Anda di halaman 1dari 52

MODUL AJAR

MATEMATIKA
PELUANG
Modul Ajar ini dirancang untuk digunakan
di SMA N 2 Kendal pada Fase E Kelas X

Uswatun Khasnah, S.Pd

082223774347

Uswatun.sman2da@gmail.com

SMA Negeri 2 Kendal

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


MATERI PELUANG
IDENTITAS SEKOLAH TARGET PESERTA DIDIK ALOKASI WAKTU
SMA Negeri 2 Kendal FASE E KELAS X 14 Jam Pelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan
geometri). Peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem
persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan
fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat melakukan
operasi Vektor. Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan
masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Peserta juga didik dapat memilih tampilan data
yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data menggunakan nilai
tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil, standar deviasi).

ELEMEN KOMPETENSI DALAM CP


 ANALISIS DATA DAN PELUANG Menampilkan dan menginterpretasi data
menggunakan statistik yang sesuai bentuk
distribusi data untuk membandingkan nilai
tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi) untuk
membandingkan dua atau lebih himpunan data.
Mereka dapat meringkas data kategorikal untuk
dua kategori dalam tabel frekuensi dua arah,
menafsirkan frekuensi relatif dalam konteks data
(termasuk frekuensi relatif bersama, marginal,
dan kondisional), dan mengenali kemungkinan
asosiasi dan tren dalam data. Mereka dapat
membedakan antara korelasi dan sebab-akibat.
Mereka dapat membandingkan distribusi teoretis
diskrit dan distribusi eksperimental, dan
mengenal peran penting dari ukuran sampel.
Mereka dapat menghitung peluang dalam situasi
diskrit.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlaq Mulia,
 Bergotong royong,

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif

MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Tatap Muka

METODE PEMBELAJARAN

 Observasi
 Diskusi
 Percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menentukan ruang sampel dan titik sampel untuk sebuah kejadian
majemuk.
2. Peserta didik mampu membuat distribusi peluang suatu kejadian
3. Peserta didik mampu membedakan antara kejadian saling lepas dan tidak saling lepas.
4. Peserta didik mampu menggunakan aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua
kejadian saling lepas.
5. Peserta didik mampu mampu memodiikasi aturan penjumlahan untuk menentukan peluang
dua kejadian tidak saling lepas.

MEDIA AJAR
 Video tentang permasalahan yang berkaitan dengan peluang
 Buku Ajar Matematika
 Alat peraga berupa dadu, kartu bridge
 LCD
 Laptop

ASESMEN

ASESMEN FORMATIF
1. Lembar Kerja Peserta didik tentang menentukan ruang sampel dan titik sampel untuk
sebuah kejadian majemuk.

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


2. Lembar Kerja Peserta didik tentang distribusi peluang suatu kejadian
3. Lembar Kerja Peserta didik tentang peluang kejadian saling lepas
4. Lembar Kerja Peserta didik tentang peluang kejadian tidak saling lepas

ASESMEN SUMATIF

1. Penilaian Harian Bersama

PERTEMUAN 1 ( 2 JP )
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu Peserta didik mampu menentukan ruang sampel dan titik sampel
untuk sebuah kejadian majemuk.

PRASYARAT PENGETAHUAN DAN KONSEPSI


 Peserta didik telah memahami tentang himpunan berhingga.

INDIKATOR
Dengan mengerjakan LKPD dan berdiskusi peserta didik mampu menentukan ruang
sampel dan titik sampel untuk sebuah kejadian majemuk.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui sebuah percobaan peserta didik dapat menentukan ruang sampel

PERTANYAAN PEMANTIK
Ketika kalian bermain ular tangga kalian pasti melempar sebuah dadu. Bagaimana
kalian dapat menentukan ruang sampel dan titik sampel?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru mengingatkan kembali materi yang prasyarat ketika SMP telah diajarkan terkait

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


himpunan.
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi

Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik membaca dan mempelajari tentang sejarah teori peluang
 Peserta didik mempelajari tetntang apa itu ruang sampel sebuah kejadian.
 Peserta didik diberi LKPD-1 untuk didiskusikan
 Peserta didik diskusi tentang masalah yang berjaitan dengan ruang sampel.
 Guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan LKPD 1 terkait ruang sampel secara
berkelompok.

Penutup
 Menutup pelajaran dan meminta menyelesaikan LKPD 1 agar diselesaikan secara mandiri.

PERTEMUAN 2 ( 2 JP )
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu Peserta didik mampu menentukan ruang sampel dan titik sampel
untuk sebuah kejadian majemuk.

PRASYARAT PENGETAHUAN DAN KONSEPSI


 Peserta didik telah memahami tentang himpunan berhingga.
 Peserta didik telah memahami tengtang ruang sampel suatu kejadian.

INDIKATOR
Dengan mengerjakan LKPD-1 dan berdiskusi peserta didik mampu menentukan ruang
sampel dan titik sampel untuk sebuah kejadian majemuk.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui sebuah percobaan peserta didik dapat menentukan titik sampel

PERTANYAAN PEMANTIK
Ketika kalian bermain ular tangga kalian pasti melempar sebuah dadu. Bagaimana
kalian dapat menentukan titik sampel?

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru mengingatkan kembali materi yang prasyarat ketika SMP telah diajarkan terkait
himpunan.
 Guru mengingatkan kembali tentang ruang sampel kejadian
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi

Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik membaca dan mempelajari tentang titik sampel sebuah kejadian majemuk.
 Peserta didik melanjukan mengerjakan LKPD-1
 Peserta didik diskusi tentang masalah yang berjaitan dengan titik sampel
 Guru membimbing peserta didik untuk menyelesaikan LKPD-1 terkait ruang sampel dan titik
sampel secara berkelompok.
 Peserta didik memempresentasikan hasil diskusi mereka.
 Peserta didik mengumpulkan LKPD-1 yang sudah diselesaikan

Penutup
 Guru membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKPD-1
 Guru menutup pelajaran dengan salam

ASESMEN
Menyelesaikan Lembar Kerja Peserta didik tentang menentukan ruang sampel dan titik
sampel untuk sebuah kejadian majemuk.

REFLEKSI
Merefleksi hal-hal telah dipahami dan yang belum dipahami pada pertemuan ini

INSTRUMEN ASESMEN

Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)-1 Kelompok :

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


1.

2.
Ruang Sampel dan Kejadian
3.

4.

Tujuan Pembelajaran
Menentukan ruang sampel sebuah kejadian

Pendahuluan
Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan
dikembangkan oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan sehari- hari yang
tidak bisa lepas dari teori peluang.

Cerita lahirnya teori peluang dimulai ketika


di tahun 1654 seorang penggemar
matematika bernama Chevalier de Mere
bertemu dengan Blaise Pascal dalam sebuah
perjalanan. De Mere menanyakan banyak
persoalan matematika kepada Pascal hingga
sebuah pertanyaan yang akhirnya
dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk
Pascal menjawabnya.

https://primaindisoft.com/blog/sejarah-teori-peluang

Pertanyaannya yang diajukan Chevalier de Mere adalah:

Sekolah Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal


A. Ruang Sampel

Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten
kesebelasan tersebut kemudian melakukan pengundian untuk menentukan
kesebelasan mana yang akan memainkan bola terlebih dahulu. Pengundian
biasanya dengan cara melambungkan sekeping mata uang. Sebelum
melambungkan mata uang tersebut wasit meminta kapten kesebelasan masing-
masing untuk memilih “angka” atau “gambar”.

Cara seperti di atas merupakan salah satu contoh percobaan.

Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil yang
mungkin adalah muncul gambar (G) atau angka (A).

Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S , maka S = { A, G }.

S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut


titik-titik sampel. Untuk lebih memahami ruang sampel dan titik sampel dari
suatu percobaan, maka lakukan percobaan-percobaan berikut!

Aktivitas-1
Lakukan Percobaan berikut bersama teman dalam satu kelompokmu.
Sediakan sebuah kantong yang berisi 3 kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K).
Dengan mata tertutup ambilah satu kelereng dari kantong tersebut. Catatlah kelereng yang
terambil kemudian kembalikan, suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu
persatu dan jangan lupa mencatat warna kelereng yang terambil.
Dengan memperhatikan hasil percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut! Mungkinkah
kelereng warna hijau terambil dari kantong tersebut? ………….....
Mungkinkah kelereng warna biru terambil dari kantong tersebut? Mengapa?
Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang
mungkin terambil dari kantong hanyalah berwarna ......, ......, dan ........
Ruang Sampel (S) = {}
Titik Sampel adalah .......................................

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Aktivitas-2
Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari
percobaan pelemparan sebuah dadu.
Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian
lemparkan ke atas dan catatlah permukaan yang di atas.
Suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu persatu. Dengan
memperhatikan hasil perobaan tersebut jawablah pertanyan berikut. Mungkinkah angka 1
muncul di atas? ..................
Mungkinkah angka 5 muncul di atas? ....................
Mungkinkah angka 7 muncul di atas?mengapa?
Jadi semua kemungkinan permukaan yang muncul pada percobaan di atas hanyalah
angka : ........ ,,
........ , ........ , ........ , ........ .
Ruang Sampel S = {}
Titik Sampelnya adalah .......................................

Aktivitas-3
Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3,
5, 7, 9, 11, 13,
15 dan 17.
Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah
teman yang lain melakukannya.
Mungkinkah yang terambil nomor undian 1 ? Mungkinkah yang terambil nomor undian
10 ? Sebutkan semua nomor undian yang mungkin terambil.
Jadi S = {}

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Aktivitas-4
Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua
kejadian yang mungkin!
Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata
uang kedua muncul angka (A) dan ditulis (A,A) . (A,A) merupakan salah satu contoh titik
sampel dari percobaan tersebut.
Sebutkan semua kejadian yang mungkin dari percobaan tersebut! Jadi S = {}

Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :

 Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen


disebut ruang sampel dan diberi lambang dengan S .
 Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
 Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel

Contoh

1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah
muncul sisi angka (A) atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S =
{A,G}
dan n(S) = 2.

2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama
muncul angka dan koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan
koin kedua muncul gambar (AG) dan seterusnya sehingga ruang sampel
S = { AA, AG, GA, GG}; dan n(S) = 4.

3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang
mungkin terjadi adalah terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3
atau terambil kartu bernomor 4 dan seterusnya.
Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9} ; dan n(S) = 8.

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi
adalah terambil bola merah pertama (m1) atau terambil bola merah kedua (m 2)
atau terambil bola merah ketiga (m3) dan seterusnya.
S = { m1, m2, m3, m4, p1, p2} ; dan n(S) = 6.

5. Dua buah bola diambil sekaligus dari 5 bola. Hasil yang mungkin terjadi adalah
terambil bola kesatu dan kedua (b1b2) atau terambil bola kesatu dan ketiga (b 1b3)
dan seterusnya.
S = { b1b2, b1b3, b1b4, b1b5, b2b3, b2b4, b2b5, b3b4, b3b5, b4b5 }; dan n(S) = 10 =
kombinasi 2 unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2.

6. Mengambil 4 bola sekaligus dari 5 bola .


S ={ b1b2b3b4, b1b2b3b5, b1b2b4b5, b1b3b4b5, b2b3b4b5 } ; dan n(S) = 5 =
kombinasi 4 unsur dari 5 unsur yang tersedia = 5C2

LATIHAN SOAL-1

1. Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku kanan serta
2 buah kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu kelereng dari saku
kiri dan satu kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel keadaan tersebut.

2. Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As, K, Q dan
J sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secara acak satu kartu
dari tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
a. Sebutkan semua titik-titik sampelnya
b. Tuliskan ruang sampelnya

3. Dalam tas Zahra terdapat 3 LKPD yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam tas
Indri terdapat 4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia (BIN).

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Jika diambil satu LKPD dari tas Zahra dan satu LKPD dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan
tersebut dengan beberapa cara (minimal dua cara)

Contoh

1. Sebuah dadu bermata enam dilambungkan sekali.


a. Tuliskan ruang sampelnya.
b. Jika A kejadian mucul mata prima, tuliskan A .
c. Jika B kejadian mucul mata ganjil tuliskan B
d. Tuliskan n(S), n(A), n(B), n(A’)an n(B’)
Penyelesaian :
a. S = { 1,2,3,4,5,6}

b. A = { 2, 3, 5 }

c. B = { 1, 3, 5 }

d. n(S) = 6; n (A) = 3; n(B) = 3 , n(A’) = n(S)- n(A)= 6-3 = 3 ;


dan n(B’) = n(S)-n(B)= 6-3 = 3

2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola
berwarna kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola
merah. B = kejadian terambil
bola biru.

C= kejadian terambil bola bukan


merah. Tentukanlah n(S), n(A) , n(B),
n(C)

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Penyelesaian :
n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….

n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………

n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………

n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..

atau :

C= kejadian terambil bola bukan merah

C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S) n(C’) = …….  …… = ……..

3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola
sekaligus secara acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.

B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola
berwarna putih. C = kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)
Penyelesaian :
n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia

= 10C3 = 10! 10.9.8.7!


  120
3.2.1.7!
3!(10  3)!

n(A) = Banyak cara mengambil dua bola merah dari bola merah yang tersedia
=

n(B) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola merah yang tersedia dan satu bola
putih dari bola putih yang tersedia.

C = kejadian bola yang terambil ada yang putih maka :

C’ = kejadian bola yang terambil tidak ada yang putih (ketiganya berwarna merah)

sehingga n(C’) = ….C…... = …..

n(C) = n(S)  n(C’) = ……..  …….. = …….

Latihan Soal-2

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengan notasi
himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu ganjil.
c. Kejadian munculnya mata dadu prima.
d. Kejadian munculnya mata dadu kelipatan 2.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.

2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian- kejadian
berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 dan angka pada mata uang logam.
d. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 dan gambar pada mata uang logam.
e. Kejadian munculnya mata dadu bukan primal dan angka pada mata uang logam.

3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini
dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul tiga angka.
c. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
d. Kejadian muncul dua Angka dan satu gambar.
e. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.

PERTEMUAN 3 (2 JP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membuat distribusi peluang suatu kejadian

INDIKATOR
Dengan melakukan percobaan peserta didik mampu membuat distribusi peluang suatu
kejadian

PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik dapat memahami cara menentukan peluang suatu kejadian.

PERTANYAAN PEMANTIK
Ketika kalian melempar dua keping uang logam ada beberapa kemungkina akan muncul
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
sis gamabar atau pun angka. Bagaimana kalian dapat menentukan peluang muncul dua
sisi angka? Bagaimana kalian dapat menentukan peluang muncul dua sisi gamabar?
Bagaimana kalian dapat menentukan peluang muncul sisi angka dan gambar?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi
 Laptop
Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik mengamati permasalahan yang ada bagian pendahuluan di LKPD-2
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas 2 - 4
Peserta didik
 Peserta didik melakukan percobaan dan mengidentifikasi informasi dari hasil
percobaan pada aktivitas 1 dan 2
 Peserta didik mengumpulkan data berkaitan dengan hasil percobaan pada aktivitas
1 dan 2
 Peserta didik mengolah data berkaitan dengan hasil percobaan pada aktivitas 1 dan
2
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah.
 Perwakilan Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, Peserta didik lain dengan
aktif dan kritis menanggapi presentasi tersebut
 Peserta didik menyimpulkan rumus peluang suatu kejadian dan frekuensi harapan
 Peserta didik mengerjakan latihan soal
Penutup
 Menutup pelajaran dan meminta tiap kelompok mengumpulkan hasil diskusi

ASESMEN
Menyelesaikan permasalahan tentng peluang yang ada di LKPD 2

REFLEKSI
Merefleksi hal-hal telah dipahami dan yang belum dipahami pada pertemuan ini

INSTRUMEN ASESMEN

Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)-2 Kelompok :

1.
Peluang suatu kejadian
2.
dan frekuensi
harapan 3.

4.

Tujuan Pembelajaran
Membuat distribusi peluang Kejadian

Pendahuluan

Dalam percakapan sehari-hari, kita seringkali mengungkapkan suatu kejadian dengan menggunakan
kata-kata yang mengandung arti kemungkinan, kesempatan atau peluang.

Sebagai contoh, simaklah kalimat-kalimat berikut ini

a. Hari ini cuaca mendung, kemungkinan besar hujan akan turun


b. Dalam pertandingan final bulutangkis kekuatan Jonatan Cristy seimbang dengan kekuatan

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
A. Peluang Suatu Kejadian

Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .

Aktivitas-1
Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak
100 kali. Pada setiap pelemparan dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan
angka (A). Kemudian hasilnya anda isikan pada tabel berikut :
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Jumlah muncul gambar

Jumlah muncul angka

Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana


definisi berikut Definisi : frekuensi relatif

Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah

jumlah munculanggota A
P(A) 
jumlah percobaan

Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini
Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Frekuensi relatif muncul


Gambar

Frekuensi relatif muncul


Angka

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif
munculnya gambar atau angka mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu?

Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah bilangan itu?

Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan
frekuensi relatif (definisi empirik)

Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan,
sehingga kita akan belajar menggunakan definisi peluang klasik

Definisi Peluang Klasik

Jika suatu percobaan menghasilkan N hasil yang mungkin, dan masing-masing mempunyai
kemungkinan yang sama untuk terjadi, dan jika tepat n di antara hasil percobaan itu merupakan
anggota kejadian A, maka peluang kejadian A yang dilambangkan dengan P(A) adalah
n
P(A) 
N

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
MATERI AJAR

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
PERTEMUAN 4 (2 JP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membedakan antara kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling lepas

PRASYARAT PENGETAHUAN DAN KONSEPSI


 Peserta didik sudah memahami tentang distribusi peluang kejadian
 Peserta didik sudah memahami humpunan
 Peserta didik sudah memahami operasi irisan dan gabungan dua himpuanan

INDIKATOR
Dengan percobaan dan berdiskusi peserta didik mampu membedakan antara kejadian
saling lepas dan kejadian tidak saling lepas

PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan mengerjakan LKPD_3 peserta didik dapat membedakan antara kejadian saling lepas dan
kejadian tidak saling lepas.

PERTANYAAN PEMANTIK
Setelah membaca dan memahami materi ditribusi peluang. Dalam kondisi apa kalian dapat
menjumlahkan masing masing peluang kejadian untuk menentukan peluang dari kejadian
yang berhubungan?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa
bersama
 Guru mengingatkan kembali materi prasyarat ketika SMP telah diajarkan
tentang operasi irisan dan gabungan dua himpuanan
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi
Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik memahami dua kejadian gabungan dan irisan yang ada di LKPD-3-
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas 2 - 4
siswa
 Peserta didik mengidentifikasi gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
dan tidak saling lepas pada LKPD-3

Penutup
 Menutup pelajaran dan meminta menyelesaikan LKPD_3 agar diselesaikan secara mandiri.

PERTEMUAN 5 (2 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menggunakan aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua kejadian
saling lepas.

INDIKATOR
Dengan memahami konsep aturan penjumlahan dan berdiskusi peserta didik mampu
menggunakan aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua kejadian saling lepas .

PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan memahami konsep aturan penjumlahan peserta didik dapat menentukan peluang dua
kejadian saling lepas.

PERTANYAAN PEMANTIK
Dari informasi yang sudah kita bahas dipertemuan sebelumnya, bagaimana kita bisa menentukan
peluang kejadian saling lepas?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi
Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik melanjutkan berdiskusi menyelesaikan LKPD 3
 Peserta didik mengolah informasi untuk menemukan rumus peluang dan rumus
peluang kejadian saling lepas
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah.
 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Penutup
 Menutup pelajaran dan meminta tiap kelompok mengumpulkan hasil diskusi
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
ASESMEN
Berdiskusi menyelesaikan (LKPD 3) tentang peluang kejadian saling lepas

REFLEKSI
1. Berdiskusi dengan peserta didik hal-hal apa yang telah dipelajari, hal-halapa yang masih
belum dipahami pada pertemuan ini.
2. Meminta kepada peserta didik menyampaikan pembelajaran apa yang mereka peroleh
pada subbab ini.
3. Menekankan pada peserta didik manfaat belajar pada subbab ini.

INSTRUMEN ASESMEN

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)-3 Kelompok :

1.
Peluang gabungan dua kejadian
2.
dan kejadian saling lepas
3.

4.

Tujuan
Peserta didik mampu membedakan Pembelajaran
antara kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling
lepas
Peserta didik mampu menggunakan aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua
kejadian saling lepas.

Kejadian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.
Pengkombinasian tersebut dapat dilakukan dengan gabungan atau irisan.

Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
PERTEMUAN 6 (2 JP)
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mmodifikasi aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua kejadian
tidak saling lepas

PRASYARAT PENGETAHUAN DAN KONSEPSI


Peserta didik bisa membedakan kejadian saling lepas dan tidak saling lepas

INDIKATOR
Dengan mmodifikasi aturan penjumlahan peserta didik mampu menentukan peluang dua
kejadian tidak saling lepas.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui pengamatan Peserta didik dapat menentukan peluang kejadian tidak saling lepas.

PERTANYAAN PEMANTIK
Setelah memahami perbedaan peluang kejadian saling lepas dan tidak saling lepas. Dapatkah
kalian menentukan peluang kejadian tidak saling lepas?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi
Pelaksanaan Pembelajaran
 Membaca dan berdiskusi tentang peluang kejadian tidak saling lepas
 Menyelesaikan permasalhan yang berkaitan dengan peluang kejadian tidak saling lepas
Penutup
 Menutup pelajaran dan menyimpulkan hasil diskusi

PERTEMUAN 7 (2 JP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mmodifikasi aturan penjumlahan untuk menentukan peluang dua kejadian
tidak saling lepas
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
PRASYARAT PENGETAHUAN DAN KONSEPSI
Peserta didik bisa membedakan kejadian saling lepas dan tidak saling lepas

INDIKATOR
Dengan mmodifikasi aturan penjumlahan peserta didik mampu menentukan peluang dua
kejadian tidak saling lepas.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui pengamatan Peserta didik dapat menentukan peluang kejadian tidak saling lepas.

PERTANYAAN PEMANTIK
Setelah memahami perbedaan peluang kejadian saling lepas dan tidak saling lepas. Dapatkah
kalian menentukan peluang kejadian tidak saling lepas?

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
 Guru menyapa peserta didik, mengabsen, dan memberikan motivasi
 Guru mempersilakan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
 Guru memberikan pertanyaan pementik untuk menghantarkan peserta didik pada materi dan
diskusi
 Guri mengingatkan kembali materi sebelumnya
Pelaksanaan Pembelajaran
 Peserta didik diberika soal ulangan harian
 Peserta didik mengerjakan soal ulangan secara individu
 Peseta didik mengumpulkan hasi ulangan harian
Penutup
 Menutup pelajaran dan menyimpulkan materi yang telah dipealajari.

MATERI AJAR

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Lampiran Asesmen

Asesmen Pertemuan Pertama

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

Pada sebuah pelemparan dua buah dadu :

1. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu lebih dari 7


2. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu adalah bilangan prima

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKPD-1)

Skor
No. Indikator Bagian
LKPD 1 2 3 4

1 Siswa dapat Aktivitas 1, Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan benar
pengertian ruang 2, 3, 4 ≤ 25% > 25% sampai > 70%
> 85%
sampel dan kejadian
≤ 70 % sampai ≤
85%

2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan ruang benar
≤ 25% > 25% sampai > 70%
sampel dan kejadian > 85%
≤ 70 % sampai ≤
suatu percobaan 85%

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal

Menentukan ruang sampel dan Siswa dapat menentukan ruang sampel dan
1 dan 2
kejadian suatu percobaan kejadian suatu percobaan

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Tujuan
Soal Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari


7 = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3),
1 5 ---
(5,4), (5,5), (5,6), (6,2), (6,3), (6,4), (6,5),
(6,6)

kejadian jumlah mata kedua dadu prima = ---

2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1), 5

(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6),


(6,5)

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

Asesmen Pertemuan Kedua


INSTRUMEN ASESMEN

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (5 menit)

1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata kedua
dadu minimal berjumlah 9
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya tiga gambar

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKPD-2)

Skor
No. Indikator Bagian
LKPD 1 2 3 4

1 Siswa dapat Aktivitas 1 Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian benar
peluang suatu kejadian dan 2 ≤ 25% > 25% > 70%
> 85%
sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%

2 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang soal benar
suatu kejadian ≤ 25% > 25% > 70%
> 85%
sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%

3 Siswa dapat Latihan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan frekuensi soal benar
harapan suatu kejadian ≤ 25% > 25% > 70%
> 85%
sampai ≤ sampai ≤
70 % 85%

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal

Menentukan peluang suatu kejadian Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian 1

Menentukan frekuensi harapan suatu Siswa dapat menentukan frekuensi harapan suatu
2
Kejadian Kejadian

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Tujuan
Soal Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran

A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9

n(S) = 36

1 A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5), 5 ---

(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)}  n(A) = 10

n(A) 10
P(A)  
n(S) 36

A= kejadian muncul tiga gambar ---

2 n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16 5

A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG}  n(A) = 4

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Tujuan
Soal Mencapai Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
n(A) 4
P(A)  

n(S) 16

n = 80
4
F (A)  P(A) n =  80 = 20 kali

h
16

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

Asesmen Pertemuan Ketiga

INSTRUMEN ASESMEN
INDIVIDU

□ Kuis bentuk uraian (10 menit)

Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang kejadian
1 terambil kartu Queen atau kartu berwarna merah.

Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah kedua
2 mata dadu 5 atau perkalian kedua mata dadu 6

Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tentukan
3 peluang munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKPD-3)

Sko
No. Indikator Bagian
r
LKPD
1 2 3 4

1 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menjelaskan pengertian benar
peluang gabungan dua ≤ 25% > 25% > 70%
kejadian dan kejadian > 85%
sampai ≤ sampai ≤
saling lepas 70 % 85%

2 Siswa dapat Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
menentukan peluang benar
gabungan dua kejadian ≤ 25% > 25% > 70%
dan kejadian saling > 85%
sampai ≤ sampai ≤
Lepas 70 % 85%

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Nomor
Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran
Soal

Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan dua
1-3
kejadian dan kejadian saling lepas kejadian dan kejadian saling lepas

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Tujuan Pembelajaran Mencapai Tujuan Pembelajaran

 n(S) = 52
 n(K) = 4
 n(M)= 26
 n(KM) = 2
 P(K M)  P(K)  P(M) P(K M)
1  P(K  M)  4  26  2  28 3 ---
52 52 52 52

 n(S) = 36 ---
 Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
n(J5) = 4

 Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),


(3,2),(6,1)} n(K6) = 4

 J5 K6 = {(2,3), (3,2)} n(J5K6) = 2


2 4
 P(J5 k6)  P(J5)  P(K6)  P(J5 K6)
P(J5  K6)  4  4  2  6
36 36 36 36

 n(S) = 6 x 2 = 12  Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}


 Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}  Angka pada uang logam (A) =
 Angka pada uang logam (A) = {A} {A}
 P(D  A)  3  1  4  P(D  A)  3  1  1
3 12 12 12 3 6 2

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= × 100
Total skor

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal
Bagian III. Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)

1. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  diberikan materi masih
n(maksimum)
dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan

b. Siwa yang mencapai nilai n  n diberikan materi melebihi cakupan materi


(maksimum)
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

2. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.

Kendal, Juni 2022


Mengetahui,
Kepala SMA N 2 Kendal Guru Mapel

Siswanto, S.Pd. Uswatun Khasanah, S.Pd.


NIP. 19651018 198803 1 005 NIP.

Sekolah
Penggerak – SMA Negeri 2 Kendal

Anda mungkin juga menyukai