Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala
Sekolah agar dapat mendalami materi-materi yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah, Kepemimpinan
Pembelajaran Melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana
Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah
ini:
2. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Degradasi nilai dalam masyarakat sebagai akumulasi Bahwa Pendidikan kita harus
Dewantara dan Profil Pelajar proses Pendidikan kita selama ini yang lebih berpusat pada melayani peserta
Pancasila mengedepankan ransformasi pengetahuan daripada didik.
transformasi nilai nilai dalam system Pendidikan. Oleh
karena itu, kitaharus Kembali kepada pilar pilar filosifi Anak anak di sekolah kita harus
Pendidikan yang dicetuskan para tokoh Pendidikan mendapatkan pengalaman belajar
salah satunya KHD. Berbagai rintangan beliauhadapi yang menyernangkan
untuk memperjuangkan kemerdekaan, dibuangpun
beliau pernah merasakannya. Tetapi beliau tidak Kita sebagai guru harus dapat
menyerah, malalui tulisan tulisan beliau tetap berjuang menjadi teladan bagi anak anak
dan tentu saja melalaui Pendidikan. Salah satu didik kita, harus jadi pembimbing
wujudnya ad ataman siswa yang memiliki beberapa ditengah tengah mereka dan
prinsip yang luar biasa yakni : Di samping menjadi pendorong, penyemangat,
memberikan pengetahuan pelindung dibelakang mereka
yang diperlukan dan bermanfaat, guru perlu
membuat siswa cakap dalam mencari Pendidikan disekolah kita
hendaknya tidak hanya
sendiri pengetahuannya dan menggunakannya
mengembangkan aspek
agar diperoleh manfaat., penggunanaan Bahasa intelektualitas saja karena akan
ibu, permainan anak memegang peranan penting memisahkan dari orang
dalam mendidik anak (pembelajaran yang kebanyakan hendaklah Pendidikan
menyenangkan) kemudian semboyan beliau yang itu memperkaya individu tetapi
sangat terkenal yakni tut wuri handayani (dari perbedaan atara masing masing
belakang seorang Guru harus bisa pribadi harus tetap diperhatikan
memberikan dorongan dan arahan), ing madya
mangun karsa (di tengah atau di pendidikan hendaknya
antara murid, Guru harus menciptakan prakarsa memperkuat rasa percaya diri,
dan ide), dan ing ngarsa sung mengembangkan harga diri
tulada (di depan, seorang pendidik harus (manusia merdeka) ; setiap
memberi teladan atau contoh tindakan orang harus hidup sederhana
baik). Filosofis KHD menjadi dasar merdeka dan guru
belajar yang dicanangkan pemerintah, melalui hendaknya rela mengorbankan
profil pelajar Pancasila, kita kuatkan Kembali kepentingan-kepentingan
kebebasan,kemampuan, keberdayaan untuk pribadinya demi
mencapai kebahagiaan dan juga sebagai respon kebahagiaan para peserta
tantangan tantangan yang akan dihadapi dimasa didiknya.
mendatang. Adapun profil pelajar Pancasila
adalah : beriman,bertakwa kepada tuhan yang Ppp menjadi pedoman dalam
maha esa dan berahklaq mulia, kebhinekaan pengembangan kurikulum yang
global,gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dikembangkan oleh satpen.
kreatif Karakter ini diharapkan
dikembangkan didalam kegiatan
kegiatan kompetensi mapel.
3. Menggerakkan komunitas
Belajar di Lingkungan Definisi Community of Practice ini adalah sebuah Pembentukan komunitas belajar
Sekolah, organisasi profesi, komunitas yang berisikan di sekolah sangat penting dalam
dan lingkungan yang lain sekelompok orang yang memiliki profesi sama meningkatkan kualitas belajar
(Community of Practice) berbagi pengetahuan tentang topik peserta didik, meningkatkan
tertentu yang spesifik dengan tujuan prestasi akademis peserta didik,
meningkatnya ilmu pengetahuan, membangun dan untukmengembangkan
relasi serta membuat keputusan kebijakan dari mutu sekolah.
waktu ke waktu.
Sebuah
pembelajaran kolaboratif sosial untuk pemecahan Kepala
masalah, berbagi informasi, sekolah harus selalu
membentuk praktek, memacu inovasi, dan berorientasi pada peningkatan
memfasilitasi pembelajaran melalui profesionalitasnya. Dirinya juga
proses partisipasi guru dan tenaga kependidikan.
Peningkatan professional guru
terdapat 4 teknis pelaksanaan adalah sebagai adalah keniscayaan
berikut : ptm, wbinar, wagroup
4. Inquiry Apresiatif
inquiry apresiatif adalah model manajemen perubahan. Metoda ini dapat diterapkan
Dimana CKS dapat berlatih mererapkan disekolah untuk merubah hal hal
kepemimpinan dengan pendekatan inkuiri apresiatif
yang belum mencapai standar
secara berkelompok dengan peserta diklat yang lain.
Model ini menjalankan tahapan BAGJA untuk dan sudah menjadi kebiasaan
menghasilkan sebuah rekomendasi perubahan. yang berakar. Metoda ini
Adapun tahapannya adalah Buat Pertanyaan melibatkan peran aktif rekan
(Define); Ambil pelajaran (Discover); Gali sejawat, murid dan pemanggku
mimpi (Dream); Jabarkan rencana (Design); kebijakan sehingga semua
dan A-ur berperan dalam membuat
eksekusi (Deliver). perubahan.
5. Membangun Kebiasaan
Refleksi Secara Mandiri (Self
Regulated Learning) Self regulated learning harus
Dalam dunia pendidikan Self Regulated Learning dimiliki oleh kepala sekolah,
(SRL) atau belajar mandiri guru, siswa dalam rangka
menjadi hal yang harus ditekankan kepada perbaikan dan peningkatan
peserta didik. Seorang kepala kualitas dari waktu ke waktu.
sekolah harus memiliki kebiasaan untuk Self regulated ini menghasilkan
melakukan refleksi secara mandiri dan solusi solusi invotif dalam
juga menumbuhkan kemauan dan kemampuan peningkatan kualitas
guru dan peserta didik dalam
melakukan self regulated learning
6. Mengembangkan
kematangan diri (Self
Maturity) secara holistic bahwa diri yang sehat dan
spiritual, moral, emosi, dan Kematangan diri (self maturity) merupakan matang akan selalu
intelektual. kemampuan individu dalam memandang positif baik
mengaktualisasikan dirinya yang ditandai dengan terhadap kehidupan masa
pribadi yang selalu berjuang depan,
demi mencapai masa depaan dan cita-cita. tanggung jawab terhadap
Dengan keinginan itula, individu pekerjaan, ddantentu saja
yang matang menjadi lebih berani, tekun, mandiri mempunyai emosi yang
dan berkomitmen terhadap matang yang dapat memahami
apa yang menjadi tanggung jawabnya orang lain yang berbeda dengan
dirinya.
Tugas kepala sekolah ada 3 yaitu melaksanakan
tugas manajerial, supervise
guru dan tenaga pendidikan serta pengembangan
kewirausahaan. Kepala
sekolah dalam memenuhi beban kerjanya
tersebut perlu mempunyai pribadi
yang matang. Kematangan diri seorang kepala
sekolah akan membawa pada
kondisi sekolah yang kondusif untuk terciptanya
lingkngan dan komunitas
belajar yang memungkinkan untuk terciptanya
kualitas pembelajaran yang
unggul. Tentu saja kualitas pembelajaran yang
unggul dapat tercipta karena
adanya guru dan tenaga tendik yang professional.
2 Manajerial MANAJERIAL SEKOLAH A. MEMIMPIN UPAYA MEWUJUDKAN VISI Pengelolaan manajerial mencakup
Sekolah A. MEMIMPIN UPAYA SEKOLAH MENJADI BUDAYA BELAJAR YANG 8 standar SNP dengan terperinci
MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH BERPIHAK PADA MURID menjelaskan semua tugas kepala
MENJADI BUDAYA BELAJAR sekolah yang harus dikelola
YANG BERPIHAK PADA Fenomena budaya belajar yang berpihak pada murid sebagai manajer sekolah dengan
MURID memiliki indikator seperti sistem pembelajaran lebih mengacu ke 8 Standar Nasional
baik, waktu belajar lebih panjang dan memiliki Pendidikan (SNP).
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
Kepala sekolah dan warga sekolah dalam Kepala sekolah harus lebih
merumuskan dan menetapkan visi sekolah mengetahui, memahami dan
memperhatian ketentuan perumusan visi dan misi menerapkan manajerial sekolah
yang baik. Untuk mewujudkan visi, sekolah secara menyeluruh dengan
menciptakan budaya belajar yang berpihak pada mengacu pada 8 standar SNP,
peserta ddidik. seorang Kepala sekolah melakukan sehingga manajerial sekolah dapat
tindakan-tindakan yang berkenaan dengan visi sekolah direncanakan, disusun dan
seperti melibatkan warga sekolah dalam penetapan dilaksanakan sesuai kriteria dan
visi dan program yang mendukung, rambu-rambu yang telah
mengomunikasikan visi dengan berbagai cara yang ditetapkan.
efektif menjangkau warga sekolah, menghimpun
dukungan dari segenap warga sekolah dan komunitas
dalam mewujudkan visi sekolah, dan mendorong
warga sekolah untuk mencoba pendekatan-
pendekatan baru secara interaktif dan reflektif yang
mewujudkan visi sekolah.
Ada beberapa faktor untuk memcapai visi tersebut
yaitu:
a. kepemimpinan kepala sekolah yang profesional
b. guru-guru yang tangguh dan profesional 2
Manajerial Sekolah
c. memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas
d. lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
e. jaringan organisasi yang baik
f. kurikulum yang jelas
g. evaluasi belajar yang baik
h. partisipasi orang tua murid yang aktif dalam
kegiatan sekol
1. Penyusunan RKS
1. Penyusunan Program Sekolah (RKS)
Pada penyusunan RKS, agar
a. Pengertian Rencana Kerja Sekolah tujuan dan fungsinya tercapai
Pentingnya fungsi perencanaan dalam pengelolaan secara maksimal harus berpijak
sekolah dapat dilihat dalam Peraturan Menteri dari hasil analisis Rapor Mutu
Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Sekolah, namun terkadang terjadi
Standar Pengelolaan. Setiap sekolah pada semua miss comukasi karena terjadi
jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK), bahwa kesalahan atau kurang teliti saat
sekolah harus membuat, sebagai berikut: input form PMP.
1) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam Berdasarkan hasil kajian modul
kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu kompetensi Manajerial, dan
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan kemudian dibandingkan dengan
komponen yang mendukung peningkatan mutu analisis aplikasi online ARKAS,
lulusan. materi ini sangat sesuai jika
diterapkan langsung di sekolah.
2) Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) yang dilaksanakan berdasarkan Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM).
4 Pengembangan 1. Pengembangan Komunitas Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong Menjadi kepala sekolah adalah
Kewirausahaan Berbasis Aset (PKBA) komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang sebuah amanah untuk menjalankan
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset- tiga tujuan tertinggi
aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua mengembangkan sekolah (ultimate
peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) concern) yaitu :
adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. 1. menjalankan kebijakan
2. Ekosistem sekolah pemerintah dalam bidang
Sekolah adalah sebuah komunitas manusia yang pendidikan di sekolah. (Daoed
berkumpul bersama untuk saling belajar. Belajar Joesoef, 2018).
adalah proses menguasai pengetahuan dan 2. mengelola sekolah agar tumbuh
keterampilan baru. Relasi di antara peserta didik, berkembang harmonis bersama
sekolah dan belajar diikat dalam sebuah ekosistem. dengan kehidupan politik,
Maka keseimbangan pendidikan di sekolah mengakui ekonomi, sosial dan budaya
adanya saling ketergantungan yang sangat penting masyarakat di sekitarnya.
diantara semua aspek pengembangan dalam setiap (Daoed Joesoef, 2014).
diri peserta didik dan lingkungan sekolah secara 3. dalam buku kerja kepala
keseluruhan (Ken Robinson, 2015). Jadi kita bisa sekolah, menjaga dan
menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran di membudayakan nilai-nilai
sekolah ditentukan oleh interrelasi antara kepala karakter dan moral agar bisa
sekolah, guru dan siswa. hidup tumbuh dan berkembang
di dalam dunia pendidikan,
3. Aset – aset dalam sebuah komunitas yakni di lingkungan sekolah
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset diantara guru, siswa, orang tua,
building and community development, masyarakat dan lingkungan
ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut menjadi aspek penting dalam
sebagai modal utama, yaitu: pengelolaan sekolah.
1. Modal Manusia (Kemdikbud, 2017).
2. Modal Sosial
3. Modal Fisik
4. Modal Lingkungan Alam
5. Modal Finansial
6. Modal Politik
7. Modal Agama dan Budaya
2. Gagasan Inovasi
Pengembangan Sekolah Kemampuan, kekuatan, kesanggupan, dan/atau daya
kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang
memungkinkan kepala sekolah mempengaruhi,
menggerakkan, memberdayakan dan
mengembangkan sumber daya yang dimiliki sekolah
adalah potensi kepemimpinan kepala sekolah. Kepala
sekolah harus menjadi learning model agen perubahan
di sekolah yang efektif (Agent of Change). (Michael
Fullan, 2014).
Inovatif adalah karakteristik yang dimiliki seorang
pemimpin yang memiliki kemampuan berpikir kreatif,
mengembangkan ide-ide baru yang bermanfaat di
setiap kesempatan, memanfaatkan sumber daya yang
tersedia, dan mampu memecahkan masalah (Mattare;
Chen; Okudan &Rzasa; Gupta, MacMillan & Surie
dalam Bagheri, A. & Pihie, Z.A.L., 2009).
Pemimpin yang inovatif melekat kemampuan
kreatifnya. Ia selalu menciptakan ide atau gagasan,
dan atau produk yang bercirikan novelty (baru),
original (orisinal), useable (bermanfaat), dan high
product (produk berkualitas tinggi)
Cara berpikir dan bertindak kepala sekolah/madrasah
yang inovatif, antara lain: (1) berani ke luar dari
kawasan nyaman (comfort zone); (2) tidak berpikir
secara konvesional; (3) bertindak lebih cepat
dibanding orang lain;
(4) mendengarkan ide stakeholders
sekolah/madrasah; (5) bertanya kepada warga
sekolah/madrasah dan stakeholders apa yang perlu
diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala; (6)
memotivasi diri dan orang lain untuk cepat bergerak
dengan selamat; (7) berharap untuk menang dan
memiliki kesehatan dan kekuatan; dan
(8) “rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan ide-ide
baru (Anonim 3, 2005).
Rambu-Rambu On The Job On The Job Training 1 adalah tahap pertama diklat
Training yang dilaksanakan 20 JP @45 menit.
Peserta melaksanakan aktivitas mendalami materi
pembentukan karakter, kepemimpinan managerial,
pengembangan kewirausahaan dan supervise,
melakukan identifikasi permasalahan pembelajaran
dan melakukan analisis kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK)
Rencana Proyek Kepemimpinan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) adalah Tujuan penyusunan RPK adalah :
Penjabaran rencana pengembangan sekolah secara 1. Peningkatan kinerja sekolah
operasional yang di dalamnya memuat tindakan- 2. Peningkatan kompetensi kepala
tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam sekolah
menjalankan program kegiatan untuk memecahkan 3. Peningkatan kualitas
masalah pembelajaran. pembelaran
Kajian Managerial A. Melakukan pemetaan capaian SNP yang Kajian Managerial adalah kegiatan
didasarkan pada kondisi nyata dan rapot mutu sekolah melakukan pemetaan capaian SNP
dalam menyusun rancangan perangkat layanan berdasarkan raport mutu sekolah.
pembelajaran berorientasi pada peserta didik.
B. Rambu-rambu :
1. Menyusun Aspek untuk SN
2. Memasukan Aspek ke Matriks
3. Menyusun kondisi ideal semua aspek berdasarkan
regulasi yang berlaku.
4. Menentukan semua aspek berdasarkan bukti nyata
di sekolah
Peningkatan Kompetensi
A. Peningkatan Kompetensi
tujuannya untuk meningatkan kompetensi
berdasarkan kebutuhan individu dengan belajar
dari kepsek (mentor 2)
B. Rambu.-Rambu :
Memilih salah satu dimensi kompetensi yang paling
rendah hasil AKPK.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah kegiatan pengumpulan data
pelaksanaan kegiatan dan membandingkannya
dengan rencana kegiatan yang telah disusun
Jadwal RTL sebelumnya
Catatan:
Peserta mengunggah hasil refleksi pendalaman bahan pembelajaran ke LMS yang telah disediakan apabila moda daring.
Peserta mempresentasikan hasil pengisian instrument refleksi bahan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada
pengajar diklat.