihara catatan, pembukuan,
data, dan keterangan tertulis yang berhubungan

Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,


Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,
Bapepam-LK No. X.G.1 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1805

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan:5237
a.

nasabah yang Efeknya disimpan pada Bank


Kustodian;

b.

posisi

Efek

yang

disimpan

pada

Bank

Kustodian;

2.

3.

4.

c.

buku daftar nasabah dan administrasi


penyimpanannya serta hak nasabah yang
melekat pada Efek yang dititipkan; dan

d.

tempat penyimpanan yang aman dan terpisah.

Dokumen
sebagaimana
XVI.1.1.7.1.a5238
terdiri
5239
kurangnya:

dimaksud
dalam
dari
sekurang-

a.

kontrak dengan nasabah jasa Bank Kustodian;


dan

b.

daftar biaya untuk jasa-jasa yang diberikan.

Dokumen
sebagaimana
5240
XVI.1.1.7.1.b
terdiri
5241
kurangnya:

dimaksud
dalam
dari
sekurang-

a.

status Efek nasabah yang disimpan;

b.

rahasia Efek yang disimpan; dan

c.

bentuk Efek sebagai sertifikat atau bukti


penitipan kolektif lainnya.

Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
524 2
XVI.1.1.7.1.c
sekurang-kurangnya memuat: 524 3

5237
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1.
5238
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1 Huruf a.
5239
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 2.
5240
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1 Huruf b.
5241
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 3.
5242
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1 Huruf c.
5243
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 4.
1806

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

a.
b.

5.

6.

7.

daftar transaksi harian Efek;


pembagian dividen, bonus, pelaksanaan hak
memesan Efek terlebih dulu atau hak atas Efek
lainnya, termasuk penggunaan hak suara yang
diwakilkan;
c.
memorandum penyelesaian perselisihan antar
nasabah, Biro Administrasi Efek dan Anggota
Bursa; dan
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
524 4
XVI.1.1.7.1.d
sekurang-kurangnya
524 5
memuat:
a.
pegawai yang khusus bertanggung jawab atas
pengoperasian jasa Kustodian;
b.
perubahan
Penanggung
Jawab
Bank
Kustodian;
c.
spesifikasi ruangan penyimpanan Efek, lemari
besi atau brankas; dan
d.
buku pedoman operasional.
Semua dokumen sebagaimana dimaksud dalam
XVI.1.1.7.15246,
XVI.1.1.7.25247,
XVI.1.1.7.35248,
5249
5250
XVI.1.1.7.4 , dan XVI.1.1.7.5 , wajib disimpan
di tempat yang aman dan terpisah dari kegiatan
bank lainnya dan wajib tersedia setiap saat untuk
kepentingan pemeriksaan Bapepam.5251
Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam

5244
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1 Huruf d.
5245
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 5.
5246
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 1.
5247
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 2.
5248
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 3.
5249
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 4.
5250
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 5.
5251
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1807

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.1.7.65252 wajib disimpan sekurang-kurangnya


untuk masa 5 (lima) tahun.5253

XVI.1.2. Biro Administrasi Efek


XVI.1.2.1. Pengertian
Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan
kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
Efek. 52 5 4

XVI.1.2.2. Ketentuan Umum


1.

Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai


Biro Administrasi Efek adalah Perseroan yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam.5255

2.

Biro Administrasi Efek dapat menjalankan usaha setelah


memperoleh izin usaha dari Bapepam.5256

3.

Modal disetor Biro Administrasi Efek sekurangkurangnya Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).5257

XVI.1.2.3. Kontrak Biro Administrasi Efek dan Emiten


1.

Pendaftaran pemilikan Efek dalam buku daftar


pemegang Efek Emiten dan pembagian hak yang

5252
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 6.
5253
Peraturan Bapepam-LK No. X.G.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Bank Umum
Sebagai Kustodian, Angka 7.
5254
UUPM, Pasal 1 angka 3.
5255
UUPM, Pasal 48 ayat 1.
5256
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
49.
5257
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Pasal
50.
1808

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

berkaitan dengan Efek dapat dilakukan oleh Biro


Administrasi Efek berdasarkan kontrak yang
dibuat oleh Emiten dengan Biro Administrasi Efek
dimaksud.5258

5258
5259
5260
5261
5262
5263

2.

Kontrak tersebut wajib secara jelas memuat hak dan


kewajiban Biro Administrasi Efek dan Emiten, termasuk
kewajiban kepada pemegang Efek.5259

3.

Biro Administrasi Efek dalam menetapkan biaya


atau perubahan biaya pendaftaran Efek, dan biaya
administrasi lainnya wajib terlebih dahulu disetujui
Emiten pemakai jasa Biro Administrasi Efek, serta wajib
memperhatikan kepentingan pemegang Efek.5260

4.

Kontrak antara Biro Administrasi Efek dengan


Emiten dibuat secara notarial, memuat hal-hal yang
berkaitan dengan tugas Biro Administrasi Efek
dalam hubungannya dengan penyelenggaraan jasa
pengadministrasian Efek, pemindahan pemilikan,
penyerahan atau penerimaan surat Efek serta mengenai
biaya yang dipungut untuk jasa tersebut.5261

5.

Emiten dan Biro Administrasi Efek bertanggung jawab


baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama kepada
setiap pemegang Efek atas kerugian yang terjadi
sebagai akibat kelalaiannya dalam melakukan tugasnya
sebagaimana yang ditetapkan dalam kontrak antara
Emiten dan Biro Administrasi Efek dan atau melampaui
batas waktu penyelesaian administrasi Efek.5262

6.

Biro Administrasi Efek wajib menjaga sebaik-baiknya


setiap Efek maupun catatan pembukuan dalam
pengelolaannya dan wajib membuat salinan dari catatan
pembukuan yang disimpan ditempat yang terpisah dan
aman.5263

UUPM, Pasal 49 ayat 1.


UUPM, Pasal 49 ayat 2.
Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.
Peraturan Bapepam-LK No.

VI.B.1
VI.B.1
VI.B.1
VI.B.1

tentang
tentang
tentang
tentang

Perizinan
Perizinan
Perizinan
Perizinan

Biro Administrasi
Biro Administrasi
Biro Administrasi
Biro Administrasi

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka
Efek, Angka

4.
5.
6.
7.
1809

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.2.4. Perizinan Biro Administrasi Efek


XVI.1.2.4.1. Tata Cara Permohonan
Permohonan izin usaha Biro Administrasi Efek diajukan
kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat) dengan
menggunakan Formulir Nomor VI.B.1-1. lampiran 1,
Peraturan Bapepam No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro
Administrasi Efek.5264

XVI.1.2.4.2. Persyaratan
Permohonan izin usaha Biro Administrasi Efek
sebagaimana dimaksud dalam XVI.1.2.4.15265 disertai
dokumen-dokumen sebagai berikut:5266

5264
5265
5266
1810

1.

akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri


Kehakiman;

2.

Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

3.

buku pedoman operasional tentang kegiatan


yang akan dilakukan serta uraian mengenai
fasilitas fisik yang akan digunakan, yang
memuat sekurang-kurangnya:
a.

susunan organisasi dilengkapi dengan


uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab sampai unit organisasi dan atau
jabatan setingkat di bawah direksi serta
peraturan kepegawaian Biro Administrasi
Efek;

b.

prosedur arus kerja dan prosedur arus


dokumen;

c.

contoh kontrak dengan Emiten dan atau


nasabah dan daftar biaya untuk jasa-

Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

jasa yang diberikan meliputi antara lain


pendaftaran Efek, pemecahan surat
kolektif saham, penggabungan surat
kolektif saham, penerbitan sertifikat baru,
penerbitan saham pengganti dan jasa lain
yang diberikannya; dan
d.
4.

daftar dan spesifikasi peralatan komputer


yang akan digunakan.

rencana kegiatan 3
Administrasi
Efek
memuat:

(tiga) tahun Biro


sekurang-kurangnya

a.

perkiraan Emiten yang akan memakai


jasa Biro Administrasi Efek; dan

b.

lokasi dan tata ruang, ruang penyimpanan


Efek yang tahan api, fasilitas komunikasi
seperti telepon, faksimile, teleks, komputer
serta fasilitas penunjang lainnya yang
menjamin proses penyelesaian registrasi
yang aman, cepat dan efisien.

5.

neraca pembukaan Perseroan yang telah


diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di
Bapepam;

6.

daftar nama dan data anggota direksi, komisaris,


dan pegawai setingkat di bawah direksi disertai
dengan dokumen sebagai berikut:

7.

a.

daftar riwayat hidup;

b.

ijazah pendidikan formal terakhir;

c.

sertifikat Pendidikan Perantara Pedagang


Efek;

d.

Kartu Tanda Penduduk; dan

e.

1 (satu) lembar pas photo terbaru ukuran


4x6.

daftar pejabat penanggung jawab dan tenaga


ahli di bidang komputer yang memuat:
a.

riwayat hidup;

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1811

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

8.

b.

Kartu Tanda Penduduk;

c.

salinan bukti kewarganegaraan


warga negara asing;

d.

Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi


warga negara asing pendatang;

e.

salinan ijazah pendidikan formal terakhir


dan sertifikat keahlian di bidang Pasar
Modal; dan

f.

1(satu) lembar pas photo terbaru ukuran 4x6.

bagi

bukti penyetoran modal sekurang-kurangnya


Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

XVI.1.2.4.3. Surat Pemberitahuan Bapepam

5267
5268
1812

1.

Dalam rangka memproses permohonan izin


sebagai Biro Administrasi Efek, Bapepam
melakukan penelitian atas kelengkapan
dokumen, wawancara serta melakukan
pemeriksaan di kantor pemohon apabila
dipandang perlu. 52 67

2.

Dalam hal permohonan izin tersebut


memenuhi syarat, Bapepam memberikan
surat pemberitahuan kepada pemohon yang
menyatakan bahwa:5268
a.

permohonannya tidak lengkap dengan


menggunakan Formulir Nomor VI.B.1-2
lampiran 2, Peraturan Bapepam No. VI.B.1
tentang Perizinan Biro Administrasi Efek;
atau

b.

permohonannya
ditolak
dengan
menggunakan Formulir Nomor VI.B.1-3
lampiran 3, Peraturan Bapepam No. VI.B.1
tentang Perizinan Biro Administrasi Efek.

Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 8.
Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 9.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

XVI.1.2.4.4. Surat Persetujuan Bapepam


Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam
VI.4.15269 peraturan ini memenuhi syarat, Bapepam
memberikan surat izin usaha Biro Administrasi Efek
kepada pemohon dengan Formulir Nomor VI.B.1-4
lampiran 4, Peraturan Bapepam No. VI.B.1 tentang
Perizinan Biro Administrasi Efek.5270

XVI.1.2.5. Laporan Administrasi Efek


1.

Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan


Publik yang menyelenggarakan administrasi Efek
sendiri wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada
Bapepam dalam rangkap 2 (dua) yang meliputi:5271
a.

laporan kegiatan operasional bulanan;

b.

laporan kegiatan operasional tahunan yang


telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di
Bapepam-LK;

c.

laporan keuangan tahunan Biro Administrasi


Efek; dan

d.

laporan peristiwa penting seperti :


1).

5269
5270
5271
Dan

registrasi
kepemilikan
5%
(lima
perseratus) atau lebih saham dan setiap
perubahan kepemilikan saham Emiten
atau Perusahaan Publik dimaksud
dengan menggunakan Formulir Nomor
X.H.1-1, Peraturan Bapepam No. X.H.1
tentang Laporan Biro Administrasi Efek
Atau Emiten Dan Perusahaan Publik
yang Menyelenggarakan Administrasi
Efek Sendiri; dan

Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro Administrasi Efek, Angka 10.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1813

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2).

e.

penyelenggaraan
Rapat
Umum
Pemegang Saham dan perubahan
anggaran dasar Biro Administrasi Efek.

laporan bulanan kepemilikan saham Emiten


atau Perusahaan Publik dan rekapitulasi yang
telah dilaporkan.

2.

Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5272
5273
XVI.1.2.5.1.c
dan XVI.1.2.5.1.d..2
hanya berlaku
5274
bagi Biro Administrasi Efek.

3.

Laporan kegiatan operasional sebagaimana dimaksud


dalam XVI.1.2.5.1.a5275 dan XVI.1.2.5.1.b5276 paling
kurang terdiri dari:5277

a.

laporan
kegiatan
registrasi
disusun
dengan
menggunakan Formulir Nomor: X.H.1-2, Peraturan
Bapepam No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi
Efek Atau Emiten Dan Perusahaan Publik Yang
Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri;

b.

daftar komposisi pemilik surat Efek berdasarkan


status pemilik pemodal, perorangan atau lembaga,
domestik atau asing yang memisahkan pemilikan
dalam Standar Satuan Perdagangan dan yang bukan
Satuan Perdagangan disusun dengan menggunakan
Formulir Nomor: X.H.1-3, Peraturan Bapepam
No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi
Efek Atau Emiten Dan Perusahaan Publik Yang
Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri;

5272
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf c.
5273
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf d
ayat 2
5274
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
5275
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf a.
5276
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf b.
5277
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 3.
1814

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

c.

d.

4.

5.

6.

5278
Dan
5279
Dan
5280
Dan
5281
Dan
5282
Dan
5283
Dan

daftar komposisi denominasi surat Efek disusun


dengan menggunakan Formulir Nomor: X.H.1-4,
Peraturan Bapepam No. X.H.1 tentang Laporan Biro
Administrasi Efek Atau Emiten Dan Perusahaan
Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek
Sendiri; dan
daftar penyebaran Efek disusun dengan menggunakan
Formulir Nomor: X.H.1-5, Peraturan Bapepam No.
X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau
Emiten Dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan
Administrasi Efek Sendiri.
Laporan bulanan kepemilikan saham Emiten
atau Perusahaan Publik dan rekapitulasi yang
telah dilaporkan sebagaimana dimaksud dalam
XVI.1.2.5.1.e5278 disusun dengan menggunakan
Formulir No. X.H.1-6, Peraturan Bapepam No. X.H.1
tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan
Administrasi Efek Sendiri.5279
Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XVI.1.2.5.1.a5280
dan
XVI.1.2.5.1.e5281
wajib
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya
hari ke-15 (lima belas) pada bulan berikutnya.5282
Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam
XVI.1.2.5.1.b5283 wajib disampaikan kepada BapepamLK paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1815

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

7.

8.

9.

10.

11.

tanggal laporan tahunan.5284


Laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud
dalam XVI.1.2.5.1.c5285 wajib disampaikan kepada
Bapepam-LK paling lambat akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan.5286
Dalam hal Akuntan Publik memberikan pendapat
selain wajar tanpa pengecualian terhadap laporan
sebagaimana dimaksud dalam XVI.1.2.5.75287,
Bapepam-LK dapat memanggil direksi dan atau
melakukan
pemeriksaan
untuk
memperoleh
5288
keterangan lebih lanjut.
Laporan mengenai kepemilikan dan setiap perubahan
kepemilikan saham Emiten atau Perusahaan Publik
sebagaimana dimaksud dalam XVI.1.2.5.1.d.15289
wajib disampaikan kepada Bapepam-LK paling
lambat dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja
setelah registrasi.5290
Dalam hal batas waktu penyampaian laporanlaporan di atas jatuh pada hari besar atau hari libur,
maka laporan wajib disampaikan pada hari kerja
berikutnya.5291
Laporan
sebagaimana
dimaksud
dalam

5284
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 6.
5285
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf c.
5286
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 7.
5287
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 7.
5288
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 8.
5289
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf d
butir 1.
5290
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 9.
5291
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 10.
1816

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

XVI.1.2.5.1.d.25292
wajib
disampaikan
kepada
Bapepam-LK paling lambat 2 (dua) hari setelah
tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Biro Administrasi Efek.5293

XVI.1.2.6. Pemeliharaan Dokumen


1.

2.

3.

Setiap
Biro
Administrasi
Efek
wajib
mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara
catatan, pembukuan, data dan keterangan tertulis
yang berhubungan dengan:5294
a.
Emiten yang efeknya diadministrasikan oleh
Biro Administrasi Efek;
b.
jasa administrasi Efek yang diberikan; dan
c.
manajemen Biro Administrasi Efek.
Emiten yang menyelenggarakan administrasi
Efek sendiri seperti registrasi Efek, pembagian
dividen, saham bonus, hak memesan Efek terlebih
dahulu, pembagian hak-hak atas Efek lainnya
dan penyelenggaraan administrasi lainnya wajib
mengadministrasikan, menyimpan dan memelihara
catatan, pembukuan, data dan keterangan
tertulis yang berhubungan dengan pengelolaan
administrasi Efek tersebut.5295
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
5296
XVI.1.2.6.1.a
terdiri
dari
sekurang-

5292
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1 Huruf d
butir 2.
5293
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.1 tentang Laporan Biro Administrasi Efek Atau Emiten
Dan Perusahaan Publik yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 11.
5294 Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1.
5295
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 2.
5296
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka 1
Huruf a.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1817

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

5.

kurangnya:5297
a.
anggaran dasar Emiten beserta semua
perubahannya; dan
b.
kontrak pengelolaan administrasi Efek
Emiten.
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
5298
XVI.1.2.6.1.b
terdiri
dari
sekurang5299
kurangnya:
a.
salinan laporan kegiatan operasional Biro
Administrasi Efek yang terdiri dari laporan
kegiatan registrasi, daftar komposisi denomisasi
surat Efek, dan daftar penyebaran Efek;
b.
buku daftar pemegang saham dan dokumen
pendukungnya;
c.
notulen Rapat Umum Pemegang Saham dan
notulen rapat yang berkaitan dengan jasa
administrasi Efek lainnya;
d.
pembagian deviden, saham bonus, hak
memesan Efek terlebih dahulu dan hak-hak
atas Efek lainnya; dan
e.
registrasi kepemilikan 5% (lima perseratus) atau
lebih saham dan setiap perubahan kepemilikan
saham Emiten atau Perusahaan Publik.
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
XVI.1.2.6.1.c 5 3 0 0
terdiri
dari
sekurangkurangnya: 5 3 01
a.
anggaran dasar beserta perubahannya;
b.
catatan kegiatan Biro Administrasi Efek

5297
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5298
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
Huruf b.
5299
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
5300
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
Huruf c.
5301
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
1818

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

3.
1

4.
1

5.

16. Lembaga Penunjang

6.

7.

8.

termasuk catatan mengenai pelanggaran yang


pernah dilakukan; dan
c.
dokumen lain termasuk surat menyurat,
memorandum, makalah, buku, pemberitahuan
pengumuman, edaran dan catatan lain yang
dibuat atau diterima oleh Biro Administrasi
Efek sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
usahanya.
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
5302
5303
5304
XVI.1.2.6.1 , XVI.1.2.6.2 , XVI.1.2.6.3 , dan
XVI.1.2.6.45305 wajib tersedia setiap saat untuk
kepentingan pemeriksaan Bapepam.5306
Biro Administrasi Efek wajib menjaga sebaik-baiknya
setiap Efek maupun catatan pembukuan dalam
pengelolaannya dan wajib membuat salinan dari
catatan pembukuan yang disimpan di tempat yang
terpisah dan aman.5307
Dokumen
sebagaimana
dimaksud
dalam
5308
XVI.1.2.6.5
wajib disimpan sekurang-kurangnya
untuk masa 5 (lima) tahun.5309

5302
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5303
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5304
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
5305
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5306
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5307
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5308
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
5309
Peraturan Bapepam-LK No. X.H.2 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Biro
Administrasi Efek Dan Emiten Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Angka
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1.
2.
3.
4.
6.
7.
5.
8.
1819

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.3. WALI AMANAT


XVI.1.3.1. Pengertian
Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan
pemegang Efek yang bersifat utang. 5 310

XVI.1.3.2. Ketentuan Umum


1.

2.

3.

4.

5.

5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
1820

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan


oleh:5311
a.
Bank Umum; dan
b.
Pihak lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai
Wali Amanat, Bank Umum atau Pihak lain sebagaimana
dimaksud dalam XVI.1.3.2.1.b5312 wajib terlebih dahulu
terdaftar di Bapepam.5313
Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan
Afiliasi dengan Emiten, kecuali hubungan
Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal Pemerintah. 5 314
Wali Amanat mewakili kepentingan pemegang
Efek bersifat utang baik di dalam maupun di luar
pengadilan.5315
Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan kredit
dengan Emiten dalam jumlah sesuai dengan ketentuan
Bapepam yang dapat mengakibatkan benturan
kepentingan antara Wali Amanat sebagai kreditur dan
wakil pemegang Efek bersifat utang.5316
1angka 30
50 ayat 1.
50 ayat 1.
50 ayat 2.
51 ayat 1.
51 ayat 2.
51 ayat 3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

6.
7.

8.

9.

Penggunaan jasa Wali8 Amanat ditentukan dalam


peraturan Bapepam.5317
Emiten dan Wali Amanat wajib membuat kontrak
perwaliamanatan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bapepam.5318
Wali Amanat wajib memberikan ganti rugi kepada
pemegang Efek bersifat utang atas kerugian karena
kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan
atau peraturan pelaksanaannya serta kontrak
perwaliamanatan.5319
Wali Amanat dilarang merangkap sebagai penanggung
dalam emisi Efek bersifat utang yang sama.5320

XVI.1.3.3. P endaftaran Bank Umum Sebagai Wali Amanat


1.

Permohonan pendaftaran Bank Umum sebagai Wali


Amanat diajukan kepada Bapepam dalam rangkap
4 (empat) dengan mempergunakan Formulir Nomor
VI.C.2-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No. VI.C.2
tentang Pendaftaran Bank Umum Sebagai Wali
Amanat.5321

2.

Permohonan pendaftaran disertai dokumen sebagai


berikut:5322
a.

Anggaran Dasar;

b.

Nomor Pokok Wajib Pajak;

c.

Izin usaha sebagai Bank Umum;

d.

Laporan keuangan tahun terakhir yang telah

5317
UUPM, Pasal 51 ayat 4.
5318
UUPM, Pasal 52.
5319
UUPM, Pasal 53.
5320
UUPM, Pasal 54.
5321
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
Amanat, Angka 1.
5322
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
Amanat, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1821

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

diperiksa oleh Akuntan


Bapepam;

yang

terdaftar

di

e.

Rekomendasi dari Bank Indonesia;

f.

Buku pedoman operasional tentang kegiatan


Wali Amanat yang akan dilakukan;

g.

Pernyataan direksi yang memuat bahwa


administrasi kegiatan Wali Amanat terpisah dari
kegiatan bank lainnya;

h.

Daftar nama direktur serta komisaris disertai daftar


riwayat hidup dan Kartu Tanda Penduduk;

i.

Daftar pejabat penanggung jawab dan, tenaga


ahli di bidang perwaliamanatan disertai:

j.
3.

4.

1).

Daftar riwayat hidup;

2).

Kartu Tanda Penduduk;

3).

Bukti kewarganegaraan bagi Warga Negara


Asing;

4).

Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi Warga


Negara Asing; dan

5).

Ijazah pendidikan formal terakhir;

Pertimbangan yang bersifat teknis seperti kesiapan


tenaga ahli di bidang perwaliamanatan.

Buku pedoman operasional sebagaimana dimaksud


dalam XVI.1.3.3.2.f5323, memuat sekurang-kurangnya:5324
a.

Struktur organisasi bank dan struktur organisasi


Wali Amanat; dan

b.

Daftar pegawai dan pembagian kerja pada


kegiatan perwaliamanatan.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam


XVI.1.3.3.15325 tidak memenuhi syarat, maka selambat-

5323
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
Amanat, Angka 2 Huruf f.
5324
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
Amanat, Angka 3.
5325
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
Amanat, Angka 1.
1822

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

lambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)


hari sejak diterimanya permohonan tersebut, Bapepam
wajib memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:5326
a.

permohonan tidak lengkap dengan menggunakan


Formulir Nomor VI.C.2-2 lampiran 2, Peraturan
Bapepam No. VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank
Umum Sebagai Wali Amanat; atau

b.

permohonan ditolak dengan menggunakan


Formulir Nomor VI C.2-3 lampiran 3, Peraturan
Bapepam No. VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank
Umum Sebagai Wali Amanat.

5.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam


XVI.1.3.3.15327 memenuhi syarat, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh
lima) hari sejak diterimanya permohonan secara
lengkap, Bapepam memberikan Surat Tanda Terdaftar

Wali Amanat kepada pemohon dengan Formulir


Nomor VI.C.2-4 lampiran 4, Peraturan Bapepam No.
VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum Sebagai Wali
Amanat.5328

6.

Setiap perubahan yang berkenaan dengan data dan


informasi dari Wali Amanat wajib dilaporkan kepada
Bapepam selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak terjadinya perubahan tersebut.5329

5326
Peraturan Bapepam-LK
Amanat, Angka 4.
5327
Peraturan Bapepam-LK
Amanat, Angka 1.
5328
Peraturan Bapepam-LK
Amanat, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK
5329
Amanat, Angka 6.

No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali


No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali
No.VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1823

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVI.1.3.4. Hubungan Kredit Dan Penjaminan Wali Amanat


Dengan Emiten
1.

Yang dimaksud dengan Kredit dalam Peraturan


Bapepam-Lk No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit
Antara Wali Amanat Dengan Emiten adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank sebagai Wali Amanat dengan
Emiten yang diwaliamanati sebagai peminjam, yang
mewajibkan Emiten untuk melunasi pinjaman setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga,
imbalan, atau pembagian hasil keuntungan termasuk
transaksi rekening administratif yang sudah dibukukan
secara on balance-sheet dan pembelian surat berharga
termasuk Sukuk dari Emiten yang diwaliamanati yang
dilengkapi dengan perjanjian pembelian (note purchase
agreement).5330

2.

3.

Dalam melakukan kegiatan di Pasar Modal, Wali Amanat


dilarang:5331
a.

Mempunyai hubungan Kredit dengan Emiten


dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) dari jumlah Efek yang bersifat utang
dan/atau Sukuk yang diwaliamanati; dan/atau

b.

Merangkap menjadi penanggung dan/atau


pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat
utang, Sukuk, dan/atau kewajiban Emiten dan
menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang
diterbitkan oleh Emiten dimaksud.

Yang tidak termasuk Kredit sebagaimana dimaksud dalam

5330
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kreditur dan Penjaminan antara Wali
Amanat dengan Emiten, Angka 1.
5331
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kreditur dan Penjaminan antara Wali
Amanat dengan Emiten, Angka 2.
1824

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

XVI.1.3.4.15332 adalah:5333

4.

a.

Penempatan atau penanaman dana bank kepada


bank lain, pembelian surat berharga termasuk
Sukuk dari Emiten yang diwaliamanati; dan

b.

Transaksi rekening administratif (off balancesheet) seperti Letter of Credit (LC), Standby LC,
bank garansi, fasilitas valas (foreign exchange line
valuta today, tomorrow, spot termasuk transaksi
derivatif seperti forward, futures, dan lain-lain).

Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana


di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran
ketentuan peraturan ini, termasuk kepada Pihak yang
menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

XVI.1.3.5. L aporan Wali Amanat


1.

Wali Amanat wajib menyampaikan laporan kegiatan


kepada Bapepam dalam rangkap 4 (empat) yang
meliputi:5334
a.

Laporan tengah tahunan dan tahunan mengenai


kegiatan Wali Amanat yang antara lain memuat:
1).

Jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang


masih beredar;

2).

Pembayaran pokok dan atau bunga Efek


yang bersifat utang;

3).

Jumlah Efek bersifat utang yang telah


dikonversikan menjadi saham; dan

4).

Pelaksanaan pengawasan yang telah


dilakukan oleh Wali Amanat terhadap
Emiten.

5332
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kreditur dan Penjaminan antara Wali
Amanat dengan Emiten, Angka 1.
5333
Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.3 tentang Hubungan Kreditur dan Penjaminan antara Wali
Amanat dengan Emiten, Angka 3.
5334
Peraturan Bapepam-LK No. X.I.1 tentang Laporan Wali Amanat, Angka 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1825

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

b.

Laporan peristiwa penting yang menyangkut


kegiatan perwaliamanatan, antara lain:
1).

Pembayaran pokok dan bunga Efek yang


bersifat utang sebelum jatuh tempo,
apabila dimungkinkan di dalam kontrak
perwaliamanatan;

2).

Pelanggaran atas ketentuan dalam kontrak


perwaliamanatan termasuk:

3).

5335
5336
5337
5338
5339
5340
1826

a)

Pembayaran pokok dan atau bunga


Efek bersifat utang yang tidak tepat
waktu; dan

b)

Pengurangan,
penambahan,
pengalihan atau penukaran jaminan.

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang


Efek bersifat utang.

2.

Laporan tengah tahunan sebagaimana dimaksud dalam


XVI.1.3.5.1.a5335 wajib disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah periode
laporan yang bersangkutan.5336

3.

Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam


XVI.1.3.5.1.a5337, wajib disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah
periode laporan yang bersangkutan.5338

4.

Laporan peristiwa penting sebagaimana dimaksud


dalam XVI.1.3.5.1.b5339, wajib disampaikan kepada
Bapepam selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah
terjadinya peristiwa atau sejak diketahuinya peristiwa
tersebut.5340

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK
Bapepam-LK

No.
No.
No.
No.
No.
No.

X.I.1
X.I.1
X.I.1
X.I.1
X.I.1
X.I.1

tentang
tentang
tentang
tentang
tentang
tentang

Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan
Laporan

Wali Amanat, Angka


Wali Amanat, Angka
Wali Amanat, Angka
Wali Amanat, Angka
Wali Amanat, Angka
Wali Amanat, Angka

1 Huruf a.
2.
1 Huruf a.
3.
1 Huruf b.
4.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

16. Lembaga Penunjang

XVI.1.3.6. Pemeliharaan Dokumen Oleh Wali Amanat


1.

2.

Setiap Wali Amanat wajib mengadministrasikan,


menyimpan dan memelihara catatan, pembukuan, data
dan keterangan tertulis yang berhubungan dengan
Emiten yang menggunakan jasa Wali Amanat.5341
Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XVI.1.3.6.15342
antara lain:5343
a.
kontrak perwaliamanatan;
b.
kontrak yang berkaitan dengan pemberian
jaminan dan bukti pemilikan atau penguasaan
atas harta yang dijaminkan;
c.
catatan, risalah dan atau laporan mengenai jumlah
dan jenis Efek bersifat utang yang masih beredar
dan yang telah dilunasi;
d.
catatan, risalah dan atau laporan mengenai
pelaksanaan pengawasan
terhadap Emiten
termasuk tindakan yang dilakukan oleh
Wali Amanat karena tidak dipenuhinya
persyaratan kontrak perwaliamanatan, antara
lain tidak dibayarnya pokok dan bunga, atau
adanya
pelanggaran
terhadap
peraturan
perundangundang di bidang Pasar Modal yang
dilakukan oleh Emiten;
e.
catatan, risalah dan atau laporan mengenai Rapat
Umum Pemegang Efek bersifat utang;
f.
catatan, risalah dan atau laporan mengenai
jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang dapat
dikonversikan menjadi saham, apabila ada;
g.
daftar Emiten yang menggunakan jasa Wali
Amanat; dan
h.
buku pedoman operasional Wali Amanat.

5341
Peraturan Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,
Angka 1.
5342
Peraturan Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,
Angka 1.
5343
Peraturan Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,
Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1827

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

4.

Dokumen sebagaimana dimaksud dalam XVI.1.3.6.15344


wajib disimpan di tempat yang aman dan terpisah dari
kegiatan bank lainnya dan wajib tersedia setiap saat
untuk kepentingan pemeriksaan Bapepam.5345
Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam
XVI.1.3.6.15346 wajib disimpan sekurang-kurangnya
untuk masa 5 (lima) tahun sejak seluruh kewajiban
Emiten terhadap pemegang Efek bersifat utang telah
dipenuhi. 5347

5344
Peraturan
Angka 1.
5345
Peraturan
Angka 3.
5346
Peraturan
Angka 1.
5347
Peraturan
Angka 4.
1828

Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,


Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,
Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,
Bapepam-LK No.X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

17
PENEGAKAN HUKUM
PA S A R M O D A L

XVII.1. KEWENANGAN BAPEPAM-LK DALAM PENEGAKAN HUKUM PASAR


MODAL
XVII.1.1. Kewenangan Melakukan Pemeriksaan
XVII.1.1.1. Ketentuan Umum

5348
5349
5350

1.

Bapepam dapat mengadakan pemeriksaan


terhadap setiap Pihak yang diduga melakukan
atau terlibat dalam pelanggaran terhadap Undangundang ini dan atau peraturan pelaksanaannya.5348

2.

Dalam rangka pemeriksaan sebagaimana


dimaksud dalam XVII.1.1.1.15349, Bapepam
mempunyai wewenang untuk:5350
a.

meminta keterangan dan atau konfirmasi


dari Pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam pelanggaran terhadap
Undang-undang ini dan atau peraturan
pelaksanaannya atau Pihak lain apabila
dianggap perlu;

b.

mewajibkan Pihak yang diduga


melakukan atau terlibat dalam
pelanggaran
terhadap
Undangundang ini dan atau peraturan

UUPM, Pasal 100 ayat 1.


UUPM, Pasal 100 ayat 1.
UUPM, Pasal 100 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1829

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pelaksanaannya untuk melakukan


atau tidak melakukan kegiatan
tertentu;

5351
5352
5353
1830

c.

memeriksa dan atau membuat salinan


terhadap catatan, pembukuan, dan atau
dokumen lain, baik milik Pihak yang
diduga melakukan atau terlibat dalam
pelanggaran terhadap Undang-undang
ini dan atau peraturan pelaksanaannya
maupun milik Pihak lain apabila
dianggap perlu; dan atau

d.

menetapkan syarat dan atau mengizinkan


Pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam pelanggaran terhadap
Undang-undang ini dan atau peraturan
pelaksanaannya
untuk
melakukan
tindakan tertentu yang diperlukan
dalam rangka penyelesaian kerugian
yang timbul.

3.

Pengaturan mengenai tata cara pemeriksaan


sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.1.1.15351 ,
diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.5352

4.

Setiap pegawai Bapepam yang diberi tugas


atau Pihak lain yang ditunjuk oleh Bapepam
untuk melakukan pemeriksaan dilarang
memanfaatkan untuk diri sendiri atau
mengungkapkan informasi yang diperoleh
berdasarkan Undang-undang ini kepada
Pihak mana pun, selain dalam rangka upaya
mencapai tujuan Bapepam atau jika diharuskan
oleh Undang-undang lainnya.5353

UUPM, Pasal 100 ayat 1.


UUPM, Pasal 100 ayat 3.
UUPM, Pasal 100 ayat 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.1.1.2. Tujuan Pemeriksaan


1.

Tujuan pemeriksaan adalah membuktikan


ada atau tidak adanya pelanggaran
atas peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal. 5 3 5 4

2.

Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam


XVII.1.1.1.15355 dapat dilakukan dalam hal:5356
a.

adanya
laporan,
pemberitahuan
atau pengaduan dari Pihak tentang
adanya pelanggaran atas peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;

b.

tidak dipenuhinya kewajiban yang


harus dilakukan oleh Pihak-Pihak yang
memperoleh perizinan, persetujuan
atau pendaftaran dari Bapepam atau
Pihak lain yang dipersyaratkan untuk
menyampaikan
laporan
kepada
Bapepam; atau

c.

terdapat petunjuk tentang terjadinya


pelanggaran
atas
peraturan
perundangundangan
di
bidang
Pasar Modal.

XVII.1.1.3. Norma Pemeriksaan


1.

5354
ayat
5355
ayat
5356
ayat

Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman


pada norma pemeriksaan yang menyangkut
Pemeriksa, pelaksanaan pemeriksaan, dan

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 2
1.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 2
1.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 2
2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1831

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pihak yang diperiksa.5357


2.

Norma
pemeriksaan
yang
menyangkut
5358
Pemeriksa adalah sebagai berikut:
a.

Pemeriksa harus memiliki Tanda


Pengenal Pemeriksa serta dilengkapi
dengan Surat Perintah Pemeriksaan dari
Ketua Bapepam pada waktu melakukan
pemeriksaan;

b.

Pemeriksa
wajib
memberitahukan
secara tertulis tentang akan dilakukan
pemeriksaan kepada Pihak yang
diperiksa;

c.

Pemeriksa
memperlihatkan
Tanda
Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah
Pemeriksaan kepada Pihak yang
diperiksa;

d.

Pemeriksa menjelaskan maksud dan


tujuan pemeriksaan kepada Pihak yang
akan diperiksa;

e.

Pemeriksa wajib membuat laporan hasil


pemeriksaan; dan

f.

3.

Norma pemeriksaan yang menyangkut


pelaksanaan pemeriksaan adalah sebagai
berikut:5359
a.

5357
5358
5359
1832

Pemeriksa dilarang memberitahukan


kepada Pihak lain yang tidak berhak
segala sesuatu yang diketahui atau
yang diberitahukan kepadanya oleh
Pihak yang diperiksa dalam rangka
pemeriksaan.

b.

pemeriksaan hanya dapat dilakukan


oleh lebih dari satu orang Pemeriksa;
pemeriksaan dilaksanakan di kantor

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 3.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 4.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Pemeriksa, di kantor atau di pabrik atau


di tempat usaha atau di tempat tinggal
atau di tempat lain yang diduga ada
kaitannya dengan pelanggaran yang
terjadi;
c.

pemeriksaan dilaksanakan pada jam


dan hari kerja dan dapat dilanjutkan
di luar jam kerja dan hari kerja, jika
dipandang perlu;

d.

Hasil pemeriksaan diwujudkan dalam


laporan pemeriksaan; dan

e.

4.

5.

5360

Hasil pemeriksaan yang disetujui


Pihak yang diperiksa, dibuatkan surat
pernyataan tentang persetujuannya
dan
ditandatangani
oleh
yang
bersangkutan.

Norma pemeriksaan yang menyangkut Pihak


yang diperiksa adalah sebagai berikut:5360
a.

Pihak yang diperiksa berhak


meminta kepada Pemeriksa untuk
memperlihatkan Surat Perintah
Pemeriksaan dan Tanda Pengenal
Pemeriksa;

b.

Pihak yang diperiksa berhak meminta


kepada Pemeriksa untuk memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan
pemeriksaan; dan

c.

Pihak yang diperiksa menandatangani


surat pernyataan persetujuan tentang
hasil pemeriksaan.

Pelaksanaan pemeriksaan terhadap Pihak


yang diperiksa didasarkan pada pedoman
pemeriksaan yang meliputi pedoman
umum pemeriksaan, pedoman pelaksanaan

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1833

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pemeriksaan, dan pedoman laporan


pemeriksaan.5361
6.

7.

5361
5362
5363
1834

Pedoman umum pemeriksaan mengatur halhal sebagai berikut:5362


a.

Pemeriksaan dilaksanakan oleh


Pemeriksa yang telah mendapat
pendidikan teknis yang cukup dan
dapat menggunakan keahliannya
secara cermat dan seksama serta
memiliki ketrampilan sebagai
Pemeriksa;

b.

Pemeriksa harus bekerja dengan jujur,


wajar, bertanggung jawab, penuh
pengabdian serta wajib menghindarkan
diri dari tindakan yang merugikan
kebebasan bertindak selayaknya
sebagai Pemeriksa yang baik; dan

c.

laporan pemeriksaan harus dibuat oleh


Pemeriksa secara cermat dan seksama
serta memberikan gambaran yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Pedoman pelaksanaan pemeriksaan mengatur


hal-hal sebagai berikut:5363
a.

pelaksanaan pemeriksaan harus


dilakukan dengan persiapan sebaikbaiknya, juga dengan memperhatikan
tujuan pemeriksaan, serta harus ada
pengawasan dan bimbingan yang
seksama terhadap Pemeriksa;

b.

ruang lingkup pemeriksaan ditentukan


berdasarkan tingkatan petunjuk yang
diperoleh yang harus dikembangkan
dengan bukti yang kuat dan berkaitan

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 7.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 8.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 9.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

melalui pencocokan, pengamatan,


tanya jawab, dan data-data; dan
c.

8.

5364
5365

kesimpulan harus didasarkan pada


bukti yang berkaitan dengan lingkup
pemeriksaan dan berlandaskan pada
ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Pedoman laporan pemeriksaan mengatur halhal sebagai berikut:5364


a.

dalam menyusun laporan pemeriksaan,


Pemeriksa wajib memperhatikan:
1).

sifat dari pelanggaran;

3).

pengaruh atau akibat dari


pelanggaran;

2).

bukti atau petunjuk adanya


pelanggaran;

4).

ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar


Modal yang dilanggar; dan

5).

hal-hal lain yang diperlukan


dalam rangka pemeriksaan;

b.

laporan pemeriksaan disusun secara


jelas, terinci, dan ringkas serta
memuat ruang lingkup yang sesuai
dengan tujuan pemeriksaan.

c.

uraian dan kesimpulan didukung oleh


alasan dan bukti yang cukup tentang
ada atau tidak adanya pelanggaran
atas peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.

d.

Ketentuan lebih lanjut mengenai


pedoman pemeriksaan ditetapkan oleh
Bapepam.5365

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 10.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 11.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1835

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.1.1.4. Tata Cara Pemeriksaan


1.

2.

Pemeriksaan dimulai setelah memperoleh penetapan


Ketua Bapepam.5366
Penetapan
Ketua
Bapepam
sebagaimana
5 367
dimaksud dalam XVII.1.1.4.1
dikeluarkan,
setelah disusun program pemeriksaan yang
sekurang-kurangnya memuat:
a.

tujuan pemeriksaan;

c.

saat dimulainya pemeriksaan.

a.

meminta keterangan, konfirmasi, dan atau


bukti yang diperlukan dari Pihak yang
diperiksa dan atau Pihak lain yang diperlukan
untuk kepentingan pemeriksaan;

b.

memerintahkan Pihak yang diperiksa untuk


melakukan atau tidak melakukan kegiatan
tertentu;

c.

memeriksa catatan, pembukuan, dan atau


dokumen pendukung lainnya;

d.

meminjam atau membuat salinan atas catatan


pembukuan, dan atau dokumen lainnya
sepanjang diperlukan;

e.

memasuki tempat atau ruangan tertentu yang


diduga merupakan tempat menyimpan catatan,
pembukuan, dan atau dokumen lainnya; dan

f.

memerintahkan Pihak yang diperiksa untuk


mengamankan catatan, pembukuan, dan
atau dokumen lainnya yang berada dalam

b.
3.

5366
ayat
5367
ayat
5368
ayat
1836

ruang lingkup pemeriksaan; dan

Dalam melakukan pemeriksaan, Pemeriksa dapat:5368

PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
1.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
2.
PP No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

tempat atau ruangan sebagaimana dimaksud


dalam XVII.1.1.4.3.e5369 untuk kepentingan
pemeriksaan.

5369
ayat
5370
ayat
5371
ayat
5372
ayat
5373
ayat
5374
ayat
5375
ayat

PP No.
3e.
PP No.
3d.
PP No.
4.
PP No.
1.
PP No.
3f.
PP No.
2.
PP No.
3.

4.

Atas peminjaman catatan, pembukuan dan dokumen


lainnya sebagaimana dimaksud XVII.1.1.4.3.d5370
diberikan tanda bukti peminjaman yang menyebutkan
secara jelas dan terinci jenis serta jumlahnya.5371

5.

Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan, Pihak


yang diperiksa atau wakil atau kuasanya tidak ada di
tempat, maka pemeriksaan tetap dapat dilangsungkan
sepanjang ada Pihak yang dapat dan mempunyai
kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili
Pihak yang diperiksa, terbatas untuk hal yang boleh
dilakukannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditunda
untuk diulang pada kesempatan yang berikutnya.5372

6.

Sebagai upaya pengamanan, maka sebelum


pemeriksaan
ditunda,
Pemeriksa
dapat
memerintahkan Pihak yang diperiksa untuk
melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam
XVII.1.1.4.3.f5373.5374

7.

Apabila pada saat dilanjutkannya pemeriksaan


kembali setelah dilakukan penundaan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.1.1.4.55375 Pihak yang diperiksa
atau wakil atau kuasanya tidak juga ada di tempat,
maka pemeriksaan tetap dilaksanakan dengan terlebih
dahulu meminta pegawai Pihak yang diperiksa untuk

46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 12
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1837

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

membantu kelancaran pemeriksaan.5376

5376
ayat
5377
ayat
5378
ayat
5379
ayat
5380
ayat
5381
ayat
5382
ayat
5383
ayat
1838

PP No.
3.
PP No.
4.
PP No.
3.
PP No.
5.
PP No.
4.
PP No.
5.
PP No.
6.
PP No.
4.

8.

Dalam hal Pihak yang diperiksa atau wakil atau


kuasanya berada di tempat, tetapi menolak atau
menghambat pelaksanaan pemeriksaan, maka yang
bersangkutan wajib menandatangani Surat Pernyataan
Menolak atau Menghambat Pemeriksaan.5377

9.

Dalam hal pegawai Pihak yang diperiksa sebagaimana


dimaksud dalam XVII.1.1.4.75378 menolak untuk
membantu atau menghambat kelancaran pemeriksaan,
maka yang bersangkutan wajib menandatangani Surat
Pernyataan Menolak Membantu atau Menghambat
Kelancaran Pemeriksaan.5379

10.

Dalam hal terjadi penolakan untuk menandatangani


sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.1.4.1.85380 dan
XVII.1.1.4.1.95381 Pemeriksa membuat Berita Acara
tentang penolakan tersebut yang ditandatangani oleh
Pemeriksa.5382

11.

Surat Pernyataan Menolak atau Menghambat


Pemeriksaan, Surat Pernyataan Menolak Membantu
atau Menghambat Kelancaran Pemeriksaan atau Berita
Acara sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.1.4.185383,

46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.1.14.95384 dan XVII.1.1.4.1.125385 dapat dijadikan


dasar untuk dilakukan penyidikan.5386
12.

Pemeriksa membuat laporan pemeriksaan untuk


digunakan sebagai dasar untuk membuktikan
ada atau tidak adanya pelanggaran atas peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.5387

13.

Laporan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1) disampaikan kepada Ketua Bapepam.5388

14.

Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bukti


permulaan tentang adanya tindak pidana di bidang
Pasar Modal, pemeriksaan tetap dilanjutkan dan
Pemeriksa wajib membuat laporan kepada Ketua
Bapepam mengenai ditemukannya bukti permulaan
tindak pidana tersebut.5389

15.

Berdasarkan bukti permulaan sebagaimana dimaksud


dalam XVII.1.1.4.145390, Ketua Bapepam dapat
menetapkan dimulainya penyidikan.5391

XVII.1.2. Kewenangan Melakukan Penyidikan


1.
5384
ayat
5385
ayat
5386
ayat
5387
ayat
5388
ayat
5389
ayat
5390
ayat
5391
ayat

PP No.
5.
PP No.
6.
PP No.
7.
PP No.
1.
PP No.
2.
PP No.
1.
PP No.
1.
PP No.
2.

Dalam hal Bapepam berpendapat pelanggaran terhadap


Undang- undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya

46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 13
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 14
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 14
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 15
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 15
46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan Di Bidang Pasar Modal, Pasal 15

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1839

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

mengakibatkan kerugian bagi kepentingan Pasar Modal


dan atau membahayakan kepentingan pemodal atau
masyarakat, Bapepam menetapkan dimulainya tindakan
penyidikan.5392

5392
5393
5394
5395
1840

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

2.

Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan


Bapepam diberi wewenang khusus sebagai penyidik
untuk melakukan penyidikan tindak pidana di
bidang Pasar Modal berdasarkan ketentuan dalam
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. 5 39 3

3.

Penyidik sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.2.25394


berwenang:5395

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

101
101
101
101

a.

menerima
laporan,
pemberitahuan,
atau
pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak
pidana di bidang Pasar Modal;

b.

melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau


keterangan berkenaan dengan tindak pidana di
bidang Pasar Modal;

c.

melakukan penelitian terhadap Pihak yang diduga


melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di
bidang Pasar Modal;

d.

memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan


dan barang bukti dari setiap Pihak yang disangka
melakukan, atau sebagai saksi dalam tindak
pidana di bidang Pasar Modal;

e.

melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan,


dan dokumen lain berkenaan dengan tindak
pidana di bidang Pasar Modal;

f.

melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu


yang diduga terdapat setiap barang bukti
pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta
melakukan penyitaan terhadap barang yang
dapat dijadikan bahan bukti dalam perkara tindak

ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
2.
3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

pidana di bidang Pasar Modal;

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

memblokir rekening pada bank atau lembaga


keuangan lain dari Pihak yang diduga melakukan
atau terlibat dalam tindak pidana di bidang Pasar
Modal;

h.

meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan


tugas penyidikan tindak pidana di bidang Pasar
Modal; dan

i.

menyatakan saat dimulai dan dihentikannya


penyidikan.

Dalam rangka pelaksanaan penyidikan sebagaimana


dimaksud dalam XVII.1.2.15396 Bapepam mengajukan
permohonan izin kepada Menteri untuk memperoleh
keterangan dari bank tentang keadaan keuangan
tersangka pada bank sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang perbankan.5397

4.

5396
5397
5398
5399
5400
5401

g.

5.

Penyidik sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.2.25398


memberitahukan
dimulainya
penyidikan
dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut
umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana.5399

6.

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan penyidikan


sebagaimana dimaksud dalam XVII.1.2.15400 Bapepam
dapat meminta bantuan aparat penegak hukum lain.5401

7.

Setiap pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan


Bapepam yang diberi tugas untuk melakukan penyidikan
dilarang memanfaatkan untuk diri sendiri atau
mengungkapkan informasi yang diperoleh berdasarkan
Undang-undang ini kepada Pihak mana pun, selain
dalam rangka upaya untuk mencapai tujuan Bapepam

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

101
101
101
101
101
101

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
4.
2.
5.
1.
6.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1841

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau jika diharuskan oleh Undang-undang lainnya.5402

XVII.2. JENIS-JENIS TINDAK PIDANA PASAR MODAL


XVII.2.1. Penipuan
1.

Dalam kegiatan perdagangan Efek, setiap Pihak dilarang


secara langsung atau tidak langsung:5403
a.

Menipu atau mengelabui Pihak lain dengan


menggunakan sarana dan atau cara apapun;

c.

Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta


yang material atau tidak mengungkapkan fakta
yang material agar pernyataan yang dibuat tidak
menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada
saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk
menguntungkan atau menghindarkan kerugian
untuk diri sendiri atau Pihak lain atau dengan
tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli
atau menjual Efek.

Turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain;


dan

b.

XVII.2.2. M anipulasi Pasar


XVII.2.2.1. Ketentuan Tentang Manipulasi Pasar
1.

5402
5403
5404
1842

Setiap Pihak dilarang melakukan tindakan,


baik langsung maupun tidak langsung,
dengan tujuan untuk menciptakan gambaran
semu atau menyesatkan mengenai kegiatan
perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek
di Bursa Efek.5404

UUPM, Pasal 101 ayat 7.


UUPM, Pasal 90.
UUPM, Pasal 91.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

2.

Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun


bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang
melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih,
baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa
Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain untuk membeli,
menjual, atau menahan Efek.5405

3.

Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa pun,


membuat pernyataan atau memberikan
keterangan yang secara material tidak benar
atau menyesatkan sehingga mempengaruhi
harga Efek di Bursa Efek apabila pada
saat pernyataan dibuat atau keterangan
diberikan:5406

4.

a.

Pihak yang bersangkutan mengetahui


atau sepatutnya mengetahui bahwa
pernyataan atau keterangan tersebut
secara material tidak benar atau
menyesatkan; atau

b.

Pihak yang bersangkutan tidak cukup


berhati-hati dalam menentukan kebenaran
material dari pernyataan atau keterangan
tersebut.

Bapepam dapat menetapkan tindakan tertentu yang


dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek yang bukan
merupakan tindakan yang dilarang sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.2.1.15407 dan XVII.2.2.1.25408.5409

XVII.2.2.2. Pengecualian Stabilisasi


Penawaran Umum
5405
5406
5407
5408
5409

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Harga

Untuk

92.
93.
91.
92.
94.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1843

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek yang


berperan dalam Penawaran Umum, diperkenankan
selama masa Penawaran Umum menawarkan
untuk membeli atau membeli Efek dengan tujuan
mempertahankan harga pasar Efek bersangkutan pada
Bursa Efek (stabilisasi) dengan syarat-syarat sebagai
berikut:5410
1.

Harga stabilisasi tidak dapat berbeda dari harga


resmi Penawaran Umum;

3.

Rencana stabilisasi harus diungkapkan dalam


Prospektus;

2.

Jangka waktu stabilisasi dilakukan selama masa


penawaran dan tidak dapat diperpanjang;

4.

Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang


Efek yang menjual atau membeli Efek yang
mengalami stabilisasi untuk kepentingan
Pihak manapun, harus memastikan bahwa
Pihak tersebut telah menerima atau
mendapatkan kesempatan untuk membaca
pernyataan tertulis bahwa harga stabilisasi
akan ditetapkan, diberikan atau telah
dibentuk; dan

5.

Penjamin Emisi Efek atau Perantara


Pedagang Efek harus terlebih dahulu
memberitahu Bapepam, Agen Penjual Efek
dan masyarakat pemodal mengenai tanggal
dimulai dan berakhirnya stabilisasi dan
Penawaran Umum;

XVII.2.3. Insider Trading


XVII.2.3.1. Ketentuan Tentang Insider Trading
5410
Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.1 tentang Stabilisasi Harga Untuk Mempermudah
Penawaran Umum.
1844

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

1.

Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan


Publik yang mempunyai informasi orang dalam
dilarang melakukan pembelian atau penjualan
atas Efek:5411
a.

2.

3.

4.

5411
5412
5413
5414
5415
5416

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Emiten
atau
Perusahaan
Publik
dimaksud; atau
b.
Perusahaan lain yang melakukan
transaksi
dengan
Emiten
atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan.
Orang dalam sebagaimana dimaksud dalam
XVII.2.3.1.15412 dilarang:5413
a.
mempengaruhi Pihak lain untuk
melakukan pembelian atau penjualan
atas Efek dimaksud; atau
b.
memberi informasi orang dalam kepada
Pihak mana pun yang patut diduganya
dapat
menggunakan
informasi
dimaksud untuk melakukan pembelian
atau penjualan atas Efek.
Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh
informasi orang dalam dari orang dalam
secara melawan hukum dan kemudian
memperolehnya dikenakan larangan yang sama
dengan larangan yang berlaku bagi orang dalam
sebagaimana dimaksud dalam XVII.2.3.1.15414
dan XVII.2.3.1.25415.5416
Setiap Pihak yang berusaha untuk memperoleh
informasi orang dalam dan kemudian
memperolehnya tanpa melawan hukum
tidak dikenakan larangan yang berlaku bagi
orang dalam sebagaimana dimaksud dalam

95.
95.
96.
95.
96.
97.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1845

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.2.3.1.15417 dan XVII.2.3.1.25418 sepanjang


informasi tersebut disediakan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik tanpa pembatasan.5419
5.

6.

Perusahaan Efek yang memiliki informasi


orang dalam mengenai Emiten atau Perusahaan
Publik dilarang melakukan transaksi Efek
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut,
kecuali apabila:5420
a.

transaksi tersebut dilakukan bukan


atas tanggungannya sendiri, tetapi atas
perintah nasabahnya; dan

b.

Perusahaan
Efek
tersebut
tidak
memberikan
rekomendasi
kepada
nasabahnya mengenai Efek yang
bersangkutan.

Bapepam dapat menetapkan transaksi Efek


yang tidak termasuk transaksi Efek yang
dilarang sebagaimana dimaksud dalam
XVII.2.3.1.15421 dan XVII.2.3.1.25422 .5423

XVII.2.3.2. Hal-hal Yang Dikecualikan


1.

Transaksi Efek tidak termasuk dalam transaksi


Efek yang dilarang sebagaimana dimaksud
dalam XVII.2.3.1.1 dan XVII.2.3.1.2 tentang
Pasar Modal apabila:5424
a.

transaksi Efek tersebut dilakukan antar


orang dalam Emiten atau Perusahaan

5417
UUPM, Pasal 95.
5418
UUPM, Pasal 96.
5419
UUPM, Pasal 97.
5420
UUPM, Pasal 98.
5421
UUPM, Pasal 95.
5422
UUPM, Pasal 96.
5423
UUPM, Pasal 99.
5424
Peraturan Bapepam-LK No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi
Orang Dalam, Angka 1.
1846

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Publik yang sama yang mempunyai


informasi orang dalam yang sama dan
dilaksanakan di luar bursa;
b.

transaksi Efek dilakukan oleh orang


dalam Emiten atau Perusahaan Publik
yang mempunyai informasi orang
dalam dengan Pihak yang bukan orang
dalam atas Efek Emiten atau Perusahaan
Publik atau perusahaan lain yang
melakukan transaksi dengan Emiten
atau Perusahaan Publik dimaksud dan
dilaksanakan di luar bursa dengan
ketentuan sebagai berikut:
1).

orang dalam dimaksud telah


terlebih dahulu memberikan
seluruh informasi orang dalam
kepada Pihak yang bukan orang
dalam tersebut;

2).

Pihak yang bukan orang dalam


dimaksud tidak menggunakan
informasi orang dalam tersebut
selain untuk melakukan transaksi
Efek dengan orang dalam
dimaksud;

3).

Pihak yang bukan orang dalam


dimaksud membuat pernyataan
tertulis kepada orang dalam
yang memberikan informasi
tersebut yang menyatakan bahwa
informasi yang akan diterima
akan dirahasiakan dan tidak
akan digunakan untuk tujuan
lain selain untuk melakukan
transaksi Efek dengan orang
dalam dimaksud; dan

4).

Pihak yang bukan orang dalam

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1847

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tersebut
tidak
melakukan
transaksi Efek Emiten atau
Perusahaan
Publik
atau
perusahaan lain yang melakuksn
transaksi dangan Emiten atau
Perusahaan Publik dimaksud
dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan sejak informasi diperoleh,
selain untuk melakukan transaksi
Efek dengan orang dalam
dimaksud.
2.

Orang dalam Emiten atau Perusahaan Publik


dapat memberikan informasi orang dalam
kepada Pihak lain dengan tujuan untuk
memberikan bahan pertimbangan kepada
Pihak lain tersebut untuk melakukan transaksi
Efek Emiten atau Perusahaan Publik atau
perusahaan lain yang telibat dengan transaksi
dengan Emiten atau Perusahaan Publik, dari
orang dalam dimaksud dengan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
XVII.2.3.2.1.b.2)5425, XVII.2.3.2.1.b.3)5426, dan
XVII.2.3.2.1.b.4)5427.5428

3.

Orang dalam Emiten dan Perusahaan Publik


yang memiliki informasi orang dalam dapat
menjual Efek Emiten atau Perusahaan Publik
atau perusahaan lain yang melakukan transaksi
dengan Emiten atau Perusahaan Publik yang
dimilikinya, apabila dilakukan di Bursa
Efek atau ditempat pelelangan umum pada

5425
Peraturan Bapepam-LK No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi Orang
Dalam, Angka 1 Huruf b angka 2.
5426
Peraturan Bapepam-LK No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi Orang
Dalam, Angka 1 Huruf b angka 3.
5427
Peraturan Bapepam-LK No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi Orang
Dalam, Angka 1 Huruf b angka 4.
Peraturan Bapepam-LK No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi
5428
Orang Dalam, Angka 2.
1848

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

penawaran tertinggi dengan ketentuan:5429


a.

penjualan tersebut atas putusan


pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap atau pelaksanaan
gadai; atau

b.

orang dalam tersebut tidak mampu untuk


mempengaruhi atau mengendalikan
saat penjualan dan atau harga jual Efek,
baik langsung maupun tidak langsung
dan keputusan tentang saat penjualan
dan harga jual dilakukan Pihak lain
yang tidak memiliki akses informasi
orang dalam.

4.

Orang dalam dan Pihak lain yang melakukan


transaksi Efek sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam No. XI.C.1, wajib
melaporkan telah terjadinya transaksi kepada
Bapepam selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
sejak terjadinya Transaksi Efek dimaksud.5430

5.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam


XVII.2.3.2.45431 mengikuti ketentuan angka 3
dan angka 4 Peraturan Bapepam No. X.M.1
tentang Keterbukaan Informasi Pemegang
Saham Tertentu.5432

XVII.2.4. Tindak Pidana Pencucian Uang Terkait Penyedia Jasa


Keuangan Pasar Modal
XVII.2.4.1. Pengertian Penyedia Jasa Keuangan Pasar
Modal
5429
Peraturan Bapepam-LK
Orang Dalam, Angka 3.
5430
Peraturan Bapepam-LK
Orang Dalam, Angka 4.
5431
Peraturan Bapepam-LK
Orang Dalam, Angka 4.
Peraturan Bapepam-LK
5432
Orang Dalam, Angka 5.

No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi


No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi
No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi
No. XI.C.1 tentang Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1849

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal


adalah Perusahaan Efek, Pengelola Reksa Dana, dan
Bank Kustodian.5433

XVII.2.4.2. Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia


Jasa Keuangan
XVII.2.4.2.1. Pengertian
Prinsip Mengenal Nasabah adalah prinsip
yang diterapkan Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal, untuk mengetahui latar
belakang dan identitas Nasabah, memantau
rekening Efek dan transaksi Nasabah,
serta melaporkan transaksi keuangan
mencurigakan, dan transaksi keuangan
yang dilakukan secara tunai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan tindak pidana pencucian uang,
termasuk transaksi keuangan yang terkait
dengan Pendanaan Kegiatan Terorisme.5434

XVII.2.4.2.2. Kewajiban
Penerapan
Mengenal Nasabah

5433
Jasa
5434
Jasa
5435
Jasa
1850

Prinsip

1.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib menerapkan
Prinsip Mengenal Nasabah.5435

2.

Dalam rangka pelaksanaan Prinsip


Mengenal Nasabah, Penyedia Jasa
Keuangan di bidang Pasar Modal

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 1 Huruf j.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 1 Huruf k.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

wajib:5436
a.

membentuk unit kerja atau


menugaskan anggota direksi
atau pejabat setingkat di
bawah direksi yang menangani
penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah;

b.

menetapkan kebijakan dan


prosedur tertulis tentang:
1).

penerimaan, identifikasi,
dan verifikasi Nasabah;

2).

pemantauan rekening
Efek dan transaksi
Nasabah, pengkinian
data Nasabah, dan
penatausahaan
dokumen;

3).

manajemen
risiko
yang berkaitan dengan
penerapan
Prinsip
Mengenal Nasabah; dan

4).

pelaporan dalam rangka


pemenuhan peraturan
perundang-undangan
yang terkait dengan
tindak pidana pencucian
uang
khususnya
pelaporan
mengenai
transaksi
keuangan
mencurigakan
dan
transaksi
keuangan
yang dilakukan secara
tunai termasuk transaksi
keuangan yang terkait

5436
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1851

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dengan
Pendanaan
Kegiatan
Terorisme,
yang dituangkan dalam
Pedoman Pelaksanaan
Penerapan
Prinsip
Mengenal Nasabah;

3.

5437
Jasa
5438
Jasa
5439
Jasa
5440
Jasa
1852

c.

menyampaikan
Pedoman
Pelaksanaan
Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah
sebagaimana dimaksud pada
XVII.2.4.2.2.2.b5437
kepada
Bapepam dan LK; dan

d.

menyampaikan
setiap
perubahan atas Pedoman
Pelaksanaan
Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah
sebagaimana dimaksud pada
XVII.2.4.2.2.2.b5438
kepada
Bapepam dan LK paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
ditetapkannya
perubahan
tersebut.

Unit kerja, anggota direksi, atau


pejabat setingkat di bawah direksi
yang menangani penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.4.2.2.2.a5439
ditetapkan sebagai bagian dari
struktur organisasi Penyedia Jasa
Keuangan di bidang Pasar Modal.5440

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 3 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 3 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 4.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5441
Jasa
5442
Jasa
5443
Jasa

4.

Unit kerja, anggota direksi, atau


pejabat setingkat di bawah direksi
yang menangani penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.4.2.2.2.a5441
bertanggung jawab langsung kepada
direksi Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal.5442

5.

Kantor Penyedia Jasa Keuangan di


bidang Pasar Modal yang melakukan
kegiatan di lokasi lain selain kantor
pusat wajib menerapkan kebijakan
Prinsip Mengenal Nasabah yang
ditetapkan oleh kantor pusat di bawah
koordinasi unit kerja, anggota direksi,
atau pejabat setingkat di bawah
direksi yang menangani penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah kantor
pusat Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal.5443

6.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar


Modal yang merupakan Perusahaan
Efek bukan Anggota Bursa Efek yang
melakukan kegiatan keagenan dari
Perusahaan Efek Anggota Bursa
Efek sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bapepam dan LK No. V.D.9
tentang Pedoman Perjanjian Agen
Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek
wajib menerapkan kebijakan Prinsip
Mengenal Nasabah yang ditetapkan
oleh Perusahaan Efek Anggota Bursa

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 3 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 5.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1853

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek di bawah koordinasi unit kerja,


anggota direksi, atau pejabat setingkat
di bawah direksi yang menangani
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Perusahaan Efek Anggota Bursa
Efek.5444
7.

5444
Jasa
5445
Jasa
1854

Dalam
hal
Manajer
Investasi
menunjuk Agen Penjual Efek Reksa
Dana maka berlaku ketentuan sebagai
berikut:5445
a.

Kontrak kerjasama penjualan


Efek Reksa Dana antara
Manajer Investasi dan Agen
Penjual Efek Reksa Dana
wajib
memuat
ketentuan
mengenai penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;

b.

Agen Penjual Efek Reksa Dana


wajib menerapkan kebijakan
Prinsip Mengenal Nasabah
yang ditetapkan oleh dan di
bawah koordinasi Manajer
Investasi;

c.

Manajer
Investasi
wajib
bertanggungjawab
atas
penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah
yang
dilakukan
melalui Agen Penjual Efek
Reksa Dana terhadap Nasabah
Reksa Dana;

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 7.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 8.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

8.

d.

Manajer
Investasi
wajib
memiliki
prosedur
uji
kelayakan dan pengawasan
terhadap Agen Penjual Efek
Reksa Dana dalam penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah
serta menerapkan prosedur
dimaksud; dan

e.

Agen Penjual Efek Reksa Dana


wajib memberikan informasi
data Nasabah kepada Manajer
Investasi dengan ketentuan
bahwa seluruh data Nasabah
hanya dapat digunakan untuk
kepentingan aktivitas Reksa
Dana yang bersangkutan.

Tugas pokok dan tanggung jawab


unit kerja, anggota direksi, atau
pejabat setingkat di bawah direksi
yang menangani penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah adalah:5446
a.

memastikan adanya sistem


identifikasi
Nasabah
dan
transaksi
keuangan
mencurigakan,
transaksi
keuangan yang dilakukan
secara tunai, dan/atau transaksi
keuangan yang terkait dengan
Pendanaan Kegiatan Terorisme
dan melakukan pemantauan
sistem dimaksud;

b.

memantau
profil Nasabah
transaksinya

pengkinian
dan profil
termasuk

5446
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan
Di Bidang Pasar Modal, Angka 9.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1855

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

identifikasi dan pemantauan


Nasabah
yang
dianggap
mempunyai risiko tinggi;

9.

c.

melakukan
koordinasi
dan pemantauan terhadap
pelaksanaan kebijakan Prinsip
Mengenal Nasabah oleh unitunit kerja terkait;

d.

menerima dan melakukan


analisis atas laporan transaksi
keuangan
mencurigakan,
transaksi
keuangan
yang
dilakukan secara tunai, dan/
atau transaksi keuangan yang
terkait dengan Pendanaan
Kegiatan
Terorisme
yang
disampaikan oleh unit kerja
terkait; dan

e.

menyusun laporan transaksi


keuangan
mencurigakan
dan/atau transaksi keuangan
yang dilakukan secara tunai,
termasuk transaksi keuangan
yang terkait dengan Pendanaan
Kegiatan Terorisme kepada
direksi atau penanggung jawab
untuk disampaikan kepada
Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK).

Dalam rangka menjalankan tugas


sebagaimana
dimaksud
dalam
XVII.2.4.2.2.95447 unit kerja, anggota
direksi, atau pejabat setingkat di bawah
direksi yang menangani penerapan

5447
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan
Di Bidang Pasar Modal, Angka 9.
1856

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.2.4.2.3. Penerimaan,
Nasabah
1.

5448
Jasa
5449
Jasa
5450
Jasa
5451
Jasa

Prinsip Mengenal Nasabah wajib


memiliki kewenangan untuk mengakses
seluruh data nasabah dan informasi
lainnya yang terkait.5448

Identifikasi,

Dan

Verifikasi

Sebelum Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar


Modal menerima suatu Pihak menjadi Nasabah yang
berinvestasi di Pasar Modal, baik melalui atau tanpa
melalui pembukaan rekening Efek, Penyedia Jasa
Keuangan di bidang Pasar Modal wajib melakukan
pertemuan langsung (face to face) dengan calon Nasabah
dan meminta informasi mengenai:5449
a.

latar belakang dan identitas calon Nasabah;

b.

maksud dan tujuan pembukaan rekening


Efek calon Nasabah;

c.

informasi lain yang memungkinkan Penyedia


Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal untuk
dapat mengetahui profil calon Nasabah; dan

d.

identitas Pihak lain (beneficial owner), dalam hal


calon Nasabah bertindak untuk dan atas nama
Pihak lain (beneficial owner).

2.

Informasi mengenai calon Nasabah sebagaimana


dimaksud pada XVII.2.4.2.3.15450 harus dapat
dibuktikan dengan keberadaan dokumen-dokumen
pendukung. 5451

3.

Informasi dan dokumen pendukung sebagaimana

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 10.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf b.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1857

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dimaksud pada XVII.2.4.2.3.25452 bagi:5453


a.

Calon Nasabah perorangan, sekurang- kurangnya


terdiri dari:
1).

latar belakang dan identitas Nasabah


yang memuat:
a)

nama;

c)

alamat atau tempat tinggal sesuai


KTP dan nomor telepon;

e)

tempat dan tanggal lahir;

g)

kewarganegaraan;

3).

alamat tempat kerja dan nomor


telepon;

b)

jenis kelamin;

d)

alamat tempat tinggal terkini dan


nomor telepon (jika ada);

f)

status perkawinan; dan

2).

keterangan mengenai pekerjaan;

4).

specimen tanda tangan;

5).

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


bagi Nasabah yang diwajibkan
memiliki NPWP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

6).

keterangan
dana;

8).

maksud dan tujuan investasi;

mengenai

sumber

7).

rata-rata penghasilan;

9).

nama bank Nasabah dan nomor


rekening Nasabah di bank; dan

10). informasi dan dokumen lain yang


memungkinkan Penyedia Jasa
5452
Jasa
5453
Jasa
1858

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Keuangan di bidang Pasar Modal


untuk dapat mengetahui profil calon
Nasabah.
b.

Calon Nasabah perusahaan, badan hukum,


usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisir, sekurang-kurangnya
terdiri dari:
1).

nama, alamat, dan nomor telepon


perusahaan, badan hukum, usaha
bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisir;

2).

bentuk badan usaha atau badan


hukum;

3).

akta pendirian atau anggaran dasar


sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku berikut
perubahannya yang terakhir;

4).

tempat dan tanggal pendirian


perusahaan, badan hukum, usaha
bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisir;

5).

izin usaha atau izin lainnya dari


instansi yang berwenang;

6).

surat keterangan domisili;

7).

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


bagi Nasabah yang diwajibkan
memiliki NPWP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

8).

laporan keuangan terkini atau deskripsi


kegiatan usaha;

9).

struktur
manajemen
kepengurusan;

atau

10). struktur
kepemilikan
untuk
perusahaan atau struktur pendiri
untuk yayasan, asosiasi, atau
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1859

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kelompok yang terorganisir;


11). dokumen identitas pengurus yang
berwenang mewakili perusahaan,
badan hukum, usaha bersama,
asosiasi, atau kelompok yang
terorganisir;
12). dokumen atau informasi mengenai
pengendali akhir dari perusahaan,
badan hukum, usaha bersama,
asosiasi, atau kelompok yang
terorganisir;
13).

nama, specimen tanda tangan dari


penerima kuasa, dan surat kuasa
dari pejabat yang berwenang kepada
penerima kuasa guna bertindak
untuk dan atas nama perusahaan,
badan hukum, usaha bersama,
asosiasi, atau kelompok yang
terorganisir dalam berinvestasi di
Pasar Modal, termasuk memberikan
instruksi
sehubungan
dengan
rekening Efek Nasabah;

14). keterangan
dana;

mengenai

sumber

15). maksud dan tujuan investasi;

16). nama bank Nasabah dan nomor


rekening Nasabah di bank; dan

17). informasi dan dokumen lain yang


memungkinkan Penyedia Jasa
Keuangan di bidang Pasar Modal
untuk dapat mengetahui profil
calon Nasabah.
c.

1860

Calon
Nasabah
berupa
lembaga
pemerintah atau lembaga internasional
sekurang-kurangnya berupa nama, alamat
kedudukan lembaga atau perwakilan,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

specimen tanda tangan dari Pihak-Pihak


yang ditunjuk atau berwenang mewakili
lembaga tersebut dan surat penunjukan
atau kuasa dari Pihak yang berwenang.
d.

4.

5454
Jasa
5455
Jasa
5456
Jasa
5457
Jasa

Dalam hal calon Nasabah bertindak


untuk dan atas nama Pihak lain (beneficial
owner) untuk membuka rekening Efek,
Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar
Modal wajib memperoleh dokumen
pendukung
sebagaimana
dimaksud
5454
pada VII.2.4.2.3.9 , XVII.2.4.2.3.3.b 5455,
dan XVII.2.4.2.3.3.c5456 terkait Pihak lain
(beneficial owner) dimaksud dan hubungan
hukum, penugasan, serta kewenangan
bertindak untuk dan atas nama Pihak lain
(beneficial owner) dimaksud.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal


wajib melakukan identifikasi dan verifikasi atas
informasi dan dokumen pendukung mengenai
calon Nasabah (customer due diligence) dengan
melakukan hal-hal antara lain:5457
a.

meneliti kebenaran informasi dan


dokumen dan mengidentifikasi adanya
kemungkinan hal-hal yang tidak wajar
atau mencurigakan;

b.

dalam hal terdapat keraguan atas


informasi dan dokumen yang diterima,
Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar
Modal wajib memastikan kebenaran
identitas, informasi, dan dokumen calon

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c angka 1.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c angka 2.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c angka 3.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf d.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1861

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Nasabah, antara lain dengan cara:

5.

1).

melakukan wawancara dengan


calon Nasabah untuk meneliti
dan meyakini keabsahan dan
kebenaran dokumen;

2).

meminta dokumen identitas lain


yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang;

3).

melakukan konfirmasi mengenai


kebenaran mengenai kewenangan
Pihak
yang
mewakili
atau
bertindak untuk dan atas nama
Pihak lain (beneficial owner), jika
calon Nasabah bertindak sebagai
kuasa dari atau mewakili Pihak
lain (beneficial owner);

c.

melakukan pemeriksaan silang untuk


memastikan adanya konsistensi dari
berbagai informasi yang disampaikan
oleh calon Nasabah; dan

d.

melakukan penelaahan mengenai


pengendali calon Nasabah.

a.

latar belakang atau profil calon Nasabah


dan pengendali calon Nasabah yang
termasuk Orang yang Populer Secara

Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal


wajib melakukan verifikasi yang lebih ketat
(enhanced due diligence) terhadap calon Nasabah
dan pengendali calon Nasabah yang dianggap
dan/atau diklasifikasikan mempunyai risiko
tinggi terhadap praktik pencucian uang dan/atau
risiko tinggi terkait dengan Pendanaan Kegiatan
Terorisme. Tingkat risiko tersebut dapat dilihat
dari: 5458

5458
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf e.
1862

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Politis (politically exposed person) atau


Nasabah yang Berisiko Tinggi (high risk
customer);

6.

b.

bidang usaha calon Nasabah yang


termasuk Usaha yang Berisiko
Tinggi (high risk business);

c.

negara atau teritori asal calon


Nasabah, domisili calon Nasabah,
atau dilakukannya transaksi yang
termasuk Negara yang Berisiko
Tinggi (high risk countries); dan/atau

d.

pihak-pihak
yang
tercantum
dalam daftar nama-nama teroris;
sebagaimana tercantum dalam
daftar
yang
dimuat
dalam
Lampiran 1, Peraturan Bapepam
No. V.D.10.

Verifikasi yang lebih ketat (enhanced due


diligence) terhadap calon Nasabah dan
pengendali calon Nasabah sebagaimana
dimaksud
pada
XVII.2.4.2.3.55459
dilakukan antara lain dengan cara
sebagai berikut: 5460
a.

5459
Jasa
5460
Jasa
5461
Jasa

verifikasi terhadap informasi


dan dokumen calon Nasabah
dan pengendali calon Nasabah
sebagaimana dimaksud pada
XVII.2.4.2.3.35461
tidak
hanya
berdasarkan
informasi
dan
dokumen yang diberikan oleh
calon Nasabah tersebut, namun

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1863

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

didasarkan
pada
kebenaran
informasi dan dokumen, kebenaran
sumber informasi dan dokumen,
dan jenis informasi dan dokumen
yang terkait; dan
b.

5462
Jasa
5463
Jasa
5464
Jasa
5465
Jasa
1864

verifikasi hubungan bisnis


yang dilakukan oleh calon
Nasabah dimaksud dengan
Pihak ketiga.

7.

Dalam
hal
calon
Nasabah
sebagaimana
dimaksud
pada
5462
XVII.2.4.2.3.3.d
merupakan
Penyedia Jasa Keuangan lain di
bidang Pasar Modal di dalam negeri,
maka Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal cukup menerima
pernyataan tertulis bahwa Penyedia
Jasa Keuangan lain di bidang Pasar
Modal di dalam negeri tersebut
telah memperoleh serta melakukan
verifikasi dan identifikasi atas
dokumen pendukung sebagaimana
dimaksud pada XVII.2.4.2.3.35463
dan bersedia memberikan informasi
dan salinan dokumen pendukung
Nasabah jika dibutuhkan oleh
Penyedia Jasa Keuangan di bidang
Pasar Modal.5464

8.

Dalam hal calon Nasabah sebagaimana


dimaksud pada XVII.2.4.2.3.3.d5465

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c butir 4.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf c butir 4.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

merupakan Penyedia Jasa Keuangan


lain di bidang Pasar Modal di luar
negeri yang menerapkan Prinsip
Mengenal Nasabah yang sekurangkurangnya setara dengan Peraturan
ini, maka Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal cukup menerima
pernyataan tertulis bahwa Penyedia
Jasa Keuangan lain di bidang Pasar
Modal di luar negeri tersebut telah
memperoleh dokumen pendukung
Pihak lain dan telah melakukan
verifikasi dan identifikasi atas dokumen
dimaksud dan bersedia memberikan
informasi dan salinan dokumen
pendukung Nasabah jika dibutuhkan
oleh Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal. Jika Prinsip
Mengenal Nasabah di negara Penyedia
Jasa Keuangan lain di bidang Pasar
Modal luar negeri tersebut tidak setara
dengan peraturan ini, maka Penyedia
Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal
wajib menerapkan Prinsip Mengenal
Nasabah berdasarkan peraturan ini.
5466

9.

Persetujuan pembukaan rekening


Efek atau hubungan usaha dapat
diberikan
setelah
meyakini
kebenaran identitas dan kelengkapan
dokumen calon Nasabah serta
mempertimbangkan
faktor-faktor
yang dapat memungkinkan Nasabah
melakukan
kegiatan
pencucian
uang dan/atau Pendanaan Kegiatan

5466
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf h.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1865

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Terorisme, antara lain catatan,


dokumen, daftar, informasi mengenai
pelanggaran dan/atau kejahatan.5467
10.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar
Modal
dilarang
untuk
membuka atau memelihara rekening
Efek anonim atau rekening Efek yang
menggunakan nama fiktif.5468

11.

Pembukaan rekening Efek atau


hubungan usaha dengan calon
Nasabah yang dianggap dan/atau
diklasifikasikan mempunyai risiko
tinggi sebagaimana dimaksud pada
XVII.2.4.2.3.55469
wajib terlebih
dahulu memperoleh persetujuan
dari anggota direksi atau manajemen
senior Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal.5470

XVII.2.4.2.4. Pemantauan Rekening Efek Dan


Transaksi Nasabah, Pengkinian
Data Nasabah, Dan Penatausahaan
Dokumen
1.

5467
Jasa
5468
Jasa
5469
Jasa
5470
Jasa
1866

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar
Modal
wajib
memiliki
sistem
informasi
yang
dapat
mengidentifikasi,
menganalisa,
memantau, dan menyediakan laporan
secara efektif mengenai karakteristik

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf i.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11j. Huruf
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf k.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

transaksi yang dilakukan oleh


Nasabah Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal.5471

5471
Jasa
5472
Jasa
5473
Jasa
5474
Jasa

2.

Sistem
informasi
sebagaimana
dimaksud pada XVII.2.4.2.4.15472
harus
dapat
memungkinkan
Penyedia Jasa Keuangan di bidang
Pasar Modal untuk menelusuri
setiap transaksi, apabila diperlukan,
termasuk
untuk
penelusuran
atas identitas Nasabah, bentuk
transaksi, tanggal transaksi, jumlah
dan denominasi transaksi, serta
sumber dana yang digunakan untuk
transaksi.5473

3.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib melakukan
pemantauan rekening Efek dan
transaksi
Nasabah
termasuk
pemantauan dan analisa terkait
dengan
kemungkinan
tindak
pidana asal (predicate offense)
dan
Pendanaan
Kegiatan
5 474
Terorisme.

4.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib melakukan
evaluasi terhadap hasil pemantauan
rekening Efek dan transaksi Nasabah
untuk memastikan ada tidaknya
transaksi
yang
mencurigakan

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf c.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1867

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang tidak dapat dijelaskan oleh


Nasabah secara meyakinkan serta
melaporkan
temuan
tersebut
5475
kepada PPATK.
5.

5475
Jasa
5476
Jasa
5477
Jasa
5478
Jasa
1868

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib melakukan
verifikasi yang lebih ketat (enhanced
due diligence) terhadap Nasabah
dengan pendekatan berbasis risiko,
antara lain apabila:5476
a.

terdapat perubahan profil


atau
informasi
penting
Nasabah
yang
signifikan
sesuai dengan tingkat risiko
sebagaimana dimaksud dalam
XVII.2.4.2.3.55477;

b.

terdapat peningkatan nilai


transaksi atau trading limit
yang signifikan; dan/atau

c.

perintah transaksi dilakukan


oleh pemegang rekening Efek
tanpa adanya alas hukum yang
sah.

6.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib menatausahakan
hasil pemantauan dan evaluasi
rekening Efek dan transaksi Nasabah,
baik yang dilaporkan maupun yang
tidak dilaporkan kepada PPATK.5478

7.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf d.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf g.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Pasar Modal wajib melakukan


pengkinian data Nasabah dalam
hal terdapat perubahan terhadap
dokumen-dokumen
sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.4.2.35479.5480
8.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib menatausahakan
dokumen-dokumen
sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.4.2.35481
dan pada XVII.2.4.2.4.65482 dan
XVII.2.4.2.4.75483 dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
sejak Nasabah menutup rekening
Efeknya.5484

XVII.2.4.2.5. Manajemen Risiko


1.

5479
Jasa
5480
Jasa
5481
Jasa
5482
Jasa
5483
Jasa
5484
Jasa
5485
Jasa

Kebijakan dan prosedur manajemen


risiko yang berkaitan dengan Prinsip
Mengenal
Nasabah
merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan dan prosedur manajemen
risiko Penyedia Jasa Keuangan
di bidang Pasar Modal secara
keseluruhan.5485

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 11.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf f.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf g.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 12 Huruf h.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf a.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1869

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2.

Kebijakan dan prosedur manajemen


risiko
sekurang-kurangnya
5486
mencakup:
pengawasan oleh pengurus
Penyedia Jasa Keuangan di
bidang Pasar Modal;
b.
pendelegasian wewenang;
c.
pemisahan tugas; dan
d.
sistem pengawasan interen
termasuk audit interen.
Penyedia Jasa Keuangan di bidang
Pasar Modal wajib melaksanakan
kebijakan dan prosedur manajemen
risiko sebagaimana dimaksud pada
XVII.2.4.2.5.25487.5488
a.

3.

5486
Jasa
5487
Jasa
5488
Jasa
5489
Jasa
1870

4.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib melakukan
pengujian dan tes secara acak
(sampling)
terhadap
keefektifan
dari
sistem
dan
pelaksanaan
Prinsip Mengenal Nasabah dan
mendokumentasikan
pengujian
tersebut guna perbaikan dan
pengembangan
sistem
yang
5489
dimiliki.

5.

Penyedia
Jasa
Keuangan
di
bidang
Pasar
Modal
wajib
mendokumentasikan dan melakukan
pemutakhiran
jenis,
indikator
dan contoh dari transaksi yang

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal


Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf b.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf c.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf d.

Nasabah Oleh Penyedia


Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia
Nasabah Oleh Penyedia

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

mencurigakan yang mungkin timbul


di berbagai unit kerja terkait.5490

XVII.2.4.2.6. Sumber Daya Manusia Dan Pelatihan

5490
Jasa
5491
Jasa
5492
Jasa

1.

Untuk mencegah digunakannya


Penyedia Jasa Keuangan di bidang
Pasar Modal sebagai sarana dan/
atau tujuan pencucian uang atau
Pendanaan Kegiatan Terorisme yang
melibatkan Pihak interen Penyedia
Jasa Keuangan di bidang Pasar
Modal, Penyedia Jasa Keuangan
di bidang Pasar Modal wajib
melakukan prosedur penyaringan
(screening) dalam rangka penerimaan
pegawai baru.5491

2.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang


Pasar Modal wajib melaksanakan
program
pelatihan
penerapan
Prinsip
Mengenal
Nasabah
kepada semua karyawan yang
terkait dengan penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah, yang dilakukan
dengan cara sebagai berikut:5492
a.

menyusun program pelatihan;

b.

menyampaikan
program
pelatihan kepada Bapepam dan
LK;

c.

melaksanakan
program
pelatihan sesuai dengan jadwal

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 13 Huruf e.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 15 Huruf a.
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 15 Huruf b.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1871

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

program yang telah disusun;


dan
d.

melaporkan
pelaksanaan
program pelatihan kepada
Bapepam dan LK.

XVII.2.4.3. Kewajiban Pelaporan


1.

Penyedia Jasa Keuangan di bidang Pasar Modal


wajib memenuhi ketentuan pelaporan kepada
PPATK sesuai dengan peraturan perundangundangan yang terkait dengan tindak pidana
pencucian
uang
khususnya
pelaporan
mengenai transaksi keuangan mencurigakan
dan transaksi keuangan yang dilakukan secara
tunai termasuk transaksi keuangan yang terkait
dengan Pendanaan Kegiatan Terorisme.5493

2.

Penyedia Jasa Keuangan wajib menyampaikan


laporan kepada PPATK sebagaimana dimaksud
dalam Bab V, UU No. 15 Tahun 2002 , untuk
hal-hal sebagai berikut:5494
a.

b.

3.

Transaksi Keuangan Mencurigakan;


transaksi keuangan yang dilakukan secara
tunai dalam jumlah kumulatif sebesar Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
atau lebih atau yang nilainya setara,
baik dilakukan dalam satu kali transaksi
maupun beberapa kali transaksi dalam 1
(satu) hari kerja.

Penyampaian laporan Transaksi Keuangan


Mencurigakan sebagaimana dimaksud dalam

5493
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia
Jasa Keuangan Di Bidang Pasar Modal, Angka 14.
5494
Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
ayat 1.
1872

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.2.4.3.2.a5495 dilakukan paling lambat 14


(empat belas) hari kerja setelah diketahui oleh
Penyedia Jasa Keuangan.5496

5495
ayat
5496
ayat
5497
ayat
5498
ayat
5499
ayat
5500
ayat
5501
ayat
5502
ayat

Undang-Undang
1a.
Undang-Undang
2.
Undang-Undang
1b.
Undang-Undang
3.
Undang-Undang
1b.
Undang-Undang
4.
Undang-Undang
3.
Undang-Undang
5.

4.

Penyampaian laporan transaksi keuangan yang


dilakukan secara tunai sebagaimana dimaksud
dalam XVII.2.4.3.2.b5497 dilakukan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak tanggal transaksi dilakukan.5498

5.

Kewajiban pelaporan sebagaimana dimaksud


dalam XVII.2.4.3.2.b5499 tidak berlaku untuk
transaksi yang dikecualikan.5500

6.

Transaksi yang dikecualikan dari kewajiban


pelaporan sebagaimana dimaksud dalam
XVII.2.4.3.55501 meliputi transaksi antarbank,
transaksi dengan Pemerintah, transaksi dengan
bank sentral, pembayaran gaji, pensiun, dan
transaksi lainnya atas permintaan Penyedia
Jasa Keuangan yang disetujui oleh PPATK.5502

7.

Penyedia Jasa Keuangan wajib membuat


dan menyimpan daftar transaksi yang
dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam

No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13


No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1873

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.2.4.3.55503.5504
8.

Ketentuan mengenai bentuk, jenis, dan tata


cara penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.2.4.3.25505 diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Kepala PPATK.5506

9.

Pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh


Penyedia Jasa Keuangan yang berbentuk
bank, dikecualikan dari ketentuan rahasia
bank
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-undang yang mengatur mengenai
rahasia bank. 5 5 07

10.

Penyedia Jasa Keuangan, pejabat, serta


pegawainya tidak dapat dituntut baik secara
perdata maupun pidana atas pelaksanaan
kewajiban pelaporan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.2.4.3.85508 .5509

XVII.2.4.4. Ketentuan Pidana


Penyedia Jasa Keuangan yang dengan sengaja tidak
menyampaikan laporan kepada PPATK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), dipidana dengan
pidana denda paling sedikit Rp 250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).5510

5503
ayat
5504
ayat
5505
ayat
5506
ayat
5507
5508
5509
5510
1874

Undang-Undang
4.
Undang-Undang
6.
Undang-Undang
1.
Undang-Undang
7.
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang
Undang-Undang

No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13


No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, Pasal 13
No.
No.
No.
No.

15 Tahun
15 Tahun
15 Tahun
15 Tahun

2002
2002
2002
2002

tentang Tindak
tentang Tindak
tentang Tindak
tentang Tindak

Pidana
Pidana
Pidana
Pidana

Pencucian
Pencucian
Pencucian
Pencucian

Uang,
Uang,
Uang,
Uang,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

14.
8.
15.
8.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.3. PENERAPAN SANKSI DI BIDANG PASAR MODAL


XVII.3.1. Ketentuan Sanksi Administratif
1.

Emiten, Perusahaan Publik, Bursa Efek, Lembaga


Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek,
Penasihat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi, Biro
Administrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat, Profesi
Penunjang Pasar Modak, dan Pihak lain yang telah
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari
Bapepam, serta direktur, komisaris, dan setiap Pihak
yang memiliki sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus)
saham Emiten atau Perusahaan Publik, yang melakukan
pelanggaran atas ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dikenakan sanksi
administratif berupa:5511
peringatan tertulis;
denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah
uang tertentu;
c.
pembatasan kegiatan usaha;
d.
pembekuan kegiatan usaha;
e.
pencabutan izin usaha;
f.
pembatalan persetujuan; dan
g.
pembatalan pendaftaran.
Sanksi sebagaimana dimaksud dalam XVII.3.1.1.b5512 ,
XVII.3.1.1.c5513,
XVII.3.1.1.d5514,
XVII.3.1.1.e5515,
a.
b.

2.
5511
61.
5512
61b.
5513
61c.
5514
61d.
5515
61e.

PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1875

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.3.1.1.f5516, atau XVII.3.1.1.g5517 dapat dikenakan


dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi
peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam
XVII.3.1.1.a5518.5519
3.

Sanksi
denda
sebagaimana
dimaksud
dalam
5520
dapat dikenakan secara tersendiri atau
XVII.3.1.1.b
bersama-sama dengan pengenaan sanksi sebagaimana
dimaksud dalam XVII.3.1.1.c5521, XVII.3.1.1.d5522 ,
XVII.3.1.1.e5523, XVII.3.1.1.f5524, atau XVII.3.1.1.g5525.5526

4.

Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85,


Pasal 86, dan Pasal 87 UU No.8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal yang terlambat menyampaikan laporan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam,
dikenakan sanksi administratif sebagai berikut:5527
a.

5516
PP No.
61f.
5517
PP No.
61g.
5518
PP No.
61a.
5519
PP No.
62 ayat 1.
5520
PP No.
61b.
5521
PP No.
61c.
5522
PP No.
61d.
5523
PP No.
61e.
5524
PP No.
61f.
5525
PP No.
61g.
5526
PP No.
62 ayat 2.
5527
PP No.
63.
1876

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan


atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dikenakan sanksi denda Rp500.000,00 (lima
ratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dimaksud dengan ketentuan

45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal


45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak


Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);
b.

Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Wali


Amanat dikenakan sanksi denda Rp 100.000,00
(seratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dimaksud dengan ketentuan
bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

c.

Perusahaan Efek dikenakan sanksi denda


Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud
dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah);

d.

Penasihat Investasi dikenakan sanksi denda


Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud
dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah);

e.

Emiten
yang
Pernyataan
Pendaftarannya
telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud
dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah);

f.

Perusahaan
Publik
yang
terlambat
menyampaikan Pernyataan Pendaftarannya,
dikenakan sanksi denda Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dimaksud dengan
ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah); dan

g.

Direktur atau komisaris Emiten atau Perusahaan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1877

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Publik, atau setiap Pihak yang memiliki sekurangkurangnya 5% (lima perseratus) saham Emiten
atau Perusahaan Publik, dikenakan sanksi denda
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud
dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah).
h.

5.

5528
63a.
5529
63b.
5530
63c.
5531
63d.
5532
63e.
5533
63f.
5534
63g.
5535
63.
5536
61.
1878

Pihak selain sebagaimana dimaksud dalam


XVII.3.1.4.a5528,
XVII.3.1.4.b5529,
XVII.3.1.4.c5530,
XVII.3.1.4.d5531,
XVII.3.1.4.e5532,
XVII.3.1.4.f5533,
5534
dan XVII.3.1.4.g
yang telah memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam
dikenakan sanksi denda Rp100.000,00 (seratus ribu
rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian
laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah
keseluruhan denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).

Sanksi denda, selain sanksi denda sebagaimana


dimaksud dalam XVII.3.1.45535 dapat dikenakan pada
Pihak sebagaimana dimaksud dalam XVII.3.1.15536 paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) bagi orang
perseorangan dan paling banyak Rp500.000.000,00

PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

(lima ratus juta rupiah) bagi Pihak yang bukan orang


perseorangan, yang melanggar peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.5537
6.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi


denda sebagaimana dimaksud dalam XVII.3.1.55538
ditetapkan oleh Bapepam.5539

7.

Sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam


XVII.3.1.45540 dan XVII.3.1.55541 dikenakan untuk setiap
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.5542

8.

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud


dalam XVII.3.1.15543 dapat diumumkan dalam media
massa oleh Bapepam.5544

XVII.3.2. Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif Denda


1.

Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum

2.

Setiap Pihak yang telah dikenakan sanksi denda wajib


segera melunasi dan menyampaikan bukti pembayaran

Bapepam atas nama Ketua Bapepam mengeluarkan


surat pengenaan dan penagihan sanksi administratif
berupa denda serta melimpahkan piutang macet.5545

5537
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
64.
5538
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
64 ayat 1.
5539
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
64 ayat 2.
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
5540
63.
5541
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
64 ayat 1.
5542
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
65 ayat 1.
5543
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
61.
5544
PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal, Pasal
65 ayat 2.
5545
Peraturan Bapepam-LK No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
Berupa Denda, Angka 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1879

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepada Bapepam dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)


hari sejak surat sanksi administratif berupa denda
ditetapkan.5546
3.

Pembayaran sanksi administratif berupa denda ditujukan


kepada Kantor Kas Negara dengan menggunakan
formulir surat setoran penerimaan negara bukan pajak
(SSBP) dengan kode Map. 0892.5547

4.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud


dalam XVII.3.2.25548 denda tidak dilunasi, Bapepam
akan memberikan surat tegoran pertama untuk segera
melunasi denda beserta bunga atas denda selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sejak ditetapkannya
surat tegoran pertama, dengan menggunakan Formulir
Nomor XIV.B.1-1 lampiran 1, Peraturan Bapepam No.
XIV.B.1.5549

5.

Besarnya bunga sebagaimana dimaksud dalam


XVII.3.2.45550 ditetapkan sebesar 2% (dua perseratus) per
bulan sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun
1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.5551

6.

Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud


pada surat tegoran pertama, sanksi administratif berupa
denda beserta bunga tidak dilunasi, maka Bapepam
akan memberikan surat tegoran kedua dengan jangka
waktu pelunasan selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sejak ditetapkannya surat tegoran tersebut, dengan
menggunakan Formulir Nomor XIV.B.1- 2 lampiran 2,

5546
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 3.
5547
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 4.
5548
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 3.
5549
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 5.
5550
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 5.
5551
Peraturan Bapepam-LK
Berupa Denda, Angka 6.
1880

No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif


No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Peraturan Bapepam No. XIV.B.1.5552


7.

Apabila jangka waktu yang diberikan dalam surat


tegoran kedua untuk melunasi piutang telah lewat,
maka piutang dikategorikan sebagai piutang macet yang
pengurusannya dilimpahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara (PUPN)/ Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara (BUPLN).5553

XVII.3.3. Sanksi Pidana


1.

Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal


tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 13, Pasal 18, Pasal 30, Pasal
34, Pasal 43, Pasal 48, Pasal 50, dan Pasal 64 UU. No.8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal diancam dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).5554

2.

Setiap Pihak yang melakukan kegiatan tanpa memperoleh


izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 UU. No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal diancam dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).5555

3.

Setiap Pihak yang melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal
93, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1), dan Pasal 98
UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal diancam
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima
belas miliar rupiah).5556

4.

Manajer Investasi dan atau Pihak terafiliasinya yang

5552
Peraturan Bapepam-LK No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
Berupa Denda, Angka 7.
5553
Peraturan Bapepam-LK No. XIV.B.1 tentang Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif
Berupa Denda, Angka 8.
5554
UUPM, Pasal 103 ayat 1.
5555
UUPM, Pasal 103 ayat 2.
5556
UUPM, Pasal 104.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1881

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 42 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
diancam dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).5557

5557
5558
5559
5560
5561
1882

UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,
UUPM,

5.

Setiap Pihak yang melakukan pelanggaran atas ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal diancam dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).5558

6.

Setiap Pihak yang melakukan pelanggaran atas ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal diancam dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).5559

7.

Setiap Pihak yang dengan sengaja bertujuan menipu


atau merugikan Pihak lain atau menyesatkan Bapepam,
menghilangkan,
memusnahkan,
menghapuskan,
mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, atau
memalsukan catatan dari Pihak yang memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran termasuk Emiten dan
Perusahaan Publik diancam dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).5560

8.

Ancaman pidana penjara atau pidana kurungan dan


denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Pasal
104, Pasal 105, Pasal 106, dan Pasal 107 UU No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal berlaku pula bagi Pihak yang,
baik langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi
Pihak lain untuk melakukan pelanggaran Pasal-Pasal
dimaksud.5561

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

105.
106 ayat 1.
106 ayat 2.
107.
108.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

9.

Setiap Pihak yang tidak mematuhi atau menghambat


pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 100 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
diancam dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).5562

10.

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103


ayat (2), Pasal 105, dan Pasal 109 UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal adalah pelanggaran.5563

11.

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103


ayat (1), Pasal 104, Pasal 106, dan Pasal 107 UU No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah kejahatan.5564

XVII.4. ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL


XVII.4.1. Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)

BAPMI adalah Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia yang


didirikan berdasarkan akta pendirian nomor 15 dibuat di
hadapan Ny Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan
nomor C-2620 HT 01.03.TH 2002 tanggal 29 Agustus 2002 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal
18 Oktober 2002, Nomor 84/2002, Tambahan Berita Negara
Nomor 5/PN/2002.5565

BAPMI didirikan oleh keempat Self Regulatory Organizations


(SROs) saat itu, yaitu Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya,
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia untuk menjadi tempat menyelesaikan

5562
UUPM, Pasal 109.
5563
UUPM, Pasal 110 ayat 1.
5564
UUPM, Pasal 110 ayat 2.
5565
Keputusan BAPMI No. KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang Peraturan Dan Tata Acara
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 1 ayat 2c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1883

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

persengketaan perdata di bidang pasar modal melalui


mekanisme penyelesaian di luar pengadilan.5566

XVII.4.1.1. Lingkup Sengketa


Sengketa atau beda pendapat yang dapat diselesaikan
BAPMI hanya sengketa atau beda pendapat mengenai
dan/ atau yang berhubungan dengan kegiatan di
bidang pasar modal di Indonesia dan mengenai hak
yang menurut hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku dikuasai sepenuhnya oleh
para Pihak.5567
Diimaksud sebagai Pihak adalah subyek hukum, baik
subyek hukum perdata maupun hukum publik yang
seluruh atau sebagian usaha atau jasa profesinya
berkaitan dengan kegiatan di bidang pasar modal di
Indonesia, termasuk bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian,
emiten, perusahaan publik, perusahaan efek, lembaga
penunjang pasar modal, orang perorangan yang
terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal,
orang perorangan pemegang izin, wakil penjamin
emisi efek, wakil perantara pedagang efek, wakil
manajer investasi dan yang melakukan investasi di
pasar modal di Indonesia, yang mempunyai maksud
untuk mengajukan penyelesaian sengketa di BAPMI
berdasarkan Peraturan & Acara.5568

XVII.4.1.2. Ketentuan Umum


1.

Di dalam BAPMI, para pihak yang bersengketa

5566 Sekilas, http://www.bapmi.org/in/index.php, Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


diakses 5 Februari 2010.
5567
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 2.
5568
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 1 ayat 2l.
1884

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dapat memilih 3 (tiga) alternatif cara


penyelesaian sengketa, yakni melalui Pendapat
Mengikat, Mediasi, dan Arbitrase.5569
2.

Sengketa atau beda pendapat yang diselesaikan


berdasarkan Keputusan BAPMI No. KEP-02/
BAPMI/11.2009 tentang Peraturan dan Tata
Acara BAPMI, mengikat para Pihak sebagai
hasil penyelesaian yang final dalam tingkat
pertama dan terakhir.5570

3.

Penyelesaian sengketa atau beda pendapat


berdasarkan Peraturan danAcara dilakukan atas
dasar itikad baik dengan mengesampingkan
penyelesaian melalui pengadilan negeri dan/
atau lembaga alternatif penyelesaian sengketa
lainnya.5571

4.

Advokat yang dapat menjadi kuasa hukum


dari para Pihak yang beracara di BAPMI
baik melalui Pendapat Mengikat, Mediasi
maupun Arbitrase harus telah mempunyai izin
praktek beracara sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, namun khusus kepada
advokat utama (lead counsel) harus pula telah
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan selaku profesi penunjang
pasar modal dan menjadi anggota Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal.5572

5.

Apabila suatu Pihak diwakili oleh advokat


asing, maka advokat asing dapat hadir hanya
apabila didampingi advokat Indonesia dengan
memperhatikan persyaratan dimaksud dalam
XVII.4.1.2.45573.5574

5569
Sekilas, http://www.bapmi.org/in/index.php, Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
diakses 5 Februari 2010.
5570
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 3.
5571
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 4.
5572
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 5.
5573
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 5.
5574
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1885

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.1.3. Ketentuan tentang Pendapat Mengikat


XVII.4.1.3.1.

5575
5576
5577
5578
1886

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

Persyaratan
1.

BAPMI dapat menerima permohonan


yang diajukan oleh para Pihak
untuk memberikan suatu Pendapat
Mengikat terhadap beda pendapat
berkenaan dengan perjanjian dan/
atau transaksi yang mengenai dan/
atau berhubungan dengan kegiatan di
bidang pasar modal di Indonesia.5575

2.

BAPMI tidak memberikan Pendapat


Mengikat
terhadap
perbedaan
pendapat para Pihak mengenai
ketentuan peraturan yang dikeluarkan
oleh otoritas di pasar modal.5576

3.

Pendapat
Mengikat
yang
diberikan oleh BAPMI bersifat
final serta mengikat para Pihak
yang memintanya, dan terhadap
Pendapat Mengikat itu tidak
dapat diajukan perlawanan atau
bantahan. 5 57 7

4.

Setiap tindakan dari salah satu Pihak


yang bertentangan dengan Pendapat
Mengikat merupakan cidera janji.5578

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

3
3
3
3

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
3.
4.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.4.1.3.2. Tata Cara dan Proses


1.

Pendapat
Mengikat
diberikan
berdasarkan permohonan tertulis
yang ditandatangani oleh para
Pihak yang berbeda pendapat
kepada BAPMI.5579

2.

Permohonan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5580
XVII.4.1.3.2.1
sekurangkurangnya memuat dan / atau
menyebutkan: 5 5 81

3.

5579
5580
5581

a.

kesepakatan para Pihak untuk


menunjuk
dan
meminta
BAPMI memberikan Pendapat
Mengikat;

b.

penjelasan rinci
beda pendapat;

mengenai

c.

pendapat dari masing-masing


Pihak;

d.

melampirkan perjanjian dan/


atau dokumen yang relevan
dari masing-masing Pihak (jika
ada);

e.

melampirkan
pernyataan
tegas bahwa para Pihak akan
terikat dengan dan akan
melaksanakan
Pendapat
Mengikat BAPMI;

Melampirkan bukti telah melunasi


biaya-biaya Pendapat Mengikat
sebagaimana
dimaksud
dalam

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 1.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 1.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1887

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.1.3.45582 .5583

5582
5583
5584
5585
5586
5587
5588
5589
5590
5591
5592
5593
1888

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

4.

Setiap
permohonan
Pendapat
Mengikat yang telah memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.1.3.1.15584 dan dalam
XVII.4.1.3.2.15585 dan XVII.4.1.3.2.25586
dicatat pada Sekretariat BAPMI
dan
akan
diberikan
tanda
5587
pendaftaran.

5.

BAPMI dapat meminta dokumen


tambahan
untuk
kelengkapan
permohonan Pendapat Mengikat,
dan dalam hal demikian tanggal
tanda pendaftaran sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.3.2.35588
diberikan setelah seluruh dokumen
yang diperlukan dianggap lengkap
oleh BAPMI.5589

6.

BAPMI dapat menolak permohonan


Pendapat Mengikat yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud
dalam
dalam
5590
XVII.4.1.3.2.15591,
XVII.4.1.3.1.1 ,
XVII.4.1.3.2.25592 dan XVII.4.1.3.2.45593
dan/atau karena hal-hal lain yang
menurut
pertimbangan
BAPMI
permohonan tersebut tidak relevan

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

9.
4 ayat
3 ayat
4 ayat
4 ayat
4 ayat
4 ayat
5 ayat
3 ayat
4 ayat
4 ayat
4 ayat

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

3.
1.
1.
2.
3.
3.
1.
1.
1.
2.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dan/atau di
BAPMI.5594

5594
5595
5596
5597
5598
5599

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

luar

kewenangan

7.

Konfirmasi penerimaan maupun


penolakan permohonan Pendapat
Mengikat
disampaikan
secara
tertulis oleh BAPMI kepada para
Pihak
selambat-lambatnya
7
(tujuh) Hari Kerja setelah tanggal
pendaftaran. Permohonan Pendapat
Mengikat dinyatakan diterima oleh
BAPMI pada tanggal konfirmasi
penerimaan ini.5595

8.

Kecuali biaya pendaftaran, semua


biaya Pendapat Mengikat yang
telah diterima oleh BAPMI akan
dikembalikan kepada Pemohon jika
permohonan ditolak.5596

9.

Sebelum
proses
pemeriksaan
Pendapat
Mengikat
dimulai,
BAPMI dapat menyelenggarakan
pertemuan pendahuluan dengan
para Pihak untuk menjelaskan proses
yang akan dilalui dan biaya-biaya
yang diperlukan untuk Pendapat
Mengikat.5597

10.

BAPMI
mulai
melakukan
pemeriksaan semua dokumen dalam
rangka Pendapat Mengikat selambatlambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah
konfirmasi penerimaan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.3.2.65598.5599

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

5
5
5
6
5
6

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
3.
4.
1.
3.
2.
1889

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

11.

BAPMI dapat meminta keterangan


dan/ atau dokumen tambahan kepada
para Pihak. Apabila para Pihak tidak
menyampaikan keterangan dan/
atau dokumen yang diminta tersebut,
BAPMI tetap melanjutkan memeriksa
dan memberikan Pendapat Mengikat
berdasarkan dokumen yang ada.5600

12.

Jika dianggap perlu sebelum


memberikan Pendapat Mengikat,
BAPMI dapat meminta pendapat
ahli.5601

13.

Proses pemeriksaan dalam rangka


pemberian
Pendapat
Mengikat
dilakukan secara tertutup dan bersifat
rahasia serta kepada semua Pihak
tidak diberikan salinan berita acara
proses pemeriksaan dan pemberian
Pendapat Mengikat.5602

XVII.4.1.3.3. Pemberian Pendapat


Sifat dan Sanksi

5600
5601
5602
5603
5604
1890

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

Mengikat,

1.

BAPMI
memberikan
Pendapat
Mengikat
selambat-lambatnya
dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari
Kerja setelah tanggal dimulainya
pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.1.3.2.105603.5604

2.

Pendapat Mengikat diterbitkan secara


tertulis, setelah ditandatangani oleh
Ketua BAPMI disampaikan kepada

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal 6 ayat 3.
Pasal 6 ayat 4.
Pasal 7.
Pasal 6 ayat 2.
Pasal 8 ayat 1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

para Pihak dengan surat tercatat.5605


3.

Jika dalam jangka waktu 30 (tiga


puluh) Hari Kerja sejak tanggal
diterbitkan Pendapat Mengikat salah
satu pihak tidak mematuhi dan/atau
melaksanakan Pendapat Mengikat,
BAPMI
dan/atau
pihak
yang
berkepentingan dapat menyampaikan
pemberitahuan tertulis mengenai hal
tersebut kepada pengurus asosiasi,
himpunan, ikatan atau organisasi
dimana Pihak yang berkepentingan
dan Pihak yang ingkar tersebut menjadi
anggota.5606

4.

Dalam jangka waktu 10 (sepuluh)


Hari Kerja sejak tanggal surat
pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.3.3.35607
belum juga ada pelaksanaan, BAPMI
dan/atau pihak yang berkepentingan
dapat menyampaikan pemberitahuan
kepada pihak otoritas di pasar modal
dan kepada semua anggota BAPMI
yang lainnya.5608

5.

Pendapat Mengikat yang telah


diberikan oleh BAPMI merupakan
alat bukti yang kuat dalam proses
Arbitrase di BAPMI.5609

XVII.4.1.3.4. Biaya-Biaya Pendapat Mengikat

5605
5606
5607
5608
5609

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

1.

Untuk Pendapat Mengikat, para

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

8 ayat 2.
8a ayat 1.
8a ayat 1.
8a ayat 2.
8a ayat 3.
1891

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pihak dikenakan biaya-biaya yang


besarnya ditentukan dari waktu ke
waktu oleh BAPMI dan ketentuan
tersebut merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan BAPMI
No. KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara BAPMI.5610
2.

Biaya-biaya Pendapat
terdiri dari:5611
a.

biaya pendaftaran;

c.

imbalan Pendapat Mengikat.

a.

biaya
pendaftaran:
pada
saat pengajuan permohonan
Pendapat
Mengikat
ke
sekretariat BAPMI;

b.

biaya pemeriksaan: sebelum


pemeriksaan dilakukan oleh
BAPMI;

c.

imbalan Pendapat Mengikat:


sebelum
dikeluarkannya
Pendapat
Mengikat
oleh
BAPMI.

b.
3.

5610
5611
5612
5613
1892

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

Mengikat

biaya pemeriksaan; dan

Biaya-biaya Pendapat Mengikat harus


telah dilunasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:5612

4.

Pembayaran biaya-biaya dilakukan


dengan cara tunai kepada Sekretariat
BAPMI atau penyetoran ke rekening
atas nama BAPMI pada bank yang
ditunjuk oleh BAPMI.5613

5.

BAPMI

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

dapat

Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

menunda
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

9
9
9
9

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat

atau
1.
2.
3.
4.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

menghentikan proses pemberian


Pendapat Mengikat hingga biayabiaya sebagaimana dimaksud di
atas dilunasi oleh para Pihak sesuai
dengan waktunya.5614

XVII.4.1.4. Ketentuan Tentang Mediasi


XVII.4.1.4.1. Persyaratan
1.

Para Pihak yang mempunyai


persengketaan mengenai dan/ atau
sehubungan dengan kegiatan di
bidang pasar modal di Indonesia
dapat mempergunakan Mediasi
BAPMI.5615

2.

Mediasi BAPMI dapat dilakukan


dalam kaitannya dengan proses
Arbitrase
BAPMI
sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.5.5.285616
maupun sebagai proses yang
tersendiri.5617

3.

Pelaksanaan Mediasi ketika adanya


proses Arbitrase tidak menunda
jalannya Arbitrase, kecuali ditentukan
lain oleh Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase.5618

XVII.4.1.4.2. Tata Cara dan Proses

5614
5615
5616
5617
5618

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

1.

Mediasi

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

dilakukan

berdasarkan

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

9 ayat 5.
10 ayat 1.
39.
10 ayat 2.
10 ayat 3.

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1893

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

permohonan tertulis dari para Pihak


yang bersengketa kepada BAPMI.5619
2.

Setiap permohonan Mediasi didaftar


pada Sekretariat BAPMI setelah
memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.4.2.35620.5621

3.

Pengajuan permohonan Mediasi,


sekurang-kurangnya memuat dan/
atau mencantumkan:5622
a.

b.

c.
d.
e.

f.

5619
5620
5621
5622
5623
1894

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

kesepakatan dari para Pihak


untuk melakukan penyelesaian
sengketa melalui Mediasi di
BAPMI;
penjelasan rinci mengenai
sengketa;
melampirkan
perjanjian
dan/atau dokumen lain
yang relevan;
usulan nama Mediator yang
ditunjuk dan disepakati para
Pihak, jika ada;
melampirkan
pernyataan
tegas bahwa para Pihak
terikat,
tunduk
dan
melaksanakan setiap dan
semua
ketentuan
dalam
kesepakatan yang mungkin
dicapai dalam Mediasi; dan
melampirkan
bukti
telah
melunasi biaya-biaya Mediasi,
sesuai
dengan
ketentuan
5623
dalam XVII.4.1.4.4 .
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

11 ayat
11 ayat
11 ayat
11 ayat
19.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1.
3.
2.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5624
5625
5626
5627
5628
5629
5630
5631

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

6.

BAPMI dapat menolak permohonan


Mediasi
yang
diajukan,
jika
kesepakatan sebagaimana dimaksud
XVII.4.1.4.2.3.a5624 tidak tercapai.5625

7.

Konfirmasi penerimaan maupun


penolakan permohonan Mediasi
diberitahukan secara tertulis kepada
Pemohon dalam waktu selambatlambatnya 14 (empat belas) Hari
Kerja terhitung sejak tanggal
pendaftaran.5626

8.

Permohonan Mediasi dinyatakan


diterima oleh BAPMI pada tanggal
konfirmasi penerimaan dimaksud
dalam XVII.4.1.4.2.75627.5628

9.

Dalam hal para Pihak tidak


mengusulkan calon Mediator, BAPMI
akan mengajukan daftar calon
Mediator sedikitnya 5 (lima) orang,
lengkap dengan keterangan mengenai
keahlian serta latar belakang dari
masing-masing calon.5629

10.

Para Pihak harus sudah menentukan


pilihan yang disetujui bersama dalam
waktu selama-lamanya 10 (sepuluh)
Hari Kerja setelah diajukannya daftar
calon Mediator oleh BAPMI.5630

11.

Jika setelah lampaunya jangka waktu


tersebut dalam XVII.4.1.4.2.105631
di atas para Pihak tidak/ belum

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

11 ayat 3a.
11a ayat 1.
11a ayat 2.
11a ayat 2.
11a ayat 3.
12 ayat 1.
12 ayat 2.
12 ayat 2.
1895

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

menentukan
Mediator,
BAPMI
menunjuk salah satu dari daftar
calon Mediator tersebut sebagai
Mediator.5632

5632
5633
5634
5635
5636
1896

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

12.

Calon Mediator berhak menolak


penunjukan dari para Pihak atau
BAPMI dengan alasan adanya
benturan kepentingan, afiliasi atau
alasan lain yang wajar. Apabila
terdapat penolakan, maka para Pihak
atau BAPMI memilih Mediator yang
lain.5633

13.

Sebelum proses Mediasi dimulai,


BAPMI dapat menyelenggarakan
pertemuan pra-Mediasi dengan
para Pihak dan Mediator untuk
menjelaskan proses yang akan dilalui
dan biaya-biaya yang diperlukan
untuk Mediasi.5634

14.

Proses Mediasi berlangsung dalam


waktu 30 (tiga puluh) Hari Kerja sejak
tanggal penunjukan Mediator, dan
dapat diperpanjang atas kesepakatan
para Pihak dan Mediator.5635

15.

Apabila setelah lampaunya waktu


sebagaimana
dimaksud
dalam
5636
XVII.4.1.4.2.14 , tidak tercapai
kesepakatan damai atau Mediasi
menghadapi jalan buntu, Mediator
menyatakan Mediasi berakhir tanpa
penyelesaian dan melaporkan hal
tersebut secara tertulis kepada

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

12
12
13
13
13

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

3.
4.
1.
2,
2,

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

BAPMI, dengan demikian tugas


Mediator
selesai.
Selanjutnya
sengketa tersebut dapat diselesaikan
melalui Arbitrase BAPMI apabila
dikehendaki para Pihak berdasarkan
Perjanjian Arbitrase.5637
16.

5637
5638

Proses Mediasi bersifat rahasia, untuk


itu semua pihak yang terlibat dalam
proses Mediasi harus, baik selama
Mediasi berlangsung maupun setelah
selesai, menjaga kerahasiaan dan
tidak menggunakan untuk tujuan
apapun:5638
a.

fakta bahwa proses Mediasi


akan, sedang dan/ atau telah
berlangsung;

b.

hal-hal yang muncul dalam


proses Mediasi;

c.

pendapat yang dikemukakan,


usulan-usulan atau proposal
yang
diajukan
untuk
penyelesaian sengketa oleh
para Pihak dan/ atau mediator
selama proses Mediasi;

d.

semua bahan yang diserahkan


dan
pembicaraan
yang
dilakukan
selama
proses
Mediasi;

e.

semua bahan-bahan, informasi,


korespondensi, kertas tertulis
maupun elektronik, mengenai
masalah yang didiskusikan,
proposal dan tanggapan yang
disampaikan berkaitan dengan

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 13 ayat 3.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 14 ayat 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1897

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

proses Mediasi, termasuk


kesepakatan
perdamaian
kecuali bila diperlukan untuk
pelaksanaan
kesepakatan
perdamaian tersebut, antara
lain sebagaimana alasan yang
diperbolehkan XVII.4.1.4.3.75639
dan XVII.4.1.4.35640.

5639
5640
5641
5642
5643
1898

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

17.

Mediator
tidak
diperbolehkan
bertindak sebagai saksi/ saksi ahli
atau konsultan dalam perkara yang
sama, namun Mediator boleh menjadi
Arbiter, begitu pula sebaliknya,
dari proses perkara yang sama di
BAPMI.5641

18.

Mediator harus sudah memulai


Mediasi
selambat-lambatnya
7
(tujuh) Hari Kerja setelah penunjukan
Mediator.5642

19.

Mediator
hanya
memfasilitasi
pertemuan dan perundingan dalam
kerangka Mediasi dengan tujuan
untuk mencapai suatu penyelesaian
antara para Pihak yang bersengketa,
dan dalam hal ini Mediator tidak
mempunyai kewenangan untuk
membuat suatu keputusan atau
penetapan pembayaran.5643

20.

Mediator harus mengambil inisiatif


untuk
memulai
pertemuan,
mengusulkan jadwal dan agenda

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

18
18
14
14
14

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
2.
3.
4.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

pertemuan kepada para Pihak untuk


dibahas dan disepakati.5644
21.

Mediator harus mendorong para


Pihak untuk secara langsung terlibat
dan berperan aktif dalam proses
Mediasi, mendorong para Pihak untuk
menelusuri dan menggali kepentingan
para Pihak dan mencari berbagai
pilihan penyelesaian yang terbaik bagi
para Pihak. Apabila dianggap perlu,
Mediator dapat melakukan kaukus
dengan persetujuan terlebih dahulu
para Pihak.5645

22.

Apabila dipandang perlu, Mediator


dengan persetujuan dan biaya para
Pihak dapat mengundang 1 (satu)
atau lebih ahli dalam bidang tertentu
untuk memberikan penjelasan atau
pertimbangan yang dapat membantu
menyelesaikan perselisihan di antara
para Pihak.5646

23.

Para Pihak
Mediasi.5647

24.

menetapkan

tempat

Dalam hal para Pihak tidak


menetapkan
tempat
Mediasi,
BAPMI menetapkan tempat Mediasi
tersebut.5648

XVII.4.1.4.3. Kesepakatan Perdamaian

5644
5645
5646
5647
5648

1.

Apabila

dalam

proses

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

14
14
14
15
15

Mediasi
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

5.
6.
7.
1.
2.
1899

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

para Pihak berhasil mencapai


kesepakatan penyelesaian sengketa,
para Pihak dibantu Mediator
harus membuat dan menuangkan
kesepakatan
tersebut
dalam
kesepakatan perdamaian untuk
ditandatangani oleh para Pihak dan
Mediator.5649

5649
5650
5651
5652
5653
5654
1900

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

2.

Kesepakatan
perdamaian
sebagaimana
dimaksud
dalam
5650
XVII.4.1.4.3.1
bersifat final dan
mengikat para Pihak.5651

3.

Dengan
ditandatanganinya
kesepakatan perdamaian tersebut oleh
para Pihak, Mediator menyatakan
Mediasi selesai dan melaporkan
hal tersebut secara tertulis kepada
BAPMI, dengan demikian tugas
Mediator BAPMI selesai.5652

4.

Setiap tindakan dari salah satu


pihak yang bertentangan dengan
kesepakatan sebagaimana yang
dimaksud dalam XVII.4.1.4.3.25653
merupakan cidera janji.5654

5.

Apabila ada Pihak yang ingin


mendaftarkan
kesepakatan
perdamaian kepada pengadilan
negeri atau menuangkannya ke
dalam akta perdamaian yang dibuat
oleh hakim, maka hal tersebut
dilakukan
menurut
peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal 16.
Pasal 16.
Pasal 17 ayat 1.
Pasal 17 ayat 2.
Pasal 17 ayat 1.
Pasal 17 ayat 3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

pada pengadilan bersangkutan.5655


6.

Apabila para Pihak menghendaki


kesepakatan
perdamaian
dituangkan
ke
dalam
akta
perdamaian yang dibuat oleh
Arbiter, salah satu Pihak dapat
mengajukan permohonan Arbitrase
kepada BAPMI, dan selanjutnya
Arbiter
yang
ditunjuk
akan
membuatkan akta perdamaian.
Arbiter hanya akan menguatkan
kesepakatan perdamaian dalam
bentuk akta perdamaian apabila
kesepakatan tersebut memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:5656
sesuai kehendak para Pihak;
tidak bertentangan dengan
hukum dan kepatutan;
c.
tidak merugikan pihak ketiga;
d.
dapat dieksekusi; dan
e.
dengan itikad baik para Pihak.
Jika dalam jangka waktu 30
hari
sejak
ditandatanganinya
kesepakatan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.1.4.3.15657 salah satu
Pihak tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan kesepakatan
tersebut, BAPMI dan/atau Pihak
yang
berkepentingan
dapat
menyampaikan
pemberitahuan
mengenai hal tersebut secara tertulis
kepada pengurus asosiasi, himpunan,
ikatan atau organisasi dimana Pihak
yang berkepentingan dan Pihak yang
a.
b.

7.

5655
5656
5657

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 17 ayat 4.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 17 ayat 5.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 16.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1901

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

ingkar tersebut menjadi anggota.5658


8.

Dalam jangka waktu 10 (sepuluh)


Hari Kerja sejak tanggal surat
pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.4.3.75659
di atas belum juga ada pelaksanaan,
BAPMI dan/atau pihak yang
berkepentingan dapat menyampaikan
pemberitahuan kepada pihak otoritas
di pasar modal dan kepada semua
anggota BAPMI yang lainnya.5660

XVII.4.1.4.4. Biaya-Biaya Mediasi


1.

Untuk penyelesaian melalui Mediasi,

2.

Biaya-biaya Mediasi terdiri dari:

para Pihak dikenakan biaya-biaya


yang besarnya ditentukan dari waktu
ke waktu oleh BAPMI, dan ketentuan
tersebut merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan BAPMI
No. KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara BAPMI.5661
a.

biaya pendaftaran;

c.

imbalan Mediator.

a.

biaya
pendaftaran:
pada
saat pengajuan Permohonan

b.
3.

5658
5659
5660
5661
5662
1902

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

biaya pemeriksaan; dan

Biaya-biaya Mediasi harus telah


dilunasi dengan ketentuan sebagai
berikut:5662

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

18
18
18
19
19

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1.
2.
1.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Mediasi ke Sekretariat BAPMI;


b.

4.

5.

c.

biaya pemeriksaan: sebelum


perundingan Mediasi dimulai;
imbalan Mediator: sebelum
Mediasi dimulai.

Pembayaran biaya-biaya dilakukan


dengan cara tunai kepada Sekretariat
BAPMI atau penyetoran ke rekening
atas nama BAPMI pada bank yang
ditunjuk oleh BAPMI.5663
BAPMI dapat menunda atau
menghentikan proses Mediasi hingga
biaya-biaya sebagaimana dimaksud
di atas dilunasi oleh para Pihak sesuai
dengan waktunya.5664

XVII.4.1.5. Ketentuan tentang Arbitrase


XVII.4.1.5.1.

Persyaratan
1.

5663
5664
5665

BAPMI berwenang memeriksa dan


memutus sengketa yang timbul
di antara para Pihak melalui
Arbitrase, dengan ketentuan: 56 6 5
a.

jika
para
Pihak
sudah
menetapkan dalam Perjanjian
Arbitrase sebelum sengketa
terjadi bahwa penyelesaian
atas sengketa antara para Pihak
akan diselesaikan melalui
Arbitrase BAPMI; atau

b.

jika

belum

diperjanjikan

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 19 ayat 4.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 19 ayat 5.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 20.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1903

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sebelumnya,
para
Pihak
harus
terlebih
dahulu
menyepakati
untuk
menyelesaikan
sengketa
dimaksud melalui Arbitrase
BAPMI, dan selanjutnya
para Pihak menuangkan
kesepakatan
tersebut
dalam
suatu
Perjanjian
Arbitrase
yang
dibuat
setelah munculnya sengketa
memperhatikan
ketentuan
dalam XVII.4.1.5.2.75666 .

5666
5667
5668
5669
5670
5671
1904

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

2.

BAPMI dapat menolak permohonan


Arbitrase yang diajukan Pemohon,
jika Perjanjian Arbitrase sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.5.1.15667
dianggap tidak cukup kuat untuk
menjadi dasar kewenangan BAPMI
untuk memeriksa dan menyelesaian
sengketa yang diajukan tersebut.5668

3.

Putusan tentang penerimaan atau


penolakan permohonan Arbitrase
diberitahukan secara tertulis kepada
Pemohon dalam waktu selambatlambatnya 14 (empat belas) Hari
Kerja terhitung sejak tanggal
pendaftaran.5669

4.

Permohonan Arbitrase dinyatakan


diterima oleh BAPMI pada tanggal
konfirmasi penerimaan dimaksud
ayat (1)5670.5671

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

22 ayat
20.
21 ayat
21 ayat
21 ayat
21 ayat

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

7.
1.
2.
2.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5.

Kecuali biaya pendaftaran, semua


biaya-biaya yang telah diterima oleh
BAPMI berdasarkan ketentuan dalam
XVII.4.2.6.75672 akan dikembalikan
kepada Pemohon jika permohonan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5673
5674
XVII.4.1.5.1.1
ditolak.

6.

Sebelum proses Arbitrase dimulai,


jika dipandang perlu BAPMI dapat
menyelenggarakan
pertemuan
pra-Arbitrase dengan para Pihak
dan/atau Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase untuk menjelaskan proses
yang akan dilalui dan biaya-biaya
yang diperlukan untuk Arbitrase.
Pertemuan tersebut dapat diganti
dengan penyampaian penjelasan
melalui surat menyurat.5675

XVII.4.1.5.2. Tata Cara dan Proses

5672
5673
5674
5675
5676
5677
5678

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

1.

Arbitrase dilakukan berdasarkan


permohonan tertulis dari Pemohon
kepada BAPMI.5676

2.

Setiap permohonan Arbitrase akan


didaftar pada Sekretariat BAPMI
setelah
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5677 5678
XVII.4.1.5.2.3 .

3.

Pengajuan permohonan Arbitrase

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

52.
21 ayat
21 ayat
21 ayat
22 ayat
22 ayat
22 ayat

1.
4.
5.
1.
3.
2.
1905

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

oleh
Pemohon
kurangnya memuat
mencantumkan:5679

5679
1906

sekurangdan/ atau

a.

Perjanjian Arbitrase;

b.

nama lengkap, dan tempat


tinggal
atau
tempat
kedudukan para Pihak;

c.

usulan nama Arbiter dari


Pemohon;
apabila
tidak
mencantumkan
usulan
nama Arbiter maka berarti
penunjukkan mutlak diserahkan
Pemohon kepada BAPMI;

d.

penjelasan
mengenai
masalah
dipersengketakan;

e.

tuntutan dengan rinciannya;

f.

melampirkan
perjanjian
dan/atau
dokumen
lain
yang
relevan;
apabila
ada
perjanjian
dan/atau
dokumen yang akan diajukan
kemudian maka Pemohon
harus menjelaskannya dalam
permohonan;

g.

melampirkan daftar nama


calon saksi dan/atau saksi
ahli yang akan diajukan;
apabila ada calon saksi atau
saksi/ahli yang akan diajukan
kemudian maka Pemohon
harus menjelaskan dalam
permohonan;

rinci
yang

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 22 ayat 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

4.

5680
5681

h.

melampirkan
pernyataan
tegas bahwa Pemohon akan
terikat dan tunduk serta
melaksanakan putusan Arbiter
Tunggal/ Majelis Arbitrase
dan tidak akan mengajukan
perlawanan dan/atau upaya
hukum lain atas sengketa
yang sama kepada pengadilan
negeri;

i.

melampirkan
bukti
telah
melunasi biaya-biaya Arbitrase
sesuai dengan ketentuan dalam
XVII.4.2.6.75680 .

Sebelum Pemohon mendaftarkan


permohonan
Arbitrase
kepada
BAPMI,
Pemohon
harus
memberitahukan
Termohon
terlebih dahulu dengan tembusan
BAPMI bahwa syarat arbitrase
dalam Perjanjian Arbitrase yang
telah diadakan oleh Pemohon
dan Termohon berlaku. Surat
pemberitahuan untuk mengadakan
arbitrase dimaksud memuat dengan
jelas:5681
a.

nama dan alamat para Pihak;

c.

perjanjian atau masalah yang


menjadi sengketa;

b.

penunjukan kepada Perjanjian


Arbitrase yang berlaku;

d.

dasar tuntutan dan jumlah


yang dituntut, apabila ada;

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 52.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 22 ayat 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1907

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

e.
f.

5682
5683
5684
5685
5686
1908

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Dan Tata Acara


Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara
Dan Tata Acara

cara
penyelesaian
dikehendaki; dan

yang

perjanjian yang diadakan


oleh para Pihak tentang
jumlah Arbiter dan usulan
nama Arbiter, atau apabila
belum
pernah
diadakan
perjanjian semacam itu maka
Pemohon mengajukan usul
tentang jumlah Arbiter yang
dikehendaki dalam jumlah
ganjil berikut usulan nama
Arbiter.

5.

Terhadap
pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5682
XVII.4.1.5.2.4 , Termohon harus
memberikan tanggapan kepada
Pemohon dengan tembusan BAPMI
paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja
sejak menerima pemberitahuan,
namun ada atau tidak ada tanggapan
Termohon tidak sekali-kali membatasi
Pemohon untuk memproses lebih
lanjut pendaftaran permohonan
Arbitrase kepada BAPMI.5683

6.

Pemberitahuan
dan
tanggapan
sebagaimana
dimaksud
5684
XVII.4.1.5.2.4
dan XVII.4.1.5.2.55685
dilakukan Pemohon atau Termohon
secara tertulis dengan surat tercatat,
telegram, teleks, faksimili, e-mail atau
dengan buku ekspedisi.5686

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Pasar
Pasar
Pasar
Pasar
Pasar

Modal
Modal
Modal
Modal
Modal

Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,
Indonesia,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

22
22
22
22
22

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
4.
5.
6.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

7.

5687

Apabila Perjanjian Arbitrase dibuat


setelah munculnya sengketa, maka
perjanjian tersebut harus dibuat
dalam suatu perjanjian tertulis yang
ditandatangani para Pihak atau
dalam bentuk akta notaris, dan harus
memuat:5687
a.

masalah
dipersengketakan;

yang

b.

nama lengkap dan tempat


tinggal para Pihak;

c.

nama lengkap dan tempat


tinggal
Arbiter
Tunggal
atau para Arbiter Majelis
Arbitrase, beserta pernyataan
kesediaan dari Arbiter yang
bersangkutan;

d.

penunjukan BAPMI sebagai


tempat
arbitrase
dan
penggunaan
Keputusan
BAPMI
No.
KEP-02/
BAPMI/11.2009
tentang
Peraturan dan Acara BAPMI,
sebagai acara arbitrase;

e.

pernyataan kesediaan para


Pihak untuk menanggung
segala biaya yang diperlukan
untuk proses arbitrase;

f.

pernyataan tegas bahwa para


Pihak akan terikat dan tunduk
serta melaksanakan putusan
Arbiter
Tunggal/
Majelis
Arbitrase dan tidak akan
mengajukan perlawanan dan/
atau upaya hukum lain atas

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 22 ayat 7.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1909

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sengketa yang sama kepada


pengadilan negeri.
8.

Dalam hal Perjanjian Arbitrase dibuat


setelah munculnya sengketa, maka
ketentuan dalam XVII.4.1.5.2.45688
tidak berlaku karena pemberitahuan
dimaksud tidak lagi relevan.5689

9.

BAPMI dapat meminta kepada


Pemohon dan Termohon untuk
memperbaiki Perjanjian Arbitrase
apabila BAPMI berpendapat bahwa
isi Perjanjian Arbitrase yang ada
belum cukup untuk dijadikan dasar
oleh BAPMI untuk memeriksa
dan memutus sengketa melalui
Arbitrase.5690

XVII.4.1.5.3. Ketentuan Umum tentang Arbiter


XVII.4.1.5.3.1.
1.

5688
5689
5690
5691
1910

Persyaratan Arbiter
Untuk dapat menjadi Arbiter seseorang harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut: 5691
a.

warga negara Indonesia;

c.

berumur paling rendah 35 tahun dan;

b.

cakap melakukan tindakan hukum;

d.

memiliki pengalaman serta menguasai


secara aktif bidangnya paling sedikit 15
Tahun;

e.

tidak pernah dihukum karena suatu


tindak pidana kejahatan berdasarkan

Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 22 ayat 4.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 22 ayat 8.
Peraturan Dan Tata Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 23.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 3 ayat 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

putusan yang telah


kekuatan pasti;dan

mempunyai

f.

tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan


putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;

g.

bukan merupakan pihak-pihak yang


dilarang untuk menjadi Arbiter oleh
ketentuan
perundang-perundangan
yang berlaku;

h.

terdaftar sebagai anggota dari asosiasi,


himpunan, ikatan dan/atau bentuk
organisasi lain yang telah menjadi
anggota BAPMI;

i.

berpendidikan minimum sarjana atau


setara;

j.

telah memperoleh izin orang-perorangan


profesi pasar modal dari BAPEPAM
atau terdaftar sebagai profesi penunjang
pasar modal di BAPEPAM;

k.

tidak termasuk dalam Daftar Orang


Tercela dan/atau daftar orang yang
tidak boleh melakukan tindakan
tertentu dibidang pasar modal sesuai
dengan daftar yang dikeluarkan oleh
BAPEPAM dan/atau tidak pernah
dihukum karena suatu tindak pidana
yang terkait dengan masalah ekonomi
dan/atau keuangan dan;

l.

memahami
ketentuan
perundangperundangan di bidang pasar modal
dan bidang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa di Indonesia;

m.

memahami
BAPMI;

n.

Peraturan

Dan

Acara

bukan merupakan pejabat di bidang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1911

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengawas
pasar
modal,
direksi
bursa efek, atau lembaga kliring dan
penjaminan, atau lembaga penyimpanan
dan penyelesaian; serta
o.

5692
5693
1912

bukan merupakan pejabat aktif dari


instansi peradilan, kejaksaan atau
kepolisian.

2.

Bagi Calon Arbiter BAPMI yang berasal dari


profesi pasar modal atau profesi penunjang
pasar modal sebagai mana dimaksud dalam
XVII.4.1.5.3.1.1.j 5692 , telah memegang izin
dimaksud atau telah terdaftar dan melakukan
kegiatan profesinya sekurang-kurangnya
dalam 5 tahun secara berturut-turut.

3.

Calon Arbiter yang bukan Warga Negara


Indonesia untuk dapat ditunjuk sebagai
Arbiter ad hoc dalam pemeriksaan Arbitrase
BAPMI harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: 569 3
a.

memiliki pengalaman dan/ atau


pengetahuan yang cukup memadai
dalam bidang masalah yang menjadi
sengketa dan dibidang industri pasar
modal internasional;

b.

telah pernah menjadi arbiter atau telah


terdaftar dalam daftar arbiter dari salah
satu lembaga arbitrase internasional,
atau lembaga arbitrase di negara tempat
asalnya;

c.

memahami sistem hukum Indonesia,


khususnya
yang
menyangkut
ketentuan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal di Indonesia dan
di bidang Arbitrase Indonesia;

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 3 ayat 1j.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 4 ayat 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5694
5695
5696
5697
5698

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

d.

tidak
mempunyai
hubungan
afiliasi seperti dimaksud dalam
Undang-undang Pasar Modal atau
perubahannya dengan salah satu pihak
yang bersengketa dan/ atau tidak
mempunyai benturan kepentingan
dengan masalah yang menjadi sengketa
dalam bentuk surat pernyataan tidak
memiliki benturan kepentingan; dan

e.

telah mendapat persetujuan Pengurus


BAPMI.

4.

Pengecualian
terhadap
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5694
XVII.4.1.5.3.1.1.a
dan XVII.4.1.5.3.1.1.b5695
hanya dapat diberikan dengan persetujuan
Pengurus BAPMI.5696

5.

Pengurus
BAPMI
mempertimbangkan
permohonan yang diajukan oleh calon Arbiter
BAPMI sebagaimana dimaksud di atas, dengan
memperhatikan integritas dan keahlian calon
Arbiter yang bersangkutan.5697

6.

Orang perorangan yang terdaftar dalam


Daftar Arbiter BAPMI, selain dapat ditunjuk
sebagai Arbiter dalam penyelesaian sengketa
melalui Arbitrase, juga dapat ditunjuk
sebagai Mediator dalam rangka penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui
Alternatif Penyelesaian Sengketa BAPMI.5698

7.

Berdasarkan pertimbangannya BAPMI


dapat menunjuk orang perorangan yang
bukan berasal dari Daftar Arbiter BAPMI
untuk bertindak sebagai Arbiter maupun

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

4
4
4
4
5

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1a.
1b.
2.
3.
1.
1913

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Mediator dalam menyelesaikan suatu


sengketa atau beda pendapat melalui
BAPMI.5699
8.

Arbiter atau Mediator yang ditunjuk untuk


menangani dan/ atau menyelesaikan suatu
sengketa atau beda pendapat dalam acara
Arbitrase atau Alternatif Penyelesaian
Sengketa wajib menjaga prinsip kerahasiaan
atas sengketa atau beda pendapat yang
ditanganinya tersebut.5700

9.

Arbiter atau Mediator berkewajiban untuk


melakukan tugasnya secara profesional,
dengan tetap menjaga independensi dan
integritas.5701

10.

Arbiter atau Mediator wajib mengundurkan


diri, apabila yang bersangkutan:5702
a.

mempunyai
hubungan
afiliasi
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-undang Pasar Modal dengan
salah satu Pihak yang bersengketa atau
berbeda pendapat;

b.

mempunyai benturan kepentingan


dengan masalah yang menjadi
sengketa.

XVII.4.1.5.3.2. Tata Cara Pendaftaran Arbiter


Untuk dapat terdaftar dalam Daftar Arbiter
BAPMI, orang perorangan yang memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam XVII.4.1.5.3.1.15703

5699
5700
5701
5702
5703
1914

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

5 ayat
6 ayat
6 ayat
6 ayat
3.

2.
1.
2.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

sampai dengan XVII.4.1.5.3.1.55704 .5705


1.

Wajib menandatangani surat pernyataan bersedia


menjadi Arbiter BAPMI yang bentuk dan
isinya sebagaimana dimaksud dalam Formulir
2 lampiran Keputusan BAPMI No. KEP-03/
BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI;5706

2.

Wajib menandatangani pernyataan keterbukaan


yang bentuk dan isinya sebagaimana dimaksud
dalam Formulir 3 lampiran Keputusan BAPMI
No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter
BAPMI;5707

3.

Pencalonan dapat diajukan oleh salah satu


anggota BAPMI, atau atas permintaan Pengurus,
atau mengajukan Permohonan yang bentuk dan
isi pencalonan sebagaimana dimaksud dalam
Formulir 1.a atau 1.b atau 1.c lampiran Keputusan
BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang
Arbiter BAPMI;5708

4.

Memperoleh persetujuan Pengurus BAPMI;5709

5.

Pencalonan
dimaksud
5710
melampirkan:

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

dengan

a.

Riwayat hidup lengkap dari calon Arbiter


BAPMI;

c.

Fotokopi surat izin profesi pasar modal


atau tanda terdaftar sebagai profesi
penunjang pasar modal dari BAPEPAM;

b.

5704
5705
5706
5707
5708
5709
5710

diajukan

Fotokopi ijazah dan dokumen-dokumen


penting terkait lainnya;

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

4.
7.
7 ayat
7 ayat
7 ayat
7 ayat
7 ayat

1.
2.
3.
4.
5.
1915

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.1.5.3.3. Pengangkatan dan Pemberhentian



Arbiter

5711
5712
5713
5714
5715
1916

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

1.

Calon arbiter yang telah memenuhi syarat


sebagaimana diatur dalam Peraturan ini, akan
diangkat sebagai Arbiter BAPMI, dengan
mendaftarkan namanya ke dalam Daftar Arbiter
BAPMI.5711

2.

Pengurus BAPMI berwenang memberhentikan


atau membatalkan pendaftaran Arbiter dalam
Daftar Arbiter BAPMI dengan memperhatikan
ketentuan dalam XVII.4.1.5.3.3.45712 .5713

3.

Pemberhentian
atau
pembatalan
pendafataran sebagai Arbiter BAPMI akan
diberitahukan kepada Anggota BAPMI. 5 7 14

4.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dicoretnya


atau dibatalkannya pendaftaran seseorang
sebagai Arbiter BAPMI adalah:5715

No.
No.
No.
No.
No.

a.

Terbukti melakukan suatu tindak pidana


kejahatan yang telah mendapat kekuatan
pasti;

b.

Termasuk dalam Daftar Orang Tercela


dan/ atau daftar orang yang tidak boleh
melakukan tindakan tertentu dibidang
pasar modal sesuai dengan daftar yang
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan/ atau
dihukum karena suatu tindak pidana
yang terkait dengan masalah ekonomi
dan/ atau keuangan;

c.

Berdasarkan pertimbangan dan saran

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

8.
10.
9 ayat 1.
9 ayat 2.
10.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dari Dewan Kehormatan dengan alasanalasan tertentu;


d.
e.
5.

Meninggal Dunia;
Tidak lagi memenuhi
sebagaimana
diatur
XVII.4.1.5.3.1.15716.

persyaratan
dalam

Arbiter BAPMI yang telah di coret atau


dikeluarkan dari Daftar Arbiter BAPMI tidak
diperkenankan untuk menangani sengketa atau
beda pendapat di BAPMI baik sebagai Mediator
maupun sebagai Arbiter.5717

XVII.4.1.5.4. Penunjukan Arbiter

5716
5717
5718
5719

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

1.

Yang dapat ditunjuk sebagai Arbiter adalah


orang perseorangan yang terdaftar dalam daftar
Arbiter BAPMI.5718

2.

Pihak lain di luar daftar Arbiter BAPMI dapat


ditunjuk hanya sebagai Arbiter anggota Majelis
Arbitrase dalam proses Arbitrase, bukan
Arbiter Tunggal atau ketua Majelis Arbitrase,
sepanjang yang bersangkutan memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam
Peraturan BAPMI tentang Arbiter BAPMI dan
mendapat persetujuan BAPMI.5719

3.

Untuk memperoleh persetujuan BAPMI dalam


rangka penunjukan Arbiter yang tidak terdaftar
dalam daftar Arbiter BAPMI, Pemohon dan/
atau Termohon yang bersangkutan harus
mengajukan permohonan persetujuan kepada
BAPMI dan memenuhi ketentuan sebagai

No.
No.
No.
No.

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

3.
11.
24 ayat 1.
24 ayat 2.
1917

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

berikut:5720

5720
1918

a.

penunjukan Arbiter yang bersangkutan


harus dilakukan dan/atau disetujui oleh
Pihak lainnya;

b.

penunjukan
Arbiter
dimaksud
disampaikan kepada BAPMI dengan
melampirkan data dan informasi lengkap
calon Arbiter yang sekurang-kurangnya
memuat:
1).

riwayat hidup lengkap;

2).

pernyataan bahwa calon Arbiter


memahami Keputusan BAPMI No.
KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan & Acara BAPMI;

3).

pernyataan dari calon Arbiter


bahwa
yang
bersangkutan
bersedia menjadi Arbiter dan
sanggup menyelesaikan tugasnya
sebagai Arbiter hingga selesai;

4).

pernyataan dari calon Arbiter


bahwa yang bersangkutan tidak
mempunyai konflik kepentingan
dan/ atau afiliasi dengan para
Pihak yang bersengketa dan dengan
masalah yang disengketakan;

5).

pernyataan dari calon Arbiter


bahwa
yang
bersangkutan
independen; dan

6).

pernyataan dari calon Arbiter


bahwa yang bersangkutan akan
mematuhi Keputusan BAPMI No.
KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara BAPMI.

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 24 ayat 3.


Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5721
5722
5723
5724
5725

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

4.

Persetujuan atau penolakan atas


Arbiter sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.1.5.4.25721 disampaikan oleh
BAPMI secara tertulis kepada para
Pihak selambat-lambatnya 14 (empat
belas) Hari Kerja sejak diterimanya
surat pengajuan dimaksud.5722

5.

Dalam hal terdapat lebih dari 2


(dua) Pihak dalam sengketa, maka
semua Pihak yang bertindak sebagai
Pemohon (para Pemohon) harus
dianggap sebagai 1 (satu) Pihak
tunggal dalam hal penunjukan
Arbiter, hal mana berlaku secara
mutatis
mutandis
pada
para
Termohon.5723

6.

Arbiter yang ditunjuk oleh para Pihak


atau oleh BAPMI berhak menentukan
sikapnya untuk menerima atau
menolak penunjukan tersebut.5724

7.

Penerimaan atau penolakan itu


wajib disampaikan secara tertulis
kepada Pihak yang menunjuknya
dalam jangka waktu 14 (empat belas)
Hari Kerja terhitung sejak tanggal
diterimanya
surat
penunjukan
dengan tembusan kepada BAPMI,
atau jika yang menunjuk adalah
BAPMI, penerimaan atau penolakan
tersebut disampaikan kepada BAPMI
dengan tembusan kepada para
Pihak.5725

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

24
24
25
25
25

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
4.
1.
2.
3.
1919

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5726
5727
5728
1920

8.

Jika terjadi penolakan oleh calon


Arbiter, dalam waktu 7 (tujuh) Hari
Kerja terhitung sejak diterimanya
pemberitahuan tentang penolakan
tersebut, Pihak yang berkepentingan
atau BAPMI menunjuk Arbiter
lain dengan tata cara yang sama
sebagaimana yang berlaku bagi
Arbiter yang menolak tersebut.5726

9.

Dengan diterimanya penunjukan


sebagai Arbiter, maka Arbiter yang
bersangkutan berkewajiban untuk
mulai melaksanakan tugasnya. 5727

10.

Arbiter tidak dapat mengundurkan


diri sampai dengan selesainya
seluruh kewajibannya selaku Arbiter
dalam sengketa yang ditanganinya,
kecuali dengan alasan berhalangan
tetap atau alasan lain yang
dibenarkan oleh Keputusan BAPMI
No. KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang
Peraturan dan Acara BAPMI serta
peraturan
perundang-undangan
5728
yang berlaku.

11.

Arbiter tidak dapat dikenakan


tanggung jawab hukum apapun atas
tindakan yang dilakukan dan putusan
yang diambil untuk menjalankan
fungsinya sebagai Arbiter dalam
rangka proses Arbitrase termasuk
pelaksanaan atas putusan Arbitrase
yang dijatuhkan, kecuali dapat
dibuktikan adanya itikad tidak baik

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 25 ayat 4.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 25 ayat 5.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 25 ayat 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dari tindakan tersebut.5729


12.

Arbiter dalam suatu Arbitrase dapat


terdiri dari Arbiter Tunggal, atau
berbentuk Majelis Arbitrase dengan
jumlah Arbiter yang selalu ganjil dan
sekurang-kurangnya terdiri dari 3
(tiga) orang.5730

13.

Dalam hal para Pihak telah


menyepakati sebelumnya bahwa
arbitrase akan dilaksanakan oleh
Arbiter Tunggal:5731

14.

5729
5730
5731

a.

penunjukan Arbiter tersebut


harus berdasarkan kesepakatan
para Pihak;

b.

apabila dalam jangka waktu 14


(empat belas) Hari Kerja sejak
para Pihak gagal atau tidak
menunjuk Arbiter Tunggal,
BAPMI menunjuk Arbiter
Tunggal.

Dalam hal para Pihak telah


menyepakati sebelumnya bahwa
arbitrase akan dilaksanakan dalam
suatu Majelis Arbitrase:
a.

penunjukan 2 (dua) orang


Arbiter oleh para Pihak
memberi wewenang kepada
kedua Arbiter tersebut untuk
memilih
dan
menunjuk
Arbiter yang ketiga yang
akan bertindak sebagai Ketua
Majelis Arbitrase;

b.

apabila dalam jangka waktu

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 26.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 27 ayat 1.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 27 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1921

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

14 (empat belas) Hari Kerja


sejak kedua Arbiter gagal atau
tidak menunjuk Arbiter ketiga,
BAPMI menunjuk Arbiter
ketiga;
c.

15.

Apabila para Pihak belum pernah


atau tidak sepakat sebelumnya
tentang jumlah Arbiter, BAPMI
paling lama 14 (empat belas) hari
Kerja sejak menerima pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud
dalam
5733
XVII.4.1.5.2.4
Keputusan BAPMI
No.
KEP-02/BAPMI/11.2009
tentang Peraturan dan Acara
BAPMI,
memutuskan
apakah
akan tunggal atau lebih dengan
mempertimbangkan
kompleksitas
sengketa yang bersangkutan:5734
a.

5732
5733
5734
1922

namun apabila setelah lewat


waktu sebagimana dimaksud
dalam XVII.4.1.5.2.55732 salah
satu Pihak tidak menunjuk
seseorang
Arbiter
untuk
menjadi
anggota
Majelis
Arbitrase,
maka
Arbiter
yang telah ditunjuk oleh
Pihak lainnya akan bertindak
sebagai Arbiter Tunggal dan
putusannya mengikat para
Pihak.

dalam hal BAPMI memutuskan


bahwa sengketa akan diperiksa
dan diputuskan oleh Majelis
Arbitrase, dalam waktu 14

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 22 ayat 5.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 22 ayat 4.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 27 ayat 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

(empat belas) Hari Kerja


sejak BAPMI menyampaikan
pemberitahuan salah satu
Pihak
tidak
menunjuk
seseorang Arbiter yang akan
menjadi
anggota
Majelis
Arbitrase, Arbiter yang telah
ditunjuk oleh Pihak lainnya
akan bertindak sebagai Arbiter
Tunggal;
b.

5735
5736

dalam hal BAPMI telah


memutuskan
bahwa
sengketa akan diperiksa
dan diputuskan oleh Arbiter
Tunggal, dalam waktu 14
(empat belas) Hari Kerja
sejak BAPMI menyampaikan
pemberitahuan para Pihak
gagal atau tidak menunjuk
Arbiter Tunggal, BAPMI
menunjuk Arbiter Tunggal.

16.

Dalam suatu Majelis Arbitrase,


sekurang-kurangnya satu Arbiter
adalah seorang konsultan hukum
yang telah terdaftar di Badan
Pengawas Pasar Modal selaku
profesi penunjang pasar modal,
dan menjadi anggota Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal.5735

17.

Jika para Pihak menyerahkan


penunjukan Arbiter kepada BAPMI,
BAPMI menunjuk Arbiter dalam
jangka waktu 14 (empat belas) Hari
Kerja sejak tanggal penyerahan
penunjukan Arbiter tersebut.5736

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 27 ayat 5.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 28.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1923

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

18.

Arbiter wajib mengundurkan diri jika


dari pemeriksaan sengketa ternyata
memiliki benturan kepentingan dan/
atau afiliasi.5737

19.

Arbiter yang mempunyai benturan


kepentingan dan/ atau afiliasi wajib
dalam jangka waktu 3 (tiga) Hari
Kerja sejak diketahuinya hal tersebut
menyampaikan pengunduran diri
secara tertulis, dengan ketentuan:5738

20.

21.

5737
5738
5739
5740
1924

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.

a.

dalam hal Arbiter Tunggal,


disampaikan kepada para
Pihak dan BAPMI;

b.

dalam hal Arbiter dalam suatu


Majelis Arbitrase, disampaikan
kepada para Arbiter lain
dari
Majelis
Arbitrase
bersangkutan, para Pihak dan
BAPMI.

Apabila dalam jangka


sebagaimana
dimaksud
5739
XVII.4.1.5.4.19
Arbiter

waktu
dalam

yang
bersangkutan belum mengajukan
pengunduran
diri,
sementara
benturan kepentingan dan/ atau
afiliasi dimaksud terbukti, maka
BAPMI memberhentikannya sebagai
Arbiter untuk sengketa tersebut.5740
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari
Kerja harus dilakukan penunjukan
Arbiter pengganti sesuai dengan
tata cara sebagaimana yang berlaku
bagi penunjukan Arbiter yang

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal 29 ayat 1.
Pasal 29 ayat 2.
pasal 29 ayat 2.
Pasal 29 ayat 3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

digantikan.5741

5741
5742
5743
5744
5745

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

22.

Jika
dalam
proses
Arbitrase
terdapat Arbiter yang meninggal
dunia atau karena suatu alasan di
luar kemampuannya berhalangan
tetap, dalam jangka waktu 7 (tujuh)
Hari Kerja harus ditunjuk Arbiter
pengganti dengan tata cara yang
sama sebagaimana yang berlaku bagi
Arbiter yang digantikan.5742

23.

Terhadap Arbiter dapat diajukan hak


ingkar, jika terdapat cukup alasan dan
bukti yang kuat bahwa Arbiter yang
bersangkutan mempunyai benturan
kepentingan dan/ atau afiliasi dengan
sengketa yang ditanganinya.5743

24.

Hak ingkar hanya dapat diajukan


sebelum dijatuhkannya Putusan
Arbitrase.5744

25.

Hak ingkar diajukan oleh salah


satu Pihak yang bersengketa
disertai alasan yang cukup dan
bukti yang kuat, dan diajukan
kepada: 574 5
a.

Pihak lain dan BAPMI dalam


hal Arbiter Tunggal belum
diangkat;

b.

BAPMI dalam hal Arbiter


Tunggal
sudah
diangkat,
tembusan kepada Pihak lain;

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

29
29
30
30
30

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
1.
2.
3.
1925

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5746
5747
1926

c.

BAPMI dalam hal Majelis


Arbitrase belum terbentuk,
tembusan kepada Pihak lain;

d.

Majelis
Arbitrase
dalam
hal Majelis Arbitrase sudah
terbentuk, tembusan kepada
Pihak lain.

26.

Dalam hal Majelis Arbitrase


menerima hak ingkar, bersamaan
dengan dijatuhkannya keputusan
tersebut Majelis Arbitrase menunjuk
Arbiter pengganti sesuai tatacara
yang berlaku bagi penunjukan
Arbiter yang digantikan, dan jika
Majelis Arbitrase menolak hak
ingkar, Arbiter yang bersangkutan
tetap sah bertugas.5746

27.

Dalam hal hak ingkar disetujui


oleh Pihak lainnya, Arbiter yang
bersangkutan mengundurkan diri
dan Arbiter pengganti ditunjuk
dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari
Kerja sejak diterimanya hak ingkar
tersebut dengan tatacara yang sama
sebagaimana yang berlaku bagi
Arbiter yang digantikan. Apabila
hak ingkar tidak disetujui oleh Pihak
lainnya, Pihak yang mengajukan
hak ingkar berhak menyampaikan
hak ingkar kepada BAPMI. BAPMI
memberikan keputusannya dalam
jangka waktu 14 (empat belas)
Hari Kerja terhitung sejak tanggal
diterimanya pengajuan hak ingkar
tersebut.5747

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 30 ayat 4.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 30 ayat 5.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5748
5749
5750
5751
5752

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

28.

Dalam hal BAPMI menerima hak


ingkar, bersamaan dengan itu
BAPMI menunjuk Arbiter pengganti
sesuai dengan tatacara penunjukan
Arbiter yang digantikan, dan
sebaliknya jika BAPMI menolak hak
ingkar Arbiter yang bersangkutan
tetap sah bertugas.5748

29.

Keputusan BAPMI atau Majelis


Arbitrase atas hak ingkar termasuk
penunjukan
Arbiter
pengganti
mengikat para Pihak dan tidak dapat
diajukan perlawanan.5749

30.

Dalam hal terjadi penggantian


Arbiter
yang
merupakan
Ketua Majelis Arbitrase, semua
pemeriksaan yang telah dilakukan
harus diulang kembali, kecuali
para Arbiter sepakat menentukan
sebaliknya.5750

31.

Dalam hal terjadi penggantian


Arbiter yang merupakan anggota
Majelis
Arbitrase,
pemeriksaan
sengketa tidak perlu diulang kecuali
Ketua Majelis Arbitrase menganggap
perlu untuk melakukan pemeriksaan
ulang.5751

32.

Dalam hal terjadi penggantian Arbiter


Tunggal, maka seluruh pemeriksaan
diulang.5752

33.

Apabila terjadi pengulangan sidang


berdasarkan alasan-alasan di atas,

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

30
30
31
31
31

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

6.
7.
1.
2.
3.
1927

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase


mempertimbangkan perpanjangan
waktu pemeriksaan perkara dari
yang telah ditentukan dalam
XVII.4.1.5.5.435753.5754

XVII.4.1.5.5.

5753
5754
5755
5756
5757
1928

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

Acara Pemeriksaan Arbitrase


1.

Dalam
persidangan
Arbitrase
para
Pihak mempunyai hak yang sama dalam
mengemukakan dan mempertahankan
pendapat serta kepentingannya.5755

2.

Seluruh tahapan persidangan, termasuk


tahap pemeriksaan setempat, pemberian
keterangan saksi, dan/atau saksi ahli di
Tempat Arbitrase atau di luar Tempat
Arbitrase, dan pembacaan Putusan Arbitrase
dilaksanakan secara tertutup dan bersifat
rahasia serta untuk itu dibuatkan berita acara
Arbitrase oleh sekretaris persidangan.5756

3.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase memiliki


segala kewenangan yang diperlukan
sehubungan dengan pemeriksaan dan
pengambilan keputusan-keputusan atas
sengketa dimaksud, termasuk menetapkan
hal-hal yang dianggap perlu untuk
kelancaran pemeriksaan sengketa.5757

4.

Selain menetapkan putusan akhir, Arbiter


Tunggal/
Majelis
Arbitrase
berhak
menetapkan putusan-putusan pendahuluan,
putusan sela atau putusan parsial yang
dianggap perlu sehubungan dengan proses

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

42
31
32
32
32

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
4.
1.
2.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Arbitrase, termasuk untuk menetapkan sita


jaminan, memerintahkan penyimpanan
barang pada pihak ketiga, dan meminta
jaminan atas biaya-biaya yang berhubungan
dengan tindakan tersebut.5758

5758
5759
5760
5761
5762

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

5.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase berhak


menetapkan sanksi-sanksi atau Pihak yang
lalai atau menolak untuk menaati penetapan,
aturan tata tertib dan/atau bersikap atau
melakukan tindakan yang menghambat
proses pemeriksaan sengketa.5759

6.

Pihak ketiga di luar Perjanjian Arbitrase


dapat turut serta dan menggabungkan diri
dalam proses penyelesaian sengketa melalui
Arbitrase, apabila terdapat unsur kepentingan
yang terkait dan keikutsertaannya disepakati
oleh para Pihak dan disetujui oleh Arbiter
Tunggal/ Majelis Arbitrase yang memeriksa
sengketa yang bersangkutan.5760

7.

Dalam rangka membantu pelaksanaan


tugas Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
dalam urusan administrasi, termasuk
untuk membuat berita acara pemeriksaan,
BAPMI menunjuk sekretaris persidangan
atau sekretaris pengganti dalam hal
sekretaris berhalangan.5761

8.

Bahasa yang digunakan dalam persidangan


Arbitrase adalah bahasa Indonesia, kecuali
disetujui sebaliknya oleh Arbiter Tunggal
atau Majelis Arbitrase dan para Pihak.5762

9.

Putusan harus dibuat dalam bahasa


Indonesia. Penerjemahan terhadap Putusan

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

32
32
32
32
33

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
6.
7.
1.
1929

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Arbitrase hanya untuk keperluan informasi


dan tidak mengikat.5763

5763
5764
5765
5766
5767
5768
5769
1930

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

10.

Tempat Arbitrase adalah Jakarta atau kota


lain di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia.5764

11.

BAPMI menetapkan Tempat Arbitrase,


kecuali para Pihak telah menetapkannya
dalam Perjanjian Arbitrase.5765

12.

Tempat Arbitrase dapat diubah sewaktuwaktu oleh Arbiter Tunggal/ Majelis


Arbitrase, jika hal tersebut dipandang perlu
dengan persetujuan semua Pihak.5766

13.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase dapat


mengadakan pemeriksaan, mendengar
keterangan saksi dan/atau saksi ahli di
Tempat Arbitrase atau di luar Tempat
Arbitrase.5767

14.

Majelis Arbitrase dapat mengadakan


pemeriksaan di tempat yang berkaitan
dengan masalah yang dipersengketakan,
dengan atau tanpa dihadiri oleh para
Pihak.5768

15.

Dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh)


Hari Kerja sejak konfirmasi penerimaan
permohonan sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.1.5.1.35769, BAPMI menyampaikan
satu salinan permohonan Pemohon kepada
Termohon dengan permintaan agar Termohon
memberikan jawaban secara tertulis dalam
waktu paling lama 14 (empat belas) Hari

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

33
34
34
34
34
34
21

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
1.
2.
3.
4.
5.
2.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Kerja sejak diterimanya salinan permohonan


Arbitrase tersebut oleh Termohon.5770
16.

5770
5771
5772
5773
5774

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

Jawaban disampaikan Termohon kepada


BAPMI dengan jumlah salinan yang cukup
bagi keperluan persidangan Arbitrase,
dengan menyebutkan usulan nama Arbiter
dari Termohon, dan melampirkan:5771
a.

perjanjian
dan/atau
dokumen
lain yang relevan; apabila ada
perjanjian dan/atau dokumen yang
akan diajukan kemudian maka
Termohon harus menjelaskannya
dalam jawaban;

b.

melampirkan daftar nama calon


saksi dan/atau saksi ahli yang akan
diajukan; apabila ada calon saksi
atau saksi/ahli yang akan diajukan
kemudian maka Termohon harus
menjelaskan dalam jawaban.

17.

Jika Termohon bermaksud mengajukan


tuntutan balasan (rekonvensi) terhadap
Pemohon, tuntutan balasan tersebut harus
disampaikan bersamaan dengan jawaban
Termohon atau selambat-lambatnya pada
sidang pertama.5772

18.

Terhadap tuntutan balasan tersebut


Pemohon berhak menanggapinya.5773

19.

Tuntutan balasan diperiksa dan diputus oleh


Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase bersamasama dengan tuntutan pokok.5774

20.

Atas tuntutan balasan tersebut, Termohon


membayar biaya pendaftaran tersendiri

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

35
35
36
36
36

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
1.
2.
3.
1931

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan para Pihak juga menanggung biaya


pemeriksaan dan imbalan Arbiter tersendiri
yang sama dengan biaya-biaya untuk
tuntutan pokok.5775

5775
5776
5777
5778
5779
1932

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

21.

Apabila biaya-biaya untuk tuntutan balasan


tidak dipenuhi oleh salah satu Pihak atau
para Pihak, tidak menghalangi ataupun
menunda kelanjutan Arbitrase sehubungan
dengan tuntutan pokok sejauh biaya-biaya
untuk tuntutan pokok telah dipenuhi.5776

22.

Paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah


Arbiter Tunggal ditunjuk atau Majelis
Arbitrase terbentuk, Arbiter Tunggal/
Majelis Arbitrase menyampaikan panggilan
kepada para Pihak untuk hadir pada sidang
pertama yang diadakan sekurang-kurangnya
14 (empat belas) Hari Kerja terhitung
sejak tanggal disampaikannya panggilan
tersebut.5777

23.

Dalam panggilan tersebut dengan jelas harus


disebutkan hari dan tanggal serta alamat
Tempat Arbitrase.5778

24.

Jika pada sidang pertama, Pemohon tanpa


suatu alasan yang sah tidak hadir meskipun
kepadanya telah dipanggil secara patut,
Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
menyatakan
permohonan
Arbitrase
dinyatakan gugur, dan tugas Arbiter
Tunggal/ Majelis Arbitrase selesai.5779

25.

Gugurnya surat
sebagaimana

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

permohonan
dimaksud

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Arbitrase
dalam

36
36
37
37
38

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
1.
2.
1.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.4.1.5.5.245780
tidak mengakibatkan
Pemohon
kehilangan
haknya
untuk
mengajukan kembali permohonan Arbitrase.
BAPMI
memperlakukan
permohonan
kembali tersebut sebagai permohonan
baru.5781

5780
5781
5782
5783
5784

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

26.

Jika Termohon tanpa suatu alasan yang sah,


meskipun kepadanya telah dipanggil secara
patut tidak hadir atau tidak menyampaikan
jawabannya pada sidang pertama, Arbiter
Tunggal/ Majelis Arbitrase melakukan
panggilan lagi untuk kesempatan yang
kedua.5782

27.

Jika Termohon tetap tidak hadir atau tidak


menyampaikan jawaban pada kesempatan
kedua sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.1.5.5.265783 di atas meskipun telah
dipanggil secara patut, pemeriksaan akan
diteruskan tanpa kehadiran atau jawaban
Termohon, dan Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase dapat mengabulkan seluruh
tuntutan Pemohon, kecuali apabila
tuntutan tersebut tidak beralasan atau
tidak berdasarkan hukum.5784

28.

Pada sidang pertama yang dihadiri


oleh Pemohon dan Termohon, Arbiter
Tunggal/ Majelis Arbitrase wajib terlebih
dahulu mengusahakan tercapainya suatu
perdamaian di antara para Pihak. Dalam
rangka
mengupayakan
perdamaian
tersebut, para Pihak dapat menyepakati
untuk melakukan perundingan langsung,

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

38
38
38
38
38

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
3.
3.
4.
1933

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Mediasi atau mekanisme yang lain. Dalam


hal para Pihak setuju utk menyelesaikan
perdamaian melalui Mediasi BAPMI, para
pihak dapat memilih Arbiter Tunggal atau
arbiter dari Majelis Arbitrase tersebut untuk
bertindak sebagai Mediator. Jika para Pihak
menunjuk orang lain sebagai Mediatornya
maka para Pihak dikenakan biaya imbalan
Mediator yang tersendiri dari biayabiaya arbitrase sebagaimana diatur dalam
XVII.4.1.4.45785.5786

5785
5786
5787
5788
5789
1934

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

29.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase menunda


proses
persidangan Arbitrase
untuk
memberikan kesempatan kepada para Pihak
untuk mengupayakan perdamaian sesuai
pilihan penyelesaian yang disepakati oleh
para Pihak. Para Pihak wajib menghadap
kembali kepada Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase pada hari sidang Arbitrase yang
telah ditentukan untuk melaporkan hasil
upaya perdamaian tersebut.5787

30.

Jika upaya perdamaian para Pihak tercapai,


para Pihak menuangkannya ke dalam
kesepakatan perdamaian yang mencakup
penyelesaian atas seluruh atau sebagian
sengketa yang bersifat mengikat dan
merupakan penyelesaian akhir bagi para
Pihak tentang hal tersebut.5788

31.

Atas dasar kesepakatan perdamaian


sebagaimana dimaksud dalam XVII.4.1.5.5.30
, Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
membuat suatu akta perdamaian yang final
5789

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

19.
39 ayat
39 ayat
39 ayat
39 ayat

1.
2.
3.
3.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dan mengikat para Pihak dan memerintahkan


para Pihak untuk memenuhi ketentuan
perdamaian tersebut.5790
32.

Jika upaya perdamaian tidak tercapai, Arbiter


Tunggal/ Majelis Arbitrase melanjutkan
persidangan Arbitrase.5791

33.

Pada tiap tahapan pemeriksaan, Arbiter


Tunggal/ Majelis Arbitrase tetap berwenang
untuk mendorong atau mengusahakan
perdamaian antara para Pihak, dan
para Pihak tetap berhak mengusulkan
perdamaian, hingga sebelum Putusan
Arbitrase dibacakan.5792

34.

Kepada para Pihak masingmasing diberi


kesempatan 1 (satu) kali terakhir untuk
memberikan penjelasan secara tertulis
atas pendiriannya sebagaimana tercantum
dalam:5793

35.

5790
5791
5792
5793

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.

a.

permohonan, tanggapan Pemohon


atas jawaban, dan jawaban Pemohon
atas tuntutan balasan;

b.

jawaban, tuntutan balasan, dan


tanggapan Termohon atas jawaban
Pemohon atas tuntutan balasan.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase dapat


menentukan berdasarkan pertimbangan
sendiri apakah sengketa dapat diputus
berdasarkan
pemeriksaan
dokumendokumen saja, atau perlu memanggil para
Pihak untuk datang pada persidangan.
Apabila Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
menentukan perlu memanggil para Pihak
maka ketentuan dalam Keputusan BAPMI

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

39
39
39
40

ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
6.
1.
1935

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

No.
KEP-02/BAPMI/11.2009
tentang
Peraturan dan Acara mengenai pemanggilan
sidang berlaku.5794

5794
5795
5796
5797
5798
5799
1936

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.

36.

Jika dianggap perlu Arbiter Tunggal/


Majelis Arbitrase setiap saat dapat meminta
tambahan penjelasan dan/atau tanggapan
secara lisan maupun tertulis kepada para
Pihak.5795

37.

Setiap Pihak wajib menjelaskan posisi


masing-masing, untuk mengajukan bukti
yang menguatkan posisinya dan untuk
membuktikan fakta-fakta yang dijadikan
dasar tuntutan atau jawaban. Untuk
menguatkan pendiriannya, para Pihak
dapat menyampaikan perjanjian dan/
atau dokumen lain yang relevan sebagai
tambahan alat bukti. Arbiter Tunggal/
Majelis Arbitrase yang menentukan apakah
bukti-bukti dapat diterima, relevan dan
menyangkut materi permasalahan dan
memiliki kekuatan bukti.5796

38.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase dapat


meminta penjelasan dan/atau tanggapan
tambahan dari Pihak lainnya sehubungan
dengan disampaikannya perjanjian dan/
atau dokumen tambahan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.1.5.5.375797.5798

39.

Pemohon dapat mencabut permohonan


tanpa persetujuan Termohon hanya apabila
pencabutan tersebut dilakukan sebelum
Termohon menyampaikan jawabannya.5799

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

40
40
40
40
40
41

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
3.
4.
4.
5.
1.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5800
5801
5802
5803

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.

40.

Dalam hal sudah ada jawaban dari


Termohon, Pemohon dapat melakukan
perubahan dan/ atau penambahan
permohonan sepanjang perubahan dan/
atau penambahan tersebut menyangkut
hal-hal yang bersifat fakta saja dan tidak
menyangkut dasar-dasar hukum yang
menjadi dasar permohonan.5800

41.

Dalam hal pencabutan permohonan


berdasarkan
ketentuan
dalam
XVII.4.1.5.5.39, biaya-biaya yang telah
dibayarkan kecuali biaya pendaftaran
akan dikembalikan kepada Pemohon, dan
BAPMI mengenakan denda pembatalan
yang besarnya 30% (tiga puluh per
seratus) dari imbalan Arbiter.5801

42.

Apabila para Pihak sepakat untuk


mencabut tuntutan atau perkara setelah
sidang dimulai, maka pencabutan tersebut
dilakukan dengan penetapan putusan
oleh Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase.
Dalam putusan tersebut ditetapkan
pula mengenai konsekuensi terhadap
biayabiaya Arbitrase yang harus menjadi
tanggungan para Pihak.5802

43.

Sengketa diselesaikan dalam waktu


selambatlambatnya 180 (seratus delapan
puluh) Hari Kerja terhitung sejak Arbiter
Tunggal diangkat atau Majelis Arbitrase
terbentuk.5803

44.

Jika dianggap perlu dan demi kepentingan


para Pihak, Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase dengan persetujuan para

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

41
41
41
42

ayat
ayat
ayat
ayat

2.
3.
4.
1.
1937

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Pihak serta tidak bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan yang
berlaku memperpanjang jangka waktu
tersebut paling lama 180 (seratus delapan
puluh) Hari Kerja.5804

5804
5805
5806
5807
5808
5809
1938

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.

45.

Apabila ternyata dalam jangka waktu


perpanjangan sebagaimana dimaksud
dalam
XVII.4.1.5.5.445805,
ternyata
persidangan Arbitrase belum juga selesai,
Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase hanya
dapat memperpanjang waktu berdasarkan
keputusan Ketua BAPMI.5806

46.

Tidak lebih dari 7 (tujuh) Hari


Kerja terhitung sejak diterimanya
permintaan
sebagaimana
dimaksud
5807
dalam XVII.4.1.5.5.45
Ketua BAPMI
memutuskan perpanjangan waktu.

47.

Sebelum memutuskan perpanjangan


waktu, Ketua BAPMI berhak meminta
penjelasan
dari Arbiter
Tunggal/
Majelis Arbitrase dan para Pihak yang
bersengketa.5808

48.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase dapat


memerintahkan kepada para Pihak agar
terhadap semua dokumen dan/atau alat
bukti yang disampaikan ke persidangan
disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia oleh penerjemah disumpah.5809

49.

Jika dipandang perlu Arbiter Tunggal/


Majelis Arbitrase dapat meminta
pendapat dari penerjemah disumpah

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

42
42
42
42
42
43

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
2.
3.
3.
5.
1.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

atau pihak lain yang dianggap mampu


untuk
memberikan
pendapatnya
atas terjemahan yang dilakukan oleh
penerjemah disumpah sebelumnya. 5 810

5810
5811
5812
5813
5814

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

50.

Keterangan saksi dan/atau saksi ahli


diberikan secara tertulis oleh saksi
dan/atau saksi ahli yang sebelumnya
telah diajukan oleh Pemohon dan/atau
Termohon.5811

51.

Jika dipandang perlu, Arbiter Tunggal/


Majelis Arbitrase dapat meminta kehadiran
saksi dan/atau saksi ahli untuk memberikan
kejelasan tentang kesaksian yang telah
diberikan sebelumnya. Arbiter Tunggal/
Majelis Arbitrase dapat menghadirkan saksi
dan/ atau saksi ahli dari masing-masing
Pihak dalam kesempatan sidang yang
sama untuk didengarkan kesaksiannya
bersamaan.5812

52.

Jika saksi dan/atau saksi ahli hadir atas


permintaan Arbiter Tunggal dan/atau
Majelis Arbitrase, biaya dan/atau imbalan
yang harus dikeluarkan akan ditanggung
oleh BAPMI.5813

53.

Para Pihak yang bersengketa dapat


meminta Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase menghadirkan saksi dan/ atau
saksi ahli, dan semua biaya dan/atau
imbalan yang harus dikeluarkan untuk
para saksi dan/atau saksi ahli menjadi
beban dan tanggung jawab dari Pihak
yang meminta.5814

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

43
44
44
44
44

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
1.
2.
3.
4.
1939

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5815
5816
5817
5818
1940

54.

Sebelum memberikan keterangan di hadapan


persidangan Arbitrase, saksi dan/ atau saksi
ahli wajib mengucapkan sumpah: saksi
bersumpah untuk mengatakan hanya yang
sebenarnya; sedangkan saksi bersumpah
untuk hanya menyampaikan pengetahuan
atau keahliannya yang berkaitan dengan
persoalan yang dihadapkan kepadanya.5815

55.

Para Pihak yang bersengketa wajib


memberikan segala informasi yang
diperlukan oleh saksi ahli guna dapat
memberikan keterangan.5816

56.

Salinan dari keterangan tertulis saksi ahli


kepada Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
harus disampaikan pula kepada para Pihak
dalam waktu 3 (tiga) Hari Kerja sejak
diterimanya keterangan tersebut.5817

57.

Para Pihak yang bersengketa dapat


menyampaikan tanggapan secara tertulis
atas keterangan saksi ahli sebanyak 1
(satu) kali dalam waktu tidak lebih lama
dari 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal
diterimanya salinan keterangan tersebut
atau sejak tanggal disampaikannya
keterangan tersebut secara lisan di hadapan
persidangan.5818

58.

Apabila terdapat hal yang kurang jelas


mengenai isi atau sebagian dari keterangan
saksi ahli, atas permintaan Pihak yang
berkepentingan Arbiter Tunggal/ Majelis
Arbitrase dapat meminta kehadiran saksi ahli
bersangkutan dalam persidangan Arbitrase

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 44 ayat 5.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 45 ayat 1.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 45 ayat 2.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 45 ayat 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

untuk didengar penjelasannya.5819


59.

Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase menutup


pemeriksaan Arbitrase jika telah cukup,
dan menetapkan satu hari sidang untuk
membacakan Putusan Arbitrase.5820

60.

Putusan Arbitrase dibacakan dalam jangka


waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari
Kerja setelah pemeriksaan ditutup.5821

61.

Putusan Arbitrase dibacakan dalam sidang


tertutup dengan atau tanpa dihadiri para
Pihak.5822

XVII.4.1.5.6. Putusan Arbitrase

5819
5820
5821
5822
5823
5824

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.

1.

Kecuali sebelumnya telah disepakati lain oleh


para Pihak, Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
dapat mengambil Putusan Arbitrase berdasarkan
ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/ atau berdasarkan
rasa keadilan dan kepatutan.5823

2.

Meskipun diperbolehkan adanya perbedaan


pendapat antara para Arbiter dalam Majelis
Arbitrase, namun keputusan dalam Majelis
Arbitrase adalah keputusan kolektif:5824
a.

keputusan Majelis Arbitrase diambil


atas
dasar
musyawarah
untuk
mufakat;

b.

jika tidak tercapai musyawarah mufakat


di antara para Arbiter, keputusan
diambil atas dasar suara terbanyak.

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI, Pasal 45 ayat 4.


BAPMI,.Pasal 46 ayat 1.
BAPMI,.Pasal 46 ayat 2.
BAPMI, Pasal 46 ayat 3.
BAPMI, Pasal 47 ayat 1.
BAPMI, Pasal 47 ayat 2.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1941

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Putusan Arbitrase bersifat final, mengikat


dan mempunyai kekuatan hukum tetap
bagi, dan wajib dilaksanakan oleh para
Pihak. 5 82 5

4.

Dalam hal ada Pihak tidak melaksanakan


Putusan Arbitrase secara sukarela, maka
putusan tersebut dilaksanakan berdasarkan
perintah ketua pengadilan negeri dimana
putusan tersebut didaftarkan atas permohonan
Pihak lainnya yang berkepentingan.5826

5.

Putusan Arbitrase harus dibuat secara tertulis


dan memuat:5827
a.
b.
c.
d.
e.

judul putusan yang berbunyi DEMI


KEADILAN
BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA;
nama lengkap dan alamat para Pihak;
uraian singkat sengketa;
pendirian masing-masing Pihak;
nama lengkap dan alamat Arbiter
Tunggal atau para Arbiter dari Majelis
Arbitrase;

pertimbangan dan kesimpulan Arbiter


Tunggal/ Majelis Arbitrase mengenai
keseluruhan sengketa;
g.
pendapat setiap Arbiter dalam hal
terdapat perbedaan pendapat dalam
Majelis Arbitrase;
h.
amar putusan;
i.
tempat dan tanggal putusan diucapkan;
dan
j.
tandatangan Arbiter Tunggal atau
Majelis Arbitrase.
Tidak ditandatanganinya Putusan Arbitrase
oleh seorang Arbiter karena alasan apapun
f.

6.
5825
5826
5827
1942

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 48 ayat 1.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 48 ayat 2.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 48 ayat 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

tidak mempengaruhi kekuatan berlakunya


Putusan Arbitrase yang dijatuhkan oleh
Majelis Arbitrase.5828

5828
5829
5830
5831
5832
5833

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.

7.

Alasan tentang tidak adanya tandatangan


sebagaimana
dimaksud
dalam
5829
harus
dicantumkan
XVII.4.1.5.6.6
oleh Majelis Arbitrase dalam Putusan
Arbitrase.5830

8.

Dalam Putusan Arbitrase ditetapkan suatu


jangka waktu dimana Putusan Arbitrase
tersebut harus dilaksanakan.5831

9.

Putusan Arbitrase didaftarkan oleh BAPMI


pada kantor kepaniteraan pengadilan negeri
setempat dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak ditetapkannya putusan
Arbitrase, dan harus dilaksanakan oleh para
pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak pendaftaran.5832

10.

Jika dalam jangka waktu yang ditetapkan


dalam Putusan Arbitrase salah satu Pihak
tidak mematuhi dan/atau melaksanakan
Putusan Arbitrase, BAPMI dan/atau Pihak
yang berkepentingan dapat menyampaikan
pemberitahuan mengenai hal tersebut secara
tertulis kepada pengurus asosiasi, himpunan,
ikatan atau organisasi dimana Pihak yang
berkepentingan dan pihak yang ingkar
tersebut menjadi anggota.5833

11.

Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari


Kerja sejak tanggal surat pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud
dalam

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

48
48
48
48
49
49

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
4.
5.
6.
1.
2.
1943

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.1.5.6.105834 di atas belum juga ada


pelaksanaan, BAPMI dan/atau pihak yang
berkepentingan
dapat
menyampaikan
pemberitahuan kepada pihak otoritas di pasar
modal dan kepada semua anggota BAPMI
yang lainnya.5835
12.

Para Pihak dapat mengajukan permohonan


agar Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
administratif yang mungkin terjadi, dan/ atau
untuk menambah atau menghapus sesuatu
apabila dalam Putusan Arbitrase tersebut
sesuatu tuntutan tidak disinggung.5836

13.

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam


XVII.4.1.5.6.125837 harus diajukan secara
tertulis oleh para Pihak yang berkepentingan
kepada BAPMI dalam waktu paling lama
14 (empat belas) hari kalender terhitung
sejak salinan Putusan Arbitrase diterima.
Segera setelah menerima permohonan
tersebut, BAPMI menyampaikannya kepada
Arbiter Tunggal/ Majelis Arbitrase untuk
diputuskan.5838

XVII.4.1.5.7. Biaya dan Imbalan


Untuk penyelesaian sengketa melalui Arbitrase,
para Pihak dikenakan biaya-biaya yang besarnya
ditentukan dari waktu ke waktu oleh BAPMI,
dan ketetapan tersebut merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan BAPMI No. KEP02/BAPMI/11.2009 tentang Peraturan da Acara

1.

5834
5835
5836
5837
5838
1944

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

49 ayat 2.
49 ayat 3.
50.
50.
51.

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

BAPMI.5839
Biaya-biaya Arbirase terdiri dari:

2.

a.

biaya pendaftaran;

c.

imbalan Arbiter.

a.

biaya pendaftaran: oleh Pemohon pada


saat pendaftaran permohonan Arbitrase ke
Sekretariat BAPMI;

b.

biaya pemeriksaan: oleh Pihak yang


bersangkutan
sebelum
pemeriksaan
dimaksud dilakukan; biaya jasa hukum tidak
diperhitungkan sebagai biaya pemeriksaan,
dan ditanggung oleh masing-masing Pihak.

c.

imbalan Arbiter: dibayar oleh para Pihak


dalam 2 (dua) tahap:

b.
3.

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

Biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam


XVII.4.1.5.7.15840 dan XVII.4.1.5.7.25841 harus telah
dilunasi, dengan ketentuan sebagai berikut:5842

1).

pertama, sebesar 50% (lima puluh per


seratus) dari imbalan arbiter dibayar
oleh para Pihak secara pro rata sebelum
dimulainya pemeriksaan Arbitrase;

2).

kedua, sisanya dibayar oleh para


Pihak secara pro rata sebelum Putusan
Arbitrase dibacakan.

Pembayaran biaya dan imbalan sebagaimana


dimaksud dalam XVII.4.1.5.7.35843 dilakukan
dengan cara tunai kepada Sekretariat BAPMI atau
penyetoran ke rekening atas nama BAPMI pada
Bank yang ditunjuk oleh BAPMI.5844

4.

5839
5840
5841
5842
5843
5844

biaya pemeriksaan; dan

No.
No.
No.
No.
No.
No.

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

52
52
52
52
52
52

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1.
2.
2.
3.
4.
1945

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

5.

BAPMI dapat menunda atau menghentikan


proses
Arbitrase
hingga
biaya-biaya
sebagaimana dimaksud di atas dilunasi
oleh para Pihak sesuai dengan waktunya.
Apabila ada Pihak yang tidak membayar
imbalan Arbiter, maka Pihak lainnya harus
membayarkan terlebih dahulu.5845

6.

Dalam hal permohonan gugur berdasarkan


ketentuan dalam XVII.4.1.5.5.225846 dan
XVII.4.1.5.5.235847: 5848
a.

seluruh biaya pemeriksaan yang telah


dibayar para Pihak kepada BAPMI akan
dikembalikan sepenuhnya;

b.

seluruh imbalan Arbiter yang telah


dibayar oleh Termohon kepada BAPMI
dikembalikan sepenuhnya;

c.

Pemohon dikenakan denda sebesar


30% (tiga puluh per seratus) dari
imbalan Arbiter; dan BAPMI akan
mengembalikan imbalan Arbiter yang
telah dibayar Pemohon kepada BAPMI
setelah diperhitungkan dengan denda
tersebut.

XVII.4.1.5.8. Ketentuan Lain


1.

5845
5846
5847
5848
5849
5850
5851
1946

Menyimpang
dari
XVII.4.1.3.2.135849,
XVII.4.1.4.2.165850 dan XVII.4.1.5.5.25851, BAPMI
dan/ atau Pihak yang berkepentingan dapat
mengungkapkan informasi kepada pihak ketiga

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 52 ayat 5.


Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 37 ayat 1.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 37 ayat 2.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 52 ayat 6.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 7.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 14 ayat 1.
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 32 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

mengenai Pendapat Mengikat, Mediasi atau


Arbitrase sepanjang diperlukan untuk pelaksanaan
proses dan/atau hasil dari Pendapat Mengikat,
Mediasi atau Arbitrase tersebut berdasarkan
alasan yang diperbolehkan dalam XVII.4.1.3.3.35852
XVII.4.1.4.3.75854
dan
dan
XVII.4.1.3.3.45853,
5855
5856
XVII.4.1.5.4.3.8 , serta XVII.4.1.5.6.10
dan
5857 5858
XVII.4.1.5.6.11 .
2.

BAPMI (dalam hal ini termasuk anggota BAPMI,


dewan kehormatan BAPMI, pejabat pengurus,
karyawan dan wakil BAPMI, serta mediator dan
Arbiter BAPMI), tidak bertanggungjawab kepada
para Pihak atas kesalahan dalam kaitannya dengan
penyediaan pelayanan untuk keperluan proses
Pendapat Mengikat, Mediasi dan Arbitrase kecuali
bila tindakan kesalahan tersebut dilakukan dengan
itikad tidak baik.5859

3.

Pemohon dan/ atau Termohon tidak dapat


menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun kepada
BAPMI (dalam hal ini termasuk anggota BAPMI,
dewan kehormatan BAPMI, pejabat pengurus,
karyawan dan wakil BAPMI, serta mediator dan
Arbiter BAPMI), termasuk dan tidak terbatas pada
tuntutan ganti rugi berkaitan dengan:5860
a.

pelayanan yang diberikan dalam proses di


BAPMI;

c.

beda pendapat atau sengketa yang diajukan

b.

5852
5853
5854
5855
5856
5857
5858
5859
5860

Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan
Keputusan

BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI
BAPMI

No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.
No.

pemeriksaan dan persidangan yang dilakukan


dalam proses di BAPMI;

KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002
KEP-03/BAPMI/11.2002

tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter
tentang Arbiter

BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,
BAPMI,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

8a
8a
18
18
49
49
53
53
53

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
1.
2.
2.
3.
1.
2.
3.
1947

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepada BAPMI;
hasil dari Pendapat Mengikat, Mediasi dan/
atau Arbitrase;

d.

tindakan yang dilakukan untuk memenuhi


ketentuan dari Keputusan BAPMI No. KEP02/BAPMI/11.2009 tentang Peraturan dan
Acara serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

e.

4.

BAPMI adalah lembaga arbitrase, oleh karena


itu tidak dapat dianggap, dalam keadaan atau
kapasitas apapun, bertindak sebagai penasehat
hukum menyangkut posisi hukum hak-hak para
Pihak. 5 861

XVII.4.1.6. Biaya Dan Imbalan Penyelesaian Sengketa Atau


Beda Pendapat
XVII.4.1.6.1. Biaya Pendaftaran
Setiap pendaftaran permohonan penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui Pendapat
Mengikat atau Alternatif Penyelesaian Sengketa
atau Arbitrase BAPMI dikenakan biaya
pendaftaran sebesar Rp. 1.600.000,- (satu juta
enam ratus ribu rupiah).5862

XVII.4.1.6.2. Biaya Pemeriksaan


1.

Untuk pemeriksaan perkara baik dalam


rangka pemberian Pendapat Mengikat atau
Alternatif Penyelesaian Sengketa maupun
Arbitrase dikenakan biaya pemeriksaan

5861
Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang Arbiter BAPMI, Pasal 53 ayat 4.
5862
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 1.
1948

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

yang besarnya dihitung berdasarkan


pengeluaran nyata yang diperlukan
untuk proses pemeriksaan perkara, antara
lain:5863
a.

biaya sewa ruangan untuk sidang;

c.

biaya transportasi dan akomodasi


pemeriksaan setempat.

b.

biaya transportasi dan akomodasi


saksi/saksi ahli;

2.

Dengan memperhatikan ketentuan dalam


XVII.4.1.3.45864 atau XVII.4.1.4.45865 atau
XVII.4.1.5.75866, kecuali ditentukan lain oleh
para Pihak, untuk keperluan masing-masing
biaya pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.1.6.2.15867, para Pihak wajib
menyetor secara pro-rata deposit biaya
pemeriksaan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah).5868

3.

Apabila seluruh pengeluaran nyata untuk


pemeriksaan ternyata lebih besar dari
jumlah deposit yang disetor, kekurangan
biaya pemeriksaan wajib dibayarkan
oleh para Pihak sebelum pemberian
pendapat dalam hal Pendapat Mengikat,
atau kesepakatan dalam hal Alternatif
Penyelesaian Sengketa, atau putusan
Arbitrase dikeluarkan; sebaliknya jika

5863
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, asal 2 ayat 1.
5864
Keputusan BAPMI No. KEP-02/BAPMI/11.2002 tentang Peraturan dan Acara Badan
Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 9.
5865
Peraturan dan Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 19.
5866
Peraturan dan Acara Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 52.
5867
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrsae Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 1.
5868
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1949

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengeluaran nyata lebih kecil dari deposit


yang disetor, selisih kelebihannya akan
segera dikembalikan kepada para Pihak,
selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja
setelah pemberian Pendapat Mengikat,
atau kesepakatan Alternatif Penyelesaian
Sengketa atau putusan Arbitrase diterbitkan
BAPMI.5869

XVII.4.1.6.3. Besar Imbalan Pendapat Mengikat


1.

Didasarkan pada suatu jumlah tertentu


yang akan disepakati oleh para Pihak
dengan BAPMI yang dilakukan dengan
memperhitungkan kompleksitas dan tingkat
kesulitan dari beda pendapat atau sengketa
yang terhadapnya dimintakan Pendapat
Mengikat BAPMI dengan minimum Imbalan
sebesar Rp. 40.000.000 (empat puluh juta
rupiah);5870 atau

2.

Didasarkan pada nilai tuntutan yang timbul


dalam perbedaan pendapat atau sengketa
dengan besar imbalan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Imbalan Pendapat Mengikat
berikut:5871

5869
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2 ayat 3.
5870
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 3 ayat 1.
5871
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 3 ayat 2.
1950

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

No

Besar Nilai Tuntutan

Imbalan Pendapat Mengikat

lebih kecil dari Rp. 500 juta

4 % dari nilai tuntutan

Rp. 500 juta

3,20 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 1 milyar

2,80 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 2,5 milyar

2,40 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 2,5 milyar sampai dengan Rp. 5 milyar

1,88 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 5 milyar sampai dengan Rp. 7,5 milyar

1,60 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 7,5 milyar sampai dengan Rp. 10 milyar

1,20 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 10 milyar sampai dengan Rp. 15 milyar

1,00 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 15 milyar sampai dengan Rp. 20 milyar

0,88 % dari nilai tuntutan

10

di atas Rp. 20 milyar sampai dengan Rp. 30 milyar

0,76 % dari nilai tuntutan

11

di atas Rp. 30 milyar sampai dengan Rp. 35 milyar

0,72 % dari nilai tuntutan

12

di atas Rp. 35 milyar sampai dengan Rp. 40 milyar

0,68 % dari nilai tuntutan

13

di atas Rp. 40 milyar sampai dengan Rp. 45 milyar

0,56 % dari nilai tuntutan

14

di atas Rp. 45 milyar sampai dengan Rp. 50 milyar

0,52 % dari nilai tuntutan

15

di atas Rp. 50 milyar sampai dengan Rp. 60 milyar

0,48 % dari nilai tuntutan

16

di atas Rp. 60 milyar sampai dengan Rp. 70 milyar

0,44 % dari nilai tuntutan

17

di atas Rp. 70 milyar sampai dengan Rp. 80 milyar

0,40 % dari nilai tuntutan

18

di atas Rp. 80 milyar sampai dengan Rp. 90 milyar

0,36 % dari nilai tuntutan

19

di atas Rp. 90 milyar sampai dengan Rp. 100 milyar

0,32 % dari nilai tuntutan

20

di atas Rp. 100 milyar sampai dengan Rp. 200 milyar

0,24 % dari nilai tuntutan

21

di atas Rp. 200 milyar sampai dengan Rp. 300 milyar

0,20 % dari nilai tuntutan

22

di atas Rp. 300 milyar sampai dengan Rp. 400 milyar

0,16 % dari nilai tuntutan

23

di atas Rp. 400 milyar sampai dengan Rp. 500 milyar

0,12 % dari nilai tuntutan

24

lebih besar dari Rp. 500 milyar

0,08 % dari nilai tuntutan

XVII.4.1.6.4. Besar Imbalan Alternatif Penyelesaian Sengketa


1.

Didasarkan pada suatu jumlah tertentu yang akan


disepakati oleh para Pihak dengan BAPMI yang
dilakukan dengan memperhitungkan kompleksitas
dan tingkat kesulitan dari beda pendapat atau
sengketa yang terhadapnya dimintakan Pendapat
Mengikat BAPMI dengan minimum imbalan sebesar

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1951

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Rp. 60.000.000 (enam puluh juta


rupiah);5872 atau
2.

No

Didasarkan pada nilai tuntutan yang


timbul dalam perbedaan pendapat
atau sengketa dengan besar imbalan
sebagaimana tercantum dalam Daftar
Imbalan Alternatif Penyelesaian
Sengketa berikut:5873

Besar Nilai Tuntutan

Imbalan Pendapat
Mengikat

lebih kecil dari Rp. 500 juta

6 % dari nilai tuntutan

Rp. 500 juta

4,80 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 1 milyar

4,20 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 2,5 milyar

3,60 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 2,5 milyar sampai dengan Rp. 5 milyar

2,80 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 5 milyar sampai dengan Rp. 7,5 milyar

2,32 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 7,5 milyar sampai dengan Rp. 10 milyar

1,80 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 10 milyar sampai dengan Rp. 15 milyar

1,48 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 15 milyar sampai dengan Rp. 20 milyar

1,32 % dari nilai tuntutan

10

di atas Rp. 20 milyar sampai dengan Rp. 30 milyar

1 % dari nilai tuntutan

11

di atas Rp. 30 milyar sampai dengan Rp. 35 milyar

0,84 % dari nilai tuntutan

12

di atas Rp. 35 milyar sampai dengan Rp. 40 milyar

0,78 % dari nilai tuntutan

13

di atas Rp. 40 milyar sampai dengan Rp. 45 milyar

0,72 % dari nilai tuntutan

14

di atas Rp. 45 milyar sampai dengan Rp. 50 milyar

0,70 % dari nilai tuntutan

15

di atas Rp. 50 milyar sampai dengan Rp. 60 milyar

0,66 % dari nilai tuntutan

16

di atas Rp. 60 milyar sampai dengan Rp. 70 milyar

0,60 % dari nilai tuntutan

17

di atas Rp. 70 milyar sampai dengan Rp. 80 milyar

0,56 % dari nilai tuntutan

18

di atas Rp. 80 milyar sampai dengan Rp. 90 milyar

0,52 % dari nilai tuntutan

19

di atas Rp. 90 milyar sampai dengan Rp. 100 milyar

0,48 % dari nilai tuntutan

5872
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 1.
5873
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 2.
1952

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

20

di atas Rp. 100 milyar sampai dengan Rp. 200 milyar

0,36 % dari nilai tuntutan

21

di atas Rp. 200 milyar sampai dengan Rp. 300 milyar

0,32 % dari nilai tuntutan

22

di atas Rp. 300 milyar sampai dengan Rp. 400 milyar

0,28 % dari nilai tuntutan

23

di atas Rp. 400 milyar sampai dengan Rp. 500 milyar

0,22 % dari nilai tuntutan

24

lebih besar dari Rp. 500 milyar

0,16 % dari nilai tuntutan

3.

4.

Kecuali ditetapkan lain oleh para Pihak


dalam perjanjian arbitrase, besar Imbalan
Arbitrase ditentukan sebagaimana dimaksud
dalam Daftar Imbalan Arbitrase di bawah
ini, dengan ketentuan sebagai berikut:5874
a.

apabila tuntutan Pemohon dikabulkan


seluruhnya atau pendirian Pemohon
seluruhnya dibenarkan oleh Arbiter
Tunggal/Majelis Arbitrase, biaya dan
imbalan Arbitrase menjadi beban dan
wajib dibayar oleh Pihak Termohon;

b.

apabila tuntutan Pemohon ditolak oleh


Arbiter Tunggal/Majelis Arbitrase,
biaya dan imbalan arbitrase menjadi
beban Pemohon;

c.

apabila tuntutan dikabulkan sebagian


biaya pemeriksaan dibagi antara
kedua belah Pihak dengan pembagian
yang dianggap adil oleh Arbiter
Tunggal/Majelis Arbitrase.

Untuk imbalan Arbitrase yang harus dibayar


oleh para Pihak ditentukan berdasarkan besar
nilai tuntutan yang diajukan oleh Pemohon
berdasarkan Daftar Imbalan Arbitrase di
bawah ini:5875

5874
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 5.
5875
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 6.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1953

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

No

Besar Nilai Tuntutan

lebih kecil dari Rp. 500 juta

8 % dari nilai tuntutan

Rp. 500 juta

6,40 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 1 milyar

5,60 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 2,5 milyar

4,80 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 2,5 milyar sampai dengan Rp. 5 milyar

3,76 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 5 milyar sampai dengan Rp. 7,5 milyar

3,12 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 7,5 milyar sampai dengan Rp. 10 milyar

2,40 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 10 milyar sampai dengan Rp. 15 milyar

2 % dari nilai tuntutan

di atas Rp. 15 milyar sampai dengan Rp. 20 milyar

1,76 % dari nilai tuntutan

10

di atas Rp. 20 milyar sampai dengan Rp. 30 milyar

1,20 % dari nilai tuntutan

11

di atas Rp. 30 milyar sampai dengan Rp. 35 milyar

1,12% dari nilai tuntutan

12

di atas Rp. 35 milyar sampai dengan Rp. 40 milyar

1,04 % dari nilai tuntutan

13

di atas Rp. 40 milyar sampai dengan Rp. 45 milyar

0,96 % dari nilai tuntutan

14

di atas Rp. 45 milyar sampai dengan Rp. 50 milyar

0,88 % dari nilai tuntutan

15

di atas Rp. 50 milyar sampai dengan Rp. 60 milyar

0,84 % dari nilai tuntutan

16

di atas Rp. 60 milyar sampai dengan Rp. 70 milyar

0,76 % dari nilai tuntutan

17

di atas Rp. 70 milyar sampai dengan Rp. 80 milyar

0,72 % dari nilai tuntutan

18

di atas Rp. 80 milyar sampai dengan Rp. 90 milyar

0,68 % dari nilai tuntutan

19

di atas Rp. 90 milyar sampai dengan Rp. 100 milyar

0,64 % dari nilai tuntutan

20

di atas Rp. 100 milyar sampai dengan Rp. 200 milyar

0,48 % dari nilai tuntutan

21

di atas Rp. 200 milyar sampai dengan Rp. 300 milyar

0,40 % dari nilai tuntutan

22

di atas Rp. 300 milyar sampai dengan Rp. 400 milyar

0,32 % dari nilai tuntutan

23

di atas Rp. 400 milyar sampai dengan Rp. 500 milyar

0,28 % dari nilai tuntutan

24

lebih besar dari Rp. 500 milyar

0,24 % dari nilai tuntutan

5.

1954

Imbalan Pendapat
Mengikat

Biaya dan imbalan sebagaimana tercantum


di atas belum termasuk pajak pertambahan
nilai dan kewajiban perpajakan lain, jika
ada, sesuai dengan perundang-undangan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

mengenai perpajakan yang berlaku.5876


6.

Biaya dan Imbalan yang ditentukan


dalam Peraturan ini wajib dilunasi
para Pihak sesuai dengan kerangka
waktu pembayaran biaya dan imbalan
sebagaimana diatur dalam Keputusan
BAPMI
No.
KEP-02/BAPMI/11.2009
tentang Peraturan dan Acara BAPMI.5877

7.

Biaya pelaksanaan (eksekusi) suatu putusan


arbitrase ditetapkan dari waktu ke waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
masing-masing pengadilan negeri tempat
dimana penetapan pelaksanaan (eksekusi)
tersebut diajukan.5878

8.

Biaya pelaksanaan (eksekusi) tersebut


dibebankan kepada Pihak yang telah
dikalahkan dan tidak secara sukarela
memenuhi putusan arbitrase.5879

XVII.4.1.7. Benturan Kepentingan Dan Afiliasi Bagi


Arbiter Dan Mediator
1.

Dalam rangka menciptakan Arbiter atau


Mediator yang independen, maka setiap
Pihak yang akan ditunjuk sebagai Arbiter atau
Mediator dalam suatu beda pendapat atau
sengketa wajib terlebih dahulu memastikan
bahwa yang bersangkutan tidak memiliki
Benturan Kepentingan terhadap permasalahan

5876
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 7 ayat 1.
5877
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 7 ayat 1.
5878
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8 ayat 1.
Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang Biaya dan Imbalan Penyelesaian
5879
Sengketa Atau Beda Pendapat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8 ayat 2.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1955

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang menjadi sengketa atau beda pendapat.5880


2.

3.

Seorang calon Arbiter atau calon Mediator


dianggap memiliki Benturan Kepentingan
atau hubungan Afiliasi apabila yang
bersangkutan:5881
a.

Baik
secara
langsung
maupun
tidak langsung memiliki perbedaan
kepentingan
ekonomis
terhadap
permasalahan yang sedang menjadi
sengketa atau beda pendapat yang
diajukan
penyelesaiannya
melalui
BAPMI;

b.

Memiliki hubungan kerja yang bersifat


jangka pendek, dan/atau hanya untuk
kasus tertentu yang tidak berkelanjutan,
termasuk 180 (seratus delapan puluh)
hari sesudahnya, sejak berakhirnya
hubungan kerja yang bersifat jangka
pendek dan/atau hanya untuk kasus
tertentu yang tidak berkelanjutan
tersebut.

Dalam hal calon Arbiter atau calon Mediator


memiliki hubungan kerja jangka panjang, yang
bersifat umum dan secara berkelanjutan tersebut
secara berkelanjutan, dengan salah satu Pihak yang
bersengketa atau berbeda Pendapat, maka calon
Arbiter atau calon Mediator juga tidak dapat ditunjuk
sebagai Arbiter atau Mediator oleh Pihak lawan untuk
menyelesaikan sengketa atau beda pendapat sampai
dengan jangka waktu 180 (seratus delapan puluh)
hari setelah berakhirnya jangka waktu hubungan
kerja jangka panjang yang bersifat umum.5882

5880
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 1.
5881
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2.
5882
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 3.
1956

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

4.

Seorang calon Arbiter atau calon Mediator


dianggap memiliki hubungan Afiliasi, apabila
yang bersangkutan:5883
a.

Memiliki hubungan keluarga dengan


salah satu Pihak yang bersengketa atau
berbeda pendapat, karena:
1).

Perkawinan
sampai
dengan
derajat kedua baik secara vertikal
maupun horizontal, yaitu:
suami atau isteri;
orang tua dari suami/ isteri
atau suami/ isteri dari anak;
c)
kakek/ nenek dari suami/
isteri atau suami/ isteri
dari cucu;
d)
saudara dari suami/ istri
atau;
e)
suami atau istri dari saudara
orang yang bersangkutan
Keturunan
sampai
dengan
derajat kedua baik secara vertikal
maupun horizontal, yaitu:
a)
b)

2).

b.

c.

a)
orang tua atau anak;
b)
kakek/ nenek atau cucu;
c)
adik/ kakak atau saudara.
Memiliki hubungan sebagai pegawai
atau direktur atau komisaris dengan
salah satu Pihak yang bersengketa atau
berbeda pendapat;
Memiliki
hubungan
karena
kedudukannya sebagai direksi dan/atau
dewan komisaris Perusahaan dari salah
satu Pihak atau lebih yang bersengketa
atau berbeda pendapat;

5883
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1957

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

d.

Memiliki hubungan pengendalian


baik langsung maupun tidak langsung
dengan salah satu Pihak yang
bersengketa atau berbeda pendapat;

e.

Hubungan
karena
kedudukannya
sebagai Pemegang Saham Utama dari
salah satu Pihak yang bersengketa atau
berbeda pendapat.

5.

Bahwa yang dimaksud dengan pengendalian


adalah kemampuan untuk menentukan, baik
langsung maupun tidak langsung, dengan cara
apa pun pengelolaan dan atau kebijaksanaan
perusahaan.5884

6.

Bahwa yang dimaksud dengan Pemegang


Saham Utama adalah Pihak yang, baik secara
langsung maupun tidak langsung, memiliki
sekurang-kurangnya
20%
(dua
puluh
perseratus) hak suara dari seluruh saham
yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan
oleh suatu Perseroan atau jumlah yang lebih
kecil dari itu sebagaimana ditetapkan oleh
BAPEPAM.5885

7.

Seseorang tidak dapat ditunjuk menjadi


Arbiter dalam acara Arbitrase BAPMI atau
Mediator dalam Alternatif Penyelesaian
Sengketa BAPMI apabila yang bersangkutan
adalah merupakan Orang Dalam atau
memiliki Informasi Orang Dalam dari
Pihak lawan bersengketa atau berbeda
pendapat.5886

8.

Seorang calon Arbiter atau calon Mediator

5884
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 5.
5885
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 6.
5886
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 7.
1958

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dianggap memiliki Informasi Orang Dalam


apabila yang bersangkutan merupakan:5887
a.

komisaris, direktur, atau pegawai salah


satu Pihak yang bersengketa atau
berbeda pendapat;

b.

pemegang saham utama salah satu


Pihak yang bersengketa atau berbeda
pendapat;

c.

orang perseorangan yang karena


kedudukan atau profesinya atau karena
hubungan usahanya dengan salah satu
Pihak yang bersengketa atau berbeda
pendapat sehingga memungkinkan yang
bersangkutan memperoleh Informasi
Orang Dalam;

d.

Mereka yang dalam waktu 6 (enam)


bulan terakhir tidak lagi menjadi
Pihak sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.1.7.8.a5888 atau XVII.4.1.7.8.b 5889
atau XVII.4.1.7.8.c5890.

9.

Bahwa yang dimaksud dengan Informasi


Orang Dalam adalah Informasi Material
yang dimiliki oleh orang dalam yang belum
tersedia untuk umum. 5 891

10.

Setelah memastikan bahwa calon Arbiter


atau Calon Mediator tidak memiliki Benturan
Kepentingan atau tidak memiliki hubungan
Afiliasi, atau bahkan bukan merupakan

5887
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8.
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
5888
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8.1
5889
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8.2.
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
5890
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 8.3.
5891
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 9.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1959

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Orang Dalam atau Pihak yang memiliki


Informasi Orang Dalam sebagaimana diatur
dalam Keputusan BAPMI No. KEP-05/
BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan
Kepentingan dan Afiliasi Bagi Arbiter dan
Mediator BAPMI, calon Arbiter atau Mediator
wajib membuat dan menanda tangani Surat
Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan
Kepentingan atau Hubungan Afiliasi.5892
11.

Surat Pernyataan Tidak Mempunyai Benturan


Kepentingan atau Hubungan Afiliasi dimaksud
wajib disampaikan kepada BAPMI dengan
salinannya disampaikan semua Pihak yang
bersengketa atau berbeda pendapat.5893

12.

Arbiter atau Mediator bertanggung jawab


penuh atas segala risiko hukum yang timbul
dari kebenaran Surat Pernyataan Tidak
Mempunyai Benturan Kepentingan atau
Hubungan Afiliasi yang dibuat dan ditanda
tanganinya tersebut.5894

13.

Setiap Pihak yang bersengketa atau berbeda


pendapat berhak untuk mengajukan sanggahan
atau Hak Ingkar dengan mengajukan buktibukti apabila Surat Pernyataan yang dibuat
oleh calon Arbiter atau calon Mediator tersebut
ternyata tidak benar.5895

14.

Sanggahan atau Hak Ingkar tersebut wajib


disampaikan ke BAPMI dengan salinan
disampaikan kepada Pihak-Pihak yang
bersengketa atau berbeda pendapat sebelum

5892
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 10.
5893
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 11.
5894
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 12.
5895
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 13.
1960

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

ditetapkannya
Putusan Arbitrase
atau
Kesepakatan Alternatif Penyelesaian Sengketa
ditanda tangani.5896
15.

Dalam hal sanggahan atau pengajuan Hak


Ingkar
sebagaimana
dimaksud
dalam
5897
terbukti atau diterima, maka
XVII.4.1.7.14
Arbiter atau Mediator yang bersangkutan
harus segera mengundurkan diri sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Dan Acara
BAPMI.5898

XVII.4.1.8. Etika Perilaku Arbiter/Mediator


XVII.4.1.8.1. Etika Perilaku Terhadap Lembaga
Dan Profesi
Arbiter/Mediator BAPMI senantiasa:5899
1.

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa dan menjunjung tinggi Negara
Hukum Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945;

2.

bersikap jujur, profesional, objektif,


hati-hati, dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugasnya;

3.

berorientasi
keadilan;

kepada

menggali,
memahami

mengikuti
dan
nilai-nilai
hukum

4.

penegakan

5896
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 14.
5897
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 14.
5898
Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002 tentang Pedoman Benturan Kepentingan
dan Afiliasi Bagi Arbiter dan Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 15.
5899
Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1961

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

yang hidup di dalam masyarakat,


khususnya
masyarakat
Pasar
Modal;

1962

5.

bersikap independen
memihak;

dan

tidak

6.

mengambil putusan berdasarkan


ketentuan hukum, atau berdasarkan
rasa keadilan dan kepatutan (ex aequo
et bono);

7.

bersikap sopan, tegas dan bijaksana


dalam memimpin sidang, baik dalam
ucapan maupun perbuatan;

8.

menjaga
kewibawaan
ketenteraman persidangan;

dan

9.

menghormati hak para pihak untuk


didengar keterangannya;

10.

menjaga kerahasiaan data dan


informasi yang diterima, diketahui,
diperoleh dari atau sehubungan
dengan pemeriksaan sengketa atau
beda pendapat yang diselesaikan
melalui
Arbitrase/Mediasi
di
BAPMI;

11.

menghindarikan diri dari adanya


benturan kepentingan pada saat
melaksanakan tugasnya;

12.

berupaya semaksimal mungkin


untuk memberikan putusan dalam
waktu yang telah disepakati atau
ditentukan.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.4.1.8.2. Etika Perilaku Hubungan Kerja


Arbiter/Mediator BAPMI senantiasa:5900
1.

menjaga kehormatan, martabat,


nama baik dan reputasi rekan-rekan
Arbiter/Mediator lain, lembaga
Arbitrase/Mediasi, dan BAPMI
baik di dalam maupun di luar
persidangan;

2.

memiliki
kesadaran,
kesetiaan
dan penghargaan terhadap profesi
Arbiter/
Mediator,
lembaga
Arbitrase/Mediasi dan BAPMI;

3.

menjaga dan memupuk hubungan


kerja yang baik dan saling
menghormati
dengan
sesama
Arbiter/Mediator
BAPMI
dan
Pengurus BAPMI serta Dewan
Kehormatan BAPMI.

XVII.4.1.8.3. Etika Perilaku Menjaga Integritas


Diri
Arbiter/Mediator BAPMI tidak:5901

5900
5901

1.

melakukan perbuatan yang dapat


merugikan atau bertentangan dengan
kepentingan dan ketertiban umum;

2.

melakukan perbuatan yang dapat


membuat cacat hukum pada putusan
yang diambilnya;

3.

menyalahgunakan
wewenangnya
untuk kepentingan pribadi atau
golongan;

Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 2.


Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1963

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

4.

menjalankan profesi atau pekerjaan


yang bertentangan dengan harkat dan
martabat seorang Arbiter/Mediator;

5.

memangku sesuatu jabatan lain


yang
mengganggu
kebebasan
dan kemandiriannya di dalam
menjalankan tugas sebagai Arbiter/
Mediator;

6.

menerima bantuan atau pemberian


dalam bentuk apapun, baik secara
langsung maupun tidak langsung,
yang dimaksudkan atau diduga
untuk atau dapat mempengaruhi
putusannya;

7.

mencari publisitas dari sengketa


atau
beda
pendapat
yang
ditanganinya.

XVII.4.1.8.4. Pengawasan
Perilaku

5902
5903
5904
1964

dan

Penegakan

Etika

1.

Dewan
Kehormatan
menerima
dan
memeriksa pengaduan mengenai dugaan
pelanggaran Etika Perilaku yang dilakukan
oleh Arbiter/Mediator BAPMI.5902

2.

Pelanggaran terhadap Etika Perilaku


ini dikenakan sanksi oleh Ketua BAPMI
berdasarkan putusan Dewan Kehormatan
sesuai dengan tingkat pelanggarannya.5903

3.

Sanksi atau hukuman terhadap Arbiter/


Mediator
yang
terbukti
melakukan
pelanggaran Etika Perilaku ini dapat
berupa:5904

Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 1.
Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 2.
Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal 4 ayat 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

a.

teguran, baik lisan maupun tertulis;

b.

peringatan secara tertulis;

c.

pemberhentian
sementara
sebagai
Arbiter/Mediator
BAPMI;

d.

pemberhentian
selamanya
sebagai
Arbiter/Mediator
BAPMI.

4.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk


pemeriksaan atas pelanggaran Etika
Perilaku ini menjadi beban BAPMI.

5.

Tentang tata cara penyampaian laporan/


pengaduan atas dugaan pelanggaran Etika
Perilaku, proses pemeriksaan, pengambilan
dan pelaksanaan putusan diatur di dalam
Hukum Acara sebagaimana tercantum pada
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator
BAPMI.

XVII.4.1.8.5. Ketentuan Lain


1.

Etika Perilaku Arbiter/Mediator BAPMI


disahkan dalam Rapat Umum Anggota
Tahunan BAPMI yang diselenggarakan
di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2004 dan
dinyatakan berlaku sejak tanggal ditutupnya
Rapat tersebut.

2.

Hal-hal yang belum diatur dalam Etika


Perilaku dan/ataupun penyempurnaannya
diserahkan kepada Dewan Kehormatan
untuk membuat dan mengesahkannya
dengan kewajiban melaporkannya kepada
Rapat Umum Anggota yang berikutnya,
sesuai dengan prosedur berikut:
a.

Anggota BAPMI, anggota Pengurus,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1965

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

dan/atau anggota Dewan Kehormatan


berhak mengajukan usulan perubahan
dan/atau penambahan Etika Perilaku.

1966

b.

Anggota BAPMI, anggota Pengurus,


dan/atau anggota Dewan Kehormatan
yang bermaksud mengajukan usulan
perubahan dan/atau penambahan Etika
Perilaku, harus menyampaikannya
secara tertulis disertai alasan dan konsep
perubahan dan/atau penambahannya
kepada
Ketua
BAPMI.
Usulan
perubahan dan/atau penambahan Etika
Perilaku dari anggota Pengurus kepada
Ketua BAPMI kemudian dibahas dan
diputus dalam Rapat Pengurus.

c.

Ketua menyampaikan pemberitahuan


kepada seluruh anggota Dewan
Kehormatan
mengenai
usulan
perubahan dan/atau penambahan
Etika Perilaku sebagaimana dimaksud
di atas paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah menerima usulan tersebut.

d.

Dewan Kehormatan, dalam waktu


15 (lima belas) hari kerja setelah
menerima pemberitahuan dari Ketua
sebagaimana dimaksud di atas, harus
sudah memulai rapat pertama untuk
membahas usulan perubahan dan/
atau penambahan Etika Perilaku.

e.

Dewan
Kehormatan
berwenang
sepenuhnya untuk menerima dengan
perubahan atau menolak usulan
perubahan dan/atau penambahan
Etika Perilaku.

f.

Keputusan dimaksud di atas diambil


berdasarkan musyawarah mufakat

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

atau
voting
berdasarkan
suara
terbanyak biasa (lebih dari satu perdua
jumlah anggota Dewan Kehormatan
yang hadir). Keputusan dapat juga
diambil melalui keputusan sirkuler
(circular resolution) asalkan disetujui
dan ditandatangani oleh seluruh
Anggota Dewan Kehormatan.

XVII.4.1.8.6. Hukum Acara Penegakan Etika Perilaku


XVII.4.1.8.6.1. Pengaduan

5905
Lampiran Etika
Pasal 1 ayat 1.
5906
Lampiran Etika
Pasal 1 ayat 1.
5907
Lampiran Etika
Pasal 1 ayat 2.
Lampiran Etika
5908
Pasal 1 ayat 1.

1.

Dewan Kehormatan menerima pengaduan


secara tertulis dari Pengurus atau pihak
lain melalui Pengurus mengenai dugaan
pelanggaran terhadap Etika Perilaku yang
dilakukan oleh Arbiter/Mediator BAPMI.5905

2.

Apabila Pengurus menerima pengaduan


sebagaimana
dimaksud
dalam
XVII.4.1.8.6.1.15906 pihak lain, Pengurus harus
segera menyampaikan pengaduan tersebut
kepada Dewan Kehormatan paling lambat 5
(lima) hari kerja sejak diterimanya pengaduan
tersebut.5907

3.

Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam


XVII.4.1.8.6.1.15908 harus disampaikan kepada
Dewan Kehormatan dengan menyebutkan
dan menjelaskan nama dan kepentingan

Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1967

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

pengadu, nama Arbiter/Mediator yang


diduga melakukan pelanggaran, jenis
pelanggaran yang dilakukannya, waktu
terjadinya pelanggaran, dan bukti-bukti
yang mendukung dugaan tersebut.5909
4.

Selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh)


hari kerja setelah Dewan Kehormatan
menerima pengaduan, Dewan Kehormatan
sudah harus dapat menetapkan hari sidang
pertama dan menyampaikan surat panggilan
melalui surat tercatat atau kurir kepada
pengadu dan teradu dengan tembusan
kepada Ketua BAPMI. Surat panggilan sudah
harus disampaikan paling lambat 5 (lima) hari
kerja sebelum tanggal sidang pertama tanpa
menghitung tanggal pengiriman dan tanggal
sidang.5910

5.

Surat Panggilan harus menyebutkan (a) alasan


panggilan sidang, (b) hari, tanggal, waktu
dan tempat dilaksanakannya sidang, dengan
melampirkan fotokopi surat pengaduan
beserta lampirannya dan fotokopi Hukum
Acara ini agar para pihak mengetahui proses
beracaranya dan (c) adanya kewajiban pihak
teradu untuk menyerahkan jawaban pada
sidang pertama.5911

XVII.4.1.8.6.2. Pemeriksaan
1.

Apabila pengadu tidak hadir tanpa alasan


yang sah pada sidang pertama, pengaduan

5909
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 1 ayat 3.
5910
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 1 ayat 4.
5911
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 1 ayat 5.
1968

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

dinyatakan gugur.5912

5912
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 1.
5913
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 5.
5914
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 2.
5915
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 3.
5916
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 5.
5917
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 4.

2.

Apabila teradu tidak hadir tanpa alasan yang


sah pada sidang pertama, Dewan Kehormatan
akan melakukan panggilan kembali dalam
jangka waktu yang ditetapkan oleh Dewan
Kehormatan dengan tunduk pada ketentuan
XVII.4.1.8.6.2.55913. Apabila teradu tetap tidak
hadir tanpa alasan yang sah pada sidang
kedua, pengaduan akan diperiksa dan diputus
tanpa hadirnya teradu.5914

3.

Pada sidang pertama, teradu harus


memberikan jawabannya secara tertulis,
disertai bukti-bukti yang dianggapnya perlu,
dalam 3 (tiga) rangkap.5915

4.

Jika teradu tidak memberikan jawaban tertulis


pada sidang pertama, Dewan Kehormatan
dapat
memberikan
kesempatan
untuk
menyampaikan jawaban pada sidang kedua
dalam waktu yang ditetapkan oleh Dewan
Kehormatan dengan tunduk pada ketentuan
dalam XVII.4.1.8.6.2.55916. Jika teradu tetap tidak
memberikan jawaban, maka ia dianggap telah
melepaskan hak jawabnya dan pengaduan akan
diperiksa dan diputus tanpa jawaban teradu.5917

5.

Panggilan sidang setelah sidang pertama


harus diterima oleh pihak pengadu dan teradu
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum hari

Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1969

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sidang yang ditentukan tanpa menghitung


tanggal pengiriman dan tanggal sidang,
dengan tembusan kepada Ketua BAPMI.5918
6.

Pengadu dan teradu datang sendiri dalam


sidang-sidang atau menguasakan kepada
orang lain.5919

7.

Di hadapan sidang, kedua belah pihak dapat


mengemukakan dan/atau dapat diminta oleh
Dewan Kehormatan untuk mengemukakan
alasan pengaduan dan pembelaan, bukti-bukti
dan saksi-saksi, dengan ketentuan biaya untuk
menunjukkan bukti dan menghadirkan saksi
menjadi beban biaya pihak yang mengajukan
bukti dan saksi yang bersangkutan itu
sendiri.5920

XVII.4.1.8.6.3. Bentuk Persidangan


Sidang-sidang untuk memproses pengaduan
adanya dugaan pelanggaran Arbiter/Mediator
BAPMI terhadap Etika Perilaku dilaksanakan
oleh Dewan Kehormatan sebagai majelis yang
dihadiri/diwakili secara sah oleh lebih dari
satu perdua anggota Dewan Kehormatan,
dan dipimpin oleh salah satu anggota Dewan
Kehormatan yang dipilih oleh dan di antara
anggota Dewan Kehormatan yang hadir untuk
memimpin persidangan itu.5921

1.

5918
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 5.
5919
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 6.
5920
Lampiran Etika
Pasal 2 ayat 3.
Lampiran Etika
5921
Pasal 3 ayat 1.
1970

2.

Anggota

Dewan

Kehormatan

yang

Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

berhalangan hadir hanya dapat diwakili


oleh Anggota Dewan Kehormatan lainnya
dengan surat kuasa, tetapi seorang Anggota
Dewan Kehormatan hanya dapat mewakili
sebanyak-banyaknya seorang Anggota Dewan
Kehormatan lainnya.5922
3.

Persidangan dilakukan secara tertutup dengan


dihadiri oleh anggota Dewan Kehormatan,
pihak pengadu dan/atau kuasanya, pihak
teradu dan/atau kuasanya, saksi-saksi, dan
Pengurus BAPMI.5923

XVII.4.1.8.6.4. Putusan

5922
Lampiran Etika
Pasal 3 ayat 2.
5923
Lampiran Etika
Pasal 3 ayat 3.
5924
Lampiran Etika
Pasal 4 ayat 1.
Lampiran Etika
5925
Pasal 4 ayat 2.

1.

Sidang dapat mengambil keputusan secara


sah apabila pada sidang pertama hadir atau
diwakili secara sah lebih dari satu perdua
anggota Dewan Kehormatan.5924

2.

Putusan diambil oleh Dewan Kehormatan


berdasarkan musyawarah mufakat atau voting
berdasarkan suara terbanyak biasa (lebih
dari satu perdua jumlah anggota Dewan
Kehormatan yang hadir) dan ditandatangani
oleh semua anggota Dewan Kehormatan
yang hadir. Apabila dilakukan voting, putusan
tidak perlu mencantumkan adanya dissenting
opinion yang mungkin ada dalam pengambilan
putusan.5925

3.

Putusan harus sudah dapat diambil oleh

Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,


Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1971

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Dewan Kehormatan paling lambat 30 hari kerja


terhitung sejak tanggal sidang pertama.5926
4.

Dewan Kehormatan menerima


serta memutus pengaduan
pelanggaran Etika Perilaku
Mediator sebagai instansi
terakhir.5927

dan memeriksa
atas dugaan
oleh Arbiter/
pertama dan

5.

Putusan harus memuat pertimbangan


yang menjadi dasarnya dan menunjuk
pada pasal-pasal Etika Perilaku yang
dilanggar. 59 2 8

6.

Putusan dibacakan oleh Dewan Kehormatan


dalam sidang terbuka dan, dalam waktu
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah
putusan diucapkan, salinan putusan tersebut
disampaikan kepada pihak teradu, pengadu,
dan Pengurus BAPMI.5929

7.

Segera setelah menerima salinan putusan


Dewan Kehormatan, Pengurus melaksanakan
putusan tersebut dan menyampaikan laporan
kepada segenap Anggota BAPMI dan Ketua
Bapepam mengenai putusan tersebut dan
tindakan yang telah dilakukan.5930

XVII.4.2. B adan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS)


Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) merupakan
badan yang berada di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI)
5926
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 4 ayat 3.
5927
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 4 ayat 4.
5928
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 4 ayat 5.
5929
Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia,
Pasal 4 ayat 6.
5930 Lampiran Etika Perilaku Arbiter/Mediator Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, Pasal
4 ayat 7.
1972

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

vdan merupakan satu-satunya Badan Arbitrase Islam/ Syariah


di Indonesia. Pada tanggal 21 Oktober 1993 MUI memprakarsai
berdirinya Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI)
dalam bentuk badan hukum yayasan sesuai dengan akta
notaris Yudo Paripurno, SH Nomor 175.
Berdasarkan keputusan rapat Dewan Pimpinan Majelis
Ulama Indonesia Nomor: Kep-09/MUI/XII/2003 tanggal 24
Desember 2003, nama Badan Arbitrase Muamalat Indonesia
(BAMUI) diubah menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional
(BASYARNAS). Surat Keputusan (SK) MUI tersebut juga
menetapkan perubahan bentuk badan hukum BAMUI
dari yayasan menjadi badan yang berada di bawah MUI
dan merupakan perangkat organisasi MUI dimana dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya bersifat otonom dan
independen.5931

XVII.4.2.1. Lingkup Sengketa


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1992 Tentang Perbankan telah mengatur tentang perbankan
syariah. Keberadaan bank-bank yang beroperasi secara
syariah ini, memungkinkan timbulnya sengketa antara bank
syariah dengan nasabahnya sehingga Dewan Syariah Nasional
menganggap perlu untuk mengeluarkan fatwa bagi lembaga
keuangan syariah guna mendapatkan kepastian hukum
terkait akad-akad perbankan syariah. Fatwa Dewan Syariah
Nasional mengharuskan pencantuman klasula arbitrase dalam
setiap produk akad dari bank syariah atau lembaga keuangan
syariah yang berbunyi: Jika salah satu pihak tidak menunaikan
kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara para pihak maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah setelah
tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Dengan adanya
klasula arbitrase tersebut maka penyelesaian semua sengketa
yang terjadi antara perbankan syariah maupun lembaga
5931

http://www.mui.or.id/content/sejarah-basyarnas, diakses tanggal 16 Februari 2010.


Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1973

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

keuangan syariah dengan nasabahnya harus diselesaikan


melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS).5932
Yurisdiksi BASYARNAS meliputi:5933
1.

Menyelesaikan secara adil dan cepat sengketa muamalah


(perdata) yang timbul dalam bidang perdagangan,
keuangan, industri, jasa dan lain-lain yang menurut
hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai
sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa, dan para
pihak sepakat secara tertulis untuk menyerahkan
penyelesaiannya kepada BASYARNAS sesuai dengan
Prosedur BASYARNAS.

2.

Memberikan pendapat yang mengikat atas permintaan


para pihak tanpa adanya suatu sengketa mengenai
persoalan berkenaan dengan suatu perjanjian.

Adapun kesepakatan untuk menyerahkan penyelesaian


sengketa kepada BASYARNAS, dilakukan oleh para pihak:5934
1.
2.

Dengan mencantumkan klausula arbitrase dalam


suatu naskah perjanjian; atau
Dengan perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat dan
disetujui oleh para pihak, baik sebelum maupun setelah
timbul sengketa.

XVII.4.2.2. Ketentuan Umum

5932
5933
5934
5935
1974

1.

Prosedur Arbitrase dimulai dengan mendaftarkan Surat


Permohonan untuk mengadakan arbitrase di Sekretariat
BASYARNAS.5935

2.

Pendaftaran Surat Permohonan tidak akan dilakukan


oleh Sekretariat, apabila biaya pendaftaran dan biaya
pemeriksaan serta honorarium arbiter sebagaimana

http://www.mui.or.id/content/sejarah-basyarnas, diakses tanggal 16 Februari 2010.


Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 1.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 2.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 3.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

ditetapkan dalam peraturan tentang biaya arbitrase


belum dibayar lunas oleh Pemohon.5936
3.

Apabila para pihak tidak mampu membayar biaya


pendaftaran, dan biaya pemeriksaan yang dapat
dibuktikan dengan surat keterangan resmi sekurangkurangnya dari Lurah setempat, maka Ketua
BASYARNAS dapat menetapkan kebijaksanaannya.5937

4.

Apabila dalam perjanjian yang memuat klausula


arbitrase, tempat tinggal atau tempat kedudukan
para pihak telah dinyatakan dengan tegas, maka
BASYARNAS akan menganggap alamat-alamat tersebut
sebagai alamat tetap dan tidak berubah, kecuali jika
yang bersangkutan secara tertulis memberitahukan
kepada BASYARNAS dan pihak lawan sengketanya
tentang adanya perubahan alamat.5938

5.

Surat panggilan atau surat-surat lainnya dari


BASYARNAS kepada para pihak akan disampaikan di
tempat tinggal atau tempat kedudukan sebagaimana
ditetapkan pada XVII.4.2.2.45939.5940

XVII.4.2.3. Surat Permohonan


XVII.4.2.3.1. Hal-hal Yang Dimuat
Surat Permohonan harus memuat sekurangkurangnya:5941

5936
5937
5938
5939
5940
5941

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Nama lengkap, pekerjaan dan tempat


tinggal atau tempat kedudukan para
pihak;

2.

Menyebutkan adanya klausula arbitrase

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

4
4
4
4
4
4

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

3.
4.
5.
5.
6.
1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1975

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

atau perjanjian arbitrase;


3.
4.

Masalah yang menjadi sengketa;


Tuntutan dan dasar tuntutan

XVII.4.2.3.2. Kelengkapan Dokumen


Surat Permohonan harus disertai: 5942
1.

Salinan/copy surat perjanjian yang


memuat klausula arbitrase, yaitu
ketentuan bahwa sengketa yang
timbul dari perjanjian tersebut akan
diselesaikan oleh BASYARNAS.

2.

Salinan/copy
surat
perjanjian
arbitrase tersendiri yang secara
khusus menyerahkan penyelesaian
sengketa kepada BASYARNAS.

3.

Surat Kuasa Khusus apabila Surat


Permohonan diajukan oleh Kuasa
Pemohon.

XVII.4.2.4. Perhitungan Waktu dan Cara Pemanggilan

5942
5943
5944
5945
1976

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Penerimaan pendaftaran dianggap terhitung

2.

Perhitungan tenggang waktu mulai berjalan


pada hari berikut setelah pendaftaran Surat
Permohonan.5944

3.

Jika hari terakhir dalam jangka waktu tersebut


ternyata hari libur resmi, maka perhitungan
tenggang waktu dimulai hari berikut sesudah
hari libur tersebut.5945

pada hari disampaikan Surat Permohonan.5943

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional, Pasal 4 ayat 2.


Nasional,Pasal 5 ayat 1.
Nasional,Pasal 5 ayat 2.
Nasional,Pasal 5 ayat 3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

4.

Perhitungan tenggang waktu atas segala


pemberitahuan, panggilan dan surat menyurat
lainnya dianggap telah diterima apabila
secara nyata disampaikan ke alamat tempat
tinggal atau tempat kedudukan sebagaimana
dimaksud dalam XVII.4.2.2.45946.5947

5.

Surat panggilan, pemberitahuan atau suratsurat lainnya kepada para pihak yang
bersengketa disampaikan secara tertulis
melalui pos tercatat atau melalui kurir atau
dapat diambil langsung oleh para pihak di
Sekretariat BASYARNAS.5948

6.

Tanggal pengiriman melalui pos tercatat


sebagai hari dimulainya perhitungan tenggang
waktu.5949

7.

Apabila pengiriman melalui kurir ataupun


diambil langsung oleh para pihak di
Sekretariat, dibuatkan tanda terima oleh
Sekretariat BASYARNAS.5950

XVII.4.2.5. Ketentuan Tentang Arbiter

5946
5947
5948
5949
5950
5951

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Apabila klausula arbitrase atau perjanjian


yang menyerahkan penyelesaian sengketa
kepada BASYARNAS sudah mencukupi,
maka Ketua BASYARNAS segera menetapkan
dan menunjuk Arbiter Tunggal atau Arbiter
Majelis yang akan memeriksa dan memutus
sengketa.5951

2.

Salinan/copy surat permohonan sudah harus


disampaikan oleh Sekretariat BASYARNAS

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,Pasal
Nasional,Pasal
Nasional,Pasal
Nasional,Pasal
Nasional,Pasal
Nasional,Pasal

4
6
6
6
6
7

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

5.
1.
2.
3.
4.
1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1977

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kepada Termohon selambat-lambatnya 8


(delapan) hari sesudah penetapan/penunjukan
Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis.5952

5952
5953
5954
5955
1978

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

3.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis


memberitahukan kepada Termohon disertai
perintah untuk menanggapi permohonan
tersebut dan memberikan jawabannya secara
tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 21
(dua puluh satu) hari terhitung sejak tanggal
diterimanya pemberitahuan.5953

4.

Arbiter yang ditunjuk oleh Ketua BASYARNAS


dipilih dari para anggota Dewan Arbiter yang
telah terdaftar pada BASYARNAS. Namun
demikian, dalam hal pemeriksaan memerlukan
suatu keahlian yang khusus, maka Ketua
BASYARNAS berhak menunjuk seorang ahli
dalam bidang khusus yang diperlukan untuk
menjadi arbiter.5954

5.

Apabila salah satu atau kedua belah pihak


yang bersengketa keberatan terhadap arbiter
yang telah ditunjuk oleh Ketua BASYARNAS,
maka selambat-lambatnya dalam sidang
pemeriksaan pertama, hal keberatan tersebut
telah diajukan oleh pihak yang bersangkutan
disertai alasan-alasannya berdasar hukum.5955

6.

Segera setelah selesainya sidang pertama


pemeriksaan atau selambat-lambatnya dalam
waktu 3 (tiga hari), Arbiter Tunggal atau Arbiter
Majelis meneruskan keberatan itu kepada
Ketua BASYARNAS dan selambat-lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh hari), Ketua BASYARNAS
harus sudah memberikan penetapan, apakah
keberatan itu diterima atau ditolak berikut

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,Pasal 7 ayat 2.
Nasional,Pasal 7 ayat 3.
Nasional,Pasal 7 ayat 4.
Nasional, Pasal 7 ayat 5.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

alasan-alasannya. Bila keberatan diterima,


maka Ketua BASYARNAS dalam penetapan
yang sama menunjuk arbiter pengganti.5956

5956
5957
5958
5959
5960
5961
5962

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

7.

Adanya keberatan terhadap arbiter yang


telah ditunjuk oleh Ketua BASYARNAS yang
diajukan oleh salah satu atau para pihak,
tidak mengurangi kewajiban Termohon untuk
memberikan jawabannya secara tertulis
sebagaimana dimaksud XVII.4.2.5.35957.5958

8.

Pada dasarnya seorang arbiter yang


telah menerima penunjukan tidak boleh
mengundurkan diri.5959

9.

Dalam hal diajukan keberatan terhadap diri


arbiter, dia boleh mengundurkan diri dengan
jalan mengajukan surat pengunduran diri
kepada Ketua BASYARNAS.5960

10.

Disetujui atau tidak permohonan pengunduran


diri menjadi kewenangan Ketua BASYARNAS.
Apabila pengunduran diri disetujui, maka
paling lambat dalam waktu 10 (sepuluh) hari
dari tanggal permohonan pengunduran diri,
Ketua BASYARNAS harus menunjuk arbiter
pengganti.5961

11.

Apabila salah seorang arbiter meninggal dunia


sedang fungsinya sebagai arbiter belum selesai
atau secara nyata salah seorang anggota arbiter
dalam keadaan tidak mungkin melaksanakan
fungsinya, maka Ketua BASYARNAS segera
mengisi kedudukannya dengan menunjuk
arbiter pengganti. 5962

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

7
7
7
8
8
8
9

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

6.
3.
7.
1.
2.
3.
1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1979

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

12.

Penggantian arbiter yang meninggal dunia,


paling lambat 10 (sepuluh) hari dari tanggal
meninggal dunia, sedang arbiter yang berada
dalam keadaan tidak mungkin melaksanakan
fungsinya, paling lambat 10 (sepuluh) hari
sejak tanggal diketahui keadaan tersebut.5963

13.

Dalam hal Arbiter Tunggal diganti atau


semua anggota Arbiter Majelis diganti, maka
pemeriksaan yang telah dilaksanakan diulang
kembali.5964

14.

Dalam hal Arbiter Majelis Ketuanya diganti,


maka salah seorang anggota Majelis
diangkat menjadi Ketua Majelis dan Ketua
BASYARNAS mengangkat seorang arbiter baru
sebagai anggota Majelis untuk melanjutkan
pemeriksaan.5965

15.

Arbiter Tunggal yang telah ditunjuk atau Arbiter


Majelis yang dibentuk oleh Ketua BASYARNAS
akan memeriksa dan memutus sengketa antara
kedua belah pihak atas nama BASYARNAS dan
menjalankan semua kewenangan BASYARNAS
yang berkenaan dengan pemeriksaan dan
pemutusan sengketa.5966

XVII.4.2.6. Ketentuan Acara Pemeriksaan


1.
2.
5963
5964
5965
5966
5967
5968
1980

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

Seluruh pemeriksaan dilakukan dalam sidang


tertutup.5967
Bahasa yang digunakan dalam beracara adalah
Bahasa Indonesia.5968
a.

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Permohonan,
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

bantahan,
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

9 ayat 2.
9 ayat 3.
9 ayat 4.
10.
11 ayat 1.
11 ayat 2.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

jawaban,

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

keberatan, panggilan, pemberitahuan


ditulis dan disampaikan dalam Bahasa
Indonesia.

5969
5970
5971
5972

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

b.

Pemeriksaan saksi atau pemeriksaan


sidang secara lisan dilakukan dalam
Bahasa Indonesia.

c.

Apabila para pihak/salah satu pihak


tidak memahami Bahasa Indonesia dan
menghendaki adanya penterjemah,
maka pihak yang berkepentingan harus
menghadirkan penterjemah.

3.

Selama proses dan pada setiap tahap


pemeriksaan berlangsung, Arbiter Tunggal atau
Arbiter Majelis harus memberi perlakuan dan
kesempatan yang sama kepada masing-masing
pihak untuk membela dan mempertahankan
kepentingannya.5969

4.

Baik atas pendapat sendiri maupun atas


permintaan salah satu pihak, Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis dapat melakukan
pemeriksaan dengan mendengar keterangan
saksi, termasuk saksi ahli.5970

5.

Setiap bukti atau dokumen yang disampaikan


salah satu pihak kepada Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis, copy/salinannya harus
diberikan kepada pihak lawan sengketa.5971

6.

Tata cara pemeriksaan dilakukan secara


langsung dan tertulis didepan persidangan
yang ditetapkan untuk itu tanpa mengurangi
kebolehan pemeriksaan secara lisan.5972

7.

Pemeriksaan terdiri dari tahap: jawab


menjawab, replik, duplik, pembuktian,

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

11
11
11
11

ayat
ayat
ayat
ayat

3.
4.
5.
6.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1981

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

kesimpulan dan putusan, yang pentahapannya


ditentukan berdasarkan kebijaksanaan Arbiter
Tunggal atau Arbiter Majelis.5973

5973
5974
5975
5976
5977
5978
5979
5980
1982

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

8.

Tempat persidangan dilakukan di tempat


kedudukan BASYARNAS di Jakarta atau di
cabang/perwakilan BASYARNAS atau di
tempat lain atas persetujuan para pihak.5974

9.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis dapat


melakukan sidang di tempat untuk memeriksa
saksi, barang atau dokumen yang benarbenar ada hubungannya dengan hal yang
disengketakan.5975

10.

Putusan harus diambil dan dijatuhkan di


tempat persidangan sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.2.6.85976.5977

11.

Segera setelah diterimanya jawaban dari


Termohon sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.2.5.35978 , maka atas perintah Arbiter
Tunggal atau Ketua Arbiter Majelis, salinan
dari jawaban tersebut diserahkan kepada
Pemohon.5979

12.

Bersamaan dengan ini Arbiter Tunggal atau


Ketua Arbiter Majelis memanggil para pihak
untuk menghadap di muka sidang Arbitrase
pada tanggal yang ditetapkan, selambatlambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat
Panggilan dengan pemberitahuan bahwa
mereka boleh mewakilkan kepada kuasa
dengan Surat Kuasa Khusus.5980

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

11 ayat 7.
12 ayat 1.
12 ayat 2.
12 ayat 1.
12 ayat 3.
7 ayat 3.
13 ayat 1.
13 ayat 2.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

5981
5982
5983
5984
5985
5986
5987

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

13.

Apabila Termohon, setelah lewat waktu 21


(dua puluh satu) hari sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.2.5.35981, tidak menyampaikan
jawabannya, maka Arbiter Tunggal atau Ketua
Arbiter Majelis akan memanggil para pihak
dengan cara sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.3.7.125982 .5983

14.

Dalam jawabannya, atau paling lambat pada


hari sidang pertama pemeriksaan, Termohon
dapat mengajukan suatu tuntutan balasan
(rekonpensi).5984

15.

Tuntutan dari masing-masing pihak terhadap


pihak lainnya, akan diperiksa dan diputus oleh
Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis bersamasama dan sekaligus dalam satu putusan.5985

16.

Apabila pada hari yang telah ditetapkan,


Pemohon tanpa suatu alasan yang sah tidak
datang dimuka sidang, sedangkan ia telah
dipanggil secara patut, maka Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis dapat menggugurkan
permohonan Pemohon.5986

17.

Apabila pada hari yang telah ditetapkan,


Termohon tanpa suatu alasan yang sah,
sedangkan ia telah dipanggil secara patut, tidak
datang dimuka sidang, maka Arbiter Tunggal
atau Ketua Arbiter Majelis memerintahkan
supaya dipanggil lagi untuk terakhir kali
guna menghadap dimuka sidang pada
sidang berikutnya, yang ditetapkan selambatlambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak
dikeluarkannya perintah/panggilan itu.5987

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

7 ayat 3.
13 ayat 2.
14.
15 ayat 1.
15 ayat 2.
16.
17.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1983

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

18.

Apabila pada hari yang telah ditetapkan


Termohon tanpa suatu alasan yang sah tidak juga
hadir dalam persidangan maka pemeriksaan akan
diteruskan tanpa hadirnya Termohon dan tuntutan
Pemohon akan dikabulkan, kecuali tuntutan itu
oleh Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis dianggap
tidak berdasarkan hukum atau keadilan.5988

19.

Setelah putusan diluar hadir diberitahukan kepada


Termohon, maka Termohon dapat melakukan
perlawanan dalam jangka waktu paling lambat 10
(sepuluh) hari sesudah putusan itu diberitahukan
secara tertulis kepada Termohon.5989

20.

Perlawanan
Termohon
tersebut
dalam
5990
XVII.4.2.6.19 , salinannya disampaikan kepada
Pemohon paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah
diterimanya perlawanan tersebut dan pemeriksaan
pelawan akan ditetapkan oleh Ketua BASYARNAS
dengan memanggil para pihak, dan apabila
pelawan tidak hadir maka Arbiter Tunggal atau
Arbiter Majelis akan menguatkan putusan.5991

21.

Apabila kedua belah pihak hadir dalam


persidangan maka pemeriksaan dilakukan dari
permulaan sesuai dengan acara pemeriksaan
arbitrase BASYARNAS.5992

XVII.4.2.7. Perdamaian

5988
5989
5990
5991
5992
5993
1984

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Sebelum
pemeriksaan
dimulai,
Arbiter
Tunggal atau Arbiter Majelis harus berusaha
mendamaikan para pihak.5993

2.

Apabila usaha itu berhasil, maka Arbiter

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

18
18
18
18
18
19

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
2.
3.
4.
1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Tunggal
atau
Arbiter
Majelis
akan
membuatkan
Akte
Perdamaian
yang
sifatnya final dan mengikat para pihak, dan
memerintahkan para pihak untuk mentaati
isi perdamaian tersebut.5994
3.

Putusan perdamaian didaftarkan di Pengadilan


Negeri
sebagaimana
dimaksud
dalam
XVII.4.2.11.1.85995.5996

4.

Apabila perdamaian tidak berhasil, maka


Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis
akan meneruskan pemeriksaan terhadap
sengketa yang dimohon. 59 97

XVII.4.2.8. Pembuktian dan Saksi/Ahli

5994
5995
5996
5997
5998
5999
6000

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Para pihak diberi kesempatan untuk


mengajukan bukti-bukti disertai daftar bukti
dan penjelasannya.5998

2.

Apabila dianggap perlu, Arbiter Tunggal atau


Arbiter Majelis, baik atas permintaan para
pihak maupun atas prakarsanya sendiri, dapat
memanggil saksi atau ahli untuk didengar
keterangannya.5999

3.

Pihak yang meminta dipanggilnya saksi


atau ahli, harus membayar terlebih dahulu
kepada Sekretariat BASYARNAS, segala biaya
pemanggilan dan perjalanan saksi atau ahli
yang bersangkutan.6000

4.

Dalam hal pemanggilan saksi atau ahli


dilakukan atas prakarsa Arbiter Tunggal atau

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

19
25
19
19
20
20
20

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

2.
4.
3.
4.
1.
2.
3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1985

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Arbiter Majelis, maka biaya untuk itu akan


dibebankan kepada para pihak secara adil,
namun terlebih dahulu harus dibayar oleh
Pemohon kepada Sekretariat BASYARNAS.6001

6001
6002
6003
6004
6005
6006
1986

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

5.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis dapat


meminta bantuan saksi atau ahli untuk
memberikan keterangan tertulis mengenai
suatu persoalan khusus yang berhubungan
dengan pokok sengketa.6002

6.

Para pihak wajib memberikan segala


keterangan yang diperlukan oleh saksi atau
ahli.6003

7.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis


meneruskan salinan keterangan saksi atau
ahli tersebut kepada para pihak agar dapat
ditanggapi secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa.6004

8.

Apabila terdapat hal yang kurang jelas, atas


permintaan pihak yang berkepentingan, saksi
atau ahli yang bersangkutan dapat didengar
keterangannya dimuka sidang arbitrase dengan
dihadiri oleh para pihak atau kuasanya.6005

9.

Sebelum memberikan keterangan dimuka


sidang, para saksi atau ahli wajib mengucapkan
sumpah, bahwa saksi atau ahli hanya akan
menerangkan apa yang mereka ketahui dengan
sungguh-sungguh.6006

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

20
20
20
20
20
20

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.4.2.9. Pencabutan Permohonan


1.

Selama belum dijatuhkan putusan, Pemohon


dapat mencabut permohonannya.60 07

2.

Apabila pencabutan permohonan itu dilakukan


oleh Pemohon sebelum Ketua BASYARNAS
menunjuk Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis
dan panggilan untuk menghadap sidang
belum disampaikan, maka biaya pemeriksaan
dikembalikan kepada Pemohon.6008

3.

Apabila pencabutan permohonan itu


dilakukan Pemohon sesudah ada jawaban
dari Termohon sebagaimana dimaksud
dalam XVII.4.2.5.3 6 0 0 9 maka pencabutan
tersebut hanya diperbolehkan dengan
persetujuan Termohon. 6 010

4.

Apabila pencabutan permohonan dilakukan


oleh Pemohon setelah pemeriksaan dimulai,
maka semua biaya yang telah dibayar oleh
Pemohon tidak dikembalikan.6011

XVII.4.2.10. Berakhirnya Pemeriksaan

6007
6008
6009
6010
6011
6012

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Apabila Arbiter Tunggal atau Arbiter


Majelis menganggap pemeriksaan telah
cukup, maka Arbiter Tunggal atau Arbiter
Majelis akan menutup pemeriksaan itu
dan menetapkan suatu hari sidang guna
membacakan putusan. 6 012

2.

Tanpa

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

mengurangi

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

ketentuan

dalam

21 ayat 1.
21 ayat 2.
7 ayat 3.
21 ayat 3.
21 ayat 4.
22 ayat 1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1987

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.2.10.16013, apabila dianggap perlu Arbiter


Tunggal atau Arbiter Majelis baik atas inisiatif
sendiri maupun atas permintaan salah satu
pihak, dapat membuka sekali lagi pemeriksaan
sebelum putusan dijatuhkan.6014

6013
6014
6015
6016
6017
6018
1988

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

3.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis akan


membacakan keputusan dalam suatu sidang
yang dihadiri oleh kedua belah pihak, dan
apabila salah satu atau para pihak tidak hadir
maka putusan akan tetap dibacakan, sepanjang
kepada para pihak telah disampaikan panggilan
secara patut.6015

4.

Tiap penetapan dan putusan dimulai


dengan kalimat Bismillaahirrahmanirrahim,
diikuti dengan Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. 6 016

5.

Seluruh proses pemeriksaan sampai dengan


dibacakannya putusan oleh Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis akan diselesaikan selambatlambatnya dalam jangka waktu 180 (seratus
delapan puluh) hari terhitung sejak Arbiter
Tunggal atau Arbiter Majelis ditetapkan.6017

6.

Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis berwenang


untuk memperpanjang jangka waktu tugasnya
apabila:6018
a.

Diajukan permohonan oleh salah satu


pihak mengenai hal khusus tertentu;

b.

Sebagai akibat ditetapkan putusan


provisional atau putusan sela lainnya;
atau

c.

Dianggap perlu oleh Arbiter Tunggal

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

22
22
22
22
22
22

ayat
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

atau Arbiter Majelis untuk kepentingan


pemeriksaan.

XVII.4.2.11. Putusan
XVII.4.2.11.1. Pengambilan Putusan
1.

Putusan/penetapan Arbiter Majelis


diambil berdasarkan musyawarah/
mufakat, dan apabila mufakat tidak
tercapai maka putusan/penetapan
diambil
berdasarkan
suara
6019
terbanyak.

2.

Apabila suara terbanyak tidak


tercapai, maka Ketua Arbiter Majelis
dapat mengambil putusan oleh
dia sendiri dan putusan tersebut
dianggap diambil oleh semua Arbiter
Majelis.6020

3.

Putusan arbitrase harus memuat:6021


a.

b.

c.

6019
6020
6021

d.
e.
f.
g.

kalimat Basmallah
yang berbunyi :
Bismillahirrahmannirrahim di
atas kepala putusan.
kepala putusan berbunyi:
Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
nama lengkap dan alamat para
pihak.
uraian singkat sengketa.
pendirian para pihak.
nama lengkap arbiter.
pertimbangan dan kesimpulan

Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 23 ayat 1.


Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 23 ayat 2.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 24 ayat 1.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1989

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

h.

Arbiter Tunggal atau Arbiter


Majelis mengenai keseluruhan
sengketa.
pendapat tiap-tiap arbiter
dalam hal terdapat perbedaan
pendapat
dalam
majelis
arbitrase.

amar putusan.
tempat dan tanggal putusan,
dan
k.
tanda tangan arbiter atau
majelis arbitrase.
Arbiter Tunggal atau Arbiter Majelis
mengambil putusan berdasarkan
ketentuan hukum atau berdasarkan
keadilan dan kepatutan (ex aquo et
bono).6022
i.
j.

4.

6022
6023
6024
6025
1990

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

5.

Putusan BASYARNAS yang sudah


ditandatangani oleh Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis bersifat final
dan mengikat (Final and Binding)
bagi para pihak yang bersengketa,
dan wajib ditaati serta dilaksanakan
secara sukarela.6023

6.

Salinan
putusan
yang
telah
ditandatangani oleh Arbiter Tunggal
atau Arbiter Majelis harus diberikan
kepada masing-masing Pemohon
dan Termohon.6024

7.

Putusan tidak boleh diumumkan,


kecuali disepakati oleh para
pihak. 6 02 5

8.

Dalam waktu paling lama 30 (tiga

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

24
25
25
25

ayat
ayat
ayat
ayat

2.
1.
2.
3.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

puluh) hari terhitung sejak tanggal


putusan dibacakan, lembar asli atau
salinan otentik putusan arbitrase
diserahkan dan didaftarkan oleh
Arbiter atau kuasanya kepada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri.6026

6026
6027
6028
6029
6030

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

9.

Penyerahan dan pendaftaran


sebagaimana dimaksud dalam
XVII.4.1.11.1.8 6 0 2 7,
dilakukan
dengan
pencatatan
dan
penandatanganan pada bagian
akhir atau dipinggir putusan
oleh Panitera Pengadilan Negeri
dan Arbiter atau kuasanya
yang menyerahkan, dan catatan
tersebut
merupakan
akta
6028
pendaftaran.

10.

Apabila putusan tidak dilaksanakan


secara
sukarela
sebagaimana
dimaksud XVII.4.1.11.1.56029, maka
putusan
dijalankan
menurut
ketentuan sebagai berikut:6030

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

a.

Dalam hal para pihak tidak


melaksanakan
putusan
Arbitrase secara sukarela,
putusan
dilaksanakan
berdasarkan perintah Ketua
Pengadilan
Negeri
atas
permohonan eksekusi salah
satu pihak yang bersengketa;

b.

Perintah
dimaksud

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

25
25
25
25
25

sebagaimana
dalam
ayat
ayat
ayat
ayat
ayat

4.
4.
5.
1.
6.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1991

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

XVII.4.2.11.1.10.a6031 diberikan
dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari setelah
permohonan
eksekusi
didaftarkan kepada Panitera
Pengadilan Negeri;

6031
6032
6033
1992

c.

Ketua Pengadilan Negeri


sebagaimana
dimaksud
dalam
XVII.4.2.11.1.10.b6032
sebelum memberikan perintah
pelaksanaan
eksekusi,
memeriksa terlebih dahulu
apakah putusan Arbitrase
memenuhi ketentuan Pasal 4
dan 5 UU No. 30 Tahun 1999
tentangArbitrase danAlternatif
Penyelesaian Sengketa serta
tidak bertentangan dengan
kesusilaan dan ketertiban
umum.

d.

Dalam hal putusan Arbitrase


tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksuddalam
Ketua
XVII.4.3.12.1.10.(c)6033
Pengadilan Negeri menolak
permohonan
pelaksanaan
eksekusi dan terhadap putusan
Ketua Pengadilan Negeri
tersebut tidak terbuka upaya
hukum apapun.

e.

Ketua Pengadilan Negeri


tidak memeriksa alasan atau
pertimbangan dari putusan
Arbitrase.

Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 25 ayat 6a.


Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 25 ayat 6b.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 25 ayat 6c.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

f.

Perintah Ketua Pengadilan


Negeri ditulis pada lembar asli
atau salinan otentik putusan
Arbitrase.

g.

Putusan
Arbitrase
yang
telah
dibubuhi
perintah
Ketua Pengadilan Negeri,
dilaksanakan sesuai ketentuan
pelaksanaan putusan dalam
perkara
perdata
yang
putusannya telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.

XVII.4.2.11.2. Perbaikan Putusan

6034
6035
6036
6037

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak


disampaikan, salah satu pihak boleh
mengajukan secara tertulis permintaan
perbaikan putusan tentang kesalahan
yang berkenaan dengan jumlah
perhitungan, salah ketik atau salah cetak.
Permintaan diajukan ke Sekretariat
BASYARNAS
dan
tembusannya
disampaikan kepada pihak lawan.6034

2.

Dengan tidak mengurangi ketentuan


dalam XVII.4.2.11.2.16035, Arbiter
Tunggal atau Arbiter Majelis yang
memutus - atas inisiatif sendiri
dapat melakukan perbaikan putusan
dalam waktu 14 (empat belas) hari
sejak putusan diucapkan, hanya
mengenai hal-hal yang tersebut
dalam XVII.4.2.11.2.16036.6037

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

26
26
26
26

ayat
ayat
ayat
ayat

1.
1.
1.
2.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1993

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

3.

Perbaikan putusan harus dibuat tertulis


dan ditandatangani, dan paling lambat
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
permintaan disampaikan Sekretaris
kepada Arbiter Tunggal atau Arbiter
Majelis, sudah memberikan perbaikan
yang diminta dan perbaikan tersebut
langsung menjadi bagian yang tidak
terpisah dengan putusan.6038

XVII.4.2.11.3. Pembatalan Putusan


Putusan arbitrase dapat dibatalkan apabila
dipenuhi alasan dan tata cara sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang.6039

XVII.4.2.12. Ketentuan Biaya Arbitrase


XVII.4.2.12.1. Ketentuan Umum

6038
6039
6040
6041
6042
1994

Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan

Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur

1.

Biaya arbitrase terdiri dari biaya


pendaftaran dan biaya pemeriksaan
serta honorarium arbiter.6040

2.

Besarnya biaya arbitrase ditetapkan


oleh Ketua BASYARNAS dalam
suatu Peraturan tersendiri.6041

3.

Apabila
tuntutan
sepenuhnya
dikabulkan atau pendirian Pemohon
seluruhnya
dibenarkan,
biaya
pendaftaran
dan
pemeriksaan
dipikulkan kepada Termohon.6042

Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase
Badan Arbitrase

Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah

Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,
Nasional,

Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal

26 ayat
27.
28 ayat
28 ayat
29 ayat

3.
1.
2.
1.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

4.

Apabila tuntutan ditolak, biaya


pendaftaran
dan
pemeriksaan
dipikulkan kepada Pemohon.6043

5.

Apabila tuntutan sebagian dikabulkan


atau perkara diputus dengan
perdamaian, biaya pendaftaran dan
pemeriksaan dibagi antara kedua
belah pihak menurut ketetapan yang
dianggap adil oleh Arbiter/Majelis
Arbiter.6044

6.

Honorarium arbiter dipikul oleh


kedua belah pihak, masing-masing
setengah bagian.6045

XVII.4.2.12.2. Jenis-Jenis Biaya Arbitrase


Biaya Arbitrase terdiri dari6046:
1.

2.

Biaya
pendaftaran
Konpensi/
Rekonpensi yang dihitung sebagai
berikut:

Tuntutan sampai dengan Rp 100.000,-

Rp 100.000,-

Rp 100.001,- s/d Rp 300.000,-

Rp 200.000,-

Rp 300.001,- s/d Rp 500.000,-

Rp 300.000,-

Rp 500.001,- s/d Rp 1.000.000,-

Rp 400.000,-

Lebih dari Rp 1.000.000,-

Rp 500.000,-

3.
6043
6044
6045
6046

Biaya pencantuman klausula arbitrase Rp


20.000,-

Biaya
administrasi/
pemeriksaan
Konpensi/ Rekonpensi yang dihitung

Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 29 ayat 2.


Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 29 ayat 3.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 29 ayat 4.
Penetapan Basyarnas No.01/BASYARNAS/9/4/2005 tentang Biaya Arbitrase.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1995

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

sebagai berikut:
Tuntutan sampai dengan Rp 100.000,-

Rp 500.000,-

Rp 100.001,- s/d Rp 500.000,-

Rp 1.000.000,-

Rp 500.001,- s/d Rp 1.000.000,-

Rp 1.500.000,-

Lebih dari Rp 1.000.000,-

Rp 2.000.000,-

4.

Tuntutan sampai dengan

Biaya Arbiter

Rp 100.000,- s/d Rp 500.000,-

7%

Rp 500.001,- s/d Rp 2.000.000,-

6%

Rp 2.000.001,- s/d Rp 5.000.000,-

5%

Rp 5.000.001 s/d Rp 7.000.000,-

4%

Rp 7.000.000,- s/d Rp 9.000.000,-

3%

Rp 9.000.001 s/d Rp 10.000.000,-

2%

Rp 10.000.000,- s/d Rp 20.000.000,-

1%

Rp 20.000.001 s/d Rp 30.000.000,-

0,90%

Rp 30.000.001,- s/d Rp 40.000.000,-

0,80%

Rp 40.000.001,- s/d Rp 50.000.000,-

0,70%

Rp 50.000.001,- s/d Rp 60.000.000,-

0,65%

Rp 60.000.001,- s/d Rp 70.000.000,-

0,60%

Rp 70.000.001,- s/d Rp 80.000.000,-

0,50%

Rp 80.000.001,- s/d Rp 90.000.000,-

0,40%

Lebih besar dari Rp 90.000.000,-

0,30%

5.

1996

Biaya Arbiter:

Biaya Pemanggilan dan Perjalanan Saksi/Ahli


Biaya pemanggilan dan perjalanan saksi/ahli dipikul oleh
pihak yang meminta dipanggilnya saksi/ahli tersebut,
yang harus dibayar lebih dahulu kepada Sekretariat
Badan. Apabila arbiter tunggal dan arbiter majelis perlu
melakukan pemeriksaan setempat, maka biaya perjalanan
itu dibebankan kepada kedua belah pihak, masingmasing separuh, yang harus dibayar lebih dahulu kepada
Sekretariat Badan.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

XVII.4.2.13. Ketentuan Lain

6047
6048
6049

1.

Apabila terjadi sengketa di daerah yang belum


terbentuk cabang/perwakilan BASYARNAS,
maka penanganannya lebih lanjut akan diatur
dengan keputusan Ketua BASYARNAS.6047

2.

Apabila Ketua BASYARNAS berhalangan


melakukan kewenangannya sebagaimana
dimaksud dalam peraturan ini, maka
kewenangan tersebut dilakukan oleh Wakil
Ketua.6048

3.

Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup


diatur dalam Peraturan ini, BASYARNAS
akan mengatur lebih lanjut dengan mengacu
kepada ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.6049

Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 30.


Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 31.
Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional, Pasal 32.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1997

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

DAFTAR INDEKS PERATURAN


BAB III.

1998

PENAWARAN UMUM PERDANA


1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas.

3.

Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman


Daerah, ditetapkan tanggal 9 Desember 2005.

4.

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tentang Pajak


Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi,
ditetapkan tanggal 9 Februari 2009.

5.

Peraturan Menteri Keuangan No. 36/PMK.06/2006


tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana,
ditetapkan tanggal 16 Mei 2006.

6.

Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.08/2007


tentang Perubahan Atas Permenkeu No.36/PMK.06/2006
tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel Di Pasar Perdana,
ditetapkan tanggal 6 Februari 2007.

7.

Peraturan Bapepam-LK No.V.F.1 tentang Perilaku


Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai
Penjamin Emisi Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-30/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

8.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.12 tentang Pedoman


Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan Dan
Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-17/PM/2004, tanggal 13 April
2003).

9.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.14 tentang Pedoman


Penyajian Laporan Keuangan Daerah (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-63/BL/2007, tanggal 13 April 2007).

10.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.15 tentang Pedoman


Penyusunan Comfort Letter Dalam Rangka Penawaran
Umum Obligasi Daerah (Keputusan Ketua Bapepam-LK

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

No. KEP-64/BL/2007, tanggal 13 April 2007).


11.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.16 tentang Pedoman


Penyusunan Surat Pernyataan Kepala Daerah Di Bidang
Akuntansi Dalam Rangka Penawaran Umum (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-65/BL/2007, tanggal 13 April
2007).

12.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-111/PM/1996, tanggal 24
Desember 1996).

13.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2 tentang Tata


Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009,
tanggal 29 Mei 2009).

14.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk


Meminta Perubahan Dan Atau Tambahan Informasi Atas
Pernyataan Pendaftaran (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-44/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996);

15.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.4 tentang Prosedur


Penangguhan Penawaran Umum (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-45/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).

16.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.5 tentang Penawaran


Yang Bukan Merupakan Penawaran Umum Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-46/PM/1996, tanggal 17
Januari 1996).

17.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 tentang Pembatasan


Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2001,
tanggal 8 Maret 2001).

18.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 tentang Tanggung


Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan
Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-45/PM/2000, tanggal 21

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

1999

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Oktober 2000).

2000

19.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.8 tentang Prospektus Awal


Dan Info Memo (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP41/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000).

20.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.9 tentang Promosi


Pemasaran Efek Termasuk Iklan, Brosur, Atau Komunikasi
Lainnya Kepada Publik (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-112/PM/1996, tanggal 24 Desember 1996).

21.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.11 tentang Penawaran


Umum Bersifat Utang Dalam Denominasi Mata Uang Selain
Mata Uang Rupiah (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-23/PM/2002, tanggal 24 Desember 1996).

22.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.1 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-42/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000).

23.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.2 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-51/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

24.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.3 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam
Rangka Penawaran Umum (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-43/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000).

25.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.7 tentang Pedoman Bentuk


Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran
Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-11/PM/1997, tanggal 30 April
1997).

26.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.8 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum Perusahaan Menengah Atau Kecil
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-56/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

27.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan


Atas Efek Bersifat Utang (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-135/BL/2006, tanggal 14 Desember 2006).

28.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.C.12 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-66/BL/2007, tanggal 13 April
2007).

29.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.13 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum Obligasi Daerah (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-67/BL/2007, tanggal 13 April 2007).

30.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.14 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam
Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-68/BL/2007, tanggal 13 April
2007).

31.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1 tentang Rencana Dan


Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-60/PM/1996, tanggal 17
Januari 1996).

32.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.2 tentang Persyaratan Surat


Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-61/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

33.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan


Sekretaris Perusahaan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-63/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

34.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan


Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-29/PM/2004, tanggal 24
September 2004).

35.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6 tentang Direksi Dan Komisaris


Emiten Dan Perusahaan Publik Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-45/PM/2004, tanggal 29 November 2004).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2001

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

BAB IV.

2002

36.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan


Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008,
tanggal 28 November 2008).

37.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok


Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BL/2008,
tanggal 14 Mei 2008).

38.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan


Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-27/PM/2003,
tanggal 17 Juli 2003).

39.

Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006


tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya
Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum, tanggal 5 Mei 2000.

PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK


1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.1 tentang Ketentuan


Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-111/PM/1996, tanggal 24
Desember 1996).

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.3 tentang Tata Cara Untuk


Meminta Perubahan dan atau Tambahan Informasi Atas
Pernyataan Pendaftaran (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-44/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.B.1 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran
Perusahaan Publik (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-49/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

BAB V.

REKSA DANA
1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang


Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 30 Desember 1995, ditetapkan 30
Desember 1995.

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.1 tentang Tata Cara


Permohonan Izin Usaha Reksa Dana Berbentuk Perseroan
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-17/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.2 tentang Anggaran


Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-18/PM/1996, tanggal 17
Januari 1996).

5.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.3 tentang Pedoman


Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-13/PM/2002, tanggal 14
Agustus 2002).

6.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.4 tentang Pedoman


Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-14/PM/2002,
tanggal 14 Agustus 2002).

7.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.A.5 tentang Pedoman


Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana Berbentuk
Perseroan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-21/
PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

8.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.1 tentang Pedoman


Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-176/
BL/2008, tanggal 14 Mei 2008).

9.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.B.2 tentang Pedoman Kontrak


Reksa Dana Berbentuk KIK (Keputusan Ketua Bapepam-LK

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2003

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

No. KEP-177/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008).

2004

10.

Peraturan Bapepam-LK
No. IV.B.3 tentang Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Yang Unit
Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-133/BL/2006, tanggal 04
Desember 2006).

11.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar


Wajar Dari Efek Dalam Portfolio Reksa Dana (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-402/BL/2008, tanggal 09
Oktober 2008).

12.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.3 tentang Pedoman


Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana
Terbuka (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-08/
PM/1997, tanggal 30 April 1997).

13.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.4 tentang Pedoman


Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan
Penjaminan dan Reksa Dana Indeks (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-429/BL/2007, tanggal 19 Desember
2007).

14.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.5 tentang Reksa Dana


Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-43/BL/2008,
tanggal 14 Februari 2008).

15.

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.2 tentang Perizinan


Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-09/BL/2006, tanggal
30 Agustus 2006).

16.

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.3 tentang Pendaftaran


Agen Penjual Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-10/BL/2006, tanggal 30 Agustus 2006).

17.

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.4 tentang Perilaku Agen


Penjual Efek Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-11/BL/2006, tanggal 30 Agustus 2006).

18.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.1 tentang Pedoman Iklan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-19/


PM/2004, tanggal 29 April 2004).
19.

Peraturan Bapepam-LK No. IV.D.2 tentang Profil Pemodal


Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-20/
PM/2004, tanggal 29 April 2004).

20.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.4 tentang Pernyataan


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana
Berbentuk Perseroan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-52/PM/1996, tanggal Januari 1996).

21.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.5 tentang Pernyataan


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-430/BL/2007, tanggal 18 Desember
2007).

22.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.6 tentang Pedoman


Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-22/PM/2004, tanggal 28-Mei 2004).

23.

Peraturan Bapepam-LK
No. X.D.1 tentang Laporan
Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/
PM/2004, tanggal 09 Februari 2004).

24.

Peraturan Bapepam-LK No. II.F.4 tentang Pemeriksaan


Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-01/
PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

25.

Peraturan Bapepam-LK No II.F.14 tentang Pedoman Uji


Kepatuhan Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-38/PM/2003, tanggal 31 Oktober 2003).

26.

Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.8 tentang Pedoman


Akuntansi Reksa Dana (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-21/PM/2004, tanggal 28 Mei 2004).

27.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.9 tentang Informasi


Dalam Ikhtisar Keuangan Singkat Reksa Dana (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP- Kep-99/PM/1996, tanggal 28
Mei 1996).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2005

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

BAB VI.

2006

28.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-310/


BEJ/12-2006 Perihal: Peraturan No. I-C tentang Pencatatan
Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa, ditetapkan tanggal 22 Desember 2006.

29.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-310/


BEJ/12-2006 Perihal: Peraturan No. II-C tentang Perdagangan
Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif di Bursa, ditetapkan tanggal 22 Desember 2006.

30.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-310/


BEJ/12-2006 Perihal: Peraturan No. III-F tentang Kewajiban
Pelaporan Bagi Anggota Bursa Efek Yang Menjadi Dealer
Partisipan, ditetapkan tanggal 22 Desember 2006.

31.

Surat Edaran BEI No. SE-003/BEJ/11-2007 tentang


Perpindahan Efek Dalam Rangka Penciptaan dan
Pelunasan Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif Yang Diperdagangkan di Bursa Efek
(ETF), tanggal 23 November 2007.

EFEK BERAGUN ASET


1.

Peraturan Bapepam-LK No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank


Kustodian Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-47/PM/1997, tanggal 26
Desember 1997).

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.9 tentang Pernyataan


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Beragun Aset (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-50/
PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.10 tentang Pedoman


Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Beragun Aset (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-50/PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).

4.

Peraturan Bapepam-LK No. V.G.5 tentang Fungsi


Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-178/BL/2008,
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

tanggal 14 Mei 2008).

BAB VII.

5.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.K.1 tentang Pedoman


Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-493/BL/2008, tanggal 25
November 2008).

6.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-006/


LGL/BES/VII/2006 Perihal: Peraturan No, I.G tentang
Pencatatan Efek Beragun Aset, tanggal 18 Juli 2006.

7.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00011/


BEI/02-2009 Perihal: Peraturan No. II.F tentang Perdagangan
Efek Beragun Aset Di Bursa, tanggal 11 Februari 2009.

DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK


INVESTASI KOLEKTIF
1.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.15 tentang Pernyataan


Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-423/BL/2007,
tanggal 18 Desember 2007).

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.C.16 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum Oleh Dana Investasi Real Estat Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-424/BL/2007, tanggal 18 Desember 2007).

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.1 tentang Pedoman Bagi


Manajer Investasi dan Bank Kustodian Yang Melakukan
Pengelolaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-425/BL/2007, tanggal 18 Desember 2007).

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.M.2 tentang Pedoman


Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2007

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bapepam-LK No. KEP-425/BL/2007, tanggal 18 Desember


2007).

BAB VIII. DERIVATIF

2008

1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.10 tentang Penawaran


Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-49/PM/1997, tanggal 26
Desember 1997).

3.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-26/PM/2003, 17 Juni 2003).

4.

Peraturan Bapepam-LK No. IX. D.2 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penerbitan HMETD (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000)hbu .

5.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penerbitan HMETD (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-09/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000).

6.

Peraturan Bapepam-LK No. III.E.1 tentang Kontrak


Berjangka dan Opsi Atas Efek atau Indeks Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No KEP- 39/
PM/2003, tanggal 31 Oktober 2003).

7.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/


BEJ/07 Perihal: Peraturan No.I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, tanggal 19 Juli 2004.

8.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep038/BEJ/1998 Perihal: Peraturan No. II-A.3 tentang
Penghentian Perdagangan, tanggal 31 Agustus 1998.

9.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. KepBadan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

003/BEJ/01-2003 Perihal: Peraturan No.II.B.1 tentang


Ketentuan Umum Perdagangan Efek Tanpa Warkat,
tanggal 17 Januari 2003.
10.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep004/BEJ/01-2003 Perihal: Peraturan No. II-B.2 tentang
Perdagangan Efek Tanpa Warkat di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai, tanggal 17 Januari 2003.

11.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep005/BEJ/01-2003 Perihal: Peraturan No. II-B.3 tentang
Perdagangan Efek tanpa Warkat di Pasar Negosiasi,
tanggal 17 Januari 2003.

12.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep00389/BEI/06-2009 Perihal: Peraturan No. I-D tentang
Pencatatan Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) di
Bursa, tanggal 12 Juni 2009.

13.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep.310/


BEJ/09-2004 Perihal: Peraturan BEI No.II-D tentang
Perdagangan Opsi Saham, tanggal 9 September 2004.

14.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK013/DIR/BES/X/2006 Perihal: Peraturan No.II.D.1
tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek,
tanggal 30 Oktober 2006.

15.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep311/BEJ/09-2004 Perihal: Peraturan No. III-D tentang
Keanggotaan Opsi Saham, tanggal 9 September 2004.

16.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-018/


HK/BES/III/2001 Perihal: Peraturan No. III.D.1 tentang
Persyaratan Pemberian Surat Izin Memperdagangkan
Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), tangga; 28
Maret 2001.

17.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-019/


HK/BES/III/2001Perihal: Peraturan No. III.D.2 tentang
Persyaratan dan Prosedur Persetujuan FATS Trader,
tanggal 28 Maret 2001.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2009

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

BAB IX.

2010

18.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-020/


HK/BES/III/2001Perihal: Peraturan No. III.D.3 tentang
Suspend dan Pencabutan Surat Izin Memperdagangkan
Efek Kontrak Berjangka Indeks Efek (SIM-KBIE), tanggal
28 Maret 2001.

19.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-021/


HK/BES/III/2001 Perihal: Peraturan No. III.D.4 tentang
Suspend dan Pencabutan Surat Persetujuan Pendaftaran
FATS Trader, tanggal 28 Maret 2001.

20.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-022/


HK/BES/III/2001 Perihal: Peraturan No. III.D.5 tentang
Penunjukan Firm Manager Kontrak Berjangka Indeks Efek,
tanggal 28 Maret 2001.

21.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Surat Edaran


BEI No. SE-010/BEJ/10-2004 perihal Pengkodean Seri
Kontrak Saham (KOS) di JOTS, tanggal 5 Oktober 2004.

EFEK SYARIAH
1.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13 tentang Penerbitan


Efek Syariah (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP181/BL/2009, tanggal 30 Juni 2009).

2.

Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.14 tentang Akad-Akad


yang Dipergunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di
Pasar Modal (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP131/BL/2006, tanggal 23 November 2006).

3.

Peraturan No. II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar


Efek Syariah (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP180/BL/2009, tanggal 30 Juni 2009).

4.

Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI No.01 Tahun


2000 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia, tanggal 1 April 2000.

5.

Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI No.03 Tahun


Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota


Dewan Pengawas Syariah pada Lembaga Keuangan
Syariah, tanggal 1 April 2000.
6.

BAB X.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 40/DSN-MUI/X/2003


tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal, tanggal 4 Oktober
2003.

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN EFEK


1.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/


BEJ/07-2004 Perihal: Peraturan No. I-A tentang Pencatatan
Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, tanggal 19 Juli 2004.

2.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00012/


BEI/02-2009 Perihal: Perubahan Ketentuan II.5.3 tentang
Peraturan No. II-A tentang Perdagangan Efek (Lampiran
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-307/
BEJ/12-2006, tanggal 11 Desember 2006), tanggal 27 Februari
2009.

3.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-040/


BEJ/1998 Perihal: Peraturan Perdagangan Efek No. II-A.5
tentang Sanksi, tanggal 31 Agustus 1998.

4.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-013/


DIR/BES/X/2006 Perihal: Peraturan No. II.D.1 tentang
Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek, tanggal 30
Oktober 2006.

5.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-005/


LGL/BES/VII/2006 Perihal: Peraturan Pencatatan Efek
No. I.F.2 tentang Pencatatan Surat Utang Negara, tanggal
18 Juli 2006.

6.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. Kep010/DIR/BES/V/2007 Perihal: Peraturan Pencatatan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2011

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Efek No. I.F.3 tentang Pencatatan Obligasi Daerah,


tanggal 29 Mei 2007.

BAB XI.

2012

7.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No.


Kep-00011/BEI/02-2009 Perihal: Peraturan No. II-F
tentang Perdagangan Efek Beragun Aset Di Bursa,
tanggal 11 Februari 2009.

8.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-007/


LGL/BES/VIII/2006 Perihal: Peraturan No. II.F tentang

Ketentuan Umum Perdagangan Efek Bersifat Piutang Di


Bursa, tanggal 9 Agustus 2006.

9.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-008/


LGL/BES/VIII/2006 Perihal: Peraturan Perdagangan Efek
Bersifat Utang No. II.F.1 tentang Tata Cara Perdagangan
Efek Bersifat Utang Di Bursa, tanggal 9 Agustus 2006.

10.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Surabaya No. SK-009/


LGL/BES/VII/2006 Perihal: Peraturan No. II.F.2 tentang
Komisi Dan Biaya Transaksi Efek Bersifat Utang, tanggal
9 Agustus 2006.

11.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-308/


BEJ/07/2004 Perihal: Peraturan No. I-I tentang Penghapusan
Pencatatan (Delisting) Dan Pencatatan Kembali (Relisting)
Saham Di Bursa, tanggal 19 Juli 2004.

PRINSIP KETERBUKAAN PERUSAHAAN TERBUKA


1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas.

3.

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.1 tentang Dokumen Yang


Terbuka Untuk Umum (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-39/PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).

4.

Peraturan Bapepam-LK

No.II.A.2 tentang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Prosedur

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Penyediaan Dokumen Bagi Masyarakat di Pusat Referensi


Pasar Modal (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-40/
PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).
5.

Peraturan Bapepam-LK No. II.A.3 tentang Surat, Laporan


Dan Dokumen Lain Yang Dikirim Kepada Bapepam
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-41/PM/1997,
tanggal 26 Desember 1997).

6.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.12 tentang Penawaran


Umum Oleh Pemegang Saham (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-05/PM/2004, tanggal 09 Februari 2004).

7.

Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.B.2 tentang Pembelian


Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau
Perusahaan Publik (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-105/PM/2010, tanggal 13 April 2010).

8.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.1 tentang Hak Memesan


Efek Terlebih Dahulu (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-26/PM/2003, tanggal 13 Juni 2010).

9.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.2 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-08/PM/2000,
tanggal 13 Maret 2000).

10.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.3 tentang Pedoman


Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-09/PM/2000, tanggal 13 Maret
2000).

11.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 tentang Penambahan


Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-429/BL/2009,
tanggal 09 Desember 2009).

12.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.5 tentang Nomor IX.D.5


tentang Saham Bonus (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-35/PM/2003, tanggal 30 September 2009).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2013

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

2014

13.

Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi


Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-412/BL/2009,
tanggal 25 November 2009).

14.

Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material


dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama(Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-413/BL/2009, tanggal25
November 2009).

15.

Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender


(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-04/PM/2002,
tanggal 3 April 2002).

16.

Peraturan Bapepam No. IX.F.2 tentang Pedoman Bentuk


dan Isi Pernyataan Penawaran Tender (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-85/PM/1996, tanggal 24
Januari 1996).

17.

Peraturan Bapepam No. IX.F.3 tentang Pedoman Bentuk


dan Isi Pernyataan Perusahaan Sasaran dan Pihak Lainnya
Sehubungan dengan Penawaran Tender (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-85/PM/1996, tanggal 24 Januari
1996).

18.

Peraturan
Bapepam-LK
Nomor
IX.G.1
tentang
Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Publik atau
Emiten (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-52/
PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).

19.

Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.13 tentang Perlakuan


Akuntansi Repurchase Agreement (REPO) Dengan
Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA)
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-132/BL/2006,
tanggal 28 November 2006).

20.

Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan


Perusahaan Terbuka (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008).

21.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 tentang Keterbukaan


Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-86/PM/1996,


tanggal 24 Januari 1996).
22.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang Kewajiban


Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-36/PM/2003, tanggal 30
September 2003).

23.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4 tentang Laporan


Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-27/PM/2003,
tanggal 17 Juli 2003).

24.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.5 tentang Keterbukaan


Informasi Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang
Dimohonkan Pernyataan Pailit (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-46/PM/1998, tanggal 14 Agustus 1998).

25.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban


Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-134/BL/2006, tanggal 7 Desember 2006).

26.

Peraturan Bapepam-LK No. X.K.7 tentang Jangka Waktu


Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Dan Laporan
Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Efeknya
Tercatat Di Bursa Efek Di Indonesia Dan Di Bursa Efek Di
Negara Lain (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-40/
BL/2007, tanggal 30 April 2007).

27.

Peraturan Bapepam-LK No. X.M.1 tentang Keterbukaan


Informasi Pemegang Saham Tertentu (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-82/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).

28.

Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tentang


Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan
Dalam Rangka Penawaran Umum, tanggal 29 September
2006.

29.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/


BEJ/07-2004 Perihal: Peraturan No. I.A tentang Pencatatan

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2015

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang


Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, tanggal 19 Juli 2004.

BAB XII.

30.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-002/


BEJ/01-2003 Perihal: Perubahan Peraturan No. II-A.1
tentang Ketentuan Umum Perdagangan Efek Di Bursa Efek
Jakarta, tanggal 17 Januari 2003.

31.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep285/BEJ/04-2007 Perihal: Perubahan/Penambahan
Peraturan No. III-B tentang Pelaporan Anggota Bursa
Efek, tanggal 16 April 2007.

32.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/


BEJ/07-2004 Perihal: Peraturan No. I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi, tanggal 19 Juli 2004.

33.

Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-003/BEJ/05-2001


tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Oleh Perusahaan
Tercatat, tanggal 25 Mei 2001.

34.

Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-006/BEJ/102001 perihal Pembatasan Perdagangan Saham Hasil Stock
Split atau Hasil Reverse Stock Di Pasar Segera dan Pasar
Tunai, tanggal 12 Oktober 2001.

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA


KEUANGAN
1.
2.

2016

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.


Keputusan Menteri Keuangan No. 606/KMK.01/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, tanggal 30 Desember 2005.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

BAB XIII. SELF REGULATORY ORGANIZATION


1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;

2.

Peraturan Pemerintah
No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 30 Desember 1995.

3.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.1 tentang Perizinan Bursa


Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-02/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

4.

Peraturan Bapepam-LK No.III.A.2 tentang Tata Cara


Pembuatan Peraturan Oleh Bursa Efek (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-03/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).

5.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.3 tentang Persyaratan


Calon Komisaris Dan Direktur Bursa Efek (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-12/BL/2009, tanggal 30
Januari 2009).

6.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.4 tentang Tata Cara


Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran Dan
Penggunaan Laba Bursa Efek (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-05/PM/1996, tanggal 17 Januari1996).

7.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.5 tentang Tata Cara


Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar Bursa Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

8.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.10 tentang Transaksi Efek


(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-42/PM/1997,
tanggal 26 Desember 1997).

9.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.11 tentang Pelelangan


Saham Bursa Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-28/PM/2004, tanggal 24 September 2004).

10.

Peraturan Bapepam-LK No. III.A.12 tentang Persyaratan


Calon Komisaris Bursa Efek (Keputusan Ketua Bapepam-

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2017

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

LK No. KEP-106/BL/2008, tanggal 10 April 2008).

2018

11.

Peraturan
Bapepam-LK
No.
III.B.6
tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-46/
PM/2004, tanggal 09 Desember 2004).

12.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.7 tentang Dana Jaminan


(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-47/PM/2004,
tanggal 09 Desember 2004).

13.

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.1 tentang Laporan Bursa


Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-64/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

14.

Peraturan Bapepam-LK No. X.A.2 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Bursa Efek(Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-65/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

15.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.1 tentang Perizinan


Lembaga Kliring Dan Penjaminan (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-07/PM/1996, tanggal17 Januari
1996).

16.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.2 tentang Tata Cara


Pembuatan Peraturan Oleh Lembaga Kliring Dan
Penjaminan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-08/
PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

17.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.3 tentang Persyaratan


Calon Direktur Dan Komisaris Lembaga Kliring Dan
Penjaminan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-13/
BL/2009, tanggal 30 Januari 2009).

18.

Peraturan Bapepam No. III.B.4 tentang Tata Cara Penyusunan


Serta Pengajuan Rencana Anggaran Dan Penggunaan
Laba Lembaga Kliring Dan Penjaminan (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-10/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

19.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.5 tentang Tata Cara


Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar Lembaga Kliring
Dan Penjaminan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP11/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

20.

Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Persyaratan


Calon Komisaris Lembaga Kliring Dan Penjaminan
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-107/BL/2008,
tanggal 10 April 2008).

21.

Peraturan Bapepam-LK No. X.B.1 tentang Laporan Lembaga


Kliring Dan Penjaminan (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-66/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

22.

Peraturan Bapepam-LK No. X.B.2 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Lembaga Kliring Dan Penjaminan
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-67/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

23.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.1 tentang Perizinan


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-12/PM/1996, tanggal 17
Januari 1996).

24.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.2 tentang Tata Cara


Pembuatan Peraturan Oleh Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-13/
PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

25.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.3 tentang Persyaratan


Calon Direktur Dan Komisaris Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-14/
BL/2009, tanggal 30 Januari 2009).

26.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.4 tentang Tata Cara


Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran Dan
Penggunaan Laba Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-15/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

27.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.5 tentang Tata Cara


Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar Lembaga

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2019

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. KEP-16/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).
28.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.6 tentang Prosedur Operasi


Dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan Dan
Penyelesaian (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-29/
PM/1998, tanggal 19 Juni 1998).

29.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.7 tentang Sub Rekening Efek


Pada Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-01/PM/2003, tanggal 15 Januari 2003).

30.

Peraturan Bapepam-LK No. III.C.8 tentang Persyaratan Calon


Komisaris Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-108/BL/2008, tanggal 14 April 2008).

31.

Peraturan Bapepam-LK No. X.C.1 tentang Laporan


Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-182/BL/2009, tanggal 30 Juni
2009).

32.

Peraturan Bapepam-LK No. X.C.2 tentang Pemeliharaan Dokumen


Oleh Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-69/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

33.

Peraturan Bapepam-LK No. II.J.1 tentang Pengenaan Biaya


Tahunan Atas Bursa Efek, Lembaga Kliring Dan Penjaminan, Serta
Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian (Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007, tanggal 13 Juni 2007).

BAB XIV. PERUSAHAAN EFEK, PENASIHAT INVESTASI, DAN


PERUSAHAAN PEMERINGKAT EFEK
1.
2.
2020

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.


PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di
Bidang Pasar Modal, ditetapkan 30 Desember 1995.
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

3.

Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003


tentang Kepemilikan Saham Dan Permodalan Perusahaan
Efek, ditetapkan tanggal 5 Mei 2003.

4.

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.1 tentang Perizinan


Perusahaan Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP334/BL/2007, tanggal 28 September 2007).

5.

Peraturan Bapepam-LK No. V.A.3 tentang Perizinan


Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai
Manajer Investasi (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP26/BL/2010, tanggal 18 Februari 2010).

6.

Peraturan Bapepam-LK No. V.B.1 tentang Perizinan Wakil


Perusahaan Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP25/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

7.

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.1 tentang Perizinan


Penasihat Investasi (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-26/BL/1996, tanggal 17 Januari 1996).

8.

Peraturan Bapepam-LK No. V.C.2 tentang Perizinan


Perusahaan Pemeringkat Efek (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-151/BL/2009, tanggal 22 Juni 2009).

9.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.1 tentang Pengawasan


Terhadap Wakil Dan Pegawai Perusahaan Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-27/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

10.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 tentang Pengendalian


Interen Dan Penyelenggaraan Pembukuan Oleh Perusahaan
Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-28/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

11.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 tentang Pengendalian


Dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh Perusahaan
Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-26/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

12.

Peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 tentang Pemeliharaan Dan


Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (Keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2021

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

Bapepam-LK No. KEP-20/PM/2003, tanggal 08 Mei 2003).

2022

13.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan


Penyelesaian Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi
Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-258/BL/2008,
tanggal 30 Juni 2008).

14.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.7 tentang Pokok-Pokok


Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub Ordinasi Perusahaan
Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-28/PM/1999,
tanggal 31 Desember 1999).

15.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.8 tentang Kegiatan


Perusahaan Efek Di Berbagai Lokasi(Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-27/PM/200, tanggal 30 Juni 2000).

16.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.9 tentang Pedoman


Perjanjian Agen Perusahaan Efek Anggota Bursa Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-28/BL/2000,
tanggal 30 Juni 2000).

17.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.11 tentang Pedoman


Pelaksanaan
Fungsi-Fungsi
Manajer
Investasi
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-480/BL/2009,
tanggal 31 Desember 2009).

18.

Peraturan Bapepam-LK No. V.E.1 tentang Perilaku


Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai
Perantara Pedagang Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-29/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

19.

Peraturan Bapepam-LK No. V.F.1 tentang Perilaku


Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai
Penjamin Emisi Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-30/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

20.

Peraturan Bapepam-LK No. V.G.1 tentang Perilaku


Yang Dilarang Bagi Manajer Investasi (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-31/PM/1996, tanggal
17 Januari 1996).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

21.

Peraturan Bapepam-LK No. V.G.3 tentang Pedoman


Pencatatan Dalam Rangka Pengambilan Keputusan Oleh
Manajer Investasi (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP32/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

22.

Peraturan Bapepam-LK No. V.G.6 tentang Pedoman


Pengelolaan Portfolio Efek Untuk Kepentingan Nasabah
Secara Individual (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP112/BL/2010, tanggal 16 April 2010).

23.

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.1 tentang Perilaku


Yang Dilarang Bagi Penasehat Investasi (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-33/PM/1996, tanggal
17 Januari 1996).

24.

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.3 tentang Perilaku


Perusahaan Pemeringkat Efek (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-155/BL/2009, tanggal 22 Juni 2009).

25.

Peraturan Bapepam-LK No. V.H.4 tentang Pedoman


Perjanjian Pemeringkatan (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-152/BL/2009, tanggal 22 Juni 2009).

26.

Peraturan Bapepam-LK No. X.E.1 tentang Kewajiban


Penyampaian Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-460/BL/2008,
tanggal 10 November 2008).

27.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.1 tentang Laporan Yang


Dipersyaratkan Bagi Penasihat Investasi(Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-70/PM/1996, tanggal 17
Januari 1996).

28.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.2 tentang Kewajiban


Penyimpanan Dan Pemeliharaan Catatan Bagi Penasihat
Investasi (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-71/
PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

29.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.3 tentang Keterbukaan


Kepentingan Dalam Efek Dari Penasihat Investasi
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-72/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2023

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

BAB XV.

2024

30.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.4 tentang Laporan


Perusahaan Pemeringkat Efek (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-153/BL/2009, tanggal 22 Juni 2009).

31.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.5 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Perusahaan Pemeringkat Efek
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-154/BL/2009,
tanggal 22 Juni 2009).

32.

Peraturan Bapepam-LK No. X.F.6 tentang Publikasi Oleh


Perusahaan Pemeringkat Efek (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-156/BL/2009, tanggal 22 Juni 2009).

33.

Peraturan Bapepam-LK No. X.N.1 tentang Laporan Kegiatan


Bulanan Manajer Investasi (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-347/BL/2008, tanggal 13 Agustus 2008).

PROFESI PENUNJANG
1.

Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Kepmenkeu No.423/KMK-06/2002 tentang Jasa Akuntan


Publik, ditetapkan tanggal 14 Agustus 2002.

3.

Peraturan Bapepam No.VIII.A.1 tentang Pendaftaran


Akuntan Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-41/BL/2008,
tanggal 14 Februari 2008).

4.

Peraturan Bapepam No.VIII.A.2 tentang Independensi


Akuntan Yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-310/BL/2008,
tanggal 01 Agustus 2008).

5.

Peraturan Bapepam No.VIII.B.1 tentang Pendaftaran


Konsultan Hukum yang Melakukan Kegiatan di Pasar
Modal (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-261/
BL/2008, tanggal 03 Juli 2008).
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

6.

Peraturan Bapepam No. VIII.C.1 tentang Pendaftaran


Penilai Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-42/BL/2008,
tanggal 13 Februari 2008).

7.

Peraturan Bapepam No. VIII.C.2 tentang Independensi


Penilai Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-394/BL/2008,
tanggal 06 Oktober 2008).

8.

Peraturan Bapepam No. VIII.C.3 tentang Pedoman


Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar
Modal (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-340/
BL/2009, tanggal 05 Oktober 2009).

9.

Peraturan Bapepam No. VIII.C.4 tentang Pedoman


Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di
Pasar Modal (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP478/BL/2009, tanggal 31 Desember 2009).

10.

Peraturan Bapepam No. VIII.D.1 tentang Pendaftaran


Notaris Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-37/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

11.

Peraturan Bapepam No.X.J.1 tentang Laporan Kepada


Bapepam oleh Akuntan (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-79/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

12.

Peraturan Bapepam No.X.J.2 tentang Laporan Berkala


Kegiatan Akuntan (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-395/BL/2008, tanggal 06 Oktober 2008).

13.

Peraturan Bapepam No. X.J.4 tentang Laporan Berkala


Kegiatan Penilai (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP396/BL/2008, tanggal 06 Oktober 2008).

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2025

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

BAB XVI. LEMBAGA PENUJANG

2026

1.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang


Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal,
ditetapkan tanggal 30 Desember 1995.

3.

Peraturan Bapepam No. VI.A.1 tentang Persetujuan Bank


Umum Sebagai Kustodian (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-34/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

4.

Peraturan Bapepam No. VI.A.2 tentang Fungsi Bank


Kustodian Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-47/PM/1997, tanggal 26
Desember 1997).

5.

Peraturan Bapepam No. VI.A.3 tentang Rekening Efek Pada


Kustodian (Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-47/
PM/1997, tanggal 26 Desember 1997).

6.

Peraturan Bapepam No. VI.B.1 tentang Perizinan Biro


Administrasi Efek (Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-35/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

7.

Peraturan Bapepam No. VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank


Umum Sebagai Wali Amanat (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-36/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

8.

Peraturan Bapepam No. VI.C.3 tentang Hubungan


Kreditur dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan
Emiten(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-309/
BL/2008, tanggal 01 Agustus 2008).

9.

Peraturan Bapepam No. X.H.1 tentang Laporan Biro


Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik yang
Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri (Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-317/BL/2008, tanggal 06
Februari 2008).

10.

Peraturan Bapepam No. X.H.2 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Biro Administrasi Efek dan Emiten yang

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

17. Penegakan Hukum Pasar Modal

Menyelenggarakan Efek Sendiri (Keputusan Ketua


Bapepam-LK No. KEP-76/PM/1996, tanggal 17 Januari
1996).
11.

Peraturan Bapepam No. X.I.1 tentang Laporan Wali Amanat


(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-77/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

12.

Peraturan Bapepam No. X.I.2 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Wali Amanat (Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-78/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

13.

Peraturan Bapepam No. X.G.1 tentang Laporan Bank


Umum Sebagai Kustodian (Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. KEP-73/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996).

14.

Peraturan Bapepam No. X.G.2 tentang Pemeliharaan


Dokumen Oleh Bank Umum Sebagai Kustodian
(Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-73/PM/1996,
tanggal 17 Januari 1996).

BAB XVII. PENEGAKAN HUKUM PASAR MODAL


1.

Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2.

Undang-Undang No.30 Tahun 1999 tentang


Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

3.

Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 1995 tentang Tata Cara


Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, ditetapkan tanggal 30
Desember 1995.

4.

Peraturan Bapepam No.XIV.B.1 tentang Tata Cara


Penagihan Sanksi Admistratif Berupa Denda(Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-21/PM/1999, tanggal 05
Agustus 1999).

5.

Keputusan BAPMI No. KEP-03/BAPMI/11.2002 tentang


Arbiter BAPMI, ditetapkan tanggal 20 Desember 2002.

6.

Keputusan BAPMI No. KEP-05/BAPMI/12.2002

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

2027

Ikhtisar Ketentuan di Bidang Pasar Modal

tentang Pedoman Benturan Kepentingan dan Afiliasi


Bagi Arbiter dan Mediator BAPMI, ditetapkan tanggal
30 Juni 2004.

2028

7.

Etika Perilaku Arbiter/Mediator BAPMI, ditetapkan


tanggal 30 Juni 2004.

8.

Keputusan BAPMI No. KEP-01/BAPMI/07.2005 tentang


Biaya dan Imbalan Penyelesaian Sengketa atau Beda
Pendapat BAPMI, ditetapkan tanggal 21 Juli 2005.

9.

Keputusan BAPMI No. KEP-02/BAPMI/11.2009 tentang


Peraturan dan Tata Acara BAPMI, ditetapkan tanggal 30
November 2009.

10.

Peraturan Prosedur Badan Arbitrase Syariah Nasional,


tanggal 9 April 2005.

11.

Penetapan BASYARNAS No. 01/Basyarnas/9/4/2005


tentang Biaya Arbitrase, tanggal 9 April 2005.

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Republik Indonesia

Ikhtisar Ketentuan
Pasar Modal

Pengelompokan aturan berdasarkan subjek pengaturan (subject matters)


ini akan mempermudah pembacanya dalam menemukan regulasi yang
spesifik mengatur mengenai issue tertentu. Lebih jauh lagi, kemudahan
dalam menemukan aturan-aturan tersebut akan mempermudah pula
pembacanya dalam memahami substansi dari isi masing-masing aturan
tersebut termasuk dalam melihat keterkaitan antara aturan yang satu
dengan aturan lainnya.

A. Fuad Rahmany
Ketua Bapepam-LK

34608100148

PASAR MODAL

Setiabudi Building 2; 2nd floor, Suite 207D


H.R. Rasuna Said Kav 62, Jakarta 12920
Phone: [62-21] 5290 6813 | Fax: [62-21] 5290 6824
www.nlrp.org

IKHTISAR KETENTUAN

Saat ini terdapat tidak kurang dari 198 peraturan perundang-undangan di


pasar modal Indonesia, sebagian besar di antaranya tertuang dalam
bentuk Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK). Pemahaman atas peraturan tersebut oleh masyarakat
khususnya para pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan
sesuatu yang penting. Salah satu kendala yang mungkin dihadapi oleh
masyarakat dalam upaya untuk memahami aturan-aturan tersebut adalah
tidak mudahnya untuk menemukan secara cepat aturan-aturan dengan
subjek pengaturan tertentu karena dikeluarkan dalam waktu yang
berbeda-beda.

IKHTISAR
KETENTUAN

PASAR MODAL
Dilengkapi dengan
dasar peraturan
perundang-undangan
di bidang pasar modal

Anda mungkin juga menyukai